Upload
nanaradhiyana
View
87
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Farmakologi
Citation preview
KASUS 1
Seorang pria, 35 tahun datang dengan TD 150/95 mmHg. Keadaan umum
baik, riwayat minum cocktail setiap hari, dan tidak merokok. Riwayat penyakit
keluarga terdapat hipertensi, dan ayah pasien meninggal pada usia 55 tahun karena
infark miokard. Pemeriksaan fisik dalam batas normal, hanya di dapatkan obesitas
sedang. Kolersterol total 220 mg/dl, HDL 40 mg/dl, GDP 105 mg/dl. Pemeriksaan
radiologis thorax dalam batas normal. Dari pemeriksaan EKG didapatkan
pembesaran ventrikel kiri. Tentukan penatalaksanaan pada pasien ini!
P-Treatment
1. Menentukan problem pasien
a) Keluhan Utama:
Pasien menderita Hipertensi Grade I (JNC VII, 2003)
b) Keluhan tambahan:
Peningkatan jumlah kolesterol total, yaitu > 200 mg/dl
Pembesaran ventrikel kiri
2. Menentukan tujuan terapi
a. Menurunkan tekanan darah sampai tekanan systole <140 mmHg dan
tekanan diastole <90 mmHg.
b. Menurunkan jumlah kolesterol total
3. Memilih terapi
a. Non-farmakologis:
a. Menurunkan Berat Badan
b. Mengadopsi pola makan sesuai dengan Dietary Approaches
to Stop Hypertension (DASH).
c. Mengatur Diet makanan rendah kolesterol, rendah sodium
(1,5 gr/hari).
d. Melakukan Olahraga yang teratur.
b. Obat Anti hipertensi:
Nama
GolonganEfficacy Safety
Suitabillit
yCost
Diuretik
Menurukan tekanan
darah dengan
menurunkan natrium
tubuh dan
mengurangi volume
darah.
ESO: gangguan
elektrolit
(Hipokalemi,hip
ernatremia,hiper
magnesia,
hiperkalsemia),
meningkatkan
kadar lipid (LDL
dan TG) serum.
Meningkatkan
kadar asam urat
I:Hiperte
nsi
KI:
Ganggua
n Fungsi
Ginjal
Furosemid
(Gralixa)
10 x 10 x
20 mg =
17.500
Obat
Simpatoplegi
k
Mengurangi tahanan
vaskuler perifer,
menghambat fungsi
jantung, dan
meningkatkan
pembendungan darah
di vena dan di
pembuluh-pembuluh
vena perifer.
ESO: sedasi,
letargi, mulut
kering,
bradikardi,
hepatotoksik,
anemia
hemolitik,
Parkinson
desease, ngantuk
I :Hiperte
nsi
sedang-
berat
KI:
pasien
dengan
resiko
depresi
mental.
Proprano
lol=Rp.60.
000
Vasodilator
langsung
Merelaksasikan otot
polos vaskuler dan
mendilatasi tahanan
pembuluh darah.
ESO: Batuk
kering,
hipotensi,
headache,
nausea,
berkeringat,
aritmia, retensi
cairan dan
hiperglikemi
I:Hiperte
nsi
KI: Gagal
jantung
Verapamil
(Cardiover
) 10 x 10
=
Rp.32.727
Amlodipin
e 30 x 5
mg = Rp.
66.000
Penghambat
produksi dan
kerja
Angiotensin
Menghambat
pembentukan dan
aktivitas angiotensin,
sehingga mendilatasi
pembuluh darah dan
menurunkan tahanan
vaskuler.
ESO: Hipotensi,
batuk kering,
hiperkalemi,
rash, edema
angioneuretik,
GGA,
I:Hiperte
nsi
KI:keha
milan
trimester
II dan
II
Iresiko
fetal
hipotensi,
anuria,
gagal
ginjal,
malforma
si fetus
dan
kematian.
Captopryl
12,5 mg x
5 x 10
Rp 3.200
.
Keterangan:
Berdasarkan P-Drug di atas, golonganobat anti hipertensi
yang di pilih adalah golongan diuretik, dikarenakan mekanisme yang
bersifat lokal, sehingga efek samping yang ditimbulkan lebih
minimal, selain itu berdasarkan evidence base, golongan diuretic
merupakan obat yang memiliki efektifitas paling baik. Harga obat ini
juga murah.
Obat diuretic terbagi menjadi dua jenis, Golongan obat
diuretic yang dpilih adalah loop diuretic, dikarenakan mekanismenya
yang bekerja bersifat local, dan tidak menimbulkan efek
hyperlipidemia.
Golonga
nobat
diuretic
Efficacy Safety Suitability Cost
Duretik
kuat Menghambat
reabsorbsi elektrolit
Natrium, Kalium,
dan klorida di ansa
henle ascendens.
ESO: gangguan
cairan dan
elektrolit,
ototoksisitas,
hipotensi, reaksi
alergi, nefritis
interstisialis,
alergi, efek
metabolic
I: Hipertensi
KI:Gagal
Ginjal Akut
Furosemid
(Gralixa)
10 x 10 x
20 mg =
17.500
Benzotia
diazid Menghambat
simporter Natrium,
ESO: gangguan
elektrolit,
I: Hipertensi,
Gagal
Hidroklort
iazid
Clorida di hulu
tubulus distal
hiperkalsemia,
hiperurisemia,
gangguan
fungsi seksual,
dapat
meningkatkan
kadar TG dan
kolesterol,
menurunkan
toleransi
glukosa
jantung,
diabetes
incipidus,
hiperkalsiuri
a,
pengobatan
jangka
panjang
edema kronik
(H.C.T)
25 mg x
1000 =
Rp.
18.040
Diuretic
hemat
kalium
Memperbesar
absorbs dan ekskresi
natrium dan klorida.
Efek diuretiknya
lebih lemah dari
pada golongan
diuretic kuat
Hyperkalemia,
mual, muntah,
kejang
I: hipertnsi
dan edema
yang
refrakter
KI: sirosis
hati
Spironola
kton
(Idrolatton
e) 10 x 4 x
25 mg =
Rp.
23.760
Pengham
bat
karbonika
nhidrase
Menghambat reaksi
katalis CO2 + H2O
H2CO3 sehingga
menurunkan
pembentukan HCO3-
dan H+
Paresthesia dan
kantuk yang
terus menerus,
mempermudah
pembentukan
batu ginjal,
reaksi alergi
KI: sirosis
hepatis,
kehamilan
Glaucon
250 mg =
Rp. 4600/
tablet
Keterangan
Berdasarkan P-Drug di atas, golongan obat yang dipilih
adalah Golongan Diuretik kuat, disebabkan karena efek diuretiknya
paling kuat dan tidak mempengaruhi kadar TG dan LDL
Golongan
obat
diuretic
kuat
Efficacy Safety Suitability Cost
Furosemid
Menghambat
reabsorbsi elektrolit
Natrium, Kalium,
dan klorida di ansa
henle ascendens.
ESO:
gangguan
saluran cerna
yang
ditimbulkan
lebih ringan,
reaksi
dermatologis
I: HT + PJK
KI:
Hipersensitifi
tas
Gralixa 10
x 10 x 20
mg =
17.500
Torasemid
Menghambat
reabsorbsi elektrolit
Natrium, Kalium,
dan klorida di ansa
henle ascendens.
I: pengobatan
HT atau
dikombinasik
an denga
nobat HT
lain, edema
disebabkan
gagal
jantung,
sirosis hati,
gagal ginjal
kronik
dr. SuryantiSuwardiJl. Bung Tomo No. 113 RT.05SamarindaSeberang
SIP. 0910015047
Samarinda, 07 Maret 2014
R/ Furosemid 40 mg tab No. XXXS. 2 dd tab I pc
Θ
Pro: Tn. LUsia: 35 Tahun
Alamat: Kesejahteraan
Keterangan :
Obat yang dipilih adalah Furosemid, dikarenakan obat tersebut
murah dan efek samping lebih rendah.
4. Pemberian terapi
5. Komunikasi Terapi
Informasi Penyakit :
Hipertensi merupakan penyakit yang ditandai dengan tekanan darah
diatas normal. Dan Hipertensi tersebut biasa diakibatkan karena pola
hidup tidak sehat (merokok, gula darah tinggi, meminum alcohol,
kegemukan dan kurangnya olahraga) ataupun biasa diakibatkan
karena faktor keturunan.
Informasi Obat :
Obat yang diberikan adalah Furosemid dengan dosis 2 x 40 mg /
hari. Obat diminum setelah makan setiap hari selama kurang lebih 2
minggu.
Setelah obat habis, dianjurkan untuk melakukan kontrol kembali ke
dokter dan dilakukan evaluasi pengobatan dengan melihat Tekanan
Darah yang mengalami penurunan.
Informasi Tambahan :
Dianjurkan untuk dilakukan diet rendah rendah garam dan lemak,
melakukan olahraga secara rutin 3 – 5 kali seminggu kira – kira 30
menit setiap hari.
Dianjurkan untuk mengurangi berat badan dan mengurangi
meminum minuman beralkohol.
6. Monitoring
Setelah obat habis dilakukan evaluasi Tekanan darah dan keluhan
yang dialami saat ini.
Dievaluasi pula, perjalanan diet yang telah diterapkan dengan
mengukur kadar kolesterol dan IMT.
Apabila ada keluhan tambahan atau efek samping yang dirasakan
segera kontrol kembali untuk dilakukan penatalaksaan yang lebih
lanjut.
Apabila keluhan yang dirasakan berlanjut (menimbulkan
komplikasi), pasien akan dirujuk.
KASUS 2
Pria 74 tahun, ada riwayat nyeri dada anterior yang digambarkan sebagai
perasaan tertekan ketika dia berjalan lebih dari satu blok. Nyeri menjalar dan OS
tidak dapat melokalisir nyerinya, terkadang menjalar sampai rahang bawah. Nyeri
bertambah ketika OS berjalan sesudah makan dan membaik setelah 2-3 menit ketika
ia berhenti berjalan. Penatalaksaan apa yang akan anda berikan kepada pasien untuk
mengurangi nyeri pada saat serangan akut, mencegah timbulnya serangan
selanjutnya, dan mengurangi risiko timbulnya pembekuan darah ?
P-Treatment
1. Menentukan problem pasien
a) Keluhan Utama:
Nyeri dada anterior yang tidak dapat dilokalisir pusat nyerinya, terkadang
menjalar sampai rahang bawah
2. Menentukan tujuan terapi
a. Meredakan nyeri dada akut yang dialami OS
b. Mencegah timbulnya serangan selanjutnya
c. Mencegah timbulnya komplikasi lebih lanjut, (cth: angina unstable,
terjadinya pembekuan darah, dll)
3. Memilih terapi
a. Non-farmakologis:
1. Saat serangan: Beristirahat dan meminum obat sesuai dengan anjuran
dokter.
2. Pencegahan dengan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat:
a. Menurunkan berat badan bila overweight atau lebih
b. Berolahraga teratur 3-5 kali/minggu, durasi ± 15 menit
c. Mengatur diet rendah lemak dan rendah garam
d. Tidak merokok, tidak minum alkohol, dll
b. Terapi Farmakologis:
Nama Golongan Efficacy Safety Suitability Cost
Nitrat Organik
++
Vasodilatasi
vascular oleh
karena
pelepasan
PGI2, sehingga
kebutuhan
oksigen
jantung
menurun dan
kerja jantung
menurun pula.
+
ESO: sakit
kepala,
flushing,
hipotensi
postural,
takikardi, rash.
+++
I: berbagai macam
angina pectoris,
infark jantung,
gagal jantung
kongestif.
KI: pasien
pengguna sildenafil
+++
Farsorbid 5
Tab sublingual
5 mg x 10 x 10
RP. 19.500,-
β Blocker
+++
Menurunkan
frekuensi
denyut
jantung,
tekanan darah,
dan
kontraktilitas
sehingga
menurunkan
kebutuhan
oksigen.
++
ESO:
bradikardi,
blok AV,
bronkospasme,
menurunkan
kadar HDL,
meningkatkan
trigliserida.
+++
I: angina stabil
kronik dan infark
jantung.
KI: hipotensi,
bradikardi, blok
AV derajat 2-3,
gagal jantung
kongestif,
eksaserbasi
serangan asma,
DM dengan
episode
hipoglikemia
+++
Farmadral
Tab. salut selaput
10 mg x 10 x 10
Rp. 19.000,-
Penghambat Kanal
Ca++
++
Vasodilatasi
+++
ESO: pusing,
+++
I: angina varian,
++
Nifedin
koroner dan
perifer,
penurunan
kontratilitas
jantung,
penurnan
automatisitas
dan kecepatan
konduksi pada
nodus SA dan
AV.
sakit kepala,
hipotensi,
takikardia,
flushing, mual,
muntah,
edema perifer,
batuk, edema
paru, dsb.
angina stabil
kronik, angina
tidak stabil,
aritmia, hipertensi,
dsb.
Tab salut selaput
10 mg x 10 x 10
Rp. 50.000,-
Keterangan
Terapi untuk nyeri dada akut dipilih golongan nitrat organic, karena onset kerja
yang cepat, harga murah, paling aman, dan sesuai indikasi, sedangkan untuk
rumatan, digunakan golongan β Blocker karena ingin memberi waktu istirahat untuk
kerja jantung, harga terjangkau, sesuai indikasi, efek samping minimal dan efficacy
yang bagus.
Nama Obat
Golongan
Nitrat
Organic
Efficacy Safety Suitability Cost
Isosorbide
dinitrate
++
Vasodilatasi
vascular oleh
karena
pelepasan
PGI2, sehingga
kebutuhan
oksigen
++
ESO:
Hipotensi
ortostatik,
wajah/leher
panas &
kemerahan,
sakit kepala,
+++
I: terapi dan
profilaksis
angina
pectoris.
KI: glaucoma,
anemia,
+++
Farsorbid 5
Tab
sublingual
5 mg x 10 x
10
Rp. 19.500,-
jantung
menurun dan
kerja jantung
menurun pula.
ggn GI,
takikardi,
ruam kulit
(jarang).
hipertiroid,
peningkatan
TIK, infark
miokardium.
Tab
10 mg x 10 x
10
Rp. 49.500,-
Vial inj
10mg/10 ml x
2
Rp. 120.000,-
Isosorbide 5-
mononitrate
++
Vasodilatasi
vascular oleh
karena
pelepasan
PGI2, sehingga
kebutuhan
oksigen
jantung
menurun dan
kerja jantung
menurun pula.
++
ESO: sakit
kepala, rasa
panas &
kemerahan
pada wajah,
pusing,
hipotensi
postural,
takikardi.
++
I: terapi jangka
panjang untuk
penyakit
jantung
koroner &
pencegahan
angina
pectoris, dll.
KI: hipotensi,
hipovolemia,
stenosis aorta,
temponade
jantung, dll
+
Cardismo Tab
20 mg x 10x
10
Rp. 246.675,-
Keterangan
Yang dipilih adalah obat Isosorbide dinitrate dengan sediaan sublingual dengan
onset kerja yang amat cepat, kadar puncak tercapai dalam 4 menit, dan sediaan yang
mudah didapat.
Nama Obat
Golongan β
Blocker
Efficacy Safety Suitability Cost
Propanolol
++
Memblok
reseptor β1 dan
β2, menurunkan
frekuensi
jantung & curah
jantung,
menurunkan
pelepasan renin,
bronkokonstriksi
melalui
antagonis
reseptor β2.
+++
ESO: ggn GI,
kelemahan otot,
lelah. Jarang:
bradikardia,
parestesia,
trombositopenia,
purpura dan
ruam kulit.
+++
I: hipertensi,
angina
pectoris,
takikardi
ansietas,
disaritmia
jantung, dll.
KI: blok AV
derajat 2 & 3,
syok
kardiogenik,
riwayat
bronkospasme
dan asidosis
metabolic.
+++
Farmadral
Tab salut
selaput
10 mg x 10
x 10
Rp. 19.000,-
Atenolol +++
Memblok
reseptor
adrenergic β1,
menurunkan
frekuensi dan
curah jantung,
menurunkan
pelepasan renin.
Efek
++
ESO:
bradikardia,
akral dingin,
pusing, lelah,
letargi,
mengantuk,
vertigo, depresi,
ggn GI, ruam
kulit, & mata
+++
I: hipertensi,
amgina yang
terjadi setelah
kegiatan fisik.
KI: sinus
bradikardi,
blok jantung
derajat 2 & 3,
++
Betablok
Tab
50 mg x 3 x
10
Rp. 37.950,-
100 mg x 3
x 10
Rp. 61.500,-
bronkokonstriksi
minimal.
kering. syok
kardiogenik,
gagal jantung.
Bisoprolol
+++
Blok adrenergic
reseptor β1 pada
jantung,
memperlambat
denyut jantung
sinus dan
menurunkan
tekanan darah.
+++
ESO: akral
dingin, lelah,
pusing, sakit
kepala, mual,
muntah, diare,
konstipasi.
+++
I: gagal ginjal
jantung
sedang-berat
kronik stabil
dengan
penurunan
fungsi
ventrikuler
sistolik, terapi
tambahan ACE
inhibitor,
diuretic,
glikosida
jantung,
hipertensi,
angina pectoris
KI: asidosis
metabolic,
asma, PPOK,
bradikardia,
hipotensi, syok
kardiogenik.
+
Maintate
Tab salut
selaput
2,5 mg x 30
Rp.
127.895,-
5 mg x 30
Rp.
191.647,-
Keterangan
Yang dipilih dari golongan β Blocker untuk terapi rumatan adalah Bisoprolol,
karena kerjanya spesifik, efek bronkospasme minimal, dan efek samping yang
minimal daripada kedua jenis β Blocker lain.
Nama Obat
Golongan
Anti
Trombotik
Efficacy Safety Suitability Cost
Aspirin
++
Menghambat
sintesis
tromboksan A2
di trombosit,
prostasiklin,
menghambat
irreversible
siklooksigenase.
+++
ESO: Ggn GI,
pusing, reaksi
hipersensitif.
+++
I: pengobatan
dan
pencegahan
angina pectoris
dan infark
miokard.
Demam, nyeri
pasca
vaksinasi, sakit
gigi, nyeri otot,
7 nyeri saraf.
KI: tukak
peptic,
kelainan
perdarahan,
asma.
+++
Aptor
Tab salut
enteric
100 mg x
100
Rp. 30.000,-
Dipiridamol ++
Menghambat
ambilan dan
metabolisme
adenosine
++
ESO: sakit
kepala, ggn GI,
reaksi
hipersenstifitas,
++
I: tambahan
terapi dengan
antikoagulan
oral untuk
+
Persantin
Tab
25 mg x
200
merangsang
adenilat siklase
& vasodilator
menghambat
fungsi
trombosit.
hipotensi. profilaksis
tromboemboli
yang
berhubungan
dengan
pemasangan
katub jantung
buatan
mekanik.
Rp.
366.630,-
75 mg x
100
Rp.
443.080,-
Tiklopidin
+++
Menghambat
agregasi
trombosit yang
diinduksi oleh
ADP. Tidak
mempengaruhi
metabolism PG.
+
ESO: ggn GI,
reaksi alergi,
agranulositosis,
trombopenia,
ikterus, dll.
+
I: menurunkan
risiko
trombogenik
pada pasien
yang tidak
berespon
dengan aspirin.
KI: diathesis
hemopati,
perdarahan,
strok
hemoragik,
alergi kulit,
leucopenia,
trombopenia
++
Cartrilet
Tab
250 mg x 5
x 6
Rp.
195.000,-
Keterangan
Untuk mencegah pembekuan darah, dipilih obat Aspirin, karena bekerja di arteri,
paling sering dipakai, harga lebih murah, sesuai indikasi, dan efek samping
minimal.
dr. Desire PaladaJl. Moninsidi 66, Samarinda
SIP. 0910015009
Samarinda, 8 Maret 2014
R/ Farsorbid Tab 5 mg No. XS 8 dd tab I sublingual prn (tiap 3 jam)
ϑR/Maintate Tab 5 mg No. X
S 1 dd tab I s.mϑ
R/ Aptor Tab 100 mg No. XS 1 dd tab I
Θ
Pro: Tn. DSUsia: 74 Tahun
Alamat: Tenggarong
4. PemberianTerapi
Penulisan Resep
5. Komunikasi Terapi
a. Informasi Penyakit :
- Angina adalah penyakit yang disebabkan kurangnya asupan makanan
pada otot jantung pada saat jantung bekerja keras sehingga akan terasa
nyeri, akibat pembuluh darah yang masuk ke jantung menyempit, atau
tersumbat.
- Semua itu dikarenakan pola hidup/pola makan yang tidak sehat, bisa
juga karena keturunan.
b. Informasi Obat :
- Obat farsorbid untuk mengatasi serangan nyeri dada, diminum saat
serangan, 1 tablet tiap 3 jam, tablet diletakkan di bawah lidah. Jika nyeri
dada berkurang, hentikan pengobatan.
- Obat maintate diminum setiap hari 1 tablet pada saat pagi hari, sebelum
makan. Obat ini digunakan untuk rumatan.
- Obat aptor diminum satu kali sehari, 1 tablet, obat ini digunakan untuk
mencegah pembekuan darah yang bisa memperparah penyakit.
6. Monitoring dan Evaluasi
- Jika terdapat efek mengganggu segera hubungi dokter.
- Kembali kontrol 5 hari lagi untuk melihat hasil dari pengobatan dan
hasil dari pemeriksaan penunjang.
- Jika tidak ada perbaikan bahkan penyakit lebih berat dengan komplikasi
akan dirujuk ke dokter Sp.JP.
Kasus 3
Seorang pria berumur 50 tahun mempunyai keluhan sesak nafas beberapa
minggu setelah mengalami penyaki takibat virus. Keluhan ini disertai dengan
pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki ditambah dengan peningkatan
kelelahan. Pada pemeriksaan fisik pasien ditemukan sesak nafas ketika berbaring
tetapi membaik ketika duduk tegak, nadi 150x/menit regular dan tekanan darah
90/60. Pada auskultasi didengar rongki (crackle) pada kedua basal paru dan terjadi
peningkatan tekanan vena jugularis. Pada auskultasi jantung terdengar bunyi ketiga
jantung tetapi tidak ada murmur. Hati membesar dan terdapat edema 3+ pada kaki
dan pergelangan kaki. Pada echocardiogram menunjukkan dilatasi, kontraksi
jantung yang lemah dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri sekitar 20% (normalnya
60%). Karena hasil ECG yang abnormal maka dilakukan coroner angiography yang
menunjukkan arteri coroner dalam batas normal.
Pasien diberikan diet rendah garam (sodium) dan diberi diuretic (furosemide
40 mg 2x/hari) + digoxin 0,25 mg sehari. Pada terap iini, sesak yang dialami saat
beraktivitas berkurang dan dapat berbaring tanpa sesak. Kemudian pada terapi ini
ditambahkan Angiotensin Converting Enzyme (ACE) inhibitor (enalapril 20 mg
2x/hari) dan setelah beberapa minggu selanjutnya pasien merasakan kondisinya
semakin baik. Tiga bulan setelah kunjungan pertama, pasiens udah tidak
menunjukkan keluhan saat istirahat maupun saat melakukan latihan ringan.Nadi 80
kali/menit regular dan tekanan darah 110/70 mmHg. Dilakukan pengulangan ECG
dan menunjukkan jantungnya mengecil (walaupun tidak kembali kebentuk normal)
dan fraksi ejeksi ventrikel kiri meningkat 40%.
1. Pilihan farmakologis lain yang tersedia jika penyakit pasien tetap stabil?
2. Pengobatan apa yang tersedia jika gagal jantung tiba-tiba menjadi lebih buruk?
P-Treatment
1. Menentukan Problem Pasien
Pertama kali datang
Keluhan Utama : Sesak napas berat dengan tidur akibat oedem paru
Keluhan Tambahan : Kedua kaki bengkak akibat oedem perifer
Liver membesarhepatomegali
Ronki di basal paru
S3 gallop
Jantung membesar kardiomegali
Peningkatan tekanan vena jugularis
Peningktan nadi dan penurunan tekanan darah Syok kardiogenik
Kontraksi jantung yang lemah
Fraksi ejeksi vrentikel kiri sekitar 20%
Diagnosa : Gagal jantung kongestif kelas 4 (New York Heart
Association)
Kunjungan berikutnya : Fraksi ejeksi vrentikel kiri sekitar
40%
Diagnosa : Gagal jantung kongestif kelas 1 (New York Heart
Association)
2. Menentukan Tujuan Terapi
Saat pertama kali datang
Hilangkan sesak napas karena oedem paru
Hilangkan bengkak pada kaki karena oedem perifer
Atasi gagal jantung kongestif
Menjaga keadaan pasien tetap stabil
Menjalankan terapi teratur untuk mencegah perburukan kondisi
Kunjungan berikutnya
Meningkatkan Cardiac Output
Menstabilkankondisipasiendanmenjagakondisi agar
tidakkearahperburukan
3. Memilih Terapi
Terapi non-farmakologi
a. Diet rendah lemak dan garam
Asupan NaCl harus dibatasi menjadi 2-3 gr Na/hari, atau < 2 gr/hari
untuk gagal jantung sedang-berat.
b. Hindari stres dan emosi tinggi
c. Jangan bekerja terlalu berat/ lakukan aktivitas ringan
d. Bilakondisiumummemburuk
Bed rest dengan posisi duduk
Berioksigenasi intranasal
Segera ke fasilitas kesehatan terdekat
TerapiFarmakologi
a. Terapi pada kondisi stabil
Drugs Efficacy Safety Suitability Cost
Captopril
(ACE-Inhibitor)
+++
(ACE inhibitor
vasodilatasi arteri dan
vena, menekan sistem
RAA,)
++
ES:
Proteinuria,
ruam,
trombositopeni
a, neutropenia
++
KI:
Hipersensitif
, gagal
ginjal,
stenosis
aorta
++
Rp.6.050/50
tab. 12,5 mg
Verapamil
(Kalsium Kanal
Bloker)
++
Menurunkan denyut
jantung dan kontraksi
myocardial dan
melambatkan konduksi
SA dan AV,
menurunkan resistensi
perifer
++
ES:
Konstipasi,
pusing, sakit
kepala, mual,
edem perifer,
hipotensi
++
KI:
Hipertrofi
Cardiomyop
athy,
gangguan
fungsi hati
+
Rp.33.000/100
tab. 80 mg
Hidralazin-
Isosorbiddinitrat
(Vasodilator)
++
Hidralazin merupakan
vasodilator arteri
sehingga menurunkan
afterload, sedangkan
isosorbid dinitrat
merupakan venodilator
sehingga menurunkan
preload.
++ ++ ++
Rp.7.700/100
tab. 5 mg
Dari tabel di atas, Captopril merupakan obat pilihan. Dengan
pertimbangan efficacy yang paling baik untuk menurunkan preload dan afterload
karena efek vasodilatasinya, tanpa meningkatkan kebutuhan oksigen otot
jantung.Selain itu, harga obat ini tergolong sangat murah jika dibandingkan dengan
vasodilator lainnya.
b. Terapi pada kondisi yang unstable
Advice Farmakologi
Diuretik Mengatasi oedem, terutama oedem paru untuk menghilangkan sesak
napasnya. Termasuk juga oedem perifer.
Vasodilator Untuk menurunkan preload dan after load tanpa meningkatkan
kebutuhan oksigen jantun sehingga beban jantung dapat berkurang.
Digitalis Inotropikpositif, kronotropiknegatif kerja jantung lebih optimal
Diuretik
Drugs Efficacy Safety Suitability Cost
Furosemide
(Loop diuretic)
+++
Bekerja di ansa
henle asenden
bagian epitel tebal
dengan cara
menghambat
kotransport Na, K,
Cl dan
menghambat
resorpsi air dan
elektrolit
++
ES:
Gangguan GI Tract
(mual, muntah,
diare), lemah, letih,
kejang kaki.
Menimbulkan
hiperkalsiuria dan
hipokalemia.
++
KI:
Anuria nefritis
akut,kemungkin
an koma
hepatikum,
hipersensitif
++
Rp.18.300/200
tab. 40 mg
Spironolakton
(Diuretikhematk
++
Merupakan diuretik
+++
(Cukup aman
++
KI:
+
Rp.96.300/100
alium) lemah, terutama
diberikan sebagai
kombinasi dengan
diuretik lain untuk
mencegah
hipokalemi.
ji
kadigunakanbersa
ma digitalis)
ES:
Ginekomastia,
mastodinia, ruam,
eritema, gangguan
menstruasi,
Insufisiensi
ginjal akut,
anuria,
hipekalemia,
tab. 25 mg
Hidroklorotiazid
(Golongan
Tiazid)
++
Bekerja dengan
menghambat
transport bersama
Na-Cl di tubulus
distal ginjal, shg
ekskresi Na dan Cl
meningkat
(Diuretikkuatdenga
nsedikitpenghamba
tan carbonic
anhidrase)
++
(Efekkehilangankal
iumnyacukupberba
hayajikadigunakan
bersama digitalis)
ES:
Hipokalemia
(jikadigunakan
dengan digitalis),
hiponatremia,
hipomagnesemia,
hiper kalsemia
++
KI:
Anuria, terapi
bersama litium,
dekompensasi
ginjal.
++
Rp.28.600/1000
tab. 50 mg
Asetazolamid ++
(Penghambat
carbonic anhidrase)
+
(Efekpenurunankali
umnyaberbahayajik
adigunakanbersama
digitalis)
+
KI:
Keadaan
depresi kadar
natrium dan
atau kalium
dalam darah,
disfungsi ginjal
atau hati,
asidosi
++
Rp 1.625/ tab
100 x 1
hiperkloremi
Dari pertimbangan efficacy, safety, suitability dan cost pada tabel di atas,
maka dipilih diuretik golongan diuretik kuat yang dikombinasi dengan golongan
diuretik hemat kalium yakni Furosemid dengan Spironolakton. Efficacynya sangat
baik untuk mengatasi oedem paru maupun oedem perifer sehingga sesak napas
dapat berkurang. Kombinasi ini disebabkan karena Furosemid memiliki efek
hipokalemi, sedangkan spironolakton merupakan diuretik lemah yang
penggunaannya terutama dikombinasikan dengan diuretik lain untuk mencegah
hipokalemi.
Vasodilator
Drugs Efficacy Safety Suitability Cost
Captopril
(ACE-Inhibitor)
+++
(ACE inhibitor
vasodilatasi arteri dan
vena, menekan sistem
RAA,)
++
ES:
Proteinuria,
ruam,
trombositopeni
a, neutropenia
++
KI:
Hipersensitif
, gagal
ginjal,
stenosis
aorta
+++
Rp.6.050/50
tab. 12,5 mg
Verapamil
(Kalsium Kanal
Bloker)
++
Menurunkan denyut
jantung dan kontraksi
myocardial dan
melambatkan konduksi
SA dan AV,
menurunkan resistensi
perifer
++
ES:
Konstipasi,
pusing, sakit
kepala, mual,
edem perifer,
hipotensi
++
KI:
Hipertrofi
Cardiomyop
athy,
gangguan
fungsi hati
+
Rp.33.000/100
tab. 80 mg
Hidralazin-
Isosorbiddinitrat
(Vasodilator)
++
Hidralazin merupakan
vasodilato arteri
++ ++ ++
Rp.7.700/100
tab. 5 mg
sehingga menurunkan
afterload, sedangkan
isosorbid dinitrat
merupakan venodilator
sehingga menurunkan
preload.
Dari tabel di atas, Captopril merupakan vasodilator pilihan. Dengan
pertimbangan efficacy yang paling baik untuk menurunkan preload dan afterload
karena efek vasodilatasinya, tanpa meningkatkan kebutuhan oksigen otot jantung.
Selain itu, harga obat ini tergolong sangat murah jika dibandingkan dengan
vasodilator lainnya.
Glikosida Jantung
Drugs Efficacy Safety Suitability Cost
Digoksin +++
Efek Digoksin pada
pengobatan gagal
jantung ,
1.Inotropik positif,
2.kronotropik
negative
(mengurangi
frekuensi denyut
ventrikel pada
takikardi atau
fibrilasi atrial)
3.Mengurangi
aktivasi saraf
simpatis
++
ES:
Anoreksia,
mual, muntah,
ataksia,
pruritus,
urtikaria
++
KI:
Blok AV total,
blok AV
tingkat II,
bradikardi
sinus, pasien
dengan
suntikan
kalsium.
++
Rp 51.650/
Dus 10 x 10 tab
0,25 mg
Digitoksin +++
(Inotropik positif,
kronotropik negatif)
++ ++
Dari beberapa tabel di atas, diperoleh obat-obat yang terpilih untuk mengatasi
kondisi dari memburuknya gagal jantung, yakni Furosemid yang dikombinasi
dengan Spironolakton sebagai diuretik untuk mengurangi edema dan sesak,
Captopril (ACE-inhibitor) untuk menurunkan preload dan afterload, dan Digoksin
(Glikosida Jantung) untuk meningkatkan kontraktilitas otot jantung.
4. Pemberian terapi
dr. AndreasJl. Remaja No. 96 Samarinda
SIP. 0910015047
Samarinda,7 Maret 2014
R/ Captopril Hexpharm tab.25 mg no.VI
∫ 2 dd tab I Θ
Pro : Tn. XUsia : 50 TahunAlamat : Antasari
5. Komunikasi Terapi
a. Informasi Penyakit
Gagal jantung kongestif merupakan penyakit yang disebabkan oleh
kegagalan jantung untuk memompa darah seperti normalnya,gejala yang
timbul antara lain sesak napas dan pembengkakan di kaki. Saat pasien
pertama kali datang terkena gagal jantung kongestif kelas 4 menurut New
York Heart Association (NYHA), pasien sudah tidak dapat melakukan
aktifitas fisik berat, gejalanya sudah timbul walaupun pada saat pasien
sedang istirahat. Pada kunjungan berikutnya setelah dilakukan treatment,
pasien termasuk dalam gagal jantung kongestif kelas 1 menurut NYHA,
pasien masih dapat melakukan aktivitas tanpa gangguan. Penyakit ini tidak
dapat sembuh tetapi dapat dikontrol.
b. Informasipengobatan
Pada kondisi yang sudah stabil maka diberikan satu jenis obat yaitu
golongan ACE inhibitor. Captopril diberikan untuk melebarkan pembuluh
darah sehingga aliran darah lebih lancar, akibatnya beban jantung dapat
berkurang. Efek vasodilator adalah menurunkan tekanan darah, jadi bila
mau berdiri harus perlahan-lahan supaya tidak pusing.
Jika keadaan terjadi perburukan maka disarankan untuk rawat inap
untuk lebih memudahkan dalam melakukan pemantauan selama terapi
pada tahap awal. Pengobatan yang diberikan adalah captopril,
hidroklorotiazid, dandigoksin
6. Monitoring dan evaluasi
Kontrol seminggu lagi untuk mengecek perkembangan terapi atau
ada efek samping yang terjadi.
Jika tidak ada perbaikan bahkan penyakit lebih berat dengan
komplikasi akan dirujuk ke dokter spesialis jantung.
Kasus 4
Seorang pensiunan guru 69 tahun , sejak 1 bulan yang lalu jantung berdebar-
debar, sesak napas dan lelah. Dia memilik riwayat hipertensi. ECG menunjukkan
atrial fibralasi dengan laju irama ventrikel 122 kali per menit dan ditandai dengan
hipertrofi ventrikel kiri. Pasien meminum antikoagulasi dengan warfarin dan
metoprolol 50mg/d. Setelah 7 hari, irama sinus pasien secara spotan kembali
menjadi normal.Namun lebih beberapa bulan berikutnya, jantung berdebar- debar
dan kelelahan berlanjut. Selama lebih 48 jam ECG menunjukkan atrial fibrilasi
dengan HR 88-144 bpm. Echachardiogram menunjukkan fraksi ejeksi ventrikel kiri
38 % dengan tidak adannya pergerakan dinding abnormal. Ditahap ini, tentukan
terapi yang akan dimulai dengan obat antiaritmia untuk mempertahankan irama
sinus normal dan obat apa saja yang akan dipilih ?.
P-Treatment
1. Menentukan problem pasien
Keluhan utama : Fibrilasi Atrial ( Fibrilasi Atrial Persisten )
Keluhan tambahan : Laju irama ventrikel 122x/ menit dengan
Hipertropi ventrikel.
2. Menentukan tujuan terapi
Mengembalikan ke irama sinus normal (rhytim control)
Mengontrol laju irama ventrikel (rate control), dengan target detak
ventrikel antara 60-80 kali saat istirhat dan 90-115 kali per menit saat
beraktifitas sedang.
Mencegah terjadinya komplikasi tromboemboli.
3. Memilih terapi
a) Non farmakologis : (1)Modifikasi life style dengan cara mengatur
pola diet yang sesuai,contohnya mengurangi konsumsi makanan
yang tinggi lemak ( daging, jeroan, kuning telur), rendah garam dan
tinggi serat,mhindari konsumsi cafein dan alkohol kemudian
membiasakan diri untuk beraktifitas dan berolahraga 1 minggu 3x
selama 15 menit; (2)menurunkan berat badan; (3) menghindari
konsumsi obat-obatan yang menyebabkan terbentuknya thrombus
contohnya penggunaan kb hormonal; (4) menyarankan kepada pasien
untuk tidak berbaring atau duduk terlalu lama, untuk menghindari
pembentukan thrombus.
b) Farmakologis :
Mengembalikan ke irama sinus normal ( rhytim kontrol),
pilihan obat yang dapat dipakai yaitu amiodioron,
disopiramid, dofetilid, flekainid, procainamide.
Mengontrol laju irama ventrikel (rate control), pilihan obat
yang dipilih yaitu digitalis, B-blocker dan antagonis calcium
Mencegah terjadinya komplikasi tromboemboli, obat yang
dipilih yaitu : warparin dan aspirin.
Kontrol Ritmik
Golongan
Obat Efficacy Safety Suitability Cost
Amodior
on +++ + +++ ++
memperpaja
ng lama
potensial
Fotosensitvitas,
toksisitas paru,
Indkasi:
fibrilasi
atrium
Rp.400
0/
aksi dan
refractorines
s serabut
polineuropati,kel
GI, bradikardia,
berulang,
takikardi ven tab
purkinje.
torsade de
pointes (jarang)
trikel yang tak
stabil
hepatotoksik,
dan disfungsi
tiroid
dan
berkelanjutan.
Kontraindikasi
: Sinus
bradikardi, sa
blok, av
blok,
kehamilan
Propafen
on ++ + ++ +++
berafinitas
tinggi
terhadap
Takikardia
ventrikel, gagal
jantung
indikasi :
Parosismakma
l
Rp.500
0/
kanal Na di
membran
sel. kongestif atrial fibrilasi. tab
Memperlam
bat konduksi
dan
Kontraindikasi
: Gagal-
menekan
arus masuk
Na ke
jantung
kongestif,
syok-
dalam sel
karrdiogenik,
bradikardi-
hipotensi,
penyakit paru
obstruksi
berat.
Dofetilid +++ ++ ++
memperpaja
ng lama
potensial
torsade de
pointes
Indikasi:
atritmia ventri
aksi dan kel, takikardia
refractorines
s serabut supraven
purkinje.
trikel
paroksismal
dan
penghambat
kanal
kaliaum yg
fibrilasi
atrium
kuat.
Flekainid ++ + ++
berafinitas
tinggi
terhadap
Takikardia
ventrikel, gagal
jantung,
indikasi :
Parosismakma
l
kanal Na di
membran
sel.
konduksi nodal
av berubah, atrial fibrilasi.
Memperlam
bat konduksi
dan disfungsi siunus
Kontraindikasi
: Gagal-
menekan
arus masuk
Na ke
jantung
kongestif,
syok-
dalam sel
karrdiogenik,
bradikardi-
hipotensi,
penyakit paru
obstruksi
berat.
Quinidine ++ ++ ++
menghambat
arus masuk
torsade de
pointes, kel GI
indikasi :
Na, track, ventrikel pre
menekan
depresi fase
0 dan
konduksi nodal
av berubah.
matur,
takikardia
ventri
memperlamb
at kecepatan
efek toksik
kardiovaskuler
konduksi
serabut
purkinje
hipersensitivitas,
cinchonism
rigan.
miokard ke
tingkat
sedang
pada nilai
Vmax
istirahat nor
Mal
Rate Control
Golongan
obat Efficacy Safety Suitability Cost
Digitalis +++ ++ + +++ +
Sebagai kronotropik
negative
kel GI, efek proaritmik,
pengli
Indikasi :
fibrilasi atrium RP.8000/
mengurangi frekuensi
denyut
hatan berwarna kuning,
delirium
kontraindikasi:
av blok, tab
ventrikel pada takikardi
atau
, malaise, bingung,
mimpi buruk
sinus arest,
bradikardia
fibrilasi atrium, dengan
cara
meningkatkan tonus vagal
dan mengurangi aktifitas
sim
patis di nodus sa
B Bloker ++ ++ + ++
Memblok res. Adr.β1, Lebih jauh menekan
gagal jantung,
Tx awal yg
baik u/HT
ringan Rp.6150/
↓frek.jantung& curah
jantung depresi & sedasi SSP
& sedang,
angina pectoris tab
↓pelepasan rennin Ggn sal.cerna, nafas,
akibat
arteriosklerosis
Efek bronkokontriksi
kurang
CNS, trigliserida serum
meningkat, primer
dibanding zat yg pruritus, hipoglikemia Kontraindikasi:
berikatan dgn res.β2
: diabetes
berat,
bradikardi,
blok jantung
parsial, gagal
jantung
, asma,
emfisema.
Antagonis ++ ++ + +++
Calcium
Agen Antiangina dan
antihipertensi
Edema perifer-pusing,
sakit kepala,
Indikasi :
fibrilasi atrium Rp.1490/
yang menghambat
pergerakan
Mual, gemetar kram
otot danHipertensi
tab
ion kalsium melewati
mem
nyeri, mengantuk,
palpitasi, Essensial
bran sel, menekan
kontraksi
kongesti nasal, batuk,
sesakStable angina
jantung dan otot polos , wheezing jarang
vaskuler
Hipotensi, rash
pruritus, urticaria,
konstipasi, rasa tidak
nyaman di perut,
flatulense
Antitrombotik
Golongan obat Efficacy Safety Suitability Cost
Warfarin +++ ++ +++ +++
Menghamba
t agregasi
trombo
Hipersensitivitas,
perdarahahan, indikasi: fibrilasi atrium Rp.2.200/
sit dan
koagluasi
mual, muntah,
diare, nekrosis
pada riwayat kejadian trombo tab
kulit. emboli, trombus di ven
trikel kiri, mencegah
stroke.
Aspirin +++ + ++ ++
Menghamba
t agregasi
trombo
perdarahan GI
track, nyeri
gastrik, indikasi: Rp.3.300/
sit dan
koagluasi
rasa terbakar,
muntah,
trombosito mengurangi koroner tab
Penia trombosis, mencegah
trombosis setelah
dr. Marini TandartoJl. KH. Abul Hasan No.05 RT.14 Samarinda
SIP. 0910015036
Samarinda, 08 Maret 2014
R/ Kendaron 200 mg tab No. XX S 3 dd tab 1
ϑ R/ Digoxin Sandoz 0.25 mg tab No. VIII
S 4 dd tab 1ϑ
R/ Warfarin Eisai 1 mg tab No. X S 1 dd tab 1
Θ
Pro: Ny. YUsia: 69 Tahun
Alamat: Jl. Pemuda IV No. 9
coronery bypas, mengura
ngi TIA
Kontraindikasi:
gangguan perdarahan,
ulkus.
Jadi berdasarkan p- drug diatas terapi yang dipilih adalah amiodaron, digitalis dan
warfarin.
4. Pemberian Terapi
Penulisan Resep
5. Komunikasi terapi
Informasi penyakit.
Fibrilasi atrial adalah suatu gangguan pada jantung (aritmia) yang
ditandai dengan ketidakteraturan irama jantung dan peningkatan
frekuensi denyut jantung, yaitu 400x-600x/menit. Pada dasarnya
fibrilasi atrial merupakan suatu takikardia supraventrikluler dengan
aktivasi atrial yang tidak terkondisi dan deteriorisasi fungsi mekanik
atrium.
Informasi obat dan penggunaan.
Kendaron diminum 3 kali sehari 1 tablet selama 7 hari. Efek samping
yang mungkin muncul fotosintesi, toksisitas paru, kel GI track,
bradikardia, hepatotoksik.
Digoksin Sandoz diminum 4 kali sehari 1 tablet selama 2 hari. obat
di minum setiap 6 jam sekali. Efek samping yang muncul kel GI
track, malaise, delirium.
Warfarin Eisai 1 hri 1 kal sehari 1 tablet selama 7 hari. Efek
samping yang muncul hipersensitivitas, perdarahan, mual, muntah,
diare.
Jika efek samping dirasa berlebihan hentikan pemakaian obat dan
kembali ke dokter.
6. Monitoring dan Evaluasi.
Jika efek samping dirasa berlebihan hentikan pemakaian obat dan
kembali ke dokter.
Pasien diminta kontrol kembali bila obat habis dan mengevaluasi
perbaikan keluhan.
Konsulasi ke bagian spesialis jantung untuk pemberian terapi elektrik
kardioversi dan pemasngan ablasi keteter jika pemberian terapi
farmakologi tidak efektif.