45
Penatalaksanaan Trauma Penatalaksanaan Trauma Kepala Kepala Hanis Setyono Laboratorium Ilmu Bedah RSUD Dr Moewardi Surakarta

Penatalaksanaan Trauma Kepala

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Penatalaksanaan Trauma Kepala

Citation preview

Page 1: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Penatalaksanaan Trauma Penatalaksanaan Trauma KepalaKepalaHanis SetyonoLaboratorium Ilmu Bedah RSUD Dr Moewardi Surakarta

Page 2: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Bahan bacaan yang Bahan bacaan yang dianjurkandianjurkan

Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC, ed. Sjamsuhidajat dan Wim de Jong

Page 3: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Trauma KepalaTrauma Kepala

Page 4: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Tujuan Tujuan Menjelaskan dasar fisiologi

intrakranialMemahami pentingnya

mencegah cedera otak sekunderMelakukan pemeriksaan

neurologis Stabilisasi dan melakukan

rujukan untuk tindakan definitif

Page 5: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Pertanyaan2 kunciPertanyaan2 kunciApakah keunikan anatomi dan

fisiologi otak, dan apakah pengaruhnya terhadap cedera otak

Apakah pemeriksaan neurologis terfokus itu?

Bagaimanakah penatalaksanaan yang optimal terhadap penderita cedera otak

Bagaimana saya mendiagnosis mati batang otak?

Page 6: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Efek anatomi dan fisiologiEfek anatomi dan fisiologiTulang kepala bersifat rigid,

nonexpansile, berisikan otak, CSF dan darah.

Cerebral Blood Flow autoregulationKompensasi autoregulasi

mengalami kerusakan pada cedera otak

Efek massa pada perdarahan intrakranial

Page 7: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Tekanan IntrakranialTekanan Intrakranial10 mm Hg = normal> 20 mm Hg =

abnormal> 40 mm Hg = severeBanyak proses patologis

mempengaruhi hasil akhirPeningkatan TIK yang tak

terkontrol akan menurunkan fungsi otak dan hasil akhir

Page 8: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Autoregulasi Autoregulasi Bila autoregulasi baik, CBF akan

dipertahankan dengan rata-rata tekanan darah 50 s/d 160 mmHg

Cedera otak sedang atau berat : terjadi gangguan autoregulasi

Otak lebih rentan terhadap proses hipotensi → cedera otak sekunder

Page 9: Penatalaksanaan Trauma Kepala

CPP = Cerebral Perfusion CPP = Cerebral Perfusion PressurePressureCPP = MBP – ICP

MBP ICP CPP

Normal 90 10 80

Cushing Response

100 20 80

Hypotension 50 20 30

Page 10: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Lesi desak ruang Lesi desak ruang intrakranialintrakranial

Page 11: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Doktrin Monro-KellieDoktrin Monro-KellieVolume rongga intrakranial

adalah konstanOtak + CSF + Darah + (Massa) =

Konstan

Page 12: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Kurva Volume - TekananKurva Volume - Tekanan

Page 13: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Herniasi serebriHerniasi serebri

Proses Herniasi

Page 14: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Klasifikasi cedera otak Klasifikasi cedera otak Berdasarkan mekanisme

◦Tumpul : kecepatan tinggi dan rendah

◦Penetrasi : luka tembak dan lainnya

Page 15: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Mekanisme Cedera OtakMekanisme Cedera OtakSecara Statis (Static Loading)Secara Dinamis (Dynamic

Loading)

Page 16: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Trauma tembusTrauma tembus

Page 17: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Klasifikasi cedera Otak Klasifikasi cedera Otak Berdasarkan morfologi fraktur

◦Fraktur kranium Linier Impresi : fragmen fraktur masuk lebih

dari 1 cm atau tabula eksterna masuk lebih dalam dari tabula interna fragmen yang sehat terbuka /tertutup

◦Fraktur basis kranii Dengan/tanpa kebocoran CSF Dengan/tanpa kerusakan nervus kranialis

Page 18: Penatalaksanaan Trauma Kepala

CT scan Impresi Fraktur

CT scan Impresi Fraktur

Page 19: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Fraktur Basis Fraktur Basis KraniiKranii

Brill hematomBloody

rhinorheaBloody otorheaBattle sign

Page 20: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Klasifikasi cedera Otak Klasifikasi cedera Otak Berdasarkan morfologi kerusakan

otak :◦Lesi Fokal : adanya hematom

Epidural Subdural Intraserebral

◦Lesi Diffuse : Konkusi Kontusio multiple Cedera iskemik/hipoksik

Page 21: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Patologi Trauma KepalaPatologi Trauma KepalaCedera Primer

◦Cedera yang terjadi saat/segera setelah cedera kepala oleh lesi akselerasi-deselerasi atau cedera impak

Page 22: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Patologi Patologi Cedera Sekunder : cedera karena

komplikasi / cedera sekunder lain◦Oedema otak◦Hipoksia otak◦Kelainan metabolik◦Gangguan airway / pernafasan◦Gangguan sirkulasi / hipotensi

Page 23: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Patologi Patologi Komplikasi

◦Hematom intrakranial Epidural, subdural, subarakhnoid,

intraserebral, intraventrikel

◦Pneumosefalus◦Kebocoran LCS◦Kejang / epilepsi◦Infeksi

Meningitis, abses, empyema, ensefalitis

Page 24: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Epidural HematomaEpidural HematomaDefinisi : hematoma yang

terletak diantara tulang kepala dan duramater

Disertai fraktur kalvariaLucid intervalSumber perdarahan : A meningika,

V diploika, V emisaria, Sinus venosus duralisBentuk bikonvek/ lenticular,

dibatasi suturaLokasi tersering regio temporalDapat bersifat fatal dalam

tempo singkatPenatalaksanaan :

evakuasi/dekompresi segera

Page 25: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Subdural hematomaSubdural hematomaDefinisi : hematoma yang terletak

di antara duramater dan arachnoidSumber perdarahan: Bridging vein,

Vassa kortikal, Robekan sinus venosus duralis

Berdasarkan waktu tdd:◦ SDH akut 1-3 hari◦ SDH sub akut 3 hari – 3 minggu◦ SDH kronik > 3 minggu

Bentuk semilunar/crescentic/mengikuti permukaan otak

Morbiditas/mortalitas karena cedera otak yang mendasarinya

Penatalaksanaan : evakuasi hematoma secepatnya, terutama jika midline shift > 5 mm

Page 26: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Cerebral ContusionCerebral ContusionCedera coup/contracoupLokasi tersering : lobus

temporalis dan frontalisPerubahan pada CT scan sering

progresifSebagian besar pada pasien2

yang kesadaran baik tidak perlu dioperasi

Page 27: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Prioritas Pertolongan Prioritas Pertolongan PertamaPertama

ABCDE : Evaluasi dan Stabilisasi : Airway : bebaskan jalan nafas, oksigenasi Breathing : suara/gerak/frekuensi pernafasan Circulation : tekanan darah, perfusi, atasi

sumber perdarahan Disability : tingkat kesadaran (GCS) dan

lateralisasi (anisokor dan hemiparese)Minimalisasi cedera otak sekunder

◦Berikan O2◦Pertahankan tekanan darah

( sistolik>90 mmHg)

Page 28: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Focused Neurologic Focused Neurologic Exam?Exam?GCS scorePupilsTanda lateralisasi

Segera konsultasi bedah saraf

Page 29: Penatalaksanaan Trauma Kepala

GCS – Komponen Mata

Nilai:1. Buka Mata Spontan : 42. Brerespons terhadap suara : 33. Bersepons terhadap nyeri : 24. Tak ada respons : 1

Page 30: Penatalaksanaan Trauma Kepala

GCS – Komponen Bicara

Nilai:1. Orientasi tempat, waktu, orang baik : 52. Bingung, orientasi pembicaraan terganggu : 43. Mengucapkan kata tetapi tak beraturan : 34. Bersuara yang tak ada artinya, mengerang : 25. Tak ada suara/ resons : 1

Page 31: Penatalaksanaan Trauma Kepala

GCS – Komponen Motorik

Nilai:1. Mematuhi perintah : 62. Melokalisir nyeri : 53. Menarik tangan saat dirangsang nyeri : 44. Fleksi abnormal (postur dekortikasi) : 35. Ekstensi abnormal (postur deserebrasi) : 26. Tak ada respons : 1

Page 32: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Klasifikasi cedera Otak IVKlasifikasi cedera Otak IVBerdasarkan tingkat kesadaran

◦Cedera otak ringan = GCS 14-15◦Cedera Otak Sedang = GCS 9-13◦Cedera Otak Berat = GCS 3-8

Page 33: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Cedera otak ringanCedera otak ringanGCS score = 14-15HistorySingkirkan adanya cedera sistemik

lainPemeriksaan neurologisX-ray sesuai indikasiSkrining alkohol/drug sesuai indikasiJika perlu : CT Scan kepalaObservasi atau pulangkan sesuai

indikasi

Page 34: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Cedera otak sedangCedera otak sedangGCS score = 9-13Evaluasi awal = cedera otak ringanCT scan untuk semua kasusRawat inap dan observasi :

◦Pemeriksaan neurologis berulang◦CT scan ulang

Jika Deteriorasi : lakukan penatalaksanaan seperti pada cedera otak berat

Page 35: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Cedera otak beratCedera otak beratGCS score = 3-8Evaluasi dan resusitasiIntubasi untuk proteksi airwayPemeriksaan neurologis Sering dilakukan reevaluasiIdentifikasi adanya cedera

sistemik yang lain

Page 36: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Penatalaksanaan medisPenatalaksanaan medisCairan intravena

◦Euvolemia◦Isotonik

Ventilasi terkontrol◦Goal : paCO2 35 mmHg, saturasi O2

100%

Page 37: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Penatalaksanaan MedisPenatalaksanaan MedisSediaan untuk mengontrol TIK :

◦Mannitol : Berikan bila terdapat tanda herniasi tentorial Dosis : 1 g/kgBB IV bolus dalam waktu 15-20

menit Segera konsul dengan bedah saraf

◦Cairan hipertonic saline : NaCl 3% dan 5%Obat2 lain :

◦Antikonvulsan ◦Sedativum◦Paralytics

Page 38: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Penatalaksanaan bedahPenatalaksanaan bedahPerlukaan SCALP

◦ Bisa menimbulkan perdarahan yg banyak◦ Bebat tekan untuk menghentikan perdarahan◦ Kadang diperlukan jahitan situasi/temporer

Lesi Masa Intrakranial◦ Bersifat life threatening jika berkembang

dengan cepat (vol ≥ 30 cc)◦ Segera konsultasi dengan bedah saraf◦ Hiperventilasi◦ Pemberian mannitol◦ Damage control craniotomy , kemudian

transfer ke bedah saraf

Page 39: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Diagnosis Mati Batang Diagnosis Mati Batang OtakOtak

Klinis :◦GCS score = 3◦Nonreactive pupils◦Refleks batang otak negatif◦Apneu

Pemeriksaan penunjang :◦EEG : tidak ada aktivitas ◦Brain Scan : no flow◦ICP>MAP dalam 3 jam◦Atropinisasi : respon kardiak negatif

ingat, donor organ

Page 40: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Ringkasan : Apa yg HARUS Ringkasan : Apa yg HARUS dilakukan? dilakukan? Pertahankan MAP > 90 mmHgPertahankan paCO2 ± 35 mmHgGunakan cairan ISOTONIK untuk

EUVOLEMIALakukan pemeriksaan neurologis

secara berulangLiberal use of CT scanSegera konsultasi dengan

pelayanan bedah saraf

Page 41: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Ringkasan : Apa yg TIDAK Ringkasan : Apa yg TIDAK BOLEH dilakukan?BOLEH dilakukan?Membiarkan penderita menjadi

hipotensiHiperventilasi berlebihanMenggunakan cairan hipotonikPenggunaan obat paralytic long actingMemberikan obat paralytic sebelum

melakukan pemeriksaan yang lengkapTergantung hanya pada pemeriksaan

klinis

Page 42: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Kriteria harus MRSKriteria harus MRSGangguan kesadaran, GCS < 15Ada gejala fokal neurologis (anisokor, hemiparese,

kejang)Nyeri kepala atau muntah-muntah menetapFraktur tulang kepalaFraktur basis kraniiLuka tusuk atau tembakTidak ada yang mengawasi di rumahTempat tinggal di luar kotaDisertai mabuk atau epilepsiDisertai kelainan lain : gangguan FH, DM, pasca

craniotomi karena sebab lain

Page 43: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Kriteria tidak perlu MRSKriteria tidak perlu MRS

Orientasi baikTak ada gejala fokal neurologisTidak muntah-muntahTidak sakit kepalaTidak ada fraktur tulang kepalaAda yang bisa mengawasi dengan baik

di rumahTempat tinggal dalam kotaDiberikan lembar penjelasan dan

pengawasan

Page 44: Penatalaksanaan Trauma Kepala

Lembar penjelasan dan Lembar penjelasan dan pengawasanpengawasan

- Harus segera kembali ke RS bila :- Dibangunkan tiap 1 – 2 jam sekali mengantuk

terus (tidak mau bangun/tidak sadar)- Muntah-muntah terus- Kejang- Ada kelumpuhan/kelemahan anggota gerak- Sakit kepala berat- Bingung/gelisah perilaku yang tidak biasa- Jalan sempoyongan

Page 45: Penatalaksanaan Trauma Kepala

terimakasih