12
PENDAHULUAN Meningkatnya konsumsi makanan organik telah menciptakan tuntutan akankebutuhan herbisida dan insektisida alami yang dapat digunakan untuk merawat tanamanyang berlabel organik . Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalahOPT . Pestisida alami harus menjadi bagian dari sistem pengendalian OPT terpadu, danhanya digunakan bila diperlukan (tidak digunakan jika tidak terdapat OPT yang merusak tanaman) .. Biopestisida adalah pestisida yang bahan dasarnya berasal dari bahan hidup .. Biopestisida sekarang mulai diminati karena harga pestisida kimia yang mahal . Selain itu pestisida kimia dapat menyebabkan kekebalan terhadap hama dan menimbulkan pencemaran lingkungan BIOPESTISIDA Pengertian Biopestisida Biopestisida dapat diartikan sebagaimana semua bahan hayati, baik berupa tanaman,hewan, mikroba, atau protozoa yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman . Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalahOPT . Pestisida nabati bersifat ramah lingkungan karena bahan ini mudah terdegradasi dialam, sehingga aman bagi manusia maupun lingkungan .

PENDAHULUAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENDAHULUAN

  PENDAHULUANMeningkatnya konsumsi makanan organik telah menciptakan tuntutan akankebutuhan herbisida dan insektisida alami yang dapat digunakan untuk merawat tanamanyang berlabelorganik . Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalahOPT.Pestisida alami harus menjadi bagian dari sistem pengendalian OPT terpadu, danhanya digunakan bila diperlukan (tidak digunakan jika tidak terdapat OPT yang merusak tanaman).. Biopestisida adalah pestisida yang bahan dasarnya berasal dari bahan hidup.. Biopestisida sekarang mulai diminati karena harga pestisida kimia yang mahal.Selain itu pestisida kimia dapat menyebabkan kekebalan terhadap hama dan menimbulkan pencemaran lingkungan

BIOPESTISIDA Pengertian BiopestisidaBiopestisida dapat diartikan sebagaimana semua bahan hayati, baik berupa tanaman,hewan, mikroba, atau protozoa yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman. Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalahOPT.Pestisida nabati bersifat ramah lingkungan karena bahan ini mudah terdegradasi dialam, sehingga aman bagi manusia maupun lingkungan.Selain itu pestisida nabati jugatidak akan mengakibatkan resurjensi maupun dampak samping lainnya, justru dapatmenyelamatkan musuh musuh alami. Biopestisida adalah pestisida yang mengandung mikroorganisme seperti bakteri patogen, virus dan jamur .Pestisida biologi yang saat ini banyak dipakai adalah jenisinsektisida biologi (mikroorganisme pengendali serangga) dan jenis fungisida biologi(mikroorganisme pengendali jamur).Jenis-jenis lain seperti bakterisida, nematisida danherbisida biologi telah banyak diteliti, tetapi belum banyak dipakai.

Page 2: PENDAHULUAN

 Biopestisida didapatkan dari tumbuh-tumbuhan, mikroba, atau material alamilainnya yang terbukti lebih aman bagi manusia dan lingkungan. Sumber BiopestisidaBerdasarkan asalnya, biopestisida dapat dibedakan menjadi dua yakni pestisidanabati dan pestisida hayati.Pestisida nabati merupakan hasil ekstraksi bagian tertentu daritanaman baik dari daun, buah, biji atau akar yang senyawa atau metabolit sekunder danmemiliki sifat racun terhadap hama dan penyakit tertentu.Pestisida nabati pada umumnyadigunakan untuk mengendalikan hama (bersifat insektisidal) maupun penyakit (bersifat bakterisidal). Pestisida nabati merupakan produk alam dari tumbuhan seperti daun, bunga, buah, biji, kulit, dan batang yang mempunyai kelompok metabolit sekunder atau senyawa bioaktif (Anonim, 1994).Beberapa tanaman telah diketahui mengandung bahan-bahan kimia yangdapat membunuh, menarik, atau menolak serangga.Beberapa tumbuhan menghasilkanracun, ada juga yang mengandung senyawa-senyawa kompleks yang dapat mengganggusiklus pertumbuhan serangga, sistem pencernaan, atau mengubah perilaku serangga. SedangkanPestisida hayati adalah pemanfaatan musuh alami untuk mengendalikanserangga hama atau penggunaan agens antagonis untuk mengendalikan patogen tanaman.Pengendalian hayati merupakan taktik pengelolaan hama yang dilakukan secara sengaja denganmemanfaatkan atau memanipulasikan musuh alami untuk menurunkan atau mengendalikanpopulasi hama. Pengendalian hayati pada dasarnya adalah usaha untuk memanfaatkan danmenggunakan musuh alami sebagai pengendali populasi hama yang merugikan. Pengendalianhayati sangat dilatarbelakangi oleh berbagai pengetahuan dasar ekologi, terutama teori tentang

  pengaturan populasi oleh pengendali alami dan keseimbangan ekosistem. Musuh alami dalamfungsinya sebagai pengendali hama bekerja secara tergantung kepadatan, sehingga keefektifannyaditentukan pula oleh kehidupan dan perkembangan hama yang bersangkutan. Ketersediaanlingkungan yang cocok bagi perkembangan musuh alami merupakan prasarat akan keberhasilanpengendalian hayati. Jenis-jenis BiopestisidaJenis-jenis biopestisida, antara lain :1

Page 3: PENDAHULUAN

.Insektisida biologi (Bioinsektisida)Berasal dari mikroba atau ekstrak tumbuhan yang digunakan sebagai insektisida. Mikroorganisme ataupun ekstrak tumbuhan yang menyebabkan penyakit pada seranggatidak dapat menimbulkan gangguan terhadap hewan-hewan lainnya maupun tumbuhan. Jenis mikroba ataupun ekstrak tumbuhan yang akan digunakan sebagai insektisida harusmempunyai sifat yang spesifik artinya harus menyerang serangga yang menjadi sasaran dantidak pada jenis-jenis lainnyaJenis insektisida biologi yang lainnya adalah yang berasaldari protozoa, N osema locustae, yang telah dikembangkan untuk membasmi belalang dan jengkerik .Nama dagangnya ialah NOLOC,Hopper Stopper . 

Cacing yang pertama kali didaftarkan sebagai insektisida ialah N eoplectanacarpocapsae, yang diperdagangkan dengan nama Spear, Saf-T-Shield.Insektisida inidigunakan untuk membunuh semua bentuk rayap (Sastroutomo, 1992). Ekstrak daun pepaya memiliki beberapa manfaat, antaralain: dapat digunakan untuk mencegah hama seperti aphid, rayap,hama kecil, dan ulat bulu serta berbagai jenis seranggaEkstak tembakau memiliki khasiat untuk mengendalikan segala jenis ulat pemakandaun.Penelitian mengatakan kandungan minyak dalam nikotin sangat beracun untuk segala jenis ulat pemakan daun

Page 4: PENDAHULUAN

.Minyak nikotin yang berasal dari tembakau didapatkan setelah tembakau tersebut direbusdalam tungku dengan suhu 900F.Namun, pengaplikasian terakhir mengatakan bahwa ekstrak tembakau tanpa perebusan untuk mendapatkan minyak nikotintersebut juga dapat mengendalikan hama ulat pemakan daun. Mimba, terutama dalam biji dan daunnyamengandung beberapa komponen dari produksi metabolitsekunder yang diduga sangat bermanfaat, baik dalam bidang pertanian (pestisida dan pupuk), maupun farmasi (kosmetik danobat-obatan) Beberapa diantaranya adalahazadirachtin, salanin, meliantriol, nimbindannimbidin(Ruskin, 1993).Mimba tidak membunuh hama secara cepat, namun menggangguhama pada proses makan, pertumbuhan, reproduksi dan lainnya (Senrayan, 1997).A zadirachtinberperan sebagai ecdyson blocker atau zat yang dapat menghambatkerja hormon ecdyson, yaitu suatu hormon yang berfungsi dalam proses metamorfosaserangga.Serangga akan terganggu pada proses pergantian kulit, ataupun proses perubahandari telur menjadi larva, atau dari larva menjadi kepompong atau dari kepompong menjadidewasa.Biasanya kegagalan dalam proses ini seringkali mengakibatkan kematian (Chiu,1988). Salaninberperan sebagai penurun nafsu makan (anti-feedant) yang mengakibatkandaya rusak serangga sangat menurun, walaupun serangganya sendiri belum mati.Olehkarena itu, dalam penggunaan pestisida nabati dari mimba, seringkali hamanya tidak matiseketika setelah disemprot (knock down), namun memerlukan beberapa hari untuk mati, biasanya 4-5 hari.Namun demikian, hama yang telah disemprot tersebut daya rusaknyasudah sangat menurun, karena dalam keadaan sakit (Ruskin, 1993). 

Page 5: PENDAHULUAN

 Meliantriol berperan sebagai penghalau (repellent) yang mengakibatkan seranggahama enggan mendekati zat tersebut.Suatu kasus terjadi ketika belalang Schistocercagregaria menyerang tanaman di Afrika, semua jenis tanaman terserang belalang, kecualisatu jenis tanaman, yaitu mimba (Sudarmadji, 1999).Mimbapun dapat merubah tingkahlaku serangga, khususnya belalang (insect behavior) yang tadinya bersifat migrasi, bergerombol dan merusak menjadi bersifat solitair yang bersifat tidak merusak (informasilisan Prof .K .Untung).N imbindan nimbidin berperan sebagai anti mikro organisme seperti anti-virus, bakterisida, fungisida sangat bermanfaat untuk digunakan dalam mengendalikan penyakittanaman (Ruskin, 1993).Tidak terbatas hal itu, bahan-bahan ini sering digunakan dandipercaya masyarakat sebagai obat tradisional yang mampu menyembuhkan segala jenis penyakit pada manusia (Kardinan dan Taryono, 2003). 2.Herbisida biologi (Bioherbisida)Masih belum ditemukan virus, bakteri atau mikroorganismelain yang dapat mengendalikan gulma secara efektif .Hingga saat ini, pengendalian hayati yang dilakukan untuk menekan pertumbuhangulma di perkebunan kelapa sawit masih menggunakan tanamankacangan yang berfungsi tidak hanya menekan pertumbuhan gulmanamun juga menjaga kelembaban tanah serta fiksasi-N yang bermanfaat untuk tanaman utama.Adapun jenis tanaman kacanganyang marak digunakan pada saat ini adalah jenis Mucuna Bracteata. 3.Fungisida biologi (Biofungisida)Biofungisida menyediakan alternatif yang dipakai untuk mengendalikan penyakit jamur .Beberapa biofungisida yang telah digunakan adalah MARFU-P merupakan biofungisida berbentuk tepung berwarna hijau yang mengandung bahan aktif konidioa dan

Page 6: PENDAHULUAN

  klamidosporaT richoderma koningii.MARFU-P Œ berfungsi untuk mengendalikan penyakit Busuk Pangkal Batang (BPB) yang disebabkan olehGanoderma boninense padatanaman kelapa sawit dan juga dianjurkan untuk tindakan preventif . Cara kerja marfu-pT richoderma koningiimerupakan agens antagonisGanodermaboninenseyang bersifak saprofitik kosmopolitan.Selain sebagaikompetitor ruang dan bahan makanan organik,T.koningii juga mampumenghancurkan miselium Ganodermadengan melilit miseliumG. boninense(mikro-parasitik) diikuti dengan mengeluarkan enzim kitinase dan glukanase. T richoderma koningii juga memproduksi antibiotik sehingga memperkuat daya saingnyaterhadapGanoderma.Selanjutnya,T.koningiiakan tumbuh dan berkembang pada sisa-sisaakar kelapa sawit terinfeksiG.boninenseyang pada akhirnya akan melindungi akar kelapasawit baru.

Page 7: PENDAHULUAN

 Selain Marfu-p, Biofungisida lain yang dapat digunakan untuk  pencegahan penyakit ganoderma adatrichoderma sp.

Sesuai dengan namanya, biopestisida digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman.Namun, manfaat biopestisida berbagai macam sesuai dengan bahan-bahan yang digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan biopestisida yangdiinginkan. Penggunaannya memberikan banyak manfaat.Selain efektif mengendalikan hamadan penyakit, ternyata terbukti dapat meningkatkan hasil panen, Penggunaan Biopestisida pun umumnya lebih efektif pada dosis rendah dan cepat terurai sehingga pemaparannyalebih rendah dan terhindar dari masalah pencemaran.Lain hanya pestisida kimia yangsering kali menimbulkan dampak residu. Selain dapat mencegah hama dan penyakit pada tanaman, biopestisida juga dapatmemberi manfaat pada lingkungan, sehingga lingkungan dapat menjadi lebih sehat denganadanya pemanfaatan lingkungan secara maksimal tanpa bahan kimia. Kelebihan dan Kekurangan BiopestisidaSecara umum, adapun beberapa keunggulan dari pestisida alami, antara lain:· Jenis pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkanlingkungan (ramah lingkungan). · Relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang. 

  · Dapat membunuh atau mengendalikan hama / penyakit- Lebih mudah dan murah diterapkan karena tidak memerlukan peralatan aplikasi yangmahal seperti halnya aplikasi pestisida kimia. · Bahan yang digunakan pun tidak sulit untuk dijumpai. · Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintesis.Untuk mengukur tingkat keefektifan dosis yang digunakan,dapat dilakukan eksperimen dan sesuai dengan pengalaman pengguna.

Page 8: PENDAHULUAN

Jika satu saat dosisyang digunakan tidak mempunyai pengaruh, dapat ditingkatkan hingga terlihat hasilnya. Karena penggunaan pestisida alami relatif aman dalam dosis tinggi sekali pun, makasebanyak apapun yang diberikan tanaman sangat jarang ditemukan tanaman mati.Yang adahanya kesalahan teknis, seperti tanaman yang menyukai media kering, karena terlalu seringdisiram dan lembab, malah akan memacu munculnya jamur .Kuncinya adalah aplikasidengan dosis yang diamati dengan perlakuan sesuai dengan karakteristik dan kondisi idealtumbuh untuk tanamannya. Adapun kekurangan dari biopestisida adalah:1.Daya kerjanya relative lambat. 2.Tidak langsung membunuh hama sasaran sehingga perlu berkali-kali penyemprotan. 3.Tidak tahan sinar matahari.

4.Tidak tahan simpan. 5.Keterbatasan produksi,mode of actionyang lambat dan inang yang relatif spesifik . Kendala dalam Membuat BiopestisidaSebagai bahan alami yang ramah lingkungan, biopestisida juga memiliki kendala dalam pembuatannya seperti:1.Kurangnya pemahaman tentang biopestisidaSosialisasi mengenai pertanian organik relatif minim

DAFTAR PUSTAKAy http://bptsitubondo.wordpress.com/2008/06/05/mimba-azadirachta-indica-ajuss-bag-i/

Page 9: PENDAHULUAN

y http://goorganic-2010. blogspot.com/2009/12/pestisida-hayati.htmly http://nelsonsimanjuntak.blogspot.com/2010/06/meningkatnya-konsumsi-makanan-organik.html y Kumpulan Materi Departmen Litbang Senat Mahasiswa STIPAP

 gngfn