2
Faktor lingkungan sangat berpengaruh terutama pada periode inisiasi bunga yang dimulai pada saat tanaman menampakkan tiga daun dan berakhir pada saat daun ke enam atau ke tujuh muncul. Pada periode tersebut intensitas cahaya pada awal inisiasi bunga menyebabkan bunga mengering dan bentuk floret tidak normal, sedangkan bila kekurangan cahaya pada akhir inisiasi hanya kuncup bunga yang mengalami kekeringan. Kekurangan air pada periode inisiasi dapat mengakibatkan akar kontraktif dari subang baru. Subang yang dijadikan bibit siap berbunga haruslah berdiameter minimal 2,5 cm, tunas sudah muncul atau sudah terbentuk akar. Apabila kesehatan bibit diragukan sebaiknya subang direndam dulu selama 15-30 menit dengan fungisida dan insektisida dengan dosis sesuai anjuran. Gladiol ditanam dalam guludan. Jarak tanam 20 X 20 cm, setiap ha lahan dibutuhkan bibit ± 2.000.000 subang. Untuk menghindari robohnya tanaman akibat hujan ataupun angin dianjurkan menggunakan kedalaman tanam 10 – 15 cm. Genus Gladiolus meliputi 180 species yang merupakan tanaman herba termasuk famili Iridaceae, merupakan salah satu jenis bunga yang khas dengan warna bervariasi. Tanaman ini terdapat di seluruh Afrika dan Mediterania, tetapi yang paling banyak dijumpai di Afrika Selatan. Di Eropa mulai dibudidayakan sejak 500 tahun yang lalu. Bunga tersusun dalam bentuk tandan dan berasal dari sumbu terminal. Kuntum bunga (floret) berjumlah 8 atau lebih, berdiameter antara 2-18 cm. Bentuknya ada yang bundar, segitiga atau seperti bunga anggrek dengan petal polos, berkerut, menggelambir, menekuk ke luar atau melancip ke ujung. Floret tersusun sejajar atau simetris yang disebut tipe ekshibisi modern. Hibrida modern saat ini merupakan polyhibrida yang disebut sebagai Gladiolus grandiflora atau gladiol yang berbunga besar, memiliki paling sedikit 11 jenis. Jenis yang ada antara lain G. communis, G. segetum, G. byzantius, G. carneus (blandus), G. cardinalis, G. tristis, G. recuruus, G. insignis, G. oppositiflorus (floribunda), G. natalensis (psittacimus), G. gandavensis, G. scullyi (venustus), G. cruentus (saundersii), G. papilio (purpureauratus), G. dracocephalus, dan G. aurantiacus. Introduksi gladiol di Indonesia sudah berlangsung sejak puluhan tahun, sehingga beberapa kultivar disebut kultivar lokal seperti Cangkurileung dan Ceker. Jenis yang diintroduksi dan diusahakan oleh petani bunga antara lain kultivar Queen Occer, Golden Boy, Priscilla, White friendship,Batik,Holland merah, dan lain-lain. Pada umumnya bunga ini digunakan sebagai bunga potong untuk rangkaian bunga dan dapat dipadukan dengan berbagai bunga lainnya, juga digunakan sebagai tanaman taman. Sebagai bunga potong bunga gladiol dapat bertahan 4 hari pada suhu kamar. Gladiol dapat tumbuh dengan baik di daerah pada ketinggian antara 600-1400 dpal, tanah lempung berpasir dengan pH berkisar antara 5,8 sampai 6,5, suhu berkisar 10-25 0 C, berdrainase baik dan mendapat sinar matahari penuh. PENDAHULUAN BUDIDAYA Kebutuhan pupuk sangat bervariasi tergantung pada tipe tanah, curah hujan, cara pengairan dan kesuburan tanah. Pada umumnya pemupukan terdiri dari pupuk N 100 kg/ha, P 150 kg/ha dan K 200 kg/ha. Pupuk nitrogen (N) diberikan tiga kali yaitu : (a) setelah daun ke dua atau ke tiga terbentuk; (b) pada saat primordia bunga muncul (± 60 hari setelah tanam); dan (c) setelah tanaman berbunga. Pengendalian gulma perlu dlakukan menurut kesuburan. Penggunaan herbisida sangat baik. Penggunaan herbisida setelah tanam harus hati- hati, karena resiko tanaman rusak bisa terjadi, sehingga diperlukan herbisida selektif. Gambar 1. Subang bibit (a) utuh ; (b) dibelah Dalam pembelahan subang yang perlu diperhatikan adalah : (a) pisau yang digunakan harus bersih dan tajam; (b) setiap belahan mengikutsertakan mata tunas; dan (c) bagian bekas belahan perlu diolesi dengan fungisida pekat agar tidak terjadi pembusukan. Penggunaan anak subang sebagai bahan perbanyakan membutuhkan waktu yang cukup lama hingga saat menghasilkan bunga yaitu antara 2 sampai 4 tahun, tetapi dengan teknik kultur in vitro dormansi anak subang (2,5 – 4 bulan) dapat dipatahkan. Penggunaan media MS + 0,25 – 0,5 mg/l BAP akan merangsang tunas segera tumbuh. Syarat Tumbuh Gladiol dapat diperbanyak baik secara vegetatif maupun generatif. Perbanyakan generatif melalui biji hanya dimaksudkan untuk tujuan pemliaan, karena gladiol yang diusahakan saat ini merupakan tanaman heterozygote, sehingga keturunan yang dihasilkan akan sangat bervariasi. Perbanyakan vegetatif dilakukan dengan menggunakan subang, anak subang ataupun kultur jaringan. Subang yang bermata tunas lebih dari satu akan sangat menguntungkan jika dipakai sebagai bahan perbanyakan tanaman, yaitu dengan cara pembelahan subang. Pembelahan subang bibit yang berukuran berat lebih dari 20 gram tidak berpengaruh terhadap produksi bunga. Pembelahan subang dapat dilakukan dengan dua cara : dibelah dua bagian dengan pembelahan tepat di tengah subang, dan menjadi tiga bagian yaitu bagian tengah, sisi kanan, dansisi kiri untuk subang yang berdiameter lebih dari 4 cm. Pembibitan Penanaman Perawatan a b

PENDAHULUAN - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/Budidaya_Gladiol.pdf · simplex), penggorok batang (Pyrausa nubilalis), Botrytis (Botrytis

  • Upload
    vanhanh

  • View
    223

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENDAHULUAN - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/Budidaya_Gladiol.pdf · simplex), penggorok batang (Pyrausa nubilalis), Botrytis (Botrytis

Faktor lingkungan sangat berpengaruhterutama pada periode inisiasi bunga yang dimulaipada saat tanaman menampakkan tiga daun danberakhir pada saat daun ke enam atau ke tujuhmuncul. Pada periode tersebut intensitas cahayapada awal inisiasi bunga menyebabkan bungamengering dan bentuk floret tidak normal, sedangkan bila kekurangan cahaya pada akhirinisiasi hanya kuncup bunga yang mengalamikekeringan. Kekurangan air pada periode inisiasidapat mengakibatkan akar kontraktif dari subangbaru.

Subang yang dijadikan bibit siap berbungaharuslah berdiameter minimal 2,5 cm, tunas sudahmuncul atau sudah terbentuk akar. Apabilakesehatan bibit diragukan sebaiknya subangdirendam dulu selama 15-30 menit denganfungisida dan insektisida dengan dosis sesuaianjuran.

Gladiol ditanam dalam guludan. Jarak tanam20 X 20 cm, setiap ha lahan dibutuhkan bibit ±2.000.000 subang. Untuk menghindari robohnyatanaman akibat hujan ataupun angin dianjurkanmenggunakan kedalaman tanam 10 – 15 cm.

Genus Gladiolus meliputi 180 species yang merupakan tanaman herba termasuk familiIridaceae, merupakan salah satu jenis bunga yang khas dengan warna bervariasi.

Tanaman ini terdapat di seluruh Afrika danMediterania, tetapi yang paling banyak dijumpai diAfrika Selatan. Di Eropa mulai dibudidayakan sejak500 tahun yang lalu.

Bunga tersusun dalam bentuk tandan danberasal dari sumbu terminal. Kuntum bunga (floret) berjumlah 8 atau lebih, berdiameter antara 2-18 cm. Bentuknya ada yang bundar, segitiga atauseperti bunga anggrek dengan petal polos, berkerut, menggelambir, menekuk ke luar ataumelancip ke ujung. Floret tersusun sejajar atausimetris yang disebut tipe ekshibisi modern.

Hibrida modern saat ini merupakanpolyhibrida yang disebut sebagai Gladiolus grandiflora atau gladiol yang berbunga besar, memiliki paling sedikit 11 jenis. Jenis yang adaantara lain G. communis, G. segetum, G. byzantius, G. carneus (blandus), G. cardinalis, G. tristis, G. recuruus, G. insignis, G. oppositiflorus (floribunda), G. natalensis (psittacimus), G. gandavensis, G. scullyi (venustus), G. cruentus (saundersii), G. papilio(purpureauratus), G. dracocephalus, dan G. aurantiacus.

Introduksi gladiol di Indonesia sudahberlangsung sejak puluhan tahun, sehinggabeberapa kultivar disebut kultivar lokal sepertiCangkurileung dan Ceker. Jenis yang diintroduksidan diusahakan oleh petani bunga antara lain kultivar Queen Occer, Golden Boy, Priscilla, White friendship,Batik,Holland merah, dan lain-lain.

Pada umumnya bunga ini digunakan sebagaibunga potong untuk rangkaian bunga dan dapatdipadukan dengan berbagai bunga lainnya, jugadigunakan sebagai tanaman taman. Sebagaibunga potong bunga gladiol dapat bertahan 4 hari pada suhu kamar.

Gladiol dapat tumbuh dengan baik di daerahpada ketinggian antara 600-1400 dpal, tanahlempung berpasir dengan pH berkisar antara 5,8 sampai 6,5, suhu berkisar 10-250C, berdrainase baikdan mendapat sinar matahari penuh.

PENDAHULUAN

BUDIDAYA

Kebutuhan pupuk sangat bervariasitergantung pada tipe tanah, curah hujan, carapengairan dan kesuburan tanah.

Pada umumnya pemupukan terdiri dari pupukN 100 kg/ha, P 150 kg/ha dan K 200 kg/ha. Pupuknitrogen (N) diberikan tiga kali yaitu : (a) setelahdaun ke dua atau ke tiga terbentuk; (b) pada saatprimordia bunga muncul (± 60 hari setelah tanam); dan (c) setelah tanaman berbunga.

Pengendalian gulma perlu dlakukan menurutkesuburan. Penggunaan herbisida sangat baik. Penggunaan herbisida setelah tanam harus hati-hati, karena resiko tanaman rusak bisa terjadi, sehingga diperlukan herbisida selektif.

Gambar 1. Subang bibit (a) utuh ; (b) dibelah

Dalam pembelahan subang yang perludiperhatikan adalah : (a) pisau yang digunakanharus bersih dan tajam; (b) setiap belahanmengikutsertakan mata tunas; dan (c) bagianbekas belahan perlu diolesi dengan fungisida pekatagar tidak terjadi pembusukan.

Penggunaan anak subang sebagai bahanperbanyakan membutuhkan waktu yang cukuplama hingga saat menghasilkan bunga yaituantara 2 sampai 4 tahun, tetapi dengan teknikkultur in vitro dormansi anak subang (2,5 – 4 bulan) dapat dipatahkan. Penggunaan media MS + 0,25 –0,5 mg/l BAP akan merangsang tunas segeratumbuh.

Syarat Tumbuh

Gladiol dapat diperbanyak baik secaravegetatif maupun generatif. Perbanyakangeneratif melalui biji hanya dimaksudkan untuktujuan pemliaan, karena gladiol yang diusahakansaat ini merupakan tanaman heterozygote, sehingga keturunan yang dihasilkan akan sangatbervariasi.

Perbanyakan vegetatif dilakukan denganmenggunakan subang, anak subang ataupunkultur jaringan. Subang yang bermata tunas lebihdari satu akan sangat menguntungkan jika dipakaisebagai bahan perbanyakan tanaman, yaitudengan cara pembelahan subang. Pembelahansubang bibit yang berukuran berat lebih dari 20 gram tidak berpengaruh terhadap produksi bunga.

Pembelahan subang dapat dilakukan dengandua cara : dibelah dua bagian denganpembelahan tepat di tengah subang, dan menjaditiga bagian yaitu bagian tengah, sisi kanan, dansisikiri untuk subang yang berdiameter lebih dari 4 cm.

Pembibitan

Penanaman

Perawatan

a b

Page 2: PENDAHULUAN - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/Budidaya_Gladiol.pdf · simplex), penggorok batang (Pyrausa nubilalis), Botrytis (Botrytis

Bunga gladiol dipanen setelah tanamanberumur 50 – 80 hari tergantung kultivar danfaktor lingkungan. Panen bunga dilakukansetelah bunga menampakkan warnanya atausatu floret membuka. Sedangkan panensubang dilakukan setelah daun kekuninganatau berkisar 60 hari setelah panen bunga.

Bunga gladiol harus disimpan dalamposisi tegak agar ujungnya tidak melengkung. Penyimpanan pada suhu rendah dapatdilakukan pada suhu 20C – 50C selamamaksimum 8 hari.

Daya tahan bunga gladiol akan lebihlama apabila dilakukan praperlakuan denganmerendam tangkai bunga dalam larutanperak nitrat 1000 ppm selama satu jam dandiikuti perendaman dalam larutan sukrosa 20% selama 24 jam pada suhu 200C.

Guna membantu pemekaran bunga danumur peragaan bunga digunakan larutapengawet yang telah diperdagangkan ataularutan sukrosa 10% dan hydroxyquinoline sitrat300 ppm dengan cara perendaman selama24 – 72 jam pada suhu 200C, kemudianpindahkan atau rendam tangkai bungadalam air. Bagi konsumen sebaiknyamemotong pangkal batang danmenempatkannya dalam air bersih yang hangat. Pemetikan beberapa kuncup bungadi bagian ujung dapat membuat bungamekar serentak.

Indonesian Ornamental CropsResearch Institute

( IOCRI )

BALAI PENELITIAN TANAMAN HIASJl. Raya Ciherang Segunung – Pacet Cianjur 43253

PO. Box 8 SindanglayaTelp. 0263-512607/ Fax. 0263-514138E-mai: [email protected]

AGRO INOVASI

KaifaKaifaNabilaNabila

PASCA PANENPenyakit yang menjadi masalah dalampengusahaan gladiol adalah layu Fusariumoxysporum yang bersifat tular tanah dansubang. Perendaman subang bibit dalamlarutan Benomyl 2 g/l selama lima menitdapat menekan serangan penyakit tersebut. Penggunaan kultivar yang resisten dan bibityang sehat adalah faktor penting untukkeberhasilan pengusahaan tanaman gladiol.

Kutu putih (Pseudococcus sp.) merupakan hama penting pada subanggladiol di tempat penyimpanan. Perendaman subang bibit dalam larutaninsektisida sesuai dosis anjuran denganpenambahan deterjen akan mengurangiresiko serangan hama tersebut.

Hama dan penyakit lain yang menyeranggladiol antara lain : Thrips (Taeniothripssimplex), penggorok batang (Pyrausanubilalis), Botrytis (Botrytis gladilorum), danBusuk kering (Stomantina gladioli).

Gambar 2. Tanaman terserangFusarium oxysporum

Gambar 3. Bunga terserangThrips Gambar 4. Varietas Baru Balithi Nabila, Kaifa dan Clara

Var. DayangSumbi

Clara Clara

Designed by : Iskandar Sanusie

(Dedeh Siti Badriah)