161
PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MI/SD PADA MATERI LUAS DAN KELILING BANGUN DATAR (Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas IV MI Sa’Adatuddawam Pondok Cabe , Pamulang Kota Tangerang Selatan) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh ROSSIANA NIM: 1112018300063 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA MI/SD PADA MATERI LUAS DAN

KELILING BANGUN DATAR

(Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas IV MI Sa’Adatuddawam Pondok

Cabe , Pamulang – Kota Tangerang Selatan)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

ROSSIANA

NIM: 1112018300063

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …
Page 3: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …
Page 4: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …
Page 5: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …
Page 6: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

i

ABSTRAK

ROSSIANA, NIM. 1112018300063. Pendekatan Konstruktivisme Terhadap

Hasil Belajar Siswa SD pada Materi Luas dan Keliling Bangun Datar.

Skripsi. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan (FITK), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2017.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan pendekatan

konstruktivisme terhadap hasil belajar siswa pada materi luas dan keliling bangun

datar SD. Penelitian dilakukan pada bulan November 2016 di MI

Sa`adatuddawam Pondok Cabe.

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi

Exsperimental) dengan rancangan penelitian TwoGroup Randomized Subject

Posttest Only dan teknik pengambilan sampel berupa purposive sampling. Sampel

yang diteliti adalah siswa kelas IV MI Sa'adatuddawam dimana kelas pertama

adalah kelas kontrol dan kelas kedua adalah kelas eksperimen. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan

kosntruktivisme memperoleh nilai rata-rata yang lebih tinggi yaitu 65,9 dari kelas

kontrol yang menggunakan pendekatan konvensional yaitu sebesar 50,4. Selain

itu, berdasarkan hasil perhitungan uji pengaruh (effect sizes) dengan menggunakan

rumus perhitungan Cohen’s d, diperoleh nilai effect sizes (d) sebesar 0,743. Nilai

effect sizes yang diperoleh menginterpretasikan bahwa pendekatan

konstruktivisme memiliki pengaruh dalam kategori yang sedang. Dengan

demikian, ini menunjukkan terdapat pengaruh yang baik dari penggunaan

pendekatan konstruktivisme terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV MI

Sa'adatuddawam pada materi luas dan keliling bangun datar.

Kata Kunci: Pendekatan Kosntruktivisme, Hasil Belajar, Bangun Datar

Page 7: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

ii

ABSTRACT

ROSSIANA, NIM. 1112018300063. Constructivism Approach Against Result

of Learning Students in matter Geometry Primary School. Teaching

Education of Madrasah Ibtidaiyah Department Thesis, Faculty of Tarbiyah and

Teacherships. Islamic State University Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

This aims of research is to determine the effect using constructivism approach

against to students learning outcome in matter geometry. This research was

conducted in November 2016 at Sa’adatuddawam Pondok Cabe.

The method used in this research is quasi experimental, with a randomized study

design Two Group Randomized Subject Posttest Only and sampling techniques in

the form of purposive sampling. The sample studied were students of class IV MI

Sa'adatuddawam, which first class is a control class and the second class is a

experiment class. The results of research showed that the experiment class used

constructivism method obtained higher average value 65,9 than control class used

conventional approach 50,4. In addition, based on that results of test calculation

the effect size using Cohen’s formula, obtained the average value 0,743. The

effect size value interpret from constructivism approach has influence in medium

category. Thus, it’s indicated there’s good influence on the use of a constructivism

approach to learning outcomes geometry matter grade IV MI Sa’adatuddawam.

Keywords: Constructivism Approach, Outcomes, Geometry

Page 8: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Segala piji bagi Allah SWT, yang telah memberikan

rahmat, hidayah, serta kuasa-Nya sehingga penulis dapat merampungkan skripsi

ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah SAW, beserta

keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga hari akhir nanti.

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.). Selama proses penulisan dan penyelesaian skripsi ini

penulis menyadari bahwa tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami.

Skripsi ini dapat terselesaikan berkat adanya bimbingan, dukungan, bantuan, dan

kerjasama dengan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis

menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhigga kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Dr. Khalimi, M.Ag. Beserta staff dan jajarannya.

3. Dosen Pembimbing Akademik (PA), Dr. Fauzan, MA. yang senantiasa

memberikan arahan, saran serta bimbingan.

4. Dosen pembimbing skripsi, Dr. Gelar Dwirahayu, M. Pd. yang telah

membimbing dan meluangkan waktu, tenaga serta pikirannya disela-sela

kesibukan yang cukup padat untuk memberikan bimbingan dan arahan

kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.

5. Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan ilmunya selama penulis menjalankan

perkuliahan.

6. Kepala MI Sa’Adatuddawam, dewan guru, staff serta siswa-siswi dimana

tempat penulis melaksanakan kegiatan penelitian.

7. Pimpinan dan staff Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, yang telah

Page 9: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

iv

membantu penulis dalam menyediakan serta memberikan pinjaman berbagai

literatur yang dibutuhkan.

8. Teristimewa untuk orang tua tercinta Ayahanda Mahmud dan Ibunda

Zawiyah, serta kakak-kakak tersayang yang tak henti-hentinya mendoakan,

memberikan dukungan, semangat, dan motivasi dalam menyelesaikan

pendidikan S1 ini. Semoga diberikan sehat, panjang umur, dan selalu

senantiasa dalam lindungan, karunia, dan kasih sayang-Nya.

9. Keponakan penulis, Umayyah, S.T yang tak henti-hentinya mendoakan,

memberikan dukungan, semangat, dan motivasi dalam menyelesaikan

pendidikan S1 ini.

10. Kepada sahabat-sahabat penulis tercinta Ian, Uli, Fani, Ute, dan C3. Dan juga

untuk sahabat satu pembimbing dengan penulis dan sahabat semasa penulis

menulis skripsi, yaitu Jingga, Bila, Mila, Arif yang senantiasa memberikan

dukungan, memotivasi, dan semangat satu sama lain

11. Kepada Aci, Halimah, Uul, Yola, Dita dan seluruh teman seperjuangan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) 2012, teristimewa untuk

PGMI B’12. Semoga tali silaturahmi kita selalu terjalin dengan baik.

12. Kepada Nur Hasan Basri dan Walna Fachriyan yang tidak henti memberikan

semangat, dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Kepada 'Wanita-wanita Classie' Uthe, Denis, Zai yang tidak henti

memberikan canda tawa.

14. Kepada Crew PHD BK-CIT yang senantiasa membantu penulis dalam

memberikan dispensasi waktu.

15. Kepada sumber semangat, motivasi, dan inspirasi penulis Cho Kyuhyun,

Super Junior dan SM Family.

Hanya untaian doa yang dapat penulis panjatkan kehadirat-Nya, semoga

semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini selalu

diberikan kesehatan, umur yang panjang, kelancaran, serta selalu dalam lindungan

dan karunia-Nya dalam menjalankan kegala aktivitas.Aamiin.

Page 10: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

v

Akhir kata, besar harapan penulis semga skripsi ini dapat memberikan

manfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umunya.

Jakarta, Februari 2017

Penulis

Rossiana

Page 11: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................... i

ABSTRACT ........................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xi

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ............................................................................. 5

E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

BAB II: KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretis

1. Pendekatan Konstruktivisme ..................................................... 7

a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran ....................................... 7

b. Konstruktivisme ....................................................................... 7

2. Hasil Belajar................................................................................. 15

a. Pengertian Hasil Belajar .......................................................... 15

b. Faktor-faktor Hasil Belajar ...................................................... 16

c. Hasil Belajar Ranah Kognitif .................................................. 18

3. Luas dan Keliling Bangun Datar Terhapa Konstruktisme ..... 20

B. Hasil Penelitian Relevan ................................................................. 21

C. Kerangka Berpikir .......................................................................... 22

D. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 24

Page 12: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

vii

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 25

B. Metode dan Desain Penelitian ........................................................ 25

C. Populasi dan Sampel ....................................................................... 26

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 27

E. Instrumen Penelitian ....................................................................... 27

F. Uji Coba Instrumen ........................................................................ 28

1. Uji Validitas ................................................................................ 29

2. Uji Reliabilitas ............................................................................ 29

3. Uji Daya Beda ............................................................................. 31

4. Uji Taraf Suka ............................................................................ 32

G. Teknik Analisis Data ....................................................................... 33

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data ........................................... 33

a. Uji Normalitas ........................................................................ 33

b. Uji Homogenitas ..................................................................... 34

2. Uji t .............................................................................................. 34

3. Uji Pengaruh (Effect Sizes) ........................................................ 35

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ................................................................................. 37

1. Data Hasil Penelitian Matematika Siswa ................................. 37

B. Analisis Data .................................................................................... 39

1. Uji Normalitas ............................................................................. 39

2. Uji Homogenitas .......................................................................... 40

3. Uji t .............................................................................................. 41

4. Uji Pengaruh (Effect Sizes) ........................................................ 42

C. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 43

1. Pembelajaran Dengan Pendekatan Konstruktivisme .............. 43

2. Hasil Belajar Siswa ..................................................................... 45

D. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 52

Page 13: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

viii

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 53

B. Saran ................................................................................................. 53

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 54

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ 57

Page 14: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian .......................................................................... 25

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen ....................................................................... 28

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Menggunakan Product Moment ..................... 29

Tabel 3.4 Interpretasi Tingkat Reliabilitas Instrumen .................................. 30

Tabel 3.5 Klasifikasi Interpretai Daya Pembeda ........................................... 31

Tabel 3.6 Kalsifikasi tingkat Daya Beda Soal .............................................. 32

Tabel 3.7 Kriteria Indeks Kesukaran Soal .................................................... 32

Tabel 3.8 Interpretasi Nilai Effect Sizes ........................................................ 36

Tabel 4.1 Deskripsi Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................. 38

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol ........................................................................ 38

Tabel 4.3 Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .... 40

Tabel 4.4 Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 41

Tabel 4.5 Uji t Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................... 42

Page 15: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ...................................................................... 24

Gambar 4.1 Siswa Mengerjakan LKES 1 ...................................................... 43

Gambar 4.2 Siswa Mengerjakan LKKS II ..................................................... 43

Gambar 4.3 Diagram Hasil Posttest Kemampuan Kognitif Siswa ................ 44

Gambar 4.4 Jawaban C3(Menerapkan) Siswa Kelas Eksperimen ................ 46

Gambar 4.5 Jawaban C3 (Menerapkan) Siswa Kelas Kontrol ....................... 46

Gambar 4.6 Jawaban C4 (Menganalisis) Siswa Kelas Eksperimen................ 47

Gambar 4.7 Jawaban C4 (Menganalisis) Siswa Kelas Kontrol ..................... 47

Gambar 4.8 Jawaban C5 (Mengevaluasi) Siswa Kelas Eksperimen ............. 48

Gambar 4.9 Jawaban C5 (Mengevaluasi) Siswa Kelas Kontrol ..................... 48

Page 16: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen .... 57

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ........... 85

Lampiran 3 Lembar Kerja Eksplorasi Siswa ................................................... 106

Lampiran 4 Lembar Kerja Konsolidasi Siswa ................................................. 115

Lampiran 5 Kisi-kisi Instrumen Tes ................................................................. 123

Lampiran 6 Soal Uji Coba ............................................................................... 124

Lampiran 7 Hasil Analisis Butir Soal Uji Coba Instrumen ............................. 126

Lampiran 8 Soal Evaluasi ................................................................................. 127

Lampiran 9 Kunci Jawaban .............................................................................. 129

Lampiran 10 Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................... 132

Lampiran 11 Uji Normalitas dan Uji Homogenitas ........................................... 133

Lampiran 12 Uji t Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................................. 134

Lampiran 13 Uji Pengaruh (Effect Sizes) ........................................................... 135

Lampiran 14 Dokumentasi Pembelajaran .......................................................... 136

Lampiran 15 Permohonan Surat Bimbingan Skripsi ......................................... 137

Lampiran 16 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................. 138

Lampiran 17 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ........................ 139

Lampiran 18 Uji Referensi .................................................................................. 140

Page 17: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan yang penting untuk kelangsungan

peradaban manusia. Peran pendidikan sangatlah strategis dalam upaya

meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mencapai kemajuan

bangsa. Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang

penting, karena mutu pendidikan menunjukkan kualitas suatu bangsa.

Mutu atau kualitas pendidikan dalam skala kecil biasanya dilihat

berdasarkan hasil belajar siswa. Hasil belajar ini ditentukan oleh usaha siswa

itu sendiri dan penilaian guru terhadap kemampuannya. Sebagai salah satu

penentu hasil belajar, peran perlu guru ditekankan dalam meningkatkan mutu

pendidikan di Indonesia. Hasil belajar dalam masalah ini adalah hasil belajar

matematika SD.

Mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang sangat tidak

asing bagi siswa karena semua jenjang pendidikan telah mempelajari

matematika. Namun sebagian besar banyak menganggap bahwa matematika

adalah mata pelajaran yang paling rumit, sehingga tidak disukai bahkan

ditakuti oleh para siswa. Peneliti sempat mengajukan pertanyaan kepada

beberapa siswa tentang anggapannya terhadap matematika, beberapa siswa

tersebut mengatakan bahwa matematika sulit.Anggapan tersebut diperkuat

dalam skripsi Danang Tri Fauzi yang melakukan wawancara dengan wali

kelas IV di MI YAPPI Mulusan, Paliyan, Gunung Kidul yang mengatakan

bahwa matematika sering kali dianggap sebagai pelajaran menakutkan bagi

sebagian besar siswa, meskipun tidak sedikit yang gemar dengan pelajaran

ini.1 Siswa yang terlanjur menilai matematika adalah pelajaran yang sulit

akan menurunkan minat belajarnya. Menurunnya minat belajar tentu

berpengaruh dengan menurunnya hasil belajar siswa.

1Danang Tri Fauzi, "Faktor-faktor Kesulitan Belajae Matematika Kelas IV MI Yappi Mulusan

Paliyan Gunung Kidul" skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta, 2012. h. 3

Page 18: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

2

Banyak siswa yang menganggap matematika identik dengan rumus yang

harus mereka hafalkan. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah, karena

memang banyak materi matematika yang harus menggunakan rumus. Namun

matematika bukan hanya tentang rumus, tetapi tentang berlogika.Siswa yang

mampu berpikir serta berlogika berkemungkinan untuk mendapatkan hasil

belajar matematika dengan nilai yang baik. Dalam proses untuk mendapatkan

hasil belajar yang baik dalam pembelajaran matematika diharapkan siswa

dapat membangun pengetahuannya sendiri. Hal ini dilakukan agar siswa

dapat mengingat dan memahami apa yang sebenarnya sedang dipelajari.

Keberhasilan proses kegiatan pembelajaran sangatlah dipengaruhi oleh

banyak faktor. Tidak hanya guru dan murid yang berperan aktif, namun

pemilihan metode, teknik, dan pendekatan pembelajaran menjadi faktor yang

menunjang keberhasilan pembelajaran. Menurut Mujiono dalam jurnal

Pemanfaatan Media Dalam Proses Belajar Mengajar oleh Johannes Jefria

Gultom,dalam proses belajar mengajar ada 4 (empat) komponen penting yang

berpengaruh bagi keberhasilan belajar peserta didik, yaitu bahan ajar, suasana

belajar, media dan sumber belajar, dan pendidik sebagai subyek pelajaran.2

Guru sebagai pelaku dalam proses pembelajaran, memiliki peranan untuk

mengarahkan proses pembelajaran itu dilaksanakan. Karena itu guru harus

bisa membuat proses pembelajaran efektif dan menarik sehingga materi yang

akan disampaikan akan membuat siswa senang dan tertarik untuk belajar.

Disinilah diperlukan kreatifitas guru untuk menunjang keberhasilan proses

pembelajaran.

Keberhasilan belajar tidak hanya ditentukan oleh peranan guru. Peranan

siswa untuk membangun pengetahuan juga diperlukan. Paham bahwa guru

adalah sumber pengetahuan, kadang membuat siswa enggan untuk

membangun pengetahuannya sendiri. Siswa cenderung hanya menerima

pengetahuan yang diberikan oleh gurunya. Untuk itu diperlukan suatu upaya

dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran salah satunya

2 Johannes Jefria Gultom, Pemanfaatan Media Dalam Proses Belajar Mengajar, Universitas

Negeri Medan.

Page 19: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

3

adalah dengan memilih strategi, pendekatan atau cara dalam menyampaikan

materi pelajaran agar terjadinya peningkatan hasil belajar siswa khususnya

pada pelajaran matematika.

Pembelajaran matematika bukan hanya berhubungan dengan angka dan

operasi hitung bilangan, melainkan juga terdapat pembelajaran yang

berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari, sehingga proses

pembelajarannya bukan hanya penguasaan operasi hitung bilangan, tetapi

juga merupakan proses penemuan. Pendidikan matematika diharapkan dapat

menjadi suatu wahana bagi siswa untuk mempelajari hal-hal yang

berhubungan dengan kondisi kehidupan lingkungan hidup mereka.

Pengembangan pendidikan matematika dapat diterapkan lebih lanjut didalam

kehidupan sehari-hari yang dapat bermanfaat untuk kehidupan

bermasyarakat.

Proses pembelajaran khususnya matematika, guru cenderung

menggunakan pendekatan konvensional yaitu berpusat pada guru. Guru

hanya memberikan ceramah dan mencontohnya cara penyelesaian masalah

matematika. Guru kurang aktif untuk mengkonstruksikan pengetahuan siswa.

Telah kita ketahui bahwa setiap pengetahuan itu saling berkaitan, sebagai

guru seharusnya bisa membuat siswa untuk berperan aktif dalam

mengkonstruksikan pengetahuan baru. Begitupun dengan materi bangun

datar.

Peneliti juga sempat melalukan wawancara di MI Sa'adatuddawam,

Pondok Cabe. Menurut hasil wawancara yang peneliti lakukan, hasil belajar

siswa dengan menggunakan pendekatan konvensional tidaklah terlalu buruk.

Ketika peneliti bertanya tentang masalah yang di dapatkan dengan materi

bangun datar adalah siswa kurang memahami konsep luas dan keliling,

sehingga banyak siswa yang salah dalam mengerjakan. Pada tahun

sebelumnya, jumlah siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM hampir

menyentuh 40%.

Selain wawancara, peneliti juga sempat melakukan observasi di MI

Sa'adatuddawam pada kelas IV dengan materi FPB, dimana guru

Page 20: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

4

mengajarkan materi FPB dengan menggunakan pendekatan konvesional atau

pendekatan berpusat pada guru. Minimnya konsep yang diterapkan guru

membuat sebagian siswa merasa kebingungan. Guru hanya menjelaskan

pengertian FPB itu sendiri. Pertemuan-pertemuan sebelumnya membahas

tentang kelipatan, faktor bilangan dan KPK hampir rata-rata siswa mengerti,

hal ini dibuktikan dengan pengulangan materi yang dilakukan guru untuk

mengingatkan kembali materi sebelumnya. Ketika memasuki materi FPB,

ada beberapa siswa kurang memahami konsep FPB. Mereka masih

menggunakan pemahaman KPK sehingga saat latihan soal, nilainya kurang

memuaskan. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman siswa tentang FPB,

dan guru kurang mendorong siswa untuk membandingkan FPB dan KPK

sehingga adanya klasifikasi yang kurang jelas.

Pendekatan konstruktivisme bisa menjadi salah satu pendekatan yang

membuat keaktifan siswa meningkat. Dengan pendekatan konstruktivisme

siswa di harapkan dapat mengkonstruk, menyusun pengetahuan yang sudah

dimiliki siswa dengan pengetahuan baru sehingga menjadi suatu pemahaman

baru bagi siswa. Pendekatan konstruktivisme ini juga dapat dilaksanakan

dalam kelompok kecil, dimana siswa akan bertukar pikiran dan terciptalah

pemahaman yang dibangun bersama. Dengan kelompok kecil, siswa dapat

lebih memahami karena dengan berdiskusi mereka akan bertukar pikiran dan

akan lebih mengingat apa didiskusikan jika dibandingkan hanya menerima

materi dari guru. Dalam pendekatan konstruktivisme setiap pertanyaan yang

diberikan oleh guru menuntut siswa untuk aktif mencari serta meneliti sendiri

pemecahan dari masalah yang dihadapi.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis memandang perlu

untuk melakukan sebuah penelitian mengenai “Pendekatan

Konstruktivisme Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Luas dan

Keliling Bangun Datar”

Page 21: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, bahwa permasalahan tersebut

dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1) Metode Pembelajaran masih menggunakan pendekatan konvensional.

2) Guru kurang mengkonstruk pengetahuan siswa.

3) Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran matematika.

4) Kurangnya pemahaman konsep siswa sehingga menimbulkan rendahnya

hasil belajar matematika siswa.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini menghasilkan gambaran yang jelas tentang masalah

yang ada, maka penelitian ini dibatasi pada :

1. Peningkatan hasil belajar siswa pada penelitian ini mengarah pada ranah

kognitif siswa pada level C3, C4, dan C5 teori Bloom.

2. Hasil belajar yang dimaksud hanya pada hasil belajar matematika materi

luas dan keliling bangun datar segitiga dan jajargenjang.

3. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

konstruktivisme yang digunakan berdasarkan teori Vigotsky atau

konstruktivisme sosial.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang sudah diuraikan

terlebih dahulu, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

“Apakah penggunaan pendekatan konstruktivisme dalam proses

pembelajaran matematika dapat memberikan pengaruh secara signifikan

terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi luas dan keliling bangun

datar di kelas IV MI Sa’adatuddawam?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasar pada perumusan masalah penelitian yang telah diuraikan maka

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan

Page 22: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

6

pendekatanpembelajaran konstruktivisme terhadap hasil belajar siswa pada

materi luas dan keliling bangun datar di kelas IV MI Sa’Adatuddawam.

.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna :

1. Bagi peneliti, memperluas wawasan cara pembelajaran matemarika

dengan pendekatan konstruktivisme. Peneliti juga dapat menentukan

tindakan yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya

pada materi luas dan keliling jajargenjang dan segitiga.

2. Bagi siswa, agar dapat membangun pengetahuan berdasarkan pengetahuan

yang telah dimiliki.

3. Bagi guru, agar dapat menjadi pendekatan alternatif yang dapat diterapkan

dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Bagi sekolah atau lembaga, sebagai masukan yang harapannya dapat

digunakan untuk mempertimbangkan dalam menentukan kebijakan yang

berkaitan dengan pembelajaran matematika dan memberikan penjelasan

pada pihak yang memerlukan.

Page 23: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

7

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR,

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritis

1. Pendekatan Konstruktivisme

a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan (approach), menurut T. Raka Joni (1991),

menunjukan caraumum dalam memandang permasalahan atau objek

kajian, sehingga berdampak, ibarat seorang yang memakai kacamata

dengan warna tertentu di dalam memandangalam sekitar. Kacamata

berwarna hijau akan menyebabkan lingkungan kelihatan kehijau-

hijauan dan seterusnya.1

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau

sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada

pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih

sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan

melatari metode pembelajaran dengancakupan teoretis tertentu.

b. Konstruktivisme

Istilah constructivism (yang dalam Bahasa Indonesia diserap menjadi

konstruktivisme) berasal dari kata kerja Inggris ‘to construct’. Kata ini

merupakan serapan dari bahasa Latin ‘construere’ yang berarti menyusun

atau membuat struktur.Berdasarkan arti kata tersebut konstruktivisme

berarti menyusun atau membangun pengetahuan.

Inti dari teori konstruktivisme ialah gagasan bahwa pelajar masing-

masing harus menemukan dan mengubah informasi yang rumit kalau

mereka ingin menjadikannya milik sendiri.2 Berdasarkan pengertian di

atas, dalam kontruktivisme seseorang diharuskan aktif dalam

1 Milan Rianto, dkk, Pendekatan, Stratcegi dan Metode Pembelajaran, (Malang, 2006) h.

4 2 Robert e slavin, Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik Edisi Kedelapan, (Jakarta, th)

hal.6

Page 24: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

8

pembelajaran untuk membangun pengetahuan yang akan dimiliki.

Keaktifan siswa menentukan seberapa dalam siswa itu memahami

pengetahuan. Siswa yang aktif dalam membangun pengetahuannya tentu

akan lebih memahami materi tersebut.

Dalam pandangan konstruktivisme, strategi untuk memperoleh

pengetahuan lebih penting daripada seberapa banyak peserta didik

mengingat atau menghafal pengetahuan. Dalam teori konstruktivisme,

tugas guru menurut Sagala yaitu memfasilitasi proses tersebut dengan: 1)

menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi peserta didik, 2)

memberi kesempatan bagi peserta didik untuk menemukan dan

menerapkan idenya sendiri, dan 3) menyadarkan peserta didik untuk

menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar.3

Terdapat beberapa pengertian tentang konstruktivisme yang

dikemukakan oleh beberapa ahli :4

Rutherford an Ahlgren mengatakan siswa mempunyai ide sendiri

tentang semua pengetahuan, di mana ada yang betul ada yang salah,

jika betul dan salah ini tidak ditangani secara baik, ia akan kekal

salahnya walaupun menjawab benar dalam tes, tetapi mereka

memahami konsep yang salah.

John Dewey, menyatakan bahwa pendidikan yang baik harus

melaksanakan pengajaran dan pembelajaran sebagai proses menyusun

atau membina pengalaman.

Von Glserfed, menyatakan bahwa seseorang membina representasi

pengetahuan sendiri. Karena itu tidak ada satu pun yang benar.

Piaget, menyatakan bahwa manusia belajar melalui tinjauan aktif dan

pembelajaran berlaku apabila pelajar menemui sesuatu yang tidak

konsisten di antara representasi pengetahuannya yang sudah ada

dengan pengalaman yang dialaminya.

3 Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, (Jakarta :

Prenadamedia Group, 2014) h. 138. 4 Ali Hamzah dan Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika,

(Jakarta : PT Rajagrafindo Persada 2014) h.238

Page 25: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

9

Vigotsky, menyatakan bahwa pembelajaran berlaku dalam konteks

social dan interaksi diantara pelajar dengan teman sebaya.

Giambatista Vico, yang dipandang sebagai cikal bakal lahirnya

konstruktivisme, ia mengatakan bahwa tuhan adalah pencipta alam

dan manusia adalah tuan dari ciptaan. Mengerti berarti mengetahui

segala sesuatu karena Dia pencipta segala sesuatu itu. Manusia hanya

dapat mengetahui sesuatu yang dikonstruksikan Tuhan.

Dalam konstruktivisme setiap siswa ditekankan untuk aktif dalam

mengkonstruksikan pengetahuan melalui hubungan saling mempengaruhi

dalam pengetahuan sebelumnya dengan pengetahuan baru. Piaget

mengemukakan bahwa pengetahuan tidak diperoleh secara pasif oleh

seseorang melainkan melalui tindakan. Bahkan, perkembangan kognitif

anak bergantung pada seberapa jauh mereka aktif dalam memanipulasi

dan berinteraksi dengan lingkungan.

Sebuah pendekatan pasti memiliki ciri yang mengindentifikasikan

pendekatan tersebut. Begitu pula dengan pendekatan konstruktivisme

yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Pengetahuan dibangun oleh siswa secara aktif

Tekanan proses belajar mengajar terletak pada siswa

Mengajar adalah membantu siswa belajar

Tekanan dalam proses belajar lebih pada proses, bukan pada hasil

belajar

Kurikulum menekankan pada partisipasi siswa.

Problem centered approach

Guru adalah fasilitator5

Memahami konstruktivisme, ilmu pengetahuan sekolah tidak boleh

dipindahkan daripada guru kepada murid dalam bentuk yang serba

sempurna. Murid perlu dibimbing sesuatu pengetahuan itu mengikuti

pengalaman masing-masing. Beberapa ahli konstruktivisme yang

5Ibid., h.239

Page 26: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

10

terkemuka berpendapat bahwa pembelajaran yang bermakna itu bermula

dengan pengetahuan atas pengalaman yang ada pada murid.

Pendekatan konstruktivisme memiliki beberapa aliran.Salah satunya

adalah konstruktivisme sosial. Konstruktivisme social beranggapan

bahwa pengetahuan yang dibentuk oleh peserta didik, merupakan hasil

interaksinya dengan lingkungan social sekitarnya. Dengan demikian,

dapat dikatakan bahwa : 1) pengetahuan dibina oleh manusia, 2)

pembinaan pengetahuan bersifat social dan personal, 3) Pembina

pengetahuan personal adalah perantara social dan Pembina pengetahuan

social adalah perantara personal, 4) pembinaan pengetahuan social

merupakan hasil interaksi social, dan 5) interaksi social dengan yang lain

adalah sebagian dari personal, pembinaan social, dan pembinaan

pengetahuan bawaan.6

Melalui perspektif Piaget, pengetahuan diperoleh menurut proses

konstruktsi selama hidup melalui suatu proses ekuilibrasi antara skema

pengetahuan dan pengalaman baru.7 Menurut Piaget, pengetahuan itu

akan bermakna bila dicari dan ditemukan sendiri oleh peserta didik bukan

hasil pemberitahuan dari orang lain, termasuk guru. Piaget dalam Wijaya

juga menyatakan bahwa setiap individu berusaha dan mampu

mengembangkan pengetahuan sendiri melalui skema yang ada dalam

struktur kognitif.8

Ada beberapa dampak utama teori Piaget terhadapat Praktik

Pembelajaran di ruang kelas diantaranya:

Guru harus berusaha beradaptasi dengan cara berpikir anak, karena

cara berpikir anak berbeda dan kurang logis dibanding orang dewasa.

Salah satu cara yaitu dengan menciptakan situasi belajar yang

memungkinkan peserta didik dapat belajar sendiri.

6 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bandung : PT Gelora

Aksara Pratama, 2006) h. 152 7Ibid,

8 Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, (Jakarta :

Prenadamedia Group, 2014) h. 133.

Page 27: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

11

Anak belajar paling baik dengan menemukan (discovery). Karena itu,

peran guru merancang tugas yang di dalamnya anak dapat

menyelesaikan masalah sendiri. Guru diharapkan dapat memberikan

tugas yang dirancang khusus untuk membimbing mereka menemukan

dan menyelesaikan masalah sendiri.

Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan pemikiran anak artinya,

ketika anak-anak mencoba memecahkan masalah, penalaran

merekalah yang lebih penting daripada jawabannya. Karena itu

pentingsekali bahwa guru tidak menghukum anak untuk jawaban

yang salah, tetapi yang dinalar dengan baik.

Berbeda dengan konstruktivisme kognitif ala piaget, konstruktivisme

social yang dikembangkan oleh Vigotsky adalah bahwa belajar bagi anak

dilakukan dalam interaksi dengan lingkungan social maupun fisik.

Penemuan atau discovery dalam belajar lebih mudah diperoleh dalam

konteks social budaya seseorang.Inti konstruktivis Vigotsky adalah

interaksi antara aspek internal dan eksternal yang penekanannya pada

lingkungan social dalam belajar.Vigotsky menekankan bahwa guru harus

menciptakan banyak kesempatan bagi murid untuk belajar dengan guru

dan teman sebaya dalam mengkonstruksi pengetahuan bersama.9

Berdasarkan penjelasan dari Vigotsky tersebut lingkungan social dalam

proses pembelajaran sangat membantu siswa untuk membangun

pengetahuan, karena siswa dapat membangun pengetahuannya bersama

dan tentu akan lebih mudah diperoleh.

Dalam suatu analisis terhadap pendekatan konstruktivis social, guru

dikatakan tertarik untuk melihat pembelajaran melalui tatapan mata

murid. Analisis yang sama juga mencatat beberapa karakteristik kelas

konstruktivis social yaitu:

Orientasi tujuan penting dari kelas ini adalah konstruksi makna

kolaboratif

9 John W Santrock, Psikologi Pendidikan,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 200),

h. 390

Page 28: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

12

Guru memantau perspektif, pemikiran dan perasaan murid.

Guru dan murid saling belajar dan mengajar.

Interaksi social mendominasi kelas.

Kurikulum dan isi fisik dari kelas mencerminkan minat murid dan

dipengaruhi oleh kultur mereka.

Ada tiga penekanan dalam teori belajar konstruktivisme yaitu,

pertama adalah peran aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan

secara bermakna. Kedua adalah pentingnya membuat kaitan antara

gagasan dalam mengkonstruksian secara bermakna. Ketiga adalah

mengaitkan antara gagasan dengan informasi baru yang diterima.

Dua prinsip utama dalam pembelajaran dengan teori belajar

konstruktivisme yaitu, pertama pengetahuan tidak dapat diperoleh secara

pasif, tetapi secara aktif oleh struktur kognitif siswa. Kedua, fungsi

kognisi bersifat adaptif dan membantu pengorganisasian melalui

pengalaman nyata yang dimiliki anak.

Sehubungan dengan itu, ada beberapa ciri atau prinsip dalam belajar

Paul Suparno yang dijelaskan sebagai berikut ;

1) Belajar mencari makna. Makna diciptakan oleh siswa dari apa

yang mereka lihat, dengar, rasakan dan alami.

2) Konstruksi makna adalah proses yang terus-menerus.

3) Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi

merupakan pengembangan pemikiran dengan membuat

pengertian yang baru. Belajar bukanlah hasil perkembangan,

tetapi perkembangan itu sendiri.

4) Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan

dunia fisik dan lingkungannya.

5) Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui,

si subjek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi proses

interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari.

Page 29: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

13

Pendekatan konstruktivis dalam mengajar menekankan pengajaran

atas-bawah bukannya bawah atas.10

Istilah atas bawah berarti siswa mulai

dengan persoalan yang rumit untuk diselesaikan dan kemudian

menemukan atau mengembangkan kemampuan dasar yang diperlukan.

Berbeda dengan strategi bawah atas tradisional, dimana kemampuan

dasar secara bertahap dibentuk menjadi bagian dari kemampuan yang

lebih sulit. Dalam pengerjaan atas-bawah, tugas-tugas dimulai siswa

bersifat rumit, lengkap dan otentik, yang bahwa semua itu bukanlah

bagian atau penyederhanaan tugas-tugas yang pada akhirnya diharapkan

untuk dikerjakan oleh siswa tetapi merupakan tugas yang sesungguhnya.

Pendekatan pengajaran konstruktivis biasanya menggunakan secara

besar-besaran pembelajaran kerja sama, berdasarkan teori bahwa siswa

akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit kalau

mereka dapat membicarakan satu sama lain tentang masalah.11

Dalam pendekatan konstruktivis terhadap matematika ini dan yang

lainnya, penekanan diberikan pada memulainya dengan soal-soal yang

sesungguhnya bagi siswa untuk diselesaikan secara intuitif dan

membiarkan siswa menggunakan pengetahuan mereka yang ada tentang

dunia ini untuk menyelesaikan soal-soal dengan apapun yang dapat

mereka lakukan.

Tahapan pendekatan pembelajaran konstruktivisme adalah12

1) Pemanasan-apersepsi

2) Eksplorasi

3) Konsolidasi pembelajaran

4) Pembentukan sikap

5) Penilaian formatif

10

Robert e slavin, op.cit., h.8 11

Robert e slavin,op.cit.,h. 10

12

Supraptini, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pendekatan

Konstruktivisme Pada Siswa Kelas V Semester II SDN 3 Notorejo Kecamatan Gondang

Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Profesional Vol.4 No.2,

2015, h.53

Page 30: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

14

Tahapan pertama adalah tahapan pemanasan-apersepsi, dimana

dalam tahapan pembelajaran dimulai dengan hal-hal yang diketahui oleh

siswa. Guru bisa menstimulus dengan bertanya seputar hal-hal yang telah

dipahami siswa dan memotivasi siswa dengan bahan ajar yang menarik

agar siswa terdorong untuk mengetahui hal-hal yang baru berdasarkan

hal-hal yang telah dipahami.

Tahap eksplorasi, dalam tahap ini materi baru diperkenalkan dan

dikaitkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Tahap

konsolidasi pembelajaran, dalam tahapan ini siswa dilibatkan secara aktif

untuk menafsirkan dan memahami materi yang baru. Guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk dilibatkan secara aktif dalam problem

solving.Tahapan ini bertujuan agar siswa dapat membangun

pengetahuannya sendiri.

Tahap pembentukan sikap dan perilaku, dalam tahap ini guru

mendorong siswa untuk menerapkan konsep atau pengetahuan barunya

dalam kehidupan. Peserta didik membangun sikap dan perilaku

berdasarkan konsep atau pengetahuan barunya.

Tahap penilaian formatif, dalam sebuah pembelajaran tentu perlu

adanya penilaian atau evaluasi agar guru bisa mengetahui apakah siswa

memahami apa yang telah dipelajari. Tahapan ini juga diharapkan agar

guru dapat mengetahui kelemahan peserta didik dan masalah-masalah

yang dihadapi guru.

Setiap pendekatan pasti memiliki kelebihan begitu pula dengan

pendekatan konstruktvisme. Kelebihan pendekatan Konstruktivisme yaitu

dapat memberikan kemudahan bagi siswa dalam mempelajari setiap

konsep-konsep dalam setiap mata pelajaran, serta melatih siswa berfikir

kritis dan kreatif. Dalam proses membina pengetahuan baru, siswa akan

berfikir untuk menyelesaikan masalah, mencari ide dan membuat

keputusan yang bijak dalam menghadapi kemungkinan.

Page 31: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

15

2. Hasil belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu hasil dan belajar.Dalam

kamus besar bahasa Indonesia, hasil adalah akibat; kesudahan.Hasil

merupakan sesuatu yang diperoleh seseorang setelah melakukan suatu

usaha atau pikiran.13

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan

bahwa hasil adalah akibat atau sesuatu yang didapatkan setelah adanya

usaha.

Sedangkan belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku

individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi

dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.14

Belajar adalah

suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan

sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan

baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku

yang relative tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun

bertindak.15

Menurut Good dan Brophy dalam Psikologi Pendidikan karya

Ngalim Purwanto, belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat

dilihat dengan nyata; proses itu terjadi di dalam diri seseorang yang

sedang mengalami belajar.16

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dalam keadaan sadar untuk

mendapatkan sebuah konsep, atau pengetahuan baru yang akan

menghasilkan perubahan tingkah laku yang lebih baik dan menetap dalam

setiap individu untuk berpikir ataupun bertindak. Belajar bukan hanya apa

yang dipelajari di dalam ruang kelas, namun pengalaman hidup sehari-

13

Nina Fitriah, "Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Melalui Pendekatan

Konstruktivisme dengan Menggunakan Metode Eksperimen padaKonsep Tekanan", Skripsi FITK

UIN SYAHID, (Jakarta: Perpustakaan Utama UIN, 2013), h. 7 14

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2010) h.90 15

Dr. Ahmad Susanto, M.Pd., Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar,

(Jakarta: Prenadamedia Group, 2016) h. 4 16

Drs. M. Ngalim Purwanto, MP. Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2013)h. 85.

Page 32: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

16

hari dalam bentuk apapun bisa diartikan sebagai belajar. Dimana

pengalaman pribadi juga berpengaruh besar dalam pembentukan

kepribadian siswa.

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata

setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan

pengajaran.17

Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada

diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor

sebagai hasil dari kegiatan belajar.18

Secara sederhana, pengertian hasil

belajar adalah akibat atau sesuatu yang didapatkan siswa karena adanya

aktivitas belajar.

b. Faktor-faktor Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi poses dan hasil belajar dibagi

menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Dimana di dalam

faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis. Dan di

dalam faktor eksternal terdiri dari faktor lingkungan dan instrumental.19

Faktor fisiologis secara umum, seperti kesehatan yang prima, tidak

dalam keadaan lelah, dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan

sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar.

Demikian juga kondisi saraf pengontrol kesadaran dapat berpengaruh

pada proses dan hasil belajar. Panca indra juga harus diperhatikan karena

kondisi pancaindera akan memberikan pada proses dan hasil belajar.

Factor psikologi memiliki beberapa factor diantanya yaitu

intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motif dan motivasi, dan kognitif

dan daya nalar. Proses belajar merupakan proses yang kompleks, maka

aspek intelegensi tidak menjamin hasil belajar seseorang. Intelegensi

hanya sebuahn potensi; artinya seseorang yang memiliki intelegensi

17Asep Jihad dan Abdul Haris.Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta : Multi Pressindo,

2012) h. 15 18

Dr. Ahmad Susanto, Op.cit.,hal.5 19

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta : Gaung

Persada Press,2012) h.24

Page 33: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

17

tinggi mempunyai peluang besar untuk memperoleh hasil belajar yang

baik.

Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa semata-mata

tertuju pada suatu obyek maupun sekumpulan obyek. Untuk menjamin

hasil belajar yang baik, maka siswa harus dihadapkan pada obyek-obyek

yang dapat menarik perhatian siswa, jika tidak maka perhatian siswa tidak

terarah atau focus pada obyek yang sedang dipelajari.

Minat diartikan sebagai kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Sedangkan bakat

adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan ini baru akan terealisasi

menjadi kecakapan yang nyata setelah melalui belajar dan berlatih. Para

guru hendaknya berusaha untuk mengetahui minat dan bakat para

siswanya yang kemudian mampu juga untuk menumbuh-kembangkannya.

Motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu. Motivasi berarti seni mendorong siswa untung

terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran

tercapai. Dengan kata lain motivasi merupakan usaha dari pihak luar

untuk mendorong, mengaktifkan, dan menggerakkan siswanya secara

sadar untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

Factor eksternal yang pertama yaitu factor lingkungan. Kondisi

lingkungan mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan dapat

berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula berupa lingkungan

social.Lingkungan alam misalnya keadaan suhu, kelembaban,

kepengapan udara dan sebagainya. Lingkungan social baik yang berupa

manusia maupun hal-hal lainnya seperti hiruk pikuk lingkungan social

dapat mempengaruhi proses dan belajar. Oleh karena itu lingkungan

sekolah hendaknya didirikan dalam lingkungan yang kondusif untuk

belajar.

Factor eksternal selanjutnya adalah factor instrumental.Factor

instrumental adalah factor yang keberadaan dan penggunaannya

dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Factor-faktor ini

Page 34: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

18

diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-

tujuan belajar yang telah direncanakan. Factor-faktor instrumental dapat

berupa kurikulum, sarana dan fasilitas, dan guru.

c. Hasil Belajar Ranah Kognitif

Ranah kognitif adalah salah satu aspek dari hasil belajar.Menurut

Bloom dalam karya Ahmad Susanto, aspek kognitif atau pemahaman

adalah kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang

dipelajari.20

Pemahaman bukan hanya mengetahui atau mengingat sebuah

materi namun seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan

memahami pelajaran yang diberikan oleh guru.

Beberapa ranah kognitif dalam taksonomi Bloom yaitu

1) Mengingat (C1)

Mengingat merupakan usaha mendapatkan kembali pengetahuan

dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja

didapatkan maupun yang sudah lama didapatkan.21

Mengingat

meliputi dua proses yaitu mengenali dan memanggil kembali.

Mengenali berkaitan dengan mengetahui pengetahuan masa

lampau yang berkaitan dengan hal-hal konkret, sedangkan

memanggil kembali adalah proses kognitif yang membutuhkan

pengetahuan masa lampau secara cepat dan tepat.

2) Memahami/mengerti (C2)

Memahami/mengerti berkaitan dengan membangun sebuah

pengertian dari berbagai sumber seperti pesan, bacaan dan

komunikasi. Memahami berkaitan dengan aktivitas

mengklasifikasikan dan membandingkan.22

Aktivitas mengklasifikasi muncul ketika siswa mencoba untuk

mengenali karakteristik pengetahuan tersebut dengan

20

Dr. Ahmad Susanto, M.Pd.,Op.cit.,Hal.6 21

Imam Gunawan dan Anggraini Retno Palupi, Taksonomi Bloom-Revisi Kognitif

Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Penilaian, thn, hal.26 22

Ibid,

Page 35: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

19

membandingkan pengetahuan lainnya. Mengklasifikasi akan

memberikan pemahaman sehingga siswa mengerti dengan

pengetahuan yang tengah dipelajari

3) Menerapkan (C3)

Menerapkan menunjuk pada proses kognitif memanfaatkan atau

mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan percobaan

atau menyelesaikan permasalahan. Menerapkan meliputi kegiatan

menjalankan prosedur (excuting) dan mengimplementasikan

(implementing).23

Setelah siswa memahami materi atau

pengetahuan, siswa harus bisa menerapkan prosedur yang ada

dalam pengetahuan tersebut. Masalah diharapkan dapat

diselesaikan apabila siswa mempergunakan prosedur yang ada.

Menerapkan adalah proses yang berkelanjutan, siswa

menyelesaikan suatu permasalahan menggunakan prosedur telah

diketahui. Kegiatan terus berjalan dengan teratur sehingga siswa

mampu menerapkan prosedur dengan mudah.

4) Menganalisis (C4)

Menganalisis merupakan memecahkan suatu permasalahan

dengan memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan

mencari keterkaitan dari tiap-tiap bagian tersebut dan mencari

tahu bagaimana keterkaitan tersebut dapat menimbulkan

permasalahan.24

5) Mengevaluasi (C5)

Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan penilaian

berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria yang

biasanya digunakan adalah kualitas, efektivitas, efesiensi, dan

konsistensi.Evaluasi meliputi mengecek (checking) dan

mengkritisi (critiquing).25

23

Ibid.,hal.27 24

Ibid., hal.28 25

Ibid.,hal.28-29

Page 36: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

20

Mengecek mengarah pada kegiatan pengujian terhadap kegagalan

dalam sebuah operasi, menguji hal-hal tidak konsisten sehingga

adanya kegagalan. Mengkritisi mengarah pada penilaian dengan

melihat sisi negative dan positif suatu operasi kemudian

melakukan penilaian berdasarkan kriteria dan standar.

6) Menciptakan (C6)

Menciptakan mengarah pada proses kognitif meletakkan unsur-

unsur secara bersama-sama untuk membentuk kesatuan yang

koheren dan mengarahkan siswa untuk menghasilkan suatu

produk baru dengan mengorganisasikan beberapa unsur menjadi

bentuk atau pola yang berbeda dari sebelumnya.26

Mencipta

meliputi proses menggeneralisasikan dan produksi.

Menggeneralisasikan merupakan kegiatan merepresentasikan

permasalahan dan penemuan alternative hipotesis yang

diperlukan.Memproduksi mengarahkan pada perencanaan untuk

menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti memilih untuk lebih mendalami

hasil belajar ranah kognitif pada C3 (Menerapkan), C4 (Menganalisis)

dan C5 (Mengevaluasi). Karena menurut peneliti, menerapkan,

menganalisis dan mengevaluasi lebih cocok untuk mengukur hasil belajar

siswa dengan pendekatan konstruktivisme.

3. Luas dan Keliling Bangun Datar terhadap Konstruktivisme

Soal latihan merupakan intrumen terbaik untuk menilai hasil belajar

siswa. Soal latihan dibawah ini merupakan contoh soal yang digunakan

dalam sebuah penelitian dengan pendekatan konstruktivisme dengan

materi konsep pecahan.

1) Bu Ani ingin membuat kue bolu, ia membutuhkan

kg gula pasir,

kg margarin, dan

tepung terigu, ketiga bahan tersebut tidak ada di

26

Ibid., hal.29

Page 37: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

21

rumahnya, maka Bu Ani membelinya di warung, berapakah jumlah

semua belanjaan Bu Ani?

2) Ibu membuat kue untuk dibagikan kepada seluruh anggota

keluarganya yang berjumlah 4 orang. Raihan mendapat

, Husnul

mendapat

, ibu mendapat

dan sisanya untuk ayah, berapakah

bagian ayah?27

B. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Skripsi Achmad yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Konsep

Pecahan Melalui Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme Pada Siswa

Kelas IV MI Darul Hidayah tahun 2013.

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran

konstruktivisme juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini

terlihat dengan hasil belajar siswa, jika pada siklus I siswa yang mendapat

nilai dibawah KKM sebanyak 24 orang, pada siklus II menjadi 13 orang,

dan pada siklus III tidak ada lagi siswa yang mendapatkan nilai di bawah

KKM yang ditetapkan yaitu 60,00. Sedangkan rata-rata siswa pada siklus

I hanya 56,32 meningkat menjadi 86,05 pada siklus II dan meningkat lagi

pada III menjadi 87,89.28

2. Jurnal Nurul Chujaemah, dkk, yang berjudul Penggunaan Pendekatan

Konstruktivisme dalam Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas IV Materi Bangun Ruang.

Penggunaan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran matematika

tentang bangun ruang yang dilakukan sesuai dengan langkah-langkah

dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dengan hasil yang ditunjukkan

dengan nilai hasil belajar siswa yang telah memenuhi kriteria ketuntasan

27

Achmad,Peningkatan Hasil Belajar Konsep Pecahan Melalui Pendekatan

Pembelajaran Konstruktivisme Pada Siswa Kelas IV MI Darul Hidayah, Skripsi FITK UIN

SYAHID, (Jakarta: Perpustakaan Utama UIN, 2013), 28

Achmad,Peningkatan Hasil Belajar Konsep Pecahan Melalui Pendekatan

Pembelajaran Konstruktivisme Pada Siswa Kelas IV MI Darul Hidayah, Skripsi FITK UIN

SYAHID, (Jakarta: Perpustakaan Utama UIN, 2013), hal. 87-88

Page 38: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

22

belajar minimal 70 dan persentase ketuntasan belajar siswa mencapai

100%. Hasil pada siklus I nilai rata-rata siswa 63,2 dengan persentase

ketuntasan belajar siswa 52%.Pada siklus II terjadi peningkatan yaitu

nilai rata-rata siswa menjadi 80 dengan persentase ketuntasan belajar

siswa mencapai 84%.Tindakan pada siklus III juga mengalami

peningkatan hasil belajar siswa menjadi 88 dengan persentase ketuntasan

belajar siswa mencapai 100%.29

3. Persamaan dan perbedaan penelitian yang relevan dengan penelitian yang

akan dilakukan yaitu :

a. Persamaan penelitian yang akan dilakukan dengan kedua penelitian

yang relevan diatas adalah meneliti tentang peningkatan hasil belajar

siswa menggunakan pendekatan konstruktivisme.

b. Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan kedua penelitian

yang relevan diatas adalah materi yang diteliti.

C. Kerangka Berpikir

Sistem pengajaran di sekolah umumnya masih menggunakan pendekatan

yang cenderung berpusat pada guru.Guru sangat berperan aktif dalam

memberikan informasi, sedangkan murid hanya menerima informasi tersebut.

Pembelajaran hendaknya siswa diajak untuk berperan aktif dalam

pembelajaran sehingga tidak hanya guru yang dominan karena keaktifan

siswa membuat kegiatan pembelajaran lebih efektif dan hasil belajar pun

akan menjadi lebih baik. Untuk membangun keaktifan siswa, maka

diperlukan pendekatan yang tepat.

Salah satu pendekatan yang dapat membuat siswa lebih aktif dalam

mengkonstruksikan pengetahuan adalah pendekatan Konstrukivisme.

Pendekatan ini adalah pendekatan yang menuntut pada keaktifan siswa untuk

mengkonstruk pengetahuannya sendiri. Dengan kata lain, siswa dituntut

29

Nurul Chujaemah, dkk, Penggunaan Pendekatan Konstruktivisme dalam Peningkatan

Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV Materi Bangun Ruang, hal

Page 39: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

23

untuk menemukan jawaban dengan mencari, menyusun serta memadukan

pengetahuan baru dengan pengetahuan sebelumnya.

Dalam pelaksanaan pembelajaran ada beberapa tahapan yang harus di

lakukan. Tahapan-tahapan dalam pembelajaran dengan pendekatan

konstruktivisme, yaitu pemanasan-apersepsi, eksplorasi, konsolidasi

pembelajaran, pembentukan sikap dan penilaian formatif.

Tahapan pertama adalah tahapan pemanasan-apersepsi, dimana dalam

tahapan pembelajaran dimulai dengan hal-hal yang diketahui oleh siswa.

Guru bisa menstimulus dengan bertanya seputar hal-hal yang telah dipahami

siswa dan memotivasi siswa dengan bahan ajar yang menarik agar siswa

terdorong untuk mengetahui hal-hal yang baru berdasarkan hal-hal yang telah

dipahami.

Tahap eksplorasi, dalam tahap ini materi baru diperkenalkan dan dikaitkan

dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Tahap konsolidasi

pembelajaran, dalam tahapan ini siswa dilibatkan secara aktif untuk

menafsirkan dan memahami materi yang baru. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk dilibatkan secara aktif dalam problem solving.Tahapan

ini bertujuan agar siswa dapat membangun pengetahuannya sendiri.

Tahap pembentukan sikap dan perilaku, dalam tahap ini guru mendorong

siswa untuk menerapkan konsep atau pengetahuan barunya dalam kehidupan.

Peserta didik membangun sikap dan perilaku berdasarkan konsep atau

pengetahuan barunya. Tahap penilaian formatif, dalam sebuah pembelajaran

tentu perlu adanya penilaian atau evaluasi agar guru bisa mengetahui apakah

siswa memahami apa yang telah dipelajari. Tahapan ini juga diharapkan agar

guru dapat mengetahui kelemahan peserta didik dan masalah-masalah yang

dihadapi guru.

Berdasarkan langkah-langkah tersebut, dapat kita pahami bahwa pada

pendekatan konstruktivisme merujuk pada keaktifan siswa untuk membangun

pengetahuannya sendiri, dan tentu akan memunculkan ide-ide yang

dimilikinya. Dengan kata lain, hasil belajar siswaakan berkembang pada

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme.

Page 40: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

24

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berpikir yang telah

dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan berkaitan dengan penelitian ini

adalah hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pendekatan

konstruktivisme lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar matematika

siswa tanpa menggunakan pendekatan konstruktivisme.

1. Guru hanya mentranfer ilmu dan kurang

mengkonstruk pengetahuan siswa.

2. Siswa hanya menerima ilmu dari guru, kurang

memahami konsep dan kurang membangun

pengetahuannya.

Pendekatan Konstruktivisme

Hasil belajar matematika siswa rendah.

1. Guru membantu siswa untuk membangun

pengetahuannya.

2. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran

dan dapat membangun pengetahuannya sendiri

Hasil belajar matematika siswa meningkat

Page 41: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Sa’adatuddawam

yang beralamat di Jl. Talas III, RT. 01 RW.02 No.34, Kelurahan Pondok

Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan pada bulan Oktober

- November 2016 semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi

Experimental atau eksperimen semu. Pada eksperimen semu, pengontrolan

hanya dilakukan pada satu variabel saja, yaitu variabel yang dipandang paling

dominan.1 Pada penelitian ini, variabel dominan tersebut adalah penggunaan

pendekatan konstruktivisme.

Sampel dikelompokkan menjadi dua kelompok dan diberikan perlakuan

yang berbeda. Kelompok pertama adalah kelompok yang diberikan perlakuan

pembelajaran menggunakan pendekatan konvensional sebagai kelompok

kontrol. Kelompok kedua adalah kelompok yang diberikan perlakuan

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisne sebagai

kelompok eksperimen. Adapun rancangan desain penelitian adalah dengan

menggunakan metode Two Group Randomized Subject Post test Only. Desain

penelitian ini terdiri atas dua kelompok yang ditentukan secara acak, yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Langkah yang dilakukan sebelum memberikan post test yaitu

memberikan treatment berupa pembelajaran menggunakan pendekatan

kosntruktivisme pada kelas eksperimen untuk melihat pengaruhnya terhadap

hasil belajar siswa.

1Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2012), hal. 59.

Page 42: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

26

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Kelas Perlakuan Test

Eksperiman ( (T)

Kontrol (T)

Keterangan:

: treatment(perlakuan) pada kelas eksperimen yaitu menggunakan

pendekatan konstruktivisme

: treatment(perlakuan) pada kelas eksperimen yaitu menggunakan

pembelajaran konvensional

T :Post-test

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia,

benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan. Gejala-gejala, nilai tes atau

peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu

di dalam suatu penelitian.2 Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah siswa kelas IV MI se-Tangerang Selatan pada semester 1 tahun ajaran

2016/2017.

Sampel adalah sebagai bagian dari populasi.3

Dalam menentukan

sampel, teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling, dimana

dalam menentukan sampel dengan menggunakan pertimbangan tertentu.

Sampel pada penelitian adalah siswa kelas IV MI Sa’adatuddawam. Peneliti

menggunakan siswa kelas IV dari MI Sa’adatuddawam karena setelah peneliti

melakukan observasi pada sekolah tersebut, hasil belajar matematika siswa

dari sekolah tersebut masih rendah, gaya belajar yang masih monoton dan

pemahaman siswa terhadap materi matematika masih bersifat hafalan. Kelas

2 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010),

hal.118 3Ibid., hal.121

Page 43: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

27

IV di MI Sa’adatuddawam terdiri dari dua kelas. Dalam menentukan kelas

eksperimen dan kelas kontrol, peneliti menggunakan teknik simple random

sampling dimana pengambilan sampel diambil secara acak dan setiap sampel

memiliki peluang yang sama untuk terpilih.

Sampel dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kelas

eksperimen dan kelompok kelas control. Kelompok kelas eksperimen adalah

kelas IV-B yang terdiri dari 31 siswa, dengan menggunakan pendekatan

konstruktivisme pada pelajaran matematika materi bangun datar. Kelompok

kelas kontrol adalah kelas IV-A yang terdiri dari 33 siswa, dengan

menggunakan pendekatan konvensional pada pelajaran matematika materi

bangun datar.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penilitian ini berupa

tes.Bentuk tes yang digunakan adalah bentuk uraian yang diberikan kepada

kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah siswa selesai melakukan

pembelajaran. Soal tes yang diberikan kepada kedua kelompok dibuat sama

dengan mengacu pada indikator penilaian pemahaman konsep.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen evaluasi pembelajaran matematika merupakan alat ukur yang

dipakai dalam pembelajaran matematika, untuk menilai dan mengevaluasi

sampai sejauh mana proses pembelajaran matematika mencapai

sasarannya.4Dalam penelitian ini, tes yang digunakan adalah tes objektif

berbentuk uraian. Soal yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 5 soal.

Adapun indikator-indikator yang akan diukur dapat dilihat dari kisi-kisi

instrument pemahaman konsep pada table 3.2 berikut :

4 Ali Hamzah, Evaluasi Pembelajaran Matematika(Jakarta : Rajawali Pers, 2013) hal. 91

Page 44: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

28

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen

Standar Kompetensi : 1. Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar

sederhana dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar : 1.1 Menentukan luas dan keliling jajargenjang dan

segitiga.

1.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

keliling dan luas jajargenjang dan segitiga

NO INDIKATOR TINGKAT

KOGNITIF

NO

SOAL

1 1. Menerapkan luas dan keliling segitiga dan

jajargenjang dalam menyelesaikan masalah.

2. Menganalisis hubungan luas segitiga dan

jajargenjang dengan bangun datar lain.

3. Menguji luas dan keliling segitiga dan

jajargenjang berdasarkan pengetahuan yang

telah dimiliki

C3

C4

C5

1,2

3,4

5,6

Sedangkan untuk memperoleh data hasil belajar siswa pada materi

bangun datar digunakan rubrik penskoran tiap soal seperti yang terlampir.

F. Uji Coba Instrumen

Agar menghasilkan data yang layak, suatu instrumen harus diuji

validitas dan reliabilitasnya. Oleh karena itu, sebelum digunakan instrumen

hasil belajar tersebut diujicobakan pada tingkat yang lebih tinggi untuk

mengukur validitas, reliabilitas. Selain uji validitas dan reliabilitas, peneliti

juga menguji taraf kesukaran dan daya beda soal.

1. Uji Validitas

Page 45: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

29

Validitas isi (content validity) suatu tes mempermasalahkan seberapa

jauh suatu tes mengkur tingkat penguasaan terhadap isi suatu materi tertentu

yang seharusnya dikuasai sesuai dengan tujuan pengajaran.5 Maka dari itu,

penelitian ini menggunakan validitas isi dalam menguji instrumen. Rumus

yang digunakan adalah rumus korelasi product moment.

=

di mana:

= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang

dikorelasikan

Kriteria pengujian:

Butir soal valid apabila

Butir soal tidak valid apabila <

Berdasarkan analisis butir soal dengan menggunakan rumus product

moment dengan 0,325, dari 6 butir soal yang diberikan terdapat 5 butir

soal yang valid.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Menggunakan Product Moment

Nomor Soal Keterangan

1 0,713 Valid

2 0,610 Valid

3 0,633 Valid

4 0,733 Valid

5 0,342 Tidak Valid

6 0,733 Valid

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut

dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut

5Ibid., hal. 216

Page 46: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

30

digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.6

Reliabilitas yang

digunakan untuk mengukur reliabilitas tes pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan rumus K-R 20 yaitu7:

=

Keterangan:

= reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p)

= jumlah hasil perkalian p dan q

n = banyaknya item

s = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)

Berikut interpretasi tingkat reliabilitas instrumen:8

Tabel 3.4

Interpretasi Tingkat Reliabilitas Instrumen

Nilai Koefisien Korelasi Interpretasi

0,90 – 1,00 Sangat tinggi

0,70 – 0,90 Tinggi

0,40 – 0,70 Cukup

0,20 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat rendah

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus K-R 20,

diperoleh bahwa hasil uji reliabilitas instrumen tes adalah 0,84 yang termasuk

pada kriteria reliabilitas tinggi.

6 Nana Sudjana, op.cit., hal.16

7Suharsimi Ari Kunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.

100 8Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2002), h.139

Page 47: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

31

3. Uji Daya Beda

Daya beda butir soal yaitu butir soal tersebut dapat membedakan

kemampuan individu peserta didik. Karena butir soal yang didukung oleh

potensi daya beda yang baik akan mampu membedakan peserta didik yang

memiliki kemampuan tinggi atau pandai dengan peserta didik yang memiliki

kemampuan rendah atau kurang pandai.9

Rumus yang digunakan untuk

mengetahui daya pembeda setiap butir tes adalah:

D =

Keterangan:

D = daya pembeda butir

= banyaknya kelompok atas yang menjawab betul

= banyaknya kelompok bawah yang menjawab betul

= banyaknya subjek kelompok atas

= banyaknya subjek kelompok bawah

Tabel 3.5

Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda

Nilai Interpretasi

≤ 0,00 Sangat jelek

0,00 ≤ 0,20 Jelek

0,20 ≤ 0,40 Cukup

0,40 ≤ 0,70 Baik

0,70 ≤ 1,00 Sangat baik

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program ANATES,

didapat hasil pada tabel berikut:

9 Ali Hamzah, op.cit., hal. 240

Page 48: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

32

Tabel 3.6

Klasifikasi Tingkat Daya Beda Soal

Interpretasi Nomor Soal Jumlah Soal

Jelek 5 1

Cukup 3 1

Baik 1, 2, 4, 6 4

Jumlah Soal 6

4. Uji Taraf Sukar

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu

sukar.Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya sesuatu soal disebut

indeks kesukaran (difficulty index).10

Taraf kesukaran dapat diukur dengan

rumus berikut:

P =

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul

J = jumlah seluruh siswa peserta tes

Tabel 3.7

Klasifikasi Interpretasi Taraf Kesukaran

Nilai Interpretasi

P ≤ 0,00 Sangat sukar

0,00 ≤ 0,30 Sukar

0,30 ≤ 0,70 Sedang

0,70 ≤ 1,00 Mudah

= 1,00 Sangat mudah

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program ANATES,

didapat hasil bahwa soal dinyatakan lima butir sedang dan satu butir sukar.

10

Suharsimi Ari Kunto, op.cit., hal. 207

Page 49: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

33

Setelah melakukan perhitungan hasil uji coba instrumen maka butir soal

yang akan digunakan untuk post test adalah soal yang valid berjumlah 5 butir

soal yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4 dan 6. Dari kelima soal tersebut mempunyai

kriteria reliabilitas sedang, sebagian besar mempunyai tingkat daya beda soal

yang baik dan taraf kesukaran yang sedang.

G. Teknik Analisis Data

Setelah semua data yang diperlukan sudah terkumpul, makan langkah

selanjutnya adalah dengan menganalisis data tersebut untuk menjawab

permasalahan yang ada dalam penelitian. Teknik yang digunakan dalam

penelitian ini, adalah teknik analisis data kuantitatif. Adapun data kuantitatif

ini dianalisis oleh peneliti dengan menggunakan statistik. Untuk mengetahui

adanya pengaruh pendekatan konstruktivisme terhadap pembelajaran

matematika pada materi bangun datar, maka dilakukan uji hipotesis

menggunakan uji-t. Tetapi sebelum dilakukan pengujian hipotesis, dilakukan

uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu sebagai uji prasyarat

analisis data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah

dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal.11

Pada pengujian normalitas ini, peneliti menggunakan program SPSS 20

dengan metode Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov

didefinisikan sebagai berikut:

: Data mengikuti distribusi tertentu

: Data tidak mengikuti distribusi tertentu

Dasar pengambilan keputusan :

Jika probabilitas > 0,05, maka diterima

11

Wahyu Hidayat, Uji Normalitas, 2016, hal. 1(http://wahyu-

hidayat.dosen.stkipsiliwangi.ac.id/files/2016/03/UJI-NORMALITAS-Chi-Square.pdf)

Page 50: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

34

Jika probabilitas ≤ 0,05, maka ditolak. 12

b. Uji Homogenitas

Pada dasarnya uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan

bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang

homogen. Pada pengujian homogenitas ini, peneliti menggunakan program

SPSS 20 dengan metode Levene.

Dasar pengambilan keputusan kehomogenan dipenuhi jika hasil uji

tidak signifikan untuk suatu taraf signifikasi (α) tertentu. Sebaliknya, jika

hasil uji signifikan maka kenormalan tidak dipenuhi. Kriteria pengujian

adalah sebagai berikut:

Jika nilai signifikansi (sig) < 0,05, data berasal dari populasi yang

mempunyai varians tidak homogen.

Jika nilai signifikansi (sig) ≥ 0,05, data berasal dari populasi yang

mempunyai varians homogen.13

1. Uji - T

Hipotesis merupakan jawaban sementar, oleh karena itu perlu dilakukan

pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dalam hipotesis.14

Setelah uji persyaratan analisis telah dilakukan, apabila data

berdistribusi normal atau diambil dari populasi yang normal dan populasi

tersebut memiliki variansi yang sama, maka selanjutnya dilakukan uji

hipotesis yang digunakan adalah uji T-test. Uji hipotesis ini digunakan untuk

mengetahui apakah pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan hasil

belajar materi bangun datar matematika siswa dibandingkan dengan

menggunakan pendekatan konvensional

12

Achmad Samsudin, Statistika Non Parametrik, hal.23

(file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/AHMAD_SAMSUDIN/Statistika%20Das

ar/MODUL_10x.pdf) 13

Desti Widiyana, Pengaruh Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, And Satisfaction) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kkpi Pada Siswa Kelas X Smk

Negeri 1 Pedan, Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta, 2013, hal. 5 14

Budi Susetyo, Statistika Untuk Analisis Data Penelitian, (Bandung: PT. Refika Aditama,

2010) hal. 141

Page 51: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

35

Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan program SPSS 20 yaitu

dengan teknik analisis Independent-Sampel T Test. Uji beda dari dua mean

yang tidak berpasangan (independen) dari dua populasi yang berbeda. Hasil

penelitian yang menggunakan eksperimen dengan metode A (dalam hal ini

menggunakan pendekatan konstruktivisme) dibandingkan dengan metode B

(menggunakan pendekatan konvensional).15

Hipotesis statistik adalah:

H0 : µ1 = µ2

H1 : µ1> µ2

Keterangan:

H0 : Hipotesis nol, hasil belajar dengan menggunakan pendekatan

konstruktivisme dengan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan

konvensional.

H1 : Hipotesis alternatif, hasil belajar dengan menggunakan pendekatan

konstruktivisme lebih tinggi dari hasil belajar dengan menggunakan

pendekatan konstruktivisme.

µA : Nilai rata-rata hasil belajar pembulatan matematika kelas eksperimen.

µB : Nilai rata-rata hasil belajar pembulatan matematika kelas kontrol.

Kriteria pengujian hipotesis menggunakan α = 0,05

Kriteria pengujian hipotesis adalah:

diterima jika < . Harga diperoleh dari daftar distribusi t

dengan peluang (1-α), sebaliknya ditolak jika > .

2. Uji Pengaruh

Uji pengaruh (effect sizes) dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh penggunaan pendekatan konstruktivisme terhadap hasil belajar

matematika siswa pada materi bangun datar. Adapun rumus yang digunakan

15

Ibid., hal. 278

Page 52: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

36

untuk menghitung besarnya pengaruh yaitu dengan menggunakan perhitungan

Cohen’s d:16

Keterangan:

d = Nilai effect sizes

M1 = Nilai rata-rata kelas eksperimen

M2 = Nilai rata-rata kelas kontrol

SDP = Nilai standar deviasi gabungan (Sgab)

Setelah diperoleh nilai effect sizes (d), langkah selanjutnya yaitu

memberikan interpretasi dari nilai effect sizes (d) yang diperoleh. Adapun

interpretasi dari nilai effect sizes (d) yaitu:17

Tabel 3.8

Interpretasi Nilai Effect Sizes

Besar d Interpretasi

d< d ≤ 0,2 Efek Kecil

0,2 <d < 0,8 Efek Sedang

d> 0,8 Efek Besar

16

Carl J. Dunst, Deborah W.Hamby, dan Carol M.Trivette, Guidelins for Calculating Effect

Sizes for Practice-Based Research Syntheses, Centerscope (Evidence-Based Approaches to Early

Childhood Development) Volume 3, Number 1, November 2004, h. 1-2

(http://www.courseweb.unt.edu/gknezek/06spring/5610/centerscopevol3no1.pdf) 17

Kiki Engga Dewi. Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Cooperative

Learning Teknik Marry go Round pada Siswa Kelas IV B SD Negeri Klegung 1, Jurnal Ilmiah

Guru “COPE”, No. 02/Tahun XVII/ Nopember 2013, h. 22

(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=282964&val=464&title=PENINGKATAN%

20HASIL%20BELAJAR%20IPA%20MENGGUNAKAN%20MODELCOOPERATIVE%20LEA

RNING%20TEKNIK%20MARRY%20GO%20ROUNDPADA%20SISWA%20KELAS%20IV%

20B%20SD%20NEGERI%20KLEGUNG%20I)

Page 53: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan di MISa’adatuddawam, Pondok Cabe Ilir -

Pamulang pada bulan November-Desember semester ganjil tahun ajaran

2016/2017. Adapun sampel yang diteliti adalah siswa kelas IV MI

Sa’adatuddawam. Terdapat dua kelas di MI Sa’asatuddawam yaitu kelas

pertama sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran menggunakan

pendekatan konvensional, sedangkan kelas kedua sebagai kelas eksperimen

dengan pembelajaran menggunakan pendekatan konstruktivisme.

Materi pelajaran yang diteliti adalah luas dan keliling segitiga dan

jajargenjang. Untuk kelas eksperimen, pembelajaran luas dan keliling

disampaikan dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme sebagai

treatment. Kelas eksperimen yang dipilih adalah kelas IV B dengan jumlah

siswa sebanyak 31 siswa, yang terdiri dari siswa laki-laki dan siswa

perempuan.

1. Data Hasil Belajar Matematika Siswa

Post test diberikan setelah kedua kelas mendapatkan treatment yang

berbeda pada pembelajaran matematika. Namun pada saat pelaksanaan

posttest, ada 2 siswa yang tidak hadir pada kelas eksperimen dan 3 siswa

tidak hadir pada kelas control. Sehingga Hasil analisis data post test dapat

dilihat pada table 4.1.

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa hasil post test untuk kelas eksperimen

dari data yang diperoleh sebanyak 29 siswa mempunyai jumlah nilai 1910

dengan mean 65.9, median 68, dan modus 68. Nilai minimum yang diperoleh

dari kelas eksperimen adalah 30, dan nilai maksimum yang diperoleh adalah

100.

Page 54: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

38

Tabel 4.1

Deskripsi Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

N 29 30

Mean 65,9 50,4

Median 68 44

Modus 68 44

Minimum 30 20

Maksimum 100 96

Sum 1910 1512

Sedangkan hasil post test untuk kelas kontrol dari data yang diperoleh

sebanyak 30 siswa mempunyai jumlah nilai 1512 dengan mean 50.4, median

44, dan modus 44. Nilai minimum yang diperoleh dari kelas kontrol adalah

20, dan nilai maksimum yang diperoleh adalah 96.

Adapun pemerolehan skor diambil berdasarkan jumlah betul jawaban

pada tes. Terdapat 5 (lima) soal uraian. Skor yang ditetapkan adalah 12.5

untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah.

Untuk lebih jelasnya data hasil post test kelas eksperimen dan kelas

kontrol disajikan dalam tabel berikut,

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Post test

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Nilai Kategori Frekuensi

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

10 - 64

64 - 100

< KKM

> KKM

13

16

21

9

Total 29 30

Jika dilihat dari tabel di atas, hasil post test pada kelas eksperimen

terdapat 13 siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM yaitu satu siswa

mendapat nilai 30, tiga siswa mendapat nilai 34, dua siswa mendapat nilai 40,

Page 55: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

39

satu siswa mendapat nilai 44, satu siswa mendapat nilai 46, satu siswa

mendapat nilai 54, satu siswa mendapat nilai 56, dan tiga siswa mendapat

nilai 64. Siswa yang mendapat nilai lebih dari KKM ada 16 siswa yang terdiri

dari tiga siswa mendapat nilai 68, satu siswa dengan nilai 70, satu siswa

dengan nilai 72, dua siswa dengan nilai 74, satu siswa dengan nilai 76,satu

siswa dengan nilai 82, dua siswa dengan nilai 88, dua siswa dengan nilai 92,

satu siswa dengan nilai 94, dan dua siswa mendapat nilai 100.

Adapun hasilpost test pada kelas kontrol terdapat 21 siswa yang

mendapat nilai kurang dari KKM yaitu satu siswa mendapat nilai 20, satu

siswa mendapat nilai 24, dua siswa mendapat nilai 26, dua siswa mendapat

niali 28, satu siswa mendapat nilai 32, satu siswa dengan nilai 36, tiga siswa

dengan nilai 38, satu siswa dengan nilai 40, empat siswa dengan nilai 44, satu

siswa dengan nilai 46, satu siswa dengan nilai 56, dua siswa dengan nilai 58,

dan satu siswa dengan nilai 60. Siswa yang memperoleh nilai lebih dari KKM

ada 9 siswa yaitu satu siswa dengan nilai 66, satu siswa dengan nilai 68, satu

siswa dengan nilai 70, dua siswa dengan nilai 72, satu siswa dengan nilai 76,

satu siswa dengan nilai 78, satu siswa dengan nilai 86, dan satu siswa

mendapat nilai 100.

B. Analisis Data

Sebelum menguji kesamaan rata-rata kedua kelas tersebut dengan

menggunakan analisis Independent Sample T-Test, diperlukan uji normalitas

dan uji homogenitas terlebih dahulu.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji sampel yang digunakan

berdistribusi probabilitas normal atau tidak. Adapun syarat suatu data

dikatakan berdistribusi probabilitas normal apabila taraf signifikansi atau

nilai α= 0.05. Hipotesis yang diujikan yaitu:

= data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

= data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

Page 56: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

40

Dalam uji normalitas ini, peneliti menggunakan program SPSS 20

dengan metode Kolmogorov-Smirnov yang akan disajikan pada tabel

berikut.

Tabel 4.3

Uji Normalitas Post test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil Belajar

(Post test)

Kelas Kolmogorov-Smirnov

Statistic Df Sig.

Eksperimen .121 29 .200

Kontrol .157 30 .058

Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa taraf signifikansi hasil post

test kelas eksperimen adalah 0.200 dan taraf signifikansi hasil post test

kelas kontrol adalah 0.058. Hasil uji normalitas pada taraf signifikansi α =

0,05 menunjukkan penerimaan artinya data sampel berasal dari

populasi yang berdistribusi normal. Hal ini didapat dari hasil perhitungan

dengan α yang telah ditetapkan.Post test kelas eksperimen mempunyai

signifikansi 0.200> 0.05 dan post test kelas kontrol mempunyai

signifikansi 0.058> 0.05.

2. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dilakukan untuk menguji sama besar atau tidaknya

variansi kedua populasi yang diteliti. Sama halnya dengan uji normalitas,

pengujian homogenitas juga dilihat dari perbandingan nilai signifikansi

hasil perhitungan dengan α yang telah ditetapkan yaitu 0,05. Adapun

hipotesis yang diujikan yaitu:

= variansi nilai kedua kelas sama atau homogen.

= variansi nilai kedua kelas berbeda atau tidak homogen.

Dalam uji homogenitas ini peneliti menggunakan program SPSS 20

dengan metode Levene yang akan disajikan pada tabel berikut.

Page 57: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

41

Tabel 4.4

Uji Homogenitas Post test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.000 1 57 .998

Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa taraf signifikansi hasil post

test kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 0.998. Hasil uji normalitas

pada taraf signifikansi α = 0,05 menunjukkan penerimaan H0 artinya

variansi nilai hasil belajar kedua kelas sama atau homogen. Hal ini didapat

dari hasil perhitungan dengan α yang telah ditetapkan.Post test kelas

eksperimen dan kelas kontrol mempunyai variansi homogen karena

signifikansi 0.998> 0.05.

3. Uji-T

Pengujian normalitas dan homogenitas telah menunjukkan bahwa data

sample berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan mempunyai

variansi hasil belajar kedua kelas yang homogen. Uji hipotesis dilakukan

untuk menguji apakah hipotesis yang telah dirumuskan dapat diterima atau

tidak. Hipotesis yang diujikan yaitu:

H0 : Hasil belajar dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme sama

dengan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan konvensional.

H1 :Hasil belajar dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme lebih

tinggi dari hasil belajar dengan menggunakan pendekatan

konvensional.

Dalam uji hipotesis ini peneliti menggunakan program SPSS 20 dengan

uji T-test metode Independent Samples yang akan disajikan pada tabel

berikut.

Page 58: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

42

Tabel 4.5

Uji-T Post test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Mean Std.

Deviation DF

Sig.

(2 tailed)

Eksperimen 65.86 21.400 65 2.846 1.66901 0.006

Kontrol 50.40 20.331

Kriteria penguji hipotesis ini adalah jika diterima jika < .

Harga diperoleh dari daftar distribusi t dengan peluang (1-α),

sebaliknya ditolak jika > . Pada tabel tersebut dapat dilihat

bahwa nilai > yaitu2.846> 1.66901. Jika dilihat dari hasil ,

maka hipotesis 0 ( ) ditolak, dan hipotesis 1 ( diterima. Jadi dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar dengan pendekatan konstruktivisme lebih

tinggi dari hasil belajar dengan menggunakan pendekatan konvensional.

4. Uji Pengaruh

Setelah melakukan uji-t, dapat diketahui bahwa hasil belajar dengan

pendekatan konstruktivisme lebih tinggi dibandingkan hasil belajar dengan

pendekatan konvensional. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang

diperoleh, peneliti akan melakukan uji pengaruh atau effect size. Uji pengaruh

ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang didapatkan

dari penggunaan pendekatan konstruktivisme terhadap hasil belajar

matematika siswa kelas IV MI Sa’adatuddawam pada materi luas dan keliling

bangun datar.

Hasil perhitungan uji pengaruh (effect sizes) dengan menggunakan

rumus perhitungan Cohen’s d adalah sebagai berikut:

( )

=

= 0.743

Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh nilai effect sizes (d) sebesar

0.743.Nilai effect sizes sebesar 0.743 diinterpretasikan ke dalam tingkatan

pengaruh yang sedang.Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan

Page 59: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

43

pendekatan konstruktivisme memberikan pengaruh yang sedang terhadap

hasil belajar matematika siswa kelas IV MI Saadatuddawam pada materi

bangun datar.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pembelajaran Dengan Pendekatan Konstruktivisme

Dari uraian diatas diketahui bahwa rata-rata hasil belajar kelas

eksperimen dan kelas kontrol memiliki perbedaan, yang menunjukkan bahwa

hasil belajar pada kelas eksperimen yang pada pembelajarannya

menggunakan pendekatan konstruktivisme lebih tinggi dari pada kelas

kontrol yang menggunakan pendekatan konvensional. Hal ini terjadi karena

adanya perbedaan langkah dan perlakuan pada kedua kelas.

Pendekatan konstruktivisme merupakan salah satu pendekatan yang

berpusat pada siswa. Melalui diskusi kelompok, siswa berperan aktif untuk

membangun pengetahuan dengan pengalaman yang mereka miliki, sehingga

pembelajaraan yang dilakukan dapat diserap otak secara optimal. Pendekatan

konstruktivisme memiliki 5 tahapan yang juga telah dilakukan peneliti

diantaranya apersepsi, eksplorasi, konsolidasi, pembentukan sikap dan

penilaian formatif.

Tahapan pertama dalam pendekatan konstruktivisme yaitu apersepsi.

Tahap ini guru memberitahukan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan,

semua murid mendengarkan dengan seksama. Selanjutnya guru

menginformasikan materi yang akan diperlajari serta mengingatkan kembali

materi yang sudah dipelajari sebelumnya dengan melakukan tanya jawab

kepada siswa. Saat melakukan tanya jawab, siswa sangat tertarik untuk

menjawab. Siswa berlomba untuk menjawab pertanyaan seputar pengetahuan

yang telah mereka miliki.

Tahapan kedua yaitu ekplorasi.Pada tahap ini guru membentuk 5

kelompok yang terdiri dari 6 orang.Selanjutnya setiap kelompok diberikan

Lembar Kerja Eksplorasi Siswa (LKES) untuk dikerjakan bersama.Guru

menuntun siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan awal dalam

Page 60: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

44

menyelesaikan LKES yang diberikan.Setiap pertemuan diberikan LKES yang

berbeda untuk menemukan kembali rumus keliling serta luas segitiga dan

jajargenjang.Berdasarkan hasil pengamatan, pada petemuan pertama siswa

masih kurang mengerti dalam mengisi LKES, tiap kelompok masih sering

bertanya pada guru bagaimana cara mengisi LKES tersebut.Hal tersebut

masih dikatakan wajar karena mengingat mereka baru pertama kali

menggunakan pendekatan konstruktivisme.Pada pertemuan berikutnya siswa

sudah mulai mengerti bagaimana mengerjakan LKES yang diberikan, masih

ada yang bertanya hanya untuk memastikan cara yang mereka lakukan benar.

Gambar 4.1

Siswa mengerjakan lembar LKES 1.

Tahapan ketiga yaitu konsolidasi.Pada tahap ini siswa masih

berkelompok. Guru memberikan Lembar Kerja Konsolidasi Siswa (LKKS)

untuk dikerjakan bersama. LKKS ini diberikan bertujuan untuk memperkuat

pengetahuan yang baru mereka temukan.

Tahap keempat yaitu pembentukan sikap.Pada tahap ini guru dan siswa

membahas LKES dan LKKS yang telah dikerjakan oleh setiap

kelompok.Tahap ini dilakukan untuk meluruskan kesalahpahaman yang

terjadi dalam diskusi kelompok.Guru bertanya hal-hal yang masih belum

dimengerti siswa agar siswa lebih paham dan memberikan penguatan. Pada

Page 61: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

45

tahap ini juga guru mengajak siswa untuk membuat kesimpulan tentang

pengetahuan apa yang baru saja didapatkan.

Gambar 4.2

Siswa mengerjakan LKKS II

Tahap terakhir yaitu penilaian formatif.Pada tahap ini, siswa diberikan

soal evaluasi untuk mengetahui pemahaman siswa.Soal evaluasi tersebut

dikerjakan secara mandiri oleh siswa dan dikoreksi langsung oleh guru.Hal

ini dilakukan agar guru mengetahui pemahaman siswa secara individu.

2. Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan indikator yang penulis buat yaitu tahapan berpikir kognitif

menurut Bloom pada level C3, C4 dan C5 diperoleh hasil seperti yang

diperlihatkan pada gambar 4.3.

Berdasarkan gambar 4.3 dapat dilihat bahwa kemampuan kognitif siswa

pada kelas kontrol dan kelas eksperimen terdapat perbedaan. Kemampuan

menerapkan (C3) menunjukkan bahwa kelas eksperimen lebih unggul

dibandingkan kelas kontrol. Pada soal no.1 dan no.2 yang menguji C3 siswa,

pada kelas eksperimen mendapat nilai rata-rata 7,59 dan 7,17 dan rata-rata

dari kedua nilai tersebut adalah 7,38. Sedangkan kelas kontrol pada soal no.1

dan no.2 mendapat nilai rata-rata 5,77 dan 7,57 dan rata-rata kedua nilai

Page 62: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

46

tersebut adalah 6,67. Perbandingan nilai rata-rata C3 pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol tidak terlalu signifikan.

Gambar 4.3

Diagram Hasil Posttest Kemampuan Kognitif Siswa

pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pada kemampuan menganalisis (C4) terdapat perbedaan yang

signifikan. Kemampuan menganalisis kelas eksperimen jauh lebih unggul

dibandingkan dengan kemampuan menganalisis kelas kontrol. Pada soal no.3

dan no.4 yang menguji kemampuan menganalisis, kelas eksperimen

mendapat nilai rata-rata 6,1 dan 5,72 dan rata-rata kedua nilai tersebut adalah

5,91.Sedangkan kelas kontrol pada soal no.3 dan no.4 mendapat nilai rata-rata

3,6 dan 4,27 dan rata rata kedua nilai tersebut adalah 3,94.

Pada kemampuan mengevaluasi (C5) juga terdapat perbedaan yang

signifikan.Kemampuan mengevaluasi kelas eksperimen jauh lebih unggul

dibandingkan kemampuan mengevaluasi kelas kontrol.Pada soal no.5 yang

mengacu pada kemampuan mengevaluasi, kelas eksperimen mendapat nilai

rata-rata 5,66 dan kelas kontrol mendapat nilai rata-rata 3,4.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

C3 C4 C5

Ra

ta-r

ata

nil

ai

Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

Page 63: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

47

Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan

kognitif siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kemampuan

kognitif pada kelas kontrol. Untuk lebih jelasnya, kemampuan siswa pada

setiap jenjang kognitif penulis paparkan sebagai berikut.

Soal C3

Diketahui panjang AD sama dengan panjang DC. Luas

Segitiga BCD adalah 40 cm2.Hitunglah luas dan

keliling segitiga ABC!

Gambar 4.4

Jawaban C3 siswa kelas eksperimen

Gambar 4.5

Jawaban C3 siswa kelas control

12 cm

18 cm

D

C B

A

10 cm

Page 64: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

48

Soal di atas menguji pada kemampuan menerapkan (C3), pada jawaban

siswa kelas eksperimen dapat dilihat bahwa siswa dapat menerapkan dengan

baik. Siswa mengetahui apa yang harus ditemukan terlebih dahulu untuk

menentukan luas dan keliling segitiga tersebut.

Tidak jauh berbeda dengan kelas kontrol, jawaban kelas kontrol di atas

adalah jawaban yang paling banyak di kelas kontrol, dan dapat dilihat bahwa

siswa mengetahui dengan baik apa yang harus lebih dahulu ditemukan untuk

menghitung luas. Namun, dalam menghitung keliling, siswa masih terkecoh

dengan adanya angka 12 cm yang menunjukkan sisi miring segitiga BCD.

Hal ini mungkin dikarenakan siswa kurang mengerti konsep keliling.

Dalam menguji kemampuan menerapkan, hasil yang di dapat dari kelas

eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa kelas kontrol yang

menggunakan pendekatan konvensional tidaklah buruk. Kemampuan

menerapkan kelas kontrol hampir sama dengan kelas eksperimen, hanya saja

mereka masih kurang paham jika ada pengecoh di dalam soal.

Soal C4

Diketahui bangun datar dibawah memiliki 2 segitiga yang sama besar

dan sebuah jajargenjang. Luas segitiga adalah 15 cm2

dan luas jajargenjang

adalah 98 cm2. Hitunglah keliling bangun datar dibawah!

7 cm

6 cm

8 cm

9cm

Page 65: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

49

Gambar 4.6

Jawaban C4 siswa kelas eksperimen

Gambar 4.7

Jawaban C4 siswa kelas control

Soal di atas menguji pada kemampuan menganalisis (C4), pada jawaban

siswa kelas eksperimen di atas dapat dilihat bahwa siswa dapat mengetahui

langkah yang harus di kerjakan terlebih dahulu yaitu mencari tinggi segitiga,

alas jajar genjang lalu baru mencari keliling bangun tersebut. Namun, pada

saat menghitung keliling, siswa masih kurang mengerti panjang sisi yang

seharusnya di kurangi terlebih dahulu.

Pada jawaban siswa kelas kontrol, dapat dilihat bahwa siswa kurang

memahami langkah yang seharusnya dikerjakan.Siswa kurang memahami

Page 66: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

50

maksud dari soal yang ada.Siswa langsung mencari keliling segitiga dan

keliling jajargenjang.Sehingga jawaban yang diberikan salah.

Pada jenjang ini terjadi kesenjangan diantara kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Kelas eksperimen lebih mengerti maksud dari soal, mereka

menganalisis soal terlebih dahulu, sedangkan kelas kontrol hanya mengikuti

perintah di akhir dari soal tanpa menganalisis soal tersebut dengan baik.

Soal C5

Susi diminta ibu untuk mengoreksi PR adiknya sebelum dinilai oleh

guru. Jawaban yang dibuat adik Susi luas bangun datar dibawah adalah 132

cm2dan kelilingnya 52 cm. Ayo bantu Susi mengoreksi jawaban adiknya.

Benarkah jawaban adik Susi? Jika salah, berapakah hasil yang sebenarnya!

Soal di atas menguji pada kemampuan mengevaluasi (C5), pada

jawaban siswa kelas eksperimen di atas dapat dilihat bahwa siswa dapat

mengetahui langkah yang harus di kerjakan terlebih dahulu yaitu untuk

mencari luas bangun siswa harus menghitung luas jajargenjang 1 dan

jajargenjang 2, kemudian di jumlahkan. Jika sudah menemukan hasilnya,

siswa baru bisa mengevaluasi apakah jawaban yang sudah tercantum dalam

soal benar atau salah.

8 cm

3 cm 5 cm

8 cm

12 cm

9 cm

4 cm

Page 67: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

51

Gambar 4.8

Jawaban C5 siswa kelas eksperimen

Gambar 4.9

Jawaban C5 siswa kelas control

Pada jawaban siswa kelas kontrol, dapat dilihat bahwa siswa

mengetahui langkah awal yaitu mencari luas dua jajargenjang, namun siswa

hanya mengerjakan luas dua jajargenjang, Siswa tidak menjumlahkan luas

kedua jajar genjang tersebut. Siswa kurang memahami bahwa yang

seharusnya dicari adalah luas bangun datar yang terdiri dari dua jajargenjang.

Pada saat menghitug kelilling siswa juga tidak menjawab dengan tepat.

Sehingga kesimpulan yang di dapatkan mengevaluasi salah.

Berdasarkan evaluasi di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa pada

jenjang C3 (Menerapkan) kelas kontrol yang menggunakan pendekatan

konvensional sudah cukup baik. Jawaban yang didapatkan tidak jauh berbeda

Page 68: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

52

dengan kelas eksperimen. Namun, hasil pada jenjang C4 (Menganalisis), dan

C5 (Mengevaluasi) siswa kelas kontrol masih kurang baik, artinya

menggunakan pendekatan konvensional kurang membangun pengetahuan

siswa pada jenjang C3 dan C4.

Dari hasil penelitian dan pengujian hipotesis, dapat ditarik kesimpulan

bahwa terdapat pengaruh dalam pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan konstruktivisme. Dengan hasil uji pengaruh sebesar 0.743

(tingkat pengaruh sedang). Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan

konstruktivisme yang digunakan di kelas eksperimen pada materi bangun

datar kelas IV lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol yang

menggunakan pendekatan konvensional.

D. Keterbatasan Penelitian

Menurut penelitian yang sudah dilakukan, peneliti menyadari beberapa

faktor dapat mempengaruhi proses penelitian sehingga membuat penelitian

ini mempunyai keterbatasan, antara lain:

1. Pembelajaran menggunakan pendekatan konstruktivisme membutuhkan

peran siswa yang lebih banyak, jadi dibutuhkan peran guru untuk

meningkatkan keaktifan siswa dalam membangun pengetahuan.

2. Lembar kerja yang diberikan peneliti ternyata membutuhkan waktu lebih

banyak daripada alokasi waktu yang telah ditentukan persatu kali

pertemuan.

Page 69: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

53

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data mengenai pendekatan konstruktivisme

terhadap hasil belajar siswa SD pada materi luas dan keliling bangun datar

menunjukkan bahwa berdasarkan rata-rata nilai posttest kelas eksperimen

sebesar 65.9 dan kelas kontrol sebesar 50.4, kelas eksperimen mempunyai

nilai rata-rata kelas yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata

kelas kontrol. Uji-T menunjukkan syarat hasil > yaitu 2.846>

1.66901 dengan hasil hipotesis 0 ( ) ditolak, dan hipotesis 1 ( ) diterima.

Hal itu menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari penggunaan pendekatan

konstruktivisme dalam pembelajaran terhadap hasil belajar siswa dengan

pengaruh sebesar 0.743 yang berkriteria sedang.

B. Saran

Penelitian ini masih menunjuk kan beberapa kelemahan terkait

penggunaan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran, diantaranya

adalah diperlukannya peran aktif siswa dan kesiapan guru untuk membantu

siswa mengkonstruk pengetahuannya. Berdasarkan hasil penelitian ada

beberapa saran yang harus dipertimbangkan dalam pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan konstruktivisme, yaitu:

1. Penggunaan pendekatan konstruktivisme dapat dijadikan alternatif

bagi guru untuk meningkatkan motivasi dan mengatasi kejenuhan

dalam proses pembelajaran. Karena dengan menggunakan pendekatan

konstruktivisme siswa menjadi lebih aktif dalam membangun

pengetahuannya, antusias dan tidak jenuh dalam mengikuti proses

pembelajaran.

2. Dalam pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan

konstruktivisme diperlukan kesiapan guru mengajak siswa untuk

Page 70: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

54

fokus belajar, karena dengan berkelompok beberapa siswa lebih

senang bermain dengan temannya.

3. Dalam pelaksanaan, guru perlu mempersiapkan media dan Lembar

Kerja yang sesuai, serta diperlukannya managemen waktu yang baik

sesuai dengana lokasi waktu.

Page 71: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

54

DAFTAR PUSTAKA

Achmad. Peningkatan Hasil Belajar Konsep Pecahan Melalui Pendekatan

Pembelajaran Konstruktivisme Pada Siswa Kelas IV MI Darul Hidayah.

Skripsi FITK UIN SYAHID. Jakarta: Perpustakaan Utama UIN, 2013.

Arikunto, Suharsimi.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,

2015.

Chujaemah, Nurul dkk, Penggunaan Pendekatan Konstruktivisme dalam

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV Materi Bangun

Ruang.

Dahar, Ratna Wilis. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung : PT Gelora

Aksara Pratama, 2006.

Desti Widiyana, Pengaruh Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, And Satisfaction) Terhadap Peningkatan Hasil

Belajar Kkpi Pada Siswa Kelas X Smk Negeri 1 Pedan, Jurnal Universitas

Negeri Yogyakarta, 2013, hal. 5

Dewi, Kiki Engga, Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model

Cooperative Learning Teknik Marry go Round pada Siswa Kelas IV B SD

Negeri Klegung 1, Jurnal Ilmiah Guru “COPE”, No. 02/Tahun XVII/

Nopember 2013.

Dunst, Carl J., dkk., Guidelins for Calculating Effect Sizes for Practice-Based

Research Syntheses, Centerscope (Evidence-Based Approaches to Early

Childhood Development) Volume 3, Number 1, November 2004.

(http://www.courseweb.unt.edu/gknezek/06spring/5610/centerscopevol3no

1.pdf), 17 November 2016.

Fauzi, Danang Tri. "Faktor-faktor Kesulitan Belajae Matematika Kelas IV MI

Yappi Mulusan Paliyan Gunung Kidul" skripsi UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, Yogyakarta.

Fitriah, Nina. Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa Melalui Pendekatan

Konstruktivisme dengan Menggunakan Metode Eksperimen pada Konsep

Page 72: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

55

Tekanan, Skripsi FITK UIN SYAHID, (Jakarta: Perpustakaan Utama

UIN, 2013)

Gultom, Johannes Jefria. Pemanfaatan Media Dalam Proses Belajar Mengajar.

Universitas Negeri Medan.

Gunawan, Imam dan Anggraini Retno Palupi. Taksonomi Bloom-Revisi Kognitif

Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Penilaian. Thn

Hamzah, Ali. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers, 2013.

Hamzah, Ali dan Muhlisrarini. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran

Matematika. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2014.

Hidayat, Wahyu. “Uji Normalitas”. http://wahyu-

hidayat.dosen.stkipsiliwangi.ac.id/files/2016/03/UJI-NORMALITAS-Chi-

Square.pdf 16 November 2016

Jihad, Asep dan Abdul Haris. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi

Pressindo, 2012.

Margono, S.. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010.

Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung

Persada Press, 2012.

Purwanto, M. Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2013.

Purwanto, Ngalim. Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2002.

Rianto, Milan, dkk,. Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran. Malang.

2006.

Samsudin, Achmad. “Statistika Non Parametrik”.

file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/AHMAD_SAMSU

DIN/Statistika%20Dasar/MODUL_10x.pdf 16 November 2016.

Santrock, John W. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group,

2004.

Slavin, Robert E. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik Edisi Kedelapan,

Jakarta

Page 73: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

56

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2012.

Supraptini. Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pendekatan

Konstruktivisme Pada Siswa Kelas V Semester II SDN 3 Notorejo

Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2012/2013.

Jurnal Pendidikan Profesional Vol.4 No.2, 2015

Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Prenadamedia Group, 2016.

Susanto, Ahmad. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jakarta :

Prenadamedia Group, 2014.

Susetyo, Budi. Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: PT. Refika

Aditama, 2010.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2010.

Page 74: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

57

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : MI Sa'adatuddawam

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/semester : IV (Empat) /1 (satu)

Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1x pertemuan)

Pertemuan : 1 (satu)

A. Standar Kompetensi

4. Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam

pemecahan masalah

B. Kompetensi Dasar

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga

C. Indikator

1. Menghitung luas segitiga berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki.

2. Menentukan hubungan luas segitiga dengan persegi atau persegi panjang.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan berdiskusi, siswa dapat menghitung luas segitiga berdasarkan

pengetahuan yang dimiliki dengan teliti.

2. Dengan berdiskusi, siswa dapat menentukan hubungan luas segitiga

dengan luas pesegi atau persegi panjang dengan bertanggung jawab.

Page 75: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

58

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ),Rasa hormat dan

perhatian (respect ), Tekun ( diligence )

dan Tanggung jawab (responsibility)

E. Materi Ajar

Luas segitiga

F. Pendekatan / Metode Pembelajaran

Pendekatan : Konstruktivisme

Metode : Tugas Kelompok, Penugasan, dan Tanya Jawab.

G. Alat/Bahan, Media dan Sumber Pembelajaran

1. Alat/Bahan : Alat tulis, buku, origami, lem, penggaris, gunting,

dan potongan kertas kecil berbentuk kotak.

2. Media :Karton bergambar segitiga.

3. Sumber Belajar : Guru, Siswa, LKES dan LKKS

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Apersepsi

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai.

Guru menginformasikan yang akan

dipelajari yaitu tentang luas segitiga.

Guru menunjukkan gambar 3 segitiga di

atas karton.

Guru melakukan tanya jawab seputar

segitiga.

Guru meminta siswa untuk membedakan

setiap segitiga.

8 menit

Page 76: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

59

Inti Eksplorasi

Guru membentuk 6 kelompok terdiri dari

5-6 anggota.

Guru memberikan LKES I tentang

menentukan luas segitiga kepada setiap

kelompok.

Guru meminta siswa untuk bekerja sama

dalam menyelesaikan LKES yang

diberikan.

Guru menuntun siswa untuk

mengaplikasikan pengetahuan awalnya

dalam menyelesaikan LKES yang

diberikan.

Konsolidasi

Guru memberikan lembar LKKSI untuk

dikerjakan setiap kelompok.

Dalam LKKS ini siswa dituntut untuk

memperkuat rumus segitiga yang telah

ditemukan.

Pembentukan Sikap

Setelah semua kelompok selesai

mengerjakan LKES dan LKKS, guru

bersama siswa membahas jawaban pada

lembar kerja siswa.

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang

belum dipahami siswa dan meluruskan

kesalahan pemahaman, memberikan

penguatan dan penyimpulan.

Penilaian Formatif

Guru memberikan soal evaluasi untuk

60 menit

Page 77: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

60

E D C

B

A 5 cm 7 cm 8 cm

mengetahui pemahaman siswa.

Penutup 1. Guru memberikan pekerjaan rumah.

2. Guru mengajak semua siswa untuk berdo’a

menurut agama dan keyakinan masing-masing

untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.

2 menit

I. Penilaian

1. Tugas kelompok (Terlampir LKES dan LKKS)

2. Tugas individu :

Hitunglah luas segitiga ABC dibawah ini dengan tinggi 8 cm!

Lembar Penilaian Sikap

No Nama Siswa Sikap yang diamati Jumlah

Skor Nilai

Percaya diri Bekerjasama Tekun

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Page 78: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

61

Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka

diadakan Remedial

Page 79: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

62

PR

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1.

Diketahui sisi dari persegi di samping adalah

10 cm. Tentukan luas segitiga ABD di

samping!

2.

Diketahui segitiga disamping adalah segitiga sama

sisi, memiliki sisi 8 cm. Tentukan luas bangun tersebut!

3. Tentukan Luas dan keliling segitiga di bawah ini!

4. Diketahui sebuah segitiga memiliki tinggi 12 cm, dengan luas 72 cm2.

Tentukan alas segitiga tersebut!

15 cm

A B

D C

A

C B

12 cm

8 cm

13cm

Page 80: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

63

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : MI Sa'adatuddawam

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/semester : IV (Empat) /1 (satu)

Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1x pertemuan)

Pertemuan ke : 2 (kedua)

A. Standar Kompetensi

4. Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam

pemecahan masalah

B. Kompetensi Dasar

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga

C. Indikator

1. Menghitung luas jajargenjang berdasarkan pengetahuan yang telah

dimiliki.

2. Menentukan hubungan luas jajargenjang dengan persegi panjang.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan berdiskusi, siswa dapat mengitung luas jajargenjang berdasarkan

pengetahuan yang dimiliki dengan terliti.

2. Dengan berdiskusi, siswa dapat menentukan hubungan luas jajargenjang

dengan luas persegi panjang dengan bertanggung jawab.

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan

perhatian (respect ), Tekun ( diligence )

dan Tanggung jawab (responsibility )

Page 81: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

64

E. Materi Ajar

Luas jajargenjang

F. Pendekatan / Metode Pembelajaran

Pendekatan : Konstruktivisme

Metode : Tugas Kelompok, Penugasan, dan Tanya Jawab.

G. Alat/Bahan, Media dan Sumber Pembelajaran

1. Alat/Bahan : Alat tulis, buku, dll

2. Media : Karton bergambar Jajargenjang

3. Sumber Belajar : Guru, Siswa, LKES dan LKKS

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Apersepsi

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai.

Guru menginformasikan yang akan

dipelajari yaitu tentang luas jajargenjang.

Guru menunjukkan gambar jajargenjang di

atas karton.

Guru melakukan tanya jawab seputar ciri-

ciri jajargenjang.

5 menit

Inti Eksplorasi

Guru membentuk 6 kelompok terdiri dari

5-6 anggota.

Guru memberikan LKES II tentang

menentukan luas jajargenjang kepada

setiap kelompok.

Guru meminta siswa untuk bekerja sama

60 menit

Page 82: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

65

dalam menyelesaikan LKES yang

diberikan.

Guru menuntun siswa untuk

mengaplikasikan pengetahuan awalnya

dalam menyelesaikan LKES yang

diberikan.

Konsolidasi

Guru memberikan lembar LKKS

Konsolidasi II untuk dikerjakan setiap

kelompok.

Dalam LKKS ini siswa dituntut untuk

memperkuat rumus jajargenjang yang

telah ditemukan.

Pembentukan Sikap

Setelah semua kelompok selesai

mengerjakarn LKES dan LKKS, guru

bersama siswa membahas jawaban pada

lembar kerja siswa.

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang

belum dipahami siswa dan meluruskan

kesalahan pemahaman, memberikan

penguatan dan penyimpulan.

Penilaian Formatif

Guru memberikan soal evaluasi untuk

mengetahui daya serap siswa.

Penutup 1. Guru mengajak semua siswa untuk berdo’a

menurut agama dan keyakinan masing-masing

untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.

5 menit

Page 83: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

66

I. Penilaian

1. Tugas Kelompok (Terlampir LKES II dan LKKS II)

2. Tugas Individu

Diketahui luas jajargenjang adalah 192 cm2, tentukan alas dari

jajargenjang dibawah ini!

Lembar Penilaian Sikap

No Nama Siswa Sikap yang diamati Jumlah

Skor Nilai

Percaya diri Bekerjasama Tekun

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan

Remedial.

l

m

k

j

13 cm

12 cm

Page 84: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

67

Page 85: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

68

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : MI Sa'adatuddawam

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/semester : IV (Empat) /1 (satu)

Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1x pertemuan)

Pertemuan : 3 (tiga)

A. Standar Kompetensi

4. Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam

pemecahan masalah

B. Kompetensi Dasar

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga

C. Indikator

1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas segitiga dan

jajargenjang.

2. Menentukan luas segitiga dan jajargenjang yang berkaitan dengan bangun

datar lainnya.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan berdiskusi, siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan

denganluas segitiga dan jajargenjang dengan bertanggung jawab.

2. Dengan berdiskusi, siswa dapat menentukan luas segitiga dan jajargenjang

yang berkaitan dengan bangun datar lain dengan teliti.

Page 86: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

69

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ),Rasa hormat dan

perhatian (respect ), Tekun ( diligence )

dan Tanggung jawab (responsibility)

E. Materi Ajar

Luas segitiga dan jajargenjang

F. Pendekatan / Metode Pembelajaran

Pendekatan : Konstruktivisme

Metode : Tugas Kelompok, Penugasan, dan Tanya Jawab.

G. Alat/Bahan, Media dan Sumber Pembelajaran

1. Alat/Bahan : Alat tulis, buku, dll

2. Media :

3. Sumber Belajar : Guru, Siswa, LKES dan LKKS

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Apersepsi

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

Guru menginformasikan yang akan

dipelajari yaitu tentang luas segitiga dan

jajargenjang.

Guru melakukan tanya jawab seputar luas

segitiga dan jajargenjang yang telah di

pelajari.

5 menit

Inti Eksplorasi

Guru membentuk 6 kelompok terdiri dari 5-

6 anggota.

Guru memberikan LKES III tentang

menentukan luas bangun datar kepada

60 menit

Page 87: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

70

setiap kelompok.

Guru meminta siswa untuk bekerjasama

dalam menyelesaikan LKES yang

diberikan.

Guru menuntun siswa untuk

mengaplikasikan pengetahuan awalnya

dalam menyelesaikan LKES yang

diberikan.

Konsolidasi

Guru memberikan lembar LKKSIII untuk

dikerjakan setiap kelompok.

Dalam LKKS ini siswa dituntut untuk

memperkua tpengetahuan yang baru

ditemukan.

Pembentukan Sikap

Setelah semua kelompok selesai

mengerjakarn LKES dan LKKS, guru

bersama siswa membahas jawaban pada

lembar kerja siswa.

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang

belum dipahami siswa dan meluruskan

kesalahan pemahaman, memberikan

penguatan dan penyimpulan.

Penilaian Formatif

Guru memberikan soal evaluasi untuk

mengetahui pemahaman siswa.

Penutup 1. Guru mengajak semua siswa untuk berdo’a

menurut agama dan keyakinan masing-masing

untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.

5 menit

Page 88: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

71

I. Penilaian

1. Tugas Kelompok (Terlampir LKES dan LKKS)

2. Tugas Individu

Hitunglahluasbangundatar di bawah ini!

Lembar Penilaian Sikap

No Nama

Siswa

Sikap yang diamati Jumlah

Skor Nilai

Percaya diri Bekerjasama Tekun

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan

Remedial.

12 cm

12 cm

5 cm

10 cm

Page 89: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

72

Page 90: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

73

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : MI Sa'adatuddawam

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/semester : IV (Empat) /1 (satu)

Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1x pertemuan)

Pertemuan ke : 4 (empat)

A. Standar Kompetensi

4. Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam

pemecahan masalah

B. Kompetensi Dasar

4.1 Menentukan keliling dan luas jajar genjang dan segitiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga

C. Indikator

1. Menghitung keliling segitiga dan jajargenjang berdasarkan pengetahuan

yang telah dimiliki.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan berdiskusi, siswa dapat mengkonsepkan keliling segitiga dan

jajargenjang dengan bertanggung jawab.

2. Dengan berdiskusi, siswa dapat menerapkan konsep keliling segitiga dan

jajargenjang dengan teliti.

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ),Rasa hormat dan

perhatian (respect ), Tekun ( diligence )

dan Tanggungjawab (responsibility)

Page 91: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

74

E. Materi Ajar

Keliling segitiga dan jajargenjang

F. Pendekatan / Metode Pembelajaran

Pendekatan : Konstruktivisme

Metode : TugasKelompok, Penugasan, dan Tanya Jawab.

G. Alat/Bahan, Media dan Sumber Pembelajaran

1. Alat/Bahan : Alat tulis, buku, dll

2. Media :

3. Sumber Belajar : Guru, Siswa, LKES dan LKKS

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Apersepsi

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai.

Guru menginformasikan yang akan

dipelajari yaitu keliling luas segitiga dan

jajargenjang.

Guru melakukan tanya jawab seputar ciri-

ciri segitiga dan jajargenjang yang telah di

pelajari.

5 menit

Inti Eksplorasi

Guru membentuk 6 kelompok terdiri dari

5-6 anggota.

Guru memberikan LKES IV tentang

menentukan bangun datar kepada setiap

kelompok.

Guru meminta siswa untuk bekerjasama

60 menit

Page 92: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

75

dalam menyelesaikan LKES yang

diberikan.

Guru menuntun siswa untuk

mengaplikasikan pengetahuan awalnya

dalam menyelesaikan LKES yang

diberikan.

Konsolidasi

Guru memberikan lembar LKKS IV untuk

dikerjakan setiap kelompok.

Dalam LKKS ini siswa dituntut untuk

memperkuat pengetahuan yang baru

ditemukan.

Pembentukan Sikap

Setelah semua kelompok selesai

mengerjakan LKES dan LKKS, guru

bersama siswa membahas jawaban pada

lembar kerja siswa.

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang

belum dipahami siswa dan meluruskan

kesalahan pemahaman, memberikan

penguatan dan penyimpulan.

Penilaian Formatif

Guru memberikan soal evaluasi untuk

mengetahui pemahaman siswa.

Penutup 1. Guru mengajak semua siswa untuk berdo’a

menurut agama dan keyakinan masing-masing

untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.

5 menit

Page 93: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

76

I. Penilaian

1. Tugas Kelompok (Terlampir LKES dan LKKS)

2. Tugas Individu (Terlampir)

Lembar Penilaian Sikap

No Nama Siswa

Sikap yang diamati Jumlah

Skor Nilai Percaya

diri

Bekerjasama Tekun

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan

Remedial.

Page 94: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

77

Page 95: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

78

EVALUASI

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Hitunglah keliling segitiga dibawah ini!

2. Diketahui bahwa panjang ab = 12 cm, dan panjang bc = 8cm. Berapakah

keliling jajargenjang dibawah ini?

c d

b a

20 cm

Page 96: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

79

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : MI Sa'adatuddawam

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/semester : IV (Empat) /1 (satu)

Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1x pertemuan)

Pertemuan ke : 5 (lima)

A. Standar Kompetensi

4. Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam

pemecahan masalah

B. Kompetensi Dasar

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga

C. Indikator

1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling segitiga dan

jajargenjang.

2. Menentukan keliling segitiga dan jajargenjang dengan mengaitkan bangun

datar lainnya.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan berdiskusi, siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan keliling segitiga dan jajargenjang dengan bertanggung jawab.

2. Dengan berdiskusi, siswa dapat menentukan keliling segitiga dan

jajargenjang yang berkaitan dengan bangun datar lain dengan teliti.

Page 97: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

80

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ),Rasa hormat dan

perhatian (respect ), Tekun ( diligence )

dan Tanggungjawab (responsibility)

E. Materi Ajar

Keliling segitiga dan jajargenjang

F. Pendekatan / Metode Pembelajaran

Pendekatan : Konstruktivisme

Metode : Tugas Kelompok, Penugasan, dan Tanya Jawab.

G. Alat/Bahan, Media dan Sumber Pembelajaran

1. Alat/Bahan : Alat tulis, buku, dll

2. Media :

3. Sumber Belajar : Guru, Siswa, LKES dan LKKS

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Apersepsi

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai.

Guru menginformasikan yang akan

dipelajari yaitu tentang menyelesaikan

masalah keliling segitiga dan

jajargenjang.

Guru melakukan tanya jawab seputar

keliling segitiga dan jajargenjang yang

telah di pelajari.

5menit

Inti Eksplorasi

Guru membentuk 6 kelompok terdiri dari

5-6 anggota.

60 menit

Page 98: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

81

Guru memberikan LKES V tentang

menentukan luas bangun datar kepada

setiap kelompok.

Guru meminta siswa untuk bekerjasama

dalam menyelesaikan LKES yang

diberikan.

Guru menuntun siswa untuk

mengaplikasikan pengetahuan awalnya

dalam menyelesaikan LKS yang

diberikan.

Konsolidasi

Guru memberikan lembar LKKS V untuk

dikerjakan setiap kelompok.

Dalam LKKS ini siswa dituntut untuk

memperkuat pengetahuan yang baru

ditemukan.

Pembentukan Sikap

Setelah semua kelompok selesai

mengerjakarn LKES dan LKKS, guru

bersama siswa membahas jawaban pada

lembar kerja siswa.

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang

belum dipahami siswa dan meluruskan

kesalahan pemahaman, memberikan

penguatan dan penyimpulan.

Penilaian Formatif

Guru memberikan soal evaluasi untuk

mengetahui pemahaman siswa.

Page 99: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

82

Penutup 1. Guru mengajak semua siswa untuk berdo’a

menurut agama dan keyakinan masing-

masing untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran.

5 menit

I. Penilaian

1. Tugas Kelompok (Terlampir LKES dan LKKS)

2. Tugas Individu (Terlampir)

Lembar Penilaian Sikap

No Nama Siswa Sikap yang diamati Jumlah

Skor Nilai

Percaya diri Bekerjasama Tekun

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan

Remedial.

Page 100: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

83

Page 101: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

84

EVALUASI

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Hitunglah keliling bangun datar dibawah ini jika diketahui luas

jajargenjang adalah 99 cm2dan luas segitiga 36 cm

2!

15 cm

11 cm

13 cm

12 cm

Page 102: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

85

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

KELAS KONTROL

Sekolah : MI Sa'adatuddawam

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/semester : IV (Empat) /1 (satu)

Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1x pertemuan)

Pertemuan : 1 (Satu)

A. Standar Kompetensi

4. Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam

pemecahan masalah

B. Kompetensi Dasar

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang segitiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga

C. Indikator

1. Menghitung luas segitiga berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki.

2. Menentukan hubungan luas segitiga dengan persegi atau persegi panjang

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menghitung luas

segitiga dengan teliti.

2. Dengan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat menentukan

hubungan luas segitiga dengan persegi atau persegi panjang dengan

bertanggung jawab.

Page 103: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

86

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan

perhatian (respect ), Tekun ( diligence )

dan Tanggung jawab (responsibility )

E. Materi Ajar

Luas segitiga

F. Pendekatan / Metode Pembelajaran

Pendekatan : Berpusat pada guru

Metode : Ceramah, Penugasan, dan Tanya Jawab.

G. Alat/Bahan, Media dan Sumber Pembelajaran

1. Alat/Bahan : Alat tulis.

2. Media :

3. Sumber Belajar : Buku paket, Guru, Siswa, Lembar Kerja Siswa

(LKS)

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengajak semua siswa untuk berdo’a

menurut agama dan keyakinan masing-masing

untuk membuka kegiatan pembelajaran.

2. Guru melakukan komunikasi tentang kehadiran

siswa.

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

4. Guru menginformasikan yang akan dipelajari

yaitu tentang luas segitiga.

5 menit

Inti Eksplorasi

Guru memberikan stimulus kepada

siswa dengan memberikan pertanyaan

60 menit

Page 104: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

87

terkait segitiga.

Guru memberikan pengetahuan awal

tentang luas segitiga dan menjelaskan

secara mendalam tentang luas segitiga.

Siswa mengamati dan mendengarkan

apa yang dijelaskan oleh guru dengan

tekun.

Guru memberikan contoh cara

mengerjakan soal tentang luas dan

keliling segitiga.

Elaborasi

Guru bertanya kepada murid apakah

telah mengerti dengan materi yang

sedang dipelajari.

Setelah murid mengerti, guru meminta

siswa untuk mengerjakan latihan soal

yang ada di buku paket.

Siswa mengerjakan soal dengan tekun.

Konfirmasi

Guru bersama siswa membahas

jawaban dari soal yang telah

dikerjakan.

Guru bertanya jawab tentang hal-hal

yang belum diketahui siswa.

Guru bersama siswa bertanya jawab

meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan

penyimpulan.

Guru memberikan evaluasi untuk

mengetahui daya serap siswa.

Page 105: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

88

E D C

B

A 5 cm 7 cm 8 cm

Penutup 1. Guru mengajak semua siswa untuk berdo’a

menurut agama dan keyakinan masing-

masing untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran.

5 menit

I. Penilaian

Tugas Individu

Hitunglah luas segitiga ABC dibawah ini dengan tinggi 8 cm!

Page 106: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

89

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Sekolah : MI Sa'adatuddawam

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/semester : IV (Empat) /1 (satu)

Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1x pertemuan)

Pertemuan ke : 2 (dua)

A. Standar Kompetensi

4. Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam

pemecahan masalah

B. Kompetensi Dasar

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang segitiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga

C. Indikator

1. Menghitung luas jajargenjang berdasarkan pengetahuan yang telah

dimiliki.

2. Menentukan hubungan luas jajargenjang dengan persegi panjang

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menghitung luas

jajargenjang dengan teliti.

2. Dengan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat menentukan

hubungan luas jajargenjang dengan persegi panjang dengan bertanggung

jawab.

Page 107: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

90

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan

perhatian (respect ), Tekun ( diligence )

dan Tanggung jawab (responsibility )

E. Materi Ajar

Luas jajargenjang

F. Pendekatan / Metode Pembelajaran

Pendekatan : Berpusat pada guru

Metode : Ceramah, Penugasan, dan Tanya Jawab.

G. Alat/Bahan, Media dan Sumber Pembelajaran

1. Alat/Bahan : Alat tulis.

2. Media :

3. Sumber Belajar : Buku paket, Guru, Siswa, Lembar Kerja Siswa

(LKS)

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengajak semua siswa untuk berdo’a

menurut agama dan keyakinan masing-masing

untuk membuka kegiatan pembelajaran.

2. Guru melakukan komunikasi tentang kehadiran

siswa.

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

4. Guru menginformasikan yang akan dipelajari

yaitu tentang luas jajargenjang.

5 menit

Inti Eksplorasi

Guru memberikan stimulus kepada

siswa dengan memberikan pertanyaan

60 menit

Page 108: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

91

terkait jajargenjang.

Guru memberikan pengetahuan awal

tentang luas jajargenjang dan

menjelaskan secara mendalam tentang

luas jajargenjang berkaitan dengan luas

persegi panjang.

Siswa mengamati dan mendengarkan

apa yang dijelaskan oleh guru dengan

tekun.

Guru memberikan contoh cara

mengerjakan soal tentang luas

jajargenjang.

Elaborasi

Guru bertanya kepada murid apakah

telah mengerti dengan materi yang

sedang dipelajari.

Setelah murid mengerti, guru meminta

siswa untuk mengerjakan latihan soal

yang ada di buku paket.

Siswa mengerjakan soal dengan tekun.

Konfirmasi

Guru bersama siswa membahas

jawaban dari soal yang telah

dikerjakan.

Guru bertanya jawab tentang hal-hal

yang belum diketahui siswa.

Guru bersama siswa bertanya jawab

meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan

penyimpulan.

Page 109: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

92

Guru memberikan evaluasi untuk

mengetahui daya serap siswa.

Penutup 2. Guru mengajak semua siswa untuk berdo’a

menurut agama dan keyakinan masing-masing

untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.

5 menit

I. Penilaian

Tugas Individu

Diketahui luas jajargenjang adalah 192 cm2, tentukan alas dari jajargenjang

dibawah ini!

l

m

k

j

13 cm

12 cm

Page 110: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

93

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Sekolah : MI Sa'adatuddawam

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/semester : IV (Empat) /1 (satu)

Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1x pertemuan)

Pertemuan ke : 3 (tiga)

A. Standar Kompetensi

4. Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam

pemecahan masalah

B. Kompetensi Dasar

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang segitiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga

C. Indikator

1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas segitiga dan

jajargenjang.

2. Menentukan luas segitiga dan jajargenjang dengan mengaitkan bangun

datar lainnya.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat menyelesaikan

masalah yang berkaitan dengan luas segitiga dan jajargenjang dengan

teliti.

2. Dengan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat menentukan luas

segitiga dan jajargenjang yang berkaitan dengan bangun datar lain dengan

bertanggung jawab.

Page 111: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

94

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan

perhatian (respect ), Tekun ( diligence )

dan Tanggung jawab (responsibility )

E. Materi Ajar

Luas segitiga dan jajargenjang

F. Pendekatan / Metode Pembelajaran

Pendekatan : Berpusat pada guru

Metode : Ceramah, Penugasan, dan Tanya Jawab.

G. Alat/Bahan, Media dan Sumber Pembelajaran

1. Alat/Bahan : Alat tulis.

2. Media :

3. Sumber Belajar : Buku paket, Guru, Siswa, Lembar Kerja Siswa

(LKS)

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengajak semua siswa untuk berdo’a

menurut agama dan keyakinan masing-

masing untuk membuka kegiatan

pembelajaran.

2. Guru melakukan komunikasi tentang

kehadiran siswa.

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

4. Guru menginformasikan yang akan dipelajari

yaitu tentang luas segitiga jajargenjang.

5 menit

Inti Eksplorasi

Guru memberikan stimulus kepada

60 menit

Page 112: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

95

siswa dengan memberikan pertanyaan

terkait luas segitiga dan jajargenjang

yang telah dipelajari.

Guru memberikan pengetahuan awal

tentang luas segitiga dan jajargenjang

dan menjelaskan secara mendalam

tentang luas segitiga dan jajargenjang

yang saling berkaitan.

Siswa mengamati dan mendengarkan

apa yang dijelaskan oleh guru dengan

tekun.

Guru memberikan contoh cara

mengerjakan soal tentang luas segitiga

dan jajargenjang.

Elaborasi

Guru bertanya kepada murid apakah

telah mengerti dengan materi yang

sedang dipelajari.

Setelah murid mengerti, guru meminta

siswa untuk mengerjakan latihan soal

yang ada di buku paket.

Siswa mengerjakan soal dengan

tekun.

Konfirmasi

Guru bersama siswa membahas

jawaban dari soal yang telah

dikerjakan.

Guru bertanya jawab tentang hal-hal

yang belum diketahui siswa.

Guru bersama siswa bertanya jawab

Page 113: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

96

meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan

penyimpulan.

Guru memberikan evaluasi untuk

mengetahui daya serap siswa.

Penutup 1. Guru mengajak semua siswa untuk berdo’a

menurut agama dan keyakinan masing-

masing untuk mengakhiri kegiatan

pembelajaran.

5 menit

I. Penilaian

Tugas Individu

Hitunglah luas bangun datar di bawah ini!

12 cm

5 cm

10 cm

Page 114: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

97

Page 115: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

98

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

KELAS KONTROL

Sekolah : MI Sa'adatuddawam

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/semester : IV (Empat) /1 (satu)

Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1x pertemuan)

Pertemuan ke : 4 (empat)

A. Standar Kompetensi

4. Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam

pemecahan masalah

B. Kompetensi Dasar

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang segitiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga

C. Indikator

1. Menghitung keliling segitiga dan jajargenjang berdasarkan pengetahuan

yang telah dimiliki

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan menperhatikan penjelasan guru, siswa dapat mengkonsepkan

keliling segitiga dan jajargenjang dengan teliti.

2. Dengan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat menerapkan konsep

keliling segitiga dan jajargenjang.

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan

perhatian (respect ), Tekun ( diligence )

dan Tanggung jawab (responsibility )

Page 116: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

99

E. Materi Ajar

Keliling segitiga dan jajargenjang

F. Pendekatan / Metode Pembelajaran

Pendekatan : Berpusat pada guru

Metode : Ceramah, Penugasan, dan Tanya Jawab.

G. Alat/Bahan, Media dan Sumber Pembelajaran

1. Alat/Bahan : Alat tulis.

2. Media :

3. Sumber Belajar : Buku paket, Guru, Siswa, Lembar Kerja Siswa

(LKS)

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengajak semua siswa untuk berdo’a

menurut agama dan keyakinan masing-masing

untuk membuka kegiatan pembelajaran.

2. Guru melakukan komunikasi tentang kehadiran

siswa.

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

4. Guru menginformasikan yang akan dipelajari

yaitu tentang keliling segitiga dan jajargenjang.

5 menit

Inti Eksplorasi

Guru memberikan stimulus kepada

siswa dengan memberikan pertanyaan

terkait segitiga dan jajargenjang.

Guru memberikan pengetahuan awal

tentang keliling segitiga dan

jajargenjang.

60 menit

Page 117: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

100

Siswa mengamati dan mendengarkan

apa yang dijelaskan oleh guru dengan

tekun.

Guru memberikan contoh cara

mengerjakan soal tentang luas

jajargenjang.

Elaborasi

Guru bertanya kepada murid apakah

telah mengerti dengan materi yang

sedang dipelajari.

Setelah murid mengerti, guru meminta

siswa untuk mengerjakan latihan soal

yang ada di buku paket.

Siswa mengerjakan soal dengan tekun.

Konfirmasi

Guru bersama siswa membahas

jawaban dari soal yang telah

dikerjakan.

Guru bertanya jawab tentang hal-hal

yang belum diketahui siswa.

Guru bersama siswa bertanya jawab

meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan

penyimpulan.

Guru memberikan evaluasi untuk

mengetahui daya serap siswa.

Penutup 1. Guru mengajak semua siswa untuk berdo’a

menurut agama dan keyakinan masing-masing

untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.

5 menit

Page 118: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

101

I. Penilaian

Tugas Individu (Terlampir)

Page 119: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

102

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

KELAS KONTROL

Sekolah : MI Sa'adatuddawam

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/semester : IV (Empat) /1 (satu)

Alokasi waktu : 2 x 35 menit (1x pertemuan)

Pertemuan ke : 5 (lima)

A. Standar Kompetensi

4. Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam

pemecahan masalah

B. Kompetensi Dasar

4.1 Menentukan keliling dan luas jajargenjang segitiga

4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas

jajargenjang dan segitiga

C. Indikator

1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling segitiga dan

jajargenjang.

2. Menentukan keliling segitiga dan jajargenjang dengan mengaitkan bangun

datar lainnya

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan menperhatikan penjelasan guru, siswa dapat menyelesaikan

masalah yang berkaitan dengan keliling segitiga dan jajargenjang dengan

teliti.

2. Dengan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat menentukan keliling

segitiga dan jajargenjang yang berkaitan dengan bangun datar lainnya

dengan bertanggung jawab.

Page 120: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

103

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan

perhatian (respect ), Tekun ( diligence )

dan Tanggung jawab (responsibility )

E. Materi Ajar

Keliling segitiga dan jajargenjang

F. Pendekatan / Metode Pembelajaran

Pendekatan : Berpusat pada guru

Metode : Ceramah, Penugasan, dan Tanya Jawab.

G. Alat/Bahan, Media dan Sumber Pembelajaran

1. Alat/Bahan : Alat tulis.

2. Media :

3. Sumber Belajar : Buku paket, Guru, Siswa, Lembar Kerja Siswa

(LKS)

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Guru mengajak semua siswa untuk berdo’a

menurut agama dan keyakinan masing-masing

untuk membuka kegiatan pembelajaran.

2. Guru melakukan komunikasi tentang kehadiran

siswa.

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

4. Guru menginformasikan yang akan dipelajari

yaitu tentang keliling segitiga dan jajargenjang.

5 menit

Inti Eksplorasi

Guru memberikan stimulus kepada

siswa dengan memberikan pertanyaan

terkait segitiga dan jajargenjang yang

60 menit

Page 121: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

104

telah dipelajari.

Guru memberikan pengetahuan awal

tentang keliling segitiga dan

jajargenjang yang berkaitan dengan

bangun datar lainnya dan menjelaskan

secara mendalam.

Siswa mengamati dan mendengarkan

apa yang dijelaskan oleh guru dengan

tekun.

Guru memberikan contoh cara

mengerjakan soal tentang luas

jajargenjang.

Elaborasi

Guru bertanya kepada murid apakah

telah mengerti dengan materi yang

sedang dipelajari.

Setelah murid mengerti, guru meminta

siswa untuk mengerjakan latihan soal

yang ada di buku paket.

Siswa mengerjakan soal dengan tekun.

Konfirmasi

Guru bersama siswa membahas

jawaban dari soal yang telah

dikerjakan.

Guru bertanya jawab tentang hal-hal

yang belum diketahui siswa.

Guru bersama siswa bertanya jawab

meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan

penyimpulan.

Page 122: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

105

Guru memberikan evaluasi untuk

mengetahui daya serap siswa.

Penutup 1. Guru mengajak semua siswa untuk berdo’a

menurut agama dan keyakinan masing-masing

untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.

5 menit

I. Penilaian

Penilaian Individu (Terlampir)

Page 123: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

106

Lampiran 3

LEMBAR KERJA EKSPLORASI SISWA I

Kelompok :

Nama :

Kelas :

Alat dan bahan : Kertas origami berbentuk persegi panjang, lem, gunting,

penggaris, dan kertas berbentuk kotak kecil

Petunjuk menentukan luas segitiga :

1. Lipatlah kertas origami berbentuk persegi menjadi sebuah segitiga.

2. Tempelkan pada kolom yang tersedia.

3. Setelah origami di tempel, buka origami tersebut menjadi persegilagi.

4. Tempelkan beberapa ketas yang berbentuk kotak kecil sampai memenuhi

origami berbentuk perseg itersebut,

5. Hitung dan catat jumlah kotak pada salah satu sisi.

6. Lalu hitung dan catat jumlah potongan kertas berbentuk kotak.

7. Lipat kembali ketas origami menjadi segitiga lagi, lalu tempelkan kertas

Page 124: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

107

berbentuk kotak kecil memenuhi segitiga tersebut, lalu hitung dan catat

jumlah potongan kertas

Persegi

Sisi tegak = ....... kotak

Sisi alas = ....... kotak

Jumlah Kotak = .......... kotak

Luas Persegi = sisi (alas) x sisi (tegak)

= ....... kotak x ...... kotak

= ....... kotak

Segitiga

Tinggi = ......... kotak

Alas = ......... kotak

Jumlah Kotak = .......... kotak

Luas Segitiga = ½ x …….kotak x …….kotak

= …….. kotak

Kesimpulan :

Bandingkan luas persegi dan luas segitiga, apakah luas segitiga sama

dengan luas persegi?

Kalau tidak, berapakah perbandingan luas persegi dan luas segitiga?

Page 125: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

108

10 cm

20 cm

LEMBAR KERJA EKPLORASI SISWA II

Kelompok :

Nama :

Kelas :

Alat dan bahan : Dua lembar kertas origami berbentuk jajargenjang sama besar,

lem, gunting.

Petunjuk menentukan luas jajargenjang :

1. Garislah kotak-kotak kecil pada kertas origami dengan ukuran 1cm x 1cm.

2. Buatlah 6 jajargenjang dari ukuran yang telah disediakan dalam kolom

pada kertas origami tersebut (masing-masing anggota mengerjakan satu

ukuran).

3. Guntinglah jajargenjang yang telah di buat.

4. Guntinglah kotak-kotak kecil dalam jajargenjang tersebut kemudian

temple di buku tulis.

5. Hitunglah jumlah kotak-kotak kecil tersebut.

6. Tulislah hasil diskusi pada kolom dibawah ini.

No. Alas Tinggi Jumlah Kotak Terbentuk

1. 11 cm 8 cm

2. 12 cm 6 cm

3. 10 cm 7 cm

4. 10 cm 8 cm

5. 6 cm 8cm

6. 6 cm 10 cm

7. 5 cm 10 cm

Kesimpulan :

Berdasarkan aktivitas yang kalian lakukan, dapatkah kalian menghitung luas

jajargenjang di bawah? Jelaskan jawaban kalian!

Page 126: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

109

LEMBAR KERJA EKSPLORASI SISWAIII

Kelompok :

Nama :

Kelas :

Alatdanbahan : Kertas berbentuk bangun datar, dan alat tulis

Petunjuk :

1. Perhatikan bentuk kertas bangun datar yang diberikan.

2. Diskusikan bentuk bangun datar apa saja yang ada pada kertas tersebut

lalu gunting bentuk bangun datar yang ada pada kertas tersebut.

3. Tempelkan hasil potongan tersebut pada kolom dibawah ini.

No. Bangun Datar Terdiri dari

1.

2.

3.

Page 127: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

110

LEMBAR KERJA EKSPLORASI SISWA IV

Kelompok :

Nama :

Kelas :

Alat dan bahan : Penggaris dan tali

1. Petunjuk menentukan keliling segitiga dan jajargenjang :

a. Perhatikan sterofom yang telah disediakan.

b. Bentuklah sebuah bangun datar menggunakan tali yang telah disediakan

dengan menghubungkan paku yang telah ditancapkan.

c. Catat bentuk bangun datar tersebutdan hitung panjang tali.

Sterofom No. Bentuk/ BangunDatar PanjangTali

2. Ukurlah menggunakan penggaris

Panjang AB = ……. cm

Panjang BC = ……. cm

Panjang AC = …….. cm

AB + BC + AC = ……… cm

3.

PQ + QR + PR = ……… cm

B

C A

6 cm 8 cm

10 cm R

Q

P

Page 128: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

111

4.

Jadi, rumus keliling segitiga adalah …

5. Ukurlah dengan penggaris

PQ = …… cm

QR = ……. cm

RS = ......... cm

PS = ……. cm

PQ + QR + RS + PS = ……. cm

6. AB + BC + CD + AD = ……… cm

7. Jadi, rumus keliling jajargenjang adalah …

P S

R Q

16 cm

12 cm

A D

C B

Page 129: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

112

LEMBAR KERJA EKSPLORASI SISWA V

Kelompok :

Nama :

Kelas :

Alat dan bahan : Penggaris dan tali

Petunjuk menentukan keliling segitiga dan jajargenjang :

a. Perhatikan sterofom yang telah disediakan.

b. Bentuklah sebuah bangun datar menggunakan tali yang telah disediakan

dengan menghubungkan paku yang telah ditancapkan.

c. Catat setiap sisi pada bangun tersebut lalu hitung jumlah setiap sisi.

Sterofom

No. Bangun datar Keliling bangun datar

… cm

… cm

… cm

… cm

… cm

… cm

… cm

… cm

… cm

… cm

… cm

… cm

… cm

… cm

Page 130: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

113

… cm

… cm

… cm

… cm

… cm

… cm

… cm

… cm

… cm

… cm

… cm

… cm … cm

… cm

… cm

… cm

… cm

… cm

… cm

… cm

… cm

… cm

… cm

Page 131: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

114

… cm

… cm

… cm … cm

… cm

… cm

Page 132: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

115

Lampiran 4

LEMBAR KERJA KONSOLIDASI SISWA I

Kelompok :

Nama :

Kelas :

Petunjuk!

1. Buatlah persegi panjang dengan ukuran dibawah ini masing-masing 2 buah!

(Setiap anggota mengerjakan satu ukuran)

a. Panjang 12 cm, lebar 10 cm

b. Panjang 12 cm, lebar 8 cm

c. Panjang 10 cm, lebar 6 cm

d. Panjang 15 cm, lebar 10 cm

e. Panjang13 cm, lebar 8 cm

f. Panjang 8 cm, lebar 6 cm

2. Tempelkan pada buku tulismu salah satu persegi panjang yang telah kamu

buat.

3. Lipat persegi panjang lainnya hingga memiliki dua sisi yang sama besar, lalu

tempelkan di samping atau di bawah persegi panjang yang telah ditempel.

4. Hitunglah luas persegi panjang dan luas segitiga yang telah ditempel.

5. Tuliskan hasil hitung luas pada tabel di bawah ini!

No Panjang Lebar Luas Persegi

panjang Luas Segitiga

a 12 cm 10 cm

b 12 cm 8 cm

c 10 cm 6 cm

d 15 cm 10 cm

e 13 cm 8 cm

f 8 cm 6 cm

Kesimpulan :

Page 133: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

116

LEMBAR KERJA KONSOLIDASI SISWA II

Kelompok :

Nama :

Kelas :

Petunjuk :

1. Perhatikan tabel di bawah ini.

2. Diskusikan dan isi titik titik pada kolom dengan tepat!

A.

No Jajargenjang Alas Tinggi Luas Jajargenjang

1.

6 cm 10 cm

2.

12 cm …… 96 cm2

3.

…… 15 cm 150 cm2

12 cm

15 cm

Page 134: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

117

4.

……. ……

B. Hitunglah luas kedua bangun datar di bawah ini!

Perhatikan luas jajar genjang dan luas persegi panjang.

Apakah luas jajar genjang dan luas persegi panjang sama besar? Jelaskan!

--- SELAMAT MENGERJAKAN---

10 cm

8 cm

10 cm

8 cm

14 cm

8 cm

Page 135: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

118

LEMBAR KERJA KONSOLIDASI SISWA III

Kelompok :

Nama :

Kelas :

Diskusikan bagaimana menentukan luas di bawah ini dengan tepat.

1. Perhatikan bangun datar di bawah ini. Dapatkah kalian menentukan bangun

datar di bawahini!

4 cm

3 cm

18 cm

8 cm

Jawab

22 cm

Page 136: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

119

LEMBAR KERJA KONSOLIDASI SISWA IV

Kelompok :

Nama :

Kelas :

Diskusikan hasil jawaban di bawah ini bersama teman sekelompokmu!

1. Hitunglah keliling segitiga di bawah ini

2. Diketahui segitiga di bawah ini adalah sebuah segitiga sama sisi dengan

keliling 49 cm. berapakah sisi segitiga tersebut?

3. Berapakah keliling segitiga di bawah ini!

10 cm

15 cm

11 cm

12 cm

13 cm

Page 137: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

120

4. Hitunglah keliling jajargenjang di bawah ini!

5. Diketahui keliling jajargenjang di bawah adalah 52 cm. tentukan panjang salah

satu sisi jajargenjang tersebut!

16 cm

16 cm

12 cm

Page 138: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

121

LEMBAR KERJA KONSOLIDASI SISWA V

Kelompok :

Nama :

Kelas :

Diskusikan bagaimana menentukan keliling di bawah ini dengan tepat.

1. Tentukan keliling bangun di bawah ini!

2. Diketahui luas jajargenjang pada bangun dibawah adalah 96 cm2. Hitunglah

keliling di bawah ini!

16 cm

12 cm

10 cm

10 cm

12 cm

7 cm

8 cm

Jawab :

Jawab :

Page 139: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

122

3. Diketahui bangun datar dibawah ini memiliki luas segitiga 40 cm2. Tentukan

keliling bangun tersebut!

12 cm

14 cm

10 cm

Jawab :

Page 140: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

123

Lampiran 5

KISI-KISI INSTRUMEN TES

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : IV

Jumlah Soal : Uraian 6 soal

NO STANDAR

KOMPETENSI

KOMPETENSI

DASAR INDIKATOR

TINGKAT

KOGNITIF

NO

SOAL

1 Menggunakan

konsep keliling

dan luas bangun

datar sederhana

dalam

pemecahan

masalah

1.1. Menentukan

luas dan keliling

jajargenjang dan

segitiga.

1.2. Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan

dengan keliling

dan luas

jajargenjang dan

segitiga

1. Menerapkan luas

dan keliling segitiga

dan jajargenjang

dalam

menyelesaikan

masalah.

2. Menganalisis

hubungan luas

segitiga dan

jajargenjang dengan

bangun datar lain.

3. Menguji luas dan

keliling segitiga dan

jajargenjang

berdasarkan

pengetahuan yang

telah dimiliki

C3

C4

C5

1,2

3,4

5,6

Page 141: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

124

1

Lampiran 6

Soal Uji Coba

1. Diketahui panjang AD sama dengan panjang DC. Luas segitiga BCD adalah

40 cm2.

Hitunglah luas dan keliling segitiga ABC!

2. Hitunglah luas dan keliling jajargenjang dibawah ini!

3. Diketahui bangun datar dibawah memiliki 2 segitiga yang sama besar dan

sebuah jajargenjang. Luas segitiga adalah 15 cm2

dan luas jajargenjang adalah

98 cm2. Hitunglah keliling bangun datar dibawah!

12cm 10 cm

16 cm

12 cm

18 cm

D

C B

A

10 cm

7 cm

6 cm

8 cm

9cm

Page 142: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

125

4. Hitunglah luas gambar di bawah ini!

5. Andi mengerjakan tugas matematika tentang luas dan keliling bangun datar.

Berdasarkan hasil yang diperoleh Andi, bangun datar tersebut memiliki luas

101 cm2, dan keliling 59 cm. perhatikan bangun datar di bawah ini, benarkah

jawaban dari Andi? Jika salah, berapakah hasil yang sebenarnya?

Diketahui :Panjang AB = 16 cm

Panjang BC = 3 cm

Panjang CD = pj.ED = pj.EF = 8 cm

Panjang AF = 10 cm

Panjang BF = 17 cm

6. Susi diminta ibu untuk mengoreksi PR adiknya sebelum dinilai oleh guru.

Jawaban yang dibuat adik Susi luas bangun datar dibawah adalah 132 cm2

dan

kelilingnya 52 cm. Ayo bantu Susi mengoreksi jawaban adiknya. Benarkah

jawaban adik Susi? Jika salah, berapakah hasil yang sebenarnya!

10 cm

6 cm

4 cm

9 cm

6 cm 3 cm

4 cm

8 cm

3 cm 5 cm

8 cm

12 cm

9 cm

4 cm

7 cm

A B

C

D

E

F

Page 143: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

126

Lampiran 7

Hasil Analisis Butir Soal Uji Coba Instrumen

No Butir

Soal

Validitas Reliabilitas Taraf

Kesukaran Daya Beda

r

hitung

r

tabel Status Nilai Interpretasi P Kriteria D Kriteria

1. 0.713

0.444

Valid .702 Tinggi 0.57 Sedang 0.50 Baik

2. 0.610 Valid 0.58 Sedang 0.52 Baik

3. 0.633 Valid 0.52 Sedang 0.32 Cukup

4. 0.733 Valid 0.58 Sedang 0.44 Baik

5. 0.342 Invalid 0.30 Sukar 0.04 Sangat

Jelek

6. 1 Valid 0.36 Sedang 0.4 Cukup

Page 144: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

127

Lampiran 8

Soal Evaluasi

1. Diketahui panjang AD sama dengan panjang DC. Luas segitiga BCD adalah

40 cm2.

Hitunglah luas dan keliling segitiga ABC!

2. Hitunglah luas dan keliling jajargenjang dibawah ini!

3. Diketahui bangun datar dibawah memiliki 2 segitiga yang sama besar dan

sebuah jajargenjang. Luas segitiga adalah 15 cm2

dan luas jajargenjang adalah

98 cm2. Hitunglah keliling bangun datar dibawah!

12cm 10 cm

16 cm

12 cm

18 cm

D

C B

A

10 cm

7 cm

6 cm

8 cm

9cm

Page 145: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

128

4. Hitunglah luas gambar di bawah ini!

5. Susi diminta ibu untuk mengoreksi PR adiknya sebelum dinilai oleh guru.

Jawaban yang dibuat adik Susi luas bangun datar dibawah adalah 132 cm2

dan

kelilingnya 52 cm. Ayo bantu Susi mengoreksi jawaban adiknya. Benarkah

jawaban adik Susi? Jika salah, berapakah hasil yang sebenarnya!

10 cm

6 cm

4 cm

9 cm

6 cm 3 cm

4 cm

8 cm

3 cm 5 cm

8 cm

12 cm

9 cm

4 cm

Page 146: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

129

Lampiran 9

Kunci Jawaban dan Rubrik penilaian

No Soal Kunci jawaban Tingkat

Kesukaran Bobot

1 Diketahui panjang AD sama

dengan panjang DC. Luas

segitiga BCD adalah 40 cm2.

Hitunglah luas dan keliling

segitiga ABC!

L. BDC = a x t

40 cm2 = 10 cm x DC

DC = 40 cm2 : 5 cm

DC = 8 cm.

DC = AD = 8 cm.

L. ABC = a x t

= 10cm x (AD+DC)

= 10 cm x 16 cm

= 80 cm2

K. ABC= AB + BC + AC

=18cm+10cm+16cm

= 44 cm

C3 10

2 Hitunglah luas dan keliling

jajargenjang dibawah ini!

L = a x t

= 16 cm x 10 cm

= 160 cm2.

K = 2 (a + b)

= 2 (16 cm + 12 cm)

= 2 (28 cm)

= 56 cm

C3 10

3 Diketahui bangun datar dibawah

memiliki 2 segitiga yang sama

besar dan sebuah jajargenjang.

Luas segitiga adalah 15 cm2 dan

luas jajargenjang adalah 98 cm2.

Hitunglah keliling bangun datar

dibawah!

L. = a x t

15 cm2 = 6 cm x t

t = 15 cm2 : 3 cm

t = 5 cm.

L. = a x t

98 cm2 = a x 7 cm

a = 98 cm2/7 cm

a = 14 cm

C4 10

12

cm

18 cm

D

C B

A

10 cm

10 cm

12cm

16 cm

7 cm

6 cm

8 cm

9cm

Page 147: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

130

K = 9 cm + 8 cm + 8 cm +

5 cm + 9 cm + 8 cm +

8 cm + 5 cm

= 60 cm

4 Hitunglah luas gambar di bawah

ini!

L. = p x l

= 6 cm x 4 cm

= 24 cm2

L. 1 = a x t

= 9 cm x 4 cm

= 18 cm2

L. 2 = a x t

= (18-4-3-3-3) cm

x 6 cm

= 5 cm x 6 cm

= 15 cm2

L. = a x t

= (3+9+6)cm x 10cm

= 18 cm x 10 cm

= 180 cm2

L. bangun = 24cm2 +18cm

2

+15cm2+180cm

2

= 237 cm2

C4 10

6 Susi diminta ibu untuk

mengoreksi PR adiknya sebelum

dinilai oleh guru. Jawaban yang

dibuat adik Susi luas bangun datar

dibawah adalah 132 cm2 dan

kelilingnya 52 cm. Ayo bantu

Susi mengoreksi jawaban

adiknya. Benarkah jawaban adik

Susi? Jika salah, berapakah hasil

yang sebenarnya!

L. 1 = a x t

= 8 cm x 3 cm

= 24 cm2

L. 2 = a x t

= 12 cm x 8 cm

= 96 cm2

L. bangun = 24 cm2 + 96cm

2

= 120 cm2 (Salah)

K. bangun= 12cm +9cm+

4cm+5cm+8cm

+5cm+9cm

C5 10

10 cm

6 cm

4 cm

9 cm

6 cm 3 cm

4 cm

8 cm

3 cm 5 cm

8 cm

12 cm

9 cm

4 cm

Page 148: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

131

= 52 cm (Benar)

Jadi, jawaban keliling

bangun datar tersebut

benar dan jawaban luas

bangun datar tersebut

salah, seharusnya 120cm2.

Jumlah 60

Page 149: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

132

Lampiran 10

Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

No Nama Nilai

1 E01 68

2 E02 46

3 E03 72

4 E04 30

5 E05 100

6 E06 56

7 E07 70

8 E08 92

9 E09 44

10 E10 88

11 E11 100

12 E12 74

13 E13 82

14 E14 34

15 E15 68

16 E16 64

17 E17 34

18 E18 40

19 E19 64

20 E20 76

21 E21 64

22 E22 40

23 E23 88

24 E24 34

25 E25 54

26 E26 68

27 E27 74

28 E28 94

29 E29 92

Jumlah 1910

Rata-rata 65.9

Kelas Kontrol

No Nama Nilai

1 K01 38

2 K02 58

3 K03 44

4 K04 26

5 K05 32

6 K06 44

7 K07 86

8 K08 96

9 K09 28

10 K10 44

11 K11 26

12 K12 36

13 K13 28

14 K14 58

15 K15 38

16 K16 46

17 K17 68

18 K18 72

19 K19 76

20 K20 24

21 K21 70

22 K22 38

23 K23 40

24 K24 44

25 K25 66

26 K26 20

27 K27 60

28 K28 56

29 K29 72

30 K30 78

Jumlah 1512

Rata-rata 50.4

Page 150: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

133

Lampiran 11

Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Tests of Normality

Faktor

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hasil

Belajar

Kelas

Eksperimen ,121 29 , 200

* ,946 29 ,143

Kelas Kontrol ,157 30 ,058 ,951 30 ,178

Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Hasil

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

0,000 1 57 ,998

Page 151: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

134

Lampiran 12

Uji t Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Group Statistics

Faktor N Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Hasil Eksperimen 29 65,86 21,400 3,974

Kontrol 30 50,40 20,331 3,712

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differenc

e

Std. Error

Differenc

e

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Hasil Equal

variances

assumed

,000 ,998 2,846 57 ,006 15,462 5,433 4,582 26,342

Equal

variances not

assumed

2,843 56,58

5 ,006 15,462 5,438 4,571 26,353

Page 152: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

135

Lampiran 13

Uji Pengaruh (Effect Sizes)

S gab =

=

=

= =

=

= 20,864

d =

=

=0,743

Page 153: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

136

Lampiran 14

Dokumentasi

Page 154: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

137

Lampiran 15

Page 155: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

138

Lampiran 16

Page 156: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

139

Lampiran 17

Page 157: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

140

Lampiran 18

Page 158: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

141

Page 159: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

142

Page 160: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

143

Page 161: PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP HASIL BELAJAR …

144

Lampiran 22

Daftar Riwayat Hidup

Rossiana atau biasa dipanggil Oci. Lahir di

Jakarta, 14 Oktober 1994. Anak keenam dari Bpk

Mahmud dan Ibu Zawiyah. Memiliki 5 (lima)

orang kakak bernama Halla, M.Ali, Hozazih, Siti

Iryanih, dan Reza Abdul Jabar.

Penulis memulai pendidikan pada tahun 2000-

2006 di SD Negeri 06 Pagi Jakarta. Lalu penulis

duduk di bangku SMP pada tahun 2006-2009 di

SMP Negeri 37 Jakarta dan mengenyam bangku

SMA di SMK Negeri 20 Jakarta pada tahun

2009-2012. Setelah lulus, penulis melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi

mengambil jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dan tercatat sebagai

mahasiswa baru Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta pada tahun 2012.

Penulis memiliki kecintaan yang besar pada dunia seni musik. Penulis sangat suka

mendengarkan musik dan penulis mempunyai kecintaan yang besar pada dunia K-

Pop. Selain menjalankan perkuliahan, penulis juga bekerja parttime sebagai Order

Taker di PHD.

Demikian deskripsi singkat tentang penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi pembaca. Apabila ada pertanyaan, kritikan yang dapat membangun serta

saran untuk skripsi ini dapat menghubungi penulis.

E_mail : [email protected]. Terimakasih.