Upload
dewi-kurnia
View
30
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/26/2018 Pendekatan sindrom
1/46
Validasi pemeriksaan infeksi menular seksual .. Endang R. Sedyaningsih-
Mamahit et al
VALIDASI PEMERISAA! I!"ESI ME!#LAR SES#AL
SE$ARA PE!DEA%A! SI!DR&M
PADA EL&MP& 'A!I%A (ERPERILA# RISI& %I!))I
Endang R. Sedyaningsih Mamahit** Ek+ Rahard,+** (eteen Lutam**
$hatra &ktarina** Sinurtina Sih+ming** S,ahrial /arun*
A(S%RA$%
VALIDA%I&! &" %/E S0!DR&MI$ APPR&A$/ "&R %/E MA!A)EME!% &"
SE1#ALL0 %RA!SMI%%ED I!"E$%I&!S I! '&ME!
'I%/ /I)/ RIS (E/AVIR
A22urate and ade3uate treatment +f S%Is is a 2riti2al 2+mp+nent +f S%I-2+ntr+l a2ti4ities
t+ redu2e transmissi+n and se3uelaes. &n the +ther hand* 2hr+ni2 sh+rtage in skilled
staff and la+rat+ry e3uipment in many 2+untries ne2essitate the use +f 2lini2al skills
m+re in +rder t+ diagn+se and differentiate S%Is. "+r these pla2es* the '/& has
re2+mmended and pr+du2ed a pr+t+2+l +f it syndr+mi2 appr+a2h management +f S%Is in
pla2e +f treatment y eti+l+gy. Sin2e 5667 the Ind+nesia Ministry +f /ealth has een
2+ndu2ting nati+nal training +n this meth+d. /+e4er* the syndr+mi2 appr+a2h f+r
5/26/2018 Pendekatan sindrom
2/46
4aginal dis2harge is kn+n t+ e pr+lemati2 sin2e differentiati+n am+ng 2er4i2itis*
4aginitis* and e4en n+rmal 2+nditi+n is diffi2ult.
%he main +,e2ti4e +f this study is t+ determine the sensiti4ity* spe2ifi2ity and p+siti4e
predi2ti4e 4alue +f the syndr+mi2 appr+a2h management +f +men ith signs and8+r
sympt+ms +f an+rmal 4aginal dis2harge. %he sample p+pulati+n ere +men ith high
risk se9ual eha4i+rs in East :a4a and !+rth Sulaesi pr+4in2es. %he la+rat+ry tests
using D!A hyridi;ati+n pr+e te2hni3ue f+r !eisseria g+n+rrh+eae and $hlamydia tra2h+matis ere used as g+ld
standard. In additi+n* e als+ 2+mpared the 2lini2al appr+a2h idely used y 2lini2ians
ith la+rat+ry results.
A t+tal +f ?@6 parti2ipants as re2ruited purp+si4ely . In E.:a4a* the sensiti4ity* spe2ifi2ity* and predi2ti4e 4alue +f the syndr+mi2
management f+r 4aginal dis2harge are @5B* C@B* and 6B* respe2ti4ely* and in
!.Sulaesi ?6B* B* and ?B*respe2ti4ely. %he 2lini2al appr+a2h did n+t sh+ etter
results. In E.:a4a the sensiti4ity* spe2ifi2ity* and p+siti4e predi2ti4e 4alue are 5@B* C6B*
and B* res-pe2ti4ely* hile in !.Sulaesi they are ?=B* 5B* and @6B* respe2ti4ely.
As a 2+n2lusi+n* the 2urrent f+rm +f syndr+mi2 management has little use f+r S%I
s2reening am+ng high risk +men. "urther studies y adding m+re 2riteria t+ the
syndr+mes are needed t+ impr+4e this meth+d.
ey +rdsF syndr+mi2 appr+a2h* se9ually transmitted infe2ti+ns* )en-Pr+e.
PE!DA/#L#A!
Infeksi Menular Seksual masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
dunia*5> termasuk di Ind+nesia.=*@> eutuhan akan adanya pr+gram penanggulangan
5/26/2018 Pendekatan sindrom
3/46
IMS yang efektif semakin dirasakan semen,ak diuktikan aha IMS merupakan fakt+r
risik+ independen untuk penularan /IV. Penyakit-penyakit seperti g+n+re* klamidia*
sifilis* dan 2han2r+id ternyata dapat meningkatkan risik+ penularan /IV melalui
huungan seksual.?*>
Met+de pendekatan sindr+m adalah 2ara penatalaksanaan IMS dan Infeksi Saluran
Repr+duksi lainnya yang direk+mendasikan +leh '/& untuk negara-negara
erkemang dengan fasili-tas la+rat+rium yang tidak selalu dapat ditemukan. 0ang
termasuk IMS adalah trik+m+niasis* g+n+re serta klamidia* sedang yang termasuk ISR
lain adalah akteri+sis 4aginalis8(V dan kandidiasis. Dengan met+de pendekatan
sindr+m* diagn+sis diuat erdasarkan keluhan dan tanda * sertaanamnesis fakt+r risik+ .> Peng+atan
yang dierikan ersifat presumtiftidak menunggu hasil la+ra-t+riumdan men2akup
terapi eerapa infeksi yang patut diduga men,adi penyeanya .>
Se,alan dengan itu pula se,ak tahun 5667 Direkt+rat :enderal Pemerantasan PenyakitMenular dan Penyehatan Lingkungan telah melakukan pelatihan
erskala nasi+nal mengenai met+de pendekatan sindr+m ini.> Mengingat met+de
terseut sementara ini dianggap paling sesuai dengan situasi di Ind+nesia dan akan
dipergunakan seterusnya* maka dianggap perlu untuk memandingkan ketepatan
met+de pendekatan sindr+m dari aktu ke aktu dengan met+de aku emas* yakni u,i
la+rat+rium .
Selain itu* ada pula met+de penatalaksanaan lain yang iasa dilakukan +leh para klinisi*
iasanya dilakukan di rumah-rumah sakit. Met+de Pendekatan linis adalah 2ara
penatalaksanaan IMS8ISR lainnya dengan memperhatikan keluhan dan tanda yang leih
teliti daripada met+de Pendekatan Sindr+m. Misalnya* dinilai pula k+nsistensi* arna*
dan au dari duh tuuh. Pada anita digunakan spekulum untuk menilai keadaan
4agina* ser4iks* dll.* sertaila perludilakukan pemeriksaan dalam. Diagn+sis yang
5/26/2018 Pendekatan sindrom
4/46
ditegakkan iasanya sudah leih men,urus ke arah eti+l+gi* misalnya kandidiasis*
trik+m+niasis* (V
serta diagn+sis ser4isitis .
Studi 4alidasi ini akan meng-hasilkan angka sensiti4itas dan spesi4isitas dari met+de
pendekatan sindr+m yang diterapkan pada kel+mp+k anita erperilaku risik+ tinggi.
/asil studi diharapkan dapat men,adi dasar agi penyempurnaan pelaksanaan met+de
terseut di Ind+nesia.
(A/A! DA! $ARA ER:A
Penelitian ini merupakan seuah studi yang memandingkan satu met+de diagn+stik
dengan dua met+de lainnya. Penelitian dilakukan di daerah u,i 2+a pr+gram
Pemeriksaan IMS (erkala Dit,en PPM-PL* yaitu di Pr+4insi :aa %imur dan Sulaesi
#tara ersamaan dengan dilaksanakannya pr+gram terseut* yaitu antara ulan
Septemer 5666 s.d Maret =. Sampel yang diamil adalah seanyak ?@6 +rang dari
p+pulasi pen,a,a seks perempuan di l+kalisasi serta peker,a perempuan lain yang
dianggap erisik+ tinggi tertular IMS . PSP yang hamil*
sedang mengalami perdarahan 4agina yang anyak* atau yang menderita karsin+maser4iks tidak diikutsertakan seagai sampel8suyek penelitian.
:umlah sampel dihitung erdasarkan pre4alensi $hlamydia tra2h+matis di kalangan
PSP di Suraaya dan Manad+ yaitu erkisar antara =-==B* dengan asumsi aha
met+de yang dipakai mempunyai sensiti4itas paling
tidak B. #ntuk mendapatkan presisi H5B dengan 6B 2+nfiden2e inter4al*
diperlukan sampel minimal seesar @C? +rang.7>
Mana,emen dan analisis data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Epi-Inf+.
5/26/2018 Pendekatan sindrom
5/46
Penentuan Suyek Penelitian
Seelum diperiksa* 2al+n suyek penelitian mendapatkan pen,elasan mengenai
penelitian ini* keuntungan dan ,enis pemeriksaan yang akan dilakukan. Dari setiap PSP
yang ersedia men,adi peserta penelitian* dimintakan persetu,uan tertulis . Peserta dianamnesis untuk pengisian data dem+grafis* kemudian diminta
masuk ke kamar pemeriksaan.
Pemeriksaan "isik
Pada pemeriksaan pertama* d+kter8idan yang telah dilatih met+de Pendekatan
Sindr+m menanyakan keluhan dan mengka,i fakt+r risik+ suyek penelitian. emudian
kepada suyek penelitian dilakukan pengamatan dan palpasi dengan p+sisi lit+t+mi
. D+kter menetapkan diagn+sis
erdasarkan Pendekatan Sindr+m.
Setelah d+kter terseut mening-galkan ruangan* digantikan +leh d+kter kedua yang
elum pernah dilatih Pendekatan Sindr+m. Ia memeriksa dan mendiagn+sis se2ara
klinis . Setelah diagn+sis ditetapkan* diamil duh 4agina dan ser4iks
untuk k+nfirmasi la+rat+rium. Peng+atan dierikan se2ara 2uma-2uma sesuai
penatalaksanaan Pendekatan Sindr+m .>
Pemeriksaan La+rat+rium
5/26/2018 Pendekatan sindrom
6/46
Duh 4agina diamil untuk diuat preparat )ram dan diperiksa terhadap adanya 2lue 2ell
dan 2andida . Duh dari
f+rniks p+steri+r diamil untuk diuatkan preparat asah dengan larutan !a$l *6B.
Diperiksa langsung terhadap adanya %ri2h+m+nas 4aginalis.
Pemeriksaan sediaan langsung dan pearnaan )ram adalah met+de standar untuk
mendiagn+sis adanya infeksi trik+m+nas dan kandida.C> Sedangkan untuk (V* adanya
2lue 2ell sa,a seenarnya elum men2ukupi. Met+de standar adalah adanya @ dari ?
ge,ala8tanda seagai erikutF a> keputihan yang menutupi dinding 4agina > ditemukan
2lue 2ell dengan pemeriksaan mikr+sk+p 2> p/ 4agina G?* d> duh 4agina erau amis
ikan seelum atau sesudah ditetesi &/ 5B.C> Pada penelitian ini* alaupun tidak
memakai kriteria lengkap* adanya 2lue 2ell dengan pearnaan )ram dianggap leih
4alid daripada diagn+sis pendekatan sindr+m.
Duh ser4iks diamil untuk diperiksa dengan teknik )en-Pr+e terhadap !eisseria g+n+rrh+eae dan $hlamydia tra2h+matis. arena
pemeriksaan kultur tidak dilakukan* maka pemeriksaan )en-Pr+e dianggap seagai
aku emas.
Pemeriksaan )en-Pr+e menggu-nakan D!A pr+e yang ersifat 2hemilumines2ent
. Pr+e ini akan mementuk hirida dengan suatu 5S rR!A
sekuens dari klamidia. Setelah hirida D!A-rR!A terentuk* ia diserap ke dalam
utiran-utiran magnit dan reaksi 2hemilumines2ent yang ter,adi dideteksi se2ara
kuantitatif dengan lumin+meter. Selain praktis* pemeriksaan ini mem-punyai nilai
sensiti4itas dan spesi4isitas yang 2ukup tinggi diandingkan dengan pemeriksaan aku
emas kultur klamidia
erkisar antara 77-6?B*5> dan nilai spesi4isitas untuk pemeriksaan g+n+re sekitar
6CB6> klamidia erkisar antara 6-5B>5>.
/ASIL PE!ELI%IA!
5/26/2018 Pendekatan sindrom
7/46
%elah dilaksanakan pemeriksaan IMS se2ara pendekatan sindr+m dan klinis* serta
pengamilan spesimen pada =@ PSP di aupaten :emer dan %ulungagung* :aa
%imur * dan =6 PSP dan peker,a ar di k+ta (itung dan Manad+* Sulaesi #tara
. Perandingan eerapa karakteristik suyek penelitian :aa %imur dan
Sulaesi #tara dapat dilihat pada %ael 5.
#mur rata-rata suyek penelitian di kedua pr+4insi sama* yaitu = tahun. /anya rentang
umur di :atim sedikit leih ke2il daripada di Sulut .
Peredaan ermakna tampak pada tingkat pendidikan suyek penelitian di :atim pada
umumnya erpendidikan setingkat SD* sedangkan di Sulut setingkat SM#.
Peredaan ,uga terlihat pada status perkainan. Suyek penelitian :atim umumnya
erstatus ,anda * sedangkan peker,a ar di Sulut terutama erstatus menikah
5/26/2018 Pendekatan sindrom
8/46
arakteristik
!
:atim
=@
Sulut
=6
%empat ker,a
#mur rata-rata
Rentang umur
Pendidikan
%idak sek+lah
5/26/2018 Pendekatan sindrom
9/46
SD
SMP
SMA
Akademi8#ni4ersitas
%ak ada data
Status perkainan
Menikah
%idak menikah
:anda
%ak ada data
:umlah anak
Rata-rata
5/26/2018 Pendekatan sindrom
10/46
Rentang ,umlah
5B l+kalisasi
= tahun
5--@6 tahun
56
5=
5/26/2018 Pendekatan sindrom
11/46
5=
@5
57
55
5/26/2018 Pendekatan sindrom
12/46
5?--? tahun
5
@5
5=
5/26/2018 Pendekatan sindrom
13/46
5 anak
-- anak
%ael =. Pr+p+rsi eluhan Suyek Penelitian.
eluhan
!
:aa %imur
=@
Sulaesi #tara
=6
5/26/2018 Pendekatan sindrom
14/46
Mempunyai keluhan
eputihan
Sakit aktu uang air ke2il
Sakit perut aah
Perdarahan dari 4agina
Merasa sulit untuk hamil
?
@
5 < *B>
@
5/26/2018 Pendekatan sindrom
15/46
= < *6B>
57 < 7*?B>
6
5/26/2018 Pendekatan sindrom
16/46
saluran repr+duksi lain pada suyek penelitian di :atim dan Sulut . Di
:atim ditemukan pre4alensi %.4aginalis seesar 7*?B* kandidiasis *6B* (V 57*CB* !.
g+n+rrh+eaeF @C*7B* dan $. tra2h+matis 5*5B. Sedang di Sulut pre4alensi %.4aginalis
ditemukan seesar 57*7B* kandidiasis 6*5B* (VF ==*B* !. g+n+rrh+eae =@B* dan $.
tra2h+matis =?*6B.
Diagn+sis klinis untuk IMS8ISR yang ditelaah ialah ser4isitis dan
4aginitis . Pr+p+rsi ser4isitis ditemukan seesar 5=*=B di :atim dan
@6*7B di Sulut* dan 4aginitis seesar 5*=B di :atim dan =6*7B di Sulut .
%ael @. Pr+p+rsi %anda linis pada Saat Pemeriksaan.
)e,ala
:aa %imur
=@
Sulaesi #tara
=6
"lu+r alus
5/26/2018 Pendekatan sindrom
17/46
Vesikel8papel pada genitalia eksterna
#lkus8er+si di 4agina
util di 4agina
@
= < *6B>
= < *6B>
5@ < *7B>
5
5/26/2018 Pendekatan sindrom
18/46
%ael ?. Pr+p+rsi Infeksi %. 4aginalis* $andidiasis* (V* !. g+n+rrh+eae* $. tra2h+matis*
/asil Diagn+sis linis dan Diagn+sis Sindr+m.
:aa %imur
Sulaesi #tara
Suyek Penelitian 8 Spesimen
=@
=6
%ri2h+m+nas 4aginalis
57 < 7*?B>
5/26/2018 Pendekatan sindrom
19/46
@7
)ram dipl+k+kus
5 < 7*B>
@6
$andidiasis
= < *6B>
56 < 6*5B>
$lue 2ell
?5
?7
5/26/2018 Pendekatan sindrom
20/46
%.4aginalis dan8atau 2andidiasis dan8atau (V
?
C6
5/26/2018 Pendekatan sindrom
21/46
5=
5/26/2018 Pendekatan sindrom
22/46
C@
:enis diagn+sis sindr+m
Diagn+sis duh tuuh
?
6
5/26/2018 Pendekatan sindrom
23/46
Sedangkan diagn+sis pendekatan sindr+m yang ditelaah adalah duh tuuh 4agina.
Pr+p+rsinya ditemukan seesar =@*CB di :atim dan ?B di Sulut .
Diagn+sis ini di :atim diuat +leh idan dan di Sulut dilakukan +leh d+kter umum*
keduanya telah sama-sama dilatih menggunakan met+de Pendekatan Sindr+m.
%elah diketahui aha IMS pada perempuan sering tanpa ge,ala ataupun tanda. %ael
memperlihatkan pr+p+rsi tanpa ge,ala dan tanpa tanda dari setiap ,enis infeksi. Dalam
tael ini hasil pemeriksaan dari kedua area penelitian digaungkan.
etika ketepatan diagn+sis klinis diandingkan dengan pemeriksaan la+rat+rium*
diper+leh nilai sensiti4itas yang kurang dari B. #ntuk ser4isitis erturut-turut di :atim
dan Sulut didapatkan nilai sensiti4itas 5@*7B dan ?=*@B* spesi4isitas C6*5B dan 5*CB*
dan PPV B dan @6*CB .
%ael . IMS dan ISR Lain %anpa )e,ala dan %anpa %anda di alangan PSP8 Peker,a
(ar di :aa %imur dan Sulaesi #tara.
:enis Infeksi
:umlah
%rik+m+niasis
5/26/2018 Pendekatan sindrom
24/46
%anpa ge,ala
%anpa tanda
? +rang
@
=7
$andidiasis
%anpa ge,ala
%anpa tanda
5/26/2018 Pendekatan sindrom
25/46
=5 +rang
55
C
(akterial 4agin+sis
%anpa ge,ala
%anpa tanda
CC +rang
7
)+n+re
5/26/2018 Pendekatan sindrom
26/46
%anpa ge,ala
%anpa tanda
5@ +rang
C
C=
lamidia
%anpa ge,ala
%anpa tanda
C6 +rang
5/26/2018 Pendekatan sindrom
27/46
C
?
%ael . etepatan Diagn+sis linis Diandingkan dengan Pemeriksaan La+ra-t+rium
di :aa %imur dan Sulaesi #tara.
D8 linis SERVISI%IS
D8 linis VA)I!I%IS
infeksi g+n+re J8
klamidia
5/26/2018 Pendekatan sindrom
28/46
infeksi kandida J8
trik+m+nas J8 (V
:A%IM
P F ??*@B
S#L#%
P F @7*@B
:A%IM
P F =@*B
S#L#%
P F ?=*B
Sensiti4itas
5/26/2018 Pendekatan sindrom
29/46
5@*7B
?=*@B
=6*B
@*6B
Spesi4isitas
C6*5B
5*CB
C6*=B
7B
5/26/2018 Pendekatan sindrom
30/46
PPV
B
@6*CB
?*7B
5*B
!PV
*?B
?*@B
C*B
5/26/2018 Pendekatan sindrom
31/46
5*=B
nilai p
G *
G *
K *
G *
RR
5*@
5*5
=*7
5/26/2018 Pendekatan sindrom
32/46
5*?
Pada analisis* ketepatan diagn+sis duh tuuh 4agina yang dilakukan se2ara pendekatan
sindr+m diandingkan dengan hasil pemeriksaan la+rat+rium )en-Pr+e * dan hasil pemeriksaan la+rat+rium lainnya . %ernyata met+de pendekatan sindr+m pun menghasilkan sensiti4itas yang
rendah * spesi4isitas sedangkan
* dan nilai PPV rendah .
%ael 7. etepatan Diagn+sis Pendekatan Sindr+m Diandingkan dengan Pemerik-saan
La+rat+rium di :aa %imur dan Sulaesi #tara.
D8 D#/ %#(#/ VA)I!A
Infeksi g+n+re J8
klamidia
infeksi kandida J8 trik+m+nas J8 (V
5/26/2018 Pendekatan sindrom
33/46
:A%IM
P F ??*@B
S#L#%
P F @7*@B
:A%IM
P F =@*B
S#L#%
P F ?=*B
Sensiti4itas
@5*?B
?C*7B
5/26/2018 Pendekatan sindrom
34/46
@*=B
@*6B
Spesi4isitas
C=*CB
*7B
C*5B
B
PPV
6*=B
5/26/2018 Pendekatan sindrom
35/46
@6*B
@*=B
B
!PV
*=B
?*B
C*5B
@*7B
nilai p
5/26/2018 Pendekatan sindrom
36/46
K *
G *
K *
G *
RR
5*C
5*5
5*C
5*?
5/26/2018 Pendekatan sindrom
37/46
PEM(A/ASA!
'alaupun diagn+sis IMS dengan pemeriksaan la+rat+rium merupakan 2ara yang
paling ideal* met+de ini mempunyai kelemahan utama yakni tingginya iaya yang
diutuhkan* aik iaya aal maupun pemeliharaan. /al ini memuat 2ara ini ,arang
dapat dilakukan di negara erkemang. Di lain pihak* met+de Pendekatan Sindr+m tidak
memerlukan iaya tamahan di luar peralatan dasar yang telah dimiliki +leh seuah
Puskesmas. Sayangnya* met+de yang relatif mudah ini ternyata mempunyai kelemahan
dalam sensiti4itas* spesi4isitas* dan nilai prediksi p+sitif * terutama ila diterapkan
pada perempuan.C> arena itu* dari aktu ke aktu dan dari satu l+kasi ke l+kasi lain*
perlu dilakukan upaya 4alidasi.
Dalam studi ini* pemeriksaan )en-Pr+e digunakan seagai aku emas untuk
mendeteksi adanya !.g+n+rrh+eae dan $.tra2h+matis. ISR lain diperiksa dengan 2ara langsung dan pearnaan. Diagn+sis klinis
yang tidak memerlukan anyak iaya tamahan di atas peralatan pemeriksaan aku
Puskesmas* ,uga dipakai untuk perandingan.
Se2ara umum ditemukan adanya peredaan pada karakteristik pendidikan dan status
perkainan antara suyek penelitian di :atim dan Sulut. Status ,anda pada seagian
esar PSP di :atim ,uga ditemukan di ekas l+kalisasi ramat %unggak :akarta55> dan
l+kalisasi di upang.5=> !amun demikian* suyek penelitian :atim memang erasal dari
l+kalisasi dan ukan peker,a ar seperti di Sulut* sehingga ada kemungkinan ias yang
ter,adi diseakan +leh tempat ker,a.
arena studi ini erupaya meliatkan seluruh p+pulasi di setiap l+kasi penelitian
* maka hanya sedikit persentasi PSP8peker,a ar yang
mengemukakan keluhannya . %erlepas dari apakah suyek penelitian
merasakan adanya keluhan atau tidak* se2ara klinis ditemukan eerapa tanda
an+rmal pada seagian suyek penelitian .
5/26/2018 Pendekatan sindrom
38/46
Pre4alensi g+n+re dan klamidia di :atim pada
studi ini tidak ,auh ereda dengan pre4alensi IMS serupa di kalangan PSP di Suraaya
pada tahun 566C.5@> etika itu diper+leh pre4alensi g+n+re seesar @=B dan klamidia =B . Sedangkan di Sulut* diandingkandengan studi di l+kasi PSP dan ar-ar di Manad+ pada tahun 566C* hanya g+n+re yang
menun,ukkan peredaan men2+l+k
sedangkan klamidia menun,ukkan hasil yang tak ,auh ereda isaran angka 5--@B ini 2ukup k+nsisten dengan pre4alensi
g+n+re dan klamidia di kalangan PSP di tempat-tempat lain di Ind+nesia.5=*5?>
Selain kedua IMS di atas* pre4alensi trik+m+nas di :atim pada studi ini dan studi
tahun 566C 5@> ,uga memperlihatkan nilai yang tidak ,auh ereda dengan hasil
studi AusAID
5/26/2018 Pendekatan sindrom
39/46
sedangkan 4aginitis dapat diseakan +leh trik+m+nas atau 2andida atau (V. Diagn+sis
klinis ditegakkan erdasarkan anamnesis* +ser4asi* +ser4asi dengan spekulum*
palpasi* penginderaan hidung dan periksa dalam. :adi merupakan
kesimpulan dari adanya sekumpulan ge,ala dan tanda.
Pada perandingan antara diagn+sis klinis dengan pemeriksaan
la+rat+rium* tampak aha diagn+sis klinis ser4isitis dan 4aginitis mempunyai 4aliditas
rendah . Pengetahuan dan pengalaman para klinisi tentunya erperan sangat
penting dalam hal ini. Demikian ,uga pemeriksaan klinis tak dapat men,adi predikt+r
adanya IMS* karena nilai PPV nya hanya kira-kira setengah dari yang dinilai p+sitif.
%elah disampaikan pada agian (ahan dan $ara er,a pada artikel ini* aha adanya2lue 2ell pada pearnaan )ram sa,a ukanlah 2ara standar untuk mendiagn+sis (V.
Penelitian ini senga,a tidak menggaungkan @ kriteria yang lain* karena akan erarti
menggaungkan pengenalan klinis dan la+rat+rium . arena itu* alau adanya 2lue 2ell leih spesifik daripada diagn+sis duh
tuuh 4agina* pearnaan )ram tetap tidak tepat untuk digunakan seagai penentu
sensiti4itas dan spesi4isitas met+de diagn+sis (V yang lain. /al ini menyeakan
agian tael sensiti4itas-spesi4isitas dan 7 yang khusus untuk 4aginitis perlu
diinterpretasikan se2ara hati-hati.
Mengingat infeksi 4agina kurang ahayanya diandingkan dengan infeksi ser4iks* maka
meskipun luput ter+ati* dampaknya tidak terlalu esar agi si penderita. Lain halnya
dengan infeksi ser4iks yang dapat menimulkan k+mplikasi serius.
/asil studi ini agak ereda dengan yang ditemukan +leh studi pre4alensi IMS di !%%*
(ali* dan Sulsel +leh AusAID .5=> Studi ini mendapatkan sensiti4itas dan
spesi4isitas diagn+sis ser4isitis di kalangan PSP di !%% seesar ? dan ?B
diandingkan dengan hasil la+rat+rium g+n+re dan8atau klamidia. 'alau demikian*
dengan nilai PPV dan !PV yang di atas B* diagn+sis klinis ser4isitis merupakan
indikat+r yang 2ukup aik untuk infeksi g+n+re dan8atau klamidia.
5/26/2018 Pendekatan sindrom
40/46
Dalam studi AusAID ini* diagn+sis klinis 4aginitis leih rendah nilai 4aliditasnya
diandingkan dengan ser4isitis.5=> Pada studi terseut* untuk trik+m+nas dipakai test
iakan * sedangkan untuk (V dan kandida dipakai test pearnaan.
Diagn+sis erdasarkan met+de pendekatan sindr+m* dalam hal ini diagn+sis duh tuuh
4agina* ternyata umumnya mempunyai sensiti4itas dan PPV KB atau sedikit di atas
B . Sedangkan !PV erkisar antara ?-B. Dilihat dari nilai &R dan nilai p*
tampak aha duh tuuh 4agina ukan merupakan indikat+r yang tepat untuk menduga
hasil la+rat+rium untuk ,enis IMS klamidia dan8atau g+n+re* ,uga tidak tepat untuk
(V8kandida8 trik+m+nas.
/asil studi ini k+nsisten dengan hasil studi IMS di kalangan PSP di !%% +leh AusAID.5=>
Studi terseut menemukan sensiti4itas yang sangat ke2il
5/26/2018 Pendekatan sindrom
41/46
yang terinfeksi hanya ? +rang dan sisanya 5? +rang +4er-treated .
Sealiknya* dari 57 +rang yang dinyatakan sehat* C= +rang seenarnya menderita
infeksi.
esalahan +4er-treatment masih dapat dit+lerir* karena kerugian yang ditimulkannya
hanyalah pem+r+san +at. !amun kesalahan yang kedua leih erat dampaknya*
karena hal ini erarti met+de klinis dan pendekatan sindr+m tidak efektif untuk memutus
rantai infeksi IMS8ISR.
Dalam studi ini suyek penelitian diamil dari tempat-tempat teratas* yaitu PSP danpeker,a ar perempuan di eerapa k+ta di pr+4insi :aa %imur dan Sulaesi #tara.
Suyek penelitian ini tentu tidak meakili seluruh PSP dan peker,a ar di pr+4insi :atim
ataupun Sulut. Sehingga perlu erhati-hati untuk menggeneralisasi hasil studi ini pada
kalangan PSP di seluruh :atim dan Sulut.
ESIMP#LA! DA! SARA!
esimpulan
5. Pre4alensi IMS8ISR di kalangan perempuan erisik+ tinggi di eerapa tempat di
:atim dan Sulut tidak ereda ,auh dengan pre4alensi IMS8ISR di kalangan perempuan
erisik+ tinggi di tempat-tempat lain di Ind+nesia.
=. Diandingkan dengan studi pre4alensi di kalangan perempuan erisik+ tinggi di :atim
dan Sulut tahun 566C* pre4alensi IMS8ISR di tahun = tidak ,auh eruah* ahkan ada
yang meningkat . /al ini menun,ukkan elum adanya dampak dari
upaya inter4ensi di kalangan perempuan erisik+ tinggi di kedua pr+4insi terseut.
Selain itu* hal ini ,uga dapat diseakan +leh pergantian PSP8peker,a ar yang sangat
5/26/2018 Pendekatan sindrom
42/46
2epat.
@. Met+de pendekatan sindr+m tanpa spekulum tidak dapat digunakan untuk melakukan
skrining IMS8ISR di kalangan perempuan erisik+ tinggi. $ara ini selain menyeakan
pem-+r+san pemerian +at * ,uga tidak
efektif untuk memutus rantai penularan IMS8ISR lain .
?. Diagn+sis klinis ser4isitis ataupun 4aginitis ternyata ,uga tidak 2ukup aik untuk
menduga adanya infeksi g+n+re dan8atau klamidia di ser4iks* ataupun infeksi
kandida8trik+m+nas8 (V. Dalam hal ini* pengetahuan dan pengalaman para klinisinya
akan sangat mempengaruhi hasilnya.
. Suyek penelitian adalah PSP dan peker,a ar perempuan yang diamil dari tempat-
tempat teratas* sehingga perlu erhati-hati dalam menggene-ralisasi hasil studi.
Rek+mendasi
5. Met+de pendekatan sindr+m hendaknya tidak digunakan untuk melakukan skrining
IMS8ISR di kalangan perempuan erisik+ tinggi. Apaila penatalaksanaan IMS8ISR
dengan 2ara pendekatan sindr+m tetap ingin dipakai di kalangan perempuan risik+
tinggi* perlu dilakukan upaya 4alidasi dari aktu ke aktu serta pemantauan erkala
keterampilan petugasnya.
=. Perlu dilakukan penelitian dan analisis eragai alg+ritma lain untuk mening-katkan
4alidasi met+de pendekatan sindr+m untuk IMS8ISR* misalnya dengan
menggaungkannya dengan indikat+r lain seperti tes 2epat * hitung p+lym+rph+nu2lear * umur* ds.
@. Perlu dilakukan analisis iaya ketepatan peng+atan pada ketiga met+de di atas
seagai ahan pertimangan lain dalam menentukan met+de mana yang akan di,adikan
pr+gram nasi+nal.
5/26/2018 Pendekatan sindrom
43/46
#$APA! %ERIMA ASI/
%im peneliti mengu2apkan terima kasih kepada epala anil Depkes Pr+4insi :aa
%imur dan Sulaesi #tara eserta seluruh ,a,arannya* epala (L Suraaya dan
Manad+ eserta staf* epala Dinas esehatan aupaten %ulungagung* :emer
eserta staf* epala Dinas esehatan +dya Manad+ dan +ta (itung eserta staf*
serta seluruh epala dan staf Puskesmas yang terliat* atas segala dukungan dan
antuannya dalam menyelesaikan penelitian ini. ami ,uga erterima kasih kepada para
PSP dan peker,a ar di l+kasi-l+kasi penelitian atas partisipasinya dalam penelitian ini.
epada /APP* kami u2apkan terima kasih atas antuan teknis dan
peralatan8kelengkapan la+rat+rium yang dierikan. %erakhir kami u2apkan terima kasih
kepada teman-teman di la+rat+rium Puslitang Pemerantasan Penyakit atas
antuannya memeriksa spesimen.
DA"%AR R#:#A!
5. 'asserheit :!. . %he signifi2an2e and s2+pe +f repr+du2ti4e tra2t infe2ti+ns
am+ng third +rld +men. Int. :. )yne2+l. &stet.* Suppl. @F5?-5C.
=. Van der Sterren A* Murray A* /ull %. . A hist+ry +f se9ually transmitted diseases
in the Ind+nesian ar2hipelag+ sin2e 5C55. '+rking Paper +n Dem+graphy. Australian
!ati+nal #ni4ersity* $anerra.
@. Iskandar M(* Vi2kers $* Indraati S* +mariyah S!. . Rep+rt +n the S%D
2+ntr+l thr+ugh "amily Planning $lini2s in !+rthern :akarta. Presented in the Ind+nesia
Ministry +f /ealth* :akarta.
5/26/2018 Pendekatan sindrom
44/46
?. Pepin :* Plummer "A* (runham R$* Pi+t P* $amer+n D'* R+nald AR. . %he
intera2ti+n +f /IV infe2ti+n and +ther se9ually transmitted diseasesF an +pp+rtunity f+r
inter4enti+n. AIDS* @F@-6.
. 'eir SS* "eldlum P:* R+ddy RE* ekeng L. . )+n+rrhea as a risk fa2t+r f+r
/IV a23uisiti+n. AIDS* CF 5-5C.
. Departemen esehatan RI* Direkt+rat :enderal PPM J PLP. . Penatalaksanaan
penderita penyakit menular seksual dengan pendekatan sindr+mF (uku ped+man
interaktif. :akarta.
7. Langa S* Lemesh+ S. . Sample si;e determinati+n in health studiesF A
pra2ti2al manual. '/&* )ene4a.
C. #S Department +f /ealth and /uman Ser4i2es* $enters f+r Disease $+ntr+l and
Pre4enti+n . 566C )uidelines f+r treatment +f se9ually transmitted diseases.
Atlanta* )e+rgia.
6. +umans E/* :+hns+n RE* napp :S* St. L+uis ME. . La+rat+ry tesiting f+r
!eisseria g+n+rrh+eae y re2ently intr+du2ed n+n2ulture testsF A perf+rman2e re4ie
ith 2lini2al and puli2 health 2+nsiderati+n. $lini2al Infe2ti+us Diseases*=7F5575-C.
5/26/2018 Pendekatan sindrom
45/46
5. (la2k $M. . $urrent meth+ds +f la+rat+ry diagn+sis +f $hlamydia
tra2h+matis infe2ti+ns. $lini2al Mi2r+i+l+gy Re4ies*5-5C?.
55. Sedyaningsih-Mamahit ER. . "emale 2+mmer2ial se9 +rkers in ramat
%unggak* Ind+nesia. S+2ial S2ien2e and Medi2ine* ?6 F 555-555?.
5=. Part+hud+y+ S* Da4ies S. . /asil penelitian studi pre4alensi PMS di !%%* (ali
dan Sulsel. Draft lap+ran untuk Ind+nesia /IV8AIDS J S%D Pre4enti+n and $are Pr+,e2t
pada Pertemuan angg+ta PA* :akarta* = Mei.
5@. Sedyaningsih-Mamahit ER* Rahard,+ E. . /asil pre-testing pemeriksaan PMS
erkala pada kel+mp+k risik+ tinggi di :aa %imur dan Sulaesi #tara. Presentasi pada
Pertemuan /APP-Dit,en P=M-PLP* (+g+r* 6-55 Desemer.
5?. ald+r :* Sad,imin %* /adisaputr+ S. . /IV8AIDS* S%Ds and related risk
eha4i+ur in Ind+nesiaF Rep+rt +f a 2+nsensus +rksh+p.)+lden /+tel* :akarta =7-=C
Septemer.
*Pusat Penelitian dan Pengemangan Pemerantasan Penyakit* (adan Litangkes*
Depkes J es+s RI.
(ul. Penelit. esehat. =C = =6
5/26/2018 Pendekatan sindrom
46/46