10
Penerapan Bandwidth Management menggunakan metode HTB (Hierachical Token Bucket) di PT. Neuronworks Mochamad Irfan Irfan_warrable @yahoo.com.au Periyadi, S.T [email protected] Program Studi Teknik Komputer Politeknik Telkom Bandung 2010 ABSTRAK Dalam implementasi kali ini mengambil studi kasus di sebuah perusahaan IT, yaitu PT. Neuronworks Indonesia. Dalam perusahaan ini belum terdapat adanya pengaturan bandwidth. Jadi setiap karyawan dapat mendownload secara besar-besaran yang mengakibatkan user lain bahkan direktur bias tidak mendapatkan jatah bandwidth. Agar bandwidth digunakan sesuai dengan kebutuhan maka dari itu dibutuhkan pembagian bandwidth. Metode kali ini menggunakan HTB (Hierachical Token Bucket). Kata Kunci: BANDWIDTH, HTB, CEIL, RATE. 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Neuronworks Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi Informasi.Berdiri pada tanggal 21 februari 2007 dengan formasi awal hanya beranggotakan 5 orang sebagai perintis perusahaan. Hingga saat ini telah mempunyai 16 orang pegawai. PT. Neuronworks juga bekerjasama dengan PT. Telekomunikasi Indonesia. Di dalam PT. Neuronworks belum ada pengaturan pemakaian bandwidth yang menyebabkan para karyawan dapat memakai bandwidth secara besar besaran. Jadi antara bagian direktur dan karyawan tidak ada batas dalam pemakaian bandwidth. Sehingga pemakaian bandwidth karyawan bisa melebihi kapasitas bandwidth direktur. Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan Bandwidth Management untuk mengatur bandwidth yang terdapat pada PT. Neuronworkssehingga pemakaian bandwidth terbagi secara kebutuhan dan terkontrol. Dalam implementsi ini menggunakan metode HTB (Hierarchical Token Bucket) di linux. Teknik antrian HTB memberikan kita fasilitas pembatasan trafik pada setiap level maupun klasifikasi, bandwidth yang tidak terpakai bisa digunakan oleh klasifikasi yang lebih rendah. Kita juga dapat melihat HTB seperti suatu struktur organisasi dimana pada setiap bagian memiliki wewenang dan mampu membantu bagian lain yang memerlukan, teknik antrian HTB sangat cocok diterapkan pada perusahaan dengan banyak struktur organisasi.

Penerapan Bandwidth Manajement Menggunakan Metode Htb

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penerapan Bandwidth Manajement Menggunakan Metode Htb

Penerapan Bandwidth Management menggunakan metode HTB

(Hierachical Token Bucket) di PT. Neuronworks

Mochamad Irfan

Irfan_warrable @yahoo.com.au Periyadi, S.T

[email protected]

Program Studi Teknik Komputer

Politeknik Telkom Bandung

2010

ABSTRAK

Dalam implementasi kali ini mengambil studi kasus di sebuah perusahaan IT,

yaitu PT. Neuronworks Indonesia. Dalam perusahaan ini belum terdapat adanya

pengaturan bandwidth. Jadi setiap karyawan dapat mendownload secara besar-besaran

yang mengakibatkan user lain bahkan direktur bias tidak mendapatkan jatah bandwidth.

Agar bandwidth digunakan sesuai dengan kebutuhan maka dari itu dibutuhkan

pembagian bandwidth. Metode kali ini menggunakan HTB (Hierachical Token Bucket).

Kata Kunci: BANDWIDTH, HTB, CEIL, RATE.

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. Neuronworks Indonesia adalah perusahaan

yang bergerak di bidang Teknologi Informasi.Berdiri pada

tanggal 21 februari 2007 dengan formasi awal hanya

beranggotakan 5 orang sebagai perintis perusahaan. Hingga

saat ini telah mempunyai 16 orang pegawai. PT.

Neuronworks juga bekerjasama dengan PT.

Telekomunikasi Indonesia.

Di dalam PT. Neuronworks belum ada pengaturan

pemakaian bandwidth yang menyebabkan para karyawan

dapat memakai bandwidth secara besar – besaran. Jadi

antara bagian direktur dan karyawan tidak ada batas dalam

pemakaian bandwidth. Sehingga pemakaian bandwidth

karyawan bisa melebihi kapasitas bandwidth direktur.

Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan

Bandwidth Management untuk mengatur bandwidth yang

terdapat pada PT. Neuronworkssehingga pemakaian

bandwidth terbagi secara kebutuhan dan terkontrol. Dalam

implementsi ini menggunakan metode HTB (Hierarchical

Token Bucket) di linux. Teknik antrian HTB memberikan

kita fasilitas pembatasan trafik pada setiap level maupun

klasifikasi, bandwidth yang tidak terpakai bisa digunakan

oleh klasifikasi yang lebih rendah. Kita juga dapat melihat

HTB seperti suatu struktur organisasi dimana pada setiap

bagian memiliki wewenang dan mampu membantu bagian

lain yang memerlukan, teknik antrian HTB sangat cocok

diterapkan pada perusahaan dengan banyak struktur

organisasi.

Page 2: Penerapan Bandwidth Manajement Menggunakan Metode Htb

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan

diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini

adalah :

Bagaimana mengatasi dan pembatasan beban pada

pemakaian bandwidth yang terdapat pada PT.

Neuronworks sehingga pemakaian bandwidth terbagi secara

kebutuhan dan terkontrol.

1.3 Tujuan

Tujuan dari proyek akhir ini adalah :

a) Menerapkan metode HTB (Hierarchical Token

Bucket) agar dapat mengatasi dan pembatasan beban

pada pemakaian bandwidth yang terdapat pada PT.

Neuronworks sehingga pemakaian bandwidth

terbagi secara kebutuhan dan terkontrol.

b) Meningkatkan kemampuan untuk mengetahui cara

pemisahan / pembagian bandwidth secara merata

tanpa adanya komputer client yang tidak

mendapatan bandwidth.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah pada proyek akhir ini adalah :

a) Bandwidth Manajemen menggunakan metode HTB

pada linux.

b) Disini hanya membahas tentang Banwidth

Manajemen dengan output parameter Downlink

dengan maksud mengatur pembagian kecepatan

bandwidth.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi pelitian akan berisi tentang metodologi

yang akan digunakan untuk mendukung dan menyelesaikan

proyek akhir, yaitu Penerapan Sistem Bandwidth

Management menggunakan HTB (Hierarchical Token

Bucket) Di PT Neuronworks. Dalam mengerjakan proyek

akhir ini terdapat teknik dalam pengumpulan data antara

lain adalah :

a. Observasi

b. Wawancara

c. Studi Pustaka

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. QoS (Quality of Service)

Quality of Service atau QoS digunakan untuk

mengukur tingkat kualitas koneksi jaringan TCP/IP internet

atau intranet. QoS didesain untuk membantu pemakai

menjadi lebih produktif dengan memastikan bahwa dia

mendapatkan performansi yang handal dari aplikasi-

aplikasi berbasis jaringan. QoS mengacu pada kemampuan

jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada

trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-

beda. QoS merupakan suatu tantangan yang cukup besar

dalam jaringan berbasis IP dan internet secara keseluruhan.

Tujuan dari QoS adalah untuk memuaskan kebutuhan-

kebutuhan layanan yang berbeda, yang menggunakan

infrastruktur yang sama. QoS menawarkan kemampuan

untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan jaringan yang

disediakan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

2.2. Cara kerja Traffic Control

Traffic Control menjadi istilah diberikan kepada

keseluruhan paket yang queuing subsistem di dalam suatu

jaringan atau jaringan. Traffic Control terdiri dari beberapa

operasi yang berbeda. Penggolongan adalah suatu

mekanisme dimana untuk mengidentifikasi paket dan

menempatkan di dalam suatu kelas atau individu yang ada.

Menjaga ketertiban mekanisme dimana membatasi

banyaknya paket atau bytes di dalam suatu current yang

mempertemukan penggolongan tertentu . Penjadwalan

menjadi pengambilan keputusan memproses dengan mana

paket diperintah atau dipesan dan yang re-ordered untuk

transmisi. Membentuk menjadi proses dengan mana paket

ditunda dan dipancarkan untuk menghasilkan suatu bahkan

laju alir dapat diprediksi. Ini banyak karakteristik suatu

traffic control dapat dikombinasikan di dalam jalan

kompleks untuk memesan atau mencadangkan bandwidth

untuk current tertentu atau untuk membatasi jumlah

bandwidth tersedia untuk aplikasi atau arus tertentu. Salah

satu dari konsep utama traffic control menjadi konsep token

(penandaan). Menjaga ketertiban atau implementasi, harus

mengkalkulasi banyaknya bytes atau paket yang mana

sudah lewat tentang bagaimana tingkat rate.

2.3. Router

Router merupakan suatu alat ataupun software

dalam suatu komputer yang menghubungkan dua buah

jaringan atau lebih yang memiliki alamat jaringan yang

berbeda. Router menentukan akan diarahkan ke titik

jaringan yang mana paket yang ditujukan ke suatu alamat

tujuan. Router biasanya berfungsi sebagai gateway, yaitu

jalan keluar utama dari suatu jaringan untuk menuju

jaringan lainnya baik LAN ke LAN atau LAN ke WAN,

sehingga host-host yang ada pada sebuah jaringan local

bisa berkomunikasi dengan host-host yang ada pada satu

Page 3: Penerapan Bandwidth Manajement Menggunakan Metode Htb

jaringan atau pada jaringan lain melalui internet. Selain itu

router juga berfungsi sebagai alat menghubungkan antara

media jaringan yang berbeda, meningkatkan performance

jaringan LAN dengtan memanfaatkan sifat dasar router

yang mampu memisahkan brodacast domain dengan

collision domain, di samping meningkatkan keamanan

jaringan dengan memanfaatkan failitas accsess-list. Router

memiliki kemampuan melewatkan paket data dari satu

jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak

jalur diantara keduanya,dengan memeriksa Header IP yang

ada pada paket data. Disinilah peran dari sebuah router

dibutuhkan. Router-router yang saling terhubung dalam

jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma routing

terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui

paket IP dari system ke system lain, melalui sebuah proses

yang dikenal sebagai routing.

Routing yaitu sebuah proses untuk meneruskan

paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui

sebuah internetwork. Tujuan dari routing adalah agar paket-

paket IP yang kita kirim sampai pada target, paket nya pun

dalam keadaan yang baik atau tidak corrupt, begitu juga

paket IP yang ditujukan untuk kita. Target atau destination

ini bisa berada dalam satu jaringan atau pun berbeda

jaringan baik secara topologis maupun geografis. Sistem

yang digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan.

Sebuah komputer atau paket software yang dikhususkan

untuk menangani koneksi antara dua atau lebih network

yang terhubung melalui packet switching. Router bekerja

dengan melihat alamat tujuan dan alamat asal dari paket

data yang melewatinya dan memutuskan rute mana yang

harus digunakan dan yang terbaik oleh paket data tersebut

untuk sampai ke tujuan.

2.4. Hierarchical Token Bucket (HTB)

Teknik antrian HTB mirip dengan CBQ hanya

perbedaannya terletak pada opsi, HTB lebih sedikit opsi

saat konfigurasi serta lebih presisi. Teknik antrian HTB

memberikan kita fasilitas pembatasan trafik pada setiap

level maupun klasifikasi, bandwidth yang tidak terpakai

bisa digunakan oleh klasifikasi yang lebih rendah. Kita juga

dapat melihat HTB seperti suatu struktur organisasi dimana

pada setiap bagian memiliki wewenang dan mampu

membantu bagian lain yang memerlukan, teknik antrian

HTB sangat cocok diterapkan pada perusahaan dengan

banyak struktur organisasi.

Secara konseptual, HTB adalah suatu jumlah yang

berubah-ubah dari token bucket yang diatur di dalam suatu

hirarki.

Gambar 2. 1 HTB sistem

Root qdisc akan berisi satu kelas (skenario kompleks

bisa mempunyai berbagai kelas berkait dengan the root

qdisc ). HTB kelas Tunggal ini akan diset dengan dua

parameter, suatu tingkat tarip dan suatu ceil . Nilai-Nilai ini

harus merupakan yang sama untuk the top-level class, dan

akan menghadirkan total bandwidth yang tersedia di link /

jaringan.

Di HTB, rate berarti bandwidth yang dijamin dari

yang tersedia untuk kelas yang ditentukan dan ceil (ceiling)

adalah yang mana menandai adanya bandwidth maksimum

untuk kelas yang diijinkan untuk mengkonsumsi.

Bandwidth yang digunakan antara rate dan ceil itu

meminjam dari suatu kelas parent, sarannya yang rate dan

ceil menjadi yang sama di dalam kelas yang tertinggi

itu.Jumlah kelas child dapat dibuat di bawah kelas ini

(parent), masing-masing di mana dapat dialokasikan

beberapa jumlah bandwidth yang tersedia dari kelas

parent.Di dalam kelas child ini, tingkat rate dan ceil

parameter nilai-nilainya tidak perlu sama seperti saran

untuk kelas parent. Khususnya, ini menjadi kasus di

(dalam) lingkungan jaringan kantor dan rumah, jika suatu

keseluruhan LAN dilayani oleh suatu DSL atau T1 koneksi.

Dalam prakteknya, mungkin perlu menetapkan bandwidth

untuk kelas yang tertinggi ke bandwidth yang tersedia.

Qdisc : Queuing discipline (merupakan disiplin

antrian).

Ceil : Digunakan untuk mengatur kecepatan

maksimum yang diinginkan untuk membatasi lalu

lintas yang ditransmisikan.

Page 4: Penerapan Bandwidth Manajement Menggunakan Metode Htb

Rate : Digunakan untuk mengatur kecepatan minimum

yang diinginkan untuk membatasi lalu lintas (traffic)

data.

3.1 Analisa Kebutuhan

Langkah pertama yang digunakan dalam

mengerjakan proyek akhir ini adalah membuat dan

menetapkan spesifikasi kebutuhan yang tepat untuk

mendukung sistem yang akan dibuat dalam penelitian

proyek akhir ini. Oleh karena itu pembuatan spesifikasi

kebutuhan yang didapatkan dalam mendukung

penyelesaian proyek akhir ini meliputi :

a. Parameter apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna pada

jaringan internet yang digunakan.

b. Parameter yang dibutuhkan pada sistem Bandwidth

Manajemen dengan menggunakan metode HTB

(Hierarchy Token Bucket).

3.2 Perencanaan Desain

Pada tahap desain ini akan dilakukan merencanakan

bentuk nyata dari model penyelesaian atau solusi terhadap

proyek akhir yang sebelumnya telah ditentukan di dalam

analisis. Langkah-langkah yang dilakukan dalam

perencanaan desain tersebut adalah perancanaan desain

pada jaringan internet yang akan dibuat dalam proyek akhir

ini baik meliputi topologi jaringan, merencanakan layanan-

layanan apa yang akan dibutuhkan pada sistem tersebut

serta pemilihan metode dalam Bandwidth Manajemen yang

tepat agar mendukung sistem operasi yang akan digunakan.

3.3 Perencanaan Implementasi

Pada tahap implementasi ini akan dilakukan

penerapan rancangan yang akan dibuat pada simulasi

jaringan di Ruang Sisfo yang bertempat di PT

Neuronworks.

1. Proses instalasi Operating System Linux

2. Mengkonfigurasi menggunakan HTB script untuk

bandwidth manajemen.

3. Pengujian HTB terhadap bandwidth.

Gambar 3. 1 Skema bandwidth manajemen dengan menggunakan

metode HTB

3.4 Perencanaan Pengujian

Pada tahap pengujian akan dilakukan pengujian pada

penyelesaian masalah proyek akhir yang telah

diimplementasikan. Langkah-langkah pengujian yang akan

dilakukan yaitu

1. Dengan menentukan apa yang akan diuji berdasarkan

kebutuhan proyek akhir ini

2. Menentukan bagaimana cara mengujinya

3. Menentukan parameter atau tolak ukur terhadap

keberhasilan pengujian proyek akhir ini

4. Kemudian melakukan pengujian dan mengambil

kesimpulan atas hasil pengujian yang telah dilakukan

apakah sistem yang dibuat dan servis yang diharapkan

berjalan dengan baik.

4.1 Pengujian

4.1.1 Analisis Spesifikasi Kebutuhan

Hasil data yang diperlukan selama melakukan

wawancara dan analisis studi kasus ini dikantor

Neuronwoks yaitu :

1) Internet menggunakan speedy, yang mempunyai

bandwidth 1Mb (1024 kbit).

2) Ip internet / ip public : 125.163.77.57

3) Jumlah host yaitu 20 user, dengan spesifikasi :

a) Direktur 5 user (jaringan pertama)

Pada jaringan pertama untuk posisi direktur

menggunakan ip 192.168.3.x

b) Karyawan 15 user (jaringan kedua)

Pada jaringan kedua untuk posisi karyawan

menggunakan ip 192.168.2.x

Page 5: Penerapan Bandwidth Manajement Menggunakan Metode Htb

4.1.2 Perancangan Sistem

4.1.2.1 Model Arsitektur Jaringan

Berikut ini merupakan gambar model arsitektur

jaringan yang digunakan oleh PT. Neuronworks.

internet

Modemswitch accespoint

PC SERVER

Direktur DirekturDirektur

KaryawanKaryawanKaryawanKaryawan

Eth 0 : internet

Eth 1 : jaringan

karyawan karyawan karyawan

Eth 1 : satu jaringan Gambar 4. 1 Model Arsitektur Jaringan yang ada di PT.

Neuronworks

Gambar diatas adalah model jaringan terdapat di

PT. Neuronworkssaat ini. Dimana hanya terdapat satu

jaringan saja antara direktur, karyawan dan PC server. Oleh

karena itu tidak adanya pembagian bandwidth yang

signifikan. Menyebabkan karyawan bisa mendownload atau

memakai bandwidth secara besar-besaran tanpa adanya

controling.

internetModem

accespoint

PC SERVER

Direktur Direktur Direktur

KaryawanKaryawanKaryawanKaryawankaryawan karyawan karyawan

Eth 0 : internet

Eth 1 : jaringan 1

Eth 2 : jaringan 2

Eth 1 : jaringan 1

Eth 2 : jaringan 2

switch

Konfigurasi HTB

Gambar 4. 2 Model Arsitektur Jaringan yang akan dibangun di

PT. Neuronworks

Pada gambar diatas adalah model jaringan yang akan

dibangun di PT Neuronworks. Dimana akan ditambahkan

jaringan baru yaitu berupa eth 2. Pada PC server akan

menjadi pc router dimana nantinya terdapat konfigurasi nat

dan script htb itu sendiri. Pada jaringan direktur akan

dipisahkan dengan jaringan karyawan. Hal ini akan

memudahkan dalam pembagian bandwidth serta pembagian

ip address berdasarkan kebutuhan.

5.1 Konfigurasi Management Bandwwidth

Pada tahapan ini, bandwidth akan dikonfigurasi

menggunakan front-end webmin htb melalui webmin,

berikut merupakan konfigurasi pendukung yang harus

dilakukan sebelum mengkonfigurasi.

1) Jalankan Web browser dengan mengisi URL

http://localhost:10000.

2) Setelah muncul halaman Webmin login, maka isikan

username dan password (seperti Gambar 4.4).

3) Setelah muncul halaman webmin utama (seperti

Gambar 4.5), klik menu Networking, >> hierarchical

token bucket. Klik hyperlink “Click here enable

interface eth1” sehingga akan muncul halaman

konfigurasi hierarchical token bucket untuk jaringan

pertama. “Click here enable interface eth2” untuk

jaringan kedua.

Gambar 5. 1 Tampilan utama menu HTB

4) Langkah berikutnya mendefinisikan kelas traffic

bandwidth. Pada bagian interface eth1, klik hyperlink

“New child[>]”, maka akan muncul halaman seperti

pada gambar 5.2.

a. Jaringan Direktur (jaringan pertama)

Traffic bandwidth data akan disetup maksimum hanya

768Kbit yang dapat ditransmit dari interface Ethernet 0 ke

jaringan pertama (jaringan direktur)

Page 6: Penerapan Bandwidth Manajement Menggunakan Metode Htb

Gambar 5. 2 Konfigurasi jaringan pertama (jaringan direktur)

Name : Direktur

Rate : 512 Kbit

Ceil : 768 Kbit

Priority : 1

Rule : Source Address 0.0.0.0/0 dengan port asal

(source port) adalah 80 dengan destination ke jaringan

192.168.3.0/24.

b. Jaringan Karyawan (jaringan kedua)

Traffic bandwidth data akan disetup maksimum hanya

256Kbit yang dapat ditransmit dari interface Ethernet 1 ke

jaringan kedua (jaringan karyawan).

Gambar 5. 3 Konfigurasi jaringan kedua (jaringan karyawan)

Name : Karyawan

Rate : 128 Kbit

Ceil : 256 Kbit

Priority : 2

Rule : Source Address 0.0.0.0/0 dengan port

asal (source port) adalah 80 dengan destination ke jaringan

192.168.2.0/24.

5) Klik tombol “Save Changes” untuk menyimpan

konfigurasi.

Setelah semua traffic bandwidth data dikonfigurasi,

selanjutnya mengaktifkan HTB init dengan cara klik

tombol Submit. Maka hasilnya seperti pada gambar 5.4.

Gambar 5. 4 Tampilan setelah klik tombol submit

5.1 Pengujian Sistem

Pengujian sistem yang dilakukan oleh penulis

menggunakan parameter downlink (rate) dan uplink (ceil)

secara langsung dengan perangkat manajemen bandwidth

hasil rancangan. Hasil pengujian fungsionalitas dari

keseluruhan implementasi yang dilakukan di PT.

Neuronworksdapat ditampilkan pada tabel serta gambar

evaluasi.

Tabel 5. 1 Evaluasi global fungsionalitas sistem

No Implementasi

Status

Keterangan Berhasil

Tidak

Berhasil

1

Desain jaringan

computer V

Berhasil

melakukan

ping antar 2

jaringan

(jaringan

direktur

dengan

jaringan

karyawan)

2

Konfigurasi

sistem operasi V

Berhasil

menginstal

os (fedora

8) dan

berjalan

dengan baik.

3 Konf igurasi

Router V

Ping ke

semua

jaringan

Page 7: Penerapan Bandwidth Manajement Menggunakan Metode Htb

lokal dan

internet

4

Konfigurasi

majemen

bandwidth

(menggunakan

webmin HTB)

V

Pembagian

masing-

masing

bandwidth

berdasarkan

kebutuhan

(berdasarkan

jaringan)

5 Konfigurasi

Jaringan Direktur

(jaringan 1 =

eth0)

V

Ping antar

jaringan

pertama

(jaringan

direktur)

6 Konfigurasi

Jaringan

Karyawan

(jaringan 2 =

eth1)

V

Ping antar

jaringan

kedua

(jaringan

karyawan)

5.2 Hasil Pengujian

Berikut ini merupakan hasil pengujian dari

implementasi manajemen bandwidth menggunakan HTB

pada jaringan di kantor PT. Neuronworks :

a. Hasil Pengujian Kasus pertama

Pada kasus 1 dengan skenario kasus pada jaringan

direktur (jaringan pertama, eth 0) dengan 5 user,

dalam pengujian ini menggunakan pengukur

download IDM (download manager).

Ip yang digunakan untuk jaringan pertama

(direktur) :

Direktur 1 : 192.168.3.2

Direktur 2 : 192.168.3.3

Direktur 3 : 192.168.3.4

Direktur 4 : 192.168.3.5

Direktur 5 : 192.168.3.6

Sebagai contoh Direktur pertama (ip :

192.168.3.4), dengan settingan :

IP Address : 192.168.3.4

Subnet Mask : 255.255.255.0

Default gateway : 192.168.3.1 (IP Server)

Prefered DNS Server : 125.163.77.57 (IP Public

internet)

Gambar 5. 5 Sebelum di-setting htb (jaringan direktur)

Gambar 5. 6 Sesudah di-setting htb (jaringan direktur)

Ketentuan Minimal (rate) bandwidth : 512Kbit =

64KB, Maksimal (ceil) bandwidth : 768Kbit =

96KB

Pada kasus pertama yaitu di setting pada htb

minimum bandwidth (rate) 512 Kbit/s dengan

maximal bandwidth (ceil) 768 kbit/s. Bisa dilihat

di atas dengan memakai IDM (download manager)

sebelum htb di start kecepatan maximal saat itu

mencapai lebih 99 KB/s dan setelah htb di start

maka akan berkurang secara bertahap sampai yg

kita inginkan, misalkan maximal 96KB/s dan

minimal 64KB/s.

b. Hasil Pengujian Kasus kedua

Page 8: Penerapan Bandwidth Manajement Menggunakan Metode Htb

Pada kasus 1 dengan skenario kasus pada jaringan

direktur (jaringan pertama, eth 0) dengan 5 user,

dalam pengujian ini menggunakan pengukur

download IDM (download manager).

Ip yang digunakan untuk jaringan kedua

(karyawan) :

Karyawan 1 : 192.168.2.2

Karyawan 2 : 192.168.2.3

Karyawan 3 : 192.168.2.4

Karyawan 4 : 192.168.2.5

Karyawan 5 : 192.168.2.6

Karyawan 6 : 192.168.2.7

Karyawan 7 : 192.168.2.8

Karyawan 8 : 192.168.2.9

Karyawan 9 : 192.168.2.10

Karyawan 10 : 192.168.2.11

Karyawan 11 : 192.168.2.12

Karyawan 12 : 192.168.2.13

Karyawan 13 : 192.168.2.14

Karyawan 14 : 192.168.2.15

Karyawan 15 : 192.168.2.16

Sebagai contoh karyawan pertama (ip :

192.168.2.6)

IP Address : 192.168.2.6

Subnet Mask : 255.255.255.0

Default gateway : 192.168.2.1 (IP Server)

Prefered DNS Server : 125.163.77.57 (IP Public

internet)

Gambar 5. 7 Tampilan sebelum di-setting htb (jaringan

karyawan)

Gambar 5. 8 Tampilan sesudah di-setting htb (jaringan

karyawan)

Ketentuan : Minimal (rate) bandwidth 128Kbit = 16KB,

Maksimal (ceil) bandwidth 256Kbit = 32KB.

Pada kasus kedua yaitu di setting pada htb minimum

bandwidth (rate) 128 Kbit/s dengan maximal bandwidth

(ceil) 256 kbit/s. Bisa dilihat di atas dengan memakai IDM

(download manager) sebelum htb di start kecepatan

maximal saat itu mencapai lebih 51 KB/s dan setelah htb di

start maka akan berkurang secara bertahap sampai yg kita

inginkan, misalkan maximal 32KB/s dan minimal 16KB/s.

5.1 Kesimpulan

Dengan penggunaan HTB tools dapat mengatasi dan

pembatasan beban pada pemakaian bandwidth

internet yang terdapat pada PT. Neuronworks

sehingga pemakaian bandwidth terbagi secara

kebutuhan dan terkontrol.

Mengetahui cara pemisahan / pembagian bandwidth

secara merata tanpa adanya komputer client yang

tidak mendapatkan bandwidth.

.

5.2 Saran

1. Untuk pengembanganya cari tools yang berbasis GUI

agar memepermudah user dalam mengkonfigurasi

bandwidth manajemen.

2. Untuk pengujian ini dibutuhkan koneksi internet yg

stabil agar didapatkan hasil yang maksimal dan akan

terlihat perbedaan sebelum dan sesudah menggunakan

metode htb.

Page 9: Penerapan Bandwidth Manajement Menggunakan Metode Htb

REFERENSI

[1] Adi Cahyo Saputro,”IMPLEMENTASI

HIERARCHICAL TOKEN BUCKET ( HTB )PADA

MIKROTIK”, Jakarta ,2010.

[2] Martin Devera aka devik, HTB Home, 7 Desember

2003 , http://luxik.cdi.cz/~devik/qos/htb/.

[3] NIIT Copyright, 2008, Linux Advanced Administration

and Troubleshooting, India, NIIT.

[4] Syafrizal, Melwin.2005,”Pengantar Jaringan

computer. ANDI: Yogyakarta.

[5] Tim Politeknik Telkom, 2009, Petunjuk Pelaksanaan

Proyek Akhir, Bandung, Politeknik Telkom

[6] Wahana Komputer, 2005, Pintar Menjadi Administrator

Jaringan Komputer, Yogyakarta, Andi.

[7] (2009). Istilah-Istilah Dalam Penggunaan Komputer

Yang Lengkap.

http://linktionary.blogspot.com/2009/08/istilah-istilah-

dalam-pengamanan_17.html [6 Oktober 2009]

[8] (2010). HTB (Hierarchical Token

Bucket).http://www.scribd.com/doc/24030951/HTB

[15 Februari 2010]

Page 10: Penerapan Bandwidth Manajement Menggunakan Metode Htb