115
PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs KHAZANAH KEBAJIKAN KOTA TANGERANG SELATAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh Putra Bobi NIM 11150182000014 Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 1440 H/2019 M

PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN

DI MTs KHAZANAH KEBAJIKAN KOTA TANGERANG SELATAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

Putra Bobi

NIM 11150182000014

Jurusan Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

1440 H/2019 M

Page 2: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,
Page 3: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,
Page 4: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,
Page 5: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

i

ABSTRAK

Putra Bobi (NIM: 11150182000014). Penerapan Manajemen Keuangan

Pendidikan di MTs Khazanah Kebajikan Kota Tangerang Selatan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme penerapan

manajemen keuangan pendidikan di MTs Khazanah Kebajikan. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif kualitatif dengan teknik

pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan studi

dokumentasi. Adapun pihak-pihak yang terlibat sebagai narasumber dalam

wawancara yaitu kepala madrasah, bendahara, kepala TU dan guru. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa penerapan manajemen keuangan pendidikan di

MTs Khazanah Kebajikan dapat terlaksana dengan terkendali dan efektif,

khususnya dalam alokasi pengeluaran keuangan madrasah. Mekanisme

manajemen keuangan pendidikan meliputi proses perencanaan, penerimaan/

pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan, serta audit dan

pertanggungjawaban keuangan. Adanya keterlibatan dari semua pihak yang

bersangkutan yaitu kepala madrasah, wakil kepala madrasah, bendahara, kepala

TU, guru, pengurus yayasan dan komite madrasah dengan menghasilkan RKAM

dapat membantu dan mendukung manajemen keuangan pendidikan di MTs

Khazanah Kebajikan, walaupun dalam proses pelaksanannya terdapat hambatan

yang dialami pihak madrasah. Tetapi, dengan sistemyang diterapkan dan SDM

yang ada memiliki kemampuan yang memadai, maka pihak madrasah juga dapat

mengatasi permasalahan tersebut dengan baik.

Kata Kunci: Manajemen, Manajemen Keuangan, Manajemen Keuangan

Pendidikan.

Page 6: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

ii

ABSTRACT

Putra Bobi (NIM: 11150182000014). Application of Finance Management

Education at MTs Khazanah Kebajikan South Tangerang City.

This research aims to determine the mechanism for the application of

financial management in MTs Khazanah Kebajikan. The method used in this study

is qualitative descriptive method with data collection techniques using

observation, interview and documentation studies. The parties involved as

resource persons in the interview were the head of the school, treasurer, head of

TU and teachers. The results of the study indicate that the implementation of

finance management education in MTs Khazanah Kebajikan can be carried out

in a controlled manner and effective, especially in the allocation of financial

expenses for school. The education financial management mechanism includes the

planning process, financial source revenue / income, budget allocation, financial

reports, and audits and financial accountability. The involvement of all concerned

parties, head of the school, deputy head of the school, treasurer, head of the TU,

teachers, administrators of the foundation and madrasah committees by

producing RKAM can help and support of finance management education at MTs

Khazanah Kebajikan, even though the implementation process is faced. But, with

the system implemented and the existing human resources having adequate

capabilities, MTs Khazanah Kebajikan can also overcome these problems well.

Keywords: Management, Finance of Management, Finance of Management

Educaction.

Page 7: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillaahirobbil’aalamiin, puji syukur atas kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan semua rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga

penulis diberikan kesempatan dan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW

beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya.

Suatu kebanggaan tersendiri bagi penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini disusun sebagai persyarata untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis sangat menyadari banyak hambatan yang dialami selama proses

penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan yang dimiliki

penulis. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan dukungan

dan arahan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat menyelesaikan tepat pada

waktunya. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Sururin M.Ag. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Muarif Syam, M.Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Zahruddin, Lc., M.Pd, Sekretaris Jurusan Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Hasyim Asy’ari, M.Pd. Dosen Penasehat Akademik

5. Dr. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd. Dosen Pembimbing I skripsi yang penuh

kesabaran dan ikhlas yang telah memberikan bimbingan kepada saya

dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Page 8: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

iv

6. Tri Harjawati, M.Si. Dosen Pembimbing II skripsi yang penuh kesabaran

dan ikhlas yang telah memberikan bimbingan kepada saya dalam

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

7. Seluruh dosen yang sudah memberikan bimbingan dan pembelajaran

selama menempuh perkuliahan di Jurusan Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Pimpinan dan semua Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sudah

memberikan izin, pelayanan serta peminjaman sumber-sumber referensi.

9. KH. Drs. Nadjamudin Shidiq, Ketua Umum Yayasan Khazanah

Kebajikan.

10. Wahyuddin, S.Pd, Kepala MTs Khazanah Kebajikan yang telah menerima

saya untuk melaksanakan penelitian dan bimbingan yang sudah diberikan

juga selama penelitian ini berlangsung.

11. Seluruh dewan guru dan tenaga kependidikan MTs Khazanah Kebajikan

yang telah bersedia membantu saya dalam melaksanakan penelitian ini.

12. Orangtua tercinta yaitu Bapak Samsudin dan Ibu Jamila yang senantiasa

memberikan semua bentuk dukungan dan doa yang dipanjatkan demi

kesuksesan dan tercapainya cita-cita penulis inginkan.

13. Saudara-saudariku Ka Jasman, Ayuk Susi, Ka Komarudin, Ayuk Tari, Ka

Jamal, Ayuk Eja, Bibik Melawati, adik bungsu Irwandi serta keluarga

besar tercinta atas semua dukungan yang sudah diberikan sampai saat ini.

14. Mohammad Riza Chalid yang sudah memberikan kesempatan beasiswa

kepada saya untuk menyelesaikan kuliah S1.

15. M. Avicanna, S.Kom, M.M, dan adik-adik rumah prestasi yang sudah

memberikan banyak dukungan, motivasi dan pembelajaran yang sangat

berharga.

16. Semua kerabat dekat, sahabat dan kakak tingkat yang senantiasa

menemani dalam menjalankan rutinitas sehari-hari selama masa

perkuliahan sampai saat ini, baik di dalam organisasi dan kegiatan

Page 9: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

v

lainnya yang tentunya banyak memberikan pengalaman yang bisa

dijadikan sebagai pembelajaran.

17. Teman-teman seperjuangan Jurusan Manajemen Pendidikan angkatan

2015 yang telah memberikan banyak dukungan dan pembelajaran yang

sangat bermakna.

18. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan disini yang telah

memberikan dukungan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik, semoga kebaikan kalian semua diberikan keberkahan dari Allah

SWT.

19. Tentunya dalam penyusunan skripsi ini tidak luput dari segala kekurangan

nya, dengan adanya kritik dan saran yang membangun dapat menjadi

masukan yang berarti bagi penulis. Besar harapan, semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun para pembaca.

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 16 Juli 2019

Penulis

Page 10: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. i

ABSTRACT ........................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 7

C. Perumusan Masalah ..................................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7

E. Kegunaan Penelitian..................................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................... 9

A. Konsep Manajemen Keuangan Pendidikan ................................................. 9

1. Definisi Manajemen Keuangan Pendidikan ............................................. 9

2. Pentingnya Manajemen Keuangan Pendidikan ..................................... 12

3. Regulasi Manajemen Keuangan Pendidikan .......................................... 15

4. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Manajemen Keuangan Pendidikan ........... 20

5. Sistem Manajemen Keuangan pada Pembiayaan Pendidikan ................ 23

B. Mekanisme Penerapan Manajemen Keuangan Pendidikan di Sekolah ..... 25

1. Menurut Manahan Tampubolon ............................................................. 29

2. Menurut Indra Bastian ............................................................................ 34

3. Menurut Mohamad Mustari .................................................................... 49

C. Kerangka Berfikir....................................................................................... 50

D. Penelitian Relevan ...................................................................................... 51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 57

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 57

1. Tempat Penelitian ................................................................................... 57

Page 11: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

vii

2. Waktu Penelitian .................................................................................... 57

B. Metode Penelitian....................................................................................... 58

C. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 58

1. Teknik Observasi .................................................................................... 59

2. Teknik Wawancara ................................................................................. 59

3. Studi Dokumentasi ................................................................................. 60

D. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ................................................................... 60

E. Eksperimen Penelitian ................................................................................ 62

1. Observasi ................................................................................................ 62

2. Wawancara ............................................................................................. 62

3. Studi Dokumentasi ................................................................................. 69

F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data ........................................................ 69

1. Pengumpulan Data ................................................................................. 69

2. Reduksi Data .......................................................................................... 70

3. Penyajian Data ........................................................................................ 70

4. Penarikan Kesimpulan ............................................................................ 70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 71

A. Deskripsi Data ............................................................................................ 71

1. Profil Madrasah ...................................................................................... 71

2. VISI & MISI, MOTTO dan Akreditasi Madrasah ................................. 72

3. Struktur Organisasi Madrasah ................................................................ 73

4. Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan MTs Khazanah Kebajikan ... 74

5. Data Siswa-Siswi MTs Khazanah Kebajikan ......................................... 75

6. Prestasi Akademik & Non-Akademik MTs Khazanah Kebajikan ......... 76

7. Sarana & Prasarana ................................................................................ 78

B. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 79

1. Perencanaan Keuangan Pendidikan ........................................................ 79

2. Penerimaan/Pendapatan Sumber Keuangan ........................................... 81

3. Alokasi Penggunaan Keuangan .............................................................. 85

4. Laporan Keuangan Pendidikan Madrasah .............................................. 88

5. Audit dan Pertanggungjawaban Keuangan ............................................ 90

Page 12: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

viii

C. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 93

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 94

A. Kesimpulan ............................................................................................... 94

B. Implikasi .................................................................................................... 94

C. Saran .......................................................................................................... 95

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 97

LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 100

Page 13: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pendanaan Pendidikan Secara Nasional ........................................... 18

Gambar 2.2 Ssistem Biaya Pendidikan ................................................................ 23

Gambar 2.3 Siklus Manajemen Keuangan Pendidikan ........................................ 34

Gambar 2.4 Siklus Penganggaran Program Pendidikan ...................................... 36

Gambar 2.5 Siklus Penyusunan Laporan Keuangan Sekolah .............................. 43

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Madrasah .......................................................... 73

Page 14: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Keputusan-Keputusan dalam Realisasi Anggaran Pendidikan ............ 38

Tabel 2.2 Item Realisasi Anggaran Pendidikan ................................................... 40

Tabel 2.3 Buku Kas Umum ................................................................................. 44

Tabel 2.4 Format Bantu Rincian Penerimaan dan Pengeluaran Sekolah ............. 44

Tabel 2.5 Format Bukti Penerimaan Sekolah ...................................................... 45

Tabel 2.6 Format Bukti Pengeluaran Sekolah ..................................................... 45

Tabel 2.7 Format Bukti Penyetoran Sekolah ....................................................... 45

Tabel 2.8 Kerangka Berfikir ............................................................................... 51

Tabel 2.9 Penelitian Relevan ............................................................................... 54

Tabel 3.1 Waktu Penelitian .................................................................................. 57

Tabel 3.2 Instrumen Teknik Pengumpulan Data ................................................. 61

Tabel 3.3 Lembar Observasi ................................................................................ 62

Tabel 3.4 Instrumen Pedoman Wawancara ......................................................... 62

Tabel 3.5 Lembar Studi Dokumentasi ................................................................. 69

Tabel 4.1 Data Tenaga Pendidik & Kependidikan .............................................. 74

Tabel 4.2 Data Siswa ........................................................................................... 75

Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana ........................................................................... 78

Tabel 4.4 RKAM (Sumber Dana) Tahun 2018/2019 .......................................... 85

Tabel 4.5 RKAM (Penggunaan) Tahun 2018/2019 ............................................. 88

Page 15: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penyelenggaraan program pendidikan nasional menjadi wadah

untuk mengembangkan sumber daya manusia yang akan memiliki

kecerdasan dan persiapan yang baik dalam mencapai taraf kehidupan

yang sejahtera.

Hal ini sesuai dengan amanat yang terkadung dalam

Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia 1945

pasal 31 ayat 1 berbunyi: setiap warga negara berhak mendapatkan

pendidikan yang berkualitas. Sesuai dengan sebagian uraian

pembukaan UUD 1945 pada alinea ke 4 untuk memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa.1

Maknanya pendidikan itu adalah hak mutlak bagi setiap warga

negara untuk menempuh pendidikan baik dari tingkat dasar maupun

sampai ketingkat perguruan tinggi agar nantinya dapat mencapai

kehidupan yang sejahtera. Dengan melalui pendidikan menjadi suatu

usaha dalam pengembangan sumber daya manusia yang akan memiliki

kecerdasan dan siap menghadapi persaingan di era kemajuan IPTEK.

Dalam perspektif ekonomi, pendidikan merupakan human

investment yang harus dapat menghasilkan manusia-manusia yang

handal untuk menjadi subjek penggerak pembangunan ekonomi

nasional. Investasi di bidang pembangunan pendidikan bernilai

sangat strategis dalam jangka panjang, sebab manusia-manusia

terdidik tersebut akan memberikan kontribusi yang amat besar

terhadap kemajuan pembangunan, termasuk untuk memacu

pertumbuhan ekonomi.2

Sumber daya manusia yang handal dan memiliki kualitas tentunya

akan dapat mencapai kondisi perekonomian yang lebih baik dalam

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, salah satunya dengan menempuh

1

UUD 1945 Pasal 31 Ayat 1.

2 Yoyon Bahtiar Irianto,Kebijakan Pembaharuan Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers,

2011). Cet,1.h.5

Page 16: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

2

pendidikan sebagai salah satu usaha dalam mengembangkan

kualitas diri maupun bidang pekerjaan yang akan ditekuni.

Inti permasalahan pada pengembangan sumber daya manusia

(PSDM) berada pada peningkatan kualitas tenaga kerja yang

mampu menjadi pelaku-pelaku dalam berbagai bidang kehidupan.

Tenaga kerja itu sendiri pada dasarnya ialah sumber daya manusia

yang berdimensi banyak, baik manusia dipandang secara fisik,

intelektual, maupun moral. Karena ragamnya dimensi PSDM

tersebut, maka PSDM bisa cukup dibekukan oleh salah satu sektor

semata-mata. Namun demikian, di antara sektor-sektor dalam

pembangunan, tanggung jawab terbesar dalam peningkatan

kualitas SDM berada pada Departemen Pendidikan Nasional

(Depdiknas) sebagai penanggung jawab Sistem Pendidikan

Nasional, khususnya pengelolaan pendidikan di sekolah.3

Selain itu, pendidikan juga akan dipahami sebagai bentuk investasi

modal insani. Untuk jangka panjang, investasi melalui pendidikan yang

ditempuh akan melahirkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian

produktif, yang sangat diperlukan dalam upaya membangun perekonomian

suatu bangsa. Dengan adanya investasi di bidang pendidikan yang dikelola

dengan baik, secara ekonomis akan mendatangkan keuntungan dalam

mencapai sumber daya manusia sebagai tenaga kerja yang produktif,

berkompeten, kreatif dan mahir sesuai dengan kompetensi keilmuan yang

dapat menghadapi tantangan-tantangan global saat ini.

Pendidikan dimaknai sebagai bentuk investasi modal insani, dalam

jangka panjang investasi untuk pendidikan akan melahirkan

tenaga-tenaga ahli produktif, yang sangat diperlukan dalam upaya

membangun perekonomian suatu bangsa. Produktifitas tenaga

kerja berpendidikan dapat dilihat dari enam parameter, yaitu

Quantity of product, Quality of product, Product mix, Participant

in the labor force, Allocative ability, dan Job satisfaction.4

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin canggih akan

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), pengelolaan bidang

pendidikan pun dituntut untuk melakukan inovasi terus-menerus dalam

3 Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.2009), h.15 4 Veitzhal Rivai Zainal dkk, The Economics of Education, (Jakarta:Gramedia Pustaka

Utama.2014), h.113

Page 17: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

3

rangka untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan

didukung oleh peran pemerintah serta semua elemen masyarakat dalam

penyelenggaraan pendidikan nasional yang seimbang. Peran pemerintah

dalam membantu penyelenggaraan pendidikan khususnya untuk anggaran

sudah tertuang dalam pembukaan UUD 1945 pasal 31 ayat (3)

amandemen keempat yang menyatakan bahwa :

Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya

dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara

serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk

memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.5

Sesuai dengan amanat ini, peran pemerintah memang sangat

penting dalam membantu penyelenggaraan program pendidikan, baik di

tingkat pendidikan dasar maupun sampai ke tingkat perguruan tinggi.

Dalam penyelenggaraannya, keuangan menjadi faktor penting untuk

menunjang terlaksananya kegiatan operasional pendidikan. Walaupun

dengan anggaran keuangan dimiliki terbatas, maka lembaga pendidikan

yang mendapat bantuan anggaran dari pemerintah juga harus mampu

mengelola keuangan secara efektif dan efisiensi.Pengelolaan keuangan

yang baik akan menuntut sekolah harus mampu untuk memaksimalkan

pelaksanaan kegiatan yang baik dan dapat mencapai mutu lulusan yang

memiliki kualitas.

Proses untuk menghasilkan para peserta didik dengan hasil lulusan

yang berkualitas dan unggul, maka diperlukan kualifikasi serta nilai-nilai

dalam menyelenggarahkan program-program pendidikan yang sudah

disusun oleh sekolah, baik untuk di bidang akademik maupun bidang non

akademik. Keberhasilan dari pelaksanaan kegiatan operasional pendidikan,

juga membutuhkan peran dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari

pemerintah, kepala sekolah, guru, komite sekolah, orang tua dan donatur,

khususnya dalam pengelolaan keuangan. Dengan adanya kerja sama yang

baik dari semua pihak yang bersangkutan menjadi salah satu faktor

5 UUD 1945 Pasal 31 Ayat 3.

Page 18: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

4

pendukung bagi sekolah dalam melaksanakan dan mencapai keberhasilan

dari kegiatan operasional pendidikan tersebut. Maupun sebaliknya, apabila

terdapat penyimpangan-penyimpangan khususnya dalam mengelola

keuangan pendidikan yang dimiliki sekolah, maka hal ini akan menjadi

masalah besar bagi sekolah dalam melaksanakan kegiatan operasional

pendidikannya.

Sebagaimana sudah diatur dalam UU No 20 Tahun 2003 Pasal 48

ayat 1 tentang pengelolaan dana pendidikan, bahwa: Pengelolaan

dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi,

transparansi dan akuntabilitas publik.6

Adanya penggunaan prinsip-prinsip tersebut akan sangat

berpengaruh bagi pihak sekolah dalam memberikan kepercayaan kepada

para pihak sumber keuangan, baik dari pemerintah, orang tua peserta didik

maupun donatur dari swasta dan masyarakat. Karena keberhasilan dari

terlaksananya kegiatan operasional pendidikan di sekolah tidak terlepas

dari masalah pengelolaan biaya atau keuangannya.

Pada umumnya sekolah memiliki sumber-sumber keuangan dari

pemerintah yaitu melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), orang tua

peserta didik, komite sekolah dan sumber-sumber keuangan lainnya.

Adapun anggaran keuangan yang akan dikeluarkan dalam menunjang

kegiatan operasional pendidikan di sekolah di antaranya adalah

pengeluaran untuk kegiatan belajar mengajar (KBM), gaji guru dan

karyawan, pemeliharaaan sarana dan prasarana, kegiatan tata usaha

sekolah, organisasi siswa intra sekolah (OSIS), kegiatan pengembangan

minat dan bakat siswa (esktrakulikuler) dan pengeluaran keuangan

lainnya.

Peran masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam membantu

penyelenggaraan program pendidikan, khususnya dalam membantu

keuangan pendidikan di sekolah. Sebagaimana sudah ditegaskan

dalam UU No 20 Tahun 2003 Pasal 46 Ayat 1 bahwa : Pendanaan

6 UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 48 Ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Page 19: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

5

pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah,

Pemerintah Daerah dan Masyarakat.7

Hal ini menjelaskan bahwa peran pemerintah dan masyarakat

sangat penting dalam membantu penyelenggaraan pendidikan. Dengan

anggaran yang sudah direncanakan oleh pemerintah yaitu sebesar 20%

dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada sektor

pendidikan dan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD), namun bantuan anggaran ini juga belum sepenuhnya

dapat dialokasikan sesuai dengan sasaran dan memenuhi kebutuhan dari

jumlah sekolah yang ada.

Pada dasarnya permasalahan yang terjadi pada sektor pendidikan

tidak hanya mengenai alokasi anggaran pendidikan yang sebesar 20%

melalui APBN/APBD saja, tetapi juga bermasalah pada kapabilitas

sumber daya manusia dalam melaksanakan sistem manajemen keuangan

pendidikan juga yang belum efektif. Permasalahan keuangan yang sering

terjadi sekolah atau madrasah diantaranya keterbatasan sumber dana yang

dimilki, realisasi anggaran keuangan yang tidak sesuai perencanaan,

pengelolaan keuangan yang belum maksimal dan lain-lainnya.

Kemudian, banyaknya lembaga sekolah yang sudah didirikan baik

dari pemerintah maupun lembaga swasta, tidak sedikit diantara sekolah-

sekolah tersebut yang menerapkan sistem pembayaran cukup mahal,

walaupun dengan adanya biaya yang mahal dapat memberikan kualitas

pendidikan yang baik juga. Sehingga, semakin tingginya biaya sekolah

yang diterapkan oleh suatu sekolah, maka semakin banyak juga

masyarakat yang tidak bisa menjangkau mahalnya biaya dari sekolah

tersebut karena keterbatasan ekonomi yang masih rendah.

Sebagai salah satu sekolah yang berstatus swasta, setiap tahun MTs

Khazanah Kebajikan juga menerima bantuan dana BOS dari pemerintah

setiap tahunnya. Adapun dana BOS yang diterima oleh MTs Khazanah

Kebajikan sebesar pada tahun 2018/2019 yaitu sebesar Rp. 448.000.000,-

7 UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 46 Ayat 1 tentangSistem Pendidikan Nasional.

Page 20: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

6

dalam setahun yang diberikan kepada siswa-siswinya sebanyak 448 orang.

Tetapi dalam pendistribuasinnya, penerimaan dana BOS di madrasah ini

sering mengalami keterlambatan. Sehingga, adanya permasalahan ini

menjadi kendala bagi pihak madrasah dalam melaksanakan kegiatan

operasional pendidikan nya.

Selain itu, dalam pendapatan sumber keuangan MTs Khazanah

Kebajikan juga memiliki beberapa donatur dan SPP yang dapat membantu

terlaksananya kegiatan dan program kerja pendidikan yang sudah di

rencanakan. Namun, dalam pendapatan sumber keuangan dari SPP juga

menjadi permasalahan bagi pihak madrasah dalam mendapatkan sumber

keuangan yang seharusnya dapat menunjang dari pelaksanaan kegiatan

madrasah. Hal ini disebabkan karena adanya keterlambatan pembayaran

SPP dari orang tua/wali murid. Walaupun demikian, pihak madrasah tetap

berusaha dengan maksimal dalam menghadapi permasalahan dalam

pengelolaan keuangan pendidikan yang dimiliki, sehingga kegiatan

operasional pendidikan juga dapat terlaksana dengan baik dan terpenuhi

semua kebutuhan-kebutuhannya. Berdasarkan sumber keuangan tersebut,

maka pihak madrasah dapat mengalokasikannya ke berbagai kebutuhan

dalam menunjang pelaksanaan kegiatan madrasah yang sudah disepakati

bersama saat rapat kerja dan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran

madrasah (RKAM) untuk satu tahun pelajaran.

Pada lembaga pendidikan swasta, sumber keuangan sekolah tidak

sepenuhnya berpatokan kepada bantuan keuangan dari pemerintah baik

dari APBN maupun APBD.Walaupun sebagian lembaga sekolah swasta

juga mendapatkan bantuan dari pemerintah melalui dana BOS. Sehingga

dengan adanya hal ini, sekolah-sekolah swasta yang manajemen

keuangannya belum baik karena mengalami hambatan keterbatasan

keuangan maupun kurangnya kemampuan dari para tenaga pengelolanya,

dituntut harus mampu mendapatkan solusi untuk mengatasi masalah

tersebut.

Page 21: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

7

Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk

melaksanakan penelitian skripsi yang berjudul “Penerapan Manajemen

Keuangan Pendidikan di MTs Khazanah Kebajikan Kota Tangerang

Selatan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat di identifikasi

beberapa masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya kemampuan sumber daya manusia dalam mengelola

keuangan pendidikan

2. Sumber keuangan pendidikan MTs Khazanah Kebajikan yang terbatas.

3. Keterbatasan perekonomian orang tua/wali murid yang masih rendah

dalam menempuh pendidikan di sekolah swasta yang berbayar mahal

4. Keterlambatan sekolah dalam mendapatkan sumber keuangan

pendidikan seperti pencairan dana BOS dan penerimaan SPP dari orang

tua/wali murid.

5. Penerapan manajemen keuangan pendidikan yang belum efektif.

C. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang menjadi pokok pembahasan

dalam penelitian ini yaitu mengenai “Bagaimana mekanisme Penerapan

Manajemen Keuangan Pendidikan di MTs Khazanah Kebajikan Kota

Tangerang Selatan?”.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah yang sudah dirumuskan

sebelumnya, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui

mekanismedari penerapan manajemen keuangan pendidikan yang efektif

dan efisien di MTs Khazanah Kebajikan Kota Tangerang Selatan.

Page 22: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

8

E. Kegunaan Penelitian

1. Secara Teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan kepustakaan khususnya untuk Jurusan Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta serta menjadi acuan bagi mahasiswa untuk

melakukan penelitian di waktu yang akan datang mengenai penerapan

manajemen keuangan pendidikan untuk tingkat satuan pendidikan

dasar yaitu di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.

2. Secara Praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi masukan

bagi para tenaga kependidikan di lembaga terkait dalam meningkatkan

kemampuan serta perbaikan sekolah melalui penerapan manajemen

keuangan pendidikan yang dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

Page 23: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Konsep Manajemen Keuangan Pendidikan

1. Definisi Manajemen Keuangan Pendidikan

Pada proses penyelenggaraan pendidikan, manajemen keuangan

menjadi faktor penting dalam mendukung pelaksanaan kegiatan operasional

pendidikan dengan baik. Pendidikan tidak akan jalan tanpa adanya biaya

atau uang. Uang ini termasuk sumber daya yang langka dan terbatas. Oleh

karena itu uang perlu dikelola dengan efektif dan efisien agar membantu

pencapaian tujuan pendidikan.8Uang (money) merupakan masukan yang

melancarkan pemrosesan raw-input. Walaupun bukan yang paling esensial,

tetapi jika tidak ada uang perwujudan manusia yang seutuhnya diragukan

karena terkait dengan proses yang terganggu dikarenakan ditiadakannya

banyak kegiatan. Istilahnya adalah uang bukan segala-galanya, tetapi tidak

ada uang akan mengganggu segala-galanya. Kedudukan uang dalam input

pendidikan sangat penting karena untuk membiayai segala program yang

telah ditetapkan. 9 Namun dalam pelaksanaannnya, keuangan bagi suatu

lembaga pendidikan harus dapat dikelola secara efektif dan efisien.

Tujuannnya adalah agar semua kegiatan dan kebutuhan dapat terpenuhi

sesuai dengan keuangan yang dimiliki.

Berikut adalah penjelasan menurut beberapa ahli yang

mendefinisikan tentang manajemen keuangan pendidikan. Menurut Irham

Fahmi dalam bukunya mengenai Pengantar Manajemen Keuangan,

menjelasakan bahwa manajemen keuangan merupakan penggabungan dari

ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisis tentang

bagaimana seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh

sumber daya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana dan membagi

8 Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,

2010), h.255

9 Aan Komarian & Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif, (Jakarta:

PT Bumi Aksara. 2008), Cet.3, h.3

Page 24: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

10

dana dengan tujuan mampu memberikan profit atau kemakmuran bagipara

pemegang saham dan suistanability (keberlanjutan) usaha bagi

perusahaan.10

Pendapat ini dikemukakan oleh Irham Fahmi menurut sudut

pandangnya mengenai manajemen keuangan untuk ruang lingkup

perusahaan.

James C. Van Horne, yang mendefinisikan bahwa manajemen

keuangan merupakan segala aktivitas yang berhubungan dengan dengan

perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan

menyeluruh. Sedangkan Brigham mengatakan manajemen keuangan adalah

seni (art) dan ilmu (science), untuk me-manage uang, yang meliputi proses,

institusi/lembaga, pasar dan instrumen yang terlibat dengan masalah transfer

uang di antara individu, bisnis, dan pemerintah.11

Pengertian yang

dikemukakan oleh James yang menjelaskan bahwa dalam me-manage

keuangan sangat diperlukan suatu seni/sistem yang dapat membantu dalam

mengelola keuangan lembaga dengan baik, supaya keuangan yang dimiliki

dapat terkontrol/terkendali.

Menurut Mohamad Mustari, mendefinisikan manajemen keuangan

sebagai suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan,

pengelolaan, pengendalian, pencarian, dan penyimpanan dana yang dimiliki

oleh suatu organisasi atau perusahaan.12

Pengertian ini menekankan bahwa

dalam me-manage keuangan lembaga juga perlu dilakukan pemeriksaan dan

pengendalian dalam pengelolaannya.

Sedangkan menurut Indra Bastian mengkaji pengertian dari

manajemen keuangan pendidikan menjadi tiga sudut pandang yaitu

manajemen keuangan sebagai suatu sistem, manajemen keuangan sebagai

suatu proses, dan manajemen keuangan sebagai suatu proses pemecah

masalah.13

Pertama, manajemen keuangan pendidikan dipandang sebagai

10

Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan, (Bandung:Alfabeta, 2013), Cet.2. h.1 11

Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, (Jakarta: Prenamedia Group.2010), h.22. 12

Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015),

Cet.2, h.163

13

Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan Pengelolaan Organisasi Pendidikan,(Yogyakarta:

BPFE, 2015), Edisi Kedua, h.26

Page 25: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

11

suatu kerangka kerja yang terdiri dari barbagai bagian yang saling

berhubungan yang di arahkan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi

pendidikan. Kedua, manajemen keuangan pendidikan sebagai suatu proses

rangkaian tahapan kegiatan yang diarahkan pada pencapaian tujuan

organisasi pendidikan. Dan ketiga, manajemen keuangan sebagai proses

pemecah masalah yang dalam prakteknya dapat dikaji dari proses

pemecahan masalah yang dilaksanakan oleh semua bagian/komponen yang

ada dalam organisasi pendidikan.

Manajemen keuangan sangat penting dilakukan bagi semua lembaga

atau instansi, termasuk untuk lembaga pendidikan sendiri yaitu

sekolah/madrasah. Karena, dengan adanya penerapan suatu sistem

manajemen keuangan juga agar dapat diketahui tingkat efektivitas dan

efisiensi pengelolaan keuangan yang dimiliki oleh lembaga tersebut, yang

meliputi dari proses perencanaan anggaran, pencarian sumber dana,

pengalokasian serta pertanggungjawaban. Manajemen keuangan (financial

management) berkaitan dengan perolehan aset, pendanaan, dan manajemen

aset dengan didasari beberapa tujuan umum. Jadi fungsi keputusan dalam

manajemen keuangan dapat dibagi menjadi tiga area utama: investasi,

pendanaan,dan manajemen aset keuangan sekolah.14

Dari beberapa definisi di atas, dapat dijelaskan bahwa manajemen

keuangan pendidikan merupakan suatu sistem yang harus dimiliki oleh

suatu lembaga pendidikan baik di tingkat pendidikan dasar maupun

perguruan tinggi dalam membuat kerangka kerja untuk mengelola sistem

keuangan pendidikan secara efektif dan efisien, yang dimulai dari tahap

perencanaan, strategi pendapatan sumber keuangan, realisasi anggaran atau

pengalokasian keuangan serta sampai dengan tahapan pelaporan

pertanggungjawaban keuangan pendidikan.

Pada dasarnya dengan adanya suatu sistem manajemen keuangan

yang dimiliki oleh lembaga pendidikan, hal ini dapat memberikan gambaran

14

James C. Van Horne & John M. Wachowicz, Jr, Prinsip-prinsip Manajemen

Keuangan, (Jakarta: Salemba Empat, 2012), Edisi,13. h.2

Page 26: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

12

dan membantu bagi lembagaakan pentingnya pengelolaan keuangan yang

dapat mendukung semua kegiatan operasional pendidikan secara maksimal

dan bertujuan untuk memantau tingkat pencapaian keberhasilan kegiatan

operasional pendidikan yang dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi

lembaga untuk meningkatkan kualitasnya.

2. Pentingnya Manajemen Keuangan Pendidikan Bagi Lembaga

Pendidikan

Posisi keuangan pendidikan amatlah penting dalam mencapai tujuan

pendidikan itu sendiri. Secara umum, keuangan pendidikan dapat dipilah

dalam lingkup makro kebijakan pendidikan nasional atau regional atau lokal

dan lingkup mikro pengelolaan keuangan organisasi pelayanan pendidikan.

Sebagai contoh makro adalah perhitungan yang dilakukan pemerintah dalam

mendukung rata-rata keluarga yang mencoba untuk memutuskan bagaimana

menyeimbangkan anggaran yang dimiliki dengan dana pendidikan yang

dibutuhkan. Contoh mikro adalah bagaimana mengalokasikan anggaran

sekolah untuk perbaikan ruang kepala sekolah atau menambah mata

pelajaran ekstrakurikuler.15

Pada pelaksanaannya dilembaga pendidikan

sekolah, dengan adanya suatu sistem yang diterapkan akan dapat membantu

lembaga dalam mengelola keuangan dengan baik serta pengalokasiannya

dapat memenuhi semua kebutuhan yang diperlukan dan bersifat penting.

Pendidikan membutuhkan biaya yang banyak. Sudah menjadi

rahasia umum, pendidikan yang berkualitas itu mahal. Dengan demikian,

variasi pembiayaan pendidikan akan sangat bervariasi. Oleh karena itu,

keuangan atau pembiayaan pendidikan di lembaga-lembaga pendidikan atau

sekolah menjadi factor esencial.Penanggung jawab manajemen pembiayaan

pendidikan adalah kepala sekolah dan guru yang ikut bertanggungjawab atas

pembiayaan pendidikan. Guru diharapkan dapat merencanakan pembiayaan

15

Indra Bastian.Op,Cit, Edisi Kedua, h.41

Page 27: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

13

kegiatan belajar mengajar dengan baik. Kebutuhan untuk pembelajaran

yang baik tentunya memerlukan pembiayaan yang memadai.16

Begitu esensialnya keuangan bagi pendidikan menjadi faktor penting

yang dapat dipikirkan dengan baik dalam pemenuhannya. Hal ini juga dapat

dilihat dari adanya sistem pembiayaan pendidikan yang cukup mahal yang

diselenggarahkan oleh lembaga pendidikan swasta. Namun, walaupun

demikian dengan keberanian bagi lembaga swasta yang berbayar cukup

mahal tetapi hal ini juga dapat dipertanggungjawabkan dengan kualitas atau

mutu yang dimiliki oleh lembaga tersebut. Tidak sedikit masyarakat yang

memiliki ekonomi berkecukupan dapat menempuh pendidikan di lembaga

swasta tersebut.

Kemampuan sekolah dibidang penganggaran hanya salah satu aspek

dari persoalan manajemen keuangan pendidikan, termasuk kegiatan

pelatihan, penelitian dan pengembangan. Uang memang penting, tetapi tidak

akan mampu menyelesaikan semua persoalan. Secara keseluruhan

mengutamakan mutu proses dan produk harus dikedepankan. Kesadaran

untuk mewujudkan institusi pendidikan sebagai sekolah yang totalitasnya

bertanggung jawab terhadap mutu dikedepankan.17

Selain itu, pentingnya pelaksanaan manajemen keuangan pada suatu

lembaga pendidikan mempunyai banyak manfaat agar keuangan pendidikan

dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan fungsi-

fungsinya yang dapat membantu dalam memenuhi semua kebutuhan yang

diperlukan oleh suatu lembaga tingkat satuan pendidikan yang ada.

Dilihat dari sisi fungsi perencanaan adalah bagaimana pedoman

pelaksanaan dan pengendalian, sebagai alat bagi pengembangan kendali

mutu (quality assurance), untuk menghindari pemborosan sumber daya, dan

sebagai upaya untuk memenehu accountability kelembagaan. Jadi yang

terpenting di dalam menyusun suatu rencana adalah berhubungan dengan

masa depan, seperangkat kegiatan, proses yang sistematis, dan hasil serta

16

Rohiat,Manajemen Sekolah, (Bandung: PT Reflika Aditama, 2009), h.27

17

Sudarwan Danim, Visi Baru Manajemen Sekolah, (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2008),

h.139

Page 28: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

14

tujuan tertentu).18

Berdasarkan penjelasan dari Manahan Tampubulon,

bahwa pentingnya fungsi perencanaan dalam manajemen keuangan

pendidikan sangat membantu dalam menyusun proses perencanaan

keuangan bagi lembaga pendidikan dengan tujuan supaya manajemen

keuangan dapat dilaksanakan dengan terkendali.

Sedangkan menurut Muhamad Mustari dalam bukunya Manajemen

Pendidikan menjelasakan bahwa fungsi-fungsi manajemen keuangan

pendidikan yang perlu dijalankan oleh sekolah yaitu sebagai berikut:

a. Perencanaan Keuangan: membuat rencana pemasukan dan

pengeluaran serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.

b. Penganggaran Keuangan: tindak lanjut dari perencanaan keuangan

dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.

c. Pengelolaan Keuangan: menggunakan dana sekolah untuk

memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.

d. Pencarian Keuangan: mencari dan mengeksploitasi sumber dana

yang ada untuk opreasional kegiatan sekolah.

e. Penyimpanan Keuangan: mengumpulkan dana sekolah serta

menyimpan dan mengamankan dana tersebut.

f. Pengendalian Keuangan: melakukan evaluasi serta perbaikan atas

keuangan dan sistem keuangan pada sekolah.

g. Pemeriksaan Keuangan: melakukan audit internal atas keuangan

sekolah yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.

h. Pelaporan Keuangan: penyediaan informasi tentang kondisi

keuangan sekolah sekaligus sebagai bahan evaluasi.19

Dalam pelaksanaannya disekolah, maka delapan fungsi ini harus

dapat dilakukan sesuai dengan tahapannya masing-masing, agar dengan

adanya fungsi-fungsi ini dapat membantu keberhasilan bagi sekolah dalam

melakukan manajemen keuangan pendidikan dengan baik. Sangat penting

18

Manahan P. Tampubolon, Manajemen Keuangan, (Jakarta: Mitra Wacana Media,

2013), h.6 19

Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan, (Jakarta:Rajawali Pers, 2015), h.168

Page 29: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

15

bagi sekolah untuk memperhatikan aspek-aspek yang harus diperhitungkan

dalam mencapai keberhasilan dalam manajemen keuangan pendidikan.

Namun, keberhasilan dari manajemen keuangan pendidikan suatu

sekolah juga secara langsung dipengaruhi oleh ketepatan dan kemampuan

kepemimpinan kepala sekolah dalam mengusahakan sumber daya material

sekolah yang memiliki keahlian di bidangnya masing-masing. Oleh sebab

itu, peranan kepala sekolah dalam kerangka manajemen, berkewajiban

untuk menjabarkan tujuan dan sasaran sekolah ke dalam istilah-istilah yang

pragmatik tentang:

a. Permintaan anggaran yang spesifik.

b. Mempersiapkan dan mempertahankan anggaran sekolah.

c. Pemantauaan atau monitoring terhadap pendayagunaan sumber

sumber yang tersedia, dan

d. Evaluasi hasil-hasil pendidikan.20

Berdasarkan penjelasan diatas, maka hal-hal yang menjadi pokok

pentingnya manajemen keuangan pendidikan yang harus diterapkan bagi

suatu lembaga pendidikan yaitu dapat membantu lembaga dalam mencapai

keberhasilan dari program-program yang sudah disusun oleh sekolah serta

manajemen keuangan juga dapat terlaksana dengan terkendali yang dimulai

dari tahapan perencanaan sampai dengan pertanggungjawabannya.

3. Regulasi Manajemen Keuangan Pendidikan

Regulasi atau peraturan pendidikan adalah pengesahan administratif

yang membatasi hak dan tanggung jawab pelaksana organisasi pelayanan

pendidikan. Bentuk peraturan pendidikan dapat dipilah dalam (1) peraturan

berbasiskan otoritas seperti Peraturan Pemerintah atau Peraturan daerah; (2)

peraturan yang dikembangkan oleh sebuah industri khususnya bidang

pendidikan seperti standarisasi kualitas pendidikan, standarisasi harga, dan

norma pelaksanaan pekerja industri khususnya bidang pendidikan; (3)

peraturan yang dikembangkan sebagai konsesus lembaga kemasyarakatan

20 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: Raja Wali Pers. 2011), h.304

Page 30: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

16

seperti suku, organisasi dan perusahaan, yang akan menghasilkan peraturan:

peraturan adat, tata krama, peraturan perusahaan, standar operasional

pendidikan.21

Arti penting adanya sebuah regulasi pada suatu kebijakan

adalah supaya kebijakan-kebijakan tersebut dapat dilaksanakan sesuai

dengan aturan-aturan yang sudah ditetapkan, baik dari pemerintah ataupun

wewenang yang sudah dilimpahkan pada suatu lembaga pendidikan

khususnya.

Kewenangan yang terlalu terpusat di masa lalu menjadi bagian dari

sebab kualitas dan kemandirian bangsa yang retan. Pelimpahan wewenang

ini disebut desentralisasi politik juga desentralisasi demokratik, yaitu

pelimpahan wewenang pengambilan keputusan termasuk pendidikan kepada

warga masyarakat atau wakil-wakilnya pada tingkat pemerintahan yang

lebih rendah. Desentralisasi administratif dan birokratif, merupakan suatu

strategi manajemen di kekuasaan politik berada pada pemerintahan pusat,

sedangkan tanggung jawab dalam kewenangan untuk perencanaan,

manajemen, pendanaan dan lainnya dilimpahkan kepada tingkat

pemerintahan daerah. Pemerintah pusat lebih memusatkan perhatian pada

penetapan-penetapan tujuan, menghimpun sumber daya, menyalurkan

sumber daya pendidikan untuk kebutuhan khusus, dan melakukan

pemantauan terhadap kinerja pendidikan di tataran nasional dan lokal,

manajemen persekolahan diserahkan kepada pemerintahan daerah bahkan

sekolah.22

Penyelenggaraan program pendidikan nasional tidak dapat

dilaksanakan secara maksimal apabila tidak adanya regulasi yang akan

mengatur semua kewenangan-kewenangan dalam bidang pendidikan,

khususnya mengenai pengelolaan dana atau keuangan pendidikan yang

menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini.

Secara umum, regulasi mengenai keuangan pendidikan tertinggi

sudah di atur dalam Undang-Undang Dasar 1945 atas dasar peraturan yang

21

Indra Bastian, Op,Cit.Edisi Kedua, h.39

22

Moch. Idochi Anwar, Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), h.209

Page 31: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

17

sudah di amandemenkan juga melalui Undang-Undang serta Peraturan

Pemerintah lainnya dalam penyelenggaraan program pendidikan nasional.

Tindak lanjut dari Undang-Undang 1945 maupun Amandemen UUD

1945 adalah penerbitan Undang-Undang Pendidikan yang sudah dilakukan

di tahun 1989 dan 2003. Undang-Undang Pendidikan No. 20 Tahun 2003

merupakan versi terakhir perundang-undangan pendidikan di Indonesia.

Dari berbagai sumber yang ada, proses penulisan draft dan pembahasan,

mengarahkan UU No. 20 Tahun 2003 menjadi blueprint pengembangan

sistem pendidikan nasional. Sehingga, skema teknis pelaksanaan akan

dijabarkan lebih lanjut ke dalam Peraturan Pemerintah BHMN.23

UU No. 20

Tahun 2003 menjadi regulasi yang paling kuat saat ini dalam mengatur

sistem pendidikan nasional yang menjadi kerangka kerja bagi pemerintah

dalam menyelenggarakan program pendidikan, salah satu kebijakan yang

penting dalam hal ini adalah mengenai pengelolaan dana pendidikan.

Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang No.

20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, dana pendidikan selain gaji pendidik dan

biaya pendidikan kedinasan mendapat alokasi minimal 20% dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD).24

23

Indra Bastian.Op,Cit, Edisi Kedua. h.43 24

Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan, (Jakarta:Erlangga, 2007), h.162

Page 32: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

18

Pendanaan

Gambar 2.1.

Pendanaan Pendidikan Secara Nasional

Sumber: Pusat Studi Akuntansi Sektor Publik

Pada Undang-Undang No 20 Tahun 2003 mengenai pendanaan

pendidikan, pada pasal 46 dijelaskan pada ayat satu bahwa pendanaan

pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah

daerah dan masyarakat. Sedangkan pada ayat 2 di jelaskan mengenai

pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab menyediakan

anggaran pendidikan sebagaimana diatur dalam pasal 31 ayat 4 Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kemudian, semua

ketentuan pada ayat dalam pasal ini akan diatur lebih lanjut dengan

peraturan pemerintah25

Dalam upaya memenuhi semua kebutuhan pada penyelenggaraan

kegiatan operasional pendidikan nasional, maka baik dari pemerintah pusat,

pemerintah daerah maupun masyarakat umumnya bertanggung jawab atas

semua anggaran keuangan pendidikan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan

kegiatan operasional pendidikan di setiap jenjang satuan pendidikan dengan

mengacu kepada kebijakan maupun kewenangan yang sudah ditetapkan.

Selain itu pada pasal 49 UU Nomor 20 Tahun 2003 juga sudah

menjelaskan mengenai pengalokasian dana pendidikan. Pada ayat pertama,

bahwa dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan

25

UU Nomor 20 Tahun 2003 Mengenai Pendanaan Pendidikan.

20% APBN dan 20% APBD

Swadana

Public Private Partnership

Pinjaman Domestik dan

Luar Negeri

Hibah

Kurikulum

Insfratruktur

Peserta Didik

Pendidik

Teknologi

Pendidikan

Ekstrakulikuler

Fasilitas Pendukung

Page 33: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

19

dialokasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN) pada sektor pendidikan dan minimal 20% dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pada ayat kedua juga dijelaskan

mengenai gaji guru dan dosen yang di angkat oleh pemerintah dialokasikan

dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sedangkan pada

ayat keempat dan kelima menegaskan bahwa dana pendidikan dari

pemerintah dan pemerintah daerah untuk satuan pendidikan diberikan dalam

bentuk hibah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kemudian, semua ketentuan pada ayat dalam pasal ini akan diatur lebih

lanjut dengan peraturan pemerintah.26

Pada kebijakan tersebut, pengelolaan

dana pendidikan dari APBN maupun APBD juga meliputi tentang anggaran

untuk gaji guru dan dosen yang sudah diangkat oleh pemerintah. Hal ini

menjelaskan bahwasanya guru maupun dosen juga berhak mendapatkan hak

dan kewajibannya dalam proses membantu penyelenggaraan pendidikan

sesuai dengan kebijakan yang sudah ditetapkan.

Penerapan peraturan dan sistem manajemen keuangan yang baku

dalam lembaga pendidikan tidak dapat disangkal lagi. Permasalahan yang

terjadi di dalam lembaga terkait dengan manajemen keuangan pendidikan

diantaranya sumber dana yang terbatas, pembiayaan program yang

serampang, tidak mendukung visi, misi dan kebijakan sebagaimana lembaga

pendidikan perlu dikelola dengan tata pamong yang baik (good

governance), sehingga menjadikan lembaga pendidikan yang bersih dari

berbagai malfungsi dan malpraktik pendidikan yang merugikan

pendidikan.27

Suatu kebijakan hanya sebagai kerangka acuan dan pedoman

saja, namun dalam pelaksanannya maka semua pihak yang bersangkutan

harus dapat melaksanakan kebijakan ini dengan tanggung jawab dan sesuai

dengan tujuan dari amanat sudah diamandemenkan sebaik-baiknya.

26

UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 49 Mengenai Pengalokasian Dana Pendidikan. 27

Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Op,Cit, h.256

Page 34: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

20

4. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Manajemen Keuangan Pendidikan

Pada pelaksanaan manajemen keuangan pendidikan perlu

memperhatikan sejumlah prinsip-prinsip yang dapat membantu sistem yang

diterapkan sesuai dengan tujuannya. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan, Pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana

pendidikan harus dilaksanakan dengan berdasarkan prinsip keadilan,

efisiensi, transparansi dan akuntabilitas publik.

a. Transparansi

Transparansi berarti adanya keterbukaan. Transparan di bidang

manajemen berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan.

Di lembaga pendidikan, bidang manajemen keuangan yang transparan

berarti adanya keterbukaan dalam manajemen keuangan lembaga

pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian

penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa

memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya.

Disamping itu, transparansi dapat menciptakan kepercayaan timbal balik

antara pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan warga sekolah

melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam

memperoleh informasi yang akurat dan memadai.28

Transparansi

keuangan sangat penting dilakukan supaya dapat meningkatkan

dukungan dari orang tua/wali murid, masyarakat dan pemerintah dalam

membantu penyelenggaraan seluruh program pendidikan disekolah

khususnya keuangan sekolah. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh

sekolah yaitu dengan menempel RAPBS di papan pengumuman di ruang

guru atau di depan ruang tata usaha, sehingga bagi siapa saja yang

membutuhkan informasi itu dapat dengan mudah mendapatkannya. Maka

dengan perolehan informasi ini akan dapat menambah kepercayaan orang

tua siswa terhadap sekolah.

28Manahan Tampubolon, Op, Cit, h.189

Page 35: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

21

b. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain

karena kualitas performasinya dalam menyelesaikan tugas untuk

mencapai tujuan yang menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas di

dalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat

dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah

ditetapkan. Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan

yang berlaku maka pihak sekolah membelanjakan uang

secarabertanggung jawab. Pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada

orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Ada tiga pilar utama yang

menjadi prasyarat terbangunnya akuntabilitas, yaitu: (1) adanya

transparansi para penyelenggara sekolah dengan menerima masukan dan

mengikutsertakan berbagai komponen dalam mengelola sekolah, (2)

adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat diukur dalam

melaksanakan tugas, fungsi dan wewenanngnya, (3) adanya partisipasi

untuk saling menciptakan suasana kondusif dalam menciptakan

pelayanan masyarakat dengan proseduryang mudah, biaya yang murah

dan pelayanan yang tepat.

c. Efektivitas

Efektivitas lebih mengutamakan pada kualitatif outcomes.

Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau

kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai

aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan

kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

d. Efisiensi

Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input)

dan keluaran (output) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud

meliputi tenaga, pikiran waktu, biaya. Perbandingan tersebut dapat dilihat

dari dua hal yaitu pertama, dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga,

Page 36: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

22

dan biaya:Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau penggunaan waktu,

tenaga dan biaya yang sekecil-kecilnya dapat mencapai hasil yang

ditetapkan. Dan kedua, dilihat dari segi hasil kegiatan dapat dikatakan

efisien kalau dengan penggunaan waktu, tenaga, dan biaya tertentu

memberikan hasil sebanyak-banyaknya baik kuantitas maupun

kualitasnya.29

Efisiensi merupakan titik untuk mengukur kesesuaian antara

masukan dengan pengeluaran dari suatu lembaga pendidikan apakah

kedua hal ini dapat terlaksana dengan seimbang atau tidak. Jadi, dengan

adanya efisiensi ini dapat membantu keuangan lembaga supaya lebih

terkendali dan seimbang.

Sedangkan menurut Nanang Fattah, menjelaskan suatu sistem yang

efisien ditunjukkan oleh keluaran yang lebih untuk sumber-sumber

(resource input). Efisiensi pendidikan artinya memiliki kaitan antara

pendayagunaan sumber-sumber pendidikan yang terbatas sehingga

mencapai optimalisasi yang tinggi.30

Jadi, dapat diartikan bahwa efiensi

merupakan suatu tingkat ukuran kesesuaian dalam memanfaatkan sumber

daya yang ada baik input ataupun output nya dengan dilaksanakan secara

maksimal dan akan mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya.

29Manahan Tampubolon, Op, Cit, h.190.

30

Nanang Fatah.Op, Cit, h.35

Page 37: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

23

5. Sistem Manajemen Keuangan pada Pembiayaan Pendidikan

Pada pelaksanaan manajemen keuangan pendidikan di suatu lembaga

tingkat satuan pendidikan, maka dapat digunakan beberapa sistem

pembiayaan yang dapat diterapkan, yaitu sebagai berikut;31

Gambar 2.2

Sistem Biaya Pendidikan

a. Job Order Costing

Harga pokok pesanan (Job Order Costing) adalah cara perhitungan

harga pokok produksi untuk produk yang dibuat berdasarkan pesanan.

Apabila suatu pesanan diterima segera dikeluarkan perintah untuk

membuat produk sesuai dengan spesifikasi masing-masing pesanan.

Untuk mempermudah perhitungan biaya produksi tiap-tiap pesanan maka

masing-masing produk yang dikerjakan diberi nomor identitas. Dalam

dunia pendidikan, harga pokok pesanan akan terkait dengan cara

perhitungan harga pokok kegiatan belajar mengajar untuk jenis dan

jenjang pendidikan tertentu. Manfaat informasi harga pokok pelayanan

pendidikan:

1) Menentukan harga pokok pelayanan pendidikan.

31

Indra Bastian.Op,Cit.H,348.Edisi Kedua.

Sistem Pembiayaan Pendidikan

Activity Based

Costing

Process Costing Job Order Costing

Page 38: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

24

2) Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan permintaan

pelayanan pendidikan.

3) Memantau realisasi produksi/proses belajar mengajar.

4) Menghitung laba atau rugi tiap pelayanan pendidikan.

5) Menentukan harga pokok bahan kegiatan pelayanan pendidikan yang

disajikan dalam neraca.

b. Process Costing

Harga pokok proses (processing cost) merupakan metode

perhitungan harga pokok produk dari satuan pendidikan yakni kegiatan

belajar mengajar berdasarkan pengumpulan biaya produksi atau

operasional pendidikan dalam satu periode tertentu dibagi dengan jumlah

unit produksi periode yang bersangkutan. Manfaat informasi yang

didapat dari metode harga proses adalah

1) Penentuan harga jual pelayanan pendidikan yang tepat.

2) Memantau realisasi biaya pelayanan pendidikan.

3) Menghitung laba/rugi per periodik secara transparan.

4) Menentukan harga pokok persediaan bahan baku pelayanan yang

disajikan dalam neraca.

c. Activity Based Costing

Sistem Activity Based Costing mengatribusikan biaya pelayanan

pendidikan melalui dua tahap, yakni;

1) Tahap pertama, sistem ini menelusuri beban-beban sumber daya

penunjang organisasi kepada aktivitas belajar mengajar yang

dilaksanakan.

2) Tahap kedua, biaya pelayanan ditelusuri ke pelayanan pendidikan

berdasarkan kegiatan belajar mengajar yang terkait dengan spesifik

pelayanan pendidikan tertentu.

Pembiayaan pendidikan pada dasarnya menitikberatkan pada upaya

pendistribusian benefit pendidikan dan beban yang harus ditanggung

Page 39: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

25

masyarakat. Biaya secara sederhana berarti jumlah nilai uang yang

dibelanjakan atau jasa pelayanan yang diserahkankepada siswa. Hal yang

penting dalam pembiayaan pendidikan adalah berupa besar uang yang harus

dibelanjakan, darimana sumber uang diperoleh dan kepada siapa uang harus

dialokasikan (Thomas: 12).32

Adanya tangungjawab yang menjadi beban

bagi masyarakat ketika anak-anaknya menempuh pendidikan disekolah,

maka hal ini juga pihak penyelenggara pendidikan disekolah untuk

memikirkan dengan baik terhadap beban yang harus ditanggung oleh para

orang tua/wali murid yang tidak menjadi beban dalam melakukan

pembiayaan pendidikan disekolah.

Menurut Nanang Fatah, terdapat berbagai tipe analisis biaya yang

relevan untuk diterapkan dalam bidang pendidikan, antara lain: cost-benefit

analysis, study the determinants of educational costs, study economies of

scale dalam aplikasi teknologi pendidikan baru, dan studi analisa biaya

pembangunan sekolah. Kegunaan cost analysis dalam perencanaan

pendidikan adalah untuk:33

a. Menguji economic feasibility dari suatu rencana ekspansi, proposal atau

target.

b. Memprediksi tingkat biaya pendidikan di masa datang.

c. Memperkirakan biaya berbagai kebijakan dan reformasi atau inovasi

pendidikan.

d. Membandingkan keuntungan berbagai alternatif proyek.

e. Meningkatkan efisiensi kegunaan sumber daya.

B. Mekanisme Penerapan Manajemen Keuangan Pendidikan di Sekolah

Pada penyelenggaraan program pendidikan, keuangan dan pembiayaan

merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak

terpisahkan dalam kajian manajemen pendidikan. Komponen keuangan dan

pembiayaan pada suatu sekolah merupakan komponen produksi yang

32 Imam Machali & Ara Hidayat, The Hand Book Of Education Management Teori &

Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia, (Jakarta: Prenademedia Group. 2016), h.196 33

Nanang Fatah.Standar Pembiayaan Pendidikan.(Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

2012).H,8.

Page 40: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

26

menentukan terlaksananya kegiatan-kegiatan proses belajar mengajar di

sekolah bersama komponen-komponen lainnya.34

Pentingnya biaya atau uang

dalam melaksanakan setiap kegiatan yang dilakukan sekolah sangat

dibutuhkan, baik anggaran keuangan yang sudah direncanakan maupun yang

dibutuhkan diluar perencanaan sekolah. Namun, walaupun dengan keadaan

demikian komponen keuangan perlu dikelola sebaik-baiknya, supaya keuangan

yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang tercapainya

tujuan dari penyelengaraan pendidikan khusunya di sekolah.

Biaya pendidikan yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan

tidak akan tampak hasilnya secara nyata dalam waktu relatif singkat. Oleh

karena itu, uang yang dikeluarkan oleh pemerintah, masyarakat, maupun orang

tua (keluarga) untuk menghasilkan pendidikan atau membeli pendidikan bagi

anaknya harus dipandang sebagai investasi. Uang yang dikeluarkan di bidang

pendidikan sebagai bentuk investasi pada periode tertentu, di masa yang akan

datang harus dapat menghasilkan keuntungan (benefit) atau manfaat, baik

dalam bentuk uang (financial) maupun nonfinancial.35

Maka dari itu,

pendidikan dalam operasionalnya tidak bisa terlepas dari masalah biaya atau

uang yang harus dipenuhi kebutuhannya. Hal ini menjadi tuntutan bagi pihak

pengelola lembaga sekolah juga dalam me-manage keuangan yang ada dengan

seoptimal mungkin, agar semua kebutuhan dari penyelengaraan program

pendidikan disekolah dapat terpenuhi dengan baik.

Dalam penyelenggaraan pendidikan disekolah, maka pemerintah

memberikan kewenangan bagi pihak sekolah untuk menyusun program bidang

keuangan dan pembiayaan dengan mengikuti beberapa standar pengelolaan

keuangan pendidikan, yaitu sebagai berikut.

1. Sekolah/madrasah menyusun pedoman pengelolaan biaya investasi dan

operasional yang mengacu pada standar pembiayaan.

34

Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014),

h.47

35

Nanang Fattah., Ekonomi & Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009), h.6

Page 41: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

27

2. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional

sekolah/madrasah mengatur mengenai sumber pemasukan, pengeluaran

dan jumlah dana yang dikelola, kewenangan dan tanggung jawab serta

pembukuan.

3. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional

sekolah/madrasah diputuskan oleh komite sekolah/madrasah dan

ditetapkan oleh kepala sekolah/madrasah serta mendapatkan

persetujuan dari institusi di atasnya.

4. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional

sekolah/madrasah disosialisasikan kepada seluruh warga

sekolah/madrasah untuk menjamin tercapainya pengelolaan dana secara

transparan dan akuntabel.36

Jadi, dalam menyusun pada program bidang keuangan sekolah maka

ada beberapa prosedur yang sudah ditetapkan oleh pemerintah untuk

mengikuti standar-standar yang sudah ditetapkan yaitu dalam pembuatan

RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan & Belanja Sekolah) atau RAPBM

(Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Madrasah).

Pada proses pengelolaan keuangan disekolah terdapat tiga bagian

penyusunan rencana anggaran yaitu target penerimaan, rencana pengeluaran

dan sumber dana lainnya seperti sisa dana periode sebelumnya yang menjadi

saldo awal periode berjalan.37

Pada lembaga pendidikan swasta, sumber

penerimaan keuangan sekolah tidak berpatokan sepenuhnya dengan

menerima bantuan anggaran dari pemerintah. Melainkan hal ini menjadi

tuntutan bagi pihak sekolah dalam mengelola keuangan dengan sebaik-

baiknya. Karena tidak sedikit juga lembaga sekolah swasta yang menerapkan

pembiayaan cukup mahal. Tetapi hal ini juga harus disesuaikan dengan

kualitas atau mutu yang dimiliki oleh sekolah/madrasah tersebut.

36

Suparlan, Manajemen Berbasis Sekolah dari Teori sampai dengan Praktik,(Jakarta:

Bumi Aksara, 2013), Cet,1,h.84-85

37 Muhaimin dkk, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), Cet,1.

h.357

Page 42: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

28

Sedangkan secara pendekatan substansif, keuangan sekolah

mencangkup beberapa hal, pertama yaitu penyusunan anggaran, baik

anggaran rutin maupun pengeluaran, dan sebagainya. Kedua, penggalian

sumber-sumber anggaran, baik yang berasal dari pemerintah, masyarakat,

maupun pihak ketiga. Ketiga, penggunaan anggaran, khususnya

pembelanjaan sesuai dengan kebutuhan dan prioritasnya. Keempat,

mekanisme efisiensi anggaran, memilih jenis barang yang akan dibeli,

pengawasan pengeluaran dan sebagainya. Kelima, pertanggungjawaban,

berkaitan dengan sistem pembukuan dan pemenuhan persyaratan administrasi

keuangan dan lain-lain. Dan yang keenam adalah penggunaan dana luncuran

termasuk anggaran perubahan.38

Beberapa tahapan ini dapat dilakukan oleh

sekolah dalam melaksanakan manajemen keuangan pendidikan. Tetapi, tentu

dalam pelaksanaannya juga dibutuhkan persiapan serta kemampuan yang

memadai bagi pihak sekolah supaya hasil yang didapatkan nantinya dapat

sesuai dengan tujuan yang sudah direncanakan.

Kemampuan dana sekolah sangat mempengaruhi kuantitas dan kualitas

program kerja sekolah. Program kerja menyesuaikan diri dengan ketersediaan

dana sekolah.39

Maksudnya adalah suatu sistem manajemen keuangan dapat

diterapkan dengan baik apabila pihak sekolah memiliki persiapan yang

matang serta kemampuan dari sumber daya manusia yang dimiliki juga

memadai. Karena hal ini perlu diperhatikan bagi pihak sekolah supaya dapat

mengantisipasi ketika anggaran keuangan yang dimiliki terbatas, tetapi

dengan kemampuan dari sumber daya yang ada maka walau bagaimanapun

keadaannya kegiatan operasional pendidikan juga dapat terlaksana dengan

maksimal dan memenuhi kebutuhannya.

Berikut penjelasan menurut beberapa pakar pendidikan mengenai

mekanisme manajemen keuangan pendidikan yang dapat diterapkan di

sekolah:

38

Sudarwan Danim dan Yunan Danim, Administrasi Sekolah & Manajemen Kelas,

(Bandung: CV Pustaka Setia, 2010), h,49-50

39

Jejen Mustafah., Manajemen Pendidikan Teori, Kebijakan, dan Praktik, (Jakarta:

Prenamedia Group. 2015), h.221

Page 43: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

29

1. Menurut Manahan Tampubolon

Komponen keuangan sekolah merupakan komponen produksi yang

menentukan terlaksananya kegiatan belajar-mengajar bersama komponen-

komponen lain. Dengan kata lain, setiap kegiatan yang dilakukan sekolah

memerlukan biaya. Proses pengelolaan keuangan di sekolah meliputi;

perencanaan anggaran, strategi mencari sumber dana sekolah, penggunaan

keuangan sekolah, pengawasan dan evaluasi anggaran, dan

pertanggungjawaban.40

Pada implementasinya menurut Manahan

Tampubolon manajemen keuangan pendidikan yang dilaksanakan di

sekolah mengacu kepada penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Sekolah (RAPBS) khususnya dalam perencanaan, penerimaan

sumber dana, penggunaan anggaran serta pengawasan dan

pertanggungjawabannya.

Prinsip penyusunan RAPBS, antara lain: RAPBS harus benar-benar

difokuskan pada peningkatan pembelajaran murid secara jujur,

bertanggung jawab dan transparan, RAPBS harus ditulis dalam bahasa

yang sederhana dan jelas, dan dipajang di tempat terbuka di sekolah, serta

dalam menyusun RAPBS, sekolah sebaiknya secara seksama

memprioritaskan pembelanjaaan sejalan dengan rencana pengembangan

sekolah.41

a. Perencanaan Anggaran

Penyusunan rencana (planning) di dalam setiap penggunaan

anggaran. Langkah pertama dalam penentuan rencana pengeluaran

keuangan adalah menganalisis berbagai aspek yang berhubungan erat

dengan pola perencanaan anggaran, yang didasarkan pertimbangan

kondisi keuangan, line of business, keadaan para nasabah/konsumen,

organisasi pengelola, dan skill para pejabat pengelola.

40

Manahan Tampubolon, Op,Cit, h.233 41

Manahan Tampubolon, Ibid, h.234

Page 44: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

30

b. Pendapatan/Penerimaan Sumber Keuangan

Adapun sumber-sumber keuangan sekolah di antaranya adalah

sebagai berikut:42

1) Dana dari Pemerintah

Dana dari pemerintah disediahkan melalui jalur Anggaran

Rutin dalam Daftar Isian Kegiatan (DIK) yang dialokasikan kepada

semua sekolah untuk setiap tahun ajaran. Dana ini lazim disebut

dana rutin. Besarnya dana yang dialokasikan di dalam DIK biasanya

ditentukan berdasarkan jumlah siswa kelas I, II, dan III. Mata

anggaran dan besarnya dana untuk masing-masing jenis pengeluaran

sudah ditentukan pemerintah di dalam DIK. Pengeluaran dan

pertanggungjawaban atas pemanfaatan dana rutin (DIK) harus benar-

benar sesuai dengan mata anggaran tersebut. Selain DIK, pemerintah

sekarang juga memberikan dana Bantuan Operasional Sekolah

(BOS). Dana ini diberikan secara berkala yang digunakan untuk

membiayai seluruh kegiatan operasional sekolah.

2) Dana dari Orang Tua Siswa

Pendanaan dari masyarakat ini dikenal dengan istilah iuran

komite. Besarnya sumbangan dana yang harus dibayar oleh orang

tua siswa ditentukan oleh rapat komite sekolah. Pada umumnya dana

komite terdiri atas:

a) Dana tetap bulan sebagai uang kontribusi yang harus dibayar oleh

orang tua setiap bulan selama anaknya menjadi siswa disekolah.

b) Dana incidental yang dibebankan kepada siswa baru yang

biasanya hanya satu kali selama tiga tahun menjadi siswa

(pembayarannya dapat diangsur).

c) Dana sukarela yang biasanya ditawarkan kepada orang tua siswa

tertentu yang dermawan dan bersedia memberikan

sumabangannya secara sukarela tanpa suatu ikatan apapun.

42

Manahan Tampubolon.Ibid, h.,232

Page 45: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

31

3) Dana dari Masyarakat

Dana ini biasanya merupakan sumbangan sukarela yang tidak

mengikat dari anggota-anggota masyarakat sekolah yang menaruh

perhatian terhadap kegiatan pendidikan di suatu sekolah. Sumbangan

sukarela yang diberikan tersebut merupakan wujud dari

kepeduliannya karena merasa terpanggil untuk turut membantu

kemajuan pendidikan. Dana ini ada yang diterima dari perorangan,

dari suatu organisasi, dari yayasan atau pun dari badan usaha baik

milik pemerintah maupun milik swasta.

4) Dana dari Alumni

Bantuan dari para alumni untuk membantu peningkatan mutu

sekolah tidak selalu dalam bentuk uang (misalnya buku-buku, alat,

dan perlengkapan belajar). Namun dana yang dihimpun oleh sekolah

dari para alumni merupakan sumbangan sukarela yang tidak

mengikat dari mereka yang merasa terpanggil untuk turut

mendukung kelancaran kegiatan-kegiatan demi kemajuan dan

pengembangan sekolah. Dana ini ada yang diterima langsung dari

alumni, tetapi ada juga yang dihimpun melalui acara reuni atau

iustum sekolah.

5) Dana dari Peserta Kegiatan

Dana ini dipungut dari siswa sendiri atau anggota masyarakat

yang menikmati pelayanan kegiatan pendidikan tambahan atau

ekstrakulikuler, seperti pelatihan komputer, kursus bahasa inggris,

atau keterampilan lainnya.

6) Dana dari Kegiatan Wirausaha Sekolah

Ada beberapa sekolah yang mengadakan kegiatan usaha

untuk mendapatkan dana. Dana ini merupakan kumpulan hasil

berbagai kegiatan wirausaha sekolah yang pengelolaannya dapat

Page 46: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

32

dilakukan oleh stafsekolah atau para siswa misalnya koperasi, kantin

sekolah, bazar tahunan, wartel, usaha fotokopi, dan lain-lain.

Perencanaan keuangan disusun berdasarkan dana yang ada.

Adapun sumber-sumber dana yang tersedia meliputi:

1) DIPPA (Daftar Isian Proyek Penerimaan Anggaran); meliputi gaji

pegawai (PNS), uang belanja tupoksi, uang belanja penunjang

pendidikan (UTP), honor.

2) BOS (Biaya Operasional Sekolah); untuk kegiatan pembelajaran

yang diperuntukkan pada kepentingan siswa.

3) Partisipasi/wali murid; kisaran besarnya atau jumlah dana

berdasarkan kesepakatan wali murid dengan madrasah melalui

mediator komite.

4) BOP (Biaya Operasional Perawatan); untuk biaya perawatan yang

bersifat incidental.

Secara rutin sesuai dengan periodisasi penganggaran yang bisa di

program tahunan dari 3 sumber dana yaitu: DIPPA, BOS, dan partisipasi

wali murid. Sedangkan BOP dan jariyah baru bisa diberikan setelah ada

kepastian dana. Sedangkan mengenai sumbangan-sumbangan lain kalau

ada, program penggunaannya menyesuaikan dengan dana yang masuk

rill.43

c. Alokasi Penggunaan Keuangan Sekolah

Pelaksanaan anggaran belanja mengacu pada anggaran kegiatan

yang tertuang pada RAPBS. Penggunaan mata anggaran kegiatan antara

lain:44

1) Kebutuhan rumah tangga sekolah

2) Kesiswaan

3) Kurikulum

4) Sarana prasarana

43

Manahan Tampubolon.Op,Cit, h.238 44

Manahan Tampubolon, Ibid, h.238

Page 47: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

33

5) Humas (Hubungan Masyarakat)

6) Ketatausahaan

7) Badan penilaian pendidikan

8) Badan penelitian dan pengembangan kegiatan-kegiatan

ekstrakulikuler dan PHBA/PHBN (Peringatan Hari Besar

Keagaamaan/Peringatan Hari Besar Nasional), dan lain-lain.

9) Pemberian honor pada GTT/PTT (Guru Tidak Tetap/Pegawai Tidak

Tetap).

d. Pengawasan dan Pertanggungjawaban Keuangan Sekolah

Pengawasan pelaksanaan anggaran atau RAPBS melalui beberapa

cara: Pengawasan oleh kepala sekolah atau madrasah kepada seluruh

pengguna anggaran kegiatan melalui:45

1) Penelitian kegiatan proposal, dan lain-lain.

2) Pemeriksaan buku keuangan pada masing-masing bendahara

(DIPPA, BOS, bendahara, komite).

3) Penyusunan laporan secara periodik kepada komite, dalam hal ini

komite diharapkan benar-benar berdaya dalam aspek menjalankan

fungsi: supporting, advising, mediasing, dan controlling.

Pada tahapan penyusuan laporan juga, maka seorang kepala

sekolah wajib menyampaikan laporan di bidang keuangan teutama

mengenai penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah. Selain itu

pengevaluasian juga dapat dilaksanakan setiap akhir semester sekolah,

karena keuangan pendidikan sekolah yang digunakan akan

dipertanggungjawabkan kepada sumber dana yang sudah memberi. Baik

kepada para orang tua/wali siswa, donatur ataupun pemerintah yang

sudah memberikan bantuan atas anggaran keuangan pendidikan yang

sudah diterima oleh sekolah.

45

Manahan Tampubolon, Op,Cit, h.239

Page 48: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

34

2. Menurut Indra Bastian

Menurut Indra Bastian dalam bukunya tentang Akuntansi

Pendidikan, proses manajemen keuangan pendidikan di sekolah terbagi

dalam tiga kelompok yaitu:

a. Kelompok manajemen pelaksana (operational finance

management), meliputi para eksekutif keuangan.

b. Kelompok manajemen pengawas (finance supervisor management)

meliputi audit internal dan analisis keuangan.

c. Kelompok manajemen eksekutif adalah penanggung jawab fungsi

yang terkait dengan keuangan: pemasaran, pembelanjaan, produksi,

pembiayaan, akuntansi, kepegawaian, dan kepelatihan.46

Dalam penerapan manajemen keuangan pendidikan, maka ketiga

kelompok ini memiliki tugas dan fungsinya masing-masing yang saling

berhubungan. Kemudian tiga tahapan penting lainnya yaitu tahap

perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Berikut uraian dari

ketiga tahapan dalam penerapan manajemen keuangan pendidikan seperti

tabel di bawah ini:

Gambar 2.3.

Siklus Manajemen Keuangan Pendidikan

46

Indra Bastian.Op,Cit, Edisi Kedua, h.28-29

Perencanaan

Pendidikan

Pertanggungjawa-

ban Pendidikan

Penganggaran

Pendidikan

Audit Pendidikan

Realisasi

Anggaran

Pendidikan

Pelaporan Keuangan

& Kinerja Pendidikan

Page 49: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

35

a. Tahap Perencanaan

Langkah penting dalam penyusunan rencana pendidikan adalah

perkiraan biaya dan kebutuhan keuangan untuk melaksanakan rencana

tersebut hal tersebut penting untuk pendanaan tujuan pendidikan, semua

kegiatan dan tugas-tugas di identifikasi, yang memiliki implikasi

keuangan, harus dihitung biayanya dengan baik dan menganggarkan

secukupnya. Berbagai langkah yang terlibat dalam estimasi kebutuhan

keuangan pendidikan adalah:47

1) Daftar semua kegiatan yang akan dilakukan

2) Mengklasifikasi semua kegiatan ini ke dalam dua kategori yaitu

kegiatan yang memiliki implikasi biaya dan kegiatan yang tidak

memiliki implikasi biaya.

3) Mengklasifikasi kegiatan yang memiliki implikasi biaya rutin dan

tidak rutin.

4) Rata-rata biaya kegiatan rutin dan biaya unit untuk kegiatan non-

rutin.

5) Estimasi biaya secara terpisah yang rutin dan non-rutin.

b. Penganggaran Pendidikan

Siklus anggaran program pendidikan memberikan gambaran

tentang proses penganggaran di dalam organisasi pelayanan pendidikan.

proses ini melibatkan perencanaan, pengendalian dan evaluasi posisi

keuangan satuan pendidikan dalam siklus perbaikan berkesinambungan

yang mengalir dari satu tahun ke tahun berikutnya. Tahap perencanaan

akan menggambungkan pengembangan tujuan spesifik dan tujuan tahun

anggaran. Tujuan-tujuan dab sasaran pendidikan umumnya akan

berhubungan kembali ke rencana strategis satuan pendidikan dan hasil

pendidikan yang diinginkan yang akan menjadi pendorong yang

47

Indra Bastian.Op,Cit, Edisi Kedua, h.228

Page 50: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

36

mendasari kegiatan keuangan sebagaimana digariskan dalam anggaran

tahunan.

Ada enam tahapan dalam perencanaan dan pengembangan

anggaran program pendidikan, digambarkan sebagai siklus dibawah ini:48

Gambar 2.4.

Siklus Penganggaran Program Pendidikan

c. Realisasi Anggaran Pendidikan

Pelaksanaan anggaran adalah proses dimana sumber daya keuangan

yang dibuat tersedia untuk agen yang diarahkan dan dikendalikan untuk

mencapai tujuan dan objek untuk anggaran yang telah disetujui. Proses

ini melibatkan kepatuhan dengan persyaratan baik legal dan administrasi.

(Volume V, Budget Execution, Section 49 – Summary of Process, Office Management

Budget, USA).49

Pengelolaan operasi atau realisasi anggaran pendidikan dapat

dilihat dari tiga perspektif yang berbeda, yakni sebagai fungsi, sebagai

penunjang karir, dan sebagai perangkat keputusan.50

1) Realisasi Anggaran Sebagai Fungsi

Operasi adalah satu dari berbagai fungsi di dalam organisasi

pelayanan pendidikan. Di dalam organisasi pelayanan pendidikan

48

Indra Bastian.Op,Cit, Edisi Kedua, h.412 49

Indra Bastian.Op,Cit, Edisi Kedua. h.459 50

Indra Bastian.Op,Cit, Edisi Kedua, h.465

Skedul Pembuatan Anggaran

Penentuan Dana Yang

Dianggarkan

Pengajuan Persetujuan Anggaran

Finalisasi Anggaran

Menyesuaikan Kebutuhan

dengan Sumber Daya

Page 51: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

37

yang besar, bagian operasi biasanya bertanggungjawab pada fungsi

operasi. Bagian akuntansi bertugas mengumpulkan, mencatat, dan

menginterpretasikan informasi keuangan. Bagian pemasaran

bertanggungjawab pada peningkatan permintaan akan ouput

organisasi pelayanan pendidikan. bagian keuangan bertugas menjamin

dan menginvestasikan aset modal organisasi pelayanan pendidikan.

bagian sumber daya manusia mengangkut input dan ouput. Bagian

teknik bertugas mengembangkan desain produk dan metode produksi

(pengajaran). Namun, organisasi pelayanan pendidikan tertentu tidak

membagi fungsi-fungsi tertentu.

2) Realisasi Anggaran sebagai Penunjang Karir

Operasional telah muncul sebagai tindakan karir menuju posisi

manajamen yang lebih tinggi dengan baik di beberapa organisasi

pelayanan pendidikan. Misalnya, jabatan kepala pelaksana yang

berlatar belakang dari keuangan, pemasaran, peneliti, dan

legal/hukum. Mobilitas keahlian yang meningkat dari para pengelola

operasional sangat berhubungan dengan tantangan produktivitas

terkini. Promosi kenaikan jabatan cenderung diberikan kepada

manajer yang telah berhasil menemukan solusi dari tantangan yang

dihadapi organisasi pelayanan pendidikan.

3) Realisasi Anggaran sebagai Seperangkat Keputusan

Pembuatan keputusan merupakan aspek yang sangat esensial

dalam seluruh aktivitas manajemen. Meskipun, secara spesifik dari

masing-masing situasi sangat berbeda. Pada umumnya, pembuatan

keputusan melibatkan berbagai langkah dasar yang sama seperti: (1)

pengenalan dan penjelasan definisi sebuah permasalahan, (2)

mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk menganalisa

alternatif kemungkinan, dan (3) memilih dan melaksanakan alternatif

Page 52: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

38

yang paling layak. Berikut adalahtabel terkait beberapa kunci area

keputusan beserta contoh masing-masing pertanyaannya.

Tabel 2.1.

Keputusan – Keputusan dalam Realisasi Anggaran Pendidikan

Area Keputusan Contoh Pertanyaan

Memposisikan Keputusan Pendidikan (Positioning Decision)

Perencanaan produk/

pelayanan pendidikan

Pelayanan pendidikan seperti apakah

yang seharusnya ditawarkan?

Prioritas kompetitif Haruskah kita melebihkan biaya dasar,

kualitas atau fleksibilitas pelayanan

pendidikan?

Strategi positioning Haruskah kita mengatur sumber daya

pada pelayanan pendidikan atau

prosesnya?

Manajemen kualitas Haruskah tujuan pendidikan menjadi

dapat dipercaya atau kualitas tertinggi?

Merancang Keputusan Pendidikan (Design Decision)

Merancang proses

pendidikan

Proses apa yang seharusnya kita

gunakan dalam membuat pelayanan

pendidikan?

Pengelolaan angkatan

kerja

Bagaimana kita seharusnya menyewa,

melatih, dan memotivasi pegawai

satuan pendidikan?

Teknologi pendidikan baru Teknologi apakah yang dibutuhkan

dalam pelayanan pendidikan atau

proses belajar mengajar?

Kapasitas Apa ukuran maksimum yang paling

mungkin untuk fasilitas pendidikan

Page 53: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

39

yang ada?

Pemeliharaan Seberapa besar belanja untuk

memelihara perlengkapan dan fasilitas

pendidikan?

Lokasi Haruskah menjadi pengikut atau

pemimpin dalam memilih lokasi satuan

pendidikan yang baru?

Lay out Bagaimana seharusnya mengatur meja

atau perlengkapan lainnya dalam

pelayanan pendidikan?

Melaksanakan Keputusan Pendidikan (Operating Decision)

Pengelolaan bahan ajar Siapa yang seharusnya menjadi supplier

bahan ajar? Bagaimana mengevaluasi

dan mendukungnya?

Perencanaan pelayanan

pendidikan dan staff

Apa yang seharusnya menjadi tingkat

ouput dan tingkat staf pendidikan untuk

bagian ini?

Skedul pelayanan

pendidikan

Apakah skedul pelayanan pendidikan

telah dipersiapkan?

Persediaan Berapa persediaan yang dibutuhkan

untuk proses belajar mengajar?

Bagaimana seharusnya mengendalikan?

Penjadwalan Peserta didik atau kegiatan apa yang

seharusnya diberikan prioritas?

Pengendalian kualitas

pelayanan pendidikan

Bagaimana meraih tujuan kualitas

pelayanan pendidikan yang terbaik?

Sumber: Krajewski/Ritzman, 1990, hal 20 (dikembangkan)

Page 54: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

40

Tabel 2.2.

Item Realisasi Anggaran Pendidikan

ITEM PERSIAPAN PROSES

PELAKSANAAN

PENYELESAIAN

Peramalan Studi

kelayakan

Proses peramalan

permintaan

pendidikan dengan

teknik Time series

analysis, Metode

kausal, Teknik

kualitatif.

Rekomendasi

penerimaan value

of project

pendidikan

Manajemen

bahan ajar

Seleksi

pembelian

Pelaksanaan dan

pengendalian

kegiatan belajar

mengajar

Distribusi hasil

pendidikan

(kualitas lulusan)

Sistem

persediaan

Penentuan

sistem

persediaan

Pelaksanaan

sistem persediaan:

seleksi item,

pencatatan dan

penyediaan

peralatan

pendukung

pendidikan

Pelaksanaan sistem

review:

berkelanjutan,

periodik, hybrid

Sistem

pengajaran/

pembelajaran

Perencanaan

pengajaran/

pembelajaran

Pelaksanaan

perencanaan

pengajaran/

pembelajaran,

yang diterima

Hasil pembelajaran

(lulusan)

Perencanaan

SDM

pendidikan

Perencanaan

SDM

pendidikan

Pelaksanaan

perencanaan staf

kependidikan dan

non kependidikan

yang diterima

Penyelesaiaan

penempatan SDM

sesuai perencanaan

Penjadwalan Pengembagan

jadwal master

pengajaran/

pembelajaran

Pelaksanaan

rencana aksi

pengendalian

kualitas pelayanan

pendidikan

Memastikan

pelaksanaan, sesuai

jadwal master

pengajaran/

pembelajaran

Page 55: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

41

Pengendalian Perencanaan

aksi

pengendalian

kualitas

pelayanan

pendidikan

Pelaksanaan

rencana aksi

pengendalian

kualitas pelayanan

pendidikan

Memastikan

pelaksanaan

rencana aksi

pengendalian

kualitas pelayanan

pendidikan

Keuangan Perencanaan

investasi

pendidikan

Pelaksanaan

investasi

pendidikan

Finalisasi investasi

pendidikan

Pemasaran

produk/

pelayanan

pendidikan

Survei pasar

dan

perencanaan

pasar

Penyiapan produk/

pelayanan

pendidikan yang

siap dilaksanakan

Finalisasi

pelayanan

pendidikan dan

promosi

Pelayanan

jasa

pendidikan

Perencanaan

pelayanan

pendidikan

Pelaksanaan

pelayanan

pendidikan

Memastikan

permintaan

pelayanan

pendidikan

terpenuhi

Kualitas

prestasi

pelayanan

pendidikan

Perencanaan

kualitas

pelayanan

pendidikan

Pengendalian

batas kualitas

pelayanan

pendidikan

Memastikan

kualitas pelayanan

pendidikan sesuai

dengan permintaan

d. Laporan Kinerja dan Keuangan Pendidikan

Laporan kinerja memberikan informasi yang berguna bagi orang

tua peserta didik untuk membantu mereka memahami bagaimana

perkembangan anak mereka di sekolah. Laporan kinerja juga mendukung

keputusan pengajar untuk memberikan peserta didik pada kelas tertentu

di kelas dengan melayani sebagai catatan didokumentasikan dari

kekuatan dan kelemahan peserta didik. Pengajar yang melaporkan kinerja

peserta didik lengkap harus melakukannya dengan cara mengevaluasi

indikator kinerja yang ada di alat penilaian kinerja. Hal ini penting bagi

pengajar untuk tidak membiarkan perasaan pribadi tentang peserta didik,

Page 56: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

42

seperti pilih kasih terhadap nilai peserta didik pada pelaporan kinerja

sekolah.51

Sedangkan siklus akuntansi sekolah adalah serangkaian langkah-

langkah yang diulang setiap periode pelaporan. Seperti halnya

penyusunan laporan keuangan di tingkat Kementerian/Dinas Pendidikan,

proses penyusunan laporan keuangan satuan pendidikan/sekolah pun

dimulai dengan membuat entri akuntansi untuk setiap transaksi dan

berjalan melalui tutup buku. Langkah siklus akuntansi ini terjadi selama

periode akuntansi, seperti yang terjadi pada setiap transaksi:52

1) Mengidentifikasi setiap transaksi melalui dokumen sumber asli

(seperti faktur, tanda terima, cek yang dibatalkan, kartu waktu, slip

setoran, pesanan pembelian) yang menyediahkan:

a) Tanggal

b) Jumlah

c) Deskripsi (account atau tujuan bisnis)

d) Nama dan alamat pihak lain.

2) Menganalisis transaksi – menentukan account yang terkena,

bagaimana (kenaikan atau penurunan), dan berapa banyak.

3) Membuat entri jurnal-mencatat transaksi dalam jurnal baik sebagai

debit dan kredit jurnal.

a) Disimpan dalam urutan kronologis jurnal

b) Mungkin termasuk jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal

penerimaan kas, jurnal pembayaran kas, dan jurnal umum.

4) Posting ke buku besar – mentransfer entri jurnal ke akun buku besar.

a) Buku besar disimpan oleh akun

b) Mungkin buku besar akun-akun bentuk T atau termasuk saldo

c) Pelajari lebih lanjut tentang bagan akun berikut.

51

Indra Bastian,Op,Cit, Edisi Kedua. h.530 52

Indra Bastian.Op,Cit, Edisi Kedua. h.531

Page 57: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

43

Gambar 2.5.

Siklus Penyusunan Laporan Keuangan Sekolah

Identifikasi Transaksi

Analisa Transaksi

Jurnal Penutup

Laporan Keuangan

Penutup Neraca Saldo

Entry Jurnal

Posting ke Buku Besar

Neraca Saldo

Jurnal Penyesuaian

Penyesuaian Neraca Saldo

Page 58: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

44

Adapun jenis-jenis buku penatausahaan keuangan sekolah yang

harus disediakan terdiri dari beberapa kategori, yaitu sebagai berikut:

a) Buku kas umum

Buku kas umum adalah buku yang digunakan untuk mencatat semua

penerimaan dan pengeluaran sekolah.

Tabel 2.3

Buku Kas Umum

No Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran

b) Buku Bantu

Adalah buku yang digunakan untuk mencatat rincian semua

penerimaan dan pengeluaran sekolah.

Tabel 2.4

Format Bantu Rincian Penerimaan

dan Pengeluaran Sekolah

No Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran

c) Buku bukti penerimaan

Adalah buku bukti yang digunakan untuk dokumen yang digunakan

dalam pelaksanaan penerimaan sekolah

Page 59: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

45

Tabel 2.5

Format Buku Bukti Penerimaan

No Tanggal Uraian Penerimaan

d) Buku bukti pengeluaran

Adalah buku yang digunakan untuk dokumen yang digunakan dalam

pelaksanaan pengeluaran sekolah.

Tabel 2.6

Format Buku Bukti Pengeluaran Sekolah

No Tanggal Uraian Pengeluaran

e) Buku bukti penyetoran

Adalah buku yang digunakan untuk dokumen yang digunakan untuk

menyetorkan uang ke bank.

Tabel 2.7

Format Buku Bukti Penyetoran Sekolah

No Tanggal Uraian Penyetoran

Page 60: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

46

e. Audit Pendidikan

Audit didefinisikan sebagai suatu proses sistematik dan objektif

dari penyediaan dan evaluasibukti-bukti yang berkenaan dengan

pernyataan (asertion) tentang kegiatan dan kejadian ekonomi guna

memastikan derajat atau tingkat hubungan antara pernyataan tersebut

dengan kriteria yang ada serta mengkomunikasikan hasil yang diperoleh

itu kepada pihak-pihak yang berkepentingan.53

Pentingnya bagi sekolah

harus melakukan auditing terhadap keuangan supaya dapat membantu

sekolah dalam mencapai tingkat akuntabilitas manajemen keuangan

pendidikan sekolah yang dapat dipertanggungjawabkan semua nya, baik

dalam hal penerimaan sumber keuangan maupun pengeluaran anggaran

keuangan sekolah.

Di dalam pelaksanaan audit atas organisasi pelayanan pendidikan,

prosedur audit pendidikan yang harus ditempuh oleh auditor adalah

sebagai berikut:54

1) Perekaman atau pencatatan sistem akuntansi

Langkah pertama dalam prosedur audit pendidikan adalah

menetapkan dan membuktikan sistem yang digunakan untuk

merekam seluruh kegiatan pendidikan atau mencatat transaksi.

2) Riview dan evaluasi pendahuluan

3) Pengujian kepatuhan (compliance tests)

Pengujian kepatuhan seperti penamaannya, didesain untuk

memastikan bahwa pengendalian internal yang digunakan atau

diandalkan oleh auditor dalam praktiknya dapat berjalan dengan

baik. Sifat dari pengujian ini sangat tergantung pada sifat

pengendaliannya, akan tetapi secara esensial pengujian ini meliputi

pengecekan pelaksanaan kegiatan maupun transaksi sebagai bukti

kepatuhan.

53

Indra Bastian, Op,Cit, Edisi Kedua, h.571 54

Indra Bastian, Op,Cit, Edisi Kedua, h.586

Page 61: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

47

4) Mencocokkan laporan pendidikan sebagai dasar pokok perekaman

kegiatan maupun transaksi.

Pada akhir tahun atau akhir periode, pengecakan sangatlah penting

dilakukan agar kegiatan dan rekening-rekening yang ada dalam

laporan pendidikan sesuai dengan dasar perekaman kegiatan dan

transaksi yang ada.

5) Pengujian substantif didesain untuk memperkuat atau membenarkan

kegiatan pendidikan atau transaksi keuangan yang mendasari laporan

pendidikan.

6) Analisis menyeluruh.

7) Pengujian terperinci.

8) Memastikan kesesuaian kode kegiatan dan rekening organisasi

pelayanan pendidikan.

9) Memastikan kesesuaian dengan standar akuntansi.

10) Pengujian kebenaran dan kejujuran.

11) Pengujian analitis.

12) Audit peristiwa setelah tanggal neraca.

13) Pengujian laporan manajemen organisasi pelayanan pendidikan.

14) Surat representasi.

15) Riview partner atau auditor atas kerja audit pendidikan yang telah

dilakukan perekaman atau pencatatan pelaksanaan kegiatan dan

sistem akuntansi.

Jadi, begitu sangat pentingnya bagi pihak sekolah dalam

melakukan audit keuangan pendidikan. Selain memudahkan pihak

sekolah dalam melakukan pelaporan, dengan adanya audit juga dapat

membantu sekolah dalam mengantisipasi adanya penyimpangan-

penyimpangan dalam penggunaan anggaran yang dimiliki sekolah serta

dapat memberikan tingkat kepercayaan kepada pihak-pihak yang menjadi

sumber pendapatan keuangan sekolah.

Page 62: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

48

f. Pertanggungjawaban Pendidikan

Tahapan selanjutnya adalah bentuk pertanggungjawaban yang

harus dilaksanakan oleh pihak sekolah terhadap transaksi dalam

penerimaan dan pengeluaran keuangan pendidikan sekolah yang harus

dilaporkan dan dipertanggungjawabkan secara berkala sesuai dengan

wewenang yang telah disepakati maupun kebijakan yang berlaku. Suatu

sekolah akan dapat memberikan pertanggungjawaban apabila sekolah

tersebut memiliki sistem akuntansi keuangan pendidikan yang dapat

dilaksanakan dengan baik. Tentu hal ini menuntut pihak sekolah harus

memiliki kemampuan yang memadai dalam melakukan manajemen

keuangan pendidikan.

Siklus akuntansi sekolah adalah serangkaian langkah-langkah yang

diulang setiap periode pelaporan. Seperti halnya penyusunan laporan

keuangan di tingkat Kementerian/Dinas Pendidikan, proses penyusunan

pelaporan keuangan satuan pendidikan/sekolah pun dimulai dengan

membuat entri akuntansi untuk setiap transaksi dan berjalan melalui tutup

buku. Langkah siklus akuntansi ini terjadi selama periode akuntansi,

seperti yang terjadi setiap transaksi:55

1) Mengidentifikasi transaksi melalui dokumen sumber asli (seperti

faktur, tanda terima, cek yang dibatalkan, kartu waktu, slip setoran,

pesanan pembelian) yang menyediakan: tanggal, jumlah, deskripsi

(account atau tujuan bisnis), nama dan alamat pihak lain.

2) Menganalisis transaksi- menentukan account yang terkena,

bagaimana (kenaikan atau penurunan, dan berapa banyak.

3) Membuat entri jurnal – mencatat transaksi dalam jurnal baik

sebagai debit dan kredit jurnal yang disimpan berdasarkan dalam

urutan kronologis jurnal termasuk jurnal penjualan, jurnal

pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal pembayaran kas, dan

jurnal umum.Posting ke buku besar – menstranfer entri jurnal ke

akun buku besar.

55

Indra Bastian.Op,Cit, Edisi Kedua, h.531-532

Page 63: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

49

Sebagai bentuk pertanggungjawaban dari pihak sekolah, maka

untuk penerimaan sumber keuangan yang berasal dari orang tua/wali

murid maupun masyarakat yang menjadi donatur bagi sekolah, maka

pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan juga harus dilakukan

secara rinci dan transparan sesuai dengan sumber dananya yang dapat

dilakukan dalm bentuk laporan secara tertulis. Begitu juga untuk

penerimaan sumber keuangan dari pemerintah, maka sumber bantuan

keuangan sekolah juga harus dapat dipertanggungjawabkan. Kemudian,

bentuk pertanggungjawaban anggaran yang berasal dari usaha mandiri

sekolah juga dapat dilakukan secara rinci dan transparan kepada dewan

guru dan staf sekolah supaya hal ini juga menjadi keberhasilan bagi

sekolah karena mampu me-manage keuangan pendidikan dengan baik

tanpa merugikan pihak manapun.

3. Menurut Mohamad Mustari

Dalam implementasinya di sekolah, manajemen keuangan

merupakan salah satu substansi manajemen sekolah yang akan turut

menentukan berjalannnya kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagaimana

yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan

manajemen keuangan dilakukan melalui proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, pengawasan atau

pengendalian.56

Berdasarkan teori yang dipaparkan oleh Mohamad

Mustari, bahwa manajemen keuangan pendidikan dalam pelaksanaanya

meliputi lima tahapan yang harus dilakukan. Dimulai dari tahapan

perencanaan sampai dengan tahapan pengendalian. Tahapan-tahapan ini

penting untuk dilaksanakan bagi sekolah supaya pengelolaan keuangan

dapat dilaksanakan secara maksimal dan memenuhi semua kebutuhan

dari program pendidikan yang sudah direncanakan.

56

Mohamad Mustari.Op,Cit,h.163.

Page 64: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

50

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan kajian teori yang sudah diuraikan di atas, peneliti dapat

menjelaskan bahwa penerapan manajemen keuangan menjadi salah satu hal

penting untuk dilaksanakan pada jenjang tingkat satuan pendidikan, baik

untuk tingkat SD/MI, SMP/MTs, ataupun SMA/SMK/MA sederajat. Adanya

penerapan manajemen keuangan pendidikan ini akan dapat dijadikan sebagai

tolak ukur dalam memantau pencapaian tingkat keberhasilan dari kegiatan

operasional pendidikan yang sudah direncanakan oleh sekolah/madrasah.

Pada pelaksanaannya, tentu dibutuhkan aturan/regulasi yang menjadi

panduan dalam menerapkan manajemen keuangan pendidikan pada tingkat

satuan pendidikan. Regulasi mengenai hal ini sudah diatur dalam Undang-

Undang dan kebijakan yang sudah ditetapka oleh pemerintah. Penerapan

peraturan dan sistem manajemen keuangan yang baku dalam lembaga

pendidikan bertujuan untuk mengantisipasi adanya permasalahan-

permasalahan yang akan terjadi terkait dengan manajemen keuangan

pendidikan diantaranya sumber dana yang terbatas, pembiayaan program

yang serampang, tidak mendukung visi, misi dan kebijakan sebagaimana

lembaga pendidikan perlu dikelola dengan tata pengelolaan yang baik (good

governance) yang dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Karena,

apabila manajemen keuangan pendidikan ini dapat dilaksanakan sesuai

dengan prosedur yang ada, maka akan dapat terlihat tingkat pencapaian dari

kegiatan operasional pendidikan yang ada pada setiap lembaga tingkat satuan

pendidikan.

Maka dari itu, peneliti berinisiatif untuk melakukan penelitian

mengenai penerapan manajemen keuangan pendidikan di MTs Khazanah

Kebajikan, dengan tujuan untuk mengetahui proses dari sistem yang

diterapkan melalui tahapan perencanaan, pendapatan/penerimaan sumber

keuangan, alokasi penggunaan keuangan, pelaporan keuangan, serta audit dan

pertanggungjawaban keuangan yang diterapkan di madrasah ini.

Page 65: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

51

Tabel 2.8

Kerangka Berfikir

D. Penelitian Relevan

Berdasarkan penelitian terdahulu, ada lima penelitian yang dapat peneliti

deskripsikan dengan penelitian yang memiliki relevansi. Pertama, penelitian

yang oleh Siti Khodijah di laksanakan di SD Juara Rumah Zakat Jakarta

Selatan pada tahun 2013. Judul penelitian yang diambil yaitu mengenai

Manajemen Pembiayaan Pendidikan di SD Juara Rumah Zakat Kebagusan

Jakarta Selatan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriftif kualitatif. Adapun hasil penelitian yang dapat diperoleh peneliti

bahwa hasil penelitian menunjukkan manajemen pembiayaan pendidikan di

Manajemen Keuangan Pendidikan

Pendidikan

Regulasi UU No 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional

1. Perencanaan Keuangan

2. Pendapatan Sumber Dana

3. Alokasi Penggunaan Anggaran

4. Pelaporan Keuangan

5. Audit dan Pertanggungjawaban

Keuangan

Penerapan Manajemen Keuangan Pendidikan Secara Efektif

dan Efisien

di MTs Khazanah Kebajikan Kota Tangerang Selatan

.

.

Page 66: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

52

SD Juara Rumah Zakat Kebagusan Jakarta Selatan sudah sesuai dengan

manajemen pembiayaan pendidikan.57

Kedua, penelitian oleh Rezky Fahman Ramadhani dilaksanakan di

Pondok Pesantren Madinatunnajah Jombang Tangerang Selatan pada tahun

2016. Adapun judul penelitian yang diambil yaitu mengenai Pengaruh

Pembiayaan Pendidikan Terhadap Kualitas Pendidikan (Studi Empiris di

Pondok Pesantren Madinatunnajah, Jombang Tangerang Selatan. Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh antara pembiayaan pendidikan

terhadap kualitas pendidikan di Pondok Pesantren Madinatunnajah. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif kuantitatif, dengan

instrumen utama penelitian berupa angket serta didukung dengan studi

dokumen dan wawancara untuk memperoleh hasil penelitian yang optimal.

Sampel dalam penelitia ini adalah para guru Pondok Pesantren

Madinatunnajah. Total ada 50 guru yang dijadikan sebagai sampel. Metode

analisis penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian

ini menujukkan bahwa pembiayaan pendidikan secara stimulan dan signifikan

tidak berpengaruh terhadap kualitas pendidikan.58

Ketiga, penelitian oleh Ummu Salamah pada tahun 2013 dilaksanakan di

Pondok Pesantren Al-Kholidin. Penelitian yang dilakukan yaitu tentang Studi

Mengenai Sistem Pengelolaan Keuangan Sekolah di Pondok Pesantren Al-

Kholidin Terhadap Penguatan Manajemen Keuangan. Metode penelitian yang

digunakan adalah penelitian deskriftif kualitatif. Adapun hasil yang didapatkan

oleh peneliti bahwa proses perencanaan keuangan di Ponpes Al-Kholidin

dilakukan oleh kepala sekolah masing-masing berikutjajarannya, walaupun

pada prosesnya diikuti, diawasi dan disahkan oleh Kiyai Ponpes Al-Kholidin

yang merupakan otorisator penuh terhadap pengeluaran keuangan. Pelaporan

keuangan pondok pesantren al-kholidin dilakukan setiap bulan, semester, dan

57

Siti Khodijah. Manajemen Pembiayaan Pendidikan di SD Juara Rumah Zakat

Kebagusan Jakarta Selatan. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013. 58

Rezky Fahman Ramadhani.Pengaruh Pembiayaan Pendidikan Terhadap Kualitas

Pendidikan (Studi Empiris di Pondok Pesantren Madinatunnajah, Jombang Tangerang Selatan

Tahun 2016.

Page 67: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

53

tahunan. Pelaporan keuangan ini dilakukan oleh koordinator keuangan setiap

unit (SMP, SMA, DINIYAH) kepada bendahara, dari bendahara dilaporkan

lagi kepada kiayayi ponpes yang sudah ditanda tanganin oleh kepsek masing-

masing. Dalam pelaksanaan pengawasan keuangan ponpes tidak melalui

kepsek karena proses pengelolaan keuangan langsung terpusat pada Kiyai.59

Keempat, penelitian oleh Fierda Shafratunnisa dilaksanakan di SD Islam

Binakheir pada tahun 2015. Judul yang diangkat mengenai penelitian ini adalah

Penerapan Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengelolaan

Keuangan Kepada Stakeholders di SD Islam Binakheir. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriftif dimana

pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan studi dokumen. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa penerapan prinsip transaparansi dan

akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan SD Islam Binakheir kepada

stakeholders sudah berjalan cukup baik, yaitu adanya keterlibatan semua

pemangku kepentingan mulai yayasan, tim manajemen sekolah, guru,

karyawan, dan komite dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi anggaran.

Fakta ini menunjukkan bahwa sekolah telah melakukan proses pembahasan

anggaran secara terbuka sesuai dengan standar operasional prosedur SD Islam

Binakheir.60

Kelima, penelitian oleh Dewi Arianti dengan judul Penerapan

Manajemen Keuangan Pendidikan dilaksanakan di MAN Insan Cendekia

Serpong pada tahun 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode kualitatif dengan pendekatan analisis. Adapun teknik pengumpulan

data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa penerapan manajemen keuangan di MAN Insan

Cendekia Serpong dilaksanakan dengan sangat baik. Proses manajemen

59

Ummu Salamah. Studi Mengenai Sistem Pengelolaan Keuangan Sekolah di Pondok

Pesantren Al-Kholidin Terhadap Penguatan Manajemen Keuangan. Skripsi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Tahun 2013. 60

Fierda Shafratunnisa. Penerapan Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas dalam

Pengelolaan Keuangan Kepada Stakeholders di SD Islam Binakheir. Skripsi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Tahun 2015.

Page 68: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

54

diawali pada proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan

pertanggungjawaban.61

Adapun perbedaan dari lima penelitian relevan ini dengan penelitian

yang akan peneliti lakukan di MTs Khazanah kebajikan antara lain:

pengidentifikasian latar belakang masalah, penggunaan konsep teori,

penyusunan kerangka berfikir, serta lembaga pendidikan yang menjadi objek

yang digunakan dari masing-masing penelitian.

Tabel 2.9

Penelitian Relevan

No Peneliti Judul Penelitian Persamaan &

Perbedaan

1. Siti Khodijah :

Skripsi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Tahun 2013

Manajemen

Pembiayaan

Pendidikan di SD

Juara Rumah Zakat

Kebagusan Jakarta

Selatan

Persamaan;

- Jenis penelitian

menggunakan

data kualitatif

- Tempat penelitian

di lembaga swasta

Perbedaan

- Aspek yang

diteliti pada

pembiayaan

- Jenjang satuan

pendidikan yang

di teliti di tingkat

pendidikan

sekolah dasar

- Kajian teori lebih

mengarah kepada

aspek sistem

pembiayaan

2. Rezky Fahman

Ramadhani: Skripsi

UIN Syarif

Pengaruh Pembiayaan

Pendidikan Terhadap

Kualitas Pendidikan

Persamaan;

- Tempat penelitian

di lembaga swasta

61Dewi Arianti.Penerapan Manajemen Keuangan Pendidikan di MAN Insan Cendekia

Serpong. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014.

Page 69: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

55

Hidayatullah Jakarta

Tahun 2016

(Studi Empiris di

Pondok Pesantren

Madinatunnajah,

Jombang Tangerang

Selatan

Perbedaan

- Kajian Teori

- Variabel

Penelitian

- Jenjang satuan

pendidikan yang

di teliti di Pondok

Pesantren

3. Nama : Ummu

Salamah, Skripsi

UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Tahun 2013

Studi Mengenai

Sistem Pengelolaan

Keuangan Sekolah di

Pondok Pesantren Al-

Kholidin Terhadap

Penguatan

Manajemen

Keuangan

Persamaan;

- Jenis penelitian

menggunakan data

kualitatif

- Tempat penelitian

di lembaga swasta

Perbedaan

- Jenjang satuan

pendidikan yang di

teliti di pondok

pesantren

- Aspek penelitian

pada kerangka

berfikir

- Kajian teori lebih

mengarah kepada

pelaksanaan

manajemen

keuangan di

pondok pesantren.

4. Fierda Shafratunnisa

: Skripsi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Tahun 2015

Penerapan Prinsip

Transparansi dan

Akuntabilitas Dalam

Pengelolaan

Keuangan Kepada

Stakeholders di SD

Islam Binakheir

Persamaan;

- Jenis penelitian

menggunakan

data kualitatif

- Tempat penelitian

di lembaga swasta

Perbedaan

- Jenjang satuan

Page 70: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

56

pendidikan yang

di teliti di MTs

- Indikator

Penelitian

- Kajian Teori

5. Dewi Arianti:

Skripsi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Tahun 2014

Penerapan

Manajemen

Keuangan Pendidikan

di MAN Insan

Cendekia Serpong

Persamaan;

- Aspek penelitian

mengenenai

manajemen

keuangan

- Teknik

pengumpulan

data

Perbedaan

- Jenjang satuan

pendidikan yang

di teliti lembaga

pendidikan negeri

dan tingkat MAN

- Pembuatan latar

belakang masalah

- Konsep teori

- Kerangka Berfikir

Page 71: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

57

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Khazanah

Kebajikan yang berlokasi di Jalan Talas 1 RT 001 RW 010 Kelurahan

Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan selama enam bulan terhitung sejak

adanya persetujuan dan keluarnya surat izin dari Kaprodi Manajemen

Pendidikan mengenai judul yang diajukan, serta mendapat persetujuan dari

pihak Madrasah Tsanawiyah Khazanah Kebajikan sebagai objek dari

penelitian ini. Adapun gambaran waktu yang akan digunakan dalam

pelaksanaan penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1

Waktu Penelitian

No Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul

1 Revisi Proposal Skripsi

2 Penyusunan Instrumen

3 Pengujian Instrumen

4 Pengambilan Data Penelitian

5 Pengolahan Data

6 Penyusunan BAB IV & V

7 Penyusunan Lampiran

8 Uji Sidang Munaqosah

9 Revisi Skripsi

Page 72: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

58

B. Metode Penelitian

Pelaksanaan dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif

kualitatif. Menurut Sugiyono, metode penelitian kualitatif adalah metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah

eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik

pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data

bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan

makna dari pada generalisasi.62

Jadi pada pelaksanaan penelitian ini nantinya, peneliti akan menganalisa

dan menjelaskan terhadap objek yang di teliti mengenai fenomena peristiwa

dan fakta-fakta yang terjadi dilapangan dengan penerapan metode yang

digunakan, bermula dari pengamatan dan pencarian informasi terhadap objek

yang diteliti, mengadakan wawancara kepada pihak-pihak yang berkompeten

di bidangnya dan mempunyai hubungan dengan objek penelitian sebagai

pendapatan sumber data, pencatatan dan penganalisisan mengenai informasi-

informasi yang sudah didapatkan, kemudian dikorelasikan dengan hasil

kerangka berfikir yang logis sehingga dapat mencapai pada pembuatan hasil

penelitian atau dapat disajikan dalam bentuk tulisan ilmiah yang berhubungan

dengan penerapan manajemen keuangan pendidikan di MTs Khazanah

Kebajikan sebagai objek dari penelitian ini.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pelaksanaan penelitian iniakan menggunakan teknik-teknik tertentu yang

akan membantu peneliti dalam mengumpulkan data-data yang dibutuhkan

terhadap penelitian. Karena dengan adanya penggunaan teknik pengumpulan

data dapat memberikan kemudahan dalam pengumpulan data nya. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

62

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta,

2011), h.9

Page 73: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

59

1. Teknik Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu objek dengan

sistematika fenomena yang diselidiki. Observasi dapat dilakukan sesaat

ataupun mungkin dapat diulang. Oleh sebab itu observasi hendaknya

dilakukan oleh orang yang tepat. Dalam observasi melibatkan 2 komponen

yaitu si pelaku observasi yang lebih dikenal sebagai observer dan objek

yang diobservasi yang dikenal sebagai observee.63

Penggunaan teknik observasi dalam penelitian ini akan membantu

peneliti dalam melakukan beberapa hal yaitu:

a. Pengenalan dan pengetahuan mengenai lingkungan MTs Khazanah

Kebajikan Kota Tangerang Selatan.

b. Pengamatan terhadap kegiatan operasional pendidikan di MTs

Khazanah Kebajikan Kota Tangerang Selatan.

c. Mekanisme proses penerapan manajemen keuangan pendidikan di

MTs Khazanah Kebajikan Kota Tangerang Selatan.

2. Teknik Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui

hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya

sedikit/kecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan

tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan

dan atau keyakinan pribadi.64

Penggunaan teknik wawancara dalam penelitian ini akan dilaksanakan

dengan cara bertanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang

sudah ditetapkan sebagai informan dalam memberikan informasi mengenai

fokus penelitian sesuai dengan intrumen yang sudah dibuat sebelum

melaksanakan wawancara. Pemanfaatan teknik wawancara bertujuan untuk

63

Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,

2012), h.69 64

Sugiyono,Op,Cit, h.137

Page 74: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

60

menggali serta mendapatklan informasi mengenai perencanaan, pelaksanaan

dan pengawasan pada penerapan manajemen keuangan pendidikan di MTs

Khazanah Kebajikan Kota Tangerang Selatan.

3. Studi Dokumen

Menurut Irawan (2000; 70), studi dokumentasi merupakan teknik

pengumpulan data yang ditujukan kepada subyek penelitian. Dokumen yang

diketik dapat berupa berbagai macam, tidak hanya dokumen resmi seperti

dokumen primer dan dokumen sekunder.65

Penggunaan teknik dokumentasi dalam pelaksanaan penelitian ini

bertujuan untuk memperoleh data yang relevan dengan cara mengumpulkan

data-data tertulis, seperti profil sekolah, data guru, data siswa, RKAM,

buku-buku laporan keuangan maupun teori yang digunakan serta dokumen-

dokumen pendukung lainnya yang akan diberikan oleh pihak yang

bersangkutan baik dari ketua bidang sosial yayasan maupun dari pihak

madrasah langsung.

D. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Pada pelaksanaan penelitian ini, tentunya akan membutuhkan instrumen

yang dapat membantu peneliti dalam mencari dan mendapatkan sumber-

sumber data yang valid sesuai dengan fokus pada aspek penelitian. Metode

penelitian untuk data kualitatif yang menjadi instrumen pertama adalah peneliti

itu sendiri. Ketika peneliti dijadikan sebagai instrumen pertama, maka peneliti

berfungsi dalam menetapkan fokus unit penelitian, memilih informan yang

berkompeten sesuai dengan bidang penelitian sebagai sumber-sumber

pencarian data, pengelolaan dan analisis data hingga sampai pada pembuatan

kesimpulan dari data-data yang sudah didapatkan.

Walaupun peneliti dijadikan sebagai instrumen utama pada penelitian

data kualitatif, tetapi peneliti juga akan menggunakan beberapa media yang

akan dibutuhkan saat melakukan penelitian dilapangan seperti pedoman

65

Sukandarrumidi, Op,Cit, Cet.4, h.100

Page 75: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

61

wawancara, perlengkapan alat tulis dan perlengkapan lainnya. Adapun

instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu;

Tabel 3.2

Instrumen Teknik Pengumpulan Data

No Indikator Penelitian Sub Indikator Sumber Data

1. Perencanaan Keuangan - Penyusunan

RKAM

1) Kepala

Madrasah

2) Bendahara

3) Kepala TU

4) Guru

2. Pendapatan Sumber

Keuangan

- Strategi

pendapatan

sumber keuangan

- Kondisi

Keuangan

1) Kepala

Madrasah

2) Bendahara

3) Kepala TU

4) Guru

3. Alokasi Penggunaan

Keuangan

- Analisis

kebutuhan biaya

program

- Penganggaran

1) Kepala

Madrasah

2) Bendahara

3) Kepala TU

4) Guru

4. Pelaporan Keuangan - Penerimaan

keuangan

- Pengeluaran

keuangan

- Pelaksanaan

laporan

1) Kepala

Madrasah

2) Bendahara

3) Kepala TU

4) Guru

5. Audit &

Pertanggungjawaban

Keuangan

- Pengawasan

- Evaluasi

1) Kepala

Madrasah

2) Bendahara

3) Kepala TU

4) Guru

Page 76: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

62

E. Eksperimen Penelitian

1. Observasi

Tabel 3.3

Lembar Observasi

No Kegiatan Observasi Pelaksanaan Keterangan

Ya Tidak

1. Perencanaan Keuangan

2. Pendapatan/Penerimaan

Sumber Keuangan

3. Alokasi Penggunaan

Keuangan

4. Pelaporan Keuangan

5. Audit &

Pertanggungjawaban

2. Wawancara

Tabel 3.4.

Instrumen Pedoman Wawancara

No Indikator Penelitian Pertanyaan

1. Kepala Madrasah

a. Perencanaan Keuangan 1) Bagaimana sistem yang

digunakan dalam melakukan

perencanaan keuangan

pendidikan madrasah?

2) Kapan dilaksanakan nya

perencanaan keuangan

pendidikan ?

3) Siapa saja yang terlibat dalam

melakukan perencanaan

keuangan pendidikan tersebut?

4) Bagaimana proses dari

perencanaan keuangan yang

dilakukan ?

5) Apa bentuk hasil dari

Page 77: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

63

perencanaan keuangan

pendidikan madrasah yang

sudah dilaksanakan ?

6) Apakah ada pertimbangan-

pertimbangan dalam

melakukan penyusunan

rencana keuangan pendidikan

madrasah?

7) Apakah ada kendala yang

dihadapi saat melakukan

penyusunan rencana keuangan

pendidikan madrasah?

8) Bagaimana cara mengatasi

kendala tersebut ?

b. Pendapatan/Penerimaan

Sumber Keuangan

1) Dari mana

pendapatan/penerimaan

sumber keuangan pendidikan

madrasah ?

2) Bagaimana prosedur dari

pengelolaan penerimaan

keuangan pendidikan

madrasah ?

3) Bagaimana kondisi keuangan

pendidikan madrasah saat ini ?

4) Apakah ada hambatan yang di

alami pihak madrasah dalam

mendapatkan sumber

keuangan pendidikan?

c. Alokasi Penggunaan

Keuangan

1) Bagaimana mekanisme

pengalokasian sumber

keuangan pendidikan

madrasah ?

2) Siapa saja yang diperbolehkan

dalam menggunakan keuangan

pendidikan madrasah?

3) Apakah ada syarat atau

ketentuan yang ditetapkan

oleh kepala madrasah dalam

Page 78: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

64

menggunakan keuangan

pendidikan madrasah ?

4) Apakah sumber keuangan

madrasah saat ini sudah

memenuhi semua kebutuhan

dari kegiatan operasional

pendidikan di madrasah ?

5) Bagaimana kepala madrasah

dalam melakukan

pengendalian pengeluaran

keuangan madrasah ?

d. Pelaporan Keuangan 1) Apakah pihak madrasah

melakukan pelaporan dalam

setiap kegiatan program

sekolah?

2) Siapa saja yang terlibat dalam

melakukan pelaporan

keuangan pendidikan

madrasah ?

3) Kapan pelaporan keuangan

dilaksanakan ?

e. Audit & Pertanggungjawaban 1) Siapa saja yang terlibat dalam

melakukan audit keuangan

pendidikan madrasah ?

2) Kapan audit keuangan

pendidikan madrasah

dilakukan ?

3) Kepada siapa

pertanggungjawaban

keuangan pendidikan

madrasah dilaporkan?

4) Bagaimana bentuk

pertanggungjawaban

keuangan yang dilaksanakan

oleh pihak madrasah ?

5) Bagaimana bentuk

transparansi dari

pertanggungjawaban

keuangan tersebut ?

2. Bendahara

a. Perencanaan Keuangan 1) Bagaimana sistem

perencanaan keuangan

pendidikan madrasah ?

Page 79: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

65

2) Kapan pelaksanaan dari

penyusunan rencana keuangan

tersebut?

3) Siapa saja yang terlibat dalam

penyusunan rencana keuangan

pendidikan madrasah ?

4) Bagaimana proses

perencanaan tersebut ?

5) Apa bentuk hasil dari

perencanaan keuangan

pendidikan madrasah ?

b. Pendapatan/Penerimaan

Sumber Keuangan

1) Dari mana sumber

penerimaan/pendapatan

keuangan pendidikan

madrasah ?

2) Bagaimana bentuk/sistem

penyusunan atau pembukuan

dari penerimaan keuangan

pendidikan madrasah ?

3) Siapa saja yang terlibat dalam

penyelesaian pembukuan ?

4) Bagaimana bentuk pembukuan

pada penerimaan keuangan

pendidikan madrasah ?

c. Alokasi Penggunaan

Keuangan

1) Bagaimana pengalokasian

keuangan pendidikan

madrasah ?

2) Apakah ada syarat-syarat

yang harus dipenuhi dalam

penggunaan keuangan

madrasah ?

3) Apakah pengalokasian

keuangan sesuai dengan

tujuan dari program

pendidikan madrasah ?

4) Siapa saja pihak yang

diperbolehkan dalam

menggunakan keuangan

pendidikan madrasah ?

Page 80: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

66

d. Pelaporan Keuangan 1) Apakah pihak madrasah

membentuk laporan keuangan

dalam setiap kegiatan program

madrasah ?

2) Apakah ada kendala saat

menyusun laporan keuangan ?

3) Kapan pelaporan keuangan

dilakukan?

e. Audit & Pertanggungjawaban

Keuangan

1) Bagaimana bentuk audit yang

dilakukan terhadap keuangan

pendidikan madrasah ?

2) Kapan audit keuangan

dilakukan?

3) Apakah ada pihak eksternal

madrasah yang melakukan

audit keuangan pendidikan

madrasah? Siapa ?

4) Bagaimana pelaksanaan audit

yang dilakukan oleh pihak

eskternal tersebut ?

5) Kapan saja pelaksanaan audit

yang dilakukan oleh pihak

eksternal tersebut?

6) Kepada siapa

pertanggungjawaban

keuangan pendidikan

madrasah dilaporkan ?

7) Bagaimana bentuk

pertanggungjawaban

keuangan pendidikan

madrasah?

3. Kepala Tata Usaha & Guru

a. Perencanaan Keuangan

1) Bagaimana sistem

perencanaan keuangan

pendidikan madrasah?

2) Kapan penyusunan rencana

keuangan dilaksanakan?

3) Siapa saja yang terlibat dalam

melakukan perencanaan

Page 81: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

67

keuangan pendidikan

madrasah ?

4) Bagaimana prosedur dari

perencanaan keuangan

dilakukan ?

5) Apa bentuk hasil dari

penyusunan perencanaan

keuangan tersebut?

6) Apa saja yang menjadi

pertimbangan dalam

melakukan penyusunan

perencanaan keuangan

tersebut?

7) Apakah ada kendala yang

dihadapi saat melakukan

penyusunan rencana keuangan

pendidikan madrasah?

8) Bagaimana cara mengatasi

kendala tersebut?

b. Penerimaan/Pendapatan

Sumber Keuangan

1) Darimana pendapatan sumber

keuangan pendidikan

madrasah?

2) Bagaimana prosedur

pengelolaan atas penerimaan

keuangan pendidikan

madrasah ?

3) Bagaimana penyusunan atas

penerimaan sumber keuangan?

c. Pengalokasian Keuangan 1) Bagaimana prosedur dari

pengalokasian sumber

keuangan pendidikan

madrasah?

2) Apakah pengalokasian

keuangan sudah memenuhi

semua kegiatan operasional

pendidikan madrasah?

3) Apakah ada kendala yang

dihadapi pihak madrasah saat

melakukan alokasi keuangan

dalam memenuhi kebutuhan

kegiatan operasional

Page 82: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

68

pendidikan di madrasah ?

d. Pelaporan Keuangan 1) Bagaimana prosedur

pelaporan keuangan

pendidikan yang dilakukan

oleh pihak madrasah?

2) Apakah ada kendala yang

dihadapi saat melakukan

pelaporan keuangan?

3) Bagaimana cara mengatasi

kendala tersebut?

e. Audit & Pertanggungjawaban

Keuangan

1) Bagaimana bentuk dari audit

keuangan pendidikan

madrasah

2) Siapa saja yang melakukan

audit keuangan pendidikan

madrasah?

3) Kapan audit keuangan

pendidikan madrasah

dilakukan?

4) Kepada siapa

pertanggungjawaban

keuangan pendidikan

dilakukan?

5) Bagaimana bentuk dari

pertanggungjawaban

keuangan pendidikan yang

dilakukan oleh pihak

madrasah?

6) Siapa saja yang terlibat dalam

melakukan

pertanggungjawaban

keuangan pendidikan

madrasah?

7) Bagaimana bentuk

transparansi dari pelaporan

dan pertanggungjawaban

keuangan pendidikan yang

dilakukan oleh pihak

madrasah?

Page 83: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

69

3. Studi Dokumen

Tabel 3.5

Lembar Studi Dokumentasi

No Dokumen yang

diperlukan

Ketersediaan Dokumen Keterangan

Tersedia Tidak

Tersedia

1 Profil Madrasah

2 Struktur Organisasi

Madrasah

3 SK Akreditasi

Madrasah

4 Data Guru

5 Data Siswa

6 Pedoman Penyusunan

RKAM

7 RKAM

F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Pada penelitian ini, untuk teknik pengolahan dan analisa data yang akan

digunakan berbeda dengan metode penelitian kuantitatif. Adapun analisa data

yang akan dipergunakan adalah model analisis data mengalir (flow model).

Sejumlah langkah analisis terdapat dalam model ini, yakni pengumpulan data,

reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Miles dan Huberman,

1992:15-20).

1. Pengumpulan Data

Peneliti membuat catatan data yang dikumpulkan melalui observasi,

wawancara, dan studi dokumen yang merupakan catatan lapangan yang

terkait dengan pertanyaan dan atau tujuan penelitian.

Page 84: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

70

2. Reduksi Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber, yakni dari pengamatan, wawancara, dan

dokument. Setelah dibaca dan dipelajari, maka langkah selanjutnya adalah

mengadahkan reduksi data. Langkah ini berkaitan erat dengan proses

menyeleksi, menfokuskan, menyederhanakan, mengabstrasikan, dan

mentransformasikan data mentah yang diperoleh dari hasil penelitian.

Reduksi data dilakukan selama penelitian berlangsung, bahkan seperti telah

dijelaskan diatas, langkah ini benar-benar dilakukan sebelum data benar-

benar dikumpulkan.

3. Penyajian Data

Setelah melalui reduksi data, langkah selanjutnya dalam analisis data

adalah penyajian data atau sekumpulan informasi yang memungkinkan

peneliti melakukan penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data yang

umum dilakukan dalam penelitian deskriftif kualitatif adalah teks naratif

yang menceritakan secara panjang lebar temuan penelitian. Namun, untuk

teks naratif tertentu ada yang diahlikan menjadi bentuk gambar, bagan, dan

tabel.

4. Penarikan Kesimpulan

Setelah data yang terkumpul direduksi dan selanjutnya disajikan,

maka langkah yang terakhir dalam menganalisis data adalah menarik

kesimpulan atau verifikasi. Analisis nya menggunakan analisis model

interaktif, artinya analisis ini dilakukan dalam bentuk interaktif dari ketiga

komponen utama tersebut. Data yang terkumpul dari hasil observasi,

wawancara dan studi dokumentasi terkait yang sedemikian banyak direduksi

untuk dipilih mana yang paling tepat untuk disajikan.66

66

Pedoman Penelusian Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 85: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

71

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Profil Madrasah

Kehadiran MTs Khazanah Kebajikan sebagaimana halnya dengan

kehadiran Madrasah pada umumnya, dimaksudkan untuk mencerdaskan

masyarakat melalui pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilaikeimanan

dan ketakwaan terhadap Allah SWT. Hal itu semakin nyata karena pada

kenyatannya masyarakat Pondok Cabe Ilir-Pamulang Kota Tangerang

Selatan dan sekitarnya memang cukup kental dengan nilai-nilai keagamaan

(Islam), sehingga kehadiran MTs Khazanah Kebajikan sejalan dengan corak

masyarakatPondok Cabe Ilir yang religius.MTs ini didirikan sejak tahun

1999 dibawah naungan Yayasan Khazanah Kebajikan.

Namun demikian sejalan dengan semakin mekarnya wilayah kota

kedaerah-daerah pinggiran DKI Jakarta, Daerah Pondok Cabe Ilir Pamulang

kini telah menjadi penyangga kota DKI Jakarta yang memiliki karakteristik

masyarakat yang transisi, yakni masyarakat yang memiliki kepedulian

dalam menghadapi perubahan-perubahan, khususnya dalam bidang sosio-

kultural dan ekonomi.

Ditengah-tengah kehidupan masyarakat seperti itu, MTs Khazanah

Kebajikan PondokCabe Ilir terpanggil untuk memberikan warna kehidupan

masyarakat Pondok Cabe Ilir-Pamulang yang disatu sisi mampu

mengapresiasi perubahan-perubahan yang diakibatkan adanya pemekaran

wilayah Kota DKI Jakarta, tetapi disisi lain juga harus mampu

mempertahankan nilai-nilai positif kehidupan budaya pribumi Pondok Cabe

Ilir yang bercorak religius. Atas dasar itulah, kini MTs Khazanah Kebajikan

ingin tampil sebagai Madrasah modern yang berkeinginan memberikan

bekal keagamaan kepada siswa/siswi MTs Khazanah Kebajikan sehingga

mampu menjadi insan yang modern yangditandai dengan kecerdasan akal

sehingga dapat mengingkatkan kualitas pendidikan, tetapi disisi lain juga

Page 86: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

72

tampil sebagai insan yang berbudi luhur yang lahir dari penghayatan dan

sikap keberagamaan (religiositas) yang mendalam. MTs Khazanah

Kebajikan merupakan sekolah sosial yang membina siswa-siswi yatim piatu

dan fakir miskin dari berbagai daerah.

2. VISI & MISI, MOTTO dan Akreditasi Madrasah

a. VISI & MISI

VISI dari MTs Khazanah Kebajikan adalah Menjadi generasi yang

beriman dan berakhlak, kreatif, dan unggul dalam Prestasi.

Sedangkan MISI dari MTs Khazanah Kebajikan adalah:

1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT

2) Membudayakan akhlaqul karimah

3) Meningkatkan dan mengembangkan kualitas pembelajaran

4) Membudayakan cinta ilmu pengetahuan dan teknologi

5) Mengembangkan kecerdasan dan kreatifitas

6) Meningkatkan mutu sarana dan prasarana yang memadai

7) Membudayakan CintaAl-Qur”an,Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

b. MOTTO

Motto dari MTs Khazanah Kebajikan adalah “Hidup Qur’ani dan

Berprestasi”.

c. Akreditasi Madrasah

Akreditasi MTs Khazanah Kebajikan mendapatkan predikat A

dengan nilai 93 dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah

Provinsi Banten dengan Nomor: 038/BAN-SM-Prov/SK/2018.

Page 87: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

73

3. Struktur Organisasi Madrasah

Berikut adalah gambar mengenai struktur organisasi yang ada di

lingkungan MTs Khazanah Kebajikan.

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Madrasah

Page 88: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

74

4. Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan MTs Khazanah Kebajikan

MTs Khazanah Kebajikan memiliki tenaga pendidikan sebanyak 30

orang dan kependidikan madrasah sebanyak 6 orang dalam menjalankan

kegiatan operasional pendidikan. Berikut adalah data tenaga pendidik dan

kependidikan yang ada di MTs Khazanah Kebajikan;

Tabel 4.1

Data Tenaga Pendidik & Kependidikan

No Nama Jabatan/Guru Mapel

1 Wahyuddin, S.Pd Kepala Madrasah/IPS

2 Sutikyono, M.Pd Wakamad Kurikulum/MTK

3 H. Junaidi Irwanto, S.Pdi Wakamad Kesiswaan/ Bahasa Arab

4 H. Suardin, S.Sos.I SKI

5 H. Zulkarnain, S.Ag Qur’an Hadist

6 Dra. Silmi Yulia Aqidah Akhlak

7 Edi Haryono, S.Pd Bahasa Inggris

8 Suriani, S.Pd IPA Biologi

9 Lilik Wasliyah, S.Ag Fikih

10 Sugeng, S.Pd Bahasa Indonesia

11 Suhardo, M.Si IPS Terpadu

12 Dra. Ipa Latifah Seni Budaya

13 Eneng Sumarnih, SS BK/Bahasa Inggris

14 Dillia Hispanora, MA Tafhim/Qurdist

15 Iswadi Nur, S.Pd BK/Penjas

16 H. Toyhib Bachtiar, MM PKn

17 Lukmanul Hakim, S.Ag Kepala TU/TIK

18 Akhmad Fatih, SE Pembina OSIS/PKn

19 Nur Azizah, S.Pd IPS Terpadu

20 Syahida Bela Nisa, M.Pd Matematika

21 Monang Simangungsang,

M.Si

IPA Fisika

Page 89: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

75

22 Siti Awaliyah, S.Pd Bendahara/SKI

23 Astri Noviani, S.Pd Bahasa Indonesia

24 Muslih Zaenal, S.Pdi Bahasa Arab

25 Indah Fajarwati, S.Pd Bahasa Indonesia

26 Rifa Dwina Gustin, S.Pd IPA Fisika

27 Hidayana Putri, S.Pd Bahasa Inggris

28 Elang Bakhrudin, MA Tafhim

29 Wawan Padli, S.Pdi Fiqih/Aqidah Akhlak

30 Upik Anila, S.Kom.I IPS & Staf Administrasi

31 Heriyanto, S.Pdi Kep. Perpusatkaan

32 Isnia Tika Sari Staf Keuangan

33 Hipni Abu Yazid Guru Piket

34 Moh. Sirri Guru Piket

35 Dasuki Petugas Kebersihan

36 Satibi Petugas Kebersihan

5. Data Siswa-Siswi MTs Khazanah Kebajikan

Sejak berdirinya MTs Khazanah Kebajikan pada tahun 1999, para

siswa yang menempuh pendidikan di MTs ini setiap tahunnya selalu

mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Berikut adalah penjelasan

mengenai data siswa di madrasah ini.

Tabel 4.2

Data Siswa

Tahun Putra Putri Jumlah

1999/2000 37 39 76

2000/2001 47 58 115

2001/2002 67 74 141

2002/2003 72 105 177

2003/2004 83 92 175

2004/2005 104 89 193

2005/2006 122 128 250

2006/2007 127 142 269

Page 90: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

76

2007/2008 130 145 275

2008/2009 123 113 236

2009/2010 99 128 227

2010/2011 141 135 276

2011/2012 148 189 337

2012/2013 170 252 422

2013/2014 205 250 455

2014/2015 201 250 451

2015/2016 382 371 463

2016/2017 247 234 481

2017/2018 230 234 464

2018/2019 236 228 464

6. Prestasi Akademik & Non-Akademik MTs Khazanah Kebajikan

MTs Khazanah Kebajikan merupakan salah satu MTs yang dapat

diperhitungkan di kota Tangerang Selatan dan memiliki kemampuan

bersaing dengan madrasah/sekolah lainnya. Selain berpredikat dengan

akreditasi A, MTs ini juga memiliki beberapa prestasi akademik dan non-

akademik yang sudah diraih oleh para siswanya. Berikut mengenai data

prestasi yang sudah dicapai oleh MTs Khazanah Kebajikan sampai saat ini;

1) Juara I Olimpiade Mapel Bahasa Inggris Tingkat MTs Se-Tangsel

Tahun 2014

2) Juara I Olimpiade Mapel Bahasa Indonesia Tingkat MTs Se-

Tangsel Tahun 2014

3) Juara II Olimpiade Mapel IPA Tingkat MTs Se-Tangsel Tahun

2014

4) Juara II Olimpiade Mapel Bahasa Arab Tingkat MTs Se-Tangsel

Tahun 2014

5) Juara 1 Aksioma Tenis meja putra Tingkat MTs Se-Tangerang

Selatan tahun 2015

6) Juara 1 Aksioma MTq Tk. KKM MTs Se-Tangerang Selatan tahun

2015

7) Juara II Aksioma Tenis Meja Putri Tingkat MTs Se-Tangerang

Selatan tahun 2015

8) Juara III KSM Lomba Biologi Tingkat MTs Se-Tangerang Selatan

tahun 2015

Page 91: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

77

9) Juara III KSM Lomba Fisika Tingkat MTs Se-Tangerang Selatan

tahun 2015

10) Juara III Olimpiade Mapel dan Seni Lomba Bahasa Indonesia

Tingkat MTs Se-Tangerang Selatan tahun 2015

11) Juara III Putra PUK (Pengetahuan Umum Kepramukaan) Lomba

Galang Trampil Tingkat MTs Se-Tangerang Selatan tahun 2015

12) Juara III membaca Al-Qur’an Sejabodetabek Tingkat MTs Se-

Tangerang Selatan tahun 2015

13) Juara III Kompetisi SAINS Madrasah Fisika KKM MTs Se-

Tangsel Tahun 2015

14) Juara II Olimpiade Mapel IPA (Biologi) Tingkat MTs Se-Tangsel

Tahun 2016

15) Juara 1 Putri Tk Penggalang SMP/MTs Lomba Tk II Kwartir

Ranting Pamulang Kota Tangsel 2016

16) Juara 3 Lomba Yel-yel Tingkat KKm MTs N Pamulang Tangsel

2016

17) Juara 3 Pengetahuan Umum Kepramukaan Lomba Galang Trampil

Tingkat Kota Tangsel 2016

18) Juara I MTQ Tingkat KKM MTs Pamulang Tahun 2016

19) Juara Umum Lomba Tingkat II Pramuka Kwaran Pamulang Tahun

2016

20) Juara II Lomba Pidato Bahasa Indonesia Tingkat KKM MTs

Pamulang Tahun 2017

21) Juara II Pidato Bahasa Inggris Tingkat KKM MTs Pamulang

Tahun 2017

22) Juara II OSSO Mapel Bahasa Arab TkMTs Kota Tansgel 2017

23) Juara 2 OSSO Musabaqoh Hifdzul Qur’an Tk MTs Se Kota

Tansgel 2017

24) Juara 2 OSSO Mapel PAI Tk MTs Se Kota Tansgel 2017

25) Juara 2 OSSO Mapel IPS Tk MTs Se Kota Tansgel 2017

26) Juara 2 OSSO Mapel Kaligrafi Tk MTs Se Kota Tangel 2017

27) Juara II Olimpiade Mapel IPS Tingkat MTs Se-Tangsel Tahun

2017

28) Juara 1 MHQ Tingkat KKM MTs Pamulang Tahun 2018

29) Juara II MFQ Tingkat KKM MTs Pamulang Tahun 2019

30) Juara II Lomba Futsal Tingkat KKM MTs dan SMP Se-Tangsel

Tahun 2019

31) Juara I Lomba Badminton/Bulu Tangkis Putri Tingkat KKM MTs

Se-Tangsel Tahun 2019

Page 92: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

78

32) Juara II Olimpiade Mapel Bahasa Arab Tingkat MTs Se-Tangsel

Tahun 2019

7. Sarana & Prasarana

MTs Khazanah Kebajikan memiliki sarana dan prasarana yang cukup

memadai dalam menunjang pelaksanaan kegiatan operasional

pendidikannya. Berikut penjelasan sarana dan prasana yang dimiliki oleh

MTs Khazamah Kebajikan.

Tabel 4.3

Sarana & Prasarana

No Jenis Jumlah

1 Ruang kantor 1

2 Ruang belajar 15

3 Ruang perpustakaan 1

4 Lab. Computer 1

5 Ruang guru 2

6 Ruang Kepala Sekolah 1

7 Ruang Osis 1

8 Lab. IPA 1

9 Mushalla 1

10 Lapangan olahraga 1

11 Kamar mandi/WC Ged. A Siswa 3

12 Kamar mandi/WC Ged. B Siswa 3

14 Televisi 3

15 Mesin Foto copy 1

16 Infocus 8

17 Komputer TU 3

18 Komputer Lab 25

19 Printer 5

20 Pinger Print 2

Page 93: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

79

21 WC Guru Ged. A 1

22 WC Guru Ged. B 1

23 Gudang 2

24 Kantin/Koperasi 2

25 Ruang BP 1

26 Ruang Tamu 1

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil temuan penulis saat melakukan penelitian di MTs

Khazanah Kebajikan dengan melalui observasi, wawancara dan studi dokumen,

bahwa penerapan manajemen keuangan pendidikan di MTs Khazanah

Kebajikan meliputi beberapa aspek, diantaranya adalah perencanaan keuangan,

penerimaan/pendapatan sumber keuangan, alokasi penggunaan keuangan,

laporan keuangan, serta audit dan pertanggungjawaban keuangan. Berikut

adalah uraian dari hasil temuan yang penulis dapatkan selama melaksanakan

penelitian mengenai penerapan manajemen keuangan pendidikan di MTs

Khazanah Kebajikan;

1. Perencanaan Keuangan Pendidikan

Perencanaan merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh

tenaga pendidik dan kependidikan dalam melakukan manajemen madrasah

salah satu nya mengenai pengelolaan terhadap keuangan pendidikan.

Perencanaan ini tentu harus melibatkan semua pihak-pihak yang berkaitan

dalam melakukan pertimbangan-pertimbangan dalam penyusunan program

kegiatan operasional madrasah untuk satu tahun. Karena, dalam pelaksanaan

program-programnya maka hal penting yang perlu menjadi pertimbangan

juga adalah mengenai keuangan yang dimiliki oleh madrasah saat ini.

Sebagaimana saat penulis melakukan wawancara bersama kepala

madrasah yaitu Bapak Wahyuddin, bahwa sistem perencanaan

keuangan pendidikan yang diterapkan di madrasah ini dilakukan

dengan mengacu kepada penyusunanRencana Anggaran Pendapatan

dan Belanja Madrasah (RAPBM) yang menghasilkan Rencana

Page 94: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

80

Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) dalam pelaksanaan

kegiatan operasional pendidikan madrasah selama satu periode atas

dasar semua pertimbangan yang sudah menjadi kesepakatan

bersama. Penyusunan perencanaan ini dilaksanakan sebelum

memasuki tahun ajaran baru dengan melibatkan wakil kepala

madrasah bidang kesiswaan, wakil kepala madrasah bidang

kurikulum, bendahara, pengurus yayasan, guru, kepala TU dan

komite madrasah saat rapat kerja tahunan. Hal-hal yang menjadi

pertimbangan saat melakukan penyusunan rencana keuangan

madrasah adalah mengenai input dan output madrasah yang menjadi

skala prioritas kebutuhan madrasah. Selain itu mengenai SPP untuk

siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu.Namun, hal ini

dapat teratasi dengan adanya kebijakan madrasah untuk melakukan

subsidi silang, sehingga semua kebutuhan madrasah nantinya dapat

terpenuhi secara maksimal.67

Sebagaimana yang dikemukakan juga

oleh salah satu guru yaitu Ibu Upik Anila, bahwa sistem perencanaan

keuangan dilakukan dengan diawali adanya rapat internal madrasah

diantaranya adalah kepala madrasah (Kamad), pembantu kamad

(PKM bidang kurikulum, kesiswaan dan humas), serta bendahara

yang menyusun RKAM. Kemudian RKAM yang sudah disusun

tersebut disosialisasikan dengan semua pihak stalkholders madrasah

saat rapat kerja madrasah untuk memberikan kritikan atau masukan

terhadap RAPBM yang sudah disusun menghasilkan kesepakatan

semua pihak.68

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala madrasah dan salah

satu guru MTs Khazanah Kebajikan, penulis dapat menjelaskan bahwa

perencanaan keuangan pendidikan di madrasah ini dilakukan saat rapat kerja

saat setiap awal tahun sebelum memasuki tahun pelajaran baru. Adapun

beberapa hal yang menjadi pertimbangan seperti pada tahapan penerimaan

keuangan untuk para siswa yang berekonomi kurang mampu, tetapi pihak

madrasah berupaya secara maksimal agar semua kebutuhan madrasah dapat

terpenuhi salah satunya dengan kebijakan untuk melakukan subsidi silang

serta adanya perbedaan pembayaran SPP untuk para siswa yang mengikuti

kelas reguler pada umumnya dengan kelas bina prestasi (BP) dan bilingual

sebagai program unggulan yang dimiliki madrasah. Serta pertimbangan

lainnya adalah adanya pengeluaran tak terduga saat pelaksanaan kegiatan.

67Hasil wawancara bersama Kepala Madrasah, Kamis 11 April 2019.

68

Hasil wawancara bersama Guru Madrasah, Ibu Upik Anila.

Page 95: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

81

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Indra Bastian, bahwa langka

penting dalam penyusunan perencanaan keuangan pendidikan adalah

pertimbangan pada perkiraan biaya dan kebutuhan keuangan untuk

melaksanakan rencan. Hal tersebut penting untuk pendanaan tujuan

pendidikan, semua kegiatan dan tugas-tugas di identifikasi, yang memiliki

implikasi keuangan, harus dihitung biayanya dengan baik dan

menganggarkan secukupnya.69

Maka, dengan adanya perencanaan keuangan yang matang serta

melibatkan semua pihak yang bersangkutan hal ini dapat membantu

keberhasilan bagi madrasah dalam melaksanakan kegiatan operasional

pendidikan sesuai dengan tujuan yang diinginkan dan didukung dengan

sistem manajemen keuangan yang memadai.

Perencanaan keuangan di MTs Khazanah Kebajikan dilaksanakan

dengan banyak pertimbangan-pertimbangan, sehingga hasil perencanaan

dapat mendukung pengembangan program madrasah yang penyusunan

program dan anggarannya sudah dibuat dalam bentuk RKAM. RKAM ini

menjadi pedoman bagi pihak madrasah dalam melaksanakan kegiatan

operasional pendidikan selama satu tahun kedepan yang memuat program-

program agar dapat meningkatkan pembelajaran siswa, mendukung

pengembangan madrasah, serta kesesuaian terhadap anggaran yang

dibutuhkan.

2. Penerimaan/Pendapatan Sumber Keuangan

Pada penyelenggraan kegiatan operasional pendidikan khususnya

untuk lembaga pendidikan swasta, maka salah satu hal yang paling penting

untuk menjadi pertimbangan oleh pihak lembaga adalah mengenai

pendapatan sumber keuangan. Berbeda halnya dengan sekolah/madrasah

negeri, karena sumber keuangan pendidikan sebagian besar langsung dari

pemerintah. Sedangkan untuk sekolah/madrasah swasta sangat ditentukan

dengan kemampuan manajemen sekolah/madrasah untuk mendapatkan

69

Indra Bastian, Op,Cit, Edisi Kedua, h.228

Page 96: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

82

sumber keuangan dengan tujuan kegiatan operasional pendidikan dapat

dilaksanakan secara optimal dan sesuai. Sebagaimana untuk pendapatan

sumber keuangan di MTs Khazanah Kebajikan saat peneliti melakukan

pengamatan, madrasah ini memiliki tiga sumber utama yaitu SPP, Donatur

dan dana BOS dalam mendukung kegiatan operasional pendidikannya.

Hal ini juga dikemukakan oleh kepala madrasah saat melakukan

wawancara bersama Bapak Wahyuddin, bahwa sumber utama

keuangan pendidikan madrasah berasal dari tiga sumber utama, yaitu

dana BOS, SPP dan donatur. Walaupun ada beberapa kendala yang

dihadapi oleh madrasah seperti keterlambatan pencairan dana BOS

dan pembayaran SPP dari orang tua/wali siswa. Namun pihak

madrasah tetap berupaya melaksanakan semua kegiatan operasional

pendidikan di madrasah tetap berjalan secara maksimal terpenuhi.

Karena keuangan pendidikan saat ini dapat terkendali atas semua

pemenuhan kebutuhan madrasah serta adanya bantuan dana dari para

donatur yang dapat membantu keterlambatan bagi pihak madrasah

dalam menerima sumber pemasukan70

Kemudian, menurut salah satu

guru madrasah yaitu Ibu Syahida Bela Nisa, bahwa selain dana BOS,

SPP, Donatur, sumber keuangan juga berasal dari koperasi madrasah

yang terdiri dari serba usaha dan simpan pinjam untuk guru dan

karyawan madrasah71

Dari hasil wawancara bersama kepala madrasah, maka penulis dapat

mengkolaborasikan melalui hasil pengamatan dari RKAM tahun 2018/2019.

Berdasarkan RKAM tersebut, bahwa sumber keuangan yang dimiliki

madrasah mencapai RP. 1.933.339.765 yang berasal dari sisa saldo

madrasah tahun sebelumnya, pendapatan rutin dari dana BOS, bantuan dari

donatur, dan pendapatan asli madrasah/SPP ataupun keperasi madrasah.

Pertama, untuk penerimaan sumber keuangan yang berasal dari SPP pihak

madrasah menerapkan sistem subsidi silang yaitu dengan adanya perbedaan

pembayaran antara siswa yang kurang mampu dan siswa yang berasal dari

keluarga mampu, serta adanya perbedaan pembayaran juga antara siswa

yang mengikuti kelas reguler dan kelas BP/billingual. Adapun untuk rincian

biaya SPP + tabungan Rp. 25.000,- siswa yang mengikuti kelas reguler yaitu

sebesar RP. 225.000,- perbulannya. Sedangkan untuk rincian biaya SPP +

70

Hasil wawancara bersama Kepala Madrasah. Kamis, 11 April 2019.

71 Hasil wawancara bersama guru MTs Khazanah Kebajikan, Ibu Syahida Bela Nisa.

Page 97: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

83

tabungan 25.000,- siswa yang mengikuti kelas BP maupun billingual yaitu

sebesar RP. 300.000,-.

Kedua, berdasarkan data yang peneliti temukan melalui pengamatan

dari RKAM yang dimilik oleh madrasah, bahwa untuk pendapatan sumber

keuangan yang berasal dari donatur diperkirakan bisa mencapai sekitar RP.

65.000.000,- pertahunnya. Tentu dengan adanya jumlah keuangan yang

diterima melalui bantuan dari donatur dan hambah Allah sangat membantu

bagi pihak madrasah dalam melaksanakan kegiatan operasional pendidikan

dan pemenuhan kebutuhan lainnya. Walaupun untuk penerimaan keuangan

dari sumber ini bersifat fleksibel atau tidak menentu. Ketiga, pendapatan

sumber keuangan yang berasal dari dana BOS. Berdasarkan RKAM, jumlah

dana BOS yang diterima mencapai sebesar RP. 448.000.000,- setiap

tahunnya. Walaupun untuk pencairannya juga sering adanya keterlambatan,

tetapi jumlah bantuan dana BOS ini juga sangat membantu bagi pihak

madrasah dalam memenuhi kebutuhan nya untuk melaksanakan kegiatan

operasional pendidikan.

Menurut Manahan Tampubulon, bahwa suatu sekolah/madrasah

dalam manajemen keuangan pendidikan bisa mendapatkan atau menerima

keuangan pendidikan dari berbagai sumber di antaranya adalah bantuan

dana dari pemerintah, dana dari orang tua/wali, dana dari peserta kegiatan,

dana dari alumni, dan lain-lainnya.72

Jadi, penulis dapat menjelasakan bahwa pada tahapan penerimaan

sumber keuangan pendidikan, pihak MTs Khazanah Kebajikan memiliki

kemampuan yang cukup baik dalm mengelola keuangan pendidikan

madrasah. Walaupun ada beberapa kendala yang dihadapi MTs Khazanah

Kebajikan dalam penerimaan sumber keuangan seperti adanya

keterlambatan dana BOS maupun pembayaran SPP dari sebagian orang

tua/wali murid, namun manajemen keuangan yang ada dapat dilaksanakan

dengan terkendali, sehingga kebutuhan madrasah dapat terpenuhi. Dengan

adanya dukungan bantuan keuangan dari donatur juga, hal ini menjadi solusi

72

Manahan Tampubolon, Op, Cit, h.232

Page 98: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

84

bagi madrasah dalam menghadapi kendala tersebut. Sehingga semua

kegiatan yang ada dapat dilaksanakan dengan baik.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh bendahara madrasah saat

wawancara yaitu Ibu Siti Awaliyah, bahwa pembukuan untuk

keuangan pendidikan di madrasah ini dilakukan dengan

menggunakan pencatatan sistem aplikasi melalui operator madrasah,

kemudian data yang sudah masuk ke server direkap oleh bendahara

madrasah. Adapun bentuk pembukuan atas penerimaan keuangan

adalah bendahara membuat kas umum, buku pembantu bank, serta

buku rekapitulasi mengenai penerimaan keuangan pendidikan

madrasah dalam satu periode.73

Berdasarkan penjelasan yang diungkapkan oleh bendahara madrasah,

bahwa dalam manajemen keuangan pendidikan madrasah sangat penting

untuk melakukan sistem pembukuan/pencatatan atas penerimaan keuangan

dan transaksi-transaksi keuangan pendidikan lainnya. Pembukuan yang

dilakukan pun harus dilakukan secara terstruktur dan jelas. Karena hal ini

sangat diperlukan untuk menjaga akuntabilitas keuangan madrasah atas

keuangan yang diterima oleh pihak madrasah, baik melalui operator dan

bendahara madrasah. Sehingga dengan adanya sistem

pembukuan/pencatatan tersebut akan memberikan kemudahan bagi pihak

madrasah dalam melakukan laporan pertanggungjawaban keuangan

nantinya serta untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan dalam pencatatan

terhadap transaksi keuangan pendidikan yang dilakukan oleh pihak

madrasah.

Berikut mengenai rincian dari pendapatan sumber keuangan MTs

Khazanah Kebajikan tahun 2018/2019.

Tabel 4.4

RKAM (Sumber Dana) Tahun 2018/2019

No Uraian Jumlah

I Saldo Tahun Lalu

Sisa Kas Rp. 21,512,765

Tagihan SPP Siswa 8 & 9 Rp. 33,870,000

Tagihan Uang Daftar Ulang Rp. 79,280,000

Tagihan Alumni Rp. 70,727,000

73

Hasil wawancara bersama Bendahara. Selasa, 9 April 2019.

Page 99: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

85

II Pendapatan Rutin

Bantuan Operasional

Sekolah/BOS

Rp. 448,000,000

III Bantuan

Donatur Rp. 60,000,000

Hambah Allah Rp. 5,000,000

IV Pendapatan Asli

Sekolah/Komite

SPP Rp. 681,000,000

Kegiatan Siswa Satu Tahun Rp. 149,800,000

Semesteran Rp. 177,000,000

Sumbangan Pendidikan Rp. 84,000,000

MOS Rp. 9,150,000

UN Rp. 114,000,000

Jumlah Sumber Dana Rp 1,933,339,765 Sumber: RKAM MTs Khazanah Kebajikan Tahun 2018/2019

3. Alokasi Penggunaan Keuangan

Alokasi keuangan pendidikan merupakan pelaksanaan atau realisasi

dari anggaran belanja madrasah dalam memenuhi semua kebutuhan

sebagaimana yang sudah tertuang dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran

Madrasah (RKAM). Penggunaan keuangan yang dialokasikan oleh pihak

madrasah harus dapat memenuhi semua rencana kegiatan/program yang

sudah dibuat, baik untuk keperluan kesiswaan, kurikulum, TU, sarana &

prasarana, pemberian honor pada guru tidak tetap/pegawai tidak tetap

(GTT/PTT), program OSIS dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Dalam hal

ini, tentu banyak pertimbangan-pertimbangan yang harus dilakukan dalam

memenuhi program yang menjadi prioritas madrasah/sekolah maupun untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang sifat nya tidak terduga atau diluar

dari RKAM yang sudah disusun.

Sebagaimana hasil wawancara dengan kepala madrasah yaitu Bapak

Wahyuddin, bahwa untuk mekanisme pengalokasian keuangan

madrasah tetap berdasarkan RKAM yang sudah menjadi panduan

madrasah dalam melaksanakan kegiatan operasional pendidikan

selama satu tahun. Walaupun saat pelaksanaan nya masih terdapat

pengeluaran yang sifat nya tidak terduga tetapi dibutuhkan sudah di

pertimbangkan juga saat menyusun RKAM sebelum memasuki

tahun ajaran baru. Kemudian dalam pelaksanaanya, yang bisa

menggunakan keuangan madrasah adalah melalui persetujuan ketua

Page 100: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

86

panitia pelaksana dari setiap pelaksanaan program madrasah yang

juga sudah mendapatkan persetujuan dari kepala madrasah, sehingga

pengalokasian keuangan pun dapat dikeluarkan secara jelas.

Sumber keuangan madrasah saat ini 85% sudah terpenuhi dan

pengalokasian atas pengeluaran yang dibutuhkan pun bisa

terkendali karena dengan melihat RKAM serta berdasarkan skala

prioritas kebutuhan madrasah.74

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala madrasah, penulis

dapat menjelaskan bahwa mekanisme pengalokasian keuangan pendidikan

di MTs Khazanah Kebajikan mengacu kepada RKAM yang sudah

disepakati saat raker oleh pihak madrasah. Adanya RKAM yang sudah

disusun sangat membantu bagi pihak madrasah untuk mengendalikan

pengeluaran anggaran belanja dalam memenuhi kebutuhgan kegiatan

operasional pendidikan yang diperlukan.

Hal ini sesuai juga dengan teori yang dikemukakan oleh Manahan

Tampubolon, bahwa pelaksanaan anggaran belanja mengacu pada anggaran

kegiatan yang tertuang pada RAPBS. Penggunaan mata anggaran kegiatan

antara lain: kebutuhan rumah tangga sekolah, kesiswaan, kurikulum, sarana

prasarana, humas (Hubungan Masyarakat), ketatausahaan, badan penilaian

pendidikan, pengembangan kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler dan

PHBA/PHBN (Peringatan Hari Besar Keagaamaan/Peringatan Hari Besar

Nasional), dan lain-lain75

Berdasarkan RKAM tahun 2018/2019, bahwa jumlah pengeluaran

yang dibutuhkan pun seimbang dengan jumlah sumber keuangan yang

didapatkan, yaitu sebesar RP. 1.933.339.765. Jumlah keuangan ini akan

dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dari kegiatan operasional

pendidikan madrasah seperti pengembangan perpusatakaan, pengembangan

dan implementasi manajemen madrasah, kegiatan pembelajaran dan

ekstrakulikuler, kegiatan ulangan dan ujian, pembelian bahan-bahan habis

pakai, langganan daya jasa, konsumsi dan transport harian guru dan

pegawai, perawatan madrasah, pembayaran honorarium bulanan dan

74

Hasil wawancara bersama Kepala Madrasah. Kamis, 11 April 2019. 75

Manahan Tampubolon.Op,Cit. H,238.

Page 101: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

87

transport harian guru bukan PNS (GBPNS) dan tenaga kependidikan bukan

PNS, pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan, pembiayaan

pengelolaan BOS dan belanja lainnya.

Adanya penyusunan RKAM yang dimiliki oleh pihak madrasah, hal

ini sangat membantu dalam mengendalikan keuangan pendidikan madrasah

khususnya dalam tahapan pengalokasiannnya. Sehingga pengalokasian atas

pengeluaran keuangan yang diperlukan pun terlihat jelas dalam memenuhi

kebutuhannya dalam melaksanakan kegiatan operasional pendidikan.

Walaupun masih terdapat hambatan seperti adanya kebutuhan-kebutuhan

yang sifatnya tak terduga diluar RKAM, namun pihak madrasah sudah

mempertimbangkan hal itu juga supaya semua kebutuhan madrasah yang

sifatnnya penting juga dapat terpenuhi dengan memanfaatkan keuangan

yang ada, sehingga alokasi keuangan yang dibutuhkan pun jelas tujuannya.

Sebagaimana informasi yang disampaikan oleh kepala TU madrasah

saat peneliti melakukan wawancara yaitu Bapak Lukmanul Hakim

bahwa sebagian besar pengalokasian keuangan pendidikan sudah

memenuhi kebutuhan madrasah. Tetapi saat ini masih ada yang

kurang yaitu pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana madrasah

yang sifatnya cukup berat seperti komputer yang belum memenuhi

kapasitas siswa yang membutuhkan untuk pelaksanaan UNBK.

Namun dengan kondisi seperti ini pihak madrasah tetap berupaya

untuk menambah beberapa komputer agar UNBK dapat

dilaksanakan secara maksimal, walaupun komputer yang dimiliki

saat ini belum memenuhi kebutuhan jumlah siswa yang ada.76

Dari hasil wawancara dengan kepala TU, penulis dapat menjelaskan

bahwa pengalokasian dari kebutuhan madrasah yang tidak terduga tetapi

bersifat penting, pihak madrasah tetap berupaya secara maksimal agar

kebutuhan itu juga dapat terpenuhi. Kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya

tidak terduga juga sudah menjadi pertimbangan bagi pihak madrasah saat

raker dan memaksimalkan kondisi keuangan yang dimiliki oleh madrasah.

Sehingga pelaksanaan kegiatan yang sifatnya prioritas diluar dari RKAM

yang sudah disepakati, pihak madrasah pun tetap mengupayakan untuk

pemenuhannya karena berpengaruh terhadap pengembangan madrasah.

76 Hasil wawancara dengan kepala TU. Kamis, 11 April 2019.

Page 102: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

88

Dengan keaadaan seperti ini, pihak madrasah tetap berupaya melaksanakan

manajemen keuangan pendidikan secara terkendali dan dapat memenuhi

kebutuhan madrasah yang sifatnya penting, walaupun belum maksimal

dalam pemenuhannya karena menyesuaikan dengan keuangan yang dimiliki

saat ini.

Berikut penjelasan mengenai rincian dari penggunaan keuangan

pendidikan MTs Khazanah Kebajikan tahun 2018/2019.

Tabel 4.5

RKAM (Penggunaan) Tahun 2018/2019

No Uraian Jumlah

1 Program Sekolah

2 Pengembangan Perpustakaan Rp. 5,000,000

3 Pengembangan & Implentasi

Manajemen Madrasah

Rp. 4,300,000

4 Kegiatan Pembelajaran dan

Ekstrakulikuler

Rp. 183,335,000

5 Kegiatan Ulangan dan Ujian Rp. 290,825,000

6 Pembelian Bahan-Bahan Habis Pakai Rp. 47,147,765

7 Langganan Daya Jasa, Konsumsi dan

Transport Harian Guru dan Pegawai

Rp. 447,392,000

8 Perawatan Madrasah Rp. 232,760,000

9 Pembayaran Honorarium Bulanan dan

Transport Harian Guru Bukan PNS

(GBPNS) dan Tenaga Kependidikan

bukan PNS

Rp. 565,440,000

10 Pengembangan Profesi Guru dan

Tenaga Kependidikan

Rp. 46.000,000

11 Pembiayaan Pengelolaan Dana BOS Rp. 3,680,000

12 Belanja lainnya, jika komponen 1 s/d 12

sudah terpenuhi

Rp. 107,460,000

Jumlah Pengeluaran Rp 1,933,339,765

Sumber : RKAM MTs Khazanah Kebajikan Tahun 2018/2019

4. Laporan Keuangan Pendidikan Madrasah

Laporan keuangan pendidikan yang dibuat oleh suatu

sekolah/madrasah harus memberikan informasi yang realistis mengenai

Page 103: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

89

kondisi keuangan pendidikan yang ada, baik dari penerimaan/pendapatan

sumber keuangan maupun pengeluaran/pengalokasian dalam memenuhi

kebutuhan sekolah/madrasah yang sudah dilaksanakan. Pelaporan keuangan

yang dibuat juga harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Sebagaimana saat wawancara dengan kepala madrasah yaitu Bapak

Wahyuddin, bahwa pihak madrasah melakukan pelaporan keuangan

setiap sesudah pelaksanaan kegiatan/program yang disusun dalam

bentuk laporan pertanggungjawaban (LPJ). Adapun pihak-pihak

yang terlibat dalam melakukan pelaporan keuangan pendidikan

adalah semua pihak/kepanitiaan terkait pelaksanaan

program/kegiatan dengan melalui kerja sama bendahara atas

persetujuan dari kepala madrasah. Pelaporan keuangan langsung

dibuat setiap sesudah pelaksanaan kegiatan/program. Kemudian

pelaporan keuangan pendidikan madrasah juga diserahkan secara

berkala kepada pengurus yayasan dan setiap akhir semester kepada

pemerintah atas penggunaan dana BOS.77

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala madrasah, penulis

mendapatkan informasi bahwa mekanisme laporan keuangan pendidikan di

MTs Khazanah Kebajikan dilakukan dengan membuat laporan

pertanggungjawaban dari setiap pelaksanaan kegiatan/program madrasah.

Laporan yang sudah dibuat juga akan diserahkan secara berkala kepada

pihak-pihak yang bersangkutan. Selain itu, dengan adanya sistem

pembukuan yang dilakukan oleh bendahara sangat membantu pihak

madrasah dalam membuat laporan keuangan seperti membuat kas umum,

buku pembantu bank, serta buku rekapitulasi mengenai penerimaan maupun

pengeluaran keuangan madrasah.

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Indra Bastian

dalam bukunya tentang akuntansi pendidikan, bahwa adanya siklus

akuntansi sekolah merupakan serangkaian langkah-langkah yang diulang

setiap periode pelaporan keuangan sekolaj. Seperti halnya penyusunan

laporan keuangan di tingkat Kementerian/Dinas Pendidikan, proses

penyusunan laporan keuangan satuan pendidikan/sekolah pun dimulai

dengan membuat entri akuntansi untuk setiap transaksi dan berjalan melalui

77

Hasil wawancara bersama Kepala Madrasah. Kamis, 11 April 2019.

Page 104: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

90

tutup buku. Langkah siklus akuntansi ini terjadi selama periode akuntansi,

seperti yang terjadi pada setiap transaksi.78

Sehingga dengan adanya

mekanisme dari siklus akuntansi yang diterapkan melalui pembukuan atau

pencatatan dari setiap transaksi keuangan pendidikan yang dilakukan oleh

bendahara, maka hal ini sangat membantu dalam membuat laporan

keuangan dengan baik dan jelas.

5. Audit dan Pertanggungjawaban Keuangan

Audit keuangan merupakan suatu proses pengawasan dan bentuk

evaluasi yang harus dilaksanakan secara objektif atas semua kegiatan

transaksi keuangan dan pelaksanaan program yang ada di suatu madrasah.

Beberapa cara yang bisa dilaksanakan oleh seorang kepala madrasah

maupun para tim auditor sekolah/madrasah adalah dengan melakukan

pengecekan terhadap sistem akuntansi yang dimiliki dengan melakukan

pengecekan pada buku keuangan yang sudah dibuat serta pemeriksaan pada

laporan pertanggungjawaban keuangan/LPJ yang sudah disusun.

Sebagaimana informasi yang didapatkan saat wawancara dengan

bendahara madrasah yaitu Ibu Siti Awaliyah, bahwa bentuk

mekanisme audit keuangan yang ada di MTs Khazanah Kebajikan

dilakukan oleh kepala madrasah yang melakukan pengecekan setiap

minggu nya ke bendahara, kemudian pencatatan yang dilakukan oleh

operator madrasah melalui aplikasi juga dapat dipantau secara

langsung oleh pihak pengurus yayasan serta auditing yang dilakukan

oleh pihak pemerintah setiap semester sesuai dengan kebutuhan.79

Dari hasil wawancara di atas, dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan

audit keuangan pendidikan yang ada di MTs Khazanah Kebajikan dilakukan

oleh tiga pihak, yaitu kepala madrasah, pengurus yayasan dan pemerintah.

Dengan adanya pencatatan melalui aplikasi yang dilakukan oleh operator

madrasah menjadi kelebihan dalam memudahkan bagi madrasah maupun

auditor untuk melakukan pemantauan terhadap transaksi keuangan

pendidikan yang ada di madrasah ini.

78

Indra Bastian. Op,Cit, Edisi Kedua, h.531

79 Hasil wawancara bersama Bendahara . Selasa, 11 April 2019.

Page 105: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

91

Hal ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Manahan

Tampubolon, bahwa pengawasan pelaksanaan anggaran dapat dilakukan

dengan melalui beberapa cara yaitu pengawasan oleh kepala sekolah atau

madrasah kepada seluruh pengguna anggaran kegiatan melalui, penelitian

kegiatan proposal, pemeriksaan buku keuangan pada masing-masing

bendahara (DIPPA, BOS, bendahara, komite), dan penyusunan laporan

secara periodik kepada komite.80

Selain harus dilakukan auditing atau pengawasan, maka keuangan

pendidikan yang ada di madrasah juga harus dipertanggungjawabkan

dengan semestinya. Karena dengan adanya pertanggungjawaban yang

dilakukan, hal ini merupakan salah satu bentuk akuntabilitas bagi pihak

madrasah dalam melakukan pengelolaan keuangan pendidikan, baik dalam

hal penerimaan sumber keuangan dan pengeluarannya atas semua kegiatan

operasional pendidikan yang sudah maupun yang belum dilaksanakan.

Hal ini diungkapkan oleh kepala madrasah saat penulis melakukan

wawancara dengan Bapak Wahyuddin, bahwa pertanggungjawaban

keuangan pendidikan di madrasah ini dilaksanakan dengan cara

membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) setiap sesudah

melaksanakan kegiatan/program madrasah dan LPJ akhir tahun yang

akan diserahkan kepada pihak terkait baik kepada pengurus yayasan

maupun pemerintah yang akan disampaikan secara lisan juga saat

rapat bersama. Kemudian sebagai bentuk transparansi dari

pertanggungjawaban keuangan pendidikan adalah dengan adanya

pencatatan melalui server dari operator madrasah yang dapat

dipantau langsung oleh pengurus yayasan dan adanya pemberitahuan

di mading madrasah.81

Berdasarkan hasil wawancara tersebut menjelaskan bahwa

mekanisme mengenai bentuk pertanggungjawaban keuangan pendidikan di

MTs Khazanah Kebajikan didukung dengan adanya sistem

pembukuan/pencatatan dari setiap tranasaksi keuangan pendidikan

madrasah melalui sistem aplikasi yang dapat dipantau secara langsung oleh

pengurus yayasan. Kemudian pihak madrasah juga memberikan sebagian

80 Manahan Tampubolon.Op,Cit. H,239.

81 Hasil wawancara bersama Kepala Madrasah. Kamis, 11 April 2019.

Page 106: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

92

informasi melalui pemberitahuan di mading madrasah atas penerimaan

maupun penggunaan dana BOS. Hal ini dilakukan sebagain bentuk

akuntabilitas keuangan madrasah yang dapat dilihat secara langsung baik

dari orang tua/wali siswa, para guru, pengurus yayasan, pemerintah serta

pihak lainnya yang memiliki kepentingan dan keperluan tertentu dengan

pihak madrasah.

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan penelitian yang penulis

laksanakan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen, maka penulis

dapat memberikan kesimpulan bahwa penerapan manajemen keuangan

pendidikan di MTs Khazanah Kebajikan Kota Tangerang Selatan dapat

dilaksanakan dengan terkendali dan efektif, walaupun dalam

pelaksanaannya masih terdapat beberapa hambatan yang dialami oleh pihak

madrasah. Sistem manajemen keuangan pendidikan madrasah dilaksanakan

dengan mengacu kepada pembuatan RKAM (Rencana Kegiatan dan

Anggaran Madrasah). Mekanisme penerapan manajemen keuangan

pendidikan di MTs Khazanah Kebajikan meliputi perencanaan keuangan,

penerimaan/ pendapatan sumber keuangan, pengalokasian, laporan

keuangan serta audit dan pertanggungjawaban keuangan. Dengan adanya

pembuatan RKAM yang sudah dihasilkan oleh pihak madrasah saat

melakukan rapat kerja tahunan, hal ini sangat membantu dan mendukung

pihak madrasah dalam mencapai keberhasilan dari setiap pelaksanaan

kegiatan operasional pendidikan dengan maksimal. Selain itu, dengan

didukung kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki oleh MTs

Khazanah Kebajikan, maka hal ini juga menjadi faktor pendukung bagi

pihak madrasah dalam mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi terhadap

kondisi keuangan yang ada dengan pengeluaran/alokasi keuangan yang

sifatnya prioritas dan tak terduga.

Page 107: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

93

C. Keterbatasan Penelitian

Pada pelaksanaan penelitian ini, penulis sudah berupaya mengikuti

pedoman penulisan skripsi dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dan melakukan bimbingan dengan dosen yang

bersangkutan, namun dalam pelaksanaannya masih memiliki keterbatasan

diantaranya adalah:

1. Adanya keterbatasan penelitian dalam mendapatkan sumber data

pendukung lainnya mengenai manajemen keuangan pendidikan seperti

bukti-bukti dari transaksi alokasi/ pengeluaran keuangan, laporan

pertanggungjawaban dan lain-lainnya.

2. Penggunaan teknik wawancara yang penulis lakukan hanya bisa kepada

lima narasumber saja yaitu kepala madrasah, bendahara, kepala tata

usaha dan dua orang guru. Sedangkan masih banyak pihak-pihak yang

bersangkutan yang dapat dijadikan sebagai narasumber dari wawancara.

Page 108: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

94

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan penelitian yang penulis

laksanakan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen, maka penulis

dapat memberikan kesimpulan bahwa penerapan manajemen keuangan

pendidikan di MTs Khazanah Kebajikan Kota Tangerang Selatan dapat

dilaksanakan dengan terkendali dan efektif khususnya dalam alokasi keuangan.

Walaupun dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa hambatan yang

dialami oleh pihak madrasah. Sistem manajemen keuangan pendidikan

madrasah dilaksanakan dengan mengacu kepada pembuatan RKAM

Mekanisme penerapan manajemen keuangan pendidikan di MTs Khazanah

Kebajikan meliputi perencanaan keuangan, penerimaan/pendapatan sumber

keuangan, pengalokasian, laporan keuangan serta audit dan

pertanggungjawaban keuangan. Dengan adanya pembuatan RKAM yang

sudah dihasilkan oleh pihak madrasah saat melakukan rapat kerja tahunan, hal

ini sangat membantu dan mendukung pihak madrasah dalam mencapai

keberhasilan dari setiap pelaksanaan kegiatan operasional pendidikan dengan

maksimal. Selain itu, dengan didukung kemampuan sumber daya manusia yang

dimiliki oleh MTs Khazanah Kebajikan, maka hal ini juga menjadi faktor

pendukung bagi pihak madrasah dalam mengatasi hambatan-hambatan yang

terjadi terhadap kondisi keuangan yang ada dengan pengeluaran/alokasi

keuangan yang sifatnya prioritas dan tak terduga.

B. Implikasi

Implikasi dari hasil penelitian ini mencakup kepada dua hal, yaitu

implikasi teoritis dan implikasi praktis. Berdasarkan hasil penelitian yang

penulis lakukan, penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan manajemen

keuangan pendidikan di MTs Khazanah Kebajikan berkaitan dengan teori

manajemen keuangan pendidikan yang penulis temukan dan regulasi yang

sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui UU No.20 Tahun 2003 tentang

Page 109: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

95

Sisdiknas. Sedangkan implikasi praktisnya, hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa penerapan manajemen keuangan pendidikan di MTs Khazanah

Kebajikan dapat dilaksanakan secara terkendali, walaupun dalam

pelaksanaannya masih terdapat hambatan-hambatan yang dialami oleh pihak

madrasah. Dengan adanya teori yang dapat mendukung perbaikan manajemen

keuangan madrasah serta mengikuti regulasi yang sudah ditetapkan, maka

diharapkan pihak madrasah dapat meningkatkan komitmen dan kinerjanya

dengan lebih maksimal lagi dalam menerapkan manajemen keuangan

pendidikan di madrasah.

C. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan, maka penulis dapat

memberikan beberapa saran, antara lain:

1. Bagi Pihak MTs Khazanah Kebajikan

a. MTs Khazanah Kebajikan diharapkan dapat memperbaiki sistem

pembayaran SPP yang sesuai dan tepat sasaran antara para siswa yang

berasal dari keluarga kurang mampu dan siswa yang berasal dari

keluarga mampu. Melihat pembayaran keuangan yang cukup tinggi,

maka hal ini menjadi salah satu faktor penting yang harus

dipertimbangkan. Salah satu solusi yang sudah diterapkan adalah dengan

adanya subsidi silang antara pembayaran dari siswa yang berasal dari

keluarga kurang mampu dan siswa yang berasal dari keluarga mampu.

b. Untuk program unggulan dari kelas bina prestasi (BP) dan Billingual

dikarenakan sistem pembayaran SPP yang lebih tinggi dari kelas reguler

umumnya, maka pelaksanaannya harus dapat memberikan hasil yang

terbaik. Tetapi dalam memberikan pelayanan semua kegiatan operasional

pendidikan, tidak diperbolehkan untuk membedakan antara para siswa

yang mengikuti kelas reguler dengan kelas BP & Billingual, karena

setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam

mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Page 110: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

96

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Indikator dari penelitian ini hanya menggunakan lima aspek, yaitu

perencanaan keuangan, pendapatan sumber keuangan, alokasi/

pengeluaran keuangan, laporan keuangan, audit dan pertanggungjawaban

keuangan. Oleh sebab itu, penelitian selanjutnya dapat menggunakan

atau menambah aspek-aspek lainnya, sehingga dapat memberikan

gambaran yang lebih luas mengenai manajemen keuangan pendidikan

yang diterapkan di madrasah/sekolah.

b. Indikator penelitian yang digunakan dalam teknik wawancara masih

terbatas dan terdapat pertanyaan-pertanyaan yang masih kurang

memadai. Oleh karena itu, penulis selanjutnya dapat memperbaiki dan

menambahkan pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam penelitian ini.

c. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan lembaga

tingkat satuan pendidikan lainnya sebagai objek dari penelitian.

Page 111: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

97

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Moch. Idochi. Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya

Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013.

Arianti, Dewi. Penerapan Manajemen Keuangan Pendidikan di MAN Insan

Cendekia Serpong. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014. Tidak

dipublikasikan.

Bastian, Indra. Akuntansi Pendidikan Pengelolaan Organisasi Pendidikan.

Yogyakarta: BPFE, 2015.

Bastian, Indra. Akuntansi Pendidikan. Jakarta: Erlangga, 2007.

Danim, Sudarwan dan Yunan Danim. Administrasi Sekolah & Manajemen Kelas.

Bandung: CV Pustaka Setia, 2010.

Danim, Sudarwan. Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara,

2008.

Fahmi, Irham. Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: Alfabeta, 2013.

Fatah, Nanang. Standar Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2012.

Fattah, Nanang. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009.

Horne, James C. Van & John M. Wachowicz, Jr. Prinsip-prinsip Manajemen

Keuangan. Jakarta: Salemba Empat, 2012.

Irianto, Yoyon Bahtiar. Kebijakan Pembaharuan Pendidikan. Jakarta: Rajawali

Pers, 2011.

Kasmir. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Prenamedia Group, 2010

Page 112: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

98

Khodijah, Siti. Manajemen Pembiayaan Pendidikan di SD Juara Rumah Zakat

Kebagusan Jakarta Selatan. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2013. Tidak dipublikasikan.

Komarian, Aan & Cepi Triatna. Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif.

Jakarta:PT Bumi Aksara, 2008.

Machali, Imam & Ara Hidayat. The Hand Book Of Education Management Teori

& Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia. Jakarta:

Prenademedia Group, 2016.

Matin. Perencanaan Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013.

Muhaimin dkk. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group, 2009.

Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014.

Mustafah, Jejen. Manajemen Pendidikan Teori, Kebijakan, dan Praktik. Jakarta:

Prenamedia Group, 2015.

Mustari, Mohamad. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2015.

Mustari, Mohamad. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2015.

Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2018.

Ramadhani, Rezky Fahman. Pengaruh Pembiayaan Pendidikan Terhadap

Kualitas Pendidikan (Studi Empiris di Pondok Pesantren Madinatunnajah,

Jombang Tangerang Selatan, 2016. Tidak dipublikasikan.

Rohiat. Manajemen Sekolah. Bandung: PT Reflika Aditama, 2009.

Shafratunnisa, Fierda. Penerapan Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas dalam

Pengelolaan Keuangan Kepada Stakeholders di SD Islam Binakheir.

Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015. Tidak dipublikasikan.

Salamah, Ummu. Studi Mengenai Sistem Pengelolaan Keuangan Sekolah di

Pondok Pesantren Al-Kholidin Terhadap Penguatan Manajemen

Keuangan. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013. Tidak

dipublikasikan.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta, 2011.

Page 113: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

99

Sukandarrumidi. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press, 2012.

Suparlan. Manajemen Berbasis Sekolah dari Teori sampai dengan Praktik.

Jakarta: Bumi Aksara, 2013.

Tampubolon, Manahan P. Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media,

2013.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. Manajemen Pendidikan. Bandung:

Alfabeta, 2010.

UUD 1945 Pasal 31 tentang Pendidikan.

UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 48 Ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 46 Ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 49 Mengenai Pengalokasian Dana Pendidikan.

Wahjosumidjo. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Raja Wali Pers, 2011.

Zainal, Veitzhal Rivai dkk. The Economics of Education. Jakarta:Gramedia

Pustaka Utama, 2014.

Page 114: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

100

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 115: PENERAPAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN DI MTs …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46299/1/PUTRA BOBI...pendapatan sumber keuangan, alokasi anggaran, laporan keuangan,

Riwayat Penulis

Putra Bobi, merupakan anak keempat dari pasangan Samsudin

dan Jamila kelahiran daerah Kabupaten Empat Lawang,

Sumatera Selatan. Putra keempat dari lima bersaudara yang

dikenal dengan nama Bobi ini memulai pendidikan di SD

Negeri 19 Pendopo.

Selanjutnya menempuh pendidikan di SMP Negeri 2 Pendopo,

MA Attaqwa Pusat Putra Kota Bekasi, MA Ummul Quro, MA

Khazanah Kebajikan Kota Tangerang Selatan, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan pada tahun 2015.

Penulis memiliki kegemaran pada bidang organisasi dan kepemudaan. Oleh karena itu,

penulis cukup aktif dibeberapa organisasi intra ataupun ekstra kampus, seperti HMJ

Manajamen Pendidikan, LSO Debat Ilmiah Jurusan Manajemen Pendidikan, DEMA UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, Paguyuban Putra Putri Anti Narkoba Tahun 2017 dan lain-

lainnya.

Sejak kecil penulis memiliki cita-cita menjadi dokter atau tenaga ahli kesehatan, namun

seiring berjalannya waktu keiinginan tersebut belum menjadi pilihan yang terbaik. Sehingga,

penulis memutuskan untuk memilih mengembangkan diri pada bidang pendidikan yaitu

dengan berkuliah di Jurusan Manajemen Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.