28
PENERAPAN MODEL PEROLEHAN KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 2 KUALA SIMPANG I. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Peningkatan sumber daya yang berkualitas dapat ditingkatkan melalui pendidikan. Oleh karna itu pendidikan diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai transfer ilmu pengetahuan (of know ledge), tetapi juga sebagai pembangunan karakter (kharakter buiding). Dengan demikian pendidikan akan dapat menciptakan manusia yang berpotensi, kreatif dan memiliki ide yang cemerlang sebagai bekal untuk memperoleh masa depan lebih baik. Pendidikan juga merupakan suatu faktor yang harus diperhatikan, karna hanya melalui sistem pendidikan yang baik dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Perubahan tingkah laku dan sikap pada 1

Penerapan Model Concep Attaiment Model Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Smp Negeri 2 Kuala Simpang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penerapan Model Concep Attaiment Model Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Smp Negeri 2 Kuala Simpang

PENERAPAN MODEL PEROLEHAN KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DI SMP NEGERI 2 KUALA SIMPANG

I. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting upaya mencerdaskan

kehidupan bangsa. Peningkatan sumber daya yang berkualitas dapat ditingkatkan

melalui pendidikan. Oleh karna itu pendidikan diharapkan tidak hanya berfungsi

sebagai transfer ilmu pengetahuan (of know ledge), tetapi juga sebagai

pembangunan karakter (kharakter buiding). Dengan demikian pendidikan akan

dapat menciptakan manusia yang berpotensi, kreatif dan memiliki ide yang

cemerlang sebagai bekal untuk memperoleh masa depan lebih baik.

Pendidikan juga merupakan suatu faktor yang harus diperhatikan, karna

hanya melalui sistem pendidikan yang baik dapat meningkatkan kualitas

sumberdaya manusia. Perubahan tingkah laku dan sikap pada individu yang

belajar sehingga menata hidup lebih baik dalam masyarakat berbangsa dan

bernegara.

Untuk mewujudkan semua itu maka tujuan pendidikan harus dicapai

secara maksimal. Pencapaian pendidikan sangat tergantung pada proses belajar

mengajar. Belajar adalah kegiatan siswa untuk mencapai tujuan tertentu.

Mengajar adalah usaha untuk menciptakan kondisi agar terjadi interaksi antara

siswa dan guru, untuk merangsang anak untuk belajar dan berikir.

Fisika adalah salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang

mempelajari tentang gejala-gejala alam. Dalam proses belajar mengajar fisika

tentu mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut akan tercapai apa

1

Page 2: Penerapan Model Concep Attaiment Model Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Smp Negeri 2 Kuala Simpang

bila ditunjang leh beberapa komponen, diantaranya adalah guru, siswa, materi

pelajaran, media, dan evaluasi dalam kegiatan belajar mengajar.

Untuk itu pada eraglobalisasi dan perkembangan teknologi yang begitu

maju telah membawa dampak negatif terhadap dunia pendidikan. Metode

pendidikan yang mengikuti perkembangan zaman dengan mengubah proses

belajar mengajar yang tradisional, seperti sistem mendengar, mencatat materi

yang terpusat pada guru, dengan kegiatan belajar menajar yang menerapkan

model pembelajaran agar tecapainya tujuan dari proses pembelajaran. Menurut

Slameto (2003:67), ”Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang

harus dilalui didalam mengajar. Pemilihan metode yang tepat oleh guru agar

siswa dapat menerima, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran secara

tepat dan tidak hanya terpaku pada konsep dan materi yang dipelajari dibuku”.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran yang diterapkan oleh guru harus bertujuan agar tercapainya hasil

belajar yang optimal. Penyebab kurangnya prestasi belajar dikarenakan oleh

masih adanya penggunaan model pembelajaran yang tidak melibatkan siswa

untuk aktif dalam menggunakan gagasan karna guru masih menggunakan model

pembelajaran yang tidak melibatkan siswa secara aktif dalam KBM. Siswa

hanya mendengar dan mencatat materi yang terpusat pada guru.

Oleh karena itu guru dalam KBM diharapkan untuk tidak menganggap

siswa sebagai pendengar yang pasif serta menganggap siswa sebagai penerima

apa saja yang disampaikan tanpa melibatkan siswa secara aktif dalam

2

Page 3: Penerapan Model Concep Attaiment Model Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Smp Negeri 2 Kuala Simpang

mengemukakan gagasan. Guru harus memotifasi siswa untuk terlibat aktif dalam

KBM agar siswa dapat memahami konsep yang dipelajari secara mendetail.

Kebanyakan siswa menganggap mata pelajaran fisika sebagai pelajaran

yang sulit sehingga mengakibatkan kurangnya minat belajar. Hal ini disebabkan

karena metode pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak melibatkan siswa

secara aktif serta materi pelajaran yang disajikan tidak dikemas semenarik

mungkin untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

Selanjutnya agar siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan

dalam KBM, siswa dituntut untuk memahami konsep dasar agar lebih mudah

memahami konsep selanjutnya. Selain itu guru juga harus berperan aktif dalam

KBM serta menggunakan model pembelajaran yang mudah dipahami oleh

siswa, dengan itu penulis memilih untuk mencoba mengatasi masalah ini.

Dari pembelajaran diatas penulis memberikan alternative untuk

melakukan pembelajaran dengan model perolehan konsep (Concept Attaiment

Model) sebagai bahan yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Karena

Concept Attaiment Model ini dapat memotifasi siswa untuk belajar sehingga

meningkatkan hasil belajar. Dengan meningkatnya hasil belajar maka kualitas

pembelajaran juga meningkat.

Untuk menjawab permasalahan diatas maka penulis tertarik meneliti

dengan judul ”Penerapan Model Perolehan Kosep (Concept Attaiment

Model) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMP Negeri 2 Kuala

Simpang”.

3

Page 4: Penerapan Model Concep Attaiment Model Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Smp Negeri 2 Kuala Simpang

II. Rumusan masalahan

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah

dari penelitian ini adalah:

1. Apakah penerapan Concept Attaiment Model dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

2. Bagaimana aktifitas guru dan siswa saat kegiatan belajar mengajar

berlangsung dengan menggunakan concept attaiment model.

3. Bagai respon siswa dalam proses belajar mengajar dengan

menerapkan concept attainment model.

III. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa

setelah mengikuti pembelajaran dengan metode concept attaiment

model.

2. Untuk mengetahui aktifitas guru dan siswa saat proses belajar

mengajar dalam pembelajaran fisika dengan nenggunakan concept

attaiment model.

3. Mengetahui respon siswa dalam proses pembelajaran dengan concept

attaiment model.

4

Page 5: Penerapan Model Concep Attaiment Model Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Smp Negeri 2 Kuala Simpang

IV. Defenisi Istilah

Untuk mempermudah pemahaman karya tulis ini maka didefinisikan

istilah-istilah penting yang menjadi pokok pembahasan utama dalam karya tulis

ini yaitu:

1. Metode mengajar adalah teknik mengajar yang dikuasai guru untuk

mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa didalam

kelas baik secara indifidual maupun secara berkelompok agar

pelajaran itu dapat diserap dan dimanfaatkan dengan baik.

2. Pendekatan pembelajaran perolehan konsep (concept attainment

model) adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk membantu

siswa dalam memahami konsep tertentu. Pendekatan ini dapat

diterapkan pada semua tingkatan umur dari anak-anak sampai dewasa.

Pendekatan ini lebih tepat digunakan ketika pendekatan lebih menitik

beratkan pada pengenalan konsep baru, melatih berfikir induktif dan

melatih berfikir induktif dan melatih berfikir analisis

(Hamzah,2007:10-12).

3. Kosep adalah suatu kelas stimulasi yang memiliki sifat-sifat (atribut-

atribut umum), atribut konsep adalah yang membedakan konsep

antara konsep satu dengan konsep lainnya dalam rangka

mempelajaran yang dimaksud dengan prilaku yang diharapkan adalah

kemampuan identifikasi dengan tepat dan benar contoh-contoh konsep

yang baru misalnya mengidentifikasi objek-objek langsung

(Hamalik,2001:161-166)

5

Page 6: Penerapan Model Concep Attaiment Model Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Smp Negeri 2 Kuala Simpang

V. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Dapat menambah wawasan bagi siswa untuk lebih mudah memahami

pelajaran fisika dengan menggunakan concept attainment model.

2. Meningkatkan kerja sama siswa, motifasi dan sportifitas siswa dengan

menggunakan concept attainmet model.

3. Meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran baru

yang menarik.

4. Mendapatkan pengalaman strategis yang baru bagi guru untuk dapat

meningkatkan hasil belajar dan motifasi siswa.

5. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran fisika melalui

penelitian dan meningkatkan pembelajaran fisika melalui penelitian

tindakan kelas.

6. Mendapatkan acuan dalam menentukan kebijakan untuk

meningkatkan mutu pendidikan.

VI. Landasan Teori

a. Proses belajar mengajar

Didalam proses belajar mengajar guru harus memiliki strategi agar siswa

dapat belajar secara efektif dan efisien, sesuai dengan tujuan yag diharapkan,

salah satu langkah untuk memilih metode adalah untuk menguasai tehnik-tehnik

penyajian yang tepat.

6

Page 7: Penerapan Model Concep Attaiment Model Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Smp Negeri 2 Kuala Simpang

Menurut Winkel,(2004:59), Belajar merupakan suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam lingkungan yang menghasilkan jumlah perubahan dalam pemahaman-pemahaman, perubahan itu bersifat relativis konstan dan membekas. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua perubahan akibat dari belajar, belajar akan lebih efektif apabila si pembelajar melakukan dengan suasana yang menyenangkan dan dapat menghayati objek pembelajaran secara langsung.

Menurut paham kontruktifis belajar merupakan proses aktif, di mana

belajar secara aktif mengkontruksi belajarnya dari berbagai macam input yang

diterimanya, belajar adalah tentang membantu murid untuk mengkontruksikan

makna mereka sendiri. Menurut Mansur (2007:52) ”makna belajar adalah

kegiatan aktif siswa dalam membangun pemahaman. Guru berperan memberikan

fasilitas atau pengalaman agar siswa dapat membangun pemahaman sendiri”.

Dengan fasilitas yang dapat meningkatkan hasil belajar yang optimal.

Hasil belajar adalah perubahan pemahaman-pemahaman pengetahuan,

ketermpilan dan sikap yang diperoleh melalui proses belajar.

Menurut kosasi (2007:50), Hasil belajar dipengaruhi dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar siswa. Faktor dari dalam diri siswa meliputi faktor kemampuan, motifasi, minat perhatian, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan, kondisi sosial ekonomi, fisik, dan psikis. Sedangkan faktor luar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar adalah kualitas pengajaran.

Hasil proses pembelajaran yang diharapkan penting diketahui oleh guru,

agar dapat meningkatkan mutu hasil belajar. Menurut Gagne tipe hasil belajar

ada lima katagori, yaitu:

1. Informasi verbal (verbal information)

2. Keterampilan intelektual (intelektual skill)

3. Strategi kognirif (cognitive strategy)

7

Page 8: Penerapan Model Concep Attaiment Model Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Smp Negeri 2 Kuala Simpang

4. Sikap (attide) dan

5. Keterampilan motorik (motor skill)

Hasil belajar yang diharapkan pada pendekatan kurikulum berbasis

kompetensi adalah kemampuan yang harus dimiliki lulusan suatu jenjang

pendidikan. Kemampuan atau kompetensi dijenjang pendidikan dijabarkan

menjadi standar kompetensi untuk setiap mata pelajaran.

Hasil belajar siswa yang diharapkan adalah kemampuan yang utuh

mencakup kemampuan kognitif, kemampuan psikomotor, dan kemampuan

afektif. Kemampuan kognitif adalah kemampuan berfikir secara hirarkis terdiri

dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

Kemampuan psikomotor berkaitan dengan kemampuan gerak. Kemampuan

afektif siswa meliputi perilaku sosial, sikap, minat, disiplin, dan sejenisnya.

Untuk mengetahui hasil belajar siswa diperlukan penilaian. Penilaian

yang dilaksanakan guru merupakan berbasis kelas. Hasil penilaian bermanfaat

untuk :

1. Mengetahui kemajuan hasil belajar siswa

2. Mengetahui konsep-konsep atau teori-teori yang belum dikuasai

3. Memotifasi belajar siswa

4. Memperbaiki strategi belajar

b. Motifasi Belajar

Motifasi belajar adalah perubahan energi dalam diri siswa yang ditandai

dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.

8

Page 9: Penerapan Model Concep Attaiment Model Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Smp Negeri 2 Kuala Simpang

Menurut Hamalik (2008:158-169), Perubahan perasaan atau emosi ini menimbulkan kelakuan yang bermotif seorang terlibat suatu diskusi, karena ini merasa tertarik pada masalah yang dibicarakan maka suaranya akan timbul dan kata-kata dengan lancar dan tepat akan keluar. Sedangkan siswa yang bermotifasi memberikan respn-respon kearah suatu tujuan.

Motifasi mendorong timbulnya kelakuan atau perubahan dan

mempengaruhi serta mengubah kelakuan. Jadi fungsi motifasi itu adalah:

1. Mendorong timulnya kelakuan dan perbuatan. Tampa motivasi maka

tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar.

2. Motivasi befungsi sebagai pengaruh. Artinya mengarahkan perbuatan

untuk tercapainya tujuan yang diinginkan.

3. Motifasi berfungsi sebagai penggerak. Besar kecilnya motivasi

menentukan cepat atau lambatnya suatu kegiatan.

Hamalik (2008:158-169)

Pentingnya motivasi dalam proses belajar menutut guru untuk berupaya

agar siswanya memiliki memiliki motifasi belajar, karena siswa yang

mempunyai motivasi belajar yang tinggi akan lebih cenderung mencapai tujuan

pembelajaran.

Guru dapat menggunakan berbagai cara untuk membangkitkan atau

menggerakkan motivasi belajar siswa. Menurut Usman (1999:29) ”tugas guru

adalah membangkitkan motivasi anak sehingga sehingga ia mau melakukan

belajar”. Motivasi dapat timbul dari dalam individu (motivasi intrinsik) dan

dapat pula timbul akibat pengaruh dari luar dirinya (motivasi ekstrinsik).

a. Motivasi intrinsik

9

Page 10: Penerapan Model Concep Attaiment Model Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Smp Negeri 2 Kuala Simpang

Siswa ingin belajar karna ingin memperoleh ilmu pengetahuan dan

ingin menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara.

b. Motifasi ekstrinsik

Motivasi yang timbul akibat dari luar individu, apakah karena ajakan,

paksaan dari orang lain sehingga ia mau melakukan sesuatu atau

belajar.

c. Concept Attaiment Model

Azis Wahab (Bukhari Alma 2009:99) menyatakan, ”Model mengajar

adalah sebuah perencanaan pengajaran yang menggambarkan proses yang

ditempuh pada belajar mengajar agar tecapai perubahan spesifik pada perilaku

siswa seperti yang diharapkan”.

Model pembelajaran perolehan konsep (concept attaiment model) adalah

suatu pendekatan yang bertujuan untuk membantu siswa memahami konsep

tertentu. Pembelajaran konsep memberikan suatu perubahan untuk menganalisis

proses berfikir siswa dan untuk membantu siswa mengembangkan strategi

belajar yang efektif. Pendekatan ini dapat mengontrol siswa dalam belajar.

Ada dua hal penting dalam pembelajaran yang menggunakan model

pembelajaran concept attainment model (perolehan kosep) yaitu:

1. Menentukan tingkat pencapaian konsep

2. Analisis konsep

Menurut Buchari Alma (2009:114), Model perolehan konsep (concept attainment model) model ini berdasarkan pada penekanan bahwa lingkungan penuh dengan sejumlah besar hal-hal yang mustahil menyesuaikan diri dengannya jika manusia tidak dilengkapi dengan

10

Page 11: Penerapan Model Concep Attaiment Model Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Smp Negeri 2 Kuala Simpang

kemampuan teknik membedakan dan mengelompokkan segala sesuatu kedalam kelompok-kelompok.

Menurut Aunurrahman (2009:158-159), Model pencapaian atau perolehan konsep adalah model pembelajaran yang dirancang untuk menata atau menyusun data sehimgga konsep-konsep penting dapat dipelajari secara tepat dan efisien. Model ini dituntut tidak hanya untuk tidak hanya untuk mampu membentuk konsep melalui proses pengklasifikasian data akan tetapi mereka juga harus dapat membentuk susunan konsep dengan kemampuannya sendiri.

Perolehan konsep (concept attainment model) dapat dilihat melalui

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Data dipersentasikan kepada pelajar, dengan cara guru

mempersentasikan contoh-contoh nama, siswa membandingkan ciri

positif dan negatif dari contoh yang dikemukakan, kemudian siswa

menyimpulkan dan menguji hipotesis.

2. Kemudian menguji pencapaian konsep yang meliputi beberapa

kegiatan yaitu siswa mengidentifikasi tambahan contoh-contoh yang

tidak memiliki nama, kemudian guru mengkonfirmasikan hiptesis

konsep nama dan defenisi sesuai dengan ciri-cirinya.

3. Menganalisis kemampuan berfikir srtategis yang meliputi, siswa

mendeskripsikan pemikiran-pemikiran mereka, siswa mendiskusikan

hipotesis dan atribut-atribut, kemudian siswa mendiskusikannya.

Hhtp://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/06/model-perolehan-konsep.html

11

Page 12: Penerapan Model Concep Attaiment Model Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Smp Negeri 2 Kuala Simpang

VII. Metode Penelitian

a. Subjek dan objek penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yangbtelah dikemukakan, maka yang

menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kuala Simpang

sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah hasil belajar fisika kelas VII,

pada materi wujud zat melalui penerapan model pembelajaran Concept

Attainment Model.

b. Tehnik Pengumpulan Data

Peneliian ini merupakan penelitian tinadakan kelas (action research).

Menurut Arikunto (2008:3), ”penelitian tindak kelas merupakan suatu

pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

dimunculkan dan terjadi sebuah kelas secara bersamaan”. Pelaksanaan penelitian

tindak kelas dilakukan dalam bentuk siklus berulang yang didalamnya terdapat

empat tahapan utama kegiatan menurut sukardi, metode penelitian tindakan kelas

(class rom action research). Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut penelitian

tindak kelas dilaksanakan berupa proses pengkajian berdaur (cyclical) yang

terdiri dari empat langkah yaitu:

1. Rencana: Serangkaian kegiatan rencana yang dilakukan untuk memperbaiki,

meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.

2. Tindakan: Tindakan apa yang dilakukan guru sebagai perbaiakan peningkatan

atau perubahan yang diinginkan.

12

Page 13: Penerapan Model Concep Attaiment Model Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Smp Negeri 2 Kuala Simpang

3. Observasi: Mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang telah

dilaksanakan.

4. Refleksi: Mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil dari tindakan

diberbagai kriteria.

13

Page 14: Penerapan Model Concep Attaiment Model Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Smp Negeri 2 Kuala Simpang

Arikunro (2003:16)

14

Page 15: Penerapan Model Concep Attaiment Model Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Smp Negeri 2 Kuala Simpang

Dari pendapat diatas, maka inti dari penelitian tindakan kelas adalah

adanya tindakan untuk meningkatkan atau memperbaiki kualitas pelaksanaan

proses belajar mengajar kearah yang lebih baik.

Kegiatan penelitian ini meliputi tiga tahap yaitu perencanaan,

pelaksanaan dan analisis data. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan

adalah menyusun dan menyiapkan materi belajar, menyiapkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan evaluasi. Sedangkan kegiatan yang

dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah setiap akhir pembelajaran

dilakukannya ujian ahir pada tiap RPP dan mengumpulkan data. Sedangkan

tahap analisis data yaitu data dikumpulkan dalam proses pembelajaran adalah

hasil yang diperoleh siswa tiap-tiap tes I, II, III dan postes prestasi belajar siswa

dan analisis dengan menggunakan uji presentasi.

c. Instrumen Penelitian

Insrtumen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Tes tertulis (instrumen I), tes yang berbentuk objektif dengan empat pilihan

yaitu a, b, c, dan d. Jumlah soal ini sesuai dengan jumlah indikator yang

dirumuskan dalam RPP.

2. Lembar pengamatan aktifitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran

digunakan umtuk mengetahui aktifitas yang dilakukan guru dan siswa dalam

kegiatan belajar mengajar dan menggunakan pembelajaran konsep attainment

model.

15

Page 16: Penerapan Model Concep Attaiment Model Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Smp Negeri 2 Kuala Simpang

3. Lembar pengamatan, pengelolaan pembelajaran melalui penerapan

pembelajaran dengan konsep attaiment model.

d. Teknik Pengolahan Data

Adapun teknik pengolahan data yang digunakan adalah statistik

deskriktif dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa melalui penerapan cincept attaiment

model dengan menggunakan prestasi, yaitu:

Tingkat ketuntasan individual dan klasikal

Keterangan:

F = Frekuensi aktifitas yang dilakukan (jawaban yang benar)

N= Banyaknya aktifitas yang dilakukan (jumlah soal)

P= Persentase yang dicari

(Suejiono, 2005:43)

Data tes hasil belajar dianalisis dengan analisis deskriptif yaitu

melaksanakan tingkat ketuntasan individual dan klasikal. Setiap siswa dikatakan

tuntas belajarnya (ketuntasan individual) jika proporsi jawaban benar

dan suatu kelas dikatakan tuntas (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut

terdapat siswa yang tuntas belajarnya. (Suryosubroto, 2002:77).

b. Analisis data aktifitas guru dan siswa dengan penerapan mosel pembelajaran

konsep attaiment model.

16

Page 17: Penerapan Model Concep Attaiment Model Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Smp Negeri 2 Kuala Simpang

Data aktifitas guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar dianalisis

dengan menggunakan statistik, deskriptif, dan persentase. Untuk mengetahui

tingkat reliabelitas instrumen ini digunakan statistik persentase dengan

menggunakan

Keterangan:

P= angka prestasi

F= frekuensi aspek yang diamati

N= banyaknya aspek yang diamati

(Suejiono, 2005:43)

c. Analisis data keterampilan guru mengelola pembelajaran dengan penerapan

konsep attaiment model.

Data keterampilan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar

dengan konsep attaiment model dan analisis dengan menggunkan statistik

deskriptif dengan rata-rata skor sesuai dengan yang dikemukakan oleh

Buduningarti (1998:10) sebagai berikut:

- Skor 1,00-1,69 kurang baik

- Skor 1,70-2,59 sedang

- Skor 2,60-3,50 baik

- Skor 3,51-4,00 baik sekali

17

Page 18: Penerapan Model Concep Attaiment Model Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Smp Negeri 2 Kuala Simpang

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchori. 2009. Guru propesional. Bandung: Alfabeta.

Angkowo,R dan A.Kosasih 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: PT Grasindo.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindak Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Aunurrahman. 2009. Bekajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Masliah, Mansur. 2007. KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktof yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Suejiono, Aanas. 2005. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia Persada.

Usman, Moh. Uzer.1999. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Uno, Hamzah B. 2008. Model Pembelajaran (Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif). Jakarta: Bumi Aksara.

Winkell, W.S. 2004. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

18