Upload
romadonie21
View
1.980
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV.A
SEKOLAH DASAR NEGERI 164
PEKANBARU
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
OLEH:
YUHENDRAWATI
NIM. 1005187017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2012
ABSTRAK
Yuhendrawati, 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay
Two Stray untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV.A
Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru. Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas
Riau. Pembimbing I Drs. Zulkifli, S.Pd dan Pembimbing II Drs.
H. Damanhuri Daud, S.Pd.
Kata Kunci: Kooperatif TSTS, Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa
Model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray pada dasarnya
menekankan kepada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok, dan memberikan
kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi yang
diperoleh dengan kelompok lain, sehingga proses pembelajaran akan berpusat
kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa
kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru tahun ajaran 2011/2012 yang
siswanya berjumlah 41 orang. Dengan rumusan masalah: Apakah penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dapat meningkatkan hasil
belajar IPS siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru. Skripsi ini
menyajikan hasil analisis data aktivitas belajar siswa guru selama pembelajaran
berlangsung di kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru yaitu: Rata-rata
aktivitas siswa selama pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray pada siklus
I 57,26% (kurang baik). Sedangkan pada siklus II rata-rata aktivitas siswa
meningkat menjadi 65,31% (baik), dengan peningkatan sebesar 8,05%. Untuk
aktivitas guru, pada siklus I rata-rata 70% (baik) dan pada siklus II rata-rata
aktivitas guru meningkat menjadi 95% (sangat baik), peningkatannya sebesar
25%. Skripsi ini juga menyajikan hasil belajar siswa kelas IV.A Sekolah Dasar
Negeri 164 Pekanbaru yang diperoleh dari ulangan harian I siklus I dan ulangan
harian II siklus II. Pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa secara individu 70,85
dan siklus II rata-rata hasil belajar siswa secara individu meningkat menjadi
84,02, dengan peningkatan sebesar 13,17%. Ketuntasan klasikal juga mengalami,
dimana pada siklus I 85,37% dan siklus II 100,00%, terjadi peningkatan sebesar
14,63%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang memberikan
taufik dan hidayah-Nya serta nikmat yang tak terhingga, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul: “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Two Stay Two Stray untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV.A
Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru”. Selanjutnya shalawat serta salam tidak
lupa penulis sampaikan kepada junjungan alam yakni Nabi besar Muhammad saw,
yang merupakan seorang pejuang sejati yang telah membawa ummatnya dari
kehidupan yang penuh kebodohan sampai kepada kehidupan yang penuh dengan
ilmu penngetahuan dan akhlak mulia sebagaimana kita rasakan sekarang.
Untuk menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. M Nur Mustafa, M.Pd. selaku dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Riau.
2. Bapak Drs. Zariul Antoza, M.Sn. selaku ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Universitas Riau.
3. Bapak Drs. Lazim N, M.Pd. selaku ketua prodi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD) Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau.
4. Bapak Drs. Zulkifli, S.Pd, selaku Pembimbing I, dan Bapak Drs. H.
Damanhuri Daud, S.Pd, selaku Pembimbing II, yang telah banyak
meluangkan waktu dan memberikan bimbingan, arahan dan masukan,
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Riau yang telah banyak membantu dan meluangkan waktu untuk membantu
penulis.
6. Ayahanda H. Oemar Oesman. L (Alm) dan Ibunda Hj. Yusni Jusan tercinta,
atas perhatian, dukungan, bantuan, serta doa tulus yang tidak pernah berhenti
selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Ayah mertuaku Yulidar dan Ibu mertuaku KH. Kamal Bandaro Putiah, yang
telah memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Spesial buat suamiku tercinta Hamdi dan anak-anak ku tersayang (1) Qory
Ayunitami, (2) Fajri Nurhakim, dan (3) M. Iqbal Al Hadi, yang selalu
memberikan motivasi kepada penulis agar sabar dalam menghadapi segala
tantangan hidup.
9. Ibu Hj. Rosnian, S.Pd. T.S. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 164
Pekanbaru, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
10. Ibu Ernita Yusnawati, MM. selaku guru di Sekolah Dasar Negeri 164
Pekanbaru yang sekaligus bertindak sebagai observer dalam penelitian ini.
11. Seluruh Majelis Guru di Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru, yang mau
memberi petunjuk selama peneliti melakukan penelitian.
12. Seluruh siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru, yang ikut
membantu peneliti selama proses penelitian berlangsung.
13. Buat teman-teman seperjuangan di Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan sangat penulis
harapkan. Semoga ini dapat memberikan manfaat, amin. Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pekanbaru, 23 Juli 2012
Penulis
YUHENDRAWATI
NIM. 1005187017
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK .................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vii
DAFTA TABEL ......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Model Pembelajaran Kooperatif .............................................. 6
1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ...................... 6
2. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif .......... 7
B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray ..... 8
1. Pengertian Two Stay Two Stray ........................................ 8
2. Langkah-Langkah Two Stay Two Stray ............................. 9
3. Kelebihan dan Kelemahan Two Stay Two Stray ................ 12
C. Hasil Belajar ............................................................................. 13
1. Pengertian Hasil Belajar ..................................................... 13
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............ 14
3. Komponen-Komponen Hasil Belajar ................................. 14
4. Indikator Hasil Belajar ....................................................... 15
D. Hubungan Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Two
Stay Two Stray dengan Hasil Belajar ....................................... 18
E. Hipotesis Tindakan................................................................... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian ..................................................................... 20
B. Subjek Penelitian ...................................................................... 20
C. Variabel Penelitian ................................................................... 20
D. Rencana Tindakan .................................................................... 20
E. Istrumen Penelitian................................................................... 24
F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 24
G. Teknik Analisis Data ................................................................ 25
BAB IV PEMBAHASAN
A. Hasil Tindakan ......................................................................... 29
1. Pelaksanaan Tindakan ........................................................ 29
2. Tahap Perencanaan Tindakan ............................................ 29
B. Pelaksanaan Tindakan Siklus I................................................. 30
1. Pertemuan Pertama.............................................................. 30
2. Pertemuan Kedua ............................................................... 31
3. Pertemuan Ulangan Harian I .............................................. 33
4. Refleksi Siklus I ................................................................. 33
C. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ............................................... 35
1. Pertemuan Pertama............................................................. 35
2. Pertemuan Kedua ............................................................... 36
3. Pertemuan Ulangan Harian II............................................. 37
4. Refleksi Siklus II ................................................................ 37
D. Analisis Data Hasil Penelitian .................................................. 38
1. Aktivitas Guru .................................................................... 38
2. Aktivitas Siswa .................................................................. 40
3. Hasil Belajar Siswa ............................................................ 41
a. Ketuntasan Belajar Siswa Secara Individu ................... 41
b. Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal .................... 43
c. Nilai Perkembangan dan Penghargaan Kelompok ............. 44
E. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 45
1. Aktivitas Guru .................................................................... 46
2. Aktivitas Siswa .................................................................. 47
3. Ketuntasan Individu ........................................................... 48
4. Ketuntasan Klasikal ........................................................... 49
6. Penghargaan Kelompok ..................................................... 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................. 52
B. Saran ......................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 54
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Dengan Empat Tahap Kegiatan ..... 21
4.1. Perbandingan Aktivitas Guru Pada Siklus I dan II .............................. 46
4.2. Perbandingan Aktivitas Siswa Pada Siklus I dan II ............................. 47
4.3. Perbandingan Ketuntasan Individu Siswa Siklus I dan II .................... 48
4.4. Perbandingan Ketuntasan Klasikal Siswa Siklus I dan II .................... 49
4.5. Perbandingan Penghargaan Kelompok Siklus I dan Siklus II ............. 50
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif ....................................... 8
3.1. Aktivitas guru dan siswa ...................................................................... 26
3.2. Ketuntasan hasil belajar siswa ............................................................. 26
3.3. Langkah-Langkah Penentu Nilai Perkembangan ................................. 27
3.4. Kriteria Nilai Perkembangan Individu ................................................. 28
4.1. Analisis Aktivitas Guru Dalam Menerapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Siklus I dan Siklus II. .......... 39
4.2. Analisis Aktivitas Siswa Dengan Diterapkannya Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Siklus I Dan
Siklus II ................................................................................................ 40
4.3. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Secara Individu Siklus I dan
Siklus II ................................................................................................ 41
4.4. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal Siklus I dan
Siklus II ................................................................................................ 43
4.5. Tingkat Perkembangan dan Penghargaan Kelompok Pada Setiap
Siklus .................................................................................................... 45
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
A. Jadwal Penelitian .................................................................................. 56
B. Silabus .................................................................................................. 57
C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
C.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP-1) ............................. 58
C.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP-2) ............................. 61
C.3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP-3) ............................. 64
C.4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP-4) ............................. 67
D. Lembar Kerja Siswa (LKS)
D.1. Lembar Kerja Siswa Siklus Pertama Pertemuan Pertama........... 70
D.2. Lembar Kerja Siswa Siklus Pertama Pertemuan Kedua ............. 71
D.3. Lembar Kerja Siswa Siklus Kedua Pertemuan Pertama ............. 72
D.4. Lembar Kerja Siswa Siklus Kedua Pertemuan Kedua ................ 73
E. Lembar Observasi Aktivitas Guru
E.1. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I ............. 74
E.2. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II ........... 75
E.3. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I ........... 67
E.4. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II .......... 77
E.5. Rata-Rata Aktivitas Guru Dalam Menerapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS Pada Setiap Pertemuan .... 78
F. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
F.1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I ........... 81
F.2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II .......... 83
F.3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I .......... 85
F.4. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II ......... 87
F.5. Rata-Rata Aktivitas Siswa Dalam Menerapkan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS Pada Setiap Pertemuan .... 89
G. Kisi-Kisi Soal
G.1. Kisi-kisi Soal Siklus Pertama ...................................................... 92
G.2. Kisi-kisi Soal Siklus Kedua ........................................................ 96
H. Soal Ulangan Harian
H.1. Soal Ulangan Harian I Siklus I.................................................... 101
H.2. Soal Ulangan Harian II Siklus II ................................................. 104
I. Kunci Jawaban Ulangan Harian
I.1. Kunci Jawaban Ulangan Harian Siklus Pertama ......................... 107
I.2. Kunci Jawaban Ulangan Harian Siklus Kedua ........................... 108
J. Hasil Belajar Siswa
J.1. Hasil Belajar Siswa Kelas IV.A SDN 164 Pekanbaru Sebelum
Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay
Two Stray (Skor Dasar) ............................................................... 109
J.2. Hasil Belajar Siswa Kelas IV.A SDN 164 Pekanbaru Setelah
Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay
Two Stray (Siklus Pertama) ......................................................... 111
J.1. Hasil Belajar Siswa Kelas IV.A SDN 164 Pekanbaru Setelah
Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay
Two Stray (Siklus Kedua) ........................................................... 113
K. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kelas IV.A SDN 164 Pekanbaru
Sebelum dan Sesudah Tindakan .......................................................... 115
L. Analisis Hasil Belajar Siswa Kelas IV.A SDN 164 Pekanbaru Secara
Individu ................................................................................................ 117
M. Analisis Ketuntasan Klasikal Siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar
Negeri 164 Pekanbaru .......................................................................... 119
N. Skor Ulangan Harian
N.1. Skor Ulangan Siklus I Siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar
Negeri 164 Pekanbaru ................................................................. 121
N.2. Skor Ulangan Siklus I Siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar
Negeri 164 Pekanbaru ................................................................. 123
O. Nilai Perkembangan dan Penghargaan Kelompok
O.1 Nilai Perkembangan dan Penghargaan Kelompok Pada Siklus
Pertama ........................................................................................ 125
O.2 Nilai Perkembangan dan Penghargaan Kelompok Pada Siklus
Kedua .......................................................................................... 126
P. Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay
Two Stray ............................................................................................. 127
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan wahana untuk
peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan
kewajibanya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
menghargai, menjaga, dan melestarikan sejarah-sejarah bangsa. Selain itu,
pendidikan IPS diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari sejarah-sejarah yang dialami bangsa Indonesia pada masa lalu.
Pentingnya pelajaran IPS ini tercantum pada tujuan pendidikan IPS
dari sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah. Pengajaran IPS
bertujuan mengembangkan sikap, nilai, keterampilan, dan rasa cinta akan
lingkungan wilayah Republik Indonesia atau untuk membina dan
menanamkan sikap positif kepada siswa dalam menjaga setiap benda-benda
atau alat-alat peninggalan sejarah dan menanamkan rasa bangga kedalam diri
siswa terhadap sejarah-sejarah yang ada di Indonesia.
Walaupun pembejaran IPS bertujuan untuk mengembangkan sikap,
nilai, keterampilan, dan rasa cinta akan lingkungan wilayah Republik
Indonesia, namun pada kenyataannya masih banyak siswa yang belum
memahami dan mengetahui sejarah-sejarah penting yang pernah ada di
Indonesia. Kemampuan siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 164
Pekanbaru dalam memahami dan mempelajari IPS masih tergolong jauh dari
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu 65.
Dari jumlah siswa 41 orang hanya 21 orang siswa yang mencapai KKM yang
telah ditetapkan dengan persentase ketuntasan klasikal 51,22%, sedangkan 20
orang siswa dengan persentase ketuntasan klasikal 48,78% mendapat nilai di
bawah KKM sekolah, dengan nilai rata-rata 58,29. Masih jauhnya
keberhasilan siswa pada mata pelajaran IPS, dapat diketahui dari gejala-gejala
yang penulis temukan dilapangan, yaitu:
1. Masih banyak siswa yang kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran IPS.
2. Masih banyak siswa yang kurang berani mengungkapkan pendapatnya
saat pembelajaran berlangsung.
3. Siswa kurang percaya diri dalam menjawab setiap pertanyaan yang
diberikan oleh guru.
4. Siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran, sehingga prestasi
belajar siswa rendah.
Berdasarkan hasil pengalaman peneliti di Sekolah Dasar Negeri 164
Pekanbaru, penyebab rendahnya hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa
Kelas IV.A adalah:
1. Dalam proses belajar mengajar guru hanya menerapkan metode ceramah,
sehingga siswa dalam mengikuti pelajaran tidak aktif dan akibatnya siswa
tidak memiliki konsentrasi penuh pada pelajaran.
2. Pada saat memberikan tugas biasanya tidak dikerjakan pada saat kegiatan
belajar mengajar berlangsung, sehingga tidak bisa dikontrol secara
langsung apakah tugas tersebut dikerjakan oleh siswa itu sendiri atau
tidak.
3. Dalam mengunakan model pembelajaran, Sekolah Dasar Negeri 164
Pekanbaru belum pernah menggunakan/menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray. Penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray bertujuan agar siswa lebih aktif dalam
pembelajaran melalui diskusi kelompok.
Berdasarkan kenyataan yang penulis alami di Sekolah Dasar Negeri
164 Pekanbaru khususnya pada siswa kelas IV.A kemampuan siswa dalam
pembelajaran IPS masih jauh dari harapan. Maka dari itu, penulis akan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray yang
penulis yakini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray peneliti yakini
dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa Kelas IV.A
Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru karena model pembelajaran ini terdiri
dari lima tahapan yaitu: (1) Persiapan, (2) Penyajian kelas, (3) Kegiatan
kelompok, (4) Evaluasi, dan (5) Penghargaan kelompok. (Slavin dalam
Siahaan, 2009: 17).
Dengan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray
diharapkan dapat meningkat hasil belajar IPS siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar
Negeri 164 Pekanbaru dengan pokok bahasan dalam kurikulum Sekolah yaitu
teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. Model pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray penulis pilih, karena hasil belajar siswa
melalui metode ceramah dianggap tidak sesuai dengan harapan.
Dari latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul: “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Two Stay Two Stray untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas
IV.A Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas dapat dikemukakan mengenai
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dapat meningkatkan hasil
belajar IPS siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru ?.
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe two stay two stray
untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri
164 Pekanbaru.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1. Bagi Siswa; Penggunaan model pembelajaran kooperatif Tipe two stay
two stray pada pokok bahasan mendeskripsikan berbagai peningalan
sejarah dilingkungan setempat diharapkan mampu meningkatkan hasil
belajar IPS dan siswa dapat belajar secara mandiri.
2. Bagi guru; sebagai acuan untuk memilih pembelajaran yang efektif dan
efisien guna menemukan cara dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi
siswa pada saat belajar dan dapat menentukan tindakan yang diperlukan
guna meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi sekolah: dapat memotivasi guru untuk melakukan penelitian tindakan
kelas guna meningkatkan mutu hasil pembelajaran di Sekolah Dasar
Negeri 164 Pekanbaru.
4. Bagi peneliti: dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan
tentang penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe two stay two
stray.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Model Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Taniredja (2011: 56) pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran dengan setting kelompok-kelompok kecil dengan
memperhatikan keragaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerja
sama dan memecahkan masalah melalui interaksi sosial dengan teman
sebayanya, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari
sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi nara sumber
bagi teman yang lain.
Menurut Slavin dalam Siahaan (2009:12) menjelaskan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa
kelompok kecil terdiri dari 4-5 orang, setiap kelompok haruslah heterogen,
terdiri dari laki-laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki
kemampuan tinggi, sedang, dan normal.
Pembelajaran kooperatif merupakan sistim pengajaran yang
memberikan kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama
siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal
dengan pembelajaran secara kelompok. Tetapi belajar kooperatif lebih dari
sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar
kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga
memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat
interdepensi efektif di antara anggota kelompok.
Menurut Depdiknas dalam Taniredja dkk (2011: 60), pembelajaran
kooperatif memiliki tujuan sebagai berikut, yaitu:
1. Meningkatkan hasil akademik, dengan meningkatkan kinerja siswa dalam
tugas-tugas akademiknya.
2. Memberi peluang kepada siswa agar siswa dapat menerima teman-
temannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar belajarnya.
3. Untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.
Menurut Ibrahim dalam Taniredja, dkk (2011: 59) unsur-unsur
pembelajaran kooperatif yaitu:
1. Siswa dalam kelompok haruslah berangapan bahwa mereka sehidup
sepenanggungan bersama.
2. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya.
3. Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya
memiliki tujuan yang sama.
4. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara
anggota kelompoknya.
5. Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan penghargaan yang juga akan
dekenakan untuk semua anggota kelompok.
6. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan
untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
7. Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi
yang ditanggani dalam kelompok kooperatif.
2. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Kegiatan Guru
1. Menyampaikan
tujuan dan
memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan
memotivasi siswa belajar
2. Menyajikan
informasi
Guru menyampaikan informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi atau bahan bacaan
3. Mengorganisasi
siswa ke dalam
kelompok
kooperatif
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana cara
memberuk kelompok belajar dan membuat setiap
kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
4. Membimbing
kelompok bekerja
dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar
pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
5. Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok
mempersentasekan hasil kerjanya.
6. Memberikan
penghargaan
Guru meberikan cara-cara untuk menghargai baik
upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
Sumber: Trianto (2010: 66-67)
B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
2. Pengertian Two Stay Two Stray
Teknik belajar mengajar dua tamu dua tinggal (two stay two stray)
dikembangkan oleh Spencer Kagan dan bisa dikembangkan dengan teknik
kepala bernomor, dan teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran
dan semua tingkat usia anak-anak. Struktur two stay two stray memberikan
kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan
kelompok lain (Lie, 2008: 61).
Pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray siswa digolongkan
pada kelompok-kelompok yang beranggotakan 4 orang dengan bentuk
kelompok yang heterogen. Sedangkan yang dimaksud dengan pembelajaran
Kooperatif Tipe two stay two stray adalah suatu model pembelajaran dengan
cara mengelompokkan siswa untuk mengerjakan tugas atau memecahkan
masalah tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran. (Lie, 2008: 61)
Model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray siswa
dihadapkan pada kegiatan mendengarkan apa yang diutarakan oleh temannya
ketika sedang bertamu, yang secara tidak langsung siswa akan dibawa untuk
menyimak apa yang diutarakan oleh anggota kelompok yang menjadi tuan
rumah tersebut. Dalam proses ini, akan terjadi kegiatan menyimak materi pada
siswa.
Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray
yaitu:
1. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan
materi belajarnya.
2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang
dan rendah.
3. Bila mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis
kelamin yang berbeda.
4. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok dari pada individu
3. Langkah-Langkah Two Stay Two Stray
Menurut Lie (2007: 61) langkah-langkah pelaksanaan model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray, sebagai berikut:
1. Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa
2. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan
meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke dua
kelompok lain.
3. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja
dan informasi mereka ke tamu mereka.
4. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompoknya sendiri dan melaporkan
temuan mereka dari kelompok lain.
5. Kelompok mencocokan dan mebahas hasil-hasil kerja mereka.
Selanjutnya sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe two
stay two stray, maka urutan pelaksanaan pembelajarannya dilakukan sebagai
berikut:
a. Persiapan
Pada tahap ini disiapkan muali dari pembuatan silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi yang akan disajikan, Lembar
Kerja Siswa (LKS), lembar pengamatan guru dan siswa, kisi-kisi Ulangan
Harian (UH) 1 dan kisi-kisi Ulangan Harian (UH) 2 dan menentukan
jadwal kegiatan pembelajaran. Membagi siswa-siswa dalam kelompok-
kelompok yang beranggotakan 4 (empat) orang siswa yang dibentuk
berdasarkan potensi tinggi, sedang, dan rendah serta menyiapkan lembar
tugas mandiri untuk dikerjakan siswa di rumah.
b. Penyajian kelas
Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray pada
awalnya dimulai dengan melakukan apersepsi, memberian motivasi pada
siswa, dan menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai dalam proses
pembelajaran. Kemudian guru menyajikan informasi kepada siswa melalui
tanya jawab, demontrasi, memberikan tugas yang akan dikerjakan dalam
kelompok masing-masing.
c. Kegiatan kelompok
Setiap kelompok siswa diberikan tugas berupa LKS untuk diselesaikan
dalam waktu yang sudah ditentukan. Selama siswa bekerja dalam
kelompok masing-masing, guru berfungsi sebagai fasilitator, motivator,
dan memonitoring jalannya kerja kelompok siswa. Setiap anggota bekerja
dalam kelompok dan saling mencocokkan jawaban atau mengoreksi
jawaban sehingga hasil kerja kelompok menjadi baik. Setelah itu dua
orang siswa dalam kelompok masing-masing di utus bertamu ke kelompok
lain untuk saling mencocokkan dan mengoreksi hasil kerja kelompok. Jika
ada anggota kelompok yang memahami maka anggota kelompoknya
bertanggungjawab untuk menjelaskan sebelum meminta bantuan teman
dari kelompok lain yang datang ke kelompoknya. Setelah selesai kegiatan
kelompok guru memberikan tugas mandiri atau pekerjaan rumah kepada
siswa.
d. Evaluasi
Evaluasi yang diberikan pada siswa dikerjakan secara individu sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan guru. Saat evaluasi siswa harus
berusaha semaksimal mungkin menunjukkan potensinya terhadap materi
yang telah diberikan. Skor yang diperoleh siswa dalam evaluasi
selanjutnya akan diolah untuk menentukan nilai perkembangan individu
dan kemudian akan disumbangkan sebagai skor kelompok.
e. Penghargaan kelompok
Tujuan utama penghargaan kelompok adalah untuk menunjukkan
kemampuan secara individual atau kelompok dan memberikan sertifikat
atau penghargaan.
4. Kelebihan dan Kelemahan Two Stay Two Stray
Kelebihan dari pembelajaran two stay two stray adalah sebagai berikut:
1. Dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan
2. Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna
3. Lebih berorientasi pada keaktifan.
4. Diharapkan siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya
5. Menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa.
6. Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan.
7. Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar.
Sedangkan kekurangan dari model pembelajaran kooperatif tipe TSTS
adalah:
a. Membutuhkan waktu yang lama
b. Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok
c. Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan (materi, dana dan tenaga)
d. Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas.
Untuk mengatasi kekurangan pembelajaran kooperatif model two stay
two stray, maka sebelum pembelajaran guru terlebih dahulu mempersiapkan
dan membentuk kelompok-kelompok belajar yang heterogen ditinjau dari segi
jenis kelamin dan kemampuan akademis. Berdasarkan sisi jenis kelamin,
dalam satu kelompok harus ada siswa laki-laki dan perempuannya. Jika
berdasarkan kemampuan akademis maka dalam satu kelompok terdiri dari satu
orang berkemampuan akademis tinggi, dua orang dengan kemampuan sedang
dan satu lainnya dari kelompok kemampuan akademis kurang. Pembentukan
kelompok heterogen memberikan kesempatan untuk saling mengajar dan
saling mendukung sehingga memudahkan pengelolaan kelas karena dengan
adanya satu orang yang berkemampuan akademis tinggi yang diharapkan bisa
membantu anggota kelompok yang lain.
C. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2001: 22) hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar merupakan
uraian untuk menjawab pertanyaan, apa yang harus digali, dipahami dan
dikerjakan siswa. (Depdiknas, 2004: 5).
Menurut Djamarah (2006:11) belajar adalah proses perubahan
perilaku, berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah
perbuatan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan
maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.
Belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau
pengalaman.
Menurut Surahmad (1981: 2) hasil belajar merupakan hasil yang
dicapai siswa dalam belajar, yang menunjukkan taraf kemampuan siswa dalam
mengikuti program belajar dalam waktu tertentu sesuai dengan kurikulum
yang telah ditentukan. Hasil belajar ini sering dicerminkan sebagai nilai (hasil
belajar) yang menentukan berhasil tidaknya siswa belajar. Hasil belajar
merupakan terminal dari proses pendidikan dan pengajaran..
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa
tersebut mengalami aktivitas belajar. Sedangkan kategori hasil belajar siswa,
yaitu: (1) informasi verbal, (2) kecakapan intelektul, (3) strategi kognitif, (4)
sikap, dan (5) keterampilan.
2. Faktor-Faktor Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama
yaitu :
1. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya,
motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,
ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.
2. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama
kualitas pengajaran.
Menurut Hilgard dan Bower, dalam bukunya Theories of Learning
yang dikutip oleh Purwanto (2002: 82) mengemukakan: belajar berhubungan
dengan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang
disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi ini,
dimana perubahan tingkah laku tidak dapat dijelaskan atau dasar
kecenderungan, respon pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat
seseorang.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor internal
siswa antara lain kemampuan yang dimiliki siswa tentang materi yang akan
disampaikan, sedangkan faktor eksternal antara lain strategi pembelajaran
yang digunakan guru di dalam proses belajar mengajar.
3. Komponen-Komponen Hasil Belajar
Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Sedangkan hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Ada beberapa pendapat para ahli tentang tipe hasil belajar, di antaranya
sebagai berikut; Howard Kingsley, membagi tiga macam hasil belajar, yakni
(1) keterampilan atau kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (3) sikap
dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang
telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan menurut Gegne, membagi lima
kategori hasil belajar, yakni (1) informasi verbal, (2) keterampilan intelektual,
(3) strategi kognitif, (4) sikap, dan (5) keterampilan motoris. (Sudjana, 2001:
22)
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik
tujuan kuriuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil
belajar Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga
ranah, yakni (1) Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual
yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan hafalan, pemahaman atau
komprehensif, penerapan aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. (Purwanto,
2010: 43).
4. Indikator Hasil Belajar
Menurut Ishak (2007: 31), indikator keberhasilan sebagai patokan atau
ukuran bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dianggap berhasil, apabila:
1. Daya serap terhadap bahan pengajaran (materi) yang diajarkan mencapai
hasil belajar atau prestasi belajar tinggi, baik secara individual maupun
secara klasikal atau kelompok.
2. Perilaku yang menggariskan dalam tujuan pengajaran atau instruksional
khusus telah dicapai oleh para siswa baik secara individual maupun
kelompok.
3. Terjadinya perubahan terhadap perilaku siswa, sehingga terdapat motivasi
untuk memahami, menguasai, dan mencerna materi yang diajarkan pada
tingkat ketuntasan belajar.
Dari beberapa indikator di atas dapat dipahami bahwa ketika indikator
di atas dimiliki siswa pada pelajaran matematika, maka tujuan dalam
pembelajaran tersebut dapat dikatakan berhasil dan sesuai dengan yang
diharapkan.
Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar.
Masalah yang dihadapi adalah sampai di tinggkat manakah hasil belajar yang
telah dicapai. sehubungan dengan hal ini keberhasilan proses belajar mengajar
itu dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf, yaitu:
1. Istimewa (maksimal), apabila seluruh bahan yang diajarkan itu dapat
dikuasai oleh siswa.
2. Baik sekali (optimal), apabila sebagian besar (76% sampai 99%) bahan
pelajaran yang diajarkan dapat dipahami siswa.
3. Baik (minimal), apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya (60%
sampai 75%) saja dikuasai siswa.
4. Kurang, apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari (60%)
dikuasai siswa. (Djamarah, 2006: 121)
Selanjutnya idikator yang menjadi petunjuk suatu proses belajar
mengajar dianggap berhasil adalah sebagai berikut:
a. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi
tinggi, baik secara individual maupun secara kelompok.
b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapi oleh
siswa baik secara individual maupun secara kelompok. (Djamarah, 2006:
120)
Selanjutnya menurut Sudjana (2001: 24), hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Sementara menurut Horward Kingsley dalam Sudjana, membagi
tiga macam hasil belajar, yaitu, (1) Keterampilan dan kebiasaan, (2)
Pengetahuan dan pengertian, (3) Sikap dan cita-cita.
Hasil belajar yang dicapai siswa menurut Sudjana, melalui proses
belajar mengajar yang optimal ditunjukkan dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1) Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar
intrinsik pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi yang
rendah dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau
setidaknya mempertahankan apa yang telah dicapai.
2) Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu
kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak
kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.
3) Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama
diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain,
kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan
kreativitasnya.
4) Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif),
yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif
(sikap) dan ranah psikomotorik, keterampilan atau perilaku.
5) Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri
terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan
mengendalikan proses dan usaha belajarnya. (Sudjana, 2004: 56).
D. Hubungan Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
dengan Hasil Belajar
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran
dapat diketahui dari hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes/evaluasi
yang diberikan kepada siswa. Menurut Sudjana (2010: 22) hasil belajar
merupakan hasil yang dicapai siswa dalam belajar, yang menunjukkan taraf
kemampuan siswa dalam mengikuti program belajar dalam waktu tertentu
sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan.
Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two
stray, guru akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam
pembelajaran. Selain itu, guru juga memberi kesempatan kepada siswa untuk
bekerjasama secara berkelompok dan saling bertukar informasi dengan
kelompok lain agar siswa lebih memahami materi yang disajikan.
Pembelajaran ini juga melatih siswa untuk berani mengeluarkan pendapatnya
dan menghargai pendapat teman.
Disisi lain, pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dapat
mendorong siswa untuk ikut berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran
dengan mengutamakan kerja sama kelompok yang lebih dicirikan oleh
penghargaan kelompok. Semua siswa bertanggung jawab terhadap teman
kelompok, artinya siswa pandai bertanggungjawab terhadap teman yang
kurang mampu. Oleh karena itu, diharapkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray dapat meningkatkan keaktifan siswa dan
siswa memperoleh keberhasilan dalam pembelajaran, yaitu memenuhi Kriteria
Ketuntasan Mengajar (KKM) yang telah ditetapkan oleh Sekolah Dasar
Negeri 164 Pekanbaru.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian tinjauan pustaka di atas, hipotesis tindakan dalam
penelitian ini adalah: jika diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe two
stay two stray maka dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa Kelas IV.A
Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri
164 Pekanbaru Provinsi Riau, khususnya pada siswa Kelas IV.A.
2. Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian ini direncanakan selama 4 bulan terhitung
dari bulan Februari hingga bulan Mei 2012.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar
Negeri 164 Pekanbaru Tahun Ajaran 2011/2012, dengan jumlah siswa 41
orang, yang terdiri dari 19 orang laki-laki dan 22 orang perempuan.
C. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas (independent) dan
dan variabel terikat (dependent). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dan variabel
terikatnya adalah hasil belajar.
D. Rencana Tindakan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau action
research. Menurut Arikunto (2010: 130) penelitian tindakan kelas merupakan
suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi
didalam kelas. Kunandar (2011: 45) juga menggungkapkan penelitian
tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan
memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelas.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap
kegiatan yang berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dari sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau
dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Dari pendapat tersebut
dapat disimpulkan PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat refleksi
dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau
meningkatkan praktek pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini penulis dan
guru berkolaborasi dalam merencanakan tindakan dan refleksi hasil tindakan
sehingga bentuk penelitian ini tergolong kepada penelitian tindakan kelas
kolaboratif.
Menurut Arikunto (2010: 137) pelaksanaan tindakan dalam penelitian
tindakan kelas meliputi: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan,
dan (4) Refleksi. Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan dalam penelitian
tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 3.1: Siklus Penelitian Tindakan Kelas Dengan Empat Tahap Kegiatan
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
SIKLUS I Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
SIKLUS II Refleksi
Agar lebih mudah memahami tahapan-tahapan dalam penelitian
tindakan kelas yang akan penulis lakukan dapat dilihat pada penjelasan berikut
ini, yaitu:
a. Perencanaan
Tahap perencanaan merupakan tahap awal yang harus dilaksanakan
guru sebelum melakukan tindakan, sehingga tindakan yang dilakukan
menjadi lebih terarah. Adapun yang akan dipersiapkan pada tahap
perencanaan, yaitu:
1. Menyusun silabus
2. Menyusun RPP berdasarkan langkah-langkah penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray.
3. Membuat dan menyiapkan lembar kerja siswa
4. Mempersiapkan kunci jawaban
5. Menyiapkan format lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa
dalam pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan penerapan dari perencanaan yang telah
dibuat. Pelaksanaan program pembelajaran, pengambilan atau
pengumpulan data hasil belajar siswa, hasil observasi dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray. Pada tahap
pelaksanaan peneliti mengacu pada silabus, RPP dan LKS yang telah
disesuaikan dengan pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray yang
telah dibuat baik dari segi waktu dan banyak pertemuan yang disesuaikan
dengan perencanaan.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan bersama dengan pelaaksanaan tindakan
Pelaksanaan pengamatan dilakukan oleh observer/pengamat, dengan
menggunakan lembar pengamatan. Pengamat bertugas mencatat langkah-
langkah yang sesuai atau belum sesuai dan mencatat semua kejadian baik
aktivitas guru maupun aktivitas siswa disaat pelaksanaan pembelajaran
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two
stray.
Pengamatan juga memberi masukan baik berupa kritik ataupun
saran pada penulis guna untuk refleksi dari setiap pertemuan. Pengamat
diberi tugas sesuai dengan lembar pengamatan yang telah disediakan oleh
penulis yang terlebih dahulu diberikan pengarahan pada pengamat.
d. Refleksi
Refleksi merupakan tahap akhir kegiatan observasi, dengan cara
mengumpulkan berbagai hasil yang diperoleh guna melihat dan menilai
apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar
mengajar mampu meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray.
Refleksi dilakukan berguna untuk perencanaan pada siklus
selanjutnya, agar kelemahan dan kejadian dalam proses belajar mengajar
pada pertemuan I dan II dapat diperbaiki serta diharapkan adanya
perubahan pada siklus selanjutnya.
E. Instrumen Penelitian
Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Perangkat pembelajaran
1. Jadwal penelitian
2. Silabus
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
4. Skenario pembelajaran
5. Lembar Kerja Siswa (LKS)
b. Instrumen pengumpulan data
1. Lembar observasi aktivias siswa
2. Lembar observasi aktivitas guru
3. Soal ulangan harian setiap siklus
F. Teknik Pengumpulannya
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Kunandar (2011: 143) berpendapat bahwa observasi adalah
kegiatan pengamatan (mengambil data) untuk memotret seberapa jauh
efek tindakan telah mencapai sasaran. Berdasarkan pengertian tersebut,
maka observasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah melakukan
pengamatan terhadap segenap aktivitas belajar mengajar guru dan ssiwa
kelas IV.A Sekolah Dasar 164 Pekanbaru dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray.
b. Tes
Menurut Kunandar (2011: 186) tes adalah sejumlah pertanyaan
yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk
mengungkapkan keadaan dan tingkat perkembangan salah satu atau
beberapa asfek psikologis didalam dirinya. Penilaian hasil belajar siswa
kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru diperoleh dari hasil
pelaksanaan tes, pada pelaksanaan tindakan dalam setiap siklus kegiatan
pembelajaran, sehingga pengaruh penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray pada mata pelajaran IPS dapat dihitung
dari rata-rata dan persentase hasil belajar siswa.
G. Teknik Analisis Data
1. Aktivitas Guru dan Siswa
Analisis aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar
dengan di terapkannya model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray
dibakukan dalam lembar observasi dengan rumus:
%100xSM
JSNR
Keterangan:
NR = Persentase rata-rata aktivitas guru/siswa
JS = Jumlah skor aktivitas yang dilakukan
SM = Skor Maksimal yang di dapat dari aktivitas guru dan siswa
Untuk melihat aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran yang
menggunakan 4 (empat) alternatif pilihan yang dapat di lihat pada lembar
observasi aktivitas guru dan siswa. Dari 4 alternatif diatas, maka skala
pengukuran aktivitas guru dan siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1
Aktivitas Guru Dan Siswa
NO Persentase (%) Interval Kategori
1
2
3
4
81% - 100%
61% - 80%
51% - 60%
Kurang Dari 50%
Sangat Baik
Baik
Kurang Baik
Sangat Tidak Baik
2. Hasil Belajar
1. Ketuntasan Belajar Siswa
Sementara itu, analisis yang digunakan untuk mengetahui hasil
belajar siswa Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru Kelas IV.A melalui
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray, dengan
menggunakan dua rumus sebagai berikut:
a) Ketuntasan Individu:
100xN
RS (Purwanto, 2010: 112)
Keterangan:
S = Nilai yang diharapkan (dicari)
R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar
N = Skor Maksimum dari tes tersebut
Tabel 3.2
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
No Interval (%) Kategori
1
2
3
4
5
80 – 100
70 – 79
65 – 69
50 – 64
0 – 49
Amat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Kurang Sekali
Untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam pembelajaran,
dapat dilihat melalui Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah
ditetapkan oleh Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru, dimana KKM
untuk individu adalah 65. Dari standar KKM tersebut dapat dipahami
bahwa bila siswa mencapai nilai rata-rata 65, maka siswa tersebut
dinyatakan lulus, begitu sebaliknya, bila nilai rata-rata yang diperoleh
siswa di bawah nilai rata-rata 65, maka siswa dinyatakan belum lulus
atau berhasil.
b) Ketuntasan Klasikal:
%1002
1 xN
NK
K = Presentase Ketuntasan Belajar
N1 = Jumlah Siswa Yang Tuntas Belajar
N2 = Jumlah Siswa Dalam Satu Kelas
2. Tahap Perhitungan Skor Perkembangan Individu
Perhitungan skor perkembangan individu dilakukan
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
Tabel 3.3: Langkah-Langkah Penentuan Nilai Perkembangan
Langkah Keterangan
Menentukan skor dasar Setiap siswa diberi skor berdasarkan nilai-
nilai kuis terdahulu
Menghitung skor kuis
terkini
Siswa memperoleh poin untuk kuis yang
berkaitan dengan pelajaran terkini
Menghitung skor
perkembangan
Siswa mendapatkan poin perkembangan
yang besarnya ditentukan menggunakan
skala yang diberikan pada tabel
Sumber: Trinato, (2007: 55)
Skor dasar individu dihitung berdasarkan skor awal pada
penelitian ini yang diambil dari rat-rata nilai evaluasi materi sebelumnya.
Perhitungan skor perkembangan individu sebagaimana yang
dikemukakan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.4: Kriteria Nilai Perkembangan Individu
Skor Tes Nilai
Perkembangan
Lebih dari 10 poin dibawah skor dasar 5
10 poin hingga 1 poin dibawah skor dasar 10
Sama dengan skor dasar sampai 10 poin diatas
skor dasar 20
Lebih dari 10 poin di atas skor dasar 30
Nilai sempurna (tidak berdasarkan skor dasar) 30
Sumber: Trinato, (2007: 55)
3. Tahap Pemberian Penghargaan Kelompok
Skor kelompok dihitung rata-rata nilai perkembangan yang
disumbangkan setiap anggota kelompok dengan menjumlahkan semua
nilai perkembangan anggota kelompok dibagi dengan jumlah anggota
kelompok.
Jika x adalah rata-rata nilai perkembangan kelompok, maka
dalam penelitian ini guru menggunakan bentuk kriteria pembagian
penghargaan kelompok sebagai berikut:
Tabel 3.5: Tingkat Penghargaan Kelompok
Rata-Rata Tim Predikat
0 ≤ x ≤ 5 -
5 ≤ x ≤ 15 Tim Baik
15 ≤ x ≤ 25 Tim Hebat
25 ≤ x ≤ 35 Tim Super
Sumber: Trianto, (2007: 56)
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Tindakan
1. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 164
Pekanbaru Kelas IV.A tahun ajaran 2011/2012 pada Tanggal 26 Maret 2012
sampai Tanggal 12 April 2012 dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray pada pokok bahasan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi.
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, siklus pertama dilaksanakan
dalam 3 kali pertemuan, di mana dua kali pertemuan menyampaikan materi
pembelajaran (sesuai RPP-1 dan RPP-2) dan 1 kali pertemuan ulangan harian.
Siklus kedua juga dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, di mana dua kali
pertemuan menyampaikan materi pembelajaran (sesuai RPP-3 dan RPP-4) dan
1 kali pertemuan ulangan harian.
Pada setiap kali pertemuan, peneliti dibantu oleh observer yaitu Ernita
Yusnawati, MM. Adapun tugas observer dalam penelitian ini adalah
mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray.
2. Tahap Perancanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan, peneliti telah merancang perangkat
pembelajaran dan istrumen pengumpulan data. Perangkat pembelajaran dalam
penelitian ini terdiri dari jadwal penelitian (lampiran A), silabus (lampiran B),
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk 4 kali pertemuan (lampiran C.1,
C.2, C.3, dan C.4), Lembar Kerja Siswa sebanyak 4 kali pertemuan (D.1, D2,
D.3, dan D.4).
29
Sedangkan instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri
dari lembar observasi aktivitas guru 4 kali pertemuan (lampiran E.1, E.2, E.3,
dan E.4), lembar pengamatan aktivitas siswa kali pertemuan (lampiran F.1,
F.2, F.3, dan F.4), kisi-kisi soal ulangan harian siklus I (lampiran G.1) dan
siklus II (lampiran G.2), soal ulangan harian siklus I (lampiran H.1) dan siklus
II (lampiran H.2), kunci jawaban ulangan harian siklus I (lampiran I.1) dan
siklus II (lampiran I.2), data nilai hasil belajar siswa sebelum tindakan
(lampiran J.1), data nilai hasil belajar siswa siklus I (lampiran J.2), serta data
nilai hasil belajar siswa siklus II (lampiran J.3).
B. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
1. Pertemuan Pertama (Senin, 19 Maret 2011)
Pertemuan pertama siklus pertama dilakukan pada tanggal 19 Maret
2012 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dari jam 09.30 Wib - 10.40 Wib.
Pada pertemuan pertama siklus pertama ini siswa hadir semua. Adapun proses
pembelajaran dilaksanakan berdasarkan RPP-1 (lampiran C.1) yaitu dengan
materi teknologi produksi dan perkembangannya. Dalam kegiatan
pembelajaran guru membagi siswa menjadi 10 kelompok dimana masing-
masing kelompok terdiri dari 4 orang siswa. Kemudian siswa diberikan LKS
(lampiran D.1) untuk dikerjakan dengan kelompok masing-masing.
Setelah selesai mengerjakan LKS dengan kelompok masing-masing,
siswa kebingungan karena guru meminta dua orang siswa dari masing-masing
kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu kekelompok lain dan guru
juga meminta dua orang siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas
membagikan hasil kerja dan informasi mereka (jawaban LKS) ke tamu
mereka. Siswa bertambah merasa kebinggungan dan bertanya-tanya mengapa
guru memberinya kesempatan untuk mencontek jawaban kelompok lain.
Setelah dijelaskan oleh guru baru siswa memahaminya. Dengan demikian
dapat disipulkan bahwa kebinggungan siswa tersebut disebabkan belum
pernahnya model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray diterapkan
guru dalam pembelajaran di kelas.
Selain siswa, guru juga mengalami sedikit kebinggungan dalam
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray, hal ini
disebabkan belum terbiasa guru menerapkan atau mengunakan model
pembelajaran ini dalam mengajar, sehingga pada saat siswa mengerjakan LKS
guru terkesan kurang membimbing siswa.
Pada saat pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray di setiap pertemuan observer
mengisi lembar observasi aktivitas guru (lampiran E.1) dan lembar observasi
aktivitas siswa (lampiran F.1).
2. Pertemuan Kedua (Kamis, 22 Maret 2011)
Pertemuan kedua siklus pertama dilakukan pada hari Kamis tanggal
22 Maret 2012 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dari jam 09.00 Wib - 10.10
Wib. Pada pertemuan kedua siklus pertama ini siswa hadir semua. Proses
pembelajaran dilaksanakan berdasarkan RPP-2 (lampiran C.2) yaitu dengan
materi Bahan dan hasil produksi. Pada kegiatan awal pembelajaran guru
meminta siswa bergabung dengan kelompok yang telah ditentukan pada
pertemuan pertama. Kemudian siswa diberikan LKS (lampiran D.2) untuk
dikerjakan dengan kelompok masing-masing.
Setelah selesai mengerjakan LKS dengan kelompok masing-masing,
guru meminta dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan
kelompoknya dan bertamu kekelompok lain dan guru juga meminta dua orang
siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan
informasi mereka (jawaban LKS) ke tamu mereka.
Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini telah mengalami
peningkatan bila dibandingkan pada pertemuan pertama, dimana sebagian
siswa telah menguasai dan memahami model pembelajaran kooperatif tipe two
stay two stray. Sehingga pada saat siswa yang bertamu diminta untuk
melaporkan temuan mereka bertamu ke kelompok lain, siswa sudah mengerti
informasi apa yang akan mereka laporkan kekelompoknya.
Selain siswa, pada pertemuan kedua ini guru juga sudah menguasai
dan memahami model pembelajaran yang diterapkan dalam mengajarkan anak
didiknya, hal ini dibuktikan dengan bimbingan yang diberikan guru kepada
siswa dalam mengerjakan LKS. Tanya jawab antara guru dan siswa pun telah
mulai lancar walaupun masih ada sebagian siswa yang tidak bekerja sama
dalam kelompoknya.
Pada saat pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray di setiap pertemuan observer
mengisi lembar observasi aktivitas guru (lampiran E.2) dan lembar observasi
aktivitas siswa (lampiran F.2).
3. Pertemuan Ulangan Harian I (Senin, 26 Maret 2012)
Pada pertemuan ketiga siklus pertama ini guru mengadakan ulangan
harian I, dengan kisi-kisi soal ulangan harian I (lampiran G.1). Ulangan harian
I diadakan pada hari Senin tanggal 26 Maret 2012 dengan jumlah soal 20
dalam bentuk objektif.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan pembagian lembar soal ulangan
harian I (lampiran H.1) pada masing-masing siswa. Kemudian siswa
mengerjakannya secara individu. Setelah selesai mengerjakan ulangan harian I
maka siswa diminta mengumpulkannya pada guru. Guru bersama siswa
membahas soal-soal yang dikerjakan siswa. Setelah itu guru mengoreksi
ulangan harian tersebut untuk mengetahui hasil belajar siswa pada siklus
pertama.
4. Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dan siswa yang diperoleh
dari dua kali pertemuan, hasilnya sudah baik, namun disamping memiliki
kelebihan masih ada kelemahan yang penulis temukan. Kelebihan yang
peneliti temukan selama proses pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray adalah:
1. Sebagian siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran
2. Sebagian siswa mulai berani mengungkapkan pendapatnya saat
pembelajaran berlangsung
3. Motivasi siswa untuk bekerjasama dengan kelompok masing-masing
dalam mengerjakan LKS telah mengalami peningkatan.
Sedangkan kekurangan-kekurangan yang penulis temukan selama
proses pembelajaran adalah:
a. Pada saat memberikan bimbingan kepada siswa dalam menyelesaikan
LKS siklus pertama guru masih belum terbiasa menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray sehingga pada saat siswa
mengerjakan LKS guru terkesan kurang membimbing siswa.
b. Pada saat diberikan waktu untuk menerima tamu dari kelompok lain dan
bertamu kekelompok lain siswa kurang fokus membahas LKS yang
diberikan sehingga pada saat diminta untuk melaporkan informasi yang ia
peroleh saat bertamu siswa merasa kebinggungan.
Berdasarkan refleksi siklus I, meskipun ada kekurangan-kekurangan
yang ditemukan, hasil evaluasi dan lembar observasi aktivitas guru dan
aktivitas siswa yang diambil dari setiap pertemuan mengalami peningkatan.
Hal ini menunjukan bahwa penerapan model pembalajaran kooperatif tipe two
stay two stray berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Dari hasil refleksi siklus I, maka perbaikan yang akan penulis lakukan
adalah:
1. Guru mempelajari dan menjelaskannya kepada siswa langkah-langkah
model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray, agar setiap
aktivitas yang dilakukan baik itu guru maupun siswa sesuai dengan
langkah-langkah model pembelajaran tersebut.
2. Menjelaskan kembali tujuan siswa menerima tamu dari kelompok lain dan
bertamu ke kelompok lain serta menjelaskan informasi apa saja yang akan
dilaporkan dengan kelompoknya setelah bertamu kekelompok lain.
3. Memotivasi dan membimbing siswa agar menguasai materi yang
dipelajari.
C. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
1. Pertemuan Pertama (Kamis, 29 Maret 2012)
Pertemuan pertama siklus kedua dilakukan pada hari Kamis tanggal
29 Maret 2012 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dari jam 09.00 Wib - 10.10
Wib, pada pertemuan pertama siklus kedua ini siswa hadir semua. Proses
pembelajaran dilaksanakan berdasarkan RPP-3 (lampiran C.3) yaitu dengan
materi Alat atau media komunikasi dan manfaatnya. Pada kegiatan awal
pembelajaran guru meminta siswa bergabung dengan kelompok yang telah
ditentukan pada pertemuan sebelumnya. Kemudian siswa diberikan LKS
(lampiran D.3) untuk dikerjakan dengan kelompok masing-masing.
Setelah selesai mengerjakan LKS dengan kelompok masing-masing,
guru meminta dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan
kelompoknya dan bertamu kekelompok lain dan guru juga meminta dua orang
siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan
informasi mereka (jawaban LKS) ke tamu mereka.
Kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama pada siklus kedua ini
siswa telah mengerti dalam mengerjakan LKS yang diberikan dan
melaksanakan pembelajaran susuai dengan langkah-langkah model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray. Siswa juga sudah memahami
tugasnya dalam menerima tamu dan bertamu kekelompok lain. Hal ini terlihat
dari semangat siswa dalam bekerja sama baik dengan kelompok masing-
masing maupun dengan kelomopok lain.
Pada saat pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray di setiap pertemuan observer
mengisi lembar observasi aktivitas guru (lampiran E.3) dan lembar observasi
aktivitas siswa (lampiran F.3).
2. Pertemuan Kedua (Senin, 02 April 2012)
Pertemuan kedua siklus kedua dilakukan pada hari Senin tanggal 02
April 2012 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dari jam 09.30 Wib - 10.40
Wib. Pada pertemuan kedua siklus kedua ini siswa hadir semua. Proses
pembelajaran dilaksanakan berdasarkan RPP-4 (lampiran C.4) yaitu dengan
materi jenis, fungsi dan manfaat penggangkutan. Pada kegiatan awal
pembelajaran guru meminta siswa bergabung dengan kelompok yang telah
ditentukan pada pertemuan sebelumnya. Kemudian siswa diberikan LKS
(lampiran D.4) untuk dikerjakan dengan kelompok masing-masing.
Setelah selesai mengerjakan LKS dengan kelompok masing-masing,
guru meminta dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan
kelompoknya dan bertamu kekelompok lain dan guru juga meminta dua orang
siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan
informasi mereka (jawaban LKS) ke tamu mereka.
Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua siklus kedua ini siswa
telah mengerti dalam mengerjakan LKS yang diberikan dan melaksanakan
pembelajaran susuai dengan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif
tipe two stay two stray. Siswa juga sudah memahami tugasnya dalam
menerima tamu dan bertamu kekelompok lain. Hal ini terlihat dari semangat
siswa dalam bekerja sama baik dengan kelompok masing-masing maupun
dengan kelomopok lain.
Pada saat pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray di setiap pertemuan observer
mengisi lembar observasi aktivitas guru (lampiran E.4) dan lembar observasi
aktivitas siswa (lampiran F.4).
3. Pertemuan Ulangan Harian II (Kamis, 05 April 2012)
Pada pertemuan ketiga siklus kedua ini guru mengadakan ulangan
harian I, dengan kisi-kisi soal ulangan harian I (lampiran G.2). Ulangan harian
I diadakan pada hari Kamis tanggal 26 Maret 2012 dengan jumlah soal 20
dalam bentuk objektif.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan pembagian lembar soal ulangan
harian II (lampiran H.2) pada masing-masing siswa. Kemudian siswa
mengerjakannya secara individu. Setelah selesai mengerjakan ulangan harian
II maka siswa diminta mengumpulkannya pada guru. Guru bersama siswa
membahas soal-soal yang dikerjakan siswa. Setelah itu guru mengoreksi
ulangan harian tersebut untuk mengetahui hasil belajar siswa pada siklus
kedua.
4. Refleksi Siklus II
Selama penelitian berlangsung, untuk siklus II ini sudah berjalan
lancar dibandingkan dengan siklus I, adapun refleksi siklus II yang dilakukan
dua kali pertemuan aktivitas guru dan siswa sudah dikategorikan sangat baik
bila di lihat dari lembar pengamatan (observasi), di mana pelaksanaan
pembelajaran telah sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan.
Pada siklus kedua ini, Siswa juga sudah terbiasa dengan penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray, sehingga pada saat
diberikan LKS untuk didiskusikan dengan kelompok masing-masing, semua
siswa aktif dalam berdiskusi, siswa sudah berani mengungkapkan
pendapatnya, dan siswa juga saling memotivasi saat berdiskusi dengan
kelompoknya.
Dari data yang peneliti peroleh pada siklus II dapat disimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dapat
meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) siswa kelas IV.A
Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru dengan pokok bahasan teknologi
produksi, komunikasi, dan transportasi.
D. Analisis Hasil Penelitian
Hasil tindakan yang akan di analisis dalam penelitian ini adalah
aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pelaksanaan pembelajaran
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray
dan ketuntasan hasil belajar IPS siswa Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru
Kelas IV.A.
1. Aktivitas Guru
Observasi aktivitas guru dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan observasi dilakukan oleh guru kelas IV.A
dengan menggunakan lembaran observasi yang mengacu pada kegiatan belajar
mengajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay
two stray.
Aktivitas guru selama proses pembelajaran kooperatif tipe two stay two
stray pada materi Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi dilihat
pada lampiran E.1, E.2, dan E3. Persentase aktivitas guru pada siklus I dan II
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.1
Analisis Aktivitas Guru Dalam Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Pada
Siklus I dan Siklus II
Siklus Pertemuan Jumlah
Skor
Rata-Rata
Skor Persentase Kategori
Pertama I 12 2,4 60% Kurang Baik
II 16 3,2 80% Baik
Kedua III 18 3,6 90% Sangat Baik
IV 20 4,0 100% Sangat Baik
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian, 2012
Dari tabel di atas dapat dilihat perbandingan aktivitas guru pada siklus
I dan siklus II dengan 4 kali pertemuan yang secara umum terdapat
peningkatan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay
two stray. Dimana pada siklus I pertemuan pertama rata-rata yang diperoleh
terhadap aktivitas guru yaitu 2,4 poin dengan persentase 60%, pertemuan
kedua rata-rata yang diperoleh meningkat menjadi 3,2 poin dengan persentase
80% dengan peningkatan sebesar 0,8 poin atau 20% bila dibandingkan dengan
pertemuan pertama.
Aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama rata-rata skor yang
diperoleh yaitu 3,6 poin dengan persentase 90% meningkat dari pertemuan
sebelumnya sebesar 0,4 poin atau 10%. Sedangkan pada pertemuan kedua
rata-rata skor yang diperoleh terhadap aktivitas guru adalah 4,0 poin dengan
persentase 100%, terjadi peningkatan sebesar 0,4 poin atau 10%.
Peningkatan aktivitas guru pada setiap pertemuan, karena guru sudah
mulai terbiasa dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay
two stray, sehingga setiap tindakan atau aktivitas yang dilakukan sesuai
dengan model pembelajaran yang akan diterapkan.
2. Aktivitas Siswa
Analisis data aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray pada
siklus I dan siklus II dapat dilihat pada lampiran F.1, F.2, F.3 dan F.4. Rata-
rata dan persentase aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.2 Analisis Aktivitas Siswa Dengan Diterapkannya Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Pada Siklus I dan Siklus II
Siklus Pertemuan Jumlah
Skor Rata-Rata
Skor Persentase Kategori
Pertama I 437 2,13 53,29% Kurang Baik II 502 2,45 61,22% Baik
Kedua III 520 2,54 63,41% Baik IV 551 2,69 67,20% Baik
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian, 2012
Dari tabel di atas dapat dilihat perbandingan aktivitas siswa pada siklus
I dan siklus II dengan 4 kali pertemuan yang secara umum terdapat
peningkatan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay
two stray. Dimana pada siklus I pertemuan pertama rata-rata yang diperoleh
terhadap aktivitas siswa yaitu 2,13 poin dengan persentase 53,29%, pertemuan
kedua rata-rata yang diperoleh meningkat menjadi 2,45 poin dengan
persentase 61,22% dengan peningkatan sebesar 0,32 poin atau 7.93% bila
dibandingkan dengan pertemuan pertama.
Aktivitas siswa pada siklus II pertemuan pertama rata-rata skor yang
diperoleh yaitu 2,54 poin dengan persentase 63,41% meningkat dari
pertemuan sebelumnya sebesar 0,10 poin atau 2.19%. Sedangkan pada
pertemuan kedua rata-rata skor yang diperoleh terhadap aktivitas siswa adalah
2,69 poin dengan persentase 67,20%, terjadi peningkatan sebesar 0,50 poin
atau 3.79%. Peningkatan aktivitas aktivitas pada setiap pertemuan, karena
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray lebih menekankan kepada
siswa untuk aktif dalam pembelajaran.
3. Hasil Belajar Siswa
Data hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray pada siswa kelas IV.A Sekolah Dasar
Negeri 164 Pekanbaru dianalisi melalui ketuntasan belajar siswa secara
individu dan ketuntasan klasikal.
a. Ketuntasan Belajar Siswa Secara Individu
Ketuntasan hasil belajar siswa secara individu dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan pokok bahasan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi Kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 164
Pekanbaru berdasarkan nilai ulangan harian I (lampiran J.2) dan nilai
ulangan harian II (lampiran J.2).
Berdasarkan hasil analisis ulangan harian I dan ulangan harian II
(lampiran J.2 dan J.3) ketuntasan belajar siswa secara individu dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3
Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Secara Individu
Siklus I dan Siklus II
Interval
(%) Kategori
Ulangan Harian Ulangan Harian
Siklus I Siklus II
Siswa % Siswa %
80 - 100 Amat Baik 14 34.15 33 80.49
70 – 79 Baik 11 26.83 7 17.07
65 – 69 Cukup 11 26.83 1 2.44
50 – 64 Kurang 4 9.76
0 – 49 Kurang Sekali 1 2.44
Jumlah 41 100 41 100
Rata-Rata 70,85% 84,02%
Kategori Baik Amat Baik
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian, 2012
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar siswa
secara individu selama pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray terjadi peningkatan, di
mana pada ulangan harian siklus I terdapat 14 orang siswa (34,15%)
dengan kategori amat baik, 11 orang siswa (26,83%) dengan kategori baik,
11 orang siswa (26,83%) dengan kategori cukup, 4 orang siswa (9,76%)
dengan kategori kurang, dan 1 orang siswa (2,44%) dengan kategori
kurang sekali. Sedangkan rata-rata nilai ulangan harian siklus I adalah
70,85 dengan kategori baik. Jika diperhatikan kondisi hasil belajar siswa
siklus I di atas, ketuntasan siswa sudah baik tapi belum mencapai amat
baik, karena siswa masih belum terbiasa dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray, maka hal tersebut menjadi
refleksi pada siklus kedua. Untuk meningkatkan hasil belajar, siswa
diharapkan aktif dan fokus dalam membahas LKS yang diberikan sehingga
mendapatkan informasi yang akurat tentang pembelajaran.
Sementara itu, pada ulangan harian siklus II terdapat 33 orang
siswa (80,49%) dengan kategori amat baik, 7 orang siswa (17,07%)
dengan kategori baik, dan 1 orang siswa (2,44%) dengan kategori cukup.
Sedangkan rata-rata nilai ulangan siklus II adalah 84,02 dengan kategori
amat baik.
Terjadinya peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa secara
individu melalui pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray karena
model pembelajaran ini lebih memberikan kesempatan kepada siswa untuk
aktif dalam pembelajaran. Guru juga memberikan pertanyaan kepada
siswa dalam bentuk LKS, di mana siswa memikirkan jawaban yang ada di
LKS tersebut dengan kelompoknya masing-masing. Namun setelah jawab
diperoleh melalui diskusi dengan kelompok masing-masing, siswa diberi
kesempatan membandingkan jawaban kelompoknya dengan kelompok lain
dengan cara bertamu dan menerima tamu. Dengan kegiatan pembelajaran
yang demikian siswa akan lebih berani mengunkapkan pendapatnya dan
komunikasi antara siswa baik itu dengan kelompok masing-masing
maupun kelompok lain akan terjalin baik, sehingga siswa termotivasi
untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri
164 Pekanbaru.
b. Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal
Berdasarkan hasil analisis ulangan harian I (lampiran J.2) dan
ulang harian II (lampiran J.3) ketuntasan belajar siswa secara klasikal
dapat di lihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4
Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal
Siklus I dan Siklus II
No Ulangan
Harian
Jumlah
Siswa
Ketuntasan Belajar
Tuntas % Tidak
Tuntas %
1 Siklus I 41 35 85,37 6 14,63
2 Siklus II 41 41 100,00 - -
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian, 2012
Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa pada siklus I
terdapat 35 orang siswa (85,37%) tuntas dan 6 orang siswa (14,63%) yang
tidak tuntas. Hal ini karena siswa belum memahami dan terbiasa dengan
model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray, maka permasalah
tersebut dijadikan refleksi pada siklus II. Tindakan refleksi yang
dilaksanakan adalah: (1) Menjelaskannya kepada siswa langkah-langkah
model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray, agar setiap
aktivitas yang dilakukan siswa sesuai dengan langkah-langkah model
pembelajaran tersebut, (2) Menjelaskan tujuan siswa menerima tamu dari
kelompok lain dan bertamu ke kelompok lain serta menjelaskan informasi
apa saja yang akan dilaporkan dengan kelompoknya setelah bertamu
kekelompok lain, dan (3) Memotivasi dan membimbing siswa agar
menguasai materi yang dipelajari.
Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai
angka yang sangat memuaskan yaitu 100% atau tuntas semuanya.
Peningkatan ketuntasan belajar pada siklus II karena siswa sudah terbiasa
dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray,
sehingga pada saat diberikan LKS untuk didiskusikan dengan kelompok
masing-masing semua siswa aktif dalam berdiskusi, siswa sudah berani
mengungkapkan pendapatnya, dan siswa juga saling memotivasi.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dapat
meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri
164 Pekanbaru.
c. Nilai Perkembangan dan Penghargaan Kelompok
Nilai perkembangan individu dihitung berdasarkan nilai yang
didapat dari ulangan harian I (siklus I) dan ulangan harian II (siklus II).
Sedangkan nilai perkembangan kelompok dibagi dengan jumlah anggota
kelompoknya, sehingga memperoleh nilai rata-rata perkembangan
kelompoknya.
Untuk mengetahui nilai rata-rata perkembangan kelompok pada
penelitian ini dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two
stay two stray, pada siswa kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 164
Pekanbaru, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5
Tingkat Perkembangan Penghargaan Kelompok Pada Setiap Siklus
No Predikat Siklus I Siklus II
1 Tim Baik - -
2 Tim Hebat 8 6
3 Tim Super 2 4
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian, 2012
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa penghargaan kelompok
pada setiap siklus meningkat, dimana siklus pertama yang memperoleh
predikat tim hebat 8 kelompok dan tim super 2 kelompok. Sedangkan pada
siklus kedua, yang memperoleh predikat tim hebat 6 kelompok dan tim
super 4 kelompok. Dengan demikian terlihat jelas bahwa dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dapat
memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil belajar bagi dirinya maupun
untuk kelompoknya masing-masing. Siswa juga akan berusaha
semaksimal mungkin untuk mendapat nilai terbaik agar dapat
menyumbangkan skor yang tinggi pada kelompoknya. Jadi, dengan adanya
penghargaan kelompok dapat meningkatkan hasil belajar.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan teknik pengumpulan data pada bab III, maka diperoleh
kesimpulan tentang data hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa dan
data hasil belajar siswa melalui ulangan harian untuk ketuntasan individu dan
klasikal.
1. Aktivitas Guru
Aktivitas guru dalam proses belajar mengajar, sangat mempengaruhi
hasil belajar yang dicapai siswa, karena aktivitas guru merupakan serangkaian
kegiatan yang dilakukan guru dalam membimbing, mengatur lingkungan
belajar, menyusun perencanaan pembelajaran dan memotivasi siswa, yang
secara langsung berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Secara umum aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray telah sesuai dengan perencanaan. Hal ini
dapat diketahui dari peningkatan aktivitas guru pada setiap pertemuan. Untuk
mengetahui peningkatan aktivitas guru pada setiap pertemuan dalam proses
belajar mengajar dapat di lihat pada grafik di bawah ini:
Persentase Aktivitas Guru
Gambar 4.1 Perbandingan Persentase Aktivitas Guru Pada Siklus I dan II
Berdasarkan gambar di atas terdapat peningkatan persentase aktivitas
guru, dimana pada siklus I pertemuan pertama persentase aktivitas guru adalah
60% dan pada pertemuan kedua persentase aktivitas guru meningkat menjadi
80%. Sedangkan pada siklus II pertemuan ketiga persentase aktivitas guru
mencapai angka 90% dan pada pertemuan keempat persentase aktivitas guru
meningkat menjadi 100%. Dengan demikian persentase aktivitas guru
mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah 25%.
6080
90100
0
20
40
60
80
100
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Pertemuan IV
2. Aktivitas Siswa
Secara umum aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray telah sesuai dengan perencanaan
pembelajaran. Walaupun masih terdapat beberapa indikator rata-rata
aktivitas siswa masih kurang, namun pada setiap pertemuan rata-rata
aktivitas siswa mengalami peningkatan.
Peningkatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran
berlangsung di kelas, karena kagigihan dan kesabaran guru dalam
membimbing dan memberi arahan kepada siswa. Selain itu, model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray memberi kesempatan
kepada siswa untuk lebih berperan aktif dalam pembelajaran bila
dibandingkan guru dan siswa juga dilatih untuk berani menyampaikan
pendapatnya saat berdiskusi baik dengan kelompok masing-masing,
maupun saat bertamu kekelompok lain.
Peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dapat dilihat pada grafik di
bawah ini:
Persentase Aktivitas Siswa
Gambar 4.2 Perbandingan Persentase Aktivitas Siswa Pada Siklus I dan II
53.2961.22 63.41 67.2
0
10
20
30
40
50
60
70
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Pertemuan IV
Gambar 4.3 : Perbandingan Ketuntasan Individu Siswa Siklus I dan II
Berdasarkan gambar di atas, maka terdapat peningkatan aktivitas
siswa secara signifikan. Dimana pada siklus I pertemuan I persentase
aktivitas belajar siswa 53,29%, sedangkan pada pertemuan II meningkat
menjadi 61,22%. Pada siklus II pertemuan III persentase aktivitas belajar
siswa 63,41% dan pada pertemuan IV meningkat menjadi 67,20%.
Adapun persentase peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II
adalah 8,05%.
3. Ketuntasan Individu
Keberhasilan tindakan dari analisis data ulangan harian siswa dari
setiap siklusnya mengalami peningkatan, di mana pada siklus I rata-rata
70,85 dengan kategori baik dan pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa
meningkat menjadi 84,02 dengan kategori amat baik. Ketuntasan belajar
secara individu akan terpenuhi apabila setiap individu memperoleh nilai
mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditentukan
sekolah yaitu 65 untuk mata pelajaran IPS dengan pokok bahasan
teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi.
Untuk mengetahui peningkatan ketuntasan belajar siswa kelas
IV.A Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru secara individu dari siklus I ke
siklus II dapat di lihat pada grafik di bawah ini:
Perbandingan Ketuntasan Individu Siswa
14
33
11
7
11
14
0 1 00
5
10
15
20
25
30
35
Amat Baik Baik Cukup Kurang Kurang
Sekali
Siklus I
Siklus II
`Berdasarkan gambar di atas, pada siklus I siswa yang memperoleh
nilai dengan kategori amat baik 14 orang siswa, sedangkan pada siklus II
terdapat 33 orang siswa. Untuk ketegori baik pada siklus I terdapat 11
orang siswa dan pada siklus II terdapat 7 orang siswa, untuk ketegori
cukup pada siklus I terdapat 11 orang siswa, sedangkan pada siklus II
terdapat 1 orang siswa. Untuk ketegori kurang pada siklus I terdapat 4
orang siswa dan pada siklus II tidak ada siswa yang memperoleh nilai
dengan kategori kurang. Untuk ketegori kurang kurang sekali pada siklus I
terdapat 1 orang siswa dan pada siklus II tidak ada siswa yang
memperoleh nilai dengan kategori kurang sekali. Berdasarkan data di atas,
maka terjadi peningkatan ketuntasan siswa secara individu sebesar
13.17%.
4. Ketuntasan Klasikal
Ketuntasan klasikal diperoleh dari ulangan harian I dan ulangan
harian II. Peningkatan ketuntasan belajar siswa secara klasikal dari siklus I
ke siklus II dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two
stay two stray dapat di lihat pada grafik dibawah ini:
Perbandingan Ketuntasan Klasikal Siswa
Gambar 4.4 : Perbandingan Ketuntasan Klasikal Siswa Siklus I dan II
35
41
6
0
0
10
20
30
40
50
Tuntas Tidak Tuntas
Siklus I
Siklus II
Berdasarkan gambar 4.4, diperoleh data ketuntasan siswa secara
klasikal. Dimana pada siklus I siswa yang tuntas 35 orang siswa.
Kemudian pada siklus II meningkat menjadi 41 orang siswa (100%).
Sedangkan siswa yang tidak tuntas mengalami penurunan, dimana pada
siklus I siswa yang tidak tuntas berjumlah 6 orang siswa dan pada siklus II
tidak ada satu orang siswapun yang tidak tuntas.
Berdasarkan data di atas, terlihat jelas terjadinya peningkatan yang
signifikan terhadap ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 14,63%.
Dengan demikian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dapat meningkatkan hasil
belajar IPS siswa kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru.
5. Penghargaan Kelompok
Ketuntasan hasil belajar siswa tidak terlepas dari kreativitas guru
dalam merencanakan proses pembelajaran, memberi bimbingan dan
memotivasi siswa. Bentuk motivasi guru adalah pemberian penghargaan
kelompok berdasarkan nilai perkembangan yang disumbangkan siswa
kepada kelompoknya. Peningkatan penghargaan kelompok dari siklus I ke
siklus II dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Penghargaan Kelompok
Gambar 4.5 : Perbandingan Penghargaan Kelompok Siklus I dan II
8
6
2
4
0
2
4
6
8
Hebat Super
Siklus I Siklus II
Dari gambar di atas, dapat diketahui bahwa penghargaan pada
kelompok terjadi peningkatan yang sangat signifikan, dimana pada ulangan
harian I siklus I 2 kelompok dengan kategori super dan 8 kelompok dengan
kategori hebat. Sedangkan pada ulangan harian II siklus II kategori super
meningkat menjadi 4 kelompok dan 6 kelompok dengan kategori hebat.
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima kebenarannya.
dengan kata lain bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two
stay two stray dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada materi teknologi
produksi, komunikasi, dan transportasi siswa kelas IV.A Sekolah Dasar
Negeri 164 Pekanbaru.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa diperoleh dari ulangan
harian siklus I dan ulangan harian siklus II. Dimana ketuntasan individu
meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 13,17%. Ketuntasan klasikal juga
mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 14,63%.
Rata-rata aktivitas guru dalam penelitian ini juga mengalami
peningkatan, dimana pada siklus I rata-rata aktivitas guru 70% (baik) pada
siklus II meningkat menjadi 95% (sangat baik) peningkatannya sebesar 25%.
Sedangkan aktivitas siswa juga mengalami peningkatan, pada siklus I rata-rata
aktivitas siswa 57,26% (kurang baik), pada siklus II rata-rata aktivitas siswa
meningkat menjadi 65,31% (baik) dengan peningkatan sebesar 8,05%.
B. Saran
Melalui penulisan skripsi ini penulis mengajukan beberapa saran yang
berhubungan dengan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray, yaitu:
1. Bagi guru, sebelum memulai proses belajar mengajar sebaiknya membuat
dan mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti: RPP dan LKS, yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, guru juga diharapkan
menerapkan model pembelajaran yang bervariasi, agar siswa lebih aktif
dalam pembelajaran.
52
2. Bagi sekolah SDN 164 Pekanbaru, hendaknya mau menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
yang secara langsung akan mempengaruhi mutu pendidikan di sekolah.
3. Bagi peneliti, yang ingin mengadakan penelitian dengan model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray hendaknya
mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan materi
pembelajaran yang akan diajarkan khususnya mempersiapkan perangkat
pembelajaran dengan sebaik-baiknya agar memperoleh hasil yang
memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Dessy. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Indah.
Arikunto, Suharsimi. 2010 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rinaka Cipta.
, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Darajat, Zakiah, Dkk. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2008.
Departemen Pendidikan Nasional. Kurikulum 2004. Jakarta.
Djamarah, Bahri, Syaiful dan Zain, Asman. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Ishak, Isjoni. 2007. Cooperatif Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok.
Bandung: Alfabeta.
Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Sebagai
Pengembang Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: PT. Grasindo.
Purwanto, Ngalim. 2010. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: Remaja Rosda Karya.
. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya. 2002.
Purwanto
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Mengembangkan Profesional Guru.
Jakarta: Rajawali Pers.
Sudjana, Nana. 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Al-gesindo.
. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Surahmad, Winarno. Metodologi Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 1981.
Tanireja, Tukiran, dkk Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta,
2011.
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
JADWAL PENELITIAN
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
Pada Siswa Kelas IV.A SDN 164 Pekanbaru
No Hari/Tanggal Kegiatan Materi Pembelajaran
1 Senin
19-03-2012
Pertemuan I
( Siklus I )
Teknologi produksi dan
perkembangannya.
2 Kamis
22-03-2012
Pertemuan II
( Siklus I )
Bahan dan hasil produksi
3 Senin
26-03-2012
Ulangan harian I
( Siklus I )
Ulangan harian Pertama
( Siklus I )
4 Kamis
29-03-2012
Pertemuan III
( Siklus II )
Alat atau media komunikasi dan
manfaatnya.
5 Senin
02-04-2012
Pertemuan IV
( Siklus II )
Jenis, fungsi dan manfaat
penggangkutan.
6 Kamis
05-04-2012
Ulangan Harian II
( Siklus II )
Ulangan harian ke dua
( Siklus II )
LAMPIRAN A
SILABUS
Nama Sekolah : SD Negeri 164 Pekanbaru
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : IV / 2
Standar Kompetensi : Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi
Kompetensi dasar Materi pokok
pembelajaran Indikator Tujuan Penilaian
Alokasi
waktu Sumber belajar
1. Perkembangan
teknologi
produksi
Teknologi
produksi
o Teknologi produksi dan
perkembangannya.
o Bahan dan hasil produksi
o Siswa mengetahui
teknologi produksi dan
perkembangannya.
o Siswa mengetahui bahan
dan hasil produksi
Tes tertulis
4 x 35
Buku IPS Kelas
IV Penerbit
Persada Riau
2. Perkembangan
teknologi
komunikasi
Teknologi
komunikasi
o Alat atau media
komunikasi dan
manfaatnya.
o Siswa mengetahui Alat
atau media komunikasi
dan manfaatnya.
Tes tertulis
2 x 35
Buku IPS Kelas
IV Penerbit
Persada Riau
3. Perkembangan
teknologi
transportasi
Teknologi
transportasi
o Jenis, fungsi dan manfaat
penggangkutan.
o Untuk mengetahui Jenis,
fungsi dan manfaat
penggangkutan
Tes tertulis
2 x 35
Buku IPS Kelas
IV Penerbit
Persada Riau
Mengetahui, Pekanbaru, Maret 2012
Kepala Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru Peneliti
Hj. Rosnian, S.Pd Yuhendrawati
NIP. 195609191977012001 NIM. 1005187017
LAMPIRAN B
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP-1)
SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN PERTAMA
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Sekolah : SD Negeri 164 Pekanbaru
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : IV / II
Pertemuan Ke : Satu (I)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi
B. Kompetensi Dasar
Perkembangan teknologi produksi
C. Indikator
Teknologi produksi dan perkembangannya
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa mengetahui teknologi produksi dan perkembangannya
E. Materi Pokok
Teknologi produksi
F. Uraian Materi
Teknologi adalah cara melakukan suatu kegiatan dengan menggunakan
alat tertentu. Sedangkan produksi adalah kegiatan yang menghasilkan barang.
Jadi, teknologi produksi adalah cara melakukan kegiatan dengan
menggunakan alat tertentu untuk menghasilkan barang.
Peralatan alat produksi sederhana dalam menggarap tanah pertanian
adalah: (1) Mencangkul dengan menggunakan tenaga menusia dan (2)
Membajak dengan menggunakan tenaga kerbau atau sapi. Sedangkan Alat
produksi modern yaitu traktor untuk menggeburkan tanah. Dengan
menggunakan alat bermesin ini, pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat dan
lebih ringgan.
G. Model Pembelajaran
Kooperatif tipe two stay two stray
LAMPIRAN C.1
H. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan Awal
Membaca do’a
Mengabsensi siswa
Apresiasi
Guru menyampaikan semua tujuan yang
ingin dicapai pada pembelajaran dan
memotivasi siswa.
10 Menit
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pertama
Kedua
Ketiga
Keempat
Kelima
Kegiatan Inti
Menyajikan materi pembelajaran
Guru membagi siswa dalam 10
kelompok, dimana masing-masing
kelompok terdiri dari 4 orang siswa
Guru membagikan LKS kepada siswa
untuk dikerjakan secara berkelompok
Setelah selesai mengerjakan LKS
secara berkelompok dua orang dari
masing-masing kelompok akan
meninggalkan kelompoknya dan
bertamu ke dua kelompok lain.
Dua orang siswa yang tinggal dalam
kelompok bertugas membagikan hasil
kerja dan informasi mereka (jawaban
LKS) ke tamu mereka.
Setelah memperoleh jawaban dari LKS,
tamu mohon diri dan kembali ke
kelompoknya sendiri dan melaporkan
temuan mereka dari kelompok lain.
Setiap kelompok mencocokan dan
mebahas hasil-hasil kerja mereka.
50 Menit
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan Akhir (10 Menit)
Guru bersama siswa membuat
kesimpulan dari hasil diskusi.
Meninformasikan materi selanjutnya
Menutup pelajaran
10 Menit
I. Alat/Bahan Belajar
Judul Buku : Buku IPS Kelas IV
Penggarang : Tim Bina Karya Guru
Penerbit : Erlangga
J. Penilaian
Teknik penilaian : Tes tertulis
Bentuk penilaian : Objektif
Instrumen : 1. Kegiatan manusia untuk menghasilkan barang
disebut....
a. Konsumsi b. Distribusi c. Produksi d. Transportasi
2. Binatang apa yang dugunakan untuk membajak sawah
secara tradisional mengunakan....
a. Kuda b. Kambing c. Kerbau d. Keledai
3. Alat tenun kain yang termasuk teknologi sederhana
berguna untuk....
a. Membuat benang b. Melipat kain c. Mengolah kapas menjadi benang d. Mengolah benang menjadi kain
Mengetahui, Pekanbaru, Maret 2012
Kepala Sekolah SDN 164 Pekanbaru Peneliti
Hj. Rosnian, S.Pd Yuhendrawati
NIP. 195609191977012001 NIM. 1005187017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP-2)
SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN KEDUA
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Sekolah : SD Negeri 164 Pekanbaru
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : IV / II
Pertemuan Ke : Dua (II)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi
B. Kompetensi Dasar
Perkembangan teknologi produksi
C. Indikator
Bahan dan hasil produksi
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa mengetahui bahan dan hasil produksi
E. Materi Pokok
Teknologi produksi
F. Uraian Materi
Bangsa Indonesia sangat kaya dengan sumber daya alam. Kekayaan
alam tersebut tersebar dari sabang sampai marauke. Kekayaan alam itu ada di
darat, di laut, bahkan di perut bumi. Kekayaan alam yang terdapat di darat
meliputi: kayu dan rotan. Kekeyaan alam yang terdapat didalam laut seperti:
Ikan, kepiting, kerang, rumput laut, batu karang dan lain-lain. Sedangkan
kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia yang berasal dari perut bemi
yaitu minyak dan gas.
G. Model Pembelajaran
Kooperatif tipe two stay two stray
LAMPIRAN C.2
H. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan Awal
Membaca do’a
Mengabsensi siswa
Apresiasi
Guru menyampaikan semua tujuan yang
ingin dicapai pada pembelajaran dan
memotivasi siswa.
10 Menit
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pertama
Kedua
Ketiga
Keempat
Kelima
Kegiatan Inti
Menyajikan materi pembelajaran
Guru membagi siswa dalam 10
kelompok, dimana masing-masing
kelompok terdiri dari 4 orang siswa
Guru membagikan LKS kepada siswa
untuk dikerjakan secara berkelompok
Setelah selesai mengerjakan LKS
secara berkelompok dua orang dari
masing-masing kelompok akan
meninggalkan kelompoknya dan
bertamu ke dua kelompok lain.
Dua orang siswa yang tinggal dalam
kelompok bertugas membagikan hasil
kerja dan informasi mereka (jawaban
LKS) ke tamu mereka.
Setelah memperoleh jawaban dari LKS,
tamu mohon diri dan kembali ke
kelompoknya sendiri dan melaporkan
temuan mereka dari kelompok lain.
Setiap kelompok mencocokan dan
mebahas hasil-hasil kerja mereka.
50 Menit
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan Akhir (10 Menit)
Guru bersama siswa membuat
kesimpulan dari hasil diskusi.
Meninformasikan materi selanjutnya
Menutup pelajaran
10 Menit
I. Alat/Bahan Belajar
Judul Buku : Buku IPS Kelas IV
Penggarang : Tim Bina Karya Guru
Penerbit : Erlangga
J. Penilaian
Teknik penilaian : Tes tertulis
Bentuk penilaian : Objektif
Instrumen : 1. Kekayaan alam yang di miliki bangsa Indonesia di
hutan adalah....
a. Kayu dan rotan b. Minyak bumi dan gas
c. Minyak dan rotan d. Batubara dan kayu
2. Hasil sumber daya alam yang berasal dari perut bumi
adalah....
a. Kayu dan Rotan b. Minyak dan gas
c. Ikan d. Kayu arang
3. Berikut ini yang bukan hasil sumber daya alam yang
berasal dari laut, adalah....
a. Ikan b. Karang
c. Kepiting d. Pantai
Mengetahui, Pekanbaru, Maret 2012
Kepala Sekolah SDN 164 Pekanbaru Peneliti
Hj. Rosnian, S.Pd Yuhendrawati
NIP. 195609191977012001 NIM. 1005187017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP-3)
SIKLUS KEDUA PERTEMUAN PERTAMA
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Sekolah : SD Negeri 164 Pekanbaru
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : IV / II
Pertemuan Ke : Tiga
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi
B. Kompetensi Dasar
Perkembangan teknologi komunikasi
C. Indikator
Alat atau media komunikasi dan manfaatnya.
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa mengetahui Alat atau media komunikasi dan manfaatnya.
E. Materi Pokok
Teknologi komunikasi
F. Uraian Materi
Untuk mengetahui kebutuhan hidup kita, berhubungan dengan sesama
manusia sangat diperlukan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita perlu
menyampaikan pesan kepada orang lain dan terkadang kita juga menerima
pesan dari orang lain. Kegiatan menyampaikan dan menerima pesan disebut
komunikasi.
Alat atau media komunikasi terdiri dari beberapa jenis yaitu: (1)
Komunikasi lisan seperti: telephone, dan (2) Komunikasi tertulis, seperti:
Surat, media cetak, mesin faksimili, SMS, dan e-mail.
G. Model Pembelajaran
Kooperatif tipe two stay two stray
LAMPIRAN C.3
H. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan Awal
Membaca do’a
Mengabsensi siswa
Apresiasi
Guru menyampaikan semua tujuan yang
ingin dicapai pada pembelajaran dan
memotivasi siswa.
10 Menit
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pertama
Kedua
Ketiga
Keempat
Kelima
Kegiatan Inti
Menyajikan materi pembelajaran
Guru membagi siswa dalam 10
kelompok, dimana masing-masing
kelompok terdiri dari 4 orang siswa
Guru membagikan LKS kepada siswa
untuk dikerjakan secara berkelompok
Setelah selesai mengerjakan LKS
secara berkelompok dua orang dari
masing-masing kelompok akan
meninggalkan kelompoknya dan
bertamu ke dua kelompok lain.
Dua orang siswa yang tinggal dalam
kelompok bertugas membagikan hasil
kerja dan informasi mereka (jawaban
LKS) ke tamu mereka.
Setelah memperoleh jawaban dari LKS,
tamu mohon diri dan kembali ke
kelompoknya sendiri dan melaporkan
temuan mereka dari kelompok lain.
Setiap kelompok mencocokan dan
mebahas hasil-hasil kerja mereka.
50 Menit
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan Akhir (10 Menit) Guru bersama siswa membuat
kesimpulan dari hasil diskusi. Meninformasikan materi selanjutnya Menutup pelajaran
10 Menit
I. Alat/Bahan Belajar
Judul Buku : Buku IPS Kelas IV Penggarang : Tim Bina Karya Guru Penerbit : Erlangga
J. Penilaian Teknik penilaian : Tes tertulis Bentuk penilaian : Objektif Instrumen : 1. Tunjukan manfaat langsung alat komunikasi pada
jawaban berikut ini... a. Memperlambat berita sampai kealamat b. Mempercepat berita sampai kealamat c. Lebih boros dalam pengunaannya d. Lebih banyak memakan atau mengunakan
tenaga
2. Berikut ini yang termasuk alat komunikasi modern adalah... a. Radio b. Microphone b. Telegram c. Telepon
3. Menurut anda alat komunikasi yang paling cangih
pada saat sekarang ini adalah... a. Televisi c. Telepon b. Radio d. Internet
Mengetahui, Pekanbaru, Maret 2012
Kepala Sekolah SDN 164 Pekanbaru Peneliti
Hj. Rosnian, S.Pd Yuhendrawati
NIP. 195609191977012001 NIM. 1005187017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP-4)
SIKLUS KEDUA PERTEMUAN KEDUA
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Sekolah : SD Negeri 164 Pekanbaru
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : IV / II
Pertemuan Ke : Empat
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi
B. Kompetensi Dasar
Perkembangan teknologi transportasi
C. Indikator
Jenis, fungsi dan manfaat penggangkutan.
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa mengetahui jenis, fungsi dan manfaat penggangkutan.
E. Materi Pokok
Teknologi transportasi
F. Uraian Materi
Kata transportasi sama dengan kata pengangkutan. Mengangkut adalah
memindahkan satu barang dari satu tempat ketempat lainnya. Sedangkan alat
transportasi adalah alat yang digunakan untuk mengangkut penumpang atau
barang.
Alat transportasi terdiri dari tiga jenis yaitu: (1) Alat transportasi darat,
seperti: Mobil, honda, kereta api, (2) Alat transportasi udara, seperti: Pesawat
penumpang, helikopter, pesawat tempur, dan (3) Alat transportasi air, seperti:
Kapal laut, sped boot.
G. Model Pembelajaran
LAMPIRAN C.4
Kooperatif tipe two stay two stray
H. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan Awal
Membaca do’a
Mengabsensi siswa
Apresiasi
Guru menyampaikan semua tujuan yang
ingin dicapai pada pembelajaran dan
memotivasi siswa.
10 Menit
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pertama
Kedua
Ketiga
Keempat
Kelima
Kegiatan Inti
Menyajikan materi pembelajaran
Guru membagi siswa dalam 10
kelompok, dimana masing-masing
kelompok terdiri dari 4 orang siswa
Guru membagikan LKS kepada siswa
untuk dikerjakan secara berkelompok
Setelah selesai mengerjakan LKS
secara berkelompok dua orang dari
masing-masing kelompok akan
meninggalkan kelompoknya dan
bertamu ke dua kelompok lain.
Dua orang siswa yang tinggal dalam
kelompok bertugas membagikan hasil
kerja dan informasi mereka (jawaban
LKS) ke tamu mereka.
Setelah memperoleh jawaban dari LKS,
tamu mohon diri dan kembali ke
kelompoknya sendiri dan melaporkan
temuan mereka dari kelompok lain.
Setiap kelompok mencocokan dan
mebahas hasil-hasil kerja mereka.
50 Menit
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan Akhir (10 Menit)
Guru bersama siswa membuat
kesimpulan dari hasil diskusi.
Meninformasikan materi selanjutnya
Menutup pelajaran
10 Menit
I. Alat/Bahan Belajar Judul Buku : Buku IPS Kelas IV Penggarang : Tim Bina Karya Guru Penerbit : Erlangga
J. Penilaian
Teknik penilaian : Tes tertulis Bentuk penilaian : Objektif Instrumen : 1. Berdasarkan data yang ada jenis angkutan di
Indonesia terdiri atas.... a. Tiga b. Empat c. Dua d. Satu
2. Nama Bandar Udara Di Pekanbaru Adalah...
a. Sultan Syarif Kasim Setia Negara
b. Pinang Kapai
c. Sultan Syarif Kasim II
d. Hang Nadim
3. Berikut ini yang termasuk pelabuhan kapal yang
terdapat di pulau sumatra adalah... a. Teluk Bayur b. Tanjung Mas c. Tanjung Perak d. Tanjung Periok
Mengetahui, Pekanbaru, Maret 2012
Kepala Sekolah SDN 164 Pekanbaru Peneliti
Hj. Rosnian, S.Pd Yuhendrawati
NIP. 195609191977012001 NIM. 1005187017
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN PERTAMA
Satuan Pendidikan : SDN 164 Pekanbaru
Mata Pelajaran : IPS
Materi Pokok : Teknologi produksi
Kelas/Semester : IV/II
Anggota Kelompok : ...................................
...................................
...................................
...................................
LAMPIRAN D.1
A. Petunjuk
1. Kerjakan LKS ini secara berkelompok
2. Setelah selesai mengerjakan LKS secara berkelompok dua orang dari
masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan bertamu
ke dua kelompok lain.
3. Dua orang siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil
lkerja dan informasi mereka (jawaban LKS) ke tamu mereka.
4. Laporkan temuan dari kelompok anda ke kelompok lain.
5. Cocokan hasil kerja kelompok anda dengan kelompok lain.
B. Tujuan
Siswa mengetahui teknologi produksi dan perkembangannya
C. Teori Singkat
Sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan maka teknologi ikut berkembang
pula. Tulislah perkembangan tekologi sederhana sampai keteknologi modern
pada tabel berikut ini.
No Teknologi Sederhana Teknologi Modern
1
2.
3.
Bajak dengan menggunakan
tenaga sapi dan cangkul dengan
menggunakan tenaga manusia
Mesin tenun, cara menenun
tersebut masih dilakukan oleh
orang didaerah tertentu.
Menumbuk padi dengan
menggunakan lesung
Traktor dengan menggunakan
tenaga mesin.
Mesin tekstil, menggolah kapas
sampai menjadi pakaian dengan
menggunakan tenaga mesin.
Mesin pengiling padi
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN KEDUA
Satuan Pendidikan : SDN 164 Pekanbaru
Mata Pelajaran : IPS
Materi Pokok : Teknologi produksi
Kelas/Semester : IV/II
Anggota Kelompok : ...................................
...................................
...................................
...................................
A. Petunjuk
LAMPIRAN D.2
1. Kerjakan LKS ini secara berkelompok
2. Setelah selesai mengerjakan LKS secara berkelompok dua orang dari
masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan bertamu
ke dua kelompok lain.
3. Dua orang siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil
kerja dan informasi mereka (jawaban LKS) ke tamu mereka.
4. Laporkan temuan dari kelompok anda ke kelompok lain.
5. Cocokan hasil kerja kelompok anda dengan kelompok lain.
B. Tujuan
Siswa mengetahui teknologi produksi dan perkembangannya
C. Teori Singkat
Bangsa Indonesia sangat kaya dengan sumber daya alam. Kekayaan alam
tersebut tersebar dari sabang sampai marauke. Kekayaan alam itu ada di darat,
di laut, bahkan di perut bumi. Selain itu, dalam proses menghasilkan barang
produksi dikenal istilah bahan mentah dan bahan baku.
No Kekayaan Alam Yang Terdapat Di Indonesai
Dilaut Di Laut Di Perut Bumi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ikan
Terumbu karang
Kepiting
Udang
Mutiara
Rumput laut
Kayu
Rotan
Gaharu
Minyak
Gas
Batu bara
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
SIKLUS KEDUA PERTEMUAN PERTAMA
Satuan Pendidikan : SDN 164 Pekanbaru
Mata Pelajaran : IPS
Materi Pokok : Teknologi komunikasi
Kelas/Semester : IV/II
Anggota Kelompok : ...................................
...................................
...................................
...................................
LAMPIRAN D.3
A. Petunjuk 1. Kerjakan LKS ini secara berkelompok 2. Setelah selesai mengerjakan LKS secara berkelompok dua orang dari
masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke dua kelompok lain.
3. Dua orang siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil lkerja dan informasi mereka (jawaban LKS) ke tamu mereka.
4. Laporkan temuan dari kelompok anda ke kelompok lain. 5. Cocokan hasil kerja kelompok anda dengan kelompok lain.
B. Tujuan
Siswa mengetahui alat atau media komunikasi dan manfaatnya C. Teori Singkat
Alat atau media komunikasi terdiri dari dua jenis, yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak adalah alat yang digunakan berkomunikasi secara tertulis, sedangkan media elektronik adalah alat yang digunakan untuk berkomunikasi baik secara lisan, tertulis, atau gambar, bahkan gabungan dari ketiganya. Coba anda beri contoh media cetak dan media elektronik di tabel berikut ini !
No Media Cetak Media Elektronik
1.
2.
3.
4.
5.
Surat
Majalah
Koran
Buku
Mading
Televisi
Radio
Telephone
Faxsimili
Internet
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
SIKLUS KEDUA PERTEMUAN KEDUA
Satuan Pendidikan : SDN 164 Pekanbaru
Mata Pelajaran : IPS
Materi Pokok : Teknologi transportasi
Kelas/Semester : IV/II
Anggota Kelompok : ...................................
...................................
...................................
...................................
LAMPIRAN D.4
A. Petunjuk 1. Kerjakan LKS ini secara berkelompok 2. Setelah selesai mengerjakan LKS secara berkelompok dua orang dari
masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke dua kelompok lain.
3. Dua orang siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil lkerja dan informasi mereka (jawaban LKS) ke tamu mereka.
4. Laporkan temuan dari kelompok anda ke kelompok lain. 5. Cocokan hasil kerja kelompok anda dengan kelompok lain.
B. Tujuan
Siswa mengetahui jenis, fungsi, dan manfaat penggangkutan C. Teori Singkat
Pengangkutan atau transportasi adalah usaha membawa orang atau barang dari suatu tempat ketempat lain. Dengan alat angkut kita dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan. Diskusikan dengan kelompokmu jenis dan contohnya alat angkut yang anda ketahui !
No Jenis Angkutan Contohnya
1.
2.
3.
Darat
Air
Udara
Mobil, kereta api, Sepeda motor, becak, bendi,
bemo, dan sepeda.
Sampan, perahu layar, kapal tengkur, dan speed
boat.
Helikopter, pesawat penumpang, dan pesawat
tempur.
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SIKLUS I PERTEMUAN I
Hari/Tanggal : Senin 19 Maret 2012
Petunjuk : Berilah Tanda Ceklis (√) pada kolam sesuai dengan aktivitas guru
No Aspek Penelitian 1 2 3 4 Ket
1 Guru meminta siswa bekerjasama dalam kelompok yang terdiri dari empat orang.
√
2 Setelah selesai bekerjasama dalam kelompok, guru meminta dua orang dari masing-masing kelompok bertamu ke kelompok lain.
√
LAMPIRAN E.1
3 Guru meminta dua orang yang tinggal dari masing-masing kelompok menerima tamu dari kelompok lain dan membagikan hasil diskusi kelompok mereka ke kelompok tamu.
√
4 Guru meminta setiap siswa yang bertamu ke kelompok lain melaporkan informasi dan temuan mereka ke kelompok masing-masing.
√
5 Guru meminta setiap kelompok mencocokan dan membahas hasil diskusinya.
√
Jumlah Skor 6 6
Total 12
Rata-Rata 60,00
Kategori Kurang Baik
Pekanbaru, 19 Maret 2012
Peneliti Observer
Yuhendrawati Ernita Yusnawati, MM
NIM. 1005187017 NIP. 196412121986092001
Diketahui,
Kepala Sekolah SDN 164 Pekanbaru
Hj. Rosnian, S.Pd
NIP. 195609191977012001
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SIKLUS I PERTEMUAN II
Hari/Tanggal : Kamis, 22 Maret 2012
Petunjuk : Berilah Tanda Ceklis (√) pada kolam sesuai dengan aktivitas guru
No Aspek Penelitian 1 2 3 4 Ket
1 Guru meminta siswa bekerjasama dalam kelompok yang terdiri dari empat orang.
√
2 Setelah selesai bekerjasama dalam kelompok, guru meminta dua orang dari masing-masing kelompok bertamu ke kelompok lain.
√
LAMPIRAN E.2
3 Guru meminta dua orang yang tinggal dari masing-masing kelompok menerima tamu dari kelompok lain dan membagikan hasil diskusi kelompok mereka ke kelompok tamu.
√
4 Guru meminta setiap siswa yang bertamu ke kelompok lain melaporkan informasi dan temuan mereka ke kelompok masing-masing.
√
5 Guru meminta setiap kelompok mencocokan dan membahas hasil diskusinya.
√
Jumlah Skor 12 4
Total 16
Rata-Rata 80,00
Kategori Baik
Pekanbaru, 19 Maret 2012
Peneliti Observer
Yuhendrawati Ernita Yusnawati, MM
NIM. 1005187017 NIP. 196412121986092001
Diketahui,
Kepala Sekolah SDN 164 Pekanbaru
Hj. Rosnian, S.Pd
NIP. 195609191977012001
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SIKLUS II PERTEMUAN I
Hari/Tanggal : Kamis, 29 Maret 2012
Petunjuk : Berilah Tanda Ceklis (√) pada kolam sesuai dengan aktivitas guru
No Aspek Penelitian 1 2 3 4 Ket
1 Guru meminta siswa bekerjasama dalam kelompok yang terdiri dari empat orang.
√
2 Setelah selesai bekerjasama dalam kelompok, guru meminta dua orang dari masing-masing kelompok bertamu ke
√
LAMPIRAN E.3
kelompok lain.
3 Guru meminta dua orang yang tinggal dari masing-masing kelompok menerima tamu dari kelompok lain dan membagikan hasil diskusi kelompok mereka ke kelompok tamu.
√
4 Guru meminta setiap siswa yang bertamu ke kelompok lain melaporkan informasi dan temuan mereka ke kelompok masing-masing.
√
5 Guru meminta setiap kelompok mencocokan dan membahas hasil diskusinya.
√
Jumlah Skor 6 12
Total 18
Rata-Rata 90,00
Kategori Sangat Baik
Pekanbaru, 29 Maret 2012
Peneliti Observer
Yuhendrawati Ernita Yusnawati, MM
NIM. 1005187017 NIP. 196412121986092001
Diketahui,
Kepala Sekolah SDN 164 Pekanbaru
Hj. Rosnian, S.Pd
NIP. 195609191977012001
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SIKLUS II PERTEMUAN II
Hari/Tanggal : Senin, 2 April 2012
Petunjuk : Berilah Tanda Ceklis (√) pada kolam sesuai dengan aktivitas guru
No Aspek Penelitian 1 2 3 4 Ket
1 Guru meminta siswa bekerjasama dalam kelompok yang terdiri dari empat orang.
√
2 Setelah selesai bekerjasama dalam kelompok, guru meminta dua orang dari masing-masing kelompok bertamu ke
√
LAMPIRAN E.4
kelompok lain.
3 Guru meminta dua orang yang tinggal dari masing-masing kelompok menerima tamu dari kelompok lain dan membagikan hasil diskusi kelompok mereka ke kelompok tamu.
√
4 Guru meminta setiap siswa yang bertamu ke kelompok lain melaporkan informasi dan temuan mereka ke kelompok masing-masing.
√
5 Guru meminta setiap kelompok mencocokan dan membahas hasil diskusinya.
√
Jumlah Skor 20
Total 20
Rata-Rata 100,00
Kategori Sangat Baik
Pekanbaru, 19 Maret 2012
Peneliti Observer
Yuhendrawati Ernita Yusnawati, MM
NIM. 1005187017 NIP. 196412121986092001
Diketahui,
Kepala Sekolah SDN 164 Pekanbaru
Hj. Rosnian, S.Pd
NIP. 195609191977012001
Rata-Rata Aktivitas Guru Dalam Menerapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Pada Setiap Kali Pertemuan
No Aspek Penelitian Pertemuan Ke-
1 2 3 4
1 Guru meminta siswa bekerjasama
dalam kelompok yang terdiri dari
empat orang. 3 4 4 4
LAMPIRAN E.5
2 Setelah selesai bekerjasama dalam
kelompok, guru meminta dua
orang dari masing-masing
kelompok bertamu ke kelompok
lain.
2 3 4 4
3 Guru meminta dua orang yang
tinggal dari masing-masing
kelompok menerima tamu dari
kelompok lain dan membagikan
hasil diskusi kelompok mereka ke
kelompok tamu.
2 3 3 4
4 Guru meminta setiap siswa yang
bertamu ke kelompok lain
melaporkan informasi dan temuan
mereka ke kelompok masing-
masing.
3 3 4 4
5 Guru meminta setiap kelompok
mencocokan dan membahas hasil
diskusinya. 2 3 3 4
Jumlah Skor 12 16 18 20
Rata-Rata 2,4 3,2 3,6 4,0
Persentase 60% 80% 90% 100%
Kategori Kurang
Baik Baik
Sangat
Baik
Sangat
Baik
Keterangan Skala Penilaian
RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS GURU
No Aspek Penelitian Kriteria
Skala Deskripsi
1 Guru meminta siswa bekerjasama dalam kelompok yang terdiri dari empat orang.
1 Tidak meminta siswa bekerjasama dalam kelompok.
2 Meminta siswa bekerja sama dalam kelompok, tapi guru tidak memimbing siswa dalam bekerja kelompok
3 Meminta siswa bekerja sama dalam kelompok, tapi guru kurang memimbing
siswa dalam bekerja kelompok
4 Meminta siswa bekerja sama dalam kelompok dan memimbing siswa dalam bekerja kelompok
2 Setelah selesai bekerjasama dalam kelompok, guru meminta dua orang dari masing-masing kelompok bertamu ke kelompok lain.
1 Tidak meminta dua orang dari masing-masing kelompok bertamu kekelompok lain
2
Meminta dua orang dari masing-masing kelompok bertamu kekelompok lain, tapi guru tidak menjelaskan tujuan bertamu kekelompok lain kepada siswa
3
Meminta dua orang dari masing-masing kelompok bertamu kekelompok lain, tapi guru kurang menjelaskan tujuan bertamu kekelompok lain kepada siswa
4
Meminta dua orang dari masing-masing kelompok bertamu kekelompok lain dan guru menjelaskan tujuan bertamu kekelompok lain kepada siswa
3 Guru meminta dua orang yang tinggal dari masing-masing kelompok menerima tamu dari kelompok lain dan membagikan hasil diskusi kelompok mereka ke kelompok tamu.
1 Guru tidak meminta dua orang yang tinggal dari kelompok masing-masing menerima tamu dari kelompok lain.
2
Meminta dua orang yang tinggal dari kelompok masing-masing menerima tamu dari kelompok lain, namun tidak menjelaskan informasi yang harus disampaikan kepada setiap tamu dari kelompok lain
3
Meminta dua orang yang tinggal dari kelompok masing-masing menerima tamu dari kelompok lain, namun kurang menjelaskan informasi yang harus disampaikan kepada setiap tamu dari kelompok lain
4
Meminta dua orang yang tinggal dari kelompok masing-masing menerima tamu dari kelompok lain dan menjelaskan informasi yang harus disampaikan kepada setiap tamu dari kelompok lain
No Aspek Penelitian Kriteria
Skala Deskripsi
4 Guru meminta setiap siswa yang bertamu ke kelompok lain melaporkan informasi dan temuan mereka ke kelompok masing-masing.
1
Tidak meminta setiap siswa yang bertamu kekelompok lain melaporkan informasi dan temua yang mereka peroleh ke kelompok masing-masing
2
Meminta setiap siswa yang bertamu kekelompok lain melaporkan informasi dan temua yang mereka peroleh ke kelompok masing-masing tapi tidak memperhatikan siswa dalam menyampaikan laporan/
temuannya.
3
Meminta setiap siswa yang bertamu
kekelompok lain melaporkan informasi dan
temua yang mereka peroleh ke kelompok
masing tapi kurang memperhatikan siswa
dalam menyampaikan laporan/ temuannya.
4
Meminta setiap siswa yang bertamu
kekelompok lain melaporkan informasi dan
temua yang mereka peroleh ke kelompok
masing dan memperhatikan siswa dalam
menyampaikan laporan/ temuannya.
5 Guru meminta
setiap kelompok
mencocokan dan
membahas hasil
diskusinya.
1 Tidak meminta setiap kelompok mencocokan atau membahas hasil diskusinya.
2 Meminta setiap kelompok mencocokan atau membahas hasil diskusinya tapi tidak membimbing setiap kelompok
3 Meminta setiap kelompok mencocokan atau membahas hasil diskusinya tapi kurang membimbing setiap kelompok
4
Meminta setiap kelompok mencocokan atau membahas hasil diskusinya dan membimbing setiap kelompok dalam berdiskusi
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I PERTEMUAN I
Sekolah : SD Negeri 164 Pekanbaru
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : IV / II
Hari/Tanggal : Senin 19 Maret 2012
LAMPIRAN F.1
Petunjuk : Berilah skor 1 s/d 4 sesuai aktivitas siswa dalam
pembelajaran dengan dipandu oleh rubrik penilaian
aktivitas siswa
No Nama Siswa Aktivitas Siswa
Ket 1 2 3 4 5
1 M. Aldi Putra 2 - 2 - 2
2 Zakatya Fitri 3 3 - 3 3
3 Dila Sartika Fitri 4 3 - 3 4
4 Riko Hendrianto 3 - 3 - 4
5 Aby Perdana 2 - 2 - 2
6 Faddila Rahma 4 3 - 3 3
7 Rizki Saputra 4 - 3 - 3
8 Zendi Maulana 3 3 - 2 3
9 Mega Ayuni Putri 4 - 3 - 4
10 M, Farhan 4 3 - 3 4
11 Afni Marsida 3 - 2 - 3
12 Dilia Sri Lestari 3 3 - 2 4
13 Dinda Muslimah 3 - 3 - 3
14 Viona Sardila 3 3 - 3 3
15 Azri Marlian 3 3 - 2 3
16 Salsabila Pradita 3 - 3 - 4
17 Rani Zelvi Ardila 2 3 - 2 3
18 Wahyu Ronaldo 3 3 - 2 3
19 Rahmat Dermawan 4 - 3 - 4
20 M. Alfarizi 4 4 - 4 4
21 Qaulam Massyuro 3 - 3 - 4
22 Intan Novela Ernas 3 3 - 2 3
23 M. Ikhsan 3 - 3 - 4
24 Obeta Ari P 2 2 - 2 2
25 Cicylya Thancy 3 3 - 3 3
26 M. Rizki Saputra 3 - 3 - 4
27 Aflah Zidqi 3 - 3 - 3
28 Bungga Ramadani 4 3 - 4 3
No Nama Siswa Aktivitas Siswa
Ket 1 2 3 4 5
29 Hilal Maulana 3 - 3 - 3
30 Novri Khairon 4 3 - 3 4
31 Natasya Al Karimah 3 - 2 - 3
32 Dea Aryati S 3 - 3 - 2
33 Ray Alfandi 4 3 - 3 4
34 Ramadani Safitri 4 3 - 3 4
35 Stevani Eldi 3 - 2 - 2
36 Regita Firjianti 3 - 2 - 3
37 Resti Maharani 4 - 3 - 4
38 Fauzan Maulana 3 3 - 3 4
39 Annisa Indriana 3 3 - 2 3
40 Desi Ramadani 4 - 3 - 4
41 Rahmat Nurvarisi 3 - 2 - 3
Jumlah 132 60 56 54 135
Persentase 80.49% 36.59% 34.15% 32.93% 82.32%
Aktivitas Yang Diamati:
1. Siswa melaksanakan diskusi dengan kelompok masing-masing.
2. Setiap kelompok mengutus dua orang dari anggota kelompoknya
bertamu kekelompok lain.
3. Setiap kelompok menerima tamu dan membagikan hasil diskusinya
ke kelompok lain.
4. Siswa atau utusan setiap kelompok melaporkan informasi yang
mereka peroleh pada saat bertamu kekelompok lain ke kelompok
masing-masing.
5. Siswa mencocokan dan membahas hasil diskusinya
Pekanbaru, 19 Maret 2012
Peneliti Observer
Yuhendrawati Ernita Yusnawati, MM
NIM. 1005187017 NIP. 196412121986092001
Diketahui,
Kepala Sekolah SDN 164 Pekanbaru
Hj. Rosnian, S.Pd
NIP. 195609191977012001
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I PERTEMUAN II
Sekolah : SD Negeri 164 Pekanbaru
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : IV / II
LAMPIRAN F.2
Hari/Tanggal : Kamis, 22 Maret 2012
Petunjuk : Berilah skor 1 s/d 4 sesuai aktivitas siswa dalam
pembelajaran dengan dipandu oleh rubrik penilaian
aktivitas siswa
No Nama Siswa Aktivitas Siswa
Ket 1 2 3 4 5
1 M. Aldi Putra 3 3 - 3 3
2 Zakatya Fitri 4 - 4 - 4
3 Dila Sartika Fitri 4 - 4 - 4
4 Riko Hendrianto 4 3 - 3 4
5 Aby Perdana 3 3 - 3 3
6 Faddila Rahma 4 - 3 - 4
7 Rizki Saputra 4 3 - 3 4
8 Zendi Maulana 3 - 3 - 3
9 Mega Ayuni Putri 4 4 - 3 4
10 M, Farhan 4 - 3 - 4
11 Afni Marsida 4 3 - 3 3
12 Dilia Sri Lestari 4 - 3 - 4
13 Dinda Muslimah 3 3 - 3 3
14 Viona Sardila 4 - 3 - 4
15 Azri Marlian 3 - 3 - 3
16 Salsabila Pradita 4 3 - 4 4
17 Rani Zelvi Ardila 3 - 4 - 3
18 Wahyu Ronaldo 4 - 3 - 3
19 Rahmat Dermawan 4 3 - 4 4
20 M. Alfarizi 4 - 4 - 4
21 Qaulam Massyuro 3 4 - 3 4
22 Intan Novela Ernas 4 - 3 - 3
23 M. Ikhsan 4 3 - 4 4
24 Obeta Ari P 3 - 3 - 3
25 Cicylya Thancy 4 - 4 - 3
26 M. Rizki Saputra 3 3 - 3 4
27 Aflah Zidqi 4 3 - - 4
28 Bungga Ramadani 4 - 4 - 4
No Nama Siswa Aktivitas Siswa
Ket 1 2 3 4 5
29 Hilal Maulana 3 3 - 4 4
30 Novri Khairon 3 - 3 - 4
31 Natasya Al Karimah 4 3 - 3 4
32 Dea Aryati S 3 3 - 4 4
33 Ray Alfandi 4 - 4 - 4
34 Ramadani Safitri 4 - 4 - 4
35 Stevani Eldi 3 3 - 3 3
36 Regita Firjianti 4 3 - 3 4
37 Resti Maharani 4 4 - 4 3
38 Fauzan Maulana 4 - 3 - 4
39 Annisa Indriana 3 - 4 - 3
40 Desi Ramadani 4 4 - 3 4
41 Rahmat Nurvarisi 3 4 - 4 3
Jumlah 149 68 69 67 149
Persentase 90.85 41.46 42.07 40.85 90.85
Aktivitas Yang Diamati:
1. Siswa melaksanakan diskusi dengan kelompok masing-masing.
2. Setiap kelompok mengutus dua orang dari anggota kelompoknya
bertamu kekelompok lain.
3. Setiap kelompok menerima tamu dan membagikan hasil diskusinya
ke kelompok lain.
4. Siswa atau utusan setiap kelompok melaporkan informasi yang
mereka peroleh pada saat bertamu kekelompok lain ke kelompok
masing-masing.
5. Siswa mencocokan dan membahas hasil diskusinya
Pekanbaru, 22 Maret 2012
Peneliti Observer
Yuhendrawati Ernita Yusnawati, MM
NIM. 1005187017 NIP. 196412121986092001
Diketahui,
Kepala Sekolah SDN 164 Pekanbaru
Hj. Rosnian, S.Pd
NIP. 195609191977012001
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS II PERTEMUAN I
Sekolah : SD Negeri 164 Pekanbaru
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
LAMPIRAN F.3
Kelas / Semester : IV / II
Hari/Tanggal : Kamis, 29 Maret 2012
Petunjuk : Berilah skor 1 s/d 4 sesuai aktivitas siswa dalam
pembelajaran dengan dipandu oleh rubrik penilaian
aktivitas siswa
No Nama Siswa Aktivitas Siswa
Ket 1 2 3 4 5
1 M. Aldi Putra 4 - 3 - 4
2 Zakatya Fitri 4 4 - 4 4
3 Dila Sartika Fitri 4 3 - 4 4
4 Riko Hendrianto 4 - 4 - 4
5 Aby Perdana 3 - 3 - 3
6 Faddila Rahma 4 3 - 3 4
7 Rizki Saputra 4 - 3 - 4
8 Zendi Maulana 3 4 - 4 4
9 Mega Ayuni Putri 4 - 4 - 4
10 M, Farhan 4 3 - 4 4
11 Afni Marsida 3 - 4 - 4
12 Dilia Sri Lestari 4 4 - 4 4
13 Dinda Muslimah 4 - 4 - 3
14 Viona Sardila 3 3 - 3 4
15 Azri Marlian 4 4 - 3 4
16 Salsabila Pradita 4 - 4 - 4
17 Rani Zelvi Ardila 4 3 - 3 4
18 Wahyu Ronaldo 3 3 - 3 4
19 Rahmat Dermawan 4 - 4 - 4
20 M. Alfarizi 4 4 - 4 4
21 Qaulam Massyuro 4 - 4 - 4
22 Intan Novela Ernas 4 3 - 3 4
23 M. Ikhsan 3 - 4 - 4
24 Obeta Ari P 3 3 - 3 3
25 Cicylya Thancy 4 4 - 4 3
26 M. Rizki Saputra 3 - 3 - 4
27 Aflah Zidqi 4 - 3 - 3
28 Bungga Ramadani 4 3 - 4 4
No Nama Siswa Aktivitas Siswa
Ket 1 2 3 4 5
29 Hilal Maulana 3 - 3 - 4
30 Novri Khairon 4 3 - 3 4
31 Natasya Al Karimah 4 - 3 - 4
32 Dea Aryati S 4 - 3 - 3
33 Ray Alfandi 4 4 - 3 4
34 Ramadani Safitri 4 3 - 4 4
35 Stevani Eldi 3 - 3 - 4
36 Regita Firjianti 4 - 3 - 4
37 Resti Maharani 4 - 3 - 4
38 Fauzan Maulana 4 3 - 4 4
39 Annisa Indriana 4 4 - 3 3
40 Desi Ramadani 4 - 3 - 4
41 Rahmat Nurvarisi 4 - 3 - 4
Jumlah 154 68 71 70 157
Persentase 93.90 41.46 43.29 42.68 95.73
Aktivitas Yang Diamati:
1. Siswa melaksanakan diskusi dengan kelompok masing-masing.
2. Setiap kelompok mengutus dua orang dari anggota kelompoknya
bertamu kekelompok lain.
3. Setiap kelompok menerima tamu dan membagikan hasil diskusinya
ke kelompok lain.
4. Siswa atau utusan setiap kelompok melaporkan informasi yang
mereka peroleh pada saat bertamu kekelompok lain ke kelompok
masing-masing.
5. Siswa mencocokan dan membahas hasil diskusinya
Pekanbaru, 29 Maret 2012
Peneliti Observer
Yuhendrawati Ernita Yusnawati, MM
NIM. 1005187017 NIP. 196412121986092001
Diketahui,
Kepala Sekolah SDN 164 Pekanbaru
Hj. Rosnian, S.Pd
NIP. 195609191977012001
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS II PERTEMUAN II
Sekolah : SD Negeri 164 Pekanbaru
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : IV / II
Hari/Tanggal : Senin, 2 April 2012
Petunjuk : Berilah skor 1 s/d 4 sesuai aktivitas siswa dalam
pembelajaran dengan dipandu oleh rubrik penilaian
aktivitas siswa
No Nama Siswa Aktivitas Siswa
Ket 1 2 3 4 5
1 M. Aldi Putra 4 4 - 3 4
2 Zakatya Fitri 4 - 4 - 4
3 Dila Sartika Fitri 4 - 4 - 4
4 Riko Hendrianto 4 4 - 4 4
5 Aby Perdana 4 4 3 4
6 Faddila Rahma 4 - 3 - 4
7 Rizki Saputra 4 3 - 4 4
8 Zendi Maulana 4 - 4 - 4
9 Mega Ayuni Putri 4 4 4 4
10 M, Farhan 4 - 4 - 4
11 Afni Marsida 4 3 - 4 4
12 Dilia Sri Lestari 4 - 4 - 4
13 Dinda Muslimah 4 4 4 4
14 Viona Sardila 4 - 3 - 4
15 Azri Marlian 3 - 4 - 4
16 Salsabila Pradita 4 4 - 4 4
17 Rani Zelvi Ardila 4 - 4 - 4
18 Wahyu Ronaldo 3 - 4 - 3
19 Rahmat Dermawan 4 3 - 4 4
20 M. Alfarizi 4 - 4 - 4
21 Qaulam Massyuro 3 4 - 3 4
22 Intan Novela Ernas 4 - 4 - 4
23 M. Ikhsan 4 3 - 4 3
24 Obeta Ari P 4 - 4 - 4
25 Cicylya Thancy 4 - 3 - 3
26 M. Rizki Saputra 4 4 - 4 4
27 Aflah Zidqi 4 4 - - 4
28 Bungga Ramadani 4 - 4 - 4
LAMPIRAN F.4
No Nama Siswa Aktivitas Siswa
Ket 1 2 3 4 5
29 Hilal Maulana 4 4 - 4 4
30 Novri Khairon 4 - 4 - 4
31 Natasya Al Karimah 4 3 - 4 4
32 Dea Aryati S 4 4 - 3 4
33 Ray Alfandi 4 - 4 - 4
34 Ramadani Safitri 4 - 4 - 4
35 Stevani Eldi 4 4 - 3 4
36 Regita Firjianti 4 4 - 4 4
37 Resti Maharani 4 4 - 4 3
38 Fauzan Maulana 4 - 4 - 4
39 Annisa Indriana 4 - 4 - 3
40 Desi Ramadani 4 4 - 4 4
41 Rahmat Nurvarisi 4 4 - 4 4
Jumlah 161 79 77 75 159
Persentase 98.17 48.17 46.95 45.73 96.95
Aktivitas Yang Diamati:
1. Siswa melaksanakan diskusi dengan kelompok masing-masing.
2. Setiap kelompok mengutus dua orang dari anggota kelompoknya
bertamu kekelompok lain.
3. Setiap kelompok menerima tamu dan membagikan hasil diskusinya
ke kelompok lain.
4. Siswa atau utusan setiap kelompok melaporkan informasi yang
mereka peroleh pada saat bertamu kekelompok lain ke kelompok
masing-masing.
5. Siswa mencocokan dan membahas hasil diskusinya
Pekanbaru, 2 April 2012
Peneliti Observer
Yuhendrawati Ernita Yusnawati, MM
NIM. 1005187017 NIP. 196412121986092001
Diketahui,
Kepala Sekolah SDN 164 Pekanbaru
Hj. Rosnian, S.Pd
NIP. 195609191977012001
Rata-Rata Aktivitas Siswa Dalam Menerapkan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Pada Setiap Kali Pertemuan
No Aktivitas Yang
Diamati
Siklus I Siklus II
Pertemuan Satu
Pertemuan Dua
Pertemuan Satu
Pertemuan Dua
Skor % Skor % Skor % Skor %
1
Siswa melaksanakan diskusi dengan kelompok masing-masing.
132 80,49 149 90,85 154 93,90 161 98,17
2
Setiap kelompok mengutus dua orang dari anggota kelompoknya bertamu kekelompok lain
60 36,59 68 41,45 68 41,45 79 48,17
3
Setiap kelompok menerima tamu dan membagikan hasil diskusinya ke kelompok lain
56 34,15 69 42,07 71 43,29 77 46,95
4
Siswa atau utusan setiap kelompok melaporkan informasi yang mereka peroleh pada saat bertamu kekelompok lain ke kelompok masing-masing.
54 32,93 67 40,85 70 42,68 75 45,73
5
Siswa mencocokan dan membahas hasil diskusinya
135 82,32 149 90,85 157 95,73 159 96,95
Jumlah 437 502 520 551
Rata-Rata (%) 53,29 61,22 63,41 67,20
Kategori Kurang Baik Baik Baik Baik
LAMPIRAN F.5
Keterangan Skala Penilaian
RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA
No Aspek Penelitian Kriteria
Skala Deskripsi
1 Siswa
melaksanakan
diskusi dengan
kelompok masing-
masing.
1 Siswa tidak melakukan diskusi dengan
kelompok masing-mnasing
2 Melakukan diskusi dengan kelompok
masing-masing tapi tidak sunguh-sungguh
3 Melakukan diskusi dengan kelompok
masing-masing tapi kurang sunguh-sungguh
4 Melakukan diskusi bersama kelompok
masing-masing dengan sunguh-sungguh
2 Setiap kelompok
mengutus dua orang
dari anggota
kelompoknya
bertamu
kekelompok lain.
1
Tidak mengutus dua orang dari
kelompoknya untuk bertamu ke kelompok
lain
2
Mengutus dua orang dari kelompoknya
bertamu ke kelompok lain namun siswa
yang di utus tidak mengunakan kesempatan
tersebut mencari informasi.
3
Mengutus dua orang dari kelompoknya
bertamu ke kelompok lain namun siswa
yang di utus kurang mengunakan
kesempatan tersebut mencari informasi.
4
Mengutus dua orang dari kelompoknya
bertamu ke kelompok lain dan siswa yang
di utus mengunakan kesempatan tersebut
untuk mencari informasi.
3 Setiap kelompok
menerima tamu dan
membagikan hasil
diskusinya ke
kelompok lain.
1 Tidak menerima tamu
2 Menerima tamu tapi memanfaatkannya
untuk bermain-main.
3 Menerima tamu tapi tidak membagikan
hasil diskusinya kekelompok lain
4 Menerima tamu dan membagikan hasil
diskusinya dengan kelompok lain.
4 Siswa atau utusan
setiap kelompok
melaporkan
informasi yang
mereka peroleh
pada saat bertamu
kekelompok lain ke
kelompok masing-
masing.
1 Tidak melaporkan informasi yang diperoleh
dari kelompok lain ke kelompoknya
2
Melaporkan informasi yang diperoleh dari
kelompok lain ke kelompoknya tapi
informasi yang dilaporkan tidak jelas
3
Melaporkan informasi yang diperoleh dari
kelompok lain ke kelompoknya tapi
informasi yang dilaporkan kurang jelas
4
Melaporkan informasi yang diperoleh dari
kelompok lain ke kelompoknya dengan
jelas.
No Aspek Penelitian Kriteria
Skala Deskripsi
5 Siswa mencocokan
dan membahas hasil
diskusinya
1 Tidak mencocokan dan membahas hasil
diskusinya
2 Mencocokan dan membahas hasil
diskusinya tapi tidak sungguh-sungguh
3 Mencocokan dan membahas hasil
diskusinya tapi kurang sungguh-sungguh
4 Mencocokan dan membahas hasil
diskusinya dengansungguh-sungguh
KISI-KISI SOAL SIKLUS PERTAMA
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator
Pencapaian Soal
Kunci
Jawaban
Kognitif Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
Teknologi
Produksi,
Komunikasi, dan
Transportasi
Perkembangan
teknologi
produksi
o Teknologi
produksi dan
perkembangan
nya.
Bahan dan hasil
produksi
1. Binatang apa yang dugunakan untuk
membajak sawah secara tradisional
mengunakan....
a. Kuda b. Kambing c. Kerbau d. Keledai
C √
20 Soal
2. Kegiatan manusia untuk menghasilkan
barang disebut.... a. Konsumsi b. Distribusi c. Produksi d. Transportasi
C √
3. Traktor ukuran besar dikendalikan
dengan mengendarainya dari atas
mesin sehingga tidak membuat petani
bergelimang lumpur termasuk
teknologi produksi.... a. Moderen b. Sederhana c. Tradisional d. Internasional
A √
4. Yang bukan termasuk tiga kebutuhan
pokok manusia adalah.... a. Makanan b. Mobil c. Pakaian d.Tempat tinggal
B √
5. Alat tenun kain yang termasuk
teknologi sederhana berguna untuk.... a. Membuat benang b. Melipat kain c. Mengolah kapas menjadi benang d. Mengolah benang menjadi kain
D √
6. Alat menangkap ikan yang temasuk
jenis teknologi moderen adalah.... a. Tombak b. Kail c. Pukat d. Rawai
C √
LAMPIRAN G.1
7. Menurut anda yang bukan termasuk kelebihan teknologi produksi modern adalah.... a. Harga jual lebih murah b. Hasil produksi yang dihasilkan
lebih banyak c. Kualitas hasil produksi lebih baik d. Memakan waktu yang lama dalam
memproduksi
D √
8. Menurut anda manfaat teknologi produksi moderen adalah.... a. Memperlambat proses produksi b. Memperkecil hasil produksi c. Agar harga jual barang produksi
mahal d. Mempermudah dan mempercepat
produksi
D √
9. Mesin tekstil termasuk jenis teknologi apa.... a. Sederhana b. Moderen c. Tradisional d. Internasional
B √
10. Menurut anda kelemahan teknologi moderen bagi kehidupan masyarakat adalah.... a. Pencemaran lingkungan b. Hasil sedikit c. Kualitas kurang baik d. Proses produksi lama
A √
11. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan bahan mentah... a. Bahan yang sudah bisa diolah
menjadi bahan produksi b. Bahan yang akan di ekspor keluar
negeri c. Bahan yang belum bisa diolah
menjadi bahan produksi d. Bahan yang dihasilkan oleh suatu
negara.
C √
12. Hasil hutan yang bisa langsung di olah
menjadi kursi dan menja disebut....
a. Kayu dan rotan
b. Kemeyan dan kayu
c. Damar dan rotan
d. Rotan dan kemeyan
A √
13. Berikut ini yang bukan merupakan
hasil sumber daya alam yang berasal
dari laut adalah....
a. Ikan b. Karang
c. Kepiting d. Pantai
D √
14. Hasil sumber daya alam yang berasal
dari perut bumi adalah....
a. Kayu dan Rotan
b. Minyak dan gas
c. Ikan
d. Kayu arang
B √
15. Barang-barang atau hasil dari olahan
bahan mentah disebut....
a. Bahan baku
b. Bahan jadi
c. Bahan mentah
d. Bahan cadangan
C √
16. Ban kendaraan berasal dari bahan
baku....
a. Kayu b. Besi
c. Getah/karet d. Tembaga
C √
17. Kekayaan alam yang di miliki bangsa
Indonesia di hutan adalah....
a. Kayu dan rotan
b. Minyak bumi dan gas
c. Minyak dan rotan
d. Batubara dan kayu
A √
18. Alat tenun yang membuat benang
menjadi kain pada zaman dahulu
termasuk teknologi....
a. Moderen b. Sederhana c. Tradisional d. Maju
B √
19. Yang bukan termasuk alat-alat yang
berbahan baku dari kayu adalah.... a. Lemari b. Kursi c. Meja d. Tikar
D √
20. Lateks atau getah yang keluar dari
hasil goresan pada kulit batang pohon
karet merupakan bahan.... a. Baku b. Cadangan c. Jadi d. Mentah
D √
KISI-KISI SOAL SIKLUS KEDUA
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator
Pencapaian Soal
Kunci
Jawaban
Kognitif Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
Teknologi
Produksi,
Komunikasi, dan
Transportasi
Perkembangan
teknologi
komunikasi
Perkembangan
teknologi
transportasi
Alat atau
media
komunikasi
dan
manfaatnya.
Jenis, fungsi
dan manfaat
penggangkuta
n.
2. Alat yang digunakan untuk
berkomunikasi secara tertulis disebut...
a. Media elektronik
b. Media cetak
c. Media gambar
d. Media telekomunikasi
B √
20 Soal
3. Alat yang hanya dapat mengirim berita
berupa suara (lisan) secara satu arah
disebut...
a. Radio
b. Telepon
c. Faksimili
d. Internet (Inter Connected Network)
A √
4. Tunjukan manfaat langsung alat
komunikasi pada jawaban berikut ini...
e. Memperlambat berita sampai
kealamat
f. Mempercepat berita sampai
kealamat
g. Lebih boros dalam pengunaannya
h. Lebih banyak memakan atau
mengunakan tenaga
B √
5. Berikut ini yang termasuk alat
komunikasi modern adalah...
c. Radio
d. Microphone
e. Telegram
f. Telepon
D √
LAMPIRAN G.2
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
transportasi...
a. Usaha membawa orang atau barang
dari satu tempat ketempat lain.
b. Suatu alat yang mengunakan bahan
bakar minyak
c. Usaha yang dilakukan seseorang
untuk mengendarai kendaraan
d. Pengunaan alat teknologi maju
dalam berpergian
A √
7. Kapal tengker termasuk jenis alat
angkutan...
a. Darat
b. Udara
c. Laut
d. Jalan raya
C √
8. Menurut anda yang menjadi
permasalahan pengangkutan/transportasi
di Indonesia adalah...
a. Kemacetan lalu lintas terutama di
kota-kota besar
b. Banyaknya alat pengangkutan yang
tersedia
c. Kondisi jalan raya yang baik
d. Lengkapnya rambu-rambu lalu
lintas
A √
9. Menurut anda alat transportasi yang
digunakan untuk perjalanan jauh agar
cepat sampai ketujuan mengunakan...
a. Kapal penumpang
b. Kapal peri atau roro
c. Kereta api
d. Pesawat terbang
D √
10. Alat yang digunakan untuk mengirim
dan menerima berita secara tertulis
termasuk gambar pada kertas adalah...
a. Koran dan majalah
b. Faksimili
c. Televisi
d. Radio
B √
11. Pesawat terbang pertama kali ditemukan
oleh...
a. Willian dan Maria Merry
b. Roberto mancini dan Alberto
c. Wilbur Alberto dan William roberto
d. Wilburg Wright dan Orvile Wright
√
12. Berikut ini yang termasuk pelabuhan
kapal yang terdapat di pulau sumatra
adalah...
a. Teluk Bayur
b. Tanjung Mas
c. Tanjung Perak
d. Tanjung Periok
A √
13. Berikut ini yang tidak termasuk media
elektronik adalah...
a. Radio dan Telepon
b. Televisi dan Komputer
c. Brosur dan surat
d. Faksimili dan komputer
C √
14. Johannes Guttenberg merupakan
penemu....
a. Kapal terbang
b. Telepone
c. Radio
d. Mesin cetak
D √
15. Menurut anda sarana yang mendukung
kelancaran transportasi darat adalah...
a. Landasan pacu
b. Terminal
c. Bandara
d. Darmaga
B √
16. Nama Bandar Udara Di Pekanbaru
Adalah...
e. Sultan Syarif Kasim Setia Negara
f. Pinang Kapai
g. Sultan Syarif Kasim II
h. Hang Nadim
C √
17. Berdasarkan data yang ada jenis
angkutan di Indonesia terdiri atas....
a. Tiga
b. Empat
c. Dua
d. Satu
A √
18. Tugas PT. Pos Indonesia adalah...
a. Mengantar koran
b. Mengantar surat
c. Mengantar majalah
d. Membagikan brosur
B √
19. Menurut anda alat komunikasi yang
paling cangih pada saat sekarang ini
adalah...
a. Televisi
b. Telepon
c. Radio
d. Internet
D √
20. Pesawat terbang yang berukurang kecil dan dapat mendarat di lapangan rumput disebut... a. Pesawat terbang perintis b. Pesawat penumpang c. Pesawat kargo d. Helikopter
A √
21. Radio pertama kali ditemukan pada tahun... a. 1922 b. 1932 c. 1912 d. 1902
D √
SOAL ULANGAN HARIAN I
SIKLUS PERTAMA
Hari/Tanggal : ............................................
Nama Siswa : ............................................
A. Petunjuk
1. Waktu yang disediakan adalah 70Menit
2. Lingkarilah a, b, c, atau d jawaban yang kamu anggap benar
B. Soal-Soal
21. Binatang apa yang dugunakan untuk membajak sawah secara tradisional
mengunakan....
a. Kuda b. Kambing c. Kerbau d. Keledai
22. Kegiatan manusia untuk menghasilkan barang disebut.... a. Konsumsi b. Distribusi c. Produksi d. Transportasi
23. Traktor ukuran besar dikendalikan dengan mengendarainya dari atas mesin
sehingga tidak membuat petani bergelimang lumpur termasuk teknologi
produksi.... a. Moderen b. Sederhana c. Tradisional d. Internasional
24. Yang bukan termasuk tiga kebutuhan pokok manusia adalah.... a. Makanan b. Mobil c. Pakaian d.Tempat tinggal
25. Alat tenun kain yang termasuk teknologi sederhana berguna untuk.... a. Membuat benang b. Melipat kain c. Mengolah kapas menjadi benang d. Mengolah benang menjadi kain
26. Alat menangkap ikan yang temasuk jenis teknologi moderen adalah.... a. Tombak b. Kail c. Pukat d. Rawai
27. Menurut anda yang bukan termasuk kelebihan teknologi produksi modern, adalah.... a. Harga jual lebih murah b. Hasil produksi yang dihasilkan lebih banyak c. Kualitas hasil produksi lebih baik d. Memakan waktu yang lama dalam memproduksi
LAMPIRAN H.1
28. Menurut anda manfaat teknologi produksi moderen adalah.... a. Memperlambat proses produksi b. Memperkecil hasil produksi c. Agar harga jual barang produksi mahal d. Mempermudah dan mempercepat produksi
29. Mesin tekstil termasuk jenis teknologi apa....
a. Sederhana b. Moderen c. Tradisional d. Internasional
30. Menurut anda kelemahan teknologi moderen bagi kehidupan masyarakat
adalah.... a. Pencemaran lingkungan b. Hasil sedikit c. Kualitas kurang baik d. Proses produksi lama
31. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan bahan mentah...
a. Bahan yang sudah bisa diolah menjadi bahan produksi b. Bahan yang akan di ekspor keluar negeri c. Bahan yang belum bisa diolah menjadi bahan produksi d. Bahan yang dihasilkan oleh suatu negara.
32. Hasil hutan yang bisa langsung di olah menjadi kursi dan menja disebut....
a. Kayu dan rotan
b. Kemeyan dan kayu
c. Damar dan rotan
d. Rotan dan kemeyan
33. Berikut ini yang bukan hasil sumber daya alam yang berasal dari laut,
adalah....
a. Ikan b. Karang
c. Kepiting d. Pantai
34. Hasil sumber daya alam yang berasal dari perut bumi adalah....
a. Kayu dan Rotan
b. Minyak dan gas
c. Ikan
d. Kayu arang
35. Barang-barang atau hasil dari olahan bahan mentah disebut....
a. Bahan baku
b. Bahan jadi
c. Bahan mentah
d. Bahan cadangan
36. Ban kendaraan berasal dari bahan baku....
a. Kayu b. Besi
c. Getah/karet d. Tembaga
37. Kekayaan alam yang di miliki bangsa Indonesia di hutan adalah....
a. Kayu dan rotan
b. Minyak bumi dan gas
c. Minyak dan rotan
d. Batubara dan kayu
38. Alat tenun yang membuat benang menjadi kain pada zaman dahulu termasuk
teknologi....
a. Moderen b. Sederhana c. Tradisional d. Maju
39. Yang bukan termasuk alat-alat yang berbahan baku dari kayu adalah.... a. Lemari b. Kursi c. Meja d. Tikar
40. Lateks atau getah yang keluar dari hasil goresan pada kulit batang pohon
karet merupakan bahan.... a. Baku b. Cadangan c. Jadi d. Mentah
SOAL ULANGAN HARIAN II
SIKLUS KEDUA
Hari/Tanggal : ............................................
Nama Siswa : ............................................
A. Petunjuk
1. Waktu yang disediakan adalah 70Menit
2. Lingkarilah a, b, c, atau d jawaban yang kamu anggap benar
B. Soal-Soal
1. Alat yang digunakan untuk berkomunikasi secara tertulis disebut...
a. Media elektronik
b. Media cetak
c. Media gambar
d. Media telekomunikasi
2. Alat yang hanya dapat mengirim berita berupa suara (lisan) secara satu
arah disebut...
a. Radio
b. Telepon
c. Faksimili
d. Internet (Inter Connected Network)
3. Tunjukan manfaat langsung alat komunikasi pada jawaban berikut ini...
a. Memperlambat berita sampai kealamat
b. Mempercepat berita sampai kealamat
c. Lebih boros dalam pengunaannya
d. Lebih banyak memakan atau mengunakan tenaga
4. Berikut ini yang termasuk alat komunikasi modern adalah...
a. Radio
b. Microphone
c. Telegram
d. Telepon
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan transportasi...
a. Usaha membawa orang atau barang dari satu tempat ketempat lain.
b. Suatu alat yang mengunakan bahan bakar minyak
c. Usaha yang dilakukan seseorang untuk mengendarai kendaraan
d. Pengunaan alat teknologi maju dalam berpergian
6. Kapal tengker termasuk jenis alat angkutan...
a. Darat b. Udara c. Laut d. Jalan raya
7. Menurut anda yang menjadi permasalahan pengangkutan/transportasi
di Indonesia adalah...
a. Kemacetan lalu lintas terutama di kota-kota besar b. Banyaknya alat pengangkutan yang tersedia c. Kondisi jalan raya yang baik d. Lengkapnya rambu-rambu lalu lintas
8. Menurut anda alat transportasi yang digunakan untuk perjalanan jauh
agar cepat sampai ketujuan mengunakan...
a. Kapal penumpang b. Kapal peri atau roro c. Kereta api d. Pesawat terbang
9. Alat yang digunakan untuk mengirim dan menerima berita secara
tertulis termasuk gambar pada kertas adalah...
a. Koran dan majalah b. Faksimili c. Televisi d. Radio
10. Pesawat terbang pertama kali ditemukan oleh...
a. Willian dan Maria Merry b. Roberto mancini dan Alberto c. Wilbur Alberto dan William roberto d. Wilburg Wright dan Orvile Wright
11. Berikut ini yang termasuk pelabuhan kapal yang terdapat di pulau
sumatra adalah...
a. Teluk Bayur
b. Tanjung Mas
c. Tanjung Perak
d. Tanjung Periok
12. Berikut ini yang tidak termasuk media elektronik adalah...
a. Radio dan Telepon
b. Televisi dan Komputer c. Brosur dan surat d. Faksimili dan komputer
13. Johannes Guttenberg merupakan penemu....
a. Kapal terbang b. Telepone
c. Radio d. Mesin cetak
14. Menurut anda sarana yang mendukung kelancaran transportasi darat
adalah...
a. Landasan pacu
b. Terminal
c. Bandara
d. Darmaga
15. Nama Bandar Udara Di Pekanbaru Adalah...
a. Sultan Syarif Kasim Setia Negara
b. Pinang Kapai
c. Sultan Syarif Kasim II
d. Hang Nadim
16. Berdasarkan data yang ada jenis angkutan di Indonesia terdiri atas....
a. Tiga
b. Empat
c. Dua
d. Satu
17. Tugas PT. Pos Indonesia adalah...
a. Mengantar koran
b. Mengantar surat
c. Mengantar majalah
d. Membagikan brosur
18. Menurut anda alat komunikasi yang paling cangih pada saat sekarang
ini adalah...
a. Televisi
b. Telepon
c. Radio
d. Internet
19. Pesawat terbang yang berukurang kecil dan dapat mendarat di lapangan
rumput disebut...
a. Pesawat terbang perintis
b. Pesawat penumpang
c. Pesawat kargo
d. Helikopter
20. Radio pertama kali ditemukan pada tahun...
a. 1922
b. 1932
c. 1912
d. 1902
KUNCI JAWABAN ULANGAN HARIAN
SIKLUS PERTAMA
No Jawaban Skor
1 C 5
2 C 5
3 A 5
4 B 5
5 D 5
6 C 5
7 D 5
8 D 5
9 B 5
10 A 5
11 C 5
12 A 5
13 D 5
14 B 5
15 C 5
16 C 5
17 A 5
18 B 5
19 D 5
20 D 5
Jumlah Skor 100
LAMPIRAN I.1
KUNCI JAWABAN ULANGAN HARIAN
SIKLUS KEDUA
No Jawaban Skor
1 B 5
2 A 5
3 B 5
4 D 5
5 A 5
6 C 5
7 A 5
8 D 5
9 B 5
10 D 5
11 A 5
12 C 5
13 D 5
14 B 5
15 C 5
16 A 5
17 B 5
18 D 5
19 A 5
20 D 5
Jumlah Skor 100
LAMPIRAN I.2
HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV.A SDN 164 PEKANBARU SEBELUM
MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TWO STAY TWO STRAY
(SKOR DASAR)
No Nama Siswa Nilai Tuntas
1 M. Aldi Putra 45 Tidak Tuntas
2 Zakatya Fitri 60 Tidak Tuntas
3 Dila Sartika Fitri 65 Tuntas
4 Riko Hendrianto 70 Tuntas
5 Aby Perdana 20 Tidak Tuntas
6 Faddila Rahma 60 Tidak Tuntas
7 Rizki Saputra 70 Tuntas
8 Zendi Maulana 70 Tuntas
9 Mega Ayuni Putri 75 Tuntas
10 M, Farhan 60 Tidak Tuntas
11 Afni Marsida 50 Tidak Tuntas
12 Dilia Sri Lestari 70 Tuntas
13 Dinda Muslimah 55 Tidak Tuntas
14 Viona Sardila 50 Tidak Tuntas
15 Azri Marlian 60 Tidak Tuntas
16 Salsabila Pradita 70 Tuntas
17 Rani Zelvi Ardila 50 Tidak Tuntas
18 Wahyu Ronaldo 65 Tuntas
19 Rahmat Dermawan 65 Tuntas
20 M. Alfarizi 80 Tuntas
21 Qaulam Massyuro 60 Tidak Tuntas
22 Intan Novela Ernas 70 Tuntas
23 M. Ikhsan 65 Tuntas
24 Obeta Ari P 30 Tidak Tuntas
25 Cicylya Thancy 40 Tuntas
26 M. Rizki Saputra 45 Tidak Tuntas
27 Aflah Zidqi 70 Tuntas
28 Bungga Ramadani 80 Tuntas
29 Hilal Maulana 40 Tidak Tuntas
30 Novri Khairon 65 Tuntas
31 Natasya Al Karimah 35 Tidak Tuntas
32 Dea Aryati S 55 Tidak Tuntas
33 Ray Alfandi 80 Tuntas
34 Ramadani Safitri 65 Tuntas
35 Stevani Eldi 35 Tidak Tuntas
LAMPIRAN J.1
No Nama Siswa Nilai Tuntas
36 Regita Firjianti 40 Tidak Tuntas
37 Resti Maharani 70 Tuntas
38 Fauzan Maulana 75 Tuntas
39 Annisa Indriana 65 Tuntas
40 Desi Ramadani 55 Tidak Tuntas
41 Rahmat Nurvarisi 40 Tidak Tuntas
Jumlah 2,390
Nilai rata-rata 58.29
Jumlah siswa yang tuntas 21 51.22%
Jumlah siswa yang tidak tuntas 20 48.78%
Ketuntasan Klasikal Tidak Tuntas
HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV.A SDN 164 PEKANBARU SETELAH
DITERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TWO STAY TWO STRAY
(SIKLUS PERTAMA)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 M. Aldi Putra 55 Tidak Tuntas
2 Zakatya Fitri 70 Tuntas
3 Dila Sartika Fitri 80 Tuntas
4 Riko Hendrianto 70 Tuntas
5 Aby Perdana 25 Tidak Tuntas
6 Faddila Rahma 80 Tuntas
7 Rizki Saputra 85 Tuntas
8 Zendi Maulana 65 Tuntas
9 Mega Ayuni Putri 85 Tuntas
10 M, Farhan 80 Tuntas
11 Afni Marsida 65 Tuntas
12 Dilia Sri Lestari 75 Tuntas
13 Dinda Muslimah 65 Tuntas
14 Viona Sardila 70 Tuntas
15 Azri Marlian 75 Tuntas
16 Salsabila Pradita 75 Tuntas
17 Rani Zelvi Ardila 65 Tuntas
18 Wahyu Ronaldo 70 Tuntas
19 Rahmat Dermawan 85 Tuntas
20 M. Alfarizi 90 Tuntas
21 Qaulam Massyuro 60 Tidak Tuntas
22 Intan Novela Ernas 70 Tuntas
23 M. Ikhsan 75 Tuntas
24 Obeta Ari P 45 Tidak Tuntas
25 Cicylya Thancy 50 Tidak Tuntas
26 M. Rizki Saputra 65 Tuntas
27 Aflah Zidqi 75 Tuntas
28 Bungga Ramadani 90 Tuntas
29 Hilal Maulana 65 Tuntas
30 Novri Khairon 85 Tuntas
31 Natasya Al Karimah 65 Tuntas
32 Dea Aryati S 65 Tuntas
33 Ray Alfandi 85 Tuntas
34 Ramadani Safitri 85 Tuntas
35 Stevani Eldi 55 Tidak Tuntas
LAMPIRAN J.2
No Nama Siswa Nilai Keterangan
36 Regita Firjianti 65 Tuntas
37 Resti Maharani 85 Tuntas
38 Fauzan Maulana 80 Tuntas
39 Annisa Indriana 80 Tuntas
40 Desi Ramadani 70 Tuntas
41 Rahmat Nurvarisi 65 Tuntas
Jumlah 2,910
Nilai rata-rata 70.98
Jumlah siswa yang tuntas 35 85.37%
Jumlah siswa yang tidak tuntas 6 14.63%
Ketuntasan Klasikal Tuntas
HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV.A SDN 164 PEKANBARU SETELAH
DITERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TWO STAY TWO STRAY
(SIKLUS KEDUA)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 M. Aldi Putra 80 Tuntas
2 Zakatya Fitri 90 Tuntas
3 Dila Sartika Fitri 90 Tuntas
4 Riko Hendrianto 90 Tuntas
5 Aby Perdana 65 Tuntas
6 Faddila Rahma 85 Tuntas
7 Rizki Saputra 85 Tuntas
8 Zendi Maulana 95 Tuntas
9 Mega Ayuni Putri 95 Tuntas
10 M, Farhan 90 Tuntas
11 Afni Marsida 90 Tuntas
12 Dilia Sri Lestari 70 Tuntas
13 Dinda Muslimah 80 Tuntas
14 Viona Sardila 80 Tuntas
15 Azri Marlian 90 Tuntas
16 Salsabila Pradita 80 Tuntas
17 Rani Zelvi Ardila 70 Tuntas
18 Wahyu Ronaldo 90 Tuntas
19 Rahmat Dermawan 90 Tuntas
20 M. Alfarizi 90 Tuntas
21 Qaulam Massyuro 85 Tuntas
22 Intan Novela Ernas 85 Tuntas
23 M. Ikhsan 90 Tuntas
24 Obeta Ari P 75 Tuntas
25 Cicylya Thancy 70 Tuntas
26 M. Rizki Saputra 90 Tuntas
27 Aflah Zidqi 90 Tuntas
28 Bungga Ramadani 90 Tuntas
29 Hilal Maulana 80 Tuntas
30 Novri Khairon 85 Tuntas
31 Natasya Al Karimah 95 Tuntas
32 Dea Aryati S 80 Tuntas
33 Ray Alfandi 85 Tuntas
34 Ramadani Safitri 90 Tuntas
35 Stevani Eldi 75 Tuntas
LAMPIRAN J.3
No Nama Siswa Nilai Keterangan
36 Regita Firjianti 75 Tuntas
37 Resti Maharani 85 Tuntas
38 Fauzan Maulana 90 Tuntas
39 Annisa Indriana 80 Tuntas
40 Desi Ramadani 85 Tuntas
41 Rahmat Nurvarisi 70 Tuntas
Jumlah 3,445
Nilai rata-rata 84.02
Jumlah siswa yang tuntas 41 100.00%
Jumlah siswa yang tidak tuntas 0 -
Ketuntasan Klasikal Tuntas
LAMPIRAN K
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS IV.A SEKOLAH DASAR NEGERI 164 PEKANBARU
SEBELUM DAN SESUDAH TINDAKAN
No Nama Siswa Skor Dasar Siklus I Siklus II
1 M. Aldi Putra 45 55 80
2 Zakatya Fitri 60 70 90
3 Dila Sartika Fitri 65 80 90
4 Riko Hendrianto 70 70 90
5 Aby Perdana 20 25 65
6 Faddila Rahma 60 80 85
7 Rizki Saputra 70 85 85
8 Zendi Maulana 70 65 95
9 Mega Ayuni Putri 75 85 95
10 M, Farhan 60 80 90
11 Afni Marsida 50 65 90
12 Dilia Sri Lestari 70 75 70
13 Dinda Muslimah 55 65 80
14 Viona Sardila 50 70 80
15 Azri Marlian 60 75 90
16 Salsabila Pradita 70 75 80
17 Rani Zelvi Ardila 50 65 70
18 Wahyu Ronaldo 65 70 90
19 Rahmat Dermawan 65 85 90
20 M. Alfarizi 80 90 90
21 Qaulam Massyuro 60 60 85
22 Intan Novela Ernas 70 70 85
23 M. Ikhsan 65 75 90
24 Obeta Ari P 30 45 75
25 Cicylya Thancy 40 50 70
26 M. Rizki Saputra 45 65 90
27 Aflah Zidqi 70 75 90
28 Bungga Ramadani 80 90 90
29 Hilal Maulana 40 65 80
30 Novri Khairon 65 80 85
31 Natasya Al Karimah 35 65 95
32 Dea Aryati S 55 65 80
33 Ray Alfandi 80 85 85
34 Ramadani Safitri 65 85 90
LAMPIRAN K
No Nama Siswa Skor Dasar Siklus I Siklus II
35 Stevani Eldi 35 55 75
36 Regita Firjianti 40 65 75
37 Resti Maharani 70 85 85
38 Fauzan Maulana 75 80 90
39 Annisa Indriana 65 80 80
40 Desi Ramadani 55 70 85
41 Rahmat Nurvarisi 40 65 70
Jumlah 2390 2905 3,445
Nilai rata-rata 58.29 70.85 84.02
Keterangan:
Jumlah siswa yang tuntas (%) Jumlah siswa yang tidak tuntas (%)
Skor dasar : 21 siswa (51,22%) Skor dasar : 20 siswa (48,78%)
Siklus I : 35 siswa (85,37%) Siklus I : 6 siswa (14,63%)
Siklus II : 41 siswa (10,00%) Siklus II : -
Ketuntasan Klasikal : Skor dasar = Tidak tuntas
Siklus I = Tuntas
Siklus II = Tuntas
ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV.A SDN 164 PEKANBARU
SECARA INDIVIDU
No Nama Siswa Siklus I Siklus II
Nilai Keterangan Nilai Keterangan
1 M. Aldi Putra 55 Kurang 80 Amat baik 2 Zakatya Fitri 70 Baik 90 Amat baik 3 Dila Sartika Fitri 80 Amat baik 90 Amat baik
4 Riko Hendrianto 70 Baik 90 Amat baik 5 Aby Perdana 25 Kurang sekali 65 Cukup
6 Faddila Rahma 80 Amat baik 85 Amat baik 7 Rizki Saputra 85 Amat baik 85 Amat baik 8 Zendi Maulana 65 Cukup 95 Amat baik
9 Mega Ayuni Putri 85 Amat baik 95 Amat baik 10 M, Farhan 80 Amat baik 90 Amat baik
11 Afni Marsida 65 Cukup 90 Amat baik 12 Dilia Sri Lestari 75 Baik 70 Baik 13 Dinda Muslimah 65 Cukup 80 Amat baik
14 Viona Sardila 70 Baik 80 Amat baik 15 Azri Marlian 75 Baik 90 Amat baik
16 Salsabila Pradita 75 Baik 80 Amat baik 17 Rani Zelvi Ardila 65 Cukup 70 Baik 18 Wahyu Ronaldo 70 Baik 90 Amat baik
19 Rahmat Dermawan 85 Amat baik 90 Amat baik 20 M. Alfarizi 90 Amat baik 90 Amat baik
21 Qaulam Massyuro 60 Cukup 85 Amat baik 22 Intan Novela Ernas 70 Baik 85 Amat baik 23 M. Ikhsan 75 Baik 90 Amat baik
24 Obeta Ari P 45 Kurang 75 Baik 25 Cicylya Thancy 50 Kurang 70 Baik
26 M. Rizki Saputra 65 Cukup 90 Amat baik 27 Aflah Zidqi 75 Baik 90 Amat baik
28 Bungga Ramadani 90 Amat baik 90 Amat baik 29 Hilal Maulana 65 Cukup 80 Amat baik 30 Novri Khairon 80 Amat baik 85 Amat baik
31 Natasya Al Karimah 65 Cukup 95 Amat baik 32 Dea Aryati S 65 Cukup 80 Amat baik
33 Ray Alfandi 85 Amat baik 85 Amat baik 34 Ramadani Safitri 85 Amat baik 90 Amat baik 35 Stevani Eldi 55 Kurang 75 Baik
36 Regita Firjianti 65 Cukup 75 Baik 37 Resti Maharani 85 Amat baik 85 Amat baik
38 Fauzan Maulana 80 Amat baik 90 Amat baik 39 Annisa Indriana 80 Amat baik 80 Amat baik 40 Desi Ramadani 70 Baik 85 Amat baik
41 Rahmat Nurvarisi 65 Cukup 70 Baik
LAMPIRAN L
Keterangan: Siklus I Siklus II Amat baik : 14 Siswa Amat baik : 33 Siswa Baik : 11 Siswa Baik : 7 Siswa Cukup : 11 Siswa Cukup : 1 Siswa Kurang : 4 Siswa Kurang : - Kurang sekali : 1 Siswa Kurang sekali : -
ANALISIS KETUNTASAN KLASIKAL
SISWA KELAS IV.A SEKOLAH DASAR NEGERI 164 PEKANBARU
No Nama Siswa Jenis Kelamin Nilai
Nilai Tuntas Nilai Tuntas Nilai Tuntas
1 M. Aldi Putra L 45 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas 80 Tuntas
2 Zakatya Fitri P 60 Tidak Tuntas 70 Tuntas 90 Tuntas
3 Dila Sartika Fitri P 65 Tuntas 80 Tuntas 90 Tuntas
4 Riko Hendrianto L 70 Tuntas 70 Tuntas 90 Tuntas
5 Aby Perdana L 20 Tidak Tuntas 25 Tidak Tuntas 65 Tuntas
6 Faddila Rahma P 60 Tidak Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas
7 Rizki Saputra L 70 Tuntas 85 Tuntas 85 Tuntas
8 Zendi Maulana L 70 Tuntas 65 Tuntas 95 Tuntas
9 Mega Ayuni Putri P 75 Tuntas 85 Tuntas 95 Tuntas
10 M, Farhan L 60 Tidak Tuntas 80 Tuntas 90 Tuntas
11 Afni Marsida P 50 Tidak Tuntas 65 Tuntas 90 Tuntas
12 Dilia Sri Lestari P 70 Tuntas 75 Tuntas 70 Tuntas
13 Dinda Muslimah P 55 Tidak Tuntas 65 Tuntas 80 Tuntas
14 Viona Sardila P 50 Tidak Tuntas 70 Tuntas 80 Tuntas
15 Azri Marlian L 60 Tidak Tuntas 75 Tuntas 90 Tuntas
16 Salsabila Pradita P 70 Tuntas 75 Tuntas 80 Tuntas
17 Rani Zelvi Ardila P 50 Tidak Tuntas 65 Tuntas 70 Tuntas
18 Wahyu Ronaldo L 65 Tuntas 70 Tuntas 90 Tuntas
19 Rahmat Dermawan L 65 Tuntas 85 Tuntas 90 Tuntas
20 M. Alfarizi L 80 Tuntas 90 Tuntas 90 Tuntas
LAMPIRAN M
21 Qaulam Massyuro P 60 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 85 Tuntas
22 Intan Novela Ernas P 70 Tuntas 70 Tuntas 85 Tuntas
23 M. Ikhsan L 65 Tuntas 75 Tuntas 90 Tuntas
24 Obeta Ari P P 30 Tidak Tuntas 45 Tidak Tuntas 75 Tuntas
25 Cicylya Thancy P 40 Tuntas 50 Tidak Tuntas 70 Tuntas
26 M. Rizki Saputra L 45 Tidak Tuntas 65 Tuntas 90 Tuntas
27 Aflah Zidqi L 70 Tuntas 75 Tuntas 90 Tuntas
28 Bungga Ramadani P 80 Tuntas 90 Tuntas 90 Tuntas
29 Hilal Maulana L 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas 80 Tuntas
30 Novri Khairon L 65 Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas
31 Natasya Al Karimah P 35 Tidak Tuntas 65 Tuntas 95 Tuntas
32 Dea Aryati S P 55 Tidak Tuntas 65 Tuntas 80 Tuntas
33 Ray Alfandi L 80 Tuntas 85 Tuntas 85 Tuntas
34 Ramadani Safitri P 65 Tuntas 85 Tuntas 90 Tuntas
35 Stevani Eldi L 35 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas 75 Tuntas
36 Regita Firjianti P 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas 75 Tuntas
37 Resti Maharani P 70 Tuntas 85 Tuntas 85 Tuntas
38 Fauzan Maulana L 75 Tuntas 80 Tuntas 90 Tuntas
39 Annisa Indriana P 65 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas
40 Desi Ramadani P 55 Tidak Tuntas 70 Tuntas 85 Tuntas
41 Rahmat Nurvarisi L 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas 70 Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas (%) 19 Laki-Laki 21 51.22 35 85.37 41 100.00
Jumlah siswa yang tidak tuntas (%) 22 Perempuan 20 48.78 6 14.63 0 0.00
Ketuntasan klasikal Tidak Tuntas Tuntas Tuntas
SKOR ULANGAN SIKLUS I
SISWA KELAS IV.A SEKOLAH DASAR NEGERI 164 PEKANBARU
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : IV/II
Materi Pokok : Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi
No Nama Siswa Nomor Soal
Jumlah Skor
Individu
Nilai Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1 M. Aldi Putra 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 11 55 TT 2 Zakatya Fitri 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 14 70 T 3 Dila Sartika Fitri 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16 80 T 4 Riko Hendrianto 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 14 70 T 5 Aby Perdana 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 5 25 TT 6 Faddila Rahma 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 80 T 7 Rizki Saputra 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 17 85 T 8 Zendi Maulana 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 13 65 T 9 Mega Ayuni Putri 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 17 85 T 10 M, Farhan 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16 80 T 11 Afni Marsida 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 13 65 T 12 Dilia Sri Lestari 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 15 75 T 13 Dinda Muslimah 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 13 65 T 14 Viona Sardila 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 14 70 T 15 Azri Marlian 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 15 75 T 16 Salsabila Pradita 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 15 75 T 17 Rani Zelvi Ardila 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 13 65 T 18 Wahyu Ronaldo 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 14 70 T 19 Rahmat Dermawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 17 85 T
LAMPIRAN N.1
121
20 M. Alfarizi 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18 90 T 21 Qaulam Massyuro 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 12 60 TT 22 Intan Novela Ernas 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 14 70 T 23 M. Ikhsan 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 15 75 T 24 Obeta Ari P 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 9 45 TT 25 Cicylya Thancy 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 10 50 TT 26 M. Rizki Saputra 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 13 65 T 27 Aflah Zidqi 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 15 75 T 28 Bungga Ramadani 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18 90 T 29 Hilal Maulana 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 13 65 T 30 Novri Khairon 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 16 80 T 31 Natasya Al Karimah 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 13 65 T 32 Dea Aryati S 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 13 65 T 33 Ray Alfandi 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 17 85 T 34 Ramadani Safitri 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17 85 T 35 Stevani Eldi 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 11 55 TT 36 Regita Firjianti 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 13 65 T 37 Resti Maharani 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 85 T 38 Fauzan Maulana 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 16 80 T 39 Annisa Indriana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 16 80 T 40 Desi Ramadani 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 14 70 T 41 Rahmat Nurvarisi 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 13 65 T
Keterangan:
Jumlah siswa : 41 Orang
Jumlah siswa yang mencapai KKM : 35 Orang
Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM : 6 orang
Persentase siswa yang mencapai KKM : 85,37%
122
SKOR ULANGAN SIKLUS II
SISWA KELAS IV.A SEKOLAH DASAR NEGERI 164 PEKANBARU
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : IV/II
Materi Pokok : Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi
No Nama Siswa Nomor Soal Jumlah
Skor
Jumlah Skor
Individu Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 M. Aldi Putra 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 80 T
2 Zakatya Fitri 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 T
3 Dila Sartika Fitri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 18 90 T
4 Riko Hendrianto 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 90 T
5 Aby Perdana 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 13 65 T
6 Faddila Rahma 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 17 85 T
7 Rizki Saputra 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 17 85 T
8 Zendi Maulana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 19 95 T
9 Mega Ayuni Putri 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 T
10 M, Farhan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 90 T
11 Afni Marsida 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 T
12 Dilia Sri Lestari 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 14 70 T
13 Dinda Muslimah 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 16 80 T
14 Viona Sardila 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 T
15 Azri Marlian 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 T
16 Salsabila Pradita 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 T
17 Rani Zelvi Ardila 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 14 70 T
18 Wahyu Ronaldo 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 T
LAMPIRAN N.2
123
19 Rahmat Dermawan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 90 T
20 M. Alfarizi 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 90 T
21 Qaulam Massyuro 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17 85 T
22 Intan Novela Ernas 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17 85 T
23 M. Ikhsan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 T
24 Obeta Ari P 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 15 75 T
25 Cicylya Thancy 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 14 70 T
26 M. Rizki Saputra 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 T
27 Aflah Zidqi 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 T
28 Bungga Ramadani 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 T
29 Hilal Maulana 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 80 T
30 Novri Khairon 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 T
31 Natasya Al Karimah 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 T
32 Dea Aryati S 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 16 80 T
33 Ray Alfandi 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 T
34 Ramadani Safitri 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 T
35 Stevani Eldi 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 15 75 T
36 Regita Firjianti 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 15 75 T
37 Resti Maharani 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 17 85 T
38 Fauzan Maulana 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 T
39 Annisa Indriana 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 T
40 Desi Ramadani 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 17 85 T
41 Rahmat Nurvarisi 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 14 70 T
Keterangan:
Jumlah siswa : 41 Orang
Jumlah siswa yang mencapai KKM : 41 Orang
Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM : 0 Orang
Persentase siswa yang mencapai KKM : 100,00%
124
125
Nilai Perkembangan dan Penghargaan Kelompok Pada Siklus I
Kelompok Kode Siswa Skor
Dasar
Skor
UH I
Nilai
Perkembangan
Rata-rata
Kelompok
Penghargaan
Kelompok
1
Ramadani Safitri 65 85 30
25 Tim Hebat Ray Alfandi 80 85 20
Anisa Indriana 65 80 30
Risky Saputra 70 85 30
2
Nofri Khairon 65 80 30
27.5 Tim Super Dilla Sartika Fitri 65 80 30
Stevani Eldi 35 55 30
Fauzan Maulana 75 80 20
3
Intan Novela Erna 70 70 20
25 Tim Hebat Muhammad Ihsan 65 75 20
Faddilah Rahma 60 80 30
Rahmad Dermawan 65 85 30
4
Bunga Ramadani 80 90 20
25 Tim Hebat Hilal Maulana 40 65 30
M. Aldi Putra 45 55 20
Desi Ramadani 55 70 30
5
Zendi Maulana 70 65 10
20 Tim Hebat Qaulan Massyuroh 60 60 20
Dinda Muslimah 55 65 20
Afni Marsida 50 65 30
6
M, Alfarizi 80 90 20
25 Tim Hebat M. Farhan 60 80 30
Rani Zelfi Ardilla 50 65 30
Cicyla Thancy 40 50 20
7
Dilia Sri Lestari 70 75 20
22.5 Tim Hebat Dea Arianti S 55 65 20
Riko Hendrianto 70 70 20
Obeta Ari Pratama 30 45 30
8
Resti Maharani 70 85 30
25 Tim Hebat Rahmad Nurvarizi 40 65 30
Abi Perdana 20 25 20
Mega Ayuni Putri 75 85 20
9
Aflah Zidqi 70 75 20
25 Tim Hebat M. Riskiy Saputra 45 65 30
Viona Sardila 50 70 30
Zakatya Fitri 60 70 20
10
Azri Marlian 60 75 30
26 Tim Super
Wahyu Ronaldo 65 70 20
Regita Firjianti 40 65 30
Zalsabila Pradita 70 75 20
Natasya Al Karimah 35 65 30
LAMPIRAN O.1
126
Nilai Perkembangan dan Penghargaan Kelompok Pada Siklus II
Kelompok Kode Siswa Skor
UH I UH II
Nilai
Perkembangan
Rata-rata
Kelompok
Penghargaan
kelompok
1
Ramadani Safitri 85 90 20
20 Tim Hebat Ray Alfandi 85 85 20
Anisa Indriana 80 80 20
Risky Saputra 85 85 20
2
Nofri Khairon 80 85 20
22.5 Tim Hebat Dilla Sartika Fitri 80 90 20
Stevani Eldi 55 75 30
Fauzan Maulana 80 90 20
3
Intan Novela Erna 70 85 30
25 Tim Hebat Muhammad Ihsan 75 90 30
Faddilah Rahma 80 85 20
Rahmad Dermawan 85 90 20
4
Bunga Ramadani 90 90 20
27.5 Tim Super Hilal Maulana 65 80 30
M. Aldi Putra 55 80 30
Desi Ramadani 70 85 30
5
Zendi Maulana 65 95 30
30 Tim Super Qaulan Massyuroh 60 85 30
Dinda Muslimah 65 80 30
Afni Marsida 65 90 30
6
M, Alfarizi 90 90 20
22.5 Tim Hebat M. Farhan 80 90 20
Rani Zelfi Ardilla 65 70 20
Cicyla Thancy 50 70 30
7
Dilia Sri Lestari 75 70 10
25 Tim Hebat Dea Arianti S 65 80 30
Riko Hendrianto 70 90 30
Obeta Ari Pratama 45 75 30
8
Resti Maharani 85 85 20
22.5 Tim Hebat Rahmad Nurvarizi 65 70 20
Abi Perdana 25 65 30
Mega Ayuni Putri 85 95 20
9
Aflah Zidqi 75 90 30
27.5 Tim Super M. Riskiy Saputra 65 90 30
Viona Sardila 70 80 20
Zakatya Fitri 70 90 30
10
Azri Marlian 75 90 30
26 Tim Super
Wahyu Ronaldo 70 90 30
Regita Firjianti 65 75 20
Zalsabila Pradita 75 80 20
Natasya Al Karimah 65 95 30
LAMPIRAN O.2
127
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TWO STAY TWO STRAY
Guru Menyampaikan Materi Pelajaran
Observer Mengamati Aktivitas Guru dan Siswa
Siswa Mendiskusikan LKS Yang Diberikan Guru
LAMPIRAN P
128
Siswa Membagikan Hasil Diskusinya Ketamu
Siswa Mencatat Informasi Yang Diperoleh Saat Bertamu
Siswa Mencocokan Jawaban Yang Diperoleh Saat
Bertamu dengan hasil diskusi kelompoknya