Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
IEJST (Industrial Engineering Journal of The University of Sarjanawiyata Tamansiswa) Vol. 1 No.1, Desember 2017
27
PENERAPAN SERVQUAL UNTUK MEMENUHI KEPUASAN
KONSUMEN PADA LAYANAN PURNA JUAL
Ag. Eko Susetyo
Program Studi Teknik Industri, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Abstrak
Pelayanan purna jual diharapkan dapat menjaga minat konsumen ataupun calon konsumen dan
memperluas sikap positif dari keunggulan produk yang telah dijanjikan pada konsumen. Layanan purna
jual merupakan jasa yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumennya setelah transaksi penjualan
dilakukan sebagai jaminan mutu untuk produk yang ditawarkannya.Servqual merupakan metode dengan
pendekatan menggunakan user based-approach, yang mengukur kualitas jasa secara kuantitatif dalam
bentuk kuesioner dan mengandung dimensi-dimensi kualitas jasa seperti tangibles, responsiveness,
realibility, assurance, dan empathy.Berdasarkan dari hasil analisis Servqual didapatkan hasil gap total
sebesar –0,577 dan dari masing-masing dimensi. Pada dimensi tangibles besarnya gap -0,4675, dimensi
reliability -0,684, dimensi responsiveness -0,645, dimensi assurance -0,4025 dan pada dimensi empathy
besarnya nilai gap adalah -0,686. Kesimpulan dari penelitian ini adalah besarnya kesenjangan antara
harapan dan persepsi pelanggan terhadap kualitas pelayanan dengan persepsi pelanggan terhadap
pelayanan yang diterima perdimensi.
Kata kunci: servqual, pelayanan purna jual, kepuasan pelanggan, kualitas
I. PENDAHULUAN Penjualan merupakan tujuan akhir dari kegiatan pemasaran, akan tetapi baru tahap awal
dari pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen. Setelah pemakaian di setiap
periode waktu tertentu konsumen harus melakukan kegiatan perawatan atau servis berkala
padakendaraan atau sepeda motor yang mereka beli agar terawat dan memiliki umur pemakaian
yang relatif panjang.
Pelayanan purna jual merupakan salah satu unsur utama dalam membangun kepuasan
konsumen. Layanan purna jual merupakan pelayanan perusahaan kepada konsumen setelah
transaksi penjualan berakhir, seperti penanganan keluhan atau klaim dari konsumen. Oleh
karena itu dalam rangka menjaga kesetiaan konsumen agar tetap menggunakan produknya maka
produsen membuat kebijakan terkait kualitas layanan purna jual.
Produsen sepeda motor dalam hal ini sepedapada setiap cabangnya memiliki bengkel
resmi untuk perawatan atau servis berkala. Pada bengkel inilah pelayanan terjadi, dimana
produsen memberikan pelayanan purna jual kepada konsumen dalam bentuk jasa perawatan,
perbaikan kerusakan maupun klaim atas segala sesuatu yang terjadi pada sepeda motor. Pada
bagian bengkel inilah penelitian dilakukan, untuk menganalisis kualitas jasa pelayanan dalam
memberikan jasa pelayanan bengkel perawatan dan servis berkala kepada pelanggan.
Kualitas pelayanan merupakan hal yang sangat penting khususnya pada industri jasa
yang memerlukan tingkat keunggulan melalui peningkatan kualitas pelayanan. Faktor yang
mempengaruhi kualitas pelayanan yaitu pelayanan yang diharapkan (expected service) dan
pelayanan yang dirasakan (perceivedservice) secara nyata oleh pelanggan pengguna jasa
(Parasuraman, dkk., 2002). Jika pelayanan yang diterima sesuai dengan yang diharapkan
konsumen maka kualitas pelayanan dianggap baik dan memuaskan. Bila pelayanan yang
diterima melampaui harapan konsumen.
Harapan konsumen terhadap pelayanan merupakan suatu keyakinan mereka sebelum
memutuskan untuk memakai jasa yang dijadikan standar dalam menilai kinerja pelayanan.
Harapan dibentuk oleh pengalaman, cerita orang lain dan promosi yang dilakukan produsen.
Berdasarkan hal ini dan setelah menerima jasa pelayanan maka konsumen membandingkan
pelayanan yang dialami dengan pelayanan yang diharapkan.
IEJST Vol. 1 No. 1, Desember 2017
28
Dari uraian diatas yang terjadi di Dealer Yamaha Harpindo Klaten mengindikasikan
adanya kesenjangan kualitas pelayanan antara harapan dan persepsi konsumen atas pelayanan
yang diterima. Oleh karena itu penting untuk dilakukan penelitian terhadap permasalahan
tersebut. Dengan menggunakan metode SERVQUAL kesenjangan tersebut dapat diketahui dan
dapat dijadikan parameter bagi kualitas pelayanan yang terjadi.Sehingga dapat diketahui
Seberapa besar kesenjangan atau gap yang terjadi antara jasa yang diharapkan (ekspektasi) dan
jasa yang dirasakan (persepsi) oleh konsumen dan faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab
dari timbulnya gap, serta langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan untuk dapat
memperbaiki atau meningkatkan kualitas pelayanan yang dihasilkan.
Tujuan utama setiap perusahaan adalah produk yang dihasilkan dapat diterima oleh
konsumen. Dengan demikian perusahaan tersebut dapat menjaga kelangsungan usahanya
berbagai upaya pelayanan dilakukan agar pelanggan tersebut merasa terpuaskan. Konsumen
memiliki peranan penting yang harus diperhatikan dan dipenuhi kebutuhan dan keinginannya
sesuai dengan konsep pemasaran yang diungkapkan (Swastha, 2001), Konsep Pemasaran adalah
sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan
syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Engel (1980) mengemukakan
bahwa kepuasan konsumen merupakan faktor dasar yang menentukan proses pembelian
selanjutnya.
Penggunaan dimensi Servqual adalah melakukan pengukuran kesenjangan atau gap
untuk melakukan program perbaikan dalam pengendalian jasa layanan yang digunakan sebagai
alternatif usulan dalam perbaikan kualitas jasa yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan,
sebagai salah satu strategi perusahaan dalam memberdayakan Total Quality Service. Hasil
pengolahan data kuesioner akan dilakukan denganmenggunakan analisa probabilistik
kesenjangan (gap), yang merupakan penerapan dari metoda Servqual (Service Quality).
Metode Servqual dikembangkan oleh Parasuraman dkk., metode ini terbagi ke dalam 2
bagian yaitu :
1. Ekspektasi, yang memuat pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui dengan pasti
ekspektasi umum dari konsumen terhadap sebuah jasa.
2. Persepsi yang memuat pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur persepsi konsumen
terhadap perusahaan dengan kategori tertentu.
II. METODE PENELITIAN 2.1 Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan elemen dari obyek penelitian. Sedangkan menurut
Sutrisno Hadi (1984) populasi merupakan keseluruhan unit atau individu dalam lingkup
yang akan diteliti. Identifikasi populasi merupakan langkah awal dalam penelitian yang
bertujuan untuk menentukan siapa yang akan menjadi populasi atau responden. Populasi
dalam penelitian ini adalah pelanggan Yamaha Harpindo Klaten yang menggunakan jasa
pelayanan.
Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang karakteristiknya hendak
diteliti dan dianggap dapat mewakili seluruh populasi. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagian pelanggan Yamaha Harpindo Klaten yang sedang
menggunakan jasa pelayanan pada saat peneliti menyebarkan kuesioner
2.2. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini responden diwakili oleh sejumlah sampel dengan teknik
pengambilan secara nonprobability sampling (penarikan sampel secara tidak acak),
dengan dua metode yaitu:
a. Insidental sampling, yakni siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang tersebut cocok sebagai
sumber data. Artinya dalam pengambilan sampel, peneliti mengambil responden dari
Ag. Eko: Penerapan Servqual Untuk … Layanan Purna Jual
29
setiap pelanggan yang datang ke lokasi tempat pelayanan berlangsung pada saat
penyebaran kuesioner (Sugiyono, 2007).
b. Convinience sampling, yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada pelanggan yang
sedang melakukan transaksi di dealer (dalam Ita Puspita Endah, 2008).
2.3. Metode pengumpulan data
Observasi dan survei menggunakan angket atau kuesioner dilakukan untuk
mengumpulkan data sebagai berikut:
Pertanyaan 1 – 4 merupakan pertanyaan yang mewakili Tangibles.
1. Fasilitas dan peralatan yang digunakan modern.
2. Ruang tunggu yang nyaman dan fasilitas ruang tunggu yang lengkap (tersedianya televisi,
surat kabar, majalah, soft drink, free hot spot).
3. Lingkungan dealer yang rapi dan bersih.
4. Tersedia daftar jenis paket pelayanan beserta daftar harganya.
Pertanyaan 5 – 9 merupakan pertanyaan yang mewakili Reliability.
5. Karyawan dan staf mekanik bekerja dengan cepat sehingga pelanggan tidak terlalu lama
menunggu.
6. Pengerjaan servis dan perawatan terjaga dari kesalahan dan kelalaian pemasangan.
7. Memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan.
8. Suku cadang tersedia lengkap.
9. Ongkos servis dan Harga spare part standar dan terjangkau.
Pertanyaan 10 – 13 yaitu pertanyaan mewakili Responsiveness.
10. Karyawan dan staf mekanik menanyakan keluhan dan jenis layanan yang diinginkan
pelanggan.
11. Pelanggan tidak mengantri dan menunggu lama saat pendaftaran dan pembayaran
administrasi
12. Karyawan dan staf mekanik tetap memberikan informasi untuk pelanggan pada saat servis
dan perawatan sedang dilakukan.
13. Staf mekanik memberikan solusi atau alternatif pilihan layanan dan spare part kepada
pelanggan.
Pertanyaan 14 – 17 merupakan pertanyaan mewakili Assurance.
14. Cara dan peralatan yang digunakan untuk servis dan perawatan dapat dipertanggung
jawabkan.
15. Spare part pengganti adalah asli dan dapat dipertanggung jawabkan.
16. Kemampuan staf mekanik yang baik dalam memberikan pelayanan dan informasi atas
pertanyaan pelanggan.
17. Karyawan dan staf mekanik mampu menanamkan kepercayaan dan rasa aman di hati
pelanggan atas layanan yang diberikan.
Pertanyaan 18 – 22 merupakan pertanyaan yang mewakili Emphaty.
18. Karyawan dan staf mekanik memberikan anggapan dan perhatian kepada pelanggan sebagai
orang yang penting.
19. Karyawan dan staf mekanik memahami kebutuhan pelanggan.
20. Karyawan dan staf mekanik selalu bersikap ramah dan santun kepada setiap pelanggan.
21. Terjadi komunikasi yang baik antara karyawan, staf mekanik dan pelanggan.
22. Staf mekanik dan karyawan bersikap simpatik dan tidak membeda-bedakan sikap terhadap
pelanggan.
IEJST Vol. 1 No. 1, Desember 2017
30
2.4. Analisa Data
Menghitung nilai SERVQUAL setiap responden untuk tiap-tiap dimensi kualitas
pelayanan untuk mengetahui skor gap setiap atribut, dengan menggunakan persamaan berikut:
SQ j=
∑Nj(Pij−Eij)
J =1
Nj
Dimana:
SQ = SQ dari dimensi ke-j
E = Nilai harapan dari atribut ke-i didalam dimensi ke-j
P = Persepsi dari atribut ke-i didalam dimensi ke-j
N = Banyaknya atribut didalam dimensi ke-j
Dari hasil perhitungan skor gap tersebut kemudian dilakukan analisis pemecahan masalah
dengan mengacu dari hasil perhitungan yang telah didapatkan. Analisis ini dilakukan untuk
perbaikan pelayanan, sehingga mampu memberikan pelayan sesuai harapan pelanggan
(1)
Ag. Eko: Penerapan Servqual Untuk … Layanan Purna Jual
31
2.5. Diagram Penelitian
Mulai
Survei Perusahaan
Penetapan Tujuan
Studi Literatur
Identifikasi Masalah
Penelitian
Batasan Masalah
Pengumpulan Data
(Kuesioner)
Tidak
Uji Kecukupan Data
Cukup = N1 < N
Ya
Uji Validitas
rxy =
n.∑ xy − (∑ x)(∑ y)
n.∑ x2 − (∑ x)2
(n.y 2 − (∑ y)2
)
Uji Reliabilitas
k ∑σ b2
r =
1
(k − 1) σ 2
b
Tidak
Valid = (rhitung ≥ rtabel )
Reliabel = (Cronbach’s Alpha ≥ 0,6)
Ya
Analisa Data Servqual
SQ j = ∑Nj (Pij − E ij )
J =1
n j
Kesimpulan
IEJST Vol. 1 No. 1, Desember 2017
32
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran umum tentang responden adalah sebagai berikut:
1. Karakteristik responden berdasarkan kelompok usia.
Tabel 1. Distribusi Usia Responden
Usia (Tahun) Frekuensi
(Orang)
Persentase
(%)
< 20 16 26,7
21 – 30 29 48,3
31 – 40 12 20
41 – 50 3 5
> 50 - -
Jumlah 60 100
2. Karakteristik responden berdasarkan kelompok jenis kelamin.
Tabel 2. Distribusi Jenis Kelamin Responden
Jenis
Kelamin Frekuensi (Orang)
Persentase
(%)
Laki-laki 39 65
Perempuan 21 35
Jumlah 60 100
3. Karakteristik responden berdasarkan kelompok pendidikan terakhir.
Tabel 3. Distribusi Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan Frekuensi
(Orang)
Persentase
(%)
SD/SMP 1 1,7
SMU 11 18,3
Diploma 15 25
S1 33 55
S2/S3 - -
Jumlah 60 100
4. Karakteristik responden berdasarkan kelompok pekerjaan.
Tabel 4. Distribusi Pendidikan Terakhir Responden
Pekerjaan Frekuensi (Orang) Persentase
(%)
Pelajar/Mhs 34 56,7
PNS/Peg Swasta 11 18,3
Wiraswasta 15 25
Jumlah 60 100
Ag. Eko: Penerapan Servqual Untuk … Layanan Purna Jual
33
3.1. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Harapan Pelanggan
Tabel 5. Deskripsi data harapan pelanggan
Variabel Rata-
rata
Std
Deviasi
Skor
Min
Skor
max Range
Tangible 14,02 1,722 9 16 7
Reliability 17,45 2,389 10 20 10
Responsiveness 13,50 1,909 9 16 7
Assurance 13,65 1,938 9 16 7
Emphaty 16,50 2,446 11 20 9
2. Deskripsi Data Persepsi Pelanggan
Tabel 6. Deskripsi data persepsi pelanggan
Variabel Rata-
rata
Std
Deviasi
Skor
Min
Skor
max Range
Tangible 12,15 1,793 7 16 9
Reliability 14,03 2,170 10 18 8
Responsiveness 10,92 1,720 7 14 7
Assurance 12,05 1,926 7 15 8
Emphaty 13,08 2,272 9 18 9
3.2. Analisis Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
a. Harapan Pelanggan
Tabel 7. Uji Validitas Kuesioner (Harapan Pelanggan)
Dimensi Butir r hitung r tabel Status
Tangible 1 0,652 0,254 Valid
2 0,628 0,254 Valid
3 0,750 0,254 Valid
4 0,762 0,254 Valid
Reliability 5 0,799 0,254 Valid
6 0,770 0,254 Valid
7 0,808 0,254 Valid
8 0,441 0,254 Valid
9 0,760 0,254 Valid
Responsiveness 10 0,751 0,254 Valid
11 0,609 0,254 Valid
12 0,726 0,254 Valid
13 0,751 0,254 Valid
Assurance 14 0,689 0,254 Valid
15 0,771 0,254 Valid
16 0,806 0,254 Valid
17 0,688 0,254 Valid
Emphaty 18 0,687 0,254 Valid
19 0,736 0,254 Valid
20 0,615 0,254 Valid
21 0,586 0,254 Valid
IEJST Vol. 1 No. 1, Desember 2017
34
22 0,697 0,254 Valid
b. Persepsi Pelanggan
Tabel 8. Uji Validitas Kuesioner (Persepsi Pelanggan)
Dimensi Butir r hitung r tabel Status
Tangible 1 0,545 0,254 Valid
2 0,755 0,254 Valid
3 0,756 0,254 Valid
4 0,745 0,254 Valid
Reliability 5 0,712 0,254 Valid
6 0,647 0,254 Valid
7 0,478 0,254 Valid
8 0,711 0,254 Valid
9 0,651 0,254 Valid
Responsiveness 10 0,463 0,254 Valid
11 0,812 0,254 Valid
12 0,739 0,254 Valid
13 0,635 0,254 Valid
Assurance 14 0,841 0,254 Valid
15 0,700 0,254 Valid
16 0,573 0,254 Valid
17 0,616 0,254 Valid
Emphaty 18 0,759 0,254 Valid
19 0,784 0,254 Valid
20 0,590 0,254 Valid
21 0,627 0,254 Valid
22 0,337 0,254 Valid
2. Uji Reliabilitas
Hasil pengujian reliabilitas dapat ditunjukkan dalam tabel berikut:
Tabel 9. Hasil Uji Reliabilitas Harapan Pelanggan
Faktor Korelasi Alpha Status
Harapan
Tangibles 0,6502 Reliabel
Reliability 0,7510 Reliabel
Responsiveness 0,6733 Reliabel
Assurance 0,7241 Reliabel
Emphaty 0,6787 Reliabel
Persepsi
Tangibles 0,6576 Reliabel
Reliability 0,6284 Reliabel
Responsiveness 0,7252 Reliabel
Assurance 0,6196 Reliabel
Emphaty 0,6152 Reliabel
Ag. Eko: Penerapan Servqual Untuk … Layanan Purna Jual
35
3.3. Analisis Servqual
Berikut ini adalah rata-rata setiap pertanyaan dari dimensi pelayanan dari responden yang
datang di bengkel:
Tabel 10. Nilai Rata-Rata setiap Pelayanan dan Dimensi Pelayanan
No Pertanyaan Persepsi Harapan
A Tangible (Bukti Fisik)
1 Fasilitas dan peralatan yang digunakan modern. 3,00 3,48
2 Ruang tunggu yang nyaman serta fasilitas ruang
tunggu yang lengkap (tersedianya televisi, surat
kabar, majalah, soft drink, Free Hot Spot).
3,03 3,67
3 Lingkungan dealer yang rapi dan bersih. 3,00 3,47
4 Tersedia daftar jenis paket pelayanan beserta daftar
harganya.
3,12 3,40
Rata-rata 3,0375 3,505
B Reliability (Kehandalan)
5 Karyawan dan staf mekanik bekerja dengan cepat
sehingga pelanggan tidak terlalu lama menunggu.
2,68 3,53
6 Memberikan pelayanan sesuai dengan yang
dijanjikan.
2,92 3,52
7 Pengerjaan servis dan perawatan cepat dan terjaga
dari kesalahan dan kelalaian pemasangan.
2,95 3,57
8 Suku cadang tersedia lengkap. 2,53 3,25
9 Ongkos servis dan harga spare part standar dan
terjangkau.
2,95 3,58
Rata-rata 2,806 3,49
C Responsiveness (Daya Tanggap)
10 Karyawan dan staf mekanik menanyakan keluhan
dan jenis layanan yang diinginkan pelanggan.
2,62 3,47
11 Pelanggan tidak antri terlalu lama saat
pendaftaran dan pembayaran.
2,78 3,58
12 Karyawan dan staf mekanik tetap memberikan
informasi untuk pelanggan pada saat servis dan
perawatan sedang dilakukan.
2,52 3,22
13 Staf mekanik memberikan solusi atau alternatif
pilihan layanan dan spare part kepada pelanggan.
2,52 3,23
Rata-rata 2,73 3,375
D Assurance (Jaminan)
14 Cara dan peralatan yang digunakan untuk servis dan
perawatan dapat dipertanggungjawabkan.
3,05 3,58
15 Spare part pengganti adalah asli dan dapat
dipertanggungjawabkan.
3,18 3,37
16 Kemampuan staf mekanik yang baik dalam
memberikan pelayanan dan informasi atas
pertanyaan pelanggan.
2,83 3,28
17 Karyawan dan staf mekanik mampu menanamkan
kepercayaan dan rasa aman di hati pelanggan atas
layanan yang diberikan.
2,98 3,42
Rata-rata 3,0125 3.4125
E Emphaty (Empati)
18 Karyawan dan staf mekanik memberikan anggapan
dan perhatian kepada pelanggan sebagai orang yang
2,38 3,12
IEJST Vol. 1 No. 1, Desember 2017
36
penting.
19 Karyawan dan staf mekanik memahami kebutuhan
pelanggan.
2,58 3,25
20 Karyawan dan staf mekanik selalu bersikap ramah
dan santun kepada setiap pelanggan.
2,83 3,43
21 Terjadi komunikasi yang baik antara karyawan, staf
mekanik dan pelanggan.
2,63 3,22
22 Staf mekanik dan karyawan bersikap simpatik
dan tidak membeda-bedakan sikap terhadap
pelanggan.
2,65 3,48
Rata-rata 2,616 3,3
Besarnya Gap dengan metode servqual (kesenjangan antara pelayanan harapan terhadap
pelayanan yang diterima) pada setiap dimensi:
Tabel 11. Hasil Pengujian Servqual
No Pertanyaan Nilai
Servqual
A Tangible (Bukti Fisik)
1 Fasilitas dan peralatan yang digunakan modern. -0,48
2 Ruang tunggu yang nyaman serta fasilitas ruang tunggu
yang lengkap (tersedianya televisi, surat kabar, majalah, soft
drink, Free Hot Spot).
-0,64
3 Lingkungan dealer yang rapi dan bersih. -0,47
4 Tersedia daftar jenis paket pelayanan beserta daftar
harganya.
-0,28
Rata-rata -0,4675
B Reliability (Kehandalan)
5 Karyawan dan staf mekanik bekerja dengan cepat sehingga
pelanggan tidak terlalu lama menunggu.
-0,85
6 Memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan -0,6
7 Pengerjaan servis dan perawatan terjaga dari kesalahan dan
kelalaian pemasangan.
-0,62
8 Suku cadang tersedia lengkap. -0,72
9 Ongkos servis dan harga spare part standar dan terjangkau. -0,63
Rata-rata -0,684
C Responsiveness (Daya Tanggap)
10 Karyawan dan staf mekanik menanyakan keluhan dan jenis
layanan yang diinginkan pelanggan.
-0,37
11 Pelanggan tidak antri terlalu lama saat pendaftaran dan
pembayaran.
-0,8
12 Karyawan dan staf mekanik tetap memberikan informasi
untuk pelanggan pada saat servis dan perawatan sedang
dilakukan.
-0,7
13 Staf mekanik memberikan solusi atau alternatif pilihan
layanan dan spare part kepada pelanggan.
-0,71
Rata-rata -0,645
D Assurance (Jaminan)
14 Cara dan peralatan yang digunakan untuk servis dan
perawatan dapat dipertanggung jawabkan.
-0,53
15 Spare part pengganti adalah asli dan dapat dipertanggung -0,19
Ag. Eko: Penerapan Servqual Untuk … Layanan Purna Jual
37
jawabkan.
16 Kemampuan staf mekanik yang baik dalam memberikan
pelayanan dan informasi atas pertanyaan pelanggan.
-0,45
17 Karyawan dan staf mekanik mampu menanamkan
kepercayaan dan rasa aman di hati pelanggan atas layanan
yang diberikan.
-0,44
Rata-rata -0,4025
E Emphaty (Empati)
18 Karyawan dan staf mekanik memberikan anggapan dan
perhatian kepada pelanggan sebagai orang yang penting.
-0,74
19 Karyawan dan staf mekanik memahami kebutuhan
pelanggan.
-0,67
20 Karyawan dan staf mekanik selalu bersikap ramah dan
santun kepada setiap pelanggan.
-0,6
21 Terjadi komunikasi yang baik antara karyawan, staf
mekanik dan pelanggan.
-0,59
22 Staf mekanik dan karyawan bersikap simpatik dan tidak
membeda-bedakan sikap terhadap pelanggan.
-0,6
Rata-rata -0,686
Nilai Servqual -0,577
Harapan pelanggan pada umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan pelayanan yang diterima
pelanggan.
Tabel 12. Gap antara persepsi dan harapan pelanggan berdimensi
No Dimensi Persepsi Harapan Gap
1 Bukti Fisik (Tangible) 3,0375 3,505 -0,4675
2 Keandalan (Reliability) 2,806 3,49 -0,684
3 Daya Tanggap
(Responsiveness)
2,73 3,375 -0,645
4 Jaminan (Assurance) 3,0125 3,4125 -0,4025
5 Empati (Emphaty) 2,616 3,3 -0,686
Total 2,8404 3,4165 -0,577
IV. KESIMPULAN Dari hasil pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan metode Service Quality
maka pelayanan yang ada, yaitu:
1. Besar kesenjangan atau gap yang terjadi antara jasa yang diharapkan (ekspektasi) dan jasa
yang dirasakan (persepsi) oleh pelanggan adalah sebesar -0,577. Hal ini menunjukkan
bahwa gap cukup besar yang mengindikasikan bahwa kualitas pelayan masih jauh dari
harapan pelanggan.
2. Gap yang besar terjadi pada seluruh atribut dimensi servqual yang menjadi alat ukur,
keseluruhan gap merupakan gap negatif. Faktor penyebab terjadinya gap sebenarnya
hanya pada beberapa atribut pelayanan, kemudian dari beberapa atribut itu pelanggan
terlanjur kesal dan kecewa dengan pelayanan yang ada, dengan demikian pelanggan
menilai keseluruhan kualitas pelayanan kurang baik. Berikut ini adalah 3 atribut dengan
angka gap terbesar, yaitu:
- Kinerja karyawan dan staf mekanik untuk dapat bekerja dengan cepat sehingga
pelanggan tidak terlalu lama menunggu, gap yang terjadi sebesar -0,85 pada dimensi
reliability.
- Pelanggan tidak antri terlalu lama saat pendaftaran dan pembayaran, gap yang terjadi
sebesar -0,8 pada dimensi responsiveness.
IEJST Vol. 1 No. 1, Desember 2017
38
- Karyawan dan staf mekanik memberikan anggapan dan perhatian kepada pelanggan
sebagai orang yang penting, gap yang terjadi sebesar -0,74 pada dimensi emphaty.
3. Pihak Yamaha Harpindo Klaten dapat mengambil langkah-langkah perbaikan kualitas
dengan memperhatikan prioritas pelayanan dan keluhan-keluhan yang disampaikan
pelanggan, seperti berikut ini:
- Mengevaluasi proses pengerjaan service apakah waktu proses servis per unit dapat
diupayakan lebih cepat dari standar waktu pengerjaan yang ada saat ini agar pelanggan
tidak menunggu terlalu lama, tentunya dengan tanpa bekerja terburu-buru yang pada
akhirnya malah dapat mengakibatkan kecacatan dan penurunan kualitas.
- Mengevaluasi dan menyempurnakan teknologi komputerisasi yang diterapkan pada
bagian pendaftaran. Agar pelanggan tidak menunggu lama saat pendaftaran dan
pengambilan kuitansi untuk pembayaran.
- Mengevaluasi dan memotivasi sikap karyawan dan staf mekanik sebagai eksekutor
utama penyampai jasa pelayanan kepada pelanggan untuk supaya selalu siap bersikap
responsif, empati, senyum, ramah dan antusias kepada pelanggan.
- Melengkapi dan menyempurnakan ruang tunggu dengan segala fasilitasnya agar dapat
dinikmati pelanggan dan tidak merasa jenuh saat menunggu.
V. DAFTAR PUSTAKA Boedijoewono, Noegroho, 1987, Pengantar Statistik Ekonomi dan Bisnis, Jilid I, Edisi IV, UPP
AMP YKPN, Yogyakarta.
Chaplin, CP, 1999, Manajemen Kualitas Jasa, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta. Endah,
Puspita, Ita, 2008, Effectiveness of Television Advertisement Analysis for Motorcycle
(Study for Yamaha Brand), Master Theses MBIPB. Engel, James F, 1980, Perilaku
Konsumen, Bina Putra, Jakarta
Hadi, Sutrisno, 1984, Metodologi Research, Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas
Gajah Mada Yogyakarta, Yogyakarta
James J. Jiang, Gary Klein, Christopher L. Carr, 2002 SERVICE QUALITY: SERVQUAL FROM
THE OTHER SIDE, , Jurnal, MIS Quarterly Vol. 26 No. 2, pp. 145-166.
Kim, Yong-pil, Lee, Seok-hoon dan Yun, Deok-gyun, 2004, Integratif Current And Competitive
Service Quality Level Analysis For Service-Quality Improvement Programs, Managing
Service Quality, Vol 14.
Kothler. P, 2005, Marketing Management, Edisi 11, Prentice-Hall Englewood Cliffs New
Jersey.
Mengukur Kualitas Layanan Menggunakan SERVQUAL, Artikel Versi Terjemahan,
www. Farrell-associates. com.
Nasution, M. N, 2005, Manajemen Mutu terpadu, Total Quality Management, Edisi 2, Ghalia
Indonesia, Bogor.
Parasuraman, Zeithaml, Valerei, Berry, 2002, A Conceptual Model Of Service Quality And His
Implication For Future Research, Journal Of Marketing.
Priyatno, Dwi, 2008, Mandiri Belajar SPSS, Cetakan pertama, MediaKom, Yogyakarta
Purnomo, Hari, 2003, Pengantar Teknik Industri, Edisi Pertama, Cetakan Pertama,
Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Putro, Purnomo, Edi, 2004, Analisa Kepuasan Pelanggan dengan Penerapan Service Quality
dan Indek PGVC, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Soetjipto, Budi W, 2000, Service Quality Pendekatan dari berbagai persoalan, Manajemen
Usahawan Indonesia.
Singaribun. M, dan Sofian Effendi, 2000, Metode Penelitian Survai, P3ES, Yogyakarta.
Sugiarto, Endar, 1999, Psikologi pelayanan dalam industri jasa, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Bisnis, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung.
Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi
V, Rineka Cipta, jakarta.
Ag. Eko: Penerapan Servqual Untuk … Layanan Purna Jual
39
Swastha, Basu, Irawan, 2001, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty Yogyakarta,
Yogyakarta.
Tjiptono. Fandi, 2007, Pemasaran Jasa, Edisi pertama, Cetakan ketiga, penerbit Bayumedia,
Malang
Umar Husain, 2000, Riset Pemasaran Dan Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Yamit, Zulian, 2000, Manajemen Kualitas Produk dan Jasa, Ekonisia, Yogyakarta. Zeithaml,
V.A. Berry, LL dan Parasuraman, 2002, The Behavioral Of Service Quality,