96
PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA DALAM NOVEL SAKSI MATA KARYA SUPARTO BRATA SUATU TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Oleh SRI WULANDARI MARTHA NIM : 024114005 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

  • Upload
    hatram

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA DALAM NOVEL SAKSI MATA

KARYA SUPARTO BRATA SUATU TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Oleh SRI WULANDARI MARTHA

NIM : 024114005

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008

Page 2: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

i

PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA DALAM NOVEL SAKSI MATA

KARYA SUPARTO BRATA SUATU TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Oleh SRI WULANDARI MARTHA

NIM : 024114005

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008

Page 3: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

ii

Page 4: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

iii

Page 5: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

iv

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Dia yang menjadi pujaan segala iman

Ayahanda dan Ibunda yang selalu mendoakan aku

Saudara yang selalu mendukungku

Dan Alm. Kakanda yang memberi inspirasi

Page 6: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

v

MOTO

Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;

Carialah, maka kamu akan mendapat; Ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan

setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan

(Lukas, 11: 9-10)

Page 7: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

vi

Page 8: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Sri Wulandari Martha Nomor Mahasiswa : 024114005

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA DALAM NOVEL SAKSI MATA KARYA SUPARTO BRATA SUATU TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun memberikan royalty kepada saya selamA tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 30 April 2008 Yang menyatakan

Page 9: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

vii

ABSTRAK

Martha, Sri Wulandari. 2008. Pengabdian Tokoh Kuntara terhadap Keluarga dalam Novel Saksi Mata Karya Suparto Brata: Suatu Tinjauan Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Program Studi Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini mengkaji pengabdian tokoh Kuntara terhadap keluarga dalam

novel Saksi Mata karya Suparto Brata. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan unsur alur, tokoh dan penokohan, dan latar atau setting dalam novel Saksi Mata, (2) mendeskripsikan pengabdian tokoh Kuntara terhadap keluarga.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiologi sastra yang mengutamakan teks sastra sebagai bahan penelaahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode analisis. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua hal, yakni teknik simak dan teknik catat.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) alur dalam novel Saksi Mata adalah alur maju yang terdiri dari tiga tahap. Tahap awal (beginning) digambarkan pada tokoh Kuntara dalam upayanya berbohong demi kebaikan, untuk melindungi keluarganya meskipun dia harus dikucilkan keluarganya karena kesalahpahaman. Tahap tengah (middle) digambarkan pada Kuntara yang mendapat siksaan fisik dari Tuan Ichiro karena merasa telah dipermainkan oleh Kuntara. Dan dilanjutkan pada tahap akhir (end) yang digambarkan pada Kuntara bersama dan Mas Wiradad untuk membunuh Tuan Ichiro dengan cara meledakkan gedung Kitahara Butai, (2) tokoh dan penokohan meliputi Kuntara sebagai tokoh protagonis yang mempunyai sifat penyayang, ikhlas, penolong, bertanggungjawab, pemberani, mengharagai orang lain dan patuh. Tuan Ichiro adalah tokoh antagonis yang berkuasa, kejam, cerdik, penakut dan licik. Pak Okada adalah tokoh antagonis yang berprofesi sebagai guru, mempunyai sifat pengumbar nafsu dan pengecut. Bulik Rumsari adalah tokoh bawahan yang memiliki sifat rela, setia, misterius, tabah, pemberani dan mengasihi. Mas Wiradad merupakan suami Bulik Rumsari yang mempunyai sifat setia, pemberani dan bertanggungjawab. Denayu Suryo merupakan wanita bangsawan Jawa yang bersifat setia dan bertanggungjawab. Dan Mas Suryohartono adalah kepala keluarga yang bersifat bertanggungjawab, penyayang dan bijaksana, (3) latar waktu terjadi pada masa pendudukan Jepang di Indonesia tahun 1944 atau tahun Jepang 2604, yakni di mana Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia setelah berhasil mengusir Belanda. Penunjukkan waktu tersebut didukung oleh adanya budaya, benda, nama dan bahasa yang mengacu pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, (4) sikap pengabdian Kuntara terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk batin (pikiran). Dengan sifat dan cinta kasih terhadap keluarga, Kuntara selalu berbuat kebaikan dan mengacu pada etika yang berlaku pada masyarakat Jawa yaitu sikap berbudi luhur, sikap nrima, sikap rila, dan sikap sabar.

Page 10: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

viii

ABSTRACT Martha, Sri Wulandari. Dedication of The Character of Kuntara To The Family

in The Novel Saksi Mata by Suparto Brata: A Review on Sociology of Literature. Indonesia Literature Department of Sanata Dharma University: Yogyakarta.

This research analyzed the dedication of the objective character of Kuntara to

the family in the novel Saksi Mata by Suparto Brata. The research was to: (1) describe the elements of purpose plot, character and characterization, and setting in the novel Saksi Mata, (2) describe the dedication of Kuntara’s character to his family.

The approach which was used is a sociology literature approach which prioritizes the literature text as a basis of the study. The methods which were used in this research were an descriptive method and analysis method. The techniques which ware used in this research consist of two things, a monitor technique and a note taking technique.

From the reslut of the research, it could be conc luded that (1) the plot in the novel Saksi Mata was forward plot consisted of three stages. The beginning stage was described in Kuntara’s character in his effort to lie for goodness to protect his family even tough he was to be isolated by his family because of misunderstanding. Middle stage was described in Kuntara who got torture from Tuan Ichiro because he he was felt being make a pool by Kuntara. Continued to the end stage which was described in Kuntara and Mas Wiradad plan to kill Tuan Ichiro by exploding Kitahara Butai building, (2) character and characterization include Kuntara as protagonis who is full of affectionate, willingness, helpful, responsible, brave, respect to the others, an obedient. Tuan Ichiro is antagonis who has power, cruel, smart, cunning, coward. Pak Okada is antagonis who work as a teacher, he is lusful and coward. Bulik Rumsari was subordinate who has attitude of willingness, loyal, mysterious, brave, and affectionate. Mas Wiradad is Bulik Rumsari’s husband who is loyal, brave ang responsible. Denayu Suryo is Javanese bourgeois who is loyal and responsible. And Mas Suryohartono is a family leader who is responsible, full of affection, and wise, (3) the setting of the time happened Japan colonial period in Indonesia in 1944 or Japan year 2604, in which Japan promised would give freedom to Indonesia after suceeded thrown away Dutch. The indication of time was supported by the existence of culture, material, name and language which refered to the struggle of the independence of Indonesia, (4) the dedication of Kuntara to his family were in action and spirit. By his love to his family, Kuntara always does goodness and referes to the ethics prevalled in Javanese society such as gracious, “nrima”, willingness and patient.

Page 11: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah

memberi kelimpahan dan tuntunan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi dengan judul Pengabdian Tokoh Kuntara terhadap Keluarga dalam novel

Saksi Mata Karya Suparto Brata: Suatu Tinjauan Sosiologi Sastra, ditulis sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra Indonesia (SIND).

Skripsi ini dapat terwujud berkat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. B. Rahmanto, M.Hum., dan S.E. Peni Adji, S.S., M.Hum, selaku

dosen pembimbing, yang telah bersedia meluangkan waktu untuk

membimbing sampai tersusunnya skripsi ini;

2. Drs. FX. Santosa, MS, Dr. I. Praptomo Baryadi, Drs. A. Hery Antono,

M.Hum, Drs. Ary Subagyo, M.Hum, dan Dra. F. Tjandrasih Adjie

M.Hum, yang telah dengan sabar mendidik penulis;

3. Para karyawan dan karyawati sekretariat Sastra dan BAAK yang selalu

mempermudah pengurusan administrasi;

4. Para karyawan dan karyawati Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

yang telah membantu mempermudah peminjaman buku-buku;

5. Ayahanda Yohanes Soeprihadi, Ibunda Endang Sri Kusminartatik, dan

Adiknda FX. Agung Pribadi serta almarhum Kakanda Yohanes Hadi

Prasetya yang telah memberi dukungan kepada penulis;

Page 12: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

x

6. Teman spesial yang selalu mendukung penggarapan sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan dengan baik;

7. Teman-teman Bengkel Sastra dan Korps Suka Rela (KSR) serta teman-

teman seperjuangan Sastra Indonesia 2002 yang telah membantu penulis

mewujudkan penulisan skripsi ini;

8. Teman-teman kost Brojowikalpo 1A, yang selalu membangun suasana

belajar dengan baik dan teman-teman “sukarelawan” yang telah berkenan

membantu penulis dengan merelakan komputernya untuk dipinjam

bermalam-malam;

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun telah

banyak memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis mengerjakan skripsi ini dengan bantuan pihak-pihak disekitar, panduan

dari buku-buku yang terdapat dalam lembar daftar pustaka. Dengan demikian, segala

sesuatu yang terdapat dalam hasil penelitian ini akan menjadi tanggung jawab

penulis. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca, terima kasih.

Yogyakarta, 27 Februari 2008

Penulis

(Sri Wulandari Martha)

Page 13: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv

MOTO........................................................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................................. vii

ABSTRACT................................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ix

DAFTAR ISI.............................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 5

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 5

1.5 Landasan Teori................................................................................ 6

1.5.1 Sosiologi Sastra .................................................................... 6

1.5.2 Teori Struktural .................................................................... 8

1.5.3 Alur....................................................................................... 9

1.5.4 Tokoh dan Penokohan.......................................................... 10

1.5.5 Latar atau Setting.................................................................. 12

1.5.6 Pengabdian dalam Pengaruh Budaya Jawa .......................... 14

1.6 Metode Penelitian ........................................................................... 17

1.6.1 Pendekatan ........................................................................... 17

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data................................................... 17

1.6.3 Metode Analisis Data........................................................... 18

1.7 Sistematika Penyajian..................................................................... 19

Page 14: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

xii

1.8 Sumber Data.................................................................................... 19

BAB II ANALISIS UNSUR STRUKTUR CERITA DALAM NOVEL

SAKSI MATA KARYA SUPARTO BRATA.......................................... 20

2.1 Alur ................................................................................................ 20

2.1.1 Tahap Awal .......................................................................... 20

2.1.2 Tahap Tengah....................................................................... 27

2.1.3 Tahap Akhir .......................................................................... 29

2.2 Tokoh dan Penokohan ................................................................... 30

2.2.1 Kuntara................................................................................. 31

2.2.2 Tuan Ichiro ........................................................................... 35

2.2.3 Pak Okada ............................................................................ 37

2.2.4 Bulik Rumsari ...................................................................... 39

2.2.5 Mas Wiradad ........................................................................ 40

2.2.6 Denayu Suryo ....................................................................... 42

2.2.7 Mas Suryohartono ................................................................ 43

2.3 Latar atau Setting ........................................................................... 44

2.3.1 Latar Tempat ........................................................................ 44

2.3.2 Latar Sosial........................................................................... 48

2.3.3 Latar Waktu.......................................................................... 50

BAB III ANALISIS SIKAP PENGABDIAN TOKOH KUNTARA

TERHADAP KELUARGA DALAM NOVEL SAKSI MATA ............... 56

3.1 Sikap Berbudi Luhur ....................................................................... 57

3.2 Sikap Nrima .................................................................................... 60

3.3 Sikap Rila ........................................................................................ 67

3.4 Sikap Sabar ..................................................................................... 70

BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 76

4.1 Kesimpulan ..................................................................................... 76

4.2 Saran .............................................................................................. 78

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 79

Page 15: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

xiii

BIODATA PENULIS ................................................................................................ 81

Page 16: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sastra adalah karya seni, karena itu ia mempunyai sifat yang sama dengan

karya seni yang lain, seperti seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan lain- lain.

Tujuannya pun sama yaitu untuk membantu manusia menyingkapkan rahasia

keadaannya untuk memberi makna pada eksistensinya, serta untuk membantu

jalan ke kebenaran. Yang membedakannya dengan seni yang lain, adalah bahwa

sastra memiliki aspek bahasa (Semi, 1984:39).

Novel dapat mengungkapkan pandangan–pandangan dari suatu

masyarakat pada suatu masa. Novel merupakan produk kehidupan yang banyak

mengandung nilai-nilai sosial, politik, etika, religi, filsafat yang bertolak dari

pengungkapan kembali fenomena kehidupan (Sardjono, 1992:10).

Novel Saksi Mata karya Suparto Brata menggambarkan pengabdian tokoh

Kuntara dalam upayanya memperjuangkan harga diri keluarga dan melindungi

keluarga.

Kuntara adalah putra tunggal Siwa Bei yang terikat pertalian keluarga

dengan Denayu Suryo Drajeng Sarwosari. Sewaktu gadis, mereka pernah tinggal

bersama di rumah besar Solo. Konon ketika gadis, Siwa Bei bernama Raden

Ajeng Kuntarti, dan menikah dengan ayah Kuntara almarhum, yang mempunyai

pangkat keraton Raden Ngabei.

Page 17: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

2

Semenjak Siwa Bei menjadi janda dan tidak punya pekerjaan, dia

mengajak Kuntara pindah ke Surabaya untuk tinggal dengan keponakannya yakni

Denayu Suryo yang bertempat di bekas perkampungan Belanda. Selain mereka, di

rumah tersebut juga tinggal Mas Suryohartono, Mas Darkiman dan Bulik

Rumsari, di mana seluruh anggota keluarga yang tinggal di sana masih terikat

pertalian keluarga Istana Prabukencanan.

Novel tersebut menggambarkan masa pendudukan Jepang pada tahun

1944 atau tahun 2604 sesuai dengan penanggalan Jepang. Pada masa itu Jepang

berjanji untuk memberikan kemerdekaan bagi Indonesia. Namun demikian,

karena lama tinggal dan berkuasa di Indonesia, membuat mereka semena-mena

terhadap warga pribumi. Hal inilah yang menjadi keperihatinan Kuntara ketika

mengetahui Bulik Rumsari menjadi korban ketidakmanusiawian Kolonel Ichiro

Nishizumi, orang Jepang yang berkuasa di tanah Jawa. Bulik Rumsari bercerita

kepada Kuntara bahwa dia diboyong Tuan Ichiro secara paksa dari Istana

Prabukencanan ke Surabaya untuk diangkat sebagai sekretaris pribadi di kantor

pabrik Asko sekaligus menjadi gundiknya. Karena cintanya yang membabi buta,

Tuan Ichiro tidak menghiraukan status Bulik Rumsari yang sudah menikah

dengan Mas Wiradad.

Selain itu, Bulik Rumsari juga hampir menjadi korban pemerkosaan yang

dilakukan oleh Pak Okada, yakni orang Jepang yang berprofesi sebagai guru

bahasa Jepang di sekolah Kuntara. Saat itu Bulik Rumsari yang hendak menyusun

siasat dengan Mas Wiradad di bungker perlindungan, telah berhasil mencuri

dokumen penting milik Tuan Ichiro dan memasang bom di kantor pabrik Asko.

Page 18: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

3

Tiba-tiba Pak Okada masuk dan hendak memperkosa Bulik Rumsari. Tapi karena

Bulik Rumsari berusaha melawan, Pak Okada menusukkan pedang samurainya

dan segera meninggalkan bungker perlindungan yang pada saat itu sedang sepi.

Kuntara berusaha menutupi jati diri dan kronologi kematian Bulik

Rumsari juga usahanya untuk menghancurkan Tuan Ichiro, karena apabila

anggota keluarga yang lain tahu dan tidak kuat pendiriannya mereka pasti akan

mengungkapkan kejujuran ketika diintrogasi oleh Tuan Ichiro, sehingga dapat

menghancurkan seluruh anggota keluarga. Selain itu, hal tersebut sudah menjadi

tanggungjawab Kuntara yang berjanji pada Bulik Rumsari untuk tidak membuka

rahasia tentang dirinya kepada siapa pun. Maka dari itu Kuntara berbohong

kepada keluarga, Tuan Ichiro dan Pak Okada untuk menghindari pengusutan lebih

lanjut, karena dengan begitu Kuntara berpeluang untuk membalas secara

sembunyi-sembunyi sekaligus melindungi dan memperjuangkan harga diri

keluarganya.

Berbeda dengan banyak suku lain di Indonesia ini, masyarakat Jawa tidak

mengenal sistem marga. Meskipun demikian, hubungan kekeluargaan di luar

keluarga dianggap sangat penting. Demikian juga keturunan dari seorang nenek

moyang yang sama merupakan faktor penting dalam masyarakat Jawa dan

dianggap sebagai kelompok yang termasuk kerabat (Sardjono, 1992:14-15).

Dalam penelitian ini, pengertian keluarga menurut penulis adalah

sekelompok orang yang terdiri dari keluarga inti (ayah, ibu dan anak) dan

keluarga besar yang masih terikat oleh hubungan darah dan perkawinan.

Page 19: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

4

Munculnya pengabdian karena adanya rasa tanggungjawab. Sedangkan

mengabdi adalah suatu penyerahan diri kepada seorang yang dianggap lebih dan

pada umumnya dilakukan dengan tulus ikhlas, bahkan diikuti dengan

pengorbanan, dapat berupa materi, perasaan, maupun jiwa raga (Rusydi, 1985:43).

Penulis memilih topik penelitian berupa pengabdian tokoh Kuntara

terhadap keluarga karena sikap tersebut diwujudkan dengan keberanian yang

mempertaruhkan nyawa dan nama baiknya demi melindungi dan

memperjuangkan harga diri keluarganya, terlebih lagi pengabdian tersebut

dilandasi oleh rasa tanggungjawab, tulus ikhlas, pengorbanan berupa perasaan dan

jiwa raga. Hal inilah yang menarik perhatian penulis untuk menelaah lebih lanjut.

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan pendekatan sosiologi

sastra, yakni mengutamakan teks sastra sebagai bahan penelaahan. Metode yang

dipergunakan dalam sosiologi sastra ini adalah analisis teks untuk mengetahui

strukturnya, untuk kemudian dipergunakan memahami lebih dalam lagi gejala

sosial yang diluar sastra (Damono, 1979:3).

Di dalam menganalisis novel Saksi Mata ini, juga tidak meninggalkan

analisis struktural, yaitu meneliti unsur-unsur intrinsik karya sastra. Langkah awal

ini diambil oleh penulis dengan maksud untuk memahami karya sastra yang

dilakukan melalui analisis unsur intrinsik yang diteliti meliputi alur, tokoh dan

penokohan, latar atau setting.

Page 20: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasar latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah

penelitian sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimanakah unsur-unsur alur, tokoh dan penokohan, latar atau

setting dalam novel Saksi Mata karya Suparto Brata?

1.2.2 Bagaimanakah pengabdian tokoh Kuntara terhadap keluarga dalam

novel Saksi Mata karya Suparto Brata?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang digunakan untuk penganalisaan

adalah sebagai berikut:

1.3.1 Mendeskripsikan unsur-unsur alur, tokoh dan penokohan, latar atau

setting dalam novel Saski Mata karya Suparto Brata.

1.3.2 Mendeskripsikan pengabdian tokoh Kuntara terhadap keluarga

dalam novel Saksi Mata karya Suparto Brata.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai

aspek, yakni:

1.4.1 Dari segi praktis, penulisan ini bermanfaat untuk meningkatkan

apresiasi kesusastraan Nusantara, khususnya novel Saksi Mata

karya Suparto Brata.

Page 21: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

6

1.4.2 Dalam bidang sastra, hasil penelitian ini diharapkan dapat

menambah khazanah kritik sastra, khususnya bidang sosiologi

sastra.

1.4.3 Dalam bidang sosiologi, hasil penelitian ini dapat menambah

wawasan tentang pengabdian terhadap keluarga.

1.5 Landasan Teori

Untuk meneliti pengabdian tokoh Kuntara terhadap keluarga, penulis akan

memanfaatkan 3 landasan teori, yakni teori sosiologi sastra, teori struktural, dan

teori pengabdian dalam pengaruh budaya Jawa.

1.5.1 Sosiologi Sastra

Sapardi Djoko Damono dalam Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar

Ringkas menyatakan bahwa pendekatan sosiologi sastra merupakan

perkembangan dari pendekatan mimetik yang memahami karya sastra dalam

hubungannya dengan realitas dan aspek sosial kemasyarakatan. Pendekatan

tersebut dilatarbelakangi oleh fakta bahwa keberadaan karya sastra tidak dapat

terlepas dari realitas sosial yang terjadi dalam masyarakat.

Pendekatan sastra yang mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan ini

oleh beberapa ahli disebut sosiologi sastra. Istilah itu pada dasarnya tidak berbeda

pengertiannya dengan sosiosastra, pendekatan sosiologis, atau pendekatan

sosiokultural terhadap sastra (Damono, 1979: 2).

Page 22: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

7

Dalam novel Saksi Mata dipahami dalam hubungannya dengan budaya

Jawa, yakni sikap mengabdi terhadap keluarga yang dilakukan tanpa pamrih

dengan penuh tanggung jawab. Pengabdian yang dilakukan Kuntara diwujudkan

dalam usahanya untuk melindungi dan memperjuangkan harga diri keluarganya

yang telah dilecehkan oleh Jepang. Dalam usahanya tersebut Kuntara tetap

menjalankan etika dalam bersikap selayaknya anak laki- laki yang terikat sebagai

anggota keluarga Istana Prabukencanan.

Menurut Damono ada dua kecenderungan utama dalam telaah sosiologis

terhadap sastra. Pertama, pendekatan yang berdasarkan anggapan bahwa sastra

merupakan cermin proses sosial ekonomis belaka. Pendekatan itu bergerak dari

faktor- faktor di luar sastra untuk membicarakan sastra; sastra hanya berharga

dalam hubungannya dengan faktor- faktor di luar sastra itu sendiri. Jelas bahwa

dalam pendekatan ini teks sastra tidak dianggap utama, hanya dianggap

ephinomenon (gejala kedua). Kedua, pendekatan yang mengutamakan teks sastra

sebagai bahan penelaahan. Metode yang digunakan dalam sosiologi sastra ini

adalah analisis teks untuk mengetahui strukturnya. Kemudian dipergunakan untuk

memahami lebih dalam lagi gejala sosial yang ada di luar sastra (Damono, 1979:

2-3).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sosiologi menurut pengertian

yang kedua.

Page 23: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

8

1.5.2 Teori Struktural

Analisis struktural bertujuan untuk membongkar dan memaparkan

secermat, seteliti, semendetil dan mendalam mungkin keterkaitan dan keterjalinan

semua analisis dan aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna

menyeluruh (Teeuw, 1984 : 135).

Berbicara tentang struktur karya sastra bila dikaitkan dengan novel,

Pradopo mengatakan bahwa, novel merupakan sebuah struktur. Struktur di sini

dalam arti bahwa novel itu merupakan susunan unsur-unsur yang bersistem, yang

antara unsur-unsurnya terjadi hubungan yang timbal-balik, saling menentukan,

oleh karena itu unsur-unsur dalam novel bukan hanya berupa kumpulan atau

tumpukan hal-hal yang berdiri sendiri, melainkan hal yang saling terkait, saling

berkaitan dan saling bergantung (Pradopo, 1987 : 18).

Pendapat itu telah diperkuat oleh pendapat Sudjiman yang mengatakan

bahwa antara tokoh, alur, latar dan tema itu saling kait mengait. Unsur-unsur itu

tidak bisa berdiri sendiri. Ada interaksi antara unsur-unsur itu (Sudjiman, 1988 :

40).

Dengan demikian jelaslah bahwa analisis sosiologi sastra tetap tidak dapat

dipisahkan dari analisis struktural karena pada hakikatnya karya sastra adalah

sebuah struktur yang bermakna. Untuk dapat memahami secara utuh, karya sastra

harus diuraikan unsur-unsur pembentuknya, hubungan antara unsur-unsur

pembentuk itu dan hubungan timbal balik antara unsur-unsur pembentuk dengan

keseluruhannya (Pradopo, 1995: 108).

Page 24: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

9

Dalam penelitian ini, analisis diarahkan pada analisis teks itu sendiri. Di

dalam teks teks ini terdapat unsur alur, tokoh dan penokohan, latar atau setting.

Unsur sosiologis para tokoh juga terdapat dalam teks ini khususnya pengabdian

tokoh Kuntara.

1.5.3 Alur

Alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa

sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu

cerita. Istilah alur dalam hal ini sama dengan istilah plot maupun struktur cerita

(Aminuddin, 1991 : 83).

Alur adalah peristiwa-peristiwa yang diurutkan yang membangun tulang

punggung cerita. Peristiwa-peristiwa tidak hanya meliputi yang bersifat fisik

seperti cakapan/ lakuan, tetapi juga termasuk perubahan sikap tokoh yang

merubah jalan nasib (Sudjiman, 1988: 30).

Aristoteles mengemukakan bahwa sebuah plot haruslah terdiri dari tahap

awal (beginning), tahap tengah (midle) dan tahap akhir (end) (Nurgiyantoro,

1995:142).

Tahap awal disebut juga sebagai tahap perkenalan yang berfungsi

memberikan informasi dan penjelasan tentang latar, seperti nama-nama tempat,

suasana alam, waktu kejadiannya, yang pada garis besarnya berupa deskripsi

setting. Selain itu tahap awal juga sering dipergunakan untuk pengenalan tokoh (-

tokoh) cerita, mungkin berwujud deskripsi fisik dan perwatakannya

(Nurgiyantoro, 1995 : 142). Pada tahap ini konflik sedikit demi sedikit juga sudah

Page 25: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

10

mulai dimunculkan. Masalah (-masalah) yang dihadapi tokoh yang menyulut

terjadinya konflik, pertentangan-pertentangan yang akan memuncak di bagian

tengah cerita mulai dihadirkan dan diurai (Nurgiyantoro, 1995 : 142-145).

Tahap tengah atau disebut tahap pertikaian, menampilkan pertentangan

dan atau konflik yang sudah dimunculkan pada tahap sebelumnya, menjadi

semakin meningkat. Konflik tersebut dapat berupa konflik internal yang terjadi

dalam diri seorang tokoh maupun konflik eksternal yang terjadi antar tokoh cerita.

Dalam tahap ini klimaks ditampilkan ketika konflik (utama) telah mencapai

intensitas tertinggi (Nurgiyantoro, 1995 : 145).

Tahap akhir disebut sebagai tahap peleraian yang menampilkan adegan

tertentu sebagai akibat klimaks Jadi, bagian ini misalnya (antara lain) berisi

bagaimana kesudahan cerita atau akhir sebuah cerita (Nurgiyantoro, 1995 : 146).

1.5.4 Tokoh dan Penokohan

Sudjiman berpendapat bahwa yang dimaksud dengan tokoh adalah

individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai

peristiwa dalam cerita.

Berdasarkan fungsi dalam cerita, tokoh dibagi menjadi dua macam, yakni

tokoh utama (protagonis), tokoh lawan (antagonis) (Nurgiyantoro, 1995: 129).

Selain kriteria tokoh tersebut, Sudjiman juga menambahkan kriteria tokoh yang

lain, yakni tokoh bawahan.

Page 26: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

11

Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi, secara populer sering

disebut pahlawan, dan merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai ideal

bagi kita (Nurgiyantoro, 1995: 129).

Tokoh utama protagonis selalu menjadi tokoh sentral dalam cerita. Ia

bahkan menjadi pusat sorotan dalam kisahan. Kriterium yang digunakan untuk

menentukan tokoh utama adalah bukan hanya pada frekuensi kemunculan tokoh

itu dalam cerita, melainkan intensitas keterlibatan tokoh dalam peristiwa yang

membangun cerita. Tokoh protagonis dapat juga ditentukan dengan

memperhatikan hubungan dengan tokoh lain (Sudjiman, 1988: 17-18).

Protagonis mewakili yang baik dan terpuji. Oleh karena itu tokoh

protagonis menarik minat pembaca, sedangkan tokoh antagonis mewakili pihak

yang jahat atau yang salah. Sedangkan tokoh bawahan adalah tokoh yang tidak

sentral kedudukannya, tetapi kehadirannya sangat diperlukan untuk menunjang

atau mendukung tokoh utama (Sudjiman, 1988: 17-19).

Penokohan ialah kualitas tokoh, nalar dan jiwanya yang membedakan

dengan tokoh lain (Sudjiman, 1988: 23). Penokohan adalah cara pandang

melukiskan tokoh-tokoh dalam cerita yang ditulisnya (Tjahjono, 1988: 138).

Menurut Altenbernd dan Lewis, secara garis besar ada dua teknik

pelukisan tokoh dalam suatu karya, yakni teknik ekspositori (expository) dan

teknik dramatik (dramatic). Teknik ekspositori adalah teknik pelukisan tokoh

cerita dengan cara memberikan deskripsi, uraian dan penjelasan secara langsung,

sedangkan teknik dramatik merupakan teknik pelukisan tokoh yang dilakukan

secara tidak langsung, artinya pengarang tidak mendeskripsikan secara eksplisit

Page 27: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

12

sifat dan sikap serta tingkah laku tokoh, menyiasati para tokoh cerita untuk

menunjukkan kehadirannya sendiri melalui berbagai aktivitas yang dilakukan baik

secara verbal lewat kata maupun non verbal lewat tindakan atau tingkah laku, dan

juga melalui peristiwa yang terjadi (Nurgiyantoro, 1995 : 194-198).

Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti tentang penokohan yang

terdapat dalam novel Saksi Mata. Penulis akan meneliti tokoh Kuntara sebagai

tokoh utama protagonis yang kemudian diteliti secara sosiologis kaitannya dengan

pengabdian tokoh Kuntara dalam melindungi dan memperjuangkan harga diri

keluarganya.

1.5.5 Latar atau Setting

Unsur-unsur latar dapat dibedakan menjadi tiga unsur pokok, yaitu latar

tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat menyaran pada lokasi terjadinya

peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Penggunaan latar tempat

dengan nama-nama tertentu haruslah mencerminkan, atau paling tidak tak

bertentangan dengan sifat dan keadaan geografis tempat yang bersangkutan

karena masing-masing tempat tentu memiliki karakteristiknya sendiri yang

membedakannya dengan tempat yang lain. Pengangkatan suasana kedaerahan,

sesuatu yang mencerminkan local colour, akan menyebabkan latar tempat

menjadi unsur yang dominan dalam karya yang bersangkutan. Namun, perlu

ditegaskan bahwa sifat ketipikalan daerah tak hanya ditentukan oleh rincinya

deskripsi lokasi, melainkan terlebih harus didukung oleh sifat kehidupan sosial

masyarakat penghuninya. Tempat menjadi sesuatu yang bersifat khas, tipikal dan

Page 28: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

13

fungsional yang mempengaruhi pengaluran dan penokohan (Nurgiyantoro, 1995 :

227-228).

Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku

kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi,

yakni berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup,

cara berpikir dan bersikap. Latar sosial memang dapat secara meyakinkan

penggambaran suasana kedaerahan, local colour, warna setempat daerah tertentu

melalui kehidupan sosial masyarakat. Selain hal-hal tersebut, dapat pula berupa

dan diperkuat dengan penggunaan bahasa daerah atau dialek tertentu

(Nurgiyantoro, 1995 : 223-225).

Latar waktu berhubungan dengan “waktu” kapan terjadinya peristiwa-

peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Segala sesuatu yang

menyangkut hubungan waktu, langsung atau tidak langsung, harus berkesesuaian

dengan waktu sejarah yang menjadi acuannya. Pembaca berusaha memahami dan

menikmati cerita berdasarkan acuan waktu yang diketahuinya yang berasal dari

luar cerita yang bersangkutan (Nurgiyantoro, 1995:230).

Latar waktu dalam novel Saksi Mata tersebut sangat dominan dan

fungsional, penulis mengamati bahwa unsur-unsur tersebut mempengaruhi

perkembangan plot dan keseluruhan cerita.

Unsur “waktu “ yang dimaksud dapat berupa apa pun, misalnya situasi

dan keadaan pada suatu tempat, budaya, benda-benda tertentu, nama, bahkan juga

bahasa yang hanya dimiliki (atau telah dimiliki) oleh waktu tertentu, bukan dalam

waktu yang lain (Nurgiyantoro, 1995 : 237).

Page 29: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

14

Dalam penelitian ini penulis akan meneliti latar sebagai landasan peristiwa

terkait dengan penceritaan tokoh Kuntara.

1.5.6 Pengabdian dalam Pengaruh Budaya Jawa

Sujarwo (1999:112) mengemukakan pengabdian merupakan manusia, baik

itu berupa pikiran, pendapat, kasih sayang, tenaga, maupun rasa hasrat yang

dilakukan secara ikhlas. Timbulnya pengabdian ini didasari oleh adanya rasa

tanggung jawab.

Munculnya pengabdian karena adanya rasa tanggung jawab, pengabdian

adalah perihal yang berhubungan dengan mengabdi. Sedangkan mengabdi adalah

suatu penyerahan diri kepada sesuatu yang dianggap lebih, pada umumnya

dilakukan dengan tulus ikhlas, bahkan diikuti dengan pengorbanan. Dalam hal ini

pengorbanan berarti suatu pemberian untuk menyatakan seseorang berbakti yang

dapat berupa materi, perasaan maupun jiwa raga (Rusydi dkk, 1985: 43).

Dalam penelitian ini pengertian pengabdian menurut penulis adalah sikap

dalam bentuk batin dan tindakan untuk berbakti kepada sesuatu yang dianggap

lebih dengan bertanggungjawab, ikhlas dan berkorban materi, perasaan maupun

jiwa raga.

Menurut Sujarwo (1999:112) ada empat macam pengabdian, yaitu (a)

pengabdian terhadap keluarga, (b) pengabdian terhadap masyarakat, (c)

pengabdian terhadap negara dan (d) pengabdian terhadap Tuhan. Dalam penelitian

ini, penulis hanya akan meneliti dengan menggunakan teori pengabdian terhadap

keluarga.

Page 30: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

15

Dalam penelitian ini penulis hanya akan menganalisis pengabdian Kuntara

terhadap keluarga. Menurut Rusydi dalam Ilmu Budaya Dasar, pada hakikatnya

manusia hidup itu dalam keluarga dan mengabdi kepada keluarga. Hidup dalam

keluarga didasarkan kasih sayang dan cinta kasih. Kasih sayang ini mengandung

makna adanya pengabdian. Apabila kasih s

ayang yang tidak disertai pengabdian berarti kasih sayang tersebut semu

dan palsu (Rusydi dkk, 1985: 44).

Menurut Magnis-Suseno, sikap batin yang tepat dalam etika masyarakat

Jawa terdiri dari tujuh sikap yakni meliputi, sikap sepi ing pamrih, sikap sabar,

sikap nrima, sikap iklas, sikap rila, sikap jujur, sikap sederhana, dan sikap berbudi

luhur. Adapun penulis menentukan batasan sikap dalam penelitian ini, yakni suatu

bentuk batin yang diwujudkan dalam tindakan seseorang.

Dalam penelitian ini, penulis hanya akan menggunakan empat sikap batin

yang tepat, yang meliputi sikap berbudi luhur, sikap nrima, sikap rila dan sikap

sabar. Hal tersebut dilakukan dengan asumsi bahwa pembahasan mengenai sikap

tersebut memadai untuk menganalisis pengabdian tokoh Kuntara terkait dalam

upayanya untuk melindungi dan memperjuangkan harga diri keluarganya. Adapun

sikap batin yang tepat yang dilakukan Kuntara terhadap keluarga adalah sebagai

berikut.

Sikap berbudi luhur, yakni mempunyai perasaan tepat bagaimana cara

bersikap terhadap orang lain, apa yang bisa dan apa yang tidak bisa dilakukan dan

dikatakan (Magnis-Suseno, 1985:144).

Page 31: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

16

Sikap nrima adalah menerima segala apa yang mendatangi kita tanpa

protes dan pemberontakan (Magnis-Suseno, 1985 : 143), tetapi tetap bereaksi

secara wajar dan bisa membawa diri dalam situasi seperti itu, dan menunjukkan

suatu kemampuan batin untuk menerima keadaan (Sardjono, 1992 : 20).

Sikap rila adalah kesanggupan untuk melepaskan, sebagai kesediaan untuk

melepaskan hak milik, kemampuan-kemampuan dan hasil pekerjaan sendiri

apabila itu yang menjadi tanggungjawab atau nasib (Magnis-Suseno, 1985:143-

144).

Sikap sabar adalah mempunyai nafas panjang dalam kesadaran bahwa

pada waktunya nasib yang baik akan pun akan tiba (Magnis-Suseno, 1985 : 143).

Sikap ini terwujud dalam keadaan yang tidak tergesa-gesa. Tidak khawatir dalam

menyikapi sesuatu. Memiliki kesadaran akan terjadinya segala sesuatu itu

sebagaimana memang sudah semestinya terjadi (Sardjono, 1992 : 21).

Dalam penelitian ini, pengertian keluarga menurut penulis adalah

sekelompok orang yang terdiri dari keluarga inti (ayah, ibu dan anak) dan

keluarga besar yang masih terikat oleh hubungan darah dan perkawinan.

Penulis akan menggunakan teori tersebut untuk meneliti pengabdian tokoh

Kuntara terhadap keluarga dalam novel Saksi Mata karya Suparto Brata terkait

dalam usahanya untuk melindungi dan memperjuangkan harga diri keluarganya.

Page 32: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

17

1.6 Metode Penelitian

Untuk meneliti pengabdian tokoh Kuntara terhadap keluarga, penulis akan

memanfaatkan 3 metode penelitian, yakni pendekatan, analisis data, dan teknik

pengumpulan data.

1.6.1 Pendekatan

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan

sosiologi sastra. Diawali dengan melakukan analisis struktural terhadap novel

Saksi Mata karya Suparto Brata untuk membongkar dan memaparkan secermat,

seteliti, dan mendalam mungkin keterkaitan dan keterjalinan semua analisis dan

aspek karya sastra yang sama-sama menghasilkan makna menyeluruh. Hasil

analisis struktural tersebut digunakan sebagai dasar untuk menganalisis

pengabdian tokoh Kuntara terhadap keluarga dalam novel Saksi Mata karya

Suparto Brata.

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan meliputi dua hal, yakni teknik

simak dan teknik catat. Teknik simak dipergunakan untuk menyimak teks sastra

yang telah dipilih sebagai bahan penelitian. Teknik catat dipergunakan untuk

mencatat hal-hal yang dianggap sesuai dan mendukung penulis dalam

memecahkan rumusan masalah. Teknik catat merupakan tindak lanjut dari teknik

simak.

Page 33: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

18

1.6.3 Metode Analisis Data

Metode adalah cara kerja untuk memahami suatu objek yang menjadi

sasaran ilmu yang bersangkutan. Suatu metode yang dipilih dengan

mempertimbangkan kesesuaiannya dengan objek yang bersangkutan (Yudiono,

1986: 14).

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi metode

deskriptif dan metode analisis. Metode deskriptif diartikan sebagai pemecah

masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan obyek

penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau

sebagaimana adanya untuk memberikan bobot lebih tinggi pada metode ini

(Namawi dan Martini, 1994:73). Selain itu, penelitian deskriptif di sini adalah

jenis penelitian yang memberikan gambaran atau atas suatu keadaan sejelas

mungkin tanpa ada perlawanan terhadap obyek yang diteliti (Kontur, 2003:105).

Data-data yang diperoleh dari metode deskriptif tersebut kemudian

dianalisis dengan tujuan untuk mengambarkan secara tepat pengabdian yang

terdapat dalam novel Saksi Mata.

Metode analisis digunakan untuk menganalisis unsur alur, tokoh dan

penokohan, latar atau setting dalam novel Saksi Mata karya Suparto Brata.

Metode tersebut juga dimanfaatkan oleh penulis untuk menganalisis sikap-sikap

pengabdian tokoh Kuntara terhadap keluarga. Setelah itu penulis memaparkan dan

melaporkan hasil analisis ini.

Page 34: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

19

1.7 Sistematika Penyajian

Untuk mempermudah pemahaman tehadap proses dan hasil penelitian ini

dibutuhkan suatu sistematika yang jelas. Sistematika penyajian dari penelitian ini

dapat dirinci sebagai berikut. Bab satu merupakan pendahuluan yang berisi latar

balakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

landasan teori, pendekatan, metode penelitian, teknik penelitian, sumber data dan

sistematika penyajian. Bab dua merupakan analisis unsur alur, tokoh dan

penokohan, latar atau setting dalam novel Saksi Mata karya Suparto Brata. Bab

tiga merupakan analisis tentang pengabdian tokoh Kuntara terhadap keluarga

dalam novel Saksi Mata karya Suparto Brata. Bab empat merupakan penutup yang

berisi kesimpulan dan saran.

1.8 Sumber Data

Judul : Saksi Mata

Pengarang : Suparto Brata

Penerbit : Kompas

Tebal : X + 434

Tahun : 2002

Page 35: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

20

BAB II

ANALISIS UNSUR STRUKTUR CERITA DALAM NOVEL SAKSI MATA

KARYA SUPARTO BRATA

Pada bab berikut, akan dianalisis unsur intrinsik dalam novel Saksi

Mata karya Suparto Brata. Unsur intrinsik yang akan dianalisis dititikberatkan

pada unsur alur, tokoh dan penokohan, latar atau setting karena unsur alur, tokoh

dan penokohan, latar atau setting berpengaruh terhadap perjalanan hidup dan

sikap tokoh Kuntara. Dengan meneliti ketiga unsur tersebut, diharapkan makna

keseluruhan novel Saksi Mata karya Suparto Brata dapat dipahami yakni terkait

dengan pengabdian tokoh Kuntara terhadap keluarga untuk melindungi dan

memperjuangkan harga diri keluarganya. Ketiga unsur tersebut akan dianalisis

sebagai berikut.

2.1 Alur

Pembahasan mengenai alur dalam penelitian ini meliputi tahap awal

(beginning), tahap tengah (midle) dan tahap akhir (end).

2.1.1 Tahap Awal

Tahap awal dalam novel Saksi Mata karya Suparto Brata merupakan tahap

perkenalan yang berfungsi memberikan penjelasan tentang deskripsi setting,

dalam hal ini meliputi nama-nama tempat, suasana alam dan waktu kejadiannya.

Page 36: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

21

Selain itu, pada tahap ini juga dipergunakan untuk memperkenalkan tokoh

(-tokoh) cerita, yang berwujud deskripsi fisik dan perwatakannya. Adapun pada

tahap ini masalah (-masalah) yang menyulut terjadinya konflik sudah mulai

dimunculkan.

Penceritaan diawali dengan penggambaran keadaan Indonesia pada tahun

1944 atau 2604 sesuai dengan penanggalan Jepang. Pada waktu itu Jepang

menduduki Indonesia dengan tujuan untuk membantu mengusir Belanda dari

tanah air, selain itu Jepang juga memberi janji bahwa suatu saat Indonesia

Indonesia diperkenankan untuk merdeka yang digambarkan dalam kutipan

berikut.

(1) Tanggal 17 September 2604 pada sidang istimewa Teikoku Ginkai di Tokyo, Perdana Mentri Koiso mengumumkan tentang pendirian pemerintahan kemaharajaan Nippon, bahwa daerah Hindia Timur, yaitu Indonesia, diperkenankan merdeka di kelak kemudian hari (hlm.4).

Masyarakat menyambut berita gembira tersebut dengan suka cita,

demikian halnya dengan Mas Suryohartono yang berperan sebagai Sekretaris

Bupati Surabaya. Dia mengabarkan berita tersebut kepada keluarganya di rumah

Van Strippian Leuseusstraat 31 yakni di perkampungan Landa. Di rumah tersebut

seluruh penghuninya berasal dari yang terikat pertalian keluarga antara satu

dengan yang lain. Hal tersebut terdapat dalam kutipan (2).

(2) Kuntara ingat, dulu waktu di rumah besar Solo memanggil Denayu Suryo Drajeng Sarwosari. Itu namanya sewaktu gadis. Sedang ibunya, konon ketika gadis bernama Raden Ajeng Kuntarti. Menikah dengan ayah Kuntara almarhum, yang punya pangkat keraton Raden Ngabei. Kini ibunya dipanggil Denayu Bei, Bu Bei, Siwa Bei, Mbakyu Bei, terserah hubungan keluarga siapa yang memanggilnya. Denayu

Page 37: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

22

Suryo memanggilnya Siwa Bei, Bulik Rum memanggilnya Mbakyu Bei (hlm.8).

Di rumah tersebut Bulik Rumsari merupakan orang baru bagi Kuntara.

Namun hal itu tidak menggangu keakraban keduanya, justru Kuntara

merupakakan orang terdekat bagi Bulik Rumsari. Keakraban yang sering dibina

keduanya memicu rasa kagum Kuntara terhadap buliknya seperti pria dewasa

yang sedang jatuh hati. Menyadari hal tersebut, Kuntara berusaha

menyembunyikan perasaannya karena selain takut sebagai laki- laki Jawa dia

sangat menghormati builknya, seeprti yang terdapat dalam kuktipan berikut.

(3) Teresap pada perasaan Kuntara, sebagai kanak-kanak yang sopan santun, selayaknya Kuntara menghormati hal itu dengan tidak berani mendengarkannya bicara adi itu, apalagi membicarakannya. Sangat ditahan-tahannya. Kuntara masih kecil, belum waktunya mendengar atau berbicara soal kecantikan dan tubuh perempuan. Takut, sangat takut karena hormat (hlm.21).

Kuntara yang gemar mengoleksi bungkus rokok bermaksud untuk

menambah koleksinya dengan mencari di sepanjang jalan. Ketika sampai di

bungker perlindungan yang sepi untuk buang air kecil, secara tidak sengaja ia

mendengar dan menyaksikan Bulik Rumsari sedang berbuat mesum dengan

seorang laki- laki. Kuntara mencoba untuk bersembunyi, namun percuma Bulik

Rumsari sudah mengenali dirinya. Hal tersebut terdapat dalam kutipan (4).

(4) Kuntara tidak peduli. Lari, asal lari, terus lari. Pokoknya tidak tertangkap saja. Tidak usah sembunyi-sembunyi. Ia tahu perbuatannya telah diketahui mereka. Bulik Rum bahkan sudah tahu siapa dirinya (hlm.26).

Bulik Rumsari adalah keluarga yang baru saja pindah ke rumah Mas

Suryohartono di Surabaya. Bulan Juni yang lalu ia mendapat pekerjaan di pabrik

Page 38: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

23

karung Asko di Jembatan Merah dan menginap sementara di rumah kepala pabrik.

Kini ia bergabung dengan keluarga besar Solo dan meminta kepada Kuntara untuk

menunjukkan rute terdekat untuk menuju ke sana, karena di rumah itu Bulik

Rumsari paling dekat hubungannya dengan Kuntara. Hal tersebut terdapat dalam

kutipan (5).

(5) Bulik Rum pindah ke Surabaya karena mendapat pekerjaan di pabrik karung Asko. Konon datang ke Surabaya sejak awal Juni, sudah bekerja dan menginap sementara di rumah kepala pabrik, seorang Nippon, Kolonel Ichiro Nishizumi, di Van Riebeecklaan, di daerah Darmo (hlm.32).

Sebagai orang terdekat yang mengagumi Bulik Rumsari, Kuntara merasa

sangat kecewa ketika tanpa sengaja di bungker perlindungan menyaksikan Bulik

Rumsari sedang bercinta dengan laki- laki asing, yang ternyata adalah suaminya.

Meski tidak berani terbuka, Kuntara berusaha untuk menuntut

pertanggungjawaban perasaannya terhadap buliknya. Hal tersebut terdapat dalam

kuktipan berikut.

(6) Semua ajakan, semua perintah dituruti, semua yang diucapkan didengarkan, namun untuk menjawab atau membantah, Kuntara tidak mau. Hati masih jengkel, berbicara masih sangat enggan! Untuk menyangkal dalam tindakan, membelot atau menolak, sebenarnya Kuntara maunya juga demikian (hlm.63-64).

Sesampainya di rumah malam hari menjelang tidur, Bulik Rumsari

menceritakan kepada Kuntara tentang siapa dirinya yang sesungguhnya, namun

dengan syarat Kuntara mau merahasiakannya. Saat itu pula Kuntara tahu bahwa

Bulik Rumsari sudah menikah secara diam-diam dengan Mas Wiradad yakni

orang yang dilihatnya berbuat mesum dengan Bulik Rumsari di bungker

Page 39: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

24

perlindungan. Meskipun secara diam-diam mereka mendapat restu dari Kanjeng

Rama karena pertunangan mereka terancam dengan hadirnya Tuan Ichiro yang

mencintai Bulik Rumsari dengan membabi buta. Setelah menikah dengan Mas

Wiradad, Bulik Rumsari diboyong secara paksa oleh Tuan Ichiro untuk dijadikan

sebagai sekretaris pribadinya di Pabrik Karung Asko sekaligus menjadi gundiknya

tanpa sepengatahuan atasannya. Kini Bulik Rumsari dan Mas Wiradad sedang

memperjuangkan nasib mereka untuk melepaskan diri dari kekuasaan Tuan Ichiro.

Usaha tersebut diawali dengan pencurian dokumen denah gedung yang dilakukan

oleh Bulik Rumsari untuk diserahkan kepada Mas Wiradad agar dia dapat

menemukan Tuan Ichiro dan mengahabisinya, karena itulah Mas Wiradad

melarikan diri dari Batu Jamus. Saat ini Mas Wiradad masih bersembunyi di

bungker perlindungan dan bermaksud untuk menumpang di rumah saudaranya di

Gresikan. Bulik Rumsari meminta kepada Kuntara untuk membuatkan peta

menuju ke sana agar Mas Wiradad tidak tersesat. Hal tersebut terdapat dalam

kutipan (7).

(7) Kuntara menggambar peta pada secarik kertas, dilengkapi dengan nama jalan yang tertera di peta itu: Ruysstraat, Van Strippian Leusesusstraat, Dammesstraat, kebun sayur, Gresikan…” (hlm.100).

Kuntara gelisah menunggu kedatangan Bulik Rumsari yang tidak kunjung

pulang. Kuntara resah karena ingat bahwa Bulik Rumsari akan menyerahkan

termos kepada Tuan Ichiro, sedangkan mestinya Tuan Ichiro sudah mengetahui

bahwa dokumennya hilang dan orang yang pantas dicurigai olehnya adalah Bulik

Page 40: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

25

Rumsari. Selain itu Bulik Rumsari juga akan menemui Mas Wiradad di bungker

perlindungan untuk menyerahkan peta menuju Gresikan.

Kuntara memutuskan untuk menyusul Bulik Rumsari ke bungker

perlindungan untuk memastikan bahwa dia dalam keadaan baik-baik saja. Hal

tersebut terdapat dalam kutipan (8).

(8) Ia harus mencari kepastian, di mana dan bagaimana Ndarajeng Rumsari saat ini! (hlm.173).

Namun sesampainya di sana Kuntara menemukan Bulik Rumsari tewas

terhunus oleh pedang samurai. Mas Wiradad yang ketika itu menyaksikan

kronologi pembunuhan menceritakan bahwa Bulik Rumsari melawan ketika

hendak diperkosa oleh orang Jepang yang dari ciri-cirinya Kuntara yakin bahwa

pembunuh tersebut adalah Pak Okada. Dalam perlawanan sengit tersebut, Pak

Okada mencabut samurai yang baru dimilikinya dan menusukkannya ke perut

Bulik Rumsari.

Kuntara mengantarkan Mas Wiradad menuju ke Kampung Gresikan

pulang ke rumah untuk memberitahu keluarga agar jenazah Bulik Rumsari dapat

segera ditangani. Hal tersebut terdapat dalam kutipan (9).

(9) “Gresikan dan Van Strippiaan dari sini satu tujuan. Marilah Mas Wiradad aku antar sampai gang yang tidak membingungkan lagi untuk sampai di tempat tujuan” (hlm.185).

Untuk menghindari pengusutan selanjutnya, Kuntara berbohong kepada

keluarga perihal pengetahuannya tentang Bulik Rumsari yang tewas di bungker

perlindungan dengan mengatakan bahwa mereka telah berjanji untuk bertemu di

Page 41: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

26

bungker perlindungan selepas pulang kerja untuk bercinta. Hal tersebut terdapat

dalam kutipan (10).

(10) “Ya. Semalam aku dikeloni Bulik Rum. Beliau minta agar aku datang ke tempat itu, untuk bercinta siang-siang, agar tidak ketahuan anggota keluarga di sini…” (hlm. 193).

Kebohongan yang dibuat Kuntara membuahkan hasil, dengan begitu

keluarga tidak akan tahu siapa Bulik Rumsari yang sesungguhnya sehingga

mereka tidak perlu terseret dalam penyellidikan Tuan Ichiro.

Kuntara menyanggupi perintah Mas Suryohartono untuk memberikan

kabar duka ke kantor pabrik Asko, karena dia menyadari bahwa hanya dialah yang

tahu di mana letak kantor tersebut. Dalam perjalanan menuju ke kantor, Kuntara

menyempatkan dirinya untuk mendatangi rumah Pak Okada untuk membuktikan

bahwa dialah pembunuhnya, namun sesampainya di sana Kuntara membatalkan

niatnya dan meminta kepada Pak Okada untuk mengantarnya menuju ke kantor

pabrik karung Asko dengan alasan bahwa Pak Okada pasti lebih lancar untuk

menyampaikan berita duka tersebut kepada Tuan Ichiro karena mereka berdua

bisa berbicara dengan bahasa Jepang.

Karena kebohongan yang telah dibuat oleh Kuntara, seluruh anggota

keluarganya menuduh dia sebagai penyebab kematian Bulik Rumsari dan

menyuruhnya untuk tinggal di rumah, sementara seluruh anggota keluarga

mengantar jenazah ke Solo. Sebab andaikata Kuntara ikut, tentu akan

mempermalukan mereka.

Page 42: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

27

2.1.2 Tahap Tengah

Tahap tengah pada novel Saksi Mata karya Suparto Brata merupakan

tahap pertikaian yang menampilkan konflik yang semakin meningkat di mana

konflik tersebut merupakan perkembangan masalah yang sudah dimunculkan pada

tahap awal.

Konflik tersebut dapat berupa konflik internal yang terjadi dalam diri

seorang tokoh, maupun konflik eksternal yang terjadi antartokoh cerita. Dalam

tahap ini klimaks ditampilkan ketika konflik utama telah mencapai intensitas

tertinggi.

Ketika menyadari bahwa termos yang dibawa oleh Bulik Rumsari berisi

peledak, Tuan Ichiro menduga bahwa Mas Wiradad telah melarikan diri dari Batu

Jamus dan bersekongkol dengan keluarga Mas Suryohartono. Tanpa banyak kata

dia segera menyerang laki- laki yang ada di rumah Mas Suryohartono dan

menggeledah seluruh isi rumah.

Semenjak kematian Bulik Rusmari, Pak Okada tidak pernah lagi datang

untuk mengajar di sekolah. Kuntara memutuskan untuk mencarinya di kampung

Ploso bersama dengan Cak Sidik untuk memastikan bahwa Pak Okada sudah

tewas. Dalam perjalanan dia bertemu dengan Mas Wiradad yang menyampaikan

berita bahwa dia telah membunuh Pak Okada dengan cara sama ketika dia

membunuh Bulik Rumsari. Hal tersebut terdapat dalam kutipan (11).

(11) “Ya, orang kampung sini mengira Nippon elek itu mati bunuh diri, hara-kiri dengan pedangnya yang mungil. Memang kutusuk beberapa kali diperutnya dan dadanya, seperti luka-luka yang terdapat di tubuh Diajeng Rumsari (hlm. 364).

Page 43: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

28

Sesampainya di rumah Kuntara, menerima surat titipan dari Tuan Ichiro

yang berisi pesan agar dia mendatangi Gedung Kitaha Butai untuk mengetahui

informasi sehubungan dengan penculikan terhadap Mas Suryohartono dan Mas

Darkiman. Kuntara segera mendatangi Tuan Ichiro untuk meyakinkan padanya

bahwa Mas Suryohartono dan Mas Darkiman tidak terlibat dalam pencurian

dokumen bersama dengan Bulik Rumsari. Selain itu Kuntara juga meminta agar

mereka ditawan dengan baik-baik dan jangan dipaksa untuk mengakui perbuatan

yang tidak mereka lakukan.

Kuntara menceritakan kepada Mas Wiradad perihal penyekapan Mas

Suryohartono dan Mas Darkiman dan meminta kepadanya untuk segera

menyerahkan dokumen tersebut kepada Tuan Ichiro karena jika lebih dari satu

minggu maka mereka akan diserahkan ke Kenpeitai. Menyikapi hal tersebut Mas

Wiradad mengatur siasat untuk mengirim surat kepada Shita-san beserta barang

bukti berupa sandal Pak Okada. Surat tersebut berupa aksara Jawa yang berisi

bahwa Pak Okada sedang disekap dan ia akan menyerahkan dokumen Tuan Ichiro

di bungker perlindungan dengan syarat hanya orang Jawa yang boleh

mengambilnya. Dengan begitu Mas Wiradad yakin Tuan Ichiro akan menyuruh

Kuntara yang membaca surat dan mengambil dokumen tersebut. Selain itu, hal

tersebut akan memperkuat dugaan Tuan Ichiro bahwa selama ini Mas Wiradad

sudah mengintainya, sehingga Kuntara dapat terbebas dari tuduhan berkhianat

terhadap Tuan Ichiro.

Namun harapan tersebut menjadi sia-sia karena setelah membaca surat

tersebut Tuan Ichiro berubah pikiran, amarahnya memuncak karena pemahaman

Page 44: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

29

baru bahwa Kuntara yang selama ini menjadi orang kepercayaannya adalah

pelaku pencurian dokumen tersebut, maka dia melepaskan Mas Suryohartono dan

Mas Darkiman. Tanpa klarifikasi lebih jauh, Tuan Ichiro segera melayangkan

pukulan kepada Kuntara hingga Kuntara hampir pingsan.

2.1.3 Tahap Akhir

Tahap akhir dalam nove l Saksi Mata karya Suparto Brata merupakan tahap

peleraian yang berisi akhir sebuah cerita atau akibat dari sebuah klimaks.

Tuan Ichiro murka ketika merasa dipermainkan oleh Mas Wiradad ketika

menemukan surat di bungker perlindungan yang berisi bahwa dokumen tersebut

batal diserahkan hari ini, namun dia akan menyerahkannya sendiri besok pagi jam

delapan di Gedung Kitahara Butai dan harus diterima oleh Tuan Ichiro di depan

pintu gerbang.

Kuntara mengusulkan kepada Mas Wiradad untuk membantunya

menyerahkan dokumen tersebut kepada Tuan Ichiro. Ketika Kuntara membawa

dokumen dalam achtentas tersebut, dia diikuti oleh kaki tangan Tuan Ichiro. Dan

sesuai dengan perintah Mas Wiradad, Kuntara segera menghormat cara Jepang

terhadap Tuan Ichiro yang sudah menunggu di depan pintu gerbang sebagai

isyarat bagi Mas Wiradad untuk segera menyerang Tuan Ichiro.

Dan dengan segera Mas Wiradad merebut achtentas yang berada dalam

pelukan Kuntara dan segera berlari masuk ke dalam gedung Kitahara Butai dan

memerintahkan Kuntara untuk segera berlari menjauh. Dalam waktu singkat,

Page 45: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

30

Kuntara berlari menjauh dan tak lama kemudian terdengar bunyi ledakan dari

dalam gedung.

Dari uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa analisis alur dalam

novel Saksi Mata adalah alur maju yang terdiri dari tiga tahap, yakni tahap awal

(beginning), tahap tengah (middle), dan tahap akhir (end). Tahap awal merupakan

tahap pengenalan tokoh-tokoh yang berperan untuk membangun cerita, yakni

dengan cara memunculkan masalah-masalah yang dapat menyulut terjadinya

konflik yang digambarkan pada tokoh Kuntara dalam upayanya berbohong demi

kebaikan, yakni untuk melindungi keluarganya dari Tuan Ichiro, meskipun dia

harus rela dikucilkan keluarganya karena kesalahpahaman. Tahap tengah

merupakan tahap pertikaian yang semakin menjadi dan meningkat hingga

mencapai titik klimaks yang digambarkan pada tokoh Kuntara yang mendapat

siksaan fisik dari Tuan Ichiro karena merasa telah dipermainkan oleh Kuntara.

Dan dilanjutkan pada tahap akhir yang merupakan tahap peleraian sebagai akibat

dari klimas yang digambarkan pada tokoh Kuntara bersama dengan Mas Wiradad

untuk membunuh Tuan Ichiro dengan cara meledakkan gedung Kitahara Butai.

2.2 Tokoh dan Penokohan

Pembahasan mengenai tokoh dan penokohan dalam penelitian ini meliputi

tokoh utama (protagonis), tokoh lawan (antagonis) dan tokoh bawahan. Pada

unsur tokoh, yang akan diteliti adalah tokoh utama (protagonis) yakni Kuntara.

Penentuan tokoh utama tersebut didasarkan pada frekuensi kemunculan tokoh dan

intensitas keterlibatan tokoh dalam membangun cerita. Adapun tokoh yang

Page 46: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

31

tergolong dalam tokoh antagonis meliputi Tuan Ichiro dan Pak Okada, sedangkan

tokoh yang tergolong dalam tokoh bawahan meliputi Bulik Rumsari, Mas

Wiradad, Denayu Suryo dan Mas Suryohartono.

Pada penokohan, penulis akan meneliti tentang tokoh utama dan tokoh-

tokoh pendukung yang meliputi tokoh antagonis dan tokoh bawahan.

Penokohan adalah cara pandang melukiskan tokoh-tokoh dalam cerita

yang ditulisnya (Tjahojono, 1988:138). Penokohan adalah kualitas tokoh, nalar

dan jiwanya yang membedakan dengan tokoh lain (Sudjiman, 1991:23).

Pada bagian ini, penulis akan meneliti tentang tokoh penokohan yang

terdapat dalam novel Saksi Mata karya Suparto Brata, yang meliputi tokoh

protagonis, tokoh antagonis dan tokoh bawahan.

2.2.1 Kuntara

Kuntara merupakan seorang pelajar yang masih duduk di bangku kelas

lima Sekolah Dasar Canalaan Surabaya. Semenjak ayahnya meninggal, ia dan

ibunya memutuskan untuk menumpang dan mengabdi di rumah keponakannya,

Denayu Suryo, yakni kerabatnya yang juga bersasal Istana Prabukencanan. Dalam

tradisi Jawa, orang lebih akrab menyebut dengan istilah ngéngér, yakni

menumpang kepada sanak saudara yang lain, biasanya masih terikat hubungan

darah atau perkawinan.

Sebagai orang yang menumpang di rumah saudara, Kuntara berusaha

untuk menyesuaikan diri dengan rutinitas dan kebiasaan-kebiasaan yang ada di

rumah tersebut, misalnya dalam hal menjaga kebersihan, Kuntara selalu bangun

Page 47: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

32

lebih pagi dari pada anggota keluarga yang lain untuk mempersiapkan keperluan

seluruh anggota keluarga sebelum berangkat ke sekolah. Hal tersebut terdapat

dalam kutipan (12) yang ditunjukkan dengan teknik dramatik.

(12) Kewajiban pada pagi hari sudah menanti. Kuntara tidak boleh terlambat bangun. Menyapu lantai rumah, membersihkan sepeda Mas Suryo, mengisi kolam mandi di sumur, mandi dan makan pagi. Semua harus dikerjakan sebelum dia siap pergi ke sekolah (hlm.121).

Kuntara merupakan orang terdekat bagi Bulik Rumsari yang baru saja

bergabung dan tinggal satu rumah dengannya.

Demikian halnya ketika Bulik Rumsari membutuhkan teman untuk

bercerita tentang jati dirinya, Kuntara menyempatkan diri untuk

mendengarkannya dan berjanji untuk tidak menceritakan pengetahuannya tersebut

kepada orang lain sesuai dengan permintaan Bulik Rumsari. Kedekatannya

tersebut seolah memicu perasaan Kuntara untuk mengagumi Bulik Rumsari.

Meskipun begitu Kuntara menyadari bahwa dia masih terlalu kecil untuk

merasakan hal tersebut, maka dari itu dia membulatkan tekadnya untuk

merahasiakannya karena merasa takut dan hormat kepada Bulik Rumsari.

Kuntara merupakan anak yang menghormati otang lain, hal tersebut

ditunjukkan dalam kutipan (13) dengan teknik dramatik yang menggambarkan

Kuntara menggunakan bahasa Jawa Krama ketika berbicara dengan orang yang

lebih tua, meskipun dalam keadaan sedang marah.

(13) Meskipun dalam nada bantah-membantah, Kuntara tetap saja menggunakan bahasa krama tetap menghormat kepada lawan bicaranya. Memanggil lawan bicara tidak berengkau, melainkan menyebut nama panggilannya, atau ber-Anda, ber-nandalem, sebutan khusus untuk para bangsawan tinggi (hlm. 75).

Page 48: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

33

Kuntara mengantarkan Mas Wiradad yang bersatatus sebagai buron untuk

bersembunyi di Kampung Gresikan. Selain itu, Kuntara juga memberikan kabar

kepada anggota keluarga yang lain tentang penemuan jenazah Bulik Rumsari di

bungker perlindungan agar jenazah tersebut dapat segera ditangani. Demi untuk

menghindari pengusutan penemuan jenazah tersebut Kuntara rela berbohong

kepada anggota keluarga yang lain dengan mempertaruhkan nama baiknya.

Penggambaran situasi tersebut ditunjukkan dengan menggunakan teknik dramatik

dalam kutipan (14).

(14) Jadi, biarlah Mas Suryhoartono, Mas Darkiman, keluarganya, semua saja menganggap pangkal musibah kesengsaraan itu perbuatan Kuntara yang sang sangat memalukan itu, bercumbu rayu dengan Bulik Rum! Biar! Biar mereka mengukuhi pendiriannya itu (hlm.337).

Hal tersebut dilakukan Kuntara agar anggota keluarga yang lain tidak

mengusut lebih lanjut dan mengetahui jati diri Bulik Rumsari sehingga apabila

Tuan Ichiro menyelidiki kasus pembunuhan tersebut mereka tidak ikut terseret

karena ada salah ucap. Dalam pemahaman Jawa, tindakan yang dilakukan Kuntara

tersebut dikenal dengan istilah dora sembodo yang berarti berbohong tetapi demi

kebaikan.

Kuntara menyudutkan posisi Pak Okada dengan cara memanfaatkan

kekuasaan Tuan Ichiro. Kuntara meminta tolong pada Pak Okada untuk

mengantarnya memberikan kabar kematian Bulik Rumsari di kantor pabrik Asko.

Usaha tersebut dilakukan agar Pak Okada tidak mengetahui bahwa Kuntara sudah

mengetahui pembunuh Bulik Rusmari, sehingga dia dengan mudah dapat

Page 49: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

34

membalas dendam dengan cara tersamar, selain itu agar Pak Okada menjadi

tersiksa batinnya karena dengan membunuh orang kesayangan Tuan Ichiro berarti

dia akan berhadapan dengannya.

Kuntara berpamitan berusaha untuk meyakinkan Tuan Ichiro bahwa Mas

Suryohartono tidak terlibat dalam aksi pencurian dokumen yang dilakukan oleh

Bulik Rumsari, karena di rumah tersebut hanya Kuntaralah orang yang paling

dekat dengannya. Selain itu Kuntara juga meminta kepada Tuan Ichiro agar

mereka ditawan secara baik-baik tanpa memaksa mereka untuk mengakui tuduhan

tersebut. Tindakan tersebut dilakukan Kuntara karena dia tahu bahwa yang

membawa dokumen tersebut adalah Mas Wiradad, namun tidak mungkin baginya

untuk menceritakan pengetahuannya tersebut, karena jika dilakukan kebohongan

yang sudah disusun tersebut akan menjadi sia-sia dan Kuntara bersama anggota

keluarga yang lain pasti akan menjadi sasaran Tuan Ichiro. Maka dari itu Kuntara

memutuskan untuk meminta kepada Mas Wiradad untuk segera menyerahkan

dokumen tersebut kepada Tuan Ichiro agar Mas Suryohartono dan Mas Darkiman

segera dibebaskan.

Demi untuk melindungi dan memperjuangkan harga diri keluarganya,

Kuntara akhirnya mendapatkan siksaan fisik dari Tuan Ichiro yang mendapatkan

pemahaman baru bahwa Kuntara berperan dalam aksi pencurian dokumen

tersebut. Namun pukulan Tuan Ichiro tidak membuatnya gentar, justru dia

meminta kepada Mas Wiradad agar diperkenankan membantunya untuk

membalaskan dendam Bulik Rumsari dengan menyerahkan dokumen tersebut ke

tangan Tuan Ichiro. Sebelum berangkat, Kuntara menyempatkan dirinya untuk

Page 50: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

35

memohon restu kepada ibunya agar dia selamat tanpa kendala suatu apa pun

dalam menyelesaikan kemelut keluarga.

Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa Kuntara adalah seorang

anak yang mempunyai sifat penyayang, ikhlas, penolong, bertanggungjawab,

pemberani, mengharagai orang lain dan patuh.

2.2.2 Tuan Ichiro

Tuan Ichiro merupakan seorang perwira Nippon yang mengepalai kantor

pabrik Asko di Surabaya. Sebagai orang Jepang yang berkuasa, dia ditakuti oleh

hampir sebagian orang Jawa, misalnya di lokasi Istana Prabukencanan. Seorang

Kanjeng Rama pun dibuatnya tak berkutik ketika dia membawa Bulik Rumsari

secara paksa karena cintanya yang membabi buta untuk dijadikan gundiknya

sekaligus sekretaris peribadi di kantor tanpa sepengatahuan atasannya. Tuan

Ichiro memboyong Bulik Rumsari di kantornya dalam sebuah kamar khusus agar

dia dapat mengunjunginya dan melakukan segala keinginannya tanpa

sepengetahuan atasannya maupun anak buahnya. Hal tersebut ditunjukkan dengan

menggunakan teknik dramatik yang terdapat dalam kutipan (15).

(15) Ia sangat cemburu. Aku pernah langsung di suruh masuk kamarnya, ditiduri berjam-jam melayani amarahnya! (hlm. 101).

Tuan Ichiro menduga Mas Wiradad telah melarikan diri dari Batu Jamus

dan berusaha untuk menghancurkan dirinya dengan cara memanfaatkan Bulik

Rumsari untuk mencuri dokumen dan mengirim termos yang berisi bom yang

telah merusak sebagian bangunan dan membunuh beberapa anak buahnya.

Page 51: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

36

Tanpa pikir panjang Tuan Ichiro membongkar rumah Mas Suryohartono

dan menghajar laki- laki yang ada di rumah itu dengan tuduhan mereka telah

membantu menyembuyikan Mas Wiradad untuk melawan Kenpetai.

Meskipun usahanya memburu Mas Wiradad tidak berhasil, dia berusaha

mengungkap fakta dengan cara memanfaatkan Kuntara yang dianggap polos

karena masih kecil. Tuan Ichiro menyekap dan Mas Suryohartono dan Mas

Darkiman yang diduga kuat ikut membantu Bulik Rumsari untuk mencuri

dokumen. Tuan Ichiro menangkap mereka agar mengakui perbuatannya. Namun

meskipun begitu Tuan Ichiro menangkap mereka tanpa sepengetahuan atasannya

karena jika atasannya tahu, tentu dia juga akan mendapat hukuman karena

dianggap lalai dalam menjalankan tugas. Selain itu, usahanya dalam

menyembunyikan Bulik Rumsari akan terbongkar. Hal tersebut ditunjukkan

dengan menggunakan teknik dramatik yang terdapat dalam kutipan (16).

(16) Nah, itu semua tetap rahasia pribadiku. Tidak ada staf atau pembantuku yang lain tahu bahwa aku membuat gambar dan daftar, aku suruh Raden Ajeng Rumsari yang menyimpannya, dan sekarang dokumen itu hilang. Maka dari itu aku ingin Raden Suryohartono dan Raden Mas Darkiman mau segera mengaku di mana dokumen itu disembunyikan (hlm. 333).

Tuan Ichiro belum juga puas dengan penyelidikannya, dia menemukan

fakta baru bahwa Kuntara ikut andil dalam membantu Mas Wiradad. Dia

memukul Kuntara dengan sekuat tenaga sehingga dia terjatuh dan hampir pingsan.

Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan (17) dengan menggunakan teknik

dramatik.

(17) Dug!! Kuntara jatuh terpental. Mendengar jerit ibunya, Jerit Denayu Suryo. Terasa pandangannya gelap sejenak. Dan ketika

Page 52: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

37

matanya melihat terang, kepalanya pusing. Pandangannya kabur. Kuntara melihat Tuan Ichiro berdiri di depannya, membelalaki dengan sikap marah (hlm. 385).

Namun dugaan tersebut disangsikan karena surat dalam tulisan aksara

Jawa yang dianggap tulisan Kuntara adalah salah karena di sana tarcantum nama

Mas Wiradad. Tuan Ichiro mendatangi bungker perlindungan sesuai dengan

perintah tertulis dalam surat untuk mengambil dokumen dengan cara mengirim

orang Jawa, namun dia tidak menghiraukannya dan menyuruh Kuntara untuk

masuk ke dalam bungker perlindungan, sedangkan dia akan memata-matai dari

jauh untuk menangkap Mas Wiradad. Tuan Ichiro tertipu, dia mendapat surat lagi

yang ditulis oleh Mas Wiradad yang berisi penyerahan dokumen akan diserahkan

besok di depan Gedung Kitahara Butai yang harus diterima oleh dia sendiri.

Menyikapi hal tersebut, Tuan Ichiro mengirim anak buahnya untuk memata-matai

Mas Wiradad dan menangkapanya sebelum sampai di Gedung Kitaharai Butai.

Namun tanpa disangka-sangka Mas Wiradad berhasil lolos dari kejaran anak

buahnya dan menyelinap masuk untuk meledakkan bom di dalam gedung.

Dari uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Tuan Ichiro adalah

seorang perwira Nippon yang berkuasa, kejam, cerdik, penakut dan licik.

2.2.3 Pak Okada

Pak Okada adalah orang Jepang yang berprofesi sebagai guru bahasa

Jepang di Sekolah Dasar Canalaan. Beberapa hari yang lalu dia memperoleh

warisan dari kakeknya berupa pedang pusaka, yakni sebilah samurai yang kini

menjadi benda kesayangannya. Suatu siang di dekat rumahnya dia membuntuti

Page 53: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

38

Bulik Rumsari yang masuk ke bungker perlindungan yang sepi. Karena mengira

tempat tersebut tidak ada orang lain, dia segera melancarkan niatnya untuk

memperkosa Bulik Rumsari. Namun karena Bulik Rumsari berusaha untuk

melawan, dengan gegabah dia segera menusuk Bulik Rumsari dan melarikan diri.

Tanpa sengaja dia meninggalkan samurai beserta sebelah sandalnya yang terbuat

dari karet. Namun tanpa disadarinya Mas Wiradad yang bersembunyi telah

melihatnya. Pak Okada meninggalkan samurai dan sebelah sandalnya yang terbuat

dari karet. Hal tersebut terdapat dalam kutipan (18) yang ditunjukkan dengan

menggunakan teknik dramatik.

(18) “Seorang laki- laki Nippon, Dik. Jeng Rum mau diperkosa, tetapi melawan. Bertengkar seru dalam bahasa Nippon. Jeng rum digelut. Berontak. Lalu ditusuk-tusuk dengan ini. Inilah senjatanya!” (hlm. 180).

Pak Okada terkejut ketika mendapatkan sandalnya yang hilang sudah ada

di depan rumah bertepatan dengan datangnya Kuntara yang katanya hendak

meminta tolong kepadanya untuk menyampaikan kabar kematian Bulik Rumsari

kepada Tuan Ichiro di kantor abrik Asko karena selama ini Bulik Rumsari bekerja

sebagai sekretaris dan gundiknya. Mendengar hal tersebut Pak Okada menjadi

cemas karena dengan membunuh Bulik Rumsari dia pasti akan berhadapan

dengan Tuan Ichiro, orang yang berkuasa.

Pak Okada yang cemas akan keselamatan dirinya, mencoba untuk

bersembunyi ke kampung Ploso. Di sana dia tinggal dengan anak gadis Cak Pasal

yang akan dinikahinya. Sebagai orang Jepang yang lancar berbahasa Jawa,

tentunya sangat mudah baginya untuk menyembunyikan identitas. Hanya dengan

Page 54: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

39

mengenakan kupluk saja dia bisa menyamar sebagai orang Cina yang berdagang

di Indonesia.

Ketika dalam perjalanan menuju ke sana dia dihadang dan dibunuh oleh

Mas Wiradad yang sudah menantinya di dekat kampung Ploso untuk

membalaskan dendamnya atas kematian istrinya.

Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Pak Okada

merupakan orang Jepang yang berprofesi sebagai guru, mempunyai sifat

pengumbar nafsu dan pengecut.

2.2.4 Bulik Rumsari

Bulik Rumsari merupakan wanita Jawa terpelajar yang terpaksa menjadi

gundik Tuan Ichiro dan bekerja padanya di pabrik karung Asko. Selama bekerja di

sana, Bulik Rumsari rela meninggalkan Istana Prabukencanan dan menumpang di

rumah Denayu Suryo demi untuk melindungi Kanjeng Rama dan suaminya, yakni

Mas Wiradad dari kekejaman Tuan Ichiro.

Bulik Rumsari tidak tinggal diam meskipun hidup di bawah tekanan

kekuasaan Tuan Ichiro dan menyusun siasat bersama Mas Wiradad untuk

membalas dendam agar dapat hidup bersama dengan Mas Wiradad selayaknya

sepasang suami istri.

Bulik Rumsari menyadari kekecewaan yang dirasakan Kuntara setelah

mempergokinya bercinta dengan Mas Wiradad suaminya di bungker

perlindungan. Maka dari itu dia berusaha untuk meminta maaf dengan cara

menceritakan rahasia tentang jati dirinya agar Kuntara memahami tindakannya

Page 55: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

40

tersebut. Selain itu hal tersebut dilakukan Bulik Rumsari agar Kuntara tidak

menceritakan pengetahuannya tersebut kepada anggota keluarga yang lain.

Bulik Rumsari juga menceritakan usahanya bersama dengan Mas Wiradad

untuk membalas dendam kepada Tuan Ichiro. Pengakuan tersebut dilakukan Bulik

Rumsari karena dia percaya bahwa Kuntara tidak akan membocorkan rahasia

tersebut kepada anggota keluarga yang lain agar mereka tidak terseret dalam

masalah yang menimpanya. Hal tersebut terdapat dalam kutipan (19) yang

ditunjukkan dengan menggunakan teknik dramatik.

(19) “Dik, Kun. Dimas! Aku mau bercerita sesungguhnya. Betul-betul sesungguhnya. Betul-betul sesungguhnya! Aku minta engkau mendengarkan dengan terbuka mata hatimu, dengan percaya penuh kepadaku. Mau engkau berjanji?” (hlm.82).

Namun naas bagi Bulik Rumsari yang sedang mengatur siasat dengan Mas

Wiradad di bungker perlindungan, dia hendak diperkosa oleh Pak Okada. Dalam

usahanya melawan Pak Okada, dia ditusuk dengan menggunakan pedang pusaka

sehingga tewas.

Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Bulik Rumsari

adalah wanita terpelajar yang memiliki sifat rela, setia, misterius, tabah,

pemberani dan mengasihi.

2.2.5 Mas Wiradad

Mas Wiradad adalah suami suami Bulik Rumsari yang bekerja di Batu

Jamus, yakni sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan nuklir. Ia

bekerja di sana semenjak menjadi pekerja paksa yang dikirim oleh Tuan Ichiro

dan selalu berada di bawah pengawasannya secara tidak langsung. Ia datang ke

Page 56: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

41

Surabaya untuk melepaskan istrinya, yakni Bulik Rumsari dari cengkeraman Tuan

Ichiro dan membalas dendam atas kekejaman yang telah dilakukan terhadap

istrinya yang menyebabkan mereka terpisah selama ini. Selama menjadi buronan,

ia mengatur siasat untuk melancarkan serangan terhadap Tuan Ichiro.

Namun di tengah-tengah usahanya menyusun siasat bersama dengan

Bulik Rumsari, dia menyaksikan Bulik Rumsari yang melawan usaha perkosaan

yang dilakukan Pak Okada dan tewas ditangannya karena ditusuk dengan pedang

pusaka. Kesaksian tersebut tak membuatnya patah semangat, dia tetap berjuang

untuk membalaskan dendam istrinya.

Di dekat Kampung Ploso dia mengahadang Pak Okada yang menyamar

sebagai orang Cina dengan mengendarai kuda. Mas Wiradad membunuhnya

dengan pedang pusaka yang tertancap di tubuh istrinya dan menusuknya sama

persis dengan luka tusukan yang terdapat pada tubuh Bulik Rumsari.

Serangan selanjutnya ditujukan kepada Tuan Ichiro, yakni dengan

mengirim surat yang berisi perjanjian bahwa dia hendak menyerahkan dokumen

di bungker perlindungan. Hal tersebut dilakukan agar Tuan Ichiro segera

melepaskan Mas Suryohartono dan Mas Darkiman yang dituduhnya sebagai

pencuri dokumen penting miliknya. Perjanjian penyerahan dokumen berlanjut di

Gedung Kitahara Butai dan harus diterima oleh Tuan Ichiro sendiri. Mas Wiradad

menghindari penyelidikan Tuan Ichiro dengan cara menyembunyikan dokumen

dalam tas yang sudah diganti dengan bom di balik tikar dan menyuruh Kuntara

untuk membawanya. Dia menyuruh Kuntara untuk menghormat cara Jepang

apabila yang berada di hadapannya adalah Tuan Ichiro. Hal tersebut dilakukan

Page 57: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

42

sebagai isyarat agar Mas Wiradad segera merebut tas dan membawanya masuk ke

dalam gedung dan meledakkan bom yang sudah dipersiapkannya. Kuntara telah

membantunya dalam membalas dendam kematian Bulik Rumsari meski hanya

dengan merahasiakan pengetahuannya dan menyerahkan tas yang telah diisi bom

kepada Tuan Ichiro.

Dari uraian tersebut di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Mas

Wiradad merupakan suami Bulik Rumsari yang mempunyai sifat setia, pemberani

dan bertanggungjawab.

2.2.6 Denayu Suryo

Denayu Suryo merupakan pusat pertalian keluarga bagi seluruh

penghuni Van Strippian Leuseusstraat. Dalam mengambil keputusan, dia adalah

seorang yang bijaksana. Dia menerima kerabatnya yang ingin tinggal dengannya

di Surabaya, meskipun dia sudah tidak berada di lingkungan Istana

Prabukencanan. Hal tersebut ditunjukkan dengan diterimanya Mas Darkiman,

Mas Darto, ibunya, Kuntara dan Bulik Rumsari.

Menyikapi tindakan Tuan Ichiro yang mengambil Mas Suryohartono dan

Mas Darkiman, Denayu Suryo mempercayakan keselamatan mereka terhadap

Kuntara, karena menurutnya hanya Kuntaralah orang yang dipercayai oleh Tuan

Ichiro. Hal tersebut ditunjukkan dengan menggunakan teknik dramatik yang

terdapat dalam kutipan (20).

(20) “Jangan, Wa. Jangan kau risaukan Siwa Kuntara! Hanya dia yang dipercaya oleh orang Nippon itu! Biarlah dia berusaha mengatasi keadaan kacau ini! Hanya Siwa Kun yang bisa, menghubungi dibawa kemana Mas Suryo dan Dimas Darkiman!” (hlm. 313).

Page 58: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

43

Sebagai seorang bangsawan Jawa, Denayu Suryo sangat memperhatikan

hubungan persaudaraan antarpenghuni Istana Prabukencanan. Pertalian tersebut

diwujudkan dengan adanya rasa tanggungjawab terhadap kerabatnya yang ikut

menumpang di Van Strippian Leuseusstraat.

Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Denayu Suryo

merupakan wanita bangsawan Jawa yang bersifat setia dan bertanggungjawab.

2.2.7 Mas Suryohartono

Mas Suryohartono adalah seorang sekretaris bupati yang merangkap

jabatan sebagai kepala rukun kampung di daerah perumahan kampung Landa.

Ketika mendapat laporan tentang kematian Bulik Rumsari tentu saja Mas

Suryohartono berperan penting untuk menanganinya, karena dia berperan sebagai

kepala keluarga. Mas Suryohartono memerintahkan Kuntara untuk mengabarkan

berita kematian Bulik Rumsari ke kantor pabrik Asko. Hal tersebut ditunjukkan

dengan menggunakan teknik dramatik yang terdapat dalam kutipan (21).

(21) “Kantornya harus diberi tahu. Sekarang juga. Siapa tahu di mana kantornya?” kata Mas Suryohartono (hlm. 195).

Hal tersebut dilakukan oleh Mas Suryohartono sebagai pembuktian

bahwa dia bertanggungjawab terhadap keluarga Istana Prabukencanan yang telah

mempercayakan Bulik Rumsari untuk menumpang di rumahnya.

Mas Suryohartono memberikan pesan-pesan moral kepada Kuntara agar

berhati-hati dalam bergaul dengan Jepang karena mereka telah merugikan bangsa

Indonesia. Hal tersebut membuktikan bahwa Mas Suryohartono menyayangi

Page 59: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

44

Kuntara dan bijaksana dalam menghadapi permasalahan yang menimpa

keluarganya.

Dari uraian di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa Mas

Suryohartono adalah kepala keluarga yang bersifat bertanggungjawab, penyayang

dan bijaksana.

2.3 Latar atau Setting

Pembahasan mengenai latar atau setting dalam penelitian ini meliputi latar

latar tempat, latar sosial, dan latar waktu.

2.3.1 Latar Tempat

Pembahasan mengenai latar tempat dalam penelitian ini dititikberatkan di

Surabaya. Hal tersebut dilakukan dengan asumsi bahwa pembahasan mengenai

latar tersebut memadai untuk penelitian ini. Adapun latar tempat yang akan

dianalisis meliputi lokasi rumah Mas Suryohartono di Van Stripiaan Leuseusstraat

31, bungker perlindungan, pabrik karung Asko, kampung Gresikan, pasar Baru,

kampung Ploso, dan gedung Kitahara Butai atau NV Lindeteves. Lokasi- lokasi

tersebut berpengaruh terhadap perjalanan hidup tokoh Kuntara terkait dengan

pengabdiannya terhadap keluarga dengan cara melindungi dan memperjuangkan

harga diri keluarganya dalam novel Saksi Mata karya Suparto Brata .

Berikut ini akan dipaparkan hasil analisis terhadap lokasi- lokasi tersebut

sebagai keterangan tempat dalam pene litian ini. Masing-masing lokasi akan

dipaparkan dan dipertegas dengan kutipan-kutipan.

Page 60: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

45

Rumah Mas Suryohartono terletak di perkampungan Landa yakni Van

Strippiaan Leuseusstraat 31. Lokasi tersebut merupakan tempat tinggal Kuntara

setelah sebelumnya dia tinggal di lingkungan Istana Prabukencanan, di mana

semua penghuninya berasal dari sana. Kuntara pindah ke rumah tersebut atas

permintaan ibunya semenjak ayahnya meninggal untuk mengabdi kepada

keponakannya, yakni Denayu Suryo. Hal tersebut terdapat dalam kutipan (22)

berikut.

(22) Ia merasa cukup besar dan mandiri, ketika ibunya yang janda tidak punya pekerjaan apa-apa, menagajak pindah ke Surabaya, ikut mengabdi pada keponakannya, Raden Ajeng sarwosari alias Denayu Suryo (hlm. 78).

Bungker perlindungan berbentuk menyerupai goa yang difungsikan

sebagai tempat bersembunyi dari serangan udara bagi warga di sekitarnya.

Semenjak Jepang berhasil mengusir Sekutu dari Indonesia, tempat tersebut

menjadi lengang dan kurang terawat sehingga banyak ditumbuhi lumut dan

rumput liar yang menutupi permukaan pintu. Di tempat tersebut Kuntara

mengantar keluarganya untuk membawa jenazah Bulik Rumsari yang

ditemukannya sudah tewas. Hal tersebut digambarkan dalam kutipan (23).

(23) “Itu! Itu Bulik Rum! Kudapati berbaring tak bernyawa di situ. Dadanya, perutnya luka- luka bersimbah darah!...” (hlm. 192).

Pabrik Karung Asko terdapat di Jembatan Merah dengan Kepala Pabrik

Kolonel Ichiro Nishizumi di Van Riebeecklaan di daerah Darmo. Di tempat

tersebut Kuntara memperkenalkan rute dari rumah Mas Suryohartono menuju ke

Page 61: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

46

Pabrik Karung Asko kepada Bulik Rumsari. Hal tersebut terdapat dalam kutipan

(24).

(24) Lalu disusul sore harinya ketika Bulik Rum menata barangnya di kamar baru, menarik lengan Kuntara untuk duduk di sampingnya, dan dengan suara yang semi melengking yang merdu itu menanyakan jalan terdekat menuju kantor Asko di Jembatan Merah (hlm. 33).

Selain itu Kuntara juga menjalankan perintah Mas Suryohartono untuk

menyampaikan berita kematian Bulik Rumsari kepada Tuan Ichiro, yang

digambarkan dalam kutipan (25).

(25) “Dia Bulikku. Kami tinggal serumah. Aku sendiri yang menemukan jenazah Bulik Rum. Luka- luka bersimbah darah, tidak bernyawa lagi!” keterangan Kuntara urut (hlm. 207).

Kampung Gresikan adalah tempat persembunyian Mas Wiradad dari

kejaran Tuan Ichiro. Kuntara diminta untuk mengantarnya menuju ke sana karena

dia masih belum tahu lokasinya. Hal tersebut terdapat dalam kutipan (23).

(26) “Ini gresikan gang II, Mas. Bacalah papan namanya. Jadi aku tidak menyasarkan…” (hlm.187).

Pasar Baru terletak di ujung jalan pasar Besar Wetan, merupakan beberapa

kumpulan kios yang ditampung dalam satu atap bangunan. Di tempat tersebut

Kuntara menjalankan perintah Mas Wiradad untuk menyerahkan dokumen

penting dalam tas kepada Tuan Ichiro. Hal tersebut digambarkan dalam kutipan

(24).

(27) Kuntara berbunga-bunga hatinya. Ia akhirnya mendapatkan tugas itu! Ia yakin Tuan Ichiro akan terheran-heran bahwa yang membawa tas itu Kuntara (hlm. 425).

Page 62: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

47

Kampung Ploso adalah lokasi di mana Pak Okada bersembunyi dan

menjalin hubungan dengan anak gadis Cak Pasal. Di tempat itu pula Kuntara

menyelidiki tempat persembunyian Pak Okada yang merupakan pembunuh Bulik

Rumsari untuk memastikan bahwa dia sudah mati. Hal tersebut dapat dilihat

dalam kutipan (28).

(28) “Kalau sudah bahagia, punya mertua Cak Pasal, mengapa harus kita cari-cari? Biarlah Pak Okada berbahagia!” Ini karena kesal Kuntara memikirkan kemelut keluarganya. Tapi dalam hati, ia masih ingin mencari Pak Okada. Untuk mempertanggungjawabkan pembunuhan terhadap Bulik Rumsari. Laki- laki Nippon mata keranjang itu harus membayar utangnya. Utang nyawa disahur nyawa! Mungkin bukan harus Kuntara yang membalas dendamnya, namun Kuntara ingin benar Pak okada akan mati teraniaya! Harus mati tidak wajar! (hlm.351).

Gedung Kitahara Butai merupakan bekas kantor dagang Belanda yang kini

digunakan Balatentara Dai Nippon sebagai bengkel kendaraan perang. Di tempat

tersebut Kuntara mencari Mas Suryohartono dan Mas Darkiman yang sedang di

sekap oleh Tuan Ichiro. Kuntara berusaha meyakinkan kepada Tuan Ichiro bahwa

mereka berdua tidak bersekongkol dengan Bulik Rumsari untuk mencuri

dokumen miliknya. Selain itu Kuntara juga meminta kepadanya agar mereka

berdua ditawan secara baik-baik. Hal tersebut terdapat dalam kutipan (29).

(29) “…Namun bahwa di rumah Bulik Rum juga renggang bergaul dengan Mas Suryohartono maupun Mas Darkiman, begitu juga dengan Mas Darto, aku tahu dan mengenalnya benar. Kukira tidak mungkin mereka itu punya hubungan lain di luar pergaulan yang kulihat dengan Bulik Rum. Itu aku yakin! Oleh karena itu aku minta agar tuan sedikit bersabar terhadap kedua mereka itu. Janganlah pengakuannya dipaksa dengan kekerasan. Hasilnya tidak benar dan jujur.” (hlm.332).

Page 63: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

48

Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa latar tempat dalam

novel Saksi Mata karya Suparto Brata berada di daerah Surabaya yakni meliputi

rumah Mas Suryohartono di Van Strippiaan Leuseusstraat 31, bungker

perlindungan, pabrik karung Asko, pasar Baru, kampung Ploso, dan gedung

Kitahara Butai atau sebelumnya lebih dikenal dengan sebutan NV Lindeteves

ketika Belanda masih berjaya di Indonesia. Lokasi tersebut berpengaruh terhadap

perjalanan hidup Kuntara terkait dengan pengabdiannya terhadap keluarga, yakni

dalam upayanya melindungi dan memperjuangkan harga diri keluarganya.

2.3.2 Latar Sosial

Latar sosial yang mencakup penggambaran kebiasaan hidup, adat istiadat,

tradisi, keyakinan, pandangan hidup cara berpikir dan bersikap yang diceritakan

tergambar dalam novel Saksi Mata karya Suparto Brata.

Pembahasan mengenai latar sosia l dalam penelitian ini dititikberatkan

pada latar sosial Jawa. Hal tersebut dilakukan dengan asumsi bahwa pembahasan

mengenai latar tersebut memadai untuk penelitian ini.

Latar sosial yang digambarkan dalam novel Saksi Mata adalah lingkungan

masyarakat Surabaya yang menganut tradisi Jawa, namun di lain sisi masyarakat

tersebut juga mendapat pengaruh tradisi Jepang. Meskipun begitu, masyarakat

Jawa tidak meninggalkan tradisi warisan nenek moyangnya. Adapun tradisi

tersebut meliputi tata krama dalam berbahasa, bersikap dan menyapa orang lain

yang diwariskan secara turun temurun.

Page 64: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

49

Orang Jawa biasanya disarankan untuk menghoramati orang lain atau

orang yang lebih dewasa dengan cara berbicara sopan dalam bahasa Jawa Krama.

Hal tersebut juga dilakukan oleh tokoh Kuntara ketika ia sedang berbicara dengan

Bulik Rumsari, meskipun dalam keadaan sedang marah.

Demikian halnya bagi orang Jawa untuk bersikap sopan terhadap orang

lain, yakni dengan kesadaran penuh akan tingkat kebangsawanan atau kedudukan

kita, diharapkan bisa menjadi rambu-rambu untuk bersosialisasi dengan baik

sesuai dengan adat yang berlaku. Hal tersebut ditunjukkan Kuntara ketika dia

berusaha untuk menghindari perasaan kagumnya terhadap kecantikan Bulik

Rusmari, karena Kuntara menyadari bahwa Bulik Rumsari adalah wanita yang

mempunyai derajat kebangsawanan lebih tinggi dari pada dirinya.

Dalam hal berbahasa pun, kita disarankan untuk menghormati orang lain

dengan cara menggunakan kata sapaan yang tepat. Sebab itulah dari kecil kita

selalu diperkenalkan dengan kata sapaan tersebut. Hal tersebut juga dilakukan

oleh Kuntara terhadap Mas Wiradad. Kuntara menyapanya dengan sebutan Mas,

meskipun dia baru pertama kali bertemu. Hal tersebut terdapat dalam kutipan (30).

(30) “…Yang ada hubungannya dengan kegiatan Mas Wiradad. Bolehkah aku memanggilnya Mas?” (hlm.103).

Penggambaran latar sosial tradisi Jawa tampak pada tradisi keyakinan

penghitungan hari baik dengan menggunakan mata hati. Penghitungan ini

dipercaya orang Jawa ketika mereka akan menggelar upacara-upacara besar untuk

menentukan hari baik, terhindar dari bahaya dan mendapat berkah. Hal tersebut

terdapat dalam kutipan (31).

Page 65: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

50

(31) “…Sayang, menurut penghitungan neptu hari lahirku dan hari lahir Mas Wiradad tidak baik dinikahkan pada bulan Jumadilakhir. Jatuh hitungan palasara, mati. Bulan berikutnya, Rajab, lebih baik, perhitungannya banyak anak banyak rezeki (hlm.112).

Novel Saksi Mata menggambarkan bahwa masyarakat tersebut berlatar

belakang kepercayaan Islam. Hal tersebut terbukti dengan adanya perayaan Idul

Fitri di lingkungan keluarga Mas Suryohartono. Hal tersebut terdapat dalam

kutipan (32).

(32) Kemarin dulu bulan Puasa berakhir. Hari Raya kemenangan, hari Idul Fitri dirayakan. Malam itu, di rumah, ada pesta makan besar. Setidaknya istimewa, lebih banyak macamnya dari pada makan untuk berbuka puasa seperti hari-hari yang lalu (hlm. 3).

Tradisi-tradisi tersebut sangat diperhatikan oleh orang Jawa, terlebih bagi

keluarga Istana Prabukencanan, meskipun tidak berada di dalam wilayah istana

mereka tetap melestarikan budaya tersebut.

Dari uraian di tersebut peneliti menyimpulkan bahwa latar sosial dalam

novel Saksi Mata karya Suparto Brata merupakan latar sosial Jawa. Meskipun

budaya Jepang masuk ke Indonesia, namun orang Jawa tidak meninggalkan tradisi

nenek moyangnya. Adapun tradisi tersebut meliputi tata krama berbahasa,

bersikap dan menyapa orang lain, penghitungan hari baik dengan mata hati, dan

kepercayaan agama Islam yang dianut oleh sebagian besar orang Jawa.

2.3.3 Latar Waktu

Latar waktu dalam penelitian ini berlangsung pada masa pendudukan

Jepang di Indonesia pada tahun 1944 yang ditunjukkan oleh pengarang dalam

sebuah peta yang menggambarkan situasi novel Saksi Mata, di mana penunjukkan

Page 66: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

51

waktu tersebut didukung oleh adanya budaya, benda, nama dan bahasa yang

mengacu pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Penggarang menggunakan waktu Tokyo untuk menggambarkan latar

waktu dalam novel tersebut yang ditunjukkan dalam kutipan berikut.

(33) Hari ini Kuntara meninggalkan rumah Van Strippiaan Leuseusstraat (sekarang Jalan Kalasan-Pen) Nomor 31 pukul 4 siang waktu Tokyo (hlm.5).

Hal ini membuktikan bahwa kalender tahunan yang digunakan oleh

pengarang untuk menggambarkan latar waktu dalam novel Saksi Mata adalah

masa pendudukan Jepang tahun 1944 atau tahun Jepang 2604 yang digambarkan

dalam kutipan berikut.

(34) Tanggal 17 September 2604 pada sidang istimewa Teikoku Ginkai di Tokyo, Perdana Mentri Koiso mengumumkan tentang pendirian pemerintah Kemaharajaan Nippon, bahwa daerah Hindia Timur, yaitu Indonesia, diperkenankan merdeka di kelak kemudian hari (hlm.4).

Dalam kutipan tersebut tergambar masa pendudukan Jepang di Indonesia

tahun 1944 yang ditunjukkan dengan adanya pengumuman dari Kemaharajaan

Nippon yang bersedia memberi kemerdekaan bagi Indonesia. Selain itu budaya

yang dianut oleh masyarakat setempat juga menggambarkan tradisi yang dianut

pada masa pendudukan Jepang di Indonesia seperti yang terdapat dalam kutipan

(34) berikut.

(35) Membungkukkan badan menghormat cara Nippon, tetap dengan sikap tegak, Kuntara bertanya kepada Pak Padmo, ”Ada apa, Pak?” (hlm.289-290).

Dari kutipan (34) tergambar kebudayaan menghormat cara Jepang yang

dianut dan diadopsi ke dalam kebudayaan masyarakat Jawa yang diturunkan dari

Page 67: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

52

generasi ke generasi. Dari benda-benda yang diceritakan, penulis mengetahui

bahwa penceritaan novel Saksi Mata karya Suparto Brata menggambarkan masa

pendudukan Jepang di Indonesia seperti yang terdapat dalam kutipan (35) berikut.

(36) Sebab, selain puntung rokok putih yang tidak biasa dihisap oleh orang Indonesia, kawan-kawan Kuntara menemukan juga kapoces, selubung karet kemaluan laki- laki. Hanya laki- laki Nippon yang menggunakan alat itu (hlm.20).

Dalam kutipan (32) tersebut digambarkan adanya rokok putih yang tidak

biasa dihisap oleh orang pribumi dan adanya kondom yang biasa digunakan oleh

orang Jepang ketika melakukan hubungan intim untuk menghindari penyakit

kelamin yang mewabah. Pada masa itu pula dikenal istilah- istilah yang yang akrab

didengar, yakni istilah PETA yang merupakan singkatan dari Pembela Tanah Air

di mana keberadaannya difungsikan untuk memperjuangkan kemerdekaan

Indonesia oleh warga pribumi, seperti yang terdapat dalam kutipan (36) berikut.

(37) Juga tidak ketinggalan tentara PETA. Mereka melakukan upacara dengan khidmat (hlm 5).

Selain itu, penentuan masa pendudukan Jepang di Indonesia juga didukung

oleh adanya bahasa Jepang yang diadopsi oleh warga pribumi dalam bentuk lagu-

lagu Jepang yang akrab dinyanyikan dan didengar setiap hari, seperti yang

terdapat dalam kutipan (37) berikut, yakni bahwa lagu Kuro ne no cikara

merupakan salah satu lagu yang digemari oleh warga pribumi.

(38) Meninabobokan si bayi dengan menyanyikan lagu Nippon. Kuro ga ne no cikara memang lagu yang sangat popular (hlm.41).

Page 68: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

53

Dari uraian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa latar waktu dalam

novel Saksi Mata karya Suparto Brata terjadi pada masa pendudukan Jepang di

Indonesia pada tahun 1944 atau tahun Jepang 2604, yakni di mana Jepang berjanji

akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia setelah berhasil mengusir

Belanda dari tanah Indonesia. Adapun penunjukkan waktu tersebut didukung oleh

adanya budaya, benda, nama dan bahasa yang mengacu pada masa perjuangan

kemerdekaan Indonesia.

Berdasarkan keseluruhan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

tokoh dan penokohan dalam novel Saksi Mata karya Suparto Brata adalah Kuntara

sebagai tokoh utama protagonis sedangkan tokoh antagonis meliputi Pak Okada

dan Tuan Ichiro. Dan sebagai tokoh bawahan digambarkan tokoh Bulik Rumsari,

Mas Wiradad, Denayu Suryo dan Mas Suryohartono yang berfungsi mendukung

keseluruhan penceritaan. Pada unsur latar tempat peneliti menemukan adanya

beberapa lokasi yang mendukung perjalanan hidup tokoh utama protagonis yakni

meliputi rumah Mas Suryohartono, bungker perlindungan, pabrik karung Asko,

pasar Baru, kampung Ploso dan gedung Kitahara Butai. Latar sosial dalam novel

ini berupa latar sosial Jawa di mana penentuan latar tersebut didukung dengan

adanya tata krama berbahasa, bersikap dan menyapa orang lain, penghitungan hari

baik dan kepercayaan agama Islam dianut oleh sebagian besar orang Jawa. Dalam

novel Saksi Mata karya Suparto Brata latar waktu yang diceritakan merupakan

penggambaran situasi yang terjadi pada masa pendudukan Jepang di Indonesia

pada tahun 1944 di mana penunjukkan tersebut didukung oleh adanya budaya,

Page 69: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

54

benda, nama dan bahasa yang mengacu pada masa perjuangan kemerdekaan

Indonesia.

Unsur tokoh dan penokohan serta latar atau setting tersebut terdapat dalam

rangkaian alur yang terbagi dalam tiga tahap, yakni tahap awal, tahap tengah dan

tahap akhir. Pada tahap awal digambarkan Kuntara berbohong demi melindungi

dan memperjuangkan harga diri keluarganya dari ancaman kekuasaan Tuan Ichiro

di mana kebohongan tersebut telah menuai pandangan jijik seluruh anggota

keluarga terhadap dirinya karena dianggap telah melakukan perbuatan cabul

dengan Bulik Rumsari yang telah mencemarkan nama baik keluarga sehingga

menyebabkan Bulik Rumsari terbunuh. Pada tahap tengah pengarang

menggambarkan Kuntara berusaha untuk membebaskan Mas Suryohartono dan

Mas Darkiman yang dituduh Tuan Ichiro telah bersekongkol dengan Bulik

Rumsari untuk mencuri dokumen. Meskipun Kuntara tahu pencuri yang

sebenarnya dia tetap bersikukuh untuk merahasiakannya agar anggota

keluarganya selamat. Klimaks terjadi ketika Kuntara harus mendapat siksaan fisik

dari Tuan Ichiro karena menduga bahwa Kuntara telah ikut andil dalam pencurian

dokumen tersebut. Pada tahap akhir digambarkan Kuntara mampu membuka

pikiran Tuan Ichiro bahwa dia tidak ikut campur dalam pencurian dokumen

tersebut. Dengan berhasilnya upaya Kuntara tersebut akhirnya Kuntara dapat

membantu Mas Wiradad untuk membalaskan penderitaan Bulik Rumsari dengan

cara menyerahkan dokumen Tuan Ichiro dalam achtentas yang sudah diganti

diganti dengan bom.

Page 70: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

55

Dengan memahami keseluruhan unsur-unsur tersebut peneliti dapat

mengkaitkan makna keseluruhan novel Saksi Mata karya Suparto Brata dengan

pengabdian tokoh Kuntara terhadap kelurganya untuk melindungi dan

memperjuangkan harga diri keluarganya yang akan dianalisis lebih lanjut pada

bab III.

Page 71: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

56

BAB III

ANALISIS SIKAP PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP

KELUARGA DALAM NOVEL SAKSI MATA

Dalam analisis pengabdian tokoh Kuntara, penelitian ini dititikberatkan

pada sikap batin dan tindakan yang tepat, di mana sikap tersebut dilakukan oleh

tokoh Kuntara terhadap keluarga dalam upayanya melindungi dan

memperjuangkan harga diri keluarganya. Sebagai anak yang masih duduk di

bangku kelas lima sekolah dasar, Kuntara mampu mengembangkan sifat-sifatnya

yang mengacu pada perannya untuk ngéngér di rumah saudaranya, di mana

mereka masih terikat hubungan sebagai anggota keluarga Istana Prabukencanan

Solo. Adapun sifat-sifat tersebut meliputi penyayang, ikhlas, penolong,

bertanggungjawab, pemberani, menghargai orang lain, dan patuh.

Dengan mengetahui sifat-sifat dasar tersebut penulis dapat

menggambarkan sikap pengabdian tokoh Kuntara terhadap keluarga.

Penggambaran tersebut dilakukan peneliti dengan cara menyejajarkan sifat-sifat

tokoh Kuntara berdasarkan sikap batin yang tepat yang dikemukakan oleh

Magnis-Suseno dalam bukunya yang berjudul Etika Jawa yang didukung oleh

Sardjono dalam bukunya yang berjudul Paham Jawa: Menguak Falsafah Hidup

Manusia Jawa Lewat Karya Fiksi Mutakhir Indonesia.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan empat sikap batin yang tepat

dan mengkaitkannya dengan sifat-sifat tokoh Kuntara. Adapun sikap pengabdian

tersebut meliputi sikap berbudi luhur, sikap nrima, sikap rila dan sikap sabar, di

Page 72: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

57

mana sikap-sikap tersebut mendukung Kuntara untuk mengabdi dalam upayanya

melindungi memperjuangkan harga diri keluarganya. Berikut ini peneliti akan

memaparkan sikap pengabdian tokoh Kuntara berdasarkan empat sikap batin

yang tepat menurut Magnis-Suseno dan Sardjono.

3.1 Sikap Berbudi Luhur

Sikap berbudi luhur, yakni mempunyai perasaan tepat bagaimana cara

bersikap terhadap orang lain, apa yang bisa dan apa yang tidak bisa dilakukan dan

dikatakan (Magnis-Suseno, 1985: 144).

Kuntara selalu berbuat kebaikan kepada semua orang. Dalam bertindak,

dia selalu menjaga perkataan dan perilakunya, yakni apakah tindakannya sesuai

dengan etika kehidupan di Jawa atau tidak. Sifat tersebut tercermin dari perilaku

Kuntara ketika dia menghindari pembicaraan tentang kecantikan tubuh Bulik

Rumsari karena menyadari dirinya masih terlalu kecil. Hal tersebut tergambar

dalam kutipan berikut.

(39) Kuntara merasakan bahwa bicara mengenai tubuh perempuan, atau yang sehubungan dengan itu, rasanya terlalu mulia, terlalu adi. Teresap pada perasaan Kuntara sebagai kanak-kanak yang sopan santun, selayaknya Kuntara menghormati hal itu dengan tidak berani mendengarkannya bicara adi itu, apalagi membicarakannya. Sangat ditahan-tahannya. Kuntara masih kecil belum waktunya mendengar atau berbicara soal kecantikan dan tubuh perempuan. Takut, sangat takut karena hormat (hlm.35).

Kutipan tersebut menunjukkan bahwa Kuntara menghormati orang lain

dengan cara menjaga perilaku. Tindakan tersebut juga sering dilakukan dan

ditanamkan kepada anak-anak yang baru tumbuh di lingkungan keluarga Jawa

Page 73: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

58

dengan harapan seorang anak akan bertambah dewasa dengan perbekalan etika

yang lebih matang, yakni menghormati wanita seperti dia menghormati ibunya

sendiri, sehingga kita tidak boleh semena-mena dalam bertindak. Meskipun masih

kecil, Kuntara mampu membawa dirinya untuk menjaga hubungan baik dengan

seluruh anggota keluarga. Ia selalu berpikir sebelum bertindak seolah laki- laki

Jawa yang sudah mencapai usia dewasa, yakni bahwa wanita mempunyai nilai

yang adi dan sakral. Seperti terdapat dalam kutipan (39), bahwa Kuntara

menghormati tubuh Bulik Rumsari karena kesakralannya.

(40) Yaitu anggapan bahwa bentuk-bentuk tubuh Bulik Rum, tubuh perempuan, punya nilai adi dan sakral. Laki- laki sangat menghormatinya. Terbina oleh pandangan dan perasaan laki- laki dewasa, menguncup juga perasaan laki- laki kecil Kuntara menilai kesakralan serupa. Ia bahkan menyadari belum tercapai umurnya menyentuh penilaian keadisakralan tubuh perempuan Bulik Rum (hlm. 51).

Dalam kutipan tersebut dapat dilihat bahwa Kuntara mewujudkan tindakan

luhur sebagai orang Jawa, yakni menghindari sifat budi yang rendah (drêngki).

Selain itu, Kuntara juga menjalankan adat sopan santun Jawa untuk menghormati

anggota keluarganya, yakni menggunakan bahasa Jawa krama untuk berbicara

kepada anggota keluarga yang lebih tua. Dalam adat Jawa orang yang memiliki

derajat kebangsawanan lebih rendah atau lebih muda diharuskan untuk

menggunakan bahasa Jawa krama untuk berbicara kepada orang yang lebih tinggi

derajat kebangsawanannya atau lebih tua usianya. Hal tersebut terdapat dalam

kutipan (40) berikut.

(41) Biasanya, bagaimanapun eratnya hubungan pergaulan dengan Bulik Rum, Kuntara tetap berbahasa krama berbicara dengan Bulik Rum. Memang adat sopan santun Jawa, orang yang lebih muda,

Page 74: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

59

atau kalah derajat martabatnya, atau ingin menghormat sesamanya, orang berbicara dengan bahasa Jawa krama. Kepada anggota keluarga seluruh rumah Kuntara berbicara dengan bahasa krama, karena memang dia termuda di rumah ini. Atau kalah derajat kebangsawanannya dengan Drajeng Menuk, Ndrajeng Ninil, Ndaramas Kus (hlm.57).

Dalam kutipan tersebut menunjukkan bahwa Kuntara adalah anggota

keluarga termuda atau kalah derajat kebangsawanannya dengan anggota keluarga

yang lain, sehingga dalam berbicara biasanya Kuntara menggunakan bahasa Jawa

krama sesuai dengan tata krama berbahasa Jawa.

Sebagai anak yang bertanggung jawab terhadap keluarga, Kuntara

menjalankan kewajibannya untuk menyelamatkan keluarganya agar terhindar dari

marabahaya, seperti tergambar dalam kutipan (41) berikut.

(42) Tidak ada alasan untuk menolak perintah itu. Lagi pula, keluarganya ingin tahu berita kepala rumah tangga dan Mas Darkiman bagaimana. Dengarlah suara cemas Denayu Suryo, perempuan yang selama ini menyebarkan keteduhan, kini merengek memohon pertolongan Kuntara (hlm.316).

Kutipan diatas menggambarkan sikap batin Kuntara yang menerima

perintah Denayu Suryo untuk menyelamatkan Mas Suryohartono dan Mas

Darkiman dari tangan Tuan Ichiro, karena beliau yakin bahwa kedekatan Kuntara

akan mampu meluluhkan hati Tuan Ichiro. Selain itu usaha Kuntara dalam

melindungi keluarganya juga terdapat dalam kutipan (42) berikut.

(43) “…Ayolah, Mas. Tugas yang ini saja aku ingin ikut terlibat untuk menyelamatkan keluargaku, dan sekaligus ikut serta membantu Mas Wiradad dalam berjuang membalas dendam penderitaan Bulik Rum!…” (hlm.417).

Page 75: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

60

Kutipan tersebut menggambarkan ambisi Kuntara untuk menyelamatkan

keluarganya dengan cara membantu Mas Wiradad untuk menyerahkan dokumen

kepada Tuan Ichiro agar Mas Wiradad terhindar dari jebakan yang mungkin telah

dipersiapkan oleh Tuan Ichiro.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa Kuntara

adalah tokoh yang berbudi luhur, yakni berperilaku sesuai dengan etika tata krama

yang berlaku dalam masyarakat Jawa. Selain itu sebagai anak yang ngéngér,

Kuntara juga mampu untuk mengambil sikap dan tindakan yang tepat untuk

melindungi seluruh anggota keluarganya.

3.2 Sikap Nrima

Nrima merupakan sikap hidup orang Jawa yang paling positif, yakni

ketika orang dalam keadaan kecewa dan dalam kesulitan pun bereaksi secara

rasional, dengan tidak ambruk, dan juga tidak menentang secara percuma, yang

menuntut kekuatan untuk menerima apa yang tidak dapat dielakkan tanpa

membiarkan diri dihancurkan olehnya (Magnis-Suseno, 1985:142).

Sikap nrima adalah menerima segala apa yang mendatangi kita tanpa

protes dan pemberontakan (Magnis-Suseno, 1985:143), tetapi tetap bereaksi

secara wajar dan bisa membawa diri dalam situasi seperti itu, dan menunjukkan

suatu kemampuan batin untuk menerima keadaan (Sardjono, 1992 : 20).

Kuntara menyangsikan pengakuan Bulik Rumsari yang telah menikah

dengan Mas Wiradad secara diam-diam, karena merasa sayang terhadap Bulik

Page 76: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

61

Rumsari dan belum siap untuk mengakui Mas Wiradad sebagai suaminya.

Pernyataan tersebut terdapat dalam kutipan (43) berikut.

(44) Laki- laki itu suaminya ! Tidak salah dengarkah Kuntara?! Laki-laki itu suami Raden Ajeng Rumsari! Bagaimana bisa? Tidak pernah didengar, bahwa gadis masih mengenakan blus dan rok, rambutnya masih dikepang dua seperti anak sekolah, telah bersuami! Kuntara tidak pernah dengar. Ibunya, Denayu Suryo, Mas Darkiman, anggota keluarga yang terdekat Ndarajeng Rumsari, tidak membersitkan berita bahwa Bulik Rum itu telah bersuami. Tidak ada rerasan begitu (hlm. 84).

Namun meskipun begitu, Kuntara tidak berlaku semena-mena terhadap

pengakuan Bulik Rumsari. Dia meminta izin kepada Bulik Rumsari untuk

memanggil Mas Wiradaad dengan sebutan Mas untuk menghormatinya sebagai

orang baru yang dikenalnya sebagai anggota keluarga, terdapat dalam kutipan

berikut.

(45) “...Yang ada hubungannya dengan kegiatan Mas Wiradad. Bolehkan aku memanggilnya Mas?” (hlm.103).

Dari kutipan (44) tergambar sikap batin Kuntara yang kecewa mendengar

pengakuan orang yang disayanginya yakni Bulik Rumsari, bahwa dia telah

menikah dengan Mas Wiradad secara diam-diam tanpa sepengetahuan anggota

keluarga yang lain. Namun hal tersebut tidak mengurangi rasa hormatnya terhadap

Bulik Rumsari dan Mas Wiradad, berusaha menerima selayaknya keluarga.

Kuntara merasa sangat kehilangan ketika menemukan Bulik Rumsari telah

mati di bungker perlindungan dalam keadaan yang mengenaskan. Pernyataan

tersebut terdapat dalam kutipan (45).

(46) “Bulik Rum! Bulik Rum! Ndarajeng! Oh, oh! Hiii-hiii-hiii!” tersentak hati Kuntara, tak tahan lagi membendung tangisnya.

Page 77: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

62

Bulik Rum telah meninggal dunia! Kuntara merasa sangat kehilangan! “Bulik Rum! Jangan pergi!...” (hlm.175).

Kuntara menawarkan bantuan kepada Mas Wiradad untuk mengantarnya

menuju Kampung Gresikan agar bisa bersembunyi dari kejaran Tuan Ichiro.

Meskipun dalam keadaan berduka, Kuntara menguatkan dirinya untuk

memberitahu anggota keluarganya yang ada di rumah tentang berita kematian

Bulik Rumsari agar jenazahnya dapat segera dibawa pulang. Pernyataan tersebut

terdapat dalam kutipan (46) berikut.

(47) “Gresikan dan Van Strippian dari sini satu tujuan. Marilah Mas Wiradad aku antar sampai gang yang tidak membingungkan lagi untuk sampai di tempat tujuan,” ajak Kuntara. Meski jiwanya masih terguncang, badannya gemetar, suaranya lemah, pipinya masih basah kena air mata, Kuntara berusaha mengatasi segalanya untuk bertindak segera. Ia tahu, tugasnya masih banyak dan harus segera dilaksanakan (hlm. 185).

Dalam kutipan tersebut menunjukkan bahwa Kuntara sangat kehilangan

orang yang sangat dikasihinya, menemukan jenazahnya dalam keadaan tidak

bernyawa. Sebagai anak yang bertanggung jawab terhadap keluarga, Kuntara

dengan segera mengambil tindakan untuk memberikan kabar duka tersebut kepada

keluarganya agar jenazah Bulik Rumsari dapat segera ditangani. Selain itu dia

juga membantu Mas Wiradad untuk bersembunyi dari kejaran Tuan Ichiro dengan

mengatarnya ke kampung Gresikan.

Segala upaya dilakukan Kuntara demi menyelamatkan seluruh anggota

keluarga agar mereka tidak terseret dalam penyelidikan Tuan Ichiro karena

pengetahuannya tentang jati diri Bulik Rumsari, maka dari itu Kuntara berbohong

kepada keluarganya agar rahasia Mas Wiradad dan Bulik Rumsari tidak tercium

Page 78: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

63

oleh Tuan Ichiro. Karena kebohongan yang diceritakan Kuntara tersebut, dia

dikucilkan oleh seluruh angota keluarga karena dianggap sebagai penyebab

kematian Bulik Rumsari dan mencemarkan nama baik keluarga, seperti tergambar

dalam kutipan (47) berikut.

(48) Demi keselamatan keluarga maka Kuntara berbohong. Biar sekarang Kuntara merasa dikucilkan, ia akan berpegang teguh pada kebohongannya. Ia sore-sore menengok bungker perlindungan sana karena ada janji bercinta dengan Bulik Rum. Di sana didapati Bulik Rum terbunuh. Tidak, dia tidak bertemu siapa pun yang lain. Juga tidak menemukan senjata yang dipergunakan untuk membunuh Bulik Rum. Cerita itu yang telah diungkapkan dan cerita itu pula yang telah dipertahankan. Apa pun akibatnya. Biarpun malu dan dikucilkan, tetap dipertahankan demi keselamatan keluarganya! Dora sembada, berbohong tetapi demi kebaikan! Sebab andaikata Kuntara melenceng sedikit saja dari kisah itu, sedikit saja mencampurkan kisah sebenarnya, misalnya ia melihat senjata yang dipakai untuk membunuh Bulik Rum, yakni pedang pusaka itu, akan lainlah kisah akibat selanjutnya! Tidak! Apa pun yang terjadi, Kuntara harus mempertahankan kisahnya (hlm.237).

Dari kutipan tersebut ditunjukkan bahwa meskipun Kuntara dikucilkan

karena dianggap sebagai penyebab kematian Bulik Rumsari dan mencemarkan

nama keluarganya, namun dia tidak patah semangat. Justru dia tetap gigih

mempertahankan kebohongannya agar keluarganya terhindar dari malapetaka.

Kuntara kecewa terhadap keluarganya yang tidak menghiraukan jasa-

jasanya dalam menangani persipan pemakaman jenazah Bulik Rumsari, justru

mereka memandang Tuan Ichiro telah berjasa terhadap keluarga, yakni dengan

membantu jalannya pemakaman jenazah Bulik Rumsari. Rasa kecewa Kuntara

semakin menjadi karena dia tidak diperbolehkan untuk mengantar jenazah untuk

dimakamkan di Solo. Hal tersebut tergambar dalam kutipan (48) berikut.

Page 79: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

64

(49) Pedih sekali, Kuntara tidak masuk hitungan orang yang diikutkan melawat ke Solo. Lebih sakit lagi, Kuntara bahkan dikucikan dari peristiwa akhir hayat Bulik Rum! Sungguh tak tahu balas rasa para keluarga Van Strippiaan Leuseusstraat ini! Kuntara sudah merasa berjasa dengan menemukan jenazah Bulik Rum secepatnya, sudah memberitahukan kematian bulik Rum kepada Tuan Ichiro, suatu hal yang mungkin tidak bisa dilakukan oleh anggota keluarga yang lain! Dan kini Tuan Ichiro sudah datang, dan sudah membantu sangat melancarkan jalannya jenazah Bulik Rum ke tempat peristirahatannya yang terakhir, tempat istirahat yang cukup mulia! Para keluarga sama sekali tidak memandang jasa Kuntara! Kuntara menggigit bibir bawahnya, menahan sakit perasaannya (hlm.211).

Melihat hal tersebut, Kuntara mengkhawatirkan keselamatan keluarganya

yang salah menilai kebaikan Tuna Ichiro, karena dia tahu watak licik Tuan Ichiro

yang sesungguhnya dari Bulik Rumsari. Melihat hal tersebut Kuntara berusaha

menyadarkan mereka bahwa Tuan Ichiro adalah orang berkuasa yang bisa

berubah sikap sewaktu-waktu. Selain itu Kuntara juga berusaha mendekati Tuan

Ichiro untuk memastikan bahwa keluarganya tetap dalam keadaan selamat, seperti

yang tergambar dalam kutipan (49) berikut.

(50) “Begini, Bu. Aku akan berusaha terus mendekati Tuan Ichiro. Mengingat kelakuan Nippon edan itu begitu gampang naik darah, bisa mendadak berbalik haluan dari halus jadi kasar, Ibu jangan terkejut andaikata aku tidak pulang seperti tadi.” (hlm.377).

Dari kutipan (49) digambarkan bahwa Kuntara kecewa terhadap

pandangan keluarga yang menilai bahwa Tuan Ichiro adalah adalah orang yang

baik, karena dengan berpikir seperti itu keluarganya dapat terlena dan terjebak

oleh Tuan Ichiro. Maka dari itu, Kuntara berusaha untuk mendekati Tuan Ichiro

untuk memastikan bahwa keluarganya tetap dalam keadaan aman.

Page 80: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

65

Kuntara kecewa ketika mendapat tuduhan bahwa dia adalah penyebab

penangkapan Mas Suryohartono dan Mas Darkiman yang dianggap telah mencuri

dokumen milik Tuan Ichiro. Penangkapan tersebut telah membuat Kuntara

menjadi sasaran amarah keluarganya, seperti terdapat dalam kutipan (50) berikut.

(51) Kuntara mengucurkan air mata. “Di rumah, semua sedih. Denayu Suryo bingung. Ibuku marah-marah kepadaku. Mas Darto juga…” (hlm.335).

Menyikapi tuduhan tersebut Kutnara tak mampu mengelak karena sudah

memaklumi pola pikir keluarganya yang terlanjur menuduhnya sebagai penyebab

segala musibah terkait dengan kematian Bulik Rumsari. Karena apabila dia

menceritakan pencuri dokumen yang sesungguhnya, berarti dia akan

mengorbankan seluruh anggota keluarga Van Strippiaan Leuseusstraat. Maka dari

itu dia segera meminta dokumen tersebut kepada Mas Wiradad agar segera

diserahkan kepada Tuan Ichiro, sehingga Mas Suryohartono dan Mas Darkiman

dapat segera dibebaskan, seperti terdapat dalam kutipan (51) berikut.

(52) “Maka dari itu, berikanlah dokumen itu. Biar kuberikan kepada Tuan Ichiro. Biar kemudian Mas Suryohartono dan Mas Darkiman bebas…” (hlm.368).

Dari kutipan tersebut ditunjukkan bahwa Kuntara memaklumi tuduhan

sebagai penyebab penangkapan Mas Suryohartono dan Mas Darkiman sebab

secara sadar Kuntara tahu bahwa keluarganya amat terpukul semenjak kematian

Bulik Rumsari yang menjadi awal penyebab penderitaan keluarga. Sebagai anak

yang bertanggung jawab terhadap keluarga, Kuntara berusaha untuk

Page 81: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

66

membebaskan Mas Suryohartono dan Mas Darkiman dengan cara meminta

dokumen tersebut kepada Mas Wiradad.

Kuntara melapangkan dadanya untuk menerima tuduhan keluarganya

sebagai penyebab musibah yang menimpa selama ini dikarenakan ulahnya dengan

Bulik Rumsari. Namun, Kuntara berusaha untuk menjelaskan keuntungan dari

tindakan yang dilakukannya dengan Bulik Rumsari, yakni bahwa Tuan Ichiro dan

Kuntara sama-sama mencintai Bulik Rumsari dan menganggap Kuntara sebagai

sahabat karena perasaan yang sama dengannya, sehingga Kuntara yakin bahwa dia

memiliki peluang untuk mempengaruhi pola pikir Tuan Ichiro, terkait usahanya

untuk melindungi keluarganya. Hal tersebut terdapat dalam kutipan (52) berikut.

(53) ”Ibu! Dengarkanlah! Ibu jangan selalu memasalahkan perbuatan Bulik Rum dengan aku sebagai sumber malapetaka semuannya ini! Aku akui itu perbuatan jelek. Tetapi hal itu telah terjadi, lepaskanlah dan mari kita pikirkan jalan keluar mengentas masalah musibah ini. Jangan dikira perbuatanku bercumbu rayu dengan Bulik Rum itu tidak bermanfaat. Bagi Tuan Ichiro, aku dianggap sebagai sahabat, justru karena mencintai Bulik Rum. Tuan Ichiro sebenarnya sayang juga kepada Bulik Rum, dan merasa salah mengajak Bulik Rum ke Surabaya, berakhir dengan wafatnya! Coba aku tidak bercintaan dengan Bulik Rum, barangkali Tuan Ichiro tidak bersahabat denganku, dan Mas Suryohartono dan Mas Darkiman sudah diserahkan kepada Kenpeitai! Karena aku sahabat, maka apa pun perkataanku masih didengarkan oleh Tuan Ichiro. Dan ini akan kumanfaatkan sebisa mungkin.” (hlm.377).

Usahanya untuk menyelamatkan Mas Suryohartono dan Mas Darkiman

sudah berhasil. Namun sebagai ganjarannya dia harus mendapatkan siksaan fisik

dari Tuan Ichiro karena mendapat pemahaman baru bahwa Kuntara adalah pelaku

pencurian dokumen yang dia cari selama ini. Meskipun begitu Kuntara tidak

mengelak dari tuduhan tersebut dan membiarkan Tuan Ichiro menjelaskan

Page 82: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

67

argumennya sehingga ia tahu apa yang menjadi alasan Tuan Ichiro melakukan

kekerasan tersebut dan tindakan apa yang akan dilakukannya, sehingga dengan

begitu ia dapat memastikan bahwa keluarganya dalam keadaan aman. Hal tersebut

terdapat dalam kutipan (53) berikut.

(54) Meskipun dalam keadaan kesakitan, Kuntara tetap berusaha tegar. Setidaknya ia senang, kedua laki- laki tulang punggung keluarga sudah kembali ke rumahnya. Kalau sekarang Kuntara dilakukan dengan kasar oleh Tuan Ichiro, tentulah karena keterangannya masih diperlukan oleh penguasa Nippon itu!(hlm.387).

Berdasarkan uraian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa Kuntara

merupakan seorang anak yang mampu untuk menerima segala tuduhan dan

penderitaan batin yang menimpa dirinya, tanpa melakukan pembelaan yang

dianggap percuma karena hanya dia yang tahu permasalahan yang sebenarnya dan

tidak mungkin untuk memberitahukan pengetahuannya tersebut kepada

keluarganya. Hal tersebut merupakan tindakan positif sesuai dengan perilaku

masyarakat Jawa.

3.3 Sikap Rila

Sikap rila adalah kesanggupan untuk melepaskan, sebagai kesediaan untuk

melepaskan hak milik, kemampuan-kemampuan dan hasil pekerjaan sendiri

apabila itu yang menjadi tanggungjawab atau nasib (Suseno, 1985:143-144).

Kuntara selalu memperhatikan dan memenuhi kebutuhan keluarganya.

Sebagai anak yang ngéngér di rumah tersebut, secara tidak langsung dia dituntut

untuk bertanggungjawab terhadap keseluruhan anggota keluarganya. Sifat

bertanggungjawab tercermin dalam tindakan Kuntara ketika dia mengajari Mas

Page 83: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

68

Suryohartono menyanyikan lagu Indonesia Raya, yang terdapat dalam kutipan

(54) berikut.

(55) Tentang nyanyi-menyanyi, Kuntara-lah jagonya di rumah itu. Ia hafal lagu- lagu Nippon berbagai macam, karena di sekolah diajarkan dan Kuntara menyenanginya. Tidak salah kalau senja kemarin itu, setelah makan bersama, Mas Suryohartono minta diajari nyanyi oleh Kuntara, lagunya Indonesia Raya (hlm.4).

Kutipan tersebut menggambarkan bahwa Kuntara rela untuk mengajarkan

kemapuan-kemampuan yang ada pada dirinya untuk diberikan kepada Mas

Suryohartono. Hal tersebut dilakukan Kuntara karena di rumah itu hanya dia yang

bisa menghafal keseluruhan lagu Indonesia Raya. Selain itu Kuntara juga mau

memberikan pengetahuannya kepada Bulik Rumsari untuk menunjukkan rute

terdekat menuju ke kantornya, seperti terdapat dalam kutipan (55) berikut.

(56) Katanya kantornya terletak di Jembatan Merah. Kuntara juga yang menunjukkan rute itu kepada Bulik Rum. Malah hari pertamanya Kuntara menemani dan memperkenalkan rute tadi kepada Bulik Rum (hlm.8).

Kuntara memiliki jiwa penolong, yang tergambar dalam kutipan (56)

berikut, yakni bahwa Kuntara menolong menjinjingkan koper milik Bulik

Rumsari yang baru datang ke rumahnya.

(57) Jadi Kuntara membantu menjinjingkan kopernya melalui pintu samping rumah, ke belakang, tempat keluarga sering berkumpul-kumpul (hlm.31).

Dalam kutipan tersebut digambarkan bahwa Kuntara menolong Bulik

Rumsari yang baru tiba dan mengantarkannya untuk bertemu dengan anggota

keluarga yang lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa Kuntara menolong anggota

Page 84: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

69

keluarganya yang membutuhkan bantuannya meski tanpa disuruh. Tanggung

jawab Kuntara terhadap keluarganya diwujudkan dengan cara mempertaruhkan

nama baiknya. Hal tersebut terdapat dalam kutipan (57) berikut.

(58) Cerita itu yang telah diungkapkan, dan cerita itu pula yang akan dipertahankan. Apa pun akibatnya. Biarpun malu dan dikucilkan, tetap dipertahankan demi keselamatan keluarganya! Dora sembada, berbohong tetapi demi kebaikan! Sebab andaikata Kuntara melenceng sedikit saja dari kisah itu, sedikit saja mencampurkan kisah sebenarnya, misalnya ia melihat senjata yang dipakai untuk membunuh Bulik Rum, yakni pedang pusaka itu, akan lainlah kisah akibat selanjutnya (hlm.237).

Dalam kutipan tersebut digambarkan bahwa Kuntara mempertaruhkan

nama baiknya untuk berbohong demi kebaikan, atau dalam istilah Jawa sering

disebut dengan dora sembada, meskipun Kuntara mengetahui resiko yang harus

diterima, yakni dituduh sebagai penyebab kematian Bulik Rumsari, asalkan

terhindar dari pengusutan cerita yang sesungguhnya. Namun Kuntara harus mau

mendapat ganjaran dari tindakan yang telah diambil tersebut, dia harus tinggal di

rumah selama pemakaman jenazah Bulik Rumsari karena dianggap telah

mempermalukan keluarga.

Kuntara melaksanakan kewajibannya untuk melindungi keluarganya,

seperti yang terdapat dalam kutipan berikut.

(59) Meskipun dalam keadaan kesakitan, Kuntara tetap berusaha tegar. Setidaknya, ia senang, kedua laki- laki tulang punggung keluarga sudah kembali ke rumahnya (hlm.386-387).

Page 85: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

70

Dari kutipan tersebut tergambar bahwa Kuntara senang melihat Mas

Suryohartono dan Mas Darkiman sudah di bebaskan, meskipun sebagai gantinya

dia harus mau mendapat siksaan fisik dari Tuan Ichiro karena dianggap telah

bersekongkol dengan Bulik Rumsari untuk mencuri dokumennya. Usaha lain yang

dilakukan Kuntara untuk melindungi anggota keluarganya, secara tidak langsung

juga bertujuan untuk membantu Mas Wiradad untuk membalas dendam terhadap

Tuan Ichiro, seperti tergambar dalam kutipan (59) berikut.

(60) “Mengapa tidak mungkin! Kalau Tuan Ichiro menyiapkan perangkap, akulah yang kena perangkap. Tidak masalah! Aku menyerah tidak apa-apa. Tetapi Mas Wiradad masih bisa berkeliaran dan melanjutkan perjuangan menumpas Tuan Ichiro dan segala teman penguasanya yang lain (hlm.417).

Kutipan tersebut menggambarkan bahwa Kutnara menawarkan diri untuk

menyerahkan dokumen tersebut kepada agar apabila Tuan Ichiro memasang

perangkap, Mas Wiradad masih bisa melanjutkan rencananya, asalkan untuk kali

ini di selamat dari kejaran Tuan Ichiro.

Dari uraian tersebut di atas, peneliti menyimpulkan bahwa Kuntara adalah

sosok yang bertanggungjawab terhadap keluarganya, yakni dengan memberikan

segala kemampuannya dengan kesadaran penuh akan peranannya terhadap

keluarga.

3.4 Sikap Sabar

Sikap sabar adalah mempunyai nafas panjang dalam kesadaran bahwa

pada waktunya nasib yang baik akan pun akan tiba (Suseno, 1985 : 143). Sikap ini

Page 86: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

71

terwujud dalam keadaan yang tidak tergesa-gesa. Tidak khawatir dalam

menyikapi sesuatu. Memiliki kesadaran akan terjadinya segala sesuatu itu

sebagaimana memang sudah semestinya terjadi (Sardjono, 1992 : 21).

Kuntara merasa prihatin mendengar penderitaan yang menimpa Bulik

Rumsari, dia terharu mendengar kisah hidupnya yang penuh dengan kesengsaraan

semenjak diambil secara paksa oleh Tuan Ichiro dari tangan Kanjeng Rama untuk

dijadikan sebagai sekretaris pribadi sekaligus gundiknya. Penceritaan tersebut

mengundang rasa simpati Kuntara yang merasa berkewajiban untuk melindungi

orang yang disayanginya. Hal tersebut terdapat dalam kutipan (60) berikut.

(61) Kuntara menarik napas panjang. Ia merasakan penderitaan Bulik Rum, terhanyut dalam keharuan. Amat kasihan. Tiba-tiba Kuntara merasa dewasa, lebih tua dari Raden Ajeng Rumsari, punya tugas melindunginya! (hlm.91).

Kuntara sedih mendengar cerita bulik Rum yang disayanginya menderita

jiwa dan raga. Ia ingin membantu Bulik Rum terlepas dari penderitaannya dan

berharap suatu saat Bulik Rum bisa terlepas dari cengkeraman Tuan Ichiro dan

hidup bersama dengan Mas Wiradad selayaknya pasangan suami istri, yang

tergambar dalam kutipan (61) berikut.

(62) ”Bulik. Aku tidak bisa menolong apa-apa?” Kuntara menawarkan diri? Ia berhasrat menolong Bulik Rum mengentas dari penderitaannya. Cuma Kuntara tidak tahu harus berbuat apa (hlm.103).

Dalam kutipan (60) dan (61) digambarkan bahwa Kuntara terharu

mendengar kisiah sedih Bulik Rumsari yang menderita dibawah kekuasaan Tuan

Page 87: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

72

Ichiro dan berharap suatu saat Bulik Rumsari terlepas dari tangan Tuan Ichiro dan

hidup bersama lagi dengan Mas Wiradad.

Kuntara menilai bahwa penderitaan yang menimpa Bulik Rumsari dan

Mas Wiradad sudah ditakdirkan oleh Yang Kuasa, bukan karena kesalahan

mereka yang melanggar perhitungan neptu seperti yang telah diceritakan Bulik

Rumsari. Karena menurut Kuntara perhitungan neptu merupakan gugon tuhon

atau kejadian yang bersifat kebetulan, lalu dijadikan hukum alam yang harus

dipatuhi oleh orang Jawa. Hal tersebut terdapat dalam kutipan (62) berikut.

(63) “Kata guruku bahasa Nippon yang mengajar kelas lima enam, Pak Gunadi, Gusti Allah itu menciptakan hari sama saja. Semua baik untuk keperluan manusia.” (hlm.112).

Dalam kutipan tersebut digambarkan bahwa Kuntara mengutarakan

pendapatnya kepada Bulik Rumsari yakni bahwa semua hari diciptakan Allah baik

adanya, tanpa ada perbedaan hari baik dan buruk. Jadi penderitaan yang menimpa

Bulik Rumsari dan Mas Wiradad bukan karena kesalahan perhitungan hari

melainkan karena sudah ditakdirkan oleh Allah.

Kuntara berhati-hati dalam melindungi anggota keluarganya. Meskipun

dalam keadaan sedang berduka, dia tidak menghiraukan kesedihannya, asalkan dia

mampu mewujudkan tujuannya, seperti terdapat dalam kutipan (63) berikut.

(64) Tetapi perjalanan berdua dengan Mas Wiradad demikian, akan gampang dicurigai oleh orang yang bertemu di jalan. Mas Wiradad mengenakan kemeja lengan pendek warna coklat, celana panjang warna gelap, bersepatu karet mentah, membawa achtentas dan bungkusan tikar, tentulah bukan pemandangan yang biasa bagi orang daerah setempat. Apalagi apabila dilaksanakan dengan berlari- lari, atau merunduk-runduk, karena harus bersembunyi dan tergesa. Jadi, Kuntara lebih memilih jalan yang tidak menimbulkan kecurigaan (hlm.185-186).

Page 88: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

73

Kutipan tersebut menggambarkan situasi di mana Kuntara menyelamatkan

Mas Wiradad yang sedang menjadi buron Tuan Ichiro dengan mengantarnya ke

kampung Gresikan untuk bersembunyi di sana sekaligus pulang ke rumah untuk

memberitahukan berita kematian Bulik Rumsari agar jenazahnya dapat segera

ditangani. Kuntara menghindari kecurigaan orang dengan cara memilih jalan yang

ramai dan berperilaku wajar, meskipun dari penampilannya Mas Wiradad tidak

tampak seperti orang daerah setempat.

Kuntara mengemban tugas yang diberikan oleh Mas Suryohartono. Dia

diperintahkan untuk memberitahukan berita kematian Bulik Rumsari kantor

pabrik karung Asko, karena selain hanya dia yang mengetahui lokasinya Kuntara

juga ingin mengetahui wajah Tuan Ichiro agar apabila Mas Wiradad tidak berhasil

membunuhnya, maka dia sendiri yang akan membalaskan dendam Bulik Rumsari.

Meskipun Kuntara tahu bahwa Tuan Ichiro adalah orang yang kejam, Kuntara

memberanikan diri untuk melaksanakan tugas tersebut. Pernyataan tersebut

terdapat dalam kutipan (64).

(65) Kuntara suka mengemban tugas itu. Ia harus berjasa dan giat membantu merawat jenazah Bulik Rum. Harus giat bekerja! Mengemban tugas menghubungi kantor pabrik Asko, termasuk paling baku. Akan ditemui para perwira Nippon yang ikut menjaga kantor di sana, Kuntara tidak merasa gentar. Juga andaikata bertemu dengan Tuan Ichiro. Betapa pun galaknya para perwira Nippon, betapa keras dan kejamnya sikap Tuan Ichiro terhadap Bulik Rum, namun kini Kuntara tidak gentar menghadapinya. Bahkan andaikata berhadapan muka dengan Tuan Ichiro, ada harap-harap cemas begitu, Kuntara akan mengenalinya baik-baik. Siapa tahu beberapa tahun lagi apabila umurnya telah sampai, Mas Wiradad belum berhasil membunuhnya, maka Kuntaralah pelakunya. Ia berani. Dan mempunyai cara dan siasat tersendiri! (hlm.196).

Page 89: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

74

Kuntara mampu mengendalikan emosinya, meskipun dalam keadaan batin

yang amat marah. Hal tersebut terdapat dalam kutipan (65) berikut.

(66) ”Manusia pembunuh! Kaulah yang membunuh bulikku! Ayo!, mengakulah! Mengaku! Ini aku, keponakannya, akan mengadakan perhitungan! Akan membalas dendam! Ini buktinya! Ini buktinyaaaaa!! Umpat Kuntara jengkel sekali.

Ia menjerit dalam hati! Ia membanting sandal yang dibawa-bawa ke depan pintu. Sayang, hanya sebuah sandal! Bukan pedang pusaka yang ada di tangan kuntara! Kalau saja benda tajam beracun itu ada padanya, malam ini balas dendamnya bisa dilaksanakan! (hlm.198).

Kutipan di atas menggambarkan bahwa Kuntara mengendalikan emosinya

ketika bertemu dengan Pak Okada. Meskipun Kuntara sudah mengetahui bahwa

Pak Okada telah membunuh Bulik Rumsari, namun dia tidak gegabah untuk

membuka kedoknya, agar Pak Okada lebih terperangkap dan pada akhirnya akan

berhadapan dengan Tuan Ichiro.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa Kuntara

adalah tokoh yang berhati-hati dalam mengambil tindakan, terlebih lagi apabila

tindakan tersebut melibatkan keselamatan anggota keluarganya dia akan berpikir

masak-masak untuk menentukan sikapnya.

Pada hakikatnya, dalam bab III ini penulis dapat menyimpulkan bahwa hal

yang paling penting dititikberatkan pada sikap pengabdian tokoh Kuntara terhadap

keluarga, baik berupa tindakan maupun dalam bentuk batin (pikiran).

Penganalisisan ini mampu menggambarkan seorang anak yang mengabdi kepada

keluarganya dengan mempertaruhkan nama baik dan keselamatannya sendiri.

Dengan sifat dan cinta kasih terhadap keluarga, Kuntara selalu berbuat kebaikan

Page 90: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

75

dan mengacu pada etika yang berlaku pada masyarakat Jawa yaitu sikap berbudi

luhur, sikap nrima, sikap rila, dan sikap sabar.

Page 91: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

76

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

Pertama, analisis alur dalam novel Saksi Mata adalah alur maju yang

terdiri dari tiga tahap, yakni tahap awal (beginning), tahap tengah (middle), dan

tahap akhir (end). Tahap awal merupakan tahap pengena lan tokoh-tokoh yang

berperan untuk membangun cerita, yakni dengan cara memunculkan masalah-

masalah yang dapat menyulut terjadinya konflik yang digambarkan pada tokoh

Kuntara dalam upayanya berbohong demi kebaikan, yakni untuk melindungi

keluarganya dari Tuan Ichiro, meskipun dia harus rela dikucilkan keluarganya

karena kesalahpahaman. Tahap tengah merupakan tahap pertikaian yang semakin

menjadi dan meningkat hingga mencapai titik klimaks yang digambarkan pada

tokoh Kuntara yang mendapat siksaan fisik dari Tuan Ichiro karena merasa telah

dipermainkan oleh Kuntara. Dan dilanjutkan pada tahap akhir yang merupakan

tahap peleraian sebagai akibat dari klimas yang digambarkan pada tokoh Kuntara

bersama dengan Mas Wiradad untuk membunuh Tuan Ichiro dengan cara

meledakkan gedung Kitahara Butai.

Kedua, tokoh dan penokohan dalam novel Saksi Mata karya Suparto

Brata meliputi Kuntara sebagai tokoh protagonis yang mempunyai sifat

penyayang, ikhlas, penolong, bertanggungjawab, pemberani, mengharagai orang

Page 92: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

77

lain dan patuh. Tuan Ichiro adalah tokoh antagonis yang berkuasa, kejam, cerdik,

penakut dan licik. Pak Okada adalah tokoh antagonis yang berprofesi sebagai

guru, mempunyai sifat pengumbar nafsu dan pengecut. Bulik Rumsari adalah

tokoh bawahan yang memiliki sifat rela, setia, misterius, tabah, pemberani dan

mengasihi. Mas Wiradad merupakan suami Bulik Rumsari yang mempunyai sifat

setia, pemberani dan bertanggungjawab. Denayu Suryo merupakan wanita

bangsawan Jawa yang bersifat setia dan bertanggungjawab. Dan Mas

Suryohartono adalah kepala keluarga yang bersifat bertanggungjawab, penyayang

dan bijaksana.

Ketiga, latar waktu dalam novel Saksi Mata karya Suparto Brata terjadi

pada masa pendudukan Jepang di Indonesia pada tahun 1944 atau tahun Jepang

2604, yakni di mana Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada

Indonesia setelah berhasil mengusir Belanda dari tanah Indonesia. Adapun

penunjukkan waktu tersebut didukung oleh adanya budaya, benda, nama dan

bahasa yang mengacu pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Keempat, sikap pengabdian tokoh Kuntara terhadap keluarga berupa

tindakan maupun dalam bentuk batin (pikiran). Penganalisisan ini mampu

menggambarkan seorang anak yang mengabdi kepada keluarganya dengan

mempertaruhkan nama baik dan keselamatannya sendiri. Dengan sifat dan cinta

kasih terhadap keluarga, Kuntara selalu berbuat kebaikan dan mengacu pada etika

yang berlaku pada masyarakat Jawa yaitu sikap berbudi luhur, sikap nrima, sikap

rila, dan sikap sabar.

Page 93: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

78

4.2 Saran

Novel Saksi Mata karya Suparto Brata ini masih memiliki banyak

permasalahan untuk digunakan sebagai bahan penelitian. Novel ini dapat diteliti

dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra karena tokoh Kuntara

mengalami konflik batin. Konflik batin tersebut berupa keberanian Kuntara dalam

upayanya melindungi keluarganya dengan cara berbohong.

Dalam usahanya melindungi keluarga, Kuntara berbohong terhadap orang-

orang yang ada di sekitarnya, namun dengan kebohongan tersebut Kuntara harus

rela dicemooh oleh keluarganya. Selain itu yang lebih menyakitkan bahwa ibunya

sendiri memarahinya karena dengan cerita bohongnya telah mencemarkan nama

baik keluarga.

Ia hampir putus asa menyikapi reaksi keluarga yang berlebihan. Akan

tetapi dengan kesabarannya ia yakin bahwa suatu saat usahanya untuk melindungi

keluarganya pasti akan berhasil, meski tidak ada seorang pun yang menyadari

peranannya.

Page 94: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

79

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. 1991. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Jakarta: Gramedia

Damono, Sapardi Djoko. 1979. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas.

Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Kountur, Rony.2003.Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.

Jakarta: CV. Taruna Grafica

Namawi, H. Hadari dan H. Mimi Martini.1994. Penelitian Terapan.Yogyakarta:

Gajah Mada University Press

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Pradopo, Rachmat Djoko. 1987. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Universitas Gajah

Mada.

________. 1995. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik dan Penerapannya.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rusydi dkk. 1985. Ilmu Budaya Dasar. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sardjono, Maria. A. 1992. Paham Jawa: Menguak Falsafah Hidup Manusia Jawa

Lewat Karya Fiksi Mutakhir Indonesia. Jakarta: Sinar Harapan.

Semi, Atar. 1984. Kritik Sastra. Bandung: Angkasa.

Sudjiman, Panuti.1988. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Sujarwo. 2005. Manusia dan Fenomena Budaya Menuju Perspektif Moralitas

Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Page 95: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

80

Suseno, Magnis.F. 1985. Etika Jawa. Jakarta: Gramedia.

Teeuw. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka

Jaya.

Tjahjono, Libertus Tangsoe. 1988. Sastra Indonesia: Pengantar Teori dan

Apresiasi. Ende: Nusa Indah.

Yudiono, K.S. 1986. Telaah Kritik Sastra Indonesia. Bandung: Angkasa

Page 96: PENGABDIAN TOKOH KUNTARA TERHADAP KELUARGA … · Penelitian ini mengkaji pengabdian tokohKuntara terhadap keluarga dalam ... terhadap keluarga berupa tindakan maupun dalam bentuk

81

BIODATA PENULIS

Sri Wulandari Martha lahir pada April 1983 di Blitar.

Mengawali pendidikan semenjak duduk di bangku taman

kanak-kanak di Taman Kanak-Kanak Katolik Santa Maria

Blitar pada tahun 1988-1989. Dilanjutkan ke jenjang

pendidikan dasar di Sekolah Dasar Katolik Santa Maria

Blitar pada tahun 1989-1996 dan dilanjutkan ke tingkat

menengah pertama di Sekolah

Lanjutan Tingkat Pertama Negeri III Blitar pada tahun

1996-1999. Penulis melanjutkan ke tingkat menengah atas pada tahun 1999-2002

di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Katolik Diponegoro Blitar. Pendidikan terakhir

yang ditempuh penulis pada tahun 2002 hingga sekarang di Jurusan Sastra

Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.