Upload
aprizon
View
362
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAH
Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB)
PENGANTAR PENDIDIKAN
PENDIDIKAN INDONESIA BERBASIS TEKNOLOGI
Oleh :
Aprizon PutraNim: 89059/07
Dosen:Nelita Wati, S.Pd, M.Pd
Program Studi Pendidikan Geografi
Jurusan Geografi
Fakultas Ilmu-ilmu Sosial
UNIVERSITAS NEGERI PADANG2009
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata`ala,
karena berkat Rahmat dan Hidayat-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Makalah
sederhana ini yang berjudul Pendidikan Indonesia Berbasis Teknologi yang merupakan
salah satu dari Judul Yang penulis angkat untuk tugas pada Mata Kuliah Keahlian
Berkarya (MKB) Pengantar Pendidikan.
Niat yang telah dikemukakan pada Makalah ini adalah Merevisi ulang bahan
materi yang diberikan oleh dosen pembimbing yang bukan Cuma panduan semata, tetapi
disini Penulis mencoba mencari bahan lain untuk menyempurnakan materi-materi Kuliah
, melalui buku-buku Panduan Pengantar Pendidikan baik dalam, maupun luar terbitan
UNP, Internet, diskusi, dan Pustaka.
Karna keterlibatan penulis dan rekan-rekan lainnya dalam berbagai kegiatan
Selama Semester ini, boleh dikatakan menyita waktu Penulis. Dan disini, penulis
mewakili Rekan-rekan Mahasiswa dan pihak lain yang tidak Penulis sebutkan namanya
yang telah kecewa dengan kejadian. Penulis mohon maaf, dan Kepada semua pihak yang
telah membantu demi terwujudnya Makalah ini dan tentunya penulis tidak lupa
menyucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Ibu Nelita Wati, S.Pd, M.Pd,
Rekan-rekan Angkatan 2006, 2007, 2008 Jurusan Geografi, Hima Geo, Bem fis 89 dan
lain sebagainya. Mudah-mudahan kita semua masih memiliki kesempatan untuk
mewujudkan rencana kedepan yang lebih baik… Amien
Akhirnya Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari Kata sempurna.
Untuk itu Penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang dimaksudkan untuk
menyempurkan makalah ini, dan tentunya Kepada Studi E_Learning yang lebih baik
demi kemajuan pembangunan pendidikan kita.
Padang, 29 Mai 2009
Aprizon PutraNim: 89059.07
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………..!
Daftar isi…………..………………………………………………………………………!!
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….……..1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….1
B. Tujuan……………………………………………………………………………..2
C. Manfaat…………………………...……………………………………………….2
BAB II KAJIAN TEORI……………………………………………………...…………3
A. Pengertian Pendidikan……………………………………...……………………..3
B. Pengertian Mutu Pendidikan………………………………………………………5
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………… ..8
A. Kesimpulan………………………………………………………………………..8
B. Saran………………………………………………………………………………8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….9
B A B I
P E N D A H U L U A N
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di semua aspek kehidupan
manusia dimana berbagai permasalahan yang muncul hanya dapat diselesaikan dengan
cara seseorang tersebut dapat menguasai dan memahami adanya peningkatan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), Selain manfaat bagi kehidupan manusia di satu sisi
perubahan tersebut juga, ada manfaatnya yaitu membawa manusia ke dalam era
persaingan global yang semakin ketat.
Agar mampu berperan dalam persaingan era globalisasi, maka sebagai bangsa kita
perlu terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya dengan
menguasai perkembangan IPTEK, yang ada. Oleh karena itu, peningkatan kualitas
sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara terencana,
terarah, intensif, efektif dan efisien dalam proses apembangunan, kalau tidak ingin
bangsa ini kalah bersaing dalam menjalani cara globalisasi tersebut.
Ada 3 hal yang setidaknya harus dipenuhi untuk mempengaruhi perkembangan
pendidikan kearah kemajuan, yaitu:
1. Sumber Daya Pendidik
2. Sumber Daya Siswa Didik
3. Alat atau Media Teknologi
Oleh karena itu penguasaan IPTEK harus berpengaruh atau terjalin secara dua arah,
yaitu kepada pendidiknya ataupun kepada siswa didiknya itu sendiri dan pula didukung
oleh sarana dan prasarana yangmemadai, karena jika penguasaan ini hanya terjadi satu
arah saja dan media penyampaiannya serba terbatas juga mustahil pendidikan kita dapat
menuju persaingan yang maju.
B. Tujuan
Pendidikan berbasis teknologi ini mempunyai tujuan :
1. Mampu bersaing didalam kemajuan pendidikan dengan dunia luar.
2. Menambah wawasan pengetahuan masyarakat khususnya dilingkungan sekolah.
3. Supaya ada peran serta dari masyarakat sekolah baik secara kelompok maupun secara
individu yang peduli terhadap pendidikan, khususnya peningkatan mutu pendidikan.
4. Memotivasi masyarakat sekolah supaya mau terlibat dan berpikir mengenai
peningkatan mutu pendidikan di sekolah masing-masing.
5. Untuk menggalang kesadaran masyarakat sekolah supaya ikut serta secara aktif dan
dinamis dalam mensukseskan peningkatan mutu pendidikan.
6. Untuk memotivasi timbulnya pemikiran-pemikiran baru dalam mensukseskan
pembangunan pendidikan dari individu dan masyarakat sekolah yang berada di garis
paling depan dalam proses pembangunan pendidikan tersebut.
7. Untuk menggalang kesadaran bahwa peningkatan mutu pendidikan merupakan
tanggungjawab semua komponen masyarakat, dengan fokus peningkatan mutu yang
berekelanjutan (terus menerus) pada tataran sekolah.
C. Manfaat
1. Bagi Siswa
a) Dapat memperoleh pengetahuan secara luas, baik dari dalam ataupun dari luar
jangkauan pendidikan secara umum
b) Meningkatkan kualitas keilmuan
c) Menghindari ketertinggalan informasi dunia pendidikan
2. Bagi Guru
(a) Membantu dan memperlancar jalannya Proses Belajar Mengajar (KBM )
(b) Membantu pencarian materi secara cepat, tepat dan luas.
3. Bagi Sekolah
a) Ikut mendukung dan turut serta meningkatkan mutu pendidikan
b) Memiliki nilai tambah bagi akreditasi pendidikan
B A B II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang (UU
R.I. No. 2 Tahun 1989, Bab I, Pasal I).
Pada rumusan mi terkandung 4 hal yang perlu digaris bawahi dan mendapat
penjelasan lebih lanjut. Dengan “usaha sadar” dimaksudkan, bahwa pendidikan
diselenggarakan berdasarkan rencana yang matang, mantap, jelas, lengkap, menyeluruh,
berdasarkan pemikiran rasional-objektif. Pendidikan tidak diselenggarakan secara tak
sengaja, atau bersifat insidental dan seenaknya, atau berdasarkan mimpi di siang bolong
dan penuh fantastis.
Fungsi pendidikan adalah menyiapkan peserta didik. “Menyiapkan” diartikan
bahwa peserta didik pada hakikatnya belum siap, tetapi perlu disiapkan dan sedang
menyiapkan dirinya sendiri. Hal ini menunjuk pada proses yang berlangsung sebelum
peserta didik itu siap untuk terjun ke kancah kehidupan yang nyata. Penyiapan ini
dikaitkan dengan kedudukan peserta didik sebagai calon warga negara yang baik, warga
bangsa dan calon pembentuk keluarga baru, serta mengemban tugas dan pekerjaan kelak
di kemudian hari.
Strategi pelaksanaan pendidikan dilakukan dalam bentuk kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan/atau latihan. Bimbingan pada hakikatnya adalah pemberian bantuan,
arahan, motivasi, nasihat dan penyuluhan agar siswa mampu mengatasi, memecahkan
masalah, menanggulangi kesulitan sendiri. Pengajaran adalah bentuk kegiatan di mana
terjalin hubungan interaksi dalam proses belajar dan mengajar antara tenaga
kependidikan (khususnya guru/pengajar) dan peserta didik untuk mengembangkan
perilaku sesuai dengan tujuan pendidikan. Pelatihan prinsipnya adalah sama dengan
pengajaran, khususnya untuk mengembangkan kerampilan tertentu.
Produk yang ingin dihasilkan oleh proses pendidikan adalah berupa lulusan yang
memiliki kemampuan melaksanakan peranan-peranannya untuk masa yang akan datang.
Peranan bertalian dengan jabatan dan pekerjaan tertentu, tentunya bertalian dengan
kegiatan pembangunan di masyarakat.
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya
mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian
akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungai
secara adekwat dalam kehidupan masyarakat. Pengajaran bertugas mengarahkan proses
ini agar sasaran dan perubahan itu dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan.
Pada dasamya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik bergantung pada dua
unsur yang saling mempengaruhi, yakni bakat yang dimiliki oleh peserta didik sejak
lahir, dan lingkungan yang mempengaruhi hingga bakat itu tumbuh dan brkembang.
Kendatipun dua unsur tersebut sama pentingnya, namun ada kemungkinan pertumbuhan
dan perkembangan itu disebabkan oleh bakat saja atau pengaruh lingkungan saja.
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal, secara sistematis merencanakan
bermacam-macam lingkungan, yakni lingkungan pendidikan yang menyediakan berbagai
kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan belajar. Dengan
berbagai kesempatan belajar itu, pertumbuhan dan perkembangan peserta didik diarahkan
dan didorong ke pencapaian tujuan yang dicita-citakan. Lingkungan tersebut disusun dan
ditata dalam suatu kurikulum, yang pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses
pembelajaran.
Untuk bisa menciptakan kualitas pendidikan yang baik dan yang memenuhi
persyaratan diatas diperlukan pengadaan teknologi yang tepat, dimana pendidikan yang
tepat jatuh pada penggunaan alat pengolah data elektronik yang dalam kenyataan dan
praktik berarti menggunakan komputer dengan semua sarana pendukungnya. Komputer
merupakan pilihan yang paling tepat karena bisa menampilkan informasi dalam jumlah
yang besar & bervariasi, mempunyai cara kerja yang cepat dan aplikasi informasi yang
dihasilkan sangat beraneka ragam.
Dewasa ini dikenal paling sedikit tiga jenis jaringan, yaitu :
1. Jaringan yang bersifat setempat yang dikenal dengan istilah “Jaringan wilayah
lokal ( Lokal Area Network-LAN).
2. Jaringan wilayah yang luas ( Wide Area Network-WAN )
3. Jaringan Wilayah kota metropolitan (Metropolitan Area Network-MAN ).
Selain ketiga jenis jaringan tersebut diatas pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan internet yang merupakan jaringan komputer global. Internet sangat
bermanfaat karena mempermudah para pengguna untuk berkomunikasi langsung dengan
berbagai pihak dan mempermudah memperoleh informasi yang dibutuhkan tanpa dibatasi
oleh waktu dan ruang dan dalam waktu yang singkat.
Perkembangan konsep manajemen pendidikan ini didesain untuk meningkatkan
kemampuan sekolah dan masyarakat dalam mengelola perubahan pendidikan kaitannya
dengan tujuan keseluruhan, kebijakan, startegi, perencanaan, inisiatif kurikulum yang
telah ditentukan oleh pemerintah dan otoritas pendidikan.
Pendidikan ini menuntut adanya perubahan sikap dan tingkah laku seluruh
komponen sekolah, kepala sekolah, guru, siswa dan tenaga staf/administrasi termasuk
orang tua dan masyarakat dalam memandang, memahami, membantu sekaligus sebagai
pemantau yang melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam pengelolaan sekolah yang
bersangkutan dengan didukung oleh pengelolaan sistem informasi yang maju. Akhir dari
semua itu ditujukan kepada keberhasilan sekolah untuk menyiapkan pendidikan yang
berkualitas/bermutu bagi dunia pendidikan berkualitas/bermutu bagi masyarakat.
B. Pengertian Mutu Pendidikan.
Secara umum, adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa
yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau
yang tersirat. Dalam konteks pendidikan pengertian mutu mencakup input, proses, dan
output pendidikan.
Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan
untuk berlangsungnya suatu proses. Sesuatu yang dimaksud berupa sumberdaya dan
perangkat lunak serta harapan-harapan sebagai pemandu bagi berlangsungnya proses.
Input sumber daya meliputi sumberdaya manusia (Kepala sekolah, guru, termasuk guru
BK, karyawan, siswa) dan sumberdaya selebihnya (peralatan, perlengkapan, uang, bahan,
dsb). Input perangkat lunak meliputi struktur organisasi sekolah, peraturan perundang-
undangan, deskripsi tugas, rencana, program, dsb, Input harapan-harapan berupa visi,
misi, tujuan, dan sasaran-sasaran yang ingin dicapai oleh sekolah.
Kesiapan input sangat diperlukan agar proses dapat berlangsung dengan baik. Oleh
karena itu, tinggi rendahnya mutu input dapat diukur dari tingkat kesiapan input. Makin
tinggi tingkat kesiapan input, makin tinggi pula mutu input tersebut.
Proses Pendidikan merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain.
Sesuatu yang berpengaruh terhadap berlangsungnya proses disebut sedangkan sesuatu
dari hasil proses disebut output. Dalam pendidikan bersekala mikro (ditingkat sekolah),
proses yang dimaksud adalah proses pengambilan keputusan, proses pengelolaan
kelembagaan, proses pengelolaan program, proses belajar mengajar, dan proses
monitoring dan evaluasi, dengan catatan bahwa proses belajar memiliki tingkat
kepentingan tertinggi disbanding dengan proses-proses lainnya.
Proses dikatakan bermutu tinggi apabila pengelolaan input pendidikan dilakukan
secara harmonis, sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang
menyenangkan (enjoyable learning), mampu mendorong motivasi dan minat belajar, dan
benar-benar mampu memberdayakan peserta didik. Kata memberdayakan mengandung
arti bahwa peserta didik tidak sekedar menguasai pengetahuan yang diajarkan oleh
gurunya, akan tetapi pengetahuan tersebut juga telah menjadi muatan nurani peserta
didik, dihayati, diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan lebih penting bagi peserta
didik tersebut mampu belajar secara terus menerus (mampu mengembangkan dirinya).
Output pendidikan adalah merupakan kinerja sekolah. Kinerja sekolah adalah
prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses/perilaku sekolah. Kinerja sekolah dapat
diukur dari kualitasnya, efektivitasnya, produktivitasnya, efesiensinya, inovasinya,
kualitas kehidupan kerjanya dan moral kerjanya. Khusus yang berkaitan dengan mutu
output sekolah, dapat dijelaskan bahwa output sekolah dikatakan berkualitas/bermutu
tinggi jika prestasi sekolah, khususnya prestasi belajar siswa, menunjukkan pencapaian
yang tinggi dalam:
(I) Prestasi akademik, berupa nilai ulangan umum EBTA, EBTANAS, karya
ilmiah, dan lomba akademik.
(2) Prestasi non-akademik, seperti misalnya IMTAQ, kejujuran, kesopanan,
kesenian keterampilan kejujuran dan kegiatan-kegiatan ektrakurikuler lainnya.
Mutu sekolah dipengaruhi oleh banyak tahapan kegiatan yang saling
berhubungan (proses) seperti misalnya perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan.
B A B III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.
Setelah penulis mempelajari dan memahami tentang pendidikan Berbasis
Teknologi, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a) Dengan adanya kemajuan dibidang IPTEK terutama dalam bidang
administrasi maka dapat diterapkan dalam lingkungan sekolah khususnya
dalam penyelesaian masalah pendidikan.
b) Dapat mempercepat dan memperlancar prosen KBM.
c) Menambah ilmu bagi masyarakat sekolah khususnya bagi pendidik dan
siswa didik.
B. Saran
a) Agar masyarakat sekolah mau menyikapi dan menanggapi secara positif
perkembangan Teknologi tersebut.
b) Supaya Kepala Sekolah memberi kesempatan kepada masyarakat sekolah
untuk mengikuti berbagai pelatihan tentang perkembangan Teknologi yang
memadai.
Daftar Pustaka
Dikmenum, 1999, Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis sekolah : Suatu
Konsepsi Otonomi Sekolah (paper kerja), Depdikbud, Jakarta.
Semiawan, Conny R, dan Soedijarto, 1991, Mencari Strategi : Strategi Pendidikan
Nasional Manajemen Abad XXI, PT. Grasindo, jakarta. www.geocities.com-
pakguruonline_files
MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU_PENDIDIKAN. Azzumari, Jamhari,
dan nina, 2005, Belajar ke Timur: Islam, Indonesia dan Jepang PPIM, IAIN Imam
Bonjol Padang.