Pengantar Perjanjian Lama

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ringkasan Pengantar Perjanjian Lama

Citation preview

  • KURSUS PENGANTAR PERJANJIAN LAMA - Index - PESTA Online

    KURSUS PENGANTAR PERJANJIAN LAMA [TB-01-PPL]PESTA - Online

    Penjelasan Lengkap:Kursus Pengantar PL ini akan mempelajari tentang pokok-pokok penting dalam pengenalan akan dunia PL Alkitab,khususnya tentang hal-hal yang melatarbelakangi sejarah PL, simbol- simbol PL, tema-tema PL, etika PL, relasi PL danPB, serta implikasi PL bagi kehidupan orang Kristen.

    I.

    Tujuan PelajaranSesudah mengerjakan seluruh Pelajaran dan tugas-tugas yang diberikan dan menyelesaikan Kursus PPL, maka diharapkanpeserta akan dapat:

    Mengenal dunia Perjanjian Lama secara lebih luas sehingga memperoleh kemampuan untuk mengerti dunia PLdengan lebih baik.

    1.

    Mengenal Allah melalui Perjanjian Lama, kehendak-Nya yang terwujud dalam tema-tema teologis, simbol-simbolyang digunakan, etika, ataupun aspek praktis dalam kehidupan sehari-hari

    2.

    Mengenal relasi yang jelas antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, sehingga tahu bagaimana mengerti Alkitabsecara keseluruhan dengan baik.

    3.

    II.

    Materi Pelajaran (6 Pelajaran)

    PELAJARAN 01: PENTINGNYA PERJANJIAN LAMATujuan: Dalam pelajaran ini peserta diharapkan dapat mengenal PL dari sudut pandang keseluruhan kebenaranAlkitab supaya kita dapat melihat dengan jelas relevansinya bagi kehidupan Kristen kita sekarang.Baca online : Pelajaran 01 | Pertanyaan 01 | Referensi 01a | Referensi 01b | Referensi 01c

    1.

    PELAJARAN 02: LATAR BELAKANG GEOGRAFIS PERJANJIAN LAMATujuan: Dalam pelajaran ini peserta diharapkan dapat belajar latar belakang geografis dunia PL.Baca online : Pelajaran 02 | Pertanyaan 02 | Referensi 02a | Referensi 02b

    2.

    PELAJARAN 03: SEJARAH PERJANJIAN LAMATujuan: Dalam pelajaran ini peserta diharapkan dapat belajar tentang sejarah Perjanjian Lama secara sekilas, untukmengetahui hal-hal yang melatarbelakangi kejadian tertentu, serta beberapa bukti otentik dalam Perjanjian Lama.Baca online : Pelajaran 03 | Pertanyaan 03 | Referensi 03a | Referensi 03b | Referensi 03c

    3.

    PELAJARAN 04: BUDAYA PERJANJIAN LAMATujuan: Dalam pelajaran ini peserta diharapkan dapat belajar tentang struktur masyarakat, kehidupan ibadah, dansistem pendidikan masa PL.Baca online : Pelajaran 04 | Pertanyaan 04 | Referensi 04a | Referensi 04b

    4.

    PELAJARAN 05: KANON ALKITAB PERJANJIAN LAMATujuan: Dalam pelajaran ini peserta diharapkan dapat belajar proses kanonisasi alkitab PL.Baca online : Pelajaran 05 | Pertanyaan 05 | Referensi 05a | Referensi 05b | Referensi 05c

    5.

    PELAJARAN 06: HUBUNGAN PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARUTujuan: Dalam pelajaran ini peserta diharapkan dapat belajar mengenai hubungan Perjanjian Lama (PL) denganPerjanjian Baru (PB).Baca online : Pelajaran 06 | Pertanyaan 06 | Referensi 06a | Referensi 06b

    6.

    III.

    Bahan Referensi PPLBerikut ini adalah daftar buku yang dipakai sebagai referensi untuk membantu peserta PESTA mendapatkanpenjelasan-penjelasan yang lebih dalam dan luas tentang pokok-pokok materi yang dibahas dalam Kursus PENGANTAR

    IV.

  • PERJANJIAN LAMA. Karena tujuannya adalah untuk melengkapi, maka akan sangat baik jika Anda bisa mengusahakanmemiliki buku-buku tsb. dalam bentuk cetaknya untuk kebutuhan di masa y.a.d..

    Baker, Dr. David L., MARI MENGENAL PERJANJIAN LAMA, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997.m Drane, John, BAGAIMANA MEMAHAMI PERJANJIAN LAMA III, Jakarta: Persekutuan Pembaca Alkitab,2003

    m

    Dyrness, William. TEMA-TEMA DALAM PERJANJIAN LAMA, Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas, 1979.m Green, Denis. PEMBIMBING PADA PENGENALAN PERJANJIAN LAMA, Malang: Yayasan Penerbit GandumMas, 1984.

    m

    Guthrie, D, J.A. Motyer, D.J. Wiseman. Editors. TAFSIRAN ALKITAB MMASA KINI 1, KEJADIAN-ESTER.Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, Cetakan ketiga 1987.

    m

    Hill, Andrew E. dan John H. Walton. SURVEI PERJANJIAN BARU. Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas,1991.

    m

    Michaeli, Frank, BAGAIMANA MEMAHAMI PERJANJIAN LAMA, Bandung: Kalam Hidup, 1961.m Wright, Dr. Christopher, HIDUP SEBAGAI UMAT ALLAH; ETIKA PERJANJIAN LAMA, Jakarta: BPKGunung Mulia, 1995.

    m

    ----------, ENSIKLOPEDI ALKITAB MASA KINI. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Cetakan kedua1994.

    m

    ----------, CD SABDA (Software Alkitab, Biblika, Dan Alat-alat), Yayasan Lembaga SABDA, 1999.

    m

  • PELAJARAN 01: PENTINGNYA PERJANJIAN LAMA - Index - PESTA OnlineNama Kursus : PENGANTAR PERJANJIAN LAMANama Pelajaran : Pentingnya Perjanjian LamaKode Pelajaran : PPL-P01

    Pelajaran 01 - PENTINGNYA PERJANJIAN LAMADaftar Isi

    Mengapa penting mempelajari Perjanjian Lama?Perjanjian Lama adalah Bagian dari Rencana Allah. Perjanjian Lama adalah Bukti akan Kedaulatan dan Kesetiaan Allahb. Perjanjian Lama adalah Firman Allahc. Perjanjian Lama adalah Nubuat bagi Perjanjian Barud.

    1.

    Mengapa sulit mempelajari Perjanjian Lama?Halangan Bahasa. Halangan Budayab. Halangan Ketekunanc. Halangan Praduga yang Salahd.

    2.

    Doa

    PENTINGNYA PERJANJIAN LAMAMENGAPA PENTING MEMPELAJARI PERJANJIAN LAMA?

    Umat Kristen pada umumnya dapat menerima Alkitab Perjanjian Baru (PB) dengan mudah karena Alkitab PB adalah dokumenyang memberi kesaksian tentang kehidupan, kematian dan kebangkitan dan pengajaran Kristus yang penuh kuasa serta sejarahpendirian gereja- Nya. Tetapi, bagaimana dengan Perjanjian Lama? Sering umat Kristen bertanya, apakah gunanya mempelajarikitab-kitab Perjanjian Lama? Bukankah PL lebih banyak berbicara tentang cerita usang dari sejarah bangsa Yahudi (Israel) dantentang raja-raja dan nabi-nabi dan tokoh-tokoh yang tidak ada hubungan langsung dengan kita sekarang? Dapatkah kita menerimakeseluruhan PL sebagai Firman Allah yang berotoritas mutlak dalam hidup kita?

    Pertanyan-pertanyaan di atas sangat penting untuk dijawab. Pelajaran pertama dari Kursus Pengantar Perjanjian Lama (PPL) iniakan menolong kita untuk melihat PL dari sudut pandang keseluruhan kebenaran Alkitab supaya kita dapat melihat dengan jelasrelevansinya bagi kehidupan Kristen kita sekarang.

    Marilah kita mulai dengan menjawab pertanyaan, mengapa penting mempelajari Perjanjian Lama?Perjanjian Lama adalah Bagian dari Rencana AllahCara Allah menyatakan Diri-Nya kepada manusia adalah dengan memberikan Penyataan Umum dan Penyataan Khusus,yaitu melalui alam, sejarah, hati nurani manusia dan juga melalui Firman dan Anak-Nya, Yesus Kristus. Di dalamPenyataan-penyataan inilah Allah menyatakan Diri-Nya dan rencana-Nya kepada manusia (Rom 1:19-20; Yes. 52:10).Dalam Perjanjian Lama, Allah memakai hamba-hamba-Nya, dengan latar belakang satu bangsa, yaitu bangsa Israel, untukmenjadi sarana dalam menyampaikan Penyataan-penyataan rencana-Nya kepada manusia (Yes 49:6). Oleh karena itu sejarahlahirnya bangsa Israel dan bagaimana Allah menyertai, menghukum dan memberkati bangsa ini (yang kita pelajari melaluikitab-kitab PL) seharusnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan iman Kristen. Karena melalui sejarahbangsa ini Allah sebenarnya sedang memberitahukan kepada manusia tentang Diri-Nya; siapakah Dia dan apakah rencana-Nya bagi umat manusia, termasuk rencana-Nya bagi kita yang hidup sekarang. Dengan mempelajari PL, maka kita akanmelihat bagaimana Allah secara progresif menyatakan Diri-Nya untuk dikenal; pertama melalui bangsa pilihan-Nya (Israel),lalu selanjutnya melalui orang- orang yang dipilih-Nya pada masa Perjanjian Baru (Rom 1:16).

    .

    Perjanjian Lama adalah Bukti akan Kedaulatan dan Kesetiaan AllahDibalik cerita sejarah bangsa Israel, PL juga menjadi bukti penting akan kedaulatan Allah atas seluruh alam semesta yangdiciptakan- Nya, termasuk di dalamnya manusia. Dialah yang mengawasi sejarah dan yang akan menyelesaikan rencana-Nyatepat pada waktu yang sudah ditetapkan-Nya (Fil 1:6). Dia juga yang memilih hamba-hamba-Nya sesuai dengan

    b.

  • kedaulatan-Nya untuk melaksanakan rencana kekal-Nya. Di sini sekaligus PL juga menjadi bukti penyataan progresif akankesetiaan Allah (Yes. 25:1). Allah turut bekerja dalam sejarah, termasuk ketika Israel tidak taat, tetapi Allah tetap setia padajanji-Nya (Rom 3:3). Oleh karena itu kitab-kitab PB tidak mungkin dilepaskan dari PL; Allah PB adalah juga Allah PL yangsetia melaksanakan rencana kedaulatan-Nya (keselamatan) bagi umat pilihan- Nya.Perjanjian Lama adalah Firman AllahMengakui bahwa PL adalah Firman Allah adalah bagian yang penting dari iman Kristen, karena apabila kita mengakuiotoritasnya maka berarti kita bersedia tunduk pada otoritas tsb. Namun yang menjadi pertanyaan sekarang, bagaimana kitatahu dan yakin bahwa kitab- kitab PL adalah Firman Allah yang berotoritas? Berikut ini adalah beberapa bukti bahwa PLadalah Firman Allah.

    Pertama, bukti dari dalam Alkitab sendiri:Yesus mengakui otoritas PL Selama Yesus hidup di dunia Ia mengakui otoritas PL secara penuh. Hal ini terbukti jelasdalam kitab-kitab Injil bagaimana Yesus selalu mengutip PL untuk menunjukkan dasar otoritas dan pengajaran-Nya.Misalnya pada waktu Ia dicobai (Mat 4:1-11). Juga ketika Yesus harus mengklaim kedudukan-Nya sebagai AnakAllah (Yoh. 10:31-36). Sikap Yesus yang menjunjung tinggi PL cukup menjadi bukti bahwa PL memiliki otoritassebagai Firman Allah.

    1.

    Para Rasul mengakui otoritas PL Diantara para Rasul tidak ada bukti satupun yang memperlihatkan bahwa merekatidak mempercayai PL sebagai inspirasi dari Allah. Di antara para rasul, Paulus adalah yang paling jelas memberikanpengakuan secara penuh akan otoritas PL. 2 Tim. 3:16, "tulisan" yang dimaksud pada waktu itu adalah tulisan darikitab-kitab PL.

    2.

    Para penulis Alkitab mengakui otoritas PL Pola pengakuan otoritas PL juga dijumpai pada penulis-penulis PB lain,seperti Yakobus atau penulis kitab Ibrani. Mereka melihat PL bukan sebagai rangkaian sejarah dan peraturan yangmati, tetapi merupakan kisah yang hidup tentang karya Allah yang menyelamatkan manusia (Yak 1:22-23; Ibr. 4:12).Bukti dari luar Alkitab:

    3.

    Bapak-bapak gereja secara aklamasi menerima pengakuan akan otoritas PL melalui pengkanonan Alkitab. Dinyatakanbahwa masing-masing Kitab PL menunjukkan sifat yang tidak dapat dipisahkan dari pengilhaman ilahi.

    4.

    Allahlah yang memberi inspirasi kepada para penulis PL. Itulah sebabnya sekalipun para penulis PL hidup pada jamandan latar belakang yang berbeda, berita yang mereka sampaikan tidak ada yang saling bertentangan, malah sebaliknyamemberikan satu benang merah berita yang menunjuk pada karya keselamatan Allah.

    5.

    Secara praktis terbukti bahwa kitab-kitab PL telah menjadi standard kebenaran dan memberikan manfaat yangsanggup mengubah kehidupan manusia, karena Allahlah yang ada dibalik penulisan itu.

    6.

    c.

    Perjanjian Lama berisi Nubuatan bagi Perjanjian BaruKitab-kitab dalam PL banyak menunjuk pada nubuatan-nubuatan yang akhirnya digenapi pada masa PB (Mat. 9:31; Luk24:44; Rom 10:4). Keseluruhan dan kelengkapan berita keselamatan harus dimulai dari PL dan diakhiri dengan PB; sehinggajelas keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan. Oleh karena itu PL harus dipelajari sebagai sumber dan landasan untukmengerti penggenapan rencana agung Allah.

    Kitab-kitab dalam PL juga penuh dengan tipologi-tipologi yang kalau dipelajari akan menolong pembaca kitab-kitab PBuntuk mengerti lebih jelas KEUTUHAN KESELURUHAN KEBENARAN Alkitab.

    d.

    MENGAPA SULIT MEMPELAJARI PERJANJIAN LAMA?

    Dari uraian di atas kita melihat bahwa penting sekali kita mempelajari Penyataan Allah yang bersifat progresif itu mulai dari masaPL supaya kita mendapatkan konteks lengkap bagaimana Penyataan Allah itu diberikan. Namun demikian mempelajari kitab-kitabPL tidaklah tanpa halangan. Ada faktor-faktor penghambat yang kadang menyulitkan kita mengerti maksud sesungguhnya beritadalam PL. Kesulitan-kesulitan tsb. dapat dijelaskan sbb.:

    Halangan BahasaKitab-kitab asli PL disampaikan dalam bahasa Ibrani kuno yang kadang tidak dapat secara jelas diterjemahkan dalam bahasaIndonesia.

    .

    Halangan BudayaSeluruh konteks PL adalah budaya bangsa Israel kuno yang informasi sejarahnya tidak dapat kita pahami dengan lengkap.

    b.

    Halangan KetekunanKurangnya ketekunan dalam mempelajari Alkitab secara menyeluruh dan berkesinambungan.

    c.

  • Halangan Praduga yang SalahSering kita telah memiliki praduga yang salah tentang PL sehingga kita cenderung hanya memilih berita yang kita sukai danmengerti, tapi kemudian mengabaikan isi berita PL yang lain.

    d.

    Akhir Pelajaran (PPL-P01)

    DOA

    "Ya Allah, saya bersyukur bahwa Engkau berkenan untuk menyatakan diri-Mu kepada bangsa Israel sedemikian rupa sehinggasaya sekarang dapat belajar mengenal tentang Engkau lebih baik. Tapi doronglah saya untuk tidak cepat puas hanya sampai di sini.Ajarkan saya untuk semakin rindu mempelajari Firman-Mu dalam PL sehingga saya bisa menjadi semakin dekat dan mengenalkehendak-Mu lebih baik." Amin

    [Catatan: Pertanyaan Latihan ada di lembar lain.]

  • PERTANYAAN 01 - Index - PESTA Online

    Nama Kursus : PENGANTAR SINGKAT PERJANJIAN LAMANama Pelajaran : Pentingnya Mempelajari Kitab-Kitab Perjanjian LamaKode Pelajaran : PPL-T01

    Pertanyaan 01 - PENTINGNYA MEMPELAJARI KITAB-KITABPERJANJIAN LAMAINSTRUKSI

    Harap setiap peserta mengikuti petunjuk mengerjakan tugas sbb.:Bacalah Bahan Pelajaran dan semua Referensi Pelajaran 01 dengan teliti.1. Bacalah Pertanyaan (A) dan (B) di bawah ini, lalu jawablah dengan jelas dan tepat.2. Lembar jawaban yang telah diisi harap dikirimkan dalam bentuk plain text (e-mail biasa) dan bukan dalam bentukattachment ke:

    < staf-pesta(at)sabda.org >

    3.

    Apabila Anda mendapatkan kesulitan sehubungan dengan isi Bahan Pelajaran, silakan menghubungi Pembimbing di:< yulia(at)in-christ.net >

    Ganti (at) dengan @

    4.

    Selamat mengerjakan!Pertanyaan (A):

    Dalam kisah-kisah Perjanjian Lama, bangsa mana yang Tuhan pakai untuk menyatakan diri-Nya, kehendak-Nya danrencana-Nya kepada manusia?

    1.

    Sebutkan bukti-bukti bahwa Tuhan Yesus mengakui Perjanjian Lama sebagai Firman Allah yang berotoritas!2. Ayat manakah dalam Perjanjian Baru yang membuktikan bahwa Rasul Paulus mengakui otoritas Perjanjian Lama?3. Seluruh kisah dalam PL menunjukkan rangkaian cerita yang memiliki satu benang merah atau satu inti berita. Berita apakahitu?

    4.

    Apakah faktor-faktor penghambat dalam kita mempelajari PL?5. Pertanyaan (B):

    Berikan contoh-contoh praktis pentingnya kita mempelajari PL?1. PL banyak menyebutkan hukum-hukum Tuhan untuk bangsa Israel (misalnya Hukum Taurat), apakah hukum-hukum itujuga masih berlaku untuk kita sekarang?

    2.

  • Referensi 01a - Index - PESTA Online

    Nama Kursus : PENGANTAR PERJANJIAN LAMANama Pelajaran : Pentingnya Mempelajari Perjanjian LamaKode Pelajaran : PPL-R01aReferensi PPL-R01a diambil dari:

    Judul Buku : TEMA-TEMA DALAM TEOLOGI PERJANJIAN LAMAJudul Bagian: PendahuluanPengarang : William DyrnessPenerbit : Yayasan Penerbit Gandum MasThn. Terbit : 1979Halaman : 3-5

    REFERENSI 01a - PENTINGNYA MEMPELAJARI PERJANJIANLAMAPENDAHULUANSebuah buku mengenai Perjanjian Lama sekarang ini tidak akan menjadi buku yang laris. Bahkan di antara mereka yang berhasratbesar mempelajari Alkitab dan terus-menerus menjadikannya buku terlaris sepanjang zaman, konferensi-konferensi tentangPerjanjian lama tidak akan menarik perhatian. Sebabnya sederhana saja. Sering kali orang- orang Kristen memberikan waktuterbanyak untuk mempelajari Perjanjian Baru, dan hanya sekali-sekali menyelidiki kitab Mazmur dan Amsal, atau kadang-kadangditambah dengan kitab nabi-nabi. Akibatnya ialah bahwa banyak orang Kristen gagal untuk memahami keseluruhan wawasanpengungkapan Allah tentang diri-Nya sendiri -- gambaran mereka tentang maksud-maksud Allah tidak sempurna. BahkanPerjanjan Lama tidak diterjemahkan ke dalam semua bahasa di dunia. Tentu saja dapat dipahami mengapa Perjanjian Barumerupakan bagian pertama yang diterjemahkan kalau dana yang tersedia terbatas, tetapi kalau para misionaris dan pendetamendasarkan seluruh pengajaran mereka pada Perjanjian Baru saja maka mereka tidak akan dapat mengajarkan Firman Allahseutuhnya. Hal ini sangat penting dalam situasi- situasi penginjilan, di mana sering kali terdapat jembatan alamiah di antaraPerjanjian Lama dengan kebanyakan orang, terutama yang berasal dari kebudayaan bukan Barat. Ajaran Perjanjian Lamaberlatarkan rumah tangga dan pasar, kasih setia Allah disampaikan dalam bentuk konkret. Jelaslah sudah bahwa Perjanjian Barutidak dapat berdiri sendiri.

    Tidaklah sulit untuk mendaftarkan contoh-contoh keadaan ini dalam kepustakaan misionaris. Di Cina, misalnya, para misionariszaman dahulu sering kali hanya memakai Perjanjian Baru dalam khotbah-khotbah mereka. Ketika membahas kelemahan misi-misidi Cina, Arthur Glasser mencatat:

    Kekurangan yang nyata dalam pergerakan misionaris adalah penggunaan Firman Allah yang tidak memadai. Ia hanyamenitikberatkan ajarannya pada sebagian dari Alkitab, yaitu Perjanjian Baru dan Mazmur.... Alkitab tidak hanya berisimandat pekabaran Injil dari Perjanjian Baru, tetapi juga mengandung panggilan Allah kepada tanggung jawabkebudayaan: suatu alur kewajiban yang mengalir sepanjang Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Kalau PerjanjianBaru terutama berfokus pada seorang pribadi di hadapan Allah, maka Perjanjian Lama menekankan hubungan yangbersifat umum (keluarga, masyarakat, dan negara). Di Sinai Allah memberikan kepada umatNya suatu gaya hidupyang egalitarian (sederajat) dan manusiawi.... Pendek kata, Perjanjian Lama mengajarkan suatu cara hidup di manahak-hak setiap orang dilindungi. (New Forces in Missions, ed. David Cho, Seoul 1976, hal. 194-95)

    Maksud penulisan buku ini ialah memberikan penerangan tentang Perjanjian Lama bagi orang Kristen. Buku ini pantas disebutsebagai buku teologi Perjanjian Lama, dan penting sekali untuk memahami arti istilah tersebut. Semua teologi yang benar, pastilahlebih kurang bersifat alkitabiah, tetapi teologi alkitabiah (Biblika) ialah mata pelajaran khusus yang berusaha mempelajaripokok-pokok Alkitab berdasarkan warna-warninya sendiri. Berbeda dengan teologia sistematika yang berusaha memahamihubungan timbal balik antara pokok- pokok Alkitab dengan implikasi-implikasi historis dan filosofisnya, teologi Biblikamempelajari tema pokok Alkitab menurut perkembangannya selama Allah berurusan dengan manusia dalam periode alkitabiah.Teologi Biblika bersifat historis dan berkesinambungan atau progresif. Teologi Biblika berpusat pada penyingkapan diri AllahPenyelamat, yang terwujud dalam kejadian-kejadian tertentu, di mana Allah memanggil bagi diri-Nya sendiri suatu bangsa yangakan mencerminkan sifat-Nya serta melanjutkan maksud-maksud-Nya yang penuh kasih. Teologi Biblika melihatperkembangan-perkembanga ini dengan latar belakang dunia yang diciptakan Allah sebagai wahana bagi maksud tujuan sertanlai-nilai- Nya. Akhirnya, teologi Biblika melihat bagaimana Allah menolak meninggalkan maksud tujuan-Nya, sekalipunumat-Nya tidak setia sehingga allah bekerja terus untuk menciptakan umat yang lebih sempurna dan utuh sebagai umatkepunyaan-Nya sendiri.

  • Jika kita dapat senantiasa mengingat pemikiran ini dan membaca Perjanjian Baru (dan sebenarnya juga keseluruhan sejarah) darisudut pemikiran tersebut, kita telah engambil langkah awal yang penting dalam berpikir secara teologis - dan dengan agak nekaddengan cara Allah sendiri memandang dunia ini. Yan gpasti ialah bahwa pokok-pokok pikiran ini diungkapkan secara khususdalam Perjanjian Lama.Hal ini bukan berarti tidak mengakui adanya perbedaaan di antara keduanya. Maksud-maksud Allah terlihat lebih nyata di dalamPerjanjian Baru. Perjanjian ini telah dimeteraikan sekali untuk selamanya dengan kematian Kristus, dan bukan lagi berkali-kaliseperti hanya dalam upacara kurban Perjanjian Lama. Perjanjian Lama lebih berurusan dengan bangsa Israel sedangkan PerjanjianBaru menaruh perhatian yang lebih besar kepada seluruh dunia. Akan Tetapi, kesamaan di antara kedua perjanjian itu lebih pentingdaripada perbedaannya. Kedua perjanjian secara serempak mencatat sejarah tindakan-tindakan Allah terhadap umat manusia secaratahap demi tahap. Pekerjaan Kristus lebih merupakan puncak daripada sanggahan atas kebenaran Perjanjian Lama. MeskipunPerjanjian Baru menyajikan sesuatu yang baru, sebenarnya itu bukanlah sesuatu yang samasekali baru. Ada kesinambunganpenting yang menghubungkan kedua perjanjian tersebut, baik dalam cara maupun hakikat dari ungkapan Allah dan di dalam caramanusia menanggapi ungkapan tsb. Seperti dikatakan Yohanes Calvin, "Saya mengakui adanya perbedaan- perbedaan dalamAlkitab... namun sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi keutuhannya yang telah ditetapkan.... Semua ini berkenaan dengancara penyalurannya dan bukan isi pokok" (Institusio II, II, I).Pendekatan pada studi Alkitab yang telah terbukti berhasil dalam menggambarkan kesatuan yang menyeluruh ini ialah tipologiatau ajaran tentang lambang-lambang, suatu studi persesuaian di antara unsur-unsur tertentu dari kedua perjanjian. Meski cara inisering kali menjadi bahan olok-olok dan mengakibatkan penafsiran yang berlebihan terhadap hal-hal kecil, tetapi kalau dapatdipahami dengan benar maka pendekatan ini akan menolong dalam menggarisbawahi perkembangan dari ungkapan Allah yangkonsisten dan historis. Suatu tipe atau lambang ialah "suatu peristiwa, seorang tokoh, atau suatu lembaga dalam Alkitab yangberlaku sebagai contoh atau pola untuk peristiwa- peristiwa, tokoh-tokoh atau lembaga-lembaga lainnya", dan didasarkan padakonsistensi sifat dan aktivitas Allah (Baker 1977, 267). Artinya, peristiwa atau objek dalam Perjanjian Lama meskipun tetapmemiliki makna yang utuh dalam keseluruhan konteks Alkitab, namun artinya diperluas melalui tampilnya padanan (danpenggenapan) dalam Perjanjian Baru, yang boleh kita sebut sebagai konteks Perjanjian Baru. Jalan pemikiran ini melatarbelakangibanyak diskusi dalam buku ini, apabila saya mengacu kepada Perjanjian baru.

  • Referensi 01b - Index - PESTA Online

    Nama Kursus : PENGANTAR PERJANJIAN LAMANama Pelajaran : Pentingnya Mempelajari Perjanjian LamaKode Pelajaran : PPL-R01bReferensi PPL-R01b diambil dari:

    Judul Buku : MARI MENGENAL PERJANJIAN LAMAJudul Artikel: Pentingnya Mempelajari Perjanjian LamaPenulis : Dr. David L. BakerPenerbit : BPK Gunung MuliaThn. Terbit : 1997Halaman : 13-14

    REFERENSI 01b - PENTINGNYA MEMPELAJARI PERJANJIANLAMAPENTINGNYA MEMPELAJARI PERJANJIAN LAMAPerjanjian Lama adalah kumpulan buku-buku yang dikarang lebih dari dua ribu tahun yang lalu. Maka bisa saja dipertanyakanapakah Perjanjian Lama itu masih perlu dipelajari pada zaman yang modern ini. Kalau kita membeli baju baru, yang lama dapatdibuang. Kalau kita memasuki Orde Baru, yang lama tidak berlaku lagi. Bagaimana tentang Perjanjian Lama? Apakah masihperlu? Ataukah sudah usang? Apakah tidak ada buku-buku baru yang lebih penting untuk dibaca dan dihayati pada akhir abadkedua puluh ini? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu dapat dijawab dengan beberapa pokok.

    Perjanjian lama merupakan Alkitab Yesus Kristus:Yesus mengenal sejarah Perjanjian Lama (misalnya Yoh 3:14; bnd. Bil 21:4-9);m Yesus mendasarkan pengajaranNya pada Perjanjian Lama (lihat Mat. 5:17; bnd. Mark 11:17);m Yesus menggunakan pengajaranNya untuk menentang pencobaan (lihat Mat. 4:1-11);m Yesus menyatakan bahwa nubuat-nubuat Perjanjian Lama digenapi dalam diriNya (misalnya Luk. 4:16-21; Yoh15:25).

    m

    .

    Perjanjian lama sering dikutip oleh Perjanjian Baru. Ada kurang lebih 2650 kutipan dari Perjanjian Lama dalam PerjanjianBaru, yaitu kurang lebih 350 kutipan langsung, dan 2300 kutipan tidak langsung, serta persamaan bahasa. Dengan kata lain,terdapat rata- rata satu kutipan Perjanjian Lama dalam setiap tiga ayat Perjanjian baru. Kitab Yesaya dan mazmur palingsering dikutip (masing-masing lebih dari 400 kali); dan hanya kitab Kidung Agung yang tidak dikutip dalam PerjanjianBaru.

    b.

    Perjanjian lama merupakan dasar untuk pengertian Perjanjian baru antara lain:dari segi bahasa (Perjanjian Baru ditulis dalam sejenis bahasa Yunani yang banyak dipengaruhi oleh bahasa-bahasaPerjanjian Lama);

    m

    dari segi sejarah (sejarah Perjanjian lama dilanjutkan oleh sejarah Perjanjian Baru); danm dari segi teologi (tema-tema teologi Perjanjian lama, seperti penciptaan, dosa, hukuman, pertobatan, kurban,keselamatan dan sebagainya menjadi dasar teologi Perjanjian Baru).

    m

    c.

    Baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru dinyatakan Allah yang Esa. Allah Israel adalah sama dengan BapaYesus Kristus:

    sifatNya sama (mahakuasa, mahakudus, mahapengasih, dsb.);m rencanaNya sama (untuk keselamatan manusia dan penyempurnaan dunia yang diciptakanNya);m tuntutanNya sama (hidup yang suci; kasih kepada Allah dan sesama manusia).m

    d.

    Perjanjian Lama merupakan firman Allah. Allah berbicara (berfirman) melalui Perjanjian lama, sebagaimana juga melaluiPerjanjian Baru, untuk menyatakan kasihNya dan untuk menyampaikan kehendakNya kepada manusia.

    e.

    Perjanjian Lama mengandung sastra yang indah, termasuk cerita yang termasyur, seperti cerita Yusuf, Rut, Daud, Elisa,Yunus, Ester dan sebagainya; dan puisi yang bagus seperti dalam Kitab Ayub, Mazmur, Yesaya dan lain-lain.

    f.

  • Referensi 01c - Index - PESTA Online

    Nama Kursus : PENGANTAR PERJANJIAN LAMANama Pelajaran : Pentingnya Mempelajari Perjanjian LamaKode Pelajaran : PPL-R01cReferensi PPL-R01c diambil dari:

    Judul Buku : SURVEI PERJANJIAN LAMAJudul Artikel: Pendekatan Kepada Perjanjian LamaPenulis : Andrew Hill, dkk.Penerbit : Yayasan Penerbit Gandum MasThn. Terbit : 1991Halaman : 3-8

    REFERENSI 01c - PENTINGNYA MEMPELAJARI PERJANJIANLAMAPENDEKATAN KEPADA PERJANJIAN LAMAMempelajari Perjanjian Lama adalah tugas yang amat besar, tetapi persiapan yang tepat dapat menolong mahasiswa untuk menuaipanen yang melimpah. Allah yang berdaulat yang menciptakan alam semesta, yang mengawasi sejarah, dan yang akanmenyelesaikan rencanaNya tepat pada waktu yang sudah ditetapkanNya yang telah memutuskan untuk berbicara. Hal itu sendiritelah merupakan tindakan anugerah, dan kita berkewajiban untuk mendengarkan. Walaupun demikian, mendengarkan dapatterhalang oleh banyak faktor yang menyulitkan. Pertama, wahyu atau penyataan Allah tidak disampaikan dalam bahasa ataukebudayaan kita. Sebagai akibatnya, kita barangkali harus bekerja lebih keras untuk dapat menerima berita yang disampaikandengan jelas. Semakin paham para mahasiswa akan kebudayaan Timur Dekat purba, khususnya kebudayaan Israel, selama zamanPerjanjian Lama, semakin mampulah mereka menyingkirkan penghalang-penghalang yang ada.Faktor kedua yang mempersulit adalah bahwa kendati kita mendengarkan, kita cenderung untuk memilih-milih apa yang kitadengar atau mencoba untuk menyesuaikan berita itu dengan apa yang kita ingin dengar. Jalan keluar untuk ini adalah denganmengizinkan Alkitab berbicara sendiri. Kita semua mempunyai berbagai praduga tentang Alkitab. Praduga-praduga ini perludievaluasi terus-menerus dan disaring agar jangan sampai memutarbalikkan ajaran Alkitab. Tujuan para penulis Alkitab tidak bolehditempatkan lebih rendah terhadap maksud tujuan kita sendiri, betapapun berguna maksud tujuan kita itu. Banyak hal yang sangatberharga dapat dipelajari dari Perjanjian Lama, tetapi tidak semuanya itu hendak diajarkan oleh Perjanjian Lama. Jika paramahasiswa berkeinginan untuk memeproleh pengajaran yang absah dari teks Perjanjian lama, maka harus belajar untuk menambahide-ide mereka sendiri pada teks tersebut. Apabila Alkitab diizinkan untuk berbicara dari ketinggiannya sendiri dan menurutagendanya sendiri, pembaca akan dapat menjadi lebih terbuka untuk memepelajari apa yang hendak diajarkan oleh Alkitab.

    PENYATAAN DIRISebagai penyataan diri Allah sasaran Perjanjian Lama adalah agar pembaca akan mengenal Allah dengan lebih baik. Namun,proses ini tidak dimaksudkan untuk sekedar mengetahui bahwa Allah ada. Sebaliknya pengenalan akan Allah ini tercapai dengancara mengalami sifat- sifatNya. Mampu mencatat semua sifat Allah tidak penting. Yang harus kita capai adalah bahwasifat-sifatNya itu menjadi kerangka dari pandangan hidup kita. Yang kami maksudkan dengan ini adalah bahwa pandangan kitaterhadap diri sendiri, masyarakat kita, dunia kita, sejarah kita, perilaku kita, keputusan-keputusan kita - segala sesuatu - harusdisatukan dengan pandangan yang jelas dan terpadu tentang Allah. Sasaran Perjanjian Lama bukanlah kehidupan yang diubah,kendatipun pengenalan akan Allah sudah seharusnya mengubah kehidupan seseorang. Sasaran Perjanjian Lama bukanlahmenyetujui suatu sistem nilai, kendatipun suatu sistem nilai tentu saja akan merupakan akibat dari mengenal Allah dengansungguh-sungguh. Perjanjian Lama bukanlah tempat penyimpan berbagai model peran historis, kidung-kidung yang berdebu, danperkataan nubuat yang tidak jelas, tetapi merupakan ajakan Allah untuk mendengarkan kisahNya.Kisah Allah ini diawali dengan penciptaan. Akan tetapi, yang ditegaskan bukanlah bagaimana dunia mulai, tetapi bagaimanarencana itu dimulai. Segala sesuatunya sudah tepat untuk pelaksanaan rencana Allah. Dalam pengertian itu, penciptaan hanyamerupakan pendahuluan dari sejarah. Kedaulatan Allah pada awalnya dijamin oleh kenyataan bahwa Ia menciptakan. Meskipunkenyataan ini mau tidak mau menyangkal kedaulatan ilah-ilah lain, maksud tujuannya bukanlah membuka polemik melawanpoliteisme kafir pada zaman itu. Tetapi daripada mengadakan pendekatan negatif yang mencela dan membuktikan ketidakbenaranilah- ilah lain, Perjanjian Lama mengadakan pendekatan positif dengan memberitahukan seperti apa Allah yang esa dan benar itudan apa yang sudah dikerjakanNya.

  • Sewaktu sejarah mulai, akan terlihat bahwa Perjanjian lama tidak memberikan perhatian utama pada aspek-aspek politik dan sosialdari sejarah. Yang terutama diperhatikan dari sejarah ini adalah bagaimana Allah sudah menyatakan diriNya kepada orang-orangpada masa lalu. Hal ini dicerminkan dalam nama-nama Allah yang memenuhi halaman-halaman Perjanjian lama. Nama-nama inimenggambarkan Dia sebagai Allah ayng kudus, mahakuasa, mahatinggi, dan yang menyebabkan terjadinya segala sesuatu. Akantetapi, Ia juga adalah Allah yang mendengar, melihat, dan menyediakan. Pembrontakan dan kelemahan yang biasa terdapat padaumat manusia menunjukkan Dia sebagai Allah yang penuh kesabaran dan kasih karunia.Sebagaimana halnya penciptaan memasuki sejarah, demikian juga sejarah memasuki nubuat. Rencana Allah diawali padapermulaan, dijalankan sepanjang sejarah, dan akan terus berlangsung sampai semua tercapai. Dengan melihat rencana Allahdijalankan pada masa lalu (Pentateukh dan kitab-kitab sejarah dan dimaksudkan untuk masa depan kitab-kitab para nabi), kitamulai menghargai hikmat yang tidak terduga dari Allah yang layak dipuji dan disembah (Mazmur-mazmur dan sastra hikmat).Dengan demikian, Perjanjian Lama harus dilihat sebagai penyajian sifat-sifat Allah dalam perbuatan. Kita dapat mengetahui siapaAllah itu dan seperti apa Dia dengan jalan mendengar apa yang sudah ada yang akan dilakukanNya. Sesudah kita mengethui siapaDia itu, dan seperti apa Dia, maka tanggapan yang selayaknya adalah penyembahan, komitmen, dan pelayanan.

    PERJANJIAN ALLAHDi bagian inti dari penyataan-diri ini, yang menggambarkan rencana Allah, terdapat perjanjian Allah (covenant). Bahkan nama"Perjanjian Lama" menunjukkan bahwa covenant itu merupakan konsep inti dari kumpulan kitab-kitab ini. Melalui covenant atauperjanjian ini Allah menyatakna seperti apa Dia dan mengharuskan diriNya untuk menuruti kelakukan tertentu. KesetiaanNya(hesed) pada covenant itu sering kali menyebakan Dia melakukan tindakan kasih karunia dan kemurahan, namun keadilan jugatercakup dalam covenant untuk memastikan pemberian pertanggungjawaban oleh umatNya. Karena covenant itu merupakan saranayang digunakan Allah untuk mengadakan penyataan diri, Perjanjian Lama sering kali tampil sebagai sejarah covenant, atau dariberbagai aspeknya, lebih dari sekedar sejarah Israel. Jadi kitab Kejadian 12-50 adalah sejarah pengadaan perjanjian Abraham (atauAbrahamic Covenant). Kitab Keluaran sampai dengan kitab Ulangan adalah sejarah mengenai penetapan perjanjian di Sinai. KitabYosua adalah catatan mengenai kesetiaan Allah terhadap perjanjian itu, sedangkan kitab Hakim-hakim adalah catatan mengenaiketidak-setiaan Israel terhadap perjanjian tsb. Kitab Samuel dan Raja-raja adalah sejarah perjanjian kerajaan (Perjanjian Daud atauDavidic Covenant). Perjanjian itu sebagai rencana Allah terlihat dengan lebih jelas daripada orang-orang yang terlibat dari generasike generasi.

    Beberapa pendekatan yang berbeda-beda terhadap Perjanjian Lama dapat dibedakan satu daripada yang lain melalui paham setiappendekatan itu mengenai gagasan perjanjian dan kaitan berbagai perjanjian itu terhadap satu sama lain. Adakah banyak perjanjianyang berbeda-beda yang terlepas dari yang lain mengatur berbagai periode sejarah, ataukah hanya ada satu atau dua perjanjianyang mengatur yang memiliki beberapa perjanjian tambahan lainnya yang menawarkan perluasan dan penjelasan? Adakah satuperjanjian yang tidak bersyarat yang terdiri atas beberapa perjanjian bersyarat sebagai bagian pelangkapnya, ataukahkeseluruhannya merupakan perjanjian bersyarat?Pertanyaan-pertanyaan ini yang dijawab dalam berbagai cara oleh para sarjana yang berbeda-beda, menjelaskan berbagaikontroversi teologis tentang Perjanjian Lama, hubungannya dengan Perjanjian Baru dan keterkaitannya dengan kita dewasa ini.Namun jawaban-jawaban yang diberikan untuk pertanyaan-pertanyaan ini tidak mengubah citra Allah yang diberikan olehperjanjian itu. Hanya bentuk teologinyalah yang dipertaruhkan dalam persoalan ini, dan bukan sifat Allah sebagaimana Iadinyatakan dalam Perjanjian Lama. Bahkan, jika seandainya pun ada yang cenderung untuk membuat garis-garis pemisah yangjelas di antara perjanjian-perjanjian itu, kesatuan organik dari perjanjian- perjanjian tersebut tidak boleh diabaikan.Ciri kesatuan organik inilah yang menolong kita untuk melihat rencana Allah sebagai suatu wujud yang konsisten dan menyatu.Dalam pandangan ini, perjanjian dengan Abraham menetapkan Israel sebagai umat Allah "yang menyatakan Allah" maksudnyamelalui umat Israel Allah berkenan menyatakan diriNya kepada dunia. Taurat yang diberikan di Sinai merupakan satu bagianutama dari penyataan yang akan diberikan oleh perjanjian yang ditetapkan sebagai sasarannya. Pada waktu yang sama, kitabImamat, Ulangan, dan Yosua berisi pembaharuan perjanjian yang memperkuat persetujuan itu. Perjanjian Daud (DavidicCovenant) menggenapi beberapa dari janji-janji mula-mula Allah kepada Abraham (misalnya, raja-raja akan berasal dari dia) danpada waktu yang sama memperluas persetujuan itu untuk mencakup suatu garis keturunan dinasti. Para nabi berbicara tentangperjanjian yang akan datang (bandingkan Yesaya 61:8; Yeremia 31:31-34; Yehezkiel 16:60-63; 34:25- 30; 37:19-28; Hosea2:18:20), dan semua ini biasanya berhubungan dengan penggenapan yang akan datang dari aspek-aspek perjanjian terdahulu yangsama sekali tidak terwujud karena kegagalan umat Israel. --cut---

    OTORITASKendatipun tidaklah salah untuk mempelajari Alkitab dari perspektif sastra dan menghargai sebagai karya sastra yang agung, kitatidak dapat berhenti di situ. Jika Alkitab hendak dikenal sebagai penyataan diri Allah, maka Alkitab harus dipandang sebagai karyayang tidak sekedar mengetengahkan pandangan-pandangan umat yang saleh. Dengan kata lain, jika Allah tidak dipahami sebagaisumber Perjanjian Lama, maka Perjanjian Lama itu bukan penyataan-diri Allah. Jika Allah adalah sumber Perjanjian Lama, maka

  • dapat dimengerti bahwa Perjanjian Lama memiliki otoritas. Kita menelaah Alkitab karena kita berharap akan memperoleh firmanyang memiliki otoritas dari Allah, bukan berbagai pendapat yang subjektif dari manusia, betapapun berharga atau benarpendapat-pendapat tersebut. Otoritaslah yang menjadikan Perjanjian Lama lebih dari sekedar sastra yang bagus. Oleh karena ituPerjanjian Baru mengacu kepada Perjanjian Lama sebagai tulisan yang dinapaskan Allah, atau "diilhami". Pengilhaman adalahsifat yang menunjukkan Allah sebagai sumber dan menjamin bahwa karya tulisan yang dihasilkan memiliki otoritas (II Timotius3:16).Maka dapat dimengerti bahwa jika kita mengharapkan Alkitab berisi penyataan yang berkuasa dan absah dari Allah maka otoritastersebut harus terdapat dalam apa yang hendak dikomunikasikan oleh Alkitab, bukan dalam apa yang pembaca ingin dengar.Dalam hal ini pun Alkitab berbeda dari kepustakaan yang lain. Bila kita membaca sebuah novel atau syair, daya atau kekuatanbuku atau tulisan itu dapat diukur melalui kemampuannya untuk membangkitkan tanggapan dari pembaca dan memadu hal itudengan gagasan dari pengarangnya untuk menciptakan dan menciptakan kembali "berbagai arti" baru setiap kali buku itu dibaca.Dalam cara ini sebuah syair dapat berarti satu hal bagi seorang pembaca, sedangkan bagi pembaca lain syair tersebut mempunyaimakna yang lain sama sekali. Kendatipun dinamika seperti ini dapat merupakan hasil dari proses penerapan ketika membacaPerjanjian Lama, kenyataan bahwa firman tertulis itu memiliki otoritas sedangkan tanggapan pembaca tidak, hendaknya menjadiperingatan agar kita tidak dapat merasa pias dengan mempelajari pelajaran-pelajaran kita sendiri dari Alkitab, betapa punbernilainya pelajaran-pelajaran tersebut. Kita harus berusaha untuk menemukan apa yang hendak dikumunikasikan oleh penulis,karena disitulah terkandung otoritas.

    Apakah implikasi-implikasi dari otoritas yang dimiliki oleh teks? Yang pertama adalah bahwa kita menerima apa yang dikatakanteks sebagai kebenaran. Jika Allah tidak pernah mengadakan perjanjian dengan Abraham atau tidak pernah berfirman kepada Musadi Sinai; jika penaklukkan negeri perjanjian hanya sekedar suatu polemik khayal bagi Israel untuk memebela ekspansi wilayahnya;jika perjanjian Daud tidak lebih dari suatu siasat politik yang dilakukan oleh orang-orang Daud untuk menyatakan bahwa Allahmembenarkan keberlangsungan dinasti mereka, maka Alkitab bukanlah penyataan-diri Allah, melainkan sekedar propaganda dantidak ada sangkut paut sama sekali dengan kita. Jika ada pengertian meskipun sedikit, yang menunjukkan bahwa Alkitab adalahfirman Allah, maka Alkitab harus diterima sebagai kebenaran.

    Implikasi kedua adalah bahwa kita perlu menanggapinya. Jika Alkitab benar-benar pernyataan-diri Allah yang berwenang, makakita tidak boleh mengabaikannya ataupun tidak mengambil peduli. Allah tidak hanya menghendaki penyembahan, tetapi jugaketaatan, keadilan, kesetiaan, kekudusan, kebenaran, dan kasih. Singkatnya, Ia ingin agar kita menjadi seperti Dia - itulah salahsatu alasan Ia menyatakan diri sebagaimana adanya itu.

  • PELAJARAN 02: LATAR BELAKANG GEOGRAFIS PERJANJIAN LAMA - Index - PESTA OnlineNama Kursus : PENGANTAR PERJANJIAN LAMANama Pelajaran : Latar Belakang Geografis Perjanjian LamaKode Pelajaran : PPL-P02

    Pelajaran 02 - LATAR BELAKANG GEOGRAFIS PERJANJIANLAMADaftar Isi

    Mengapa Penting Mempelajari Latar Belakang Geografi PL?1. Ruang Lingkup Geografi PL

    Geografis secara fisik. Geografis secara politikb. Geografis secara sejarahc.

    2.

    Makna Teologis Latar Belakang Geografis PLTanah Perjanjian

    3.

    Peta Geografis Perjanjian Lama4. Doa

    LATAR BELAKANG GEOGRAFIS PERJANJIAN LAMA1. MENGAPA PENTING MEMPELAJARI LATAR BELAKANG GEOGRAFI PL?

    Pada pelajaran yang pertama telah kita pelajari bahwa melalui kitab-kitab PL, yang berisi sejarah bangsa Israel, Allah telahmenyatakan Diri-Nya dan rencana-Nya kepada manusia. Untuk itu Allah telah melibatkan Diri dalam sejarah hidup umatpilihan-Nya yang dibatasi dalam ruang dan waktu. Kisah sejarah bangsa Israel dalam Kitab-kitab PL bukanlah karya sastra yangdireka-reka dan direncanakan oleh pikiran manusia. Kita patut bersyukur bahwa Alkitab adalah unik dibandingkan dengan kitabsuci-kitab suci agama lain, karena Alkitab menyebutkan banyak sekali nama-nama tempat yang memang pernah ada di dunia ini.Itulah sebabnya ada dua alasan penting untuk mempelajari latar belakang geografis dunia PL:

    untuk menjadi bukti bahwa sejarah umat Allah dalam PL adalah sejarah yang sungguh terjadi di suatu tempat, di suatu waktudi dunia ini.

    .

    supaya kita dapat mengerti dan menginterpretasikan teks Alkitab dengan lebih baik; ada ribuan nama tempat, gunung,sungai, bukit, laut dll. dalam Alkitab sehingga diperlukan pengetahuan yang cukup tentang data-data geografis tsb. untukdapat menafsirkan ayat dengan tepat.

    b.

    2. RUANG LINGKUP GEOGRAFIS PL

    Adapun lingkup geografis PL dapat dilihat dari beberapa sisi:

    Geografi secara fisik; berhubungan dengan bumi secara fisik: gunung, sungai, lembah, dan struktur tanah, angin dan cuacadll. Semua ini mempengaruhi bagaimana masyarakat hidup di daerah itu; tipe bangunan rumahnya, tipe pekerjaannya, gayahidupnya dll.

    .

    Geografi secara politis; sehubungan dengan pengaturan kelompok masyarakat yang ada, dari kelompok masyarakatsederhana yang tinggal berpindah-pindah (nomandi) sampai akhirnya membentuk suatu daerah pemukiman yang memilikidaerah teritori yang jelas dan bahkan menjadi kerajaan yang berkuasa atas daerah yang lebih luas.

    b.

    Geografi secara sejarah; berhubungan dengan perkembangan sejarah masyarakat dalam satu tempat dan satu waktu. Alkitabmencatat bagaimana, di mana dan kapan Allah menyatakan Diri dan rencana- Nya pada umat pilihan-Nya.

    c.

    (Untuk penjelasan dan contoh-contoh lebih lengkap lihat Referensi- referensi Pelajaran 02)3. MAKNA TEOLOGIS LATAR BELAKANG GEOGRAFIS PL

    Tanah Perjanjian

  • Wilayah tanah Kanaan memiliki porsi muatan makna teologis yang sangat besar dalam seluruh kitab PL, karena tanah Kanaanmerupakan komponen utama dalam perjanjian Allah dengan bangsa pilihan-Nya, Israel. Hal ini dimulai ketika Abraham dipanggiluntuk pergi ke tanah yang akan Tuhan berikan kepadanya dan bangsa keturunannya, yaitu Tanah Perjanjian, (Kej. 11:31 - 12:10).Wilayah Tanah Perjanjian itu disebutkan "mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat" (Kej. 15:18) danjanji itu dikonfirmasi lagi kepada Ishak (Kej. 26:3) dan juga kepada Yakub (Kej. 28:13).Luas tanah yang dijanjikan Tuhan kepada Abraham tidaklah jelas batasnya. Namun dapat dipastikan lebih luas dari negeri Kanaan,karena ketika Lot memilih untuk tinggal di lembah Yordan yang subur dan banyak air di sebelah timur, Abraham tinggal di tanahKanaan, dan di situlah Tuhan berkata kepada Abraham: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ketimur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmuuntuk selama- lamanya." (Kej. 13:14-15).Ratusan tahun kemudian ketika Musa mengingatkan bangsa Israel akan Tanah Perjanjian yang Tuhan telah berikan kepada mereka,maka Musa menjelaskan batas-batas tanah itu sebagai, "Majulah, berangkatlah, pergilah ke pegunungan orang Amori dan kepadasemua tetangga mereka di Araba-Yordan, di Pegunungan, di Daerah Bukit, di Tanah Negeb dan di tepi pantai laut, yakni negeriorang Kanaan dan ke gunung Libanon sampai Efrat, sungai besar itu. Ketahuilah, Aku telah menyerahkan negeri itu kepadamu;masukilah, dudukilah negeri yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub,untuk memberikannya kepada mereka dan kepada keturunannya." (Ul. 1:7-8). Dan saat itu bangsa Israel telah menduduki tanahbahkan sampai ke TransJordan, yang lebih luas dari batas Tanah Perjanjian.Pada masa Yosua, Tuhan memberi perintah kepada Yosua untuk mengambil seluruh teritori seperti yang telah disebutkan olehMusa (Yos. 1:4). Namun selama masa itu Israel gagal untuk mendapatkan seluruh tanah yang telah Tuhan janjikan, sebabutamanya adalah karena ketidaktaatan mereka kepada Tuhan, sehingga Tuhan menghukum mereka dengan tidak memberikanseluruh tanah itu kepada bangsa Israel. Dan selama masa raja-raja Israel, tidak ada satu raja pun yang berhasil mendapatkan seluruhTanah Perjanjian itu kecuali Daud (itupun masih ada satu bagian tanah, Tanah orang Het yang tidak menjadi kekuasaan Israel).Sebagai kesimpulan dapat di katakan bahwa konsep Tanah dan Perjanjian dalam PL saling memiliki kaitan yang erat. Tanahmerupakan anugerah Tuhan yang dijamin di atas perjanjian (covenant) yang sah. Oleh karena itu Tanah Perjanjian merupakansimbol akan ketergantungan mereka pada Tuhan. Hubungan Israel dengan tanah itu merupakan indikasi hubungan mereka denganTuhan. Apabila mereka taat kepada Tuhan maka kemakmuran yang luar biasa akan terjadi di atas tanah itu (Ul. 22). Sebaliknya,ketidaktaatan bangsa Israel akan perintah Tuhan akan berakhir dengan dibuangnya mereka dari Tanah Perjanjian (Ul. 4:25-28;28:63-68; Yos. 23:13-16; I Raj. 9:6- 9; 2 Raj. 17:22-23; dll.). Dan akibatnya pada masa-masa itu orang Israel harus hidup di tanahpembuangan dan dijajah bangsa-bangsa lain.Namun karena janji bahwa Tuhan akan setia menyertai bangsa ini, maka tidak untuk selamanya bangsa Israel tinggal di tanahpembuangan. Pada jaman Ezra, sejarah PL mulai diwarnai dengan pertobatan dan perjanjian untuk menjauhkan diri daripemcemaran dosa dari bangsa kafir (Ez. 9:10-15) sehingga bangsa Israel akhirnya pulang kembali ke tanah airnya dan tinggal ditanah yang Tuhan janjikan itu.4. PETA GEOGRAFIS PERJANJIAN LAMA

    (Lihat Peta Geografis Perjanjian Lama yang ada dalam program Alkitab SABDA)

    Akhir Pelajaran (PPL-P02)

    DOA

    "Allah Yahweh, Allah sumber segala berkat, saya bersyukur karena Engkaulah yang menyediakan tanah di mana saya tinggal saatini. Saya bersyukur bahwa Engkau sediakan segala sesuatunya itu untuk kebaikan saya. Ajarkan kepada saya untuk senantiasaingat bahwa tempat dimana saya berada adalah anugerah Tuhan. Di sinilah Tuhan ingin saya berkarya dan memuliakan namaTuhan. Oleh karena itu Allah, berikan saya kekuatan agar saya senantiasa hidup suci di hadapan Tuhan. Amin."

    [Catatan: Pertanyaan Latihan ada di lembar lain.]

  • PERTANYAAN 02 - Index - PESTA Online

    Nama Kursus : PENGANTAR SINGKAT PERJANJIAN LAMA (6 Pelajaran)Nama Pelajaran : Latar Belakang Geografis Perjanjian LamaKode Pelajaran : PPL-T02Referensi : 2 buah

    Pertanyaan 02 - LATAR BELAKANG GEOGRAFIS PERJANJIANLAMAINSTRUKSI

    Harap setiap peserta mengikuti petunjuk mengerjakan tugas sbb.:Bacalah Bahan Pelajaran dan semua Referensi 02 dengan teliti.1. Bacalah Pertanyaan (A) dan (B) di bawah ini, lalu jawablah dengan jelas dan tepat.2. Lembar jawaban yang telah diisi harap dikirimkan dalam bentuk plain text (e-mail biasa) dan bukan dalam bentukattachment ke:

    < staf-pesta(at)sabda.org >

    3.

    Apabila Anda mendapatkan kesulitan sehubungan dengan isi Bahan Pelajaran, silakan menghubungi Pembimbing di:< yulia(at)in-christ.net >

    Ganti (at) dengan @

    4.

    Selamat mengerjakan!Pertanyaan (A)

    Sebutkan 2 alasan penting mengapa kita perlu mempelajari latar belakang geografis PL.1. Kepada siapakah Allah memberikan janji "Tanah Perjanjian" itu?2. Menurut Kej. 15:18, dimanakah batas-batas "Tanah Perjanjian" itu?3. Mengapa bangsa Israel sering tidak berhasil menduduki Tanah Perjanjian seperti yang Tuhan janjikan?4. Menjadi simbol apakah Tanah Perjanjian bagi bangsa Israel?5.

    Pertanyaan (B)Mengapa mendapatkan Tanah Perjanjian menjadi begitu penting bagi Bangsa Israel? Apakah implikasi teologisnya?1. Setelah meneliti peta wilayah dimana bangsa Israel tinggal pada masa Perjanjian Lama, bandingkan dengan peta wilayahnegara Indonesia, lalu sebutkan perbedaan dan persamaannya.

    2.

  • Referensi 02a - Index - PESTA Online

    Nama Kursus : PENGANTAR PERJANJIAN LAMANama Pelajaran : Latar Belakang Geografis Perjanjian LamaKode Pelajaran : PPL-R02aReferensi PPL-R02a diambil dari:

    Judul Buku : SURVEI PERJANJIAN LAMAJudul Artikel: Negeri PalestinaPenulis : Andrew Hill, dkk.Penerbit : Yayasan Penerbit Gandum MasThn. Terbit : 1991Halaman : 75-81

    REFERENSI 02a - LATAR BELAKANG GEOGRAFISPERJANJIAN LAMANEGERI PALESTINANegeri Palestina dinamai menurut bangsa Filistin (Pelishtim dalam bahasa Ibrani) yang menetap di daerah pantai Laut Tengah dariYope sampai Gaza sekitar tahun 1300-1200 SM. Menurut Alkitab, orang-orang Filistin berhubungan dengan orang Kaftor, yangbiasanya dikaitkan dengan pulau Kreta (Yeremia 47:4; Amos 9:7). Sebelum orang Filistin bermigrasi daerah itu dikenal sebagaiKanaan. Nama ini mengandung arti "negeri ungu" dan barangkali nama itu diambil dari bahan pewarna ungu yang dihasilkan olehorang pribumi dari sejenis kerang-kerangan yang banyak terdapat sepanjang pantai Laut Tengah.Palestina seringkali disebut sebagai pusat geografis dan teologis dari dunia purbaka. Negeri ini tidak hanya terletak dipersimpangan jalan jalur-jalur perdagangan yang penting pada zaman purbakala tetapi juga di daerah Yudaisme, Kekristenan, danIslam mengawali keberadaan mereka. Luas negeri itu sekitar 242 km dari Dan ke Bersyeba (utara- selatan) dan 160 km dari LautTengah ke sungai Yordan (timur-barat). Iklimnya normal bagi daerah Timur Dekat, musim dinginnya sejak sampai dinginbergantung pada ketinggiannya, dengan sedikit salju di tempat- tempat yang lebih tinggi. Musim hujan berlangsung dari Oktobersampai April, dengan musim panas yang kering, tidak berawan dari bulan Mei sampai Agustus.

    Negeri Palestina terbagi dengan mudah dalam empat daerah geografis utama yang membujur dari utara ke selatan: dataran pantai,daerah perbukitan tengah, celah Yordan, dan dataran tinggi Transyordania. Pembagian geografis utama Palestina yang melintangdari timur ke barat berkaitan dengan segi-segi geografis negeri itu dan tapal batas politis dari dua kerajaan Israel yang pecah.Pembagian ini meliputi daerah Galilea di utara, Samaria dan di daerah utaran-tengah Palestina. Yehuda di bagian selatan-tengahPalestina, dataran Negev (atau padang rumput "kering") di selatan, dan semenanjung Sinai yang membentuk perintang besar antaraPalestina dan Mesir (lihat peta dan gambar 4.1).Dataran Pantai

    Dataran pantai secara berangsur-angsur meluas sejauh 16 sampai 19 km mil di Palestina selatan. Hamparan tanah subur inimenerima lebih dari 75 cm curah hujan setiap tahun dekat Laut Tengah. Tiga dataran berbeda dikenali sepanjang pantai: Akre(Akko), membentang ke utara dari Gunung Karmel; (sekitar 40 km panjangnya dan 8 sampai 13 km lebarnya); Saron, antaraGunung Karmel dan Yope, kota Pelabuhan (sekitar 80 km panjangnya dan 16 km lebarnya); dan dataran Filistin di bagian palingselatan dari Yope ke Gaza. Dari segi geografis dataran pantai tidak pernah memegang peranan yang sangat penting bagi umatIbrani selama sejarah Perjanjian Lama. Orang Fenesia menguasai dataran sebelah utara, orang Filistin menguasai dataran selatandan dataran Saron merupakan gurun, rawa, dan hutan yang lebat pada zaman dahulu kala.

    Daerah Perbukitan Tengah

    Daerah perbukitan tengah secara geografis paling beraneka ragam dan secara historis paling penting pada masa Perjanjian Lama.Kebanyakan kota-kota Israel terletak di daerah ini, dan wilayah tersebut merupakan bagian terbesar yang dikuasai oleh kerajaanIbrani ketika masih bersatu dan ketika terpecah. Daerah yang berbukit-bukit membentuk punggung, atau tulang belakang dariPalestina barat dan umumnya terbagi atas tiga bagian utama: Galilea, Samaria, dan Yehuda. Daerah-daerah yang landai mencapaiketinggian 900 m - 990 m; daerah tersebut menerima curah hujan yang memadai dan cocok sekali bagi orang-orang ibrani untukmengembangkan pertanian, termasuk gandum, kebun anggur, buah-buahan dan rumpun-rumpun pohon zaitun.

    Bagian-bagian utama Galilea meliputi Gunung Tabor (Hakim-Hakim 4:6, 12) dan lembah Yizrel. Kota Sikhem, diapit oleh GunungEbal dan Gunung Gerizim, yang dikuasai oleh Samaria (Yosua 8:30-35). Yerusalem terletak secara menonjol di persimpangan

  • jalur-jalur lalu lintas perdagangan di Yehuda (2Samuel 5:6-12). Bidang tanah di antara dataran pantai di selatan dan daerahpegunungan di bagian tengah dikenal sebagai shephelah. Daerah luas subur (atau dataran tinggi antara pantai dan pegunungan)adalah daerah hutan pada zaman Perjanjian Lama dan diduduki oleh orang Filistin (bd. Hakim-Hakim 14-15; 1Samuel 17). Selamamasa kerajaan Yehuda, Bet-Semes dan Lakhis merupakan kubu-kubu pertahanan penting di sisi barat daya Yehuda (2Tawarikh25:17-28).Lembah Yordan

    Lembah Sungai Yordan atau celah Yordan, adalah lembah geologis besar yang mulai di Siria di pegunungan Libanon danmembujur ke selatan sampai ke Teluk Akaba dan Laut Merah. Lembah Sungai Yordan yang membentuk perbatasan timur Palestinaadalah bagian dari parit geologis yang berigi-rigi ini.

    Sungai Yordan bermula pada lereng-lereng bagian bawah dari Gunung Hermon dan timbul dari tiga anak sungai yang mendapatairnya dari sumber-sumber. Sungai Yordan mengalir ke selatan dari Gunung Hermon ke Danau Hula dan rawa-rawa danselanjutnya dengan deras mengalir turun sekitar 270 m, dan bermuara di Danau Galilea. Danau air tawar di daerah pedalaman iniberada 195 m di bawah permukaan laut dan dikelilingi oleh bukit-bukit kecil. Danau itu sendiri sekitar 21 km lebarnya dan 11 kmpanjangnya. Dari Danau Galilea itu Sungai Yordan mengalir ke selatan, berkelok-kelok menuju ke Laut Garam atau Laut Matiyang besar, sekitar 390 m di bawah permukaan laut - bagian yang paling rendah di muka bumi.

    Dahulu kala daerah sekitar Danau Galilea berpenduduk sangat padat dan secara intensif dan ditanami dengan memakai irigasi.Lebih jauh lagi ke selatan, lembah sungai itu menyempit dan dipadati tumbuh-tumbuhan hingga berupa hutan, tempat tinggalbinatang-binatang liar pada masa Perjanjian Lama (bd. Yeremia 49:19; 50:44; Zakharia 11:3). Sebagian besar wilayah ujungselatan dari lembah sungai ini tidak ada penduduknya, kecuali di tempat Sungai Yabok memasuki Yordan dan di Oasis yang diairisumber-sumber di Yerikho. Bukit-bukit tanah liat yang licin dan berlumpur dan tumbuh-tumbuhan yang lebat yang berjajarsepanjang lembah Yordan membuatnya tetap merupakan perintang alam antara Palestina dan dataran tinggi Transyordan.Laut Mati tidak mempunyai saluran keluar yang alami, dan airnya yang melimpah dengan mineral mengandung kadar garamsampai 30 persen. Tebing-tebing batu kapur yang berjajar sepanjang pantai barat Laut mati dipenuhi gua-gua yang dipergunakansebagai tempat persembunyian untuk penyamun, pelarian politik, dan komunitas-komunitas berbagai sekte keagamaan. Di tempatinilah di antara gua-gua dengan pemandangan "yang kurang menyedapkan" ini ditemukan gulungan-gulungan naskah Laut Matiatau gulungan-gulungan naskah komunitas Qumran. Di sebelah selatan Laut Mati, lembah Araba membentang sejauh beratus-ratuskm ke arah Teluk Kaba. Penduduk di pinggiran daerah padang gurun yang kering dan terpencil ini menambang endapan-endapanbiji besi dan tembaga yang dijumpai di daerah bukit-bukit di perbatasan Araba, atau giat dalam perdagangan dengan kafilah-kafilahyang melintasi daerah itu.

    Dataran Tinggi Transyordania

    Pada umumnya, dataran tinggi Tranyordania merupakan dataran luas yang menjulang dengan ketinggian sekitar 600-1800 m diatas permukaan laut antara Sungai Yordan dan daerah paling utara dari gurun Arabia. Daerah ini menghasilkan beberapa jenismineral dan cocok untuk gaya hidup pertanian dan penggembalaan. Empat wadi utama atau anak sungai mengalir ke SungaiYordan dari dataran tinggi ini, termasuk Yarmuk, Yabok, Arnon, dan Zered.

    Dataran tinggi Transyordania ini dapat dibagi menjadi tiga dataran tinggi utama: dataran tinggi Gunung Seir di selatan (dari TelukElat sampai Sungai Zered), daerah Moab dan Gilead di Transyordania tengah (membentang dari Zered ke Sungai Yarmuk), dandataran tinggi Basan di utara (memanjang dari Yarmuk sampai Dan). "Jalan raya raja" menyusur sepanjang dataran tinggiTransyordan dan Bozra ke Damsyik.

    Dataran tinggi Seir merupakan daerah yang paling tidak datar dari ketiga daerah tersebut, dengan puncak-puncak gunung yangmenjulang tinggi sampai hampir 1800 m. Di sini orang Edom dan kemudian orang Nabeta membangun kota-kota mereka di antaratebing-tebing karang yang curam. Moab dan Gilead mempunyai tanah subur untuk bercocok tanam dan bidang tanah berumputyang luas untuk kawanan ternak. Sisa-sisa hutan lebat masih dapat dijumpai di Gilead. Dataran tinggi yang paling luas dan suburadalah daerah Basan. Di sini dataran tinggi itu terletak sekitar 900-1500 m di atas permukaan laut, yang mengizinkan curah hujanyang memadai untuk pertanian. Tanah gunung berapi subur dari dataran Basan menjadikannya padang-padang rumput yang terbaikdi seluruh daerah Levantin di sebelah timur Laut Tengah (bd. Mazmur 22:13; bd. Amos 4:1).Daerah Trans-yordania adalah daerah yang pertama-tama didiami oleh orang-orang Ibrani sebagai bagian dari penaklukkanPalestina sesudah peristiwa-peristiwa Keluaran dari Mesir (Yosua 13:24-31). Sepanjang sejarah PL daerah dataran tinggi ini seringkali merupakan ajaran pertempuran militer sewaku orang Ibrani, orang Aram, orang Asyur, orang Moab dan orang Amon semuaberlomba-lomba untuk menguasai pusat- pusat perdagangan sepanjang jalan raya raja dan daerah subur di Gilea dan Basan, suatukomoditi yang sangat bernilai di lingkungan gurun pasir dan kering dari bagian terbesar wilayah Timur Dekat.

  • Referensi 02b - Index - PESTA Online

    Nama Kursus : PENGANTAR PERJANJIAN LAMANama Pelajaran : Latar Belakang Geografis Perjanjian LamaKode Pelajaran : PPL-R02bReferensi PPL-R02b diambil dari:

    Judul Buku : PENGENALAN PERJANJIAN LAMAJudul Artikel: Ilmu Bumi Perjanjian LamaPenulis : Denis GreenPenerbit : Yayasan Penerbit Gandum MasThn. Terbit : 1984Halaman : 1 - 5

    REFERENSI 02b - LATAR BELAKANG GEOGRAFISPERJANJIAN LAMAILMU BUMI PERJANJIAN LAMA

    Daerah Timur Kuno Daerah kejadian-kejadian Perjanjian lama pada garis besarnya termasuk lembah utara dan delta/betingsungai Nil, semenanjung Sinai, negara-negara Palestina, Fenesia, Aram (Siria), lembah- lembah sungai Efrat, Tigris, dannegara Persia (Iran). Sekarang seluruh daerah yang luas itu disebut "Sabit Subur" (Fertile Crescent).

    Penduduknya mendiami daerah yang berbentuk seperti dua garis memanjang yang merupakan lengan daripada suatusudut, dengan ujung sudut itu terletak di dekat mata air sungai Efrat. Garis timur dari sudut tersebut menuju ke arahSelatan melalui lembah Efrat sampai ke Teluk Persia. Pada garis itu terdapat bangsa Asyur, Babel dan Persia. Padagaris Barat-daya, terdapat bangsa Aram (Siria), Fenesia, Israel dan Mesir.

    1.

    Kedua sistem sungai yang besar, yaitu sungai Nil (bagian Barat daya) dan Efrat-Tigris (bagian Timur laut)memungkinkan tanah datar yang luas dan berpengairan. Kedua daerah daratan tersebut menjadi pusat daripada duakekuasaan besar pada masa Perjanjian Lama, yaitu Mesir dan Mesopotamia (Babel).

    2.

    Perhatikanlah letak Israel di antara kedua kekuasaan besar tersebut. Mula-mula Mesir, kemudian Asyur, setelah ituBabel, Persia dan kerajaan-kerajaan Ptolemy dan Seleucus (raja-raja Yunani/Gerika), sangat mempengaruhi jalannyasejarah Israel. Dibandingkan dengan kerajaan-kerajaan yang kuat itu, Israel kelihatan kecil dan tidak berdaya, bahkantidak berarti bagi pandangan duniawi. Akan tetapi Israel telah menandai dan mempengaruhi sejarah dunia dari segiagama dengan cara yang tidak tercapai oleh kerajaan-kerajaan yang lain itu.

    3.

    .

    Palestina Tanah Palestina atau Kanaan adalah daerah yang terletak di antara Lautan Tengah sebagai batas Barat dan PadangGurun Arab sebagai batas Timur. Batas Utara dan Selatan tidak ditetapkan dengan pasti, tetapi kira-kira sesuai denganucapan yang sering kali terdapat dalam Perjanjian Lama, yaitu "dari Dan sampai Bersyeba" (Hakim-hakim 20:1; II Sam.3:10; 17:11; I Tawarikh 21:2; II Tawarikh 30:5). Namun ""Palestina" berasal dari nama "Filistin" sebab orang-orang itumenduduki dataran pantai.

    Panjang Tanah Palestina dari Dan sampai Barsyeba kurang lebih 240 km, sedangkan lebarnya kalau dihitung dari sungaiYordan ke pantai kurang lebih 95 km di bagian Selatan, dan kurang lebih 50 km di bagian Utara. Di sebelah Timur sungaiYordan, garis perbatasan agak kurang jelas.

    B.

    Sifat Umum - pada umumnya, tanah Palestina berupa daerah pegunungan. Di antara gunung-gunung itu, terdapatlembah-lembah yang cukup subur. Sebagai orang yang biasa hidup di daerah pegunungan, bani Osrael kurang pandaiberperang di tanah datar (Hakim-hakim 1:9), walaupun kemudian mereka mulai memakai pasukan kuda untuk melawanSiria dan Asyur. Oleh sebab itu bani Israel tidak dapat mempertahankan bagian dataran pantai dalam waktu yang lama,sedangkan Dataran Esdralon sering menjadi perjuangan, yang tidak selalu berhasil baik bagi tentara Israel.

    1.

    Bagian-bagian Umum - Tanah Palestina dengan sendirinya terbagi menjadi empat bidang dengan arah Utara-Selatan."Dataran Pantai", yang menyusur Lautan Tengah dari Gunung Karmel ke Selatan.. "Pegunungan Tengah", yang mulai dari Libanon dan mengarah terus ke padang gurun Selatan, dengan Datar Esdralon(Yiztreel) di pertengahannya.

    b.

    "Lembah Yordan" termasuk Laut Galilea dan Laut Mati.c. "Pegunungan Timur", mulai dari G. Hermon sampai ke tanah Moab.d. Dataran Pantai: Lebarnya berubah-ubah dari 8 sampai 24 km. Di sebelah Utara G. Karmel terletak Fenesia dengan.

    2.

  • pelabuhan-pelabuhannya yang terkenal yaitu Tirus dan Sidon. Tetapi dari Karmel ke Selatan, garis pantai lurus sajadengan hanya satu tempat sebagai kemungkinan pelabuhan, yaitu Yope (Jaffa), yang sejak semula menjadi pelabuhanKota Yerusalem.Pegunungan Tengah:

    Bagian Utara - Disini sebenarnya terdapat dua pegunungan, yaitu Libanon dan Anti-Libanon. Di antara duapegunungan tersebut terdapat rute yang biasa dipakai oleh penyerbu- penyerbu dari Utara/Timur. Parapemazmur dan nabi sering menyebutkan tentang salju, pohon-pohon cedar, sungai- sungai, keindahan dankesuburan daerah Libanon itu (Yer. 18:14; Kidung Agung 4:15; Yes. 60:13). Gunung yang paling tinggi dibagian ini adalah Hermon (2800 m) yang ditutupi oleh salju, juga disebut "Siryon" di Perjanjian Lama (Ul. 3:9;Maz. 42:7; 89:13; 133:3). Menuju ke Selatan pegunungan Libanon (Barat) menjadi pegunungan Galilea, yangtidak setinggi pegunungan Libanon. Bagian ini jarang masuk sejarah Perjanjian Lama karena jauh dari pusatkejadian-kejadian besar. Namun, pada zaman Perjanjian Baru, daerah Galilea itu menjadi tempat yang sangatpenting.

    i.

    Pegunungan Samaria - sebelah Selatan Dataran Esdralon, Pegunungan Tengah memasuki daerah "pegununganSamaria", tanah yang berbukit-bukit dengan lembah-lembah yang subur, misalnya Dataran Dotan di manakakak-kakak Yusuf menggembalakan kambing domba ayah mereka (Kej. 37:17). Di Samaria juga terdapatbeberapa kota yang terkenal pada zaman Perjanjian Lama, misalnya kota Sikhem (terletak di antara G. Ebal &Gerizim) yang ada hubungannya dengan Abraham (Kej. 12:6) dan Yakub (Kej. 33:18), dan juga menjadi tempatperkumpulan sidang-sidang besar orang Israel (Yos. 24).

    ii.

    Pegunungan Yudea - Menuju ke Selatan lagi, terdapat "pegunungan Yudea". Pada batas Utaranya terdapatbanyak benteng-benteng, yang menceritakan peperangan-peperangan antara Yehuda dan Israel. Di bagianSelatan terletak kota Betlehem, tempat lahirnya Daud (I Sam. 16:1) dan tempat kejadian kisah Rut (Rut 1:1,19).Agak ke Selatan lagi terletak Hebron, kota yang paling tua di Palestina, dimana para kepala bangsa (patriarkh)dikuburkan di dalam Gua Makhpela (Kej. 23:19; 25:9; 50:13), dan yang dijadikan ibu kota Yehuda oleh Daudsebelum Yerusalem ditaklukkan (I Taw. 11:1,2).

    iii.

    b.

    Lembah YordanSungai Yordan - mata airnya terletak di sebelah Barat G. Hermon, kurang lebih 525m. di atas permukaan laut.Dia mengalir ke Selatan melalui dua danau, yaitu mata air Meron (Danau Huleh) (Yos. 11:1-9) dan LautGalilea, akhirnya masuk Laut Mati kira-kira 400m. di bawah permukaan laut. Sebab daerahnya menurun, sungaiitu mengalir cukup deras dan tidak dapat dilayari secara praktis. Tetapi sungai Yordan dapat diseberangi denganmemakai arungan yang terletak misalnya di Yerikho, dan di beberapa tempat di sebelah Utara Yabok. Di tempatpenyeberangan Yabok itu Yakub bergulat pada waktu malam (Kej. 32:33 dst.).

    i.

    Laut Galilea - panjangnya 20 km. sedangkan pada bagian yang paling lebar 12 km. Letaknya berupa tempatdalam (210m di bawah permukaan laut), dikelilingi bukit-bukit tinggi. Laut ini jarang disebutkan dalamPerjanjian Lama, kecuali dengan memakai nama "Kinerot" (Yos. 11:2) atau "Kineret" (Ul. 3:17).

    ii.

    Laut Mati - disebut "Laut Asin" dalam Perjanjian Lama (Kej. 14:3; Bil. 34:3), atau "Laut Araba" (Ul. 3:17).Panjangnya 69 km, lebarnya 5 km. sampai 14 km, dan merupakan genangan air yang paling rendah di dunia(397m. di bawah permukaan laut). Oleh sebab itu, iklimnya panas sekali. Tidak ada saluran keluar, dan kalau airmeluap, akhirnya menguap. Oleh karena itu airnya penuh dengan garam dan mineral- mineral lain. Di sebelahbarat terletak jurang-jurang En- Gedi, tempat di mana Daud menyembunyikan dirinya (I Sam. 24:1).

    iii.

    c.

    Pegunungan Timur Di bagian ini terdapat tanah berbukit-bukit yang cukup subur, dengan hutan dan kebunbuah-buahan. Di sini juga terdapat dataran tinggi Basan, yang terkenal karena lembu-lembunya (Amos 4:1; Ul. 32:14)dan kota-kotanya yang besar. Ke Selatan lagi terletak Gilead, yang terkenal karena rempah-rempahnya (Kej. 37:25),dan tanah Amori yang rajanya Sihon dikalahkan oleh Israel (Bil. 21:21 dst.). Di daerah ini juga terletakYabesy-Gilead, tempat Saul pertama kali muncul sebagai seorang yang berkuasa di Israel (I Sam. 11); jugaRamot-Gilead, dimana raja Ahab dikalahkan oleh Aram dan mati (I Raja-raja fas. 22). Lebih ke Selatan lagi, yaitudekat Laut Mati dan sebelah Timurnya, terdapat bani Amon dan Moab, tetangga yang sering menyerang Israel.Daerah paling Selatan didiami bani Edom. Oleh karena daerah ini sukar sekali dipertahankan, maka Israel tidak dapatmenegakkan diri secara tetap di sebelah Timur sungai Yordan.

    d.

    Dataran Esdralon Daerah yang bersegi-tiga ini sangat penting di dalam sejarah Perjanjian Lama, maka karena itudiperhatikan secara khusus. Letaknya di antara Galilea dan Samaria; pegunungan Galilea sebagai batas Utara,pegunungan Karmel sebagai batas Barat- daya, dan pegunungan Gilboa sebagai batas Timur. Sungai Kison mengalirdaripadanya ke Lautan Tengah. Jalan keluar dari sebelah Timur ke lembah Yordan ialah melalui lembah Yizreel(dalam bahasa Yunani "Esdralon""). Dataran ini sangat penting karena letaknya sangat strategis. Pedagang-pedagangdari Damsyik, Arabia dan Mesopotamia yang menuju ke pantai Siria atau Mesir, biasanya melewati dataran Esdralon.Tanahnya juga subur sekali, maka dari itu dipandang sebagai tanah yang berharga dan baik dimiliki. Oleh karenadaerah ini mudah dimasuki baik dari sebelah Timur maupun dari sebelah Barat, maka menjadi medan peperangan

    e.

  • Israel. Terutama, pernah terjadi empat perang besar di sini:Sisera, panglima Kanaan, dikalahkan oleh Debora dan barak (Hakim-hakim 5:19-21)i. orang Midian dihancurkan oleh Gideon dengan 300 prajuritnya di kaki Gunung Gilboa (Hakim-hakim fas 7).ii. Raja Saul dan anaknya Yonathan dibunuh di G. Gilboa oleh orang filistin (I Sam. 31) (iv) Raja Yosia matiwaktu dia berusaha menghalangi Firaun Nekho memasuki Dataran Esdralon melalui jalan Megido (II Raja-raja23:29, 30). Di G. Karmel, Elia mengadakan pengujian terhadap nabi-nabi Baal (I Raja-raja 18:20 dst.) KotaYizreel kadang-kadang menjadi tempat tinggal Raja Ahab, dan di lereng gunung tersebut terletak kebun anggurNabot yang dirampas Ahab dengan tipu muslihat (I Raja-raja 21:1 dst).

    iii.

    Letak kota Yerusalem Yerusalem terletak 700m di atas permukaan laut, di daerah pegunungan Yudea. Sebenarnyatempat itu kurang baik sebagai lokasi ibu kota negara - jauh dari laut (54km), tidak terletak di tepi sungai besar, tidakdekat dengan jalan raya/dagang, persediaan airnya kurang bagus dan termasuk daerah kurang subur. Namun demikian,tidak ada sebuah kota lain yang telah sedemikian rupa mempengaruhi sejarah dunia.

    f.

  • PELAJARAN 03: SEJARAH PERJANJIAN LAMA - Index - PESTA OnlineNama Kursus : PENGANTAR PERJANJIAN LAMANama Pelajaran : Sejarah Singkat Perjanjian LamaKode Pelajaran : PPL-P03

    Pelajaran 03 - SEJARAH PERJANJIAN LAMADaftar Isi

    Hal-hal penting yang perlu diketahui dalam mempelajari sejarah PLSejarah PL adalah sejarah KEHIDUPAN MANUSIA YANG NYATA. Sejarah PL adalah PEKERJAAN ALLAHb. Sejarah PL adalah SEJARAH KESELAMATANc.

    1.

    Kronologis Sejarah PLJaman Adam sampai Abraham (kira-kira 5000 - 4000 SM). Jaman Patriakh-Patriakh (kira-kira 2000 - 1400 SM)b. Jaman Keluaran/Eksodus dari Mesir (kira-kira 2000 - 1400 SM)c. Jaman Hakim-Hakim (kira-kira 1400-1050 SM)d. Jaman Kerajaan Bersatu (kira-kira 1050 - 931 SM)e. Jaman Kerajaan Terpisah (kira-kira 930 - 586 SM)f. Jaman pembuangan di Babel dan kembali ke tanah Israel (kira-kira 587 B.C).g.

    2.

    Doa

    SEJARAH SINGKAT PERJANJIAN LAMASeperti yang telah disinggung pada pelajaran sebelumnya bahwa sebagian besar Kitab-kitab dalam Perjanjian Lama berisi ceritasejarah, khususnya tentang sejarah bangsa Israel. Cerita-cerita tsb. bukanlah cerita yang sekedar kita dengar lalu kita lupakan,karena ada makna teologis yang dapat ditarik kalau kita mempelajari dengan teliti dan dengan tujuan yang benar.Mempelajari sejarah PL harus dimulai dengan kerinduan untuk mengerti maksud dan rencana Allah berintervensi (turut campurtangan) dalam sejarah manusia. Hal inilah juga yang mendorong para ahli Alkitab untuk meneliti dan menyusun urutankejadian-kejadian dalam Alkitab untuk melihat kembali bagaimana Allah berkarya, menyatakan Diri-Nya dan bagaimana Iabertindak dan berhubungan dengan manusia. Tindakan Allah dalam sejarah ciptaan-Nya ini membuktikan akan penyertaan danpemeliharaan Allah terhadap ciptaan-Nya. Apa yang Allah kerjakan dan tunjukkan di masa lampau dalam sejarah Perjanjian Lama,memberikan dampak dan pengharapan bagi kita yang hidup pada masa kini.

    Untuk lebih jelasnya di bawah ini adalah hal-hal penting yang perlu diketahui dalam mempelajari sejarah PL ini.1. HAL-HAL PENTING YANG PERLU DIKETAHUI DALAM MEMPELAJARI SEJARAH PL

    Sejarah PL adalah Sejarah KEHIDUPAN MANUSIA YANG NYATASejarah PL bukanlah cerita-cerita usang belaka dari suatu bangsa yang hanya rekaan manusia. Sejarah PL adalah kisah darisebuah bangsa yang betul-betul ada di dunia, yang telah dipilih Allah untuk menjadi saluran kasih-Nya. Setiap kejadian yangada dalam sejarah PL merupakan sebuah mata rantai sejarah Keselamatan Allah yang panjang yang saling menyambung,karena kisah yang ada dalam PL tsb. satu dengan yang lain memiliki hubungan/kaitan yang sangat erat, baik hubungansebagai kelanjutan cerita, tapi juga hubungan akan penggenapan atas nubuat yang telah diberikan sebelumnya.

    .

    Sejarah PL adalah PEKERJAAN ALLAHAlkitab PL bukan saja meliputi cerita kronologis bangsa Israel dari permulaan pemilihan sampai jaman Yesus Kristus, tapiadalah sejarah pekerjaan Allah yang terus menerus dinyatakan di dalam kehidupan orang-orang Israel agar mereka mengertitujuan pekerjaan dan rencana karya Allah untuk keselamatan mereka serta menjadikan mereka rekan kerja Allah.

    b.

    Sejarah PL adalah SEJARAH KESELAMATANDari peristiwa-peristiwa yang disusun secara kronologis maka terlihatlah suatu benang merah berita inti dalam seluruh

    c.

  • sejarah umat manusia, yaitu Sejarah Keselamatan yang Allah anugerahkan kepada manusia. Manusia yang telah jatuh dalamdosa dan terputus hubungan dengan Allah diberikan pengharapan baru; dan pada setiap generasi, sejarah mencatat, Allahselalu mengulangi panggilan-Nya agar manusia berbalik dan menerima keselamatan yang dari Tuhan.

    Dari tiga hal di atas jelaslah bahwa untuk mempelajari sejarah PL kita harus melihat keseluruhan beritanya dalam konteks yangtepat. Sejarah PL bukan berisi perintah-perintah yang harus kita ikuti atau cerita yang bisa kita ambil dan mengerti secara terpisah-pisah, karena masing-masing peristiwa memiliki latarbelakang historis yang menuju ke satu berita utama, yaitu berita Keselamatan.Oleh karena itu mempelajari sejarah PL akan menolong kita secara langsung untuk mempelajari konteks dalam menafsirkan beritaPL secara benar.

    2. KRONOLOGIS SEJARAH PL

    Sebelum memberikan garis besar sejarah seluruh PL, perlu terlebih dahulu kita mengerti bagaimana para ahli Alkitab dan sejarahmenentukan waktu terjadinya peristiwa-peristiwa tsb. secara kronologis.Penentuan waktu kronologis sejarah PL (dari masa penciptaan, Adam dan seterusnya) tidak begitu mudah untuk dipastikan, karenaAlkitab sendiri tidak ditulis untuk maksud memberikan catatan kronologis yang urut dan lengkap. Tujuan Alkitab mencatatperistiwa-peristiwa penting adalah untuk memberikan gambaran sehubungan dengan bagaimana Allah bertindak terhadap manusiapada tempat dan waktu saat itu. Salah satu cara menentukan waktu kejadian penciptaan Adam adalah dengan teori Ussher(sekalipun sekarang teori ini tidak populer), yaitu dengan cara menjumlahkan kebelakang genealogi- genealogi (silsilah) dandata-data kronologis lain yang terdapat dalam PL (dengan asumsi bahwa silsilah-silsilah PL semua lengkap dan berurutan). Dengancara ini ditentukan bahwa waktu penciptaan Adam adalah thn. 4004 SM (Sebelum Masehi). Banyak orang masih memakaipedoman pentarikhan waktu Ussher ini sebagai pedoman pengurutan kronologisnya saja, sedangkan penentuan tahunnya tidakdiikuti.

    Berikut ini adalah garis besar pembagian sejarah PL secara kronologis:Jaman Adam sampai Abraham (kira-kira 5000 - 4000 SM)Jaman ini oleh beberapa sarjana ditempatkan dalam ruang waktu antara 5000-4000 SM, walaupun ada banyak pandanganyang berbeda- beda tentang penetapan waktu ini.

    Dalam jaman ini dicatat dua peristiwa besar:Air bah (Kejadian 6:13; 9:17) - 3000 SM, tahun ini ditentukan dengan memperhatikan kesamaan antara Air Bah didalam Alkitab dengan sebuah kisah air bah yang berasal dari Babel.

    1.

    Menara Babel (Kejadian 11:1-9) - 3000-2000 SM, karena kejadiannya ini tidak lama sesudah air bah, (dimana semuamanusia masih tinggal di satu daerah).

    2.

    .

    Jaman Patriakh-Patriakh (kira-kira 2000 - 1400 SM)Kisah pengembaraan Abraham dalam Kejadian 12-50 dapat diyakinkan dari berbagai keterangan yang cocok sekali denganlingkungan kebudayaan periode tahun 2000-1600 SM, dimana cara hidup orang-orang jaman itu adalah mengembara(nomandik). Tanah Palestina saat itu masih jarang penduduknya sehingga pengembaraan masih dapat dilakukan denganbebas di daerah-daerah yang subur, bahkan dari daerah Mesopotamia (tempat asal Abraham) ke Palestina.

    b.

    Jaman Keluaran/Eksodus dari Mesir (kira-kira 2000 - 1400 SM)Ada dua periode besar pada jaman ini yang berjalan kira-kira 430 tahun (Kel. 12:40-41). Pertama adalah masa Abrahamdipanggil Tuhan sampai Yakub masuk ke Mesir (Kej. 12:4; 2:15; 25:26; 47:9). Dan kedua adalah masa bgs. Israel di Mesirsampai keluar dari Mesir. Thn. 1290 SM diperkirakan sebagai tahun keluarnya (Eksodus) bangsa Israel dari Mesir. Saat itudiperkirakan umur Musa adalah 80 tahun.

    c.

    Jaman Hakim-Hakim (kira-kira 1400-1050 SM)Jaman ini adalah masa sesudah kematian Yosua. Dalam periode ini ada 13 hakim yang ditunjuk Tuhan untuk memimpinbangsa Israel hidup di Tanah Perjanjian. (Daftar Hakim-hakim lihat di bahan Referensi).Masa Hakim-hakim ini dianggap sebagai masa gelap bangsa Israel, diungkapkan sebagai masa dimana "setiap orang berbuatapa yang benar menurut pandangannya sendiri." (Hak. 17:6). Pada masa ini sepertinya Tuhan tidak bekerja, baik melaluimujizat maupun tanda-tanda lain yang menyertai. Kehidupan bangsa Israel sangat mundur bukan hanya secara rohani tapijuga dalam hal keamanan dan kesejahteraan jasmani. Mereka sering dikalahkan, dirampok dan diperlakukan sangat burukoleh bangsa-bagsa lain yang lebih kuat. Kunci dari masalah ini adalah karena dosa-dosa yang diperbuat oleh bangsa Israel,sehingga Tuhan meninggalkan mereka.

    d.

  • Jaman Kerajaan Bersatu (kira-kira 1050 - 931 SM)Dalam rangkaian sejarah bangsa Israel, periode jaman ini dapat dikatakan sebagai jaman yang paling gemilang dan makmur.Israel menjadi bangsa yang memiliki derajat tinggi diantara bangsa- bangsa di sekitarnya. Hal ini ditandai dengankemajuan-kemajuan yang dicapai dalam berbagai bidang (ilmu pengetahuan, kesusasteraan, pembangunan dll.)Tapi pada pihak yang lain sistem pemerintahan "Teokrasi", yaitu kepemimpinan langsung oleh Tuhan, mulai ditinggalkanoleh bangsa Israel. Tuhan mengijinkan mereka memiliki raja sendiri untuk memerintah karena kedegilan hati bangsa ini.Tetapi Tuhan memberikan peringatan yang jelas (I Sam. 8) bahwa mereka akan menyesal dikemudian hari. (Daftar Raja-rajaIsrael dapat dilihat di bahan Referensi).

    e.

    Jaman Kerajaan Terpecah (kira-kira 930 - 586 SM)Kejayaan kerajaan Israel berakhir setelah pemerintahan raja Salomo, karena kemudian kerajaan ini mulai pecah dan runtuhsedikit demi sedikit dan akhirnya hancur karena kejahatan mereka di mata Tuhan dan penyembahan-penyembahan merekakepada patung- patung berhala.

    Karena janji dan kesetiaan Tuhan pada bangsa ini maka tak henti-hentinya Tuhan berbicara dengan mengirimkanutusan-utusan-Nya. Pada jaman ini beberapa nabi dibangkitkan Tuhan untuk menyampaikan Firman-Nya kepada raja danrakyat dari kedua kerajaan yang pecah ini. (Daftar nabi-nabi dapat dilihat di bahan Referensi).

    f.

    Jaman pembuangan di Babel dan kembali ke tanah Israel (kira-kira 587 B.C).Periode pertama jaman ini adalah masa yang sulit bagi bangsa Israel. Mereka berkali-kali jatuh ke tangan bangsa lain, dijajahdan ditindas, bahkan mereka sempat dibuang ke tanah asing untuk menjadi bangsa tawanan. Hal ini Tuhan ijinkan terjadikarena Tuhan sedang menghukum bangsa Israel atas dosa dan kejahatan mereka dengan harapan supaya mereka mengoreksidiri lalu berbalik kepada Tuhan.

    Pada saat yang sama Tuhan juga mengirimkan nabi-nabi-Nya untuk berbicara tentang janji kesetiaan Tuhan bahwa Tuhantidak akan meninggalkan mereka asal mereka mau berbalik dan mentaati perintah Tuhan. (Daftar nabi-nabi dapat dilihat dibahan Referensi).Di tanah pembuangan inilah bangsa Yahudi dan Yudaisme dilahirkan. Orang-orang yang Tuhan pakai, seperti Ezra danNehemia, berhasil memimpin bangsa ini untuk kembali menegakkan "monotheisme" dan menghargai Firman Tuhan yangdiajarkan oleh nenek moyang dari generasi-generasi sebelumnya, termasuk di dalamnya adalah Hukum Taurat sebagai pusatpengajaran mereka.

    g.

    Periode kedua dari jaman ini adalah kembalinya bangsa Yahudi ke tanah Palestina yaitu setelah tahun 539 SM, ketika Raja Koresydari Persia menaklukkan Babel dan bangsa Israel pulang ke tempat asal dan membangun bangsa dan tempat ibadah merekakembali.

    Rombongan pertama dipimpin oleh seorang yang bernama Sesbazar (Ezra 1:11; 5:14) 538 SM dimana fondasi Bait Sucidiletakkan.

    l

    Rombongan kedua dipimpin oleh Hagai dan Zakharia 520 SM berjumlah 42.360 orang (Ezra 2:64). Bait Suci selesaidibangun.

    l

    Tahun 458 SM ada pengutusan dilakukan oleh Ezra beserta serombongan besar orang Yahudi (Ezra 7:1-7) dan tahun 445SM Nehemia datang ke Yerusalem menyelesaikan pembangunannya.

    l

    Pada akhir sejarah Perjanjian Lama kita ketahui bahwa orang-orang Yahudi yang pulang ke tanah air mereka memiliki komitmenuntuk menjunjung tinggi Hukum Taurat dan tempat ibadah Bait Suci karena mereka memiliki keyakinan yang teguh bahwamerekalah umat pilihan Allah. Sampai pada permulaan sejarah Perjanjian Baru kita masih melihat bahwa bangsa dan agamaYahudi berkembang terus dengan subur.

    Akhir Pelajaran (PPL-P03)

    DOA

    "Allah yang hidup, kami bersyukur bahwa Engkau selalu setia sekalipun kami sering tidak setia. KesetiaanMu dan janjiMu adalahjaminan bagi kami untuk tetap hidup dan layak disebut sebagai anak-anak Allah." Amin.[Catatan: Pertanyaan Latihan ada di lembar lain.]

  • PERTANYAAN 03 - Index - PESTA Online

    Nama Kursus : PENGANTAR SINGKAT PERJANJIAN LAMA (6 Pelajaran)Nama Pelajaran : Sejarah Singkat Perjanjian LamaKode Pelajaran : PPL-T03Referensi : 3 buah

    Pertanyaan 03 - SEJARAH SINGKAT PERJANJIAN LAMAINSTRUKSI

    Harap setiap peserta mengikuti petunjuk mengerjakan tugas sbb.:Bacalah Bahan Pelajaran dan semua Referensi 03 dengan teliti.1. Bacalah Pertanyaan (A) dan (B) di bawah ini, lalu jawablah dengan jelas dan tepat.2. Lembar jawaban yang telah diisi harap dikirimkan dalam bentuk plain text (e-mail biasa) dan bukan dalam bentukattachment ke:

    < staf-pesta(at)sabda.org >

    3.

    Apabila Anda mendapatkan kesulitan sehubungan dengan isi Bahan Pelajaran, silakan menghubungi Pembimbing di:< yulia(at)in-christ.net >

    Ganti (at) dengan @

    4.

    Selamat mengerjakan!Pertanyaan (A):

    Mengapa waktu kronologis PL sulit ditentukan?1.

    Menurut teori Ussher, kapan atau tahun berapa Adam diciptakan?2.

    Di antara pembagian jaman-jaman kronologis sejarah PL, jaman manakah yang disebut sebagai "masa gelap"? Mengapa?3. Apakah maksud Tuhan dengan membiarkan bangsa Israel dibuang ke negeri lain dan menjadi bangsa tawanan?4. Dimanakah bangsa Yahudi dan agama Yudaisme dilahirkan?5.

    Pertanyaan (B)Apakah sumbangsih pengetahuan sejarah Perjanjian Lama bagi iman kepercayaan kita?1. Mengapa agama Yudaisme disebut sebagai agama monotheisme?2. "Tetapi Ia bersifat penyayang, Ia mengampuni kesalahan mereka dan tidak memusnahkan mereka; banyak kali Iamenahan murkaNya dan tidak membangkitkan segenap amarahNya." (Maz. 78:38)

  • Referensi 03a - Index - PESTA Online

    Nama Kursus : PENGANTAR PERJANJIAN LAMANama Pelajaran : Sejarah Perjanjian LamaKode Pelajaran : PPL-R03aReferensi PPL-R03a diambil dari:

    Judul Buku : SURVEI PERJANJIAN LAMAJudul Artikel: Tinjauan Sejarah Perjanjian LamaPenulis : Andrew E. Hill & John H. WaltonPenerbit : Penerbit Gandum MasTahun : 1991Halaman : 41-43

    REFERENSI 03a - SEJARAH PERJANJIAN LAMATINJAUAN SEJARAH MASA PERJANJIAN LAMAKRONOLOGI

    Sepatah kata tentang kronologi perlu untuk suatu tinjauan sejarah masa Perjanjian Lama. Para pembaca barangkali bertanya-tanyabagaimana tanggal-tanggal dapat ditetapkan untuk semua peristiwa dan tokoh dari sejarah dahulu kala bilamana catatan-catatan,paling banter, hanya mengetengahkan sebuah ungkapan seperti "Dalam tahun ketiga pemerintahan raja X." Ada banyak sumberdari Israel dan Timur Dekat Kuno yang memberikan kronologi yang relatif (tahun ketiga seorang raja anu adalah tahun pertamaraja yang lain), dan dari data tersebut maka suatu kerangka yang berkenaan dengan berbagai orang dan peristiwa dapat disusun.Untuk menetapkan suatu kronologi yang pasti (raja mulai pemerintahannya pada thun 465 SM), suatu waktu yang pasti harusditentukan yang dapat dikaitkan dengan jaringan kronologi yang relatif itu.Untuk Timur Dekat Kuno, waktu yang pasti ini disediakan oleh daftar Eponim dari Asyur. Daftar Eponim setiap tahunnyamencatat pejabat tertentu yang mendapatkan penghargaan dengan menamai tahun itu menurut nama pejabat tersebut. Dalam daftartersebut namanya dicatat bersama- sama dengan satu atau dua peristiwa yang paling penting dari tahun"nya", biasanya aksi militer.Secara kebetulan, dalam tahun Ishdi- Sagale, gubernur Guzana, daftarnya melaporkan terjadinya gerhana matahari. Para ahliastronomi dapat menghitung kapan gerhana matahari terjadi, oleh karena itu tahun Ishdi-Sagale dapat ditentukan dengan pastisebagai tahun 763 SM. Ini merupakan tautan utama untuk kronologi yang pasti dari Timur Dekat Kuno, dan hal itu tidak ditentang.Sebagai akibatnya, dapat dipastikan bahwa daftar Eponim meliputi tahun 893-666 SM. Karena setiap raja Asyur selama masa ini(sudah dapat dikethaui termasuk diantara orang-orang yang dihormati, maka tanggal-tanggal kerajaan Asyur dapat ditetapkanuntuk masa yang lebih dari dua abad itu. Ini adalah zaman Kerajaan Neo-Asyur, jadi semua peristiwa dari kebanyakan bangsaTimur Dekat Kuno disinkronisasikan dengan Asyur pada waktu itu. Dengan demikian Asyur sudah menjadi dasar untuk kronologiTimur Dekat Kuno.

    Akan tetapi, kita tidak boleh menganggap bahwa dengan demikian semua persoalan kronologis terpecahkan. Seringkali data yangbertentangan dengan skema kronologi relatif yang memperkenalkan ketidakpastian untuk penentuan tanggal yang pasti. Dalamkesempatan lain berbagai peristiwa atau tokoh tidak berhubungan dalam materi naskah dengan jaringan kronologi relatif - misalnyakelalaian kitab Keluaran untuk menyebutkan nama firaun yang memerintah waktu itu. Persoalan-persoalan lain lagi terjadimanakala sumber-sumber kuno tidak mencatat secara memadai kerumitan dari suatu keadaan - misalnya berbagai kesenjangandalam kronologi, pemerintahan oleh seorang wali dinasti atau penguasa yang memerintah dalam waktu yang bersamaan dengandinasti atau penguasa lain dalam negara yang sama.

    Yang terakhir, beberapa sumber menyediakan informasi mengenai jangka waktu yang lebih panjang. Misalnya, dalam catatanTiglat-Pileser I dari Asyur dinyatakan bahwa bait suci yang dibangun oleh Shamshi-Adad I sudah mau runtuh dalam waktu lebihdari 641 tahun; dalam doa Salomo yang tercatat di I Raja-raja 6:1 dinyatakan bahwa 480 tahun sudah berlalu antara peristiwaKeluaran dan Penahbisan bait Allah oleh Salomon. Fakta-fakta ini dapat menimbulkan berbagai masalah jika tidak bertautandengan informasi yang disediakan oleh jaringan kronologi relatif.Akibatnya ialah bahwa masih ada banyak ketidakpastian tentang kronologi yang tepat. Dalam hal raja-raja Israel dan Yehuda,ketidakpastian itu biasanya hanya sekitar satu atau paling banyak dua tahun, walaupun kadang-kadang sebanyak dua belas tahunmembedakan teori yang satu dari yang lain. Semakin jauh seseorang kembali ke dalam sejarah, semakin banyaklah ketidakpastianyang terjadi. Peristiwa paling awal dari Perjanjian Lama yang dapat disinkronkan 2dengan seseorang yang dikenal dari catatanTimur Dekat Kuno adalah serangan yang dilakukan oleh Sisak (Sheshonk I), raja Mesir, terhadap Yerusalem pada tahun kelimamasa pemerintahan Rehabeam (925 SM, I Raja-raja 14:25-26). Dengan demikian, maka masa hakim-hakim dan oleh karena itu

  • masa para bapa leluhur, tetap terselubung dalam misteri kronologis dan karenanya dijadikan sasaran dari banyak penetapan yangspekulatif.

    Beberapa orang percaya bahwa Alkitab menyediakan kunci untuk menguak misteri-misteri kronologis. Teks yang kami kutipdalam I Raja-raja 6:1 tampaknya menentukan tanggal terjadinya peristiwa Keluaran pada tahun 1446 SM, sedangkan Keluaran12:40 menunjukkan bahwa Israel tinggal di Mesir selama 430 tahun. Berdasarkan data ini, Yakub dan keluarganya pindah ke Mesirpada tahun 1876 SM, dan dengan demikian usia yang diberikan untuk para patriarkh akan menghasilkan suatu tabel kronologisyang mundur sampai Abraham. Akan tetapi, ahli-ahli yang lain tidak dapat menerima sistem ini, karena mereka berpendapat bahwahal itu bertentangan dengan informasi arkheologis yang sudah tersedia selama satu abad yang terakhir. Jadi, angka-angka dalam IRaja-raja dan Keluaran kadang-kadang dianggap sebagai perkiraan atau diartikan dalam cara-cara yang tidak harfiah, dankronologi masih tetap menimbulkan pertentangan.

  • Referensi 03b - Index - PESTA Online

    Nama Kursus : PENGANTAR PERJANJIAN LAMANama Pelajaran : Sejarah Perjanjian LamaKode Pelajaran : PPL-R03bReferensi PPL-R03b diambil dari:

    Judul Buku : THOMPSON CHAIN - REFERENCE BIBLEJudul Bagan : Sejarah Perjanjian LamaPenyusun/Editor: Frank Charles Thompson, D.D., Ph.D.Penerbit : Zondervan Bible PublishersTahun : 1984Halaman : 1386, 1512

    REFERENSI 03b - SEJARAH PERJANJIAN LAMASEJARAH PERJANJIAN LAMACatatan:Tidak ada sistem Kronologi Alkitab yang diterima secara umum. Tahun-tahun yang dipakai di bawah ini adalah penurutpentahunan Ussher, tetapi tahun-tahun tsb. hanya sebagai patokan kerja saja bukan sebagai pentahunan yang lengkap dan tepat.(SM = Sebelum Masehi)

    Tahun Peristiwa Utama

    4004-2234 SMPeriode Permulaan

    4004 Kejatuhan Manusia2348 Air Bah

    2234 Bangsa-bangsa Tercerai-berai

    2346-1606 SMPeriode Patriarkh

    1921 Abraham Dipanggil

    1760 Yakub Melarikan Diri Dari Esau

    1715 Yusuf menjadi Perdana Menteri di Mesir1606 Keluarga Yakub Mengungsi ke Mesir

    1606-1451 SMPeriode Keluar dariMesir sampai Masuk keTanah Perjanjian

    1630 Yusuf Mati

    1571 Musa Lahir

    1491 Keluar dari Mesir

    1452 Yosua ditunjuk sebagai pemimpin1451 Menyeberang S. Yordan

    1451-1444 Kanaan ditaklukkan

    1394-2095 SMPeriode Hakim-hakim

    1394-1304 OtnielEhudShamgarDebora

  • 1249-1209 GideonAbimelekhTolaYairYeftaEbzanElonAbdonSamson

    1157-1117 Eli

    1117-2095 Samuel

    2095-975Periode KerajaanBersatu

    2095-2055 Saul

    2055-2015 Daud

    1157-1117 Eli

    1117-2095 Samuel

    2004 Bait Allah didedikasikan

    Kerajaan Israel Kerajaan Yehuda

    975-587 SMPeriode Kerajaan Peca