Pengaruh Budaya Gamelan Jawa Tengah Terhadap Pembentukan Kepribadian yang Berwawaskan Karakter Bangsa (Autosaved).docx

  • Upload
    yunsep

  • View
    84

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PENGARUH BUDAYA GAMELAN JAWA TENGAH TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN YANG BERWAWASKAN KARAKTER BANGSADiajukan Untuk Memenuhi Tugas Jati Diri Unsoed

Disusun oleh :

Yuyun SeptyanaH1E013006Mairezi RahmitasariH1E013011Muhammad Iqbal RamadhanH1E013026Yesi Setyo NingrumH1E013029Sri Laili NisfiatiH1E013053

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS SAINS DAN TEHNIKPROGRAM STUDI FISIKAPURWOKERTO2013

A. Latar BelakangBudaya merupakan suatu hasil pemikiran, adat istiadat, akal budi sekelompok masyarakat yang mana cenderung mengarah kepada pola pikir suatu masyarakat. Manusia dengan kemampuan akalnya membentuk budaya, dan budaya dengan nilai-nilainya menjadi landasan moral dalam kehidupan manusia. Bangsa Indonesia tidak hanya memiliki budaya yang sedikit, tetapi beribu budaya yang ada. Budaya inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya suatu kebiasaan, tetapi pencerminan budaya ini bisa terealisasikan hanya dengan pemberdayaan serta pelestarian dikalangan masyarakat setempat.Apabila mencermati beberapa kebudayaan di Indonesia dari hal yang paling mencolok hingga yang hampir sama adat istiadat mereka terdapat perbedaan walau hanya sedikit. Salah satu budaya itu ialah gamelan yang dimiliki oleh negara Indonesia. Terdapat 4 macam gamelan yang memiiliki karakteristik masing-masing. Kebudayaan tersebut adalah gamelan Jawa Barat, gamelan Jawa Tengah, gamelan Jawa Timur, serta gamelan Bali.Diantara budaya gamelan yang mempunyai alunan musik gamelan halus, lembut adalah gamelan jawa tengah. Hal ini bisa nampak dari penalaan atau laras slendro dan laras pelog. Selain itu alunan musik dengan ritme yang antal atau pelan menjadikan gamelan jawa tengah menjadi ciri khas tersendiri. Dari ciri khas inilah suatu kepribadian mulai terbentuk. Oleh karena itu dengan adanya kebudayaan ini, kepribadian akan tetap melekat pada masyarakat khususnya masyarakat jawa tengah.Budaya gamelan masyarakat Jawa Tengah merupakan bagian dari budaya bangsa Indonesia sendiri. Sehingga dalam hal ini tentunya memiliki perwujudan nila-nilai yang sesuai dengan karakter bangsa. Nilai-nilai budaya setempat inilah yang melahirkan ciri khas kepribadian. Sehingga terwujudnya kepribadian yang berwawaskan karakter bangsa.

B. Permasalahan1. Bagaimanakah asal muasal budaya gamelan jawa tengah itu?2. Apakah yang dimaksud dengan kepribadian yang berwawaskan nilai-nilai karakter bangsa itu?3. Bagaimanakah pengaruh budaya gamelan terhadap pembentukan kepribadian yang berwawaskan karakter bangsa itu?

C. Pembahasana. Asal muasal gamelan Jawa TengahAwalnya alat musik instrumen gamelan dibuat berdasarkan relief yang ada dalam Candi Borobudur pada abad ke-8. Dalam relief di candi tersebut, terdapat beberapa alat musik yang terdiri dari kendang, suling bambu, kecapi, dawai yang digesek dan dipetik, serta lonceng. (Rozi, 2012). Dalam kenyataannya hingga sekarang, prasasti-prasasti yang telah diketemukan di Jawa Tengah dan dikeluarkan oleh raja Saliendra, yang berangka tahun 778 Masehi hingga kira-kira abad ke 9 Masehi, menunjukkan bahwa raja-raja Seliendra memeluk agama Buddha. Demikian pula bangunan-bangunan seperti Borobudur. (Kartodirdjo,1975:78). Menurut mitologi Jawa, gamelan diciptakan oleh Sang Hyang pada Era Saka. Beliau adalah dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana yang berada di gunung Mahendra di daerah Medangkamulan (sekarang gunung lawu). Pada Jaman Majapahit, alat musik gamelan menglami perkembangan yang sangat baik hingga mencapai bentuk seperti sekarang ini dan tersebar di beberapa daerah seperti Bali, dan Sunda (Jawa Barat). Perkembangan selanjutnya, gamelan gamelan dipakai untuk mengiringi pagelaran wayang dan tarian. Sampai akhirnya berdiri sebagai musik sendiri dan dilengkapi dengan suara para sinden. Seni gamelan jawa tidak hanya dimainkan untuk m,ngiringi seni suara, seni tari, dan atraksi wayang. Saat diadakn acara resmi kerajaan di keraton, digunakan alunan musik gamelan sebagai pengiring. Terutama jika ada anggota keraton yang mengadakan pernikahan tradisi jawa. Masyarakat jawa pun menggunakan alat musik gamelan ketika mengadakan resepsi pernikahan. (Erik, 2011). Penalaan dan pembuatan orkes gamelan adalah suatu proses yang sangat kompleks. Gamelan menggunakan empat cara penalaan, yaitu slendro, pelog, degung (khusus daerah sunda, Jawa Barat), dan madenda (juga dikenal sebagai diatonis), sama seperti skala minor asli yang banyak dipakai di Eropa.1. Slendro memiliki 5 nada per oktaf, yaitu : 1 2 3 5 6 [C D E G A]2. Pelog memiliki 7 nada per oktaf, yaitu : 1 2 3 4 5 6 7 [C D E F# G# A B].Komposisi musik gamelan diciptakan dengan beberapa aturan yang terdiri dari beberapa putaran dan pathet, dibatasi oleh satu gongan serta melodinya diciptakan dalam unit yang terdiri dari 4 nada. (Erik, 2011).b. Kepribadian yang berwawaskan karakter bangsa.Menurut Agus Sujanto dkk (2004), menyatakan bahwa kepribadian adalah suatu totalitas psikofisik yang kompleks dari individu, sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik. Sedangkan personality menurut Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam Sjarkawim (2006) adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain, integrasi karakteristik dari struktur-struktur, pola tingkah laku minat, pendirian, kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang, segala sesuatu yang mengenai diri seseorang dan potensi yang dimiliki seseorang; segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain. (Haryanto, 2010)Kepribadian adalah organisasi dinamik sistem psikofisik pada seseorang yang memberikan corak khas dalam cara menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kepribadian adalah perilaku nalar dan tindakan yang sehat. (Adjisoedarmo dkk, 2013:1)Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kepribadian merupakan totalitas psikofisik yang memiliki corak khas sehingga berbeda dengan orang lain dengan cara menyesuaikan diri dengan lingkungan. Dalam hal ini manusia secara mutlak memiliki naluri sendiri dalam penyesuaian atau adaptasi terhadap lingkungan masing-masing. Dengan demikian terbentuklah bermacam-macam kepribadian. Karakter menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, memiliki arti : 1.) Sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. 2.) Huruf. Menurut (Ditjen Mandikdasmen-Kementrian Pendidikan Nasional), karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Berbeda dengan W.B.Saunders,(1977:126) menjelaskan bahwa karakter adalah sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut yang dapat diamati pada individu. Kamisa, (1997:281) mengungkapkan bahwa karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Berkarakter artinya mempunyai watak, mempunyai kepribadian. (Pandani, 2012)Dari beberapa pengertian karakter diatas dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan kondisi kejiwaan seseorang yang memebedakan seseorang dari yang lain atau berciri khas yang ditunjukkan oleh individu. Karakter dan kepribadian memiliki persamaan sehingga dari kepribadian dapat berubah menjadi karakter. Di Indonesia sendiri memiliki nilai-nilai karakter bangsa yang tercermin dari kepribadian bangsa. Nilai-nilai karakter bangsa menurut Departemen Pendidikan Nasional, 2010 adalah:1. Religius2. Jujur3. Toleransi 4. Disiplin5. Kerja keras6. Kreatif7. Mandiri8. Demokratis9. Rasa ingin tahu10. Semangat kebangsaan11. Cinta Tanah air12. Menghargai prestasi13. Bersahabat/komunikasi14. Cinta damai15. Gemar membaca16. Peduli lingkungan17. Peduli sosial18. Tanggung jawab (Aar, 2011)c. Pengaruh budaya gamelan jawa tengah dalam pembentukan kepribadian yang berwawaskan karakter bangsa.Gamelan adalah seperangkat alat musik dengan nada pentatonis. Gamelan yang berkembang di Jawa Tengah, sedikit berbeda dengan gamelan bali ataupun gamelan sunda. Gamelan jawa tengah memiliki nada yang lebih lembut apabila dibandingkan dengan gamelan bali yang rancak serta gamelan sunda yang mendayu-dayu dan didominasi suara seruling. Perbedaan itu adalah akibat dari pengungkapan terhadap pandangan hidup orang jawa yang dituangkan dalam irama musik gamelan. (Utomo, 2006). Pandangan ini adalah keselarasan kehidupan jasmani dan rohani, keselarasan dalam berbicara dan bertindak sehingga tidak memunculkan ekspresi yang meledak-ledak serta mewujudkan toleransi antar sesama. Sehingga dalam hal ini sesuai dengan nilai toleransi dalam nilai-nilai karakter bangsa.Wujud nyata dalam musiknya adalah tarikan tali rebab yang sedang, paduan seimbang bunyi kenong, saron, kendang dan gambang serta suara gong pada setiap penutup irama. Masing-masing alat pada gamelan memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat jawa khususnya Jawa Tengah. Filosofi inilah yang menjadi pedoman bagi masyarakat jawa tengah untuk terus menjaga dan melestarikan budaya leluhurnya. Menurut Ki Tunjung Seta makna filosofis pada alat gamelan jawa tengah adalah: 1. Bonang dan kenong, memiliki suara yang hampir sama yaitu : nang, ning, nong, nung. Nang berarti ana (ada), ning berarti bening (jernih), nong berarti plong (mengerti) dan nung berarti dunung (sadar), maksudnya setelah manusia ada, lalu berfikir dengan hati yang bening maka dapat dimengerti sehingga dunung (sadar) bahwa keberadaannya tentu ada yang menciptakan yaitu Sang Maha Pencipta (Allah)2. Kethuk bunyinya Thuk, artinya mathuk (setuju, cocok).3. Kendhang, yang mengendalikan irama cepat atau lambat. Bunyinya dang, dang, dang. Ndang artinya segeralah, berarti manusia segera beribadah kepada Tuhan.4. Kempul, artinya kumpul (berkumpul) atau berjamaah. Setelah ditabuh 1x, 2x, 3x, disusul bunyi gong. Semua amal ibadah kita ditujukan kepada Yang Maha Agung.5. Saron, Demung, Slentheng sebagai pemaku lagi memiliki tugas baku sebagai saka guru bermakna iman yang kuat.6. Gender, Gambang, Siter merupakan pemangku Yatmaka, maksudnya jiwa yang sempurna.7. Rebab dari kata Arab, yaitu hawa yang keluar dari mulut, maksudnya nafsu pernafasan atau hawa nafsu. Manusia harus dapat mengendalikan hawa nafsunya.8. Suling artinya eling (ingat). Ingat bahwa ada kehidupan yang kekal dan bahagia hanya dapat dicapai dengan amal ibadah sebanya-banyaknya.9. Gong yang dibunyikan terakhir berarti selesai, bunyinya gung artinya Yang Maha Agung. Dapat disimpulkan bahwa alat musik gamelan memiliki peran dalam penyebaran agama. Tidak mengherankan jika alat musik gamelan akrab dimainkan pada saat hari-hari besar seperti pada saat upacara sekaten yang memiliki nilai budaya agung dan religius. Hal sesuai dengan nilai religius pada nilai-nilai karakter bangsa.Pada saat permainan gendhing dimulai, antar pemain gamelan harus bisa bersatu dalam memainkannya. Karena gamelan bisa didengar dan dirasakan keindahannya jika masing-masing alat dimainkan dengan instrumental, yaitu dengan pengaturan kapan masing-masing alat akan dibunyikan. Sehingga tanpa adanya persatuan dalam memahami keselarasan bunyi tidak akan tercipta alunan musik gamelan yang baik. Dalam hal ini mengandung nilai karakter disiplin, kerja keras, kreatif, dan bersahabat.Nilai nilai buadaya itu sendiri telah mencerminkan nilai nilai karakter bangsa. Jika masyarakat jawa khususnya jawa tengah menanamkan nilai-nilai tersebut kepada generasi penerus, maka akan terbentuk generasi yang berkarakter. Bangsa Indonesia memiliki multikultural, jika bangsa ini menanamkan nilai-nilai kebudayaan mereka masing-masing bangsa ini akan menjadi bangsa yang berkepribadian sesuai dengan karakter Indonesia. Sehingga walaupun kebudayaan asing masuk, tidak akan mudah untuk menggantikan kepribadian yang lama telah terbentuk tanpa memudarkan kabudayaan yang agung ini. Maka dari itu kelestarian budaya juga penting dalam pembentukan jati diri bangsa Indonesia ini disamping pengaruh sosial, hukum, dan ekonomi.

D. Kesimpulsn dan sarana) Kesimpulan (dari permaslahan dijwab seringkas mungkin)1. Gamelan jawa yang bermula dari reliaef candi borobudur brnada diatonis di Jawa Tengah memiliki ciri khas yaitu alunan yang lembut.2. Kepribadian dapat berubah menjadi karakter, yang bermula dari suatu masyarakat.3. Budaya merupakan aset negara dengan nilai-nilainya dapat menjadikan kepribadian dasar dalam pembentukan bangsa yang berkarakter.b) Saran1. Masyarakat diharapkan mampu melestarikan budaya masing-masing dan dapat menanamkan kepada generasi penerus mengenai betapa pentingnya aset warisan leluhur.2. Para generasi penerus bangsa hendaknya dapat mengetahui betapa pentingnya nilai-nilai budaya, karena nilai budaya dapat menentukan kepribadian yang baik sesuai dengan niali-nilai karakter bangsa.DAFTAR PUSTAKA

(DIURUTKAN DAHULU......!!!)Rozi, 2012, Sejarah gamelan jawa dan asal usulnya, (http://download-aplikasi-gratisbanyumas.blogspot.com/2012/05/sejarah-gamelan-jawa-dan-asal-usulnya.html) diakses tanggal 5 November 2013Kartodirdjo, Sartono, dkk, 1975, Sejarah Nasional Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Erik, 2011, Sejarah Gamelan Jawa, (http://eriksquare.blogspot.com/2011/01/sejarah-gamelan-jawa.html )diakses tanggal 5 Novenber 2013Haryanto, 2010, Pengertian Kepribadian, (http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepribadian/ ) diakses tanggal 5 November 2013Adjisoedarmo, Soedito dkk, 2013, Jati Diri Unsoed, UPT.Percetaka dan Penerbitan Unsoed, Purwokerto.Pandani, 2012, Pengertian Karakter, (http://pustaka.pandani.web.id/2013/03/pengertian-karakter.html)Aar, 2011, Pendidikan Karakter Bangsa, (http://rumahinspirasi.com/18-nilai-dalam-pendidikan-karakter-bangsa/) diakses tanggal 8 November 2013Utomo, 2006, Gamelan Show, (http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/performance/gamelan-show/) diakses tanggal 8 November 2013(http://dragonoid12.wordpress.com/gamelan/) diakses tanggal 8 November 2013 Ki Tunjung Seta, 2012, Sejarah Gamelan, (http://kitunjungseta.blogspot.com/2012/04/sejarah-gamelan-makna.html) diakses tanggal 8 November 2013