Upload
lediep
View
227
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI
PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN DAIRI SUMATERA
UTARA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Pada
Departemen Ilmu Administrasi Negara
Disusun Oleh :
PRIMA NUGRAHA S SINAGA
050903040
DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
KATA PENGANTAR
Bismillahirhahmanirhahim
Alhamdulillah segala Puji dan syukur yang tiada putus penulis panjatkan atas kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik
Skripsi ini merupakan sebuah karya tulis ilmiah yang diperlukan untuk melengkapi
persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana sebagai wahana untuk melatih diri dan
mengembangkan wawasan berpikir, adapun judul dari skripsi ini adalah “ Pengaruh Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi, Sumatera Utara
“. Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi
terhadap kinerja pegawai, pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi, Sumatera Utara”. Skripsi ini
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana S-1 pada Departemen Ilmu
Administrasi Negara.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis dengan berbesar hati dan ikhlas menerima saran maupun kritik yang membangun dari
para pembaca guna perbaikan serta penyempurnaan karya tulis ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis,
baik secara langsung maupun tidak langsung selama masa perkuliahan dan penyelesaian skripsi
ini. Selama menyusun skripsi ini, penulis telah banyak menerima bantuan, bimbingan, serta
fasilitas dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis menyampaikan
rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
1 Bapak Prof. Dr. M. Arif Nasution, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara.
2 Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku ketua Departemen Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara dan selaku
dosen wali selama masa perkuliahan
3 Ibu Dra. Beti Nasution, M.Si selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
4 Ibu Dra. Februati Trimurni. MSi selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
meluangkan tenaga, pikiran, dan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan
kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
5 Bapak/Ibu Staff pengajar serta pegawai administrasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara yang telah berjasa mendidik dan membimbing penulis
selama perkuliahan ini, serta memberikan kemudahan bagi penulis dalam menyusun
skripsi ini.
6 Bapak Drs. J.M. Silalahi selaku Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana dan seluruh
pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi yang telah membantu penulis dalam
pengumpulan data yang diperlukan dalam skripsi ini.
Medan, Desember 2009
Penulis
Prima Nugraha S Sinaga
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah................................................ ……………….. 1
1.2 Perumusan Masalah ...................................................... ……………….. 4
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................... ……………….. 5
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................ ……………….. 5
1.5 Kerangka Teori ............................................................. …….................. 5
1.5.1 Budaya Organisasi ............................................... ……….………. 6
1.5.2 Kinerja Pegawai ................................................... ……………….. 16
1.5.3 Hubungan Budaya Organisasi dengan Kinerja Pegawai….……….. 19
1.6 Hipotesa ....................................................................... ……..………… 22
1.7 Definisi Konsep ............................................................ ……………….. 22
1.8 Definisi Operasional ..................................................... ……………….. 23
1.9 Sistematika Penulisan ................................................... ……………….. 26
BAB II METODE PENELITIAN
2.1 Bentuk Penelitian .......................................................... ……….………. 27
2.2 Lokasi Penelitian .......................................................... ……….………. 27
2.3 Populasi dan Sampel ..................................................... ……….………. 27
2.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................ ……….………. 28
2.5 Teknik Pengukuran Skor ............................................... ……….………. 29
2.6 Teknik Analisis Data .................................................... ……….………. 30
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1 Letak Geografis Kabupaten Dairi……….. ................... ……………….. 33
3.2 Profil Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi………………………………. 34
3.3 Visi Misi Sektetariat Daerah Kabupaten Dairi…………………………………… 39
3.4 Budaya Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi………………………… 41
3.5 Kinerja Pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi……………………… 42
BAB IV PENYAJIAN DATA
4.1.Karakteristik Responden…………………………………….…………… 44
4.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian………………………………………. 47
4.2.1 Jawaban Responden Tentang Budaya Organisasi ( Variabel X ) 47
4.2.2. Kinerja Pegawai (Variabel Y )............................. ……………….. 56
BAB V ANALISIS DATA
5.1. Klasifikasi Data ........................................................... …….…………. 67
5.1.1 Budaya Organisasi (Variabel X). .......................... …….…………. 68
5.1.2 Kinerja Pegawai (Variabel Y)............................... …….…………. 69
5.2 Pengujian Hipotesa. ...................................................... …….…………. 70
5.3. Koefisien Determinan .................................................. …….…………. 73
5.4. Interpretasi Data .......................................................... …….………… 74
5.4.1 Budaya Organisasi Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi…… 74
5.4.2 Kinerja Pegawai pada Sekretariat Daereh Kabupaten Dairi……… 79
5.5. Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai Pada
Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi……………………….……………. 82
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan………………………………………………..……………. 84
6.2. Saran……………………………………………………………………. 85
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 86
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
DAFTAR TABEL
1 Tabel 1 Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi………… 32
2 Tabel 2 Distribusi jawaban responden berdasarkan jenis kelamin……………. 44
3 Tabel 3 Distribusi jawaban responden berdasarkan umur…………………….. 45
4 Tabel 4 Distribusi jawaban responden berdasarkan jenjang pendidikan………. 45
5 Tabel 5 Distribusi jawaban responden berdasarkan lama bekerja…………….. 44
6 Tabel 6. Distribusi jawaban responden mengenai kebebasan berpendapat
dalam menjalankan tugas pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi………….. 47
7 Tabel 7. Distribusi jawaban responden tentang tanggapan pimpinan Sekretariat
Daerah Kabupaten Dairi terhadap pendapat yang diberikan
Pegawai……………………………………………………………………..... 48
8 Tabel 8. Distribusi jawaban responden tentang pengarahan yang diberikan
atasan kepada pegawai untuk mencapai tujuan Sekretariat Daerah
Kabupaten Dairi.……………………………………………………………….. 49
9 Tabel 9. Distribusi jawaban responden tentang dorongan untuk bekerja
sama dengan pegawai lain pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi………… 50
10 Tabel 10. Distribusi jawaban responden tentang dukungan pimpinan Sekretariat
Daerah Kabupaten Dairi terhadap peningkatan kemampuan pegawa………… 51
11 Tabel 11. Distribusi jawaban responden tentang terdapatnya peraturan baku
pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi yang mengendalikan perilaku
pegawai dalam menjalankan tugasnya……….………………………………… 52
12 Tabel 12. Distribusi jawaban responden tentang pengawasan atau kontrol
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
yang dilakukan pimpinan Sektertariat Daerah Kabupaten Dairi terhadap
pegawai dalam menjalankan tugasnya………..…………………….................. 53
13 Tabel 13. Distribusi jawaban responden tentang terjadinya komunikasi
antara pegawai dengan pimpinan Sektertariat Daerah Kabupaten Dairi
dalam melaksanakan tugasnya………………………………………………… 54
14 Tabel 14. Distribusi jawaban responden tentang komunikasi yang terjalin
dalam menjalankan tugas pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
berlangsung dengan baik……………………………………………………… 55
15 Tabel 15. Distribusi jawaban responden tentang kesungguhan pegawai
dalam menjalankan tugasnya pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi……. 56
16 Tabel 16. Distribusi jawaban responden tentang kemampuan pegawai Dalam
menyelesaikan tugasnya pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi….…….. 57
17 Tabel 17. Distribusi jawaban responden tentang ketepatan waktu dalam
penyelesaian tugas oleh para pegawai pada sekretariat daerah
kabupaten dairi………………………………………………….…………….. 58
18 Tabel 18. Distribusi jawaban responden tentang kemampuan pegawai
memanfaatkan peralatan yang ada pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi… 59
19 Tabel 19. Distribusi jawaban responden tentang ketaatan pegawai terhadap
peraturan yang berlaku pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi…………… 60
20 Tabel 20 Distribusi jawaban responden tentang usaha pegawai untuk
mengerluarkan potensi diri dalam menyelesaikan tugasnya pada Sekretariat
Daerah Kabupaten Dairi…………………………………………………….. 61
21 Tabel 21. Distribusi jawaban responden tentang kemampuan pegawai
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
untuk bekerjasama dalam menjalankan tugasnya pada Sekretariat
Daerah Kabupaten Dairi……………………………………………………… 62
22 Tabel 22. Distribusi jawaban responden tentang suatu pekerjaan akan
lebih baik jika di kerjakan secara bersama-sama…………………………….. 63
23 Tabel 23. Distribusi jawaban responden tentang kesesuaian jenis pekerjaan
dengan jenjang pendidikan yang dimiliki pegawai…………………………. 64
24 Tabel 24. Distribusi jawaban responden tentang penguasaan bidang tugas
yang dibebankan………………………………………………………..…… 65
25. Tabel 25. Distribusi jawaban responden tentang keberanian menanggung
resiko yang timbul karena pekerjaan yang dibebankan……………………… 66
26. Tabel 26 Distribusi frekuensi klasifikasi jawaban responden mengenai
Budaya Organisasi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi………………. 69
2.7. Tabel 27 Distribusi frekuensi klasifikasi jawaban responden mengenai
kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupeten Dairi………………….. 70
2.8. Tabel 28 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien………………….. 73
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
ABSTRAK PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN DAIRI
Nama : Prima Nugraha S Sinaga Nim : 050903040 Departemen : Ilmu Administrasi Negara Dosen Pembimbing : Dra. Februati Trimurni. MSi
Budaya organisasi berkaitan erat dengan peningkatan kinerja pegawai di suatu organisasi. Semakin baik budaya organisasi, semakin besar dorongan para pegawai untuk maju bersama dengan organisasi. Dalam penelitian ini budaya organisasi diartikan sebagai pola keyakinan dan nilai-nilai organisasi yang dijiwai oleh seluruh pegawai dalam melakukan pekerjaan sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan, dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait, sehingga akan menjadi sebuah nilai atau aturan di dalam organisasi tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui budaya organisasi dan kinerja pegawai yang ada pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi. Dan secara khusus untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Adapun metode korelasional adalah metode penelitian yang meneliti hubungan antara variabel-veriabel yang ada. Data-data dalam penelitian di peroleh dengan menyebarkan angket atau kuisioner kepada 49 orang responden yang terpilih sebagai sampel, melakukan pengamatan di lapangan dan melalui dokumen atau arsip yang berhubungan dengan penelitian ini. Selanjutnya diolah dengan menggunakan Koefisien Korelasi Product Moment, cara ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara variabel. Kemudian dilanjutkan dengan uji determinasi untuk mengetahui seberapa besar (persentase) pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil bahwa budaya organisasi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi berada pada kategori sangat tinggi. Sedangkan kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi pun berada pada kategori tinggi, hal ini berdasarkan persentase jawaban responden. Adapun pengaruh antara budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi berdasarkan perhitungan Korelasi Product Moment yaitu sebesar 0,62. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi. Kemudian dari hasil perhitungan koefisien determinan diperoleh bahwa besarnya pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi adalah sebesar 38.44 %, dan 61.56% selebihnya di pengaruhi oleh faktor lain yang belum diperhitungkan dalam penelitian ini.
Kata Kunci : Budaya Organisasi, Kinerja Pegawai
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam menyelenggarakan kegiatan pemerintahan dan pembangunan kedudukan dan
peranan pegawai negeri sangatlah penting. Hal ini disebabkan karena pegawai negeri merupakan
unsur aparatur negara yang melaksanakan pemerintahan dan pembangunan dalam usaha
mencapai tujuan nasional. Tangkilisan (2002:25) menyatakan bahwa unsur manusia merupakan
unsur penting, karena manusia selalau berperan aktif dan dominan dalam setiap organisasi.
Manusia adalah perencana, pelaku sekaligus penentu terwujudnya tujuan organisasi. Dengan
demikian pegawai negeri dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menjalankan tugas dan
tanggungjawabnya untuk berpartisipasi dalam kegiatan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan secara efektif dan efisien.
Menyadari pentingnya peranan pegawai negeri tersebut pemerintah telah banyak
melakukan kegiatan untuk memberdayakan pegawai negeri sehingga memiliki kemampuan dan
kinerja yang optimal dalam upaya pencapaian tujuan nasional. Hal ini juga jelaskan dalam
Undang-Undang Nomor 43 tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian yang dalam
penjelasannya menyatakan bahwa kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintahan dan
pembangunan nasional sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya
pegawai negeri.
Untuk itu pemerintah telah banyak melakukan kegiatan seperti mengadakan pendidikan
dan pelatihan (Diklat) kepada pegawai negeri, menaikkan gaji dan tunjangannya, memberikan
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
penghargaan, hukuman dan lain sebagainya dengan harapan peningkatan kinerja pegawai negeri.
Namun peningkatan kinerja para pegawai negeri belum juga menampakkan hasil yang
memuaskan. Meski pun di beberapa daerah kinerja pegawai negeri telah dilakukan dengan baik,
tetapi masih banyak juga daerah yang pegawai negerinya belum mampu bekerja secara
profesional. Hal ini dapat dilihat masih banyak pegawai negeri yang melanggar peraturan dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat.
Bukti yang terlihat di lapangan seperti, pada hari biasa hanya beberapa pegawai yang
datang tepat waktu, saat jam kerja sering pegawai tidak ditemukan di tempat kerja. Kemudian
banyak masyarakat yang mengeluhkan sulitnya memperoleh pelayanan dari pegawai negeri.
Anehnya lagi, setelah masyarakat memperoleh pelayanan, masih ditarik pungutan tidak resmi
dengan alasan sumbangan. Meski sifatnya sumbangan, hal ini perlu ditanyakan. Kemana
sumbangan itu, bukankah pegawai negeri sipil sudah digaji oleh pemerintah? Citra pegawai
negeri sebagai pelayan masyarakat sering berkebalikan kondisinya di lapangan. Masyarakat yang
ingin mendapatkan pelayanan sebagai kompensasi telah menyetor pajak pada pemerintah,
seringkali dibuat repot dengan memperoleh pelayanan yang kurang menyenangkan.
Sekretariat Daerah sebagai pusat pemerintahan daerah dalam hal melakukan
pembangunan daerah tentunya harus didukung dengan kemampuan pegawai negeri yang
berkualitas. Untuk itu perlu adanya pengembangan kinerja pegawai negeri sehingga dapat
memberikan kinerja yang maksimal dalam melaksanakan tugasnya. Sama seperti instansi
pemerintah lainnya yang memiliki kendala dalam peningkatan kinerja pegawai negeri sipil,
kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi juga demikian. Juga masih banyak keluhan-keluhan
masyarakat yang menyatakan buruknya kinerja pegawai negeri sipil dalam pemberian pelayanan
bagi masyarakat. Masih banyak pegawai yang mangkir dalam melaksanakan tugas dan
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
fungsinya, seperti banyaknya pegawai negeri yang berada pada pusat pasar di Kota Sidikalang
disaat masih jam kerja atau banyak pegawai yang berada pada warung kopi di saat jam kerja.
Kinerja aparatur pemerintah tersebut juga diakui Bupati Dairi dalam pidato tertulisnya
pada sosialisasi Keputusan Menteri Pedayagunaan Aparatur Negera No.Kep/25/M.PAN/2/2204
“…hingga saat ini pelayan publik dari pemerintah belum memadai, terkesan tertutp dan berbelit-
belit. Ditegaskan, masalah waktu belum menentu berapa jam warga masyarakat harus
mendapatkan haknya setika berurusan dengan instansi pemerintah. Bupati menghinbau aparatur
pemerintah merubah paradigma. Rakyat adalah pihak yang dilayani dan aparatur pemerintah
ditugaskan dan digaji untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat…” (Dairi Pers. 29
September 2007).
Untuk melakukan pembenahan terhadap kinerja pegawai, khususnya PNS, di Indonesia
memang sangat sulit karena masalah ini bukan hanya menyangkut tentang kemampuan dalam
melaksanakan pekerjaan akan tetapi juga menyangkut mental, etos dan budaya kerja dari
aparatur pemerintah. Di Indonesia, jumlah pedawai negeri sipil mencapai tak kurang dari lima
juta orang. Namun, dari jumlah itu, menurut mantan Men-PAN Feisal Tamim, sekitar 60%-nya
tidak cukup profesional dan produktif. Pegawai mangkir saat jam kantor atau usai hari libur
nasional hingga kini memang masih menjadi persoalan di berbagai instansi pemerintah lain. Hal
ini mengindikasikan bahwa sikap dan budaya kerja dikalangan PNS belum tumbuh dan menjadi
kesadaran kolektif.(www.uinjkt.ac.id/
/sectionblog/artikel/menakarkembalikinerjapegawai.pdf). Dengan demikian pembenahan
kinerja pegawai negeri haruslah berorientasi terhadap pembenahan budaya kerja, sehingga akan
tercipta aparatur pemerintah yang profesional dan produktif.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Berdasarkan latar belakang pemasalahan tentang kinerja aparatur negara yang belum
optimal dan hubungannya terhadap budaya organisasi maka perlu kiranya kajian yang lebih
dalam tentang pengaruh budaya organisasi terhadap pegawai negeri sipil. Dengan demikian
penulis pun tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang pengaruhnya budaya organisasi terhadap
kinerja pegawai khususnya pada pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi. Untuk itu penulis
bermaksud mengadakan sebuah penelitian ilmiah dengan judul “Pengaruh Budaya Organisasi
Terhadap Kinerja Pegawai, Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi, Sumatera Utara”.
1.2. Perumusan Masalah
Untuk dapat mempermudah penelitian ini nantinya, dan agar penelitian ini memiliki arah
yang jelas, maka terlebih dahulu dirumuskan permasalahan yang akan diteliti. Berdasarkan
uraian latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Adakah pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai, pada
Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi”.
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut,
1. Untuk mengetahui budaya organisasi yang terdapat pada Sekretariat Daerah Kabupaten
Dairi, Sumatera Utara
2. Untuk mengetahui kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi, Sumatera
Utara.
3. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai, pada
Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan pertimbangan atau informasi bagi pihak pegawai Sekretariat Daerah
Kabupaten Dairi, terutama untuk meningkatkan kinerja.
2. Sebagai sarana untuk melatih diri dan menguji serta meningkatkan kemampuan berfikir
melalui penulisan karya ilmiah.
3. Sebagai bahan informasi bagi pihak lain yang melakukan penelitian selanjutnya dalam
objek yang sama.
1.5. Kerangka Teori
Pada bagian ini penulis akan memaparkan beberapa teori atau konsep yang berkaitan
dengan penelitian yang akan penulis lakukan sebagai konsep yang menjadi landasan teoritis
dalam sebuah penelitian. Dengan harapan karya penulisan ini memiliki landasan yang kuat untuk
mengangkat permasalahan yang diangkat pada penelitian.
Singarimbun (1995:37) menyebutkan teori adalah serangkaian asumsi, konsep dan
konstruksi, definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis
dengan cara merumuskan hubungan antara konsep. Dalam penelitian ini yang menjadi kerangka
teori adalah sebagai yang dijelaskan di bawah ini.
1.5.1. Budaya Organisasi
A. Budaya
Menurut Stoner (1995: 181) budaya (culture) adalah gabungan kompleks dari asumsi,
tingkahlaku, cerita, mitos, metafora, dan berbagai ide lain yang menjadi satu untuk menentukan
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
apa arti menjadi anggota masyarakat tertentu. Sedangkan menurut Alisyahbana (dalam
Supartono, 2004: 31) budaya merupakan manifestasi dari cara berfikir, sehingga menurutnya
pola kebudayaan itu sangat luas sebab semua tingkah laku dan perbuatan, mencakup di dalamnya
perasaan, karena perasaan juga merupakan maksud dari pikiran.
Kemudian Perucci dan Hamby (dalam Tampubolon, 2004: 184) mendefinisikan budaya
adalah segala sesuatu yang dilakukan, dipikirkan, dan diciptakan oleh manusia dalam
masyarakat, serta termasuk pengakumulasian sejarah dari objek-objek atau perbuatan yang
dilakukan sepanjang waktu.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka dapat disimpulkan budaya adalah adalah
segala sesuatu yang merupakan hasil pemikiran dan kemudian dilakukan dalam kehidupannya
baik sebagai individu maupun sebagai anggota dalam masyarakat. Hasil pemikiran tersebut dapat
berupa pengetahuan, kepercayaan, kesenian, nilai-nilai dan moral yang didapat dari interaksi
manusia dengan lingkungannya baik interaksi terhadapalam maupun terhadap manusia lain
dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut Soekanto (171:1990) masyarakat adalah orang yang
hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian tidak ada masyarakat yang
tidak memiliki kebudayaan, dan sebaliknya tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai
wadah dan pendukungnya. Sehingga suatu organisasi yang merupakan bagian dari masyarakat
tentulah memiliki kebudayaan didalamnya.
B. Organisasi
Menurut Stoner (1995:6) Organisasi (organization) adalah dua orang atau lebih yang
bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
Pengertian ini didukung pula oleh Gers (dalam supardi dan Anwar, 2004:5) yang mengatakan
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
organisasi merupakan tata hubungan antara orang-orang untuk dapat memungkinkan tercapainya
tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas dan tanggungjawab. Kemudian Malinowski
(dalam Cahyani, 2004: 2) juga mengatakan organisasi sebagai suatu kelompok orang yang
bersatu dalam tugas-tugas, terikat pada lingkungan tertentu, menggunakan alat teknologi dan
patuh pada peraturan.
Sedangkan Sobirin (2007: 7) mendefinisikan organisasi sebagai unit sosial atau entitas
yang didirikan oleh manusia untuk jangka waktu yang relatif lama, beranggotakan sekelompok
manusia-manusia minimal dua orang, mempunyai kegiatan yang terkoordinir, teratur dan
terstruktur, didirikan untuk mencapai tujuan tertentu dan mempunyai identitas diri yang
membedakan satu entitas dengan entitas lainnya.
Selanjutnya Rivai (dalam Kartono 2003: 188) organisasi merupakan wadah yang
memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh
individu secara sendiri-sendiri. Organisasi merupakan suatu unit terkoordinasi yang terdiri dari
dua orang atau lebih berfungsi mencapai suatu sasaran tertentu.
Dari pendapat para ahli di atas dapat simpulkan bahwa organisasi adalah suatu kelompok
terstruktur yang terdiri dari orang-orang yang memiliki satu tujuan tertentu dan bekerjasama
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari pengertian diatas pula dapat dikatakan
organisasi merupakan sebagai proses kerjasama yang didalamnya terdapat struktur yang
merupakan wadah untuk menghimpun anggota-anggota organisasi untuk melaksanakan
kerjasama. Struktur tersebut memuat unit-unit kerja sebagai pengelompokan tugas-tugas atau
pekerjaan sejenis dari penjenjangan dari yang terendah sampai yang tertinggi. Setiap unit itu
memiliki volume dan beban kerja yang harus diwujudkan guna mencapai tujuan organisasi.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka dibutuhkan koordinasi dalam pelaksanaan kerjasama
berdasarkan prosedur yang diatur secara formal berupa peraturan cara kerjasama.
C. Budaya Organisasi
Menurut Davis (dalam Lako,2004: 29) budaya organisasi merupakan pola keyakinan dan
nilai-nilai organisasi yang dipahami, dijiwai dan dipraktekkan oleh organisasi sehingga pola
tersebut memberikan arti tersendiri dan menjadi dasar aturan berperilaku dalam organisasi. Hal
yang sama juga diungkapkan Mangkunegara (2005:113) yang menyatakan bahwa budaya
organisasi adalah seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai, dan norma yang
dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkahlaku bagi anggota-anggotanya
untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan internal.
Selanjutnya Robbins (dalam Tampubolon, 2004: 190) berpendapat budaya organisasi
merupakan perekat sosial yang mengikat anggota-anggota organisasi secara bersama-sama
melalui nilai-nilai, norma-norma standar yang jelas tentang apa yang dapat dan tidak dapat
dilakukan dan dikatakan oleh anggotanya.
Sedangkan menurut Scein (dalam Stoner, 1995:183)) mendefinisikan budaya organisasi
sebagai suatu pola dari asumsi-asumsi dasar yang ditemukan, diciptakan atau dikembangkan oleh
suatu kelompok tertentu dengan maksud agar organisasi belajar mengatasi atau menanggulangi
masalah-masalahnya yang timbul akibat adaptasi eksternal dan integrasi internal yang sudah
berjalan dengan cukup baik, sehingga perlu diajarkan kepada anggota-anggota baru sebagai cara
yang benar untuk memahami, memikirkan dan merasakan berkenaan dengan masalah- masalah
tersebut.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Pendapat Scein diatas diperkuat oleh Druiker (dalam Tika, 2006: 4) yang menyatakan
budaya organisasi adalah pokok penyelesaian masalah-masalah eksternal dan internal yang
pelaksanaannya dilakukan secara konsisten oleh suatu kelompok yang kemudian mewariskan
kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan, dan
merasakan terhadap masalah-masalah terkait.
Budaya organisasi berawal dari kebiasaan saat ini, tradisi, dan cara-cara umum untuk
melakukan pekerjaan kebanyakan berasal dari apa yang telah dilaksanakan sebelumnya dan
tingkat keberhasilan dari usaha-usaha yang telah dilakukan, dengan demikian budaya organisasi
merupakan persepsi umum yang diyakini oleh para anggota organisasi. Semakin banyak pegawai
dari sebuah organisasi yang menerima nilai-nilai inti, menyetujui jajaran tingkatannya, dan
merasa sangat terikat kepadanya, maka akan menjadikan sebuah budaya menjadi kuat.
Dari definisi yang dikemukakan oleh para tokoh diatas terkandung unsur-unsur dalam
budaya organisasi yaitu, pertama, asumsi dasar yaitu berfungsi sebagai pedoman bagi anggota
maupun kelompok dalam organisasi untuk berperilaku. Kedua, keyakinan yang dianut ini
mengandung nilai-nilai yang dapat berbentuk slogan atau moto, asumsi dasar, tujuan umum
organisasi, filosofi usaha, atau prinsip-prinsip menjelaskan usaha. Ketiga, pemimpin atau
kelompok pencipta dan pengembangan budaya organisasi. Budaya organisasi perlu diciptakan
dan dikembangkan oleh pemimpin organisasi atau kelompok tertentu dalam organisasi tersebut.
Keempat, pedoman mengatasi masalah. Dalam organisasi ada dua masalah pokok yang
sering muncul, yakni masalah adaptasi eksternal dan masalah integrasi internal. Kedua masalah
tersebut dapat diatasi dengan asumsi dasar dan keyakinan yang dianut bersama anggota
organisasi. Kemudian yang kelima, berbagi nilai (sharing of value). Dalam budaya organisasi
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
perlu berbagi nilai terhadap apa yang paling diinginkan atau apa yang paling baik dan berharga
bagi seseorang.
Keenam, Pewaris (learning process). Asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh
anggota organisasi perlu diwariskan kepada anggota-anggota baru dalam organisasi sebagai
pedoman untuk bertindak dan berperilaku dalam organisasi tersebut. Dan yang ketujuh,
penyesuaian (adaptasi). Perlu penyesuaian anggota kelompok terhadap peraturan atau norma
yang berlaku dalam kelompok atau organisasi tersebut, serta adaptasi organisasi terhadap
perubahan lingkungan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi merupakan pola
keyakinan dan nilai-nilai organisasi yang dijiwai oleh seluruh anggotanya dalam melakukan
pekerjaan sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan, dan merasakan terhadap
masalah-masalah terkait, sehingga akan manjadi sebuah nilai atau aturan di dalam organisasi
tersebut.
Menurut Rivai (2004:432) budaya organisasi mempunyai fungsi sebagai berikut: (a)
Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas, artinya budaya menciptakan perbedaan
yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi yang lain. (b) Budaya memberikan identitas
bagi anggota organisasi. (c) Budaya mempermudah timbulnya komitmen yang lebih luas dan
pada kepentingan individu. (d) Budaya itu meningkatkan kemantapan sistem sosial. (e) Budaya
sebagai mekanisme pembuat makna kendali yang memandu serta membentuk sikap dan perilaku
karyawan.
Luthans (dalam Lako, 2004:33), mengidentifikasi 6 karakteristik penting didalam budaya
organisasi yaitu, pertama, observed behavior regulation, yaitu apabila para partisipan organisasi
saling berinterakasi satu sama lainbaik itu interaksi antar anggota organisasi maupun interaksi
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
antara anggota organisasi dengan orang-orang yang berhubungan dengan organisasi, maka
mereka akan menggunakan bahasa, terminologi dan ritual yang sama yang berhubungan dengan
rasa hormat dan cara bertindak. Kedua, norms, yaitu standar-standar prilaku yang ada, mencakup
pedoman tentang berapa banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan perbuatan-perbuatan apa
saja yang tidak boleh dilakukan. Ketiga dominant value, yaitu ada sejumlah nilai-nilai utama
yang organisasi anjurkan dan harapan kepada anggota organisasi untuk menyumbangkannya,
misalnya absensi yang rendah,dan efidiensi yang tinggi.
Selanjutnya yang keempat philosophy, yaitu ada sejumlah kebijakan yang menyatakan
keyakinan organisasi tentang bagaimana para pegawai dan masyarakat sebagai pelanggan
diperlakukan. Kelima, rules, yaitu ada sejumlah pedoman pasti yang berhubungan dengan
kemajuan atau cara berhubungan dalam organisasi. Para pegawai baru harus mempelajari
“ikatan” atau rules yang telah ada sehingga mereka dapat diterima sepenuhnya sebagai anggota
baru dalam organisasi. Dan yang keenam, organizational climate, yaitu ada sesuatu perasaan
yang dibawa oleh individu, cara anggota memperlakukan dirinya menghadapi masyarakat dan
pihak luar lainnya.
Menurut Robins (dalam Tika, 2006:10) terdapat beberapa karakteristik yang apabila
dicampur dan dicocokkan, akan menjadi budaya yaitu :
1. Inisiatif individu yaitu sejauhmana organisasi memberikan kebebasan kepada setiap
pegawai dalam mengemukakan pendapat atau ide-ide yang didalam pelaksanaan tugas
dan fungsinya. Inisiatif individu tersebut perlu dihargai oleh kelompok atau pimpinan
suatu organisasi sepanjang menyangkut ide untuk memajukan dan mengembangkan
organisasi.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
2. Toleransi terhadap tindakan beresiko yaitu sejauhmana para pegawai dianjurkan untuk
dapat bertindak agresif, inovatif dan mengambil resiko dalam mengambil kesempatan
yang dapat memajukan dan mengembangkan organisasi. Tindakan yang beresiko yang
dimaksudkan adalah segala akibat yang timbul dari pelaksanan tugas dan fungsi yang
dilakukan oleh pegawai.
3. Pengarahan yaitu sejauhmana pimpinan suatu organisasi dapat menciptakan dengan jelas
sasaran dan harapan yang diinginkan, sehingga para pegawai dapat memahaminya dan
segala kegiatan yang dilakukan para pegawai mengarah pada pencapaian tujuan
organisasi. Sasaran dan harapan tersebut jelas tercantum dalam visi, misi.
4. Integrasi yaitu sejauhmana suatu organisasi dapat mendorong unit-unit organisasi untuk
bekerja dengan cara yang terkoordinasi. Menurut Handoko (2003:195) koordinasi
merupakan proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada unit-unit
yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk
mencapai tujuan.
5. Dukungan manajemen yaitu sejauhmana para pimpinan organisasi dapat memberikan
komunikasi atau arahan, bantuan serta dukungan yang jelas terhadap pegawai. Dukungan
tersebut dapat berupa adanya upaya pengembangan kemampuan para pegawai seperti
mengadakan pelatihan.
6. Kontrol yaitu adanya pengawasan dari para pimpinan terhadap para pegawai dengan
menggunakan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan demi kelancaran organisasi.
Pengawasan menurut Handoko (2003:360) dapat didefinisikan sebagai proses untuk
menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi tercapai.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
7. Sistem Imbalan sejauhmana alokasi imbalan (seperti kenaikan gaji, promosi, dan
sebagainya) didasarkan atas prestasi kerja pegawai, bukan sebaliknya didasarkan atas
senioritas, sikap pilih kasih, dan sebagainya.
8. Toleransi terhadap konflik yaitu sejauhmana para pegawai didorong untuk
mengemukakan konflik dan kritik secara terbuka guna memajukan organisasi, dan
bagaimana pula tanggapan organisasi terhadap konflik yang tersebut. Konflik dapat
diartikan sebagai ketidaksetujuan antara dua atau lebih anggota organisasi atau
kelompok-kelompok dalam organisasi yang timbul karena mereka harus menggunakan
sumber daya yang langka secara bersama-sama atau menjalankan kegiatan bersama-sama
dan atau karena mereka mempunyai status, tujuan, nilai-nilai dan persepsi yang berbeda.
Anggota-anggota organisasi yang mengalami ketidaksepakatan tersebut biasanya
mencoba menjelaskan duduk persoalannya dari pandangan mereka.
9. Pola komunikasi yaitu sejauhmana komunikasi dalam organisasi yang dibatasi oleh
hirarki kewenangan yang formal dapat bejalan dengan baik. Menurut Handoko (2003:
272) komunikasi itu sendiri merupakan proses pemindahan pengertian atau informasi dari
seseorang ke orang lain. Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dapat memenuhi
kebutuhan sasarannya, sehingga akhirnya dapat memberikan hasil yang lebuh efektif.
Meski karakteristrik budaya organisasi yang dikemukakan Robins telah dapat dijadikan
sebagai ukuran dalam menggambarkan budaya yang terdapat pada suatu organisasi, namun tidak
seluruhnya karekteristik budaya tersebut dapat digunakan untuk melihat budaya yang ada dalam
organisasi pemerintah. Dalam organisasi pemerintah terdapat beberapa karekteristik budaya yang
tidak menonjol atau sifatnya sama bila dibandingkan antara suatu organisai pemerintah dengan
organisasi pemerintah lainnya. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan pada Sekretariat
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Daerah Kabupaten Dairi, karakteristik yang ada pada organisasi pemerintah tersebut yaitu,
inisiatif individu, pengarahan, integrasi, dukungan manajemen, kontrol dan pola komunikasi.
Sedangkan toleransi terhadap tindakan beresiko, sistem imbalan dan toleransi terhadap
konflik di dalam organisasi pemerintahan menjadi tidak menonjol menjadi budaya yang dapat
membedakan antara suatu organisasi pemerintah dengan organisasi pemerintah lainnya. Hal ini
karena dalam organisasi pemerintah terdapat pengaturan stuktural yang formal dan mekanistis
yang mengakibatkan organisasi bersifat kaku. Suatu tindakan yang beresiko sangat jarang
dilakukan oleh setiap pegawai, tindakan yang beresiko hanya mungkin dilakukan oleh para
pimpinan organisasi dalam mengambil keputusan. Tindakan yang dilakukan para pegawai dalam
organisasi pemeritah adalah tindakan pelaksanaan tugas yang telah disusun sedemikian rupa
berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku sehingga diharuskan untuk melaksanakannya
tanpa ada toleransi.
Mengenai konflik pun demikian, dalam organisasi pemerintah konflik yang ada sangat
sulit untuk dapat muncul kepermukaan dengan kata lain pegawai tidak dapat mengungkapkan
konflik yang ada. Hal ini dikarenakan organisasi pemerintah memiliki aturan-aturan yang
sifatnya memaksa terhadap pegawai yang ada di dalamnya. Sehingga pegawai tidak memiliki
media didalam organisasi untuk menyampaikan konflik yang ada dalam organisasi tersebut.
Untuk menyampaikan dan menyelesaikan konflik tersebut pegawai cenderung memilih media di
luar oeganisasi misalnya dengan cara melakukan demonstrasi, memuat tulisan pada media masa
dan lain sebagainya.
Sistem imbalan yang ada pada organisasi pemerintah pun demikian telah ada peraturan
perundang-undangan yang mengaturnya. Penggajian, jenjang karir dan hukuman terhadap
pelangaran disiplin pada organisasi pemerintah didasarkan oleh peraturan perundang-undangan.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Hal ini mengakibatkan sistem imbalan dalam setiap organisasi pemerintah di seluruh Indonesia
adalah sama. Berbeda dengan sistem imbalan yang ada pada organisasi swasta yang memiliki
kriteria tertentu dalam menetapakan sistem imbalan yang digunakan dalam organisasi tersebut
dan kriteria tersebut juga dapat berubah sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan organisasi.
1.5.2. Kinerja Pegawai
A. Kinerja
Definisi kinerja dapat kita ambil dari kamus bahasa Indonesia yang diartikan sebagai
sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan dari kemampuan kerja. Menurut Keputusan
Menteri Keuangan RI No. 740/KMK.00/1989 menjelaskan bahwa kinerja merupakan prestasi
yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat
kesehatan organisasi tersebut.
Dilihat dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
kinerja adalah suatu pencapaian yang baik dalam bekerja berupa prestasi yang diperlihatkan
suatu organisasi atau individu yang kemudian memberi cerminan bahwa organisasi tersebut
adalah organisasi yang sehat.
Mahsun memberikan pengertian (2006:25) kinerja (performance) adalah mengenai
tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program/kebijakan dalam mewujudkan
sasaran, tujuan, misi dan visi yang tertuang strategi perencanaan suatu organisasi. Kemudian
Widodo (2005: 78) berpendapat kinerja adalah melakukan suatu kegiatan dan
menyempurnakannya sesuai dengan tanggungjawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan,
atau suatu hasil karya yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu
organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab masing-masing dalam rangka mencapai
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
tujuan organisasi bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral
dan etika.
Pengertian kinerja telah dirumuskan oleh beberapa ahli (dalam Tika, 2006:121) antara lain sebagai berikut :
1. Stoner dalam bukunya yang berjudul “management” mengemukakan bahwa kinerja adalah fungsi dari motifasi, kecakapan dan persepsi peranan.
2. Bernardin dan Russell secara definitif menjelaskan kinerja merupakan catatan out came yang dihasilkan dari fungsi pegawai tertentu atau kegiatan yang dilakukan selama periode waktu tertentu. Kinerja suatu jabatan secara keseluruhan sama dengan jumlah (rata-rata) dari kinerja fungsi pegawai atau kegiatan yang dilakukan.
3. Handoko mendefinsikan kinerja sebagai proses dimana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.
4. Prawiro Suntoro mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organissi dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam priode waktu tertentu. Dari beberapa definisi kinerja yang telah disebutkan di atas, maka unsur-unsur yang
terdapat dalam kinerja, adalah sebagai berikut, (a) hasil-hasil fungsi pekerjaan, (b) faktor-faktor
yangn berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai, seperti motivasi, kecakapan, persepsi
peranan, dan sebagainya, (c) pencapaian tujuan organisasi, (d) periode waktu tertentu.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan kinerja adalah hasil kerja yang dapat
dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan hasil yang
diharapkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.
B. Kinerja pegawai
Dalam bahasa Indonesia kata pegawai berasal dari kata pe dan gawai. Pe adalah sebuah
awalan yang menunjukkan arti orang yang mengerjakan atau mempunyai pekerjaan seperti yang
disebutkan oleh kata dasar, sedangkan gawai berarti kerja yang berasal dari bahasa Jawa.
Dengan kata lain pegawai adalah orang yang bekerja pada suatu tempat yang resmi yang
memiliki data-data pribadi di dalam tempat pekerjaan yang dimaksud adalah organisasi, badan
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
dan lainnya yang berhubungan dengan pegawai. Pegawai adalah orang yang bekerja pada suatu
organisasi atau badan secara resmi yang telah memiliki kekuatan hukum.
Dalam Mangkunegara (2006:9) beberapa ahli mendefinisikan kinerja pegawai sebagai berikut :
1 Kusriyanto menyatakan kinerja pegawai adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu (biasanya perjam)
2 Cardosa menyatakan bahwa kinerja pegawai adalah ungkapan seperti out put, efisiensi serta efektifitas sering dibutuhkan dengan produktifitas
3 Mangkunegara menyatakan kinerja pegawai itu adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
Dari pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja pegawai adalah
prestasi kerja atau hasil kerja yang dicapai oleh pegawai pada periode waktu tertentu dalam
melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggunngjawab yang diberikan kepadanya dalam
rangka mencapai tujuan organisasi.
Menurut Hasibuan (2002:56) kinerja pegawai dapat dikatakan baik atau dapat dinilai dari
beberapa hal:
1. Kesetiaan seorang pegawai dikatakan memiliki kesetiaan jika ia melakukan tugasnya
secara sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab terhadap amanah yang diberikan
organisasi. Menurut Syuhadhak (1994:76) kesetiaan adalah tekad dan kesanggupan,
menaati, melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran
dan tanggungjawab.
2. Prestasi kerja merupakan hasil kerja yang dicapai pegawai dalam melaksanakan tugas
yang dibebankan kepadanya. Pada umumnya prestasi kerja seorang pegawai dipengaruhi
oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman dan kesanggupan pegawai dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya. Namun demikian prestasi kerja seorang pegawai
tidak hanya tergantung dari kemampuan dan keahlian yang bersangkutan untuk
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
menyelesaikan suatu pekerjaan, tetapi juga berhubungan dengan peralatan kerja (dalam
Syuhadhak 1994:74). Artinya dengan peralatan kerja yang semakin baik dan canggih
akan menghasikan prestasi kerja yang semakn baik. Dengan demikian tidak hanya
kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dinilai tetapi kemampuan dalam
memanfaatkan peralatan yang ada guna hasil yang lebih baik menjadi ukuran kinerja
pegawai.
3. Kedisiplinan sejauhmana pagawai dapat mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan
melaksanakan instruksi yang diberikan kepadanya. Disiplin dapat diartikan melaksanakan
apa yang telah disetujui bersama antara pimpinan dengan para pegawai baik persetujuan
tertulis, lisan ataupun berupa peraturan-peraturan dan kebiasaan-kebiasaan.
4. Kreatifitas kemampuan pegawai dalam mengembangkan kreatifitas dan mengeluarkan
potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga bekerja lebih berdaya
guna dan berhasil guna.
5. Kerja sama diukur dari kemampuan pegawai dalam bekerja sama dengan pegawai lain
dalam menyelesaikan suatu tugas yang ditentukan, sehingga hasil pekerjaannya akan
semakin baik.
6. Kecakapan, dapat diukur dari tingkat pendidikan pegawai yang disesuaikan dengan
pekerjaan yang menjadi tugasnya.
7. Tanggungjawab adalah kesanggupan seorang pegawai menyelesaikan pekerjaan yang
diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya serta berani
memikul risiko pekerjaan yang dilakukan.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
1.5.3. Hubungan Budaya Organisasi dengan Kinerja Pegawai
Pada tahun 1992 dalam bukunya Corporate Culture and Performance, Kotter dan
Heskett telah mengemukakan pengaruh budaya organisasi dengan kinerja pegawai. Mereka
melakukan penelitian terhadap 207 perusahaan di dunia yang aktifitasnya berada di Amerika
Serikat. Ada empat kesimpulan berdasarkan penelitian tersabut (dalam Tika, 2006:139), yaitu :
1. Budaya organisasi dapat mempunyai dampak yang berarti dalam kinerja organisasi
jangka panjang.
2. Budaya organisasi mungkin akan menjadi suatu faktor yang bahkan lebih penting lagi
dalam menentukan keberhasilan organisasi dalam dasawarsa yang akan datang. Budaya
yang menomorsatukan kinerja mengakibatkan dampak kinerja negatif dengan berbagai
alasan. Alasan utama adalah kecenderungan menghambat organisasi-organisasi dalam
menerima perubahan-perubahan taktik dan strategi yang dibutuhkan.
3. Budaya organisasi yang menghambat peningkatan kinerja jangka panjang cukup banyak,
budaya-budaya mudah berkembang bahkan dalam organisasi-organisasi yang penuh
dengan orang-orang pandai dan berakal sehat. Budaya-budaya yang mendorong perilaku
yang tidak tepat dan menghambat perubahan kearah stategi yang lebih tepat, cenderung
muncul perlahan-lahan dan tanpa disadari dalam waktu bertahun-tahun, biasanya sewaktu
organisasi berkinerja baik.
4. Walaupun sulit untuk diubah, budaya organisasi dapat dibuat agar bersifat lebih
meningkatkan kinerja.
Dalam Kotter dan Heskett (1997:18) menyatakan budaya yang kuat sering dikatakan
membantu kinerja karena menciptakan suatu tingkat motivasi yang luar biasa dalam diri
pegawai. Kadang-kadang ditegaskan bahwa nilai-nilai dan perilaku yang dianut bersama
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
membuat orang merasa nyaman dalam bekerja untuk sebuah organisasi, rasa komitmen atau
loyal selanjutnya dikatakan membuat orang berusaha lebih keras. Budaya yang juga dikatakan
membantu kinerja karena memberikan struktur dan kontrol yang dibutuhkan tanpa harus
berstandar pada birokrasi formal yang mencekik yang dapat menekan tumbuhnya motivasi dan
inovasi.
Selain penelitian yang dilakukan oleh Kotter dan Heskett terdapat beberapa artikel dan
penelitian lainnya yang berkaitan dengan keterkaitan antara budaya organisasi dan perilaku
individu. Sebagai contoh, tidak lama setelah istilah budaya organisasi menjadi pembicaraan
banyak ahli organisasi, seorang konsultan pengembangan karier, Wallach (dalam Sobirin,
2007:289) menyuarakan pentingnya motivasi seseorang dikaitkan dengan budaya organisasi
tempat kerja. Menurutnya pekerjaan seseorang karyawan akan jauh lebih efektif jika terdapat
kecocokan antara motivasi karyawan dan budaya organisasi berjalan. Demikian juga karyawan
tersebut akan lebih diakui keberadaannya dan akan memperoleh kesempatan lebih baik untuk
dipromosikan perusahaan.
Dalam Lako (2004:28) hubungan antara budaya organisasi terhadap kinerja diyakini oleh
para ilmuwan perilaku organisasi dan manajemen serta sejumlah peneliti akuntansi. Mereka
menyatakan bahwa budaya organisasi diyakini merupakan faktor penentu utama terhadap
kesuksesan kinerja suatu organisasi. Keberhasilan suatu organisasi untuk mengimplementasikan
aspek-aspek atau nilai-nilai budaya organisasinya dapat mendorong organisasi tersebut tumbuh
dan berkembang secara berkelanjutan. Pengelolaan secara efektif terhadap budaya organisasi
dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Dari beberapa pendapat dan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, dapat di
simpulkan bahwa budaya organisasi mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai
dalam organisasi demi tercapainya tujuan organisasi.
1.6. Hipotesa
Hipotesa adalah pernyataan sementara yang menghubungkan dua variabel atau lebih.
Kesimpulan yang tarafnya rendah karena masih membutuhkan pengujian secara empirik
(Sugiono 2004:70), maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut :
“Ada pengaruh yang positif antara budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada
Sekretariat Daerah Dairi, Sumatera Utara”.
1.7. Definisi Konsep
Menurut Singarimbun (1995: 37) konsep adalah istilah atau definisi yang digunakan
untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi
pusat ilmu sosial. Adapun yang menjadi definisi konsep dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Budaya organisasi merupakan pola keyakinan dan nilai-nilai organisasi yang dijiwai oleh
seluruh anggotanya dalam melakukan pekerjaan sebagai cara yang tepat untuk
memahami, memikirkan, dan merasakan terhadap masalah-masalah terkait, sehingga
akan menjadi sebuah nilai atau aturan di dalam organisasi tersebut.
2. Kinerja pegawai adalah prestasi kerja atau hasil kerja yang dicapai oleh pegawai pada
periode waktu tertentu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan
tanggunngjawab yang diberikan kepadanya dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
1.8. Definisi Operasional
Menurut Singarimbun (1995: 46) Definisi operasional adalah unsur-unsur penelitian yang
memberitahukan bagaimana mengukur suatu variabel sehingga dengan pengukuran tersebut
dapat diketahui indikator-indikator apa saja sebagai pendukung untuk dianalisa ke dalam
variabel-variabel tersebut.
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
A. Variabel bebas (X) Budaya Organisasi dengan indikator:
1. Inisiatif Individu yaitu sejauhmana organisasi memberikan kebebasan kepada setiap
pegawai dalam mengemukakan pendapat atau ide-ide yang dapat memajukan dan
mengembangkan organisasi didalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.
2. Pengarahan yaitu sejauhmana organisasi dapat menciptakan dengan jelas sasaran dan
harapan yang diinginkan, sehingga para pegawai dapat memahaminya dan segala
kegiatan yang dilakukan para pegawai mengarah pada pencapaian tujuan organisasi.
Sasaran dan harapan tersebut jelas tercantum dalam visi, misi.
3. Integrasi yaitu sejauhmana suatu organisasi dapat mendorong unit-unit organisasi untuk
bekerja dengan cara yang terkoordinasi.
4. Dukungan Manajemen yaitu sejauhmana organisasi dapat melakukan komunikasi atau
arahan, bantuan serta dukungan yang jelas terhadap pegawai. Dukungan tersebut dapat
berupa adanya upaya pengembangan kemampuan para pegawai seperti mengadakan
pelatihan.
5. Kontrol yaitu adanya pengawasan yang dilakukan dalam organisasi terhadap prilaku para
pegawai dalam melaksanakan tugasnya dengan menggunakan peraturan-peraturan yang
telah ditetapkan demi kelancaran organisasi.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
6. Pola Komunikasi yaitu sejauhmana komunikasi dalam organisasi yang dibatasi oleh
hirarki kewenangan yang formal dapat bejalan dengan baik.
B. Variaber terikat (Y) Kinerja dengan indikator:
1. Kesetiaan merupakan tekad dan kesanggupan pegawai untuk menaati, melaksanakan dan
mengamalkan sesuatu yang telah ditetapkan dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab.
Maka seorang pegawai dikatakan memiliki kesetiaan jika ia melakukan tugasnya secara
sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab terhadap amanah yang diberikan organisasi.
2. Prestasi kerja merupakan hasil kerja yang dicapai pegawai dalam melaksanakan tugas
yang dibebankan kepadanya. Pada umumnya prestasi kerja seorang pegawai dipengaruhi
oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman dan kesanggupan pegawai dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya. Namun demikian prestasi kerja seorang pegawai
tidak hanya tergantung dari kemampuan dan keahlian yang bersangkutan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan, tetapi juga berhubungan dengan bagaimana pegawai
tersebut dapat memanfaatkan peralatan yang ada dalam menyelesaikan pekerjaannya.
3. Kedisiplinan sejauhmana pagawai dapat mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan
melaksanakan instruksi yang diberikan kepadanya.
4. Kreatifitas kemampuan pegawai dalam mengembangkan kreatifitas dan mengeluarkan
potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga bekerja lebih berdaya
guna dan berhasil guna.
5. Kerja sama diukur dari kemampuan pegawai untuk bekerja sama dengan pegawai lain
dalam menyelesaikan suatu tugas yang ditentukan, sehingga hasil pekerjaannya akan
semakin baik.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
6. Kecakapan dapat diukur dari tingkat pendidikan pegawai yang disesuaikan dengan
pekerjaan yang menjadi tugasnya.
7. Tanggungjawab adalah kesanggupan seorang pegawai menyelesaikan pekerjaan yang
diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya serta berani
memikul resiko pekerjaan yang dilakukan.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
1.9. Sitematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Dalam bab ini berisikan tentang Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, kerangka teori, hipotesis, definisi konsep, dan definisi operasional,
sistematika penulisan.
BAB II : Metode Penelitian
Dalam bab ini berisikan tentang bentuk dan lokasi penelitian, populasi dan sampel, teknik
pengumpulan data, teknik pengumpulan skor, dan teknik analisa data.
BAB III : Deskripsi Lokasi Penelitian
Dalam bab ini menguraikan tentang gambaran atau karakteristik lokasi penelitian berupa sejarah
singkat, visi dan misi, serta struktur organisasi
BAB IV : Penyajian Data
Dalam bab ini berisikan identitas responden, distribusi jawaban responden terhadap jawaban
budaya organisasi, jawaban responden terhadap kinerja pegawai, klasifikasi data, pengujian
hipotesa, dan koefisien determinan.
BAB V : Analisis Data
Dalam bab ini berisikan data tentang analisa data berisikan pengaruh budaya organisasi ,kinerja
pegawai pada organisasi dan hubungan antar variabel bebas / indevenden (X) dan variabel terikat
/ devenden (Y).
BAB VI : Penutup
Pada bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang membangun bagi objek
penelitian.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1. Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah korelasional
dengan pendekatan kuantitatif. Adapun metode korelasional adalah metode penelitian yang
meneliti hubungan antara variabel-veriabel yang ada. Metode korelasional bertujuan meneliti
sejauh mana variabel yang satu memiliki hubungan sebab akibat dengan variabel yang lain.
Karena penelitian ini menghubungkan dua variabel saja, maka korelasinya disebut korelasi
sederhana.
2.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi berlokasi di Jln
Sisingamangaraja No 127 Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
2.3. Populasi dan Sampel
A. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya, (Sugiono, 2004: 90). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
seluruh pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi, dengan jumlah populasi yaitu sebanyak
122 orang.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
B. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
(Sugiono, 2005:96). Menurut Arikunto (1991:107) apabila subjeknya atau populasinya kurang
dari 100 orang, lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya atau populasinya lebih dari 100 orang, maka diambil
diantara 10-15% atau 20-25% atau lebih.
Dengan mengacu kepada pendapat Arikunto di atas, maka penulis mengambil sampel
sebanyak 40% dari jumlah populasi yaitu sebesar 49 orang.
2.4. Teknik Pengumpulan Data
A. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dan berkaitan langsung dengan permasalahan
yang dihadapi dalam penelitian ini, yaitu mengenai budaya organisasi dan kinerja pegawai
Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi. Pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah:
a. Kuesioner yaitu berupa rangkaian pertanyaan yang disusun secara sistematis dalam
sebuah daftar pertanyaan kemudian dikirim kepada responden untuk diisi.
b. Observasi yaitu metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data
penelitian dan data tersebut dihimpun melalui pengamatan peneliti dengan cara
penggunaan panca indera.
B. Data Sekunder
Data sekunder adalah pengumpulan data dan informasi yang diperoleh melalui
dokumentasi/arsip yang ada pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi, Sumatera Utara menelaah
sejumlah buku dan karya ilmiah yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
2.5. Teknik pengukuran Skor
Teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah memakai
skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner yang disebarkan kepada responden. (Sugiono,
2004: 108).
Adapun penentuan skor dari setiap pertanyaan dengan alternatif jawaban yang berbeda,
yaitu:
1) Untuk alternatif jawaban “a” diberi skor tertingi : 5
2) Untuk alternatif jawaban “b” diberi skor tinggi : 4
3) Untuk alternatif jawaban “c” diberi skor sedang : 3
4) Untuk alternatif jawaban “d” diberi skor rendah : 2
5) Untuk alternatif jawaban “e” diberi skor terendah : 1
Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing-masing
alternatif apakah tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah, maka dapat
ditentukan kelas intervalnya, dengan cara sebagai berikut:
Maka diperoleh :
- = 0. 80
Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing-masing variabel
yaitu:
a. Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,21 – 5.00
b. Skor untuk kategori tinggi = 3,41 – 4,20
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
c. Skor untuk kategori sedang = 2,61 – 3,40
d. Skor untuk kategori rendah = 1,81 – 2,60
e. Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00 – 1,80
Untuk menentukan jawaban responden tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah,
sangat rendah, maka jumlah jawaban responden akan ditentukan rata-ratania dengan membagi
jumlah pertanyaan. Dan hasil pembagian tersebut akan dapat diketahui jawaban responden
termasuk kategori mana.
2.6. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan penulis adalah teknik analisa data kuantitatif, yaitu
analisa yang digunakan untuk menguji hubungan atau pengaruh variable bebas (X) dan variabel
terikat (Y), yaitu dengan menggunakan instrumen :
1. Koefisien Korelasi Product Moment
Cara ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya dan besar kecilnya hubungan
antara variabel maka digunakan rumus sebagai berikut. (Sigiono 2004: 212)
Rumus : =
Keterangan :
= Angka indeks korelasi
N = Ukuran sampel
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
= Jumlah hasil perkalian antara skor X dan akor Y
=Jumlah seluruh skor X
= Jumlah seluruh skor Y
Untuk melihat hubungan kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut
:
a. Nilai r positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai
variabel satu diikuti oleh nilai variabel yang positif lainnya.
b. Nilai r negatif menunjukkan hubungan kedua variabel negatif artinya menurunnya
nilai variabel satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel lainnya.
c. Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan dua variabel tidak mempunyai hubungan,
artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah.
Interprestasi dari korelasi tersebut menurut ukuran yang konservatif adalah sebagai
berikut:
Tabel 1 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien
Interval Koevisien Tingkat Hubungan
0.00 – 0.19 Sangat rendah
0.20 – 0.39 Rendah
0.40 – 0.59 Sedang
0.60 – 0.79 Kuat
0.80 – 1.00 Sangat kuat
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Dengan nilai r yang diperoleh, kita dapat melihat secara langsung melalui tabel korelasi
untuk menguji apakah nilai r yang kita peroleh memiliki pengaruh atau tidak. Tabel
mencantumkan batas-batas r yang signifikan tertentu, dalan hal ini signifikan 5% bila nilai r
tersebut signifikan, artinya hipotesa alternatif dapat diterima.
2. Koefisien determinan
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar (persentase) pengaruh
yang ditimbulkan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:
D = (r2) x 100%
Keterangan :
D : Koefisien determinasi
r : Koefisien korelasi product moment (Sugiyono, 2004 : 149)
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1. Letak Geografis Kabupaten Dairi
Kabupaten Dairi terletak di bagian barat daya Kota Medan, dengan luas 1.927,80 Km
(192.780 Hektar) yang terdiri atas 15 Kecamatan, 161 Desa dan 8 Kelurahan. Secara Astronomi
terbentang antara 98° 00 - 98° 38” Bujur Timur (BT) dan 2° 15 - 3° 10” Lintang Utara (LU).
Topografi tanahnya sangat variatif, berbukit dan bergelombang, dengan batas-batas sebagai
berikut :
Sebelah Utara : Kabupaten Aceh Tenggara (Prov. NAD) dan Kabupaten Karo (Prov.
Sumatera Utara).
Sebelah Timur : Kabupaten Samosir (Prov. Sumatera Utara).
Sebelah Selatan : Kabupaten Pakpak Bharat (Prov. Sumatera Utara).
Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Selatan (Prov. NAD).
Wilayah Kabupaten Dairi sebagian besar merupakan dataran tinggi dengan variasi
ketinggian antara 250-1.700 meter dpl. Sesuai dengan topografi wilayah di atas, maka terdapat 3
jenis iklim di Kabupaten Dairi, yakni iklim tropis pada daerah dengan ketinggian kurang dari
500 meter dpl, iklim sub tropis pada daerah ketinggian antara 500-1.000 meter dpl, dan iklim
dingin pada daerah ketinggian diatas 1.000 meter dpl. Penduduk yang bermukim di wilayah
Kabupaten Dairi sifatnya heterogen, meliputi Suku Batak (Pakpak, Toba, Karo, Simalungun, dan
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Mandailing), Suku Nias, Suku Minangkabau, Jawa, Aceh, dan Tionghoa. Jumlah Kepala
Keluarga di Kabupaten Dairi pada Tahun 2008 adalah sebanyak 59.136 KK dan jumlah
penduduk Kabupaten Dairi pada Tahun 2008 berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut:
laki-laki 141.352 jiwa, perempuan 138.737 jiwa sehingga jumlah keseluruhannya 280.089 jiwa.
3.2 Profil Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
Sekretariat Daerah sebagai institusi yang menangani perumusan kebijakan mempunyai
potensi yang besar dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM), dimana terdapat sejumlah
personil yang mempunyai kualifikasi pendidikan dan kemampuan. Sejumlah personil di atas
terdistribusi dalam berbagai bagian yang ada di Sekretariat Daerah.
Sesuai dengan tugas dan fungsinya Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi telah melakukan
inventarisasi dan menetapkan kewenangan pemerintahan yang menjadi dasar dalam
pembentukan struktur (SKPD) yang ada di Kabupaten Dairi, yakni 30 (tiga puluh) bidang rusan
pemerintahan. Dasar pembentukan dimaksud adalah mengacu kepada Peraturan Pemerintah
Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi dan Perangkat Daerah. Adapun penataan
struktur dimaksud adalah sebagaimana uraian di bawah ini.
a. Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 03 Thn 2008 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kab. Dairi, Sekretariat Daerah
terdiri dari 3 Asisten dan 8 Bagian,sedangkan Sekretariat DPRD terdiri dari 3 bagian.
b. Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 05 Thn 2008 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Daerah, Dinas Daerah terdiri dari 13 Dinas Daerah, yaitu:Dinas
Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Tenaga Kerja dan
Sosial, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
dan Olahraga, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya
Air, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Dinas Perindustrian, Perdagangan
dan Koperasi, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset, Dinas Pertanian dan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
c. Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 06 Thn 2008 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, terdiri dari 3 Badan dan 6 Kantor, yaitu: Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Kantor Satuan Polisi
Pamong Praja, Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi, Kantor Ketahanan Pangan,
Kantor Lingkungan Hidup, Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Linmas dan Kantor
Pemberdayaan Perempuan, Anak dan KB
Berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten Dairi 03 Tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi adalah satuan kerja yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati Dairi. Adapun Susunan Organisasi Sekretariat Daerah
Kabupaten Dairi sebagai berikut :
a. Sekretariat Daerah;
b. Staf Ahli Bupati;
c. Asisten Sekretaris Daerah, terdiri dari :
1. Asisten Pemerintahan;
2. Asisten Administrasi pembangunan;
3. Asisten Administrasi Umum.
d. Bagian-Bagian ;
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
e. Sub Bagian;
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pengertian dan tugas pokok masing-masing jabatan sebagaimana dimaksud di atas dapat
diuraikan sebagai berikut :
a. Staf Ahli Bupati
Staf Ahli Bupati adalah unsur pembantu Bupati yang terdiri sebanyak-banyaknya 5 (lima)
bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati yang dikoordinasikan
oleh Sekretaris Daerah. Staf Ahli Bupati mempunyai tugas membantu Bupati dalam menyusun,
mempersiapkan,pemberian masukan dan telaahan mengenai Pemerintahan Daerah, sesuai dengan
bidang tugasnya.
b. Asisten Pemerintahan
Asisten Pemerintahan adalah unsur staf Sekretariat Daerah yang dipimpin oleh oleh
seorang Asisten yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Daerah.
Asisten Pemerintahan mempunyai tugas untuk membantu Sekretaris Daerah dalam penyusunan
kebijakan pemerintahan daerah di bidang pemerintahan umum, hukum, dan perundang-
undangan. Asisten Pemerintahan membawahi bagian-bagian sebagai berikut:
1) Bagian Pemerintahan Umum, yang terdiri atas :
a) Sub Bagian Otonomi Daerah da Kerjasama Daerah;
b) Sub Bagian Pemerintahan;
c) Sub Bagian Pertanahan dan Perbatasan.
2) Bagian Hukum, yang terdiri atas :
a) Sub Bagian Perundang-undangan ;
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
b) Sub Bagian Bantuan Hukum;
c) Sub Bagian Pengkajian dan Dokumentasi Hukum.
c. Asisten Administrasi Pembangunan
Asisten Administrasi Pembangunan adalah unsur staf Sekretariat Daerah yang dipimpin
oleh seorang Asisten yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris
Daerah. Asisten Administrasi Pembangunan mempunyai tugas untuk membantu Sekretaris
Daerah dalam penyusunan kebijakan pemerintahan daerah dalam bidang perekonomian,
pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Asisten Administrasi Pembangunan membawahi
bagian-bagian sebagai berikut:
1) Bagian Perekonomian, yang terdiri dari:
a) Sub Bagian Sumber Daya Alam;
b) Sub Bagian Sarana Pereknomian;
c) Sub Bagian Bina Investasi.
2) Bagian Pembangunan, terdiri dari:
a) Sub Bagian Bina Program ;
b) Sub Bagian Pengendalian;
c) Sub Bagian Evaluasi .
3) Bagian Kesejahteraan Rakyat, yang terdiri dari:
a) Sub Bagian Pendidikan, Kebudayaan dan Agama;
b) Sub Bagian Kesehatan, Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana
(KB);
c) Sub Bagian Sosial dan Tenaga Kerja.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
d. Asisten Administrasi Umum
Asisten Administrasi Umum adalah unsur staf Sekretariat Daerah yang dipimpin oleh
seorang Asisten yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Daerah.
Asisten Administrasi Umum mempunyai tugas untuk membantu Sekretaris Daerah dalam
penyusunan kebijakan pemerintahan daerah dalam bidang administrasi umum, organisasi dan
tata laksana, hubungan masyarakat serta urusan administrasi umum lainnya. Asisten
Administrasi Umum membawahi bagian-bagian sebagai berikut :
1) Bagian Umum, terdiri dari :
a) Sub Bagian Tata Usaha, Keprotokolan dan Persandian;
b) Sub Bagian Keuangan;
c) Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan.
2) Bagian Organisasi dan Tata Laksana (ORTALA), terdiri atas :
a) Sub Bagian Kelembagaan dan Ketatalaksanaan;
b) Sub Bagian Analisa Jabatan Dan Evaluasi Kinerja;
c) Sub Bagian Sumber daya Aparatur dan Kepegawaian Kepegawaian.
3) Bagian Hubungan Masyarakat (HUMASY), terdiri atas :
a) Sub Bagian Pengumpulan Informasi;
b) Sub Bagian Peliputan dan Pemberitaan;
c) Sub Bagian Penerbitan Informasi dan Kemitraan.
3.3 Visi Misi Sektetariat Daerah Kabupaten Dairi
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
A. Visi Sektetariat Daerah Kabupaten Dairi
Adapun yang menjadi visi Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi adalah “Terwujudnya
Akselerasi Penyelenggaraan Pemerintahan Melalui Koordinasi Perumusan Kebijakan dan
Pelayanan Administrasi yang Efisien dan Efektif”.
Berdasarkan visi sekretariat daerah kabupaten dairi terdapat beberapa unsur didalamnya
yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Akselerasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Akselerasi penyelenggaraan pemerintahan adalah keseluruhan proses percepatan
penyelenggaraan pemerintahan terkait pelaksanaan tugas dan tanggung jawab aparatur sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Akselerasi penyelenggaraan pemerintahan dapat
dicapai apabila sumber daya manusia aparatur memiliki kemauan dan kemampuan untuk
melaksanakan tugas dan dan tanggung jawab yang diembannya dengan memanfaatkan
semaksimal mungkin berbagai faktor dan kekuatan yang tersedia atau dimiliki organisasi.
b. Koordinasi
Koordinasi dalam penyelenggaran pemerintahan adalah dengan penerapan pola hubungan
kerjasama antar unit kerja dalam organisasi untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga tercipta suatu
synergisme, harmonisasi dan sinkronisasi tugas guna menghindari tumpang tindih dan
pemborosan sumber-sumber daya yang tersedia. Dalam pelaksanaannya hubungan koordinasi ini
dapat dilaksanakan dalam bentuk koordinasi diagonal, horizontal dan vertikal yang disesuaikan
dengan kondisi dan eselonisasi yang dianut dalam sitem dan manajemen pemerintahan.
c. Perumusan Kebijakan
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Perumusan kebijakan disini adalah keseluruhan proses untuk merumuskan dan
menciptakan berbagi ketentuan yang sifatnya mengatur dan mengikat secara internal maupun
eksternal dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Perumusan kebijakan dilaksanakan
dalam bentuk pembahasan secara berjenjang, analisis situasi dan kondisi yang berkembang,
pembahasan terhadap hasil dan dampak yang mungkin akan terjadi, pengajuan konsep (draft)
keputusan dan penetapan yang akan ditempuh oleh pimpinan sampai dengan lahirnya sebuah
keputusan. Peran unit organisasi yang ada pada Sekreatriat Daerah Kabupaten Dairi adalah
merupakan peran dan fungsi sentral untuk mengolah, mengkoordinasikan dan merumuskan
kebijakan yang akan ditempuh dan ditetapkan oleh pimpinan sebagai sebuah keputusan final.
d. Pelayanan Administrasi
Administrasi pada dasarnya adalah keseluruhan proses kerjasama antar individu dalam
suatu organisasi untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya serta wewenang yang dimiliki
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi itu sendiri. Proses administrasi yang
dilaksanakan termasuk kegiatan tata usaha antar bagian, antara Sekretariat Daerah dengan
perangkat daerah, dan antar perangkat daerah dengan seluruh instansi pemerintah, termasuk
dengan masyarakat.
Dari pengertian tersebut, kegiatan pelayanan administrasi yang dilaksanakan pada
Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi adalah mencakup pelayanan kepada sesama unit kerja yang
ada di Sekretariat Daerah, pelayanan administrasi kepada sesama perangkat daerah, kepada
instasni pemerintah yang ada di kabupaten Dairi dan pelayanan kepada masyarakat (public
service) baik secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Dairi.
B. Misi Sektetariat Daerah Kabupaten Dairi
Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan maka disusunlah misi Sekretariat Daerah
Kabupaten Dairi yaitu sebagai berikut :
a. Mendorong terwujudnya kepemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas
perumusan kebijakan;
b. Meningkatkan kualitas pelayanan prima;
c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana aparatur;
d. Meningkatkan koordinasi dalam rangka monitoring, evaluasi, pengawasan dan
pengendalian penyelenggaraan pelayanan publik.
3.4 Budaya Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
Budaya organisasi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi oleh para pegawai disebut
sebagai etika kerja didalam melaksanakan pekerjaan. Dalam konteks organisasi, etika organisasi
dapat berarti pola sikap dan perlaku yang diharapkan dari setiap individu dan kelompok anggota
organisasi, yang secara kseluruhan akan membentuk budaya organisasi yang sejalan denan
tujuan maupun filosofi organisasi yang bersangkutan.
Di Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi, pemberdayaan aparatur yang ada guna
mengakselerasikan penyelenggaraan pemerintahan melalui koordinasi perumusan kebijakan dan
pelayanan administrasi adalah tujuan dan sekaligus etika bagi penyelenggaraan setiap kegiatan
yang ada. Hal ini sesuai dengan visi Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi yaitu terwujudnya
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
akselerasi penyelenggaraan pemerintahan melalui koordinasi perumusan kebijakan dan
pelayanan administrasi yang efisien dan efektif. Sehingga etika kerja pada Sekretariat Daerah
Kabupaten Dairi adalah selalu menyupayakan peningkatan pemberdayan setiap aparatur
pemerintah yang ada demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Sesuai dengan peran dan fungsi yang diemban oleh Sekretariat Daerah sebagai unit kerja
yang membantu pimpinan dalam perumusan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan dan pengawasan maupun pengendalian roda pemerintahan di daerah,
aparatur yang bertugas pada Sekretariat Daerah berperan sebagai manajer yang dituntut untuk
mampu meningkatkan kinerjanya dengan melaksanakan pengelolaan dan pengolahan data/
informasi dan berbagai masukan untuk dijadikan bahan perumusan kebijakan berdasarkan skala
prioritas dan sistematis melalui koordinasi.
3.5 Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
Penilaian kinerja pegawai negeri sipil, adalah penilaian secara periodik pelaksanaan
pekerjaan seorang pegawai negeri sipil. Tujuan penilaian kinerja adalah untuk mengetahui
keberhasilan atau ketidak berhasilan seorang Pegawai Negeri Sipil, dan untuk mengetahui
kekurangan-kekurangan dan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh pegawai negeri sipil yang
bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya. Hasil penilaian kinerja digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pembinaan pegawai negeri sipil, antara lain pengangkatan, kenaikan
pangkat, pengangkatan dalam jabatan, pendidikan dan pelatihan, serta pemberian penghargaan.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Penilaian kinerja pegawai negeri sipil dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 10 Tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil. Adapun
penilaian kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi adalah sama halnya pada
penilaian kinerja pegawai negeri pada umumnya yaitu menggunakan daftar penilaian
pelaksanaan pekerjaan (DP3).
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
BAB IV
PENYAJIAN DATA
Penyajian data pada bab ini adalah hasil dari penelitian yang telah dilakukan pada
Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara dengan cara menyebarkan kuisioner pada
responden sebanyak 49 orang pegawai sebagai sampel dalam penelitian ini.
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang diperoleh dari kuesioner tersebut,
di bawah ini disajikan data dalam tabel-tabel distribusi yang kemudian didistribusikan sebagai
berikut :
4.1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden dimaksudkan untuk mengidentifikasi responden, sehingga lebih
memudahkan dalm penganalisaan dan memudahkan pemahaman atas objek dan subjek
penelitian. Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada responden, maka diperoleh data
sebagai berikut :
Tabel 2
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase ( % )
Laki-laki 26 53,06
Perempuan 23 46,94
Jumlah 49 100 Sumber : Penelitian Tahun 2009
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Berdasarkan pada tabel di atas diketahui bahwa responden dalam penelitian ini adalah
sebanyak 49 orang (100%) yang terdari dari laki-laki sebanyak 26 orang (53,1%) dan responden
perempuan sebanyak 23 orang (46,9%).
Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Umur Frekuensi Persentase (%)
< 20 - -
21-30 10 20,41
31-40 23 46,94
41-50 15 30,61
51> 1 2,04
Jumlah 49 100 Sumber : Penelitian Tahun 2009
Berdasarkan pada tabel di atas diketahui bahwa yang menjadi responden terbanyak dalam
penelitian ini adalah dengan karakteristik umur diantara 31-40 yaitu sebanyak 23 orang (46,94%)
kemudian yang berumur antara 41-50 yaitu sebanyak 15 orang (30,61%). Dan responden yang
berumur antara 21-30 sebanyak 10 orang (20,41%), sedangkan karakteristik responden yang
berumur lebih dari 51 tahun hanya 1 orang (2,04%).
Tabel 4
Distribusi Responden Berdasarkan Jenjeng Pendidikan Terakhir
Jenjang Pendidikan Frekuensi Persentase ( % )
SD - -
SMP - -
SMA 10 20,41
DIPLOMA 7 14,28
SARJANA 22 45,00
PASCA SARJANA 10 20,41
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Jumlah 49 100 Sumber : Penelitian Tahun 2009
Berdasarkan pada tabel di atas diketahui bahwa mayoritas responden memiliki jenjang
pendidikan terakhir adalah SARJANA yaitu sebanyak 22 orang ( 45,00% ). Kemudian PASCA
SARJANA sebanyak 10 orang (20,41%) yang sama dengan jumlah responden yang jenjang
pendidikan terakhirnya SMA yaitu sebanyak 10 orang (20,41%) dan untuk jenjang pendidikan
terakhir DIPLOMA sebanyak 7 orang (14,28%). Sedangkan responden yang memiliki jenjang
pendidikan terakhir SD dan SMP tidak ada dalam penerlitian ini.
Tabel 5
Distribusi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja Frekuensi Persentase ( % )
1-5 7 14,28
6-10 12 24,50
11-15 25 51,02
16-20 5 10,20
>21 -
Jumlah 49 100 Sumber :kuisioner 2009
Berdasarkan pada tabel di atas diketahui bahwa yang menjadi responden terbanyak
banyak dengan karakteristik lama bekerja adalah antara 11-15 tahun yaitu sebanyak 25 orang
(51,02%). Kemudian untuk responden yang lama bekerjanya antara 6-10 tahun sebanyak 12
orang (24,50%) sedangkan responden dengan lama bekerja antara 1-5 sebanyak 7 orang
(14,28%), dan yang lama bekerja antara 16-20 sebanyak 5 orang (10,20%).
4.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
4.2.1 Jawaban Responden Tentang Budaya Organisasi ( Variabel X )
Untuk mengetahui Budaya Organisasi pada Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
Sumatera Utara dapat diukur dengan indikator yang telah ditetapkan pada bab 1 sebelumnya, di
mana budaya organisasi diajukan 9 pertanyaan, setiap pertanyaan diberi alternatif jawaban yaitu
a, b, c, d dan e. Berikut ini disajikan data jawaban responden terhadap keseluruhan pertanyaan
mengenai budaya organisasi (variabel x) berdasarkan kuisioner yang telah disebarkan.
Tabel 6
Distribusi jawaban responden mengenai kebebasan berpendapat dalam
menjalankan tugas pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Selalu 21 42,86
Sering 17 34,70
Kadang-kadang 2 4,08
Jarang 6 12,24
Tidak pernah 3 6,12
Jumlah 49 100 Sumber :kuisioner 2009
Inisiatif Individu, dapat diartikan sebagai kebebasan yang dipunyai setiap pegawai dalam
mengemukakan pendapat. Dengan mengembangkan inisistif indifidu suatu organisasi akan
memiliki pegawai kreatif dan inovatif dalm melaksanakan pekerjaannya sehingga akan
memajukan organisasi tersebut. Untuk itu perlu diketahui apakah dalam Sekretariat Daerah
Kabupaten Dairi telah telah memberikan kebebasan kepada pegawainya dalam memberikan
pendapat.
Berdasarkan pada tabel 6 diketahui bahwa jawaban responden tentang diberi kesempatan
untuk berpendapat/berinisiatif oleh atasan dalam melakukan pekerjaan terdapat 21 orang
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
(42,86%), yang menjawab selalu, responden yang menjawab sering sebanyak 17 orang (34,70%).
Kemudian responden yang menjawab jarang sebanyak 6 orang (12,24%), yang menjawab tidak
pernah sebanyak 3 orang (6,12%) dan responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 2
orang (4,08%).
Tabel 7
Distribusi jawaban responden tentang tanggapan pimpinan Sekretariat
Daerah Kabupaten Dairi terhadap pendapat yang diberikan pegawai
Jawaban responden Frekuensi Persentase (%)
Selalu 21 42,86
Sering 16 32,65
Kadang-kadang 11 22,45
Jarang 1 2,04
Tidak pernah - -
Jumlah 49 100 Sumber :kuisioner 2009
Adanya kebebasan dalam berpendapat pada suatu organisasi tentunya tidak akan ada
artinya bila pendapat yang yang diungkapkan atau dikeluarkan oleh para pegawai tidank di
tanggapi oleh para pimpinan organisasi. Pegawai akan menjadi enggan dalam mengeluarkan
pendapat karena pendapatnya tidak ditanggapai. Dengan demikian perlu diketahui apakah
pimpinan Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi telah memberikan tanggapan yang positif terhadap
pendapat yang dikeluarkan pegawainya.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa jawaban responden tentang tanggapan atasan
terhadap pendapat/inisiatif yang diberikan pegawai dalam melakukan pekerjaan terdapat 21orang
(43,86%) yang menjawab selalu, 16 orang (32,65% ) responden yang menjawab sering.
Kemudian responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 11 orang (22,45%), yang
menjawab jarang sebanyak 1 orang (2,04%) dan tidak ada responden yang menjawab tidak
pernah.
Tabel 8
Distribusi jawaban responden tentang pengarahan yang diberikan atasan
kepada pegawai untuk mencapai tujuan
Jawaban responden Frekuensi Persentase (%)
Selalu 28 57,14
Sering 15 30,61
Kadang-kadang - -
Jarang 6 12,25
Tidak pernah - -
Jumlah 49 100 Sumber :kuisioner 2009
Tujuan diadakannya suatu pengarahan pada organisai adalah untuk menjamin tercapainya
tujuan organisasi. Pengarahan itu sendiri telah dimulai dari pembuatan visi dan misi organisasi
sebagai harapan dan tujuan, yang kemudian dilanjutkan dengan mensosialisasikan visi dan misi
tersebut kepada pegawai agar segala kegiatan yang dilakukan dalam organisasi adalah sebagai
usaha pencapaian visi dan misi tersebut. Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi tentunya telah
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
memiliki visi dan misi, sehingga yang dapat dilihat adalah bagaiamana para pimpinan Sekretariat
Daerah Kabupaten Dairi melakukan pengarahan dengan mensosialisaikan visi dan misi tersebut
kepada para pegawai. Untuk itu perlu diketahui apakah sekretariat daerah kabupaten dairi telah
melakukan pengarahan tersebut.
Berdasarkan tabel 8 diketahui bahwa jawaban responden tentang pengarahan yang
diberikan atasan kepada pegawai dalam pelaksanaan tugas sehingga tercapai tujuan Sekretariat
Daerah Kabupaten Dairi terdapat 28 orang (57,14%) yang menjawab selalu, 15 orang (30,61%)
responden yang menjawab sering. Kemudian responden yang menjawab jarang sebanyak 6 orang
(12,25%), dan tidak ada responden yang menjawab kadang-kadang dan tidak pernah.
Tabel 9
Distribusi jawaban responden tentang dorongan untuk bekerja sama
dengan pegawai lain pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
Jawaban responden Frekuensi Persentase (%)
Selalu 24 48,98
Sering 19 38,77
Kadang-kadang 6 12,25
Jarang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 49 100 Sumber :kuisioner 2009
Integritas suatu organisasi akan memacu kemajuan organisai. Dengan integritas atau
kesatuan/kekompakan setiap unsur yang ada dalam suatu organisasi akan maencegah terjadinya
konflik-konflik negatif yang dapat mengurangi kinerja pegawai yang ada dalam organisasi
tersebut. Sehingga organisasi untuk meningkatkan intergritas yang ada harus mendorong para
pegawai agar mampu bekerja sama dalam melaksanakan tugasyang dibebankan organisasi.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Berdasarkan tabel 9 diketahui bahwa jawaban responden tentang dorongan untuk bekerja
sama dengan pegawai lain dalam melaksanakan tugas terdapat 24 orang (48,98%) yang
menjawab selalu, 19 orang (38,77% ) responden yang menjawab sering dan yang menjawab
kadang-kadang sebanyak 6 orang (12,25%). Sedangkan untuk kategori jawaban jarang dan tidak
pernah responden tidak ada yang memilihnya.
Tabel 10
Distribusi jawaban responden tentang dukungan pimpinan Sekretariat
Daerah Kabupaten Dairi terhadap peningkatan kemampuan pegawai
Jawaban responden Frekuensi Persentase (%)
Selalu 15 30,61
Sering 24 48,98
Kadang-kadang 10 20,40
Jarang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 49 100 Sumber :kuisioner 2009
Dukungan pimpinan Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi kepada para pegawainya dapat
menjadi motivator bagi para pegawai dalam meningkatkan kinerja yang dilakukannya. Dengan
demikian dukungan ini juga menjadi upaya peningkatan kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah
Kabupaten Dairi. Dukungan ini dapat saja berupa rekomendai kepada pegawai dalam mengikuti
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
pendidikan dan pelatihan, rekomendasi dalam meningkatkan jenjang pendidikan. Serta dukungan
pimpinan organisasi dapat pula berupa perhatian kepada pegawai yang berdasarkan
kekeluargaan misalnya perhatian terhadap pegawai yang sakit atau yang tertimpa musibah dan
lain sebagainya.
Berdasarkan tabel 10 diketahui bahwa jawaban responden tentang dukungan pimpinan
Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi terhadap peningkatan kemampuan pegawai dalam
menjalankan tugas terdapat 24 orang (48,98%) yang menjawab sering, 15 orang (30,61%)
responden yang menjawab selalu. Kemudian responden yang menjawab kadang-kadang
sebanyak 10 orang (20,40%), dan tidak ada responden yang menjawab jarang dan tidak pernah.
Tabel 11
Distribusi jawaban responden tentang terdapatnya peraturan baku yang mengendalikan
perilaku pegawai dalam menjalankan tugasnya
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
ada dan sangat jelas 34 69,39
ada tetapi kurang jelas 13 26,53
ada tetapi membingungkan 2 4,08
Aturan-aturan tersebut belum ada - -
Tidak tahu tentang petaruran tersebut - -
Jumlah 49 100 Sumber :kuisioner 2009
Untuk mengontrol prilaku dari para pegawai dalam sebuah organisasi maka dibutuhkan
suatu aturan baik itu peraturan tertulis maupun aturan yang sifatnya normatif atau aturan yang
tak tertulis. Aturan-aturan akan dapat mengendalikan perilaku pegawai dalam melaksanakan
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
tugasnya pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi. Sehingga keberadaan dan kejelasan materi
dari aturan tersebut haruslah jelas dan dapat dipahami oleh setiap pegawai
Berdasarkan tabel 11 diketahui bahwa jawaban responden tentang terdapatnya peraturan
baku pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi yang mengendalikan perilaku pegawai dalam
menjalankan tugasnya terdapat 34 orang (69,39%) yang menjawab ada dan sangat jelas, 13 orang
(26.53%) responden yang menjawab ada tetapi kurang jelas dan yang menjawab ada tapi
membingungkan sebayak 2 orang (4.08%). Sedangkan untuk kategori jawaban aturan-aturan
tersebut belum ada, dan tidak tahu tentang petaruran tersebut responden tidak ada yang
memilihnya.
Tabel 12
Distribusi jawaban responden tentang pengawasan atau kontrol yang
dilakukan pimpinan terhadap pegawai
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Selalu 13 26,53
Sering 17 34,70
Kadang-kadang 17 34,70
Jarang 2 4,08
Tidak pernah - -
Jumlah 49 100 Sumber :kuisioner 2009
Pengawasan atau kontrol yang dilakukan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
kepada para pegawai akan memberikan akan memotifasi pegawai untuk melakukan tugasnya
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
dengan sebaiknya. Dengan pengawasan pula setiap kegiatan dalam organisasi dapat berjalan
sesuai perencanaan yang telah dibuat unbtuk mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan tabel 12 diketahui bahwa jawaban responden tentang pengawasan atau
kontrol yang dilakukan pimpinan Sektertariat Daerah Kabupaten Dairi terhadap pegawai dalam
menjalankan tugasnya terdapat 17 orang (34,69%) yang menjawab sering 17 orang (34,70%)
responden yang menjawab kadang-kadang. Kemudian responden yang menjawab selalu,
sebanyak 13 orang (26,53%), yang menjawab jarang sebanyak 2 orang (4,08%) dan tidak ada
responden yang menjawab tidak pernah.
Tabel 13
Distribusi jawaban responden tentang terjadinya komunikasi
antara pegawai dengan pimpinan Sektertariat Daerah Kabupaten Dairi
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Selalu 28 57,14
Sering 20 40,82
Kadang-kadang 1 2,04
Jarang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 49 100 Sumber :kuisioner 2009
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Dimulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan hingga pengawasan atau
kontrol yang dilakukan oleh pimpinan membutuhkan komunikasi baik tertulis maupun lisan.
Pentingnya komunikasi bukan hanya bagi pimpinan organisai juga bagi pegawai atau bawahan
dalam melaksanakan tugasnya. Pegawai harus mengetahui apa yang menjadi tugas dan tanggung
jawabnya dalam organisasi, dan hal iru hanya akan didapat melalui komonikasi dan interaksi
dalam organisasi.
Berdasarkan tabel 13 diketahui bahwa jawaban responden tentang terjadinya komunikasi
antara pegawai dengan pimpinan Sektertariat Daerah Kabupaten Dairi dalam melaksanakan
tugasnya terdapat 28 orang (57,14%) yang menjawab selalu, 20 orang (40,82%) responden yang
menjawab sering dan responden yang menjawab kadang-kadang hanya 1 orang (2,04%).
Sedangkan untuk kategori jawaban jarang dan tidak pernah responden tidak ada yang
memilihnya.
Tabel 14
Distribusi jawaban responden tentang komunikasi yang terjalin
dalam menjalankan tugas pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Selalu berjalan dengan baik 24 48,98
Sering berjalan dengan baik 22 44,90
Kadang-kadang berjalan dengan baik 3 6,12
Jarang berjalan dengan baik - -
Tidak pernah berjalan dengan baik - -
Jumlah 49 100
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Sumber :kuisioner 2009
Komunikasi adalah penting, tetapi kumunikasi sering tidak efektif dengan adanya
pengaruh-pengaruh tertentu yang menghambatnya. Hambatan tersebut bisa saja berasal dari
organisasi tersebut misalnya struktur organisai yang mengakibatkan terlalu rumitnya proses
komunikasi atau penyampaian informasi sehingga komunikasi yang terjadi tidak jelas dan tidak
efektif. Hambatan lainnya dapat pula berasal dari individu-individu yang melakukan komunikasi
tersebut. Hambatan ini menyangkut kemampuan indvidu dalam berkomunikasi baik dalam hal
menyampaikan atau memberi informasi maupun kemampuan untuk menerima informasi yanga
disampaikan.
Berdasarkan tabel 14 diketahui bahwa jawaban responden tentang komunikasi yang
terjalin dalam menjalankan tugas pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi berlangsung dengan
baik terdapat 24 orang (48,98%) yang menjawab selalu berjalan dengan baik, dan 22 orang
(44,90% ) responden yang menjawab sering berjalan dengan baik dan responden yang menjawab
kadang-kadang berjalan dengan baik sebanyak 3 orang (6,12%). Sedangkan untuk kategori
jawaban jarang dan tidak pernah responden tidak ada yang memilihnya.
4.2.2. Kinerja Pegawai ( Variabel Y )
Untuk mengetahui kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi dapat
diukur dengan indikator yang telah ditetapkan pada bab 1 sebelumnya, di mana untuk kinerja
pegawai diajukan tujuh pertanyaan, dan setiap pertanyaan di beri alternatif jawaban yaitu a, b, c,
d, dan e. Berikut ini disajikan data jawaban responden terhadap keseluruhan pertanyaan
mengenai kinerja pegawai (variabel Y) berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan
Tabel 15
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Distribusi jawaban responden tentang kesungguhan dalam
menjalankan tugasnya pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Selalu 15 30,61
Sering 17 34,69
Kadang-kadang 17 34,69
Jarang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 49 100 Sumber :kuisioner 2009
Pegawai negeri sipil sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, melaksanakan tugas-tugas
pelayanan terhadap masyarakat dengan tujuan memperlancar segala kepentingan para anggota
masyarakat. Sehingga yang dimaksud kesetian dalam penelitian ini adalah kesungguhan pegawai
dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.
Berdasarkan tabel 15 diketahui bahwa jawaban responden tentang kesungguhan pegawai
dalam menjalankan tugasnya pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi terdapat 17 orang
(34,69%) responden yang menjawab sering, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 17 orang
(34,69%). Kemudian, 15 orang responden (30,61%) yang menjawab selalu dan tidak ada
responden yang menjawab jarang dan tidak pernah.
Tabel 16
Distribusi jawaban responden tentang kemampuan dalam
menyelesaikan tugasnya pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Sangat mampu 6 12,24
Mampu 21 42,86
Cukup mampu 22 44,90
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Kurang mampu - -
Tidak mampu - -
jumlah 49 100
Sumber :kuisioner 2009
Untuk melihat prestasi kerja seorang pegawai hal yang pertama diperhatikan adalah
kemampuan pegawai tersebut untuk melaksanakan tugas yang dibebankan organisasi. Seorang
pegawai yang tidak memiliki kemampuan dalam menyelesakan tugasnya rentunya tidak akan
memiliki prestasi kerja yang yang baik. Dengan demikian tujuan organisasi pun tentunya tidak
dapat tercapai sepanuhya.
Berdasarkan tabel 16 diketahui bahwa jawaban responden tentang kemampuan pegawai
dalam menyelesaikan tugasnya pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi terdapat 22 orang
(44,90%) yang menjawab cukup mampu, 21 orang (42,86%) responden yang menjawab mampu.
Kemudian responden yang menjawab sangat mampu sebanyak 6 orang (12,24%), dan tidak ada
responden yang menjawab kurang mampu dan tidak mampu.
Tabel 17
Distribusi jawaban responden tentang ketepatan waktu penyelesaian
tugas oleh para pegawai pada sekretariat daerah kabupaten dairi
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Selalu tepat waktu 12 24,50
Sering tepat waktu 16 32,65
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Kadang-kadang tepat waktu 21 42,85
Jarang tepat waktu
Tidak pernah tepat waktu
jumlah 49 100 Sumber :kuisioner 2009
Setelah melihat terdapatnya kemampuan pegawai dalam menyelesaikan tugasnya
kumudian yang perlu dilihat dalam prestasi kerja adalah dalam waktu atau tempo penyelesaian
tugas tersebut. Tentunya organisasi telah memiliki standar tentang batasan waktu tertentu untuk
menyelesaikan tugas yang dibebankan organisasi kepada para pegawai. Semakin tepat waktu
atau bahkan lebih cepat dari waktu standar dalam penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan, maka
prestasi kerja tentunya dapat dikatakan semakin baik.
Berdasarkan tabel 17 diketahui bahwa jawaban responden tentang ketepatan waktu dalam
penyelesaian tugas oleh para pegawai pada sekretariat daerah kabupaten dairi terdapat 21orang
(42,85%) yang menjawab kadang-kadang tepat waktu, 16 orang (32,65%) responden yang
menjawab sering tepat waktu. Kemudian responden yang menjawab selalu tepat waktu sebanyak
12 orang (24,50%), dan tidak ada responden yang menjawab jarang tepat waktu dan tidak pernah
tepat waktu.
Tabel 18
Distribusi jawaban responden tentang kemampuan memanfaatkan
peralatan yang ada pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Sangat mampu 10 20,41
Mampu 27 55,10
Cukup mampu 10 20,41
Kurang mampu 1 2,04
Tidak mampu 1 2,04
Jumlah 49 100 Sumber :kuisioner 2009
Tidak hanya dalam hal kemampuan dan waktu untuk menyelesaikan tugas yang dapat
dilihat dari prestasi kerja, tetapi juga dapat dilihat melalui kemampuan pegawai dalam
memanfaatkan sarana yang ada pada organisasi sehinga hasil pekerjaan yang d ibebankan kepada
tersebut akan lebih berdaya guna dan berhasil guna.
Berdasarkan tabel 18 diketahui bahwa jawaban responden tentang kemampuan pegawai
untuk memanfaatkan peralatan yang ada pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi dalam
menjalankan tugasnya terdapat 27 orang (55,10%) yang menjawab mampu, 10 orang (20,41%)
responden yang menjawab sangat mampu. Kemudian responden yang menjawab cukup mampu
juga sebanyak 10 orang (20,41%), dan responden yang menjawab kurang mampu dan tidak
mampu masing-masing sebanyak 1 orang (2,04%)
Tabel 19
Distribusi jawaban responden tentang ketaatan pegawai terhadap
peraturan yang berlaku pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Selalu menaati 16 32,65
Sering menaati 19 38,71
Kadang-kadang menaati 10 20,41
Jarang menaati 4 8,16
Tidak pernah menaati - -
Jumlah 49 100 Sumber :kuisioner 2009
Disiplin mempunyai makna sebagai upaya kesadaran untuk mentaati peraturan organisasi
maupun peraturan perundangan yang berlaku, yang tercermin dari sikap dan perilakunya
sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh pegawai tersebu, organisasi dan masyarakat. Seorang
pegawai yang memiliki kinerja yang baik tentunya akan mematuhi peraturan yang terdapat
dalam organisasi tempat ia bekerja.
Berdasarkan tabel 19 diketahui bahwa jawaban responden tentang ketaatan pegawai
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
terdapat 19 orang (38,71%) yang menjawab sering menaati, 16 orang (32,65%) responden yang
menjawab selalu menaati. Kemudian responden yang menjawab kadang-kadang menaati
sebanyak 10 orang (20,41%), dan responden yang menjawab jarang menaati sebanyak 4 orang
(8,16%) sedangkan untuk kategori jawaban tidak pernah menaati, tidak ada responden yang
memilihnya.
Tabel 20
Distribusi jawaban responden tentang usaha pegawai untuk
mengerlurkan potensi diri dalam menyelesaikan tugasnya
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Selalu 7 14,28
Sering 22 44,90
Kadang-kadang 15 30,61
Jarang 4 8,16
Tidak pernah 1 2,04
Jumlah 49 100 Sumber :kuisioner 2009
Salah satu penyumbang terpenting dalam kreatifitas dalam organisasi adalah kepercayaan
dari pegawai terhadap potensi yang dimilikinya. Apabila seorang pegawai kurang percaya diri
terhadap potensi diri yang dimilikinya, maka tantangan akan menjadi ancaman, karena
kepercayaan diri yang rendah akan menghambat kreatifitas.
Berdasarkan tabel 20 diketahui bahwa jawaban responden tentang usaha pegawai untuk
mengerlurkan potensi diri dalam menyelesaikan tugasnya pada sekretariat daerah kabupaten dairi
terdapat 22 orang (44,90%) yang menjawab sering 15 orang (30,61%) responden yang menjawab
kadang-kadang. Kemudian responden yang menjawab selalu, sebanyak 7 orang (14,28%), yang
menjawab jarang sebanyak 4 orang (8,16%) dan responden yang menjawab tidak pernah
sebanyak 1 orang (2,04%).
Tabel 21
Distribusi jawaban responden tentang kemampuan pegawai
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
untuk bekerjasama dalam menjalankan tugasnya
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Sangat mampu 18 36,73
Mampu 19 38,78
Cukup mampu 10 20,41
Kurang mampu 2 4,08
Tidak mampu - -
jumlah 49 100 Sumber :kuisioner 2009
Kerjasama merupakan hubungan yang saling menguatkan dalam proses operasional
pekerjaan. Kerjasama akan terwujud jika dilandasi pemahaman yang sama dan komunikasi yang
aktif dengan dilandasi saling ketergantungan satu sama lain dalam berlangsungnya uraian tugas.
Berdasarkan tabel 21 diketahui bahwa jawaban responden tentang kemampuan pegawai
untuk bekerjasama dalam menjalankan tugasnya pada sekretariat daerah kabupaten dairi terdapat
19 orang (38,78%) yang menjawab mampu, 18 orang (36,73%) responden yang menjawab
sangat mampu. Kemudian responden yang menjawab cukup mampu sebanyak 10 orang
(20,41%), yang kurang mampu menjawab sebanyak 2 orang (4,08%) dan tidak ada responden
yang menjawab tidak mampu.
Tabel 22
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Distribusi jawaban responden tentang suatu pekerjaan akan
lebih baik jika di kerjakan secara bersama-sama
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Selalu akan lebih baik 16 32,65
Sering akan lebih baik 21 42,86
Kadang-kadang lebih baik 11 22,45
Jarang lebih baik 1 2,04
Tidak pernah bisa lebih baik - -
Jumlah 49 100 Sumber :kuisioner 2009
Manfaat yang diharapkan dengan dilakukannya kerjasama antar pegawai dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan adalah adanya peningkatan hasil kerja jilka dibandingkan
dengan apabila pekerjaan tersebut dilakukan oleh satu orang pegawai saja. Tetapi hal tersebut
dapat saja tidak terjadi karena dalam kerjasama tersebut terjadi interaksi antar pegawai dan
interaksi ini dapat saja menimbulkan konflik yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan pada
tiap pegawai yang bekerja sama tersebut.
Berdasarkan tabel 22 diketahui bahwa jawaban responden tentang suatu pekerjaan akan
lebih baik jika di kerjakan secara bersama-sama terdapat 21orang (42,86%) yang menjawab
sering akan lebih baik, 16 orang (32,65%) responden yang menjawab selalu akan lebih baik.
Kemudian responden yang menjawab kadang-kadang lebih baik masing-masing sebanyak 11
orang (22,45%), dan responden yang menjawab jarang lebih baik sebanyak 1 orang (2,04%) dan
untuk kategori jawaban tidak pernah bias lebih baik responden tidak memilihnya.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Tabel 23
Distribusi jawaban responden tentang kesesuaian jenis pekerjaan
dengan jenjang pendidikan yang dimiliki pegawai
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Selalu 29 55,10
Sering 16 32,65
Kadang-kadang 6 12,25
Jarang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 49 100 Sumber :kuisioner 2009
Suatu pekerjaan akan dapat terselesaikan dengan baik apabila ditangani oleh orang yang
memiliki kemampuan dalam bidang tersebut, dan sebaliknya hasil dari suatu pekerjaan tidak
akan lebih baik bila dikerjakan oleh orang yang bukan bidang pekerjaan tersebut. Dengan kata
lain suatu jabatan atau posisi dalam organisasi harus lah diisi oleh orang yang memiliki latar
belakang pendidikan yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan.
Berdasarkan tabel 23 diketahui bahwa jawaban responden tentang kesesuaian jenis
pekerjaan dengan jenjang pendidikan yang dimiliki pegawai terdapat 29 orang (55,10%) yang
menjawab selalu, 16 orang (32,65%) responden yang menjawab sering. Kemudian responden
yang menjawab kadang-kadang sebanyak 6 orang (12,25%), dan tidak ada responden yang
menjawab jarang dan tidak pernah
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Tabel 24
Distribusi jawaban responden tentang penguasaan bidang tugas
yang dibebankan
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Selalu 10 20,40
Sering 32 65,31
Kadang-kadang 7 14,28
Jarang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 49 100 Sumber :kuisioner 2009
Untuk dapat dikatakan seorang memiliki kecakapan selain tingkat pendidikan yang telah
disesuaikan dengan jenis pekerjaan, pegawai masih membutuhkan kemampuan untuk menguasai
atau mengenal suatu bidang yang dibebankan kepada pegawai tersebut. Kemampuan untuk
menguasai bidang tugas tersebut di peroleh melalui pengalaman pegawai dalam melaksanakan
tugasnya di masa lampau.
Berdasarkan tabel 24 diketahui bahwa jawaban responden tentang penguasaan bidang
tugas yang dibebankan terdapat 32 orang (65,31%) yang menjawab sering, 10 orang (20,40%)
responden yang menjawab selalu. Kemudian responden yang menjawab kadang-kadang
sebanyak 7 orang (14,28%), dan tidak ada responden yang menjawab jarang dan tidak pernah
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Tabel 25
Distribusi jawaban responden tentang keberanian menanggung
resiko yang timbul karena pekerjaan yang dibebankan
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Selalu 18 36,73
Sering 25 51,02
Kadang-kadang 6 12,25
Jarang - -
Tidak pernah - -
Jumlah 49 100 Sumber :kuisioner 2009
Setiap pekerjaan membutuhkan tanggung jawab, membutuhkan perhatian dan kepedulian.
Pegawai yang mampu memiliki tanggung jawab dan kepedulian total terhadap pekerjaannya,
pasti akan menjadi pribadi yang berdedikasi secara total terhadap pekerjaan tersebut.hal ini akan
ditunjukkan dengan adanya keberanian atau kesediaan pegawai untuk menanggung segala akibat
yang ditimbulkan karena pekerjaannya.
Berdasarkan tabel 25 diketahui bahwa jawaban responden tentang keberanian
menanggung resiko yang timbul karena pekerjaan yang dibebankan terdapat 25 orang (51,02%)
yang menjawab sering, 18 orang (36,73%) responden yang menjawab selalu. Kemudian
responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 6 orang (12,25%), dan tidak ada responden
yang menjawab jarang dan tidak pernah
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
BAB V
ANALISIS DATA
5.1. Klasifikasi Data
Setelah keseluruhan data dari data yang dibutuhkan didapat dan telah di uraikan, maka
pada tahap selanjutnya adalah melakukan pembahasan terhadap data tersebut. Interprestasi data
secara keseluruhan untuk masing-masing variabel penelitian dapat dilakukan setelah terlebih
dahulu melakukan klasifiakasi terhadap data tersebut, yaitu berdasarkan nilai-nilai jawaban
responden. Adapun yang digunakan untuk mengklasifikasikan tersebut adalah (sugiono
2005:108)
Adapun skor dari setiap pertanyaan yang ditentukan adalah:
1 Untuk alternatif jawaban “a” diberi skor tertingi : 5
2 Untuk alternatif jawaban “b” diberi skor tinggi : 4
3 Untuk alternatif jawaban “c” diberi skor sedang : 3
4 Untuk alternatif jawaban “d” diberi skor rendah : 2
5 Untuk alternatif jawaban “e” diberi skor terendah : 1
Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing-masing
alternatif apakah tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah, maka dapat
ditentukan kelas intervalnya, dengan cara sebagai berikut:
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Maka diperoleh :
- = 0, 80
Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing-masing variabel
yaitu :
a. Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,21 – 5.00
b. Skor untuk kategori tinggi = 3,41 – 4,20
c. Skor untuk kategori sedang = 2,61 – 3,40
d. Skor untuk kategori rendah = 1,81 – 2,60
e. Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00 – 1,80
Untuk menentukan jawaban responden tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah,
sangat rendah, maka jumlah jawaban responden akan ditentukan rata-ratanya dengan membagi
jumlah pertanyaan. Dan hasil pembagian tersebut akan dapat diketahui jawaban responden
termasuk kategori mana.
5.1.1. Budaya Organisasi (Variabel X)
Untuk melihat budaya organisasi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi maka
dibutuhkan pengkategaorian jawaban responden mengenai budaya organisasi sebagaimana yang
terdapat pada tabel dibawah ini.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Tabel 26
Distribusi frekuensi klasifikasi jawaban responden mengenai budaya
organisasi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
Nilai Jawaban Kategori Frekuensi Persentase (%)
4,21-5,00 Sangat tinggi 38 77,55
3,41-4,20 Tinggi 9 18,37
2,61-3,40 Sedang 2 4,08
1,81-2,60 Rendah -
1,00-1,80 Sangat rendah -
Jumlah 49 100 Sumber : Penelitian Tahun 2009
Berdasarkan tabel klasifikasi data (tabel 26) di atas diketahui jawaban responden berada
pada kategori sangat tinggi yaitu sebanyak 38 orang ( 77,55%), kategori tinggi sebanyak 9 orang
( 18,37%) dan 2 orang (4,08%) yang berada pada kategori sedang, sedangkan untuk kategori
rendah dan sangat rendah tidak ada.
Hal ini menunjukkan bahwa budaya organisasi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
berada pada kategori sangat tinggi, hal ini menunjukkan bahwa budaya organisasi pada
Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi sudah baik. Hal ini yang terlihat pada jawaban mayoritas
yang diberikan oleh responden.
5.1.2. Kinerja Pegawai (Variabel Y)
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 27
Distribusi frekuensi klasifikasi jawaban responden mengenai
kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupeten Dairi
Nilai Jawaban Kategori Frekuensi Persentase (%)
4,21-5,00 Sangat tinggi 23 46,94
3,41-4,20 Tinggi 23 46,94
2,61-3,40 Sedang 3 6,12
1,81-2,60 Rendah - -
1,00-1,80 Sangat rendah - -
Jumlah 49 100 Sumber : Penelitian Tahun 2009
Berdasarkan tabel klasifikasi data (tabel 27) di atas diketahui jawaban responden berada
pada kategori sangat tinggi yaitu sebanyak 23 orang (46,94%), kategori tinggi sebanyak 23 orang
(46,94%) sedangkan untuk kategori sedang sebanyak 3 orang (6,12%), rendah dan sangat rendah
tidak ada.
Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai berada pada kategori tinggi, hal ini
menunjukkan bahwa kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi sudah bagus.
Sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh mayoritas responden.
5.2. Pengujian Hipotesa
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Untuk menguji hipotesis yang diajukan pada penelitian ini, maka penulis menggunakan
uji Korelasi Pearson Product Moment di mana untuk mengetahui adanya pengaruh atau untuk
menentukan besarnya koefisien korelasi antara dua variabel maka digunakan analisa korelasi.
Dari data yang diperoleh dari responden dalam penelitian ini maka hasilnya sebagai
berikut :
N = 49
∑X = 1931
∑Y = 2443
∑ = 76465
∑ = 121979
∑XY = 96096
Kemudian hasil tersebut dimasukkan kedalam rumus Korelasi Pearson Product Moment,
maka didapatkan hasil sebagai berikut :
=
=
=
=
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
= 18132
= 0,62
Setelah diuji secara empiris, maka hipotesa yang diajukan dapat diterima dan tidak
menyimpang dari kerangka teori. Hal ini berarti budaya organisasi mempunyai hubungan yang
positif dengan kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi.
Dari hasil perhitungan yang menggunakan rumus Korelasi Product Moment, maka
didapat hasil koefisien korelasi sebesar 0,62 untuk menentukan signifikan antara pengaruh
budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi, maka
harus diperbandingkan antara r yang diperoleh dengan rumus Korelasi Product Moment dengan r
pada table (r table). Jika dilihat pada r table koefisien korelasi Product Moment dengan taraf
signifikan 5% untuk N = 49 diperoleh nilai r tabel = 0,261
Jika dibandingkan dengan nilai r yang diperoleh dari hasil perhitungan rumus Korelasi
Product Moment, maka dapat dilihat bahwa r yang diperoleh dari hasil perhitungan rumus
Korelasi Product Moment adalah lebih besar dibandingkan r tabel koefisien korelasi product
moment (0,62>0,261), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara
budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi, dengan
demikian semakin baik budaya organisasi maka semakin baik pula kinerja pegawai. Dengan kata
lain adalah apabila salah satu variabel mengalami peningkatan, maka variabel yang berkorelasi
juga mengalami peningkatan dan begitu juga sebaliknya, apabila salah satu variabel mengalami
penurunan maka variabel yang berkorelasi juga akan mengalami penurunan.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Berdasarkan hasil-hasil yang dikemukakan di atas, maka hipotesa yang dikemukakan
ini dapat diterima yaitu ada pengaruh positif antara budaya organisasi terhadap kinerja pegawai
pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi.
Selanjutnya untuk dapat memberikan interpretasi seberapa kuat hubungan tersebut, maka
digunakan penafsiran/interprestasi angka yang dikemukakan oleh Sugiono ( 2005: 214 ).
Tabel 28
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien
Interval Koevisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,19 Sangat rendah
0,20 – 0,39 Rendah
0,40 – 0,59 Sedang
0,60 – 0,79 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat kuat Sumber : Penelitian Tahun 2009
Melalui interprestasi di atas diketahui bahwa tingkat pengaruh budaya organisasi
terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi berada pada kategori kuat.
Dari hasil sebesar 0,62 maka menurut interprestasi di atas jelas menunjukkan adanya
korelasi yang di antara 0,60 – 0,79
5.3. Koefisien Determinan
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi (variabel bebas (X))
terhadap kinerja pegawai (variabel terikat (Y)) dapat dihitung dengan rumus Koefisien
Determinan.
D X 100 (%)
= X 100 (%)
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
= 0,3844 X 100 (%)
= 38,44%
Dari hasil perhitungan di atas maka dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh budaya
organisasi terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi adalah sebesar
38.44 %, dan 61.56% selebihnya di pengaruhi oleh faktor lain yang belum diperhitungkan dalam
penelitian ini.
5.4. Interpretasi Data
Setelah seluruh data yang diperoleh dalam penelitian diuraikan, maka pada tahap
selanjutnya akan dilakukan pembahasan data yang telah diuraikan tadi. Interprestasi data secara
keseluruhan untuk masing-masing variabel penelitian dapat dilakukan setelah terlebih dahulu
diklasifikasikan, yang berdasarkan nilai-nilai yang diperoleh dari responden. Berdasarkan
klasifikasi yang telah ditentukan, maka keseluruhan data yang diperoleh dari responden untuk
masing-masing variabel penelitian dapat didistribusikan sebagai berikut :
5.4.1 Budaya Organisasi Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
Kesuksesan organisasi banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, di mana salah satunya
kesuksesan organisasi juga dipengaruhi oleh faktor budaya yang akan berfungsi sebagai
kekuatan, penggerak dalam pencapaian tujuan, sebagian dari berbagai orang memiliki anggota
atau pegawai yang banyak dan juga aktif dalam setiap kegiatan atau tugas yang dilaksanakan
oleh organisasi. Apabila sebuah organisasi memiliki anggota atau pegawai yang banyak dan
masih aktif itu merupakan bukti organisasi yang sukses dalam memfungsikan budaya organisasi
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
sebagai perekat di dalam kegiatan organisasi setiap harinya, pengikat kekompakan antara
individu dalam organisasi dan begitu juga sebaliknya.
Organisasi membutuhkan sebuah tim yang kompak, handal dan memiliki rasa memiliki
yang tinggi kepada organisasi, dan hal yang seperti itulah yang diinginkan oleh para pemimpin
pada setiap organisasi. Pada kelangsungan pelaksanaan program pimpinan berkewajiban untuk
memperhatikan kondisi para pegawai sekaligus sebagai pengurus yang baik dari segi
kemajemukannya maupun pada perkembangan atau perubahan nilai-nilai pada setiap pegawai
yang otomatis akan mempengaruhi perkembangan nilai pada organisasi.
Budaya akan berfungsi sebagai pengikat seseorang atau lebih untuk bergabung dan aktif
serta mengikat tali silaturahmi sesama pegawai untuk terciptanya suatu tim yang kompak. Di
samping itu juga budaya organisasi mampu untuk membangkitkan kinerja pegawai terhadap
organisasi. Budaya organisasi merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan untuk meningkatkan
kinerja pegawai, selama pegawai masih merasa senang dengan budaya yang diterapkan dan
diyakini oleh organisasi, maka kinerja pegawai terhadap organisasi akan tetap masih bisa
dirasakan dan peluang akan kesuksesan organisasi semakin besar.
Budaya organisasi merupakan norma-norma dan nilai-nilai yang mengarahkan perilaku
anggota organisasi, karena budaya organisasi merupakan hal yang sangat dibutuhkan di dalam
menjalankan organisasi. Dalam penelitian ini untuk mengukur budaya organisasi pada
Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi digunakan beberapa indikator yaitu inisiatif individu,
pengarahan, integrasi, dukungan manajemen, kontrol, pola komunikasi.
Suatu organisasi yang baik harus bisa menciptakan budaya organisasi yang baik dan
benar, agar bisa dipakai di dalam menjalankan tugas atau kerja oleh pegawai. Budaya organisasi
yang berhubungan langsung dengan pegawai antara lain selalu kreatif dalam berinisiatif pada
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
organisasi. Untuk mengukur inisiatif induvidu penulis menggunakan dua pertanyaan pada angket
yang disebarkan kepada pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi, yaitu pertanyaan tentang
kebebasan berpendapat atau berinisiatif (tabel 8) dan tanggapan pimpinan organisasi terhadap
pendapat yang di berikan pegawai (tabel 9) pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
Berdasarkan jawaban responden tentang diberi kesempatan untuk memberikan pendapat
atau berinisiatif oleh atasan dalam melakukan pekerjaan terdapat 21 orang (42,86%) yang
menjawab selalu (tabel 8). Berarti dapat nilai bahwa mayoritas pegawai memiliki ide dalam
melakukan pekerjaan untuk kemajuan organisasi, sehingga pegawai dapat melaksanakan tugas
organisasi dengan baik, dan masih ada beberapa pegawai yang belum sepenuhnya menjalankan
tugas dengan menggunakan ide atau pendapat sendiri, berdasarkan jawaban yang telah diberikan
responden. Kemudian inisiatif atau pendapat tersebut dihargai organisasi dengan memberikian
tanggapan terhadap inisistif atau pendapat yang diberkan tersebut. Sebagaimana yang dapat
dilihat pada persentasi jawaban responden yang menyatakan selalu mendapat tanggapan dari
organisasi terhadap inisiatif atau pendapat yang diutarakan sebanyak 48,98% dari jumlah
responden (tabel 9).
Para pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi telah diarahkan oleh pimpinan
agar dapat bekerja untuk mencapai visi dan misi organisasi. Hal ini dapat dilihat berdasarkaan
persentase jawaban responden yaitu 57,14% menyatakan selalu diarahkan dalam menjalankan
tugasnya (tabel 10). Dengan demikian para pegawai pun telah bekerja sesuai visi dan misi yang
telah dibuat organisasi. Hal ini membuktikan bahwa pegawai melakukan yang terbaik untuk
organisasi, berdasarkan jawaban yang telah diberikan responden.
Berdasarkan tabel 11 diketahui bahwa persentase jawaban responden tentang dorongan
untuk bekerja sama dengan pegawai lain dalam melaksanakan tugas mayoritas responden
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
menjawab selalu yaitu 48,98%. Dengan demikian dapat dinilai bahwa Sekretariat Daerah
Kabupaten Dairi telah telah berupaya mendorong pegawainya untuk bekerja sama dalam
menyelesaikan tugas dan fungsinya. Sehingga para pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten
Dairi telah terintergrasi atau memiliki kesatuan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dukungan manajemen adalah sangat penting dalam memotifasi para pegawai untuk dapat
terus meningkatkan kinerjanya dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Untuk itu Sekretariat
Daerah Kabupaten Dairi telah berusaha untuk memberikan dukungan kepada pegawainya dalam
peningkatan kemampuan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya. Hal ini sebagaimana yang
terlihat pada persentase jawaban responden tentang dukungan pimpinan Sekretariat Daerah
Kabupaten Dairi terhadap peningkatan kemampuan pegawai dalam menjalankan tugas yaitu
sebanyak 48,98% dari jumlah responden menyatakan sering (tabel 12). Berdasarkan hal tersebut
pula dapat dinilai bahwa pimpinan atau manajemen Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
memberikan dukungan kepada bawahannya untuk dapat bekerja dengan lebih baik sehingga akan
memajukan organisasi.
Pengawasan atau kontrol yang dilakukan sekretariat daerah kabupaten dairi terhadap
pegawai dalam menjalankan tugasnya telah dilaksanakan hanya saja belum efektif. Hal ini dapat
dilihat dari persentase jawaban responden pada tabel 13 dan tabel 14. Pada tabel 13 yang
mengenai terdapatnya peraturan baku yang mengendalikan perilaku pegawai dalam menjalankan
tugasnya pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi sebanyak 69,39% responden menjawab sudah
ada peraturan baku dan sangat jelas. Sedangkan pada tabel 14 tentang pengawasan atau kontrol
yang dilakukan pimpinan Sektertariat Daerah Kabupaten Dairi terhadap pegawai dalam
menjalankan tugasnya, persentase jawaban responden menunjukkan hanya 34,69% yang
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
menjawab sering, sedangkan jawaban responden lainnya tersebar pada kategori selalu 34,69%
kadang-kadang 26,53% dan jarang 4,08%.
Berdasarkan tabel 15 diketahui bahwa persentase jawaban responden terbanyak tentang
terjadinya komunikasi antara pegawai dengan pimpinan Sektertariat Daerah Kabupaten Dairi
dalam melaksanakan tugasnya adalah yang menjawab selalu 57,14%. Berarti dapat dikatakan
bahwa pelaksanaan setiap kegiatan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi membutuhkan
adanya kumunikasi. Berdasarkan hal tersebut pula dapat dinilai bahwa komunikasi antara atasan
dengan bawahan telah terjalin dengan baik sehingga pendelegasian wewenang atau perintah dan
pelaksanaan dari suatu kebijakan yang sudah dibuat dapat dilakukan. Dengan demikian pegawai
dapat mengerti apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya pada Sektertariat Daerah
Kabupaten Dairi dan dapat melaksanakan tugas tersebut sesuai dengan yang dihararapkan.
Melalui interpretasi data pada tabel 16 dapat dikatakan bahwa komunikasi yang terjadi
pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi telah berlangsung dengan baik dan hanya sangat sedikit
mengalami hambatan yaitu hanya 6,12% jawaban responden menyatakan komunikasi kadang-
kadang berjalan dengan baik, dan selainnya responden menjawab selalu dan sering. Dengan
demikian tugas atau perintah yang telah dibebankan oleh organisasi kepada para pegawai telah
dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan harapan Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi.
5.4.2 Kinerja Pegawai pada Sekretariat Daereh Kabupaten Dairi
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang
dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi pada periode waktu tertentu,
keberhasilan sebuah organisasi adalah ketika kinerja para pegawainya sudah mencapai tingkat
maksimal. Dalam hal ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Kabupaten Dairi sudah bagus, sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh responden. Kinerja
pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi dapat diukur dengan indikator sebagai berikut:
kesetiaan, prestasi kerja, kedisiplinan, kreatifitas, kerjasama, kecakapan, tanggungjawab.
Melihat data pada tabel 17 maka dapat dinilai bahwa pegawai pada Sekretariat Daerah
Kabupaten Dairi telah berusaha melakukan tugasnya dengan baik, hanya saja belum seluruhnya
pegawai mampu untuk melakukan tugasnya secara bersungguh-sungguh dan dengan penuh
tanggung jawab. Hal ini sebagaimana persentase jawaban responden yang hanya 34,69% dari
jumlah responden yang menyatakan selalu bersungguh sungguh dalam memjalankan tugasnya
(tabel 17). Berdasarkan hasil observasi dilapangan terlihat bahwa hal ini terjadi karena ada
beberapa dari pegawai yang melakukan tugas hanya karena takut kena teguran dari atasannya.
Sehingga dapat dikatakan bahwa pelaksanaan tugas sebagian pegawai belum berdasarkan
kesadaran dari dalam diri melainkan hanya keterpaksaan saja.
Prestasi pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi yang dinilai dengan
kemampuan pegawai dalam menyelesaikan tugasnya (tabel 18), ketepatan waktu dalam
penyelesaian tugas (tabel 19) dan kemampuan pegawai untuk memanfaatkan peralatan yang ada
pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi (tabel 20). Maka dapat disimpulkan bahwa prestasi
kerja para pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi berada pada kategori cukup baik.
Hal ini dapat dilihat persentase jawaban responden yang 44,90% menyatakan cukup mampu
dalam menyelesaikan tugasnya (tabel 18), 42,85% yang menjawab kadang-kadang tepat waktu
dalam menelesaikan tugasnya (tabel 19) dan 55,10% yang menjawab mampu memanfaatkan
peralatan yang ada dalam meneyelesaikan tugasnya (tabel 20).
Tingkat disiplin dapat dilihat dari kepatuhan pegawai terhadap peraturan yang berlaku.
Adaun kepatuhan pegawai terhadap peraturan yang berlaku pada Sekretariat Daerah Kabupaten
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Dairi dapat dikategorikan tinggi. Sebagaimana yang dapat dilihat pada persentase jawaban
responden yang hanya 8,16% yang menjawab jarang menaati peraturan tersebut (tabel 21).
Meskipun dalam kenyataannya masih terlihat beberapa pegawai yang melanggar peraturan,
misalanya pegawai yang datang kekantor sering terlambat atau hanya sekedar tanda tangan
absen, kemudian masih terlihat juga pegawai yang pulang sebelum jam kerja selesai. Hal ini
berdasarkan observasi yang dilakukan di lapangan.
Dalam melaksanakan pekerjaannya pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
telah berusaha mengeluarkan potensi diri dalam menyelesaikan tugasnya. Sebagaimana
persentase jawaban responden yang 44,90% menyatakan sering berusaha mengeluarkanpotensi
dirinya dalam menyelesaikan tugas (tabel 22). Hal ini mengartikan bahwa pegawai telah
berusaha memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya. Meskipun dalam kenyataannya di
lapangan masih banyak dari pegawai yang hanya bersantai-santai saja, banyak dari pegawai yang
lebih sering bercengrama atau ngobrol pada jam kerja dari pada duduk pada meja kerjanya dan
mekakukan tugasnya. Bahkan terdapat pegawai yang menggunakan fasilitas kantor seperti
komputer dan internet hanya untuk kepentingan pribadi, misalnya chating, facebook dan lain
sebagainya.
Para pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi dalam melaksanakan tugaasnya
telah mampu untuk saling bekerjasama. Hal ini dapat dilitat dengan persentase jawaban
responden yang hanya 4,08% dari jumlah seluruh responden menyatakan kurang mampu dan
tiadak ada responden yang mengatakan tidak mampu untuk bekerja sama dengan pegawai
lainnyadalam menelesaikan tugas (tabel 23). Dari data tersebut dapat pula dikatakan bahwa para
pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi telah memiliki kekompakan dan kepaduan
dalam menjalankan tugas.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Kemudian kemampuan para pegawai untuk bekerja sama tersebut diperkuat dengan data
pada tabel 24 yang menyatakan bahwa pekerjaan yang terdapat pada Sekretariat Daerah
Kabupaten Dairi akan lebih baik bila dilaksanakan dengan bekerja sama.hal tersebut dapat dilihat
dari persentase jawaban responden yang menyatakan 42,86% dari jumlah responden menjawab
sering lebih baik bila dikerjakan secara bersama-sama (tabel 24). Berdasarkan hal tersebut pula
dapat disimpulkan bahwa terdapat ketergantungan antara satu sama lain pegawai yang ada pada
Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi.
Melihat persentase jawaban responden tentang kesesuaian jenis pekerjaan dengan jenjang
pendidikan yang dimiliki pegawai terdapat 55,10% yang menjawab selalu (tabel 25). Dari data
tersebut dapat terlihat bahwa pembagian jenis pekerjaan pada Sekretariat Daerah Kabupaten
Dairi telah berdasarkan jenjang pendidikan yang dimiliki oleh para pegawai. Hal ini
menunjukkan bahwa telah terjadi spesialisasi pekerjaan pada Sekretariat Daerah Kabupaten
Dairi. Meskipun berdasarkan observasi dilapangan pekerjaan hanya di bebankan kepada
pegawai-pegawai tertentu saja.
Penguasaan pegawai terhadap tugas yang dibebankan Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
dapat dikatakan bagus. Hal ini dapat dilaihat berdasarkan persentase jawaban responden
sebanyak 65,31% yang menjawab sering. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pegawai
telah memiliki pengalaman yang cukup untuk mengenal dan menguasasi bidang tugas yang
dibebankan kepadanya.
Mengenai tanggung jawab pegawai dalam menjalankan tugasnya pada Sekretariat Daerah
Kabupaten Dairi dapat dilihat pada tabel 27. Berdasarkan persentase jawaban responden yang
menyatakan 51,02% responden menjawab berani menanggung resiko yang timbul karena
pelaksanaan tugas (tabel 27). Berarti dapat dinilai bahwa pegawai menyadari keharusan mereka
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
untuk bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang dibebankan kepada mereka, hal ini
menunjukkan bahwa pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi memiliki tanggungjawab yang
tinggi terhadap pekerjaan yang mereka kerjakan.
5.5. Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai Pada Sekretariat Daerah
Kabupaten Dairi
Berdasarkan perhitungan yang menggunakan koefisien korelasi pearson product moment
antara budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi,
maka didapat hasil sebesar 0.62. Untuk menentukan taraf signifikan antara budaya organisasi
terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi, maka harus diadakan
perbandingan antara r yang diperoleh melalui perhitungan koefisien korelasi pearson product
moment dengan r pada tabel, yaitu taraf (α) 5% untuk N= 49 diperoleh nilai r sebesar 0,261
Maka dapat diketahui bahwa r hitung lebih besar dari r tabel (0,62> 0,261). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa “Ada pengaruh positif antara budaya organisasi terhadap
kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi”, Ini berarti semakin baik budaya
organisasi maka semakin baik pula kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi.
Dengan kata lain apabila salah satu variabel terjadi peningkatan maka variabel yang berkorelasi
juga megalami peningkatan begitu juga sebaliknya apabila salah satu variabel mengalami
penurunan maka variabel yang berkorelasi juga akan mengalami penurunan.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa besarnya pengaruh budaya organisasi terhadap
kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi adalah sebesar 38,44 %, dan 61,56 %
selebihnya di pengaruhi oleh faktor lain yang belum diperhitungkan dalam penelitian ini.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1 Budaya organisasi yang terdapat pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi berada pada
kategori sangat tinggi. Hal ini berdasarkan jawaban-jawaban responden mengenai
pertanyaan-pertanyaan indikator budaya organisasi yang diperoleh dari lapangan.
2 Kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi berada pada kategori tinggi.
Hal ini berdasrkan jawaban-jawaban responden tentang pertanyaan-pertanyaan indikator
kinerja yang diperoleh dari lapangan.
3 Berdasarkan uji terhadap data menunjukkan bahwa “Ada pengaruh budaya organisasi
terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi”, karena r hitung
lebih besar dari pada r tabel dan pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai
pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi berada pada kategori kuat. Dengan demikian
hipotesa awal yang menyatakan bahwa ada pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja
pegawai dapat diterima.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
4 Berdasarkan perhitungan determinan (D) maka diketahui pengaruh budaya organisasi
terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi sebesar 38,44 %, dan
61,56 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
6.2. Saran
1 Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis menemukan bahwa budaya organisasi
memiliki pengaruh positif terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten
Dairi sudah baik, oleh karena itu perlu perhatian yang lebih besar dalam hal
pengembangan budaya organisasi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi.
2 Berdasarkan pengamatan tentang kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten
Dairi, masih perlu peningkatan kinerja pegawai terutama pada bidang disiplin dan kema
mapuan pegawai dalam penguasaan teknologi yang dapat membantu dalam penyelesaian
tugas.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulsyani, 1987.Manajemen Organisasi. Lampung: PT Bina Aksara. Arikunto, Suharsimi.1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prektek, Jakarta. Rineka Cipta Cahyani,Ati. 2004. Dasar – dasar Organisasi dan Manajemen. Jakarta: PT Grasindo. Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Hadari, Nawawi dan Martini, Hadari. 1994. Ilmu Administrasi. Jakarta : Ghalia Indonesia. Handoko, T Hani.2003. Manajemen.Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universaitas Gajah Mada. Kartini, Kartono. 2003. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Lako, Andreas. 2004. Kepemimpinan dan Kinerja Organisasi Isu Teori dan Solusi. Yogyakarta:
Amara Books Mangkunegara, Anwar Prabu.2005. Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung. PT.Rafika
Aditama Siagian, Sondang P. 1995. Teori Pengembangan Organisasi. Jakarta : PT Bumi Aksara. Singarimbun, Masri, dkk. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES Sobirin, Achmad. 2007. Budaya Organisasi Pengertian, Makna dan Aplikasinya Dalam
Kehidupan Organisasi. Yogyakarta : IIPP STIM YKPN. Soekanto, Soerjono.1990. Sosiologi Sebagai Suatu Pengantar. Jakarta. PT RajaGrafindo
Persada.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta Sutarto. 1989. Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press Syuhandhak, Mokhamad. 1994. Administrasi Kepagawaian Negara,Teori dan Praktek
Penyelenggaraannya di Indonesia. Jakarta. PT Toko Gunung Agung Tampubolon, Manahan P. 2004. Prilaku Keorganisasian. Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia. Tangkilisan, Hesel Nogi.2002. Menejemen SDM Birokrasi Publik : Strategi Keunggulan
Pelayanan Publik.YPAPI.Yogyakarta Thoha, Miftah. 1984. Dimensi – dimensi Prima Ilmu Administrasi Negara. Jakarta: CV
Rajawali. Tika, Prabundu H,Moh. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan.
Jakarta: PT Bumi Aksara. Dairi Pers. 29 September 2007. Keputusan Menteri Pedayagunaan Aparatur Negera
No.Kep/25/M.PAN/2/2204 disosialisasikan di Kab.Dairi http:/www.uinjkt.ac.id/index.php/section-blog/28-artikel/331-menakar-kembali-kinerja
pegawai.pdf.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
LAMPIRAN 1 Medan, Oktober 2009 Kepada Yth, Bapak/Ibu Pegawai Di, Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Dengan hormat, Dengan kerendahan hati, saya Prima Nugraha Sinaga mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara, Ilmu Administrasi Negara, memohon kesediaan bapak/ibu untuk mengisi daftar pertanyaan yang berkaitan dengan judul skripsi saya yaitu: Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi. Pengisian daftar pertanyaan ini bertujuan untuk kepentingan akademis dan untuk melengkapi data dalam menyelesaikan penulisan skripsi bukan untuk dipublikasikan serta tidak ada hubungannya atau akibatnya dengan pekerjaan bapak/ibu. Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas bantuan Bapak/ibu saya ucapkan terima kasih. Hormat saya, Prima Nugraha Sinaga
DAFTAR PERTANYAAN
A. Petunjuk Pengisian 1. Berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat bapak/ibu.
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
2. Jawaban saudara/i. Berikan tidak berpengaruh terhadap karier/jabatan bapak/ibu. Untuk itu dimohon untuk memberikan jawaban subyektif yang sesuai dengan kenyataan di lapangan.
B. Karakteristik Responden 1. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 2. Usia : a. < 20 tahun
b. 21-30 tahun c. 31-40 tahun d. 41-50 tahun e. >51 tahun
3. Pendidikan : a. SD b. SMP/ Sederajat c. SMA/ Sederajat d. Sarjana Muda (D-3) e. Sarjana (S-1) f. Pasca Sarjana (S-2)
4. Lamanya berkerja : a. 1-5 tahun b. 6-10 tahun c. 11-15 tahun d. 16-20 tahun e. > 21 tahun
C. Daftar Pertanyaan Variabel X Budaya Organisasi
1. Apakah bapak/ibu diberi kebebasan dalam mengeluakan pendapat dalam menjalankan tugas pada Sekretariat Daerah Kabupatan Dairi?
a. Selalu d. Jarang b. Sering e. Tidak Pernah c. Kadang- kadang
2. Apakah pendapat bapak/ibu tersebut dihargai oleh pimpinan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi, misalnya pimpinan instansi akan memberikan tanggapan baik lisan maupun tulisan terhadap pendapat yang dikeluarkan?
a. Selalu d. Jarang b. Sering e. Tidak Pernah c. Kadang- kadang
3. Apakah bapak/ibu dalam menjalankan tugas diberi pengarahan dari atasan yang menghimbau/mengingatkan agar bapak/ibu bekerja adalah untuk dapat mencapai harapan instansi yang tertuang dalam visi dan misi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi?
a. Selalu d. Jarang b. Sering e. Tidak Pernah c. Kadang- kadang
4. Apakah bapak/ibu dalam menjalankan tugas pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi didorong untuk berkerja sama secara profesional yang terkoordinir?
a. Selalu d. Jarang
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
b. Sering e. Tidak Pernah c. Kadang- kadang
5. Apakah bapak/ibu didukung oleh pimpinan untuk meningkatkan kemampuan dalam menjalankan tugas, misalnya dukungan untuk mengikutsertakan bapak/ibu dalam suatu pelatihan?
a. Selalu d. Jarang b. Sering e. Tidak Pernah c. Kadang- kadang
6. Apakah pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi terdapat aturan-aturan baku dan tertulis yang digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan prilaku pegawai dalam menjalankan tugasnya?
a. Ada dan sangat jelas d. Aturan-aturan tersebut belum ada b. Ada tetapi kurang jelas e. Tidak mengetahui tentang c. Ada terapi membingungkan peraturan tersebut
7. Apakah bapak/ibu mendapat pengawasan atau kontrol dari pimpinan dalam menjalankan
tugas? a. Selalu d. Jarang b. Sering e. Tidak Pernah c. Kadang- kadang
8. Apakah dalam pelaksanaan tugas terjadi komunikasi antara atasan dengan bawahan? a. Selalu d. Jarang b. Sering e. Tidak Pernah c. Kadang- kadang
9. Apakah komunikasi yang terjadi dalam menjalankan tugas berjalan dengan baik, misalanya tidak terjadi perbedaan pemaknan antara atasan dengan bawahan dalam mengartikan suatu perintah yang ada pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi?
a. Selalu berjalan dengan baik d. Jarang berjalan dengan baik b. Sering berjalan dengan baik e. Tidak pernah berjalan dengn baik c. Kadang- kadang
D. Daftar Pertanyaan Variabel Y Kinerja Pegawai
1. Apakah bapak/ibu dalam menjalankan tugas bersungguh-sungguh dengan rasa penuh
tanggung jawab untuk dapat menyelesaikan tugas tersebut? a. Selalu d. Jarang b. Sering e. Tidak Pernah c. Kadang- kadang
2. Apakah bapak/ibu mampu untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan oleh atasan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi?
a. Sangat mampu d. Kurang Mampu b. Mampu e. Tidak Mampu c. Cukup Mampu
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
3. Apakah bapak/ibu dapat menyelesaikan tugas sesuai jadwal yang telah ditentukan pada Sekretariat Daerah Kabupatern Dairi ?
a. Selalu tepat waktu d. Jarang tepat waktu b. Sering tepat waktu e. Tidak Pernah tepat waktu c. Kadang- kadang tepat waktu
4. Apakah bapak/ibu mampu memanfatkan peralatan yang ada pada Sekretariat Daerah kabupaten Dairi dalam menjalankan tugas sehingga hasilnya akan semakin baik?
a. Sangat mampu d. Kurang Mampu b. Mampu e. Tidak Mampu c. Cukup Mampu
5. Apakah bapak/ibu menaati peraturan perundang-undangan dan atau peraturan kedinasan yang berlaku?
a. Selalu menaati d. Jarang menaati b. Sering menaati e. Tidak Pernah menaati c. Kadang- kadang menaati
6. Apakah bapak/ibu berusaha mengeluarkan potensi diri dan ide-ide baru dalam
menyelesaikan pekerjaannya sehingga bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna? a. Selalu d. Jarang b. Sering e. Tidak Pernah c. Kadang- kadang
7. Apakah bapak/ibu mampu untuk bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan sesuatu tugas yang ditentukan?
a. Sangat mampu d. Kurang Mampu b. Mampu e. Tidak Mampu c. Cukup Mampu
8. Apakah menurut bapak/ibu suatu tugas akan lebih baik jika dikerjakan bersama dengan pegawai lainnya?
a. Selalu d. Jarang b. Sering e. Tidak Pernah c. Kadang- kadang
9. Apakah jenis pekerjaan yang dibebankan kepada bapak/ibu sesuai dengan jenjang pendidikan yang bapak/ibu miliki?
a. Selalu d. Jarang b. Sering e. Tidak Pernah c. Kadang- kadang
10. Apakah bapak/ibu dalam menjalankan tugas dapat menguasai bidang tugas yang dibebankan?
a. Selalu d. Jarang b. Sering e. Tidak Pernah c. Kadang- kadang
11. Apakah bapak/ibu selalu sanggup menyelesaikan tugas yang dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya serta berani memikul risiko pekerjaan yang dilakukan?
a. Selalu d. Jarang
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
b. Sering e. Tidak Pernah c. Kadang- kadang
Lampiran 2
Tabel Jawaban Responden Terhadap Budaya Organisasi (Variabel Bebas X)
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jumlah Rata-rata 1 2 4 4 5 5 4 5 4 3 37 4.11 2 4 5 5 4 5 5 3 5 5 41 4.55 3 5 5 5 5 4 5 5 4 5 43 4.77 4 5 5 4 3 5 4 5 5 4 39 4.33 5 4 5 5 5 4 5 3 4 4 39 4.33 6 5 4 4 5 5 4 5 4 5 41 4.55 7 5 5 5 4 3 5 3 4 4 38 4.22 8 1 3 5 3 5 5 2 5 4 33 3.66 9 5 5 4 5 3 5 5 5 5 42 4.66 10 4 3 5 5 3 4 3 3 3 33 3.66 11 5 5 4 4 5 5 4 5 5 42 4.66 12 5 5 5 3 4 5 3 5 4 39 4.33 13 2 3 5 5 3 5 4 5 5 37 4.11 14 4 4 5 5 5 5 5 5 4 42 4.66 15 5 5 4 5 4 5 4 5 5 42 4.66 16 1 3 5 4 5 5 4 5 5 37 4.11 17 5 5 5 3 3 5 3 4 3 36 4.00 18 4 5 5 5 4 5 4 5 4 41 4.55 19 5 4 4 4 4 5 3 5 5 39 4.33 20 5 5 5 5 4 5 4 4 4 41 4.55
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Sumber : Penelitian 2009
Lampiran 3
Tabel Jawaban Responden Terhadap Kinerja Pegawai (Variabel Bebas Y)
21 2 3 4 4 4 5 3 4 4 33 3.66 22 5 5 5 5 3 4 4 4 5 40 4.44 23 5 4 5 4 5 5 4 4 5 41 4.55 24 5 4 5 5 4 5 4 5 4 41 4.55 25 2 3 2 3 4 5 4 5 5 33 3.66 26 5 5 5 4 4 5 4 5 5 42 4.66 27 4 4 5 4 4 5 5 5 4 40 4.44 28 4 4 5 5 3 5 4 5 5 40 4.44 29 1 2 5 4 4 5 2 5 5 33 3.66 30 4 4 5 5 4 4 4 4 5 39 4.33 31 4 4 5 4 4 4 4 5 5 40 4.44 32 4 5 4 5 5 5 3 5 4 40 4.44 33 4 4 5 5 4 5 4 5 5 41 4.55 34 4 5 4 3 4 5 5 4 4 38 4.22 35 4 5 5 4 3 5 3 5 5 39 4.33 36 5 4 5 4 4 4 3 5 5 39 4.33 37 3 3 4 5 4 5 3 4 4 35 3.88 38 4 4 5 4 5 4 5 5 4 40 4.44 39 4 3 5 5 4 4 5 4 4 38 4.22 40 5 5 4 4 4 5 3 5 5 40 4.44 41 5 5 5 5 5 4 3 4 4 40 4.44 42 4 3 4 5 3 5 5 4 4 36 4.00 43 5 5 4 5 5 5 3 5 4 41 4.55 44 4 4 4 4 3 3 3 5 5 35 3.88 45 5 4 2 5 5 4 5 4 5 39 4.33 46 4 4 2 4 5 5 3 4 4 35 3.88 47 5 5 2 4 4 3 4 5 4 36 4.00 48 3 3 2 4 4 4 5 4 4 33 3.66 49 2 3 2 5 4 5 4 5 5 35 3.88
Jumlah 1884
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jumlah Rata-rata 1 4 3 4 4 2 4 3 3 4 4 3 39 3.55 2 3 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 42 3.82 3 5 4 5 5 3 4 4 4 5 4 4 47 4.27 4 5 5 4 3 4 4 5 4 5 4 4 47 4.27 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 47 4.27 6 4 4 3 4 5 4 5 5 5 4 5 48 4.36 7 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 40 3.64 8 5 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 39 3.55 9 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 53 4.82 10 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 39 3.55 11 5 3 4 4 5 3 4 5 5 5 5 48 4.36 12 4 5 4 5 5 4 4 3 5 3 5 47 4.27 13 5 4 3 2 3 1 4 3 3 3 4 35 3.18 14 5 4 4 4 5 3 4 5 4 5 4 47 4.27 15 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 48 4.36 16 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 5 47 4.27 17 4 3 3 1 3 3 3 4 3 4 5 36 3.27 18 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4 4 47 4.27
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Sumber : Penelitian 2009 Lampiran 4
Perhitungan Korelasi Antara Budaya Organisasi Dengan Kinerja Pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
19 3 4 3 4 5 2 4 4 5 3 5 42 3.82 20 3 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 47 4.27 21 4 4 3 4 5 5 3 3 5 5 4 45 4.10 22 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 49 4.45 23 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 39 3.55 24 4 4 3 3 4 2 4 4 3 5 5 41 3.73 25 3 3 5 5 4 4 5 5 5 4 4 47 4.27 26 4 5 4 4 5 5 5 2 5 4 5 48 4.36 27 5 3 4 4 5 3 4 5 5 5 5 48 4.36 28 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 43 3.91 29 4 5 5 5 4 4 2 5 5 4 5 48 4.36 30 3 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 48 4.36 31 5 5 4 5 3 4 5 4 5 4 5 49 4.45 32 5 4 4 3 5 5 2 5 5 4 5 47 4.27 33 5 3 3 3 4 4 3 3 4 3 5 40 3.64 34 3 3 4 4 4 2 4 3 4 4 5 40 3.64 35 3 3 3 4 2 5 5 5 5 4 4 43 3.91 36 4 3 3 4 3 4 5 5 5 5 3 44 4.00 37 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 40 3.64 38 4 4 3 5 4 3 5 5 5 5 4 47 4.27 39 4 3 3 4 2 4 5 5 4 4 3 41 3.73 40 5 3 3 3 3 4 5 4 5 5 5 45 4.10 41 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 4 47 4.27 42 3 3 3 5 3 3 4 4 5 4 3 40 3.64 43 4 4 5 4 5 2 3 5 5 4 4 45 4.10 44 3 3 3 4 2 5 5 5 5 4 4 43 3.91 45 3 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 42 3.82 46 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 39 3.55 47 3 4 3 3 5 3 4 4 4 3 3 39 3.55 48 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 36 3.27 49 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 39 3.55
JUMLAH 2147
NO x y (x)(x) (y)(y) xy 1 37 39 1369 1521 1443 2 41 42 1681 1764 1722 3 43 47 1849 2209 2021 4 39 47 1521 2209 1833 5 39 47 1521 2209 1833 6 41 48 1681 2304 1968 7 38 40 1444 1600 1520 8 33 39 1089 1521 1287 9 42 53 1764 2809 2226 10 33 39 1089 1521 1287 11 42 48 1764 2304 2016 12 39 47 1521 2209 1833 13 37 35 1369 1225 1295 14 42 47 1764 2209 1974 15 42 48 1764 2304 2016 16 37 47 1369 2209 1739 17 36 36 1296 1296 1296
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Sumber : Penelitian 2009
18 41 47 1681 2209 1927 19 39 42 1521 1764 1638 20 41 47 1681 2209 1927 21 33 45 1089 2025 1485 22 40 49 1600 2401 1960 23 41 39 1681 1521 1599 24 41 41 1681 1681 1681 25 33 47 1089 2209 1551 26 42 48 1764 2304 2016 27 40 48 1600 2304 1920 28 40 43 1600 1849 1720 29 33 48 1089 2304 1584 30 39 48 1521 2304 1872 31 40 49 1600 2401 1960 32 40 47 1600 2209 1880 33 41 40 1681 1600 1640 34 38 40 1444 1600 1520 35 39 43 1521 1849 1677 36 39 44 1521 1936 1716 37 35 40 1225 1600 1400 38 40 47 1600 2209 1880 39 38 41 1444 1681 1558 40 40 45 1600 2025 1800 41 40 47 1600 2209 1880 42 36 40 1296 1600 1440 43 41 45 1681 2025 1845 44 35 43 1225 1849 1575 45 39 42 1521 1764 1638 46 35 39 1225 1521 1365 47 36 39 1296 1521 1404 48 33 36 1089 1296 1188 49 35 39 1225 1521 1365
1884 2147 72846 94920 82920
Prima Nugraha S. Sinaga : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, 2010.
Lampiran 5
Tabel Nilai Koefisien Korelasi “ r “ Product Moment pada Taraf Signifikan 5% dan 1% Nilai-Nilai r Product Moment
N Taraf Signifikan N Taraf Signifikan N Taraf Signifikan
5% 1% 5% 1% 5% 1% 3 0.997 0.999 27 0.384 0.487 55 0.266 0.345 4 0.950 0.990 28 0.374 0.473 60 0.254 0.330 5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317 6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306 7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296 8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286 9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270 11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263 12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256 13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230 14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210 15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194 16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181 17 0.482 0.606 41 0.308 0.308 300 0.113 0.148 18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128 19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115 20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105 21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097 22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091 23 0.413 0.525 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086 24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 100 0.062 0.081 25 0.396 0.505 49 0.261 0.364 26 0.388 0.496 50 0.279 0.361