143
i PENGARUH DISIPLIN, FASILITAS, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KECEPATAN MENGETIK MANUAL (Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Semarang Program Keahlian Administrasi Perkantoran) SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang Oleh Ahmad Saeroji NIM 7101409002 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

PENGARUH DISIPLIN, FASILITAS, DAN MOTIVASI BELAJAR ...lib.unnes.ac.id/19262/1/7101409002.pdf · Semarang Program Keahlian Administrasi Perkantoran) ... Semarang Program Keahlian Administrasi

Embed Size (px)

Citation preview

i

PENGARUH DISIPLIN, FASILITAS, DAN MOTIVASI

BELAJAR TERHADAP KECEPATAN MENGETIK

MANUAL (Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Semarang

Program Keahlian Administrasi Perkantoran)

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Ahmad Saeroji

NIM 7101409002

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi pada :

Hari :

Tanggal :

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Drs. H. Muhsin, M.Si. Drs. Ade Rustiana, M.Si. NIP. 195411011980031002 NIP. 196801021992031002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

Dra. Hj. Nanik Suryani, M.Pd.

NIP. 195604211985032001

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

Hari :

Tanggal :

Penguji Skripsi

Nina Oktarina, S.Pd., M.Pd.

NIP. 197810072003122002

NIP. 195202281980031003

Anggota I Anggota II

Drs. H. Muhsin, M.Si. Drs. Ade Rustiana, M.Si. NIP. 195411011980031002 NIP. 196801021992031002

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. S. Martono, M.Si.

NIP. 196603081989011001

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian

atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari

terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, Juni 2013

Ahmad Saeroji

NIM 7101409002

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

Dengan ilmu orang miskin bisa

menjadi kaya, orang kaya bisa menjadi

lebihanggun.

(Andri Wongso)

PERSEMBAHAN:

Dengan segenap hati rasa syukur

kepada Allah SWT atas segala rahmat

dan karunia-Nya, skripsi ini penulis

persembahkan untuk orang tuaku dan

almamaterku.

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kerja penulis dapat membuahkan hasil dengan

menyelesaikan skripsi berjudul “Pengaruh Disiplin, Fasilitas, dan Motivasi

Belajar terhadap Kecepatan Mengetik Manual (Pada Siswa Kelas X SMK Negeri

Semarang Program Keahlian Administrasi Perkantoran)”. Segala halangan dan

rintangan tidak akan mampu dilalui tanpa jalan yang ditunjukkan dandigariskan-

Nya.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penyelesaian ini tidak terlepas dari

bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk memperoleh pendidikan di

UNNES.

2. Dr. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan

kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.

3. Dra. Nanik Suryani, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi yang telah

memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.

4. Drs. Muhsin, M.Si.Dosen Pembimbing I yang dengan penuh kesabaran telah

memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan.

5. Dr. Ade Rustiana, M.Si. Dosen Pembimbing II yang dengan penuh kesabaran

telah memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga penulisan skripsi ini

dapat terselesaikan.

6. Drs. Edi Drajat Wiarto, M. Pd. Kepala SMK Negeri 2 Semarang yang telah

memberikan kemudahan dalam administrasi pengambilan data.

7. Dra. Rosalina, guru mata pelajaran menggandakan dokumen di SMK Negeri 2

Semarang.

8. Kedua orangtuaku yang senantiasa mendukung pencapaian cita-citaku.

vii

9. Segenap pengurus takmir Masjid An-Nur yang senantiasa memberikan

bantuan dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan

penulisan skripsi ini.

10. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran

angkatan2009.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberi balasan atas semua kebaikan yang telah

diberikan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca

dan sebagai bahan acuan peneliti selanjutnya.

Semarang,Juni 2013

Penulis

viii

SARI

Saeroji, Ahmad. 2013. “Pengaruh Disiplin, Fasilitas, Dan Motivasi Belajar

terhadap Kecepatan Mengetik Manual (Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2

Semarang Program Keahlian Administrasi Perkantoran)”. Skripsi. Jurusan

Pendidikan Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Drs.

Muhsin,M.Si. Pembimbing II.Dr. Ade Rustiana, M.Si.

Kata kunci :Disiplin, Fasilitas, Motivasi, Kecepatan Mengetik Manual

SMK Negeri 2 Semarang merupakan satuan pendidikan yang

mengajarkan berbagai macam keahlian baik teori maupun praktik, salah satunya

adalah kompetensi menggunakan peralatan kantor terutama penggunaan mesin

ketik manual. Berdasarkan observasi awal diperoleh bahwa kecepatan mengetik

manual siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang masih banyak yang belum tuntas

dalam penguasaan praktik kecepatan mengetik manual yaitu kelas XAP1 yang

tuntas sebesar 39,29% yang belum tuntas sebesar 64,71%, XAP2 yang tuntas

60%, yang belum tuntas sebesar 40%, dan XAP3 yang tuntas sebesar42,86% dan

yang belum tuntas sebesar 57,14%.

Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern.

Disiplin merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar,

berdasarkan observasi awal diperoleh rata-rata disiplin siswa sebesar 86,67% yang

memiliki kriteria sangat baik. Selain disiplin faktor lain yang mempengaruhi

keberhasilan belajar adalah fasilitas, berdasarkan observasi awal diperoleh data

bahwa fasilitas yang dimiliki SMK Negeri 2 Semarang sudah cukup lengkap dan

kondisinya baik. Selain disiplin dan fasilitas motivasi juga merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran. Berdasarkan observasi

awal diperoleh rata-rata motivasi siswa sebesar 82,86% yang memiliki kriteria

baik. Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi awal disiplin, fasilitas dan

motivasi siswa sudah baik akan tetapi pencapaian kecepatan mengetik manual

masih banyak yang belum tuntas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui baik secara simultan maupun parsial apakah disiplin, fasilitas dan

motivasi belajar berpengaruh pada kecepatan mengetik manual siswa SMK Negeri

2 Semarang program keahlian Administrasi perkantoran.

Hasil penelitian menunjukan secara parsial antara disiplin, fasilitas, dan

motivasi belajar memiliki pengaruh yang signifikan. Secara simultan antar

disiplin, fasilitas, motivasi belajar terhadap kecepatan mengetik manual pada

siswa SMK Negeri 2 Semarang program keahlian administrasi perkantoran

sebesar 59,6%, sedangkan 40,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti

dalam penelitian ini.

Saran dalam penelitian ini hendaknya siswa masuk laboratorium mengetik

lebih awal, siswa dendaknya memiliki buku pegangan sendiri selain yang

disediakan oleh sekolah, siswa seharusnya berlatih sendiri di rumah selain berlatih

di sekolah, dengan cara membuat skema letak huruf pada tuts mesin ketik. Untuk

penelitian selanjutnya agar mengembangkan media atau model pembelajaran guna

meningkatkan kecepatan mengetik manual dengan penelitian tindakan kelas.

ix

ABSTRACT

Saeroji, Ahmad. 2013. "The Effect of Discipline, Facilities, and Motivation

toWord the Typing Speed Manual (In SMK Negeri 2 Semarang Skills Program

Administration)". Final Project. Department of Economic Education. Semarang

State University. Supervisor I. Drs. Muhsin, M.Si. Supervisor II. Dr. Ade

Rustiana, M.Si.

Keywords: Discipline, Facilities, Motivation, Typing Speed Manual

SMK Negeri 2 Semarang is an education unit that teaches a variety of

skills both theory and practice, one of which is the competence to use office

equipment mainly use manual typewriters. Based on initial observations, it

showed that the speed manual typing of grade X students of SMK Negeri 2

Semarang were still many did not complet the mastery practice of typing speed

manual it was complete class XAP1 of 39.29% which is not yet complete at

64.71%, which completed 60% XAP2 , which has not been completed by 40%,

and a thorough XAP3 by 42, 86% and amounted to 57.14% unresolved.

The succes of Learning is influenced by internal and external factors.

Discipline is one of the factors that influences the success of learning, based on

preliminary observations it got an average of 86.67% discipline students who

have a very good criteria. Furthermore the other factors that influence the

success of learning is a facility. The one observation showed that the facility of

SMK Negeri 2 Semarang is quite complete and good condition. Based on

preliminary observations obtained an average of 82.86% student motivation

which has both criteria. Based on data obtained from earlier observations

discipline, facilities and student motivation is good but the achievement is still a

lot of typing speed manual unfinished. The purpose of this study was to determine

the simultaneous or partial effect of discipline, facilities and motivation toward

the typing speed manual in SMK Negeri 2 Semarang of office administration skills

program.

The results showed partially between disciplines, facilities, and motivation

to learn has a significant effect. Simultaneous inter-disciplinary, facilities,

motivation toward typing speed manual in SMK Negeri 2 Semarang student

programs office administration skills of 59,6%, while 40,4% is influenced by other

factors not examined in this study.

It is suggested that students should get and early start typing laboratory,

students should have own handbook in addition to that provided by the school,

students should practice at home in addition to practicing at school, by making

the scheme where the letters on the typewriter keys, than for further researcher to

develop media or instructional model to improve typing speed manual with action

research.

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... iii

PERNYATAAN .................................................................................................... iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

SARI ....................................................................................................................viii

ABSTRACT .......................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ...............................................................................................xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xix

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1.Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2.Rumusan Masalah .............................................................................. 9

1.3.Tujuan Penelitian................................................................................ 10

1.4.Manfaat Penelitian.............................................................................. 11

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 12

2.1.Teori Belajar .................................................................................... 12

2.1.1. Pengertian Belajar ................................................................ 12

xi

2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar .......................... 13

2.1.3. Tujuan Belajar ...................................................................... 13

2.1.4. Hasil Belajar ......................................................................... 14

2.2.Teori Mengetik Manual ................................................................... 15

2.2.1. Sikap pada Waktu Mengetik ................................................ 15

2.2.2. Cara Mengetik yang Efisien ................................................. 16

2.2.3. Alat-alat Perlengkapan Mengetik ......................................... 16

2.3.Disiplin Belajar ................................................................................ 17

2.3.1. Pengertian Disiplin ............................................................... 17

2.3.2. Tujuan Kedisiplinan ............................................................. 19

2.3.3. Perkembangan Disiplin Belajar ........................................... 19

2.3.4. Cara Pendisiplinan ............................................................... 20

2.3.5. Indikator Disiplin Belajar Mengetik Manual ....................... 20

2.4.Teori Fasilitas .................................................................................. 21

2.4.1. Pengertian Fasilitas .............................................................. 21

2.4.2. Jenis-jenis Fasilitas Pendidikan ........................................... 22

2.4.3. Indikator Fasilitas Belajar Mengetik Manual ....................... 24

2.5.Teori Motivasi .................................................................................. 24

2.5.1. Pengertian Motivasi ............................................................. 24

2.5.2. Jenis Motivasi ...................................................................... 25

2.5.3. Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ............ 26

2.5.4. Fungsi Motivasi.................................................................... 27

2.5.5. Indikator Motivasi Belajar Mengetik ................................... 27

xii

2.6.Penelitian Terdahulu ........................................................................ 28

2.7.Kerangka Berfikir ........................................................................... 29

2.8.Hipotesis .......................................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 33

3.1.Jenis Penelitian ................................................................................ 33

3.2.Populasi dan Sampel ........................................................................ 33

3.2.1. Populasi ............................................................................... 33

3.2.2. Sampel ................................................................................. 34

3.3.Variabel Penelitian ........................................................................... 35

3.4.Metode Pengumpulan Data .............................................................. 36

3.5.Validitas dan Reliabilitas ................................................................. 38

3.5.1. Uji Validitas ......................................................................... 38

3.5.2. Reliabilitas ........................................................................... 41

3.6.Metode Analisis Data ....................................................................... 42

3.6.1. Analisis Diskriptif Persentase .............................................. 42

3.6.2. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................ 44

3.6.3. Uji Asumsi Klasik ................................................................ 45

3.6.3.1.Uji Normalitas .......................................................... 45

3.6.3.2.Uji Multikolonieritas ................................................ 46

3.6.3.3.Uji Heteroskedastisitas ............................................. 46

3.6.4. Uji Hipotesis ........................................................................ 47

3.6.4.1.Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ............... 47

xiii

3.6.4.2.Uji Signifikan Parameter Individual

(Uji Statistik t) .............................................. 47

3.6.4.3.Koefisien Determinasi (R2) .......................... 48

3.6.4.4.Koefisien Determinasi Parsial (r2) ................ 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 49

4.1.Hasil Penelitian ................................................................................ 49

4.1.1. Diskriptif Persentase ............................................................ 49

4.1.1.1.Variabel Disiplin Belajar .......................................... 49

4.1.1.2.Variabel Fasilitas Belajar ......................................... 53

4.1.1.3.Variabel Motivasi Belajar ........................................ 60

4.1.1.4.Kecepatan Mengetik Manual ................................... 61

4.1.2. Uji Asumsi Klasik ............................................................... 66

4.1.2.1.Uji Normalitas ....................................................... 66

4.1.2.2.Uji Multikolinieritas .............................................. 68

4.1.2.3.Uji Heterokedastisitas ........................................... 69

4.1.3. Uji Hipotesis ........................................................................ 71

4.1.3.1.Regresi Linier Berganda ........................................ 71

4.1.3.2.Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ........................... 73

4.1.3.3.Uji Signifikan Parameter Individual

(Uji Statistik t) ....................................................... 73

4.1.3.4.Koefisien Determinasi Simultan (R2) .................... 75

xiv

4.1.3.5.Koefisien Determinasi Parsial (r2) ......................... 76

4.2.Pembahasan .................................................................................... 77

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 81

5.1.Kesimpulan ..................................................................................................... 81

5.2.Saran ............................................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 84

LAMPIRAN .......................................................................................................... 86

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Hasil Kecepatan Mengetik Manual Kelas X SMK N 2 Semarang .............. 6

1.2 Fasilitas Mengetik Manual SMK N 2 Semarang ......................................... 7

3.1 Jumlah Populasi Penelitian .......................................................................... 34

3.2 Skor Pilihan Jawaban Angket ...................................................................... 38

3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Disiplin ......................................... 39

3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Fasilitas ......................................... 40

3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Motivasi ........................................ 40

3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Disiplin ...................................... 41

3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Fasilitas ..................................... 42

3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Motivasi .................................... 42

3.7 Tabel Kriteria Analisis Diskriptif Persentase .............................................. 44

4.1 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Variabel Disiplin Belajar ............. 49

4.2 Diskriptif Persentase Indikator Mematuhi Aturan dan

Tata Tertib LaboratoriumMengetik ............................................................. 50

4.3 Diskriptif Persentase Indikator Menyesuaikan Diri terhadap

Aturan-aturan yang Berasal dari Luar Individu ........................................... 51

4.4 Diskriptif Persentase Indikator Jam Masuk dan Akhir Praktik Mengetik ... 52

4.5 Diskriptif Persentase Indikator Tanggung Jawab terhadap

Tugas Kwajiban .......................................................................................... 53

4.6 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Variabel Fasilitas Belajar ............ 54

xvi

4.7 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Indikator Ruangan

Laboratorium Mengetik .............................................................................. 55

4.8 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Indikator Mesin Ketik Manual .... 56

4.9 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Indikator Buku Pegangan

yang Digunakan dalam Proses Pembelajarn Mengetik ............................... 57

4.10 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Indikator Media

Pembelajaran Mengetik .............................................................................. 58

4.11 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Indikator Meja dan Kursi............. 58

4.12 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Indikator Sarana Penunjang

seperti Penerangan, AC, Kertas, dan lain-lain ............................................. 59

4.13 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Variabel Motivasi Belajar............ 60

4.14 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Indikator Adanya Hasrat

dan Keinginan untuk Berhasil ..................................................................... 61

4.15 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Indikator Adanya Dorongan

dan Kebutuhan dalam Belajar Mengetik ..................................................... 62

4.16 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Indikator Adanya Harapan

dan Cita-cita ................................................................................................. 63

4.17 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Indikator Adanya

Penghargaan dalam Belajar Mengetik Manual ............................................ 64

4.18 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Indikator Adanya Kegiatan

yang Menarik dalam Belajar Mengetik ....................................................... 65

4.19 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Variabel Kecepatan Mengetik ..... 66

4.20 Hasil Uji Normalitas .................................................................................... 68

xvii

4.21 Analisis Uji Multikolinieritas ...................................................................... 69

4.22 Output Uji Glejser ....................................................................................... 71

4.23 Hasil Analisis Linier Berganda .................................................................... 71

4.24 Tabel Anova Uji F ....................................................................................... 73

4.25 Tabel Uji Parsial (Uji t) ............................................................................... 74

4.26 Uji Koefisien Determinasi Simultan (R2) .................................................... 75

4.27 Uji Koefisien Determinasi Parsial (r2) ......................................................... 76

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

2.1 Kerangka Berfikir Penelitian ....................................................................... 32

4.1 P-Plot Uji Normalitas .................................................................................. 67

4.2 Scatterplot Uji Heterokedastisitas ............................................................... 70

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran halaman

1 Hasil Kecepatan Mengetik Obsevasi Awal ...............................................86

2 Pedoman Pengamantan untuk Motivasi Siswa dalam

Mengikuti Praktik Mengetik ......................................................................89

3 Lembar Observasi Motivasi .......................................................................90

4 Pedoman Pengamatan Disiplin Siswa .......................................................92

5 Lembar Observasi Disiplin Siswa .............................................................93

6 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen ....................................................................95

7 Angket Uji Coba .......................................................................................96

8 OutputUji Validitas dan Reliabilitas ..........................................................98

9 Hasil Validitas Instrumen ..........................................................................102

10 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ...................................................................103

11 Angket Penelitian ......................................................................................104

12 Tabulasi Data Penelitian ............................................................................106

13 Hasil Tes Kecepatan Mengetik ..................................................................113

14 Tabel Kriteria Penilaian Kecepatan Mengetik Manual .............................116

15 Teks Tes Kecepatan Mengetik...................................................................117

16 Output analisis Regresi .............................................................................118

17 Surat Ijin Penelitian ...................................................................................122

18 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .........................................123

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi ke depan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi dalam penyelesaian pekerjaan manusia diharapkan dapat menyelesaikan

dengan cara yang cepat dan tepat, untuk itu dibutuhkan sumber daya manusia

yang berkualitas, mandiri dan memiliki kemampuan serta daya saing yang tinggi.

Kualitas sumber daya manusia tergantung pada kualitas pendidikan.

Karenapembangunan di bidang pendidikan secara langsung memberikan pengaruh

terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sekolah Menengah Kejuruan

memiliki peran penting dalam menyiapkan peserta didik agar siap bekerja, baik

bekerja secara mandiri (wiraswasta) maupun mengisi lowongan pekerjaan yang

ada serta membekali siswa untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan

program keahliannya.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenjang

pendidikan menengah yang dapat menghasilkan output berkualitas dan siap

bersaing di dunia kerja. Upaya meningkatkan sumber daya manusia berkualitas

dilakukan dipendidikan SMK dengan membekali siswanya berbagai macam

keahlian yang disesuaikan dengan kurikulum kejuruan.

Salah satu program studi di SMK Negeri 2 Semarang adalah bisnis dan

manajemen yang di dalamnya ada beberapa program keahlian yaitu antara lain

program keahlian Administrasi Perkantoran, program keahlian Akuntansi,

2

program keahliahPemasaran, dan program keahlian Rancang Perangkat Lunak. Di

SMK Negeri 2 Semarang peserta didik diajarkan berbagai macam keahlian baik

teori maupun praktik, salah satunya adalah kompetensi menggunakan peralatan

kantor terutama pada penggunaan mesin ketik manual. Dengan menggunakan

mesin ketik manual tersebut diharapkan siswa mampu mengetik dengan cepat dan

tepat untuk menyelesaikan pekerjaan ketik mengetik secara efektif dan efisien.

Untuk itu kecepatan mengetik perlu dikuasai oleh peserta didik dalam kompetensi

menggunakan peralatan kantor.

“Mengetik adalah pekerjaan yang mendasar terdapat pada semua bidang,

baik itu dalam organisasi swasta, organisasi pemerintah ataupun organisasi

kepartaian maupun organisasi yang lain” (Marimin dkk., 2012:1). Untuk itu siswa

Sekolah Menengah Kejuruan yang merupakan satuan pendidikan yang

menyiapkan tenaga kerja yang berkompeten dibidangnya, diharapkan mampu

menguasai keterampilan mengetik dengan cepat dan tepat.

Kecepatan mengetik merupakan salah satu keterampilan yang harus

dikuasai oleh siswa dalam kompetensi menggunakan peralatan kantor. Hal ini

sesuai dengan tujuan pendidikan kejuruan yang mencetak lulusan yang siap kerja

dengan menjadi tenaga kerja yang profesional, sehingga siswa diharapkan mampu

bekerja dengan cepat dalam hal pekerjaan ketik mengetik. Menurut Marimin

(2012:1) menyatakan:

Untuk menyesuaikan adanya kemajuan-kemajuan pada bidang pekerjaan,

maka harus disesuaikan adanya cara untuk menghadapi pekerjaan yang

semakin bertambah. Dengan bertambahnya pekerjaan itu, maka haruslah

ditempuh cara-cara kerja yang lebih efisien agar tidak terjadi adanya

penumpukan pekerjaan hingga dapat menimbulkan suatu kemacetan kerja

(stagnasi).

3

Mengetik adalah pengetahuan dan keterampilan tehnik yang harus dipelajari

dan dilatih, oleh sebab itu tanpa disertai pengetahuan dan keterampilan tidak akan

diperoleh. Dalam proses belajar baik teori maupun praktik keberhasilan proses

belajar tersebut dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor internal dan

eksternal. Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi keberhasilan yang

bersumber dari dalam diri individu dalam proses pembelajaran. Sedangkan faktor

eksternal yaitu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar yang bersumber

dari luar individu.

Disiplin belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi siswa

dalam penguasaan kecepatan mengetik manual pada mata diklat menggunakan

peralatan kantor. Dengan disiplin yang tinggi diharapkan siswa mampu menguasai

proses belajar praktik mengetik dengan cepat. Disiplin dalam belajar terdiri atas

disiplin di lingkungan sekolah dan disiplin di lingkungan rumah atau keluarga.

Selain disiplin faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar

adalah fasilitas. Menurut Mauling dalam Amirin, dkk. (2011:76) menyatakan

bahwa “fasilitas adalah prasarana atau wahana untuk melakukan atau

mempermudah sesuatu”. Sedangkan Wahyuningrum dalam Amirin dkk.

(2011:76) menyatakan bahwa “fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat

memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha”. Untuk itu yang

dinamakan dengan fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan

dan melancarkan dalam kegiatan pembelajaran. Dengan adanya fasilitas belajar

yang memadai maka proses belajar dapat berjalan dengan lancar terutama pada

4

pembelajaran praktik, sehingga diharapkan kecepatan mengetik siswa pada mata

diklat menggunakan peralatan kantor semakin cepat.

Fasilitas belajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu fasilitas belajar yang

sifatnya habis pakai dan tidak habis pakai. Fasilitas belajar yang sifatnya habis

pakai terutama dalam pembelajaran mengetik adalah seperti kertas, tinta, karbon,

penghapus, kertas stensil, dan lain-lain. Sedangkan fasilitas yang sifatnya tidak

habis pakai seperti meja, kursi, mesin ketik, media pembelajaran atau alat yang

menunjang pembelajaran, Air Conditioner (AC), dan fasilitas yang lainnya.

Fasilitas yang habis pakai maupun yang tidak habis pakai keberadaannya baik

dalam jumlah yang sesuai dibutuhkan oleh siswa juga fasilitas tersebut harus

dalam kondisi yang baik dan dapat digunakan dalam proses belajar mengajar.

Untuk itu dalam proses belajar mengajar jika fasilitas yang menunjang

dalam proses belajar mengajar mencukupi dalam kuantitas siswa dan dalam

kondisi yang baik serta dapat digunakan, diharapkan dalam pengusaan

pembelajaran mengetik siswa mampu mengetik dengan cepat serta memenuni

nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan.

Selain disiplin dan fasilitas ada faktor lain yang yang mempengaruhi

keberhasilan siswa dalam belajar yaitu motivasi. Motivasi menurut Mc. Donald

dalam Sardiman (2011:73) menyatakan bahwa “motivasi adalah perubahan energi

dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”. Seseorang yang mempunyai motivasi

dalam belajar akan berusaha mencurahkan segenap kemampuanya untuk

menguasai ilmu yang dipelajari agar mencapai hasil belajar yang optimal.

5

Motivasi selalu mendasari dan mempengaruhi kegiatan seseorang untuk mencapai

tujuan yang diinginkan. Dalam belajar, apabila siswa mempunyai motivasi yang

baik dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatanya mencapai prestasi

yang tinggi.

Dalam proses belajar praktik mengetik motivasi siswa dalam mengikuti

praktik juga mampu meningkatkan keberhasilan siswa dalam menguasai mengetik

secara cepat. Untuk langkah-langkah dalam penguasan keterampilan tersebut jika

seorang siswa memiliki motivasi yang tinggi selalu berusaha dalam segala cara

untuk menguasai keterampilan mengetik dengan cepat, sehingga keberhasilan

dalam belajar mengetik dapat tercapai.

Dari sudut sumbernya, motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik

dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah semua faktor yang berasal

dari dalam individu dan memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu.

Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang datang dari luar diri individu tetapi

memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar (Baharudin, 2007:23).

Berdasarkan observasi pendahuluan di SMK Negeri 2 Semarang dapat

dijelaskan bahwa kecepatan mengetik siswa pada kompetensi menggunakan

peralatan kantor ada yang masih belum mencapai kriteria ketuntasan minimal

(KKM) yang ditetapkan oleh sekolah. Kriteria ketuntasan minimal untuk

kecepatan mengetik adalah 75untuk kecepatan mengetik yang telah dibuat oleh

guru siswa dikatakan tuntas atau memenuhi KKM jika mencapai kecepatan lebih

dari 110 (epm), siswa yang kecepatanya di bawah 110 (epm) dinyatakan tidak

tuntas. Untuk hasil observasi awal pencapaian kecepatan mengetik di SMK

Negeri 2 Semarang dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

6

Tabel 1.1.

Hasil Kecepatan Mengetik Manual Kelas X SMK N 2 Semarang

Kecepatn

(epm)

Jmlh siswa % pencapaian Keterangan

XAP1 XAP

2

XAP3 XAP1 XAP2 XAP3

≤110 22 14 20 64,71% 40% 57,14% Tidak Tuntas

110< 12 22 15 39,29% 60% 42,86% Tuntas

Sumber : data guru mata pelajaran mengetik SMK Negeri 2 Semarang per

januari 2013

Dari tabel 1.1. terlihat bahwa pada kelas X AP 1 diperoleh dari jumlah 34

siswa yang melakukan mengetik kecepatan di peroleh 64,71% tidak tuntas, dan

39,29% belum tuntas atau masih di bawah nilai KKM. Untuk kelas X AP 2 dari

36 siswa 40% tidak tuntas dan 60% tuntas atau sudah memenuhi KKM,

sedangkan untuk pencapaian kecepatan siswa kelas X AP 3 dari jumlah 35 siswa,

57,14% tidak tuntasdan 42,86% tuntas atau sudah memenuhi KKM. Data ini

diperoleh dari observasi awal di SMK Negeri 2 Semarang pada tanggal 9 januari

2013.

Disiplin siswa dalam mengikuti pembelajaran mengetik berdasarkan

wawancara dengan Dra. Rosalina tanggal 9 Januari 2013, siswa yang mengikuti

praktik mengetik sangat tinggi, hal ini dilihat dari siswa masuk kelas yang tepat

waktu, serta siswa yang mematuhi tata tertib laboratorium mengetik dengan

melepas sepatu ketika masuk ruang laboratorium mengetik. Selain itu disiplin

siswa yang tinggi ditunjukan dengan adanya observasi yang penulis lakukan

menunjukan bahwa setiap siswa yang mengikuti praktik mengetik selalu mengisi

buku monitoring mengenai kondisi mesin ketik yang tersedia disetiap meja siswa.

Selain dari wawancara dilakukan pengamatan melalui lembar observasi dari

7

perhitungan jumlah pedoman observasi diperoleh rata-rata disiplin sebesar

86,67% dari rata-rata tersebut dalam kriteria sangat baik.

Pembelajaran praktik mengetik membutuhkan fasilitas belajar yang

memadai untuk menunjang pencapaian tujuan pembelajaran antara lain

ketersediaan ruang belajar yang sesuai dengan daya tampung siswa, penerangan,

buku pegangan, mesin ketik manual. Fasilitas yang tersedia di SMK Negeri 2

Semarang sudah cukup memadai, ditunjukan dengan tersedianya laboratorium

mengetik yang cukup untuk menampung siswa hingga 40 orang, tersedianya

mesin ketik manual dan mesin ketik elektronik sejumlah 40 dalam kondisi yang

masih baik, tersedianya LCD sejumlah 1 unit, bagan surat sebanyak 7 papan

sebagai petunjuk siswa dalam mengetik bentuk-bentuk surat, buku panduan

mengetik sebanyak 40 buku, terdapat 3 pasang AC (Air Conditioner) penerangan

yang cukup karena terdapat 10 lampu penerangan. Untuk lebih jelas mengenai

fasilitas laboratorium mengetik yang dimiliki oleh SMK Negeri 2 Semarang dapat

dilihat pada tabel 1.2 berikut:

Tabel 1.2

Fasilitas Mengetik Manual SMK Negeri 2 Semarang

No Fasilitas Jumlah Kondisi

1 Laboratorium mengetik 1 Baik

2 Mesin ketik manual 40 Baik

3 Mesin ketik elektronik 40 Baik

4 LCD I1 Baik

5 Bagan bentuk surat 7 Baik

6 Buku panduan mengetik 40 Baik

7 Air Conditioner /AC 3 Baik

8 Lampu penerangan 10 Baik

9 Gudman (media pembelajaran mengetik) 1 Baik

Sumber: data primer hasil observasi di SMK Negeri 2 Semarang

8

Untuk motivasi yang dimiliki oleh siswa dalam proses praktik mengetik

berdasarkan wawancara dengan guru pengampu pelajaran mengetik Dra. Rosalina

pada tanggal 9 Januari 2013 menyatakan bahwa motivasi siswa mengikuti praktik

mengetik sangat tinggi yang ditunjukkan adanya kebutuhan siswa untuk

menguasai keterampilan mengetik manual karena dibutuhkan pada waktu praktik

kerja industri di perusahaan atau di instansi pemerintah maupun swasta pekerjaan

yang menggunakan mesin ketik manual masih dibutuhkan, oleh karena itu

antusias siswa dalam mengikuti praktik mengetik juga sangat tinggi supaya dapat

menguasai keterampilan mengetik dengan cepat dan baik. Hal ini juga

ditunjukkan pada hasil observasi awal dari perhitungan rata-rata motivasi

diperoleh skor sebesar 82,86% yang memiliki kriteria baik.

Disiplin, fasilitas, dan motivasi yang dimiliki oleh siswa SMK Negeri 2

Semarang sudah cukup baik hal ini ditunjukan dengan data yang diperoleh penulis

dari observasi awal di SMK Negeri 2 Semarang dari hasil perhitungan diperoleh

rata-rata disiplin siswa sebesar 82,86% yang memiliki kriteria baik, dilihat dari

kepemilikan fasilitas laboratorium mengetik SMK Negeri 2 Semarang cukup

memadai hal ini bisa dilihat pada tabel 1.2 di atas, sedangkan motivasi siswa dari

hasi perhitungan diperoleh rata-rata sebesar 86,67% yang memiliki kategori

sangat baik. Sehingga dengan fasilitas, disiplin, dan motivasi yang baik

diharapkan keberhasilan dalam proses pembelajaran praktik mengetik manual

terutama dalam penguasaan kecepatan mengetik manual juga baik yaitu siswa

dapat menguasai kecepatan mengetik dengan cepat dan tepat. Akan tetapi

pencapaian kecepatan mengetik manual siswa SMK Negeri 2 Semarang masih

9

banyak yang belum memenuhi syarat ketuntasan kecepatan mengetik manual hal

ini dapat dilihat pada tabel 1.1.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik mengadakan

penelitian dengan judul “PENGARUH DISIPLIN, FASILITAS, DAN

MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KECEPATAN MENGETIK

MANUAL (Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Semarang Program Keahlian

Administrasi Perkantoran)”.

1.2 Rumusan Maslah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah disiplin, fasilitas, motivasi belajar dan kecepatan

mengetik manual siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang program

keahlian administrasi perkantoran?

2. Apakah ada pengaruh disiplin belajar siswa terhadap kecepatan mengetik

manual pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang program keahlian

administrasi perkantoran?

3. Apakah ada pengaruh fasilitas belajar terhadap kecepatan mengetik

manual pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang program keahlian

administrasi perkantoran?

4. Apakah ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap kecepatan

mengetik manual pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang program

keahlian administrasi perkantoran?

10

5. Apakah ada pengaruh disiplin, fasilitas, motivasi belajar siswa secara

simultan terhadap kecepatan mengetik manual pada siswa kelas X SMK

Negeri 2 Semarang program keahlian administrasi perkantoran?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas tujuan dari

penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah:

1. Untuk mengetahui disiplin, fasilitas, motivasi belajar dan kecepatan

mengetik manual siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang program

keahlian administrasi perkantoran

2. Untuk mengetahui Apakah ada pengaruh disiplin belajar siswa terhadap

kecepatan mengetik manual pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang

program keahlian administrasi perkantoran.

3. Untuk mengetahui Apakah ada pengaruh fasilitas belajar siswa terhadap

kecepatan mengetik manual pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang

program keahlian administrasi perkantoran.

4. Untuk mengetahui Apakah ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap

kecepatan mengetik manual pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang

program keahlian administrasi perkantoran.

5. Untuk mengetahui Apakah ada pengaruh disiplin, fasilitas, dan motivasi

belajar siswa secara simultan terhadap kecepatan mengetik manual pada

siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang program keahlian administrasi

perkantoran.

11

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat baik manfaat teoritis

maupun manfaat praktis sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan

pengetahuan mengenai disiplin, fasilitas, dan motivasi dalam

mempengaruhi kecepatan mengetik manual.

b. Sebagai sarana mengembangkan ilmu pengetahuan yang secara teoritis

telah dipelajari.

2. Manfaat praktis

a. Memberikan masukan kepada siswa untuk selalu meningkatkan motivasi

dan disiplin dalam proses pembelajaran praktik mengetik manual.

b. Memberikan masukan kepada pihak sekolah dalam mengelola fasilitas

guna menunjang keberhasilan siswa dalam mencapai pembelajaran

terutama pembelajaran praktik mengetik manual.

c. Memberikan masukan kepada guru pengampu praktik mengetik untuk

selalu meningkatkan kualitas pembelajaran yang diberikan ketika

mengajar keterampilan mengetik kepada siswa.

d. Sebagai sumbangan pemikiran dalam penelitian selanjutnya mengenai

pembelajaran praktik mengetik manual.

12

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Teori Belajar

2.1.1. Pengertian Belajar

Cronbach dalam Suryabrata (2005:231) menyatakan “Learning is shown

by change in behavior as a result of experience. Jadi menurut cronbach belajar

yang sebaik-baiknya adalah dengan alami dan dalam mengalami itu si pelajar

mempergunakan pancainderanya”. Spears dalam suryabrata (2005:231)

menyatakan bahwa “learning is to observe, to read, to imitate, to try something

themselves, to listen, to follow direction”.

“Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat

orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak

belajar maka responsnya menurun” (Dimyati dan Mudjiono, 2006:9). Menurut

Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono (2006:10) menyatakan:

Belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa

kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki kerterampilan, pengetahuan,

sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas kapabilitas tersebut adalah dari (i)

stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan (ii) proses kognitif yang

dilakukan oleh pembelajar. Dengan demikian, Belajar adalah seperangkat

proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati

pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru.

“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto,

2010:2)

13

Menurut Suryabrata (2005:232) bahwa hal-hal yang pokok dalam belajar

adalah:

1. Bahwa belajar itu membawa perubahan (dalamarti behavior change,

aktual maupun potensial)

2. Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan

baru (dalam arti Kenntnis dan Fertingkeit)

3. Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha (dengan sengaja).

2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Belajar sebagai suatu proses atau aktivitas disyaratkan oleh banyak sekali

hal-hal atau faktor-faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar itu

adalah banyak sekali macamnya, terlalu banyak untuk disebutkan satu

persatu. Untuk memudahkan pembicaraan dapat dilakukan klasisifikasi

demikian:

1. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar, dan ini masih lagi

dapat digolongkan menjadi dua golongan dengan catatan bahwa

overlappingtetap ada, yaitu: faktor-faktor fisiologis dan faktor-faktor

sosial.

2. Faktor-faktor yang berasal dari dalam si pelajar, dan inipun dapat

digolongkan menjadi dua golongan, yaitu: faktor-faktor fisiologis dan

faktor-faktor psikologis. (Suryabrata, 2005:233)

2.1.3. Tujuan Belajar

Robert M. Gagne dalam Moedjiono dan Hasibuan (2009:5)

mengelompokan menjadi lima macam kemampuan manusia yang merupakan

tujuan dari belajar yang merupakan hasil belajar antara lain:

a. Keterampilan intelektual (yang merupakan hasil belajar terpenting dari

sistem lingkungan skolastik).

b. Strategi kognitif, mengatur “cara belajar” dan berpikir seseorang di

dalam arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah.

14

c. Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta.

Kemampuan ini umumnya dikenal dan tidak jarang.

d. Keterampilan motorik yang diperoleh di sekolah, antara lain

keterampilan menulis, mengetik, menggunakan jangka, dan sebagainya.

e. Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas emosional

yang dimiliki seseorang, sebagaimana dapat disimpulkan dari

kecenderungannya bertingkah laku terhadap orang, barang atau kejadian.

Selain itu Sardiman (2011:26-28) merangkum tujuan belajar secara umum

sebagai berikut:

1. Untuk mendapatkan pengetahuan.

2. Penanaman konsep dan keterampilan.

3. Pembentukan sikap.

2.1.4. Hasil Belajar

Dalam proses belajar keberhasilan dalam belajar dapat dilihat dari hasil

belajar, baik dalam belajar teori maupun praktik. Hasil belajar adalah pola-pola

perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan

keterampilan-keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa:

(1) Informasi verbal yatu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

(2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentaskan konsep dan

lambang.

(3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan

aktivitas kognitifnya sendiri.

15

(4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak

jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme

gerak jasmani.

(5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut (Suprijono, 2012:5-6).

Menurut Klausmeier dalam Uno (2012:17-18) proses belajar keterampilan

memiliki beberapa kekhasan sebagai berikut.

(1) Peralihan dari kontrol sengaja pada kontrol otomatis. Mula-mula

gerakan terjadi secara perlahan dan tidak beraturan. Gerak ini

dikendalikan dan dipandu oleh isyarat verbal (biasanya oleh pelatih)

serta gambaran visual. Kemudian gerakan menjadi semakin cepat dan

beraturan tanpa dipandu pernyataan verbal atau gambaran visual.

(2) Gerakan mula-mula samar, tidak jelas, kemudian menjadi semakin

jelas dan nyata, baik dalam kualitas dan kuantitasnya.

(3) Umpan balik menjadi semakin cepat. Dalam gerakan terampil dasar,

umumnya dibutuhkan umpan balik yang lama, tetapi dalam. Contoh

juru ketik yang terampil atau pianis kawakan, umpan balik dari teks

sebagai pemandu untuk melakukan gerakan jari di atas tuts menjadi

semakin cepat, bahkan tanpa umpan balik dari teks, gerakan

tangannya semakin terotomatis.

(4) Dalam belajar keterampilan, pola gerakan pun semakin lama semakin

terkoordinasi.

(5) Hasil akhir dari belajar keterampilan adalah kinerja menjadi semakin

stabil.

2.2. Teori Mengetik Manual

2.2.1. Sikap pada Waktu Mengetik

Sikap yang benar dan baik pada waktu mengetik adalah dengan

menggunakan pedoman seperti di bawah ini:

a. Duduk lurus di depan mesin tulis, dengan badan sedikit ke muka.

b. Lengan atas sejajar dengan badan, lengan bagian bawah sebanding.

c. Pergelangan tangan melengkung dan jari-jari melengkung pada tuts basis.

16

d. Kedua ibu jari punggungnyasaling berdampingan dan siap untuk melakukan

entakan pada BILAH SPASI.

e. Kedua paha lurus, tetapi tidak saling berhimpitan dan kedua kaki tegak lurus

di lantai.

f. Kepala dalam sikap bebas untuk melihat ke naskah yang akan diketik.

(Marimin, 2012:12)

2.2.2. Cara Mengetik yang Efisien

Ada beberapa cara yaang dapat dilakukan dalam kegiatan mengetik untuk

menyelesaikan kegiatan ketik mengetik ini secara efisien. Antara lain

sebagai berikut:

1. Mengetik dengan Sistem 10 Jari Buta.

Mengetik dengan sistem 10 jari mengharuskan tiap-tiap jari

melakukan entakan sesuai dengan tugasnya sendiri-sendiri.

2. Penghematan Gerak pada Waktu Mengetik

Penghematan gerak disini merupakan efek dari penggunaan cara

mengetik dengan sistem sepuluh jari, karena mengetik dengan sistem

sepuluh jari menghemat gerakan dengan adanya bantuan refleksi

perasaan untuk menggerakkan jari pada waktu menghentakan tuts,

sehingga mata hanya tertuju pada naskah atau teks yang akan diketik.

Hal ini bisa menghemat gerakan mata antar melihat tuts dan melihat

naskah.

3. Mengetik Berirama

Mengetik berirama merupakan pendukung keberhasilan dari mengetik

sepuluh jari. Mengetik berirama ini merupakan cara mengetik yang

kecepatan hentakanya disesuaikan dengan cepat lambatnya irama

musik yang digunakan dalam proses pengetikan (Marimin, 2012:5-

11).

2.2.3. Alat-alat Perlengkapan Mengetik

Pada waktu mengetik selain diperlukan alat-alat yang pokok, yaitu: mesin

tulis, kertas, karbon, stopmap dan sebagainya, juga harus diperhatikan

adanya alat perlengkapan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan, antara

lain:

a. Meja dan kursi yang mempunyai ukuran sesuai dengan orang yang

akan melakukan pekerjaan tersebut. Ukuran meja yang standar orang

Indonesia yang mempunyai tinggi 65-70 cm. Sedangkan ukuran kursi

sebaiknya berada kurang lebih 20-25 cm dari daun meja.

17

b. Sikat pembersih blok huruf (type block) yang akan digunakan secara

teratur untuk membersihkan blok huruf supaya hasil entakan tetap

bersih.

c. Karet penghapus yang akan digunakan apabila memang terpaksa harus

dihapus.

d. Penerangan yang cukup terang. (Marimin, 2012:13-14)

Dari penjelasan para ahli di atas dapat disimpulkan pengertian dari belajar

mengetik adalah suatu proses yang membawa perubahan pada diri siswa serta

mendapatkan kecakapan baru dalam penguasaan keterampilan mengetik. Dan

hasil dari belajar mengetik dapat diukur melalui kecakapan dalam melakukan

kecepatan mengetik dengan ukuran entakan permenit (epm).

2.3. Disiplin Belajar

2.3.1. Pengertian Disiplin

Menurut Khalsa dalam Roosmaningsih (2011:83) “kata disiplin

mempunyai akar pada kata disciple dan berarti mengajar atau melatih salah satu

definisi melatih melalui pengajaran atau pelatihan. Disiplin merupakan bagian

dari proses berkelanjutan atau pendidikan”. Selain itu Roosmaningsih (2011:83)

juga menyimpulan bahwa “kedisiplinan siswa adalah ketaatan siswa terhadap (tata

tertib) yang berkaitan dengan jam belajar di sekolah yang meliputi jam masuk

sekolah dan keluar sekolah dan sebagainya”.

Manusia memerlukan disiplin dalam hidupnya terutama untuk kelancaran

dalam pencapaian tujuan yang dikehendaki, sehingga manusia mustahil hidup

tanpa disiplin. Roosmaningsih (2011:81) menyatakan “konsep disiplin berkaitan

dengan tata tertib, aturan, atau norma dalam kehidupan bersama (yang melibatkan

orang banyak)”.

18

Pengertian disiplin menurut Moeliono dalam Roosmaningsih (2011:82)

“disiplin artinya adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib, aturan,

atau norma dan lain sebagainya”. Sedangkan menurut Rohma dalam

Roosminingsih (2011:82) “disiplin adalah peraturan yang sudah ditentukan harus

ditaati”.

Disiplin dalam penelitian ini adalah disiplin belajar. Pengertian belajar

menurut Baharuddin dan Wahyuni (2007:11) adalah “proses manusia untuk

mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap”.

Disiplin belajar adalah predis posisi (kecenderungan) suatu sikap mental

untuk mematuhi aturan, tata tertib, dan sekaligus mengendalikan diri,

menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang berasal dari luar sekalipun

yang mengekang dan menunjukkan kesadaran akan tanggung jawab

terhadap tugas dan kewajiban (Ardiansyah, 2011).

Menurut Roosmaningsih (2011:82) menyebutkan bahwa “kedisiplinan

siswa dapat dilihat dari ketaatan (kepatuhan) siswa terhadap aturan (tata

tertib) yang berkaitan dengan belajar di sekolah yang meliputi antara lain

jam masuk sekolah” (Jurnal Pedagogik Volume 5 Nomor2. Mei 2011).

Sedangkan Nellitawati (2003) menyimpulkan “bahwa disiplin adalah suatu

sikap sadar yang mencerminkan ketaatan , kepatuhan, kesadaran, untuk

melaksanakan sesuatu pekerjaan dengan penuh rasa tanggung jawab”.

Berdasarkan pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

pengertian disiplin belajar mengetik manual adalah kepatuhan dan ketaatan siswa

terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dalam diri dengan tujuan

untuk mencapai keterampilan dalam pembelajaran mengetik manual. Disiplin ini

diperlukan untuk mencapai keberhasilan siswa dalam penguasaan keterampilan

mengetik manual serta penguasaan materi yang di sampaikan oleh guru.

19

2.3.2. Tujuan Kedisiplinan

Bagley dalam Lewis (2004:198) mengidentifikasikan sejumlah fungsi

kedisiplinan. Bagley mendiskripsikan fungsi kedisiplinan menjadi dua yaitu:

a. Kedisiplinan sebagai penciptaan dan pelestarian keadaan yang penting

terhadap kemajuan kerja teratur yang berada di sekolah.

b. Pendisiplinan adalah persiapan siswa terhadap keikutsertaan aktif dalam

lingkungan orang dewasa yang terorganisasi.

Selain itu peranan disiplin disiplin menurut Lemhanas dalam Roosminingsih

(2011:82) adalah:

a. Menciptakan suatu kondisi dimana siswa dan kepala sekolah dan guru

mematuhi semua peraturan dan ketentuan.

b. Menciptakan pranata yang ditaati dan dihormati oleh segenap anggota siswa,

kepala sekolah dan guru dengan penuh kesadaran.

c. Sebagai upaya untuk mempertahankan kehidupan dan mengembangkan

kehidupan sekolah.

2.3.3. Perkembangan Disiplin Belajar

Telah diketahui bahwa perkembangan disiplin belajar anak bukan

merupakan sesuatu yang terjadi kebetulan melainkan membutuhkan waktu cukup

lama untuk berkembang. Singgih dalam Ardiansyah (2011)mengemukakan lima

tahapan antara lain :

(1) Pada tahapan pertama disiplin belajar dimulai seseorang untuk menghindari

hukuman;

(2) Pada perkembangan tahap kedua, disiplin belajar diwujudkan hanya untuk

membuat atau mendapatkan imbalan;

(3) Pada tahap ketiga, disiplin belajar dijalankan demi disiplin belajar atau aturan

itu sendiri;

20

(4) Pada tahap keempat, disiplin belajar diterapkan berdasarkan kesadaran,

bahwa untuk hidup bermasyarakat perlu mengikuti peraturan yang dilandasi

oleh kepentingan pribadi atau kepentingan perorangan;

(5) Pada tahap kelima, tahapan disiplin belajar ini dianggap tahapan yang paling

tinggi atau sempurna di antara yang lain dimana sikap disiplin belajar sudah

diwujudkan oleh kebutuhan informal dari dalam dari sendiri.

2.3.4. Cara Pendisiplinan

Roosminingsih (2011:83) menyebutkan dua tipe pendisiplinan yaitu

disiplin preventif dan disiplin kuratif.

Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk menggerakkan siswa

mengikuti dan mematuhi peraturan yang berlaku dalam kaitanaya dengan

disiplin siswa maka suatu upaya untuk menggerakkan siswa untuk

mengikuti dan mematuhi peraturan (tata tertib) yang telah ditetapkan oleh

sekolah sehingga dapat menekan seminimal mungkin melakukan

pelanggaran. Tujuan dalam gerakkan penegakkan disiplin untuk

menggerakkan siswa tersebut untuk berdisiplin, bukan karena adanya

paksaan dari guru. Dengan cara preventif, siswa dapat memelihara dirinya

terhadap aturan aturan sekolah.

Disiplin korektif suatu upaya menggerakkan siswa dalam menyatukan

suatu aturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai

dengan peraturan yang berlaku di sekolah.

Sekaitan dengan itu, disiplin korektif yang menyangkut siswa adalah

tindakan yang diambil untuk menangani pelanggaran-pelanggaran lebih

lanjut yang dilakukan siswa. Disiplin korektif sering berupa bentuk

hukuman tindakan. Siswa yang melanggar disiplin perlu diberikan sanksi

sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2.3.5. Indikator Disiplin Belajar Mengetik Manual

Berdasarkan definisi dan pendapat dari para ahli di atas, penulis

menyimpulkan beberapa indikator disiplin dalam pembelajaran mengetik dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

21

1. Mematuhi aturan dan tata tertib laboratorium mengetik.

2. Menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang berasal dari luar

individu.

3. Jam masuk dan akhir praktik mengetik.

4. Tanggung jawab terhadap tugas dan kwajiban.

2.4. Teori Fasilitas

2.4.1. Pengertian Fasilitas

Menurut Mauling dalam Amirin dkk. (2011:76) “fasilitas adalah prasarana

atau wahana untuk melakukan atau mempermudah sesuatu”. Sedangkan

Wahyuningrum dalam Amirin dkk (2011:76) menyatakan bahwa “fasilitas adalah

segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu

usaha”.

Perlengkapan sekolah, atau juga sering disebut dengan fasilitas sekolah

dapat dikelompokkan menjadi : (1) sarana pendidikan; dan (2) prasarana

pendidikan. Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan,

dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di

sekolah. Sedangkan prasarana pendidikan adalah semua perangkat

kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan

proses pendidikan di sekolah (Bafadal, 2004:2).

Secara otimologis (arti kata) prasarana berarti alat tidak langsung untuk

mencapai tujuan. Dalam pendidikan misalnya: lokasi/tempat, bangunan

sekolah, lapangan olahraga, uang dan sebagainya. Sedang sarana seperti

alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Misalnya: ruang, buku,

perpustakaan, laboratorium dan sebagainya. (Daryanto, 2010:51)

Menurut Bafadal (2004:24) menyatakan bahwa:

Sarana sekolah adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang

secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah.

Sedangkan prasarana sekolah adalah semua kelengkapan dasar yang secara

tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.

22

Sedangkan menurut keputusan Menteri P dan K No. 079/1975 dalam

Daryanto (2010:51), sarana pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu:

a. Bangunan dan perabot sekolah.

b. Alat pelajaran yang terdiri, pembukuan dan alat-alat peraga dan laboratorium.

c. Media pendidikan yang dapat dikelompokkan menjadi audiovisual yang

menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat

penampil.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas mengetik adalah

semua perangkat, peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung maupun

tidak langsung yang digunakan dalam proses pembelajaran mengetik, serta

menunjang keberhasilan dari proses pembelajaran mengetik itu sendiri.

2.4.2. Jenis-jenis Fasilitas Pendidikan

Nawawi dalam Bafadal (2004:2-3) mengklasifikasikan beberapa macam

sarana pendidikan sebagai berikut:

1. Ditinjau dari Habis Tidaknya Dipakai

Apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana

pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang habis pakai dan sarana

pendidikan tahan lama.

a. Sarana pendidikan yang habis pakai

Sarana pendidikan yang habis pakai adalah segala bahan atau alat

yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat.

b. Sarana pendidikan yang tahan lama

Sarana pendidikan yang tahan lama adalah keseluruhan bahan atau

alat yang dapat digunakan secara terus menerus dalam waktu yang

relatif lama. Beberapa contohnya adalah bangku sekolah, mesin tulis,

atlas, globe, dan beberapa peralatan olahraga.

2. Ditinjau dari Pendidikan Bergerak Tidaknya a. Sarana pendidikan yang bergerak

Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang

bisa digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakainya.

Lemari arsip sekolah misalnya, merupakan salah satu sarana

pendidikan yang bisa digerakkan untuk dipindahkan ke mana-mana

23

bila diinginkan. Demikian pula bangku sekolah termasuk sarana

pendidikan yang bisa digerakkan atau dipindahkan ke mana saja.

b. Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak

Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak adalah semua sarana

pendidikan yang tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk

dipindahkan. Misalnya saja suatu sekolah dasar yang telah memiliki

saluran dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Semua

peralatan yang berkaitan dengan itu, seperti pipanya, relatif tidak

mudah untuk dipindahkan ke tempat-tempat tertentu.

3. Ditinjau dari Hubungannya dengan Proses Belajar Mengajar

Dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar, ada dua jenis

sarana pendidikan. Pertama, sarana pendidikan yang secara langsung

digunakan dalam proses belajar mengajar. Sebagai contohnya adalah

kapur tulis, atlas, dan sarana pendidikan lainnya yang digunakan guru

dalam mengajar. Kedua, sarana pendidikan yang secara tidak langsung

berhubungan dengan proses belajar mengajar, seperti lemari arsip di

kantor sekolah merupakan sarana pendidikan yang tidak secara

langsung digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar.

Sedangkan prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan

menjadi dua macam. Pertama, prasarana pendidikan yang secara

langsung digunakan untuk proses belajar mengajar, seperti ruang teori,

ruang perpustakaan, ruang praktik keterampilan, dan ruang

laboratorium. Kedua, prasarana sekolah yang keberadaannya tidak

digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat

menunjang terjadinya proses belajar mengajar. Beberapa contoh tentang

prasarana sekolah jenis terakhir tersebut di antaranya adalah ruang

kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah, kamar kecil,

ruang usaha kesehatan sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan

tempat parkir kendaraan.

Wahuningrum dalam Amirin (2011:76) juga membedakan fasilitas

menjadi 2 bagian yaitu:

a. Fasilitas fisik adalah segala sesuatu yang berupa benda atau yang dapat

dibedakan, yang mempunyai peran dapat memudahkan dan melancarkan

suatu usaha.

b. Fasilitas uang adalah segala sesuatu yang dapat memberi kemudahan suatu

kegiatan sebagai akibat dari “nilai uang”.

24

2.4.3. Indikator Fasilitas Belajar Mengetik Manual

Dari penjesalan dan definisi dari beberapa ahli di atas mengenai fasilitas

belajar, maka penulis menyimpulkan indikator dari fasilitas belajar mengetik

manual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Ruang laboratorium mengetik

b. Mesin ketik manual.

c. Buku pegangan yang digunakan dalam proses pembelajaran mengetik

d. Media pembelajaran mengetik.

e. Meja dan kursi.

f. Sarana penunjang, seperti penerangan, AC, kertas, dan lain sebagainya.

2.5. Teori Motivasi

2.5.1. Pengertian Motivasi

Menurut Slavin dalam Baharuddin dan Wahyuni (2007:22) menyatakan

bahwa:

Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan

kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendorong siswa ingin

melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi

sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan

arah, dan menjaga perilakunya setiap saat.

Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan

mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi

terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan,

menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar

(Dimyati dan Mudjiono, 2006:80).

Dari segi dorongan, menurut Hull dalam Dimyati dan Mudjiono (2006:82)

menyatakan bahwa:

Dorongan atau motivasi berkembang untuk memenuhi kebutuhan

organisme. Disamping itu juga merupakan sistem yang memungkinkan

25

organisme dapat memelihara kelangsungan hidupnya. Kebutuhan–

kebutuan organisme merupakan penyebab munculnya dorongan, dan

dorongan akan mengaktifkan tingkah laku mengembalikan keseimbangan

fisiologis organisme.

Dari pengertian beberapa ahli di atas, maka pengertian motivasi belajar

mengetik adalah suatu dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan

perilaku siswa untuk mencapai keefektifan siswa dalam belajar terutama dalam

proses pembelajaran mengetik. Dorongan mental ini dapat bersumber dari dalam

diri siswa itu sendiri maupun dari luar individu seorang siswa. Sehingga apabila

siswa memiliki motivasi yang tinggi keefektifitasan dari pembelajaran dan

pencapaian pembelajaran siswa dapat tercapai.

2.5.2. JenisMotivasi

Dimyati dan Mudjiono (2006:86-90) membagi motivasi menjadi dua jenis

yaitu:

1. Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar.

Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani

manusia.

2. Motivasi skunder adalah motivasi yang dipelajari. Hal ini berbeda dengan

motivasi primer.

Menurut Arden N. Frandsen dalam Baharuddin dan Wahyuni (2007:23)

membagi motivasi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik.

Motivasi intrinsik untuk belajar adalah:

a. Dorongan ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.

b. Adanya sifat positif dan kreatif yang ada pada manusia dan keinginan

untuk maju.

c. Adanya keinginan untuk mencapai prestasi sehingga mendapat

dukungan dari orang-orang penting, misalkan orangtua, saudara, guru,

atau teman-teman, dan lain sebagainya.

d. Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu atau pengetahuan yang

berguna bagi dirinya, dan lain-lain.

26

Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah faktor yang datang dari luar diri

individu tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar.

Seperti pujian, peraturan, tata tertib, teladan guru, orangtua dan lain

sebagainya. Kurangnya respon dari lingkungan secara positif akan

memengaruhi semangat belajar seseorang menjadi lemah.

“Motivasi seseorang dapat bersumber dari (i) dalam diri sendiri, yang

dikenal sebagai motivasi internal, dan (ii) dari luar seseorang yang dikenal

sebagai motivasi eksternal” (Dimyati dan Mudjiono, 2006:90).

“Motivasi intrinsik yang dikarenakan orang tersebut senang melakukanya.

Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang

ada di luar perbuatan yang dilakukannya” (Dimyati dan Mudjiono, 2006:91)

“Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik dapat dijadikan titik pangkal

rekayasa pedagogis guru. Sebaiknya guru mengenal adanya motivasi-motivasi

tersebut. Untuk mengenal motivasi yang sebenarnya, guru perlu melakukan

penelitian” (Dimyati dan Mudjiono,2006:94).

2.5.3. Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Ada beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar siswa antara

lain:

a. Cita-cita atau Aspirasi Siswa

b. Kemampuan siswa

c. Kondisi siswa

d. Kondisi lingkungan siswa

e. Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran

f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa (Dimyati dan

Mudjiono,2006:97-100)

27

Selain dari beberapa unsur motivasi di atas terdapat beberapa indikator

motivasi belajar yang diklasifikasikan sebagai berikut : (1) adanya hasrat

dan keinginan berhasil; (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam

belajar; (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (4) adanya

penghargaan dalam belajar; (5) adanya kegiatan yang menarik dalam

belajar; (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga

memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik (Uno,

2012:23).

2.5.4. Fungsi Motivasi

Purwanto dalam Uno (2012:64) mengatakan bahwa fungsi motivasi bagi

manusia adalah:

1. Sebagai motor penggerak bagi manusia

2. Menentukan arah perbuatan.

3. Mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai

tujuan.

4. Menyeleksi perbuatan diri, artinya menentukan perbuatan mana yang harus

dilakukan, yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyampingkan

perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.

2.5.5. IndikatorMotivasi Belajar Mengetik

Mengacu pada uraian teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa

indikator dari motivasi belajar mengetik manual pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam pembelajaran

mengetik.

2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar mengetik.

3. Adanya harapan dan cita-cita dimasa depan mengenai manfaat dari

keterampilan mengetik.

28

4. Adanya penghargaan dalam belajar mengetik manual.

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar mengetik.

2.6. Penelitian Terdahulu

Ichsan Arbai (2012)

Judul Penelitian “ Pengaruh Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar

terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Mata Diklat Membuat Dokumen SMK

PGRI 1 Mejobo Kudus Tahun 2011/2012”. Hasil penelitian menunjukkan antara

motivasi dan fasilitas belajar berpengaruh terhadap hasil belajar pada mata diklat

membuat dokumen sebesar 44,8%. Untuk pengaruh motivasi terhadap hasil

belajar sebesar 7,45%, sedangkan Fasilitas berpengaruh terhadap hasil belajar

sebesar 32,7%.

Ernawati (2012)

Judul Penelitian “Pengaruh Disiplin dan Cara Belajar terhadap Prestasi

Belajar Mata Diklat Produktif Administrasi Perkantoran Standar Kompetensi

Memahami Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Kelas X

Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Widya Praja”. Hasil penelitian

menunjukkan besar pengaruh disiplin dan cara belajar terhadap prestasi belajar

sebesar 60,9%. Disiplin dan cara belajar berpengaruh positif terhadap prestasi

Belajar baik simulta maupun parsial. Dari kedua variabel yang sangat

berpengaruh terhadap prestasi belajar adalah variabel cara belajar.

Moh. Taufik (2011)

Judul Penelitian “Pengaruh Motivasi Belajar, Komunikasi Guru dan

Sarana Prasarana terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Terpadu siswa

29

kelas VIII SMP Muhammadiyah Gombong Kab. Kebumen.” Hasil penelitian

Taufik menunjukkan bahwa pengaruh antara motivasi belajar, komunikasi guru

dan sarana prasarana berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar

sebesar 21,62%.

2.7 Kerangka Berfikir

“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruahan, sebagai

hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”

(Slameto,2010:2). Untuk dapat melihat keberhasilan dalam proses belajar dapat

dilihat dari hasil belajar. Menurut Suprijono (2012:5) menyatakan bahwa “hasil

belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,

apresiasi dan keterampilan-keterampilan”.

Keberhasilan dalam proses belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat

digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor

ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang

sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar

individu (Slameto, 2010:54).

Belajar menggetik adalah suatu kegiatan belajar praktik mengetik yang

dilakukan dalam suatu ruangan laboratorium mengetik. Tujuan dari dari belajar

praktik mengetik adalah untuk menguasai suatu keterampilan dalam proses

pembelajaran yaitu kecepatan mengetik guna mempercepat dari proses pekerjaan

ketik mengetik. Dalam belajar mengetik ketercapaian hasil belajar mengetik selain

dilihat dari tes teori dapat juga dilihat dari keterampilan mengetik dengan

melakukan tes kecepatan dengan satuan atau entakan permenit (epm).

30

Disiplin belajar adalah predis posisi (kecenderungan) suatu sikap mental

untuk mematuhi aturan, tata tertib, dan sekaligus mengendalikan diri,

menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang berasal dari luar

sekalipun yang mengekang dan menunjukkan kesadaran akan tanggung

jawab terhadap tugas dan kewajiban (Ardiansyah, 2011).

Disiplin belajar penting dalam kegiatan belajar, karena disiplin memberi

pengaruh yang positif terhadap belajar siswa. Banyak sekolah yang dalam

pelaksanaan disiplin kurang akan mempengaruhi siswa dalam belajar, kurang

bertanggung jawab, karena bila tidak melaksanakan tugas toh tidak ada sangsi

(Slameto, 2010:67)

Untuk itu disiplin memiliki pengaruh dalam kegiatan belajar untuk

mencapai tujuan dari proses belajar. Indikator disiplin dalam penelitian ini adalah

(1)Mematuhi aturan dan tata tertib laboratorium mengetik. (2) Menyesuaikan diri

terhadap aturan-aturan yang berasal dari luar individu. (3) Jam masuk dan Akhir

praktik mengetik. (4) Tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban.

Selain dari disiplin, fasilitas merupakan faktor yang mempengaruhi

ketercapaian belajar. Menurut Wahyuningrum dalam Amirin (2011:76)

menyatakan bahwa “fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan

melancarkan pelaksanaan suatu usaha”. Untuk itu dengan fasilitas yang lengkap

dalam proses pembelajaran mengetik diharapkan mampu meningkatkan kecepatan

mengetik manual, karena pembelajaran mengetik marupakan pembelajaran

praktik sehingga memerlukan fasilitas yang memadai guna menunjang pencapaian

tujuan pembelajaran. Indikator fasilitas belajar mengetik pada penelitian ini

adalah (1) Ruang laboratorium mengetik. (2) Mesing ketik manual. (3) Buku

pegangan yang digunakan dalam proses pembelajaran mengetik. (4) Media

31

pembelajaran mengetik. (5) Meja dan kursi. (6) Sarana penunjang, seperti

penerangan, AC, kertas, dan lain sebagainya.

Selain disiplin dan fasilitas, motivasi merupakan faktor yang

mempengaruhi belajar mengetik, dengan motivasi yang tinggi akan

mengakibatkan pencapaian hasil belajar yang maksimal, sehingga tujuan dari

pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya dapat tercapai. Menurut Slavin

dalam Baharuddin dan Wahyuni (2007:22) “Motivasi adalah salah satu faktor

yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang

mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar”. Dengan adanya motivasi ini

siswa melakukan kegiatan pembelajaran tanpa ada paksaan. Sehingga siswa dalam

belajar akan melakukannya dengan penuh kesadaran. Indikator motivasi dalam

penelitian ini adalah (1) Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam

pembelajaran mengetik, (2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

mengetik, (3) Adanya harapan dan cita-cita dimasa depan mengenai manfaat dari

keterampilan mengetik, (4) Adanya penghargaan dalam belajar mengetik manual,

(5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar mengetik.

Sehingga antara disiplin, fasilitas, dan motivasi akan sangat

mempengaruhi kecepatan mengetik manual siswa dalam proses pembelajaran

mengetik manual dengan kompetensi dasar menggunakan peralatan kantor.

32

Gambar 2.1. Kerangka Berfikir Penelitian

2.8 Hipotesis

“Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”

(Suharsimi, 2006:71). Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ho: tidak ada pengaruh disiplin, fasilitas, motivasi belajar siswa secara parsial

terhadap kecepatan mengetik manual siswa kelas X SMK Negeri 2

Semarang pada program keahlian administrasi perkantoran

Ha: ada pengaruh disiplin, fasilitas, motivasi belajar siswa secara parsial

terhadap kecepatan mengetik manual siswa kelas X SMK Negeri 2

Semarang pada program keahlian administrasi perkantoran.

Ho: tidak ada pengaruh disiplin, fasilitas, motivasi belajar siswa secara

simultan terhadap kecepatan mengetik manual siswa kelas X SMK Negeri

2 Semarang pada program keahlian administrasi perkantoran.

Ha: ada pengaruh disiplin, fasilitas, motivasi belajar siswa secara simultan

terhadap kecepatan mengetik manual siswa kelas X SMK Negeri 2

Semarang pada program keahlian administrasi perkantoran.

Disiplin (X1)

Fasilitas (X2)

Motivasi (X3)

Kecepatan Mengetik

Manual (Y)

33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Berdasarkan wilayah data yang dijadikan subjek penelitian ini, maka

penulis dalam penelitian ini mengunakan penelitian kuantitatif. “Penilitian

kuantitatif sesuai dengan namanya penelitian yang banyak dituntut menggunakan

angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta

penampilan dari hasilnya”. (Suharsimi, 2006:12)

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” (Suharsimi, 2006:130).

Sedangkan menurut Sugiyono (2009:80) “populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Penelitian ini sebagai populasinya adalah siswa kelas X SMK Negeri 2

Semarang program studi administrasi perkantoran yang mengikuti praktik

mengetik manual yang berjumlah 105 siswa yang terdiri dari 3 kelas jumlah

perkelas dapat dilihat dalam tabel berikut:

34

Tabel 3.1

Jumlah Populasi Penelitian

No Kelas Jumlah Siswa

1 X AP 1 34

2 X AP 2 36

3 X AP 3 35

Jumlah 105

Sumber: daftar presensi siswa kelas X AP SMK N2 Semarang

3.2.2 Sampel

“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti” (Suharsimi,

2006:131). Sedangkan Sugiyono (2009:215) menjelaskan “sampel adalah

sebagian dari populasi itu.” Sampel dari penelitian ini adalah sebagian dari siswa

kelas X SMK Negeri 2 Semarang yang jurusan Administrasi Perkantoran yang

mengikuti praktik mengetik manual, untuk menentukan besaran sampel dalam

penelitian ini adalah menggunakan Rumus Slovin yaitu:

𝑛 =𝑁

1 + 𝑁𝑒2

Keterangan:

𝑛 = Besaran Sampel

N = Besaran Populasi

𝑒 = Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran

Ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel)

Dari hasil perhitungan dari jumlah populasi sejumlah 105 dengan taraf

signfikansi 5% diperoleh sampel sejumlah 83. Secara rinci dapat dilihat pada

perhitungan di bawah ini:

𝑛 =105

1 + 105(0,05)2= 83,17

35

3.3 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:38) “variabel penelitian pada dasarnya adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan empat variabel

penelitian yaitu tiga variabel bebas (Independent Variabel) dan satu untuk

variabel terikat (Dependent Variabel)

1. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Penelitian ini terdapat tiga variabel bebas yaitu:

a. Disiplin

Indikator disiplin dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mematuhi aturan dan tata tertib laboratorium mengetik.

2. Menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang berasal dari luar

individu.

3. Jam masuk dan akhir praktik mengetik.

4. Tanggung jawab terhadap tugas dan kwajiban.

b. Fasilitas

Indikator fasilitas dalam penelitian ini adalah:

1. Ruang laboratorium mengetik

2. Mesin ketik manual.

3. Buku pegangan yang digunakan dalam proses pembelajaran

mengetik

4. Media pembelajaran mengetik.

36

5. Meja dan kursi.

6. Sarana penunjang, seperti penerangan, AC, kertas, dan lain

sebagainya.

c. Motivasi

Sedangkan indikator motivasi dalam penelitian ini adalah:

1. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam pembelajaran

mengetik.

2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar mengetik.

3. Adanya harapan dan cita-cita dimasa depan mengenai manfaat dari

keterampilan mengetik.

4. Adanya penghargaan dalam belajar mengetik manual.

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar mengetik

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kecepatan mengetik manual

yang diukur melalui proses pengetikan dan hasil dari kecepatan pengetikan

dengan ukuran epm (entakan per menit). Data diambil dari kecepatan mengetik

dari masing-masing siswa menggunakan tes kecepatan. Untuk mengehui

kecepatan yang diperoleh dalam tes kecepatan mengetik dengan perhitungan

epm entakan per menit =jml entakan − jml kesalahan

waktu

3.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah suatu usaha untuk memperoleh data

dengan metode yang ditentukan oleh peneliti sehingga harus dilaksanakan dengan

hati-hati sejak awal dan akan berhasil baik selanjutnya. Untuk memperoleh data

37

yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, diperlukan cara

yang mampu mengungkapkan dan sesuai dengan pokok permasalahanya. Metode

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Kuesioner (Angket)

“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya” (Sugiyono, 2009:142). Dalam penelitian ini

angket dibuat berdasarkan indikator yang diturunkan dari variabel-variabel

yang disetiap indikator terdiri dari beberapa item soal. Angket diisi responden

yaitu siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang program studi Administrasi

Perkantoran.

Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang berupa angket

menggunakan skala Likert. Skala Likert ini mempunyai gradasi yang dapat

berupa kata-kata sebagai berikut:

a. Sangat Setuju (SS)

b. Setuju (S)

c. Ragu-Ragu (RG)

d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi

skor, sebagai berikut:

38

Tabel 3.2

Skor Pilihan Jawaban Angket

Keterangan Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Ragu-ragu (RG) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Sugiyono, 2009:93-94

b. Metode Tes

Suharsimi (2006:223) menyatakan “bahwa data yang diungkap dalam

penelitian dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: fakta, pendapat, dan

kemampuan. Untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan

objek yang diteliti, digunakan tes”. Jadi metode tes adalah merupakan suatu alat

pengambilan data penelitian dengan instrumen berupa tes baik kognitif, afektif

maupun psikomotorik. Dalam penelitian ini metode tes psikomotorik digunakan

untuk mengambil data dari kecepatan dari masing-masing responden dengan tes

kecepatan mengetik manual.

3.5. Validitas dan Reliabilitas

Sebelum mengambil data penelitian, maka instrumen yang berupa angket

perlu diuji cobakan terlebih dahulu. Adapun langkah-langkah yang diambil dalam

uji coba angket adalah sebagai berikut :

3.5.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalitan

atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrummen dikatakan valid jika

mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkapkan data

dari variabel yang diteliti secara tepat (Suharsimi,2006:168).

Menurut Ghozali (2011:52) menyatakan bahwa “ uji validitas digunakan

untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.” Uji validitas dapat

39

dilakukan dengan analisisi faktor. Uji ini merupakan suatu analisis untuk menguji

apakah indikator-indikator betul-betul merupakan indikator konstruk. Dalam

perhitungannya dapat digunakan program SPSS 16.0 . Hasil perhitungan tiap-tiap

item idikator diperoleh item pernyataan yang valid dan item yang tidak valid

dengan cara membandingkan nilai nilai Correlated Item – Total Corelation

dengan hasil perhitungan r tabel, untuk hasil perbandingan dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

Tabel 3.3.

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Disiplin

Indikator Nomer item Correlated Item –

Total Corelation r tabel Keterangan

1 1 0.492 0.355 Valid

2 0.719 0.355 Valid

2 3 0.704 0.355 Valid

4 0.500 0.355 Valid

5 0.688 0.355 Valid

3 6 0.214 0.355 Tidak Valid

7 0.751 0.355 Valid

8 0.769 0.355 Valid

4 9 0.305 0.355 Tidak Valid

10 0.578 0.355 Valid

11 0.707 0.355 Valid

40

Tabel 3.4.

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Fasilitas

Indikator Nomer item Correlated Item –

Total Corelation r tabel Keterangan

1 12 0.567 0.355 Valid

13 0.517 0.355 Valid

2 14 0.481 0.355 Valid

15 0.495 0.355 Valid

3

16 0.440 0.355 Valid

17 0.517 0.355 Valid

18 0.521 0.355 Valid

4

19 0.077 0.355 Tidak Valid

20 0.521 0.355 Valid

21 0.376 0.355 Valid

5 22 0.464 0.355 Valid

6

23 0.451 0.355 Valid

24 0.464 0.355 Valid

25 0.567 0.355 Valid

Tabel 3.4.

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Motivasi

Dari hasil perhitungan validitas di atas diperoleh item pernyataan nomor 3,

9, dan 19 tidak valid, untuk item soal 3 dan 19 yang tidak valid dalam

pengambilan data tidak dipergunakan atau dihapus, dikarenakan item pernyataan

tersebut sudah diwakili oleh item pernyataan yang lain yang masih dalam satu

Indikator Nomer item Correlated Item –

Total Corelation r tabel Keterangan

1 26 0.433 0.355 Valid

27 0.390 0.355 Valid

2 28 0.411 0.355 Valid

3

29 0.433 0.355 Valid

30 0.554 0.355 Valid

31 0.428 0.355 Valid

4 32 0.446 0.355 Valid

5 33 0.466 0.355 Valid

34 0.420 0.355 Valid

41

indikator. Sedangkan untuk item soal nomor 9 dilakukan perbaikan kalimat yang

sesuai dengan gambaran indikator yang akan diukur, setelah itu digunakan untuk

pengambilan data.

3.5.2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika

jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu (Ghozali, 2011:47).

“Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS

dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70” (Ghozali, 2011:48).

Dalam penelitian ini suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,70.

Tabel 3.4.

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Disiplin

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.756 12

Dari hasil analisis SPSS didapatkan nilai Cronbach’s Alpha variabel

disiplin sebesar 0,756 atau lebih besar dari 0,70. Maka dapat disimpulkan bahwa

butir-butir instrumen untuk variabel disiplin belajar tersebut reliabel.

42

Tabel 3.5.

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Fasilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.729 15

Hasil analisis SPSS didapatkan nilai Cronbach’s Alpha variabel fasilitas

sebesar 0,729 > 0,70. Maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen untuk

variabel fasilitas belajar tersebut reliabel.

Tabel 3.6.

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Motivasi

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.719 10

Hasil analisis SPSS didapatkan nilai Cronbach’s Alpha variabel motivasi

sebesar 0,719 > 0,70. Maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen untuk

variabel motivasi belajar tersebut reliabel. Ketiga variabel dalam penelitian ini

yaitu variabel disiplin, fasilitas, dan motivasi reliabel sehingga mampu digunakan

untuk mengambil data.

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Analisis Diskriptif Persentase

Sebelum menguji hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji statistik

deskriptif. Metode ini digunakan untuk mengkaji variabel-variabel dalam

penelitian dan juga untuk mengetahui gambaran responden mengenai variabel

43

penelitian yaitu variabel disiplin belajra (X1), fasilitas belajar (X2), dan motivasi

belajar (X3). Berdasarkan skor-skor pada angket yang diperoleh, selanjutnya

dijadikan dalam bentuk persentase skor dengan rumus :

% =𝑛

𝑁𝑥 100%

Keterangan:

% : Harga persentase (%)

n : Jumlah nilai yang diperoleh

N : Jumlah seluruh nilai (Ali, 1987:184).

Langkah–langkah yang ditempuh dalam penggunaan analisis deskriptif

presentase adalah sebagai berikut :

1. Membuat tabel distribusi jawaban angket

2. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor jawaban yang

ditetapkan

3. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden

4. Memasukkan skor-skor tersebut ke dalam rumus

5. Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kategori.

Cara menentukan kriteria adalah sebagai berikut :

a. Menentukan persentase tertinggi

=Skor Maksimal

Skor Maksimal x 100%

=5

5 x 100% = 100%

b. Menentukan persentase minimal

44

=Skor Minimal

Skor Maksimal x 100%

=1

5 x 100% = 20%

c. Menentukan rentang persentase

= Persentase Maksimal − Persentase Minimal

= 100% − 20% = 80%

d. Menentukan kelas interval persentase

=Rentang Persentase

Skor Maksimal

=80%

5= 16%

Dari perhitungan di atas, diperoleh tabel kategori untuk masing-masik

variabel disiplin, fasilitas, dan motivasi belajar sebagai berikut:

Tabel 3.7

Tabel Kriteria Analisis Diskriptif Persentase

No. Interval Kriteria

1 Skor 85%-100% Sangat Tinggi

2 Skor 69%-84% Tinggi

3 Skor 53%-68% Cukup

4 Skor 37%-52% Rendah

5 Skor 20%-36% Sangat Rendah

3.6.2 Analisis Regresi Linier berganda

Menurut Gujarati dalam Ghozali (2011:95) menyatakan bahwa:

analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan

variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen

(variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau

memprediksi rata-rata populasi atau nilai variabel dependen berdasarkan

nilai variabel independen yang diketahui.”

45

Analisis linier berganda yaitu mengukur kekuatan hubungan antara dua

variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan variabel dependen dan

independen. Teknik estimasi variabel dependen yang melandasi analisis regresi

disebut Ordinary Last Square (OLS). Adapun persamaan regresinya adalah

sebagai berikut

Ŷ eXbXbXba 332211

Keterangan:

Ŷ : variabel terikat kecepatan mengetik

a : konstanta

b1 : koefisien regresi untuk X1

b2 : koefisien regresi untuk X2

b3 : koefisien regresi untuk X3

X1 : disiplin belajar

X2 : fasilitas belajar

X3 : motivasi belajar

e : gangguan stokastik yang tidak bisa diamati

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

3.6.3.1. Uji Normalitas

Pengujian data atau uji kenormalan data dilakukan sebelum uji hipotesis

dilakukan. “Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal” (Ghozali,

2011:160). Uji normalitas dilihat pada grafik Normal P-Plot jika titik-titik

46

mendekati garis diagonal maka model regresi tersebut berdistribusi normal.

Menurut Ghozali (2011:161) menyatakan:

Metode yang lebih handal adalah dengan melihat probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi

normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data

residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data

residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesunggunhnya

akan mengikuti garis diagonalnya.

3.6.3.2. Uji Multikolonieritas

“Uji multikolonieritas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel independen” (Ghozali, 2011:105). Multikolonieritas pada suatu model

dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawanya VIF (Variance Inflatori Faktor).

Model regresi antar variabel bebas dapat dikatakan tidak ada multikolinieritas jika

hasil nilai VIF ≥ 10 dan nilai tolerance ≤ 0,10.

3.6.3.3. Uji Heteroskedastisitas

“Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskesdastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas” (Ghozali,2011:139).

Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Penyebaran yang

acak menunjukkan model regresi yang baik, artinya tidak terjadi

heterokedastisitas.

Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik

scatterplot dengan menggunakan dasar analisis sebagai berikut:

47

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),

maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali, 2011:139).

3.6.4 Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, digunakan metode regresi

linier berganda, uji signifikansi simultan (uji statistik F), koefisien determinasi

(R2), dan uji parsial ( Uji t).

3.6.4.1. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Menurut Ghozali (2011:98) “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan

apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat”. Pengujian

dilakukan dengan menggunakan signifikansi level 0,05 (α:5%). Ketentuan

penerimaan atau penolakan hipotesis, Jika nilai signifikan > 0,05 berarti menerima

Ho dan menolak Ha. Begitu sebaliknya jika nilai signifikan < 0,05 berarti

menolak Ho dan menerima Ha.

3.6.4.2. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

“Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen.” (Ghozali, 2011:98). Penggunaan hipotesis (uji t)

menggunakan bantuan program SPSS16.0, yaitu dengan membandingkan

signifikansi hitung masing-masing variabel bebas terhadap α = 5%. Kaidah

pengambilan keputusan dalam uji t dengan SPSS apabila nilai signifikansi > taraf

48

signifikan (5%), maka Ho diterima dan Ha ditolak, jika signifikansi < taraf

signifikan (5%), maka Ho ditolak dan menerima Ha.

3.6.4.3. Koefisien Determinasi (R2)

“Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu” (Ghozali, 2011:97). Koefisien

determinasi R2 = 0, berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh sama sekali

(0%) terhadap variabel dependen. Sebaliknya, bila koefisien determinasi R2 = 1,

berarti variabel dependen 100% dipengaruhi oleh variabel bebas.

Cara mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel

terikat, maka perlu dicari koefisien determinasi (R2). Perhitungan dilakukan

dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0. Hasil koefisien determinasi dapat

dilihat pada tabel adjusted R2. Alasan mengambil pada tabel adjusted R

2 hal ini

berpedoman pada pendapat Ghozali (2011:97) menyatakan “nilai adjusted R2

dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam

model”.

3.6.4.4 Koefisien Determinasi Parsial (r2)

Cara mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan oleh masing-masing

variabel bebas, maka perlu dicari koefisien determinasi secara parsial. Besarnya

pengaruh X1, X2, dan X3 (r2) dicari dengan menggunakan program SPSS release

16.0. Semakin besar nilai r2 maka semakin besar variasi sumbangan terhadap

variabel terikat.

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1 Deskriptif Persentase

Analisis deskriptif persentase terhadap skor yang diperoleh digunakan

untuk mengetahui gambaran jawaban responden terhadap variabel disiplin,

fasilitas, motivasi belajar sebagai variabel bebas, dan kecepatan mengetik manual

siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang sebagai variabel terikatpada mata

pelajaran menggunakan peralatan kantor pada standar kompetensi menggandakan

dokumen kompetensi dasar menggunakan peralatan kantorpada siswa kelas X

program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 2 Semarang.

4.1.1.1 Variabel Disiplin Belajar

Hasil analisis deskriptif pada data variabel disiplin belajar dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Variabel Disiplin Belajar

No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria

1

2

3

4

5

85% < skor ≤ 100%

69% < skor ≤ 84%

53% < skor ≤ 68%

37% < skor ≤ 52%

20% ≤ skor ≤ 36%

58

25

0

0

0

69,05%

30,95%

0,00%

0.00%

0.00%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Jumlah 83 100%

50

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa disiplin belajar siswa dalam

mengikuti praktik mengetik yaitu sebesar 69.05% dengan jumlah 58 siswa dan

30,95% dengan jumlah 25 siswa memiliki kriteria baik. Rata-rata untuk variabel

disiplin belajar memiliki rata-rata sebesar 88,43% yang memiliki kriteria sangat

baik dengan indikator (1) Mematuhi aturan dan tata tertib laboratorium mengetik.

(2) Menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang berasal dari luar individu. (3)

Jam masuk dan akhir praktik mengetik (4) Tanggung jawab terhadap tugas dan

kewajiban.

Secara lebih rinci gambaran tentang disiplin belajar siswa kelas X yang

mengikuti praktik mengetik program keahlian administrasi perkantoran SMK

Negeri 2 Semarang ditinjau dari tiap-tiap indikator dapat disajikan sebagai

berikut:

1. Mematuhi aturan dan tata tertib laboratorium mengetik.

Secara rinci deskriptif persentase indikator mematuhi aturan dan tata tertib

laboratorium mengetik dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini:

Tabel 4.2

Deskriptif Persentase Indikator Mematuhi Aturan dan Tata Tertib

Laboratorium Mengetik

No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria

1

2

3

4

5

85% < skor ≤ 100%

69% < skor ≤ 84%

53% < skor ≤ 68%

37% < skor ≤ 52%

20% ≤ skor ≤ 36%

63

19

1

0

0

75,90%

22,89%

1,21%

0,00%

0,00%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Jumlah 83 100%

51

Dari tabel 4.2 di atas terlihat bahwa untuk indikator mematuhi aturan dan

tata tertib laboratorium mengetik memiliki tingkat kepatuhan yang sangat tinggi

yaitu sebesar 75,90% dengan jumlah siswa sebanyak 63 siswa. Untuk 19 siswa

memiliki tingkat kepatuhan terhadap aturan dan tata tertib laboratorium mengetik

kriteria baik dengan persentase sebesar 22,89% dan hanya 1 siswa yang memiliki

kriteria cukup baik dengan besar persentase sebesar 1,21%. Rata-rata dari

indikator mematuhi aturan dan tata tertib laboratorium mengetik memiliki kriteria

sangat baik yaitu sebesar 91,08%.

2. Menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang berasal dari luar

individu.

Secara rinci deskriptif persentase indikator menyesuaikan diri terhadap

aturan-aturan yang berasal dari luar individu dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah

ini:

Tabel 4.3

Deskriptif Persentase Indikator Menyesuaikan diri terhadap Aturan-aturan

yang Berasal dari Luar Individu.

No Interval kecepatan Frekuensi Persentase% Kriteria

1

2

3

4

5

85% < skor ≤ 100%

69% < skor ≤ 84%

53% < skor ≤ 68%

37% < skor ≤ 52%

20% ≤ skor ≤ 36%

61

21

1

0

0

73,00%

25,00%

2,00%

0,00%

0,00%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Jumlah 83 100%

Dari tabel 4.3 di atas terlihat bahwa untuk indikator menyesuaikan diri

terhadap aturan-aturan yang berasal dari luar individu memiliki tingkat

penyesuaian yang sangat tinggi yaitu sebesar 73,00% dengan jumlah siswa

sebanyak 61 siswa. Untuk 21 siswa memiliki tingkat penyesuaian dengan kriteria

52

baik dengan persentase sebesar 25,00% dan hanya 1 siswa yang memiliki kriteria

cukup baik dengan besar persentase sebesar 2,00%. Rata-rata untuk indikator

menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang berasal dari luar individu memiliki

kriteria sangat baik dengan besar persentase sebesar 89,08%.

3. Jam masuk dan akhir praktik mengetik

Secara rinci deskriptif persentase indikator jam masuk dan akhir praktik

mengetik dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4

Deskriptif Persentase Indikator Jam Masuk dan Akhir Praktik Mengetik

No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria

1

2

3

4

5

85% < skor ≤ 100%

69% < skor ≤ 84%

53% < skor ≤ 68%

37% < skor ≤ 52%

20% ≤ skor ≤ 36%

46

32

5

0

0

55,42%

38,55%

6,02%

0,00%

0,00%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Jumlah 83 100%

Dari tabel 4.4 di atas pada indikator jam masuk dan akhir praktik mengetik

menunjukan kriteria sangat baik yaitu sebesar 55,42% dengan jumlah 46 siswa.

Untuk kriteria baik memiliki tingkat persentase sebesar 38,55% dengan jumlah

siswa sebanyak 32 siswa, sedangkan untuk kriteria cukup baik tingkat

persentasenya sebesar 6,02% dengan jumlah siswa sebanyak 5 siswa. Rata-rata

indikator jam masuk dan akhir praktik mengetik memiliki kriteria baik dengan

persentase sebesar 84,94%.

4. Tanggung jawab terhadap tugas dan kwajiban.

Untuk tingkat persentase pada indikator tanggung jawab terhadap tugas

dan kewajiban dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

53

Tabel 4.5

Deskriptif Persentase Indikator Tanggung Jawab terhadap Tugas dan

Kwajiban

No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria

1

2

3

4

5

85% < skor ≤ 100%

69% < skor ≤ 84%

53% < skor ≤ 68%

37% < skor ≤ 52%

20% ≤ skor ≤ 36%

60

22

1

0

0

72,29%

26,51%

1,20%

0,00%

0,00%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Jumlah 83 100%

Dari tabel 4.5 di atas untuk indikator tanggung jawab terhadap tugas dan

kewajiban sebanyak 60 siswa memiliki kriteria sangat baik yaitu sebesar 72,29%,

22 siswa memiliki kriteria baik pada indikator tanggung jawab terhadap tugas dan

kewajiban yaitu sebesar 26,51%. Sedangkan untuk kreteria cukup baik terdiri dari

1 siswa dengan persentase sebesar 1,20%. Rata-rata untuk indikator tanggung

jawab terhadap tugas dan kewajiban memiliki kriteria sangat baik dengan besar

persentase 88,76%.

Dari deskriptif persentase indikator disiplin yang memiliki tingkat

persentase yang sangat tinggi adalah indikator mematuhi aturan dan tata tertib

laboratorium mengetik yaitu sebesar 91,08%.

4.1.1.2 Variabel Fasilitas Belajar

Hasil analisis deskriptif pada data variabel fasilitas belajar dapat dilihat

pada tabel berikut:

54

Tabel 4.6

Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Variabel Fasilitas Belajar

No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria

1

2

3

4

5

85% < skor ≤ 100%

69% < skor ≤ 84%

53% < skor ≤ 68%

37% < skor ≤ 52%

20% ≤ skor ≤ 36%

58

25

0

0

0

69,05%

30,96%

0,00%

0.00%

0.00%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Jumlah 83 100%

Berdasarkan tabel 4.6 terlihat bahwa faslitias belajar dalam praktik

mengetik berdasarkan jawaban siswa kategori sangat baik sebesar 69.05%

dengan jumlah 58 siswa, dan 30,96% dengan jumlah 25 siswa memiliki kriteria

baik. Variabel fasilitas belajar memiliki kriteria sangat baik dengan besar rata-rata

88,30%, dengan indikator (1) Ruang laboratorium mengetik, (2) Mesin ketik

manual, (3) Buku pegangan yang digunakan dalam proses pembelajaran

mengetik, (4) Media pembelajaran mengetik, (5) Meja dan kursi, (6) Sarana

penunjang, seperti penerangan, AC, kertas, dan lain sebagainya.

Secara lebih rinci gambaran tentang deskriptif persentase perhitungan

fasilitas belajar siswa kelas X yang mengikuti praktik mengetik program keahlian

administrasi perkantoran SMK Negeri 2 Semarang ditinjau dari tiap-tiap indikator

dapat disajikan sebagai berikut:

1. Ruang laboratorium mengetik

Secararinci deskriptif persentase indikator ruang laboratorium mengetik

dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:

55

Tabel 4.7

Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Indikator Ruangan Laboratorium

Mengetik

No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria

1

2

3

4

5

85% < skor ≤ 100%

69% < skor ≤ 84%

53% < skor ≤ 68%

37% < skor ≤ 52%

20% ≤ skor ≤ 36%

61

21

1

0

0

73,49%

25,30%

1,21%

0,00%

0,00%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Jumlah 83 100%

Berdasarkan tabel 4.7 di atas deskriptif persentase dari hasil perhitungan

diperoleh 73,49% dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan

frekuensi sebanyak 61 siswa, 25,30% memiliki kriteria baik dengan frekuensi

sebanyak 21 siswa, dan hanya satu siswa yang memiliki kriteria cukup baik yaitu

sebesar 1,21%. Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk

indikator ruang laboratorium mengetik dapat disimpulkan bahwa indikator ruang

laboratorium mengetik memiliki kriteria sangat baik yaitu dengan besar rata-rata

91,81%.

2. Mesin ketik manual.

Secara rinci deskriptif persentase indikator mesin ketik manual dapat

dilihat pada tabel 4.8 berikut:

56

Tabel 4.8

Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Indikator Mesin Ketik Manual

No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria

1

2

3

4

5

85% < skor ≤ 100%

69% < skor ≤ 84%

53% < skor ≤ 68%

37% < skor ≤ 52%

20% ≤ skor ≤ 36%

54

29

0

0

0

65,06%

34,94%

0,00%

0,00%

0,00%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Jumlah 83 100%

Berdasarkan tabel 4.8 di atas deskriptif persentase dari hasil perhitungan

diperoleh 65,06% dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan

frekuensi sebanyak 54 siswa, 34,94% memiliki kriteria baik dengan frekuensi

sebanyak 29 siswa.Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk

indikator mesin ketik manual dapat disimpulkan memiliki kriteria sangat baik

dengan rata-rata perhitungan sebesar 89,52% yang berada pada kriteria sangat

baik.

3. Buku pegangan yang digunakan dalam proses pembelajaran mengetik

Secara rinci deskriptif persentase indikator buku pengangan yang

digunakan dalam proses pembelajaran mengetikdapat dilihat pada tabel 4.9

berikut:

57

Tabel 4.9

Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Indikator Buku Pengangan yang

Digunakan dalam Proses Pembelajaran Mengetik

No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria

1

2

3

4

5

85% < skor ≤ 100%

69% < skor ≤ 84%

53% < skor ≤ 68%

37% < skor ≤ 52%

20% ≤ skor ≤ 36%

34

44

5

0

0

40,96%

53,01%

6,03%

0,00%

0,00%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Jumlah 83 100%

Berdasarkan tabel 4.9 di atas deskriptif persentase dari hasil perhitungan

diperoleh 40,96% dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan

frekuensi sebanyak 34 siswa, 53,01% memiliki kriteria baik dengan frekuensi

sebanyak 44 siswa, dan 6,03% memiliki kriteria cukup baik yaitu dengan

frekuensi sebanyak 5 siswa. Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase

untuk indikator buku pengangan yang digunakan dalam proses pembelajaran

mengetik dapat disimpulkan memiliki kriteria baik dengan rata-rata sebesar

82,25%.

4. Media Pembelajaran Mengetik.

Secara rinci deskriptif persentase indikator media pembelajaran mengetik

dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut:

58

Tabel 4.10

Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Indikator Media Pembelajaran

Mengetik

No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria

1

2

3

4

5

85% < skor ≤ 100%

69% < skor ≤ 84%

53% < skor ≤ 68%

37% < skor ≤ 52%

20% ≤ skor ≤ 36%

59

24

0

0

0

71,08%

28,92%

0,00%

0,00%

0,00%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Jumlah 83 100%

Berdasarkan tabel 4.10 di atas deskriptif persentase dari hasil perhitungan

diperoleh 71,08% dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan

frekuensi sebanyak 59 siswa, 28,92% memiliki kriteria baik dengan frekuensi

sebanyak 24 siswa. Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk

indikator media pembelajaran mengetik dapat disimpulkan memiliki kriteria

sangat baik dengan rata-rata sebesar91,45%.

5. Meja dan kursi.

Secara rinci deskriptif persentase indikator meja dan kursi dapat dilihat

pada tabel 4.11 berikut:

Tabel 4.11

Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Indikator Meja dan Kursi

No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria

1

2

3

4

5

85% < skor ≤ 100%

69% < skor ≤ 84%

53% < skor ≤ 68%

37% < skor ≤ 52%

20% ≤ skor ≤ 36%

39

43

1

0

0

46,99%

51,81%

1,20%

0,00%

0,00%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Jumlah 83 100%

59

Berdasarkan tabel 4.11 deskriptif persentase dari hasil perhitungan

diperoleh 46,99% dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan

frekuensi sebanyak 39 siswa, 51,81% memiliki kriteria baik dengan frekuensi

sebanyak 43 siswa, dan sebesar 1,20% memiliki kriteria cukup baik dengan

frekuensi sebanyak 1 siswa. Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase

untuk indikator meja dan kursi dapat disimpulkan memiliki kriteria sangat baik

dengan rata-rata sebesar 89,16%.

6. Sarana penunjang, seperti penerangan, AC, kertas, dan lain sebagainy.

Secara rinci deskriptif persentase indikator sarana penunjang,seperti

penerangan, AC, kertas dan lain-lain dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah ini:

Tabel 4.12

Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Indikator Sarana Penunjang,seperti

penerangan, AC, kertas dan lain-lain

No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria

1

2

3

4

5

85% < skor ≤ 100%

69% < skor ≤ 84%

53% < skor ≤ 68%

37% < skor ≤ 52%

20% ≤ skor ≤ 36%

52

30

1

0

0

62,65%

36,14%

1,21%

0,00%

0,00%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Jumlah 83 100%

Berdasarkan tabel 4.12 di atas deskriptif persentase dari hasil perhitungan

diperoleh 62,65% dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan

frekuensi sebanyak 52 siswa, 36,14% memiliki kriteria baik dengan frekuensi

sebanyak 30 siswa, dan sebesar 1,21% memiliki kriteria cukup baik dengan

60

frekuensi sebanyak 1 siswa. Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase

untuk indikator meja dan kursi dapat disimpulkan memiliki kriteria sangat baik

dengan jumlah perhitungan rata-rata sebesar 88,84%.

Dari deskriptif persentase indikator fasilitas yang memiliki tingkat

persentase yang sangat tinggi adalah indikator ruang laboratorium mengetik yaitu

memiliki perhitungan rata-rata sebesar 91,81%.

4.1.1.3 Variabel Motivasi Belajar

Hasil analisis deskriptif pada data variabel motivasi belajar dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 4.13

Hasil Perhitungan deskriptif Persentase Variabel Motivasi Belajar

No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria

1

2

3

4

5

85% < skor ≤ 100%

69% < skor ≤ 84%

53% < skor ≤ 68%

37% < skor ≤ 52%

20% ≤ skor ≤ 36%

49

26

0

0

0

59,51%

40,49%

0,00%

0.00%

0.00%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Jumlah 83 100%

Berdasarkan tabel 4.13 terlihat bahwa motivasi belajar siswa dalam

mengikuti praktik mengetik sebagian besar kategori sangat baik yaitu sebesar

59,51% dengan frekuensi sejumlah 49 siswa, dan 40,49% memiliki kriteria baik

dengan jumlah frekuensi 26 siswa. Berdasarkan perhitungan untuk variabel

motivasi memiliki rata-rata 87,36% dengan kriteria sangat baik. Indikator

motivasi dari penelitian ini adalah (1) Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil

dalam pembelajaran mengetik. (2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

61

mengetik. (3) Adanya harapan dan cita-cita dimasa depan mengenai manfaat dari

keterampilan mengetik. (4) Adanya penghargaan dalam belajar mengetik manual.

(5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar mengetik.

Secara lebih rinci gambaran tentang motivas belajar siswa kelas X yang

mengikuti praktik mengetik program keahlian administrasi perkantoran SMK

Negeri 2 Semarang ditinjau dari tiap-tiap indikator dapat disajikan sebagai

berikut:

1. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam pembelajaran

mengetik.

Hasil analisis deskriptif pada data indikator adanya hasrat dan keinginan

untuk berhasil dalam pembelajaran mengetik dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.14

Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Indikator Adanya Hasrat dan

Keinginan untuk Berhasil dalam Pembelajaran mengetik

No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria

1

2

3

4

5

85% < skor ≤ 100%

69% < skor ≤ 84%

53% < skor ≤ 68%

37% < skor ≤ 52%

20% ≤ skor ≤ 36%

22

46

12

3

0

26,51%

55,42%

14,46%

3,61%

0,00%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Jumlah 83 100%

Berdasarkan tabel 4.14 di atas deskriptif persentase dari hasil perhitungan

diperoleh 26,51% dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan

frekuensi sebanyak 22 siswa, 55,42% memiliki kriteria baik dengan frekuensi

sebanyak 46 siswa, sebesar 14,46% memiliki kriteria cukup baik dengan frekuensi

sebanyak 12 siswa, dan 3,57% memiliki kriteria kurang baik frekuensi sebanyak 3

siswa.

62

Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk indikator

adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam pembelajaran mengetik dapat

disimpulkan memiliki kriteria baik dengan jumlah perhitungan rata-rata sebesar

75,54%

2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar mengetik.

Hasil analisis deskriptif pada data indikator adanya dorongan dan

kebutuhan dalam belajar mengetik dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.15

Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Indikator adanya Dorongan dan

Kebutuhan dalam Belajar Mengetik

No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria

1

2

3

4

5

85% < skor ≤ 100%

69% < skor ≤ 84%

53% < skor ≤ 68%

37% < skor ≤ 52%

20% ≤ skor ≤ 36%

58

24

1

0

0

69,88%

28,92%

1,20%

0,00%

0,00%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Jumlah 83 100%

Berdasarkan tabel 4.15 di atas deskriptif persentase dari hasil perhitungan

diperoleh 69,88% dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan

frekuensi sebanyak 58 siswa, 28,92% memiliki kriteria baik dengan frekuensi

sebanyak 24 siswa, dan sebesar 1,20% memiliki kriteria cukup baik dengan

frekuensi sebanyak 1 siswa. Dari perhitungan deskriptif persentase dapat

disimpulkan bawa indikator adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

mengetik memiliki kriteria sangat baik dengan hasil perhitungan rata-rata

persentase sebesar 93,73%.

63

3. Adanya harapan dan cita-cita dimasa depan mengenai manfaat dari

keterampilan mengetik.

Hasil analisis deskriptif pada data indikator adanya harapan dan cita-cita

dimasa depan mengenai manfaat dari keterampilan mengetik dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.16

Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Indikator Adanya Harapan dan

Cita-cita Dimasa Depan Mengenai Manfaat dari Keterampilan Mengetik

No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria

1

2

3

4

5

85% < skor ≤ 100%

69% < skor ≤ 84%

53% < skor ≤ 68%

37% < skor ≤ 52%

20% ≤ skor ≤ 36%

68

15

0

0

0

81,93%

18,07%

0,00%

0,00%

0,00%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Jumlah 83 100%

Berdasarkan tabel 4.16 di atas deskriptif persentas dari hasil perhitungan

diperoleh 81,93% dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan

frekuensi sebanyak 68 siswa, 18,07% memiliki kriteria baik dengan frekuensi

sebanyak 15 siswa. Hasil perhitungan deskriptif persentase dapat disimpulkan

bahwa indikator adanya harapan dan cita-cita dimasa depan mengenai manfaat

dari keterampilan mengetik memiliki kriteria sangat baik dengan rata-rata 92,45%.

4. Adanya penghargaan dalam belajar mengetik manual.

Hasilanalisis deskriptif pada data indikator adanya penghargaan dalam

belajar mengetik manual dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut ini:

64

Tabel 4.17

Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Indikator Adanya Penghargaan

dalam Belajar Mengetik Manual

No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria

1

2

3

4

5

85% < skor ≤ 100%

69% < skor ≤ 84%

53% < skor ≤ 68%

37% < skor ≤ 52%

20% ≤ skor ≤ 36%

43

34

5

1

0

51,81%

40,96%

6,02%

1,21%

0,00%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Jumlah 83 100%

Berdasarkan tabel 4.17 di atas deskriptif persentase dari hasil perhitungan

diperoleh 51,81% dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan

frekuensi sebanyak 43 siswa, 40,96% memiliki kriteria baik dengan frekuensi

sebanyak 34 siswa, 6,02% memiliki kriteria cukup baik dengan frekuensi

sebanyak 5 siswa, dan 1,21% memiliki kriteria kurang baik dengan frekuensi

sebanyak 1 siswa. Hasil perhitungan deskriptif persentase dapat disimpulkan

bahwa indikator adanya penghargaan dalam belajar mengetik manual memiliki

kriteria sangat baik yaitu dengan rata-rata sebesar 88,67%.

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar mengetik

Hasilanalisis deskriptif pada data indikator adanya kegiatan yang menarik

dalam belajar mengetik dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut ini:

65

Tabel 4.18

Hasil Perhitungan Deskritif Persentase Indikator Adanya Kegiatan yang

Menarik dalam Belajar Mengetik

No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria

1

2

3

4

5

85% < skor ≤ 100%

69% < skor ≤ 84%

53% < skor ≤ 68%

37% < skor ≤ 52%

20% ≤ skor ≤ 36%

44

35

4

0

0

53,01%

42,17%

4,82%

0,00%

0,00%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Tidak Baik

Jumlah 83 100%

Berdasarkan tabel 4.18 di atas deskriptif persentase dari hasil perhitungan

diperoleh 53,01% dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan

frekuensi sebanyak 44 siswa, 42,17% memiliki kriteria baik dengan frekuensi

sebanyak 35 siswa, dan 4,82% memiliki kriteria cukup baik dengan frekuensi

sebanyak 4 siswa. Hasil perhitungan deskriptif persentase indikator adanya

kegiatan yang menarik dalam belajar mengetik memiliki kesimpulan sangat baik

dengan rata-rata sebesar 87,71%.

Dari deskriptif persentase indikator motivasi yang memiliki tingkat

persentase yang sangat tinggi adalah indikatoradanya dorongan dan kebutuhan

dalam belajar mengetik yaitumemiliki rata-rata sebesar 93,73%.

4.1.1.4. Kecepatan Kengetik

Hasilanalisis deskriptif pada data variabel pencapaian kecepatan mengetik

yang merupakan variabel terikat dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.19

berikut ini:

66

Tabel 4.19

Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Variabel Kecepatan Mengetik

Kecepatan (epm) Jumlah siswa Persentase

Pencapaian

Keterangan

≤110 60 72,29% Tidak Tuntas

110< 23 27,71% Tuntas

Berdasarkan tabel 4.19 terlihat bahwa hasil deskriptif persentase untuk

variabel kecepatan mengetik, dari hasil perhitungan diperoleh 27,71%, siswa

mencapai nilai ketuntasan untuk nilai kecepatan mengetik dengan jumlah siswa

sebanyak 60 siswa, sedangkan 72,29% tidak tuntas dengan jumlah siswa sebanyak

23 siswa.

4.1.2. Uji Asumsi Klasik

4.1.2.1.Uji Normalitas

Pengujian data atau uji kenormalan data dilakukan sebelum uji hipotesis

dilakukan. Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi variabel dependen mempunyai distribusi normal atau tidak.

Uji normalitas juga dapat dilihat pada grafik Normal P-Plot sebagai

berikut:

67

Gambar 4.1 P-Plot uji normalitas

Berdasarkan Grafik P-Plot di atas menunjukkan bahwa data menyebar di

sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis histograf menuju pola distribusi

normal maka variabel dependen Y memenuhi asumsi normalitas.

Selain berdasarkan Grafik P-Plot uji normalitas dapat dilihat dari uji

statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji

statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov(K-S). Uji K-S dilakukan dengan

membuat hipotesis:

H0 : data residual terdistribusi normal

HA : data residual tidak terdistribusi normal

68

4.20

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 83

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 5.18441902

Most Extreme Differences Absolute .081

Positive .081

Negative -.048

Kolmogorov-Smirnov Z .735

Asymp. Sig. (2-tailed) .652

a. Test distribution is Normal.

Dari hasil outputuji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov(K-S)

menunjukkan bahwa besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov hasil pengolahan SPSS

adalah 0,735 dan nilai signifikan 0,652> 0,05 hal ini berarti H0 diterima yang

berarti data berdistribusi normal dan model regresi memenuhi asumsi normalitas.

4.1.2.2. Uji Multikolinieritas

“Uji multikolinieritas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen” (Ghozali, 2011:105). Multikolonieritas pada suatu model dapat

dilihat dari nilai tolerance dan lawanya VIF (Variance Inflatori Faktor). Model

regresi antar variabel bebas dapat dikatakan ada multikolonieritas jika hasil nilai

VIF ≥ 10 dan nilai tolerance ≤ 0,10. Hasil uji multikolinieritas dalam penelitian

ini dapat dilihat berdasarkan tabel berikut ini:

69

Tabel 4.21

Analisis Uji Multikolinieritas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Constanta

X1 .626 1.597

X2 .784 1.276

X3 .597 1.675

Berdasarkan tabel 4.20menunjukkan setiap variabel bebas mempunyai

nilai tolerance>0,1 dan Nilai VIF <10, dan dapat disimpulkan bahwa tidak ada

multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi ini.

4.1.2.3. Uji Heteroskedastisitas

“Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskesdastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas” (Ghozali,2011:139).

Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Penyebaran yang

acak menunjukkan model regresi yang baik, artinya tidak terjadi

heterokedastisitas.

Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati grafik

scatterplotdengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y.

Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat berdasarkan grafik scatterplot berikut

ini:

70

Gambar 4.2 Scatterplot Uji Heterokedastisitas

Dari gambar 4.2 terlihat tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas dalam model regresi dalam penelitian ini. Selain itu dari uji

statistik uji glejsermenunjukkan bahwa dari nilai sig. tiap variabel berada di atas

nilai taraf signifikansi 0,05 (sig.>0,05). Jadi dapat disimpulkan model regresi

tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. Untuk uji glejser dapat dilihat pada

tabel 4.22 berikut:

71

Tabel 4.22

Output Uji Glejser Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -7.161 4.979 -1.438 .154

X1 -.064 .134 -.065 -.478 .634

X2 .153 .077 .241 1.989 .056

X3 .132 .122 .149 1.077 .285

a. Dependent Variable: ABS_RES

4.1.3. Uji Hipotesis

4.1.3.1. Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh disiplin belajar (X1), fasilitas belajar (X2) dan motivasi

belajar(X3)terhadapkecepatan mengetik manual(Y). Penelitian ini menggunakan

analisis regresi linier berganda dengan menggunakan perhitungan komputer SPSS

for windows release16.

Tabel 4.23

Hasil Analisis Linier Berganda

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coeffi

cients T Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 4.118 9.292 .443 .659

X1 .698 .251 .247 2.784 .007

X2 .770 .144 .424 5.348 .000

X3 .752 .228 .300 3.299 .001

a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel 4.21 analisis regresi linier berganda menunjukkan

persamaan regresi berganda sebagai berikut:

72

Y = 4,118 + 0,698X1 + 0,770X2+0,752X3 + e. Persamaan regresi tersebut

mempunyai makna sebagai berikut:

1. Konstanta = 4,118

Memiliki arti jika variabel disiplin belajar (X1), fasilitas belajar (X2) dan

motivasi belajar (X3) bernilai 0, maka variabel dependen yaitu kecepatan

mengetik manual (Y) bernilai= 4,574.

2. Koefisien X1(Disiplin Belajar)= 0,698

Hal ini menunjukkan bahwa setiap variabel disiplin belajar mengalami

kenaikan sebesar satu satuan, dengan asumsi variabel fasilitas belajar, dan

motivasi belajar dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan pada

kecepatan mengetik siswa sebesar 0,698.

3. Koefisien X2(Fasilitas Belajar) = 0,770

Hal ini menunjukkan bahwa setiap variabel fasilitas belajar mengalami

kenaikan sebesar satu satuan, dengan asumsi variabel disiplin belajar, dan

motivasi belajar dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan pada

kecepatan mengetik siswa sebesar 0,770 satuan.

4. Koefisien X3 (Motivasi Belajar) = 0,752

Hal ini menunjukkan bahwa setiap variabel motivasi belajar mengalami

kenaikan sebesar satu satuan, dengan asumsi variabel disiplin belajar, dan fasilitas

belajar dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan pada kecepatan

mengetik siswa sebesar 0,752 satuan

5. (e) merupakangangguan stokastik yang tidak bisa diamati

73

4.1.3.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji simultan digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Dalam

penelitian ini uji F dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0.

Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.22 berikut :

Tabel 4.24

Tabel Anova Uji F

ANOVAb

Model

Sum of

Squar

es Df

Mean

Squa

re F Sig.

1 Regression 3457.144 3 1152.381 41.306 .000a

Residual 2204.012 79 27.899

Total 5661.157 82

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Bedasarkan tabel4.22 diatas hasil perhitungan uji simultan diperolehnilai

sig. 0,000 < 0,05 sehingga signifikan pada taraf signifikan 0,05, sehingga Ho

ditolak dan menerima Ha, artinya hipotesis kerja (Ha)ada pengaruh antara disiplin,

fasilitas, motivasi belajar siswa secara simultan terhadap kecepatan mengetik

manual siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang pada program keahlian

administrasi perkantoranditerima.

4.1.3.3. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Hasil analisis uji parsial dalam penelitian ini dapat dilihat berdasarkan

tabel 4.23 berikut ini:

74

Tabel 4.25

Tabel Uji Parsial (Uji t)

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coeffic

ients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.118 9.292 .443 .659

X1 .698 .251 .247 2.784 .007

X2 .770 .144 .424 5.348 .000

X3 .752 .228 .300 3.299 .001

a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel 4.23di atas menunjukkan bahwa hasil uji t untuk variabel

disiplin belajar(X1) diperoleh nilai signifikasi 0,007< 0,05. Hasil ini menunjukkan

variabel disiplin berpengaruh signifikan pada taraf signifikansi 0,05, sehingga Ho

ditolak dan menerima Ha. Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis kerja (Ha)

yaitu pada H1 yang berbunyiada pengaruh disiplin belajar siswa terhadap

kecepatan mengetik manual siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang pada

program keahlian administrasi perkantoran, diterima.

Variabel fasilitas belajar (X2) diperoleh nilai signifikansi 0,000< 0,05. Hasil

ini menunjukkan variabel fasilitas berpengaruh signifikan pada taraf signifikansi

0,05, sehingga Ho ditolak dan menerima Ha. Berdasarkan hasil tersebut hipotesis

kerja (Ha) yaitu H2 yang berbunyiada pengaruh fasilitas belajar siswa terhadap

kecepatan mengetik manual siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang pada

program keahlian administrasi perkantoran, diterima

Hasil uji t variabel motivasi belajar (X3) di peroleh nilai sig. 0,001<0,05.

Hasil ini menunjukkan variabel motivasi berpengaruh signifikan pada taraf

signifikansi 0,05, sehingga Ho ditolak dan menerima Ha. Berdasarkan hasil

tersebut hipotesis kerja (Ha) yaitu H3 yang berbunyi ada pengaruh motivasi belajar

75

siswa terhadap kecepatan mengetik manual siswa kelas X SMK Negeri 2

Semarang pada program keahlian administrasi perkantoran, diterima.

4.1.3.4. Uji Koefisien Determinasi Simultan (R2)

“Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu” (Ghozali, 2011:97). Koefisien

determinasi R2 = 0, berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh sama sekali

(0%) terhadap variabel dependen. Sebaliknya, bila koefisien determinasi R2 = 1,

berarti variabel dependen 100% dipengaruhi oleh variabel bebas.Hasil

perhitungan koefisien determinasi simultan (R²) dapat dilihat berdasarkan tabel

4.24 berikut ini:

Tabel 4.26

Uji KoefisienDeterminasi Simultan (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 781a .611 .596 5.28194

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel model summary di atas menunjukkan niai AdjustedR

Square= 0,596. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel bebas disiplin, fasilitas dan

motivasi belajar secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen

kecepatan mengetik manual siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang program

keahlian Administrasi perkantoran sebesar 59,6%, sedangkan sisanya 40,4%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

76

4.1.3.5. Uji Koefisien Determinasi Parsial (r2)

Besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat

dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi secara parsial (r2) masing-

masing variabel. Hasil determinasi secara parsial terangkum dalam tabel 4.25

berikut ini:

Tabel 4.27

Uji KoefisienDeterminasi Parsial (r2)

Model

Correlations

Zero-order Partial Part

1 (Constant)

X1 .590 .299 .195

X2 .651 .516 .375

X3 .631 .348 .232

Berdasarkan tabel 4.25diatas diperoleh besarnya pengaruh disiplin belajar

(X1) terhadap kecepatan mengetik manual sebesar 8,94%, yang diperoleh dari

koefisien korelasi parsial untuk variabel disiplin belajar dikuadratkan yaitu

(0,299)2 x 100%. Besarnya pengaruh fasilitas belajar(X2) terhadap kecepatan

mengetik manual sebesar 26,63%, yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial

untuk variabel fasilitas belajar dikuadratkan yaitu (0,516)2x 100%, sedangkan

besarnya pengaruh motivasi belajar (X3) terhadap kecepatan mengetik manual

sebesar 12,11%, yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel

motivasi belajar dikuadratkan yaitu(0,348)2x100%. Hal ini menunjukkan bahwa

variabel fasilitas belajar memberikan pengaruh lebih besar terhadap kecepatan

mengetik manual yaitu sebesar 26,63% dibandingkan dengan variabel disiplin

belajar dan motivasi belajar.

77

4.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa antara disiplin, fasilitas

dan motivasi belajar siswa berpengaruh positif terhadap kecepatan mengetik

manual siswa SMK Negeri 2 Semarang kelas X program keahliaan administrasi

perkantoran. Selain itu berdasarkan deskriptif persentase dari variabel disiplin,

fasilitas dan motivasi belajar siswa memiliki kategori sangat baik, akan tetapi

variabel fasilitas memiliki tingkat persentase paling tinggi.

Meskipun disiplin, fasilitas, dan motivasi berpengaruh positif terhadap

kecepatan mengetik siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang,namun terdapat

kekurangan dalam ketiga variabel tersebut. Seperti halnya variabel disiplin,

meskipun variabel disiplin berpengaruh positif terhadap kecepatan mengetik siswa

kelas X SMK Negeri 2 Semarang akan tetapi kedisiplin siswa masuk laboratorium

mengetik untuk mengikuti pembelajaran praktik mengetik masih banyak yang

belum tepat waktu, hal ini berdasarkan jawaban responden pada item pernyataan

untuk variabel disiplin yang menyatakan bahwa saya tidak terlambat masuk

laboratorium mengetik ketika praktik mengetik, pada item pernyataan ini jumlah

skor jawaban responden paling kecil dibandingkan dengan pernyataan-pernyataan

yang lain yang masih dalam satu variabel disiplin belajar. Selain dari disiplin

siswa juga harus diikuti dengan disiplin siswa juga harus diikuti dengan disiplin

guru dalam menyampaikan materi dan arahan dalam praktik mengetik.

Tidak hanya disiplin untuk variabel fasilitas dan motivasi juga demikian

meskipun berpengaruh secara positif akan tetapi masih terdapat kekurangan.

Hasiltemuan penelitian untuk fasilitas terdapat kekurangan bahwa siswa masih

78

banyak yang tidak memiliki buku pegangan yang mendukung dalam proses

pembelajaran praktik mengetik, hal ini berdasarkan jawaban responden untuk item

pernyataan yang menyatakan bahwa saya memiliki buku pegangan yang lain

selain yang disediakan oleh sekolah di laboratorium mengetik. Dari jawaban

pernyataan tersebut jumlah skor total dari responden paling sedikit dibandingkan

dengan jumlah total skor item pernyataan yang lain yang masih dalam satu

variabel fasilitas belajar. Temuan ini dapat dinyatakan bahwa siswa dalam

mengikuti praktik mengetik hanya menggunakan buku yang disediakan oleh

sekolah yang berada di laboratorium mengetik manual dan tidak boleh dibawa

pulang sebagai referensi siswa untuk belajar mandiri di rumah.

Variabel motivasi selain berpengaruh positif terhadap kecepatan mengetik

siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang juga memiliki kekurangan yaitu

mengenai siswa yang kurang berlatih sendiri di luar pembelajaran praktik

mengetik yang berada di sekolah. Hal ini berdasarkan hasil temuan dalam

penelitian dari jumlah skor jawaban responden untuk item pernyataan yang

menyatakan bahwa saya berlatih sendiri di luar pembelajaran praktik mengetik

memiliki total skor paling sedikit dibandingkan dengan jumlah skor item

pernyataan yang lain yang masih dalam satu variabel motivasi belajar.

Fasilitas belajar merupakan variabel yang sangat berpengaruh secara

signifikan terhadap kecepatan mengetik manual siswa dibandingkan disiplin dan

motivasi. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas dalam pembelajaran praktik

mengetik manual sangat penting keberadaanya dalam pencapaian keberhasilan

79

siswa mengikuti pembelajaran praktik mengetik manual, sehingga siswa mampu

menguasai keterampilan mengetik dengan cepat dan tepat.

Peningkatan kecepatan mengetik manual siswa dipengaruhi oleh

peningkatan disiplin, fasilitas dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran

praktik mengetik manual. Hal ini dikarenakan bahwa setiap peningkatan variabel

disiplin, fasilitas dan motivasi siswa akan diikuti oleh peningkatan kecepatan

mengetik siswa sebab antara disiplin, fasilitas dan motivasi memiliki hubungan

yang positif dengan kecepatan mengetik siswa. Hasil penelitian ini sesuai dengan

pernyataan Slameto (2010:67) yang menyatakan bahwa “ disiplin itu memberi

pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.” Selain itu Slameto (2010:67) juga

berpendapat bahwa “sekolah yang dalam pelaksanaan disiplinya kurang, sehingga

mempengaruhi sikap siswa dalam belajar.” Untuk itu agar siswa lebih meningkat

dalam penguasaan kecepatan mengetik manual, siswa harus lebih disiplin atau

ditingkatkan kedisiplinananya dalam mengikuti praktik mengetik manual terutama

dalam kedatangan siswa masuk di laboratorium mengetik manual.

Teori lain yang dikemukakan oleh Daryanto (2010:51) yang menyatakan

bahwa “jenis peralatan dan perlengkapan yang disediakan di sekolah dan cara-

cara pengadministrasianya mempunyai pengaruh besar terhadap program

mengajar-belajar.” Bafadal (2004:2) mendefinisikan “perlengkapan sekolah, atau

sering disebut juga dengan fasilitas sekolah.” Selain itu juga Slameto (2010:67)

menyatakan bahwa “alat pelajaran erat hubunganya dengan cara belajar siswa,

karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula

oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap

80

dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada

siswa.”

Mengenai motivasi dari hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Uno

(2012:23) yang menyatakan bahwa:

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.

Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara

potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau pengamatan (reinforced

practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Teori di atas menyebutkan bahwa motivasi dan belajar dua hal yang saling

mempengaruhi, hasil belajar disini hasil dari praktik mengetik manual. Gagne

serta Jenkins dan Unwin dalam Uno (2012:17) mengartikan “bahwa hasil belajar

merupakan pengalaman-pengalaman belajar yang diperoleh siswa dalam bentuk

kemampuan-kemampuan tertentu.”

Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas hal ini sesuai dengan hasil

penelitian yang menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara disiplin,

fasilitas dan motivasi belajar siswa terhadap kecepatan mengetik manual siswa

kelas X SMK Negeri 2 Semarang pada program keahlian administrasi

perkantoran.

81

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Kondisi disiplin, fasilitas dan motivasi siswa sangat baik, untuk kecepatan

mengetik manual siswa masih banyak yang belum mencapai ketuntasan untuk

kecepatan mengetik.

2. Ada pengaruh yang signifikan antara disiplin belajar terhadap kecepatan

mengetik manual siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran

SMK Negeri 2 Semarang.

3. Ada pengaruh yang signifikan antara fasilitas belajar terhadap kecepatan

mengetik manual siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran

SMK Negeri 2 Semarang.

4. Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap kecepatan

mengetik manual siswa kelas X program kehlian Administrasi perkantoran

SMK Negeri 2 Semarang.

5. Ada pengaruh yang signifikan antara disiplin, fasilitas, dan motivasi belajar

terhadap terhadap kecepatan mengetik manual siswa kelas X program

keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 2 Semarang.

82

6. Besarnya pengaruh disiplin, fasilitas dan motivasi belajar terhadap kecepatan

mengetik manual program keahlian Administrasi Perkantoran siswa kelas X

SMK Negeri 2 Semarang sebesar 59,6%, sedangkan 40,4% dipengaruhi oleh

faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5.2 Saran

Saran yang dapat diajukan berdasarkan dari temuan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Hendaknya siswa masuk laboratorium mengetik lebih awal untuk

mempersiapkan diri dan mengecek kondisi mesin ketik sebelum praktik

mengetik dimulai. Selain dari disiplin siswa juga harus diikuti kedisiplinan

guru masuk laboratorium mengetik untuk mengkondisikan siswa supaya lebih

tertib dan siap dalam mengikuti praktik mengetik manual.

2. Siswa hendaknya memiliki buku pegangan sendiri sebagai sumber referensi

pengetahuan tentang mengetik selain yang disediakan oleh sekolah yaitu

terutama yang tersedia di laboratorium mengetik manual SMK Negeri 2

Semarang, sehingga pencapaian kecepatan mengetik manual dapat tercapai

secara maksimal.

3. Selain latihan mengetik di sekolah siswa seharusnya berlatih sendiri di rumah

dengan cara membuat skema letak huruf pada tuts guna memermudah

penguasaan kecepatan mengetik manual dengan cepat dan tepat.

83

4. Untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan mengetik manual,

disarankan agar mengembangkan variabel lain yang belum diteliti dalam

penelitian ini. Selain itu juga dapat dilakukan penelitian tindakan kelas guna

meningkatkan kecepatan mengetik manual siswa kelas X program keahlian

Administrasi Perkantoran SMK Negeri 2 Semarang.

84

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Moh. 1987. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa

Amirin, Tatang M., dan Tim Dosen Administrasi Pendidikan UNY. 2011.

Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Ardiansyah, M.Asrori.2011. Pengertian dan Hakekat Disiplin belajar.

http://www.majalahpendidikan.com. Artikel. (28 januari 2013).

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Bafadal, Ibrahim. 2004. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan

Aplikasinya. Jakarta: PT. Bumi Asara.

Baharuddin, dan Nur Wahyuni. 2007. Teori Belajar dan Pembelajar. Jogjakarta:

Ar-Ruzzimedia.

Daryanto, H.M. 2010. Adiministrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati, dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka cipta.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan IBM Program

SPSS19. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hasibuan, J.J., dan Moedjiono, (Ed). 2009. Proses Belajar Mengajar.Bandung:

Rosdakarya.

Lewis, Ramon.2004. The Discipline Dilema (Dilema Kedisiplinan “kontrol,

manajemen, pengaruh). Jakarta: PT. Grasindo.

Marimin, Sularso Mulyono, dan Agung Kuswantoro. 2012. Keybording dengan

sistem 10 jari. Semarang: Unnes Press.

Nellitawati. 2003. “Kontribusi Motivasi Kerja terhadap Disiplin Kerja Karyawan

Universitas Negeri Padang”. Dalam Jurnal Pedagogi jurnal ilmu

pendidikan. Volume III No.2 Jan 2003.Padang: FIP UNP Press

Roosmaningsih. 2011. “Peningkatan Kedisiplinan Kehadiran Siswa Melalui

Gerakan Penegakan Disiplin pada Siswa Kela IX SMP Negeri 2

Pekalongan Tahun Pelajaran 2010/2011”. Dalam jurnal Pedagogik volume

5 nomor 2. Mei 2011. Hal. 81-87. Semarang: Laboratorium Baca Tulis

UNNES.

85

Sardiman, A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Rajawali

Pers.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.

Bandung:Alfabeta.

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yoyakarta: Pustaka Pelajar.

Suryabrata, Sumadi. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Uno, Hamzah B.2012. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

86

Lampiran 1

Hasil Observasi Kecepatan Siswa

SMK Negeri 2 Semarang

Kelas : XAP1

No Nama Kecepatan Ket.

1 Amandiar Diah Pitaloka 85 TidakTuntas

2 Anisa Aries Permangesti 82 TidakTuntas

3 Arish Aminarsi 95 TidakTuntas

4 Aurora Pinky Handayani 94 TidakTuntas

5 Danny Eka Praditya 84 TidakTuntas

6 Dewi Tri Widyawati 91 TidakTuntas

7 Diah Astisa Dewi 134 Tuntas

8 Dian Pratiwi 83 TidakTuntas

9 Dwi Wahyuni 106 TidakTuntas

10 Ela Mayawati 93 TidakTuntas

11 Elsa Septi Delareza 121 Tuntas

12 Erika Kusuma Wardani 110 Tuntas

13 Fatihatul Mufidah 104 TidakTuntas

14 Feronika Ayu Pratiwi 92 TidakTuntas

15 Khusnul Ilma 103 TidakTuntas

16 Kiki Mareta Pratiwi 126 Tuntas

17 Lusi Permata Putri 87 TidakTuntas

18 Meiva Ismawati 116 Tuntas

19 Mita Regina Ulvianita 121 Tuntas

20 Norma Chayatina 91 TidakTuntas

21 Noviana Gita Mahendra 129 Tuntas

22 Nur Latifa Rasmaning K. 93 TidakTuntas

23 Nurul Khanifah 79 TidakTuntas

24 Puput Yuni Rahmawati 106 TidakTuntas

25 Putri Anggun 114 Tuntas

26 Putri Fajar Kurniasari 141 Tuntas

27 Raddha Isnia Widyastutik 121 Tuntas

28 Septyaningsih 92 TidakTuntas

29 Siti Tadzkirotul Khioriyah 101 TidakTuntas

30 Tri Novita 92 TidakTuntas

31 Umi Kuswatun Hasanah 135 Tuntas

32 Yola Dewana Putri 159 Tuntas

33 Yulia Eka Pratiwi 139 Tuntas

34 Yunita Susi Yanti 98 TidakTuntas

87

Kelas: XAP2

No Nama Kecepatan Ket.

1 Ainun Apriliana 98 TidakTuntas

2 Aisyah Nanda 111 Tuntas

3 Ajeng Arum Sari 122 Tuntas

4 Aldiansi Muamanah 109 TidakTuntas

5 Ana Nidaussholekah 107 TidakTuntas

6 Anisa Febri Safitri 160 Tuntas

7 Anita Apriliana 131 Tuntas

8 Aprilia Maharani 127 Tuntas

9 Catur Wahyu Valentina S. 104 TidakTuntas

10 Devi Dwi Murdani 115 Tuntas

11 Dewi Anggun Rahmawati 138 Tuntas

12 Dhea Raudyatuz Zahra 84 TidakTuntas

13 Diah Mega Safitri 123 Tuntas

14 Dian Rahmawati 123 Tuntas

15 Digna Novitasari 129 Tuntas

16 Elsa Windiyatma 127 Tuntas

17 Erlin Dioning Fabella 82 TidakTuntas

18 Fima Destriana 94 TidakTuntas

19 Intan Indah Sugiarti 87 TidakTuntas

20 Jati Nur Cahyaningsih 108 TidakTuntas

21 Lailatunnisak Amanu 123 Tuntas

22 Nana Evi Munafa'ah 104 TidakTuntas

23 Nandya Wulandari 136 Tuntas

24 Novi Dwi Fiana 134 Tuntas

25 Nunuk Paramida 130 Tuntas

26 Nunung Rahmawati 105 TidakTuntas

27 Nur 'Aini 110 Tuntas

28 Ratih Alifia Widi 141 Tuntas

29 Rizka Dwi Puspita Sari 78 TidakTuntas

30 Rosita Ristya Puspitasari 97 TidakTuntas

31 Sheila Praditya Irmania 113 Tuntas

32 Siti Zulaekah 122 Tuntas

33 Tutut Octaviana Dewi 144 Tuntas

34 Uke Hanitama Sasmita 111 Tuntas

35 Vitri Dewi Arianti 115 Tuntas

36 Wahyu Pratiwi 116 Tuntas

88

Kelas : XAP3

No Nama Kecepatan Ket.

1 Ade Feby Antika 99 TidakTuntas

2 Amellia Dyah Nur Astuti 133 Tuntas

3 Anggun Ayu Ariyani 117 Tuntas

4 Auliya Dina Ulinnuha Rezki 106 TidakTuntas

5 Ayu Angraini 105 TidakTuntas

6 Desinta Ekaputri 122 Tuntas

7 Devi Kurniasari 125 Tuntas

8 Dewi Mukti Kartika Ningrum 101 TidakTuntas

9 Diastiti Rahmawati 110 Tuntas

10 Dina Iswara Aulia 100 TidakTuntas

11 Diyah Setiyawati 131 Tuntas

12 Erlina Verawaty 109 TidakTuntas

13 Ernawati 86 TidakTuntas

14 Fitri Ambarwati 120 Tuntas

15 Gitus Dofa Indriyana 98 TidakTuntas

16 Ika Andani 99 TidakTuntas

17 Kartika Renny Setyaningrum 121 Tuntas

18 Kiki Dewi Susanti 161 Tuntas

19 Lutfi Widianingsih 109 TidakTuntas

20 Nabilla Meinismaku 148 Tuntas

21 Novita Pratiwi 98 TidakTuntas

22 Novita Selvi Anggrehani 95 TidakTuntas

23 Nur Chasanah 116 Tuntas

24 Nur Laili Lailati 89 TidakTuntas

25 Okta Devi Nugraheni 95 TidakTuntas

26 Rosita Mutmainah 123 Tuntas

27 Septia Puspitasari 108 TidakTuntas

28 Shintia Candra Kartika 99 TidakTuntas

29 Siti Munawaroh 104 TidakTuntas

30 Suci Febriani 110 Tuntas

31 Syalia Karinatin 112 Tuntas

32 Vivi Dwi Ningtyas 88 TidakTuntas

33 Widi Astuti 131 Tuntas

34 Zahroh Murtatiningrum 114 Tuntas

35 Zulfa Faridatul Umi 112 Tuntas

89

Lampiran 2

PEDOMAN PENGAMATAN UNTUK MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI

PRAKTIK MENGETIK

Indikator Proses yang diamati

Kondisi siswa dalam pembelajaran Siswa mempersiapkan diri lebih awal untuk

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Tekun dalam menghadapi tugas Kemampuan siswa menyelesaikan tugas yang

diberikan guru dengan baik dan tepat waktu

Ulet dalam menghadapi kesulitan siswa menanyakan kepada guru bila

mengalami kesulitan pada saat kegiatan

pembelajaran

Menunjukkan minat untuk belajar Siswa menunjukkan antusias untuk

melakukan praktik mengetik

Lebih senang bekerja mandiri siswa mengerjakan sendiri tugas mengetik

yang diberikan oleh guru

Kemampuan memecahkan masalah/praktik Kemampuan siswa mengatasi masalah ketika

melakukan praktik mengetik

Kemampuan siswa dalam mengikuti

pelajaran

siswa mampu mengikuti praktik mengetik.

Sumber: A. M Sardiman (Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. 2012:83. Jakarta: Raja

Grafindo Persada).

90

Lampiran 3

LEMBAR OBSERVASI KONDISI MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI

PRAKTIK MENGETIK

Kelas : X AP 1

Sekolah : SMK Negeri 2 Semarang

No. Proses yang diamati Skor

1 2 3 4 5

1 Siswa mempersiapkan diri lebih awal untuk

mengikuti kegiatan pembelajaran. √

2 Kemampuan siswa menyelesaikan tugas yang

diberikan guru dengan baik dan tepat waktu √

3 siswa menanyakan kepada guru bila mengalami

kesulitan pada saat kegiatan pembelajaran √

4 Siswa menunjukkan antusias untuk melakukan

praktik mengetik √

5 siswa mengerjakan sendiri tugas mengetik yang

diberikan oleh guru √

6 Kemampuan siswa mengatasi masalah ketika

melakukan praktik mengetik √

7 siswa mampu mengikuti praktik mengetik. √

Keterangan:

Skor 1 : 1%-20% dari jumlah siswa (1-7 siswa)

Skor 2 : 21%-40% dari jumlah siswa (8-15 siswa)

Skor 3 : 41%-60% dari jumlah siswa (16- 23siswa)

Skor 4 : 61%-80% dari jumlah siswa (24-31 siswa)

Skor 5 : 81%-100% dari jumlah siswa (32-34 siswa)

Penskoran:

𝑃𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑠𝑘𝑜𝑟 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥100%

𝑃𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒𝑠𝑘𝑜𝑟 =29

35𝑥 100% = 82,86%

91

Tabel kategori motivasi siswa adalah:

No. Rentang skor Kategori Rata-rata

1 85%-100% Sangat Tinggi

=29

35𝑥 100% = 82,86%

Motivasi siswa

berkategori tinggi

2 69%-84% Tinggi

3 53%-68% Cukup

4 37%-52% Rendah

5 20%-36% Sangat Rendah

92

Lampiran 4

PEDOMAN PENGAMATAN UNTUK DISIPLIN SISWA DALAM MENGIKUTI

PRAKTIK MENGETIK

Kelas : X AP1

Sekolah : SMK Negeri 2 Semarang

Indikator Proses yang diamati

Mematuhi tata tertib

Siswa melaksanakan tata tertib

laboratorium mengetik.

Siswa melepas alas kaki ketika masuk

laboratorium mengetik

Jam masuk dan selesai praktik

Siswa masuk laboratorium mengetik tepat

waktu

Siswa mengakhiri praktik mengetik tepat

waktu

Tanggung jawab terhadap tugas dan

kwajiban

Siswa bertanggung jawab terhadap

peralatan yang dipakai dalam praktik

mengetik.

Siswa menyelesaikan tugas pekerjaan

praktik mengetik dengan penuh tanggung

jawab.

Sumber: jurnal Pedagogik volume 5 nomor 2 mei 2011 (Roosminingsih hal:82)

93

Lampiran 5

LEMBAR OBSERVASI KONDISI DISIPLIN SISWA DALAM MENGIKUTI

PRAKTIK MENGETIK

Kelas : X AP1

Sekolah : SMK Negeri 2 Semarang

No. Proses yang diamati Skor

1 2 3 4 5

1 Siswa melaksanakan tata tertib laboratorium

mengetik.

2 Siswa melepas alas kaki ketika masuk laboratorium

mengetik

3 Siswa masuk laboratorium mengetik tepat waktu √

4 Siswa mengakhiri praktik mengetik tepat waktu √

5 Siswa bertanggung jawab terhadap peralatan yang

dipakai dalam praktik mengetik.

6 Siswa menyelesaikan tugas pekerjaan praktik

mengetik dengan penuh tanggung jawab.

Keterangan:

Skor 1 : 1%-20% dari jumlah siswa (1-7 siswa)

Skor 2 : 21%-40% dari jumlah siswa (8-15 siswa)

Skor 3 : 41%-60% dari jumlah siswa (16- 23siswa)

Skor 4 : 61%-80% dari jumlah siswa (24-31 siswa)

Skor 5 : 81%-100% dari jumlah siswa (32-34 siswa)

Penskoran:

𝑃𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑠𝑘𝑜𝑟 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥100%

𝑃𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒𝑠𝑘𝑜𝑟 =26

30𝑥 100% = 86,67%

94

Tabel kategori disiplin siswa adalah:

No. Rentang skor Kategori Rata-rata

1 85%-100% Sangat Tinggi

=26

30𝑥 100% = 86,67%

Disiplin siswa

berkategori sangat tinggi

2 69%-84% Tinggi

3 53%-68% Cukup

4 37%-52% Rendah

5 20%-36% Sangat Rendah

95

Lampiran 6

KISI-KISI UJI COBA INSTRUMEN

PENGARUH DISIPLIN, FASILITAS, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP

KECEPATAN MENGETIK MANUAL

(Pada Siswa SMK Negeri 2 Semarang Program Keahlian AdministrasiPerkantoran)

VARIABEL INDIKATOR BUTIR SOAL

DISIPLIN

5. Mematuhi aturan dan tata tertib laboratorium mengetik.

6. Menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang berasal

dari luar individu.

7. Jam masuk dan akhir praktik mengetik

8. Tanggung jawab terhadap tugas dan kwajiban.

1,2

3,4,5

6,7,8

9,10,11

FASILITAS

7. Ruang laboratorium mengetik

8. Mesin ketik manual.

9. Buku pegangan yang digunakan dalam proses

pembelajaran mengetik

10. Media pembelajaran mengetik.

11. Meja dan kursi.

12. Sarana penunjang, seperti penerangan, AC, kertas, dan

lain sebagainy.

12,13

14,15,

16,17,18

19,20,21

22,

23,24,25,

MOTIVASI

6. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam

pembelajaran mengetik.

7. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

mengetik.

8. Adanya harapan dan cita-cita dimasa depan mengenai

manfaat dari keterampilan mengetik.

9. Adanya penghargaan dalam belajar mengetik manual.

10. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar mengetik

26,27

28

29,30,31

32

33,34

96

Lampiran 7

ANGKET UJI COBA

PENGARUH DISIPLIN, FASILITAS, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP

KECEPATAN MENGETIK MANUAL

(Pada Siswa SMK Negeri 2 Semarang Program Keahlian Administrasi Perkantoran)

No Absen : …………………………....

Petunjuk Pengisian Angket

1. Isilah no absen kamu di tempat yang telah disediakan!

2. Angket ini hanya untuk kepentingan ilmiah dan tidak akan mempengaruhinilai-

nilaimu di sekolah. Oleh karena itu tidak perlu ragu dan takut dalammengisi angket

ini. Jawablah sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya sesuaipendapatmu maupun apa

yang kamu alami!

3. Bacalah setiap pernyataan dengan cermat!

4. Pilihlah salah satu jawaban dengan cara memberi tanda cek (√) pada kolomyang telah

disediakan!

Keterangan Pilihan Jawaban

a. Sangat Setuju (SS)

b. Setuju (S)

c. Ragu-ragu (RG)

d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

No

. Pernyataan

Jawaban

SS S RG TS STS

DISIPLIN

1 Saya melepas alas kaki (sepatu) ketika masuk laboratorium

mengetik manual.

2 Saya melaksanakan tata tertib laboratorium mengetik.

3 Saya memperhatikan arahan yang diberikan oleh guru ketika

praktik sedang berlangsung.

4 Saya bisa menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang

diberikan guru pada waktu mengajar

5 Guru memberikan arahan-arahan yang membantu saya dalam

praktik mengetik.

6 Saya masuk lebih awal dan mempersiapkan diri ketika

mengikuti praktik mengetik

7 Saya tidak terlambat masuk laboratorium mengetik ketika

praktik sedang berlangsung

8 Saya pulang/keluar laboratorium mengetik ketika bel yang

menandakan praktik mengetik selesai.

9 Saya menyelesaikan tugas pekerjaan praktik mengetik tepat

waktu.

10 Saya bertanggung jawab terhadap peralatan yang saya pakai

dalam praktik mengetik.

97

11 Saya mengisi buku monitoring mesin ketik ketika melakukan praktik mengetik

FASILITAS

12 Ruang laboratorium mengetik kondisinya baik

13 Laboratorium mengetik khusus digunakan dalam praktik

mengetik

14 Ketika praktik mengetik saya kebagian mesin ketik.

15 Kondisi masin ketik sangat baik.

16 Ada buku pegangan dalam proses pembelajaran mengetik.

17 Saya memiliki buku pegangan yang lain selain yang disediakan

oleh sekolah di laboratorium mengetik

18 Buku pegangan yang terdapat di laboratorium mengetik

membantu saya dalam praktik mengetik

19 Di laboratorium mengetik terdapat contoh-contoh bentuk surat

yang tertempel di dinding

20 Contoh-contoh bentuk surat yang terdapat di dinding

laboratorium mengetik dapat terbaca oleh saya

21 Media pembelajaran praktik mengetik membantu saya dalam

menguasai keterampilan mengetik

22 Ukuran meja dan kursi di laboratorium mengetik mempunyai

ukuran sesuai dengan standard.

23 Di laboratorium mengetik terdapat penerangan yang cukup.

24 Saya merasa nyaman ketika melakukan praktik mengetik di

laboratorium mengetik.

25 Dalam praktik mengetik tersedia sarana penunjang (kertas,

tinta) untuk melakukan pembelajaran praktik mengetik.

MOTIVASI

26 Saya berlatih sendiri diluar pembelajaran praktik mengetik.

27 Saya melakukan berbagai cara untuk menguasai kecepatan

mengetik seperti bertanya kepada teman atau sumber lain yang

mendukung.

28 Saya membutuhkan keterampilan mengetik

29 Saya ingin belajar mengetik karena saya memiliki harapan

keterampilan tersebut pada waktu magang atau bekerja dapat

saya terapkan.

30 Saya menguasai kecepatan mengetik dengan cepat dan tepat

karena saya memiliki cita-cita untuk menjadi seorang sekretaris

yang profesional

31 Keterampilan mengetik memberikan manfaat kepada saya

dimasa depan

32 Ada point/nilai khusus dari guru ketika saya mampu menguasai

keterampilan mengetik dengan cepat dan tepat.

33 Praktik mengetik memberikan suasana yang menarik bagi saya.

34 Saya merasa senang ketika melakukan praktik mengetik.

98

Lampiran 8

Output Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Disiplin

Reliability

Warnings

The determinant of the covariance matrix is zero or approximately zero. Statistics based on

its inverse matrix cannot be computed and they are displayed as system missing values.

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 31 100.0

Excludeda 0 .0

Total 31 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Items N of Items

.756 .882 12

99

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

VAR00001 89.7097 86.880 .492 . .740

VAR00002 89.7419 85.865 .719 . .733

VAR00003 89.7742 85.514 .704 . .732

VAR00004 89.7742 86.981 .500 . .740

VAR00005 89.7742 84.447 .688 . .729

VAR00006 89.5484 91.723 .214 . .756

VAR00007 89.6774 85.959 .751 . .733

VAR00008 89.7419 83.865 .769 . .726

VAR00009 89.5484 91.456 .305 . .753

VAR00010 89.8065 85.561 .578 . .734

VAR00011 89.9032 83.824 .707 . .727

VAR00012 47.0000 23.667 1.000 . .849

Output Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Fasilitas

Reliability

Warnings

The determinant of the covariance matrix is zero or approximately

zero. Statistics based on its inverse matrix cannot be computed and

they are displayed as system missing values.

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 31 100.0

Excludeda 0 .0

Total 31 100.0

100

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 31 100.0

Excludeda 0 .0

Total 31 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Items N of Items

.729 .834 15

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR000012 119.0968 87.557 .567 . .706

VAR000013 119.0968 88.224 .517 . .709

VAR000014 118.9032 89.957 .481 . .714

VAR000015 119.4194 88.252 .495 . .710

VAR000016 118.8710 89.516 .440 . .714

VAR000017 119.0968 88.224 .517 . .709

VAR000018 118.8710 88.449 .521 . .710

VAR000019 119.2903 94.080 .077 . .734

VAR000020 118.8710 88.449 .521 . .710

VAR00021 118.8387 91.673 .376 . .720

VAR00022 118.9032 91.290 .464 . .718

VAR00023 118.9032 90.824 .451 . .717

VAR00024 118.9032 91.290 .464 . .718

VAR00025 119.0968 87.557 .567 . .706

Sum 61.7097 24.013 1.000 . .778

101

Output Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Motivasi

Reliability

[DataSet0]

Warnings

The determinant of the covariance matrix is zero or approximately

zero. Statistics based on its inverse matrix cannot be computed and

they are displayed as system missing values.

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 31 100.0

Excludeda 0 .0

Total 31 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Items N of Items

.719 .777 10

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

VAR000026 75.9355 27.262 .433 . .691

VAR000027 74.8710 28.716 .390 . .701

VAR000028 74.4839 29.725 .411 . .706

VAR000029 74.4194 29.852 .433 . .706

VAR000030 74.9032 27.357 .554 . .682

VAR000031 74.5484 29.123 .428 . .701

VAR000032 74.8387 28.806 .466 . .697

VAR000033 74.7097 28.413 .466 . .694

VAR000034 74.7097 29.346 .420 . .703

102

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

VAR000026 75.9355 27.262 .433 . .691

VAR000027 74.8710 28.716 .390 . .701

VAR000028 74.4839 29.725 .411 . .706

VAR000029 74.4194 29.852 .433 . .706

VAR000030 74.9032 27.357 .554 . .682

VAR000031 74.5484 29.123 .428 . .701

VAR000032 74.8387 28.806 .466 . .697

VAR000033 74.7097 28.413 .466 . .694

VAR000034 74.7097 29.346 .420 . .703

Sum 39.6129 7.978 1.000 . .661

103

Lampiran 9

Hasil uji validitas instrumen variabel disiplin

Indikator Nomer

item r hitung r tabel Keterangan

1 1 0.492 0.355 Valid

2 0.719 0.355 Valid

2 3 0.704 0.355 Valid

4 0.500 0.355 Valid

5 0.688 0.355 Valid

3 6 0.214 0.355 tidak valid

7 0.751 0.355 Valid

8 0.769 0.355 Valid

4 9 0.305 0.355 tidak valid

10 0.578 0.355 Valid

11 0.707 0.355 Valid

Hasil uji validitas instrumen variabel fasilitas

Indikator Nomer

item r hitung r tabel Keterangan

1 12 0.567 0.355 Valid

13 0.517 0.355 Valid

2 14 0.481 0.355 Valid

15 0.495 0.355 Valid

3

16 0.440 0.355 Valid

17 0.517 0.355 Valid

18 0.521 0.355 Valid

4

19 0.077 0.355 tidak valid

20 0.521 0.355 Valid

21 0.376 0.355 Valid

5 22 0.464 0.355 Valid

6

23 0.451 0.355 Valid

24 0.464 0.355 Valid

25 0.567 0.355 Valid

Hasil uji validitas instrumen variabel motivasi

Indikator Nomer

item r hitung r tabel Keterangan

1 26 0.433 0.355 Valid

27 0.390 0.355 Valid

2 28 0.411 0.355 Valid

3

29 0.433 0.355 Valid

30 0.554 0.355 Valid

31 0.428 0.355 Valid

4 32 0.446 0.355 Valid

5 33 0.466 0.355 Valid

34 0.420 0.355 Valid

104

Lampiran 10

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

PENGARUH DISIPLIN, FASILITAS, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP

KECEPATAN MENGETIK MANUAL

(Pada Siswa SMK Negeri 2 Semarang Program Keahlian AdministrasiPerkantoran)

VARIABEL INDIKATOR BUTIR SOAL

DISIPLIN

9. Mematuhi aturan dan tata tertib laboratorium mengetik.

10. Menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang berasal

dari luar individu.

11. Jam masuk dan akhir praktik mengetik

12. Tanggung jawab terhadap tugas dan kwajiban.

1,2

3,4,5

6,7

8,9,10

FASILITAS

13. Ruang laboratorium mengetik

14. Mesin ketik manual.

15. Buku pegangan yang digunakan dalam proses

pembelajaran mengetik

16. Media pembelajaran mengetik.

17. Meja dan kursi.

18. Sarana penunjang, seperti penerangan, AC, kertas, dan

lain sebagainy.

11,12

13,14,

15,16,17

18,19

20

21,22,23,

MOTIVASI

11. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam

pembelajaran mengetik.

12. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

mengetik.

13. Adanya harapan dan cita-cita dimasa depan mengenai

manfaat dari keterampilan mengetik.

14. Adanya penghargaan dalam belajar mengetik manual.

15. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar mengetik

24,25

26

27,28,29

30

31,32

105

Lampiran 11

ANGKET PENELITIAN

PENGARUH DISIPLIN, FASILITAS, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP

KECEPATAN MENGETIK MANUAL

(Pada Siswa SMK Negeri 2 Semarang Program Keahlian Administrasi Perkantoran)

No Absen : …………………………....

Petunjuk Pengisian Angket

1. Isilah no absen kamu di tempat yang telah disediakan!

2. Angket ini hanya untuk kepentingan ilmiah dan tidak akan mempengaruhinilai-nilaimu

di sekolah. Oleh karena itu tidak perlu ragu dan takut dalammengisi angket ini.

Jawablah sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya sesuaipendapatmu maupun apa yang

kamu alami!

3. Bacalah setiap pernyataan dengan cermat!

4. Pilihlah salah satu jawaban dengan cara memberi tanda cek (√) pada kolomyang telah

disediakan!

Keterangan Pilihan Jawaban

a. Sangat Setuju (SS)

b. Setuju (S)

c. Ragu-ragu (RG)

d. Tidak Setuju (TS)

e. Sangat Tidak Setuju (STS)

No

. Pernyataan

Jawaban

SS S RG TS STS

DISIPLIN

1 Saya melepas alas kaki (sepatu) ketika masuk laboratorium

mengetik manual.

2 Saya melaksanakan tata tertib laboratorium mengetik.

3 Saya memperhatikan arahan yang diberikan oleh guru ketika

praktik sedang berlangsung.

4 Saya bisa menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang

diberikan guru pada waktu mengajar

5 Guru memberikan arahan-arahan yang membantu saya dalam

praktik mengetik.

6 Saya tidak terlambat masuk laboratorium mengetik ketika

praktik sedang berlangsung

7 Saya keluar laboratorium mengetik ketika bel yang

menandakan praktik mengetik selesai.

8 Saya menyelesaikan tugas pekerjaan praktik mengetik dengan

penuh tanggung jawab.

9 Saya bertanggung jawab terhadap peralatan yang saya pakai

dalam praktik mengetik.

10 Saya mengisi buku monitoring mesin ketik ketika melakukan

praktik mengetik

106

FASILITAS

11 Ruang laboratorium mengetik kondisinya baik

12 Laboratorium mengetik khusus digunakan dalam praktik

mengetik

13 Ketika praktik mengetik saya kebagian mesin ketik.

14 Kondisi masin ketik sangat baik.

15 Ada buku pegangan dalam proses pembelajaran mengetik.

16 Saya memiliki buku pegangan yang lain selain yang disediakan

oleh sekolah di laboratorium mengetik

17 Di laboratorium mengetik terdapat contoh-contoh bentuk surat

yang tertempel di dinding

18 Contoh-contoh bentuk surat yang terdapat di dinding

laboratorium mengetik dapat terbaca oleh saya

19 Media pembelajaran praktik mengetik membantu saya dalam

menguasai keterampilan mengetik

20 Ukuran meja dan kursi di laboratorium mengetik mempunyai

ukuran sesuai dengan standard.

21 Di laboratorium mengetik terdapat penerangan yang cukup.

22 Saya merasa nyaman ketika melakukan praktik mengetik di

laboratorium mengetik.

23 Dalam praktik mengetik tersedia sarana penunjang (kertas,

tinta) untuk melakukan pembelajaran praktik mengetik.

MOTIVASI

24 Saya berlatih sendiri diluar pembelajaran praktik mengetik.

25 Saya melakukan berbagai cara untuk menguasai kecepatan

mengetik seperti bertanya kepada teman atau sumber lain yang

mendukung.

26 Saya membutuhkan keterampilan mengetik

27 Saya ingin belajar mengetik karena saya memiliki harapan

keterampilan tersebut pada waktu magang atau bekerja dapat

saya terapkan.

28 Saya menguasai kecepatan mengetik dengan cepat dan tepat

karena saya memiliki cita-cita untuk menjadi seorang sekretaris

yang profesional

29 Keterampilan mengetik memberikan manfaat kepada saya

dimasa depan

30 Ada point/nilai khusus dari guru ketika saya mampu menguasai

keterampilan mengetik dengan cepat dan tepat.

31 Praktik mengetik memberikan suasana yang menarik bagi saya.

32 Saya merasa senang ketika melakukan praktik mengetik.

107

Lampiran 12

Tabulasi Variabel Disiplin

Rspnden

DISIPLIN (X1)

∑X1 %∑X1 I-1 I-2 I-3 I-4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

R1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 100

R2 5 5 3 4 4 3 4 4 3 4 35 78

R3 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 42 93

R4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 42 93

R5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 42 93

R6 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 43 96

R7 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 43 96

R8 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 44 98

R9 5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 42 93

R10 5 5 5 4 5 5 3 4 4 5 40 89

R11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 100

R12 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 42 93

R13 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 43 96

R14 5 4 3 5 5 5 4 4 4 4 39 87

R15 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 41 91

R16 5 4 3 4 5 5 4 5 5 3 40 89

R17 5 3 5 3 5 4 5 4 4 3 38 84

R18 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 44 98

R19 4 3 3 5 4 4 5 5 4 4 37 82

R20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 100

R21 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 35 78

R22 5 5 4 5 5 3 5 4 5 3 41 91

R23 5 3 5 5 4 4 5 5 4 4 40 89

R24 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 42 93

R25 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 43 96

R26 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 41 91

R27 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 42 93

R28 5 2 4 4 4 4 5 4 4 4 36 80

R29 5 4 5 2 5 4 3 5 5 4 38 84

R30 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 41 91

R31 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 38 84

R32 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 39 87

R33 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37 82

R34 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 43 96

R35 5 3 4 5 5 4 4 5 5 4 40 89

R36 5 5 4 4 4 3 3 4 5 5 37 82

108

R37 5 5 4 3 4 5 4 4 5 5 39 87

R38 5 4 4 4 4 3 4 5 4 5 37 82

R39 3 5 4 3 5 5 4 5 5 5 39 87

R40 4 2 4 4 5 5 4 4 4 5 36 80

R41 5 4 3 4 5 5 5 4 4 5 39 87

R42 4 3 4 3 5 4 4 5 3 4 35 78

R43 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 44 98

R44 5 2 5 5 5 3 5 4 5 4 39 87

R45 5 3 4 4 5 5 5 4 2 5 37 82

R46 5 5 4 3 5 4 5 4 5 4 40 89

R47 5 5 5 4 5 2 4 5 4 5 39 87

R48 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 42 93

R49 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 44 98

R50 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 42 93

R51 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 100

R52 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 44 98

R53 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 39 87

R54 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 41 91

R55 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 37 82

R56 5 4 4 4 5 3 5 5 4 4 39 87

R57 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 43 96

R58 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 39 87

R59 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 38 84

R60 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 40 89

R61 5 5 5 4 5 4 3 5 5 4 41 91

R62 5 4 5 4 5 2 4 4 4 4 37 82

R63 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 41 91

R64 5 4 4 4 5 4 5 4 3 5 38 84

R65 5 4 5 4 5 3 4 5 4 5 39 87

R66 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 41 91

R67 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 39 87

R68 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 38 84

R69 5 4 5 3 4 4 4 5 4 4 38 84

R70 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 39 87

R71 5 5 5 5 5 3 3 4 5 4 40 89

R72 5 3 5 5 5 5 3 4 4 4 39 87

R73 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 43 96

R74 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 33 73

R75 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 35 78

R76 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 36 80

R77 5 3 4 4 4 3 5 4 4 4 36 80

R78 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 42 93

R79 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 30 67

R80 5 4 3 4 5 4 4 5 5 5 39 87

109

R81 5 4 4 4 5 3 4 5 5 5 39 87

R82 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 39 87

R83 5 5 3 4 5 3 5 4 5 4 39 87

398 358 365 351 393 339 366 370 363 372 3303 88,43

I-1 I-2 I-3 I-4

Rata-rata 91,08 89,08 84,94 88,76

Tabulasi Variabel Fasilitas Belajar

Rspnden

FASILITAS (X2)

∑X2 %∑X2 I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 I-6

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

R1 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 63 97

R2 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 63 97

R3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 100

R4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 56 86

R5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 63 97

R6 5 3 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 60 92

R7 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 63 97

R8 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 62 95

R9 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 57 88

R10 5 5 5 4 5 3 4 5 5 4 4 5 5 59 91

R11 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 59 91

R12 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 63 97

R13 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 64 98

R14 4 4 5 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4 55 85

R15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 100

R16 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 63 97

R17 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 4 4 4 59 91

R18 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 63 97

R19 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 63 97

R20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 100

R21 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 52 80

R22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 100

R23 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 61 94

R24 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 59 91

R25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 100

R26 5 5 5 5 4 2 5 4 4 4 5 5 5 58 89

R27 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 53 82

R28 5 5 5 3 4 2 4 4 4 5 4 4 5 54 83

R29 3 4 5 3 4 3 5 5 4 4 2 4 4 50 77

R30 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 50 77

R31 5 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 55 85

R32 5 5 4 4 4 2 5 4 4 5 4 4 4 54 83

110

R33 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 50 77

R34 5 5 5 3 5 3 4 5 5 4 4 4 4 56 86

R35 5 5 5 5 5 2 5 3 4 4 5 4 4 56 86

R36 4 4 5 4 4 2 5 5 5 5 5 4 4 56 86

R37 5 4 4 3 4 2 5 5 5 5 4 4 5 55 85

R38 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 50 77

R39 2 4 4 3 5 3 5 4 4 4 3 4 4 49 75

R40 4 4 4 3 3 2 4 4 5 4 4 3 4 48 74

R41 5 4 5 3 5 3 3 4 5 5 4 4 5 55 85

R42 4 3 5 5 5 3 5 5 4 4 4 3 4 54 83

R43 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 63 97

R44 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 4 5 5 60 92

R45 5 5 5 5 5 3 5 4 4 4 5 5 5 60 92

R46 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 62 95

R47 5 5 5 5 5 3 5 4 5 4 4 4 4 58 89

R48 3 5 5 4 5 3 5 4 5 4 5 5 5 58 89

R49 5 4 4 3 5 2 5 5 5 5 5 5 4 57 88

R50 5 5 5 5 5 1 5 4 4 5 4 5 5 58 89

R51 4 5 5 3 5 4 5 5 4 5 5 5 4 59 91

R52 5 5 5 4 4 2 5 4 4 5 4 4 4 55 85

R53 4 3 5 3 4 4 5 4 5 4 3 4 4 52 80

R54 4 4 4 3 4 3 5 5 5 5 5 5 4 56 86

R55 3 5 5 3 4 2 4 4 4 4 3 5 5 51 78

R56 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 52 80

R57 4 5 5 3 4 3 4 4 4 5 3 4 5 53 82

R58 4 4 5 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 52 80

R59 5 5 5 3 3 3 4 4 4 3 5 4 4 52 80

R60 4 5 4 4 5 3 5 4 5 4 4 4 4 55 85

R61 4 4 5 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 52 80

R62 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 53 82

R63 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 55 85

R64 5 5 5 5 5 2 5 5 5 4 5 5 5 61 94

R65 5 3 5 4 5 2 5 5 5 4 4 5 5 57 88

R66 4 5 5 4 4 3 5 4 5 5 4 5 5 58 89

R67 4 3 4 3 5 3 5 5 5 4 4 4 4 53 82

R68 5 4 5 3 4 2 5 4 4 4 4 4 4 52 80

R69 4 5 5 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 53 82

R70 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 4 4 4 59 91

R71 5 4 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 4 60 92

R72 4 3 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 54 83

R73 5 5 5 5 4 3 5 5 4 4 4 5 5 59 91

R74 5 5 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 53 82

R75 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4 4 5 5 60 92

R76 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4 4 4 5 59 91

111

R77 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 4 4 60 92

R78 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 54 83

R79 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 54 83

R80 5 5 5 5 5 2 5 5 4 5 4 5 5 60 92

R81 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 63 97

R82 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 63 97

R83 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 64 98

384 378 397 346 372 258 394 378 381 370 361 369 376 4764 88,30

I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 I-6

Rata-rata 91,81 89,52 82,25 91,45 89,16 88,84

Tabulasi Variabel Motivasi

Rspnden

MOTIVASI (Y)

∑X3 % ∑X3 I-1 I-2 I-3 I-4 I-5

24 25 26 27 28 29 30 31 32

R1 2 5 5 5 5 5 5 4 4 40 89

R2 3 4 4 4 4 5 4 4 4 36 80

R3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 44 98

R4 3 4 5 5 5 5 4 4 4 39 87

R5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44 98

R6 5 4 5 5 5 5 5 4 5 43 96

R7 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44 98

R8 3 5 5 5 5 5 5 5 5 43 96

R9 3 4 5 4 4 4 4 4 4 36 80

R10 3 4 5 5 5 5 5 5 5 42 93

R11 4 5 5 5 5 5 4 4 5 42 93

R12 3 5 5 5 5 5 5 5 5 43 96

R13 3 5 5 5 5 5 5 5 5 43 96

R14 2 4 4 4 4 5 4 4 4 35 78

R15 4 4 5 5 5 5 5 5 5 43 96

R16 4 5 5 5 4 5 5 5 5 43 96

R17 4 5 5 5 5 5 4 4 5 42 93

R18 4 5 5 5 5 5 5 5 4 43 96

R19 3 4 5 5 4 4 4 4 5 38 84

R20 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44 98

R21 2 4 4 4 4 4 4 4 4 34 76

R22 2 5 5 5 5 5 5 5 5 42 93

R23 3 4 4 5 5 5 5 5 5 41 91

R24 4 4 5 5 5 5 5 5 5 43 96

R25 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44 98

R26 3 3 4 5 4 4 4 4 4 35 78

R27 3 5 5 5 5 5 5 5 5 43 96

112

R28 3 4 4 4 5 4 5 4 4 37 82

R29 2 5 4 5 3 4 5 5 4 37 82

R30 3 3 5 5 4 5 5 4 4 38 84

R31 3 5 4 4 5 5 4 5 5 40 89

R32 4 4 5 5 4 5 4 5 4 40 89

R33 3 3 5 4 3 5 5 4 4 36 80

R34 2 4 4 4 5 5 5 5 5 39 87

R35 3 4 5 4 4 5 5 4 4 38 84

R36 1 4 5 5 5 5 4 4 4 37 82

R37 4 5 5 5 5 4 5 4 4 41 91

R38 4 4 5 5 4 5 4 4 4 39 87

R39 5 5 5 5 4 5 5 5 5 44 98

R40 3 4 5 5 4 5 4 4 4 38 84

R41 5 5 5 5 5 5 5 4 4 43 96

R42 4 5 5 5 3 4 3 3 3 35 78

R43 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44 98

R44 4 5 5 5 4 5 4 5 5 42 93

R45 2 4 5 5 5 5 4 5 4 39 87

R46 5 5 5 5 5 5 3 4 4 41 91

R47 3 5 4 5 4 5 4 4 5 39 87

R48 3 5 4 5 4 5 5 4 5 40 89

R49 4 5 5 5 3 5 4 4 4 39 87

R50 4 5 5 5 5 5 5 5 4 43 96

R51 4 5 4 5 5 4 4 5 5 41 91

R52 2 4 5 5 3 5 3 4 4 35 78

R53 3 4 3 4 4 4 4 4 4 34 76

R54 4 4 5 5 4 5 5 5 5 42 93

R55 4 2 5 5 5 5 4 3 4 37 82

R56 3 4 4 4 4 5 5 4 5 38 84

R57 3 4 5 5 5 5 5 4 4 40 89

R58 3 4 5 5 4 4 5 4 4 38 84

R59 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44 98

R60 3 5 5 5 5 5 5 5 5 43 96

R61 4 3 4 4 4 4 3 5 5 36 80

R62 3 4 4 5 4 4 5 4 4 37 82

R63 3 4 4 5 3 4 5 4 4 36 80

R64 2 5 5 5 4 5 2 4 4 36 80

R65 4 4 5 5 4 5 4 4 4 39 87

R66 4 3 5 5 5 5 4 5 4 40 89

R67 4 3 5 5 3 5 4 4 4 37 82

R68 3 4 5 4 4 4 4 4 4 36 80

R69 4 5 5 5 4 4 5 4 4 40 89

R70 3 4 4 4 5 5 4 5 5 39 87

R71 2 4 4 4 4 4 4 4 4 34 76

113

R72 3 3 4 4 4 4 4 4 4 34 76

R73 3 4 4 5 5 5 4 4 4 38 84

R74 3 4 5 5 3 4 4 3 3 34 76

R75 2 4 5 5 3 4 4 3 3 33 73

R76 3 4 4 4 5 5 4 5 4 38 84

R77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 80

R78 2 5 5 5 5 5 5 5 5 42 93

R79 2 3 4 4 4 4 3 3 3 30 67

R80 2 3 5 5 3 5 5 4 4 36 80

R81 2 5 5 5 3 5 5 5 5 40 89

R82 3 5 4 5 5 5 4 5 5 41 91

R83 3 5 5 5 4 5 5 5 4 41 91

270 357 389 396 362 393 368 364 364 3263 87,36

I-1 I-2 I-3 I-4 I-5

Rata-rata 75,54 93,73 92,45 88,67 87,71

114

Lampiran 13

Hasil Tes Kecepatan Mengetik

Rspnden

Kecepatan

Mengetik

(epm)

Kriteria

R1 120 Tuntas

R2 102 Tidak Tuntas

R3 126 Tuntas

R4 105 Tidak Tuntas

R5 115 Tuntas

R6 120 Tuntas

R7 125 Tuntas

R8 108 Tidak Tuntas

R9 100 Tidak Tuntas

R10 101 Tidak Tuntas

R11 102 Tidak Tuntas

R12 104 Tidak Tuntas

R13 111 Tuntas

R14 102 Tidak Tuntas

R15 113 Tuntas

R16 106 Tidak Tuntas

R17 101 Tidak Tuntas

R18 106 Tidak Tuntas

R19 98 Tidak Tuntas

R20 127 Tuntas

R21 93 Tidak Tuntas

R22 118 Tuntas

R23 115 Tuntas

R24 118 Tuntas

R25 121 Tuntas

R26 102 Tidak Tuntas

R27 108 Tidak Tuntas

R28 97 Tidak Tuntas

R29 95 Tidak Tuntas

R30 99 Tidak Tuntas

R31 101 Tidak Tuntas

R32 100 Tidak Tuntas

R33 101 Tidak Tuntas

R34 106 Tidak Tuntas

115

R35 103 Tidak Tuntas

R36 102 Tidak Tuntas

R37 106 Tidak Tuntas

R38 96 Tidak Tuntas

R39 104 Tidak Tuntas

R40 92 Tidak Tuntas

R41 110 Tuntas

R42 89 Tidak Tuntas

R43 126 Tuntas

R44 110 Tuntas

R45 102 Tidak Tuntas

R46 107 Tidak Tuntas

R47 102 Tidak Tuntas

R48 106 Tidak Tuntas

R49 103 Tidak Tuntas

R50 106 Tidak Tuntas

R51 111 Tuntas

R52 108 Tidak Tuntas

R53 104 Tidak Tuntas

R54 109 Tidak Tuntas

R55 91 Tidak Tuntas

R56 93 Tidak Tuntas

R57 107 Tidak Tuntas

R58 106 Tidak Tuntas

R59 107 Tidak Tuntas

R60 115 Tuntas

R61 98 Tidak Tuntas

R62 108 Tidak Tuntas

R63 99 Tidak Tuntas

R64 104 Tidak Tuntas

R65 101 Tidak Tuntas

R66 110 Tuntas

R67 100 Tidak Tuntas

R68 95 Tidak Tuntas

R69 94 Tidak Tuntas

R70 105 Tidak Tuntas

R71 106 Tidak Tuntas

R72 96 Tidak Tuntas

R73 112 Tuntas

R74 100 Tidak Tuntas

R75 110 Tuntas

R76 109 Tidak Tuntas

R77 102 Tidak Tuntas

R78 111 Tuntas

116

R79 94 Tidak Tuntas

R80 101 Tidak Tuntas

R81 112 Tuntas

R82 115 Tuntas

R83 105 Tidak Tuntas

117

Lampiran 14

TABEL KRITERIA PENILAIAN KECEPATAN MENGETIK MANUAL

SMK NEGERI 2 SEMARANG

TAHUN AJARAN 2012/2013

KECEPATAN (EPM) NILAI

< 89 60

90 – 99 65

100 – 109 70

110 – 119 75

120 – 129 80

130 – 139 85

140 – 149 90

150 – 159 95

>160 100

Semarang,

Guru Pengampu

Dra. Rosalina

NIP.195806261986032011

118

Lampiran 15

Tes Kecepatan Mengetik dengan Durasi Waktu 5 Menit

Seorang manajer mencapai hasil-hasilnya melalui orang-orang lain. (65)

Betapapun sempurna rencana-rencana, organisasi dan pengawasan (127)

serta penelitiannya, bila orang-orang tidak mau melakukan peker- (191)

jaan yang diwajibkan, bila mereka tidak dapat menjalankan tugas- (225)

nya dengan minat dan gembira, maka seorang manager tidak akan (316)

mencapai hasil sebanyak yang dapat dicapai. Memberikan motivasi (380)

adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manager dalam membe- (445)

ri inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang-orang lain un- (508)

tuk mengambil tindakan. Ini adalah bagian dari pekerjaannya yang (573)

menggiatkan orang-orang. Jumlah dari segala sesuatu yang dila- (636)

kukan oleh seorang manager untuk mendapatkan hasil dari orang- (698)

orang. Sesuatu yang memotivasikan orang-orang lebih merupakan (760)

soal perkiraan daripada pengetahuan yang nyata. Berabad-abad (821)

lamanya ketakutan dan paksaan merupakan alat motivasi yang utama. (886)

Dikutip dari buku Keyboarding dengan 10 jari karangan Drs. Marimin, M. Pd., dkk. Terbitan

tahun 2012

119

Lampiran 16

Hasil Analisi Regresi

Regression

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 X3, X2, X1a . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Y

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .781a .611 .596 5.28194

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

b. Dependent Variable: Y

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3457.144 3 1152.381 41.306 .000a

Residual 2204.012 79 27.899

Total 5661.157 82

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.118 9.292 .443 .659

X1 .698 .251 .247 2.784 .007

X2 .770 .144 .424 5.348 .000

X3 .752 .228 .300 3.299 .001

a. Dependent Variable: Y

120

Model

Correlations Collinearity Statistics

Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant)

X1 .590 .299 .195 .626 1.597

X2 .651 .516 .375 .784 1.276

X3 .631 .348 .232 .597 1.675

121

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz

ed Residual

N 83

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 5.18441902

Most Extreme

Differences

Absolute .081

Positive .081

Negative -.048

Kolmogorov-Smirnov Z .735

Asymp. Sig. (2-tailed) .652

a. Test distribution is Normal.

122

Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -7.161 4.979 -1.438 .154

X1 -.064 .134 -.065 -.478 .634

X2 .153 .077 .241 1.989 .056

X3 .132 .122 .149 1.077 .285

a. Dependent Variable: ABS_RES

123

Lampiran 17

124

Lampiran 18