Upload
trinhhanh
View
232
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH DISIPLIN, FASILITAS, DAN MOTIVASI
BELAJAR TERHADAP KECEPATAN MENGETIK
MANUAL (Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Semarang
Program Keahlian Administrasi Perkantoran)
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Ahmad Saeroji
NIM 7101409002
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada :
Hari :
Tanggal :
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Drs. H. Muhsin, M.Si. Drs. Ade Rustiana, M.Si. NIP. 195411011980031002 NIP. 196801021992031002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dra. Hj. Nanik Suryani, M.Pd.
NIP. 195604211985032001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:
Hari :
Tanggal :
Penguji Skripsi
Nina Oktarina, S.Pd., M.Pd.
NIP. 197810072003122002
NIP. 195202281980031003
Anggota I Anggota II
Drs. H. Muhsin, M.Si. Drs. Ade Rustiana, M.Si. NIP. 195411011980031002 NIP. 196801021992031002
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. S. Martono, M.Si.
NIP. 196603081989011001
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian
atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari
terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, Juni 2013
Ahmad Saeroji
NIM 7101409002
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
Dengan ilmu orang miskin bisa
menjadi kaya, orang kaya bisa menjadi
lebihanggun.
(Andri Wongso)
PERSEMBAHAN:
Dengan segenap hati rasa syukur
kepada Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya, skripsi ini penulis
persembahkan untuk orang tuaku dan
almamaterku.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kerja penulis dapat membuahkan hasil dengan
menyelesaikan skripsi berjudul “Pengaruh Disiplin, Fasilitas, dan Motivasi
Belajar terhadap Kecepatan Mengetik Manual (Pada Siswa Kelas X SMK Negeri
Semarang Program Keahlian Administrasi Perkantoran)”. Segala halangan dan
rintangan tidak akan mampu dilalui tanpa jalan yang ditunjukkan dandigariskan-
Nya.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Penyelesaian ini tidak terlepas dari
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk memperoleh pendidikan di
UNNES.
2. Dr. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan
kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.
3. Dra. Nanik Suryani, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi yang telah
memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.
4. Drs. Muhsin, M.Si.Dosen Pembimbing I yang dengan penuh kesabaran telah
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan.
5. Dr. Ade Rustiana, M.Si. Dosen Pembimbing II yang dengan penuh kesabaran
telah memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga penulisan skripsi ini
dapat terselesaikan.
6. Drs. Edi Drajat Wiarto, M. Pd. Kepala SMK Negeri 2 Semarang yang telah
memberikan kemudahan dalam administrasi pengambilan data.
7. Dra. Rosalina, guru mata pelajaran menggandakan dokumen di SMK Negeri 2
Semarang.
8. Kedua orangtuaku yang senantiasa mendukung pencapaian cita-citaku.
vii
9. Segenap pengurus takmir Masjid An-Nur yang senantiasa memberikan
bantuan dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan
penulisan skripsi ini.
10. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran
angkatan2009.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga Allah SWT memberi balasan atas semua kebaikan yang telah
diberikan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan sebagai bahan acuan peneliti selanjutnya.
Semarang,Juni 2013
Penulis
viii
SARI
Saeroji, Ahmad. 2013. “Pengaruh Disiplin, Fasilitas, Dan Motivasi Belajar
terhadap Kecepatan Mengetik Manual (Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2
Semarang Program Keahlian Administrasi Perkantoran)”. Skripsi. Jurusan
Pendidikan Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Drs.
Muhsin,M.Si. Pembimbing II.Dr. Ade Rustiana, M.Si.
Kata kunci :Disiplin, Fasilitas, Motivasi, Kecepatan Mengetik Manual
SMK Negeri 2 Semarang merupakan satuan pendidikan yang
mengajarkan berbagai macam keahlian baik teori maupun praktik, salah satunya
adalah kompetensi menggunakan peralatan kantor terutama penggunaan mesin
ketik manual. Berdasarkan observasi awal diperoleh bahwa kecepatan mengetik
manual siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang masih banyak yang belum tuntas
dalam penguasaan praktik kecepatan mengetik manual yaitu kelas XAP1 yang
tuntas sebesar 39,29% yang belum tuntas sebesar 64,71%, XAP2 yang tuntas
60%, yang belum tuntas sebesar 40%, dan XAP3 yang tuntas sebesar42,86% dan
yang belum tuntas sebesar 57,14%.
Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern.
Disiplin merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar,
berdasarkan observasi awal diperoleh rata-rata disiplin siswa sebesar 86,67% yang
memiliki kriteria sangat baik. Selain disiplin faktor lain yang mempengaruhi
keberhasilan belajar adalah fasilitas, berdasarkan observasi awal diperoleh data
bahwa fasilitas yang dimiliki SMK Negeri 2 Semarang sudah cukup lengkap dan
kondisinya baik. Selain disiplin dan fasilitas motivasi juga merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran. Berdasarkan observasi
awal diperoleh rata-rata motivasi siswa sebesar 82,86% yang memiliki kriteria
baik. Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi awal disiplin, fasilitas dan
motivasi siswa sudah baik akan tetapi pencapaian kecepatan mengetik manual
masih banyak yang belum tuntas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui baik secara simultan maupun parsial apakah disiplin, fasilitas dan
motivasi belajar berpengaruh pada kecepatan mengetik manual siswa SMK Negeri
2 Semarang program keahlian Administrasi perkantoran.
Hasil penelitian menunjukan secara parsial antara disiplin, fasilitas, dan
motivasi belajar memiliki pengaruh yang signifikan. Secara simultan antar
disiplin, fasilitas, motivasi belajar terhadap kecepatan mengetik manual pada
siswa SMK Negeri 2 Semarang program keahlian administrasi perkantoran
sebesar 59,6%, sedangkan 40,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
Saran dalam penelitian ini hendaknya siswa masuk laboratorium mengetik
lebih awal, siswa dendaknya memiliki buku pegangan sendiri selain yang
disediakan oleh sekolah, siswa seharusnya berlatih sendiri di rumah selain berlatih
di sekolah, dengan cara membuat skema letak huruf pada tuts mesin ketik. Untuk
penelitian selanjutnya agar mengembangkan media atau model pembelajaran guna
meningkatkan kecepatan mengetik manual dengan penelitian tindakan kelas.
ix
ABSTRACT
Saeroji, Ahmad. 2013. "The Effect of Discipline, Facilities, and Motivation
toWord the Typing Speed Manual (In SMK Negeri 2 Semarang Skills Program
Administration)". Final Project. Department of Economic Education. Semarang
State University. Supervisor I. Drs. Muhsin, M.Si. Supervisor II. Dr. Ade
Rustiana, M.Si.
Keywords: Discipline, Facilities, Motivation, Typing Speed Manual
SMK Negeri 2 Semarang is an education unit that teaches a variety of
skills both theory and practice, one of which is the competence to use office
equipment mainly use manual typewriters. Based on initial observations, it
showed that the speed manual typing of grade X students of SMK Negeri 2
Semarang were still many did not complet the mastery practice of typing speed
manual it was complete class XAP1 of 39.29% which is not yet complete at
64.71%, which completed 60% XAP2 , which has not been completed by 40%,
and a thorough XAP3 by 42, 86% and amounted to 57.14% unresolved.
The succes of Learning is influenced by internal and external factors.
Discipline is one of the factors that influences the success of learning, based on
preliminary observations it got an average of 86.67% discipline students who
have a very good criteria. Furthermore the other factors that influence the
success of learning is a facility. The one observation showed that the facility of
SMK Negeri 2 Semarang is quite complete and good condition. Based on
preliminary observations obtained an average of 82.86% student motivation
which has both criteria. Based on data obtained from earlier observations
discipline, facilities and student motivation is good but the achievement is still a
lot of typing speed manual unfinished. The purpose of this study was to determine
the simultaneous or partial effect of discipline, facilities and motivation toward
the typing speed manual in SMK Negeri 2 Semarang of office administration skills
program.
The results showed partially between disciplines, facilities, and motivation
to learn has a significant effect. Simultaneous inter-disciplinary, facilities,
motivation toward typing speed manual in SMK Negeri 2 Semarang student
programs office administration skills of 59,6%, while 40,4% is influenced by other
factors not examined in this study.
It is suggested that students should get and early start typing laboratory,
students should have own handbook in addition to that provided by the school,
students should practice at home in addition to practicing at school, by making
the scheme where the letters on the typewriter keys, than for further researcher to
develop media or instructional model to improve typing speed manual with action
research.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... iii
PERNYATAAN .................................................................................................... iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
SARI ....................................................................................................................viii
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xix
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah .............................................................................. 9
1.3.Tujuan Penelitian................................................................................ 10
1.4.Manfaat Penelitian.............................................................................. 11
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 12
2.1.Teori Belajar .................................................................................... 12
2.1.1. Pengertian Belajar ................................................................ 12
xi
2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar .......................... 13
2.1.3. Tujuan Belajar ...................................................................... 13
2.1.4. Hasil Belajar ......................................................................... 14
2.2.Teori Mengetik Manual ................................................................... 15
2.2.1. Sikap pada Waktu Mengetik ................................................ 15
2.2.2. Cara Mengetik yang Efisien ................................................. 16
2.2.3. Alat-alat Perlengkapan Mengetik ......................................... 16
2.3.Disiplin Belajar ................................................................................ 17
2.3.1. Pengertian Disiplin ............................................................... 17
2.3.2. Tujuan Kedisiplinan ............................................................. 19
2.3.3. Perkembangan Disiplin Belajar ........................................... 19
2.3.4. Cara Pendisiplinan ............................................................... 20
2.3.5. Indikator Disiplin Belajar Mengetik Manual ....................... 20
2.4.Teori Fasilitas .................................................................................. 21
2.4.1. Pengertian Fasilitas .............................................................. 21
2.4.2. Jenis-jenis Fasilitas Pendidikan ........................................... 22
2.4.3. Indikator Fasilitas Belajar Mengetik Manual ....................... 24
2.5.Teori Motivasi .................................................................................. 24
2.5.1. Pengertian Motivasi ............................................................. 24
2.5.2. Jenis Motivasi ...................................................................... 25
2.5.3. Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ............ 26
2.5.4. Fungsi Motivasi.................................................................... 27
2.5.5. Indikator Motivasi Belajar Mengetik ................................... 27
xii
2.6.Penelitian Terdahulu ........................................................................ 28
2.7.Kerangka Berfikir ........................................................................... 29
2.8.Hipotesis .......................................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 33
3.1.Jenis Penelitian ................................................................................ 33
3.2.Populasi dan Sampel ........................................................................ 33
3.2.1. Populasi ............................................................................... 33
3.2.2. Sampel ................................................................................. 34
3.3.Variabel Penelitian ........................................................................... 35
3.4.Metode Pengumpulan Data .............................................................. 36
3.5.Validitas dan Reliabilitas ................................................................. 38
3.5.1. Uji Validitas ......................................................................... 38
3.5.2. Reliabilitas ........................................................................... 41
3.6.Metode Analisis Data ....................................................................... 42
3.6.1. Analisis Diskriptif Persentase .............................................. 42
3.6.2. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................ 44
3.6.3. Uji Asumsi Klasik ................................................................ 45
3.6.3.1.Uji Normalitas .......................................................... 45
3.6.3.2.Uji Multikolonieritas ................................................ 46
3.6.3.3.Uji Heteroskedastisitas ............................................. 46
3.6.4. Uji Hipotesis ........................................................................ 47
3.6.4.1.Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ............... 47
xiii
3.6.4.2.Uji Signifikan Parameter Individual
(Uji Statistik t) .............................................. 47
3.6.4.3.Koefisien Determinasi (R2) .......................... 48
3.6.4.4.Koefisien Determinasi Parsial (r2) ................ 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 49
4.1.Hasil Penelitian ................................................................................ 49
4.1.1. Diskriptif Persentase ............................................................ 49
4.1.1.1.Variabel Disiplin Belajar .......................................... 49
4.1.1.2.Variabel Fasilitas Belajar ......................................... 53
4.1.1.3.Variabel Motivasi Belajar ........................................ 60
4.1.1.4.Kecepatan Mengetik Manual ................................... 61
4.1.2. Uji Asumsi Klasik ............................................................... 66
4.1.2.1.Uji Normalitas ....................................................... 66
4.1.2.2.Uji Multikolinieritas .............................................. 68
4.1.2.3.Uji Heterokedastisitas ........................................... 69
4.1.3. Uji Hipotesis ........................................................................ 71
4.1.3.1.Regresi Linier Berganda ........................................ 71
4.1.3.2.Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ........................... 73
4.1.3.3.Uji Signifikan Parameter Individual
(Uji Statistik t) ....................................................... 73
4.1.3.4.Koefisien Determinasi Simultan (R2) .................... 75
xiv
4.1.3.5.Koefisien Determinasi Parsial (r2) ......................... 76
4.2.Pembahasan .................................................................................... 77
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 81
5.1.Kesimpulan ..................................................................................................... 81
5.2.Saran ............................................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 84
LAMPIRAN .......................................................................................................... 86
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Hasil Kecepatan Mengetik Manual Kelas X SMK N 2 Semarang .............. 6
1.2 Fasilitas Mengetik Manual SMK N 2 Semarang ......................................... 7
3.1 Jumlah Populasi Penelitian .......................................................................... 34
3.2 Skor Pilihan Jawaban Angket ...................................................................... 38
3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Disiplin ......................................... 39
3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Fasilitas ......................................... 40
3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Motivasi ........................................ 40
3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Disiplin ...................................... 41
3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Fasilitas ..................................... 42
3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Motivasi .................................... 42
3.7 Tabel Kriteria Analisis Diskriptif Persentase .............................................. 44
4.1 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Variabel Disiplin Belajar ............. 49
4.2 Diskriptif Persentase Indikator Mematuhi Aturan dan
Tata Tertib LaboratoriumMengetik ............................................................. 50
4.3 Diskriptif Persentase Indikator Menyesuaikan Diri terhadap
Aturan-aturan yang Berasal dari Luar Individu ........................................... 51
4.4 Diskriptif Persentase Indikator Jam Masuk dan Akhir Praktik Mengetik ... 52
4.5 Diskriptif Persentase Indikator Tanggung Jawab terhadap
Tugas Kwajiban .......................................................................................... 53
4.6 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Variabel Fasilitas Belajar ............ 54
xvi
4.7 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Indikator Ruangan
Laboratorium Mengetik .............................................................................. 55
4.8 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Indikator Mesin Ketik Manual .... 56
4.9 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Indikator Buku Pegangan
yang Digunakan dalam Proses Pembelajarn Mengetik ............................... 57
4.10 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Indikator Media
Pembelajaran Mengetik .............................................................................. 58
4.11 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Indikator Meja dan Kursi............. 58
4.12 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Indikator Sarana Penunjang
seperti Penerangan, AC, Kertas, dan lain-lain ............................................. 59
4.13 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Variabel Motivasi Belajar............ 60
4.14 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Indikator Adanya Hasrat
dan Keinginan untuk Berhasil ..................................................................... 61
4.15 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Indikator Adanya Dorongan
dan Kebutuhan dalam Belajar Mengetik ..................................................... 62
4.16 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Indikator Adanya Harapan
dan Cita-cita ................................................................................................. 63
4.17 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Indikator Adanya
Penghargaan dalam Belajar Mengetik Manual ............................................ 64
4.18 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Indikator Adanya Kegiatan
yang Menarik dalam Belajar Mengetik ....................................................... 65
4.19 Hasil Perhitungan Diskriptif Persentase Variabel Kecepatan Mengetik ..... 66
4.20 Hasil Uji Normalitas .................................................................................... 68
xvii
4.21 Analisis Uji Multikolinieritas ...................................................................... 69
4.22 Output Uji Glejser ....................................................................................... 71
4.23 Hasil Analisis Linier Berganda .................................................................... 71
4.24 Tabel Anova Uji F ....................................................................................... 73
4.25 Tabel Uji Parsial (Uji t) ............................................................................... 74
4.26 Uji Koefisien Determinasi Simultan (R2) .................................................... 75
4.27 Uji Koefisien Determinasi Parsial (r2) ......................................................... 76
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman
2.1 Kerangka Berfikir Penelitian ....................................................................... 32
4.1 P-Plot Uji Normalitas .................................................................................. 67
4.2 Scatterplot Uji Heterokedastisitas ............................................................... 70
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran halaman
1 Hasil Kecepatan Mengetik Obsevasi Awal ...............................................86
2 Pedoman Pengamantan untuk Motivasi Siswa dalam
Mengikuti Praktik Mengetik ......................................................................89
3 Lembar Observasi Motivasi .......................................................................90
4 Pedoman Pengamatan Disiplin Siswa .......................................................92
5 Lembar Observasi Disiplin Siswa .............................................................93
6 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen ....................................................................95
7 Angket Uji Coba .......................................................................................96
8 OutputUji Validitas dan Reliabilitas ..........................................................98
9 Hasil Validitas Instrumen ..........................................................................102
10 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ...................................................................103
11 Angket Penelitian ......................................................................................104
12 Tabulasi Data Penelitian ............................................................................106
13 Hasil Tes Kecepatan Mengetik ..................................................................113
14 Tabel Kriteria Penilaian Kecepatan Mengetik Manual .............................116
15 Teks Tes Kecepatan Mengetik...................................................................117
16 Output analisis Regresi .............................................................................118
17 Surat Ijin Penelitian ...................................................................................122
18 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .........................................123
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi ke depan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam penyelesaian pekerjaan manusia diharapkan dapat menyelesaikan
dengan cara yang cepat dan tepat, untuk itu dibutuhkan sumber daya manusia
yang berkualitas, mandiri dan memiliki kemampuan serta daya saing yang tinggi.
Kualitas sumber daya manusia tergantung pada kualitas pendidikan.
Karenapembangunan di bidang pendidikan secara langsung memberikan pengaruh
terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sekolah Menengah Kejuruan
memiliki peran penting dalam menyiapkan peserta didik agar siap bekerja, baik
bekerja secara mandiri (wiraswasta) maupun mengisi lowongan pekerjaan yang
ada serta membekali siswa untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan
program keahliannya.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenjang
pendidikan menengah yang dapat menghasilkan output berkualitas dan siap
bersaing di dunia kerja. Upaya meningkatkan sumber daya manusia berkualitas
dilakukan dipendidikan SMK dengan membekali siswanya berbagai macam
keahlian yang disesuaikan dengan kurikulum kejuruan.
Salah satu program studi di SMK Negeri 2 Semarang adalah bisnis dan
manajemen yang di dalamnya ada beberapa program keahlian yaitu antara lain
program keahlian Administrasi Perkantoran, program keahlian Akuntansi,
2
program keahliahPemasaran, dan program keahlian Rancang Perangkat Lunak. Di
SMK Negeri 2 Semarang peserta didik diajarkan berbagai macam keahlian baik
teori maupun praktik, salah satunya adalah kompetensi menggunakan peralatan
kantor terutama pada penggunaan mesin ketik manual. Dengan menggunakan
mesin ketik manual tersebut diharapkan siswa mampu mengetik dengan cepat dan
tepat untuk menyelesaikan pekerjaan ketik mengetik secara efektif dan efisien.
Untuk itu kecepatan mengetik perlu dikuasai oleh peserta didik dalam kompetensi
menggunakan peralatan kantor.
“Mengetik adalah pekerjaan yang mendasar terdapat pada semua bidang,
baik itu dalam organisasi swasta, organisasi pemerintah ataupun organisasi
kepartaian maupun organisasi yang lain” (Marimin dkk., 2012:1). Untuk itu siswa
Sekolah Menengah Kejuruan yang merupakan satuan pendidikan yang
menyiapkan tenaga kerja yang berkompeten dibidangnya, diharapkan mampu
menguasai keterampilan mengetik dengan cepat dan tepat.
Kecepatan mengetik merupakan salah satu keterampilan yang harus
dikuasai oleh siswa dalam kompetensi menggunakan peralatan kantor. Hal ini
sesuai dengan tujuan pendidikan kejuruan yang mencetak lulusan yang siap kerja
dengan menjadi tenaga kerja yang profesional, sehingga siswa diharapkan mampu
bekerja dengan cepat dalam hal pekerjaan ketik mengetik. Menurut Marimin
(2012:1) menyatakan:
Untuk menyesuaikan adanya kemajuan-kemajuan pada bidang pekerjaan,
maka harus disesuaikan adanya cara untuk menghadapi pekerjaan yang
semakin bertambah. Dengan bertambahnya pekerjaan itu, maka haruslah
ditempuh cara-cara kerja yang lebih efisien agar tidak terjadi adanya
penumpukan pekerjaan hingga dapat menimbulkan suatu kemacetan kerja
(stagnasi).
3
Mengetik adalah pengetahuan dan keterampilan tehnik yang harus dipelajari
dan dilatih, oleh sebab itu tanpa disertai pengetahuan dan keterampilan tidak akan
diperoleh. Dalam proses belajar baik teori maupun praktik keberhasilan proses
belajar tersebut dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi keberhasilan yang
bersumber dari dalam diri individu dalam proses pembelajaran. Sedangkan faktor
eksternal yaitu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar yang bersumber
dari luar individu.
Disiplin belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi siswa
dalam penguasaan kecepatan mengetik manual pada mata diklat menggunakan
peralatan kantor. Dengan disiplin yang tinggi diharapkan siswa mampu menguasai
proses belajar praktik mengetik dengan cepat. Disiplin dalam belajar terdiri atas
disiplin di lingkungan sekolah dan disiplin di lingkungan rumah atau keluarga.
Selain disiplin faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar
adalah fasilitas. Menurut Mauling dalam Amirin, dkk. (2011:76) menyatakan
bahwa “fasilitas adalah prasarana atau wahana untuk melakukan atau
mempermudah sesuatu”. Sedangkan Wahyuningrum dalam Amirin dkk.
(2011:76) menyatakan bahwa “fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat
memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha”. Untuk itu yang
dinamakan dengan fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan
dan melancarkan dalam kegiatan pembelajaran. Dengan adanya fasilitas belajar
yang memadai maka proses belajar dapat berjalan dengan lancar terutama pada
4
pembelajaran praktik, sehingga diharapkan kecepatan mengetik siswa pada mata
diklat menggunakan peralatan kantor semakin cepat.
Fasilitas belajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu fasilitas belajar yang
sifatnya habis pakai dan tidak habis pakai. Fasilitas belajar yang sifatnya habis
pakai terutama dalam pembelajaran mengetik adalah seperti kertas, tinta, karbon,
penghapus, kertas stensil, dan lain-lain. Sedangkan fasilitas yang sifatnya tidak
habis pakai seperti meja, kursi, mesin ketik, media pembelajaran atau alat yang
menunjang pembelajaran, Air Conditioner (AC), dan fasilitas yang lainnya.
Fasilitas yang habis pakai maupun yang tidak habis pakai keberadaannya baik
dalam jumlah yang sesuai dibutuhkan oleh siswa juga fasilitas tersebut harus
dalam kondisi yang baik dan dapat digunakan dalam proses belajar mengajar.
Untuk itu dalam proses belajar mengajar jika fasilitas yang menunjang
dalam proses belajar mengajar mencukupi dalam kuantitas siswa dan dalam
kondisi yang baik serta dapat digunakan, diharapkan dalam pengusaan
pembelajaran mengetik siswa mampu mengetik dengan cepat serta memenuni
nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan.
Selain disiplin dan fasilitas ada faktor lain yang yang mempengaruhi
keberhasilan siswa dalam belajar yaitu motivasi. Motivasi menurut Mc. Donald
dalam Sardiman (2011:73) menyatakan bahwa “motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”. Seseorang yang mempunyai motivasi
dalam belajar akan berusaha mencurahkan segenap kemampuanya untuk
menguasai ilmu yang dipelajari agar mencapai hasil belajar yang optimal.
5
Motivasi selalu mendasari dan mempengaruhi kegiatan seseorang untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Dalam belajar, apabila siswa mempunyai motivasi yang
baik dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatanya mencapai prestasi
yang tinggi.
Dalam proses belajar praktik mengetik motivasi siswa dalam mengikuti
praktik juga mampu meningkatkan keberhasilan siswa dalam menguasai mengetik
secara cepat. Untuk langkah-langkah dalam penguasan keterampilan tersebut jika
seorang siswa memiliki motivasi yang tinggi selalu berusaha dalam segala cara
untuk menguasai keterampilan mengetik dengan cepat, sehingga keberhasilan
dalam belajar mengetik dapat tercapai.
Dari sudut sumbernya, motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik
dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah semua faktor yang berasal
dari dalam individu dan memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu.
Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang datang dari luar diri individu tetapi
memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar (Baharudin, 2007:23).
Berdasarkan observasi pendahuluan di SMK Negeri 2 Semarang dapat
dijelaskan bahwa kecepatan mengetik siswa pada kompetensi menggunakan
peralatan kantor ada yang masih belum mencapai kriteria ketuntasan minimal
(KKM) yang ditetapkan oleh sekolah. Kriteria ketuntasan minimal untuk
kecepatan mengetik adalah 75untuk kecepatan mengetik yang telah dibuat oleh
guru siswa dikatakan tuntas atau memenuhi KKM jika mencapai kecepatan lebih
dari 110 (epm), siswa yang kecepatanya di bawah 110 (epm) dinyatakan tidak
tuntas. Untuk hasil observasi awal pencapaian kecepatan mengetik di SMK
Negeri 2 Semarang dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
6
Tabel 1.1.
Hasil Kecepatan Mengetik Manual Kelas X SMK N 2 Semarang
Kecepatn
(epm)
Jmlh siswa % pencapaian Keterangan
XAP1 XAP
2
XAP3 XAP1 XAP2 XAP3
≤110 22 14 20 64,71% 40% 57,14% Tidak Tuntas
110< 12 22 15 39,29% 60% 42,86% Tuntas
Sumber : data guru mata pelajaran mengetik SMK Negeri 2 Semarang per
januari 2013
Dari tabel 1.1. terlihat bahwa pada kelas X AP 1 diperoleh dari jumlah 34
siswa yang melakukan mengetik kecepatan di peroleh 64,71% tidak tuntas, dan
39,29% belum tuntas atau masih di bawah nilai KKM. Untuk kelas X AP 2 dari
36 siswa 40% tidak tuntas dan 60% tuntas atau sudah memenuhi KKM,
sedangkan untuk pencapaian kecepatan siswa kelas X AP 3 dari jumlah 35 siswa,
57,14% tidak tuntasdan 42,86% tuntas atau sudah memenuhi KKM. Data ini
diperoleh dari observasi awal di SMK Negeri 2 Semarang pada tanggal 9 januari
2013.
Disiplin siswa dalam mengikuti pembelajaran mengetik berdasarkan
wawancara dengan Dra. Rosalina tanggal 9 Januari 2013, siswa yang mengikuti
praktik mengetik sangat tinggi, hal ini dilihat dari siswa masuk kelas yang tepat
waktu, serta siswa yang mematuhi tata tertib laboratorium mengetik dengan
melepas sepatu ketika masuk ruang laboratorium mengetik. Selain itu disiplin
siswa yang tinggi ditunjukan dengan adanya observasi yang penulis lakukan
menunjukan bahwa setiap siswa yang mengikuti praktik mengetik selalu mengisi
buku monitoring mengenai kondisi mesin ketik yang tersedia disetiap meja siswa.
Selain dari wawancara dilakukan pengamatan melalui lembar observasi dari
7
perhitungan jumlah pedoman observasi diperoleh rata-rata disiplin sebesar
86,67% dari rata-rata tersebut dalam kriteria sangat baik.
Pembelajaran praktik mengetik membutuhkan fasilitas belajar yang
memadai untuk menunjang pencapaian tujuan pembelajaran antara lain
ketersediaan ruang belajar yang sesuai dengan daya tampung siswa, penerangan,
buku pegangan, mesin ketik manual. Fasilitas yang tersedia di SMK Negeri 2
Semarang sudah cukup memadai, ditunjukan dengan tersedianya laboratorium
mengetik yang cukup untuk menampung siswa hingga 40 orang, tersedianya
mesin ketik manual dan mesin ketik elektronik sejumlah 40 dalam kondisi yang
masih baik, tersedianya LCD sejumlah 1 unit, bagan surat sebanyak 7 papan
sebagai petunjuk siswa dalam mengetik bentuk-bentuk surat, buku panduan
mengetik sebanyak 40 buku, terdapat 3 pasang AC (Air Conditioner) penerangan
yang cukup karena terdapat 10 lampu penerangan. Untuk lebih jelas mengenai
fasilitas laboratorium mengetik yang dimiliki oleh SMK Negeri 2 Semarang dapat
dilihat pada tabel 1.2 berikut:
Tabel 1.2
Fasilitas Mengetik Manual SMK Negeri 2 Semarang
No Fasilitas Jumlah Kondisi
1 Laboratorium mengetik 1 Baik
2 Mesin ketik manual 40 Baik
3 Mesin ketik elektronik 40 Baik
4 LCD I1 Baik
5 Bagan bentuk surat 7 Baik
6 Buku panduan mengetik 40 Baik
7 Air Conditioner /AC 3 Baik
8 Lampu penerangan 10 Baik
9 Gudman (media pembelajaran mengetik) 1 Baik
Sumber: data primer hasil observasi di SMK Negeri 2 Semarang
8
Untuk motivasi yang dimiliki oleh siswa dalam proses praktik mengetik
berdasarkan wawancara dengan guru pengampu pelajaran mengetik Dra. Rosalina
pada tanggal 9 Januari 2013 menyatakan bahwa motivasi siswa mengikuti praktik
mengetik sangat tinggi yang ditunjukkan adanya kebutuhan siswa untuk
menguasai keterampilan mengetik manual karena dibutuhkan pada waktu praktik
kerja industri di perusahaan atau di instansi pemerintah maupun swasta pekerjaan
yang menggunakan mesin ketik manual masih dibutuhkan, oleh karena itu
antusias siswa dalam mengikuti praktik mengetik juga sangat tinggi supaya dapat
menguasai keterampilan mengetik dengan cepat dan baik. Hal ini juga
ditunjukkan pada hasil observasi awal dari perhitungan rata-rata motivasi
diperoleh skor sebesar 82,86% yang memiliki kriteria baik.
Disiplin, fasilitas, dan motivasi yang dimiliki oleh siswa SMK Negeri 2
Semarang sudah cukup baik hal ini ditunjukan dengan data yang diperoleh penulis
dari observasi awal di SMK Negeri 2 Semarang dari hasil perhitungan diperoleh
rata-rata disiplin siswa sebesar 82,86% yang memiliki kriteria baik, dilihat dari
kepemilikan fasilitas laboratorium mengetik SMK Negeri 2 Semarang cukup
memadai hal ini bisa dilihat pada tabel 1.2 di atas, sedangkan motivasi siswa dari
hasi perhitungan diperoleh rata-rata sebesar 86,67% yang memiliki kategori
sangat baik. Sehingga dengan fasilitas, disiplin, dan motivasi yang baik
diharapkan keberhasilan dalam proses pembelajaran praktik mengetik manual
terutama dalam penguasaan kecepatan mengetik manual juga baik yaitu siswa
dapat menguasai kecepatan mengetik dengan cepat dan tepat. Akan tetapi
pencapaian kecepatan mengetik manual siswa SMK Negeri 2 Semarang masih
9
banyak yang belum memenuhi syarat ketuntasan kecepatan mengetik manual hal
ini dapat dilihat pada tabel 1.1.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik mengadakan
penelitian dengan judul “PENGARUH DISIPLIN, FASILITAS, DAN
MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KECEPATAN MENGETIK
MANUAL (Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Semarang Program Keahlian
Administrasi Perkantoran)”.
1.2 Rumusan Maslah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah disiplin, fasilitas, motivasi belajar dan kecepatan
mengetik manual siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang program
keahlian administrasi perkantoran?
2. Apakah ada pengaruh disiplin belajar siswa terhadap kecepatan mengetik
manual pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang program keahlian
administrasi perkantoran?
3. Apakah ada pengaruh fasilitas belajar terhadap kecepatan mengetik
manual pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang program keahlian
administrasi perkantoran?
4. Apakah ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap kecepatan
mengetik manual pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang program
keahlian administrasi perkantoran?
10
5. Apakah ada pengaruh disiplin, fasilitas, motivasi belajar siswa secara
simultan terhadap kecepatan mengetik manual pada siswa kelas X SMK
Negeri 2 Semarang program keahlian administrasi perkantoran?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas tujuan dari
penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah:
1. Untuk mengetahui disiplin, fasilitas, motivasi belajar dan kecepatan
mengetik manual siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang program
keahlian administrasi perkantoran
2. Untuk mengetahui Apakah ada pengaruh disiplin belajar siswa terhadap
kecepatan mengetik manual pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang
program keahlian administrasi perkantoran.
3. Untuk mengetahui Apakah ada pengaruh fasilitas belajar siswa terhadap
kecepatan mengetik manual pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang
program keahlian administrasi perkantoran.
4. Untuk mengetahui Apakah ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap
kecepatan mengetik manual pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang
program keahlian administrasi perkantoran.
5. Untuk mengetahui Apakah ada pengaruh disiplin, fasilitas, dan motivasi
belajar siswa secara simultan terhadap kecepatan mengetik manual pada
siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang program keahlian administrasi
perkantoran.
11
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat baik manfaat teoritis
maupun manfaat praktis sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
pengetahuan mengenai disiplin, fasilitas, dan motivasi dalam
mempengaruhi kecepatan mengetik manual.
b. Sebagai sarana mengembangkan ilmu pengetahuan yang secara teoritis
telah dipelajari.
2. Manfaat praktis
a. Memberikan masukan kepada siswa untuk selalu meningkatkan motivasi
dan disiplin dalam proses pembelajaran praktik mengetik manual.
b. Memberikan masukan kepada pihak sekolah dalam mengelola fasilitas
guna menunjang keberhasilan siswa dalam mencapai pembelajaran
terutama pembelajaran praktik mengetik manual.
c. Memberikan masukan kepada guru pengampu praktik mengetik untuk
selalu meningkatkan kualitas pembelajaran yang diberikan ketika
mengajar keterampilan mengetik kepada siswa.
d. Sebagai sumbangan pemikiran dalam penelitian selanjutnya mengenai
pembelajaran praktik mengetik manual.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Teori Belajar
2.1.1. Pengertian Belajar
Cronbach dalam Suryabrata (2005:231) menyatakan “Learning is shown
by change in behavior as a result of experience. Jadi menurut cronbach belajar
yang sebaik-baiknya adalah dengan alami dan dalam mengalami itu si pelajar
mempergunakan pancainderanya”. Spears dalam suryabrata (2005:231)
menyatakan bahwa “learning is to observe, to read, to imitate, to try something
themselves, to listen, to follow direction”.
“Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat
orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak
belajar maka responsnya menurun” (Dimyati dan Mudjiono, 2006:9). Menurut
Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono (2006:10) menyatakan:
Belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa
kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki kerterampilan, pengetahuan,
sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas kapabilitas tersebut adalah dari (i)
stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan (ii) proses kognitif yang
dilakukan oleh pembelajar. Dengan demikian, Belajar adalah seperangkat
proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati
pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru.
“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto,
2010:2)
13
Menurut Suryabrata (2005:232) bahwa hal-hal yang pokok dalam belajar
adalah:
1. Bahwa belajar itu membawa perubahan (dalamarti behavior change,
aktual maupun potensial)
2. Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan
baru (dalam arti Kenntnis dan Fertingkeit)
3. Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha (dengan sengaja).
2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Belajar sebagai suatu proses atau aktivitas disyaratkan oleh banyak sekali
hal-hal atau faktor-faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar itu
adalah banyak sekali macamnya, terlalu banyak untuk disebutkan satu
persatu. Untuk memudahkan pembicaraan dapat dilakukan klasisifikasi
demikian:
1. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar, dan ini masih lagi
dapat digolongkan menjadi dua golongan dengan catatan bahwa
overlappingtetap ada, yaitu: faktor-faktor fisiologis dan faktor-faktor
sosial.
2. Faktor-faktor yang berasal dari dalam si pelajar, dan inipun dapat
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu: faktor-faktor fisiologis dan
faktor-faktor psikologis. (Suryabrata, 2005:233)
2.1.3. Tujuan Belajar
Robert M. Gagne dalam Moedjiono dan Hasibuan (2009:5)
mengelompokan menjadi lima macam kemampuan manusia yang merupakan
tujuan dari belajar yang merupakan hasil belajar antara lain:
a. Keterampilan intelektual (yang merupakan hasil belajar terpenting dari
sistem lingkungan skolastik).
b. Strategi kognitif, mengatur “cara belajar” dan berpikir seseorang di
dalam arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah.
14
c. Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta.
Kemampuan ini umumnya dikenal dan tidak jarang.
d. Keterampilan motorik yang diperoleh di sekolah, antara lain
keterampilan menulis, mengetik, menggunakan jangka, dan sebagainya.
e. Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas emosional
yang dimiliki seseorang, sebagaimana dapat disimpulkan dari
kecenderungannya bertingkah laku terhadap orang, barang atau kejadian.
Selain itu Sardiman (2011:26-28) merangkum tujuan belajar secara umum
sebagai berikut:
1. Untuk mendapatkan pengetahuan.
2. Penanaman konsep dan keterampilan.
3. Pembentukan sikap.
2.1.4. Hasil Belajar
Dalam proses belajar keberhasilan dalam belajar dapat dilihat dari hasil
belajar, baik dalam belajar teori maupun praktik. Hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan
keterampilan-keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa:
(1) Informasi verbal yatu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
(2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentaskan konsep dan
lambang.
(3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri.
15
(4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme
gerak jasmani.
(5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut (Suprijono, 2012:5-6).
Menurut Klausmeier dalam Uno (2012:17-18) proses belajar keterampilan
memiliki beberapa kekhasan sebagai berikut.
(1) Peralihan dari kontrol sengaja pada kontrol otomatis. Mula-mula
gerakan terjadi secara perlahan dan tidak beraturan. Gerak ini
dikendalikan dan dipandu oleh isyarat verbal (biasanya oleh pelatih)
serta gambaran visual. Kemudian gerakan menjadi semakin cepat dan
beraturan tanpa dipandu pernyataan verbal atau gambaran visual.
(2) Gerakan mula-mula samar, tidak jelas, kemudian menjadi semakin
jelas dan nyata, baik dalam kualitas dan kuantitasnya.
(3) Umpan balik menjadi semakin cepat. Dalam gerakan terampil dasar,
umumnya dibutuhkan umpan balik yang lama, tetapi dalam. Contoh
juru ketik yang terampil atau pianis kawakan, umpan balik dari teks
sebagai pemandu untuk melakukan gerakan jari di atas tuts menjadi
semakin cepat, bahkan tanpa umpan balik dari teks, gerakan
tangannya semakin terotomatis.
(4) Dalam belajar keterampilan, pola gerakan pun semakin lama semakin
terkoordinasi.
(5) Hasil akhir dari belajar keterampilan adalah kinerja menjadi semakin
stabil.
2.2. Teori Mengetik Manual
2.2.1. Sikap pada Waktu Mengetik
Sikap yang benar dan baik pada waktu mengetik adalah dengan
menggunakan pedoman seperti di bawah ini:
a. Duduk lurus di depan mesin tulis, dengan badan sedikit ke muka.
b. Lengan atas sejajar dengan badan, lengan bagian bawah sebanding.
c. Pergelangan tangan melengkung dan jari-jari melengkung pada tuts basis.
16
d. Kedua ibu jari punggungnyasaling berdampingan dan siap untuk melakukan
entakan pada BILAH SPASI.
e. Kedua paha lurus, tetapi tidak saling berhimpitan dan kedua kaki tegak lurus
di lantai.
f. Kepala dalam sikap bebas untuk melihat ke naskah yang akan diketik.
(Marimin, 2012:12)
2.2.2. Cara Mengetik yang Efisien
Ada beberapa cara yaang dapat dilakukan dalam kegiatan mengetik untuk
menyelesaikan kegiatan ketik mengetik ini secara efisien. Antara lain
sebagai berikut:
1. Mengetik dengan Sistem 10 Jari Buta.
Mengetik dengan sistem 10 jari mengharuskan tiap-tiap jari
melakukan entakan sesuai dengan tugasnya sendiri-sendiri.
2. Penghematan Gerak pada Waktu Mengetik
Penghematan gerak disini merupakan efek dari penggunaan cara
mengetik dengan sistem sepuluh jari, karena mengetik dengan sistem
sepuluh jari menghemat gerakan dengan adanya bantuan refleksi
perasaan untuk menggerakkan jari pada waktu menghentakan tuts,
sehingga mata hanya tertuju pada naskah atau teks yang akan diketik.
Hal ini bisa menghemat gerakan mata antar melihat tuts dan melihat
naskah.
3. Mengetik Berirama
Mengetik berirama merupakan pendukung keberhasilan dari mengetik
sepuluh jari. Mengetik berirama ini merupakan cara mengetik yang
kecepatan hentakanya disesuaikan dengan cepat lambatnya irama
musik yang digunakan dalam proses pengetikan (Marimin, 2012:5-
11).
2.2.3. Alat-alat Perlengkapan Mengetik
Pada waktu mengetik selain diperlukan alat-alat yang pokok, yaitu: mesin
tulis, kertas, karbon, stopmap dan sebagainya, juga harus diperhatikan
adanya alat perlengkapan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan, antara
lain:
a. Meja dan kursi yang mempunyai ukuran sesuai dengan orang yang
akan melakukan pekerjaan tersebut. Ukuran meja yang standar orang
Indonesia yang mempunyai tinggi 65-70 cm. Sedangkan ukuran kursi
sebaiknya berada kurang lebih 20-25 cm dari daun meja.
17
b. Sikat pembersih blok huruf (type block) yang akan digunakan secara
teratur untuk membersihkan blok huruf supaya hasil entakan tetap
bersih.
c. Karet penghapus yang akan digunakan apabila memang terpaksa harus
dihapus.
d. Penerangan yang cukup terang. (Marimin, 2012:13-14)
Dari penjelasan para ahli di atas dapat disimpulkan pengertian dari belajar
mengetik adalah suatu proses yang membawa perubahan pada diri siswa serta
mendapatkan kecakapan baru dalam penguasaan keterampilan mengetik. Dan
hasil dari belajar mengetik dapat diukur melalui kecakapan dalam melakukan
kecepatan mengetik dengan ukuran entakan permenit (epm).
2.3. Disiplin Belajar
2.3.1. Pengertian Disiplin
Menurut Khalsa dalam Roosmaningsih (2011:83) “kata disiplin
mempunyai akar pada kata disciple dan berarti mengajar atau melatih salah satu
definisi melatih melalui pengajaran atau pelatihan. Disiplin merupakan bagian
dari proses berkelanjutan atau pendidikan”. Selain itu Roosmaningsih (2011:83)
juga menyimpulan bahwa “kedisiplinan siswa adalah ketaatan siswa terhadap (tata
tertib) yang berkaitan dengan jam belajar di sekolah yang meliputi jam masuk
sekolah dan keluar sekolah dan sebagainya”.
Manusia memerlukan disiplin dalam hidupnya terutama untuk kelancaran
dalam pencapaian tujuan yang dikehendaki, sehingga manusia mustahil hidup
tanpa disiplin. Roosmaningsih (2011:81) menyatakan “konsep disiplin berkaitan
dengan tata tertib, aturan, atau norma dalam kehidupan bersama (yang melibatkan
orang banyak)”.
18
Pengertian disiplin menurut Moeliono dalam Roosmaningsih (2011:82)
“disiplin artinya adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib, aturan,
atau norma dan lain sebagainya”. Sedangkan menurut Rohma dalam
Roosminingsih (2011:82) “disiplin adalah peraturan yang sudah ditentukan harus
ditaati”.
Disiplin dalam penelitian ini adalah disiplin belajar. Pengertian belajar
menurut Baharuddin dan Wahyuni (2007:11) adalah “proses manusia untuk
mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap”.
Disiplin belajar adalah predis posisi (kecenderungan) suatu sikap mental
untuk mematuhi aturan, tata tertib, dan sekaligus mengendalikan diri,
menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang berasal dari luar sekalipun
yang mengekang dan menunjukkan kesadaran akan tanggung jawab
terhadap tugas dan kewajiban (Ardiansyah, 2011).
Menurut Roosmaningsih (2011:82) menyebutkan bahwa “kedisiplinan
siswa dapat dilihat dari ketaatan (kepatuhan) siswa terhadap aturan (tata
tertib) yang berkaitan dengan belajar di sekolah yang meliputi antara lain
jam masuk sekolah” (Jurnal Pedagogik Volume 5 Nomor2. Mei 2011).
Sedangkan Nellitawati (2003) menyimpulkan “bahwa disiplin adalah suatu
sikap sadar yang mencerminkan ketaatan , kepatuhan, kesadaran, untuk
melaksanakan sesuatu pekerjaan dengan penuh rasa tanggung jawab”.
Berdasarkan pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
pengertian disiplin belajar mengetik manual adalah kepatuhan dan ketaatan siswa
terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dalam diri dengan tujuan
untuk mencapai keterampilan dalam pembelajaran mengetik manual. Disiplin ini
diperlukan untuk mencapai keberhasilan siswa dalam penguasaan keterampilan
mengetik manual serta penguasaan materi yang di sampaikan oleh guru.
19
2.3.2. Tujuan Kedisiplinan
Bagley dalam Lewis (2004:198) mengidentifikasikan sejumlah fungsi
kedisiplinan. Bagley mendiskripsikan fungsi kedisiplinan menjadi dua yaitu:
a. Kedisiplinan sebagai penciptaan dan pelestarian keadaan yang penting
terhadap kemajuan kerja teratur yang berada di sekolah.
b. Pendisiplinan adalah persiapan siswa terhadap keikutsertaan aktif dalam
lingkungan orang dewasa yang terorganisasi.
Selain itu peranan disiplin disiplin menurut Lemhanas dalam Roosminingsih
(2011:82) adalah:
a. Menciptakan suatu kondisi dimana siswa dan kepala sekolah dan guru
mematuhi semua peraturan dan ketentuan.
b. Menciptakan pranata yang ditaati dan dihormati oleh segenap anggota siswa,
kepala sekolah dan guru dengan penuh kesadaran.
c. Sebagai upaya untuk mempertahankan kehidupan dan mengembangkan
kehidupan sekolah.
2.3.3. Perkembangan Disiplin Belajar
Telah diketahui bahwa perkembangan disiplin belajar anak bukan
merupakan sesuatu yang terjadi kebetulan melainkan membutuhkan waktu cukup
lama untuk berkembang. Singgih dalam Ardiansyah (2011)mengemukakan lima
tahapan antara lain :
(1) Pada tahapan pertama disiplin belajar dimulai seseorang untuk menghindari
hukuman;
(2) Pada perkembangan tahap kedua, disiplin belajar diwujudkan hanya untuk
membuat atau mendapatkan imbalan;
(3) Pada tahap ketiga, disiplin belajar dijalankan demi disiplin belajar atau aturan
itu sendiri;
20
(4) Pada tahap keempat, disiplin belajar diterapkan berdasarkan kesadaran,
bahwa untuk hidup bermasyarakat perlu mengikuti peraturan yang dilandasi
oleh kepentingan pribadi atau kepentingan perorangan;
(5) Pada tahap kelima, tahapan disiplin belajar ini dianggap tahapan yang paling
tinggi atau sempurna di antara yang lain dimana sikap disiplin belajar sudah
diwujudkan oleh kebutuhan informal dari dalam dari sendiri.
2.3.4. Cara Pendisiplinan
Roosminingsih (2011:83) menyebutkan dua tipe pendisiplinan yaitu
disiplin preventif dan disiplin kuratif.
Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk menggerakkan siswa
mengikuti dan mematuhi peraturan yang berlaku dalam kaitanaya dengan
disiplin siswa maka suatu upaya untuk menggerakkan siswa untuk
mengikuti dan mematuhi peraturan (tata tertib) yang telah ditetapkan oleh
sekolah sehingga dapat menekan seminimal mungkin melakukan
pelanggaran. Tujuan dalam gerakkan penegakkan disiplin untuk
menggerakkan siswa tersebut untuk berdisiplin, bukan karena adanya
paksaan dari guru. Dengan cara preventif, siswa dapat memelihara dirinya
terhadap aturan aturan sekolah.
Disiplin korektif suatu upaya menggerakkan siswa dalam menyatukan
suatu aturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai
dengan peraturan yang berlaku di sekolah.
Sekaitan dengan itu, disiplin korektif yang menyangkut siswa adalah
tindakan yang diambil untuk menangani pelanggaran-pelanggaran lebih
lanjut yang dilakukan siswa. Disiplin korektif sering berupa bentuk
hukuman tindakan. Siswa yang melanggar disiplin perlu diberikan sanksi
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2.3.5. Indikator Disiplin Belajar Mengetik Manual
Berdasarkan definisi dan pendapat dari para ahli di atas, penulis
menyimpulkan beberapa indikator disiplin dalam pembelajaran mengetik dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
21
1. Mematuhi aturan dan tata tertib laboratorium mengetik.
2. Menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang berasal dari luar
individu.
3. Jam masuk dan akhir praktik mengetik.
4. Tanggung jawab terhadap tugas dan kwajiban.
2.4. Teori Fasilitas
2.4.1. Pengertian Fasilitas
Menurut Mauling dalam Amirin dkk. (2011:76) “fasilitas adalah prasarana
atau wahana untuk melakukan atau mempermudah sesuatu”. Sedangkan
Wahyuningrum dalam Amirin dkk (2011:76) menyatakan bahwa “fasilitas adalah
segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu
usaha”.
Perlengkapan sekolah, atau juga sering disebut dengan fasilitas sekolah
dapat dikelompokkan menjadi : (1) sarana pendidikan; dan (2) prasarana
pendidikan. Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan,
dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di
sekolah. Sedangkan prasarana pendidikan adalah semua perangkat
kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan
proses pendidikan di sekolah (Bafadal, 2004:2).
Secara otimologis (arti kata) prasarana berarti alat tidak langsung untuk
mencapai tujuan. Dalam pendidikan misalnya: lokasi/tempat, bangunan
sekolah, lapangan olahraga, uang dan sebagainya. Sedang sarana seperti
alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Misalnya: ruang, buku,
perpustakaan, laboratorium dan sebagainya. (Daryanto, 2010:51)
Menurut Bafadal (2004:24) menyatakan bahwa:
Sarana sekolah adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang
secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah.
Sedangkan prasarana sekolah adalah semua kelengkapan dasar yang secara
tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.
22
Sedangkan menurut keputusan Menteri P dan K No. 079/1975 dalam
Daryanto (2010:51), sarana pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu:
a. Bangunan dan perabot sekolah.
b. Alat pelajaran yang terdiri, pembukuan dan alat-alat peraga dan laboratorium.
c. Media pendidikan yang dapat dikelompokkan menjadi audiovisual yang
menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat
penampil.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas mengetik adalah
semua perangkat, peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung maupun
tidak langsung yang digunakan dalam proses pembelajaran mengetik, serta
menunjang keberhasilan dari proses pembelajaran mengetik itu sendiri.
2.4.2. Jenis-jenis Fasilitas Pendidikan
Nawawi dalam Bafadal (2004:2-3) mengklasifikasikan beberapa macam
sarana pendidikan sebagai berikut:
1. Ditinjau dari Habis Tidaknya Dipakai
Apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana
pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang habis pakai dan sarana
pendidikan tahan lama.
a. Sarana pendidikan yang habis pakai
Sarana pendidikan yang habis pakai adalah segala bahan atau alat
yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat.
b. Sarana pendidikan yang tahan lama
Sarana pendidikan yang tahan lama adalah keseluruhan bahan atau
alat yang dapat digunakan secara terus menerus dalam waktu yang
relatif lama. Beberapa contohnya adalah bangku sekolah, mesin tulis,
atlas, globe, dan beberapa peralatan olahraga.
2. Ditinjau dari Pendidikan Bergerak Tidaknya a. Sarana pendidikan yang bergerak
Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang
bisa digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakainya.
Lemari arsip sekolah misalnya, merupakan salah satu sarana
pendidikan yang bisa digerakkan untuk dipindahkan ke mana-mana
23
bila diinginkan. Demikian pula bangku sekolah termasuk sarana
pendidikan yang bisa digerakkan atau dipindahkan ke mana saja.
b. Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak
Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak adalah semua sarana
pendidikan yang tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk
dipindahkan. Misalnya saja suatu sekolah dasar yang telah memiliki
saluran dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Semua
peralatan yang berkaitan dengan itu, seperti pipanya, relatif tidak
mudah untuk dipindahkan ke tempat-tempat tertentu.
3. Ditinjau dari Hubungannya dengan Proses Belajar Mengajar
Dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar, ada dua jenis
sarana pendidikan. Pertama, sarana pendidikan yang secara langsung
digunakan dalam proses belajar mengajar. Sebagai contohnya adalah
kapur tulis, atlas, dan sarana pendidikan lainnya yang digunakan guru
dalam mengajar. Kedua, sarana pendidikan yang secara tidak langsung
berhubungan dengan proses belajar mengajar, seperti lemari arsip di
kantor sekolah merupakan sarana pendidikan yang tidak secara
langsung digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar.
Sedangkan prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan
menjadi dua macam. Pertama, prasarana pendidikan yang secara
langsung digunakan untuk proses belajar mengajar, seperti ruang teori,
ruang perpustakaan, ruang praktik keterampilan, dan ruang
laboratorium. Kedua, prasarana sekolah yang keberadaannya tidak
digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat
menunjang terjadinya proses belajar mengajar. Beberapa contoh tentang
prasarana sekolah jenis terakhir tersebut di antaranya adalah ruang
kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah, kamar kecil,
ruang usaha kesehatan sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan
tempat parkir kendaraan.
Wahuningrum dalam Amirin (2011:76) juga membedakan fasilitas
menjadi 2 bagian yaitu:
a. Fasilitas fisik adalah segala sesuatu yang berupa benda atau yang dapat
dibedakan, yang mempunyai peran dapat memudahkan dan melancarkan
suatu usaha.
b. Fasilitas uang adalah segala sesuatu yang dapat memberi kemudahan suatu
kegiatan sebagai akibat dari “nilai uang”.
24
2.4.3. Indikator Fasilitas Belajar Mengetik Manual
Dari penjesalan dan definisi dari beberapa ahli di atas mengenai fasilitas
belajar, maka penulis menyimpulkan indikator dari fasilitas belajar mengetik
manual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Ruang laboratorium mengetik
b. Mesin ketik manual.
c. Buku pegangan yang digunakan dalam proses pembelajaran mengetik
d. Media pembelajaran mengetik.
e. Meja dan kursi.
f. Sarana penunjang, seperti penerangan, AC, kertas, dan lain sebagainya.
2.5. Teori Motivasi
2.5.1. Pengertian Motivasi
Menurut Slavin dalam Baharuddin dan Wahyuni (2007:22) menyatakan
bahwa:
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan
kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendorong siswa ingin
melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi
sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan
arah, dan menjaga perilakunya setiap saat.
Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan
mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi
terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan,
menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar
(Dimyati dan Mudjiono, 2006:80).
Dari segi dorongan, menurut Hull dalam Dimyati dan Mudjiono (2006:82)
menyatakan bahwa:
Dorongan atau motivasi berkembang untuk memenuhi kebutuhan
organisme. Disamping itu juga merupakan sistem yang memungkinkan
25
organisme dapat memelihara kelangsungan hidupnya. Kebutuhan–
kebutuan organisme merupakan penyebab munculnya dorongan, dan
dorongan akan mengaktifkan tingkah laku mengembalikan keseimbangan
fisiologis organisme.
Dari pengertian beberapa ahli di atas, maka pengertian motivasi belajar
mengetik adalah suatu dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan
perilaku siswa untuk mencapai keefektifan siswa dalam belajar terutama dalam
proses pembelajaran mengetik. Dorongan mental ini dapat bersumber dari dalam
diri siswa itu sendiri maupun dari luar individu seorang siswa. Sehingga apabila
siswa memiliki motivasi yang tinggi keefektifitasan dari pembelajaran dan
pencapaian pembelajaran siswa dapat tercapai.
2.5.2. JenisMotivasi
Dimyati dan Mudjiono (2006:86-90) membagi motivasi menjadi dua jenis
yaitu:
1. Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar.
Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani
manusia.
2. Motivasi skunder adalah motivasi yang dipelajari. Hal ini berbeda dengan
motivasi primer.
Menurut Arden N. Frandsen dalam Baharuddin dan Wahyuni (2007:23)
membagi motivasi menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
Motivasi intrinsik untuk belajar adalah:
a. Dorongan ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.
b. Adanya sifat positif dan kreatif yang ada pada manusia dan keinginan
untuk maju.
c. Adanya keinginan untuk mencapai prestasi sehingga mendapat
dukungan dari orang-orang penting, misalkan orangtua, saudara, guru,
atau teman-teman, dan lain sebagainya.
d. Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu atau pengetahuan yang
berguna bagi dirinya, dan lain-lain.
26
Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah faktor yang datang dari luar diri
individu tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar.
Seperti pujian, peraturan, tata tertib, teladan guru, orangtua dan lain
sebagainya. Kurangnya respon dari lingkungan secara positif akan
memengaruhi semangat belajar seseorang menjadi lemah.
“Motivasi seseorang dapat bersumber dari (i) dalam diri sendiri, yang
dikenal sebagai motivasi internal, dan (ii) dari luar seseorang yang dikenal
sebagai motivasi eksternal” (Dimyati dan Mudjiono, 2006:90).
“Motivasi intrinsik yang dikarenakan orang tersebut senang melakukanya.
Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang
ada di luar perbuatan yang dilakukannya” (Dimyati dan Mudjiono, 2006:91)
“Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik dapat dijadikan titik pangkal
rekayasa pedagogis guru. Sebaiknya guru mengenal adanya motivasi-motivasi
tersebut. Untuk mengenal motivasi yang sebenarnya, guru perlu melakukan
penelitian” (Dimyati dan Mudjiono,2006:94).
2.5.3. Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar siswa antara
lain:
a. Cita-cita atau Aspirasi Siswa
b. Kemampuan siswa
c. Kondisi siswa
d. Kondisi lingkungan siswa
e. Unsur-unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran
f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa (Dimyati dan
Mudjiono,2006:97-100)
27
Selain dari beberapa unsur motivasi di atas terdapat beberapa indikator
motivasi belajar yang diklasifikasikan sebagai berikut : (1) adanya hasrat
dan keinginan berhasil; (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam
belajar; (3) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (4) adanya
penghargaan dalam belajar; (5) adanya kegiatan yang menarik dalam
belajar; (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga
memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik (Uno,
2012:23).
2.5.4. Fungsi Motivasi
Purwanto dalam Uno (2012:64) mengatakan bahwa fungsi motivasi bagi
manusia adalah:
1. Sebagai motor penggerak bagi manusia
2. Menentukan arah perbuatan.
3. Mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai
tujuan.
4. Menyeleksi perbuatan diri, artinya menentukan perbuatan mana yang harus
dilakukan, yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyampingkan
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.
2.5.5. IndikatorMotivasi Belajar Mengetik
Mengacu pada uraian teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa
indikator dari motivasi belajar mengetik manual pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam pembelajaran
mengetik.
2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar mengetik.
3. Adanya harapan dan cita-cita dimasa depan mengenai manfaat dari
keterampilan mengetik.
28
4. Adanya penghargaan dalam belajar mengetik manual.
5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar mengetik.
2.6. Penelitian Terdahulu
Ichsan Arbai (2012)
Judul Penelitian “ Pengaruh Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar
terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Mata Diklat Membuat Dokumen SMK
PGRI 1 Mejobo Kudus Tahun 2011/2012”. Hasil penelitian menunjukkan antara
motivasi dan fasilitas belajar berpengaruh terhadap hasil belajar pada mata diklat
membuat dokumen sebesar 44,8%. Untuk pengaruh motivasi terhadap hasil
belajar sebesar 7,45%, sedangkan Fasilitas berpengaruh terhadap hasil belajar
sebesar 32,7%.
Ernawati (2012)
Judul Penelitian “Pengaruh Disiplin dan Cara Belajar terhadap Prestasi
Belajar Mata Diklat Produktif Administrasi Perkantoran Standar Kompetensi
Memahami Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Kelas X
Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Widya Praja”. Hasil penelitian
menunjukkan besar pengaruh disiplin dan cara belajar terhadap prestasi belajar
sebesar 60,9%. Disiplin dan cara belajar berpengaruh positif terhadap prestasi
Belajar baik simulta maupun parsial. Dari kedua variabel yang sangat
berpengaruh terhadap prestasi belajar adalah variabel cara belajar.
Moh. Taufik (2011)
Judul Penelitian “Pengaruh Motivasi Belajar, Komunikasi Guru dan
Sarana Prasarana terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Terpadu siswa
29
kelas VIII SMP Muhammadiyah Gombong Kab. Kebumen.” Hasil penelitian
Taufik menunjukkan bahwa pengaruh antara motivasi belajar, komunikasi guru
dan sarana prasarana berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar
sebesar 21,62%.
2.7 Kerangka Berfikir
“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruahan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”
(Slameto,2010:2). Untuk dapat melihat keberhasilan dalam proses belajar dapat
dilihat dari hasil belajar. Menurut Suprijono (2012:5) menyatakan bahwa “hasil
belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,
apresiasi dan keterampilan-keterampilan”.
Keberhasilan dalam proses belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat
digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor
ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar
individu (Slameto, 2010:54).
Belajar menggetik adalah suatu kegiatan belajar praktik mengetik yang
dilakukan dalam suatu ruangan laboratorium mengetik. Tujuan dari dari belajar
praktik mengetik adalah untuk menguasai suatu keterampilan dalam proses
pembelajaran yaitu kecepatan mengetik guna mempercepat dari proses pekerjaan
ketik mengetik. Dalam belajar mengetik ketercapaian hasil belajar mengetik selain
dilihat dari tes teori dapat juga dilihat dari keterampilan mengetik dengan
melakukan tes kecepatan dengan satuan atau entakan permenit (epm).
30
Disiplin belajar adalah predis posisi (kecenderungan) suatu sikap mental
untuk mematuhi aturan, tata tertib, dan sekaligus mengendalikan diri,
menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang berasal dari luar
sekalipun yang mengekang dan menunjukkan kesadaran akan tanggung
jawab terhadap tugas dan kewajiban (Ardiansyah, 2011).
Disiplin belajar penting dalam kegiatan belajar, karena disiplin memberi
pengaruh yang positif terhadap belajar siswa. Banyak sekolah yang dalam
pelaksanaan disiplin kurang akan mempengaruhi siswa dalam belajar, kurang
bertanggung jawab, karena bila tidak melaksanakan tugas toh tidak ada sangsi
(Slameto, 2010:67)
Untuk itu disiplin memiliki pengaruh dalam kegiatan belajar untuk
mencapai tujuan dari proses belajar. Indikator disiplin dalam penelitian ini adalah
(1)Mematuhi aturan dan tata tertib laboratorium mengetik. (2) Menyesuaikan diri
terhadap aturan-aturan yang berasal dari luar individu. (3) Jam masuk dan Akhir
praktik mengetik. (4) Tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban.
Selain dari disiplin, fasilitas merupakan faktor yang mempengaruhi
ketercapaian belajar. Menurut Wahyuningrum dalam Amirin (2011:76)
menyatakan bahwa “fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan
melancarkan pelaksanaan suatu usaha”. Untuk itu dengan fasilitas yang lengkap
dalam proses pembelajaran mengetik diharapkan mampu meningkatkan kecepatan
mengetik manual, karena pembelajaran mengetik marupakan pembelajaran
praktik sehingga memerlukan fasilitas yang memadai guna menunjang pencapaian
tujuan pembelajaran. Indikator fasilitas belajar mengetik pada penelitian ini
adalah (1) Ruang laboratorium mengetik. (2) Mesing ketik manual. (3) Buku
pegangan yang digunakan dalam proses pembelajaran mengetik. (4) Media
31
pembelajaran mengetik. (5) Meja dan kursi. (6) Sarana penunjang, seperti
penerangan, AC, kertas, dan lain sebagainya.
Selain disiplin dan fasilitas, motivasi merupakan faktor yang
mempengaruhi belajar mengetik, dengan motivasi yang tinggi akan
mengakibatkan pencapaian hasil belajar yang maksimal, sehingga tujuan dari
pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya dapat tercapai. Menurut Slavin
dalam Baharuddin dan Wahyuni (2007:22) “Motivasi adalah salah satu faktor
yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang
mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar”. Dengan adanya motivasi ini
siswa melakukan kegiatan pembelajaran tanpa ada paksaan. Sehingga siswa dalam
belajar akan melakukannya dengan penuh kesadaran. Indikator motivasi dalam
penelitian ini adalah (1) Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam
pembelajaran mengetik, (2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
mengetik, (3) Adanya harapan dan cita-cita dimasa depan mengenai manfaat dari
keterampilan mengetik, (4) Adanya penghargaan dalam belajar mengetik manual,
(5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar mengetik.
Sehingga antara disiplin, fasilitas, dan motivasi akan sangat
mempengaruhi kecepatan mengetik manual siswa dalam proses pembelajaran
mengetik manual dengan kompetensi dasar menggunakan peralatan kantor.
32
Gambar 2.1. Kerangka Berfikir Penelitian
2.8 Hipotesis
“Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”
(Suharsimi, 2006:71). Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ho: tidak ada pengaruh disiplin, fasilitas, motivasi belajar siswa secara parsial
terhadap kecepatan mengetik manual siswa kelas X SMK Negeri 2
Semarang pada program keahlian administrasi perkantoran
Ha: ada pengaruh disiplin, fasilitas, motivasi belajar siswa secara parsial
terhadap kecepatan mengetik manual siswa kelas X SMK Negeri 2
Semarang pada program keahlian administrasi perkantoran.
Ho: tidak ada pengaruh disiplin, fasilitas, motivasi belajar siswa secara
simultan terhadap kecepatan mengetik manual siswa kelas X SMK Negeri
2 Semarang pada program keahlian administrasi perkantoran.
Ha: ada pengaruh disiplin, fasilitas, motivasi belajar siswa secara simultan
terhadap kecepatan mengetik manual siswa kelas X SMK Negeri 2
Semarang pada program keahlian administrasi perkantoran.
Disiplin (X1)
Fasilitas (X2)
Motivasi (X3)
Kecepatan Mengetik
Manual (Y)
33
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Berdasarkan wilayah data yang dijadikan subjek penelitian ini, maka
penulis dalam penelitian ini mengunakan penelitian kuantitatif. “Penilitian
kuantitatif sesuai dengan namanya penelitian yang banyak dituntut menggunakan
angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta
penampilan dari hasilnya”. (Suharsimi, 2006:12)
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” (Suharsimi, 2006:130).
Sedangkan menurut Sugiyono (2009:80) “populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”.
Penelitian ini sebagai populasinya adalah siswa kelas X SMK Negeri 2
Semarang program studi administrasi perkantoran yang mengikuti praktik
mengetik manual yang berjumlah 105 siswa yang terdiri dari 3 kelas jumlah
perkelas dapat dilihat dalam tabel berikut:
34
Tabel 3.1
Jumlah Populasi Penelitian
No Kelas Jumlah Siswa
1 X AP 1 34
2 X AP 2 36
3 X AP 3 35
Jumlah 105
Sumber: daftar presensi siswa kelas X AP SMK N2 Semarang
3.2.2 Sampel
“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti” (Suharsimi,
2006:131). Sedangkan Sugiyono (2009:215) menjelaskan “sampel adalah
sebagian dari populasi itu.” Sampel dari penelitian ini adalah sebagian dari siswa
kelas X SMK Negeri 2 Semarang yang jurusan Administrasi Perkantoran yang
mengikuti praktik mengetik manual, untuk menentukan besaran sampel dalam
penelitian ini adalah menggunakan Rumus Slovin yaitu:
𝑛 =𝑁
1 + 𝑁𝑒2
Keterangan:
𝑛 = Besaran Sampel
N = Besaran Populasi
𝑒 = Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran
Ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel)
Dari hasil perhitungan dari jumlah populasi sejumlah 105 dengan taraf
signfikansi 5% diperoleh sampel sejumlah 83. Secara rinci dapat dilihat pada
perhitungan di bawah ini:
𝑛 =105
1 + 105(0,05)2= 83,17
35
3.3 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2009:38) “variabel penelitian pada dasarnya adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan empat variabel
penelitian yaitu tiga variabel bebas (Independent Variabel) dan satu untuk
variabel terikat (Dependent Variabel)
1. Variabel Bebas (Independent Variabel)
Penelitian ini terdapat tiga variabel bebas yaitu:
a. Disiplin
Indikator disiplin dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mematuhi aturan dan tata tertib laboratorium mengetik.
2. Menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang berasal dari luar
individu.
3. Jam masuk dan akhir praktik mengetik.
4. Tanggung jawab terhadap tugas dan kwajiban.
b. Fasilitas
Indikator fasilitas dalam penelitian ini adalah:
1. Ruang laboratorium mengetik
2. Mesin ketik manual.
3. Buku pegangan yang digunakan dalam proses pembelajaran
mengetik
4. Media pembelajaran mengetik.
36
5. Meja dan kursi.
6. Sarana penunjang, seperti penerangan, AC, kertas, dan lain
sebagainya.
c. Motivasi
Sedangkan indikator motivasi dalam penelitian ini adalah:
1. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam pembelajaran
mengetik.
2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar mengetik.
3. Adanya harapan dan cita-cita dimasa depan mengenai manfaat dari
keterampilan mengetik.
4. Adanya penghargaan dalam belajar mengetik manual.
5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar mengetik
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kecepatan mengetik manual
yang diukur melalui proses pengetikan dan hasil dari kecepatan pengetikan
dengan ukuran epm (entakan per menit). Data diambil dari kecepatan mengetik
dari masing-masing siswa menggunakan tes kecepatan. Untuk mengehui
kecepatan yang diperoleh dalam tes kecepatan mengetik dengan perhitungan
epm entakan per menit =jml entakan − jml kesalahan
waktu
3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah suatu usaha untuk memperoleh data
dengan metode yang ditentukan oleh peneliti sehingga harus dilaksanakan dengan
hati-hati sejak awal dan akan berhasil baik selanjutnya. Untuk memperoleh data
37
yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, diperlukan cara
yang mampu mengungkapkan dan sesuai dengan pokok permasalahanya. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Kuesioner (Angket)
“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya” (Sugiyono, 2009:142). Dalam penelitian ini
angket dibuat berdasarkan indikator yang diturunkan dari variabel-variabel
yang disetiap indikator terdiri dari beberapa item soal. Angket diisi responden
yaitu siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang program studi Administrasi
Perkantoran.
Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang berupa angket
menggunakan skala Likert. Skala Likert ini mempunyai gradasi yang dapat
berupa kata-kata sebagai berikut:
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Ragu-Ragu (RG)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi
skor, sebagai berikut:
38
Tabel 3.2
Skor Pilihan Jawaban Angket
Keterangan Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-ragu (RG) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono, 2009:93-94
b. Metode Tes
Suharsimi (2006:223) menyatakan “bahwa data yang diungkap dalam
penelitian dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: fakta, pendapat, dan
kemampuan. Untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan
objek yang diteliti, digunakan tes”. Jadi metode tes adalah merupakan suatu alat
pengambilan data penelitian dengan instrumen berupa tes baik kognitif, afektif
maupun psikomotorik. Dalam penelitian ini metode tes psikomotorik digunakan
untuk mengambil data dari kecepatan dari masing-masing responden dengan tes
kecepatan mengetik manual.
3.5. Validitas dan Reliabilitas
Sebelum mengambil data penelitian, maka instrumen yang berupa angket
perlu diuji cobakan terlebih dahulu. Adapun langkah-langkah yang diambil dalam
uji coba angket adalah sebagai berikut :
3.5.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalitan
atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrummen dikatakan valid jika
mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkapkan data
dari variabel yang diteliti secara tepat (Suharsimi,2006:168).
Menurut Ghozali (2011:52) menyatakan bahwa “ uji validitas digunakan
untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.” Uji validitas dapat
39
dilakukan dengan analisisi faktor. Uji ini merupakan suatu analisis untuk menguji
apakah indikator-indikator betul-betul merupakan indikator konstruk. Dalam
perhitungannya dapat digunakan program SPSS 16.0 . Hasil perhitungan tiap-tiap
item idikator diperoleh item pernyataan yang valid dan item yang tidak valid
dengan cara membandingkan nilai nilai Correlated Item – Total Corelation
dengan hasil perhitungan r tabel, untuk hasil perbandingan dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 3.3.
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Disiplin
Indikator Nomer item Correlated Item –
Total Corelation r tabel Keterangan
1 1 0.492 0.355 Valid
2 0.719 0.355 Valid
2 3 0.704 0.355 Valid
4 0.500 0.355 Valid
5 0.688 0.355 Valid
3 6 0.214 0.355 Tidak Valid
7 0.751 0.355 Valid
8 0.769 0.355 Valid
4 9 0.305 0.355 Tidak Valid
10 0.578 0.355 Valid
11 0.707 0.355 Valid
40
Tabel 3.4.
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Fasilitas
Indikator Nomer item Correlated Item –
Total Corelation r tabel Keterangan
1 12 0.567 0.355 Valid
13 0.517 0.355 Valid
2 14 0.481 0.355 Valid
15 0.495 0.355 Valid
3
16 0.440 0.355 Valid
17 0.517 0.355 Valid
18 0.521 0.355 Valid
4
19 0.077 0.355 Tidak Valid
20 0.521 0.355 Valid
21 0.376 0.355 Valid
5 22 0.464 0.355 Valid
6
23 0.451 0.355 Valid
24 0.464 0.355 Valid
25 0.567 0.355 Valid
Tabel 3.4.
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Motivasi
Dari hasil perhitungan validitas di atas diperoleh item pernyataan nomor 3,
9, dan 19 tidak valid, untuk item soal 3 dan 19 yang tidak valid dalam
pengambilan data tidak dipergunakan atau dihapus, dikarenakan item pernyataan
tersebut sudah diwakili oleh item pernyataan yang lain yang masih dalam satu
Indikator Nomer item Correlated Item –
Total Corelation r tabel Keterangan
1 26 0.433 0.355 Valid
27 0.390 0.355 Valid
2 28 0.411 0.355 Valid
3
29 0.433 0.355 Valid
30 0.554 0.355 Valid
31 0.428 0.355 Valid
4 32 0.446 0.355 Valid
5 33 0.466 0.355 Valid
34 0.420 0.355 Valid
41
indikator. Sedangkan untuk item soal nomor 9 dilakukan perbaikan kalimat yang
sesuai dengan gambaran indikator yang akan diukur, setelah itu digunakan untuk
pengambilan data.
3.5.2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu (Ghozali, 2011:47).
“Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS
dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70” (Ghozali, 2011:48).
Dalam penelitian ini suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,70.
Tabel 3.4.
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Disiplin
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.756 12
Dari hasil analisis SPSS didapatkan nilai Cronbach’s Alpha variabel
disiplin sebesar 0,756 atau lebih besar dari 0,70. Maka dapat disimpulkan bahwa
butir-butir instrumen untuk variabel disiplin belajar tersebut reliabel.
42
Tabel 3.5.
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Fasilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.729 15
Hasil analisis SPSS didapatkan nilai Cronbach’s Alpha variabel fasilitas
sebesar 0,729 > 0,70. Maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen untuk
variabel fasilitas belajar tersebut reliabel.
Tabel 3.6.
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Motivasi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.719 10
Hasil analisis SPSS didapatkan nilai Cronbach’s Alpha variabel motivasi
sebesar 0,719 > 0,70. Maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen untuk
variabel motivasi belajar tersebut reliabel. Ketiga variabel dalam penelitian ini
yaitu variabel disiplin, fasilitas, dan motivasi reliabel sehingga mampu digunakan
untuk mengambil data.
3.6 Metode Analisis Data
3.6.1 Analisis Diskriptif Persentase
Sebelum menguji hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji statistik
deskriptif. Metode ini digunakan untuk mengkaji variabel-variabel dalam
penelitian dan juga untuk mengetahui gambaran responden mengenai variabel
43
penelitian yaitu variabel disiplin belajra (X1), fasilitas belajar (X2), dan motivasi
belajar (X3). Berdasarkan skor-skor pada angket yang diperoleh, selanjutnya
dijadikan dalam bentuk persentase skor dengan rumus :
% =𝑛
𝑁𝑥 100%
Keterangan:
% : Harga persentase (%)
n : Jumlah nilai yang diperoleh
N : Jumlah seluruh nilai (Ali, 1987:184).
Langkah–langkah yang ditempuh dalam penggunaan analisis deskriptif
presentase adalah sebagai berikut :
1. Membuat tabel distribusi jawaban angket
2. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor jawaban yang
ditetapkan
3. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden
4. Memasukkan skor-skor tersebut ke dalam rumus
5. Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kategori.
Cara menentukan kriteria adalah sebagai berikut :
a. Menentukan persentase tertinggi
=Skor Maksimal
Skor Maksimal x 100%
=5
5 x 100% = 100%
b. Menentukan persentase minimal
44
=Skor Minimal
Skor Maksimal x 100%
=1
5 x 100% = 20%
c. Menentukan rentang persentase
= Persentase Maksimal − Persentase Minimal
= 100% − 20% = 80%
d. Menentukan kelas interval persentase
=Rentang Persentase
Skor Maksimal
=80%
5= 16%
Dari perhitungan di atas, diperoleh tabel kategori untuk masing-masik
variabel disiplin, fasilitas, dan motivasi belajar sebagai berikut:
Tabel 3.7
Tabel Kriteria Analisis Diskriptif Persentase
No. Interval Kriteria
1 Skor 85%-100% Sangat Tinggi
2 Skor 69%-84% Tinggi
3 Skor 53%-68% Cukup
4 Skor 37%-52% Rendah
5 Skor 20%-36% Sangat Rendah
3.6.2 Analisis Regresi Linier berganda
Menurut Gujarati dalam Ghozali (2011:95) menyatakan bahwa:
analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan
variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen
(variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau
memprediksi rata-rata populasi atau nilai variabel dependen berdasarkan
nilai variabel independen yang diketahui.”
45
Analisis linier berganda yaitu mengukur kekuatan hubungan antara dua
variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan variabel dependen dan
independen. Teknik estimasi variabel dependen yang melandasi analisis regresi
disebut Ordinary Last Square (OLS). Adapun persamaan regresinya adalah
sebagai berikut
Ŷ eXbXbXba 332211
Keterangan:
Ŷ : variabel terikat kecepatan mengetik
a : konstanta
b1 : koefisien regresi untuk X1
b2 : koefisien regresi untuk X2
b3 : koefisien regresi untuk X3
X1 : disiplin belajar
X2 : fasilitas belajar
X3 : motivasi belajar
e : gangguan stokastik yang tidak bisa diamati
3.6.3 Uji Asumsi Klasik
3.6.3.1. Uji Normalitas
Pengujian data atau uji kenormalan data dilakukan sebelum uji hipotesis
dilakukan. “Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal” (Ghozali,
2011:160). Uji normalitas dilihat pada grafik Normal P-Plot jika titik-titik
46
mendekati garis diagonal maka model regresi tersebut berdistribusi normal.
Menurut Ghozali (2011:161) menyatakan:
Metode yang lebih handal adalah dengan melihat probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data
residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesunggunhnya
akan mengikuti garis diagonalnya.
3.6.3.2. Uji Multikolonieritas
“Uji multikolonieritas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen” (Ghozali, 2011:105). Multikolonieritas pada suatu model
dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawanya VIF (Variance Inflatori Faktor).
Model regresi antar variabel bebas dapat dikatakan tidak ada multikolinieritas jika
hasil nilai VIF ≥ 10 dan nilai tolerance ≤ 0,10.
3.6.3.3. Uji Heteroskedastisitas
“Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang
Homoskesdastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas” (Ghozali,2011:139).
Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Penyebaran yang
acak menunjukkan model regresi yang baik, artinya tidak terjadi
heterokedastisitas.
Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik
scatterplot dengan menggunakan dasar analisis sebagai berikut:
47
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),
maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
(Ghozali, 2011:139).
3.6.4 Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, digunakan metode regresi
linier berganda, uji signifikansi simultan (uji statistik F), koefisien determinasi
(R2), dan uji parsial ( Uji t).
3.6.4.1. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Menurut Ghozali (2011:98) “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan
apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat”. Pengujian
dilakukan dengan menggunakan signifikansi level 0,05 (α:5%). Ketentuan
penerimaan atau penolakan hipotesis, Jika nilai signifikan > 0,05 berarti menerima
Ho dan menolak Ha. Begitu sebaliknya jika nilai signifikan < 0,05 berarti
menolak Ho dan menerima Ha.
3.6.4.2. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
“Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen.” (Ghozali, 2011:98). Penggunaan hipotesis (uji t)
menggunakan bantuan program SPSS16.0, yaitu dengan membandingkan
signifikansi hitung masing-masing variabel bebas terhadap α = 5%. Kaidah
pengambilan keputusan dalam uji t dengan SPSS apabila nilai signifikansi > taraf
48
signifikan (5%), maka Ho diterima dan Ha ditolak, jika signifikansi < taraf
signifikan (5%), maka Ho ditolak dan menerima Ha.
3.6.4.3. Koefisien Determinasi (R2)
“Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu” (Ghozali, 2011:97). Koefisien
determinasi R2 = 0, berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh sama sekali
(0%) terhadap variabel dependen. Sebaliknya, bila koefisien determinasi R2 = 1,
berarti variabel dependen 100% dipengaruhi oleh variabel bebas.
Cara mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel
terikat, maka perlu dicari koefisien determinasi (R2). Perhitungan dilakukan
dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0. Hasil koefisien determinasi dapat
dilihat pada tabel adjusted R2. Alasan mengambil pada tabel adjusted R
2 hal ini
berpedoman pada pendapat Ghozali (2011:97) menyatakan “nilai adjusted R2
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam
model”.
3.6.4.4 Koefisien Determinasi Parsial (r2)
Cara mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan oleh masing-masing
variabel bebas, maka perlu dicari koefisien determinasi secara parsial. Besarnya
pengaruh X1, X2, dan X3 (r2) dicari dengan menggunakan program SPSS release
16.0. Semakin besar nilai r2 maka semakin besar variasi sumbangan terhadap
variabel terikat.
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1 Deskriptif Persentase
Analisis deskriptif persentase terhadap skor yang diperoleh digunakan
untuk mengetahui gambaran jawaban responden terhadap variabel disiplin,
fasilitas, motivasi belajar sebagai variabel bebas, dan kecepatan mengetik manual
siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang sebagai variabel terikatpada mata
pelajaran menggunakan peralatan kantor pada standar kompetensi menggandakan
dokumen kompetensi dasar menggunakan peralatan kantorpada siswa kelas X
program keahlian administrasi perkantoran SMK Negeri 2 Semarang.
4.1.1.1 Variabel Disiplin Belajar
Hasil analisis deskriptif pada data variabel disiplin belajar dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Variabel Disiplin Belajar
No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
58
25
0
0
0
69,05%
30,95%
0,00%
0.00%
0.00%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Jumlah 83 100%
50
Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa disiplin belajar siswa dalam
mengikuti praktik mengetik yaitu sebesar 69.05% dengan jumlah 58 siswa dan
30,95% dengan jumlah 25 siswa memiliki kriteria baik. Rata-rata untuk variabel
disiplin belajar memiliki rata-rata sebesar 88,43% yang memiliki kriteria sangat
baik dengan indikator (1) Mematuhi aturan dan tata tertib laboratorium mengetik.
(2) Menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang berasal dari luar individu. (3)
Jam masuk dan akhir praktik mengetik (4) Tanggung jawab terhadap tugas dan
kewajiban.
Secara lebih rinci gambaran tentang disiplin belajar siswa kelas X yang
mengikuti praktik mengetik program keahlian administrasi perkantoran SMK
Negeri 2 Semarang ditinjau dari tiap-tiap indikator dapat disajikan sebagai
berikut:
1. Mematuhi aturan dan tata tertib laboratorium mengetik.
Secara rinci deskriptif persentase indikator mematuhi aturan dan tata tertib
laboratorium mengetik dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini:
Tabel 4.2
Deskriptif Persentase Indikator Mematuhi Aturan dan Tata Tertib
Laboratorium Mengetik
No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
63
19
1
0
0
75,90%
22,89%
1,21%
0,00%
0,00%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Jumlah 83 100%
51
Dari tabel 4.2 di atas terlihat bahwa untuk indikator mematuhi aturan dan
tata tertib laboratorium mengetik memiliki tingkat kepatuhan yang sangat tinggi
yaitu sebesar 75,90% dengan jumlah siswa sebanyak 63 siswa. Untuk 19 siswa
memiliki tingkat kepatuhan terhadap aturan dan tata tertib laboratorium mengetik
kriteria baik dengan persentase sebesar 22,89% dan hanya 1 siswa yang memiliki
kriteria cukup baik dengan besar persentase sebesar 1,21%. Rata-rata dari
indikator mematuhi aturan dan tata tertib laboratorium mengetik memiliki kriteria
sangat baik yaitu sebesar 91,08%.
2. Menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang berasal dari luar
individu.
Secara rinci deskriptif persentase indikator menyesuaikan diri terhadap
aturan-aturan yang berasal dari luar individu dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah
ini:
Tabel 4.3
Deskriptif Persentase Indikator Menyesuaikan diri terhadap Aturan-aturan
yang Berasal dari Luar Individu.
No Interval kecepatan Frekuensi Persentase% Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
61
21
1
0
0
73,00%
25,00%
2,00%
0,00%
0,00%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Jumlah 83 100%
Dari tabel 4.3 di atas terlihat bahwa untuk indikator menyesuaikan diri
terhadap aturan-aturan yang berasal dari luar individu memiliki tingkat
penyesuaian yang sangat tinggi yaitu sebesar 73,00% dengan jumlah siswa
sebanyak 61 siswa. Untuk 21 siswa memiliki tingkat penyesuaian dengan kriteria
52
baik dengan persentase sebesar 25,00% dan hanya 1 siswa yang memiliki kriteria
cukup baik dengan besar persentase sebesar 2,00%. Rata-rata untuk indikator
menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang berasal dari luar individu memiliki
kriteria sangat baik dengan besar persentase sebesar 89,08%.
3. Jam masuk dan akhir praktik mengetik
Secara rinci deskriptif persentase indikator jam masuk dan akhir praktik
mengetik dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini:
Tabel 4.4
Deskriptif Persentase Indikator Jam Masuk dan Akhir Praktik Mengetik
No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
46
32
5
0
0
55,42%
38,55%
6,02%
0,00%
0,00%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Jumlah 83 100%
Dari tabel 4.4 di atas pada indikator jam masuk dan akhir praktik mengetik
menunjukan kriteria sangat baik yaitu sebesar 55,42% dengan jumlah 46 siswa.
Untuk kriteria baik memiliki tingkat persentase sebesar 38,55% dengan jumlah
siswa sebanyak 32 siswa, sedangkan untuk kriteria cukup baik tingkat
persentasenya sebesar 6,02% dengan jumlah siswa sebanyak 5 siswa. Rata-rata
indikator jam masuk dan akhir praktik mengetik memiliki kriteria baik dengan
persentase sebesar 84,94%.
4. Tanggung jawab terhadap tugas dan kwajiban.
Untuk tingkat persentase pada indikator tanggung jawab terhadap tugas
dan kewajiban dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:
53
Tabel 4.5
Deskriptif Persentase Indikator Tanggung Jawab terhadap Tugas dan
Kwajiban
No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
60
22
1
0
0
72,29%
26,51%
1,20%
0,00%
0,00%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Jumlah 83 100%
Dari tabel 4.5 di atas untuk indikator tanggung jawab terhadap tugas dan
kewajiban sebanyak 60 siswa memiliki kriteria sangat baik yaitu sebesar 72,29%,
22 siswa memiliki kriteria baik pada indikator tanggung jawab terhadap tugas dan
kewajiban yaitu sebesar 26,51%. Sedangkan untuk kreteria cukup baik terdiri dari
1 siswa dengan persentase sebesar 1,20%. Rata-rata untuk indikator tanggung
jawab terhadap tugas dan kewajiban memiliki kriteria sangat baik dengan besar
persentase 88,76%.
Dari deskriptif persentase indikator disiplin yang memiliki tingkat
persentase yang sangat tinggi adalah indikator mematuhi aturan dan tata tertib
laboratorium mengetik yaitu sebesar 91,08%.
4.1.1.2 Variabel Fasilitas Belajar
Hasil analisis deskriptif pada data variabel fasilitas belajar dapat dilihat
pada tabel berikut:
54
Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Variabel Fasilitas Belajar
No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
58
25
0
0
0
69,05%
30,96%
0,00%
0.00%
0.00%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Jumlah 83 100%
Berdasarkan tabel 4.6 terlihat bahwa faslitias belajar dalam praktik
mengetik berdasarkan jawaban siswa kategori sangat baik sebesar 69.05%
dengan jumlah 58 siswa, dan 30,96% dengan jumlah 25 siswa memiliki kriteria
baik. Variabel fasilitas belajar memiliki kriteria sangat baik dengan besar rata-rata
88,30%, dengan indikator (1) Ruang laboratorium mengetik, (2) Mesin ketik
manual, (3) Buku pegangan yang digunakan dalam proses pembelajaran
mengetik, (4) Media pembelajaran mengetik, (5) Meja dan kursi, (6) Sarana
penunjang, seperti penerangan, AC, kertas, dan lain sebagainya.
Secara lebih rinci gambaran tentang deskriptif persentase perhitungan
fasilitas belajar siswa kelas X yang mengikuti praktik mengetik program keahlian
administrasi perkantoran SMK Negeri 2 Semarang ditinjau dari tiap-tiap indikator
dapat disajikan sebagai berikut:
1. Ruang laboratorium mengetik
Secararinci deskriptif persentase indikator ruang laboratorium mengetik
dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:
55
Tabel 4.7
Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Indikator Ruangan Laboratorium
Mengetik
No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
61
21
1
0
0
73,49%
25,30%
1,21%
0,00%
0,00%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Jumlah 83 100%
Berdasarkan tabel 4.7 di atas deskriptif persentase dari hasil perhitungan
diperoleh 73,49% dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan
frekuensi sebanyak 61 siswa, 25,30% memiliki kriteria baik dengan frekuensi
sebanyak 21 siswa, dan hanya satu siswa yang memiliki kriteria cukup baik yaitu
sebesar 1,21%. Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk
indikator ruang laboratorium mengetik dapat disimpulkan bahwa indikator ruang
laboratorium mengetik memiliki kriteria sangat baik yaitu dengan besar rata-rata
91,81%.
2. Mesin ketik manual.
Secara rinci deskriptif persentase indikator mesin ketik manual dapat
dilihat pada tabel 4.8 berikut:
56
Tabel 4.8
Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Indikator Mesin Ketik Manual
No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
54
29
0
0
0
65,06%
34,94%
0,00%
0,00%
0,00%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Jumlah 83 100%
Berdasarkan tabel 4.8 di atas deskriptif persentase dari hasil perhitungan
diperoleh 65,06% dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan
frekuensi sebanyak 54 siswa, 34,94% memiliki kriteria baik dengan frekuensi
sebanyak 29 siswa.Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk
indikator mesin ketik manual dapat disimpulkan memiliki kriteria sangat baik
dengan rata-rata perhitungan sebesar 89,52% yang berada pada kriteria sangat
baik.
3. Buku pegangan yang digunakan dalam proses pembelajaran mengetik
Secara rinci deskriptif persentase indikator buku pengangan yang
digunakan dalam proses pembelajaran mengetikdapat dilihat pada tabel 4.9
berikut:
57
Tabel 4.9
Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Indikator Buku Pengangan yang
Digunakan dalam Proses Pembelajaran Mengetik
No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
34
44
5
0
0
40,96%
53,01%
6,03%
0,00%
0,00%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Jumlah 83 100%
Berdasarkan tabel 4.9 di atas deskriptif persentase dari hasil perhitungan
diperoleh 40,96% dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan
frekuensi sebanyak 34 siswa, 53,01% memiliki kriteria baik dengan frekuensi
sebanyak 44 siswa, dan 6,03% memiliki kriteria cukup baik yaitu dengan
frekuensi sebanyak 5 siswa. Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase
untuk indikator buku pengangan yang digunakan dalam proses pembelajaran
mengetik dapat disimpulkan memiliki kriteria baik dengan rata-rata sebesar
82,25%.
4. Media Pembelajaran Mengetik.
Secara rinci deskriptif persentase indikator media pembelajaran mengetik
dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut:
58
Tabel 4.10
Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Indikator Media Pembelajaran
Mengetik
No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
59
24
0
0
0
71,08%
28,92%
0,00%
0,00%
0,00%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Jumlah 83 100%
Berdasarkan tabel 4.10 di atas deskriptif persentase dari hasil perhitungan
diperoleh 71,08% dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan
frekuensi sebanyak 59 siswa, 28,92% memiliki kriteria baik dengan frekuensi
sebanyak 24 siswa. Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk
indikator media pembelajaran mengetik dapat disimpulkan memiliki kriteria
sangat baik dengan rata-rata sebesar91,45%.
5. Meja dan kursi.
Secara rinci deskriptif persentase indikator meja dan kursi dapat dilihat
pada tabel 4.11 berikut:
Tabel 4.11
Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Indikator Meja dan Kursi
No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
39
43
1
0
0
46,99%
51,81%
1,20%
0,00%
0,00%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Jumlah 83 100%
59
Berdasarkan tabel 4.11 deskriptif persentase dari hasil perhitungan
diperoleh 46,99% dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan
frekuensi sebanyak 39 siswa, 51,81% memiliki kriteria baik dengan frekuensi
sebanyak 43 siswa, dan sebesar 1,20% memiliki kriteria cukup baik dengan
frekuensi sebanyak 1 siswa. Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase
untuk indikator meja dan kursi dapat disimpulkan memiliki kriteria sangat baik
dengan rata-rata sebesar 89,16%.
6. Sarana penunjang, seperti penerangan, AC, kertas, dan lain sebagainy.
Secara rinci deskriptif persentase indikator sarana penunjang,seperti
penerangan, AC, kertas dan lain-lain dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah ini:
Tabel 4.12
Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Indikator Sarana Penunjang,seperti
penerangan, AC, kertas dan lain-lain
No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
52
30
1
0
0
62,65%
36,14%
1,21%
0,00%
0,00%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Jumlah 83 100%
Berdasarkan tabel 4.12 di atas deskriptif persentase dari hasil perhitungan
diperoleh 62,65% dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan
frekuensi sebanyak 52 siswa, 36,14% memiliki kriteria baik dengan frekuensi
sebanyak 30 siswa, dan sebesar 1,21% memiliki kriteria cukup baik dengan
60
frekuensi sebanyak 1 siswa. Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase
untuk indikator meja dan kursi dapat disimpulkan memiliki kriteria sangat baik
dengan jumlah perhitungan rata-rata sebesar 88,84%.
Dari deskriptif persentase indikator fasilitas yang memiliki tingkat
persentase yang sangat tinggi adalah indikator ruang laboratorium mengetik yaitu
memiliki perhitungan rata-rata sebesar 91,81%.
4.1.1.3 Variabel Motivasi Belajar
Hasil analisis deskriptif pada data variabel motivasi belajar dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.13
Hasil Perhitungan deskriptif Persentase Variabel Motivasi Belajar
No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
49
26
0
0
0
59,51%
40,49%
0,00%
0.00%
0.00%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Jumlah 83 100%
Berdasarkan tabel 4.13 terlihat bahwa motivasi belajar siswa dalam
mengikuti praktik mengetik sebagian besar kategori sangat baik yaitu sebesar
59,51% dengan frekuensi sejumlah 49 siswa, dan 40,49% memiliki kriteria baik
dengan jumlah frekuensi 26 siswa. Berdasarkan perhitungan untuk variabel
motivasi memiliki rata-rata 87,36% dengan kriteria sangat baik. Indikator
motivasi dari penelitian ini adalah (1) Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil
dalam pembelajaran mengetik. (2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
61
mengetik. (3) Adanya harapan dan cita-cita dimasa depan mengenai manfaat dari
keterampilan mengetik. (4) Adanya penghargaan dalam belajar mengetik manual.
(5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar mengetik.
Secara lebih rinci gambaran tentang motivas belajar siswa kelas X yang
mengikuti praktik mengetik program keahlian administrasi perkantoran SMK
Negeri 2 Semarang ditinjau dari tiap-tiap indikator dapat disajikan sebagai
berikut:
1. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam pembelajaran
mengetik.
Hasil analisis deskriptif pada data indikator adanya hasrat dan keinginan
untuk berhasil dalam pembelajaran mengetik dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.14
Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Indikator Adanya Hasrat dan
Keinginan untuk Berhasil dalam Pembelajaran mengetik
No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
22
46
12
3
0
26,51%
55,42%
14,46%
3,61%
0,00%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Jumlah 83 100%
Berdasarkan tabel 4.14 di atas deskriptif persentase dari hasil perhitungan
diperoleh 26,51% dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan
frekuensi sebanyak 22 siswa, 55,42% memiliki kriteria baik dengan frekuensi
sebanyak 46 siswa, sebesar 14,46% memiliki kriteria cukup baik dengan frekuensi
sebanyak 12 siswa, dan 3,57% memiliki kriteria kurang baik frekuensi sebanyak 3
siswa.
62
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase untuk indikator
adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam pembelajaran mengetik dapat
disimpulkan memiliki kriteria baik dengan jumlah perhitungan rata-rata sebesar
75,54%
2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar mengetik.
Hasil analisis deskriptif pada data indikator adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar mengetik dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.15
Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Indikator adanya Dorongan dan
Kebutuhan dalam Belajar Mengetik
No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
58
24
1
0
0
69,88%
28,92%
1,20%
0,00%
0,00%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Jumlah 83 100%
Berdasarkan tabel 4.15 di atas deskriptif persentase dari hasil perhitungan
diperoleh 69,88% dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan
frekuensi sebanyak 58 siswa, 28,92% memiliki kriteria baik dengan frekuensi
sebanyak 24 siswa, dan sebesar 1,20% memiliki kriteria cukup baik dengan
frekuensi sebanyak 1 siswa. Dari perhitungan deskriptif persentase dapat
disimpulkan bawa indikator adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
mengetik memiliki kriteria sangat baik dengan hasil perhitungan rata-rata
persentase sebesar 93,73%.
63
3. Adanya harapan dan cita-cita dimasa depan mengenai manfaat dari
keterampilan mengetik.
Hasil analisis deskriptif pada data indikator adanya harapan dan cita-cita
dimasa depan mengenai manfaat dari keterampilan mengetik dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.16
Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Indikator Adanya Harapan dan
Cita-cita Dimasa Depan Mengenai Manfaat dari Keterampilan Mengetik
No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
68
15
0
0
0
81,93%
18,07%
0,00%
0,00%
0,00%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Jumlah 83 100%
Berdasarkan tabel 4.16 di atas deskriptif persentas dari hasil perhitungan
diperoleh 81,93% dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan
frekuensi sebanyak 68 siswa, 18,07% memiliki kriteria baik dengan frekuensi
sebanyak 15 siswa. Hasil perhitungan deskriptif persentase dapat disimpulkan
bahwa indikator adanya harapan dan cita-cita dimasa depan mengenai manfaat
dari keterampilan mengetik memiliki kriteria sangat baik dengan rata-rata 92,45%.
4. Adanya penghargaan dalam belajar mengetik manual.
Hasilanalisis deskriptif pada data indikator adanya penghargaan dalam
belajar mengetik manual dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut ini:
64
Tabel 4.17
Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Indikator Adanya Penghargaan
dalam Belajar Mengetik Manual
No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
43
34
5
1
0
51,81%
40,96%
6,02%
1,21%
0,00%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Jumlah 83 100%
Berdasarkan tabel 4.17 di atas deskriptif persentase dari hasil perhitungan
diperoleh 51,81% dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan
frekuensi sebanyak 43 siswa, 40,96% memiliki kriteria baik dengan frekuensi
sebanyak 34 siswa, 6,02% memiliki kriteria cukup baik dengan frekuensi
sebanyak 5 siswa, dan 1,21% memiliki kriteria kurang baik dengan frekuensi
sebanyak 1 siswa. Hasil perhitungan deskriptif persentase dapat disimpulkan
bahwa indikator adanya penghargaan dalam belajar mengetik manual memiliki
kriteria sangat baik yaitu dengan rata-rata sebesar 88,67%.
5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar mengetik
Hasilanalisis deskriptif pada data indikator adanya kegiatan yang menarik
dalam belajar mengetik dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut ini:
65
Tabel 4.18
Hasil Perhitungan Deskritif Persentase Indikator Adanya Kegiatan yang
Menarik dalam Belajar Mengetik
No Interval Frekuensi Persentase% Kriteria
1
2
3
4
5
85% < skor ≤ 100%
69% < skor ≤ 84%
53% < skor ≤ 68%
37% < skor ≤ 52%
20% ≤ skor ≤ 36%
44
35
4
0
0
53,01%
42,17%
4,82%
0,00%
0,00%
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Jumlah 83 100%
Berdasarkan tabel 4.18 di atas deskriptif persentase dari hasil perhitungan
diperoleh 53,01% dari jawaban angket memiliki kriteria sangat baik dengan
frekuensi sebanyak 44 siswa, 42,17% memiliki kriteria baik dengan frekuensi
sebanyak 35 siswa, dan 4,82% memiliki kriteria cukup baik dengan frekuensi
sebanyak 4 siswa. Hasil perhitungan deskriptif persentase indikator adanya
kegiatan yang menarik dalam belajar mengetik memiliki kesimpulan sangat baik
dengan rata-rata sebesar 87,71%.
Dari deskriptif persentase indikator motivasi yang memiliki tingkat
persentase yang sangat tinggi adalah indikatoradanya dorongan dan kebutuhan
dalam belajar mengetik yaitumemiliki rata-rata sebesar 93,73%.
4.1.1.4. Kecepatan Kengetik
Hasilanalisis deskriptif pada data variabel pencapaian kecepatan mengetik
yang merupakan variabel terikat dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.19
berikut ini:
66
Tabel 4.19
Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Variabel Kecepatan Mengetik
Kecepatan (epm) Jumlah siswa Persentase
Pencapaian
Keterangan
≤110 60 72,29% Tidak Tuntas
110< 23 27,71% Tuntas
Berdasarkan tabel 4.19 terlihat bahwa hasil deskriptif persentase untuk
variabel kecepatan mengetik, dari hasil perhitungan diperoleh 27,71%, siswa
mencapai nilai ketuntasan untuk nilai kecepatan mengetik dengan jumlah siswa
sebanyak 60 siswa, sedangkan 72,29% tidak tuntas dengan jumlah siswa sebanyak
23 siswa.
4.1.2. Uji Asumsi Klasik
4.1.2.1.Uji Normalitas
Pengujian data atau uji kenormalan data dilakukan sebelum uji hipotesis
dilakukan. Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi variabel dependen mempunyai distribusi normal atau tidak.
Uji normalitas juga dapat dilihat pada grafik Normal P-Plot sebagai
berikut:
67
Gambar 4.1 P-Plot uji normalitas
Berdasarkan Grafik P-Plot di atas menunjukkan bahwa data menyebar di
sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis histograf menuju pola distribusi
normal maka variabel dependen Y memenuhi asumsi normalitas.
Selain berdasarkan Grafik P-Plot uji normalitas dapat dilihat dari uji
statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji
statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov(K-S). Uji K-S dilakukan dengan
membuat hipotesis:
H0 : data residual terdistribusi normal
HA : data residual tidak terdistribusi normal
68
4.20
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 83
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 5.18441902
Most Extreme Differences Absolute .081
Positive .081
Negative -.048
Kolmogorov-Smirnov Z .735
Asymp. Sig. (2-tailed) .652
a. Test distribution is Normal.
Dari hasil outputuji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov(K-S)
menunjukkan bahwa besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov hasil pengolahan SPSS
adalah 0,735 dan nilai signifikan 0,652> 0,05 hal ini berarti H0 diterima yang
berarti data berdistribusi normal dan model regresi memenuhi asumsi normalitas.
4.1.2.2. Uji Multikolinieritas
“Uji multikolinieritas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen” (Ghozali, 2011:105). Multikolonieritas pada suatu model dapat
dilihat dari nilai tolerance dan lawanya VIF (Variance Inflatori Faktor). Model
regresi antar variabel bebas dapat dikatakan ada multikolonieritas jika hasil nilai
VIF ≥ 10 dan nilai tolerance ≤ 0,10. Hasil uji multikolinieritas dalam penelitian
ini dapat dilihat berdasarkan tabel berikut ini:
69
Tabel 4.21
Analisis Uji Multikolinieritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Constanta
X1 .626 1.597
X2 .784 1.276
X3 .597 1.675
Berdasarkan tabel 4.20menunjukkan setiap variabel bebas mempunyai
nilai tolerance>0,1 dan Nilai VIF <10, dan dapat disimpulkan bahwa tidak ada
multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi ini.
4.1.2.3. Uji Heteroskedastisitas
“Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang
Homoskesdastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas” (Ghozali,2011:139).
Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Penyebaran yang
acak menunjukkan model regresi yang baik, artinya tidak terjadi
heterokedastisitas.
Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati grafik
scatterplotdengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y.
Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat berdasarkan grafik scatterplot berikut
ini:
70
Gambar 4.2 Scatterplot Uji Heterokedastisitas
Dari gambar 4.2 terlihat tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas dalam model regresi dalam penelitian ini. Selain itu dari uji
statistik uji glejsermenunjukkan bahwa dari nilai sig. tiap variabel berada di atas
nilai taraf signifikansi 0,05 (sig.>0,05). Jadi dapat disimpulkan model regresi
tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. Untuk uji glejser dapat dilihat pada
tabel 4.22 berikut:
71
Tabel 4.22
Output Uji Glejser Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -7.161 4.979 -1.438 .154
X1 -.064 .134 -.065 -.478 .634
X2 .153 .077 .241 1.989 .056
X3 .132 .122 .149 1.077 .285
a. Dependent Variable: ABS_RES
4.1.3. Uji Hipotesis
4.1.3.1. Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh disiplin belajar (X1), fasilitas belajar (X2) dan motivasi
belajar(X3)terhadapkecepatan mengetik manual(Y). Penelitian ini menggunakan
analisis regresi linier berganda dengan menggunakan perhitungan komputer SPSS
for windows release16.
Tabel 4.23
Hasil Analisis Linier Berganda
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coeffi
cients T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 4.118 9.292 .443 .659
X1 .698 .251 .247 2.784 .007
X2 .770 .144 .424 5.348 .000
X3 .752 .228 .300 3.299 .001
a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel 4.21 analisis regresi linier berganda menunjukkan
persamaan regresi berganda sebagai berikut:
72
Y = 4,118 + 0,698X1 + 0,770X2+0,752X3 + e. Persamaan regresi tersebut
mempunyai makna sebagai berikut:
1. Konstanta = 4,118
Memiliki arti jika variabel disiplin belajar (X1), fasilitas belajar (X2) dan
motivasi belajar (X3) bernilai 0, maka variabel dependen yaitu kecepatan
mengetik manual (Y) bernilai= 4,574.
2. Koefisien X1(Disiplin Belajar)= 0,698
Hal ini menunjukkan bahwa setiap variabel disiplin belajar mengalami
kenaikan sebesar satu satuan, dengan asumsi variabel fasilitas belajar, dan
motivasi belajar dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan pada
kecepatan mengetik siswa sebesar 0,698.
3. Koefisien X2(Fasilitas Belajar) = 0,770
Hal ini menunjukkan bahwa setiap variabel fasilitas belajar mengalami
kenaikan sebesar satu satuan, dengan asumsi variabel disiplin belajar, dan
motivasi belajar dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan pada
kecepatan mengetik siswa sebesar 0,770 satuan.
4. Koefisien X3 (Motivasi Belajar) = 0,752
Hal ini menunjukkan bahwa setiap variabel motivasi belajar mengalami
kenaikan sebesar satu satuan, dengan asumsi variabel disiplin belajar, dan fasilitas
belajar dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan pada kecepatan
mengetik siswa sebesar 0,752 satuan
5. (e) merupakangangguan stokastik yang tidak bisa diamati
73
4.1.3.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji simultan digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Dalam
penelitian ini uji F dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0.
Hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.22 berikut :
Tabel 4.24
Tabel Anova Uji F
ANOVAb
Model
Sum of
Squar
es Df
Mean
Squa
re F Sig.
1 Regression 3457.144 3 1152.381 41.306 .000a
Residual 2204.012 79 27.899
Total 5661.157 82
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Bedasarkan tabel4.22 diatas hasil perhitungan uji simultan diperolehnilai
sig. 0,000 < 0,05 sehingga signifikan pada taraf signifikan 0,05, sehingga Ho
ditolak dan menerima Ha, artinya hipotesis kerja (Ha)ada pengaruh antara disiplin,
fasilitas, motivasi belajar siswa secara simultan terhadap kecepatan mengetik
manual siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang pada program keahlian
administrasi perkantoranditerima.
4.1.3.3. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Hasil analisis uji parsial dalam penelitian ini dapat dilihat berdasarkan
tabel 4.23 berikut ini:
74
Tabel 4.25
Tabel Uji Parsial (Uji t)
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coeffic
ients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.118 9.292 .443 .659
X1 .698 .251 .247 2.784 .007
X2 .770 .144 .424 5.348 .000
X3 .752 .228 .300 3.299 .001
a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel 4.23di atas menunjukkan bahwa hasil uji t untuk variabel
disiplin belajar(X1) diperoleh nilai signifikasi 0,007< 0,05. Hasil ini menunjukkan
variabel disiplin berpengaruh signifikan pada taraf signifikansi 0,05, sehingga Ho
ditolak dan menerima Ha. Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis kerja (Ha)
yaitu pada H1 yang berbunyiada pengaruh disiplin belajar siswa terhadap
kecepatan mengetik manual siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang pada
program keahlian administrasi perkantoran, diterima.
Variabel fasilitas belajar (X2) diperoleh nilai signifikansi 0,000< 0,05. Hasil
ini menunjukkan variabel fasilitas berpengaruh signifikan pada taraf signifikansi
0,05, sehingga Ho ditolak dan menerima Ha. Berdasarkan hasil tersebut hipotesis
kerja (Ha) yaitu H2 yang berbunyiada pengaruh fasilitas belajar siswa terhadap
kecepatan mengetik manual siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang pada
program keahlian administrasi perkantoran, diterima
Hasil uji t variabel motivasi belajar (X3) di peroleh nilai sig. 0,001<0,05.
Hasil ini menunjukkan variabel motivasi berpengaruh signifikan pada taraf
signifikansi 0,05, sehingga Ho ditolak dan menerima Ha. Berdasarkan hasil
tersebut hipotesis kerja (Ha) yaitu H3 yang berbunyi ada pengaruh motivasi belajar
75
siswa terhadap kecepatan mengetik manual siswa kelas X SMK Negeri 2
Semarang pada program keahlian administrasi perkantoran, diterima.
4.1.3.4. Uji Koefisien Determinasi Simultan (R2)
“Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu” (Ghozali, 2011:97). Koefisien
determinasi R2 = 0, berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh sama sekali
(0%) terhadap variabel dependen. Sebaliknya, bila koefisien determinasi R2 = 1,
berarti variabel dependen 100% dipengaruhi oleh variabel bebas.Hasil
perhitungan koefisien determinasi simultan (R²) dapat dilihat berdasarkan tabel
4.24 berikut ini:
Tabel 4.26
Uji KoefisienDeterminasi Simultan (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 781a .611 .596 5.28194
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel model summary di atas menunjukkan niai AdjustedR
Square= 0,596. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel bebas disiplin, fasilitas dan
motivasi belajar secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen
kecepatan mengetik manual siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang program
keahlian Administrasi perkantoran sebesar 59,6%, sedangkan sisanya 40,4%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
76
4.1.3.5. Uji Koefisien Determinasi Parsial (r2)
Besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat
dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi secara parsial (r2) masing-
masing variabel. Hasil determinasi secara parsial terangkum dalam tabel 4.25
berikut ini:
Tabel 4.27
Uji KoefisienDeterminasi Parsial (r2)
Model
Correlations
Zero-order Partial Part
1 (Constant)
X1 .590 .299 .195
X2 .651 .516 .375
X3 .631 .348 .232
Berdasarkan tabel 4.25diatas diperoleh besarnya pengaruh disiplin belajar
(X1) terhadap kecepatan mengetik manual sebesar 8,94%, yang diperoleh dari
koefisien korelasi parsial untuk variabel disiplin belajar dikuadratkan yaitu
(0,299)2 x 100%. Besarnya pengaruh fasilitas belajar(X2) terhadap kecepatan
mengetik manual sebesar 26,63%, yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial
untuk variabel fasilitas belajar dikuadratkan yaitu (0,516)2x 100%, sedangkan
besarnya pengaruh motivasi belajar (X3) terhadap kecepatan mengetik manual
sebesar 12,11%, yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial untuk variabel
motivasi belajar dikuadratkan yaitu(0,348)2x100%. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel fasilitas belajar memberikan pengaruh lebih besar terhadap kecepatan
mengetik manual yaitu sebesar 26,63% dibandingkan dengan variabel disiplin
belajar dan motivasi belajar.
77
4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa antara disiplin, fasilitas
dan motivasi belajar siswa berpengaruh positif terhadap kecepatan mengetik
manual siswa SMK Negeri 2 Semarang kelas X program keahliaan administrasi
perkantoran. Selain itu berdasarkan deskriptif persentase dari variabel disiplin,
fasilitas dan motivasi belajar siswa memiliki kategori sangat baik, akan tetapi
variabel fasilitas memiliki tingkat persentase paling tinggi.
Meskipun disiplin, fasilitas, dan motivasi berpengaruh positif terhadap
kecepatan mengetik siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang,namun terdapat
kekurangan dalam ketiga variabel tersebut. Seperti halnya variabel disiplin,
meskipun variabel disiplin berpengaruh positif terhadap kecepatan mengetik siswa
kelas X SMK Negeri 2 Semarang akan tetapi kedisiplin siswa masuk laboratorium
mengetik untuk mengikuti pembelajaran praktik mengetik masih banyak yang
belum tepat waktu, hal ini berdasarkan jawaban responden pada item pernyataan
untuk variabel disiplin yang menyatakan bahwa saya tidak terlambat masuk
laboratorium mengetik ketika praktik mengetik, pada item pernyataan ini jumlah
skor jawaban responden paling kecil dibandingkan dengan pernyataan-pernyataan
yang lain yang masih dalam satu variabel disiplin belajar. Selain dari disiplin
siswa juga harus diikuti dengan disiplin siswa juga harus diikuti dengan disiplin
guru dalam menyampaikan materi dan arahan dalam praktik mengetik.
Tidak hanya disiplin untuk variabel fasilitas dan motivasi juga demikian
meskipun berpengaruh secara positif akan tetapi masih terdapat kekurangan.
Hasiltemuan penelitian untuk fasilitas terdapat kekurangan bahwa siswa masih
78
banyak yang tidak memiliki buku pegangan yang mendukung dalam proses
pembelajaran praktik mengetik, hal ini berdasarkan jawaban responden untuk item
pernyataan yang menyatakan bahwa saya memiliki buku pegangan yang lain
selain yang disediakan oleh sekolah di laboratorium mengetik. Dari jawaban
pernyataan tersebut jumlah skor total dari responden paling sedikit dibandingkan
dengan jumlah total skor item pernyataan yang lain yang masih dalam satu
variabel fasilitas belajar. Temuan ini dapat dinyatakan bahwa siswa dalam
mengikuti praktik mengetik hanya menggunakan buku yang disediakan oleh
sekolah yang berada di laboratorium mengetik manual dan tidak boleh dibawa
pulang sebagai referensi siswa untuk belajar mandiri di rumah.
Variabel motivasi selain berpengaruh positif terhadap kecepatan mengetik
siswa kelas X SMK Negeri 2 Semarang juga memiliki kekurangan yaitu
mengenai siswa yang kurang berlatih sendiri di luar pembelajaran praktik
mengetik yang berada di sekolah. Hal ini berdasarkan hasil temuan dalam
penelitian dari jumlah skor jawaban responden untuk item pernyataan yang
menyatakan bahwa saya berlatih sendiri di luar pembelajaran praktik mengetik
memiliki total skor paling sedikit dibandingkan dengan jumlah skor item
pernyataan yang lain yang masih dalam satu variabel motivasi belajar.
Fasilitas belajar merupakan variabel yang sangat berpengaruh secara
signifikan terhadap kecepatan mengetik manual siswa dibandingkan disiplin dan
motivasi. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas dalam pembelajaran praktik
mengetik manual sangat penting keberadaanya dalam pencapaian keberhasilan
79
siswa mengikuti pembelajaran praktik mengetik manual, sehingga siswa mampu
menguasai keterampilan mengetik dengan cepat dan tepat.
Peningkatan kecepatan mengetik manual siswa dipengaruhi oleh
peningkatan disiplin, fasilitas dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran
praktik mengetik manual. Hal ini dikarenakan bahwa setiap peningkatan variabel
disiplin, fasilitas dan motivasi siswa akan diikuti oleh peningkatan kecepatan
mengetik siswa sebab antara disiplin, fasilitas dan motivasi memiliki hubungan
yang positif dengan kecepatan mengetik siswa. Hasil penelitian ini sesuai dengan
pernyataan Slameto (2010:67) yang menyatakan bahwa “ disiplin itu memberi
pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.” Selain itu Slameto (2010:67) juga
berpendapat bahwa “sekolah yang dalam pelaksanaan disiplinya kurang, sehingga
mempengaruhi sikap siswa dalam belajar.” Untuk itu agar siswa lebih meningkat
dalam penguasaan kecepatan mengetik manual, siswa harus lebih disiplin atau
ditingkatkan kedisiplinananya dalam mengikuti praktik mengetik manual terutama
dalam kedatangan siswa masuk di laboratorium mengetik manual.
Teori lain yang dikemukakan oleh Daryanto (2010:51) yang menyatakan
bahwa “jenis peralatan dan perlengkapan yang disediakan di sekolah dan cara-
cara pengadministrasianya mempunyai pengaruh besar terhadap program
mengajar-belajar.” Bafadal (2004:2) mendefinisikan “perlengkapan sekolah, atau
sering disebut juga dengan fasilitas sekolah.” Selain itu juga Slameto (2010:67)
menyatakan bahwa “alat pelajaran erat hubunganya dengan cara belajar siswa,
karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula
oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap
80
dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada
siswa.”
Mengenai motivasi dari hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Uno
(2012:23) yang menyatakan bahwa:
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.
Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara
potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau pengamatan (reinforced
practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Teori di atas menyebutkan bahwa motivasi dan belajar dua hal yang saling
mempengaruhi, hasil belajar disini hasil dari praktik mengetik manual. Gagne
serta Jenkins dan Unwin dalam Uno (2012:17) mengartikan “bahwa hasil belajar
merupakan pengalaman-pengalaman belajar yang diperoleh siswa dalam bentuk
kemampuan-kemampuan tertentu.”
Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas hal ini sesuai dengan hasil
penelitian yang menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara disiplin,
fasilitas dan motivasi belajar siswa terhadap kecepatan mengetik manual siswa
kelas X SMK Negeri 2 Semarang pada program keahlian administrasi
perkantoran.
81
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Kondisi disiplin, fasilitas dan motivasi siswa sangat baik, untuk kecepatan
mengetik manual siswa masih banyak yang belum mencapai ketuntasan untuk
kecepatan mengetik.
2. Ada pengaruh yang signifikan antara disiplin belajar terhadap kecepatan
mengetik manual siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran
SMK Negeri 2 Semarang.
3. Ada pengaruh yang signifikan antara fasilitas belajar terhadap kecepatan
mengetik manual siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran
SMK Negeri 2 Semarang.
4. Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap kecepatan
mengetik manual siswa kelas X program kehlian Administrasi perkantoran
SMK Negeri 2 Semarang.
5. Ada pengaruh yang signifikan antara disiplin, fasilitas, dan motivasi belajar
terhadap terhadap kecepatan mengetik manual siswa kelas X program
keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 2 Semarang.
82
6. Besarnya pengaruh disiplin, fasilitas dan motivasi belajar terhadap kecepatan
mengetik manual program keahlian Administrasi Perkantoran siswa kelas X
SMK Negeri 2 Semarang sebesar 59,6%, sedangkan 40,4% dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
5.2 Saran
Saran yang dapat diajukan berdasarkan dari temuan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Hendaknya siswa masuk laboratorium mengetik lebih awal untuk
mempersiapkan diri dan mengecek kondisi mesin ketik sebelum praktik
mengetik dimulai. Selain dari disiplin siswa juga harus diikuti kedisiplinan
guru masuk laboratorium mengetik untuk mengkondisikan siswa supaya lebih
tertib dan siap dalam mengikuti praktik mengetik manual.
2. Siswa hendaknya memiliki buku pegangan sendiri sebagai sumber referensi
pengetahuan tentang mengetik selain yang disediakan oleh sekolah yaitu
terutama yang tersedia di laboratorium mengetik manual SMK Negeri 2
Semarang, sehingga pencapaian kecepatan mengetik manual dapat tercapai
secara maksimal.
3. Selain latihan mengetik di sekolah siswa seharusnya berlatih sendiri di rumah
dengan cara membuat skema letak huruf pada tuts guna memermudah
penguasaan kecepatan mengetik manual dengan cepat dan tepat.
83
4. Untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan mengetik manual,
disarankan agar mengembangkan variabel lain yang belum diteliti dalam
penelitian ini. Selain itu juga dapat dilakukan penelitian tindakan kelas guna
meningkatkan kecepatan mengetik manual siswa kelas X program keahlian
Administrasi Perkantoran SMK Negeri 2 Semarang.
84
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Moh. 1987. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa
Amirin, Tatang M., dan Tim Dosen Administrasi Pendidikan UNY. 2011.
Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Ardiansyah, M.Asrori.2011. Pengertian dan Hakekat Disiplin belajar.
http://www.majalahpendidikan.com. Artikel. (28 januari 2013).
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Bafadal, Ibrahim. 2004. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan
Aplikasinya. Jakarta: PT. Bumi Asara.
Baharuddin, dan Nur Wahyuni. 2007. Teori Belajar dan Pembelajar. Jogjakarta:
Ar-Ruzzimedia.
Daryanto, H.M. 2010. Adiministrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati, dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka cipta.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan IBM Program
SPSS19. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hasibuan, J.J., dan Moedjiono, (Ed). 2009. Proses Belajar Mengajar.Bandung:
Rosdakarya.
Lewis, Ramon.2004. The Discipline Dilema (Dilema Kedisiplinan “kontrol,
manajemen, pengaruh). Jakarta: PT. Grasindo.
Marimin, Sularso Mulyono, dan Agung Kuswantoro. 2012. Keybording dengan
sistem 10 jari. Semarang: Unnes Press.
Nellitawati. 2003. “Kontribusi Motivasi Kerja terhadap Disiplin Kerja Karyawan
Universitas Negeri Padang”. Dalam Jurnal Pedagogi jurnal ilmu
pendidikan. Volume III No.2 Jan 2003.Padang: FIP UNP Press
Roosmaningsih. 2011. “Peningkatan Kedisiplinan Kehadiran Siswa Melalui
Gerakan Penegakan Disiplin pada Siswa Kela IX SMP Negeri 2
Pekalongan Tahun Pelajaran 2010/2011”. Dalam jurnal Pedagogik volume
5 nomor 2. Mei 2011. Hal. 81-87. Semarang: Laboratorium Baca Tulis
UNNES.
85
Sardiman, A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Rajawali
Pers.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung:Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yoyakarta: Pustaka Pelajar.
Suryabrata, Sumadi. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Uno, Hamzah B.2012. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
86
Lampiran 1
Hasil Observasi Kecepatan Siswa
SMK Negeri 2 Semarang
Kelas : XAP1
No Nama Kecepatan Ket.
1 Amandiar Diah Pitaloka 85 TidakTuntas
2 Anisa Aries Permangesti 82 TidakTuntas
3 Arish Aminarsi 95 TidakTuntas
4 Aurora Pinky Handayani 94 TidakTuntas
5 Danny Eka Praditya 84 TidakTuntas
6 Dewi Tri Widyawati 91 TidakTuntas
7 Diah Astisa Dewi 134 Tuntas
8 Dian Pratiwi 83 TidakTuntas
9 Dwi Wahyuni 106 TidakTuntas
10 Ela Mayawati 93 TidakTuntas
11 Elsa Septi Delareza 121 Tuntas
12 Erika Kusuma Wardani 110 Tuntas
13 Fatihatul Mufidah 104 TidakTuntas
14 Feronika Ayu Pratiwi 92 TidakTuntas
15 Khusnul Ilma 103 TidakTuntas
16 Kiki Mareta Pratiwi 126 Tuntas
17 Lusi Permata Putri 87 TidakTuntas
18 Meiva Ismawati 116 Tuntas
19 Mita Regina Ulvianita 121 Tuntas
20 Norma Chayatina 91 TidakTuntas
21 Noviana Gita Mahendra 129 Tuntas
22 Nur Latifa Rasmaning K. 93 TidakTuntas
23 Nurul Khanifah 79 TidakTuntas
24 Puput Yuni Rahmawati 106 TidakTuntas
25 Putri Anggun 114 Tuntas
26 Putri Fajar Kurniasari 141 Tuntas
27 Raddha Isnia Widyastutik 121 Tuntas
28 Septyaningsih 92 TidakTuntas
29 Siti Tadzkirotul Khioriyah 101 TidakTuntas
30 Tri Novita 92 TidakTuntas
31 Umi Kuswatun Hasanah 135 Tuntas
32 Yola Dewana Putri 159 Tuntas
33 Yulia Eka Pratiwi 139 Tuntas
34 Yunita Susi Yanti 98 TidakTuntas
87
Kelas: XAP2
No Nama Kecepatan Ket.
1 Ainun Apriliana 98 TidakTuntas
2 Aisyah Nanda 111 Tuntas
3 Ajeng Arum Sari 122 Tuntas
4 Aldiansi Muamanah 109 TidakTuntas
5 Ana Nidaussholekah 107 TidakTuntas
6 Anisa Febri Safitri 160 Tuntas
7 Anita Apriliana 131 Tuntas
8 Aprilia Maharani 127 Tuntas
9 Catur Wahyu Valentina S. 104 TidakTuntas
10 Devi Dwi Murdani 115 Tuntas
11 Dewi Anggun Rahmawati 138 Tuntas
12 Dhea Raudyatuz Zahra 84 TidakTuntas
13 Diah Mega Safitri 123 Tuntas
14 Dian Rahmawati 123 Tuntas
15 Digna Novitasari 129 Tuntas
16 Elsa Windiyatma 127 Tuntas
17 Erlin Dioning Fabella 82 TidakTuntas
18 Fima Destriana 94 TidakTuntas
19 Intan Indah Sugiarti 87 TidakTuntas
20 Jati Nur Cahyaningsih 108 TidakTuntas
21 Lailatunnisak Amanu 123 Tuntas
22 Nana Evi Munafa'ah 104 TidakTuntas
23 Nandya Wulandari 136 Tuntas
24 Novi Dwi Fiana 134 Tuntas
25 Nunuk Paramida 130 Tuntas
26 Nunung Rahmawati 105 TidakTuntas
27 Nur 'Aini 110 Tuntas
28 Ratih Alifia Widi 141 Tuntas
29 Rizka Dwi Puspita Sari 78 TidakTuntas
30 Rosita Ristya Puspitasari 97 TidakTuntas
31 Sheila Praditya Irmania 113 Tuntas
32 Siti Zulaekah 122 Tuntas
33 Tutut Octaviana Dewi 144 Tuntas
34 Uke Hanitama Sasmita 111 Tuntas
35 Vitri Dewi Arianti 115 Tuntas
36 Wahyu Pratiwi 116 Tuntas
88
Kelas : XAP3
No Nama Kecepatan Ket.
1 Ade Feby Antika 99 TidakTuntas
2 Amellia Dyah Nur Astuti 133 Tuntas
3 Anggun Ayu Ariyani 117 Tuntas
4 Auliya Dina Ulinnuha Rezki 106 TidakTuntas
5 Ayu Angraini 105 TidakTuntas
6 Desinta Ekaputri 122 Tuntas
7 Devi Kurniasari 125 Tuntas
8 Dewi Mukti Kartika Ningrum 101 TidakTuntas
9 Diastiti Rahmawati 110 Tuntas
10 Dina Iswara Aulia 100 TidakTuntas
11 Diyah Setiyawati 131 Tuntas
12 Erlina Verawaty 109 TidakTuntas
13 Ernawati 86 TidakTuntas
14 Fitri Ambarwati 120 Tuntas
15 Gitus Dofa Indriyana 98 TidakTuntas
16 Ika Andani 99 TidakTuntas
17 Kartika Renny Setyaningrum 121 Tuntas
18 Kiki Dewi Susanti 161 Tuntas
19 Lutfi Widianingsih 109 TidakTuntas
20 Nabilla Meinismaku 148 Tuntas
21 Novita Pratiwi 98 TidakTuntas
22 Novita Selvi Anggrehani 95 TidakTuntas
23 Nur Chasanah 116 Tuntas
24 Nur Laili Lailati 89 TidakTuntas
25 Okta Devi Nugraheni 95 TidakTuntas
26 Rosita Mutmainah 123 Tuntas
27 Septia Puspitasari 108 TidakTuntas
28 Shintia Candra Kartika 99 TidakTuntas
29 Siti Munawaroh 104 TidakTuntas
30 Suci Febriani 110 Tuntas
31 Syalia Karinatin 112 Tuntas
32 Vivi Dwi Ningtyas 88 TidakTuntas
33 Widi Astuti 131 Tuntas
34 Zahroh Murtatiningrum 114 Tuntas
35 Zulfa Faridatul Umi 112 Tuntas
89
Lampiran 2
PEDOMAN PENGAMATAN UNTUK MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI
PRAKTIK MENGETIK
Indikator Proses yang diamati
Kondisi siswa dalam pembelajaran Siswa mempersiapkan diri lebih awal untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran.
Tekun dalam menghadapi tugas Kemampuan siswa menyelesaikan tugas yang
diberikan guru dengan baik dan tepat waktu
Ulet dalam menghadapi kesulitan siswa menanyakan kepada guru bila
mengalami kesulitan pada saat kegiatan
pembelajaran
Menunjukkan minat untuk belajar Siswa menunjukkan antusias untuk
melakukan praktik mengetik
Lebih senang bekerja mandiri siswa mengerjakan sendiri tugas mengetik
yang diberikan oleh guru
Kemampuan memecahkan masalah/praktik Kemampuan siswa mengatasi masalah ketika
melakukan praktik mengetik
Kemampuan siswa dalam mengikuti
pelajaran
siswa mampu mengikuti praktik mengetik.
Sumber: A. M Sardiman (Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. 2012:83. Jakarta: Raja
Grafindo Persada).
90
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI KONDISI MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI
PRAKTIK MENGETIK
Kelas : X AP 1
Sekolah : SMK Negeri 2 Semarang
No. Proses yang diamati Skor
1 2 3 4 5
1 Siswa mempersiapkan diri lebih awal untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran. √
2 Kemampuan siswa menyelesaikan tugas yang
diberikan guru dengan baik dan tepat waktu √
3 siswa menanyakan kepada guru bila mengalami
kesulitan pada saat kegiatan pembelajaran √
4 Siswa menunjukkan antusias untuk melakukan
praktik mengetik √
5 siswa mengerjakan sendiri tugas mengetik yang
diberikan oleh guru √
6 Kemampuan siswa mengatasi masalah ketika
melakukan praktik mengetik √
7 siswa mampu mengikuti praktik mengetik. √
Keterangan:
Skor 1 : 1%-20% dari jumlah siswa (1-7 siswa)
Skor 2 : 21%-40% dari jumlah siswa (8-15 siswa)
Skor 3 : 41%-60% dari jumlah siswa (16- 23siswa)
Skor 4 : 61%-80% dari jumlah siswa (24-31 siswa)
Skor 5 : 81%-100% dari jumlah siswa (32-34 siswa)
Penskoran:
𝑃𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑠𝑘𝑜𝑟 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥100%
𝑃𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒𝑠𝑘𝑜𝑟 =29
35𝑥 100% = 82,86%
91
Tabel kategori motivasi siswa adalah:
No. Rentang skor Kategori Rata-rata
1 85%-100% Sangat Tinggi
=29
35𝑥 100% = 82,86%
Motivasi siswa
berkategori tinggi
2 69%-84% Tinggi
3 53%-68% Cukup
4 37%-52% Rendah
5 20%-36% Sangat Rendah
92
Lampiran 4
PEDOMAN PENGAMATAN UNTUK DISIPLIN SISWA DALAM MENGIKUTI
PRAKTIK MENGETIK
Kelas : X AP1
Sekolah : SMK Negeri 2 Semarang
Indikator Proses yang diamati
Mematuhi tata tertib
Siswa melaksanakan tata tertib
laboratorium mengetik.
Siswa melepas alas kaki ketika masuk
laboratorium mengetik
Jam masuk dan selesai praktik
Siswa masuk laboratorium mengetik tepat
waktu
Siswa mengakhiri praktik mengetik tepat
waktu
Tanggung jawab terhadap tugas dan
kwajiban
Siswa bertanggung jawab terhadap
peralatan yang dipakai dalam praktik
mengetik.
Siswa menyelesaikan tugas pekerjaan
praktik mengetik dengan penuh tanggung
jawab.
Sumber: jurnal Pedagogik volume 5 nomor 2 mei 2011 (Roosminingsih hal:82)
93
Lampiran 5
LEMBAR OBSERVASI KONDISI DISIPLIN SISWA DALAM MENGIKUTI
PRAKTIK MENGETIK
Kelas : X AP1
Sekolah : SMK Negeri 2 Semarang
No. Proses yang diamati Skor
1 2 3 4 5
1 Siswa melaksanakan tata tertib laboratorium
mengetik.
√
2 Siswa melepas alas kaki ketika masuk laboratorium
mengetik
√
3 Siswa masuk laboratorium mengetik tepat waktu √
4 Siswa mengakhiri praktik mengetik tepat waktu √
5 Siswa bertanggung jawab terhadap peralatan yang
dipakai dalam praktik mengetik.
√
6 Siswa menyelesaikan tugas pekerjaan praktik
mengetik dengan penuh tanggung jawab.
√
Keterangan:
Skor 1 : 1%-20% dari jumlah siswa (1-7 siswa)
Skor 2 : 21%-40% dari jumlah siswa (8-15 siswa)
Skor 3 : 41%-60% dari jumlah siswa (16- 23siswa)
Skor 4 : 61%-80% dari jumlah siswa (24-31 siswa)
Skor 5 : 81%-100% dari jumlah siswa (32-34 siswa)
Penskoran:
𝑃𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑠𝑘𝑜𝑟 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥100%
𝑃𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒𝑠𝑘𝑜𝑟 =26
30𝑥 100% = 86,67%
94
Tabel kategori disiplin siswa adalah:
No. Rentang skor Kategori Rata-rata
1 85%-100% Sangat Tinggi
=26
30𝑥 100% = 86,67%
Disiplin siswa
berkategori sangat tinggi
2 69%-84% Tinggi
3 53%-68% Cukup
4 37%-52% Rendah
5 20%-36% Sangat Rendah
95
Lampiran 6
KISI-KISI UJI COBA INSTRUMEN
PENGARUH DISIPLIN, FASILITAS, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP
KECEPATAN MENGETIK MANUAL
(Pada Siswa SMK Negeri 2 Semarang Program Keahlian AdministrasiPerkantoran)
VARIABEL INDIKATOR BUTIR SOAL
DISIPLIN
5. Mematuhi aturan dan tata tertib laboratorium mengetik.
6. Menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang berasal
dari luar individu.
7. Jam masuk dan akhir praktik mengetik
8. Tanggung jawab terhadap tugas dan kwajiban.
1,2
3,4,5
6,7,8
9,10,11
FASILITAS
7. Ruang laboratorium mengetik
8. Mesin ketik manual.
9. Buku pegangan yang digunakan dalam proses
pembelajaran mengetik
10. Media pembelajaran mengetik.
11. Meja dan kursi.
12. Sarana penunjang, seperti penerangan, AC, kertas, dan
lain sebagainy.
12,13
14,15,
16,17,18
19,20,21
22,
23,24,25,
MOTIVASI
6. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam
pembelajaran mengetik.
7. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
mengetik.
8. Adanya harapan dan cita-cita dimasa depan mengenai
manfaat dari keterampilan mengetik.
9. Adanya penghargaan dalam belajar mengetik manual.
10. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar mengetik
26,27
28
29,30,31
32
33,34
96
Lampiran 7
ANGKET UJI COBA
PENGARUH DISIPLIN, FASILITAS, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP
KECEPATAN MENGETIK MANUAL
(Pada Siswa SMK Negeri 2 Semarang Program Keahlian Administrasi Perkantoran)
No Absen : …………………………....
Petunjuk Pengisian Angket
1. Isilah no absen kamu di tempat yang telah disediakan!
2. Angket ini hanya untuk kepentingan ilmiah dan tidak akan mempengaruhinilai-
nilaimu di sekolah. Oleh karena itu tidak perlu ragu dan takut dalammengisi angket
ini. Jawablah sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya sesuaipendapatmu maupun apa
yang kamu alami!
3. Bacalah setiap pernyataan dengan cermat!
4. Pilihlah salah satu jawaban dengan cara memberi tanda cek (√) pada kolomyang telah
disediakan!
Keterangan Pilihan Jawaban
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Ragu-ragu (RG)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
No
. Pernyataan
Jawaban
SS S RG TS STS
DISIPLIN
1 Saya melepas alas kaki (sepatu) ketika masuk laboratorium
mengetik manual.
2 Saya melaksanakan tata tertib laboratorium mengetik.
3 Saya memperhatikan arahan yang diberikan oleh guru ketika
praktik sedang berlangsung.
4 Saya bisa menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang
diberikan guru pada waktu mengajar
5 Guru memberikan arahan-arahan yang membantu saya dalam
praktik mengetik.
6 Saya masuk lebih awal dan mempersiapkan diri ketika
mengikuti praktik mengetik
7 Saya tidak terlambat masuk laboratorium mengetik ketika
praktik sedang berlangsung
8 Saya pulang/keluar laboratorium mengetik ketika bel yang
menandakan praktik mengetik selesai.
9 Saya menyelesaikan tugas pekerjaan praktik mengetik tepat
waktu.
10 Saya bertanggung jawab terhadap peralatan yang saya pakai
dalam praktik mengetik.
97
11 Saya mengisi buku monitoring mesin ketik ketika melakukan praktik mengetik
FASILITAS
12 Ruang laboratorium mengetik kondisinya baik
13 Laboratorium mengetik khusus digunakan dalam praktik
mengetik
14 Ketika praktik mengetik saya kebagian mesin ketik.
15 Kondisi masin ketik sangat baik.
16 Ada buku pegangan dalam proses pembelajaran mengetik.
17 Saya memiliki buku pegangan yang lain selain yang disediakan
oleh sekolah di laboratorium mengetik
18 Buku pegangan yang terdapat di laboratorium mengetik
membantu saya dalam praktik mengetik
19 Di laboratorium mengetik terdapat contoh-contoh bentuk surat
yang tertempel di dinding
20 Contoh-contoh bentuk surat yang terdapat di dinding
laboratorium mengetik dapat terbaca oleh saya
21 Media pembelajaran praktik mengetik membantu saya dalam
menguasai keterampilan mengetik
22 Ukuran meja dan kursi di laboratorium mengetik mempunyai
ukuran sesuai dengan standard.
23 Di laboratorium mengetik terdapat penerangan yang cukup.
24 Saya merasa nyaman ketika melakukan praktik mengetik di
laboratorium mengetik.
25 Dalam praktik mengetik tersedia sarana penunjang (kertas,
tinta) untuk melakukan pembelajaran praktik mengetik.
MOTIVASI
26 Saya berlatih sendiri diluar pembelajaran praktik mengetik.
27 Saya melakukan berbagai cara untuk menguasai kecepatan
mengetik seperti bertanya kepada teman atau sumber lain yang
mendukung.
28 Saya membutuhkan keterampilan mengetik
29 Saya ingin belajar mengetik karena saya memiliki harapan
keterampilan tersebut pada waktu magang atau bekerja dapat
saya terapkan.
30 Saya menguasai kecepatan mengetik dengan cepat dan tepat
karena saya memiliki cita-cita untuk menjadi seorang sekretaris
yang profesional
31 Keterampilan mengetik memberikan manfaat kepada saya
dimasa depan
32 Ada point/nilai khusus dari guru ketika saya mampu menguasai
keterampilan mengetik dengan cepat dan tepat.
33 Praktik mengetik memberikan suasana yang menarik bagi saya.
34 Saya merasa senang ketika melakukan praktik mengetik.
98
Lampiran 8
Output Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Disiplin
Reliability
Warnings
The determinant of the covariance matrix is zero or approximately zero. Statistics based on
its inverse matrix cannot be computed and they are displayed as system missing values.
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 31 100.0
Excludeda 0 .0
Total 31 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.756 .882 12
99
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
VAR00001 89.7097 86.880 .492 . .740
VAR00002 89.7419 85.865 .719 . .733
VAR00003 89.7742 85.514 .704 . .732
VAR00004 89.7742 86.981 .500 . .740
VAR00005 89.7742 84.447 .688 . .729
VAR00006 89.5484 91.723 .214 . .756
VAR00007 89.6774 85.959 .751 . .733
VAR00008 89.7419 83.865 .769 . .726
VAR00009 89.5484 91.456 .305 . .753
VAR00010 89.8065 85.561 .578 . .734
VAR00011 89.9032 83.824 .707 . .727
VAR00012 47.0000 23.667 1.000 . .849
Output Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Fasilitas
Reliability
Warnings
The determinant of the covariance matrix is zero or approximately
zero. Statistics based on its inverse matrix cannot be computed and
they are displayed as system missing values.
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 31 100.0
Excludeda 0 .0
Total 31 100.0
100
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 31 100.0
Excludeda 0 .0
Total 31 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.729 .834 15
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR000012 119.0968 87.557 .567 . .706
VAR000013 119.0968 88.224 .517 . .709
VAR000014 118.9032 89.957 .481 . .714
VAR000015 119.4194 88.252 .495 . .710
VAR000016 118.8710 89.516 .440 . .714
VAR000017 119.0968 88.224 .517 . .709
VAR000018 118.8710 88.449 .521 . .710
VAR000019 119.2903 94.080 .077 . .734
VAR000020 118.8710 88.449 .521 . .710
VAR00021 118.8387 91.673 .376 . .720
VAR00022 118.9032 91.290 .464 . .718
VAR00023 118.9032 90.824 .451 . .717
VAR00024 118.9032 91.290 .464 . .718
VAR00025 119.0968 87.557 .567 . .706
Sum 61.7097 24.013 1.000 . .778
101
Output Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Motivasi
Reliability
[DataSet0]
Warnings
The determinant of the covariance matrix is zero or approximately
zero. Statistics based on its inverse matrix cannot be computed and
they are displayed as system missing values.
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 31 100.0
Excludeda 0 .0
Total 31 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
.719 .777 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
VAR000026 75.9355 27.262 .433 . .691
VAR000027 74.8710 28.716 .390 . .701
VAR000028 74.4839 29.725 .411 . .706
VAR000029 74.4194 29.852 .433 . .706
VAR000030 74.9032 27.357 .554 . .682
VAR000031 74.5484 29.123 .428 . .701
VAR000032 74.8387 28.806 .466 . .697
VAR000033 74.7097 28.413 .466 . .694
VAR000034 74.7097 29.346 .420 . .703
102
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
VAR000026 75.9355 27.262 .433 . .691
VAR000027 74.8710 28.716 .390 . .701
VAR000028 74.4839 29.725 .411 . .706
VAR000029 74.4194 29.852 .433 . .706
VAR000030 74.9032 27.357 .554 . .682
VAR000031 74.5484 29.123 .428 . .701
VAR000032 74.8387 28.806 .466 . .697
VAR000033 74.7097 28.413 .466 . .694
VAR000034 74.7097 29.346 .420 . .703
Sum 39.6129 7.978 1.000 . .661
103
Lampiran 9
Hasil uji validitas instrumen variabel disiplin
Indikator Nomer
item r hitung r tabel Keterangan
1 1 0.492 0.355 Valid
2 0.719 0.355 Valid
2 3 0.704 0.355 Valid
4 0.500 0.355 Valid
5 0.688 0.355 Valid
3 6 0.214 0.355 tidak valid
7 0.751 0.355 Valid
8 0.769 0.355 Valid
4 9 0.305 0.355 tidak valid
10 0.578 0.355 Valid
11 0.707 0.355 Valid
Hasil uji validitas instrumen variabel fasilitas
Indikator Nomer
item r hitung r tabel Keterangan
1 12 0.567 0.355 Valid
13 0.517 0.355 Valid
2 14 0.481 0.355 Valid
15 0.495 0.355 Valid
3
16 0.440 0.355 Valid
17 0.517 0.355 Valid
18 0.521 0.355 Valid
4
19 0.077 0.355 tidak valid
20 0.521 0.355 Valid
21 0.376 0.355 Valid
5 22 0.464 0.355 Valid
6
23 0.451 0.355 Valid
24 0.464 0.355 Valid
25 0.567 0.355 Valid
Hasil uji validitas instrumen variabel motivasi
Indikator Nomer
item r hitung r tabel Keterangan
1 26 0.433 0.355 Valid
27 0.390 0.355 Valid
2 28 0.411 0.355 Valid
3
29 0.433 0.355 Valid
30 0.554 0.355 Valid
31 0.428 0.355 Valid
4 32 0.446 0.355 Valid
5 33 0.466 0.355 Valid
34 0.420 0.355 Valid
104
Lampiran 10
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
PENGARUH DISIPLIN, FASILITAS, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP
KECEPATAN MENGETIK MANUAL
(Pada Siswa SMK Negeri 2 Semarang Program Keahlian AdministrasiPerkantoran)
VARIABEL INDIKATOR BUTIR SOAL
DISIPLIN
9. Mematuhi aturan dan tata tertib laboratorium mengetik.
10. Menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang berasal
dari luar individu.
11. Jam masuk dan akhir praktik mengetik
12. Tanggung jawab terhadap tugas dan kwajiban.
1,2
3,4,5
6,7
8,9,10
FASILITAS
13. Ruang laboratorium mengetik
14. Mesin ketik manual.
15. Buku pegangan yang digunakan dalam proses
pembelajaran mengetik
16. Media pembelajaran mengetik.
17. Meja dan kursi.
18. Sarana penunjang, seperti penerangan, AC, kertas, dan
lain sebagainy.
11,12
13,14,
15,16,17
18,19
20
21,22,23,
MOTIVASI
11. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam
pembelajaran mengetik.
12. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
mengetik.
13. Adanya harapan dan cita-cita dimasa depan mengenai
manfaat dari keterampilan mengetik.
14. Adanya penghargaan dalam belajar mengetik manual.
15. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar mengetik
24,25
26
27,28,29
30
31,32
105
Lampiran 11
ANGKET PENELITIAN
PENGARUH DISIPLIN, FASILITAS, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP
KECEPATAN MENGETIK MANUAL
(Pada Siswa SMK Negeri 2 Semarang Program Keahlian Administrasi Perkantoran)
No Absen : …………………………....
Petunjuk Pengisian Angket
1. Isilah no absen kamu di tempat yang telah disediakan!
2. Angket ini hanya untuk kepentingan ilmiah dan tidak akan mempengaruhinilai-nilaimu
di sekolah. Oleh karena itu tidak perlu ragu dan takut dalammengisi angket ini.
Jawablah sejujur-jujurnya dan sebenar-benarnya sesuaipendapatmu maupun apa yang
kamu alami!
3. Bacalah setiap pernyataan dengan cermat!
4. Pilihlah salah satu jawaban dengan cara memberi tanda cek (√) pada kolomyang telah
disediakan!
Keterangan Pilihan Jawaban
a. Sangat Setuju (SS)
b. Setuju (S)
c. Ragu-ragu (RG)
d. Tidak Setuju (TS)
e. Sangat Tidak Setuju (STS)
No
. Pernyataan
Jawaban
SS S RG TS STS
DISIPLIN
1 Saya melepas alas kaki (sepatu) ketika masuk laboratorium
mengetik manual.
2 Saya melaksanakan tata tertib laboratorium mengetik.
3 Saya memperhatikan arahan yang diberikan oleh guru ketika
praktik sedang berlangsung.
4 Saya bisa menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang
diberikan guru pada waktu mengajar
5 Guru memberikan arahan-arahan yang membantu saya dalam
praktik mengetik.
6 Saya tidak terlambat masuk laboratorium mengetik ketika
praktik sedang berlangsung
7 Saya keluar laboratorium mengetik ketika bel yang
menandakan praktik mengetik selesai.
8 Saya menyelesaikan tugas pekerjaan praktik mengetik dengan
penuh tanggung jawab.
9 Saya bertanggung jawab terhadap peralatan yang saya pakai
dalam praktik mengetik.
10 Saya mengisi buku monitoring mesin ketik ketika melakukan
praktik mengetik
106
FASILITAS
11 Ruang laboratorium mengetik kondisinya baik
12 Laboratorium mengetik khusus digunakan dalam praktik
mengetik
13 Ketika praktik mengetik saya kebagian mesin ketik.
14 Kondisi masin ketik sangat baik.
15 Ada buku pegangan dalam proses pembelajaran mengetik.
16 Saya memiliki buku pegangan yang lain selain yang disediakan
oleh sekolah di laboratorium mengetik
17 Di laboratorium mengetik terdapat contoh-contoh bentuk surat
yang tertempel di dinding
18 Contoh-contoh bentuk surat yang terdapat di dinding
laboratorium mengetik dapat terbaca oleh saya
19 Media pembelajaran praktik mengetik membantu saya dalam
menguasai keterampilan mengetik
20 Ukuran meja dan kursi di laboratorium mengetik mempunyai
ukuran sesuai dengan standard.
21 Di laboratorium mengetik terdapat penerangan yang cukup.
22 Saya merasa nyaman ketika melakukan praktik mengetik di
laboratorium mengetik.
23 Dalam praktik mengetik tersedia sarana penunjang (kertas,
tinta) untuk melakukan pembelajaran praktik mengetik.
MOTIVASI
24 Saya berlatih sendiri diluar pembelajaran praktik mengetik.
25 Saya melakukan berbagai cara untuk menguasai kecepatan
mengetik seperti bertanya kepada teman atau sumber lain yang
mendukung.
26 Saya membutuhkan keterampilan mengetik
27 Saya ingin belajar mengetik karena saya memiliki harapan
keterampilan tersebut pada waktu magang atau bekerja dapat
saya terapkan.
28 Saya menguasai kecepatan mengetik dengan cepat dan tepat
karena saya memiliki cita-cita untuk menjadi seorang sekretaris
yang profesional
29 Keterampilan mengetik memberikan manfaat kepada saya
dimasa depan
30 Ada point/nilai khusus dari guru ketika saya mampu menguasai
keterampilan mengetik dengan cepat dan tepat.
31 Praktik mengetik memberikan suasana yang menarik bagi saya.
32 Saya merasa senang ketika melakukan praktik mengetik.
107
Lampiran 12
Tabulasi Variabel Disiplin
Rspnden
DISIPLIN (X1)
∑X1 %∑X1 I-1 I-2 I-3 I-4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
R1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 100
R2 5 5 3 4 4 3 4 4 3 4 35 78
R3 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 42 93
R4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 42 93
R5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 42 93
R6 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 43 96
R7 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 43 96
R8 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 44 98
R9 5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 42 93
R10 5 5 5 4 5 5 3 4 4 5 40 89
R11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 100
R12 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 42 93
R13 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 43 96
R14 5 4 3 5 5 5 4 4 4 4 39 87
R15 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 41 91
R16 5 4 3 4 5 5 4 5 5 3 40 89
R17 5 3 5 3 5 4 5 4 4 3 38 84
R18 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 44 98
R19 4 3 3 5 4 4 5 5 4 4 37 82
R20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 100
R21 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 35 78
R22 5 5 4 5 5 3 5 4 5 3 41 91
R23 5 3 5 5 4 4 5 5 4 4 40 89
R24 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 42 93
R25 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 43 96
R26 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 41 91
R27 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 42 93
R28 5 2 4 4 4 4 5 4 4 4 36 80
R29 5 4 5 2 5 4 3 5 5 4 38 84
R30 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 41 91
R31 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 38 84
R32 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 39 87
R33 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37 82
R34 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 43 96
R35 5 3 4 5 5 4 4 5 5 4 40 89
R36 5 5 4 4 4 3 3 4 5 5 37 82
108
R37 5 5 4 3 4 5 4 4 5 5 39 87
R38 5 4 4 4 4 3 4 5 4 5 37 82
R39 3 5 4 3 5 5 4 5 5 5 39 87
R40 4 2 4 4 5 5 4 4 4 5 36 80
R41 5 4 3 4 5 5 5 4 4 5 39 87
R42 4 3 4 3 5 4 4 5 3 4 35 78
R43 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 44 98
R44 5 2 5 5 5 3 5 4 5 4 39 87
R45 5 3 4 4 5 5 5 4 2 5 37 82
R46 5 5 4 3 5 4 5 4 5 4 40 89
R47 5 5 5 4 5 2 4 5 4 5 39 87
R48 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 42 93
R49 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 44 98
R50 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 42 93
R51 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 100
R52 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 44 98
R53 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 39 87
R54 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 41 91
R55 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 37 82
R56 5 4 4 4 5 3 5 5 4 4 39 87
R57 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 43 96
R58 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 39 87
R59 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 38 84
R60 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 40 89
R61 5 5 5 4 5 4 3 5 5 4 41 91
R62 5 4 5 4 5 2 4 4 4 4 37 82
R63 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 41 91
R64 5 4 4 4 5 4 5 4 3 5 38 84
R65 5 4 5 4 5 3 4 5 4 5 39 87
R66 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 41 91
R67 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 39 87
R68 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 38 84
R69 5 4 5 3 4 4 4 5 4 4 38 84
R70 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 39 87
R71 5 5 5 5 5 3 3 4 5 4 40 89
R72 5 3 5 5 5 5 3 4 4 4 39 87
R73 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 43 96
R74 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 33 73
R75 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 35 78
R76 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 36 80
R77 5 3 4 4 4 3 5 4 4 4 36 80
R78 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 42 93
R79 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 30 67
R80 5 4 3 4 5 4 4 5 5 5 39 87
109
R81 5 4 4 4 5 3 4 5 5 5 39 87
R82 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 39 87
R83 5 5 3 4 5 3 5 4 5 4 39 87
398 358 365 351 393 339 366 370 363 372 3303 88,43
I-1 I-2 I-3 I-4
Rata-rata 91,08 89,08 84,94 88,76
Tabulasi Variabel Fasilitas Belajar
Rspnden
FASILITAS (X2)
∑X2 %∑X2 I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 I-6
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
R1 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 63 97
R2 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 63 97
R3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 100
R4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 56 86
R5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 63 97
R6 5 3 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 60 92
R7 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 63 97
R8 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 62 95
R9 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 57 88
R10 5 5 5 4 5 3 4 5 5 4 4 5 5 59 91
R11 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 59 91
R12 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 63 97
R13 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 64 98
R14 4 4 5 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4 55 85
R15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 100
R16 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 63 97
R17 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 4 4 4 59 91
R18 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 63 97
R19 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 63 97
R20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 100
R21 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 52 80
R22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 100
R23 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 61 94
R24 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 59 91
R25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 100
R26 5 5 5 5 4 2 5 4 4 4 5 5 5 58 89
R27 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 53 82
R28 5 5 5 3 4 2 4 4 4 5 4 4 5 54 83
R29 3 4 5 3 4 3 5 5 4 4 2 4 4 50 77
R30 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 50 77
R31 5 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 55 85
R32 5 5 4 4 4 2 5 4 4 5 4 4 4 54 83
110
R33 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 50 77
R34 5 5 5 3 5 3 4 5 5 4 4 4 4 56 86
R35 5 5 5 5 5 2 5 3 4 4 5 4 4 56 86
R36 4 4 5 4 4 2 5 5 5 5 5 4 4 56 86
R37 5 4 4 3 4 2 5 5 5 5 4 4 5 55 85
R38 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 50 77
R39 2 4 4 3 5 3 5 4 4 4 3 4 4 49 75
R40 4 4 4 3 3 2 4 4 5 4 4 3 4 48 74
R41 5 4 5 3 5 3 3 4 5 5 4 4 5 55 85
R42 4 3 5 5 5 3 5 5 4 4 4 3 4 54 83
R43 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 63 97
R44 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 4 5 5 60 92
R45 5 5 5 5 5 3 5 4 4 4 5 5 5 60 92
R46 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 62 95
R47 5 5 5 5 5 3 5 4 5 4 4 4 4 58 89
R48 3 5 5 4 5 3 5 4 5 4 5 5 5 58 89
R49 5 4 4 3 5 2 5 5 5 5 5 5 4 57 88
R50 5 5 5 5 5 1 5 4 4 5 4 5 5 58 89
R51 4 5 5 3 5 4 5 5 4 5 5 5 4 59 91
R52 5 5 5 4 4 2 5 4 4 5 4 4 4 55 85
R53 4 3 5 3 4 4 5 4 5 4 3 4 4 52 80
R54 4 4 4 3 4 3 5 5 5 5 5 5 4 56 86
R55 3 5 5 3 4 2 4 4 4 4 3 5 5 51 78
R56 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 52 80
R57 4 5 5 3 4 3 4 4 4 5 3 4 5 53 82
R58 4 4 5 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 52 80
R59 5 5 5 3 3 3 4 4 4 3 5 4 4 52 80
R60 4 5 4 4 5 3 5 4 5 4 4 4 4 55 85
R61 4 4 5 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 52 80
R62 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 53 82
R63 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 55 85
R64 5 5 5 5 5 2 5 5 5 4 5 5 5 61 94
R65 5 3 5 4 5 2 5 5 5 4 4 5 5 57 88
R66 4 5 5 4 4 3 5 4 5 5 4 5 5 58 89
R67 4 3 4 3 5 3 5 5 5 4 4 4 4 53 82
R68 5 4 5 3 4 2 5 4 4 4 4 4 4 52 80
R69 4 5 5 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 53 82
R70 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 4 4 4 59 91
R71 5 4 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 4 60 92
R72 4 3 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 54 83
R73 5 5 5 5 4 3 5 5 4 4 4 5 5 59 91
R74 5 5 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 53 82
R75 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4 4 5 5 60 92
R76 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4 4 4 5 59 91
111
R77 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 4 4 60 92
R78 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 54 83
R79 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 54 83
R80 5 5 5 5 5 2 5 5 4 5 4 5 5 60 92
R81 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 63 97
R82 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 63 97
R83 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 64 98
384 378 397 346 372 258 394 378 381 370 361 369 376 4764 88,30
I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 I-6
Rata-rata 91,81 89,52 82,25 91,45 89,16 88,84
Tabulasi Variabel Motivasi
Rspnden
MOTIVASI (Y)
∑X3 % ∑X3 I-1 I-2 I-3 I-4 I-5
24 25 26 27 28 29 30 31 32
R1 2 5 5 5 5 5 5 4 4 40 89
R2 3 4 4 4 4 5 4 4 4 36 80
R3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 44 98
R4 3 4 5 5 5 5 4 4 4 39 87
R5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44 98
R6 5 4 5 5 5 5 5 4 5 43 96
R7 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44 98
R8 3 5 5 5 5 5 5 5 5 43 96
R9 3 4 5 4 4 4 4 4 4 36 80
R10 3 4 5 5 5 5 5 5 5 42 93
R11 4 5 5 5 5 5 4 4 5 42 93
R12 3 5 5 5 5 5 5 5 5 43 96
R13 3 5 5 5 5 5 5 5 5 43 96
R14 2 4 4 4 4 5 4 4 4 35 78
R15 4 4 5 5 5 5 5 5 5 43 96
R16 4 5 5 5 4 5 5 5 5 43 96
R17 4 5 5 5 5 5 4 4 5 42 93
R18 4 5 5 5 5 5 5 5 4 43 96
R19 3 4 5 5 4 4 4 4 5 38 84
R20 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44 98
R21 2 4 4 4 4 4 4 4 4 34 76
R22 2 5 5 5 5 5 5 5 5 42 93
R23 3 4 4 5 5 5 5 5 5 41 91
R24 4 4 5 5 5 5 5 5 5 43 96
R25 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44 98
R26 3 3 4 5 4 4 4 4 4 35 78
R27 3 5 5 5 5 5 5 5 5 43 96
112
R28 3 4 4 4 5 4 5 4 4 37 82
R29 2 5 4 5 3 4 5 5 4 37 82
R30 3 3 5 5 4 5 5 4 4 38 84
R31 3 5 4 4 5 5 4 5 5 40 89
R32 4 4 5 5 4 5 4 5 4 40 89
R33 3 3 5 4 3 5 5 4 4 36 80
R34 2 4 4 4 5 5 5 5 5 39 87
R35 3 4 5 4 4 5 5 4 4 38 84
R36 1 4 5 5 5 5 4 4 4 37 82
R37 4 5 5 5 5 4 5 4 4 41 91
R38 4 4 5 5 4 5 4 4 4 39 87
R39 5 5 5 5 4 5 5 5 5 44 98
R40 3 4 5 5 4 5 4 4 4 38 84
R41 5 5 5 5 5 5 5 4 4 43 96
R42 4 5 5 5 3 4 3 3 3 35 78
R43 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44 98
R44 4 5 5 5 4 5 4 5 5 42 93
R45 2 4 5 5 5 5 4 5 4 39 87
R46 5 5 5 5 5 5 3 4 4 41 91
R47 3 5 4 5 4 5 4 4 5 39 87
R48 3 5 4 5 4 5 5 4 5 40 89
R49 4 5 5 5 3 5 4 4 4 39 87
R50 4 5 5 5 5 5 5 5 4 43 96
R51 4 5 4 5 5 4 4 5 5 41 91
R52 2 4 5 5 3 5 3 4 4 35 78
R53 3 4 3 4 4 4 4 4 4 34 76
R54 4 4 5 5 4 5 5 5 5 42 93
R55 4 2 5 5 5 5 4 3 4 37 82
R56 3 4 4 4 4 5 5 4 5 38 84
R57 3 4 5 5 5 5 5 4 4 40 89
R58 3 4 5 5 4 4 5 4 4 38 84
R59 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44 98
R60 3 5 5 5 5 5 5 5 5 43 96
R61 4 3 4 4 4 4 3 5 5 36 80
R62 3 4 4 5 4 4 5 4 4 37 82
R63 3 4 4 5 3 4 5 4 4 36 80
R64 2 5 5 5 4 5 2 4 4 36 80
R65 4 4 5 5 4 5 4 4 4 39 87
R66 4 3 5 5 5 5 4 5 4 40 89
R67 4 3 5 5 3 5 4 4 4 37 82
R68 3 4 5 4 4 4 4 4 4 36 80
R69 4 5 5 5 4 4 5 4 4 40 89
R70 3 4 4 4 5 5 4 5 5 39 87
R71 2 4 4 4 4 4 4 4 4 34 76
113
R72 3 3 4 4 4 4 4 4 4 34 76
R73 3 4 4 5 5 5 4 4 4 38 84
R74 3 4 5 5 3 4 4 3 3 34 76
R75 2 4 5 5 3 4 4 3 3 33 73
R76 3 4 4 4 5 5 4 5 4 38 84
R77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 80
R78 2 5 5 5 5 5 5 5 5 42 93
R79 2 3 4 4 4 4 3 3 3 30 67
R80 2 3 5 5 3 5 5 4 4 36 80
R81 2 5 5 5 3 5 5 5 5 40 89
R82 3 5 4 5 5 5 4 5 5 41 91
R83 3 5 5 5 4 5 5 5 4 41 91
270 357 389 396 362 393 368 364 364 3263 87,36
I-1 I-2 I-3 I-4 I-5
Rata-rata 75,54 93,73 92,45 88,67 87,71
114
Lampiran 13
Hasil Tes Kecepatan Mengetik
Rspnden
Kecepatan
Mengetik
(epm)
Kriteria
R1 120 Tuntas
R2 102 Tidak Tuntas
R3 126 Tuntas
R4 105 Tidak Tuntas
R5 115 Tuntas
R6 120 Tuntas
R7 125 Tuntas
R8 108 Tidak Tuntas
R9 100 Tidak Tuntas
R10 101 Tidak Tuntas
R11 102 Tidak Tuntas
R12 104 Tidak Tuntas
R13 111 Tuntas
R14 102 Tidak Tuntas
R15 113 Tuntas
R16 106 Tidak Tuntas
R17 101 Tidak Tuntas
R18 106 Tidak Tuntas
R19 98 Tidak Tuntas
R20 127 Tuntas
R21 93 Tidak Tuntas
R22 118 Tuntas
R23 115 Tuntas
R24 118 Tuntas
R25 121 Tuntas
R26 102 Tidak Tuntas
R27 108 Tidak Tuntas
R28 97 Tidak Tuntas
R29 95 Tidak Tuntas
R30 99 Tidak Tuntas
R31 101 Tidak Tuntas
R32 100 Tidak Tuntas
R33 101 Tidak Tuntas
R34 106 Tidak Tuntas
115
R35 103 Tidak Tuntas
R36 102 Tidak Tuntas
R37 106 Tidak Tuntas
R38 96 Tidak Tuntas
R39 104 Tidak Tuntas
R40 92 Tidak Tuntas
R41 110 Tuntas
R42 89 Tidak Tuntas
R43 126 Tuntas
R44 110 Tuntas
R45 102 Tidak Tuntas
R46 107 Tidak Tuntas
R47 102 Tidak Tuntas
R48 106 Tidak Tuntas
R49 103 Tidak Tuntas
R50 106 Tidak Tuntas
R51 111 Tuntas
R52 108 Tidak Tuntas
R53 104 Tidak Tuntas
R54 109 Tidak Tuntas
R55 91 Tidak Tuntas
R56 93 Tidak Tuntas
R57 107 Tidak Tuntas
R58 106 Tidak Tuntas
R59 107 Tidak Tuntas
R60 115 Tuntas
R61 98 Tidak Tuntas
R62 108 Tidak Tuntas
R63 99 Tidak Tuntas
R64 104 Tidak Tuntas
R65 101 Tidak Tuntas
R66 110 Tuntas
R67 100 Tidak Tuntas
R68 95 Tidak Tuntas
R69 94 Tidak Tuntas
R70 105 Tidak Tuntas
R71 106 Tidak Tuntas
R72 96 Tidak Tuntas
R73 112 Tuntas
R74 100 Tidak Tuntas
R75 110 Tuntas
R76 109 Tidak Tuntas
R77 102 Tidak Tuntas
R78 111 Tuntas
117
Lampiran 14
TABEL KRITERIA PENILAIAN KECEPATAN MENGETIK MANUAL
SMK NEGERI 2 SEMARANG
TAHUN AJARAN 2012/2013
KECEPATAN (EPM) NILAI
< 89 60
90 – 99 65
100 – 109 70
110 – 119 75
120 – 129 80
130 – 139 85
140 – 149 90
150 – 159 95
>160 100
Semarang,
Guru Pengampu
Dra. Rosalina
NIP.195806261986032011
118
Lampiran 15
Tes Kecepatan Mengetik dengan Durasi Waktu 5 Menit
Seorang manajer mencapai hasil-hasilnya melalui orang-orang lain. (65)
Betapapun sempurna rencana-rencana, organisasi dan pengawasan (127)
serta penelitiannya, bila orang-orang tidak mau melakukan peker- (191)
jaan yang diwajibkan, bila mereka tidak dapat menjalankan tugas- (225)
nya dengan minat dan gembira, maka seorang manager tidak akan (316)
mencapai hasil sebanyak yang dapat dicapai. Memberikan motivasi (380)
adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manager dalam membe- (445)
ri inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang-orang lain un- (508)
tuk mengambil tindakan. Ini adalah bagian dari pekerjaannya yang (573)
menggiatkan orang-orang. Jumlah dari segala sesuatu yang dila- (636)
kukan oleh seorang manager untuk mendapatkan hasil dari orang- (698)
orang. Sesuatu yang memotivasikan orang-orang lebih merupakan (760)
soal perkiraan daripada pengetahuan yang nyata. Berabad-abad (821)
lamanya ketakutan dan paksaan merupakan alat motivasi yang utama. (886)
Dikutip dari buku Keyboarding dengan 10 jari karangan Drs. Marimin, M. Pd., dkk. Terbitan
tahun 2012
119
Lampiran 16
Hasil Analisi Regresi
Regression
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 X3, X2, X1a . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Y
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .781a .611 .596 5.28194
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3457.144 3 1152.381 41.306 .000a
Residual 2204.012 79 27.899
Total 5661.157 82
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.118 9.292 .443 .659
X1 .698 .251 .247 2.784 .007
X2 .770 .144 .424 5.348 .000
X3 .752 .228 .300 3.299 .001
a. Dependent Variable: Y
120
Model
Correlations Collinearity Statistics
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant)
X1 .590 .299 .195 .626 1.597
X2 .651 .516 .375 .784 1.276
X3 .631 .348 .232 .597 1.675
121
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 83
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 5.18441902
Most Extreme
Differences
Absolute .081
Positive .081
Negative -.048
Kolmogorov-Smirnov Z .735
Asymp. Sig. (2-tailed) .652
a. Test distribution is Normal.
122
Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -7.161 4.979 -1.438 .154
X1 -.064 .134 -.065 -.478 .634
X2 .153 .077 .241 1.989 .056
X3 .132 .122 .149 1.077 .285
a. Dependent Variable: ABS_RES