Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Pengaruh Faktor Lokasi Terhadap Kesuksesan Usaha (Studi Kasus Pada Usaha Fotokopi di Sekitar Kampus UI Depok)
Borkat Daulay1, Widyawati2, dan Triarko Nurlambang2
1Mahasiswa Departemen Geografi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424 2Dosen Departemen Geografi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424
E-mail: [email protected]
Abstrak
Faktor lokasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan suatu usaha. Adanya perbedaan sukses suatu usaha sering dipengaruhi ole faktor lokasi. Pertimbangan dalam penentuan lokasi usaha antara lain adalah pertimbangan aksesibilitas, visibilitas, dan jenis kegiatan masyarakat sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh faktor lokasi terhadap kesuksesan usaha pada usaha fotokopi di sekitar kampus UI Depok. Untuk mencapai tujuan penelitian, analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis spasial berdasarkan hasil observasi lapang, wawancara, dan dengan memberikan kuesioner kepada 52 orang pemilik usaha jasa fotokopi yang ada di sekitar kampus UI Depok. Hasil analisis memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1) Aksesibilitas memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kesuksesan usaha. 2) Visibilitas memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kesuksesan usaha. 3) Jenis kegiatan masyarakat sekitar memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kesuksesan usaha fotokopi di sekitar kampus UI Depok.
The Influence of Location Factors for Business Success (A Case Study on Business
Copier Around Campus UI Depok)
Abstract
Factors location is one of the factors that may influence the success of a business. The big difference in a successful business is often influenced by factors location. Considerations in determining the location of the business include consideration of accessibility, visibility and type of events surrounding communities. This study aims to examine the influence of location factor for the success of the business in the copier business around the UI campus in Depok. To achieve the purpose of research, analysis used is descriptive analysis and spatial
Pengaruh faktor ..., Daulay, Borkat, FMIPA UI, 2016
analysis based on the results of field observation, interviews, and by giving questionnaires to 52 people photocopy service business owners who are around the UI campus in Depok. The results of the analysis provide the following conclusions: 1) Accessibility significant impact on business success. 2) Visibility a significant influence on the success of the business. 3) Type of activities surrounding communities have a significant influence on the success of the business copier around the UI campus in Depok.
Keyword : Accessibility, Business Copier, Business Success, location, Type of Activity Surrounding Communities, Visibility.
Pendahuluan
Salah satu usaha kecil dan menengah yang telah lama berada dan terus berkembang
khususnya di Kota Depok adalah usaha jasa fotokopi. Berdasarkan pengamatan di lapangan
tentang usaha fotokopi khususnya di sekitar kampus UI Depok, permintaan akan jasa fotokopi
semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat khususnya para
pelajar/mahasiswa terhadap salinan data dalam jumlah yang banyak dan siap dalam waktu
yang singkat. Perkembangan usaha fotokopi saat ini umumnya berada di lingkungan kampus.
Hal tersebut dikarenakan permintaan terbesar saat ini masih berada di lingkungan kampus,
yang pada umumnya membutuhkan keberadaan penyedia jasa fotokopi.
Keberadaan Kampus Universitas Indonesia merupakan magnet bagi seorang pengusaha untuk
mendirikan usaha fotokopi di sekitarnya. Hal ini tidak terlepas dari terciptanya pasar yang
sangat potensial dari keberedaan kampus Universitas Indonesia itu sendiri. Banyaknya
mahasiswa yang kuliah di Universitas Indonesia Depok merupakan lahan yang sangat
potensial untuk dijadikan lahan bisnis. Hal inilah yang menyebabkan fenomena menjamurnya
usaha fotokopi yang berada di sekitar kampus UI Depok. Hal ini juga berdampak pada
pemanfaatan ruang yang intensif karena mahalanya nilai lahan dan ketatnya persaingan usaha
dalam perekonomian di sekitar kampus.
Implikasi dari fenomena tersebut adalah makin tinginya tingkat persaingan antara sesama
usaha fotokopi. Hal ini akan menyebabkan adanya usaha-usaha fotokopi yang sukses dan
tidak sukses. Sukses atau tidaknya suatu usaha seringkali disebabkan karena faktor lokasi,
Pengaruh faktor ..., Daulay, Borkat, FMIPA UI, 2016
sehingga penelitian mengenai pengaruh faktor lokasi terhadap kesuksesan usaha sangat
diperlukan.
Adanya perbedaan keberhasilan suatu organisasi-organisasi maupun perbedaan kekuatan
dan/atau kelemahan organisasi, sering disebabkan karena faktor-faktor lokasi. Dalam situasi
persaingan, faktor-faktor lokasi dapat menjadi faktor-faktor kritis yang membuatnya sangat
penting (T. Hani Handoko, 2000). Agar usaha dapat bersaing secara efektif, lokasi usaha
haruslah strategis dan mudah dijangkau.
Hal-hal yang sering dipertimbangkan dalam memilih sebuah lokasi usaha antara lain adalah
aksesibilitas, visibilitas, dan juga jenis kegiatan masyarakat sekitarnya. Aksesibilitas
merupakan tingkat kemudahan suatu lokasi fotokopi dapat dicapai. Dalam penelitian ini,
aksesibilitas diukur dari tingkat kemudahan mencapai lokasi usaha fotokopi baik dengan cara
berjalan kaki, menggunakan kendaraan pribadi, maupun dengan kendaraan umum. Visibilitas
(keterlihatan), yaitu mudahnya terlihatnya toko dan plang namanya oleh pejalan kaki dan
pengendara mobil yang melintas di jalan. Sedangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat
dapat dilihat dari penggunaan tanahnya.
Selain faktor spasial, kesuksesan usaha juga dipengaruhi oleh faktor-faktor aspasial, seperti
pelayanan dan harga dan target pasar. Usaha fotokopi dalam penelitian ini akan
dikelompokkan berdasarkan kemiripaan pelayananan dan harga.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruhlokasi
terhadap kesuksesan usaha fotokopi di sekitar kampus UI Depok Hal-hal yang sering
dipertimbangkan dalam memilih lokasi usaha antara lain adalah aksesibilitas, visibilitas, dan
juga jenis kegiatan masyarakat sekitarnya. Maka pertanyaan yang dapat diajukan adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh aksesibilitas terhadap kesuksesan usaha?
2. Bagaimana pengaruh visibilitas terhadap kesuksesan usaha?
3. Bagaimana pengaruh jenis kegiatan masyarakat sekitar terhadap kesuksesan usaha?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lokasi terhadap kesuksesan usaha
fotokopi yang berada di sekitar kampus Universitas Indonesia, Depok.
Pengaruh faktor ..., Daulay, Borkat, FMIPA UI, 2016
Tinjauan Pustaka
Teori Lokasi
Salah satu variabel atau faktor dari pemasaran jasa adalah saluran distribusi atau lokasi.
Lokasi turut memberikan andil dalam kesuksesan suatu usaha. Karena konsumen ataupun
calon konsumen akan sangat terbantu sekali apabila ketika mereka menginginkan suatu
produk atau jasa maka mereka menginginkan untuk sesegera mungkin menikmati produk atau
jasa tersebut.
Menurut Sumaatmadja (1981), lokasi suatu benda dalam ruang dapat menjelaskan dan dapat
memberikan kejelasan pada benda atau gejala geografi yang bersangkutan secara lebih jauh
lagi. Pada studi geografi, lokasi merupakan variabel penting yang dapat mengungkapkan
berbagai hal tentang gejala atau fenomena yang dipelajari.Lokasi sangat erat kaitannya
dengan jarak di permukaan bumi. Suatu gejala yang mempunyai nilai guna yang tinggi jika
suatu lokasi berada di tempat yang menguntungkan. Mempelajari geografi sama artinya
dengan mempelajari lokasi-lokasi di muka bumi. Apabila seseorang sedang membicarakan
lokasi di permukaan bumi maka seseorang tersebut sedang membicarakan mengenai
fenomena di permukaan bumi.
Secara umum, lokasi yang bagus bisa memudahkan penyedia jasa (terutama yang berskala
kecil dan sedang) berhasil menjalankan bisnisnya meskipun bauran strateginya tidak
bagus.Sebaliknya lokasi yang tidak baik merupakan kelemahan yang meskipun dikelola oleh
produsen yang memiliki cukup kemampuan pun tetap sulit untuk membuatnya sukses (Yazid,
2003).
Secara ideal pengusaha mesti memilih tempat usahanya yang dekat dengan pasar sasaran,
semata-mata agar bisa memberi pelayanan yang lebih baik kepada konsumen. Berada dekat
dengan konsumen membuat penerima jasa dapat melakukan kontak langsung dengan pemberi
jasa dan memungkinkan pemberi jasa untuk merespon dengan cepat perubahan-perubahan
dalam permintaan (demand), baik dalam kualitas maupun kuantitas dan macam jasa yang
dimiliki oleh kosumennya yang sekarang maupun oleh calon konsumennya yang baru
(Meredith, 1992).
Menurut Fandy Tjiptono (2007) pemilihan lokasi atau tempat usaha jasa memerlukan
pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut:
Pengaruh faktor ..., Daulay, Borkat, FMIPA UI, 2016
1. Akses, misalnya lokasi yang mudah dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi
umum
2. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilhat jelas dari tepi jalan.
3. Lalu lintas (traffic), dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
- Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan besar terjadinya impulse
buying.
- Kepadatan dan kemacetan lalu litas bisa pula menjadi hambatan, misalnya
terhadap pelayanan kepolisian, dan ambulans.
4. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. Misalnya
usaha fotokopi yang berdekatan dengan daerah kampus, sekolah, dan perkantoran.
Dalam penelitian ini, variabel yang akan digunakan adalah aksesibilitas,visibilitas, dan jenis
kegiatan masyarakat sekitarnya.
Akessibilitas
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, aksesibilitas berasal dari kata akses yang berarti
jalan masuk, aksesibilitas sendiri berarti hal yang dapat dijadikan akses; hal yang dapat
dikatikan; keterkaitan. Aksesibilitas merupakan suatu ukuran kemudahan pencapain lokasi
satu sama lain, mudah atau sulitnya lokasi tersebut dicapai melalui transportasi , sehingga
kondisi jalan dan juga jarak merupakan akses dari pergerakan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Klasifikasi Jalan Menurut Fungsi
Berdasarkan UU No. 38 Tahun 2004 mengenai jalan, Klasifikasi jalan umum menurut fungsi
dan perannya adalah sebagai berikut:
a. Jalan arteri
b. Jalan kolektor
c. Jalan lokal
d. Jalan lingkungan,
Pengaruh faktor ..., Daulay, Borkat, FMIPA UI, 2016
Jarak
Tobler mengemukakan hukum pertama tentang geografi, Tobler menyatakan bahwa segala
sesuatu saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi sesuatu yang lebih dekat
mempunyai pengaruh yang lebih besar daripada sesuatu yang jauh (Anselin, 1988).
Dalam penelitian ini, aksesibilitas diukur dari tingkat kemudahan mencapai lokasi usaha
fotokopi baik dengan cara berjalan kaki, menggunakan kendaraan pribadi, maupun dengan
kendaraan umum.
Visibilitas (Keterlihatan)
Menurut Trence (2006), visibilitas merek adalah upaya-upaya beriklan dengan menempatkan
Informasi mengenai brand/merek perusahaan, produk, dan penawaran promosi pembelian
pada lokasi/tempat yang mudah terlihat untuk menstimulus minat beli konsumen.
Kegiatan advertising menggunakan strategi visibilitas ini memiliki 3 tujuan (Kottler & Keller,
2009), yaitu:
1. Memberi informasi mengenai perusahaan ataupun produknya kepada konsumen
2. Mendorong Konsumen untuk melakukan pembelian, baik bagi konsumen baru,
maupun mengubah preferensi atau pilihan konsumen terhadap suatu merk/perusahaan.
3. Mengingatkan konsumen akan merk ataupun produk, dan dimana merk atau produk
tersebut dapat ditemukan.
Dalam penelitian ini, visibilitas diukur dari adanya papan nama yang dapat dilihat
berdasarkan ukuran jarak pandang.
Jenis Kegiatan Masyarakat Sekitar
Penggunaan lahan merupakan cerminan kegiatan-kegiatan manusia yang dilakukan diatas
lahan dalam usaha untuk memenuhi kehidupannya (Jun Jie Wu, 2008). Dalam penelitian ini,
jenis kegiatan masyarakat sekitar dilihat dari dominasi dan fungsi penggunaan tanah yang ada
di sekitar usaha fotokopi. Untuk definisi penggunaan tanah pemukiman dalam penelitian ini
Pengaruh faktor ..., Daulay, Borkat, FMIPA UI, 2016
mengadopsi dari sistem klasifikasi menurut BPN tahun 1997. Sedangkan penggunaan tanah
perdagangan mengadopsi dari sistem klasisfikasi menurut Susanto tahun 1981.
Strategi Pemasaran
Definisi Pemasaran
Menurut Philip Kotler (2004) Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan
pihak lain.
Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan perangkat atau alat bagi pemasar yang terdiri
atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi
strategi pemasaran dapat berjalan sukses. Bauran pemasaran untuk produk barang berbeda
dengan bauran pemasaran untuk produk jasa. Hal ini disebabkan karena karakteristik jasa
berbeda dengan karakteristik barang. Bauran pemasaran produk barang mencakup 4p, yaitu
produk (product), harga (price), lokasi/tempat (place), dan promosi (promotion). Sementara
untuk produk ja sa, keempat tersebut ditambah 3 unsur lagi, yaitu sumber daya manusia
(SDM), proses, dan layanan pelanggan (Lupiyoadi, 2013). Elemen dari bauran pemasaran
adalah seperangkat alat pemasaran untuk mencapai tujuan dari lembaga pemasaran (Pour dkk,
2013).
Teori Kesuksesan Usaha
Menurut Judge dalam Kusuma (2013), sukses secara garis besar dapat dibedakan menurut
pandangan objektif dan subjektif. Kesuksesan menurut pandangan objektif diukur dari
pendapatan lingkungan mengenai hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan, pada
pengukuran ini lingkungan melihat dari bukti-bukti ekstrinsik yang dapat diukur seperti
pendapatan dan tingkat manajerial. Sedangkan kesuksesan menurut pandangan subjektif
merupakan penilaian pengusaha mengenai kesuksesan yang telah mereka capai bila
dibandingkan dengan standar pribadi mereka, seperti usia dan aspirasi yang mereka miliki.
Pengaruh faktor ..., Daulay, Borkat, FMIPA UI, 2016
Persepsi Kesuksesan Usaha
Menurut Cornwall dalam Meliza (2013) sebagian besar orang berasumsi bahwa alasan utama
seseorang untuk memulai usaha yaitu karena untuk mendapatkan uang dan keuntungan dan
kemudian menjadikan hal tersebut sebagai ukuran kesuksesan. Conwall berpendapat bahwa
pengusaha harus dapat mengevaluasi dan mengukur kesuksesan usahanya dengan cara yang
berbeda, antara lain:
• Pekerjaan yang dapat mereka ciptakan/ the jobs they create.
• Kepuasan konsumen mereka/ the statisfaction of their customers.
• Menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan manusia dan kebaikan
bersama/ creating environment that fosters human development and provides for the
commond good.
• Kepuasan diri sendiri/ self-statisfaction.
• Pemenuhan diri/ self-fulfilment.
Menurut Rodriguez dalam Meliza (2013) umumnya suatu bisnis akan melewati beberapa fase
dalam siklus hidupnya yang ketika itu tercapai akan membuktikan bahwa usaha tersebut
dalam kondisi baik. Beberapa fase yang digunakan sebagai indicator bahwa suatu usaha
bertumbuh dan berkembang adalah sebagai berikut:
• Mencapai break event point (BEP).
• Mencapai keuntungan ril (real profit).
Metode Mengukur Kesuksesan Usaha
Dalam penelitian ini, pengukuran kesuksesan usaha fotokopi dilakukan berdasarkan persepsi
pemilik fotokopi untuk mengevaluasi kesuksesan usaha fotokopi miliknya. Menurut Wang
dan Ang (2004) alasan utama mengapa pengukuran kesuksesan dilakukan secara subjektif
karena kebanyakan usaha-usaha kecil tidak mampu atau segan memberikan informasi objektif
tentang usaha mereka, dan pengukuran secara subjektif memungkinkan peneliti untuk
mendapatkan data yang biasanya tidak didapatkan jika menggunakan penilaian objektif.
Pengaruh faktor ..., Daulay, Borkat, FMIPA UI, 2016
Pada penelitian ini, kesuksesan usaha diukur dengan indikator-indikator yang diisi sesuai
dengan persepsi pemilik fotokopi. Dengan menggunakan skala likert 5 poin wirasausaha/
pemilik fotokopi diminta untuk mengevaluasi kesuksesan usaha mereka dengan indikator
pertumbuhan laba bersih, dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas usaha.
Metode Penelitian
Kesuksesan suatu usaha sangat dipengaruhi oleh faktor lokasinya. Usaha fotokopi merupakan
usaha yang berfokus pada pendapatan, oleh karenanya lokasi usaha jasa sebisa mungkin
mendekat kepada konsumennya. Dalam penelitian ini, kesuksesan usaha dilihat dari
pertumbuhan laba bersih, dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas usaha.
Sedangkan faktor lokasi terdiri aksesibilitas, visibilitas, dan juga jenis kegiatan yang ada di
sekitar fotokopi. Selain itu juga akan dilihat faktor non-spasialnya yang terdiri dari pelayanan,
harga, serta target pasar yang dituju.
Aksesibilitas merupakan tingkat kemudahan konsumen dalam mencapai suatu lokasi usaha
fotokopi. Dalam penelitian ini, aksesibilitas diukur dari banyaknya moda transportasi yang
bisa menjangkau lokasi usaha fotokopi.
Visibilitas merupakan tingkat kemudahan suatu lokasi dapat dilihat, visibilitas diukur dari
mudah atau tidaknya toko dan plang namanya terlihat oleh pejalan kaki dan pengendara mobil
yang melintas di jalan.
Jenis kegiatan masyarakat dapat dilihat dan dibedakan melalui penggunaan tanah
disekitarnya. Penggunaan tanah merupakan cerminan kegiatan-kegiatan manusia yang
dilakukan diatas lahan dalam usaha untuk memenuhi kehidupannya. Dalam penelitian ini,
jenis kegiatan masyarakat dilihat dari penggunaan tanah yang ada di sekitar usaha fotokopi.
Pengaruh faktor ..., Daulay, Borkat, FMIPA UI, 2016
Gambar 1 Alur Pikir Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah aksesibilitas, visibilitas, jenis kegiatan
masyarakat sekitar dan kesuksesan usaha.
Dalam penelitian ini, data primer didapatkan melalui pengisian kuesioner yang diisi oleh para
responden dan observasi lapang. Penyebaran kuesioner dilakukan disetiap lokasi usaha
fotokopi yang ada di sekitar kampus UI Depok, yaitu fotokopi yang berada pada Jl. Palakali,
Jl. H. Amat, Jl. H. Amat I, Jl. Margonda Raya, Jl. St. Pondok Cina. Jl. Kapuk, Jl. Kober, Jl.
Sawo, Jl. Cengkeh, dan Jl. Ridwan Rais. Kuesioner diberikan kepada pemilik usaha fotokopi.
Kuesioner yang diisi oleh pemilik usaha berisi pernyataan tentang kesuksesan usaha, harga,
pelayanan yang diberikan, dan target pasar. Setelah mengisi kuesioner, dilakukan observasi
lapang. Observasi lapang dilakukan untuk mengamati variabel aksesibilitas dan daya tarik.
Aksesibilitas yang dilihat dari tingkat kemudahan mencapai lokasi usaha fotokopi baik
dengan cara berjalan kaki, menggunakan kendaraan pribadi, maupun dengan kendaraan
umum. Pengamatan tentang visibilitas yang diukur dari adanya papan namayang dapat dilihat
berdasarkan ukuran dan jarak pandang, dan tingkat lalu lalang (traffic) yang melewati lokasi
tempat fotokopi.
Pengaruh faktor ..., Daulay, Borkat, FMIPA UI, 2016
Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Sekitar kampus UI Depok merupakan lokasi yang sangat strategis untuk usahausaha jasa
seperti usaha fotokopi. Hal itu disebabkan karena banyaknya mahasiswa yang tinggal di
sekitar kampus UI. Selain itu, di sekitar kampus UI juga banyak terdapat kampus-kampus
besar maupun kecil, seperti Universitas Gunadarma, Bina Sarana Informatika, dan juga STT
Nurul Fikri.
Menurut Yazid (2003), di sekitar kampus merupakan lokasi yang sangat baik untuk usaha-
usaha kecil dan menengah. Hal ini karena lokasinya yang mendukung dengan jasa yang
ditawarkan. Jasa fotokopi merupakan jasa yang sangat dibutuhkan di oleh pelajar/mahasiswa,
sehingga lokasi fotokopi yang berdekatan dengan kampus menjadi keuntungan tersendiri.
Berdasarkan pengamatan di lapangan terdapat 52 tempat fotokopi yang terdapat di sekitar
kampus UI Depok. Di antaranya berada di Jalan Palakali, Jalan H. Amat, Jalan Haji Amat I,
Jalan Margoda Raya, Jalan Stasiun Pondok Cina, Jalan Kapuk, Jalan Kober, Jalan Sawo, Jalan
Cengkeh, dan Jalan Ridwan Rais. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1 Persebaran Tempat Fotokopi di Sekitar Kampus UI Depok
Jalan Palakali: 1. Abadi Jaya
2. Sinar Jaya
3. Jaya Print
4. Dzaki
5. Omega
6. Sima Fotokopi
7. Kios Print
8. Indo Mega
9. Sinar Pelangi Jalan Haji Amat: 1. Cootex
2. Trio Minang
3. Gentur Photocopy
4. Santoen Fotocopy
5. Nuriza
6. Santoen Fotocopy
Jalan Margonda Raya: 1. Sinar Pelangi
2. Super Mandiri
3. Mega Mandiri
4. Aladin
5. Buring
6. Pandawa
7. Prima Grafika
8. Global
9. KayanaXpress
10. Pronto Printing
11. Super Mandiri
12. Super Mandiri
13. Snapy
14. Cano
15. Data Print Jalan St. Pondok Cina:
Jalan Kapuk: 1. Urban Print
2. Freeze fotocopy
3. Kapuk No. 26 Jalan Kober: 1. Masterku Advertising
2. Kober No. 14
3. Baladi Fotocpy
Jalan Sawo: 1. Bima Fotocopy
2. Acong
3. Nauli Copy Centre
4. Sawo No. 06
5. Sawo No. 08
6. Sumber phocopy & print
7. Tigan fotocopy Jalan Cengkeh:
Pengaruh faktor ..., Daulay, Borkat, FMIPA UI, 2016
7. Grafika Jaya Jalan Haji Amat I: 1. Ulfa Fotocopy
2. Ratu Agung
1. Toko Nugraha Pratama
2. Makmur Jaya Group 1. Barel
2. Ananda Copy Centre
Jalan Ridwan Rais: 1. Sae Digital Printing
2. Metro Fotocopy
Hasil dan Pembahasan
Aksesibilitas
Berdasarkan pengamatan di lapangan, tingkat aksesibilitas yang tinggi terdapat di Jalan
Margonda Raya dan Jalan Ridwan Rais yaitu sebanyak 17 fotokopi (33%), tingkat
aksesibilitas yang sedang terdapat di Jl. Palakali, Jl. H. Amat, Jl. H.Amat I, Jl. St. Pondok
Cina, Jl. Kapuk, Jl. Kober, Jl. Cengkeh, dan sebagian Jl. Sawo, yaitu sebanyak 29 fotokopi
(56%). Sedangkan tingkat aksesibilitas rendah terdapat di Jalan Sawo sebanyak 6 fotokopi
(11%).
Visibilitas
Berdasarkan pengamatan di lapangan, visibilitas lokasi usaha jasa fotokopi di sekitar kampus
UI Depok sebagian besar mempunyai tingkat visibilitas yang rendah, yaitu sebanyak 26 lokasi
fotokopi (50%), sebanyak 14 lokasi fotokopi (27%) mempunyai tingkat visibilitas yang
sedang, dan sebanyak 12 lokasi fotokopi (23%) mempunyai tingkat visibilitas yang tinggi.
Lokasi fotokopi yang memiliki tingkat visibilitas yang tinggi terdapat di jalan margonda
sebanyak 12 lokasi fotokopi. Sedangkan lokasi fotokopi yang memiliki tingkat visibilitas
yang sedang sebagian besar terdapat di Jalan Palakali sebanyak 7 lokasi fotokopi, kemudian
jalan Margonda Raya sebanyak 3 fotokopi, Jl. Stasiun Pondok Cina sebanyak 2 fotokopi, dan
Jl. H. Amat & Jl. H. Amat I masing-masing sebanyak 1 fotokopi. Sedangkan lokasi yang
memiliki tingkat visibilitas yang rendah sebagian besar terdapat di Jl. Sawo, yaitu sebanyak 7
fotokopi, Jl. H. Amat (6 fotokopi), Jl. Kapuk dan Jl. Kober masing-masing-masing sebanyak
3 fotokopi, Jl. Cengkeh, Jl. Ridwan Rais, dan Jl. Palakali masing-masing sebanyak 2 fotokopi,
dan Jl. H. Amat I Sebanyak 1 fotokopi.
Pengaruh faktor ..., Daulay, Borkat, FMIPA UI, 2016
Jenis Kegiatan Masyarakat Sekitar
Berdasarkan pengamatan di lapangan, sebagian besar lokasi usaha jasa fotokopi di sekitar
Kampus UI Depok berada di sekitar indekost mahasiswa, yaitu sebanyak 35 fotokopi (67%),
kemudian sebanyak 15 fokopi (29%) berada di sekitar penggunaan tanah mixed use, dan 2
responden (4%) berlokasi di sekitar permukiman.
Fungsi penggunaan tanah mixed use mencerminkan bahwa kegiatan masyarakat yang
beraneka ragam, seperti adanya pendidikan, kegiatan perdagangan, perkantoran, permukiman,
dan kegiatan-kegiatan lainnya yang banyak membutuhkan jasa fotokopi. Fungsi penggunaan
tanah sebagai indekos mencerminan bahwa kegiatan masyarakat di sekitarnya merupakan
lingkungan pelajar atau mahasiswa yang juga banyak membutuhkan jasa fotokopi. Sedangkan
fungsi penggunaan tanah sebagai permukiman mencerminkan bahwa kegiatan masyarakat di
sekitarnya merupakan kegiatan pada umumnya yang kurang membutuhkan jasa fotokopi.
Pengaruh Aksesibilitas Terhadap Kesuksesan Usaha
Aksesibilitas suatu lokasi adalah suatu kemudahan bagi konsumen untuk datang atau masuk
dan keluar dari lokasi tersebut. Aksesibilitas merupakan salah satu aspek yang harus
diperhatikan dalam memilih lokasi usaha. Tabel 2 di bawah ini menunjukkan korelasi antara
aksesibilitas lokasi dengan kesuksesan usaha:
Tabel 2Korelasi Antara Aksesibilitas dengan Kesuksesan Usaha
Aksesibilitas * Tingkat Kesuksesan Usaha Crosstabulation
Count
Tingkat Kesuksesan Usaha Total
Sangat Sukses Sukses Kurang Sukses
Aksesibilitas
Tinggi 15 2 0 17
Sedang 11 8 10 29
rendah 3 0 3 6
Total 29 10 13 52
Pengaruh faktor ..., Daulay, Borkat, FMIPA UI, 2016
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa dari 29 fotokopi yang sangat sukses dalam usaha
fotokopi, sebagian besar berada pada lokasi dengan tingkat aksesibilitas yang tinggi, yaitu
sebanyak 15 fotokopi (52%), yang berada di lokasi aksesibilitas sedang sebanyak 11 fotokopi
(38%), dan sebanyak 3 fotokopi yang sangat sukses berada di lokasi dengan tingkat
aksesibilitas yang rendah (10%).
Berdasarkan uji Chi-Square yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
aksesibilitas terhadap kesuksesan usaha diperoleh hasil sebagai berikut:
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 14.396a 4 .006
Likelihood Ratio 19.026 4 .001
Linear-by-Linear Association 8.977 1 .003
N of Valid Cases 52 a. 5 cells (55.6%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.15.
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa pada kolom Asymp. Sig adalah 0.006, atau
probabilitas dibawah 0,05 (0,006 < 0,05). Maka dari hasil tersebut menunjukkan adanya
hubungan yang signifikan antara tingkat aksesibilitas terhadap kesuksesan usaha fotokopi di
sekitar kampus UI Depok.
Berdasarkan hasil uji statistik korelasi antara variabel aksesibilitas dengan kesuksesan usaha,
diperoleh nilai koefisien kontingensi (CC) sebesar 0,466. Hal ini menunjukkan bahwa
aksesibilitas berpengaruh terhadap kesuksesan usaha fotokopi di sekitar kampus UI Depok.
Menurut Lupiyadi (2013), lokasi yang mudah diakses akan mempermudah pemakai jasa
untuk mendapatkan jasa yang mereka inginkan. Sehingga, aksesibilitas yang baik akan
membantu seorang pengusaha untuk meraih sukses. Begitu halnya dengan usaha fotokopi
yang didukung dengan aksesibilitas yang baik akan sangat membantu dalam kesuksesan
usaha fotokopi.
Begitupun menurut Fandy Tjiptono (2007) yang mengungkapkan bahwa pemilihan lokasi
tempat usaha jasa memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap faktor aksesibilitas, yaitu
lokasi yang mudah dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum.
Pengaruh faktor ..., Daulay, Borkat, FMIPA UI, 2016
Pengaruh Visibilitas Terhadap Kesuksesan Usaha
Visibilitas merupakan tingkat kemudahan suatu lokasi dapat dilihat. Menurut Levy dan Weitz
(dalam Islami, 2011) tingkat visibilitas diukur di antaranya dari indikator lingkungan, posisi,
dan kemudahan dilihat. Visibilitas merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam
memilih lokasi usaha. Tabel 3 di bawah ini menunjukkan korelasi antara tingkat lokasi
visibilitas dengan kesuksesan usaha:
Tabel 3 Tabel Korelasi Antara Visibilitas dengan Kesuksesan Usaha
Visibilitas * Tingkat Kesuksesan Usaha Crosstabulation
Count
Tingkat Kesuksesan Usaha Total
Sangat Sukses Sukses Kurang Sukses
Visibilitas
Tinggi 12 0 0 12
Sedang 9 3 2 14
Rendah 8 7 11 26
Total 29 10 13 52
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa dari 29 fotokopi yang sangat sukses dalam usaha
fotokopi di sekitar Kampus UI Depok, sebagian besar berada pada lokasi dengan tingkat
visibilitas yang tinggi, yaitu sebanyak 12 fotokopi (41%), yang berada di lokasi dengan
tingkat visibilitas yang sedang sebanyak 9 fotokopi (31%), dan yang berada di lokasi dengan
tingkat visibilitas yang rendah sebanyak 8 fotokopi (28%).
Berdasarkan uji Chi-Square yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
visibilitas terhadap kesuksesan usaha diperoleh hasil sebagai berikut:
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 17.207a 4 .002
Likelihood Ratio 21.753 4 .000
Linear-by-Linear Association 14.980 1 .000
N of Valid Cases 52 a. 4 cells (44.4%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.31.
Pengaruh faktor ..., Daulay, Borkat, FMIPA UI, 2016
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa pada kolom Asymp. Sig adalah 0.002, atau
probabilitas dibawah 0,05 (0,002 < 0,05). Maka dari hasil tersebut menunjukkan adanya
hubungan yang positif antara tingkat visibilitas terhadap kesuksesan usaha fotokopi di sekitar
kampus UI Depok.
Berdasarkan hasil uji statistik korelasi antara variabel visibilitas dengan kesuksesan usaha,
diperoleh nilai koefisien kontingensi (CC) sebesar 0,499. Hal ini menunjukkan bahwa
visibilitas berpengaruh terhadap kesuksesan usaha fotokopi di sekitar kampus UI Depok.
Fandy Tjiptono (2007) yang mengungkapkan bahwa pemilihan lokasi tempat usaha jasa
memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap faktor visibilitas, yaitu lokasi dapat dilihat
dengan jelas dari tepi jalan. Sedangkan menurut Trence (2006), visibilitas merupakan upaya
beriklan dengan menempatkan informasi mengenai brand/merek perusahaan, produk, dan
penawaran promosi pembelian pada lokasi/tempat yang mudahterlihat untuk menstimulus
minat beli konsumen. Hal ini tentu akan meningkatkan hasil pendapatan yang akan
meningkatkan pertumbuhan laba bersih dan mempercepat waktu untuk balik modal.
Pengaruh Jenis Kegiatan Masyarakat Sekitar Terhadap Kesuksesan Usaha
Jenis kegiatan masyarakat sekitar dapat dibedakan berdasarkan fungsi penggunaan tanah.
Penggunaan tanah merupakan cerminan kegiatan-kegiatan manusia yang dilakukan diatas
lahan dalam usaha untuk memenuhi kehidupannya (Jun Jie Wu, 2008). Kondisi sosial
ekonomi masyarakat sekitar merupakan salah satu aspek yang sangat penting dan perlu
diperhatikan dalam memilih lokasi suatu usaha. Tabel 4 di bawah ini merupakan tabel yang
menunjukkan korelasi antara jenis kegiatan masyarakat sekitar dengan kesuksesan usaha:
Pengaruh faktor ..., Daulay, Borkat, FMIPA UI, 2016
Tabel 4 Tabel Korelasi Antara Jenis Kegiatan Masyarakat .Sekitar dengan Kesuksesan Usaha
Kondisi Jenis Kegiatan Masyarakat * Tingkat Kesuksesan Usaha Crosstabulation
Count
Tingkat Kesuksesan Usaha Total
Sangat
Sukses
Sukses Kurang
Sukses
Fungsi Penggunaan Tanah
Mixed Use 14 1 0 15
Indekos 14 8 13 35
Permukiman 1 1 0 2
Total 29 10 13 52
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa dari 29 fotokopi yang sangat sukses dalam usaha
fotokopi di sekitar Kampus UI Depok, sebagian besar berada pada lokasi dengan penggunaan
tanah mixed use dan indekos, yaitu masing-masing sebanyak 14 fotokopi (48%), dan yang
berada di lokasi di sekitar permukiman sebanyak 1 fotokokopi (4%).
Berdasarkan uji Chi-Square yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh jenis
kegiatan masyarakat sekitar terhadap kesuksesan usaha diperoleh hasil sebagai berikut:
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 14.137a 4 .007
Likelihood Ratio 17.744 4 .001
Linear-by-Linear Association 8.103 1 .004
N of Valid Cases 52 a. 5 cells (55.6%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .38.
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa pada kolom Asymp. Sig adalah 0.007, atau
probabilitas dibawah 0,05 (0,007 < 0,05). Maka dari hasil tersebut menunjukkan adanya
hubungan yang positif antara kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar terhadap kesuksesan
usaha fotokopi di sekitar kampus UI Depok.
Berdasarkan hasil uji statistik korelasi antara variabel jenis kegiatan masyarakat sekitar
dengan kesuksesan usaha, diperoleh nilai koefisien kontingensi (CC) sebesar 0,462. Hal ini
menunjukkan bahwa jenis kegiatan masyarakat sekitar berpengaruh terhadap kesuksesan
usaha fotokopi di sekitar kampus UI Depok.
Pengaruh faktor ..., Daulay, Borkat, FMIPA UI, 2016
Usaha fotokopi merupakan usaha jasa yang membutuhkan kedekatan dengan konsumen,
sehingga jenis kegiatan masyarakat di sekitar lokasi usaha fotokopi juga menjadi salah satu
hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih lokasi usaha jasa fotokopi.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
Aksesibilitas berpengaruh signifikan terhadap kesuksesan usaha fotokopi di sekitar kampus
UI Depok. Semakin meningkatnya aksesibitas lokasi usaha fotokopi akan dapat meningkatkan
kesuksesan usaha fotokopi.
Visibilitas berpengaruh signifikan terhadap kesuksesan usaha fotokopi di sekitar kampus UI
Depok. Semakin tinggi tingkat visibilitas lokasi usaha fotokopi akan dapat meningkatkan
kesuksesan usaha fotokopi.
Jenis kegiatan masyarakat sekitar melalui penggunaan tanah memberikan pengaruh yang
signifkan terhadap kesuksesan usaha fotokopi. Jenis penggunaan tanah campuran (mixed
landuse) berpengaruh signifikan terhadap kesuksesan usaha fotokopi. Sementara jenis
penggunaan tanah permukiman mahasiswa (indekos), tidak memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap kesuksesan usaha fotokopi.
Daftar Pustaka
Buku:
Anselin, Luc (1988). Spatial Econometrics : Methods and Models. Kluwer Academic
Publisher.
BPN.(1997). Pemetaan Penggunaan Tanah Perdesaan, Penggunaan Tanah Perkotaan,
Kemampuan Tanah dan Penggunaan Simbol/ Warna untuk Penyajian Peta.
Hani Handoko. (2000). Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFE.
Pengaruh faktor ..., Daulay, Borkat, FMIPA UI, 2016
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. (2009). Manajemen Pemasaran, Edisi 12.Jakarta:
PT.Indeks.
Levy & Weitz. 2007. Retail Management 6th edition. United States of America : McGraw-
Hill International
Meredith, Jack R. (1992). The Management of Operation, A Conceptual Emphasisi. (4th
Edition). New York : John Wiley and Sons, Inc.
Morril, Richard L. (1970). The Spatial Organization of Society. Wadsworth: Duxburry Press.
Nugraha, Endi. (1985). Metode Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.
Rubenstein, J. M. (2008). The Cultural Landscape: An Introduction to Human Geography.
(9th Edition). Upper Saddle River, N.J: Pretince Hall.
Straub, Joseph T &Attner , Raymond F. (1994). Introduction to Business.(5th Edition).
California: Wadsworth Publishing Company.
Sudjana.(1996). Metode Statistika.(Edisi ke-6). Bandung: Tarsito
Terence, A Shimp. (2007). Integrated Marketing comunication in advertising.
Tjiptono , Fandy. 2007. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Publishing.
Yazid. (2003). Pemasaran Jasa: Konsep dan Implementasi. (Edisi kedua).Yogyakarta :
Penerbit Ekonisia Fakultas Ekonomi UII.
Jurnal:
Wang, C.K and Ang, B.L. (2004).“Determinants of venture performance in Singapore”.
“Journal of Small Business Management, Vol. 42, N”
Wu, Jun Jie. (2008). “Land Use Changes: Economic, Social, and Environmental Impacts”.
“Agricultural & Applied Economics Association”.
Pour, Bahman Saeidi. (2013). “The effect of marketing mix in attracting customers: Case
studyof Saderat Bank in Kermanshah Province”. “African Journal of Business
Management”.
Pengaruh faktor ..., Daulay, Borkat, FMIPA UI, 2016