25
Pengaruh Financial Literacy dan Kelompok Teman Sebaya terhadap Perilaku Menabung Siswa PENGARUH FINANCIAL LITERACY DAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MENABUNG SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SURABAYA Sagita Enggar Triardiyani dan Retno Mustika Dewi Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRACT The aim of this research is to analyse the influence of financial literacy and peer group on grade XI IPS student’s saving behaviour SMA Negeri 2 surabaya. Type of this research is associative research with quantitative approachment. Data in this research are collected using quistionere, observation, and interview. The analysis technique of this research are descriptive and multiple regression analysis. The finding shows that financial literacy has positive and significant influence to grade XI IPS student’s saving behaviour SMA Negeri 2 Surabaya, peer group has positive and significant influence to grade XI IPS student’s saving behaviour SMA Negeri 2 Surabaya, and simultaneous has positive and significant influence to grade XI IPS student’s saving behaviour SMA Negeri 2 Surabaya. Keywords: Financial Literacy, Peer Group, Student’s Saving Behaviour. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh financial literacy dan kelompok teman sebaya terhadap perilaku menabung siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan angket, observasi, dan wawancara. Penelitian menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa financial literacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku menabung siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya, kelompok teman sebaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku menabung siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya, dan secara bersama-sama keduanya berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku menabung siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya. Kata Kunci: Financial Literacy, Kelompok Teman Sebaya, Perilaku Menabung Siswa 1

PENGARUH FINANCIAL LITERACY DAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MENABUNG SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SURABAYA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : SAGITA ENGGAR TRIARDIANI

Citation preview

Page 1: PENGARUH FINANCIAL LITERACY DAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MENABUNG SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SURABAYA

Pengaruh Financial Literacy dan Kelompok Teman Sebaya terhadap Perilaku Menabung Siswa

PENGARUH FINANCIAL LITERACY DAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MENABUNG

SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SURABAYA

Sagita Enggar Triardiyani dan Retno Mustika Dewi

Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya

ABSTRACT

The aim of this research is to analyse the influence of financial literacy and peer group on grade XI IPS student’s saving behaviour SMA Negeri 2 surabaya. Type of this research is associative research with quantitative approachment. Data in this research are collected using quistionere, observation, and interview. The analysis technique of this research are descriptive and multiple regression analysis. The finding shows that financial literacy has positive and significant influence to grade XI IPS student’s saving behaviour SMA Negeri 2 Surabaya, peer group has positive and significant influence to grade XI IPS student’s saving behaviour SMA Negeri 2 Surabaya, and simultaneous has positive and significant influence to grade XI IPS student’s saving behaviour SMA Negeri 2 Surabaya.Keywords: Financial Literacy, Peer Group, Student’s Saving Behaviour.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh financial literacy dan kelompok teman sebaya terhadap perilaku menabung siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan angket, observasi, dan wawancara. Penelitian menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa financial literacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku menabung siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya, kelompok teman sebaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku menabung siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya, dan secara bersama-sama keduanya berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku menabung siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya.

Kata Kunci: Financial Literacy, Kelompok Teman Sebaya, Perilaku Menabung Siswa

Budaya menabung di Indonesia masih

rendah, bagi masyarakat kita menabung

dilakukan saat terdapat kelebihan atau sisa

uang setelah konsumsi. Berdasarkan data

bank dunia per 2011 diketahui bahwa baru

sebesar 19.6% orang dewasa di Indonesia

yang memiliki rekening tabungan di bank.

Padahal menabung memiliki peranan yang

sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi

suatu negara. Menurut Harrod dan Domar

(dalam Thung, dkk, 2012) kecepatan

pertumbuhan ekonomi tergantung pada

kemampuan menabung karena tingkat

menabung yang tinggi akan mendorong

tingkat investasi dan akan merangsang

pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan studi pendahuluan

yang telah dilakukan diketahui sebanyak

35 orang siswa kelas XI IPS memiliki

rekening di bank, sementara 34 siswa yang

1

Page 2: PENGARUH FINANCIAL LITERACY DAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MENABUNG SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SURABAYA

Pengaruh Financial Literacy dan Kelompok Teman Sbaya terhadap Perilaku Menabung Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya

lain menyimpan uangnya di dompet.

Beberapa siswa yang memiliki orang tua

dengan pendapatan tinggi menyebutkan

bahwa rekening tabungan yang diberikan

oleh orang tua mereka sudah cukup

sebagai tabungan mereka. Pada

kenyataannya uang yang masuk pada

rekening tabungan tersebut adalah milik

orang tua mereka. Sehingga dapat

dikatakan bahwa tabungan itu bukan milik

para siswa melainkan milik orang tua

mereka. Hal ini menunjukkan bahwa para

siswa kurang memahami makna menabung

dan pentingnya menabung bagi diri

mereka. Selain itu, dari jumlah uang saku

yang dimiliki rata-rata 75% digunakan

untuk kegiatan konsumsi seperti membeli

makanan dan minuman di kantin,

sementara 25% sisanya disimpan dalam

dompet saja. Rata-rata siswa kurang

memperhatikan pengalokasian uang

sakunya dalam bentuk tabungan. Siswa

memfokuskan pengalokasian uang saku

mereka untuk melakukan kegiatan

konsumsi.

Terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi perilaku menabung, yaitu

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal merupakan faktor yang berasal

dari dalam diri seseorang seperti proses

belajar dan kontrol diri, sedangkan faktor

eksternal adalah faktor yang berasal dari

luar misalkan seperti iklan, keluarga

dan lingkungan (Lina dan Rosyid,

1997). Dalam hal ini belajar diarahkan

pada pemahaman terhadap pengetahuan

yang berhubungan dengan keuangan yang

disebut financial literacy. Menurut

penelitian yang dilakukan oleh Thung, dkk

(2012) financial literacy berpengaruh

secara signifikan terhadap perilaku

menabung, artinya seseorang dengan

tingkat financial literacy yang tinggi lebih

menyukai menabung.

Pemberian financial literacy dari

aspek kognitif telah dilakukan di SMA

Negeri 2 Surabaya melalui pembelajaran

ekonomi. Selain itu di SMA Negeri 2

Surabaya terdapat sebuah bank mini,

masing-masing siswa terdaftar sebagai

nasabah bank ini, namun kurang dari 10%

saja yang aktif melakukan kegiatan

menabung di bank ini. Hal ini

menunjukkan bahwa para siswa kurang

maksimal dalam menerapkan financial

literacy yang dimiliki. Hal ini

menunjukkan bahwa para siswa kurang

maksimal dalam menerapkan financial

literacy yang dimiliki.

Faktor selanjutnya yang

mempengaruhi perilaku menabung

seseorang berasal dari lingkungan, dalam

penelitian ini aspek yang digunakan adalah

kelompok teman sebaya. Menurut

penelitian yang dilakukan Erskine (2005)

menunjukkan bahwa ada pengaruh

kelompok teman sebaya terhadap perilaku

menabung. Dimana seseorang yang berada

2

Page 3: PENGARUH FINANCIAL LITERACY DAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MENABUNG SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SURABAYA

Pengaruh Financial Literacy dan Kelompok Teman Sbaya terhadap Perilaku Menabung Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya

dalam kelompok teman sebaya yang

cenderung acuh untuk menabung maka

individu tersebut juga malas untuk

menabung walaupun mereka memiliki

orientasi akademik yang baik dan usia

yang sudah dewasa.

Berdasarkan pengamatan peneliti,

masing-masing siswa di SMA Negeri 2

Surabaya memiliki kelompok teman

sebaya. Dalam kelompok ini terlihat

adanya interaksi sesama anggota kelompok

dan juga ada ikatan yang kuat dalam

kelompok tersebut. Interaksi ini terlihat

saat jam istirahat sering dijumpai para

siswa berkumpul di kantin untuk makan

bersama, selain itu saat di luar sekolah pun

siswa sekolah ini sering kali berkumpul di

kafe atau mall. Berdasarkan pengamatan

peneliti saat mereka berkumpul siswa ini

jarang membahas cara untuk menyimpan

uang jajan mereka dengan menabung.

Menabung bukan merupakan kebiasaan

siswa di sekolah ini.

Berdasarkan penjelasan tersebut

sehingga dilakukan dengan penelitian

dengan judul “Pengaruh Financial Literacy

dan Kelompok Teman Sebaya terhadap

Perilaku Menabung Siswa Kelas XI IPS

SMA Negeri 2 Surabaya.” Permasalahan

dalam penelitian ini dapat dirumuskan

yaitu adakah pengaruh financial literacy

dan kelompok teman sebaya terhadap

perilaku menabung siswa kelas XI IPS

SMA Negeri 2 Surabaya baik secara

parsial maupun simultan. Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis pengaruh

financial literacy dan kelompok teman

sebaya terhadap perilaku menabung siswa

kelas XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya baik

secara parsial maupun simultan.

Financial Literacy

Berbagai lembaga mengemukakan

definisi tentang financial literacy, menurut

Program International for Student

Assesment (PISA, 2012) financial literacy

adalah pengetahuan dan pemahaman

terhadap konsep keuangan dan risiko,

keahlian, motivasi dan kepercayaan diri

untuk menerapakan pengetahuan dan

pemahaman untuk membuat keputusan

atas berbagai aspek keuangan, untuk

memperbaiki kesejahteraan finansial

seseorang atau kelompok dan untuk ikut

serta dalam kegiatan ekonomi.Berdasarkan

definisi yang diajukan oleh PISA tersebut

terdapat dua hal yang ada dalam financial

literacy yaitu pemikiran dan perilaku

seseorang serta tujuan seseorang untuk

mengembangkan setiap aspek keuangan.

PISA (2012) menyebutkan empat

aspek yang menjadi fokus perhatian dalam

financial literacy. Keempat aspek tersebut

yaitu uang dan transaksi, perencanaan dan

pengelolaan keuangan, risiko dan

kentungan dan financial landscape.

Menurut Chen dan Volpe (1998) tingkat

financial literacy seseorang dapat

3

Page 4: PENGARUH FINANCIAL LITERACY DAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MENABUNG SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SURABAYA

Pengaruh Financial Literacy dan Kelompok Teman Sbaya terhadap Perilaku Menabung Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya

dikategorikan ke dalam tiga kategori, yaitu

rendah (<60%), sedang (60%-80%) dan

tinggi (>80%). Pengkategorian ini

berdasarkan presenatase jawaban yang

diberikan oleh responden pada pertanyaan

yang diajukan. Thung, dkk (2005)

menyebutkan bahwa financial literacy

memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap perilaku menabung, penemuan ini

menunjukkan bahwa siswa dengan tingkat

financial literacy yang tinggi memiliki

kemungkinan yang lebih besar untuk

menabung dibanding dengan mereka yang

memiliki financial literacy yang rendah.k

mengukur financial literacy.

Kelompok Teman Sebaya

Myres (1999) menyebutkan

kelompok teman sebaya adalah dua orang

atau lebih yang memiliki usia sama yang

berinteraksi dalam waktu yang lama dan

mempengaruhi satu sama lain serta saling

merasa satu sama lain sebagai kita. Dalam

pengertian ini ditekankan pada unsur

interaksi yang terjadi di antara anggotanya

dalam waktu yang lama. Saling

mempengaruhi yang terjadi di antara

anggota kelompok itu terjadi karena

adanya interaksi tersebut, masing-masing

anggota akan merasakan adanya

keterikatan satu sama lain. Kelompok

teman sebaya memiliki beberapa hal-hal

berikut (1) dua orang atau lebih, (2)

memiliki tingkat usia dan kepribadian yang

sama, (3) mempersepsi dan dipersepsi

sebagai satu kesatuan, (4) ada interaksi

antar anggota, (5) ada saling

ketergantungan satu sama lain, (6)

memiliki tujuan bersama, (7) anggota

kelompok merasa dirinya sebagai bagian

dari kelompok.

Menurut Solomon (dalam Prasetijio

dan Ihalauw, 2005) ada beberapa jenis

kekuatan yang dimiliki oleh suatu

kelompok yang dapat memberikan

pengaruh kepada perilaku seseorang, yaitu:

(1) kekuatan sosial, (2) kekuatan acuan, (3)

kekuatan informatif, (4) kekuatan sah atau

wewenang, dan (5) kekuatan paksaan.

Alasan seseorang bergabung dalam

kelompok adalah: (1) proksimitas, (2)

kesamaan minat, sikap atau keyakinan, (3)

saling tergantung untuk mencapai suatu

tujuan tertentu, (4) dukungan timbal balik

yang positif (mutual positive support) dan

kenikmatan berafiliasi, (5) dukungan

emosional, (6) identitas sosial.

Thung, dkk (2005) menyatakan

bahwa kelompok teman sebaya

memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap perilaku menabung, hal ini

sejalan dengan temuan Erskine (2005),

Duflo (2001) dan Beshears (2010).

Temuan ini membuktikan bahwa perilaku

seseorang kemungkinan besar dipengaruhi

oleh kelompok teman sebaya karena

kelompok teman sebaya merupakan

4

Page 5: PENGARUH FINANCIAL LITERACY DAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MENABUNG SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SURABAYA

Pengaruh Financial Literacy dan Kelompok Teman Sbaya terhadap Perilaku Menabung Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya

rujukan yang paling menonjol bagi

individu dan akan sangat mudah untuk

dipengaruhi oleh perilaku kelompok teman

sebaya.

Perilaku Menabung

Perilaku menabung merupakan suatu

perilaku yang dilakukan oleh seseorang

dengan menyisihkan sebagian pendapatan

yang dimilikinya untuk disimpan. Menurut

pandangan klasik semangat menabung

masyarakat dapt dirangsang dengan

menaikkan suku bunga, yaitu tingkat

tabungan akan semakin tinggi bila suku

bunga tinggi, sehingga tabungan

berbanding lurus dengan suku bunga

(Putong, 2010). Menurut Keynes besar

kecilnya tingkat tabungan juga ditentukan

oleh tingkat pendapatan dan

kecenderungan mengkonsumsi, bila

pendapatan masyarakat naik maka

tabungannya akan naik, sebaliknya bila

pendapatannya turun maka tabungannya

akan turun dengan syarat konsumsi tetap

atau kenaikan pendapatan lebih besar

daripada kenaikan kenaikan konsumsi

(Skousen,2012). Keputusan untuk

menabung selain dipengaruhi oleh faktor

ekonomi juga ada proses psikologi dan

sosio-psikologi. Menurut Lina dan Rosyid

(1997) ada dua faktor yang mempengaruhi

perilaku menabung seseorang, yaitu faktor

internal yang berasal dari dalam diri

seseorang dan faktor eksternal yang

berasal dari luar diri orang tersebut. Faktor

internal seperti proses belajar dan kontrol

diri dan faktor eksternal seperti iklan,

keluarga dan lingkungan.

Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan Salikin,

dkk paada tahun 2012 dengan judul

“Students’ Saving Attitude: Does Parents’

Background Matter?.” Dari penelitian

tersebut diketahui bahwa latar belakang

orang tua berpengaruh terhadap perilaku

menabung mahasiswa karena perilaku

menabung mahasiswa bergantung pada

pendidikan yang diberikan oleh keluarga.

Penelitian berikutnya dilakukan oleh

Imawati, dkk pada tahun 2013 dengan

judul “Pengaruh Financial Literacy

terhadap Perilaku Konsumtif Remaja pada

Program IPS SMA Negeri 1 Surakarta

Tahun Ajaran 2012-2013.” Hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa

financial literacy mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap perilaku

konsumtif remaja pada program IPS di

SMA Negeri 1 Surakarta. Penelitian

berikutnya yang serupa dengan penelitian

ini adalah penelitian dengan judul

“Determinants of Saving Behaviour among

the University Students in Malaysia” yang

dilakukan oleh Thung, dkk pada tahun

2012. Thung ingin mengetahui faktor-

faktor yang menentukan perilaku

menabung mahasiswa di beberapa

5

Page 6: PENGARUH FINANCIAL LITERACY DAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MENABUNG SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SURABAYA

Pengaruh Financial Literacy dan Kelompok Teman Sbaya terhadap Perilaku Menabung Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya

universitas di Malaysia, dari berbagai

faktor yang ada Thung memilih empat

faktor yaitu financial literacy, pola

mendidik orang tua, kelompok teman

sebaya dan kontrol diri kemudian dicari

pengaruhnya terhadap perilaku menabung.

Hasil penelitian tersebut adalah keempat

faktor tersebut berpengaruh terhadap

perilaku menabung mahasiswa di beberapa

universitas di Malaysia. Penelitian

selanjutnya dilakukan oleh Erskine, dkk

pada tahun 2005 dengan judul “Peer

Crowd, Work Experience,and Financial

Saving Behaviour of Young Canadians.”

Hasil dari penelitian ini adalah kelompok

teman sebaya dan pengalaman kerja

memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap perilaku menabung.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis

penelitian asosiatif yaitu penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau

hubungan antara dua variabel atau lebih.

Pendekatan yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

menekankan pada pengujian teori melalui

pengukuran variabel penelitian dengan

angka dan melakukan analisis data dengan

prosedur statistik (Sugiyono, 2003).

Agar tidak terjadi salah persepsi

atau salah penafsiran dalam memahami

variabel penelitian.Maka dibuat definisi

operasional dapat didefisinikan sebagai

berikut:

1. Financial literacy adalah pemahaman

masing-masing siswa tentang hal- hal

yang berhubungan dengan keuangan.

Indikator dalam variabel ini adalah

uang dan transaksi, perencanaan dan

pengelolaan keuangan, risiko dan

keuntungan serta financial landscape

(PISA, 2012).

2. Kelompok teman sebaya adalah remaja

yang memiliki usia sama dengan

tingkat kedewasaan yang sama yang

membentuk suatu kelompok di SMA

Negeri 2 Surabaya. Indikator dalam

variabel ini adalah: (1) dua orang atau

lebih; (2) memiliki tingkat usia dan

kepribadian yang sama; (3)

mempersepsi dan dipersepsi sebagai

satu kesatuan; (4) ada interaksi antar

anggota; (5) ada saling ketergantungan

satu sama lain; (6) memiliki tujuan

bersama; dan (7) anggota kelompok

merasa dirinya sebagai bagian dari

kelompok (Myres, 1999).

3. Perilaku menabung adalah kebiasaan

siswa untuk menyisihkan uang

sakunya sebesar 10%-15% untuk

ditabung baik ditabung di bank atau di

rumah (Luigina Canova, 2010).

Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA

Negeri 2 Surabaya sebanyak 69 orang

siswa. masing-masing 39 orang siswa dari

6

Page 7: PENGARUH FINANCIAL LITERACY DAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MENABUNG SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SURABAYA

Pengaruh Financial Literacy dan Kelompok Teman Sbaya terhadap Perilaku Menabung Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya

kelas XI IPS 1 dan sebanyak 30 orang

siswa dari kelas XI IPS 2. Dalam

penelitian ini akan digunakan 59 orang

siswa sebagai sampel, peneliti

menggunakan pedoman tabel sampel

Krejcie dan Morgan untuk menentukan

jumlah sampel tersebut. (Sekaran, 2006).

Dalam menentukan sampel digunakan

teknik proportionate stratified random

sampling yaitu merupakan teknik

pengambilan sampel yang dilakukan secara

proporsional (Martono,2010). Banyaknya

sampel dari setiap kelas disesuaikan

dengan jumlah siswa yang ada di kelas

tersebut, yaitu 33 orang siswa dari kelas XI

IPS 1 dan 26 orang siswa dari kelas XI IPS

2. Selanjutnya untuk menentukan anggota

sampel pada masing-masing kelas

digunakan teknik simple random sampling

yakni pengambilan anggota sampel

dilakukan secara acak karena peneliti

menganggap semua siswa di suatu kelas

memiliki karakteristik yang sama

(Sugiyono, 2010).

Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

angket, observasi dan wawancara.

Penelitian ini menggunakan analisis regresi

linier berganda sebagai teknik analasis data

dengan persamaan sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2

Keterangan:

Y: variabel terikat (Perilaku menabung

siswa)

X1: variabel bebas (financial literacy)

X2: variabel bebas (kelompok teman

sebaya)

a: bilangan konstanta

b1.b2: koefisien regresi yang menunjukkan

angka peningkatan ataupun penurunan

variabel terikat yang didasarkan pada

variabel bebas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik responden dalam

penelitian ini dibedakan berdasarkan jenis

kelamin, usia dan banyaknya uang saku.

Responden dalam penelitian ini 64%

adalah perempuan dan 36% sisanya adalah

laki-laki, berdasarkan usia sebesar 5%

responden berusia 15 tahun, sebesar 85%

responden berusia 16 tahun, dan sebesar

10% berusia 17 tahun. Berdasarkan angket

yang disebar oleh peneliti diketahui bahwa

besarnya uang saku siswa kelas XI IPS

SMA Negeri 2 Surabaya setiap harinya

bervariasi yaitu kurang dari Rp 10.000,

antara Rp 10.000 sampai dengan Rp

20.000, dan lebih dari Rp 20.000. Sebesar

5% responden memiliki uang saku kurang

dari Rp 10.000 setiap hari, sebesar 81%

responden memiliki uang saku antara Rp

10.000 sampai dengan Rp 20.000 setiap

hari, dan sebesar 14% responden memiliki

uang saku lebih dari Rp 20.000 setiap hari.

Persamaan regresi dapat dijelaskan

sebagai berikut:

7

Page 8: PENGARUH FINANCIAL LITERACY DAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MENABUNG SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SURABAYA

Pengaruh Financial Literacy dan Kelompok Teman Sbaya terhadap Perilaku Menabung Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya

PM = 0.945017863571 + 0.211583665859*FL

+0.166410157467*KTS

Keterangan:

PM: Perilaku Menabung

FL: Financial Literacy

KTS: Kelompok Teman Sebaya

Berdasarkan persamaan regresi

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Nilai Konstanta (C) = 0.945017863571

Menunjukkan jika financial literacy

(X1) dan kelompok teman sebaya (X2)

sama dengan nol, maka perilaku menabung

(Y) sebesar 0.945017863571.

b.Koefisien Regresi Financial Literacy =

0.211583665859

Koefisien positif menunjukkan

hubungan searah antara variabel financial

literacy dengan variabel perilaku

menabung, artinya apabila variabel

financial literacy meningkat sebesar satu

satuan maka variabel perilaku menabung

juga akan meningkat sebesar

0.211583665859 satuan dengan asumsi

bahwa variabel kelompok teman sebaya

tidak mengalami perubahan atau tetap.

c. Koefisien Regresi Kelompok Teman

Sebaya = 0.166410157467

Koefisien positif menunjukkan

hubungan searah antara variabel kelompok

teman sebaya dengan variabel perilaku

menabung, artinya apabila variabel

kelompok teman sebaya meningkat sebesar

satu satuan maka variabel perilaku

menabung juga akan meningkat sebesar

0.166410157467 satuan dengan asumsi

bahwa variabel financial literacy tidak

mengalami perubahan atau tetap.

Selanjutnya untuk mengetahui

pengaruh financial literacy dan kelompok

teman sebaya terhadap perilaku menabung

siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2

Surabaya maka perlu dilakukan teknik

analisa untuk mengetahui data yang

diperoleh termasuk BLUE atau tidak. Uji

yang digunakan yakni uji asumsi klasik

sebagai berikut:

Uji Normalitas

Data dikatakan lolos uji normalitas

adalah nilai Jarque-Bera probability

lebih besar dari α (0.05). Dari hasil

pengujian data di atas diperoleh nilai

Jarque-Bera probability sebesar

0.052140 sehingga data yang digunakan

dalam penelitian ini lolos uji normalitas,

berarti data yang digunakan berdistribusi

normal. Dengan demikian, data ini dapat

digunakan dalam penelitian.

Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan

adanya kolerasi antara variabel bebas

(bebas). Suatu model regresi dikatakan

lolos uji multikolinieritas apabila

koefisien korelasi di antara masing-

masing variabel bebas lebih besar dari

0,8, maka terjadi multikolinearitas.

Berdasarka hasil analisis data diketahui

bahwa koefisien korelasi di antara

8

Page 9: PENGARUH FINANCIAL LITERACY DAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MENABUNG SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SURABAYA

Pengaruh Financial Literacy dan Kelompok Teman Sbaya terhadap Perilaku Menabung Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya

masing-masing variabel bebas kurang

dari 0.8 yaitu sebesar 0.314528 sehingga

dalam persamaan regresi ini lolos uji

multikolinieritas, berarti tidak ada

korelasi yang sempurna antara variabel

financial literacy dan kelompok teman

sebaya.

Uji Heteroskedastisitas

Dikatakan lolos uji hetero-

skedastisitas apabila nilai Prob.Obs*R-

Squared lebih besar dari α. Dari hasil

analisis data diketahui bahwa nilai

Prob.Obs*R-Squared sebesar 0.7295,

sehingga tidak terdapat unsur

heteroskedastisitas dalam persamaan ini

karena nilai Prob.Obs*R-Squared lebih

besar dari α (0.05) berarti persamaan ini

bersifat homoskedastisitas.

Uji Linieritas

Dikatakan lolos uji linerietas bila

probabilitas F hitung pada Ramsey

RESET Test lebih besar α (5%), maka

spesifikasi model sudah benar. Dari hasil

analisis data diketahui bahwa nilai

probabilitas F hitung pada Ramsey

RESET Test lebih besar dari α (0.05)

yaitu sebesar 0.8453. Maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi

memenuhi asumsi linieritas karena nilai

probabilitas F hitung sebesar 0.2538

lebih besar dari 0.05.

Berdasarkan hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini maka diperlukan uji

hipotesis untuk mengetahui apakah

hipotesis yang diajukan diterima atau

tidak. Pengujian atas hipotesis dilakukan

melalui uji statistik T untuk melihat

pengaruh masing-masing variabel bebas

terhadap variabel terikat dan uji statistik F

untuk melihat pengaruh secara simultan

variabel bebas terhadap variabel terikat.

Uji Statistik T

Uji statistik T digunakan untuk

mengukur pengaruh satu variabel bebas

secara parsial dalam menerangkan

variasi variabel terikat. Dari hasil

analisis data diketahui bahwa nilai

probabilitas T statistik untuk variabel

financial literacy (X1) kurang dari α

(0.05) yaitu sebesar 0.0292, sehingga H0

ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti

bahwa variabel financial literacy

berpengaruh secara signifikan terhadap

perilaku menabung siswa kelas XI IPS

SMA Negeri 2 Surabaya dan nilai

probabilitas T statistik untuk variabel

kelompok teman sebaya (X2) kurang dari

α (0.05) yaitu sebesar 0.0375, sehingga

H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti

bahwa variabel kelompok teman sebaya

berpengaruh secara signifikan terhadap

perilaku menabung siswa kelas XI IPS

SMA Negeri 2 Surabaya.

Uji Statistik F

Uji statistik F digunakan untuk

mengetahui apakah variabel bebas secara

bersama – sama mempengaruhi variabel

9

Page 10: PENGARUH FINANCIAL LITERACY DAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MENABUNG SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SURABAYA

Pengaruh Financial Literacy dan Kelompok Teman Sbaya terhadap Perilaku Menabung Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya

terikat secara signifikan. Dari hasil

analisis data diketahui bahwa besarnya

nilai probabilitas F statistik kurang dari α

(0.05) yaitu sebesar 0.001985 maka H0

ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti

variabel financial literacy dan kelompok

teman sebaya secara simultan atau

bersama-sama berpengaruh terhadap

perilaku menabung siswa kelas XI IPS

SMA Negeri 2 Surabaya.

Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan

untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel bebas yaitu financial

literacy dan kelompok teman sebaya

terhadap variabel terikat yaitu perilaku

menabung siswa kelas XI IPS SMA

Negeri 2 Surabaya. Berdasarkan tabel di

atas diketahui bahwa besarnya koefisien

determinasi sebesar 0.170666. Hal ini

berarti sebesar 17.06% perilaku

menabung siswa kelas XI IPS SMA

Negeri 2 Surabaya dipengaruhi oleh

financial literacy dan kelompok teman

sebaya, sementara 82.94% dipengaruhi

oleh variabel lain di luar model.

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data yang

telah dilakukan dapat diketahui bahwa

variabel bebas yaitu financial literacy (X1)

dan kelompok teman sebaya (X2)

berpengaruh terhadap varibel terikat yaitu

perilaku menabung siswa (Y),baik secara

parsial maupun secara simultan.

1.Pengaruh Financial Literacy terhadap

Perilaku Menabung Siswa Kelas XI

IPS SMA Negeri 2 Surabaya.

Berdasarkan hasil analisis data

menunjukkan bahwa financial literacy

berpengaruh secara signifikan terhadap

perilaku menabung siswa kelas XI IPS

SMA Negeri 2 Surabaya. Variabel

financial literacy memiliki nilai

probabilitas kurang dari 0.05 yakni

sebesar 0.0292, yang artinya variabel

financial literacy berpengaruh secara

signifikan terhadap perilaku menabung

siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2

Surabaya. Berdasarkan estimasi model

pada penelitian ini diketahui bahwa

ketika variabel financial literacy naik

sebesar 1% maka variabel perilaku

menabung akan mengalami kenaikan

sebesar 21.16%. Estimasi model tersebut

dapat diterima secara teoritis, bahwa

financial literacy akan mempengaruhi

perilaku menabung seseorang dan ketika

financial literacy seseorang meningkat

maka kesadarannya untuk menabung

juga akan meningkat.

Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Thung, dkk pada tahun

2012 yang berjudul Determinants of

Saving Behaviour among the University

Students in Malaysia. Dalam penelitian

10

Page 11: PENGARUH FINANCIAL LITERACY DAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MENABUNG SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SURABAYA

Pengaruh Financial Literacy dan Kelompok Teman Sbaya terhadap Perilaku Menabung Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya

itu menyatakan bahwa financial literacy

berpengaruh sebesar 20.4% terhadap

perilaku menabung mahasiswa di

Malaysia. Hal ini sesuai dengan Lina dan

Rosyid (1997) yang menyebutkan bahwa

proses belajar merupakan salah satu

faktor yang berpengaruh pada perilaku

menabung seseorang. Proses belajar

dikaitkan dengan financial literacy yang

dimiliki oleh siswa. Dengan memiliki

financial literacy yang baik maka

seseorang akan dapat mengelola sumber

daya keuangan yang dimiliki dengan

baik dan dapat membuat keputusan

keuangan yang tepat.

Hal ini sesuai dengan hasil

wawancara yang dilakukan dengan salah

satu siswa kelas XI IPS 1 bernama

Chaidar yang mengatakan bahwa ia

semakin menyadari pentingnya

menabung setelah mendapat banyak

informasi tentang keuangan, seperti

produk perbankan dan kebijakan

pemerintah di bidang ekonomi.

Informasi tersebut diperoleh responden

melalui pembelajaran ekonomi, baik

secara teori maupun penerapan dalam

kehidupan sehari-hari. Keberadaan bank

mini yang ada di SMA Negeri 2

Surabaya juga memberikan pengetahuan

baru bagi dirinya tentang dunia

perbankan. Dengan mengetahui berbagai

informasi tersebut maka ia pun mulai

melakukan kegiatan menabung dengan

menyisihkan uang sebesar Rp 2.000-Rp

3.000 per hari dari total uang sakunya

yakni sebesar Rp 15.000 per hari.

Dengan demikian dapat dilihat bahwa

financial literacy berpengaruh terhadap

perilaku menabung siswa kelas XI IPS

SMA Negeri 2 Surabaya.

2.Pengaruh Kelompok Teman Sebaya

terhadap Perilaku Menabung Siswa

Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya.

Berdasarkan hasil analisis data

menunjukkan bahwa kelompok teman

sebaya berpengaruh secara signifikan

terhadap perilaku menabung siswa kelas

XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya.

Variabel kelompok teman sebaya

memiliki nilai probabilitas kurang dari

0.05 yakni sebesar 0.0375, yang artinya

variabel kelompok teman sebaya

berpengaruh secara signifikan terhadap

perilaku menabung siswa kelas XI IPS

SMA Negeri 2 Surabaya. Berdasarkan

estimasi model pada penelitian ini

diketahui bahwa ketika variabel

kelompok teman sebaya naik sebesar 1%

maka variabel perilaku menabung akan

mengalami kenaikan sebesar 16.64%.

Estimasi model tersebut dapat diterima

secara teoritis, bahwa kelompok teman

sebaya akan mempengaruhi perilaku

menabung seseorang.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Erskine, dkk pada

tahun 2005 dengan judul Peer Crowd,

11

Page 12: PENGARUH FINANCIAL LITERACY DAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MENABUNG SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SURABAYA

Pengaruh Financial Literacy dan Kelompok Teman Sbaya terhadap Perilaku Menabung Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya

Work Experience, and Financial Saving

Behaviour of Young Canadians. Hasil

penelitian itu menyebutkan bahwa

kelompok teman sebaya berpengaruh

secara signifikan terhadap perilaku

menabung seseorang. Hal ini sesuai

dengan Lina dan Rosyid (1997) yang

menyebutkan bahwa lingkungan seperti

kelompok teman sebaya merupakan

salah satu faktor yang berpengaruh pada

perilaku menabung seseorang. Pengaruh

kelompok teman sebaya ini berkaitan

dengan proses pengambilan keputusan

untuk melakukan menabung yang

dilakukan oleh siswa. Sesuai dengan

pendapat Solomon (dalam Prasetijio dan

Ihalauw, 2005) yang menyatakan bahwa

suatu kelompok yang dapat memberikan

pengaruh kepada perilaku seseorang,

yaitu kekuatan sosial , ditunjukkan

dalam situasi di mana kelompok mampu

mengubah perilaku seseorang secara

sukarela ataupun tidak dan berlaku pada

waktu kelompok atau orang yang

bersangkutan itu ada atau tidak serta

kekuatan acuan, bila seseorang

mengagumi kualitas orang lain atau

kelompok tertentu, ia akan mencoba

untuk meniru kualitas itu dengan cara

meniru perilaku orang atau kelompok

yang bersangkutan.

Berdasarkan observasi yang dila-

kukan peneliti bahwa rata-rata siswa

kelas XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya

memiliki kelompok teman sebaya. Salah

seorang siswa kelas XI IPS 2 bernama

Winda mengatakan bahwa apa yang

dilakukan oleh kelompok teman

sebayanya juga akan mempengaruhi

tindakan yang akan ia lakukan.

Responden mengatakan bahwa apabila

banyak anggota dalam kelompok teman

sebayanya yang menabung ia juga akan

terdorong untuk menabung. Responden

mengatakan ia mulai menabung karena

melihat salah seorang temannya yang

mendapat manfaat dari menabung,

sehingga ia menyimpan setidaknya Rp

2.000 dari uang sakunya sebesar Rp

15.000 setiap hari meskipun terkadang ia

tidak melakukannya. Hal ini

menunjukkan adanya kekuatan sosial

dan kekuatan acuan yang dimiliki oleh

kelompok teman sebaya dalam rangka

mempengaruhi perilaku menabung

siswa.

3.Pengaruh Financial Literacy dan

Kelompok Teman Sebaya terhadap

Perilaku Menabung Siswa Kelas XI

IPS SMA Negeri 2 Surabaya.

Financial literacy (X1) dan kelompok

teman sebaya (X2) memiliki pengaruh

signifikan terhadap perilaku menabung

siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2

Surabaya, namun pengaruh tersebut kecil

yaitu sebesar 17.06% sementara sisanya

dipengaruhi oleh faktor lain di luar

12

Page 13: PENGARUH FINANCIAL LITERACY DAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MENABUNG SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SURABAYA

Pengaruh Financial Literacy dan Kelompok Teman Sbaya terhadap Perilaku Menabung Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya

kedua faktor tersebut. Sesuai dengan

studi empiris yang dilakukan oleh

Thung, dkk ada faktor lain yang

mempengaruhi perilaku menabung

seseorang yaitu pola pendidikan orang

tua dan kontrol diri. Sejalan dengan

penelitian tersebut, Salikin, dkk

menyatakan bahwa latar belakang orang

tua memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap perilaku menabung siswa. Lina

dan Rosyid (1997) menyatakan bahwa

keluarga juga merupakan faktor yang

mempengaruhi perilaku menabung selain

itu iklan juga merupakan faktor yang

berpengaruh terhadap perilaku

menabung seseorang.

Berdasarkan wawancara yang

dilakukan pada salah seorang siswa kelas

XI IPS 2 bernama Tivany juga

menunjukkan hal serupa. Responden

mengatakan bahwa pengetahuan yang ia

miliki dalam hal keuangan serta teman

sebayanya memberi pengaruh terhadap

perilaku menabung yang ia lakukan,

namun pengaruh yang lebih besar

berasal dari keluarga. Menurutnya

pemahaman yang diberikan oleh

keluarga lebih tertanam ke dalam dirinya

karena hal itu diberikan sejak kecil.

Sejak kecil keluarganya kurang

memberikan pemahaman tentang arti

penting menabung serta manfaat

menabung, sehingga kesadarannya untuk

menabung juga kurang. Sejalan dengan

hal itu, Nursalim (2007) mengatakan

bahwa pendidikan yang diberikan oleh

keluarga akan selalu tertanam dalam diri

seseorang. Dari hasil penelitian ini

diketahui bahwa variabel financial

literacy dan kelompok teman sebaya

berpengaruh secara signifikan terhadap

perilaku menabung siswa kelas XI IPS

SMA Negeri 2 Surabaya, walaupun

pengaruh tersebut kecil.

Simpulan dan Saran

Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah yang

diajukan dalam penelitian ini maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1.Ada pengaruh positif dan signifikan

financial literacy terhadap perilaku

menabung siswa kelas XI IPS SMA

Negeri 2 Surabaya.

2.Ada pengaruh kelompok teman sebaya

positif dan signifikan terhadap perilaku

menabung siswa kelas XI IPS SMA

Negeri 2 Surabaya.

3.Ada pengaruh positif dan signifikan

financial literacy dan kelompok teman

sebaya terhadap perilaku menabung

siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2

Surabaya.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka

peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1.Meningkatkan financial literacy siswa

melalui pembelajaran ekonomi karena

13

Page 14: PENGARUH FINANCIAL LITERACY DAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MENABUNG SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SURABAYA

Pengaruh Financial Literacy dan Kelompok Teman Sbaya terhadap Perilaku Menabung Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya

dengan meningkatnya financial

literacy siswa akan meningkatkan

kesadaran siswa untuk menabung.

2.Menyediakan sarana bagi siswa agar

siswa mengetahui isu perekonomian

terutama di bidang moneter,

menggalakan kegiatan diskusi tentang

moneter agar siswa terbiasa membahas

isu moneter dengan teman mereka.

DAFTAR RUJUKAN

Ajija, Shochrul R, dkk. 2011. Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta: Salemba Empat.

ANZ Survey of Adult Financial Literacy in Australia. 2003. Australia: International Financial Education.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Teori dan Praktik. Jakarta: Rineka Mitra.

Beshears, J., Choi, dkk. 2010. The Effect of Providing Peer Information on Retirement Savings Decisions. California: Stanford University.

Canova, Luigina. 2010. Struktur secara Hirarki Motif Menabung.

Chen, H. & Volpe, R. P. 1998. An Analysis of Personal Financial Literacy among College Students. Financial Services Review.

Delafrooz, N. & Laily. 2011. Determinants Of Saving Behavior And Financial Problem Among Employees In Malaysia. Australian Journal of Basic and Applied Sciences (online)

(http//www.google.com/australianjournal, diakses pada 4 Januari 2014).

Erskine, dkk. 2005. Peer Crowd, Work Experience, And Financial Saving Behaviour Of Young Canadians. Journal of Economic Psychology (online) , 27(2). (http//www/doi: 10.1016/j.joep.2005.05.005,diakses pada 12 Februari 2014).

Ghazali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS Edisi Ke-tiga. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara

Hurlock, Elizabet B. 2006. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Imawati, Indah, dkk. 2013. Pengaruh Financial Literacy Terhadap Perilaku Konsumtif Remaja Pada Program IPS SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013. Jupe UNS, (Online) Vol 2 No.1, (http//www.uns.ac.id, diakses pada 4 Januari 2014).

Lina & Rosyid, H.F. 1997. Perilaku Konsumtif Berdasarkan Locus of Control pada Remaja Putri. Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi. No.4 Tahun XI, halaman 5-13.

Lusardi, A & Mitchell, O. S. 2006. Financial Literacy and Planning: Implications for Retirement Wellbeing (online). (http//www.google.com/Financial Literacy, diakses pada 10 Februari 2014).

14

Page 15: PENGARUH FINANCIAL LITERACY DAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU MENABUNG SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SURABAYA

Pengaruh Financial Literacy dan Kelompok Teman Sbaya terhadap Perilaku Menabung Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Surabaya

Lusardi, A & Tufano. P. 2008. Debt Literacy, Financial Experience, and Overindebtedness. Preliminary and Incomplete Discussion Draft.

Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Myres, David G. 1999. Social Psychology.

Nursalim, Mochammad, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Surabaya: Unesa University Press.

Prasetijo, Ristiayanti & John J.O.I Ihalauw. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: ANDI.

Program for International Student Assessment. 2012. PISA 2012 Financial Literacy Assesment Freamwork. Amerika : International Network on Financial Education OECD.

Putong, Iskandar. 2010. Economics, Pengantar Mikro dan Makro. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Riduwan. 2010. Dasar-Dasar Statisika. Bandung: Alfabeta.

Schiffman, Leon G. & Leslie Lazar Kanuk. 2008. Consumer Behaviour Seventh Edition. PT. Indeks.

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Setiadi, Nugroho J. 2010. Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan dan Keinginan Konsumen. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Skousen, Mark. 2012. Sang Maestro “ Teori-Teori Ekonomi Modern”: Sejarah Pemikiran Ekonomi. Jakarta:Prenada Media Group.

Soewadji, Jusuf. 2012. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Pusat Bahasa Depdiknas.

Thung, Chai Ming, dkk. 2012. DETERMINANTS OF SAVING BEHAVIOUR

AMONG THE UNIVERSITY STUDENTS IN MALAYSIA. RMP15 T1G3 (Online) (http// www.utar.com, diakses pada 4 Januari 2014).

U.S. Financial Literacy and Education Commission. 2007. U.S: Financial Education

15