36
1 PENDAHULUAN Menjamurnya bisnis produk kosmetika mulai dari counter kosmetika; salon kecil maupun salon besar, hingga bisnis kosmetika MLM seperti Oriflame. Berkembangnya bisnis produk kosmetika secara langsung akan memberikan alternatif yang lebih banyak bagi konsumen untuk memilih produk kosmetika yang sesuai dengan selera dan kecocokan mereka, sehingga para pengelola bisnis produk kosmetika harus bersaing satu dengan yang lain untuk merebut konsumen sebanyak- banyaknya yaitu antara lain dengan memberikan pelayanan berupa kartu discon, poin, voucer dan membership card (Parvatiyar dan Sheth, 2002) Oriflame adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang kosmetika. Untuk meningkatkan pelayanannya, Oriflame memberikan kartu keanggotaan yang mana kartu keanggotaan tersebut berfungsi untuk menarik minat konsumen dengan memberikan pelayanan lebih serta transaksi yang lebih mudah. Hal tersebut dilakukan untuk menjadikan pelanggan puas sehingga kepuasan pelanggan dapat berdampak pada loyalnya pelanggan terhadap Oriflame tersebut. Dengan tingkat persaingan bisnis yang semakin ketat, banyak perusahaan yang bergerak di bidang kosmetika, yang kemudian tidak lagi memfokuskan aktivitas pemasaran mereka semata-mata pada pencarian pembeli baru, namun sudah lebih kepada usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kesetiaan pelanggan lama (Gaffar, 2007). Dalam konteks pemasaran dapat dikatakan bahwa tujuan perusahaan terkait dengan pemasaran saat ini telah bergeser dari akuisisi pembeli (customer acquisition) kepada kesetiaan pelanggan (customer retention or customer loyalty)

Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

1

PENDAHULUAN

Menjamurnya bisnis produk kosmetika mulai dari counter kosmetika; salon

kecil maupun salon besar, hingga bisnis kosmetika MLM seperti Oriflame.

Berkembangnya bisnis produk kosmetika secara langsung akan memberikan alternatif

yang lebih banyak bagi konsumen untuk memilih produk kosmetika yang sesuai

dengan selera dan kecocokan mereka, sehingga para pengelola bisnis produk

kosmetika harus bersaing satu dengan yang lain untuk merebut konsumen sebanyak-

banyaknya yaitu antara lain dengan memberikan pelayanan berupa kartu discon, poin,

voucer dan membership card (Parvatiyar dan Sheth, 2002)

Oriflame adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang kosmetika. Untuk

meningkatkan pelayanannya, Oriflame memberikan kartu keanggotaan yang mana

kartu keanggotaan tersebut berfungsi untuk menarik minat konsumen dengan

memberikan pelayanan lebih serta transaksi yang lebih mudah. Hal tersebut dilakukan

untuk menjadikan pelanggan puas sehingga kepuasan pelanggan dapat berdampak

pada loyalnya pelanggan terhadap Oriflame tersebut.

Dengan tingkat persaingan bisnis yang semakin ketat, banyak perusahaan

yang bergerak di bidang kosmetika, yang kemudian tidak lagi memfokuskan aktivitas

pemasaran mereka semata-mata pada pencarian pembeli baru, namun sudah lebih

kepada usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kesetiaan pelanggan lama

(Gaffar, 2007). Dalam konteks pemasaran dapat dikatakan bahwa tujuan perusahaan

terkait dengan pemasaran saat ini telah bergeser dari akuisisi pembeli (customer

acquisition) kepada kesetiaan pelanggan (customer retention or customer loyalty)

Page 2: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

2

(Gaffar, 2007).. dimana pelanggan yang loyal akan dengan senang hati

mengungkapkan hal-hal yang positif dan memberikan rekomendasi mengenai

perusahaan kepada orang lain (Gaffar, 2007).

Salah satu strategi pemasaran untuk mempertahankan pelanggan lama adalah

dengan menggunakan Customer Relationship Management (CRM) yang merupakan

suatu strategi pemasaran untuk penanganan hubungan antara perusahaan dengan

pelanggannya dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan di mata para

pelanggannya (O’Brien, 2005). Tujuan utama dari CRM adalah untuk meningkatkan

pertumbuhan jangka panjang dan profitabilitas perusahaan melalui pengertian yang

lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah satu contoh, Customer

Relationship Management (CRM) banyak diterapkan pada perusahaan maskapai

penerbangan dan hotel (Gaffar, 2007).

Strategi customer relationship management (CRM) yang dijalankan oleh

penyedia bisnis produk kosmetika di Yogyakarta sebagian besar masih didominasi

oleh penyediaan manfaat finansial. Lebih spesifik, manfaat finansial yang ditawarkan

pada pelanggan adalah berupa program kartu keanggotaan (membership card

program) pada salon tertentu. Apa yang dilakukan oleh Salon Larissa, dan Natasha,

adalah bahwa pemegang kartu membership mendapatkan diskon dalam prosentase

tertentu setiap kali mereka menggunakan kartu tersebut di semua outlet yang bekerja

sama dengan Larissa maupun Natasha.

Penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2008) mengenai pengaruh program

membership cards yang dijalankan oleh banyak restoran di Surabaya dalam

Page 3: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

3

membangun loyalitas pengunjung terhadap restoran di Surabaya, menggunakan

indikator kepuasan atas manfaat diskon, pelayanan yang baik, kemudahan pelayanan,

dan pelayanan yang special. Penelitian Wijaya (2008) mendapatkan hasil bahwa

dengan adanya membership cards pelanggan restoran bisa mandapatkan fasilitas lebih

seperti diskon, sehingga pelanggan merasa puas, dan kepuasan pelanggan dapat

berdampak pada loyalnya pelanggan terhadap restoran tersebut.

Sementara penelitian lain mengenai kepuasan pemilik membership card,

dilakukan oleh Saputra (2008), yang meneliti faktor penentu kualitas pelayanan

(kehandalan, tanggapan, emphaty dan jaminan) yang mempengaruhi kepuasan

pemilik member card pada pasar swalayan Tiara Dewata Denpasar. Hasil

penelitianya menunjukan bahwa kualitas pelayanan dari keempat indikator tersebut

cukup efektif dalam menunjang kepuasan pelanggan. Arifin (2010) melakukan

penelitian pengaruh CRM terhadap kepuasan pelanggan Green Shop, dengan

menggunakan indikator pelayanan yang prima, harga dan kemudahan mendapatkan

produk, hasil menunjukan bahwa CRM berpengaruh positif terhadap Kepuasan

Pelanggaan Pada Green Shop di Surabaya.

Membership card Oriflame memberikan demikian banyak fasilitas bagi

pelangganya. Memberikan fasilitas tersebut memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Penulis ingin mengetahui apakah dengan biaya tersebut perusahaan memang bisa

mencapai tujuannya untuk membangun loyalitas pelanggan pada produk Oriflame.

Sehingga implementasi program membership card di atas sebagai bagian dari

customer relationship management serta sejauh mana efektivitas program tersebut

Page 4: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

4

bagi perusahaan maupun bagi pelanggan merupakan hal yang menarik untuk dikaji

lebih lanjut.

Masalah Penelitian

Dengan melihat hal-hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk mengkaji

masalah penelitian berupa ”Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card

Oriflame Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Kosmetika Oriflame Di

Yogyakarta.

Persoalan Penelitian

1. Seberapa besar kepuasan pelanggan dalam menggunakan membership card

kosmetika Oriflame di kota Yogyakarta?

2. Apakah tingkat kepuasan pelanggan dalam menggunakan Membership Card

Oriflame berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan pada kosmetika Oriflame

di kota Yogyakarta?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa besar kepuasan pelanggan dalam menggunakan

membership card kosmetika Oriflame di kota Yogyakarta.

2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat kepuasan pelanggan pengguna Membership

Card Oriflame terhadap loyalitas pelanggan pada kosmetika Oriflame di kota

Yogyakarta.

Page 5: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

5

TINJAUAN PUSTAKA

Membership Card

Gaffar, (2007) menyatakan bahwa CRM adalah “ suatu fokus dalam

menyediakan nilai yang optimal bagi pelanggan melalui bagaimana perusahaan

memasarkan kepada mereka, dan juga melalui bauran pemasaran tradisional yaitu

produk, harga, distribusi, dan promosi.” Aspek penting dari pengertian ini adalah

dalam CRM pun dibutuhkan keputusan yang jelas mengenai bauran pemasaran,

seperti halnya pada kegiatan pemasaran pada umumnya.

Sheth dan Parvatiyar (2002) mengemukakan bahwa CRM merupakan tipe

program continuity marketing. Penerapan Program Continuity marketing berwujud

pada pemberian pelayanan yang berkelanjutan untuk mengikat pelanggan dan

meningkatkan loyalitas pelanggan. Bentuk pelayanan yang diberikan salah satunya

adalah berupa pemberian kartu keanggotaan (membership card). Selain kartu

keanggotaan, yang termasuk dalam program Continuity marketing adalah berupa

diskon, poin dan voucher (Parvatiyar dan Sheth, 2002).

Keanggotaan (membership) merupakan suatu pengakuan sebagai pelanggan

yang bergabung dalam suatu organisasi, perusahaan atau kelompok secara resmi dan

diakui. (Gronroos, 2000). Keanggotaan biasanya ditandai dengan adanya sebuah

kartu anggota atau memberhip card. Yang dapat menjadi memberhip dalam sebuah

organisasi atau perusahaan dapat berupa individu ataupun agen pembelian yang

jasanya juga akan digunakan orang lain.

Page 6: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

6

Memberhip Card adalah kartu yang mana pemiliknya berhak mendapat

diskon saat membeli barang atau jasa yang diberikan oleh perusahan-perusahan

tertentu. Memberhip Card mempunyai banyak macam bentuk. Pertama, Free

Memberhip Card atau kartu keanggotaan yang didapatkan dengan cara gratis, atau

sekedar membayar uang biaya pembuatan kartu. Kedua, Special Memberhip Card,

yang mana transaksi terjadi dari dua pihak saja: penyelenggara yang mengeluarkan

kartu, dan anggota atau peserta yang membeli kartu. Ketiga, Common Memberhip

Card yang mana transaksi terjadi dari tiga pihak: penyedia barang dan jasa,

penyelenggara yang mengeluarkan kartu, serta anggota atau peserta yang membeli

kartu. Kedua macam Memberhip Card tersebut didapat dengan cara membayar

(Gronroos, 2000). Memberhip Card Oriflame tegolong dalam Special Memberhip

Card karena Oriflame mengeluarkan kartu keanggotaan. Untuk mendapatkan kartu

anggota, pelanggan harus membeli kartu, serta terjadi transaksi antara kedua belah

pihak antara pelanggan dengan Oriflame.

Membership card dapat dipakai oleh yang dianggap memenuhi syarat sebagai

member. Biasanya membership card memberikan keuntungan serta fasilitas lebih

besar. Dengan adanya membership card, pihak perusahaan dapat menghitung

banyaknya pelanggan yang ada serta implikasinya terhadap perusahaan. Dengan

demikian dapat dilakukan evaluasi dalam perusahaan, apakah penggunaan

membership card berguna baik bagi perusahaan ataupun pengguna membership card

(Gronroos, 2000).

Page 7: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

7

Perilaku keanggotaan yang menggunakan membership card terdiri dari

(Gronroos, 2000):

a. Retention, yaitu anggota yang memperbaharui keanggotannya dari satu tahun

keanggotaan ke tahun berikutnya.

b. Participation, yaitu batasan/tahapan dimana anggota mengkonsumsi

pelayanan/jasa yang diberikan oleh asosiasi.

c. Coproduction, yaitu tahapan/batasan dimana anggota dilibatkan di dalam

produksi dari produk, pelayanan, dan/atau pemasaran asosiasi.

Adapun program yang dapat diperoleh pelanggan yang menggunakan

membership card sebagai berikut (Gronroos, 2000) :

a. Layanan yang siap sedia, professional, serta ramah

b. Perhatian penuh dan tak terbagi setiap kali pelanggan melakukan bisnis

dengan perusahaan

b. Produk dan layanan yang berkualitas

c. Pemenuhan kebutuhan yang konsisten dengan harapan layanan

yang masuk akal

d. Staf yang kompeten, berpengetahuan dan berlatih baik

e. Perhatian pada semua detail setiap kali mereka mengakses system layanan

pelanggan perusahaan

f. Keuntungan seluruh sumber daya, tim kerja dan jaringan kerja perusahaan

untuk memberikan layanan superior, jangka lama

Page 8: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

8

g. Saluran komunikasi yang terbuka untuk umpan balik, komplain, atau terima

kasih

h. Harga yang pantas untuk produk dan layanan perusahaan

Kepuasan Pelanggan

Swan, et at. (1980) dalam Fandy Tjiptono (2004) mendefinisikan kepuasan

pelanggan sebagai evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah

kinerja produk relatif bagus atau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau

tidak cocok dengan tujuan atau pemakaiannya. Menurut Philip Kotler (2000) dalam

Principle of Marketing, kepuasan pelanggan adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli

yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya.

Pelanggan merasa puas kalau harapan mereka terpenuhi, dan merasa amat

gembira kalau harapan mereka terlampaui. Pelanggan yang puas cenderung tetap

loyal lebih lama, membeli lebih banyak, kurang peka terhadap perubahan harga dan

pembicaraannya menguntungkan perusahaan. Kepuasan pelanggan tergantung pada

anggapan kinerja produk dalam menyerahkan nilai relatif terhadap harapan

pelanggan, bila produk jauh lebih rendah ketimbang harapan pelanggan, pelanggan

tidak puas. Bila prestasi sesuai dengan harapan. Pembeli jasa merasa puas. Bila

prestasi melebihi harapan, pembeli jasa merasa amat gembira (Kotler, 2000).

Pelanggan yang merasa puas akan membeli ulang dan mereka memberi tahu

orang lain mengenai pengalaman baik dengan produk itu. Kuncinya adalah memenuhi

Page 9: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

9

harapan pelanggan dengan prestasi perusahan. Perusahaan yang cerdik mempunyai

tujuan membuat gembira pelanggan dengan hanya menjanjikan apa yang dapat

mereka serahkan, kemudian menyerahkan lebih banyak dari yang mereka janjikan

(Kotler, 2000).

Pelanggan sering tidak menentukan nilai produk dan biaya secara akurat atau

obyektif. Mereka bertindak berdasarkan pada anggaran nilai misalnya pengiriman

barang lebih cepat dan lebih dapat di andalkan. Bila demikian, apakah pelayanan

yang lebih baik ini memang sesuai dengan tarif lebih tinggi yang dikenakan oleh

suatu perusahaan (Kotler,2000).

Loyalitas Pelanggan

Loyalitas pelanggan didefinisikan oleh Kotler (2006) sebagai besarnya

kemungkinan pelanggan membeli kembali dan kesediaan mereka untuk menjadi

partner bagi perusahaan. Menjadi partner berarti bersedia membeli produk atau jasa

dalam jumlah yang lebih banyak, memberikan rekomendasi positif serta bersedia

menginformasikan kepada pihak perusahaan apabila terjadi kesalahan dalam

operasional pelayanan.

Loyalitas pelanggan didefinisikan sebagai konsep yang menekankan pada

runtutan pembelian seperti yang dikutip Dharmmesta (1999), Proporsi pembelian dan

probabilitas pembelian. Loyalitas pelanggan ditunjukan bukan hanya dengan

pelanggan membeli ulang suatu barang atau jasa tetapi juga mempunyai sikap yang

positif terhadap perusahaan misalnya dengan merekomendasikan orang lain untuk

Page 10: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

10

membeli (Suhartanto dan Februadi, 2000). Loyalitas pelanggan meningkatkan

komunikasi yang positif dari mulut ke mulut. Para pelanggan yang puas dan loyal

kemungkinan besar memberikan rekomendasi sangat positif dari mulut ke mulut

tentang perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono, 2004).

Bentuk komunikasi ini terbukti dapat membantu para pelanggan baru yang

berusaha untuk mengevaluasi derajat resiko yang terlibat dalam keputusan untuk

membeli. Oleh karena itu, suatu rekomendasi berfungsi sebagai piranti pemasaran

dan membantu menurunkan pengeluaran perusahaan untuk menarik pelanggan baru.

Menurut Griffin (2002) Pelanggan yang loyal adalah orang yang:

1) Melakukan pembelian berulang secara teratur

2) Membeli antar lini produk dan jasa

3) Mereferensikan kepada orang lain

4) Menunjukkan kekebalan pada tarikan pesaing

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa loyalitas adalah

suatu komitmen pelanggan karena mendapatkan suatu kepuasan dari pembelian

yang tercermin dengan pembelian yang berulang-ulang.

Pengaruh Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan

Setelah konsumen melakukan pembelian produk, maka konsumen akan

mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan dan konsumen juga akan

melakukan tindakan setelah pembelian. Konsumen yang sangat puas akan memiliki

Page 11: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

11

ikatan emosional dengan mereknya, bukan hanya preferensi rasionalnya saja. Dan hal

ini akan menyebabkan loyalitas yang tinggi (Kotler, 2004).

Loyalitas konsumen terhadap produk dengan merek tertentu dapat terjaga

karena konsumen yang loyal terhadap produk tersebut enggan mencoba produk yang

baru. Akan tetapi jika konsumen tidak loyal terhadap suatu produk tertentu, maka

akan mudah dipengaruhi oleh produk baru dari para pesaing, sehingga konsumen

mencoba produk baru tersebut dan dimungkinkan dapat mendapatkan tingkat

kepuasan lebih dari produk baru tersebut sehingga tingkat kepuasan terhadap produk

lama dapat menurun.

Implementasi konsep customer relationship management memungkinkan

adanya kepuasan pelanggan karena berusaha memantapkan, memelihara, dan

memperkuat hubungan antara organisasi dengan pelanggan, dengan memandang

pelanggan sebagai partner (Darsono, 2008). Program kepuasan pelanggan seperti

Customer Relationship Management sebagai program yang ditawarkan kepada

pelanggan yang bertujuan untuk membangun ikatan emosional terhadap perusahaan

atau merek perusahaan. Senada dengan pengertian di atas, Butscher (2001),

menyatakan bahwa tujuan utama dari program kepuasan pelanggan adalah untuk

membangun hubungan dengan pelanggan sehingga mereka menjadi pelanggan setia

perusahaan dalam jangka panjang.

Page 12: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

12

Model Penelitian

Hipotesis

Ho: Tidak ada pengaruh tingkat kepuasan pelanggan pengguna Membership Card

terhadap loyalitas pelanggan.

Ha: Ada pengaruh tingkat kepuasan pelanggan pengguna Membership Card

terhadap loyalitas pelanggan.

Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mengadopsi penelitian yang telah dilakukan oleh Wijaya (2008)

yang bertujuan untuk menganalisis implementasi membership card dan pengaruhnya

dalam meningkatkan loyalitas pengunjung restoran di Surabaya. Hasil penelitian

menunjukkan kepuasan dalam membangun loyalitas pengunjung pada restoran yang

bersangkutan adalah signifikan. Berikut tabel yang menyajikan beberapa penelitian

terdahulu.

Tingkat Kepuasan Pelanggan

Pengguna Membershipcard

Loyalitas Pelanggan

Page 13: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

13

Tabel 1

Penelitian Terdahulu Peneliti Judul Persoalan penelitian Indikator Hasil

Wijaya

(2008)

Membership Card

dan pengaruhnya

dalam meningkatkan

loyalitas Pengunjung

di Restoran Surabaya

Sejauh mana

implementasi Program

Member Ship Card

berpengaruh terhadap

loyalitas pelanggan di

Restoran Surabaya?

Kepuasan atas

manfaat:

1. Discon

2. Pelayanan yang

baik

3. Kemudahan

pelayanan

4. Pelayanan yang

spesial

Program membership card yang

dilakukan oleh pelaku bisnis

restoran di Surabaya cukup efektif

dalam membuat pengunjung setia

kepada restoran, namun sebenarnya

loyalitas pengunjung sebagian besar

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

di luar kepuasan

pengunjungterhadap program

membership card.

Saputra,

(2008)

Analisis faktor

penentu kualitas

pelayanan yang

mempengaruhi

kepuasan pemilik

member card pada

pasar swalayan Tiara

Dewata Denpasar

Faktor-faktor manakah

yang menentukan

kualitas pelayanan yang

dapat mempengaruhi

kepuasan pelanggan

pemilik member card

pada pasar Tiara

Dewata?

1. Kehandalan

2. Responsiveness.

3. Empaty.

4. Jaminan.

Faktor kualitas pelayanan yang

paling banyak menentukan

kepuasan pelanggan adalah

kehandalan,

responsiveness, empaty, dan

jaminan. Hal-hal ini harus diketahui

oleh seorang pengusaha di

untuk menemukan strategi increase

ti baik satatisfaction pelanggan

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Arifin

(2008) yang bertujuan untuk menganalisis implementasi membership card dan

pengaruhnya dalam meningkatkan loyalitas pengunjung restoran di Surabaya.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Wijaya (2008), adalah bahwa objek

penelitian Wijaya (2008) dilakukan pada pengunjung restoran di Surabaya sedangkan

penelitian ini pada pengguna produk “Oriflame” dan Jumlah sampel penelitian

Wijaya (2008) sebanyak 251 responden sedangkan pada penelitian ini adalah 100

responden. Perbedaan lain dalam penelitian ini dengan penelitian Wijaya (2008)

terletak pada indicator yang digunakan. Penelitian ini menggunakan indikator berupa:

Page 14: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

14

lama menjadi anggota, harga yang istimewa, kemudahan mendapatkan produk,

kecepatan dalam pelayanan. Indikator ini di dapat dari konsep membership card

(Gronroos, 2000).

METODE PENELITIAN

Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data primer. Data primer diperoleh langsung dari

responden pengguna membership card di kota Yogyakarta dengan cara memberikan

daftar pertanyaan untuk dijawab (kuisioner) yaitu data berupa kepuasan konsumen

dan loyalitas.

Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh pelanggan kosmetika

Oriflame yang diperoleh dari data sekunder. Data tersebut berupa data pelanggan

yang menggunakan membership card di kota Yogyakarta yang berjumlah 7850

orang. Maka jumlah sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebesar 100 orang dengan

pengambilan sampel diukur menggunakan rumus untuk menentukan ukuran sampel

(Husein Umar, 2003):

12

Nd

Nn

Page 15: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

15

Dimana:

n = jumlah sampel

N = ukuran populasi

d = tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi

(0,1%)

1)1,0(7850

78502

n = 98,74 pembulatan 100

Dalam penelitian ini, metode penarikan sampel menggunakan metode

probability sampling. Non-probability sampling peneliti tidak mengetahui besarnya

populasi secara pasti (Sugiyono, 2010). Teknik pengambilan sampel menggunakan

purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan

pertimbangan tertentu (orang yang memiliki membership card oriflame)

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner. merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. (Sugiyono, 2010).

Konsep dan Indikator Empirik

Konsep Membership Card dan loyalitas pelanggan diukur pada aras

pengukuran ordinal. Sesuai dengan skala pengukuran ordinal, peneliti menggunakan

Page 16: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

16

skala Likert yaitu 1 sampai 5, dimana angka 1 mewakili pernyataan sangat tidak

setuju hingga skala 5 mewakili pernyataan sangat setuju.

Tabel 2

Indikator Empirik Konsep Indikator Empirik Pertanyaan

Kepuasan pelanggan adalah hasil

yang dirasakan oleh pembeli yang

mengalami kinerja sebuah

perusahaan yang sesuai dengan

harapannya Philip (Kotler, 2000)

1. Kepuasan atas harga yang

istimewa

2. Kepuasan atas pelayanan

yang lebih baik

3. Kepuasan atas kemudahan

mendapatkan produk

4. Kepuasan atas kecepatan

dalam pelayanan

1. Saya puas terhadap Membership card

Oriflame karena memberikan harga

yang murah (diskon)

2. Saya puas terhadap Membership card

Oriflame karena mememberikan

pelayanan yang lebih baik

3. Saya puas terhadap Membership card

Oriflame karena memberikan

kemudahan dalam mendapatkan produk

Oriflame

4. Saya puas terhadap Membership card

Oriflame karena memberikan kecepatan

dalam proses transaksi

Loyalitas pelanggan merupakan

besarnya kemungkinan pelanggan

membeli kembali dan kesediaan

mereka untuk menjadi partner

bagi perusahaan (Kotler, 2006)

1. Merekomendasikan

2. Tetap menjadi pelanggan

3. Senang

4. Pembelian ulang

5. Informasi positif

1. Saya akan merekomendasikan Oriflame

kepada orang lain

2. Saya bersedia tetap menjadi anggota

membership card Oriflame

3. Saya senang membeli produk kosmetika

Oriflame

4. Saya akan menambah volume

pembelian ulang produk kosmetika

Oriflame

Teknik dan Langkah Analisis

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

statistik deskriptif dan alat analisis menggunakan regresi sederhana. Sebelum

melangkah ke uji regresi sederhana data diuji kebsahanya sehingga dapat di uji lebih

lanjut yaitu menggunggunakan Uji Validitas dan reliabilitas, serta menggunakan uji

Page 17: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

17

asumsi klasik dengan menggunakan uji normalitas dan autokorelasi serta uji

multikolinearitas.

Uji Validitas : Uji ini untuk mengetahui suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Data dikatakan valid jika

memiliki Corrected item-total correlation (r hitung) lebih besar 0.5 atau jika nilai sig.

lebih kecil dari 0,05 (Jogianto, 2005).

Uji realibilitas : Uji realibilitas diperlukan untuk menunjuk sejauh mana suatu

hasil pengukuran relatif konsisten jika diulangi berapa kali. Instrumen dikatakan

reliable bila memiliki Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 (Jogianto, 2005).

Uji Normalitas : Uji normalitas data merupakan uji keselarasan untuk

mengetahui kepastian berapa data yang diperoleh. Pengujian ini dilakukan untuk

menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen

keduanya memiliki kontribusi normal ataukah tidak. Pengujian normalitas dalam

penelitian ini menggunakan uji kolmogrov-smirnov. Dasar pengambilan keputusan

dalam penelitian ini adalah jika variabel independen dan dependen tersebut

mempuyai asymp.sig (2-tailed) diatas level of signifikan 5% (0,05) maka dapat

disimpulkan bahwa variabel tersebut berdistribusi normal (Ghozali, 2005).

Page 18: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

18

Tingkat Kepuasan Pelanggan Dalam Menggunakan Membercard Ship Card

Untuk menganalisis persolalan penelitian pertama berupa tingkat kepuasan

pelanggan, akan terlebih dahulu dilakukan pembobotan terhadap jawaban responden

dengan menggunakan skala likert, yaitu dari skor 1 sampai dengan 5 sebagai berikut

bobot 5 Sangat baik/ Sangat puas

bobot 4 Baik/Puas

bobot 3 Cukup baik/Cukup puas

bobot 2 Tidak baik/Tidak puas

bobot 1 Sangat tidak baik/Sangat tidak puas

Jawaban untuk tanggapan konsumen pada masing-masing indikator empiris

dijumlahkan kemudian dibagi dengan jumlah responden yang menghasilkan

rata-rata tanggapan konsumen.

respondenJumlah

EmpirisIndikatorBobotJumlah= Rata-rata

Kriteria tanggapan konsumen dimulai dengan menentukan interval dengan

perhitungan:

8,05

15

I

Sehingga menghasilkan klasifikasi sebagai berikut:

Page 19: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

19

Tabel 3

Klasifikasi Kepuasan Pelanggan

No Interval Kriteria

1 1.00-1.80 Sangat Tidak Puas

2 1.81-2.60 Tidak Puas

3 2.61-3.40 Ragu-ragu

4 3.41-4.20 Puas

5 4.21-5.00 Sangat Puas

Pengaruh Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan

Untuk menganalisis persoalan penelitian kedua digunakan uji regresi

Sederhana. Berikut rumus yang digunakan dalam penelitian ini.

Y = a+ bx

dimana:

a : Konstanta

b : Koefisien regresi

Y : Loyalitas pelanggan

X : Kepuasan Pelnggan Pengguna Membership Card

Selanjutnya dengan menggunakan SPSS 11.0 for windows, akan dihasilkan

output regresi yang akan dijelaskan mengenai:

R square (R2) yaitu kemampuan variabel independent dalam menjelaskan

variabel dependen. Sebagai contoh, misalkan R2 adalah 80% maka kemampuan

variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen adalah sebesar 80%,

sedangkan 20 % sisanya dijelaskan variabel lain di luar model.

Page 20: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

20

Uji t, uji signifikansi apakah variabel independen berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen (. Hal ini dilakukan dengan cara membandingkan p-value

dengan tingkat signifikansi. Jika p-value lebih besar dari tingkat signifikansi maka Ho

diterima demikian sebaliknya.

ANALISIS

Berikut akan disajikan analisis data yang berupa, karakteristik responden,

tingkat kepuasan pelanggan dalam menggunakan membership card kosmetika

Oriflame dan pengaruh CRM melalui membership card Orifame terhadap loyalitas

pada kosmetika Oriflame di kota Yogyakarta

Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, tingkat

usia, tingkat pendapatan, pekerjaan, pendidikan dan lama memiliki membership card

Oriflame

Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin responden, terdiri atas dua kelompok, yaitu

kelompok pria dan wanita.

Page 21: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

21

Tabel 4

Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase

Wanita 98 98.00%

Pria 2 2.00%

Total 100 100.00%

Sumber: data primer 2012

Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pengguna membership card kosmetika

Oriflame di kota Yogyakarta mayoritas adalah berjenis kelamin wanita sebesar 98 %

dan sisanya sebanyak sebesar 2 % adalah pria (responden yang hanya berlangganan

membeli parfum). Produk Oriflame memang untuk wanita yang butuh perawatan

kecantikan.

Tingkat Usia

Tabel 5

Tingkat Usia

Tingkat Usia Frekuensi Prosentase

Usia di bawah 20 tahun 6 6.00%

Usia 20 tahun - Usia25 tahun 68 68.00%

Usia 26 tahun - Usia 30 tahun 14 14.00%

Usia 31 tahun - usia 35 tahun 3 3.00%

Usia diatas 35 tahun 9 9.00%

Total 100 100.00%

Sumber: data primer 2012

Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pengguna membership card kosmetika

Oriflame di kota Yogyakarta sebagian besar adalah usia 20 sampai dengan 25 tahun

sebesar 68 % dan distribusi terkecil adalah usia 31 sampai dengan 35 tahun sebesar

3 %.

Page 22: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

22

Tingkat Pendapatan Perbulan

Tabel 6

Tingkat Pendapatan Perbulan

Tingkat Pendapatan Perbulan Frekuensi Prosentase

Rp. 500.000,00 - Rp.1.500.000,00 78 78.00%

Rp. 1.500.001,00 - Rp.2.500.000,00 15 15.00%

Rp. 2.500.001,00 - Rp.3.500.000,00 3 3.00%

Rp. 3.500.001,00 - Rp.4.500.000,00 4 4.00%

Total 100 100.00%

Sumber: data primer 2012

Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pengguna membership card kosmetika

“Oriflame” di kota Yogyakarta sebagian besar berpendapatan perbulanya Rp.

500.000,00 - Rp. 1.500.000,00 yaitu sebesar 78 % dan distribusi terkecil adalah

tingkat pendapatan Rp. 2.500.01,00 - Rp. 3.500.000,00.

Pekerjaan

Berdasarkan jenis pekerjaan responden, terdiri atas enam jenis pekerjaan,

yaitu pengusaha/wirasasta, dosen/guru, pegawai negeri, karyawan swasta, mahasiswa

atau pelajar, seperti ditunjukan pada Tabel 7.

Tabel 7

Pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Prosentase

Pengusaha/Wiraswasta 9 9.00%

Dosen/Guru 1 1.00%

Pegawai Negeri 2 2.00%

Karyawan Swasta 31 31.00%

Mahasiswa/Pelajar 52 52.00%

Lainnya..... 5 5.00%

Total 100 100.00%

Sumber: data primer 2012

Page 23: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

23

Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pengguna membership card kosmetika

“Oriflame” di kota Yogyakarta sebagian besar adalah mahasiswa/pelajar sebesar 52

% dan distribusi paling sedikit yaitu pekerjaan sebagai dosen atau guru sebesar 1 %.

Pendidikan

Berdasarkan jenis pekerjaan responden, terdiri atas enam tingkat pendidikan

terakhir responden, yaitu SD atau sederajad, SMP atau sederajad, SMU/SMK atau

sederajad, Diploma, S1, dan pasca sarjana, seperti ditunjukan pada Tabel 8.

Tabel 8

Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Frekuensi Prosentase

SMP atau sederajad 3 3.00%

SMU/SMK atau sederajad 68 68.00%

Diploma 11 11.00%

S1 17 17.00%

Pasca Sarjana 1 1.00%

Total 100 100.00%

Sumber: data primer 2012

Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pengguna Membership Card kosmetika

Oriflame di kota Yogyakarta sebagian besar berpendidikan terakhir SMU/SMK atau

sederajad yaitu sebesar 68 % dan distribusi paling sedikit yaitu tingkat pasca sarjana

sebesar 1 %.

Page 24: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

24

Lama Memiliki Membership Card Oriflame

Berikut tabel yang menyajikan sudah berapa lama repsponden memiliki

Membership Card Oriflame.

Tabel 9

Lama Memiliki Membership Card Oriflame

Lama Memiliki Membership Card Oriflame Frekuensi Prosentase

1 Tahun 67 67.00%

2 Tahun 13 13.00%

3 Tahun 15 15.00%

4 Tahun 5 5.00%

Total 100 100.00%

Sumber: data primer 2012

Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pengguna membership card kosmetika

“Oriflame” di kota Yogyakarta sebagian besar telah memiliki Membership Card

Oriflame selama 1 tahun sebesar 67 % dan distribusi paling sedikit yaitu selama 4

tahun sebesar 5 %.

Pengujian Kesahihan dan Keterandalan Indikator Empiris

Sebelum analisis regresi sederhana dilakukan, akan terlebih dahulu dilakukan

uji keterandalan dan uji kesahihan. Uji keterandalan digunakan untuk mengetahui

apakah kuesioner benar-benar reliable atau handal (Ghozali 2005). Untuk penelitian

ini, dilakukan dengan uji statistik Cronbach Alpha (α), yakni baru disebut handal

apabila memiliki Cronbach Alpha (α) > 0,60.

Page 25: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

25

Tabel 10

Uji Reabilitas

Uji Reabilitas Nilai Alpha

(α)

Kepuasan menggunakan program

Membership Card

Loyalitas Pelanggan

0.8645

0.8458

Sumber; Olahan SPSS

Berdasarkan uji keterandalan yang dilakukan dengan program SPSS 11,

ternyata kehandalan, ditunjukkan nilai Cronbach Alpha (α) diatas 0,600. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa data tersebut handal atau realibel dan dapat di uji

dengan uji selanjutnya.

Uji kesahihan dilakukan untuk mengetahui sahih tidaknya suatu kuesioner,

dimana kuesioner dikatakan sahih jika pertanyaan pada kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji kesahihan

yang dilakukan adalah dengan uji validitas. (Ghozali, 2005)

Tabel 11

Uji Validitas

Kepuasan menggunakan program Membership Card

Item to

Total

Correlation

Keterangan

1. Membership card Oriflame memberikan harga yang istimewa

2. Membership card Oriflame mememberikan pelayanan yang

lebih baik

3. Membership card Oriflame memberikan kemudahan dalam

mendapatkan produk Oriflame

4. Membership card Oriflame memberikan kecepatan dalam

proses transaksi

0.864

0.848

0.795

0.870

Valid

Valid

Valid

Valid

Loyalitas Pelanggan

Item to

Total

Correlation

Keterangan

1. Saya akan merekomendasikan Oriflame kepada orang lain

2. Saya bersedia tetap menjadi anggota membership card

Oriflame

3. Saya senang membeli produk kosmetika Oriflame

0.736

0.799

0.824

Valid

Valid

Valid

Page 26: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

26

4. Saya akan menambah volume pembelian ulang produk

kosmetika Oriflame

5. Saya akan memberikan informasi positif Oriflame, kepada

orang lain

0.792

0.824

Valid

Valid

Sumber: olahan SPSS

Tabel 11 tersebut di atas merupakan hasil pengolahan data menggunakan uji

validitas, memiliki nilai item to total correlation yang lebih besar dari nilai 0,5, maka

dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian tersebut memiliki tingkat validitas yang

tinggi atau sangat valid, sehingga dapat dilanjutkan untuk uji selanjutnya.

Pengujian Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

dependen dan variabel independen keduanya memiliki kontribusi normal ataukah

tidak.

Tabel 12

Uji Normalitas

Kolmogorov Smirnov 1,963

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,215

Sumber: olahan SPSS

Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar

0,215 lebih besar dari nilai sig. 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut

terdistribusi normal.

Page 27: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

27

Tingkat Kepuasan Pelanggan Dalam Menggunakan Membership Card Oriflame

Pada Kosmetika Oriflame Di Kota Yogyakarta

1. Harga yang istimewa

Tabel 13

Harga Yang Istimewa

Kriteria Jawaban Jumlah Skor Total Skor Rata-rata

Sangat Tidak Puas 1 1 1

4.21

Tidak Puas 4 2 8

Ragu-ragu 6 3 18

Puas 51 4 204

Sangat Puas 38 5 190

Total 100

421

Sumber: data primer 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui, sebanyak 51 responden menyatakan puas

dalam menggunakan Membership card Oriflame yang memberikan harga yang

istimewa. Dari hasil perhitungan ditemukan total skor 381 dan rata-rata skor 4,21

yang berarti secara rata-rata skor termasuk dalam kriteria responden sangat puas

dalam menggunakan Membership card Oriflame, karena nilai tersebut berada antara

nilai 4,21 sampai 5.

68% responden adalah kelulusan SMU/SMK. Harga adalah faktor yang

penting dalam kepuasan bagi mereka, karena sumber pendapatan para remaja adalah

dari orang tua. Hal ini dapat dilihat pula pada Tabel 8 dimana 78% responden

berpendapatan Rp.500.000,00 – 1.500.000,00 per bulan.

Page 28: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

28

2. Pelayanan yang lebih baik

Tabel 14

Pelayanan Yang baik

Kriteria Jawaban Jumlah Skor Total Skor Rata-rata

Sangat Tidak Puas 2 1 2

4.08

Tidak Puas 3 2 6

Ragu-ragu 11 3 33

Puas 53 4 212

Sangat Puas 31 5 155

Total 100 408

Sumber: data primer 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui, sebanyak 53 responden menyatakan puas

dalam menggunakan Membership card Oriflame karena akan mememberikan

pelayanan yang lebih baik. Dari hasil perhitungan ditemukan total skor 408 dan rata-

rata skor 4,08 yang berarti secara rata-rata skor termasuk dalam kriteria responden

puas dalam menggunakan menggunakan Membership card Oriflame, karena nilai

tersebut berada antara nilai 3,41 sampai 4,20.

3. Kemudahan dalam mendapatkan produk Oriflame

Tabel 15

Kemudahan Dalam Mendapatkan Produk Oriflame

Kriteria Jawaban Jumlah Skor Total Skor Rata-rata

Sangat Tidak Puas 1 1 1

4.15

Tidak Puas 4 2 8

Ragu-ragu 9 3 27

Puas 51 4 204

Sangat Puas 35 5 175

Total 100 415

Sumber: data primer 2012

Page 29: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

29

Tabel di atas dijelaskan bahwa sebanyak 51 responden menyatakan puas

dalam menggunakan Membership card Oriflame karena dapat memberikan

kemudahan dalam mendapatkan produk Oriflame. Dari hasil perhitungan ditemukan

total skor 415 dan rata-rata skor 4,15 yang berarti secara rata-rata skor termasuk

dalam kriteria responden puas dalam menggunakan Membership card Oriflame,

karena nilai tersebut berada antara nilai 3,41 sampai 4,20.

4. Kecepatan dalam proses transaksi

Tabel 16

Kecepatan Dalam proses Transaksi

Kriteria Jawaban Frequency Skor Total Skor Rata-rata

Sangat Tidak Puas 1 1 1

4.17

Tidak Puas 1 2 2

Ragu-ragu 13 3 39

Puas 50 4 200

Sangat Puas 35 5 175

Total 100 417

Sumber: data primer 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui, sebanyak 50 responden menyatakan puas

menggunakan Membership card Oriflame memberikan kecepatan dalam proses

transaksi. Dari hasil perhitungan ditemukan total skor 417 dan rata-rata skor 4,17

yang berarti secara rata-rata skor termasuk dalam kriteria responden puas dalam

menggunakan Membership card Oriflame, karena nilai tersebut berada antara nilai

3,41 sampai 4,20.

Page 30: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

30

Berdasarkan empat indikator kepuasan pelanggan dalam menggunakan

Membership card Oriflame, dapat diketahui bahwa secara keseluruhan rata-rata skor

jawaban responden atas empat indikator tersebut masuk dalam ketegori puas. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 17

Tingkat Kepuasan Pelanggan Dalam Menggunakan Membership Card Kosmetika

Oriflame Di Kota Yogyakarta

No Pernyataan Kepuasan Pengguna Membership Card Rata-rata Kategori

1 Membership card Oriflame memberikan harga yang

istimewa 4,21 Puas

2 Membership card Oriflame mememberikan

pelayanan yang lebih baik 4,08 Puas

3 Membership card Oriflame memberikan kemudahan

dalam mendapatkan produk Oriflame 4,15

Puas

4 Membership card Oriflame memberikan kecepatan

dalam proses transaksi 4,17

Puas

Total 16,61

Rata-rata kepuasan menggunakan Membership card

Oriflame 4,15 Puas

Sumber; Olahan data primer (2012)

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata tingkat kepuasan

pelanggan dalam menggunakan membership card kosmetika Oriflame Di Kota

Yogyakarta yang diperoleh dari 100 responden berdasarkan empat indikator di

peroleh nilai sebesar 4,15. Ini berarti secara keseluruhan pelanggan puas dalam

menggunakan membership card kosmetika Oriflame di kota Yogyakarta.

Page 31: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

31

Pengaruh Tingkat Kepuasan Pelanggan Dalam Menggunakan Membership Card

Oriflame Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Kosmetika Oriflame Di

Yogyakarta

Alat analisis regresi sederhana digunakan untuk menjawab persoalan

penelitian ke dua yaitu untuk mengetahui pengaruh kepuasan konsumen pengguna

Membership Card melalui membership card terhadap loyalitas pelanggan kosmetika

Oriflame di kota yogyakarta .Analisis regresi dilakukan dengan bantuan komputer

program SPSS 11 for windows, sehingga diperoleh persamaan regresi yang dapat

ditulis sebagai berikut:

Y = 5,230 + 0,957 x

Tabel 18

Model Summary

Model R R Square Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

1 .822 .676 .673 1.823

Sumber; Olahan SPSS

Tabel 19

Koefisien Regresi

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.230 1.126 4.643 .000

Kepuasan Pengguna .957 .067 .822 14.303 .000

Sumber; Olahan SPSS

Dari tabel 19 di atas dapat diketahui bahwa kepuasan pemilik membership

card atas manfaat yang dirasakan sejak pelanggan memiliki kartu keanggotaan

Page 32: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

32

mampu menjelaskan variasi dari tingkat loyalitas pelanggan sebesar 67,60 % (nilai R

square). Dengan kata lain, variasi dari tingkat loyalitas pelanggan sebesar 32,40 %

dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diukur dalam penelitian ini. Lebih

lanjut, meskipun kemampuan variabel kepuasan dalam menjelaskan variasi tingkat

loyalitas pelanggan cukup besar yaitu sebesar 67,60 %, dan didukung dengan variabel

kepuasan pelanggan dalam membangun loyalitas pelanggan pengguna Membership

card Oriflame yang bersangkutan adalah signifikan (ditunjukkan pada tabel 18 oleh

nilai t = 14, 303 dan nilai signifikansi 0,000), yang berarti kepuasan pelanggan dalam

menggunakan program Membership Card Oriflame berpengaruh signifikan terhadap

Loyalitas Pada Kosmetika Oriflame Di Kota Yogyakarta, pada taraf signifikansi 5 %.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan Ha diterima dan menolak Ho yang berarti

kepuasan pelanggan dalam menggunakan membership card oriflame berpengaruh

terhadap loyalitas pelanggan pada kosmetika oriflame di yogyakarta. Hal tersebut

sejalan dengan penelitian Wijaya (2008), Saputra (2008) yang menyatakan bahwa

Program membership card yang dilakukan oleh pelaku bisnis restoran di Surabaya cukup

efektif dalam membuat pengunjung. Hal tersebut juga di dukung oleh kotler (2004), Darsono

(2008), dan Butscher (2001) yang mengemukakan bahwa tujuan utama dari program

kepuasan pelanggan adalah untuk membangun hubungan dengan pelanggan sehingga

mereka menjadi pelanggan setia perusahaan dalam jangka panjang.

Page 33: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

33

PENUTUP

Pada akhir penulisan penelitian ini akan disajikan kesimpulan dari analisis data

dan bahasanya sehubungan dengan jawaban persoalan penelitian yang telah

dirumuskan sebelumnya. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dapat dibuat

implikasi yang diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Kesimpulan

1. Sebagian besar responden menyatakan bahwa sejak memiliki membership card

Oriflame, responden merasakan tingkat kepuasan atas fasilitas yang diberikan

seperti memberikan harga yang murah (4,21), memberikan pelayanan yang lebih

baik (4,08), memberikan kemudahan dalam mendapatkan produk (4,15) dan

memberikan kecepatan dalam proses transaksi (4,17).

2. Kepuasan pelanggan dalam menggunakan program Membership Card Oriflame

berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas pelanggan Pada Kosmetika Oriflame

Di Kota Yogyakarta dengan nilai t = 14, 303 dan nilai signifikansi 0,000.

Implikasi Teoritis

Hasil pengujian apakah kepuasan pelanggan dalam menggunakan program

Membership Card berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan Kosmetika

Oriflame Di Kota Yogyakarta menghasilkan implikasi teoritis sebagai berikut:

Kepuasan pelanggan dalam menggunakan program Membership Card Oriflame

berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas Pada Kosmetika Oriflame Di Kota

Page 34: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

34

Yogyakarta konsisten dengan teori Kotler (2004) yang menunjukkan bahwa jika

pelanggan puas dalam menggunakan Membership Card karena pelanggan

mendapatkan fasilitas berupa harga yang istimewa, pelayanan yang lebih baik,

kemudahan dalam mendapatkan produk, dan kecepatan dalam proses transaksi maka

pelanggan akan mengalami kepuasan dan hal ini akan menyebabkan loyalitas yang

tinggi.

Implikasi Terapan

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan di Bab IV maka untuk dapat

mempertahankan loyalitas merek, sebaiknya pihak Oriflame memperhatikan dan

meningkatkan faktor-faktor penentu tingkat kepuasan konsumen, seperti:

1. Mempertahankan pelayanan.

2. Mepertahankan persepsi responden jika kemudahan dalam mendapatkan

produk.

Keterbatasan Penelitian dan Penelitian Mendatang

Penelitian ini hanya mengkaji membership card dalam tahap participation,

kategori kedua dalam teori yang dikemukakan oleh Gronroos (2000). Penelitian

berikut masih berpeluang untuk meneliti kategori yang lain, yaitu retention dan co-

production.

Page 35: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

35

DAFTAR PUSTAKA

Dharmmesta, B.S. 1999. Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual Sebagai

Panduan Bagi Peneliti. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia.Vol 14 No.3,

pp73-88.

Fandy Tjiptono, 2004, Pemasaran Jasa, Malang: Bayu Media

Gaffar F., Vanessa. 2007. CRM dan MPR Hotel. Bandung: Alfabeta.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Griffin, Jill, 2002. Customer Loyalty, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Gronroos, C. (2000). Service Management And Marketing: A Customer Relationship

Management Approach (2nd ed). Chichester: John Wiley and Sons, Ltd.

Hendri Sukotjo dan Sumanto Radix A. (2010). Analisa Marketing Mix terhadap

Keputusan Pembelian Produk Klinik Kecantikan Teta di Surabaya.

Universitas Petra Surabaya

Jogiyanto, Hartono, 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan

Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi Yogyakarta.

Kotler, Philip. 2000. Marketing Management. New Jersey: The Millennium Edition,

Prentice Hall International Edition.

Kotler, P., & Armstrong, G. (2004). Principles of marketing, (10th ed), New Jersey:

Prentice Hall.

Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran Edisi 11. Jakarta: PT. Indeks

Newell, Frederick. (2000). Loyalty.com : Customer Relationship Management in The

New Era of Internet Marketing. McGraw–Hill, New York

Obrien, James A., 2002, “Customer Relation Management”, Managemen Information

Systems: Managing Information Technology in the E-Business Enterprise (5th

ed.), McGraw- Hill Higher Education, pp.128-131

Page 36: Pengaruh Kepuasan Pelanggan Membership Card Oriflame ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2308/2/T1_212008033_Full... · lebih baik terhadap kebiasaan (habit) pelanggan. Salah

36

Sheth, Jagdish N, Atul Parvatiyar & G. Shainesh. 2002. Customer Relationship

Management: Emerging Concepts, Tools, and Application. New Delhi: Tata-

McGrawHill.

Sindell, 2000. A framework of dynamic CRM: linking marketing with information

strategy. Business Process Management Journal, Volume 9, Number 5, 652-

671(20).

Sugiyono, 2010. Metode Pemasaran Kuantitatif dan Kualitatif. CV. Alfabeta.

Bandung

Suhartanto dan Februadi, 2000. Peran Kepuasan Sebagai Mediator Antara Citra

Organisasi Dengan Loyalitas. Bandung. Gramedia

Wijaya, S. (2005), Study Eksploratif Perilaku Mahasiswa Universitas Kristen Petra

Dalam Memilih Fast-Food Restaurant Dan Non-Fast Food Restaurant Di

Surabaya, Jurnal Manajemen Perhotelan, Vol.1, (2).