18
PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU, ASIMETRI INFORMASI, DAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI (Studi Empiris pada Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Temanggung) Disusun Oleh: NASKAH PUBLIKASI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Pada jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh: RANI SURYANINGTYAS B200120144 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU

  • Upload
    vantram

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU

PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU,

ASIMETRI INFORMASI, DAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN

INTERNAL TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN

AKUNTANSI

(Studi Empiris pada Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Temanggung)

Disusun Oleh:

NASKAH PUBLIKASI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

Pada jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

RANI SURYANINGTYAS

B200120144

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU,

ASIMETRI INFORMASI, DAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN

INTERNAL TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN

AKUNTANSI

(Studi Empiris pada Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Temanggung)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh

RANI SURYANINGTYAS

B200120144

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :

Dosen Pembimbing

Dr. Fatchan Achyani, SE., M.Si

NIK. 657/0612056501

Page 3: PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca publikasi dengan judul:

“PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU,

ASIMETRI INFORMASI, DAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN

INTERNAL TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN

AKUNTANSI (Studi Empiris pada Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten

Temanggung)

Yang ditulis oleh:

RANI SURYANINGTYAS

B200120144

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Sabtu, 23 April 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Dr. Fatchan Achyani, SE., M.Si ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Dra. Nursiam, MH, Ak ( )

(Anggota 1 Dewan Penguji)

3. Dr. Erma Setiawati, Ak., MM ( )

(Anggota 2 Dewan Penguji)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Dr. Triyono, SE., M.Si)

Page 4: PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU

SURAT PERNYATAAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya

Nama : Rani Suryaningtyas

Nim : B200120144

Fakultas/Jurusan: Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi

Jenis : Skripsi

Judul : Pengaruh Kesesuaian Kompensasi, Moralitas Individu, Asimetri

Informasi, dan Efektivitas Pengendalian Internal terhadap

Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada

Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Temanggung)

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:

1. Memberikan hak bebas royalitas kepada Perpustakaan UMS atas penulisan

karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memberi hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan,

mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan, serta

menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada

Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan

pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul

atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, April 2016

Yang menyatakan

(Rani Suryaningtyas)

Page 5: PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU

PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU,

ASIMETRI INFORMASI, DAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL

TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI

(Studi Empiris pada Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Temanggung)

RANI SURYANINGYAS

B200120144

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

[email protected]

ABSTRACT

The tendency Accounting Fraud in Indonesia is not only happen in privat sectors but

also in public sectors whereas the factors that affect the tendency of accounting fraud are

compensation compliance, individual morality, information asymmetry, and effectiveness of

the internal control. This research aimed to examnine the affect of compensation

compliance, individual morality, information asymmetry, and effectiveness of the internal

control to the tendency of accounting fraud in the Temanggung Regency-Owned

Corporation (BUMD). The kind of this research in quantitative research with survey method.

The population in this research is all employees who works in the Temanggung-Owned

Corporation. The samples in this research is all employees accounting and Finance

departement who work in the Temanggung Regency-Owned Corporation which cover PD.

BPR. BKK Temanggung, PD. Apotik Waringin Mulyo, PD. BKK. Pringsurat, and PT. BPD

Jawa Tengah. The sampling technique in this research used purposive sampling that the

sample selection based on certain criteria corresponding author desired. The data were

analysis with descriptive statistics test, quality data test, multicolinearity test and

heteroscetasticity test, hypothesis test consisting of multiple regression test, coeficient of

determination, F test and t test. The results showed that: 1) compensation compliance has

negative significant affect to the tendency of accounting fraud, 2) individual morality has

negative significant affect to the tendency of accounting fraud, 3) information asummetry has

positive significant affect to the tendency of accounting fraud, and 4) effectiveness of the

internal control has negative significant affect to the tendency of accounting fraud.

Keywords: Tendency of Accounting Fraud, Compensation Compliance, Individual Morality, Information

Asymmetry, Effectiveness of the internal Control.

Page 6: PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU

ABSTRAK

Kecenderungan kecurangan akuntansi di Indonesia tidak hanya terjadi pada sektor

swasta saja tapi juga terjadi pada sektor publik dimana faktor yang mempengaruhi terjadinya

kecenderungan kecurangan akuntansi ini antara lainnya adalah kesesuaian kompensasi,

moralitas individu, asimetri informasi, dan efektivitas pengendalian internal. Penelitian ini

bertujuan untuk menguji pengaruh kesesuaian kompensasi, moralitas individu, asimetri

informasi, dan efektivitas pengendalian internal terhadap kecenderungan kecurangan

akuntansi pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Temanggung. Jenis

penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survey.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja pada BUMD di

Kabupaten Temanggung. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan bagian akuntansi dan

keuangan yang bekerja pada BUMD di Kabupaten Temanggung yang meliputi PD. BPR.

BKK Temanggung, PD. Apotik Waringin Mulyo, PD. BKK Pringsurat, dan PT. BPD Jawa

Tengah. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan purposive

sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu sesuai yang penulis kehendaki.

Teknis analisis data yang digunakan yaitu pengujian statistik deskriptif, pengujian kualitas

data yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas, pengujian asumsi klasik yang terdiri dari

uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, pengujian hipotesis yang terdiri

dari uji regresi linear berganda, uji koefisien determinasi R2, uji F dan Uji t. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: 1) kesesuaian kompensasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi, 2) moralitas individu berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, 3) asimetri informasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, 4) efektivitas

pengendalian internal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi.

Kata kunci: Kecenderungan Kecurangan Akuntansi, Kesesuaian Kompensasi, Moralitas Individu,

Asimetri Informasi, Efektivitas Pengendalian Internal

Page 7: PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU

A. PENDAHULUAN

Kecurangan akuntansi telah mendapat perhatian media sebagai dinamika yang

sering terjadi di era globalisasi ini. Berkembangnya kompleksitas bisnis, kemajuan

teknologi dan terbukanya peluang usaha menyebabkan semakin tingginya risiko

terjadinya kecenderungan kecurangan akuntansi pada perusahaan maupun instansi

pemerintahan. Cressey dalam Albrecht, (2014) menyatakan bahwa faktor penyebab

terjadinya kecenderungan kecurangan akuntansi tidak terlepas dari kosep segitiga

kecurangan yang berupa tekanan,kesempatan dan rasionalisasi. Konsep kecurangan atau

fraud dapat dilihat dari bentuk kebijakan yang disengaja dan tindakan yang bertujuan

untuk melakukan penipuan atau manipulasi yang dapat merugikan pihak lain

(Thoyibatun, 2012). Beberapa kasus KKA di Indonesia terjadi pada sektor publik

maupun sektor swasta yang mempunyai bentuk hampir sama, hanya berbeda dalam hal

tempat atau objek. Pada sektor publik, bentuk dari KKA adalah penyimpangan

anggaran (Thoyibatun, 2012).

Selama tahun 2011, Polda Jateng mencatat ada 78 kasus korupsi dengan 86

tersangka. Polda mengklaim telah menyelamatkan kerugian negara sebanyak

Rp34.612.637.000,00 jumlah tersebut naik sekitar 143 persen dari tahun 2010 yang

berjumlah 32 kasus. Jumlah tersangka pada tahun lalu hanya 31 orang dengan kerugian

negara Rp23.693.274.000,00 (Suara Merdeka, 2011). Pada tahun 2012, Forum Indonesia

untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menduga ada penyelewengan penggunaan dana

bantuan sosial oleh 12 kementrian. Menurut FITRA penyimpangan dan bansos terus

meningkat yang semula tahun 2010 sebesar Rp2,4 triliun untuk delapan kementrian

sementara tahun 2012 penyimpangan dana bansos mencapai Rp31,6 triliun di 12

Kementrian (Vivanews, 2012). Pertengahan tahun 2013. Hasil audit Badan Pemeriksa

Keuangan didampingi Direktur Investigasi dan Advokasi Sekretariat Nasional Forum

Indonesia untuk Transparansi Indonesia (FITRA) menyatakan bahwa di Jawa tengah

ditemukan penyimpangan anggaran sebesar Rp800,6 miliar dengan 4.070 kasus

penyimpangan anggaran (Harian Merdeka, 2013).

Beberapa kasus kecurangan yang pernah terjadi di Kabupaten Temanggung yaitu

(1) kasus korupsi dana bantuan pendidikan untuk putra-putri anggota DPRD pada

tahun 2004 oleh mantan wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten

Temanggung (Suara Merdeka, 2010), (2) kasus 12 camat di Temanggung

mengembalikan uang 120 juta yang diduga bagian dari korupsi dana pemilu 2004 senilai

Rp12,6 miliar (Suara Merdeka, 2005), dan (3) kasus dugaan korupsi dana bantuan

program Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL) tahun anggaran

2007 sampai saat ini masih disidik oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten

Temanggung (Suara Merdeka, 2010).

Berdasarkan banyaknya kasus KKA yang telah terjadi maka membutuhkan usaha

yang maksimal untuk memberantasnya, sehingga hal yang perlu dilakukan adalah

menelusuri faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecenderungan kecurangan

akuntansi. Hasil penelitian sebelumnya membuktikan bahwa faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi kecenderungan kecurangan akuntansi diantaranya adalah moralitas

individu, asimetri informasi, dan efektivitas pengendalian internal (Prawira, dkk., 2014)

serta kesesuaian kompensasi (Delfi, dkk., 2015). Hasil penelitian tersebut didukung oleh

penelitian Ariani, dkk. (2014), Thoyibatun (2012), dan Puspasari dan Suwardi (2012)

Page 8: PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU

yang menyatakan bahwa moralitas individu, asimetri informasi, efektivitas pengendalian

internal, dan kesesuaian kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan

kecurangan (fraud) akuntansi. Akan tetapi hasil penelitian Aryanto, dkk. (2013) bertolak

belakang dengan hasil penelitian diatas. Hasil penelitian Aryanto, dkk. (2013)

menyatakan bahwa sistem pengendalian internal, sistem kompensasi, dan asimetri

informasi tidak berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

Berdasarkan hasil penelitian yang berbeda-beda terkait dengan faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, peneliti termotivasi untuk

melakukan penelitian kembali. Penelitian ini bertujuan untuk menguji 1) pengaruh

kesesuaian kompensasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, 2) pengaruh

moralitas individu terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, 3) pengaruh asimetri

informasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, dan 4) pengaruh efektivitas

pengendalian internal terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi pada Badan Usaha

Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Temanggung.

B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Teori Atribusi

Teori atribusi yang dikembangkan oleh Kelley (1967), kemudian Green serta

Mitchell (1979) berpandangan bahwa perilaku kepemimpinan disebabkan oleh

atribut penyebab, dimana semua pandangan, model, dan teori tidak terlepas dari

perilaku orang dalam organisasi yaitu perilaku pimpinan dan perilaku bawahan. Jadi

kepemimpinan tidak terlepas dari cara berpikir, berprasaan, bertindak, bersikap, dan

berperilaku termasuk tindakan tidak etis maupun kecurangan yang terjadi dalam

sebuah organisasi (Waworuntu, 2003). Faktor-faktor seperti kesesuaian kompensasi,

moralitas individu, asimetri informasi, dan efektivitas pegendalian internal

merupakan beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecurangan tersebut.

2. Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

Kecenderungan kecurangan akuntansi diartikan sebagai tindakan, cara, dan

kelicikan yang dilakukan seseorang dengan menyembunyikan dan menyamarkan

secara sengaja yang berkaitan dengan penyajian laporan keuangan serta pengelolaan

aset organisasi dengan tujuan untuk mencapai keuntungan dan merugikan pihak lain

(Thoyibatun, 2012). Ada dua tipe salah saji yang relevan dengan pertimbangan

auditor tentang kecurangan dalamaudit laporan keuangan menurut SPAP, 2011 SA

seksi 316 yaitu pertama, salah saji yang timbul sebagai akibat dari kecurangan dalam

pelaporan keuangan. Salah saji ini berupa penghilangan secara sengaja jumlah atau

pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai laporan

keuangan. Kedua, kecurangan yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap

aset. Salah saji ini berkaitan dengan pencurian aktiva entitas yang berakibat laporan

keuangan tidak disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (PABU) di

Indonesia.

3. Kesesuain Kompensasi

Imbalan merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh manajemen untuk

meningkatkan prestasi kerja, motivasi, dan kepuasan kerja para karyawan. Imbalan

sering kali dibatasi pemaknaannya sebagai upah dan gaji sehingga dalam konteks ini

imbalan sering disebutkan dengan istilah kompensasi (Setiawan, 2012:123).

Page 9: PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU

Kompensasi yang diberikan perusahaan harus sesuai dengan kontribusi yang

diberikan karyawan kepada perusahaan karena bagi karyawan kompensasi

merupakan faktor yang menentukan kesejahteraan. Adanya kesesuaian kompensasi

diharapkan dapat meminimalkan tindakan keryawan untuk melakukan

kecenderungan kecurangan akuntansi karena mereka beranggapan bahwa perusahaan

telah memperhatikan kesejahteraan karyawan melalui pemberian kompensasi yang

sesuai dan adil (Luthans dalam Kusumastuti dan Meiranto, 2012).

4. Moralitas Individu

Moralitas berasal dari bahasa latin yaitu mores yang berarti kebiasaan. Moralitas

berfokus pada perilaku manusia yang benar dn salah, sehingga moralitas

berhubungan dengan pertanyaan bagaimana seseorang bertindak terhadap orang lain

(Jusup, 2001:89). Dengan kata lain, moralitas adalah tekad untuk mengikuti apa yang

ada dalam hati manusia dan disadari sebagai kewajiban mutlak (Aranta, dkk., 2013).

Secara umum moralitas adalah hal yang paling mendasar yang digunakan untuk

menilai setiap tindakan atau perilaku individu yang bersifat rasional dan sesuai

dengan hati nurani. Salah satu teori perkembangan moral yang banyak digunakan

dalam penelitian etika adalah model Kohlberg. Kohlberg mengelompokkan tahapan

perkembangan moral menjadi tiga tingkat (Velasquez, 2000:25) yaitu pre-conventional,

conventional dan post-conventional.

5. Asimetri Informasi

Asimetri informasi merupakan situasi dimana terjadi ketidakselarasan informasi

antara pihak yang memiliki atau menyediakan informasi dengan pihak yang

membutuhkan informasi (Wilopo, 2006). Teori agensi menjelaskan kondisi adanya

konflik kepentingan antara pengguna informasi dengan manajenen perusahaan yang

mengajibatkan adanya simetri informasi dalam laporan tahunan perusahaan.

Terjadinya asimetri informasi jelas merugikan pihak pengguna informasi karena

muncul ketidakadilan informasi yang dimiliki. Hal ini berarti pengguna informasi

sebagai pihak yang berkepentingan akan lebih sedikit memperoleh informasi

dibandingkan dengan yang dimiliki manajemen perusahaan (Indriani, 2010). Dengan

sedikitnya informasi yang diperoleh pihak yang membutuhkan informasi mendorong

manajemen perusahaan melakukan kecenderungan kecurangan akuntansi.

6. Efektivitas Pengendalian Internal

Standar Profesi Akuntan Publik (2011:319.2) mendefinisikan pengendalian

internal sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan

personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang

pencapaian tiga golongan meliputi keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan

efisiensi operasi, serta kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Tercapainya pengendalian internal dalam suatu perusahaan dapat meminimalisir

kerugian atau pemborosan pengelolaan sumber daya perusahaan. Pengendalian

internal juga menyediakan informasi tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan

dan manajemen sebagai pedoman dalam perencanaan selanjutnya (Mulyadi,

2002:180).

Page 10: PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU

C. PENGEMBANGAN HIPOTEIS

1. Pengaruh Kesesuaian Kompensasi terhadap Kecenderungan Kecurangan

Akuntansi

Kompensasi merupakan semua balas jasa baik yang berbentuk uang, barang

langsung, atau tidak langsung yang diberikan kepada para karyawan atas kontibusi

karyawan dalam mencapai tujuan atau sasaran organisasi (Setiawan, 2012:123).

Kesesuaian kompensasi yang diberikan oleh organisasi kepada karyawan diharapkan

dapat membuat karyawan merasa tercukupi sehingga karyawan atau individu tidak

melakukan tindakan yang dapat merugikan organisasi seperti melakukan kecurangan

akuntansi. Hasil penelitian Delfi, dkk. (2014) menyatakan bahwa kesesuaian

kompensasi memiliki pengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan

akuntansi. Artinya apabila kompensasi yang diberikan organisasi/perusahaan kepada

karyawan sesuai maka kecenderungan kecurangan akuntansi akan menurun. Hasil

penelitian tersebut mendukung penelitian yang dilakukan oleh Thoyibatun (2012),

Kusumastuti dan Meiranto (2012) dan Sari, dkk. (2015). Berdasarkan uraian diatas,

maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: Kesesuaian kompensasi berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan

akuntansi.

2. Pengaruh Moralitas Individu terhadap Kecenderungan Kecurangan

Akuntansi

Moralitas merupakan pelaksanaan kewajiban karena hormat terhadap hukum,

sedangkan hukum itu sendiri tertulis dalam hati manusia. Dengan kata lain, moralitas

adalah tekad untuk mengikuti apa yamg ada dalam hati manusia dan disadari sebagai

kewajiban mutlak (Aranta, dkk., 2013). Beberapa penelitian di bidang etika

menggunakan teori perkembangan moral Kohlberg untuk mengetahui

kecenderungan individu melakukan suatu tindakan tertentu, terutama berkaitan

dengan dilema etika, berdasarkan level penalaran moralnya (Prawira, dkk., 2014).

Hasil penelitian Puspasari dan Suwardi (2012) menunjukkan bahwa level penalaran

moral individu akan mempengaruhi perilaku etis mereka. Orang dengan level

penalaran moral yang rendah berperilaku berbeda dengan orang yang memiliki level

penalaran moral yang tinggi ketika menghadapi dilema etika. Hasil penelitian tersebut

mendukung penelitian yang dilakukan Wilopo (2006), Ariani, dkk. (2014) dan

Puspasari dan Suwardi (2012) yang menyatakan bahwa semakin tinggi level penalaran

moral individu maka individu cenderung tidak berbuat kecurangan akuntansi.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2: Moralitas individu berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

3. Pengaruh Asimetri Informasi terhadap Kecenderungan Kecurangan

Akuntansi

Asimetri informasi merupakan situasi dimana terjadi ketidakselarasan informasi

antara pihak yang memiliki atau menyediakan informasi dengan pihak yang

membutuhkan informasi (Wilopo, 2006). Situasi tersebut menyebabkan pihak yang

membutuhkan informasi akan lebih sedikit memperoleh informasi dibandingkan

dengan manajemen perusahaan atau pihak yang menyediakan informasi. Dengan

sedikitnya informasi yang diperoleh pihak yang membutuhkan informasi mendorong

Page 11: PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU

manajemen perusahaan melakukan kecenderungan kecurangan akuntansi.

Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian Wilopo (2006), Ariani, dkk.

(2014) dan Prawira, dkk. (2014) yang menyatakan bahwa dengan adanya asimetri

informasi yang tinggi akan memperbesar kecenderungan kecurangan akuntansi.

Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3: Asimetri informasi berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

4. Pengaruh Efektivitas Pengendalian Internal terhadap Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi

Pengendalian internal merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan

komisaris, manajeman, dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan

keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan, yaitu keandalan

pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, dan kepatuhan terhadap

hukum dan peraturan yang berlaku (SPAP, 2011:319.2). Kecenderungan kecurangan

akuntansi terjadi apabila adanya peluang untuk melakukan hal tersebut. Peluang yang

besar menyebabkan seseorang dengan mudah melakukan kecurangan akuntansi.

Peluang tersebut dapat diminimalisir dengan pengendalian internal yang efektif.

Semakin efektif pengendalian internal dalam sebuah organisasi atau perusahaan maka

akan menutup peluang terjadinya perilaku yang tidak etis serta kecenderungan untuk

berlaku curang. Hasil penelitian Ariani, dkk. (2014) menyatakan bahwa pengendalian

internal berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, artinya

apabila efektifitas pengendalian internal semakin meningkat, maka bisa menurunkan

terjadinya kecenderungan kecurangan akuntansi. Hasil penelitian tersebut juga

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sari, dkk. (2015), Prawira, dkk. (2014)

dan Delfi, dkk. (2014). Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

H4: Efektivitas pengendalian internal berpengaruh terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi.

D. METODE PENELITIAN

1. Jenis dan Sumber Data

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

survey yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara terjun langsung kelokasi

yang menjadi sampel sehingga peneliti memperoleh data secara langsung dan jelas.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan

melalui pengiriman kuesioner kepada responden. Sumber data dalam penelitian ini

diperoleh dari pendapat dan persepsi karyawan bagian akuntansi dan keuangan di

BUMD Kabupaten Temanggung dengan cara menjawab item-item pertanyaan dalam

kuesioner yang mewakili variabel-variabel yang akan diukur.

2. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja pada

BUMD di Kabupaten Temanggung yang meliputi PD. BPR BKK Temanggung, PD.

Apotik Waringin Mulyo, PD. BKK Pringsurat, PT. BPD Jawa tengah. Sampel dalam

penelitian ini adalah karyawan bagian akuntansi dan keuangan yang bekerja di

BUMD Kabupaten Temanggung. Dalam pengambilan sampel, peneliti

Page 12: PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU

menggunakan teknik purposive sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria

tertentu sesuai yang penulis kehendaki. Adapun Kriterianya adalah sebagai berikut 1)

Karyawan bagian akuntansi dan keuangan, 2) Karyawan bagian akuntansi dan

keuangan yang pendidikanya minimal D3, 4) Karyawan bagian akuntansi dan

keuangan yang telah bekerja minimal 2 tahun, 5) Karyawan bagian akuntansi dan

keuangan yang bersedia menjadi responden, dan 5) Karyawan bagian akuntansi dan

keuangan yang bersedia menjadi responden dengan mengisi kuesioner secara

lengkap. Berdasarkan kriteria yang ditentukan dalam pengambilan sampel maka

dapat diperoleh 40 responden sesuai kriteria serta mengembalikan kuesioner dan

mengisinya dengan lengkap sehingga seluruhnya dapat digunakan dalam analisis data.

3. METODE ANALISIS DATA

Dalam penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linear berganda. Regresi linear berganda digunakan untuk menguji secara parsial atau individu ada atau tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini analisis regresi linear berganda dilakukan dengan memasukkan empat variabel independen yaitu kesesuaian kompensasi, moralitas individu, asimetri informasi, dan efektifitas pengendalian internal serta satu variabel dependen yaitu kecenderungan kecurangan akuntansi. Berikut persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

Keterangan : KKA : Kecenderungan Kecurangan Akuntansi a : Konstanta β : Koefisien Regresi KK : Kesesuaian Kompensasi MI : Moralitas Individu AI : Asimetri Informasi EPI : Efektifitas Pengendalian Internal e : Errors (tingkat kesalahan)

E. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Pengujian Kualitas Data

Pengujian kualitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

a. Uji Validitas

Hasil pengujian validitas diketahui semua pernyataan dalam item-item kuesioner

dinyatakan valid. Hal tersebut dapat dilihat dari rhitung>rtabel atau nilai sig>0,05.

b. Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas diketahui bahwa jawaban responden terhadap pernyataan yang

terdapat dalam kuesioner dikatakan reliabel. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai

Cronbach Alpha>0,60.

2. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian regresi linear berganda terlebih dahulu

dilakukan pengujian asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi

Page 13: PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU

a. Uji Normalitas

Uji normalitas menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov untuk seluruh

variabel sebesar 0,676 dengan p-value (2-tailed) 0,750>0,05 hal tersebut berarti

bahwa data tersebut memenuhi distribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas menunjukkan bahwa semua variabel independen dalam

penelitian ini bebas dari multikolinieritas karena nilai tolenace>0,1 dan nilai VIP<10.

Tabel 1

Hasil Uji Multikolinearitas

c. Heteroskedastisitas.

Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan bahwa variabel independen

dalam penelitian ini tidak ada gangguan heteroskedastisitas karena nilai probabilitas

(p)>0,05.

Tabel 2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

N

o Variabel

Toler

ance VIF α Keterangan

1 Kesusuaian

Kompensa

si

0,700 1,430 10 Bebas

multikolinieritas

2 Moralitas

Individu

0,796 1,256 10 Bebas

multikolinieritas

3 Asimetri

Informasi

0,941 1,062 10 Bebas

multikolinieritas

4 Efektifitas

Pengendali

an Internal

0,800 1,251 10 Bebas

multikolinieritas

Variabel Sig. p* Keterangan

Kesusuaian

Kompensasi

0,942 p>0,05 Bebas

heteroskedastisitas

Moralitas

Individu

0,128 p>0,05 Bebas

heteroskedastisitas

Asimetri

Informasi

0,863 p>0,05 Bebas

heteroskedastisitas

Efektifitas

Pengendalian

Internal

0,492 p>0,05 Bebas

heteroskedastisitas

Page 14: PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU

3. Pengujian Hipotesis

a. Pengujian Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda (multiple regression linear) dalam penelitian ini

digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen.

Tabel 3

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Ftabel = 2,64 Fhitung = 14,704

Adjusted R2 = 0,584 Sig = 0,000

Berdasarkan hasil pengujian regresi linear berganda diatas secara sistematis

dapat ditulis persamaan regresi sebagai berikut:

b. Uji Koefisien Determinasi

Hasil uji koefisien determinasi diperoleh nilai adjusted R2 sebesar 0,584 yang

berarti bahwa sebesar 58.4% variasi variabel independen ( kesesuaian

kompensasi, moralitas individu, asimetri informasi dan efektivitas pengendalian

internal) dapat menjelaskan variabel dependen (kecenderungan kecurangan

akuntansi).

c. Uji F

Hasil uji F diperoleh nilai Fhitung>Ftabel yaitu 14.704>2,64 dan nilai

signifikansi 0,000< α (0,05). Hal ini berarti variabel independen secara bersama-

sama (simultan) berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi

pada tingkat signifikan 5%. Hal ini juga membuktikan bahwa model regresi yang

digunakan dalam sudah fit atau cocok dengan penelitian ini.

d. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel

independen secara individu/parsial terhadap variabel dependen. Pengujian ini

dilakukan dengan menggunakan signifikansi α (0,05). Secara parsial variabel

independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen

jika thitung>ttabel dan nilai signifikan<0,05 maka hipotesis penelitian akan

diterima.

Keterangan Koefisien

Regresi thitung Sig.

(Constant) 32,447

Kesusuaian

Kompensasi -0,165 -2,492 0,018

Moralitas Individu -0,249 -3,976 0,000

Asimetri Informasi 0,130 2,141 0,039

Efektifitas

Pengendalian Internal -0,214 -3,184 0,003

Page 15: PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU

Tabel 4

Hasil Uji t

.

Berdasarkan Uji t pada tabel 4 diperoleh hasil bahwa variabel kesesuaian

kompensasi diperoleh nilai t sebesar -2,492. Nilai thitung lebih besar dari ttabel yaitu

(2,492>2,030) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,018<α (0,05). Maka H1

diterima yang berarti kesesuaian kompensasi berpengaruh terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi. Variabel moralitas individu diperoleh nilai

t sebesar -3,976. Nilai thitung lebih besar dari ttabel yaitu (3,976>2,030) atau dapat

dilihat dari nilai signifikansi 0,000<α (0,05). Maka H2 diterima yang berarti

moralitas individu berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

Variabel asimetri informasi diperoleh nilai t sebesar 2,141. Nilai thitung lebih besar

dari ttabel yaitu (2,141>2,030) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,039<α

(0,05). Maka H3 diterima yang berarti asimetri informasi berpengaruh terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi. Variabel efektifitas pengendalian internal

diperoleh nilai t sebesar -3,184. Nilai thitung lebih besar dari ttabel yaitu

(3,184>2,030) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,003<α (0,05). Maka H4

diterima yang berarti efektifitas pengendalian internal berpengaruh terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi.

F. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa

1. Hipotesis pertama (H1) diterima yang berarti variabel kesesuaian kompensasi

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

Artinya apabila kesesuaian kompensasi semakin tinggi maka dapat menurunkan

kecenderungan kecurangan akuntansi.

2. Hipoteis kedua (H2) diterima yang berarti variabel moralitas individu berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Artinya apabila

moralitas individu semakin tinggi maka dapat menurunkan kecenderungan

kecurangan akuntansi.

3. Hipotesis ketiga (H3) diterima yang berarti variabel asimetri informasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Artinya apabila

asimetri informasi semakin tinggi maka dapat meningkatkan kecenderungan

kecurangan akuntansi.

4. Hipotesis keempat (H4) diterima yang berarti variabel efektivitas pengendalian

internal berpengaruh negatif dan signifkan terhadap kecenderungan kecurangan

akuntansi. Artinya apabila efektivitas pengendalian internal semakin tinggi maka

dapat menurunkan kecenderungan kecurangan akuntansi.

Variabel thitung ttabel Signifikan Keterangan

KK -2,492 2,030 0,018 Signifikan

MI -3,976 2,030 0,000 Signifikan

AI 2,141 2,030 0,039 Signifikan

EPI -3,184 2,030 0,003 Signifikan

Page 16: PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU

G. KETERBATASAN DAN SARAN

Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya menggunakan populasi pada BUMD di Kabupaten

Temanggung dan sampel karyawan bagian akuntansi dan keuangan saja.

2. Penelitian ini hanya menggunakan metode pengumpulan data berupa kuesioner

saja.

3. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya membahas tentang kesesuaian

kompensasi, moralitas individu, asimetri informasi dan efektivitas pengendalian

internal.

Saran

Berdasarkan keterbatasan yang ada, maka saran untuk penelitian selanjutnya adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memperluas populasi dan menambah

jumlah sampel supaya dapat memperoleh hasil yang dapat menggeneralisi keadaan

daerah lainnya di indonesia.

2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan metode pengumpulan data

lainnya misalkan metode observasi supaya dapat memperoleh data yang lebih

menyeluruh

3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah atau mengganti variabel

misalkan variabel etika, budaya organisasi, ketaatan terhadap aturan akuntansi dan

gaya kepemimpinan..

Page 17: PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU

DAFTAR PUSTAKA

Albrecht, W. Steve.2014.Iconic Fraud Triangle Endures. Fraud Magazine. Association of Certified Fraud Examiners, Inc.

Thoyibatun, Siti. 2012. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Perilaku Tidak Etis dan

Kecenderunagn Kecurangan Akuntansi serta Akibatnya terhadap Kinerja Organisasi. Ekuitas Jurnal Ekonomi dan Keuangan.Volume 16. Nomor 2. Halaman 245-260.

Suara Merdeka. 2011. Korupsi di Jateng Naik 143 Persen: 78 Kasus, Kerugian

Rp34,6Miliar(Online),(http://infokorupsi.com/id/korupsi.php?a=9733&l=korupsi-di-jateng-naik-143-persen, diakses tanggal 28 September 2015).

Vivanews. 2012. Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Menduga Ada

Penyelewengan Penggunaan Dana Bantuan Sosial oleh 12 Kementrian (online) (http://nasional.news.viva.co.id diakses tanggal 5 Oktober 2015).

Didi Syafirdi. 2013.Harian Merdeka. Fitra: Penyimpangan Anggaran Rp 800,6 miliar terjadi di

Jateng(Online),(http://m.merdeka.com/peristiwa/fitra-penyimpangan-anggaran-rp-8006-miliar-terjadi-di-jateng.html, diakses tanggal 9 Maret 2015).

Suara Merdeka. 2010. Kasus Korupsi Dana Pendidikan Temanggung (Online),

(http://infokorupsi.com/id/korupsi.php?ac=7297&l=kasus-korupsi-dan pendidikantemanggung-totok-wibowo-terancam-buron, diakses tanggal 28 September 2015)

Suara Merdeka. 2005. Kasus Korupsi di Temanggung 12 Camat Kembalikan

UangRp120Juta(Online),(http://infokorupsi.com/id/korupsi.php?ac=836&l=kasus-korupsi-temanggung, diakses tanggal 28 September 2015).

Suara Merdeka. 2010. Kejari Temanggung Tetapkan 1 Tersangka Kasus Korupsi

RehabilitasiHutan(Online),(http://infokorupsi.com/id/korupsi.php?ac=7575&l=kejari-temanggung-tetapkan-1-tersangka-kasus-korupsi-rehabilitasi-hutan), diakses tanggal 28 September 2015).

Prawira, Made Darma, Nyoman Trisna Herawati, dan Nyoman Ari Surya Darmawan. 2014.

Pengaruh Moralitas Individu, Asimetri Informasi, dan Efektifitas Pengendalian Internal terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Akuntansi: Studi Empiris pada Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Buleleng.e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1. Volume 2. Nomor 1.

Delfi, Tiara, Rita Anugerah, Al Azhar A dan Desmiyawati. 2014. Pengaruh Efektifitas

Pengendalian Internal dan Kesesuaian Kompensasi terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi: Survey pada Perusahaan BUMN Cabang Pekanbaru. SNA XVII 24-27 September 2014. Mataram.

Ariani, Ketut Sulasmi, Lucy Sri Musmini dan Nyoman Trisna Herawati. 2014. Analisis

Pengaruh Moralitas Individu, Asimetri Informasi, dan Keefektifan Sistem Pengendalian Internal terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi di PDAM Kabupaten Bangli.e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1. Volume 2. Nomor 1.

Page 18: PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, MORALITAS INDIVIDU

Puspasari, Novita dan Eko Suwardi. 2012. Pengaruh Moralitas Individu dan Pengendalian Internal terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Studi Eksperimen pada Konteks Pemerintahan Daerah. SNA XV 20-23 September 2012. Banjarmasin.

Aryanto, Mohammad Suharyadi, Tri Hesti Utaminingtyas dan Ratna Anggraini ZR. 2013.

Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Sistem Kompensasi, dan Asimetri Informasi dalam Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. SNA XVI 25-28 September 2013. Manado.

Waworuntu, Bob. 2003. Determinan kepemimpinan. Makara. Sosial humaniora. Volume 7.

Nomor 2 Desember 2003. Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Standar Auditing Seksi

316. Pertimbangan atas Kecurangan dalam Audit Laporan Keuangan. Setiawan MM, toni. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia: Kinerja, Motivasi, Kepuasan Kerja dan

Produktivitas. Cet.ke-1. Platinum. Kusumastuti, Nur Ratri dan Wahyu Meiranto. 2012. Analis Faktor-Faktor yang Berpengaruh

terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi dengan Perilaku Tidak Etis sebagai Variabel Intervening.Diponegoro Journal of Accounting. Volume 1. Nomor 1. Halaman 2.

Jusup, Al.Haryono. 2001. Auditin. Cetakan ke-1. Yogyakarta: STIE YKPN Yogyakarta Aranta, Petra Zulia. 2013. Pengaruh Moralitas Aparat dan Asimetri Informasi terhadap Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi Studi Empiris Pemerintah Kota Sawahlunto.Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.

Velasquez, Manuel G. 2005. Etika Bisnis: Konsep dan Kasus. Edisi 5. Yogyakarta: Andy

Yogyakarta.

Wilopo. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kecenderungan Kecurangan

Akuntansi Studi pada Perusahaan Publik dan Badan Usaha Milik Negara di Indonesia. SNA IX 23-26 Agustus 2006. Padang.

Indriani, Erna wati. 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi Luas Pengungkapan Sukarela dan

Implikasinya terhadap Asimetri Informasi.Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat. Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Pemeriksaan Akuntan Publik. SA Seksi 319.

Pertimbangan atas Pengendalian Internal Dalam Audit Laporan Keuangan. Sari, Ni Luh Putu Purnama, Gede Adi Yuniarta dan Made Pradana Adiputra. 2015. Pengaruh

Efektifitas Sistem Pengendalian Internal, Ketaatan Aturan Akuntansi, Persepsi Kesesuaian Kompensasi, dan Implementasi Good Governance terhadap Kecenderungan Fraud Studi Empiris pada SKPD di Kabupaten Tabanan. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1. Volume 3. Nomor 1