25
PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN BIDANG KELAUTAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TERHADAP KUALITAS LABA Peneliti MUH. ARIFIN 12046220100 [email protected] Abstract Influence Of Marine Corporate Financial Performance Listed On The Indonesia Stock Exchange On The Earnings Quality. Preceptor 1: Sri Ruwanti, SE., M.Sc. Preceptor 2: Firmansyah Khusasi, ST., MM. This study aims to know the effect of the financial performance to earnings quality. The variables of financial performance which are supposed to influence positively on the quality of earnings is profitability while variables expected the negative effect is liquidity and leverage. This study was performed on companies listed in the Indonesia Stock Exchange (IDX) with the object of study is a company engaged in marine. The study was conducted on annual report consistently from year 2012 to 2014. The population of the company amounted to 32 companies the marine field. There are 12 companies were selected as sample by purposive sampling method. Testing of the hypothesis by using multiple linear regression. The results of the study provide empirical evidence that financial performance views of profitability, liquidity and leverage simultaneously significant effect on the earnings quality. Individually profitability significant negative effect on the earnings quality, liquidity do not affect negatively effect on the earnings quality and leverage negative effect on the earning quality. Keywords: Earnings Quality, financial performance (profitability, liquidity and leverage).

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN BIDANG

KELAUTAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA TERHADAP KUALITAS LABA

Peneliti MUH. ARIFIN

12046220100

[email protected]

Abstract

Influence Of Marine Corporate Financial Performance Listed On The

Indonesia Stock Exchange On The Earnings Quality. Preceptor 1: Sri

Ruwanti, SE., M.Sc. Preceptor 2: Firmansyah Khusasi, ST., MM.

This study aims to know the effect of the financial performance to earnings

quality. The variables of financial performance which are supposed to influence

positively on the quality of earnings is profitability while variables expected the

negative effect is liquidity and leverage.

This study was performed on companies listed in the Indonesia Stock

Exchange (IDX) with the object of study is a company engaged in marine. The study

was conducted on annual report consistently from year 2012 to 2014. The

population of the company amounted to 32 companies the marine field. There are

12 companies were selected as sample by purposive sampling method.

Testing of the hypothesis by using multiple linear regression. The results

of the study provide empirical evidence that financial performance views of

profitability, liquidity and leverage simultaneously significant effect on the

earnings quality. Individually profitability significant negative effect on the

earnings quality, liquidity do not affect negatively effect on the earnings quality and

leverage negative effect on the earning quality.

Keywords: Earnings Quality, financial performance (profitability, liquidity and

leverage).

Page 2: PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laba yang tinggi jelas lebih disukai dari pada laba yang rendah karena

dengan tingkat laba yang tinggi dinilai bahwa kinerja perusahaan itu baik, sehingga

informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan. Nasih

(2014) mengungkapkan bahwa laba akuntansi menjadi salah satu bottom line yang

paling banyak mendapat perhatian dari investor dan stakeholders. Sedangkan

menurut Anggraini (2010) informasi laba sangat penting, karena informasi laba

dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan suatu bisnis dalam

mencapai tujuan operasi yang telah ditetapkan, bahkan kreditur ataupun investor

menggunakan laba untuk mengevaluasi kinerja manajemen dan memprediksi laba

masa yang akan datang.

Kajian terkait laba harus dilakukan, hal ini berkaitan dengan kualitas dari

informasi laba itu sendiri. Banyak peneliti yang mengungkapkan bahwa informasi

laba yang ada pada laporan keuangan tidak selalu mencerminkan laba

sesungguhnya atau laba tersebut diragukan kualitasnya (lihat Novianti, 2012;

Riswan & Kesuma, 2014; Sukmawati, Kusmuriyanto, & Agustina, 2014; dan

Maharani, 2015).

Diindikasikan kualitas laba rendah karena dalam pelaporan laba akuntansi

mengandung gangguan persepsian (Theacini & Wisadha, 2014). Ganguan muncul

tidak terlepas dari adanya pemisahaan kepemilikan dalam mengelola perusahaan,

hal ini diungkapkan Muid (2009), pemisahan kepemilikan dalam menjalankan

bisnis perusahaan dapat menimbulkan konflik dalam pengendalian dan pengelolaan

perusahaan yang menjadi rasionalisasi penyebab awal laba menjadi kurang

berkualitas. Untuk kualitas laba tersebut sangat tergantung dari aktivitas

manajemen perusahaan atau kinerja dari pengelola perusahaan itu sendiri, dimana

menurut Hery (2015) proses laporan keuangan itu berhubungan langsung dengan

orang-orang yang di dalamnya (perusahaan).

Pendekatan yang dapat atau paling memungkinkan untuk

menginterperestasikan bahwa informasi laba pada laporan keuangan itu

memberikan informasi laba yang berkualitas adalah dengan menggunakan

pendekatan manajemen laba. Karena ketika informasi laba yang disajikan terjadi

praktik manajemen laba (earnings management) atau manipulasi laba dalam

laporan keuangan perusahaan, efeknya adalah laba yang dilaporkan menjadi tidak

berkualitas (Peasnell, Pope, & Young, 2005). Bahkan diungkapkan oleh Maharani

(2015), terjadinya peraktek manajemen laba dalam suatu perusahaan secara

langsung menurunkan kualitas laba perusahaan tersebut.

Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan

suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat

diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang

mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu (Aditya & Suwitho, 2014).

Ismanegara (2013) mengungkapkan kinerja keuangan suatu perusahaan sangat

penting untuk diketahui karena melalui pengukuran dan evaluasi kinerja keuangan,

perusahaan dapat menyusun rencana-rencana atau target untuk masa yang akan

Page 3: PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

datang, memudahkan pihak manajemen dalam mengidentifikasikan masalah-

masalah yang terdapat dalam bidang keuangan sebuah perusahaan sehingga dapat

ditentukan suatu solusi yang lebih akurat bagi penanganan masalah-masalah yang

dihadapi perusahaan. Sehingga kinerja keungan juga merupakan salah satu bagian

yang menjadi penilaian atau pertimbangan dalam berinvestasi. Sehingga dalam

penelitian ini memunculkan dua faktor penilaian untuk berinvestasi yakni kinerja

kuangan dan kualitas laba.

Untuk itu data atau informasi kinerja keuangan dan kualitas laba sangat

berguna bagi investor, kreditur dan pengguna lain untuk menghindari kesalahan

dalam penanaman modalnya. Oleh karena itu pengguna informasi seperti investor

dituntut untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dengan sebaik-baiknya

melalui analisis rasio keuangan perusahaan dan investor ataupun kreditur juga harus

tahu bahwa laba yang disajikan di laporan keuangan tidak selalu mencerminkan

yang sebenarnya, sehingga sebelum berinvestasi mesti menilai apakah laba

perusahaan yang menjadi tujuan untuk berinvestasi berkualitas atau tidak.

Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas laba, dalam penelitian

Maharani (2015) diungkapkan ada 5 faktor yang mempengaruhi kualitas laba

diantaranya; corporate governance (kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional, dewan komisaris independen), pertumbuhan laba dan leverage.

Sedangkan menurut Surifah (2010) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

kualitas laba dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kualitas laba yang berpengaruh

positif dan berpengaruh negatif, hal ini didasari dari hasil riveiw penelitian (Fanani

et al., 2009). Faktor-faktor yang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

kualitas laba tersebut adalah siklus operasi, ukuran perusahaan, umur perusahaan,

dan risiko lingkungan. Sedangkan Faktor-faktor yang berpengaruh positif dan

signifikan adalah leverage, konsentrasi pasar, dan kualitas auditor. Sedangkan

faktor likuiditas, kepemilikan manajerial masih ditemukan hasil yang berbeda-

beda.

Namun berdasarkan referensi yang ada ternyata masih ditemukan

inkonsestensi dengan apa yang diungkapkan di atas. Kinerja keungan yang dilihat

dari profitabilitas, likuidtas dan leverage masih ditemukannya hasil penelitian

terdahulu yang tidak konsisten terhadap kualitas laba. Dimana hasil penelitian

ditemukan ada yang berpengaruh, tidak berpengaruh atau berpengaruh positif dan

adapula berpengaruh negatif.

Berkaitan dengan berkualitas atau tidaknya laba yang di laporan oleh

perusahaan menjadi motivasi peneliti untuk mengkaji perusahaan bidang kelautan

sebagai objek penelitian. Dimana, bidang kelautan itu sendiri menurut Tridoyo

Kusumastanto sebagaimana dalam Limbong (2015) dapat dibagi menjadi bidang-

bidang sebagai berikut; (1) perikanan tangkap; (2) perikanan budidaya; (3) industri

pengolahan hasil perikanan; (4) industri bioteknologi kelautan; (5) pertambangan

dan energi; (6) pariwisata bhari; (7) angkutan laut; (8) jasa perdagangan; (9) industri

maritim; (10) pulau-pulau kecil; (11) sumber daya non convensional; (12)

bangunan kelautan (konstruksi dan rekayasa); (13) benda berharga dan warisan

budaya (culture hetitage); (14) jasa lingkungan, konservasi dan biodevesitas laut.

Persoalan yang kemudian muncul pada perusahaan bidang kelautan ini

adalah besarnya kebutuhan dana untuk mengembangkan usaha bidang kelautan

Page 4: PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

seperti pengembangan infrastruktur, modal usaha dan pengembangan usaha-usaha

bidang kelautan lainnya. Hal ini diungkapkan oleh Mentri Kelautan dan Perikanan

Ibu Susi Puji Astuti, Ia mengungkapkan “Sektor usaha di bidang kelautan dan

perikanan potensinya sangat besar dan itu membutuhkan pembiayaan yang sangat

besar” (www.kkp.go.id). Melihat hal ini salah satu upaya yang mungkin dapat

ditempuh untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan bidang kelautan yang besar

tersebut, yakni melalui pendanaan dari investor, kriditur dan lain-lain (investor dari

dalam negeri ataupun investor luar negeri). Namun menjadi catatan penting bahwa

tentunya investor atau kreditor hanya akan memberikan dananya pada usaha yang

menurutnya pantas untuk diberikan dananya.

Korelasi persoalan yang kemudian muncul dalam variabel penelitian ini

terhadap objek penelitian adalah bila kualitas laba dan kinerja keuangan menjadi

salah satu hal penting untuk dijadikan pertimbangan oleh investor untuk

berinvestasi, maka dengan berdalilkan pada teori keagenan dan pensinyalan,

melalui laporan keuangan laba yang menjadi perhatian investor bisa saja tidak

mencerminkan kondisi kinerja keuangan perusahaan sebenarnya karena laporan

keuangan tersebut sengaja dipercantik agar investor tertarik untuk berinvestasi. Bila

hal ini terjadi tentu investor tidak ingin menanamkan modalnya, karena investor

tidak mendapatkan informasi yang sebenarnya. Investor butuh kepastian informasi

(terutama informasi laba) sehingga menurut penulis informasi laba harus

berkualitas, tujuannya adalah agar semakin banyak investasi yang masuk di

perusahaan-perusahaan bidang kelautan Indonesia.

Selain itu bila penelitian sebelumnya masih menemukan hasil yang

inkonsisten, maka bagaimanapula hasilnya jika penelitian ini dilakukan pada usaha

bidang kelautan, seperti beberapa penelitian sebelumnya yang merekomendasikan

untuk dilakukan riset pada perusahaan selain sektor manufaktur atau usaha-usaha

yang berbeda-beda. Berkaitan dengan penjelasan di atas untuk itu judul yang di

ambil dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan

Bidang Kelautan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Terhadap Kualitas

Laba”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh kinerja keuangan perusahaan bidang kelautan yang

dilihat dari profitabilitas terhadap kualitas laba ?

2. Bagaimana pengaruh kinerja keuangan perusahaan bidang kelautan yang

dilihat dari likuiditas terhadap kualitas laba ?

3. Bagaimana pengaruh kinerja keuangan perusahaan bidang kelautan yang

dilihat dari leverage terhadap kualitas laba ?

4. Apakah kinerja keuangan (profitabilitas, likuiditas dan leverage ) secara

simultan berpengaruh terhadap kualitas laba ?

C. Tujuan Penelitian

Adapaun tujuan dari hasil penelitian ini, berdasarkan rumusan masalah di

atas adalah sebagai berikut:

Page 5: PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

1. Untuk mengetahui pengaruh dari kinerja keuangan perusahaan bidang

kelautan yang dilihat dari profitabilitas terhadap kualitas laba.

2. Untuk mengetahui pengaruh dari kinerja keuangan perusahaan bidang

kelautan yang dilihat dari likuiditas terhadap kualitas laba.

3. Untuk mengetahui pengaruh dari kinerja keuangan perusahaan bidang

kelautan yang dilihat dari leverage terhadap kualitas laba.

4. Untuk mengetahui secara simultan kinerja keuangan (profitabilitas,

likuiditas dan leverage ) berpengaruh terhadap kualitas laba.

2. LANDASAN TEORI

A. Teori Sinyal (Signalling Theory)

Teori Sinyal pertama sekali dicetuskan oleh Bhattacharya pada tahun

1979. Prapaska & Mutmainah (2012) mengungkapkan teori sinyal menjelaskan

mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan

keuangan pada pihak eksternal. Asimetri informasi antara manajer dengan pihak

luar perusahaan menjadi dasar yang mendorong perusahaan untuk memberikan

informasi dimana perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan

prospek yang akan datang daripada pihak luar (pemilik, calon investor dan

kreditor). Bila informasi ini tidak di dapatkan oleh pihak luar perusahaan akan

berakibat pada sikap melindungi diri dengan memberikan harga yang rendah untuk

perusahaan.

B. Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori agensi pertama kali dipopulerkan oleh Jensen dan Meckling (1976).

Pemisahan kepemilikan ini akan dapat menimbulkan konflik dalam pengendalian

dan pelaksanaan pengelolaan perusahaan yang menyebabkan para manajer

bertindak tidak sesuai dengan keinginan para pemilik. Konflik yang terjadi akibat

pemisahan kepemilikan ini disebut dengan konflik keagenan (Siallagan &

Machfoedz, 2006). Menurut Tuwentina & Wirama (2014) pihak manajemen

berusaha dengan segala cara untuk menyusun laporan keuangan sesempurna

mungkin baik di mata pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Hal inilah

yang sering menjadi pemicu timbulnya asimetri informasi antara pihak manajemen

perusahaan dengan principal yang dikenal sebagai konflik agensi. Walaupun

sebenarnya Agen dan principel memiliki keinginan yang sama untuk memperoleh

manfaat sebesar-besarnya atas pengelolaan perusahaan.

C. Manajemen Laba (Earnings Management)

Sulistyanto (2008) mendefinisikan secara umum manajemen laba

(earnings management) adalah suatu upaya manajer perusahaan untuk

mengintervensi atau mempengaruhi informasi-informasi dalam laporan keuangan

dengan tujuan untuk mengelabuhi stakeholder, dimana stakeholder memiliki

kepentingan untuk mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan. Sehingga menurut

Hery (2015) manipulasi akuntansi yang merupakan tindakan manajemen berakibat

pada menyesatkan (menipu) investor mengenai kinerja keuangan atau kesehatan

ekonomi perusahaan.

Page 6: PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

D. Laporan Keuangan (Financial Statement)

Laporan keuangan (financial statement) adalah dokumen perusahaan yang

melaporkan perusahaan dengan istilah moneter (Horngren & Harrison, 2007).

Harrison et. al. (2012) mengungkapkan bahwa definisi laporan keuangan (financial

statement) adalah dokumen bisnis yang digunakan perusahaan untuk melaporkan

hasil aktivitasnya kepada berbagai kelompok pemakai, yang meliputi manajer,

investor, kreditor, dan agen regulator.

E. Kualitas Laba (Earning quality)

Dechow, Weili, & Catherine (2010) mendefinisikan kualitas laba sebagai

kemampuan laba (perusahaan) dalam menjelaskan informasi yang terkandung

didalamnya yang dapat membantu pembuat keputusan dalam mengambil

keputusan. Triyono (2011) mengungkapkan adanya kebebasan dari pihak

manajemen untuk memilih metoda akuntansi berterima umum merupakan salah

satu cara masuk manajemen melakukan perekayasaan laba (earnings manajement).

Laba yang telah mengalami rekayasa menunjukkan kualitas laba yang rendah.

Syarif & Pasaribu (2015) mengungkapkan laba akuntansi merupakan

produk akrual, kualitas laba memiliki banyak dimensi dan dapat diukur dengan

banyak ukuran, salah satunya menggunakan akrual. Akrual merupakan selisih

antara laba bersih dengan arus kas dari aktivitas operasi. Akrual dapat dibedakan

menjadi dua bagian yaitu normal accruals (non-discretionary accruals) dan

abnormal accruals (discretionary accruals). Non-discretionary accruals

merupakan akrual yang diperkirakan sebenarnya terjadi yang merefleksikan kinerja

bisnis sebenarnya. Sedangkan discretionary accruals merupakan bagian akrual

yang timbul karena tindakan pemilihan metode akuntansi oleh kebijakan

manajemen. Sehingga semakin kecil nilai discretionary accruals maka kualitas laba

semakin baik. Hal senada juga diungkapkan Wardhani (2009) laba dikatakan

berkualitas apabila nilai absolut akrual diskresioner-nya semakin kecil karena ini

berarti bahwa tingkat manajemen labanya juga semakin kecil.

F. Kinerja Keuangan (Financial Performance)

Hery (2015) mengungkapkan melalui kinerja keuangan dapat dilihat

prospek pertumbuhan dan perkembangan keuangan perusahaan dengan sumber

daya yang dimilikinya. Riswan & Kesuma (2014), kinerja keuangan merupakan

gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu diraih oleh perusahaan pada periode

tertentu melalui aktivitas-aktivitas perusahaan untuk menghasilkan keuntungan

secara efektif dan efisien.

Esthirahayu, Handayani, & Hidayat (2014) mengungkapkan laporan

keuangan saja belum dapat memberikan informasi yang tepat sebelum dilakukan

analisis terhadap laporan keuangan tersebut dan pada umumnya analisis kinerja

keuangan perusahaan yakni dengan menggunakan analisis rasio. Untuk itu

penelitian ini kinerja keungan akan dilihat pada rasio profitablitas, likuiditas dan

leverage. Raharjaputra (2009) mengungkapkan pada intinya rasio profitabilitas,

likuiditas dan leverage adalah sebagai berikut:

a. Rasio profitabilitas (profitability ratio), rasio yang mengukur seberapa

besar efektifitas manajemen atau eksekutif perusahaan yang dibuktikan

Page 7: PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

dengan kemampuan menciptakan keuntungan atau perlu ditambahkan

mampu menciptakan nilai tambah ekonomis perusahaan.

b. Rasio likuiditas (likuidity ratio), rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang telah

jatuh tempo.

c. Rasio leverage (leverage ratio), rasio yang mengukur seberapa jauh atau

seberapa besar perusahaan telah didanai atau dibiayai oleh hutang

G. Kerangka Pemikiran (Framework)

Terdaftarnya perusahaan-perusahaan bidang kelautan di Bursa efek

Indonesia membuktikan bahwa perusahaan tersebut masih membutuhkan dana

untuk perusahaannya. Namun yang menjadi catatan pentingnya adalah, pihak

eksternal seperti investor dan kreditor hanya akan memberikan dananya pada

perusahaan yang dinilainya layak untuk diberikan dana tersebut. Berdasarkan

kajian penelitian terdahulu kualitas laba dan kinerja keuangan menjadi penting

untuk diteliti karena merupakan salah satu yang menjadi penilaian dalam

berinvestasi.

Gambar 2.1: Kerangka Berfikir Penelitian

Sumber: Data diolah peneliti

H. Hipotesis Penelitian (Research Hypothesis)

Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1. Kinerja keuangan yang dilihat dari profitabilitas berpengaruh positif

terhadap kualitas laba.

H2. Kinerja keuangan yang dilihat dari likuiditas berpengaruh negatif

terhadap kualitas laba.

H3. Kinerja keuangan yang dilihat dari leverage berpengaruh negatif

terhadap kualitas laba.

H4. Kinerja keuangan (profitabilitas, likuiditas dan leverage) secara

simultan berpengaruh terhadap kualitas laba.

3. METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan cara menguji hipotesisi yang dikembangkan

untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan yang dilihat dari rasio profitabilitas,

Page 8: PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

likuiditas dan leverage (variabel independen) terhadap variabel dependen yakni

kualitas laba (earning quality).

B. Oprasionalisasi Variabel

Tabel 3.1 Oprasionalisasi Variabel

No Definisi Variabel Perhitungan Sumber

1 Profitabilitas (Return On Asset):

Putri & Christiawan (2014),

ROA merupakan suatu indikator

keuangan yang menggambarkan

kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba atas total aset

yang dimiliki perusahaan.

ROA= Laba

Bersih/Total Asset X

100%

Ramanuningsih

(2012)

2 Likuiditas (Current Ratio):

Amanah, Atmanto, & Azizah

(2014), Current Ratio dapat

dijadikan sebagai dasar

perhitungan dari likuiditas

jangka pendek yang paling utama

karena mencakup seluruh

komponen aktiva lancar dan

seluruh komponen hutang lancar.

CR= Asset

Lancar/Hutang

Lancar X 100%

Sukmawati,

Kusmuriyanto,

& Agustina

(2014)

3 Leverage (Debt To Equity

Ratio): DER digunakan untuk

mengukur tingkat penggunaan

hutang terhadap total ekuitas,

semakin tinggi DER

menunjukkan tingginya

ketergantungan permodalan

perusahaan terhadap pihak luar

Sandhieko (2009).

DER= Total

Hutang/Total Equity

X 100%

Gaol (2014)

4 Kualitas Laba (Discresionary

Accrual): Discronary accrual

(DACC) umunya menggunakan

model Jones (1991) yang di

modifikasi oleh Dechow et al.

(1995) DACC merupakan

accrual yang muncul dari

kebijakan manajemen. Sehingga

semakin kecil discretionary

accruals (DACC) semakin tinggi

kualitas laba dan sebaliknya

semakin besar (DACC) maka

semakin rendah kualitas laba

(Paulus, 2011).

1. TACCit =

EBXTit – OCFit

2. TACCit/TAi,t-

1= α1(1/TAi,t-1)

+ α2((ΔREVit -

ΔRECit)/ TAi,t-

1) + α3(PPEit/

TAi,t-1) + εit

3. NDACCit = α1

(1/ TAi,t-1) + α2

(ΔREVit -

ΔRECit)/ TAi,t-

1)+ α3(PPEit/

TAi,t-1)

Muid (2009)

Page 9: PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

4. DACCit =

(TACCit/TAi,t-

1) - NDACCit

C. Populasi Dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan bidang kelautan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012-2014. Terdapat Tujuh dari

Empat belas bidang kelautan menurut Kusumastanto dalam (Limbong, 2015) yang

menjadi populasi dalam penelitian ini yakni; 1) Bidang perikanan tangkap; 2)

Bidang budidaya 3) Bidang industri pengolahan hasil perikanan; 4) Bidang

pariwisata bahari; 5) Bidang transportasi laut atau angkutan laut; 6) Bidang Jasa

perdagangan; dan 7) Industri maritim. Metode penetuan sampel menggunakan

purposive sampling. Adapun kriteria dan sampel penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Identifikasi sampel sesuai kriteria dalam penelitian

No Kriteria Sampel Tidak

Masuk

Kriteria

Jumlah

1 Perusahaan bidang kelautan yang terdaftar di

BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2012-2014.

32

2 Menerbitkan laporan keuangan 31 Desember

secara konsisten dari tahun 2012-2014.

(5)

3 Laporan keuangan disajikan dalam mata uang

rupiah.

(11)

4 Memiliki data yang lengkap sesuai kebutuhan

penelitian untuk tahun 2011-2014

(4)

Total Tidak masuk kriteria (20)

Jumlah sampel 12

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis SPSS 22.00 untuk menjawab

rumusan masalah dan manarik sebuah kesimpulan atas penelitian yang dilakukan.

Adapun tahapan-tahapannya dilakukan sebagai berikut:

1. Uji asumsi klasik

Uji asumsi klasik merupakan syarat untuk melakukan pengujian regresi

linier berganda.

Normalitas dengan uji statistik Non-Parametik Kolmogorov-Smirnov

Uji Multikolinearitas dengan melihat model regresi dari nilai

tolerance (tolerance value) dan nilai Variance Inflation Factor

Uji Autokorelasi dengan uji Durbin-Wiston (DW)

Uji Heteroskedastisitas dengan Uji galzer

Page 10: PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua

atau lebih variabel independen (bebas) dengan variabel dependen (terikat).

Persamaan regresi pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

KL = α + βX₁KROF+ βX₂KLIK+ βX3KLEG + e

3. Uji Hipotesis (Uji)

Uji hipotesis merupaka suatu proporsi atau tanggapan yang sering

digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan atau solusi persoalan dan

juga untuk dasar penelitian lebih lanjut (Sunyoto, 2011). Adapun uji

hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan; 1) Uji Kofesien (R2); 2)

Uji Pengaruh Simultan (Uji f-test); dan 3) Uji persial (Uji t-test).

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskriptif Penelitian

Hasil tampilan SPSS statistik dekriptif di atas pada tabel 4.1 terdapat 36

responden (N) dari 12 sampel perusahaan bidang kelautan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia selama tiga tahun.

Tabel 4.1 Statisitk deskrptif Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 36 .00128 .26077 .0653243 .05506287

CR 36 .23990 22.01538 2.3881696 3.60065884

DER 36 .03379 6.61671 1.5002643 1.59505587

DACC 36 -.1078172 .8971068 .195123734 .2010584957

Valid N (listwise) 36

Variabel terikat yakni kualitas laba (KL) yang diukur dengan discretionary

accrual (DACC) mengambarkan bahwa dari 36 data penelitian nilai minimum

discretionary accrual (DACC) adalah -0.1078172 terjadi pada PT. United Tractor

Tbk (UNTR) nilai maksimum discretionary accrual (DACC) adalah 0.8971068

terjadi pada PT. Tanah Laut Tbk (INDX). Adapun nilai rata-ratanya dari

discretionary accrual (DACC) adalah 0.195123734 hal ini berarti pula manajemen

laba pada perusahaan bidang kelautan cukup rendah atau berarti pula kualitas laba

dari perusahaan bidang kelautan memiliki kualitas laba yang cukup tinggi.

Sedangkan nilai standar deviasi discretionary accrua DACC adalah 0.2010584957.

Sedangakan variabel bebas yakni kinerja keuangan berdasarkan hasil

statistik deskriptif yang tergambar dari tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa dengan

sampel 36 penelitian menunjukkan masing-masing rata-rata profitabilitas (ROA),

likuiditas (CR) dan leverage (DER) adalah .0653243 2.3881696 dan 1.5002643.

Profitabilitas (ROA) memiliki nilai minimum 0.00128 terjadi pada perusahaan dan

nilai maksimumnya 0,26077. Likuiditas nilai minimum 0,23990 dan nilai

maksimumnya adalah 22,01538. Nilai minimum leverage 0,03379 nilai maksimum

leverage adalah 6,61671. Sedangkan standar deviasi dari masing-masing variabel

independen yakni ROA, CR dan DER adalah ,05508454, 3,60071674 1,59449736.

Page 11: PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

B. Uji Asumsi Klasik

1. Hasil Uji Normalitas

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Setelah Outlier One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

x-y1

N 33

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .15142504

Most Extreme Differences Absolute .152

Positive .152

Negative -.075

Test Statistic .152

Asymp. Sig. (2-tailed) .051c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Hasil pengujian statistik data one-sampele Kolmogorov-Smirnov

berdasarkan tabel di atas menunjukkan nilai asymp. sig. 0.051. Artinya

nila tersebut lebih besar dari 0.05 (0.051 > 0.05) sehingga dapat

disimpulkan data sudah berdistribusi secara normal.

2. Uji Multikolinearitas

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.117 .079 ROA 1.987 .690 .557 .552 1.813

CR -.010 .011 -.184 .494 2.022

DER .176 .052 .541 .815 1.227

a. Dependent Variable: DACC

Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa variabel

independen return on asset memiliki nilai Tolerance 0,552 dan VIF 1,813,

Current Ratio memiliki nilai Tolerance 0,494 dan VIF 2,022, debt to

equity ratio memiliki nilai Tolerance 0,815 dan VIF 1,227. Hasil ke tiga

variabel ini memiliki nilai Tolerance > 0,10 atau nilai VIF < 10. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antara variabel

independen dalam model regresi sehingga variabel profitabilitas (ROA),

likuiditas (CR) dan leverage (DER) layak untuk digunakan sebagai

variabel prediktor.

Page 12: PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

3. Hasil Uji Autokorelasi

Tabel 4.4. Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .635a .403 .342 .1590646570 2.194

a. Predictors: (Constant), DER, ROA, CR

b. Dependent Variable: DACC

Berdasarkan tabel 4.5 di atas nilai Durbin-Watson (DW) sebesar

2.194 nilai ini akan dibandingkan dengan signifikansi 5%, jumlah data 33

(N) dan jumlah variabel independen 3 dan 1 variabel dependen (k = 4).

Sehingga dapat diketahui nilai du dan dl pada tabel DW masing-masing

adalah du: 1.7298 dan dl: 1.1927 Sehingga diketahui bahwa dw sebesar

2.194 dan nilai du sebesar 1.7298 dengan kriteria du < d < 4-du (1.7298 <

2.194 < 2.2702) maka kesimpulannya tidak terjadi autokerelasi pada

model regresi.

4. Hasil Uji Heteroskedestisitas

Tabel 4.5. Hasil Uji Heteroskedestisitas

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .053 .048 1.101 .280

ROA .142 .420 .079 .337 .738

CR -.002 .006 -.078 -.312 .757

DER .053 .032 .324 1.675 .105

a. Dependent Variable: RES2

Berdasarkan tabel 4.6 di atas menunjukkan semua variabel

independen nilai probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan

0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung

adanya heteroskedestisitas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian

sudah tidak terjadi penyimpangan asumsi klasik, artinya model regresi

pada penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar analisis.

Page 13: PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

C. Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 4.6. Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.117 .079 -1.483 .149

ROA 1.987 .690 .557 2.881 .007

CR -.010 .011 -.184 -.903 .374

DER .176 .052 .541 3.402 .002

a. Dependent Variable: DACC

Berdasarkan tabel 4.7 di atas model regresi linier berganda

penelitian ini sebagai berkut:

KL = α + βX₁KROF+ βX₂KLIK+ βX3KLEG + e

KL= -0,117+1,987X₁KROF-0,010X₂KLIK+0,176X3KLEG +e

Keterangan:

KL = Kualitas laba

α = Konstanta

β = Koefisien Regresi

X₁KROF = Kinerja keuangan dari Profitabilitas

X₂KLIK = Kinerja Keuangan dari Likuiditas

X3KLEG = Kinerja Keuangan dari Leverage

Persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa:

a. Nilai konstanta sebesar -0,117 mengidentifikasi bahwa jika

variabel independen yaitu profitabilitas (ROA), likuiditas (CR)

dan Leverage (DER) konstan atau bernilai 0, maka nilai DACC

sebesar -0,177.

b. Koefisien profitabilitas (ROA) sebesar 1,987. Koefieien variabel

ini positif mengindikasi hubungan antara variabel ROA dengan

variabel DACC searah. Dimana jika variabel profitabilitas naik

satu satuan akan menaikan DACC sehingga menurunkan kualitas

laba sebesar 1,987 satuan.

c. Koefisien likuiditas (CR) sebesar -0,010. Koefieien variabel ini

negatif mengindikasi hubungan antara variabel CR (likuiditas)

dengan variabel DACC berlawanan. Dimana jika variabel

likuiditas naik satu satuan akan menurunkan DACC dan kualitas

laba akan naik sebesar -0,010 satuan.

d. Koefisien leverage (DER) sebesar 0,176. Koefieien variabel ini

positif mengindikasi hubungan antara variabel DER (leverage)

dengan variabel DACC searah. Dimana jika variabel leverage

naik satu satuan akan menaikan DACC sehingga menurunkan

kualitas laba sebesar 0,176 satuan.

D. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Uji ini bertujuan untuk mengukur kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen.

Page 14: PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

Tabel 4.7 Hasil Uji Adjusted R2

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .635a .403 .342 .1590646570

a. Predictors: (Constant), DER, ROA, CR

b. Dependent Variable: DACC

Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa nilai

Adjusted R2 sebesar 0,342 atau 34.2% dalam menjelaskan variabel

dependen, hal ini berarti variabel independen secara bersama-sama dapat

menjelaskan variabel dependen sebesar 34.2%. Sehingga profitabilitas

(ROA), likuiditas (CR) dan leverage (DER) memiliki pengaruh terhadap

kualitas laba (DACC) sebesar 34.2%, sedangakan sisanya 65.8%

ditentukan oleh faktor lain diluar model regresi yang tidak terdeteksi

dalam penelitian ini. Menurut Ghozali (2013) nilai standar error of the

estimate (SEE) yang kecil menunjukan bahwa model regresi semakin tepat

dalam memprediksi variabel, berdasarkan tabel 4.8 di atas nilai SEE

menunjukan model regresi yang baik karena nilainya cukup kecil yakni

sebesar 0.1590646570.

E. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan variabel

independen terhadap variabel dependen.

Tabel 4.8. Hasil Uji Statistik F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .496 3 .165 6.533 .002b

Residual .734 29 .025 Total 1.230 32

a. Dependent Variable: DACC

b. Predictors: (Constant), DER, ROA, CR

Berdasarkan tabel 4.9 di atas, maka hasil regresi berganda secara

manual dengan F hitung sebesar 6,533 dan F tabel sebesar 2,92

menunjukan Fhitung > dari Ftabel (6,533 > 2,92). Adapun secara elektronik

nilai sig. lebih kecil dari nilai probabilitas yaitu 0.002 < 0.05, maka H0

ditolak atau H4 diterima. Sehingga ini menunjukkan bahwa variabel

independen kinerja keuangan (profitabilitas, likuiditas dan leverage)

secara simultan mampu menjelaskan variabel dependen kualitas laba.

F. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik T)

Uji ini bertujuan untuk melihat pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen secara individual.

Page 15: PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik T

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.117 .079 -1.483 .149

ROA 1.987 .690 .557 2.881 .007

CR -.010 .011 -.184 -.903 .374

DER .176 .052 .541 3.402 .002

a. Dependent Variable: DACC

Berdasarkan tabel 4.10 di atas, dari tiga variabel independen nilai

masing-masing nilai probabilitasnya adalah profitabilitas (ROA) 0,007,

likuiditas (CR) 0,374 dan leverage 0,002. Sehingga dari ketiga variabel

tersebut, berpengaruh dan nilai signifikan < 0.05 terdapat dua variabel

yakni profitabilitas dan leverage. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan

lebih rinci sebagai berikut berikut:

1. Hipotesis I, hipotesis 1 dibandingkan dengan nilai sig. dengan

probabilitas dan nilai t hitung dengan t tabel. Hipotesis 1 diterima

jika t hitung > dari t tabel dan nilai sig. < 0.05. Berdasakan tabel

di atas nilai sig. profitabilitas (ROA) adalah sebesar 0,007. Nilai

t hitung ROA adalah 2,881 dan nilai t tabel 1,699. Hal ini

menunjukkan kalau H0 ditolak karena sig. 0,007 < dari 0.05 dan t

hitung yaitu 2,881 > 1,699. Coefficients B (positif) sehingga

dapat disimpulkan profitabilitas berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kualitas laba (H1 ditolak).

2. Hipotesis II, hipotesis 2 dibandingkan dengan nilai sig. dengan

probabilitas dan nilai t hitung dengan t tabel. Hipotesis diterima

jika t hitung > dari t tabel dan nilai sig. < dari 0.05. Nilai sig.

likuiditas (CR) adalah sebesar 0,374. Nilai t hitung CR (current

ratio) adalah -0,903 sedangkan nilai t tabel 1,699. Hal ini berarti

menunjukkan kalau H0 gagal ditolak atau H1 ditolak karena sig.

0,339 > dari 0.05 dan t hitung hasil di atas menunjukan lebih kecil

dari t hitung dari t tabel yaitu -0,903 < 1,699. Sehingga dapat

disimpulkan likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap

kualitas laba (H2 ditolak).

3. Hipotesis III, hipotesis 3 dibandingkan dengan nilai sig. dengan

probabilitas dan nilai t hitung dengan t tabel. Hipotesis 3 diterima

jika t hitung > dari t tabel dan nilai sig. < dari 0.05. Berdasakan

tabel di atas nilai sig. leverage (DER) adalah sebesar 0,002. Nilai

t hitung DER adalah 3,402 sedangkan nilai t tabel 1,699. Hal ini

menunjukkan kalau H0 ditolak atau H1 diterima karena sig. 0,002

< dari 0.05 dan t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 3,402 > 1,699.

Coefficients B (positif) sehingga dapat disimpulkan leverage

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kualitas laba (H3

diterima).

Page 16: PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

G. Pembahasan

1. Hipotesis pertama, kinerja keuangan yang dilihat dari

profitabilitas berpengaruh positif terhadap kualitas laba.

Berdasarkan analisis statistik dalam penelitian yang telah

dilakukan ditemukan bahwa hipotesis pertama H1 ditolak dan disimpulkan

bahwa kinerja keuangan yang dilihat dari profitabilitas berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kualitas laba. Profitabilitas berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kualitas laba ditunjukkan dengan semakin

tingginya profitabilitas semakin tinggi juga nilai DACC (discretionary

accruals), maka apabila DACC naik akan menurunkan kualitas laba

perusahaan.

Profitabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba juga tinggi dan laba yang tinggi

diminati oleh investor. Namun apabila profitabilitas suatu perusahaan

terlalu tinggi diindikasikan terjadi praktik manajemen laba dengan

memanfaatkan akrual untuk meningkatkan laba perusahaan yang

mengakibatkan kualitas laba menjadi rendah. Sukmawati, Kusmuriyanto,

& Agustina (2014) mengungkapkan laba yang tinggi diindikasi bisa

diperoleh dengan cara yang tidak sehat atau dalam perusahaan tersebut

melakukan memanipulasi laba agar terlihat baik sehingga menarik para

investor untuk menginvestasikan dananya ke perusahaan tersebut.

2. Hipotesis kedua, kinerja keuangan yang dilihat dari likuiditas

berpengaruh negatif terhadap kualitas laba.

Hasil penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa hipotesis

pertama H1 ditolak dan disimpulkan bahwa kinerja keuangan yang dilihat

dari likuiditas tidak berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap

kualitas laba. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi likuiditas perusahaan

akan meningkatkan kualitas laba perusahaan.

Discresionary accrual atau akrual kelolaan yang dapat digunakan

manajemen untuk meningkatkan likuiditas perusahaan. Hal ini dilakukan

karena menurut Sukmawati, Kusmuriyanto, & Agustina (2014) likuiditas

berhubungan dengan kepercayaan dari kreditor terhadap perusahaan atau

semakin tinggi likuiditas maka semakin tinggi pula kepercayaan para

kreditor terhadap perusahaan. Namun bila melihat hasil penelitian ini

likuiditas tidak berpengaruh terhadap kualitas laba, tinggi atau rendahnya

likuiditas tidak mempengaruhi kualitas laba, sehingga apabila likuiditas

suatu perusahaan tinggi maka pihak manajemen tidak perlu melakukan

peraktek manajemen laba yang berakibat pada kualitas laba menjadi

rendah.

3. Hipotesis ketiga, Kinerja keuangan yang dilihat dari leverage

berpengaruh negatif terhadap kualitas laba.

Berdasarkan analisis statistik dalam penelitian yang telah

dilakukan ditemukan bahwa hipotesis ketiga H3 diterima dan disimpulkan

Page 17: PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

bahwa kinerja keuangan yang dilihat dari leverage berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap kualitas laba. Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian yang dilakukan Purwanti (2010), Anggraini (2010) dan

Maharani (2015) yang menyatakan bahwa leverage perpengaruh negatif

dan signifikan terhadap kualitas laba.

Leverage mengambarkan tentang jumlah dana yang dimiliki

perusahaan dibandingkan dengan dana yang didanai oleh kreditor.

Perusahaan dengan leverage yang tinggi atau modal yang dimiliki

perusaahaan dibiayai dengan hutang yang besar maka menunjukan nilai

jual perusahaan menjadi rendah. Perusahaan dinilai tidak mampu

mengelola keuangan secara seimbang, sehingga bila leverage tinggi

mengakibatkan kualitas laba menjadi rendah.

Hasil dari peneilitian ini leverage searah dengan DACC,

(leverage naik DACC juga naik) atau leverage berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kualitas laba. Hasil ini mengindikasikan bahwa

semakin tinggi leverage maka semakin rendah kualitas laba. Menurut

Valipour dan Moradbeygi (2011) dalam Ramanuningsih (2012) yaitu

hutang yang tinggi berhubungan negatif terhadap kualitas laba

menunjukkan bahwa perusahaan dengan agresif menggunakan akrual

untuk menghindari pelanggaran perjanjian dan mengurangi biaya

pendanaan. Selain itu hutang yang tinggi juga mendorong manajer untuk

melakukan praktik manajemen laba, agar perusahaan tampak memiliki

kinerja yang baik.

4. Hipotesis keempat, Kinerja keuangan (profitabilitas,

likuiditas dan leverage) secara simultan berpengaruh

terhadap kualitas laba.

Berdasarkan analisis statistik dalam penelitian yang telah

dilakukan ditemukan bahwa hipotesis pertama H4 diterima dan

disimpulkan bahwa kinerja keuangan (profitabilitas, likuiditas dan

leverage) berpengaruh secara simultan terhadap kualitas laba. Hasil

perhitungan analisis regresi diperoleh Adjusted R2 sebesar 0,342 atau

34.2% hal ini berarti variabel independen secara bersama-sama yakni

profitabilitas (ROA), likuiditas (CR) dan leverage (DER) dapat

menjelaskan variabel dependen DACC sebesar 34.2%. Sedangakan

sisanya 65.8% ditentukan oleh faktor lain diluar model regresi.

5. Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh kinerja keuangan

perusahaan bidang kelauatan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

terhadap kualitas laba dengan jumlah data pengujian 33 data, maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Kinerja keuangan yang dilihat dari profitabilitas berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap kualitas laba (H1 ditolak).

Page 18: PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

2. Kinerja keuangan yang dilihat dari likuiditas tidak berpengaruh dan

tidak signifikan dengan arah positif terhadap kualitas laba (H2 ditolak).

3. Kinerja keuangan dilihat dari leverage berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kualitas laba (H3 diterima).

4. Kinerja keuangan (profitabilitas, likuiditas dan leverage) berpengaruh

secara simultan terhadap kualitas laba (H4 diterima).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, maka saran

yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk menambah variabel ukuran

kinerja keuangan atau proksi untuk mengukur variabel seperti

profitabilitas dengan ukuran rasio selain return on asset, atau leverage

selain debt to equity ratio.

2. Diharapkan untuk menambah jumlah tahun atau priode penelitian agar

dapat mencerminkan atau menjelaskan lebih komphrensif dari

perusahaan yang diteliti.

3. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya apabila ingin menggunakan

perusahaan yang sama agar bisa memisahkan perusahaan manufaktur

dan perusahaan jasa agar analisis bisa lebih spesifik dan lebih jelas

tentang kualitas laba dari perusahaan bidang kelautan yang manufaktur

dan jasa.

4. Untuk memperkuat uji koefisien determinasi, maka disarankan untuk

menambah variabel selain dari kinerja keuangan seperti variabel-

variabel good governance government.

DAFTAR PUSTAKA

Aditya , R. Y., & Suwitho. (2014). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga

Saham Pada Perusahaan Rokok Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu &

Riset Manajemen, Vol. 3 No. 5 (2014).

Afriyeni, E. (2008, Oktober). Penilaian Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan

Analisis Rasio. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Vol. 3 No. 2. 2008.

Amanah, R., Atmanto, D., & Azizah, D. F. (2014). Pengaruh Rasio Likuiditas Dan

Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Indeks

Lq45 Periode 2008-2012). Jurnal Administrasi Bisnis (Jab), Vol. 12 No.1.

2014

Anggraini, G. B. (2010). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan

Institusional, Leverage, Dan Growth Terhadap Kulitas Laba Perusahaan.

Surakarta: Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret.

Bandi. (2009). Kualitas Laba Dalam Perspektif Akrual-Arus Kas Dan Pensinyalan

Dividen. Semarang: Program Studi Doktor Ilmu Ekonomi Universitas

Diponegoro.

Page 19: PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

Boediono, G. (2005). Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance. Jurnal SNA VIII Solo, 15 – 16 September 2005.

Brealey, R., Mayers, S., & Marcus, A. (2008). Dasar-Dasar Manjemen Keuangan

Perusahaan (Jildi 2 Edisi Kelima Ed.). (B. P. Erlangga, Trans.) Jakarta:

Erlangga.

Dechow, P., Weili, G., & Catherine, S. (2010). Understanding Earnings Quality: A

Review Of The Proxies, Their Determinant And Their Consequences.

Journal Ofaccountingandeconomics, Vol. 50 (2010) , 344–401.

Dira, K. P., & Astika, I. B. (2014). Pengaruh Struktur Modal, Likuiditas,

Pertumbuhan Laba, Dan Ukuran Perusahaan Pada Kualitas Laba. E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana Vol. 7 No. 1.

Esthirahayu, D. P., Handayani, S. R., & Hidayat, R. R. (2014). Pengaruh Rasio

Likuiditas, Rasio Leverage Dan Rasio Aktivitas Terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Food And Beverage Yang

Listing Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012). Jurnal Administrasi

Bisnis, Vol. 8 No. 1 2014.

Fanani, Z. (2009). Kualitas Pelaporan Keuangan: Berbagai Faktor Penentu Dan

Konsekuensi Ekonomis. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Indonesia,

Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Airlangga,

Indonesia.

Farida, I. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada

Perbankan Syariah Di Indonesia. Malang: Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Febiani, S. (2012). Konservatisme Akuntansi, Corporate Governance, Dan Kualitas

Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Bei). Jurnal

Akuntansi, Vol. 1 No.2 2012.

Gaol, K. T. (2014). Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage, Kualitas Akrual, Dan

Profitabilitas Terhadap Kualitas Laba (Studi Pada Perusahaan Manufaktur

Yang Terdaftar Di Bei 2010-2011). Jurnal Economic, Vol. 1. No. 2014.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm Spss .

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Givoly, D., Hayn, C., & Katz, S. (2010). Does Public Ownership Of Equity Improve

Earnings Quality? The Accounting Review, Vol.85, No. 1, 195-225 .

Handono , T. (2011). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Indks Harga

Saham Individu (Studi Kasus Pada Delapan Bank Terbesar). Jakarta:

Fakultas Ekonomi Program Megister Perencanaan Dan Kebijakan Publik

Universitas Indonesia.

Page 20: PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

Harrison, W., Horngren, C., Tomas, G. W., & Suwardy, T. (2012). Akuntansi

Keuangan: Internasional Financial Reporting Standard-Ifrs. Jakarta:

Erlangga.

Hermi, & Ary , K. (2011). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Retusn Saham

Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Priode 2008-2010. Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi Dan Keuangan

Publik,Vol. 6 No.2011.

Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan.

Yogyakarta: CAPS (Center For Academic Publising Services).

Horne, J. C., & Wachowicz, J. M. (2005). Fundamental Of Financial Management

Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan (12 Ed.). (P. Wulandari, Ed., D.

Fitriasari, & A. D. Kwary, Trans.) Jakarta: Salemba Empat.

Horngren, C. T., & Harrison, W. T. (2007). Akuntansi. Jakarta: Erlangga.

, C. T., Sundem, G. L., & Elliott, J. A. (1998). Pengantar Akuntansi

Keuangan. In A. A. Hermawan, & T. Sihombing (Eds.). Jakarta: Erlangga.

Ilat, V., & Kalalo, M. (2011). Analisis Pengaruh Tingkat Pengembalian Ekuitas

Terhadap Harga Saham Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi Dan Auditing,

Vol. 2 No. 2 Tahun 2011

Indrawati, N. (2011). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Asimetri

Informasi Dan Leverage Terhadap Manajemen Laba Dan Kualitas Laba.

Riset Akuntansi Dan Bisnis, Vol.11 No. 2.

Irfan, F. H. (2013). Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal

Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Dan Aliran Kas

Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011). Semarang: Fakultas

Ekonomika Dan Bisnis Universiras Diponegoro .

Ismanegara, A. I. (2013). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham

(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia (Bei) Periode 2010-2011). Malang: Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Bisnis Universitas Brawijaya.

Iswandika, R., Murtanto, & Sipayung, E. (2014). Pengaruh Kinerja Keuangan,

Corporate Governance, Dan Kualitas Audit Terhadap Pengungkapan

Corporate Social Responsibility. E-Journal Akuntansi Fakultas Ekonomi,

Vol. 1 No. 1, 1-18.

Izati, C., & Margaretha, F. (2014). Faktor-Fakto Yang Mempengaruhi Kinerja

Keuangan Perusahaan Basic Industry And Chemicals Di Indonesia. E-

Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi, Vol. 1 No. 2 Tahun 2014.

Page 21: PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

Kamaludin, & Indriani, R. (2012). Manajemen Keuangan "Konsep Dan Dasar

Penerapannya". Bandung: Mandar Maju.

Karang, M. D. (2015). Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Pada Audit Delay

(Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia). Denpasar: Universitas Udayana.

Keshtavar, A., Moeinaddin, M., & Dehnavi, H. D. (2013). Need For Capital

Management And Capital Structure In The World Today. International

Journal Of, 2 (2): Pp: 67-74.

Limbong, B. (2015). Poros Maritim . Jakarta Selatan : Pt. Dharma Kasra Utama,

Jakarta.

Maharani, M. P. (2015). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan

Institusional, Dewan Komisaris Independen, Pertumbuhan Laba, Dan

Leverage Terhadap Kualitas Laba (Studi Kasus Pada Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2010-2013). Semarang: Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Mahendra Dj, A. (2011). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan

(Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating) Pada Perusahaan

Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Denpasar: Program Pascasarjana

Universitas Udayana Denpasar.

, A., Artini, L. G., & Suarjaya, A. G. (2012). Pengaruh Kinerja Keuangan

Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek

Indonesia. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, Dan Kewirausahaan, Vol. 6

No. 1 2012.

Maith, H. A. (2013). Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja

Keuangan Pada Pt. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Jurnal Emba, Vol. 3

No. 3 2013.

Maulvi, M., & Arafat, M. Y. (2014). Pengaruh Likuiditas, Leverage Dan Efektifitas

Komite Audit Terhadap Prediksi Financial Distress Pada Perusahaan Go

Public Sektor Real Estate Dan. Jurnal Ilmiah Wahana Akuntansi, Vol. 9 No.

2. 2014.

Midiastuty, P. P., Hatta, M., & Sari, D. D. (2013). Value Relevance Of Earnings To

Explain Market Value Of Firms: A Models Specification Test (Empirical

Studi At Non-Finance Firms In Bei). Jurnal Akuntansi,Vol. 3 No. 2. 2013.

Muid, D. (2009). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kualitas

Laba. Jurnal Fakultas Ekonomi UNDIP, Vol. 4. No. 2. 2009.

Muqorobin , A., & Nasir, M. (2009). Penerapan Rasio Keuangan Sebagai Alat Ukur

Kinerja Perusahaan. Benefit Jurnal Manajemen Dan Bisnis Vol. 13. No.1.

2009.

Page 22: PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

Nasih, M. (2014). Kualitas Laba Dan Likuiditas Saham. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis

Tahun XXIV, No. 1 April 2014.

Novianti, R. (2012). Kajian Kualitas Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar Di Bei. Accounting Analysis Journal, Vol. 1 No. 2. 2014.

Nurhanifah, Y. A., & Jaya, T. E. (2014). Pengaruh Alokasi Pajak Antar Periode,

Investment Opportunity Set Dan Likuiditas Terhadap Kualitas Laba. Jurnal

Ilmiah Wahana Akuntansi, Vol. 9 No. 2. 2014.

Paulus, C. (2011). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laba.

Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Peasnell , K., Pope , P., & Young , S. (2005, September). Board Monitoring And

Earnings Management: Do Outside Directors Influence Abnormal

Accruals? Journal Of Business Finance & Accounting, Nov.12. 2004.

Prapaska, J. R., & Mutmainah, S. (2012). Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas,

Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Deviden

Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bei Tahun

2009-2010. Diponegoro Journal Of Accounting, Vo. 1. No.1-2012, 1-2.

Purwanti, T. (2010). Analisis Pengaruh Volatilitas Arus Kas, Besaran Akrual,

Volatilitas Penjualan, Leverage, Siklus Operasi, Ukuran Perusahaan,

Umur Perusahaan, Dan Likuiditas Terhadap Kualitas Laba. Surakarta:

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Putri, R. A., & Christiawan, Y. J. (2014). Pengaruh Profatibilitas, Likuiditas, Dan

Leverage Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Studi

Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Mendapat Penghargaan Isra Dan Listed

(Go-Public) Di Bursa Efek Indonesia (Bei) 2010-2012). Business

Accounting Review, Vol. 2 No. 1. 2014.

Raharjaputra, H. S. (2009). Buku Panduan Praktis Manajemen Keuangan Dan

Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Ramanuningsih, P. (2012). Pengaruh Roa, Leverage, Dan Growth Terhadap

Kualitas Laba. Surakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Risdawaty, I. M., & Subowo. (2015). Pengaruh Struktur Modal Ukuran Perusahaan

Asimetri Informasi Dan Profitabilitas Terhadap Kualitas Laba. Jurnal

Dinamika Akuntansi Vol. 7 No. 2015.

Riswan, & Kesuma, Y. F. (2014). Analisis Laporan Keuangan Sebagai Dasar

Dalam Penilaian Kinerja Keuangan Pt. Budi Satria Wahana Motor. Jurnal

Akuntansi & Keuangan, Vol. 5 No. 1. 2014.

Rupilu, W. (2011). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kualitas

Laba Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

Page 23: PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis Dan Sektor

Publik (Jambsp), Vol. 8 No. 1 – Tahun 2011.

Sandhieko, H. H. (2009). Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, Dan Rasio

Profitabilitas Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan-Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Listing Di Bei.

Bandung: Fakultas Binis Dan Manajemen Universitas Widyatma.

Santoso, Singgih. (2014). Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta. PT. Elex

Media Komputindo

Siallagan, H., & Machfoedz, M. (2006). Mekanisme Corporate Governance,

Kualitas Laba Dan Nilai Perusahaan. SNA 9 Padang 2006.

Simamora, H. (2003). Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bsinis (Ii Ed.).

Jakarta Selatan : UUP AMP YKPN Yoyakarta.

Sugiarto, Setiawan, A., & Budhijono, F. (2011). Komparasi Efektivitas Proksi-

Proksi Kinerja Perusahaan Dalam Pengukuran Pengaruh Struktur

Kepemilikan Dan Mekanisme Keagenan Pada Perusahaan Publik Di

Indonesia. Ultima Management, Vol. 3 No. 1/2011.

Suharli, M. (2009). Akuntansi Untuk Bisnis Dan Jasa Dagang (Pertama Ed.).

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sukmawati, S., Kusmuriyanto, & Agustina, L. (2014). Pengaruh Struktur Modal

Ukuran Perusahaan Likuiditas Dan Return On Asset Terhadap Kualitas

Laba. Jurnal Akuntansi Vol. 3 No. 1. 2014.

Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan

Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana.

Sulistyanto, S. (2008). Manajemen Laba: Teori Dan Model Empiris. Jakarta:

Grasindo.

Sunyoto, D. (2011). Analisis Regresi Dan Uji Hipotesis. Yogyakarta: CAPS.

Surifah. (2010). Kualitas Laba Dan Pengukurannya. Manajemen & Akuntansi, Vol.

8. No. 2010.

Suyanti, A. N., Rahmawati, & Aryani, Y. A. (2010). Pengaruh Mekanisme

Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kualitas Laba

Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007. Ekonomi Dan Bisnis, Vol. 4

No. 3. 2010.

Syahrial, D., & Purba, D. (2013). Analisis Laporan Keuangan Cara Mudah Dan

Peraktis Memahami Laporan Keuangan . Jakarta: Mitra Wacana Media.

Page 24: PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

Syarif , F., & Pasaribu, D. A. (2015). Pengaruh Tingkat Konvergensi Ifrs Dan

Perlindungan Bagi Investor Terhadap Kualitas Laba Pada Perusahaan-

Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Negara: Indonesia, Malaysia,

Singapura, Dan India. Simposium Nasional Akuntansi 18.

Theacini, D. A., & Wisadha, I. G. (2014). Pengaruh Good Corporate Governance,

Kualitas Laba Dan Ukuran Perusahaan Pada Kinerja Perusahaan. E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana Vol. 7 No. 3. 2014.

Tika, M. P. (2010). Budaya Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Perusahaan .

Jakarta: Pt. Bumi Aksara.

Triyono. (2011). Dampak Kualitas Laba Terhadap Kemampuan Prediksi Laba,

Arus Kas, Dan Komponen Akrual. Simposium Nasional Akuntansi XIV

Aceh 2011.

Tuwentina, P., & Wirama, D. G. (2014). Pengaruh Konservatisme Akuntansi Dan

Good Corporate Governance Pada Kualitas Laba. E-Journal Akuntansi

Universitas Udayana, Vol. 8. No. 2 (2014): 185 - 201.

Wangi, A. M. (2010). Analisis Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan

Perusahaan Pengakuisisi Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2009. Semarang: Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro.

Wardhani, R. (2009). Pengaruh Proteksi Bagi Investor, Konvergensi Standar

Akuntansi, Implementasi Corporate Governance, Dan Kualitas Audit

Terhadap Kualitas Laba: Analisis Lintas Negara Di Asia. Jakarta: Fakultas

Ekonomi Program Pasca Sarjana Ilmu Akuntansi Universitas Indonesia.

Wijaya, L. R., & Bandi. (2010). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan

Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan . Simposium

Nasional Akuntansi XIII Porwokerto.

Wijayanti, H. T. (2006). Analisis Pengaruh Perbedaan Antara Laba Akuntansi Dan

Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba, Akrual, Dan Arus Kas. Simposium

Akuntansi Nasional 9 Padang.

Wulandari, R. (2013). Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Dan

Leverage Terhadap Manajemen Laba. Semarang: Fakultas Ekonomika Dan

Bisnis Universitas Diponegoro.

Wulansari, Y. (2013). Pengaruh Investment Opportunity Set, Likuiditas Dan

Leverage Terhadap Kualitas Laba Pada. Jurnal Sekrepsi Akuntansi,

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.

Yana, N. (2011). Pengaruh Corporate Governance Scoring, Board Size Dan

Independent Commissioner Terhadap Earning Quality (Study Kasus Pada

Perusahaan Yang Terdaftar Di Corporate Governence Perception Index

Page 25: PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · informasi laba memberikan efek positif bagi pengguna laporan keuangan

Tahun 2005-2009). Depok Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Indonesia.

Yushita, A. N., Rahmawati, & Triatmoko, H. (2013). Pengaruh Mekanisme

Corporate Governance, Kualitas Auditor Eksternal, Dan Likuiditas

Terhadap Kualitas Laba. Jurnal Economia, Vol. 9. No. 2. 2013.

Yusnita, H., Mulyadi, & Erick. (2015). Pengaruh Manajemen Laba Akrual Dan

Aktivitas Manajemen Laba Riil Terhadap Kinerja Perusahaan. Jaffa, Vol.

03 No. 1 April 2015, 1-16.

Zahara, M., & Haryanti, D. A. (2011). Pengukuran Kinerja Keuangan Dengan

Mengunakan Metode Economic Value Added Pada Pt. Telkomunikasi

Indonesia. Jurnal Processing PESAT, Vol. Oktober 2011.

Zanara, M. (2012). Analisis Kinerja Keuangan Pada Pt Indonsat Tbk (Ditinjau Dari

Profitabilitas Dan Likuiditas). Jurnal Ilmiah Skripsi. Program Studi

Pendidikan Ekonomi, Universitas Tanjungpura.

Sumber dari internet

Dahuri, Rokhmin. (2014). Membangunkan Raksasa Ekonomi Kelautan yang

Tertidur. http://www.kompasiana.com/rokhmin/membangunkan-raksasa-

ekonomi-kelautan-yang-tertidur_552c0c166ea834b7348b4567. Diakses

pada 16 Februari 2016, 08:30 WIB.

Ikatan Akuntansi Indonesia (2014). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.

1 Tahun 2014. Tersedia di:

http://www.iaiglobal.or.id/v02/berita/download.php?id=718&kfile=1.

Diakses pada 21 Februari 2016, 10.00 WIB.

www.idx.co.id. Laporan Keuangan dan Tahunan. Diakses Pada Tanggal 16-20

Maret 2016

www.kkp.go.id. "KKP Gandeng Ojk Dorong Usaha KP. Siaran Pers

Nomor:036/SJ.6/HM.420/V/2015". Diakses pada 16 Februari 2016, 21:20

WIB.

www. sahamok.com. Emiten Sektor (Utama, Manufaktur dan Jasa). Diakses Pada

8 Maret 2016.