Upload
vokhue
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI,
AKUNTABILITAS DAN PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT
( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta )
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh :
ANDRI ANDARWANTO
B 200 110 199
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN PROFESIONALISME AUDITOR
TERHADAP KUALITAS AUDIT ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik
di Surakarta dan Yogyakarta )
ANDRI ANDARWANTO
B 200 110 199
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail : [email protected]
ABSTRAKSI
Kepercayaan yang besar para pemakai laporan keuangan auditan dan jasa lainnya yang diberikan oleh akuntan publik mengharuskan akuntan publik memperhatikan kualitas audit yang dihasilkannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetensi, independensi, akuntabilitas dan profesionalisme terhadap kualitas audit. Kualitas audit adalah kemungkinan (joint probability) di mana seorang auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi kliennya. Kemungkinan auditor akan menemukan salah saji tergantung pada kualitas pemahaman auditor (kompetensi), setelah itu tindakan melaporkan salah saji tergantung pada independensi auditor. Kualitas audit yang tinggi akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan (akuntabilitas) sebagai dasar pengambilan keputusan. Selain itu, seorang auditor wajib mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku dan harus menghindari semua tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi, hal ini berkaitan dengan prinsip perilaku profesional seorang auditor.
Objek penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta. Data penelitian diperoleh dari pengisian kuesioner dengan jumlah data sebanyak 39 orang responden dari 7 Kantor Akuntan Publik. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling. Analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas dan regresi linier. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi dan akuntabilitas tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, sedangkan independensi dan profesionalisme berpengaruh secara statistik signifikan terhadap kualitas audit.
Kata Kunci : Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas, Profesionalisme,
Kualitas Audit.
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi, kebutuhan pengguna jasa Akuntan Publik yang
merupakan suatu profesi dengan jasa utamanya adalah jasa assurance akan
semakin meningkat, terutama kebutuhan akan kualitas informasi keuangan yang
digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan atas
audit yang dilakukan. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi
ketidakselarasan informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham.
Sehingga perusahaan harus semakin kritis dalam memlih Kantor Akuntan Publik
(KAP) untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan.
Profesi akuntan publik adalah profesi yang bertanggung jawab untuk
menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan. Salah satu jasa akuntan publik
adalah memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk
pengambilan keputusan bagi para pengguna. Selain digunakan oleh perusahaan,
hasil dari audit juga dapat digunakan oleh pihak luar perusahaan seperti calon
investor, investor, kreditor, Bapepam dan pihak lain yang terkait untuk menilai
perusahaan dan mengambil keputusan-keputusan yang strategik yang
berhubungan dengan perusahaan tersebut.
Dalam hal ini akuntan publik berfungsi sebagai pihak ketiga yang
menghubungkan antara manajemen perusahaan dengan pihak luar perusahaan
yang berkepentingan. Tugasnya untuk memberikan keyakinan dan memberikan
opini tentang kewajaran laporan keuangan sebagai dasar dalam membuat
keputusan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen dapat
dipercaya. Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat,
dimana masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak
terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan
keuangan (Mulyadi, 2002 dalam Nirmala dan Cahyonowati, 2013).
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Pengaruh Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit
Kompetensi auditor adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk
melaksanakan audit dengan benar. Dalam melakukan audit, seorang auditor harus
memiliki mutu personal yang baik, pengetahuan yang memadai, serta keahlian
khusus di bidangnya. Kompetensi berkaitan dengan keahlian profesional yang
dimiliki oleh auditor sebagai hasil dari pendidikan formal, ujian profesional
maupun keikut sertaan dalam pelatihan, seminar, simposium (Suraida, 2005 dalam
Nugraha, 2012). Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disusun hipotesis
sebagai berikut :
H1 : Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit
Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit
Independensi merupakan salah satu karakter yang sangat penting dalam
pemeriksaan akuntansi. Auditor merupakan pihak independen yang terlepas dari
kepentingan klien maupun pihak lain yang berkepentingan dengan laporan
keuangan supaya tidak dapat dipengaruhi oleh pihak siapapun. Jika seorang
auditor bersikap independen, maka ia akan memberi penilaian yang senyatanya
terhadap laporan keuangan yang diperiksa, tanpa memiliki beban apapun terhadap
pihak manapun. Penilaiannya akan mencerminkan kondisi yang sebenarnya dari
sebuah perusahaan yang diperiksa. Dengan demikian maka jaminan atas
keandalan laporan yang diberikan oleh auditor tersebut dapat dipercaya oleh
semua pihak yang berkepentingan. Semakin tinggi tingkat independensi yang di
terapkan oleh auditor maka semakin baik pula kualitas audit yang dihasilkan oleh
auditor (Singgih dan Bawono, 2010). Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat
disusun hipotesis sebagai berikut :
H2 : Independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit
Pengaruh Akuntabilitas Auditor Terhadap Kualitas Audit
Tetlock (1984) dalam Nirmala dan Cahyonowati (2013), mendefinisikan
akuntabilitas sebagai bentuk dorongan psikologi yang membuat seseorang
berusaha mempertanggung jawabkan semua tindakan dan keputusan yang diambil
kepada lingkungannya. Peran dan tanggung jawab auditor diatur dalam Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang ditetapkan oleh IAI ataupun Statement
on Auditing Standards (SAS) yang dikeluarkan oleh Auditing Standards Board
(ASB), yaitu tanggung jawab mendeteksi dan melaporkan kecurangan (fraud),
kekeliruan, dan ketidak beresan, tanggung jawab mempertahankan sikap
independensi dan menghindari konflik, tanggung jawab mengkomunikasikan
informasi yang berguna tentang sifat dan hasil proses audit, dan tanggung jawab
menemukan tindakan melanggar hukum dari klien. Dengan demikian hipotesis
yang dapat diajukan :
H3 : Akuntabilitas berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit
Profesionalisme merupakan hal yang penting yang harus diterapkan setiap
akuntan publik dalam melaksanakan pekerjaan profesionalnya agar dicapai
kualitas audit yang memadai. Profesionalisme menyangkut dua aspek, yaitu
skeptisme profesional dan keyakinan yang memadai. Hasil penelitian Kopp,
Morley, dan Rennie (2007) dalam Nirmala dan Cahyonowati (2013) membuktikan
bahwa masyarakat mempercayai laporan keuangan jika auditor telah
menggunakan sikap skeptis profesionalnya (professional skepticism) dalam proses
pelaksanaan audit. Auditor harus tetap menjaga sikap skeptis profesionalnya
selama proses pemeriksaan, karena ketika auditor sudah tidak mampu lagi
mempertahankan sikap skeptis profesionalnya, maka laporan keuangan yang
diaudit tidak dapat dipercaya lagi, dan memungkinkan adanya litigasi paska audit.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut :
H4 : Profesionalisme berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
metode survei. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari
suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang
pokok (Indriantoro dan Bambang Supeno, 2002). Data diperoleh melalui data
primer yang disalurkan secara langsung kepada responden yang bekerja pada
Kantor Akuntan Publik yang berada di Surakarta dan Yogyakarta. Populasi dalam
penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik yang
berada di Surakarta dan Yogyakarta. Tehnik pengambilan sampel pada penelitian
ini adalah menggunakan tehnik convenience sampling yang merupakan bentuk
sampel sederhana yang dilakukan dengan cara memilih sampel berdasarkan
kemudahan (Sanusi, 2011:94).
DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL
Dalam bagian ini akan diuraikan masing-masing variabel yang akan
digunakakan dalam penelitian, yaitu Kompetensi, Independensi, akuntabilitas, dan
Profesionalisme Auditor sebagai variabel independen. Sedangkan Kualitas Audit
merupakan variabel dependennya. Semua instrumen menggunakan skala likert
dengan 5 skala yaitu : Sangat Tidak Setuju (STS) dengan nilai 1, Tidak Setuju
(TS) dengan nilai 2, Netral (N) dengan nilai 3, Setuju (S) dengan nilai 4, Sangat
Setuju (SS) dengan nilai 5. Perincian dari masing-masing variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
Variabel Dependen (Kualitas Audit)
Kualitas audit seperti dikatakan oleh De Angelo (1981) dalam Singgih dan
Bawono (2010), yaitu sebagai probabilitas dimana seorang auditor menemukan
dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi
kliennya. Kualitas audit dalam penelitian ini diukur menggunakan instrumen yang
dikembangkan oleh Sukriah et al, (2009) yang terdiri dari 2 indikator yaitu :
Kesesuaian pemeriksaan dengan standar audit ada (5 pertanyaan) dan Kualitas
laporan hasil pemeriksaan ada (5 pertanyaan).
Variabel Independen
Kompetensi
Trotter (1986) dalam Agusti dan Pertiwi (2013), mendefinisikan bahwa
seorang yang berkompeten adalah orang yang dengan ketrampilannya
mengerjakan pekerjaan dengan mudah, cepat, intuitif dan sangat jarang atau tidak
pernah membuat kesalahan. Dalam melakukan audit, seorang auditor harus
memiliki mutu personal yang baik, pengetahuan yang memadai, serta keahlian
khusus dibidangnya. Maka dari itu kompetensi merupakan suatu keahlian yang
dibutuhkan oleh auditor untuk melaksanakan audit dengan benar, yang dapat
diukur dengan indikator mutu personal ada 3 item pertanyaan, pengetahuan umum
ada 4 pertanyaan, dan keahlian khusus ada 3 pertanyaan (Sukriah et al, 2009).
Independensi
Independensi berarti bebas dari pengaruh, tidak terkendalikan oleh pihak
lain dan tidak tergantung pada pihak lain (Halim, 2008:21). Pengukuran variabel
ini merupakan pengembangan dari Sukriah et al, (2009) yang diukur
menggunakan indikator ,Independensi penyusunan program audit (ada 3 item
pertanyaan),Independensi investigatif (ada 3 item pertanyaan),Independensi
pelaporan (ada 3 item pertanyaan)
Akuntabilitas
Secara umum akuntabilitas dapat diartikan sebagai permintaan pertanggung
jawaban atas pemenuhan tanggung jawab yang diserahkan kepadanya.
Akuntabilitas diukur menggunakan indikator pertanyaan yang dikembangkan oleh
Kalbers dan Forgaty (1995), yang telah diterjemahkan dan dimodifikasi oleh Aji,
(2009:51-52) dalam Rosiyana (2014). Peneliti menggunakan pernyataan dengan
indikator sebagai berikut : motivasi (5 item pertanyaan), pengabdian pada profesi
(4 item pertanyaan), dan kewajiban sosial (4 item pertanyaan). Semua item
pertanyaan diukur pada skala Likert 1 sampai 5.
Profesionalisme Auditor
Dalam pengertian umum, seseorang dikatakan profesional jika memenuhi
tiga kriteria, yaitu mempunyai keahlian untuk melaksanakan tugas sesuai dengan
bidangnya, melaksanakan suatu tugas atau profesi dengan menetapkan standar
baku di bidang profesi yang bersangkutan dan menjalankan tugas profesinya
dengan mematuhi etika profesi yang telah ditetapkan. Konsep profesionalisme
yang dimaksud dalam penelitian ini menggunakan 4 indikator yang
dikembangkan oleh Hall R (1968) dalam Rusyanti (2010) yang terdiri dari
pengabdian pada profesi (3 item pertnyaan), kemandirian (3 item pertanyaan),
keyakinan terhadap peraturan profesi (3 item pertanyaan), dan hubungan dengan
sesama profesi (3 item pertanyaan). Semua item pertanyaan diukur pada skala
likert 1 sampai dengan 5.
HASIL ANALISIS DATA Penelitian ini menggunakan metode survei dengan kuesioner dalam
pengumpulan data. Objek dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta. Jumlah populasi sebanyak 14 Kantor Akuntan Publik, namun yang berkenan menjadi objek penelitian sebanyak 8 Kantor Akuntan Publik. Sebanyak 48 kuesioner disebar dan didistribusikan pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta, adapun jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 43 kuesioner. Jawaban responden yang digunakan dalam analisis data adalah adalah 39.
Adapun hasil analisis data yang diperoleh dengan program SPSS 16.0 dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kompetensi, independensi, akuntabilitas dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit. Hasil analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel IV. 17.
Tabel IV. 17 Hasil Uji Regresi Berganda
Ket : *= sig level 10% **= sig level 5% Sumber: Hasil olah data, 2015. Untuk menginterpretasikan hasil dari analisis tersebut, dapat diterangkan bahwa
Nilai konstanta sebesar 3.622 menunjukkan bahwa jika variabel independen yaitu kompetensi, independensi, akuntabilitas dan profesionalisme diasumsikan konstan maka kualitas audit akan meningkat.
Koefisien regresi pada variabel kompetensi sebesar -0.110 menunjukkan
bahwa jika kompetensi auditor itu semakin meningkat maka kualitas audit akan
menurun.
Koefisien regresi pada variabel independensi sebesar 0.287 menunjukkan
bahwa semakin auditor itu independen maka kualitas audit akan meningkat.
Variabel Koefisien Regresi thitung Sig keterangan Konstanta 3,622 0,374 0,711 Kompetensi -0,110 -0,740 0,464 tidak signifikan Independensi 0,287 1,183 0,079* signifikan Akuntabilitas 0,156 1,093 0,282 tidak signifikan Profesionalisme 0,454 3,045 0,004** signifikan R2 = 0,320 Fhitung = 4,009 Adjusted R2 =0,241 Sig = 0,009
Koefisien regresi pada variabel akuntabilitas sebesar 0.156 menunjukkan
bahwa apabila akuntabilitas auditor semakin transparan maka kualitas audit akan
meningkat.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan
terhadap 39 responden auditor yang bekerja pada 7 Kantor Akuntan Publik di
Surakarta dan Yogyakarta dengan menggunakan model regresi linear berganda
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Kompetensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, yang dibuktikan
dengan nilai t hitung < t tabel (-0.740 < 2.032), dan nilai sig sebesar 0.464 > nilai
α (0.05).
Independensi berpengaruh terhadap kualitas audit, yang dibuktikan dengan
nilai t hitung < t tabel (1.813 < 2.032), dan nilai sig sebesar 0.079 < nilai α (0.10).
Akuntabilitas tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, yang dibuktikan
dengan nilai t hitung < t tabel (1.093 < 2.032), dan nilai sig sebesar 0.282 > nilai α
(0.05).
Profesionalisme berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, yang
dibuktikan dengan nilai t hitung > t tabel (3.045 > 2.032), dan nilai sig sebesar
0.004 < nilai α (0.05).
Penelitian ini mempunyai keterbatasan baik dalam pengambilan sampel
maupun dalam pengukuran variabel. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini
antara lain : (1) Auditor yang menjadi sampel pada penelitian ini hanya 39 orang,
disamping itu ada beberapa Kantor Akuntan Publik yang sudah pindah alamat
dan juga sudah tutup sehingga data tersebut diperkirakan tidak dapat mewakili
jumlah populasi penelitian ini. (2) Penelitian ini menggunakan metode
pengumpulan data dengan menggunakan metode survey melalui kuesioner
sehingga memiliki kelemahan yaitu pengukuran seluruh variabel mengandalkan
pengukuran subyektif atau berdasarkan pada persepsi responden saja. Pengukuran
subyektif rentan terhadap munculnya bias atau kesalahan pengukuran.
Dengan adanya keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut : (1) Bagi penelitian selanjutanya diharapkan
agar menambah jumlah sampel dan memperluas lokasi pengambilan sampel yang
tidak hanya di wilayah Surakarta dan Yogyakarta saja; (2) Bagi penelitian
selanjutnya sebaiknya melakukan sebuah penelitian dengan menggunakan metode
wawancara langsung untuk mengumpulkan data penelitian agar dapat mengurangi
adanya kelemahan; (3) Bagi penelitian selanjutanya diharapkan agar dapat
melengkapi data dengan melakukan observasi yang lebih mendalam.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2007. Auditing Oleh Kantor Akuntan Pulik. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Agusti, Restu dan Nastia Putri Pertiwi. 2013. Pengaruh Kompetensi, Independensi
dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ekonomi. Vol. 21. No. 3.
Ardini, Lilis. 2010. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas dan
Motivasi terhadap KualitasAudit. Majalah Ekonomi. Tahun XX, No. 3.
Arens, A.A., R.J. Elder, M.S. Beaslley. 2008. Auditing dan Jasa Assurance : Pendekatan Terintegrasi. Jakarta : Erlangga.
Arens, A.A., dan Loebbecke. 2008. Auditing Pendekatan Terpadu. Jakarta : Salemba Empat.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Arisanti, Dea., Dwi fitri Puspa dan Herawati. 2012. “Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja, Due Professional Care, Akuntabilitas dan Kompetensi terhadap Kualitas Audit”. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Bung Hatta : Padang.
Boynton, William C. and Raymond N. Johnson, Walter G. Kell. 2002. “Modern Auditing”, Edisi Ketujuh. New York : John Willey & Sons Inc.
Bustami, Afif. 2013. Pengaruh Independensi, Akuntabilitas dan Profesionalisme
Auditor Terhadap Kualitas Audit. Skripsi. Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah : Jakarta.
De Angelo, L.E. 1981b. “Auditor Size and Audit Quality”. Journal of Accounting
and Economics. December, pp. 183-199. Deis, D.R. dan G.A. Giroux. 1992. “Determinants of Audit Quality in The Public
Sector”. The Accounting Review. Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia. http : www.iapi.or.id didownload 4
desember 2014 pukul 20.00.
Futri, Putu Septiani dan Gede Juliarsa. 2014. Pengaruh Independensi, Profesionalisme, Tingkat Pendidikan, Etika Profesi, Pengalaman, dan Kepuasan Kerja Auditor pada Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik di Bali. E-Jurnal Akuntansi. ISSN: 2302-8556.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Mutivariate dengan Program IBM SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gondodiyoto, Sanyoto. 2007. “Audit Sistem Informasi + Pendekatan CobIT”.
Jakarta : Penerbit Mitra Wacana Media. Halim, Abdul. 2008. Auditing Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan. Jilid 1
Edisi Keempat. Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Hidayat, M.T., 2011. Pengaruh faktor-faktor akuntabilitas Auditor dan
Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit. Skripsi. Universitas Diponegoro.
IAI. 2011. “Standar Profesional Akuntan Publik”. Jakarta : Salemba Empat.
Indriantoro, Nur, dan Bambang Supeno. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta : BPFE.
Libby, R. dan Luft, J. 1993. “Determinants of Judgment Performance in Accounting Settings: Ability, Knowledge, Motivation and Environment”, Accounting Organization and Society.
Mautz, R.K. dan H.A. Sharaf. 1961. The Philosophy of Auditing. Sarasota,
Florida: American Accounting Association. Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Nirmala, dan Nur Cahyonowati. 2013. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care, Akuntabilitas, Kompleksitas Audit, dan Time Budget Pressure Terhadap Kualitas Audit. Diponegoro Journal of Accounting. Vol. 2. No. 3.
Nugraha, Mikhail Edwin. 2012. Pengaruh Independensi, Kompetensi dan
Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol. 1. No. 4.
Rosiyana, Latifah. 2014. Pengaruh Akuntabilitas, Kompetensi, Independensi, dan
Due Professional Care Terhadap Kualitas Audit. Skripsi (tidak dipublikasikan). Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rosnidah, Ida., Rawi dan Kamarudin. 2010. Analisis Dampak Motivasi dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah (studi Empiris Pada Pemerintahan Kabupaten Cirebon). Jurnal Akuntansi.
Rusyanti, Rina. 2010. Pengaruh Sikap Skeptisme Auditor, Profesionalisme Auditor dan Tekanan Anggaran Waktu Terhadap Kualitas Audit. Skripsi. Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah : Jakarta.
Samelson, D., Lowenshon, S., and Johnson, L. 2006. The Determinants of Perceived Audit.
Samsi, Nur, Akmad Riduwan dan Bambang Suryono. 2013. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit : Etika Auditor Sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol. 1. No. 2.
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi penelitian Bisnis. Cetakan Kempat. Jakarta :
Salemba Empat.
Singgih, E.M., dan Rangga Icuk Bawono. 2010. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.
Sukriah, I., Akram, dan B. A. Inapty. 2009. Pengaruh Pengalaman Kerja,
Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. SNA XII. Palembang.
Tjun, L.T., E.I. Marpaung, dan Santy Setiawan. 2012. Pengaruh Kompetensi dan
Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi. Vol. 4. No. 1.
Widiastuty, Erna dan Febrianto, R. Pengukuran Kualitas Audit : Sebuah Esai.