128
i PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi.) Oleh : SHOVIA LINTINA NIM: 1110070000138 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M

PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

i

PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi.)

Oleh :

SHOVIA LINTINA

NIM: 1110070000138

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H / 2015 M

Page 2: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

ii

PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP

KEMANDIRIAN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi.)

Oleh :

Shovia Lintina NIM : 1110070000138

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1436/2015

Page 3: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA” telah diujikan dalam sidang munaqosyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada Februari 2015. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Fakultas Psikologi.

Jakarta, 22 Februari 2015

Sidang Munaqosyah

Page 4: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

iv

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Email : [email protected]

Page 5: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

v

MOTTO & PERSEMBAHAN

ر وإن كان حدثا ر وإن كان شيخا # العامل كبيـ واجلاهل صغيـ

# تـعلم فـليس املرء يـولد عالماو علم كمن هو جاهل وليس أخ ر القوم العلم عنده ر إذا التـفت عليه املحافل # وإن كبيـ صغيـ

(Mahfudzot)

“Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka

Allah akan memudahkan jalan baginya menuju surga” (HR. Muslim)

Karya tulis ini penulis

dedikasikan kepada kedua orang tua,

saudara-saudara, dosen-dosen, para sahabat

serta para pejuang penuntut ilmu

di seluruh tanah air …

Page 6: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

vi

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta B) 22Februari 2015 C) ShoviaLintina D) XV + 124Halaman + Lampiran E) Pengaruh Konsep Diri Dan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian

Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta F) Penelitian inibertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dimensi

konsep diri (identity self, behavioral self, judging self, physical self, moral-ethical self, personal self, family self, social self) dan dimensi pola asuh orang tua (permissive, authoritarian, dan authoritative) terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sampel pada penelitian ini sebanyak 236 mahasiswa/i Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berusia 17-24 tahun. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari dimensi konsep diri dan dimensi pola asuh orang tua terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (r square = 35.9 %, sig = 0.000).

G) Daftar bacaan: Buku; 21 + jurnal; 27 + internet; 6

Page 7: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

vii

ABSTRACK

A) Faculty of Psychology B) Februari 2015 C) Shovia Lintina D) xvi + 122 pages + appendix E) Effects of Self Concept and Parenting Style Among Students Autonomyat

Faculty of Psychology UIN Syarif Hidayatullah Jakarta F) This research was conducted to examine the dimensions of self concept

(self identity, behavioral self, judging self, physical self, moral-ethical self, personal self, family self, social self) and the dimensions of parenting style (permissive, authoritarian , and authoritative) among students autonomy at Faculty of Psychology UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The participants in this research are 236 students of Psychology UIN Syarif Hidayatullah Jakarta(17-24 year old). The method is multiple regression analysis. The results of this researchshows that self-concept dimensions and parenting style dimensionsamong studentsautonomy at the Faculty of Psychology UIN Syarif Hidayatullah Jakarta have significant (R square = 35.9%, sig = 0.000). Based on these result, the students need to improve the identity self, physical self and family self as the factor that increasing students autonomy.

G) Reading materials :21 Books + 27 journals + 6 articles

Page 8: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta

inayah kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Pengaruh Konsep Diri dan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian

Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” Shalawat serta

salam senantiasa penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW. beserta

keluarga dan sahabat.

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis dibantu oleh berbagai pihak

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, peneliti

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Mujib, M. Ag., M.Si., Dekan Fakultas Psikologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Dr. Abdul Rahman Saleh, M.Si.,

Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak Ikwan Luthfi, M.Si, Wakil Dekan

Bidang Administrasi Umum, dan Ibu Dra. Diana Mutiah, M.Si, Wakil

Dekan Bidang Kemahasiswaan, yang telah memberikan penulis

kesempatan untuk belajar selama 4 tahun di Fakultas Psikologi.

2. Bapak Bambang Suryadi, Ph.D selaku dosen pembimbing skripsi, Ibu Dra.

Diana Mutiah, M. Si dan Ibu Nia Tresniasari, M.Si selaku dosen penguji

skripsi. Penulis ucapkan terima kasih atas segala bimbingan, masukan,

kritikan, dan nasihat selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

ix

3. Ibu Zulfa Indria Wahyuni, Psi., selaku Dosen Pembimbing Akademik

Kelas D 2010. Penulis ucapkan terima kasih atas segala bimbingan dan

arahan selama perkuliahan.

4. Seluruh dosen dan staff Fakutas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah banyak membantu penulis dalam menjalani perkuliahan dan

menyelesaikan skripsi ini.

5. Kedua orang tua tercinta,Papa Dr.Bukhari M.Ag dan MamaSabriati S.Pdi

serta adik-adikku Zuashviaylina, Taufik Rahman, dan Muharramainil Fajri

Busti, terimakasih atas semua doa, kasih sayang, dukungan, nasihat,

motivasi dan sumber inspirasi serta semangat luar biasa yang telah kalian

berikan kepada penulis untuk selalu meneruskan perjuangan ini agar

mencapai hasil yang terbaik.

6. Keluarga besar terhormat dan yang sangat penulis cintai,Ibu,Mak Dang,

Mak Uncu, Etek Kamba, Tek Tanti, Pak Angah,Amak, Tek Lani, Tek

Syamsyi Dan Pak Etek kasadonyo, Saudara serta adiak-adiak sepupu baik

di Padang, Karawang dll, terima kasih atas doa dan dukungan yang tulus

selama masa kuliah hingga selesai.

7. Sahabat perjuangan tiada tara, 7 Wonder (Ani, Dian, Jule, Meida, Siska,

Wowo), dan teman-teman tercinta Kak Ncuz, kak Korri, kak Imeng, teh

Lanny, kak Mitha, Indah, Anggi, Sarinah, Fiduik, Nicup, Astroi, Nintuik,

Ziuik, Tya, Ginuik, teh Idha, Putri, Iki, Rava, Bedil, serta sahabat-

sahabatdi Padang dan alumni Gontor yang tidak dapat penulis sebutkan

Page 10: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

x

namanya satu per satu. Terima kasih atas segala sharing ilmu dan

pengalaman, doa serta dukungannya selama ini.

8. Seluruh mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang menjadi responden dan telah membantu mengisi angket penelitian

yang penulis berikan. Tanpa kalian, skripsi ini tidak akanpernah ada.

9. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih

untuk segala dukungan dan bantuan yang telah diberikan dalam membantu

penulis menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini ada dari segala

keterbatasan dan jauh dari sempurna, maka penulis mohon maaf apabila

ada kekurangan. Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat

bermanfaat .

Jakarta,22Februari2015

Penulis

Shovia Lintina

Page 11: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMANPERSETUJUAN .............................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v ABSTRAK ............................................................................................................ vi KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii DAFTAR ISI ........................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv BAB 1PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah................................................. 6

1.2.1 Pembatasanmasalah ................................................................. 6 1.2.2 Perumusan masalah ................................................................. 7

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 9 1.3.1 Tujuan ...................................................................................... 9 1.3.2 Manfaat .................................................................................. 10

1.4 Sistematika Penulisan ...................................................................... 10 BAB 2LANDASAN TEORI ............................................................................... 12

2.1 Kemandirian ..................................................................................... 12 2.1.1 Definisi kemandirian ............................................................. 12 2.1.2 Proses perkembangan dan aspek-aspek kemandirian ............ 13 2.1.3 Pengukuran kemandirian ....................................................... 17 2.1.4 Faktor yang mempengaruhi kemandirian .............................. 18

2.2 Konsep Diri ...................................................................................... 20 2.2.1 Definisi konsep diri ............................................................... 20 2.2.2 Jenis-jenis konsep diri ........................................................... 22 2.2.3 Dimensi konsep diri ............................................................... 23 2.2.4 Pengukuran konsep diri ......................................................... 25

2.3 Pola Asuh ......................................................................................... 26 2.3.1 Definisi pola asuh .................................................................. 26 2.3.2 Jenis-jenis pola asuh .............................................................. 27 2.3.3 Dimensi pola asuh ................................................................. 30 2.3.4 Pengukuran pola asuh ............................................................ 32

2.4 Kerangka Berfikir............................................................................. 34 2.5 Hipotesis Penelitian .......................................................................... 36

BAB 3METODE PENELITIAN ........................................................................ 40 3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ........................ 40 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .................................. 41

3.2.1 Variabel penelitian ................................................................. 41 3.2.2 Definisi operasional variabel ................................................. 42

Page 12: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

xii

3.3 Pengumpulan Data ........................................................................... 45 3.3.1 Instrumen pengumpulan data................................................. 45

3.4 Pengujian Validitas Alat Ukur ......................................................... 49 3.4.1 Uji validitas skala kemandirian ............................................. 52 3.4.2 Uji validitas skala identity self ............................................... 54 3.4.3 Uji validitas skala behavioral self ......................................... 55 3.4.4 Uji validitas skala judging self............................................... 57 3.4.5 Uji validitas skala physical self ............................................. 58 3.4.6 Uji validitas skala moral-ethical self ..................................... 59 3.4.7 Uji validitas skala personal self ............................................. 61 3.4.8 Uji validitas skala family self ................................................. 62 3.4.9 Uji validitas skala social self ................................................. 64 3.4.10 Uji validitas skala permissive ................................................ 65 3.4.11 Uji validitas skala authoritarian ............................................ 67 3.4.12 Uji validitas skala authoritative ............................................. 68

3.5 Teknik Analisis Data ........................................................................ 70 3.6 Prosedur Penelitian........................................................................... 73

BAB 4HASIL PENELITIAN ............................................................................. 75 4.1 Gambaran Subjek Penelitian ............................................................ 75 4.2 Hasil Analisis Deskriptif .................................................................. 76

4.2.1 Kategorisasi skor variabel ..................................................... 77 4.3 Uji Hipotesis Penelitian ................................................................... 80

4.3.1 Pengujian proposi varians independent variable ................... 87 BAB 5KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ............................................. 91

5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 91 5.2 Diskusi ............................................................................................. 91 5.3 Saran ................................................................................................. 99

5.3.1 Saran metodologis ............................................................... 100 5.3.2 Saran praktis ........................................................................ 101

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 102

Page 13: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 BluePrintSkalaKemandirian…………………………….. 46 Tabel 3.2 Blue Print Skala Konsep Diri……………………………... 47 Tabel 3.3 Blue Print Skala Pola Asuh ……………………………….. 48 Tabel 3.4 Muatan Faktor Kemandirian ……………………………… 53 Tabel 3.5 Muatan Faktor Identity Self…………………………………… 55 Tabel 3.6 Muatan Faktor Behavioral Self ………………………………. 56 Tabel 3.7 Muatan Faktor Judging Self …………………………………… 58 Tabel 3.8 Muatan Faktor Physical Self ………………………………… 59 Tabel 3.9 Muatan Faktor Moral-Ethical Self …………………………… 60 Tabel 3.10 Muatan Faktor Personal Self………………………………… 62 Tabel 3.11 Muatan Faktor Family Self …………………………………… 63 Tabel 3.12 Muatan Faktor Social Self…………………………………… 65 Tabel 3.13 Muatan Faktor Permissive …………………………………… 66 Tabel 3.14 Muatan Faktor Authoritarian …………………………………. 68 Tabel 3.15 Muatan Faktor Authoritative ………………………………… 70 Tabel 4.1 Karakteristik Responden ……….. ………………………... 75 Tabel 4.2 Analisis Deskriptif ………………………………………… 76 Tabel 4.3 Pedoman Kategorisasi Skor ………………………………. 77 Tabel 4.4 Kategorisasi Skor …………………………………………. 78 Tabel 4.5 Model Summary Analisis Regresi ………………………… 81 Tabel 4.6 Anova Pengaruh Keseluruhan IV Terhadap DV ………..... 81 Tabel 4.7 Koefisien Regresi …………………………………………. 82 Tabel 4.8 Proposi Varians Tiap IV Terhadap DV……………………. 87

Page 14: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ………………………………... 36 Gambar 3.1 Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Kemandirian ……… 52 Gambar 3.2 Hasil Analisis Faktor KonfirmatorikIdentity Self ………… 54 Gambar 3.3 Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Behavioral Self …….. 56 Gambar 3.4 Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Judging Self ……….. 57 Gambar 3.5 Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Physical Self ……….. 58 Gambar 3.6 Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Moral-Ethical Self … 60 Gambar 3.7 Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Personal Self ………. 61 Gambar 3.8 Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Family Self …………. 63 Gambar 3.9 Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Social Self ………… 64 Gambar 3.10 Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Permissive ………….. 66 Gambar Gambar

3.11 3.12

Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Authoritative ……….. Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Authoritarian ……….

67

69

Page 15: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuisioner Lampiran 2. Contoh Syntax Analisis Faktor Konfirmatori Lampiran 3. Contoh Output Analisis Faktor Konfirmatori

Page 16: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Pada bab ini dipaparkan mengenai latar belakang penelitian yang berkaitan

dengan kemandirian, tujuan dan manfaat penelitian pembatasan masalah serta

sistematika penulisan.

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemandirian merupakan isu psikososial yang muncul dan muncul

kembali dalam seluruh siklus kehidupan individu (Steinberg, 2002). Isu

ini muncul di setiap situasi yang membuat individu untuk mengandalkan

dan bergantung kepada dirinya sendiri, Pada masa dewasa muda,

kemandirian banyak menjadi perhatian para ahli. Mereka memiliki peran

dan aktivitas yang lebih banyak dibandingkan pada masa-masa

sebelumnya (Hurlock, 1991). Peran dan aktivitas yang menuntutnya

untuk menjadi seseorang yang mampu bertindak dan memutuskan

sesuatu berdasarkan pertimbangan nilai yang dimilikinya, atau dengan

kata lain untuk menjadi pribadi yang mandiri.

Pada masa ini, individu berusaha membangun dirinya di dunia

orang dewasa. Ia mencoba menciptakan struktur kehidupan yang stabil

dengan tetap terbuka terhadap sebanyak mungkin kemungkinan. Aspirasi

hidupnya mulai terbentuk dan ia mulai membuat sebuah impian.

Kemandirian yang sudah dimilikinya di masa remaja akan memudahkan

individu dewasa muda untuk menghadapi tuntutan kemandirian di masa

ini. Dengan kata lain, individu yang cukup mandiri di masa remaja dapat

1

Page 17: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

2

diramalkan akan menjadi individu yang cukup mandiri juga di masa

dewasa muda. Mereka akan menunjukkan ciri-ciri mandiri dan

menerima tanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukannya

(Lemme, 1995).

Berdasarkan hasil studi Arnett (dalam Santrock, 2006) ditemukan

bahwa individu dewasa muda meyadari bahwa menjadi orang dewasa

berarti menerima tanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukannya,

menentukan kepercayaan dan nilainya sendiri mengenai yang ingin

dianut, dan membangun hubungan sejajar dengan orang tua. Mereka

sebisa mungkin akan mengatasi masalahnya tanpa bantuan orang lain

termasuk orang tua.

Dewasa muda berada pada rentang usia 20 sampai 40 tahun

(Papalia, Sterns, Feldman & Camp, 2007). Masa ini diawali dengan

masa transisi dari masa remaja menuju masa dewasa, atau yang disebut

sebagai emerging adulthood (Santrock, 2007). Pada masa transisi ini,

individu “meninggalkan rumah” secara psikologis. Ia diminta

menyelesaikan tugas perkembangan di masa remaja, membangun

identitas awal orang dewasa, mulai membuat pilihan dan komitmen yang

diharapkan oleh orang dewasa di masyarakatnya (Lemme, 1995).

Menurut Patriana (2007), masa dewasa muda berperan sebagai

generasi muda penerus cita-cita bangsa. Mereka dituntut untuk

mengembangkan diri secara optimal serta mampu melakukan

penguasaan ilmu pengetahuan agar kelak di masa mendatang mereka

Page 18: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

3

dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan menjadi sumber daya

manusia yang berguna bagi bangsa dan Negara. Terbentuknya individu

yang berkualitas salah satunya dapat dicapai melalui banyaknya proses

belajar yang dijalani, serta kualitas pembelajaran yang pernah ia peroleh

dan di dukung dengan pola asuh orang tua.

Kini pendidikan khususnya pendidikan perguruan tinggi

merupakan alasan utama para generasi muda untuk meningkatkan

kualitas diri. Perwujudan pendidikan yang lebih baik diinginkan oleh

setiap individu yang baru menyelesaikan pendidikan di bangku SMA.

Menjadi pelajar atau mahasiswa mandiri sangat diperlukan dalam

menghadapi lingkungan baru dengan banyak tantangan yang harus

dihadapi untuk meraih kesuksesan melalui kualitas pendidikan yang

lebih baik pada bidang yang diinginkan.

Kajian mengenai kemandirian mahasiswa ini akan sangat

menarik terutama pada mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatulla Jakarta yang akan menjadi seorang psikolog yang handal

dan berkualitas, baik dari segi akademis maupun akhlaq dan kepribadian

yang baik. Mahasiswa psikologi sangat dituntut untuk bertindak secara

bijaksana, ramah, bisa menghargai, dan memeriksa keadaan orang lain,

serta berkepribadian baik karena akan berhubungan dengan individu

ataupun kelompok, baik dalam menghadapi berbagai permasalahan

maupun dalam hal lainnya.

Page 19: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

4

Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan kepada beberapa

mahasiswa psikologi yang menunjukkan bahwa individu masih belum

dapat memahami diri sendiri, belum yakin dengan kemampuan yang

dimiliki dan belum mampu bertanggung jawab dengan apa yang

dilakukannya, peneliti sendiri juga bagian dari mahasiswa psikologi

yang sering menemukan masalah yang berkaitan dengan kemandirian

pada mahasiswa psikologi.

Penelitian ini tidak hanya fokus kepada mahasiswa yang jauh

dari orang tua saja, akan tetapi juga pada mahasiswa yang tinggal masih

dengan keluarga atau orang tua masing-masing. Mahasiswa dalam

proses perkembangan kemandirian ini akan mendekati masa dewasa

yang matang, jadi mereka harus bersikap hati-hati dalam berperilaku,

memahami kemapuan dan kelemahan dirinya, meneliti dan mengkaji

makna, tujuan dan keputusan tentang jenis manusia apa yang mereka

inginkan, memperhatikan etika masyarakat, keinginan orang tua dan

sikap teman-temannya serta mengembangkan sifat-sifat pribadi yang

diinginkannya. (Yusuf, 2009)

Ternyata, selama 23 tahun terakhir ini train kemandirian telah

dikaitkan dengan banyak faktor. Lerner dan Spanier (1980)

menyebutkan bahwa kemandirian dipengaruhi oleh dua faktor utama

yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal atau kondisi

diri, seperti: usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, konsep diri, self

esteem, serta gaya berinteraksi dengan orang lain, sedangkan faktor

Page 20: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

5

eksternal atau lingkungan, seperti: keluarga, kegiatan atau pekerjaan,

hubungan dengan orang tua, teman sebaya, guru dan latar belakang

budaya.

Dari berbagi faktor diatas, peneliti tertarik pada dua faktor yang

mempengaruhi kemandirian, yaitu berdasarkan faktor internal dan

eksternal. Faktor konsep diri sebagai faktor internal dan faktor pola asuh

orang tua sebagai faktor eksternal. Konsep diri yang positif

menunjukkan penerimaan yang mengarahkan individu ke arah sifat yang

rendah hati, dermawan, tidak egois yang dapat menjadikan remaja

beperilaku dan mempunyai sikap mandiri, sebaliknya jika konsep

dirinya negatif, maka individu tidak akan mampu menyesuaikan dirinya

serta tidak memiliki kestabilan dan keutuhan diri. (Calhoun & Acocella,

1990).

Berdasarkan fenomena diatas, peneliti merasa penting untuk

meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian pada mahasiswa

tersebut, yakni dari faktor internal (konsep diri) dan faktor eksternal

(pola asuh orang tua). Untuk itu, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai “Pengaruh Konsep Diri dan Pola Asuh Orang

Tua Terhadap Kemandirian Mahasiswa Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”. Penelitian ini

dilakukan kepada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah.

Page 21: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

6

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasanmasalah

Banyak faktor yang mempengaruhi kemandirian remaja. Faktor-faktor

tersebut terdiri dari faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik

seperti: usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, konsep diri, dan self

esteem, dan faktor ekstrinsik atau lingkungan, seperti: keluarga, kegiatan

atau pekerjaan, latar belakang budaya, hubungan remaja dengan orang

tua/teman sebaya/guru, interaksi dan gaya berinteraksi, namun dalam

penelitian ini faktor-faktor tersebut fokus pada faktor intrinsik yaitu

dengan konsep diri dan faktor ekstrinsik dengan pola asuh orang tua.

Adapun pengertian kemandirian, konsep diri dan pola asuh adalah

sebagai berikut :

1. Kemandirian. Kemandirian dalam penelitian ini dibatasi pada

kebebasan, kesiapan dan kemampuan mahasiswa sebagai individu

baik secara fisik maupun emosi untuk mengatur, menguasai, dan

melakukan aktivitas hidupnya atas tanggung jawab sendiri tanpa

banyak tergantung pada orang lain, khususnya orang tua,

berdasarkan 3 aspek pokok yang merujuk pada teori Steinberg

(2002), yaitu emotional autonomy, behavioral autonomy dan value

autonomy.

2. Konsep diri. Konsep diri pada penelitian ini dibatasi pada

pandangan mahasiswa terhadap dirinya sendiri dan evaluasi

Page 22: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

7

tentang karakteristik yang ada pada diri mereka, peran-peran

mereka, kemampuan mereka dan hubungan sosial mereka.

Pembatasan konsep diri ini merujuk pada teori Fitts (1971) yang

meliputi 2 dimensi pokok, yaitu dimensi internal dan dimensi

eksternal. Dimensi-dimensi tersebut adalah identity self, behavioral

self, judging self, physical self, moral-ethical self, personal self,

family self dan social self .

3. Pola asuh. Pola asuh dalam penelitian ini dibatasi pada interaksi

orang tua di berbagai situasi atau keadaan yang berupa aturan-

aturan orang tua yang di curahkan dengan kasih sayang dan

hukuman kepada anaknya untuk menjadi individu yang lebih baik.

Pola asuh dalam penelitian ini mengacu pada teori Diana Baumrind

(1991), yang meliputi 3 jenis pola asuh yaitu permissive,

authoritarian dan authoritative.

4. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa yang dibatasi pada

mahasiswa/i Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan usia 17-24 tahun.

1.2.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

rumusan penelitian ini adalah mengenai pengaruh variabel konsep diri dan

pola asuh orang tua terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan rumusan masalah diatas,

peneliti mengajukan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut;

Page 23: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

8

1. Apakah dimensi konsep diri (identity self, behavioral self, judging

self, physical self, moral-ethical self, personal self, social self, dan

family self)dan dimensi pola asuh (permissive, authoritarian dan

authoritative) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta?

2. Apakah dimensi identity self pada variabel konsep diri memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian mahasiswa

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?

3. Apakah dimensi behavioral self pada variabel konsep diri memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian mahasiswa

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?

4. Apakah dimensi judging self pada variabel konsep diri memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian mahasiswa

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?

5. Apakah dimensi physical self pada variabel konsep diri memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian mahasiswa

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?

6. Apakah dimensi moral-ethical self pada variabel konsep diri

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian

mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?

Page 24: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

9

7. Apakah dimensi personal self pada variabel konsep diri memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian mahasiswa

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?

8. Apakah dimensi social self pada variabel konsep diri memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian mahasiswa

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?

9. Apakah dimensi family self pada variabel konsep diri memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian mahasiswa

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?

10. Apakah dimensi permissive pada variabel pola asuh memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian mahasiswa

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?

11. Apakah dimensi authoritarian pada variabel pola asuhmemiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian mahasiswa

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?

12. Apakah dimensi authoritative pada variabel pola asuh memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian mahasiswa

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikan atau tidaknya

pengaruh dimensikonsep diri (identity self, behavioral self, judging self,

physical self, moral-ethical self, personal self, social self, dan family self)

Page 25: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

10

dan dimensi pola asuh (permissive, authoritarian dan authoritative)

terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

1.3.2 Manfaat

Manfaat penelitian ini terdiri atas manfaat teoritis dan praktis yang

diperoleh melalui hasil penelitian. Secara teoritis penelitian ini

memberikan kontribusi pada khazanah keilmuan terkait psikologi

perkembangan yang fokus kepada perilaku kemandirian remaja. Secara

praktis, penelitian ini memberikan manfaat dan menjadi bahan informasi

serta intropeksi kepada para pendidik dan orang tua mengenai pengaruh

konsep diri dan pola asuh yang dapat membentuk perilaku kemandirian

anak dan remaja. Diharapkan pula penelitian ini dapat memberikan

referensi bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian yang

peneliti lakukan.

1.4 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan hasil penelitian ini, peneliti menggunakan kaidah

penulisan American Psychology Asosiation (APA) Style yang mengacu

pada pedoman penulisan skripsi Fakultas Psikologi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulisan ini dibagi menjadi beberapa

bagian bahasan yaitu:

Page 26: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

11

BAB 1 : PENDAHULUAN

Dalam bab pendahuluan ini dibahas mengenai latar belakang penelitian,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian baik yang

bersifat teoritis maupun yang praktis, dan sistematika penelitian.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Dalam bab landasan teori ini dipaparkan mengenai variabel kemandirian,

variabel konsep diri dan variabel pola asuh beserta dimensi-dimensinya,

kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.

BAB 3 : METODE PENELITIAN

Dalam bab metode penelitian ini dibahas mengenai populasi dan sampel,

variabel penelitian, instrument pengumpulan data, prosedur pengumpulan

data, dan metode analisis data.

BAB 4 : HASIL PENELITIAN

Dalam bab analisis hasil penelitian ini peneliti membahas mengenai hasil

penelitian meliputi, pengolahan statistik dan analisis terhadap data.

BAB 5 : KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Pada bab ini, peneliti akan merangkum keseluruhan isi penelitian dan

menyimpulkan hasil penelitian. Dalam bab ini juga dimuat diskusi dan

saran.

Page 27: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

12

BAB 2

LANDASAN TEORI

Bab ini berisi penjelasan tentang kemandirian remaja, konsep diri, dan pola asuh

beserta dimensi-dimensinya, kerangka berfikir penelitian dan hipotesis

penelitian.

2.1 Kemandirian

2.1.1 Definisi kemandirian

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990) dapat diketahui bahwa

pembentukan kata kemandirian berasal dari kata sifat “mandiri” yang

memiliki arti dapat berdiri sendiri, tidak tergantung pada orang lain.

Beberapa ahlijuga memiliki pengertian yang berbeda-beda terhadap

kemandirian sebab mereka memandang dari segi hal yang berbeda,

meskipun pada dasarnya memiliki muara dan fokus yang sama.

Menurut Steiberg (1995) remaja memperoleh kemandirian adalah

remaja yang memiliki kemampuan untuk mengatur diri sendiri secara

bertanggung jawab, meskipun tidak ada pengawasan dari orang tua

ataupun orang lain. Hill dan Holmbeck (1991) menjelaskan individu yang

mandiri dalam perilaku adalah mereka yang mampu untuk memilah

nasehat dari orang lain, memilih mana yang lebih sesuai, serta

mempertimbangkan suatu tindakan berdasarkan pada pendapatnya sendiri

dan saran orang lain, dan kemudian mengambil kesimpulan terhadap hal

tersebut.

12

Page 28: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

13

Menurut perspektif self determination theory, kemandirian adalah

pertahanan yang sangat bermanfaat pada suatu individu dalam hidup

bermasyarakat, termasuk dalam mengambil keputusan dan berperilaku

independen dari sekian banyak pengaruh dari luar (Bandura, 1989; Markus

& Kitayama, 1991; Rothbaum & Trommsdroff, 2007; Schwartz, 2000,

2006; Deci & Ryan, 2002 dalam Chen et al., 2013). Sedangkan Wilfrid dan

Keith (2013) menjelaskan kemandirian berasal dari kata Yunani,autonomi,

yaitu autós (“self”) dan nomos (“aturan”), jadi “ autonomy” pertama kali

digunakan untuk menjelaskan peraturan-peraturan yang ada.

Berdasarkan pengertian kemandirian dari beberapa pendapat para

ahli diatas, maka menurut peneliti definisiyang digunakan dalam penelitian

ini adalah definisi menurut Steinberg (1995) yaitu individu yang

memperoleh kemandirian adalah individu yang memiliki kemampuan

untuk mengatur diri sendiri secara bertanggung jawab, meskipun tidak ada

pengawasan dari orang tua ataupun orang lain.

2.1.2 Proses perkembangan dan aspek-aspek kemandirian

Perkembangan kemandirian remaja menurut Steinberg (2002) adalah dari

keadaan rumah tangga, transformasi dan perlakuan kemanusiaan orang tua.

Menurut Donvan and Adelson (1966) perkembangan kemandirian yaitu

mengurangi ikatan emosional dengan orang tua, mampu untuk mengambil

keputusan secara mandiri, dan membentuk “tanda personal” dari nilai dan

moral. Emil Durkheim melihat perkembangan kemandirian karena dua

faktor, yaitu disiplin dan komitmen terhadap kelompok (Ali, 2012).

Page 29: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

14

Dari beberapa keterangan di atas, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa proses perkembangan kemandirian didapat melalui keadaan

seseorang terhadap lingkungannya baik keluarga maupun diluar keluarga.

Robert Havighurst (1955) membagi kemandirian menjadi beberapa

aspek, yaitu:

1. Emosi, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan mengontrol emosi

dan tidak tergantung pada kebutuhan emosi dan orang tua.

2. Ekonomi, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan mengatur

ekonomi dan tidak tergantungnya kebutuhan ekonomi pada orang tua.

3. Intelektual, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengatasi

berbagai masalah yang dihadapi.

4. Sosial, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengadakan

interaksi dengan orang lain dan tidak tergantung atau menunggu aksi

dari orang lain.

Menurut Douvan (1966) kemandirian terdiri dari tiga aspek

perkembangan, yaitu:

1. Kemandirian aspek emosi, yaitu ditandai oleh kemampuan remaja

memecahkan ketergantungannya (sifat kekanak-kanakannya) dari

orang tua dan mereka dapat memuaskan kebutuhan kasih sayang dan

keakraban di luar rumahnya.

2. Kemandirian aspek perilaku. Kemandirian berperilaku merupakan

kemampuan remaja untuk mengambil keputusan tentang tingkah laku

Page 30: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

15

pribadinya, seperti dalam memilih pakaian, sekolah/pendidikan, dan

pekerjaan.

3. Kemandirian aspek nilai. Kemandirian nilai ditunjukkan remaja

dengan dimilikinya seperangkat nilai-nilai yang dikonstruksikan

sendiri oleh remaja, menyangkut baik-buruk, benar-salah, atau

komitmennya terhadap nilai-nilai agama.

Steinberg (1987) juga mengemukakan bahwa aspek-aspek

kemandirian remaja meliputi :

1. Kemandirian emosi (Emotional autonomy)

Aspek emosional mengarah pada kemampuan remaja untuk mulai

melepaskan diri secara emosi dengan orang tua dan mengalihkannya

pada hubungan dengan teman sebaya. Tetapi bukan memutuskan

hubungan dengan orang tua. Remaja yang mandiri secara emosional

tidak membebankan pikiran orang tua meski dalam masalah. Remaja

yang mandiri secara emosional tidak melihat orang tua mereka sebagai

orang yang tahu atau menguasai segalanya.

Remaja yang mandiri secara emosi dapat melihat serta

berinteraksi dengan orang tua mereka sebagai orang-orang yang dapat

mereka ajak untuk bertukar pikiran. Nilai dari kemandirian disini

mengacu pada sikap yang tidak bergantung, pengambilan keputusan

baik dalam bidang politik, agama, akademik maupun moral.

Page 31: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

16

2. Kemandirian perilaku (Behavioral autonomy).

Aspek kemandirian perilaku merupakan kemampuan remaja untuk

mandiri dalam membuat keputusannya sendiri dengan

mempertimbangkan berbagai sudut pandang. Mereka mengetahui

kepada siapa harus meminta nasehat dalam situasi yang berbeda-beda.

Remaja mandiri tidak mudah dipengaruhi dan mampu

mempertimbangkan terlebih dahulu nasehat yang diterima. Remaja

yang mandiri secara perilaku akan terlihat lebih percaya diri dan

memiliki harga diri yang lebih baik. Mereka yang mandiri secara

perilaku tidak akan menunjukkan perilaku yang buruk atau semena-

mena yang dapat menjatuhkan harga diri mereka.

3. Kemandirian nilai (Value autonomy)

Remaja yang mandiri dalam nilai akan mampu berpikir lebih abstrak

mengenai masalah yang terkait dengan isu moral, politik, dan agama

untuk menyatakan benar atau salah berdasarkan keyakinan-keyakinan

yang dimilikinya. Remaja dapat memberi penilaian benar atau salah

berdasarkan keyakinannya dan tidak dipengaruhi aturan yang ada pada

masyarakat. Remaja yang mandiri dalam nilai akan lebih berprinsip.

Prinsip yang terkait dengan hak seseorang dalam kebebasan untuk

berpendapat atau persamaan sosial.

Berdasarkan aspek-aspek kemandirian yang telah dikemukakan di

atas, maka yang dianggap paling sesuai oleh peneliti adalah aspek

kemandirian menurut Steinberg (2002). Hal ini dikarenakan aspek-aspek

Page 32: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

17

kemandirian dari Steinberg tersebut lebih mewakili dalam mengukur

kemandirian pada mahasiswa UIN Jakarta. Aspek-aspek tersebut antara

lain aspek emotional autonomy, aspek behavioral autonomy, dan aspek

value autonomy.

2.1.3 Pengukuran kemandirian

Alat ukur kemandirian yang ditemukan peneliti adalah sebagai berikut:

1. The Autonomy Scale

The Autonomy Scale adalah alat ukur kemandirian dari perkembangan

alat ukur The Autonomy-Connectedness Scale (ACS-30) yang valid

dan reliable (Bekker 1993; dan Bekker, Hens, & Nijssen, 2001).

Menurut Bekker, alat ukur ini berkaitan dengan perbedaan gender dan

kondisi fisik yang menghasilkan proses individu berperilaku (dalam

Bekker dan Assen, 2006). Teori ini mengacu pada kombinasi konsep

feminist, neo analitycal object dan teori kelekatan. Skala ini

menggunakan 30 item dengan 3 subskala yaitu self awareness,

sensitivity to others, dan kapasitas dalam mengatur situasi baru.

2. Behaviors of Autonomy Scale

Skala ini merujuk pada teori Steinberg & Silverberg (1999) yang

berfokus pada korelasi antara otonomi dan parameter lainnya yang

mengabaikan aturan dari modifikasi otonomy sendiri. Biasanya

dilakukan pada remaja awal (usia 12-13 tahun) hingga (18-19 tahun).

Skala ini terdiri dari 11 item.

Page 33: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

18

3. Skala Kemandirian

Skala ini juga merujuk pada teori Steinberg (2002) yang diungkap

berdasarkan 3 aspek kemandirian yaitu aspek emotionaly autonomy,

aspek behavioral autonomy, dan aspek value autonomy yang terdiri

dari 30 item. Biasanya penelitian ini digunakan pada remaja dengan

menggunakan skala likert empat alternatif jawaban (sangat sesuai,

sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai).

Dari ketiga alat ukur kemandirian diatas, variabel kemandirian

dalam penelitian ini diukur dengan skala yang dibuat sendiri oleh peneliti

dengan mengacu pada aspek-aspek skala kemandirian dari Steinberg

(2002) yaitu emotional autonomy, behavioral autonomy, value autonomy

karena peneliti tidak menemukan item-item pada skala baku tersebut.

Skala kemandirian dalam penelitian ini terdiri 13 item pernyataan dengan

skor skala likert yang menyediakan empat alternatif respon jawaban

(sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai).

2.1.4 Faktor yang mempengaruhi kemandirian

Kemandirian remaja tidak terbentuk begitu saja akan tetapi berkembang

karena pengaruh dari beberapa faktor. Lerner dan Spanier (1980)

menyebutkan bahwa kemandirian dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu:

1. Faktor internal atau kondisi diri, seperti: usia, jenis kelamin dan

tingkat pendidikan, self esteem dan konsep diri

2. Faktor eksternal atau lingkungan, seperti: keluarga, kegiatan atau

pekerjaan dan latar belakang budaya.

Page 34: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

19

Menurut Hurlock (1999), faktor-faktor yang mempengaruhi

perkembangan kemandirian adalah :

1. Pola asuh orang tua

Orang tua yang memiliki nilai budaya yang terbaik dalam

memperlakukan anaknya adalah dengan cara yang demokratis

(authoritative), karena pola ini orang tua memiliki peran sebagai

pembimbing yang memperhatikan setiap aktivitas dan kebutuhan

anaknya, terutama sekali yang berhubungan dengan studi dan

pergaulan, baik itu dalam lingkungan keluarga maupun dalam

lingkungan sekolah.

2. Jenis kelamin

Jenis kelamin membedakan antara anak laki-laki dan perempuan,

dimana perbedaan ini mengunggulkan pria karena pria dituntut

untuk berkepribadian maskulin, dominan, agresif dan aktif

dibandingkan pada anak perempuan yang memiliki ciri kepribadian

yang khas yaitu pola kepribadian yang feminis, pasif dan

kepatuhan serta ketergantungan.

3. Urutan kelahiran dalam keluarga

Anak sulung biasanya lebih berorientasi pada orang dewasa, pandai

mengendalikan diri, cemas, takut gagal dan pasif, jika

dibandingkan dengan saudaranya, anak tengah lebih ekstrovert dan

kurang mempunyai dorongan, akan tetapi mereka memiliki

Page 35: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

20

pendirian, sedangkan anak bungsu adalah anak yang sangat di

sayang orang tua.

4. Ukuran keluarga

Pada setiap keluarga dapat dijumpai ukuran keluarga yang berbeda-

beda. Ada keluarga besar dengan jumlah anak lebih dari enam

orang, keluarga ukuran sedang dengan jumlah anak empat sampai

lima orang dan keluarga kecil dengan jumlah anak satu sampai tiga

orang anak. Adanya perbedaan ukuran keluarga ini dapat

memberikan dampak yang positif maupun negatif pada hubungan

anak dengan orang tua maupun hubungan anak dengan saudaranya.

Biasanya dampak negatif paling banyak dirasakan oleh keluarga

yang mempunyai ukuran besar karena dengan keluarga yang besar

berarti orang tua harus membagi perhatiannya pada setiap anak

degan adil yang terkadang anak sering terabaikan.

Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa faktor yang berpengaruh

terhadap perkembangan kemandirian tidak hanya pada diri individu itu

sendiri namun juga pada perkembangan kemandirian individu tersebut

yang dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal.

2.2 Konsep Diri

2.2.1 Definisi konsep diri

William H. Fitts (1971) mengemukakan bahwa konsep diri adalah sebagai

suatu keseluruhan kesadaran atau persepsi mengenai diri yang diobservasi,

dialami, dan dinilai oleh seorang individu. Secara fenomenologis ia

Page 36: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

21

menjelaskan bahwa ketika individu mempersepsikan dirinya, bereaksi

terhadap dirinya, berarti ia menunjukkan suatu kesadaran diri (self

awareness) dan kemampuan untuk keluar dari dirinya sendiri untuk

melihat dirinya seperti yang ia lakukan terhadap dunia di luar dirinya.

Pendapat Fitts sejalan dengan pendapat Burns (1993) yang mengemukakan

bahwa pada dasarnya konsep diri merupakan sikap terhadap diri sendiri

dari seorang individu.Sedangkan Cawagas (dalam Pudjijogyanti, 1988)

menjelaskan bahwa konsep diri mencakup seluruh pandangan individu

akan dimensi fisiknya, karakteristik pribadinya, motivasinya,

kelemahannya, kelebihannya atau kecakapannya, kegagalannya, dan

sebagainya.

William D. Brooks (dalam Jalaluddin Rahmat, 2005) menyatakan

bahwa konsep diri adalah penilaian mengenai totalitas psikis, sosial dan

fisik berkaitan dengan dirinya yang berasal dari pengalaman-pengalaman

dan interaksinya dengan orang lain. Atwater (1997) juga menyebutkan

bahwa konsep diri adalah keseluruhan gambaran diri, yang meliputi

persepsi seseorang tentang tentang diri, perasaan, keyakinan, dan nilai-

nilai yang berhubungan dengan dirinya. Selain itu, Stuart (2001)

mendefinisikan konsep diri sebagai semua ide, pikiran, kepercayaan dan

pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi

individu dalam berhubungan dengan orang lain.

Dari beberapa penjelasan diatas peneliti mengambil definisi konsep

diri berdasarkan teori fitts (1971) yang mengemukakan bahwa konsep diri

Page 37: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

22

adalah sebagai suatu keseluruhan kesadaran atau persepsi mengenai diri

yang diobservasi, dialami, dan dinilai oleh seorang individu.

2.2.2 Jenis-jenis konsep diri

Calhoun dan Acocella (1990) membagi konsep diri menjadi dua jenis,

yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif dengan penjelasan sebagai

berikut:

1. Konsep diri positif. Ciri sikap konsep diri yang positif adalah yakin

terhadap kemampuan dirinya sendiri dalam mengatasi masalah, merasa

sejajar dengan orang lain, menerima pujian tanpa rasa malu, sadar

bahwa setiap orang mempunyai keragaman perasaan, hasrat, dan

perilaku yang tidak disetujui oleh masyarakat serta mampu

mengembangkan diri karena sanggup mengungkapkan aspek-aspek

kepribadian yang buruk dan berupaya untuk mengubahnya. Konsep

diri yang positif adalah penerimaan yang mengarahkan individu ke

arah sifat yang rendah hati, dermawan, dan tidak egois.

2. Konsep diri negatif. Ciri konsep diri negatif adalah peka terhadap

kritik, responsif terhadap pujian, mempunyai sikap hiperkritis,

cenderung merasa tidak disukai orang lain, dan pesimistis terhadap

kompetisi. Lebih jauh lagi, Calhoun dan Acocella (1990) membagi

konsep diri negatif menjadi dua, yaitu:

a Pandangan seseorang terhadap dirinya tidak teratur, tidak memiliki

kestabilan dan keutuhan diri. Kondisi seperti ini acapkali terjadi

pada remaja. Namun, tidak menutup kemungkinan terjadi pada

Page 38: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

23

orang dewasa. Pada orang dewasa Hal ini dapat terjadi karena

ketidakmampuan menyesuaikan diri.

b Pandangan tentang dirinya sendiri terlalu stabil dan teratur. Hal ini

disebabkan karena pola asuh dan didikan yang sangat keras,

sehingga menciptakan citra diri yang tidak mengizinkan adanya

penyimpangan dari seperangkat hukum yang dalam pikirannya

merupakan cara hidup yang tepat.

2.2.3 Dimensi konsep diri

Fitts (1971) membagi konsep diri dalam dua dimensi pokok, yaitu sebagai

berikut :

1. Dimensi internal

Dimensi internal atau yang disebut juga kerangka acuan internal

(internal frame of reference) adalah penilaian yang dilakukan individu

yakni penilaian yang dilakukan terhadap dirinya sendiri berdasarkan

dunia di dalam dirinya. Dimensi ini terdiri dari tiga bentuk :

a. Diri identitas (identity self). Dimensi ini mengacu pada pertanyaan

“siapakah saya?” Dalam pertanyaan tersebut tercakup label-label

atau simbol-simbol yang diberikan pada diri (self) oleh individu

untuk menggambarkan dirinya dan membangun identitasnya.

b. Diri perilaku (behavioral self).Dimensi ini merupakan persepsi

individu mengenai tingkah lakunya dan berisikan seluruh

kesadaran mengenai “apa yang diri lakukan”.

Page 39: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

24

c. Diri penilai (judging self). Diri penilai berfungsi mengamati,

menentukan standar, dan mengevaluasi. Diri penilai ini pula yang

menentukan kepuasan seseorang akan dirinya atau seberapa jauh

seseorang menerima dirinya.

2. Dimensi eksternal

Pada dimensi ini, individu menilai dirinya melalui hubungan dan

aktivitas sosialnya, nilai-nilai yang dianutnya, serta Hal-Hal lain diluar

dirinya.

a. Diri fisik (physical self)

Merupakan persepsi individu terhadap keadaan dirinya secara fisik,

seperti kesehatan, penampilan dan keadaan tubuh.

b. Diri moral etik (moral-ethical self)

Merupakan persepsi individu terhadap keadaan dirinya dilihat dari

standar pertimbangan nilai moral dan etika.

c. Diri pribadi (personal self)

Merupakam persepsi individu terhadap keadaan pribadinya, yang

berhubungan dengan sejauh mana ia merasa puas terhadap

pribadinya atau sejauh mana ia merasa dirinya sebagai pribadi yang

tepat.

d. Diri keluarga (family self)

Menunjukkan persepsi individu yang berhubungan dengan

kedudukannya sebagai anggota keluarga.

Page 40: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

25

e. Sosial diri (social self)

Merupakan persepsi individu terhadap interaksi dirinya dengan

orang lain atau lingkungan di sekitarnya.

2.2.4 Pengukuran konsep diri

Dari berbagai literatur mengenai konsep diri, peneliti hanya menemukan

satu alat ukur, yaitu alat ukur konsep diri Tennesse Self Concept Scale

(TSCS). Alat ukur ini menggunakan dua dimensi konsep diri dari Fitts

(1971) yaitu ;

1. Dimensi Internal yang terdiri dari tiga komponen pokok, yaitu

komponen identitas diri, komponen perilaku dan komponen penilaian.

2. Dimensi Eksternal yang terdiri dari lima komponen pokok, yaitu

komponen fisik, komponen moral etis, komponen diri personal,

komponen diri keluarga, komponen diri sosial.

Skala TSCS berjumlah 100 item pertanyaan dari 8 dimensi yang

terdiri dari Identity self, behavioral self, judging self, physical self, moral-

ethical self, personal self, family self, dan social self. Model skala yang

akan digunakan adalah jenis skala likert yaitu dengan menggunakan empat

alternatif jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS),

sangat tidak setuju (STS).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat ukur konsep diri

yang dibuat oleh Fitts (1971) ini dan telah dimodifikasi kedalam alat ukur

yang menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan latar belakang objek

Page 41: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

26

penelitian. Peneliti menggunakan alat ukur ini karena dimensi-dimensinya

dirasa dapat mewakilkan variabel yang hendak diteliti dengan baik.

Peneliti juga mengurangi jumlah item yang seharusnya 100 dari 8

dimensi, menjadi 32 item. Dengan tujuan menghindari kejenuhan pada

responden penelitian saat mengisi angket. Proses modifikasi skala ini

diawali dengan menerjemahkan item-item yang bermula berbahasa inggris

menjadi bahasa Indonesia, kemudian peneliti melakukan pengurangan

item dengan mempertimbangkan item mana yang dipilih untuk mengukur

konsep diri pada mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta.

2.3 Pola Asuh

2.3.1 Definisi pola asuh

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata “pola” berarti

sistem, cara kerja, bentuk atau struktur yang tetap, sedangkan “asuh”

berarti menjaga, merawat, mendidik, membimbing, dan membantu.

Menurut Bee (1981), pola asuh adalah kombinasi dari perilaku orang tua

saat mengasuh anak yang terdiri dari tingkat kontrol yang diberikan,

keterbukaan dan berkomunikasi, tuntutan terhadap kedewasaan dan

kehangatan dalam pengasuhan.

Baumrind (1991) menjelaskan bahwa pola asuh adalah sikap orang

tua terhadap anak dengan mengembangkan aturan-aturan dan

mencurahkan kasih sayang terhadap anak.Darling (1999) juga menjelaskan

pengasuhan adalah sebuah aktivitas kompleks yang di dalamnya terdapat

beberapa perilaku spesifik yang dilakukan secara individu maupun

Page 42: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

27

bersama-sama yang bertujuan untuk mempengaruhi perilaku anak. Dalam

penerapan praktek pengasuhan, setiap orang tua memiliki variasi pola

pengasuhan yang berbeda-beda dengan orang tua yang lainnya sebagai

upaya untuk mengontrol dan bersosialisasi dengan anak mereka.

Sedangkan Mize dan Pettit yang mengutip Hart et. al. (dalam

Cramer, 2002) mendefinisikan gaya pengasuhan sebagai "kelompok

kehidupan atau konstelasi perilaku yang menggambarkan interaksi orang

tua-anak melalui berbagai situasi dan yang dianggap menciptakan iklim

interaksional meluas”.

Dari beberapa definisi tentang pola asuh diatas, peneliti cenderung

setuju dengan definisi yang diemukakan oleh Baumrind (1991) yang

mendefinisikan bahwa pola asuh merupakan sikap orang tua terhadap anak

dengan mengambangkan aturan-aturan dan mencurahkan kasih sayang

terhadap anak.

2.3.2 Jenis-jenis pola asuh

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Diana Baumrind dan

Baumrind & Black (dalam Papalia, et.al., 2007) pada sejumlah keluarga

yang memiliki anak prasekolah, didapatkan tiga macam pola asuh,

sedangkan dalam Santrock (2007) Diana Baumrind menjelaskan empat

pola asuh orang tua, yaitu :

1. Pengasuhan otoriter (Authoritarian parenting),

Authoritarian yaitu suatu tipe yang membatasi dan menghukum yang

menuntut anak untuk mengikuti perintah–perintah orang tua dan

Page 43: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

28

menghormati pekerjaan dan usaha orang tua. Orang tua yang

authoritarian menerapkan batas dan kendali yang tegas pada anak dan

meminimalisir diskusi atau musyawarah.

Hart (dalam Santrock, 2007) menjelaskan bahwa dengan

pengasuhan authoritarian anak seringkali tidak bahagia, ketakutan,

minder ketika membandingkan dengan orang lain, tidak mampu

memulai aktivitas serta memiliki kemampuan komunikasi yang lemah

serta mungkin berperilaku agresif.

2. Pengasuhan authoritative,

Authoritative yaitu pola asuh yang mendorong anak untuk mandiri

namun masih menerapkan batas dan kendali pada tindakan mereka.

Masih melakukan diskusi, serta orang tua bersikap hangat dan

penyayang terhadap anak. Orang tua yang authoritative menunjukkan

kesenangan dan dukungan sebagai respon terhadap perilaku konstruktif

anak.

Mereka juga mengharapkan perilaku anak yang dewasa,

mandiri, dan sesuai dengan usianya. Anak yang memiliki orang tua

authoritative sering kali ceria, bisa mengendalikan diri dan mandiri,

dan berorientasi pada prestasi; mereka cenderung mempertahankan

hubungan yang ramah dengan teman sebaya, bekerja sama dengan

orang dewasa, dan bisa mengatasi stress dengan baik.

3. Pengasuhan yang diabaikan (permissive indifferent), yaitu gaya

pengasuhan dimana orang tua sangat tidak terlibat dalam kehidupan

Page 44: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

29

anak. Anak yang memiliki orang tua yang mengabaikan merasa bahwa

aspek lain kehidupan orang tua lebih penting dari pada mereka. Anak

ini cenderung tidak memiliki kemampuan sosial. Banyak diantaranya

memiliki pengendalian diri yang buruk dan tidak mandiri. Mereka

sering kali memiliki harga diri yang rendah, tidak dewasa, dan

mungkin terasing dari keluarga. Dalam masa remaja mungkin

menunjukkan sikap suka membolos dan nakal.

4. Pengasuhan yang menuruti atau memanjakan (permissive indulgent),

yaitu gaya pengasuhan dimana orang tua sangat terlibat dengan anak,

namun tidak terlalu menuntut atau mengontrol mereka. Orang tua

macam ini membiarkan anak melakukan apa yang ia inginkan.

Hasilnya, anak tidak pernah belajar mengendalikan perilakunya sendiri

dan selalu berharap mendapatkan keinginannya.

Lain Halnya dengan penjelasan diatas, Olson & DeFrance (2006)

melihat dari Couple and Family Map juga menambahkan dua pola asuh

lainnya disamping empat pola asuh yang telah dijelaskan diatas, yaitu

rejecting style dan uninvolved style, dimana pengertiannya adalah sebagai

berikut:

1. Rejecting style

Orang tua tidak memberi banyak perhatian pada kebutuhan anak dan

jarang memberikan pengharapan terhadap perilaku apa yang

seharusnya dilakukan anak.

Page 45: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

30

2. Uninvolved style

Orang tua seringkali menghiraukan anak, membiarkan anak melakukan

kesalahan selama berbagai kesalahan itu tidak berkaitan dengan

kegiatan orang tuanya.

Dalam konteks bimbingan orang tua terhadap remaja, Hoffman

(dalam Ali, 2012) mengemukakan tiga jenis pola asuh orang tua, yaitu

1. Pola asuh bina kasih (induction)

2. Pola asuh unjuk kuasa (power assertion)

3. Pola asuh lepas kasih (love withdrawal)

Dalam penelitian ini, jenis pola asuh yang dirasa sesuai dengan

peneliti adalah adalah jenis-jenis pola asuh yang dijelaskan Diana

Baumrind (1991) yaitu pola asuh authoritarian, pola asuh authoritative

dan pola asuh permissive.

2.3.3 Dimensi pola asuh

Baumrind (1991) mengidentifikasikan adanya empat aspek dalam pola

asuh orang tua, yaitu :

1. Kehangatan, yaitu orang tua menunjukkan ekspresi-ekspresi

kehangatan dan kasih sayang terhadap anak dan menunjukkan rasa

banggga akan prestasi yang diperoleh anaknya.

2. Kejelasan dan konsistensi peraturan, yaitu orang tua berusaha untuk

mengontrol kebebasan, inisiatif, dan tingkah laku anaknya.

3. Tingkat pengharapan, yaitu orang tua menekankan pada anak untuk

mengoptimalkan kemampuan agar lebih dewasa dalam segala Hal.

Page 46: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

31

4. Komunikasi antara orang tua dan anak, yaitu orang tua meminta

pendapat anak disertai dengan alasan yang jelas ketika anak menuntut

pemenuhan kebutuhannya.

Sementara itu, Mussen (1994) juga menyatakan bahwa terdapat

empat aspek penting dalam mengasuh anak, yaitu :

1. Aspek kontrol

Merupakan usaha yang dilakukan orang tua untuk mempengaruhi

aktivitas anak untuk mencapai tujuan, memodifikasi ekspresi

ketergantungan, agresivitas, tingkah laku dan bermain anak. Namun

orang tua yang senantiasa menjaga keselamatan anak-anak (over

protection) dan mengambil tindakan-tindakan yang berlebihan agar

anak-anaknya terhindar dari bermacam-macam bahaya akan

menghasilkan perkembangan anak dengan ciri-ciri sangat tergantung

kepada orang tuanya dalam bertingkah laku.

2. Aspek tuntutan kedewasaan

Orang tua menekankan kepada anak untuk mencapai suatu tingkat

kemampuan secara intelektual, sosial dan emosional. Orang tua

memberikan kesempatan kepada anak untuk mengalami pehit getirnya

kehidupan, menghadapi dan mengatasi berbagai masalah yang

dihadapi anak dengan harapan agar anak dapat belajar dari pengalaman

dan menjadi dewasa. Namun orang tua tetap tidak mengubah dan

mengarahkan proses-proses perkembangan pada seluruh aspek

Page 47: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

32

kepribadian anak sebagai upaya dalam mempersiapkan anak

menghadapi masa remaja.

3. Aspek komunikasi anak dan orang tua

Aspek ini meliputi penggunaan nalar dalam memecahkan masalah,

menanyakan begaimana pendapat dan perasaan anak.

4. Aspek kasih sayang

Aspek ini meliputi penghargaan dan pujian terhadap prestasi anak.

Komunikasi keluarga dapat dilakukan dengan gerakan, sentuhan,

belaian, senyuman, mimik wajah dan ungkapan kata. Melalui pola

komunikasi keluarga yang demikian dapat meningkatkan keakraban,

keintiman, saling memiliki, rasa melindungi anak oleh orang tuanya

menjadi semakin besar.

Dalam penelitian ini peneliti setuju dengan dimensi pola asuh yang

dijelaskan Baumrind (1991) karena dirasa lebih sesuai dengan objek

penelitian dan alat ukur yang akan peneliti gunakan.

2.3.4 Pengukuran pola asuh

Banyaknya kajian dan literatur mengenai pola asuh telah melahirkan

beberapa alat ukur, beberapa alat ukur yang peneliti temukan adalah

sebagai berikut:

1. Skala Pola Asuh Anak (PAA)

Pada tahun 1988, Yuniarti (dalam Azwar, 2006) membuat suatu alat

ukur parenting style yang disebut dengan skala Pola Asuh Anak (Skala

P-A-A). Skala ini terdiri dari 68 item berbentuk pilihan ganda

Page 48: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

33

(multiple choice) dengan lima pilihan jawaban. Setiap pilihan ganda

menunjuk pada tipe pola asuh tertentu. Alat ukur ini disusun untuk

mengetahui tipe atau jenis pola asuh yang diterapkan oleh orang tua

berdasarkan sudut pandang anak.

Penelitian ini dilakukan terhadap anak usia 3 sampai 5 tahun,

yang terdiri dari 30 item pernyataan dengan tiga pilihan jawaban yang

menunjuk pada pola asuh authoritarian, authoritative, dan pola asuh

permissive berdasarkan sudut pandang ibu.

2. Parental Authority Questionnare (PAQ)

Pola asuh orang tua di ukur dengan Parental Authority Questionnare

(PAQ) yang dikembangkan oleh Buri (1991) . Skala PAQ ini mengacu

pada teori Baumrind (1991). Skala ini terdiri dari 30 item yang

mengukur 3 aspek yaitu permissive, authoritarian, dan authoritative.

Reliabilitas dari PAQ adalah 0.77 sampai 0.91 sedangkan validitas dari

skala ini adalah 0.74 sampai 0.87.

3. Parenting Style & Dimensions Questionnaire (PSDQ).

Alat ukur PSDQ ini dikembangkan oleh Robinson dan Mandleco

(1995). Skala pengukuran tersebut juga mengacu pada 3 dimensi gaya

pengasuhan dari Baumrind yang dibagi menjadi 11 faktor. Skala ini

terdiri dari 62 item dengan tipe skala likert. Nilai reliabilitas dari setiap

sub-skala 0.626-0.866 dan validitas 0.732-0.951.

Dalam penelitian ini, peneliti membuat alat ukur pola asuh sendiri

dengan mengacu pada teori Baumrind (1991). Alat ukur pola asuh ini

Page 49: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

34

disusun berdasarkan komponen-komponen pola asuh yang di jelaskan

Baumrind (permissive, authoritarian, dan authoritative) dan terdiri dari 24

item pernyataan dengan menggunakan skor skala likert yang menyediakan

empat alternatif respon jawaban (sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, dan

sangat tidak sesuai).

2.4 Kerangka Berfikir

Kemandirian adalah suatu keadaan pada seorang individu yang telah

mengenali identitas dirinya, mampu melakukan suatu hal untuk dirinya

sendiri, memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya,

mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang

dihadapi, memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya,

merasa puas dengan hasil usahanya, dan mampu bertanggungjawab

terhadap apa yang dilakukannya.

Konsep diri merupakan suatu pola yang terorganisir dan struktur

kepribadian. Pola terbentuknya konsep diri pada seorang individu bukan

merupakan bawaan dari lahir, tetapi terbentuk melalui proses. Remaja

yang memiliki konsep diri yang tinggi akan dapat melakukan perbuatan

positif yang diharapkan oleh masyarakat, sehingga akan menjadikan

seseorang lebih mandiri, dan sebaliknya remaja yang memiliki konsep diri

yang rendah, seringkali tidak dapat mengatur kehidupan dan tergantung

pada orang lain, sehingga menjadikan seseorang itu tidak mandiri dalam

kehidupannya.

Page 50: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

35

Pola asuh adalah suatu gaya pengasuhan yang diterapkan dalam

keluarga, yang menjadikan acuan individu dalam berperilaku. Keluarga

yang gaya pengasuhannya secara authoritarian lebih banyak memberi

penekanan terhadap anak, membatasi dan menghukum yang menuntut

anak untuk mengikuti perintah–perintah orang tua dan menghormati

pekerjaan dan usaha orang tua. Dengan pengasuhan authoritarian anak

seringkali tidak bahagia, katekutan, minder ketika membandingkan dengan

oranglain, tidak mampu memulai aktivitas serta memiliki kemampuan

komunikasi yang lemah serta mungkin berperilaku agresif, sehingga ia

tidak mampu untuk besikap secara mandiri karena ketakutan-ketakutan

yang dimilikinya.

Sedangkan dengan pengasuhan authoritative, yang mendorong

anak untuk mandiri namun masih menerapkan batas dan kendali pada

tindakan mereka. Anak yang memiliki orang tua authoritative sering kali

ceria, bisa mengendalikan diri dan mandiri, dan berorientasi pada prestasi;

mereka cenderung mempertahankan hubungan yang ramah dengan teman

sebaya, bekerja sama dengan orang dewasa, dan bisa mengatasi stress

dengan baik. Sedangkan pengasuhan yang diabaikan (permissive), yaitu

gaya pengasuhan dimana orang tua sangat tidak terlibat dalam kehidupan

anak. Anak yang memiliki orang tua yang mengabaikan merasa bahwa

aspek lain kehidupan orang tua lebih penting dari pada mereka. Anak ini

cenderung tidak memiliki kemampuan sosial. Banyak diantaranya

memiliki pengendalian diri yang buruk dan tidak mandiri. Sehingga tidak

Page 51: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

36

mempunyai rasa tanggung jawab yang berpengaruh terhadap

kemandiriannya.

Pada penelitian ini, faktor konsep diri dan pola asuh dipilih untuk

memprediksi seberapa besar pengaruh konsep diri dan pola asuh terhadap

kemandirian remaja yang dalam penelitian ini partisipannya adalah

mahasiswa. Secara singkat, kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat di

ilustrasikan dalam gambar berikut.

Gambar 2.1Kerangka Berfikir

2.5 Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat pengaruh independent variable

yang diketahui terhadap dependent variable. Dalam penelitian ini

dependent variable adalah kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi

Pola Asuh

Identity Self

Beavioral Self

Judging Self

Physical Self

Moral-Ethical Self

Personal Self

Family Self

Social Self

Authoritative

Authoritarian

Permissive

Kemandirian

Konsep Diri

Page 52: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

37

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sedangkan variabel yang di teorikan

peneliti sebagai independent variable berdasarkan teori dan penelitian

sebelumnya adalah konsep diri dengan 8 dimensi (identity self, behavioral

self, judging self, physical self, moral-ethical self, personal self, family self

dan social Self) dan pola asuh orang tua dengan 3 dimensi

(permissive,authoritariandan authoritative).

Bunyi hipotesis mayor penelitian ini adalah: “Ada pengaruh yang

signifikan dari dimensi konsep diri(identity self, behavioral self,

judging self, physical self, moral-ethical self, personal self, family self

dan social Self)dan dimensi pola asuh orang tua (permissive,

authoritarian dan authoritative)terhadap kemandirian mahasiswa

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Selanjutnya

hipotesis minor penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ha1 Dimensi identity self pada konsep diri memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ha2 Dimensi behavioral self pada konsep diri memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ha3 Dimensi judging self pada konsep diri memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 53: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

38

Ha4 Dimensi physical self pada konsep diri memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ha5 Dimensi moral-ethical self pada konsep diri memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ha6 Dimensi personal self pada konsep diri memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ha7 Dimensi family self pada konsep diri memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ha8 Dimensi social self pada konsep diri memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ha9 Dimensi permissive dari pola asuh memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ha10 Dimensi authoritarian dari pola asuh memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 54: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

39

Ha11 Dimensi authoritative dari pola asuh memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 55: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

40

BAB 3

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini, dipaparkan tentang populasi dan sampel, variabel penelitian,

definisi operasional, instrumen pengumpulan data, teknik analisis data dan

prosedur penelitian.

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa/i Fakultas Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta tahun akademik 2013-2014 yang berjumlah

646 orang mahasiswa dengan rentang usia 17-24 tahun. Mahasiswa

tersebut terbagi dalam empat angkatan dimana setiap angkatan terdiri atas

empat kelas dan pada masing-masing kelas terdapat 40 orang mahasiswa.

Adapun rincian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun akademik 2013-2014 pada setiap angkatan adalah sebagai

berikut;

a. Angkatan 2011 (171 mahasiswa)

b. Angkatan 2012 (149 mahasiswa)

c. Angkatan 2013 (148 mahasiswa)

d. Angkatan 2014 (178 mahasiswa)

Jumlah mahasiswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini

adalah sebanyak 236 mahasiswa. Selanjutnya pengambilan sampel pada

penelitian ini menggunakan teknik probability sampling melalui cara

stratified random sampling, dimana peluang setiap individu dalam

populasi bisa dihitung.Adapun penetapan anggota populasi yang

40

Page 56: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

41

dijadikan sampel ditentukan sesuai dengan proporsi masing-masing

kelas, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Proporsi perkelas = populasi setiap kelas x kuota sampel yang ditentukan populasi seluruh kelas

Mengacu pada rumus diatas, maka jumlah sampel pada masing-

masing kelas adalah sebagai berikut:

Proporsi Kelas: 40/646 x 236 = 15

Setelah dilakukan penentuan jumlah sampel pada masing-masing

kelas, dilakukan pengambilan sampel secara random dari masing-masing

kelas dengan cara memberi penomeran pada data sesuai dengan jumlah

populasi yang diikutkan. Selanjutnya, dilakukan proses random untuk

menentukan sampel dengan menggunakan software SPSS 22.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel penelitian

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kemandirian

2. Identity self

3. Behavioral self

4. Judging self

5. Physical self

6. Moral-ethical self

7. Personal self

8. Family self

9. Social self

Page 57: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

42

10. Permissive

11. Authoritarian

12. Authoritative

Variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah

kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, sedangkan variabel lainnya merupakan variabel bebas

(independent variable).

3.2.2 Definisi operasional variabel

Definisi operasional dari variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kemandirian

Kemandirian mahasiswa adalah kebebasan, kesiapan dan kemampuan

remaja sebagai individu baik secara fisik maupun emosi untuk

mengatur, menguasai, dan melakukan aktivitas hidupnya atas tanggung

jawab sendiri tanpa banyak tergantung pada orang lain, khususnya

orang tua berdasarkan tiga aspek (Steinberg, 2002) yaitu :

a. Aspek emotional autonomy. Aspek kemandirian emosional ini

adalah aspek kemandirian yang berkaitan dengan perubahan

hubungan individu, terutama dengan orang tua. Ada tiga Hal yang

penting dalam perkembangan kemandirian aspek emosional, yaitu

ditunjukkan dengan tidak bergantung secara emosional dengan

orang tua namun tetap mendapat pengaruh dari orang tua, memiliki

keinginan untuk berdiri sendiri, dan mampu menjaga emosi

didepan orang tuanya.

Page 58: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

43

b. Aspek behavioral autonomy. Aspek kemandirian bertingkahlaku

adalah kemampuan untuk membuat suatu keputusan sendiri dan

menjalankan keputusan tersebut. Ada tiga Hal yang penting dalam

perkembangan kemandirian aspek behavioral, yaitu ditunjukkan

dengan perubahan kemampuan dalam membuat keputusan dan

pilihan, perubahan dalam penerimaan akan pengaruh orang lain,

dan perubahan dalam merasakan pengandalan pada dirinya sendiri

(self-reliance).

c. Aspek value autonomy. Aspek kemandirian nilai adalah bahwa

individu telah memiliki seperangkat prinsip-prinsip tentang mana

yang benar dan mana yang salah serta mengenai mana yang

penting dan mana yang tidak penting.

2. Konsep diri.

Konsep diri adalah pandangan mahasiswa terhadap dirinya sendiri dan

evaluasi tentang karakteristik yang ada pada diri mereka, peran-peran

mereka, kemampuan mereka dan hubungan sosial mereka yang diukur

menggunakan skala likert yang meliputi aspek-aspek berikut :

a. Identity self adalah memberikan label untuk membangun identitas

diri.

b. Behavioral self adalah persepsi individu tentang tingkah lakunya.

c. Judging self adalah meliputi evaluasi diri dan menilai diri sendiri.

d. Physical self yang berupa persepi individu terhadap keadaan

dirinya.

Page 59: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

44

e. Moral-ethical selfyaitu membatasi tingkah laku yang sesuai dengan

nilai moral dan etika yang berlaku.

f. Personal selfyaitu meliputi peran sebagai anggota keluarga dan

fungsi yang dijalankan sebagai anggota keluarga.

g. Family self yaitu persepsi individu yang berhubungan dengan

kedudukannya sebagai anggota keluarga.

h. Social self yaitu berupa penilaian terhadap interaksi dirinya dengan

orang lain dan lingkungannya.

3. Pola asuh

Pola asuh (Parenting style) adalah gaya pengasuhan di mana orang tua

membesarkan anak-anak mereka (Baumrind, 1991). Gaya pengasuhan

ini telah ditandai dengan tiga gaya pola asuh yaitu:

a. Permissive parenting style adalah pola asuh dimana orang tua

hanya membuat sedikit peraturan dan membiarkan anak memantau

aktivitas mereka sendiri sedapat mungkin serta tidak adanya

tutntutan dan sedikit melakukan kontrol.

b. Authoritarian parenting style adalah suatu gaya pengasuhan yang

membatasi, menghukum dan menuntut anak untuk mengikuti

perintah-perintah orang tua serta menghormati pekerjaan dan

usahanya.

c. Authoritative parenting style adalah gaya pengasuhan yang

menghargai individualitas anak tetapi juga menekankan batasan-

batasan sosial, tetap memberikan arahan kepada anak dan

Page 60: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

45

menghargai keputusan anak, minat serta kepribadiannya. Gaya

pengasuhan ini memiliki kontrol untuk membentuk anak-anak

mereka namun tidak merugikan anak-anak melalui penjelasan

orang tua kepada anak.

3.3 Pengumpulan Data

3.3.1 Instrumen pengumpulan data

Instrumen dalam penelitian ini terdiri dua bagian. Bagian pertama berupa

pertanyaan demografi yang mencangkup atas jenis kelamin dan usia saat

ini. Bagian kedua, berisi skala yang merupakan alat ukur dari kemandirian,

konsep diri dan pola asuh. Model skala likert pada ketiga alat ukur ini

berupa pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negatif (unfavorable)

serta telah dimodifikasi menjadi empat kategori jawaban yaitu SS (Sangat

Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju).

Pada item favorable, jawaban SS (sangat setuju) diberi skor 4, S

diberi skor 3, TS diberi skor 2, dan STS diberi skor 1. sedangkan pada

item unfavorable diberi skor dengan urutan sebaliknya yaitu jawaban SS

diberi skor 1, S diberi skor 2, TS diberi skor 3, dan STS diberi skor 4.

1. Kemandirian

Untuk mengukur kemandirian, peneliti menggunakan skala

kemandirian yang dikembangkan sendiri. Dalam mengembangkan

skala tersebut, peneliti menggunakan konsep Steinberg (2002) dengan

3 aspek kemandirian yaitu emotional autonomy, behavioral autonomy

dan value autonomy.

Page 61: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

46

Pada alat ukur ini terdapat 13 item pernyataan yang terdiri dari 9 item

favorable dan 4 item unfavorable. Skala ini menggunakan sistem penilaian skala

likert dengan rentang skala empat poin yaitu dari “4” (Sangat Setuju), “3”

(Setuju), “2” (Tidak Setuju) dan “1” (Sangat Tidak Setuju).

Hal tersebut bertujuan agar dalam penelitian ini mendapatkan respon

jawaban yang lebih bervariasi. Adapun pembagian item-item tiap dimensi dapat

dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini.

Tabel 3.1 BluePrintSkalaKemandirian

No Aspek Indikator Item Jumlah F U F

1 Aspek emotionalautonomy

a. Mampu mandiri secara emosional dari orang tua maupun orang dewasa lain.

b. Memiliki keinginan untuk berdiri sendiri.

c. Mampu menjaga emosi didepan orang tua dan orang lain.

3

2

1

4

1 2 1

2 Aspek behavior-ralautonomy

a. Mampu membuat keputusan dan pilihan.

b. Dapat memilih dan menerima pengaruh orang lain yang sesuai bagi dirinya.

c. Dapat mengandalkan diri sendiri (self reliance)

5

6, 8

7

9

1 2 2

3 Aspek valueautonomy

a. Mampu berpikir secara abstrak mengenai permasalahan yang dihadapi.

b. Memiliki kepercayaan yang meningkat pada prinsip-prinsip umum yang memiliki dasar idelologi.

c. Memiliki kepercayaan yang meningkat saat menemukan nilai-nilainya sendiri dimana bukan nilai yang berasal dari figure orang tua atau figur orang penting lainnya.

10

12

11, 13

1 1 2

Jumlahitem 9 4 13

Page 62: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

47

2. Konsep diri

Untuk mengukur konsep diri, bentuk skala yang digunakan peneliti adalah

modifikasi dari skala Tennesse Self Concept Scale (TSCS) edisi pertama yang

dibuat oleh Fitts (1971) dan telah diadaptasi kedalam bahasa Indonesia.

Aspek-aspek yang digunakan dalam alat ukur ini adalah identity self,

behavioral self, judging self, physical self, moral-ethical self, personal self,

family self dan social self.

Pada awalnya alat ukur tersebut berjumlah 100 item, namun peneliti

mengurangi beberapa item dalam setiap dimensi menjadi 32 item pernyataan,

yang terdiri dari 21 item favorable dan 11 item unfavorable. Pengurangan ini

dilakukan agar partisipan tidak merasa letih dan bosan pada saat mengerjakan

kuesioner. Adapun pembagian item-item tiap dimensi dapat dilihat pada table

3.2 dibawah ini.

Tabel 3.2 Blue Print Skala Konsep Diri

Dimensi Indikator No. Item Jumlah F UN

Identity self a. Mengenal diri b. Mengenal lingkungan

1, 2 3

22

2 2

Behavioral self

a. Berperilaku sesuai identitas diri b. Menerima diri dengan senang hati

4, 5 6

23

2 2

Judging self a. Menerima diri b. Menilai diri

7 8, 9

24 2 2

Physical self a. Menerima keadaan fisik b. Mengetahui keadaan fisik

25 11, 12

10 2 2

Moral-ethical self

a. Mengaplikasikan ajaran agama b. Berperilaku baik kepada sesame

26 14

13 27

2 2

Personal self a. Merasa puas dengan keadaan diri b. Menilai kesuksesan diri

30 18

17 31

2 2

Family self a. Melakukan tugas rumah tangga b. Mempersepsikan lingkungan keluarga

28 16

15 29

2 2

Social self a. Berinteraksi dengan orang lain b. Menjaga hubungan baik dengan orang

lain

19 20, 21

32 2

2 Total item 21 11 32

Page 63: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

48

3. Pola asuh

Skala pola asuh diukur dengan pernyataan yang dibuat sendiri oleh peneliti

dengan memuat indikator-indikator tertentu yang berkaitan dengan pola asuh

dan mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Baumrind (1991). Tipe pola

asuh yang digunakan adalah sebagai berikut: pola asuh permissive, pola asuh

authoritarian, pola asuh authoritative. Pada alat ukur ini terdapat 24 item

pernyataan yang terdiri dari 18 item favorable dan 6 item unfavorable.

Adapun pembagian item-item tiap dimensi dapat dilihat pada table 3.3

dibawah ini.

Tabel 3.3 Blue Print Skala Pola Asuh

Dimensi Indikator No item Jml F UF Polaasuh permissive

a. Tidak ada hukuman untuk anak b. Selalu menerima apapun tindakan

anak c. Selalu memberikan apapun

keinginan anak d. orang tua sangat tidak terlibat

dalam kehidupan anak

3, 11, 15

19, 23

24

7

20, 22

2 2

4

1

Pola asuh authoritarian

a. Perintah yang harus ditaati b. Selalu menuntut c. Tingkat kontrol yang tinggi tetapi

tidak responsive

2, 6, 10,

4, 14, 17,

8

2 2 3

Pola asuh authoritative

a. Memantau dan mengarahkan anak b. Bersikap tegas c. Bertanggung jawab

1, 5,

13 9, 12, 21

16, 18 4

1 3

Jumlah Item 18 6 24

Page 64: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

49

3.4 Pengujian Validitas Alat Ukur

Peneliti melakukan uji instrumen dengan 69 item dari 3 skala, yaitu

kemandirian, konsep diri dan pola asuh. Untuk menguji validitas alat ukur

yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Confirmatory

Factor Analisys (CFA). Adapun prosedur uji validitas konstrak dengan

CFA adalah sebagai berikut (Umar, 2012):

1. Dibuat suatu definisi operasional tentang konsep atau trait yang

hendak diukur. Untuk mengukur trait atau faktor tersebut diperlukan

item (stimulus) sebagai indikatornya.

2. Disusun hipotesis/teori bahwa seluruh item yang dibuat adalah valid

mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata lain di teorikan

(hipotesis) bahwa hanya ada 1 faktor yang diukur, yaitu konstruk yang

di definisikan (model unidimensional).

3. Berdasarkan data yang diperoleh kemudian dihitung matriks korelasi

antar item, yang disebut matriks S.

4. Matriks korelasi tersebut dipergunakan untuk mengintimasi matriks

korelasi yang seharusnya terjadi menurut teori yang ditetapkan. Jika

teori/hipotesis pada butir 2 adalah benar, maka semestinya semua item

hanya mengukur satu faktor saja (unidimensional).

5. Adapun langkah-langkahnya adalah:

a. Dihitung (diestimate) parameter dari model/teori yang diuji yang

dalam Hal ini terdiri dari koefisien muatan faktor dan varian

kesalahan pengukuran (residual).

Page 65: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

50

b. Setelah nilai parameter diperoleh kemudian diestimate (dihitung)

korelasi antar setiap item sehingga diperoleh matriks antar item

berdasarkan hipotesis/teori yang diuji, matriks korelasi ini disebut

sigma (∑).

6. Uji validitas konstruk dilakukan dengan menguji hipotesis bahwa S =

∑ atau dapat dituliskan Ho : S - ∑ = 0. Uji hipotesis ini misalnya

dilakukan menggunakan uji chi square, dimana jika chi Square tidak

signifikan ( p >0.05 ) maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil

(Ho) diterima. Artinya, teori yang mengatakan bahwa semua itemnya

hanya mengukur satu konstruk saja terbukti sesuai (fit) dengan data.

7. Jika telah terbukti model unidimensional (satu faktor) fit dengan data

maka dapat dilakukan seleksi terhadap item dengan menggunakan 3

kriteria, yaitu:

a. Item yang muatan faktornya tidak signifikan di drop karena tidak

memberikan informasi yang secara statistik bermakna.

b. Item yang memiliki koefisien muatan faktor negatif juga di drop

karena mengukur Hal yang berlawanan dengan konsep yang

didefinisikan. Namun demikian, harus diperiksa dahulu apakah

item yang pernyataannya unfavorable atau negatif sudah

disesuaikan kondisinya sehingga menjadi positif. Hal ini berlaku

khusus untuk item dimana tidak ada jawaban yang benar atau salah

(misalnya, alat ukur pola asuh, dsb).

Page 66: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

51

c. Item dapat juga di drop apabila residualnya (kesalahan

pengukurannya) berkorelasi dengan banyak residual item yang

lainnya. Karena ini berati bahwa item tersebut mengukur juga Hal

lain selain konstruk yang hendak diukur.

Jika langkah-langkah diatas telah dilakukan, maka diperoleh item-

item yang valid untuk mengukur apa yang hendak diukur. Dalam

penelitian ini, penulis tidak menggunakan raw score/skor mentah (hasil

menjumlahkan skor item). Item-item inilah yang diolah untuk

mendapatkan faktor skor pada tiap skala.

Dengan demikian perbedaan kemampuan masing-masing item

dalam mengukur apa yang hendak diukur ikut menentukan dalam

menghitung faktor skor (True score). True score inilah yang dianalisis

dalam penelitian ini. Agar mudah didalam penafsiran hasil analisis maka

penulis mentransformasikan faktor skor yang diukur dalam skala baku (Z

score) menjadi T score yang memiliki mean=50 dan standar deviasi

(SD)=10 sehingga tidak ada responden yang mendapat skor negatif.

Adapun rumus T score adalah sebagai berikut:

T score = (10 x skor faktor) + 50

Untuk menguji validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan Confirmatory Factor Analisys (CFA) dengan

software LISREL 8.80. Uji validitas tiap alat ukur diapaparkan dalam sub

bab berikut.

Page 67: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

52

3.4.1 Uji validitas skala kemandirian

Peneliti menguji apakah ke 13 item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur skala kemandirian. Dari hasil analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-

square =280.19, df = 65, P-value = 0.000000, RMSEA = 0.119. Oleh

sebab itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana

kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu

sama yang lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square = 68.25,

df = 52, P-value = 0.06475, RMSEA = 0.036. Setelah nilai Chi–Square

menghasilkan P-value > 0.05, artinya model dengan satu faktor

(unidimensional) dapat diterima, di mana seluruh item mengukur satu

faktor saja yaitu kemandirian. Seperti pada gambar 3.1 berikut:

Gambar 3.1

Page 68: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

53

Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor

yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah

item tersebut perlu di drop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan

melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.4

dibawah ini:

Tabel 3.4 Muatan Faktor Kemandirian

No Lambda Standard Error

t-value Korelasi kesalahan

Kesimpulan

1 0.41 0.07 6.08 1 √ 2 0.42 0.07 6.16 4 X 3 0.00 0.07 0.06 3 X 4 0.34 0.07 4.95 1 √ 5 0.50 0.07 7.59 2 √ 6 0.55 0.07 8.51 2 √ 7 0.71 0.06 11.49 1 √ 8 0.85 0.06 14.68 1 √ 9 -0.07 0.07 -0.95 4 X

10 0.15 0.07 2.19 1 √ 11 0.48 0.07 7.18 1 √ 12 -0.46 0.07 -6.95 1 X 13 -0.07 0.07 -0.99 4 X

Berdasarkan tabel 3.4, dapat dijelaskan bahwa setelah dilakukan

pengujian CFA, total item yang di drop yaitu item 2, 3, 9, 12 dan 13

dikarenakan nilai t bagi koefisien muatan faktor item tersebut memiliki

nilai negatif dan jumlah korelasi kesalahan pengukuran pada item tersebut

ada yang berjumlah lebih dari 3. Artinya, yang merupakan item valid

untuk mengukur kemandirian berdasarkan tiga kriteria yang telah

dijelaskan sebelumnya yaitu muatan faktor tidak boleh memiliki nilai

negatif, t value > 1.96 atau t < -1.96 dan korelasi kesalahan antar item

tidak berjumlah lebih dari tiga adalah item 1, 4, 5, 6, 7, 8, 10, dan 11.

Page 69: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

54

3.4.2 Uji validitas skala identity self

Peneliti menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur skala identity self. Dari hasil analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-

square= 6.22, df=2, P-value=0.04463, RMSEA=0.095. Oleh sebab itu,

penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama yang

lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square=0.28, df=1, P-

value=0.59407, RMSEA=0.000. Setelah di dapat nilai P-value > 0.05,

maka dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor adalah fit atau

dapat diterima, artinya seluruh item hanya mengukur faktor identity self

saja. Seperti gambar 3.2 berikut

Gambar 3.2

Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor

yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah

item tersebut perlu di drop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan

Page 70: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

55

melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.5dibawah

ini:

Tabel 3.5 Muatan Faktor Identity Self

No Lambda Standard Error

t-value Korelasi kesalahan

Kesimpulan

1 0.95 0.06 16.26 1 √ 2 0.80 0.06 13.41 0 √ 3 0.68 0.07 10.00 1 √ 4 0.61 0.06 9.77 0 √

Berdasarkan tabel 3.5, dapat dijelaskan bahwa setelah dilakukan

pengujian CFA, tidak ada item yang di drop dikarenakan nilai t bagi

koefisien muatan faktor item tersebut tidak memiliki nilai negatif dan

jumlah korelasi kesalahan pengukuran tiap item tidak ada yang lebih dari

3. Artinya, keempat item merupakan item yang valid untuk mengukur

identity self berdasarkan tiga kriteria yang telah dijelaskan sebelumnya.

3.4.3 Uji validitas skala behavioral self

Peneliti menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur skala behavioral self. Dari hasil analisis

CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan

Chi-square = 16.81, df=2, P-value=0.00022, RMSEA=0.178. Oleh sebab

itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama yang

lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square=0.00, df=0, P-

value=1.000, RMSEA=0.0000.

Page 71: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

56

Gambar 3.3

Setelah di dapat nilai P-value > 0.05, maka dapat dinyatakan

bahwa model dengan satu faktor adalah fit atau dapat diterima, artinya

seluruh item hanya mengukur faktor behavioral self saja. Kemudian

penulis melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur

secara signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di

drop atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.6 dibawah ini:

Tabel 3.6 Muatan Faktor Behavioral Self

No Lambda Standard Error

t-value Korelasi kesalahan

Kesimpulan

5 0.36 0.08 4.96 1 √ 6 0.68 0.10 6.77 1 √ 7 -0.03 0.09 -0.39 2 X 8 0.75 0.11 7.06 0 √

Berdasarkan tabel 3.6 dapat dijelaskan bahwa setelah dilakukan

pengujian CFA, terdapat satu item yang di drop dikarenakan nilai t bagi

koefisien muatan faktor item tersebut memiliki nilai negatif. Artinya, yang

merupakan item valid untuk mengukur behavioral self berdasarkan tiga

kriteria yang telah dijelaskan sebelumnya adalah item 1, 2 dan 4.

Page 72: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

57

3.4.4 Uji validitas skala judging self

Peneliti menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur skala judging self. Dari hasil analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit, dengan Chi-

square = 24.83, df = 2, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.220. Oleh sebab

itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama yang

lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square = 0.000, df = 0, P-

value = 1.000, RMSEA = 0.000.

Gambar 3.4

Setelah di dapat nilai P-value > 0.05, maka dapat dinyatakan

bahwa model dengan satu faktor adalah fit atau dapat diterima, artinya

seluruh item hanya mengukur faktor judging self saja. Kemudian penulis

melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara

signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop

atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.7 dibawah ini:

Page 73: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

58

Tabel 3.7 Muatan Faktor Judging Self

No Lambda Standard Error

t-value Korelasi kesalahan

Kesimpulan

9 0.79 0.08 9.31 1 √ 10 0.60 0.08 7.79 0 √ 11 0.56 0.08 7.40 1 √ 12 0.60 0.10 6.04 2 √

Berdasarkan tabel 3.7, dapat dijelaskan bahwa setelah dilakukan

pengujian CFA, tidak ada item yang di drop dikarenakan nilai t bagi

koefisien muatan faktor item tersebut tidak memiliki nilai negatif dan

jumlah korelasi kesalahan pengukuran tiap item tidak ada yang berjumlah

lebih dari 3. Artinya, keempat item merupakan item yang valid untuk

mengukur judging self berdasarkan tiga kriteria yang telah dijelaskan

sebelumnya.

3.4.5 Uji validitas skala physical self

Peneliti menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur skala physical self. Dari hasil analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata fit, dengan Chi-square

=3.12, df=2, P-value=0.21013, RMSEA=0.049.

Gambar 3.5

Page 74: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

59

Setelah di dapat nilai P-value > 0.05, maka dapat dinyatakan

bahwa model dengan satu faktor adalah fit atau dapat diterima, artinya

seluruh item hanya mengukur faktor physical self saja. Kemudian penulis

melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara

signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop

atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.8 dibawah ini:

Tabel 3.8 Muatan Faktor Physical Self

No Lambda Standard Error

t-value Korelasi kesalahan

Kesimpulan

1 0.69 0.08 8.52 0 √ 2 -0.28 0.08 -3.59 0 X 3 0.63 0.08 8.05 0 √ 4 0.55 0.08 7.23 0 √

Berdasarkan tabel 3.8, dapat dijelaskan bahwa setelah dilakukan

pengujian CFA, item kedua di drop dikarenakan nilai lambda bagi

koefisien muatan faktor item tersebut memiliki nilai negatif. Artinya, yang

merupakan item valid untuk mengukur physical self berdasarkan tiga

kriteria yang telah dijelaskan sebelumnya adalah item 1, 3 dan 4.

3.4.6 Uji validitas skala moral-ethical self

Peneliti menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur skala moral-ethical self. Dari hasil analisis

CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata fit, dengan Chi-

square =2.27, df=2, P-value=0.32120, RMSEA=0.024.

Page 75: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

60

Gambar 3.6

Maka dapat dinyatakan bahwa model dengan satu faktor adalah fit

atau dapat diterima, artinya seluruh item hanya mengukur faktor moral-

ethical self saja. Kemudian penulis melihat apakah item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur secara signifikan dan sekaligus menentukan

apakah item tersebut perlu di drop atau tidak, pengujiannya dilakukan

dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.9

dibawah ini:

Tabel 3.9 Muatan Faktor Moral-Ethical Self

No Lambda Standard Error

t-value Korelasi kesalahan

Kesimpulan

17 0.67 0.08 8.40 0 √ 18 0.63 0.08 7.98 0 √ 19 0.34 0.08 4.33 0 √ 20 0.55 0.08 7.14 0 √

Berdasarkan tabel 3.9, dapat dijelaskan bahwa setelah dilakukan

pengujian CFA, tidak ada item yang di drop dikarenakan nilai t bagi

koefisien muatan faktor item tersebut tidak memiliki nilai negatif dan

jumlah korelasi kesalahan pengukuran tiap item tidak ada yang berjumlah

lebih dari 3. Artinya, keempat item merupakan item yang valid untuk

Page 76: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

61

mengukur moral-ethical self berdasarkan tiga kriteria yang telah dijelaskan

sebelumnya.

3.4.7 Uji validitas skala personal self

Peneliti menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur skala personal self. Dari hasil analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-

square = 19.51, df=2, P-value=0.00006, RMSEA=0.193. Oleh sebab itu,

penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama yang

lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square= 0.00, df= 0, P-

value=1.0000, RMSEA=0.000.

Gambar 3.7

Setelah di dapat nilai P-value > 0.05, maka dapat dinyatakan

bahwa model dengan satu faktor adalah fit atau dapat diterima, artinya

seluruh item hanya mengukur faktor personal self saja. Kemudian penulis

melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara

Page 77: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

62

signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop

atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.10 dibawah ini:

Tabel 3.10 Muatan Faktor Personal Self

No Lambda Standard Error

t-value Korelasi kesalahan

Kesimpulan

21 0.84 0.09 8.96 1 √ 22 0.58 0.08 7.29 0 √ 23 0.50 0.08 6.53 1 √ 24 0.75 0.10 7.17 2 √

Berdasarkan tabel 3.10, dapat dijelaskan bahwa setelah dilakukan

pengujian CFA, tidak ada item yang di drop dikarenakan nilai t bagi

koefisien muatan faktor item tersebut tidak memiliki nilai negatif dan

jumlah korelasi kesalahan pengukuran tiap item tidak ada yang berjumlah

lebih dari 3. Artinya, keempat item merupakan item yang valid untuk

mengukur personal self berdasarkan tiga kriteria yang telah dijelaskan

sebelumnya.

3.4.8 Uji validitas skala family self

Peneliti menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur skala family self. Dari hasil analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-

square = 8.37, df = 2, P-value = 0.01520, RMSEA = 0.116. Oleh sebab

itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama yang

lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square= 1.64, df= 1, P-

value=0.20095, RMSEA=0.052.

Page 78: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

63

Gambar 3.8

Setelah di dapat nilai P-value > 0.05, maka dapat dinyatakan

bahwa model dengan satu faktor adalah fit atau dapat diterima, artinya

seluruh item hanya mengukur faktor family self saja. Kemudian penulis

melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara

signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop

atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.11 dibawah ini:

Tabel 3.11 Muatan Faktor Family Self

No Lambda Standard Error

t-value Korelasi kesalahan

Kesimpulan

25 0.56 0.08 7.33 1 √ 26 0.82 0.08 9.68 0 √ 27 0.47 0.08 6.08 1 √ 28 0.54 0.07 7.23 0 √

Berdasarkan tabel 3.11, dapat dijelaskan bahwa setelah dilakukan

pengujian CFA, tidak ada item yang di drop dikarenakan nilai t bagi

koefisien muatan faktor item tersebut tidak memiliki nilai negatif dan

jumlah korelasi kesalahan pengukuran tiap item tidak ada yang berjumlah

lebih dari 3. Artinya, keempat item merupakan item yang valid untuk

Page 79: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

64

mengukur family selfberdasarkan tiga kriteria yang telah dijelaskan

sebelumnya.

3.4.9 Uji validitas skala social self

Peneliti menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur skala social self. Dari hasil analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-

square =6.21 , df=2, P-value=0.04490, RMSEA=0.095. Oleh sebab itu,

penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama yang

lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square= 1.25, df=1, P-

value=0.26380, RMSEA=0.033.

Gambar 3.9

Setelah di dapat nilai P-value > 0.05, maka dapat dinyatakan

bahwa model dengan satu faktor adalah fit atau dapat diterima, artinya

seluruh item hanya mengukur faktor social self saja. Kemudian penulis

melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara

Page 80: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

65

signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop

atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.12 dibawah ini:

Tabel 3.12 Muatan Faktor Social Self

No Lambda Standard Error

t-value Korelasi kesalahan

Kesimpulan

1 0.65 0.10 6.41 1 √ 2 0.36 0.07 5.01 0 √ 3 0.95 0.11 8.89 1 √ 4 0.65 0.09 7.54 0 √

Berdasarkan tabel 3.12, dapat dijelaskan bahwa setelah dilakukan

pengujian CFA, tidak ada item yang di drop dikarenakan nilai t bagi

koefisien muatan faktor item tersebut tidak memiliki nilai negatif dan

jumlah korelasi kesalahan pengukuran tiap item tidak ada yang berjumlah

lebih dari 3. Artinya, keempat item merupakan item yang valid untuk

mengukur social self berdasarkan tiga kriteria yang telah dijelaskan

sebelumnya.

3.4.10 Uji validitas skala permissive

Peneliti menguji apakah ke 9 item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur skala permissive. Dari hasil analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-

square =237.46 , df=27, P-value=0.0000, RMSEA=0.182. Oleh sebab itu,

penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama yang

lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square=28.73, df=21, P-

value=0.12067, RMSEA=0.040

Page 81: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

66

Gambar 3.10

Setelah di dapat nilai P-value > 0.05, maka dapat dinyatakan

bahwa model dengan satu faktor adalah fit atau dapat diterima, artinya

seluruh item hanya mengukur faktor permissive saja. Kemudian penulis

melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara

signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop

atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.13 dibawah ini:

Tabel 3.13 Muatan Faktor Permissive

No Lambda Standard Error

t-value Korelasi kesalahan

Kesimpulan

1 0.34 0.07 4.95 3 √ 2 0.17 0.07 2.43 1 √ 3 -0.22 0.07 -3.23 1 X 4 0.09 0.07 1.31 1 √ 5 -0.22 0.07 -3.16 3 X 6 -0.26 0.07 -3.79 2 X 7 -0.93 0.07 -14.18 0 X 8 -0.59 0.07 -8.84 1 X 9 0.56 0.07 8.51 0 √

Page 82: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

67

Berdasarkan tabel 3.13, dapat dijelaskan bahwa setelah dilakukan

pengujian CFA, item 3, 5, 6, 7, dan 8 di drop dikarenakan nilai lambda

bagi koefisien muatan faktor item tersebut memiliki nilai negatif. Artinya,

yang merupakan item valid untuk mengukur skala permissive berdasarkan

tiga kriteria yang telah dijelaskan sebelumnya adalah item 1, 2, 4, dan 9.

3.4.11 Uji validitas skala authoritarian

Peneliti menguji apakah ketujuh item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur skala authoritarian. Dari hasil analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-

square =195.67, df=14, P-value=0.000, RMSEA=0.235. Oleh sebab itu,

penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama yang

lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square=5.88, df=6, P-

value=0.43686, RMSEA=0.000.

Gambar 3.11

Page 83: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

68

Setelah di dapat nilai P-value > 0.05, maka dapat dinyatakan

bahwa model dengan satu faktor adalah fit atau dapat diterima, artinya

seluruh item hanya mengukur faktor authoritarian saja. Kemudian penulis

melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara

signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop

atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.14 dibawah ini:

Tabel 3.14 Muatan Faktor Authoritarian

No Lambda Standard Error

t-value Korelasi kesalahan

Kesimpulan

10 -0.14 0.18 -0.07 4 X 11 0.38 0.08 5.03 1 √ 12 0.45 0.08 5.75 2 √ 13 0.15 0.07 2.15 2 √ 14 0.33 0.08 4.38 1 √ 15 0.87 0.11 7.63 2 √ 16 -0.07 0.11 -0.63 4 X

Berdasarkan tabel 3.14, dapat dijelaskan bahwa setelah dilakukan

pengujian CFA, item 1 dan 7 di drop karena memiliki nilai lambda negatif

dan korelasi kesalahan pengukuran pada item tersebut berjumlah lebih dari

3. Artinya, yang merupakan item valid untuk mengukur skala

authoritarian berdasarkan tiga kriteria yang telah dijelaskan sebelumnya

adalah item ke 2, 3, 4, 5, dan 6.

3.4.12 Uji validitas skala authoritative

Peneliti menguji apakah keempat item yang ada bersifat unidimensional,

artinya benar hanya mengukur skala authoritative. Dari hasil analisis CFA

yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-

square =193.97, df=20, P-value=0.00000, RMSEA=0.192. Oleh sebab itu,

Page 84: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

69

penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama yang

lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-square=20.92, df=13, P-

value=0.07449, RMSEA=0.051.

Gambar 3.12

Setelah di dapat nilai P-value > 0.05, maka dapat dinyatakan

bahwa model dengan satu faktor adalah fit atau dapat diterima, artinya

seluruh item hanya mengukur faktor autoratif saja. Kemudian penulis

melihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur secara

signifikan dan sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop

atau tidak, pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti tabel 3.15 dibawah ini:

Page 85: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

70

Tabel 3.15 Muatan Faktor Authoritative

No Lambda Standard Error

t-value Korelasi kesalahan

Kesimpulan

17 0.83 0.06 14.92 0 √ 18 0.71 0.06 11.97 1 √ 19 0.45 0.07 6.80 1 √ 20 0.63 0.06 10.10 2 √ 21 0.45 0.07 6.81 3 √ 22 0.65 0.06 10.63 2 √ 23 0.83 0.06 14.61 3 √ 24 0.80 0.06 13.90 2 √

Berdasarkan tabel 3.15, dapat dijelaskan bahwa setelah dilakukan

pengujian CFA, tidak ada item yang di drop dikarenakan nilai t bagi

koefisien muatan faktor item tersebut tidak memiliki nilai negatif dan

jumlah korelasi kesalahan pengukuran tiap item tidak ada yang berjumlah

lebih dari 3. Artinya, keempat item merupakan item yang valid untuk

mengukur authoritative berdasarkan tiga kriteria yang telah dijelaskan

sebelumnya.

3.5 Teknik Analisis Data

Sebelum melakukan analisis data, digunakan Confirmatory Factor

Analisys (CFA) untuk melihat validitas konstrak setiap item serta menguji

struktur faktor yang diturunkan secara teoritis. Analisis faktor adalah

metode analisis statistic yang digunakan untuk mereduksi faktor-faktor

yang mempengaruhi suatu variabel menjadi beberapa set indikator saja

tanpa kehilangan informasi yang berarti. Melalui analisis faktor akan

didapatkan data variabel konstrak (skor faktor) sebagai data input analisis

lebih lanjut atau sebagai data penelitian.

Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian hipotesis dengan

analisis statistik, maka hipotesis penelitian yang diubah menjadi hipotesis

Page 86: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

71

nihil. Hipotesis nihil inilah yang akan diuji dalam analisis statistik

nantinya. Pada penelitian ini digunakan multiple regression analysis di

mana terdapat lebih dari satu independent variable untuk mengetahui

pengaruhnya terhadap dependent variable. Pada penelitian ini terdapat

sebelas independent variable dan satu dependent variable. Dengan

menggunakan rumus persamaan garis regresi, yaitu:

Y = a + b¹X¹ + b²X² + b³X³ + ……. + b¹¹X¹¹ + e

Keterangan:

Y = Kemandirian (DV)

a = Intercept (Konstan)

b = Koefisien regresi yang distandarisasikan untuk masing-masing X

X¹ = identity self

X²= behavioral self

X³= judging self

X4= physical self

X5= moral-ethical self

X6= personal self

X7= family self

X8= social self

X9= permissive

X10=authoritarian

X11= authoritative

e = Residual

Page 87: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

72

Melalui regresi berganda ini akan diperoleh nilai R, yaitu koefisien

korelasi berganda antara kemandirian (DV) dengan konsep diri dan pola

asuh (IV). Besarnya kemandirian yang disebabkan faktor-faktor yang telah

disebutkan ditunjukkan oleh koefisien determinasi berganda atau R².

R² menunjukkan variasi atau perubahan dependent variable (Y)

disebabkan independent variable (X) atau digunakan untuk mengetahui

besarnya pengaruh independent variable (X) terhadap dependent variable

(Y) atau merupakan perkiraan proposi varians dari kemandirian yang

dijalaskan oleh konsep diri dan pola asuh. Untuk mendapatkan nilai R2

digunakan rumus sebagai berikut:

R2 = SSreg

SSy

Keterangan :

R2 = Proposi varians

SSreg = Sum of Square Regression (jumlah kuadrat regresi)

SSy = Sum of Square Y (Jumlah kuadrat Y)

Selanjutnya, untuk membuktikan apakah regresi Y dan X

signifikan atau tidak, maka digunakanlah uji F untuk membuktikan Hal

tersebut menggunakan rumus:

Dimana pembilang disini adalah R2 dengan df-nya (dilambangkan

k), yaitu sejumlah IV yang dianalisis, sedangkan penyebutnya (1 – R2)

Page 88: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

73

dibagi dengan dfnya N – k – 1 dimana N adalah jumlah sampel. Dari hasil

uji F yang dilakukan nantinya, dapat dilihat apakah IV yang diujikan

memiliki pengaruh terhadap DV.

Kemudian peneliti melakukan uji T dari tiap-tiap IV yang

dianalisis. Maksud uji T adalah melihat apakah signifikan dampak dari tiap

IV terhadap DV. Uji T dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Dimana b adalah koefisien regresi dan Sb adalah standar error dari

b. Hasil uji T ini akan diperoleh dari hasil regresi yang akan dilakukan

oleh peneliti nantinya. Dalam penelitian ini, penghitungan statistik

dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisasi program SPSS versi

22.

3.6 Prosedur Penelitian

Dalam melaksanakan proses pengumpulan data, peneliti melakukan

beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Sebelum turun ke lapangan, peneliti merumuskan masalah yang akan

diteliti kemudian menentukan variabel yang akan diteliti yaitu

kemandirian, konsep diri, dan pola asuh. Setelah itu mengadakan studi

pustaka untuk melihat masalah tersebut dari sudut pandang teoritis.

Setelah mendapatkan teori-teori secara lengkap kemudian peneliti

menyiapkan, membuat dan menyusun alat ukur yang akan digunakan

Page 89: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

74

dalam penelitian ini yaitu skala kemandirian yang dibuat berdasarkan

teori Steinberg (2002) dengan bentuk skala likert, alat ukur konsep

diri berdasarkan skala baku yang dimodifikasi dari Fitts (1971) dengan

bentuk skala likert, dan alat ukur pola asuh yang buat berdasarkan teori

Diana Baumrind (1991).

2. Menentukan sampel penelitian yaitu kemandirian mahasiswa Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Setelah mendapatkan

persetujuan dari pihak sekolah, selanjutnya peneliti membuat surat izin

penelitian kepada pihak Fakultas Psikologi dengan melampirkan surat

persetujuan pembimbing dan alat ukur penelitian untuk keperluan izin

penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik

dispropotionat stratified random sampling dan angket disebarkan

secara offline yaitu, memberikan angket secara langsung kepada

responden yang bersangkutan.

3. Langkah terakhir setelah mendapatkan data yang diinginkan, peneliti

melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah terkumpul, untuk

selanjutnya dilakukan pengolahan data dan pengujian dari hasil skala

yang sudah didapatkan untuk dianalisis datanya dengan menggunakan

software Lisrel 8.80.

Page 90: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

75

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini, dipaparkan mengenai gambaran subjek penelitian, hasil analisis

deskriptif, kategorisasi skor variabel penelitian, hasil pengujian hipotesis dari

pembahasan hasil pengujian hipotesis dan proposi varians.

4.1 Gambaran Subjek Penelitian

Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 236 orang mahasiswa. Untuk

mendapatkan gambaran umum mengenai latar belakang subjek penelitian,

maka pada sub ini ditampilkan gambaran banyaknya subjek penelitian

berdasarkan usia dan jenis kelamin. Berikut ini adalah daftar sampel yang

menjadi subjek dalam penelitian ini.

Tabel. 4.1 Karakteristik Responden

Jumlah Presentase Usia

17 Tahun 18 Tahun 19 Tahun 20 Tahun 21 Tahun

Total

9

57 72 61 37

236

4 %

24 % 30 % 26 % 16 %

100 % Jenis kelamin

Laki-laki Perempuan

Total

77

159 236

33 % 67 % 100%

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari jumlah sampel

sebanyak 236 orang, terdapat sampel dengan jenis kelamin laki-laki

sesbanyak 77 mahasiswa atau 33% dan sampel perempuan sebanyak 159

mahasiswa atau 67%. Lalu berdasarkan usia sampel, terdapat sampel

berusia 17 tahun sebanyak 9 mahasiswa atau 4%, usia 18 tahun sebanyak

57 mahasiswa atau 24%, usia 19 tahun sebanyak 72 mahasiswa atau 30%,

75

Page 91: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

76

usia 20 tahun sebanyak 61 mahasiswa atau 26%, dan usia 21 tahun

sebanyak 37 mahasiswa atau 16%.

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Hasil analisis deskriptif adalah hasil yang memberikan gambaran data

penelitian. Dalam hasil analisis deskriptif ini akan disajikan nilai

minimum, maksimum, mean dan standar deviasi variabel serta kategorisasi

tinggi rendahnya skor variabel penelitian. Gambaran hasil analisis

deskriptif ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.2 Analisis Deskriptif Mean Std. Deviation N Kemandirian 50.00 8.814 236 Identity_self 50.03 8.994 236 behavioral_self 49.97 8.513 236 Judging_Self 49.98 8.161 236 Physical_Self 50.03 7.551 236 Moral_ethical_Self 50.00 7.656 236 Personal_Self 49.94 8.140 236 Family_Self 49.96 8.166 236 Social_Self 50.01 8.337 236 Permissive 49.95 8.291 236 Authoritarian 50.00 8.055 236 Authoritative 50.00 9.312 236

Berdasarkan data pada tabel 4.2 di atas dapat diketahui pertama

bahwa variabel kemandirian memiliki mean = 50 dan SD = 8.7952,

identity self memiliki nilai mean = 50 dan SD = 8.994, behavior self

memiliki mean = 49.97 dan SD = 8.513, judging self memiliki mean =

49.98 dan SD = 8.161, physical self memiliki mean = 50.03 dan SD =

7.551. Keenam, moral-ethical self memiliki mean = 50 dan SD = 7.656,

personal self memiliki mean = 49.94 dan SD = 8.140, family self memiliki

mean = 49.96 dan SD = 8.166, social selfmemiliki mean = 50.01 dan SD =

Page 92: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

77

8.337, pola asuh permissive memiliki mean = 49.95 dan SD = 8.291, pola

asuh authoritarian memiliki mean = 49.95 dan SD = 8.055 dan pola asuh

authoritative memiliki mean = 50 dan SD = 9.312.

4.2.1 Kategorisasi skor variabel

Berdasarkan pada alat ukur yang digunakan, kategorisasi skor dalam

penelitian ini dibuat menjadi dua kategori yaitu, tinggi dan rendah. Hal ini

diketahui dari informasi yang tertera pada alat ukur yang digunakan bahwa

kategorisasi skor menggunakan raw score dibagi menjadi dua kategorisasi

yaitu tinggi dan rendah.

Selanjutnya peneliti menggunakan informasi tersebut sebagai

acuan untuk membuat norma, data kategorisasi dalam penelitian ini bukan

menggunakan raw score tetapi merupakan true score yang skalanya telah

dipindah menggunakan rumus T score yang telah dijelaskan pada bab

sebelumnya, pedoman interpretasi skor adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Pedoman Kategorisasi Skor

Kategori Rumus Tinggi X > Mean Rendah X ≤ Mean

Uraian mengenai gambaran kategori skor variabel berdasarkan

tinggi dan rendahnya tiap variabel terdapat pada tabel 4.4 di bawah ini.

Page 93: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

78

Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Frequency Percent Cumulative

Percent Kemandirian Rendah 114 48 48

Tinggi 122 52 100,0 Identity self Rendah 114 48 48

Tinggi 122 52 100,0 Behavioral self Rendah 65 27 27

Tinggi 171 73 100,0 Judging self Rendah 92 39 39

Tinggi 144 61 100,0 Moral-ethical self Rendah 92 39 39 Tinggi 144 61 100,0 Personal self Rendah 129 55 55 Tinggi 107 45 100,0 Family self Rendah 128 54 54

Tinggi 108 46 100,0 Social self Rendah 87 37 37 Tinggi 149 63 100,0 Permissive Rendah 108 45 45 Tinggi 128 55 100,0 Authoritarian Rendah 107 45 45 Tinggi 129 55 100,0 Authoritative Rendah 95 40 40 Tinggi 141 60 100,0

Berdasarkan data pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa 48% atau 114

mahasiswa memiliki kemandirian yang rendah. Sedangkan mahasiswa

yang memiliki kemandirian tinggi jumlahnya lebih banyak, yaitu 52% atau

122 mahasiswa. Sebanyak 38% atau 91 mahasiswa memiliki identity self

yang rendah. Sedangkan mahasiswa yang memiliki identity self tinggi

jumlahnya lebih banyak, yaitu 62% atau 145 mahasiswa. Sebanyak 27%

atau 65 mahasiswa memiliki behavioral self yang rendah. Sedangkan

mahasiswa yang memiliki behavioral self tinggi jumlahnya lebih banyak,

yaitu 73% atau 171 mahasiswa. Sebanyak 39% atau 92 mahasiswa

memiliki judging self yang rendah. Sedangkan mahasiswa yang memiliki

judging self tinggi jumlahnya lebih banyak, yaitu 61% atau 144

Page 94: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

79

mahasiswa. Sebanyak 56% atau 133 mahasiswa memiliki physical self

yang rendah. Sedangkan mahasiswa yang memiliki physical self tinggi

jumlahnya lebih sedikit, yaitu 43% atau 103 mahasiswa. Sebanyak 39%

atau 92 mahasiswa memiliki moral-ethical self yang rendah. Sedangkan

mahasiswa yang memiliki moral-ethical self tinggi jumlahnya lebih

banyak, yaitu 61% atau 144 mahasiswa. Sebanyak 55% atau 129

mahasiswa memiliki personal self yang rendah. Sedangkan mahasiswa

yang memiliki personal self tinggi jumlahnya lebih sedikit, yaitu 45% atau

107 mahasiswa. Sebanyak 54% atau 128 mahasiswa memiliki family self

yang rendah. Sedangkan mahasiswa yang memiliki family self tinggi

jumlahnya lebih sedikit, yaitu 46% atau 108 mahasiswa. Sebanyak 37%

atau 87 mahasiswa memiliki social self yang rendah. Sedangkan

mahasiswa yang memiliki social self tinggi jumlahnya lebih banyak, yaitu

63% atau 149 mahasiswa. Sebanyak 45% atau 108 mahasiswa memiliki

permissive yang rendah. Sedangkan mahasiswa yang memiliki permissive

tinggi jumlahnya lebih banyak, yaitu 55% atau 128 mahasiswa. Sebanyak

45% atau 107 mahasiswa memiliki authoritarian yang rendah. Sedangkan

mahasiswa yang memiliki authoritarian tinggi jumlahnya lebih banyak,

yaitu 55% atau 129 mahasiswa. Sebanyak 40% atau 95 mahasiswa

memiliki authoritative yang rendah. Sedangkan mahasiswa yang memiliki

authoritative tinggi jumlahnya lebih banyak, yaitu 60% atau 141

mahasiswa.

Page 95: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

80

4.3 Uji Hipotesis Penelitian

Selanjutnya, uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-

masing IV terhadap DV dalam penelitian ini, analisisnya dilakukan dengan

teknik multiple regression analysis. Data yang dianalisis ialah faktor skor

atau true score yang diperoleh dari hasil analisis faktor. Lalu peneliti

memindahkan skala faktor skor tersebut menjadi T score dengan

menggunakan rumus berdasarkan rumus 3.1 yang telah dipaparkan

sebelumnya. Alasan penulis menggunakan T score ini ialah untuk

menghindari dampak negatif dari kesalahan pengukuran dan juga agar

tidak ada responden yang mendapatkan nilai negatif.

Pada tahapan ini, peneliti menguji hipotesis dengan multiple

regression analysis dengan menggunakan software IBM SPSS 20. Dalam

melakukan analisis regresi ada 3 Hal yang dilihat, yaitu dengan melihat

besaran R square untuk mengetahui berapa persen varians DV yang

dijelaskan oleh IV, kedua apakah secara keseluruhan IV berpengaruh

secara signifikan terhadap DV, kemudian terakhir melihat signifikan atau

tidaknya koefisien regresi dari masing-masing IV.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan beberapa tahapan. Langkah

pertama, peneliti melihat besaran R² untuk mengetahui beberapa persen

varians DV yang dijelaskan oleh IV. Selanjutnya untuk tabel yang berisi

R², dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:

Page 96: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

81

Tabel 4.5 Model Summary Analisis Regresi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate 1 .599a .359 .327 7.21280

Berdasarkan data pada tabel 4.5 dapat kita lihat bahwa perolehan

R² sebesar 0.359 atau 35.9%. Artinya proposi varians dari kemandirian

yang dijelaskan oleh dimensi konsep diri dan dimensi pola asuh orang tua

dalam penelitian ini adalah sebesar 35.9% sedangkan 64.1% lainnya

dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Langkah kedua,

peneliti menganalisis dampak dari seluruh independent variable terhadap

kemandirian. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6 Anova Pengaruh Keseluruhan IV terhadap DV Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 6525.207 11 593.201 11.402 .000a

Residual 11653.482 224 52.024 Total 18178.689 235

Berdasarkan pada tabel 4.6, diketahui bahwa nilai Sig. pada kolom

paling kanan adalah sebesar 0.000. Dengan demikian diketahui bahwa

nilai Sig. kurang dari 0.05, maka hipotesis nol (nihil) yang menyatakan

tidak ada pengaruh yang signifikan dari dimensi konsep diri (identity self,

behavioral self, judging self, physical self, moral-ethical self, personal

self, family self, social self) dan pola asuh (permissive, authoritarian,

authoritative) terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta ditolak. Artinya, ada pengaruh yang signifikan

dari dimensi konsep diri (identity self, behavioral self, judging self,

Page 97: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

82

physical self, moral-ethical self, personal self, family self, social self) dan

dimensi pola asuh (permissive, authoritarian, authoritative) terhadap

kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi dari masing-

masing IV untuk mengetahui signifikan atau tidaknya koefisien regresi

yang dihasilkan. Ini dapat dilihat melalui kolom Sig. (Kolom keenam).

Jika Sig. kurang dari 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan

signifikan pengaruhnya terhadap kemandirian. begitupun sebaliknya.

Adapun besarnya koefisien regresi dari masing-masing IV terhadap

kemandirian dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini.

Tabel 4.7 Koefisien Regresi

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 15.266 5.238 2.914 .004

identity_self .263 .075 .268 3.492 .001 behavioral_self .139 .072 .135 1.926 .055 judging_self .035 .088 .032 .394 .694 physical_self .212 .079 .182 2.683 .008 moralethical_self .022 .081 .019 .265 .792 Personal_Self -.015 .085 -.014 -.177 .860 Family_self .198 .083 .184 2.377 .018 sosial_self -.026 .071 -.025 -.369 .712 Permissive -.131 .075 -.124 -1.740 .083 Authoritarian -.044 .060 -.041 -.736 .463 authoritative .043 .073 .046 .598 .550

a. Dependent Variable: Kemandirian

Berdasarkan tabel 4.7 tersebut dapat diketahui persamaan regresi

sebagai berikut:

Page 98: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

83

Kemandirian = 15.266 +0.263 (Identity self) + 0.139 (Behavioral self) +

0.035 (Judging self) + 0.212 (Physical self) + 0.022 (Moral-ethical self) -

0.015 (Personal self) + 0.198 (Family self) - 0.026 (Social self) - 0.131

(Permissive) - 0.044 (Authoritarian) + 0.043 (Authoritative)

Dari persamaan regresi di atas, dapat dijelaskan bahwa dari sebelas

variabel independen, hanya tiga variabel yang signifikan, yaitu identity

self, physical self dan family self. Penjelasan dari nilai koefisien regresi

yang diperoleh pada masing-masing IV adalah sebagai berikut:

1. Variabel identity self memperoleh koefisien regresi sebesar 0.263

dengan Sig. sebesar 0.001 (Sig. < 0.05), dengan demikian Ho1 yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari identity self

terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta ditolak. Artinya, identity self memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan arah positif menunjukkan

semakin tinggi identity self seseorang, maka akan semakin tinggi

tingkat kemandiriannya.

2. Variabel behavioral self memperoleh koefisien regresi sebesar

0.139dengan Sig. sebesar 0.055 (Sig. > 0.05) dengan demikian Ho2

yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari behavioral

self terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta diterima. Artinya, behavioral self tidak memiliki

Page 99: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

84

pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Variabel judging self memperoleh koefisien regresi sebesar 0.035

dengan Sig. sebesar 0.694 (Sig. > 0.05) dengan demikian Ho3 yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari judging self

terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta diterima. Artinya, judging self tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Variabel physical self memperoleh koefisien regresi sebesar 0.212

dengan Sig. sebesar 0.008 (Sig. < 0.05) dengan demikian Ho4 yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari physical self

terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta ditolak. Artinya, physical self memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan arah positif menunjukkan

semakin tinggi physical self seseorang, maka akan semakin tinggi

tingkat kemandiriannya.

5. Variabel moral-ethical self memperoleh koefisien regresi sebesar 0.022

dengan Sig. sebesar 0.792 (Sig. > 0.05) dengan demikian Ho5 yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari moral-ethical self

terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta diterima. Artinya, moral-ethical self tidak

Page 100: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

85

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian mahasiswa

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Variabel personal self memperoleh koefisien regresi sebesar -0.015

dengan Sig. sebesar 0.860 (Sig. > 0.05) dengan demikian Ho6 yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari personal self

terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta diterima. Artinya, personal self tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Variabel family self memperoleh koefisien regresi sebesar 0.198

dengan Sig. sebesar 0.018 (Sig. < 0.05) dengan demikian Ho7 yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari family self

terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta ditolak. Artinya, family self memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan arah positif menunjukkan

semakin tinggi family self seseorang, maka akan semakin tinggi tingkat

kemandiriannya.

8. Variabel social self memperoleh koefisien regresi sebesar -0.026

dengan Sig. sebesar 0.712 (Sig. > 0.05) dengan demikian Ho8 yang

menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari social self

terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta diterima. Artinya, social self tidak memiliki

Page 101: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

86

pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Variabel pola asuh permissive memperoleh koefisien regresi sebesar

-0.131 dengan Sig. sebesar 0.083 (Sig. > 0.05) dengan demikian Ho9

yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari pola asuh

permissive terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta diterima. Artinya, pola asuh permissive

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian

mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

10. Variabel pola asuh authoritarian memperoleh koefisien regresi sebesar

-0.044 dengan Sig. sebesar 0.463 (Sig. > 0.05) dengan demikian Ho10

yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari pola asuh

authoritarian terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta diterima. Artinya, pola asuh

authoritarian tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

11. Variabel pola asuh authoritative memperoleh koefisien regresi sebesar

0.043 dengan Sig. sebesar 0.550 (Sig. > 0.05) dengan demikian Ho11

yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan dari pola asuh

authoritative terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta diterima. Artinya, pola asuh authoritative

Page 102: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

87

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian

mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4.3.1 Pengujian proposi varians independent variable

Selanjutnya. peneliti ingin mengetahui bagaimana sumbangan varians dari

masing-masing independent variable terhadap kemandirian mahasiswa

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berikut ini akan

disajikan tabel, dimana dalam tabel tersebut terdiri atas beberapa kolom.

Kolom pertama (model) adalah IV yang dianalisis satu persatu, kolom

ketiga (R Square) merupakan pertambahan varians DV dari tiap IV yang

dianalisis satu persatu tersebut. Kolom keenam (R Square change)

merupakan nilai murni varians DV dari tiap IV yang dianalisis satu persatu,

kolom ketujuh (F change) adalah nilai F hitung bagi tiap IV yang

bersangkutan, kemudian df terdiri atas numerator dan denumerator, yang

terakhir adalah kolom signifikansi (Sig. F Change). Besarnya proposi

varians pada orientasi masa depan dilihat pada tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.8 Proposi Varians Tiap IV terhadap DV

Model R R

Square Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics R

Square Change

F Change df1 df2

Sig. F Change

1 .514a .264 .261 7.56194 .264 83.904 1 234 .000 2 .543b .294 .288 7.42003 .030 10.036 1 233 .002 3 .559c .313 .304 7.33685 .019 6.313 1 232 .013 4 .577d .333 .321 7.24720 .020 6.776 1 231 .010 5 .577e .333 .318 7.26287 .000 .004 1 230 .950 6 .577f .333 .315 7.27871 .000 .000 1 229 .983 7 .590g .349 .329 7.20654 .016 5.610 1 228 .019 8 .591h .349 .327 7.21770 .001 .295 1 227 .588 9 10 11

.597i

.598j

.599k

.357

.358

.359

.331

.329

.327

7.19432 7.20250 7.21280

.007

.001

.001

2.478 .487 .358

1 1 1

226 225 224

.117

.486

.550 a Predictors: (Constant). identity_self

Page 103: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

88

b Predictors: (Constant). identity_self. behavioral_self c Predictors: (Constant). identity_self. behavioral_self. judging_self d Predictors: (Constant). identity_self. behavioral_self. judging_self. physical_self e Predictors: (Constant). identity_self. behavioral_self. judging_self. physical_self. moralethical_self f Predictors: (Constant). identity_self. behavioral_self. judging_self. physical_self. moralethical_self.

Personal_Self g Predictors: (Constant). identity_self. behavioral_self. judging_self. physical_self. moralethical_self.

Personal_Self. Family_self h Predictors: (Constant). identity_self. behavioral_self. judging_self. physical_self. moralethical_self.

Personal_Self. Family_self. sosial_self1 i Predictors: (Constant). identity_self. behavioral_self. judging_self. physical_self. moralethical_self.

Personal_Self. Family_self. sosial_self. permissive j Predictors: (Constant). permissive. judging_self. sosial_self. moralethical_self. physical_self.

behavioral_self. Family_self. identity_self. Personal_Self. authoritarian k Predictors: (Constant). permissive. judging_self. sosial_self. moralethical_self. physical_self.

behavioral_self. Family_self. identity_self. Personal_Self. authoritarian. authoritative

Berdasarkan data pada tabel 4.8 dapat disampaikan informasi

sebagai berikut:

1. Variabel identity self memberikan sumbangan sebesar 26.4% terhadap

varians kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Sumbangan tersebut signifikan dengan F change

= 83.904 dan df1 = 1 dan df2 = 234 dengan Sig. F change = 0.000

(Sig. F change < 0.05).

2. Variabel behavioral self memberikan sumbangan sebesar 3% terhadap

varians kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Sumbangan tersebut signifikan dengan F change

= 10.036 dan df1 = 1 dan df2 = 233 dengan Sig. F change = 0.02 (Sig.

F change < 0.05).

3. Variabel judging self memberikan sumbangan sebesar 1.9% terhadap

varians kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Sumbangan tersebut signifikan dengan F change

= 6.313 dan df1 = 1 dan df2 = 232 dengan Sig. F change = 0.013 (Sig.

F change < 0.05).

Page 104: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

89

4. Variabel physical self memberikan sumbangan sebesar 2% terhadap

varians kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Sumbangan tersebut signifikan dengan F change

= 6.776 dan df1 = 1 dan df2 = 231 dengan Sig. F change = 0.010 (Sig.

F change < 0.05).

5. Variabel moral-ethical self memberikan sumbangan sebesar 0%

terhadap varians kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Sumbangan tersebut tidak signifikan

dengan F change = 0.004 dan df1 = 1 dan df2 = 230 dengan Sig. F

change = 0.950 (Sig. F change > 0.05).

6. Variabel personal self memberikan sumbangan sebesar 0% terhadap

varians kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F

change = 0.000 dan df1 = 1 dan df2 = 229 dengan Sig. F change =

0.983 (Sig. F change > 0.05).

7. Variabel family self memberikan sumbangan sebesar 1.6% terhadap

varians kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Sumbangan tersebut signifikan dengan F change

= 5.610 dan df1 = 1 dan df2 = 228 dengan Sig. F change = 0.019 (Sig.

F change < 0.05).

8. Variabel social self memberikan sumbangan sebesar 0.1% terhadap

varians kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F

Page 105: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

90

change = 0.295 dan df1 = 1 dan df2 = 227 dengan Sig. F change =

0.588 (Sig. F change > 0.05).

9. Variabel permissive memberikan sumbangan sebesar 0.7% terhadap

varians kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Sumbangan tersebut signifikan dengan F change

= 2.478 dan df1 = 1 dan df2 = 226 dengan Sig. F change = 0.117 (Sig.

F change > 0.05).

10. Variabel authoritarian memberikan sumbangan sebesar 0.1% terhadap

varians kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F

change = 0.487 dan df1 = 1 dan df2 = 225 dengan Sig. F change =

0.486 (Sig. F change > 0.05).

11. Variabel authoritativememberikan sumbangan sebesar 0.1% terhadap

varians kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F

change = 0.358 dan df1 = 1 dan df2 = 224 dengan Sig. F change =

0.550 (Sig. F change > 0.05).

Berdasarkan penjelasan di atas. dapat disimpulkan bahwa dari 11

hipotesis minor terdapat 5 variabel, yaitu identity self, behavioral self,

judging self, physical self dan family self yang memberikan sumbangan

terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta secara signifikan jika dilihat dari besarnya R² yang

dihasilkan.

Page 106: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

91

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Pada bab lima, peneliti memaparkan lebih lanjut hasil dari penelitian yang telah

dilakukan. Bab ini terdiri dari tiga bagian yaitu kesimpulan, diskusi dan saran.

5.1 Kesimpulan

Dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa ada pengaruh dari

dimensi konsep diri (identity self, behavioral self, judging self, physical

self, moral-ethical self, personal self, family self, social self) dan pola asuh

(permissive, authoritarian, authoritative) terhadap kemandirian

mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta diterima.

Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis yang telah dilakukan pada

bab 4, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat 3 variabel independen dari

sebelas variabel independen yang signifikan mempengaruhi kemandirian

mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu

identity self, physical self dan family self. Sedangkan variabel independen

yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen adalah behavioral

self, judging self, moral-ethical self, personal self, social self, pola asuh

permissive, pola asuh authoritarian dan pola asuh authoritative.

5.2 Diskusi

Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian, didapatkan bahwa dimensi

identity self, physical self dan family self dari variabel konsep diri memberi

pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas

91

Page 107: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

92

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan nilai signifikansi

koefisien regresi kurang dari 0.05. Hurlock (1991) menjelaskan bahwa

keberhasilan seseorang untuk mandiri adalah harus memiliki konsep diri

yang stabil karena konsep diri yang stabil dapat membantu seseorang

memandang dirinya dengan cara yang lebih konsisten dan akhirnya dapat

meningkatkan kemandirian dan memperkecil rasa ketidakmampuan.

Artinya, konsep diri adalah suatu hal yang penting dalam meningkatkan

kemandirian mahasiswa, karena konsep diri adalah sesuatu yang dirasa

dan diyakini benar oleh seseorang mengenai dirinya.

Selanjutnya peneliti membahas 3 dimensi yang memiliki pengaruh

signifikan terhadap kemandirian. yaitu identity self, physical self dan

family self. Dimensi identity self pada konsep diri memiliki koefisien

regresi (0.001 < 0.05) yang berpengaruh positif terhadap kemandirian.

Dari hasil analisis data, mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta yang

memiliki identity self tinggi yaitu sebanyak 122 mahasiswa atau 52%. Ini

berarti mahasiswa tersebut dapat mengenal diri dan mengenal

lingkungannya dengan baik. Erikson (dalam Santrock, 2007)

mengemukakan bahwa seseorang yang sedang mencari identitas diri akan

berusaha “menjadi seseorang”, yang berarti berusaha mengalami diri

sendiri sebagai “AKU” yang bersifat sentral, mandiri, unik, dan

mempunyai suatu kesadaran akan kesatuan batinnya, serta menjadi

“seseorang” yang diterima dan diakui oleh orang banyak. Kemudian

Mu’tadin (2002) menegaskan bahwa kemandirian remaja dapat tercapai

Page 108: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

93

apabila remaja mampu mengambil sikap dan langkah yang tepat dalam

rangkaian proses pembentukan identitas dirinya. Proses yang benar akan

membawa pada hasil yang maksimal. Berdasarkan penjelasan diatas,

peneliti menyimpulkan bahwa semakin tinggi identity self, maka semakin

tinggi tingkat kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta.

Hasil analisis data juga membuktikan bahwa dimensi physical self

dari konsep diri berpengaruh secara signifikan terhadap kemandirian

mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta. Menurut Fitts (dalam

Agustiani, 2006) physical self adalah persepsi individu terhadap keadaan

dirinya secara fisik, seperti kesehatan, penampilan dan keadaan tubuh.

Physical self juga berkaitan dengan identity self, jika identity self baik

maka physical self biasanya juga baik. Cara individu memandang diri

mempunyai dampak yang penting pada aspek psikologisnya. Artinya,

mahasiswa yang mempunyai pandangan yang positif terhadap diri,

menerima dan menyukai bagian tubuh akan memberi rasa aman, terhindar

dari rasa cemas dan meningkatkan harga diri sehingga mahasiswa tersebut

dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Mahasiswa yang mandiri adalah mahasiswa yang berperilaku sesuai

dengan kemampuan dirinya.

Dimensi selanjutnya adalah family self. Dalam penelitian ini

dimensi family self juga signifikan.Menurut Fitts (dalam Agustiani, 2006)

family self adalah persepsi individu yang berhubungan dengan

kedudukannya sebagai anggota keluarga. Ali (2012) juga menjelaskan

Page 109: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

94

bahwa upaya pengembangan kemandirian remaja adalah dengan

penciptaan partisipasi dan keterlibatan dalam keluarga, penciptaan

keterbukaan, penciptaan dan kebebasan untuk mengeksplorasi lingkungan

serta penciptaan kehangatan hubungan dalam keluarga. Dengan demikian,

family self dalam penelitian ini berpengaruh secara signifikan terhadap

kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Selanjutnya, dimensi-dimensi yang tidak signifikan terhadap

kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta adalah dimensi behavioral self, judging self, moral-ethical self,

personal self, social self, pola asuh permissive, pola asuh authoritarian

dan pola asuh authoritative. Dimensi-dimensi tersebut memiliki nilai

koefisien regresi dengan Sig. > 0.05, artinya tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Dimensi behavioral self pada penelitian ini memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan kategorisasi

behavioral self yang tinggi, yaitu sebanyak 171 mahasiwa atau 73%. Ini

berarti mahasiwa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

berperilaku sesuai identitas diri dan menerima diri dengan senang hati.

Menurut peneliti, perilaku pada mahasiswa yang mempunyai behavioral

self yang tinggi, sehingga puas dengan keadaan diri dan tidak

Page 110: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

95

berusahaserta termotivasi untuk menjadi individu yang lebih baik lagi.

Mahasiswa initerlihat lebih percaya diri dan memiliki harga diri yang lebih

baik. Sedangkan individu yang mandiri adalah individu yang

menunjukkan perilaku untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Dimensi judging self tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas PsikologiUIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Menurut Fitts (dalam Agustiani, 2006) judging self

adalah bagaimana diri sendiri mengamati, menentukan standar, dan

mengevaluasi. Judging self ini pula yang menentukan kepuasan seseorang

akan dirinya atau seberapa jauh seseorang menerima dirinya. Jika dilihat

dari skor kategorisasi, mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta memilki

judging self yang tinggi dengan jumlah 144 mahasiswa atau 61%. Ini

berarti mahasiswa tersebut memiliki judging self yang tinggi, sehingga

pandangan tentang dirinya sendiri terlalu stabil dan teratur. Menurut

Calhoun dan Acocella (1990), hal ini disebabkan karena pola asuh dan

didikan yang sangat keras, sehingga menciptakan citra diri yang tidak

mengizinkan adanya penyimpangan dari seperangkat hukum yang dalam

pikirannya merupakan cara hidup yang tepat. Menurut peneliti, dengan

judging self mahasiswa yang tinggi, mahasiswa tersebut merasa aman dan

tidak berusaha untuk mencapai pribadi yang lebih baik. Hal tersebut

bertentangan dengan ciri kemandirian, yaitu berusaha menjadi pribadi

yang lebih baik.

Page 111: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

96

Dimensi yang tidak signifikan berikutnya adalah dimensi moral-

ethical self. Menurut Fitts (dalam Agustiani, 2006) moral-ethical self

adalah persepsi individu terhadap keadaan dirinya dilihat dari standar

pertimbangan nilai moral dan etika. Pada penelitian ini, skor kategorisasi

moral-ethical self mahasiswa terhadap moral dominan tinggi yaitu

sebanyak 144 mahasiswa atau 61%. Ini berarti mahasiswa Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki moral-ethical self

yang baik. Berdasarkan pengertian moral-ethical self yang telah

dijelaskan, mahasiswa tersebut meyakini semua perilakunya baik,

walaupun standar perilaku baik dan buruk itu berbeda dengan ketentuan-

ketentuan yang telah ditetapkan di Universitas. Namun pada kenyataannya

masih banyak mahasiswa yang mengabaikan dan melanggar ketentuan dan

peraturan-peraturan yang telah ditentukan. Baik dalam hal penampilan,

maupun perilaku dalam kegiatan belajar mengajar dikelas. Oleh karena itu.

peneliti menyimpulkan bahwa dimensi ini tidak mempunyai pengaruh

terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Berikutnya adalah dimensi personal self dari konsep diri. Pada

penelitian ini, personal self juga tidak memiliki koefisien regresi yang

tidak berpengaruh terhadap kemandirian. Menurut Fitts (dalam Agustiani,

2006) personal self adalah perasaan atau persepsi seseorang tentang

keadaan pribadinya. Hal ini tidak dipengaruhi oleh kondisi fisik atau

hubungan dengan orang lain, tetapi dipengaruhi oleh sejauh mana individu

Page 112: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

97

merasa puas terhadap pribadinya atau sejauh mana ia merasa dirinya

sebagai pribadi yang tepat. Jika dilihat dari kategori skor, maka personal

self mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah

rendah yaitu sebanyak 129 mahasiswa atau 55%. Artinya mahasiswa

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tidak merasa puas

dengan keadaan pribadinya. Seseorang yang tidak merasa puas akan

keadaan dirinya akan menjadikan seseorang rendah diri. Sedangkan

individu dikatakan mandiri apabila merasa puas terhadap keadaan dirinya

dan berusaha menjadi individu yang lebih baik. Sehingga peneliti

menyimpulkan bahwa apabila mahasiswa mempunyai personal self

rendah, maka akan semakin rendah tingkat kemandiriannya.

Dimensi yang tidak signifikan berikutnya adalah social self dari

konsep diri. Menurut Fitts (dalam Agustiani, 2006) social self adalah

persepsi individu terhadap interaksi dirinya dengan orang lain atau

lingkungan di sekitarnya. Jika dilihat dari skor kategorisasi, mahasiswa

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki social self

yang tinggi sebanyak 149 orang atau 63%. Mahasiswa yang memiliki

persepsi yang baik terhadap interaksinya dengan orang lain atau

lingkungannya akan lebih mudah dalam menjalani berbagai permasalahan

yang ada. Sehingga menurut peneliti, dimensi social self dapat

berpengaruh secara signifikan terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 113: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

98

Lain halnya dengan konsep diri, masing-masing dimensi pola asuh

orang tua dalam penelitian ini justru tidak ada yang signifikan. Dimensi

tersebut adalah pola asuh permissive, authoritarian dan authoritative.

Hasil penelitian ini berbeda dengan asumsi peneliti sebelumnya bahwa

pola asuh dapat berpengaruh terhadap kemandirian mahasiswa Fakultas

Piskologi UIN Jakarta. Penelitian sebelumnya juga membuktikan bahwa

pola asuh memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian

(Astuti. 2005; Umayi. 2006; Nurwahyuni, 2013). Hal ini juga tidak sejalan

dengan penelitian Nurhayati (2013) yang menyatakan bahwa salah satu

faktor yang dapat memberikan kontribusi terhadap kemandirian siswa

adalah konsep diri dan pola asuh orang tua. Begitu juga dengan pernyataan

Hurlock (1999) yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang

mempengaruhi perkembangan kepribadian adalah pola asuh orang tua.

Selain dari penjalasan diatas, faktor-faktor yang mempengaruhi

variabel tersebut tidak signifikan berasal dari kelemahan dan kekurangan

peneliti dalam proses penelitian. Kekurangan dan kelemahan tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Pada alat ukur dimensi konsep diri, peneliti masih menggunakan

adaptasi skala dari Tennesse Self Concept Scale (TSCS) edisi pertama

dikarenakan keterbatasan untuk mendapatkan TSCS edisi kedua.

2. Peneliti tidak menggunakan dimensi Skor Kritik Diri (Self Critism

Score) yang seharusnya digunakan pada alat ukur TSCS. Hal ini

berguna untuk menggambarkan sikap defensif dalam menggambarkan

Page 114: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

99

diri pribadi dan mendeteksi data yang bisa atau tidak bisa digunakan

dalam penelitian.

3. Adanya faking good dan mood mahasiswa saat pengisian kuisioner

yang mampu mempengaruhi signifikan dan tidaknya beberapa dimensi

pada penelitian ini.

4. Selain itu, tidak seimbangnya jumlah sampel antara laki-laki dan

perempuan pada penelitian ini, yaitu 77 orang mahasiswa atau 33%

dan 159 mahasiswi atau 67%.

5. Kekurangan lain yang mungkin dapat mempengaruhi hasil dari

penelitian ini adalah dengan adanya bias budaya, bahasa dalam

pembuatan item yang kurang tepat yang dapat menjadikan dimensi-

dimensi tersebut tidak signifikan.

5.3 Saran

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penelitian ini.

Oleh karena itu penulis membagi saran menjadi dua yaitu saran

metodologis dan saran praktis. Saran metodologis sebagai bahan

pertimbangan bagi penelitian lain yang akan meneliti dependent variable

yang sama dan saran praktis sebagai bagian dari kesimpulan dan masukan

bagi individu-individu, baik secara lansung terkait dengan penelitian ini

maupun individu atau pihak yang dapat menarik manfaat dari penelitian

ini.

Page 115: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

100

5.3.1 Saran metodologis

1. Pada penelitian ini, alat ukur konsep diri yang digunakan adalah

adaptasi skala Tennessee Self-Concept Scale (TSCS) edisi pertama,

peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan alat ukur konsep

diri versi terbaru, yaitu TSCS edisi 2.

2. Peneliti selanjutnya disarankan menggunakan dimensi Skor Kritik Diri

(Self Critism Score) yang seharusnya digunakan pada alat ukur TSCS.

Hal ini berguna untuk menggambarkan sikap defensif dalam

menggambarkan diri pribadi dan mendeteksi data yang bisa atau tidak

bisa digunakan dalam penelitian.

3. Pada penelitian selanjutnya, sebaiknya peneliti menambah jumlah

partisipan agar hasil penelitian benar-benar dapat menggambarkan

konsep diri pada partisipan dalam penelitian.

4. Untuk peneliti selanjutnya, juga disarankan untuk memperhatikan

jumlah sampel antara laki-laki dan perempuan. Karena dengan

perbandingan sampel yang seimbang dari segi jenis kelamin

diharapkan hasil yang diperoleh dapat lebih akurat.

5. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah dengan menggunakan data

tambahan seperti observasi dan wawancara terhadap beberapa orang

partisipan, karena tidak semua hal dapat diungkap dengan skala,

terutama dalam melihat konsep diri.

Page 116: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

101

5.3.2 Saran praktis

Pada penelitian ini ditemukan bahwa dimensi yang berpengaruh signifikan

dan positif dalam menjadikan individu mandiri adalah identity self,

physical self dan family self.

Banyak cara yang dapat dilakukan bagi mahasiswa untuk dapat

meingkatkan identity self dan physical self agar menjadi individu yang

mandiri, yaitu dengan membuka diri karena pengetahuan akan diri

meningkatkan komunikasi, dan pada saat yang sama, berkomunikasi

dengan orang lain akan meningkatkan pengetahuan tentang diri. Mencintai

dan menyayangi diri sendiri dengan segala kekurangan dan kelebihan diri

yang bisa dilakukan dengan mensyukuri kelebihan yang ada. Percaya diri

dengan mengikuti berbagai kegiatan dan organisasi serta aktif melakukan

diskusi baik dilingkungan kampus maupun diluar kampus serta

mengembangkan pikiran positif yang akan mendorong kita untuk tetap

optimis, pantang menyerahdan berani menghadapi resiko dan tantangan.

Untuk meningkatkan family self dapat dilakukan dengan

memperbaiki kualitas hubungan dengan keluarga dan meluangkan waktu

bersama serta melakukan tugas keluarga tanpa bantuan orang lain, sehingga

setiap individu mengetahui kondisi keluarga dan tugas rumah tangga

dengan baik.

Page 117: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

102

DAFTAR PUSTAKA Agustiani. H. (2006). Psikologi perkembangan pendekatan ekologi kaitannya

dengan konsep diri dan penyesuaian diri pada remaja. Bandung : PT Refika Aditama

Ali. M. (2012). Psikologi remaja perkembangan peserta didik. Jakarta : PT Bumi

Aksara Astuti. R. D. (2005). Pengaruh pola asuh orang tua terhadap kemandirian siswa

dalam belajar pada siswa kelas xi sma negeri sumpuh kabupaten banyumas tahun pelajaran 2005/2006. Skripsi: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Atwater & Yammarino. (1997). Self-other rating agreement: A review and model.

Research in personnel and human resource management,15, 121-174. Azwar. S. (2006). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Baumrind. D. (1991). The influence of parenting style on adolescent competence

and substance use. The journal of early adolescence February, 1(1), 56-95. Binham. R. (2012). Membangun konsep diri positif. Di unduh pada 18 Februari

2015 dari http://cafemotivasi.com/membangun-konsep-diri-positif/ Bee. H. (1981). The developing child. Third edition. New York: Harper

International. Buri. J. R. (1991). Parental authority questionnaire. Journal of Personality

Assessment, 57(1), 110-119. Burns. R. B. (1993). Konsep diri, teori, pengukuran, perkembangan dan perilaku.

Jakarta: Arcan. Calhoun. F. J & Acocella. J. R. (1990). Psychology of adjustment and human

relationship. New York: McRraw-Hill. Inc. Chen. B., Vansteenkiste. M., Bayers. W., Soenens. B. & Petegem. V. S. (2013).

Autonomy in family decision making for chinese adolescent: disentangling the dual meaning of autonomy. Journal of Cross-cultural Psychology, 44, 1184-1208.

Cramer. K. E. (2002). The influences of parenting style on children’s classroom

motivation. Thesis: Louisiana State University and Agricultural and Mechanical College.

102

Page 118: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

103

Darling. N. (1999). Parenting style and its correlates. Diunduh pada 18 Agustus

2014 dari https://www.athelath.com/Practitioner/ceduc/parentingstyles.html Douvan. E. & Adelson. J. (1966). The adolescent experience. Nueva York: Wiley. Fitts. W. H. (1971). The self concept and self actualization. Los Angeles:

California. Western Psychological Services A Division of Manson Western Corporation.

Fleming. M. (2005). Adolescent autonomy: Desire, achievement and disobeying

parents between early and late adolescent. Australian Journal of Education and Development Psychology, 5, 1-16.

Harsojo. A. (2014). Pengertian konsep diri. Diunduh tanggal 18 Agustus 2014

dari https://dpdldiisumenep.wordpress.com/berita/pengertian-konsep-diri/ Havighurst. R.J., Stivers, Eguene, & Dehaan. R. F.(1955). American indian and

white childern: a sociopsychological investigation. Chicago: University of Chicago Press.

Holmbeck. G. N. & Hill. J. P. (1991). Conflictive engagement, positive affect, and

menarche in families with seventh-grade girls. Child Development, 62, 1030-1048

Honesss. T. M. & Lintern F. (1990) Relational and systems methodologies for

analysing parent-child relationships: an exploration of conflict, support and independence in adolescence and post-adolescence. Br J Soc Psychol, 29, 331-47.

Hurlock. E. B. developmental psychology. Psikologi perkembangan. Tjandra. M.

& Zarkasih. M. (terj). 1991. Jakarta: Erlangga. Hurlock. E. B. developmental psychology. Psikologi Perkembangan: suatu

pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Istiwidayati & Zarkasih. (trej). 1999. Jakarta: Erlangga.

Irene. L. (2013). Perbedaan tingkat kemandirian dan penyesuaian diri mahasiswa

perantauan suku batak ditinjau dari jenis kelamin. Jurnal Psikologi, 1, 1-12. Kordi. A. (2010). Parenting attitude and style and its effect on childern’s school

achievements. International Journal of Psychological Studies, 2(2). Kumojoyo. A. (2011). Pengaruh pola asuh orang tua terhadap kecerdasan

majemuk siswa SD. Skripsi: Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 119: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

104

Lemme. B. H. (1995). Development in adulthood. USA: Allyn & Bacon. Lerner. R. M., & Spanier. G.B. (1980). A dynamic interactional view of child and

family development. In R. M. Lerner & G. B. Spanier (Ed). Child Influensces on Marital and Family Interaction: A Life-Span Perspective (1-20). New York: Academic.

Lukman. M. (2000). Kemandirian anak asuh di panti asuhan yatim islam ditinjau

dari konsep diri dan kompetensi interpersonal. Jurnal Psikologika, 10, 57-74.

Marrie H. J. B. & Marcel A. L. M. (2006). A short form of the autonomy scale:

properties of the autonomy–connectedness scale (ACS–30). Journal of Personality Assessment, 86(1), 51–60.

Mu`tadin. Z. (2002). Kemandirian sebagai kebutuhan psikologi pada remaja.

Diunduh tanggal 3 November 2014 dari http://www.e-psikologi.com/artikel/individual/kemandirian-sbg-kebutuhan-psikologis-pada-remaja.

Mussen. P. H. The development and child’s personality. Perkembangan dan

kepribadian anak. 1994. Meitasari Tjandrasa (terj). Jakarta: Erlangga Najah. (2007). Hubungan antara persepsi anak terhadap pola asuh orang tua

dengan motivasi belajar. Skripsi: Universitas Muhammadiyah Surakarta Nurwahyuni. (2013). Pengaruh konsep diri dan pola asuh orang tua terhadap

kemandirian belajar siswa smp di palu sulawesi tengah. Tri Sentra Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(4), 1-12.

Olson. D. H.& DeFrain. J. (2006). Marriages & families: intimacy. Diversity, And

strengths (5th ed). Boston: McGraw-Hill. Papalia. D. E., Olds. S. W. & Feldman. R. D. (2007). Human development (10th

ed). New York: The McGraw-Hill Companies. Inc. Patriana. P. (2007). Hubungan antara kemandirian dengan motivasi bekerja

sebagai pengajar les privat pada mahasiswa Di Semarang. Skripsi: Universitas Diponegoro.

Pudjijogyanti. (1988). Konsep diri dalam Pendidikan. Jakarta: Arcan. Rakhmat. J. (2005). Psikologi komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Page 120: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

105

Robinson. C.C., Mandleco. B., Olsen. S.F. & Hart. C.H. (1995). Authoritative, authoritarian. and permissive parenting style practices. Journal of Psychological Reports, 77(3), 819-830.

Stuart. G. W. & Laraia. M. T. (2001). Principles and practice of physchiatric

nursing (7th ed). St. Louism. MO: Mosby. Santrock. J.W. (2007). Adolescent(11th ed). United States of America: McGraw-

Hill. Santrock. J. W. Live span development. Perkembangan masa hidup. Edisi 5.

Chausairi. A. (terj). 2003. Jakarta : Erlangga. Sobur. A. (2003). Psikologi umum. Bandung: Pustaka Setia. Sopyan. A. (2010). Teori aktualisasi diri abraham maslow. Diunduh tanggal 12

Januari 2015 dari http://asepsopyan.com/2010/05/26/teori-aktualisasi-diri-abraham-maslow/

Steinberg. L. (1993). Adolescence (3rd ed). New York : McGraw-Hill. Inc. Steinberg. L. (1995). Adolescence. Sanfrancisco : McGraw-Hill. Inc. Steinberg. L. (2002). Adolescence (6th ed). New York: McGraw-Hill. Silverberg. S. B.& Steinberg. L. (1987). Adolescent autonomy. parent-adolescent

conflict and parental well-being. Journal of Youth and Adolescence, 3, 293-312.

Sutataminingsih. R. (2009). Konsep diri. Di unduh pada 18 Agustus 2014 dari

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3622/3/09E01769.pdf.txt Syaiful. B. (2008). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Turner. E. A., Chandler. M. & Heffer. R. W. (2009). The influence of parenting

style, achievement motivation, and self-efficacy on academic performance in college student. Journal of College Student Development. 50(3), 337-346

Umar. J. (2010). Bahan pelatihan statistika untuk mentor akademis Fakultas

Psikologi UIN Jakarta. Tidak untuk dipublikasikan. Umayi. D. (2006). Pengaruh pola asuh dan interaksi sosial terhadap kemandirian

siswa sma dan bosko semarang. Skripsi: Universitas Negeri Semarang.

Page 121: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

106

Yusuf. S. LN. (2004). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Page 122: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

107

LAMPIRAN

Page 123: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

108

INFORMED CONSENT

Assalammualaikum Wr, Wb.

Dengan hormat,

Saya Shovia Lintina, mahasiswa tingkat akhir FakultasPsikologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini saya sedang mengadakan penelitian untuk

tugas akhir. Saya membutuhkan bantuan anda untuk menjadi responden dalam

penelitian saya dengan mengisi kuesioner. Jawaban anda TIDAK DILIHAT

BENAR dan SALAHNYA, jadi jawablah sesuai dengan keadaan diri anda yang

sebenarnya. Jawaban yang anda berikan DIJAMIN KERAHASIAANNYA dan

hanya digunakan untuk kepentingan penelitian,

Atas kesediaan anda mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terimakasih.

Wassalammualaikum Wr, Wb.

DATA RESPONDEN Nama : Usia : Jenis kelamin* : Perempuan / Laki-laki Ket : *(Coret yang tidak perlu)

Jakarta, 20 November 2014

Responden

Page 124: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

109

PETUNJUK PENGISIAN

Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan, bacalah dengan teliti, lalu berilah

ceklis (√) pada kolom yang paling sesuai dengan keadaan diri Anda saat ini

pada masing-masing pernyataan yang ada.

Contoh :

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya adalah orang yang sanngat tampan / cantik √ 2. Saya adalah orang yang jujur √ Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

Skala 1 No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya dapat mengatur emosi Saya sehingga tidak menyinggung orang lain

2 Saya tidak cepat terpengaruh oleh pendapat orang lain 3 Setiap masalah yang Saya hadapi, selalu Saya pikirkan

sendiri solusinya

4 Saya selalu membutuhkan dukungan emosional orang lain 5 Saya mampu mengambil keputusan dengan cepat 6 Saya mampu menyadari setiap konsekuensi yang akan

Saya terima

7 Saya percaya diri saat Saya membuat suatu keputusan 8 Saya tidak ragu-ragu ketika Saya membuat suatu

keputusan

9 Sebelum memutuskan sesuatu Saya selalu meminta pendapat orang lain

10 Saya akan menolak tekanan atau tuntutan orang lain 11 Saya mengetahui mana yang benar dan mana yang salah

dari orang tua atau orang-orang terdekat Saya

12 Saya mempunyai prinsip hidup yang kuat 13 Setiap keputusan yang Saya ambil selalu Saya bandingkan

dengan orang lain

Page 125: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

110

Skala 2 No Pernyataan SS S ST STS 1. Saya mengetahui kelebihan diri Saya 2 Saya mengerti diri Saya 3 Saya tahu keadaan lingkungan Saya 4 Saya bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru 5 Saya bersikap apa adanya 6 Saya tidak akan merubah diri 7 Saat ini Saya menerima diri Saya seperti ini 8 Saya orang yang baik 9 Saya dapat mengatur diri sendiri 10 Saya ingin memiliki tubuh yang indah 11 Saya tahu cara mengatasi kekurangan fisik yang saya

miliki

12 Saya dapat merasakan perubahan yang terjadi pada diri Saya

13 Saya suka berbohong 14 Saya membantu orang lain walaupun tidak mengenalinya 15 Saya tidak suka membantu melakukan tugas rumah

tangga

16 Saya orang yang berharga di dalam keluarga 17 Saya kecewa dengan diri Saya sendiri 18 Saya mengatasi masalah Saya dengan mudah 19 Saya mencoba aktif dalam kegiatan sosial 20 Saya sering berkumpul dengan teman-teman 21 Saya menyapa orang disekitar lingkungan 22 Saya tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan 23 Saya benci pada diri Saya sendiri 24 Saya tidak puas dengan keadaan diri Saya saat ini 25 Saya berpenampilan menarik 26 Saya menuruti nasehat orang tua 27 Saya mengabaikan apapun yang terjadi disekitar

lingkungan

28 Saya rajin membantu orang tua 29 Saya tidak disukai oleh anggota keluarga 30 Saya nyaman dengan semua yang terjadi dengan diri Saya 31 Saya kecewa dengan prestasi Saya yang sedikit 32 Saya tidak tertarik berhubungan dengan orang lain.

Page 126: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

111

Skala 3 No Pernyataan SS S TS STS

1 Orang tua Saya mengetahui kondisi akademis Saya 2 Saya harus mematuhi segala perintah orang tua Saya 3 Saya tidak pernah dihukum oleh orang tua Saya

walaupun Saya salah

4 Orang tua Saya tidak menerima alasan apapun ketika Saya berbuat salah

5 Orang tua Saya dapat mengarahkan kegiatanSaya dengan baik

6 Meskipun tidak suka, Saya harus mematuhi perintah orang tua Saya

7 Saya dihukum jika melanggar peraturan yang dibuat orang tua Saya

8 Orang tua Saya tidak menuntut apapun kepada Saya 9 Ketika Saya mempunyai masalah, orang tua Saya

membantu menyelesaikan masalah tersebut.

10 Orang tua Saya menuntut Saya untuk berprestasi 11 Orang tua Saya memaklumi jika Saya terlambat pulang 12 Orang tua Saya peduli dengan apa yang Saya lakukan 13 Orang tua Saya bersikap tegas 14 Peraturan yang dibuat orang tua Saya sangat ketat 15 Orang tua Saya memaklumi jika Saya mendapatkan nilai

jelek

16 Orang tua Saya tidak pernah mengetahui kegiatan Saya 17 Orang tua Saya mengatur sesuka hati tanpa peduli

perasaan Saya

18 Saya merasa orang tua Saya tidak tanggap kepada Saya 19 Semua keinginan Saya dipenuhi oleh orang tua Saya 20 Saya merasa kebutuhan Saya tidak dipenuhi orang tua

Saya

21 Orang tua Saya mau mendengarkan segala keluh kesah Saya

22 Keinginan saya dilarang oleh orang tua saya 23 Ketika Saya minta dibelikan barang dengan harga

mahal, orang tua Saya akan membelikannya.

24 Saya merasa orang tua Saya sibuk dengan urusannya sendiri

-Terima Kasih-

Page 127: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

112

LAMPIRAN 2 Contoh Syntax Analisys Faktor Konfirmatori uji validitas kemandirian da ni=13 no=236 ma=pm la x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 x11 x12 x13 pm sy fi=DV.COR se 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13/ mo nx=13 nk=1 lx=fr ph=st td=sy lk identity self fr lx 1 1 - lx 4 1 fr td 1 9 TD 2 5 TD td 2 6 td 2 9 td 2 3 td 3 2 td 3 13 td 3 9 fr td 4 9 td 5 12 td 6 11 td 7 8 td 9 13 td 10 13 td pd ou ss tv mi LAMPIRAN 3 Output SPSS Analisis Regresi Berganda (Multiple Regression) Mean Std. Deviation N

Kemandirian 50.00 8.814 236

Identity_self 50.03 8.994 236

behavioral_self 49.97 8.513 236

Judging_Self 49.98 8.161 236

Physical_Self 50.03 7.551 236

Moral_ethical_Self 50.00 7.656 236

Personal_Self 49.94 8.140 236

Family_Self 49.96 8.166 236

Social_Self 50.01 8.337 236

Permissive 49.95 8.291 236

Authoritarian 50.00 8.055 236

Authoritative 50.00 9.312 236

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .599a .359 .327 7.21280

Page 128: PENGARUH KONSEP DIRI DAN POLA ASUH ORANG …...Bismillahirrahmanirrahiim Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah, serta inayah kepada penulis sehingga penulis

113

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 6525.207 11 593.201 11.402 .000a

Residual 11653.482 224 52.024

Total 18178.689 235

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 15.266 5.238 2.914 .004

identity_self .263 .075 .268 3.492 .001

behavioral_self .139 .072 .135 1.926 .055

judging_self .035 .088 .032 .394 .694

physical_self .212 .079 .182 2.683 .008

moralethical_self .022 .081 .019 .265 .792

Personal_Self -.015 .085 -.014 -.177 .860

Family_self .198 .083 .184 2.377 .018

sosial_self -.026 .071 -.025 -.369 .712

Permissive -.131 .075 -.124 -1.740 .083

Authoritarian -.044 .060 -.041 -.736 .463

authoritative .043 .073 .046 .598 .550

a. Dependent Variable: Kemandirian