138
i PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP TIMELY LOSS RECOGNITION SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar S1 pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Diajukan oleh: ASFARINA IRFANI FADILA NIM: F1312018 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

i

PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING

TERHADAP TIMELY LOSS RECOGNITION

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar S1 pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sebelas Maret

Diajukan oleh:

ASFARINA IRFANI FADILA

NIM: F1312018

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

Page 2: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

ii

ABSTRAK

PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING

TERHADAP TIMELY LOSS RECOGNITION

Asfarina Irfani Fadila

F1312018

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konvergensi IFRS dan

kepemilikan asing terhadap timely loss recognition (TLR) pada perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini membandingkan tingkat

pengakuan rugi antara sebelum dengan sesudah konvergensi IFRS dan melihat

apakah terdapat peningkatan pada pengakuan rugi tepat waktu dengan adanya

kepemilikan asing di dalam perusahaan. Selain variabel tersebut, peneliti

menggunakan empat variabel kontrol, yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas,

leverage, dan kualitas audit. TLR diukur dengan rasio Large Negative Net Income

merujuk pada pengukuran dalam penelitian Lang et al. (2006). Pengambilan

sampel dilakukan dengan metode purposive sampling pada perusahaan yang

terdaftar di BEI dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 dan diperolah 540

sampel yang diuji dengan menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian

menunjukkan tidak terdapat pengaruh antara konvergensi IFRS dan kepemilikan

asing terhadap TLR. Sedangkan pada variabel kontrol, variabel ukuran perusahaan

dan profitabilitas menunjukkan pengaruh signifikan. Penelitian ini sekali lagi

menunjukkan bahwa penerapan IFRS masih belum memberi dampak pada

peningkatan kualitas informasi akuntansi dan permintaan akan kebutuhan

pengakuan rugi yang tepat waktu pada laporan keuangan yang masih kurang dari

stockholder.

Kata Kunci: Timely loss recognition, Konvergensi IFRS, kepemilikan asing

Page 3: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

iii

ABSTRACT

THE EFFECT OF IFRS CONVERGENCE AND FOREIGN OWNERSHIP

ON TIMELY LOSS RECOGNITION

Asfarina Irfani Fadila

F1312018

This study is conducted to determine the effect of IFRS convergence and foreign

ownership toward timely loss recognition (TLR) on companies listed in Indonesia

Stock Exchange (IDX). In addition to these variables, control variables such as

firm size, profitability, leverage, and audit quality are employed. TLR is measured

by the ratio of the large negative net income adopted from Lang et al. (2006.) The

sampling procedure is purposive sampling which produce 540 listed companies in

the period 2009-2012. The method of analysis is the logistic regression. The

results show that the convergence of IFRS and foreign ownership do not have

significant association with TLR. In contrast, firm size and profitability show a

significant association with TLR.

Keywords: Timely loss recognition, IFRS convergence, foreign ownership

Page 4: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

iv

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul:

PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING

TERHADAP TIMELY LOSS RECOGNITION

Disusun oleh:

Asfarina Irfani Fadila

NIM: F1312018

Page 5: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

v

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING

TERHADAP TIMELY LOSS RECOGNITION

Disusun oleh:

Asfarina Irfani Fadila

NIM: F1312018

Page 6: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

vi

SURAT PERNYATAAN

Page 7: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

vii

MOTTO

“Yang terbaik bukanlah selalu yang terbaik, tetapi berikan yang terbaik untuk

yang terbaik.” – A. I. F

“Kemudian yang kamu perlukan hanyalah kaki yang akan melangkah lebih jauh,

tangan yang akan berbuat lebih banyak, mata yang akan melihat lebih lama, leher

yang akan lebih sering mendongak, tekad yang setebal baja, dan hati yang akan

bekerja lebih keras, serta mulut yang selalu berdoa.” – Donny Dhirgantoro, 5 cm

“Live every moment, Laugh every day, Love beyond words.” – Unknown

Page 8: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Untuk:

Orang tuaku yang selalu memberiku dukungan atas segala keputusanku,

Saudara-saudaraku yang selalu memberiku semangat atas usahaku,

Teman-temanku, sahabat-sahabatku yang selalu menarikku saat terduduk jatuh.

Page 9: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

ix

KATA PENGANTAR

ALHAMDULILLAHHIRABBIL’ALAMIN

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa sehingga

dengan rahmat dan hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik

dan lancar. Penulisan skripsi ini dibuat untuk memenuhi syarat pengambilan gelar

Sarjana Strata 1 (S1). Dalam proses penulisan, tentunya penulis memperoleh

bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas

Sebelas Maret,

2. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sebelas Maret,

3. Bapak Drs. Santosa Tri Hananto, M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret,

4. Bapak Ari Kuncara Widagdo, SE., MBA., Ph.D, Ak. selaku

pembimbing skripsi yang telah memberikan banyak bantuan, kritik,

dan saran selama penulisan skripsi,

5. Bapak dan ibu dosen yang telah memberikan tambahan ilmu

pengetahuan selama penulis mengenyam pendidikan di Universitas

Sebelas Maret,

6. Seluruh karyawan yang telah memberikan bantuan,

7. Kedua orang tua yang selalu mendorong,

Page 10: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

x

8. Seluruh anggota Bimbingan Skripsi Pak Ari Kuncara 2014 atas

perjuangan, semangat dan kontribusinya,

9. Teman-teman Jurusan Akuntansi Transfer 2012 dan teman- teman

sepermainan semoga perjuangan kita berbuah manis,

10. Teman-teman Kos Arsabi,

11. Teman-teman KKN ’11 GEMBYUNGAN,

12. Dan kepada seluruh pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu per

satu.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan.

Untuk itu, penulis terbuka atas kritik dan saran yang diberikan, dan semoga

pikiran yang tercurah dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Surakarta, Januari 2015

Asfarina Irfani Fadila

Page 11: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

xi

DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................... i

ABSTRAK ............................................................................................................. ii

ABSTRACT ........................................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. vi

MOTTO ............................................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

BAB I: PENDAHULUAN...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah .................................................................................. 8

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 8

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 8

1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................... 9

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 11

2.1 Landasan Teori ....................................................................................... 11

2.1.1 Institutional Theory ......................................................................... 11

2.1.2 Agency Theory ................................................................................ 12

Page 12: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

xii

2.1.3 Konservatisme Akuntansi dan Timely Loss Recognition ................ 15

2.1.4 Internatonal Financial Reporting Standard dan Konvergensi IFRS

di Indonesia ................................................................................... 16

2.1.4.1 Perkembangan Standar Akuntansi di Indonesia ...................... 17

2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 25

2.3 Perumusan Hipotesis .............................................................................. 46

2.3.1 Variabel Independen ....................................................................... 46

2.3.1.1 Pengaruh Konvergensi IFRS terhadap Timely Loss Recognition46

2.3.1.2 Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Timely Loss

Recognition ................................................................................ 48

2.3.2 Variabel Kontrol ............................................................................. 50

2.3.2.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Timely Loss

Recognition ................................................................................ 50

2.3.2.2 Pengaruh Profitabilitas terhadap Timely Loss Recognition ..... 51

2.3.2.3 Pengaruh Leverage terhadap Timely Loss Recognition ........... 51

2.3.2.4 Pengaruh Kualitas Audit terhadap Timely Loss Recognition .. 52

2.4 Kerangka Pemikiran ............................................................................... 53

BAB III: METODE PENELITIAN .................................................................... 55

3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 55

3.2 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel ................................. 55

3.3 Jenis Data, Sumber Data, dan Metode Pengumpulan Data .................... 57

3.4 Definisi dan Pengukuran Variabel Penelitian ......................................... 57

3.4.1 Variabel Dependen.......................................................................... 58

Page 13: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

xiii

3.4.2 Variabel Independen ....................................................................... 59

3.4.2.1 Konvergensi IFRS ................................................................... 59

3.4.2.2 Kepemilikan Asing .................................................................. 63

3.4.3 Variabel Kontrol ............................................................................. 65

3.4.3.1 Ukuran Perusahaan .................................................................. 65

3.4.3.2 Leverage .................................................................................. 66

3.4.3.3 Profitabilitas ............................................................................ 66

3.4.3.4 Corporate Governance ............................................................ 66

3.4.3.4.1 Kualitas Audit .................................................................. 66

3.5 Metode Analisis Data ............................................................................. 67

3.5.1 Uji Deskriptif .................................................................................. 67

3.5.2 Uji Beda Variabel Independen ........................................................ 67

3.5.3 Uji Regresi Logistik ........................................................................ 68

3.5.4 Analisis Data ................................................................................... 70

3.5.4.1 Menilai Model Fit ................................................................... 70

3.5.4.2 Menilai Kelayakan Model Regresi .......................................... 71

3.5.4.3 Koefisien Determinasi ............................................................. 71

3.5.4.4 Matrik Klasifikasi .................................................................... 72

3.5.4.5 Uji Omnibus ............................................................................ 72

3.5.4.6 Estimasi Parameter dan Interpretasinya .................................. 73

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 74

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ..................................................................... 74

4.2 Analisis Data ........................................................................................... 75

Page 14: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

xiv

4.2.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif dan Uji Beda..................................... 75

4.2.2 Hasil Uji Regresi Logistik .............................................................. 77

4.2.2.1 Hasil Penilaian Model Fit ........................................................ 77

4.2.2.2 Hasil Penilaian Kelayakan Model regresi ............................... 77

4.2.2.3 Hasil Uji Koefisien Determinasi ............................................. 78

4.2.2.4 Tabel Matrik Klasifikasi.......................................................... 79

4.2.2.5 Hasil Uji Omnibus ................................................................... 80

4.2.2.6 Estimasi Parameter dan Interpretasinya .................................. 81

4.3 Pembahasan ............................................................................................ 85

4.3.1 Pengaruh Konvergensi IFRS terhadap Timely Loss Recognition ... 85

4.3.2 Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Timely Loss Recognition .. 86

4.3.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Timely Loss Recognition .. 88

4.3.4 Pengaruh Profitabilitas terhadap Timely Loss Recognition ............ 88

4.3.5 Pengaruh Leverage terhadap Timely Loss Recognition .................. 89

4.3.6 Pengaruh Kualitas Audit terhadap Timely Loss Recognition .......... 89

BAB V: PENUTUP .............................................................................................. 91

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 91

5.2 Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 92

5.3 Saran ....................................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 95

LAMPIRAN ........................................................................................................ 100

Page 15: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ikhtisar Agency Theory .......................................................................... 14

Tabel 2.2 Tabel Daftar Standar Akuntansi Keuangan Konvergensi IFRS............. 23

Tabel 2.3 Hasil Penelitian Terdahulu tentang Timely Loss Recognition ............... 30

Tabel 2.4 Hasil Penelitian Terdahulu tentang IFRS dan Kepemilikan Asing........ 39

Tabel 3.1 Daftar Standar Akuntansi Keuangan Konvergensi IFRS ....................... 60

Tabel 3.2 Daftar Negara-Negara Tax Haven Versi OECD 2013 ........................... 64

Tabel 4.1 Prosedur Pengambilan Sampel............................................................... 75

Tabel 4.2 Uji Statistik Deskriptif dan Signifikansi Uji Beda ................................. 76

Tabel 4.3 Tabel Penilaian Model Fit ...................................................................... 77

Tabel 4.4 Tabel Uji Goodness of Fit dengan Hosmer and Lemeshow Test .......... 77

Tabel 4.5 Tabel Uji Koefisien Determinasi ........................................................... 78

Tabel 4.6 Tabel Matrik Klasifikasi ........................................................................ 79

Tabel 4.7 Tabel Uji Omnibus ................................................................................. 80

Tabel 4.8 Tabel Variables in the Equation ............................................................. 81

Tabel 4.9 Tabel Hasil Penelitian ............................................................................ 84

Page 16: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 54

Page 17: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagian besar para pemangku kepentingan (stakeholder) menggunakan

laporan keuangan dan annual report sebagai dasar pengambilan keputusan.

Investor, kreditur, supplier, pelanggan, bahkan manajemen menggunakannya

untuk kepentingan investasi, pemberian kredit, analisis keberlangsungan usaha

dan evaluasi kinerja. Oleh karena itu, penyediaan informasi yang berkualitas

sangat penting agar pengambilan keputusan dilakukan dengan tepat.

Menurut Fanani (2009), terdapat tujuh atribut yang digunakan untuk menilai

kualitas suatu laporan keuangan yang terdiri dari empat atribut berbasis akuntansi

dan tiga atribut berbasis pasar, yaitu kualitas akrual, persistensi, perataan laba,

prediktabilitas, relevansi nilai, ketepatwaktuan, dan konservatisme. Dengan

terpenuhinya kualitas-kualitas tersebut, diharapkan informasi yang disajikan

manajemen dapat lebih informatif dan menuntun para pengguna laporan keuangan

untuk menghasilkan keputusan yang tepat. Dalam penelitian yang dilakukan

Fanani (2009), ia menemukan terdapat implikasi ekonomi pada perusahaan yang

memiliki kualitas laporan keuangan yang baik. Fanani (2009) melakukan

pengujian untuk mengetahui respon investor terhadap kualitas laporan keuangan

dengan menggunakan asimetri informasi sebagai proksi kualitas laporan

keuangan. Hasilnya terdapat pengaruh negatif antara kualitas laporan keuangan

Page 18: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

2

dengan asimetri informasi yang menunjukkan bahwa dengan laporan keuangan

yang berkualitas, gap atau ketidakseimbangan perolehan informasi antara

manajemen dan investor berkurang. Kualitas laporan yang baik akan menyajikan

informasi mengenai keadaan perusahaan dengan sesungguhnya sehingga

pengambilan keputusan oleh para pengguna laporan keuangan menjadi tepat

sasaran.

Dengan semakin berkembangnya globalisasi, informasi yang disajikan

dengan benar saja tidak cukup. Perusahaan harus menyajikan informasi dengan

cara yang mudah dimengerti dan dapat dibandingkan, minimal dengan perusahaan

dengan karakteristik sejenis. Globalisasi juga menyebabkan investasi asing dan

ekspansi ke luar negeri bertambah, sehingga masalah bahasa pun menjadi unsur

penting dalam penyajian laporan keuangan agar dapat dipahami. Munculnya

International Financial Reporting Standard (IFRS) yang diterbitkan International

Accounting Standard Board (IASB) sebagai organisasi internasional yang

independen menjadi solusi atas kebutuhan laporan keuangan yang berkualitas.

IASB mengembangkan dan membuat standar baru yang menjanjikan kualitas

yang lebih baik pada laporan keuangan. Dalam rerangka konseptual IFRS,

terdapat dua macam kualitas yang dapat terpenuhi dengan penerapan standar baru

ini, yaitu kualitas primer dan kualitas sekunder. Kualitas primer terdiri dari

relevan dan faithfull representasion, sedangkan kualitas sekunder terdiri dari

comparability (dapat dibandingkan), verifiability (dapat diverifikasi), timeliness

(ketepatwaktuan), dan understandability (dapat dipahami).

Page 19: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

3

Seiring dengan banyaknya negara-negara di Eropa dan Asia yang

menerapkan IFRS dan mengadopsinya menjadi standar akuntansi di negara

mereka, Indonesia pun dituntut untuk menerapkan standar Internasional. Sebagai

negara yang tergabung dalam Group of 20 Leaders (G20) dan anggota

International Federation of Accountants (IFAC), Indonesia memiliki kewajiban

untuk mematuhi Statement Membership Obligation (SMO) untuk menjadikan

IFRS sebagai standar akuntansi dan menyatakan komitmennya untuk menerapkan

IFRS secara penuh pada tahun 2012. Namun dalam penerapannya, Indonesia

mengalami kendala, terutama kendala sumber daya dan bahasa. Tidak seperti

negara-negara lain yang bahasa negaranya berupa Bahasa Inggris, Indonesia

kesulitan mencari padanan kata yang tepat untuk mengartikan standar IFRS.

Selain itu juga terdapat beberapa standar yang tidak relevan seperti IFRS 1

tentang First-time adoption of International Financial Reporting Standard dan

beberapa standar mengalami modifikasi seperti IFRIC 15 tentang Agreements for

the Construction of Real Estate dan IAS 27 tentang Consolidated and Separate

Financial Statements. Dengan adanya beberapa perubahan tersebut, daripada

dikatakan mengadopsi, Indonesia menerapkan IFRS dengan konvergensi karena

standar yang diterapkan tidak 100% sama dengan standar aslinya.

Dengan adanya komitmen Indonesia menerapkan standar internasional,

menjadikan Indonesia semakin diminati investor asing karena Indonesia memiliki

pangsa pasar yang banyak dan kekayaan alam yang melimpah. Banyak investor

asing yang mulai berinvestasi pada perusahaan-perusahaan di Indonesia atau

melakukan ekspansi di Indonesia. Sejalan dengan hasil penemuan De Fond et al.

Page 20: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

4

(2011) yang menemukan adanya peningkatan pada foreign mutual fund dengan

adanya penerapan IFRS. Selain meningkatkan pendapatan negara, adanya investor

asing juga meningkatkan kinerja perusahaan dengan tata kelola perusahaan yang

semakin baik. Tata kelola yang semakin baik akan meningkatkan kualitas laporan

keuangan (Fanani, 2009).

Salah satu karakteristik kualitatif pelaporan keuangan yang terdapat dalam

rerangka konseptual IFRS adalah timeliness. Timeliness merupakan salah satu

komponen yang dipertimbangkan dalam konservatisme. Konservatisme

merupakan prinsip yang menyatakan bahwa pengakuan suatu peristiwa ekonomi

harus dilakukan dengan hati-hati, terutama yang dapat berdampak pada

pengambilan keputusan. Dalam prinsip konservatisme, penelitian seperti Basu

(1997) menyatakan bahwa bad news akan lebih sering diakui dengan lebih tepat

waktu (timely fashion) dibandingkan good news, yang dalam hal ini bad news

mengacu pada kerugian dan good news mengacu pada keuntungan. Sedangkan

Kuspratiwi (2014) menggambarkan konservatisme dengan mengakui rugi lebih

cepat (timely) daripada laba. Dengan mengakui kerugian lebih cepat, perusahaan

mengantisipasi potensi kerugian di masa mendatang.

Beberapa faktor yang dapat berpengaruh pada TLR pernah diteliti

sebelumnya. Seperti ukuran perusahaan (Arum, 2013; Outa 2011; Francis &

Martin, 2010; Chua et al., 2012; Jayaraman, 2012; Lang et al., 2006; Sun et al.,

2011; Ball & Shivakumar, 2005; Sianipar & Marsono, 2013; Barth et al., 2008;

Nikolaev, 2006), leverage (Cohen, 2003; Nikolaev, 2006; Arum, 2013; Barth et

al., 2008; Sianipar & Marsono, 2013; Ball & Shivakumar, 2005; Sun et al., 2011;

Page 21: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

5

Lang et al., 2006; Francis & Martin, 2010; Chua et al., 2012; Outa, 2011),

kualitas audit (Basu et al., 2001; Ball & Shivakumar, 2005; dan Jayaraman, 2012),

profitabilitas (Jayaraman, 2012) dan penerapan standar baru di suatu negara

(Jayaraman, 2012; Paglietti, 2009; dan Barth et al., 2008). Ukuran perusahaan

berpengaruh pada TLR karena berhubungan dengan agency cost. Begitu pula

dengan leverage. Leverage yang tinggi cenderung meningkatkan agency cost

karena ketatnya pengawasan oleh kreditur sehingga pengakuan rugi cenderung

lebih tepat waktu (Cohen, 2003). Ukuran auditor berhubungan dengan TLR

karena independensi yang dimilikinya. Semakin besar auditor, akan semakin

tinggi tingkat independensinya karena auditor harus menjaga kualitas. Sedangkan

penerapan standar yang baru berkaitan dengan kesiapan perangkat dan regulasi di

suatu negara. Apabila tidak ada kesiapan, baik dari perusahaan maupun regulator,

maka efektivitas standar yang baru tidak akan tercapai. Dengan begitu kualitas

informasi akuntansi pun tidak menjadi lebih baik.

Sebagai salah satu komponen kualitas laporan keuangan dan kualitas laba,

banyak penelitian sudah dilakukan terkait TLR. Barth et al. (2008), Outa (2011)

dan Chua et al. (2012) menyatakan terdapat peningkatan TLR pada perusahaan

yang menerapkan IAS/IFRS yang mengindikasikan adanya peningkatan kualitas

informasi. Sedangkan Aflatooni & Mokarami (2013) menemukan adanya

penurunan TLR pada perusahaan yang melakukan manajemen laba yang

berimplikasi pada semakin rendah kualitas laba, maka semakin rendah pula TLR.

Pengakuan rugi yang lebih cepat juga merupakan salah satu indikator

kualitas laba yang baik (Ball et al., 2000; Lang et al., 2003; Ball & Shivakumar,

Page 22: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

6

2005; dan Lang et al., 2006). Pengakuan rugi yang lebih tepat waktu (TLR) dapat

mengurangi peluang manajer untuk memanipulasi pengakuan laba yang besar

agar kinerjanya dinilai baik dan juga memberikan dorongan lebih kepada manajer

untuk mengambil tindakan lebih cepat ketika mengalami kerugian sehingga

akibatnya dapat diminimalkan. Selain itu, TLR juga berpengaruh pada efisiensi

perjanjian hutang. Dengan pengakuan rugi yang lebih tepat waktu, informasi

terkait harga kredit yang dihasilkan menjadi lebih akurat dan dapat mengurangi

kemungkinan adanya pelanggaran hak perjanjian hutang seperti repricing,

pembatasan leverage, investasi, dan dividen (Ball & Shivakumar, 2005).

Penelitian lain terkait TLR juga banyak dilakukan. Seperti penelitian

Nikolaev (2006) yang menemukan adanya peningkatan TLR pada perusahaan

dengan perjanjian kontrak hutang yang ketat. Kemudian Gormley et al. (2012)

menemukan adanya peningkatan TLR di industri perbankan di India yang dipicu

dengan masuknya perusahaan perbankan asing. Jayaraman (2012) menemukan

adanya peningkatan TLR pada 16 negara yang pertama kali menerapkan hukum

insider trading. Francis & Martin (2010) menemukan adanya pengambilan

keputusan akuisis yang lebih baik pada perusahaan yang mengakui rugi lebih

tepat waktu.

Penelitian lain terkait TLR juga banyak dilakukan terkait pengaruh

penerapan IFRS pada TLR. Beberapa penelitian berfokus pada pengujian apakah

terdapat perbaikan kualitas pelaporan dan kualitas informasi setelah diterapkannya

IFRS. Dari hasil penelitian sebelumnya, beberapa penelitian menyatakan terdapat

peningkatan kualitas laporan keuangan setelah menerapkan IFRS seperti Barth et

Page 23: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

7

al. (2008), Chua et al. (2012), Outa (2011), dan Arum (2013). Namun ada juga

penelitian yang menyatakan tidak ada peningkatan kualitas antara sebelum dengan

sesudah penerapan IFRS seperti penelitian yang dilakukan oleh Paglietti (2009),

Brauer et al. (2011), dan Sianipar & Marsono (2013). Walau begitu, dengan

ditetapkannya tahun 2005 sebagai periode mandatory adoption di Eropa, banyak

negara-negara besar di Eropa telah menerapkan IFRS sebagai standar akuntansi

keuangan seperti Inggris, Prancis, Jerman, Yunani, Italia, dan Spanyol.

Di sisi lain, beberapa penelitian lain menyatakan hal yang bertentangan

dengan penelitian sebelumnya. Penelitian seperti: Brauer et al. (2011), Paglietti

(2009), Arum (2013), Sun et al. (2011), Ball et al. (2008), Ball et al. (2000), dan

Sianipar & Marsono (2013) menyatakan penerapan IFRS tidak berpengaruh pada

TLR walaupun kualitas laporan keuangan lain meningkat seperti relevansi nilai

dan penurunan manajemen laba. Paglietti (2009) berpendapat bahwa:

“… although the higher association between accounting numbers and share

prices after IFRS adoption demonstrates that investors consider accounting

information useful for their economic decisions, the persistence (or even the

worsening) of earnings management practices probably suggests that the

inherent flexibility in principle-based IFRS do not lead managers towards the

issue of financial statements characterized by improved accounting

quality…”,

sedangkan Sianipar & Marsono (2013) berpendapat bahwa kurangnya

infrastruktur, seperti financial accounting standard setter, kondisi peraturan

perundang-uandangan yang belum bisa mengakomodasi standar IFRS menjadi

faktor penerapan IFRS belum maksimal, sehingga kualitas informasi yang

diharapkan belum tercapai. Pada penelitian lain terkait TLR, Ball & Shivakumar

(2005) menemukan bahwa private firms melaporkan kualitas laba yang rendah

Page 24: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

8

dengan mengakui rugi lebih lambat daripada laba. Penelitian menemukan bahwa

hal itu dikarenakan adanya permintaan pasar yang rendah, yaitu adanya kesamaan

kepentingan antara manajemen dan investor untuk tidak mengakui rugi lebih

cepat. Lang et al. (2006) melakukan penelitian mengenai pengaruh rekonsiliasi

laporan akuntansi pada perusahaan cross-listing terhadap TLR dan beberapa

variabel kualitas laba lain dan menemukan adanya pengakuan rugi yang lebih

lambat pada perusahaan cross-listed.

Dengan adanya berbagai pertentangan dari penelitian TLR, peneliti pun

tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Selain itu, dalam literatur TLR,

belum banyak penelitian yang menghubungkan pengaruh kepemilikan asing

terhadap TLR. Perbaikan kualitas timeliness setelah penerapan IFRS juga masih

banyak yang belum dapat membuktikannya, sehingga peneliti terdorong untuk

melakukan penelitian tentang pengaruh IFRS terhadap TLR dan mengambil judul

“Pengaruh IFRS dan Kepemilikan Asing terhadap Timely Loss Recognition”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya,

maka peneliti merumuskan masalah yang hendak diteliti sebagai berikut.

1. Apakah penerapan standar konvergensi IFRS dapat meningkatkan

timely loss recognition?

2. Apakah kepemilikan asing berpengaruh pada timely loss recognition?

Page 25: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

9

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan standar

konvergensi IFRS dan kepemilikan asing terhadap timely loss recognition.

1.4 Manfaat Penelitian

Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

pengetahuan bagi perkembangan ilmu ekonomi, khususnya di bidang

akuntansi. Selain itu, peneliti berharap bahwa hasil penelitian ini dapat

menjadi ide atau gagasan terkait penelitian mengenai timely loss

recognition berikutnya.

2. Bagi Perusahaan

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran

mengenai harapan para stockholder dan shareholder terhadap kualitas

laporan keuangan yang disajikan pihak manajemen perusahaan.

3. Bagi Investor dan Kreditur

Hasil penelitian dapat memberikan gambaran atas kualitas laporan

keuangan serta kinerja manajemen dan dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam keputusan investasi investor dan pemberian

kredit bagi lembaga keuangan dan non-keuangan.

Page 26: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

10

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab yang akan

diuraikan sebagai berikut.

BAB II: LANDASAN TEORI

Peneliti membahas beberapa hal dalam bab ini, yaitu terdiri dari tinjauan

pustaka, kerangka pemikiran, serta rangkuman terkait penelitian-penelitian

sebelumnya, kemudian dilanjutkan dengan mengembangkan hipotesis.

BAB III: METODE PENELITIAN

Pada bab ini, peneliti membahas ruang lingkup penelitian, populasi, dan

sampel yang diambil dari populasi tersebut. Kemudian peneliti juga akan

membahas sumber dan teknik pengumpulan data, variabel penelitian dan

pengukurannya, serta teknik yang digunakan untuk menganalisis data.

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi uraian hasil penelitian yang dilakukan. Dalam bab ini juga

dijelaskan mengenai analisis hasil berdasarkan alat analisis yang digunakan.

BAB V: KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini, peneliti akan menyimpulkan berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan, kemudian memberikan saran untuk penelitian selanjutnya.

Page 27: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Institutional Theory

Institutional Theory merupakan teori yang mendasari fenomena perubahan

suatu organisasi yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam maupun dari luar

organisasi. Faktor dari luar organisasi berupa faktor-faktor institusional yang

menekan suatu organisasi untuk menjadi isomorphic. Isomorphic merupakan

fenomena dimana suatu organisasi menjadi homogen, yaitu dalam hal norma atau

konsep organisasi dan juga standar operasionalnya menjadi sama dengan

organisasi lain yang menghadapi kondisi lingkungan serupa (DiMaggio & Powell,

1983). Suatu organisasi yang menghadapi tekanan isomorphic (isomorphic

pressure) akan mendorong organisasi menjadi homogen dan menerapkan praktik-

praktik dan cara berpikir yang dianggap benar dari organisasi lain yang serupa dan

dilegitimasi menjadi praktik-praktik dan cara berpikir organisasi tersebut.

Suatu organisasi biasanya memiliki karakteristik atau ciri khas tertentu

antara satu organisasi dengan organisasi lainnya dan menghasilkan

keanekaragaman cara berpikir dan praktik suatu organisasi. Hal itu terlihat ketika

suatu organisasi baru saja berdiri. Namun lambat laun, suatu organisasi menjadi

homogen. DiMaggio & Powell (1983) melakukan penelitian terkait alasan

Page 28: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

12

mengapa suatu organisasi melakukan praktik dan cara berpikir yang serupa.

Dalam penelitiannya ditemukan bahwa perilaku homogen tersebut didasari adanya

keyakinan bahwa dengan menerapkan srategi, struktur, dan budaya organisasi

yang serupa akan membuat suatu organisasi bertahan dan bahkan meningkatkan

peluang usaha mereka. Norma-norma organisasi yang diterapkan secara homogen

dianggap sebagai best practice sehingga ketika menghadapi suatu permasalahan,

baik permasalahan baru atau yang pernah terjadi sebelumnya, individu-individu

dalam organisasi akan mengandalkan pengalaman mereka untuk menyelesaikan

masalah tersebut.

Menurut DiMaggio & Powell (1983), terdapat tiga bentuk tekanan

isomorphic (isomorphic pressure) yang mengarahkan suatu organisasi menjadi

homogen. Pertama; mimetic pressure, yaitu merupakan tekanan untuk meniru

organisasi lain yang didorong adanya ketidakpastian lingkungan organisasi.

Kedua; coercive pressure, yaitu merupakan tekanan dalam bentuk formal maupun

informal yang didorong adanya kekuasaan suatu organisasi atas organisasi lain

dan adanya ketergantungan atas suatu organisasi terhadap organisasi penguasa.

Dan ketiga; normative pressure, yaitu berupa tekanan yang berasal dari norma-

norma yang berlaku dalam lingkungan suatu organisasi.

2.1.2 Agency Theory

Agency Theory atau teori keagenan merupakan suatu teori yang

mengemukakan adanya kesenjangan atau asimetri kepentingan antara agen

dengan principal (Hill & Jones, 1992). Agen adalah pihak yang diberi tanggung

jawab oleh principal untuk mengelola perusahaan, sedangkan principal

Page 29: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

13

merupakan pihak yang memberi kepercayaan kepada agen untuk mengelola dana

yang mereka berikan. Sebagai pihak yang diberi tanggung jawab mengelola

perusahaan, agen memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan baik

mengenai kinerja perusahaan, maupun pertumbuhan perusahaan yang terlihat dari

laporan keuangan. Dengan kata lain, agen memiliki pengetahuan dan informasi

lebih banyak tentang kondisi perusahaan dibandingkan principal, dan hal inilah

yang memicu konflik antara agen dan principal yang sering disebut konflik

keagenan.

Menurut Eisenhardt (1989), konflik keagenan muncul sebagai akibat dari

adanya perbedaan terhadap dua hal, yaitu (1) perbedaan tujuan antara agen dengan

principal dan, (2) sulitnya atau mahalnya biaya yang harus dikeluarkan apabila

principal ingin mengawasi segala tindakan dan keputusan yang diambil oleh agen.

Kedua hal tersebut berhubungan dengan munculnya masalah dalam risk sharing

karena agen dan principal menyikapi risiko dengan cara yang berbeda sehingga

tindakan yang diambil pun akan berbeda karena perbedaan kepentingan.

Sebagai pihak yang mengetahui segala informasi mengenai perusahaan

termasuk risiko yang dihadapi, agen dapat menggunakan informasi yang mereka

miliki guna kepentingan mereka sendiri, seperti misalnya agar kinerja mereka

terlihat bagus. Mereka meggunakan informasi yang mereka miliki untuk

menyajikan laporan yang outstanding. Tindakan tersebut dapat merugikan

principal karena memperoleh informasi yang tidak benar, sedangkan principal

hanya dapat memperoleh informasi dari laporan keuangan yang dihasilkan agen.

Page 30: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

14

Minimnya informasi yang diperoleh principal dapat mengakibatkan pengambilan

keputusan yang tidak benar.

Fokus dari teori ini adalah menentukan contract governing yang paling

efisien dalam hubungan antara agen dengan principal mengenai asumsi mereka

terhadap hal-hal dalam tabel berikut.

Tabel 2.1 Ikhtisar Agency Theory

Pokok Pikiran Hubungan agen-principal harus mencerminkan efisiensi

organisasi dari informasi dan risk-bearing costs

Unit analisis Kontrak antara principal dan agen

Human

assumptions

Self-interest, bounded rationality, dan risk aversion

Organizational

assumptions

Konflik kepentingan yang berbeda antara principal dan

agen, efisiensi sebagai kriteria efektivitas, dan asimetri

informasi antara principal dan agen

Information

assumptions

Informasi sebagai purchasable commodity

Contracting

problems

Keagenan (penyimpangan moral dan pilihan yang

merugikan) dan risk Sharing

Problem domain Hubungan dimana principal dan agen memiliki kepentingan

yang berbeda-beda antara tujuan dan risk preference

(kompensasi, regulasi, kepemimpinan, penilaian manajemen,

whistle-blowing, vertical integration, transfer pricing)

Sumber: Eisenhardt (1989)

Menurut agency theory, principal dapat mengurangi kesenjangan

kepentingan dengan beberapa cara, yaitu dengan memberikan dorongan kepada

agen melalui kompensasi, strategi akuisisi dan diversifikasi, hubungan antar

dewan, struktur kepemilikan dan keuangan, vertical integration, dan inovasi

(Eisenhardt, 1989). Dengan berbagai dorongan tersebut diharapkan dapat

membatasi agen untuk melakukan tindakan yang dilakukan demi kepentingan

pribadi (Hill & Jones, 1992) dan agen pun akan berhati-hati dalam mengelola

sumber daya perusahaan yang dapat merugikan principal.

Page 31: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

15

2.1.3 Konservatisme Akuntansi dan Timely Loss Recognition

Konservatisme akuntansi didefinisikan sebagai suatu prinsip kehati-hatian

dalam pengakuan suatu kejadian ekonomi. Menurut FASB 2, konservatisme

merupakan suatu reaksi untuk berhati-hati menghadapi ketidakpastian usaha dan

memastikan bahwa ketidakpastian serta risiko bawaan perusahaan dapat segera

disadari, dengan begitu perusahaan dapat segera mengambil keputusan dan

melakukan tindakan yang diperlukan untuk memperkecil risiko tersebut.

Menurut Ball & Shivakumar (2005), terdapat dua macam konservatisme,

yaitu unconditional conservatism dan conditional conservatism. Unconditional

conservatism diartikan sebagai adanya bias akuntansi pada pelaporan nilai buku

dari ekuitas pemegang saham. Perusahaan akan menunda mengakui pendapatan

pada suatu periode atau mengurangi pengakuan pendapatan secara konstan untuk

setiap periode. Sedangkan conditional conservatism lebih menekankan pada

pengakuan rugi yang lebih tepat waktu daripada pengakuan laba – sering disebut

sebagai asimetri pengakuan rugi – sehingga banyak peneliti yang menjadikannya

sebagai ukuran dari kualitas laporan keuangan.

Kinerja yang baik seringkali dinilai dari perolehan laba atau pencapaian

target laba oleh manajer. Adanya dorongan terhadap manajer untuk

memperlihatkan kinerja yang baik pun membuat manajer memiliki insentif untuk

memanipulasi laba. Akibatnya, informasi yang dihasilkan dalam laporan

keuangan menjadi tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya dan penuh dengan

unsur kepentingan. Dengan mengakui kerugian lebih tepat waktu dibandingkan

dengan mengakui laba, manajer mengesampingkan kepentingannya dan

Page 32: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

16

memberikan informasi yang relevan mengenai kondisi perusahaan yang

sesungguhnya. Disamping itu, pengakuan rugi yang lebih tepat waktu (timely loss

recognition) bermanfaat dalam pengambilan keputusan yang lebih baik oleh

manajer dan kreditur. Bagi manajer, pengakuan rugi yang lebih tepat waktu dapat

membuat keputusan akuisisi yang lebih menguntungkan (Francis & Martin,

2010), mendorong manajer untuk segera mengambil tindakan atas potensi

kerugian, dan mengurangi asimetri informasi antara manajer dan principal,

dengan begitu, mengurangi potensi konflik keagenan (Ball & Shivakumar, 2005).

Bagi kreditur, informasi manajemen yang mengakui rugi lebih tepat waktu dapat

membantu kreditur untuk membuat kontrak kredit yang lebih baik dan

menguntungkan (Ball & Shivakumar, 2005).

2.1.4 International Financial Reporting Standard dan Konvergensi IFRS di

Indonesia

IFRS atau standar pelaporan akuntansi internasional merupakan standar

akuntansi yang banyak diadopsi dan dijadikan referensi di berbagai negara di

dunia. IFRS dibuat oleh IASB sebagai jawaban atas kebutuhan informasi yang

dapat dipahami dan diperbandingkan. Kebutuhan standar yang sama dalam skala

internasional muncul dengan semakin hilangnya batas antar negara dan

memungkinkan perdagangan dan investasi dilakukan di seluruh dunia. Alfredson

et al. (2007) menyatakan bahwa dimulai dari tahun 1960-an batas pasar modal

antar negara mulai menipis, dan terus meningkat di tahun 1970-an hingga tahun

1980-an dan memicu investor, kreditur, dan para pengguna laporan keuangan

lainnya mengajukan keluhan dengan adanya perbedaan antara informasi akuntansi

Page 33: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

17

yang dihasilkan antara satu negara dengan negara lain sehingga sulit

diperbandingkan. Selain itu, informasi yang disajikan perusahaan seringkali sulit

dipahami dan tidak dapat memenuhi kebutuhan seluruh pemangku kepentingan

(stakeholder).

Pada tahun 1973, International Accounting Standard Committee (IASC)

didirikan atas usulan ICAEW, AICPA, dan CICA sebagai perwakilan Inggris dan

Wales, Amerika, dan Kanada untuk membuat standar akuntansi yang dapat

diberlakukan secara internasional. Sampai pada tahun 2000, IASC telah membuat

rerangka konseptual dan standar akuntansi internasional yang diberi nama

Internasional Accounting Standard (IAS) sebanyak 41 standar dan 9 interpretasi

standar IAS yang diberi nama Standing Interpretations Committee (SIC).

Kemudian pada tahun 2001 terjadi restrukturisasi pada tubuh IASC dan berganti

nama menjadi IASB. IASB sepakat mengadopsi seluruh standar yang telah

dihasilkan IASC dan standar yang baru akan diberi nama IFRS dan IFRIC

(International Financial Reporting Interpretations Committee) sebagai

interpretasi standar IFRS. IASB terbukti menghasilkan standar yang berkualitas

tinggi dan hingga kini, IFRS telah diadopsi dan diterapkan di 138 negara di dunia.

2.1.4.1 Perkembangan Standar Akuntansi di Indonesia

Praktik akuntansi telah masuk ke Indonesia sejak zaman kolonial Belanda.

Pada masa itu, pencatatan akuntansi masih dilakukan dengan sederhana. Sekitar

tahun 1800 pencatatan akuntansi dengan sistem debit-kredit mulai dikenal.

Menurut Prasetya (2012), praktik akuntansi diperkenalkan oleh perusahaan

dagang asal Belanda yaitu perusahaan VOC, yang saat itu merupakan perusahaan

Page 34: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

18

monopoli terbesar di Indonesia. VOC memperkenalkan sistem pencatatan baru

yang dikenal dengan sistem pembukuan berpasangan atau pembukuan debit-

kredit. Sistem pencatatan berpasangan terus digunakan hingga zaman pendudukan

Jepang pada tahun 1942. Baru pada tahun 1945 sistem akuntansi mulai megarah

ke kiblat yang berbeda. Perkembangan globalisasi dan pesatnya pertumbuhan

ekonomi menuntut tersedianya informasi yang memiliki kredibilitas tinggi dan

akutabilitas dari manajemen perusahaan (Prasetya, 2012). Investor ingin

mengetahui bagaimana investasinya dikelola dan kreditur ingin mengetahui

bagaimana perusahaan dapat mengembalikan pinjamannya. Kemudian, mulai

tahun 2006 dimulailah harmonisasi standar akuntansi di Indonesia menuju IFRS.

Dalam melakukan harmonisasi standar IFRS, Indonesia tidak melakukan

proses adopsi seperti banyak negara lain, tetapi melakukan konvergensi standar

akuntansi dengan mengubah standar akuntansi yang ada sebelumnya menjadi

berbasis IFRS dan mengadakan sedikit perubahan agar sesuai dengan kondisi

lingkungan ekonomi Indonesia, serta tidak mengadopsi standar yang tidak

relevan. Sebelum melakukan konvergensi standar akuntansi menjadi standar yang

berkiblat pada IFRS, Indonesia mengalami beberapa tahap perkembangan standar

akuntansi. Pekembangan standar dibagi kedalam lima tahap, yaitu pertama,

disebut sebagai masa Pra-PAI yang terjadi sebelum tahun 1973 dimana Indonesia

belum memiliki standar akuntansi yang baku dan dapat diterapkan. Kemudian

tahap kedua, disebut sebagai masa lahirnya PAI yang terjadi pada periode 1973-

1984. Tahap ketiga merupakan tahapan dimana PAI mulai diterapkan di Indonesia

sebagai standar yang baku. Tahap ketiga terjadi pada periode tahun 1984-1994.

Page 35: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

19

Tahap keempat (1994-2006) disebut sebagai masa penerapan SAK, yaitu standar

yang mengacu pada IAS sebagai tanggapan atas globalisasi yang semakin

berkembang. Dan tahapan terakhir, yaitu tahapan kelima (2006-2012) merupakan

masa konvergensi standar SAK menuju IFRS.

Masa Pra-PAI merupakan masa yang terjadi sebelum Indonesia memiliki

standar akuntansi yang baku dan terkodifikasi. Penggunaan laporan keuangan oleh

pihak di luar manajemen jarang sekali selain untuk kepentingan pelaporan fiskal.

Selain itu, juga audit atas laporan keuangan belum diwajibkan dan hanya

perusahaan asing serta BUMN/BUMD yang biasanya memiliki laporan yang telah

diaudit, namun jumlahnya masih sangat sedikit.

Pada tahun 1967, pemerintah menerbitkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun

1967 tentang Penanaman Modal Asing dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968

tentang Penanaman Modal Dalam Negeri. Dengan adanya kedua undang-undang

tersebut, kebutuhan laporan keuangan menjadi penting karena pada masa itu,

laporan keuangan dibutuhkan untuk pengajuan kredit investasi kepada bank dan

investor. Pihak investor dan perbankan membutuhkan laporan keuangan yang

relevan, andal dan dapat diperbandingkan. Namun, karena Indonesia belum

memiliki standar yang baku dan terkodifikasi, laporan yang disajikan pun

menggunakan format yang beragam, begitu pula informasi yang disajikan

sehingga tidak dapat diperbandingkan. Selain standar akuntansi, Indonesia juga

belum memiliki standar audit yang terkodifikasi. Akibatnya walaupun laporan

audit yang diterbitkan menyatakan pendapat “wajar berdasarkan prinsip akuntansi

Page 36: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

20

yang lazim berlaku”, namun masih timbul keraguan pada prinsip akuntansi yang

lazim tersebut.

Menanggapi kebutuhan laporan keuangan yang semakin meningkat, Badan

Persiapan Pasar Uang dan Pasar Modal (BAPEPUM) membentuk Panitia

Penghimpun Bahan-Bahan dan Struktur dari Generally Accepted Accounting

Principles dan Generally Accepted Auditing Standarts. Panitia ini bertugas

mengumpulkan seluruh bahan yang akan digunakan untuk membuat standar

akuntansi dan standar audit yang dapat diterima secara umum di Indonesia.

Kemudian pada 2 Desember 1973, Kongres III IAI mengesahkan Prinsip

Akuntansi Indonesia (PAI) dan Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA). Selain itu

juga dibentuk Komite PAI dan Komite NPA yang berfungsi mengembangkan PAI

dan NPA. Pada tahun 1984, Komite PAI melakukan revisi mendasar terhadap PAI

agar sesuai dengan perkembangan dunia usaha dan menerbitkan Prinsip

Akuntansi Indonesia 1984 (PAI 1984). Komite PAI pun secara aktif melakukan

revisi atas PAI 1984 dan sejak tahun 1986, Komite PAI telah menerbitkan tujuh

Pernyataan PAI dan Sembilan Interpretasi PAI.

Globalisasi yang semakin berkembang dan masuknya Indonesia di kancah

perekonomian dunia membuat perekonomian Indonesia maju pesat. Dalam kurun

waktu 10 tahun, yaitu tahun 1984-1994, perekonomian di Indonesia mengalami

banyak perubahan kearah yang lebih baik. Berbagai peristiwa penting terjadi

dalam kurun waktu tesebut memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap

perkembangan perekonomian di Indonesia seperti melonjaknya perusahaan yang

go public di lantai bursa, disahkannya undang-undang perbankan dan undang-

Page 37: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

21

undang pensiun, reformasi undang-undang perpajakan, dan banyaknya kasus bank

yang mengalami krisis serta kredit macet. Berbagai peristiwa tersebut mendorong

adanya perubahan standar akuntansi menuju standar internasional.

Pada tahun 1994, Komite SAK membuat kerangka dasar penyusunan

standar yang setara standar internasional. Sebagai langkah awal, Prinsip

Akuntansi Indonesia dirubah menjadi Standar Akuntansi Keuangan, dan pada

bulan Desember 1994, yaitu pada Kongres VII IAI, Komite SAK telah membuat

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan dan 35 Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan yang setaraf dengan standar akuntansi internasional.

Selain itu, Komite SAK juga menetapkan bahwa standar yang dibuat akan

mengacu pada IAS sehingga IAI melakukan revisi besar-besaran standar

akuntansi keuangan pada tahun 2004.

Sejak diperkenalkannya IFRS pada tahun 2001 di Eropa dan penetapan

penggunaan IFRS sebagai mandatory standard di Uni Eropa pada tahun 2005, IAI

menetapkan untuk mulai berkiblat pada IFRS. Pada Kongres X IAI tahun 2006

ditetapkan bahwa IFRS harus diterapkan penuh dalam standar akuntansi di

Indonesia pada tahun 2008. Namun proses konvergensi tersebut tidak mudah. Tim

pembuat standar atau Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) mengalami

banyak kendala dalam prosesnya seperti kurangnya sumber daya manusia,

perkembangan IFRS yang sangat cepat, dan sulitnya menerjemahkan standar

IFRS karena kesulitan mencari padanan kata yang tepat dalam bahasa Indonesia,

berlawanan dengan negara-negara di Uni Eropa dan Australia yang bisa langsung

Page 38: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

22

mengadopsi IFRS karena penggunaan bahasa yang sama. Sampai akhir tahun

2008, baru sebanyak 10 dari 33 butir IFRS yang berhasil diadopsi oleh DSAK.

Kendala lain muncul dari para pelaku industri dan perbedaan kultur

ekonomi Indonesia. Para pelaku industri terutama perbankan dinilai tidak siap

untuk menerapkan IFRS dan akhirnya penerapan standar akuntansi yang baru

diundur dari per 1 Januari 2008 menjadi per 1 Januari 2010. Munculnya krisis

ekonomi global yang melanda negara-negara Eropa dan berimbas ke Indonesia

membuat banyak perusahaan mengajukan protes dan meminta penerapan IFRS

untuk kembali diundur menjadi per 31 Desember 2010. Namun sampai dengan

tahun 2010 berakhir, masih sedikit perusahaan yang menerapkan SAK terbaru.

DSAK pun akhirnya kembali memundurkan dan menetapkan IFRS sebagai

mandatory adopted standard per 1 Januari 2012. Adanya ketidaksesuaian standar

terhadap kultur perekonomian di Indonesia juga menghambat penerapan standar.

Akibatkan dilakukannya penyesuaian standar IFRS agar relevan dengan kultur

perekonomian di Indonesia. Sampai dengan tahun 2012, DSAK telah menerbitkan

seluruh standar IFRS/IAS kecuali IAS 41 tentang Agriculture dan IFRS 1 tentang

First Time Adoption International Financial Reporting Standard karena dianggap

tidak relevan. Sebagai gantinya, beberapa ketentuan dalam PSAK telah

mempertimbangkan ketentuan IFRS 1 dalam standar-standarnya.

Sampai tahun 2012 pada periode konvergensi IFRS, Indonesia telah

memiliki tiga buah standar akuntansi dan mencabut beberapa standar. Standar

yang ada terdiri dari standar akuntansi umum yang terdiri dari 41 Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan 11 Interpretasi Standar Akuntansi

Page 39: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

23

Keuangan (ISAK), 10 Penyataan Standar Akuntansi Syariah dan 1 Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan ETAP. Kemudian IAI juga mencabut 16 PSAK dan

2 ISAK ke dalam 11 Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PPSAK). Standar akuntansi yang telah disesuaikan dengan IFRS yang harus

diberlakukan paling lambat 1 Januari 2012 beserta daftar standar akuntansi

keuangan lainnya yang telah dijelaskan sebelumnya adalah sebagai berikut.

Tabel 2.2 Tabel Daftar Standar Akuntansi Keuangan Konvergensi IFRS

No. PSAK/ISAK/PPSAK UMUM Tanggal

Efektif

1 PSAK 1 (2009) IAS 1 Penyajian Laporan Keuangan 1-Jan-11

2 PSAK 2 (2009) IAS 7 Laporan Arus Kas 1-Jan-11

3 PSAK 3 (2010) IAS 34 Laporan Keuangan Interim 1-Jan-11

4 PSAK 4 (2009) IAS 27 Laporan Keuangan Konsolidasian

dan Laporan Keuangan Tersediri

1-Jan-11

5 PSAK 5 (2009) IFRS 8 Segmen Operasi 1-Jan-11

6 PSAK 7 (2010) IAS 24 Pengungkapan Pihak-Pihak

Berelasi

1-Jan-11

7 PSAK 8 (2010) IAS 10 Peristiwa setelah Periode

Pelaporan

1-Jan-11

8 PSAK 10 (2009) IAS 21 Pengaruh Perubahan Kurs Valuta

Asing

1-Jan-12

9 PSAK 12 (2009) IAS 31 Bagian Partisipasi dalam Ventura

Bersama

1-Jan-09

10 PSAK 13 (2011) IAS 40 Properti Investasi 1-Jan-12

11 PSAK 14 (2008) IAS 2 Persediaan 1-Jan-11

12 PSAK 15 (2009) IAS 28 Investasi pada Entitas Asosiasi 1-Jan-11

13 PSAK 16 (2011) IAS 16 Aset Tetap 1-Jan-12

14 PSAK 18 (2010) IAS 26 Akuntansi dan Pelaporan Program

Manfaat Purnakarya

1-Jan-12

15 PSAK 19 (2010) IAS 38 Aset Tak Berwujud 1-Jan-11

16 PSAK 22 (2010) IFRS 3 Kombinasi Bisnis 1-Jan-11

17 PSAK 23 (2010) IAS 18 Pendapatan 1-Jan-11

18 PSAK 24 (2010) IAS 19 Imbalan Kerja 1-Jan-12

19 PSAK 25 (2009) IAS 8 Kebijakan Akuntansi, Perubahan

Estimasi Akuntansi, dan

Kesalahan

1-Jan-11

20 PSAK 26 (2011) IAS 23 Biaya Pinjaman 1-Jan-12

21 PSAK 28 (2010) Akuntansi Kontrak Asuransi

Kerugian

1-Jan-12

Page 40: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

24

No. PSAK/ISAK/PPSAK UMUM Tanggal

Efektif

22 PSAK 30 (2011) IAS 17 Sewa 1-Jan-12

23 PSAK 33 (2010) Aktivitas Pengupasan Lapisan

Tanah dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup pada

Pertambangan Umum

1-Jan-12

24 PSAK 34(2010) IAS 11 Kontrak Konstruksi 1-Jan-12

25 PSAK 38 (2004) Akuntansi Restrukturisasi Entitas

Sepengendali

1-Jan-05

26 PSAK 36 (2010) Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa 1-Jan-12

27 PSAK 44 Akuntansi Aktivitas

Pengembangan Real Estate

1-Jan-98

28 PSAK 45 (2010) Pelaporan Keuangan Organisasi

Nirlaba

1-Jan-12

29 PSAK 46 (2010) IAS 12 Pajak Penghasilan 1-Jan-12

30 PSAK 48 (2009) IAS 36 Penurunan Nilai Aset 1-Jan-11

31 PSAK 50 (2010) IAS 32 Instrumen Keuangan: Penyajian 1-Jan-12

32 PSAK 51 (2003) Akuntansi Kuasi-Reorganisasi 1-Jan-00

33 PSAK 53 (2010) IFRS 2 Pembayaran Berbasis Saham 1-Jan-12

34 PSAK 55 (2011) IAS 39 Instrumen Keuangan: Pengakuan

dan Pengukuran

1-Jan-12

35 PSAK 56 (2010) IAS 33 Laba per Saham 1-Jan-12

36 PSAK 57 (2009) IAS 37 Provisi, Liabilitas Kontinjensi,

danAset Kontinjensi

1-Jan-11

37 PSAK 58 (2009) IFRS 5 Aset Tidak Lancar yang dimiliki

untuk Dijual dan Operasi yang

Dihentikan

1-Jan-11

38 PSAK 60 IFRS 7 Instrumen Keuangan:

Pengungkapan

1-Jan-12

39 PSAK 61 IAS 20 Akuntansi Hibah Pemerintah dan

Pengungkapan Bantuan

Pemerintah

1-Jan-12

40 PSAK 62 IFRS 4 Kontrak Asuransi 1-Jan-12

41 PSAK 63 IAS 29 Pelaporan Keuangan dalam

Ekonomi Hiperinflasi

1-Jan-12

42 PSAK 64 IFRS 6 Aktivitas Eksplorasu dan Evaluasi

pada Pertambangan Sumber Daya

Mineral

1-Jan-12

43 ISAK 7 (2009) SIC 12 Konsolidasi Entitas Bertujuan

Khusus

1-Jan-11

44 ISAK 8 SIC 27 Penetuan Apakah Suatu Perjanjian

Mengandung Unsur Sewa

1-Jan-08

45 ISAK 9 Perubahan atas Liabilitas

Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi,

dan Liabilitas Serupa

1-Jan-11

Page 41: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

25

No. PSAK/ISAK/PPSAK UMUM Tanggal

Efektif

46 ISAK 10 IFRIC 13 Program Loyalitas Pelanggan 1-Jan-11

47 ISAK 11 Distribusi Aset Nonkas kepada

Pemilik

1-Jan-11

48 ISAK 12 SIC 13 Pengendalian Bersama Entitas:

Kontribusi Nonmoneter oleh

Venturer

1-Jan-11

49 ISAK 13 Lindung Nilai Investasi Neto

dalam Kegiatan Usaha Luar

Negeri

1-Jan-12

50 ISAK 14 SIC 32 Aset Tak Berwujud-Biaya Status

Web

1-Jan-11

51 ISAK 15 PSAK 24-Batas Aset Imbalan

Pasti, Persyaratan Pendanaan

Minimum dan Interaksinya

1-Jan-12

52 ISAK 16 IFRIC 12 Perjanjian Konsesi Jasa 1-Jan-12

53 ISAK 17 IFRIC 10 Laporan Keuangan Interim dan

Penurunan Nilai

1-Jan-11

54 ISAK 18 Bantuan Pemerintah-Tidak

Berelasi Spesifik dengan Aktivitas

Operasi

1-Jan-12

55 ISAK 19 IFRIC 7 Penerapan Pendekatan Penyajian

Kembali dalam PSAK 63:

Pelaporan Keuangan dalam

Ekonomi Hiperinflasi

1-Jan-12

56 ISAK 20 Pajak Penghasilan-Perubahan

dalam Status Pajak Entitas atau

Para Pemegang Saham

1-Jan-12

57 ISAK 22 Perjanjian Konsesi Jasa:

Pengungkapan

1-Jan-12

58 ISAK 23 SIC 15 Sewa Operasi-Insentif 1-Jan-12

59 ISAK 24 IFRIC 4 Evaluasi Substansi Beberapa

Transaksi yang Melibatkan Suatu

Bentuk Legal Sewa

1-Jan-12

60 ISAK 25 Hak Atas Tanah 1-Jan-12

61 ISAK 26 Penilaian Ulang Derivatif Melekat 1-Jan-12

62 ISAK 21 Perjanjian Konstruksi Real Estate

Sumber: Panduan Praktis Standar Akuntansi Keuangan (Juan & Wahyuni, 2012)

2.2 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian telah dilakukan pada TLR. Sebagai variabel dependen,

peneliti seperti Ball et al. (2000) meneliti tentang pengaruh perubahan standar

Page 42: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

26

akuntansi, lingkungan institusional, dan issuer incentives pada penerbitan general

statement terhadap TLR dan menemukan bahwa perubahan standar akuntansi

tidak berpengaruh pada peningkatan TLR. Ball & Shivakumar (2005) melakukan

penelitian pada perusahaan privat dan perusahaan publik di Inggris dan

menemukan bahwa perusahaan privat lebih lambat dalam mengakui rugi karena

rendahnya permintaan stakeholder untuk mengakui rugi dengan tepat waktu.

Dalam perusahaan privat, manajer dan stockholder diperkirakan memiliki

kepentingan yang sama untuk tidak mengakui rugi tepat waktu. Perusahaan privat

juga memiliki tingkat asimetri informasi yang lebih rendah daripada perusahaan

publik walaupun menerapkan standar akuntansi dan hukum pajak yang sama,

tingkat asimetri pengakuan rugi perusahaan privat lebih rendah. Hasil penelitian

ini memberikan kemungkinan adanya pengaruh negatif terhadap TLR dikarenakan

permintaan pasar dan kesamaan kepentingan antara principal dan agen.

Jayaraman (2012) menemukan permintaan TLR meningkat pada perusahaan

dengan tingkat pengawasan internal yang ketat, dan permintaan kontrak hutang

yang tinggi dan kotrak hutang yang ketat terbukti mengakui rugi lebih tepat waktu

dibandingkan dengan kontrak hutang yang longgar (Nikolaev, 2006). Kontrak

hutang yang ketat timbul karena besarnya nilai hutang, atau tingkat risiko usaha,

baik dari dalam perusahaan maupun dari luar. Kreditur akan membutuhkan

informasi yang lebih mencerminkan kondisi perusahaan sehingga dapat

menghindari kerugian di masa datang.

Penelitian TLR sebagai variabel independen juga pernah dilakukan, seperti

penelitian yang dilakukan oleh Francis & Martin (2010) dan Bushman et al.

Page 43: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

27

(2011). Francis & Martin (2010) melakukan penelitian mengenai pengaruh TLR

terhadap keputusan akuisis oleh manajemen. Hasil penelitian menemukan adanya

pengambilan keputusan akuisisi yang lebih baik dan lebih menguntungkan pada

perusahaan yang menerapkan TLR. Perusahaan menjadi lebih sensitif pada

penurunan kesempatan investasi dan lebih cepat menilai investasi mana yang

menguntungkan (Bushman et al., 2011). Dengan begitu, penyajian laporan

keuangan yang mengakui rugi tepat waktu juga terbukti memberikan manfaat,

terutama dalam keputusan investasi dan akuisisi.

Berkembangnya isu IFRS yang menjadikan timeliness sebagai bagian dari

karakteristik kualitatif suatu pelaporan akuntansi juga membuat banyak peneliti

baik di dalam maupun di luar negeri tertarik untuk menelitinya. Seperti penelitian

yang dilakukan oleh Christensen et al. (2007), Barth et al. (2008), Paglietti

(2009), Outa (2011), Brauer et al. (2011), Sun et al. (2011), Chua et al. (2012),

Sianipar & Marsono (2013), dan Arum (2013) melakukan penelitian terkait

pengaruh IFRS terhadap kualitas laporan keuangan dengan menggunakan TLR

sebagai salah satu proksinya namun tidak semua penelitian mengarah pada

kesimpulan yang sama. Beberapa penelitian menghasilkan penemuan adanya

pengaruh positif antara penerapan IFRS terhadap TLR (Christensen et al., 2007,

Barth et al., 2008, Outa, 2011 dan Chua et al., 2012), namun ada juga yang

menemukan bahwa penerapan IFRS sama sekali tidak berpengaruh pada TLR

(Paglietti., 2009, Brauer et al., 2011, Sun et al., 2011, Sianipar & Marsono, 2013,

dan Arum, 2013).

Page 44: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

28

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat ketepatan

waktu manajemen dalam mengakui kerugian. Beberapa faktor tersebut kemudian

digunakan sebagai variabel kontrol oleh peneliti, untuk mengontrol hasil

penelitian agar tidak bias. Faktor-faktor tersebut seperti ukuran perusahaan

(Arum, 2013; Outa 2011; Francis & Martin, 2010; Chua et al., 2012; Jayaraman,

2012; Lang et al., 2006; Sun et al., 2011; Ball & Shivakumar, 2005; Sianipar &

Marsono, 2013; Barth et al., 2008; Nikolaev, 2006), leverage (Cohen, 2003;

Nikolaev, 2006; Arum, 2013; Barth et al., 2008; Sianipar & Marsono, 2013; Ball

& Shivakumar, 2005; Sun et al., 2011; Lang et al., 2006; Francis & Martin, 2010;

Chua et al., 2012; Outa, 2011), kualitas audit (Basu et al., 2001; Ball &

Shivakumar, 2005; dan Jayaraman, 2012), profitabilitas (Jayaraman, 2012) dan

penerapan standar baru di suatu negara (Jayaraman, 2012; Paglietti, 2009; dan

Barth et al., 2008).

Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ukuran perusahaan,

leverage, profitabilitas, dan kualitas audit berpengaruh positif terhadap ketepatan

waktu pengakuan rugi, sedangkan pada penerapan standar baru terdapat hasil yang

berbeda. Ada hasil yang menyatakan bahwa penerapan standar baru berpengaruh

positif, namun ada juga yang tidak berpengaruh. Ukuran perusahaan dapat

mempengaruhi TLR karena adanya risiko litigasi (Ball & Shivakumar, 2005) dan

perbedaan agency cost. Kemudian, leverage berhubungan dengan struktur

permodalan perusahaan yang dapat memicu insentif perusahaan untuk

“mempercantik” informasi laporan keuangan dan juga terkait agency cost antara

kreditur dengan manajemen. Kualitas audit berhubungan dengan tingkat

Page 45: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

29

independensi dan penilaian atas kualitas informasi dalam laporan keuangan.

Sedangkan pada penerapan standar yang baru, hasil yang berbeda terkait dengan

kesiapan suatu organisasi atau suatu negara untuk mengganti standar keuangan

yang sudah ada. Kesiapan penerapan standar akan berpengaruh pada efektivitas

penerapan standar sehingga berpengaruh pula pada kualitas informasi keuangan

yang dihasilkan.

Page 46: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

30

Tabel 2.3 Hasil Penelitian Terdahulu tentang Timely Loss Recognition

No

Nama dan

Tahun

Penelitian

Variabel

Dependen

Variabel

Independen Variabel Kontrol Hasil Penelitian

1 Sianipar &

Marsono (2013)

Manajemen laba,

relevansi nilai,

TLR

IFRS Size, financing structure,

growth, need for capital,

frequency of debt and

equity issuance

Penerapan IFRS tidak berpengaruh

pada manajemen laba, relevansi

nilai, dan TLR

2 Chua et al.

(2012)

Manajemen laba,

relevansi nilai,

TLR

Mandatory IFRS

adoption

Size, financing structure,

growth, need for capital,

frequency of debt and

equity issuance

Mandatory IFRS adoption

menurunkan

earning smoothing behavior

Mandatory IFRS adoption

berpengaruh positif pada TLR

Relevansi nilai meningkat setelah

penerapan IFRS

3 Arum (2013) Earning

management, TLR,

Value relevance

IFRS OCF, size, leverage IFRS berpengaruh pada penurunan

manajemen laba

IFRS berpengaruh pada

peningkatan value relevance

IFRS tidak berpengaruh pada TLR

4 Outa (2011) Earning

management, TLR,

Value relevance

IFRS Size, financing structure,

growth, need for capital,

frequency of debt and

equity issuance

Pada periode setelah diterapkannya

IFRS, terjadi penurunan laba dan

pada periode sebelum

diterapkannya IFRS ditemukan

adanya manajemen laba yang

berarti telah terjadi peningkatan

Page 47: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

31

No

Nama dan

Tahun

Penelitian

Variabel

Dependen

Variabel

Independen Variabel Kontrol Hasil Penelitian

kualitas terhadap manajemen laba

IAS firms mengakui rugi lebih tepat

waktu pada periode setelah

diterapkannya IFRS dibandingkan

pada periode sebelum

diterapkannya IFRS secara

mandatory

Penerapan IFRS menunjukkan

pengaruh terhadap menurunnya

manajemen laba, meningkatnya

TLR dan value relevance

5 Sun et al.

(2011)

Discretionary

accruals, target

beating, earning

persistence, TLR,

ERC

Mandatory

adoption of IFRS

Size, financing structure,

growth, need for capital,

frequency of debt and

equity issuance

Tidak ada perubahan kualitas laba

pada periode sebelum dengan

sesudah pengadopsian IFRS pada

perusahaan cross-listing di US,

terutama pada Discretionary

accruals, TLR, dan ERC

Terdapat kualitas laba yang

menunjukkan peningkatan, yaitu

pada incidence of small positive

earnings and earnings persistence

6 Brauer et al.

(2011)

TLR IFRS Tidak ada perubahan pada TLR

setelah penerapan IFRS

7 Paglietti (2009) Earning IFRS mandatory Size, financing structure, Terjadi peningkatan manajemen

Page 48: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

32

No

Nama dan

Tahun

Penelitian

Variabel

Dependen

Variabel

Independen Variabel Kontrol Hasil Penelitian

management, TLR,

Value relevance

adoption growth, need for capital,

frequency of debt and

equity issuance

laba pada periode penerapan IFRS

yang ditandai dengan

meningkatnya earning smoothing

dan tidak ada hubungan yang

signifikan pada perubahan

manajemen laba karena target

Penerapan IFRS berhubungan

dengan penurunan TLR dengan

ditandai adanya waktu pengakuan

yang sama pada pengakuan laba

dengan rugi

Terdapat peningkatan value

relevance setelah pengadopsian

IFRS

8 Barth et al.

(2008)

Manajemen laba,

relevansi nilai,

TLR

IAS Size, financing structure,

growth, need for capital,

frequency of debt and

equity issuance

Perusahaan yang mengadopsi IAS

mengalami penurunan manajemen

laba, peningkatan pada TLR dan

relevansi nilai dibandingkan

dengan perusahaan yang tidak

mengadopsi IAS pada periode post-

adoption

Tidak ada perbedaan accounting

quality pada perusahaan

pengadopsi IAS, dengan

perusahaan yang tidak mengadopsi

Page 49: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

33

No

Nama dan

Tahun

Penelitian

Variabel

Dependen

Variabel

Independen Variabel Kontrol Hasil Penelitian

IAS pada periode pre-adoption,

namun perusahaan pengadopsi IAS

telah melakukan TLR bahkan pada

periode pre-adoption

Terdapat peningkatan accounting

quality pada perusahaan

pengadopsi IAS antara periode pre-

adoption dengan post-adoption

Perubahan accounting quality lebih

besar pada perusahaan pengadopsi

IAS dibandingkan dengan

perusahaan yang tidak mengadopsi

IAS

9 Christensen et

al. (2007)

Earnings

management and

TLR

IFRS Terdapat peningkatan kualitas

akuntansi dengan adanya

penurunan earnings management

dan peningkatan TLR pada

voluntary IFRS adopters, namun

tidak ada peningkatan kualitas pada

forced IFRS adopters

10 Ball &

Shivakumar

(2005)

TLR UK private and

public firms

Size, leverage, industry

membership dan ukuran

auditor, endogenous

listing choice

Private firms melaporkan kualitas

laba lebih rendah, dengan tingkat

asimetri ketepatan waktu yang

rendah antara pengakuan rugi

dengan pengakuan laba

Page 50: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

34

No

Nama dan

Tahun

Penelitian

Variabel

Dependen

Variabel

Independen Variabel Kontrol Hasil Penelitian

Private firms memiliki kualitas

laporan keuangan yang rendah

karena memang permintaan pasar,

walaupun menggunakan standar

akuntansi dan hukum pajak yang

sama dengan public firms. Private

firms menggunakan laporan

keuangan sebagai pengganti private

communication untuk mengurangi

asimetri informasi antara manajer

dengan pihak lain

TLR tidak terpengaruh size,

leverage, fiscal year end dan

industry differences between public

and private firms

11 Jayaraman

(2012)

TLR Insider trading

enforcement

Growth opportunities,

firm specific uncertainty,

ROE, MTB, IFRS, size,

firm performance, firm

international operations,

presence of big8 auditor,

time varying factors,

access to capital,

differences in external

financing, time-invariant

TLR meningkatkan setelah

dipatuhinya insider trading laws

Pengaruh insider trading

enforcement pada TLR lebih kuat

pada perusahaan dengan

permintaan kontrak hutang yang

tinggi

Pengaruh insider trading

enforcement pada TLR lebih kuat

pada perusahaan dengan

Page 51: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

35

No

Nama dan

Tahun

Penelitian

Variabel

Dependen

Variabel

Independen Variabel Kontrol Hasil Penelitian

institutional factors pengawasan internal yang ketat

Tidak ada pengaruh antara

permintaan pasar modal terhadap

meningkatnya permintaan TLR

oleh insider trading laws

12 Nikolaev

(2006)

TLR Debt contract

restrictiveness

Size, volatility, leverage,

probability of

bankruptcy, growth,

BtM, dividend yield,

VAI

Perusahaan dengan kontrak

perjanjian hutang yang ketat dua

kali lebih tepat waktu dalam

melaporkan kerugian dibandingkan

dengan perusahaan kontrak hutang

yang longgar

13 Gormley et al.

(2012)

TLR Foreign bank

entry

Firm fixed effect, year

fixed effects Masuknya bank luar negeri

meningkatkan TLR

Peningkatan TLR juga meningkat

pada private firms, smaller firms,

non-group firms dan firms with

greater external financing

dependence

Perubahan yang terjadi pada TLR

setelah masuknya bank luar negeri

berpengaruh positif pada firm’

access to credit

14 Aflatooni &

Mokarami

TLR REM Ditemukan OCF dan discretionary

expense yang abnormally low, serta

Page 52: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

36

No

Nama dan

Tahun

Penelitian

Variabel

Dependen

Variabel

Independen Variabel Kontrol Hasil Penelitian

(2013) biaya produksi yang abnormally

high pada perusahaan yang

melaporkan small positive net

income tahunan

Ditemukan bukti bahwa perusahaan

berusaha meningkatkan laba

tahunan dengan memberikan

diskon untuk meningkatkan

penjualan dan melakukan produksi

yang berlebihan untuk menurunkan

discretionary expense

TLR lebih rendah pada perusahaan

yang melakukan REM

15 Ball et al.

(2000)

TLR Accounting

standards,

institutional

environment,

issuer incentives

Faktor institusional yang lebih luas

menjadi penentu utama dalam

financial statement properties

Issuer incentives menentukan

financial statement properties

Keberadaaan auditor internasional

tidak berpengaruh pada TLR karena

hubungannya dengan institutional

environtment

Accounting standard tidak

berpengaruh pada TLR dan

insentif pada penerbitan general

Page 53: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

37

No

Nama dan

Tahun

Penelitian

Variabel

Dependen

Variabel

Independen Variabel Kontrol Hasil Penelitian

statement muncul dari institutional

environment yang lebih luas, yang

sangat berpengaruh pada

transparansi financial statement

16 Sodan & Barac

(2013)

ATLR Corporate life-

cycle stages

Terdapat perbedaan pengakuan rugi

pada company life-cycle stages.

Perusahaan dalam fase early stages

mengakui konservatisme pada

tingkat yang lebih rendah, dengan

begitu, mengakui asymmetric

timeliness of earnings lebih rendah.

17 Ball et al.

(2008)

Financial reporting

quality

Equity market,

debt market

Countries legal origin,

legal enforcement and

investor protection

ratings, MTB

Ukuran debt market berpengaruh

signifikan terhadap TLR

Tidak ada hubungan antara TLGR

dengan ukuran equity market

Debt market menuntut financial

reporting lebih tepat waktu (TLR)

dan lebih konservatif karena

informasi dari financial report

sangat dibutuhkan

18 Francis &

Martin (2010)

Acquisition

investment decision

TLR Leverage, size, litigation

risk, market value of

equity

Perusahaan yang mengakui

kerugian yang tepat waktu

membuat keputusan akuisisi yang

lebih menguntungkan

Page 54: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

38

No

Nama dan

Tahun

Penelitian

Variabel

Dependen

Variabel

Independen Variabel Kontrol Hasil Penelitian

Kecil kemungkinannya bagi

perusahaan untuk membuat pasca-

akuisisi divestasi ( konsisten

dengan keputusan investasi yang

lebih baik), tetapi bertindak lebih

cepat untuk melakukan divestasi

Terdapat hubungan yang positif

antara TLR dengan acquisition

profitability terutama bagi

perusahaan dengan agency cost

yang besar

19 Lang et al.

(2006)

Earning

Smoothing,

tendency to manage

earnings towards a

target, TLR,

general association

with share prices

Reconciled

accounting by

cross-listed firm

Size, financing structure,

growth, need for capital,

frequency of debt and

equity issuance,

leverage, cash flows

Earning smoothing pada cross-

listed firm lebih sering dilakukan

daripada US firms, memiliki

kecenderungan lebih besar untuk

melakukan manajemen laba sebagai

upaya pencapaian target, lower

association with share prices, dan

lebih lambat dalam mengakui

kerugian

20 Bushman et al.

(2011)

Corporate

investment

behavior

TLR Country-level, industry-

level- firm-level Incremental and total sensitivity of

corporate investment terhadap

penurunan kesempatan investasi

meningkat pada suatu negara

dengan praktik TLR yang tinggi

Page 55: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

39

Sumber: Berbagai jurnal

Keterangan:

TLR : Timely Loss Recognition

TGLR : Timely Gain and Loss Recognition

ATLR : Asymmetri Timely Loss Recognition

MTB : Market to Book Value

IFRS : International Financial Reporting Standard

IAS : International Accounting Standard

ATO : Assets Turn-Over

CF : Cash Flow

ROE : Return on Equity

BtM : Book to Market ratio

VAI : Variability of Accounting Income

OCF : Operating Cash Flows

ERC : Earnings Response Coefficient

REM : Real Earnings Management

Berikut ini merupakan hasil penelian sebelumnya terkait kepemilikan asing dan IFRS.

Tabel 2.4 Hasil Penelitian Terdahulu tentang IFRS dan Kepemilikan Asing

No

Nama dan

Tahun

Penelitian

Variabel

Dependen

Variabel

Independen Variabel Kontrol Hasil Penelitian

1 Bopkin &

Isshaq (2009)

Foreign ownership Corporate

disclosure

MVE, MTB, ROE,

TDS, FCF,

leverage

Terdapat hubungan positif yang

signifikan antara corporate disclosure

dengan foreign ownership

MVE, MTB, FCF berpengaruh

signifikan terhadap foreign ownership

Terdapat hubungan negatif yang

signifikan antara foreign ownership

dengan leverage

Tidak ada hubungan yang signifikan

antara foreign ownership dengan

corporate governance, ROE, dan TDS

Page 56: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

40

No

Nama dan

Tahun

Penelitian

Variabel

Dependen

Variabel

Independen Variabel Kontrol Hasil Penelitian

2 Chevalier et al.

(2006)

Corporate

governance

Foreign ownership Tangibility,

profitability,

volatility, firm size,

MVE

Foreign ownership berpengaruh pada

praktik corporate governance yang lebih

baik

Terdapat hubungan positif antara

tangibility, volatility dan firm size

dengan foreign ownership

Profitability dan MVE berpengaruh

negatif terhadap foreign ownership

3 DeFond et al.

(2011)

Foreign mutual

ownership

Mandatory IFRS

adoption

SIZE, Big5 auditor,

ROE, leverage,

BTMV, growth,

stock return,

market index,

number of analyst,

dividend yield

Terdapat peningkatan foreign mutual

ownership setelah pengadopsian IFRS

4 Cahyonowati &

Ratmono

(2012)

Kualitas informasi IFRS Jenis industri,

ukuran perusahaan Tidak terdapat peningkatan kualitas

infomasi setelah penerapan IFRS

Tidak ada peningkatan relevansi laba

dengan keputusan investasi setelah IFRS

diadopsi

5 Aisbitt (2006) Reconciliations of

equity

IFRS Tidak ada pengaruh signifikan antara

penerapan IFRS dengan ekuitas

6 Horton et al.

(2013)

Information

environment

IFRS mandatory

adoption

Level of absolute

accruals, analyst Penerapan mandatory IFRS

meningkatkan kualitas information

Page 57: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

41

No

Nama dan

Tahun

Penelitian

Variabel

Dependen

Variabel

Independen Variabel Kontrol Hasil Penelitian

coverage, MVE,

reporting negative

income, and

forecast horizon

environtment dengan adanya

peningkatan pada kualitas informasi dan

accounting comparability

Terdapat peningkatan akurasi earnings

forecast pada mandatory adopters

Tidak ada hubungan antara forecast

accuracy setelah penerapan IFRS

dengan kesempatan manajer untuk

manajemen laba

7 Bozcuk (2012) Firm performance Voluntary

adoption of IFRS

Size, shor term

performance,

ownership

Terdapat peningkatan performance pada

perusahaan yang mengadopsi IFRS

Terdapat hubungan yang positif antara

adopsi IFRS dengan size dan short-term

performance

8 Gaston et al.

(2010)

Quantitive impact

(such as fixed

assets, current

assets, total assets,

equity, long-term

liabilities, short-

term liabilities,

operating income,

net income, current

ratio, solvency,

indebtness, ROA,

IFRS mandatory

adoption in Spain

and UK

Terdapat pengaruh yang signifikan

antara IFRS dengan quantitive impact

baik di Spanyol dan pengaruh yang lebih

tinggi terlihat di Inggris

Terdapat pengaruh negatif antara IFRS

dengan relevansi pelaporan, namun

hanya di Spanyol yang berpengaruh

signifikan

Page 58: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

42

No

Nama dan

Tahun

Penelitian

Variabel

Dependen

Variabel

Independen Variabel Kontrol Hasil Penelitian

and ROE) and

information

relevance

9 Perramon &

Amat (2006)

Income statement IFRS introduction IFRS introduction berpengaruh pada

profit result dengan adanya penerapan

fair-value untuk instrumen derivatif dan

aturan terbaru terkait goodwill

Terdapat efek yang beragam pada laba

bersih setelah IFRS introduction yang

menyebabkan sulitnya memprediksi

dampak lainnya terhadap perusahaan

10 Major &

Marques (2009)

Firm performance,

corporate

governance

IFRS Terdapat peningkatan firm performance

setelah penerapan IFRS namun tidak

dengan corporate governance

11 Nobes &

Stadler (2014)

Managements’

accounting

information

decisions

Karakteristik

kualitatif IFRS

framework (such

as relevance,

faithful

representation,

comparability and

understandability)

Manajer biasanya menghasilkan

informasi keuangan yang mengacu pada

kualitas pengukuran, yaitu pada faithful

representation

12 Rohaeni &

Aryati (2012)

Income Smoothing IFRS Penerapan IFRS berpengaruh negatif

terhadap praktik income smoothing

Page 59: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

43

No

Nama dan

Tahun

Penelitian

Variabel

Dependen

Variabel

Independen Variabel Kontrol Hasil Penelitian

13 Stent et al.

(2010)

Financial

statements and

ratios

IFRS Terdapat pengaruh signifikan antara

IFRS dengan laporan keuangan

perusahaan dan rasio perusahaan

14 Houqe et al.

(2012)

Earnings Quality IFRS and investor

protection

Terdapat peningkatan kualitas laba

(earnings quality) setelah penerapan

IFRS dan ketika suatu negara provides

stronger protection terhadap para

investornya

Sumber: Berbagai jurnal

Keterangan:

MVE : Market Value of Equity

MTB : Market to Book

ROE : Return on Equity

TDS : Total Disclosure Share

FCF : Free Cash Flow

BTMV : Book to Market Value

Page 60: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

44

44

Variabel penelitian tentang kepemilikan asing sudah pernah dilakukan.

Penelitian tentang kepemilikan asing yang ditemukan peneliti, yaitu Chevalier et

al. (2006), Bopkin & Isshaq (2009); dan DeFond et al. (2011). Chevalier et al.

(2006) meneliti bagaimana pengaruh kepemilikan asing terhadap corporate

governance (CG) dan menemukan adanya praktik CG yang lebih baik setelah

masuknya investasi asing. Bopkin & Isshaq (2009) melakukan penelitian terkait

pengungkapan perusahaan (corporate disclosure) terhadap kepemilikan asing dan

menemukan hubungan yang positif signifikan antara corporate disclosure dengan

kepemilikan asing. Penelitian lain tentang kepemilikan asing dilakukan oleh

DeFond et al. (2011) yang meneliti pengaruh mandatory IFRS adoption terhadap

kepemilikan asing dan menemukan adanya peningkatan kepemilikan asing setelah

suatu perusahaan menerapkan IFRS. Standar IFRS merupakan solusi dari standar

akuntansi yang berbeda-beda di setiap negara. Dengan penerapan IFRS di

berbagai negara mengurangi asimetri informasi karena informasi yang disajikan

telah menggunakan bahasa akuntansi yang sama sehingga meningkatkan

keterbandingan dan lebih mudah dipahami. Investor asing terhindar dari

keterbatasan informasi dan semakin mudah mengambil keputusan apabila ingin

berinvestasi di negara lain.

Kemudian variabel IFRS juga sudah banyak diteliti dan beberapa penelitian

menemukan penerapan IFRS belum memiliki manfaat atau peningkatan kualitas.

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Cahyonowati & Ratmono (2012) dan

Aisbit (2006). Kesamaan kedua penelitian tersebut adalah penelitian dilakukan

pada sampel early adopter atau perusahaan yang baru saja mulai menerapkan

Page 61: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

45

45

IFRS sehingga terdapat kemungkinan bahwa penerapan IFRS masih belum

maksimal sehingga potensi manfaat penerapan IFRS masih belum terlihat. Pada

penelitian lain terkait IFRS membuktikan adanya peningkatan kualitas setelah

penerapan IFRS. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Perramon & Amat

(2006), Major & Marques (2009), Gaston et al. (2010), Stent et al. (2010),

Bozcuk (2012), Houqe et al. (2012), Rohaeni & Aryati (2012), Horton et al.

(2013), dan Nobes & Stadler (2014).

Walaupun penelitian mengenai pengaruh IFRS terhadap TLR telah banyak

dilakukan, namun hasil penelitian masih bertentangan. Peneliti seperti Christensen

et al. (2007), Barth et al. (2008), Outa (2011), dan Chua et al. (2012)

mengemukakan adanya peningkatan TLR setelah diterapkannya IFRS. Namun

penelitian lain seperti , namun ada juga yang Paglietti (2009), Brauer et al. (2011),

Sun et al. (2011), Sianipar & Marsono (2013), dan Arum (2013) menemukan

bahwa penerapan IFRS sama sekali tidak berpengaruh pada TLR. Selain itu,

penelitian mengenai pengaruh kepemilikan asing terhadap TLR pun masih jarang

dilakukan. Oleh karena itu, peneliti mencoba melakukan pengujian kembali

mengenai pengaruh IFRS serta kepemilikan asing terhadap TLR. Kemudian, agar

hasil penelitian tidak bias, peneliti menambahkan empat variabel kontrol, yaitu

ukuran perusahaan (size), profitabilitas, leverage, dan kualitas audit.

Page 62: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

46

46

2.3 Perumusan Hipotesis

2.3.1 Variabel Independen

2.3.1.1. Pengaruh Konvergensi IFRS terhadap Timely Loss Recognition

International Financial Reporting Standard (IFRS) merupakan seperangkat

standar akuntansi yang dikembangkan oleh International Accounting Standard

Board (IASB) dan merupakan standar akuntansi berkualitas tinggi yang

memungkinkan untuk diterapkan di seluruh dunia. IFRS juga diterapkan

berdasarkan prinsip principle-based memungkinkan untuk diterapkan di berbagai

sektor industri sehingga informasi yang dihasilkan dapat diperbandingkan. IFRS

menjanjikan kualitas informasi yang lebih comparable, timeliness, dan transparan.

Sebagai standar berkualitas tinggi, saat ini IFRS telah diterapkan di 138 negara,

termasuk Indonesia.

Sebagai negara yang tergabung dalam G-20, Indonesia berkomitmen untuk

menerapkan IFRS secara penuh pada tahun 2012. Walau begitu, keinginan untuk

memiliki standar akuntansi bertaraf internasional telah muncul sejak tahun 1994

dan adanya kewajiban penerapan IFRS di Eropa pada tahun 2005 mendorong

Indonesia untuk mengikuti jejak negara-negara maju dan berkiblat pada IFRS.

Proses konvergensi IFRS dimulai tahun 2006 dan hingga tahun 2012, Indonesia

telah memiliki 62 standar akuntansi berbasis IFRS.

Penerapan IFRS di Indonesia tidak hanya didorong oleh penerapan IFRS di

negara-negara Eropa dan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan

Australia, namun juga keinginan untuk menyajikan laporan keuangan yang lebih

Page 63: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

47

47

berkualitas. Peningkatan kualitas laporan keuangan tersebut tertuang dalam

Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements yang

diterbitkan oleh IASC (sekarang berganti menjadi IASB). Dalam rerangka

tersebut dijelaskan bahwa tujuan dibentuknya IASC adalah untuk membuat

standar pelaporan keuangan yang berkualitas dan dapat diterima. Untuk itu,

dibuatlah standar pelaporan keuangan yang berdasarkan principle based dan

menghilangkan standar yang dapat memicu alternatif penggunaan standar untuk

kepentingan manajemen, serta menganjurkan penggunaan metode akuntansi yang

dapat meningkatkan transparansi informasi oleh perusahaan. IFRS dibuat

berdasarkan beberapa kriteria tersebut. Pada principle based, perusahaan

menerapkan metode akuntansi berdasarkan prinsipnya, bukan teknisnya karena

adanya perbedaan karakteristik di setiap jenis industri sehingga memungkinkan

informasi yang dihasilkan perusahaan lebih mencerminkan kondisi perusahaan.

Kemudian IFRS menghilangan standar yang berpotensi memberikan manajemen

alternatif untuk menggunakan metode akuntansi yang hanya didasarkan

kepentingan, bukannya transparansi. Oleh karena itu, dengan adanya pelaporan

yang lebih mencerminkan kondisi perusahaan, laporan dan informasi yang

dihasilkan lebih berkualitas, dan salah satu kualitas laporan keuangan yang

meningkat, yaitu pada ketepatanwaktu (timeliness) yang diterapkan pada

pengakuan rugi.

Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai pengaruh IFRS pada timely

loss recognition (TLR) dan menemukan adanya pengaruh signifikan positif.

Seperti hasil penelitian Christensen et al. (2007), Barth et al. (2008), dan Chua et

Page 64: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

48

48

al. (2012) menemukan adanya pengakuan rugi yang lebih tepat waktu setelah

penerapan IFRS. Namun ada juga beberapa penelitian yang tidak menemukan

adanya peningkatan TLR setelah penerapan IFRS seperti penelitian Paglietti

(2009), Brauer et al. (2011), Outa (2011) dan Sun et al. (2011). Walaupun

terdapat hasil penelitian yang menemukan tidak adanya peningkatan TLR,

Sianipar & Marsono (2013) berpendapat bahwa perbaikan kualitas laporan

keuangan belum akan terlihat pada early adopter dikarenakan belum siapnya

regulasi dan perangkat yang mendukung. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti

berpendapat bahwa konvergensi IFRS dapat meningkatkan kualitas laporan

keuangan dengan pengakuan rugi yang lebih tepat waktu, sehingga hipotesis

dirumuskan sebagai berikut:

H1: IFRS berpengaruh positif pada peningkatan timely loss recognition.

2.3.1.2. Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Timely Loss Recognition

Globalisasi yang semakin berkembang semakin mengaburkan batas antar

negara dan memungkinkan semakin mudahnya transaksi antar negara dan

investasi. Sebagai negara yang memiliki potensi pasar yang besar, Indonesia

menjadi tujuan investasi yang diminati sehingga banyak investor asing yang

menanamkan investasinya di Indonesia. Persentase investasi diikuti dengan hak

investor untuk melakukan intervensi di dalam manajemen. Semakin besar

persentase kepemilikan, maka pengaruh yang ditimbulkan semakin besar sehingga

investor pun dapat berperan aktif dalam melakukan fungsi pengawasan terhadap

pengambilan keputusan manajer dan memastikan bahwa investasinya

menguntungkan.

Page 65: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

49

49

Teori institusional mengemukakan adanya proses peniruan dan penerapan

suatu budaya atau norma yang dianggap baik dan melegitimasinya menjadi aturan

yang berlaku di suatu organisasi DiMaggio & Powell (1983). Masuknya investor

asing membawa konsekuensi pada praktik manajemen perusahaan untuk

mengikuti praktik manajemen di negara asal karena dianggap lebih baik dan

mengarahkan manajemen untuk menerapkan aturan, sistem pelaporan internal,

dan prinsip pengungkapan pelaporan yang sama. Menurut Chevalier et al. (2006),

masuknya invetor asing dalam suatu perusahaan dapat meningkatkan praktik

corporate governance menjadi lebih baik. Namun demikian, tidak semua tipe

investor asing berpengaruh pada peningkatan corporate governance. Investor

asing yang berinvestasi bisa saja dimiliki atau mempunyai hubungan istimewa

dengan Indonesia sehingga best practice yang diterapkan tidak berbeda dan tidak

ada peningkatan. Kepemilikan domestik pada perusahaan asing yang kemudian

menanamkan kembali modalnya di Indonesia biasanya dilakukan untuk

menghindari pajak sehingga banyak perusahaan Indonesia yang kemudian

menanamkan modalnya di tax haven country, dengan begitu, pajak yang

dibayarkan menjadi lebih kecil. Selain itu juga terdapat insentif untuk menutupi

pemilik utama perusahaan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti berpendapat bahwa kepemilikan

asing akan berpengaruh pada praktik corporate governance yang lebih baik dan

dengan begitu, kualitas laporan keuangan yang dihasilkan pun menjadi lebih

berkualitas sehingga peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2: Kepemilikan asing berpengaruh positif pada timely loss recognition.

Page 66: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

50

50

2.3.2 Variabel Kontrol

2.3.2.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Timely Loss Recognition

Agency theory mengemukakan bahwa semakin besar perusahaan, maka

principal akan membutuhkan agency cost yang semakin besar pula untuk

melakukan pengawasan terhadap kinerja manajemen dalam mengelola

perusahaan. Karena semakin besarnya agency cost yang dikeluarkan, pengawasan

principal terhadap agen pun akan semakin ketat. Ketatnya pengawasan akan

mendorong manajemen untuk menyajikan informasi mengenai perusahaan dengan

lebih transparan, dalam hal ini, mengakui rugi perusahaan pada waktunya.

Menurut Ball & Shivakumar (2005), perusahaan yang besar cenderung mengakui

rugi dengan lebih tepat waktu dibandingkan dengan perusahaan kecil.

Selain itu, ukuran perusahaan (size) merupakan proksi yang mewakili

volatilitas pengaruh atas economic income. Ball & Shivakumar (2005)

berpendapat bahwa size berhubungan dengan listing status, serta behavior dalam

melaporkan kerugian. Size juga berpengaruh positif pada konservatisme, terutama

pada asimetri pengakuan rugi dan laba, yaitu semakin besar perusahaan, maka

konservatisme perusahaan meningkat, yang berarti pengakuan rugi dilakukan

lebih sering dibandingkan pengakuan laba sebagai salah satu implementasi dari

konservatisme akuntansi (Ball & Shivakumar, 2005). Beberapa penelitian lain

yang dilakukan oleh Francis et al. (2008), Gu et al. (2002 dalam Fanani, 2009),

dan Cohen (2003) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh pada

kualitas laporan keuangan yang semakin baik. Semakin besar perusahaan, maka

kegiatan operasional akan lebih stabil dan diprediksi semakin baik sehingga

Page 67: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

51

51

kemungkinan kesalahan estimasi akan lebih kecil (Gu et al., 2002 dalam Fanani,

2009). Oleh karena itu, ukuran perusahaan diperkiraan akan berpengaruh positif

terhadap TLR.

2.3.2.2 Pengaruh Profitabilitas terhadap Timely Loss Recognition

Profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan,

tidak hanya dalam menghasilkan laba, tetapi juga digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan memanfaatkan aset perusahaan dalam menghasilkan laba.

Aset perusahaan dapat diperoleh dari pinjaman atau investasi. Dengan kata lain,

rasio ini digunakan untuk menilai tingkat efisiensi suatu investasi. Biddle et al.

(2009) mengemukakan bahwa tingkat efisiensi dapat dipengaruhi kualitas laporan

keuangan. Laporan keuangan yang berkualitas akan memberikan infomasi yang

dibutuhkan oleh investor sehingga dapat membuat kontrak perjanjian kerja sama

yang lebih baik dan dapat menghindari inefisiensi investasi karena dengan kontrak

perjanjian yang lebih baik, investor dapat mengawasi setiap keputusan investasi

yang dilakukan oleh manajer. Laporan keuangan yang bekualitas ditandai dengan

pengakuan rugi yang lebih tepat waktu, sehingga variabel profibatabilitas ini

diperkirakan akan memiliki hubungan yang positif terhadap TLR.

2.3.2.3 Pengaruh Leverage terhadap Timely Loss Recognition

Leverage merupakan rasio yang dapat menggambarkan sumber permodalan

perusahaan dan bagaimana perusahaan mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Semakin besar rasio leverage, maka semakin besar aktivitas perusahaan didanai

dengan utang. Hal itu bukanlah hal yang baik karena dengan besarnya hutang

Page 68: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

52

52

perusahaan akan membuat perusahaan fokus pada pengembalian hutang dan

bukannya membuat perusahaan semakin berkembang. Namun tingginya leverage

ternyata berpengaruh pada peningkatan kualitas laporan keuangan. Penelitian

seperti Cohen (2003) menemukan adanya peningkatan kualitas laporan keuangan

sejalan dengan tingginya leverage. Hal tersebut dikarenakan tingginya leverage

akan meningkatkan agency cost yang berimplikasi pada permintaan atas

pengawasan yang tinggi baik dalam kinerja untuk memanfaatkan dana yang

diperoleh, dan juga penyajian laporan terkait kinerja manajemen. Leverage

diperkirakan akan berpengaruh positif terhadap TLR.

2.3.2.4 Pengaruh Kualitas Audit terhadap Time Loss Recognition

Berdasarkan agency theory, kepentingan yang berbeda antara principal dan

agen harus dijembatani agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Auditor independen

merupakan pihak yang dapat menjembatani kesenjangan kepentingan tersebut.

Auditor independen sebagai pihak diluar perusahaan dapat melakukan penilaian

atas kinerja manajemen dan kewajaran pelaporan keuangan tanpa dipengaruhi

kepentingan tertentu sehingga penilaian lebih independen dan dapat dipercaya.

Hasil penilaian yang baik dari auditor independen dapat meningkatkan

kepercayaan principal terhadap kemampuan agen mengelola perusahaan.

Untuk dapat memberikan rasa percaya principal terhadap agen, kualitas

audit dari auditor independen pun dipertimbangkan. Kualitas audit yang baik akan

menghasilkan laporan audit yang dapat dipercaya dan informasi yang terdapat

dalam laporan keuangan pun dapat lebih diandalkan. Kualitas audit diproksikan

dengan keberadaan auditor yang tergabung dalam “Big Four” auditors. Kualitas

Page 69: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

53

53

audit yang diaudit oleh “Big Four” auditors memiliki kualitas yang tinggi

sehingga diharapkan perusahaan yang menggunakan “Big Four” auditors sebagai

auditor akan lebih tepat waktu (timely) dalam mengakui kerugian. Francis &

Wang (2008) menemukan adanya peningkatan kualitas laba pada perusahaan

dengan “Big Four” auditors yang ditandai dengan mengakui rugi serta

konservatisme laba yang lebih besar dibandingkan dengan non-Big Four firms.

Basu et al. (2001) menemukan bahwa konservatisme kualitas laba lebih tinggi

pada “Big Eight” auditee yang berarti pengakuan rugi dilakukan lebih tepat waktu

daripada pengakuan laba. Perbedaan kualitas itu disebabkan adanya tanggung

jawab hukum yang lebih besar pada “Big Eight” auditors dibandingkan Non-Big

Eight. Peneliti memperkirakan kualitas audit akan berpengaruh positif terhadap

TLR.

2.4 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan pustaka serta penelitian-penelitian terdahulu, peneliti

menggambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut.

Timely loss recognition atau pengakuan rugi tepat waktu dalam laporan

keuangan yang dilakukan oleh manajemen dipengaruhi beberapa variabel, seperti

penerapan standar internasional IFRS, kepemilikan saham oleh pihak asing,

ukuran perusahaan (Size), profitabilitas (ROA), leverage (DER), serta kualitas

audit. Variabel-variabel tersebut dapat memiliki pengaruh positif maupun negatif

terhadap ketepatan waktu pengakuan kerugian oleh manajemen. Sedangkan untuk

variabel lainnya, peneliti menetapkan penerapan IFRS dan kepemilikan asing

sebagai variabel independen dan sebagai variabel kontrol, peneliti menggunakan

Page 70: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

54

54

profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan (Size), Leverage (DER), serta kualitas

audit. Adanya beberapa variabel kontrol ini diharapkan bahwa hasil penelitian

tidak bias.

Dari kerangka pemikiran yang telah dijelaskan, skema dari kerangka

pemikiran adalah sebagai berikut.

Gambar 2.1: Kerangka

Pemikiran

Page 71: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

55

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Peneliti menggunakan jenis pengujian hipotesis yang merupakan jenis

penelitian yang digunakan untuk menjelaskan sifat hubungan tertentu atau

menentukan perbedaan antarkelompok atau interdependensi dua atau lebih faktor

dalam situasi tertentu (Sekaran, 2011). Hipotesis yang akan diuji yaitu terkait

pengaruh kepemilikan asing dan penerapan standar internasional IFRS terhadap

timely loss recognition atau ketepatan waktu pengakuan kerugian. Selain itu,

peneliti juga akan menggunakan beberapa variabel kontrol, yaitu, leverage,

profitabilitas dan corporate governance (diproksikan dengan kualitas audit).

3.2 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang mengacu pada seluruh kelompok

orang, kejadian, atau minat yang menarik minat peneliti atau memiliki

karakteristik tertentu dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian

ini, yaitu seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 dan selain perusahaan yang

merupakan sektor perbankan serta perusahaan yang berstatus BUMN.

Penentuan sampel ditentukan dengan menggunakan metode purposive

sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

Page 72: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

55

(Sugiyono, 2009). Pertimbangan yang digunakan berupa kriteria-kriteria tertentu.

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut.

1. Perusahaan terdaftar di BEI pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2012,

2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan pada tahun 2009 sampai

dengan tahun 2012,

3. Perusahaan bukan merupakan perusahaan yang bergerak di industri

perbankan dan berstatus BUMN,

4. Perusahaan tidak terdaftar di bursa efek lain (cross listing), karena

peraturan yang digunakan perusahaan cross listing menggunakan dasar

peraturan yang berlaku di luar negeri sehingga peraturan yang digunakan

berbeda,

5. Perusahaan tidak dikeluarkan dari bursa (delisted) pada periode sampel,

6. Perusahaan menggunakan periode cut off pada bulan Desember, karena

perbedaan periode cut off pelaporan akan mempengaruhi nilai keuangan

yang dilaporkan,

7. Perusahaan memiliki data yang berhubungan dengan variabel

penelitian.

Peneliti tidak menggunakan perusahaan di sektor perbankan dan perusahaan

yang berstatus BUMN karena perusahaan-perusahaan tersebut telah memiliki tata

kelola yang baik. Perusahaan di sektor perbankan selain memiliki peraturan tata

kelola tersendiri, juga diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan

BAPEPAM-LK, dan terutama oleh Bank Indonesia (BI). Sedangkan perusahaan

yang berstatus BUMN telah terdapat undang-undang yang mengatur tata

Page 73: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

56

kelolanya yang tercantum dalam UU Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha

Milik Negara, serta Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M-

MBU/2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada Badan

Usaha Milik Negara dan disempurnakan dengan Peraturan Menteri Negara

BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan

Yang Baik pada BUMN yang menuntut diterapkannya prinsip-prinsip Good

Corporate Governance di lingkungan BUMN/D sehingga kualitas laporan

keuangan yang dihasilkan juga lebih reliabel dan dapat dipertanggungjawabkan.

3.3 Jenis Data, Sumber Data, dan Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari dokumentasi

perusahaan. Data sekunder adalah data yang mengacu pada informasi yang

dikumpulkan oleh seseorang dan bukannya diperoleh sendiri oleh peneliti

(Sekaran, 2011). Data yang digunakan berupa data keuangan dan non-keuangan

yang berasal dari financial statement perusahaan yang telah diaudit, annual report

perusahaan, prospektus dan laporan kepemilikan saham bulanan yang diperoleh

dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang terdapat di Pojok BEI

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta, website BEI

yang dapat diakses di www.IDX.co.id.

3.4 Definisi dan Pengukuran Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan beberapa variabel penelitian. Variabel

penelitian sendiri merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan untuk dipelajari sehingga dapat diperoleh informasi untuk kemudian

Page 74: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

57

ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2009). Penelitian ini menggunakan tiga macam

variabel, yang terdiri dari satu variabel dependen, dua variabel independen, dan

empat variabel kontrol.

3.4.1 Variabel Dependen

Variabel dependen disebut juga variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau diakibatkan adanya variabel independen (Sugiyono, 2009).

Dalam penelitian ini, variabel dependen yang digunakan adalah TLR atau

ketepatan waktu pengakuan kerugian. Pada variabel ini, peneliti menggunakan

Large Negative Net Income (LNEG).

Peneliti menggunakan LNEG sebagai alat ukur berdasarkan pada adanya

kecenderungan manajemen untuk melakukan income smoothing. Dalam penelitian

yang dilakukan Ball et al. (2000) menunjukkan bahwa permasalahan utama dalam

isu internasional adalah kesediaan perusahaan untuk mengakui rugi yang besar

pada periode terjadinya dan bukannya mengakui kerugian secara bertahap.

Perusahaan cenderung menyebarkan efeknya di beberapa periode, dengan begitu

perusahaan bermaksud meratakan perolehan keuntungannya. Hal tersebut dapat

dikategorikan sebagai perataan laba (earning smoothing), yang dalam kasus ini,

pengakuan laba yang besar akan sangat jarang terjadi. Oleh karena itu, penelitian

yang dilakukan Lang et al. (2006) menggunakan pengakuan laba yang besar pada

suatu periode akuntansi untuk mengukur TLR sebagai salah satu indikator kualitas

laba. Lang et al (2006) mengukur TLR dengan membagi laba bersih dengan total

aset. Apabila hasilnya kurang dari -0,20 akan diberi kode 1 dan selain itu akan

diberi kode 0. Persamaannya adalah sebagai berikut.

Page 75: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

58

Keterangan:

LNEG = Large negative net income

Net Income = Laba bersih setelah pajak

Total Aset = Jumlah total aset perusahaan

3.4.2 Variabel Independen

Variabel independen disebut juga variabel bebas merupakan variabel

yang mempengaruhi atau menjadi penyebab perubahan atau timbulnya variabel

dependen (Sugiyono, 2009). Terdapat dua variabel independen yang digunakan

dalam penelitian ini, yaitu pengadopsian standar akuntansi internasional atau

IFRS dan keberadaan kepemilikan asing di perusahaan.

3.4.2.1 Konvergensi IFRS

Variabel ini digunakan untuk membandingkan pengaruh IFRS

terhadap timely loss recognition, yaitu dengan membandingkan pengaruhnya pada

perusahaan yang belum menerapkan SAK IFRS dan yang telah menerapkan SAK

IFRS. Peneliti menggunakan tahun 2011 sebagai cutoff periode konvergensi IFRS

yang mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arum (2013).

Penetapan tahun 2011 dilakukan karena pada periode sebelumnya, belum banyak

perusahaan yang menerapkan standar akuntansi yang baru. Oleh karena itu,

peneliti mengasumsikan periode sampel tahun 2009-2010 sebagai periode

sebelum konvergensi dan periode tahun 2011-2012 sebagai periode konvergensi.

Page 76: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

59

Untuk melihat apakah perusahaan telah menerapkan SAK yang berbasis

IFRS, peneliti melakukan screening terhadap annual report perusahaan untuk

SAK yang diterapkan perusahaan dan membandingkannya dengan daftar SAK

yang diterbitkan oleh IAI. Daftar SAK yang telah konvergensi dengan IFRS

adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1 Daftar Standar Akuntansi Keuangan Konvergensi IFRS

No. PSAK/ISAK Tanggal

Efektif

1 PSAK 1 (2009) IAS 1 Penyajian Laporan Keuangan 1-Jan-11

2 PSAK 2 (2009) IAS 7 Laporan Arus Kas 1-Jan-11

3 PSAK 3 (2010) IAS 34 Laporan Keuangan Interim 1-Jan-11

4 PSAK 4 (2009) IAS 27 Laporan Keuangan Konsolidasian

dan Laporan Keuangan Tersediri

1-Jan-11

5 PSAK 5 (2009) IFRS 8 Segmen Operasi 1-Jan-11

6 PSAK 7 (2010) IAS 24 Pengungkapan Pihak-Pihak

Berelasi

1-Jan-11

7 PSAK 8 (2010) IAS 10 Peristiwa setelah Periode

Pelaporan

1-Jan-11

8 PSAK 10 (2009) IAS 21 Pengaruh Perubahan Kurs Valuta

Asing

1-Jan-12

9 PSAK 12 (2009) IAS 31 Bagian Partisipasi dalam Ventura

Bersama

1-Jan-09

10 PSAK 13 (2011) IAS 40 Properti Investasi 1-Jan-12

11 PSAK 14 (2008) IAS 2 Persediaan 1-Jan-11

12 PSAK 15 (2009) IAS 28 Investasi pada Entitas Asosiasi 1-Jan-11

13 PSAK 16 (2011) IAS 16 Aset Tetap 1-Jan-12

14 PSAK 18 (2010) IAS 26 Akuntansi dan Pelaporan Program

Manfaat Purnakarya

1-Jan-12

15 PSAK 19 (2010) IAS 38 Aset Tak Berwujud 1-Jan-11

16 PSAK 22 (2010) IFRS 3 Kombinasi Bisnis 1-Jan-11

17 PSAK 23 (2010) IAS 18 Pendapatan 1-Jan-11

18 PSAK 24 (2010) IAS 19 Imbalan Kerja 1-Jan-12

19 PSAK 25 (2009) IAS 8 Kebijakan Akuntansi, Perubahan

Estimasi Akuntansi, dan

Kesalahan

1-Jan-11

20 PSAK 26 (2011) IAS 23 Biaya Pinjaman 1-Jan-12

21 PSAK 28 (2010) Akuntansi Kontrak Asuransi

Kerugian

1-Jan-12

22 PSAK 30 (2011) IAS 17 Sewa 1-Jan-12

23 PSAK 33 (2010) Aktivitas Pengupasan Lapisan 1-Jan-12

Page 77: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

60

No. PSAK/ISAK Tanggal

Efektif

Tanah dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup pada

Pertambangan Umum

24 PSAK 34(2010) IAS 11 Kontrak Konstruksi 1-Jan-12

25 PSAK 38 (2004) Akuntansi Restrukturisasi Entitas

Sepengendali

1-Jan-05

26 PSAK 36 (2010) Akuntansi Kontrak asuransi Jiwa 1-Jan-12

27 PSAK 44 Akuntansi Aktivitas

Pengembangan Real Estate

1-Jan-98

28 PSAK 45 (2010) Pelaporan Keuangan Organisasi

Nirlaba

1-Jan-12

29 PSAK 46 (2010) IAS 12 Pajak Penghasilan 1-Jan-12

30 PSAK 48 (2009) IAS 36 Penurunan Nilai Aset 1-Jan-11

31 PSAK 50 (2010) IAS 32 Instrumen Keuangan: Penyajian 1-Jan-12

32 PSAK 51 (2003) Akuntansi Kuasi-Reorganisasi 1-Jan-00

33 PSAK 53 (2010) IFRS 2 Pembayaran Berbasis Saham 1-Jan-12

34 PSAK 55 (2011) IAS 39 Instrumen Keuangan: Pengakuan

dan Pengukuran

1-Jan-12

35 PSAK 56 (2010) IAS 33 Laba per Saham 1-Jan-12

36 PSAK 57 (2009) IAS 37 Provisi, Liabilitas Kontinjensi,

danAset Kontinjensi

1-Jan-11

37 PSAK 58 (2009) IFRS 5 Aset Tidak Lancar yang dimiliki

untuk Dijual dan Operasi yang

Dihentikan

1-Jan-11

38 PSAK 60 IFRS 7 Instrumen Keuangan:

Pengungkapan

1-Jan-12

39 PSAK 61 IAS 20 Akuntansi Hibah Pemerintah dan

Pengungkapan Bantuan

Pemerintah

1-Jan-12

40 PSAK 62 IFRS 4 Kontrak Asuransi 1-Jan-12

41 PSAK 63 IAS 29 Pelaporan Keuangan dalam

Ekonomi Hiperinflasi

1-Jan-12

42 PSAK 64 IFRS 6 Aktivitas Eksplorasu dan Evaluasi

pada Pertambangan Sumber Daya

Mineral

1-Jan-12

43 ISAK 7 (2009) SIC 12 Konsolidasi Entitas Bertujuan

Khusus

1-Jan-11

44 ISAK 8 SIC 27 Penentuan Apakah Suatu

Perjanjian Mengandung Unsur

Sewa

1-Jan-08

45 ISAK 9 Perubahan atas Liabilitas

Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi,

dan Liabilitas Serupa

1-Jan-11

46 ISAK 10 IFRIC 13 Program Loyalitas Pelanggan 1-Jan-11

Page 78: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

61

No. PSAK/ISAK Tanggal

Efektif

47 ISAK 11 Distribusi Aset Nonkas kepada

Pemilik

1-Jan-11

48 ISAK 12 SIC 13 Pengendalian Bersama Entitas:

Kontribusi Nonmoneter oleh

Venturer

1-Jan-11

49 ISAK 13 Lindung Nilai Investasi Neto

dalam Kegiatan Usaha Luar

Negeri

1-Jan-12

50 ISAK 14 SIC 32 Aset Tak Berwujud-Biaya Status

Web

1-Jan-11

51 ISAK 15 PSAK 24-Batas Aset Imbalan

Pasti, Persyaratan Pendanaan

Minimum dan Interaksinya

1-Jan-12

52 ISAK 16 IFRIC 12 Perjanjian Konsesi Jasa 1-Jan-12

53 ISAK 17 IFRIC 10 Laporan Keuangan Interim dan

Penurunan Nilai

1-Jan-11

54 ISAK 18 Bantuan Pemerintah-Tidak

Berelasi Spesifik dengan Aktivitas

Operasi

1-Jan-12

55 ISAK 19 IFRIC 7 Penerapan Pendekatan Penyajian

Kembali dalam PSAK 63:

Pelaporan Keuangan dalam

Ekonomi Hiperinflasi

1-Jan-12

56 ISAK 20 Pajak Penghasilan-Perubahan

dalam Status Pajak Entitas atau

Para Pemegang Saham

1-Jan-12

57 ISAK 22 Perjanjian Konsesi Jasa:

Pengungkapan

1-Jan-12

58 ISAK 23 SIC 15 Sewa Operasi-Insentif 1-Jan-12

59 ISAK 24 IFRIC 4 Evaluasi Substansi Beberapa

Transaksi yang Melibatkan Suatu

Bentuk Legal Sewa

1-Jan-12

60 ISAK 25 Hak Atas Tanah 1-Jan-12

61 ISAK 26 Penilaian Ulang Derivatif Melekat 1-Jan-12

Sumber: Panduan Praktis Standar Akuntansi Keuangan (Juan & Wahyuni, 2012)

Sebagai pengukuran, variabel IFRS diukur menggunakan dummy variable.

Jika perusahaan telah menerapkan SAK IFRS akan diberi kode 1, sedangkan yang

belum menerapkan akan diberi kode 0.

Page 79: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

62

3.4.2.2 Kepemilikan Asing

Menurut Widagdo (2014) tidak semua tipe investor asing berpengaruh pada

peningkatan corporate governance. Investor asing yang berinvestasi bisa saja

dimiliki atau mempunyai hubungan istimewa dengan Indonesia sehingga best

practice yang diterapkan tidak berbeda dan tidak ada peningkatan. Kepemilikan

domestik pada perusahaan asing yang kemudian menanamkan kembali modalnya

di Indonesia biasanya dilakukan untuk menghindari pajak sehingga banyak

perusahaan Indonesia yang kemudian menanamkan modalnya di tax haven

country, dengan begitu, pajak yang dibayarkan menjadi lebih kecil. Selain itu juga

terdapat insentif untuk menutupi pemilik utama perusahaan.

Karena keaslian investor asing dapat berpengaruh pada kualitas corporate

governance, sangat penting untuk melihat apakah investor asing benar-benar

dimiliki oleh perusahaan atau perorangan asing dan tidak berasal dari perusahaan

yang berdomisili di area tax haven country. Oleh karena itu, dalam mengukur

kepemilikan asing, peneliti menggunakan dua metode pengukuran, yaitu sebagai

berikut.

a. Metode skala, yaitu dengan melihat kepemilikan asing dari persentase

kepemilikan saham oleh warga negara asing (WNA) atau organisasi yang

berbasis di negara asing,

b. Metode nominal, yaitu mengukur kepemilikan asing yang dilihat dari

keasliannya (genuine) dan kemudian dikategorikan ke dalam dummy

variable.

Page 80: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

63

Penentuan dummy variable pada keaslian pemilik saham oleh asing

didasarkan pada kriteria sebagai berikut.

a. Kepemilikan saham, baik perorangan maupun organisasi yang lebih dari

20% dan berada di negara tax haven atau kepemilikan saham oleh asing

kurang dari 20% akan diberi kode 0,

b. Kepemilikan saham oleh perorangan atau organisasi diatas 20% yang

tidak berbasis di negara tax haven, serta terdapat orang asing yang berada

di jajaran dewan direksi/komisaris akan diberi kode 1.

Peneliti menggunakan daftar negara-negara yang merupakan tax haven

country versi OECD (Organization for Economic Co-Operation and

Development) 2013 yang dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu 1) The

Blacklist; negara-negara yang mengabaikan otoritas fiskal luar negeri dalam

transparansi pajak, 2) The Grey List; negara-negara yang kurang transparan tetapi

berkomitmen untuk lebih transparan, dan 3) Non-Cooperative Financial Centres;

negara-negara yang tidak termasuk dalam kedua kategori sebelumnya. Daftar

negara-negara tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 3.2 Daftar Negara-Negara Tax Haven Versi OECD 2013

Kategori The Black List

Costa Rica

Philippine

Labuan, Malaysia

Kategori The Grey List

Andorra

Anguilla

Antigua and Barbuda

Aruba

Bahamas

Bahrein

Belize

Grenada

Guernsey

Isle of Man

Jersey

Liberia

Liechtenstein

Malta

Panama

Saint Kitts and Nevis

Saint Lucia

Saint Vincent and

Grenadines

Samoa

San Marino

Page 81: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

64

Bermuda

British Virgin Islands

Cayman Islands

Cook Islands

Cyprus

Dominica

Gibraltar

Marshall Islands

Mauritius

Monaco

Monserrat

Nauru

Netherlands Antilles

Niue

Seychelles

Uruguay

Turks and Caicos

Islands

US Virgin Islands

Vanuatu

Kategori Non-Cooperative Financial Centre

Austria

Belgium

Brunei

Chile

Guatemala

Luxembourg

Singapore

Switzerland

Sumber: Forum Global OECD Annual Report 2013 (Global Forum on

Transparency and Exchange of Information for Tax Purposes, 2013).

3.4.3 Variabel Kontrol

Variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat

konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen tidak

dipengaruhi faktor luar yang tidak diteliti (Sugiyono, 2009). Terdapat beberapa

variabel kontrol yang digunakan, yaitu ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas

dan corporate governance (yang diproksikan dengan kualitas audit) yang akan

dijelaskan secara singkat satu per satu sebagai berikut.

3.4.3.1 Ukuran Perusahaan

Proksi yang akan digunakan untuk variabel ukuran perusahaan adalah total

aset. Menurut agency theory, semakin besar perusahaan, maka agency cost pun

semakin besar dan litigation risk yang semakin besar (Ball & Shivakumar, 2005).

Selain itu semakin besar ukuran perusahaan, maka kestabilan operasional

perusahaan akan semakin baik (Gu et al., 2002 dalam Fanani, 2009).

Page 82: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

65

3.4.3.2 Leverage

Variabel leverage diukur dengan rasio liabilitas terhadap ekuitas atau Debt

to Equity Ratio (DER), yaitu dengan membagi total liabilitas perusahaan dibagi

dengan total ekuitas (Lang et al., 2006, Barth et al., 2008, Outa, 2011, Sianipar &

Marsono, 2013). Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan melalui struktur modal

perusahaan.

3.4.3.3 Profitabilitas

Profitabilitas merupakan rasio yang berguna untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba, yang dapat diukur melalui kemampuan

perusahaan dalam memanfaatkan aset yang dimiliki, beroperasi secara efisien, dan

memberikan return atas investasi para investor (Djati, 2012). Dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan proksi Return on Assets (ROA) sebagai alat ukur

profitabilitas. ROA diperoleh dari laba bersih perusahaan dibagi dengan rata-rata

total aset.

3.4.3.4 Corporate Governance

3.4.3.4.1 Kualitas Audit

Auditor yang memiliki reputasi baik pasti akan menjaga kualitas auditnya

sehingga opini yang dihasilkan juga bisa dipercaya dan dijadikan dasar dalam

pengambilan keputusan. Peneliti menggunakan auditor yang termasuk dalam Big

Four Auditor sebagai tolak ukur. Apabila perusahaan menggunakan auditor yang

Page 83: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

66

tergabung dalam Big Four, maka akan diberi kode 1, selain itu akan diberi kode 0.

Auditor yang termasuk dalam Big Four Auditor, yaitu Ernst & Young (E&Y),

Deloitte Touche Tohmatsu Limited (Delloite), Klynveld Peat Marwick Goerdeler

(KPMG), dan PricewaterhouseCoopers (PwC).

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Uji Deskriptif

Peneliti melakukan uji deskriptif dengan tujuan untuk memberikan

gambaran atau deskripsi data penelitian yang akan dianalisis (Ghozali, 2011).

Data digambarkan melalui nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan

distribusi).

3.5.2 Uji Beda Variabel Independen

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah pada kedua sampel yang

berbeda dan tidak berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda (Ghozali,

2011). Dalam uji beda, terdapat dua macam pengujian yang digunakan untuk dua

jenis variabel yang berbeda, yaitu Uji beda Independent-Sample T-Test dan Uji

beda Independent Mann-Whitney U. Uji beda Independent-Sample T-Test atau

sering disebut Uji T digunakan untuk menguji variabel independen yang nilainya

berupa nominal, sedangkan Uji beda Independent Mann-Whitney U atau sering

disebut Uji U digunakan untuk menguji variabel independen yang nilainya berupa

kategorial, misalnya dummy variable.

Page 84: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

67

Pada hasil pengujian Uji T, peneliti akan menguji asumsi populasi kedua

sampel, apakah sama (equal variance assumed) atau berbeda (equal variance not-

assumed) yang dapat terlihat pada Levene’s Test. Setelah asumsi populasi telah

diperoleh hasilnya, peneliti kemudian akan menentukan apakah terdapat

perbedaan yang siginfikan pada nilai rata-rata dengan hipotesis berikut.

H0: Nilai rata-rata perusahaan TLR dan Non-TLR adalah sama

H1: Nilai rata-rata perusahaan TLR dan Non-TLR adalah berbeda

Pada Uji T, peneliti kemudian menguji hipotesis tersebut dengan melihat

pada signifikansi nilai rata-rata yang dapat dilihat dari nilai signifikansi Levene’s

Test. Begitu pula pada sampel kategorial yang menggunakan Uji U, penentuan

ada tidaknya perbedaan dapat dilihat dari nilai signifikansi hasil Uji U. Cara

penilaiannya yaitu, apabila nilai signifikansi lebih dari 0.05, maka H0 tidak dapat

ditolak, yang berarti tidak terdapat perbedaan pada nilai rata-rata kedua populasi.

Sebaliknya, apabila nilai signifikansi kurang dari 0.05, maka H0 ditolak, yang

berarti terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kedua populasi.

3.5.3 Uji Regresi Logistik

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi logistik. Hal ini karena

peneliti ingin menguji adanya kemungkinan terjadinya variabel dependen dapat

diprediksi dari variabel independennya (Ghozali, 2011). Selain itu, regresi ini

digunakan karena variabel independen yang diteliti merupakan campuran antara

variabel kontinyu (metrik) dan kategorial (non-metrik) yang menyebabkan asumsi

multivariate normal distribution tidak dapat terpenuhi (Ghozali, 2011).

Page 85: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

68

Peneliti menggunakan dua model persamaan regresi logistik untuk

mengukur pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model 1

pada variabel kepemilikan asing akan menggunakan persentase kepemilikan

saham asing (FRG1), sedangkan pada model 2 akan menggunakan genuine

(FRG2). Persamaannya yaitu sebagai berikut.

Model 1:

(1)

Model 2:

(2)

Keterangan:

LNEG = Large Negative Net Income, diukur dengan membagi laba bersih

dengan total aset. Apabila hasilnya < -0,20 diberi kode 1, selain itu

diberi kode 0

IFRS = perusahaan yang telah menerapkan SAK konvergensi IFRS diberi

kode 1, sedangkan yang belum mengadopsi diberi kode 0

FRG1 = persentase kepemilikan saham perusahaan oleh pihak asing

FRG2 = sama dengan 1 apabila kepemilikan saham oleh asing >20% dan

bukan merupakan negara tax haven, kemudian kode 0 untuk

kepemilikan saham <20% atau kepemilikan >20% yang berada di

negara tax haven

SIZE = diukur dengan total aset perusahaan

Page 86: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

69

DER = rasio leverage dengan membagi total liabilitas dengan total ekuitas

ROA = Return on Assets, laba bersih setelah pajak dibagi dengan rata-rata

total aset

AUD = sama dengan 1 apabila auditor independen perusahaan merupakan

anggota BIG 4, selain itu diberi kode 0

Koefisien dari persamaan ini merupakan variabel LNEG. Koefisien LNEG

yang bernilai negatif mengindikasikan bahwa perusahaan cenderung (less likely)

mengakui kerugian tidak tepat waktu (Lang et al., 2006).

3.5.4 Analisis Data

3.5.4.1 Menilai Model Fit

Langkah pertama dalam melakukan analisis hasil regresi logistik adalah

dengan menilai overall model fit. Model ini dinilai berdasarkan hipotesis, yaitu:

H0: Model yang dihipotesakan fit dengan data

H1: Model yang dihipotesakan tidak fit dengan data

Hasil statistik dilihat dari fungsi Likelihood. Likelihood L dari model

merupakan probabilitas bahwa model yang dihipotesakan menggambarkan data

yang diinput. Untuk menguji hipotesa nol dan alternatif, L ditransformasikan

menjadi -2LogL atau biasa disebut . Cara membacanya mirip dengan

pengertian “Sum of Square Error” pada model regresi, yaitu apabila terjadi

penurunan Likelihood L menunjukkan bahwa model regresi logistic semakin baik,

dan dengan begitu H0 tidak dapat ditolak. Statistik -2LogL juga dapat digunakan

Page 87: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

70

untuk menentukan apabila variabel independen ditambahkan ke dalam model

apakah secara signifikan dapat memperbaiki model fit (Ghozali, 2011).

3.5.4.2 Menilai Kelayakan Model Regresi

Untuk menilai kelayakan model (Godness of fit) regresi dapat dilihat

melalui hasil uji Hosmer and Lemeshow’s pada SPSS. Uji Hosmer and

Lemeshow’s menguji hipotesis nol, yaitu apakah data empiris cocok atau sesuai

dengan model. Apabila hasil uji Hosmer and Lemeshow’s menyatakan bahwa

signifikansinya sama dengan atau kurang dari 0.05, maka hipotesis nol akan

ditolak yang berarti data tidak sesuai dengan model sehingga Goodness of fit tidak

baik karena tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Sebaliknya, apabila nilai

signifikansi hasil uji Hosmer and Lemeshow’s lebih dari 0.05, maka hipotesis nol

diterima, yang berarti model cocok dengan data karena dapat memprediksi nilai

observasinya (Ghozali, 2011).

3.5.4.3 Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

variabilitas dari variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen. Pada

SPSS, uji koefisien determinasi dapat dilihat melalui hasil uji Nagelkerke R

Square. Uji Nagelkerke R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan

Snell R Square. Koefisien Cox dan Snell R Square sendiri merupakan ukuran

yang mencoba meniru R square pada model regresi berganda, namun karena

didasarkan pada teknik estimasi likelihood yang memiliki nilai maksimum kurang

dari 1 menyebabkan koefisien ini sulit diinterpretasikan sehingga harus

Page 88: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

71

dimodifikasi (Ghozali, 2011). Cara menginterpretasi hasil uji ini dapat dilakukan

seperti interpretasi nilai R square pada regresi berganda, yaitu angka yang tertera

pada uji Nagelkerke R Square merupakan persentase besarnya kemampuan

variabilitas variabel independen menjelaskan variabel dependen.

3.5.4.4 Matrik Klasifikasi

Matrik klasifikasi merupakan tabel yang berisi nilai estimasi yang benar

(correct) dan yang salah (incorrect). Tabel klasifikasi berbentuk 2 x 2. Pada

kolom merupakan nilai prediksi variabel dependen, dan pada baris menunjukkan

nilai observasi dari variabel dependen. Pada model yang sempurna, semua kasus

akan berada pada diagonal dengan tingkat ketepatan 100% dan jika model logistik

memiliki homokedastisitas akan memiliki persentase benar (correct) yang sama

untuk kedua baris.

3.5.4.5 Uji Omnibus

Uji ini digunakan untuk menilai pengaruh variabel independen dan variabel

kontrol secara bersama-sama terhadap variabel dependen dalam model. Penilaian

ini didasarkan pada uji hipotesis berikut.

H0: Seluruh variabel independen dan variabel kontrol secara bersamaan

tidak berpengaruh pada variabel dependen

H1: Seluruh variabel independen dan kontrol secara bersamaan berpengaruh

pada variabel dependen

Penilaian hipotesis ini dapat terlihat pada output statistic dalam tabel

Omnibus Tests of Model Coefficients. Apabila pada baris model terdapat nilai

Page 89: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

72

signifikansi lebih besar dari 0.05, maka H0 tidak dapat ditolak yang berarti seluruh

variabel independen dan variabel kontrol tidak memiliki pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen.

3.5.4.6 Estimasi Parameter dan Interpretasinya

Hasil estimasi parameter pada SPSS dapat dilihat dari tabel output Variable

in the Equation. Apabila pada kolom signifikansi nilainya sama dengan atau lebih

kecil dari 0.05, maka variabel independen berpengaruh signifikan pada variabel

dependen. Sebaliknya, apabila nilai signifikansinya lebih dari 0.05, maka variabel

independen tidak berpengaruh pada variabel dependen. Kolom B merupakan

koefisien dari persamaan regresi logistik. Nilai yang positif menunjukkan bahwa

variabel independen berpengaruh positif terhadap variabel dependen. Sedangkan

nilai yang negatif menunjukkan adanya pengaruh negatih variabel independen

terhadap variabel dependen.

Page 90: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

74

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Peneliti melakukan observasi terhadap 1748 perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode tahun 2009 sampai dengan 2012. Data

diperoleh dari website Indonesian Stock Exchange (IDX) dan Indonesian Capital

Market Directory (ICMD). Dari populasi data yang terdaftar di BEI, sebanyak

151 perusahaan pada tahun 2009, 136 perusahaan pada tahun 2010, 126

perusahaan pada tahun 2011 dan 127 perusahaan pada tahun 2012 yang

memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Peneliti menggunakan

metode pengambilan sampel dengan purposive sampling, yaitu pengambilan

sampel dengan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria yang digunakan oleh

peneliti dalam penentuan sampel adalah sebagai berikut.

1. Perusahaan terdaftar di BEI pada tahun 2009 sampai dengan tahun

2012,

2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan pada tahun 2009 sampai

dengan tahun 2012,

3. Perusahaan bukan merupakan perusahaan yang bergerak di industri

perbankan dan berstatus BUMN,

4. Perusahaan tidak terdaftar di bursa efek lain (cross listing), karena

peraturan yang digunakan perusahaan cross listing menggunakan

dasar

Page 91: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

75

peraturan yang berlaku di luar negeri sehingga peraturan yang

digunakan berbeda,

5. Perusahaan tidak dikeluarkan dari bursa (delisted) pada periode

sampel,

6. Perusahaan menggunakan periode cut off pada bulan Desember,

karena perbedaan periode cut off pelaporan akan mempengaruhi nilai

keuangan yang dilaporkan,

7. Perusahaan memiliki data yang berhubungan dengan variabel

penelitian.

Pengambilan sampel yang dilakukan oleh peneliti dengan metode purposive

sampling adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1 Prosedur Pengambilan Sampel

Kriteria Jumlah

2009 2010 2011 2012

Perusahaan yang terdaftar di BEI 402 428 446 472

Perusahaan Perbankan dan BUMN (41) (41) (45) (49)

Perusahaan cross listing (1) (0) (0) (0)

Perusahaan delisted pada periode sampel (5) (5) (6) (8)

Perusahaan cut off selain Desember (4) (6) (6) (7)

Perusahaan yang datanya tidak lengkap (200) (240) (263) (281)

Total sampel penelitian per Tahun 151 136 126 127

Total sampel penelitian 540

Sumber: data diolah

4.2 Analisis Data

4.2.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif dan Uji Beda

Pengujian deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran data penelitian

secara keseluruhan, sedangkan Uji Beda digunakan untuk melihat apakah terdapat

Page 92: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

76

perbedaan yang signifikan pada nilai rata-rata kedua sampel yang tidak

berhubungan. Data hasil uji deskriptif akan digambarkan melalui nilai rata-rata

(mean), standar deviasi, varian, maksimum dan minimum. Sedangkan pada hasil

Uji Beda akan digambarkan melalui nilai signifikansi. Hasil pengujian sampel

dengan SPSS 22 atas variabel-variabel yang diteliti adalah sebagai berikut.

Tabel 4.2 Uji Statistik Deskriptif dan Signifikansi Uji Beda

N Min Max Mean Std. Dev. Sig.

T-Test

Sig.

U-Test

IFRS 540 0 1 .47 .499 .459

FRG1 540 .000 .993 .294 .304 .800

FRG2 540 0 1 .23 .423 .958

SIZE 540 2993 78879491 3518054.45 8789596.642 .897

DER 540 -51.309 12833.417 25.522 552.242 .624

ROA 540 -1.729 1.055 -.015 .171 .000

AUD 540 0 1 .23 .422 .474

Valid N

(listwise) 540

Sumber: Data diolah

Keterangan: LNEG: Indikator Timely Loss, IFRS: kategorial perusahaan yang

menerapkan SAK konvergensi IFRS, FRG1: persentase kepemilikan saham

perusahaan oleh pihak asing, FRG2: dummy variable untuk kepemilikan saham

asing yang berdomisili di negara tax haven, SIZE: total aset perusahaan, DER:

total liabilitas dibagi dengan total ekuitas ROA: laba bersih setelah pajak dibagi

dengan rata-rata total aset, AUD: indikator kualitas audit.

Dari hasil uji deskriptif, standar deviasi tertinggi dimiliki oleh variabel

ukuran perusahaan. Hal itu karena sampel yang digunakan tidak dibatasi dan

variasi ukuran perusahaan yang digunakan sebagai sampel sangat beragam, dari

perusahaan yang hanya memiliki aset 2,9 Milyar, hingga perusahaan dengan aset

78.879,5 Milyar. Sedangkan pada hasil uji beda rata-rata variabel independen,

hanya variabel ROA yang memiliki signifikansi kurang dari 0.05, yang berarti,

Page 93: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

77

hanya variabel ROA yang memiliki nilai rata-rata yang sama secara signifikan

terhadap TLR.

4.2.2 Hasil Uji Regresi Logistik

4.2.2.1 Hasil Penilaian Model Fit

Langkah pertama dalam uji regresi logistik adalah dengan melakukan

penilaian terhadap model regresi. Model regresi logistik dikatakan fit dengan data

apabila nilai -2LogL mengalami penurunan.

Tabel 4.3 Tabel Penilaian Model Fit

Model 1 Model 2

-2Log Likelihood

Block 0 274,964 274,964

Block 1 87,101 89,130

Sumber: Data diolah

Tabel 4.3 menunjukkan hasil penilaian model regresi logistik untuk Model 1

dan Model 2. Pada tabel tersebut terlihat bahwa nilai -2LogL Model 1 dan Model

2 mengalami penurunan sehingga dapat disimpulkan bahwa Hipotesis nol tidak

dapat ditolak yang berarti bahwa model fit dengan data.

4.2.2.2 Hasil Penilaian Kelayakan Model Regresi

Untuk menilai apakah model sesuai dengan data dapat dilihat dari hasil uji

Hosmer and Lemeshow’s. Model dikatakan sesuai atau fit dengan data apabila

nilai signifikansinya kurang dari 0.05 yang berarti model dapat memprediksi nilai

observasinya. Berikut adalah hasil uji kelayakan model.

Page 94: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

78

Tabel 4.4 Tabel Uji Goodness of Fit dengan Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

Model 1 1 11.842 8 .158

Model 2 1 10.375 8 .240

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel di atas, nilai signifikansi pada Model 1 dan Model 2

menunjukkan nilai lebih dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model fit dengan

data sehingga dapat memprediksi nilai data yang diobservasi.

4.2.2.3 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

seberapa besar variabilitas dari variabel independen mampu menjelaskan variabel

dependen. Hasil dari uji koefisien determinasi dapat diliat pada kolom Nagelkerke

R Square pada tabel berikut.

Tabel 4.5 Tabel Uji Koefisien Determinasi

Model 1

Step -2 Log

likelihood

Cox & Snell

R Square

Nagelkerke R

Square

1 87.101a .294 .736

Model 2

Step -2 Log

likelihood

Cox & Snell

R Square

Nagelkerke R

Square

1 89.130a .291 .730

Sumber: Data diolah

Tabel 4.5 menunjukkan hasil uji Model 1 yang menggunakan variabel

kepemilikan asing dengan proksi persentase kepemilikan dan Model 2 yang

Page 95: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

79

menggunakan variabel kepemilikan asing dengan proksi keaslian (genuine)

kepemilikan asing. Pada Model 1, kolom Nagelkerke R Square menunjukkan

angka .736 yang berarti variabilitas variabel dependen dapat dijelaskan oleh

variabel independen sebesar 73,6%. Sedangkan pada Model 2 menunjukkan nilai

.730 yang berarti variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen

sebesar 73%. Persentase yang lebih tinggi pada Model 1 memberikan petunjuk

bahwa kepemilikan saham asing yang disajikan dengan proksi persentase

kepemilikan dapat lebih menjelaskan pengaruh kepemilikan asing terhadap TLR.

4.2.2.4 Tabel Matrik Klasifikasi

Tabel klasifikasi berisi nilai estimasi yang dapat dijelaskan melalui nilai

pada kolom dan pada baris. Bagian kolom menunjukkan nilai prediksi dari

variabel dependen yang dalam hal ini tepat waktu (1) atau tidak tepat waktu (0),

sedangkan pada baris menunjukkan nilai observasi dari variabel dependen tepat

waktu (1) dan tidak tepat waktu (0).

Tabel 4.6 Tabel Matrik Klasifikasi

Model 1 Model 2

Observed Predicted

LNEG Percentage

Correct

LNEG Percentage

Correct 0 1 0 1

Step 1 LNE

G

0 499 3 99.4 499 3 99.4

1 13 25 65.8 13 25 65.8

Overall Percentage 97.0 97.0

Sumber: Data diolah

Hasil dari SPSS menunjukkan nilai yang sama untuk Model 1 dan Model 2.

Perusahaan yang diprediksi untuk mengakui rugi lebih tepat waktu hanya

Page 96: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

80

sebanyak 28 dari 540 perusahaan. Namun dilihat pada baris, hanya 13 perusahaan

yang mengakui kerugian tepat waktu. Kemudian pada kolom percentage correct

menunjukkan angka 97.0 yang berarti bahwa ketepatan prediksi ini sebesar 97%.

Dari persentase tersebut, terlihat bahwa perilaku manajemen untuk mengakui

kerugian lebih tepat waktu masih belum menjadi prioritas dalam pelaporan.

4.2.2.5 Hasil Uji Omnibus

Uji Omnibus dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Nilai signifikansi pada output

akan menilai pengaruh tersebut. Besarnya nilai signifikansi akan menentukan

apakah akan menerima H0 atau H1.

Tabel 4.7 Tabel Uji Omnibus

Model 1

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 187.862 6 .000

Block 187.862 6 .000

Model 187.862 6 .000

Model 2

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 185.833 6 .000

Block 185.833 6 .000

Model 185.833 6 .000

Sumber: Data diolah

Berdasarkan Tabel 4.7, nilai signifikansi baik Model 1 maupun Model 2

menunjukkan nilai dibawah 0.05 yaitu sebesar 0.000. Signifikansi yang nilainya

lebih kecil dari 0.05 akan menolak H0, yang berarti bahwa variabel independen

Page 97: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

81

dan variabel kontrol memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen.

4.2.2.6 Estimasi Parameter dan Interpretasinya

Nilai dalam tabel Variables in the Equation akan menunjukkan pengaruh

setiap variabel independen terhadap variabel dependen. Notasi positif dan negatife

pada tabel ini, terutama pada kolom B juga akan menunjukkan arah dari pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Notasi positif menunjukkan

bahwa variabel independen dapat meningkatkan atau mendorong terjadinya

variabel dependen. Sebaliknya, apabila nilai dalam kolom B menunjukkan notasi

negatif, maka keberadaan variabel independen akan menurunkan kemungkinan

terjadinya variabel dependen.

Tabel 4.8 Tabel Variables in the Equation

Model 1

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a IFRS -1.012 .652 2.411 1 .121 .364

FRG1 1.593 .915 3.030 1 .082 4.918

SIZE .000 .000 3.917 1 .048 1.000

DER -.007 .028 .066 1 .798 .993

ROA -25.241 3.806 43.982 1 .000 .000

AUD .680 .700 .944 1 .331 1.975

Constant -5.982 .841 50.616 1 .000 .003

Model 2

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a IFRS -.832 .627 1.760 1 .185 .435

FRG2 .634 .614 1.064 1 .302 1.885

SIZE .000 .000 2.807 1 .094 1.000

DER -.005 .027 .039 1 .844 .995

Page 98: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

82

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

ROA -24.699 3.634 46.185 1 .000 .000

AUD .591 .696 .721 1 .396 1.805

Constant -5.535 .721 58.954 1 .000 .004

Sumber: Data diolah

Keterangan: LNEG: Indikator Timely Loss, IFRS: kategorial perusahaan yang

menerapkan SAK konvergensi IFRS, FRG1: persentase kepemilikan saham

perusahaan oleh pihak asing, FRG2: dummy variable untuk kepemilikan saham

asing yang berdomisili di negara tax haven, SIZE: total aset perusahaan, DER:

total liabilitas dibagi dengan total ekuitas ROA: laba bersih setelah pajak dibagi

dengan rata-rata total aset, AUD: indikator kualitas audit.

Tabel 4.8 menunjukkan pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen dan pengaruhnya. Berdasarkan hasil perhitungan regresi logistik di atas

dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut.

Model 1:

(1)

Model 2:

(2)

Pada Model 1 terdapat dua buah variabel yang menunjukkan pengaruh

signifikan. Variabel ukuran perusahaan (SIZE) menunjukkan signifikan pada

0.048 dengan arah yang positif dan variabel profitabilitas (ROA) pada 0.000

dengan arah yang negatif. Hal ini berarti ukuran perusahaan dan profitabilitas

berpengaruh pada TLR. SIZE menunjukkan arah yang positif, berarti semakin

besar besar suatu perusahaan, maka pengakuan kerugian semakin tepat waktu.

Kemudian pada ROA menunjukkan arah yang negatif, yang menunjukkan bahwa

Page 99: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

83

adanya peningkatan pada profitabilitas semakin menurunkan ketepatan waktu

pengakuan rugi. Variabel lainnya seperti IFRS, FRG1, DER, dan AUD tidak

menunjukkan pengaruh yang siginifikan terhadap TLR. Di sisi lain, pada Model 2

hanya terdapat satu variabel yang signifikan, yaitu variabel probabilitas (ROA)

yang menunjukkan signifikan pada angka 0.000 dengan arah yang negatif, sama

dengan hasil regresi pada Model 1. Variabel lainnya, yaitu IFRS, FRG2, SIZE,

DER, dan AUD tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap TLR yang

terlihat dari nilai signifikansinya yang lebih dari 0.05.

Page 100: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

84

Tabel 4.9 Tabel Hasil Penelitian

Variabel Hipotesis

Model 1 Model 2

Hasil Kesimpulan Hasil Kesimpulan

IS IS IS IS

Variabel Independen

IFRS Positif (+) (-) Tidak Signifikan Tidak Terbukti (-) Tidak Signifikan Tidak Terbukti

FRG1 Positif (+) (+) Tidak Signifikan Tidak Terbukti

FRG2 Positif (+) (+) Tidak Signifikan Tidak Terbukti

Variabel Kontrol

SIZE Positif (+) (+) Signifikan Terbukti (+) Tidak Signifikan Tidak Terbukti

DER Positif (+) (-) Tidak Signifikan Tidak Terbukti (-) Tidak Signifikan Tidak Terbukti

ROA Positif (+) (-) Signifikan Tidak Terbukti (-) Signifikan Tidak Terbukti

AUD Positif (+) (+) Tidak Signifikan Tidak Terbukti (+) Tidak Signifikan Tidak Terbukti

Sumber: Data diolah

Keterangan: LNEG: Indikator Timely Loss, IFRS: kategorial perusahaan yang menerapkan SAK konvergensi IFRS, FRG1: persentase

kepemilikan saham perusahaan oleh pihak asing, FRG2: dummy variable untuk kepemilikan saham asing yang berdomisili di negara

tax haven, SIZE: total aset perusahaan, DER: total liabilitas dibagi dengan total ekuitas ROA: laba bersih setelah pajak dibagi dengan

rata-rata total aset, AUD: indikator kualitas audit.

Page 101: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

85

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Konvergensi IFRS terhadap Timely Loss Recognition

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh konvergensi IFRS terhadap

TLR. Variabel TLR diukur dengan rasio Large Negative Net Income (LNEG).

Hasil pengujian regersi logistik pada Model 1 maupun Model 2 menunjukkan

tidak adanya pengaruh antara konvergensi IFRS dengan TLR. Hasil ini didukung

oleh hasil Uji Mann-Whitney U. Hal ini tidak sesuai dengan Hipotesis 1 yang

berarti H1 ditolak. Hasil penelitian ini juga tidak mendukung beberapa penelitian

terdahulu seperti Christensen et al. (2007), Barth et al. (2008), dan Chua et al.

(2012) yang menemukan adanya pengaruh positif yang signifikan.

Namun hasil penelitian ini mendukung beberapa hasil penelitian terdahulu

seperti penelitian Paglietti (2009), Brauer et al. (2011), Outa (2011), dan Sun et

al. (2011) yang tidak menemukan adanya peningkatan TLR setelah diterapkannya

IFRS. Hal ini menunjukkan bahwa regulasi dan perangkat yang mendukung

jalannya IFRS masih belum berfungsi dengan baik. Selain itu perusahaan juga

terlihat belum siap menghadapi perubahan standar akuntansi. Dalam penelitian

yang dilakukan Christensen et al. (2007) dan Paananen & Lin (2009) menemukan

adanya pengaruh pada peningkatan TLR pada IFRS voluntary adopter, namun

tidak pada forced adopter. Selain itu, pada hasil regresi penelitian ini juga

menunjukkan adanya arah yang negatif walaupun tidak berpengaruh signifikan.

Hal ini menunjukkan adanya indikasi penurunan TLR setelah konvergensi IFRS

yang mengarah pada penurunan kualitas informasi akuntansi. Dalam hal ini,

Paananen & Lin (2009) mengatakan bahwa adanya penurunan kualitas akuntansi

Page 102: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

86

yang semakin menurun bukan dikarenakan adanya perusahaan yang menerapkan

IFRS, tetapi karena adanya perubahan standar. Pemerintah Indonesia

berkomitmen untuk menerapkan IFRS per 1 Januari 2012, sehingga memaksakan

perusahaan untuk sudah menerapkan standar konvergensi IFRS per tahun 2012.

Namun tampaknya hal itu tidak dibarengi dengan kesiapan perusahaan untuk

memahami dan menerapkan standar yang baru. Pemahaman yang kurang akhirnya

membuat penerapan standar IFRS tidak maksimal dan tidak ada peningkatan pada

kualitas informasi akuntansi.

4.3.2 Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Timely Loss Recognition

Pada penelitian ini, peneliti ingin menguji ada tidaknya pengaruh

kepemilikan asing terhadap pengakuan rugi yang lebih tepat waktu. Peneliti

menggunakan persentase kepemilikan (FRG1) dan keaslian dari persentase

kepemilikan (FRG2) sebagai alat ukur. Hasil pengujian pada variabel ini tidak

menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap TLR yang berarti H2 ditolak.

Hasil tersebut sesuai dengan hasil uji beda T-Test dan Mann-Whitney U-Test

pada variabel kepemilikan asing. Keberadaan pemilik asing berdasarkan

persentase tidak berpengaruh pada peningkatan pengakuan rugi yang semakin

tepat waktu, begitu pula dengan keaslian dan keberadaan pemilik asing di jajaran

manajemen perusahaan.

Tujuan dari mengaburkan kepemilikan atau penempatan perusahaan di

negara-negara tax haven biasanya adalah untuk mengurangi pembayaran pajak.

Indonesia menetapkan pajak tidak hanya pada penghasilan, namun juga

keuntungan. Tentunya sebagai seorang pengusaha ataupun perusahaan yang

Page 103: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

87

beroriantasi pada laba, mereka menginginkan pengorbanan sekecil-kecilnya

dengan keuntungan yang sebesar-besarnya. Di sisi lain, perusahaan ingin terlihat

menarik di mata investor dan kreditur agar pihak-pihak tersebut mau berinvestasi

di perusahaan sehingga stockholder dan manajemen memiliki kepentingan yang

sama untuk menyajikan informasi lebih menarik. Dengan adanya insentif tersebut,

manajemen akan menghindari pengakuan rugi yang besar di suatu periode dan

memilih untuk meratakannya (smooth) di periode-periode berikutnya (Lang et al.,

2006), yang berarti tingkat asimetri antara pengakuan rugi dan laba semakin kecil.

Ball & Shivakumar (2005) menyatakan bahwa perusahaan yang sangat berfokus

pada perpajakan, dividen, dan kebijakan lainnya mengarahkan pada permintaan

yang rendah pada informasi yang berkualitas, dalam hal ini pengakuan rugi yang

lebih tepat waktu dibandingkan dengan pengakuan laba.

Selain itu, terdapat kelemahan pada metode penelusuran berdasarkan

keaslian yang diterapkan oleh peneliti. Peneliti melakukan penilaian bahwa

dengan adanya saham yang ditempatkan di negara-negara tax haven diasumsikan

bahwa ultimate owner merupakan orang Indonesia yang bertujuan mengurangi

pajak. Hal itu menyebabkan judgment peneliti pada pemilik perusahaan yang

berbasis di tax haven country adalah tidak asli. Padahal terdapat kemungkinan

bahwa pemilik yang berbasis di tax haven country tersebut adalah benar-benar

orang atau organisasi asing. Hasil penelitian pun akhirnya menjadi bias dan

menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan.

Walau tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan, baik FRG1 maupun

FRG2 menunjukkan arah yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan

Page 104: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

88

kepemilikan asing mengarah pada perbaikan kualitas informasi akuntansi yang

semakin baik, sesuai dengan institutional theory. Teori ini mengungkapkan

adanya proses legitimasi pada praktik atau aturan yang dianggap baik. Dengan

masuknya pemilik asing yang telah berhasil di negara asal diharapkan mampu

memperbaiki kinerja perusahaan di negara berkembang ini, dan mengarahkan

pada kualitas informasi akuntansi yang semakin baik.

4.3.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Timely Loss Recognition

Pengujian pada variabel ukuran perusahaan tidak menunjukkan hasil yang

signifikan pada Model 2, namun menunjukkan pengaruh yang signifikan pada

Model 1. Walaupun begitu, kedua model regresi menunjukkan pengaruh yang

positif. Hanya pada Model 1 yang hasilnya sesuai dengan penelitian Ball &

Shivakumar (2005), namun arah keduanya yang positif menunjukkan adanya

perbaikan kualitas pada perusahaan yang semakin besar. Perusahaan yang

semakin besar memiliki agency cost yang semakin besar pula, sehingga

pengawasan dari stakeholder pun akan semakin ketat. Manajemen akan semakin

berhati-hati dalam pengambilan keputusan dan menyajikan informasi yang lebih

sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya.

4.3.4 Pengaruh Profitabilitas terhadap Timely Loss Recognition

Hasil pengujian menunjukkan adanya pengaruh negatif yang signifikan.

Hasil tersebut sesuai dengan hasil uji T yang mengarah pada pengaruh signifikan

antara variabel profitabilitas dengan TLR. Hal ini menunjukkan bahwa

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba tidak diikuti dengan

Page 105: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

89

peningkatan kualitas informasi akuntansi. Adanya insentif manajemen untuk

memperlihatkan kinerja yang baik di mata investor dan kreditur tampaknya justru

mendorong manajer untuk melaporkan kondisi perusahaan dengan

“mempercantik” laporan keuangan sehingga daripada memperlihatkan kondisi

perusahaan yang mengalami kerugian, manajer memanipulasinya, seperti dengan

mengakui laba yang belum terealisasi melalui pengakuan pendapatan atas

penjualan (Ball & Shivakumar, 2005).

4.3.5 Pengaruh Leverage terhadap Timely Loss Recognition

Pada variabel leverage, hasil pengujian regresi menunjukkan tidak ada

pengaruh yang signifikan terhadap TLR. Selain itu, arahnya yang negatif

menyatakan bahwa tingginya rasio leverage justru menurunkan tingkat ketepatan

waktu pengakuan rugi. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelian Cohen

(2003) yang menyatakan adanya peningkatan kualitas laporan keuangan pada

tingginya leverage. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa permintaan kreditur

untuk mengakui rugi lebih tepat waktu masih kecil. Ball & Shivakumar (2005)

mengatakan bahwa seorang manajer cenderung mengungkapkan keuntungan yang

besar untuk memberi kesan yang baik pada kreditur yang potensial agar

memperoleh kotrak perjanjian hutang yang menguntungkan. Selama perjanjian

hutang tidak dilanggar, kreditur tidak akan meminta manajemen untuk

meningkatkan kualitas laporan keuangannya, dalam hal ini yaitu dengan

mengakui kerugian dengan lebih tepat waktu.

Page 106: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

90

4.3.6 Pengaruh Kualitas Audit terhadap Timely Loss Recognition

Hasil pengujian pada variabel kualitas audit tidak menunjukkan pengaruh

yang signifikan terhadap TLR. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian

Francis & Wang (2008) dan Basu et al. (2001) yang menemukan adanya

peningkatan kualitas laba pada perusahaan yang menggunakan auditor anggota

Big Four. Namun variabel ini menunjukkan arah yang positif, sehingga dapat

disimpulkan bahwa kualitas auditor yang semakin baik mengarah pada perbaikan

kualitas informasi akuntansi, yang dalam hal ini peningkatan pada TLR.

Page 107: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

91

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel konvergensi IFRS

dan kepemilikan saham terhadap TLR. Variabel lain yang diperkirakan memiliki

pengaruh dan digunakan sebagai variabel kontrol, yaitu ukuran perusahaan,

profitabilitas, leverage, dan kualitas audit. Peneliti menggunakan rasio Large

Negative Net Income (LNEG) sebagai pengukur variabel TLR. Kemudian untuk

variabel konvergensi IFRS diukur dengan variabel dummy pada perusahaan yang

menerapkan standar akuntansi SAK IFRS, sedangkan pada variabel kepemilikan

asing, peneliti menggunakan persentase kepemilikan dan variabel dummy untuk

tingkat keaslian pemilik asing di perusahaan. Sampel yang digunakan peneliti

sebanyak 540 dari 1748 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode tahun 2009 sampai dengan 2012.

Hasil penelitian menunjukkan variabel IFRS dan kepemilikan asing tidak

berpengaruh pada TLR, baik pada Model 1 maupun Model 2. Hasil ini tidak

mendukung penelitian sebelumnya seperti penelitian Christensen et al. (2007);

Barth et al. (2008); dan Chua et al. (2012) yang mengatakan terdapat pengaruh

signifikan antara konvergensi IFRS dan kepemilikan asing terhadap perbaikan

kualitas akuntansi, dalam hal ini peningkatan pengakuan rugi yang tepat waktu.

Sedangkan pada variabel kontrol, terdapat dua buah variabel pada Model 1 yang

menunjukkan pengaruh yang signifikan, yaitu variabel ukuran perusahaan dan

Page 108: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

92

profitabilitas. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Ball & Shivakumar

(2005) yang menyatakan adanya pengaruh signifikan pada TLR. Namun pada

Model 2 hanya variabel profitabilitas yang berpengaruh signifikan. Tampaknya

investor harus lebih berhati-hati dalam menilai kinerja perusahaan yang tidak

hanya dinilai dari penyajian laba, tetapi juga mempertimbangkan indikator lain

untuk menilai kinerja perusahaan. Untuk variabel lainnya, seperti leverage dan

kualitas audit tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap TLR dengan

begitu tidak mendukung hasil penelitian sebelumnya seperti Cohen (2003);

Francis & Wang (2008); dan Basu et al. (2001).

5.2 Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa terdapat beberapa keterbatasan dari penelitian ini

yang mungkin mungkin menyebabkan hasil yang tidak konsisten, untuk itu dapat

dijadikan perbaikan untuk penelitian selanjutnya. Beberapa keterbatasan tersebut

adalah sebagai berikut.

a. Dalam penelitian ini, peneliti hanya menguji variabel TLR dengan LNEG

yang berfokus pada pengakuan rugi yang besar oleh perusahaan, padahal

indikator ketepatan waktu pengakuan rugi bisa dilihat tidak hanya dari

pengakuan rugi yang besar, tetapi juga bisa terlihat dari indikator lain,

seperti penerapan akuntansi berbasis akrual (Ball & Shivakumar, 2005).

b. Peneliti menggunakan sampel periode tahun 2009-2012, dengan

menggunakan cut off konvergensi pada tahun 2011. Hal ini mungkin

menjadikan variabel IFRS tidak berpengaruh karena standar IFRS baru

saja diterapkan sehingga belum terlihat adanya perubahan kualitas

Page 109: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

93

informasi akuntansi. Standar akuntansi juga belum diterapkan secara

efektif karena penerapannya yang bertahap, sehingga terdapat

kemungkinan bahwa belum seluruh standar berbasis IFRS diterapkan

oleh perusahaan sampai dengan mandatory full adoption di tahun 2012.

c. Pada variabel kepemilikan asing, terutama pada proksi keaslian, peneliti

hanya menelusur dengan kriteria yang telah ditentukan dan tidak sampai

pada ultimate ownership. Padahal dengan tidak dilakukannya

penelusuran sampai dengan ultimate ownership akan membuat judgment

peneliti mengenai keaslian pemilik asing menjadi lemah. Hal ini karena

terdapat kemungkinan bahwa ultimate owner memang benar-benar orang

atau organisasi asing. Penelusuran tidak dilakukan karena sumber yang

resmi sulit diperoleh. Walaupun terdapat kewajiban untuk

mengungkapkan pemegang saham perusahaan sampai pada tingkat

individu, seperti yang tertuang dalam Keputusan Ketua Bapepam dan Lk

Nomor Kep-431/BL/2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan

Emiten atau Perusahaan Publik, banyak perusahaan yang tidak

mematuhinya dan tidak mengungkapkan pemilik saham akhirnya dalam

annual report. Akibatnya penelusuran pemegang saham akhir pun tidak

dapat dilakukan.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian yang diungkapkan

sebelumnya, peneliti memberikan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya,

yaitu sebagai berikut.

Page 110: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

94

a. Penelitian selanjutnya pada variabel TLR, peneliti dapat menggunakan

alat ukur lain seperti Accrual-based test (Ball & Shivakumar, 2005),

Basus’ stock return model (Bushman et al., 2011), dan Skewness of EPS

(Lang et al., 2006) untuk melakukan pengujian lebih lanjut.

b. Apabila melakukan penelitian mengenai kualitas informasi akuntansi

setelah konvergensi IFRS, peneliti sebaiknya menggunakan sampel

perusahaan diatas tahun 2012. Selain regulasi yang lebih matang,

infrastruktur pendukung penerapan standar yang baru juga diperkirakan

telah mendukung sehingga kualitas laporan keuangan yang dihasilkan

perusahaan menjadi lebih baik.

c. Pada variabel kepemilikan asing, peneliti dapat melakukan penelitian

tingkat keaslian pemilik asing sampai pada ultimate ownership di

perusahaan melalui sumber yang lebih resmi, misalnya akta notaris

perusahaan sehingga hasil penelitian dapat lebih relevan.

Page 111: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

95

DAFTAR PUSTAKA

Aflatooni, A., & Mokarami, M. (2013). Real Earnings Management and Timely

Loss Recognition. Research Journal of Recent Sciences, 2(12), 28-37.

Aisbitt, S. (2006). Assessing the Effect of the Transition to IFRS on Equity: The

Case of the FTSE 100. Accounting in Europe, 3, 117-133.

Alfredson, K., Leo, K., Picker, R., Pacter, P., Radford, J., & Wise, V. (2007).

Appliying International Financial Reporting Standard. Queensland: John

Willey & Sons Australia.

Arum, E. D. (2013). Implementation of International Financial Reporting

Standards (IFRS) and the Quality of Financial Statement Information in

Indonesia. Research Journal of Finance and Accounting, 4(19), 200-209.

Ball, R., & Shivakumar, L. (2005). Earnings Quality in U.K. Private Firms:

Comparative Loss Recognition Timeliness. Journal of Accounting and

Economics, 39(1), 83-128.

Ball, R., Kothari, S. P., & Robin, A. (2000). The Effect of International

Institutional Factors on Properties of Accounting Earnings. Journal of

Accounting and Economics, 29(1), 1-51.

Ball, R., Robin, A., & Sadka, G. (2008). Is Financial Reporting Shaped by Equity

Markets or by Debt Markets? An International Study of Timeliness and

Conservatism. Review of Accounting Studies, 13(2-3), 168-205.

Ball, R., Robin, A., & Wu, J. S. (2000). Accounting Standards, the Institutional

Environment and Issuer Incentives: Effect on Timely Loss Recognition in

China. Asia-Pacific Journal Accounting, 7, 71-96.

Barth, M. E., Landsman, W. R., & Lang, M. H. (2008). International Accounting

Standards and Accounting Quality. Journal of Accounting Research, 46(3),

467-498.

Basu, S. (1997). The Conservatism Principle and the Assymetric Timeliness of

Earnings. JJournal of Accounting and Economics, 24(1), 3-37.

Basu, S., Hwang, L.-S., & Jan, C.-L. (2001). Differences in Conservatism

between Big Eight and Non-Big Eight Auditors. Working Paper, Temple

University, Seoul National University, and California State University.

Bhattacharjee, D., & Rudra, T. (2012). Does IFRS Influence Earnings

Management? Evidence from India. Journal of Management Research, 4(1),

1-13.

Biddle, G. C., Hilary, G., & Verdi, R. S. (2009). How Does Financial Reporting

Quality Relate to Investment Efficiency? Journal of Accounting and

Economics, 48(2), 112-131.

Page 112: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

96

96

Bopkin, G. A., & Isshaq, Z. (2009). Corporate Governance, Disclosure and

Foregn Share Ownership on the Ghana Stock Exchange. Managerial

Auditing Journal, 24(7), 688-703.

Bozcuk, A. E. (2012). Performance Effects of Early IFRS Adoption by Turkish

Firms. World of Accounting Science, 14(3), 1-12.

BPKP, T. C. (2014, Nopember 20). Good Corporate Governance. Retrieved from

Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan:

http://www.bpkp.go.id/dan/konten/299/good-corporate.bpkp

Brauer, S., Leuschner, C.-F., & Westermann, F. (2011). Does the Introduction of

IFRS Change the Timeliness of Loss Recognition? Evidence from German

Firms. Working Paper, Osnabrueck University.

Bushman, R., Piotroski, J. D., & Smith, A. J. (2011). Capital Allocation and

Timely Accounting Recognition of Economic Losses. Journal of Business

Finance and Accounting, 38(1-2), 1-33.

Cahyonowati, N., & Ratmono, D. (2012). Adopsi IFRS dan Relevansi Nilai

Informasi Akuntansi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 14(2), 105-115.

Chevalier, A., Prasetyantoko, A., & Rokhim, R. (2006). Foreign Ownership and

Corporate Governance Practices in Indonesia. Working Paper, Ecole

Normale Supérieure de Lyon, European School of Management Paris,

Bisnis Indonesia Daily Jakarta.

Christensen, H. B., Lee, E., & Walker, M. (2007). Incentives or Standards: What

Determine Accounting Quality Changes Around IFRS Adoption? Working

Paper, Manchester Business School.

Chua, Y. L., Cheong, C. S., & Gould, G. (2012). The Impact of Mandatory IFRS

Adoption on Accounting Quality: Evidence from Australia. Journal of

International Accounting Research, 11(1), 119-146.

Clements, C., Neill, J., & Stovall, O. (2010). Cultural Diversity, Country Size, and

The IFRS Adoption Decision. Journal of Applied Business Research, 26(2),

115-126.

Cohen, D. A. (2003). Quality of Financial Reporting Choice: Determinants and

Economic Consequence. Working Paper, Nortwestern University.

DeFond, M., Hu, X., Hung, M., & Li, S. (2011). The Impact of Mandatory IFRS

Adoption on Foreign Mutual Fund Ownership: The Role of Comparability.

Journal of Accounting and Economics, 51, 240-258.

DiMaggio, P. J., & Powell, W. W. (1983). The Iron Cage Revisited: Institutional

Isomorphism and Collective Rationality in Organizational Fields. American

sociological review, 48(2), 147-160.

Djati, B. P. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Pusat Penerbitan

Akademi Akuntansi YKPN.

Page 113: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

97

97

Easton, P. D., Nikolaev, V., & Lent, L. (2009). Price Convexity, Debt-Related

Agency Costs, and Timely Loss Recognition. Working Paper, University of

Chicago, University of Notre Dame, and Tilburg University.

Eisenhardt, K. M. (1989). Agency Theory: An Assesment and Review. Academy

of Management Review, 14(1), 57-74.

Fanani, Z. (2009). Kualitas Pelaporan Keuangan: Berbagai Faktor Penentu

Konsekuensi Ekonomis . Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 20-45.

Francis, J. R., & Wang, D. (2008). The Joint Effect of Investor Protection and Big

4 Audits on Earnings Quality Around the World. Contemporary Accounting

Research, 25 (1), 157-191.

Francis, J., & Martin, X. (2010). Acquisition Profitability and Timely Loss

Recognition. Journal of Accounting and Economics, 49(1), 161-178.

Gaston, S. C., Garcia, C. F., Jarne, J. I., & Gadea, J. A. (2010). IFRS Adoption in

Spain and the United Kingdom: Effects on Accounting Numbers and

Relevance. Advances in Accounting, Incorporating Advances in

International Accounting 26, 304-313.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Global Forum on Transparency and Exchange of Information for Tax Purposes.

(2013). Tax Transparancy 2013; Report on Progress. Paris: OECD.

Gormley, T. A., Kim , B. H., & Martin, X. (2012). Do Firms Adjust Their Timely

Loss Recognition in Response to Changes in the Banking Industry? Journal

of Accounting Research, 50(1), 159-196.

Hill, C. W., & Jones, T. M. (1992). Stakeholder-Agency Theory. Journal of

Management Studies, 29(2), 131-154.

Horton, J., Serafeim, G., & Serafeim, I. (2013). Does Mandatory IFRS Adoption

Improve the Information Environtment? Contemporary Accounting

Research, 30(1), 388-423.

Houqe, M. N., Zijl, T. v., Dunstan, K., & Karim, W. (2012). The Effect of IFRS

Adoption and Investor Protection on Earnings Quality Around the World.

The International Journal of Accounting, 47(3), 333-355.

Institute for Economic and Financial Research. (2010). Indonesian Capital Market

Directory 2010. Jakarta: ECFIN Institute for Economic and Financial

Research.

Institute for Economic and Financial Research. (2011). Indonesian Capital Market

Directory 2011. Jakarta: ECFIN Institute for Economic and Financial

Research.

Institute for Economic and Financial Research. (2012). Indonesian Capital Market

Directory 2012. Jakarta: ECFIN Institute for Economic and Financial

Research.

Page 114: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

98

98

Institute for Economic and Financial Research. (2013). Indonesian Capital Market

Directory 2013. Jakarta: ECFIN Institute for Economic and Financial

Research.

Jayaraman, S. (2012). The Effect of Enforcement on Timely Loss Recognition:

Evidence from Insider Trading Laws. Journal of Accounting and

Economics, 53(1), 77-97.

Jeanjean, T., & Stolowy, H. (2008). Do Accounting Standards Matter? An

Exploratory Analysis of Earnings Management Before and After IFRS

Adoption. Journal of Accounting and Public Policy, 27(6), 480-494.

Juan, N. E., & Wahyuni, E. T. (2012). Panduan Praktis Standar Akuntansi

Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Kuspratiwi, I. (2014). Pengaruh Konvergensi IFRS dan Kepemilikan Saham

Asing terhadap Konservatisme Akuntansi. Skripsi, Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Lang, M., Raedy, J. S., & Wilson, W. (2006). Earnings Management and Cross

Listing: Are Reconciled Earnings Comparable to US Earnings? Journal of

Accounting and Economics, 42(1), 255-283.

Lang, M., Raedy, J. S., & Yetman, M. H. (2003). How Representative Are Firms

That Are Cross-Listed in the United States? An Analysis of Accounting

Quality. Journal of Accounting Research, 41(2), 363-386.

Major, E., & Marques, A. (2009). IFRS Introduction, Corporate Govenance and

Firm Performance: Evidence from Portugal. Journal of Applied

Management Accounting Research, 7(2), 55-70.

Nikolaev, V. (2006). Debt Contract Restrictiveness and Timely Loss Recognition.

Working Paper, Tilburg University.

Nobes, C. W., & Stadler, C. (2014). The Qualitative Characteristics of Financial

Information, and Managers’ Accounting Decisions Evidence from IFRS

Policy Changes. Working Paper, London University and Sidney University.

Outa, E. R. (2011). The Impact of International Financial Repoting Standards

(IFRS) Adoption on Accounting Quality of Listed Companies in Kenya.

International Journal of Accounting and Financial Reporting, 1(1), 212-241.

Paananen, M., & Lin, H. (2009). The Development of Accounting Quality of IAS

and IFRS Over Time: the Case of Germany. Journal of International

Accounting Research, 8(1), 31-55.

Paglietti, P. (2009). Earnings Management, Timely Loss Recognition and Value

Relevance in Europe Following the IFRS Mandatory Adoption: Evidence

from Italian Listed Companies. International Business Review, 4, 97-117.

Perramon, J., & Amat, O. (2006). IFRS Introduction and Its Effect on Listed

Companies in Spain. Working Paper, Pompeu Fabra University.

Page 115: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

99

99

Prasetya, F. D. (2012). Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, 1(4), 113-117.

Rohaeni, D., & Aryati, T. (2012). Pengaruh Konvergensi IFRS terhadap Income

Smoothing dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderasi. Jurnal

Simposium Nasional Akuntansi, 15, 1-26.

Sekaran, U. (2011). Research Methods for Business: Metodologi Penelitian untuk

Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Sianipar, G. A., & Marsono. (2013). Analisis Komparasi Kualitas Informasi

Akuntansi Sebelum dan Sesudah Pengadopsian Penuh IFRS di Indonesia.

Diponegoro Journal of Accounting, 2(3), 1-11.

Sodan, S., & Barac, Z. A. (2013). Asymmetric Timeliness of Earnings across

Corporate Life-Cycle Stages. Journal of American Business Review, 1(2),

143-149.

Stent, W., Bradbury, M., & Hooks, J. (2010). IFRS in New Zealand: Effects on

Financial Statements and Ratios. Pacific Accounting Review, 22(2), 92-107.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sun, J., Cahan, S., & Emanuel, D. (2011). How Would the Mandatory Adoption

of IFRS Affect the Earnings Quality of U.S. Firms? Evidence from Cross-

Listed Firms in the U.S. Accounting Horizons, 25(4), 837-860.

Tendeloo, B. V., & Vanstraelen, A. (2005). Earnings Management under German

GAAP versus IFRS. European Accounting Review Vol. 14 (1), 155-180.

Valeri, N. (2006). Debt Contract Restrictiveness and Timely Loss Recognition.

Working Paper, Tilburg University.

Widagdo, A. K. (2014). Audit Committee Rules in Indonesia: Determinants of

Compliance and There Association with Restatements. Doctoral Disertation,

University of Malaya.

Page 116: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

100

LAMPIRAN

Daftar Sampel Perusahaan

Nama Perusahaan 2009 2010 2011 2012

PT Astra Agro Lestari Tbk

√ √

PT Mahaka Media Tbk √ √ √

PT ABM Investama Tbk

PT Akasha Wira International Tbk Tbk

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk

PT Polychem Indonesia Tbk

PT Adaro Energy Tbk √ √

PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk

PT Akbar Indomakmur Stimec Tbk √ √

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk √ √ √ √

PT Alam Karya Unggul Tbk √ √ √ √

PT Argha Karya Prima Ind. Tbk √ √

PT AKR Corporindo Tbk

PT Majapahit Securities Tbk

√ √

PT Alakasa Industrindo Tbk √

PT Agung Podomoro Land Tbk

PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk √ √ √ √

PT Argo Pantes Tbk √ √ √ √

PT Atlas Resources Tbk

PT Arwana Citramulia Tbk √

√ √

Page 117: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

101

Nama Perusahaan 2009 2010 2011 2012

PT Ratu Prabu Energi Tbk √ √

PT Asuransi Bintang Tbk

PT Asia Natural Resources Tbk √ √ √ √

PT Asuransi Jasa Tania Tbk

PT Alam Sutera Realty Tbk √

PT ATPK Resources Tbk √ √ √ √

PT Astra Otoparts Tbk √ √

PT Bekasi Asri Pemula Tbk √

PT Bumi Citra Permai Tbk

PT MNC Investama Tbk √ √ √ √

PT Benakat Integra Tbk

√ √ √

PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk √ √ √ √

PT Bisi International Tbk √

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk √

PT Bukit Darmo Property Tbk √ √ √ √

PT Berlian Laju Tanker Tbk √ √

PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk √ √ √ √

PT Global Mediacom Tbk √ √

PT Bakrie & Brothers Tbk √ √ √ √

PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk

PT Batavia Prosperindo Finance Tbk

PT Berau Coal Energy Tbk

PT Bumi Resources Minerals Tbk √

Page 118: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

102

Nama Perusahaan 2009 2010 2011 2012

PT Berlina Tbk √ √

PT Barito Pacific Tbk

√ √

PT Bumi Serpong Damai Tbk √

PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk √ √ √

PT Bakrie Telecom Tbk

√ √

PT Budi Starch & Sweetener Tbk

PT Buana Listya Tama Tbk √

√ √

PT Bumi Resources Tbk √ √

PT Cardig Aero Services Tbk

PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk

PT Centrin Online Tbk √ √ √ √

PT Cita Mineral Investindo Tbk √

PT Cakra Mineral Tbk. √ √ √ √

PT Colorpak Indonesia Tbk √ √

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk √

PT Centris Multi Persada Pratama Tbk √ √ √ √

PT Centex Tbk √ √

PT Cowell Development Tbk

PT Indo Setu Bara Resources √ √ √

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk √

PT Central Proteinaprima Tbk √ √ √ √

PT Ciputra Surya Tbk

PT Citatah Tbk √ √ √ √

Page 119: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

103

Nama Perusahaan 2009 2010 2011 2012

PT Duta Anggada Realty Tbk

PT Davomas Abadi Tbk √ √ √ √

PT Danasupra Erapacific Tbk √

PT Darma Henwa Tbk √ √ √ √

PT Central Omega Resources Tbk √ √

PT Indoritel Makmur Internasional Tbk √ √ √ √

PT Delta Dunia Makmur Tbk √ √ √ √

PT Dharma Samudera Fishing Ind. Tbk √

PT Elnusa Tbk

PT Bakrieland Development Tbk

PT Megapolitan Developments Tbk

PT Energi Mega Persada Tbk √ √

PT Eratex Djaja Tbk √ √

PT Ever Shine Textile Industry Tbk

PT Eterindo Wahanatama Tbk √ √

PT Fast Food Indonesia Tbk √ √

PT Fajar Surya Wisesa Tbk √ √

PT FKS Multi Agro Tbk

√ √

PT Fortune Mate Indonesia Tbk √ √ √

PT Fortune Indonesia Tbk

PT Lotte Chemical Titan Tbk

√ √ √

PT Smartfren Telecom Tbk √ √ √ √

PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk √

Page 120: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

104

Nama Perusahaan 2009 2010 2011 2012

PT Goodyear Indonesia Tbk

PT Gema Grahasarana Tbk

√ √

PT Grahamas Citrawisata Tbk √

PT Perdana Gapura Prima Tbk √ √

PT Garda Tujuh Buana Tbk √ √

PT Panasia Indo Resources Tbk

√ √

PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk √ √ √ √

PT HM Sampoerna Tbk √

PT Hotel Mandarine Regency Tbk

PT Indonesia Air Transport Tbk √ √ √ √

PT Island Concepts Indonesia Tbk √

PT Inti Kapuas Arowana Tbk √ √ √ √

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk √ √ √ √

PT Sumi Indo Kabel Tbk √

PT Indomobil Sukses Internasional Tbk √ √

PT Indal Aluminium Industry Tbk √

PT Intanwijaya Internasional Tbk √ √ √

PT Vale Indonesia Tbk

PT Indospring Tbk

PT Tanah Laut Tbk

√ √

PT Indika Energy Tbk

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk √ √

PT Indonesian Paradise Property Tbk

√ √

Page 121: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

105

Nama Perusahaan 2009 2010 2011 2012

PT Toba Pulp Lestari Tbk √ √

PT Inter-Delta Tbk √ √

PT Inovisi Infracom Tbk

√ √

PT Sumber Energi Andalan Tbk

PT Leo Investments Tbk √ √ √ √

PT Jembo Cable Company Tbk √ √

PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk √

PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk

√ √

PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk √

PT Jaya Pari Steel Tbk √ √

PT Jasa Marga Tbk √

PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk √

PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk √

PT Ictsi Jasa Prima Tbk √ √ √

PT KMI Wire and Cable Tbk √

PT Kabelindo Murni Tbk

PT First Media Tbk √

PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk

√ √

PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk

PT Kedaung Indah Can Tbk √

PT Kawasan Industri Jababeka Tbk

PT Resource Alam Indonesia Tbk √

PT Kokoh Inti Arebama Tbk √ √ √

Page 122: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

106

Nama Perusahaan 2009 2010 2011 2012

PT Perdana Bangun Pusaka Tbk √ √ √ √

PT MNC Land Tbk

√ √

PT Lamicitra Nusantara Tbk √ √

PT Leyand International Tbk √ √

PT Eureka Prima Jakarta Tbk. √ √ √

PT Lion Metal Works Tbk

PT Limas Centric Indonesia Tbk √

PT Langgeng Makmur Industri Tbk

PT Lionmesh Prima Tbk √

PT Lippo Cikarang Tbk √ √

PT Lippo General Insurance Tbk

PT Multi Prima Sejahtera Tbk

√ √

PT Star Pacific Tbk √ √ √

PT Matahari Department Store Tbk √

PT Lippo Securities Tbk

PT Malindo Feedmill Tbk √ √ √ √

PT Mas Murni Indonesia Tbk √ √ √

PT Multistrada Arah Sarana Tbk

PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk

PT Modernland Realty Ltd Tbk √ √ √

PT Modern Internasional Tbk √

√ √

PT Merck Tbk

PT Nusantara Infrastructure Tbk √ √ √

Page 123: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

107

Nama Perusahaan 2009 2010 2011 2012

PT Multi Indocitra Tbk √ √

PT Mitra International Resources Tbk √ √ √

PT Mitra Investindo Tbk

PT Metropolitan Kentjana Tbk

PT Multi Bintang Indonesia Tbk √ √

PT Media Nusantara Citra Tbk √

PT Capitalinc Investment Tbk

√ √

PT Metro Realty Tbk √ √

PT Samindo Resources Tbk

√ √

PT Mayora Indah Tbk √

PT APAC Citra Centertex Tbk √ √ √ √

PT Pelat Timah Nusantara Tbk

√ √

PT Nipress Tbk √ √ √ √

PT Onix Capital Tbk √ √ √ √

PT Ancora Indonesia Resources Tbk √ √ √ √

PT Indonesia Prima Property Tbk √

PT Provident Agro Tbk

PT Panorama Sentrawisata Tbk √ √ √

PT Pan Brothers Tbk √ √

PT Pelangi Indah Canindo Tbk √ √ √

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk

√ √

PT Perdana Karya Perkasa Tbk

√ √ √

PT Asia Pacific Fibers Tbk

√ √

Page 124: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

108

Nama Perusahaan 2009 2010 2011 2012

PT Pool Advista Indonesia Tbk √

PT Prima Alloy Steel Universal Tbk √ √ √ √

PT J Resources Asia Pasifik Tbk

√ √

PT Pusako Tarinka Tbk

PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk √

PT Sat Nusapersada Tbk √ √ √

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk √

PT Panca Wiratama Sakti Tbk √

PT Pyridam Farma Tbk

PT Rukun Raharja Tbk √ √ √ √

PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk √

PT Roda Vivatex Tbk

PT Rig Tenders Tbk

√ √ √

PT Rimo Catur Lestari Tbk √ √ √ √

PT Katarina Utama Tbk √

PT Bentoel International Investama Tbk √

PT Pikko Land Development Tbk √ √ √

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk

PT Steady Safe Tbk √

√ √

PT Surya Citra Media Tbk √

PT Surya Inti Permata Tbk √

PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk

√ √

PT Sidomulyo Selaras Tbk

Page 125: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

109

Nama Perusahaan 2009 2010 2011 2012

PT Millennium Pharmacon International Tbk √ √

PT Hotel Sahid Jaya Tbk √

PT Siwani Makmur Tbk √ √ √ √

PT Surya Intrindo Makmur Tbk √ √

PT Sierad Produce Tbk √ √ √ √

PT Sekar Laut Tbk

PT Suryamas Dutamakmur Tbk √ √

PT Samudera Indonesia Tbk √ √ √ √

PT Sinar Mas Multiartha Tbk

PT Golden Eagle Energy Tbk √ √ √

PT SMR Utama Tbk

PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk

PT Sona Topas Tourism Industry Tbk

PT Suparma Tbk √

PT Renuka Coalindo Tbk √ √ √ √

PT Surya Semesta Internusa Tbk

PT Sunson Textile Manufacturer Tbk √ √ √ √

PT Star Petrcohem Tbk

PT Siantar Top Tbk √ √ √

PT Sugih Energy Tbk √ √

PT SLJ Global Tbk

√ √ √

PT Tunas Baru Lampung Tbk √

PT Tifico Fiber Indonesia Tbk √

Page 126: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

110

Nama Perusahaan 2009 2010 2011 2012

PT Tira Austenite Tbk √

PT Tirta Mahakam Resources Tbk

√ √ √

PT Permata Prima Sakti Tbk √ √ √ √

PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk √ √

PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk √ √ √ √

PT Sigmagold Inti Perkasa Tbk √ √

PT Tempo Inti Media Tbk √

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk

PT Trada Maritime Tbk √ √ √ √

PT Triwira Insanlestari Tbk √ √ √ √

PT Trimegah Securities Tbk

PT Trikomsel Oke Tbk

PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk √ √ √ √

PT Trust Finance Indonesia Tbk

PT Ultra Jaya Milk Industry Tbk

√ √ √

PT Nusantara Inti Corpora Tbk

PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk

√ √

PT Unitex Tbk √ √ √ √

PT Visi Media Asia Tbk

PT Wahana Pronatural Tbk √ √ √

PT Panorama Transportasi Tbk

PT Wicaksana Overseas International Tbk √ √

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

Page 127: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

111

Nama Perusahaan 2009 2010 2011 2012

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk √

PT Yulie Sekurindo Tbk √ √

PT Zebra Nusantara Tbk √ √ √ √

Page 128: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

112

MODEL 1

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

LNEG 540 0 1 .07 .256

IFRS 540 0 1 .47 .499

FRG1 540 .000000 .993000 .29378376 .304281246

SIZE 540 2993 78879491 3518054.45 8789596.642

DER 540 -51.308805 12833.416667 25.52155086 552.242065158

ROA 540 -1.729049 1.054445 -.01456804 .171079036

AUD 540 0 1 .23 .422

Valid N (listwise) 540

Uji Beda Independent T-Test

Group Statistics

LNEG N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

FRG1 0 502 .29166042 .303167692 .013531036

1 38 .32183421 .321526601 .052158502

SIZE 0 502 3524629.68 8941388.675 399073.707

1 38 3431192.29 6549304.385 1062437.465

DER 0 502 27.47811945 572.745592001 25.562886801

1 38 -.32575006 12.110892128 1.964646132

ROA 0 502 .01332099 .114181315 .005096161

1 38 -.38299671 .316021951 .051265530

Page 129: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

113

Uji Beda Mann-Whitney U Test

Ranks

LNEG N Mean Rank Sum of Ranks

IFRS 0 502 269.32 135198.00

1 38 286.11 10872.00

Total 540

AUD 0 502 271.47 136276.00

1 38 257.74 9794.00

Total 540

Test Statisticsa

IFRS AUD

Mann-Whitney U 8945.000 9053.000

Wilcoxon W 135198.000 9794.000

Z -.740 -.716

Asymp. Sig. (2-tailed) .459 .474

a. Grouping Variable: LNEG

Page 130: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

114

BLOCK 0: BEGINNING BLOCK

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 308.751 -1.719

2 276.941 -2.352

3 274.979 -2.560

4 274.964 -2.581

5 274.964 -2.581

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 274,964

c. Estimation terminated at iteration number 5

because parameter estimates changed by less than

,001.

BLOCK 1: METHOD = ENTER

Page 131: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

115

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 187.862 6 .000

Block 187.862 6 .000

Model 187.862 6 .000

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 87.101a .294 .736

a. Estimation terminated at iteration number 11 because

parameter estimates changed by less than ,001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 11.842 8 .158

Classification Tablea

Observed

Predicted

LNEG Percentage

Correct 0 1

Step 1 LNEG 0 499 3 99.4

1 13 25 65.8

Overall Percentage 97.0

a. The cut value is ,500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a IFRS -1.012 .652 2.411 1 .121 .364

FRG1 1.593 .915 3.030 1 .082 4.918

SIZE .000 .000 3.917 1 .048 1.000

DER -.007 .028 .066 1 .798 .993

ROA -25.241 3.806 43.982 1 .000 .000

AUD .680 .700 .944 1 .331 1.975

Constant -5.982 .841 50.616 1 .000 .003

a. Variable(s) entered on step 1: IFRS, FRG1, SIZE, DER, ROA, AUD.

Page 132: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

116

MODEL 2

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

LNEG 540 0 1 .07 .256

IFRS 540 0 1 .47 .499

FRG2 540 0 1 .23 .423

SIZE 540 2993 78879491 3518054.45 8789596.642

DER 540 -51.308805 12833.416667 25.52155086 552.242065158

ROA 540 -1.729049 1.054445 -.01456804 .171079036

AUD 540 0 1 .23 .422

Valid N (listwise) 540

Uji Beda T-Test

Group Statistics

LNEG N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

SIZE 0 502 3524629.68 8941388.675 399073.707

1 38 3431192.29 6549304.385 1062437.465

DER 0 502 27.47812 572.745592 25.562887

1 38 -.32575 12.110892 1.964646

ROA 0 502 .01332 .114181 .005096

1 38 -.38300 .316022 .051266

Page 133: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

117

Uji Beda Mann-Whitney U Test

Ranks

LNEG N Mean Rank Sum of Ranks

IFRS 0 502 269.32 135198.00

1 38 286.11 10872.00

Total 540

FRG2 0 502 270.43 135755.00

1 38 271.45 10315.00

Total 540

AUD 0 502 271.47 136276.00

1 38 257.74 9794.00

Total 540

Test Statisticsa

IFRS FRG2 AUD

Mann-Whitney U 8945.000 9502.000 9053.000

Wilcoxon W 135198.000 135755.000 9794.000

Z -.740 -.053 -.716

Asymp. Sig. (2-tailed) .459 .958 .474

a. Grouping Variable: LNEG

BLOCK 0: BEGINNING BLOCK

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 308.751 -1.719

2 276.941 -2.352

3 274.979 -2.560

4 274.964 -2.581

5 274.964 -2.581

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 274,964

c. Estimation terminated at iteration number 5

because parameter estimates changed by less than

,001.

Page 134: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

118

BLOCK 1: METHOD = ENTER

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 185.833 6 .000

Block 185.833 6 .000

Model 185.833 6 .000

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 89.130a .291 .730

a. Estimation terminated at iteration number 11 because

parameter estimates changed by less than ,001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 10.375 8 .240

Page 135: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

119

Classification Tablea

Observed

Predicted

LNEG Percentage

Correct 0 1

Step 1 LNEG 0 499 3 99.4

1 13 25 65.8

Overall Percentage 97.0

a. The cut value is ,500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a IFRS -.832 .627 1.760 1 .185 .435

FRG2 .634 .614 1.064 1 .302 1.885

SIZE .000 .000 2.807 1 .094 1.000

DER -.005 .027 .039 1 .844 .995

ROA -24.699 3.634 46.185 1 .000 .000

AUD .591 .696 .721 1 .396 1.805

Constant -5.535 .721 58.954 1 .000 .004

a. Variable(s) entered on step 1: IFRS, FRG2, SIZE, DER, ROA, AUD.

Page 136: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

120

PERSENTASE DOMISILI PERUSAHAAN TAX HAVEN

No. Domisili Perusahaan Tax Haven Jumlah Persentase

Kategori The Black List

1 Costa Rica - -

2 Philippine - -

3 Labuan, Malaysia 4 3%

Kategori The Grey List

4 Andorra - -

5 Anguilla - -

6 Antigua and Barbuda - -

7 Aruba - -

8 Bahamas - -

9 Bahrein - -

10 Belize - -

11 Bermuda 4 3%

12 British Virgin Islands 52 36%

13 Cayman Islands 6 4%

14 Cook Islands - -

15 Cyprus - -

16 Dominica - -

17 Gibraltar - -

18 Grenada - -

19 Guernsey - -

20 Isle of Man - -

Page 137: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

121

21 Jersey 2 1%

22 Liberia - -

23 Liechtenstein - -

24 Malta - -

25 Marshall Islands 2 1%

26 Mauritius - -

27 Monaco - -

28 Monserrat - -

29 Nauru - -

30 Netherlands Antilles 4 3%

31 Niue - -

32 Panama - -

33 Saint Kitts and Nevis - -

34 Saint Lucia - -

35 Saint Vincent and Grenadines - -

36 Samoa 2 1%

37 San Marino - -

38 Seychelles 7 6%

39 Uruguay - -

40 Turks and Caicos Islands - -

41 US Virgin Islands 2 1%

42 Vanuatu - -

Kategori Non-Cooperative Financial Centre

43 Austria - -

Page 138: PENGARUH KONVERGENSI IFRS DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP_SKRIPSI_2015

122

44 Belgium - -

45 Brunei - -

46 Chile - -

47 Guatemala - -

48 Luxembourg 2 1%

49 Singapore 52 36%

50 Switzerland 6 4%