35
PENGARUH KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP KINERJA BMT STUDI KASUS PADA BMT BINA UMMAT SEJAHTERA CABANG JEKULO Proposal ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester Mata Kuliah: Praktikum Penelitian Dosen Pengampu: Dr. Anita Rahmawaty, M. Ag. Disusun Oleh: Nama : RATNA ARIANI NIM : 212176 Kelas : D SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS SYARI’AH / EKONOMI ISLAM 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor lain seperti modal. Oleh karena itu, SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menciptakan struktur baru, yaitu

Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengaruh sdm

Citation preview

Page 1: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

PENGARUH KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP KINERJA BMT

STUDI KASUS PADA BMT BINA UMMAT SEJAHTERA CABANG JEKULO

Proposal ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir SemesterMata Kuliah: Praktikum Penelitian

Dosen Pengampu: Dr. Anita Rahmawaty, M. Ag.

Disusun Oleh:Nama : RATNA ARIANI NIM : 212176Kelas : D

 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

KUDUSSYARI’AH / EKONOMI ISLAM

2014BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang MasalahSumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat

penting dalam suatu perusahaan disamping faktor lain seperti modal. Oleh karena itu, SDM harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menciptakan struktur baru, yaitu struktur global. Struktur tersebut akan mengakibatkan semua bangsa di dunia mau tidak mau akan terlibat dalam suatu tatanan global yang seragam, pola hubungan dan pergaulan yang seragam khususnya dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, masyarakat dunia terus berubah

Page 2: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

sejalan dengan perkembangan teknologi, dari masyarakat pertanian ke masyarakat industri dan berlanjut ke masyarakat pasca industri yang serba teknologis. Pencapaian tujuan dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan cenderung akan semakin ditentukan oleh penguasaan teknologi dan informasi, walaupun kualitas sumber daya manusia (SDM) masih tetap yang utama.

Karena SDM merupakan unsur terpenting, perlu diadakannya suatu upaya agar tercapainya sumber daya manusia yang berkualitas. Tingkat kulaitas sumber daya manusia dapat diukur dengan prestasi yang dicapai.

Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam persaingan global, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan intraregional dan internasional akan terjadi persaingan antar negara.

Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh

rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. Sistem Jaminan Sosial

Nasional adalah suatu tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial oleh beberapa badan

penyelenggaraan jaminan sosial.

Koperasi yang menerapkan pola simpan pinjam dengan akad yang sesuai dengan prinsip syariah biasa disebut baitul maal wa tamwil (BMT). Koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak dibidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah). Sebagaimana yang ada di kudus yaitu koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) BMT Bina ummat sejahtera merupakan salah satu koperasi simpan pinjam. Selain memanfaatkan dana dari masyarakat, kemudian menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan (kredit) atau pinjaman sesuai dengan kaidah – kaidah syariah, tentunya harus mempunyai fungsional yang baik, terutama dalam pengelolaan keuangan.

Page 3: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

Tidak semua lembaga keuangan mampu mengelola dananya dengan efektif dan efisien sehingga akan berdampak pada kinerja keuangan lembaga itu sendiri. Oleh karena itu, dibutuhkan manajemen dana yang efektif dan sumber daya manusia yang professional serta berkualitas.

Oleh karena itu peneliti mencoba melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP KINERJA BMT BINA UMMAT SEJAHTERA” yang akan peneliti bahas dalam bagian berikutnya.

B.     Rumusan Masalah

Setiap melakukan penelitian penting dikemukakan permasalahan dalam penulisan karena dalam hal yang demikian dapat diketahui pembatasan dari pelaksanaan penelitian dan juga pembahasan yang akan dilakukan, berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dibawah ini penulis akan mengemukakan pokok masalah dalam penelitian ini. Rumusan masalah tersebut adalah :

1.      Bagaimana pengaruh kualitas sumber daya manusia terhadap kinerja BMT?2.      Bagaimana pengaruh jaminan sosial sumber daya manusia terhadap kinerja

BMT?C.    Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan:1.      Untuk mengetahui pengaruh kualitas sumber daya manusia tehadap kinerja

BMT.2.      Untuk mengetahui pengaruh jaminan sosial sumber daya manusia terhadap

kinerja BMT.D.    Manfaat Penelitian

Selain terdapat tujuan penelitian seperti yang telah dipaparkan diatas, penelitian ini juga mempunyai manfaat penelitian yaitu secara teoritis dan praktis. Adapun manfaat yang diharapkan oleh peneliti adalah :

1.      Teoritis

Page 4: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

a)      Dapat memberi sumbangsih ilmu pengetahuan kepada mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus

b)     Dapat melengkapi khazanah keilmuan para penuntut ilmu.c)      Memberikan kontribusi pengetahuan yang bisa dijadikan literatur tambahan

dalam bidang psikologi khususnya psikologi sumber daya manusia dan jaminan sosial serta kinerja BMT

d)     Bagi masyarakat, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan referensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama dalam teori kualitas sumber daya manusia lulusan ekonomi syariah.

e)      Bagi perusahaan, hasil penelitian ini bermanfaat bagi para perusahaan untuk

memilih sumber daya manusia yang baik dan sesuai dengan ajaran islam. 2.      Praktis

Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara kualitas sumber daya manusia lulusan ekonomi syariah dengan kinerja perusahaan sehingga sumber daya manusia lulusan ekonomi syariah dapat diterima keberadaan nya oleh perusahaan.

E.     SISTEMATIKA PENULISAN Penulisan penelitian ini dibuat secara terperinci dan sistematis, agar

memberikan kemudahan bagi para pembaca dalam memahami makna dan penelaahan pokok permasalahan yang akan dibahas, maka penulis menyusun sistematika penulisan penelitian sebagai berikut :

BAB I : PendahuluanA.    Latar Belakang MasalahB.     Rumusan MasalahC.     Tujuan PenelitianD.    Manfaat PenelitianE.     Sistematika Penulisan..

BAB II: Landasan TeoriA.    Kualitas sumber daya manusia 1.      Pengertian sumber daya manusia 2.      Ciri – ciri sumber daya manusia yang berkualitas

Page 5: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

3.      Upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitasB.     Jaminan sosial 1.      Pengertian jaminan sosial 2.      Syarat dan ketentuan jaminan social3.      Macam – macam jaminan sosial C.     Kinerja perusahaan 1.      Pengertian kinerja2.      Indikator kinerja perusahaan 3.      Penilaian KinerjaD.    Penelitian TerdahuluE.     Kerangka Pemikiran TeoritisF.      Hipotesis

BAB III : Metode PenelitianA.    Jenis dan Pendekatan Penelitian1.      Jenis penelitian2.      Pendekatan PenelitianB.     Jenis dan Sumber Data1.      Data Primer2.      Data SkunderC.     Populasi dan Sampel1.      Populasi 2.      SampelD.    Variable dan pengukuran

1.         Variable bebas (independen)2.         Variable intervening3.         Variable terikat (dependen)

E.        Definisi Operasional VariabelF.         Metode Pengumpulan Data

1.         Metode Angket atau Quesioner2.         Observasi

G.       Metode Analisis Data

Page 6: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

1.         Validasi Data dan Reliabilitas Data1)         Validasi Data2)         Reliabilitas Data2.         Metode Analisis Data1)         Uji signifikansi simultan (uji statistik F)2)         Uji signifikan parameter individual (uji statistik t)

BAB IILANDASAN TEORI

A.    KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA1.      Pengertian Sumber Daya Manusia

Page 7: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

Manusia sebagai khalifah dimuka bumi diciptakan oleh Allah SWT dalam bentuk yang paling sempurna. Manusia memiliki potensi menjadi semulia – mulianya makhluk, namun sebaliknya pula manusia memiliki potensi serendah – rendahnya makhluk bahkan lebih rendah dari binatang dan setan. Dengan akal dan hati manusia dapat mempelajari ayat kauniyah maupun ayat kauliyah untuk mengelola alam semesta ini agar selamat dunia akhirat. Potensi yang dimiliki manusia ini fungsinya adalah untuk menata segala apa yang menjadi pekerjaannya. 1[1]

Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam

diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif

yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju

tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam

pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari system yang

membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM

harus mengambil penjurusan industri dan organisasi. Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam

manajemen sumber daya manusia atau (MSDM). Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara

ilmu manajemen dan psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari

oleh ilmu manajemen, sementara manusia-nya sebagai subyek pelaku adalah bidang kajian ilmu

psikologi.

Berikut ini merupakan beberapa definisi mengenai Sumber Daya Manusia:

1)      Sumber Daya Manusia(SDM) adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi

(disebut juga personil, tenaga kerja, pekerjaan atau karyawan)

2)      Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam

mewujudkan eksistensinya.

3)      Sumber Daya Manusia (SDM) adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai

modal (non material/non finansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi

potensinyata(real) secara fisik dan non fisikdalam mewujudkan eksistensi organisasi.2[2]

1[1] Sondang P Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, hlm. 28.

2[2] Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFEE, 1987, hlm. 35

Page 8: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

2.      Pengertian Sumber Daya Manusia yang berkualitas

Sumber daya manusia yang berkualitas adalah SDM yang komperhensip dalam berfikir

dan selalu mengantisipasi tuntutan di masa depan, memiliki sikap positif, berperilaku terpuji, dan

berwawasan, serta memiliki kemampuan, keterampilan , dan keahlian yang sesuai dengan

kebutuhan diberbagai bidang serta sektor pembangunan.

Sifat-sifat manusia yang berkualitas ( unggul ) ialah :

1.   Dedikasi

Seseorang manusia yang unggul haruslah mempunyai rasa pengabdian terhadap tugas dan

pekerjaannya. Dia harus memiliki visi jauh kedepan. Seorang yang berdedikasi adalah seorang

yang disiplin karena terfokus kepada apa yang ingin diwujudkan.

2.      Jujur

Kejujuran memang penting tidak hanya jujur pada orang lain tapi jujur pada diri sendiri.

Terhadap orang lain seorang harus dapat bekerja sama, dan didalam kerjasama itu harus

dilandasi rasa saling percaya. Orang juga harus jujur pada kemampuan dirinya sendiri,

umpamanya saja jujur pada apa yang dapat diperbuat dan apa yang tidak dapat diperbuat.

3.      Inovatif

Seorang manusia unggul bukan lah manusia rutin yang puas dengan apa yang telah

dicapainya, melainkan manusia yng unggul adalah manusia yang kreatif, yang selalu aktif

mencari hal-hal yang baru.

4.      Tekun

Manusia unggul ialah seorang yang dapat memfokuskan perhatiannya kepada sesuatu yang

dikerjakannya. Ketekunan akan menghasilkan sesuatu, karena manusia unggul tidak akan

berhenti sebelum dia membuahkan sesuatu.

5.      Ulet

Manusia unggul adalah manusia yang tidak mudah putus asa. Dia kan terus-menerus mencari

dan mencari, dibantu sikap tekun, maka keuletan akan membawa dia kepada sesuatu dedikasi

pekerjaan yang baik dan bermutu.3[3]

3.      Upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas

3[3] Robert L Mathis, Manajemen Sumber Daya Manusia Buku II, Jakarta : Salemba Empat, 2002, hlm. 78

Page 9: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

sumber daya manusia merupakan salah satu penunjang suatu keberhasilan dari organisasi

tersebut. Sehingga dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dapat dilakuakn berbagai

upaya, meliputi:

1.      Adanya pelatihan keterampilan

2.      Pedidikan formal gratis

3.      Pemenuhan gizi yang baik

4.      Memberikan tunjangan yang cukup

B.     JAMINAN SOSIAL

1.   Pengertian jaminan sosial

Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh

negara guna menjamin warga negaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar yang layak,

sebagaimana dalam deklarasi PBB tentang HAM tahun 1948 dan konvensi ILO No.102 tahun

1952. Utamanya adalah sebuah bidang dari kesejahteraan sosial yang memperhatikan

perlindungan sosial, atau perlindungan terhadap kondisi yang diketahui sosial, termasuk

kemiskinan, usia lanjut, kecacatan, pengangguran, keluarga dan anak-anak, dan lain-lain.4[4]

Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh

rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. Sistem Jaminan Sosial

Nasional adalah suatu tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial oleh beberapa badan

penyelenggaraan jaminan sosial.5[5]

Menurut Kenneth Thomson, seorang tenaga ahli pada Secretariat Jendral International

Security Association (ISSA), dalam kuliahnya pada regional training ISSA, seminar tanggal 16

dan 17 juni 1980 di Jakarta, mengemukakan jaminan sosial adalah perlindungan yang diberikan

oleh masyarakat bagi anggota – anggotanya untuk risiko – risiko atau peristiwa – peristiwa

tertentu dengan tujuan, sejauh mungkin, untuk menghindari terjadinya peristiwa – peristiwa

tersebut yang dapat mengakibatkan hilangnya atau turunnya sebagian besar penghasilan, dan

4[4] Y.W. Sunindhia dan Ninik Widiyanti, Management Tenaga Kerja, Jakarta : Bima Aksara, 1987, hlm. 92

5[5] http://ipina10.blogspot.com/2013/11/makalah-sistem-jaminan-sosial-nasional.html

Page 10: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

untuk memberikan pelayanan medis dan atau jaminan keuangan terhadap konsekuensi ekonomi

dari terjadinya peristiwa tersebut, serta jaminan untuk tunjangan keluarga dan anak. 6[6]

Menurut Imam soepomo SH jaminan sosial adalah pembayaran yang diterima oleh pihak

buruh diluar kesalahannya tidak melakukan pekerjaan, jadi menjamin kepastian pendapatan

dalam hal buruh kehilangan upahnya karena alasan diluar kehendaknya. 7[7]

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Jaminan sosial

adalah upaya kebijaksanaan yang ditujukan kepada tenaga kerja, terutama yang berada di

lingkungan perusahaan dalam hal penyelenggaraan, perlindungan dengan interaksi kerja yang

saling menguntungkan kedua belah pihak (tenaga kerja dan perusahaan).

2.      Syarat dan ketentuan jaminan sosial

Adapun syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi tenaga kerja / sumber daya manusia adalah

sebagai berikut:

1.      Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 10 (sepuluh) orang atau lebih, atau

membayar upah paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) sebulan, wajib

mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam program jaminan sosial tenaga kerja.

2.      Pengusaha yang telah menyelenggarakan sendiri program pemeliharaan kesehatan bagi tenaga

kerjanya dengan manfaat yang lebih baik dari paket jaminan pemeliharaan kesehatan dasar, tidak

wajib ikut dalam jaminan pemeliharaan yang diselenggarakan oleh PT JAMSOSTEK.

3.      Program jaminan sosial tenaga kerja meliputi:

a.       Jaminan kecelakaan kerja

b.      Jaminan kematian

c.       Jaminan hari tua

d.      Jaminan pemeliharaan kesehatan

4.      Jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian dan jaminan hari tua diperuntukkan bagi tenaga

kerja.

5.      Jaminan pemeliharaan kesehatan diperuntukkan bagi tenaga kerja dan keluarga.

6.      Untuk peserta berkeluarga, program jaminan pemeliharaan kesehatan mencakup diri,

suami/istri, anak maksimal 3 orang berusia maksimal 21 tahun, belum bekerja, belum menikah

6[6] Sentanoe Kertonegoro, Jaminan Sosial dan Pelaksanaannya di Indonesia, Cetakan I, Jakarta : Mutiara, hlm. 29

7[7] Imam Soepomo, Pengatur Hukum Perburuhan, Jakarta : Djambatan, 1981, hlm. 136

Page 11: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

3.      Manfaat jaminan sosial bagi sumber daya manusia

Bahwa secara umum manfaat program Jamsostek adalah dapat memberikan rasa aman dan

ketenangan kerja bagi pekerja, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas perusahaan.

Secara khusus manfaat bagi pengusaha adalah adanya peralihan tanggung jawab dari pengusaha

kepada PT Jamsostek atas kewajiban memberikan perlindungan dan jaminan sosial bagi tenaga

kerja. Sedangkan manfaat bagi pekerja adalah adanya kepastian jaminan berupa santunan atas

penghasilan yang hilang atau berkurang dalam hal tenaga kerja mengalami kecelakaan kerja,

cacat, sakit, hamil, bersalin atau meninggal dunia.8[8]

C.    KINERJA BMT

1.      Pengertian kinerja perusahaan

Kinerja sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam

suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam

periode waktu tertentu.9[9]

Menurut Bambang Guritno dan Waridin kinerja merupakan perbandingan hasil kerja

yang dicapai oleh karyawan dengan standar yang telah ditentukan. Sedangkan menurut Hakim

mendefinisikan kinerja sebagai hasil kerja yang dicapai oleh individu yang disesuaikan dengan

peran atau tugas individu tersebut dalam suatu perusahaan pada suatu periode waktu tertentu,

yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau standar tertentu dari perusahaan dimana

individu tersebut bekerja. Kinerja merupakan perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh

pegawai dengan standar yang telah ditentukan. 10[10]

Pengertian performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang

atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab

masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum

dan tidak bertentangan dengan moral dan etika. Kinerja perusahaan (Companies performance)

merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu dengan

8[8]Sastrohadiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional, Jakarta : Bumi Aksara, 2001, hlm. 10

9[9] Tika P, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006, hlm 34

10[10] Bambang Guritno dan Waridin, Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja, JRBI, vol.1 no.1, hlm. 63 - 74

Page 12: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

mengacu kepada standar yang ditetapkan. Pengukuran aktivitas kinerja perusahaan dirancang

untuk menaksir bagaimana kinerja aktivitas dan hasil akhir yang dicapai.11[11]

BMT BUS merupakan kependekan dari Baitul Maal Wat Tamwil Bina Ummat Sejahtera.

Berdiri pada 10 november 1996 atas prakarsa ICMI Orsat Rembang. Pada awalnya BMT BUS

hanya dikelola oleh 3 orang, akan tetapi dari waktu ke waktu dengan kekuatan niat dan semangat

berhasil menghantarkan BMT BUS menjadi lembaga yang saat ini mampu bersaing di kancah

perekonomian nasional. Pada masa awal operasional BMT BUS, yang dilakukan pertama kali

adalah segmentasi pasar.

2.      Indikator kinerja BMT BUS

Salah satu indicator untuk mengukur kinerja BMT adalah tingkat pendapatannya.

Sedangkan menurut winardi pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainnya yang dapat

dicapai dari penggunaan faktor – faktor produksi. Pendapatan bank syari’ah dapat didefinisikan

sebagai kenaikan kotor dalam asset atau penurunan dalam liabilitas atau gabungan dari keduanya

selama periode yang dipilih oleh pernyataan pendapatan yang berakibat dari investasi halal,

perdagangan dan pemberian jasa. Pendapatan operasional lainnya dapat didefinisikan sebagai

pendapatan bank syariah yang tidak berasal dari kegiatan pokok bank. Pendapatan operasional

lainnya diakui pada saat diterima (cash basis). Unsure ini menampung pendapatan operasional

lainnya yang merupakan milik bank syariah sepenuhnya dan tidak dibagihasilkan seperti

pendapatan atas fee dan pendapatan atas layanan.

Sedangkan pendapatan non operasional adalah pendapatan yang diperoleh bukan dari

kegiatan operasional (kegiatan pokok ) bank. Pendapatan non operasional ini lebih menonjol

tampak dalam kegiatan kantor cabang yaitu berupa pendapatan bagi hasil antarkantor. Selain itu,

pendapatan non operasional juga berasal dari sampingan aktivitas pokok perbankan, seperti laba

dari penjualan aktiva tetap, hasil sewa dari gedung atau bangunan yang tidak atau belum

dimanfaatkan. 12[12]

11[11] Veithzal Rivai an Basri, Performance Appraisal : System yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2005, hlm. 16

12[12] T.J. Purwanto, Analisis Besarnya Pengaruh Pembiayaan, Financing To Deposit Ratio (FDR) dan Rasio Non Performing Financing (NPF) Terhadap Laba Bank Syari’ah (Studi Kasus Pada PT Bank Muamalat Indonesia). Penelitian Pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institute Pertanian Bogor, Bogor

Page 13: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

3.      Penilaian kinerja

Penilaian kinerja (performance appraisal) pada dasarnya merupakan salah satu faktor

kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan

atau program penilaian prestasi kerja, berarti organisasi telah memanfaatkan secara baik atas

sumber daya manusia yang ada dalam organisasi.13[13]

Tujuan dari adanya penilaian kinerja yaitu:

a.       Meningkatkan kemampuan karyawan dan perusahaan itu sendiri.

b.      Identifikasi faktor penghambat kinerja.

c.       Menetapkan kebijakan strategis.14[14]

D.    Penelitian terdahulu

Beberapa penelitian yang membahas tentang kinerja BMT ini telah cukup banyak dilakukan,

namun sepengetahuan penulis belum ada yang membahas lebih terinci masalah kinerja BMT.

Adapun penelitian tersebut adalah:

Mahmudah (2010) yng berjudul “ pengaruh kualitas sumber daya manusia dan jaminan sosial

terhadap kinerja BMT di demak dan kudus. Yang hasil penelitiannya adalah bahwa adanya

pengaruh signifikan positif manajemen sumber daya manusia dan jaminan sosial terhadap kinerja

BMT.

Jon kenedi (2013) dari jurnal yang berjudul “ analisis praktek manajemen SDM perbankan

syariah milik pemerintah di Sumatra barat yang hasil penelitiannya adalah adanya pengaruh yang

signifikan positif sumber daya manusia yang ada diperbankan syariah milik pemerintah di

Sumatra yaitu berkaitan dengan perencanaan SDM nya.

Nazaruddin malik (2009) dari jurnal yang berjudul “ peran strategi sumber daya manusia

terhadap kinerja perusahaan perbankan di Indonesia” yang hasil penelitiannya adalah

adanyapengaruh yang signifikan positif sumber daya manusia yang ada di perusahaan perbankan

di Indonesia yaitu berkaitan dengan strategi dan kualitas SDM nya.

E.     Kerangka Pemikiran Teoritis

13[13] Ambar T Sulistiyani Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Pertama, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2003, hlm. 223

14[14] Sri Budi Cantika Yuli, Manajemen Sumber Daya Manusia Cetakan Pertama, Malang : UMM PRESS, 2005, hlm 90-91

Page 14: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

Dalam penelitian ini mencoba secara spesifik menguji kualitas sumber daya manusia dan jaminan sosial berpengaruh terhadap kinerja BMT di BMT Bina Ummat sejahtera cabang jekulo.

Berdasarkan pada landasan teori revew riset sebelumnya. Penelitian mengategorikan factor yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia dan jaminan sosial terhadap kinerja BMT Bina Ummat Sejahtera cabang Jekulo.

Kerangka berfikir variable kualitas sumber daya manusia yang diprediksi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan BMT tak lepas dari keinginan memperoleh kepuasan bekerja disamping itu karyawan juga berkeinginan untuk mendapatkan penghargaan pada BMT Bina Ummat Sejahtera di Cabang Jekulo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah maka dengan demikian dengan adanya jaminan sosial yang diberikan perusahaan maka semakin termotivasi pula karyawan dalam bekerja pada BMT Bina Ummat Sejahtera di Cabang Jekulo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, inilah yang selanjutnya diteliti oleh peneliti.

Dasar pemikiran yang melandasi pengujian variable jaminan sosial dalam kaitanya dengan kinerja perusahaan. Jaminan sosial adalah salah satu bentuk

perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh negara guna menjamin warga negaranya untuk

memenuhi kebutuhan hidup dasar yang layak, sebagaimana dalam deklarasi PBB tentang HAM

tahun 1948 dan konvensi ILO No.102 tahun 1952. Utamanya adalah sebuah bidang dari

kesejahteraan sosial yang memperhatikan perlindungan sosial, atau perlindungan terhadap

kondisi yang diketahui sosial, termasuk kemiskinan, usia lanjut, kecacatan, pengangguran,

keluarga dan anak-anak, dan lain-lain.

Salah satu aspek terpenting yang menjamin terjaganya jaminan sosial adalah dengan memenuhi kebutuhannya pada tingkat yang lebih tinggi, pada akhirnya orang tersebut akan terus merasa terjamin keselamatannya untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi seperti keberhasilan dan pengukuran, segala kebijakan dari BMT Bina Ummat Sejahtera akan menjadi aman, apabila kebutuhan tersebut terjamin.

Page 15: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

Kerangka pikir penelitian menggambarkan hubungan dari variabel independen dengan variabel dependen. Dalam hal ini variabel independen adalah kualitas sumber daya manusia (X1), dan variable intervening adalah jaminan sosial (X2) dan variabel dependent yaitu Kinerja perusahaan (Y).

Adapun kerangka pemikiran yang digunakan adalah sebagai berikut:Kinerja BMT

(Y)Kualitas sumber daya manusia (X1) 

Jaminan sosial (X2)

F.     HipotesisPengetian hipotesis menurut Suharsini Arikunto adalah jawaban

sementara terhadap rumusan penelitian di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Hipotesis merupakan dugaan sementara yang mungkin benar dan mungkin salah, sehingga dapat dianggap atau dipandang sebagai konsklusi atau kesimpulan yang sifatnya sementara,15[15] sedangkan penolakan atau penerimaan suatu hipotesis tersebut tergantung dari hasil penellitian terhadap faktor-faktor yang dikumpulkan, kemudian diambil suatu kesimpulan. Sehubungan dengan uraian di atas maka dapat dikemukakan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut :

15[15]Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, Hlm. 67.

Page 16: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

H1 : kualitas sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja BMT

H2 : kualitas sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja BMT dengan jaminan sosial sebagai variabel intervening.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A.  Jenis dan Pendekatan penelitian1.    Jenis Penelitian

Menurut sumber data atau info yang diperoleh dalam kegiatan penelitian maka jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian lapangan (field research). Tujuan penelitian studi kasus atau lapangan adalah mempelajari secara insentif mengenai kualitas sumber daya manusia dan jaminan sosial terhadap kinerja BMT. Lokasi penelitian ini adalah di desa Jekulo Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

2.    Pendekatan PenelitianUntuk mengetahui pengaruh yang signifikan mengenai kualitas sumber

daya manusia dan jaminan sosial terhadap kinerja BMT.Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Metode

kuantitatif yaitu jenis data yang diukur secara langsung atau lebih tepatnya dapat dihitung, atau analisa yang dilakukan dengan cara atau menggunakan statistik. Metode ini digunakan untuk menganalisis data angket yang telah dijawab oleh responden. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikasi perbedaan kelompok atau signifikasi hubungan antara variable yang diteliti.16[16] Pada umumnya, penelitian kuantitatif merupakan penelitian sampel besar. Dan dalam penelitian yang akan diamati adalah Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan mengenai kualitas sumber daya manusia dan jaminan sosial terhadap kinerja BMT.

3.   Jenis dan Sumber Data

16[16] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta, 2002, hlm. 68

Page 17: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh, sumber data yang kami ambil antara lain sebagai berikut :

1.    Data PrimerData primer yaitu data yang didapat dari sumber pertama baik dari

individu atau perseorangan.17[17]Dalam penelitian ini data primer diperoleh langsung dari sejumlah karyawan BMT Bina Ummat Sejahtera cabang Jekulo.

2.    Data SekunderData sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut

dan disajikan baik oleh pihak pengumpulan data primer atau pihak lain. Dalam penelitian ini data sekunder yang diperoleh dari jurnal, skripsi, dan buku-buku referensi.

B.  Populasi dan Sampel 1.    Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut di atas yang dimaksud populasi adalah keseluruhan individu dalam wilayah penelitian yang menjadi subyek penelitian, dalam penelitan ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan BMT BUS cabang Jekulo sejumlah 50 orang.

2.    SampelSampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili). Dengan denikian dapat dijelaskan bahwa sampel merupakan sebagian atau keseluruhan gejala yang diambil dari anggota populasi dan dianggap benar-benar mewakili karakteristik seluruh gejala dalam populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan pertimbangan faktor keterbatasan yang tidak memungkinkan seluruh populasi untuk diteliti. Cara ini ditempuh untuk menghemat biaya, waktu dan tenaga yang tersedia.

17[17]Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis Edisi Kedua, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011, hlm. 42.

Page 18: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

Dalam hal ini peneliti mengambil 50 orang responden yang dianggap cukup mewakili untuk diteliti.

Berkaitan dengan jumlah populasi yang relative banyak maka Sampel yang diambil adalah berdasarkan random sampling (probability sampling), dengan teknik simple random sampling.

Oleh karena populasi sudah diketahui jumlahnya, maka untuk menentukanjumlah sampel yang akan diteliti menggunakan rumus :

n = 98,03 = 98Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 98 karyawan BMT Bina

Ummat sejahtera.D.    Variabel dan Pengukuran

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu. Berdasarkan landasan teori, maka variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :

1.    Variabel Bebas (Independen)Variabel bebas atau independen merupakan variable yang

mempengaruhi atau menjadi penyebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebasnya adalah kualitas sumber daya manusia.

2.    Variabel InterveningVariabel intervening secara teoritis adalah variabel yang mempengaruhi

hubungan dependen dan independen menjadi hubungan langsung dan tidak langsung yang dapat diamati dan diukur. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel intervening adalah jaminan sosial.

3.    Variabel Terikat (Dependen)

Page 19: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

Variabel terikat atau dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel terikatnya adalah kinerja perusahaan.

E.  Definisi Operasional VariabelDefinisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana

suatuvariabel di ukur, sehingga peneliti dapat mengetahui baik buruknyapengukuran tersebut. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

No

Variabel Definisi Operasional

Indikator Skala

1. Kualitas sumber daya manusia

Sumber daya

manusia yang

berkualitas adalah

SDM yang

komperhensip dalam

berfikir dan selalu

mengantisipasi

tuntutan di masa

depan, memiliki

sikap positif,

berperilaku terpuji,

dan berwawasan,

serta memiliki

kemampuan,

keterampilan , dan

keahlian yang sesuai

dengan kebutuhan

diberbagai bidang.

1.      Keterampilan2.      Keahlian3.      Kemampuan

bekerja dengan baik.

Likert

Page 20: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

2. Jaminan sosial

Jaminan sosial tenaga kerja adalah suatu bentuk perlindungan yang diberikan kepada pekerja dan keluargannya terhadap berbagai risiko pasar tenaga kerja, misalnya resiko kehilangan pekerjaan, penurunan upah, kecelakaan kerja, sakit, cacat, lanjut usia dll.

1.    Risiko kehilangan pekerjaan

2.    Penurunan upah3.    Kecelakaan kerja,

sakit, cacat dan lanjut usia.

Likert

3. Kinerja BMT

Menurut ridlwan (2004), BMT merupakan sebuah lembaga yang tidak saja berorientasi bisnis tetapi juga sosial, dan juga lembaga

1.    Lembaga pembiayaan

2.    Lembaga keuangan mikro yang berpihak pada masyarakat

3.    Pelayanan BMT

Likert

Page 21: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

yang tidak melakukan pemusatan kekayaan pada sebagian kecil orang tetapi lembaga yang kekayaaannya terdistribusi oleh bina ummat sejahtera secara merata dan adil.

F.   Metode Pengumpulan DataTehnik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:1.    Metode Angket/Quesioner

Metode angket atau questioner adalah merupakan daftra pertanyaan yang mencakup semua pernyataan dan pertanyaan yang akan digunakan untuk mendapatkan data baik yang dilakukan melalui telepon, surat atau tatap muka. Penyebaran angket diberikan kepada seluruh karyawan BMT BUS cabang Jekulo, serta menggunakan 3 skala likers yaitu setuju= 3, netral= 2, tidak setuju=1.

2.    ObservasiMetode ini biasannya diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan

dengan sistematik fenomen-fenomena yang diselidiki. Observasi yaitu cara pengambilan data dengan menggunakan pengamatan langsung dengan dan prosedur yang sistematis.18[18]

18[18] Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta : PT Gramedia, 1991, hlm. 212

Page 22: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

Observasi dilakukan untuk mengetahui secara langsung mengenai kinerja perusahaan BMT BUS cabang Jekulo.

G. Metode Analisis DataJenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yaitu suatu

jenis penelitian yang temuan-temuannya diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan.Dalam usaha untuk mencapai tujuan penelitian, maka data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan suatu analisis sesuai dengan kebutuhan penulisan. Untuk kepentingan anlisis, data diolah secara statistik dengan menggunakan alat bantu program SPSS yang sesuai dengan model analisis dan diolah dengan bantuan computer.

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi dengan menggunakan Skala Likert sebagai pedoman penafsiran. Sebelum melakukan analisis regresi, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas

Uji validitas dan uji reliabilitas yaitu sebagai berikut:.1.    Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen1)   Uji Validasi

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.19[19] Untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Sedangkan untuk mengetahui skor masing–masing item pertanyaan valid atau tidak, maka ditetapkan kriteria statistic sebagai berikut:

1)   Jika r hitung > r tabel dan bernilai positif, maka variabel tersebut valid.2)   Jika r hitung < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid.3)   Jika r hitung > r tabel tetapi bertanda negatif, maka H0 akan tetap ditolak

danH1 diterima.

19[19]Imam Gozali. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi 3. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005, hlm. 203.

Page 23: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

2)   Uji ReliabilitasUji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang

mempunyai indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

a.    Repeted measure atau pengukuran yaitu seseorang aka disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya

b.    One shot atau pengukuran sekali saja dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan yang lain atau mengukur korelasi antara jawaban dengan pertanyaan.

Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS, yang akan memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha ( α ). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbanch Alpha > 0,60.20[20]

2.    Metode Analisis Data1)   Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F digunakan pada dasarnya menunjukkan apakah semua variable independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :1)   Derajat kepercayaan = 5 %2)   Derajat kebebasan f tabel ( α, k, n-k-1 )

α = 0,05k = jumlah variabel bebasn = jumlah sampel

3)   Menentukan kriteria pengujianH0 ditolak apabila f hitung > f tabelHA ditolak apabila f hitung < f tabel

20

Page 24: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

4)   Menentukan f dengan rumusf = R2 / k ( 1 - R2 ) / ( n – k – 1 )

Dimana :R2 = koefisien determinan bergandan = jumlah sampelk = jumlah variabel bebas

Kesimpulan : Apabila f hitung < f tabel maka H0 diterima dan HA ditolak, artinya tidak ada

pengaruh secara simultan. Apabila f hitung > f tabel maka H0 ditolak dan HA diterima, artinya

adapengaruh secara simultan.2)   Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik T)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variable penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variable dependen.

Langkah – langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :a.    Menentukan formasi H0 dan H1

H0 : bi = 0 ,berarti variabel independen bukan merupakan variable penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.HA : bi ≠ 0 ,berarti variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

b.    Level of significantSampel 98 orang, maka t tabel = t ( α = 0,05 )

c.    Menentukan kriteria pengujianH0 gagal ditolak apabila t hitung < t tabelH1 ditolak apabila t hitung > t tabel

d.   Tes Statistik

Page 25: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

t = rata-rata sampel pertama – rata-rata sampel kedua standar error perbedaan rata-rata kedua sampel.

Kesimpulan : Apabila t hitung > t tabel maka H0 ditolak, artinya ada pengaruh positif. Apabila t hitung < t tabel maka H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh.

DAFTAR PUSTAKAArikunto , Suharsini. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta. 2002

Page 26: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

Cantika Yuli , Sri Budi. Manajemen Sumber Daya Manusia Cetakan Pertama. Malang : UMM PRESS. 2005

Gozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi 3. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2005

Guritno, Bambang dan Waridin, Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja. JRBI. vol.1 no.1

Handoko, Hani . Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFEE. 1987

Husein Umar. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis Edisi Kedua. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2011

Kertonegoro, Sentanoe. Jaminan Sosial dan Pelaksanaannya di Indonesia Cetakan I. Jakarta : Mutiara.

Koentjaraningrat. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : PT Gramedia. 1991

Mathis , Robert L. Manajemen Sumber Daya Manusia Buku I. Jakarta : Salemba Empat. 2002

Rivai an Basri , Veithzal. Performance Appraisal : System yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2005

Sastrohadiwiryo. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta : Bumi Aksara. 2001

Siagian, P Sondang. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara. 2007Soepomo, Imam. Pengatur Hukum Perburuhan. Jakarta : Djambatan 1981

Sulistiyani Rosidah, Ambar T. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu. 2003

T.J. Purwanto. Analisis Besarnya Pengaruh Pembiayaan, Financing To Deposit Ratio (FDR) dan Rasio Non Performing Financing (NPF) Terhadap Laba Bank Syari’ah (Studi Kasus Pada PT Bank Muamalat Indonesia).

Page 27: Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia Dan Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Bmt

Penelitian Pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institute Pertanian Bogor, Bogor

Tika P. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta : PT Bumi Aksara. 2006

Y.W. Sunindhia dan Ninik Widiyanti. Management Tenaga Kerja. Jakarta : Bima Aksara. 1987 http://ipina10.blogspot.com/2013/11/makalah-sistem-jaminan-sosial-nasional.html