22
PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY DAN LIKUIDITAS TERHADAP FINANCIAL DISTRESS (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2018) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh: RIZQI KARUNIA SANDHI B 200 160 328 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY …eprints.ums.ac.id/82223/11/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 2. 28. · PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY DAN

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY …eprints.ums.ac.id/82223/11/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 2. 28. · PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY DAN

PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY

DAN LIKUIDITAS TERHADAP FINANCIAL DISTRESS

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2016-2018)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

RIZQI KARUNIA SANDHI

B 200 160 328

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020

Page 2: PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY …eprints.ums.ac.id/82223/11/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 2. 28. · PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY DAN

i

Page 3: PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY …eprints.ums.ac.id/82223/11/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 2. 28. · PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY DAN

ii

Page 4: PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY …eprints.ums.ac.id/82223/11/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 2. 28. · PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY DAN

iii

Page 5: PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY …eprints.ums.ac.id/82223/11/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 2. 28. · PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY DAN

4

PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING

CAPACITY DAN LIKUIDITAS TERHADAP FINANCIAL DISTRESS

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2016-2018)

Abstrak

Financial distress merupakan sebuah bentuk tahap penurunan kondisi keuangan

perusahaan. Hal ini apabila tidak segera diperbaiki akan menyebabkan perusahaan

mengalami kesulitan keuangan yang berujung kepada terjadinya kebangkrutan.

Sehingga perlu dilakukan prediksi awal untuk mencegah terjadinya financial

distress. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh leverage,

sales growth, operating capacity dan likuiditas terhadap financial distress.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018. Metode

pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Dalam penelitian ini

terdapat 291 sampel. Analisis yang digunakan adalah regresi logistik, dengan alat

bantu SPSS versi 20.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa leverage,

operating capacity dan likuiditas berpengaruh signifikan terhadap financial

distress. Sedangkan sales growth tidak berpengaruh signifikan terhadap financial

distress.

Kata Kunci: financial distress, leverage, sales growth, operating capacity,

likuiditas

Abstract

Financial distress is a condition where the company finance is running into a

decreasing stage. If such condition is not immediately regenerated, it will result in

the financial distress of the company which lead to the bankruptcy at the end.

Therefore, an initial prediction is needed to prevent the financial distress. The

purpose of this study is to investigate the influence of leverage, sales growth,

operating capacity and liquidity toward financial distress. Population in this study

are all manufacture companies listed in Indonesia Stock Exchange for 2016-2018.

This sampling method used purposive sampling method. There are 291 companies

as sample for this study. The analyze used logistic regression by using SPSS 20.0

version as an instrument. The result showed that leverage, operating capacity, and

liquidity have significant effect to financial distress. Sales growth did not

significant effect to financial distress.

Keyword: financial distress, leverage, sales growth, operating capacity, liquidity

Page 6: PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY …eprints.ums.ac.id/82223/11/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 2. 28. · PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY DAN

5

1. PENDAHULUAN

Perusahaan didirikan pastinya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Secara

umum tujuan ini mengharapkan agar tercapainya laba yang semaksimal

mungkin dengan biaya yang seminimal mungkin, namum dalam praktiknya

mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah. Dalam hal menjalankan perusahaan

dibutuhkan tata kelola keuangan perusahaan yang baik, tetapi dengan tata

kelola keuangan yang baik belum tentu mencerminkan kinerja perusahaan yang

baik dan belum tentu dapat menjamin kelangsungan perusahaan, bahkan dapat

terjadi hal yang tidak diinginkan oleh setiap pemilik perusahaan yaitu

kebangkrutan. Kebangkrutan suatu perusahaan diakibatkan adanya

ketidakmampuan perusahaan dalam melakukan kewajiban yang telah jatuh

tempo, selain itu ada faktor persaingan antar perusahaan lain. Informasi dari

kondisi perusahaan ini merupakan suatu bentuk sinyal bagi para pihak-pihak

eksternal dalam melakukan keputusan untuk menanam modal ataupun

memberikan pinjaman.

Sektor industri manufaktur menjadikan sektor yang paling memiliki

pengaruh besar terhadap tingkat keberhasilan pencapaian pertumbuhan

perekonomian di Indonesia. Industri manufaktur Indonesia semakin

berkembang dalam beberapa tahun ini, bahkan menjadikan Indonesia sebagai

negara dengan industri manufaktur tertinggi di ASEAN. Dalam lingkup dunia

kontribusi industri manufaktur Indonesia menempati peringkat ke-4 dunia dari

15 negara yang kontribusi manufaktur terhadap PBDnya di atas 10 % .

Pencapaian ini menempatkan industri manufaktur Indonesia lebih tinggi dari

Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Kanada. Kontribusi industri manufaktur

terhadap PBD Indonesia sebesar 20% berada dibawah Korea Selatan 29%,

Tiongkok 27% dan Jerman 23% (www.kompasiana.com). Namun dalam krisis

financial global perusahaan manufaktur tidak dapat menjamin dalam

mempertahankan tingkat pertumbuhan penjualan. Jika perusahaan mengalami

penurunan penjualan yang terus-menerus bisa saja perusahaan tersebut akan

mengalami kebangkrutan. Maka dari itu dibutuhkan manajemen pengelolaan

keuangan yang baik. Adapun fenomena yang terjadi dalam penelitian ini yaitu:

Page 7: PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY …eprints.ums.ac.id/82223/11/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 2. 28. · PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY DAN

6

Gambar 1 Perusahaan yang terdelisting pada tahun 2014-2018

Sumber : www.idx.com

Berdasarkan gambar 1 terdapat ada beberapa perusahaan yang telah resmi

didelisting dari Bursa Efek Indonesia dari tahun 2014-2018. Diketahui pada

tahun 2016 tidak ada perusahaan yang terdelisting dari Bursa Efek Indonesia.

Pada tahun 2017 terjadi peningkatan sebesar 8 perusahaan yang telah resmi

terdelisting dari Bursa Efek Indonesia. Kemudian di tahun 2018 terjadi

penurunan sebesar 4 perusahaan yang telah resmi terdelisting dari Bursa Efek

Indonesia. Delisting adalah tindakan penghapusan pencatatan saham

perusahaan dari Bursa Efek Indonesia karena perusahaan bersangkutan

dianggap tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan. Menurut Lestari (2019)

faktor penyebab perusahaan mengalami delisting adalah karena

ketidakcukupan modal, besarnya beban utang, dan bunga.

Salah satu perusahaan yang terdelisting pada tahun 2018 yaitu PT Dwi

Aneka Jaya Kemasindo Tbk (DAJK) yang bergerak pada industri percetakan

offset kemasan dan karton gelombang di sektor industri dasar dan kimia. Pada

tanggal 17 Mei 2018 PT DAJK terdelisting dari Bursa Efek Indonesia.

Sebelumnya pada 23 November 2017, PT DAJK dinyatakan pailit oleh

Pengadilan Negara (PN) Jakarta Pusat setelah tuntutan dari PT Bank Mandiri

Tbk (BMRI) selaku kreditur dikabulkan. PT DAJK memiliki utang sebesar Rp

428,27 miliar kepada PT BMRI. Selain itu, pada laporan keuangan perseroan

hingga September 2017, PT DAJK juga memiliki utang dengan beberapa

perbankan lain. Yaitu utang kepada Standard Chartered Bank sebesar Rp

1

3

0

8

4

0

2

4

6

8

10

2014 2015 2016 2017 2018

Delisting

Page 8: PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY …eprints.ums.ac.id/82223/11/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 2. 28. · PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY DAN

7

262,42 miliar, Bank Commenwealth sebesar Rp 50,47 miliar, Citibank N.A

senilai Rp 26,62 miliar, serta Bank Danamon senilai Rp 9,9 miliar

(www.detik.com). Adapun laba dan utang dari PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo

Tbk (DAJK) tahun 2014 sampai dengan 2017 :

Tabel 1 Perkembangan Utang, Penjualan dan Laba / Rugi PT Dwi Aneka Jaya

Kemasindo Tbk

Tahun 2014 2015 2016 2017

Utang 462.988.277 302.984.400 1.039.612.660 913.317.628

Penjualan

Bersih 894.481.711 1.005.670.547 214.971.204 15.209.595

Laba/rugi

bersih 115.002.444 (439.810.233) (366.446.707) (59.588.988)

Sumber : www.idx.com

Dari data diatas dapat dilihat bahwa utang PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo

Tbk selama empat tahun cenderung mengalami penurunan bahkan pada tahun

2015 perusahaan memperoleh laba negatif yang sangat besar dibanding tahun-

tahun sebelumnya. Sedangkan utang PT DAJK pada tahun 2016 mengalami

kenaikan hingga tiga kali lipat dari tahun sebelumnya.

Financial distress yaitu suatu proses menurunnya posisi financial

perusahaan yang dialami sebelum perusahaan bangkrut ataupun mengalami

likuidasi (Platt dan Platt, 2002) dalam (Widhiari dan Merkusiwati, 2015).

Penurunan posisi financial perusahaan dapat terjadi ketika pendapatan tidak

cukup untuk menutupi biaya di mana rata-rata pengembalian investasi terus

menerus berada dibawah biaya modal perusahaan (Tazkia, 2019). Prediksi

financial distress pada penelitian ini diukur dengan Interest Converage Ratio

(ICR). Rasio ini membandingkan laba operasi dengan beban bunga pada

periode berjalan yang memperlihatkan pengeluaran uang dalam laporan laba

rugi. Adapun rasio keuangan yang dapa mempengaruhi prediksi financial

distress yaitu leverage, sales growth, operating capacity dan likuiditas.

Page 9: PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY …eprints.ums.ac.id/82223/11/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 2. 28. · PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY DAN

8

Rasio keuangan pertama yang mempengaruhi prediksi financial distress

pada perusahaan adalah leverage. Leverage merupakan suatu kemampuan

entitas untuk melunasi utang lancar maupun utang jangka panjang, atau rasio

yang digunakan untuk menilai sejauh mana suatu entitas dibiayai dengan

menggunakan utang (Wiagustini, 2010:76) dalam (Widhiari dan Merkusiwati,

2015).

Rasio keuangan kedua yang mempengaruhi prediksi financial distress

pada perusahaan adalah sales growth. Sales growth memberikan gambaran

mengenai pertumbuhan penjualan dari tahun ke tahun. Rasio sales growth yang

meningkat menunjukkan bahwa perusahaan mampu menjalankan dan

mencapai target perusahaan karena persentase penjualan yang menunjukan

peningkatan (Harahap, 2010:309) dalam (Amanda dan Tasman, 2019.

Rasio keuangan ketiga yang mempengaruhi prediksi financial distress

pada perusahaan adalah operating capacity. Operating capacity atau sering

disebut juga dengan rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam menggunakan aset-asetnya secara efektif untuk

menghasilkan penjualan (Atika, 2012) dalam (Muktisari, 2018).

Rasio keuangan keempat yang mempengaruhi prediksi financial distress

pada perusahaan adalah likuiditas. Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segara

dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan

pada saat ditagih (Lestari, 2019).

Variabel-variabel yang akan diuji sudah pernah dilakukan oleh peneliti

terdahulu dan telah terbukti memiliki pengaruh terhadap financial distress.

Tetapi masih ada hasil yang tidak konsisten. Pada penelitian ini akan

menganalisis pengaruh dari leverage, sales growth, operating capacity dan

likuiditas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2016-2018. Berdasarkan dari latar belakang yang telah dijelaskan diatas

maka peneliti mengambil judul “ Pengaruh Leverage, Sales Growth, Operating

Capacity dan Likuiditas Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada

Page 10: PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY …eprints.ums.ac.id/82223/11/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 2. 28. · PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY DAN

9

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-

2018)”.

2. METODE

2.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dijelaskan,

maka penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini

berisi mengenai pengujian berupa angka dan analisis menggunakan uji

statistik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara leverage,

sales growth, operating capacity dan likuiditas terhadap kondisi financial

distress perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2016-2018.

2.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan sektor manufaktur di

Indonesia. Sementara, sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur

di Indonesia selama periode 2016 sampai dengan 2018 yang terdaftar di BEI.

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling yaitu penentuan sampel dari populasi yang ada

berdasarkan kriteria.

2.3 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang

diperoleh secara tidak langsung karena melalui media perantara (diperoleh

dan dicatat oleh pihak lain). Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal

dari laporan tahunan (annual report) perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2018 dalam situs BEI yaitu

www.idx.co.id yang menyediakan semua data mengenai variabel penelitian

yaitu, leverage, sales growth, operating capacity, likuiditas dan interest

converage ratio sebagai ukuran financial distress.

2.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yaitu cara untuk memperoleh data yang akan

digunakan dalam penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

Page 11: PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY …eprints.ums.ac.id/82223/11/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 2. 28. · PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY DAN

10

sama dengan metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan Tazkia

(2019) adalah sebagai berikut :

1) Studi pustaka

Pengumpulan data sekunder ini melali artikel jurnal, penelitian

terdahulu yang sesuai dengan penelitian ini.

2) Studi dokumentasi

Pengumpulan data sekunder diperoleh dari website resmi Bursa Efek

Indonesia yaitu www.idx.co.id .

2.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

2.5.1 Variabel Dependen

a) Financial Distress

Financial distress merupakan kondisi dimana keuangan

perusahaan sedang kesulitan keuangan dan kegagalan dalam usaha.

Asquith, dkk (1994) mengatakan bahwa financial distress dapat diukur

menggunakan interest coverage ratio. Rumus interest coverage ratio

adalah sebagai berikut:

𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝐶𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡

𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒

Keterangan :

ICR = Interest Coverage Ratio pada tahun t

Operating Profit = Laba Operasi

Interest Expense = Beban Bunga

Jika interest coverage ratio di suatu perusahaan menunjukkan angka

lebih dari 1 maka tergolong sebagai perusahaan yang tidak mengalami

financial distress, sedangkan jika interest coverage ratio menunjukkan

angka yang kurang dari 1, maka perusahaan tersebut dapat dikatakan

sebagai perusahaan yang mengalami financial distress. Selanjutnya

perusahaan yang mengalami financial distress maka dalam pengkodean

variabel dummy diberi skor 1 dan yang tidak mengalami financial

distress maka dalam pengkodean variabel dummy diberi skor 0.

(1)

Page 12: PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY …eprints.ums.ac.id/82223/11/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 2. 28. · PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY DAN

11

2.5.2 Variabel Independen

a) Leverage

Rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan membayar seluruh kewajiban-kewajibannya

meliputi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang saat perusahaan

akan mengalami likuidasi (Yustika, 2015). Rasio ini digunakan untuk

menilai kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban-

kewajibannya. Pengukuran leverage dalam penelitian ini menggunakan

proksi debt to asset ratio dengan rumus sebagai berikut:

𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

b) Sales Growth

Menurut Widhiari dan Merkusiwati (2015), rasio sales growth dapat

digunakan untuk memprediksi pertumbuhan penjualan masa depan,

karena rasio sales growth dapat menggambarkan keberhasilan perusahaan

pada periode yang lalu sehingga dapat menjadi prediksi untuk masa yang

akan datang. Sales growth diproksikan dengan menghitung penjualan

tahun sekarang dikurangi penjualan tahun sebelumnya dan dibagi

penjualan tahun sebelumnya.

𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑔𝑟𝑜𝑤𝑡𝑕 = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛𝑡 − Penjualan𝑡−1

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛𝑡−1

c) Operating Capacity

Operating capacity adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan mengelola perputaran aset sehingga memberikan

kas bagi perusahaan (Yustika, 2015). Dalam penelitian ini proksi yang

digunakan untuk mengukur rasio operating capacity adalah total assets

turnover:

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑡𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖𝑕

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

(2)

(3)

(4)

Page 13: PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY …eprints.ums.ac.id/82223/11/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 2. 28. · PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY DAN

12

d) Likuiditas

Likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemapuan perusahaan

dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Jika rasio semakin tinggi,

maka akan terjamin utang-utang perusahaan kepada kreditur. Likuiditas

pada penelitian ini diproksikan dengan current ratio. Current ratio

digunakan untuk mengetahui sejauh mana jumlah aset lancar dalam

memenuhi kewajibannya. Perhitungan current ratio menurut Prastowo

(2011) dalam Eminingtyas (2017) adalah :

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

2.6 Metode Analisis Data

Analisis regresi logistik dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui prediksi probabilitas pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat. Analisis regresi logistik tidak melibatkan uji normalitas,

heteroskedastisitas, dan uji asumsi klasik pada variabel dependennya,

(Ghazali, 2009) dalam (Takzia, 2019). Penelitian ini menggunakan regresi

logistik karena variabel dependennya diukur dengan menggunakan variabel

dummy, 1 untuk perusahaan yang terkena financial distress dan 0 untuk

perusahaan yang tidak terkena financial distress. Model regresi logistik yang

digunakan untuk menguji adalah :

Ln ( 𝐅𝐃

𝟏−𝐅𝐃 ) = α + β1 LEV + β2 SG + β3 OP + β4 LIK+ ε

Keterangan :

Ln ( FD

1−FD ) = Log dari perbandingan antara peluang financial

distress dan non financial distress

α = Konstanta

LEV = Leverage

SG = Sales Growth

OP = Operating Capacity

LIK = Likuiditas

(5)

(6)

Page 14: PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY …eprints.ums.ac.id/82223/11/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 2. 28. · PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY DAN

13

β1 – β4 = Koefisien Regresi

ε = Error

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengujian Hipotesis

3.1.1 Uji Kelayakan Model Regresi (Hosmer and Lemeshow’s)

Berdasarkan pengujian Hosmer and Lameshow Goodness-of Fit Test untuk

menguji kelayakan model ditemukan nilai Chi-square sebesar 14,549

dengan nilai Sig 0,069. Nilai Sig 0,069 > 0,05 (lebih besar dari alpha)

sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa model regresi layak digunakan

untuk melanjutkan pengujian dalam penelitian ini.

3.1.2 Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

a) Chi Square (X2)

Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa nilai-2LL awal atau pada saat

blocknumber = 0 sebesar 332,131 dan nilai -2LL akhir atau pada saat

blocknumber = 1 sebesar 228,792. Sehingga -2LL awal memiliki nilai

lebih besar dari nilai -2LL akhir, dengan adanya penurunan sebesar

103,339 dapat disimpulkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan

data yang ada.

b) Koefisien Determinasi (Nagelkereke’s R Square)

Nilai Nagelkereke’s R Square menunjukkan bahwa 43,9% variabel

financial distress dipengaruhi oleh variabel leverage, sales growth,

operating capacity dan likuiditas sedangkan sisanya sebesar 56,1%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian.

3.1.3 Tabel Klasifikasi 2x2

Berdasarkan tabel 4.6 dapat di lihat bahwa menurut prediksi perusahaan

yang mengalami financial distress adalah 75 perusahaan sedangkan

observasi yang sesungguhnya perusahaan yang mengalami financial distress

adalah 37 perusahaan dengan ketepatan 49,3% sedangkan perusahaan yang

tidak mengalami financial distress adalah 216 perusahaan dan observasi

sesungguhnya menunjukan 206 perusahaan yang tidak mengalami kondisi

financial distress dengan ketepatan 95,4%. Jika di lihat dari overall present,

Page 15: PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY …eprints.ums.ac.id/82223/11/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 2. 28. · PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY DAN

14

presentasi ketepatan model dengan mengklasifikasi observasi adalah 83,5%.

Artinya dari 291 observasi perusahaan ada 243 observasi yang tepat

pengklasifikasinya oleh model regresi logistik.

3.1.4 Analisis Regresi Logistik

Hasil analisis regresi logistik sebagai berikut:

Tabel 2 Hasil Analisis Regresi Logistik

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

S

t

e

p

1a

LEV 2,354 ,787 8,959 1 ,003 10,529

SG -,318 ,482 ,436 1 ,509 ,728

OC -1,894 ,428 19,553 1 ,000 ,151

LIK -,783 ,266 8,642 1 ,003 ,457

Constant ,541 ,704 ,589 1 ,443 1,717

Sumber : Hasil Olah Data SPSS, 2020

Berdasarkan tabel diatas disusun model regresi logistik sebagai berikut :

Ln ( 𝐅𝐃

𝟏−𝐅𝐃 ) = 0,541 + 2,354 LEV – 0,318 SG – 1,894 OC – 0,783 LIK + e

Angka yang di hasilkan dalam pengujian tersebut dapat di jelaskan sebagai

berikut :

1. Konstanta sebesar 0,541 menunjukan bahwa tanpa adanya pengaruh dari

variabel bebas yaitu leverage, sales growth, operating capacity dan

likuiditas maka probabilitas financial distress akan sebesar 0,541.

2. Leverage menunjukkan besarnya koefisiensi regresi bernilai 2,354 yang

berarti apabila leverage meningkat sebesar 1 satuan maka financial

distress akan naik sebesar 2,354 dan sebaliknya, apabila leverage

menurun sebesar 1 satuan maka financial distress akan menurun sebesar

2,354.

3. Sales growth menunjukkan besarnya koefisiensi regresi bernilai 0,318

yang berarti apabila sales growth menurun sebesar 1 satuan maka

financial distress akan meningkat sebesar 0,318 dan sebaliknya, apabila

Page 16: PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY …eprints.ums.ac.id/82223/11/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 2. 28. · PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY DAN

15

sales growth meningkat sebesar 1 satuan maka financial distress akan

menurun sebesar 0,318.

4. Operating capacity menunjukkan besarnya koefisiensi regresi bernilai

1,894 yang berarti apabila operating capacity menurun sebesar 1 satuan

maka financial distress akan meningkat sebesar 1,894 dan sebaliknya,

apabila operating capacity meningkat sebesar 1 satuan maka financial

distress akan menurun sebesar 1,894.

5. Likuiditas menunjukkan besarnya koefisiensi regresi bernilai 0,783 yang

berarti apabila likuiditas menurun sebesar 1 satuan maka financial

distress akan meningkat sebesar 0,783 dan sebaliknya, apabila likuiditas

meningkat sebesar 1 satuan maka financial distress akan menurun

sebesar 0,783.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Pengaruh Leverage terhadap Financial Distress

Hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukan bahwa leverage

berpengaruh terhadap financial distress dengan nilai signifikansi sebesar

0,003 < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis ke satu (H1) yang

menyatakan leverage berpengaruh terhadap financial distress, diterima.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Utami (2015)

menunjukan semakin tinggi leverage perusahaan maka semakin tinggi

probabilitas perusahaan mengalami financial distress. Penelitian ini sesuai

dengan hasil penelitian Wicaksono (2018) yang menyatakan semakin tinggi

nilai leverage pada perusahaan maka semakin tinggi pula perusahaan akan

mengalami kondisi financial distress.

Leverage muncul karena adanya penggunaan dana perusahaan dalam

bentuk utang yang berasal dari pihak ketiga. Jika perusahaan dalam

melaksanakan kegiatan usahanya lebih banyak menggunakan utang, akan

berisiko terjadinya kesulitan pembayaran di masa yang akan datang.

Kondisi seperti ini akan menyebabkan kondisi dimana utang yang dimiliki

lebih besar dari jumlah aset dan modalnya, sehingga apabila tidak segera

Page 17: PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY …eprints.ums.ac.id/82223/11/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 2. 28. · PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY DAN

16

diatasi akan mengakibatkan financial distress dan mengarah pada

kebangkrutan.

3.2.2 Pengaruh Sales Growth terhadap Financial Distress

Hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukan bahwa sales growth

berpengaruh terhadap financial distress dengan nilai signifikansi sebesar

0,509 > 0,05. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis kedua (H2) yang

menyatakan sales growth tidak berpengaruh terhadap financial distress,

ditolak. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Utami (2018)

menunjukan bahwa slaes growth tidak dapat memprediksi terjadinya

financial distress semakin tinggi pertumbuhan perusahaan maka semakin

rendah probabilitas perusahaan mengalami financial distress. Hasil

penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Wicaksono (2018) bahwa sales

growth tidak berpengaruh dalam memprediksi financial distress.

Tingkat sales growth perusahaan tidak dapat dijadikan sebagai

penilaian keadaan financial distress, karena apabila penjualan perusahaan

mengalami penurunan tidak berdampak pada saat itu juga akan mengalami

kebangkrutan, hanya saja akan mengalami penurunan hasil bersih yang

didapatkan oleh perusahaan tersebut. Nilai sales growth yang menurun akan

berpengaruh terhadap penurunan laba, tetapi penurunan laba perusahaan

selama tahun tersebut tidak akan menyebabkan perusahaan mengalami

kondisi financial distress, karena penjualan yang relatif stabil pada tahun

sebelumnya.

3.2.3 Pengaruh Operating Capacity terhadap Financial Distress

Hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukan bahwa operating

capacity berpengaruh terhadap financial distress dengan nilai signifikansi

sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis ke ketiga (H3)

yang menyatakan operating capacity berpengaruh terhadap financial

distress, diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Lestari

(2019) menunjukkan bahwa variabel kapasitas operasi berpengaruh terhadap

financial distress. Penelitian yang dilakukan Zuyyina (2017) menunjukan

bahwa operating capacity berpengaruh terhadap financial distress.

Page 18: PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY …eprints.ums.ac.id/82223/11/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 2. 28. · PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY DAN

17

Nilai operating capacity yang tinggi menandakan bahwa efektifitas

perusahaan dalam menghasilkan penjualan atas digunakannya aset untuk

kegiatan operasional perusahaan sangatlah baik. Suatu aset perusahaan tidak

bisa dimaksimalkan penggunaannya, maka penjualan perusahaan juga tidak

bisa maksimal, apabila rasio ini rendah maka perusahaan tidak

menghasilkan volume penjualan yang cukup dibanding dengan investasi

dalam aktivanya, hal tersebut menunjukkan kinerja yang tidak baik sehingga

dapat mempengaruhi keuangan perusahaan dan memicu terjadinya financial

distress.

3.2.4 Pengaruh Likuiditas terhadap Financial Distress

Hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukan bahwa likuiditas

berpengaruh terhadap financial distress dengan nilai signifikansi sebesar

0,003 < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis ke keempat (H4) yang

menyatakan likuiditas berpengaruh terhadap financial distress, diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Yustika (2015) menunjukkan

bahwa Likuiditas yang diproksikan dengan current ratio berpengaruh

dalam memprediksi kondisi financial distress. Hasil penelitian Oktaviani

(2019) Likuiditas yang diproksikan dengan current ratio berpengaruh

terhadap financial distress.

Likuiditas yang di proksikan dengan current ratio dengan

membandingkan aset lancar dan utang lancar. Dalam aset lancar berisikan

akun piutang usaha dan persediaan yang mana sewaktu-waktu dapat

dikonversikan menjadi kas, tetapi tindakan ini membutuhkan waktu yang

lama sehingga dapat terjadi keterlambatan dalam pembayaran kewajiban

jangka pendek. Hal ini akan memberikan informasi yang buruk untuk para

investor dan cenderung untuk tidak menanamkan modal pada perusahaan

yang tidak mampu membayar utang, sehingga semakin kecil current ratio

maka akan mengindikasikan perusahaan terkena kondisi financial distress.

Page 19: PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY …eprints.ums.ac.id/82223/11/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 2. 28. · PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY DAN

18

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh

leverage, sales growth, operating capacity dan likuiditas terhadap financial

distress pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia

tahun 2016-2018, sehingga dapat diambil beberapa kesimpulan penting

sebagai berikut :

1. Leverage berpengaruh terhadap financial distress pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018.

2. Sales growth tidak berpengaruh terhadap financial distress pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2016-2018.

3. Operating capacity berpengaruh terhadap financial distress pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2016-2018.

4. Likuiditas berpengaruh terhadap financial distress pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018.

4.2 Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan yang

dialami. Beberapa keterbatasan yang dialami penulis antara lain:

1. Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018 sebagai objek penelitian, namun

banyak pengurangan data karena penyesuaian dengan kriteria penelitian

sehingga menjadi berkurangnya sampel.

2. Variabel independen pada penelitian ini hanya berfokus pada rasio

keuangan.

3. Pengukuran untuk prediksi perusahaan yang terkena financial distress

memakai interst coverage ratio yang mana hanya membandingkan antara

beban operasi dan beban bunga.

4.3 Saran

Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini untuk penelitian selanjutnya

adalah sebagai berikut:

4.1 Kesimpulan

4. PENUTUP

Page 20: PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY …eprints.ums.ac.id/82223/11/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 2. 28. · PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY DAN

19

1. Peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya melakukan pengujian

tidak hanya di perusahaan sektor manufaktur tetapi memakai seluruh

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta menambah

periode tahun penelitian agar hasil penelitian dapat optimal.

2. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya memakai variabel non keuangan

seperti unsur-unsur dari goo corporate governance.

3. Pengukuran financial distress dapat menggunakan model lain seperti

Altman ataupun Springate agar ada perbandingan yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Alifiah, M. N. (2014). Prediction of financial distress companies in the trading.

Procedia-Social and Behavioral Science , 90-98.

Alifiah, M. N., Salamudin, N., & Ahmad, I. (2013). Prediction of Financial

Distress Companies in the Consumer Products Sector in Malaysia. Jurnal

Teknologi Social Science , 85-91.

Amanda, Y., & Tasman, A. (2015). Pengaruh Likuiditas, Leverage, Sales Growth

dan Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2015-

2017. Ecogen Fakultas Ekonomi UNP , Volume 2, Nomor 3,.

Ariwan, Y. (2017). Pengaruh Faktor-Faktor Penentu Financial Distress Pada

Perusahaan Properti Yang Terdaftar di BEI. SSRN .

Barton, S. L. (1989). An Empirical Test of Stakeholder Theory Predictions of

Capital Structure. Financial Management Association International ,

Vol.18, No.1, 36-44.

Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2006). Fundamental of Financial Management

Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Deitiana, T. (2011). Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan, Dan

Dividen Terhadap Harga Saham . Jurnal Bisnis dan Akuntansi , Vol. 13

No. 1.

Durri, S. Z. (2017). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Mekanisme

Corporate Governance Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2012-2015). Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta .

Page 21: PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY …eprints.ums.ac.id/82223/11/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 2. 28. · PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY DAN

20

Eminingtyas, R. (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage,

Sales Growth Dan Operating Capacity Terhadap Financial Distress Pada

Perusahaan Manufaktur. Skripsi, STIE Perbanas Surabaya .

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Mutivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Helena, S., & Saifi, M. (2018). Pengaruh Corporate Good Gonvernance Terhadap

Financial Distress (Studi Perusahaan Transportasi yang Terdaftar Di BEI

tahun 2013-2016). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) , |Vol. 60 No. 2.

Kasmir, S. M. (2010). Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi 2. Jakarta:

Prenamedia Group.

Lestari, E. D. (2019). “ Pengaruh Arus Kas Operasi, Kapasitas Operasi dan

Likuiditas Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur

yang terdaftar di BEI 2015-2017. JEBA Ventura, STIE Perbanas .

Muktisari, D. (2018). Pengaruh Operating Capacity, Leverage, Likuiditas

terhadap Financial Distress Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel

Moderasi Pada Perusahaan Sektor. JEBA Ventura, STIE Perbanas .

Oktaviana, C. A. (2019). Pengaruh Corporate Governance, Likuiditas dan

Operating Capacity Terhadap Financial Distress. JEBA Ventura, STIE

Perbanas .

Permatasari, D. P. (2017). Pengaruh Corporate Governance dan Rasio Keuangan

Terhadap Financial Distress Bank Yang Listing Di BEI. Skripsi,

Universitas Lampung .

Puspitasari, D. (2019). Pengaruh Likuiditas, Leverage, Aktivitas Dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Property Dan

Real Estate. JEBA Ventura, STIE Perbanas .

Ross, S. A. (1977). "The Determination of Financial Structure : The Incentive

Signalling Approach". Journal of Economic , Spring, 8, pp 23-40.

Salehi, M., & Abedini, B. (2009). Financial Distress Prediction in Emerging

Market: Empirical Evidences from Iran. Business Intelligence Journal ,

Vol. 2, No. 2.

Septiani, N. M. (2019). Pengaruh Likuiditas, Leverage, Dan Kepemilikan

Institusional Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Property Dan

Real Estate. E-Jurnal Manajemen UNUD , Vol. 8, No. 5,.

Page 22: PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY …eprints.ums.ac.id/82223/11/Naskah Publikasi.pdf · 2020. 2. 28. · PENGARUH LEVERAGE, SALES GROWTH, OPERATING CAPACITY DAN

21

Suryanto, T. (2017). Pengaruh Leverage, Likuiditas, Dan Kepemilikan Manajerial

Terhadap Financial Distress Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel

Moderating. Skripsi, Universitas Negeri Semarang .

Tazkia, A. N. (2019). Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Operating

Capacity terhadap Financial Distress Perusahaan Keluarga di Indonesia

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI 2015-

2017). Skripsi, Universitas Islam Indonesia .

Utami, A. H. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Aktivitas, Dan

Sales Growth Terhadap Kondisi Financial Distres. JEBA Ventura, STIE

Perbanas .

Utami, M. (2015). Pengaruh Aktivitas, Leverage, Dan Pertumbuhan Perusahaan

Dalam Memprediksi Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2012). Skripsi,

universitas Negeri Padang .

Van Horne, J. C., & Wachowicz, J. M. (2005). Prinsip-Prinsip Manajemen

Keuangan Edisi Kedua Belas. Jakarta: Salemba Empat.

Wicaksono, A. Y. (2018). Leverage, Likuiditas, Profitabilitas dan Pertumbuhan

Penjualan Terhadap Financial Distress sektor properti dan real estate.

JEBA Ventura, STIE Perbanas .

Widhiari, N. L., & Merkusiwati, N. K. (2015). Pengaruh Rasio Likuiditas,

Leverage, Operating Capacity, dan Sales Growth Terhadap Financial

Distress. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana , Vol. 11, No. 2.

Yustika, Y. (2015). Pengaruh Likuiditas, Leverage, Profitabilitas, Operating

Capacity dan Biaya Agensi Manajerial Terhadap Financial Distress

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar. Jom

FEKON , Vol. 2 No. 2.

www.idx.co.id