Upload
tranmien
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DAN KEMAMPUAN
MENGELOLA STRESS TERHADAP MOTIVASI KERJA Studi Kasus Pada Karyawan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
FERDIANA EVI WIJARENI NIM: 052214097
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2009
ii
iii
iv
MOTTO dan PERSEMBAHAN
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur
(Filipi 4:6)
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Jesus Christus Sang Juru Selamat
Papa dan Mama tercinta
Kakak dan Adikku tersayang
Tanteku Tri Muji Astuti
Keluarga Juventino Allsesandro
Sahabat dan teman-temanku terkasih
v
vi
vii
ABSTRAK
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DAN KEMAMPUAN
MENGELOLA STRESS TERHADAP MOTIVASI KERJA
Studi Kasus Pada Karyawan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Ferdiana Evi Wijareni Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma 2009
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja, tingkat kepercayaan diri dan kemampuan mengelola stress secara simultan dan parsial terhadap motivasi kerja; Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Jumlah sampel terpilih adalah 100 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan metode kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik, uji F, dan uji t. Hasil analisis data menunjukkan bahwa lingkungan kerja, tingkat kepercayaan diri dan kemampuan mengelola stress secara simultan dan parsial berpengaruh positif terhadap motivasi kerja.
Kata kunci: motivasi kerja, lingkungan kerja. tingkat kepercayaan diri, kemampuan mengelola stress
viii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF WORK ENVIRONMENT, SELF CONFIDENCE LEVEL AND ABILITY TO MANAGE
STRESS ON WORK MOTIVATION
A Case Study on Employee of Bethesda Yogyakarta Hospital
Ferdiana Evi Wijareni Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma 2009
The purpose of the research was to assess the influence of work environment, self confidence level and ability to manage stress, both simultaneously and partially on work motivation. This research was a case study at Bethesda Yogyakarta Hospital. Population of the research was employee of Bethesda Yogyakarta Hospital. The sampling technique was purposive sampling, A sample of 100 respondents was involved. Data collection method used were questioner method. Data analysis techniques used in this research were multiple linier regression technique, classic assumption test, F test, and t test. The results showed that: work environment, self confidence level and ability to manage stress simultaneously and partially influence a work motivation positively.
Keywords: work motivation, work environment, self confidence level, ability to manage stress
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan
bimbingannya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas penyusunan skripsi ini
dengan baik.
Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Selesainya penyusunan skripsi ini atas bantuan pikiran dan tenaga yang
diberikan oleh beberapa pihak sehingga dalam kesempatan ini, penulis dengan
sepenuh hati menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J. selaku Rektor Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Y. P. Supardiyono, M.Si., Akt., Q.I.A selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE., M.B.A. selaku Kaprodi Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Drs. Herry Maridjo, M.Si. selaku dosen pembimbing I yang membantu
dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini.
x
5. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si. selaku dosen pembimbing II yang
juga sanagat membantu dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Dr. Sugianto, Sp.S., M.Kes., Ph.D. selaku direktur Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta beserta karyawan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
yang telah banyak membantu selama mengadakan penelitian.
7. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Sanata Dharma Yogyakarta yang
telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis sebagai pedoman
dalam penyusunan skripsi ini.
8. Staf dan karyawan bagian pengajaran dan perpustakaan Fakulatas Ekonomi
Universitas Sanata Dharama Yogyakarta yang telah memberikan pelayanan
serta bantuan demi kelancaran penyusunan skripsi ini.
9. Papa, Mama, Mbak Tika, Adit, dan tanteku tercinta yang dengan doa dan
kesabarannya terus menerus memberikan dukungan moral dan material selama
menyelesaikan studi sampai terselesainya penyusunan skripsi ini.
10. Hesty, Ari, Intan, Virza, Dian, Komang, Adit, Tituz, Bayu, Dida, Guruh,
Wiby, dan teman-teman angkatan 2005 serta semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Harapan penulis semoga skripsi ini dapat berguna memberikan referensi
dan ilmu pengetahuan bagi semua pihak
Penulis
Ferdiana Evi Wijareni
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMA PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................. v
HALAMAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............................................. vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3
C. Batasan Masalah .......................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
E. Manfaat penelitian ....................................................................... 5
F. Sistematika Penelitian .................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 7
A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia .......................... 7
B. Pengertian Lingkungan Kerja Karyawan .................................... 8
C. Pengertian Tingkat Kepercayaan Diri ......................................... 11
D. Pengertian Stress ......................................................................... 15
E. Pengertian Kemampuan Mengelola Stress .................................. 18
xii
F. Pengertian Motivasi Kerja ........................................................... 19
G. Penelitian Sebelumnya ................................................................ 23
H. Kerangka Pemikiran .................................................................... 24
I. Hopotesis Penelitian ...................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 27
A. Jenis Penelitian ............................................................................ 27
B. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................... 27
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ....................................................... 27
D. Variabel Penelitian ...................................................................... 28
E. Definisi Operasional .................................................................... 28
F. Teknik Pengukuran Data ............................................................. 29
G. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 29
H. Populasi, sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................... 30
I. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 31
J. Teknik Pengujian Instrumen ........................................................ 31
K. Teknik Analisis Data ................................................................... 33
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ....................................... 42
A. Sejarah Singkat R.S Bethesda Yogyakarta ................................. 42
B. Falsafah ...................................................................................... 46
C. Visi dan Misi .............................................................................. 47
D. Motto .......................................................................................... 48
E. Peran ............................................................................................ 49
F. Lokasi ......................................................................................... 49
G. Struktur Organisasi ...................................................................... 49
H. Personalia ..................................................................................... 57
I. Perekrutan Karyawan ................................................................... 59
J. Pengembangan Karyawan ............................................................ 59
K. Lingkungan kerja ......................................................................... 59
L. Kesejahteraan Karyawan ............................................................ 60
xiii
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................... 62
A. Deskripsi Data ............................................................................. 62
B. Karakteristik Responden ............................................................. 62
C. Pengujian Instrumen Penelitian ................................................... 65
D. Analisis Regresi Linier berganda ................................................ 68
E. Uji Asumsi Klasik ....................................................................... 69
F. Uji Signifikansi ........................................................................... 73
G. Koefisien Determinasi ................................................................ 76
H. Pembahasan ................................................................................. 77
BAB V1 KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 78
A. Kesimpulan ................................................................................. 78
B. Saran ........................................................................................... 79
C. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 82
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Karaktristik Responden Berdasarkan Umur ............................... 63
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 63
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Terakhir .................................................................... 64
Tabel 5.4 Karakteristik responden Berdasarkan Masa Kerja ...................... 65
Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian .................................... 66
Tabel 5.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ................................. 67
Tabel 5.7 Hasil Analisis Regresi Berganda ................................................ 68
Tabel 5.8 Hasil Uji Asumsi klasik Multikolinieritas .................................. 69
Tabel 5.9 Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi ........................................ 73
Tabel 5.10 Hasil Koefisien Determinasi ....................................................... 76
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Hubungan Stress Kerja ............................................... 16
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ............................................................... 25
Gambar 5.1 Scatterplot Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas ................ 70
Gambar 5.2 Histogram Uji Asumsi Klasik Normalitas ............................. 71
Gambar 5.3 Grafik Normal P-P Plot .......................................................... 72
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 Karakteristik Responden
Lampiran 3 Tabulasi Jawaban Responden
Lampiran 4 Validitas & Reliabilitas
Lampiran 5 Uji Asumsi Klasik & Regresi Berganda
Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini manusia senantiasa mempunyai kedudukan yang sangat
penting dalam perkembangan pada organisasi, meskipun sudah banyak yang
digantikan dengan teknologi atau mesin. Bagi organisasi yang bergerak di
bidang jasa, tenaga manusia masih sangat dibutuhkan.
Rumah sakit adalah lembaga sosial yang berperan aktif dalam
penyelenggaraan pelayanan medis bagi masyarakat umum. Rumah sakit
adalah sebuah organisasi yang bergerak di bidang jasa. Untuk dapat terus
hidup dan berkembang, sebuah rumah sakit harus memperhatikan sumber
daya manusia atau karyawannya, karena tanpa adanya sumber daya manusia
atau karyawan, rumah sakit tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai
organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan medis, karena semua
kegiatan yang ada didalamnya dikerjakan oleh tenaga manusia. Oleh karena
itu sudah sewajarnya bagi rumah sakit bahwa unsur manusia dan segala
aspeknya mendapat perhatian yang lebih.
Sumber daya manusia merupakan asset yang sangat penting bagi
perusahaan yang harus ditingkatkan efisiensi dan produktivitasnya. Untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas sumber daya manusia perusahaan
harus memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi
2
kerja karyawan yaitu lingkungan kerja, tingkat kepercayaan diri dan
kemampuan mengelola stress.
Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang cukup berpengaruh
terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan. Kondisi lingkungan kerja
yang nyaman, aman dan mendukung akan memotivasi karyawan dalam
menjalankan tugasnya. Sebaliknya apabila lingkungan kerja yang banyak
menimbulkan resiko atau tidak aman dan tidak mendukung dalam pelaksanaan
tugas yang dibebankan akan menyebabkan merosotnya semangat dan gairah
kerja, kemungkinan akan terjadi kesalahan dalam tugas dan menurunnya
produktivitas kerja.
Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang
memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap
diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya (Rini
dalam www.e-psikologi.com, 2002). Orang yang memiliki rasa percaya diri
akan merasa lebih mudah untuk mempelajari keahlian-keahlian baru, menjalin
persahabatan, beradaptasi dengan perubahan dan mencapai apa yang mereka
inginkan didalam kehidupan sehingga dapat memotivasi seseorang dalam
menjalankan tugas atau pekerjaan.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan lepas dari stress. Stress
merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses
berpikir, dan kondisi seseorang (Handoko 2001: 200). Stress yang terlalu
besar akan mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan
dan sebagai hasilnya akan menganggu pelaksanaan kerja mereka. Stress tidak
3
mungkin dihindari, tetapi sebenarnya banyak cara untuk mengatasinya. Oleh
karena itu stress bukanlah tantangan yang menakutkan, justru stress dapat
menjadi peluang untuk meraih sukses dalam bekerja. Dengan mengetahui
cara-cara untuk mengatasi stressnya dalam batas-batas tertentu, stress justru
akan memberi motivasi kepada seseorang untuk bekerja lebih keras.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul : “Pengaruh Lingkungan kerja, Tingkat Kepercayaan Diri dan
Kemampuan Mengelola Stress terhadap Motivasi Kerja”: Studi Kasus pada
Karyawan RS. Bethesda Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang dikemukakan, maka penulis mencoba
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah lingkungan kerja, tingkat kepercayaan diri dan kemampuan
mengelola stress secara simultan berpengaruh terhadap motivasi kerja?
2. Apakah lingkungan kerja, tingkat kepercayaan diri dan kemampuan
mengelola stress secara parsial berpengaruh terhadap motivasi kerja?
C. Pembatasan Masalah
Bertitik tolak pada rumusan masalah, maka penulis perlu membatasi
permasalahan dengan tujuan agar pembahasan permasalahan tidak terlalu luas.
Berikut pembatasan masalah yang dibatasi :
1. Penelitian hanya dilakukan pada karyawan tetap bagian keperawatan RS.
Bethesda Yogyakarta.
4
2. Penelitian hanya meneliti faktor-faktor berupa :
a. Lingkungan kerja fisik dan psikis yang dirasakan karyawan saat
bekerja.
b. Tingkat kepercayaan diri karyawan saat bekerja dengan indikator
keyakinan, respon, kesanggupan bekerja, dan siap menghadapi
kenyataan.
c. Kemampuan karyawan dalam mengelola stress yang ditimbulkan oleh
pekerjaan dengan indikator mampu menciptakan suasanan kerja
kelompok yang baik, mampu melaksanakan tugas dan pekerjaan, dan
mampu menjaga kondisi fisik dan fisiologis yang prima.
d. Motivasi kerja karyawan dalam bekerja yang berupa tanggung jawab,
berani menghadapi risiko, dapat mengatasi masalah, ingin berhasil
dalam bekerja.
D. Tujuan penelitian
1. Mengetahui pengaruh secara simultan lingkungan kerja, tingkat
kepercayaan diri dan kemampuan mengelola stress terhadap motivasi
kerja.
2. Mengetahui pengaruh secara parsial lingkungan kerja, tingkat kepercayaan
diri dan kemampuan mengelola stress terhadap motivasi kerja.
5
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan penelitian
dalam pemecahan masalah, terutama yang berkaitan dengan motivasi kerja
karyawan.
2. Bagi Universitas
Dapat dijadikan bahan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan
dan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi mahasiswa khususnya
fakultas ekonomi universitas Sanata Dharma.
3. Bagi Penulis
Melalui penelitian ini penulis mendapat kesempatan untuk menerapkan
teori-teori yang telah diperoleh selama kuliah, terutama berkaitan dengan
manajemen sumber daya manusia khususnya lingkungan kerja, tingkat
kepercayaan diri dan kemampuan mengelola stress dengan motivasi kerja
karyawan
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang akan digunakan
sebagai dasar penelitian dalam mengolah data-data yang diperoleh
dari perusahaan.
6
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini mencakup tentang jenis penelitian, subyek dan obyek
penelitian, waktu dan lokasi penelitian, variabel penelitian,
populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, definisi
operasional, teknik pengumpulan data, teknik pengujian intrumen
dan teknik analisis data.
Bab IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini menjelaskan mengenai Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
yang meliputi sejarah dan perkembangannya, visi, misi, struktur
organisasi dan uraian diskripsi jabatan.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang pengolahan data, analisis data dan
pembahasan
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan penutup yang mencakup kesimpulan mengenai
hasil penelitian dan saran-saran sebagai bahan pertimbangan untuk
kemajuan yang diharapkan.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia memiliki posisi yang sangat strategis dalam
organisasi, artinya unsur manusia memegang peranan penting dalam
melakukan aktivitas untuk pencapaian tujuan. Untuk mencapai kondisi yang
lebih baik maka perlu adanya manajemen terhadap sumber daya manusia
secara memadai sehingga terciptalah sumber daya manusia yang berkualitas.
Manajemen sumber daya manusia merupakan pendayagunaan,
pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan individu
anggota organisasi atau kelompok karyawan (Simamora, 2004: 4-5).
Sedangkan menurut Handoko, manajemen sumber daya manusia
mengemukakan fungsi-fungsi personalia, yaitu penarikan, seleksi,
pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia.
Personalia melakukan tindakan-tindakan untuk memberikan satuan kerja yang
efektif kepada organisasi di waktu yang akan datang, dilakukan suatu kegiatan
yang disebut perencanaan sumber daya manusia.
Apabila karyawan melaksanakan pekerjaan dengan baik, mereka harus
menerima kompensasi yang layak dan adil. Bentuk penghargaan ini mencakup
pengupahan, penggajian, dan berbagai bentuk kompensasi pelengkap seperti
asuransi dan rekreasi. Balas jasa lain juga berupa pelayanan karyawan seperti
penciptaan kondisi kerja yang aman dan sehat. Selanjutnya, upaya-upaya
8
motivasi, komunikasi, pengendalian stress, konseling dan disiplin adalah
teknik-teknik penting lain yang digunakan untuk memelihara prestasi dan
kepuasan kerja karyawan (Handoko, 2001: 6-9).
B. Lingkungan Kerja Karyawan
Sebagaimana kita ketahui bahwa semangat dan kegairahan kerja para
karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas dipengaruhi oleh banyak faktor
salah satunya yaitu lingkungan kerja. Meskipun faktor ini adalah penting dan
besar pengaruhnya, tapi banyak perusahaan yang sampai saat ini kurang
memperhatikan faktor ini.
Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar para
pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas
yang dibebankan (Nitisemito, 1982:183).
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dan diketahui hal
lingkungan kerja, yaitu (Nitisemito, 1982:184-197) :
1. Pewarnaan
Warna berpengaruh cukup besar terhadap para pekerja dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan. Masalah pewarnaan ini bukan
hanya pewarnaan dinding saja tetapi sangat luas sehingga dapat juga
termasuk perwarnaan mesin-mesin, pewarnaan peralatan, bahkan
perwarnaan dari seragam yang mereka pakai, perlu mendapatkan
perhatian. Pemilihan warna-warna yang lembut atau netral seperti cokelat,
abu-abu muda, hijau muda, putih dan sebagainya dapat memberikan kesan
9
ruang yang sempit menjadi tampak lebih luas dan bersih serta membantu
karyawan untuk dapat bekerja lebih baik.
2. Kebersihan lingkungan kerja
Dalam setiap perusahaan hendaknya selalu menjaga kebersihan
lingkungan, sebab selain hal ini mempengaruhi kesehatan, maka dengan
lingkungan kerja yang bersih akan dapat mempengaruhi kesehatan
kejiwaan seseorang. Lingkungan yang bersih pasti akan menimbulkan rasa
senang dan rasa senang ini akan dapat memotivasi seseorang untuk bekerja
lebih bersemangat dan lebih bergairah.
3. Penerangan
Dalam hal penerangan di sini bukanlah terbatas pada penerangan listrik,
tetapi termasuk juga penerangan matahari. Dalam melaksanakan tugas
seringkali karyawan membutuhkan penerangan yang cukup, apabila
pekerjaan yang dilakukan tersebut menuntut ketelitian, karena penerangan
yang terlalu besar akan membuat rasa panas pada karyawan sehingga
dapat menimbulkan rasa kegelisahan. Tetapi sebaliknya apabila
penerangan kurang maka karyawan akan lekas mengantuk dan
kemungkinan pekerjaan banyak yang keliru.
4. Pertukaran udara
Pertukaran udara yang cukup terutama dalam ruang kerja sangat
diperlukan apabila dalam ruang tersebut penuh karyawan. Pertukaran
udara yang cukup ini akan menyebabkan kesegaran fisik dari para
karyawan. Sebaliknya pertukaran udara yang kurang akan dapat
10
menimbulkan rasa pengap sehingga menimbulkan kelelahan dari para
karyawan.
5. Keamanan
Rasa aman akan menimbulkan ketenangan dan ketenangan akan
mendorong semangat kegairahan kerja karyawan. Dalam hal keamanan ini
diutamakan pada kepentingan terhadap milik pribadi para karyawan,
misalnya: keamanan terhadap sepeda motor atau mobil yang dibawa oleh
karyawan, apabila tempat kendaraan tersebut tidak aman dan sering terjadi
pencurian, maka hal ini akan dapat menimbulkan kegelisahan pada waktu
melaksanakan tugas dan menyebabkan motivasi kerja menurun.
6. Kebisingan
Kebisingan merupakan gangguan terhadap seseorang karyawan atau
pekerja, dengan adanya kebisingan dalam ruangan kerja hendaknya
dihilangkan. Hal ini sangat penting sebab kebisingan dapat mengurangi
konsentrasi kerja karyawan dan akan menurunkan kinerja seorang
karyawan
Faktor-faktor diatas harus diperhatikan oleh sebuah perusahaan, karena
dengan memperhatikan dan melaksanakan faktor-faktor tersebut karyawan
akan merasa puas dan diperhatikan mereka akan bekerja dengan baik sehingga
terciptanya motivasi kerja.
11
Dalam hal ini lingkungan kerja dapat digolongkan menjadi dua jenis
yaitu:
1. Lingkungan kerja fisik
Adapun lingkungan yang bisa dikenali oleh indera para karyawan,
misalnya : tempat kerja, alat kerja, dan peranan kerja.
2. Lingkungan kerja psikis
Adapun lingkungan kerja yang tidak bisa dikenali dengan indera para
karyawan bisa bersifat psikomental atau psikospiritual, misalnya relasi
atasan dengan rekan kerja.
Perusahaan yang ingin menciptakan motivasi kerja bagi karyawan harus
memperhatikan kondisi lingkungan kerja perusahaan sehingga memiliki
kegairahan kerja untuk menjalankan tugas-tugasnya sehingga motivasi kerja
karyawan akan tercipta.
C. Tingkat Kepercayaan Diri
1. Pengertian Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang
memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik
terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/ situasi yang
dihadapinya (Rini dalam www.e-psikologi.com, 2002).
Angelis (2003:5) berpendapat bahwa kepercayaan diri adalah sesuatu
yang menyebabkan seseorang merasa harus mampu menyalurkan segala
yang individu ketahui dan segala yang individu kerjakan. Menurutnya,
kepercayaan diri sejati tidak ada kaitannya dengan kehidupan lahiriah
12
seseorang. Kepercayaan diri terbentuk bukan dari apa yang telah diperbuat
oleh seseorang, namun dari keyakinan diri, bahwa yang dihasilkan
seseorang memang berada dalam batas-batas kemampuan dan keinginan.
Menurut George (dalam Suwarto, 2006:62) kepercayaan diri adalah
modal dari aktualisasi sebagai bekal untuk sukses. Prinsip kepercayaan diri
pada setiap orang perlu mengembangkan kepercayaan (confidence) untuk
bergantung pada pengamatan diri sendiri, pada kemampuan sendiri untuk
menemukan makna segala sesuatu ditengah-tengah kekacuan,
kekhawatiran yang didasarkan pada kepercayaan diri sendiri untuk
memperhatikan hal-hal yang berharga di sekitarnya.
Sedangkan menurut James (dalam Ubaydillah, 2006) kepercayaan
diri (self-confidence) adalah kombinasi dari self esteem dan self efficacy.
Self esteem (sikap terhadap diri sendiri) adalah evaluasi diri yang dibuat
setiap individu tentang sejauh mana individu punya perasaan positif
terhadap dirinya, sejauh mana individu meyakini adanya sesuatu yang
bernilai, bermartabat atau berharga didalam diri individu sendiri. Self
efficacy adalah keyakinan individu terhadap kemampuan atau kompetensi
yang dimiliki untuk melakukan sebuah tugas, mencapai tujuan, atau
mengatasi hambatan. Makin tinggi self efficacy yang individu miliki,
makin besarlah kepercayaan diri individu terhadap kemampuan untuk
berhasil dalam tugas tertentu dan individu yang mempunyai self-efficacy
yang tinggi dapat menanggapi umpan balik yang negatif dengan
meningkatkan upaya dan motivasi.
13
Dari teori-teori tentang pengertian kepercayaan diri diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa tingkat kepercayaan diri merupakan kekuatan
motivasi yang ampuh yang dapat membuat individu mampu dan percaya
bahwa ia bisa mencapai tujuan yang diinginkan dalam hal ini kemampuan
dalam melaksanakan pekerjaan.
2. Jenis Percaya Diri
Menurut Lindenfield (1997:4-12) ada dua jenis percaya diri yaitu :
a. Percaya diri batin yaitu rasa percaya diri yang memberikan kepada kita
perasaan dan anggapan bahwa kita dalam kondisi yang baik. Adapun
ciri-ciri utama orang yang mempunyai rasa percaya diri yang sehat
yaitu:
1) Cinta diri: menunjukkan kepeduliannya pada diri sendiri tetapi
terbuka terhadap orang lain dengan perilakunya yang nampak.
2) Pemahaman diri: orang yang tidak terus merenungi diri sendiri
tetapi terbuka terhadap orang lain baik tentang pendapatnya
maupun perilakunya.
3) Tujuan yang jelas: orang selalu mempunyai tujuan yang jelas
tentang apa yang akan dilakukan.
4) Berpikir positif: orang yang melihat kehidupan dari sisi yang
positif dan berusaha sesuatu hal yang baik dari pengalaman
tertentu.
b. Percaya diri lahir yaitu rasa percaya diri yang memungkinkan kita
untuk tampil dan berperilaku dengan cara yang menunjukkan pada
14
dunia luar bahwa kita yakin akan diri kita. Dalam percaya diri lahir ini,
seseorang perlu mengembangkan keterampilan :
1) Komunikasi: untuk meningkatkan rasa percaya diri, seseorang harus
mempunyai keterampilan berkomunikasi.
2) Ketegasan: orang perlu bersikap tegas untuk memperoleh hasil yang
baik.
3) Penampilan diri: orang akan berusaha tampil dengan berbagai
materi yang dapat menunjang dan meningkatkan rasa percaya diri.
4) Pengendalian diri: orang harus berusaha mengontrol pikiran dan
perasaan dengan pengendalian diri.
3. Ciri-ciri individu yang mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan yang
kurang mempunyai kepercayaan diri.
Menurut Rini (dalam www.e-psikologi.com, 2002) individu yang
mempunyai rasa percaya diri diantaranya adalah
a. Percaya akan kompetensi/ kemampuan diri.
b. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima
oleh orang lain atau kelompok.
c. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain.
d. Punya pengendalian diri yang baik.
e. Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau
kegagalan, tergantung dari usaha diri sendiri dan tidak mudah
menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak tergantung orang lain).
15
f. Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang
lain dan situasi di luar dirinya.
g. Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri.
Sedangkan ciri-ciri individu yang kurang memiliki rasa percaya diri
menurut Ubaydillah (dalam www.e-psikologi.com) yaitu :
a. Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang
diperjuangkan secara sungguh-sungguh.
b. Mudah frustasi atau menyerah ketika mengahadapi masalah atau
kesulitan.
c. Kurang termotivasi untuk maju.
d. Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas yang diberikan
atau kurang bertanggung jawab.
e. Canggung dalam menghadapi orang.
f. Tidak memiliki kemampuan berkomunikasi dan kemampuan
mendengarkan yang meyakinkan.
g. Sering memiliki harapan yang tidak realistis.
h. Terlalu sensitif atau perasa.
D. Stress
a. Pengertian stress
Stress adalah suatu tanggapan adaptif, ditengahi oleh perbedaan
individual dan atau proses psikologis, yaitu suatu konsekuensi dari setiap
kegiatan (lingkungan), situasi, atau kejadian eksternal yang membebani
16
tuntutan psikologis atau fisik yang berlebihan terhadap seseorang (Gibson
et al.,1987:204).
Stress adalah kondisi dinamik yang didalamnya individu menghadapi
peluang, kendala, atau tuntutan yang terkait dngan apa yang sangat
diinginkannya dan yang hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti tetapi
penting (Robbins, 2006:793).
2. Stress dan Kinerja
Stress dapat membantu atau fungsional, tetapi juga dapat berperan
salah atau merusak kinerja. Secara sederhana hal ini berarti bahwa stress
mempunyai potensi untuk mendorong atau mengganggu pelaksanaan
kerja, tergantung seberapa besar tingkat stress. Hal ini dapat dilihat dalam
gambar hubungan stress dengan kinerja.
Gambar 2.1
Model hubungan stress-kinerja
Model stress dan kinerja ini menunjukan bila tidak ada stress,
tantangan-tantangan kerja juga tidak ada dan kinerja cenderung rendah.
kine
rja
rendah tinggi stress
tinggi
17
Sejalan dengan meningkatnya stress, kinerja cenderung naik, karena stress
membantu karyawan untuk mengerahkan segala sumber daya dalam
memenuhi berbagai persyaratan akan kebutuhan pekerjan. Adalah suatu
rangsangan sehat untuk mendorong para karyawan agar memberikan
tanggapan terhadap tantangan-tantangan pekerjaan. Bila stress telah
mencapai puncak yang dicerminkan kemampuan pelaksanaan kerja harian
karyawan, maka stress tambahan akan cenderung tidak menghasilkan
perbaikan kinerja.
Akhirnya bila stress menjadi terlalu besar, kinerja mulai menurun,
karena stress mengganggu pelaksanaan pekerjaan, menjadi tidak mampu
untuk mengambil keputusan-keputusan dan perilakunya tidak teratur.
Akibat paling ekstrim adalah kinerja menjadi nol kerena karyawan
menjadi sakit atau tidak kuat bekerja lagi, putus asa, melarikan diri dari
pekerjaan dan mungkin diberhentikan (Handoko, 2001:202).
3. Potensi sumber stress
Stress di tempat kerja dan stress diluar kerja saling berkaitan, tetapi
kepentingan kita dalam hal ini berkenaan dengan penekan (stressor) di
tempat kerja. Stressor di tempat kerja dibagi dalam empat kategori yaitu
(Gibson et al., 1987:206) :
a. Stressor lingkungan fisik: sinar, kebisingan, temperatur, udara yang
kotor.
b. Stressor individu: konflik peranan, tanggung jawab terhadap
kinerja, keadaan kemajuan karir, dan rancangan pekerjaan.
18
c. Stressor kelompok: hubungan yang buruk dengan rekan sejawat,
bawahan dan atasan.
d. Stressor keorganisasian: ketiadaan partisipasi, struktur organisasi,
tingkat jabatan, dan ketiadaan lingkungan yang jelas.
4. Konsekuensi stress
Dampak stress sangat banyak dan beragam. Menurut Cox (dalam
Gibson, 1987:207) telah mengidentifikasi lima jenis konsekuensi dampak
stress yang potensial yaitu:
a. Dampak subyektif: kecemasan, acuh, kebosanan, depresi, keletihan,
frustasi, kehilangan kesabaran, rendah diri, gugup.
b. Dampak perilaku: kecenderungan mendapat kecelakaan, alkoholik,
penyalahgunaan obat-obatan, emosi yang tiba-tiba meledak, makan
berlebihan, merokok berlebihan, ketawa gugup.
c. Dampak kognitif: ketidakmampuan mengambil keputusan yang jelas,
kosentrasi buruk, rentang perhatian yang pendek.
d. Dampak fisiologis: meningkatnya kadar gula, denyut jantung dan
tekanan darah, mulut kering, berkeringat, tubuh panas dingin.
e. Dampak organisasi: keabsenan, pergantian karyawan, rendahnya
produktivitas, ketidak puasan kerja, keterasingan dari rekan kerja.
E. Kemampuan mengelola stress
Kemampuan adalah ciri dari sesuatu yang disyahkan pada diri seseorang
untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan kecakapan mental dan
fisik. Seorang karyawan harus mempunyai tanggung jawab pribadi dalam
19
kemampuan mengelola stressnya dengan baik agar tidak mengganggu dan
memotivasi karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Menurut Robbins
(2006:802) Strategi individu yang telah terbukti efektif mancakup:
1. Pelaksanaan teknik-teknik manajemen waktu, seperti membuat daftar
harian kegiatan yang mau diselesaikan, memprioritaskan kegiatan menurut
kepentingannya menjadwalkan kegiatan menurut peringkat prioritas.
2. Meningkatkan latihan fisik, seperti latihan fisik nonkompetitif yang telah
lama direkomendasikan para dokter sebagai cara menangani tingkat stress
yang berlebihan (aerobik, jogging, berenang, dan bersepeda)
3. Pelatihan pengenduran atau relaksasi seperti meditasi, hipnotis dan
biofeedback. Sasarannya adalah mencapai keadaan relaksasi yang dalam,
di mana fisik orang merasa santai, agak terpisah dari lingkungan sekitar,
dan melepaskan diri dari sensasi tubuh.
4. Perluasan jaringan dukungan sosial, bahwa mempunyai teman, keluarga,
atau rekan sekerja untuk diajak bicara memberikan saluran keluar bila
tingkat stress menjadi berlebihan.
F. Motivasi kerja
1. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah konsep yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan
yang ada dalam diri karyawan yang memulai dan mengarahkan perilaku
(Gibson et al.,1987:94 ).
20
Menurut Amirullah dan Hanafi (2002:146) motivasi merupakan
kondisi yang menggerakkan seseorang agar mampu mencapai tujuan dari
motifnya.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah
dorongan yang bersumber dari dalam diri karyawan untuk mencapai hasil
yang optimal dalam bekerja.
2. Teori-Teori Motivasi
a. Teori Hierarki Kebutuhan
Hierarki kebutuhan manusia, menurut Abraham Maslow adalah
sebagai berikut:
1) Kebutuhan fisiologis (physiological-needs) yaitu kebutuhan akan
rasa lapar, haus, pakaian, perumahan dan kebutuhan jasmani.
2) Kebutuhan keselamatan dan keamanan (safety and security) yaitu
kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian
fisik dan emosional.
3) Kebutuhan social (social-needs) yaitu kebutuhan akan kasih
sayang, rasa memiliki, persahabatan
4) Kebutuhan penghargaan (esteems needs) yaitu kebutuhan akan
penghargaan diri dari orang lain.
5) Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs) yaitu
kebutuhan untuk memenuhi diri sendiri dengan memaksimumkan
penggunaan kemampuan, keahlian, dan potensi.
21
Maslow mengungkapkan terdapat lima tingkatan kebutuhan
didalam diri manusia dan tingkatan kebutuhan manusia yang paling
rendah adalah kebutuhan fisiologis (physiological-needs). Setelah
kebutuhan dasar terpenuhi barulah menginjak pada kebutuhan akan
keselamatan dan keamanan (safety and security), Manakala kebutuhan-
kebutuhan akan keamanan dan keselamatan terpenuhi dan kebutuhan-
kebutuhan fisiologis tetap terpuasi, kebutuhan manusia akan
kebersamaan, penerimaan dan pergaulan menjadi sumber-sumber
primer dari motivasi. Setelah ke tiga kebutuhan dasar ini telah terpuasi
jenjang berikutnya adalah kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)
yang terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu yang bertalian dengan
penghargaan terhadap diri sendiri dan penghargaan terhadap reputasi.
Kebutuhan akan kepercayaan terhadap diri sendiri, kebebasan,,
perwujudan hasil kerja dan pengetahuan tentang kerja adalah berkaitan
dengan kelompok penghargaan terhadap diri sendiri dari kelompok-
kelompok kebutuhan ego. Keinginan untuk memperoleh status,
pengakuan, penghargaan dan penghormatan termasuk di daebutuhan
ego. Oleh karena itu, kebutuhan ego (esteem needs) bagi sebagian
besar karyawan dalam sebuah perusahaan yang lazim jarang terpenuhi.
Tetapi bagi seseorang yang punya statuseksekutif dalam tingkat-
tingkat yang lebih tinggi dari struktur organisasi kebutuhan-kebutuhan
ego (esteem needs) dan perwujudan diri (self actualization needs)
22
menjadi motivator-motivator yang sangat kuat (Manullang dan
Manullang, 2004:173-176).
b. Teori Pengharapan
Teori ini merupakan salah satu teori kontemporer tentang motivasi.
Teori kontemprer ini bukan langsung berarti bahwa teori ini
dikembangkan baru-baru ini tetapi karena teori-teori ini mewakili
kondisi terakhir dewasa ini dalam menjelaskan motivasi karyawan.
Teori pengaharapan menurut Vroom karyawan dimotivasi untuk
melakukan upaya lebih keras bila ia meyakini upaya itu akan
menghasilhan penilaian kinerja yang baik (Robbins, 2006: 238).
Vroom mengarah pada keputusan mengenai berapa banyak usaha yang
akan dikeluarkan dalam suatu situasi tugas tertentu. Faktor-faktor
berikut mempengaruhi persepsi harapan seorang karyawan:
1) Penghargaan diri (self esteem)
2) Self efficacy
3) Keberhasilan sebelumnya pada tugas tersebut
4) Bantuan yang diterima dari seorang pengawas dan para bawahan
5) Informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas
6) Bahan yang baik dan perlengkapan yang baik untuk digunakan
23
G. Penelitian-penelitian sebelumnya
1. FX.Suwarto. 2006. Hubungan antara ketahanan fisik mental spiritual
dan kemampuan mengelola stress serta tingkat kepercayaan diri dengan
motivasi kerja.
Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan hubungan antara
ketahanan fisik mental spiritual dan kemampuan mengelola stress serta
tingkat kepercayaan diri dengan motivasi kerja secara parsial maupun
simultan. Dengan rumusan masalah hubungan ketahanan fisik mental
spiritual (X1), kemampuan mengelola stress (X2), tingkat kepercayaan
diri (X3) dengan motivasi kerja (Y) secara parsial maupun simultan.
Populasi penelitian ini adalah petugas front office di daerah kabupaten/
kota joglosemar (Yogyakata, Solo, Semarang). Penelitian ini
dilaksanakan pada 21 hotel di kota Yogyakarta, Solo, dan Semarang.
Untuk mencapai sasaran analisis digunakan metode sensus yaitu semua
unit dalam populasi sebagai sasaran. Hasil penelitian ini
mengidentifikasi bahwa dengan menggunakan metode korelasi parsial di
dapat hasil korelasi yang positif dan signifikan antara ketahanan fisik
mental spiritual (X1) dan kemampuan mengelola stress (X2) serta
tingkat kepercayaan diri (X3) dengan motivasi kerja (Y). Ternyata dari
ke tiga variabel tersebut tingkat kpercayaan diri (X3) merupakan
variabel yang sangat mendasar dalam memotivasi kerja.
24
2. Krisnani Astuti. 2004. Analisis pengaruh balas jasa, lingkungan kerja,
kesejahteraan karyawan dan gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja
karyawan.
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh dari
balas jasa (gaji), lingkungan kerja, kesejahteraan karyawan dan gaya
kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan. Serta untuk
mengetahui faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap motivasi
kerja karyawan. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan pada
RS. Bethesda Yogyakarta. Diambil sampel hanya 100 orang karyawan
dari perwakilan bagian yang ada di RS. Bethesda Yogyakarta. Teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling
dan metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda.
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel balas jasa (gaji),
lingkungan kerja, kesejahteraan karyawan dan gaya kepemimpinan
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi kerja
karyawan RS. Bethesda Yogyakarta. Hasil analisis juga menunjukkan
bahwa variabel gaya kepemimpinan memiliki pengaruh paling dominan
terhadap motivasi kerja karyawan RS. Bethesda Yogyakarta.
H. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan model konseptual yang disesuaikan atau
dibentuk sesuai dengan kebutuhan penelitian dibawah ini merupakan kerangka
pemikiran teoretis yang dipakai dalam penelitian.
25
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
Keterangan :
Pengaruh secara parsial
Pengaruh secara simultan
I. Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan atau dugaan sementara yang digunakan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini
adalah :
Dalam penelitian ini diungkapkan beberapa faktor yang dapat diduga
mempengaruhi motivasi kerja karyawan yaitu lingkungan kerja, tingkat
kepercayaan diri dan kemampuan mengelola stress. Kondisi lingkungan kerja
yang nyaman, aman dan mendukung akan memotivasi karyawan dalam
menjalankan tugasnya. Jadi semakin nyaman, aman, dan mendukung
lingkungan kerja maka karyawan akan semakin termotivasi untuk bekerja.
Tingkat kepercayaan diri (X2)
Kemampuan mengelola stress (X3)
Motivasi kerja (Y)
Lingkungan kerja (X1)
26
Tingkat kepercayaan diri sangat diperlukan dalam kehidupan kerja.
Orang yang memiliki kerpercayaan diri yang tinggi akan lebih mudah untuk
mempelajari keahlian-keahlian baru, menjalin persahabatan, beradaptasi
dengan perubahan, dan mencapai apa yang diinginkan didalam kehidupan
sehingga dapat memotivasi karyawan dalam menjalankan tugas atau
pekerjaan. Semakin tinggi tingkat kepercayaan diri karyawan maka akan
semakin termotivasi dalam bekerja.
Kemampuan mengelola stress merupakan tanggung jawab pribadi yang
harus dilakukan karyawan karena stress yang terlalu besar akan mengancam
kemampuan karyawan untuk menghadapi lingkungannya dan sebagai hasilnya
akan mengganggu pelaksanaan kerja karyawan. Semakin baik kemampuan
karyawan mengelola stressnya maka akan semakin memotivasi karyawan
dalam bekerja. Berdasarkan uraian di atas, penulis merumuskan hipotesis
sebagai berikut :
H1 : Lingkungan kerja, tingkat kepercayaan diri dan kemampuan mengelola
stress secara simultan berpengaruh terhadap motivasi kerja.
H2 : Lingkungan kerja, tingkat kepercayaan diri dan kemampuan mengelola
stress secara parsial berpengaruh terhadap motivasi kerja.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Studi kasus
merupakan penelitian secara terperinci mengenai suatu objek tertentu dalam
kurun waktu tertentu, termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya yang
cukup mendalam dan menyeluruh (Umar, 1997:29).
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek yang akan diteliti adalah karyawan tetap bagian keperawatan
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Objek yang akan diteliti adalah lingkungan kerja, tingkat kepercayaan diri,
kemampuan mengelola stress serta motivasi kerja karyawan.
C. Waktu dan lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan tanggal Januari - Februari 2009
2 Lokasi penelitian
Penelitian dilakukan di RS. Bethesda, jalan Jendral Sudirman no. 70
Yogyakarta.
28
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas (Independent variable) dari penelitian ini adalah
lingkungan kerja, tingkat kepercayaan diri, dan kemampuan mengelola
stress.
2. Variabel terikat (Dependent variable) dari penelitian ini adalah motivasi
kerja karyawan.
E. Definisi Operasional
Berikut ini dijelaskan beberapa definisi operasional yang digunakan
dalam penelitian ini :
1. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja
dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas
yang dibebankan.
2. Tingkat kepercayaan diri adalah kekuatan motivasi yang ampuh yang
dapat membuat individu mampu dan percaya bahwa ia bisa mencapai
tujuan yang diinginkan dalam hal ini kemampuan dalam melaksanakan
pekerjaan.
3. Kemampuan mengelola stress adalah kesanggupan mengatasi dan
mengatur diri pada suatu keadaan atau tuntutan yang dikehendaki sehingga
pekerjaan tetap dapat diselesaikan.
4. Motivasi kerja adalah dorongan yang bersumber dari dalam diri karyawan
untuk mencapai hasil yang optimal dalam bekerja.
29
F. Teknik Pengukuran Data
Data diperoleh dengan cara membagikan kuesioner kepada responden.
Kuesioner mencakup daftar pernyataan yang terdiri dari lima bagian
berdasarkan variabel penelitian yaitu lingkungan kerja, tingkat kepercayaan
diri, kemampuan mengelola stress dan motivasi kerja. Teknik pengukuran data
yang digunakan adalah skala likert. Skala likert adalah jenis skala yang berasal
dari obyek atau kategori yang disusun menurut besarnya, dari tingkat terendah
ke tingkat tertinggi atau sebaliknya. Beberapa alternatif jawaban untuk setiap
butir pernyataan mengenai lingkungan kerja, tingkat kepercayaan diri,
kemampuan mengelola stress dan motivasi kerja memiliki skor 1 sampai
dengan 5, sebagai berikut:
1. Skor 5 = Sangat Setuju
2. Skor 4 = Setuju
3. Skor 3 = Ragu-Ragu
4. Skor 2 = Tidak Setuju
5. Skor 1 = Sangat Tidak Setuju
G. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari
individu atau perorangan seperti hasil dari pengisian kuesioner atau hasil
dari wawancara.
30
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber-sumber
yang mendukung hasil penelitian sebagai tambahan informasi seperti data-
data perusahaan, majalah, surat kabar dan lain-lain.
H. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan sampel
1. Populasi
Definisi populasi adalah sekelompok objek atau individu atau peristiwa
yang menjadi perhatian peneliti, yang akan digeneralisasikan dalam
penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan
tetap bagian keperawatan RS. Bethesda Yogyakarta.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat dipakai untuk
menyimpulkan populasi, dan sebagian itu benar-benar mewakili populasi.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 100
responden.
3. Teknik Pengambilan sampel
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling. Purposive sampling adalah teknik sampling dimana sekelompok
subjek dipilih atas dasar ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang
mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi
yang sudah diketahui sebelumnya. Ciri-ciri yang dimaksud adalah semua
karyawan tetap bagian keperawatan RS. Bethesda Yogyakarta.
31
I. Teknik pengumpulan data
Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan unuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,
atau hal-hal yang responden ketahui.
J. Teknik Pengujian Instrumen
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan dalam bentuk kuesioner,
sehingga perlu dilakukan pengujian validitas dan realibilitas.
1. Pengujian Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu
instrumen atau alat penelitian mampu mencerminkan variabel yang
diukur. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi
product moment dari Karl Pearson, yaitu :
( ) ( )( )( )[ ] ( )[ ]∑ ∑∑ ∑
∑∑∑−−
−=
2222 yynxxn
yxxynrxy
Dengan keterangan :
xyr = Koefisien korelasi masing-masing item dengan skor total
∑x = Jumlah skor atau nilai x dari setiap butir pernyataan
∑y = Jumlah skor atau nilai y dari setiap butir pernyataan
n = Jumlah responden
dalam penelitian ini apabila nilai korelasi product moment tabelhitung rr ≥
dengan taraf signifikansi ( )α 5 % yang digunakan, maka kuesioner
dinyatakan valid atau sahih.
32
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat kestabilan dan kehandalan alat ukur
dalam mengukur gejala. Tujuan dari reliabilitas adalah untuk mengetahui
sejauh mana suatu hasil pegukuran relatif konsisten apabila pengukuran
diulang dua kali atau lebih.
Dalam menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan rumus Cronbach’s
Alpha. Rumus Cronbach’s Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas
instrumen yang skornya 1 dan 0, misalnya kuesioner atau soal bentuk
uraian.Rumus Cronbach’s Alpha :
⎪⎭
⎪⎬⎫
⎪⎩
⎪⎨⎧−
⎭⎬⎫
⎩⎨⎧
−= ∑
21
2
11 1)1( σ
σ b
kkr
Dengan keterangan :
11r = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pernyataan
2∑ bσ = Jumlah varian butir
21σ = Varian Total
Pada taraf signifikan (α)= 0,05 apabila tabelhitung rr ≥ maka
kuesioner dapat dikatakan reliabel, namun jika tabelhitung rr < dengan taraf
signifikan yang sama maka kuesioner tersebut tidak dapat dikatakan
reliabel. Atau bisa menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. menurut
Sekaran (dalam Priyatno, 2008:26), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah
kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik.
33
K. Teknik Analisis Data
1. Asumsi Klasik Model Regresi Berganda
a. Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas ( Sunyoto, 2007: 89-90)
Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi
berganda yang terdiri dari dua atau lebih variabel bebas (independent
variable) (X1, X2, X3, X4,…Xn), dimana akan diukur tingkat asosiasi
(keeratan) hubungan atau pengaruh antar variabel bebas tersebut
melalui besaran koefisien korelasi ( r ). Dikatakan terjadi
multikolinieritas, jika koefisien korelasi antar variabel bebas (X1 dan
X2, X1 dan X3, X2 dan X3) lebih besar dari 0,60 (pendapat lain: 0,50
dan 0,90). dikatakan tidak terjadi multikolinieritas jika koefisien antar
variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r ≤ 0,60).
Atau dalam menentukan ada tidaknya multikolinieritas dapat
digunakan cara lain yaitu dengan :
1) Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan
secara statistik ( )∝ .
2) Nilai Variance Inflation Factor (VIF) adalah faktor inflasi
penyimpangan baku kuadrat.
Nilai tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF) dapat
dicari dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut:
Besar nilai tolerance ( )∝ :
∝ = 1 / VIF
Besar nilai variance inflation factor (VIF)
34
VIF = 1 / ∝
Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika: ∝ hitung < ∝ dan
VIF hitung > VIF.
Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika:∝ hitung > ∝
dan VIF hitung < VIF.
b. Uji Asumsi Klasik Heterokedasitas (Sunyoto, 2007: 93-94)
Dalam persamaan regresi berganda perlu diuji mengenai sama
atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan observasi
yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut
terjadi homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama disebut
terjadi heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik jika tidak
terjadi heteroskedastisitas.
Analisis uji asumsi heteroskedasitas hasil output SPSS melalui
grafik scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang mempunyai
variabel bebas (sumbu X = Y hasil prediksi) dan nilai residualnya
(SRESID) merupakan variabel terikat (sumbu Y = Y prediksi- Y riil).
Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil
pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah
maupun di atas titik orgin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak
mempunyai pola yang teratur.
Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya
mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun
bergelombang-gelombang.
35
c. Uji Asumsi Klasik Normalitas (Sunyoto, 2007: 95-102)
Selain uji asumsi klasik multikolinieritas dan heteroskedasitas,
uji asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas, dimana akan menguji
data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan
regresi yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau berdistribusi tidak
normal.
Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel
bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau
normal sama sekali. Uji asumsi klasik normalitas dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu:
1) Cara Statistik
Dalam menguji data variabel bebas dan data variabel terikat
berdistribusi normal atau tidak pada cara statistik ini melalui nilai
kemiringan kurva ( skewness = ∝ 3) atau nilai keruncingan kurva
(kurtosis = ∝ 4) diperbandingkan dengan nilai Z tabel.
Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness):
Z skewness = skewness / 6 / N atau Z ∝ 3 = ∝ 3 / 6 / N
Rumus nila Z untuk keruncingan kurva (kurtosis) :
Z kurtosis = kurtosis / 24 / N atau Z ∝ 4 / 24 / N
Dimana N = banyak data.
Ketentuan analisis :
a) Variabel bebas atau terikat berdistribusi normal jika Z hitung(Z
∝3 atau Z ∝ 4 ) < Z tabel. Misal diketahui Z 5 % = 1,96 (Z
36
tabel) lebih besar dari Z hitung atau dengan kata lain Z hitung
lebih kecil dari Z tabel (1,96), dapat dituliskan Z hitung < 1,96.
b) Variabel bebas atau terikat berdistribusi tidak normal jika Z
hitung (Z ∝3 atau Z ∝ 4 ) > Z tabel. Misal nomor (a), dapat
ditulis Z hitung > 1,96.
2) Cara Grafik Histogram dan Normal Probability Plots
Cara grafik histogram dalam menentukan suatu data berdistribusi
normal atau tidak, cukup membandingkan antara data riil atau
nyata dengan garis kurva yang terbentuk. Jika data riil membentuk
garis kurva cenderung tidak simetri terhadap mean (U), maka
dikatakan data berdistribusi tidak normal, dan sebaliknya. Cara
grafik histogram lebih sesuai untuk data yang relative banyak, dan
tidak cocok untuk banyak data yang sedikit, karena iterpretasinya
dapat menyesatkan.
Cara normal probality plots lebih handal daripapada cara grafik
histogram, kerena cara ini membandingkan data riil dengan data
distribusi normal (otomatis oleh komputer) secara kumulatif. Suatu
data dikatakan berdistribusi normal jika garis data riil mengikuti garis
diagonal.
d. Uji Asumsi Klasik Autokorelasi (Sunyoto, 2007: 104-105)
Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah
autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut
menjadi tidak baik/ tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi
37
baru timbul jika ada korelasi secara linier antara kesalahan
pengganggu periode t (berada) dengan kesalahan pengganggu perode-1
(sebelumnya).
Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah
autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan
sebagai berikut :
1) Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW di bawah -2 (DW <-2)
2) Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2
atau -2 ≤ +2
3) Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW diatas +2 atau DW > +2
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda adalah analisis tentang
hubungan antara satu dependent variable dengan dua atau lebih
independent variable. Rumus regresi berganda sebagai berikut:
332211 XbXbXbaY +++=
Dengan keterangan :
Y = Motivasi kerja
a = Nilai konstanta
b1 = Koefisien regresi lingkungan kerja
b2 = Koefisien regresi tingkat kepercayaan diri
b3 = Koefisien regresi kemampuan mengelola stress
38
X1 = Lingkungan kerja
X2 = Tingkat kepercayaan diri
X3 = Kemampuan mengelola stress
3. Uji Signifikansi
a. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel
bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Bila tabelhitung FF ≥ ,
maka secara simultan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel
terikat. Sebaliknya bila Fhitung < Ftabel maka secara simultan variabel
bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat secara bersama-sama maka digunakan uji F
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Pendefinisian hipotesis statistik
H 0 : b 1 ; b 2 ;b 3 = 0 artinya lingkungan kerja, tingkat kepercayaan
diri dan kemampuan mengelola stress secara bersama-sama tidak
berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan.
Ha: b 1 ; b 2 ;b 3 ; minimal salah satu ≠ 0 artinya lingkungan kerja,
tingkat kepercayaan diri dan kemampuan mengelola stress secara
bersama-sama terhadap motivasi kerja karyawan.
39
2) Menentukan nilai F hitung untuk menguji signifikansi dari
koefisien regresi antara variabel independen yaitu lingkungan
kerja, tingkat kepercayaan diri dan kemampuan mengelola stress
dengan variabel dependen yaitu motivasi kerja (Y) dengan rumus
sebagai berikut :
( ) ( )1/1/
2
2
−−−=
knRkRF
Keterangan :
R2 = Koefisien determinasi
k = Jumlah variable independent
n = Banyaknya sampel
3) Menentukan nilai F tabel yang diperoleh dalam tabel distribusi F
dengan memperhatikan taraf signifikansi ( 5%) yang digunakan
dan derajat kebebasannya (n-k-1).
4) Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan
antara nilai F hitung dengan nilai F tabel.
H 0 diterima :
Apabila F hitung < F tabel pada α 0,05 atau F hitung pada p value >
0,05 artinya bahwa lingkungan kerja, tingkat kepercayaan diri dan
kemampuan mengelola stress secara bersama-sama tidak
berpengaruh terhadap motivasi kerja
40
H 0 ditolak :
Apabila F hitung ≥ F tabel pada α 0,05 atau F hitung pada p value ≤
0,05 artinya bahwa lingkungan kerja, tingkat kepercayaan diri dan
kemampuan mengelola stress secara bersama-sama berpengaruh
terhadap motivasi kerja.
b. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh positif
dan signifikan variabel X secara parsial terhadap variabel Y, jika
variabel X yang lain tetap. Bila t hitung ≥ t tabel dengan taraf signifikansi
(α) 5%, maka ada pengaruh positif dari variabel bebas terhadap
variabel terikat, sebaliknya apabila t hitung < t tabel maka tidak ada
pengaruh positif dari variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat,
maka langkah-langkah uji t adalah :
1) Pendefinisian hipotesis statistik
H 0 : b 1 ; b 2 ;b 3 ≤ 0 artinya lingkungan kerja, tingkat kepercayaan
diri dan kemampuan mengelola stress secara parsial tidak
berpengaruh positif terhadap motivasi kerja.
Ha: b 1 ; b 2 ;b 3 > 0 artinya lingkungan kerja, tingkat kepercayaan
diri dan kemampuan mengelola stress secara parsial berpengaruh
positif terhadap motivasi kerja.
41
2) Menentukan nilai t hitung
Rumus uji t adalah:
t hitung = i
i
sbb
Dengan keterangan :
b i = Koefisien regresi variabel i
Sb i= Standar error variabel i
3) Menentukan t tabel yang diperoleh dalam tabel distribusi t dengan
memperhatikan taraf signifikansi (5%) yang digunakan dan derajat
bebasnya (n-k-1).
4) Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan
antara nilai t hitung dengan nilai t tabel
H 0 diterima :
Apabila t hitung < t tabel pada α 0,05 atau t hitung pada p value >0,05
artinya bahwa lingkungan kerja, tingkat kepercayaan diri dan
kemampuan mengelola stress secara parsial tidak berpengaruh
terhadap motivasi kerja.
H 0 ditolak :
Apabila t hitung ≥ t tabel pada α 0,05 atau t hitung pada p value >0,05
artinya bahwa lingkungan kerja, tingkat kepercayaan diri dan
kemampuan mengelola stress secara parsial berpengaruh terhadap
motivasi kerja.
42
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Didalam Gereja de Nieuwe Westerkek di Rotterdam pada tanggal 27
April 1893 diteguhkan sebagai Missionairy Arts (Dokter Utusan) Dr. J. G.
Scheurer oleh pendeta Ds. Lion Cochest. Dalam kotbahnya yang diambil dari
injil Lukas 10: 9 yang berbunyi:
“ Dan sembuhkan orang sakit disitu, serta katakanlah kepadanya
Kerajaan Allah sudah dekat dengan kamu”.
Dengan berbekal ayat tersebut, Dr. J. G. Scheurer diutus oleh Ds.
Nederlandse Zendingsvereniging ke Indonesia. Pada tanggal 13 Mei 1893
berlayaralah Dr. J. G. Scheurer dengan kapal api ke Indonesia bersama-sama
dengan pemuda Indonesia bersuku Jawa bernama Yoram. Perjalanan dari
Negeri Belanda ke Indonesia memakan waktu 1,5 bulan dan pada tanggal 27
Juni tiba di Jakarta (dulu Batavia).
Dr. J. G. Scheurer belajar bahasa jawa di Surakarta, setelah
mendapatkan ijin sebagai dokter utusan, ia di pindahkan ke Yogyakarta. Pada
tanggal 1 Juli 1987 oleh Dr. J. G. Scheurer dibukalah sebuah poliklinik di
tempat bangunan yang dibuatnya itu dengan pemuda Yoram sebagai
pegawainya yang pertama. Pembukaan poliklinik tidak diadakan parayaan
maupun pesta tetapi dilandasi dengan terus bekerja untuk melayani orang-
orang yang sakit yang datang untuk berobat.
43
Karena sebagian orang-orang yang sakit itu memerlukan perawatan,
maka Dr. J. G. Sheurer mendapatkan sebuah rumah sakit dengan kapasitas 150
tempat tidur. Dengan rencana itu Dr. J. G. Scheurer mendapatkan bantuan dari
berbagai instansi, teristimewa Almarhum Sri Sultan Hamengku Buwono VII.
Beliau berkenan memberikan tanah di kampung Gondokusuman, yang luasnya
± 30.000 m2, sebagian besar adalah kebun tebu milik Onderneming Muja-
muju.
Tanah yang akan digunakan untuk mendirikan rumah sakit pada waktu
itu terletak di luar kota Yogyakarta. Akhirnya pada tanggal 20 Mei 1899,
peletakan batu pertama pendirian gedung rumah sakit dilakukan oleh anak Dr.
J G. Scheurer. Tahun demi tahun pembangunan gedung rumah sakit terus
berjalan. Dan pada tanggal 1 Maret 1900 telah dapat diselesaikan 2 ruangan
untuk merawat penderita laki-laki dan wanita, tanggal 13 Maret 1900 sudah
dapat merawat 15 orang penderita, diantaranya terdapat seorang Wedono dari
Madiun yang harus menjalani operasi. Dengan dirawatnya seorang
bangsawan, maka rumah sakit lebih mendapatkan kepercayaan dari
masyarakat, khususnya masyarakat Yogyakarta.
Pembangunan rumah sakit berjalan terus. Bantuan-bantuan terus
mengalir antara lain pangawasan dan perencanaan dengan cuma-cuma oleh
Stegerhoek dan Stuur, uang sebesar FI. 10.000 dan FI. 5.000 dari seorang
pensiunan pendeta bernama Coeverden Andriani dengan permintaan agar
rumah sakit yang sedang dibangun itu diberi nama “PETRONELLA”, nama
dari istrinya yang tercinta.
44
Poliklinik yang dibuka pada tanggal 1 Juli 1987 telah menjadi suatu
rumah sakit dengan 3 ruangan laki-laki dan 3 ruangan wanita diberi nama
Zendingsziekenhuis “ Petronella” yang oleh masyrakat dikenal sebagai rumah
sakit atau dokter Pitulungan dan disingkat dokter tulung.
Dengan pembangunan RS. Petronella, Dr. J. G. Scheurer bekerja keras,
semua tenaga dan pikiran dicurahkan untuk pembanguanan rumah sakit yang
dirintisnya. Tidak hanya pembangunan saja yang ia pikirkan tapi juga dana-
dana yang sebagian besar datangnya dari Belanda, ia kerjakan dengan
seksama untuk pembangunan dan pengelolaannya. Pada tahun 1906 Dr. J. G.
Scheurer terserang penyakit beri-beri yang melemahkan badannya. Sehingga
Dr. J. G. Scheurer terpaksa harus meninggalkan Indonesia dan pulang ke
Belanda.
Pekerjaan yang dirintis, dipelopori, dicintai harus ditinggalkan dan
diserahkan kepada Dr. H. S. Pruys yang semula menjadi dokter militer dan
pernah membantu Dr. J. G. Scheurer. Pada tahun 1918 Dr. H. S. Pruys
terpaksa juga harus meninggalkan rumah sakit Petronella dan kembali ke
Belanda karena sakit. Sebagai gantinya ditunjuk Dr. J. Offringa yang sejak
tahun 1912 telah mendampingi Dr. H. S. Pruys. Selama memimpin Petronella
Hospitel Dr. J. Offringa mendapat kepercayaan serta bantuan dari mana-mana,
tetapi sebaliknya kesukaran yang hebat juga dialaminya dengan adanya perang
dunia I. tapi berkat kepercayaannya dan doa kepada Tuhan semua kesulitan
dapat diatasi.
45
Lambat laun rumah sakit tidak dapat lagi menampung semua penderita
yang berobat di poliklinik maupun yang memerlukan parawatan, dikarenakan
jumlah penderita melebihi jumlah kapasitas rumah sakit. Untuk mengatasi hal
tersebut Dr. J. Offringa selalu berusaha mangadakan perluasan rumah sakit
dengan menambah jumlah balai-balai perawatan. Selain itu juga dibuka rumah
sakit-rumah sakit pembantu antara lain: pada tahun 1922 di Sewugalur, Kulon
Progo; tahun 1922 di Tanjungtirto, Kalasan; tahun1924 di Sanden, Bantul;
tahun 1925 di Doangan, Sleman; tahun 1926 di Sorogedug, Sleman dan tahun
1929 di Cebongan, Sleman.
Pada tahun 1930 Dr. J. Offringa mengakhiri tugas sebagai Oimoinan
Zendingsziekenhuis Petronella dan sebagai gantinya ditunjuk Dr. KP. Groot
yang semula adalah pemimpin Zendingsziekenhuis Surakarta. Namun dengan
masuknya Jepang ke Yogyakarta berakhir juga kepemimpinan Dr. KP. Groot,
pimpinan sementara dipegang oleh Dr. L. G. J. Samallo. Dan nama Petronella
Hospital diganti dengan nama Yogyakarta Tjuuo Bjoin bersamaan dengan hal
tersebut maka berakhirlah nama dan asas Petronella Hospital.
Pada tanggal 26 September 1945 rumah sakit bekas Petronella
Hospital diubah namanya menjadi “Rumah Sakit Pusat” dengan berpegang
pada asas semula seperti yang dirintis Dr. J. G. Scheurer. Pada rapat pagawai
tanggal 28 Juni 1950 diputuskan agar masyarakat umum mengetahui bahwa
rumah sakit pusat ini rumah sakit Kristen, maka dengan bulat disetujui dan
namanya diganti menjadi Rumah Sakit Bethesda, nama Bethesda ini diambil
dari alkitab yang berarti kolam berserambi lima di Yerusalem yang digunakan
46
sebagai tempat penyembuhan orang sakit, pencetusnya adalah bapak Yunus
Puspowardoyo dan mulai saat itu pengurusnya diserahkan kepada pihak
swasta dan dengan itu Dr. L. G. J. Samallo meletakkan jabatannya dan
digantikan oleh Dr. Kasmalo.
Urutan-urutan “Direktur Petronella Hospital” sampai menjadi “Rumah
sakit Bethesda” sampai saat ini:
1. 1897-1906 : Dr. J. G. Scheurer
2. 1906-1918 : Dr. H.S. Pruys
3. 1918-1930 : Dr. J. Offringa
4. 1930-1942 : Dr. K. P. Groot
5. 1942-1945 : Dr. L. G. J. Samallo (sementara zaman Jepang)
6. 1945-1949 : Dr. L. G. J. Samallo
7. 1949-1957 : Dr. Kasmolo Paulus
8. 1957-1964 : Dr. Rd. Reksodiwiryo
9. 1964- Februari 1972 : Dr. R. Wardoyo
10. Februari 1972- Agustus 1972 : Dr. R. Wardoyo
11. Agustus 1972- April 1973 : Dr. Kasmolo Paulus
12. April 1973- Desember 1973 : Dr. Guno Samekto
13. Desember 1973- Desember 1976 : Dr. Guno Samekto
14. 1977- 1989 : Dr. Guno Samekto
15. 1989- 2000 : Dr. R. Noegroho Hadi Poerwawidagdo, Sp. OG
16. 2001- sekarang : Dr. Sugianto, Sp.S, M. kes,Ph.D.
47
B. Falsafah
Setiap manusia sejak saat pembuatan sampai kematian, mempunyai
citra dan martabat yang mulia sebagai ciptaan Allah. Setiap orang berhak
memperoleh derajat kesehatan yang optimal dan wajib ikut serta dalam usaha
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya.
Dengan dasar semangat cinta kasih, palayanan kesehatan rumah sakit
terpanggil untuk berperan serta dalam upaya pemberdayaan sesama melalui
pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan serta pendidikan bidang
kesehatan yang menyeluruh terpadu dan berkesinambungan.
C. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi rumah sakit pilihan dan jejaring yang memuaskan konsumen
melalui pelayanan professional, prima berdasarkan kasih Allah.
2. Misi
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang holistik, unggul,
efisien dan efektif, yang berwawasan lingkungan.
b. Menyelenggarakan pelatihan, penelitian dan pengembangan
manajemen yang berkesinambungan untuk menghasilkan SDM yang
kapabel, berkomitmen, sejahtera dan berjiwa kasih.
c. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang terjangkau, memuaskan
konsumen dan mampu berkembang dengan baik.
48
d. Menyediakan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dengan
mempertimbangkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar pelayanan
mampu bersaing di era globalisasi.
D. Motto
“ Tolong Dulu, Urusan Belakang”
1. Telaah dari segi pelayanan langsung
a. Pelayanan Medik
Memberikan pelayanan kesehatan yang ramah, cepat, tepat dan
berkualitas dengan memperhatikan kemajuan IPTEK dan
mengutamakan kepentingan pasien tanpa membedakan suku,
bangsa, agama, kepercayaan, golongan dan budaya.
b. Perawatan
Memberikan pelayanan asuhan keperawatan dengan pendekatan
proses keperawatan tanpa membedakan latar belakang pasien.
c. Penunjang Medik
Memberikan pelayanan ramah, cepat, tepat waktu dan akurat tanpa
membedakan latar belakang pasien.
d. Administrasi, Keuangan dan Umum
Memberikan pelayanan administrasi dan informasi secara ramah,
cepat dan tepat tanpa memungut uang muka.
49
2. Telaah dari segi pelayanan tidak langsung
Bekerjasama dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan/ pasien
dengan saling peduli, mendukung, memahami tugas dan tanggung jawab
masing-masing dalam satuan kerja.
E. Peran
1. Sebagai “Rumah Sakit Toeloeng” yang memberdayakan masyarakat untuk
memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
2. Sebagai unit kerja YAKKUM yang berwawasan kesatuan, kenasionalan,
dan keswasembadaan.
3. Sebagai rumah sakit rujukan.
4. Sebagai rumah sakit untuk pendidikan dan pelatihan.
5. Sebagai wahana pelayanan dan peningkatan kesejahteraab karyawan.
F. Lokasi Perusahaan (RS. Bethesda)
Lokasi RS. Bethesda terletak pada jalan Jendral Sudirman no. 30
Yogyakarta.
G. Struktur Organisasi
Dengan adaanya struktur organisasi mempermudah rumah sakit dalam
menempatkan suatu tujuan yang hendak dicapai. Struktur organisasi berguna
untuk kerangka bagi pemimpin sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi
kepemimpinannya dan bagi bawahan struktur organisasi berguna sebagai
pedoman untuk melaksanakan tugas dan dapat dipertanggung jawabkan.
Pengorganisasian dalam RS. Bethesda tiap tahunnya membuat program kerja
yang dituangkan dalam Rencana Anggaran Pembelanjaan Bethesda (RAPB)
50
dan dibuat laporan tahunannya. Struktur organisasi mengalami beberapa
peninjauan dan penyesuaian tiap periode tertentu. Di bawah ini penulis
memberikan diskripsi tugas dan wewenang masing-masing jabatan dalam RS.
Bethesda dalam periode 1998-2000 sesuai dengan surat keputusan dewan
YAKKUM tanggal 20 Maret 1998, no. 1971-DP/K SOTAKER
SRBETH/1998, untuk bagan struktur selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran.
Tugas dan tanggung jawab perbagian sebagai berikut :
1. YAKKUM
Yayasan Kristen untuk kesehatan umum yang berkedudukan di Surakarta.
2. Dewan Pengurus YAKKUM
Pemegang kuasa tertinggi dan mempunyai tugas dan tanggung jawab
melaksanakan AD/ART, menerapkan citra strategi pelayanan YAKKUM,
menerapkan rencana jangka panjang berikut pokok-pokok kebijakan
perencanaan anggaran.
3. YAKKUM cabang Yogyakarta
Yayasan Kristen untuk kesehatan umum yang berada di Yogyakarta.
4. Direktur RS. Bethesda
Mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengkoordinasikan,
mengendalikan, mengawasi, dan mengembangkan tugas serta fungsi RS.
Bethesda sesuai dengan kebijakan Dewan Pengurus YAKKUM cabang
Yogyakarta.
51
Adapun tugas dan tanggung jawab direktur adalah:
a. Merumuskan kebijakan rumah sakit sesuai dengan rencana induk
pengembangan YAKKUM.
b. Mengawasi, menilai dan mengendalikan pelaksanaan kerja rumah sakit
dalam rangka mewujudkan asuhan keperawatan yang bermutu.
c. Mengkoordinasikan dan mengarah karyawan dalam mencapai tujuan
rumah sakit yang telah ditetapkan.
d. Menetapkan pedoman dan standar pencapaian kerja secara tertulis
yang merupakan pedoman kerja dan tolak ukur pelaksanaan kerja
rumah sakit.
5. Wakil Direktur Pelayanan Medik
Mempunyai tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan pengawasan
terhadap tugas-tugas:
a. Bidang pelayanan Medik
Tugasnya mengkoordinasikan dan melaksanakan pengawasan tugas-
tugas:
1) Kepala seksi pemeliharaan mutu pelayanan medik dan pasien.
2) Kepala seksi pemeliharaan fasilitas pelayanan medik.
b. Kepala Bidang Perawatan
Tugasnya mengkoordinasikan dan melaksanakan pengawasan tugas-
tugas:
1) Kepala seksi asuhan keperawatan
2) Kepala seksi etika dan mutu
52
c. Kepala Bidang Keluarga Berencana Rumah Sakit
d. Kepala instalansi dibawah koordinasi wakil direksi pelayanan medik
1) Instalasi Rawat Insentif (IRI)
Tugasnya menyelenggarakan pelayanan medik dan pelayanan
perawatan yang mengupayakan kesembuhan pasien secara optimal
agar dapat tercipta koordinasi dan kesinambungan pelayanan
pasien yang dalam keadaan sakit berat dan perlu dirawat di ruang
khusus serta memerlukan pemantauan ketat terus-menerus serta
tindakan segera.
2) Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Tugasnya menyelenggarakan pelayanan kedaruratan dan pelayanan
perawatan dalam mengupayakan kesembuhan pasien secara
optimal agar dapat tercipta koordonasi dan kesinambungan
pelayanan pasien yang menderita penyakit akut, kecelakaan,
bencana alam, dsb
3) Instalasi Bedah Sentral (IBS)
Tugasnya menyelenggarakan pelayanan kedaruratan dan pelayanan
perawatan dalam mengupayakan kesembuhan pasien secara
optimal agar dapat tercipta koorinasi dan kesinambungan
pelayanan pasien selama dilakukan tindaka pembedahan.
4) Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
Tugasnya menyelenggarakan pelayanan kedaruratan dan pelayanan
perawatan dalam mengupayakan kesembuhan pasiem secara
53
optimal agar dapat tercpta koordinasi dan kesinambungan
pelayanan pasien di poliklinik.
5) Instalasi Rawat Inap (IRNA)
Tuganya menyelenggarakan pelayanan kedaruratan dan pelayanan
perawatan dalam mengupayakan kesembuhan pasien secara
optimal agar dapat tercipta koordinasi dan kesinambunhan pasin
rawat inap di rumah sakit.
6. Wakil Direksi Penunjang Medik
Mempunyai tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan pengawasan
terhadap tugas-tugas:
a. Bidang Penunjang Medik
Melaksanakan pengawasan tugas-tugas
1) Kepala Seksi Peningkatan Pelayanan Medik
2) Kepala Seksi Pengembangan dan pemeliharaan fasilitas pelayanan
penunjang medik
b. Bidang Pendididkan Pelatihan dan Penelitian Pengembangan
mempunyai tugas mengkoordinasi dan melaksanakan pengawasan
terhadap tugas-tugas:
1) Kepala seksi pendidikan dan pelatihan
2) Kepala seksi penelitian dan pengembangan
54
c. Kepala instalasi di bawah koordinator wakil direktur penunjang medik
1) Instalasi Farmasi
Mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan pengadaan,
paracikan, penyimpanan, penyaluran obat-obatan, bahan kimia, alat
kedokteran, alat perawatan dan alat kesehatan reagent, gas medik,
film dan kegiatan pelayanan cuci hama yang mengupayakan
kesembuhan pasien secara optimal agar dapat tercipta koordinasi
dan kesinambungan pelayanan pasien rawat jalan dan rawat inap di
rumah sakit.
2) Intalasi gizi
Mempunnyai tugas menyelenggarakan kegiatan pengolahan
penyaluran makanan, penyuluhan, konsultasi, asuhan nutrisi yang
mengupayakan kesembuhan pasien secara optimal agar dapat
tercipta koordinasi dan kesinambungan pelayanan pasien rawat
jalan dan rawat inap di umah sakit.
3) Instalasi Laboratorium
Mempunyai tugas menyelengggarakan pelayanan pemeriksa
patologi klinik, mikrobiologi, parastologi klinik dan pemeriksaan
patologi antonim bagi pasien rawat jalan di rumah sakit.
4) Instalasi Radiologi
Mempunyai tugas menyelenggarakan pemeriksaan radiologik baik
dengan pengion maupun non pengion serta pengobatan dengan
radiasi bagi pasien rawat jalan di rumah sakit.
55
5) Instalansi Rehabilitasi Medik
Mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan terapi ototik
prostetik, terapi wicara, terapi psikologi, terapi kerja, sosio medik
serta pelayanan kerohanian, konseling pastoral dan sosial yang
mengupayakan kesembuhan pasien.
7. Komite Medik
Kelompok tenaga medik yang keanggotaanya dipilih dari anggota staf
medik fungsional, yang mempunyai tugas membantu direktur menyusun
standar pelayanan, pemantau pelaksanaannya, melaksanakan pembinaan
etika profesi, mengatur kewenangan profesi anggota staf medik
fungsional, mengembangkan program pelayanan, pendidikan dan peneltian
pengembangan.
8. Wakil Direktur Umum
Mempunyai tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan penngawasan
terhadap tugas-tugas:
a. Bagian Sekretariatan
Bagian ini mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan dalam
bidang administrasi umum dan kesekretariatan medik.
b. Bagian Humas
Bagian ini mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan dalam
bidang komunikasi informasi hubungan dengan masyarakat
penggunaan jasa.
56
c. Bagian Rekam Medik
Bagian ini mempunyai tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan
pengawasan tugas-tugas sub bagian rekam medik jalan dan
administrasi, sub bagian statistik umum.
d. Bagian Kepegawaian
Bagian ini mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan dalam
bidang administrasi ketenagaan, legal dan penggajian.
e. Kepala Instalansi di Bawah Direksi Umum
1) Pemeliharaann Sarana Rumah sakit I
2) Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit II
3) Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit III
9. Wakil direktur Keuangan
Wakil direktur keuangan mempunyai tugas mengkoordinasikan dan
melaksankan pengawasan terhadap tugas-tugas:
a. Bagian pengolahan data elektronik (PDE)
Bagian ini mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan dalam
bidang pengolahan data elektronik pengembangan sistem/ program
fasilits data serta sistem informasi manajemen rumah sakit.
b. Bagian keuangan
Bagian ini mempunyai tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan
pengawasan tugas-tugas:
1). Kepala sub bagian piutang
2). Kepala sub bagian pengembangan dana dan pengelolaan dana kas
57
c. Bagian akuntansi
Bagian ini mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan dalam
bidang akuntansi keuangan, akuntansi manajemen dan retifikasi.
H. Personalia
1. Ketenaga Kerjaan
Ketenaga kerjaan pada RS. Bethesda terbagi dalam 4 macam bagian.
Di bawah ini data ketenaga kerjaan pada RS. Bethesda Yogyakarta:
a. Tenaga Medis/ Dokter
Untuk dokter Full time: 54 orang
Untuk dokter Part time: 52 orang
b. Tenaga Keperawatan
Untuk perawat tetap: 546 orang
Untuk perawat kontrak: 55 orang
c. Tenaga Non Medis
Untuk pegawai tetap: 362 orang
Untuk pegawai tetap: 34 orang
d. Tenaga Penunjang
Untuk pegawai tetap: 81 orang
Untuk pegawai kontrak: 21 orang
Jadi total karyawan yang bekerja di RS. Bethesda Yogyakarta
sampai saat ini mencapai 1205 orang.
58
2. Sistem pengupahan
Di RS. Bethesda sistem pengupahan terbagi atas tiga golongan
yaitu: karyawan tetap, dan kontrak. Karyawan tetap dan karyawan kontrak
_ystem penggajian disesuaikan dengan golongan masing-masing
karyawan. Penggajian karyawan dilakukan pada tiap akhir bulan dan
khusus untuk bagian perawatan pada pertengahan bulan mendapatkan gaji
tambanhan untuk jaasa pelayanan pasien (JP) sesuai dengan nilai
pelayanan pasien dan penilaiannya ileh masing-masing kepala bangsal.
3. Waktu kerja
Untuk waktu kerja karyawan masing-masing mendapatkan 7 jam
kerja pelayanan di rumah sakit Bethesda. Pada bagian keperawatan ada 3
pembagian jam kerja yaitu: jaga pagi dengan waktu istirahat 1 jam, siang
dengan waktu istirahat 1 jam dan jaga malam dengan waktu istirahat 2
jam.
a. Untuk pegawai kantor bekerja dari hari Senin- Sabtu
Jam kerjanya: 08.00-12.00
12.00-13.00
13.00-14.00
b. Untuk pegawai medis bekerja dari hari Senin-Minggu
Jam kerjanya: (shift pagi) 07.00-10.00
10.00-11.00 istirahat
11.00-14.00
(shift siang) 14.00-17.00
59
17.00-18.00 istirahat
18.00-21.00
(shift malam) 21.00-24.00
24.00-02.00 istirahat
02.00-07.00
I. Perekrutan Karyawan
Ada 2 golongan sumber-sumber dalam merekrut tenaga kerja yaitu:
dari pihak intern dan pihak ekstern. Dari pihak intern yaitu bersal dari pihak
rumah sakit itu sendiri yang berupa promosi dan mutasi. Sedangkan dari pihak
ekstern yaitu: iklan lowongan pekerjaan, pihak Depnaker, dan dari gereja
karena sama-sama merupakan lembaga Kristen yang semuanya akan diseleksi
oleh pihak personalia.
J. Pengembangan Karyawan
Selain bekerja untuk melayani para pasien para karyawan juga
mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri melalui program-
program yang diadakan dari pihak rumah sakit. Program pengembangan untuk
karyawan misalnya:
1. Supplementary Training Program (SPT) yang telah dilaksanakan dalam
dua gelombang dan diikuti karyawan tetap.
2. Seminarseminar ilmiah baik yang bertema kesehatan, pendidikan maupun
yang bertema umum.
60
3. Program-program bagi perawat yang diberikan kepada perawat yang
memiliki kecerdasan yang tinggi. Program ini berkerja sama dengan
rumah sakit lain.
K. Lingkungan kerja
1. Tata ruang
Tata ruang tempat karyawan RS. Bethesda sebagian besar cukup
rapi namun ada beberapa ruangn yang terlihat kurang nyaman untuk
bekerja, tapi hal ini tidak mengurangi motivsi karywan dalam bekerja.
Penataan ruangan yang baik, rapi dan teratur banyak manfaatnya, antara
lain: mencegah penghamburan tenaga kerja dan waktu yang digunakan
unuk bekerja, menjamin kelancaran pekerjaan, terkesan efektif dan efisien.
2. Penerangan
Penerangan yang ada di Rs. Bethesda cukup terang, hal ini
bertuujuan untuk menghindarai kecelekaan dala melaksanakan
pekerjaanya.
3. Udara (ventilasi)
Mengenai sirkulasi udara di RS. Bethesda sudah memenuhi syarat
karena tiap ruangan adaventilasi udaranya sehingga sirkulasi udara tidak
terhambat.
4. Suara
Dalam aktivitasnya, karyawan RS. Bethesda tidak mengalami
gangguan terhadap suara. Sehingga karyawan bisa bekerja dengan baik.
61
L. Kesejahteraan karyawan
Kesejahteraan ini meliputi:
1. Jasa asuransi rumah sakit yang bekerja sama dengan instalansi swasta
2. Dana pensiun bagi karyawan tetap. Seorang karyawan secara otomatis
menjadi peserta dana pensiun sejak pengangkatan menjadi pegawai. Dana
pensiun ini dhimpun dari iuran pegawai dan pemberi kerja yang
diinvestasikan sedemikian rupa sehingga menjadi dana untuk pembayaran
pensiunan pegawai.
3. Tanggungan kesehatan bagi karyawan RS. Bethesda sendiri dan keluarga
sesuai jabatannya.
4. Pemberian cuti kepada karyawan kurang dari 12 hari kerja dalam 1 tahun.
Bagi karyawati diberi tambahan untuk cuti melahirkan selama 3 bulan
yaitu 1,5 bulan sebelum melahirkan dan 1,5 bulan sesudah melahirkan
5. Fasilitas koperasi karyawan yang berguna untuk ikut meningkatkan
kualitas dan produktifitas kerja karyarwan selama 20-30 tahun bekerja di
RS. Bethesda mendapatkan penghargaan dari rumah sakit sebagai tanda
jasa pengabdian.
6. Program hiburan. Mengadakan program hiburan bagi karyawan dan
anggota keluarganya biasanya dalam bentuk rekreasi bersama. Acara ini
biasanya diselenggarakan pada saat ulang tahun RS. Bethesda atau pada
hari-hari besar keagamaan terutama hari Natal.
62
BAB V
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Data
Pada bab ini akan dianalisis data yang telah dikumpulkan dan diperoleh
dari angket yang diberikan kepada karyawan Rumah sakit Bethesda bagian
keperawatan. Data yang dikumpulkan adalah data mengenai lingkungan kerja,
tingkat kepercayaan diri dan kemampuan mengelola stress terhadap motivasi
kerja karyawan untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan pada bab II.
Adapun angket yang telah dibagikan kepada responden sebagai sampel
penelitian terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu:
2. Bagian I berisi daftar pernyataan tentang profil responden yang meliputi :
umur, jenis kelamin, status kepegawaian, pendidikan terakhir dan lama
bekerja.
3. Bagian II berisi pernyataan mengenai:
a. Lingkungan kerja
b. Tingkat kepercayaan diri
c. Kemampuan mengelola stress
d. Motivasi kerja
B. Karakteristik Responden
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap karyawan RS.
Bethesda Yogyakarta, maka dapat diketahui karakteristik responden dalam
penelitian ini, yaitu:
63
1. Umur Responden
Berdasarkan umur, maka responden dalam penelitian ini
diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 5.1 Klasifikasi Responden Menurut Umur
No. Umur Jumlah Persentase 1. 2. 3. 4. 5
< 20 tahun 20-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun > 50 tahun
0 21 42 24 13
0% 21% 42% 24% 13%
Total 100 100% Sumber : Data Primer yang diolah
Dari tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa sekitar ± 10 tahun lalu
RS. Bethesda telah melakukan perekrutan karyawan bagian keperawatan
dalam jumlah yang besar sehingga karyawan bagian keperawatan
didominasi berusia sekitar 31-40 tahun yaitu sebanyak 42 responden
(42%).
2. Jenis Kelamin Responden
Berdasarkan jenis kelaminnya, maka responden dalam penelitian
ini diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 5.2 Klasifikasi Rsponden Menurut Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1. 2.
Laki-laki Perempuan
9 91
9 % 91%
Total 100 100 % Sumber: Data Primer yang diolah
Tabel 5.2 diatas menunjukkan bahwa responden didominasi
berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 91 responden ( 91%).
64
Dalam pekerjaan seorang perawat sikap penyabar dan peduli terhadap
pasien sangat diperlukan (pelayanan yang berjiwa kasih dalam merawat
seorang pasien sangat diperlukan), dan pelayanan berjiwa kasih itu
kebanyakan dimiliki oleh perempuan. Dibandingkan laki-laki,
perempuan lebih sabar, lebih peduli dan lebih berjiwa kasih dalam hal
merawat pasien karena itu pekerjaan ini lebih banyak didominasi oleh
kaum perempuan.
3. Tingkat Pendidikan Responden
Berdasarkan tingkat pendidikan, maka responden dalam penelitian
ini diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 5.3 Klasifikasi Responden Menurut Tingkat Pendidikan
No. Pendidikan Terakhir Jumlah Prosentase 1. 2. 3. 4.
SLTP SLTA Diploma Sarjana
0 16 82 2
0% 16% 82% 2%
Total 100 100% Sumber: Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel 5.3 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden berpendidikan akhir diploma yaitu sebanyak 82 responden
(82% ). Ini membuktikan bahwa RS. Bethesda sudah memperhatikan
standar pendidikan bagi karyawannya karena ini menyangkut nama baik
rumah sakit dan sesuai dengan visi rumah sakit yang ingin memuaskan
konsumen dengan pelayanan yang profesional sehingga pihak rumah sakit
harus mempekerjakan tenaga-tenaga yang sudah ahli dan profesional
dibidangnya agar bisa bersaing dengan rumah sakit lain.
65
4. Lama Bekerja di Rumah Sakit
Berdasarkan tingkat pendidikan, maka responden dalam
penelitian ini diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 5.4 Klasifikasi Responden Menurut Masa bekerja
No. Lama Bekerja di Rumah Sakit Jumlah Prosentase 1. 2. 3. 4.
< 2 tahun 2-5 tahun 6-10 tahun >10 tahun
0 7 22 71
0% 7% 22% 71%
Total 100 100% Sumber: Data Primer yang diolah
Tabel 5.4 diatas menunjukkan bahwa responden yang masa bekerja
di rumah sakit lebih dari 10 tahun sebanyak 71 responden ( 71% ). Ini
membuktikan bahwa banyak karyawan khususnya bagian keperawatan di
RS. Bethesda yang mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap RS.
Bethesda karena bisa bertahan lebih dari 10 tahun.
C. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Validitas
Uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan terhadap kuesioner yang
digunakan dalam penelitian. Karena untuk mengetahui apakah kuesioner
yang digunakan memiliki validitas dan reliabilitas pengukuran yang baik,
sehingga layak digunakan sebagai alat pengambilan data. Data yang
diperoleh dari kuesioner yang tidak valid dan tidak reliabel memberikan
hasil pengukuran yang tidak benar.
Untuk responden yang berjumlah 100, dapat diperoleh derajat
bebas (df) sebesar N- 2 (100-2 = 98). Untuk df = 98 dan nilai alpha 5%
66
(dua sisi) diperoleh nilai r tabel sebesar 0,197. nilai r tabel selanjutnya
digunakan untuk kriteria validitas item-item kuesioner. Untuk dapat
dinyatakan valid, harus lebih besar dari 0,197.
Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Variabel totalitemr − tabelr
Status Lingkungan kerja (X1)
LK1 LK2 LK3 LK4 LK5 LK6 LK7 LK8 LK9
LK10
0.654 0.486 0.649 0.694 0.694 0.419 0.560 0.602 0.550 0.562
0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tingkat Kepercayaan Diri (X2) TKD1 TKD2 TKD3 TKD4 TKD5 TKD6 TKD7 TKD8 TKD9
0.699 0.601 0.609 0.603 0.595 0.612 0.451 0.589 0.596
0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Kemampuan Mengelola Stress (X3) KMS1 KMS2 KMS3 KMS4 KMS5 KMS6 KMS7 KMS8 KMS9
0.530 0.552 0.694 0.588 0.630 0.691 0.487 0.746 0.520
0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197
Valid
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Motivasi Kerja (Y) MK1 MK2 MK3 MK4 MK5 MK6 MK7 MK8
0.639 0.540 0.680 0.621 0.583 0.758 0.710 0.717
0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197 0.197
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data Primer diolah
67
Berdasarkan hasil uji yang disajikan dalam tabel, tampak bahwa
seluruh item pernyataan memiliki koefisien validitas ≥ 0,197. dengan
demikian ditinjau dari validitas item pernyataan maka seluruh pernyataan
yang terdapat dalam kuesioner layak digunakan sebagai alat pengumpul
data.
2. Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan teknik Cronbach’s
alpha. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05, artinya
instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dari r tabel
product moment (0,197). Atau bisa menggunakan batasan tertentu seperti
0,6 menurut Sekaran (dalam Priyatno, 2008: 26), reliabel kurang dari 0,6
adalah kurang baik sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah
baik. Berikut ini hasil analisis data menggunakan teknik Cronbach’s
Alpha:
Tabel 5.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Cronbach’s Alpha
N of Items
Status
Lingkungan kerja (X1) Tingkat kepercayaan diri (X2) Kemampuan mengelola stress (X3) Motivasi Kerja (Y)
0,779 0,773 0,780 0,806
10 9 9 8
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber : data primer diolah
Dari hasil analisis di atas menunjukkan bahwa setiap instrumen
memiliki reliabilitas yang memenuhi syarat dan dinyatakan reliabel,
karena nilai Cronbach’s Alpha berada diatas 0,6.
68
D. Analisis Regresi Linier Berganda
Setelah semua asumsi terpenuhi maka dapat dilanjutkan analisis
regresi. Hasil uji pengaruh lingkungan kerja, tingkat kepercayaan diri dan
kemampuan mengelola stress terhadap motivasi kerja ini diolah
menggunakan SPSS 15.0 For Windows (Evaluation Version) dapat dilihat
pada Tabel 5.13 berikut ini.
Tabel 5.7 Hasil Uji Pengaruh Lingkungan Kerja, Tingkat Kepercayaan Diri Dan Kemampuan Mengelola Stress Terhadap Motivasi Kerja
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B Std.Error
Beta 1 (Constant) X1 X2 X3
4.086 .197 .417 .149
4.204 .075 .094 .063
.229 .386 .203
.972 2.631 4.443 2.361
.333
.010
.000
.020 Sumber: data primer diolah
Berdasarkan pembahasan analisis regresi berganda, diperoleh nilai
koefisien persamaan regresi adalah 4,086 untuk koefisien konstanta 0.197
untuk koefisien lingkungan kerja, 0,417 untuk koefisien tingkat
kepercayaan diri daan 0,149 untuk koefisien kemampuan mengelola stress.
Dengan hasil tersebut persamaan regresinya dapat dirumuskan sebagai
berikut :
Y = 4,086 + 0,197 X1 + 0,417 X2 + 0,149 X3.
Dimana :
Y = motivasi kerja
X1 = lingkungan kerja
69
X2 = tingkat kepercayaan diri
X3 = kemampuan mengelola stress
E. Hasil Uji Asumsi Klasik
Menurut Sunyoto (2007: 89-105), persamaan regresi yang baik adalah
persamaan yang memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut: tidak terjadi
multikolinieritas, tidak terjadi heterokedasitas, data berdistribusi normal, dan
tidak terjadi autokorelasi.
Berdasarkan pendapat Sunyoto di atas maka model dalam penelitian ini
akan dilihat sejauh mana persamaan regresi tersebut memenuhi atau tidak
memenuhi asumsi-asumsi tersebut.
1. Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Tabel 5.8 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Variabel Collinearity Statistics Tolerance VIF
Lingkungan kerja (X1) Tingkat kepercayaan diri (X2) Kemampuan Mengelola Stress (X3)
0,924 0,927 0,950
1,082 1,078 1,053
Sumber: data primer diolah
Syarat yang harus dipenuhi jika tidak terjadi multikolinieritas adalah
nilai tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10 (Ghozali,2007: 92).
Karena berdasarkan tabel 5.8 nilai VIF < 10 da nilai tolerance > 0,10
maka dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak terjadi
multikolinieritas.
70
2. Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil pengolahan data (gambar Scatterplot)
menggunakan SPSS 15.0 For Windows (Evaluation Version) didapatkan
gambar di bawah ini:
Regression Standardized Predicted Value43210-1-2
Regr
essi
on S
tude
ntiz
ed R
esid
ual
2
0
-2
-4
Scatterplot
Dependent Variable: Y
Gambar 5.1 Scatterplot Uji Asumsi Klasik Heterokedastisitas
Dari gambar di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar di bawah
maupun di atas orgin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola
yang teratur. Maka dari itu dapat disimpulkan tidak terjadi
Heteroskedasitas pada data penelitian.
71
3. Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data residual penelitian
berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan adalah metode
grafik histogram (gambar 5.2) dan normal probability plots (Gambar 5.3)
di bawah ini.
Regression Standardized Residual20-2-4
Freq
uenc
y
30
20
10
0
Histogram
Dependent Variable: Y
Mean =3.53E-16�Std. Dev. =0.985�
N =100
Gambar 5.2
Uji Normalitas
Dari hasil pengolahan data menggnakan SPSS 15.0 For Windows
(Evaluation Version) diperoleh grafik histogram yang menunjukkan
garis kurva normal.
72
Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0
Expe
cted
Cum
Pro
b
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Y
Gambar 5.3
Uji Normalitas
Demikian juga dari normal probability plots menunjukkan
berdistribusi normal karena garis (titi-titik) mengikuti garis diaonal.
Jadi dapat disimpulkan bahwa data variabel bebas dan variabel terikat
berdistribusi normal.
4. Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi
Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi linier
antara kesalahan penggangu dengan periode t dengan periode
sebelumnya. Metode yang digunakan untuk uji ini adalah metode
DurbinWatson (DW). Jika nilai DW berada diantara -2 dampai 2 maka
dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.
73
Tabel 5.9 Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi
Model Durbin-Watson
1 1,670 Sumber: data primer diolah
Dari pengolahan data diperoleh nilai DW sebesar 1,670. oleh
karena nilai tersebut berada diantara -2 sampai 2 maka dapat
disimpulkan tidak terjadi autokorelasi pada data penelitian.
F. Pengujian Signifikansi
1. Uji F
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh secara
simultan lingkungan kerja, tingkat kepercayaan diri dan kemampuan
mengelola stress terhadap motivasi kerja. Jika nilai F hitung ≥ F tabel
maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja, tingkat kepecayaan diri
dan kemampuan mengelola stress secara simultan berpengaruh terhadap
motivasi kerja. Dengan ∝ = 5 % dan derajat bebas 1 (k) = 3 dan derajat
bebas 2 (n-k-1)= 96 diperoleh F tabel sebesar 2,699.
Dari hasil analisis regresi berganda diketahui nilai F hitung sebesar
15,609. Oleh karena nilai F hitung tersebut lebih besar dari F tabel berarti
0H ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja, tingkat
kepercayaan diri dan kemampuan mengelola stress secara simultan
berpengaruh terhadap motivasi kerja.
74
2. Uji t
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah lingkungan kerja,
tingkat kepercayaan diri dan kemampuan mengelola stress secara parsial
berpengaruh terhadap motivasi kerja. Jika nilai t hitung ≥ t tabel maka
dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja, tingkat kepercayaan diri dan
kemampuan mengelola stress secara parsial berpengaruh terhadap
motivasi kerja. Dengan ∝ = 5 % (uji dua sisi) dan derajat bebas = 96
diperoleh t tabel sebesar 1,985.
a. Pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi kerja
Berdasarkan tabel 5.10 diketahui nilai t hitung variabel
lingkungan kerja (X1) sebesar 2,631 nilai tersebut lebih besar dari t
tabel yaitu sebesar 1,985 dan p value (0,01) < 0,05 maka dapat
disimpulkan lingkungan kerja (X1) secara parsial berpengaruh positif
terhadap motivasi kerja (Y).
b. Pengaruh tingkat kepercayaan diri terhadap motivasi kerja
Berdasarkan tabel 5.10 diketahui nilai t hitung variabel tingkat
kepercayaan diri (X2) sebesar 4,443 nilai tersebut lebih besar dari t
tabel yaitu sebesar 1,985 dan p value (0,00) < 0,05 maka dapat
disimpulkan tingkat kepercayaan diri secara parsial berpengaruh
positif terhadap motivasi kerja.
c. Pengaruh kemampuan mengelola stress terhadap motivasi kerja
Berdasarkan tabel 5.13 diketahui nilai t hitung variabel
kemampuan mengelola stress (X3) sebesar 2,361 nilai tersebut lebih
75
besar dari t tabel yaitu sebesar 1,985 dan p value (0,02) < 0,05 maka
dapat disimpulkan kemampuan mengelola stress secara parsial
berpengaruh positif terhadap motivasi kerja.
Dengan melihat persamaan dan uji t dapat ditarik kesimpulan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan masing-masing variabel
independen (X1,X2,X3) terhadap variabel dependen (Y). Adapun masing-
masing nilai koefisien regresinya tersebut mempunyai arti sebagai berikut:
1) Konstanta (a) = 4,086
Konstanta (a) sebesar 4,086 bertarti jika lingkungan kerja (X1), tingkat
kepercayaan diri (X2) dan kemampuan mengelola stress (X3) tidak ada
atau sama dengan nol, maka motivasi kerja (Y) karyawan RS.
Bethesda Yogyakarta akan sebesar 4,086.
2) b1 = 0,197
Koefisien regresi lingkungan kerja (b1 = 0,197) berarti apabila
lingkungan kerja (X1) pada perusahaan semakin baik (bertambah
satu), maka motivasi kerja (Y) karyawan RS. Bethesda juga akan
mengalami peningkatan sebesar 0,197 dengan asumsi variabel-variabel
independen lainnya konstan (tetap).
3) b 2 = 0,417
Koefisien regresi tingkat kepercayaan diri (b 2 = 0,417) berarti apabila
tingkat kepercayaan diri (X2) yang dimiliki oleh setiap karyawan RS.
Bethesda semakin baik (bertambah satu), maka motivasi kerja (Y)
76
karyawan juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,417 dengan
asumsi variabel-variabel independen lainnya konstan (tetap).
4) b 3 = 0,149
Koefisien regresi kemampuan mengelola stress (b 3 = 0,149) berarti
Artinya apabila kemampuan mengelola stress (X2) yang dimiliki oleh
setiap karyawan RS. Bethesda semakin baik (bertambah satu), maka
motivasi kerja (Y) karyawan juga akan mengalami peningkatan
sebesar 0,149 dengan asumsi variabel-variabel independen lainnya
konstan (tetap).
G. Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar sumbangan variabel independen
(lingkungan kerja, tingkat kepercayaan diri dan kemampuan mengelola stress)
terhadap variabel dependen (motivasi kerja) karyawan RS. Bethesda.
Tabel 5. 10 Hasil Koefisien Determinasi (R 2 )
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of The Estimate
1 .573(a) .328 .307 2.476 Sumber: data pimer diolah
Dari hasil analisis regresi diperoleh koefisien determinasi R 2 sebesar
0.328. Besaran R 2 ini menunjukkan bahwa koefisien 0,328 atau sekitar 32,8%
perubahan-perubahan pada Y yaitu motivasi kerja dapat dijelaskan oleh ketiga
variabel bebas yaitu lingkungan kerja, tingkat keperayaan diri dan kemampuan
mengelola stress.
77
H. Pembahasan
Dari hasil analisis regresi berganda diketahui nilai F hitung sebesar
15,609. Oleh karena nilai F hitung tersebut lebih besar dari F tabel (2,699)
berarti 0H ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja, tingkat
kepercayaan diri dan kemampuan mengelola stress secara simultan
berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan.
Secara parsial dari ketiga variabel yakni: lingkungan kerja (X1), tingkat
kepercayaan diri (X2), dan kemampuan mengelola stress (X3) yang memiliki
nilai pengaruh paling besar (diihat dari nilai koefisien regresinya) terhadap
motivasi kerja karyawan adalah variabel tingkat kepercayaan diri yakni
sebesar 0,417. Hal ini disebabkan orang yang memiliki kepercayaan diri yang
tinggi akan lebih mudah untuk mempelajari keahlian-keahlian baru, menjalin
persahabatan, beradaptasi dengan perubahan, dan mudah untuk mencapai apa
yang diinginkan di dalam kehidupan sehingga dapat memotivasi karyawan
dalam menjalankan tugas atau pekerjaan. Selanjutnya variabel yang memiliki
pengaruh yang cukup signifikan terhadap motivasi kerja yakni variabel
lingkungan kerja karyawan. Nilai koefisien regresinya sebesar 0.197. Kondisi
lingkungan kerja yang nyaman, aman, dan mendukung akan memotivasi
karyawan dalam menjalankan tugasnya Sedangkan variabel kemampuan
mengelola stress nilai koefisien regresinya sebesar 0,149 walaupun nilai
koefisien kemampuan mengelola stress hanya 0,149 tapi masih dianggap
cukup signifikan dalam mempengaruhi motivasi kerja karyawan karena itu
kemampuan mengelola stress perlu dupayakan dan dikelola dengan baik.
78
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian tentang pengaruh variabel
bebas (lingkungan kerja, tingkat kepercayaan diri dan kemampuan mengelola
stress) terhadap variabel terikat (motivasi keja) dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:.
1. Dari hasil koefisien determinasi ( 2R ) dari persamaan regresi sebesar 0,328
yang artinya 32,8 % dari motivasi kerja karyawan dipengaruhi secara
simultan oleh lingkungan kerja, tingkat kepercayaan diri dan kemampuan
mengelola stress sedangkan sisanya sebesar 67,2 % dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
2. Berdasarkan hasil regresi linier berganda diperoleh persamaan regresi
sebagai berikut: Y = 4,086 + 0,197 X1 + 0,417 X2 + 0,149 X3
Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa masing-masing koefisien
regresi adalah bertanda positif, ini menunjukkan bahwa variabel-variabel
independen dalam penelitian ini mempunyai pengaruh signifikan terhadap
variabel dependen yaitu motivasi kerja karyawan.
3. Faktor lingkungan kerja, tingkat kepercayaan diri dan kemampuan
mengelola stress memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
motivasi kerja karyawan tetap bagian keperawatan pada rumah sakit
Bethesda Yogyakarta. Artinya apabila lingkungan kerja, tingkat
79
kepercayaan diri dan kemampuan mengelola stress semakin baik maka,
motivasi kerja karyawan akan meningkat juga. Hal ini dapat dilihat dari
hasil pengujian secara pasrial (uji t).
4. Dari ketiga variabel yakni lingkungan kerja, tingkat kepercayaan diri dan
kemampuan mengelola stress yang mempunyai pengaruh paling besar
terhadap motivasi kerja karyawan adalah variabel tingkat kepercayaan diri
(X2) sebesar 0,417 merupakan variabel yang sangat mendasar dalam
memotivasi kerja.
B. Saran
Dari hasil penelitian, analsis data serta kesimpulan yang telah
diuraikan sebelumnya maka, penulis ingin memberikan saran atau masukan
bagi RS. Bethesda sebagai berikut:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja, tingkat
kepercayaan diri dan kemampuan mengelola stress memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Maka dari pada itu
pihak rumah sakit seharusnya lebih memperhatikan lagi ketiga faktor tersebut
agar motivasi kerja karyawan dapat lebih ditingkatkan dan dipelihara dengan
baik. Berikut saran untuk masing-masing variabel:
1. Lingkungan kerja : dirasa masih sangat perlu mendapatkan perhatian,
kondisi lingkungan kerja yang aman, nyaman dan mendukung akan
membantu untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan.
2. Tingkat kepercayaan diri: hendaknya rumah sakit mulai lebih
memperhatikan tingkat kepercayaan diri karyawannya yaitu dengan cara
80
memberikan pendidikan atau pelatihan untuk meningkatkan kepercayaan
diri, karena ternyata tingkat kepercayaan diri sangat membantu untuk
meningkatkan motivasi kerja seorang karyawan.
3. Kemampuan mengelola stress: rumah sakit juga harus lebih
memperhatikan kondisi psikis seorang karyawan seperti memberikan
pendidikan dan pelatihan cara menangani stress karena apabila ini tidak
diperhatikan ini akan mengganggu motivasi karyawan tersebut.
C. Keterbatasan Penelitian
Penulis suddah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin, namun penulis
menyadari akan keterbatasan dalam penyusunan skripsi dan penyelesannya.
Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor yaitu:
1. Kesiapan dan kondisi responden pada saat itu sangat mempengaruhi hasil
data yang diperoleh misal dalam memahami kuesioner yang disebarkan
pemahaman responden berbeda satu dengan yang lainnya, responden
tidak jujur dalam mengisi kuesioner sehingga data yang dihasilkan kurang
akurat.
2. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pengaruh lingkungan kerja, tingkat
kepercayaan diri dan kemampuan mengelola stress terhadap motivasi kerja
karyawan sebesar 32,8 % sedangkan sisanya 67,2 % dipengaruhi oleh
faktor lain diluar model penelitian. Dalam hal ini penulis tidak membahas
mengenai faktor lain tersebut, karena keterbatasan waktu.
81
3. Penelitian ini bersifat studi kasus sehingga hasil penelitian ini hanya
berlaku di RS. Bethesda Yogyakarta tidak berlaku di rumah sakit atau
perusahaan lain.
82
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah dan Rindyah Hanafi. 2002. Pengantar Manajemen. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Angelis, De Barbara. 2003. Terj. Subakty. Percaya Diri Sumber Sukses dan Kemandirian. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: BPFE.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gibson, Ivanecevich, Donnely.1987. Terj. Agus Dharma. Organisasi : Perilaku, Struktur, dan Proses. Jakarta : Erlangga.
Gujarati, Damodar. 2005. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.
Lindenfield, Gael. Mendidik Anak Agar Percaya Diri : Pedoman Bagi Orang Tua.Yogyakarta: Penerbit Arcan.
Manullang dan Manullang. 2004. Manajemen Personalia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Nitisemito, Alex.S.1982. Manajemen Personalia : Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 1. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Priyatno, Duwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: Mediakom
Rini, Jacinta F. 2002. Memupuk Rasa Percaya Diri. http://www.e-psikologi.com.
Robbin, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. Indeks.
Sugiyono.2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.
83
Sumodiningrat, Gunawan. 2002. Ekonometrika Pengantar. Yogyakarta : BPFE.
Sunyoto, Danang. 2007. Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat. Yogyakarta: Amara Books.
Suwarto, Fx. 2006. Hubungan antara Ketahanan Fisik Mental Spiritual dan Kemampuan Mengelola Stress serta Tingkat Kepercayaan Diri dengan Motivasi Kerja. Jurnal Ekonomi Perusahaan, vol.13, No.1, Maret.
Ubaydillah, AN. 2006. Bagaimana Menjadi Percaya Diri?. http://www.e-psikologi.com.
Umar, Husein. 1997. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia.
LAMPIRAN
LAMPIRAN I KEUSIONER
Dengan Hormat,
Dengan rendah hati saya mohon kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara/i untuk meluangkan waktu
sejenak guna memberikan tanggapan terhadap pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner ini. Hasil
penelitian ini untuk tujuan ilmiah yaitu menyusun skripsi dengan judul Pengaruh Lingkungan Kerja,
Tingkat Kepercayaan Diri dan Kemampuan Mengelola Stress terhadap Motivasi Kerja.
Perlu saya jelaskan, bahwa tanggapan para Bapak/ Ibu/ Saudara/i tidak ada yang benar/
salah dan tidak mempengaruhi penilaian apa-apa terhadap profesi saudara oleh karena itu saya
mohon agar Bapak/ Ibu/ Saudara/i mengisi dengan jujur dan sungguh-sungguh sesuai dengan yang
Bapak/ Ibu/saudara/i alami.
Atas bantuan dan kerja sama Bapak/ Ibu/ Saudara/i berikan saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya
Ferdiana Evi Wijareni
KUESIONER
ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, TINGKAT
KEPERCAYAAN DIRI DAN KEMAMPUAN MENGELOLA STRESS
TERHADAP MOTIVASI KERJA
(Studi kasus pada Karyawan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta)
A. Identitas Responden
Petunjuk pengisian
Pilihlah jawaban yang ada dan menurut saudara anggap paling sesuai dengan
memberi tanda (X) silang pada jawaban pilihan saudara.
1. Umur
a. < 20 tahun d. 41-50 tahun
b. 20-30 tahun e. > 50 tahun
c. 31-40 tahun
2. Jenis kelamin
a. Laki-laki b. Perempuan
3. Status kepegawaian
a. Pegawai tetap b. Pegawai tidak tetap
4. Pendidikan terakhir
a. SLTP c. Diploma
b. SLTA d. Sarjana
5. Lama bekerja di perusahaan
a. < 2 tahun c. 6-10 tahun
b. 2-5 tahun d. >10 tahun
B. Daftar pertanyaan
Pilihlah salah satu dari empat alternatif jawaban yang sesuai dengan pilihan
saudara atau sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya dengan memberi tanda
(X) silang pada salah satu jawaban :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
RR : Ragu-Ragu
SS : Setuju
SS : Sangat Setuju
Setiap orang dapat mempunyai pandangan yang berbeda, jawaban yang paling
sesuai menurut anda karena tidak ada pilihan yang dianggap salah.
I. Lingkungan Kerja
NO Pertanyaan STS TS RR S SS
1. Suasana ruang kerja anda cukup tenang
sehingga saudara nyaman dan aman
dalam bekerja.
2. Ruang kerja anda memiliki ventilasi
udara yang baik sehingga membantu
anda bekerja lebih nyaman.
3. Penerangan dan cahaya di ruang kerja
cukup memadai sehingga anda dapat
bekerja dengan baik.
4. Susunan peralatan di ruang kerja anda
sudah teratur, sehingga saudara dapat
bergerak dengan leluasa.
5. Fasilitas yang ada di ruang kerja anda
telah seperti yang anda harapkan.
6. Dalam melaksanakan pekerjaan, anda
merasa terjamin keamanannya dari
bahaya kecelakaan kerja.
7. Didalam bekerja, hubungan anda dengan
atasan terjalin baik sehingga anda
mempunyai rasa memiliki Rumah Sakit
tempat anda bekerja.
8. Terdapat suasana keakraban, baik antara
para karyawan maupun antara atasan dan
karyawan.
9. Adanya suasana saling membantu dan
mendukung dengan rekan kerja sehingga
pekerjaan anda menjadi lebih ringan dan
mudah untuk diselesaikan.
10. Atasan memberikan kebebasan kepada
anda utuk mengungkapkan ide atau
gagasan yang menyangkut tugas dan
pekerjaan yang harus anda lakukan.
II. Tingkat Kepercayaan Diri
NO Pertanyaan STS TS RR S SS
11. Anda tidak akan cepat menyerah jika
mengalami kesulitan dalam
mengerjakan tugas.
12. Dalam melaksanakan tugas, anda akan
selalu berkeyakinan bahwa anda dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik.
13. Anda tidak akan merasa canggung atau
grogi bila berhadapan dengan pasien
ataupun dengan atasan anda.
14. Anda mampu memahami dan
melaksanakan tugas yang diberikan
atasan pada anda.
15. Anda menetapkan sebuah tujuan untuk
diri sendiri dan akan berusaha untuk
mencapainya.
16. Ketika masalah-masalah yang tidak
diduga terjadi anda dapat
menyelesaikan atau menghadapinya
dengan baik.
17. Anda dapat mengatasi kebanyakan
masalah yang ada dalam hidup anda.
18. Kegagalan dalam bekerja hanya dapat
membuat anda mencoba lebih giat lagi
dalam bekerja.
19. Jika sesuatu kellihatan terlalu rumit,
anda tetap berminat untuk mencobanya.
III. Kemampuan Mengelola Stress
NO Pertanyaan STS TS RR S SS
20. Anda mempunyai teman untuk berbagi
cerita apabila ada masalah yang anda
alami dalam menyelesaikan tugas.
21. Anda membuat daftar harian kegiatan
yang mau diselesaikan sesuai dengan
prioritas kepentingannya.
22. Anda melakukan ralaksasi seperti
meditasi, hipnotis dan biofeedback
untuk mengurangi stress.
23. Anda menikmati kerjasama dengan
orang lain dari pada bekerja sendirian.
24. Anda melakukan sesuatu hanya untuk
diri anda sendiri setiap minggu yang
benar-benar anda nikmati.
25. Anda tidak merasa kesulitan
mengendalikan rasa amarah anda.
26. Anda melakukan sesuatu sesuai
dengan hati nurani anda.
27. Pola hidup (pola makan, pola tidur,
olah raga) anda sudah teratur.
28. Anda mampu mencari jalan keluar
untuk masalah yang sedang anda
hadapi.
IV. Motivasi Kerja
NO Pertanyaan STS TS RR S SS
29. Jika anda kurang memahami sesuatu
hal, anda akan terus belajar akan
berusaha.
30. Anda ingin mencapai kesuksesan
dalam bekerja.
31. Anda tidak pernah mengeluh dalam
melakukan pekerjaan
32. Anda akan berusaha sangat keras untuk
menyelesaikan tugas atau pekerjaan
sukar yang dibebankan pada anda.
33. Anda menyukai tantangan dan
tanggung jawab penuh.
34. Anda tidak pernah membolos waktu
bekerja.
35. Anda selalu datang tepat waktu saat
bekerja.
36. Anda berusaha menyelesaikan
pekerjaan sebelum batas waktu yang
telah ditentukan.
LAMPIRAN 2 KARAKTERISTIK
RESPONDEN
Frequencies Statistics
100 100 100 100 1000 0 0 0 0
ValidMissing
NUmur
JenisKelamin Kepegawaian
PendidikanTerakhir Lama Bekerja
Frequency Table
Umur
21 21.0 21.0 21.042 42.0 42.0 63.024 24.0 24.0 87.013 13.0 13.0 100.0
100 100.0 100.0
20-30th31-40th41-50th>50thTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Jenis Kelamin
9 9.0 9.0 9.091 91.0 91.0 100.0
100 100.0 100.0
Laki-lakiPerempuanTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Kepegawaian
100 100.0 100.0 100.0Pegawai tetapValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Pendidikan Terakhir
16 16.0 16.0 16.082 82.0 82.0 98.02 2.0 2.0 100.0
100 100.0 100.0
SLTADiplomaSarjanaTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Lama Bekerja
7 7.0 7.0 7.022 22.0 22.0 29.071 71.0 71.0 100.0
100 100.0 100.0
2-5th6-5th>10thTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
LAMPIRAN 3
JAWABAN RESPONDEN
RESPONDEN LINGKUNGAN KERJA LK TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 35 2 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 44 3 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 45 4 5 2 4 5 4 4 5 5 5 5 44 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 7 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 37 8 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 45 9 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 43 10 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39 11 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39 12 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39 13 4 4 4 4 2 2 5 4 5 5 39 14 4 4 4 4 3 4 5 4 5 5 42 15 3 4 4 1 2 3 4 4 4 4 33 16 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 17 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 35 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 43 21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 22 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 36 23 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 35 24 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 30 25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39 27 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 28 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 36 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 31 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 37 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 33 4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 41 34 2 5 4 3 1 5 5 3 4 3 35 35 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 47 36 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39 37 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 43 38 5 5 4 5 4 3 5 4 4 5 44 39 5 5 5 4 5 3 4 5 4 5 45 40 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 38 41 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 37 42 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 39 43 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 37 44 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 42 45 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 38 46 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 45 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 48 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 37 49 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 40 50 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 36 51 4 5 4 4 3 4 4 4 3 5 40
52 4 5 4 4 3 5 4 4 5 4 42 53 4 3 5 4 4 5 4 4 3 4 40 54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 55 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39 56 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 45 57 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 43 58 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 45 59 4 2 2 2 3 4 4 4 4 4 33 60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 62 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 37 63 3 3 4 4 3 3 4 5 3 5 37 64 4 4 5 4 4 2 5 5 4 4 41 65 3 3 4 3 4 5 4 4 4 4 38 66 5 4 4 3 4 4 5 4 5 4 42 67 3 3 4 3 4 5 4 4 4 4 38 68 4 3 4 3 3 4 5 4 4 3 37 69 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 39 70 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 37 71 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 35 72 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 35 73 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 46 74 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 42 75 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41 76 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 44 77 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 40 78 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 35 79 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 37 80 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 37 81 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 37 82 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 84 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 37 85 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 86 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 46 87 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 44 88 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 37 89 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39 90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 91 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 45 92 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 93 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 94 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 43 95 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 46 96 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 44 97 5 5 5 5 2 2 5 5 5 5 44 98 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 42 99 5 3 4 3 5 5 4 4 4 4 41 100 5 4 4 3 4 4 5 4 5 4 42
RESPONDEN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI TKD
TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 2 4 5 5 5 5 4 4 5 4 41 3 4 5 5 4 5 4 4 5 4 40 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 41 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 6 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35 7 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37 8 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35 9 5 5 5 4 5 4 4 5 4 41 10 4 5 4 4 4 3 4 4 4 36 11 4 5 4 4 4 3 4 4 4 36 12 4 5 4 4 4 3 4 4 4 36 13 4 5 4 4 4 4 4 4 4 37 14 5 5 5 4 4 4 4 5 4 40 15 5 5 4 5 5 4 4 4 4 40 16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 18 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 25 4 4 4 4 5 4 4 4 4 37 26 4 4 4 4 4 4 4 4 5 37 27 4 4 4 4 4 3 5 5 4 37 28 4 3 4 2 4 2 4 4 4 31 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 31 4 4 5 5 4 4 4 5 4 39 32 4 3 3 3 4 5 4 4 5 35 33 4 4 4 4 4 3 3 4 4 34 34 4 4 4 3 5 5 4 4 5 38 35 4 5 4 4 4 4 4 4 5 38 36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 37 5 4 4 4 5 3 3 4 4 36 38 4 4 5 4 4 4 4 4 4 37 39 5 4 5 4 5 4 5 4 4 40 40 4 4 4 4 3 4 3 4 4 34 41 4 4 5 4 5 4 4 4 5 39 42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 43 4 4 5 4 5 4 4 4 5 39 44 4 5 4 4 5 4 4 4 5 39 45 4 4 4 5 4 4 4 5 4 38 46 4 4 4 4 3 4 4 4 5 36 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 48 5 5 5 4 4 4 5 5 5 42 49 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35 50 4 4 4 4 5 4 4 5 5 39
51 4 4 4 4 5 4 5 3 4 37 52 4 4 5 4 4 4 4 5 5 39 53 4 5 3 5 4 3 5 4 4 37 54 4 4 4 4 5 5 4 4 4 38 55 4 4 4 4 3 4 5 4 4 36 56 5 4 4 4 4 5 4 4 4 38 57 5 5 4 5 5 4 4 5 5 42 58 4 5 5 4 3 4 4 3 5 37 59 4 4 4 4 5 3 4 4 4 36 60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 61 4 3 4 4 5 4 4 4 3 35 62 5 4 5 4 4 4 4 4 4 38 63 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35 64 3 4 3 4 4 4 4 5 5 36 65 3 4 4 4 4 3 4 4 3 33 66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 67 3 4 3 4 4 4 4 5 5 36 68 5 4 5 4 4 4 4 4 4 38 69 4 4 5 4 4 5 4 4 4 38 70 4 5 4 4 4 4 4 4 4 37 71 3 4 4 4 4 3 4 4 3 33 72 3 4 3 4 4 4 5 5 4 36 73 5 4 5 4 4 4 4 4 4 38 74 4 4 4 4 4 4 4 5 4 37 75 4 4 5 4 4 4 4 4 4 37 76 5 5 5 5 5 5 4 5 5 44 77 5 4 5 4 4 4 4 4 4 38 78 5 5 5 5 5 5 4 5 5 44 79 3 3 4 4 4 3 3 3 3 30 80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 81 4 4 4 5 5 5 4 4 4 39 82 5 4 5 5 4 4 4 5 5 41 83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 84 4 5 5 4 4 4 4 5 4 39 85 4 4 4 4 5 4 5 4 4 38 86 4 4 5 5 5 4 4 3 3 37 87 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 88 4 4 5 4 5 4 5 4 4 39 89 4 4 4 4 3 3 4 4 3 33 90 4 5 5 4 4 4 4 5 4 39 91 3 4 4 4 3 3 4 4 3 32 92 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 93 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 94 4 4 5 4 4 4 4 4 4 37 95 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 96 5 4 5 5 5 4 5 4 5 42 97 4 4 5 4 5 4 4 5 4 39 98 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 99 4 5 5 4 4 4 5 4 4 39
100 4 4 5 4 5 4 4 5 4 39
RESPONDEN KEMAMPUAN MENGELOLA STRESS KMS
TOT 1 4 3 3 4 3 4 4 2 4 31 2 4 3 3 2 1 2 4 3 3 25 3 4 3 2 1 1 2 4 3 4 24 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 32 5 4 4 2 4 2 2 4 2 4 28 6 4 4 3 2 2 4 3 4 4 30 7 4 4 4 4 4 4 4 2 4 34 8 4 4 2 5 2 4 4 4 4 33 9 4 3 3 4 4 4 4 3 4 33 10 4 3 4 3 3 4 4 3 4 32 11 4 4 4 3 3 4 4 3 4 33 12 4 4 4 3 3 4 4 3 4 33 13 4 4 4 4 3 4 5 4 4 36 14 4 4 2 4 3 4 5 4 4 34 15 4 4 1 4 1 4 5 2 4 29 16 4 4 3 4 4 4 4 3 4 34 17 4 4 3 4 3 4 4 3 4 33 18 4 4 3 4 3 4 4 4 4 34 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 23 4 4 3 4 3 4 4 3 4 33 24 4 4 3 4 3 4 4 3 3 32 25 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37 26 5 4 2 4 2 4 4 4 4 33 27 4 4 4 4 3 4 4 3 4 34 28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 29 4 4 3 3 2 3 2 2 4 27 30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 31 4 4 3 4 2 4 4 3 4 32 32 4 4 2 4 4 4 4 3 4 33 33 4 4 2 4 2 3 4 3 3 29 34 5 4 4 4 3 4 5 3 4 36 35 5 4 3 4 5 4 5 4 4 38 36 4 4 3 4 3 4 4 4 4 34 37 4 4 4 3 4 3 4 3 3 32 38 5 4 5 4 5 4 5 3 4 39 39 4 4 4 5 5 5 4 5 4 40 40 4 2 4 4 2 2 4 2 4 28 41 4 4 4 4 3 2 4 2 4 31 42 4 4 4 4 2 2 4 2 4 30 43 4 4 4 4 3 2 4 2 4 31 44 4 4 4 4 2 2 4 2 4 30 45 4 5 4 4 4 3 4 2 4 34 46 5 4 5 5 3 4 5 5 4 40 47 4 4 3 4 4 3 4 3 4 33 48 5 3 3 5 3 4 4 3 4 34 49 5 3 3 4 3 3 4 3 4 32 50 5 4 4 4 4 4 4 3 3 35
51 5 4 4 5 5 4 5 3 4 39 52 4 3 4 5 3 4 5 3 4 35 53 4 4 4 4 5 3 5 4 3 36 54 4 4 4 4 4 4 4 5 5 38 55 4 4 4 4 4 4 4 4 5 37 56 5 4 4 4 4 4 5 5 5 40 57 4 4 2 4 3 4 4 2 4 31 58 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37 59 4 4 4 5 4 3 4 2 4 34 60 5 5 5 4 4 4 4 4 4 39 61 4 4 2 4 4 3 4 4 4 33 62 5 3 1 5 2 4 4 2 4 30 63 4 2 2 4 4 3 4 2 4 29 64 4 4 3 4 3 3 4 3 4 32 65 3 4 3 4 3 3 4 3 4 31 66 5 4 4 4 4 4 5 5 5 40 67 4 4 5 5 5 5 4 5 4 41 68 4 4 4 3 4 3 4 3 3 32 69 4 4 4 4 5 3 5 4 3 36 70 5 4 4 5 5 4 4 3 4 38 71 3 4 3 4 3 4 4 4 4 33 72 4 5 4 4 4 3 4 2 4 34 73 4 4 5 5 3 4 5 4 4 38 74 4 3 2 4 3 3 4 2 3 28 75 5 4 5 4 4 4 5 4 4 39 76 5 5 4 5 5 5 4 4 5 42 77 4 3 2 4 2 4 4 3 3 29 78 4 4 3 4 3 4 4 4 4 34 79 4 4 5 5 3 4 5 4 4 38 80 3 4 3 4 3 3 4 3 4 31 81 4 4 2 4 2 5 5 3 4 33 82 5 4 4 4 4 4 4 4 5 38 83 4 4 3 4 3 4 4 3 4 33 84 4 4 5 5 5 5 4 5 4 41 85 2 4 2 4 3 4 4 3 4 30 86 5 5 4 5 5 5 4 4 5 42 87 4 4 4 4 3 4 4 3 4 34 88 4 4 4 4 3 2 4 2 4 31 89 5 5 4 5 2 5 5 5 5 41 90 4 4 5 5 3 4 5 4 4 38 91 4 2 2 4 4 3 4 3 4 30 92 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 93 4 4 4 4 3 4 4 3 4 34 94 2 4 2 4 3 4 4 3 4 30 95 5 5 4 5 2 5 5 5 5 41 96 4 5 5 4 2 5 4 5 5 39 97 4 4 3 5 2 3 5 2 3 31 98 4 4 2 4 4 3 4 4 4 33 99 5 4 5 4 4 4 5 4 4 39
100 5 4 5 5 3 4 5 5 4 40
RESPONDEN MOTIVASI KERJA MK
TOTAL 1 4 4 4 4 4 4 4 4 32 2 5 5 5 4 5 5 5 5 393 5 5 5 4 4 4 4 5 36 4 4 5 5 5 4 4 4 4 35 5 4 4 2 4 4 5 4 4 31 6 4 4 4 4 4 4 4 4 32 7 4 4 4 3 4 2 4 4 29 8 5 4 3 4 4 4 4 4 329 4 5 4 4 4 5 5 4 35 10 4 4 3 4 4 4 4 4 31 11 4 4 3 4 4 4 4 4 31 12 4 4 2 3 4 4 4 4 29 13 4 5 5 4 4 4 4 4 34 14 5 5 4 4 5 5 4 4 3615 5 5 4 5 5 4 4 5 37 16 4 4 4 4 4 4 4 4 32 17 4 4 4 4 4 4 4 4 32 18 4 4 4 4 4 4 4 4 32 19 4 4 4 4 4 4 4 4 32 20 5 4 4 4 4 4 4 4 3321 4 4 4 4 4 4 4 4 32 22 4 4 4 4 4 4 4 4 32 23 4 4 4 4 4 4 4 4 32 24 4 4 4 4 4 4 3 4 31 25 4 4 4 4 4 4 4 4 32 26 4 4 4 4 4 4 4 4 32 27 4 4 4 4 4 5 4 4 33 28 4 4 4 4 4 3 4 4 31 29 4 4 4 4 4 4 4 4 32 30 4 4 4 4 4 4 4 4 32 31 4 5 3 4 4 4 5 4 33 32 4 4 3 4 3 3 3 4 28 33 4 5 3 4 4 3 3 3 29 34 4 4 4 4 3 4 4 3 30 35 4 4 2 4 4 2 2 4 26 36 4 4 2 4 4 2 2 4 26 37 4 3 3 4 4 4 4 3 29 38 4 5 4 4 4 5 5 5 36 39 5 5 4 4 5 5 5 5 38 40 4 4 4 4 4 4 4 4 32 41 4 5 3 4 4 4 4 4 32 42 4 4 4 4 4 4 4 4 32 43 4 5 3 4 4 4 4 4 32 44 4 5 3 4 4 4 4 4 32 45 4 5 4 4 4 4 5 4 34 46 4 4 4 5 5 5 3 4 34 47 4 5 4 4 5 4 3 4 33 48 5 5 3 4 4 4 3 4 32 49 5 5 3 4 4 5 5 4 35 50 3 4 3 3 4 3 4 3 27
51 4 5 3 4 4 3 3 4 30 52 4 5 3 4 4 4 5 3 32 53 4 5 3 4 4 5 4 4 33 54 5 5 5 4 4 4 4 4 35 55 5 5 4 4 4 4 4 4 34 56 4 4 4 4 4 4 4 4 32 57 4 5 3 4 5 5 4 4 34 58 4 5 4 4 3 5 5 5 35 59 4 5 4 4 4 5 5 4 35 60 4 4 5 4 4 4 4 4 33 61 4 4 4 4 3 4 4 4 31 62 4 5 3 4 4 5 4 4 33 63 4 4 3 3 3 3 3 4 27 64 4 4 3 4 4 4 4 4 31 65 4 5 3 3 4 4 3 3 29 66 5 5 4 5 5 4 4 4 36 67 4 4 3 3 4 4 4 3 29 68 4 4 4 4 4 4 4 4 32 69 4 4 4 4 4 4 4 4 32 70 4 4 4 4 4 4 4 4 32 71 4 4 3 3 4 3 4 4 2972 4 4 4 3 4 4 4 4 31 73 5 5 4 5 5 4 4 4 36 74 4 5 4 4 4 5 5 5 36 75 4 4 5 4 4 5 5 5 36 76 5 5 5 5 5 5 5 5 40 77 4 4 3 3 4 3 4 4 2978 4 4 3 3 4 4 4 3 29 79 4 4 5 4 4 5 5 5 36 80 4 4 3 4 3 3 3 4 28 81 5 4 3 4 4 5 5 4 34 82 5 4 4 4 4 5 5 5 36 83 4 5 4 4 4 4 4 4 3384 4 5 4 4 4 4 4 4 33 85 4 5 3 5 5 3 3 4 32 86 5 5 5 5 5 5 5 5 40 87 5 5 4 5 5 5 5 5 39 88 4 5 3 5 5 3 3 4 32 89 5 4 4 5 4 4 4 4 3490 4 5 4 4 4 4 4 4 33 91 4 5 3 4 4 3 3 4 30 92 5 5 5 5 5 5 5 5 40 93 4 4 4 4 4 4 4 4 32 94 4 4 3 4 4 4 3 4 30 95 5 5 4 5 5 5 5 5 39 96 4 4 5 4 4 4 5 5 35 97 4 5 4 4 4 5 5 4 35 98 4 4 3 4 4 4 4 4 31 99 4 4 4 4 4 4 4 4 32
100 4 5 4 4 4 5 5 4 35
LAMPIRAN 4 VALIDITAS
& RELIABILITAS
Uji Validitas Lingkungan Kerja
Correlations
1 .244* .362** .423** .409** .026 .388** .372** .377** .339** .654**.015 .000 .000 .000 .795 .000 .000 .000 .001 .000
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.244* 1 .485** .253* .075 .082 .201* .093 .230* .299** .486**.015 .000 .011 .460 .418 .045 .360 .021 .003 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.362** .485** 1 .364** .360** .149 .349** .314** .141 .387** .649**.000 .000 .000 .000 .140 .000 .001 .162 .000 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.423** .253* .364** 1 .406** .113 .336** .420** .349** .349** .694**.000 .011 .000 .000 .264 .001 .000 .000 .000 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.409** .075 .360** .406** 1 .442** .170 .447** .180 .229* .694**.000 .460 .000 .000 .000 .090 .000 .073 .022 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.026 .082 .149 .113 .442** 1 .104 .082 .125 .006 .419**.795 .418 .140 .264 .000 .301 .415 .215 .953 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.388** .201* .349** .336** .170 .104 1 .200* .495** .320** .560**.000 .045 .000 .001 .090 .301 .046 .000 .001 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.372** .093 .314** .420** .447** .082 .200* 1 .327** .369** .602**.000 .360 .001 .000 .000 .415 .046 .001 .000 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.377** .230* .141 .349** .180 .125 .495** .327** 1 .232* .550**.000 .021 .162 .000 .073 .215 .000 .001 .020 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.339** .299** .387** .349** .229* .006 .320** .369** .232* 1 .562**.001 .003 .000 .000 .022 .953 .001 .000 .020 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.654** .486** .649** .694** .694** .419** .560** .602** .550** .562** 1.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
LK1
LK2
LK3
LK4
LK5
LK6
LK7
LK8
LK9
LK10
LK_TOT
LK1 LK2 LK3 LK4 LK5 LK6 LK7 LK8 LK9 LK10 LK_TOT
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Uji Validitas Tingkat Kepeecayaan Diri
Correlations
1 .341** .544** .355** .349** .347** .178 .246* .345** .699**.001 .000 .000 .000 .000 .076 .014 .000 .000
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.341** 1 .303** .416** .163 .152 .249* .350** .316** .601**.001 .002 .000 .105 .130 .013 .000 .001 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
.544** .303** 1 .283** .302** .251* .144 .239* .128 .609**
.000 .002 .004 .002 .012 .154 .017 .206 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
.355** .416** .283** 1 .306** .309** .195 .308** .128 .603**
.000 .000 .004 .002 .002 .052 .002 .205 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
.349** .163 .302** .306** 1 .295** .204* .248* .225* .595**
.000 .105 .002 .002 .003 .041 .013 .024 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
.347** .152 .251* .309** .295** 1 .195 .227* .460** .612**
.000 .130 .012 .002 .003 .052 .023 .000 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
.178 .249* .144 .195 .204* .195 1 .188 .211* .451**
.076 .013 .154 .052 .041 .052 .061 .035 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
.246* .350** .239* .308** .248* .227* .188 1 .374** .589**
.014 .000 .017 .002 .013 .023 .061 .000 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
.345** .316** .128 .128 .225* .460** .211* .374** 1 .596**
.000 .001 .206 .205 .024 .000 .035 .000 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
.699** .601** .609** .603** .595** .612** .451** .589** .596** 1
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
TK11
TK12
TK13
TK14
TK15
TK16
TK17
TK18
TK19
TKD_TOT
TK11 TK12 TK13 TK14 TK15 TK16 TK17 TK18 TK19 TKD_TOT
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Uji Validitas Kemampuan Mengelola Stress
Correlations
1 .139 .340** .254* .235* .253* .325** .286** .261** .530**.169 .001 .011 .019 .011 .001 .004 .009 .000
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.139 1 .374** .234* .206* .369** .133 .368** .343** .552**.169 .000 .019 .040 .000 .189 .000 .000 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.340** .374** 1 .247* .445** .217* .282** .399** .236* .694**.001 .000 .013 .000 .030 .004 .000 .018 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.254* .234* .247* 1 .313** .423** .408** .246* .259** .588**.011 .019 .013 .002 .000 .000 .014 .009 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.235* .206* .445** .313** 1 .285** .131 .317** .128 .630**.019 .040 .000 .002 .004 .193 .001 .203 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.253* .369** .217* .423** .285** 1 .235* .619** .419** .691**.011 .000 .030 .000 .004 .019 .000 .000 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.325** .133 .282** .408** .131 .235* 1 .327** .086 .487**.001 .189 .004 .000 .193 .019 .001 .395 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.286** .368** .399** .246* .317** .619** .327** 1 .415** .746**.004 .000 .000 .014 .001 .000 .001 .000 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.261** .343** .236* .259** .128 .419** .086 .415** 1 .520**.009 .000 .018 .009 .203 .000 .395 .000 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100.530** .552** .694** .588** .630** .691** .487** .746** .520** 1.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
KMS20
KMS21
KMS22
KMS23
KMS24
KMS25
KMS26
KMS27
KMS28
KMS_TOT
KMS20 KMS21 KMS22 KMS23 KMS24 KMS25 KMS26 KMS27 KMS28 KMS_TOT
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Uji Validitas Motivasi Kerja
Correlations
1 .339** .281** .463** .463** .349** .282** .458** .639**.001 .005 .000 .000 .000 .004 .000 .000
100 100 100 100 100 100 100 100 100.339** 1 .136 .353** .411** .292** .228* .264** .540**.001 .179 .000 .000 .003 .023 .008 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100.281** .136 1 .343** .205* .399** .484** .494** .680**.005 .179 .000 .040 .000 .000 .000 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100.463** .353** .343** 1 .533** .290** .120 .422** .621**.000 .000 .000 .000 .003 .233 .000 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100.463** .411** .205* .533** 1 .286** .147 .325** .583**.000 .000 .040 .000 .004 .145 .001 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100.349** .292** .399** .290** .286** 1 .715** .423** .758**.000 .003 .000 .003 .004 .000 .000 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100.282** .228* .484** .120 .147 .715** 1 .452** .710**.004 .023 .000 .233 .145 .000 .000 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100.458** .264** .494** .422** .325** .423** .452** 1 .717**.000 .008 .000 .000 .001 .000 .000 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100.639** .540** .680** .621** .583** .758** .710** .717** 1.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000100 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
MK29
MK30
MK31
MK32
MK33
MK34
MK35
MK36
MK_TOT
MK29 MK30 MK31 MK32 MK33 MK34 MK35 MK36 MK_TOT
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
100 100.00 .0
100 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.779 10
Cronbach'sAlpha N of Items
Item-Total Statistics
35.98 9.717 .547 .74835.96 10.241 .336 .77435.82 9.886 .551 .74936.21 9.056 .565 .74336.38 8.541 .528 .75236.18 10.371 .232 .79235.81 10.297 .454 .76135.84 10.095 .498 .75635.82 10.291 .439 .76235.82 10.250 .453 .761
LK1LK2LK3LK4LK5LK6LK7LK8LK9LK10
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Statistics
39.98 11.899 3.449 10Mean Variance Std. Deviation N of Items
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
100 100.00 .0
100 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.773 9
Cronbach'sAlpha N of Items
Item-Total Statistics
33.25 5.846 .581 .73233.17 6.183 .467 .75033.08 6.014 .457 .75133.24 6.245 .478 .74933.15 6.008 .432 .75633.42 6.044 .466 .75033.28 6.688 .314 .77033.15 6.189 .449 .75233.22 6.133 .453 .752
TK11TK12TK13TK14TK15TK16TK17TK18TK19
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Statistics
37.37 7.569 2.751 9Mean Variance Std. Deviation N of Items
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
100 100.00 .0
100 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.780 9
Cronbach'sAlpha N of Items
Item-Total Statistics
30.10 14.192 .416 .76630.36 14.132 .443 .76330.80 11.717 .527 .75230.20 13.616 .465 .75930.97 12.231 .441 .76830.56 12.633 .570 .74330.07 14.611 .385 .77030.90 11.586 .612 .73430.28 14.567 .427 .767
KMS20KMS21KMS22KMS23KMS24KMS25KMS26KMS27KMS28
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Statistics
34.28 16.325 4.040 9Mean Variance Std. Deviation N of Items
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
100 100.00 .0
100 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.806 8
Cronbach'sAlpha N of Items
Item-Total Statistics
28.49 7.404 .542 .78528.26 7.447 .399 .80028.97 6.433 .511 .79028.66 7.297 .505 .78728.59 7.456 .467 .79228.61 6.159 .623 .76728.64 6.455 .567 .77728.61 7.008 .621 .772
MK29MK30MK31MK32MK33MK34MK35MK36
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Statistics
32.69 8.842 2.974 8Mean Variance Std. Deviation N of Items
LAMPIRAN 5 UJI ASUMSI KLASIK
& REGRESI BERGANDA
Uji Asumsi Klasik Normalitas
Regression Standardized Residual20-2-4
Freq
uenc
y
30
20
10
0
Histogram
Dependent Variable: MK_TOT
Mean =7.93E-16�Std. Dev. =0.985�
N =100
Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0
Expe
cted
Cum
Pro
b
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: MK_TOT
Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Coefficientsa
4.086 4.204 .972 .333.197 .075 .229 2.631 .010 .924 1.082.417 .094 .386 4.443 .000 .927 1.078.149 .063 .203 2.361 .020 .950 1.053
(Constant)LK_TOTTKD_TOTKMS_TOT
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: MK_TOTa.
Uji asumsi Klasik Autokorelasi
Model Summaryb
.573a .328 .307 2.476 1.670Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), KMS_TOT, TKD_TOT, LK_TOTa.
Dependent Variable: MK_TOTb.
Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Regression Standardized Predicted Value43210-1-2
Regr
essio
n Stu
dent
ized R
esidu
al
2
0
-2
-4
Scatterplot
Dependent Variable: MK_TOT
Regression
Descriptive Statistics
32.69 2.974 10039.98 3.449 10037.37 2.751 10034.28 4.040 100
MK_TOTLK_TOTTKD_TOTKMS_TOT
Mean Std. Deviation N
Variables Entered/Removedb
KMS_TOT,TKD_TOT,LK_TOT
a . Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: MK_TOTb.
Hasil Uji F
ANOVAb
287.001 3 95.667 15.609 .000a
588.389 96 6.129875.390 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), KMS_TOT, TKD_TOT, LK_TOTa.
Dependent Variable: MK_TOTb.
Hasil Uji t
Coefficientsa
4.086 4.204 .972 .333.197 .075 .229 2.631 .010.417 .094 .386 4.443 .000.149 .063 .203 2.361 .020
(Constant)LK_TOTTKD_TOTKMS_TOT
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: MK_TOTa.
Hasil Analisis Determinasi
Model Summaryb
.573a .328 .307 2.476 1.670Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), KMS_TOT, TKD_TOT, LK_TOTa.
Dependent Variable: MK_TOTb.
LAMPIRAN 6 SURAT IJIN
PENELITIAN