352
PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA PADA KONSEP ALAT OPTIK (Penelitian Kuasi Eksperimen di MAN 3 Jakarta Pusat) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: NIA YUSNAWATI NIM 1112016300006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP

HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA PADA KONSEP ALAT

OPTIK

(Penelitian Kuasi Eksperimen di MAN 3 Jakarta Pusat)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

NIA YUSNAWATI

NIM 1112016300006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

i

Page 3: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

ii

Page 4: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

iii

Page 5: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

iv

ABSTRAK

NIA YUSNAWATI, NIM. 1112016300006. Pengaruh Metode Quantum Learning

Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMA Pada Konsep Alat Optik. Skripsi,

Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode quantum leaning berbasis

gaya belajar terhadap hasil belajar fisika siswa SMA pada konsep alat optik. Penelitian

ini dilakukan di MAN 3 Jakarta Pusat. Penelitian ini berlangsung pada semester 2 tahun

ajaran 2016/2017. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi-eksperimen

dengan desain nonequivalent control group design. Pada penelitian ini yang menjadi

kelas eksperimen adalah kelas XII MIA 1, sedangkan yang menjadi kelas kontrol

adalah kelas XII MIA 2. Penentuan sampel dalam penelitian ini berdasarkan Teknik

purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan nontes.

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument tes berupa tes

objektif pilihan ganda yang terdiri dari 25 butir soal dan instrument nontest berupa

lembar observasi aktivitas. Teknik analisis yang digunakan adalah uji “t”. Berdasarkan

perhitungan diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 4,78 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,98 pada taraf signifikansi 5%

(𝛼 = 0,05), sehingga 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Untuk hasil belajar tertinggi diperoleh gaya

belajar auditori dengan rata-rata nilai 80 dengan persentase 35%, sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode quantum learning terhadap hasil belajar

fisika siswa SMA pada konsep alat optik.

Kata kunci: Quantum Learning, Hasil Belajar, Alat Optik.

Page 6: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

v

ABSTRACT

NIA YUSNAWATI, NIM. 1112016300006. The Influence of Quantum Learning

Methods on The Learning Result Of High School Students' in Optical Devices Concept.

Undergraduate Thesis of Physics Education Departement, Faculty of Tarbiyah and

Teachers Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2017.

This research aim to determine the effect of Learning-Based Quantum Learning

Methods on the Learning Result of High School Students' in optical devices concept.

This research was conducted at MAN 3 Central Jakarta. This research took place in

the second semester of academic year 2016/2017. The research method used is quasi-

experimental method with nonequivalent control group design. In this study, the

experimental class is class XII MIA 1, while the control class is class XII MIA 2.

Determination of the sample in this study based on purposive sampling technique. Data

collection techniques used are tests and nontes. Instrument used in this research is

instrument multiple choice objective test with consisting of 25 item and instrument

nontest form activity observation sheet. The analysis technique used is the "t" test.

Based on the calculation obtained 𝑡𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 = 4,78 and 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 = 1,98 at 5% (α = 0.05)

significance level, so 𝑡𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒. For the highest learning results obtained

auditory learning style with an average of 80 values with a percentage of 35%, so it

can be concluded that there are Influence of Quantum Learning Methods on The Learning

Result Of High School Students' in Optical Devices Concept.

Keywords: Quantum Learning, Result Learning, Optical device.

Page 7: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya. Sholawat serta salam tak lupa penulis

curahkan kepada Habibullah Rosulullah SAW. beserta keluarga dan para sahabat yang

Alhamdulillah atas keberkahan dan ridho-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Pengaruh metode quantum learning terhadap hasil belajar fisika

siswa SMA pada konsep alat optik”

Apresiasi dan rasa terimakasih penulis ucapkan untuk segala pihak yang

sangat berperan penting dalam penyelesaian skripsi ini yang secara khusus

disampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dwi Nanto, Ph.D., selaku Ketua Program studi Pendidikan Fisika Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Kinkin Suartini, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan

waktu, arahan dan saran untuk membimbing penulis selama penyusunan skripsi.

4. Ibu Ai Nurlaela, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan bimbingan, saran serta arahan kepada penulis selama proses

perkuliahan.

5. Seluruh Dosen, Staff dan Karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

khususnya Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan ilmu

pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.

6. Bapak Drs. Usman Ali, M.P.fis selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri 3 Jakarta

yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis.

7. Ibu Wulandari, S.Pd dan Ibu Yeni Marlina, M,Si selaku guru fisika MAN 3 Jakarta

yang telah membimbing penulis dalam proses penelitian.

Page 8: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

vii

8. Dewan Guru, Staff, Karyawan serta siswa siswi MAN 3 Jakarta yang telah

membantu dan ikut berkontribusi dalam proses penelitian yang telah dilakukan

penulis selama di MAN 3 Jakarta.

9. Dewan Guru, Staff, Karyawan serta siswa siswi SMAN 32 Jakarta yang telah

membantu dan ikut berkontribusi dalam proses validasi penelitian yang telah

dilakukan.

10. Keluarga tercinta, Ayahanda M. Yusuf Effendi, Ibunda Maulida Os Ni, Kakak dan

Abang terbaik Almh Eviza, Alexandriani, Adrianita, Candra Kirana, Indra

Kurniawan serta adik-adiku tersayang Any Yusuf dan Faizal Setyadi dan keluarga

besar Datuk Kasim dan Datuk Sudurdin, terimakasih untuk segala do’a, dukungan

dan motivasi yang telah diberikan.

11. Kawan-kawan seperjuangan P.Fisika 2012, Khususnya anak Einstein, Sahabat

(3,5), beserta kakak-kakak dan adik tingkat Pendidikan fisika UIN Jakarta yang

banyak memberikan inspirasi dan motivasinya.

12. Sahabat-sahabat MAN 3 Jakarta, MtsN 16, SDN 05, LPKB Pelita Prestasi, Habib

Achmad Al-Bahar dan Bang Hasan yang senantiasa selalu memberikan dukungan

serta do’anya.

13. Semua pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam membantu

penyusunan skripsi.

Penulis menyadari, bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih dalam tahap

belajar dan jauh dari kata sempurna. Olehkarnanya dalam tahap ini penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari setiap pihak pembaca. Penulis

mengucapkan terimakasih untuk segala do’a dan motivasi yang terkait dalam

penyelesaian skripsi ini semoga bermanfaat dan penulis sangat mengharapkan untuk

pengembangan yang lebih baik dari penelitian ini.

Akhir kata,

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 20 Desember 2017

Penulis

Page 9: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………..……..... i

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI …………………...……………….. ii

ABSTRAK ……………………………………………………..………………..…. iii

KATA PENGANTAR …………………………………………...……………….... iv

DAFTAR ISI …………………………………………………….……………...….. v

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………….. vi

DAFTAR GAMBAR ………………………………...……………………………. vii

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………...………… viii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………..…………….………….. 1

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………........ 1

B. Identifikasi Masalah ………………………………………………...... 5

C. Batasan Masalah ……………………………………………………… 5

D. Rumusan Masalah ……………………………………………………. 5

E. Tujuan Penelitian …………………………………………………….. 6

F. Manfaat Penelitian ……………………………………………………. 6

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS . 7

A. Kajian Teoritis ………………………………………………………. 7

1. Quantum Learning ………………………………………………. 7

2. Manfaat quantum learning ………………………………………. 10

3. Penerapan quantum learning……………………………………... 11

4. Belajar dan hasil belajar ………………………………………….. 17

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar …………………. 22

6. Kajian materi Alat optik ………………………………………….. 23

a. Karakteristik materi alat optik ……………………….……... 23

b. Kompetensi inti materi alat optik ………………….……….. 23

c. Kompetensi Dasar alat optik ……………………….……….. 24

d. Peta konsep materi alat optik ………………………..………. 25

Page 10: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

ix

B. Kajian Penelitian yang Relevan …………………………………...…. 37

C. Kerangka Berpikir …………………………………………………… 39

D. Hipotesis Penelitian ………………………….……………………..... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………………… 43

A. Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………………….. 43

B. Metode Penelitian ……………………………………………………. 43

C. Desain Penelitian …………………………………………………….. 43

D. Variabel Penelitian …………………………………………...……… 44

E. Prosedur Penelitian ………………………………………………….. 45

F. Populasi dan Sampel Penelitian …………………………………….. 48

G. Teknik Pengambilan Sampel ………………………………………... 48

H. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………....... 48

I. Instrumen Penelitian …………………………………………………. 49

J. Kalibrasi Instrumen Penelitian ………………………………………. 52

K. Teknik Analisis Data ………………………………………………… 58

L. Analsisi Data Non Tes ……………………………………………… 62

M. Hipotesis Statistik ……………………………………………… 63

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………..……….. 65

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian …………………………………….... 65

B. Uji Prasyarat ……….………………………………………………... 71

C. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………………… 73

D. Keterbatasan Penelitian ……………………………………………… 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………….………. 78

A. Kesimpulan …………………………………………..……………… 78

B. Saran …………………………………………………………………. 78

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………... 80

Page 11: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

x

LAMPIRAN ……………………………………………………………………….. 83

Page 12: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian ………………………………………….…….… 44

Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data ………………………………….……... 49

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes …………………………………….…...…. 50

Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai rpbi …………………………... 53

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes …………………………………. 53

Tabel 3.6 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrument ……………………….. 54

Tabel 3.7 Hasil uji reliabilitas Instrumen Tes ………………………………… 55

Tabel 3.8 Taraf Kesukaran ……………………………………………………. 56

Tabel 3.9 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes …………………………. 56

Tabel 3.10 Daya Pembeda ……………………………………………………… 57

Tabel 3.11 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes …………………………… 57

Tabel 3.12 Uji Hasil Observasi ………………………………………………… 63

Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Pretest Kelas Eksperimen dan

Kontrol ……………………………………………............................................ 65

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Posttest Kelas Eksperim.en dan

Kontrol ……………………………………………............................................ 66

Tabel 4.3 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol ………………………………………………… 67

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis ……………………………………. 68

Tabel 4.5 Hasil Aktivitas Siswa Pertemuan 1 ………………………………….. 70

Tabel 4.6 Hasil Aktivitas Siswa Pertemuan 2 ………………………………….. 70

Tabel 4.7 Hasil Aktivitas Siswa Pertemuan 3 ………………………………….. 70

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Normalitas Pretest dan Posttest …………………. 71

Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Homogenitas Pretest dan Posttest ……….………. 71

Page 13: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori Pembelajaran …………………………………… 18

Gambar 2.2 Bagian-bagian Mata ……………………………………………… 26

Gambar 2.3 Jangkauan Pengelihatan ………………………………………….. 27

Gambar 2.4 Sesudah dan Sebelum Menggunakan Lensa Cekung …………….. 28

Gambar 2.5 Sesudah dan Sebelum Menggunakan Lensa Cembung …………... 29

Gambar 2.6 Bagian-bagian Kamera …………………………………………… 30

Gambar 2.7 Pembentukan Bayangan Pada Lup ……………………………….. 31

Gambar 2.8 Bagian-bagian Mikroskop ………………………………………… 32

Gambar 2.9 Diagram Sinar Pembentukan Bayangan Pada Mikroskop ………… 33

Gambar 2.10 Bagian-bagian Teropong Bintang ………………………………… 34

Gambar 2.11 Pembentukan Bayangan Pada Teropong Bintang ……………….. 35

Gambar 2.12 Pembentukan Bayangan Teropong Bumi Pada Mata Tak

Berakomodasi ……………………………………………………………………. 36

Gambar 2.13 Pembentukan Bayangan Teropong Bumi Pada Mata Berakomodasi 36

Gambar 2.14 Bagan Kerangka Berpikir …………………………….………….. 41

Gambar 3.1 Tahapan Prosedur Penelitian ………………………………………. 47

Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar Pada Ranah Kognitif ………………………. 69

Page 14: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Perangkat Pembelajaran

Lampiran A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ……………………… 84

Lampiran A.2 Lembar Kerja Siswa (LKS) ……………………………………… 189

Lampiran B Tahap Pelaksanaan

Lampiran B.1 Angket Pendahuluan ………………………………………...…… 202

Lampiran B.2 Angket Tipe Gaya Belajar ……………………………………….. 210

Lampiran B.3 Instrumen Tes ……………………………………………………. 217

Lampiran B.4 Uji Validasi Instrumen Tes ………………………………………. 258

Lampiran B.5 Uji Reliabilitas Instrumen Tes ……………………………………. 260

Lampiran B.6 Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes ………………………………. 262

Lampiran B.7 Uji Daya Pembeda Instrumen Tes ……...…………………………. 264

Lampiran B.8 Uji Reliabilitas Instrumen Tes ………………………………….…. 266

Lampiran B.9 Soal Pretest dan Posttest ………………….………………………. 267

Lampiran C Hasil Penelitian

Lampiran C.1 Hasil Angket Gaya Belajar Siswa ………………………….….… 275

Lampiran C.2 Hasil Pretest Siswa ………………………………..……….….… 279

Lampiran C.3 Hasil Posttest Siswa …………...…………….……………..….… 285

Lampiran C.4 Hasil Uji Homogenitas …………...…………….…………..….… 291

Lampiran C.5 Hasil Uji Normalitas ………………...…………….……….….…. 297

Lampiran C.6 Hasil Uji Hipotesis ………..………...…………….……….….…. 307

Page 15: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

xiv

Lampiran D Surat-surat

Lampiran E Uji Referensi

Page 16: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber

daya manusia yang berkualitas, baik dalam keterampilan sosial, keterampilan

berfikir, dan efikasi diri yang baik.1 Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

pelaksanaan pendidikan ialah pencapaian tujuan belajar siswa, yang dapat dilihat

melalui hasil belajar2. Hasil belajar merupakan keberhasilan yang dicapai peserta

didik dalam belajar, serta diperolehnya perubahan tingkah laku yang mengarah

pada perubahan yang lebih baik dari hasil belajar tersebut.3

Berdasarkan hasil penyebaran angket yang dilakukan peneliti melalui 3

madrasah dari total 5 madrasah aliyah yang ada di Jakarta Pusat, sebagian besar

responden (62%) berpendapat bahwa mata pelajaran fisika menempati urutan

pertama dari semua kategori pilihan pelajaran yang sulit dan kurang diminati.4

Pada kenyataannya hasil belajar fisika masih rendah bila dibandingkan dengan

KKM yang telah ditetapkan sekolah.5 Zainal Arifin, Sudarti dan Albertus juga

menyatakan bahwa hasil belajar fisika secara umum masih tergolong rendah.6

Dalam observasi yang telah dilakukan oleh Herfinayanti, Bunga dan Aisyah,

1 Elsinora Mahananingtyas, Metode Quantum Learning Untuk Meningkatkan Efikasi Diri

dan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V Sekolah Dasar, Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan,

Vol.4, 2016, h.17 2 Rizqon Afrinudin, “Penerapan Metode Quantum Learning Melalui Pendekatan Speed

Reading Dalam Pembelajaran Ekonomi Dan Hubungannya Dengan Hasil Belajar Di Kelas X SMAN

5 Kota Cirebon”, Skripsi IAIN Seyekh Nurjati Cirebon, 2015, h.15 3 Susi Andrianty, Penerapan Metode Quantum Learning Dengan Learning Style VAK

(Visual, Auditori, Kinestetik) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-3 SMAN Olahraga

Provinsi Riau, Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, Vol. 4, 2015, h. 55 4 Obsevasi pembelajaran di beberapa MAN Jakarta pusat 2017. 5 Desestra, Hufri, Fatnih Murfi, Pengaruh LKS Berorientasi Pendekatan Saintifik Dalam

Metode Quantum Learning Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Padang,

Journal Pillar of Physis Education Vol.6, 2015, h.25 6 Zainal Arifin, Sudarti, Albertus Djoko Lesmono, Pengaruh Metode Quantum Learning

disertai Metode Eksperimen terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa di SMA Negeri Kalisat Jurnal

Pembelajaran Fisika Vol. 4, 2016, h.366.

Page 17: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

2

rendahnya hasil belajar fisika disebabkan oleh banyak siswa yang mengalami

kesulitan dalam pembelajaran fisika.7

Fisika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam atau IPA yang

melibatkan 3 bentuk pengetahuan yaitu: pengetahuan sosial, pengetahuan fisik,

dan pengetahuan logika-matematik.8 Dalam pembelajaran fisika, keaktifan siswa

sangat diperlukan. Namun nyatanya, masih terdapat beberapa siswa yang betindak

pasif dalam pembelajaran fisika. Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan Fuad

Muchlisin bahwa siswa pasif cenderung hanya menerima informasi saja tanpa

memberikan tanggapan yang serius.9 Kepasifan siswa menjadi salah satu faktor

penyebab rendahnya hasil belajar fisika siswa. Faktor lain yang menyebabkan

hasil belajar fisika rendah yakni fisika merupakan salah satu pelajaran yang sulit

untuk dipelajari. Hal ini dikarnakan beberapa siswa masih kurang mahir dalam

pengoperasian matematika 10 Selain itu, kurangnya pembaharuan dalam gaya

mengajar guru menyebabkan kejenuhan pembelajaran pada siswa. Menurut Yova,

hal tersebut menjadi salah satu penentu kenyamanan belajar siswa.11

Permasalahan yang sering terjadi dengan dunia pendidikan ialah guru masih

belum dapat dengan bijaksana memilih, mengoptimalkan, dan menerapkan

metode/model pembelajaran sebagai komponen dari sistem adaptif

pembelajaran.12 Seperti yang kita ketahui hal terpenting dalam pembelajaran agar

tidak membosankan adalah membuat pembelajaran menjadi menyenangkan bagi

7 Herfinayanti, Bunga Dara Amin, Aisyah Azis, Penerapan Model Pembelajaran Quantum

Learning Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMAN 1 Sungguminasa, Jurnal Pendidikan

Fisika, Vol.5, 2016, h. 62 8 Azhar, Karakteristik Fisika dan Realita Pendidikan Fisika Nasional, Jurnal Tabularasa

PPS UNIMED, Vol. 8, 2011, h.176 9 Fuad Muhclisin, Pengaruh Metode Pembelajaran Quantum Learning Dengan Pendekatan

Peta Pikiran (Mind Mapping) Terhadap Prestasi Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Motor Diesel

Di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, Jurnal Mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif UNY, 2013.

H.1 10 Sri Wahyu Widyaningsih dan Irfan Yusuf, Penerapan Quantum Learning Berbasis Alat

Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik, Jurnal Panrita, Vol.10, 2015, h.681 11 Yova Agustian Prahara, Subiki dan Maryani, Model Quantum Learning Dengan Metode

Ekspeimen Pada Pembelajaran Fisika Di SMPN 7 Jember, Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol.1, 2012,

h.309 12 Ary yabuarti, A.Sobandi, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui

Penenerapan Model Pembelajaran Quantum Learning, Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran,

Vol.1, 2016 h.11

Page 18: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

3

siswa serta sumber belajar yang tepat dan variatif.13 Pembelajaran yang

menyenangkan adalah adanya pola hubungan baik antara guru dengan siswa

dalam proses pembelajaran tanpa ada perasaan terpaksa maupun tertekan.14 Dalam

melaksanakan proses pembelajaran, keaktifan siswa harus selalu diciptakan dan

berjalan sesuai dengan penggunaan metode dan strategi yang tepat. Oleh karna itu

dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk

memahami materi fisika dengan lebih baik dan menarik.

Alat optik merupakan salah satu materi yang memerlukan pemahaman lebih

dalam mempelajarinya.15 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Rismatul Azizah, materi alat optik memperoleh persentase tertinggi (25%) dari 5

materi fisika lainnya yang dianggap sulit oleh siswa.16 Hal serupa juga terjadi pada

observasi yang telah dilakukan peneliti dibeberapa Madrasah Aliyah Jakarta Pusat

bahwa Alat optik memperoleh presentase (35%) untuk kategori materi tersulit di

kelas XI. Beberapa faktor disebabkan oleh materi alat optik yang bersifat abstrak

dan matematis serta memerlukan objek nyata.

Permendikbud No.22 tahun 2016 menyatakan, bahwa proses pembelajaran

pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,

serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta

didik.17

Berdasarkan masalah tersebut diperlukan upaya untuk meningkatkan hasil

belajar siswa dalam mengatasi kepasifan dan kejenuhan belajar yang terjadi, yakni

13 Ari Novita Ningsih, Nopa Nopiyanti dan Yuni Krisnawati, Pengaruh Model Quantum

Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi Kelas VII SMPN O Mangunharjo, 2016 14 Yudi Wijnarko, Model Pembelajaran Make A Match Untuk Pembelajaran IPA Yang

Menyenangkan, Jurnal Taman Cendikia Vol.1, 2017, h. 56 15 Pandu Joyo Sampurno, Rizky Maulidiyah, Hidayah Zuliana Puspitaningrum,

Implementasi Kurikulum 2013: MOODLE (Modular Object Oriented Dynamic Learning

Environment) Dalam Pembelajaran Fisika Melalui Lembar Kerja Siswa Pada Materi Alat Optik di

SMA, Jurnal Fisika Indonesia, Vol.19, 2015, h. 55 16 Rismatul Azizah, Lia Yuliati, Eny Latifah, Kesulitan Pemecahan Masalah Fisika Pada

Siswa SMA, Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA), Vol.5, 2015, h.47 17 Permendikbud No.22 Tentang Standar Proses Tahun 2016

Page 19: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

4

dengan mendesain suasana belajar menjadi aktif dan menyenangkan. Salah satu

metode yang merumpuni sifat tersebut adalah metode quantum learning.

Quantum learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang

terbukti efektif dengan prinsip utama yaitu bawalah dunia mereka ke dalam dunia

kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka.18 Menurut Trima Rahayu quantum

learning merupakan berbagai multimetode belajar yang dapat menciptakan

pembelajaran menjadi efektif, efisien dan menyenangkan.19 Sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa serta mengatasi kepasifan siswa dalam

pembelajaran. Selain itu, kerangka pemikiran yang dibangun oleh ciri

pembelajaran quantum learning adalah adanya sikap positif yang dibangun dalam

diri siswa.20 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitriyah Dewi

Sartika bahwa metode Quantum learning efektif digunakan serta dapat

meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada ranah kognitif dan psikomotorik

siswa.21 Ajeng mengungkapkan bahwa pembelajaran quantum learning

mengkondisikan siswa agar merasa nyaman dan senang dalam proses

pembelajaran. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Jaidun bahwa pada proses

pembelajaran kuantum akan terjadi penyelarasan belajar antar siswa.22 Selain itu

metode quantum learning juga dapat meningkatkan kemampuan multipresentasi

siswa serta membangkitkan rasa keingintahuan siswa, sehingga siswa ikut terlibat

dan aktif dalam pembelajaran.23

18 Trima Rahayu, Soetarno Joyoatmojo, Sri Wahyuni, Penerapam Model Pembelajaran

Quantum Learning Dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Sebagai Upayah Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Dalam Mempelajari Ekonomi Kelas X MIA SMAN 5 Surakarta, Jurnal

Pendidikan Ekonomi FKIP UNS, 2015, h.5 19 Sri Wahyuningsih, Op.cit, h.682 20 Daestra, Op.cit, h.26 21Fitriyah Dewi Sartika, Penerapan Metode Pembelajaran Quantum Learning Terhadap

Hail Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknik Listrik di SMKN 2 Surabaya, Jurnal Pendidikan

Teknik Elektro, Vol.05, 2016 h.234 22 Jaidun Turnip dan Keysar Panjaitan, Penerapan Model Quantum Learning Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Autocard Teknik Gambar Bangunan, Jurnal Teknologi Pendidikan,

Vol.7, 2014, h.120 23 Ajeng Puspaningrum, I Ketut Mahardika, Bambang Supriadi, Peningkatan Kemampuan

Multipresentasi IPA (Fisika) dengan Model Quantum Learning Disertai Metode Eksperimen pada

Siswa Kelas VIII-A SMPN 7 Jember, Jurnal Pendidikan Fisika. 2015, h.347

Page 20: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

5

Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian skripsi ini judul yang diangkat:

“Pengaruh Metode Quantum Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA

Pada Konsep Alat Optik”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, terdapat

beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan, sebagai berikut:

1. Siswa pasif dalam belajar

2. Hasil belajar siswa pada pembelajaran fisika rendah

3. Pembelajaran fisika yang jenuh dan tidak menyenangkan

4. Materi alat optik yang bersifat abstrak dan matematis

C. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya permasalahan dan luasnya ruang lingkup

pembahasan, maka demi terarahnya penelitian ini penulis perlu membatasi masalah

yang akan diteliti yaitu:

1. Hasil belajar yang diukur meliputi 3 ranah yaitu afektif, psikomotorik dan

kognitif. Untuk ranah kognitif merujuk pada taksonomi Bloom yang sudah

direvisi oleh Anderson dan Krathwohl. Aspek kognitif yang digunakan yaitu

pada tingkatan C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan), C4

(menganalisis).

2. Metode quantum learning yang digunakan didasarkan pada buku Bobbi De

Potter dan Mike Hernacki

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh

metode quantum learning terhadap hasil belajar fisika siswa SMA pada konsep

alat optik?

Page 21: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

6

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh metode quantum learning berbasis

terhadap hasil belajar fisika siswa SMA pada konsep alat optik.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat,

antara lain:

1. Bagi siswa, diharapkan dapat membantu mengatasi kesulitan dalam

mempelajari materi fisika khususnya pada materi alat optik dengan

menggunakan metode quantum learning.

2. Bagi guru, diharapkan dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dengan implementasi

metode quantum learning.

3. Peneliti, diharapkan dapat menambah wawasan dan keterampilan dalam

memahami konsep metode quantum learning

Page 22: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

7

BAB II

KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN

HIPOTESIS

A. Kajian Teoritis

1. Quantum Learning

a. Pengertian Quantum Learning

Quantum learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang

terbukti efektif untuk semua umur. Quantum learning merupakan kiat, petunjuk,

strategi dalam proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat,

serta membuat aktivitas belajar sebagai salah satu proses yang menyenangkan dan

bermanfaat.24 Quantum learning didefinisikan sebagai ïnteraksi-interaksi yang

mengubah energi menjadi cahaya”. Hal ini didasari oleh rumus dalam fisika

kuantum dimana massa dikali kecepatan cahaya kuadrat sama dengan energi (𝐸 =

𝑚𝑐2). Maksudnya dalam pembelajaran kuantum merupakan pengubah dari

berbagai macam interaksi yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.25

Quantum learning berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov, seorang

pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebutnya

sebagai “suggestology” atau “suggestopedia”. Prinsipnya adalah bahwa sugesti

dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detail apapun

memberikan sugesti positif ataupun negatif.26

Quantum learning tidak hanya mamperhatikan faktor internal dari dalam

diri siswa, tetapi juga seluruh faktor eksternal dari lingkungan belajar yang juga

mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Penataan lingkungan belajar

ditujukan kepada upaya dan mempertahankan sikap positif.27

24 Herfinayanti, Op.cit, h. 63 25 Bobbi De Porter dan Mike Hernacki, Quantum Learning : Membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan (Bandung : Kaifa, 2015) Cet. 1, h.15 26 Ibid, h.14 27 Zainal Arifin, Sudarti, Albertus Djoko Lesmono, Pengaruh Metode Quantum Learning

disertai Metode Eksperimen terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa di SMA Negeri Kalisat Jurnal

Pembelajaran Fisika Vol. 4, 2016, h.365

Page 23: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

8

Istilah lain yang hampir dapat dipertukarkan dengan “suggestology”adalah

“pemercepat belajar” (accelerated learning). Pemercepat belajar didefinisikan

sebagai “memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang

mengesankan, dengan upaya normal dan dibarengi dengan kegembiraan. Cara ini

menyatukan unsur-unsur yang secara sekilas tampak tidak mempunyai persamaan:

hiburan, permainan, warna, cara berfikir positif, kebugaran fisik, dan kesehatan

emosional. Namun semua unsur ini bekerja sama untuk menghasilkan pengalaman

belajar yang efektif.28

Lingkungan belajar pada quantum learning harus diciptakan

menyenangkan. Dalam buku The Accelerated Learning Handbook, Dave Merier,

yang dikutip oleh Hewono, menyenangkan atau membuat suasana belajar dalam

keadaan gembira bukan bearti menciptakan suasana ribut dan hura-hura.

Kegembiraan yang dimaksud adalah bangkitnya minat belajar, adanya keterlibatan

penuh, serta terciptanya makna pemahaman (penguasaan materi yang dipelajari)

dan nilai yang membahagiakan pada diri siswa. Meier menambahkan pembelajaran

yang menyenangkan adalah pembelajaran yang dapat membawa perubahan

terhadap diri si pembelajar.29

Quantum learning membahasakan kegembiraan dengan terbangunnya

emosi positif, seseorang yang dapat membangun emosi positif dalam dirinya,

tentrulah ia akan menghadirkan suasana gembira. Frederikson menyebutkan empat

keadaan emosi positif: joy (kegembiraan), interst (ketertarikan), contentment

(kepuasan) dan love (kecintaan). Apabila emosi positif terus dibangun tentunya

akan meningkatkan kepercayaan diri siswa dan keberhasilan pun dapat dicapai.

Otak merupakan organ tubuh yang kompleks. Otak manusia merupakan

otak yang paling sempurna karna memiliki akal dan kemampuan untuk belajar.

Otak manusia memiliki 3 bagian dasar yaitu batang otak, system limbic dan

neokorteks. Neokorteks meliputi 80% dari seluruh volume otak manusia yang

28 Bobbi Loc.cit 29 Herwono, Menjadi Guru Yang Mau Dan Mampu Mengajar Secara Menyenangkan,

(Bandung: MLC, 2007) h.17

Page 24: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

9

dapat memberikan kemampuan untuk berfikir, berpersepsi,berbicara, berperilaku

dan sebagainya.30

Roger Speryy, mengatakan bahwa otak memiliki dua belahan, yaitu belahan

otak kiri dan belahan otak kanan. Masing-masing kedua belahan ini bertanggung

jawab terhadap cara berpikir dan masing-masing memiliki spesialisasi dalam

kemampuan-kemampuan tertentu.31

Secara umum otak kiri memainkan peranan penting dalam pemprosesan

logika, kata-kata, matematika dan urutan. Sedangkan otak kanan berkaitan dengan

irama, musik, imajinasi, atau disebut juga otak yang berkaitan dengan aktifitas

kreatif. Cara berpikir otak kiri sesuai untuk tugas-tugas teratur ekpesi verbal seperti

membaca atau menulis. Sedangkan cara berfikir otak kanan sesuai untuk

mengetahui non verbal seperti perasaan dan emosi. Kedua belahan otak ini

dihubungkan oleh corpus collosum yang secara konstan menyeimbangkan pesan-

pesan yang dating dan menggabungkan gambar yang abstrak dan holistic dengan

pesan konkrit dan logis.32

Memahami bagaimana cara kerja otak dalam proses pembelajaran siswa

seorang peneliti yang juga seorang psikolog Howard Gardner menemukan bahwa

didalam otak terdapat beberapa area yang menunjukan jenis-jenis kecerdasan

tertentu. Dalam penelitiannya Gardner menemukan 7 macam kecerdasan (multiple

intelligences), yaitu:

1. Kecerdasan musik

2. Kecerdasan gerakan badan (kinestetik)

3. Kecerdasan logika matematika

4. Kecerdasan linguistik

5. Kecerdasan ruang

6. Kecerdasan antar pribadi

7. Kecerdasan intra pribadi33

30 Taufik Bhaudin, Brainware Management: Generasi Kelima Manajemen Manusia,

(Jakarta: Elex Media Komputindo, 1999) h.57 31 Boobi, Op.cit, h.28 32 Gordon Dryden Jeanette Vos, Revolusi Cara Belajar: The Learning Revolution Bagian

I, ( Bandung: Kaifa, 2003) h.125 33 Howard Gardner, Multiple Inteligences, (Batam: Interaksa, 2003), h.36-46

Page 25: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

10

Kecerdasan tertinggi dan bentuk terbaik dari pikiran kreatif adalah intuisi.

Intuisi adalah kemampuan untuk menerima atau menyadari informasi yang tidak

dapat diterima kelima indera. Kemampuan ini sangat kuat dan ada pada otak sejak

lahir.34

Quantum Learning mencakup aspek-aspek penting dalam program

neurolingustik (NLP) hubungan antara bahasa dan perilaku dan dapat digunakan

untuk menciptakan jalinan pengertian anatara siswa dan guru. Para pendidik

dengan pengetahuan NLP dapat mengetahui bagaimana menggunakan bahasa yang

poitif untuk meningkatkan tindakan-tindakan yang positif, faktor penting untuk

merangsang fungsi otak yang paling efektif. Semua ini dapat pula menunjukan dan

menciptakan gaya belajar terbaik dari setiap orang yang menciptakan pegangan

dari saat-saat keberhasilan yang meyakinkan.35

Jadi dapat disimpulkan quantum learning adalah gabungan kegiatan yang

seimbang antara bekerja dan bermain, dengan kecepatan yang mengesankan dan

dibarengi dengan kegiatan yang menggembirakan serta efektif digunakan untuk

semua umur.

b. Manfaat Quantum Learning

Menurut Deporter dan Hernacki metode quantum learning dapat memberikan

manfaat yaitu:

1. Bersikap positif

2. Meningkatkan motivasi

3. Keterampilan belajar seumur hidup

4. Kepercayaan diri

5. Sukses atau hasil belajar meningkat.36

34 Boobi, Op.cit, h.30 35 Ibid, h.17-18 36 Ibid, h.13

Page 26: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

11

Pembelajaran quantum learning lebih mengutamakan keaktifan peran siswa

dalam berinteraksi dengan situasi belajarnya. Bhaddin (2014) mengatakan bahwa

metode quantum learning adalah sebuah metode pembelajaran yang mampu

menciptakan interaksi dan keaktifan siswa, sehingga kemampuan bakat dan potensi

peserta didik dapat berkembang, yang pada akhirnya mampu meningkatkan prestasi

belajar dengan menyingkirkan hambatan belajar melalui penggunaan cara dan alat

yang tepat, sehingga siswa dapat belajar dengan mudah.37

Proses pembelajaran pada quantum learning terjadi penyelarasan dan

pemberdayaan komunitas belajar, sehingga guru dan peserta didik yang terlibat

dalam proses pembelajaran sama-sama merasa senang dan saling bekerja sama

untuk mencapai hasil yang maksimal.38

c. Penerapan Quantum Learning

Quantum learning menggabungkan sugestologi, teknik pemercepat belajar

dengan NLP dengan teori, keyakinan dan metode sendiri. Termasuk diantaranya

konsep-konsep kunci dari berbagai teori strategi belajar yang lain seperti:

1. Teori otak kanan/otak kiri

2. Teori otak triune (3 in 1)

3. Pilihan modalitas (visual, auditorial, kinestetik)

4. Teori kecerdasan ganda

5. Pendidikan holistic (menyeluruh)

6. Belajar berdasarkan pengalaman

7. Belajar dengan symbol (metaphoric learning)

8. Simulasi/permainan.39

Dalam kegiatan belajar dikelas penerapan quantum learning menggunakan

berbagai macam metode seperti ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, kerja

37 Bhaddin, An Investigation the Effect Quantum Learning Appoarch on Primary School

7th Grade Student’s Science Achievement, Retention and Attitude. Edducational Research

Association The International Journal of Research in Teacher Education. Vol.5 (2) h.15, 2014 38 Nyna dan Parmin, Implementasi Quantum Learning Berbantuan Mind Mapping

Worksheet Untuk Mengukur Kemampuan Komunikasi dan Hasil Belajar Peserta Didik, UNNES

Science Education Journal, Vol.4, 2015, h.1024 39 Bobbi Op.cit, h.16

Page 27: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

12

kelompok, eksperimen dan metode pemberian tugas. Menurut Surachmad dalam

Sunaryo (2001), metode ceramah bermanfaat untuk mengetahui fakta yang telah

sudah diajarkan dan proses pemikiran yang telah diketahui serta untuk merangsang

siswa agar mempunyai keberanian dalam mengemukakan pertanyaan, menjawab

atau mengusulkan pendapat. Metode demonstrasi membantu siswa dalam

memahami proses kerja suatu alat atau pembuatan sesuatu, membantu pelajaran

menjadi lebih jelas dan lebih konkrit serta menghindari verbalisme, merangsang

siswa untuk lebih efektif mengamati dan mencobanya sendiri. Metode kerja

kelompok akan membuat siswa aktif mencari bahan untuk menyelesaikan tugas dan

menggalang kerjasama dan kekompakan kelompok. Metode eksperimen membantu

siswa untuk mengajarkan sesuatu, mengamati prosesnya dan mengamati hasilnya,

membuat siswa percaya pada kebenaran kesimpulan percobaannya sendiri. Metode

pemberian tugas akan membina siswa untuk mencari dan mengolah sendiri

informasi dan komunikasi serta dapat membantu siswa untuk mengembangkan

kreativitasnya.40

Metode yang telah dikemukakan diatas tidak ada yang sempurna bila berdiri

sendiri, sehingga harus digunakan secara bergantian untuk saling melengkapi

kekurangan-kekurangan yang ada, penggunaan berbagai metode penyajian

pelajaran secara bergantian akan membuat siswa menikmati kegiatan belajarnya

dan tidak merasakan belajar yang monoton, serta berbedaan karakteristik pada

siswa dapat terlayani dengan baik.

Menurut Eggen dan Kauchak yang dikutip Sunaryo (2001) siswa dikatakan

aktif jika ikut serta mempersiapkan pelajaran, gembira dalam belajar, mempunyai

kemauan dan kreativitas dalam belajar. Keberanian menyampaikan gagasan dan

minat, sikap kritis dan ingin tahu, kesungguhan bekerja sesuai dengan prosedur,

serta pengembangan penalaran induktif dan deduktif.41

40 Sunaryo, Penerapan Prinsip-Prinsip Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam

Meningkatkan Kefektifan Proses Pembelajaran IPA di SD Kodya Tegal, Jurnal Pendidikan, Vol.2,

2001 41 Ibid

Page 28: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

13

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam penerapan quantum

learning diantaranya:42

1) Menciptakan minat AMBAK (apa manfaatnya bagiku)

AMBAK adalah motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental antara

manfaat dan akibat-akibat suatu keputusan. Dalam hal ini siswa dituntut untuk

menanyakan pada dirinya apa manfaat pembelajaran tersebut dalam

pengaplikasiannya dikehidupan sehari-hari. Sehingga siswa dapat memahami

perannya sebagai pelajar aktif.

2) Merayakan Keberhasilan

Ketika minat AMBAK tercipta dalam diri siswa, akan terjadi sebuah tujuan

dalam dirinya. Dalam hal ini biasanya diadakan semacam pemberian hadian atau

reward kepada siswa yang telah menyelesaikan pembeljarannya dengan baik. Hal

ini akan memberikan perasaan keberhasilan, kesempurnaan, kepercayaan diri, dan

memotivasi belajar siswa untuk pembelajaran berikutnya.

3) Sikap Inilah Saatnya

Sikap ini akan memberikan aba-aba kepada siswa untuk memulai

pembelajaran, secara psikologis ini merupakan kesiapan siswa untuk memulai dan

menerima pembelajaran.

4) Lingkungan Belajar

Mengatur lingkungan belajar merupakan langkah awal efektif untuk mengatur

pengalaman belajar secara menyeluruh. Dimana pengaturan dapat dilakukan

dengan menciptkan suasana yang nyaman dan santai, penyesuaian suasana hati

dengan musik, menggunakan hal-hal yang bersifat visual, serta berinteraksi dengan

lingkungan secara langsung.

5) Memupuk Sikap Juara

42 Bobbi Op.cit, h.45-250

Page 29: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

14

Berfikir seperti seorang juara akan memotivasi diri siswa untuk menjadi juara.

Dalam hal ini siswa akan belajar bagaimana mengubah segala sesuatu yang bersifat

negatif pada dirinya menjadi sikap yang positif untuk dilakukan sehingga siswa

dapat mengubah dirinya menjadi lebih baik lagi.

6) Menemukan Gaya Belajar

Gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja siswa. Ketika siswa

menyadari bagaimana dirinya dan orang lain menyerap informasi, mereka akan

menjadikan belajar dan berkomunikasi lebih muda dengan gayanya sendiri. Cara

belajar adalah kombinasi bagaimana siswa menyerap, lalu mengatur dan mengolah

informasi.

Berikut ini ciri-ciri menentukan gaya belajar siswa:

a. Gaya belajar Visual

Gaya belajar visual (visual learners) lebih menitikberatkan pada ketajaman

penglihatan. Peserta didik dengan macam gaya belajar seperti ini

mengandalkan penglihatan untuk melihat buktinya terlebih dahulu sebelum

mereka mempercayainya.Seseorang dengan gaya belajar visual memiliki ciri-

ciri sebagai berikut: rapi dan teratur, berbicara dengan tepat, perencana dan

pengatur jangka panjang yang baik, teliti terhadap detail, mementingkan

penampilan, baik dalam hal pakaian maupun presentasi, pengeja yang baik dan

dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka, mengingat apa

yang dilihat daripada yang didengarkan, mengingat dengan asosiasi visual,

biasanya tidak terganggu oleh keributan, mempunyai masalah untuk

mengingat instruksi verbal, kecuali jika ditulis dan sering kali meminta

bantuan orang untuk mengulanginya, pembaca cepat dan tekun, lebih suka

membaca daripada dibacakan, membutuhkan pandangan dan tujuan yang

menyeluruh dan bersikap waspada sebelum secara mental merasa pasti tentang

suatu masalah atau proyek, mencorat-coret tanpa arti selama berbicara di

telepon dan dalam rapat, lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain,

sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya atau tidak, lebih suka

Page 30: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

15

melakukan demonstrasi daripada berpidato, dan lebih suka seni daripada

musik.43

b. Gaya Belajar Auditori

Gaya belajar auditori (auditory learners) mengandalkan pada pendengaran

untuk dapat memahami wadan mengingatnya. Karakteristik model belajar

seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama

menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, peserta didik harus

mendengar, baru kemudian dapat mengingat dan memahami informasi itu.

Seseorang dengan gaya belajar auditori memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Berbicara pada diri sendiri saat bekerja, mudah terganggu oleh keributan,

menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika

membaca, senang membaca dengan keras dan mendengarkannya, dapat

mengulangi kembali dan menirukan (nada, birama, dan warna suara), merasa

kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita, berbicara dalam irama

yang terpola, biasanya pembicara yang fasih, lebih suka musik daripada seni,

belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada

yang dilihat, suka berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang

lebar, mempunyai masalah dengan pekerjaan- pekerjaan yang melibatkan

visualisasi, seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain,

lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya, dan lebih

suka gurauan lisan daripada membaca komik.44

c. Gaya Belajar Kinestetik

Gaya belajar kinestetik (kinesthetic learners) mengharuskan individu yang

bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar

peserta didik dapat mengingatnya. Ciri-ciri gaya belajar kinestetik sebagai

berikut: berbicara dengan pelan, menanggapi perhatian fisik, menyentuh orang

untuk mendapatkan perhatian mereka, berdiri dekat ketika berbicara dengan

orang; selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak, mempunyai

perkembangan awal otot-otot yang besar, belajar melalui memanipulasi dan

43 Ibid, h.116 44 Ibid., h. 118

Page 31: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

16

praktik; menghapal dengan cara berjalan dan melihat, menggunakan jari

sebagai alat penunjuk ketika membaca, banyak menggunakan isyarat tubuh,

dan tidak dapat duduk diam untuk waktu lama.45

7) Teknik Mencatat

Mencatat yang efektif adalah salah satu kemampuan terpenting yang harus

dipelajari. Dalam hal ini alasan mencatat bagi siswa ialah untuk meningkatkan

daya ingat. Tujuannya adalah membantu siswa untuk mengingat apa yang

tersimpan dalam memorinya.

8) Menulis Dengan Percaya Diri

Menulis adalah aktivitas seluruh otak yang menggunakan belahan otak kanan

(emosional) dan belahan otak kiri (logika). Dalam hal ini terdapat 2 metode yakni

pengelompokan (memilah gagasan dan menuangkan keatas kertas dengan cepat

tanpa pertimbangan) dan menulis cepat.

9) Kekuatan membaca

Dalam hal ini membaca merupakan pengamatan kata-kata yang dicetak secara

mencolok, pemahaman, pemilihan dan penyimpanan informasi bagi siswa.

Membaca akan menambah perbedaharaan kata, pemahaman, menambah wawasan

dan daya ingat akan bertambah.

10) Berfikir Logis dan Kreatif

Seseorang yang kreatif selalau mempunyai rasa ingin tahu, mencoba-coba,

bertualang, bermain-main serta intuitif. Dengan adanya sikap kreatif yang baik

siswa akan mampu menghasilkan ide-ide segar dalam belajarnya.

45 Ibid., h.119

Page 32: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

17

2. Belajar dan Hasil Belajar

a. Belajar

Gagne (1977) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses perubahan tingkah

laku yang meliputi perubahan kecenderungan manusia sepereti sikap, minat, atau nilai

dan perubahan kemampuannya yakni peningkatan kemampuan untuk melakukan

berbagai jenis performance (kinerja). Menurut sunaryo (1989) belajar merupakan suatu

kegiatan dimana seseorang membuat atau menghasilkan suatu perubahan tingkah laku

yang ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan.46 Sedangkan

menurut Drs. Slameto belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.47 Beberapa

pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan

yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur, yaitu jiwa dan raga untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi

dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.

Perbedaan antara siswa belajar aktif dengan siswa belajar pasif:48

Belajar Aktif Versus Belajar Pasif

➢ Belajar apa saja dari setiap

situasi

➢ Tidak dapat melihat

adanya potensi belajar

➢ Menggunakan apa yang

dipelajari untuk

keuntungan

➢ Mengabaikan kesempatan

untuk berkembang dari

suatu pengalaman belajar

46 Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual: konsep dan aplikasi (Bandung : Refika

Aditama, 2013) Cet. Ke-3 h.2 47 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2011) Cet. ke-3 h. 13 48 Bobbi, Op.cit, h. 55

Page 33: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

18

➢ Mengupayakan agar

segalanya terlaksana

➢ Membiarkan segalanya

terjadi

➢ Bersandar pada kehidupan ➢ Menarik diri dari

kehidupan

Berdasarkan pengertian belajar, seseorang dituntut untuk mengalami

perubahan, dimana perubahan ini merupakan hakikat dari belajar. Perubahan tersebut

dapat dilihat melalui kegiatan proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu

upaya untuk menciptakan suatu kondisi bagi terciptanya suatu kegiatan belajar yang

memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang memadai.49 Dalam

proses pembelajaran Reigeluth (1983) memperlihatkan tiga hal, yaitu kondisi

pembelajaran dalam kerangka teori pembelajaran yang dapat dilihat pada Gambar 2.1

dibawah ini

Gambar 2.1 Kerangka Teori Pembelajaran50

(Diadaptasi dari Reigeluth oleh Miarso, 2004)

49 Rusmono, Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu Perlu: Untuk

Meningkatkan Profesionalitas Guru (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2012) Cet. Ke-1 h. 6. 50 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007) Cet. Ke-6, h.164

Page 34: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

19

Proses pembelajaran pada hakikatnya bertujuan untuk mengembangkan

aktivitas dan kreativitas siswa melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar.51

Dimana keadaan seseorang yang asalnya tidak tahu menjadi tahu merupakan hasil dari

proses belajar.52

Pada Gambar 2.1 kondisi pembelajaran didapatkan 2 faktor yaitu tujuan

pembelajaran dan hal-hal yang menghambatan pembelajaran. Penyampaian metode

pembelajaran dilakukan pengorganisasian serta penyampaian tujuan pembelajaran

kepada siswa. Sehingga hasil pembelajaran yang didapatkan berupa efektifitas,

efesiensi, dan daya tarik pembelajaran.

b. Hasil Belajar

Mulyanto menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh

anak setelah melalui kegiatan belajar.53 Sedangkan menurut Purwanto, hasil belajar

adalah perubahan perilaku peserta didik akibat belajar.54

Pembelajaran dikatakan efektif jika usaha atau aktivitas yang dilakukan

peserta didik dalam proses pembelajaran mempunyai ketepatan atau kesesuaian

dengan tujuan yang telah ditentukan. Pencapaian tujuan tersebut ditandai dengan

adanya penilaian setelah proses belajar mengajar berlangsung yang disebut dengan

hasil belajar. Semakin baik hasil belajar yang dicapai peserta didik maka semakin baik

pula proses pembelajarannya.

Gagne menyatakan hasil belajar adalah kemampuan (performance) yang dapat

teramati dalam diri seseorang dan disebut dengan kapiabilitas. Menurutnya ada 5

kategori kapabilitas manusia yaitu: Keterampilan intelektual, strategi kognitif,

informasi verbal, keterampilan motorik dan sikap.55 Agak berbeda dengan klasifikasi

51 Ibid 52 Kokom Komalasari, Op. cit., h.3. 53 Mulyono Abdurahman, Pendidikan Bagian Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2003), h.37 54 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h.46 55 Wahab Jufri, Belajar dan Pembelajaran Sains (Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2013) Cet.

Ke-1, h.58

Page 35: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

20

Gagne, Benyamin Bloom mengelompokan hasil belajar kedalam tiga ranah atau

domain, yaitu : kognitif, afektif dan psikomotorik yang kemudian disebut sebagai

taksonomi Bloom.56 Taksonomi Bloom memusatkan perhatian terhadap aspek

pengetahuan, sikap dan keterampilan.57 Adapun klasifikasi taksonomi bloom tersebut

yaitu:

1) Ranah Kognitif

Ranah kognitif adalh hal-hal yang menyangkut daya pikir, pengetahuan, dan

penalaran.58 Kategori-kategori pada dimensi kognitif dibagi menjadi enam kelompok,

yaitu:59

a) Mengingat, mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang, meliputi proses

mengenali dan mengingat kembali.

b) Memahami, Mengkonstruk makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang

diucapkan, ditulis dan digambar oleh guru. Proses memahami meliputi

menafsirkan, mencontohkan, mengklasifisikasikan, merangkum, menyimpulkan,

membandingkan, dan menjelaskan

c) Mengaplikasikan, menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan

tertentu, meliputi proses mengeksekusi dan mengimplementasikan.

d) Menganalisis, memecah-mecah materi menjadi bagian-bagian penyusunnya dan

menentukan hubungan hubungan antar bagian itu dan hubungan anatar bagian-

bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan. Proses menganalisis meliputi

membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan.

e) Mengevaluasi, mengambil keputusan berdasarkan kiteria dana tau standar tertentu,

meliputi proses memeriksa dan mengkritik.

56 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran - Edisi 2, (Jakarta: Bumi Aksara,

2012), Cet. Ke-1, h.130 57 Suryono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. ke-1, h.167 58 Z. Zulfiani, T Feronika, K Suartini, Strategi Pembelajaran Sains (Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet.1, h.64 59 Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,

Pengajaran dan Asesmen: Revisi Taksonomi Bloom, Terj. Agung Prihantoro, (Yogyakarta: Pustaka

Belajar, 2010), Cet ke-1 h.44-45

Page 36: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

21

f) Mencipta, memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dan

koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinal. Proses mencipta meliputi

merumuskan, merencanakan, dan memproduksi.

2) Ranah Afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai.60 Ada beberapa jenis kategori

ranah afektif sebagai hasil belajar. Kategorinya dimulai dari tingkat yang dasar atau

sederhana sampai tingkat yang kompleks:61

a) Receiving/attending, kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang dating

kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dan lain-lain.

b) Responding atau jawaban, reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi

yang dating dari luar.

c) Valuing (penilaian), berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau

stimulas tadi.

d) Organisasi, pengembangan dari nilai ke dalam suatu system organisasi, termasuk

hubungan satu nilai ke dalam suatu system organisasi, termasuk hubungan satu

nilai dengan nilai lain, pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilikinya.

e) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, keterpaduan semua sistem nilai yang

telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah

lakunya.

3) Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotorik berhubungan erat dengan kerja otot sehingga

menyebabkan gerakan tubuh atau bagian-bagiannya.62 Taksonomi untuk ranah

psikomotorik antara lain dikemukakan oleh Anita Harrow dan Suharsimi sebagai

berikut:63

60 Nana Sudjana, Peniliaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2010) Cet ke-15, h.29 61 Ibid., h.30 62 Suharsimi Arikunto, Op.cit, h.135 63 Ibid., h.136-138

Page 37: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

22

a) Gerakan Refleks (reflex movement), respons gerakan yang tidak disadari yang

dimiliki sejak lahir.

b) Dasar gerakan-gerakan (basic fundamental movement), gerakan-gerakan yang

menuntun kepada keterampilan yang sifatnya kompleks.

c) Perceptual abilities, kombinasi dari kemampuan kognitif dan gerakan.

d) Physical abilities, kemampuan yang diperlukan untuk mengembangkan gerakan-

gerakan keterampilan tingkat tinggi.

e) Skilled movement, gerakan-gerakan yang memerlukan belajar misalnya

keterampilan dalam menari, olahraga dan rekreasi.

f) Nondiscoursive communication, kemampuan untuk berkomunikasi dengan

menggunakan gerakan misalnya ekspresi wajah (mimik), postur dan sebagainya.

Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Dianatara ketiga

ranah tersebut, ranah kognitif paling banyak digunakan guru dalam penilaian disekolah

karna berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi pelajaran. Hasil belajar

merupakan bagian akhir dari proses pembelajaran dan dijadikan tolak ukur bagi guru

dan siswa untuk mengevaluasi tercapainya tujuan pembelajaran.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor

yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari dalam diri orang yang

belajar dan ada pula dari luar dirinya.64 Berikut ini faktor-faktor yang menentukan

pencapaian hasil belajar, yaitu:65

1) Faktor intern, yakni faktor yang berasal dari dalam diri siswa, meliputi dua factor

yaitu:

a) Faktor fisiologis, yakni factor yang berhubungan dengan kondisi jasmaniah,

seperti kesehatan, cacat tubuh, dan sebagainya.

64 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2015) Cet. Ke-8, h. 55 65 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),

h.54

Page 38: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

23

b) Faktor psikologis, setiap anak pada dasarnya memiliki kondisi psikologis

yang berbeda-beda seperti intelegensi, sikap, perhatian, bakat, minat dan

motivasi siswa.

2) Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, yang termasuk dalam

faktor eksternal, yaitu:

a) Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, keadaan ekonomi,

pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.

b) Faktor sekolah meliputi metode belajar, kurikulum, keadaan sarana dan

prasarana.

c) Faktor masyarakat, meliputi keadaan siswa dalam masyarakat dan teman-

teman bergaul.

3. Kajian Materi Subjek Alat Optik

a. Karakteristik Materi Alat Optik

1.) Konsep alat optik memiliki cakupan materi yang luas, hal ini disebabkan pada

konsep materi yang dibahas secara menyeluruh.

2.) Konsep alat optik bersifat kontekstual Karena materi tersebut sangat berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari

3.) Konsep alat optik dapat diaplikasikan dalam berbagai metode yang dapat

disesuaikan dengan gaya belajar siswa.

b. Kompetensi Inti Materi Alat Optik pada Kurikulum 2013

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan bahwa

Kompetensi Inti terdiri dari 4 (empat) aspek, yaitu: KI-1 (sikap spiritual), KI-2 (sikap

social), KI-3 pengetahuan, dan KI-4 (keterampilan). Kompetensi Inti tersebut secara

lebih lengkap adalah sebagai berikut:

Page 39: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

24

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan

pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

KI-3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

c. Kompetensi Dasar Alat Optik

Kompetensi Inti (KI) yang telah dirumuskan dijadikan sebagai acuan dalam

mengembangkan Kompetensi Dasar (KD). Meskipun dijadikan acuan, Kemendikbud

menyatakan bahwa pengembangan Kompetensi Dasar (KD) tidak dibatasi oleh

rumusan Kompetensi Inti (KI), tetapi disesuaikan dengan beberapa aspek seperti

karakteristik materi pelajaran, kompetensi, lingkup materi, psikopedagogi. Pada

konsep alat optik yang dipelajari di kelas XI terdapat dua kompetensi dasar yang sesuai

dengan kurikulum 2013, yaitu:

Page 40: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

25

3. 11 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan

pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa.

4.11 Menyajikan ide / rancangan sebuah alat optik dengan menerapkan prinsip

pemantulan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa

d. Peta Konsep Alat Optik

a. Mata

Mata adalah karunia Allah SWT yang sangat berharga. Mata adalah salah satu

organ tubuh yang sangat canggih dan lengkap yang digunakkan untuk melihat. Setiap

bagian mata memiliki fungsi tersendiri. Bagian-bagian mata ditunjukkan pada Gambar

2.2 berikut ini:

Page 41: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

26

Gambar 2. 2 Bagian-Bagian Mata

Hampir seluruh bola mata ditutupi oleh sebuah lapisan berwarna putih susu,

yang disebut dengan sclera. Pada saat cahaya pertama kali memasuki mata kornea

menerima dan meneruskan cahaya yang masuk ke lensa mata melalui retina. Iris adalah

bagian mata yang berada dibelakang kornea. Bagian tengah iris memiliki celah atau

lubang kecil yang disebut dengan pupil yang berfungsi mengatur lebar sempitnya

cahaya yang masuk ke mata. Daerah disebelah kornea mengandung cairan yang disebut

Aqueous Humor yang berfungsi untuk mengatur tekanan didalam mata. Jika dilihat

lebih kedalam lagi terdapat lensa kristal yang terdiri dari serat-serat yang cukup keras.

Lensa ini dipenuhi cairan tipis yang disebut Vitreous Humor. Retina berada pada

dinding bagian dalam rongga mata yang terdiri dari jutaan sel yang mampu menangkap

sinyal cahaya.66

Dalam mata, bayangan yang dibentuk pada retina adalah nyata, terbalik, dan

lebih kecil daripada bendanya. Walalupun bayangna pada retina terbalik, bayangan ini

ditafsirkan oleh otak sebagai bayangan tegak. Mata memiliki jarak bayangan tetap

karena jarak antara lensa dan retina sebagai layar adalah tetap. Mata menggunakan

lensa dengan fokus bervariasi untuk membentuk bayangan pada retina di bagian

belakang mata dengan titik dekat dari mata, yang dinyatakan dengan 𝑑𝑛, adalah jarak

66 Mohamad Ishaq, Menuak Rahasia Alam Dengan Fisika,(Bandung: PT Albama, 2008) h.148

Page 42: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

27

terdekat ke mata dimana suatu benda dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal,

𝑑𝑛 adalah sekitar 25 cm.67

1) Titik dekat dan titik jauh mata

Titik paling dekat ke mata agar suatu benda masih bisa menghasilkan suatu

bayangan tajam pada retina ketika mata berakomodasi maksimum (otot siliar

menegang penuh) disebut titik dekat mata. Orang berusia 20-an dengan mata normal

memiliki titik dekat kira-kira 25 cm. pemendekan atau pemanjangan fokus bayangan

benda dilakukan pada retina, dibelakang titik fokus. Penyetelan fokus ini disebut

akomodasi68

Titik jauh mata adalah lokasi paling jauh benda hingga mata yang relaks (mata

tidak berakomodasi) dapat memfokuskan benda. Seseorang dengan mata normal dapat

melihat benda-benda sangat jauh, seperti planet dan bintang-bintang, dan dengan

demikian memiliki titik jauh pada jarak tak berhingga.

Gambar 2. 3 Jangkauan Penglihatan

2) Rabun jauh (miopi)

Rabun jauh atau terang-dekat memiliki titik dekat dari 25 cm dan titik jauh

pada jarak tertentu. Orang yang menderita rabun jauh dapat melihat dengan jelas pada

jarak 25 cm, tetapi tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan jelas. Keadaan ini

terjadi karena lensa mata tidak dapat menjadi pipih sebagaimana mestinya, sehingga

67 Frederik J Bueche, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh, (Jakarta: PT Gelora Aksara,2006)

h.255 68 Douglas C. Giancoli, Fisika Edisi Lima, Jakarta: Erlangga, 1999) h.334

Page 43: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

28

bayangan benda yang sangat jauh terbentuk di depan retina. Cacat mata miopi dapat

diatasi dengan menggunakan kacamata lensa cekung.69

Gambar 2. 4 Gambar Sebelum dan Sesudah Menggunakan Lensa Cekung

3) Rabun dekat (hipermetropi)

Kebalikan dari miopi adalah Hipermetropi (rabun dekat atau mata jauh, karena

mata hanya dapat melihat dengan jelas benda-benda jauh). Cacat mata ini disebabkan

karena lensa mata terlalu lemah.70 Titik dekat lebih dari 25 cm dan titik jauh pada jarak

tak berhingga. Oleh karena itu, mata rabun dekat dapat melihat dengan jelas benda-

benda yang sangat jauh tanpa berakomodasi, tetapi tidak dapat melihat benda-benda

dekat dengan jelas, keadaan ini terjadi karena lensa mata tidak dapat menjadi cembung

sebagaimana mestinya, sehingga bayangan benda yang dekat terbentuk di belakang

retina.

Cacat mata hipermetropi diatasi dengan menggunakan kacamata lensa

cembung. Lensa cembung akan menguncupkan cahaya sebelum cahaya masuk ke mata

sehingga bayangan jauh dibelakang retina, karna lensa tidak dapat berakomodasi

maksimum.71

69 Frederik J Bueche, Loc.cit 70 Yohanes Surya, Optika, (Tanggerang: PT Kandel, 2009), h.112 71 Mohamad Ishaq, Op.cit, h.153

Page 44: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

29

Gambar 2. 5 Gambar Sebelum dan Sesudah Menggunakan Lensa Cembung

4) Mata tua (presbiopi)

Pada penderita ini, daya akomodasi berkurang akibat bertambnya usia. Oleh

karena itu, letak titik dekat maupun titik jauh mata telah bergeser. Jadi, mata tua

(presbiopi) adalah cacat mata akibat berkurangnya daya akomodasi pada usia lanjut.

Mata presbiopi ditolong dengan kacamata berlensa rangkap, yaitu untuk melihat jauh

dan untuk membaca. Jenis kacama yang berfungsi rangkap ini disebut kacamata

bifokal.72

5) Astigmatis

Cacat mata astigmatis disebebkan oleh kornea mata yang tidak berbentuk

sferis (irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang daripada bidang

lainnya (bidang silinder). Jadi jarak focus untuk mata astigmatisma berbeda untuk

sinar-sinar dari sisi yang satu dengan yang lainnya.73 Akibatnya, benda titik difokuskan

sebagai garis pendek. Cacat mata astigmatis dapat ditolong dengan menggunakan

kacamata silindris.74

72 Ibid, h,155 73 Yohanes Surya, Op.cit., h.114 74 Mohamad Ishaq, Op.cit. h.156.

Page 45: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

30

b. Kamera

Elemen-elemen dasar kamera adalah lensa, kotak ringan yang rapat, shutter

(penutup) untuk memungkinkan lewatnya cahaya melalui lensa dalam aktu yang

singkat, dan pelat atau potongan film yang peka. Ketika shutter dibuka, cahaya dari

benda luar dalam medan pandangan difokuskan oleh lensa sebagai bayangan pada film.

Film terdiri dari bahan kimia yang peka terhadap cahaya yang mengalami perubahan

ketika cahaya menimpanya.75

Pola kerja kamera mirip dengan mata kita. Jika pada mata, jarak bayangan tetap

dan pemfokusan dilakukan dengan mengubah-ubah jarak fokus lensa mata sesuai

dengan jarak benda yang diamati, pada kamera, jarak fokus lensa tetap. Pemfokusan

dilakukan dengan mengubah-ubah jarak bayangan sesuai dengan jarak benda yang

difoto. Jarak bayangan, yaitu jarak antara film dan lensa, diatur dengan menggerak-

gerakkan lensa kamera. Seperti halnya mata, bayangan yang dibentuk oleh lensa

kamera adalah nyata, terbalik dan diperkecil. Jika pada mata, retina berfungsi untuk

menangkap bayangan nyata, pada kamera, yang berfungsi untuk menangkap bayangan

adalah film. Jika pada mata, intensitas cahaya yang masuk ke mata diatur oleh iris, pada

kamera, intensitas cahaya yang masuk ke kamera diatur oleh celah diafragma

(aperture).76

Gambar 2. 6 Bagian-Bagian Kamera

75 Douglas C. Giancoli, Op.cit, h. 329 76 Mohamad Ishaq, Op.cit, h. 160

Page 46: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

31

c. Lup

Lup atau kaca pembesar adalah alat optik yang terdiri dari sebuah lensa

cembung. Sebuah kaca pembesar memungkinkan kita untuk meletakan benda lebih

dekat ke mata kita sehingga membentuk sudut yang lebih besar.77 Umumnya, lup

digunakan untuk melihat angka-angka yang sangat kecil. Lup merupakan lensa

konvergen (memusat) yang digunakan sehingga terbentuk bayangan yang tegak,

diperbesar dan maya dari sebuah benda yang diletakan didalam titik fokusnya.78

Gambar 2. 7 Pembentukan Bayangan pada Lup

1) Perbesaran lup untuk mata berakomodasi pada jarak x

𝑀𝑎 =𝑆𝑛

𝑓+

𝑆𝑛

𝑥

2) Perbesaran lup untuk mata berakomodasi maksimum

𝑀𝑎 =𝑆𝑛

𝑓+ 1

3) Perbesaran lup untuk mata tidak berakomodasi

77 Douglas C. Giancoli, Op.cit, h.338 78 Frederik J Bueche, Loc.cit

Page 47: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

32

𝑀𝑎 =𝑆𝑛

𝑓

Keterangan:

𝑀𝑎= perbesaran anguler

𝑆𝑛= titik dekat mata (m)

𝑓 = jarak fokus lensa (m)

𝑥 = jarak akomodasi (m)

d. Mikroskop

Mikroskop merupakan alat optik yang digunakan untuk melihat benda yang

sangat kecil, seperti bakteri dan virus. Sebuah mikroskop terdiri atas dua lensa

koncergen, sebuah lensa objektif (panjang fokus 𝑓𝑝) dan sebuah lensa okuler.79

Gambar 2. 8 Bagian Bagian Mikroskop

79 Ibid

Page 48: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

33

Gambar 2. 9 Diagram Sinar Pembentukan Bayangan pada Mikroskop Optik

1) Perbesaran lensa objektif

𝑀𝑜𝑏 =ℎ𝑜𝑏

ℎ𝑜𝑏=

𝑠𝑜𝑏′

𝑠𝑜𝑏

2) Perbesaran Lensa Okuler

a) Mata berakomodasi maksimum:

𝑀𝑜𝑘 =𝑆𝑛

𝑓𝑜𝑘+ 1

b) Mata tidak berakomodasi:

𝑀𝑜𝑘 =𝑆𝑛

𝑓𝑜𝑘

c) Perbesaran total mikroskop:

𝑀 = 𝑀𝑜𝑏𝑥𝑀𝑜𝑘

d) Panjang mikroskop

Panjang mikroskop adalah jarak antara lensa objektif dan lensa okuler.80

𝑑 = 𝑠𝑜𝑏′ + 𝑠𝑜𝑘

Panjang mikroskop untuk mata tidak berakomodasi

80 Douglas C. Giancoli, Op.cit, h.340

Page 49: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

34

𝑑 = 𝑠𝑜𝑏′ + 𝑓𝑜𝑘

Keterangan:

𝑀𝑜𝑏 = Perbesaran Lensa Objektif

ℎ𝑜𝑏′ = Tinggi bayangan (m)

ℎ𝑜𝑏 = Tinggi benda (m)

𝑠𝑜𝑏′ = Jarak bayangan (m)

𝑠𝑜𝑏 = Jarak benda (m)

𝑀𝑜𝑘= Perbesaran Lensa Okuler

𝑆𝑛 = Jarak titik dekat (m)

𝑓𝑜𝑘 = Jarak fokus lensa okuler (m)

e. Teropong

Teropong atau teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk memperbesar

benda yang sangat jauh. Teropong atau teleskop memiliki sebuah lensa objektif atau

cermin dengan panjang fokus dan sebuah lensa okuler dengan panjang fokus sehingga

menghasilkan perbesaran 𝑀 =𝐹𝑜𝑏

𝐹𝑜𝑘.81

1) Teropong bintang

81 Frederik J Bueche, Op.cit, h.256

Page 50: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

35

Gambar 2. 10 Bagian-Bagian Teropong Bintang

Gambar 2.11. Pembentukan Bayangan pada Teropong Bintang

Panjang teropong

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘

Perbesaran teropong

𝑀 =𝑓𝑜𝑏

𝑓𝑜𝑘

Keterangan:

𝑑= panjang teropong (cm)

𝑀 = perbesaran teropong

𝑓𝑜𝑘 = jarak fokus lensa okuler (cm)

𝑓𝑜𝑏= jarak fokus lensa objektif (cm)

2) Teropong bumi

Teropong bumi menggunakan lensa cembung ketiga yang disisipkan di antara

lensa objektif dan lensa okuler yang akan menghasilkan bayangan akhir yang tegak

terhadap arah benda semula dan lensa cembung ketiga ini disebut lensa pembalik.82

82 Mohamad Ishaq, Op.cit, h.174

Page 51: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

36

Gambar 2. 12 Pembentukan Bayangan pada Teropong Bumi (Mata Tak

Berakomodasi)

Gambar 2. 13 Pembentukan Bayangan pada Teropong Bumi (Mata

Berakomodasi)

Panjang teropong bumi

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 4𝑓𝑝 + 𝑓𝑜𝑘

Keterangan:

𝑑 = panjang teropong (m)

𝑓𝑝 = jarak fokus lensa pembalik (m)

𝑓𝑜𝑘 = jarak fokus lensa okuler (m)

𝑓𝑜𝑏 = jarak fokus lensa objektif (m)

Page 52: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

37

C. Kajian Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan metode pembelajaran

quantum learning adalah sebagai berikut:

1. Susi Andrianty, (2015) pada Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau yang

berjudul “Penerapan Metode Quantum Learning Dengan Learning Style VAK

(Visual, Auditori, Kinestetik) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-3

SMAN Olahraga Provinsi Riau” hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar

yang diperoleh dari hasil tes, tugas kelompok dan presentasi sudah mencapai KKM

80% dan dinyatakan berhasil dalam belajar.83

2. Daestra, Hufri dan Fatni Mutit.,(2015) pada Jurnal Pillar of Physic Education yang

berjudul “Pengaruh LKS Berorientasi Pendekatan Saintifik Dalam Metode

Quantum Learning Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMAN 2

Padang” hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar pada

ranah afektif, kognitif dan psikomotorik setelah penerapan metode quantum

learning.84

3. Zainal Arifin, Sudarti, Albertus Djoko Lesmono, (2016) pada Jurnal Pembelajaran

Fisika yang berjudul “Pengaruh Model Quantum Learning Disertai Metode

Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa di SMAN Kalisat” hasil

penelitian menunjukan bahwa penerapan model quantum learning baik untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.85

4. Herfinayanti, Bunga Dara Amin, Aisyah Azis., (2016) pada Jurnal Pendidikan

Fisika Universitas Muhammadiyah Makasar dengan judul “Penerapan Model

Pembelajaran Quantum Learning Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X

83 Susi Andrianty, Op.cit, h.61 84 Daestra, Op.cit, h.23 85 Zainal Arifin, Op.cit, h.369

Page 53: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

38

SMAN 1 Sungguminasa” hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan

hasil belajar siswa setelah penerapan Quantum Learning.86

5. Fuad Muhclisin, (2013) pada Jurnal Mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif

UNY yang berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran Quantum Learning Dengan

Pendekatan Peta Pikiran (Mind Mapping) Terhadap Prestasi Siswa Pada Mata

Pelajaran Teknologi Motor Diesel Di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta” hasil

metode quantum learning dengan pendekatan peta pikiran berpengaruh lebih

tinggi bila dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional terhadap

prestasi belajar siswa.87

6. Sri Wahyu Widyaningsih dan Irfan Yusuf, (2015) pada Jurnal Panrita yang

berjudul “Penerapan Quantum Learning Berbasis Alat Peraga Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik” hasil penelitian menunjukan bahwa

terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa.88

7. Yova Agustian Prahara, Subiki dan Maryani, (2012) pada jurnal pembelajaran

fisika yang berjudul “Model Quantum Learning Dengan Metode Ekspeimen Pada

Pembelajaran Fisika Di SMPN 7 Jember” hasil penelitian menunjukan bahwa

terdapat pengaruh pada aktivitas belajar siswa.89

8. Ari Novita Ningsih, Nopa Nopiyanti dan Yuni Krisnawati,(2016) pada jurnal

yang berjudul “Pengaruh Model Quantum Learning Terhadap Hasil Belajar

Biologi Kelas VII SMPN O Mangunharjo” hasil penelitian menunjukan bahwa

hasil belajar siswa meningkat.90

9. Trima Rahayu, Soetarno Joyoatmojo, Sri Wahyuni, (2015) pada jurnal Pendidikan

ekonomi yang berjudul “Penerapam Model Pembelajaran Quantum Learning

Dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Sebagai Upayah Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Dalam Mempelajari Ekonomi Kelas X MIA SMAN 5

86 Herfinayanti, Op.cit, h.72 87 Fuad Muhclisin, Op.cit, h.7 88 Sri Wahyu Widyaningsih, Op.cit. h.592 89 Yova Agustian, Op.cit, h.314 90 Ari Novita Ningsih, Op.cit

Page 54: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

39

Surakarta” hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar

siswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.91

10. Fitriyah Dewi Sartika, (2016) pada Jurnal Pendidikan Teknnik Elektro yang

berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Quantum Learning Terhadap Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknik Listrik di SMKN 2 Surabaya” Hasil

belajar siswa pada ranah kognitif dan psikomotorik terdapat perbedaan antara

kelas eksperimen yang diberikan metode quantum learning dan kelas kontrol yang

diberikan pembelajaran langsung dengan metode ceramah.92

11. Jaidun Turnip dan Keysar Panjaitan, (2014) pada jurnal teknologi Pendidikan ÿang

berjudul “Penerapan Model Quantum Learning Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Autocard Teknik Gambar Bangunan” hasil penelitian menunjukan bahwa

terdapat peningkatan terhadap hasil belajar siswa serta mendapat respon yang

positif.93

12. Ajeng Puspaningrum, I Ketut Mahardika, Bambang Supriadi,. (2015) pada Jurnal

Pendidikan Fisika yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Multipresentasi IPA

(Fisika) dengan Model Quantum Learning Disertai Metode Eksperimenpada

Siswa Kelas VIII-A SMPN 7 Jember” hasil penelitian menunjukan terdapat

peningkatan kemampuan representasi siswa secara verbal, matematik, gambar,

grafik dan hasil belajar siswa setelah diterapkan dengan model quantum

learning.94

D. Kerangka Berfikir

Berdasarkan teori yang telah dijabarkan sebelumnya, maka dapat dihasilkan

kerangka berpikir yaitu metode quantum learning diharapkan mampu meningkatkan

hasil belajar. Berdasarkan Peraturan Menteri dan Kebudayaan nomor 22 tahun 2016

91 Trima Rahayu, Op.cit, h.16 92 Fitriyah Dewi Sartika, Loc.cit 93 Jaidun Turnip, Op.cit, h.127 94 Ajeng Puspaningrum, Loc.cit

Page 55: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

40

yang menyatakan, bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi

peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan

fisik serta psikologis peserta didik.

Permasalahan klasik yang sering terjadi dengan dunia pendidikan ialah guru

masih belum dapat dengan bijaksana memilih, mengoptimalkan, dan menerapkan

metode/model pembelajaran sebagai komponen dari sistem adaptif pembelajaran.

Selain itu kurangnya perhatian terhadap siswa yang bertindak pasif pada saat proses

pembelajaran dikarnakan perbedaan karakteristik belajar siswa pada saat penerapan

metode/model pembelajaran menjadi pemicu rendahnya minat belajar siswa. Oleh

karna itu dibutuhkan metode/model pembelajaran yang tepat dalam penyampaian

bahan ajar atau materi kepada siswa, salah satunya dalam pembelajaran fisika.

Faktanya, mata pelajaran fisika menjadi salah satu mata pelajaran yang

dianggap berat dan dihindari sebagian peserta didik karena membutuhkan keseriusan,

ketekunan dan banyak latihan salah satunya materi alat optik. Untuk mengatasi

masalah terkait kesenjangan dan kepasifan belajar tersebut diperlukan sebuah desain

pembelajaran yang bersifat aktif dan menyenangkan yang dapat memayungi

karakteristik siswa yang berbeda-beda.. Salah satu metode merumpuni sifat tersebut

adalah metode quantum learning.

Penerapan metode Quantum Learning secara psikologis terbentuk dari adanya

interaksi antara peserta didik dengan pendidikannya, jika peserta didik tidak puas

dengan proses pembelajaran sebelumnya maka ia akan mencari metode alternatif lain

yang mampu mengembangkan dirinya menjadi aktif dalam belajar. Oleh karna itu,

siswa membutuhkan sebuah metode yang dapat merumpuni kenyamanan dan

keefektifan yang sesuai dengan karakteristik belajarnya. Sehingga hasil belajar siswa

akan meningkat. Bagan kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar

2.14 berikut ini:

Page 56: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

41

Gambar 2.14 Bagan Kerangka Berpikir

Peningkatan Mutu Pendidikan

Permendikbud No.22 Tahun

2016 Tentang Standar Proses

Penyempurnaan kurikulum, Peningkatan

fasilitas belajar, Pengembangan media

belajar, dan Penyesuaian metode/model

pembelajaran

Kurang optimalnya pemilihan

dan penerapan metode/model

pembelajaran

kurangnya perhatian terhadap

siswa yang bertindak pasif pada

saat proses pembelajaran

Hasil belajar fisika siswa cenderung

rendah khususnya materi alat optik

Perlu sebuah metode pembelajaran yang dapat

merumpuni kenyamanan dan keakktifan belajar

siswa sesuai dengan karakteristik belajarnya

Metode pembelajaran quantum learning terhadap

hasil belajar siswa pada konsep alat optik

Hasil belajar siswa meningkat

Pembelajaran aktif dan menyenangkan

Page 57: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

42

E. HipotesisPenelitian

Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berfikir yang telah diuraikan

diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H0: Penggunaan metode quantum learning tidak berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa pada konsep alat optik.

Ha: Penggunaan metode quantum learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa

pada konsep alat optik.

Hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan metode quantum learning

lebih tinggi dibandingkan hasil belajar fisika siswa yang diajarkan menggunakan

metode konvensional.

Page 58: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di MAN 3 Jakarta yang akan dilakukan pada

semester genap bulan Januari tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini dilakukan pada

siswa SMA kelas XI di MAN 3 Jakarta.

B. Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen

kuasi (quasi experiment research) atau eksperimen semu. Metode penelitian ini

mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

Eksperimen kuasi digunakan karena pada kenyataanya sulit mendapatkan kelompok

kontrol yang digunakan untuk penelitian.95

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah non equivalent control

group design, dimana dalam rancangan ini melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Pada desain ini kelompok eksperimen maupun

kelompok kontrol tidak dipilih secara random.96

Pada design ini kelompok diberi perlakuan awal berupa pretest untuk

mengetahui keadaan awal adakah perbedaan diantara kedua kelompok tersebut. Setelah

itu kedua kelompok nantinya akan diberikan perlakuan berbeda dimana kelompok

eksperimen akan diberikan perlakuan berupa pembelajaran menggunakan metode

95 Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Bandung :

Alfabeta, 2010), h. 114 96 Ibid., h.116

Page 59: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

44

Quantum learning dan kelompok kontrol diberi perlakuan berupa pembelajaran secara

konvensional. Setelah diberi perlakuan kedua kelompok terebut diberi posttest untuk

mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa. Gambaran pada design tersebut dapat

dilihat pada tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1 Desain Penelitian97

Kelompok Pretest Perlakuan (X) Posttest

Eksperimen 𝑶𝟏 𝑿𝑬 𝑶𝟐

Kontrol 𝑶𝟏 𝑿𝑲 𝑶𝟐

Keterangan :

𝑂1 : Tes awal yang diberikan sebelum proses belajar mengajar dan diberikan kepada

kelas eksperimen dan kelas kontrol

𝑂2 : Tes akhir yang diberikan setelah proses belajar mengajar dan diberikan kepada

kelas ekperimen dan kelas kontrol

𝑋𝐸 :Perlakuan terhadap kelas eksperimen berupa metode pembelajaran Quantum

Learning

𝑋𝐾 :Perlakuan terhadap kelas kontrol berupa metode pembelajaran konvensional

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.98. Penelitian ini menggunakan dua

variabel, yaitu:

97 Ibid, h.116 98 Ibid., h. 60

X : Variabel bebas (independent) adalah metode Quantum Learning

Y : Variabel terikat (dependent) adalah hasil belajar siswa

Page 60: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

45

E. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Tahap Pendahuluan

a. Pada tahap awal dilakukan observasi atau pengamatan terhadap masalah yang

terjadi disekolah. Pengamatan ini dilakukan di 3 Madrasah dari total 6 madrasah

yang ada di Jakarta Pusat dengan menggunakan angket.

b. Pengurusan surat ijin penelitian dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

c. Survei tempat untuk uji coba instrumen dan penelitian

d. Menyusun instrumen penelitian, Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

skenario pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran yang diujikan. Kemudian

mempersiapkan alat percobaan, LKS, desain alat evaluasi, serta segala hal yang

dapat menunjang terlaksananya pembelajaran dikelas.

e. Menguji coba instrumen, menganalisis hasil uji coba instrumen dan memperbaiki

instrumen.

f. Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah yang akan diteliti.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan pretest kepada kedua kelas untuk mengetahui sejuh mana pemahaman

siswa terhadap materi yang akan disampaikan.

b. Mengelompokkan subjek penelitian menjadi dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas

eksperimen berdasarkan hasil pretest. Kelas yang mendapatkan nilai rata-rata

pretest tinggi dijadikan sebagai kelas kontrol sedangkan kelas yang mendapat nilai

rata-rata lebih rendah dijadikan sebagai kelas eksperimen

c. Melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas ekperimen dengan menggunakan

model quantum lerning dan kegiatan pembelajaran di kelas kontrol dengan

menggunakan pembelajaran konvensional (ceramah)

Page 61: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

46

d. Memberikan posttest kepada kedua kelas untuk menentukan apakah terdapat

perbedaan dari pengaruh perlakuan tersebut.

3. Tahap Akhir

a. Menganalisis data hasil postest lalu membandingkannya dengan hasil pretest

b. Memberikan kesimpulan bedarsarkan hasil yang telah diperoleh dari pengolahan

data.

c. Membuat laporan penelitian.

Langkah-langkah pada setiap tahap dalam prosedur penelitian dapat dilihat

lebih kelas pada Gambar 3.1 berikut ini:

Page 62: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

47

Tahap

Pendahuluan

Perumusan Masalah

Membuat Kisi-kisi dan Angket Observasi

Melakukan Observasi Awal

Membuat Perangkat Pembelajaran

(RPP, Instrumen Tes dan Nontes)

Tahap

Pelaksanaan

Melakukan Judgment Instrumen

kepada Para Ahli

Uji Coba instrumen, analisis hasil uji

coba dan perbaikan instrumen

Kelas Eksperimen:

Menggunakan metode Quantum

Learning

Kelas Kontrol:

Menggunakan metode

pembelajaran konvensional

Pretest

Analisis Data

Hasil Penelitian

Kesimpulan

Pelaksanaan

Pembelajaran

Posttest Tahap Akhir

Gambar 3.1: Tahapan Prosedur Penelitian

Page 63: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

48

F. Populasi dan Sampel

Populasi diartikan sebagai wilayah keseluruhan obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah wakil dari

populasi yang diteliti.99

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di MAN 3 Jakarta dengan

populasi target seluruh siswa kelas XI di sekolah tersebut. Sampel yang diambil dalam

penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap, dengan satu kelas sebagai kelas

kontrol dan satu kelas sebagai kelas eksperimen.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling yaitu teknik pengambilan sample dengan pertimbangan

tertentu.berdasarkan tujuan penelitian.100 Teknik pengambilan purposive sampling

dipilih Karena dalam penelitian ini peneliti mempunyai tujuan untuk meningkatkan

hasil belajar siswa yang cenderung rendah dengan menggunakan metode quantum

learning. Dalam purposive sampling pertimbangan peneliti memegang peranan, bahkan

menentukan dalam pengambilan sekumpulan objek untuk diteliti.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah tes dan

non tes. Dimana tes yang digunakan adalah pretest dan posttest. Pretest merupakan hasil

belajar yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan awal siswa

sebelum sebelum diberi perlakuan penerapan metode quantum learning. Sedangkan

posttest merupakan tes hasil belajar setelah diberi perlakuan penerapan metode quantum

99 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Ineka

Cipta, 2013), h.173 100 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya), 2010, h.254

Page 64: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

49

learning untuk melihat ketuntasan hasil belajar dan apakah terdapat pengaruh hasil

belajar ketika diberi perlakuan. Non tes yang digunakan adalah kuisioner/angket yang

bertujuan untuk mengetahui kegiatan siswa yang dilakukan pada saat observasi dan

setelah penerapan metode quantum learning diberikan. Secara terperinci Teknik

pengumpulan data yang akan dilakukan dijabarkan dalam Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan

Data

Jenis Data yang Dikumpulkan

Pretest Hasil belajar siswa sebelum diberi

perlakuan

Posttest Hasil belajar siswa setelah diberi

perlakuan

Observasi Rubrik Penilian siswa selama proses

pembelajaran berlangsung

I. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena

alam maupun sosial yang diamati.101 Pada penelitian ini instrument yang digunakan

ialah tes dan non tes. Dimana tes yang digunakan adalah tes hasil belajar siswa pada

konsep alat optik yang berupa 25 soal tes objektif tipe pilihan ganda. Sedangkan non tes

yang digunakan berupa observasi penilaian kinerja siswa dan produk pada saat metode

quantum learning diterapkan.

1. Instrumen Tes

Tes hasil belajar yang digunakan adalah tes tertulis yang terdiri dari 40 butir

soal objektif berbentuk pilihan ganda dengan 5 alternatif jawaban untuk mengukur

aspek kognitif siswa dan disusun berdasarkan indikator yang digunkan berdasarkan

kurikulum 2013. Instrument tes tersebut telah divalidasi berdasarkan hasil uji coba

101 Sugiyono, Op., Cit., h.148

Page 65: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

50

(diuji tingkat validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran). Adapun kisi-

kisi instrument yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Kisi – Kisi Instrument Tes

Sub

Materi

Indikator

Aspek Kognitif Jumlah

Soal 𝑪𝟏 𝑪𝟐 𝑪𝟑 𝑪𝟒

Mata,

Kacama

ta dan

Kamera

1. Menentukan

bagian-bagian

mata, kamera

beserta

fungsinya.

*2,5,12 1,*6,

*11

3

2. Menjelaskan

macam-macam

cacat mata dan

cara

menanggulangi

nya.

*8 *3,*7 3

3. Menerapkan

hubungan jarak

benda, jarak

bayangan, jarak

fokus (titik

fokus) dan kuat

lensa kacamata.

*4,*9,

10,

*13

3

Lup dan

Mikros

kop

1. Menentukan

bagian-bagian

lup dan

mikroskop

beserta

fungsinya.

*14,*2

4

2

2. Menjelaskan

sifat bayangan

pada lup dan

mikroskop.

15, *23 1

3. Menganalsisis

perbesaran

bayangan pada

lup dan

mikroskop.

*17,1

9,25

*20,*

23,27

3

4. Menerapkan

hubungan jarak

*16 18,*2

6

*21,2

2,37

3

Page 66: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

51

benda, jarak

bayangan, jarak

fokus (titik

fokus) pada lup

dan mikroskop.

Teropo

ng

1. Menjelaskan

macam-macam

teropong bias

dan pantul

29,*31,

*32

2

2. menganalsis

perbesaran

bayangan pada

teropong.

*38 1

3. Menjelaskan

sifat bayangan

pada teropong

*30 1

4. Menerapkan

hubungan jarak

benda, jarak

bayangan, jarak

fokus (titik

fokus) dan

panjang

teropong

40 *33 *34,3

5,36,

*39

3

Jumlah 6 6 6 7 40

Presentase 24% 24% 24% 28% 100%

Keterangan: * = Butir soal yang valid

Berdasarkan Tabel 3.3 diperoleh bahwa banyaknya soal valid pada pengujian

anatest sebanyak 25 butir soal.

2. Intrumen Non Tes

Instrumen non tes pada penelitian ini berupa angket dan lembar observasi

aktivitas siswa. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket penelitian

pendahuluan dan angket respon siswa sedangkan lembar observasi yang digunakan

merupakan lembar penilaian objektif yang dibuat untuk mengetahui aktivitas siswa

dalam pembelajaran fisika menggunakan metode quantum learning.

Rubrik observasi dan kisi angket terlampir pada lampiran C.

Page 67: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

52

J. Kalibrasi Instrumen

Kalibrasi dilakukan untuk mengetahui tingkat kualitas dari instrumen yang

akan digunakan.

1. Kalibrasi Instrumen Tes

Sebelum diberikan kepada sampel, instrumen tes diujicobakan terlebih

dahulu. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui kualitas dari setiap soal, dimana

soal tersebut harus memenuhi kriteria seperti validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,

dan daya pembeda. Berikut ini adalah pengujian berkaitan dengan kriteria yang harus

dipenuhi oleh instrumen tes dalam penelitian:

a. Validitas

Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang

hendak diukur.102 Pengujian validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

koefisien korelasi biserial dengan rumusan103:

𝑟𝑝𝑏𝑖 = 𝑀𝑝−𝑀𝑡

𝑆𝐷√

𝑝

𝑞 ........................... (3-1)

Keterangan:

𝑟𝑝𝑏𝑖 = Koefisien korelasi biserial

𝑀𝑝 = Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya

𝑀𝑡 = Rerata skor total

𝑝 = Proposisi siswa yang menjawab benar

(𝑝 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎)

𝑞 = Proposisi siswa yang menjawab salah

(𝑞 = 1 − 𝑝)

𝑆𝐷 = Standar Deviasi

102 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 65. 103 Suharsimi Arikunto, Op.cit, h. 326.

Page 68: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

53

Uji validitas instrument dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan

dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikansi 5% dengan ketentuan bahwa 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sama atau

lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka soal tersebut dinyatakan valid. Nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yang diperoleh

dapat diinterprestasikan untuk menentukan validitas butir soal dengan kiteria seperti

pada Tabel 3.4 dibawah ini:

Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai rpbi 104

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,00 Sangat tinggi

0,60 – 0,79 Tinggi

0,40 – 0,59 Cukup

0,20 – 0,39 Rendah

0,00 – 0,19 Sangat rendah

Hasil uji validitas instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut :

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

Satistik Butir Soal

Jumlah Soal 40

Jumlah Siswa 42

Nomor Soal yang valid 2,3,4,6,7,8,9,11,13,14,16,17,

20,21,22,23,24,26,28,31,32,33,

34,35,38,39

Jumlah Soal yang valid 25

Presentase soal yang valid 62,5%

Pengelolahan Uji Validitas instrument tes dapat dilihat pada lampiran A.12

Berdasarkan Tabel 3.9 diatas diperoleh jumlah soal valid ialah 25 butir soal

dari 40 butir soal yang telah diujikan.

104 Suharsimi Arikunto, Op.cit , h. 75.

Page 69: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

54

b. Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan kepercayaan atau keajegan hasil

pengukuran.105 Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika

tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Seandainya hasilnya berubah ubah,

perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Reliabilitas yang digunakan untuk

menguji instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus K-R.20 (Kuder

Richarsdson) dengan rumusan:106

𝑟11 = (𝑘

𝑘−1)(

𝑆2−∑ 𝑝𝑞

𝑆2 ) ...................................... (3-2)

Keterangan:

𝑟11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan

𝑝 = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

𝑞 = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

Σ = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

𝑛 = Banyaknya item

𝑆 = Standar deviasi dari tes

Penentuan kiteria reliabilitas instrument didasarkan pada Tabel 3.6 berikut:

Tabel 3.6 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen107

Koefisien Korelasi Koefisien

Reliabilitas

Koefisien Korelasi Koefisien

Reliabilitas

0,91 – 1,00 Sangat Tinggi 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Sedang 0,41 – 0,70 Sedang

0,21 – 0,40 Rendah 0,21 – 0,40 Rendah

<0,20 Kecil <0,20 Kecil

105 Nana Syaodih, Op.,Cit, h.209 106 Arikunto, Op.,Cit, h.100 107 Rostina Sundayana, Statistik Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,2014), h.70

Page 70: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

55

Bedasarkan perhitungan tersebut, diperoleh bahwa nilai reliabilitas intrumen

tes pada Tabel 3.7 sebagai berikut:

Tabel 3.7 Hasil uji reliabilitas Instrumen Tes

Statistik Butir Soal

𝑟11 0,74

Keterangan Reliabilitas Tinggi

Pengelolahan Uji Reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada lampiran A.13

Berdasarkan keterangan tabel diatas, didapatkan hasil uji reliabilitas pada

instrument tes sebesar 0,74 dalam kategori reliabilitas tinggi.

c. Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.

Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran

(difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,00. Indeks

kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Rumusan untuk mencari taraf

kesukaran butir-butir soal adalah sebagai berikut:108

𝑃 =𝐵

𝐽𝑆 .............................................. (3-3)

Keterangan:

P = Taraf kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

108 Arikunto, Op.cit., h.208

Page 71: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

56

Tabel 3.8 Taraf Kesukaran109

Interval P Kriteria soal

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Hasil perhitungan taraf kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.9

berikut:

Tabel 3.9 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes

Kriteria Soal Butir Soal

Jumlah Soal Presentase

Mudah 12 24%

Sedang 20 40%

Sukar 18 36%

Jumlah 40 100%

Pengelolahan Uji Taraf Kesukaran instrument tes dapat dilihat pada lampiran A.14

Berdasarkan keterangan tabel diatas, didapatkan hasil uji taraf kesukaran pada

instrument tes sebesar 12 butir soal dalam kategori mudah, 20 butir soal dalam kategori

sedang dan 18 butir soal dalam kategori sukar.

d. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa

yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.110 Adapun

rumusan untuk mencari daya pembeda soal antara lain sebagai berikut :111

𝐷 =𝐵𝐴

𝐽𝐴−

𝐵𝐵

𝐽𝐵 ................................................... (3-4)

Keterangan:

109 Nana Sudjana, Op.cit., h.137 110 Arikunto, Op.cit., h.212 111 Ibid., h. 213

Page 72: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

57

D = Daya pembeda

Ba = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

Ja = Banyaknya peserta kelompok atas

Bb = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

Jb = Banyaknya peserta kelompok bawah

Tabel 3.1 0 Daya Pembeda112

Daya pembeda Kriteria soal Daya pembeda Kriteria soal

Bernilai negatif Drop

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1.00 Baik sekali

Hasil uji daya beda instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.12 berikut ini:

Tabel 3.11 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes

Kriteria Soal Butir Soal

Jumlah Soal Presentase

Drop 4 8%

Jelek 15 30%

Cukup 5 10%

Baik 4 8%

Sangat Baik 22 44%

Jumlah 40 100%

Pengelolahan Uji Taraf Kesukaran instrument tes dapat dilihat pada lampiran A.15

Berdasarkan keterangan tabel diatas, didapatkan hasil uji daya pembeda pada

instrument tes sebesar 4 butir soal dengan keterangan drop, 15 butir soal dengan

keterangan jelek, 5 butir soal dengan keterangan cukup, 4 butir soal dengan keterangan

baik dan 22 soal dengan keterangan sangat baik.

112 Ibid., h. 213

Page 73: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

58

K. Teknik Analisis Data Tes

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dariseluruh responden atau

sumber data terkumpul. Kegiatan dalam menganalisis data adalah mengelompokan data

berdasarkan variable dari seluruh reponden. Menyajikan data tiap variabel yang diteliti,

melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Data-data yang diperoleh melalui instrument penelitian, selanjutnya diolah dan

dianalisis dengan maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan

menguji hipotesis penelitian. Penelitian ini memiliki dua data yang berbeda, yaitu data

instrument tes dan non tes. Data yang dihasilkan dari instrument tes kan dianalisis untuk

mengukur signifikasi peningkatan hasil belajar, sedangkan data non tes akan dianalisis

untuk mengukur aktivitas siswa beserta gaya belajarnya. Sebelum data dianalisis lebih

lanjut, maka harus dilakukan uji prasyarat analisis data terlebih dahulu, melalui :

1. Uji Prasyarat Analisis Data Tes

Uji prasyarat analisis data ini dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis. Hal

ini berguna untuk menentukan rumus statistic yang akan digunakan dalam uji hipotesis.

Uji prasyarat ini dilakukan dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas.

Pengujian prasyarat analisis ini bertujuan untuk menentukan rumus statistik yang akan

digunakan dalam uji hipotesis.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan salah satu cara untuk memeriksa

keabsahan/normalitas sampel. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan rumus uji Chi-Kuadrat dengan langkah-langkah sebagai berikut: 113

1) Menentukan skor terbesar dan skor terkecil

2) Menentukan rentang (R)

3) Menentukan banyaknya kelas (BK)

4) Menentukan Panjang Kelas (i)

5) Menentukan rata-rata atau mean ( 𝑋 )

113 Sudjana, Metoda Statistika (Bandung: Tarsito, 2005), h. 466.

Page 74: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

59

6) Menentukan simpangan baku (S)

7) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

a) Menentukan batas kelas

b) Mencari Z – skor

c) Mencari luas 0-Z

d) Mencari luas tiap kelas interval

e) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe)

f) Mencari Chi-Kuadrat (𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 ). Rumus menghitung Chi-Kudrat adalah

sebagai berikut:

𝑋2 = ∑(𝑓0− 𝑓ℎ)2

𝑓ℎ ………….(3-5)

Keterangan:

𝑋2 = nilai tes chi kuadrat

f0 = frekuensi yang diobservasi

𝑓ℎ = frekuensi yang diharapkan

g) Membandingkan 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 dengan 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2

Kaidah keputusan:

Jika 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 ≥ 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2 maka distribusi data tidak normal

Jika 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 ≤ 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2 maka distribusi data normal

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas penelitian

(eksperimen dan kontrol) mempunyai variasi yang homogen atau tidak. Pada penelitian

ini, uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Fisher, yaitu:114

F = S1

2

S22 ..............(3-6)

114 Ibid., h. 249.

Page 75: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

60

Keterangan:

F = Uji Fisher

𝑆12 = Variansi terbesar

𝑆12 = Variansi terkecil

Kriteria pengujian uji fisher adalah sebagai berikut:

Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻0 diterima, yang berarti varians kedua popolasi

homogen

Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻0 ditolak, yang berarti varians kedua popolasi tidak

homogen

2. Uji Hipotesis

a. Untuk data berdistribusi normal dan homogen

Untuk data berdistribusi normal dan homogen, pengujian hipotesis

menggunakan statistik parametrik yaitu uji t dengan persamaan sebagai berikut :115

𝑡 = 𝑥1− 𝑥2

𝑆𝑔𝑎𝑏√1

𝑛1 +

1

𝑛2

............................ (3-7a)

𝑠𝑔𝑎𝑏 = √𝑛1−1𝑆1

2 + 𝑛2−1𝑆2 2

𝑛1− 𝑛2− 2 .............................. (3-7b)

Keterangan:

𝑥1 = Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

𝑥2 = Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

𝑛1 = Jumlah sampel kelas x1

𝑛2 = Jumlah sampel kelas x2

𝑆1 2 = Varian kelas X1

115 Ibid., h. 239.

Page 76: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

61

𝑆2 2 = Varian kelas X2

t = Hasil hitung distribusi

𝑠𝑔𝑎𝑏 = Varian gabungan

Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:

Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻0 diterima, yang berarti varians kedua popolasi

homogen

Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻0 ditolak, yang berarti varians kedua popolasi tidak

homogen

b. Untuk data berdisribusi normal dan heterogen

Untuk data berdistribusi normal dan tidak homogen, pengujian hipotesis

menggunakan uji t’ dengan persamaan sebagai berikut :116

𝑡′ = 𝑥1−𝑥2

√𝑠1

2

𝑛1 +

𝑠22

𝑛2

...................................... (3-8)

Keterangan :

𝑥1 = Rata-rata hasil belajar kelompok eksperime

𝑥2 = Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

𝑛1 = Jumlah sampel kelas 𝑥1

𝑛2 = Jumlah sampel kelas 𝑥2

𝑆1 2 = Varian kelas eksperimen

𝑆2 2 = Varian kelas kontrol

Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:

Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻0 diterima dan 𝐻1 ditolak.

116 Ibid., h. 241

Page 77: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

62

Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻1 diterima dan 𝐻0 ditolak.

c. Untuk data tidak berdistribusi normal

Untuk data tidak berdistribusi normal, pengujian hipotesis menggunakan uji

Mann-Whitney dengan persamaan sebagai berikut :117

𝑈𝑥 = (𝑛𝑥 × 𝑛𝑦 ) + (𝑛𝑦+1)× 𝑛𝑦

2 ∑ 𝑅𝑥 ..................... (3-9a)

𝑈𝑦 = (𝑛𝑥 × 𝑛𝑦 ) + (𝑛𝑥+1)× 𝑛𝑥

2 ∑ 𝑅𝑦 ....................... (3-9b)

Keterangan:

𝑈𝑥 = Jumlah peringkat 1

𝑈𝑦 = Jumlah peringkat 2

𝑛𝑥 = Jumlah sampel 1

𝑛𝑦 = Jumlah sampel 2

ΣRx = Jumlah rangking pada sampel 1

ΣRy = Jumlah rangking pada sampel 2

Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:

Jika U < 𝑈𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima

Jika U > 𝑈𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻0 di terima dan 𝐻1 ditolak.

L. Analisis Data Non Tes

Analisis data non tes digunakan untuk mengetahui seberapa besar respon

siswa terhadap variabel yang diteliti. Instrumen nontes pada penelitian ini berupa

lembar observasi aktivitas siswa. Barikut ini penjelasan dari teknik analisis data

instrumen nontes tersebut.

117 Diyono, Rumus Gampang Statistika (Jakarta: Pustaka Makmur, 2014), h. 97-98.

Page 78: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

63

1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi dibuat untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan menggunakan metode quantum learning. Observer menilai

siswa dalam suatu lembar observasi dengan metode chek-list sesuai dengan rubrik

penilaian yang telah ditentukan sebelumnya. Skala yang digunakan pada lembar

observasi adalah skala bebas yaitu skala tidak tetap, dalam hal ini angka tertinggi dan

skala yang digunakan tidak selalu sama. Jawaban dari tiap item pada lembar observasi

aktivitas siswa yang menggunakan skala bebas mempunyai gradasi yang diberi skor

sebagai berikut:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐼𝑡𝑒𝑚 × 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 × 100%

Tabel 3.12 Uji Hasil Observasi

Presentase Kiteria

80% - 100% Baik Sekali

70% - 79% Baik

60% - 69% Cukup

< 60% Kurang

Page 79: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

64

M. Hipotesis Statistik

Untuk hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut:

𝐻0 : μE = μK

𝐻1 : μE > μK

Keterangan:

𝐻0 = Tidak terdapat pengaruh metode Quantum Learning terhadap hasil belajar siswa

𝐻1 = Terdapat pengaruh metode Quantum Learning terhadap hasil belajar siswa

μE = Nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa yang menggunakan metode Quantum

Learning

μK = Nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa yang belajar secara konvensional

Page 80: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

65

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum dari data yang

telah diperoleh. Data-data yang dideskripsikan merupakan data hasil pretest dan

posttest dari kelas eksperimen dan kontrol, data hasil observasi dan angket kelas

eksperimen.

1. Data Hasil Pretest

Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan, maka diperoleh nilai pemusatan

dan penyebaran data pretest pada kelas eksperimen (XI MIA 1) dan Kelas Kontrol (XI

MIA 2) yang ditunjukkan pada Tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

B.

Perhitungan untuk menentukan Table 4.1 terdapat pada lampiran C.1 dan C.2

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas menunjukan bahwa nilai hasil pretest siswa

pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol diperoleh perbedaan yang tidak

signifikan. Perolehan nilai terendah pada kelas eksperimen sebesar 12 dan tertinggi

sebesar 40 dengan nilai rata-rata pretest sebesar 27. Sedangkan Perolehan nilai

terendah pada kelas kontrol sebesar 12 dan tertinggi sebesar 40 dengan nilai rata-rata

pretest sebesar 25,25. Sehingga diperoleh rata-rata nilai pretest pada kelas eksperimen

lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol.

Pemusatan dan

Penyebaran Data

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Nilai Terendah 12 12

Nilai Tertinggi 40 40

Rata-rata 27 25,25

Median 29 26,5

Modus 33,8 33,34

Standar Deviasi 8,06 8,37

Page 81: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

66

2. Data Hasil Postest

Berdasarkan perhitungan statistik, maka diperoleh beberapa nilai pemusatan

dan penyebaran data posttest dari nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah

menggunakan metode quantum learning yang ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Perhitungan untuk menentukan Table 4.2 terdapat pada lampiran C.6 dan C.7

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas menunjukan bahwa nilai hasil posttestt siswa

pada kelas eksperimen diperolehan nilai terendah pada kelas eksperimen sebesar 64

dan tertinggi sebesar 92 dengan nilai rata-rata posttest sebesar 77,25. Sedangkan

Perolehan nilai terendah pada kelas kontrol sebesar 60 dan tertinggi sebesar 84 dengan

nilai rata-rata posttest sebesar 74,8. Sehingga diperoleh rata-rata nilai posttest pada

kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol.

3. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan hasil perhitungan data pretest dan postest kelas ekspeimen dan

kelas kontrol, diperoleh rekapitulasi data sebagai berikut:

Pemusatan dan

Penyebaran Data

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Nilai Terendah 64 60

Nilai Tertinggi 92 84

Rata-rata 77,25 74,8

Median 77.78 75,9

Modus 81,83 83,5

Standar Deviasi 7,65 6,30

Page 82: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

67

Tabel 4.3 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil

Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Pemusatan dan

Penyebaran Data

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

Nilai Terendah 12 64 12 60

Nilai Tertinggi 40 92 40 84

Mean 27 77,25 25,25 74,8

Median 29 77,78 26,5 75,9

Modus 33,8 81,83 33,34 83,5

Standar Deviasi 8,06 7,65 8,37 6,30

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas, terlihat bahwa nilai rata-rata pretest kelas

eksperimen maupun kelas kontrol sama dengan nilai terendah 12 dan tertinggi 40.

Sedangkan nilai rata-rata posttest kelas ekperimen terlihat lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kelas kontrol dengan rentang perbedaan 4 poin untuk nilai

terendah dan 8 poin untuk nilai tertinggi. Hasil tersebut menunjukan bahwa nilai yang

diperoleh kelas eksperimen maupun kelas kontrol mengalami peningkatan setelah

diberi perlakuan. Hasil peningkatan yang terjadi dikelas eksperimen lebih tinggi bila

dibandingkan dengan kelas kontrol.

4. Hasil Uji Hipotesis

Uji Prasyarat analisis stastistik menunjukan bahwa kedua data terdistribusi

normal dan homogen. Oleh karna itu, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan

menggunakan analisis tes statistik parametrik. Tabel 4.8 berikut ini adalah hasil yang

diperoleh dari hasil perhitungan uji hipotesis:

Page 83: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

68

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis

Statistik Pretest Posttest

𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 0,852 4,78

𝒕𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 1,98

Keputusan 𝐻𝑎 ditolak 𝐻𝑎 diterima

Perhitungan untuk menentukan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 disajikan pada lampiran C.

Nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dambil dari t statistik pada taraf signfikansi 5% (𝛼 = 0,05).

Keputusan diambil berdasarkan ketentuan penguji hipotesis, yaitu jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙,

maka dinyatakan bahwa 𝐻𝑎 diterima. Tabel 4.4 menunjukan bahwa nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada hasil pretest, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh

metode quantum learning terhadap hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol karna belum diberi perlakuan pada kelas eksperimen. Sementara hasil

posttest menunjukan bahwa 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh hasil belajar siswa yang signifikan pada kelas eksperimen yang

diberi perlakuan menggunakan metode quantum learning terhadap hasil belajar siswa

dan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional.

5. Hasil Belajar Siswa Pada Jenjang Kognitif

Hasil belajar siswa pada ranah kognitif menunjukan peningkatan hasil belajar

siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Artinya, setelah diberi perlakuan yang

berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, hasil belajar siswa kelas

eksperimen pada kemampuan berfikir C1, C2, C3 dan C4 lebih tinggi dibandingkan

dengan kelas kontrol. Grafik kemampuan hasil belajar fisika siswa pada ranah kognitif

dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini:

Page 84: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

69

Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar Pretest dan Posttest Siswa Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen Pada Ranah Kognitif C1-C4

Jika ditinjau dari segi peningkatan, kemampuan berfikir siswa pada kelas

eksperimen dalam mengingat (C1) mengalami peningkatan sebesar 60%, dalam

memahami (C2) meningkat sebesar 55%, dalam menerapkan (C3) meningkat sebesar

58% dan menganalisis (C4) meningkat sebesar 62%. Sementara kelas kontrol

peningkatan kemampuan berfikir siswa dalam mengingat (C1) meningkat sebesar 46%,

dalam memahami (C2) meningkat sebesar 50%, dalam menerapkan (C3) meningkat

sebesar 48% dan dalam menganalisis (C4) meningkat sebesar 54%.

Peningkatan hasil belajar kelas kontrol dan eksperimen pada Gambar 4.1

diatas menunjukan bahwa kemampuan ranah kognitif C1-C4 pada kelas eksperimen

lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

peningkatan hasil belajar pada ranah kognitif siswa setelah diterapkan metode quantum

learning.

6. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Hasil observasi aktivitas siswa dilihat pada kelas eksperimen lalu

direkapitulasi dan dijumlahkan skor untuk setiap indikator. Skor yang diperoleh

kemudian dihitung persentasenya dan dikonversi pada data terlampir menjadi data

kualitatif. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:

C1 C2 C3 C4

Pretest Kontrol 28% 25% 24% 17%

Posttest Kontrol 74% 75% 72% 71%

Pretest Ekperimen 24% 26% 22% 10%

Posttest Eksperimen 84% 81% 80% 76%

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

Page 85: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

70

Tabel 4.5 Hasil Aktivitas Siswa pada Pertemuan 1

No. Indikator Lembar Observasi Presentase Kesimpulan

1. Keaktifan dalam kelompok 80% Baik Sekali

2. Ketepatan menjawab soal 82% Baik Sekali

3. Efisiensi waktu menjawab 78% Baik

4. Kerjasama dalam kelompok 80% Baik Sekali

Rata-rata 80% Baik Sekali

Perhitungan untuk menentukan Table 4.3 terdapat pada lampiran C.8

Tabel 4.6 Hasil Aktivitas Siswa pada Pertemuan 2

No. Indikator Lembar Observasi Presentase Kesimpulan

1. Mengemukakan Pendapat 82% Baik Sekali

2. Menanggapi 79% Baik Sekali

3. Mempertahankan Argumentasi 78% Baik

4. Menghargai Pendapat 80% Baik Sekali

Rata-rata 79,75% Baik

Perhitungan untuk menentukan Table 4.4 terdapat pada lampiran C.9

Tabel 4.7 Hasil Aktivitas Siswa pada Pertemuan 3

No. Indikator Lembar Observasi Presentase Kesimpulan

1. Perencanaan Kelengkapan Alat dan

Bahan

80% Baik Sekali

Terampil dalam membuat

konsep perencanaan

78% Baik

Kreatif dalam

mengembangkan ide

75% Baik

2. Proses Jeli dan terampil dalam

merangkai alat

80% Baik Sekali

Kebersihan pada saat

merangkai alat

76% Baik

3. Akhir Hasil Produk 79% Baik

Terampil dalam

mengevaluasi hasil kerja

80% Baik Sekali

4. Kerja Sama Kekompakan anggota

kelompok

82% Baik Sekali

Pembagian tugas secara

merata

80% Baik

Page 86: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

71

Rata -Rata 78,90% Baik

Perhitungan untuk menentukan Table 4.5 terdapat pada lampiran C.10

Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa kegiatan observasi penilaian

aktivitas siswa dilakukan pada 3 pertemuan dengan menggunakan rubrik penilaian

pada masing-masing indikator yang telah disebutkan pada tabel diatas. Pada Tabel 4.5,

hasil aktivitas siswa terbesar terdapat pada indikator ketepatan dalam menjawab soal

sebesar 82% dalam kategori baik sekali. Pada Tabel 4.6 hasil aktivitas siswa terbesar

terdapat pada indikator mengemukakan pendapat sebesar 82% dalam kategori baik

sekali. Sedangkan pada Tabel 4.7 hasil aktivitas siswa terbesar terdapat pada indikator

kekompakan anggota kelompok sebesar 82% dalam kategori baik sekali. Secara

keseluruhan kegiatan aktivitas siswa dalam penerapan metode quantum learning

dilakukan dengan baik.

B. Hasil Uji Prasyarat

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan terhadap dua buah data, yaitu data hasil pretest dan

posttest kelas eksperimen (XI MIA 1) dan kelas kontrol (XI MIA 2). Uji normalitas

digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak. Pada

penelitian ini untuk menguji normalitas kedua data digunakan rumus chi kuadrat.

Berikut ini hasil yang diperoleh dari perhitungan dapat dilihat pada Table 4.8 berikut

ini:

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Chi Kudrat Pretest dan Posttest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Statistik Pretest Posttest

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Ekperimen

Kelas

Kontrol

Nilai 𝑿𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈𝟐 5,6530 4.7558 5.2446 4.9304

Nilai 𝑿𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍𝟐 5,9915

Keputusan Data

terdistribusi

normal

Data

terdistribusi

normal

Data

terdistribusi

normal

Data

terdistribusi

normal

Page 87: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

72

Perhitungan untuk menentukan Table 4.4 terdapat pada lampiran C.3 dan C.11

Nilai Nilai 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2 diambil dari tabel chi kuadrat pada taraf signifikansi 5% (𝛼

= 0,05). Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan penguji hipotesis normalitas

yaitu Nilai 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 ≤ Nilai 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2 , maka dapat dinyatakan data terdistribusi normal.

Pada Tabel 4.6 menunjukan bahwa nilai 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 semua data lebih kecil dibandingkan

𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙2 , sehingga dapat dinyatakan bahwa hasil pretest dan posttest kelas eksperimen

dan kelas kontrol terdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Pengujian Homogenitas juga dilakukan pada kedua data pretest dan posttest

untuk menunjukan bahwa data berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda

keragamannya. Tabel 4.9 berikut adalah hasil yang diperoleh dari uji homogenitas:

Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas

Statistik Pretest Posttest

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Ekperimen

Kelas

Kontrol

Nilai Varians 8,38 8,21 7,13 7,51

Nilai 𝑭𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 1,0418 1,1094

Nilai 𝑭𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 1,68

Keputusan Kedua data homogen Kedua data homogen

Nilai Ftabel diambil dari Table F statistik pada taraf signifikansi 5% (α =

0,05). Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis homogenitas

yaitu Nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < Nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka dapat dinyatakan kedua data homogen. Pada

Tabel 4.11 menunjukan bahwa nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 kedua data baik pretest maupun posttest

lebih kecil dibandingkan nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, sehingga dinyatakan bahwa kedua kelas baik

eksperimen maupun kontrol memiliki kemampuan yang hampir sama pada saat pretest

dan posttest.

Page 88: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

73

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan di MAN 3 Jakarta Pusat. Sebelumnya telah dilakukan

observasi awal di beberapa MA yang ada di Jakarta Pusat. Dalam Penelitian terdapat

dua objek perlakuan yang berbeda yakni kelas eksperimen (kelas XI MIA 1) yang di

terapkan dengan metode quantum learning dan kelas kontrol (XI MIA 2) yang diterapi

dengan metode konvensional berdasarkan kurikulum 2013.

Penelitian diawali dengan pretest kepada masing-masing siswa baik dikelas

eksperimen maupun di kelas kontrol untuk mengetahui pengetahuan awal siswa pada

konsep fisika alat optik. Hasil data rata-rata pretest yang diperoleh pada kelas kontrol

sebesar 25,25 dan kelas eksperimen sebesar 27. Nilai kedua kelas tersebut sama-sama

tergolong rendah dan tidak memiliki selisih yang terlalu jauh. Hal ini dikarenakan baik

kelas kontrol maupun kelas eksperimen belum mempelajari konsep fisika alat optik,

sehingga pada saat pemberian pretest, siswa cenderung tidak dapat menjawab soal

tersebut sehingga hasil yang diperoleh siswa tergolong rendah.

Baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen memeperoleh data yang

terdistribusi normal baik dari hasil uji pretest maupun posttest, hal tersebut terbukti

pada hasil uji prasayarat yang menyatakan bahwa 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔2 ≤ 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

2 . Selain itu,

berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas baik kelas kontrol maupun kelas

eksperimen sebelum dilakukan perlakuan diperoleh 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 1,40, sedangkan

𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 1,68 dengan taraf kepercayaan 95%. Hal ini menunjukan kedua kelas

homogen (𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙) atau tidak dapat perbedaan kemampuan awal antar kedua

kelas tersebut. Oleh karna itu dapat disimpulkan bahwa sebelum diberi perlakukan,

kedua kelas memiliki kemampuan yang sama berdasarkan uji statistik yang telah

dilakukan.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t. hasil uji tersebut

dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara hasil nilai rata-rata baik

dikelas kontrol maupun kelas eksperimen. Berdasarkan hasil pretest di kelas kontrol

dan kelas eksperimen, hasil perhitungan diperoleh bahwa nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,852 dan

Page 89: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

74

nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,98, hal ini menujukan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata

pretest antara kedua kelas. Sedangkan berdasarkan hasil posttest di kelas kontrol dan

kelas eksperimen yang telah diberikan perlakuan berupa penerapan metode quantum

learning terhadap hasil belajar siswa dan penerapan metode pembelajaran

konvensional. Dimana nilai posttest dikelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas

kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 4,78

dan nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,98, hal ini menujukan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata

pretest antara kedua kelas. Sesuai dengan hipotesis awal dimana 𝐻𝑎 akan diterima jika

nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Berdasarkan hasil 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 pada rata-rata posttest yang lebih besar

dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Dapat disimpulkan bahwa 𝐻𝑎 diterima pada taraf kepercayaan 95%.

Data lain yang mendukung ialah nilai rata-rata (mean) posttest dari kelas

eksperimen yang diterapi metode quantum learning lebih tinggi dibandingkan dengan

nilai rata-rata (mean) kelas kontrol dengan selisih rata-rata keduanya 7,04. Selain itu

nilai modus yang terdapat pada kelas eksperimen sebesar 81,83. Keadaan ini

menunjukan bahwa hasil belajar siswa yang diterapi metode quantum learning lebih

baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan metode

konvensional. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan Herfinayanti,

Bunga dan Aisyah dimana hasil skor rata-rata peserta didik sebelum diterapkan model

pembelajaran quantum learning lebih rendah dibandingkan skor rata-rata peserta didik

setelah diterapkan quantum learning dengan skor rata-rata pretest 10,66 dan standar

deviasi 2,74 serta 15,54 dan standar deviasi 3,48 untuk hasil posttest kelas

eksperimen.118

Meningkatnya nilai posttest siswa mendakan bahwa pembelajaran dengan

menerapkan metode quantum learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Keterlibatan siswa dalam pembelajaran aktif dan menyenangkan membuat siswa dapat

meningkatkan hasil belajarnya. Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan Susi

118 Herfinayanti, Loc.cit

Page 90: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

75

yang menyatakan bahwa keseluruhan hasil belajar meningkat sebesar 80% .119 hal ini

juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Ari Novita yang menyatakan

pembelajaran quantum learning meningkatkan hasil belajar siswa.120 Selain itu

penerapan quantum learning juga memberikan respon positif terhadap siswa.121

Selain itu penerapan pembelajaran dengan metode quantum learning yang

dilakukan secara berkelompok maupun individu membuat siswa lebih memahami

materi yang diberikan. Penerapan pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mencari jawaban dalam waktu yang ditentukan serta menemukan sendiri

solusi dari setiap permasalahan secara individu maupun berkelompok. Hal ini dapat

dilihat pada pertemuan 1 secara keseluruhan aktivitas siswa dalam kelompok

memperoleh presentase 80% dalam kategori baik sekali, lalu pada pertemuan 2 secara

keseluruhan aktivitas siswa dalam kelompok memperoleh presentase 82% dengan

kategori baik sekali, lalu pada pertemuan 3 secara keseluruhan penilaian produk siswa

dalam kelompok diperoleh presentase 78% dalam kategori baik. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh fitriyah Dewi Sartika bahwa hasil belajar setelah

diterapkan metode quantum learning secara keseluruhan dapat meningkatkan aktivitas

siswa baik pada ranah psikomotorik maupun kognitif. Dengan hasil belajar pada ranah

kognitif didapatkan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 3,0

pada kelas kontrol dan 3,4 pada kelas eksperimen. Sedangkan hasil belajar pada ranah

psikomotorik diperoleh rata-rata nilai pada akelas kontrol sebesar 3,12 dan pada kelas

eksperimen 3,38.122

Jika dilihat lebih rinci, pembelajaran metode quantum learning lebih unggul

dalam meningkatkan hasil belajar pada semua jenjang kognitif, baik C1, C2, C3 dan

C4. Jika ditinjau dari segi peningkatan, kemampuan berfikir siswa pada kelas

eksperimen dalam mengingat (C1) sebesar 60%, memahami (C2) sebesar 55%,

119 Susi Andrianty, Loc.cit 120 Ari Novita Ningsih, Loc.cit 121 Jaidun Turnip, Op.cit, h.120 122 Fitriyah Dewi Sartika, Loc.cit

Page 91: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

76

menerapkan (C3) sebesar 58% dan menganalisis (C4) sebesar 62%. Hal ini senada

dengan penelitian yang dilakukan Zainal Arifin, pada penelitiannya diungkapkan bawa

hasil belajar meningkat secara keseluruhan pada semua ranah, baik secara kognitif

afektif maupun psikomotorik. Pada aspek afektif siswa memperoleh rata-rata sebesar

80,58 dalam kategori baik.123 Hal serupa juga terdapat dalam hasil penelitian yang

dilakukan Daestra dimana pada hasil penelitiannya hasil pembelajaran fisika

menggunakan metode quantum learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam

aspek kognitif dan psikomotorik sebesar 83,33 dan 80,33%.124 Serta penelitian yang

dilakuka Trima bahwa pembelajaran quantum learning dengan mind map

meningkatkan hasi belajar siswa pada ranah afektif, kognitif dan psikomotorik.125

Selain meningkatkan hasil belajar siswa secara afektif, kognitif maupun

psikomotorik, penerapan quantum learning juga dapat meningkatkan pemahaman dan

daya ingat siswa dalam pembelajaran. Dengan penggunaan multimetode pembelajaran,

siswa dapat dengan aktif mengikuti proses pembelajaran yang dapat disesuaikan

dengan karakteristik belajar siswa. Fisika dalam pembelajaran menuntut siswa untuk

dapat memecahkan persoalan dan bertindak yaitu melakukan observasi,

bereksperimen, mendiskusikan suatu persoalan, memperhatikan demonstrasi,

menjawab pertanyaan, menerapkan konsep dan hukum serta mengkomunikasikan

hasilnya.

Pembelajaran yang dilakukan dengan games learning, demonstrasi presentasi

serta diakhiri dengan pembuatan produk diharapkan dapat menumbuhkan minat belajar

siswa dalam pembelajaran fisika. Sehingga jika siswa tidak puas dengan proses

pembelajaran sebelumnya maka ia akan mencari metode alternatif lain yang mampu

mengembangkan dirinya menjadi aktif dalam belajar

Hal ini juga senada dengan penerapan metode quantum learning dengan

beberapa metode yang juga efektif dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa,

123 Zainal Arifin, Op.cit, h.368 124 Daestra, Op.cit, h.29 125 Trima Rahayu, Loc.cit

Page 92: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

77

diantaranya penelitian yang dilakukan Fuad Muchlisin dengan penelitian penerapan

quantum learning dengan pendekatan peta pikiran pada pembelajaran fisika yang

berhasil meningkatkan aktivitas pemahaman belajar siswa dengan hasil belajar yang

meningkat sebesar 72,78.126 Hal tersebut juga diperkuat dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sri Wahyu bahwa penerapan quantum learning meningkatkan aktivitas

belajar siwa dengan pembuatan alat peraga.127 Dan penelitian yang dilakukan oleh

Yova bahwa quantum learning berpengaruh pada aktivitas belajar siswa dengan

metode eksperimen.128 Selain itu penerapan quantum learning juga dapat

meningkatkan kemampuan multipresentasi siswa hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan Ajeng, Mahardika dan Bambang dimana quantum learning dapat

meningkatkan kemampuan repsentasi verbal, matematik, gambar, grafik yang secara

keseluruhan meningkatkan hasil belajar siswa.129

D. Keterbatasan Penelitian

Ketika pelaksanaan penelitian terdapat keterbatasan yang dihadapi

diantaranya:

1. Waktu penelitian yang dibatasi oleh pihak sekolah

2. Frekuensi siswa yang banyak, sehingga sulit mengatur aktivitas kinerja siswa

126 Fuad Muhclisin, Loc.cit 127 Sri Wahyu Widyaningsih, Loc.cit 128 Yova Agustian Prahara, Loc.cit 129 Ajeng Puspaningrum, Loc.cit

Page 93: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

78

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat

diambil dari penelitian ini adalah metode quantum learning berbasis gaya belajar

berpengaruh terhadap hasil belajar fisika pada konsep alat optik.

Secara operasional kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Rata-rata hasil pretest kelas eksperimen sebesar 27, sedangkan kelas kontrol 25,25

sebelum diberi perlakuan menggunakan metode quantum learning. Setelah

diberikan perlakuan menggunakan metode quantum learning pada kelas

eksperimen rata-rata hasil posttest meningkat sebesar 77,25 sedangkan pada kelas

kontrol sebesar 74,08. Rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen yang

menggunakan metode quantum learning lebih tinggi dibandingkan dengan rata-

rata hasil belajar siswa kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional.

2. Penggunaan metode quantum learning secara keseluruhan terbukti mampu

meningkatkan hasil belajar siswa pada kemampuan afektif, psikomotorik dan

kognitif pada komponen mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan

menganalisis (C4). Sehingga dapat disimpulkan metode quantum learning

berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa SMA pada konsep alat optik.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, sasaran yang dapat

dilanjutkan untuk penelitian lanjutan antara lain:

1. Perlunya modifikasi metode pembelajaran quantum learning yang dapat

dikombinasikan dengan metode pembelajaran lainnya yang sesuai dengan gaya

belajar siswa.

Page 94: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

79

2. Sebaiknya metode ini juga dapat diuji cobakan untuk cakupan materi lain, selain

materi alat optik.

3. Berdasarkan perkembangan teknologi yang semakin canggi metode pembelajaran

quantum learning berbasis gaya belajar dapat di convert dalam bentuk media

pembelajaran.

Page 95: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

80

DAFTAR PUSTAKA

Permendikbud No.22 Tentang Standar Proses Tahun 2016

Zulfiani,dkk, Strategi Pembelajaran Sains (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta, 2009) Cet ke-1

Alawiyah Abdurrahman, Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman

dan Menyenangkan terjemahan quantum learning by Bobbi Deporter & Mike Hernacki

(Bandung: Kaifa , 2015)

Herwono, Menjadi Guru Yang Mau dan Mampu Mengajar Secara

Menyenangkan, (Bandung: MLC, 2007)

Taufik Bhaudin, Brainware Management: Generasi Kelima Manajemen

Manusia, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 1999)

Gordon Dryden Jeanette Vos, Resolusi Cara Belajar: The Learning Revolution

Bagian I, (Bandung: Kaifa, 2003)

Dr. H. Mahmud, M.Si., Psikologi Pendidikan, (Bandung: CV. Pustaka

Setia, 2010)

Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual: konsep dan aplikasi

(Bandung : Refika Aditama, 2013) Cet. Ke-3

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2011) Cet.

ke-3

Rusmono, Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu Perlu:

Untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2012) Cet. Ke-

1

E.Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif

dan Menyenangkan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007) Cet. Ke-6

Mulyono Abdurahman, Pendidikan Bagian Anak Berkesulitan Belajar,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2003)

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009)

Page 96: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

81

Wahab Jufri, Belajar dan Pembelajaran Sains (Bandung: Pustaka Reka Cipta,

2013) Cet. Ke-1

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran - Edisi 2, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2012), Cet. Ke-1

Suryono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar,

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. ke-1

Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, Kerangka Landasan untuk

Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen: Revisi Taksonomi Bloom, Terj. Agung

Prihantoro, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010), Cet ke-1

Nana Sudjana, Peniliaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2010) Cet ke-15

M. Dalyono, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2015) Cet. Ke-8

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Bumi

Aksara, 1995)

Mohammad Ishaq, Menuak Rahasia Alam Dengan Fisika, (Bandung: PT.

Albama, 2008)

Frederik J Bueche, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh, (Jakarta: PT. Gelora

Aksara, 2006)

Douglas C.Giancoli, Fisika Edisi Lima, Jakarta: Erlangga, 1999)

Yohanes Surya, Optika, (Tanggerang: PT. Kandel, 2009)

Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif Kualitatif Dan R&D

(Bandung : Alfabeta, 2010)

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara,

2009)

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta:

P.T Rineka Cipta, 2010)

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2010)

Page 97: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

82

Rostina Sundayana, Statistik Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,

2014)

Sudjana, Metoda Statistika (Bandung: Tarsito, 2005)

Diyono, Rumus Gampang Statistika (Jakarta: Pustaka Makmur, 2014)

Page 98: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

LAMPIRAN A PERANGKAT PEMBELAJARAN

Page 99: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

84

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : MAN 3 Jakarta

Kelas / Semester : XI MIA / 2

Materi Pokok : Alat Optik

Alokasi Waktu : 1 X 3 JP

Pertemuan Ke- : 1

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-

aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Page 100: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

85

B. Kompetensi Dasar

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan

kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang

menciptakannya.

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak,

fuida, kalor dan optik.

2.1 Menunjukan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti,

cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, krisis, kreatif, inovatif

dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud

implementasi sikap dalam melakukan sebagai wujud implementasi sikap

dalam melakukan percoban dan berdiskusi.

3.9 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan

pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa.

C. Indikator

1. Menentukan bagian-bagian mata, kamera beserta fungsinya.

2. Menjelaskan macam-macam cacat mata dan cara menanggulanginya.

3. Menerapkan hubungan jarak benda, jarak bayangan, jarak fokus (titik fokus)

dan kuat lensa kacamata.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan pengamatan, siswa dapat menentukan bagian-bagian mata,

kamera beserta fungsinya.

2. Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menjelaskan macam-macam cacat mata

dan cara menanggulanginya.

3. Melalui kegiatan latihan soal, siswa dapat menentukan hubungan jarak benda,

bayangan, titik fokus serta kuat lensa pada kacamata.

Page 101: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

86

E. Materi Pembelajaran

Peta Konsep

• Bagian-bagian mata:

✓ Kornea, yaitu bagian depan mata yang berupa lengkungan yang dilapisi selaput

(membran) yang kuat dan tembus cahaya.

✓ Aqueous humor yaitu, caira dibelakang kornea

✓ Lensa kristalin, yaitu lensa mata dari bahan bening yang berfungsi untuk

mengatur pembiasan cahaya yang masuk ke mata.

✓ Iris yaitu, selaput yang berfugsi sebagai diafragma yang mengatur lebar celah

mata (pupil)

✓ Pupil, yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.

✓ Vitreous humor, yaitu cairan bening yang sebagian besar berasal dari air.

✓ Retina, yaitu lapisan yang berisi ujung-ujung syaraf yang berasal dari urat

syaraf optik.

Gambar 1.1 Bagian-bagian mata

Alat – alat Optik

Mata Kamera

Page 102: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

87

• Mata dapat mengalami gangguan pengeliatan yang disebut cacat mata, ada

beberapa macam cacat mata yaitu: miopi, hipermetropi, presbiopi,

astigmatisma, buta warna, katarak, rabun senja, glaukoma.

Gambar 1.2 Titik dekat dan titik jauh dari (a) mata normal (b) mata miopi (c)

hipermetropi dan (d) persbiopi

• Persamaan yang berlaku pada saat mata mengamati benda:

Keterangan:

f = Jarak fokus lensa mata

s = Jarak benda ke lensa mata

s' = Jarak bayangan ke lensa mata

• Lup atau kaca pembesar merupakan lensa konvergen atau lensa positif yang

sifatnya mengumpulkan sinar.

• Kamera merupakan sebuah alat yang digunakan memotret atau mengambil

gambar suatu benda dalam bentuk foto.

• Jika pada mata jarak bayangan tetap dan pemfokusan dilakukan dengan jarak

benda yang diamati, pada kamera jarak fokus lensa tetap. Pemfokusan

dilakukan dengan mengubah-ubah jarak bayangan sesuai dengan jarak benda

yang difoto.

𝟏

𝒇=

𝟏

𝒔+

𝟏

𝒔′

Page 103: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

88

• Bayangan yang dibentuk oleh lensa kamera adalah nyata, terbalik, dan

diperkecil.

Gambar 1.3 Bagian-bagian kamera

F. Metode Pembelajaran

• Pendekatan: Scientifik

• Metode: Quantum Learning dengan Games Learning ular tangga.

G. Media, Alat dan Sumber Belajar

• Media : Cetak dan elektronik (simulasi dan video)

• Alat : Laptop, Speaker, Spidol, Proyektor, dadu, papan ular tangga.

• Sumber Belajar : Buku pegangan Fisika untuk SMA/MA Kelas X, penulis

Merthen Kanginan, penerbit Erlangga, Tahun 2013 dan hands out.

Page 104: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

89

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

TAHAPAN

RINCIAN KEGIATAN

WAKTU KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA

PE

ND

AH

UL

UA

N

Tujuan Menyampaikan tujuan pembelajaran serta

kompetensi dasar yang akan dicapai.

Diharapkan dapat memahami manfaat dari tujuan

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

15 menit

Orientasi Meminta siswa untuk mengamati keadaan

disekelilingnya selama 10 detik.

Mengamati keadaan disekeliling

Apersepsi Mengajukan pertanyaan dari hasil pengamatan

siswa:

“Mengapa kita dapat melihat benda-benda

disekililing dengan jelas?”.

“Apa yang kalian lihat ketika kalian berdiri

dicermin datar ?”

“Mengapa pensil yang dimasukan kedalam

gelas yang berisi air terlihat patah atau

bengkok?”

Diharapkan dapat mengingat kembali hukum

pemantulan dan pembiasan cahaya yang pernah

dipelajari pada saat SMP/MTs

Page 105: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

90

Motivasi Memberikan gambaran kepada siswa mengapa

kita dapat melihat melalui video

Menyimak video dan diharapkan dapat

menumbuhkan rasa ingin tahu yang besar terhadap

materi yang akan dipelajari.

KE

GIA

TA

N I

NT

I

Mengamati Menjelaskan materi alat optik mata dan kamera

beserta prinsip kerjanya melalui ppt, simulasi

dan video

Diharapkan memperhatikan materi serta mencatat /

merekam materi yang telah disampaikan.

100

menit

Menanya Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya terkait materi yang telah disampaikan

Diharapkan untuk bertanya terkait materi yang

masih belum dipahami

Mengeksplorasi • Membagi siswa menjadi 5 kelompok.

• Menjelaskan peraturan permainan.

• Mengawasi jalannya permainan

• Diharapkan dapat mengikuti instruksi yang

diberikan guru

• Menjawab pertanyaan yang diberikan secara

berkelompok

• Diharapkan dapat saling bekerja sama

mengidentifikasi dan menganalisis ragam

informasi yang diperoleh

Mengasosiasi Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berdiskusi dan mengumpulkan informasi dari

pemecahan masalah yang didapat siswa.

Diharapkan siswa dapat saling bertukar pikiran,

berdiskusi dan bekerja sama terkait pemecahan

masalah.

Page 106: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

91

Mengkomunikasi Membimbing serta memberikan kesempatan

kepada perwakilan kelompok untuk

memberikan jawaban yang tepat.

Diharapkan dapat saling menghargai,

mengapresiasi, serta mengklarifikasikan informasi

yang benar.

PE

NU

TU

P

Menarik

Kesimpulan

Membantu penarikan kesimpulan mengenai

materi yang telah dipelajari

Diharapkan dapat menarik kesimpulan mengenai

materi yang telah dipelajari.

20 menit

Evaluasi Memberikan penghargaan terhadap kelompok

yang mendapatkan poin tertinggi diakhiri

dengan evaluasi berupa berupa posttest

Diharapkan dapat saling memberikan umpan balik

mengenai materi yang telah disampaikan kepada

kelompok lain dan dapat megerjakan posttest

dengan baik.

Tindak Lanjut Memberikan tugas mandiri kepada siswa berupa

beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan

pertemuan selanjutnya.

Diharapkan mencatat tugas yang diberikan serta

mengerjakannya di rumah.

Page 107: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

92

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis

2. Bentuk Instrumen : a) Tes : (Uraian)

b) Non Tes : (Lembar Observasi)

J. Pedoman Penilaian

1. Ranah Afektif

Diperoleh dari keaktifan siswa dalam bertanya, mengeluarkan pendapat, menjawab pertanyaan, dan memperhatikan penjelasan

guru.

2. Ranah Kognitif

Diperoleh dari hasil pengisian LKS, hasil games kelompok dan tes evaluasi

3. Ranah Psikomotorik

Diperoleh dari aktivitas kelompok, kerjasama dan kedisiplinan.

Jakarta, 10 Maret 2017

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Fisika Mahasiswa Peneliti

Wulandari, M.Pd Nia Yusnawati

NIP. NIM. 111201630000

Page 108: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

93

(Lampiran penilian kognitif)

No. Soal Jawaban Skor

1. Sebuah benda yang tingginya 4 cm diletakan 9 cm di depan cermin cekung

yang jarak fokusnya 6 cm. Tentukanlah:

a. Jarak bayangan yang terbentuk

b. Perbesaran linier bayangan

c. Tinggi bayangan

Penyelesaian:

Diketahui:

𝑓 = 6 𝑐𝑚

𝑠𝑜 = 9 𝑐𝑚

Jawab:

1

𝑓=

1

𝑠𝑜 +

1

𝑠′

1

6=

1

9 +

1

𝑠′

1

𝑠′=

1

6 +

1

9=

1

18

𝑠′ = 18 cm

20

𝑀 =𝑠′

𝑠0=

18

9= 2 𝑘𝑎𝑙𝑖

20

𝑀 =ℎ′

ℎ0

Page 109: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

94

2 =ℎ′

4

ℎ′ = 2 𝑥 4 = 8 𝑐𝑚

20

2.

(Gambar Mata Dengan Sebuah Lensa)

Gambar di atas menjelaskan cacat mata yang dialami seseorang, yang telah

ditolong dengan sebuah lensa. apakah nama cacat mata tersebut, jenis

lensa apa yang harus digunakan, dan bagaimana keadaan bayangan

sebelum mata diberi lensa tersebut!

Cacat mata rabun dekat (hipermetropi)

Lensa yang digunakan adalah lensa

cembung (plus)

Bayangan terbentuk dibelakang retina

20

3. Gambarlah dan jelaskan proses pembentukan bayangan pada kamera!

20

Jumlah Skor 100

Page 110: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

95

(Lembar Penilaian Afektif)

No.

Nama Siswa

Aspek yang

dinilai Kedisiplinan Kesopanan Kerjasama Kemampuan

Berkomunikasi

Keaktifan

A B C A B C A B C A B C A B C

1 S1

2 S2

3 S3

4 S4

5 S5

6 S6

7 S7

8 S8

9 S9

10 S10

11 S11

12 S12

13 S13

Page 111: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

96

14 S14

15 S15

16 S16

17 S17

18 S18

19 S19

20 S20

21 S21

22 S22

23 S23

24 S24

25 S25

26 S26

27 S27

28 S28

29 S29

30 S30

31 S31

Page 112: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

97

32 S32

33 S33

34 S34

35 S35

36 S36

37 S37

38 S38

39 S39

40 S40

Rubrik Penilaian:

A = Baik

B = Cukup

C = Kurang

Page 113: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

98

INSTRUMENT PENILAIAN KINERJA

Pokok Bahasan : Mata & Kamera Pertemuan : 1 (satu)

Hari/Tanggal : Kelas : XI MIA

Petunjuk Pengisian

Amatilah proses kegiatan pembelajaran siswa baik dalam kelompok maupun individu, lalu isilah lembar penilaian kinerja

dengan prosedur sebagai berikut:

1. Dalam melakukan penilaian, Observer harus memperhatikan kinerja siswa selama melakukan kegiatan pembelajaran.

2. Observer dapat memberikan nilai sesuai dengan kiteria penilaian yang terlampir pada rubrik penilaian

3. Berilah tanda √ pada salah satu skor penilaian sesuai dengan hasil pengamatan.

Page 114: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

99

LEMBAR PENILAIAN KINERJA SISWA

No. Aspek Pengamatan Nama siswa / Nomor

absen

Skor penilaian Jumlah

Skor

Keterangan

1 2 3

1. Keaktifan dalam kelompok

Ketepatan menjawab soal

Efisiensi waktu menjawab

Kerjasama dalam kelompok

2. Keaktifan dalam kelompok

Ketepatan menjawab soal

Efisiensi waktu menjawab

Kerjasama dalam kelompok

3. Keaktifan dalam kelompok

Ketepatan menjawab soal

Efisiensi waktu menjawab

Kerjasama dalam kelompok

4. Keaktifan dalam kelompok

Ketepatan menjawab soal

Efisiensi waktu menjawab

Page 115: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

100

Kerjasama dalam kelompok

5. Keaktifan dalam kelompok

Ketepatan menjawab soal

Efisiensi waktu menjawab

Kerjasama dalam kelompok

Jakarta, ............................................

Observer

( .................................................. )

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100

Nilai Rentang Skor Keterangan

A 80 - 100 Baik Sekali

B 70 - 79 Baik

C 60 - 69 Cukup

D < 60 Kurang

Page 116: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

101

RUBRIK PENILAIAN KINERJA SISWA

No. Aspek Pengamatan Skor Kriteria Penilaian

1. Keaktifan dalam kelompok 3 Siswa ikut berperan aktif serta menunjukan sikap antusias yang sangat

tinggi dalam kegiatan kelompok

2 Siswa ikut berperan aktif namun tidak menujukan sikap antusias dalam

kegiatan kelompok

1 Siswa tidak aktif dan tidak menunjukan sikap antusias dalam kegiatan

kelompok

2. Ketepatan menjawab soal 3 Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan tepat baik dari segi

penyelesaian maupun hasil jawaban

2 Siswa dapat menjawab pertanyaan namun kurang tepat dari segi

penyelesaian maupun hasil jawaban

1 Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan tepat baik

dari segi penyelesaian maupun hasil jawaban

3. Efisiensi waktu menjawab 3 Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan tepat dalam waktu singkat

2 Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan tepat namun tidak dalam

waktu singkat

1 Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan dengan waktu yang diberikan

4. Kerjasama dalam kelompok 3 Siswa dapat saling bekerjasama dan ikut berperan serta dalam

menyelesaikan permasalahan dalam kegiatan kelompok

2 Siswa dapat saling bekerjasama namun tidak berperan serta dalam

menyelesaikan permasalahan dalam kegiatan kelompok

1 Siswa tidak mau bekerjasama dan bersikap tak acuh dalam kegiatan

kelompok

Page 117: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

102

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : MAN 3 Jakarta

Kelas / Semester : XI MIA / 2

Materi Pokok : Alat Optik

Alokasi Waktu : 1 X 3 JP

Pertemuan Ke- : 2

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-

aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Page 118: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

103

B. Kompetensi Dasar

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan

kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang

menciptakannya.

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak,

fuida, kalor dan optik.

2.1 Menunjukan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti,

cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, krisis, kreatif, inovatif

dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud

implementasi sikap dalam melakukan sebagai wujud implementasi sikap

dalam melakukan percoban dan berdiskusi.

3.9 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan

pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa.

C. Indikator

1. Menentukan bagian-bagian lup dan mikroskop beserta fungsinya.

2. Menjelaskan sifat bayangan pada lup dan mikroskop.

3. Menganalsisis perbesaran bayangan pada lup dan mikroskop.

4. Menerapkan hubungan jarak benda, jarak bayangan, jarak fokus (titik fokus)

pada lup dan mikroskop.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan pengamatan, siswa dapat menentukan bagian-bagian lup dan

mikroskop beserta fungsinya.

2. Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menjelaskan Menjelaskan sifat bayangan

pada lup dan mikroskop.

3. Melalui kegiatan menganalsis siswa dapat menentukan pembentukan bayangan

pada lup dan mikroskop

4. Melalui kegiatan latihan soal, siswa dapat menentukan hubungan jarak benda,

jarak bayangan, jarak fokus (titik fokus) pada lup dan mikroskop.

Page 119: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

104

E. Materi Pembelajaran

Peta Konsep

• Lup atau kaca pembesar merupakan salah satu alat optik yang terdiri dari lensa

cembung. Lup memiliki perbesaran angular (𝑀𝑎) yaitu perbandingan antara

ukuran angular benda yang dilihat dengan menggunakan alat optik (𝛽) dan

ukuran angular benda yang dilihat tanpa menggunakan alat optik (∝)

• Perbesaran angular lup untuk mata berakomodasi pada jarak x, dimana

bayangan harus terletak didepan lup sejauh x dan 𝑆𝑛 sebagai jarak titik dekat

mata pengamat:

• Perbesaran angular lup untuk mata berakomodasi maksimum, dimana

bayangan harus terletak dititik dekat mata dengan 𝑆𝑛 sebagai jarak titik dekat

mata pengamat:

𝑀𝑎 = 𝛽

Alat – alat Optik

Lup

𝑀𝑎 = 𝑆𝑛

𝑓+ 1

Mikroskop

𝑀𝑎 = 𝑆𝑛

𝑓+

𝑆𝑛

𝑥

Page 120: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

105

• Perbesaran angular lup untuk mata tidak berakomodasi, dimana dengan

menempatkan benda dititik fokus lensa, sehingga sinar-sinar yang mengenai

mata sejajar:

• Mikroskop merupakan salah satu alat optik yang digunakan untuk melihat

benda yang sangat kecil seperti bakteri dan virus.

• Sebuah mikroskop terdiri dari dua buah lensa cembung. Lensa cembung yang

dekat dengan benda disebut lensa objektif sedangkan lensa cembung yang

dekat dengan mata disebut lensa okuler.

• Karna mikroskop disusun oleh dua lensa, maka perbesaran total mikroskop

merupakan hasil kali antara perbesaran objektif dan perbesaran okuler. Untuk

lensa objektif, perbesaran yang dialami benda merupakan perbesaran linier,

maka dirumuskan:

Dengan:

ℎ′𝑜𝑏 = tinggi bayangan

ℎ𝑜𝑏 = tinggi benda

𝑠′𝑜𝑏 = jarak bayangan objektif

𝑠𝑜𝑏 = jarak benda objektif

• Karna lensa okuler berfungsi seperti lup, yaitu O < 𝑠𝑜𝑘≤ 𝑓𝑜𝑘, rumus perbesaran

okuler 𝑀𝑜𝑘 persis seperti rumus perbesaran angular lup, yaitu:

Mata berakomodasi maksimum

𝑀𝑜𝑏 = ℎ′𝑜𝑏

ℎ𝑜𝑏=

𝑠′𝑜𝑏

𝑠𝑜𝑏

𝑀𝑜𝑘 = 𝑆𝑛

𝑓𝑜𝑘+ 1

𝑀𝑎 = 𝑆𝑛

𝑓

Page 121: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

106

Mata tak berakomodasi

• Perbesaran total mikroskop

• Panjang mikroskop adalah jarak antara lensa objektif dan lensa okuler

mikroskop:

• Untuk pengamatan mikroskop dengan mata tidak berakomodasi, bayangan

objektif harus jatuh dititik fokus okuler sehingga panjang mikroskop:

F. Metode Pembelajaran

• Pendekatan: Scientifik

• Metode: Quantum Learning dan demosntrasi dan diskusi kelompok.

G. Media, Alat dan Sumber Belajar

• Media : Cetak dan elektronik (simulasi dan video)

• Alat : PPT, Lup, speaker

• Sumber Belajar : Buku pegangan Fisika untuk SMA/MA Kelas X, penulis

Merthen Kanginan, penerbit Erlangga, Tahun 2013 dan LKS.

𝑀𝑜𝑘 = 𝑆𝑛

𝑓𝑜𝑘

𝑀 = 𝑀𝑜𝑏 𝑥 𝑀𝑜𝑘

𝑑 = 𝑠′𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘

𝑑 = 𝑠′𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘

Page 122: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

107

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

TAHAPAN

RINCIAN KEGIATAN

WAKTU KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA

PE

ND

AH

UL

UA

N

Tujuan Menyampaikan tujuan pembelajaran serta

kompetensi dasar yang akan dicapai.

Diharapkan dapat memahami manfaat dari tujuan

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

15 menit

Orientasi Meminta siswa untuk mengamati gambar yang

disertai permasalahan

Mengamati gambar beserta permasalahan

Apersepsi Mengajukan pertanyaan dari permasalahan:

“Melihat permasalahan pada gambar 1,

menurutmu alat optik apa yang dapat

digunakan ?”.

“Melihat permasalahan pada gambar 2,

menurutmu alat optik apa yang dapat

digunakan ?”.

Diharapkan dapat menjawab pertanyaan dengan

benar

Motivasi Memberikan video motivasi dari penggunaan

mikroskop dan lup dalam kehidupan sehari-hari

Menyimak video dan diharapkan dapat

menumbuhkan rasa ingin tahu yang besar terhadap

materi yang akan dipelajari.

Page 123: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

108

KE

GIA

TA

N I

NT

I Mengamati • membagi siswa menjadi 5 kelompok

• membagikan LKS kepada siswa

• membimbing siswa berdiskusi dan

melakukan demonstrasi pada lup dan

mikroskop

• Mengikuti instruksi yang diberikan guru

• Memahami permasalahan yang diberikan di

LKS

• Melakukan pengamatan dengan Lup

• Mengamati video tentang mikroskop

100

menit

Menanya Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa

untuk menganalisis informasi dan data yang

diperoleh sehingga dapat mengatasi

permasalahan yang diberikan guru

Diharapkan untuk bertanya terkait permasalahan

yang masih belum dipahami

Mengeksplorasi • Meminta siswa untuk mencari informasi

dari berbagai referensi terkait permasalahan

yang diberikan

• Membimbing dan mengamati siswa

• Diharapkan dapat mencari informasi dari

berbagai referensi mengenai lup dan

mikroskop

• Membuat dugaan jawabaan dari persoalan

yang diberikan guru lalu

menganalisisinformasi dan data tersebut untuk

dijadikan jawaban yang tepat

Page 124: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

109

Mengasosiasi Memberikan kesempatan kepada perwakilan

siswa untuk memberikan hasil diskusi

kelompok dalam bentuk laporan

Diharapkan siswa dapat menyimak dan

memberikan tanggapan terkait pemecahan

masalah dari hasil diskusi

Mengkomunikasi Membimbing siswa untuk mengklarifikasi hasil

diskusi yang tepat

Diharapkan dapat saling menghargai,

mengapresiasi, serta mengklarifikasikan informasi

yang benar.

PE

NU

TU

P

Menarik

Kesimpulan

Membantu penarikan kesimpulan mengenai

materi yang telah dipelajari

Diharapkan dapat menarik kesimpulan mengenai

materi yang telah dipelajari.

20 menit

Evaluasi Memberikan penghargaan terhadap kelompok

yang mendapatkan nilai tertinggi dari hasil

diskusi dan melakukan evaluasi berupa berupa

posttest

Diharapkan dapat saling memberikan umpan balik

mengenai materi yang telah disampaikan kepada

kelompok lain dan dapat megerjakan posttest

dengan baik.

Tindak Lanjut Memberikan tugas mandiri kepada siswa berupa

beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan

pertemuan selanjutnya.

Diharapkan mencatat tugas yang diberikan serta

mengerjakannya di rumah.

Page 125: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

110

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis

2. Bentuk Instrumen : a) Tes : (Uraian)

b) Non Tes : (Lembar Observasi)

J. Pedoman Penilaian

1. Ranah Afektif

Diperoleh dari keaktifan siswa dalam bertanya, mengeluarkan pendapat, menjawab pertanyaan, dan memperhatikan penjelasan

guru.

2. Ranah Kognitif

Diperoleh dari hasil pengisian LKS, hasil games kelompok dan tes evaluasi

3. Ranah Psikomotorik

Diperoleh dari aktivitas kelompok, kerjasama dan kedisiplinan.

Jakarta, 10 Maret 2017

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Fisika Mahasiswa Peneliti

Wulandari, M.Pd Nia Yusnawati

NIP. NIM. 11120163000

Page 126: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

111

(Lampiran penilian kognitif)

No. Soal Jawaban Skor

1. Sebuah lup yang memiliki lensa berkekuatan 25 dioptri

digunakan untuk mata berakomodasi maksimum. Tentukan:

a. Jarak fokus lup

b. Letak benda

c. Perbesaran lup

Penyelesaian:

Diketahui:

𝑃 = 25 𝑑𝑖𝑜𝑝𝑡𝑟𝑖

𝑆𝑛 = 25 𝑐𝑚

Jawab:

𝑓 = 1

𝑝=

1

25 𝑐𝑚

=100

25 𝑐𝑚 = 4 𝑐𝑚

50

1

𝑓=

1

𝑠𝑜 +

1

𝑠′

1

4=

1

𝑠𝑜 +

1

(−25)

1

𝑠𝑜=

25

100 −

4

100

= 21

100

Page 127: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

112

1

𝑠𝑜=

100

21 𝑐𝑚

𝑚 = 𝑠𝑛

𝑓+ 1

𝑚 = 25

4+ 1

𝑚 = 6,25 + 1

𝑚 = 7,25

2. Sebuah mikroskop dengan jarak fokus lensa okuler 2,5 cm dan

jarak fokus obyektif 0,9 cm digunakan untuk mata tak

berakomodasi. Hitunglah:

a. Perbesaran mikroskop ketika benda diletakan 1 cm di

depan lensa objeyktif

b. Perbesaran lensa okuler

c. Perbesaran total mikroskop

Penyelesaian:

Diketahui:

𝑓𝑜𝑘 = 2,5 cm

𝑓𝑜𝑏 = 0,9 cm

𝑠𝑜𝑏 = 1 cm

Ditanya : M ?

Jawab: 1

𝑓𝑜𝑏=

1

𝑠𝑜𝑏 +

1

𝑠𝑜𝑏′

Page 128: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

113

1

0,9=

1

1 +

1

𝑠𝑜𝑏′

1

𝑠𝑜𝑏′=

10

9−

9

9=

1

9

𝑠𝑜𝑏′ = 9 cm

𝑚𝑜𝑏 = 𝑠′𝑜𝑏

𝑠𝑜𝑏=

9

1= 9 𝑘𝑎𝑙𝑖

𝑀𝑜𝑘 = 𝑆𝑛

𝑓𝑜𝑘=

25

2,5= 10 𝑘𝑎𝑙𝑖

𝑀 = 𝑀𝑜𝑏 𝑥 𝑀𝑜𝑘

= 9 𝑥 10 = 90 𝑘𝑎𝑙𝑖

50

Jumlah Skor 100

Page 129: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

114

(Lembar Penilaian Afektif)

No.

Nama Siswa

Aspek yang

dinilai Kedisiplinan Kesopanan Kerjasama Kemampuan

Berkomunikasi

Keaktifan

A B C A B C A B C A B C A B C

1 S1

2 S2

3 S3

4 S4

5 S5

6 S6

7 S7

8 S8

9 S9

10 S10

11 S11

12 S12

13 S13

Page 130: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

115

14 S14

15 S15

16 S16

17 S17

18 S18

19 S19

20 S20

21 S21

22 S22

23 S23

24 S24

25 S25

26 S26

27 S27

28 S28

29 S29

30 S30

31 S31

Page 131: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

116

32 S32

33 S33

34 S34

35 S35

36 S36

37 S37

38 S38

39 S39

40 S40

Rubrik Penilaian:

A = Baik

B = Cukup

C = Kurang

Page 132: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

117

INSTRUMENT PENILAIAN KINERJA

Pokok Bahasan : Lup & Mikroskop Pertemuan : 1 (satu)

Hari/Tanggal : Kelas : XI MIA

Petunjuk Pengisian

Amatilah proses kegiatan pembelajaran siswa baik dalam kelompok maupun individu, lalu isilah lembar penilaian kinerja

dengan prosedur sebagai berikut:

4. Dalam melakukan penilaian, Observer harus memperhatikan kinerja siswa selama melakukan kegiatan pembelajaran.

5. Observer dapat memberikan nilai sesuai dengan kiteria penilaian yang terlampir pada rubrik penilaian

6. Berilah tanda √ pada salah satu skor penilaian sesuai dengan hasil pengamatan.

Page 133: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

118

LEMBAR PENILAIAN KEGIATAN DISKUSI SISWA

No. Aspek Pengamatan Nama siswa /

Nomor absen

Skor penilaian Jumlah Skor Keterangan

1 2 3

1. Mengemukakan pendapat

Menanggapi

Mempertahankan argumentasi

Menghargai pendapat

2. Mengemukakan pendapat

Menanggapi

Mempertahankan argumentasi

Menghargai pendapat

3. Mengemukakan pendapat

Menanggapi

Mempertahankan argumentasi

Menghargai pendapat

4. Mengemukakan pendapat

Menanggapi

Mempertahankan argumentasi

Page 134: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

119

Menghargai pendapat

5. Mengemukakan pendapat

Menanggapi

Mempertahankan argumentasi

Menghargai pendapat

Jakarta, .............................................

Observer

( .................................................. )

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100

Nilai Rentang Skor Keterangan

A 80 - 100 Baik Sekali

B 70 - 79 Baik

C 60 - 69 Cukup

D < 60 Kurang

Page 135: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

120

RUBRIK PENILAIAN KEGIATAN DISKUSI SISWA

No. Aspek Pengamatan Skor Kriteria Penilaian

1. Mengemukakan pendapat 3 Pendapat sesuai dengan masalah dan benar

2 Pendapat sesuai dengan masalah, namun belum benar

1 Pendapat tidak sesuai dengan masalah

2. Menanggapi 3 Setuju atau menyanggah dengan alasan benar didukung referensi

2 Setuju atau menyanggah dengan alasan mnedekati benar

1 Langsung setuju atau menyanggah namun tanpa alasan

3. Mempertahankan argumentasi 3 Siswa dapat mempertahankan argumentasi dengan alasan benar

didukung referensi

2 Siswa dapat mempertahankan argumentasi dengan alasan mendekati

benar

1 Siswa tidak dapat mempertahankan argumentasi

4. Menghargai pendapat 3 Siswa dapat saling menghargai pendapat dan mendukung dengan

alasan benar

2 Siswa dapat saling menghargai pendapat dan mendukung dengan

alasan kurang benar

1 Siswa tidak mau saling menghargai pendapat

Page 136: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

121

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Kelas Eksperimen

Nama Sekolah : MAN 3 Jakarta

Kelas / Semester : XI MIA / 2

Materi Pokok : Alat Optik

Alokasi Waktu : 1 X 3 JP

Pertemuan Ke- : 3 dan 4

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-

aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Page 137: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

122

B. Kompetensi Dasar

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan

kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang

menciptakannya.

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak,

fuida, kalor dan optik.

2.1 Menunjukan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti,

cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, krisis, kreatif, inovatif

dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud

implementasi sikap dalam melakukan sebagai wujud implementasi sikap

dalam melakukan percoban dan berdiskusi.

3.9 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan

pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa.

C. Indikator

1. Menjelaskan macam-macam teropong bias dan pantul

2. Menganalsis perbesaran bayangan pada teropong.

3. Menjelaskan sifat bayangan pada teropong

4. Menerapkan hubungan jarak benda, jarak bayangan, jarak fokus (titik fokus)

dan panjang teropong

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan pengamatan, siswa dapat menjelaskanmacam-macam

teropong bias dan pantul

2. Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menjelaskan sifat bayangan pada

teropong

3. Melalui kegiatan menganalsis siswa dapat menentukan perbesaran bayangan

pada teropong.

4. Melalui kegiatan latihan soal, siswa dapat menentukan hubungan jarak benda,

jarak bayangan, jarak fokus (titik fokus) dan panjang teropong

Page 138: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

123

E. Materi Pembelajaran

Peta Konsep

• Teropong atau teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat

benda-benda yang sangat jauh agar tampak lebih dekat dan jelas.

• Ada dua jenis teropong yaitu teropong bias (terdiri atas beberapa lensa)

dan teropong pantul (terdiri atas beberapa cermin dan lensa)

• Disebut teropong bias karna menggunakan lensa objektif yang berfungsi

untuk membiaskan cahaya. Ada 4 jenis teropong bias yaitu:

✓ Teropong bintang, pengamatan dilakuakn dengan mata tidak

berakomodasi dimana bayangan lensa objektif diletakan dititik fokus

lensa okuler dengan persamaan panjang teropong:

Dengan perbesaran teropong:

Alat – alat Optik

Teropong

Teropong bias Teropong pantul

• Teropong bintang (astronomi)

• Teropong bumi (medan)

• Teropong prisma (binokuler)

• Teropong panggung (galileo)

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘

𝑀𝑎 = 𝑓𝑜𝑏

𝑓𝑜𝑘

Page 139: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

124

✓ Teropong bumi, menggunakan lensa cembung yang disisipkan diantara

lensa objektif dan okuler untuk menghasilkan bayangan akhir yang tegak

terhadap arah benda, dimana terjadi pertambahan panjang teropong

dengan persamaan:

✓ Teropong prisma, lensa pembalik diganti dengan prisma dan

menggunakan 2 prisma siku-siku sama kaki yang disisipkan diantara

lensa objektif dan okuler untuk membalikan bayangan

Gambar 3.1 (a) teropong prisma (b) proses pembalikan bayangan

sinar pada prisma

✓ Teropong panggung, pembalikan bayangan menggunakan lensa cekung

sebagai lensa okuler

• Teropong pantul digunakan cermin cekung besar yang berfungsi sebgai

pemantul cahaya.

F. Metode Pembelajaran

• Pendekatan: Scientifik

• Metode: Quantum Learning dan tanya jawab (pertemuan ke – 3) serta

Quantum Learning dan presentasi eksperimen alat (pertemuan ke – 4)

G. Media, Alat dan Sumber Belajar

• Media : Cetak dan elektronik (simulasi dan video)

• Alat : PPT, tongkat, speaker

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 4𝑓𝑝 + 𝑓𝑜𝑘

Page 140: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

125

• Sumber Belajar : Buku pegangan Fisika untuk SMA/MA Kelas X, penulis

Merthen Kanginan, penerbit Erlangga, Tahun 2013 dan LKS.

Page 141: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

126

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

(pertemuan ke – 3)

TAHAPAN

RINCIAN KEGIATAN

WAKTU KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA

PE

ND

AH

UL

UA

N

Tujuan Menyampaikan tujuan pembelajaran serta

kompetensi dasar yang akan dicapai.

Diharapkan dapat memahami manfaat dari tujuan

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

15 menit

Orientasi Meminta siswa untuk membayangkan langit

pada malam hari

Mengikuti instruksi guru

Apersepsi Mengajukan pertanyaan:

“Benda langit apa saja yang dapat kalian lihat

pada malam hari?”

“Alat optik apa yang dapat digunakan untuk

melihat benda yang jaraknya sangat jauh?”

Diharapkan dapat menjawab pertanyaan dengan

benar

Motivasi Memberikan video motivasi mengenai

pengamatan langit menggunakan teropong

Menyimak video dan diharapkan dapat

menumbuhkan rasa ingin tahu yang besar terhadap

materi yang akan dipelajari.

Page 142: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

127

KE

GIA

TA

N I

NT

I Mengamati Menjelaskan meteri mengenai alat optik

teropong melalui ppt, simulasi dan video

Diharapkan memperhatikan materi serta mencatat /

merekam materi yang telah disampaikan.

100

menit

Menanya Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya terkait materi yang telah disampaikan

Diharapkan untuk bertanya terkait materi yang

masih belum dipahami

Mengeksplorasi • Membagi siswa menjadi 5 kelompok.

• Menjelaskan metode pembelajaran

• Membagikan kertas yang berisi lembar

jawaban kepada siswa

• Mengocok soal yang sudah digulung dan

dikumpulkan dalam sebuah gelas

• Diharapkan dapat mengikuti instruksi yang

diberikan guru

• Mendengarkan metode yang dijelaskan guru

• Memahami jawaban dan diharapkan dapat

mngetahui dugaan pertanyaan

• Menyesuaikan pertanyaan yang diberikan

dengan jawaban

Mengasosiasi Memberikan kesempatan kepada perwakilan

siswa untuk memberikan hasil dan menjelaskan

jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang

sudah dikocok

Diharapkan siswa dapat menyimak dan

memberikan tanggapan terkait pemecahan

masalah dari pertanyaan

Page 143: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

128

Mengkomunikasi Membimbing siswa untuk mengklarifikasi hasil

diskusi yang tepat

Diharapkan dapat saling menghargai,

mengapresiasi, serta mengklarifikasikan informasi

yang benar.

PE

NU

TU

P

Menarik

Kesimpulan

Membantu penarikan kesimpulan mengenai

materi yang telah dipelajari

Diharapkan dapat menarik kesimpulan mengenai

materi yang telah dipelajari.

20 menit

Evaluasi Memberikan penghargaan terhadap kelompok

yang mendapatkan nilai tertinggi dari hasil

diskusi dan melakukan evaluasi berupa berupa

posttest

Diharapkan dapat saling memberikan umpan balik

mengenai materi yang telah disampaikan kepada

kelompok lain dan dapat megerjakan posttest

dengan baik.

Tindak Lanjut Memberikan tugas kelompok kepada siswa

berupa alat bahan yang digunakan untuk

membuat periskop berkaitan dengan pertemuan

selanjutnya.

Diharapkan dapat memahami tugas yang diberikan

serta mengerjakannya di rumah.

Page 144: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

129

(pertemuan ke – 4)

TAHAPAN

RINCIAN KEGIATAN

WAKTU KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA

PE

ND

AH

UL

UA

N

Tujuan Menyampaikan tujuan pembelajaran serta

kompetensi dasar yang akan dicapai.

Diharapkan dapat memahami manfaat dari

tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

15 menit

Orientasi Meminta siswa untuk membayangkan langit

pada malam hari

Mengikuti instruksi guru

Apersepsi Mengajukan pertanyaan:

“Benda langit apa saja yang dapat kalian lihat

pada malam hari?”

“Alat optik apa yang dapat digunakan untuk

melihat benda yang jaraknya sangat jauh?”

Diharapkan dapat menjawab pertanyaan dengan

benar

Motivasi Memberikan video cara membuat periskop

sederhana

Menyimak video dan diharapkan dapat

menumbuhkan rasa ingin tahu yang besar

terhadap materi yang akan dipelajari.

KE

GI

AT

A

N

INT

I Mengamati • Membagi siswa menjadi 6 kelompok

• Memberikan LKS kepada siswa

• Diharapkan mengikuti instruksi yang

diberikan guru

Page 145: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

130

• Menjelaskan prosedur kerja pembuatan

periskop sederhana

• Memahami prosedur kerja pembuatan

periskop sederhana

• Melakukan percobaan sesuai apa yang ada

pada LKS

100 menit

Menanya Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya terkait prosedur pembuatan periskop

sederhana

Diharapkan untuk bertanya terkait prosedur

yang masih belum dipahami

Mengeksplorasi • Membagi siswa menjadi 5 kelompok.

• Menjelaskan metode pembelajaran

• Membagikan kertas yang berisi lembar

jawaban kepada siswa

• Mengocok soal yang sudah digulung dan

dikumpulkan dalam sebuah gelas

• Diharapkan dapat mengikuti instruksi yang

diberikan guru

• Mendengarkan metode yang dijelaskan

guru

• Memahami jawaban dan diharapkan dapat

mngetahui dugaan pertanyaan

• Menyesuaikan pertanyaan yang diberikan

dengan jawaban

Mengasosiasi Memberikan kesempatan kepada perwakilan

siswa untuk memberikan hasil dan

Diharapkan siswa dapat menyimak dan

memberikan tanggapan terkait pemecahan

masalah dari pertanyaan

Page 146: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

131

menjelaskan jawaban yang sesuai dengan

pertanyaan yang sudah dikocok

Mengkomunikasi Membimbing siswa untuk mengklarifikasi

hasil diskusi yang tepat

Diharapkan dapat saling menghargai,

mengapresiasi, serta mengklarifikasikan

informasi yang benar.

PE

NU

TU

P

Menarik

Kesimpulan

Membantu penarikan kesimpulan mengenai

materi yang telah dipelajari

Diharapkan dapat menarik kesimpulan

mengenai materi yang telah dipelajari.

20 menit

Evaluasi Memberikan penghargaan terhadap

kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi

dari hasil diskusi dan melakukan evaluasi

berupa berupa posttest

Diharapkan dapat saling memberikan umpan

balik mengenai materi yang telah disampaikan

kepada kelompok lain dan dapat megerjakan

posttest dengan baik.

Tindak Lanjut Memberikan tugas kelompok kepada siswa

berupa alat bahan yang digunakan untuk

membuat periskop berkaitan dengan

pertemuan selanjutnya.

Diharapkan dapat memahami tugas yang

diberikan serta mengerjakannya di rumah.

Page 147: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

132

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis

2. Bentuk Instrumen : a) Tes : (Uraian)

b) Non Tes : (Lembar Observasi)

J. Pedoman Penilaian

1. Ranah Afektif

Diperoleh dari keaktifan siswa dalam bertanya, mengeluarkan pendapat, menjawab pertanyaan, dan memperhatikan penjelasan

guru.

2. Ranah Kognitif

Diperoleh dari hasil pengisian LKS, hasil games kelompok dan tes evaluasi

3. Ranah Psikomotorik

Diperoleh dari aktivitas kelompok, kerjasama dan kedisiplinan.

Jakarta, 10 Maret 2017

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Fisika Mahasiswa Peneliti

Wulandari, M.Pd Nia Yusnawati

NIP. NIM.1112016300006

Page 148: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

133

(Lampiran penilian kognitif)

No. Soal Jawaban Skor

1. Sebuah teropong mempunyai perbesaran anguler 20 x

dan kekuatan lensa objektif 2 dioptri. Berapakah

panjang teropong tersebut ....

Penyelesaian:

Diketahui:

𝑚 = 20 𝑘𝑎𝑙𝑖

𝑃𝑜𝑏 = 2 𝑑𝑖𝑜𝑝𝑡𝑟𝑖

Jawab:

𝑓𝑜𝑏 = 1

𝑝=

1

2= 0,5 𝑚

= 50 cm

𝑚 = 𝑓𝑜𝑏

𝑓𝑜𝑘

𝑓𝑜𝑘 = 𝑓𝑜𝑏

𝑚=

50

20= 2,5 𝑐𝑚

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘

𝑑 = 50 + 2,5

𝑑 = 52,5 𝑐𝑚

50

Page 149: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

134

2. Sebuah teropong memiliki jarak lensa objektif dengan

lensa okuler 120 cm dan fokus lensa objektifnya 10

cm. Perbesaran yang dihasilkan untuk mata tidak

berakomodasi adalah.....

𝑚 = 𝑓𝑜𝑏

𝑓𝑜𝑘=

120

10

= 12 𝑘𝑎𝑙𝑖

50

Jumlah Skor 100

Page 150: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

135

(Lembar Penilaian Afektif)

No.

Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Kedisiplinan Kesopanan Kerjasama Kemampuan

Berkomunikasi

Keaktifan

A B C A B C A B C A B C A B C

1 S1

2 S2

3 S3

4 S4

5 S5

6 S6

7 S7

8 S8

9 S9

10 S10

11 S11

12 S12

13 S13

Page 151: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

136

14 S14

15 S15

16 S16

17 S17

18 S18

19 S19

20 S20

21 S21

22 S22

23 S23

24 S24

25 S25

26 S26

27 S27

28 S28

29 S29

30 S30

31 S31

Page 152: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

137

32 S32

33 S33

34 S34

35 S35

36 S36

37 S37

38 S38

39 S39

40 S40

Rubrik Penilaian:

A = Baik

B = Cukup

C = Kurang

Page 153: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

138

INSTRUMENT PENILAIAN PRODUK

Pokok Bahasan : Teropong Pertemuan : 1 (satu)

Hari/Tanggal : Kelas : XI MIA

Petunjuk Pengisian

Amatilah proses kegiatan pembelajaran siswa baik dalam kelompok maupun individu, lalu isilah lembar penilaian kinerja

dengan prosedur sebagai berikut:

7. Dalam melakukan penilaian, Observer harus memperhatikan kinerja siswa selama melakukan kegiatan pembelajaran.

8. Observer dapat memberikan nilai sesuai dengan kiteria penilaian yang terlampir pada rubrik penilaian

9. Berilah tanda √ pada salah satu skor penilaian sesuai dengan hasil pengamatan.

Page 154: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

139

LEMBAR PENILAIAN PRODUK

Tahapan No. Aspek Skor penilaian Jumlah

Skor

Keterangan

1 2 3

Per

enca

naan

1. Kelengkapan Alat dan Bahan

2. Terampil dalam membuat konsep perencanaan

3. Kreatif dalam mengembangkan ide

Nama Kelompok: Kelas:

1.

2.

3.

Page 155: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

140

Pro

ses

1. Jeli dan terampil dalam merangkai alat

2. Kebersihan pada saat merangkai alat

Ak

hir

1. Hasil Produk

2. Terampil dalam mengevaluasi hasil kerja

Ker

jasa

ma

1. Kekompakan anggota kelompok

2. Pembagian tugas secara merata

Jakarta, .............................................

Observer

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100

Nilai Rentang Skor Keterangan

A 80 - 100 Baik Sekali

B 70 - 79 Baik

C 60 - 69 Cukup

D < 60 Kurang

Page 156: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

141

(.............................................. )

RUBRIK PENILAIAN PRODUK

Tahapan No. Aspek Skor Kiteria Penilaian

Per

enca

naan

1. Kelengkapan Alat dan Bahan

3 Alat dan bahan lengkap dan rapi

2 Alat dan bahan lengkap namun tidak rapi

1 Alat dan bahan tidak lengkap

2. Terampil dalam membuat konsep

perencanaan

3 Konsep yang direncanakan sesuai dan terstruktur

2 Konsep yang direncanakan sesuai namun tidak

terstruktur

1 Konsep yang direncanakan tidak sesuai

3. Kreatif dalam mengembangkan ide

3 Ide yang dikembangkan sangat kereatif

2 Ide yang dikembangkan cukup kereatif

1 Ide yang dikembangkan tidak kereatif

Pro

ses

1. Jeli dan terampil dalam merangkai alat 3 Sangat jeli dan terampil dalam merangkai alat

2 Cukup jeli dan terampil dalam merangkai alat

1 Cukup jeli dan terampil dalam merangkai alat

Page 157: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

142

2. Kebersihan pada saat merangkai alat

3 Sangat menjaga kebersihan dengan baik dari awal

hingga akhir

2 Menjaga kebersihan dengan cukup baik dari awal

hingga akhir

1 Tidak menjaga kebersihan dengan baik dari awal

hingga akhir

Ak

hir

1. Hasil Produk 3 Produk yang dihasilkan mempunyai nilai esetika tinggi

(perpaduan warna, keserasian dalam penempatan objek,

kerapian produk)

2 Produk yang dihasilkan mempunyai nilai esetika cukup

(perpaduan warna, keserasian dalam penempatan objek,

kerapian produk cukup bagus)

1 Produk yang dihasilkan tidak mempunyai nilai esetika

(perpaduan warna, keserasian dalam penempatan objek,

kerapian produk kurang)

2. Terampil dalam mengevaluasi hasil

kerja

3 Sangat terampil dalam mengevaluasi hasil kerja

2 Cukup terampil dalam mengevaluasi hasil kerja

1 Tidak terampil dalam mengevaluasi hasil kerja

Page 158: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

143

Ker

jasa

ma

1. Kekompakan anggota kelompok 3 Kekompakan sangat baik

2 Kekompakan cukup baik

1 Kekompakan kurang baik

2. Pembagian tugas secara merata

3 Semua anggota berkerja sesuai pembagian

2 Semua anggota berkerja namun tidak sesuai pembagian

1 Hanya sebagian anggota saja yang bekerja

Page 159: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

144

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Kelas Kontrol

Nama Sekolah : MAN 3 Jakarta

Kelas / Semester : XI MIA / 2

Materi Pokok : Alat Optik

Alokasi Waktu : 1 X 3 JP

Pertemuan Ke- : 1

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-

aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Page 160: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

145

B. Kompetensi Dasar

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan

kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang

menciptakannya.

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak,

fuida, kalor dan optik.

2.1 Menunjukan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti,

cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, krisis, kreatif, inovatif

dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud

implementasi sikap dalam melakukan sebagai wujud implementasi sikap

dalam melakukan percoban dan berdiskusi.

3.9 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan

pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa.

C. Indikator

1. Menentukan bagian-bagian mata, kamera beserta fungsinya.

2. Menjelaskan macam-macam cacat mata dan cara menanggulanginya.

3. Menerapkan hubungan jarak benda, jarak bayangan, jarak fokus (titik fokus)

dan kuat lensa kacamata.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan pengamatan, siswa dapat menentukan bagian-bagian mata,

kamera beserta fungsinya.

2. Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menjelaskan macam-macam cacat mata

dan cara menanggulanginya.

3. Melalui kegiatan latihan soal, siswa dapat menentukan hubungan jarak benda,

bayangan, titik fokus serta kuat lensa pada kacamata.

Page 161: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

146

E. Materi Pembelajaran

Peta Konsep

• Bagian-bagian mata:

✓ Kornea, yaitu bagian depan mata yang berupa lengkungan yang dilapisi selaput

(membran) yang kuat dan tembus cahaya.

✓ Aqueous humor yaitu, caira dibelakang kornea

✓ Lensa kristalin, yaitu lensa mata dari bahan bening yang berfungsi untuk

mengatur pembiasan cahaya yang masuk ke mata.

✓ Iris yaitu, selaput yang berfugsi sebagai diafragma yang mengatur lebar celah

mata (pupil)

✓ Pupil, yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.

✓ Vitreous humor, yaitu cairan bening yang sebagian besar berasal dari air.

✓ Retina, yaitu lapisan yang berisi ujung-ujung syaraf yang berasal dari urat

syaraf optik.

Gambar 1.1 Bagian-bagian mata

Alat – alat Optik

Mata Kamera

Page 162: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

147

• Mata dapat mengalami gangguan pengeliatan yang disebut cacat mata, ada

beberapa macam cacat mata yaitu: miopi, hipermetropi, presbiopi,

astigmatisma, buta warna, katarak, rabun senja, glaukoma.

Gambar 1.2 Titik dekat dan titik jauh dari (a) mata normal (b) mata miopi (c)

hipermetropi dan (d) persbiopi

• Persamaan yang berlaku pada saat mata mengamati benda:

Keterangan:

f = Jarak fokus lensa mata

s = Jarak benda ke lensa mata

s' = Jarak bayangan ke lensa mata

• Lup atau kaca pembesar merupakan lensa konvergen atau lensa positif yang

sifatnya mengumpulkan sinar.

• Kamera merupakan sebuah alat yang digunakan memotret atau mengambil

gambar suatu benda dalam bentuk foto.

• Jika pada mata jarak bayangan tetap dan pemfokusan dilakukan dengan jarak

benda yang diamati, pada kamera jarak fokus lensa tetap. Pemfokusan

dilakukan dengan mengubah-ubah jarak bayangan sesuai dengan jarak benda

yang difoto.

𝟏

𝒇=

𝟏

𝒔+

𝟏

𝒔′

Page 163: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

148

• Bayangan yang dibentuk oleh lensa kamera adalah nyata, terbalik, dan

diperkecil.

Gambar 1.3 Bagian-bagian kamera

F. Metode Pembelajaran

• Pendekatan: Scientifik

G. Media, Alat dan Sumber Belajar

• Media : Cetak dan elektronik (simulasi dan video)

• Sumber Belajar : Buku pegangan Fisika untuk SMA/MA Kelas X, penulis

Merthen Kanginan, penerbit Erlangga, Tahun 2013 dan hands out.

Page 164: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

149

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

TAHAPAN

RINCIAN KEGIATAN

WAKTU KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA

PE

ND

AH

UL

UA

N

Tujuan Menyampaikan tujuan pembelajaran serta

kompetensi dasar yang akan dicapai.

Diharapkan dapat memahami manfaat dari tujuan

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

15 menit

Orientasi Meminta siswa untuk mengamati keadaan

disekelilingnya selama 10 detik.

Mengamati keadaan disekeliling

Apersepsi Mengajukan pertanyaan dari hasil pengamatan

siswa:

“Mengapa kita dapat melihat benda-benda

disekililing dengan jelas?”.

“Apa yang kalian lihat ketika kalian berdiri

dicermin datar ?”

“Mengapa pensil yang dimasukan kedalam

gelas yang berisi air terlihat patah atau

bengkok?”

Diharapkan dapat mengingat kembali hukum

pemantulan dan pembiasan cahaya yang pernah

dipelajari pada saat SMP/MTs

Page 165: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

150

Motivasi Memberikan gambaran kepada siswa mengapa

kita dapat melihat melalui video

Menyimak video dan diharapkan dapat

menumbuhkan rasa ingin tahu yang besar terhadap

materi yang akan dipelajari.

KE

GIA

TA

N I

NT

I

Mengamati Menjelaskan materi alat optik mata dan kamera

beserta prinsip kerjanya

Diharapkan memperhatikan materi serta mencatat /

merekam materi yang telah disampaikan.

100

menit

Menanya Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya terkait materi yang telah disampaikan

Diharapkan untuk bertanya terkait materi yang

masih belum dipahami

Mengeksplorasi Memberikan latihan soal kepada siswa • Mencermati bacaan tentang mata dan kamera

• Mengerjakan latihan soal kepada siswa baik

secara mandiri maupun berdiskusi dengan

teman sebangku

Mengasosiasi Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengerjakan soal dipapan tulis.

Diharapkan siswa dapat menyelesaikan latihan soal

dengan baik

Mengkomunikasi Mengoreksi hasil jawaban siswa

Diharapkan dapat maju untuk mengerjakan soal

dipapan tulis

Page 166: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

151

PE

NU

TU

P

Menarik

Kesimpulan

Membantu penarikan kesimpulan mengenai

materi yang telah dipelajari

Diharapkan dapat menarik kesimpulan mengenai

materi yang telah dipelajari.

20 menit

Evaluasi Memberikan penghargaan terhadap siswa yang

dapat mengerjakan soal dengan baik diakhiri

dengan evaluasi berupa berupa posttest

Diharapkan dapat saling memberikan umpan balik

mengenai materi yang telah disampaikan kepada

kelompok lain dan dapat megerjakan posttest

dengan baik.

Tindak Lanjut Memberikan tugas mandiri kepada siswa berupa

beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan

pertemuan selanjutnya.

Diharapkan mencatat tugas yang diberikan serta

mengerjakannya di rumah.

Page 167: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

152

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis

2. Bentuk Instrumen : a) Tes : (Uraian)

b) Non Tes : (Lembar Observasi)

J. Pedoman Penilaian

1. Ranah Afektif

Diperoleh dari keaktifan siswa dalam bertanya, mengeluarkan pendapat, menjawab pertanyaan, dan memperhatikan penjelasan

guru.

2. Ranah Kognitif

Diperoleh dari hasil pengisian LKS, hasil games kelompok dan tes evaluasi

Jakarta, 10 Maret 2017

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Fisika Mahasiswa Peneliti

Wulandari, M.Pd Nia Yusnawati

NIP. NIM. 111201630000

(Lampiran penilian kognitif)

Page 168: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

153

No. Soal Jawaban Skor

1. Sebuah benda yang tingginya 4 cm diletakan 9 cm di depan cermin cekung

yang jarak fokusnya 6 cm. Tentukanlah:

d. Jarak bayangan yang terbentuk

e. Perbesaran linier bayangan

f. Tinggi bayangan

Penyelesaian:

Diketahui:

𝑓 = 6 𝑐𝑚

𝑠𝑜 = 9 𝑐𝑚

Jawab:

1

𝑓=

1

𝑠𝑜 +

1

𝑠′

1

6=

1

9 +

1

𝑠′

1

𝑠′=

1

6 +

1

9=

1

18

𝑠′ = 18 cm

20

𝑀 =𝑠′

𝑠0=

18

9= 2 𝑘𝑎𝑙𝑖

20

𝑀 =ℎ′

ℎ0

2 =ℎ′

4

ℎ′ = 2 𝑥 4 = 8 𝑐𝑚

20

Page 169: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

154

2.

(Gambar Mata Dengan Sebuah Lensa)

Gambar di atas menjelaskan cacat mata yang dialami seseorang, yang telah

ditolong dengan sebuah lensa. apakah nama cacat mata tersebut, jenis

lensa apa yang harus digunakan, dan bagaimana keadaan bayangan

sebelum mata diberi lensa tersebut!

Cacat mata rabun dekat (hipermetropi)

Lensa yang digunakan adalah lensa

cembung (plus)

Bayangan terbentuk dibelakang retina

20

3. Gambarlah dan jelaskan proses pembentukan bayangan pada kamera!

20

Jumlah Skor 100

Page 170: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

155

(Lembar Penilaian Afektif)

No.

Nama Siswa

Aspek yang

dinilai Kedisiplinan Kesopanan Kerjasama Kemampuan

Berkomunikasi

Keaktifan

A B C A B C A B C A B C A B C

1 S1

2 S2

3 S3

4 S4

5 S5

6 S6

7 S7

8 S8

9 S9

10 S10

11 S11

12 S12

13 S13

Page 171: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

156

14 S14

15 S15

16 S16

17 S17

18 S18

19 S19

20 S20

21 S21

22 S22

23 S23

24 S24

25 S25

26 S26

27 S27

28 S28

29 S29

30 S30

31 S31

Page 172: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

157

32 S32

33 S33

34 S34

35 S35

36 S36

37 S37

38 S38

39 S39

40 S40

Rubrik Penilaian:

A = Baik

B = Cukup

C = Kurang

Page 173: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

158

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Kelas Kontrol

Nama Sekolah : MAN 3 Jakarta

Kelas / Semester : XI MIA / 2

Materi Pokok : Alat Optik

Alokasi Waktu : 1 X 3 JP

Pertemuan Ke- : 2

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-

aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Page 174: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

159

B. Kompetensi Dasar

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan

kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang

menciptakannya.

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak,

fuida, kalor dan optik.

2.1 Menunjukan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti,

cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, krisis, kreatif, inovatif

dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud

implementasi sikap dalam melakukan sebagai wujud implementasi sikap

dalam melakukan percoban dan berdiskusi.

3.9 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan

pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa.

C. Indikator

1. Menentukan bagian-bagian lup dan mikroskop beserta fungsinya.

2. Menjelaskan sifat bayangan pada lup dan mikroskop

3. Menganalsisis perbesaran bayangan pada lup dan mikroskop

4. Menerapkan hubungan jarak benda, jarak bayangan, jarak fokus (titik fokus)

pada lup dan mikroskop.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan pengamatan, siswa dapat menentukan bagian-bagian lup dan

mikroskop beserta fungsinya.

2. Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menjelaskan Menjelaskan sifat bayangan

pada lup dan mikroskop.

3. Melalui kegiatan menganalsis siswa dapat menentukan pembentukan bayangan

pada lup dan mikroskop

4. Melalui kegiatan latihan soal, siswa dapat menentukan hubungan jarak benda,

jarak bayangan, jarak fokus (titik fokus) pada lup dan mikroskop.

Page 175: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

160

E. Materi Pembelajaran

Peta Konsep

• Lup atau kaca pembesar merupakan salah satu alat optik yang terdiri dari lensa

cembung. Lup memiliki perbesaran angular (𝑀𝑎) yaitu perbandingan antara

ukuran angular benda yang dilihat dengan menggunakan alat optik (𝛽) dan

ukuran angular benda yang dilihat tanpa menggunakan alat optik (∝)

• Perbesaran angular lup untuk mata berakomodasi pada jarak x, dimana

bayangan harus terletak didepan lup sejauh x dan 𝑆𝑛 sebagai jarak titik dekat

mata pengamat:

• Perbesaran angular lup untuk mata berakomodasi maksimum, dimana

bayangan harus terletak dititik dekat mata dengan 𝑆𝑛 sebagai jarak titik dekat

mata pengamat:

𝑀𝑎 = 𝛽

Alat – alat Optik

Lup

𝑀𝑎 = 𝑆𝑛

𝑓+ 1

Mikroskop

𝑀𝑎 = 𝑆𝑛

𝑓+

𝑆𝑛

𝑥

Page 176: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

161

• Perbesaran angular lup untuk mata tidak berakomodasi, dimana dengan

menempatkan benda dititik fokus lensa, sehingga sinar-sinar yang mengenai

mata sejajar:

• Mikroskop merupakan salah satu alat optik yang digunakan untuk melihat

benda yang sangat kecil seperti bakteri dan virus.

• Sebuah mikroskop terdiri dari dua buah lensa cembung. Lensa cembung yang

dekat dengan benda disebut lensa objektif sedangkan lensa cembung yang

dekat dengan mata disebut lensa okuler.

• Karna mikroskop disusun oleh dua lensa, maka perbesaran total mikroskop

merupakan hasil kali antara perbesaran objektif dan perbesaran okuler. Untuk

lensa objektif, perbesaran yang dialami benda merupakan perbesaran linier,

maka dirumuskan:

Dengan:

ℎ′𝑜𝑏 = tinggi bayangan

ℎ𝑜𝑏 = tinggi benda

𝑠′𝑜𝑏 = jarak bayangan objektif

𝑠𝑜𝑏 = jarak benda objektif

• Karna lensa okuler berfungsi seperti lup, yaitu O < 𝑠𝑜𝑘≤ 𝑓𝑜𝑘, rumus perbesaran

okuler 𝑀𝑜𝑘 persis seperti rumus perbesaran angular lup, yaitu:

Mata berakomodasi maksimum

𝑀𝑜𝑏 = ℎ′𝑜𝑏

ℎ𝑜𝑏=

𝑠′𝑜𝑏

𝑠𝑜𝑏

𝑀𝑜𝑘 = 𝑆𝑛

𝑓𝑜𝑘+ 1

𝑀𝑎 = 𝑆𝑛

𝑓

Page 177: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

162

Mata tak berakomodasi

• Perbesaran total mikroskop

• Panjang mikroskop adalah jarak antara lensa objektif dan lensa okuler

mikroskop:

• Untuk pengamatan mikroskop dengan mata tidak berakomodasi, bayangan

objektif harus jatuh dititik fokus okuler sehingga panjang mikroskop:

F. Metode Pembelajaran

• Pendekatan: Scientifik

G. Media, Alat dan Sumber Belajar

• Media : Cetak dan elektronik (simulasi dan video)

• Sumber Belajar : Buku pegangan Fisika untuk SMA/MA Kelas X, penulis

Merthen Kanginan, penerbit Erlangga, Tahun 2013 dan LKS.

𝑀𝑜𝑘 = 𝑆𝑛

𝑓𝑜𝑘

𝑀 = 𝑀𝑜𝑏 𝑥 𝑀𝑜𝑘

𝑑 = 𝑠′𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘

𝑑 = 𝑠′𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘

Page 178: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

163

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

TAHAPAN

RINCIAN KEGIATAN

WAKTU KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA

PE

ND

AH

UL

UA

N

Tujuan Menyampaikan tujuan pembelajaran serta

kompetensi dasar yang akan dicapai.

Diharapkan dapat memahami manfaat dari tujuan

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

15 menit

Orientasi Meminta siswa untuk mengamati gambar yang

disertai permasalahan

Mengamati gambar beserta permasalahan

Apersepsi Mengajukan pertanyaan dari permasalahan:

“Melihat permasalahan pada gambar 1,

menurutmu alat optik apa yang dapat

digunakan ?”.

“Melihat permasalahan pada gambar 2,

menurutmu alat optik apa yang dapat

digunakan ?”.

Diharapkan dapat menjawab pertanyaan dengan

benar

Motivasi Memberikan video motivasi dari penggunaan

mikroskop dan lup dalam kehidupan sehari-hari

Menyimak video dan diharapkan dapat

menumbuhkan rasa ingin tahu yang besar terhadap

materi yang akan dipelajari.

Page 179: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

164

KE

GIA

TA

N I

NT

I Mengamati Menjelaskan materi alat optik Lup dan

Mikroskop beserta prinsip kerjanya

Diharapkan memperhatikan materi serta mencatat /

merekam materi yang telah disampaikan.

100

menit

Menanya Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya terkait materi yang telah disampaikan

Diharapkan untuk bertanya terkait materi yang

masih belum dipahami

Mengeksplorasi Memberikan latihan soal kepada siswa • Mencermati bacaan tentang mata dan kamera

• Mengerjakan latihan soal kepada siswa baik

secara mandiri maupun berdiskusi dengan

teman sebangku

Mengasosiasi Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengerjakan soal dipapan tulis.

Diharapkan siswa dapat menyelesaikan latihan soal

dengan baik

Mengkomunikasi Mengoreksi hasil jawaban siswa

Diharapkan dapat maju untuk mengerjakan soal

dipapan tulis

Page 180: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

165

PE

NU

TU

P

Menarik

Kesimpulan

Membantu penarikan kesimpulan mengenai

materi yang telah dipelajari

Diharapkan dapat menarik kesimpulan mengenai

materi yang telah dipelajari.

20 menit

Evaluasi Memberikan penghargaan terhadap siswa yang

dapat mengerjakan soal dengan baik diakhiri

dengan evaluasi berupa berupa posttest

Diharapkan dapat saling memberikan umpan balik

mengenai materi yang telah disampaikan kepada

kelompok lain dan dapat megerjakan posttest

dengan baik.

Tindak Lanjut Memberikan tugas mandiri kepada siswa berupa

beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan

pertemuan selanjutnya.

Diharapkan mencatat tugas yang diberikan serta

mengerjakannya di rumah.

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis

2. Bentuk Instrumen : a) Tes : (Uraian)

b) Non Tes : (Lembar Observasi)

Page 181: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

166

J. Pedoman Penilaian

1. Ranah Afektif

Diperoleh dari keaktifan siswa dalam bertanya, mengeluarkan pendapat, menjawab pertanyaan, dan memperhatikan penjelasan

guru.

2. Ranah Kognitif

Diperoleh dari hasil pengisian LKS, hasil games kelompok dan tes evaluasi

Jakarta, 10 Maret 2017

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Fisika Mahasiswa Peneliti

Wulandari, M.Pd Nia Yusnawati

NIP. NIM. 11120163000

(Lampiran penilian kognitif)

Page 182: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

167

No. Soal Jawaban Skor

1. Sebuah lup yang memiliki lensa berkekuatan 25 dioptri

digunakan untuk mata berakomodasi maksimum. Tentukan:

d. Jarak fokus lup

e. Letak benda

f. Perbesaran lup

Penyelesaian:

Diketahui:

𝑃 = 25 𝑑𝑖𝑜𝑝𝑡𝑟𝑖

𝑆𝑛 = 25 𝑐𝑚

Jawab:

𝑓 = 1

𝑝=

1

25 𝑐𝑚

=100

25 𝑐𝑚 = 4 𝑐𝑚

50

1

𝑓=

1

𝑠𝑜 +

1

𝑠′

1

4=

1

𝑠𝑜 +

1

(−25)

1

𝑠𝑜=

25

100 −

4

100

= 21

100

Page 183: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

168

1

𝑠𝑜=

100

21 𝑐𝑚

𝑚 = 𝑠𝑛

𝑓+ 1

𝑚 = 25

4+ 1

𝑚 = 6,25 + 1

𝑚 = 7,25

2. Sebuah mikroskop dengan jarak fokus lensa okuler 2,5 cm dan

jarak fokus obyektif 0,9 cm digunakan untuk mata tak

berakomodasi. Hitunglah:

d. Perbesaran mikroskop ketika benda diletakan 1 cm di

depan lensa objeyktif

e. Perbesaran lensa okuler

f. Perbesaran total mikroskop

Penyelesaian:

Diketahui:

𝑓𝑜𝑘 = 2,5 cm

𝑓𝑜𝑏 = 0,9 cm

𝑠𝑜𝑏 = 1 cm

Ditanya : M ?

Jawab: 1

𝑓𝑜𝑏=

1

𝑠𝑜𝑏 +

1

𝑠𝑜𝑏′

Page 184: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

169

1

0,9=

1

1 +

1

𝑠𝑜𝑏′

1

𝑠𝑜𝑏′=

10

9−

9

9=

1

9

𝑠𝑜𝑏′ = 9 cm

𝑚𝑜𝑏 = 𝑠′𝑜𝑏

𝑠𝑜𝑏=

9

1= 9 𝑘𝑎𝑙𝑖

𝑀𝑜𝑘 = 𝑆𝑛

𝑓𝑜𝑘=

25

2,5= 10 𝑘𝑎𝑙𝑖

𝑀 = 𝑀𝑜𝑏 𝑥 𝑀𝑜𝑘

= 9 𝑥 10 = 90 𝑘𝑎𝑙𝑖

50

Jumlah Skor 100

Page 185: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

170

(Lembar Penilaian Afektif)

No.

Nama Siswa

Aspek yang

dinilai Kedisiplinan Kesopanan Kerjasama Kemampuan

Berkomunikasi

Keaktifan

A B C A B C A B C A B C A B C

1 S1

2 S2

3 S3

4 S4

5 S5

6 S6

7 S7

8 S8

9 S9

10 S10

11 S11

12 S12

13 S13

Page 186: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

171

14 S14

15 S15

16 S16

17 S17

18 S18

19 S19

20 S20

21 S21

22 S22

23 S23

24 S24

25 S25

26 S26

27 S27

28 S28

29 S29

30 S30

31 S31

Page 187: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

172

32 S32

33 S33

34 S34

35 S35

36 S36

37 S37

38 S38

39 S39

40 S40

Rubrik Penilaian:

A = Baik

B = Cukup

C = Kurang

Page 188: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

173

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Kelas Kontrol

Nama Sekolah : MAN 3 Jakarta

Kelas / Semester : XI MIA / 2

Materi Pokok : Alat Optik

Alokasi Waktu : 1 X 3 JP

Pertemuan Ke- : 3 dan 4

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-

aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Page 189: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

174

B. Kompetensi Dasar

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan

kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang

menciptakannya.

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak,

fuida, kalor dan optik.

2.1 Menunjukan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti,

cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, krisis, kreatif, inovatif

dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud

implementasi sikap dalam melakukan sebagai wujud implementasi sikap

dalam melakukan percoban dan berdiskusi.

3.9 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan

pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa.

C. Indikator

1. Menjelaskan macam-macam teropong bias dan pantul

2. Menganalsis perbesaran bayangan pada teropong.

3. Menjelaskan sifat bayangan pada teropong

4. Menerapkan hubungan jarak benda, jarak bayangan, jarak fokus (titik fokus)

dan panjang teropong

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan pengamatan, siswa dapat menjelaskanmacam-macam

teropong bias dan pantul

2. Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menjelaskan sifat bayangan pada

teropong

3. Melalui kegiatan menganalsis siswa dapat menentukan perbesaran bayangan

pada teropong.

4. Melalui kegiatan latihan soal, siswa dapat menentukan hubungan jarak benda,

jarak bayangan, jarak fokus (titik fokus) dan panjang teropong

Page 190: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

175

E. Materi Pembelajaran

Peta Konsep

• Teropong atau teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-

benda yang sangat jauh agar tampak lebih dekat dan jelas.

• Ada dua jenis teropong yaitu teropong bias (terdiri atas beberapa lensa) dan

teropong pantul (terdiri atas beberapa cermin dan lensa)

• Disebut teropong bias karna menggunakan lensa objektif yang berfungsi untuk

membiaskan cahaya. Ada 4 jenis teropong bias yaitu:

✓ Teropong bintang, pengamatan dilakuakn dengan mata tidak

berakomodasi dimana bayangan lensa objektif diletakan dititik fokus lensa

okuler dengan persamaan panjang teropong:

Dengan perbesaran teropong:

Alat – alat Optik

Teropong

Teropong bias Teropong pantul

• Teropong bintang (astronomi)

• Teropong bumi (medan)

• Teropong prisma (binokuler)

• Teropong panggung (galileo)

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘

𝑀𝑎 = 𝑓𝑜𝑏

𝑓𝑜𝑘

Page 191: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

176

✓ Teropong bumi, menggunakan lensa cembung yang disisipkan diantara

lensa objektif dan okuler untuk menghasilkan bayangan akhir yang tegak

terhadap arah benda, dimana terjadi pertambahan panjang teropong

dengan persamaan:

✓ Teropong prisma, lensa pembalik diganti dengan prisma dan

menggunakan 2 prisma siku-siku sama kaki yang disisipkan diantara

lensa objektif dan okuler untuk membalikan bayangan

Gambar 3.1 (a) teropong prisma (b) proses pembalikan bayangan

sinar pada prisma

✓ Teropong panggung, pembalikan bayangan menggunakan lensa cekung

sebagai lensa okuler

• Teropong pantul digunakan cermin cekung besar yang berfungsi sebgai

pemantul cahaya.

F. Metode Pembelajaran

• Pendekatan: Scientifik

G. Media, Alat dan Sumber Belajar

• Media : Cetak dan elektronik (simulasi dan video)

• Sumber Belajar : Buku pegangan Fisika untuk SMA/MA Kelas X, penulis

Merthen Kanginan, penerbit Erlangga, Tahun 2013 dan LKS

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 4𝑓𝑝 + 𝑓𝑜𝑘

Page 192: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

177

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

(pertemuan ke – 3)

TAHAPAN

RINCIAN KEGIATAN

WAKTU KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA

PE

ND

AH

UL

UA

N

Tujuan Menyampaikan tujuan pembelajaran serta

kompetensi dasar yang akan dicapai.

Diharapkan dapat memahami manfaat dari tujuan

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

15 menit

Orientasi Meminta siswa untuk membayangkan langit

pada malam hari

Mengikuti instruksi guru

Apersepsi Mengajukan pertanyaan:

“Benda langit apa saja yang dapat kalian lihat

pada malam hari?”

“Alat optik apa yang dapat digunakan untuk

melihat benda yang jaraknya sangat jauh?”

Diharapkan dapat menjawab pertanyaan dengan

benar

Motivasi Memberikan video motivasi mengenai

pengamatan langit menggunakan teropong

Menyimak video dan diharapkan dapat

menumbuhkan rasa ingin tahu yang besar terhadap

materi yang akan dipelajari.

Page 193: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

178

KE

GIA

TA

N I

NT

I Mengamati Menjelaskan materi alat optik Teropong beserta

prinsip kerjanya

Diharapkan memperhatikan materi serta mencatat /

merekam materi yang telah disampaikan.

100

menit

Menanya Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya terkait materi yang telah disampaikan

Diharapkan untuk bertanya terkait materi yang

masih belum dipahami

Mengeksplorasi Memberikan latihan soal kepada siswa • Mencermati bacaan tentang Teropong

• Mengerjakan latihan soal kepada siswa baik

secara mandiri maupun berdiskusi dengan

teman sebangku

Mengasosiasi Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengerjakan soal dipapan tulis.

Diharapkan siswa dapat menyelesaikan latihan soal

dengan baik

Mengkomunikasi Mengoreksi hasil jawaban siswa

Diharapkan dapat maju untuk mengerjakan soal

dipapan tulis

Page 194: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

179

PE

NU

TU

P

Menarik

Kesimpulan

Membantu penarikan kesimpulan mengenai

materi yang telah dipelajari

Diharapkan dapat menarik kesimpulan mengenai

materi yang telah dipelajari.

20 menit

Evaluasi Memberikan penghargaan terhadap siswa yang

dapat mengerjakan soal dengan baik diakhiri

dengan evaluasi berupa berupa posttest

Diharapkan dapat saling memberikan umpan balik

mengenai materi yang telah disampaikan kepada

kelompok lain dan dapat megerjakan posttest

dengan baik.

Tindak Lanjut Memberikan tugas mandiri kepada siswa berupa

beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan

pertemuan selanjutnya.

Diharapkan mencatat tugas yang diberikan serta

mengerjakannya di rumah.

Page 195: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

180

(pertemuan ke – 4)

TAHAPAN

RINCIAN KEGIATAN

WAKTU KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA

PE

ND

AH

UL

UA

N

Tujuan Menyampaikan tujuan pembelajaran serta

kompetensi dasar yang akan dicapai.

Diharapkan dapat memahami manfaat dari

tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

15 menit

Orientasi Meminta siswa untuk megumpulkan tugas

pada pertemuan sebelumnya

Mengikuti instruksi guru

Apersepsi Mereview materi dari pertemuan awal sampai

pertemuan terakhir

Diharapkan dapat menjawab pertanyaan dengan

benar

Motivasi Memberikan motivasi terkait pengaplikasian

alat optik dalam kehidupan sehari-hari

Diharapkan dapat menumbuhkan rasa ingin tahu

yang besar terhadap materi yang akan dipelajari.

Page 196: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

181

KE

GIA

TA

N I

NT

I Mengamati Menjelaskan kembali materi alat optik yang

sudah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya

Diharapkan memperhatikan materi serta

mereview materi yang masih belum dipahami

100 menit

Menanya Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya terkait materi yang telah

disampaikan

Diharapkan untuk bertanya terkait materi yang

masih belum dipahami

Mengeksplorasi Memberikan latihan soal kepada siswa dari

pertemuan pertama hingga akhir

Diharapkan dapat mengerjakan soal dan

mendiskusikannya dengan teman sebangku

Mengasosiasi Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengerjakan soal dipapan tulis.

Diharapkan siswa dapat menyelesaikan latihan

soal dengan baik

Mengkomunikasi Mengoreksi hasil jawaban siswa

Diharapkan dapat maju untuk mengerjakan soal

dipapan tulis

Page 197: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

182

PE

NU

TU

P

Menarik

Kesimpulan

Membantu penarikan kesimpulan mengenai

materi yang telah dipelajari

Diharapkan dapat menarik kesimpulan

mengenai materi yang telah dipelajari.

20 menit

Evaluasi Memberikan penghargaan terhadap siswa

yang dapat mengerjakan soal dengan baik

diakhiri dengan evaluasi berupa berupa

posttest

Diharapkan dapat saling memberikan umpan

balik mengenai materi yang telah disampaikan

kepada kelompok lain dan dapat megerjakan

posttest dengan baik.

Tindak Lanjut Memberikan instruksi berupa persiapan

ulangan harian materi alat optik

Diharapkan memahami isntruksi yang diberikan

guru

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis

2. Bentuk Instrumen : a) Tes : (Uraian)

b) Non Tes : (Lembar Observasi)

J. Pedoman Penilaian

1. Ranah Afektif

Page 198: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

183

Diperoleh dari keaktifan siswa dalam bertanya, mengeluarkan pendapat, menjawab pertanyaan, dan memperhatikan penjelasan

guru.

2. Ranah Kognitif

Diperoleh dari hasil pengisian LKS, hasil games kelompok dan tes evaluasi

Jakarta, 10 Maret 2017

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Fisika Mahasiswa Peneliti

Wulandari, M.Pd Nia Yusnawati

NIP. NIM.1112016300006

Page 199: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

184

(Lampiran penilian kognitif)

No. Soal Jawaban Skor

1. Sebuah teropong mempunyai perbesaran anguler 20 x

dan kekuatan lensa objektif 2 dioptri. Berapakah

panjang teropong tersebut ....

Penyelesaian:

Diketahui:

𝑚 = 20 𝑘𝑎𝑙𝑖

𝑃𝑜𝑏 = 2 𝑑𝑖𝑜𝑝𝑡𝑟𝑖

Jawab:

𝑓𝑜𝑏 = 1

𝑝=

1

2= 0,5 𝑚

= 50 cm

𝑚 = 𝑓𝑜𝑏

𝑓𝑜𝑘

𝑓𝑜𝑘 = 𝑓𝑜𝑏

𝑚=

50

20= 2,5 𝑐𝑚

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘

𝑑 = 50 + 2,5

𝑑 = 52,5 𝑐𝑚

50

Page 200: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

185

2. Sebuah teropong memiliki jarak lensa objektif dengan

lensa okuler 120 cm dan fokus lensa objektifnya 10

cm. Perbesaran yang dihasilkan untuk mata tidak

berakomodasi adalah.....

𝑚 = 𝑓𝑜𝑏

𝑓𝑜𝑘=

120

10

= 12 𝑘𝑎𝑙𝑖

50

Jumlah Skor 100

Page 201: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

186

(Lembar Penilaian Afektif)

No.

Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Kedisiplinan Kesopanan Kerjasama Kemampuan

Berkomunikasi

Keaktifan

A B C A B C A B C A B C A B C

1 S1

2 S2

3 S3

4 S4

5 S5

6 S6

7 S7

8 S8

9 S9

10 S10

11 S11

12 S12

13 S13

Page 202: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

187

14 S14

15 S15

16 S16

17 S17

18 S18

19 S19

20 S20

21 S21

22 S22

23 S23

24 S24

25 S25

26 S26

27 S27

28 S28

29 S29

30 S30

31 S31

Page 203: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

188

32 S32

33 S33

34 S34

35 S35

36 S36

37 S37

38 S38

39 S39

40 S40

Rubrik Penilaian:

A = Baik

B = Cukup

C = Kura

Page 204: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

189

Page 205: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

190

Page 206: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

191

Page 207: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

192

Page 208: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

193

Page 209: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

194

Page 210: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

195

Page 211: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

196

Page 212: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

197

Page 213: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

198

Page 214: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

199

Page 215: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

200

Page 216: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

201

Page 217: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN

Page 218: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

201

KISI-KISI ANGKET

PEMBELAJARAN FISIKA DI MADRASAH ALIYAH

No.

Indikator

Nomor Butir

Pertanyaan

Jumlah

1. Kurikulum yang digunakan dalam

pelajaran fisika disekolah.

1 1

2. Minat siswa terhadap pelajaran fisika 2,3,4 3

3. Gaya belajar siswa 5 1

4. Konsep fisika kelas XI yang dianggap

sulit oleh siswa

6,7 2

5. Metode pelajaran fisika yang biasa

digunakan oleh guru.

8,9 2

6. Manajemen kelas 10 1

Jumlah 10 10

Page 219: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

202

ANGKET GURU

PEMBELAJARAN FISIKA DI MADRASAH ALIYAH

Petunjuk Pengisian Angket :

1. Pilihlah jawaban dari beberapa alternatif jawaban yang telah disediakan

dengan menceklis salah satu alternatif jawaban sesuai dengan pengalaman

selama kegiatan pembelajaran.

2. Jika ada keterangan tambahan dalam memilih jawaban tersebut, maka

silahkan ditulis pada baris kosong yang telah disediakan.

1. Kurikulum apakah yang Bapak/Ibu gunakan dalam pembelajaran fisika di

Sekolah?

Kurikulum 2013 Revisi (K-13)

Kurikulum 2013 (Kurtilas)

KTSP 2006

Keterangan Tambahan:

2. Bedasarkan pengalaman Bapak/Ibu, urutkanlah mata pelajaran dibawah ini dari

yang paling diminati hingga mata pelajaran yang cenderung kurang diminati

siswa di Sekolah?

Bahasa Indonesia

Biologi

Fisika

Matematika

Bahasa Inggris

Keterangan Tambahan :

Nama :

Bidang Study :

Asal Sekolah :

Page 220: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

203

3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai minat siswa dalam pembelajaran

fisika di Sekolah?

Minat siswa sangat tinggi

Minat siswa cukup tinggi

Minat siswa rendah

Keterangan Tambahan :

4. Jika siswa mengalami kesulitan belajar fisika, maka sebagian besar disebabkan

oleh:

Bersifat matematis

Bersifat abstrak

Cakupan materi luas

Banyak mengandung eksperimen

(*) Jawaban boleh lebih dari satu

Keterangan Tambahan :

5. Menurut Bapak/Ibu dalam pembelajaran konsep fisika, sebagian besar siswa

cenderung memiliki gaya belajar....

Auditorial (Mendengarkan)

Visual (Melihat)

Kinestetik (Bergerak, Bekerja, Menyentuh)

Keterangan Tambahan :

Page 221: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

204

6. Diantara materi fisika kelas XI dibawah ini, menurut Bapak/Ibu manakah

materi fisika yang tergolong sulit bagi siswa?

Gejala Pemanasan Global

Alat – alat Optik

Gelombang Bunyi dan Cahaya

Suhu, Kalor, dan perpindahan Kalor

Teori Kinetik Gas dan Termodinamika

(*) Jawaban boleh lebih dari satu

Keterangan Tambahan :

7. Diantara materi fisika kelas XI dibawah ini, manakah menurut Bapak/Ibu

materi fisika yang memerlukan eksperimen?

Gejala Pemanasan Global

Alat – alat Optik

Gelombang Bunyi dan Cahaya

Suhu, Kalor, dan perpindahan Kalor

Teori Kinetik Gas dan Termodinamika

(*) Jawaban boleh lebih dari satu

Keterangan Tambahan :

8. Metode pembelajaran apa yang sering digunakan Bapak/ibu ketika proses

pembelajaran fisika berlangsung ?

Ceramah

Diskusi kelompok

Eksperimen

Presentasi

(*) Jawaban boleh lebih dari satu

Keterangan Tambahan :

Page 222: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

205

9. Menurut Bapak/ibu metode pembelajaran menyenangkan seperti apa yang

disukai siswa dalam pembelajaran fisika?

Games learning

Diskusi kelompok

Eksperimen

Mind Mapping

Demonstrasi

Ceramah

Tanya Jawab

(*) Jawaban boleh lebih dari satu

Keterangan Tambahan :

10. Pada saat pembelajaran berlangsung, manajemen kelas seperti apa yang lebih

sering Bapak/Ibu gunakan?

Belajar Kelompok Kecil (3 – 5 Orang)

Belajar Kelompok Besar (5 – 10 Orang)

Belajar Berpasangan (2 Orang)

Belajar Classical (1 Kelas)

Keterangan Tambahan :

Terima Kasih ☺

Page 223: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

206

ANGKET SISWA

PEMBELAJARAN FISIKA DI MADRASAH ALIYAH

Petunjuk Pengisian Angket :

1. Pilihlah jawaban dari beberapa alternatif jawaban yang telah disediakan

dengan melingkari salah satu alternatif jawaban sesuai dengan pengalaman

selama kegiatan pembelajaran.

2. Jika ada keterangan tambahan dalam memilih jawaban tersebut, maka silahkan

ditulis pada baris kosong yang telah disediakan.

1. Kurikulum apakah yang digunakan gurumu dalam pembelajaran fisika di

Sekolah?

Kurikulum 2013 Revisi (K-13)

Kurikulum 2013 (Kurtilas)

KTSP 2006

Keterangan Tambahan:

2. Diantara mata pelajaran dibawah ini, urutkan mata pelajaran berikut dari yang

paling kamu minati hingga mata pelajaran yang kurang kamu minati?

Bahasa Indonesia

Biologi

Fisika

Matematika

Bahasa Inggris

Keterangan Tambahan :

Nama :

Kelas :

Asal Sekolah :

Page 224: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

207

3. Bagaimana pendapatmu mengenai pembelajaran fisika di Sekolah?

Sangat menarik

Cukup menarik

Kurang menarik

Keterangan Tambahan :

4. Jika kamu mengalami kesulitan belajar fisika, maka sebagian besar disebabkan

oleh:

Bersifat matematis

Bersifat abstrak

Cakupan materi luas

Banyak mengandung eksperimen

(*) Jawaban boleh lebih dari satu

Keterangan Tambahan :

5. Ketika kamu mempelajari konsep fisika, kamu cenderung lebih mudah

memahaminya dengan gaya belajar....

Auditorial (Mendengarkan)

Visual (Melihat)

Kinestetik (Bergerak, Bekerja, Menyentuh)

Keterangan Tambahan :

Page 225: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

208

6. Diantara materi fisika kelas XI dibawah ini, menurutmu manakah materi fisika

yang tergolong sulit?

Gejala Pemanasan Global

Alat – alat Optik

Gelombang Bunyi dan Cahaya

Suhu, Kalor, dan perpindahan Kalor

Teori Kinetik Gas dan Termodinamika

(*) Jawaban boleh lebih dari satu

Keterangan Tambahan :

7. Diantara materi fisika kelas XI dibawah ini, menurutmu manakah materi fisika

yang memerlukan eksperimen?

Gejala Pemanasan Global

Alat – alat Optik

Gelombang Bunyi dan Cahaya

Suhu, Kalor, dan perpindahan Kalor

Teori Kinetik Gas dan Termodinamika

(*) Jawaban boleh lebih dari satu

Keterangan Tambahan :

8. Metode pembelajaran apa yang sering digunakan oleh gurumu ketika proses

pembelajaran fisika berlangsung ?

Ceramah

Diskusi kelompok

Eksperimen

Presentasi

(*) Jawaban boleh lebih dari satu

Keterangan Tambahan :

Page 226: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

209

9. Diantara metode pembelajaran dibawah ini, menurutmu metode

pembelajaran menyenangkan seperti apa yang kamu sukai dalam

pembelajaran fisika?

Games learning

Diskusi kelompok

Eksperimen

Mind Mapping

Demonstrasi

Ceramah

Tanya Jawab

(*) Jawaban boleh lebih dari satu

Keterangan Tambahan :

10. Pada saat pembelajaran berlangsung, manajemen kelas seperti apa yang lebih

sering digunakan oleh gurumu?

Belajar Kelompok Kecil (3 – 5 Orang)

Belajar Kelompok Besar (5 – 10 Orang)

Belajar Berpasangan (2 Orang)

Belajar Classical (1 Kelas)

Keterangan Tambahan :

Terima Kasih ☺

Page 227: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

210

INSTRUMEN PENILAIAN TIPE GAYA BELAJAR SISWA

V-A-K (Visual, Auditorial, Kinestetik)

Petunjuk Pengisian:

Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai untuk setiap pertanyaan. Jumlahkan nilai

Anda untuk setiap bagian. Kemudian lihatlah hasil yang paling dominan dari setiap

bagian dan cocokan pada keterangan dibawah.

A. VISUAL

No.

Pertanyaan

Jawaban

Sering Kadang-

kadang

Jarang

1. Apakah Anda rapi dan teratur?

2. Apakah Anda berbicara dengan cepat?

3. Apakah Anda tipe perencana dan pengatur

jangka panjang yang baik?

4. Apakah Anda pengeja yang baik dan dapatkah

Anda melihat kata-kata dalam pikiran Anda?

5. Apakah Anda lebih ingat apa yang dilihat

daripada yang didengar?

6. Apakah Anda menghafal dengan asosiasi visual?

7. Apakah Anda sulit mengingat perintah lisan

kecuali jika dituliskan, dan apakah Anda sering

meminta orang mengulang ucapannya?

8. Apakah Anda lebih suka membaca daripada

dibacakan?

9. Apakah Anda suka mencoret-coret selama

menelpon/menghadiri rapat?

10. Apakah Anda lebih suka melakukan demonstrasi

daripada berpidato?

11. Apakah Anda lebih menyukai seni dari pada

musik?

Nama :

Kelas :

Asal Sekolah :

Page 228: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

211

B. AUDITORI

No.

Pertanyaan

Jawaban

Sering Kadang-

kadang

Jarang

1. Apakah Anda berbicara kepada diri sendiri saat

bekerja?

2. Apakah Anda mudah terpengaruh oleh

keributan?

3. Apakah Anda menggerakan bibir/melafalkan

kata saat membaca?

4. Apakah Anda suka membaca keras-keras dan

mendengarkan?

5. Dapatkah Anda mengulang dan menirukan nada,

perubahan, dan warna suara?

6. Apakah Anda merasa menulis itu sulit, namun

pandai bercerita?

7. Apakah Anda berbicara dengan pola berirama?

8. Apakah menurut Anda, Anda adalah pembicara

yang fasih?

9. Apakah Anda lebih menyukai musik dari pada

seni?

10. Apakah Anda belajar melalui mendengar dan

mengingat apa yang didiskusikan daripada yang

dilihat?

12. Apakah Anda tahu apa yang harus dikatakan,

tetapi tidak terpikir kata yang tepat?

13. Apakah Anda sering menjawab pertanyaan

dengan jawaban singkat “ya” atau “tidak”?

14. Apakah teradang Anda sering kehilangan

konsentrasi ketika ingin memperhatikan sesuatu?

15. Apakah Anda tripikal orang yang membutuhkan

pandangan dengan tujuan yang menyeluruh dan

selalu bersikap waspada jika terjadi suatu

masalah?

Jumlah Subtotal

( × 𝟐 ) ( × 𝟏 ) ( × 𝟎 )

Total = ( ) + ( ) + ( )

= ( )

Page 229: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

212

11. Apakah Anda banyak bicara, suka berdiskusi,

dan menjelaskan panjang lebar?

12. Apakah Anda lebih baik mengeja keras-keras

daripada menuliskannya?

13. Apakah anda menyukai pekerjaan yang

melibatkan visualisasi, seperti memotong-

motong bagian hingga sesuai satu sama lain?

14. Apakah Anda tipe orang yang sering melamun

membayangkan apa yang sedang Anda dengar?

15. Apakah Anda tripikal orang yang harus

mengucapkan terlebih dahulu untuk

mengingatnya?

Jumlah Subtotal

( × 𝟐 ) ( × 𝟏 ) ( × 𝟎 )

Total = ( ) + ( ) + ( )

= ( )

C. KINESTETIK

No. Pertanyaan Sering Kadang-

kadang

Jarang

1. Apakah Anda berbicara dengan lambat?

2. Apakah Anda menyentuh orang lain untuk

mendapatkan perhatiannya?

3. Apakah Anda berdiri dekat-dekat saat berbicara

dengan seseorang?

4. Apakah Anda berorientasi pada fisik dan banyak

bergerak?

5. Apakah Anda belajar melalui memanipulasi dan

praktik?

6. Apakah Anda menghafal dengan berjalan dan

melihat?

7. Apakah Anda menggunakan jari untuk menunjuk

saat membaca?

8. Apakah Anda banyak menggunakan isyarat

tubuh?

9. Apakah Anda tak bisa duduk tenang untuk waktu

lama?

Page 230: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

213

10. Apakah Anda membuat keputusan berdasarkan

perasaan?

11. Apakah Anda mengetuk-ngetuk pena, jari atau

kaki saat mendengarkan?

12. Apakah Anda meluangkan waktu untuk

berolahraga dan berkegiatan fisik lainnya?

13. Apakah Anda tripikal orang yang suka melakukan

segala sesuatu?

14. Apakah Anda tidak dapat mengingat suatu tempat

kecuali anda pernah mendatanginnya?

15. Apakah Anda termasuk orang yang sulit menulis

dengan rapi?

Jumlah Subtotal

( × 𝟐 ) ( × 𝟏 ) ( × 𝟎 )

Total = ( ) + ( ) + ( )

= ( )

Keterangan:

➢ Jika perolehan skor tabel A lebih banyak maka tipe gaya belajar anda adalah

Visual

➢ Jika perolehan skor tabel B lebih banyak maka tipe gaya belajar anda adalah

Auditori

➢ Jika perolehan skor tabel C lebih banyak maka tipe gaya belajar anda adalah

Kinestetik

Page 231: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

214

KISI-KISI UJI INSTRUMENT TES HASIL BELAJAR SISWA

Satuan Pendidikan : MAN 3 Jakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Alokasi Waktu : 90 Menit

Materi : Alat Optik

Jumlah Soal : 40 Soal

Bentuk Soal : Tes Objektif

Kompetensi Dasar : 3.9 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya

Page 232: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

215

Sub Materi Indikator

Aspek Kognitif Jumlah

Soal 𝑪𝟏 𝑪𝟐 𝑪𝟑 𝑪𝟒

Mata, Kacamata

dan Kamera

1. Menentukan bagian-bagian mata,

kamera beserta fungsinya.

*2,*5,*12 *1,*6,*11 6

2. Menjelaskan macam-macam cacat mata

dan cara menanggulanginya.

*8 *3,*7 3

3. Menerapkan hubungan jarak benda,

jarak bayangan, jarak fokus (titik fokus)

dan kuat lensa kacamata.

*4,*9,*10,

*13

4

Lup dan

Mikroskop

1. Menentukan bagian-bagian lup dan

mikroskop beserta fungsinya.

*14,*24 2

2. Menjelaskan sifat bayangan pada lup dan

mikroskop.

*15, *23 2

3. Menganalsisis perbesaran bayangan

pada lup dan mikroskop.

*17,*19,*25 *20,*23 5

4. Menerapkan hubungan jarak benda,

jarak bayangan, jarak fokus (titik fokus)

pada lup dan mikroskop.

*16 *18,*26 *21,*22,*37 5

Teropong 1. Menjelaskan macam-macam teropong

bias dan pantul

*31,*32*34 3

2. menganalsis perbesaran bayangan pada

teropong.

*38 1

Page 233: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

216

3. Menjelaskan sifat bayangan pada

teropong

*30 1

4. Menerapkan hubungan jarak benda,

jarak bayangan, jarak fokus (titik fokus)

dan panjang teropong

*33 *34,*35,*36

, *39

Jumlah 9 9 10 12 40

Presentase 22,5% 22,5% 25% 30% 100%

Page 234: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

217

INSTRUMENT TES

Nama Sekolah : MAN 3 Jakarta

Mata pelajaran : Fisika

Alokasi Waktu : 90 Menit

Jumlah Soal : 40 Soal

Bentuk Soal : Objektif

Kompetensi Dasar :

3.9 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa.

Sub

Materi

Indikator Soal No.

Butir

Soal

Butir Soal Jawaban dan pembahasan Aspek

kognitif

Mata,

Kacamata

dan

Kamera

Menentukan

bagian-bagian

mata, kamera

beserta fungsinya.

1. Seseorang penderita Hipermetropi:

(1) Dapat dibantu dengan lensa negatif

(cekung)

(2) Memiliki titik dekat lebih dari 25 cm

dan titik jauh pada jarak tak berhingga

(3) Bayangan terbentuk dibelakang retina

Pernyataan yang benar adalah ....

a. (2)

b. (1) dan (3)

c. (1) dan (2)

d. (2) dan (3)

e. (3)

d. (2) dan (3)

𝐶2

Page 235: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

218

Mata,

Kacamata

dan

Kamera

Menentukan

bagian-bagian

mata, kamera

beserta fungsinya.

2. Bayangan pada mata agar benda dapat

terlihat dengan jelas, maka bayangan

harus jatuh tepat pada bagian ....

a. pupil mata

b. syaraf mata

c. kornea mata

d. retina mata

e. otot mata

d. retina mata 𝐶1

Mata,

Kacamata

dan

Kamera

Menjelaskan

macam-macam

cacat mata dan cara

menanggulanginya

3. Pada saat kita sedang menunggu bus di

halte, mobil yang berada pada jarak yang

jauh dapat kita lihat dalam keadaan mata

yang memipih . Dalam hal ini peristiwa

tersebut merupakan cara kerja ....

a. rabun jauh

b. daya akomodasi

c. rabun dekat

d. rabun senja

e. astigmatisma

b. daya akomodasi 𝐶2

Mata,

Kacamata

dan

Kamera

Menerapkan

hubungan jarak

benda, jarak

bayangan, jarak

fokus (titik fokus)

dan kuat lensa

kacamata.

4. Seorang penderita rabun jauh yang

memiliki titik jauh 5 m, maka ia harus

menggunakan kacamata dengan jarak

fokus ....

a. 1 m

b. -2 m

c. 3 m

d. 4 m

e. -5 m

e. -5 m

Dik : PR = 5 m

Dit : f ?

Jawab : 1

𝑓=

1

𝑃𝑅𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙+

1

−𝑃𝑅𝑚𝑖𝑜𝑝𝑖

1

𝑓=

1

~+

1

−5

𝐶3

Page 236: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

219

1

𝑓=

1

−5

𝑓 = −5 𝑚

Mata,

Kacamata

dan

Kamera

Menentukan

bagian-bagian

mata, kamera

beserta fungsinya.

5. Bagian mata yang berfungsi mengatur

pembiasan yang disebabkan oleh cairan

didepan lensa adalah ....

a. lensa mata

b. iris

c. pupil

d. retina

e. kornea

a. lensa mata 𝐶1

Mata,

Kacamata

dan

Kamera

Menentukan

bagian-bagian

mata, kamera

beserta fungsinya.

6. Perhatikan gambar dibawah ini !

(Gambar A) (Gambar B)

Bagian yang berfungsi sebagai pengatur

masuknya cahaya pada mata adalah .....

a. gambar 1 A

b. gambar 1 B

c. gambar 2 A

d. gambar 2 B

e. gambar 1 A dan B

c. gambar 2 A 𝐶2

Page 237: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

220

Mata,

Kacamata

dan

Kamera

Menjelaskan

macam-macam

cacat mata dan cara

menanggulanginya.

7.

Candra mengalami salah satu cacat mata

yang digambarkan pada gambar diatas,

untuk menolong cacat mata tersebut,

diperlukan sebuah lensa, bedasarkan

analisis gambar bayangan diatas apa nama

cacat mata yang diderita candra dan jenis

lensa apa yang sebaiknya digunakan

candra ....

a. hipermetropi – lensa cembung

b. miopi – lensa cekung

c. hipermetropi – lensa cekung

d. presbiopi – lensa bifokal

e. miopi – lensa cembung

a. hipermetropi – lensa cembung

𝐶2

Mata,

Kacamata

dan

Kamera

Menjelaskan

macam-macam

cacat mata dan cara

menanggulanginya.

8. Penyebab seseorang menderita

astigmatisma adalah .....

a. berkurangnya daya akomodasi mata

pada usia lanjut

b. kornea mata yang tidak dapat melihat

pada tempat yang kurang cahaya

c. lensa mata yang menjadi buram

dikarnakan penebalan lensa mata

d. ketidakmampuan mata untuk

membedakan warna

e. lensa mata yang tidak dapat

memberikan gambaran/bayangan

garis vertikal dan horizontal secara

bersamaan

𝐶1

Page 238: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

221

e. lensa mata yang tidak dapat

memberikan gambaran/bayangan

garis vertikal dan horizontal secara

bersamaan

Mata,

Kacamata

dan

Kamera

Menerapkan

hubungan jarak

benda, jarak

bayangan, jarak

fokus (titik fokus)

dan kuat lensa

kacamata.

9. Seseorang menggunakan kacamata -5

dioptri. Titik jauh mata orang tersebut

adalah ....

a. 20 cm

b. 50 cm

c. 100 cm

d. 200 cm

e. 500 cm

a. 20 cm

Dik : P = -5 D

Dit : 𝑃𝑅𝑚𝑖𝑜𝑝𝑖?

Jawab :

𝑃 = −100

𝑃𝑅𝑚𝑖𝑜𝑝𝑖

−5 = 100

−𝑃𝑅𝑚𝑖𝑜𝑝𝑖

𝑃𝑅𝑚𝑖𝑜𝑝𝑖 = 100

5= 20 𝑐𝑚

𝐶3

Mata,

Kacamata

dan

Kamera

Menerapkan

hubungan jarak

benda, jarak

bayangan, jarak

fokus (titik fokus)

dan kuat lensa

kacamata.

10. Seseorang kakek memiliki kemampuan

melihat pada titik dekat sejauh 50 cm dan

titik jauh 1,5 m. Berapakah kekuatan

kacamata yang harus digunakan kakek

tersebut ....

a. + 2 dioptri dan + 2

3 dioptri

b. + 2

3 dioptri dan -

2

3 dioptri

c. + 3

2 dioptri dan +

2

3 dioptri

d. +𝟐 dioptri dan - 𝟐

𝟑 dioptri

e. + 3

2 dioptri dan -

3

2 dioptri

d. +𝟐 dioptri dan - 𝟐

𝟑 dioptri

Dik: PP = 50 cm

PR = 150 cm

Dit: P ?

Jawab:

𝑃 = 100

𝑆𝑛−

100

𝑃𝑃

𝑃 = 100

25−

100

50

𝑃 = 4 − 2 = 2 𝑑𝑖𝑜𝑝𝑡𝑟𝑖

𝐶3

Page 239: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

222

𝑃 = −100

𝑃𝑅

𝑃 = − 100

150

𝑃 = −2

3 𝑑𝑖𝑜𝑝𝑡𝑟𝑖

Mata,

Kacamata

dan

Kamera

Menentukan

bagian-bagian

mata, kamera

beserta fungsinya.

11. Persamaan fungsi komponen kamera dan

mata dinyatakan dalam tabel dibawah ini:

No. Kamera Mata

1.

2.

3.

Diafragma

Film

Lensa

Kamera

Iris

Retina

Lensa Mata

Pernyataan yang benar adalah ....

a. (1) dan (2)

b. (1) dan (3)

c. (2) dan (3)

d. (1), (2), dan (3)

e. (2)

d. (1), (2), dan (3)

𝐶2

Mata,

Kacamata

dan

Kamera

Menentukan

bagian-bagian

mata, kamera

beserta fungsinya.

12. Lensa pada kamera adalah .....

a. cembung dua

b. datar

c. cekung cembung

d. cekung dua

e. cembung cekung

a. cembung dua

𝐶1

Mata,

Kacamata

Menerapkan

hubungan jarak

13. Sebuah kamera 35 mm, dengan lensa yang

dapat diubah-ubah digunakan untuk

c.0,61 m

𝐶3

Page 240: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

223

dan

Kamera

benda, jarak

bayangan, jarak

fokus (titik fokus)

dan kuat lensa

kacamata.

mengambil suatu gambar burung rajawali

yang terbang pada jarak 30 m dan

mempunyai sayap selebar 1,2 m. Berapa

fokus lensa yang harus digunakan untuk

membuat bayangan rajawali sebesar 2,5

cm pada film ....

a. 1 m

b. 0,51 m

c. 0,61 m

d. 0,71 m

e. 0,81 m

Dik: h’ = 2,5 cm

h = 1,2 m = 120 cm

s = 30 m = 3000 cm

Dit: s’ ?

Jawab:

𝑀 = ℎ′

ℎ=

𝑠′

𝑠

2,5

120=

𝑠′

3000

7500 = 120 𝑥 𝑠′

𝑠′ = 7500

120= 62,5 𝑐𝑚 = 0,625 𝑚

1

𝑓=

1

𝑠+

1

𝑠′

1

𝑓=

1

30+

1

0,625=

1 + 48

30

= 49

30= 1,63

𝑓 = 1

1,63= 0,61 𝑚

Lup dan

Mikroskop

Menentukan

bagian-bagian lup

dan mikroskop

beserta fungsinya.

14. Jenis lensa yang digunakan lup adalah ....

a. lensa cekung

b. lensa cembung

c. lensa cembung-cekung

d. lensa slindris

e. lensa slindris-cekung

b. lensa cembung

𝐶1

Page 241: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

224

Lup dan

Mikroskop

Menjelaskan sifat

bayangan pada lup

dan mikroskop.

15. Sifat bayangan yang terjadi pada lup

adalah ....

a. maya, tegak, diperbesar

b. nyata, tegak, diperkecil

c. nyata, tegak, diperbesar

d. maya, terbalik, diperbesar

e. nyata, terbalik, diperbesar

a. maya, tegak, diperbesar

𝐶1

Lup dan

Mikroskop

Menerapkan

hubungan jarak

benda, jarak

bayangan, jarak

fokus (titik fokus)

pada lup dan

mikroskop.

16. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal,

seorang pengamat yang menggunakan lup

harus meletakan benda ....

a. kurang dari 2 F

b. diantara F dan 2F

c. tepat di F

d. tepat di 2 F

e. lebih dari 2 F

c. tepat di F

𝐶2

Lup dan

Mikroskop

Menganalsisis

perbesaran

bayangan pada lup

dan mikroskop.

17. Sebuah benda diletakan 6 cm didepan

sebuah lensa cembung, maka terbentuk

bayangan nyata pada jarak 30 cm dari

lensa. Jika lensa ini digunakan oleh

seorang pengamat sebagai lup, berapakah

perbesaran lup untuk mata tak

berakomodasi ....

a. 4 kali

b. 4,5 kali

c. 5 kali

d. 5,5 kali

e. 6 kali

c. 5 kali

Dik: 𝑠0 = 6 𝑐𝑚

𝑠′ = 30 𝑐𝑚

Dit: m (mata takk berakomodasi) ?

Jawab: 1

𝑓=

1

𝑠0+

1

𝑠′

1

𝑓=

1

6+

1

30

1

𝑓=

6

30

𝑓 = 5 𝑐𝑚

𝐶3

Page 242: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

225

𝑚 =𝑠𝑛

𝑓

𝑚 =25

5

𝑚 = 5 𝑘𝑎𝑙𝑖

Lup dan

Mikroskop

Menerapkan

hubungan jarak

benda, jarak

bayangan, jarak

fokus (titik fokus)

pada lup dan

mikroskop.

18. Seseorang yang mempunyai titik dekat 25

cm ingin melihat sebuah benda dengan

menggunakan lup, bila perbesaran yang

dihasilkan pada saat mata berakomodasi

maksimum adalah 5 kali, maka jarak

fokus lup yang harus digunakan adalah

.....

a. 5 cm

b. 6,25 cm

c. 7 cm

d. 7,25 cm

e. 8,5 cm

b. 6,25 cm

Dik: Sn = 25 cm

m = 6 kali

Dit: f ?

Jawab:

𝑚 =𝑠𝑛

𝑓+ 1

5 =25

𝑓+ 1

5 − 1 =25

𝑓

𝑓 =25

4= 6,25 𝑐𝑚

𝐶3

Lup dan

Mikroskop

Menganalsisis

perbesaran

bayangan pada lup

dan mikroskop.

19.

50 cm

e. tidak berakomodasi

Dik: 𝑠𝑛 = 50 𝑐𝑚

𝑃 = 8 𝑑𝑖𝑜𝑝𝑡𝑟𝑖 𝑀 = 4 𝑘𝑎𝑙𝑖 Dit: Keadaan mata ?

Jawab:

𝐶3

Page 243: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

226

Suatu hari detektif conan ingin melacak

seorang penjahat menggunakan sebuah lup

yang memiliki punctum proximum 50 cm

dengan kekuatan lup sebesar 8 dioptri.

Dengan memperoleh perbesaran 4 kali.

Dalam keadaan mata apa detektif conan

dapat menemukan penjahat tersebut ...

a. Berakomodasi maksimum

b. Hipermetropi

c. Mata normal

d. Miopi

e. Tidak berakomodasi

𝑃 = 1

𝑓

𝑓 = 1

𝑃

𝑓 = 1

8= 0,125 𝑚 = 12,5 𝑐𝑚

*untuk mata berakomodasi maksimum

𝑀 = 𝑠𝑛

𝑓+ 1

𝑀 = 50

12,5+ 1 = 5 𝑘𝑎𝑙𝑖

*untuk mata tidak berakomodasi

didapat :

𝑀 = 𝑠𝑛

𝑓

𝑀 = 50

12,5= 4 𝑘𝑎𝑙𝑖

Bedasarkan analisis yang didapat

detektif conan menggunakan lup dalam

keadaan mata tidak berakomodasi

sebesar 4 kali perbesaran

Lup dan

Mikroskop

Menganalsisis

perbesaran

bayangan pada lup

dan mikroskop.

20. Suatu hari Rani kehilangan salah satu

anting miliknya ketika sedang bermain

ditaman. Untuk mencari anting tersebut ia

menggunakan sebuah lup. Dalam keaadan

mata normal perbesaran angular lup yang

dihasilkan pada saat mata berakomodasi

maksimum adalah 3

2 kali perbesaran

b. 2 kali

Dik: 𝑀𝑎𝑚 = 3

2 𝑀𝑡𝑏

Dit: 𝑀𝑡𝑏 ?

Jawab:

*pada saat mata berakomodasi

maksimum

𝐶4

Page 244: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

227

angular ketika mata tidak berakomodasi,

maka perbesaran lup ketika mata tidak

berakomodasi adalah ....

a. 1 kali

b. 2 kali

c. 3 kali

d. 4 kali

e. 5 kali

𝑀𝑎𝑚 = 𝑠𝑛

𝑓+ 1

3

2 𝑀𝑡𝑏 =

25

𝑓+ 1

3

2 𝑀𝑡𝑏 − 1 =

25

𝑓

𝑓 = 25

32 𝑀𝑡𝑏 − 1

… … … . (1)

*pada saat mata tidak berkomodasi

𝑀𝑡𝑏 = 𝑠𝑛

𝑓

𝑓 = 25

𝑀𝑡𝑏 … … … . . . (2)

*subtitusikan persamaan 2 ke

persamaan 1 :

𝑓 = 25

32 𝑀𝑡𝑏 − 1

25

𝑀𝑡𝑏=

25

32 𝑀𝑡𝑏 − 1

25 ( 3

2 𝑀𝑡𝑏 − 1) = 25 𝑀𝑡𝑏

75

2 𝑀𝑡𝑏 − 25 = 25 𝑀𝑡𝑏

75

2 𝑀𝑡𝑏 − 25 𝑀𝑡𝑏 = 25

Page 245: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

228

75 − 50

2 𝑀𝑡𝑏 = 25

25

2 𝑀𝑡𝑏 = 25

𝑀𝑡𝑏 = 2 kali

Lup dan

Mikroskop

Menerapkan

hubungan jarak

benda, jarak

bayangan, jarak

fokus (titik fokus)

pada lup dan

mikroskop.

21. Sebuah lup menghasilkan perbesaran

angular untuk mata tak berakomodasi 1

2

kali dari perbesaran lup untuk mata

berakomodasi maksimum. Jika lup

tersebut digunakan oleh pengamat dengan

mata berakomodasi pada jarak 50 cm,

maka jarak benda terhadap lup adalah ....

e.16,7 cm

Dik: 𝑀𝑡𝑏 =1

2𝑀𝑎𝑚

𝑠′ = −50 𝑐𝑚 D𝑖𝑡 ∶ 𝑠𝑎𝑘 ?

Jawab:

𝑀𝑡𝑏 = 𝑠𝑛

𝑓

1

2 𝑀𝑎𝑚 =

25

𝑓

𝑀𝑎𝑚 𝑥 𝑓 = 25 𝑥 2

𝑓 = 50

𝑀𝑎𝑚 … . . (1)

𝑀𝑎𝑚 = 𝑠𝑛

𝑓+ 1

𝑀𝑎𝑚 − 1 = 25

𝑓

𝑓 = 25

𝑀𝑎𝑚 − 1… . . (2)

𝐶4

Page 246: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

229

*subtitusikan persamaan 2 ke

persamaan 1:

𝑓 = 50

𝑀𝑎𝑚

25

𝑀𝑎𝑚 − 1 =

50

𝑀𝑎𝑚

25 𝑀𝑎𝑚 = 50 𝑥 ( 𝑀𝑎𝑚 − 1)

25 𝑀𝑎𝑚 = ( 50 𝑀𝑎𝑚 − 50 ) 50 = 50 𝑀𝑎𝑚 − 25 𝑀𝑎𝑚

50 = 25 𝑀𝑎𝑚

𝑀𝑎𝑚 = 50

25= 25 𝑘𝑎𝑙𝑖

*masukan persamaan 1 untuk mencari

nilai fokus mata berakomodasi :

𝑓 = 50

𝑀𝑎𝑚

𝑓 = 50

2= 25 𝑐𝑚

1

𝑓=

1

𝑠0+

1

𝑠′

1

𝑠=

1

𝑓−

1

𝑠′

1

𝑠=

1

25+

1

−50

1

𝑠=

3

50

Page 247: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

230

𝑠 = 50

3= 16,7 𝑐𝑚

Lup dan

Mikroskop

Menerapkan

hubungan jarak

benda, jarak

bayangan, jarak

fokus (titik fokus)

pada lup dan

mikroskop.

22. Perbesaran angular yang dihasilkan sebuah

lup ketika digunakan dengan mata tak

berakomodasi adalah 3/2 kali dari

perbesaran ketika lup digunakan dengan

mata berakomodasi maksimum., jika

pengamat dalam keadaan mata normal,

maka berapakah perbandingan jarak fokus

ketika mata berakomodasi maksimum dan

tidak berakomodasi ....

a. 1 : 2

b. 2 : 3

c. 1 : 3

d. 3 : 4

e. 1 : 4

Diketahui:

M1 = 3/2M2

Ditanya:

f1 ∶ f2 = ...?

Jawab:

*Perbesaran pada pengamatan dengan

mata berakomodasi maksimum

M1 = Sn

f+ 1

3

2M2 =

25

f+ 1

1,5M2 − 1 = 25

f

𝑓 = 25

1,5M2 − 1 … . . (1)

*Perbesaran pada pengamatan dengan

mata tidak berakomodasi adalah:

M2 = Sn

f

M2 = 25

f

𝑓 = 25

M2… . . (2)

*Substitusikan persamaan (2) ke

persamaan (1)

𝐶4

Page 248: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

231

𝑓 = 25

1,5M2 − 1

25

M2=

25

1,5M2 − 1

1

M2=

1

1,5M2 − 1

1,5M2 − 1 = M2

1,5M2 − M2 = 1

0,5 M2 = 1

M2 =1

0,5

M2 = 2 kali

*jarak fokus pada mata tidak

berakomodasi :

M2 = Sn

f

2 = 25

f

𝑓 = 25

2= 12,5 𝑐𝑚

*jarak fokus pada mata berakomodasi

maksimum :

M1 = 3/2M2

M1 = 3

2 𝑥 25 = 37,5 𝑘𝑎𝑙𝑖

M1 = Sn

f+ 1

Page 249: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

232

37,5 = 25

f+ 1

37,5 − 1 = 25

f

36,5 = 25

f

𝑓 = 36,5

25= 1,46 𝑐𝑚 ≈ 1,5 𝑐𝑚

*maka perbandingan f mata

berakomodasi maksimum dan f tidak

berakomodasi adalah :

f1 ∶ f2

1,5 : 2

3 : 4

Lup dan

Mikroskop

Menentukan

bagian-bagian lup

dan mikroskop

beserta fungsinya.

23. Perhatikan gambar dibawah ini !

Lensa objektif mikroskop pada gambar

diatas ditunjukan oleh nomor .....

d. 2

𝐶1

Page 250: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

233

a. 5

b. 4

c. 3

d. 2

e. 1

Lup dan

Mikroskop

Menjelaskan sifat

bayangan pada lup

dan mikroskop.

24. Dalam sebuah mikroskop, bayangan yang

dibentuk oleh lensa objektif adalah ....

a. nyata, tegak, diperbesar

b. nyata, terbalik, diperbesar

c. nyata, terbalik, diperkecil

d. maya, tegak, diperbesar

e. maya, tegak, diperkecil

b. nyata, terbalik, diperbesar

𝐶2

Lup dan

Mikroskop

Menganalsisis

perbesaran

bayangan pada lup

dan mikroskop.

25. Sebuah mikroskop dengan jarak fokus

lensa okuler 2,5 cm dan jarak fokus

obyektif 0,9 cm digunakan untuk mata

berakomodasi maksimum. Berapakah

perbesaran mikroskop ketika benda

diletakan 1 cm didepan lensa obyektif .....

a. 70 kali

b. 80 kali

c. 88 kali

d. 90 kali

e. 99 kali

e. 99 kali

Dik: 𝑓𝑜𝑘 = 2,5 cm

𝑓𝑜𝑏 = 0,9 cm

𝑠𝑜𝑏 = 1 𝑐𝑚

Dit : m ?

Jawab: 1

𝑓𝑜𝑏=

1

𝑠𝑜𝑏+

1

𝑠𝑜𝑏′

1

0,9=

1

1+

1

𝑠𝑜𝑏′

1

𝑠𝑜𝑏′=

10

9−

9

9=

1

9

𝑠𝑜𝑏′ = 9 𝑐𝑚

𝑚𝑜𝑏 = 𝑠𝑜𝑏′

𝑠𝑜𝑏=

9

1= 9 𝑘𝑎𝑙𝑖

𝐶3

Page 251: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

234

𝑚𝑜𝑘 = 𝑠𝑛

𝑓𝑜𝑘+ 1 =

25

2,5+ 1

= 10 + 1 = 11 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑚𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑚𝑜𝑏 𝑥 𝑚𝑜𝑘

= 9 𝑥 11 = 99 𝑘𝑎𝑙𝑖

Lup dan

Mikroskop

Menerapkan

hubungan jarak

benda, jarak

bayangan, jarak

fokus (titik fokus)

pada lup dan

mikroskop.

26. Jarak fokus lensa objektif dan okuler dari

suatu mikroskop adalah 7,5 mm dan 5 cm.

Sebuah benda kecil diamati oleh

seseorang bermata normal terletak pada

jarak 8 mm dari lensa objektif tegak lurus

sumbu utama. Berapakah panjang

mikroskop jika mata dapat melihat

bayangan tanpa akomodasi ....

a. 15 cm

b. 16 cm

c. 17 cm

d. 18 cm

e. 19 cm

c. 17 cm

Dik: 𝑠𝑜𝑏 = 8 𝑚𝑚

𝑓𝑜𝑘 = 5 cm

𝑓𝑜𝑏 = 7,5 mm

Dit: L ?

Jawab:

*Lensa Objektif 1

𝑓𝑜𝑏=

1

𝑠𝑜𝑏+

1

𝑠𝑜𝑏′

1

7,5=

1

8+

1

𝑠𝑜𝑏′

1

𝑠𝑜𝑏′=

8

60−

7,5

60=

0,5

60=

1

120

𝑠𝑜𝑏′ = 120 𝑚𝑚 = 12 cm

*Lensa Okuler 1

𝑓𝑜𝑘=

1

𝑠𝑜𝑘+

1

𝑠𝑜𝑘′

1

5=

1

𝑠𝑜𝑘+

1

𝐶3

Page 252: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

235

1

𝑠𝑜𝑘=

1

5

𝑠𝑜𝑘 = 5 𝑐𝑚

*Panjang mikroskop:

𝐿 = 𝑠𝑜𝑏′ + 𝑠𝑜𝑘

𝐿 = 12 + 5 = 17 𝑐𝑚

Lup dan

Mikroskop

Menerapkan

hubungan jarak

benda, jarak

bayangan, jarak

fokus (titik fokus)

pada lup dan

mikroskop.

27. Sebuah mikroskop memiliki jarak fokus

lensa objektif dan okuler berturut-turut 2

dan 10 digunakan untuk mengamati sebah

objek tanpa akomodasi. Jika kemudian

mikroskop tersebut digunakan seseorang

yang memiliki titik dekat mata normal.

Berapakah panjang mikroskop akhir jika

panjang mikroskop awal 1,7 kali panjang

mikroskop akhir ....

a. 7 cm

b. 7,5 cm

c. 8 cm

d. 9,25 cm

e. 9,5 cm

e. 9,5 cm

Dik : 𝑓𝑜𝑏 = 2 𝑐𝑚

𝑓𝑜𝑘 = 10 𝑐𝑚

𝑑 = 1,7 𝑑′ Dit : 𝑑′ ?

Jawab : 1

𝑓𝑜𝑘=

1

𝑠𝑜𝑘+

1

𝑠′𝑜𝑘

1

𝑠𝑜𝑘=

1

𝑓𝑜𝑘−

1

𝑠′𝑜𝑘

1

𝑠𝑜𝑘=

1

10−

1

∞=

1

10

𝑠𝑜𝑘 = 10

1= 10 𝑐𝑚

*panjang awal mikroskop:

𝑑 = 𝑠′𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘

𝑑 = 𝑠′𝑜𝑏 + 10

𝑠′𝑜𝑏 = 𝑑 − 10 … . . (1)

*pada saat mengamati dengan titik

dekat mata normal yaitu 25 cm, maka :

𝐶4

Page 253: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

236

1

𝑓𝑜𝑘=

1

𝑠𝑜𝑘+

1

𝑠′𝑜𝑘

1

𝑠𝑜𝑘=

1

𝑓𝑜𝑘−

1

𝑠′𝑜𝑘

1

𝑠𝑜𝑘=

1

10−

1

25=

2,5 − 1

25

= 1,5

25

𝑠𝑜𝑘 = 25

1,5= 16,7 𝑐𝑚

*panjang mikroskop akhir :

𝑑′ = 𝑠′𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘

𝑑′ = 𝑠′𝑜𝑏 + 16,7

𝑠′𝑜𝑏 = 𝑑′ − 16,7 … … (2)

*subtitusikan persamaan 1 ke

persamaan 2:

𝑠′𝑜𝑏 = 𝑑′ − 16,7

𝑑 − 10 = 𝑑′ − 16,7

𝑑 − 𝑑′ = −16,7 + 10

𝑑 − 𝑑′ = 6,7

1,7𝑑′ − 𝑑′ = 6,7

0,7 𝑑′ = 6,7

𝑑′ = 6,7

0,7= 9,5 𝑐𝑚

Lup dan

Mikroskop

Menganalsisis

perbesaran

28. Seorang anak penderita hipermetropi

dengan titik dekat 50 cm ingin mengamati

sebuah benda menggunakan lup. Jika

d. 5 kali

Diketahui:

M1 = 1,5M2

𝐶4

Page 254: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

237

bayangan pada lup

dan mikroskop.

perbesaran angular yang dihasilkan ketika

mata berakomodasi pada jarak 20 cm

adalah 1,5 kali dari perbesaran angular

ketika mata tidak berakomodasi, maka

besar perbesaran angular lup ketika mata

tidak berakomodasi adalah ....

a. 2 kali

b. 3 kali

c. 4 kali

d. 5 kali

e. 6 kali

Ditanya:

M2 = ...?

Jawab:

*Perbesaran pada pengamatan dengan

mata berakomodasi pada jarak 20 cm

adalah:

M1 = Sn

f+

Sn

x

1,5M2 = 50

f+

50

20

1,5M2 = 50

f+ 2,5

1,5M2 − 2,5 = 50

f

𝑓 = 50

1,5M2 − 2,5 … . . (1)

*Perbesaran pada pengamatan dengan

mata tidak berakomodasi adalah:

M2 = Sn

f

M2 = 25

f

𝑓 = 50

M2… . . (2)

*Substitusikan persamaan (2) ke

persamaan (1)

𝑓 = 50

1,5M2 − 2,5

Page 255: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

238

50

M2=

50

1,5M2 − 2,5

1

M2=

1

1,5M2 − 2,5

1,5M2 − 2,5 = M2

1,5M2 − M2 = 2,5

0,5 M2 = 2,5

M2 =2,5

0,5

M2 = 5 kali

Lup dan

Mikroskop

Menerapkan

hubungan jarak

benda, jarak

bayangan, jarak

fokus (titik fokus)

pada lup dan

mikroskop.

29. Seorang ilmuan ingin mengamati sebuah

bakteri dengan menggunakan mikroskop

yang memiliki jarak fokus objektif dan

okuler 5 cm dan 10 cm. Jika perbesaran

akomodasi maksimum yang dihasilkan 70

kali, maka posisi benda terhadap lensa

objektif adalah .... 1

fob=

1

sob+

1

s′ob

1

sob=

1

fob−

1

s′ob

1

sob=

1

5−

1

s′ob

1

sob+

1

s′ob

=1

5

𝐶4

Page 256: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

239

s′ob + sob

sob × s′ob

=1

5… … … (1)

*perbesaran untuk mata berakomodasi

maksimum

M =s′

ob

sob ×

s𝑛

fok+ 1

70 =s′

ob

sob ×

25

10+ 1

70 =s′

ob

sob ×

35

10

70

3,5=

s′ob

sob

20 =s′

ob

sob

20 sob = s′ob

s′ob = 20 sob ............(2)

*subtitusikan kedua persamaan : s′

ob + sob

sob × s′ob

=1

5

20 sob + sob

sob × 20 sob=

1

5

21 sob

20 sob2 =

1

5

21 sob × 5 = 20 sob2

105 sob = 20 sob2

105 = 20 sob

Page 257: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

240

sob = 105

20= 5,25 𝑐𝑚

Teropong Menjelaskan sifat

bayangan pada

teropong

30. Sifat dan kedudukan bayangan yang

dihasilkan oleh lensa objektif pada sebuah

teropong bintang adalah ....

a. nyata, terbalik dan tepat di fokus

lensa objektif

b. nyata, tegak dan tepat di fokus lensa

okuler

c. nyata, tegak dan tepat di fokus lensa

objektif

d. maya, terbalik dan tepat di fokus

lensa okuler

e. maya, terbalik dan tepat di fokus

lensa objektif

a. nyata, terbalik dan tepat di

fokus lensa objektif

𝐶2

Page 258: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

241

Teropong Menjelaskan

macam-macam

teropong bias dan

pantul

31. Teropong berikut yang bukan termasuk

teropong bias adalah ....

a. teropong astronomi

b. teropong medan

c. teropong Newtonian

d. teropong binokuler

e. teropong galileo

c.teropong Newtonian

𝐶1

Menjelaskan

macam-macam

teropong bias dan

pantul

32. Fungsi lensa pembalik dari teropong bumi

ialah ....

a. Membalikan bayangan dari lensa

objektif namun tidak memperbesar

bayangan

b. Mengembalikan ukuran asli objek

c. Memperbesar bayangan

d. Membuat posisi bayangan lebih dekat

dengan mata pengamat

e. Membalikan bayangan dari lensa

okuler serta memperbesar bayangan

a. Membalikan bayangan dari lensa

objektif namun tidak

memperbesar bayangan

𝐶1

Teropong Menerapkan

hubungan jarak

benda, jarak

bayangan, jarak

fokus (titik fokus)

dan panjang

teropong

33. Berapakah perbandingan panjang

teropong bintang, teropong bumi, dan

teropong Galileo untuk mendapatkan

perbesaran 3 kali jika lensa objektif yang

digunakan pada ketiga teropong tersebut

sama yaitu 60 cm dan panjang fokus

pembalik 10 cm dalam keadaan mata tidak

berakomodasi ....

a. 1 : 2 : 3

d. 2 : 3 : 1

*teropong bintang:

𝑀𝑎 = 𝑓𝑜𝑏

𝑓𝑜𝑘

3 = 60

𝑓𝑜𝑘

𝑓𝑜𝑘 = 20 𝑐𝑚

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘

𝐶3

Page 259: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

242

b. 1 : 3 : 2

c. 2 : 1 : 3

d. 2 : 3 : 1

e. 3 : 2 : 1

𝑑 = 60 + 20 = 80 𝑐𝑚

*teropong bumi:

𝑀𝑎 = 𝑓𝑜𝑏

𝑓𝑜𝑘

3 = 60

𝑓𝑜𝑘

𝑓𝑜𝑘 = 20 𝑐𝑚

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘 + 4𝑓𝑝

𝑑 = 60 + 20 + 4 (10)

= 120 𝑐𝑚

*teropong Galileo:

𝑀𝑎 = 𝑓𝑜𝑏

−𝑓𝑜𝑘

3 = 60

−𝑓𝑜𝑘

𝑓𝑜𝑘 = −20 𝑐𝑚

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘

𝑑 = 60 − 20 = 40 𝑐𝑚

Maka perbandingan panjang teropong

adalah:

80 : 120 : 40 = 2 : 3: 1

Teropong Menjelaskan

macam-macam

teropong bias dan

pantul

34. Berikut ini alasan-alasan digunakannya

cermin pada teropong pantul astronomi:

1) Harganya lebih ekonomis karna lebih

murah dari lensa

c.1,2 dan 3

𝐶1

Page 260: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

243

2) Tidak mengalami penguraian warna

seperti pada lensa sehingga objek

menjadi lebih jelas

3) Dalam ukuran yang sama beratnya

lebih ringan dibandingkan lensa

sehingga lebih mudah dipasang

4) Tidak mudah pecah dibandingkan

lensa

Pernyataan yang benar adalah .....

a. 1 dan 2

b. 3 dan 4

c. 1,2 dan 3

d. 1, 2 dan 4

e. Semua benar

Teropong Menerapkan

hubungan jarak

benda, jarak

bayangan, jarak

fokus (titik fokus)

dan panjang

teropong

35. Andi ingin mengamati bintang dengan

menggunakan teropong bintang. Teropong

tersebut memiliki jarak antara lensa

objektif dan okuler sebesar 110 cm.

Bintang dapat terlihat jelas oleh mata tanpa

akomodasi. Pada layar yang diletakan 30

cm dibelakang lensa okuler terbentuk

bayangan terang saat lensa objektif digeser

5 cm. Maka besar fokus lensa okuler

adalah ....

a. 10 cm

b. 20 cm

c. 30 cm

Dik : 𝑑 = 110 𝑐𝑚

𝑆𝑜𝑏 = ∞

𝑆′𝑜𝑏 = 𝑓𝑜𝑏

𝑆′𝑜𝑘 = ∞

∗ 𝑚𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑘𝑜𝑚𝑜𝑑𝑎𝑠𝑖 𝑆′

𝑜𝑘 = 30 (keadaan setelah digeser)

Dit : 𝑓𝑜𝑘 = 𝑓𝑜𝑏 = ?

Jawab :

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘

𝑠𝑜𝑘 = 𝑑 − 𝑓𝑜𝑏

𝐶4

Page 261: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

244

c. 30 cm

d. 40 cm

e. 50 cm

𝑠𝑜𝑘 = 110 − 𝑓𝑜𝑏 … . . (1)

*masukan persamaan (1) kepersamaan

berikut: 1

𝑓𝑜𝑘=

1

𝑠𝑜𝑘+

1

𝑠′𝑜𝑘

1

𝑓𝑜𝑘=

1

110 − 𝑓𝑜𝑏+

1

∞… … (2)

*pada saat lensa okuler digeser 5cm :

𝑠′𝑜𝑘 = 50 𝑐𝑚

𝑑 = 110 𝑐𝑚 + 5 𝑐𝑚 = 115 𝑐𝑚

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘

𝑠𝑜𝑘 = 𝑑 − 𝑓𝑜𝑏

𝑠𝑜𝑘 = 115 − 𝑓𝑜𝑏 ..... (3)

*masukan persamaan (3) kepersamaan

berikut: 1

𝑓𝑜𝑘=

1

𝑠𝑜𝑘+

1

𝑠′𝑜𝑘

1

𝑓𝑜𝑘=

1

115 − 𝑓𝑜𝑏+

1

30… … (4)

*subtitusikan persamaan 2 ke

persamaan 4 1

𝑓𝑜𝑘=

1

115 − 𝑓𝑜𝑏+

1

30

1

110− 𝑓𝑜𝑏−

1

∞=

1

115− 𝑓𝑜𝑏+

1

30

Page 262: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

245

1

110 − 𝑓𝑜𝑏=

1

115 − 𝑓𝑜𝑏+

1

30

1

110 − 𝑓𝑜𝑏 −

1

115 − 𝑓𝑜𝑏=

1

30

(110 − 𝑓𝑜𝑏) − (115 − 𝑓𝑜𝑏)

(110 − 𝑓𝑜𝑏)(115 − 𝑓𝑜𝑏)

= 1

30

115 − 110

(110 − 𝑓𝑜𝑏)(115 − 𝑓𝑜𝑏)=

1

30

5

(105 − 𝑓𝑜𝑏)(107 − 𝑓𝑜𝑏)=

1

30

5

12650 − 110 𝑓𝑜𝑏 − 115 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑏2

= 1

30

5

12650 − 225 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑏2 =

1

30

𝑓𝑜𝑏 2 − 225 𝑓𝑜𝑏 + 12650 = 150

𝑓𝑜𝑏2 − 225 𝑓𝑜𝑏 + 12650 − 150

= 0

𝑓𝑜𝑏2 − 225 𝑓𝑜𝑏 + 12500 = 0

( 𝑓𝑜𝑏 − 125)( 𝑓𝑜𝑏 − 100) = 0

Maka :

(𝑓𝑜𝑏)1 = 125 𝑐𝑚

(𝑓𝑜𝑏)2 = 100 𝑐𝑚

Page 263: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

246

*untuk menguji fokus yang benar kita

hitung terlebih dahulu besar 𝑠𝑜𝑘 ,

dimana nilai 𝑠𝑜𝑘 tidak boleh negatif

agar bayangan lensa objektif tidak

jatuh dibelakang lensa okuler

𝑠𝑜𝑘 1 = 115 − 125 = -10 cm

𝒔𝒐𝒌 𝟐 = 𝟏𝟏𝟓 − 𝟏𝟎𝟎 = −𝟓 𝒄𝒎

*masukan persamaan 3 dan nilai

𝑠𝑜𝑘 yang telah diperoleh ke persamaan

berikut: 1

𝑓𝑜𝑘=

1

𝑠𝑜𝑘+

1

𝑠′𝑜𝑘

1

𝑓𝑜𝑘=

1

115 − 𝑓𝑜𝑏+

1

30

1

𝑓𝑜𝑘=

1

115 − 100+

1

30

1

𝑓𝑜𝑘=

1

15+

1

30

1

𝑓𝑜𝑘=

2 − 1

30=

1

30

𝑓𝑜𝑘 = 30 𝑐𝑚

Teropong Menerapkan

hubungan jarak

benda, jarak

bayangan, jarak

fokus (titik fokus)

36. Sebuah teropong bintang, mempunyai

lensa objektif dan lensa okuler yang

terpisahkan pada jarak 31,2 cm. Seberkas

sinar merah (nm = 1,52) dan biru (nb =

1,54) jatuh ke lensa objektif . Sinar biru

jatuh pada jarak 26 cm di belakang lensa

a. 18,9 cm di depan lensa okuler

Diketahui:

d = 31,2 cm

nm = 1,52

𝐶4

Page 264: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

247

dan panjang

teropong

objektif pada sumbu utama. Bayangan

sinar biru oleh lensa okuler terbentuk pada

jarak ∞. Hitunglah dimana posisi

bayangan akhir sinar merah berada ....

a. 18,9 cm di depan lensa okuler

b. 18,9 cm di belakang lensa okuler

c. 20,2 cm di depan lensa okuler

d. 20,2 cm di belakang lensa okuler

e. 23,5 cm di depan lensa okuler

nb = 1,54

Sinar biru:

s’ob = 26 cm

sob = ∞

s’ok = ∞

Ditanya:

s’ok (sinar merah) = ...?

Jawab: 1

𝑓= (𝑛 − 1) (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

*Sinar biru (lensa objektif)

s’ob = 26 cm = fob

sob = ∞ 1

𝑓𝑜𝑏= (𝑛𝑏 − 1) (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑏

1

26= (1,54 − 1) (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑏

1

26= 0,54 (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑏

1

26 (0,54)= (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑏

(1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑏=

1

26 (0,54) ... (1)

*Sinar biru (lensa okuler)

s’ok = ∞

d = s’ob + sok

sok = d – s’ob

Page 265: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

248

sok = 31,2 cm – 26 cm

sok = 5,2 cm = fok 1

𝑓𝑜𝑘= (𝑛𝑏 − 1) (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑘

1

5,2= (1,54 − 1) (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑘

1

5,2= 0,54 (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑘

1

5,2 (0,54)= (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑘

(1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑘=

1

5,2 (0,54) ... (2)

*Sinar merah (lensa objektif)

Sinar biru (lensa objektif) 1

𝑓𝑜𝑏= (𝑛𝑏 − 1) (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑏

1

𝑓𝑜𝑏= (1,52 − 1) (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑏 ... (3)

*Substitusikan persamaan (1) ke

persamaan (3): 1

𝑓𝑜𝑏= (1,52 − 1) (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑏

1

𝑓𝑜𝑏= (1,52 − 1)

1

26 (0,54)

1

𝑓𝑜𝑏= (0,52)

1

26 (0,54)

1

𝑓𝑜𝑏=

0,52

14,04

Page 266: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

249

𝑓𝑜𝑏 =14,04

0,52

𝑓𝑜𝑏 = 27 cm

𝑓𝑜𝑏 = 27 cm = 𝑠′𝑜𝑏

*Sinar merah (lensa okuler)

d = s’ob + sok

sok = d – s’ob

sok = 31,2 cm – 27 cm

sok = 4,2cm = fok 1

𝑓𝑜𝑘= (𝑛𝑏 − 1) (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑘

1

𝑓𝑜𝑘= (1,52 − 1) (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑘... (4)

*Substitusi persamaan (2) ke

persamaan (4) 1

𝑓𝑜𝑘= (1,52 − 1) (

1

𝑅1−

1

𝑅2)

𝑜𝑘

1

𝑓𝑜𝑘= (1,52 − 1)

1

5,2 (0,54)

1

𝑓𝑜𝑘= (0,52)

1

2,808

1

𝑓𝑜𝑘=

0,52

2,808

𝑓𝑜𝑘 = 2,808

0,52

𝑓𝑜𝑘 = 5,4 cm

Page 267: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

250

*Bayangan akhir sinar merah dapat

ditentukan melalui persamaan: 1

𝑓𝑜𝑘=

1

𝑠𝑜𝑘 +

1

𝑠′𝑜𝑘

1

𝑠′𝑜𝑘=

1

𝑓𝑜𝑘−

1

𝑠𝑜𝑘

1

𝑠′𝑜𝑘=

1

5,4−

1

4,2

1

𝑠′𝑜𝑘=

35

189−

45

189

1

𝑠′𝑜𝑘= −

10

189

𝑠′𝑜𝑘 = −189

10

𝑠′𝑜𝑘 = −18,9 cm

*Jadi, letak bayangan akhir sinar

merah berada pada jarak 18,9 cm di

depan lensa okuler.

Lup dan

Mikroskop

Menerapkan

hubungan jarak

benda, jarak

bayangan, jarak

fokus (titik fokus)

pada lup dan

mikroskop.

37. Sifa dan sofi ingin mengamati sel bawang

merah menggunakan mikroskop yang

sama dengan jarak fokus lensa objektif dan

okuler masing-masing 2 cm dan 5 cm. Sifa

mengamati dengan mata berakomodasi

maksimum sedangkan sofi mengamati

dengan mata yang memiki titik jauh 30 cm.

Jika panjang awal mikroskop 1,5 kali

e. 0,75 cm

Dik : 𝑓𝑜𝑏 = 2 𝑐𝑚

𝑓𝑜𝑘 = 5 𝑐𝑚

𝑠′𝑜𝑘 = 25 𝑐𝑚

𝑑 = 1,5 𝑑′ Dit : ∆𝑥 ?

𝐶4

Page 268: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

251

panjang akhir, maka besar lensa okuler

yang harus digeser bayangan benda agar

dapat terlihat dengan jelas adalah ....

a. 0,50 cm

b. 0,55 cm

c. 0,60 cm

d. 0,70 cm

e. 0,75 cm

Jawab : 1

𝑓𝑜𝑘=

1

𝑠𝑜𝑘+

1

𝑠′𝑜𝑘

1

𝑠𝑜𝑘=

1

𝑓𝑜𝑘−

1

𝑠′𝑜𝑘

1

𝑠𝑜𝑘=

1

5−

1

25=

4

25

𝑠𝑜𝑘 = 25

4= 6,25 𝑐𝑚

*panjang awal mikroskop:

𝑑 = 𝑠′𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘

𝑑 = 𝑠′𝑜𝑏 + 6,25

𝑠′𝑜𝑏 = 𝑑 − 6,25 … . . (1)

*pada saat sofi mengamati dengan titik

jauh 30 cm, maka : 1

𝑓𝑜𝑘=

1

𝑠𝑜𝑘+

1

𝑠′𝑜𝑘

1

𝑠𝑜𝑘=

1

𝑓𝑜𝑘−

1

𝑠′𝑜𝑘

1

𝑠𝑜𝑘=

1

5−

1

−30=

6 + 1

30

𝑠𝑜𝑘 = 30

7= 4,3 𝑐𝑚

*panjang mikroskop akhir :

𝑑′ = 𝑠′𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘

𝑑′ = 𝑠′𝑜𝑏 + 4,3

Page 269: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

252

𝑠′𝑜𝑏 = 𝑑′ − 4,3 … … (2)

*subtitusikan persamaan 1 ke

persamaan 2:

𝑠′𝑜𝑏 = 𝑑′ − 4,3

𝑑 − 6,25 = 𝑑′ − 4,3

𝑑 − 𝑑′ = −4,3 + 6,25

𝑑 − 𝑑′ = 1,95

1,5𝑑′ − 𝑑′ = −4,3 + 6,25

0,5 𝑑′ = 1,95

𝑑′ = 1,95

0,5= 3,9 𝑐𝑚

*untuk mengetahui nilai d dapat dicari

dengan mensubtitusikan nilai d’ pada

persamaan (2) :

𝑠′𝑜𝑏 = 𝑑′ − 4,3

𝑠′𝑜𝑏 = 3,9 − 4,3 = −1,6

*subtitusikan nilai 𝑠′𝑜𝑏 pada

persamaan 1:

𝑠′𝑜𝑏 = 𝑑 − 6,25

−1,6 = 𝑑 − 6,25

−1,6 + 6,25 = 𝑑

4,65 𝑐𝑚 = 𝑑

*maka lensa okuler digeser sejauh :

∆𝑥 = 𝑑 − 𝑑′ ∆𝑥 = 4,65 − 3,9 = 0,75 𝑐𝑚

Teropong menganalsis

perbesaran

38. Any memiliki sebuah teropong bintang

yang mempunyai lensa objektif dan lensa

c.17 kali

𝐶4

Page 270: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

253

bayangan pada

teropong.

okuler yang terletak pada jarak 105 cm

satu sama lain. Teropong tersebut

diarahkan pada bintang. Any dapat melihat

jelas bintang jika berakomodasi pada jarak

30 cm. Kemudian lensa okuler digeser 2

cm keluar sehingga pada layar yang

diletakan 42 cm dibelakang okuler

terbentuk bayangan terang. Maka

perbesaran teropong adalah .....

a. 15 kali

b. 16 kali

c. 17 kali

d. 18 kali

e. 19 kali

*sebelum lensa okuler digeser :

𝑑 = 105 𝑐𝑚

𝑠𝑜𝑏 = ∞

𝑠′𝑜𝑏 = 𝑓𝑜𝑏

𝑠′𝑜𝑘 = −30 𝑐𝑚 (tanda – karna

bayangan sepihak dengan benda)

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘

𝑠𝑜𝑘 = 𝑑 − 𝑓𝑜𝑏

𝑠𝑜𝑘 = 105 − 𝑓𝑜𝑏 1

𝑓𝑜𝑘=

1

𝑠𝑜𝑘+

1

𝑠′𝑜𝑘

1

𝑓𝑜𝑘=

1

105 − 𝑓𝑜𝑏+

1

−30… … (1)

*pada saat lensa okuler digeser 5cm :

𝑠′𝑜𝑘 = 42 𝑐𝑚

𝑑 = 105 𝑐𝑚 + 2 𝑐𝑚 = 107 𝑐𝑚

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘

𝑠𝑜𝑘 = 𝑑 − 𝑓𝑜𝑏

𝑠𝑜𝑘 = 107 − 𝑓𝑜𝑏 1

𝑓𝑜𝑘=

1

𝑠𝑜𝑘+

1

𝑠′𝑜𝑘

1

𝑓𝑜𝑘=

1

107 − 𝑓𝑜𝑏+

1

42… … (2)

*subtitusikan kedua persamaan : 1

𝑓𝑜𝑘=

1

107 − 𝑓𝑜𝑏+

1

42

1

105− 𝑓𝑜𝑏−

1

30=

1

107− 𝑓𝑜𝑏+

1

42

Page 271: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

254

1

105 − 𝑓𝑜𝑏−

1

107 − 𝑓𝑜𝑏

= 1

42+

1

30

(107 − 𝑓𝑜𝑏) − (105 − 𝑓𝑜𝑏)

(105 − 𝑓𝑜𝑏)(107 − 𝑓𝑜𝑏)

= 5 + 7

210

107 − 105 − 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑏

(105 − 𝑓𝑜𝑏)(107 − 𝑓𝑜𝑏)=

12

210

2

(105 − 𝑓𝑜𝑏)(107 − 𝑓𝑜𝑏)=

2

35

1

(105 − 𝑓𝑜𝑏)(107 − 𝑓𝑜𝑏)=

1

35

35 = 11235 − 212𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑏2

𝑓𝑜𝑏2 − 212 𝑓𝑜𝑏 + 11235 − 35 = 0

𝑓𝑜𝑏2 − 212 𝑓𝑜𝑏 + 11200 = 0

( 𝑓𝑜𝑏 − 100)( 𝑓𝑜𝑏 − 112) = 0

Maka :

(𝑓𝑜𝑏)1 = 100 𝑐𝑚

(𝑓𝑜𝑏)2 = 112 𝑐𝑚

*untuk menguji fokus yang benar kita

hitung terlebih dahulu besar 𝑠𝑜𝑘 ,

dimana nilai 𝑠𝑜𝑘 tidak boleh negatif

agar bayangan lensa objektif tidak

jatuh dibelakang lensa okuler

𝒔𝒐𝒌 𝟏 = 𝟏𝟎𝟕 − 𝟏𝟎𝟎 = 7 cm

Page 272: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

255

𝑠𝑜𝑘 1 = 107 − 112 = −5 𝑐𝑚 1

𝑓𝑜𝑘=

1

𝑠𝑜𝑘+

1

𝑠′𝑜𝑘

1

𝑓𝑜𝑘=

1

107 − 𝑓𝑜𝑏+

1

42

1

𝑓𝑜𝑘=

1

107 − 100+

1

42

1

𝑓𝑜𝑘=

1

7+

1

42

1

𝑓𝑜𝑘=

7

42= 16

1

𝑓𝑜𝑘= 6 𝑐𝑚

*cari nilai 𝑓𝑜𝑏 :

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘

107 = 𝑓𝑜𝑏 + 6

107 − 6 = 𝑓𝑜𝑏

101 = 𝑓𝑜𝑏

*perbesaran teropong :

𝑀𝑎 = 𝑓𝑜𝑏

𝑓𝑜𝑘

𝑀𝑎 = 101

6= 16,8 ~ 17 kali

Teropong Menerapkan

hubungan jarak

benda, jarak

bayangan, jarak

fokus (titik fokus)

39. Seorang peneliti sedang mengamati

bintang melalui sebuah teropong yang

memiliki perbesaran anguler 10 kali, jika

panjang teropong 110 cm, maka jarak

titik fokus lensa okuler adalah ....

b. 10 cm

Dik: M = 10 kali

d = 110 cm

Dit: 𝑓𝑜𝑘 ?

Jawab:

Page 273: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

256

dan panjang

teropong

a. 5 cm

b. 10 cm

c. 15 cm

d. 20 cm

e. 25 cm

*perbesaran teropong

𝑀 = 𝑓𝑜𝑏

𝑓𝑜𝑘

10 = 𝑓𝑜𝑏

𝑓𝑜𝑘

𝑓𝑜𝑘 = 𝑓𝑜𝑏

10… . . (1)

*panjang teropong

𝑑 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘

110 = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘

110 − 𝑓𝑜𝑏 = 𝑓𝑜𝑘

𝑓𝑜𝑘 = 110 − 𝑓𝑜𝑏 ..... (2)

*subtitusikan persamaan 1 ke

persamaan 2:

𝑓𝑜𝑘 = 110 − 𝑓𝑜𝑏 𝑓𝑜𝑏

10= 110 − 𝑓𝑜𝑏

𝑓𝑜𝑏 = (110 − 𝑓𝑜𝑏) x 10

𝑓𝑜𝑏 = 1100 − 10 𝑓𝑜𝑏

𝑓𝑜𝑏 + 10 𝑓𝑜𝑏 = 1100

11 𝑓𝑜𝑏 = 1100

𝑓𝑜𝑏 = 1100

11= 100 𝑐𝑚

*untuk mencari nilai 𝑓𝑜𝑘

𝑓𝑜𝑘 = 110 − 𝑓𝑜𝑏

𝑓𝑜𝑘 = 110 − 100 = 10 cm

40. Dibawah ini pembentukan bayangan pada

sebuah teropong bintang

d. 15 kali

Page 274: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

257

Perbesaran teropong untuk mata tak

berakomodasi adalah ....

a. 6 kali

b. 9 kali

c. 12 kali

d. 15 kali

e. 18 kali

𝑀 = 𝑓𝑜𝑏

𝑓𝑜𝑘=

150

10= 15 𝑘𝑎𝑙𝑖

𝐶3

Page 275: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

258

Page 276: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

259

Page 277: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

260

Page 278: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

261

Page 279: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

262

Page 280: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

263

Page 281: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

264

Page 282: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

265

Page 283: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

266

Page 284: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

267

SOAL PRETEST & POSTEST

Petunjuk Pengisian:

Berilah tanda (X ) pada salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan sesuai

dengan jawaban atas pertanyaan berikut.

1. Bayangan pada mata agar benda

dapat terlihat dengan jelas, maka

bayangan harus jatuh tepat pada

bagian ....

a. pupil mata

b. syaraf mata

c. kornea mata

d. retina mata

e. otot mata

2. Pada saat kita sedang menunggu

bus di halte, mobil yang berada

pada jarak yang jauh dapat kita

lihat dalam keadaan mata yang

memipih. Dalam hal ini peristiwa

tersebut merupakan cara kerja ....

a. rabun jauh

b. daya akomodasi

c. rabun dekat

d. rabun senja

e. astigmatisma

3. Seorang penderita rabun jauh

yang memiliki titik jauh 5 m,

maka ia harus menggunakan

kacamata dengan jarak fokus ....

a. 1 m

b. -2 m

c. 3 m

d. -4 m

e. 5 m

4. Perhatikan gambar dibawah ini !

(Gambar A) (Gambar B)

Bagian yang berfungsi sebagai

pengatur masuknya cahaya

pada mata adalah .....

a. gambar 1 A

b. gambar 1 B

c. gambar 2 A

Nama :

Kelas :

Page 285: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

268

d. gambar 2 B

e. gambar 1 A dan B

5. Perhatikan Gambar Berikut!

Candra mengalami salah satu

cacat mata yang digambarkan

pada gambar diatas, untuk

menolong cacat mata tersebut,

diperlukan sebuah lensa,

bedasarkan analisis gambar

bayangan diatas apa nama cacat

mata yang diderita candra dan

jenis lensa apa yang sebaiknya

digunakan candra ....

a. hipermetropi – lensa cembung

f. miopi – lensa cekung

g. hipermetropi – lensa cekung

h. presbiopi – lensa bifokal

i. miopi – lensa cembung

6. Penyebab seseorang menderita

astigmatisma adalah .....

f. berkurangnya daya

akomodasi mata pada usia

lanjut

g. kornea mata yang tidak

dapat melihat pada tempat

yang kurang cahaya

h. lensa mata yang menjadi

buram dikarnakan penebalan

lensa mata

i. ketidakmampuan mata untuk

membedakan warna

j. lensa mata yang tidak dapat

memberikan

gambaran/bayangan garis

vertikal dan horizontal

secara bersamaan

7. Seseorang menggunakan

kacamata -5 dioptri. Titik jauh

mata orang tersebut adalah ....

f. 20 cm

g. 50 cm

h. 100 cm

i. 200 cm

j. 500 cm

8. Persamaan fungsi komponen

kamera dan mata dinyatakan

dalam tabel dibawah ini:

No. Kamera Mata

1.

2.

3.

Diafragma

Film

Iris

Retina

Lensa Mata

Page 286: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

269

Lensa

Kamera

Pernyataan yang benar adalah ....

a. (1) dan (2)

b. (1) dan (3)

c. (2) dan (3)

d. (1), (2), dan (3)

e. (2)

9. Sebuah kamera 35 mm, dengan

lensa yang dapat diubah-ubah

digunakan untuk mengambil

suatu gambar burung rajawali

yang terbang pada jarak 30 m dan

mempunyai sayap selebar 1,2 m.

Berapa fokus lensa yang harus

digunakan untuk membuat

bayangan rajawali sebesar 2,5 cm

pada film ....

f. 1 m

g. 0,5 m

h. 0,6 m

i. 0,7 m

j. 0,8 m

10. Jenis lensa yang digunakan lup

adalah ....

a. lensa cekung

b. lensa cembung

c. lensa cembung-cekung

d. lensa slindris

e. lensa slindris-cekung

11. Untuk mendapatkan hasil yang

maksimal, seorang pengamat

yang menggunakan lup harus

meletakan benda ....

a. kurang dari 2 F

b. diantara F dan 2F

c. tepat di F

d. tepat di 2 F

e. lebih dari 2 F

12. Sebuah benda diletakan 6 cm

didepan sebuah lensa cembung,

maka terbentuk bayangan nyata

pada jarak 30 cm dari lensa. Jika

lensa ini digunakan oleh seorang

pengamat sebagai lup, berapakah

perbesaran lup untuk mata tak

berakomodasi ....

f. 4 kali

g. 4,5 kali

h. 5 kali

i. 5,5 kali

j. 6 kali

13. Suatu hari Rani kehilangan salah

satu anting miliknya ketika

sedang bermain ditaman. Untuk

mencari anting tersebut ia

Page 287: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

270

menggunakan sebuah lup. Dalam

keaadan mata normal perbesaran

angular lup yang dihasilkan pada

saat mata berakomodasi

maksimum adalah 3

2 kali

perbesaran angular ketika mata

tidak berakomodasi, maka

perbesaran lup ketika mata tidak

berakomodasi adalah ....

a. 1 kali

b. 2 kali

c. 3 kali

d. 4 kali

e. 5 kali

14. Sebuah lup menghasilkan

perbesaran angular untuk mata

tak berakomodasi 1

2 kali dari

perbesaran lup untuk mata

berakomodasi maksimum. Jika

lup tersebut digunakan oleh

pengamat dengan mata

berakomodasi pada jarak 50 cm,

maka jarak benda terhadap lup

adalah ....

15. Perbesaran angular yang

dihasilkan sebuah lup ketika

digunakan dengan mata tak

berakomodasi adalah 3/2 kali

dari perbesaran ketika lup

digunakan dengan mata

berakomodasi maksimum., jika

pengamat dalam keadaan mata

normal, maka berapakah

perbandingan jarak fokus ketika

mata berakomodasi maksimum

dan tidak berakomodasi ....

a. 1 : 2

b. 2 : 3

c. 1 : 3

d. 3 : 4

Page 288: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

271

e. 1 : 4

16. Perhatikan gambar dibawah ini !

Lensa objektif mikroskop pada

gambar diatas ditunjukan oleh nomor

.....

a. 5

b. 4

c. 3

d. 2

e. 1

17. Sebuah mikroskop dengan jarak

fokus lensa okuler 2,5 cm dan

jarak fokus obyektif 0,9 cm

digunakan untuk mata

berakomodasi maksimum.

Berapakah perbesaran mikroskop

ketika benda diletakan 1 cm

didepan lensa obyektif .....

f. 70 kali

g. 80 kali

h. 88 kali

i. 90 kali

j. 99 kali

18. Sebuah mikroskop memiliki

jarak fokus lensa objektif dan

okuler berturut-turut 2 dan 10

digunakan untuk mengamati

sebah objek tanpa akomodasi.

Jika kemudian mikroskop

tersebut digunakan seseorang

yang memiliki titik dekat mata

normal. Berapakah panjang

mikroskop akhir jika panjang

mikroskop awal 1,7 kali panjang

mikroskop akhir ....

a. 7 cm

b. 7,5 cm

c. 8 cm

d. 9,25 cm

e. 9,5 cm

19. Seorang anak penderita

hipermetropi dengan titik dekat

50 cm ingin mengamati sebuah

benda menggunakan lup. Jika

perbesaran angular yang

dihasilkan ketika mata

berakomodasi pada jarak 20 cm

adalah 1,5 kali dari perbesaran

angular ketika mata tidak

berakomodasi, maka besar

Page 289: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

272

perbesaran angular lup ketika

mata tidak berakomodasi adalah

....

f. 2 kali

g. 3 kali

h. 4 kali

i. 5 kali

j. 6 kali

20. Teropong berikut yang bukan

termasuk teropong bias adalah ....

f. teropong astronomi

g. teropong medan

h. teropong Newtonian

i. teropong binokuler

j. teropong galileo

21. Fungsi lensa pembalik dari

teropong bumi ialah ....

a. Membalikan bayangan dari

lensa objektif namun tidak

memperbesar bayangan

b. Mengembalikan ukuran asli

objek

c. Memperbesar bayangan

d. Membuat posisi bayangan

lebih dekat dengan mata

pengamat

e. Membalikan bayangan dari

lensa okuler serta

memperbesar bayangan

22. Berapakah perbandingan panjang

teropong bintang, teropong bumi,

dan teropong Galileo untuk

mendapatkan perbesaran 3 kali

jika lensa objektif yang

digunakan pada ketiga teropong

tersebut sama yaitu 60 cm dan

panjang fokus pembalik 10 cm

dalam keadaan mata tidak

berakomodasi ....

a. 1 : 2 : 3

b. 1 : 3 : 2

c. 2 : 1 : 3

d. 2 : 3 : 1

e. 3 : 2 : 1

23. Berikut ini alasan-alasan

digunakannya cermin pada

teropong pantul astronomi:

1) Harganya lebih ekonomis

karna lebih murah dari lensa

2) Tidak mengalami

penguraian warna seperti

pada lensa sehingga objek

menjadi lebih jelas

3) Dalam ukuran yang sama

beratnya lebih ringan

dibandingkan lensa sehingga

lebih mudah dipasang

Page 290: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

273

4) Tidak mudah pecah

dibandingkan lensa

Pernyataan yang benar adalah

.....

a. 1 dan 2

b. 3 dan 4

c. 1,2 dan 3

d. 1, 2 dan 4

e. Semua benar

24. Any memiliki sebuah teropong

bintang yang mempunyai lensa

objektif dan lensa okuler yang

terletak pada jarak 105 cm satu

sama lain. Teropong tersebut

diarahkan pada bintang. Any

dapat melihat jelas bintang jika

berakomodasi pada jarak 30 cm.

Kemudian lensa okuler digeser 2

cm keluar sehingga pada layar

yang diletakan 42 cm dibelakang

okuler terbentuk bayangan

terang. Maka perbesaran

teropong adalah .....

a. 15 kali

b. 16 kali

c. 17 kali

d. 18 kali

e. 19 kali

25. Seorang peneliti sedang

mengamati bintang melalui

sebuah teropong yang memiliki

perbesaran anguler 10 kali, jika

panjang teropong 110 cm, maka

jarak titik fokus lensa okuler

adalah ....

a. 5 cm

b. 10 cm

c. 15 cm

d. 20 cm

e. 25 cm

Page 291: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

LAMPIRAN C

HASIL PENELITIAN

Page 292: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

275

HASIL ANGKET PENILAIAN TIPE GAYA BELAJAR SISWA

( KELAS EKSPERIMEN )

Nama

Siswa

Jumlah Skor Total Gaya Belajar Jumlah

Skor

Tertinggi

Keterangan

Gaya Belajar Visual Auditori Kinestetik

S1 20 21 23 23 Kinestetik

S2 19 17 15 19 Visual

S3 20 22 16 22 Auditory

S4 21 17 19 21 Visual

S5 19 20 23 23 Kinestetik

S6 20 14 17 20 Visual

S7 15 17 20 20 Kinestetik

S8 22 15 12 22 Visual

S9 21 22 24 24 Kinestetik

S10 17 14 12 17 Visual

S11 19 22 17 22 Auditory

S12 21 14 23 23 Kinestetik

S13 17 20 17 20 Auditory

S14 19 18 23 23 Kinestetik

S15 22 17 25 25 Kinestetik

S16 17 15 12 17 Visual

S17 19 14 14 19 Visual

S18 15 23 11 23 Auditory

S19 18 14 16 18 Visual

S20 20 12 18 20 Visual

S21 15 10 13 15 Visual

S22 13 12 15 15 Kinestetik

S23 18 20 17 20 Auditory

S24 15 17 15 17 Auditory

S25 14 18 14 18 Auditory

S26 15 18 23 23 Kinestetik

S27 15 23 6 23 Auditory

S28 18 14 15 18 Visual

S29 25 16 17 25 Visual

S30 15 22 15 22 Auditory

S31 16 15 20 20 Kinestetik

S32 14 17 11 17 Auditory

S33 16 19 22 22 Kinestetik

S34 20 15 11 20 Visual

Page 293: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

276

S35 24 15 15 24 Visual

S36 13 18 15 18 Auditory

S37 17 16 15 17 Visual

S38 22 10 11 22 Visual

S39 20 23 19 23 Auditory

S40 18 20 17 20 Auditory

Tabel Hasil Gaya Belajar Siswa Kelas Eksperimen

Gaya Belajar Banyak Siswa Presentase

Visual 15 37%

Auditory 14 34%

Kinestetik 11 29%

Jumlah Siswa 40 100%

Page 294: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

277

HASIL ANGKET PENILAIAN TIPE GAYA BELAJAR SISWA

( KELAS KONTROL )

Nama

Siswa

Jumlah Skor Total Gaya Belajar Jumlah

Skor

Tertinggi

Keterangan

Gaya Belajar Visual Auditori Kinestetik

S1 17 19 21 21 Kinestetik

S2 19 17 14 19 Visual

S3 18 22 16 22 Auditory

S4 11 19 13 19 Auditory

S5 19 17 17 19 Visual

S6 18 15 17 18 Visual

S7 17 17 20 20 Kinestetik

S8 21 15 10 21 Visual

S9 21 20 22 22 Kinestetik

S10 15 13 12 15 Visual

S11 17 22 17 22 Auditory

S12 21 16 18 21 Visual

S13 15 20 13 20 Auditory

S14 19 18 18 19 Visual

S15 15 10 8 10 Visual

S16 12 12 15 15 Kinestetik

S17 19 10 13 19 Visual

S18 20 23 19 23 Auditory

S19 17 15 16 17 Visual

S20 20 20 22 22 Kinestetik

S21 17 10 10 17 Visual

S22 13 15 16 16 Kinestetik

S23 18 21 17 21 Auditory

S24 18 16 11 18 Visual

S25 15 18 16 18 Auditory

S26 20 22 24 24 Kinestetik

S27 10 20 15 20 Auditory

S28 13 17 15 17 Auditory

S29 22 16 17 22 Visual

S30 10 21 9 21 Auditory

S31 13 15 21 21 Kinestetik

S32 12 18 8 18 Auditory

S33 18 19 22 22 Kinestetik

S34 15 11 11 15 Visual

S35 23 20 20 23 Kinestetik

Page 295: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

278

S36 19 17 7 19 Visual

S37 17 16 15 17 Kinestetik

S38 18 16 14 18 Visual

S39 18 20 23 23 Kinestetik

S40 18 20 13 20 Auditory

Tabel Hasil Gaya Belajar Siswa Kelas Kontrol

Gaya Belajar Banyak Siswa Presentase

Visual 16 40%

Auditory 12 30%

Kinestetik 12 30%

Jumlah Siswa 40 100%

Page 296: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

279

HASIL PRETEST KELAS EKSPERIMEN

Perolehan nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil pretest yang didapat dari

kelas eksperimen adalah sebagai berikut:

12 12 12 16 16 16 20 20 20 20

20 20 24 24 24 24 24 24 28 28

28 28 32 32 32 32 32 32 32 32

36 36 36 36 36 36 36 36 40 40

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu:

1. Banyak Data (N) : 40

2. Nilai maksimal (Xmaks) : 40

3. Nilai minimal (Xmin) : 12

4. Jangkauan (J) : Xmaks - Xmin = 40 – 12 = 28

5. Banyak kelas (k) : k = 1 + 3,3 log n

k = 1 + 3,3 log 40 = 6,28 ≈ 6

6. Panjang Kelas (P) : 𝑗

𝑘 =

28

6 = 4,67 ≈ 5

Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen

Interval Frekuensi

(𝒇𝒊)

Batas

Kelas

Titik

Tengah

(𝒙𝒊)

𝒙𝒊𝟐 𝒇𝒊. 𝒙𝒊 𝒇𝒊.𝒙𝒊

𝟐

12-16 6 11,5 14 196 84 1176

17-21 6 16,5 19 361 114 2166

22-26 6 21,5 24 576 144 3456

27-31 4 26,5 29 841 116 3364

32-36 16 31,5 34 1156 544 18496

37-41 2 36,5 39 1521 78 3042

Jumlah 40 4651 1080 31700

Page 297: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

280

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan beberapa nilai,

yaitu:

1. Rata-rata (�̅�)

�̅� =Σ𝑓𝑖𝑥𝑖

Σ𝑓𝑖=

1080

40= 27

2. Median (Me)

𝑀𝑒 = 𝑇𝐵 + (

12 𝑁 − Σ𝑓𝑀𝑒

𝑓𝑀𝑒) . 𝑐

Dimana:

Me : median

TB : tepi bawah kelas median = 26,5

N : banyak nilai pengamatan = 40

Σ𝑓𝑀𝑒 : frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 18

𝑓𝑀𝑒 : frekuensi kelas median = 4

𝑐 : interval kelas = 5

Maka

𝑀𝑒 = 𝑇𝐵 + (

12 𝑁 − Σ𝑓𝑀𝑒

𝑓𝑀𝑒) . 𝑐

𝑀𝑒 = 26,5 + (

12 40 − 18

4) . 5

𝑀𝑒 = 26,5 + (2

4) . 5

𝑀𝑒 = 26,5 + 2,5 = 29

3. Modus (Mo)

𝑀𝑜 = 𝑇𝐵 + (∆1

∆1 + ∆2) . 𝑐

Page 298: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

281

Dimana:

𝑀𝑜 : Modus

𝑇𝐵 : tepi bawah kelas modus = 31,5

∆1 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 12

∆2 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 14

𝑐 : interval kelas = 5

Maka:

𝑀𝑜 = 𝑇𝐵 + (∆1

∆1 + ∆2) . 𝑐

𝑀𝑜 = 31,5 + (12

12 + 14) . 5

𝑀𝑜 = 31,5 + 2,30 = 33,8

4. Standar Deviasi

𝑆 = √𝑛 Σ𝑓𝑖𝑥𝑖

2 − (Σ𝑓𝑖𝑥𝑖)2

𝑛(𝑛 − 1)

𝑆 = √40 (31700) − (1080)2

40 (40 − 1)

𝑆 = √1268000 − 1166400

1560

𝑆 = √101600

1560

𝑆 = √65,12

𝑆 = 8,06

Page 299: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

282

HASIL PRETEST KELAS KONTROL

Perolehan nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil pretest yang didapat dari

kelas eksperimen adalah sebagai berikut:

12 12 12 12 12 16 16 16 16 16

20 20 20 20 20 24 24 24 24 24

28 28 28 28 28 28 32 32 32 32

32 32 32 36 36 36 36 36 36 40

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu:

7. Banyak Data (N) : 40

8. Nilai maksimal (Xmaks) : 40

9. Nilai minimal (Xmin) : 12

10. Jangkauan (J) : Xmaks - Xmin = 40 – 12 = 28

11. Banyak kelas (k) : k = 1 + 3,3 log n

k = 1 + 3,3 log 40 = 6,28 ≈ 6

12. Panjang Kelas (P) : 𝑗

𝑘 =

28

6 = 4,67 ≈ 5

Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen

Interval Frekuensi

(𝒇𝒊)

Batas

Kelas

Titik

Tengah

(𝒙𝒊)

𝒙𝒊𝟐 𝒇𝒊. 𝒙𝒊 𝒇𝒊.𝒙𝒊

𝟐

12-16 10 11,5 14 196 140 1960

17-21 5 16,5 19 361 95 1805

22-26 5 21,5 24 576 120 2880

27-31 6 26,5 29 841 174 5046

32-36 13 31,5 34 1156 442 15028

37-41 1 36,5 39 1521 39 1521

Jumlah 40 4651 1010 28240

Page 300: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

283

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan beberapa nilai,

yaitu:

5. Rata-rata (�̅�)

�̅� =Σ𝑓𝑖𝑥𝑖

Σ𝑓𝑖=

1010

40= 25,25

6. Median (Me)

𝑀𝑒 = 𝑇𝐵 + (

12 𝑁 − Σ𝑓𝑀𝑒

𝑓𝑀𝑒) . 𝑐

Dimana:

Me : median

TB : tepi bawah kelas median = 21,5

N : banyak nilai pengamatan = 40

Σ𝑓𝑀𝑒 : frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 15

𝑓𝑀𝑒 : frekuensi kelas median = 5

𝑐 : interval kelas = 5

Maka

𝑀𝑒 = 𝑇𝐵 + (

12 𝑁 − Σ𝑓𝑀𝑒

𝑓𝑀𝑒) . 𝑐

𝑀𝑒 = 21,5 + (

12 40 − 15

5) . 5

𝑀𝑒 = 21,5 + (1) . 5

𝑀𝑒 = 21,5 + 5 = 26,5

7. Modus (Mo)

𝑀𝑜 = 𝑇𝐵 + (∆1

∆1 + ∆2) . 𝑐

Dimana:

𝑀𝑜 : Modus

Page 301: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

284

𝑇𝐵 : tepi bawah kelas modus = 31,5

∆1 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 7

∆2 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 12

𝑐 : interval kelas = 5

Maka:

𝑀𝑜 = 𝑇𝐵 + (∆1

∆1 + ∆2) . 𝑐

𝑀𝑜 = 31,5 + (7

7 + 12) . 5

𝑀𝑜 = 31,5 + 1,84 = 33,34

8. Standar Deviasi

𝑆 = √𝑛 Σ𝑓𝑖𝑥𝑖

2 − (Σ𝑓𝑖𝑥𝑖)2

𝑛(𝑛 − 1)

𝑆 = √40 (28240) − (1010)2

40 (40 − 1)

𝑆 = √1129600 − 1020100

1560

𝑆 = √109500

1560

𝑆 = √70,19

𝑆 = 8,37

Page 302: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

285

HASIL POSTTEST KELAS EKSPERIMEN

Perolehan nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil pretest yang didapat dari

kelas eksperimen adalah sebagai berikut:

64 64 64 68 68 68 68 72 72 72

72 72 72 72 76 76 76 76 76 76

76 80 80 80 80 80 80 80 80 80

84 84 84 84 88 88 88 88 92 92

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu:

13. Banyak Data (N) : 40

14. Nilai maksimal (Xmaks) : 92

15. Nilai minimal (Xmin) : 64

16. Jangkauan (J) : Xmaks - Xmin = 92 – 64 = 28

17. Banyak kelas (k) : k = 1 + 3,3 log n

k = 1 + 3,3 log 40 = 6,28 ≈ 6

18. Panjang Kelas (P) : 𝑗

𝑘 =

28

6 = 4,67 ≈ 5

Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen

Interval Frekuensi

(𝒇𝒊)

Batas

Kelas

Titik

Tengah

(𝒙𝒊)

𝒙𝒊𝟐 𝒇𝒊. 𝒙𝒊 𝒇𝒊.𝒙𝒊

𝟐

64-68 7 63,5 66 4356 462 30492

69-73 7 68,5 71 5041 497 35287

74-78 7 73,5 76 5776 532 40432

79-83 9 78,5 81 6561 729 59049

84-88 8 83,5 86 7396 688 59168

89-93 2 88,5 91 8281 182 16562

Jumlah 40 37,411 3090 240990

Page 303: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

286

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan beberapa nilai,

yaitu:

9. Rata-rata (�̅�)

�̅� =Σ𝑓𝑖𝑥𝑖

Σ𝑓𝑖=

3090

40= 77,25

10. Median (Me)

𝑀𝑒 = 𝑇𝐵 + (

12 𝑁 − Σ𝑓𝑀𝑒

𝑓𝑀𝑒) . 𝑐

Dimana:

Me : median

TB : tepi bawah kelas median = 73,5

N : banyak nilai pengamatan = 40

Σ𝑓𝑀𝑒 : frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 14

𝑓𝑀𝑒 : frekuensi kelas median = 7

𝑐 : interval kelas = 5

Maka

𝑀𝑒 = 𝑇𝐵 + (

12 𝑁 − Σ𝑓𝑀𝑒

𝑓𝑀𝑒) . 𝑐

𝑀𝑒 = 73,5 + (

12 40 − 14

7) . 5

𝑀𝑒 = 73,5 + (6

7) . 5

𝑀𝑒 = 73,5 + 4,28 = 77,78

11. Modus (Mo)

𝑀𝑜 = 𝑇𝐵 + (∆1

∆1 + ∆2) . 𝑐

Dimana:

𝑀𝑜 : Modus

Page 304: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

287

𝑇𝐵 : tepi bawah kelas modus = 78,5

∆1 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 2

∆2 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 1

𝑐 : interval kelas = 5

Maka:

𝑀𝑜 = 𝑇𝐵 + (∆1

∆1 + ∆2) . 𝑐

𝑀𝑜 = 78,5 + (2

2 + 1) . 5

𝑀𝑜 = 78,5 + 3,33 = 81,83

12. Standar Deviasi

𝑆 = √𝑛 Σ𝑓𝑖𝑥𝑖

2 − (Σ𝑓𝑖𝑥𝑖)2

𝑛(𝑛 − 1)

𝑆 = √40 (240990) − (3090)2

40 (40 − 1)

𝑆 = √9639600 − 9548100

1560

𝑆 = √91500

1560

𝑆 = √58,65

𝑆 = 7,65

Page 305: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

288

HASIL POSTTEST KELAS KONTROL

Perolehan nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil pretest yang didapat dari

kelas eksperimen adalah sebagai berikut:

60 60 60 64 64 64 68 68 68 68

68 72 72 72 72 72 72 72 72 76

76 76 76 76 76 76 76 76 80 80

80 80 80 80 80 80 84 84 84 84

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu:

19. Banyak Data (N) : 40

20. Nilai maksimal (Xmaks) : 84

21. Nilai minimal (Xmin) : 60

22. Jangkauan (J) : Xmaks - Xmin = 84 – 60 = 24

23. Banyak kelas (k) : k = 1 + 3,3 log n

k = 1 + 3,3 log 40 = 6,28 ≈ 6

24. Panjang Kelas (P) : 𝑗

𝑘 =

24

6 = 4

Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen

Interval Frekuensi

(𝒇𝒊)

Batas

Kelas

Titik

Tengah

(𝒙𝒊)

𝒙𝒊𝟐 𝒇𝒊. 𝒙𝒊 𝒇𝒊.𝒙𝒊

𝟐

60-63 3 59,5 61,5 3782,25 184,5 11346,75

64-67 3 63,5 65,5 4290,25 196,5 12870,75

68-71 5 67,5 69,5 4830,25 347,5 24151,25

72-75 8 71,5 73,5 5402,25 588 43218

76-79 9 75,5 77,5 6006,25 697,5 54056,25

80-84 12 79,5 81,5 6642,25 978 79707

Jumlah 40 30953,5 2992 225,350

Page 306: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

289

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan beberapa nilai,

yaitu:

13. Rata-rata (�̅�)

�̅� =Σ𝑓𝑖𝑥𝑖

Σ𝑓𝑖=

2992

40= 74,8

14. Median (Me)

𝑀𝑒 = 𝑇𝐵 + (

12 𝑁 − Σ𝑓𝑀𝑒

𝑓𝑀𝑒) . 𝑐

Dimana:

Me : median

TB : tepi bawah kelas median = 75,5

N : banyak nilai pengamatan = 40

Σ𝑓𝑀𝑒 : frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 19

𝑓𝑀𝑒 : frekuensi kelas median = 9

𝑐 : interval kelas = 4

Maka

𝑀𝑒 = 𝑇𝐵 + (

12 𝑁 − Σ𝑓𝑀𝑒

𝑓𝑀𝑒) . 𝑐

𝑀𝑒 = 75,5 + (

12 40 − 19

9) . 4

𝑀𝑒 = 75,5 + (1

9) . 4

𝑀𝑒 = 75,5 + 0,4 = 75,9

15. Modus (Mo)

𝑀𝑜 = 𝑇𝐵 + (∆1

∆1 + ∆2) . 𝑐

Page 307: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

290

Dimana:

𝑀𝑜 : Modus

𝑇𝐵 : tepi bawah kelas modus = 79,5

∆1 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 3

∆2 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya = 0

𝑐 : interval kelas = 4

Maka:

𝑀𝑜 = 𝑇𝐵 + (∆1

∆1 + ∆2) . 𝑐

𝑀𝑜 = 79,5 + (3

3 + 0) . 4

𝑀𝑜 = 79,5 + 4 = 83,5

16. Standar Deviasi

𝑆 = √𝑛 Σ𝑓𝑖𝑥𝑖

2 − (Σ𝑓𝑖𝑥𝑖)2

𝑛(𝑛 − 1)

𝑆 = √40 (225,350) − (2992)2

40 (40 − 1)

𝑆 = √9014000 − 8952064

1560

𝑆 = √61,936

1560

𝑆 = √39,70

𝑆 = 6,30

Page 308: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

291

UJI HOMOGENITAS HASIL PRETEST

Uji homogenitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji F, yaitu:

𝐹 =𝑠1

2

𝑠22

Keterangan:

F = koefisien F tes

𝑠1 = varians pada kelompok yang mempunyai nilai besar

𝑠2 = varians pada kelompok yang mempunyai nilai kecil

Sedangkan varians dapat dihitung dengan rumus:

𝑆 = √𝑛 Σ𝑓𝑖𝑥𝑖

2 − (Σ𝑓𝑖𝑥𝑖)2

𝑛(𝑛 − 1)

Kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut:

1) Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka data dinyatakan homogen.

2) Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka data dinyatakan tidak homogen

A. Tabel Bantu Uji F

Tabel Bantu Uji F Kelas Kontrol

Interval Batas

Kelas

Titik

Tengah

(𝒙𝒊)

Frekuensi

(𝒇𝒊) 𝒙𝒊

𝟐 𝒇𝒊. 𝒙𝒊 𝒇𝒊.𝒙𝒊𝟐

12-16 11,5 14 10 196 140 1960

17-21 16,5 19 5 361 95 1805

22-26 21,5 24 5 576 120 2880

27-31 26,5 29 6 841 174 5046

32-36 31,5 34 13 1156 442 15028

37-41 36,5 39 1 1521 39 1521

Jumlah 40 4651 1010 28240

Page 309: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

292

Tabel Bantu Uji F Kelas Eksperimen

Interval Batas

Kelas

Titik

Tengah

(𝒙𝒊)

Frekuensi

(𝒇𝒊) 𝒙𝒊

𝟐 𝒇𝒊. 𝒙𝒊 𝒇𝒊.𝒙𝒊𝟐

12-16 11,5 14 6 196 84 1176

17-21 16,5 19 6 361 114 2166

22-26 21,5 24 6 576 144 3456

27-31 26,5 29 4 841 116 3364

32-36 31,5 34 16 1156 544 18496

37-41 36,5 39 2 1521 78 3042

Jumlah 40 4651 1080 31700

B. Perhitungan Nilai Standar Deviasi

1. Kelas Kontrol

𝑆 = √𝑛 Σ𝑓𝑖𝑥𝑖

2 − (Σ𝑓𝑖𝑥𝑖)2

𝑛(𝑛 − 1)

𝑆 = √40 (28240) − (1010)2

40 (40 − 1)

𝑆 = √1129600 − 1020100

1560

𝑆 = √109500

1560

𝑆 = √70,19

𝑆 = 8,37

2. Kelas Eksperimen

Page 310: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

293

𝑆 = √𝑛 Σ𝑓𝑖𝑥𝑖

2 − (Σ𝑓𝑖𝑥𝑖)2

𝑛(𝑛 − 1)

𝑆 = √40 (31700) − (1080)2

40 (40 − 1)

𝑆 = √1268000 − 1166400

1560

𝑆 = √101600

1560

𝑆 = √65,12

𝑆 = 8,06

C. Menentukan Nilai Fhitung dan Menguji Hipotesis Homogenitas

Berdasarkan nilai standar deviasi kedua data, maka nilai Fhitung adalah

𝐹 =𝑠1

2

𝑠22

𝐹 =(8,37)2

(8,06)2

𝐹 =70,0569

64,9636

𝐹 = 1,0784

Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan nilai Fhitung dengan

Ftabel. Pada taraf signifikansi 5% terlihat bahwa nilai Ftabel (41;41) adalah sebesar 1,68.

Maka terlihat nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, sehingga Ha diterima dan H0 ditolak (data

dinyatakan homogen).

Page 311: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

294

UJI HOMOGENITAS HASIL POSTTEST

Uji homogenitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji F, yaitu:

𝐹 =𝑠1

2

𝑠22

Keterangan:

F = koefisien F tes

𝑠1 = varians pada kelompok yang mempunyai nilai besar

𝑠2 = varians pada kelompok yang mempunyai nilai kecil

Sedangkan varians dapat dihitung dengan rumus:

𝑆 = √𝑛 Σ𝑓𝑖𝑥𝑖

2 − (Σ𝑓𝑖𝑥𝑖)2

𝑛(𝑛 − 1)

Kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut:

3) Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka data dinyatakan homogen.

4) Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka data dinyatakan tidak homogen

D. Tabel Bantu Uji F

Tabel Bantu Uji F Kelas Kontrol

Interval Batas

Kelas

Titik

Tengah

(𝒙𝒊)

Frekuensi

(𝒇𝒊) 𝒙𝒊

𝟐 𝒇𝒊. 𝒙𝒊 𝒇𝒊.𝒙𝒊𝟐

60-63 59,5 61,5 3 3782,25 184,5 11346,75

64-67 63,5 65,5 3 4290,25 196,5 12870,75

68-71 67,5 69,5 5 4830,25 347,5 24151,25

72-75 71,5 73,5 8 5402,25 588 43218

76-79 75,5 77,5 9 6006,25 697,5 54056,25

80-84 79,5 81,5 12 6642,25 978 79707

Jumlah 40 30953,5 2992 225,350

Page 312: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

295

Tabel Bantu Uji F Kelas Eksperimen

Interval Batas

Kelas

Titik

Tengah

(𝒙𝒊)

Frekuensi

(𝒇𝒊) 𝒙𝒊

𝟐 𝒇𝒊. 𝒙𝒊 𝒇𝒊.𝒙𝒊𝟐

64-68 63,5 66 7 4356 462 30492

69-73 68,5 71 7 5041 497 35287

74-78 73,5 76 7 5776 532 40432

79-83 78,5 81 9 6561 729 59049

84-88 83,5 86 8 7396 688 59168

89-93 88,5 91 2 8281 182 16562

Jumlah 40 37,411 3090 240990

E. Perhitungan Nilai Standar Deviasi

3. Kelas Kontrol

𝑆 = √𝑛 Σ𝑓𝑖𝑥𝑖

2 − (Σ𝑓𝑖𝑥𝑖)2

𝑛(𝑛 − 1)

𝑆 = √40 (225,350) − (2992)2

40 (40 − 1)

𝑆 = √9014000 − 8952064

1560

𝑆 = √61,936

1560

𝑆 = √39,70

𝑆 = 6,30

4. Kelas Eksperimen

𝑆 = √𝑛 Σ𝑓𝑖𝑥𝑖

2 − (Σ𝑓𝑖𝑥𝑖)2

𝑛(𝑛 − 1)

Page 313: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

296

𝑆 = √40 (240990) − (3090)2

40 (40 − 1)

𝑆 = √9639600 − 9548100

1560

𝑆 = √91500

1560

𝑆 = √58,65

𝑆 = 7,65

F. Menentukan Nilai Fhitung dan Menguji Hipotesis Homogenitas

Berdasarkan nilai standar deviasi kedua data, maka nilai Fhitung adalah

𝐹 =𝑠1

2

𝑠22

𝐹 =(7,65)2

(6,30)2

𝐹 =58,5225

39,69

𝐹 = 1,4744

Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan nilai Fhitung dengan

Ftabel. Pada taraf signifikansi 5% terlihat bahwa nilai Ftabel (41;41) adalah sebesar 1,68.

Maka terlihat nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, sehingga Ha diterima dan H0 ditolak (data

dinyatakan homogen).

Page 314: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

297

Uji Normalitas Hasil Belajar (Pretest)

A. Kelas Kontrol

Perolehan Nilai Pretest Kelas Kontrol

12 12 12 12 12 16 16 16 16 16

20 20 20 20 20 24 24 24 24 24

28 28 28 28 28 28 32 32 32 32

32 32 32 36 36 36 36 36 36 40

Tabel Bantu Kai Kuadrat (Chi Square) Kelas Kontrol

Interval 𝒇𝒊

Titik

Tenga

h (𝒙𝒊)

𝒙𝒊𝟐 𝒇𝒊. 𝒙𝒊 𝒇𝒊.𝒙𝒊

𝟐 Batas

Kelas

Z

Batas

Kelas

Luas

Tiap

Kelas

𝒇𝒕 𝒇𝟎 (𝒇𝟎-𝒇𝒕)2

X2

hitung

12-16 10 14 196 140 1960 11,5 -1,6427 0,0987 3,948 10 10,6267 1,8356

17-21 5 19 361 95 1805 16,5 -1,0454 0,1808 7,232 5 4,9818 0,8598

22-26 5 24 576 120 2880 21,5 -0,4480 0,2257 9,028 5 6,2247 0,0691

27-31 6 29 841 174 5046 26,5 -0,1493 0,2147 8,588 6 6,6977 1,088

32-36 13 34 1156 442 15028 31,5 0,7467 0,1395 5,58 13 5,0564 2,4201

37-41 1 39 1521 39 1521 36,5 1,3440 0,0639 2,56 1 2,4336 0,0616

41,5 1,9414

Jumlah 40 4651 1010 28240 40 6,3342

Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah sebagai

berikut:

1. Membuat tabel distribusi frekuensi

2. Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus:

𝑧 =𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠− �̅�

𝑆

Keterangan:

�̅� : nilai rata-rata

𝑆 : nilai standar deviasi

Page 315: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

298

3. Menentukan Z tabel

Z Batas Kelas -1,64 -1,04 -0,44 -0,14 0,74 1,34 1,94

Luas Z Tabel 0,4495 0,3508 0,1700 0,0557 0,2704 0,4099 0,4738

Luas z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut:

a. Kelas 12 – 16

0,4495 – 0,3508 = 0,0987

b. Kelas 17 – 21

0,3508 - 0,1700 = 0,1808

c. Kelas 22 + 26

0,1700 + 0,0557 = 0,2257

d. Kelas 27 – 31

0,2704 - 0,0557 = 0,2147

e. Kelas 32 – 36

0,4099 – 0,2704 = 0,1395

f. Kelas 37 – 41

0,4738 – 0,4099 = 0,0639

4. Menghitung nilai 𝑓𝑡 (frekuensi yang diharapkan) dengan menggunakan rumus:

𝑓𝑡 = Σ𝑓 𝑥 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑧 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

5. Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus:

𝑋2 = Σ(𝒇𝟎−𝒇𝒕)𝟐

𝒇𝒕

Keterangan:

x2 : nilai tes kai kuadrat

𝑓0 : frekuensi yang diobservasi

𝑓𝑡 : frekuensi yang diharapkan

6. Menentukan jumlah kai kuadrat hitung (𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔) dengan menjumlahkan nilai kai

kuadrat tiap-tiap kelas

7. Menguji hipotesis normalitas

Page 316: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

299

Nilai 𝑋2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan derajat kebebasan (dk) = 6 – 1 = 5 pada taraf signifikansi

5% adalah 11,07048. Untuk menguji normalitas data, maka dapat dibandingkan

nilai 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Didapatkan nilai 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, artinya 𝐻𝑎

diterima (data terdistribusi normal).

B. Kelas Eksperimen

Perolehan Nilai Pretest Kelas Eksperimen

12 12 12 16 16 16 20 20 20 20

20 20 24 24 24 24 24 24 28 28

28 28 32 32 32 32 32 32 32 32

36 36 36 36 36 36 36 36 40 40

Tabel Bantu Kai Kuadrat (Chi Square) Kelas Eksperimen

Interval 𝒇𝒊

Titik

Tengah

(𝒙𝒊)

𝒙𝒊𝟐 𝒇𝒊. 𝒙𝒊 𝒇𝒊.𝒙𝒊

𝟐 Batas

Kelas

Z

Batas

Kelas

Luas

Tiap

Kelas

𝒇𝒕 𝒇𝟎 (𝒇𝟎-𝒇𝒕)2

X2

hitung

12-16 6 14 196

84 1176 11,5

-

1,9230 0,0694 2,776

6 10,3941 1,7442

17-21 6 19 361

114 2166 16,5

-

1,3027 0,1515 6,06

6 0,0036 0,5005

22-26 6 24 576

144 3456 21,5

-

0,6823 0,2339 9,356

6 11,2627 0,5037

27-31 4 29 841

116 3364 26,5

-

0,0620 0,2381 9,524

4 30,5145 0,8039

32-36 16 34 1156 544 18496 31,5 0,5583 0,1702 6,808 16 84,4928 2,4108

37-41 2 39 1521 78 3042 36,5 1,1786 0,0843 3,372 2 1,8823 0,5582

Jumlah 40 4651 1080 31700 41,5 1,7990 40 6,5213

Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah sebagai

berikut:

1. Membuat tabel distribusi frekuensi

2. Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus:

Page 317: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

300

𝑧 =𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠− �̅�

𝑆

Keterangan:

�̅� : nilai rata-rata

𝑆 : nilai standar deviasi

3. Menentukan Z tabel

Z Batas Kelas -1,92 -1,30 -0,68 -0,06 0,55 1,17 1,79

Luas Z Tabel 0,4726 0,4032 0,2517 0,0239 0,2088 0,3790 0,4633

Luas z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut:

a. Kelas 12 – 16

0,4726 – 0,4032 = 0,0694

b. Kelas 17 – 21

0,4032 – 0,2517 = 0,1515

c. Kelas 22 – 26

0,2517 – 0,0293 = 0,2339

d. Kelas 27 + 31

0,0293 + 0,2088 = 0,2381

e. Kelas 32 – 36

0,3790 – 0,2088 = 0,1702

f. Kelas 37 – 41

0,4633 – 0,3790 = 0,0843

4. Menghitung nilai 𝑓𝑡 (frekuensi yang diharapkan) dengan menggunakan rumus:

𝑓𝑡 = Σ𝑓 𝑥 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑧 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

5. Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus:

𝑋2 = Σ(𝒇𝟎−𝒇𝒕)𝟐

𝒇𝒕

Keterangan:

x2 : nilai tes kai kuadrat

𝑓0 : frekuensi yang diobservasi

𝑓𝑡 : frekuensi yang diharapkan

Page 318: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

301

6. Menentukan jumlah kai kuadrat hitung (𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔) dengan menjumlahkan nilai kai

kuadrat tiap-tiap kelas

7. Menguji hipotesis normalitas

Nilai 𝑋2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan derajat kebebasan (dk) = 6 – 1 = 5 pada taraf signifikansi 5%

adalah 11,07048. Untuk menguji normalitas data, maka dapat dibandingkan nilai

𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Didapatkan nilai 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, artinya 𝐻𝑎

diterima (data terdistribusi normal).

Page 319: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

302

Uji Normalitas Hasil Belajar (Posttest)

C. Kelas Kontrol

Perolehan Nilai Posttest Kelas Kontrol

60 60 60 64 64 64 68 68 68 68

68 72 72 72 72 72 72 72 72 76

76 76 76 76 76 76 76 76 80 80

80 80 80 80 80 80 84 84 84 84

Tabel Bantu Kai Kuadrat (Chi Square) Kelas Kontrol

Interval 𝒇𝒊

Titik

Tengah

(𝒙𝒊)

𝒙𝒊𝟐 𝒇𝒊. 𝒙𝒊 𝒇𝒊.𝒙𝒊

𝟐 Batas

Kelas

Z

Batas

Kelas

Luas

Tiap

Kelas

𝒇𝒕 𝒇𝟎 (𝒇𝟎-𝒇𝒕)2

X2

hitung

60-63 3 61,5 3782,25 184,5 11346,75 59,5 -

2,4285 0,0289 1,156

3 3,4003 1,9414

64-67 3 65,5 4290,25 196,5 12870,75 63,5 -

1,7936 0,0884 3,536

3 0,2872 0,0812

68-71 5 69,5 4830,25 347,5 24151,25 67,5 -

1,1587 0,1764 7,056

5 4,2271 0,5990

72-75 8 73,5 5402,25 588 43218 71,5 -

0,5238 0,1547 6,188

8 3,2833 0,0530

76-79 9 77,5 6006,25 697,5 54056,25 75,5 0,1111 0,2266 9,064 9 0,0040 0,0004

80-84 12 81,5 6642,25 978 79707 79,5 0,7460 0,7074 28,296 12 265,5596 3,3850

84,5 1,5396

Jumlah 40 30953,5 2992 225,350 40 5,06

Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah sebagai

berikut:

8. Membuat tabel distribusi frekuensi

9. Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus:

𝑧 =𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠− �̅�

𝑆

Keterangan:

�̅� : nilai rata-rata

Page 320: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

303

𝑆 : nilai standar deviasi

10. Menentukan Z tabel

Z Batas Kelas -2,42 -1,79 -1,15 -0,52 0,11 0,74 1,53

Luas Z Tabel 0,4922 0,4633 0,3749 0,1985 0,0438 0,2704 0,4370

Luas z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut:

g. Kelas 60 – 63

0,4922 – 0,4633 = 0,0289

h. Kelas 64 – 67

0,4633 – 0,3749= 0,0884

i. Kelas 68 – 71

0,3749 – 0,1985= 0,1764

j. Kelas 72 – 75

0,1985 – 0,0438= 0,1547

k. Kelas 76 – 79

0,2704 – 0,0438 = 0,2266

l. Kelas 80 + 84

0,2704 + 0,4370 = 0,7074

11. Menghitung nilai 𝑓𝑡 (frekuensi yang diharapkan) dengan menggunakan rumus:

𝑓𝑡 = Σ𝑓 𝑥 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑧 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

12. Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus:

𝑋2 = Σ(𝒇𝟎−𝒇𝒕)𝟐

𝒇𝒕

Keterangan:

x2 : nilai tes kai kuadrat

𝑓0 : frekuensi yang diobservasi

𝑓𝑡 : frekuensi yang diharapkan

13. Menentukan jumlah kai kuadrat hitung (𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔) dengan menjumlahkan nilai kai

kuadrat tiap-tiap kelas

Page 321: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

304

14. Menguji hipotesis normalitas

Nilai 𝑋2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan derajat kebebasan (dk) = 6 – 1 = 5 pada taraf signifikansi 5%

adalah 11,07048. Untuk menguji normalitas data, maka dapat dibandingkan nilai

𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Didapatkan nilai 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, artinya 𝐻𝑎

ditolak (data terdistribusi normal).

D. Kelas Eksperimen

Perolehan Nilai Posttest Kelas Eksperimen

64 64 64 68 68 68 68 72 72 72

72 72 72 72 76 76 76 76 76 76

76 80 80 80 80 80 80 80 80 80

84 84 84 84 88 88 88 88 92 92

Tabel Bantu Kai Kuadrat (Chi Square) Kelas Eksperimen

Interval 𝒇𝒊

Titik

Tengah

(𝒙𝒊)

𝒙𝒊𝟐 𝒇𝒊. 𝒙𝒊 𝒇𝒊.𝒙𝒊

𝟐 Batas

Kelas

Z

Batas

Kelas

Luas

Tiap

Kelas

𝒇𝒕 𝒇𝟎 (𝒇𝟎-𝒇𝒕)2

X2

hitung

64-68 7 66 4356 462 30492 63,5 -1,9230 0,0694 2,776 6 10,3941 1,0323

69-73 7 71 5041 497 35287 68,5 -1,3027 0,1515 6,06 6 0,0036 0,0006

74-78 7 76 5776 532 40432 73,5 -0,6823 0,2278 9,112 6 9,6845 0,6140

79-83 9 81 6561 729 59049 78,5 -0,0620 0,1849 7,396 4 11,5328 0,8832

84-88 8 86 7396 688 59168 83,5 0,5583 0,5878 23,512 16 56,4301 1,5268

89-93 2 91 8281 182 16562 88,5 1,1786 0,0843 3,372 2 1,8823 0,9411

63,5 1,7990

Jumlah 40 37,41

1

3090 240990 40 4,998

Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada tabel bantu di atas adalah sebagai

berikut:

8. Membuat tabel distribusi frekuensi

9. Menentukan Z batas kelas dengan menggunakan rumus:

Page 322: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

305

𝑧 =𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠− �̅�

𝑆

Keterangan:

�̅� : nilai rata-rata

𝑆 : nilai standar deviasi

10. Menentukan Z tabel

Z Batas Kelas -1,92 -1,30 -0,68 0,06 0,55 1,17 1,79

Luas Z Tabel 0,4726 0,4032 0,2517 0,0239 0,2088 0,3790 0,4633

Luas z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut:

a. Kelas 12-16

0,4726 – 0,4032= 0,0694

b. Kelas 17-21

0,4032 – 0,2517 = 0,1515

c. Kelas 22-26

0,2517 – 0,0239= 0,2278

d. Kelas 27-31

0,2088 – 0,0239= 0,1849

e. Kelas 32 + 36

0,2088 + 0,3790= 0,5878

f. Kelas 37-41

0,4633 – 0,3790 = 0,0843

11. Menghitung nilai 𝑓𝑡 (frekuensi yang diharapkan) dengan menggunakan rumus:

𝑓𝑡 = Σ𝑓 𝑥 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑧 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

12. Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus:

𝑋2 = Σ(𝒇𝟎−𝒇𝒕)𝟐

𝒇𝒕

Keterangan:

x2 : nilai tes kai kuadrat

𝑓0 : frekuensi yang diobservasi

𝑓𝑡 : frekuensi yang diharapkan

Page 323: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

306

13. Menentukan jumlah kai kuadrat hitung (𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔) dengan menjumlahkan nilai kai

kuadrat tiap-tiap kelas

14. Menguji hipotesis normalitas

Nilai 𝑋2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan derajat kebebasan (dk) = 6 – 1 = 5 pada taraf signifikansi

5% adalah 11,07048. Untuk menguji normalitas data, maka dapat dibandingkan

nilai 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Didapatkan nilai 𝑋2ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋2

𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, artinya 𝐻𝑎

diterima (data terdistribusi normal).

Page 324: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

307

UJI HIPOTESIS HASIL PRETEST

Karena kedua data yang akan di uji terdistribusi normal dan homogen, maka

rumus uji hipotesis yang akan digunakan adalah:

𝑡 =�̅�1 − �̅�2

𝑑𝑠𝑔 √1𝑛1

+1

𝑛2

dimana: 𝑑𝑠𝑔 = √(𝑛1−1)𝑆1

2+(𝑛2−1)𝑆22

𝑛1+𝑛2−2

Keterangan:

�̅�1 = rata-rata data kelompok 1

�̅�2 = rata-rata datakelompok 2

𝑑𝑠𝑔 = varians gabungan kedua kelompok

𝑆12 = varians kelompok 1

𝑆22 = varians kelompok 2

𝑛1 = jumlah anggota kelompok 1

𝑛2 = jumlah anggota keompok 2

Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:

1) Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka 𝐻𝑎 diterima dan 𝐻𝑜 ditolak.

2) Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka 𝐻𝑜 diterima dan 𝐻𝑎 ditolak.

Langkah-langkah menentukan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 adalah sebagai berikut:

1. Menentukan nilai-nilai yang diketahui. Berdasarkan hasil pretest diperoleh:

�̅�1 = 26,62

�̅�2 = 25,07

𝑆12 = (8,21)2 = 67,40

𝑆22 = (8,38)2 = 70,22

2. Menentukan nilai standar deviasi gabungan (𝑑𝑠𝑔)

𝑑𝑠𝑔 = √(𝑛1 − 1)𝑆1

2 + (𝑛2 − 1)𝑆22

𝑛1 + 𝑛2 − 2

Page 325: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

308

𝑑𝑠𝑔 = √(42 − 1) (67,40) + (42 − 1)(70,22)

42 + 42 − 2

𝑑𝑠𝑔 = √2763,4 + 2879,02

82

𝑑𝑠𝑔 = √5642,42

82

𝑑𝑠𝑔 = √68,81 = 8,29

3. Menentukan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

𝑡 =�̅�1 − �̅�2

𝑑𝑠𝑔 √1𝑛1

+1

𝑛2

𝑡 =26,62 − 25,07

8,29 √1

42 +1

42

𝑡 =1,55

1,82

𝑡 = 0,852

4. Menentukkan nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Derajat kebebasan untuk mencari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 adalah

𝑑𝑘 = 𝑛1 + 𝑛2 − 2 = 42 + 42 − 2 = 82

Pada taraf signifikansi 5% nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 untuk 𝑑𝑘 = 82 adalah 1,98.

5. Menguji Hipotesis

Karena 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka 𝐻𝑜 diterima dan 𝐻𝑎 ditolak.

6. Memberikan Interpretasi

Page 326: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

309

Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

pengaruh penggunaan metode Quantum Learning berbasis gaya belajar terhadap

hasil belajar fisika pada konsep Alat Optik karena belum diberikan perlakuan pada

kelas eksperimen.

Page 327: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

310

UJI HIPOTESIS HASIL POSTTEST

Karena kedua data yang akan di uji terdistribusi normal dan homogen, maka

rumus uji hipotesis yang akan digunakan adalah:

𝑡 =�̅�1 − �̅�2

𝑑𝑠𝑔 √1𝑛1

+1

𝑛2

dimana: 𝑑𝑠𝑔 = √(𝑛1−1)𝑆1

2+(𝑛2−1)𝑆22

𝑛1+𝑛2−2

Keterangan:

�̅�1 = rata-rata data kelompok 1

�̅�2 = rata-rata datakelompok 2

𝑑𝑠𝑔 = varians gabungan kedua kelompok

𝑆12 = varians kelompok 1

𝑆22 = varians kelompok 2

𝑛1 = jumlah anggota kelompok 1

𝑛2 = jumlah anggota keompok 2

Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:

3) Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka 𝐻𝑎 diterima dan 𝐻𝑜 ditolak.

4) Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka 𝐻𝑜 diterima dan 𝐻𝑎 ditolak.

Langkah-langkah menentukan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 adalah sebagai berikut:

7. Menentukan nilai-nilai yang diketahui. Berdasarkan hasil posttest diperoleh:

�̅�1 = 81,90

�̅�2 = 74,86

𝑆12 = (8,32)2 = 69,22

𝑆22 = (7,15)2 = 51,12

8. Menentukan nilai standar deviasi gabungan (𝑑𝑠𝑔)

𝑑𝑠𝑔 = √(𝑛1 − 1)𝑆1

2 + (𝑛2 − 1)𝑆22

𝑛1 + 𝑛2 − 2

Page 328: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

311

𝑑𝑠𝑔 = √(42 − 1) (69,22) + (42 − 1)(51,12)

42 + 42 − 2

𝑑𝑠𝑔 = √2838,02 + 2095,92

82

𝑑𝑠𝑔 = √4933,94

82

𝑑𝑠𝑔 = √60,17 = 7,76

9. Menentukan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

𝑡 =�̅�1 − �̅�2

𝑑𝑠𝑔 √1𝑛1

+1

𝑛2

𝑡 =81,90 − 74,86

7,76 √1

42 +1

42

𝑡 =7,04

1,70

𝑡 = 4,14

10. Menentukkan nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

Derajat kebebasan untuk mencari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 adalah

𝑑𝑘 = 𝑛1 + 𝑛2 − 2 = 42 + 42 − 2 = 82

Pada taraf signifikansi 5% nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 untuk 𝑑𝑘 = 82 adalah 1,98.

11. Menguji Hipotesis

Karena 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka 𝐻𝑎 diterima dan 𝐻0 ditolak.

12. Memberikan Interpretasi

Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, pada taraf kepercayaan 95% dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode Quantum Learning berbasis gaya

Page 329: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

312

belajar terhadap hasil belajar fisika pada konsep Alat Optik setelah diberi

perlakuan.

Page 330: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

313

Hasil Pretest Kelas Eksperimen

No

.

Siswa C1 C2 C3 C4 Jumlah Nila

i 1 6 10 16 20 21 23 2 4 5 8 11 3 7 9 12 17 22 13 14 15 18 19 24 25

1 S1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 4 16

2 S2 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 7 28

3 S3 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 7 28

4 S4 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 8 32

5 S5 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 4 16

6 S6 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 7 28

7 S7 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 8 32

8 S8 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 10 40

9 S9 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 3 12

10 S10 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 9 36

11 S11 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 9 36

12 S12 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 5 20

13 S13 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 5 20

14 S14 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 6 24

15 S15 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4 16

16 S16 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 6 24

17 S17 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 5 20

18 S18 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 4 16

19 S19 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5 20

20 S20 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 6 24

21 S21 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 5 20

22 S22 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 6 24

23 S23 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 5 20

24 S24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 6 24

25 S25 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 12

26 S26 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 9 36

27 S27 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8 32

Page 331: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

314

28 S28 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 6 24

29 S29 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 6 24

30 S30 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 36

31 S31 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 8 32

32 S32 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 4 16

33 S33 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 6 24

34 S34 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4 16

35 S35 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 9 36

36 S36 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 4 16

37 S37 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5 20

38 S38 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 4 16

39 S39 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4 16

40 S40 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 4 16

41 S41 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 8 32

42 S42 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 4 16 Jumlah 14 11 20 6 7 8 10 6 8 8 11 10 5 13 11 21 12 9 8 10 12 7 8 10 4 249 996

Persentase

33% 26% 48% 14% 17% 19% 24% 14% 19% 19% 26% 24% 12% 31% 26% 50% 29% 21% 19% 24% 29% 17% 19% 24% 10%

Rata-rata 27 Max

40 Min 12

Jangkauan (J) 28 Banyak Kelas (K)

6,28 Panjang Kelas (P)

4,67

Page 332: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

315

Hasil Pretest Kelas Kontrol

No

.

Siswa C1 C2 C3 C4 Jumlah Nila

i 1 6 10 16 20 21 23 2 4 5 8 11 3 7 9 12 17 22 13 14 15 18 19 24 25

1 S1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 8 32

2 S2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 3 12

3 S3 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 5 20

4 S4 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 8 32

5 S5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 6 24

6 S6 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 4 16

7 S7 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 5 20

8 S8 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 9 36

9 S9 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 8 32

10 S10 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 10 40

11 S11 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 5 20

12 S12 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 4 16

13 S13 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 7 28

14 S14 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 5 20

15 S15 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4 16

16 S16 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 7 28

17 S17 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 6 24

18 S18 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 10 40

19 S19 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 13 52

20 S20 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4 16

21 S21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 4 16

22 S22 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 7 28

23 S23 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5 20

24 S24 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 8 32

25 S25 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 7 28

26 S26 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 8 32

27 S27 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 5 20

Page 333: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

316

28 S28 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4 16

29 S29 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 6 24

30 S30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 5 20

31 S31 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 24

32 S32 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 5 20

33 S33 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 9 36

34 S34 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7 28

35 S35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 12

36 S36 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4 16

37 S37 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 9 36

38 S38 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 6 24

39 S39 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5 20

40 S40 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 7 28

41 S41 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 7 28

42 S42 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6 24 Jumlah 14 11 20 6 7 8 10 6 8 8 11 10 5 13 11 21 12 9 8 10 12 7 8 10 4 249 996

Persentase

52% 33% 55% 10% 17% 19% 33% 12% 17% 10% 38% 40% 12% 29% 12% 38% 12% 40% 14% 21% 29% 19% 26% 24% 17%

Rata-rata 25,25 Max

40 Min 12

Jangkauan (J) 28 Banyak Kelas (K)

6,28 Panjang Kelas (P)

4,67

Page 334: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

317

Hasil Posttest Kelas Kontrol

No

.

Siswa C1 C2 C3 C4 Jumlah Nila

i 1 6 10 16 20 21 23 2 4 5 8 11 3 7 9 12 17 22 13 14 15 18 19 24 25

1 S1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 18 72

2 S2 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 18 72

3 S3 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 16 64

4 S4 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 18 72

5 S5 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 19 76

6 S6 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 19 76

7 S7 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 20 80

8 S8 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19 76

9 S9 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 15 60

10 S10 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 21 84

11 S11 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 18 72

12 S12 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 21 84

13 S13 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 16 64

14 S14 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 22 88

15 S15 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 20 80

16 S16 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 19 76

17 S17 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 18 72

18 S18 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 19 76

19 S19 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 16 64

20 S20 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 19 76

21 S21 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 18 72

22 S22 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 16 64

23 S23 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 22 88

24 S24 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 15 60

25 S25 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 15 60

26 S26 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84

27 S27 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 18 72

Page 335: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

318

28 S28 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 18 72

29 S29 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 17 68

30 S30 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 16 64

31 S31 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 20 80

32 S32 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 18 72

33 S33 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 21 84

34 S34 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 16 64

35 S35 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 18 72

36 S36 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22 88

37 S37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 18 72

38 S38 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 88

39 S39 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 16 64

40 S40 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 84

41 S41 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 18 72

42 S42 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 20 80 Jumlah 14 35 32 35 34 23 29 29 37 26 27 28 28 34 30 35 38 21 36 39 37 39 21 17 37 777 3108

Persentase

83% 76% 83% 81% 55% 69% 69% 88% 62% 64% 67% 67% 81% 71% 83% 90% 50% 86% 93% 88% 93% 50% 40% 88% 71%

Rata-rata 74,8 Max

84 Min 60

Jangkauan (J) 24 Banyak Kelas (K)

6,28 Panjang Kelas (P)

4

Page 336: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

319

Hasil Postest Kelas Eksperimen

No

.

Siswa C1 C2 C3 C4 Jumlah Nila

i 1 6 10 16 20 21 23 2 4 5 8 11 3 7 9 12 17 22 13 14 15 18 19 24 25

1 S1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 20 80

2 S2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 21 84

3 S3 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 18 72

4 S4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 20 80

5 S5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 21 84

6 S6 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 76

7 S7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 96

8 S8 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 18 72

9 S9 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 17 68

10 S10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 20 80

11 S11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22 88

12 S12 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 18 72

13 S13 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 20 80

14 S14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 19 76

15 S15 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 17 68

16 S16 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22 88

17 S17 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 22 88

18 S18 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 20 80

19 S19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 19 76

20 S20 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 20 80

21 S21 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 21 84

22 S22 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 20 80

23 S23 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 22 88

24 S24 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 18 72

25 S25 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 21 84

26 S26 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22 88

27 S27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 92

Page 337: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

320

28 S28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 22 88

29 S29 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 21 84

30 S30 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 21 84

31 S31 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 92

32 S32 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 19 76

33 S33 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 19 76

34 S34 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 21 84

35 S35 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 80

36 S36 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 21 84

37 S37 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 21 84

38 S38 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 22 88

39 S39 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 23 92

40 S40 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 21 84

41 S41 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 19 76

42 S42 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 21 84 Jumlah 14 40 34 36 36 35 31 36 39 30 30 35 32 37 32 34 38 34 36 34 40 32 31 26 38 362 826

Persentase

95% 81% 86% 86% 83% 74% 86% 93% 71% 71% 83% 76% 88% 76% 81% 90% 81% 86% 81% 95% 76% 74% 62% 90% 76%

Rata-rata 77,25 Max

92 Min 64

Jangkauan (J) 28 Banyak Kelas (K)

6,28 Panjang Kelas (P)

4,67

Page 338: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

321

Page 339: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

LAMPIRAN D

SURAT IZIN PENELITIAN

Page 340: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

322

Page 341: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

323

LAMPIRAN E

UJI REFERENSI

Page 342: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

324

Page 343: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

325

Page 344: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

326

Page 345: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

327

Page 346: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

328

Page 347: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

329

Page 348: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

330

Page 349: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

331

Page 350: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

332

Page 351: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

333

Page 352: PENGARUH METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL …

334