Upload
lamtuong
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
IPS KELAS VII DI SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2015/2016
(Skripsi)
Oleh
RIKA RAHMAWATI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
IPS KELAS VII DI SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2015/2016
Oleh :
Rika Rahmawati
Penerapan strategi pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas dan keaktifan
siswa didalam proses pembelajaran menciptakan suasana yang menyenangkan
serta memberikan pengalaman belajar yang relevan dalam kehidupan nyata, salah
satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran
Example Non Example, yaitu proses pembelajaran didalam kelas, dimana siswa
diberikan contoh-contoh gambar yang menarik dan berhubungan dengan materi,
kemudian siswa untuk mendiskusikan secara berkelompok. Penerapan model
pembelajaran Example Non Example ini dirancang agar siswa memiliki
kompetensi dalam menganalisis gambar serta memberikan diskripsi mengenai apa
yang ada didalam gambar dan diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih
mudah memahami materi pelajaran IPS sehingga hasil belajar kognitif siswa lebih
baik.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh model
pembelajaran Example Non Example terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS kelas VII di SMP Wiyatama Bandar Lampung Tahun Ajaran
2015/2016. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
model pembelajaran Example Non Example terhadap hasil belajar siswa kelas VII
pada mata pelajaran IPS di SMP Wiyatama Bandar Lampung Tahun Ajaran
2015/2016. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain
penelitian Posttest-Only Control Group Design.
Setelah dilakukan uji hipotesis dengan rumus uji T, diperoleh nilai dari hasil
perhitungan yaitu nilai thitung = 4,717 > ttabel = (0,05)(60) = 2,00 dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Example Non
Example terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Kelas VII di SMP
Wiyatama Bandar Lampung tahun ajaran 2015/2016.
Kata Kunci : Example Non Example, Hasil Belajar, IPS.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
IPS KELAS VII DI SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2015/2016
Oleh
Rika Rahmawati
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 24
Januari 1991. Penulis merupakan anak kedua dari lima
bersaudara dari pasangan Bapak Riyanto dan Ibu Suwarti.
Pendidikan pernah ditempuah adalah SD Negeri Negeri 3
Jagabaya I Bandar Lampung 2003, pada tahun 2003 penulis menyelesaikan
Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 24 Bandar Lampung, dan
menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di SMA Muhammadiyah 2 Bandar
Lampung pada tahun 2009.
Pada tahun 2011 penulis melanjutkan pendidikan ke tingkat Perguruan Tinggi.
Ditahun yang sama penulis berhasil menjadi Mahasiswa pada Program Studi
Pendidikan Sejarah melalui jalur penerimaan SNMPTN pada tahun 2011. Pada
tahun 2014 bulan Juli-September, penulis melaksanakan KKN Terintegrasi di
Pekon Balak Kecamatan Batu Brak Kabupaten Lampung Barat. Penulis
melaksanakan PPL di SMA Negeri 1 Batu Brak.
PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukurku yang tak terhingga kepada Allah SWT,
Kupersembahkan karya ini kepada :
Kedua orang tuaku, Papa dan Ibu yang sangat Kusayangi dengan
penuh pengorbanan dan kesabaran telah membesarkan,
mendidik,melimpahkan kasih sayang dan memberi dukungan moral,
dan doa serta harapan atas keberhasilanku.
Terima kasih atas semua cinta kasihmu serta jerih payah selama
ini yang telah kau berikan kepadaku tanpa mengenal kata lelah, dan
penyemangat terbaikku papa dan ibu.
Untuk kakakku tersayang Andri Sofyan S.Pd., dan adik-adikku
tersayang Aditia Rahman, Angga Kurniawan, dan Firman Apriansyah
atas doa, semangat dan dukungannya.
Para sahabatku dan teman-temanku semua telah memberikan
semangat, dan motivasinya selama ini.
Almamater tercinta, Universitas Lampung
MOTTO
Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang.
Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh
Andrew Jackson
Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita
selalu menyesali apa yang belum kita capai
Aldus Huxley
SANWACANA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas melimpahnya rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
”Pengaruh Model Pembelajaran Example Non Example terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII di SMP Wiyatama Bandar
Lampung Tahun Ajaran 2015/2016”.
Penulis menyadari dalam penyelesaian skripsi ini akan keterbatasan dan
kemampuan yang dimiliki, sehingga mendapat banyak bantuan serta bimbingan
dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Drs. Hi. Muhammad Fuad, M.Hum., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., Wakil Dekan Bidang Keuangan Umum dan
Kepegawaian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
4. Bapak Drs. Hi. Muhammad Fuad, M.Hum., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
6. Bapak Drs. Syaiful. M, M.Si. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
7. Bapak Suparman Arif, S.Pd. M.Pd selaku Pembimbing II, terimakasih telah
memberikan bimbingan, memberikan masukan serta saran, dan kritik selama
perkuliahan maupun selama menyusun skripsi.
8. Bapak Drs. Maskun, M. H, Selaku Pembimbing I terimakasih telah memberikan
bimbingan, masukan serta saran, dan kritik selama menyusun skripsi ini.
9. Bapak Drs. Ali Imron, M.Hum. selaku Pembahas, terimakasih dalam penyusunan
skripsi ini yang telah banyak memberikan masukan, dan pengarahan.
10. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah, Drs. Syaiful M.,
M.Si, Drs. H. Maskun, M.H, Drs. H. Ali Imron, M.Hum, Drs. H. Iskandar
Syah, M.H, Drs. Wakidi, M.Hum, Drs. H. Tontowi Amsia, M.Si, Hendri
Susanto, S.S.M. Hum, Dr. Risma Sinaga, M.Hum, M. Basri, S.Pd. M.Pd,
Yustina Sri Ekwandari, S.Pd, M.Hum, dan Suparman Arif, S.Pd. M.Pd., serta
para pendidik yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman
berharga kepada penulis selama menjadi mahasiswa di Program Studi
Pendidikan Sejarah Universitas Lampung.
11. Kepala sekolah SMP Wiyatama Bandar Lampung yang telah memberikan
izin peneliti untuk melakukan penelitian di SMP Wiyatama Bandar Lampung
12. Kepada Bapak Agus Saputro, S.Pd., selaku guru Bidang Studi IPS yang telah
membantu peneliti selama proses penelitian di SMP Wiyatama Bandar
Lampung.
13. Kepada siswa-siswi SMP Wiyatama Bandar Lampung Kelas VII terima kasih
atas kerjasamanya.
14. Para Sahabat-Sahabat terbaikku, Tante Indra, Tante Resi, Anggun, Alpina,
Nina, Agung, dan Arif. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Sejarah 2011
Dea, Flowry, Desi, Suhanda, Yoga, Feri, Azmi, Alan, dan teman-temanku
lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
15. Teman-Teman di KKN dan di PPL Pekon Balak Kecamatan Batu Brak
Kabupaten Lampung Barat sahabatku nyet Erika, Emak Rendri, dan Anggun.
Mr Jono, Tyas, Arum, Titi, Alvitri, Yuni, dan Wira terimakasih atas hari-hari
yang tidak bisa dilupakan selama KKN dan PPL.
16. Keluarga besar Progam Studi Pendidikan Sejarah yang tidak dapat disebutkan
satu per satu. Terima kasih.
17. Semua pihak yang belum penulis sebutkan telah membantu dalam
penyusunan skripsi ini.
Semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Penulis
mengucapkan terima kasih banyak atas segala bantuannya, semoga Allah SWT
memberikan Kebahagiaan atas semua yang telah kalian berikan.
Bandar Lampung, Juni 2016
Penulis
Rika Rahmawati
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 4
1.4 Kegunaan Penelitian .............................................................................. 4
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA
2.1 Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 6
2.1.1 Konsep Pengaruh........................................................................... 6
2.1.2 Konsep Model Pembelajaran ........................................................ 7
2.1.3 Konsep Model Pembelajaran Example Non Example ................... 8
2.1.4 Konsep Hasil Belajar ..................................................................... 11
2.1.5 Konsep Pembelajaran IPS ............................................................. 14
2.2 Kerangka Pikir ........................................................................................ 15
2.3 Paradigma ............................................................................................... 16
2.4 Hipotesis ................................................................................................. 17
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian ................................................................................... 18
3.2 Desain Penelitian .................................................................................... 19
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 20
3.3.1 Populasi Penelitian ........................................................................ 20
3.3.2 Sampel Penelitian .......................................................................... 20
3.4 Variabel Penelitian.................................................................................. 22
3.4.1 Variabel Penelitian ........................................................................ 22
3.5 Langkah-langkah Penelitian ................................................................... 22
3.6 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 23
3.6.1 Tes ................................................................................................. 23
3.6.2 Observasi ....................................................................................... 23
3.6.3 Dokumentasi.................................................................................. 24
3.6.4 Kepustakaan .................................................................................. 24
3.7 Instrumen Penelitian ............................................................................... 24
3.7.1 Uji Validitas .................................................................................. 25
3.7.2 Uji Realiabilitas ............................................................................. 26
3.7.3 Tingkat Kesukaran ........................................................................ 27
3.7.4 Daya Pembeda ............................................................................... 28
3.8 Teknik Analisis Data .............................................................................. 29
3.8.1 Uji Normalitas ............................................................................... 29
3.8.2 Uji Homogenitas ........................................................................... 30
3.8.3 Uji Hipotesis .................................................................................. 31
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 32
4.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya SMP Wiyatama Bandar Lampung ................ 32
4.1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan SMP Wiyatama Bandar Lampung ............. 34
4.1.3 Data Guru ....................................................................................... 36
4.1.4 Fasilitas ............................................................................................ 36
4.1.5 Data Murid ....................................................................................... 37
4.2 Pelaksanaan Pembelajaran ........................................................................ 38
4.2.1 Kelas Eksperimen ............................................................................ 38
4.2.2 Kelas Kontrol ................................................................................... 40
4.3 Hasil Uji Coba Intrumen ........................................................................... 42
4.3.1 Uji Validitas ..................................................................................... 42
4.3.2 Uji Reliabilitas ................................................................................ 43
4.3.3 Tingkat kesukaran............................................................................ 44
4.3.4 Daya Pembeda ................................................................................. 45
4.4 Hasil Hasil Penelitian ................................................................................ 46
4.4.1 Data Hasil Posttest ........................................................................... 46
4.4.1.1 Kelas Eksperimen ................................................................ 47
4.4.1.2 Kelas Kontrol ....................................................................... 50
4.5 Analisis Hasil Penelitian ........................................................................... 53
1. Uji Normalitas ..................................................................................... 53
A. Uji Normalitas Kelas Eksperimen ................................................ 55
B. Uji Normalitas Kelas Kontrol ....................................................... 56
2. Uji Homogenitas ................................................................................. 57
4.5.1 Uji Hipotesis ................................................................................... 58
4.6 Pembahasan .............................................................................................. 61
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 63
5.2 Saran ....................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
Tabel 1. Jumlah Anggota Populasi ............................................................................ 20
Tabel 2. Jumlah Anggota Sampel .............................................................................. 21
Tabel 3. Koefisien Validitas Tes ................................................................................ 26
Table 4. Kriteria Reliabilitas ...................................................................................... 27
Tabel 5. Interprestasi Nilai Tingkat Kesukaran ......................................................... 27
Tabel 6. Interpretasi Nilai Daya Pembeda. ................................................................ 28
Tabel 7. Daftar Nama Guru & TU SMP Wiyatama Bandar Lampung ...................... 36
Tabel 8. Fasilitas SMP Wiyatama Bandar Lampung ................................................. 37
Tabel 9. Jumlah Murid SMP Wiyatama Bandar Lampung ........................................ 37
Tabel 10. Analisis Hasil Tes Uji Coba Instrumen ..................................................... 42
Tabel 11. Hasil Uji Coba Tingkat Kesukaran ............................................................ 45
Tabel 12. Hasil Uji Coba Daya Pembeda .................................................................. 46
Tabel 13. Daftar Hasil Posttest Kelas Eksperimen ................................................... 47
Tabel 14. Daftar Distribusi Frekuensi Data Posttest Kelas Eksperimen ................... 48
Tabel 15. Daftar Hasil Posttest Kelas Kontrol ........................................................... 50
Tabel 16. Daftar Distribusi Frekuensi Data Posttest Kelas Kontrol .......................... 51
Tabel 17. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen ................................ 55
Tabel 18. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol ...................................... 56
Tabel 19. Data Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kelas Eksperimen & Kontrol ............. 58
Tabel 20. Rata-Rata Nilai Posttest ............................................................................. 59
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara UU No. 20 tahun 2003.
Oemar Hamalik (2002 : 41) berpendapat bahwa guru bertanggung jawab
melaksanakan kegiatan pendidikan di sekolah dalam arti memberikan bimbingan
dan pengajaran kepada para siswa. Tanggung jawab ini direalisasikan dalam
bentuk melaksanakan pembinaan kurikulum, menuntun para siswa belajar,
membina pribadi, watak, dan jasmaniah siswa, menganalisis kesulitan belajar,
serta menilai kemajuan belajar para siswa.
Hamzah B Uno (2008 : 17) mengemukakan, bahwa “seorang guru sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar yang dapat ditunjukan oleh peserta didiknya”.
Oleh karena itu perubahan-perubahan yang berkaitan dengan tugas mengajar guru
harus selalu ditingkatkan.
2
Salah satu cara yang ditempuh berkaitan dengan inovasi tugas mengajar guru
adalah guru hendaknya mempunyai kemampuan dalam mengembangkan model
mengajarnya. Model mengajar pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran
yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
Pemilihan model mengajar ini perlu diperhatikan karena tidak semua materi dapat
diajarkan. Hal ini dimaksudkan agar pengajaran pada mata pelajaran IPS dapat
berlangsung secara efektif, efesien, dan tidak membosankan.
Rendahnya daya serap siswa ini disebabkan oleh adanya anggapan bahwa IPS
merupakan salah satu disiplin ilmu yang cenderung menitik beratkan pada
penguasaan hafalan karena pembelajaran seperti ini membuat peserta didik
menjadi pasif dan tidak termotivasi untuk berpikir dan berkreativitas. Selain itu
pembelajaran masih bersifat konvensional, pembelajaran dimana guru memegang
peranan utama dalam menentukan isi dan langkah-langkah dalam menyampaikan
materi kepada siswa, sehingga keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran berkurang dan hanya bergantung kepada guru. Model pembelajaran
ini berkisar kepada pemberian ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan.
Akibatnya dalam mempelajari materi Ilmu Pengetahuan Sosial IPS siswa jadi
kurang semangat dan dianggap sebagai pelajaran yang membosankan.
Dari berbagai masalah yang dikemukakan di atas, perlu strategi pembelajaran
yang dapat meningkatkan aktivitas dan keaktifan siswa didalam proses
pembelajaran, menciptakan suasana yang menyenangkan serta memberikan
pengalaman belajar yang relevan dalam kehidupan nyata, salah satu strategi
3
pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran example non
example, yaitu proses pembelajaran di dalam kelas, dimana siswa diberikan
contoh-contoh gambar yang menarik dan berhubungan dengan materi, kemudian
siswa untuk mendiskusikan secara berkelompok. Dengan memperlihatkan contoh
gambar yang ada diharapkan siswa dapat memusatkan perhatiannya terhadap
gambar-gambar dan materi yang sedang dipelajari Imas Kurniasih dan Berlin Sani
(2015:32). Penerapan model pembelajaran example non example ini dirancang
agar siswa memiliki kompetensi dalam menganalisis gambar serta memberikan
diskripsi mengenai apa yang ada didalam gambar dan diharapkan dapat membantu
siswa untuk lebih mudah memahami materi pelajaran IPS sehingga hasil belajar
kognitif siswa lebih baik.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik menulis skripsi dengan judul
“Pengaruh Model Pembelajaran Example Non Example terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII di SMP Wiyatama Bandar Lampung
Tahun Ajaran 2015/2016”.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah ada Pengaruh
Model Pembelajaran Example Non Example terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran IPS Kelas VII di SMP Wiyatama Bandar Lampung Tahun Ajaran
2015/2016?”
4
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka peneliti ini mempunyai tujuan yaitu
“Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh Model Pembelajaran Example
Non Example terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII pada mata pelajaran IPS di
SMP Wiyatama Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016”.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan harapan dapat berguna sebagai berikut:
1. Bagi guru, dapat dipakai sebagai salah satu alternatif pembelajaran oleh guru
agar tercipta suasana pembelajaran yang efektif dan efisien serta berkualitas.
2. Bagi siswa, dapat membantu dalam proses belajar yang efektif untuk
mendapatkan hasil belajar yang baik dan mendorong terjadinya interaksi
langsung antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, serta siswa dengan
lingkungannya.
3. Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan tentang model
pembelajaran yang efektif dan untuk menambah pengalaman dalam mendidik.
5
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Adapaun yang menjadi ruang lingkup penelitian ini adalah:
1. Ruang lingkup ilmu
Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah Ilmu Pendidikan, khususnya
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
2. Ruang lingkup subjek
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII di SMP Wiyatama Bandar
Lampung Tahun Ajaran 2015/2016.
3. Ruang lingkup objek
Objek penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran Example Non
Example terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII di
SMP Wiyatama Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016.
4. Ruang lingkup wilayah
Penelitian ini dilakukan di SMP Wiyatama Bandar Lampung.
5. Ruang lingkup waktu
Penelitian ini dilakukan pada semester genap, tahun ajaran 2015/2016.
6
REFERENSI
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru AlGensindo. Halaman 41
Hamzah B.Uno. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.Halaman 17
Imas Kurniasih dan Berlin Sani. 2015. Ragam Pengembangan ModelPembelajaran. Jogjakarta : PT Kata Pena. Halaman 32
6
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA
2.1 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dilakukan untuk dapat memecahkan masalah-masalah yang akan
diteliti. Dalam penelitian ini akan diuraikan beberapa konsep yang dapat dijadikan
landasan teori bagi penelitian. Adapun tinjauan pustaka dalam penelitian ini
adalah :
2.1.1 Konsep Pengaruh
Hugiono dan Poerwantana (1987 : 47) “ bahwa pengaruh berarti dorongan atau
bujukan dan bersifat membentuk atau merupakan suatu efek”. Pengaruh
merupakan suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya dorongan atau
bujukan yang bersifat membentuk.
Menurut Purwanto (2013 : 67), perubahan dalam proses pembelajaran dilihat dari
hasil belajar.
Menurut Nur Hamiyah dan Muhammad Jauhar (2014 : 21) mengatakan bahwa
proses belajar dikatakan berhasil apabila mengalami perubahan-perubahan pada
perilaku dan pribadi siswa.
7
Dari pernyataan diatas peneliti akan melihat perubahan yang terjadi dalam proses
pembelajaran dilihat dari hasil belajar, apakah berpengaruh terhadap
meningkatnya hasil belajar siswa.
2.1.2 Konsep Model Pembelajaran
Sedangkan menurut Menurut Suprijono (2009 : 46), model pembelajaran mengacu
pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan
pembelajaran, tahapan-tahapan dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan
pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
Menurut Toeti Soekamto dan Winataputra (1995 : 78) mengatakan bahwaModel pembelajaran adalah sebagai kerangka konseptual yangmenggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikanpengalaman belajar bagi para siswa untuk mencapai tujuan pembelajarandan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran danpara pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajarmengajar.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang dalam aktivitas
belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran memiliki arti yang sama dengan pendekatan, strategi atau
metode pembelajaran. saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam model
pembelajaran, mulai dari model pembelajaran yang sangat sederhana hingga
model pembelajaran yang rumit karena harus didukung oleh berbagai macam alat
bantu ketika diterapkan.
8
Secara umum Kozma (1978 : 97) dalam Syaiful Bahri Djamarah (2010 : 325)
berpendapat, bahwa strategi pembelajaran adalah setiap kegiatan yang dipilih dan
dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada anak didik dalam menuju
tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
Dari sekian banyak model pembelajaran yang ada, baik yang sederhana ataupunyang rumit, semuanya memiliki ciri-ciri khusus yang mesti harus ada, diantaranyaImas Kurniasih dan Berlin Sani (2015 : 18) :1. Model tersebut harus rasional teoritik serta yang logis dan disusun oleh para
pencipta atau pengembangnya,2. Memiliki landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar.3. Adanya tingkah laku dalam mengajar, agar model tersebut dapat dilaksanakan
dan berhasil.4. Adanya lingkungan belajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut:Syaiful Basri dan Aswan Zain (2006 : 5)1. Mengidentifikasi serta menetapkan kualifikasi perubahan tingkah laku dan
kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan
pandangan hidup masyrakat.3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang
dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh gurudalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria sertastandar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalammelakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akandijadikan umpanbalik buat penyempurnaan sistem instruksional yangbersangkutan secara keseluruhan.
2.1.3 Konsep Model Pembelajaran Example Non Example
Menurut Hamdayama (2014 : 98) pembelajaran Example Non Example adalah
salah satu contoh model pembelajaran yang menggunakan media. Media dalam
pembelajaran merupakan sumber yang digunakan dalam proses belajar mengajar.
Menurut Hary Kurniadi (2010 : 1) menyatakan bahwa “modelpembelajaran Example Non Example atau juga biasa disebut examples andnon-examples merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambarsebagai media pembelajaran. Penggunaan media gambar ini disusun dandirancang agar anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuahbentuk diskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam gambar”.
9
Jadi, dapat disimpulkan bahwa example non example adalah model pembelajaran
yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar.
Example non example adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan
definisi konsep. Adapun strategi yang bisa digunakan bertujuan untuk
mempersiapkan siswa secara cepat dengan menggunakan dua hal yang terdiri dari
example non example dari suatu definisi konsep yang ada, dan meminta siswa
untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada. example
memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh dalam materi yang
sedang dibahas, sedangkan non-example memberikan gambaran akan sesuatu
yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas. Example non
example perlu dilakukan karena suatu definisi konsep adalah suatu konsep yang
diketahui secara primer hanya dari segi definisinya dari pada sifat fisiknya.
Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap example dan non-example
diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih
dalam mengenai materi yang ada Imas Kurniasih dan Berlin Sani (2015 : 32)
Penggunaan model pembelajaran example non example ini lebih menekankan
pada konteks analisis siswa. Model pembelajaran example non example
menggunakan OHP, Proyektor, ataupun yang paling sederhana poster.
Joice and Weil (1986) dalam Buehl (1996) telah memberikan kerangka konsep
terkait strategi tindakan yang menggunakan model inkuiri untuk memperkenalkan
konsep yang baru dengan metode example non example.
10
Kerangka konsep tersebut antara lain:
1. Menggeneralisasikan pasangan antara contoh dan non contoh yang
menjelaskan beberapa dari sebagian karakter atau atribut dari konsep baru.
Menyajikan dalam satu waktu dan meminta siswa untuk memikirkan
perbedaan apa yang terdapat pada dua daftar tersebut. Selama siswa
memikirkan tentang tiap example non example tersebut, tanyakanlah pada
mereka apa yang membuat kedua daftar itu berbeda.
2. Menyiapkan example non example tambahan mengenai konsep yang lebih
spesifik untuk mendorong siswa mengecek hipotesis yang telah dibuatnya
sehingga mampu memahami konsep yang baru.
3. Meminta siswa untuk bekerja berpasangan untuk menggeneralisasikan konsep
example dan non example mereka. Setelah itu meminta tiap pasangan untuk
menginformasikan di kelas untuk mendiskusikannya secara klasikal sehingga
tiap siswa dapat memberikan umpan balik.
4. Sebagai bagian penutup adalah meminta siswa untuk mendeskripsikan konsep
yang telah diperoleh dengan menggunakan karakter yang telah didapat dari
example non example.
Langkah-langkah dari proses pembelajaran example non example, Slavin (1994)dalam Hamdayama (2014), yaitu sebagai berikut:1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.2. Guru menempelkan gambar di papan tulis atau ditayangkan melalui OHP atau
LCD.3. Guru memberikan petunjuk dan kesempatan kepada siswa untuk
memperhatikan atau menganalisis gambar.4. Melalui diskusi kelompok 4-5 orang siswa, hasil diskusi dari analisis gambar
tersebut dicatat pada kertas kerja siswa.5. Tiap kelompok diberi kesempatan memberikan hasil diskusinya.6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru menjelaskan materi sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
11
Menurut Imas Kurniasih dan Berlin Sani (2015 : 33) kelebihan dari modelexample non example antara lain:1. Siswa memiliki pemahaman dari sebuah definisi dan selanjutnya digunakan
untuk memperluas pemahaman konsep nya dengan lebih mendalam dan lebihlengkap.
2. Model ini mengantarkan siswa agar terlibat dalam sebuah penemuan danmendorong mereka untuk membangun konsep secara progersif melaluipengalaman dari gambar-gambar yang ada.
3. Ketika model ini diberikan, maka siswa akan mendapatkan dua konsepsekaligus, karena ada dua gambar yang diberikan. Dimana salah satu gambarsesuai dengan materi yang dibahas dan gambar yang lainnya tidak.
4. Model ini akan membuat siswa lebih kritis dlam menganalisa gambar.5. Siswa mendapatkan pengetahuan yang aplikatif dari materi berupa contoh
gambar.6. Dan yang lebih penting dari semua itu, siswa diberi kesempatan untuk
memukakan pendapatnya secara pribadi.
Sedangkan, dari kekurangan dari model example non example adalah:1. Kekurangan model pembelajaran ini adalah terbatasan gambar untuk semua
materi pembelajaran. Karena tidak semua materi dapat disajikan dalam bentukpembelajaran.
2. Model ini tentu saja akan menghabiskan waktu lama apalagi, jika antusiassiswa yang besar terhadap materi tersebut.
2.1.4. Konsep Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di
sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar yang dilakukan
secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang kemudian disebut
dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar adalah perolehan suatu hasil
belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar
kelas. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak
belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan
proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
berakhirnya penggal dan puncak proses belajar Dimyati dan Mudjiono (2009 : 3).
12
Menurut Hamalik (2006 : 155), memberikan gambaran bahwa hasil belajaryang diperoleh dapat diukur melalui kemajuan yang diperoleh siswasetelah belajar dengan sungguh-sungguh. Hasil belajar tampak terjadinyaperubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukurmelalui perubahan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapatdiartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baikdibandingkan dengan sebelumnya.
Berdasarkan konsepsi diatas, pengertian hasil belajar dapat disimpulkan sebagai
perubahan perilaku secara positif serta kemampuan yang dimiliki siswa dari suatu
interaksi tindak belajar dan mengajar yang berupa hasil belajar intelektual, strategi
kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan hasil belajar motorik. Perubahan
tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih
baik dibandingkan dengan sebelumnya.
Usman (2001) menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa sangat
erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional yang direncanakan guru
sebelumnya yang dikelompokkan kedalam tiga kategori, yakni; domain kognitif,
afektif, dan psikomotor.
1. Domain Kognitif :Pengetahuan, Pemahaman, Aplikasi atau penggunaan prinsip atau metodepada situasi yang baru, Analisa, Sintesa, Evaluasi.
2. Domain Afektif :Menerima atau memperhatikan, Merespon, Penghargaan, Mengorganisasikan,Mempribadi (watak).
3. Domain Psikomotorik :Menirukan, Manipulasi, Keseksamaan, Artikulasi, Naturalisasi.Asep Jihad & Abdul Haris (2012 : 16)
Gagne dalam Sudjana (2010 : 22) mengembangkan kemampuan hasil belajarmenjadi lima macam antara lain:1. Hasil belajar intelektual merupakan hasil belajar terpenting dari sistem
lingsikolastik;2. Strategi kognitif yaitu mengatur cara belajar dan berfikir seseorang dalam arti
seluas-luasnya termaksuk kemampuan memecahkan masalah;3. Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah intensitas emosional dimiliki
seseorang sebagaimana disimpulkan dari kecenderungan bertingkah lakuterhadap orang dan kejadian;
4. Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta;
13
5. Keterampilan motorik yaitu kecakapan yang berfungsi untuk lingkungan hidupserta memprestasikan konsep dan lambang.
Menurut Arikunto (2013 : 150) Daftar Operasional Ranah Kognitif (C1 - C6)adalah sebagai berikut:
No Ranah Kognitif Kata Operasional1 Pengetahuan (C1) Menyebutkan, menyatakan, mendefinisikan,
mendeskripsikan, mengidentifikasi, mendaftakan,menjodohkan, dan mereproduksi.
2 Pemahaman (C2) Menerangkan, membedakan, menduga,mempertahankan, memperluas, menyimpulkan,menggeneralisasikan, memberikan contoh,menuliskan kembali, dan memperkirakan.
3 Aplikasi (C3) Mengoprasikan, menemukan, menunjukkan,menghubungkan, memecahkan, menggunakan,mengubah, menghitung, mendemonstrasikan,memanipulasi, memodifikasi, meramalkan,menyiapkan, dan menghasilkan.
4 Analisis (C4) Merinci, mengidentifikasi, mengilustrasikan,menunjukkan, menghubungkan, memilih,memisahkan, menyusun, membagi, membedakan,dan menyimpulkan.
5 Sintetis (C5) Mengkategorikan, menyusun, menghubungkan,mengkombinasi, mencipta, menjelaskan,memodifikasi, mengorganisasikan, membuatrencana, menyusun kembali, merekontruksikan,merevisi, menuliskan, dan menceritakan.
6 Evaluasi (C6) Menilai, menyimpulkan, memutuskan, menerangkan,membandingkan, mengkritik, mendeskripsikan,membedakan, menafsirkan, menghubungkan, danmembuktikan.
Dalam penelitian ini yang akan dilihat adalah hasil belajar kognitif siswa.
Perubahan hasil belajar kognitif siswa setelah diberi perlakuan atau treatment
berupa pengaruh model pembelajaran Example Non Example pada kelas
eksperimen.
14
2.1.5. Konsep Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Menurut Soemantri (2009 : 103) Pendidikan IPS adalah penyederhanaan adaptasi,
seleksi, dan modifikasi dari disiplin akademik dari ilmu-ilmu sosial yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah, pedagogis, dan psikologis untuk
tujuan pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila.
Menurut Ahmad Sanusi dalam Sumaatmadja memberikan batasan tentang Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai ilmu sosial yang terdiri dari disiplin-disiplin
ilmu pengetahuan sosial yang bertaraf akademis dan biasanya dipelajari pada
perguruan tinggi yang makin lanjut dan makin ilmiah.
Sumaatmadja (1979 : 9) mengatakan bahwa ilmu sosial merupakan disiplin
intelektual yang mempelajari manusia sebagai makhluk sosial secara ilmiah serta
memusatkan pada manusia sebagai anggota masyarakat.
Jadi menurut pendapat ahli diatas Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan ilmu-
ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan
budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena
sosial.
15
2.2 Kerangka Pemikiran
Model pembelajaran example non example merupakan model yang mengajarkan
pada siswa untuk belajar mengerti dan menganalisis sebuah konsep. Adapun
strategi yang bisa digunakan bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat
dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari example (contoh akan suatu materi
yang sedang dibahas), dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan keduanya
sesuai konsep yang ada.
Penggunaan model pembelajaran example non example ini lebih menekankan
pada konteks analisis siswa. Biasanya dalam pembelajaran yang lebih dominan
digunakan di kelas tinggi, namun dapat juga digunakan di kelas rendah dengan
menekankan aspek psikologis dan tingkat perkembangan siswa kelas rendah
seperti; kemampuan berbahasa tulis dan lisan, kemampuan analisis ringan, dan
kemampuan berinteraksi dengan siswa lainnya.
Pada pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model
example non example dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar
efektif dan kreatif, dimana siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya,
menemukan pengetahuan dan keterampilannya sendiri melalui proses bertanya
dan kerja kelompok. Peningkatan hasil belajar yang didapatkannya tidak hanya
sekedar hasil menghafal materi belaka, tetapi lebih pada kegiatan nyata
(pemecahan kasus) yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses
pembelajaran (diskusi kelompok dan diskusi kelas).
16
2.3 Paradigma
Keterangan :
: Garis Pengaruh
Hasil Belajar Siswa (y)
Kelas Kontrol(Model Konvensional)
Kelas Eksperimen (x)(Model Pembelajaran
Example Non Example)
17
2.4 Hipotesis
Menurut sudjana (2009 ; 219) Hipotesis adalah asumsi atau dugaan sementara
mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut
untuk melakukan pengecekkan.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan hipotesis adalah dugaan sementara
terhadap suatu penelitian dan harus dibuktikan kebenarannya dengan penelitian
dan mengumpulkan data.
Berdasarkan kerangka pikir yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis atau
pernyataan sementara yang dapat diajukan adalah :
Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan Model Pembelajaran Example Non
Example terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa pada mata pelajaran IPS
Kelas VII di SMP Wiyatama Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016.
H1 = Adanya pengaruh yang signifikan Model Pembelajaran Example Non
Example terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada mata pelajaran IPS
Kelas VII di SMP Wiyatama Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016.
18
REFERENSI
Hugiono dan P.K. Poerwantana. 1987. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta : BinaAksara. Halaman 47
Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.Halaman 67
Hamiyah, Nur & Mohamad Jauhar. 2014. Strategi Belajar Mengajar di Kelas.Prestasi Pustaka. Jakarta. Halaman 21
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative learning Teori dan aplikasi PAIKEM.Yogyakarta : Pustaka Belajar. Halaman 46
Toeti Sukamto, Udin Saripudin Winata Putra. 1995. Teori Belajar dan ModelPembelajaran. Jakarata : Pusat Antar Universitas. Halaman 78
Imas Kurniasih dan Berlin Sani. 2015. Ragam Pengembangan ModelPembelajaran. Jogjakarta : PT Kata Pena. Halaman 18
Ibid. Halaman 32
Ibid. Halaman 33
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta. Halaman 5
Hamdayama Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif danBerkarakter. Bogor : Ghalia Indonesia. Halaman 98
Hary Kurniadi. 2010. Model Pembelajaran Examples Non Examples, halaman 1
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT RinekaCipta. Halaman 3
Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara.Halaman 155
Jihad Asep & Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi
Presindo. Halaman 16
19
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :PT. Ramaja Rosdakarya. Halaman 22
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : BumiAksara. Halaman 150
Soemantri, dkk. 2009. Konsep Dasar IPS. Jakarta : Pusat Penerbitan UniversitasTerbuka. Halaman 103
Sumaatmadja. 1979. Konsep Dasar IPS. Jakarta : Aksara. Halaman 9
Sudjana. 2009. Metode Statistika. Bandung : Tarsito Bandung. Halaman 219
18
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan faktor penting untuk memecahkan suatu masalah
dan turut menentukan keberhasilan suatu penelitian.
Menurut Sugiyono (2013 : 3), menyatakan bahwa metode penelitian merupakan
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Pemilihan metode yang tepat dapat memudahkan suatu penelitian. Maka metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-eksperimental. Metode penelitian
eksperimen menurut Sugiyono, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakukan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendali Sugiyono (2015: 107).
Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah suatu metode, prosedur, sistem,
proses, alat, bahan serta model efektif dan efesien (produktif) jika diterapkan
melalui suatu metode dengan pendekatan kuantitatif dimana peneliti akan bekerja
dengan angka-angka sebagai perwujudan gejala yang diamati.
19
3.2 Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Posttest-Only Control Group
Design. Pada desain ini langkah awal peneliti memilih kelompok eksperimen dan
kontrol secara Random. Kelompok pertama diberi perlakuan dan kelompok kedua
tidak diberi perlakuan. Pada akhir kegiatan kedua kelompok diberikan Posttest.
Adapun rancangan penelitiannya adalah sebagai berikut :
Desain Penelitian
E X Y1
RC - Y2
Keterangan :E : Kelompok eksperimenC : Kelompok kontrolR : RandomisasiX : treatment (perlakuan) dengan model pembelajaran Example Non ExampleY1 : data yang diperoleh dari kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan
dengan model pembelajaran Example Non ExampleY2 : data yang diperoleh dari kelas kontrol setelah diberikan model selain
Model pembelajaran Exanple Non ExampleA. Murni Yusuf (2014 : 191)
Berdasarkan desain penelitian diatas maka untuk melihat seberapa besar pengaruh
dari model pembelajaran Example Non Example terhadap hasil belajar IPS siswa
kelas VII adalah dengan mengelompokkan sampel penelitian kedalam kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Dimana kelompok eksperimen diberikan
perlakuan dengan model pembelajaran Example Non Example dan kelompok
kontrol diberikan perlakuan dengan model lain selain model pembelajaran
Example Non Example.
20
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi Penelitian
Menurut S Margono (2007 : 118) menyatakan bahwa populasi adalah seluruh data
yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita
tentukan. Jadi, populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau
setiap manusia memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi
akan sama dengan banyaknya manusia.
Sedangkan, menurut Hadari Nawawi (1983 : 141) menyatakan bahwa populasi
adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda,
hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa
sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII di SMP Wiyatama Bandar
Lampung Tahun Ajaran 2015/2016.
Tabel 1. Jumlah Anggota PopulasiNo Kelas Siswa Jumlah
Laki-laki Perempuan1 VII A 20 13 332 VII B 16 13 29Jumlah 36 26 62
Sumber : TU SMP Wiyatama Bandar Lampung.
3.3.2 Sampel Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (1996 : 107) menyatakan bahwa sampel adalah
sebagian dari populasi yang diteliti. Selanjutnya jika subjeknya kurang dari
seratus lebih baik diambil semuanya, dan jika subjeknya lebih dari seratus maka
dapat diambilkan sampel. Bedasarkan populasi diatas maka teknik pengambilan
21
sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Simple Random
Sampling (SRS). Pada prinsipnya SRS dilakukan dengan cara undian atau lottere.
Dalam pelaksanaanya dapat berbentuk without replacment, yaitu cara
pengambilan sampel dengan tidak mengembalikan responden terpilih pada
kelompok populasi A. Murni Yusuf (2014 : 154). Berdasarkan teknik sampel yang
digunakan maka dilanjutkan menentukan anggota sampel dengan cara menggundi.
Tahap pertama menentukan kelas eksperimen dan sisanya menjadi kelas kontrol.
Dan hasil yang diperoleh kelas eksperimen adalah kelas VII B dan kelas VII A
menjadi kelas kontrol.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini terlihat dalam table sebagai berikut :
Tabel 2. Jumlah Anggota SampelNo Kelas Siswa Jumlah
Laki-laki Perempuan1. VII B (Kelas Eksperimen) 16 13 292. VII A (Kelas Kontrol) 20 13 33Jumlah 36 26 62
Sumber: TU SMP Wiyatama Bandar Lampung.
Sampel pada penelitian ini berjumlah 62 orang siswa yang tersebar kedalam 2
kelas yaitu kelas VII B sebanyak 29 siswa yang merupakan kelas eksperimen
yang akan diberi perlakuan dengan model pembelajaran Example Non Example,
dan VII A sebanyak 33 siswa yang merupakan kelas kontrol yang akan diberi
perlakuan dengan model konvensional. Setelah diberikan perlakuan untuk
mengetahui hasil akhir dari kemampuan siswa maka dilakukan posttest untuk
melihat apakah ada pengaruh hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan
model pembelajaran Example Non Example.
22
3.4 Variabel Penelitian
3.4.1 Variabel Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 161) variabel merupakan objek penelitian
atau apa saja yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu:
a. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau disebut X dalam
penelitian ini variabel bebas adalah Model Pembelajaran Example Non
Example.
b. Variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang disebut variabel Y
dalam hal ini variabel terikat adalah hasil belajar IPS.
3.5 Langkah-langkah Penelitian
Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian maka disusun langkah-
langkah penelitian secara sistematis sebagai berikut:
1. Observasi awal untuk melihat kondisi lapangan atau tempat penelitian seperti
banyak kelas, jumlah siswa, dan cara guru mengajar.
2. Menentukan populasi dan sampel.
3. Membuat silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
4. Membuat instrumen tes penelitian.
5. Melakukan validitas instrumen.
6. Menguji cobakan instrumen.
7. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada kedua kelas.
8. Mengadakan tes akhir (posttest) pada kedua kelas.
9. Menganalisis data dan membuat kesimpulan.
23
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Arikunto (2013 : 126), metode pengumpulan data ialah “cara
memperoleh data”. Pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti
untuk mengumpulkan data dalam penelitian.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.6.1 Tes
Tes dalam penelitian ini adalah tes untuk menentukan atau mengukur hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPS. Tes yang digunakan berupa tes formatif pilihan
ganda yang diadakan pada waktu yang telah ditentukan. Sesudah pembelajaran
(posttest) pada kelas eksperimen.
Tujuan utama diadakan tes untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa pada
materi pelajaran IPS setelah mengikuti proses kegiatan pembelajaran di kelas
dengan treatment atau perlakuan, yaitu menerapkan model pembelajaran Example
Non Example.
3.6.2 Observasi
Untuk mendapatkan data yang relevan dalam penelitian ini, maka penulis
menggunakan teknik observasi langsung.
Teknik observasi langsung adalah sebuah teknik penelitian yang dilakukan
dengan mengadakan pengamatan langsung kepada objek-objek dalam penelitian.
Observasi ini dilakukan selama penulis melakukan penelitian SMP Wiyatama
Bandar Lampung.
24
3.6.3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu teknik untuk mendapatkan data dengan cara mencatat
data yang sudah ada. Dokumentasi dilakukan dengan cara pengambilan data yang
sudah ada, seperti: data siswa kelas VII di SMP Wiyatama Bandar Lampung
Tahun Ajaran 2015/2016.
3.6.4 Kepustakaan
Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan
penulisan dalam penelitian ini, seperti : teori yang mendukung, konsep-konsep
dalam penelitian, serta data-data yang diambil dari berbagai referensi.
3.7 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan bentuk tes formatif pilihan ganda
sebanyak 20 soal dengan pilihan jawaban A, B, C, dan D. Kisi-kisi instrumen tes
hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Kisi-Kisi SoalNO JENJANG NOMOR SOAL JUMLAH1. Pengetahuan (C1) 1, 6, 13, 15, 20 52. Pemahaman (C2) 4, 9, 16, 19 43. Penerapan (C3) 2, 11, 14 34. Analisis (C4) 5, 8, 10, 17 45. Sintesis (C5) 3, 12 26. Evaluasi (C6) 7, 18 2
JUMLAH KESELURUHAN 20Sumber : Olah data peneliti 2016
Berdasarkan kisi-kisi instrumen tes hasil belajar siswa di atas, jumlah item soal
yang digunakan berjumlah 20 soal untuk penelitian dengan soal pilihan ganda.
25
Selanjutnya untuk memenuhi kriteria tes yang baik dan benar sebelum instrumen
penelitian digunakan sebaiknya dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, penghitung
tingkat kesukaran, dan daya pembeda butir soal tes.
3.7.1 Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2013 : 121) mengungkapkan bahwa uji validitas adalah uji
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan validitas
kontruksi yaitu dengan rumus korelasi product moment pearson sebagai berikut :
rXY = n∑XY-(∑X)( ∑Y)
√{(n∑X2)-(∑X)2 } {n∑Y2- ( ∑Y)2}
Keterangan:
rXY : koefisien korelasi antara variable X dan variable Y, dua variable yang
dikorelasikan
X : variable X
Y : variable Y
X2 : kuadrat dari X
Y2 : kuadrat dari Y
∑XY : jumlah perkalian X dengan Y
n : jumlah sampel
Uji Product Moment : Pearson, dalam Suharsimi Arikunto (2013 : 87)
Taraf validitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien validitas. Koefisien
validitas suatu tes dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai
dengan 1,00.
26
Besar koefisien yang dimaksud adalah sebagai berikut.
Tabel 3. Koefisien Validitas TesKoefisien Kualifikasi
0,91-1,000,71-0,900,41-0,700,21-0,40Negatif-0,20
Sangat tinggiTinggiCukupRendahSangat rendah
Item soal dapat dikatakan valid bila nilai koefisien > 0,2. Sedangkan bila nilai
koefisien kurang dari 0,2, maka item soal tersebut tidak valid.
3.7.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes dapat diteskan pada objek yang sama untuk
mengetahui ketetapan ini pada dasarnya melihat kesejajaran hasil Suharsimi
Arikunto (2013 : 104).
Rumus untuk menghitung reliabilitas dapat digunakan rumus alpha, yaitu:
= − 1 1 − ƩDimana : = reliabilitas yang dicariƩ = jumlah varians skor tiap-tiap item
= varians total
Arikunto (2013 : 122)
Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana alat pengukuran
dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk
mendapatkan data sesuai dengan pengukuran.
27
Untuk menentukan reliabilitas yaitu menggunakan kriteria sebagai berikut :
Tabel 4. Kriteria ReliabilitasKoefisien relibilitas (r11) Kriteria
0,80 <r11≤ 1,00 Sangat tinggi0,60< r11 ≤ 0,80 Tinggi0,40< r11≤ 0,60 Cukup0,20< r11≤ 0,40 Rendah0,00 < r11≤ 0,20 Sangat rendah
Sumber: Suharsimi Arikunto (20013 : 89)
Setelah instrumen valid dan reliabel, kemudian disebarkan kepada sampel yang
sesungguhnya. Skor total setiap siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor setiap
nomor soal.
3.7.3 Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran dilakukan untuk menetukan kriteria soal yang termasuk
mudah, sedang, dan sukar.
Untuk menghitung tingkat kesukaran soal digunakan rumus yaitu :=Keterangan :
P : angka indeks kesukaran item
Np : banyaknya siswa yang dapat menjawab dengan betul
N : jumlah siswa yang mengikuti tes hasil belajar
Sudjiono (2008 : 372)
Untuk menginterprestasikan tingkat kesukaran suatu butir soal ditentukan dengan
menggunakan kriteria indeks kesukaran yang dapat dilihat seperti berikut :
Tabel 5. Interprestasi Nilai Tingkat KesukaranBesarnya P Interprestasi
Kurang dari 0,30 Sangat sukar0,30 – 0,70 Cukup (Sedang)Lebih dari 0,70 Mudah
Sumber :Sudijono (2008 : 372)
28
3.7.4 Daya Pembeda
Daya pembeda mengkaji butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan
soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu dan siswa yang tergolong
kurang prestasinya. Untuk menghitung daya pembeda ditentukan dengan rumus
menurut Sudijono sebagai berikut:
D = −Dimana, = dan =
Keterangan:D : indeks diskriminasi satu butir soalPA : proporsi kelompok atas yang dapat menjawab dengan benar butir soal
yang diolahPB : proporsi kelompok bawah yang dapat menjawab dengan benar butir soal
yang diolahBA : banyaknya kelompok atas yang dapat menjawab dengan benar butir soal
yang diolahBB : banyaknya kelompok bawah yang dapat menjawab dengan benar butir
Soal yang diolahJA : jumlah kelompok atasJB : jumlah kelompok bawahSudijono (2008 : 389)
Hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasi berdasarkan klasifikasi yang
tertera pada tabel berikut ini:
Tabel 6. Interpretasi Nilai Daya PembedaNilai Interpretasi
Kurang dari 0,20 Buruk0,21 - 0,40 Sedang0,41 - 0,70 Baik0,71- 1,00 Sangat BaikBertanda negative Buruk sekali
Sumber : Sudijono (2008 : 389)
29
3.8 Teknik Analisis Data
Untuk melakukan analisis data guna mengkaji hipotesis dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
3.8.1 Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji untuk melihat apakah data penelitian yang diperoleh
mempunyai distribusi atau sebaran normal atau tidak. Untuk pengujian normalitas
ini adalah menggunakan uji liliefors.
Langkah pengujiannya mengikuti prosedur Sudjana (2005 : 466) yaitu :
a. Pengamatan nXXX ,...,, 21 dijadikan bilangan baku nZZZ ,...,, 21 dengan
menggunakan rumus
SDZ i
i
Xx
Keterangan :
SD : Simpangan baku
Z : Skor baku
x : Row skor
X : Rata-rata
b. Untuk tiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar distribusi normal
baku. Kemudian di hitung peluang )()( ii ZZPZF
c. Selanjutnya dihitung nZZZ ,...,, 21 yang lebih kecil atau sama dengan iZ kalau
proporsi ini dinyatakan dengan )( iZS maka
n
ZyangZZZbanyaknyaZS in
i
...,...,,..)( 21
d. Hitung selisih )()( ii ZSZF kemudian tentukan harga mutlaknya.
30
e. Ambil harga paling besar di antara harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah
harga terbesar ini dengan 0L . Setelah harga 0L , nilai hasil perhitungan tersebut
dibandingkan dengan nilai kritis 0L untuk uji Liliefors dengan taraf signifikan
0,01.
f. Kaidah pengujian jika harga 0L < L tabel maka data tersebut berdistribusi
normal sedangkan jika 0L > L tabel, maka data tersebut tidak berdistribusi
normal.
3.8.2 Uji Homogenitas
Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok siswa berasal
dari varian yang sama (homogen) atau tidak. Untuk Uji homogenitas varians pada
penelitian ini menggunakan uji dua varian Sudjana (2005 : 250),
a) Hipotesis
H0 : = ( ℎ )H1 : ≠ ( ℎ )
b) Taraf signifikan : α = 0,1
c) Statistik Uji
=d) Kriteria uji : tolak H0 jika ≥ / ( , ) dengan / ( , ) didapat
dari daftar distribusi F dengan peluang 1/2 α, derajat kebebasan v1 dan v2
masing-masing sesuai dengan dk pembilang dan penyebut.
Sudjana (2005 : 250)
31
3.8.3 Uji Hipotesis
Untuk melihat ada tidaknya pengaruh suatu treatmen atau perlakuan yaitu dengan
membandingkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, maka digunakan uji t-
test. Dengan distribusi t tabel untuk α=0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n1+n2-2.
Kaidah pengujian jika t hitung ≥ t tabel berarti maka tolak Ho, dan terima Ha.
Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Keterangan:t = nilai statistic yang dicari
= skor rata-rata tes dari kelas eksperimen= skor rata-rata tes dari kelas kontrol= jumlah siswa pada kelas eksperimen= jumlah siswa pada kelas kontrol= varian siswa pada kelas eksperimen= varian siswa pada kelas kontrol
= simpangan baku gabungan
Sumber : Sudjana (2005 : 239).
21
11gab.
21hitung
S
)(t
nn
XX
2
2111gab.
21
2
2
2
12
S
nn
nn SS
32
REFERENSI
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :Alfabeta. Halaman 3
Ibid. Halaman 121
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D). Bandung : Afabeta. Halaman 107
A. Murni Yusuf. 2014. Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif &Penelitian Gabungan). Jakarta : PT. Fajar Interpratama Mandiri. Halaman191
Ibid. Halaman 154
Margono S. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.Halaman 118
Hadari Nawawi H. 1983. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : GajahMada University Press. Halaman 141
Arikunto Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Rineka Cipta : Jakarta. Halaman 107
Ibid. Halaman 126
Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Rineka Cipta : Jakarta. Halaman 161
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : BumiAksara. Halaman 126
Ibid. Halaman 87
Ibid. Halaman 104
Ibid. Halaman 122
Ibid. Halaman 89
33
Sudjiono Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo.Halaman 372
Ibid. Halaman 389
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito. Halaman 466
Ibid. Halaman 250
Ibid. Halaman 239
62
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh positif dari model pembelajaran Example Non Example terhadap
hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII di SMP Wiyatama
Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016, yang berarti semakin sering guru
menggunakan model Example Non Example dalam pembelajaran IPS, maka hasil
belajar siswa akan semakin meningkat.
5.2 Saran
Berdasarkan dari hasil kesimpulan dan penelitian, dikemukakan saran-saran
sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan model Example Non Example merupakan sebuah
langkah untuk mensiasati agar siswa dapat mendefinisikan sebuah konsep
dalam pembelajaran IPS untuk membantu siswa dalam memahami materi
pembelajaran, dan memberi kesempatan pada siswa mengemukakan
pendapatnya secara indindu agar suasana kelas kondusif.
2. Bagi para peneliti, sebaiknya mempersiapkan instrumen tes dan instrumen-
instrumen lainnya dengan baik agar kegiatan penelitian dapat berjalan dengan
lebih baik.
63
DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru AlGensindo.
Hamzah B.Uno. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Imas Kurniasih dan Berlin Sani. 2015. Ragam Pengembangan ModelPembelajaran. Jogjakarta : PT Kata Pena.
Hugiono dan P.K. Poerwantana. 1987. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta : BinaAksara.
Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative learning Teori dan aplikasi PAIKEM.Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Toeti Sukamto, Udin Saripudin Winata Putra. 1995. Teori Belajar dan ModelPembelajaran. Jakarata : Pusat Antar Universitas.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta.
Hamdayama Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif danBerkarakter. Bogor : Ghalia Indonesia.
Hary Kurniadi. 2010. Model Pembelajaran Examples Non Examples.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT RinekaCipta.
Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Jihad Asep & Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : MultiPresindo.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :
64
PT. Ramaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : BumiAksara.
Soemantri, dkk. 2009. Konsep Dasar IPS. Jakarta : Pusat Penerbitan UniversitasTerbuka.
Sumaatmadja. 1979. Konsep Dasar IPS. Jakarta : Aksara.
Sudjana. 2009. Metode Statistika. Bandung : Tarsito Bandung.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :Alfabeta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D). Bandung : Afabeta.
A. Murni Yusuf. 2014. Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif &Penelitian Gabungan). Jakarta : PT. Fajar Interpratama Mandiri.
Margono S. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Hadari Nawawi H. 1983. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : GajahMada University Press.
Arikunto Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Rineka Cipta : Jakarta.
Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Rineka Cipta : Jakarta.
Sudjiono Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.
DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Al
Gensindo.
Hamzah B.Uno. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Imas Kurniasih dan Berlin Sani. 2015. Ragam Pengembangan Model
Pembelajaran. Jogjakarta : PT Kata Pena.
Hugiono dan P.K. Poerwantana. 1987. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta : Bina
Aksara.
Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative learning Teori dan aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Toeti Sukamto, Udin Saripudin Winata Putra. 1995. Teori Belajar dan Model
Pembelajaran. Jakarata : Pusat Antar Universitas.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta : Rineka Cipta.
Hamdayama Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter. Bogor : Ghalia Indonesia.
Hary Kurniadi. 2010. Model Pembelajaran Examples Non Examples.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Jihad Asep & Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi
Presindo.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :
PT. Ramaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara.
Soemantri, dkk. 2009. Konsep Dasar IPS. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka.
Sumaatmadja. 1979. Konsep Dasar IPS. Jakarta : Aksara.
Sudjana. 2009. Metode Statistika. Bandung : Tarsito Bandung.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung : Afabeta.
A. Murni Yusuf. 2014. Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif &
Penelitian Gabungan). Jakarta : PT. Fajar Interpratama Mandiri.
Margono S. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Hadari Nawawi H. 1983. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah
Mada University Press.
Arikunto Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Rineka Cipta : Jakarta.
Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Rineka Cipta : Jakarta.
Sudjiono Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.