Click here to load reader
Upload
trankhue
View
269
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD PADA
MUATAN PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG
PEMBULATAN DALAM PENGUKURAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Aprilia Nurhidayah
NIM: 141134024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini ku persembahkan kepada:
1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan karunia di setiap
langkahku.
2. Bapak ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan dan doa.
3. Semua sahabat seta teman – temanku yang selalu menemani dalam setiap
proses yang telah aku lewati dengan dukungan dan bantuan.
4. Almamaterku Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Di antara seribu kegagalan, pasti setidaknya ada satu keberhasilan.
(Haydar Ali Said)
Man Jadda Wajada ( Barang siapa bersungguh – sungguh, maka akan berhasil )
Jangan cengeng, namun cengenglah kepada Allah, ceritakan segalanya kepada
Allah, maka Allah akan menguatkanmu.
Rencana Allah adalah sebaik – baiknya rencana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD PADA
MUATAN PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG
PEMBULATAN DALAM PENGUKURAN
Aprilia Nurhidayah
Universitas Sanata Dharma
2018
Latar belakang penelitian ini adalah hasil belajar yang rendah pada
muatan pelajaran matematika pada siswa kelas IV SD Negeri Gambiranom.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Gambiranom semester
ganjil tahun pelajaran 2017/2018 pada materi pelajaran pembulatan hasil
pengukuran panjang dan berat.
Jenis penelitian ini adalah quasi experimental tipe nonequivalent control
group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri
Gambiranom sebanyak 63 siswa. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas IV A
(31 siswa) sebagai kelompok kontrol dan kelas IVB (32 siswa) sebagai kelompok
eksperimen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada muatan pelajaran matematika
tentang pembulatan hasil pengukuran. Hal tersebut ditunjukkan dengan harga sig.
(2-tailed) sebesar 0,00 (p < 0,05). Effect size model pembelajaran inkuiri terhadap
hasil belajar adalah -0,53 (28%) yang termasuk dalam kategori efek besar.
Kata Kunci: Model pembelajaran inkuiri, hasil belajar, muatan pelajaran
matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE EFFECT OF INQUIRY LEARNING MODEL ON THE
STUDENT’S LEARNING RESULT FOR FOURTH GRADE OF
ELEMENTARY SCHOOL ON MATHEMATIC SUBJECT ABOUT
ROUNDING ON MEASUREMENT
Aprilia Nurhidayah
Sanata Dharma University
2018
The background of this study is concern about low learning result in
mathematics subject for fourth grade students of Gambiranom State Elementary
School. The purpose of this study was to determine the effect of inquiry learning
model in the learning result of fourth graders of Gambiranom State Elementary
School in odd semester of academic year 2017/2018 on the subject of rounding
the result of length and weight measurement.
This study used quasi experimental type nonequivalent control group
design. The population of this study is the fourth graders of Gambiranom State
Elementary School as many as 63 students. The sample of this study were the
students of class IV A (31 student) as control group and class IVB (32 student) as
experiment group.
The results of the study showed that the inquiry learning model had an
effect on the student’s learning result on the Mathematic subject about rounding
of measurement result. It’s shown by the sig. (2-tailed) of 0,00 (p<0,05). The
effect size of inquiry learning model on learning result is -0,529 (28%) which is
categorize as big effect
Keywords: Inquiry learning model, learning result, mathematic subject.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat, karunia, dan
berkah – Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang
berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas IV SD Pada Muatan Pelajaran Matematika tentang Pembulatan dalam
Pengukuran” ditulis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana di
program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
Selama proses penyusunan skripsi ini peneliti mendapatkan bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap hati dan rasa
syukur, peneliti mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
2. Christiyanti Aprinasturi, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi dengan penuh kesabaran,
5. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A selaku dosen pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan dan motivasi dengan sabar,
6. Segenap dosen dan staf Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Sanata Dharma
7. Salamun, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Gambiranom yang telah
memberikan izin untuk melaksanakan penelitian di SD Negeri Gambiranom
8. Wakidi, S.Pd. guru kelas IV A SD Negeri Gambiranom yang telah
memberikan izin untuk melaksanakan penelitian di kelas IV A.
9. Nurngatik, S.Pd. guru kelas IV B SD Negeri Gambiranom yang juga telah
memberikan izin untuk melaksanakan penelitian di kelas IV B.
10. Siswa Kelas IV A dan Kelas IV B SD Negeri Gambiranom yang telah
bekerjasama dan bersedia menjadi subjek penelitian
11. Kedua orangtua, Surawan dan Sriyanti yang selalu memberikan dukungan
dan doa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, namun telah banyak
membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi.
Peneliti menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan skripsi
ini, untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Peneliti juga berharap semoga karya ilmiah ini berguna bagi semua
pihak yang membacanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................................ x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 7
1.5 Definisi Operasional ....................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 10
2.1 Kajian Pustaka ............................................................................... 10
2.1.1 Teori – teori yang Mendukung ....................................................... 10
2.1.1.1 Teori Perkembangan Anak ............................................................. 10
2.1.1.2 Hasil Belajar .................................................................................. 14
2.1.1.3 Model Pembelajaran ........................................................................ 15
2.1.1.4 Model Pembelajaran Inkuiri ........................................................... 16
2.1.1.5 Matematika .................................................................................... 20
2.1.1.6 Materi Pembelajaran ....................................................................... 22
2.1.1.7 Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................ 26
2.2 Kerangka Berpikir .......................................................................... 30
2.3 Hipotesis Penelitian ........................................................................ 31
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 32
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................... 32
3.2 Setting Penelitian ........................................................................... 33
3.2.1 Lokasi Penelitian ............................................................................ 33
3.2.2 Waktu Penelitian ............................................................................ 34
3.3 Populasi dan Sampel ...................................................................... 34
3.3.1 Populasi ......................................................................................... 34
3.3.2 Sampel ........................................................................................... 35
3.4 Variabel Penelitian ......................................................................... 36
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 37
3.6 Instrumen Penelitian ....................................................................... 40
3.7 Teknik Pengujian Instrumen ........................................................... 43
3.7.1 Validitas Instrumen ........................................................................ 43
3.7.2 Reliabilitas ..................................................................................... 46
3.8 Teknik Analisis Data ...................................................................... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3.8.1 Uji Asumsi ..................................................................................... 48
3.8.1.1 Uji Normalitas Distribusi Data ....................................................... 48
3.8.1.2 Uji Homogenitas ............................................................................ 49
3.8.2 Uji Pengaruh Perlakuan .................................................................. 50
3.8.2.1 Uji Perbedaan Kemampuan Awal ................................................... 50
3.8.2.2 Uji Selisih Pretest ke Posttest ......................................................... 51
3.8.3 Analisis Lebih Lanjut ..................................................................... 52
3.8.3.1 Uji Korelasi .................................................................................... 52
3.8.3.2 Uji Peningkatan Pretest ke Posttest ................................................ 53
3.8.3.3 Uji Besar Pengaruh Perlakuan (effect size) ...................................... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 56
4.1 Hasil Penelitian .............................................................................. 56
4.1.1 Implementasi Penelitian ................................................................. 56
4.1.1.1 Deskripsi Implementasi Pembelajaran ............................................ 56
4.1.2 Uji Asumsi ..................................................................................... 59
4.1.2.1 Uji Normalitas Distribusi Data ....................................................... 59
4.1.2.2 Uji Homogenitas ............................................................................ 60
4.1.3 Uji Pengaruh Perlakuan ................................................................... 61
4.1.3.1 Uji Perbedaan Kemampuan Awal ................................................... 61
4.1.3.2 Uji Selisih Pretest ke Posttest ......................................................... 62
4.1.4 Analisis Lebih Lanjut ..................................................................... 63
4.1.4.1 Uji Korelasi .................................................................................... 63
4.1.4.2 Uji Peningkatan Pretest ke Posttest ................................................ 64
4.1.4.3 Uji Besar Pengaruh Perlakuan (effect size) ...................................... 65
4.2 Pembahasan ................................................................................... 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 72
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 72
5.2 Keterbatasan Penelitian .................................................................. 72
5.3 Saran .............................................................................................. 73
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 74
LAMPIRAN ............................................................................................... 77
CURRICULUM VITAE ............................................................................ 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan Antar Satuan Panjang ................................................. 22
Gambar 2.2 Alat Pengukuran Panjang ............................................................ 22
Gambar 2.3 Hubungan Antar Satuan Berat ..................................................... 23
Gambar 2.4 Alat Pengukuran Berat ................................................................ 24
Gambar 2.5 Contoh Pengukuran Panjang ....................................................... 25
Gambar 2.6 Contoh Pengukuran Berat ........................................................... 26
Gambar 2.7 Bagan Penelitian yang Relevan 1 ................................................... 29
Gambar 3.1 Desain Penelitian 1 ........................................................................ 32
Gambar 3.2 Desain Pengaruh Perlakuan 1 ........................................................ 33
Gambar 3.3 Pemetaan Variabel Penelitian 1 ...................................................... 37
Gambar 3.4 Rumus Perhitungan Peningkatan 1 ................................................. 53
Gambar 3.5 Rumus Uji besar Pengaruh Data Normal 1 ..................................... 54
Gambar 3.6 Rumus Uji Besar Pengaruh Data Tidak Normal 1 .......................... 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Perbandingan Selisih Skor Kelompok Kontrol dan Kelompok
Eksperimen 1 .................................................................................. 63
Grafik 4.2 Perbandingan Peningkatan Rerata Skor Kelompok Kontrol dan
Kelompok Eksperimen ................................................................... 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Waktu Pengambilan Data 1 ............................................................. 34
Tabel 3.2 Pengumpulan Data 1 ....................................................................... 39
Tabel 3.3 Kisi - Kisi Soal 1 ............................................................................ 41
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Guru 1 ........................................................ 42
Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Siswa 1 ........................................................ 42
Tabel 3.6 Lembar Observasi ........................................................................ 42
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Soal Pretest 1 .................................................... 45
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Soal Posttest 1 ................................................. 46
Tabel 3.9 Koefisien Korelasi Reliabilitas 1 .................................................... 47
Tabel 3.10 Hasil Reliabilitas Instrumen 1 ........................................................ 48
Tabel 3.11 Kriteria Effect Size ......................................................................... 55
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 59
Tabel 4.2 Uji Homogenitas Skor Pretest ........................................................ 60
Tabel 4.3 Uji Perbedaan Skor Pretest ............................................................ 61
Tabel 4.4 Hasil Uji Selisih Skor Pretest dan Posttest ..................................... 62
Tabel 4.5 Hasil Uji Korelasi ......................................................................... 64
Tabel 4.6 Hasil Uji Peningkatan Skor Pretest –Posttest ................................. 64
Tabel 4.7 Hasil Uji Effect Size Keseluruhan .................................................... 66
Tabel 4.8 Hasil Uji Effect Size Kelompok Kontrol dan Kelompok
Eksperimen ................................................................................... 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 78
Lampiran 1.2 Silabus Kelompok Kontrol ....................................................... 79
Lampiran 1.3 Silabus Kelompok Eksperimen ................................................. 81
Lampiran 1.4 RPP Kelompok Kontrol ............................................................ 83
Lampiran 1.5 RPP Kelompok Eksperimen ..................................................... 96
Lampiran 1.6 Lembar Kerja Kelompok Eksperimen ....................................... 110
Lampiran 2.1 Instrumen Penelitian ................................................................. 111
Lampiran 2.2 Kunci Jawaban ......................................................................... 114
Lampiran 2.3 Rekapitulasi Nilai Hasil Expert Judgement ................................ 116
Lampiran 3.1 Hasil Perhitungan Validitas ...................................................... 124
Lampiran 3.2 Hasil Perhitungan Reliabilitas .................................................. 128
Lampiran 3.3 Hasil Wawancara ..................................................................... 129
Lampiran 3.4 Hasil Observasi ........................................................................ 131
Lampiran 3.5 Lembar Keterbacaan ............................................................... 132
Lampiran 4.1 Tabulasi Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol ...................... 135
Lampiran 4.2 Tabulasi Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen ................ 136
Lampiran 4.3 Hasil Uji Normalitas ................................................................. 137
Lampiran 4.4 Hasil Uji Homogenitas ............................................................. 138
Lampiran 4.5 Hasil Uji Perbedaan Kemampuan Awal .................................... 140
Lampiran 4.6 Hasil Uji Selisih Pretest dan Posttest ........................................ 141
Lampiran 4.7 Hasil Uji Korelasi..................................................................... 142
Lampiran 4.8 Perhitungan Peningkatan Pretest ke Posttest ............................ 143
Lampiran 4.9 Perhitungan Effect Size ............................................................. 145
Lampiran 5.1 Surat Keterangan Penelitian ..................................................... 146
Lampiran 5.2 Foto – Foto Kegiatan ................................................................. 147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses pendidikan adalah rangkaian tindakan sistematik, berurutan, dan
terencana yang terdiri dari dua operasi utama yaitu pengajaran dan pembelajaran,
serta membentuk siklus tak terputus antara pengajar dan peserta didik yang sama
– sama melakukan kegiatan belajar dengan hasil berupa perubahan perilaku yang
dikehendaki oleh ke dua belah pihak (Bastable, 2002: 8). Proses pendidikan
disesuaikan dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta
didik (Permendikbud No. 67 Tahun 2013: 5). Proses pendidikan dapat terjadi
dalam pergaulan biasa atau pergaulan antara orang dewasa dengan orang muda,
dapat pula terjadi secara sengaja untuk menghasilkan kesinambungan sosial (John
Dewey dalam Saifuddin, 2014: 168). Proses pendidikan seperti yang ada di
sekolah terdapat suatu pergaulan antara orang dewasa dengan orang muda yang
berupa kegiatan belajar – mengajar antara guru dan siswa.
Siswa berperan untuk mengembangkan dirinya dengan bimbingan guru
dalam kegiatan belajar - mengajar di sekolah, sedangkan guru berperan untuk
menciptakan kondisi yang dapat memaksimalkan kegiatan belajar - mengajar
yang dilakukan (Gulo, 2008: 23). Keberadaan guru dalam kegiatan belajar di
sekolah sangat berpengaruh pada keberhasilan siswa dalam pengembangan
potensi yang dicerminkan pada hasil belajar yang baik. Langeveld dalam Suardi
(2015: 184) mengatakan bahwa hasil belajar ditandai oleh adanya perubahan
perilaku anak yang melakukan kegiatan belajar sebagai optimalisasi potensi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dimiliki oleh anak. Hasil belajar akan menciptakan perubahan – perubahan
tertentu pada siswa, seperti siswa mendapatkan pengetahuan baru dalam hidupnya
dari siswa yang tidak mengetahui menjadi mengetahui, yang tidak bisa menjadi
bisa, dan seterusnya. Pelaku pendidikan yang memiliki pengaruh langsung
terhadap hasil belajar siswa di kelas adalah guru.
Kemampuan guru dalam menciptakan pembelajaran di kelas sangat
menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar. Guru diharapkan
tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan dalam bentuk „jadi‟, akan tetapi
mampu menciptakan kondisi belajar yang mengembangkan kemampuan berpikir
serta potensi siswa untuk memperoleh hasil belajar yang diharapkan baik dari
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Riyana (2012: 102) mengatakan bahwa
pembelajaran yang baik bukan hanya menyampaikan materi agar dikuasai siswa,
tetapi juga mengajak siswa agar belajar secara mandiri dan terlibat aktif. Oleh
karena itu, guru harus menciptakan kegiatan pembelajaran yang berpusat pada
siswa, sehingga siswa tidak hanya mendengarkan informasi dari guru saja, namun
juga mengembangkan kemampuan kognitifnya. Agar pembelajaran berpusat pada
siswa, ada beberapa kecakapan dasar penunjang yang harus menjadi kemampuan
yang melekat pada diri siswa, yaitu kemampuan bertanya, kemampuan pemecahan
masalah, dan kemampuan berkomunikasi (Suparno, dkk, 2002: 42 – 43). Peran
guru sebagai fasilitator sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan potensi yang ada
di dalam diri siswa terhadap seluruh muatan pelajaran yang diajarkan sesuai
dengan tingkat psikologis serta kematangan fisik siswa.
Salah satu muatan pelajaran di sekolah adalah matematika. Riedesel
(dalam Supatmono, 2009: 7) mengatakan bahwa matematika adalah kumpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kebenaran dan aturan yang bukan sekedar berhitung, namun juga sebuah bahasa,
kegiatan pembangkitan dan pemecahan masalah, cara berpikir dan alat berpikir,
kegiatan menemukan dan mempelajari pola serta hubungan. Cornelius (dalam
Mulyono, 1999: 37) mengatakan ada beberapa alasan perlunya belajar
matematika, yakni karena matematika merupakan sarana untuk memecahkan
masalah kehidupan sehari-hari, mengembangkan kreaktivitas dan meningkatkan
kesadaran terhadap perkembangan budaya.
Muatan pelajaran matematika sangat penting bagi kehidupan sehari – hari,
sehingga matematika dipelajari di semua jenjang pendidikan, termasuk di Sekolah
Dasar. Ruang lingkup matematika yang dipelajari di sekolah meliputi bilangan,
pengukuran, penaksiran, pembulatan, geometri, statistik, dan peluang. Tujuan
muatan pelajaran matematika pada jenjang pendidikan dasar adalah
mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan di dalam kehidupan
melalui latihan bertindak dengan pemikiran secara logis, kritis, rasional, efiesien,
dan efektif (Puskur, 2002: 9). Siswa diharapkan dapat mengggunakan pola pikir
dalam kehidupan sehari – hari dan mempelajari pengetahuan yang menekankan
nalar.
Proses pembelajaran matematika harus menekankan siswa sebagai
manusia yang memiliki potensi untuk belajar agar kemampuannya berkembang,
terlibat secara aktif dalam pencarian dan pembentukan pengetahuan mereka
sendiri (Dini, 2014: 1). Selanjutnya Nugroho (2016: 80) mengatakan bahwa siswa
seharusnya memperoleh kesempatan untuk mengembangkan kemampuan
berpikirnya dan melakukan aktivitas dalam pembelajaran matematika.
Pembelajaran matematika diharapkan mengajak siswa untuk terlibat dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kegiatan belajar yang dilakukan dan guru memiliki peran sebagai fasilitator dan
motivator dalam pembelajaran tersebut.
Matematika memiliki manfaat dalam memecahkan berbagai masalah
dalam kehidupan sehari – hari dan dibutuhkan hampir pada semua aspek
kehidupan, namun dikatakan Manis (2010: 51) bahwa matematika merupakan
salah satu muatan pelajaran yang cenderung sulit dan menakutkan bagi siswa.
Sedangkan, pembelajaran matematika biasanya dilakukan guru hanya dengan
model pembelajaran konvensional atau ceramah dan memberikan materi kepada
siswa dalam bentuk jadi.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 2 November
2017, siswa kelas IV SD Negeri Gambiranom seringkali mengalami kesulitan
dalam mempelajari matematika, padahal pada saat observasi di kelas siswa
cenderung diam. Muatan pelajaran matematika di kelas IV SD Negeri
Gambiranom mematok KKM dengan nilai 72, namun berdasarkan hasil nilai
sebuah tes yang dikerjakan siswa kelas IV masih banyak siswa yang belum
mencapai nilai KKM yang di tentukan tersebut. Rata – rata nilai kelas IV pada tes
tersebut adalah 68, artinya dengan rata – rata nilai kelas tersebut, kelas IV belum
mencapai KKM yang telah ditentukan. Selain itu, rata – rata nilai muatan
pelajaran matematika lebih rendah dari rata – rata nilai pada muatan pelajaran
lain, misalnya rata – rata nilai kelas pada muatan pelajaran Pendidikan Agama
adalah 77 dan muatan pelajaran Penjaskes adalah 78.
Guru kelas IV SD Negeri Gambiranom menggunakan model pembelajaran
konvensional atau ceramah untuk menyampaikan materi. Selain menggunakan
model konvensional guru kelas IV SD Negeri Gambiranom mengatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dalam melakukan pembelajaran berpatokan pada buku pegangan yang diberikan
dari pemerintah, saat di buku tersebut sulit untuk dilakukan, maka guru akan
mengambil model konvensional yang dianggap lebih efektif menjalankan
pembelajaran. Kondisi saat pembelajaran berlangsung, siswa jarang bertanya
setelah guru menyelesaikan penjelasan dari materi yang dipelajari. Siswa
menunjukkan sikap yang diam dan mendengarkan penjelasan dari guru, akan
tetapi menurut informasi dari guru kelas, pada saat diminta untuk mengerjakan
soal latihan masih banyak siswa menuliskan jawaban yang salah.
Berdasarkan teori Piaget (dalam Yunus, 2014: 126), siswa kelas IV yang
berumur antara 9 hingga 10 tahun termasuk dalam tahap operasional konkret.
Pada tahap ini siswa sudah dapat menggunakan logika, namun masih terikat
dengan objek konkret yang ada di lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, dalam
pembelajaran seharusnya siswa diberikan kesempatan belajar dengan
menggunakan benda – benda di lingkungannya untuk mempengaruhi hasil belajar
siswa. Selain itu teori Vygotsky, siswa perlu diberikan dukungan atau bantuan
dari guru maupun teman sebaya dalam proses belajarnya secara bertahap hingga
dapat belajar secara mandiri dan memaksimalkan perkembangan kognitifnya.
Model pembelajaran yang berbeda akan memberikan pengaruh yang
berbeda pula pada hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang
menggunakan benda konkret di lingkungan sekitar adalah model pembelajaran
inkuiri. Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan
(Hamdayama, 2016: 132). Model pembelajaran inkuiri menempatkan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
sebagai fasilitator dan motivator yang berperan memberi pelayanan dan dukungan
untuk memudahkan siswa dalam belajar. Keunggulan model pembelajaran inkuiri
yaitu siswa mampu mengerti konsep – konsep dasar, mampu menggunakan
ingatan untuk ditransfer pada situasi proses belajar yang baru, mendorong siswa
berpikir intuitif dan merumuskan hipotesa, memberikan kepuasan secara intrinsik,
serta merangsang siswa untuk terus belajar (Bruner dalam Trianto, 2009: 167).
Penelitian mengenai model pembelajaran inkuiri dalam mengatasi masalah
pembelajaran di kelas telah banyak dilakukan. Seperti penelitian yang dilakukan
oleh Sochibin, Dwijananti, & Marwoto (2009) menunjukkan bahwa model
pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dan
menumbuhkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas IV SD. Selanjutnya
penelitian yang dilakukan oleh Rustini (2009) menunjukkan bahwa model
pembelajaran inkuiri berhasil dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran
IPS siswa sekolah dasar.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, kajian mengenai model pembelajaran
inkuiri sangat bagus untuk pembelajaran siswa sekolah dasar. Model
pembelajaran inkuiri memiliki tahapan secara terperinci yang membedakannya
dengan model pembelajaran lain untuk memunculkan rasa ingin tahu siswa
terhadap sesuatu dan mendorongnya untuk menemukan sendiri pengetahuannya
melalui aktivitas belajar. Oleh karena itu, peneliti ingin menguji kembali apakah
model pembelajaran inkuiri benar – benar memberikan pengaruh yang baik
terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Gambiranom jika diterapkan pada
materi yang berbeda yaitu materi pembulatan hasil pengukuran dengan
membandingkan model pembelajaran inkuiri dengan model konvensional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Penelitian ini dibatasi hanya pada pengaruh model pembelajaran inkuiri
pada hasil belajar kognitif pada materi pembulatan hasil pengukuran panjang dan
berat ke satuan terdekat dalam pembelajaran matematika Kelas IV SD Negeri
Gambiranom tahun pelajaran 2017/2018. Materi pembelajaran yang digunakan
mengacu pada Kompetensi Dasar (KD) 3.7 Menjelaskan dan melakukan
pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat ke satuan terdekat.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah penerapan model pembelajaran inkuiri pada materi pembulatan
hasil pengukuran panjang dan berat dalam muatan pelajaran matematika
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Gambiranom
Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2017/2018?
1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri pada materi
pembulatan panjang dan berat dalam mata pelajaran matematika terhadap hasil
belajar siswa kelas IV SD Negeri Gambiranom Yogyakarta semester gasal tahun
ajaran 2017/2018.
1.4 Manfaat Penelitian
Berikut ini adalah manfaat penelitian dilihat dari beberapa sudut pandang:
1.4.1 Bagi Siswa
Siswa mendapatkan pengalaman belajar dengan suasana belajar yang
berbeda dari sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1.4.2 Bagi Guru
Guru menambah wawasan tentang model pembelajaran inkuiri dan
memberikan pandangan dalam mengelola situasi di dalam kelas selama
proses pembelajaran.
1.4.3 Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sekolah untuk mempengaruhi kualitas
proses pembelajaran.
1.4.4 Bagi Peneliti
Penelitian ini memberikan pengalaman baru dan wawasan bagi peneliti
dalam melakukan penelitian, khususnya menerapkan dan mencari
pengaruh model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran matematika.
1.5 Definisi Operasional
1.5.1 Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang setelah
mendapatkan pengalaman belajar melalui proses belajar.
1.5.2 Hasil belajar kognitif adalah hasil belajar pada aspek kognitif (kemampuan
berpikir).
1.5.3 Model pembelajaran adalah langkah - langkah yang digunakan untuk
merencanakan pembelajaran agar tujuan dan kompetensi hasil belajar
dapat dicapai dengan efektif dan efisien.
1.5.4 Model pembelajaran inkuiri adalah serangkaian kegiatan pembelajaran
yang mendorong siswa untuk terlibat aktif dan berpikir secara kritis dalam
mencari dan menemukan sendiri suatu konsep dari sebuah masalah yang
dipertanyakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1.5.5 Matematika adalah salah satu bidang studi penting yang dipelajari di
semua jenjang pendidikan yang dapat mengembangkan kemampuan
berpikir subjeknya dan bermanfaat kehidupan sehari – hari.
1.5.6 Pembulatan adalah salah satu materi dalam muatan pelajaran matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teori – teori yang Mendukung
2.1.1.1 Teori Perkembangan Anak
Teori perkembangan anak yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teori perkembangan konstruktivisme dari Jean Piaget dan Vygotsky. Teori
tersebut digunakan karena memiliki kesesuaian dengan variabel penelitian. Teori
kontruktstivisme memahami kegiatan belajar sebagai kegiatan manusia untuk
menciptakan pengetahuan sendiri dengan cara mencoba memberi makna sesuai
dengan pengalamannya (Baharuddin & Wahyuni, 2015: 164). Pengetahuan
seseorang tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru kepada para siswanya,
akan tetapi siswa harus aktif dalam melakukan kegiatan, berpikir, dan memberi
makna terhadap hal – hal yang dipelajarinya.
1. Teori Perkembangan Jean Piaget
Piaget menekankan perhatian pada keaktifan individu dalam membentuk
pengetahuan melalui asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah penyerapan
informasi baru dalam pikiran manusia. Sedangkan akomodasi adalah menyusun
kembali struktur pikiran karena adanya informasi baru, sehingga informasi
tersebut dapat dipahami oleh seorang anak (Baharuddin & Wahyuni, 2015: 167).
Anak secara individual membentuk pengetahuan dari berinteraksi dengan
pengalaman dan objek yang dihadapinya. Perkembangan kognitif terjadi ketika
ada ketidakseimbangan (disequilibrasi) (Baharuddin & Wahyuni, 2015: 173).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Apabila proses asimilasi individu tidak dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan, maka terjadi ketidakseimbangan yang mendorong terjadinya
akomodasi dan perubahan kognitif.
Setiap individu mengalami tingkat – tingkat perkembangan intelektual
dalam pembelajaran. Proses perkembangan kognitif seorang anak mengikuti tahap
– tahap perkembangan yang sesuai dengan usianya. Tingkat perkembangan
tersebut melalui empat tahap perkembangan kognitif. Setiap tahap perkembangan
ditandai dengan adanya kemampuan yang baru untuk memahami dunia menjadi
lebih kompleks (Djiwandono, 2002: 72). Empat tahap perkembangan kognitif
menurut Piaget, yaitu (Piaget dalam Yunus, 2014: 126) :
a. Tahap Sensorimotor (0 - 2 tahun)
Tahap sensorimotor merupakan pengalaman awal seorang anak akan
dunianya melalui gerak dan rasa, serta anak mulai belajar mengenai permanensi
obyek. Pada tahap ini struktur mental anak terfokus dalam objek yang nyata,
sehingga intelegensi anak didasarkan pada pengalaman sensor anak terhadap
lingkungan, seperti melihat, meraba, mendengar, membau, dan lain – lain.
b. Tahap Pra - Operasional (2 – 7 tahun)
Pada tahap pra – operasional mengalami pertumbuhan kognitif, akan tetapi
terbatas pada hal – hal yang dapat dilihat di dalam lingkungannya. Cara berfikir
anak pada tahap ini masih egosentris dan berpusat, ia akan sulit menerima
pendapat orang lain dan berkeyakinan bahwa apa yang mereka pikirkan juga
menjadi pikiran orang lain. Pada tahap ini anak dapat mengaitkan pengalaman
yang ada di lingkungan bermainnya dengan pengalaman pribadinya, anak belum
dapat membedakan antara fakta dan fantasi, anak telah mampu mengelompokkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
obyek yang memiliki suatu sifat tertentu, dan mulai mempresentasikan dunia
dengan kata – kata atau gambar.
c. Tahap Operasional Konkret (7 – 11 tahun)
Pada tahap ini anak mulai menunjukkan perkembangan berpikir secara
logis tentang kejadian – kejadian konkret. Anak dapat mengetahui simbol –
simbol matematis, namun belum dapat memahami sesuatu yang abstrak. Seorang
anak pada tahap operasional konkret dapat menggambarkan secara menyeluruh
mengenai ingatan, pengalaman, dan obyek yang dialami.
d. Tahap Operasional Formal (11 tahun – dewasa)
Tahap operasional formal merupakan tahap terakhir dalam perkembangan
kognitif menurut Piaget. Pada tahap ini anak telah mampu berpikir dengan
hipotesis, abstrak, dan logis. Anak sudah mampu menalar tanpa harus berhadapan
dengan obyek atau peristiwa yang berlangsung dan mampu menggunakan simbol,
ide, abstraksi,dan generalisasi.
Penelitian ini dilakukan di kelas IV Sekolah Dasar. Berdasarkan tahap
perkembangan kognitif menurut Piaget, siswa Sekolah Dasar (SD) kelas IV yang
berusia kira – kira 9 hingga 10 tahun berada pada tahap operasional konkret. Pada
usia tersebut anak sudah dapat berpikir logis, namun masih terikat dengan objek
konkret yang dapat ditangkap oleh panca indera. Penting bagi guru untuk
memahami tahap – tahap perkembangan kognitif anak didiknya dengan
memberikan isi, metode, model, dan media pembelajaran yang sesuai dengan
tahap perkembangannya. Pada siswa kelas IV, guru akan lebih baik melakukan
pembelajaran yang menggunakan objek konkret dari lingkungan sekitar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Teori Vygotsky
Vygotsky memandang bahwa belajar harus berlangsung pada kondisi
sosial, seperti adanya interaksi (Dahar, 2011: 152). Guru, teman sebaya, dan orang
tua termasuk dalam interaksi tersebut. Vygotsky menekankan pentingnya interaksi
sosial dalam menginternalisasi pemahaman, masalah – masalah dan proses. Proses
belajar seorang anak dimulai ketika seorang anak dalam perkembangan zone
proximal yang diartikan sebagai suatu tingkatan seorang anak tidak dapat
melakukan sesuatu sendiri tetapi memerlukan bantuan kelompok atau orang
dewasa (Baharuddin & Wahyuni, 2015: 175). Proses belajar seorang anak pada
zone proximal ini akan berkembang secara maksimal saat berinteraksi dengan
lingkungannya. Vygotsky membangi perkembangan kognitif seseorang menjadi 4
tahap yaitu 1) Preintellectual speech yang ditunjukkan dengan adanya proses
dasar biologis, 2) Naive pscychology yaitu ketika seorang anak menggali objek
konkret dalam dunia mereka, 3) Egocentric speech ketika seorang anak
melakukan percakapan tanpa peduli orang lain mendengarkan atau tidak, 4) Inner
speech yaitu ketika bahasa dapat memberikan arah perilakunya dalam
menyelesaikan suatu tugas (Vygotsky dalam Baharuddin & Wahyuni, 2015: 178).
Perkembangan kognitif dalam proses belajar akan maksimal dengan adanya
scaffolding, yaitu bantuan kepada seorang anak dengan sedikit demi sedikit
mengurangi dukungan atau bantuan tersebut agar anak dapat memecahkan
masalah yang dihadapinya (Vygotsky dalam Baharuddin & Wahyuni, 2015: 178).
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV (usia antara 9 hingga 10
tahun) yang dalam pelaksanaan pembelajarannya perlu memperhatikan zona
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
perkembangan proksimalnya. Guru dapat membimbing anak untuk melalui zone
proximal-nya yang didukung scaffolding dengan memberikan bantuan atau
dukungan secara berangsur – angsur dan mengurangi bantuan yang diberikannya
tersebut sedikit demi sedikit agar siswa dapat menyelesaikan masalah atau
tugasnya, artinya dalam pembelajaran guru bukan sebagai sumber belajar, namun
sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa.
2.1.1.2 Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mendapatkan
pengalaman belajar (Sudjana, 2009: 22). Hasil belajar adalah perubahan tingkah
laku yang didapatkan dari proses belajar (Kurniawan, 2014: 9). Sedangkan
Purwanto (2009: 45) mengatakan bahwa hasil belajar merupakan perolehan dari
proses belajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran. Dari beberapa pendapat para
ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan yang
dimiliki seseorang setelah mendapatkan pengalaman belajar melalui proses
belajar.
Hasil belajar menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
(Purwanto, 2009: 50). Menurut Bloom, (dalam Kurniawan, 2014: 10 – 14) hasil
belajar kognitif adalah hasil belajar yang berkaitan dengan kemampuan berpikir
atau intelektual. Hasil belajar kognitif terdiri dari 6 tingkatan yaitu pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan kreativitas. Pendapat serupa dikatakan
Purwanto (2009: 50) bahwa hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku pada
kawasan kognisi. Proses belajar yang melibatkan otak yang di dimulai dengan
penerimaan stimulus eksternal oleh sensori, penyimpanan, dan pengelolaan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
otak menjadi informasi, dan pemanggilan kembali informasi saat diperlukan
dalam penyelesaian masalah, maka perubahan perilaku juga terjadi di dalam otak
yang berupa kemampuan tertentu untuk menyelesaikan masalah.
Hasil belajar afektif berupa perubahan dalam aspek kemampuan
merasakan (Purwanto, 2009: 43). Ada 5 ranah afektif, yaitu: kepekaan, partisipasi,
penilaian, organisasi, dan pembentukan pola hidup. Sedangkan hasil belajar
psikomotor yaitu berupa kemampuan gerak tertentu yang meliputi persepsi,
kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks dan kreativitas.
(Kurniawan, 2014: 12). Hasil belajar dapat dilihat dalam tiga aspek yaitu kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Penelitian ini membatasi pada hasil belajar kognitif di
mana hasil belajar tersebut berkaitan dengan kemampuan berpikir siswa.
2.1.1.3 Model Pembelajaran
Setiap pembelajaran yang dilakukan akan lebih efektif apabila
diselenggarakan menggunakan model pembelajaran. Model pembelajaran adalah
langkah – langkah pembelajaran yang dilakukan agar tujuan atau kompetensi dari
hasil belajar yang diharapkan dicapai dengan waktu yang efisien dan efektif
(Hamdayama, 2016: 132). Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
menjadi gambaran prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi guru
untuk merencanakan aktivitas belajar (Soekamto, dkk dalam Al – Tabany, 2014:
24). Pendapat ahli lain mengatakan bahwa model pembelajaran ialah suatu pola
yang digunakan sebagai untuk menentukan perangkat – perangkat pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
merencanakan bahan – bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di
kelas (Joyce & Weil dalam Rusman, 2013: 133).
Dari ke tiga ahli tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa model
pembelajaran adalah langkah - langkah yang digunakan untuk merencanakan
pembelajaran agar tujuan dan kompetensi hasil belajar dapat dicapai dengan
efektif dan efisien.
2.1.1.4 Model Pembelajaran Inkuiri
1. Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri
Secara bahasa inkuiri berasal dari bahasa Inggris yaitu inquiry yang berarti
penyelidikan atau menanyakan keterangan. Lebih lanjut lagi Al – Tabanny (2014:
77) mengatakan bahwa model pembelajaran inkuiri adalah suatu proses yang
dilakukan untuk mencari dan memahami sesuatu. Penggunaan inkuiri sebagai
model pembelajaran menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran, artinya
siswa memiliki peran yang penting dalam menentukan suasana belajar. Ahli lain
mengatakan bahwa model pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan proses berpikir secara kritis dan analitis untuk
mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah (Hamdayama, 2016:
132). Selanjutnya, Shoimin (2014: 85) mengatakan bahwa model pembelajaran
inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada keaktifan
siswa untuk memiliki pengalaman belajar dalam menemukan konsep materi
berdasarkan masalah yang telah diajukan.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran inkuiri adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang mendorong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
siswa untuk terlibat aktif dan berpikir secara kritis dalam mencari dan
menemukan sendiri suatu konsep dari sebuah masalah yang dipertanyakan.
2. Prinsip – prinsip Model Pembelajaran Inkuiri
Model pembelajaran inkuiri menekankan pada aktivitas siswa untuk
mencari dan menemukan, sehingga siswa tidak hanya menerima informasi dari
guru begitu saja, akan tetapi siswa menemukan sendiri inti dari materi yang
dipelajarinya. Berbeda dengan model pembelajaran konvensional yang
menempatkan guru sebagai sumber belajar, model pembelajaran inkuiri
menempatkan guru sebagai fasilitator dan motivator. Ada 5 prinsip yang harus
diperhatikan dalam pembelajaran inkuiri, yaitu (Hamdayama, 2016: 133):
a. Berorientasi pada pengembangan intelektual
Pembelajaran inkuiri memiliki tujuan utama dalam pengembangan
kemampuan berpikir, sehingga pembelajaran tidak hanya berorientasi pada hasil
belajar saja, akan tetapi sekaligus pada proses belajar. Kriteria keberhasilan model
inkuiri dapat dilihat dari sejauh mana siswa beraktivitas dalam mencari dan
menemukan sebuah konsep.
b. Prinsip interaksi
Proses belajar pasti berkaitan dengan proses interaksi, baik interaksi antara
siswa, siswa dengan guru, maupun siswa dengan lingkungan. Prinsip interaksi
menempatkan guru sebagai pengatur lingkungan atau pengatur dari interaksi
dalam pembelajaran dengan memberikan arahan kepada siswa untuk
mengembangkan kemampuan berpikirnya, artinya guru bukan sebagai satu –
satunya sumber belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
c. Prinsip bertanya
Peran guru dalam pembelajaran inkuiri salah satunya adalah sebagai penanya
dalam setiap langkah inkuiri, sebab kemampuan siswa untuk menjawab setiap
pertanyaan merupakan bagian dari proses berpikir. Oleh karena itu, guru perlu
mengetahui berbagai jenis bertanya.
d. Prinsip belajar untuk berpikir
Belajar bukan hanya sekedar mengingat sejumlah fakta, akan tetapi
pemanfaatan otak secara maksimal.
e. Prinsip keterbukaan
Siswa diberikan kebebasan untuk mencoba sesuai dengan kemampuan
perkembangan logika dan nalarnya. Tugas guru menyediakan ruang untuk
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan hipotesis dan
membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan secara terbuka.
3. Kelebihan Model Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri sangat disarankan
untuk pembelajaran pada kurikulum 2013, karena memiliki beberapa keunggulan
(Al-Tabany, 2014: 82), yaitu
a. Pembelajaran inkuiri menekankan pada pengembangan aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik secara seimbang.
b. Pembelajaran inkuiri memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai
dengan gaya belajar masing – masing siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
c. Pembelajaran inkuiri sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern
yang menganggap bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku,
karena adanya pengalaman.
d. Dapat memenuhi kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata –
rata.
4. Langkah – langkah Model Pembelajaran Inkuiri
Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran inkuiri,
dapat diperoleh melalui enam langkah yaitu orientasi, merumuskan masalah,
mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan
kesimpulan (Hamdayama, 2016: 134).
a. Orientasi
Pada langkah ini guru mengondisikan siswa agar siap melakukan proses
pembelajaran. Beberapa hal yang dapat dilakukan pada tahap orientasi adalah
menyampaikan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan, menjelaskan
pokok – pokok kegiatan dan pentingnya kegiatan belajar.
b. Merumuskan masalah
Pada langkah ini, siswa dihadapkan pada suatu persoalan yang membuatnya
berpikir untuk memecahkan teka – teki suatu masalah. Setiap teka - teki pasti
memiliki jawaban dan pada langkah merumuskan masalah ini siswa didorong
untuk untuk mencari jawaban yang tepat melalui pengalaman.
c. Mengajukan hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari sebuah pertanyaan atau
permasalahan. Salah satu cara guru untuk mengembangkan kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
berhipotesis pada siswa adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan kepada
siswa untuk merumuskan jawaban sementara atau memikirkan kemungkinan
jawaban dari suatu permasalahan.
d. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data merupakan kegiatan mencari informasi yang dibutuhkan
untuk mengkaji hipotesis yang telah diajukan.
e. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis merupakan proses menentukan jawaban yang dianggap
sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh saat mengumpulkan
data.Menguji hipotesis berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional,
sehingga kebenaran jawaban didukung oleh data yang ditemukan.
f. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan merupakan proses mendeskripsikan penemuan
berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
2.1.1.5 Matematika
Matematika dipandang sebagai pelayan sekaligus ratu bagi ilmu
pengetahuan lain, dengan kata lain matematika merupakan ilmu yang mendasari
dan melayani berbagai ilmu pengetahuan lain (Supatmono, 2009: 8). Pendapat
ahli lain mengatakan bahwa matematika adalah alat untuk mengembangkan cara
berpikir dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari serta menunjang
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Offirstson, 2014: 01). Sedangkan
Fatimah (2009: 8) mengatakan bahwa matematika merupakan salah satu
pengetahuan yang bermanfaat untuk memecahkan masalah dalam kehidupan serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
aktivitas sehari – hari manusia yang penting untuk kehidupan saat ini maupun
masa depan.
Dari pendapat ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa matematika
merupakan salah satu bidang studi penting yang dipelajari di semua jenjang
pendidikan yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir subjeknya dan
bermanfaat kehidupan sehari – hari. Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar
bertujuan untuk melatih cara berpikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif, dan
konsisten. Muatan pelajaran Matematika perlu diberikan kepada siswa, termasuk
pada sekolah dasar untuk membekali siswa berpikir logis, analitis, sistematis,
kritis, dan kreatif (Sumantoro dkk, 2007: 18).
Kompetensi atau kemampuan umum dalam pembelajaran matematika di
Sekolah Dasar untuk pandangan dalam mencapai tujuan adalah sebagai berikut
(Kemendikbud, 2013: 79):
1. Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian,
dan operasi hitung campuran.
2. Menentukan sifat dan unsur bangun datar dan bangun ruang sederhana, serta
penggunaan sudut, keliling, luas, dan volume.
3. Menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan sistem koordinat.
4. Menggunakan pengukuran, yaitu satuan, kesetaraan antar satuan, dan
penaksiran, serta pembulatan pengukuran.
5. Menentukan dan menafsirkan data sederhana, yaitu ukuran tertinggi,
terendah, rata-rata, modus, mengumpulkan dan menyajikan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2.1.1.6 Materi Pembelajaran
Pengukuran adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan satuan
pembanding yang telah ditentukan dan dapat berupa pengukuran panjang, luas,
volume, berat, waktu, dan jumlah (Wahyono, 2009: 68). Penelitian ini
berdasarkan kompetensi dasar muatan pelajaran Matematika kelas IV yaitu 3.7
Menjelaskan dan melakukan pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat ke
satuan terdekat.
1. Hubungan Antar Satuan Panjang
Satuan panjang adalah kilometer (km), dekameter (dam), hektometer (hm),
meter (m), centimeter (cm), desimeter (dm), dan milimeter (mm). Gambar 2.1
merupakan gambar hubungan antar satuan panjang.
Gambar 2.1 Hubungan Antar Satuan Panjang 1
(Sumber: Pratiwi, 2015: 66)
Ada berbagai jenis alat pengukuran panjang, contohnya adalah meteran
pita, penggaris, dan meteran rol kecil.
Gambar 2.2 Alat Pengukuran Panjang1
(Sumber: Haryana dalam Fajariyah & Triratnawati, 2008: 93)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Cara mengukur panjang benda dengan penggaris adalah sebagai berikut ini:
a. Sejajarkan benda yang akan diukur panjangnya dengan penggaris.
b. Pastikan ada salah satu ujung benda sejajar dengan angka nol (0) pada
penggaris.
c. Perhatikan ujung lainnya pada benda. Bilangan yang sejajar dengan ujung
benda merupakan panjang dari benda tersebut.
2. Hubungan Antar Satuan Berat
Satuan berat ada kilogram (kg), dekagram (dag), hektogram (hg), gram (g),
centigram (cg), dan miligram (mg). Selain itu, satuan berat juga ada kwintal dan
ton. 1 kwintal setara dengan 100kg dan 1 ton setara dengan 1000 kg. Gambar 2.3
adalah hubungan antar satuan berat.
Gambar 2.3 Hubungan antar Satuan Berat 1
(Sumber: Pratiwi, 2015: 66)
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur berat disebut dengan
timbangan. Timbangan memiliki beberapa jenis di antaranya adalah timbangan
buah, timbangan berat, dan timbangan perhiasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Gambar 2.4 Alat Pengukuran Berat1
(Sumber: Haryana dalam Fajariyah & Triratnawati, 2008: 95)
Hasil pengukuran panjang dan berat tidak selalu tepat pada bilangan
bulat tertentu, oleh karena itu dapat dilakukan pembulatan. Pembulatan adalah
sebuah proses untuk memperkirakan angka ke angka terdekat dengan menambah
atau mengurangi cacah bilangan yang nilainya hampir sama (Molina, 2012: 47).
Tujuan melakukan pembulatan adalah untuk menyederhanakan penyajian data
agar lebih mudah digunakan (Marsigit, 2008: 84). Pembulatan dapat dilakukan ke
satuan, puluhan, ratusan, atau ribuan terdekat. Hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan pembulatan adalah nilai tempat bilangan tersebut. Ada beberapa aturan
dasar untuk melakukan pembulatan, yaitu (Mustaqim & Astuty, 2008: 34):
1. Untuk melakukan pembulatan ke satuan terdekat, maka perhatikan angka
desimal di belakang koma. Jika satu angka di belakang koma kurang dari 5,
maka bilangan tersebut dibulatkan ke bawah, angka di depan koma tetap, dan
angka di belakang koma dihilangkan. Sedangkan, jika satu angka di belakang
koma lebih dari 5, maka bilangan tersebut dibulatkan ke atas, angka di depan
koma bertambah 1 dan angka dibelakang koma dihilangkan.
2. Untuk melakuan pembulatan ke puluhan terdekat, maka yang perlu
diperhatikan adalah angka satuannya. Jika angka satuan kurang dari 5, maka
bilangan tersebut dibulatkan ke bawah, artinya angka satuan tersebut menjadi
0, dan angka puluhan tetap. Sedangkan, jika angka satuannya lebih dari 5,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
maka bilangan tersebut dibulatkan ke atas, angka satuan menjadi 10, artinya
angka puluhan bertambah 1.
3. Untuk melakukan pembulatan ke ratusan terdekat, maka yang perlu
diperhatikan adalah angka puluhannya. Jika nilai angka puluhan kurang dari
50, maka dibulatkan ke bawah, angka puluhan menjadi 0, dan angka ratusan
tetap. Sedangkan, jika angka puluhan nilainya lebih banyak atau sama dengan
50, maka dibulatkan ke atas, angka puluhan menjadi 100, dan angka ratusan
bertambah 1.
Pembulatan hasil pengukuran baik pengukuran panjang maupun berat
mengikuti aturan pembulatan bilangan. Misalnya hasil pengukuran panjang pada
sebuah balok berikut:
Gambar 2.5 Contoh Pengukuran Panjang 1
(Sumber: Fajariyah & Triratnawati, 2008: 98)
Balok pada Gambar 2.5 di atas memiliki panjang 11,3 cm atau 11 cm
lebih 3 mm. 11,3 cm lebih dekat ke 11 cm dibandingkan ke 12 cm, maka dapat
dilakukan pembulatan ke satuan terdekat dengan pembulatan ke bawah, sehingga
panjang balok tersebut dibulatkan menjadi 11 cm.
Begitu juga dengan pembulatan hasil pengukuran panjang, pada hasil
pengukuran berat juga dapat dilakukan pembulatan, seperti contoh hasil
pengukuran pada Gambar 2.6 dapat dibulatkan ke satuan terdekat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Gambar 2.6 Contoh Pengukuran Berat 1
(Sumber: Haryana dalam Fajariyah & Triratnawati, 2008: 100)
Hasil pengukuran berat satu karung beras dengan timbangan pada
Gambar 2.6 adalah 14, 8 kg atau 14 kg lebih 8 hg. Hasil pengukuran berat sebesar
14,8 kg lebih dekat ke 15 kg dibandingkan dengan ke 14 kg. Oleh karena itu, berat
beras sebesar 14,8 kg tersebut dibulatkan ke atas, sehingga pembulatan hasil
pengukuran berat beras tersebut adalah 15 kg.
2.1.1.7 Hasil Penelitian yang Relevan
1. Penelitian tentang Model Pembelajaran Inkuiri
Sochibin, Dwijananti, dan Marwoto (2009) melakukan penelitian tentang
model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan
berpikir kritis siswa Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
peningkatan pemahaman konsep siswa terhadap pokok bahasan air dan sifatnya,
serta mengetahui pertumbuhan dan perkembangan keterampilan berpikir kritis
siswa kelas IV SD N Sekaran 01 Gunungpati Semarang semester gasal pada tahun
ajaran 2008/2009. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan
metode pengumpulan data berupa dokumentasi, tes, dan observasi. Data hasil
pemahaman konsep diperoleh dengan mengadakan tes setelah selesai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
pembelajaran baik siklus I maupun siklus II, sedangkan untuk data keterampilan
berpikir kritis diadakan observasi pada saat pembelajaran berlangsung. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri dapat
meningkatkan pemahaman konsep siswa dan menumbuh kembangkan
keterampilan berpikir kritis siswa kelas IV SD pada pokok bahasan air dan
sifatnya.
Penelitian mengenai model pembelajaran inkuiri juga dilakukan oleh
Rustini (2009). Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan kualitas belajar
dalam pembelajaran IPS di kelas IV SD. Penelitian ini memberikan alternatif
model yang berorientasi pada model pembelajaran yang dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa. Penelitian ini mengacu pada prosedur Kemmis Targant
dalam bentuk siklus. Hasil penelitian ini adalah model inkuiri dapat
mengembangkan aktivitas belajar siswa sehingga proses dan hasil belajar menjadi
lebih baik. Pembelajaran IPS dengan model pembelajaran inkuiri cukup efektif
untuk meningkatkan kualitas proses belajar siswa di Sekolah Dasar. Penelitian ini
merekomendasikan model pembelajaran inkuiri sebagai model pembelajaran
untuk kegiatan belajar yang menantang dan menyenangkan, melatih dalam
pemecahan masalah, rasa ingin tahu, dan motivasi belajar siswa lebih tertantang
dan lebih aktif dalam kegiatan belajar.
2. Penelitian tentang Hasil Belajar
Sunilawati, Dantes, dan Candiasa (2013) melakukan penelitian tentang
pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
matematika siswa kelas IV ditinjau dari kemampuan numerik siswa. Populasi dari
penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Desa Darmasaba Kecamatan Abiansemal,
Kabupaten Badung tahun ajaran 2012/2013, dengan sampel sebanyak 68 siswa.
Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Data kemampuan
numerik dan hasil belajar matematika menggunakan tes dan di analisis dengan
analisis ANOVA dua jalur dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD berdampak baik
secara signifikan terhadap hasil belajar matematika.
Kemudian penelitian lain yang dilakukan oleh Suhendri dan Mardalena
(2010) mengenai pengaruh metode pembelajaran problem solving terhadap hasil
belajar matematika ditinjau dari kemandirian belajar. Populasi dalam penelitian
ini sebanyak 46 siswa SDIT Amal Mulia, Depok, Jawa Barat. Sedangkan jumlah
sampel dalam penelitian sebanyak 40 siswa yang terdiri dari kelas V-A (kelas
eksperimen) sebanyak 20 siswa dan kelas V-B (kelas kontrol) sebanyak 20 siswa.
Metode penelitian yang digunakan adalah true experimental dengan teknik uji
hipotesis penelitian yang digunakan adalah ANOVA dua jalur dengan faktorial 2
x 2. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh interaksi metode
pembelajaran problem solving dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar
matematika. Berdasarkan hasil penelitian ini, diupayakan agar guru dalam
pembelajaran matematika menerapkan metode pembelajaran problem solving dan
berupaya meningkatkan kemandirian belajar siswa.
Penelitian yang relevan berguna untuk mencari persamaan dan perbedaan,
serta membandingkan antara penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan
penelitian yang akan dilakukan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
atas, dapat dilihat bahwa model pembelajaran inkuiri dapat memberikan pengaruh
baik pada variabel yang diteliti. Dari penelitian tersebut belum ada penelitian
tentang pengaruh penggunaan model inkuiri terhadap hasil belajar matematika.
Oleh karena itu, perlu adanya penelitian terhadap pengaruh model pembelajaran
inkuiri terhadap hasil belajar matematika di Sekolah Dasar, sehingga peneliti
tertarik untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil
belajar matematika tentang materi pembulatan hasil pengukuran panjang dan
berat.
3. Bagan Penelitian yang Relevan
Gambar 2.7 Bagan Penelitian yang Relevan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2.2 Kerangka Berpikir
Sekolah merupakan wadah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki
siswa melalui proses pendidikan yang terjadi di dalamnya. Siswa Sekolah Dasar
kelas IV termasuk dalam periode operasional konkret di mana anak belajar
menggunakan alat indera dari benda konkret yang ada di sekitar mereka. Banyak
siswa yang menganggap muatan pelajaran matematika merupakan pelajaran yang
membingungkan. Sementara itu, guru menggunakan model pembelajaran yang
konvensional seperti hanya sekedar memberikan materi tanpa memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya, hal
tersebut memiliki dampak kurang baik pada hasil belajar siswa. Peneliti
menggunakan model pembelajaran inkuiri untuk memecahkan masalah tersebut,
karena model pembelajaran inkuiri menempatkan siswa sebagai bagian penting
dari proses belajar dan mengajak mereka untuk terlibat aktif dalam setiap proses
di dalamnya. Siswa akan memecahkan masalah melalui penyelidikan untuk
menemukan prinsip dan konsep tentang apa yang sedang dipelajari melalui model
pembelajaran inkuiri. Keterlibatan siswa dalam proses belajar ini merupakan hal
penting untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa yang diwujudkan
dalam hasil belajar kognitif setelah siswa mengikuti serangkaian pembelajaran.
Pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat merupakan salah satu
materi pada muatan pelajaran matematika yang terkadang membuat siswa
bingung. Selama ini, guru lebih memilih menyampaikan materi pembulatan
dengan menggunakan ceramah. Penerapan suatu model pembelajaran yang
berbeda dalam suatu pembelajaran akan memberikan perngaruh yang berbeda
pula pada hasil yang akan dicapai. Oleh karena itu, penelitian ini akan mencoba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
pembelajaran dengan model inkuiri yang dibandingkan dengan model
konvensional.
Model pembelajaran inkuiri dimulai dengan merumuskan masalah,
mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan kesimpulan. Siswa akan
merumuskan atau membuat pertanyaan berdasarkan kesulitan atau masalah
tentang materi yang akan dipelajari, membuat jawaban sementara, mengumpulkan
data untuk menguji hipotesis, dan mendeskripsikan penemuannya sendiri.
Penggunaan model pembelajaran inkuiri mengajak siswa untuk terlibat dalam
pembelajaran, artinya siswa tidak sekedar menerima pengetahuan dalam „bentuk
jadi‟ dari guru. Siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan guru saja, akan tetapi
siswa diberi kesempatan untuk mencoba belajar menemukan sendiri. Dengan
mencoba sendiri, siswa akan lebih mudah untuk menangkap materi yang
dipelajarinya sendiri, sehingga jika model pembelajaran tersebut diterapkan,
maka akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
2.3 Hipotesis Penelitian
Model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas
IV SD Negeri Gambiranom Yogyakarta pada muatan pelajaran matematika materi
pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat tahun ajaran 2017 / 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experimental tipe
nonequivalent control group design. Quasi experimental design adalah penelitian
eksperimental dengan menggunakan kelompok kontrol, namun tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel – variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan penelitian (Sugiyono, 2016: 77). Pemilihan kelompok
kontrol dan eksperimen tidak dilakukan secara acak / random. Penelitian ini
mengambil sampel dengan menggunakan teknik sampling convenience sampling.
Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen akan diberi prettest dan
posttest. Kelas eksperimen merupakan kelas yang akan diberi perlakuan
(treatment) dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri, sedangkan kelompok
kontrol tidak diberikan perlakuan dengan model pembelajaran inkuiri. Untuk
mengetahui pengaruh dari perlakuan, peneliti memberikan posttest pada ke dua
kelompok.
Gambar 3.1 Desain Penelitian1
(Sumber: Sugiyono, 2016: 79)
Keterangan:
O1 = Rerata skor pretest pada kelompok eksperimen
O2 = Rerata skor posttest pada kelompok eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
O3 = Rerata skor pretest pada kelompok kontrol
O4 = Rerata skor posttest pada kelompok kontrol
X = Perlakuan (treatment) penggunaan model inkuiri
Garis putus – putus pada gambar 3.1 menggambarkan bahwa cara
penentuan kelompok kontrol dan eksperimen tidak menggunakan cara random,
namun dengan menggunakan kelas yang sudah ada serta berfungsi sebagai
pemisah antara kelompok kontrol dan eksperimen. Pengaruh perlakuan dihitung
dengan tiga langkah (a) skor posttest dikurangi skor pretest pada kelompok
eksperimen menghasilkan skor 1, (b) skor posttest dikurangi skor pretest pada
kelompok kontrol menghasilkan skor 2, dan (c) skor 1 dikurangi skor 2.
Gambar 3.2 Desain Pengaruh Perlakuan 1
(Sumber: Sugiyono, 2016: 79)
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Gambiranom
Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2017 / 2018. SD Negeri Gambiranom
beralamat di Manukan, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. SD Negeri
Gambiranom memiliki 22 pegawai yang terbagi atas guru kelas, guru mata
pelajaran, guru ekstrakurikuler, karyawan. SD Negeri Gambiranom memiliki
337 siswa yang terbagi setiap kelas kurang lebih ada 30 siswa pada masing
masing kelas. SD Negeri Gambiranom Yogyakarta memiliki kelas yang berbentuk
paralel, masing masing tingkatan terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas A dan kelas B.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Penelitian ini dilaksanakan pada kelas IV A sebagai kelompok kontrol
dengan jumlah sebanyak 31 siswa dan kelas IV B sebagai kelompok eksperimen
dengan jumlah sebanyak 32 siswa.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018.
Waktu pelaksanaan perlakuan dan pengambilan data pretest dan posttest dimulai
tanggal 09 November hingga 17 November 2017. Pengambilan data penelitian
disesuaikan dengan jadwal penentuan waktu oleh masing – masing guru kelas
untuk memberikan materi sesuai dengan waktunya. Berikut jadwal pengambilan
data yang dilakukan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Tabel 3.1 Waktu Pengambilan Data 1
No Hari, Tanggal JP Keterangan
1 09 November 2017 1 x 35 menit Pretest kelompok kontrol
2 09 November 2017 2 x 35 menit Implementasi pembelajaran kelompok
kontrol
3 11 November 2017 1 x 35 menit Posttest kelompok kontrol
4 16 November 2017 2 x 35 menit Pretest kelompok eksperimen dan
implementasi kelompok eksperimen
5 17 November 2017 3 x 35 menit Implementasi kelompok eksperimen dan
posttest kelompok eksperimen
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek / subyek yang memiliki
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2016: 80). Pendapat dari ahli lain mengatakan
bahwa populasi merupakan sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian
(Siregar, 2010: 144). Sedangkan Setyosari (2010: 169) mengatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
populasi merupakan keseluruhan dari kelompok yang akan diambil sampel.
Berdasarkan ke tiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi adalah
keseluruhan dari suatu kelompok yang memiliki karakteristik tertentu yang
menjadi sasaran penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas IV SD Negeri Gambiranom pada tahun pelajaran 2017/2018 dari kelas IV A
dan IV B yang berjumlah 63 siswa, yang terdiri dari 31 siswa dari kelas IV A dan
32 siswa dari kelas IV B.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah suatu prosedur dimana hanya sebagian populasi saja yang
diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari
suatu populasi (Siregar, 2010: 144). Pendapat ahli lain mengatakan bahwa sampel
adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi
(Sugiyono, 2016: 81). Berdasarkan ke dua pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa sampel merupakan bagian dari populasi untuk menentukan sifat atau ciri
dari suatu kelompok yang dipergunakan dalam penelitian. Sampel dalam
penelitian ini adalah kelas IVB sebagai kelompok eksperimen dan IVA sebagai
kelompok kontrol. Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang diberi
perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri, sedangkan
kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberikan perlakuan menggunakan
model pembelajaran inkuiri, namun kelompok kontrol dilakukan dengan model
pembelajaran konvensional.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
nonprobability sampling dengan tipe convenience sampling. Darmawan (2013:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
151) mengatakan convenience sampling merupakan teknik pengambilan sampel
dengan pertimbangan kemudahan dimana anggota kelompok populasi yang
ditemui peneliti bersedia menjadi responden untuk dijadikan sampel.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah atribut, sifat, atau nilai dari obyek yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2016: 38). Sependapat dengan hal tersebut, Lusiana
(2015: 19) mengatakan bahwa variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dari ke dua pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa variabel penelitian adalah segala sesuatu yang memiliki
variasi dan ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Penelitian
ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel
terikat (dependen).
3.4.1 Variabel independen atau variabel bebas yaitu variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya
variabel dependen (Sugiyono, 2016: 39). Sejalan dengan hal tersebut,
Situmorang (2010: 8) mengatakan bahwa variabel independen adalah
variabel yang dapat memengaruhi perubahan pada variabel dependen.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah model pembelajaran
inkuiri.
3.4.2 Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
(Sugiyono, 2016: 39). Sejalan dengan hal tersebut, Situmorang (2010:7)
mengatakan bahwa variabel dependen atau dapat pula disebut variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika
mengenai pembulatan. Variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Gambar 3.3.
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.3 Pemetaan Variabel Penelitian 1
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan peneliti untuk
memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan teknik tes
dan non tes. Teknik tes dilakukan dengan memberikan tes tertulis kepada siswa
dalam bentuk uraian. Sedangkan teknik nontes dilakukan dengan wawancara dan
observasi.
1. Tes
Tes adalah alat pengukur yang berupa serangkaian pertanyaan yang harus
dijawab dengan sengaja dalam rangka mengukur kemampuan dan hasil belajar
baik individu maupun kelompok (Masidjo, 1995: 39). Selanjutnya Kusumah
(2009: 78) mengungkapkan bahwa tes merupakan seperangkat rangsangan
(stimuli) yang diberikan kepada siswa dengan maksud untuk mendapatkan
jawaban dan dijadikan penetapan skor angka. Sedangkan ahli lain mengatakan
Hasil Belajar Model Pembelajaran Inkuiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
bahwa teknik tes adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
memberikan serangkaian soal atau tugas serta alat lainnya kepada subjek yang
diperlukan datanya (Muharto&Ambarita, 2016: 86). Dari pendapat ke tiga ahli
tersebut dapat disimpulkan bahwa tes adalah suatu teknik pengumpulan data
dengan memberikan soal, tugas atau alat lain untuk mendapatkan jawaban dari
responden yang akan dijadikan penetapan skor angka untuk mengukur
kemampuan responden.
Teknik tes yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data adalah tes
uraian sejumlah 8 soal yang diberikan sebagai pretest dan 7 soal sebagai posttest
pada kelompok kontrol dan eksperimen. Tes uraian adalah tes yang berupa
serangkaian pertanyaan yang jawabannya bersifat uraian atau pembahasan,
dengan tes ini akan terhidar dari kemungkinan spekulasi siswa dalam memberikan
jawaban (Zaim, 2016:81). Pretest merupakan pertanyaan yang diajukan untuk
mengetahui kemampuan dan pengetahuan awal siswa, sedangkan posttest adalah
pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa untuk mendalami pemahaman yang
sudah diterima siswa (Thomafi, 2007: 111). Pemberian soal pretest oleh peneliti
bertujuan untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan awal siswa. Setelah
memperoleh data pretest, kelompok eksperimen akan diberikan perlakuan dengan
model pembelajaran inkuiri dan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan
dengan model inkuiri. Selanjutnya kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
diberikan posttest untuk mengukur ada tidaknya pengaruh dari pemberian
perlakuan pada ke dua kelompok. Proses pengumpulan data dilakukan selama dua
minggu untuk menghindari bias selama pelaksanaan penelitian (Krathwohl, 2004:
547). Pengumpulan data Pretest dan Postest dijelaskan dalam Tabel 3.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 3.2 Pengumpulan Data1
Kelompok Variabel Data
Kontrol Hasil belajar Matematika Skor pretest
Skor posttest
Eksperimen Skor pretest
Skor posttest
2. Non Tes
Teknik non tes dilakukan peneliti sebelum dilakukan pengumpulan data
melalui teknik tes, teknik pengumpulan data non tes pada penelitian ini digunakan
peneliti untuk mengetahui masalah yang terjadi di tempat penelitian. Berikut
adalah teknik pengumpulan data non test yang digunakan dalam penelitian:
a. Wawancara
Wawancara merupakan pertanyaan – pertanyaan yang diajukan secara
verbal kepada orang – orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau
penjelasan hal – hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan
permasalahan penelitian (Kunandar, 2008: 157). Ahli lain mengatakan bahwa
wawancara adalah proses memperoleh data untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab dengan responden menggunakan panduan wawancara (Siregar,
2010:130). Pengertian dari dua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa wawancara
merupakan pertanyaan lisan yang diajukan peneliti untuk mengumpulkan
informasi atau data yang dibutuhkan.
Wawancara terbagi atas wawancara berstruktur dan tak berstruktur.
Wawancara berstruktur adalah pertanyaan – pertanyaan lisan yang disusun secara
terperinci (Siregar, 2010: 131). Sedangkan, wawancara tak berstruktur adalah
wawancara yang hanya memuat garis besar pertanyaan yang ditanyakan Arikunto
(Siregar, 2010: 130). Wawancara tak berstruktur dilakukan dengan mengajukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
beberapa pertanyaan dengan leluasa tanpa terikat oleh susunan pertanyaan yang
telah dipersiapkan sebelumnya. Peneliti menggunakan wawancara tak berstruktur
agar siswa dan guru dapat lebih santai menjawab pertanyaan. Wawancara tak
berstruktur digunakan untuk mengetahui informasi mengenai pendapat siswa
tentang muatan pelajaran matematika dan cara mengajar guru di kelas, serta
digunakan dalam melakukan wawancara dengan guru kelas.
b. Observasi
Observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan pengumpulan data
dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek
penelitian yang mendukung kegiatan penelitian, sehingga didapat gambaran
secara jelas tentang kondisi objek penelitian tersebut (Siregar, 2010: 134). Ahli
lain mengatakan bahwa observasi adalah proses pengambilan data dalam
penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian (Kusumah,
2009: 66). Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
observasi adalah suatu kegiatan pengumpulan data dengan mengamati keadaan
secara langsung. Peneliti melihat hasil tes siswa, lalu dibandingkan dengan KKM
dari muatan pelajaran yang telah ditentukan. Selain itu, peneliti mengamati
kondisi kelas ketika guru menggunakan model konvensional di dalam kelas.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian (Alfianika, 2016: 116). Sejalan dengan pendapat tersebut, Danim
dan Darwis (2002: 213) mengatakan bahwa instrumen penelitian merupakan suatu
alat yang digunakan dalam kegiatan pengumpulan data. Instrumen penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
digunakan untuk mengumpulkan data-data yang akan digunakan peneliti dan
mengukur variabel yang diteliti. Instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
1. Tes
Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa
soal tes uraian. Soal tes uraian diambil dari materi Matematika kelas IV yaitu
pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat pada kompetensi dasar 3.7
Menjelaskan dan melakukan pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat ke
satuan terdekat. Soal tes uraian yang digunakan berjumlah 8 soal pretest dan 7
posttest. Kisi – kisi soal yang akan digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.3. dan
rubrik penilaian yang digunakan dapat dilihat pada lampiran 2.3.
Tabel 3.3 Kisi - Kisi Soal 1
Kompetensi Dasar Indikator Pretest Postest
Jumlah
Soal
Nomor
soal
Jumlah
Soal
Nomor
Soal
3.7 Menjelaskan dan
melakukan
pembulatan hasil
pengukuran panjang dan berat ke satuan
terdekat
3.7.1 Mengidentifikasi cara
pembulatan ke atas dari hasil
pengukuran
1 1
2 1,2
3.7.2 Mengidentifikasi cara
pembulatan ke bawah dari hasil pengukuran panjang
3 2,3,4
2 3,4
3.7.3 Melakukan
pengukuran pada benda di
sekitar kelas menggunakan
alat ukur dan melakukan
pembulatan pada hasil
pengukuran
1 8
1 7
3.7.4 Membandingkan
pembulatan hasil
pengukuran berat dan
panjang
3 5,6,7 2 5,6
Jumlah 8 7
2. Non Tes
Instrumen penelitian non tes yang digunakan peneliti berupa pedoman
wawancara dan lembar observasi untuk mengetahui masalah yang ada di tempat
penelitian. Instrumen ini digunakan sebelum pengumpulan data dengan tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
a. Wawancara
Peneliti melakukan wawancara yang dilaksanakan secara lisan dengan guru
kelas untuk mengetahui permasalahan yang ada di kelasnya. Sedangkan untuk
wawancara siswa digunakan untuk mengetahui masalah yang dapat
mempengaruhi belajar siswa di sekolah. Sebelum melakukan wawancara, peneliti
menyusun pedoman wawancara yang dapat dilihat pada Tabel 3.4 untuk
wawancara guru dan Tabel 3.5 untuk wawancara siswa yang ditunjuk yaitu siswa
dari kelas IV A dan siswa kelas IV B.
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Guru 1
No Pertanyaan
1 Bagaimana pembelajaran di kelas saat bapak menggunakan melakukan ceramah atau
menggunakan model pembelajaran konvensional?
2 Apakah masalah atau kesulitan yang dihadapi bapak saat mengajar muatan pelajaran
matematika?
3 Berapakah KKM pada muatan pelajaran matematika?
4 Apakah sebelumnya model pembelajaran inkuiri pernah diterapkan dalam
pembelajaran matematika?
5 Apakah bapak pernah menggunakan model pembelajaran inovatif lain selain inkuiri?
Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Siswa 1
No Pertanyaan
1 Apakah kamu menyukai matematika?
2 Jika kamu menyukainya, apa alasannya? / Jika kamu tidak menyukainya, apa alasannya?
3 Bagaimana cara gurumu mengajar pada muatan pelajaran matematika?
b. Lembar Observasi
Peneliti melakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi
dengan kisi – kisi sesuai dengan tabel 3.6.
Tabel 3.6 Lembar Observasi 1
No Aspek yang diamati
1 Model pembelajaran yang digunakan
2 Kondisi kelas saat pembelajaran
3 Hasil belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3.7 Teknik Pengujian Instrumen
3.7.1 Validitas Instrumen
Validitas merupakan kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu
yang diinginkan diukur (Purwanto, 2009: 114). Sedangkan Siregar (2010: 162)
mengatakan bahwa validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (valid measure if it
succesfully measure the phenomenon). Pendapat ahli lain mengatakan bahwa
validitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu mengukur apa yang
seharusnya diukur (Masidjo, 1995: 242). Dari ke tiga pendapat ahli tersebut, maka
peneliti dapat menyimpulkan bahwa validitas merupakan taraf suatu tes yang
mengukur apa yang hendak diukur, sehingga suatu tes dapat dikatakan valid
apabila mengukur apa yang akan diukur. Pengukuran validitas disusun
berdasarkan materi pelajaran dari para ahli. The American Psychological
Association, the American Education Research Association, dan the National
Council on Measurement used in Education dalam Purwanto (2009:115)
mengelompokkan pengujian validitas menjadi tiga macam, yaitu validitas isi
(content validity), validitas kriteria (criterion validity), validitas konstruk
(construct validity).
1. Validitas Isi (Content Validity)
Validitas isi (content validity) adalah pengujian validitas yang dilakukan
terhadap isinya yang bertujuan untuk memastikan apakah setiap butir tes
mengukur secara tepat keadaan yang ingin diukur (Purwanto, 2009: 120). Peneliti
melakukan validitas isi (content validity) dengan meminta pertimbangan ahli
(expert judgement) dengan mengajukan desain perangkat pembelajaran berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
RPP, lembar kerja, materi, rubrik penilaian dan soal pretest dan posttest kepada
ahli (expert judgement) yang meliputi dosen ahli dan guru. Validitas isi dalam
penelitian ini diperoleh dari pendapat tiga ahli, yaitu dosen mata kuliah
Matematika dan 2 guru Sekolah Dasar kelas atas. Selain itu, peneliti juga meminta
pertimbangan tiga ahli dalam penggunaan instrumen non tes dan diperoleh rerata
skor instrumen wawancara 91,6 dan observasi sebesar 94,4. Berdasarkan kriteria
yang telah dibuat sebelumnya rerata skor tersebut layak digunakan dengan
perbaikan kecil (Hasil penilaian expert judgement ada pada lampiran 2.3) .
2. Validitas Kriteria (Criterion – Related Validity)
Validitas kriteria (criterion related validity) adalah pengujian validitas yang
dilakukan dengan membandingan instrumen dengan kriteria tertentu (Purwanto,
2009: 125). Hasil pengukuran suatu tes yang akan diperiksa taraf validitasnya
diperbandingkan dengan suatu kriteria. Hasil perbandingan yang merupakan
koefisien validitas, dapat dihitung dengan menggunakan teknik statistik tertentu.
Peneliti melakukan validitas kriteria dengan menyebarkan instrumen tes
pada siswa yang telah mendapatkan materi tersebut di SD Negeri Perumnas
Condongcatur dengan pertimbangan sekolah tersebut memiliki kesamaan kriteria
dengan SD Negeri Gambiranom dalam hal letak sekolah yang berada di
kecamatan yang sama dan menerapkan kurikulum yang sama SD Negeri
Gambiranom. Selain itu, siswa SD Negeri Perumnas Condongcatur yang
mengerjakan soal tes tersebut termasuk dalam tahap operasional konkret. Peneliti
juga menyebarkan lembar keterbacaan pada siswa kelas IV SD Negeri Perumnas
Condongcatur untuk mengetahui apakah soal – soal yang akan digunakan dapat
dipahami oleh siswa atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3. Validitas Konstruksi atau Konsep (Concept or Construct Validity)
Validitas konstruksi atau validitas konsep adalah pengujian validitas yang
dilakukan dengan melihat kesesuaian konstruksi butir yang ditulis dengan kisi –
kisinya (Purwanto, 2009: 128). Peneliti melakukan validitas konstruk dengan
meminta pertimbangan ahli (expert judgement) dalam menelaah kesesuaian
instrumen dengan kisi – kisi yang telah ditentukan. Selain itu, setelah butir soal
diujikan di SD Negeri Perumnas Condongcatur, data tersebut ditabulasikan
kemudian peneliti menghitung validitas konstruknya menggunakan rumus
korelasi dari Person dengan kriteria jika harga Sig. (2-tailed) < 0,05atau rhitung >
rtabel, maka item tersebut valid. Jika harga Sig. (2-tailed) > 0,05 atau rhitung <
rtabel, maka item tersebut tidak valid. Perhitungan validitas konstruk dilakukan
dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 22 for Windows dengan
tingkat kepercayaan 95%. Tabel 3.5 berikut merupakan hasil validitas soal pretest.
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Soal Pretest 1
Tabel Hasil Uji Validitas Pretest
No. Pretest r hitung r tabel Keputusan
1 0,817 0,334 Valid
2 0,776 0,334 Valid
3 0,764 0,334 Valid
4 0,735 0,334 Valid
5 0,824 0,334 Valid
6 0,734 0,334 Valid
7 0,606 0,334 Valid
8 0,540 0,334 Valid
9 0,061 0,334 Tidak Valid
10 0,503 0,334 Valid
11 0,237 0,334 Tidak Valid
Dari tabel 3.7 dapat dilihat bahwa ada 9 soal valid yaitu nomor 1,2,3,4,5,6,8
dan 10 dari kompetensi dasar pengetahuan (KD ke tiga) dan soal nomor 7 dibuat
berdasarkan indikator dari kompetensi dasar keterampilan (KD ke empat).
Sedangkan soal nomor 9 dan 11 tidak valid, sehingga tidak dapat digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
dalam penelitian. Penelitian ini hanya berfokus pada kompetensi dasar
pengetahuan (KD ke tiga), sehingga soal yang digunakan untuk pretest diambil
dari kompetensi dasar pengetahuan dengan jumlah 8 soal valid, yaitu nomor
1,2,3,4,5,6,8 dan 10. Sedangkan pada soal posttest hasil uji validitasnya dapat
dilihat pada tabel 3.8.
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Soal Posttest 1
Tabel Hasil Uji Validitas Posttest
No. Posttest r hitung r tabel Keputusan
1 0,827 0,334 Valid
2 0,922 0,334 Valid
3 0,830 0,334 Valid
4 0,838 0,334 Valid
5 0,716 0,334 Valid
6 0,826 0,334 Valid
7 0,198 0,334 Tidak valid
8 0,711 0,334 Valid
9 0,099 0,334 Tidak valid
10 0,081 0,334 Tidak valid
11 0,676 0,334 Valid
Dari tabel uji validitas posttest tersebut dapat diketahui bahwa ada 9 soal
valid, namun dari ke sembilan soal tersebut, ada soal yang dibuat berdasarkan
indikator dari kompetensi dasar ke empat yaitu soal nomor 8, sehingga tidak
digunakan dalam penelitian, karena penelitian ini memiliki batasan pada
kompetensi dasar pengetahuan. Soal valid dari kompetensi dasar ke tiga yaitu soal
nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 11, sehingga ke tujuh soal tersebut yang akan
digunakan dalam penelitian. Sedangkan soal nomor 7, 9 dan nomor 10 tidak valid,
sehingga tidak dapat digunakan dalam penelitian.
3.7.2 Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu indeks yang digunakan untuk mengetahui
sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang
sama pula (Siregar, 2010: 173). Reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan
instrumen penelitian dalam menilai apa yang dinilai (Sudjana, 2009: 16).
Realiabilitas berasal dari kata rely yang artinya percaya dan reliable yang artinya
dapat dipercaya, sehingga suatu tes dapat dikatakan dapat dipercaya apabila
memberikan hasil pengukuran hasil belajar yang relatif tetap secara konsisten
(Purwanto, 2009:154). Dari ke tiga pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa reliabilitas adalah ketetapan untuk melihat hasil pengukuran yang
konsisten saat dilakukan pengukuran kembali. Uji reliabilitas bertujuan untuk
mengetahui bagaimana konsistensi alat ukur maupun instrumen yang digunakan.
Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas Cronbach‟s Alpha dengan
menggunakan program IBM SPSS Statistics 22 dengan tingkat kepercayaan 95%.
Bila r hitung > r tabel maka dapat dikatakan suatu tes reliabel (Purwanto,
2009:180). Santoso (dalam Siswanto, 2015: 70) juga mengatakan hal yang sama
bahwa suatu tes dapat dikatakan reliabel jika r alpha positif dan r alpha > r tabel (a
; n – 2). Koefisien korelasi reliabilitas (Masidjo, 1995:209) adalah:
Tabel 3.9 Koefisien Korelasi Reliabilitas1
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00 Sangat tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat rendah
Peneliti menentukan reliabilitas dengan menggunakan soal tes uraian
yang telah diujikan ke SD lain dengan pertimbangan SD yang dipilih memiliki ciri
yang hampir sama dengan SD Negeri Gambiranom, kemudian menghitung
reliabilitas dari hasil yang dikerjakan oleh siswa yang telah mendapatkan materi
tersebut dan diperoleh hasil reliabilitas dengan bantuan IMB Statistics SPSS 22 for
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
windows, harga Sig. (2-tailed) 0,875 untuk soal pretest dan 0,920 untuk soal
posttest. Sedangkan harga r tabel dari n=35 adalah 0,334. Dari hasil tersebut dapat
dikatakan bahwa instrumen penelitian reliabel dan dapat digunakan untuk
pengambilan data penelitian.
Tabel 3.10 Hasil Reliabilitas Instrumen 1
Reliability Statistics
Pretest Posttest
Alpha Cronbach 0,875 0,920
N of Items 8 7
Kategori Tinggi Sangat tinggi
Berdasarkan tabel 3.10 diperoleh reliabilitas dengan nilai Alpha
Cronbach dari pretest sebesar 0,875 yang termasuk dalam kategori tinggi dan
posttest sebesar 0,920 yang termasuk dalam kategori sangat tinggi. Instrumen
pretest dapat dikatan reliabel, sehingga dapat digunakan dalam penelitian.
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah kegiatan setelah data penelitian terkumpul,
kegiatan yang dimaksud meliputi mengelompokkan data, mentabulasi data
berdasarkan variabel, menyajikan data, melakukan perhitungan untuk menjawab
rumusan masalah dan tujuan penelitian, serta melakukan perhitungan untuk
menguji hipotesis yang telah diajukan (Purwoto, 2007:1). Analisis data dalam
penelitian ini dilakukan dengan bantuan IBM SPSS Statistics 22 for windows.
3.8.1 Uji Asumsi
3.8.1.1 Uji Normalitas Distribusi Data
Uji normalitas merupakan pengujian terhadap kenormalan distribusi data
(Santosa&Ashari, 2010:231). Uji normalitas digunakan dalam penelitian untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
mengetahui data mendekati distribusi normal atau tidak (Santoso, 2010: 43). Uji
normalitas data dapat menggunakan kolmogorov – smirnov. Data yang diuji
normalitasnya adalah data skor prettest, posttest, dan selisih skor pretest -
posttest. Apabila distribusi data normal, maka teknik uji statistik berikutnya
adalah statistik parametrik Independent samples t – test. Sedangkan bila data
berdistribusi tidak normal, maka menggunakan statistik non parametrik Mann –
Whitney atau wilcoxon. Hipotesis uji normalitas yang digunakan adalah:
Hi : Ada deviasi dari normalitas
Hnull : Tidak ada deviasi dari normalitas
Pedoman pengambilan keputusan yang digunakan (Santoso, 2015: 201).:
1. Nilai Sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya
ada deviasi normalitas atau data berdistribusi tidak normal.
2. Nilai Sig. (2-tailed) > 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya
tidak ada deviasi dari normalitas atau data berdistribusi normal.
3.8.1.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian varian dan digunakan untuk
mengetahui ke dua kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau tidak
(Hamdi&Bahruddin, 2014: 119). Uji homogenitas digunakan untuk melihat
varians antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Alat yang digunakan untuk
menguji homogenitas data adalah Levene’s test. Pedoman untuk pengambilan
keputusan (Santoso, 2015: 202):
1. Jika nilai Sig. atau signifikansi atau probabilitas atau nilai sig.< 0,05, maka
data berasal dari populasi yang memiliki varians tidak sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Jika nilai Sig. atau signifikansi atau probabilitas atau nilai sig.> 0,05, maka
data berasal dari populasi yang memiliki varians sama.
3.8.2 Uji Pengaruh Perlakuan
3.8.2.1 Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Uji perbedaan kemampuan awal digunakan peneliti untuk mengetahui
apakah kelompok kontrol memiliki kemampuan yang sama dengan kelompok
eksperimen atau tidak. Data yang diuji adalah data hasil skor pretest kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen diuji dengan analisis statistik parametrik
Independent samples t – test, apabila distribusi data normal. Sedangkan bila data
berdistribusi tidak normal, maka menggunakan statistik non parametrik Mann –
Whitney U – test (Santoso, 2015: 400). Hipotesis statistik yang digunakan dalam
uji perbedaan kemampuan awal adalah:
Hi : Kemampuan atara ke dua kelompok memang berbeda secara
signifikan
Hnull : Kemampuan antara ke dua kelompok tidak berbeda secara
signifikan
Dasar pengambilan keputusan uji kemampuan awal adalah (Santoso, 2015: 400):
1. Jika probabilitas > 0,05, maka Hnull diterima, artinya kemampuan antara ke
dua kelompok tidak berbeda secara signifikan
2. Jika probabilitas < 0,05, maka Hnull ditolak, artinya kemampuan antara ke
dua kelompok memang berbeda secara signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3.8.2.2 Uji Selisih Pretest ke Posttest
Uji selisih pretest ke posttest digunakan untuk mencari perbedaan hasil
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri. Pada uji selisih
pretest ke posttest, data yang terdistribusi normal dianalisis dengan Independent
sample t - test, sedangkan data yang terdistribusi tidak normal dianalisis
menggunakan uji Mann-Whitney. Berikut hipotesis statistiknya:
Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest-
pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest-
pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai
berikut (Santoso, 2015: 400):
1. Jika probabilitas > 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada
perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest -pretest kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan model
pembelajaran inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar
matematika.
2. Jika harga probabilitas< 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada
perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest-pretest kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan model pembelajaran
inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar matematika.
Selanjutnya, rumus yang digunakan untuk melihat pengaruh perlakuan
adalah (O2 –O1) – (O4 – O3) yaitu selisih rerata skor posttest – pretest kelompok
eksperimen dengan selisih rerata skor posstest –pretest pada kelompok kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
(Sugiyono, 2016: 79). Jika hasil perhitungan dari rumus tersebut lebih dari nol,
maka artinya terdapat pengaruh.
3.8.3 Analisis Lebih Lanjut
3.8.3.1 Uji Korelasi
Uji korelasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara
variabel – variabel dalam penelitian dan berhubungan positif atau negatif
(Santosa, 2015: 325). Uji korelasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui hubungan antara pretest dan posttest. Apabila data berdistribusi
normal, maka uji korelasi dilakukan dengan menggunakan Pearson, sedangkan
apabila distribusi data tidak normal maka digunakan analisis korelasi peringkat
Spearman (Santoso, 2015: 326). Untuk mengetahui hubungan antar variabel
positif atau negatif dapat dilihat pada angka koefisien korelasi. Nilai koefisien
korelasi adalah positif, negatif, atau tidak berkorelasi. Jika nilai koefisien korelasi
positif, maka hubungan positif artinya semakin tinggi skor pretest, maka semakin
tinggi pula skor posttest. Jika nilai koefisien korelasi negatif, maka terdapat
hubungan negatif, artinya semakin tinggi skor pretest, maka semakin rendah skor
posttest (Wahana, 2009: 155). Hipotesis uji korelasi adalah sebagai berikut:
Hnull : Tidak ada hubungan antara skor pretest dan skor posttest.
Hi : Ada hubungan antara skor pretest dan skor posttest.
Adapun kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan uji korelasi
adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05, maka Hnull diterima. Artinya tidak ada
hubungan antara skor pretest dan skor posttest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
2. Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hnull ditolak. Artinya ada hubungan
antara skor pretest dan skor posttest.
3.8.3.2 Uji Peningkatan Pretest ke Posttest
Uji peningkatan pretest ke posttest bertujuan untuk mengetahui apakah
ada peningkatan skor dari pretest ke posttest baik dari kelompok kontrol maupun
kelompok eksperimen. Jika data berdistribusi normal, maka menggunakan analisis
statistik Paired Samples t- test, sedangkan untuk data tidak berdistribusi normal
menggunakan uji Wilcoxon (Santoso, 2015: 392). Paired Samples t – test atau uji
Wilcoxon digunakan untuk mencari perbedaan dari suatu perlakuan. Hipotesis
statistiknya adalah sebagai berikut:
Hi : Ada perbedaan antara skor pretest dan posttest
Hnull : Tidak ada perbedaan antara skor pretest dan posttest
Harga probabilitas untuk menolak Hnull adalah jika probabilitas < 0,05
artinya ada perbedaan antara hasil belajar sebelum dan sesudah perlakuan.
Sedangkan jika probabilitas > 0,05 maka Hi ditolak dan Hnull diterima. Artinya
tidak ada perbedaan antara skor pretest dan posttest (Santoso, 2015: 396).
Selanjutnya, menghitung persentase peningkatan skor pretest ke posttest yang
bertujuan untuk mengetahui besar persentase peningkatan skor pretest ke posttest
dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan menggunakan data
rerata skor pretest dan posttest. Kemudian, presentase rerata skor pretest dan
posttest dihitung dengan menggunakan rumus :
Gambar 3.4 Rumus Perhitungan Peningkatan 1
Peningkatan =Rerata Skor 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
Rerata skor 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 𝑥 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
3.8.3.3 Uji Besar Pengaruh Perlakuan (effect size)
Uji besar pengaruh perlakuan bertujuan untuk mengetahui besar
pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar matematika. Uji besar
pengaruh perlakuan dilakukan pada kelompok kontrol maupun kelompok
eksperimen. Uji besar pengaruh model pembelajaran inkuiri dapat dilihat dengan
mencari effect size, yaitu ukuran yang objektif untuk mengetahui besarnya efek
(Field, 2009: 56). Perhitungan effect size pada data terdistribusi normal berbeda
dengan data berdistribusi tidak normal. Jika distribusi data normal, maka uji besar
pengaruh dihitung menggunakan rumus pada Gambar 3.5 (Field, 2009: 332).
Gambar 3.5 Rumus Uji besar Pengaruh Data Normal1
Keterangan:
r = besarnya efek (effect size)
t = harga uji t
df = harga derajat kebebasan (degree of freedom)
Apabila data berdistribusi tidak normal, maka uji besar pengaruh dapat
dihitung dengan rumus pada Gambar 3.6 (Field, 2009: 550).
Gambar 3.6 Rumus Uji Besar Pengaruh Data Tidak Normal1
Keterangan :
r = Besarnya efek (effect size)
Z = harga konversi dari standar deviasi
N = Jumlah total responden
r = 𝑡2
𝑡2+ 𝑑𝑓
r = 𝑍
𝑁
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Kriteria yang digunakan untuk mengetahui besar efek adalah sebagai
berikut (Field, 2009: 550):
Tabel 3.11 Kriteria Effect Size1
r % Keterangan
0,10 1% Efek kecil
0,30 9% Efek menengah
0,50 25% Efek besar
Presentase efek perlakuan dihitung dengan cara menguadratkan harga r
atau r2 × 100%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Implementasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada kelas IVA dan kelas IV B SD Negeri
Gambiranom. Jumlah siswa kelas IVA adalah 31 siswa dan kelas IVB adalah 32
siswa. Kelas IVA merupakan kelas kontrol dan kelas IVB merupakan kelas
eksperimen. Penentuan kelas kontrol dan eksperimen dilakukan secara kebetulan
anggota populasi bersedia untuk menjadi responden. Kelas kontrol dan kelas
eksperimen diberikan perlakuan berbeda, yakni kelas kontrol diberi perlakuan
dengan menggunakan model pembelajaran konvensional atau ceramah, sedangkan
kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran inkuiri. Implementasi
pembelajaran matematika materi pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat
di kelas kontrol maupun kelas eksperimen dilakukan selama dua kali pertemuan
termasuk dengan pretest dan posttest. Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) materi pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat di
kelas kontrol maupun di kelas eksperimen. Kegiatan pembelajaran dari awal
sampai akhir pembelajaran dilakukan oleh peneliti secara langsung.
4.1.1.1 Deskripsi Implementasi Pembelajaran
1. Deskripsi Pembelajaran di Kelas Kontrol
Kelas kontrol terdiri dari 31 siswa. Implementasi pembelajaran di kelas
kontrol dilaksanakan selama dua kali pertemuan yang setiap pertemuannya terbagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
dalam tiga bagian kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
Model pembelajaran yang dilakukan pada kelas kontrol adalah ceramah.
Langkah – langkah yang dilakukan selama proses pembelajaran di kelas
kontrol yaitu kegiatan pembelajaran dimulai dengan pemberian soal pretest.
Pemberian pretest pada kelas kontrol dilakukan pada hari Kamis, 9 November
2017 dengan menggunakan 8 soal uraian. Pada pertemuan pertama yang sekaligus
dilakukan setelah penyebaran pretest, peneliti melakukan kegiatan awal dengan
mengajak siswa untuk bernyanyi untuk menghafalkan satuan – satuan panjang dan
melakukan tanya jawab terkait tentang pengukuran. Pada kegiatan inti, peneliti
menjelaskan cara melakukan pengukuran dengan penggaris, lalu tentang satuan –
satuan berat dan panjang, dan menjelaskan tentang cara melakukan pembulatan ke
satuan terdekat pada hasil pengukuran panjang maupun berat. Selanjutnya peneliti
memberikan contoh soal terkait dengan pembulatan hasil pengukuran. Pada
kegiatan akhir, siswa dengan peneliti merangkum proses pembelajaran yang telah
dilakukan.
Pertemuan ke dua dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 November 2017,
peneliti kembali mengajak siswa bernyanyi tentang satuan panjang, mengulang
materi yang telah dipelajari sebelumnya, peneliti mencontohkan kepada siswa
untuk menyelesaikan sebuah soal yang berkaitan dengan pembulatan hasil
pengukuran, siswa diberikan kesempatan untuk mengerjakan sebuah soal secara
individu yang dibahas pada kegiatan selanjutnya. Selama kegiatan pembelajaran
pada kelas kontrol diisi dengan penjelasan materi oleh guru dan siswa lebih
banyak mendengarkan. Pada pertemuan ke dua ini peneliti juga menyebar posttest
untuk kelas kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
2. Deskripsi Pembelajaran di Kelas Eksperimen
Implementasi pembelajaran di kelas eksperimen, yaitu di kelas IVB
dilakukan dalam tiga bagian untuk setiap pertemuannya, yaitu kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kelas eksperimen yang terdiri dari 32 siswa
diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri. Kegiatan
dalam model pembelajaran inkuiri di antaranya adalah orientasi, merumuskan
masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan
merumuskan kesimpulan.
Langkah – langkah yang dilakukan selama proses pembelajaran di kelas
eksperimen secara umum yaitu kegiatan pembelajaran dimulai dengan pemberian
soal pretest pada Hari Kamis, 16 November 2017. Pada pertemuan awal, peneliti
membuka dengan mengenalkan satuan – satuan panjang dengan mengajak siswa
bernyanyi. Pada kegiatan inti, peneliti melakukan langkah model pembelajaran
inkuiri pertama yaitu orientasi, peneliti menyampaikan topik dan pokok – pokok
kegiatan yang akan dilakukan siswa. Langkah ke dua yaitu merumuskan masalah,
peneliti membimbing siswa untuk menuliskan apa yang ingin siswa ketahui
tentang pembulatan hasil pengukuran panjang dan berat dengan menuliskannya
pada sebuah kertas dan membuat dugaan sementara dari pertanyaan yang telah
dituliskan siswa.
Pada pertemuan ke dua yaitu pada hari Jum‟at, 17 November 2017
pertemuan awal dilakukan dengan membuka kembali pertanyaan dan jawaban
sementara yang telah dituliskan siswa. Peneliti melakukan langkah model
pembelajaran inkuiri yang ke tiga yaitu, mengumpulkan data dengan
mengarahkan siswa untuk melakukan pengukuran panjang terhadap pensil dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
kertas, serta pengukuran berat terhadap beberapa buku. Selanjutnya, langkah ke
empat adalah menguji hipotesis, siswa memberi tanda pada lembah dan bukit
bilangan untuk menentukan pembulatan ke satuan panjang atau berat terdekat.
Langkah ke lima, siswa merumuskan kesimpulan dengan mendeskripsikan
temuannya dalam tulisan, peneliti melakukan tanya jawab, dan memberikan
tanggapan dari temuan siswa pada langkah merumuskan kesimpulan.
4.1.2 Uji Asumsi
4.1.2.1 Uji Normalitas Distribusi Data
Hasil uji normalitas didapatkan dari pretest dan posttest pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen yang dianalisis dengan uji normalitas
Kolmogorov – Smirnov dengan IBM SPSS Statistics 22 for Windows dengan
tingkat kepercayaan 95%. Pedoman keputusan dalam uji normalitas adalah
sebagai berikut (Santosa, 2015: 210):
1. Nilai Sig. (2-tailed) < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada
deviasi normalitas atau data berdistribusi tidak normal.
2. Nilai Sig. (2-tailed) > 0,05, maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak
ada deviasi dari normalitas atau data berdistribusi normal.
Berikut adalah tabel hasil uji normalitas data (Hasil perhitungan normalitas
data dapat dilihat pada lampiran 4.3).
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas 1
No Aspek Kelompok Sig.(2-tailed) Keterangan
1 Skor pretest Kontrol 0,045 Tidak Normal
2 Skor posttest Kontrol 0,020 Tidak Normal
3 Selisih skor pretest-posttest Kontrol 0,000 Tidak Normal
4 Skor pretest Eksperimen 0,095 Normal
5 Skor posttest Eksperimen 0,049 Tidak Normal
6 Selisih skor pretest – posttest Eksperimen 0,200 Normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 4.1 menunjukkan skor pretest dan selisih skor dari kelompok
eksperimen memiliki nilai sig. (2 – tailed)> 0,05, sehingga Hnull diterima dan Hi
ditolak. Artinya, tidak ada deviasi dari normalitas, sehingga data berdistribusi
normal. Sedangkan skor pretest, posttest, dan selisih skor dari kelompok kontrol,
serta posttest dari kelompok eksperimen didapatkan nilai sig. (2 – tailed)< 0,05,
sehingga Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya, ada deviasi normalitas, sehingga
data berdistribusi tidak normal. Melihat bahwa data berdistribusi tidak normal,
maka analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik non parametrik yang
tidak menuntut distribusi data normal.
4.1.2.2 Uji Homogenitas
Uji asumsi homogenitas varian dalam penelitian ini menggunakan
Levene’s test. Uji homogenitas adalah pengujian varian yang digunakan untuk
mengetahui ke dua kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau tidak.
Pedoman pengambilan keputusan dalam uji homogenitas adalah
(Hamdi&Baharuddin, 2014: 119):
1. Jika nilai sig. < 0,05, maka data memiliki varians tidak sama (tidak
homogen).
2. Jika nilai sig > 0,05, maka data memiliki varians sama (homogen).
Tabel 4.2 berikut adalah tabel hasil uji homogenitas dengan Levene’s test:
Tabel 4.2 Uji Homogenitas Skor Pretest 1
Hasil Uji Homogenitas
Pretest Sig. Levene Statistic Keterangan
0,233 1,450 Homogen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Dari hasil analisis test of homogenity of variance diperoleh harga sig.
0,233 (p>0,05) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berasal dari
populasi yang memiliki varians sama, sehingga dapat dilakukan perbandingan.
Analisis selanjutnya dilakukan dengan menggunakan Mann-Whitney dalam uji
perbedaan kemampuan awal.
4.1.3 Uji Pengaruh Perlakuan
4.1.3.1 Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Uji perbedaan kemampuan awal digunakan untuk mengetahui apakah
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kemampuan awal yang
sama atau berbeda. Uji perbedaan kemampuan awal menggunakan data pretest
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji perbedaan kemampuan awal
skor pretest menggunakan statistik non parametrik Mann-Whitney U-test, karena
skor pretest pada kelompok kontrol tidak berdistribusi normal. Sebelum dilakukan
analisis kemampuan awal, perlu dilakukan uji asumsi homogenitas varian
menggunakan Levene’s test. Hasil uji Levene’s test menunjukkan adanya
homogenitas varian. Analisis selanjutnya adalah dengan menggunakan Mann-
Whitney. Tabel 4.3 merupakan tabel hasil uji perbedaan kemampuan awal dari
data pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Tabel 4.3 Uji Perbedaan Skor Pretest 1
Pretest Asymp. Sig.(2-tailed) Keterangan
Kontrol dan Eksperimen 0,835 Tidak Ada Perbedaan
Berdasarkan Tabel 4.3, dapat diketahui bahwa skor pretest kelompok
kontrol dan eksperimen memperoleh harga sig.(2-tailed) yaitu 0,835 > 0,05,
sehingga Hnull diterima. Artinya, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
tidak memiliki perbedaan kemampuan awal, sehingga ke dua kelompok tersebut
dapat dibandingkan.
4.1.3.2 Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest
Uji selisih pretest ke posttest dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan penggunaan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar
matematika. Uji ini dilakukan dengan mencari selisih skor posttest dan pretest
pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji statistik yang digunakan
adalah Mann Whitney U – test, karena ada data yang tidak berdistribusi normal.
Kriteria untuk menolak Hnull adalah jika harga sig. (2-tailed) < 0,05 artinya ada
perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol
dan eksperimen terhadap hasil belajar matematika. Tabel 4.4 berikut ini
merupakan hasil dari uji Mann Whitney:
Tabel 4.4 Hasil Uji Selisih skor Pretest dan Posttest1
Hasil Uji Selisih Asymp. Sig. (2-tailed) Keterangan
Kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen
0,00 Ada perbedaan
Dari data tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan antara selisih skor
pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan nilai Asymp. Sig (2 –
tailed) sebesar 0,00 (p<0,05) sehingga Hnull ditolak dan Hi diterima, artinya ada
perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest – pretest pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen pada hasil belajar siswa.
Hasil perhitungan menggunakan rumus (O2 – O1) – (O4 – O3) yaitu
(14,84 – 8,10) – (10,55 – 8,10) = (6,74– 2,5) diperoleh hasil 4,24. Hasil yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
diperoleh postif, sehingga pengaruhnya positif. Grafik 4.1 adalah perbandingan
skor pretest dan posttest kelompok kontrol dan eksperimen.
Grafik 4.1 Perbandingan Selisih Skor Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen1
4.1.4 Analisis Lebih Lanjut
4.1.4.1 Uji Korelasi
Uji korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara skor pretest dan
posttest. Untuk melihat hubungan positif atau negatif, maka dapat dilihat pada
angka koefisien korelasi. Jika angka positif maka terdapat hubungan positif,
artinya semakin tinggi skor pretest maka semakin tinggi pula skor posttest. Jika
angka negatif, maka terdapat hubungan negatif, artinya semakin tinggi skor
pretest semakin rendah nilai posttest. Tabel 4.5 menunjukkan hasil uji korelasi
dengan bantuan IBM SPSS Statistics 22.
Tabel 4.5 Hasil Uji Korelasi
Kelompok Correlation Coefficient Sig. (2 – tailed)
Kontrol 0,141 0,450
Eksperimen 0,649 0,000
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa korelasi antara pretest dan posttest pada
kelompok kontrol didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,141. Angka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
korelasi positif menunjukkan terjadi hubungan positif, artinya semakin tinggi
pretest maka semakin tinggi posttest. Nilai signifikansi antara pretest dan posttest
didapatkan 0,450 (p>0,05), artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara
pretest dan posttest. Sedangkan korelasi antara pretest dan posttest pada
kelompok eksperimen didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,649. Angka
korelasi positif menunjukkan adanya hubungan positif, artinya semakin tinggi
pretest maka posttest juga semakin tinggi. Nilai signifikansi pada kelompok
eksperimen sebesar 0,00 (p<0,005), artinya ada hubungan yang signifikan antara
skor pretest dan skor posttest.
4.1.4.2 Uji Peningkatan Pretest ke Posttest
Uji peningkatan pretest ke posttest pada penelitian ini menggunakan
statistik nonparametrik uji Wilcoxon. Uji dengan Wilcoxon dapat digunakan untuk
mencari ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara sebelum dan setelah
perlakuan pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen, dengan kata
lain uji peningkatan skor pretest ke posttest melihat apakah ada peningkatan skor
pretest ke posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Apabila
rerata skor posttest lebih tinggi dari rerata skor pretest, maka terdapat peningkatan
pada skor pretest ke posttest. Tabel 4.6 merupakan hasil perhitungan peningkatan
skor pretest ke posttest.
Tabel 4.6 Hasil Uji Peningkatan Skor Pretest –Posttest 1
Kelompok Rerata Peningkatan Sig (2-tailed) Keterangan
Pretest Posttest
Kontrol 8,10 10,55 30,25% 0,02 Ada perbedaan
Eksperimen 8,13 14,84 82,53% 0,00 Ada perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui perbandingan perbedaan skor
pretest ke posttest menunjukkan harga Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,002 (p<
0,05) pada kelompok kontrol, maka Hnull ditolak dan Hi diterima, artinya ada
perbedaan antara skor pretest ke posttest. Begitu juga dengan kelompok
eksperimen yang didapatkan harga Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,00 (p< 0,05),
sehingga Hnull ditolak dan Hi diterima, artinya ada perbedaan antara skor pretest
ke posttest pada kelompok eksperimen.
Perhitungan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan skor pretest
ke skor posttest pada masing – masing kelompok adalah dengan menggunakan
rerata skor pretest ke posttest menunjukkan peningkatan skor pretest ke skor
posttest kelompok kontrol sebesar 30,25% dan pada kelompok eksperimen
sebesar 82,53%. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa ke dua kelompok
mengalami peningkatan, meskipun peningkatan pada kelompok kontrol tidak
sebesar pada kelompok eksperimen.
Grafik 4.2 Perbandingan Peningkatan Rerata Skor Kelompok Kontrol dan Eksperimen
4.1.4.3 Uji Besar Pengaruh Perlakuan (Effect Size)
Uji besar perlakuan digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar matematika. Tabel 4.7
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
Pretest Posttest
Peningkatan Rerata Skor Kelompok
Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Kontrol Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
merupakan hasil perhitungan uji besar pengaruh perlakuan (effect size)
keseluruhan, Z diambil dari Mann Whitney U – test.
Tabel 4.7 Hasil Uji Effect Size Keseluruhan1
Kelompok Z N R % Besar Efek
Kontrol dan eksperimen -4,200 63 -0,52915 28% Besar
Dari tabel 4.7 diperoleh effect size keseluruhan dengan nilai Z=-4,200,
N=63, r=0,52915, dan hasil belajar mengalami peningkatan sebesar 28%.
Berdasarkan kriteria yang digunakan, besar effect size termasuk dalam kategori
efek besar.
Tabel 4.8 adalah hasil perhitungan uji besar pengaruh perlakuan (effect
size) pada hasil belajar kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, Z diambil
dari uji Wilcoxon:
Tabel 4.8 Hasil Uji Effect Size Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Kelompok Z N R % Besar Pengaruh
Kontrol -3,150 63 -0,39686 15,75% Menengah
Eksperimen -4,942 63 -0,62263 38,77% Besar
Tabel 4.8 menunjukkan perhitungan besar pengaruh hasil belajar pada
kelompok kontrol diperoleh nilai Z= -3,150, N=63, r= -0,39686, dan presentase
sebesar 15,75% dan pada kelompok eksperimen didapatkan Z=-4,942, N= 63, r=
-0,62263, dan presentase sebesar 38,77%. Berdasarkan kriteria yang digunakan,
besarnya effect size yang diperoleh pada kelompok kontrol menunjukkan bahwa
ceramah memiliki efek menengah terhadap hasil belajar dengan peningkatan
15,75%. Begitu juga kelompok eksperimen dengan model pembelajaran inkuiri
memiliki efek besar terhadap hasil belajar dengan peningkatan 38,77%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
4.2 Pembahasan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan
model pembelajaran inkuiri pada konsep pembulatan hasil pengukuran dalam
muatan pelajaran Matematika terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri
Gambiranom Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2017/2018. Untuk
menjawab tujuan penelitian dilakukan uji statistik data dengan IBM SPSS 22 for
Windows. Sesuai dengan pendapat Offirstson (2014: 83) bahwa sebelum
dilakukan analisis statistik pengujian perbedaan skor hasil pretest maupun posttest
terlebih dulu melakukan uji normalitas dan homogenitas.
Hasil uji normalitas dalam penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 data
tidak normal dan 2 data normal. Empat data tidak normal yaitu a) skor pretest
kelompok kontrol dengan nilai sig. (2-tailed) 0,045; b) Skor posttest kelompok
kontrol dengan nilai sig. (2-tailed) 0,020; c) Selisih skor kelompok kontrol dengan
nilai sig. 2-tailed) 0,00; dan d) Skor posttest kelompok eksperimen dengan nilai
sig. (2-tailed) 0,049. Sedangkan data normal yaitu data dari skor pretest kelompok
eksperimen dengan nilai sig. (2-tailed) 0,095 dan selisih skor kelompok
eksperimen dengan nilai sig.(2-tailed) 0,200. Dengan demikian analisis
selanjutnya menggunakan analisis non parametrik dimana analisis tersebut tidak
menuntut asumsi distribusi data normal.
Uji prasyarat yang digunakan selanjutnya adalah uji homogenitas. Hasil
uji homogenitas menggunakan Levenne Statistic menunjukkan bahwa varian data
homogen dengan nilai signifikansi mean berada di atas 0,05 yaitu 0,233.
Demikian pula jika dasar pengukuran adalah median diperoleh angka signifikansi
sebesar 0,238 tetap lebih besar dari 0,05. Maka dapat dikatakan bahwa data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
berasal dari populasi – populasi yang memiliki varians sama. Hasil uji statistik
pada uji kemampuan awal siswa menujukkan bahwa tidak adanya perbedaan
kemampuan awal yang ditunjukkan dengan harga Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar
0,835, artinya kemampuan awal siswa kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen tidak berbeda atau sama, sehingga dimungkinkan untuk dilakukan
perbandingan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis penelitian yang menunjukkan
adanya pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar. Pengaruh ini
dapat dilihat dari selisih skor pretest dan posttest antara kelompok kontrol dan
eksperimen yang memiliki perbedaan signifikan dengan harga Sig.(2-tailed)
sebesar 0,00 atau p <0,05 pada hasil pengujian dengan Mann Whitney U-test.
Berdasarkan hasil tersebut, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya, ada
perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan posttest kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil perhitungan dengan menggunakan
rumus (O2 – O1) – (O4 – O3) juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model
pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa dengan memperoleh hasil positif
sebesar 4,24.
Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen mengalami peningkatan
yang positif, hanya saja pada kelompok kontrol antara skor pretest dan posttest
tidak berhubungan secara signifikan. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji korelasi
skor pretest dan posttest yang diperoleh nilai koefisien korelasi positif sebesar
0,141 dan nilai sig. (2 – tailed) 0,450 pada kelompok kontrol. Nilai signifikansi
antara pretest dan posttest lebih dari 0,05 (0,450 > 0,05), artinya tidak ada
hubungan yang signifikan antara skor pretest dan posttest. Koefisien korelasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
positif menunjukkan adanya hubungan positif, artinya semakin tinggi pretest,
maka posttest akan meningkat. Sedangkan pada kelompok eksperimen nilai
koefisien korelasi yang didapatkan sebesar 0,649 dan nilai sig. (2 – tailed) 0,00.
Nilai signifikansi 0,00 < 0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara pretest
dan posttest pada kelompok eksperimen. Koefisien korelasi positif menunjukkan
bahwa ada hubungan positif, artinya semakin tinggi pretest, maka skor posttest
juga meningkat.
Hasil dari uji Wilcoxon diperoleh nilai Asymp. Sig (2-tailed) 0,002 (p <
0,05) pada kelompok kontrol dan Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,000 (p < 0,05)
pada kelompok eksperimen. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa nilai
probabilitas < 0,05, maka Hnull ditolak. Artinya, ada perbedaan hasil belajar
antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol maupun kelompok
eksperimen. Hasil perhitungan besar pengaruh perlakuan pada kelompok kontrol
dengan menggunakan model konvensional sebesar r = -0,397 dan presentase
pengaruh perlakuan sebesar 15,75% yang termasuk dalam kategori menengah,
sedangkan besar perlakuan pada kelompok eksperimen dengan menggunakan
model pembelajaran inkuiri dengan r = -0,623 dan presentase pengaruh perlakuan
sebesar 38,77% yang termasuk dalam kategori besar. Dari hasil tersebut dapat
dilihat bahwa model pembelajaran inkuiri memberikan lebih besar pengaruh dari
model konvensional. Penggunaan model pembelajaran inkuiri yang memberikan
pengaruh sebesar 38,77% terhadap hasil belajar, sedangkan 61,23% sisanya
merupakan pengaruh dari variabel lain di luar variabel yang diteliti. Begitu juga
pada kelompok kontrol, model pembelajaran konvensional memberikan pengaruh
sebesar 15,75% terhadap hasil belajar, sedangkan 84,25% sisanya merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
pengaruh dari variabel lain. Adapun variabel lain tersebut di antaranya dapat
berupa 1) Faktor psikologi siswa, seperti minat atau motivasi. 2) Faktor
lingkungan masyarakat, seperti teman. 3) Faktor lingkungan keluarga, yaitu latar
belakang keluarga dan pendidikan dari orangtua, dan 6) Faktor waktu sekolah
(Suwardi, 2012: 6).
Berdasarkan hasil di atas, model pembelajaran inkuiri dan ceramah
memberi pengaruh terhadap hasil belajar, meskipun pengaruh pada kelompok
eksperimen lebih besar daripada kelompok kontrol. Perlakuan merupakan
penyebab peningkatan, asalkan tidak ada campur tangan dari variabel lain (Fitz –
Ens & Davidson, 2012: 193). Model pembelajaran inkuiri sebagai perlakuan pada
kelompok eksperimen dan tidak dilakukan pada kelompok kontrol, namun dalam
penelitian ini ceramah juga berpengaruh atau kelompok kontrol juga mengalami
peningkatan. Posttest pada kelompok kontrol dilakukan tidak pada hari yang sama
dengan penyampaian materi. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, guru
kelas pada kelompok kontrol akan melakukan bimbingan belajar di luar waktu
pembelajaran pada beberapa siswa yang dianggap kurang memahami materi.
Selain itu, wawancara terhadap siswa kelas kontrol mengaku menyukai muatan
pelajaran matematika. Hal ini dapat menjadi faktor lain di luar variabel yang ada
dalam penelitian yang dapat mempengaruhi hasil belajar pada kelompok kontrol.
Kegiatan pembelajaran pada kelompok kontrol berbeda dengan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan pada kelompok eksperimen. Pembelajaran pada
kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional dimana siswa
mengikuti pembelajaran dengan mendengarkan penjelasan guru secara langsung.
Prastowo (2015: 202) mengatakan bahwa kegiatan pembelajaran model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
konvensional guru sebagai sumber tunggal / tokoh sentral, penyaji isi pelajaran,
dan siswa mengikuti ceramah dari guru, mencatat, dan mengerjakan tugas dari
guru. Sedangkan pada kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran
inkuiri dimana siswa mencari dan menemukan sendiri suatu masalah yang di
pertanyakan (Hamdayama, 2016: 132). Pembelajaran kelompok eksperimen siswa
mengukur panjang dan berat benda – benda yang ada di kelas. Selanjutnya siswa
melakukan pembulatan dari hasil pengukuran tersebut. Siswa melakukan
pembulatan dengan menggunakan lembah dan bukit pembulatan, ada pula siswa
yang melakukan pembulatan dengan menggunakan garis bilangan.
Pada kelas eksperimen, siswa aktif berinteraksi seperti melakukan tanya
jawab dengan temannya dan juga dengan guru. Presentase peningkatan rerata skor
pretest dan posttest pada kelas eksperimen sebesar 82,53%. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat Darmadi (2017: 383) bahwa hasil belajar akan meningkat bila
terjadi interaksi dalam proses belajar. Sedangkan siswa dalam kelompok kontrol
cenderung duduk diam di kursinya masing – masing untuk mendengarkan
penjelasan materi, namun pada kelompok kontrol juga mengalami peningkatan.
Presentase peningkatan kelompok kontrol sebesar 30, 25%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar
Matematika siswa kelas IV di SD Negeri Gambiranom pada semester gasal tahun
ajaran 2017/2018. Hasil analisis dari uji statistik terhadap selisih skor pretest dan
posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen menunjukkan harga sig. (2-tailed)
sebesar 0,00 atau p <0,05, sehingga Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada
perbedaan antara selisih skor pretest dan skor posttest. Model pembelajaran
inkuiri memiliki pengaruh besar terhadap hasil belajar siswa. hal ini dapat dilihat
dari analisis data besar pengaruh perlakuan (effect size) model pembelajaran
inkuiri terhadap hasil belajar dengan nilai r=-0,52915 dan presentase pengaruh
sebesar 28%.
5.2 Keterbatasan Penelitian
5.2.1 Pembelajaran pada kelompok eksperimen dalam penelitian ini tidak dapat
menerapkan model pembelajaran inkuiri sepenuhnya dalam
menyampaikan konsep pembulatan.
5.2.2 Pengambilan posttest pada kelompok kontrol dilakukan berbeda hari
dengan pelaksanaan pembelajaran, karena menyesuaikan waktu yang
diberikan oleh sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
5.3 Saran
5.3.1 Saran bagi peneliti selanjutnya apabila ingin menggunakan model
pembelajaran inkuiri pada muatan pelajaran matematika, sebaiknya
memilih materi lain.
5.3.2 Pengambilan posttest sebaiknya dalam waktu yang sama dengan
pelaksanaan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
DAFTAR PUSTAKA
Al – Tabany, T. I. B. (2014). Mendesain Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Kontekstual. Jakarta: Prenadamedia Group.
Alfianika, N. (2016). Buku Ajar Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia.
Yogyakarta: deepublish.
Baharuddin & Wahyuni. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Ar – Ruzz Media.
Bastable, S.B. (2002). Prinsip – prinsip Pengajaran dan Pembelajaran. Jakarta:
EGC.
Dahar, R.W. (2011). Teori – teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga.
Danim & Darwis. (2002). Metode Penelitian Kebidanan. Jakarta: EGC.
Darmadi. (2017). Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam
Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta: Deepublish.
Darmawan, D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Dini, R. (2014). Pengaruh Strategi Whole Brain Teaching terhadap Motivasi
Belajar dan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar.
Bandung: UPI.
Djiwandono, S. E.W. (2002). Psikologi Pendidikan. Malang: Grasindo.
Fajariyah & Triratnawati. 2008. Cerdas Berhitung Matematika untuk SD / MI
Kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Fatimah, S. (2009). Matematika Asyik dengan Metode Pemodelan. Bandung:
Dar!Mizan.
Field, A.P. (2009). Discovering Statistics using SPSS. London: SAGE.
Fitz & Davidson. (2012). How to Measure Human Resources Management.
Jakarta: Kencana.
Gulo, W. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.
Gunanto & Dhesy. (2015). ESPS untuk SD/MI Kelas IV Matematika. Jakarta:
Erlangga.
Hamdayama, J. (2016). Medotologi Pengajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hamdi & Bahruddin, E. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam
Pendidikan.Yogykarta: Deepublish.
Kemendikbud. (2013). Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar SD/MI. Jakarta:-.
Krathwohl, D. R. (2004). Methods of educational and social science research, an
integreted approach (second edition). Illinois: Waveland Press.
Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindak Kelas sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kurniawan, D. (2014). Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, dan
Penilaian). Bandung: Alfabeta.
Kusumah, W., & Dedi, D. (2009).Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks.
Lusiana, N. (2015). Buku Ajar Metodologi Penelitian Kebidanan. Yogyakarta:
Deepublish.
Manis, H. (2010). Learning is Easy Tip dan Panduan Praktis agar Belajar Jadi
Asyik, Efektif, dan Menyenangkan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Marsigit. (2008). Mathematics for Junior High Scool. Jakarta : Yudhistira.
Masidjo, I. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Molina, C. (2012). The Problem with Math is English. San Francisco: Jossey
Bass.
Muharto & Ambarita, A. (2016). Metode Penelitian Sistem Informasi: Mengatasi
Kesulitan Mahasiswa Menyusun Proposal Penelitian. Sleman:
Deepubhlish.
Mulyono, A. (1999). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta; Rineka
Cipta.
Mustaqim & Astuty. (2008). Ayo Belajar Matematika untuk SD/MI Kelas IV.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Nasional.
Nugroho, I. A. (2016). Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran di Sekolah
Dasar.Yogyakarta : Ikhlasul Workshop.
Offirstson, T. (2014). Aktivitas Pembelajaran Matematika melalui Inkuiri
Berbantuan Softaware Cinderella. Sleman: Deepublish.
Salinan Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013. Diakses pada tanggal 26
September 2017 dari: http://www.05.-B.-Salinan-Lampiran-
Permendikbud-No.-67-th-2013 ttg-Kurikulum-SD(1).pdf
Prastowo, A. (2015). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tematik Terpadu Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta:
Kencana.
Pratiwi, Sukma. 2015. Rangkuman Penting Intisari 4 Mata Pelajaran Utama SD
Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia. Jakarta: ARC Media.
Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Purwoto, A. (2007). Panduan Laboratorium Statistik. Jakarta: Grasindo.
Puskur. (2002). Kurikulum & Hasil Belajar Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Matematika SD dan MI. Jakarta: Balitbang, Depdiknas.
Riyana, C. (2012). Media Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan
Islam Kementrian Agama RI.
Rusman. (2013). Model – model Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Rustini, T. (2009). Penerapan Model Inkuiri dalam Meningkatkan Pembelajaran
IPS di Kelas IV Sekolah Dasar. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia.
Saifuddin. (2014). Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis.Yogyakarta:
Deepublish.
Santosa & Ashari. (2010). Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS.
Yogyakarta: Andi Offset.
Santoso, S. (2010). Statistik Nonparametrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Santoso, S. (2015). Menguasai SPSS 22. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Setyosari, P. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar – Ruzz Media.
Siregar, S. (2010). Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Siswanto, V. A. (2015). Belajar Sendiri SPSS 22. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Situmorang, S. H. (2010). Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis.
Medan: USU Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Sochibin, D., & Marwoto. (2009). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri
Terpimpin untuk Peningkatan Pemahaman dan Keterampilan Berpikir
Kritis Siswa SD. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Suardi, M. (2015). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitati, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suhendri, H., & Mardalena, T. (2010) . Pengaruh Metode Pembelajaran Problem
Solving Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Kemandirian
Belajar. Depok: Jurnal Formatif.
Sumantoro, dkk. (2007). Silabus Sains, Pengetahuan Sosial, Matematika, Bahasa
Indonesia untuk Kelas III Sekolah Dasar. Yogyakarta: Kanisius.
Sunilawati, dkk. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Kemampuan Numerik
Siswa Kelas IV SD. Denpasar: E - Journal Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha.
Suparno, dkk. (2002). Reformasi Pendidikan Sebuah Rekomendasi. Yogyakarta:
Kanisius.
Supatmono, C. (2009). Matematika Asik. Jakarta : Grasindo.
Suwardi, D. R. (2012). Faktor – faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar Siswa
Kompetensi Dasar Ayat Jurnal Penyesuaian Mata Pelajaran Akuntansi
Kelas XI IPS di SMA Negeri I Bae Kudus. Semarang: Universitas Negeri
Semarang.
Thomafi, M. L. (2007). Authorized Biography of Ma’shum Ahmad. Yogyakarta:
Pustaka Pesantren.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Wahana, K. (2009). Solusi Mudah dan Cepat Menguasai SPSS 17. Jakarta: PT.
Elekmedia Komputindo.
Wahyono, Endro. (2009). Rumus Pintar Matematika. Jakarta: Wahyumedia.
Yunus, A. (2014). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013.
Bandung: PT Refika Aditama.
Zaim, M. (2016). Evaluasi Pembelajaran Bahasa Inggris. Jakarta: Kencana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 1.2 Silabus Kelompok Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 1.3 Silabus Kelompok Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 1.4 RPP Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS KONTROL
Satuan Pendidikan : SD Negeri Gambiranom
Kelas / Semester : IV / I (satu)
Mata Pelajaran : Matematika
Pertemuan : 1
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (2 JP)
A. Kompetensi Inti (KI)
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar (KD)
1.1 Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
2.1 Menunjukkan sikap kritis, cermat dan teliti, jujur, tertib dan
mengikuti aturan, peduli, disiplin waktu, tidak mudah menyerah
serta bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
3.7 Menjelaskan dan melakukan pembulatan hasil pengukuran panjang
dan berat ke satuan terdekat
4.7 Menyelesaikan masalah pembulatan hasil pengukuran panjang dan
berat ke satuan terdekat
C. Indikator
1.1.1 Menghargai ajaran guru maupun teman yang sedang berpendapat
sebagai ajaran agama yang dianutnya
2.1.1 Menunjukkan sikap teliti dalam mengerjakan tugas
3.7.1 Mengidentifikasi cara pembulatan ke atas dari hasil pengukuran
panjang atau berat
3.7.2 Mengidentifikasi cara pembulatan ke bawah dari hasil
pengukuran panjang atau berat
3.7.3 Membandingkan pembulatan hasil pengukuran panjang maupun
berat
3.7.4 Melakukan pembulatan pada hasil pengukuran panjang atau berat
yang dilakukan.
4.7.1 Menyelesaikan masalah pembulatan dari hasil pengukuran
panjang dan berat.
D. Tujuan Pembelajaran
1.1.1.1 Siswa mampu menghargai guru maupun teman sekelasnya melalui
kegiatan belajar di kelas.
2.1.1.1Siswa dapat menunjukkan sikap teliti dalam mengerjakan tugas
melalui kegiatan belajar di kelas.
3.7.1.1 Siswa dapat mengidentifikasi cara pembulatan ke atas dari sebuah
hasil pengukuran panjang maupun berat melalui kegiatan belajar di
kelas.
3.7.2.1 Siswa dapat mengidentifikasi cara pembulatan ke bawah dari
sebuah hasil pengukuran panjang maupun berat melalui kegiatan
belajar di kelas.
3.7.3.1 Siswa dapat membandingkan pembulatan hasil pengukuran berat
maupun panjang melalui kegiatan belajar di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
3.7.4.1 Siswa dapat melakukan pembulatan pada sebuah hasil pengukuran
panjang maupun berat yang dilakukan melalui kegiatan belajar di
kelas.
4.7.1.1 Siswa dapat menyelesaikan masalah pembulatan dari hasil sebuah
pengukuran panjang maupun berat melalui kegiatan belajar di
kelas.
E. Materi Pembelajaran
Pembulatan
F. Model Pembelajaran
Ceramah
G. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media
Papan Tulis
2. Alat
- Spidol
- Penghapus
- Alat tulis
3. Sumber Belajar
Gunanto&Adhalia, Dhesy. 2016. ESPS untuk SD/MI Kelas IV
Matematika. Erlangga: Jakarta.
H. Karakter yang Dikembangkan
Teliti
I. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahu 1. Siswa berdoa bersama. 5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
luan 2. Guru melakukan presensi terhadap kehadiran
siswa.
3. Guru menyampaikan kontrak belajar yang harus
ditaati siswa maupun guru.
4. Siswa bernyanyi lagu satuan panjang dari km
(kilometer) hingga mm (milimeter) dengan
bimbingan guru. (Motivasi)
5. Guru melakukan tanya jawab sebagai pengantar
ke materi. Contoh pertanyaan: “Pernahkah
kalian mengukur panjang suatu benda? Dengan
apa kalian mengukurnya?”(Apersepsi)
6. Siswa akan mencoba menjawab pertanyaan guru
7. Orientasi
Guru menyampaikan topik, tujuan
pembelajaran, dan pentingnya pembelajaran
yang disampaikan, serta pokok – pokok
kegiatan yang harus dilakukan siswa untuk
mencapai tujuan.
Kegiatan
Inti
1. Siswa mendengarkan guru menjelaskan materi.
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai
satuan – satuan pengukuran panjang dan berat.
3. Siswa bersama guru menyelesaikan contoh soal
yang berkaitan dengan pengukuran.
4. Siswa diberi kesempatan bertanya oleh guru
mengenai materi yang belum dipahami maupun
materi yang ingin siswa ketahui yang berkaitan
dengan pembulatan.
5. Guru menjelaskan mengenai cara melakukan
pembulatan.
6. Guru memberikan soal yang berkaitan dengan
pembulatan.
7. Siswa mengerjakan soal secara individu.
55
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
8. Saat mengerjakan soal, siswa akan berpikir
bagaimana cara mengerjakan dengan benar.
9. Siswa menyampaikan hasil pekerjaannya
melalui pembahasan yang dilakukan bersama
guru
Penutup 1. Siswa membuat kesimpulan dari materi
yang telah dipelajari dengan bimbingan
guru.
2. Guru melakukan refleksi dengan bantuan
pertanyaan, “Apa yang telah kalian
pahami?”
3. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
10
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran Soal Pre test dan Post test
Pre test
1. Kak Rion memiliki karung yang berisi apel dengan berat 16 kg lebih 762
gram. Berapa berat karung apel Kak Rion jika dibulatkan ke dalam satuan kg
terdekat? Tuliskan alasannya!
2. Ayah Mecka membeli tepung dengan berat 12 kg lebih 381 gram. Berapa
berat tepung yang dibeli ayah Mecka jika dibulatkan dalam satuan kg
terdekat? Tuliskan alasannya!
3. Dina memiliki pensil dengan panjang 15 cm lebih 3 mm. Berapa panjang
pensil Dina jika dibulatkan dalam satuan cm terdekat? Tuliskan alasannya!
4. Tinggi badan Anna adalah 110 cm lebih 4 mm. Berapa tinggi badan Anna
jika dibulatkan dalam satuan cm terdekat? Tuliskan alasannya!
5. Berat kantong yang berisi kertas bekas adalah 19,6 kg. Sedangkan kantong
yang berisi buku baru memiliki berat 19,9 kg. Jika berat ke dua kantong
dibulatkan ke satuan kg terdekat, apakah ke dua kantong memiliki berat yang
sama? Tuliskan hasil pembulatan ke dua berat benda!
6. Bisma memiliki berat badan 35 kg lebih 765 gram. Berat badan Dava adalah
36 kg lebih 379 gram. Sedangkan berat badan Alifun memiliki berat badan 36
kg lebih 611 gram. Siapakah yang memiliki berat badan yang sama setelah
dibulatkan ke satuan kg terdekat? Tuliskan caranya!
7. Tali Ardi panjangnya 17 cm lebih 2 mm. Tali Beby panjangnya 16 cm lebih 9
mm. Sedangkan tali Firsa panjangnya 16 cm lebih 4 mm. Jika panjang tali
Ardi, Beby, Firsa dibulatkan ke satuan cm terdekat, maka tali siapakah yang
paling pendek? Tuliskan caranya!
8. Ukurlah gambar di bawah ini dengan menggunakan penggaris!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Berapa hasil pengukuranmu (atas ke bawah) pada gambar kunci di atas?
Berapa panjang kunci setelah dibulatkan ke satuan cm terdekat?
Post test
SOAL POSTTEST
1. Sebuah karung yang berisi buah jeruk memiliki berat 30 kg lebih 872 gram.
Berapa berat karung tersebut jika dibulatkan ke dalam satuan kg terdekat?
Tuliskan alasannya!
2. Seseorang berlari sepanjang 2 km lebih 8 hm. Berapa jarak yang ditempuh
pelari jika dibulatkan dalam satuan km terdekat? Tuliskan alasannya!
3. Ibnu memiliki rafia sepanjang 38 cm lebih 3 mm. Berapakah panjang rafia
Ibnu jika dibulatkan dalam satuan cm terdekat? Tuliskan alasannya!
4. Ibu menjual sekantong beras dengan berat 15 kg lebih 389 gram. Berapakah
berat kantong beras tersebut jika dibulatkan dalam satuan kg terdekat?
Tuliskan alasannya!
5. Pak Fido memiliki 1 sak semen dengan berat 54 kg lebih 2 hg. Pak Fufu juga
memiliki 1 sak semen dengan berat 52 kg lebih 111 gram. Sedangkan sak
semen milik Pak Anggoro adalah 53 kg lebih 743 gram. Siapakah yang
memiliki berat semen yang sama jika berat sak semen tersebut dibulatkan
ke satuan kg terdekat? Tuliskan hasil pembulatan masing – masing berat
semen!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
6. Tali Agus panjangnya 27 cm lebih 2 mm. Tali Mei memiliki panjang 26 cm
lebih 9 mm. Sedangkan tali April memiliki panjang 26 cm lebih 4 mm. Jika
panjang tali Agus, Mei, dan April dibulatkan ke satuan cm terdekat, maka tali
siapakah yang paling pendek? Tuliskan caranya!
7.
Berapakah panjang salah satu sisi persegi diatas jika diukur dengan
penggaris?
Berapakah panjang salah satu sisi persegi setelah dibulatkan ke cm terdekat?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran Penilaian
A. Aspek Spiritual
Indikator 1.1.1 Menghargai ajaran guru maupun teman yang
sedang berpendapat sebagai ajaran agama yang
dianutnya
Teknik Penilaian Observasi
Bentuk Penilaian Contreng
Instrumen Lembar observasi
Rubrik Penilaian:
Kriteria 3 2 1
Menghargai Siswa duduk
dengan tenang
di kursinya saat
guru maupun
teman
menjelaskan di
depan
Siswa duduk
dengan tenang di
kursinya setelah
satu kali
diperingatkan
oleh guru atau
teman
sekelasnya
Siswa duduk
dengan tenang di
kursinya setelah
2 atau lebih
diperingatkan
oleh guru
Lembar observasi:
Nama Skor Nilai
3 2 1
Pedoman Penilaian:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
B. Aspek Sikap Sosial
Indikator 2.1.1 Menunjukkan sikap teliti dalam mengerjakan
tugas
Teknik Penilaian Observasi
Bentuk Penilaian Contreng
Instrumen Lembar observasi
Rubrik Observasi:
Kriteria Skor
3 2 1
Teliti Mengoreksi
kembali
pekerjaan yang
telah
diselesaikan
secara mandiri
dan tanpa
diminta terlebih
dulu
Mengoreksi
kembali pekerjaan
yang telah
diselesaikan
dengan
menanyakannya
kepada guru dan
tanpa diminta
terlebih dulu
Mengoreksi
kembali pekerjaan
yang telah
diselesaikannya
saat guru
memintanya.
Lembar Observasi:
No Nama Siswa Nilai
Pedoman Penilaian:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
C. Aspek Pengetahuan
Indikator 3.7.1 Mengidentifikasi cara pembulatan ke atas dari
hasil pengukuran panjang atau berat
3.7.2 Mengidentifikasi cara pembulatan ke bawah dari
hasil pengukuran panjang atau berat
3.7.3 Melakukan pembulatan pada hasil pengukuran
panjang atau berat
3.7.4 Membandingkan pembulatan hasil pengukuran
panjang maupun berat
Teknik Penilaian Tes Tertulis
Bentuk Penilaian Uraian
Instrumen Soal Uraian
Rubrik Penilaian
Indikator Nomor Soal
Kriteria Skor
Pretest Posttest
3.7.1 1 1,2 Tidak menuliskan jawaban 0
Menulis jawaban dan atau alasan,
meskipun kurang tepat 1
Menulis jawaban atau menuliskan alasan
dengan benar. 2
Menulis jawaban benar disertai dengan
alasan yang tepat
3
3.7.2
2,3,4 3,4 Tidak menuliskan jawaban 0
Menulis jawaban dan atau alasan,
meskipun kurang tepat 1
Menulis jawaban atau menuliskan alasan
dengan benar.
2
Menulis jawaban benar disertai dengan
alasan yang tepat
3
3.7.3
8 7 Tidak menuliskan jawaban 0
Menuliskan hasil pengukuran dan atau
hasil pembulatan, meskipun kurang tepat 1
Menuliskan hasil pengukuran atau hasil
pembulatan dengan tepat 2
Menuliskan hasil pengukuran dan hasil
pembulatan dengan tepat 3
3.7.4 5,6,7 5,6 Tidak menuliskan jawaban 0
Menulis jawaban dan atau cara, meskipun
kurang tepat 1
Menulis jawaban atau menuliskan cara
dengan benar. 2
Menulis jawaban benar disertai dengan
cara yang tepat 3
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
D. Aspek Keterampilan
Indikator 4.7.1 Menyelesaikan masalah pembulatan dari hasil
pengukuran panjang dan berat
Teknik Penilaian Tes Tertulis
Bentuk Penilaian Uraian
Instrumen Soal Tes Uraian
Rubrik Penilaian:
Kriteria Skor
3 2 1
Kebenaran Siswa
menuliskan
selisih hasil
pengukuran
setelah
dibulatkan
beserta caranya
dengan benar
Siswa
menuliskan
selisih hasil
pengukuran
setelah
dibulatkan
dengan benar,
namun tidak
menuliskan
caranya
Siswa
meniliskan cara
dan atau selisih
hasil pengukuran
setelah
dibulatkan,
namun jawaban
yang dituliskan
salah.
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 1.5 RPP Kelompok Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : SD Negeri Gambiranom
Kelas / Semester : IV / I (satu)
Mata Pelajaran : Matematika
Pertemuan : 1
Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit (3 JP)
A. Kompetensi Inti (KI)
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar (KD)
1.2 Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
2.2 Menunjukkan sikap kritis, cermat dan teliti, jujur, tertib dan
mengikuti aturan, peduli, disiplin waktu, tidak mudah menyerah
serta bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
3.7 Menjelaskan dan melakukan pembulatan hasil pengukuran panjang
dan berat ke satuan terdekat
4.7 Menyelesaikan masalah pembulatan hasil pengukuran panjang dan
berat ke satuan terdekat
C. Indikator
1.1.1 Menghargai ajaran guru maupun teman yang sedang berpendapat
sebagai ajaran agama yang dianutnya
2.2.1 Menunjukkan sikap teliti dalam mengerjakan tugas
3.7.1 Mengidentifikasi cara pembulatan ke atas dari hasil pengukuran
panjang atau berat
3.7.2 Mengidentifikasi cara pembulatan ke bawah dari hasil
pengukuran panjang atau berat
3.7.3 Membandingkan pembulatan hasil pengukuran panjang maupun
berat
3.7.4 Melakukan pembulatan pada hasil pengukuran panjang atau berat
yang dilakukan.
4.7.1 Menyelesaikan masalah pembulatan dari hasil pengukuran
panjang dan berat.
D. Tujuan Pembelajaran
1.1.1.1 Siswa mampu menghargai guru maupun teman sekelasnya melalui
kegiatan belajar di kelas.
2.1.1.1Siswa dapat menunjukkan sikap teliti dalam mengerjakan tugas
melalui kegiatan belajar di kelas.
3.7.1.1 Siswa dapat mengidentifikasi cara pembulatan ke atas dari sebuah
hasil pengukuran panjang maupun berat melalui kegiatan belajar di
kelas.
3.7.2.1 Siswa dapat mengidentifikasi cara pembulatan ke bawah dari
sebuah hasil pengukuran panjang maupun berat melalui kegiatan
belajar di kelas.
3.7.3.1 Siswa dapat membandingkan pembulatan hasil pengukuran berat
maupun panjang melalui kegiatan belajar di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
3.7.4.1 Siswa dapat melakukan pembulatan pada sebuah hasil pengukuran
panjang maupun berat yang dilakukan melalui kegiatan belajar di
kelas.
4.7.1.1 Siswa dapat menyelesaikan masalah pembulatan dari hasil sebuah
pengukuran panjang maupun berat melalui kegiatan belajar di
kelas.
E. Materi Pembelajaran
Pembulatan
F. Model Pembelajaran
Inkuiri
G. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar
a. Media:
Penggaris, timbangan
b. Alat
i. Spidol
ii. Penghapus
iii. Alat tulis
c. Sumber Belajar
Gunanto&Adhalia, Dhesy. 2016. ESPS untuk SD/MI Kelas IV
Matematika. Erlangga: Jakarta.
H. Karakter yang Dikembangkan
Teliti
I. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahulu
an
8. Siswa berdoa bersama.
9. Guru melakukan presensi terhadap kehadiran
siswa.
10. Guru menanyakan materi yang telah dipelajari
pada pertemuan sebelumnya.
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
11. Siswa membuat kontrak belajar yang harus
dengan bimbingan guru.
12. Guru mengajak siswa untuk bernyanyi lagu
satuan panjang dari km (kilometer) hingga mm
(milimeter) (Motivasi)
13. Guru melakukan tanya jawab sebagai
pengantar ke materi. Contoh pertanyaan:
“Pernahkah kalian mengukur panjang suatu
benda? Dengan apa kalian
mengukurnya?”(Apersepsi)
14. Siswa mengamati penggarisnya.
15. Guru mengajukan pertanyaan “Penggaris
menggunakan satuan apa? Garis kecil di antara
angka 1 dan 2 merupakan satuan apa?”
Kegiatan
Inti
Orientasi
1. Guru menyampaikan topik, tujuan
pembelajaran, dan pentingnya pembelajaran
yang disampaikan, serta pokok–pokok kegiatan
yang harus dilakukan siswa untuk mencapai
tujuan.
2. Guru meminta siswa untuk membaca buku
tentang pembulatan pengukuran panjang.
Merumuskan Masalah
3. Guru meminta siswa untuk menuliskan apa
yang ingin diketahui dan membimbing siswa
untuk membuat pertanyaan berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari dan juga berkaitan
dengan soal – soal pretest yang telah
dikerjakan.
Mengajukan Hipotesis
90 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
4. Siswa merumuskan hipotesis dari
pertanyaannya dengan bimbingan guru.
Mengumpulkan Data
5. Guru membagikan LKS.
6. Siswa mengukur panjang sebuah kertas.
7. Guru mengajukan pertanyaan “Apakah
pengukuran kalian tepat pada suatu bilangan
bulat?”
8. Siswa menuliskan panjang kertas tersebut
pada LKSnya dan guru membimbing siswa
untuk menuliskan hasil pengukurannya.
9. Siswa menimbang bukunya pada timbangan
yang telah disediakan oleh guru.
10. Siswa menuliskan berat bukunya pada LKS
11. Guru melakukan tanya jawab terkait dengan
hasil pengukuran siswa. Contoh pertanyaan: “
Mana yang lebih panjang, panjang kertas atau
kah pensilmu? Berapa selisih panjang kertas
dan pensilmu?”
12. Siswa membandingkan panjang kertas yang
diukurnya dengan panjang pensil dan
mengukur selisih panjang ke duanya.
13. Siswa melakukan pembulatan dengan
menandai hasil pengukuran panjang kertas
atau berat buku yang diukurnya di dalam
lembah dan bukit bilangan di LKS, atau
dalam garis bilangan yang dibuatnya. Selain
menggunakan lembah dan bukit, siswa juga
dapat membuat garis bilangan.
Menguji Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
14. Siswa melakukan pembulatan berdasarkan
lembah dan bukit dalam LKS atau garis
bilangan yang dibuatnya.
15. Siswa melihat kembali apa yang menjadi
hipotesisnya pada langkah mengajukan
hipotesis.
Merumuskan Kesimpulan
16. Siswa mendiskripsikan hasil temuannya
mengenai pembulatan suatu bilangan.
Penutup 4. Siswa membuat kesimpulan dari materi yang
telah dipelajari dengan bantuan guru.
5. Guru melakukan tanya jawab terhadap apa
yang telah dipahami oleh siswa.
6. Guru memberikan posttest
7. Guru melakukan refleksi dengan memberikan
lebar refleksi. Guru meminta salah satu siswa
untuk memimpin doa.
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran Soal Pre test dan Post test
Pre test
1. Kak Rion memiliki karung yang berisi apel dengan berat 16 kg lebih 762
gram. Berapa berat karung apel Kak Rion jika dibulatkan ke dalam satuan kg
terdekat? Tuliskan alasannya!
2. Ayah Mecka membeli tepung dengan berat 12 kg lebih 381 gram. Berapa
berat tepung yang dibeli ayah Mecka jika dibulatkan dalam satuan kg
terdekat? Tuliskan alasannya!
3. Dina memiliki pensil dengan panjang 15 cm lebih 3 mm. Berapa panjang
pensil Dina jika dibulatkan dalam satuan cm terdekat? Tuliskan alasannya!
4. Tinggi badan Anna adalah 110 cm lebih 4 mm. Berapa tinggi badan Anna
jika dibulatkan dalam satuan cm terdekat? Tuliskan alasannya!
5. Berat kantong yang berisi kertas bekas adalah 19,6 kg. Sedangkan kantong
yang berisi buku baru memiliki berat 19,9 kg. Jika berat ke dua kantong
dibulatkan ke satuan kg terdekat, apakah ke dua kantong memiliki berat yang
sama? Tuliskan hasil pembulatan ke dua berat benda!
6. Bisma memiliki berat badan 35 kg lebih 765 gram. Berat badan Dava adalah
36 kg lebih 379 gram. Sedangkan berat badan Alifun memiliki berat badan 36
kg lebih 611 gram. Siapakah yang memiliki berat badan yang sama setelah
dibulatkan ke satuan kg terdekat? Tuliskan caranya!
7. Tali Ardi panjangnya 17 cm lebih 2 mm. Tali Beby panjangnya 16 cm lebih 9
mm. Sedangkan tali Firsa panjangnya 16 cm lebih 4 mm. Jika panjang tali
Ardi, Beby, Firsa dibulatkan ke satuan cm terdekat, maka tali siapakah yang
paling pendek? Tuliskan caranya!
8. Ukurlah gambar di bawah ini dengan menggunakan penggaris!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Berapa hasil pengukuranmu (atas ke bawah) pada gambar kunci di atas?
Berapa panjang kunci setelah dibulatkan ke satuan cm terdekat?
Post test
SOAL POSTTEST
1. Sebuah karung yang berisi buah jeruk memiliki berat 30 kg lebih 872 gram.
Berapa berat karung tersebut jika dibulatkan ke dalam satuan kg terdekat?
Tuliskan alasannya!
2. Seseorang berlari sepanjang 2 km lebih 8 hm. Berapa jarak yang ditempuh
pelari jika dibulatkan dalam satuan km terdekat? Tuliskan alasannya!
3. Ibnu memiliki rafia sepanjang 38 cm lebih 3 mm. Berapakah panjang rafia
Ibnu jika dibulatkan dalam satuan cm terdekat? Tuliskan alasannya!
4. Ibu menjual sekantong beras dengan berat 15 kg lebih 389 gram. Berapakah
berat kantong beras tersebut jika dibulatkan dalam satuan kg terdekat?
Tuliskan alasannya!
5. Pak Fido memiliki 1 sak semen dengan berat 54 kg lebih 2 hg. Pak Fufu juga
memiliki 1 sak semen dengan berat 52 kg lebih 111 gram. Sedangkan sak
semen milik Pak Anggoro adalah 53 kg lebih 743 gram. Siapakah yang
memiliki berat semen yang sama jika berat sak semen tersebut dibulatkan
ke satuan kg terdekat? Tuliskan hasil pembulatan masing – masing berat
semen!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
6. Tali Agus panjangnya 27 cm lebih 2 mm. Tali Mei memiliki panjang 26 cm
lebih 9 mm. Sedangkan tali April memiliki panjang 26 cm lebih 4 mm. Jika
panjang tali Agus, Mei, dan April dibulatkan ke satuan cm terdekat, maka tali
siapakah yang paling pendek? Tuliskan caranya!
7.
Berapakah panjang salah satu sisi persegi diatas jika diukur dengan
penggaris?
Berapakah panjang salah satu sisi persegi setelah dibulatkan ke cm terdekat?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran Penilaian
A. Aspek Spiritual
Indikator 1.1.1 Menghargai ajaran guru maupun teman yang
sedang berpendapat sebagai ajaran agama yang
dianutnya
Teknik Penilaian Observasi
Bentuk Penilaian Contreng
Instrumen Lembar observasi
Rubrik Penilaian:
Kriteria 3 2 1
Menghargai Siswa duduk
dengan tenang
di kursinya saat
guru maupun
teman
menjelaskan di
depan
Siswa duduk
dengan tenang di
kursinya setelah
satu kali
diperingatkan
oleh guru atau
teman
sekelasnya
Siswa duduk
dengan tenang di
kursinya setelah
2 atau lebih
diperingatkan
oleh guru
Lembar observasi:
Nama Skor Nilai
3 2 1
Pedoman Penilaian:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
B. Aspek Sikap Sosial
Indikator 2.1.2 Menunjukkan sikap teliti dalam mengerjakan
tugas
Teknik Penilaian Observasi
Bentuk Penilaian Contreng
Instrumen Lembar observasi
Rubrik Observasi:
Kriteria Skor
3 2 1
Teliti Mengoreksi
kembali
pekerjaan yang
telah
diselesaikan
secara mandiri
dan tanpa
diminta terlebih
dulu
Mengoreksi
kembali pekerjaan
yang telah
diselesaikan
dengan
menanyakannya
kepada guru dan
tanpa diminta
terlebih dulu
Mengoreksi
kembali pekerjaan
yang telah
diselesaikannya
saat guru
memintanya.
Lembar Observasi:
No Nama Siswa Nilai
Pedoman Penilaian:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
C. Aspek Pengetahuan
Indikator 3.7.1 Mengidentifikasi cara pembulatan ke atas dari
hasil pengukuran panjang atau berat
3.7.2 Mengidentifikasi cara pembulatan ke bawah dari
hasil pengukuran panjang atau berat
3.7.3 Melakukan pembulatan pada hasil pengukuran
panjang atau berat
3.7.4 Membandingkan pembulatan hasil pengukuran
panjang maupun berat
Teknik Penilaian Tes Tertulis
Bentuk Penilaian Uraian
Instrumen Soal Uraian
Rubrik Penilaian
Indikator Nomor Soal
Kriteria Skor
Pretest Posttest
3.7.1 1 1,2 Tidak menuliskan jawaban 0
Menulis jawaban dan atau alasan,
meskipun kurang tepat 1
Menulis jawaban atau menuliskan alasan
dengan benar. 2
Menulis jawaban benar disertai dengan
alasan yang tepat
3
3.7.2
2,3,4 3,4 Tidak menuliskan jawaban 0
Menulis jawaban dan atau alasan,
meskipun kurang tepat 1
Menulis jawaban atau menuliskan alasan
dengan benar.
2
Menulis jawaban benar disertai dengan
alasan yang tepat
3
3.7.3
8 7 Tidak menuliskan jawaban 0
Menuliskan hasil pengukuran dan atau
hasil pembulatan, meskipun kurang tepat 1
Menuliskan hasil pengukuran atau hasil
pembulatan dengan tepat 2
Menuliskan hasil pengukuran dan hasil
pembulatan dengan tepat 3
3.7.4 5,6,7 5,6 Tidak menuliskan jawaban 0
Menulis jawaban dan atau cara, meskipun
kurang tepat 1
Menulis jawaban atau menuliskan cara
dengan benar. 2
Menulis jawaban benar disertai dengan
cara yang tepat 3
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
D. Aspek Keterampilan
Indikator 4.7.1 Menyelesaikan masalah pembulatan dari hasil
pengukuran panjang dan berat
Teknik Penilaian Tes Tertulis
Bentuk Penilaian Uraian
Instrumen Soal Tes Uraian
Rubrik Penilaian:
Kriteria Skor
3 2 1
Kebenaran Siswa
menuliskan
selisih hasil
pengukuran
setelah
dibulatkan
beserta caranya
dengan benar
Siswa
menuliskan
selisih hasil
pengukuran
setelah
dibulatkan
dengan benar,
namun tidak
menuliskan
caranya
Siswa
meniliskan cara
dan atau selisih
hasil pengukuran
setelah
dibulatkan,
namun jawaban
yang dituliskan
salah.
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 1.6 Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen
Ayo lakukan pengukuran pada panjang dan berat!
Jenis Nama Benda Hasil Pengukuran
Panjang Penghapus papan tulis 15 cm + 7 mm = 15,7 cm
Kertas yang diberikan gurumu .......... cm + ....... mm =
.................. cm
Pena atau pensilmu ......... cm + ....... mm =
.................. cm
Berat Buku .......... kg + ........ gram = .....
....... kg
a. Dimana kira kira letak pengukuranmu pada panjang kertas yang diberikan
gurumu? Coba berilah tanda titik atau bulatan pada garis bukit dan lembah
bilangan di bawah ini berdasarkan hasil pengukuranmu!
b. Beri tanda juga pada hasil pengukuran pada pensilmu!
c. Beri tanda pada garis bilangan berikut ini dengan hasil pengukuran berat buku di
depan kelas!
Coba lihat kembali garis bilangan di atas, mendekati bilangan berapakah hasil
pengukuranmu pada panjang kertas, pensil, dan berat buku?
Tuliskan kesimpulanmu mengenai pembulatan yang telah kamu lakukan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 2.1 Instrumen Penelitian
Pre test
1. Kak Rion memiliki karung yang berisi apel dengan berat 16 kg lebih 762
gram. Berapa berat karung apel Kak Rion jika dibulatkan ke dalam satuan kg
terdekat? Tuliskan alasannya!
2. Ayah Mecka membeli tepung dengan berat 12 kg lebih 381 gram. Berapa
berat tepung yang dibeli ayah Mecka jika dibulatkan dalam satuan kg
terdekat? Tuliskan alasannya!
3. Dina memiliki pensil dengan panjang 15 cm lebih 3 mm. Berapa panjang
pensil Dina jika dibulatkan dalam satuan cm terdekat? Tuliskan alasannya!
4. Tinggi badan Anna adalah 110 cm lebih 4 mm. Berapa tinggi badan Anna
jika dibulatkan dalam satuan cm terdekat? Tuliskan alasannya!
5. Berat kantong yang berisi kertas bekas adalah 19,6 kg. Sedangkan kantong
yang berisi buku baru memiliki berat 19,9 kg. Jika berat ke dua kantong
dibulatkan ke satuan kg terdekat, apakah ke dua kantong memiliki berat yang
sama? Tuliskan hasil pembulatan ke dua berat benda!
6. Bisma memiliki berat badan 35 kg lebih 765 gram. Berat badan Dava adalah
36 kg lebih 379 gram. Sedangkan berat badan Alifun memiliki berat badan 36
kg lebih 611 gram. Siapakah yang memiliki berat badan yang sama setelah
dibulatkan ke satuan kg terdekat? Tuliskan caranya!
7. Tali Ardi panjangnya 17 cm lebih 2 mm. Tali Beby panjangnya 16 cm lebih 9
mm. Sedangkan tali Firsa panjangnya 16 cm lebih 4 mm. Jika panjang tali
Ardi, Beby, Firsa dibulatkan ke satuan cm terdekat, maka tali siapakah yang
paling pendek? Tuliskan caranya!
8. Ukurlah gambar di bawah ini dengan menggunakan penggaris!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Berapa hasil pengukuranmu (atas ke bawah) pada gambar kunci di atas?
Berapa panjang kunci setelah dibulatkan ke satuan cm terdekat?
Post test
SOAL POSTTEST
1. Sebuah karung yang berisi buah jeruk memiliki berat 30 kg lebih 872 gram.
Berapa berat karung tersebut jika dibulatkan ke dalam satuan kg terdekat?
Tuliskan alasannya!
2. Seseorang berlari sepanjang 2 km lebih 8 hm. Berapa jarak yang ditempuh
pelari jika dibulatkan dalam satuan km terdekat? Tuliskan alasannya!
3. Ibnu memiliki rafia sepanjang 38 cm lebih 3 mm. Berapakah panjang rafia
Ibnu jika dibulatkan dalam satuan cm terdekat? Tuliskan alasannya!
4. Ibu menjual sekantong beras dengan berat 15 kg lebih 389 gram. Berapakah
berat kantong beras tersebut jika dibulatkan dalam satuan kg terdekat?
Tuliskan alasannya!
5. Pak Fido memiliki 1 sak semen dengan berat 54 kg lebih 2 hg. Pak Fufu juga
memiliki 1 sak semen dengan berat 52 kg lebih 111 gram. Sedangkan sak
semen milik Pak Anggoro adalah 53 kg lebih 743 gram. Siapakah yang
memiliki berat semen yang sama jika berat sak semen tersebut dibulatkan
ke satuan kg terdekat? Tuliskan hasil pembulatan masing – masing berat
semen!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
6. Tali Agus panjangnya 27 cm lebih 2 mm. Tali Mei memiliki panjang 26 cm
lebih 9 mm. Sedangkan tali April memiliki panjang 26 cm lebih 4 mm. Jika
panjang tali Agus, Mei, dan April dibulatkan ke satuan cm terdekat, maka tali
siapakah yang paling pendek? Tuliskan caranya!
7.
Berapakah panjang salah satu sisi persegi diatas jika diukur dengan
penggaris?
Berapakah panjang salah satu sisi persegi setelah dibulatkan ke cm terdekat?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 2.2 Kunci Jawaban
a. Pretest
1. Berat karung apel = 16 kg + 762 gram
16 kg + 762 gram = ...... kg
= 16,762 kg
Pembulatan dari 16,762 kg ke satuan kg terdekat adalah 17 kg, karena
angka di belakang koma adalah 7 atau lebih dari 5.
2. Berat tepung = 12 kg + 381 gram
12 kg + 381 gram = ....... kg
= 12,381 kg
Pembulatan dari 12,381 kg ke satuan kg terdekat adalah 12 kg, karena
angka di belakang koma adalah angka 3 atau kurang dari 5.
3. Panjang pensil = 15 cm + 3 mm
15 cm + 3 mm = ..... cm
= 15,3 cm
Pembulatan dari 15,3 cm ke satuan kg terdekat adalah 15 cm, karena
angka di belakang koma adalah angka 3 atau kurang dari 5.
4. Tinggi Anna = 110 cm + 4 mm
110 cm + 4 mm = ....... cm
= 110,4 cm
Pembulatan dari 110,4 cm ke satuan kg terdekat adalah 110 cm, karena
angka di belakang koma adalah angka 4 atau kurang dari 5.
5. Kantong kertas bekas = 19,6 kg. Jika dibulatkan menjadi 20 kg.
Kantong buku baru = 19,9 kg. Jika dibulatkan menjadi 20 kg.
Jadi kantong yang berisi kertas bekas dan kantong yang berisi buku
baru beratnya sama, yaitu 20 kg.
6. Berat Bisma = 35 kg lebih 765 gram 35kg + 765 gram = 35,765 kg.
Jika dibulatkan ke satuan kg terdekat menjadi 36 kg.
Berat Dava =36 kg lebih 379 gram 36 kg + 379 gram = 36,379 kg.
Jika dibulatkan ke satuan kg terdekat menjadi 36 kg.
Berat Alifun =36 kg lebih 611 gram 36 kg + 611 gram = 36,611 kg.
Jika dibulatkan ke satuan kg terdekat menjadi 37 kg.
Jadi berat badan yang sama adalahh berat badan Bisma dan Dava.
7. Tali Ardi : 17,2 cm dibulatkan menjadi 17 cm. Tali Beby : 16,9 cm
dibulatkan menjadi 17 cm. Tali Firsa : 16,4 cm dibulatkan menjadi 16
cm. Tali yang paling pendek setelah dibulatkan: Firsa.
8. Panjang sebenarnya = 5,9 cm, dibulatkan menjadi 6 cm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
b. Posttest
1. Karung jeruk = 30 kg + 872 gram
30 kg + 872 gram = ...... kg
= 30,872 kg
Pembulatan dari 30,872 kg ke satuan kg terdekat adalah 31 kg, karena
angka di belakang koma adalah 8 atau lebih dari 5.
2. Jarak berlari = 2 km + 8 hm
2 km + 8 hm = ....... km
= 2,8 km
Pembulatan dari 2,8 km ke satuan kg terdekat adalah 3 km, karena
angka di belakang koma adalah angka 8 atau lebih dari 5.
3. Panjang rafia Ibnu = 38 cm + 3 mm
38 cm + 3 mm = ..... cm
= 38,3 cm
Pembulatan dari 38,3 cm ke satuan kg terdekat adalah 38 cm, karena
angka di belakang koma adalah angka 3 atau kurang dari 5.
4. Berat kantong beras = 15 kg + 389 gram
15 kg + 389 gram = ....... kg
= 15,389 kg
Pembulatan dari 15,389 kg ke satuan kg terdekat adalah 15 kg, karena
angka di belakang koma adalah angka 3 atau kurang dari 5.
5. Semen Pak Fido = 54 kg lebih 2 hg54 kg + 2 hg = 54,2 kg. Jika
dibulatkan ke satuan kg terdekat menjadi 54 kg.
Semen Pak Fufu =52 kg lebih 111 gram 52 kg + 111 gram = 52,111
kg. Jika dibulatkan ke satuan kg terdekat menjadi 52 kg.
Semen Pak Anggoro =53 kg lebih 743 gram 53 kg + 743 gram =
53,743 kg. Jika dibulatkan ke satuan kg terdekat menjadi 54 kg.
Berat semen yang sama adalah semen milik Pak Fido dan Pak
Anggoro.
6. Tali Agus =27,2 cm dibulatkan menjadi 27 cm. Tali Mei = 26,9 cm
dibulatkan menjadi 27 cm. Tali April - 26,4 cm dibulatkan menjadi 26
cm. Tali yang paling pendek setelah dibulatkan adalah milikApril.
7. Panjang sebenarnya = 2,2 cm, dibulatkan menjadi 2 cm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 2.3 Rekapitulasi Expert Judgement
a. Soal
i. Pretest
No
Soal
Skor Komentar
Validator
1
Validator
2
Validator
3
1 3 4 4 Validator 1:Sudah sesuai
dengan materi
Validator 2: Baik, sesuai
dengan indikator.
Validator 3: Gunakan kata
tanya operasional.
2 3 4 4 Validator 1: Kalimat lebih
diperjelas, maksudnya satuan
terdekat satuan apa.
Validator 2: Baik.
Validator 3: Baik.
3 4 4 4 Validator 1: -
Validator 2: Perbaiki kalimat
yang digunakan
Validator 3: -
4 4 4 4 Validator 1:-
Validator 2: Perbaiki kalimat
tanya yang digunakan.
Validator 3: -
5 4 3 3 Validator 1: Gunakan bahasa
yang mudah dipahami
Validator 2: Sudah sesuai
dengan indikator
Validator 3: Gunakan
kalimat efektif
6 4 4 3 Validator 1: Sudah sesuai
dengan materi
Validator 2:-
Validator 3: Gunakan
kalimat yang efektif.
7 4 3 3 Validator 1:-
Validator 2: Kalimatnya
diperbaiki
Validator 3:Gunakan kalimat
yang lebih efektif
8 4 4 4 Validator 1:-
Validator 2:Baik.
Validator 3: Baik
9 4 4 4 Validator 1: Kurang
kontekstual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Validator 2: Baik.
Validator 3:Baik, sudah
dilengkapi gambar.
10 3 4 4 Validator 1: Kurang
kontekstual
Validator 2: Baik.
Validator 3:Baik.
11 4 4 4 Validator 1: Kurang
kontekstual
Validator 2: Baik.
Validator 3:Baik, sudah
dilengkapi gambar.
Jumlah 41 42 41 124
Nilai 93,9
Rumus rata – rata nilai
Nilai = jumlah skor
jumlah skor maksimal x 100
Nilai = 124
132 x 100
Nilai = 93,9
Rentang nilai
Kategori Rentang
Nilai
Tidak Layak 0 – 25
Layak dengan
perbaikan besar
26 – 50
Layak dengan
perbaikan kecil
51 – 99
Layak tanpa
perbaikan
100
ii. Posttest
Nomor
Soal
Skor Komentar
Validator
1
Validator
2
Validator
3
1 3 4 4 Validator 1: Kurang kontekstual
Validator 2:-
Validator 3: Gunakan kata
tanya operasional
2 4 4 4 Validator 1: -
Validator 2:Baik.
Validator 3: Gunakan kata
tanya operasional
3 4 4 4 Validator 1: Sudah sesuai
dengan materi.
Validator 2:Baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Validator 3: -
4 3 4 4 Validator 1: Perhatikan kalimat
yang digunakan.
Validator 2:Baik dan sudah
sesuai
Validator 3: -
5 4 4 4 Validator 1: -
Validator 2: Kalimatnya dapat
diringkas lebih singkat lagi
Validator 3: Gunakan kalimat
efektif
6 4 4 4 Validator 1: Sudah sesuai
Validator 2:-
Validator 3: Gunakan kalimat
efektif, hapus kata – kata yang
tidak perlu.
7 4 4 3 Validator 1: -
Validator 2:Baik
Validator 3:Masih ada kata –
kata yang tidak perlu digunakan.
8 4 3 3 Validator 1: Kurang kontekstual
Validator 2: -
Validator 3: -
9 4 3 3 Validator 1: Kurang kontekstual
Validator 2: Perbaiki kalimat
tanya.
Validator 3: Perhatikan
penggunaan kata untuk
menyusun kalimat tanya.
10 3 4 4 Validator 1: Kurang kontekstual
Validator 2: Baik
Validator 3: -
11 4 4 4 Validator 1: Kurang kontekstual
Validator 2: Baik dan sesuai
Validator 3: -
Jumlah 41 42 41 124
Rerata
Skor
3,7 3,8 3,7
Rumus rata – rata nilai
Nilai
= jumlah skor
jumlah skor maksimal x 100
Nilai = 124
132 x 100
Nilai = 93,9
Rentang nilai
Kategori Rentang
Nilai
Tidak Layak 0 – 25
Layak dengan
perbaikan besar
26 – 50
Layak dengan
perbaikan kecil
51 – 99
Layak tanpa perbaikan 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
b. RPP
i. Kelompok kontrol
No
.
Aspek yang Dinilai Skor dari
Validator
Komentar
1 2 3
1. Kelengkapan identitas
sekolah
3,25 4 4
2. RPP telah memuat :
a. Kompetensi Inti
b. Kompetensi dasar
c. Indikator
d. Tujuan
pembelajaran
e. Materi ajar
f. Model/pendekatan/st
rategi
/metode/teknik
pembelajaran
g. Kegiatan
pembelajaran
h. Alat/bahan/sumber
belajar
i. Penilaian
3,89 4 4 Tujuan pelajaran pada
KD ke dua dipilih
salah satu saja
3. Kegiatan pembelajaran
dalam RPP memenuhi
tahap :
a. Kegiatan
pendahuluan
b. Kegiatan inti
c. Kegiatan penutup
2,67 4 4
4. RPP telah
mengakomodasi
kompetensi, indikator,
penilaian dan alokasi
waktu:
a. Kesesuaian dengan
kompetensi
b. Indikator mengacu
pada kompetensi
dasar
c. Kesesuaian
indikator dengan
langkah – langkah
kegiatan
d. Indikator dapat dan
mudah diukur
e. Indikator
mengandung kata
3,2 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
kerja operasional
f. Penilaian
pembelajaran tepat
5. RPP sudah
mencerminkan :
Langkah-langkah
pembelajaran
- Mengamati
- Menanya
- Mencoba
- Menalar
- Mengomunikasika
n
3 4 4
Jumlah 16,01 2
0
2
0
56,01
Nilai 93,35
Rumus
rata – rata nilai
Nilai
= jumlah skor
jumlah skor maksimal x 100
Nilai = 56,01
60 x 100
Nilai = 93,35
Rentang nilai
Kategori Rentang Nilai
Tidak Layak 0 – 25
Layak dengan
perbaikan besar
26 – 50
Layak dengan
perbaikan kecil
51 – 99
Layak tanpa perbaikan 100
ii. Kelompok eksperimen
No
.
Aspek yang Dinilai Skor dari
Validator
Komentar
1 2 3
1. Kelengkapan identitas
sekolah
3,4 4 4
2. RPP telah memuat :
a. Kompetensi Inti
b. Kompetensi dasar
c. Indikator
d. Tujuan pembelajaran
e. Materi ajar
f. Model/pendekatan/strat
egi
/metode/teknik
pembelajaran
g. Kegiatan pembelajaran
h. Alat/bahan/sumber
belajar
i. Penilaian
3,62 4 4 Tujuan pelajaran
pada KD ke dua
dipilih salah satu
saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
3. Kegiatan pembelajaran
dalam RPP memenuhi
tahap :
a. Kegiatan pendahuluan
b. Kegiatan inti
c. Kegiatan penutup
3,1 4 4
4. RPP telah
mengakomodasi
kompetensi, indikator,
penilaian dan alokasi
waktu:
a. Kesesuaian dengan
kompetensi
b. Indikator mengacu
pada kompetensi dasar
c. Kesesuaian indikator
dengan langkah –
langkah kegiatan
pembelajaran
d. Indikator dapat dan
mudah diukur
e. Indikator mengandung
kata kerja operasional
f. Penilaian pembelajaran
tepat
3 4 4
5. RPP sudah
mencerminkan Langkah-
langkah pembelajaran
model inkuiri:
1. Orientasi
2. Merumuskan masalah
3. Mengajukan hipotesis
4. Mengumpulkan data
5. Menguji hipotesis
6. Merumuskan
kesimpulan
3,2 4 4
Jumlah 16,4
2
2
0
2
0
56,42
Nilai 94,03
Rumus rata – rata nilai
Nilai
= jumlah skor
jumlah skor maksimal x 100
Nilai = 56,42
60 x 100
Nilai = 94,03
Rentang nilai
Kategori Rentang
Nilai
Tidak Layak 0 – 25
Layak dengan
perbaikan besar
26 – 50
Layak dengan
perbaikan kecil
51 – 99
Layak tanpa perbaikan 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
c. Wawancara
- Wawancara Guru
Nomor
Pertanyaan
Skor dari
Validator
1 2 3
1 4 4 3
2 3 4 3
3 4 4 4
4 3 4 4
5 3 4 4
Jumlah 17 20 18
Jumlah Keseluruhan 55
Nilai = ∑ yang didapatkan
∑skor maksimal x 100
Nilai = 55
60 x 100
Nilai = 91,6
Rentang nilai
Kategori Rentang
Nilai
Tidak Layak 0 – 25
Layak dengan
perbaikan besar
26 – 50
Layak dengan
perbaikan kecil
51 – 99
Layak tanpa perbaikan 100
- Wawancara Siswa
Nomor
Pertanyaan
Skor dari
Validator
1 2 3
1 4 4 4
2 4 4 4
3 3 4 4
Jumlah 11 12 12
Jumlah Keseluruhan 35
Nilai = Jumlah skor yang didapatkan
Jumlah skor maksimal x 100
Nilai = 35
36 x 100
Nilai = 97,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
d. Observasi
Nomor Aspek yang
diamati
Skor dari
Validator
1 2 3
1 3 4 3
2 4 4 4
3 4 4 4
Jumlah 11 12 11
Jumlah Keseluruhan 34
Nilai = Jumlah skor yang didapatkan
Jumlah skor maksimal x 100
Nilai = 34
36 x 100
= 94,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 3.1 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas
Pretest
Correlations
Correlations
soal
1 soal
2 soal
3 soal
4 soal
5 soal
6 soal
7 soal
8 soal
9 soal10
soal11 total
soal1
Pearson Correlation
1 ,712
**
,588**
,519**
,721**
,599**
,425*
,349*
,000 ,373
*
,096 ,817
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,011 ,040 1,00
0 ,028 ,583 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal2
Pearson Correlation
,712
**
1 ,828
**
,725**
,589**
,495**
,341*
,191 -
,131 ,220 ,101
,776**
Sig. (2-tailed)
,000
,000 ,000 ,000 ,003 ,045 ,271 ,452 ,203 ,565 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal3
Pearson Correlation
,588
**
,828**
1 ,878
**
,562**
,365*
,335*
,210 -
,135 ,250 -,103
,764**
Sig. (2-tailed)
,000
,000 ,000 ,000 ,031 ,049 ,225 ,441 ,148 ,556 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal4
Pearson Correlation
,519
**
,725**
,878**
1 ,525
**
,372*
,285 ,198 -
,015 ,155 0,000
,735**
Sig. (2-tailed)
,001
,000 ,000 ,001 ,028 ,097 ,254 ,934 ,375 1,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal5
Pearson Correlation
,721
**
,589**
,562**
,525**
1 ,639
**
,466**
,413*
-,043
,226 ,099 ,824
**
Sig. (2-tailed)
,000
,000 ,000 ,001 ,000 ,005 ,014 ,806 ,193 ,572 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal6
Pearson Correlation
,599
**
,495**
,365*
,372*
,639**
1 ,492
**
,630**
-,143
,468**
,218 ,734
**
Sig. (2-tailed)
,000
,003 ,031 ,028 ,000 ,003 ,000 ,414 ,005 ,208 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
soal7
Pearson Correlation
,425
*
,341*
,335*
,285 ,466
**
,492**
1 ,497
**
-,017
,627**
,578**
,606**
Sig. (2-tailed)
,011
,045 ,049 ,097 ,005 ,003 ,002 ,924 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal8
Pearson Correlation
,349
*
,191 ,210 ,198 ,413
*
,630**
,497**
1 ,012 ,388
*
,245 ,540
**
Sig. (2-tailed)
,040
,271 ,225 ,254 ,014 ,000 ,002 ,946 ,021 ,156 ,001
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal9
Pearson Correlation
,000
-,131
-,135
-,015
-,043
-,143
-,017
,012 1 -
,020 ,363
* ,061
Sig. (2-tailed)
1,000
,452 ,441 ,934 ,806 ,414 ,924 ,946 ,911 ,032 ,726
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal10
Pearson Correlation
,373
*
,220 ,250 ,155 ,226 ,468
**
,627**
,388*
-,020
1 ,136 ,503
**
Sig. (2-tailed)
,028
,203 ,148 ,375 ,193 ,005 ,000 ,021 ,911 ,436 ,002
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal11
Pearson Correlation
,096
,101 -
,103 0,00
0 ,099 ,218
,578**
,245 ,363
*
,136 1 ,237
Sig. (2-tailed)
,583
,565 ,556 1,00
0 ,572 ,208 ,000 ,156 ,032 ,436 ,170
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
total Pearson Correlation
,817
**
,776**
,764**
,735**
,824**
,734**
,606**
,540**
,061 ,503
**
,237 1
Sig. (2-tailed)
,000
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,726 ,002 ,170
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Posttest
Correlations
soal
1 soal
2 soal
3 soal
4 soal
5 soal
6 soal
7 soal
8 soal
9 soal10
soal11 total
soal1
Pearson Correlation
1 ,758
**
,657**
,749**
,571*
*
,654*
*
-,050
,471**
,103 ,103 ,578
**
,827**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,777 ,004 ,558 ,558 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal2
Pearson Correlation
,758**
1 ,719
**
,777**
,621*
*
,752*
*
,197 ,670
**
-,021
,102 ,564
**
,922**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,257 ,000 ,904 ,558 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal3
Pearson Correlation
,657**
,719**
1 ,740
**
,416*
,594*
*
,159 ,547
**
,079 ,079 ,633
**
,830**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,013 ,000 ,363 ,001 ,654 ,654 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal4
Pearson Correlation
,749**
,777**
,740**
1 ,595
*
*
,682*
*
,033 ,509
**
,070 ,070 ,389
*
,838**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,853 ,002 ,689 ,689 ,021 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal5
Pearson Correlation
,571**
,621**
,416*
,595**
1 ,736
*
*
-,032
,413*
,042 -
,167 ,367
*
,716**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,013 ,000 ,000 ,854 ,014 ,812 ,339 ,030 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal6
Pearson Correlation
,654**
,752**
,594**
,682**
,736*
*
1 -
,074 ,552
**
,048 -
,072 ,558
**
,826**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,673 ,001 ,785 ,683 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal7
Pearson Correlation
-,050
,197 ,159 ,033 -,032 -,074 1 ,139 -
,145 -
,032 -
,049 ,198
Sig. (2- ,777 ,257 ,363 ,853 ,854 ,673 ,427 ,405 ,854 ,778 ,254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
tailed)
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal8
Pearson Correlation
,471**
,670**
,547**
,509**
,413*
,552*
*
,139 1 -
,103 ,017
,442**
,711**
Sig. (2-tailed)
,004 ,000 ,001 ,002 ,014 ,001 ,427 ,555 ,922 ,008 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal9
Pearson Correlation
,103 -
,021 ,079 ,070 ,042 ,048
-,145
-,103
1 ,271 ,192 ,099
Sig. (2-tailed)
,558 ,904 ,654 ,689 ,812 ,785 ,405 ,555 ,116 ,270 ,571
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal10
Pearson Correlation
,103 ,102 ,079 ,070 -,167 -,072 -
,032 ,017 ,271 1 ,052 ,081
Sig. (2-tailed)
,558 ,558 ,654 ,689 ,339 ,683 ,854 ,922 ,116 ,767 ,644
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
soal11
Pearson Correlation
,578**
,564**
,633**
,389*
,367*
,558*
*
-,049
,442**
,192 ,052 1 ,676
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,021 ,030 ,000 ,778 ,008 ,270 ,767 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
total Pearson Correlation
,827**
,922**
,830**
,838**
,716**
,826*
*
,198 ,711
**
,099 ,081 ,676
**
1
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,254 ,000 ,571 ,644 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 3.2 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas
Pretest
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 35 100,0
Excludeda 0 0,0
Total 35 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,875 8
Posttest
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 35 100,0
Excludeda 0 0,0
Total 35 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,920 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 3.3 Hasil Wawancara
Wawancara Guru
Subjek : Guru Kelas
Setting : Kantor Guru
Hari/tgl : Kamis, 2 November 2017
Wawancara Koding
P : Apakah model pembelajaran yang sering bapak
gunakan di dalam kelas?
G1 : Biasanya saya hanya langsung saja mbak,
ceramah.
G2 : Secara keseluruhan sama mbak di kelas saya.
Kalau tidak kadang untuk memermudah saya
buatkan jembatan keledai dalam materi
tertentu.
P : Bagaimana pembelajaran di kelas saat bapak
menggunakan melakukan ceramah?
G1 : ya diam mbak, anak – anak mendengarkan.
G2 : anak – anak mendengarkan, diam,
pandangannya ke arah gurunya mbak.
P : Apakah bapak pernah menggunakan
pembelajaran dengan model inkuiri?
G1 : Belum pernah mencobanya mbak.
P : Apakah bapak pernah menggunakan model
pembelajaran inovatif lain selain inkuiri?
G1 : Kalau kurikulum 2013 kan sudah ada di buku.
Saintifik mbak, kalau tidak biasanya saya
hanya menjelaskan secara langsung atau
ceramah di kelas.
Model pembelajaran
yang digunakan
P : Apakah ada masalah atau kesulitan saat bapak
menggunakan model ceramah di kelas?
G1 : Secara keseluruhan tidak ada, hanya saja
masalahnya adalah ketika di depan guru
menjelaskan, siswa itu ya diam di belakang, tapi
kalau disuruh mengerjakan masih banyak yang
salah, diamnya itu bukan diam memperhatikan,
tapi tidak tahu diam memikirkan apa, sehingga
dalam pemahaman materipun sebagian besar
masih sulit dalam satu kali pembelajaran.
G2 : Kalau di kelas saya kemampuan anak itu
bedanya sangat jauh. Banyak yang tidak bisa
dalam sekali pembelajaran, tapi juga ada yang
bisa, beberapa saja dan perlu diulang – ulang
terus dalam memperlajari suatu materi. Kadang
beberapa siswa yang kiranya membutuhkan
saya bimbing sendiri ketika sudah tidak dalam
pembelajaran klasikal.
Masalah atau kesulitan
selama pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
P : Berapa KKM pada muatan pelajaran
matematika di kelas bapak?
G1 : KKMnya 72 mbak untuk muatan matematika.
Wawancara siswa I
Subjek : Siswa Kelas IV A
Setting :Kelas IV A
Hari/tgl : Kamis, 2 November 2017
Wawancara Koding
P :Apakah kamu menyukai matematika?
S : Ya, saya menyukai matematika.
P : Kenapa?
S : Karena matematika itu jawabannya pasti
Perasaan saat
pembelajaran matematika
P : Bagaimana cara gurumu mengajar pada
muatan pelajaran matematika?
S : Dengan ceramah.
P: Apakah kamu senang belajar dengan
mendengarkan gurumu menjelaskan
materi di kelas?
S: Senang.
Cara guru mengajar
Wawancara siswa II
Subjek : Siswa Kelas IV B
Setting :Kelas IV B
Hari/tgl : Kamis, 2 November 2017
Wawancara Koding
P :Apakah kamu menyukai matematika?
S : Tidak
P : Kenapa?
S : Susah, banyak angkanya
Perasaan saat
pembelajaran matematika
P : Bagaimana cara gurumu mengajar pada
muatan pelajaran matematika?
S : Dengan menjelaskan.
P : Apakah kamu senang belajar dengan
mendengarkan gurumu menjelaskan
materi di kelas?
S : Senang kalau saya langsung paham apa
yang diterangkan guru.
Cara guru mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 3.4 Hasil Observasi
No Aspek yang diamati Hasil Pengamatan 1 Model pembelajaran yang
digunakan Guru menggunakan ceramah untuk
menyampaikan materi yang dipelajari,
akan tetapi guru menggunakan intonasi
yang cukup keras dan ada beberapa
penekanan terhadap materi yang
dianggap penting. 2 Kondisi kelas saat pembelajaran Siswa memperhatikan guru yang
mengajar di depan kelas. Hanya ada
beberapa siswa (sekitar 2 hingga 3)
siswa saja yang sesekali berbicara
dengan temannya. Kondisi kelas
kondusif untuk kegiatan belajar
mengajar, karena sebagian besar siswa
diam di tempat duduknya dan
memperhatikan guru. Guru beberapa
kali mengulang materi yang sudah
disampaikan sebelumnya. 3 Hasil belajar siswa Hasil belajar siswa di amati setelah
siswa mengerjakan sebuah tes di kelas,
masih banyak siswa yang mendapatkan
nilai di bawah KKM yang ditetapkan
sekolah pada muatan pelajaran
matematika. Pada kelas IV rata – rata
nilai pada tes kendali mutu muatan
pelajaran matematika lebih rendah jika
dibandingkan dengan muatan pelajaran
lain. Hasil belajar pada muatan
pelajaran matematika adalah 68, SBK
78, Pendidikan Agama 77, dan
Penjaskes 75.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 3.5. Lembar Keterbacaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 4.1 Tabulasi Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
a. Pretest
Subje
k
Nomor Soal Jumla
h Skor
1
2
3 4 5 6 7 8
1 1 0 0 0 1 1 2 2 7
2 1 1 1 1 1 1 1 1 8
3 1 1 1 1 0 1 1 1 7
4 2 2 1 0 0 1 0 2 8
5 2 0 0 0 0 0 0 0 2
6 1 1 1 1 1 1 1 1 8
7 2 2 1 2 2 2 2 1 14
8 2 2 2 2 3 2 0 3 16
9 1 1 1 1 0 0 2 6
10 1 2 1 1 1 1 1 0 8
11 1 1 1 0 1 2 2 8
12 2 0 2 1 0 0 0 2 7
13 1 1 2 1 0 1 2 0 8
14 2 1 1 1 0 1 1 1 8
15 1 1 1 1 1 1 1 1 8
16 1 1 1 1 1 1 1 1 8
17 1 1 1 1 2 1 3 1 11
18 3 1 2 1 1 1 2 1 12
19 1 0 0 1 1 1 1 1 6
20 1 0 1 0 0 0 1 1 4
21 3 1 1 1 0 0 2 1 9
22 0 0 0 0 0 1 2 2 5
23 1 0 0 0 0 0 1 2 4
24 0 0 1 1 0 0 2 2 6
25 1 2 2 2 1 0 0 2 10
26 3 1 1 1 1 1 0 1 9
27 1 1 1 1 1 0 2 2 9
28 1 1 1 1 1 1 1 2 9
29 1 1 1 1 0 0 0 1 5
30 1 1 1 1 2 1 2 1 10
31 2 2 2 1 2 0 0 2 11
b. Posttest
Subjek Nomor Soal Jumlah
Skor
1 2 3 4 5 6 7 11
1 2 1 2 1 1 1 3 10
2 0 1 2 2 1 2 2 7
3 1 1 1 1 1 1 1 9
4 1 1 2 1 1 1 2 14
5 3 3 3 1 1 1 2 10
6 3 3 1 1 1 1 0 21
7 3 3 3 3 3 3 3 17
8 2 2 2 2 3 3 3 7
9 1 1 1 1 1 1 1 6
10 1 1 1 0 1 0 2 9
11 0 2 2 1 1 1 2 7
12 1 1 1 1 1 1 1 9
13 1 2 1 1 1 1 2 12
14 2 2 2 2 2 1 1 14
15 2 2 2 2 2 2 2 19
16 3 3 3 3 2 2 3 6
17 0 1 0 1 1 1 2 13
18 3 3 1 1 1 1 3 15
19 3 3 2 2 1 2 2 12
20 1 2 2 2 1 2 2 10
21 1 3 1 1 1 2 1 11
22 2 2 1 0 2 2 2 8
23 1 1 1 1 1 1 2 7
24 1 1 1 0 1 2 1 9
25 1 2 1 1 1 1 2 8
26 1 1 2 1 2 0 1 9
27 1 2 1 1 1 1 2 10
28 0 1 0 2 2 2 3 8
29 1 1 1 1 1 1 2 8
30 1 1 1 1 1 1 2 11
31 1 1 1 2 1 2 3 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 4.2 Tabulasi Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
a. Pretest
Subj
ek
Nomor Soal Juml
ah
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8
1 1 1 1 1 1 0 0 0 5
2 1 2 2 2 2 2 2 1 14
3 1 1 1 1 2 2 2 1 11
4 1 1 1 1 1 2 3 2 12
5 1 2 1 1 1 3 3 1 13
6 1 1 1 0 2 1 2 1 9
7 1 2 1 3 3 1 2 2 15
8 1 1 1 1 2 1 1 3 11
9 1 1 1 1 3 1 0 0 8
10 1 1 1 1 0 1 1 0 6
11 1 1 1 2 1 1 1 1 9
12 1 1 1 1 0 2 0 0 6
13 1 1 1 1 0 0 0 0 4
14 2 2 2 2 0 0 0 0 8
15 1 1 1 1 1 1 1 0 7
16 1 1 1 1 1 1 1 2 9
17 1 1 1 1 0 0 0 0 4
18 1 1 1 1 1 1 0 2 8
19 1 1 1 1 1 1 1 2 9
20 1 0 1 1 1 0 0 0 4
21 1 1 1 1 2 0 0 0 6
22 1 1 1 1 1 0 0 1 6
23 0 1 1 2 1 0 0 0 5
24 2 2 1 1 2 2 2 1 13
25 1 1 1 1 1 0 0 0 5
26 1 1 1 1 1 1 0 0 6
27 1 1 1 0 0 0 0 0 3
28 1 1 1 1 1 1 1 0 7
29 1 1 1 1 1 1 2 1 9
30 1 1 2 2 1 0 0 0 7
31 2 2 2 1 1 1 2 2 13
32 1 1 1 1 1 1 1 1 8
b. Posttest
Subjek Nomor Soal Jumlah
Skor 1 2 3 4 5 6 7
1 2 2 2 1 1 1 2 11
2 3 3 3 3 3 3 3 21
3 3 3 3 3 3 3 3 21
4 3 3 3 3 3 2 2 19
5 3 3 3 3 3 3 3 21
6 2 3 2 2 3 2 3 17
7 3 3 1 1 3 3 3 17
8 2 3 3 3 1 3 3 18
9 1 1 1 1 1 3 3 11
10 3 3 3 2 1 1 3 16
11 2 3 3 2 2 3 3 18
12 1 1 2 1 1 1 2 9
13 2 2 2 2 1 1 0 10
14 3 3 3 3 3 3 3 21
15 1 2 1 1 2 1 3 11
16 3 3 3 3 2 3 3 20
17 2 1 3 1 1 2 3 13
18 2 3 2 0 2 1 2 12
19 2 1 2 1 1 1 2 10
20 1 2 1 1 2 3 3 13
21 3 3 3 3 3 3 3 21
22 1 2 2 0 1 1 0 7
23 1 2 0 1 2 1 2 9
24 3 3 3 3 3 3 3 21
25 2 1 1 1 1 1 2 9
26 3 2 2 2 2 3 3 17
27 1 1 1 1 1 1 3 9
28 2 2 2 1 2 1 2 12
29 2 2 2 1 2 1 3 13
30 1 3 3 3 2 3 3 18
31 3 3 3 3 2 2 3 19
32 1 2 2 2 2 1 1 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 4.3 Hasil Uji Normalitas
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
prek 31 8.10 2.868 2 16
pree 32 8.13 3.220 3 15
posk 31 10.55 3.686 6 21
pose 32 14.84 4.629 7 21
sk 31 2.45 3.889 -5 12
se 32 6.72 3.485 1 15
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
pre_kontrol
pre_eksperimen
post_kontrol
post_eksperimen
sel_kontrol
sel_eksperimen
N 31 32 31 32 31 32
Normal Parameters
a,b
Mean 8,10 8,13 10,55 14,84 2,45 6,72
Std. Deviation
2,868 3,220 3,686 4,629 3,889 3,485
Most Extreme Differences
Absolute
,159 ,143 ,172 ,155 ,226 ,126
Positive ,159 ,143 ,172 ,155 ,226 ,126
Negative
-,132 -,091 -,109 -,148 -,103 -,056
Test Statistic ,159 ,143 ,172 ,155 ,226 ,126
Asymp. Sig. (2-tailed)
.045c .095
c .020
c .049
c .000
c .200
c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 4.4 Hasil Uji Homogenitas
Case Processing Summary
Kelas
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
pretest Kontrol 31 100,0% 0 0,0% 31 100,0%
eksperimen 32 100,0% 0 0,0% 32 100,0%
Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
pretest Kontrol Mean 8,10 ,515
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 7,04
Upper Bound 9,15
5% Trimmed Mean 8,00
Median 8,00
Variance 8,224
Std. Deviation 2,868
Minimum 2
Maximum 16
Range 14
Interquartile Range 3
Skewness ,558 ,421
Kurtosis 1,318 ,821
eksperimen Mean 8,13 ,569
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 6,96
Upper Bound 9,29
5% Trimmed Mean 8,03
Median 8,00
Variance 10,371
Std. Deviation 3,220
Minimum 3
Maximum 15
Range 12
Interquartile Range 5
Skewness ,510 ,414
Kurtosis -,607 ,809
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
pretest Based on Mean 1,450 1 61 ,233
Based on Median
1,423 1 61 ,238
Based on Median and with adjusted df
1,423 1 60,616 ,238
Based on trimmed mean
1,450 1 61 ,233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 4.5 Hasil Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Mann Whitney U-test
Ranks
Kelas N Mean Rank
Sum of Ranks
pretest Kontrol 31 32,48 1007,00
eksperimen 32 31,53 1009,00
Total 63
Test Statisticsa
Pretest
Mann-Whitney U
481,000
Wilcoxon W 1009,000
Z -,208
Asymp. Sig. (2-tailed)
,835
a. Grouping Variable: kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran 4.6 Hasil Uji Selisih Pretest dan Posttest
Mann Whitney U-test
Ranks
Kelas N Mean Rank
Sum of Ranks
selisih Kontrol 31 22,19 688,00
eksperimen 32 41,50 1328,00
Total 63
Test Statisticsa
Selisih
Mann-Whitney U
192,000
Wilcoxon W 688,000
Z -4,200
Asymp. Sig. (2-tailed)
,000
a. Grouping Variable: kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 4.7 Hasil Uji Korelasi
Correlations
pre_kontrol post_kontrol
Spearman's rho pre_kontrol Correlation Coefficient 1.000 .141
Sig. (2-tailed) . .450
N 31 31
post_kontrol Correlation Coefficient .141 1.000
Sig. (2-tailed) .450 .
N 31 31
Correlations
pre_eksperim
en
post_eksperim
en
Spearman's rho pre_eksperimen Correlation Coefficient 1.000 .649**
Sig. (2-tailed) . .000
N 32 32
post_eksperimen Correlation Coefficient .649** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 32 32
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 4.8 Perhitungan Peningkatan Pretest ke Posttest
Wilcoxon Signed Test
Descriptive Statistics
N Mean Std.
Deviation Minimum Maximum
pre_kontrol 31 8,10 2,868 2 16
pre_eksperimen 32 8,13 3,220 3 15
post_kontrol 31 10,55 3,686 6 21
post_eksperimen 32 14,84 4,629 7 21
Ranks
N Mean Rank
Sum of Ranks
post_kontrol - pre_kontrol
Negative Ranks 5
a 11,80 59,00
Positive Ranks 22
b 14,50 319,00
Ties 4c
Total 31
post_eksperimen - pre_eksperimen
Negative Ranks 0
d 0,00 0,00
Positive Ranks 32
e 16,50 528,00
Ties 0f
Total 32
a. post_kontrol < pre_kontrol
b. post_kontrol > pre_kontrol
c. post_kontrol = pre_kontrol
d. post_eksperimen < pre_eksperimen
e. post_eksperimen > pre_eksperimen
f. post_eksperimen = pre_eksperimen
Test Statisticsa
post_kontrol -
pre_kontrol
post_eksperimen -
pre_eksperimen
Z -3.150b -4.942
b
Asymp. Sig. (2-tailed)
,002 ,000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Perhitungan Presentase Peningkatan
Peningkatan kelompok kontrol =𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 × 100%
=10,55− 8,10
8,10 × 100%
= 0,3024691358024691 × 100%
=30,25%
Peningkatan kelompok eksperimen =𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 × 100%
=14,84− 8,13
8,13 × 100%
= 0,8253382533825338 × 100%
=82,53%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 4.9 Perhitungan Effect Size
a. Uji Besar Pengaruh Perlakuan (effect size) (nilai Z diambil dari Mann
Whitney U-test)
𝐫 =𝐙
𝐍
𝐫 =−𝟒,𝟐𝟎𝟎
𝟔𝟑
𝐫 =−𝟒,𝟐𝟎𝟎
𝟕,𝟗𝟑𝟕𝟐𝟓𝟑𝟗𝟑𝟑𝟏𝟗𝟑𝟕𝟕𝟐
𝐫 = −0,5291502622129181
𝐏𝐫𝐞𝐬𝐞𝐧𝐭𝐚𝐬𝐢 𝐞𝐟𝐞𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐥𝐚𝐤𝐮𝐚𝐧
R2 = r2 ×100%
R2 = (−0,5291502622129181)2 ×100%
R2 = 0,28 × 100%
R2 = 28%
b. Kelompok Kontrol (nilai Z diambil dari Wilcoxon Signed Ranks Test)
𝐫 =𝐙
𝐍
𝐫 =−𝟑,𝟏𝟓𝟎
𝟔𝟑
𝐫 =−𝟑,𝟏𝟓𝟎
𝟕,𝟗𝟑𝟕𝟐𝟓𝟑𝟗𝟑𝟑𝟏𝟗𝟑𝟕𝟕𝟐
𝐫 = −0,3968626966596886
𝐏𝐫𝐞𝐬𝐞𝐧𝐭𝐚𝐬𝐢 𝐞𝐟𝐞𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐥𝐚𝐤𝐮𝐚𝐧
R2 = r2 ×100%
R2 = (−0,3968626966596886)2 ×100%
R2 = 0,1575 × 100%
R2 = 15,75%
c. Kelompok Eksperimen (nilai Z diambil dari Wilcoxon Signed Ranks Test)
𝐫 =𝐙
𝐍
𝐫 =−𝟒,𝟗𝟒𝟐
𝟔𝟑
𝐫 =−𝟒,𝟗𝟒𝟐
𝟕,𝟗𝟑𝟕𝟐𝟓𝟑𝟗𝟑𝟑𝟏𝟗𝟑𝟕𝟕𝟐
𝐫 = −0,622633475203867
𝐏𝐫𝐞𝐬𝐞𝐧𝐭𝐚𝐬𝐢 𝐞𝐟𝐞𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐥𝐚𝐤𝐮𝐚𝐧
R2 = r2 ×100%
R2 = (−0,622633475203867)2
×100%
R2 = 0,3876724444 × 100%
R2 = 38,77%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran 5.1 Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran 5.2 Foto – foto Kegiatan
1. Pembelajaran Kelompok Eksperimen
2. Pembelajaran Kelompok Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
CURRICULUM VITAE
Aprilia Nurhidayah adalah anak ke dua dari pasangan
Surawan dan Sriyanti. Lahir di Magelang pada tanggal
16 April 1996. Pendidikan dimulai dari TK Aisyiah
Pucangnom pada tahun 2001-2003. Kemudian
melanjutkan pendidikan di SD Muhammadiyah
Gunungpring pada tahun 2003 – 2008. Pendidikan
selanjutnya adalah SMP Negeri 1 Muntilan pada tahun
2008 – 2011. Pendidikan peneliti dilanjutkan di SMA
Negeri 1 Dukun pada tahun 2011 – 2014. Pendidikan selanjutnya di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang dimulai pada tahun 2014.
No Nama Kegiatan Tahun Peran
1 PPKM I 2015 Peserta
2 PPKM II 2015 Peserta
3 Penguasaan Bahasa Inggris Aktif 2017 Peserta
4 English Club 2014 – 2016 Peserta
5 Kursus Mahir Dasar (KMD) 2015 Peserta
6 Inisiasi Fakultas (INFISA) 2014 Peserta
7 Seminar Kurikulum untuk
Terstandarisasi (Cambridge)
2016 Peserta
8 Kuliah Umum Pendidikan
Berbasis Montessori
2015 Peserta
9 Week – end Moral 2015 Peserta
10 Malam Kreativitas PGSD 2016 2016 Anggota Seksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI