89
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK PESERTA DIDIK KELAS IV SDN 1 METRO BARAT (Skripsi) Oleh NUR HIDAYATI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

PAIR SHARE DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL

BELAJAR TEMATIK PESERTA DIDIK KELAS IV

SDN 1 METRO BARAT

(Skripsi)

Oleh

NUR HIDAYATI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

PAIR SHARE DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL

BELAJAR TEMATIK PESERTA DIDIK KELAS IV

SDN 1 METRO BARAT

Oleh

NUR HIDAYATI

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar tematik. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang signifikan pada penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan media gambar

terhadap hasil belajar tematik peserta didik kelas IV SDN 1 Metro Barat. Jenis

penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Teknik pengumpulan data adalah

teknik Nontes dan tes. Hasil penelitian diketahui bahwa thitung = 2,323 > ttabel =

2,021 dengan selisih sebesar 0,302 berarti Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh

yang signifikan pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair

share dengan media gambar terhadap hasil belajar tematik peserta didik kelas IV

SDN 1 Metro Barat.

Kata kunci: hasil belajar, tematik, think pair share.

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

ABSTRAK

EFFECT OF THINK PAIR SHARE TYPE COOPERATIVE MODEL WIT

PICTURE TO STUDY RESULT THEMATIC STUDENTS CLLAS 1V

SDN 1 METRO BARAT

By

NUR HIDAYATI

The purpose of this study is to determine the significant effect of the application

model think pair share with picture media to the results of thematic learning IV

students SDN 1 Metro Barat. This type of research was experimental research.

Technique of collecting data was done by non test and test technique. Research

results its known that t-count = 3.323> t-table = 2,021 means 0,302 Ha

accepted. This means that there is a significant influence of the application

model think pair share by picture to civics learning thematic of students class

IV SDN 1 Metro Barat

Keywords: picture media, thematic learning, think pair share

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

PAIR SHARE DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL

BELAJAR TEMATIK PESERTA DIDIK KELAS IV

SDN 1 METRO BARAT

Oleh

NUR HIDAYATI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan
Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan
Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan
Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

RIWAYAT HIDUP

Peneliti bernama Nur Hidayati, dilahirkan di Wonogiri, Jawa

Tengah pada tanggal 10 November 1996. Peneliti merupakan

anak kedua dari empat bersaudara, putri dari pasangan Bapak

Ngatiman dan Ibu Zainab. Pendidikan formal yang telah

diselesaikan peneliti yaitu:

1. SD Negeri 2 Selogiri lulus pada tahun 2009.

2. Mts NU Kotaagung lulus pada tahun 2012.

3. SMA Negeri 1 Kotaagung lulus pada tahun 2015.

Pada tahun 2015, peneliti terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar (PGSD) Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung.

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

MOTO

Tidak ada pemberian Ibu dan Bapak yang paling berharga kepada anaknya

daripada Pendidikan Akhlak Mulia

(HR. Bukhari)

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

PERSEMBAHAN

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Bersama keridhaan Allah Swt. Kupersembahkan karya tulis ini sebagai rasa

syukur untuk:

Orang tuaku, Bapak dan Ibuku tercinta, Bapak Ngatiman dan Ibu Zainab

yang selalu memberikan semangat untuk terus berjuang dalam menggapai cita-

cita serta yang selalu memanjatkan doa untuk anak-anak tercinta dalam setiap

sujudnya.

Kakakku tersayang Nur Zanah adikku tersayang, Muhammad Yusuf dan

Khodijah yang selalu menghiburku dan memberiku motivasi untuk bisa menjadi

panutan bagi keluarga. Keluarga besarku yang tak henti mendoakan dan

mendorongku agar menjadi seorang yang sukses

Almamater tercinta Universitas Lampung

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

ii

SANWACANA

Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah Swt., yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share

dengan Media Gambar terhadap Hasil Belajar Tematik Peserta Didik Kelas IV

SDN 1 Metro Barat” sebagai syarat meraih gelar sarjana pada Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung.

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini tentunya

tidak akan mungkin terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, peneliti menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hasriadi Mat Akin, M. P., Rektor Universitas Lampung.

2. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M. Pd., Dekan FKIP Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Riswandi, M. Pd., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

4. Bapak Drs. Maman Surahman, M. Pd., Ketua Program Studi S1 PGSD

Universitas Lampung yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan

surat guna syarat skripsi.

5. Bapak Drs. Muncarno, M. Pd., Koordinator Kampus B Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dan Penguji Utama yang telah

memberikan banyak ilmu kepada peneliti serta membantu peneliti dalam

menyelesaikan surat guna syarat skripsi.

6. Bapak Drs. Rapani. M, Pd., Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan arahan dan motivasi selama peneliti melaksanakan studi dan

menyusun skripsi ini.

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

iii

7. Bapak Drs. A. Sudirman, S. Pd, M. H., Penguji Ketua yang telah memberikan

bimbingan, saran, nasihat, kritik, dan motivasi selama proses penyelesaian

skripsi ini.

8. Ibu Dra. Yulina, H, M. Pd, I., Penguji Sekertaris yang telah memberikan

bimbingan, masukan saran, nasihat, kritik, dan bantuan selama proses

penyelesaian skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Kampus B Fakultas Keguruan dan Ilmu

Universitas Lampung yang telah memberi ilmu pengetahuan dan membantu

peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

10. Ibu Sri Subyakti, S. Pd, M. Pd., Kepala SD Negeri 1 Metro Barat yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di sekolah

tersebut.

11. Ibu Siska Imaya, S. Pd, SD., pendidik kelas IV B yang peneliti jadikan kelas

eksperimen yang telah membantu dan memberikan kesempatan kepada

peneliti untuk melaksanakan penelitian di kelas tersebut.

12. Ibu Hasmita Junita, S. Pd, SD., pendidik kelas IV A yang peneliti jadikan

kelas kontrol yang telah membantu dan memberikan kesempatan kepada

peneliti untuk melaksanakan penelitian di kelas tersebut.

13. Dewan Pendidik dan Staf Tata Usaha SD Negeri 1 Metro Barat yang telah

memberikan dukungan dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian dan

penyusunan skripsi ini.

14. Peserta didik kelas IV SD Negeri 1 Metro Barat Tahun Pelajaran 2018/2019

yang telah berpartisipasi aktif sebagai subjek dalam penelitian ini.

15. Sahabat-sahabatku yang selalu membantu dan memotivasi agar cepat

menyelesaikan studi Sutris, Reti, Elfia, Asna, Selvia, April, Ramadhan,

Setiawati, Apriska, Lulu, dan Safela terimakasih atas kebersamaannya selama

ini.

16. Keluarga besar kosan Sumber Alam: Tiana, Selvi, Atika, Fadila, Riska,

Erlina, Nana, Bela, Rendi, dan Tiwi.

17. Teman-teman seperjuangan PGSD angkatan 2015 khususnya kelas A semoga

kita dapat mewujudkan mimpi-mimpi kita.

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

iv

18. Teman-teman seperjuangan Bidikmisi angkatan 2015, terima kasih

kebersamaannya selama ini.

19. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Akhir kata, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan

namun peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Metro, Mei 2019

Peneliti

Nur Hidayati

NPM 151305309

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

v

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ............................................................................. 6

E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6

F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6

G. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 7

II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka ................................................................................... 9

1. Pembelajaran Tematik .................................................................. 9

1.1 Pengertian Pembelajaran Tematik .......................................... 9

1.2 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Tematik ............... 10

1.3 Karakteristik Pembelajaran Tematik ...................................... 13

1.4 Pendekatan Saintifik ............................................................... 14

2. Model Pembelajaran Kooperatif .................................................. 16

2.1 Pengertian Model Pembelajaran ............................................. 16

2.2 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ........................... 17

2.3 Tipe-tipe Model Pembelajaran Kooperatif ............................. 18

2.4 Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif ....................... 19

3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share .............. 21

3.1 Pengertian Pembelajaran Think Pair Share ........................... 21

3.2 Langkah-langkah Pembelajaran Think Pair Share ................. 22

3.3 Kelebihan dan Kekurangan Think Pair Share ........................ 24

4. Belajar dan Pembelajaran ............................................................. 26

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

vi

Halaman

4.1 Belajar .................................................................................... 26

a. Pengertian Belajar ........................................................... 26

b. Teori Belajar ................................................................... 28

c. Hasil Belajar .................................................................... 31

4.2 Pembelajaran ......................................................................... 32

5. Media Pembelajaran ..................................................................... 33

5.1 Pengertian Media Pembelajaran ............................................ 33

5.2 Jenis-jenis Media Pembelajaran ............................................ 35

5.3 Media Gambar ....................................................................... 36

a. Pengertian Media Gambar............................................... 36

b. Fungsi Media Gambar ..................................................... 37

c. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar .................... 39

6. Penelitian yang Relevan ............................................................... 41

B. Kerangka Pikir ................................................................................... 43

C. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 45

III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................. 46

B. Prosedur Penelitian............................................................................ 48

C. Setting Penelitian ............................................................................... 49

1. Tempat Penelitian........................................................................ 49

2. Waktu Penelitian ......................................................................... 49

3. Subjek Penelitian ......................................................................... 49

D. Definisi Operasional Variabel ........................................................... 49

1. Variabel Penelitian ...................................................................... 49

2. Definisi Operasional Variabel ..................................................... 50

E. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 51

1. Populasi Penelitian ...................................................................... 51

2. Sampel Penelitian ........................................................................ 52

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ....................................... 53

1. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 53

a. Teknik NonTes ..................................................................... 53

b. Teknik Tes ............................................................................ 54

2. Pengertian Instrumen Tes ........................................................... 55

3. Uji Coba Instrumen Tes .............................................................. 55

4. Uji Persyaratan Instrumen .......................................................... 56

a. Validitas ............................................................................... 56

b. Reliabilitas ........................................................................... 57

G. Teknis Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ................................. 58

1. Uji Persyaratan Analisis Data ..................................................... 58

a. Uji Normalitas ..................................................................... 58

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

vii

Halaman

b. Uji Homogenitas .................................................................. 60

2. Teknis Analisis Data Hasil Belajar ............................................ 61

a. Nilai Hasil Belajar ............................................................... 61

b. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik secara

Klasikal ................................................................................ 62

3. Pengujian Hipotesis .................................................................... 63

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ................................................... 64

B. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 68

1. Persiapan Penelitian ...................................................................... 68

2. Uji Coba Instrumen Penelitian ...................................................... 68

3. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 70

4. Pengambilan Data Penelitian ........................................................ 70

C. Deskripsi Data Penelitian ................................................................... 70

D. Analisis Data Penelitian ..................................................................... 7

E. Uji Persyaratan Analisis Data ............................................................ 74

F. Pembahasan........................................................................................ 76

G. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 78

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................... 79

B. Saran ..................................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 81

LAMPIRAN .................................................................................................... 84

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Nilai mid semester ganjil kelas IV A dan IV B SDN 1 Metro Barat

Tahun Pelajaran 2018/2019........................................................................... 4

2. Data peserta didik kelas IV A dan IV B SDN 1 Metro Barat ....................... 52

3. Interpretasi koefisien korelasi nilai r ............................................................. 56

4. Koefisien reliabilitas ..................................................................................... 58

5. Persentase ketuntasan hasil belajar peserta didik ........................................ 62

6. Daftar nama status kependidikan SDN 1 Metro Barat .................................. 64

7. Sarana dan prasarana SDN 1 Metro Barat .................................................... 65

8. Hasil analisis validitas butir soal tes kognitif ................................................ 69

9. Nilai pretest kelas eksperimen dan kontrol ................................................... 71

10. Nilai posttest peserta didik kelas eksperimen dan kontrol ............................ 72

11. Penggolongan nilai N-Gain kelas eksperimen dan kontrol ............................ 73

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka pikir penelitian .............................................................................. 45

2. Desain penelitian ........................................................................................... 46

3. Perbedaan nilai pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen ......................... 72

4. Perbedaan ketutasan nilai posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen ....... 73

5. Perbandingan N-Gain peserta didik kelas kontrol dan kelas eksperimen ..... 74

6. Perbandingan nilai rata-rata N-Gain ............................................................. 74

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

01. Dokumen Surat-surat

1. Surat-surat Penelitian

Surat Pendahuluan ................................................................................. 84

Surat Keterangan .................................................................................... 85

Surat Izin Penelitian ............................................................................... 86

Surat Pemberian Izin Penelitian ............................................................. 87

Surat Pernyataan Teman Sejawat Kelas Eksperimen ............................ 88

Surat Pernyataan Teman Sejawat Kelas Kontrol ................................... 89

Surat Pernyataan Teman Sejawat Mahasiswa ........................................ 90

Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ................................ 92

02. Perangkat Pembelajaran

2. Pemetaan SK dan KD ........................................................................... 93

3. Silabus Pembelajaran ............................................................................ 96

4. RPP Kelas Eksperimen ......................................................................... 99

5. RPP Kelas Kontrol ................................................................................ 112

6. Format Kisi-kisi Instrument Tes ........................................................... 122

03. Perhitungan Uji Coba Instrumen

7. Hasil Analisis Uji Validitas Tes ............................................................ 124

8. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Tes ........................................................ 126

9. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Manual..................................... 127

10. Soal Pretest dan Posttest ....................................................................... 132

11. Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest ............................................. 136

04. Data Hasil Penelitian 12. Rekapitulasi Nilai Kognitif .................................................................... 137

13. Uji Normalitas ........................................................................................ 139

14. Uji Homogenitas .................................................................................... 146

15. Uji Hipotesis .......................................................................................... 149

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

xi

Halaman

05. Tabel-tabel statistik

16. Tabel Nilai-nilai r Product Moment ....................................................... 151

17. Tabel Nilai Chi Kuadrat (χ2) .................................................................. 152

18. Tabel Nilai-nilai untuk Distribusi F ....................................................... 153

19. Tabel Z kurva Normal ............................................................................ 154

20. Tabel Nilai-nilai dalam Distribusi t ....................................................... 155

21. Foto Dokumentasi .................................................................................. 156

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan

peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam

lingkungan tertentu, untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, diperlukan

interaksi antara pendidik dan peserta didik. Interaksi ini disebut interaksi

pendidikan, yaitu saling mempengaruhi antara pendidik dengan peserta didik.

Interaksi pendidikan dengan peserta didik tidak selalu harus diberi atau

dilatih, peserta didik dapat mencari, menemukan, memecahkan masalah, dan

melatih dirinya sendiri. Pendidikan sebagai penyiapan warga negara diartikan

sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar

menjadi warga negara yang baik. Pendidikan mempunyai peranan yang

sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu,

terutama bagi bangsa dan negara.

Pendidikan menjadi sarana utama yang perlu dikelola secara sistematis dan

konsisten berdasarkan pandangan teori dan praktik sepanjang waktu sesuai

dengan lingkungan hidup manusia itu sendiri. Pendidikan dasar juga

berfungsi mempersiapkan peserta didik memenuhi persyaratan mengikuti

pendidikan menengah. Pendidikan diarahkan kepada terbinanya manusia

Indonesia sesuai dengan tujuan pendidikan yang tercantum dalam

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

2

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Bab I Pasal 1 Ayat (1) (2013: 2) bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan sepiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan

negara.

Suatu proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila peserta didik

dapat memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh pendidik dan

mendapatkan hasil belajar sesuai yang diharapkan. Keberhasilan dalam proses

pembelajaran juga didukung oleh adanya Kurikulum berdasarkan lampiran

Permendikbud No. 67 Tahun 2013 (2013: 4) lahirnya Kurikulum 2013

diharapkan mampu untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki

kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,

kreatif, inovatif, dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan

masyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Berlangsungnya proses pembelajaran akan mengembangkan potensi

kepribadian, kecerdasan, dan keterampilan peserta didik. Permendikbud

(2013: 4) penerapan pembelajaran tematik terpadu pada SD/MI sederajat

mulai kelas I sampai kelas IV merupakan salah satu perwujudan untuk

mencapai tujuan pendidikan nasional di Indonesia.

Rusman (2014: 253) pembelajaran tematik akan membantu peserta didik

membangun kebermaknaan konsep-konsep, prinsip-prinsip yang baru dan

lebih kuat. Selain itu pendidik juga dituntut memiliki keterampilan dalam

memilih model atau materi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

3

Tidak hanya strategi atau cara yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran

namun, media yang digunakan harus relevan dengan materi pembelajaran.

Media gambar adalah media yang sederhana, tidak membutuhkan proyektor

dan layar media ini tidak tembus cahaya, maka tidak dapat dipantulkan pada

layar. Kusnadi (2013: 41) media gambar adalah media yang berfungsi untuk

manyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut indra penglihatan.

Pesan yang disampaikan dituangkan melalui simbol-simbol komunikasi

visual. Media gambar memiliki tujuan untuk menarik perhatian, memperjelas

materi, mengilustrasikan fakta, dan ilustrasi.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada peserta didik kelas

IV SDN 1 Metro Barat pada bulan Oktober 2018. Pembelajaran masih

berpusat pada pendidik (teacher centered), pendidik belum maksimal

menggunakan variasi model dalam pembelajaran, sehingga peserta didik

menjadi lebih cepat bosan selama proses pembelajaran berlangsung. Peserta

didik tidak memperhatikan ketika dijelaskan. Peserta didik cenderung pasif

saat kegiatan pembelajaran sehingga proses pembelajaran belum memenuhi

standar atau tujuan pembelajaran yang diharapkan. Hasil wawancara yang

dilakukan peneliti dengan pendidik diperoleh informasi bahwa pendidik

belum menggunakan media gambar secara optimal dalam proses

pembelajaran. Hasil dokumentasi menunjukan bahwa rendahnya hasil belajar

tematik peserta didik kelas IV SDN 1 Metro Barat ketidaktuntasan hasil

belajar tersebut dapat dilihat dari nilai hasil mid semester ganjil tahun

pelajaran 2018/2019 pada tabel 1 sebagai berikut.

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

4

Tabel 1. Nilai ketuntasan mid semester ganjil kelas IV A dan IV B SDN 1

Metro Barat tahun pelajaran 2018/2019

Nilai

KKM

Ketercapaian

KKM

Kelas IV A

(kontrol)

Persentase Kelas IV B

(eksperimen)

Persentase

75 ≥75 Tercapai 6 30% 3 15%

75 <75 Tidak tercapai 14 70% 17 85%

Jumlah 20 100% 20 100%

(Dokumentasi pendidik kelas IV SDN 1 Metro Barat)

Berdasarkan tabel 1. terlihat bahwa hasil belajar peserta didik kelas IV B

dengan persentase ketuntasan 15% lebih rendah dibandingkan kelas IV A

dengan persentase ketuntasan 30%, oleh karena itu peneliti memilih kelas

IV B sebagai kelas eksperimen dan kelas IV A sebagai kelas kontrol.

Mulyasa (2013: 131) menyebutkan bahwa suatu pembelajaran dikatakan

berhasil apabila sekurang-kurangnya 75% dari seluruh peserta didik di kelas

telah mencapai KKM.

Model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan media gambar

mampu memberikan kesempatan lebih banyak kepada peserta didik untuk

berpikir kritis, kreatif, dalam merespon suatu pertanyaan. Huda (2014: 206)

menyatakan bahwa model ini memperkenalkan gagasan waktu „tunggu atau

berpikir‟ (wait or think time) pada elemen interaksi pembelajaran kooperatif

yang saat ini menjadi salah satu faktor ampuh dalam meningkatkan tanggapan

peserta didik terhadap pertanyaan.

Pembelajaran kooperatif tipe think pair share ini relatif lebih sederhana

karena tidak menyita waktu yang lama untuk mengatur tempat duduk atau

mengelompokkan peserta didik ketika proses pembelajaran berlangsung.

Diharapkan dengan menggunakan model ini, dapat meningkatkan hasil

belajar peserta didik, berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

5

mengangkat judul dalam skripsi ini, yaitu: “Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan Media Gambar terhadap Hasil

Belajar Tematik Peserta Didik Kelas IV SDN 1 Metro Barat”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi masalah sebagai

berikut.

1. Pembelajaran masih berpusat pada pendidik (teacher centered).

2. Pendidik belum maksimal dalam menggunakan variasi model

pembelajaran sehingga peserta didik menjadi lebih cepat bosan selama

proses pembelajaran berlangsung.

3. Peserta didik kurang memperhatikan ketika dijelaskan.

4. Peserta didik cenderung pasif saat kegiatan pembelajaran, sehingga proses

pembelajaran belum memenuhi standar atau tujuan pembelajaran yang

diharapkan.

5. Pendidik belum menggunakan media gambar secara optimal dalam proses

pembelajaran.

6. Rendahnya hasil belajar peserta didik kelas IV dilihat dari hasil mid

semester tahun pelajaran 2018/2019 karena belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 75.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,

peneliti membatasi masalah penelitian pada pengaruh model pembelajaran

kooperatif tipe think pair share dengan media gambar terhadap hasil belajar

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

6

tematik pada tema 7 indahnya keragaman di negeriku subtema 3 indahnya

persatuan dan kesatuan negeriku pembelajaran 1 peserta didik kelas IV SDN

1 Metro Barat.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan masalah penelitian

yakni, “Sejauh manakah pengaruh yang signifikan pada penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan media gambar terhadap

hasil belajar tematik pada tema 7 indahnya keragaman di negeriku subtema 3

indahnya persatuan dan kesatuan negeriku pembelajaran 1 peserta didik kelas

IV SDN 1 Metro Barat?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitan Agar memperoleh hasil yang lebih jelas dan terarah, perlu

ditetapkan terlebih dahulu tujuan yang hendak dicapai. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan pada penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan media gambar terhadap

hasil belajar tematik pada tema 7 indahnya keragaman di negeriku subtema 3

indahnya persatuan dan kesatuan negeriku pembelajaran 1 peserta didik kelas

IV SDN 1 Metro Barat.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam kaitannya dengan penelitian ini:

1. Peserta didik

Penerapan pembelajaran tematik dengan model pembelajaran kooperatif

tipe think pair share dengan media gambar merupakan pembelajaran yang

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

7

menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik

dan meningkatkan minat peserta didik dalam mempelajari sehingga

diharapkan dapat menumbuhkan motivasi belajar.

2. Pendidik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi tentang

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share, dan

diharapkan nantinya pendidik dapat mengembangkan pembelajaran

dengan pendekatan yang bervariasi dalam rangka memperbaiki kualitas

pembelajaran bagi peserta didiknya.

3. Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif untuk

meningkatkan mutu pendidikan di SDN 1 Metro Barat.

4. Peneliti

Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebuah ilmu dan

pengalaman yang berharga guna menghadapi permasalahan di masa depan

dan menjadi sarana pengembangan wawasan mengenai pendekatan

pembelajaran.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini meliputi:

1. Jenis penelitian adalah penelitian quasi eksperimen. Objek penelitian ini

adalah model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan media

gambar terhadap hasil belajar tematik pada tema 7 indahnya keragaman di

negeriku subtema 3 indahnya persatuan dan kesatuan negeriku

pembelajaran 1 peserta didik kelas IV SDN 1 Metro Barat.

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

8

2. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN 1 Metro Barat.

3. Penelitian ini telah dilakukan di SDN 1 Metro Barat pada bulan Oktober

sampai Febuari 2018/2019.

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

9

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Pembelajaran Tematik

1.1 Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah suatu pembelajaran yang

menggabungkan beberapa materi pelajaran dan menyajikannya ke

dalam sebuah tema atau topik. Suryosubroto (2009: 133) menyatakan

bahwa pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan

pembelajaran yang mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran

dalam satu tema/topik pembahasan.

Trianto (2011: 139) pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang

menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran

sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna pada peserta didik.

Melalui pembelajaran tematik, peserta didik dapat memperoleh

pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan menerima,

menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya.

Sani (2014: 272) mendefinisikan bahwa pembelajaran tematik

dimaksudkan untuk memberikan pengalaman belajar secara bermakna

kepada peserta didik. Pembelajaran tematik merupakan suatu

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

10

pendekatan pembelajaran yang menggunakan sebuah tema untuk

memadukan beberapa konsep atau materi pelajaran yang dipelajari

secara holistik. Kajian holistik artinya mengkaji suatu peristiwa atau

fenomena dari berbagai bidang studi sekaligus untuk memahami

fenomena tersebut dari berbagai sisi.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

pembelajaran tematik adalah suatu kegiatan pembelajaran yang

mengintegrasikan materi pembelajaran yang mencakup keterampilan,

nilai, atau sikap pembelajar, serta pemikiran yang kreatif dengan

menggunakan tema. Pembelajaran tematik dilakukan untuk

mengupayakan suatu perbaikan kualitas pendidikan, pembelajaran

tematik juga menekankan pada keterlibatan peserta didik dalam proses

pembelajaran.

1.2 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik yaitu pembelajaran yang memperhatikan

karakteristik peserta didik pembelajaran tematik memiliki beberapa

kelebihan dan kekurangan diantaranya. Suryosubroto (dalam

Khasanah 2014: 2) menyatakan kelebihan yang dimaksud, yaitu:

1) Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan

peserta didik.

2) Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat

perkembangan dan kebutuhan peserta didik.

3) Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan

dan bermakna.

4) Menumbuhkan keterampilan sosial, seperti bekerja sama,

toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang

lain.

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

11

Majid (2014: 92) menjelaskan kelebihan dari pembelajaran tematik

sebagai berikut.

1) Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan

anak didik.

2) Memberi pengalaman dan kegiatan belajar-mengajar yang

relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak

didik.

3) Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan

bermakna.

4) Mengembangkan keterampilan berpikir anak didik sesuai

dengan persoalan yang dihadapi.

5) Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama.

6) Memiliki sikap toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap

gagasan orang lain.

7) Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan

persoalan yang dihadapi dalam lingkungan anak didik.

Kekurangan pembelajaran tematik, yaitu sebagai berikut.

1) Aspek pendidik

Pendidik harus berwawasan luas, memiliki kreativitas tinggi,

keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri

yang tinggi, dan berani mengemas dan mengembangkan

materi. Secara akademik, pendidik dituntut untuk terus

menggali informasi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan

materi yang akan diajarkan dan banyak membaca buku agar

penguasaan bahan ajar tidak terfokus pada bidang kajian

tertentu saja. Tanpa kondisi ini, pembelajaran terpadu akan

sulit terwujud.

2) Aspek peserta didik

Pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta

didik yang relatif “baik”, baik dalam kemampuan akademik

maupun kreativitasnya, hal ini terjadi karena model

pembelajaran tematik menekankan pada kemampuan analitis

(mengurai), kemampuan asosiatif (menghubung-hubungkan),

kemampuan eksploratif, dan elaboratif (menemukan dan

menggali) jika kondisi ini tidak dimiliki, penerapan model

pembelajaran tematik ini sangat sulit dilaksanakan.

3) Aspek sarana dan sumber pembelajaran

Pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber

informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga

fasilitas internet. Semua ini akan menunjang, memperkaya

dan mempermudah pengembangan wawasan, jika sarana ini

tidak dipenuhi, penerapan pembelajaran tematik juga akan

terhambat.

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

12

4) Aspek kurikulum

Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian

ketuntasan pemahaman peserta didik (bukan pada pencapaian

target pencapaian materi). Pendidik perlu diberi kewenangan

dalam mengembangkan materi, model, penilaian keberhasilan

pembelajaran peserta didik.

5) Aspek penilaian

Membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh

(komprehensif), yaitu menetapkan keberhasilan belajar

peserta didik dari beberapa bidang kajian terkait yang

dipadukan.

Rusman (2015: 92) kelebihan dan kekurangan pembelajaran tematik,

yaitu:

1) Pengalaman dan kegiatan belajar peserta didik akan selalu

relevan dengan tingkat perkembangan anak.

2) Kegiatan yang dipilih dapat disesuaikan dengan minat dan

kebutuhan peserta didik.

3) Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi peserta didik

sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lebih lama.

4) Pembelajaran tematik menumbuh kembangkan keterampilan

berfikir.

5) Pembelajaran tematik menyajikan kegiatan yang bersifat

pragmatis, dengan permasalahan yang sering ditemui dalam

kehidupan lingkungan peserta didik.

6) Jika pembelajaran tematik dirancang bersama dapat

meningkatkan kerjasama dalam konteks yang lebih

bermakna.

Kekurangan pembelajaran tematik, yaitu sebagai berikut.

1) Aspek pendidik, pendidik harus berwawasan luas, memiliki

keterampilan metodologi yang handal, rasa percaya diri yang

tinggi dan berani mengemas dan mengembangkan materi.

2) Aspek peserta didik, pembelajaran tematik menuntut

kemampuan belajar peserta didik yang relatif baik, baik

dalam kemampuan akademik maupun kreatifitasnya, karena

pebelajaran tematik menekankan pada kemampuan.

3) Aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran

tematik memerlukan sumber bacaan atau informasi yang

cukup banyak.

4) Aspek kurikulum, kurikulum harus luwes, berorientasi pada

pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik.

5) Aspek penilaian, pembelajaran tematik membutuhkan cara

penilaian yang menyeluruh.

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

13

Berdasarkan pendapat ahli di atas, peneliti menyimpulkan kelebihan

pembelajaran tematik yaitu menyenangkan, pengalaman dan kegiatan

belajar yang relevan, hasil belajar bertahan lama, menumbuhkan dan

mengembangkan keterampilan sosial, menyajikan kegiatan yang

bersifat nyata. Kekurangan pembelajaran tematik, yaitu aspek

pendidik yang dituntut untuk memiliki keterampilan yang tinggi,

peserta didik yang belum terbiasa dengan kurikulum baru, aspek

sarana dan prasarana.

1.3 Karakteristik Pembelajaran Tematik

Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran

tematik memiliki beberapa karakteristik. Majid (2014: 89) sebagai

berikut.

a. Berpusat pada peserta didik.

b. Memberikan pengalaman langsung.

c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas.

d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran.

e. Bersifat fleksibel.

f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan

menyenangkan.

Karakteristik pembelajaran tematik Tim Pengembang PGSD (dalam

Dismawan 2014: 19) yaitu sebagai berikut.

a. Holistik, suatu gejala atau peristiwa yang menjadi pusat

perhatian dalam pembelajaran tematik diamati dan dikaji dari

beberapa bidang studi sekaligus, tidak dari sudut pandang

yang terkotak-kotak.

b. Bermakna, pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam

aspek, memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar

skemata yang dimiliki oleh peserta didik, yang pada

gilirannya akan memberikan dampak kebermaknaan dari

materi yang dipelajari.

c. Autentik, pembelajaran tematik memungkinkan

peserta didik memahami secara langsung konsep dan prinsip

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

14

yang ingin dipelajari.

d. Aktif, pembelajaran tematik dikembangkan dengan berdasar

pada pendekatan diskoveri inkuiri, mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, hingga proses evaluasi.

Rusman (2015: 146) karakteristik pembelajaran tematik sebagai

berikut.

a. Berpusat pada peserta didik.

b. Memberikan pengalaman langsung pada peserta didik.

c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas.

d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran.

e. Bersifat luwes/fleksibel.

f. Hasil pembelajaran berkembang sesuai dengan minat, bakat,

dan kebutuhannya.

g. Menggunakan perinsip bermain sambil belajar.

Berdasarkan pendapat para ahli peneliti menyimpulkan bahwa

karakteristik pembelajaran tematik yaitu:

a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik.

b. Memberikan peserta didik pengalaman langsung.

c. Pembelajaran yang terpadu.

d. Bersifat fleksibel.

1.4 Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik adalah pembelajaran dengan pendekatan ilmiah

yang dirancang agar peserta didik menjadi aktif mengonstruksi

konsep, hukum, atau prinsip.

Daryanto (2014: 51) menyatakan pembelajaran dengan

pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang

sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengontruksi

konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan-tahapan

mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),

merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,

mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data,

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

15

menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan, hukum atau

prinsip yang “ditemukan”.

Kemendikbud (2013: 209) menyatakan bahwa Kurikulum 2013

menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam

pembelajaran, yaitu penggunaan pendekatan ilmiah. Pendekatan

ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sebagaimana

dimaksud meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah,

menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata

pelajaran.

Kemendikbud (2013: 208) menyatakan bahwa langkah-langkah

penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran adalah

mengamati (observing), menanya (questioning), menalar

(associating), mencoba (experimenting), membentuk jaringan

(networking). Proses pembelajaran menggunakan pendekatan

scientific harus menyentuh tiga ranah yaitu sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

Proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap

menyentuh transformasi substansi atau materi pembelajaran agar

peserta didik tahu tentang “mengapa”. Ranah keterampilan menyentuh

transformasi substansi atau materi pembelajaran agar peserta didik

tahu tentang “bagaimana”. Ranah pengetahuan menyentuh

transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang

“apa”. Hasil akhir adalah peningkatan dan keseimbangan antara

kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills), manusia

yang memiliki kecakapan, dan pengetahuan untuk hidup secara layak

(hard skills) dari peserta didik meliputi aspek kompetensi sikap

(psikomotor), keterampilan (afektif), dan pengetahuan (kognitif).

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

16

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

pendekatan saintifik merupakan salah satu pendekatan yang

digunakan dalam proses pembelajaran untuk merangsang kemampuan

berpikir peserta didik dalam memperoleh pengetahuan bermakna

melalui pembelajaran berbasis ilmiah. Pendekatan ini mencakup tiga

ranah, yakni kognitif, afektif, dan psikomotor melalui langkah-

langkah sistematis, meliputi kegiatan-kegiatan mengamati

(observing), menanya (questioning), menalar (associating), mencoba

(experimenting), dan membentuk jaringan (networking).

2. Model Pembelajaran

2.1 Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah pola atau rencana yang digunakan sebagai

pedoman dalam merencanakan pembelajaran di dalam kelas. Sutikno

(2014: 58) menyatakan model pembelajaran ialah kerangka

konseptual yang menggambarkan prosedur sistematik dalam

pengorganisasian pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Komalasari (2013: 57) menjelaskan bahwa model pembelajaran pada

dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal

sampai akhir yang disajikan secara khas oleh pendidik.

Suprijono (2013: 46) menyatakan bahwa model pembelajaran ialah

pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran di kelas maupun tutorial. Joyce dan Weil (dalam

Rusman 2014: 133) menerangkan model pembelajaran adalah suatu

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

17

rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum

(rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan

pembelajaran, dan membimbing pelajaran di kelas atau yang lain.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

model pembelajaran adalah suatu konsep atau rancangan

pembelajaran yang dapat diterapkan oleh pendidik secara sistematis

untuk mengorganisasikan pengalaman belajar guna mencapai tujuan

pembelajaran yang diinginkan atau diharapkan. Model pembelajaran

juga merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal

sampai akhir yang disajikan secara khas oleh pendidik.

2.2 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang

mengutamakan kerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pembelajaran kooperatif membantu peserta didik untuk berinteraksi

secara aktif dan positif dalam kelompok. Majid (2013: 174)

pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang

mengutamakan kerjasama dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Isjoni (2014: 15) cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara

bersama-sama dengan saling membantu satu sama lain sebagai satu

kelompok atau satu tim. Sanjaya (2014: 242) mengemukakan bahwa

pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan

menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

18

sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan

akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen).

Berdasarkan pendapat ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran yang

menggunakan sistem kerja sama kelompok pada proses pembelajaran.

Kelompok tersebut melibatkan partisipasi peserta didik dalam satu

kelompok kecil dengan tingkat kemampuan yang berbeda untuk saling

bekerja sama dalam menyelesaikan tugas atau masalah sehingga

peserta didik di dalam kelas menjadi aktif dalam proses pembelajaran.

2.3 Tipe-tipe Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe-tipe pembelajaran kooperatif pada dasarnya adalah sama yaitu

peserta didik diajarkan bekerja sama dan diajarkan agar mampu

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan, namun pada proses

pelaksanaannya saja yang berbeda. Huda (2014: 215) menyatakan

beberapa tipe yaitu Think-Talk-Write, Talking Stick, Snowball

Throwing, Time Token, dan lain-lain.

Suprijono (2013: 89) menyebutkan bahwa model pembelajaran

kooperatif dibagi menjadi beberapa tipe yaitu: (1) Jigsaw, (2)

Think Pair Share, (3) Number Heads Together, (4) Group

Investigation, (5) Two Stay Two Stray, (6) Make a Match, (7)

Listening Team, (8) Inside Outside Circle, (9) Bamboo Dancing,

(10) Point Counter Point, (11) The Power of Two, dan (12)

Listening Team.

Isjoni (2014: 51) dalam Coooperative Learning terdapat beberapa

variasi model yang diterapkan, yaitu diantaranya: a) Student Team

Achivement Division (STAD), b) Jigsaw, c) Group Investigation (GI).

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

19

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

dari berbagai macam model pembelajaran yang bervariasi dan dapat

diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas, maka model

pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran kooperatif tipe think pair share yang memungkinkan

peserta didik untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang

lain, serta dapat mengoptimalkan partisipasi peserta didik. Model

pembelajaran ini juga mengajarkan peserta didik untuk dapat aktif dan

bertanggung jawab untuk setiap tugas yang diberikan kepadanya.

2.4 Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif memiliki karakteristik pembelajaran yang

bersifat kelompok yang dapat membantu peserta didik aktif dalam

proses pembelajaran. Rusman (2014: 206) pembelajaran kooperatif

berbeda dengan strategi pembelajaran yang lain. Perbedaan tersebut

dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan pada

pada proses kerjasama dalam kelompok. Sanjaya (2013: 244) terdapat

beberapa karakteristik model pembelajaran kooperatif yaitu:

1. Pembelajaran secara tim

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara tim. Tim

merupakan tempat untuk mencapai tujuan, oleh karena itu,

tim harus mampu membuat peserta didik belajar. Semua

anggota tim harus saling membantu untuk mencapai tujuan

pembelajaran, untuk itulah, kriteria keberhasilan

pembelajaran ditentukan oleh keberhasilan tim.

2. Didasarkan pada manajemen kooperatif

Mnejemen pada umumnya mempunyai empat fungsi pokok

yaitu fungsi perencanaan, fungsi organisasi, fungsi

pelaksanaan, dan fungsi kontrol, demikian juga dalam

pembelajaran kooperatif. Fungsi perencanaan menunjukan

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

20

bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan

yang matang agar proses pembelajaran secara efektif

misalnya tujuan apa yang harus dicapai, bagaimana cara

mencapainya, apa yang harus dilakukan untuk mencapai

tujuan itu dan lain sebagainya.

3. Kemauan untuk bekerja sama

Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh

keberhasilan secara kelompok oleh sebab itu, prinsip bekerja

sama perlu ditekankan dalam proses pembelajaran

kooperatif. Setiap anggota kelompok bukan saja harus diatur

tugas dan tanggung jawab masing-masing, akan tetapi juga

harus ditanamkan perlunya saling membantu. Misalnya,

yang pintar perlu membantu yang kurang pintar.

4. Keterampilan bekerja sama

Kemauan untuk bekerja sama itu kemudian dipraktikan

melalui aktivitas dan kegiatan yang tergambarkan dalam

keterampilan bekerja sama, dengan demikian, peserta didik

perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan

berkomunikasi dengan anggota lain. Peserta didik perlu

dibantu mengatasi berbagai hambatan dalam berinteraksi

dan berkomunikasi, sehingga setiap peserta didik dapat

menyampaikan ide, mengemukakan pendapat, dan

memberikan kontribusi pada keberhasilan kelompok.

Majid (2013: 176) pembelajaran kooperatif memiliki ciri atau

karakteristik sebagai berikut.

1. Peserta didik bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan

materi belajar.

2. Kelompok dibentuk dari peserta didik yang memiliki

keterampilan tinggi, sedang, dan rendah (heterogen).

3. Apabila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari

ras, budaya, suku, dan jenis kelamin yang berbeda.

4. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok dari pada

individu.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

karakteristik dari pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang

dibentuk secara berkelompok dalam memecahkan sebuah masalah

sehingga peserta didik aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

21

kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran yang lain, perbedaan

tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih

menekankan pada proses kerjasama dalam kelompok.

3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share

3.1 Pengertian Pembelajaran Think Pair Share

Think Pair Share atau berpikir berpasangan berbagi merupakan jenis

pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola

interaksi peserta didik, salah satu penyebab rendahnya hasil belajar

peserta didik karena hanya terfokus pada pendidik dan peserta didik

kurang aktif, oleh sebab itu peneliti tertarik memilih menggunakan

model kooperatif tipe think pair share karena model pembelajaran

kooperatif tipe think pair share ini adalah model yang mengajarkan

peserta didik untuk dapat aktif dan bertanggung jawab untuk setiap

tugas yang diberikan kepadanya.

Frang Lyman dan koleganya (dalam Hamdayama 2014: 201)

menyatakan bahwa think pair share merupakan suatu cara yang

efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Model

pembelajaran kooperatif tipe think pair share memungkinkan peserta

didik untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain, serta

dapat mengoptimalkan partisipasi peserta didik. Model kooperatif tipe

think pair share ini bisa diterapkan untuk semua mata pelajaran dan

tingkat kelas.

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

22

Huda (2014: 206) menyatakan bahwa think pair share adalah model

yang memperkenalkan gagasan waktu tunggu atau berpikir (wait or

think time). Elemen interaksi pembelajaran kooperatif yang saat ini

menjadi salah satu faktor ampuh dalam meningkatkan tanggapan

peserta didik terhadap pertanyaan.

Isjoni (2014: 78) menyatakan bahwa teknik ini memberikan peserta

didik kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan

orang lain. Keunggulan teknik ini adalah optimalisasi partisipasi

peserta didik, yaitu memberi kesempatan delapan kali lebih banyak

kepada peserta didik untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi

mereka kepada orang lain.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

model pembelajaran kooperatif tipe think pair share adalah model

pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola

interaksi peserta didik, dimana peserta didik harus mampu berpikir

mandiri dan melaksanakan diskusi untuk menentukan jawaban

bersama. Peserta didik dituntut selalu berfikir tentang suatu persoalan

dan mencari sendiri cara penyelesaiannya, dengan demikian mereka

akan lebih terlihat untuk selalu menggunakan keterampilan

pengetahuannya.

3.2 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share

Cooperative learning tipe think pair share memiliki beberapa

tahapan, Lie (2011: 91) menjabarkan langkah pelaksanaan

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

23

pembelajaran kooperatif tipe think pair share sebagai berikut.

a. Pendidik membagi kelompok siswa dalam kelompok berempat

dan memberikan tugas kepada semua kelompok.

b. Setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut

sendiri.

c. Siswa berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok

dan berdiskusi dengan pasangannya.

d. Kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat

kemudian siswa mempunyai kesempatan untuk membagikan

hasil kerjanya.

Huda (2014: 136) menyebutkan prosedur pelaksanaan pembelajaran

kooperatif tipe think pair share sebagai berikut.

a. Peserta didik ditempatkan dalam kelompok-kelompok, setiap

kelompok terdiri dari empat anggota peserta didik.

b. Pendidik memberikan tugas pada setiap kelompok.

c. Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas

tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu.

d. Kelompok membentuk anggota-anggotanya secara

berpasangan setiap pasangan mendiskusikan hasil pengerjaan

individunya.

e. Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompoknya.

Masing-masing untuk membagikan hasil diskusinya.

Sohimin (2014: 209) langkah-langkah dalam pembelajaran think pair

share adalah:

a. Berfikir

Pendidik mengajukan pertanyan atau suatu masalah yang

dikaitkan dengan pelajaran dan meminta siswa beberapa menit

untuk berfikir sendiri jawaban atas masalah.

b. Berpasangan

Selanjutnya pendidik meminta siswa untuk berpasangan dan

mendiskusikan apa yang mereka peroleh, interaksi selama

waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban jika suatu

pertanyaan yang diajukan menyatukan gagasan suatu masalah.

c. Berbagi

Tahap ini peserta didik perwakilan dari kelompok atau berdua

maju bersama untuk melaporkan hasil diskusinya di depan

kelas, pada tahap terakhir ini siswa seluruh kelas akan

memperoleh keuntungan dalam bentuk mendengarkan

berbagai ungkapan mengenai konsep yang sama dinyatakan

dengan cara yang berbeda oleh individu yang berbeda.

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

24

Sesuai dengan salah satu ciri dari yaitu pair (berpasangan) pada

dasarnya tipe ini hanya dapat diterapkan pada peserta didik yang

jumlahnya genap, namun tidak menutup kemungkinan tipe ini juga

dapat diterapkan pada kelas yang jumlah peserta didiknya ganjil

karena banyak peserta didik yang berjumlah ganjil pada setiap

sekolah. Kristin (dalam Marbun 2013: 22) yang menyatakan apabila

jumlah peserta didik pada suatu kelas ganjil, maka pendidik

menggabungkan peserta didik tersebut dalam kelompok yang dirasa

memiliki prestasi belajar rendah, karena akan banyak masukan-

masukan atau pendapat dalam menyelesaikan soal.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

akan menggunakan langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran

kooperatif tipe think pair share menurut Huda

a. Peserta didik ditempatkan dalam kelompok-kelompok, setiap

kelompok terdiri dari empat anggota peserta didik.

b. Pendidik memberikan tugas pada setiap kelompok.

c. Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas

tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu.

d. Kelompok membentuk anggota-anggotanya secara

berpasangan, setiap pasangan mendiskusikan hasil

pengerjaan individunya.

e. Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompoknya.

Masing-masing untuk membagi hasil diskusinya.

3.3 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Think Pair

Share

Setiap model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan,

kelebihan yang dimiliki suatu model pembelajaran harus disesuaikan

atau harus dimaksimalkan agar tujuan pembelajaran tercapai.

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

25

Kekurangan yang dimiki suatu model pembelajaran harus dapat

dikurangi dengan mencari solusi terbaik agar tujuan pembelajaran

dapat tercapai. Lie (2011: 46) menyebutkan beberapa kelebihan model

pembelajaran think pair share sebahgai berikut.

a. Meningkatkan partisipasi.

b. Cocok untuk tugas sederhana.

c. Lebih banyak kesempatan untuk konstribusi masing-masing

anggota kelompok.

d. Interaksi lebih mudah.

e. Lebih mudah dan cepat membentuknya.

Kekurangan think pair share sebagai berikut.

a. Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor atau

dibutuhkan cukup banyak sumber daya manusia untuk

memonitor kelompok belajar dalam think pair share.

b. Lebih sedikit ide yang muncul.

c. Jika ada perselisihan, tidak ada penengah.

Huda (2014: 137) menyebutkan beberapa kelebihan dan kekurangan

dalam penerapan tipe think pair share, kelebihan diantaranya:

a. Memungkinkan peserta didik untuk bekerja sendiri dan

bekerja sama dengan orang lain.

b. Mampu mengoptimalkan partisipasi peserta didik.

c. Mampu memberikan kesempatan delapan kali lebih banyak

kepada setiap peserta didik untuk menunjukan

partisipasinya.

d. Bisa diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan

kelas.

Kekurangan think pair share sebagai berikut:

a. Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor atau

dibutuhkan cukup banyak sumber daya manusia untuk

memonitor kelompok belajar dalam think pair share.

b. Lebih sedikit ide yang muncul.

c. Jika ada perselisihan, tidak ada penengah.

Sohimin (2014: 211) menyebutkan beberapa kelebihan dalam

penerapan tipe think pair share, sebagai berikut.

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

26

a. Think pair share mudah diterapkan di berbagai jenjang

pendidikan dan dalam setiap kesempatan.

b. Menyediakan waktu berpikir untuk meningkatkan kualitas

respon peserta didik.

c. Peserta didik menjadi lebih aktif dalam berpikir mengenai

konsep dalam mata pelajaran.

d. Peserta didik lebih memahami tentang konsep topik pelajaran

selama diskusi.

e. Peserta didik dapat belajar dari peserta didik lain.

f. Setiap peserta didik dalam kelompoknya mempunyai

kesempatan untuk berbagi atau menyampaikan idenya.

Kelemahannya sebagai berikut.

a. Banyak kelompok yang melapor dan perlu di monitori.

b. Lebih sedikit ide yang muncul.

c. Jika ada perselisihan, tidak ada penengah.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

model kooperatif tipe think pair share merupakan salah satu model

pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

berfikir sendiri dan aktif dalam pembelajaran. Kekurangan dari think pair

share adalah dalam pengelolaan kelasnya, jadi untuk mengatasi

kekurangan tersebut pendidik harus lebih maksimal dalam memanajemen

kelas dengan baik.

4. Belajar dan Pembelajaran

4.1 Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya

perubahan pada diri peserta didik. Sagala (2011: 14) belajar

ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi.

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

27

Belajar merupakan proses pembentukan perilaku seseorang ke

arah yang lebih baik lagi. Kosasih (2013: 10) belajar adalah suatu

kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

pengetahuan dan keterampilan melalui proses keterampilan dan

interaksi dengan lingkungannya dalam upaya melakukan

perubahan dalam dirinya secara menyeluruh baik berupa

pengalaman, sikap, dan perilaku.

Belajar merupakan hal yang paling utama dalam pendidikan dan

akan terus menerus dilakuakan selama manusia tersebut masih

hidup. Komalasari (2013: 2) menjelaskan bahwa belajar adalah

suatu proses perubahan tingkah laku dalam pengetahuan, sikap,

dan keterampilan yang diperoleh dalam jangka waktu yang lama

dan dengan syarat perubahan yang terjadi tidak disebabkan oleh

adanya kematangan ataupun perubahan sementara.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku dalam

diri individu yang ditampakkan dalam bentuk perubahan tingkah

laku seperti pengetahuan, sikap, keterampilan, dan daya pikir

yang diperoleh dari hasil interaksi antara individu dengan

lingkungannya. Aktivitas yang dilakukan ialah membuat suatu

perubahan perilaku yang berbentuk kognitif, afektif, maupun

psikomotor.

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

28

b. Teori Belajar

Teori merupakan landasan terjadinya proses belajar, maka perlu

adanya teori belajar yang mendukung suatu model, pendekatan,

strategi, atau metode yang digunakan dalam pembelajaran.

Banyak sekali teori yang berkaitan dengan belajar, masing-

masing teori memiliki kekhasan tersendiri dalam mempersoalkan

belajar.

Huda (2014: 24) menyebutkan dasar-dasar teori belajar

kelompok, salah satu landasan teoritis pertama tentang belajar

kelompok ini berasal dari pandangan konstruktivis sosial. Pertama

dari Vygotsky, mental peserta didik pertama kali berkembang

pada level interpersonal di mana peserta didik belajar

menginternalisasikan dan mentransformasikan interaksi

interpersonal dengan orang lain, lalu pada level intrapersonal di

mana peserta didik mulai memperoleh pemahaman dan

keterampilan baru dari hasil interaksi ini.

Landasan teori inilah yang menjadi alasan mengapa peserta didik

perlu diajak untuk belajar berinteraksi bersama orang dewasa atau

temannya yang lebih mampu menyelesaikan tugas-tugas yang

tidak bisa mereka selesaikan sendiri. Landasan teori lainnya ialah

berasal dari Piaget tentang konflik sosiokognitif. Konflik ini

muncul ketika peserta didik mulai merumuskan kembali

pemahamannya akan suatu masalah yang bertentangan dengan

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

29

pemahaman orang lain yang tengah berinteraksi dengannya.

Pertentangan ini terjadi, peserta didik akan tertuntut untuk

merefleksi pemahamannya sendiri, mencari informasi tambahan

untuk mengklarifikasi pertentangan tersebut, dan berusaha

“mendamaikan” pemahaman dan perspektifnya yang baru untuk

kembali menyelesaikan inkonsistensi-inkonsistensi yang ada.

Konflik kognitif, merupakan penggerak perubahan karena

memotivasi peserta didik untuk merenungkan kembali

pemahamannya tentang suatu masalah dan berusaha memiliki

pemahaman baru yang lebih sesuai dengan feedback yang peserta

didik terima. Teori Vygotsky dan Piaget, tetap meneguhkan

pentingnya interaksi sosial dalam memberdayakan perspektif,

kognisi, cara berpikir dan belajar peserta didik.

Susanto (2014: 144) menyebutkan teori-teori belajar berdasarkan

pendekatan konstruktivisme. Teori-teori belajar yang berkaitan

erat dengan pendekatan ini di antaranya teori perubahan konsep,

teori belajar bermakna Ausubel, teori belajar Bruner, dan teori

skemata.

1) Teori belajar perubahan konsep

Teori belajar perubahan konsep merupakan suatu teori

belajar yang menjelaskan adanya proses evolusi

pemahaman konsep peserta didik dari peserta didik yang

sedang belajar.

2) Teori belajar bermakna Ausubel

Teori ini beranggapan bahwa belajar merupakan suatu

proses di mana informasi baru dihubungkan dengan

struktur pengertian yang sudah dipunyai seseorang yang

sedang belajar.

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

30

3) Teori belajar Bruner

Teori belajar Bruner berkeyakinan bahwa proses belajar

akan berjalan dengan baik dan kreatif jika pendidik

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman

melalui contoh-contoh yang peserta didik jumpai dalam

kehidupannya.

4) Teori skemata

Belajar menurut teori skema adalah mengubah skema,

artinya orang yang sedang belajar dapat membentuk,

menambah, melengkapi, dan memperluas skema yang

telah dimilikinya, ataupun mengubah sama sekali skema

lama.

Teori belajar terkait dengan asumsi tentang pengetahuan, peserta

didik, dan proses belajar mengajar. Sani (2013: 4) menjelaskan

teori-teori belajar sebagai berikut.

1) Teori belajar Behaviorisme

Belajar menurut kaum behavioris adalah perubahan

dalam tingkah laku yang dapat diamati dari hasil

hubungan timbal balik antara pendidik sebagai pemberi

stimulus dan peserta didik sebagai respon tindakan

stimulus yang diberikan.

2) Teori Kognitivisme

Teori kognitivisme menganggap bahwa proses mental

dalam mengolah informasi dengan menggunakan strategi

kognitif, di mana pengetahuan dan pengalaman tertata

dalam bentuk strategi kognitif.

3) Teori Konstruktivisme

Teori ini membahas kesadaran sosial dalam kegiatan

sosial kemudian terjadi pemaknaan atau kontruksi

pengetahuan baru serta transformasi.

4) Teori Humanisme

Teori ini menyatakan bahwa keberhasilan belajar terjadi

jika peserta didik memahami lingkungan dan dirinya

sendiri.

5) Teori Sibernetik

Proses belajar memang penting dalam teori ini, namun

yang lebih penting adalah sistem informasi yang diproses

dan dipelajari oleh peserta didik.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa teori belajar merupakan landasan terjadinya proses belajar

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

31

peserta didik perlu diajak untuk belajar berinteraksi bersama

orang dewasa atau temannya yang lebih mampu menyelesaikan

tugas-tugas yang tidak bisa diselesaikan sendiri, pentingnya

interaksi sosial dalam mengembangkan perspektif, kognisi, cara

berpikir, dan belajar peserta didik. Proses belajar akan berjalan

dengan baik dan kreatif jika pendidik memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk menemukan suatu konsep, teori,

aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang peserta

didik jumpai dalam kehidupannya.

c. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik

setelah menerima pengalaman belajarnya. Susanto (2013: 5)

mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perubahan-perubahan

yang terjadi pada diri peserta didik, baik yang menyangkut aspek

kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan

belajar. Suprijono (2013: 5) menyatakan bahwa hasil belajar

adalah pola-pola perubahan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.

Bloom (dalam Suprijono 2013: 6) mendefinisikan hasil

belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Terdapat enam tingkatan ranah kognitif, yaitu

dari pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintetis,

dan penilaian. Pada ranah afektif, terdapat lima tingkatan

yaitu menerima, menanggapi, menilai, mengelola, dan

menghayati, sedangkan pada ranah psikomotor terdapat

empat tingkatan yaitu peniruan, manipulasi, pengalamiahan,

dan artikulasi.

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

32

Penilaian dilakukan oleh pendidik terhadap hasil pembelajaran

untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik,

serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan

hasil belajar, sekaligus sebagai umpan balik untuk memperbaiki

proses pembelajaran. Penilaian dilakukan secara konsisten,

sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan nontes

dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran

sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek, portofolio, dan

penilaian diri. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan standar

penilaian pendidikan dan panduan penilaian kelompok mata

pelajaran.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar

mengakibatkan perubahan tingkah laku dalam ranah kognitif,

afektif, dan psikomotor penelitian ini, hasil belajar yang diamati

difokuskan pada ranah kognitif.

4.2 Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi

unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan

prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Sutikno (2014: 12) mengemukakan bahwa

pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

33

pendidik agar terjadi proses belajar pada diri peserta didik.

Sagala (2011: 61) menyatakan bahwa pembelajaran adalah

komunikasi dua arah untuk membelajarkan peserta didik

menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar. Masitoh

(2009: 8) menyatakan bahwa di dalam pembelajaran terdapat

interaksi peserta didik dan pendidik, melibatkan unsur-unsur yang

saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan atau kompetensi

yang diharapkan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa pembelajaran adalah kegiatan belajar peserta didik

melalui usaha yang terencana dengan melibatkan komponen-

komponen pembelajaran dalam mencapai tujuan tertentu. Suatu

hal yang terpenting ialah terjadinya komunikasi timbal balik di

antara peserta didik dengan pendidik untuk mencapai tujuan atau

kompetensi yang diharapkan.

5. Media Pembelajaran

5.1 Pengertian Media Pembelajaran

Proses pembelajaran dapat diterima dengan mudah apabila pendidik

menggunakan media dalam penyampaian materi pembelajaran, media

merupakan alat bantu dalam proses pembelajaran. Sundayana

(2016: 6) memposisikan media sebagai suatu alat atau sejenisnya

yang dapat dipergunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu

pembelajaran. Pesan yang dimaksud adalah materi pelajaran,

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

34

di mana keberadaan media tersebut dimaksudkan agar pesan dapat

lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta didik.

Hamdani (2011: 243) menyatakan bahwa media adalah komponen

sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi

instruksional di lingkungan peserta didik, yang dapat merangsang

peserta didik untuk belajar. Media pembelajaran yang digunakan

meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi

materi pengajaran yang terdiri atas buku, tape recorder, kaset, video

kamera, video recorder, film, slide (gambar), foto, gambar, grafik,

televisi, dan komputer.

Sadiman (2011: 7) menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim

ke penerima. Media dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian,

dan minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga

proses belajar terjadi.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

media pembelajaran merupakan alat yang digunakan untuk

menyampaikan pesan atau informasi yang membuat proses

pembelajaran di kelas terbantu bila menggunakan media serta

pembelajaran yang dapat membangun dan merangsang peserta didik

untuk belajar. Keberadaan media diharapkan agar pesan dari pendidik

dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta didik.

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

35

5.2 Jenis-jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan salah satu sumber yang dibutuhkan

peserta didik untuk menerima suatu pembelajaran, setiap media

pembelajaran memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya. Jenis

media yang akan digunakan harus disesuaikan dengan materi yang

akan diajarkan oleh pendidik. Hamdani (2011: 250) menyatakan

bahwa ada beberapa jenis media pembelajaran yang biasa digunakan,

yaitu media grafis, teks, audio, grafik, animasi, dan video.

Sanjaya (2014: 211) menyebutkan bahwa media pembelajaran dapat

diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut.

1. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:

a. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja,

atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio

dan rekaman suara.

b. Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja,

tidak mengandung unsur suara. Jenis media yang tergolong

ke dalam media visual adalah: film slide, foto, transparansi,

lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak

seperti media grafis.

c. Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain.

d. Mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar

yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran

film, slide suara, dan lain sebagainya.

2. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat dibagi ke

dalam:

a. Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak,

seperti radio dan televisi. Melalui media ini peserta didik

dapat mempelajari hal-hal atau kejadian yang aktual secara

serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.

b. Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang

dan waktu, seperti film slide, film, video, dan lain

sebagainya.

3. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat

dibagi:

a. Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip,

tranparansi, dan lain sebagainya.

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

36

b. Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto,

lukisan, radio, dan lain sebagainya.

Djamarah (2013: 124) dilihat dari jenisnya :

a. Media auditif

Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan

kemampuan suara saja, seperti radio, cassete recorder,

piringan hitam.

b. Media visual

Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra

pengelihatan. Media visual ini ada yang menampilkan

gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film

bingkai), foto, gambar atau lukisan dan cetakan.

c. Media audiovisual

Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur

suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai

kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis

media yang pertama dan kedua.

Berdasarkan jenis-jenis media pembelajaran yang telah dijelaskan di

atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat berbagai jenis media

pembelajaran yang dapat digunakan dan setiap media pembelajaran

memiliki berbagai perbedaan satu dengan yang lain. Penelitian ini

menggunakan media gambar yang termasuk klasifikasi dari media

grafis, dengan media gambar, peserta didik akan lebih tertarik untuk

menerima materi yang diberikan.

5.3 Media Gambar

a. Pengertian Media Gambar

Media merupakan bagian dari salah satu komponen dari proses

pembelajaran, untuk itu pendidik harus memiliki pengetahuan dan

pemahaman yang luas tentang media pembelajaran. Kusnandi

(2013: 41) menyatakan bahwa media gambar adalah media yang

berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

37

menyangkut indera penglihatan. Pesan yang disampaikan

dituangkan melalui simbol-simbol komunikasi visual. Media

gambar mempunyai tujuan untuk menarik perhatian,

memperjelas materi, mengilustrasikan fakta dan informasi.

Daryanto (2010: 19) media gambar adalah suatu penyajian secara

visual yang menggunakan titik-titik, garis, gambar-gambar dan

tulisan atau simbol visual untuk mengikhtisarkan,

menggambarkan, dan merangkum ide data atau kejadian.

Sadiman (2011: 29) media gambar adalah media yang

paling umum dipakai, media gambar merupakan bahasa

umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana,

gambar yang baik sebagai pembelajaran adalah gambar yang

sesuai tujuan pembelajaran terdapat enam syarat yang perlu

dipenuhi oleh gambar yang dijadikan sebagai media

pembelajaran yaitu autentik, sederhana, ukuran relatif,

sesuai dengan tuauan pembelajaran

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa media gambar merupakan media yang berfungsi untuk

menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut indra

penglihatan. Media gambar merupakan bahasa umum yang

menggunakan gambar-gambar dan tulisan atau simbol visual

untuk menggambarkan, dan merangkum ide data atau kejadian

yang dapat dimengerti.

b. Fungsi Media Gambar

Pemanfaatan media pembelajaran ada dalam komponen metode

mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses

interaksi pendidik dan peserta didik dan peserta didik dengan

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

38

lingkungan belajar. Daryanto (2010: 5) media gambar memiliki

fungsi bagi pendidik sebagai berikut.

1. Memudahkan pemahaman peserta didik terhadap materi

yang disampaikan pendidik.

2. Memudahkan jalan komunikasi antara pendidik dan

peserta didik.

3. Memperjelas mata pelajaran agar tidak terlalu bersifat

hafalan.

4. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan tenaga.

Fungsi media gambar bagi peserta didik:

1. Memudahkan pemahaman peserta didik terhadap materi

yang disampaikan pendidik.

2. Memudahkan jalan komunikasi antara pendidik dan

peserta didik.

3. Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan

pengalaman, dan menimbulkan perepsepsi yang sama.

4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan

bakat dan kemampuan visual.

Hamalik (2008: 12) secara garis besar, fungsi penggunaan media

gambar adalah sebagai berikut.

1. Fungsi edukatif, yang artinya mendidik dan memberikan

pengaruh positif pada pendidikan.

2. Fungsi sosial, memberikan informasi yang autentik dan

pengalaman berbagai bidang kehidupan dan memberikan

konsep yang sama kepada setiap orang.

3. Fungsi ekonomis, meningkatkan produksi melalui

pembinaan prestasi kerja secara maksimal.

4. Fungsi politis, berpengaruh pada politik pembangunan.

5. Fungsi seni budaya dan telekomunikasi, yang

mendorong dan menimbulkan ciptaan baru, termasuk

pola usaha penciptaan teknologi kemediaan yang

modern.

Arsyad (2011: 16) menyebutkan 4 fungsi media gambar sebagai

berikut.

1. Fungsi atenis, menarik dan mengarahkan peserta didik

untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran.

2. Fungsi afektif, tingkat kebahagian peserta didik ketika

belajar melalui gambar.

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

39

3. Fungsi kognitif, memperlancar pencapaian tujuan untuk

memahami dan mengkatkan informasi dan pesan yang

terkandung dalam gambar.

4. Fungsi kompensatoris, memberikan konteks untuk

memahami teks.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

penggunaan media pembelajaran berfungsi untuk menumbuhkan

minat peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Media juga

sebagai sumber belajar yang menarik perhatian peserta didik

untuk memperoleh informasi tentang perjalanan, dari fungsi

tersebut, media pembelajaran akan terlihat peranannya sebagai

alat bantu dalam proses pembelajaran.

c. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar

Media gambar merupakan media yang relatif murah apabila

dilihat dari segi biaya. Sadiman (2011: 26) berpendapat bahwa

media gambar sebagai salah satu media pembelajaran mempunyai

kelebihan dan kekurangan sebagai berikut.

Kelebihan media gambar:

1. Sifatnya konkret, artinya gambar lebih realistis.

2. Menunjukkan pokok masalah.

3. Media gambar dapat mengatasi batasan ruang dan

waktu.

4. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan

pengamatan kita.

5. Media gambar dapat memperjelas suatu masalah, dalam

bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja,

sehingga dapat mencegah dan membetulkan

kesalahpahaman.

6. Media gambar murah harganya dan gampang didapat

serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus.

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

40

Kekurangan media gambar sebagai berikut.

1. Gambar hanya menekankan persepsi indera mata.

2. Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif

untuk kegiatan belajar.

3. Ukuran sangat terbatas, tidak memadai untuk kelompok

besar.

Arsyad (2011: 89) menyebutkan kelebihan media gambar

sebagai berikut.

1. Lebih kongkret dan lebih realistis dalam memunculkan

pokok masalah, jika dibandingkan dengan bahasa

verbal.

2. Mengatasi ruang dan waktu.

3. Memperjelas dalam bidang apa saja, dan dapat

digunakan untuk semua orang tanpa memandang umur.

Kekurangan sebagai berikut.

1. Kelebihan dan penjelasan pendidik dapat menyebabkan

timbulnya penafsiran yang berbeda sesuai dengan

pengetahuan masing-masing anak terhadap hal yang

dijelaskan.

2. Penghayatan tentang materi kurang sempurna, karena

media gambar hanya menampilkan persepsi indra mata

yang tidak cukup kuat untuk menggerakkan kepribadian

manusia, sehingga materi yang dibahas kurang

sempurna.

3. Tidak meratanya penggunaan gambar tersebut bagi

anak-anak dan kurang efektif dalam penglihatan.

Biasanya anak yang paling depan yang lebih sempurna

mengamati gambar, sedangkan anak yang paling

belakang semakin kabur.

Daryanto (2011: 100) kelebihan media gambar sebagai berikut.

1. Mudah dimanfatkan di dalam kegiatan belajar mengajar

karena praktis tanpa memerlukan perlengkapan apa-apa.

2. Harga relatif murah dari pada jenis media pengajaran

lainya.

3. Gambar dapat dipergunakan dalam banyak hal, untuk

berbagai jenjang pengajaran dan berbagai disiplin ilmu.

4. Gambar dapat menerjemahkan konsep atau gagasan

yang abstrak menjadi lebih realistik.

Kekurangan media gambar sebagai berikut.

1. Beberapa gambar sudah cukup memadai, tetapi tidak

cukup besar ukuranya jika digunakan untuk tujuan

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

41

pengajaran kelompok besar, kecuali jika diproyeksikan

melalui proyektor.

2. Gambar adalah berdimensi dua sehingga sukar untuk

melukiskan bentuk sebenarnya yang berdimensi tiga.

3. Gambar tetap tidak memperlihatkan gerak seprti halnya

gambar hidup.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan

kelebihan media gambar antara lain mempermudah dan

mempercepat pemahaman peserta didik terhadap pesan yang

disajikan, mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu,

sederhana, dan ekonomis. Kekurangan media gambar adalah

tidak dapat menjangkau kelompok penerima pesan yang besar,

dan menekankan persepsi indra penglihatan saja.

6. Penelitian yang Relevan

Berikut ini beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian

eksperimen dalam skripsi ini:

1. Putu (2016) dalam penelitiannya yang berjudul “Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan Media

Gambar Berpengaruh terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar

IPA Siswa Kelas V SDN Ungasan Bali tahun 2015/2016”.

Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh pada penelitian di SDN

Ungasan menunjukkan (1) terdapat perbedaan hasil belajar antara

siswa yang menggunakan model TPS dengan media gambar

dengan pembelajaran secara konvensional (FA= 16,68 dengan p <

0,05), (2) terdapat perbedaan sikap ilmiah pada pelajar IPA antara

siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

42

tipe TPS dengan media gambar dengan pembelajaran secara

konvensional (FA= 29,56 dengan p < 0,05), (3) tedapat perbedaan

secara simultan dengan model kooperatif tipe TPS dengan

pembelajaran secara konvensional .

Terdapat kesamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan

peneliti lakukan yaitu sama-sama menggunakan penelitian

eksperimen dan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Think Pair Share (TPS) dengan media gambar. Namun,

terdapat perbedaan terhadap penelitian Putu yaitu penelitian Putu

terdapat tiga variabel penelitian yaitu model pembelajaran think

pair share dengan media gambar, sikap ilmiah, dan hasil belajar,

adapun penelitian melakukan penelitian eksperimen terdapat dua

variabel penelitian yaitu model pembelajaran think pair share

dengan media gambar dan hasil belajar pada mata pelajaran

tematik siswa kelas IV SDN 1 Metro Barat.

2. Setiawan (2016) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan

Media Gambar terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya

Magnet di Kelas V SDN Lialang Serang Tahun Pelajaran

2016/2017”. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share

dengan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pada nilai pretest kelas

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

43

eksperimen 45,60 dan kelas kontrol 44,40, perbedaan ini tidak

signifikan hanya selisih 1,20. Adapun rata-rata nilai posttest pada

kelas eksperimen 70,80 dan kelas kontrol 59,20. Pada rata-rata

nilai posttest ini perbedaannya sangat signifikan, pada kelas

eksperimen diperoleh rata-rata yang paling besar setelah

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair

share dengan Media Gambar.

Terdapat kesamaan penelitian ini dengan penelitian yang telah

peneliti lakukan yaitu sama-sama menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan

menggunakan media gambar. Namun, terdapat perbedaan

terhadap penelitian Setiawan yaitu penelitian Setiawan bertujuan

untuk mengamati hasil belajar pada konsep gaya magnet di kelas

V SDN Lialang Serang Banten tahun pelajaran 2016/2017,

sedangkan peneliti melakukan penelitian untuk mengamati hasil

belajar tematik siswa kelas IV SDN 1 Metro Barat 2018/2019.

B. Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan pendapat untuk mengetahui adanya hubungan

antar variabel yang ada dalam penelitian. Sugiyono (2014: 272)

mengemukakan bahwa kerangka pikir merupakan model konseptual tentang

bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah

diidentifikasi sebagai masalah yang penting.

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

44

Arikunto (2013: 99) kerangka pikir adalah bagian dari teori yang

menjelaskan tentang alasan atau argumen bagi rumusan hipotesis, pada

bagian ini akan dijelaskan pengaruh antara model kooperatif tipe think pair

share dengan media gambar terhadap hasil belajar peserta didik.

Kerangka pikir dalam penelitian ini ada input, proses, dan output. Input dari

penelitian ini adalah masalah-masalah yang ditemui ketika observasi, terlihat

banyak peserta didik yang mengobrol saat pembelajaran berlangsung

sehingga peserta didik kurang memperhatikan ketika dijelaskan. Peserta didik

cenderung pasif saat kegiatan pembelajaran berlangsung, hal ini dikarenakan

pendidik tidak menghubungkan pengetahuan baru dengan pengalaman belajar

yang telah dimiliki peserta didik. Masih melaksanakan model pembelajaran

yang berpusat pada pendidik yaitu pendidik hanya menyiapkan peserta didik

untuk menerima pelajaran. Pendidik belum banyak menggunakan variasi

model dalam pembelajaran, sehingga hasil belajar peserta didik masih

rendah. Pendidik belum menggunakan media secara optimal dalam proses

pembelajaran.

Hal tersebut perlu adanya proses yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki

pembelajaran berupa penerapan model kooperatif tipe think pair share

dengan media gambar terhadap hasil belajar peserta didik. Model

pembelajaran ini menuntut peserta didik belajar secara aktif dan bertanggung

jawab untuk setiap tugas yang diberikan.

Berdasarkan pokok pemikiran di atas, bahwa model pembelajaran kooperatif

tipe think pair share dengan media gambar berpengaruh terhadap hasil

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

45

belajar peserta didik. Sugiono (2010: 66) kerangka pikir penelitian terdiri satu

variabel independen dan dependen, yang dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1. Kerangka pikir

Keterangan:

X = Model Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan Media Gambar

= Pengaruh

Y = Hasil Belajar

Alur kerangka pikir pada gambar 1 dapat dideskripsikan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan media gambar yang

dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung dapat membuat peserta didik

lebih mudah menguasai dan menghayati materi pembelajaran, dengan

demikian memungkinkan terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik.

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir maka peneliti menetapkan

hipotesis penelitian sebagai berikut “Terdapat pengaruh yang signifikan pada

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan media

gambar terhadap hasil belajar tematik peserta didik kelas IV SDN 1 Metro

Barat”

X Y

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

46

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen, secara sederhana

penelitian eksperimen adalah penelitian yang mencari pengaruh dari suatu

perlakuan yang diberikan. Campbell dan Stanley (dalam Yusuf 2014: 77)

menyatakan penelitian eksperimental merupakan suatu bentuk penelitian di

mana variabel dimanipulasi sehingga dapat dipastikan pengaruh dan efek

variabel tersebut terhadap variabel lain yang diselidiki atau diobservasi.

Sanjaya (2014: 85) menyatakan bahwa penelitian eksperimen adalah metode

penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dari suatu tindakan

atau perlakuan tertentu yang sengaja dilakukan terhadap suatu kondisi

tertentu. Objek penelitian ini adalah pengaruh model pembelajaran kooperatif

tipe think pair share dengan media gambar (X) terhadap hasil belajar tematik

peserta didik kelas IV (Y).

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif. Alasan

mengapa peneliti menggunakan jenis penelitian ini karena peneliti ingin

melihat sejauh manakah pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe think pair share dengan media gambar terhadap hasil belajar tematik

peserta didik kelas IV dan tidak memfokuskan pada subjektivitas dalam

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

47

penelitian ini. Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode quasi

experimental design. Bentuk desain penelitian ini merupakan pengembangan

dari true eksperimental design. Sugiyono (2013: 114) menyatakan bahwa

quasi experimental design digunakan karena pada kenyataannya sulit

mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Desain

penelitian ini tidak akan mengambil subjek secara acak dari populasi tetapi

menggunakan seluruh subjek dalam kelompok yang utuh untuk diberi

perlakuan.

Pola yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah the none

equivalent control group design. Desain ini dibedakan dengan adanya pretest

sebelum perlakuan diberikan karena adanya pretest, maka pada desain

penelitian tingkat kesetaraan kelompok turut diperhitungkan. Pretest dalam

desain penelitian ini juga dapat digunakan untuk pengontrolan secara statistik

(statistical control) serta dapat digunakan untuk melihat pengaruh perlakuan

terhadap capaian skor (gain score).

Sugiyono (2013: 116) bahwa non-equivalent control group design

digambarkan sebagai berikut.

O1 X O2

O3 O4

Gambar 2. Desain penelitian.

Keterangan:

O1 = nilai pretest kelompok yang diberi perlakuan (eksperimen).

X = perlakuan model kooperatif tipe think pair share dengan media gambar.

O2 = nilai posttest kelompok yang perlakuan (eksperimen).

O3 = nilai pretest kelompok yang tidak diberi perlakuan (kontrol).

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

48

O4 = nilai posttest kelompok yang tidak diberi perlakuan (kontrol).

Setelah diketahui tes awal dan tes akhir maka dihitung selisihnya yaitu:

O2 – O1 = Y1

O4 – O3 = Y2

Keterangan:

Y1 = Hasil belajar peserta didik yang mendapat perlakuan model kooperatif

tipe think pair share dengan media gambar.

Y2 = Hasil belajar peserta didik tanpa perlakuan.

Desain ini menggunakan 2 kelompok, yaitu kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Kelas eksperimen yaitu kelas yang diberi perlakuan model

pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan media gambar

sedangkan kelas kontrol adalah kelas pengendali yaitu kelas mengajar dengan

cara konvensonal. Pelaksanaan pretest yang dilakukan sebelum melakukan

perlakuan, baik untuk kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol (O1,

O3) dapat digunakan sebagai dasar dalam menentukan perubahan. Pemberian

posttest pada akhir perlakuan akan menunjukkan seberapa jauh akibat dari

perlakuan, hal ini dilakukan dengan cara melihat perbedaan nilai (O2 - O4).

B. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Memilih dua kelompok subjek dijadikan kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

2. Menyusun kisi-kisi dan instrumen pengumpul data yang berupa tes

pilihan jamak 40 soal.

3. Menguji coba instrumen pengumpul data pada subjek uji coba instrumen.

4. Menganalisis data dari hasil uji coba instrumen untuk mengetahui apakah

instrumen yang telah dibuat valid dan reliabel.

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

49

5. Melaksanakan penelitian dengan melakukan pembelajaran di kelas

kontrol dan eksperimen serta membagikan instrumen.

6. Menghitung kedua data yang diperoleh untuk mengetahui pengaruh yang

signifikan antara variabel X dan variabel Y.

7. Interpretasi hasil perhitungan data.

C. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di SDN 1 Metro Barat Kecamatan

Metro Barat, Kota Metro. SDN 1 Metro Barat merupakan salah satu

instansi SD yang menerapkan kurikulum 2013.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dimulai pada bulan Oktober 2018 sampai Februari

2019. Pelaksanaan penelitian eksperimen ini telah dilaksanakan pada

semester genap tahun pelajaran 2018/2019.

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN 1 Metro Barat

yang berjumlah 40 peserta didik yang terdiri dari kelas IV A dengan

jumlah 20 peserta didik dan kelas IV B berjumlah 20 peserta didik.

D. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua macam variabel penelitian yaitu variabel

bebas dan variabel terikat.

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

50

a.) Variabel Independen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, dan

antecedent. Variabel independen dalam bahasa Indonesia sering

disebut juga sebagai variabel bebas. Sugiyono (2014: 39) menyatakan

bahwa variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu model

pembelajaran kooperatif tipe think pair share degan media gambar

(X).

b.) Variabel Dependen

Variabel ini sering disebut juga sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. variabel dependen dalam bahasa Indonesia sering disebut

juga sebagai variabel terikat. Sugiyono (2014: 39) menyatakan bahwa

variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. variabel terikat dalam

penelitian ini yaitu hasil belajar tematik (Y).

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah suatu definisi yang didasarkan pada sifat-sifat

yang didefinisikan dan diamati, untuk memberikan penjelasan mengenai

variabel-variabel yang dipilih dalam penelitian, berikut ini akan

diberikan definisi operasional variabel penelitian sebagai berikut.

a.) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan

Media Gambar

Model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan media

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

51

gambar merupakan model pembelajaran yang mengajarkan peserta

didik untuk belajar berpikir mandiri dan mengajarkan peserta didik

untuk bekerja sama secara berpasangan dengan menggunakan media

berupa gambar.

b.) Hasil Belajar Peserta didik

Hasil belajar adalah perubahan yang dialami oleh peserta didik

setelah mengalami kegiatan pembelajaran. Hasil belajar pada

Kurikulum 2013 mencakup 3 ranah yaitu aspek sikap (afektif),

pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor). Hasil belajar

pada kegiatan ini difokuskan pada aspek kognitif.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti harus menentukan populasi

dan sempel terlebih dahulu, kemudian diberi perlakuan agar tercapai

tujuan dari penelitian yang dilaksanakan. Yusuf (2014: 147) menyatakan

bahwa populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan unit analisis.

Kasmadi (2014: 65) mengemukakan populasi adalah seluruh data yang

menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup, dan waktu yang

sudah ditentukan. Sugiyono (2013: 77) menyatakan populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

52

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

populasi adalah jumlah keseluruhan/kelompok yang ditetapkan oleh

peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas

IV SDN 1 Metro Barat yang berjumlah 40 peserta didik yang terdiri dari

kelas IV A dengan jumlah 20 peserta didik dan kelas IV B berjumlah 20

peserta didik.

Tabel 2. Data Peserta Didik kelas IV A dan IV B SDN 1 Metro

Barat

No. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1. IV A 8 12 20

2. IV B 9 11 20

Jumlah 17 23 40

(Sumber: Dokumentasi Pendidik Kelas IV SDN 1 Metro Barat)

2. Sampel Penelitian

Sampel sering juga disebut "contoh" yaitu himpunan bagian/subset

dari suatu populasi, sampel memberikan gambaran yang benar tentang

populasi. Gulo (2010: 78) teknik sampling yang digunakan dalam

penelitian ini adalah non probability sampling. Sugiyono (2013: 122)

menyatakan bahwa non probability sampling yaitu teknik pengambilan

sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap

unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Jenis

sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sampel jenuh.

Sugiyono (2013: 124) menyatakan bahwa sampel jenuh ialah teknik

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai hasil.

Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas di SDN 1 Metro Barat.

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

53

Peserta didik kelas IV B sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 20

peserta didik, dan IV A sebagai kelas kontrol berjumlah 20 peserta didik.

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini perlu memilih teknik dan alat pengumpulan data yang

relevan agar diperoleh data yang objektif. Teknik pengumpulan data yang

digunakan pada penulisan ini berupa teknik nontes yang terdiri dari

observasi, wawancara, dokumentasi dan teknik tes.

a. Teknik NonTes

1) Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan

mengamati atau melihat langsung. Sugiyono (2013: 203)

mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data dengan observasi

digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia,

proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati

tidak terlalu besar. Teknik ini digunakan oleh peneliti untuk

mengamati secara langsung proses pembelajaran.

2) Wawancara

Sugiyono (2013: 194) mengemukakan bahwa wawancara

digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-

hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah responden

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

54

sedikit/kecil. Teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan

data secara empiris mengenai proses pembelajaran di keas IV.

3) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu teknik untuk pengumpulan data

dengan menghimpun dan menganalisis dokumen, berupa dokumen

tertulis atau gambar untuk memperkuat data penelitian. Teknik

dokumentasi pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh

nilai mid semester peserta didik kelas IV.

b. Teknik Tes

Teknik tes digunakan untuk mengukur data kuantitatif berupa hasil

belajar kognitif peserta didik. Arikunto (2013: 193) tes adalah

serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau

bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok, untuk mengetahui

hasil belajar dalam penilitian ini penulis menggunakan instrumen tes.

Soal tes disusun oleh peneliti dengan jumlah 40 soal dalam bentuk

pilihan jamak dengan 4 pilihan jawaban. Instrumen ini digunakan

untuk soal pretest dan posttest. Instrumen penelitian yang telah

dibuat dilakukan uji coba pada peserta didik untuk menguji validitas

dan reliabilitas instrumen, butir soal yang valid digunakan untuk

melakukan pretest dan posttest, baik pada kelas eksperimen maupun

kelas kontrol.

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

55

2. Pengertian Instrumen Tes

Instrumen yang digunakan peneliti berupa instrumen tes. Sanjaya (2014:

251) menyatakan bahwa instrumen tes adalah alat untuk mengumpulkan

data tentang kemampuan subjek penelitian dengan cara pengukuran,

misalnya untuk mengukur kemampuan subjek penelitian dalam menguasi

materi pelajaran tertentu, digunakan tes tertulis tentang materi pelajaran

tersebut, untuk mengukur kemampuan subjek penelitian dalam

menggunakan alat tertentu, maka digunakan tes keterampilan

menggunakan alat tersebut, dan lain sebagainya.

Guna mengumpulkan data yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu seperti

kriteria reliabilitas dan validitas. Teknik ini digunakan untuk

mendapatkan data hasil belajar ranah kognitif. Bentuk tes yang diberikan

berupa soal pilihan jamak, setiap jawaban benar memiliki skor 1 dan

jawaban salah memiliki skor 0.

3. Uji Coba Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen tes yang telah tersusun, kemudian diuji cobakan kepada kelas

yang bukan menjadi subjek penelitian. Tes uji coba ini dilakukan untuk

mendapatkan persyaratan tes yang validitas dan reliabilitas jumlah soal

yang akan di uji cobakan sebanyak 40 butir soal. Tes uji ini dilakukan

pada kelas IV SDN 6 Metro Barat. Alasan penulis memilih SDN 6 Metro

Barat karena mayoritas pendidik berpendidikan S1, sama-sama

menerapkan Kurikulum 2013, memiliki nilai KKM sama yaitu 75, dan

memiliki akreditasi yang sama yakni A.

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

56

4. Uji Persyaratan Instrumen

Setelah diadakan uji coba instrumen, selanjutnya menganalisis hasil uji

coba instrumen. Uji coba tersebut meliputi validitas dan reliabilitas.

a. Validitas

Yusuf (2014: 234), validitas yaitu seberapa jauh instrumen itu benar-

benar mengukur apa (objek) yang hendak diukur. Sanjaya

(2014: 254) validitas adalah tingkat kesahihan dari suatu tes yang

dikembangkan untuk mengungkapkan apa yang hendak diukur.

Pada penelitian ini terdapat satu jenis instumen pengumpul data yaitu

soal tes sehingga diperlukan satu teknik analisis uji validitas, berikut

peneliti jabarkan untuk mengukur tingkat validitas soal, digunakan

rumus korelasi point biserial dengan bantuan program microsoft

office excel 2010, rumus yang digunakan sebagai berikut.

rpbi =

Keterangan:

rpbis = koefisien korelasi point biserial.

Mp = mean skor dari subjek-subjek yang menjawab benar item

yang dicari korelasi.

Mt = mean skor total.

St = simpangan total.

p = proporsi subjek yang menjawab benar item tersebut.

q = 1-P

(Kasmadi, 2014: 157)

Tabel 3. Interpretasi koefisien korelasi nilai r

Besar koefisien korelasi Interpretasi

0,80 – 1,00 Sangat kuat

0,60 – 0,79 Kuat

0,40 – 0,59 Sedang

0,20 – 0,39 Rendah

0,00 – 0,19 Sangat rendah

(Sugiyono, 2014: 257)

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

57

Kriteria pengujian apabila rhitung > rtabel dengan α= 0,05, maka alat

ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila

rhitung < rtabel, maka alat ukur tersebut tidak valid.

b. Reliabilitas

Selain valid sebuah tes harus reliabel (ajeg/dapat dipercaya). Yusuf

(2014: 242) yang dimaksud dengan reliabilitas merupakan konsistensi

atau kestabilan skor suatu instrumen penelitian terhadap individu

yang sama, dan diberikan dalam waktu yang berbeda. Suatu tes

dikatakan reliabel apabila instrumen itu dicobakan kepada subjek

yang sama secara berulang-ulang namun hasilnya tetap sama atau

relatif sama, dalam penelitian ini, digunakan satu teknik untuk

mengukur reliabilitas yaitu teknik Kuder Richarson untuk mengukur

reliabilitas tes pilihan jamak untuk menghitung reliabilitas soal tes

maka digunakan rumus KR. 20 (Kuder Richardson) sebagai berikut.

Keterangan:

r11 = reliabilitas tes.

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar.

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah.

Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q.

n = banyaknya/jumlah item.1

= standar deviasi dari tes.

(Arikunto, 2013: 115)

Perhitungan reliabilitas soal tes pada penelitian ini dibantu dengan

program microsoft office excel 2010.

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

58

Tabel 4. Koefisien reliabilitas

No Koefisien reliabilitas Tingkat reliabilitas

1 0,80 – 1,00 Sangat kuat

2 0,60 – 0,79 Kuat

3 0,40 – 0,59 Sedang

4 0,20 – 0,39 Rendah

5 0,00 – 0,19 Sangat rendah

(Sumber: Sugiyono, 2012: 276)

G. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Setelah melakukan perlakuan terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol

maka diperoleh data berupa hasil pretest, posttest dan peningkatan

pengetahuan (N-Gain), untuk mengetahui peningkatan pengetahuan,

Meltzer dalam (Khasanah 2014: 39) dapat digunakan rumus sebagai berikut.

G =

Dengan kategori sebagai berikut.

Tinggi = 0,7 ≤ N-Gain ≤ 1

Sedang = 0,3 ≤ N-Gain ≤ 0,7

Rendah = N-Gain < 0,3

1. Uji Persyaratan Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, ada beberapa

cara yang digunakan untuk menguji normalitas data, antara lain

dengan kertas peluang normal, uji chi kuadrat, uji liliefors, dengan

teknik kolmogorov-smirnov, dan dengan program microsoft office

excel 2010, untuk melakukan uji normalitas data.

Langkah-langkah uji normalitas adalah sebagai berikut.

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

59

1) Rumusan hipotesis:

Ha = Populasi yang berdistribusi normal.

Ho = Populasi yang berdistribusi tidak normal.

2) Rumus statistik yang digunakan yaitu rumus chi-kuadrat:

Keterangan:

χ2 = chi kuadrat hitung.

fh = frekuensi yang diharapkan.

fo = frekuensi yang diperoleh.

k = banyak kelas interval.

(Sugiono, 2014: 107)

Mencari fo (frekuensi yang diperoleh) dan fh (frekuensi yang

diharapkan) membuat langkah-langkah sebagai berikut.

a. Membuat daftar distribusi frekuensi

1. Menentukan rentang (R), yaitu data terbesar-data

terkecil.

2. Menentukan banyak kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n.

3. Menentukan panjang kelas interval (P) =

4. Menentukan rata-rata simpangan baku.

b. Membuat daftar distribusi frekuensi harapan (fh) dan

frekuensi pengamatan (fo).

Kriteria uji yaitu:

Tolak Ho jika: 𝑋2 ≥ 𝑋2

(1−∝),(𝑘−3)

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

60

Dimana:

α = taraf signifikansi 5% .

k = banyaknya kelas interval.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua

sampel berasal dari populasi dengan variansi yang sama atau tidak.

Analisis ini dilakukan untuk memastikan apakah asumsi

homogenitas pada masing-masing kategori data sudah terpenuhi atau

belum, apabila asumsi homogenitasnya terbukti maka peneliti dapat

melakukan pada tahap analisis data lanjutan. Teknik pengujian

homogenitas dua variabel sebagai berikut.

Rumusan hipotesis:

Ha = Populasi mempunyai varians yang homogen.

Ho = Populasi mempunyai varians yang tidak homogen.

Uji homogenitas digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut.

(Muncarno, 2017: 69)

Harga Fhitung tersebut kemudian dikonsultasikan dengan Ftabel untuk

diuji signifikansinya dengan taraf signifikansi yaitu 0,05.

Keperluan penelitian hanya untuk keluaran test of homogenity of

varience yang digunakan, sementara keluaran data yang lain tidak

digunakan. Selanjutnya data keluaran tersebut ditafsirkan dengan

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

61

memilih salah satu statistik, yaitu statistik yang didasarkan pada rata-

rata (based of mean). Hipotesis yang diuji adalah:

Ha = variansi pada tiap kelompok sama (homogen).

Ho = variansi pada tiap kelompok tidak sama (tidak homogen).

Untuk menetapkan homogenitas digunakan pedoman sebagai

berikut.

a. Tetapkan taraf signifikansi uji, α = 0,05.

b. Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh.

c. Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka variansi setiap

sampel sama (homogen).

d. Jika variansi yang diproleh < α, maka variansi setiap sampel

tidak sama (tidak homogen).

2. Teknik Analisis Data Hasil Belajar

a. Nilai Hasil Belajar

Nilai hasil belajar peserta didik pada ranah kognitif secara individu

dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.

NP =

Keterangan:

NP = nilai pengetahuan.

R = skor yang diperoleh/item yang dijawab benar.

SM = skor maksimum.

100 = bilangan tetap.

(Purwanto, 2008: 102)

Nilai rata-rata hasil belajar seluruh peserta didik dapat dihitung

dengan rumus berikut.

=

Keterangan:

= nilai rata-rata seluruh peserta didik.

X = total nilai yang diperoleh peserta didik.

= jumlah peserta didik.

(Aqib, 2010: 40)

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

62

b. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Peserta didik Secara

Klasikal

Menghitung persentase ketuntasan hasil belajar peserta didik secara

klasikal dapat digunakan rumus berikut.

P =

x 100 %

Tabel 5. Persentase ketuntasan hasil belajar peserta didik

No Persentase Kriteria

1 >85% Sangat tinggi

2 65-84% Tinggi

3 45-64% Sedang

4 25-44% Rendah

5 < 24% Sangat rendah

(Modifikasi dari Aqib, 2010: 41)

3. Pengujian Hipotesis

Jika sampel atau data dari populasi yang berdistribusi normal maka

pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah ada pengaruh X (model

pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan media gambar)

terhadap Y (hasil belajar tematik) maka diadakan uji kesamaan rata-

rata. Pengujian hipotesis ini menggunakan independent sampel t-test

dengan rumus sebagai berikut.

�� ��

Keterangan :

X1 = rata-rata data pada sampel 1

X2 = rata-rata data pada sampel 2

n1 = jumlah anggota sampel 1

n2 = jumlah anggota sampel 2

= variansi sampel 1

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

63

= variansi sampel 2

(Muncarno, 2017: 67)

Kriteria Uji:

thitung > ttabel maka Ha diterima

thitung < ttabel maka Ha ditolak

Berdasarkan rumus di atas, ditetapkan taraf signifikan 5% atau

α = 0,05 dengan kaidah keputusan:

a) Jika thitung > ttabel, artinya ada pengaruh yang signifikan atau

hipotesis penelitian diterima.

b) Jika thitung < ttabel, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan atau

hipotesis penelitian ditolak.

4. Rumusan Hipotesis

Ha = Terdapat pengaruh signifikan pada penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

media gambar terhadap hasil belajar tematik peserta

didik kelas IV SDN 1 Metro Barat.

H0 = Tidak terdapat pengaruh signifikan pada penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe think pair share

denga media gambar terhadap hasil belajar tematik

peserta didik kelas IV SDN 1 Metro Barat.

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

79

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian, dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share

dengan media gambar terhadap hasil belajar tematik pserta didik kelas IV.

Pengaruh dapat dilihat dari perbedaan hasil belajar antara kelas kontrol dan

eksperimen. Nilai rata-rata pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak

jauh berbeda nilai rata-rata pretest kelas eksperimen adalah 59,75 sedangkan

kelas kontrol adalah 61,25. Nilai posttest kelas eksperimen adalah 81,00

sedangkan kelas kontrol adalah 74,50. Begitu pula dapat dilihat dari

perbandingan rata-rata N-Gain kelas eksperimen adalah 0,60 sedangkan rata-

rata N-Gain kelas kontrol adalah 0,49 keduanya berkategori sedang. Selisih

N-Gain kedua kelas tersebut adalah 0,11.

Hasil pengujian hipotesis menggunakan rumus t-test diperoleh data thitung =

2,323 > ttabel = 2,021 berarti Ha diterima. Dari hasil perhitungan tersebut dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan media gambar terhadap

hasil belajar tematik peserta didik kelas IV SDN 1 Metro Barat.

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

80

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan model kooperatif tipe

think pair share dengan media gambar, terdapat beberapa saran yang ingin

dikemukakan oleh peneliti kepada pihak-pihak yang terkait, antara lain:

1. Peserta didik, terkait dengan pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan model kooperatif tipe think pair share dengan media

gambar, hendaknya peserta didik bekerja secara mandiri dan berpartisipasi

aktif dalam proses menginvestigasi masalah.

2. Pendidik, model kooperatif tipe think pair share dengan media gambar

dapat dipakai sebagai alternatif dalam memberikan variasi pada proses

pembelajaran, untuk menerapkan model pembelajaran tersebut guru

sebaiknya memiliki pengetahuan yang baik tentang langkah-langkah

penerapan model kooperatif tipe think pair share dengan media gambar

dan menyiapkan instrumen yang sesuai dengan indikator yang akan

diukur.

3. Sekolah yang ingin menerapkan model kooperatif tipe think pair share

dengan media gambar hendaknya memberikan dukungan kepada guru

yang berupa perlengkapan fasilitas sekolah yang mendukung tercapainya

pembelajaran ini secara maksimal.

4. Peneliti lanjutan yang ingin menerapkan model kooperatif tipe think pair

share dengan media gambar, sebaiknya dicermati dan dipahami kembali

cara penerapannya dan instrumen penelitian yang digunakan. Selain itu,

materi harus disiapkan dengan sebaik mungkin agar memperoleh hasil

yang baik dan keterbatasan dalam penelitian ini dapat diminimalisasi

untuk penelitian selanjutnya.

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

DAFTAR PUSTAKA

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

81

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk SD, SLB, dan TK.

Yrama Widya, Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik Edisi

(Revisi VD). Rineka Cipta, Jakarta.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. PT Raja Garafindo Persada, Jakarta.

Daryanto.2010. Media Pembelajaran. PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera,

Bandung.

2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Penerbit

Gava Media. Yogyakarta.

Djamarah & Zain. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta.

Gulo, W. 2010. Metodologi Penelitian. Grasindo, Jakarta.

Hamalik, Oemar. 2008. Media Pendidikan. PT. Bumi Aaksara, Jakarta.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia, Bandung.

Hamdayama, Jumata. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan

Berkarakter. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Huda, Miftahul. 2014. Cooperative Learning. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Isjoni. 2014. Pembelajaran Kooperatif. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Kasmadi&Sunariah, Nia Siti. 2014. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.

Alfabeta, Bandung.

Kemendikbud. 2013. Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.

Kemendikbud, Jakarta.

Khasanah, Faridhatul. 2014. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif

Tipe Teka-Teki Silang terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 4

Metro Timur. Jurnal Publikasi Pendidikan. 4 : 1-23

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

82

Komalasari, Kokom. 2013. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi.

Refika Aditama, Bandung.

Kosasih Nandang & Dede Sumarna. 2013. Pembelajaran Quantum dan

Optimalisasi Kecerdasan. Alvabeta, Bandung.

Kusandi & Bambang Sujtipto. 2013. Media Pembelajaran Manual dan Digital.

Ghalian Indonesia, Bogor.

Lie, Anita. 2011. Cooperative Learning: Memperaktikan Cooperative Learning di

Ruang-ruang Kelas. Gramedia, Jakarta.

Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Masitoh. 2009. Strategi pembelajaran. Depatermen Agama Republik Indonesia,

Jakarta.

Marbun, Rosita. 2013. Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Think Pair

Shere Untuk Meningkatkan Aktividas dan Hasil Belajar Pada Pembelajaran

Matematika Kela IV A SD Negri 1 Panjang Selatan Bandar Lampung

Tahun 2012/2013. (Skripsi) Universitas Lampung.

Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. PT Remaja

Rosdakarya, Bandung.

Muncarno. 2017. Statistika Pendidikan Edisi Pertama, Media Akademi.

Purwanto, Ngalim. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Remaja Rosdakarya, Bandung.

Putu, Diah. 2016. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan

Media Gambar Berpengaruh terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar IPA

Siswa Kelas V SDN Ungasan Bali. (Skripsi) Universitas Pendidikan Ganesa

Denpasar Bali.

Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran. PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.

2015. Pembelajaran Tematik Terpadu. PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Sadiman, Arief dkk. 2011. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Rajawali Pers, Jakarta.

Sagala, Syaiful. 2011. Konsep & Makna Pembelajaran. Alfabeta, Bandung.

Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Bumi Aksara, Jakarta.

2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum,2013. Bumi

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK …digilib.unila.ac.id/57103/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan

83

Aksara, Jakarta.

Sanjaya, Wina. 2014. Media Komunikasi Pembelajaran. Kencana Prenadamedia

Grup, Jakarta.

Setiawan, Nanang. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think

Pair Shere dengan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada

Konsep Gaya Magnet di Kelas V Sekolah Dasar. (Skripsi) Universitas

Pendidikan Indonesia.

Sohimin, Aris. 2014. Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Ar-

Ruzz Media, Yogyakarta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung.

2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta,

Bandung.

Sundayana, Rostina. 2016. Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran

Matematika. Alfabeta, Bandung.

Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Rineka Cipta, Jakarta.

2014. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Rineka Cipta, Jakarta

Sutikno, Sobri. 2014 . Metode dan Model Pembelajaran. Holistika, Lombok

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Prenadamedia Group, Jakarta.

2014. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Prenada media

Group, Jakarta.

Tim Penyusun. 2013. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Depdiknas, Jakarta.

Trianto. 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik bagi Anak Usia

Dini Awal SD/MI. Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Yusuf, A, Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian

Gabungan. Kencana, Jakarta.