Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA DAN
KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN
KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PADA BANK BRI KC SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun oleh:
RIKA SARI NURRAHMAWATI
NIM 63010150154
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
v
vi
PERNYATAAN KETERSEDIAAN DI PUBLIKASI
vii
MOTTO
“Direndahkan tidak jadi sampah, disanjung tidak mungkin
jadi rembulan.Maka jangan risaukan omongan orang, sebab
setiap orang membacamu dengan pemahaman dan
pengalaman yang berbeda.
Teruslah melangkah selama engkau di jalan yang benar,
meski terkadang kebaikan tidak selalu dihargai”
“Teruslah memantaskan diri. Berjuanglah untuk
mendapatkan apa yang kamu minta. Karena Allah akan
memberikan sesuatu disaat kita telah siap, atau Allah akan
menggantikannya dengan yang lebih baik”
“MANJADDA WAJADA”
viii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah dan
inayah-Nya, serta dengan penuh cinta dan rasa sayang, skripsi ini saya
persembahkan kepada:
1. Allah SWT yang telah memberi kemudahan dan kelancaran dalam
menyelesaikan pembuatan skripsi ini.
2. Kedua orang tua saya Bapak Petrul Huda dan Ibu Sri Sutarti, terimakasih
atas dukungan, bimbingan, curahan kasih sayang yang tak terhingga saat
ini dan tentu saja doa di setiap sujudnya untuk kesuksesan penulis kelak.
3. Kakak dan adik saya, Rizha Ayu Nurkaromah beserta keluarganya dan
Reyvan Dimas Nur Anggara Putra yang selalu mendukung dan semoga
skripsi ini dapat memotivasi adik penulis agar selalu belajar dengan
sungguh-sungguh.
4. Untuk Keluarga Besar di Solo, terimakasih atas doa dan dukungan untuk
segera menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk Masku Gontang
Ragil yang bersedia membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.
5. Untuk teman spesial saya Reinaldi Timur yang tak henti mensupport saya
dari awal sampai saat ini.
6. Sahabat-sahabat tersayangku Alfi Ayu, Dessy Mega, Yuliana, Amalia
yang selalu mendukung dan memberikan motivasi satu dengan yang lain
dan selalu mengingatkan untuk menyelesaikan skripsi ini. Semangat untuk
kalian semua, akan ada dimana semua menjadi lebih indah
ix
7. Sahabat sepermainanku Tanti (Eneng), Bayu, Abi, Ratna dan teman-
temanku yg jauh disana yang sudah menjadi tempat berkeluh kesah saya.
Thank you for listening and I’m sorry if I haven’t been able to be a good
listener. You mean a lot to me.
8. Semua teman-teman seangkatan dan seperjuangan di Perbankan Syariah
S1 Angkatan 2015.
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang,
puji syukur hanya bagi Allah SWT atas segala nikmat serta hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Motivasi
Kerja, Disiplin Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan
Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada Bank Bri Syariah Kc
Semarang” ini dengan baik. Shalawat serta salam kita sanjungkan kepada
junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang kita harpkan syafa’atnya di hari
akhir kelak.
Skripsi ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari tanpa adanya doa,
bimbingan, dukungan, nasehat dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan skripsi
ini tidak akan dapat terwujud. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si.,selaku Dekan Fakultas dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga
3. Bapak Ari Setiawan, M.M selaku Ketua Program Studi S1-Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
xi
4. Bapak Dr. Abdul Aziz NP, M.M. selaku pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, dorongan, dan mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak/Ibu pimpinan cabang pembantu BRI Syariah KC Semarang atas
pemberian izin penelitian kepada penulis
6. Seluruh dosen Program Studi S1 Perbankan Syariah dan seluruh staff
IAIN Salatiga
7. Kedua Orang Tua tercinta dan seluruh keluarga yang telah mendoakan,
memberikan motivasi serta dukungannya baik dari segi moril maupun
materil
8. Seseorang yang selalu mendoakan, mendukung, menemani dan
menyemangati penulis dalam penyusunan skripsi ini, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2015 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Program Studi S1 Perbankan Syariah
10. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, tanpa
mengurangi rasa hormat, terimakasih atas dukungan dan bantuannya
selama ini sehingga karya sederhana ini dapat terwujud dan bermanfaat
untuk kepentingan bersama.
11. Dan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
skripsi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi bertambahnya
xii
pengetahuan penulis. Dan akhirnya, tidak ada kata selain rasa syukur atas rahmat
dan karunia serta ridho Allah SWT. Sehingga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umunya.
Salatiga, 16 Desember 2019
Penulis
Rika Sari N
xiii
ABSTRAK
Nurrahmawati, Rika Sari. 2019. Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja dan
Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai
Variabel Intervening Pada Bank BRI Syariah KC Semarang. Skripsi,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1 Perbankan Syariah
IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Abdul Aziz NP., M.M.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh motivasi, disiplin
kerja dan kompensasi terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai
variabel intervening. Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang
disebarkan kepada karyawan Bank BRI Syariah KC Semarang yang berjumlah 50
responden dengan teknik sampel jenuh. Data yang diperoleh kemudian diolah
dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 22. Teknik analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah path analysis.
Berdasarkan hasil uji penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa
variabel motivasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja
karyawan, variabel disiplin kerja bepengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan, variabel kompensasi berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap kinerja karyawan. Variabel motivasi berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap kepuasan kerja, variabel disiplin kerja berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap kepuasan kerja, variabel kompensasi berpengaruh postif
dan tidak signifikan terhadap kepuasan kerja. Variabel kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Kepuasan kerja
tidak mampu memediasi antara motivasi terhadap kinerja karyawan. Kepuasan
kerja tidak mampu memediasi antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.
Kepuasan kerja mampu memediasi antara kompensasi terhadap kinerja karyawan.
Kata Kunci: Motivasi, Disiplin Kerja, Kompensasi, Kinerja Karyawan, Kepuasan
kerja
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN........................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.......................................................... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ................................................................ iv
PERNYATAAN KETERSEDIAAN DI PUBLIKASI ........................................ v
MOTTO........................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
ABSTRAK ..................................................................................................... xiii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xviii
BAB I ................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 8
xv
E. Sistematika Penulisan ............................................................................. 9
BAB II ............................................................................................................. 12
LANDASAN TEORI ....................................................................................... 12
A. Telaah Pustaka ..................................................................................... 12
B. Kerangka Teori ..................................................................................... 17
C. Kerangka Penelitian.............................................................................. 33
D. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 33
BAB III............................................................................................................ 46
METODE PENELITIAN ................................................................................. 46
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 46
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 47
C. Populasi dan Sampel ............................................................................. 47
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 49
E. Skala Pengukuran ................................................................................. 50
F. Definisi Konsep dan Operasional .......................................................... 51
G. Instrumen Penelitian ............................................................................. 52
H. Teknik Analisis .................................................................................... 53
I. Alat Analisis ......................................................................................... 65
BAB IV ........................................................................................................... 66
ANALISIS DATA ........................................................................................... 66
xvi
A. Deskriptif Objek Penelitian................................................................... 66
B. Deskriptif Data Responden ................................................................... 68
C. Analisis Data ........................................................................................ 74
D. Pembahasan Pengujian Hipotesis ........................................................ 107
BAB V ........................................................................................................... 117
PENUTUP ..................................................................................................... 117
A. Kesimpulan ........................................................................................ 117
B. Saran .................................................................................................. 118
LAMPIRAN .................................................................................................. 125
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 12
Tabel 3. 1 Skala Likert ..................................................................................... 50
Tabel 3. 2 Definisi Konsep dan Operasional ..................................................... 51
Tabel 4. 1 Jenis Kelamin Responden ................................................................ 69
Tabel 4. 2 Pendidikan Terakhir Responden ...................................................... 70
Tabel 4. 3 Usia Responden ............................................................................... 71
Tabel 4. 4 Masa/Lama Bekerja di Bank BRI Syariah ........................................ 72
Tabel 4.5 Pendapatan ....................................................................................... 73
Tabel 4. 6 Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 75
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas ............................................................................ 76
Tabel 4. 8 Hasil Uji Multikolonieritas .............................................................. 78
Tabel 4. 9 Park Analysis .................................................................................. 81
Tabel 4. 10 Linieritas ....................................................................................... 82
Tabel 4. 11 ANOVA Table .............................................................................. 83
Tabel 4. 12 ANOVA Table .............................................................................. 84
Tabel 4. 13 ANOVA Table .............................................................................. 85
Tabel 4. 14 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ........................................ 88
Tabel 4. 15 Hasil Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ............. 90
Tabel 4. 16 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .......................................... 92
Tabel 4. 17 Hasil Uji Determinasi (R²) ............................................................. 94
Tabel 4.18 Hasil Uji Model Summary 1 ........................................................... 95
Tabel 4.19 Hasil Uji Coefficients² 1 ................................................................. 95
Tabel 4. 20 Hasil Uji Model Summary 2 .......................................................... 97
Tabel 4. 21 Hasil Uji Coefficients² 2 ................................................................ 98
Tabel 5.1 Hasil Uji Hipotesis ......................................................................... 115
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Kerangka Penelitian ..................................................................... 33
Gambar 4. 1 Scatterplot Dependent Variable ................................................... 58
Gambar 4. 2 Histogram Dependent Variable .................................................... 86
Gambar 4. 3 Normal P.P Plot Of Regression Standardized Residual Dependent
Variable ........................................................................................................... 87
Gambar 4. 4 Model Path Analysis .................................................................. 100
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan Bank Syariah sangatlah cepat, dunia perbankan juga
tidak lepas dari pengaruh perkembangan internal bank itu sendiri seperti
perkembangan fasilitas dan pelayanan. Perkembangan yang sangat cepat
tersebut perlu diikuti dengan manajemen SDM (sumber daya manusia) yang
baik. Manajemen sumber daya manusia adalah suatu perencanaan,
pengorganisasiaan, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan,
pengembangan, pemberian balas jasa, pengintergrasian, pemeliharaan dan
pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan organisasi
(Amaliyah, 2008).
Dalam era globalisasi saat ini, kualitas sumber daya manusia
memegang peranan penting bagi tercapainya tujuan suatu organisasi.
Persaingan di berbagai sektor membuat proses pengelolaan dan pemeliharaan
managemen organisasi semakin mendapatkan perhatian yang serius dari
seluruh elemen mampu mengikuti perkembangan saat ini sumber daya
manusia yang dalam hal ini adalah pegawai/karyawan pada sebuah
lembaga/organisasi, tentunya berusaha bekerja dengan kemampuan yang
mereka miliki agar dapat mencapai kepuasan kerja yang diinginkan.
2
Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah diharapkan oleh perusahaan
tersebut. Semakin banyak karyawan yang mempunyai kinerja tinggi, maka
produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga
perusahaan akan dapat bertahan dalam persaingan global (Suryoadi, 2012).
Namun kinerja karyawan di dalam suatu organisasi tidak selalu mengalami
peningkatan, terkadang kinerja karyawan mengalami peningkatan, terkadang
mengalami penurunan. Terciptanya kinerja karyawan yang dapat timbul
apanbila organisasi mampu menciptakan kondisi yang dapat mendorong dan
memungkinkan karyawan untuk mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan serta ketrampilan yang dimiliki secara optimal sehingga
karyawan dapat memberikan kontribusi yang positif. Salah satu cara yang
dapat dilakukan oleh perusahaan dalam meningkatkan kualitas kinerja dengan
memberikan perhatian berupa motivasi kerja, disiplin kerja, dan kompensasi
yang diberikan perbankan kepada karyawannya.
Motivasi dapat menjadi pendorong seseorang dalam melaksanakan
suatu pekerjaan dan juga untuk lebih meningkatkan semangat kerja karyawan.
Seorang karyawan yang memiliki motivasi kerja yang tinggi akan
berpengaruh positif terhadap kinerja yang dihasilkan (Bani dkk, 2016).
Apabila karyawan sudah memiliki motivasi tinggi, tentu mereka akan
menciptakan sebuah komitmen dengan menjalankan pekerjaannya tanpa
merasa itu adalah beban, karena menganggap itu memang tangggungjawabnya
dan akan merasa puas dengan hasil kerjanya sendiri. Dengan begitu kualitas
3
kerja karyawan akan semakin baik. Keberhasilan perusahaan dalam
meningkatkan motivasi kinerja karyawannya harus diimbangi dengan
peningkatan kepuasan kerja secara sistematis, berencana, dan terus menerus
untuk mengimbangi kondisi dari lingkungannya yang selalu membutuhkan
tugas kerja yang selalu siap dalam menghadapi berbagai tantangan dan
masalah-masalah yang timbul dalam menjalankan tugasnya.Diperolehnya
kepuasan kerja oleh pegawai baik itu dengan pemberian gaji yang sesuai,
pekerjaan yang diberikan sesuai dengan keahliannya, dan hubungan dengan
atasan terjalin dengan baik, hal ini akan meningkatkan kinerja para
pegawainya {Luthans, 2006).
Selain untuk meningkatkan kinerja yang baik, dapat dilakukan dengan
cara meningkatkan disiplin kerja itu sendiri. Disiplin kerja merupakan sikap
sadar atau kesediaan seorang karyawan untuk melakukan dan mentaati aturan-
aturan yang ditetapkan oleh perusahaan. Karyawan dengan disiplin kerja yang
baik diharapkan mampu melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya dengan efektif dan efisien serta tepat pada
waktunya. Dalam penelitian Sahanggamu (2014) menunjukkan bahwa
variabel disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sementara
dalam Nurcahyani (2016) variabel disiplin kerja tidak berpengaruh terhadap
kinerja karyawan.
Faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan lainnya yaitu
kompensasi. Kompensasi penghargaan yang diberikan kepada karyawan baik
4
secara langsung maupun tidak langsung.Bentuk kompensasi langsung berupa
gaji, tunjangan, bonus dan komisi.Sedangkan untuk kompensasi tidak
langsung seperti pelatihan, wewenang maupun tanggung jawab, dan juga
penghargaan atas kinerja (Rohayati, 2014).
Kepuasan kerja merupakan keadaan penting yang harus dimiliki setiap
pegawai yang bekerja, dimana manusia tersebut mampu berinteraksi dengan
lingkungan kerja dan mereka akan bekerja dengan penuh gairah serta
bersungguh-sungguh sehingga kontribusi terdapat pencapaian tujuan
perusahaan akan meningkat (Kunartinah, 2012).
Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah merupakan bank yang telah
banyak menorehkan prestasi yang cukup membanggakan. Dari sisi kinerja
operasional dan layanan, perusahaan tersebut dilakukan melalui
pengembangan produk dan jasa bank, serta pengembangan jaringan kantor
layanan. Hal tersebut diantaranya ditunjukkan dengan inovasi produk dan
peningkatan jumlah kantor yang dapat dinikmati masyarakat (Annual Report
BRI Syariah, 2015: 26).
Ketersediaan kantor layanan syariah di BRI merupakan salah satu
aspek pendukung akan tercapainya pertumbuhan bisnis yang berkualitas
Selain itu, dengan memfokuskan pengelolaan SDM dalalm serangkaian
program pengembangan kompetensi internal, merupakan upaya untuk dapat
terus memberikan layanan perbankan yang prima dan memenangkan bisnis
5
sekaligus dalam rangka menjaga tingkat turn over karyawan (Annual Report
BRI Syariah, 2015: 27).
Dalam sebuah bank, tenaga kerja merupakan aset yang sangat penting.
Selain dalam mengelola dan memotivasi tenaga kerja yang memiliki kinerja
yang baik agar tidak terjadi perpindahan karyawan. Perpindahan karyawan
akan menimbulkaan ketidakstabilan dalam organisasi tersebut dan juga
peningkatan biaya rekrutmen karyawan. Oleh karena itu, pihak bank juga
harus menjamin kepuasan keryawan untuk meningkatkan kinerja karyawan
tersebut. Faktor motivasi merupakan salah faktor yang menyebabkan
menurunnya karyawan pada PT. Bank BRI Syariah KC Semarang dalam
bekerja karena ada beberapa karyawan yang merasa kurang puas dengan
pemenuhan kebutuhan fisiknya. Misalnya pemberian fasilitas, tunjangan-
tunjangan dan lain-lain yang menyebabkan karyawan kurang termotivasi
dalam bekerja. Hal ini nampak sebagian karyawan merasa tidak mendapat
tunjangan yang cukup.
Sedangkan permasalahan kepuasan kerja karyawan pada PT. Bank
BRI Syariah KC Semarang dihadapkan dengan berbagai peraturan yang dan
prosedur kerja sesuai yang ditetapkan organisasi. Hal ini menyangkut persepsi
merekan terhadap sistem insentif, kelengakapn sarana kerja, serta kehangatan
hubungan kerja dengan atasan maupun sesama kerja.
Karyawan bank syariah merupakan faktor yang sangat penting untuk
mencapai visi misi PT. Bank BRI Syariah KC Semarang. Kegiatan
6
perusahaan dapat terlaksana dengan baik, karena itu kinerjanya dituntut untuk
lebih profesional guna dapat meraih prestasi dalam pekerjaannya. Melihat hal
tersebut, maka dalam penelitian ini penliti tertarik untuk mengangkat
permasalahan yang terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan PT.Bank BRI Syariah KC Semarang.
Faktor yang menyebabkan permasalah motivasi kerja pada PT. Bank
BRI Syariah yaitu dengan semakin menurunya motivasi yang dikarenakan
beberapa karyawan yang merasa tidak puas dengan hasil kerjanya.
Dari uraian latar belakang di atas, sehingga penulis tertarik ingin
meneliti tentang “PENGARUH MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA,
DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN
KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA
BANK BRI SYARIAH KC SEMARANG”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang
diambil dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja di Bank
BRI Syraiah KC Semarang ?
2. Bagaimana pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kepuasan Kerja di Bank
BRI Syariah KC Semarang ?
3. Bagaimana pengaruh Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja di Bank BRI
7
SyariahKC Semarang ?
4. Bagaimana pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di
Bank BRI Syariah KC Semarang ?
5. Bagaimana pengaruh Motivasi Kerja teerhadap Kinerja Karyawan di Bank
BRI Syariah KC Semarang ?
6. Bagaimana pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan di Bank
BRI Syariah KC Semarang ?
7. Bagaimana pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan di Bank
BRI Syariah KC Semarang ?
8. Bagaimana pengaruh Kepuasan Kerja memediasi Motivasi Kerja terhadap
Kinerja Karyawan di Bank BRI Syariah KC Semarang ?
9. Bagaimana pengaruh Kepuasan Kerja memediasi Disiplin Kerja terhadap
Kinerja Karyawan di Bank BRI Syariah KC Semarang ?
10. Bagaimana pengaruh Kepuasan Kerja memediasi Kompensasi terhadap
Kinerja Karyawan di Bank BRI Syariah KC Semarang ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerjadi
Bank BRI Syariah KC Semarang.
8
2. Untuk menjelaskan pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kepuasan Kerja di
Bank BRI Syariah KC Semarang.
3. Untuk menjelaskan pengaruh Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja di
Bank BRI Syariah KC Semarang.
4. Untuk menjelaskan pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
di Bank BRI Syariah KC Semarang.
5. Untuk menjelaskan pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan
di Bank BRI Syariah KC Semarang,
6. Untuk menjelaskan pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan
di Bank BRI Syariah KC Semarang.
7. Untuk menjelaskan pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan di
Bank BRI Syariah KC Semarang.
8. Untuk menjelaskan pengaruh Kepuasan Kerja memediasi Motivasi Kerja
terhadap Kinerja Karyawan di Bank BRI Syariah KC Semarang.
9. Untuk menjelaskan pengaruh Kepuasan Kerja memediasi Disiplin Kerja
terhadap Kinerja Karyawan di Bank BRI Syariah KC Semarang.
10. Untuk menjelaskan pengaruh Kepuasan Kerja memediasi Kompensasi
terhadap Kinerja Karyawan di Bank BRI Syariah KC Semarang.
D. Manfaat Penelitian
Kegunaan penelitian ini diharapkan mampu memberikan mamnfaat bagi
perusahaan maupun pihak yang terlibat didalamnya, diantaranya adalah:
9
1. Manfaat teoritis
Peneliti berharap dari penelitian ini dapat memberikakn ilmu
pengetahuan bagi masyarakat mengenai perbankan syariah dan juga
sebagai sumbangan pemikiran mengenai pengembangan penelitian yang
sudah ada.Serta dapat dijadikan referensi untuk penelitian tentang
marketing.
2. Manfaat praktis
a. Bagi perbankan
Peneliti berharap dari penelitian ini bias bermanfaat sebagai
bahan masukan bagi perbankan yaitu dalam meningkatkan dan
membenahi strategi pemasaran yang sudah ada.
b. Bagi mahasiswa
Peneliti berharap dari penelitian ini bisa bermanfaat dan
menambah pengetahuan serta masukan agar penelitiannya dapat di
fokuskan dan lebih baik lagi.
c. Bagi peneliti dan akademis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan referensi
bagi peneliti selanjutnya bagi yang berminat untuk memperdalam
masalah pengetahuan masyarakat terhadap perbankan syariah.
E. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran yang jelas serta
mempermudah dalam pembahasan, maka secara keseluruhan skripsi ini
10
terbagi dalam lima bab yang setiap bab memiliki kaitan antara yang satu
dengan yang lainnya. Secara global gambaran sistematikanya adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan penelitian disajikan pada bagian
pertama isi skripsi yang di dalamnya merupakan uraian dari Latar Belakang
Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Masalah, Manfaat Penelitian dan
Sistematika Penulisan akan menyajikan tentang latar belakang, tujuan,
manfaat dan sistematika pembahasan.
BAB II LANDASAN TEORI. Dalam bab ini berisi tentang Landasan
Teori, yang menjadi dasar penelitian dan memuat beberapa penelitian
terdahulu yang berguna untuk memperkuat penelitian ini, teori-teori yang
digunakan berisi tentang Kerangka Teori, Kerangka Penelitian dan Hipotesis
Penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN. Menguraikakn mengenai Metode
Penelitian. Dalam bab ini berisi tentang Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel
Penelitian, Metode Penelitian, Defisini Operasional, Instrumen Penelitian,
Teknik Pengumpulan Data dan Analisa Data.
BAB IV ANALISA DATA.Menguraikan mengenai Hasil Penelitian dan
Pembahsan.Bab ini berisi mengenai Pengolahan/Analisa Data yang dapat
dilakukan berdasarkan prosedur penelitian kuantitatif atau dengan kualitatif
dan bias berupa Deskriptif Data.
11
BAB V PENUTUP.Menguraikakn mengenai Kesimpulan dan Saran.Bab
ini berisi mengenai hasil kesimpulan penelitian dan saran yang diajukan bagi
pihak terkait.
LAMPIRAN
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Berdasarkan penelitian yang terdahulu terdapat perbedaan dengan
penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu terletak pada objek maupun
variabel-variabel penelitian. Di dalam hasil penelitian terdahulu
membahas mengenai hasil yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu
yang memiliki kaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Ada
beberapa penelitian yang menjadi acuan dalam penelitian ini dapat dilihat
pada Tabel 1.1
Tabel 1. 1 Penelitian Terdahulu
No Penelitian Variabel Hasil
Isu: motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
1 Puput Hastutik
(2017)
Variabel independen:
motivasi kerja, disiplin kerja
dan komitmen organisasi
Variabel dependen: kinerja
karyawan dan kepuasan kerja
Motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan (+)
signifikan
2 Fidella dkk (2014) Variabel independen: kepuasan kerja dan motivasi
kerja
Variabel dependen: kinerja
karyawan
Motivasi kerja terhadap kinerja karyawan (+)
signifikan
3 Rahmayanti (2014) Variabel indpenden:
kepemimpinan, motivasi,
lingkungan kerja dan
kedisiplinan
Variabel dependen: kinerja
karyawan
Motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan (-)
signifikan
13
Isu: disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
1 Azizah (2014) Variabel independen: motivasi kerja, disiplin kerja
dan lingkungan kerja
Variabel dependen: kinerja
karyawan
Disiplin kerja terhadap kinerja karyawan (+)
signifikan
2 Sahanggamu, Silvya
(2014)
Variabel independen:
pelatihan kerja, motivasi dan
disiplin kerja
Variabel dependen: kinerja
karyawan
Disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan (+)
signifikan
3 Nurcahyani (2016) Variabel independen:
komitmen kompensasi,
disiplin kerja dan motivasi kerja
Variabel dependen: kinerja
karyawan dan kepuasan kerja
Disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan (-)
signifikan
Isu: kompensasi terhadap kinerja karyawan
1 Agung, Hening
(2017)
Variabel independen: stress
kerja, motivasi kerja dan
kompensasi
Variabel dependen: kinerja
karyawan
Kompensasi terhadap
kinerja karyawan (+)
signifikan
2 Nawastuti (2018) Variabel independen:
motivasi dan kompensasi
Variabel dependen: kinejra karyawan dan kepuasan kerja
Kompensasi terhadap
kinerja karyawan (+)
signifikan
3 Riansari dkk (2012) Variabel independen:
kompensasi dan lingkungan
kerja
Variabel dependen: kepuasan
kerja dan kinerja karyawan
Kompensasi terhadap
kinerja karyawan (-)
signifikan
Isu: motivasi kerja terhadap kepuasan kerja
1 Hanafi, Yohana
(2017)
Variabel independen:
motivasi kerja dan
lingkungan kerja
Variabel dependen: kinerja
karyawan dan kepuasan kerja
Motivasi kerja terhadap
kepuasan kerja (+)
signifikan
2 Nitasari (2012) Variabel independen:
motivasi kerja
Variabel dependen: kinerja
karyawan dan kepuasan kerja
Motivasi kerja terhadap
kepuasan kerja (+)
signifikan
14
Isu: Disiplin kerja terhadap kepuasan kerja
1 Yunus, Bachri (2013) Variabel independen: disiplin kerja, motivasi kerja dan
kepemimpinan
Variabel dependen: kepuasan
kerja
Disiplin kerja terhadap kepuasan kerja (+)
signifikan
2 Nilasari dkk (2018) Variabel independen:
motivasi kerja, disiplin kerja
dan lingkungan kerja
Variabel dependen: kepuasan
kerja
Disiplin kerja terhadap
kepuasan kerja (+)
signifikan
3 Lumentut, Dotulang
(2015)
Variabel independen:
motivasi, disiplin kerja dan
lingkungan kerja Variabel dependen: kepuasan
kerja
Disiplin kerja terhadap
kepuasan kerja (-)
signifikan
Isu: Kompensasai terhadap kepuasan kerja
1 Sintaasih (2016) Variabel independen:
kepemimpinan dan
kompensasi
Variabel dependen: kepuasan
kerja dan kinerja karyawan
Kompensasi terhadap
kepuasan kerja (+)
signifikan
2 Dewi (2016) Variabel independen:
kompensasi dan motivasi
Variabel dependen: kinerja
karyawan dan kepuasan kerja
Kompensasi terhadap
kepuasan kerja (+)
signifikan
3 Damayanti, Julinan
(2019)
Variabel independen:
kompensasi dan motivasi
kerja
Variabel dependen: kepuasan
kerja
Kompensasi terhadap
kepuasan kerja (-)
signifikan
Isu: Kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
1 Fernanda (2016) Variabel independen:
kompensasi, kepuasan kerja,
motivasi kerja dan gaya
kepemimpinan
Variabel dependen: kinerja
karyawan
Kepuasan kerja
terhadap kinerja
karyawan (+) signifikan
2 Mustofa (2017) Variabel independen:
lingkungan kerja, disiplin
kerja dan kepuasan kerja
Variabel dependen: kinerja
karyawan
Kepuasan kerja
terhadap kinerja
karyawan (+) signifikan
15
3 Sudiro Achmad (2009)
Variabel independen: komitmen keorganisasian dan
kepuasan kerja
Variabel dependen: kinerja
karyawan
Kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan (-) signifikan
Isu: Kepuasan kerja sebagai intervening
1 Widiyanto, Rini
(2018)
Variabel independen:
motivasi kerja
Variabel dependen: kinerja
karyawan dan kepuasan kerja
Motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan
dengan kepuasan kerja
sebagai variabel
intervening (+)
signifikan
2 Ulum (2017) Variabel independen:
motivasi kerja Variabel dependen: kinerja
karyawan dan kepuasan kerja
Motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan dengan kepuasan kerja
sebagai variabel
intervening (-)
signifikan
3 Nugrahaningsih,
Julaela (2017)
Variabel independen: disiplin
kerja dan lingkungan kerja
Variabel dependen: kinerja
karyawan dan kepuasan kerja
Disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan
dengan kepuasan kerja
sebagai variabel
intervening (+)
signifikan
4 Puspitasari, Wawan (2018)
Variabel independen: disiplin kerja dan motivasi kerja
Variabel dependen: kinerja
karyawan dan kepuasan kerja
Disiplin kerja terhadap kinerja karyawan
dengan kepuasan kerja
sebagai variabel
intervening (-)
signifikan
5 Alwan dkk (2018) Variabel independen:
kompensasi
Variabel dependen: kinerja
karyawan dan kepuasan kerja
Kompensasi terhadap
kinerja karyawan
dengan kepuasan kerja
sebagai variabel
intervening (+)
signifikan
6 Jufrizen (2017) Variabel independen:
kompensasi
Variabel dependen: kinerja
karyawan dan kepuasan kerja
Kompensasi terhadap
kinerja karyawan
dengan kepuasan kerja
sebagai variabel
intervening (-)
signifikan
(Sumber: data yang diperoleh dalam penelitian ini)
16
Pada hasil dari penelitian ini, penulis lebih memfokuskan untuk lebih
mengetahui bagaimana pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, dan
Kompensasi serta menambahi variabel Kepuasan Kerja (Intervening).
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang telah
dilakukan dengan mengkombinasikan dan menggabungkan bebrapa
variabel yang telah diteliti oleh para peneliti sebelumnya. Berdasarkan
penelitian tersebut dapat diketahui bahwa research gap yang berasal dari
penelitian terdahulu sebagai bahan dalam melakukan penelitian yang
terkait dengan yang diteliti oleh penulis berikut beberapa perbedaan
penelitian:
Beda penelitian yang penulis lakukan terdapat pada jenis variabel dan
objek penelitian. Untuk membedakan dengan penelitian sebelumnya
penulis menggunakan variabel kepuasan kerja sebagai variabel
intervening. Dalam penelitian ini memiliki tujuan yang berbeda dari
penelitian sebelumnya yaitu peneliti ingin mengetahui “Apakah Motivasi,
Disiplin Kerja dan Kompensasi secara bersama-sama berpengaruh
terhadap Kinerja Karyawan yang dimediasi oleh Kepuasan Kerja sebagai
Variabel Intervening Pada PT. Bank BRI Syariah?”.
17
B. Kerangka Teori
a) Teori Kinerja
Heider (1958) dalam As’ad (2003) mengemukakan teori
atribusi atau Expectancy Theory bahwa kinerja merupakan hasil
interaksi antara motivasi dan ability, yang dirumuskan dengan
formula sebagai berikut: P(Performance) merupakan fungsi
M(Motivation) dan A(Ability) yang dapat ditulis sebagai rumus: P = f
(M x A). Muchlas (1997) dalam Wulandari (2004) menjelaskan
bahwa meskipun seseorang mempunyai kemampuan dan kemauan,
tapi mungkin saja ada penghalang yang bisa menghambat prestasinya.
Jadi seseorang yang menunjukan kinerja yang tidak baik, maka harus
dilihat lingkungan luarnya apakah sudah cukup membantu, seperti
apakah memiliki kelengkapan peralatan dan bahan, kondisi kerja yang
favorable, teman kerja yang membantu, peraturan yang mendukung
dan prosedur kerja dengan alokasi waktu yang cukup. Jika semua
tidak ada maka jangan diharapkan muncul suatu prestasi kerja yang
minimal sekalipun.
b) Teori Dua Faktor
Menurut Mangkunegara (2008: 96), teori yang dipelopori oleh
Frederick Herzberg ini merupakan teori yang berhubungan langsung
dengan kepuasan kerja. Menurut teori ini ada dua faktor yang
memperngaruhi kondisi pekerjaan seseorang. Kondisi pertama adalah
18
faktor motivasi (motivator factors) atau faktor pemuas. Menurut
Herzberg, faktor motivator merupakan faktor pendorong seseorang
untuk berprestasi yang bersumber dari dalam diri orang yang
bersangkutan (intrinsik) yang mencakup (1) kepuasan kerja itu sendiri
(the work it self), (2) prestasi yang diraih (achievement), (3) peluang
untuk maju (advancement), (4) pengakuan orang lain (recognition),
(5) kemungkinan pengembangan karir (possibility of growth), dan (6)
tanggung jawab (responsible)
Faktor kedua adalah faktor pemelihara (maintenance faktors)
atau hyginie faktor merupakan faktor yang berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan untuk memelihara keberadaan karyawan.
Faktor ini merupakan faktor kebutuhan yang paling mendasar bagi
kehidupan para pegawai, karena maintenance factors ini sebagai
faktor yang besar tingkat ketidakpuasannya yang bila tidak dipenuhi
sebagaimana mestinya. Faktor ini dikualifikasikan ke dalam faktor
ekstrinsik yang meliputi antara lain, (1) kompensasi, (2) kedisiplinan,
(3) kondisi kerja, (4) rasa aman, (5) hubungan antar manusia, (6)
status, dan (7) kebijaksanaan perusahaan.
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan di atas, bahwa upaya
meningkatkan motivasi kerja dapat dilakukan dengan memasukkan
unsur-unsur yang memotivasi ke dalam suatu pekerjaan seperti
19
membuat pekerjaan menantang, memberi tanggung jawab yang besar
pada karyawan.
c) Motivasi Kerja
1. Pengertian Motivasi Kerja
Motivasi berasal dari kata lain "movere" yang berarti
"dorongan atau daya penggerak". Menurut McDonald dalam
Hamalik (2011: 158) "Motivasi adalah perubahan energi dalam diri
(pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan
reaksi untuk mencapai tujuan". Menurut Hilgard dalam Sanjaya
(2006: 29) yakni "Motivasi adalah suatu keadaan yang terdapat
dalam diri seseorang yang menyebabkan seseorang melakukan
kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu". Jadi motivasi
kerja merupakan suatu dorongan yang dapat menyebabkan
seseorang melakukan kegiatan atau bekerja untuk mencapai tujuan.
Amstrong dalam penelitian Ekaningsih (2012) menyatakan
bahwa motivasi sebagai sesuatu yang membuat orang bertindak
atau berperilaku dalam cara-cara tertentu. Motivasi merupakan
sesuatu yang menggerakkan orang untuk mencapai rasa memiliki
tujuan bersama dengan memastikan bahwa sejauh mungkin
keinginan kebutuhan rasa serta keinginan kebutuhan anggotanya
berada dalam keadaan yang harmonis atau seimbang.
Mangkunegara dalam penelitian Irkhami (2014) menyatakan
20
bahwa pada umumnya orang akan merasa puas atas kerja yang
telah atau sedang dilakukannya apabila apa yang ia kerjakan telah
memenuhi harapan salah satu tujuannya bekerja. Apabila
seseorang mendambakan sesuatu, berarti ia memiliki suatu
harapan. Ia akan termotivasi melakukan tindakan ke arah
pencapaian harapan tersebut.
Motivasi merupakan bagian penting dalam setiap kegiatan,
tanpa motivasi tidak ada kegiatan yang nyata. Para karyawan akan
bekerja dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang
itnggi. Apabila karyawan memiliki motivasi yang positif, dia akan
memperlihatkan minat, mempunyai perhatian, dan tanggung jawab
terhadap tugasnya sehingga kinerja mereka meningkat. Hal ini
sejalan dengan pendapat E. Mulyasa (2003: 120) bahwa motivasi
dibutuhkan pada kegiaitan-kegiatan yang berkaitan langsung
dengan peningkatan kinerja.
Berdasarkan definisi di atas, dalam penelitian ini motivasi
kerja didefinisikan sebagai suatu yang mendorong seseorang
untuk bekerja dan mencapai tujuan tertentu. Sebagaimana
motivasi kerja karyawan adalah sesuatu yang mendorong seorang
karyawan untuk melaksanakan atau melakukan tindakan serta
menyelesaikan tugas-tugas dengan baik yang merupakan tanggung
21
jawabnya sebagai karyawan di bank demi mencapai suatu tujuan
tertentu.
2. Teori Motivasi
Hirarki Teori Kebutuhan (Hierarchical od Needs Theory)
adalah teori kebutuhan yang dikemukakan oleh Abrahan Maslow.
Menurut Abraham Maslow bahwa setiap diri manusia itu terdiri
atas 5 (lima) kebutuhan yaitu: a) Kebutuhan fisiologis, kebutuhan
makan, minum, perlindungan fisik, seksual sebagai kebutuhan
terendah. b) Kebutuhan rasa aman berupa kebutuhan perlindungan
dari ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan hidup. c)
Kepemilikan sosial, kebutuhan rasa memiliki, kebutuhan untuk
diterima dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi dan kebutuhan
untuk mencintai dan dicintai. d) Penghargaan diri, kebutuhan akan
harga diri, kebutuhan dihormati dan dihargai orang lain. e)
Aktualisasi diri, kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill,
potensi, kebutuhan untuk berpen-dapat dengan mengemukakan
ide-ide, memberikan penilaian dan kritik terhadap sesuatu.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja
Dalam motivasi tentunya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
mendorong seseeroang melakukan sesuatu. Menurut Komang
Ardana dkk (2008: 31), faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
seseorang adalah sebagai berikut:
22
a. Karakteristik individu, antara lain: minat, sikap terhadap diri
sendiri, pekerjaan dan situasi pekerjaan, kebutuhan individual,
kemampuan atau kompetensi, pengetahuan tentang pekerjaan,
emosi, suasana hati, perasaan keyakinan dan nilai-nilai.
b. Faktor-faktor pekerjaan, antara lain: (a) Faktor lingkungan
pekerjaan, yaitu: gaji yang diterima, kebijakan-kebijakan bank,
supervisi, hubungan antar manusia, kondisi pekerjaan, budaya
organisasi, (b) Faktor dalam pekerjaan, yaitu: sifat pekerjaan,
rancangan tugas atau pekerjaan, pemberian pengakuan
terhadap prestasi, tingkat atu besarnya tanggung jawab yang
diberikan, adanya perkembangan dan kemajuan dalam
pekerjaan, adanya kepuasan dari pekerjaan.
4. Indikator Motivasi Kerja
Indikator Menurut Abraham Maslow terdiri atas 5 (lima)
kebutuhan yaitu:
a. Kebutuhan fisiologis, kebutuhan makan, minum,
perlindunganfisik, seksual sebagai kebutuhan terendah.
b. Kebutuhan rasa aman berupa kebutuhan perlindungan
dariancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan hidup.
c. Kepemilikan sosial, kebutuhan rasa memiliki, kebutuhan
untukditerima dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi dan
kebutuhan untuk mencintai dan dicintai.
23
d. Penghargaan diri, kebutuhan akan harga diri,
kebutuhandihormati dan dihargai orang lain.
e. Aktualisasi diri, kebutuhan untuk menggunakan
kemampuan,skill, potensi, kebutuhan untuk berpendapat
dengan mengemukakan ide-ide, memberikan penilaian dan
kritik terhadap sesuatu.
d) Disiplin Kerja
1. Pengertian Disiplin Kerja
Dalam penellitian Safitri (2013) disiplin kerja adalah suatu
alatyang digunakan para manager untuk berkomunikasi dengan
karyawannya agar mereka bersedia untuk mengubah suatu
perilakuserta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran
atau kesediaanseseorang menaati semua peraturan perusahaan dan
norma-norma sosial yang berlaku.
Hasibuan (2007:193) mendefinisikan kedisiplinan
adalahkesadaran dankesediaan seseorang untuk mentaati semua
peraturanorganisasi/perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku. Disiplin kerja menurut Sinungan (2002) dalam
Marwanto(2014:77) yaitu sikap mental yang tercermin dalam
perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat
berupa ketaatan terhadap peraturan-peraturan atau ketentuan-
ketentuan yang diterapkan pemerintah atau etik, norma dan kaidah
24
yang berlaku dalam masyarakat untuk tujuan tertentu. Disiplin
kerja dalam Islam dijelaskan dalam hadist yaitu: “Seorang muslim
wajib mendengar dan taat, baik dalam hal yang disukainya maupun
hal yang dibencinya kecuali bila ia diperintah untuk mengerjakan
maksiat. Apabila ia diperintah mengerjakan maksiat, maka tidak
wajib untuk mendengar dan taat”,(H.R. Bukhari Muslim).
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja
adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk patuh dan
taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis
maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan
tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksi apabila ia
melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
Hasibuan (2009: 194) faktor-faktor yang mempengaruhi
disiplin kerja adalah sebagai berikut:
a. Tujuan dan kemampuan
Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat
kedisiplinan karyawan, tentu saja pada dasarnya pekerjaan
yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai dengan
kemampuan karyawannya, agar karyawan tersebut disiplin dan
bersungguh-sungguh dalam mengerjakan pekerjaannya.
b. Kepemimpinan
25
Kepemimpinan sangat memiliki peranan penting dalam
menentukan kedisiplinan kerja karyawan. Karena pemimpin
tersebut akan menjadi contoh bagi para bawahannya.
c. Kompensasi
Kompensasi sangat berperan penting terhadap
kedisiplinan kerja karyawan, artinya semakin besar
kompensasi yang diberikan perusahaan, maka semakin baik
disiplin kerja karyawan. Begitu juga sebaliknya, karyawan
akan sulit bekerja dengan disiplin jika kebutuhan primer
mereka tidak dipenuhi.
d. Sanksi Hukum
Sanksi hukum yang semakin berat akan membuat
karyawan takut untuk melakukan tindakan indispliner dan
ketaatan karyawan terhadap peraturan perusahaan akan
semakin baik.
e. Pengawasan
Pengawasan adalah tindakan yang paling efektif untuk
mewujudkan kedisiplinan kerja karyawan tersebut.
3. Indikator-indikator Disiplin Kerja
Disiplin kerja diukur dengan Indikator-indikator yang
digunakan adalah (Harlie: 2010). Indikator yang digunakan adalah:
26
a. Selalu hadir tepat waktu.
b. Selalu mengutamakan presentase kehadiran
c. Selalu mentaati ketentuan jam kerja.
d. Selalu menggunakan jam kerja dengan efektif dan efisien.
e. Memiliki ketrampilan kerja dibidang tugasnya.
f. Memiliki semangat kerja yang tinggi.
g. Memiliki sikap dan kepribadian yang baik dengan
menunjukkan keteladanan dalam melaksanakan tugas.
h. Selalu kreatif dan inovatif dalam bekerja.
e) Kompensasi
1. Pengertian Kompensasi
Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima dapat
berupa fisik maupun non fisik dan harus dihitung dan diberikan
kepada seseorang yang umumnya merupakan obyek yang
dikecualikan dari pajak pendapatan.Menurut Handoko (2009: 165)
kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan
sebagai balas jasa untuk kerja mereka.Pemberian kompensasi
kepada pekerja merupakan hak pekerja sekaligus merupakan
kewajiban instansi.Keragaman pemenuhan jenis kompensasi
merupakan suatu bentuk komitmen instansi dalam memenuhi hak-
hak pekerja. Kompensasi yang diberikan kepada pekerja sangatlah
bervariasi antara satu variabel dengan instansi yang lain.
27
Pemberian upah merupakan imbalan, pembayaran untuk
pelayanan yang telah diberikan oleh karyawan. Sangat banyak
bentuk-bentuk pembayran upah, baik yang berupa uang maupun
yang bukan berupa uang (nonfinancial).
Pada dasarnya pengertian-pengertian diatas, kompensasi adalah
kontribusi yang diterima oleh pegawai atas pekerjaan yang telah
dikerjakan. Pemberian kompensasi merupakan salah satu cara
untuk meningkatkan motivasi karyawan sehingga mereka betah
diperusahaan.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Kompensasi
Menurut Sutrisno (2016:199) mengemukakan bahwa besar
kecilnya kompensasi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-
faktor yang memengaruhi besarnya kompensasi tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Tingkat biaya hidup
b. Tingkat kompensasi yang berlaku di perusahaan lain
c. Tingkat kemampuan perusahaan
d. Jenis pekerjaan dan besar kecilnya tanggung jawab
e. Peraturan perundang-undangan
f. Peranan Serikat Buruh
28
3. Indikator-indikator Kompensasi
Ada beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai indikator
kompensasi, menurut Simamora (2004: 445) yaitu:
a. Upah dan gaji
Upah dan gaji merupakan hal yang berbeda.Upah
merupakan basis bayaran yang kerap kali digunakan bagi
pekerjaan-pekerjaan produksi dan pemeliharaan atau untuk
pekerja harian yang bukan pegawai atau karyawan tetap.
b. Insentif
Insentif adalah tambahn kompensasi diatas atau diluar
gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi.Insentif biasanya
diberikan oleh perusahaan atas dasar prestasi kerja karyawan
atau produktivitas karyawan. Karyawan dengan prestasi atau
produktivitas kerja yang baik maka akan mendapat insentif
dari perusahaan.
c. Tunjangan
Tunjangan merupakan pembayaran atau jasa yang
diberikan oleh perusahaan sebagai pelindung atau pelengkap
gaji pokok. Contoh-contoh tunjangan adalah asuransi
kesehatan dan jiwa, liburan yang ditanggung perusahaan,
program pensiun dan tunjangan lainnya yang berkaitan dengan
hubungan kepegawaian.
29
d. Fasilitas Kompensasi
Fasilitas kompensasi yang berbentuk fasilitas diberikan
oleh perusahaan untuk memperlancar dan mempermudah serta
memotivasi karywan atau pegawai dalam bekerja.Contoh-
contoh fasilitas adalah kenikmatan/fasilitas seperti mobil
perusahaan, keanggitaan klup, tempat parkir khusus, atau
akses internet, seragam kerja dan sebagainya.
f) Kepuasan Kerja
1. Pengertian Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat
individual.Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang
berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada
dirinya. Makin tinggi penilaian terhaadap kegiatan yang dirasakan
sesuaia dengan sisteam nilai yang berlaku pada dirinya.Makin
tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan
keinginan individu, maka makin tinggi kepuasannya terdapat
kegiatan tersebut.Jadi secara garis besar kepuasan kerja dapat
diartikan sebagai hal yang menyenangkan atau yang tidak
menyenangkab yang mana pegawai memandang pekerjaannya
(Hasibuan, 2006:40).
2. Indikator-indikator kepuasan kerja
30
Adapun indikator-indikator kepuasan kerja menurut (Hasibuan,
2009:203) adalah sebagai berikut:
a. Balas jasa yang adil dan layak
b. Berat-ringannya pekerjaan
c. Suasana dan lingkungan pekerjaan
d. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan
e. Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya.
g) Kinerja Karyawan
1. Pengertian Kinerja Karyawan
Menurut Mangkunegara (2008:67) istilah kinerja berasal dari
kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja
atau pretasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang).
Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.
Menurut Suyadi (1999: 87) kinerja adalah hasil kerja yang
dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-
masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai
dengan moral maupun etika.
31
Berhasil atau tidaknya kinerja yang dicapai organisasi tersebut
di pengaruhi kinerja karyawan secara individual maupun
kelompok. Dengan asumsi semakin baik kinerja karyawan maka
semakin baik kinerja organisasi.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor
kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Hal ini
sesuai dengan pendapat Keith Davis (1964) dalam Mangkunegara
(2008:67) yang merumuskan bahwa:
Human Performance = Ability + Motivation, Motivation =Attitude
+ Situation, Ability = Knowladge + Skill.
a. Faktor Kemampuan
Secara psikologiis, kemampuan (ability) pegawai terdiri
dari kemampuan potensei (IQ) dan kemampuan reality
(knowledge+ skill). Artinya, pegawai yang memiliki IQ diatas
rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang
memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan
pekerjaan seharihari, maka ia akan lebih mudah mencapai
kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan
kehliannya (the right man in the rght place, the right man on
the right job).
32
b. Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang
pegawai dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi
merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang
terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). Sikap
mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri
pegawai untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara
maksimal. Sikap mental seorang pegawai harus sikap mental
yang secara psikosifik (sikap secara mental, fisik, tujuan, dan
situasi). Artinya, seorang pegawai harus siap mental, mampu
secara fisik, memahami tujuan utama dan target kerja, yang
akan dicapai, mampu memanfaatkan, dan menciptakan situasi
kerja.
3. Indikator-indikator Kinerja Karyawan
Mathis-jackson (2006: 378) mengartikan bahwa kienrja pada
dasarnya adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan oleh
karyawan. Ada 5 jenis yaitu:
a. Kemampuan teknis
b. Kemampuan konseptual
c. Mutu Kerja (Kualitas)
d. Kuantitas
e. Kreatifitas Kerja
33
C. Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori yangberhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan
sebagai masalah penting. Dalam penelitian ini, untuk menganalisa masalah
yang dihadapi maka terlebih dahulu perlu dikemukakan gambaran yang
berupa kerangka penelitian sebagai berikut:
Gambar 1. 1 Kerangka Penelitian
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan kesimpulan suatu jawaban maupun dugaan yang
sifatnya masih sementara dari suatu penelitian, yang menyatakan terdapat
34
hubungan antara satu variabel atau lebih. Kebenaran dari hasil penelitian
harus dilakukan bukti melalui penyelidikan ilmiah. Menurut Sugiyono (2014:
132), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pemikiran
teoritis dan berasal dari hasil penemuan sementara atas masalah yang telah
dirumuskan. Berikut hasil hipotesis dari penelitian sebelumnya antara lain:
1. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada
Bank BRI KC Semarang
Menururt Handoko (2001:252) hubungan motivasi terhadap
kepuasan kerja adalah motivasi yang ada pada diri seseorang sebagai
kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku guna
mencapai tujuan kepuasan dirinya. Perusahaan dapat memilih cara
memotivasi karyawan dengan tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi
perusahaan. Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama,
bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk
mencapai kepuasan (Hasibuan, 2001).
Penelitian terdahulu mengenai motivasi kerja dilakukan oleh
Nitasari (2012) yang mengemukakan bahwa variabel motivasi kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Didukung
oleh penelitian yang dilakukan oleh Hanafi dan Yohana (2017) yang
35
menyatakan variabel motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja.
Berdasarkan dari hasil penelitian diatas, maka penulis dapat
mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H1: Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja.
2. Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada
Bank BRI KC Semarang
Menurut teori dua faktor Herzberg disiplin kerja merupakan faktor
pendorong karyawan untuk menaati peraturan yang berlaku dalam
perusahaan dan menaati norma-norma sosial yang berlaku. Kedisiplinan
harus ditegakkan dalam suatu organisasi perusahaan. Tanpa dukungan
disiplin karyawan yang baik sulit bagi perusahaan untuk mewujudkan
tujuannya. Menurut Moenir (2004:25) disiplin kerja pada dasarnya selalu
diharapkan menjadi ciri setiap SDM dalam perusahaan, karena dengan
kedisiplinan kerja akan berjalan dengan baik dan bisa mencapai tujuannya
dengan baik pula. Setiap karyawan harus memiliki disiplin kerja didalam
organisasi atau perusahaannya, seperti mematuhi peraturan tertulis
maupun tidak tertulis yang telah di tetapkan oleh perusahaan karena hal
tersebut dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan harmonis
36
sehingga akan memberikan dampak yang positif terhadap kinerja
karyawannya.
Penelitian terdahulu mengenai disiplin kerja dilakukan oleh Yunus
dan Bachri (2013) yang mengemukakan bahwa disiplin kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, didukung oleh penelitian
yang dilakukan oleh Nilasari dkk (2018) yang menyatakan bahwa disiplin
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Tetapi
beda halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Lumentut dan
Dotulang (2015) yang menyatakan bahwa disiplin kerja tidak positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja.
Berdasarkan dari hasil penelitian diatas, maka penulis dapat
mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H2: Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja
3. Pengaruh Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada
Bank BRI KC Semarang
Menurut Nawawi (2011: 314), kompensasi adalah
penghargaan/ganjaran pada para pekerja yang telah memberikan
kontribusi dalam mewujudkan tujuannya, melalui kegiatan yang disebut
bekerja. Bagi pegawai kompensasi merupakan balas jasa yang diterima
dari organisasi. Sebaliknya dengan pemberian kompensasi tersebut,
37
perusahaan mengharapkan adanya imbalan berupa prestasi kerja yang
tinggi dari pegawai. Dengan balas jasa, pegawai dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan fisik, status social dan egoistiknya sehingga
memperoleh kepuasan kerja (Handoko, 2009:165).
Penelitian terdahulu mengenai kompensasi dilakukan oleh Sintaasih
(2016) hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, didukung oleh penelitian
yang dilakukan oleh Dewi (2016) yang menyatakan bahwa kompensasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Tetapi beda
halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Damayanti, Julinan (2019)
yang menyatakan bahwa kompensasi tidak positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja.
Berdasarkan dari hasil penelitian diatas, maka penulis dapat
mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H3: Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja.
4. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Bank
BRI KC Semarang
Menurut Richard, Robert dan Gordon (2012:312,337) menegaskan
bahwa kepuasan kerja berhubungan dengan perasaan atau sikap seseorang
mengenai pekerjaan itu sendiri, gaji, kesempatan promosi atau pendidikan,
38
pengawasan, rekan kerja, beban kerja dan lain-lain. Pekerja yang puas
juga cenderung terlibat dalam perilaku organisasi yang melampaui
deskripsi tugas dan peran mereka, serta membantu mengurangi beban
kerja dan tingkat stress anggota dalam organisasi. Pekerja yang tidak puas
cenderung bersikap menentang dalam hubungannya dengan
kepemimpinan dan terlibat dalam berbagai perilaku yang kontraprofuktif.
Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan hal yang bersifat individual,
setiap individu memiliki tingkat kepuasan kerja yang berbeda-beda sesuai
dengan keinginan dan sisitem nilai yang diterima (Handoko, 2001: 192).
Penelitian terdahulu mengenai kepuasan kerja dilakukan oleh
Fernanda (2016) yang mengemukakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, didukung oleh penelitian
yang dilakukan oleh Mustofa (2017) yang menyatakan bahwa kepuasan
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Tetapi
beda halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudiro Achmad
(2009) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja tidak positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan dari hasil penelitian diatas, maka penulis dapat
mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H4: Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
39
5. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Bank
BRI KC Semarang
Menurut teori dua faktor Herzberg menyatakan bahwa motivasi
merupakan faktor pendorong untuk meningkatkan semangat kerja
karyawan. Herzberg juga menyatakan bahwa motivator menyebabkan
seseorang untuk bergerak dari kondisi tidak ada kepuasan menuju kearah
kepuasan (Mangkunegara, 2008: 98). Motivasi adalah seperangkat faktor
yang dapat membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku
seseorang untuk memilih jalan tertentu dalam mencapai tujuan (Sugiyono,
2013: 134).
Peneliti terdahulu mengenai motivasi kerja dilakukan oleh Hastutik
(2017) yang mengemukakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan, didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Fidella dkk (2014) yang menyatakan bahwa motivasi kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Tetapi beda
halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmayanti (2014) yang
menyatakan bahwa motivasi kerja tidak positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Berdasarkan dari hasil penelitian diatas, maka penulis dapat
mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H5: Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
40
6. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Bank
BRI KC Semarang
Menurut Malayu (2003: 193) bahwa disiplin adalah fungsi operatif
dari manajemen sumber daya manusia yang penting karena semakin baik
disiplin karyawan, semakin tinggi kinerja yang dapat dicapai seorang
karyawan. Disiplin dan hukuman menjadi realitas harian yang di hadapi
banyak organisasi. Secara alamiah, kesadaran diri antara individua untuk
disiplin kerja harus dikembangkan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang
ada dalam satu organisasi, melalui pengembangan motivasi dan komitmen
organisasi orang-orang yang ada dalam satu organisasi (Harllie, 2010).
Peneliti terdahulu dilakukan oleh Azizah (2014) uang
mengemukakan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan, didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Sahanggamu dan Silvya (2014) yang menyatakan bahwa disiplin kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Tetapi beda
halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurcahyani (2016) yang
menyatakan bahwa disiplin kerja tidak positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Berdasarkan dari hasil penelitian diatas, maka penulis dapat
mengajukan hipotesis sebagai berikut:
41
H6: Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
7. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan pada Bank BRI
KC Semarang
Menurut teori dua faktor Herzberg menyatakan bahwa faktor
pendorong yang dapat menentukan kepuasan atau ketidakpuasan seorang
karyawan dengan cara pemberian kompensasi bagi karyawan, karena
besar kecilnya kompensasi yang diberikan perusahaan cukup adil untuk
karyawan, akan mendorong karyawan untuk lebih baik dalam melakukan
pekerjaannya dan lebih bertanggung jawab atas masing-masing tugas yang
diberikan perusahaan (Mangkunegara, 2008: 99). Kompensasi dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pegawai. Program kompensasi
yang jelas secara psikologis akan mendorong pegawai untuk bekerja
dengan baik. Dengan kata lain, kompensasi dapat digunakan sebagai
sarana untuk meingkatkan motivasi dan produktivitas (Casmiwati, 2004:
232).
Peneliti terdahulu dilakukan oleh Nawastuti (2018) yang
mengemukakan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan, didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Agung, Hening (2017) yang menyatakan bahwa kompensasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Tetapi beda halnya
42
dengan penelitian yang dilakukan oleh Riansari dkk (2012) yang
menyatakan bahwa kompensasi tidak positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Berdasarkan dari hasil penelitian diatas, maka penulis dapat
mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H7: Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.
8. Pengaruh Kepuasan Kerja Memediasi Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan pada Bank BRI KC Semarang
Menurut Gibson dalam Suharto dan Cahyono (2005) teori motivasi
terdiri dari, pertama content theories atau teori kepuasan yang
memusatkan perhatian pada factor-faktor dalam diri orang yang
menguatkan, mengarahkan, mendukung dan menghentikan perilaku.
Kedua adalah process theory atau teori proses yaitu menguraikan dan
menganalisis bagaimana perilaku itu dikuatkan, diarahkan, didukung dan
dihentikan. Motivasi adalah keinginan untuk melakukan sesuatu dan
menentukan kemampuan bertindak untuk memuaskan kebutuhan individu.
Setiap karyawan mempunyai kebutuhan yang ingin dipenuhi atau
dipuaskan. Karena kebutuhan manusia tidak akan ada hentinya, maka
kebutuhan yang terpenuhi akan menimbulkan kebutuhan baru lagi,
sehingga motivasi akan berjalan secara terus menerus (Robbins, 2006).
43
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Widiyanto (2018) yang
mengemukakan bahwa kepuasan kerja dapat memediasi motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan, didukung penelitian yang dilakukan oleh
Ulum (2017) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja tidak memediasi
variabel motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan dari hasil penelitian diatas, maka penulis dapat
mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H8: Kepuasan kerja memediasi motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan.
9. Pengaruh Kepuasan Kerja Memediasi Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan pada Bank BRI KC Semarang
Menurut Hasan dalam Udayanto (2015) menyatakan aspek yang
digunakan untuk menilai disiplin kerja adalah kejujuran dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab, ketepatan waktu karyawan
mengerjakan pekerjaan yang ditentukan oleh perusahaan, kehadiran dalam
bekerja, mengikuti cara bekerja yang telah ditentukan oleh perusahaan dan
ketepatan dalam penggunaan bahan dan perlengkapan. Disiplin kerja
adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi
dengan karyawan agar bersedia mengubah perilaku serta sebagai upaya
untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua
44
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku (Rivai &
Sagala, 2009: 825).
Peneliti terdahulu dilakukan oleh Nugrahaningsih (2017) yang
mengemukakan bahwa kepuasan kerja dapat memediasi disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan. Dengan diperoleh penelitiannya adalah
karyawan di Kota Jakarta. Tetapi beda halnya dengan penelitian yang
dilakukan oleh Puspitasari, Wawan (2018) yang menyatakan bahwa
kepuasan kerja tidak memediasi variabel disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan.
Berdasarkan dari hasil penelitian diatas, maka penulis dapat
mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H9: Kepuasan kerja memediasi disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan.
10. Pengaruh Kepuasan Kerja Memediasi Kompensasi Terhadap Kinerja
Karyawan pada Bank BRI KC Semarang
Menurut Rivai (2005) kompensasi adalah sesuatu yang diterima
karyawan sebagai imbalan atau pengganti kontribusi jasa mereka kepada
perusahaan. Sudah seharusnya perusahaan memperhatikan kompensasi
yang diberikan kepada karyawannya karena pemberian kompensasi yang
baik atau sesuai akan memenuhi harapan karyawan untuk meningkatkan
semangat kerjanya.
45
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Alwan (2018)
mengemukakan bahwa kepuasan kerja dapat memediasi kompensasi
terhadap kinerja karyawan. Dengan diperoleh penelitiannya adalah
karyawan di Ambarawa. Tetapi beda halnya dengan penelitian yang
dilakukan oleh Jufrizen (2017) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja
tidak memediasi variabel kompensasi terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan dari hasil penelitian diatas, maka penulis dapat
mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H10: Kepuasan kerja memediasi kompensasi terhadap kinerja
karyawan.
46
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja dan
Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai
Variabel Intervening Pada Bank Syariah” merupakan jenis penelitian
kuantitatif.Metode kuantitatif adalah metode tradisional, karena metode ini
sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode
untuk penelitian.Metode ini disebut metode kuantitatif karena metode
yang menyajikan datanya dalam bentuk angka dan analisis data yang
digunakan bersifat statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis
penelitian.Dengan data yang berupa angka tersebut kemudian diolah dan
dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah dibalik angka-angka
tersebut (Martono, 2011: 2).
Menurut Sugiyono (2012), metode kuantitatif adalah pendekatan
ilmiah yang memandang suatu relitas itu dapat diklarifikasikan, konkrit,
teramati dan terukur, hubungan variabelnya bersifat sebab akibat dimana
data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan
statistik.
47
Dengan penelitian kuantitatif, peneliti ingin menjawab konsep-konsep
yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dengan menggunakan fakta
dan data-data yang ditemukan langsung dilapangan. Peneliti juga ingin
mengkonfirmasi teori-teori yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya
dengan fakta dan data-data yang ditemukan dilapangan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian di Bank
BRISyariah KC Semarang yang berlokasi di Jl. MT. Haryono No.657,
Wonodri, Kec. Semarang Selatan, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah,
KOde Pos 50242. Data yang digunakan adalah data primer, data primer
merupakan sumber data yang diperoleh langsung ataupun tidak langsung
dengan melalui media perantara yakni berupa opini subjek (orang) secara
individual atau kelompok dengan hasil observasi terhadap suatu kejadian
atau kegiatan dan hasil pengujian.Penelitian ini dilakukan pada September
tahun 2019.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan suatu kesatuan individu dan subjek pada
wilayah dan wkatu serta dengan kualitas tertentu yang akan diteliti
atau diamati. Menurut Bawono (2006:28), populasi adalah
48
keseluruhan wilayah obyek dan subyek penelitian untuk dianalisis dan
ditarik kesimpulan oleh penelitian. Sedangkan menurut Martono
(2011:74), populasi merupakan keseluruhan obyek atau subyek yang
berada pada suatu wilayah atau memenuhi syarat-syarat tertentu
berkaitan dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau
individu dalam lingkup yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian
ini yang akan menjadi populasi adalah karyawan Bank BRI Syariah
KC Semarang yang berjumlah 38 responden.
2. Sampel
Menurut Bawono (2006:28), sampel adalah obyek atau subyek
penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Hal
ini dilakukan untuk menghemat waktu dan biaya. Sehingga dalam
menentukan sampel harus hati-hati agar kesimpulan yang dihasilkan
nanti merupakan kesimpulan dari populasi.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
alat ukur berupa kueisoner. Tipe penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tipe explanatory yaitu penelitian yang bermaksud
menjelaskna pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain
(Sugiyono, 2010:11), dengan teknik pengambilan sampel dengan
menggunakan sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering
dilakukan bila jumlah populasi relative kecil dengan skala pengukuran
49
likert. Sampel dalam penelitian ini adalah 38 responden, namun
dengan adanya 3 responden yang tidak memenuhi syarat untuk
mengisi kuesioner maka yang dianalisis hanya 35 responden saja.
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengambilan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh
peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk
menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006:29). Dalam melakukan
penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh peneliti secara
langsung, berasal dari sumber data peneliti lapangan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Kuesioner (Angket)
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek
penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan
pengguna. Dalam penelitian angket atau kuesioner akan diberikan
kepada karyawan Bank BRI Syariah KC Semarang sesuai dengan
kriteria yang sudah dijelaskan pada bagian atas. Prosedur yang
dilakukan dalam pengumpulan data melalui kuesioner yaitu: (1)
membagikan kuesioner kepada karyawan (responden), (2) responden
diminta mengisi lembar kuesioner sesuai dengan penilaian masing-
masing pada lembar jawab yang sudah disediakan, (3) kemudian
lembar jawab dikumpulkan, diseleksi, diolah dan kemudian di
analisis.
50
b. Pengamatan (observation)
Pengamatan adalah metode pengumpulan data dengan cara
melakukan pengamatan secara langsung di objek penelitian. Jadi,
peneliti dating sendiri dan mengamati dari dekat di objek penelitian.
E. Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan suatu proses dimana suatu angka atau
symbol diletakkan pada karakteristik atau property suatu stimuli sesuai
dengan aturan atau prosedur yang telah ditetapkan (Ghazali, 2013:3).
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah likert yaitu skala
yang mengukur opini atau presepsi responden berdasarkan tingkat
persetujuan atau ketidaksetujuan.Skala yang dikembangkan oleh resnis
likert ini biasanya memiliki 5 atau 7 kategori peringkat dari sangat tidak
setuju hingga sangat setuju.Sedangkan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah memakai 5 skala.Contohnya adalah sebagai berikut (Purwanto
dan Sulisyastuti, 2017:63).
Tabel 3. 1 Skala Likert
Pernyataan
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Netral Setuju
Sangat
Setuju
51
Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai negatif, yang dapat berupa kata-kata
antara lain:
1) Sangat tidak setuju : 1
2) Tidak setuju : 2
3) Netral : 3
4) Setuju : 4
5) Sangat Setuju : 5
F. Definisi Konsep dan Operasional
Tabel 3. 2 Definisi Konsep dan Operasional
Variabel Definisi Indikator
Motivasi
Kerja (X1)
Motivasi kerja adalah bahwa
pada dasarnya manusia
memiliki kebutuhan
(Abraham Maslow, 1943)
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kepemilikan sosial
4. Kebutuhan penghargaan
5. Aktualisasi diri
(Abraham Maslow, 2008)
Disiplin Kerja
(X2)
Kesadaran dan kesediaan
seseorang untuk mentaati
semua peraturan organisasi
atau perusahaan dan norma-
norma sosial yang berlaku
(Hasibun, 2007: 86)
1. Selalu hadir tepat waktu.
2. Selalu mengutamakan
presentase kehadiran
3. Selalu mentaati ketentuan jam
kerja.
4. Selalu menggunakan jam kerja
dengan efektif dan efisien.
5. Memiliki ketrampilan kerja
dibidang tugasnya.
6. Memiliki semangat kerja yang tinggi.
7. Memiliki sikap dan kepribadian
52
yang baik dengan menunjukkan keteladanan dalam
melaksanakan tugas.
8. Selalu kreatif dan inovatif dalam
bekerja.
(Harlie, 2010)
Kompensasi
(X3)
Kompensasi adalah semua
pendapat yang berbentuk
uang ataupun barang
langsung atau tidak langsung
yang diterima karyawan
sebagai imbalan atas jasa
yang diberikan karyawan
terhadap perusahaan (Hasibuan, 2002:118)
a. Upah dan gaji
b. Insentif
c. Tunjangan
d. Fasilitas
(Simamora, 2004: 445)
Kepuasan
Kerja (Z)
Indikator menurut
(Timmreck, 2001) bahwa
apa yang membuat sesorang
bahagia dalam pekerjaannya.
1. Balas jasa yang adil dan layak
2. Berat-ringannya pekerjaan
3. Suasana dan lingkungan
pekerjaan
4. Peralatan yang menunjang
pelaksanaan pekerjaan
5. Sikap pimpinan dalam
kepemimpinannya
(Hasibuan, 2009:203)
Kinerja
Karyawan (Y)
Indikator menurut Mathis
Jackson (2006:378)
mengartikan bahwa kinerja
pada dasarnya adalah apa
yang dilakukan dan tidak
dilakukan oleh karyawan.
1. Kemampuan teknis
2. Kemampuan konseptual
3. Mutu kerja
4. Kuantitas
5. Kreatifitas kerja
(Mathis Jackson, 2006)
G. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiono (2009: 76) instrument penelitian adalah suatu alat
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun social yang
diamati, secara spesifik fenomena ini disebut dengan variabel penelitian.
Sedangkan instrument penelitian adalah tes yang bersifat mengukur,
53
karena berisi pertanyaan dan pernyataan yang alternatif jawabannya
memiliki standar tertentu, baik yang berbentuk skala deskriptif maupun
skala likert. Instrumen merupakan segala alat bantu yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner.
Penelitian ini menggunakan alat penelitian berupa angket kuesioner
dengan menggunakan skala likert. Kuesioner ini terdiri dari:
1. Bagian pertama, berisi identitas responden yang meliputi: nama,
jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, masa/lama bekerja di Bank
BRI Syariah dan pendapatan per bulan.
2. Bagian kedua, berisi petunjuk pengisian angket kuesioner.
3. Bagian ketiga, dan seterusnya berisi pertanyaan-pertanyaan dengan
kerangka sebagai berikut:
a. Motivasi Kerja
b. Disiplin Kerja
c. Kompensasi
d. Kepuasan Kerja
e. Kinerja Karyawan
H. Teknik Analisis
a. Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi ini digunakan untuk menganalisa data yang bersifat
multivariate.Analisa ini digunakan untuk meramalkan nilai variabel
54
dependen (Y) dengan variabel independen yang lebih dari satu
(minimal dua), sehingga analisa regresi berganda sering juga disebut
analisa multivariate, karena variabel yang mempengaruhi naik
turunnya variabel dependen (Y) lebih dari satu variabel independen
(X) (Bawono, 2006: 84-85). Dan Z disini memediasi motivasi kerja,
disiplin kerja dan kompensasi terhadap kinerja karyawan. Model
regresi yang digunakan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut :
Y= a + b1X1 + b2 X2 + b3 X3 + Z + e
Dimana : Y = Kinerja Karyawan
a = Konstanta
X1 = Motivasi Kerja
X2 = Disiplin Kerja
X3 = Kompensasi
Z = Kepuasan Kerja
B1.2.3 = Koefiseien dari variabel X1, X2, X3
e = Faktor Penggangu
55
b. Analisis data
1) Uji instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan apakah
pertanyaan pada quitioner tersebut sahih atau tidak. Menurut Hadi
dalam Bawono (2006:68) mengatakan analisis ini dipakai untuk
mengukur seberapa cermat test melakukan fungsi ukurnya atau
telah benar-benar dapat mencerminkan variabel yang diukur.
Adapun kriteria penilaian uji validitas menurut Bawono
(2006:69) dengan taraf signifikan ( ) = 0,05 jika r hitung > r tabel,
maka kuisioner sebagai alat pengukur dikatakan valid atau ada
korelasi yang nyata antara kedua variabel tersebut.
Perhitungan uji validitas ini akan menjadi sederhana jika
mengguanakn alat bantu komputer dengan program SPSS. Untuk
menguji kevalidan data, dapat dilaukan dengan (tiga) cara yaitu:
a) Melihat nilai Corrected Item-Total Correlation
Untuk melihat nilai Corrected Item-Total Correlation,
dapat dilihat pada analisis uji reliabilitas, pada bagian Item-
Total Statistic. Jadi bias dilihat dalam output viewer uji
relibilitas di atas. Pada kolom tersebut dapat dilihat nilai r
hitungnya. Dari nilai r hitung yang diperoleh dari kolom
Corrected Item-Total Correlation semua bertanda positif dan
56
lebih besar dari r tabel, sehingga bisa disimpulkan butir
pertanyaan tersebut dikatakan valid.
b) Analisis Faktor
Analisis ini dilakukan untuk menguji apakah butir-butir
pertanyaan untuk suatu variabel tertentu benar-benar indikator
dan variabel tersebut.
c) Korelasi antara score butir pertanyaan dengan total score-nya
Korelasi antara score butir pertanyaan dengan total
score-nya dikatakan signifikan jika pada kolom atau baris
tersebut masing-masing total butir pertanyaan menghasilkan
tanda bintang, dengan dua kemungkinan yaitu: jika berbintang
satu berarti korelasi signifikan pada level 5% (0,05) untuk dua
sisi, sedangkan jika berbintang dua berarti korelasi signifikan
pada level 1% (0,01) untuk dua sisi.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Bawono (2006:63) uji reliabilitas adalah menguji data
yang akan kita peroleh sebagai hasil dari kuisioner yang kita
bagikan. Jika kuisioner itu handal atau reliable, maka jawabanya
responden tersebut konsisten dari waktu kewaktu. Pada uji
reliabilitas analisis ini dipakai untuk mengetahui sejauh mana
pengukukuran data dapat memberikan hasil relatif konsisten atau
hasil tidak berbeda jika diukur ulang pada subyek yang sama,
57
sehingga dapat diketahui tingkat keterandalan pada alat ukur
(kuesioner) (Bawono, 2006:63-64).
Penguji reliabilitas terdapat seluruh item atau pertanyaan pada
penelitian ini akan menggunakan teknik Alpha dari Cronbach
dengan taraf signifikan ( = 0,05 jika r hitung > r table, maka alat
pengukur yaitu kuesioner dikatakan reliabel atau handal. Nilai
Cronbach Alpha pada penelitian iki akan digunakan nilai 0,06
dengan asumsi atau anggapan bahwa daftar pertanyaan yang diuji
akan dikatakan reliabel jka nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Bawono,
2006:68).
2) Uji Asumsi Klasik
Asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan
dalam proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi
klasik diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal
sesuai dengan kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator),
yang menghasilkan model regresi yang tidak bisa dan handal sebagi
penaksir (Bawono, 2006: 115). Berikut terdapat tiga pengujian
diantaranya yaitu:
1. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2013:105), uji multikolinieritas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas (independen).Model regresi yang baik
58
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.Jika
variabel saling berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal.
Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi
antar sesame variabel independen sama dengan nol. Pedoman suatu
model regresi yang bebas multikol adalah mempunyai niali VIP
(Variance Inflation Factor) < 10 dan mempunyai angka
TOLERANCE > 0,10.
Menurut Bawono (2006: 116) ada beberapa cara yang
digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di
dalam model regresi adalah sebagai berikut:
a) Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi
empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel
independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi
variabel dependen.
b) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen.
Jika antar variabel ada korelasi yang cukup tinggi (umunya di
atas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi adanya
multikolonieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar
variabel indpenden tidak bebas dari multikolonieritas.
Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek
kombinasi dua atau lebih variabel independen.
59
c) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan
variance inflation factor (VIF). Jadi nilai tolerance yang
rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =
1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya kolonieritas adalah tolerance ≤ 0.10 atau
sama dengan nilai VIF ≥ 10. Setiap peneliti harus menentukan
tingkat multikolonieritas yang masih dapat ditolerir. Sebagai
misal nilai tolerance = 0.10 sama dengan tingkat kolonieritas
0.95, walaupun multikolonieritas dapat dideteksi dengan nilai
Tolerance dan VIF, tetapi kita masih tetap tidak mengetahui
variabel-variabel independen mana sajakah yang saling
berkorelasi.
2. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Bawono (2005:133), Heteroskedastisitas terjadi
apabila varian dari variabel penganggu tidak sama untuk semua
observasi, akibat yang timbul aapabila terjadi heteroskedastisitas
adalah penaksir tidak bias tetapi tidak efisien lagi, baik dalam
sampel besar maupun sampel kecil, serta uji T-test dan F-test akan
menyebabkan kesimpulan yang salah.
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala penyakit
Heteroscendasticitydapat menggunakan beberapa metode, salah
satunya yaitu White Test. Secara manual uji ini dilakukan dengan
60
meregresi residual kuadrat (Ui) dengan variabel bebas dan
perkalian variabel bebas. Dapatkan nilai R untuk menghitung x,
dimana x = n*R, Pengujiannya adalah jika x hitung < x tabel maka
hipotesis adanya heteroskedastisitas dalam model ditolak (Bawono,
2006:145).
3. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2013:160) mengemukakan bahwa: “Uji
normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing
variabel berdistribusi normal atau tidak”. Seperti diketahui uji t dan
f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid
untuk jumlah sampel kecil. Dasar pengambilan keputusan dalam
penelitian ini yaitu:
a) Jika data menyebar digaris diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan bahwa pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b) Jika data menyebar dari diagonal dan tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
61
Dalam penelitian ini juga menggunakan uji Kolmogrov-
Smirnov (K-S) dengan kriteria:
a) Jika nilai Asymop. Sig (2- tailed) > 0,05 data berdistribusi
normal.
b) Jika nilai Asymop. Sig (2- tailed)< 0,05 data berdistribusi tidak
normal
4. Uji Linieritas
Pengujian linearitas digunakan untuk menguji apakah
spesifikasi model yang digunakan tepat atau lebih baik
menggunakan spesifikasi model bentuk lain. Spesifikasi model
dapat berupa linear, kuadratik, atau kubik. Untuk melihat
spesifikasi model yang tepat salah satunya adalah menggunakan
ujiLagrange Multiplier. Uji ini digunakan untuk mendapatkan nilai
X2. Untuk mendapatkan nilai X2 adalah dengan cara mengalikan
jumlah data observasi dengan R2 atau n*R2 (Bawono, 2006: 184).
3) Uji Statistik
Uji statistik digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau
keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data
yang kita analisa (Bawono, 2006: 88-89). Uji stastistik dapat dilihat
dari nilai :
62
1. Uji ttest (Uji secara Individu)
Uji ini menurut Bawono (2006:89) digunakan untuk melihat
tingkat signifikasi variabel independen mempengaruhi variabel
dependen sacara individu atau sendiri-sendiri. Penguji ini
dilakukan secara persial aatu sendiri- sendiri, dengan mengguankan
uji t stastistik untuk masing-masing variabel bebas dengan tingkat
keprcayaan tertentu. Adapun kriteria pengujian uji t adalah sebagai
berikut:
a) Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
berarti apa pengaruh signifikan variabel independen secara
individual terhadap variabel dependen.
b) Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
berarti tidak ada pengaruh signifikan variabel indepebden
secara individual terhadap variabel depanden.
Disamping membandingkan t hitung dengan t tabel agar bisa
menentukan Ho diterima atau tidak, dapat pula dengan melihat
nilai signifikansinya apakah lebih atau kurang dari 5% (Bawono,
2006:91).
2. Uji Ftest (Uji secara serempak)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh
semua variabel X1,2,3..... (independen) secara bersama-sama dapat
63
mempengaruhi variabel Y (dependen) (Bawono, 2006:91). Dasar
pengambilan keputusan sebagai berikut:
a) Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima artinya ada pengaruh
yang signifikan antara variabel independen secara bersama-
sama terhadap variabel dependen.
b) Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak artinya tidak ada
pengaruh yang signifkan antara variabel independen secara
bersama-sama terhadap variabel dependen.
Dismaping dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel
untuk menentukan Ho diterima atau tidak dapat dengan melihat
nilai signifikansinya apakah lebih kurang atau kurang dari 5%
(Bawono, 2006:92).
3. Uji R2 (Koefisien determinan)
Koefisien determinan (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat
hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel
independen (X1,2,3...), atau sejauh mana kontribusi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen. Namun untuk
regresi linier berganda sebaiknya menggunakan R square yang
telah disesuaikan atau tertulis Adjus ted Rmenggunakan R square,
karena telah disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang
digunakan dalam penelitian (Agung Nugroho Bhuono,
2005:51).Pengujian ini dilakukan dengan melihat (R²) pada hasil
64
analisis persamaan regresi yang diperoleh. Apabila angka koefisien
determinasi (R²) semakin mendekati 1 berarti model regresi yang
digunakan sudah semakin tepat sebagai model penduga terhadap
variabel dependen (Bawono, 2006:92-93).
c. Analisis Jalur (Path Analysis)
Uji path analysis (analisis jalur) digunakan untuk menguji
pengaruh variabel intervening. Analisis jalur merupakan pelunasan
dari analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur adalah
penggunaa analisis regresi untuk menaksir hubungan kasualitas antara
variabel (model casual) yang telah ditetapkan sebelumnya
berdasarkan teori (Ghozali, 2013:249).Apa yang dapat dilakukan oleh
analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antar tiga atau lebih
variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau
menolak hipotesis kasualitas imajiner. Analisis jalur digunakan untuk
menentukan pola hubungan (efek langsung maupun tidak langsung)
dari variabel yang telah dijadikan sebab terhadap variabel yang
dijadikan akibat. Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini, yaitu dengan teknik path analysis yang dioperasikan
melalui program SPSS.
Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam analisis jalur (path
analysis) adalah sebagai berikut:
65
1) Data metric berskala interval.
2) Terdapat variabel independen exogenous dan dependen
endogenous untuk model regresi berganda dan variabel perantara
untuk model mediasi dan model gabungan mediasi dan regresi
berganda serta model kompleks.
3) Ukuran sampel yang memadai, sebaiknya di atas 100 dan idealnya
400 – 1000.
4) Pola hubungan antar variabel-variabel pola hubungan antar
variabel hanya satu arah, tidak boleh ada hubungan timbal balik
(reciprocal).
5) Hubungan sebab akibat didasarkan pada teori yang sudah ada
dengan asumsi sebelumnya menyatakan bahwa memang terdapat
hubungan sebab akibat dalam variabel-variabel yang sedang kita
teliti.
6) Pertimbangkan hal-hal yang sudah dibahas dalam asumsi dan
prinsip-prinsip dasar di bab sebelumnya.
I. Alat Analisis
Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif yakni analisis statistic
dengan menggunakan SPSS 22 (Statistical Product and Servise Sollution).
SPSS 22 ini merupakan program computer statistik yang berfungsi untuk
membantu dalam memproses data-data statistic secara tepat, serta
66
menghasilkan output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan.
Statistik dapat diartikan suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan data, meringkas atau menyajikan data kemudian
menganalisis data dengan metode tertentu dan menginterpretasikan hasil
dari analisis tersebut. Dalam perhitungan statistic, alat-alat yang sering
digunakan adalah data SPSS For Windows, karena sangat membantu
dalam proses pengolahan data, sehingga hasil data yang dapat dicapai juga
dapat dipertanggungjawabkan dan terpercaya.
66
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskriptif Objek Penelitian
1. Sejarah PT. Bank BRI Syariah
Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,
terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah
mendapatkan iszin dari Bank Inondesia pada 16 Oktober 2008 melalui
suratnya No. 10/67/KEP.GBI/DPG/2008, maka pada tanggal 17
November 2008 Bank BRI Syariah secara resmi beroperasi. Kemudian
Bank BRI Syariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasi secara
konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan
prinsip syariah Islam.
Dua tahun lebih Bank BRI Syariah hadir mempersembahkan bank ritel
modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah
dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.Melayani
nasabah dengan pelayanan prima (service excellence) dan menawarkan
beragam produk yang sesuai harapan dengan prinsip syariah.
KehadiranBank BRI Syariah di tengah-tengah industri perbankan
nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti logo
perusahaan.Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntutan masyarakat
terhadap sebuah bank modern sekelas Bank BRI Syariah yang mampu
67
melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi warna yang
digunakan merupakan turunan dari warna biru dan putih sebagai benang
merah dengan brand PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk,
Aktivitas Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah pada 19 Desember
2008 ditandatangani akta pemisahan Uniit Usaha Syariah PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam Bank BRI
Syariah (process spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari
2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku
Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak
Ventje Raharjo selaku Direktur Utama PT. Bank BRI Syariah.
Saat ini Bank BRI Syariah menjadi bank syariah ketiga tersebar
berdasarkan asset. Bank BRI Syariah tumbuh dengan pesat dari sisi asset,
jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus
pada segmen menengah kebawah, Bank BRI Syariah menargetkan
menjadi bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan
layanan perbankan.
Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRI Syariah Tbk merintis
sinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., sebagai Kantor
Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang berfokus kepada
kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan consumer
berdasarkan prinsip Syariah.
68
2. Visi dan Misi
a. Visi
Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai
kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih
bermakna.
b. Misi
1) Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam
kebutuhan finansial nasabah.
2) Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah.
3) Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana, kapan pun
dan dimanapun.
4) Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup
dan menghadirkan ketentraman pikiran.
B. Deskriptif Data Responden
Deskripsi responden berguna untuk memberikan gambaran terkait
karakteristik responden yang digunakan untuk melengkapi penelitian meliputi
Jenis Kelamin, Pendidikan Terakhir, Usia, Masa/Lama Bekerja dan
Pendapatan di Bank BRI Syariah. Responden dalam penelitian ini adalah
karyawan yang bekerja di Bank BRI Syariah yang terletak di Kantor Wilayah
KC Semarang. Untuk sampel yang ditarik dalam penelitian ini berjumlah 35
69
responden. Berikut data yang diperoleh, yang diklasifikasikan mengenai data
responden dari data kuesioner yang telah disebar.
1. Berdasarkan Jenis Kelamin
Dalam melakukan penelitian ini pengelompokkan jenis kelamin dari
tiap responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu laki-laki dan
perempuan untuk mengetahuinya dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4. 1 Jenis Kelamin Responden
Sumber: Data Primer yang diolah 2019
Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa jenis kelamin responden
yang diambil dari karyawan yang bekerja di Bank BRI Syariah Semarang,
yaitu sebanyak 35 orang, dimana responden laki-laki berjumlah 19 orang
atau 54,3%, sedangkan untuk responden perermpuan berjumlah 16 orang
atau 45,7%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa jumlah responden yang
ada pada Bank BRI Syariah Semarang yang digunakan dalam melakukan
penelitian ini didominasi oleh responden berjenis kelamin laki-laki.
2. Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan terakhir dari responden dalam penelitian ini dapat
dikelompokkan menjadi dua dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini.
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 19 54,3 54,3 54,3
Perempuan 16 45,7 45,7 100,0
Total 35 100,0 100,0
70
Tabel 4. 2 Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid DIPLOMA 6 17,1 17,1 17,1
SARJANA 29 82,9 82,9 100,0
Total 35 100,0 100,0
Sumber: Data Primer yang diolah 2019
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden karyawan
Bank BRI Syariah Semarang yang dominan adalah berpendidikan Strata
Satu atau S1 sebesar 29 responden atau 82,9% dan paling sedikit adalah
Diploma sebanyak 6 responden atau 17,1%. Gambaran dari sebaran
frekuensi menurut tingkat pendidikan terakhir tersebut memberikan
gambaran bahwa sebagian besar karyawan Bank BRI Syariah Semarang
berpendidikan Strata Satu (S1). Hal ini mempresentasikan tingkat
pengetahuan dalam menentukan tingkat kualitas pekerjaan yang
dilakukan.
3. Berdasarkan Usia
Dalam melakukan penelitian ini pengelompokkan usia dari tiap
respopnden dibagi menjadi enam kelompok sesuai dengan kriteria yang
71
dikelompokkan untuk mengetahuinya dapat dilihat pada tabel 4.3 di
bawah ini.
Tabel 4. 3 Usia Responden
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25<th 5 14,3 14,3 14,3
26-29th 5 14,3 14,3 28,6
30-34th 11 31,4 31,4 60,0
35-39th 9 25,7 25,7 85,7
40-44th 4 11,4 11,4 97,1
45>th 1 2,9 2,9 100,0
Total 35 100,0 100,0
Sumber: Data Primer yang diolah 2019
Berdasarkan dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui usia responden yang
diambil dari karyawan Bank BRI Syariah Semarang, yaitu sebanyak 5
orang atau 14,3% berusia dibawah < 25 tahun, sedangkan 5 orang atau
14,3% merupakan jumlah responden lainnya yang berusia 26-29 tahun.
Untuk responden yang berumur 30-34 tahun berjumlah 11 orang atau
31,4%, sedangkan sebanyak 9 orang atau 25,7% berusia 35-39 tahun.
Jumlah responden yang berjumlah 4 orang atau 11,4% berusia 40-44
tahun, dan sebanyak 1 orang atau 2,9% berumur > 45 tahun. Hal tersebut
menunjukkan bahwa nasabah Bank BRI Syariah Semarang mayoritas
berumur 30-34 tahun.
72
4. Berdasarkan Masa/Lama Bekerja di Bank BRI Syariah
Dalam melakukan penelitian ini pengelompokkan lamanya responden
dari kuesioner dalam penelitian ini menjadi karyawan di Bank BRI
Syariah Semarang dari tiap responden dibagi menjadi tiga kelompok
sesuai dengan kriteria yang dikelompokkan untuk mengetahuinya dapat
dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini.
Tabel 4. 4 Masa/Lama Bekerja di Bank BRI Syariah
Masa Bekerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 1th 2 5,7 5,7 5,7
1-5th 14 40,0 40,0 45,7
6-10th 19 54,3 54,3 100,0
Total 35 100,0 100,0
Sumber: Data Primer yang diolah 2019
Berdasarkan tabel 4.4 di atas total responden diketahui berjumlah 35
orang, dimana lama bekerja pada kisaran < 1 tahun sebanyak 2 responden
dengan presentase 5,7%, untuk kisaran 1-5 tahun berjumlah 14 responden
atau 40,0%, untuk waktu kisaran 6-10 tahun berjumlah 19 responden
dengan presentase 54,3%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa paling lama
bekerja berdasarkan tabel diatas adalah 6-10 tahun, diharapkan karyawan
dapat memanfaatkan fasilitas yang tersedia di Bank BRI Syariah
Semarang, agar segala kegiatan yang berkaitan dengan kinerja karyawan
dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
73
5. Berdasarkan Pendapatan
Pendapatan yang diberikan oleh karyawan bank disesuaikan dengan
pengalaman kerjanya dan juga pendidikan yang dimilikinya. Semakin
lama pengalaman kerjanya dan semakin tinggi pendidikan yang
dimilikinya, pendapatan yang didapatkan juga semakin besar.
Komposisi responden berdasarkan aspek pendapatan dapat dilihat
Tabel 4.5 di bawah ini:
Tabel 4.5 Pendapatan
Pendapatan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid < 2.000.000 2 5,7 5,7 5,7
2.100.000-4.000.000 14 40,0 40,0 45,7
4.100.000 -
6.000.000 19 54,3 54,3 100,0
Total 35 100,0 100,0
Sumber: Data Primer yang diolah 2019
Berdasarkan tabel diatas memperlihatkan bahwa karyawan PT.
Bank BRI Syariah KC Semarang yang dijadikan responden dalam
penelitian ini mempunyai pendapatan perbulan bervariasi. Berdasarkan
tabel tersebut, memberikan informasi bahwa responden pendapatan
perbulan < 2.000.000 sebanyak 2 orang atau 5,7%, responden
pendapatan perbulan 2.100.000 - 4.000.000 sebanyak 14 atau 40%,
sedangkan responden dengan pendapatan perbulan 4.100.000 -
74
6.000.000 sebanyak 19 orang atau 54,3%. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa pendapatan yang paling dominan berdasarkan tabel diatas
adalah 4.100.000 – 6.000.000, diharapkan karyawan dapat bekerja
lebih giat lagi dengan pendapatan yang didapatkan tersebut sesuai
dengan kemampuan mereka.
C. Analisis Data
1. Uji Instrument
a. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji data yang kita peroleh
dari hasil data kuesioner yang telah dibagikan (Bawono, 2006:63).
Reliabilitas menyangkut ketepatan alat ukur dengan hasil apabila
semakin tinggi tingkat reliabilitas suatu alat pengukur maka semakin
stabil pula alat pengukur tersebut dan dapat dikatakan, dapat
diandalkan dan dapat diramalkan.. Pengujian reliabilitas dalam
penelitian ini menggunakan rumus Cronbach Alpha > 0,60. Hasil
pengujian reliabilitas untuk masing-masing variabel pada tabel 4.6
berikut ini:
75
Tabel 4. 6 Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach Alpha Keterangan
1 Motivasi Kerja (X1) 0,631 Reliabel
2 Disiplin Kerja (X2) 0,887 Reliabel
3 Kompensasi (X3) 0,828 Reliabel
4 Kepuasan Kerja (Z) 0,810 Reliabel
5 Kinerja Karyawan (Y) 0,820 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah 2019
Dari tabel 4.6 diatas disimpulkan bahwa masing-masing
variabel mempunyai Croncbach Alpha diatas 0,60 (α > 0,60), sehingga
data tersebut dapat dinyatakan reliabel apabila kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal.
Sehingga data tersebut dapat digunakan untuk pengukuran penelitian
berikutnya.
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur seberapa cermat suatu
test melakukan fungsi ukurnya atau telah benar-benar mencerminkan
variabel yang diukur (Hadi, 1991 dalam Bawono, 2006: 68).
Untuk degree of freedom (df) = N – 2, (df) = 35 – 2, (df) = 33,
dengan nilai (df) = 33 dan nilai (α) = 0,05 (5%) maka didapat angka r
tabel 0,3338. Untuk menguji apakah masing-masing indikator valid
atau tidak dapat dilihat pada tabel 4.7dibawah ini.
76
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas
Variabel Pernyataan RHitung RTabel Keterangan
Motivasi
Kerja (X1)
Butir 1 0,711** 0,3338 Valid
Butir 2 0,336** Valid Butir 3 0,714** Valid Butir 4 0,691** Valid Butir 5 0,735** Valid
Disiplin Kerja
(X2)
Butir 1 0,658** 0,3338 Valid Butir 2 0,593** Valid Butir 3 0,828** Valid Butir 4 0,772** Valid Butir 5 0,743** Valid Butir 6 0,805** Valid Butir 7 0,855** Valid Butir 8 0,750** Valid
Kompensasi
(X3)
Butir 1 0,748** 0,3338 Valid Butir 2 0,857** Valid Butir 3 0,823** Valid Butir 4 0,818** Valid
Kepuasan
Kerja (Z)
Butir 1 0,584** 0,2787 Valid Butir 2 0,767** Valid Butir 3 0,786** Valid Butir 4 0,847** Valid Butir 5 0,792** Valid
Kinerja
Karyawan (Y)
Butir 1 0,798** 0,3338 Valid Butir 2 0,545** Valid Butir 3 0,781** Valid Butir 4 0,896** Valid Butir 5 0,782** Valid
Sumber: Data primer yang diolah 2019
Berdasarkan tabel 4.7 diatas, diketahui bahwa r hitung dari
masing-masing pernyataan 5 variabel > r tabel atau r hitung > 0,3338.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh pertanyaan yang
mendukung penelitian ini valid, sehingga tidak ada item pertanyaan
yang dihapus dan dapat digunakan untuk melanjutkan ke penelitian
berikutnya.
77
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui juga semua
pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner adalah valid, semua item
pertanyaan dalam variabel berbintang dua (**) yang artinya
menunjukkan signifikansi pada level 1% (0,01) sehingga tidak ada
item pertanyaan yang dihapus dan dapat digunakan untuk melanjutkan
ke penelitian berikutnya.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolineritas ini berfungsi untuk mengetahui apakah
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)
(Ghozali, 2013: 105). Deteksi multikolinierits dapat dilihat dengan
cara melihat nikai tolereance dan Varian Inflation Value (VIF). Nilai
tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (VIF =
1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolonieritas yang tinggi dengan
ketentuan apabila nilai tolerance masing-,masing variabel independen
≥ 0,10 dan VIF masing-masing variabel ≤ 10 maka tidak terjadi
multikolonieritas. Adapun hasil uji multikolonieritas sebagai berikut:
78
Tabel 4. 8 Hasil Uji Multikolonieritas
Sumber: Data primer yang diolah 2019
Pada tabel 4.8 menunjukkan hasil uji multikolonieritas pada
nilai tolerance untuk variabel Motivasi Kerja (X1) sebesar 0,852,
Disiplin Kerja (X2) sebesar 0,906, Kompensasi (X3) sebesar 0,895
dan Kepuasan Kerja (Z) sebesar 0,830. Menyatakan bahwa hasil dari
Tolerance menunjukkan tidak ada variabel yang memiliki nilai
Tolerance < 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel. Untuk
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) 2,709 3,382 ,801 ,429
Motivasi
Kerja ,002 ,134 ,002 ,014 ,989 ,852 1,173
Disiplin
Kerja ,341 ,071 ,616 4,825 ,000 ,906 1,103
Kompens
asi -,006 ,113 -,007 -,058 ,954 ,895 1,118
Kepuasan
Kerja ,292 ,113 ,344 2,578 ,015 ,830 1,205
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
79
nilai VIF untuk variabel Motivasi Kerja (X1) sebesar 1.173, Disiplin
Kerja (X2) sebesar 1.103, Kompensasi (X3) sebesar 1.118 dan
Kepuasan Kerja (Z) sebesar 1.205. Berdasarkan hasil diatas, nilai
Variance Independen Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama
bahwa tidak ada satu variabel yang memiliki nilai VIF > 10 dapat
disimpulkan tidak ada gejala multikolonieritas.
b. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas menguji apakah sebuah model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dan residual dari satu pengamatan lain.
Jika varian dan residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan uji
heterokedastisitas, yaitu uji grafik plot, uji park, uji glejser, dan uji
white. Pengujian pada penelitian ini menggunakan grafik Plotantara
nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID. Tidak terjadi heterokedastisitas apabila tidak ada pola yang
jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y (Ghozali, 2013:139). Cara mendeteksi heterokedastisitas
pada penelitian ini yaitu pertama menggunakan grafik scatterplot.
Berikut afalah hasil uji heterokedastisitas dengan grafik scatterplot:
80
Gambar 4. 1 Scatterplot Dependent Variable
Pada gambar 4.1 tampak tidak berpola dan tidak beraturan baik
di atas maupun di bawah angka 0, hal ini dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. Dalam grafik
scatterplot diatas titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0,
akan tetapi masih terlihat sedikit berpola, untuk itu penulis melakukan
pengujian kedua menggunakan uji glejser, agar yakin bahwa tidak
terjadi heterokedastisitas pada model regresi.
Uji glejser ini dilakukan dengan cara meregresi niali absolute
residual terhadap variabel dependen.Jika nilai signifikansi lebih dari
nilai alfa 0,05 maka data tidak mengandung heterokedastisitas, dan
sebaliknya (Ghozali, 2013:138).
81
Tabel 4. 9 Park Analysis
Sumber: Data Primer yang diolah 2019
Dari tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikan
variabel motivasi (X1), disiplin kerja (X2), kompensasi (X3) dan
kepercayaan (Z) masing-masing sebesar 0.581, 0.955, 0.961, 0.770.
Nilai dari masing-masing variabel tersebut tingkat signifikansinya
lebih dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi terjadi
homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.
c. Linieritas
Uji Linieritas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi
model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang
digunakan dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear,
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.048 .126 -.382 .705
Ln_X1 .018 .033 .111 .559 .581
Ln_X2 -.002 .030 -.011 -.057 .955
Ln_X3 .001 .019 .009 .049 .961
Ln_Z .007 .025 .059 .295 .770
a. Dependent Variable: AbsRES3
82
kuadrat atau kubik. Dengan uji linear akan diperoleh informasi apakah
model empiris sebaiknya linier, kuadrat atau kubik (Ghozali,
2013:166). Uji linieritas dilakukan dengan Analyze Compare Mean.
Variabel independen dapat dikatakan mempunyai hubungan linier
dengan variabel dependen apabila nilai Sig. dalam tabel ANOVA
mempunyai nilai lebih besar dari 0,05 dan apabila F hitung < F tabel
maka dapat dikatakan terdapat hubungan linier antar variabel
indpenden dan dependen.
Tabel 4. 10 Linieritas
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kinerja
Karyawan *
Motivasi
Kerja
Between
Groups
(Combined) 54,938 9 6,104 1,747 ,130
Linearity 9,179 1 9,179 2,627 ,118
Deviation
from
Linearity
45,759 8 5,720 1,637 ,164
Within Groups 87,347 25 3,494
Total 142,286 34
Sumber: Data Primer yang diolah 2019
Berdasarkan signifikansi dari output diatas diperoleh nilai
signifikansi = 0,164 maka hasilnya (0,164 > 0,05) yang artinya
terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel motivasi
kerja dengan kinerja karyawan (Y). Berdasarkan nilai F, dari output
diatas diperoleh nilai F hitung 1,637 dengan angka df 8;25, maka F
83
tabel diketahui 2,337 (F hitung < F tabel). Karena F hitung lebih kecil
dari F tabel maka dapat disimpulkan bahwa hubungan linieritas
terpenuhi.
Tabel 4. 11 ANOVA Table
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kinerja
Karyawan *
Disiplin Kerja
Between
Groups
(Combined) 90,386 9 10,043 4,838 ,001
Linearity 62,965 1 62,965 30,330 ,000
Deviation
from
Linearity
27,421 8 3,428 1,651 ,161
Within Groups 51,900 25 2,076
Total 142,286 34
Sumber: Data Primer yang diolah 2019
Berdasarkan signifikansi dari output diatas diperoleh nilai
signifikansi = 0,161 maka hasilnya (0,161 > 0,05) yang artinya
terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel disiplin kerja
dengan variabel kinerja karyawan (Y). Berdasarkan nilai F, dari output
diatas diperoleh nilai F hitung 1,651 dengan angka df 8;25, maka F
tabel diketahui 2,337 (F hitung < F tabel). Karena F hitung lebih kecil
dari F tabel maka dapat disimpulkan bahwa hubungan linieritas
terpenuhi.
84
Tabel 4. 12 ANOVA Table
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kinerja
Karyawan *
Kompensasi
Between
Groups
(Combined) 45,511 8 5,689 1,528 ,196
Linearity 7,062 1 7,062 1,897 ,180
Deviation
from Linearity 38,449 7 5,493 1,476 ,219
Within Groups 96,775 26 3,722
Total 142,286 34
Sumber: Data Primer yang diolah 2019
Berdasarkan signifikansi dari output diatas diperoleh nilai
signifikansi = 0,219 maka hasilnya (0,219 > 0,05) yang artinya
terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel kompensasi
dengan variabel kinerja karyawan (Y). Berdasarkan nilai F, dari output
diatas diperoleh nilai Fhitung 1,476 dengan angka df 7;26, maka Ftabel
diketahui 2,388 (Fhitung < Ftabel). Karena F hitung lebih kecil dari Ftabel
maka dapat disimpulkan bahwa hubungan linieritas terpenuhi.
85
Tabel 4. 13 ANOVA Table
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kinerja
Karyawan *
Kepuasan
Kerja
Between
Groups
(Combined) 41,902 8 5,238 1,357 ,261
Linearity 26,769 1 26,769 6,933 ,014
Deviation
from Linearity 15,133 7 2,162 ,560 ,781
Within Groups 100,383 26 3,861
Total 142,286 34
Sumber: Data Primer yang diolah 2019
Berdasarkan signifikansi dari output diatas diperoleh nilai
signifikansi = 0,781 maka hasilnya (0,781 > 0,05) yang artinya
terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel kepuasan
kerja dengan variabel kinerja karyawan (Y). Berdasarkan nilai F,
output diatas diperoleh nilai Fhitung 0,560 dengan angka df 7;26, maka
Ftabel diketahui 2,338 (Fhitung < Ftabel). Karena Fhitung lebih kecil dari
Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa hubungan linieritas terpenuhi.
d. Uji Normalitas
Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi
normal atau mendekati normal. Menurut Ghozali (2013: 160), uji
normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan uji statistik Kolomogrof-Smirnof
86
(K-S). Konsep pada uji ini adalah dengan membandingkan distribusi
data (yang akan diuji normalitasnya) dengan ditribusi normal.
Gambar 4. 2 Histogram Dependent Variable
Dari gambar diatas dapat dilihat perbandingan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati normal, sehingga bias
disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
87
Gambar 4. 3 Normal P.P Plot Of Regression Standardized Residual Dependent
Variable
Dari gambar diatas, dapat diketahui data menyebar disekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histrogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Kemudian cara yang kedua dalam menganalisis uji normalitas dengan
statistik Kolmogrov-Smirnov.
88
Tabel 4. 14 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sumber: Data Primer yang diolah 2019
Berdasarkan tabel 4.14 diatas, pada hasil uji statistic non-
parametik Kolmogrov-Smirnov menyatakan bahwa Asymp.Sig (2-
tailed) sebesar 0,200 sedangkan tingkat signifikansi yang digunakan
adalah 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa data yang digunakan adalah
data yang berditribusi normal, karena nilai Asymp.Sig (2-tailed) lebih
besar dari 0,05 (0,200 > 0,05). Selain itu dapat juga dilihat dari
tampilan grafik histogram dan grafik normal plot dapat disimpulkan
bahwa histrogram memberikan pola distribusi normal. Pada titik grafik
normal plot terlihat titik menyebar disekitar garis diagonal dan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 35
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,36092109
Most Extreme Differences Absolute ,097
Positive ,066
Negative -,097
Test Statistic ,097
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
89
mengikuti arah garis diagonal yang menunjukkan pola distribusi
normal.
3. Analisis Statistik
a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji t Test digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau
sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsia atau individu,
dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel
bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, 2006:91).
Berikut dasar pengambilan keputusan:
1) Jika nilai sig < 0,05 atau thitung > ttabel maka terdapat pengaruh
variabel X terhadap variabel Y.
2) Jika nilai sig > 0,05 atau thitung < ttabel maka tidak terdapat
pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
Untuk mengetahui hasil uji simultan penelitian ini dapat dilihat
pada tabel 4.15 berikut ini:
90
Tabel 4. 15 Hasil Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 2.709 3.382 .801 .429
Motivasi
Kerja .002 .134 .002 .014 .989
Disiplin
Kerja .341 .071 .616 4.825 .000
Kompensasi -.006 .113 -.007 -.058 .954
Kepuasan
Kerja .292 .113 .344 2.578 .015
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Data Primer yang diolah 2019
Berdasarkan hasil uji t, peneliti mendapatkan nilai thitung
masing-masing untuk motivasi kerja, disiplin kerja, kompensasi
dan kepuasan kerja pada tabel 4.15 diatas dapat disimpulkan
bahwa:
1) Variabel motivasi kerja dengan nilai signifikansi sebesar 0,989
dimana nilai signifikasinya lebih besar dari nilai 0,05 dan
Thitung 0,014 dimana lebih kecil dari Ttabel 2,042, maka dapat
dikatakan variabel motivasi kerja tidak berpengaruh terhadap
kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
motivasi kerja tidak menjadi faktor dominan dalam
91
mempengaruhi kinerja karyawan di Bank BRI Syariah KC
Semarang.
2) Variabel disiplin kerja dengan nilai signifikansi sebesar 0,616
dimana nilai signifikasinya lebih besar dari nilai 0,05 dan
Thitung 4,825 dimana lebih besar dari Ttabel 2,042, maka dapat
dikatakan variabel disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja
menjadi faktor dominan dalam mempengaruhi kinerja
karyawan di Bank BRI Syariah KC Semarang.
3) Variabel kompensasi dengan nilai signifikansi sebesar 0,954
dimana nilai signifikasinya lebih besar dari nilai 0,05 dan
Thitung -0,058 dimana lebih kecil dari Ttabel 2,042, maka dapat
dikatakan variabel kompensasi tidak berpengaruh terhadap
kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
kompensasi tidak menjadi faktor dominan dalam
mempengaruhi kinerja karyawan di Bank BRI Syariah KC
Semarang.
4) Variabel kepuasan kerja dengan nilai signifikansi sebesar
0,015 dimana nilai signifikasinya lebih kecil dari nilai 0,05
dan Thitung 2,578 dimana lebih besar dari Ttabel 2,042, maka
dapat dikatakan variabel kepuasan kerja berpengaruh terhadap
kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
92
kepuasan kerja menjadi faktor dominan dalam mempengaruhi
kinerja karyawan di Bank BRI Syariah KC Semarang.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh
variabel independen atau bebas secara bersama-sama dapat
mempengaruhi variabel dependen atau terikat (Bawono, 2006:91).
Berikut dasar pengambilan keputusan:
1) Jika nilai sig < 0,05 atau F hitung > F tabel maka terdapat
pengaruh variabel X secara simultan terhadap variabel Y.
2) Jika nilai sig > 0,05 atau F hitung < F tabel maka tidak terdapat
pengaruh variabel X secara simultan terhadap variabel Y.
Untuk mengetahui hasil uji simultan penelitian ini dapat dilihat
pada tabel 4.16 berikut ini:
Tabel 4. 16 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regressi
on 79,314 4 19,829 9,446 ,000
b
Residual 62,972 30 2,099
Total 142,286 34
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
93
Sumber: Data Primer yang diolah 2019
Dengan uji ANOVA atau Ftest dapat diketahui nilai Fhitung
sebesar 9,446 dengan probabilitas nilai signifikansi 0,000. Karena
probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05, hasil ini memiliki arti bahwa
model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kinerja karyawan
atau dapat dikatakan bahwa motivasi kerja, disiplin kerja, kompensasi
dan kepuasan kerja secara bersama-sama berpengaruh kinerja
karyawan.
c. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) menunjukkan sejauh mana tingkat
hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen atau
sejauh mana kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel
dependen (Bawono, 2006:92). Analisis koefisien determinasi (R²)
digunakan untuk mengetahui seberapa besar presentase (%) pengaruh
keseluruhan variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil
uji koefisien determinasi (R²) penelitian ini dapat dilihat dari tabel
berikut:
b. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja (Z), Disiplin Kerja (X2),
Kompensasi (X3), Motivasi Kerja (X1)
94
Tabel 4. 17 Hasil Uji Determinasi (R²)
Sumber: Data Primer yang diolah 2019
Dari tabel 4.17 diatas, dapat dilihat koefisien determinasi (R²)
sebesar 0,557 yang memiliki arti bahwa adanya hubungan kuat antara
variabel dependen (kinerja karyawan) dengan variabel independen
(motivasi kerja, disiplin kerja, kompensasi dan kepuasan kerja) karena
mendekati angka 1. Koefisien determinasi (R²) sebesar 0,557, hal ini
berarti bahwa kontribusi variabel independen mepengaruhi variabel
dependen sebesar 55,7%. Sedangkan sisanya (100% - 55,7% = 44,3%)
dipengaruhi variabel lain diluar model persamaan penelitian.
4. Uji Path Analysis
a. Regresi Model 1
Z = βo + β1X1 + β2X2 + β3X3 e
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted
R Square
Std.
Error of
the
Estimate
1 .747a .557 .498 1.44881
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Disiplin Kerja,
Kompensasi, Motivasi Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
95
Tabel 4.18 Hasil Uji Model Summary 1
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .413a .170 .090 2.29461
a. Predictors: (Constant), Kompensasi, Motivasi Kerja, Disiplin Kerja
b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Data Primer yang diolah 2019
Tabel 4.19 Hasil Uji Coefficients² 1
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 7.796 5.170 1.508 .142
Motivasi Kerja .381 .201 .317 1.892 .068
Disiplin Kerja .018 .112 .027 .159 .875
Kompensasi .230 .173 .223 1.327 .194
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Data Primer yang diolah 2019
96
Besarnya R2 atau R square yang terdapat pada tabel 4.18
adalah sebesar 0,170. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi atau
sumbangan pengaruh X1, X2, X3 terhadap Z adalah sebesar 17%
sementara sisanya 83% merupakan kontribusi dari variabel-variabel
yang tidak di masukkan dalam penelitian. Sementara untuk nilai e1
dapat dicari dengan rumus = √ = 0,9110.
Berdasarkan hasil dari regresi linier maka dapat dibuat
persamaan linier sebagai berikut:
Z = 7,796 + 0,317 X1 + 0,027 X2 + 0,223 X3 + 0,9110
Dari model persamaan 1 tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:
a) Konstanta 7,796 mengandung arti apabila variabel motivasi kerja
(X1), disiplin kerja (X2), kompensasi (X3) tidak ada atau nilainya
adalah 0, maka kepuasan kerja nilainya 7,796.
b) Konstanta regresi variabel motivasi kerja (X1) sebesar 0,317
dengan nilai signifikansi 0,068 > 0,05 maka menunjukkan variabel
motivasi kerja tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja.
c) Konstanta regresi variabel disiplin kerja (X2) sebesar 0,027
dengan nilai signifikansi 0,875 > 0,05 maka menunjukkan variabel
disiplin kerja tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja.
97
d) Konstanta regresi variabel kompensasi (x3) sebesar 0,223 dengan
nilai signifikansi 0,194 > 0,05 maka menunjukkan variabel
kompensasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja.
e) Besarnya R2 atau R square yang terdapat pada tabel summary
adalah sebesar 0,170. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi atau
sumbangan pengaruh motivasi kerja, disiplin kerja dan
kompensasi terhadap kinerja karyawan adalah 17% sementara
sisanya adalah 83% merupakan kontribusi variabel-variabel yang
tidak dimasukkan dalam penelitian. Sementara untuk nilai e1 dapat
dicari dengan rumus = √ = 0,9110.
b. Regresi Model 2
Y = βo + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β3 Z + e
Tabel 4. 20 Hasil Uji Model Summary 2
Sumber: Data Primer yang diolah 2019
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .747a .557 .498 1.44881
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Disiplin Kerja,
Kompensasi, Motivasi Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
98
Tabel 4. 21 Hasil Uji Coefficients² 2
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 2.709 3.382 .801 .429
Motivasi
Kerja .002 .134 .002 .014 .989
Disiplin
Kerja .341 .071 .616 4.825 .000
Kompensasi -.006 .113 -.007 -.058 .954
Kepuasan
Kerja .292 .113 .344 2.578 .015
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Data Primer yang diolah 2019
Besarnya R2 atau R square yang terdapat pada tabel 4.20
adalah sebesar 0,557. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi atau
sumbangan pengaruh X1, X2, X3, Z terhadap Y adalah sebesar
55,7% sementara sisanya 44,3% merupakan kontribusi dari variabel-
variabel yang tidak di masukkan dalam penelitian. Sementara untuk
nilai e1 dapat dicari dengan rumus = √ = 0,6656.
Berdasarkan tabel diatas maka dapat diperoleh model
persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 2,709 + 0,002 X1 + 0.,616 X2 + -0,007 X3 + 0,344 Z + 0,6656
Dari model persamaan 2 tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:
99
a) Konstanta 2,709 mengandung arti apabila variabel motivasi kerja
(x1), disiplin kerja (x2), kompensasi (x3) dan kepuasan kerja (z)
tidak ada atau nilainya adalah 0, maka kepuasan kerja dalam
bekerja nilainya adalah 2,709.
b) Koefisien regresi variabel motivasi kerja (X1) sebesar 0,002
dengan nilai signifikansi 0,989 > 0,05 maka menunjukkan bahwa
variabel motivasi kerja tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja.
c) Koefisien regresi variabel disiplin kerja (X2) sebesar 0,616 dengan
nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka menunjukkan bahwa variabel
disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
kerja.
d) Koefisien regresi variabel kompensasi (X3) sebesar -0,007 dengan
nilai signifikansi 0,954 > 0,05 maka menunjukkan bahwa variabel
kompensasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja.
e) Koefisien regresi variabel kepuasan kerja (Z) sebesar 0,344 dengan
nilai signifikansi 0,015 < 0,05 maka menunjukkan bahwa variabel
kinerja karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja.
f) Besarnya R2 atau R square yang terdapat pada tabel summary
adalah sebesar 0,557. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi atau
100
sumbangan pengaruh motivasi kerja, disiplin kerja, kompensasi
dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan adalah sebesar
55,7% sementara sisanya 44,3% merupakan kontribusi dari
variabel-variabel yang tidak dimasukkan dalam penelitian.
Sementara untuk nilai e1 dapat dicari dengan rumus =
√ = 0,6656.
Berdasarkan tabel 4.18, 4.19, 4.20, 4.21 kemudian
menghasilkan model:
Gambar 4. 4 Model Path Analysis
Diuji dengan Sobel Test sebagai berikut:
Sp2p3 = √
101
Keterangan:
P3 : Koefisien variabel mediasi (intervening)
P2 : Koefisien variabel bebas
Sp2 : Standar error koefisien 1
Sp3 : Standar error koefisien 2
a. Pengaruh Motivasi Kerja (X1) Terhadap Kinerja Karyawan
dengan Dimediasi Oleh Kepuasan Kerja (Z)
1) Pengaruh Langsung
Diketahui pengaruh langsung yang diberikan motivasi
kerja (X1) terhadap kinerja karyawan (Y) sebesar 0,002.
2) Pengaruh Tidak Langsung
Pengaruh tidak langsung motivasi kerja (X1) melalui
kepuasan kerja (Z) terhadap kinerja karyawan (Y) didapat dari
perkalian antara beta motivasi kerja (X1) terhadap kepuasan
kerja (Z) terhadap kinerja karyawan (Y) yaitu:
Pengaruh tidak langsung = P2 x P3
= 0,317 x 0,344
= 0,109
3) Pengaruh Total
Pengaruh total yang diberikan kepuasan kerja (Z)
terhadap kinerja karyawan adalah pengaruh langsung ditambah
dengan pengaruh tidak langsung yaitu:
102
Pengaruh Total = P1 + (P2 x P3)
= 0,002 + (0,109)
= 0,111
4) Pengaruh Mediasi dengan Sobel Test
Pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh perkalian
koefisien (P2 x P3) untuk X1 sebesar 0,111 signifikansi atau
tidak itu diuji menggunakan Sobel Test sebagai berikut:
Sp2p3 = √
Sp2p3 = √
Sp2p3 = √
Sp2p3 = √
Sp2p3 = 0,087
Berdasarkan sp2p3 dapat menghitung nilai t statistic pengaruh
mediasi dengan rumus:
T =
=
= 1,253
Oleh karena itu, thitung = 1,253 lebih kecil dari ttabel =
2,034 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang
memediasi.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas juga dapat
diketahui bahwa nilai pengaruh langsung sebesar 0,002 dan
pengaruh tidak langsung 0,109. Sedangkan pengaruh total
sebesar 0,111. Hasil ini juga menunjukkan bahwa secara tidak
103
langsung motivasi kerja tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan. Hal ini diperkuat oleh hasil dari
thitung < ttabel yaitu 1,253 < 2,034 dengan tingkat signifikansi
0,05. Hasil ini membuktikan bahwa kepuasan kerja tidak dapat
memediasi motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.
b. Pengaruh Disiplin Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan
dengan Dimediasi Oleh Kepuasan Kerja
1. Pengaruh Langsung
Diketahui pengaruh langsung yang diberikan disiplin
kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) sebesar 0,027.
2. Pengaruh Tidak Langsung
Pengaruh tidak langsung disiplin kerja (X2) melalui
kepuasan kerja (Z) terhadap kinerja karyawan (Y) didapat dari
perkalian antara beta disiplin kerja (X2) terhadap kepuasan
kerja (Z) terhadap kinerja karyawan (Y) yaitu:
Pengaruh Tidak Langsung = P2 x P3
= 0,616 x 0,344
= 0,212
3. Pengaruh Total
Pengaruh total yang diberikan kepuasan kerja (Z)
terhadap kinerja karyawan adalah pengaruh langsung ditambah
dengan pengaruh tidak langsung yaitu:
104
Pengaruh Total = P1 + (P2 x P3)
= 0,027 + 0,212
= 0,239
4. Pengaruh Mediasi dengan Sobel Test
Pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh perkalian
koefisien (P2 x P3) untuk X2 sebesar 0,239 signifikansi atau
tidak itu diuji menggunakan Sobel Test sebagai berikut:
Sp2p3 = √
Sp2p3 = √
Sp2p3 = √
Sp2p3 = √
Sp2p3 = 0,209
Berdasarkan sp2p3 dapat menghitung nilai t statistic
pengaruh mediasi dengan rumus:
T =
=
= 1,014
Oleh karena itu, thitung = 1,014 lebih kecil dari ttabel =
2,034 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang
memediasi.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas juga dapat
diketahui bahwa nilai pengaruh langsung sebesar 0,027 dan
pengaruh tidak langsung 0,212. Sedangkan pengaruh total
sebesar 0,239. Hasil ini juga menunjukkan bahwa secara tidak
105
langsung disiplin kerja tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan. Hal ini diperkuat oleh hasil dari
thitung < ttabel yaitu 1,014 < 2,034 dengan tingkat signifikansi
0,05. Hasil ini membuktikan bahwa kepuasan kerja tidak dapat
memediasi disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.
c. Pengaruh Kompensasi (X3) Terhadap Kinerja Karyawan
dengan Dimediasi Oleh Kepuasasn Kerja
1. Pengaruh Langsung
Diketahui pengaruh langsung yang diberikan
kompensasi (X3) terhadap kinerja karyawan (Y) sebesar 0,223.
2. Pengaruh Tidak Langsung
Pengaruh tidak langsung kompensasi (X3) melalui
kepuasan kerja (Z) terhadap kinerja karyawan (Y) didapat dari
perkalian antara beta kompensasi (X3) terhadap kepuasan kerja
(Z) terhadap kinerja karyawan (Y) yaitu:
Pengaruh Tidak Langsung = P2 x P3
= -0,007 x 0,344
= -0,002
3. Pengaruh Total
Pengaruh total yang diberikan kepuasan kerja (Z)
terhadap kinerja karyawan adalah pengaruh langsung ditambah
dengan pengaruh tidak langsung yaitu:
106
Pengaruh Total = P1 + (P2 x P3)
= 0,223 + (-0,002)
= 0,221
4. Pengaruh Mediasi dengan Sobel Test
Pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh perkalian
koefisien (P2 x P3) untuk X3 sebesar 0,181 signifikansi atau
tidak itu diuji menggunakan Sobel Test sebagai berikut:
Sp2p3 = √
Sp2p3 = √
Sp2p3 = √
Sp2p3 = √
Sp2p3 = 0,245
Berdasarkan sp2p3 dapat menghitung nilai t statistic
pengaruh mediasi dengan rumus:
T =
=
= -0,008
Oleh karena itu, thitung = -0,008 lebih kecil dari ttabel =
2,034 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang
memediasi.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas juga dapat
diketahui bahwa nilai pengaruh langsung sebesar 0,223 dan
pengaruh tidak langsung -0,002. Sedangkan pengaruh total
107
sebesar 0,221. Hasil ini juga menunjukkan bahwa secara tidak
langsung kompensasi tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan. Hal ini diperkuat oleh hasil dari
thitung < ttabel yaitu -0,008 < 2,034 dengan tingkat signifikansi
0,05. Hasil ini membuktikan bahwa kepuasan kerja tidak dapat
memediasi kompensasi terhadap kinerja karyawan.
D. Pembahasan Pengujian Hipotesis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja,
disiplin kerja dan kompensasi terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan
kerja sebagai variabel intervening. Pembahasan masing-masing hipotesis
adalah sebagai berikut:
a) Motivasi Kerja (X1) Tidak Berpengaruh terhadap Kinerja
Karyawan (Y)
Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter individual (uji statistik t)
diperoleh nilai signifikansi untuk motivasi kerja sebesar 0,989 karena
nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan motivasi
kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dan H1
ditolak. Motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan
disebabkan tidak adanya dorongan dari pimpinan atau rekan kerja agar
mencapai target yang telah ditentukan. Selain itu karyawan bekerja untuk
mencapai target yang ditentukan tanpa disertai oleh kreativitas yang
108
unggul untuk meningkatkan kinerjanya, secara tegas dikatakan bahwa
karyawan menyelesaikan pekerjaan karena takut kehilangan pekerjaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rahmayanti (2014) menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan
secara simultan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan Bank BRI
Syariah KC Semarang.
b) Disiplin Kerja (X2) Berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter individual (uji statistik t)
diperoleh nilai signifikansi untuk disiplin kerja sebesar 0,000 karena nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan disiplin kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dan H2 diterima.
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan penelitian ini menunjukkan
semakin baik disiplin kerja maka semakin tinggi kinerja karyawan yang
diterima
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Azizah (2014) menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan secara
simultan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan Bank BRI Syariah KC
Semarang. Demikian juga peneitian yang dilakukan oleh Sahanggamu
dan Silvya (2014) yang menunjukkan bahwa hasil disiplin kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dalam
bekerja di bank syariah.
109
c) Kompensasi (X3) Tidak Berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan
(Y)
Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter individual (uji statistik t)
diperoleh nilai signifikansi untuk kompensasi sebesar 0,954 karena nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan kompensasi
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dan H3 ditolak.
Hal ini disebabkan karena kompensasi berupa tunjangan dan insensif
yang diberikan perusahaaan belum dirasakan adil bagi karyawan dan
tidak sesuai dengan yang diharapkan karyawan pada Bank BRI Syariah
KC Semarang. Meskipun kompensasi yang di berikan karyawan
meningkat tetapi beban pekerjaan yang diberikan kepada karyawan juga
meningkat dengan begitu kinerja juga tidak dapat meningkat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Riansari (2012) menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan
secara simultan kompensasi terhadap kinerja karyawan Bank BRI
Syariah KC Semarang.
d) Motivasi Kerja (X1) Tidak Berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja
(Z)
Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter individual (uji statistik t)
diperoleh nilai signifikansi untuk motivasi kerja sebesar 0,068 karena
nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan motivasi
110
kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja dan H4
ditolak. Motivasi yang lebih besar akan memberikan kepuasan kerja
yang lebih meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Nitasari (2012) menunjukkan bahwa ada pengaruh
signifikan secara simultan motivasi kerjaterhadap kepuasan kerja Bank
BRI Syariah KC Semarang. Demikian juga penelitian yang dilakukan
oleh Hanafi, Yohana (2017) yang menunjukkan bahwa hasil motivasi
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja dalam
meningkatkan kinerjanya di bank syariah.
e) Disiplin Kerja (X2) Tidak Berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja
(Z)
Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter individual (uji statistik t)
diperoleh nilai signifikansi untuk disiplin kerja sebesar 0,875 karena nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan disiplin kerja
tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja dan H5 ditolak.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kedisiplinan
karyawan tidak mempengaruhi untuk meningkatkan kepuasan kerja pada
Bank BRI Syariah KC Semarang. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Lumentut (2015) menunjukkan bahwa
tidak ada pengaruh signifikan secara simultan disiplin kerja terhadap
kepuasan kerja Bank BRI Syariah KC Semarang.
111
f) Kompensasi (X3) Tidak Berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja
(Z)
Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter individual (uji statistik t)
diperoleh nilai signifikansi untuk kompensasi sebesar 0,194 karena nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan kompensasi
tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja dan H6 ditolak.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kedisiplinan
karyawan tidak mempengaruhi untuk meningkatkan kepuasan kerja pada
Bank BRI Syariah KC Semarang. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Damayanti, Julinan (2019) menunjukkan
bahwa tidak ada pengaruh signifikan secara simultan kompensasi
terhadap kepuasan kerja Bank BRI Syariah KC Semarang.
g) Kepuasan Kerja (Z) Berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Berdasarkan hasil uji signifikansi parameter individual (uji statistik t)
diperoleh nilai signifikansi untuk kepuasan kerja sebesar 0,015 karena
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan kepuasan
kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dan H7 diterima.
Kepuasan kerja dapat meningkat apabila kepuasan kerja didukung
dengan gaji yang diperoleh karyawan sesuai, kepuasan dengan pekerjaan
itu sendiri, kepuasan dengan peningktan karier yang akan berpengaruh
dalam meningkatkan kinerja karyawan. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudiro Achmad (2009)
112
menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan secara simultan
kepuasan kerjaterhadap kinerja karyawan Bank BRI Syariah KC
Semarang.
h) Kepuasan Kerja (Z) Tidak Mampu Memediasi Motivasi Kerja (X1)
Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Berdasarkan pengujian Path Analysis dengan Sobel Test diperoleh t
hitung sebesar 0,004 lebih kecil dari t tabel = 2,034 (0,004 < 2,034)
dengan tingkat signifikansi 0,05. Dapat disimpulkan bahwa koefisien
mediasi 0,001 signifikan yang berarti tidak ada pengaruh yang
memediasi. Hal ini membuktikan bahwa kepuasan kerja tidak dapat
memediasi motivasi kerja terhadap kinerja karyawan sehingga H8
ditolak.
Hal ini menunjukkan bahwa tingkatan motivasi kerja masih banyak
kekurangan sehingga menurunkan tingkat kepuasan kerja. Dengan
demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kekurangan yang
menimbulkan ketidakpuasan kerja dengan menggunakan motivasi kerja
sehingga akan mempengaruhi kinerja karyawan pada Bank BRI Syariah.
Tidak ada pengaruh yang dapat memediasi kepuasan variabel motivasi
terhadap kinerja karyawan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ulum (2017) menunjukkan variabel motivasi kerja (X1) tidak memiliki
113
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) dengan variabel
kepuasan kerja (Z).
i) Kepuasan Kerja (Z) Tidak Mampu Memediasi Disiplin Kerja (X2)
Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Berdasarkan pengujian Path Analysis dengan Sobel Test diperoleh t
hitung sebesar -0,802 lebih kecil dari t tabel = 2,034 (-0,802 < 2,034)
dengan tingkat signifikansi 0,05. Dapat disimpulkan bahwa koefisien
mediasi -0,122 signifikan yang berarti tidak ada pengaruh yang
memediasi. Hal ini membuktikan bahwa kepuasan kerja tidak dapat
memediasi disiplin kerja terhadap kinerja karyawan sehingga H9 ditolak.
Hal ini menunjukkan bahwa tingkatan disiplin kerja masih banyak
kekurangan sehingga menurunkan tingkat kepuasan kerja. Dengan
demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kekurangan yang
menimbulkan ketidakpuasan kerja dengan menggunakan disiplin kerja
sehingga akan mempengaruhi kinerja karyawan pada Bank BRI Syariah.
Tidak ada pengaruh yang dapat memediasi kepuasan variabel disiplin
kerja terhadap kinerja karyawan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Puspitasari, Wawan (2018) menunjukkan variabel disiplin kerja (X2)
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan (Y)
dengan variabel kepuasan kerja (Z).
114
j) Kepuasan Kerja (Z) Tidak Mampu Memediasi Kompensasi (X3)
Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Berdasarkan pengujian Path Analysis dengan Sobel Test diperoleh t
hitung sebesar 0,632 lebih kecil dari t tabel = 2,034 (0,632 < 2,034)
dengan tingkat signifikansi 0,05. Dapat disimpulkan bahwa koefisien
mediasi 0,120 signifikan yang berarti tidak ada pengaruh yang
memediasi. Hal ini membuktikan bahwa kepuasan kerja tidak dapat
memediasi kompensasi terhadap kinerja karyawan sehingga H10 ditolak.
Hal ini menunjukkan bahwa tingkatan kompensasi masih banyak
kekurangan sehingga menurunkan tingkat kepuasan kerja. Dengan
demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kekurangan yang
menimbulkan ketidakpuasan kerja dengan menggunakan kompensasi
sehingga akan mempengaruhi kinerja karyawan pada Bank BRI Syariah.
Tidak ada pengaruh yang dapat memediasi kepuasan variabel
kompensasi terhadap kinerja karyawan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Jufren (2017) menunjukkan variabel kompensasi (X3) tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) dengan variabel
kepuasan kerja (Z).
115
Tabel 5.1 Hasil Uji Hipotesis
H1 Motivasi Kerja Tidak Berpengaruh terhadap Kinerja
Karyawan
Ditolak
H2 Disiplin Kerja Berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Diterima
H3 Kompensasi Tidak Berpengaruh terhadap Kinerja
Karyawan
Ditolak
H4 Motivasi Kerja Berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Ditolak
H5 Disiplin Kerja Tidak Berpengaruh terhadap Kepuasan
Kerja
Ditolak
H6 Kompensasi Tidak Berpengaruh terhadap Kepuasan
Kerja
Ditolak
H7 Kepuasan Kerja Berpengaruh terhadap Kinerja
Karyawan
Diterima
H8 Kepuasan Kerja Tidak Mampu Memediasi Motivasi
Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Ditolak
H9 Kepuasan Kerja Tidak Mampu Memediasi Disiplin Kerja
terhadap Kinerja Karyawan
Ditolak
H10 Kepuasan Kerja Tidak Mampu Memediasi Kompensasi
terhadap Kinerja Karyawan
Ditolak
117
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan telah melalui
tahap pengumpulan data, pengolahan data dan hasil analisis data mengenai
pengaruh motivasi kerja, disiplin kerja dan kompensasi terhadap kinerja
karyawan melalui kepuasan kerja sebagai variabel intervening di Bank BRI
Syariah, maka dapat ditarik kesimpulkan sebagai berikut:
1. Motivasi Kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di
Bank BRI Syariah. Dengan demikian hipotesis ditolak.
2. Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan di Bank BRI Syariah. Dengan demikian hipotesis diterima.
3. Kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di
Bank BRI Syariah. Dengan demikian hipotesis ditolak.
4. Motivasi Kerja tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
kerja di Bank BRI Syariah. Dengan demikian hipotesis ditolak.
5. Disiplin Kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja di
Bank BRI Syariah. Dengan demikian hipotesis ditolak.
6. Kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja di
Bank BRI Syariah. Dengan demikian hipotesis ditolak.
118
7. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di Bank
BRI Syariah. Dengan demikian hipotesis diterima.
8. Kepuasan Kerja tidak mampu memediasi motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan di Bank BRI Syariah. Dengan demikian hipotesis ditolak.
9. Kepuasan kerja tidak mampu memediasi disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan di Bank BRI Syariah. Dengan demikian hipotesis ditolak.
10. Kepuasan Kerja tidak mampu memediasi kompensasi terhadap kinerja
karyawan di Bank BRI Syariah. Dengan demikian hipotesis ditolak.
B. Saran
Berdasarkan penelitian dan kesimpulan yang telah diperoleh peneliti,
maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
a. Bagi PT. BRI Syariah Kantor Cabang Semarang
Dari hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa motivasi dan
kompensasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan, sedangkan
disiplin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
Dengan adanya disiplin kerja maka kinerja karyawan pun akan semakin
meningkat melalui pengembangan motivasi dan penerapan sanksi-sanksi
yang tegas agar para karyawan dapat disiplin dalam bekerja. Dengan hasil
penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan dalam
dalam pengambilan keputusan bagi PT. Bank BRI Syariah KC
Semarangadalah sebagai berikut :
119
a. Motivasi yang diberikan pada seluruh karyawan perlu ditingkatkan,
karena dengan adanya motivasi yang diberikan akan dapat
berimplikasi terhadap pncapaian kerja yang lebih baik. Ketika
pemberian motivasi yang diberikan kurang mendukung kinerja
karyawan, maka kepuasan dalam bekerja yang dirasakan karyawan
juga akan menurun.
b. Agar kinerja karyawan PT. Bank BRI Syariah KC Semarang tetap
baik, maka perusahaan harus selalu memperhatikan para karyawanya
dengan cara mempertahankan dan meningkatkan kompensasi dan
menegakkan kedisiplinan.
c. Upaya pendekatan–pendekatan perusahaan yang lebih kepada
karyawan, agar karyawan selalu merasa nyaman sehingga dapat
memperbaiki dan meningkatkan kepuasan kerjanya.
b. Saran Untuk Penelitian Mendatang
Meskipun penelitian ini telah dilakukan dengan sebaik-baiknya,
namun terdapat keterbatasan yang tidak dapat dihindari. Kepada peneliti
mendatang yang berkeinginan untuk melakukan penelitian yang sama,
maka perluasan penelitian yang disarankan antara lain adalah:
a. Diharapkan menambahkan periode pengamatan, sebab semakin lama
interval waktu pengamatan maka semakin besar pula kesempatan untuk
memperoleh informasi mengenai variabel yang lebih baik untuk
penelitian yang akurat.
120
b. Penyempurnaan terhadap indikator pertanyaan dalam kuisioner dan
sisesuaikan dengan objek penelitian, sehingga dapat menggambarkan
maksud dan tujuan penelitian selanjutnya.
c. Diharapkan dapat menambah variabel lain yang masih berhubungan
dengan faktor yang berkaitan dengan kinerja karyawan guna
menghasilkan gambaran yang luas dan hasil yang lebih akurat serta
menggunakan sampel yang lebih banyak lagi.
121
DAFTAR PUSTAKA
Abraham H.Maslow. 2008. Motivation and Personality. Rajawali, Jakarta.
Agung, Amanda A, dan Hening WO. 2017. Pengaruh Stres Kerja, Motivasi Kerja dan
Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan pada Bank Syariah Mandiri KanWil
V Surabaya. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Vol. 06 No 07
Alamsyah, Yunus dan Ahmad Alim Bachri. 2013. Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi,
Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Studi pada PT. Bumi
Barito Utama Cabang Banjarmasin. Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin. Skripsi. Diterbitkan.
Alwan, Habib Ibnu. 2018. Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan dengan
Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening (Studi pada CV. Muamalat Di
Ambarawa). Diponegoro Journal Of Management. Vol 07 No. 04.
Arda, Mutia. 2017. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja
Karyawan pada BRI Cabang Putri Hijau Medan. Jurnal Ilmiah Manajemen
dan Bisnis.Vol.18 No 01
Ardana, Komang. 2008. Perilaku Keorganisasian. Cetakan Pertama Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Ayu, Puspitasari. 2018. Pengaruh Disiplin Preventif dan Motivasi Ekstrinsik
terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Intervening Pada PT. Natura Indoland. Tirtayasa EKONOMIKA. Vol. 13 No.
02.
Bayu, Misbahul Ulum. 2017. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan melalui
Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening: Studi Kasus pada PT Ayu
Indah Tour and Travel Lamongan. Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim. Skripsi. Diterbitkan.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analisisdengan SPSS. Salatiga: STAIN Press.
Casmawati, Dewi. 2004. Sistem Kompensasi PNS di Indonesia. Dalam Memahami
Good Governance dalam Perspektif Sumber Daya Manusia. Ambar Teguh
Sulistyani. Editor. Yogyakarta: Gava Medika.
Darmawan, Widiyanto. 2018. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan
dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening (Studi pada
Karyawan Outsourcing Kantor PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Kandatel Kebumen). Diponegoro Jurnal Of Management. Vo. 07 No. 04.
122
Fidella, dkk. 2014. Pengaruh Kepuasan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Karyawan Bank Central Asia Pekanbaru.Jom Fekon. Vol. 01 No 02
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20.
Edisi 7.Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.
Handoko, T. Hani. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan IX Jilid I.
Yogjakarta: BPFE
Hartanti, Nugrahaningsih. 2017. Pengaruh Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel
Intervening pada PT. Tempuran Mas. Media Manajemen Jasa. Vol. 04 No.
01.
Hasibuan, Malayu S.P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi
Aksara
_________________. 2006. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah Edisi
Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
_________________. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi
Aksara.
Herzberg, 1950, A to Z Human Capital Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta.
Kompas Media
Jufrizen. 2017. Efek Mediasi Kepuasan Kerja Pada Pengaruh Kompensasi Terhadap
Kinerja Karyawan. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara. Skripsi. Diterbitkan.
Mangkunegara, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya
Martoyo. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ketiga Jilid 1 dan 2.
Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Mauritz, D.S Lumentut dan Lucky O.H Dotulang. 2015. Pengaruh Motivasi, Disiplin
Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT.
Bank Sumatera Utara Cabang Airmadidi. Universitas Sam Ratulangi
Manado. Skripsi. Diterbitkan.
Moenir. 2004. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Nafhis, Irkhami. 2014. Islamic Work ETHICS: Membangun Etos Kerja Islami.
Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Nanang, Martono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif .Jakarta : Rajawali Press.
Nawawi, Hadari. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia: Untuk Bisnis yang
Kompetitif. Yogyakarta: Gajahmada University Press
123
Ninin, Nilasari. 2018. Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja dan Lingkungan Kerja
terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Perum Percetakan Negara RI. Jurnal
Manajemen Branchmarck. Vol 4 No. 3
Notoatmodjo, Soekidjo. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Rineka Cipta.
Nurcahyani Ni Made, Adnyani Dewi. 2016. Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi
Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Intervening.E-Jurnal Manajemen Unud. Vol. 05 No01, 500-532
Rahadian, Fernanda. 2006. Pengaruh Kompensasi, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja
dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Nominal. Vol
5 No 2.
Rahmayanti Dina dan Idham Afandi. 2014. Analisis Pengaruh Kepemimpinan,
Motivasi, Lingkungan Kerja dan Kedispilinan terhadap Kinerja Karywan
(Studi Kasus: Operator Welding I A, PT. XYZ Motor). Jurnal Optimasi
Sistem Industri. Volume 13. Nomor 1.
Rati Nawastuti. 2018. Pengaruh Motivasi dan Kompensasi terhadap Kinerja
Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening (Studi
Kasus Pada PT. Bank Tabungan Negara Tbk. Kantor Cabang Syariah
Semarang). Universitas Walisongo Semarang. Skripsi. Diterbitkan.
Riansari, Titi dkk. 2012. Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadap
Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi pada kantor pelayanan
pajak Pratama Malang Utama). Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 10, No.
4, Desember 2012.
Richard L. Hughes, Robert C. Ginnett, and Gordon J. Curphy. 2012. Leadership,
Enhancing the Lessons of Experience. Alih Bahasa: Putri Izzati. Jakarta:
Salemba Humanika.
Rivai,V. & Sagala, J. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Rivai. 2005. Kiat Memimpin Dalam Abad Ke-21. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Rizka Afrisalia Nitasari, 2012. Analisis Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja
karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai sebagai Variabel Intervening
pada PT. Bank Central Asia Tbk. Cabang Kudus.Jurnal Adminitrasi dan
Bisnis Universitas DiponegoroSemarang.
Robbins, Perilaku Organisasi (Jakarta: Indeks, 2006), hlm. 26.
Robert L. Mathis – John H. Jackson. 2006. Human Resource Management. Edisi 10.
Jakarta: Salemba Empat.
124
Sahanggamu, Patricia & Silvya L. Mandey. 2014. Pengaruh Pelatihan Kerja,
Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bank
Perkreditan Rakyat Dana Raya.Jurnal EMBA, Fakultas Ekonomi & Bisnia
Universitas Sam Ratulangi. ISSN: 2303-1174
Sudiro Achmad. 2009 . Junal Aplikasi Manajemen. Volume 7, Nomor 1.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedua. Edisi Kesatu. CV.
Alfabeta. Bandung.
Suharto dan Budi Cahyono. 2015. Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan dan
Motivasi Kerja terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia di Sekretariat
DPRD Propinsi Jawa Tengah. Journal Risk Based Inspection. Vol. 01 No
01
Suryadharma, I Made Adi, I Gede Riana dan Desak Ketut Sintaasih. 2016. Pengaruh
Kepemimpinan dan Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja
Karyawan (Studi pada PT BPR SRI ARTHA LESTARI).Jurnal Ekonomi
dan BisnisUniversitas Udayana. ISSN: 22337-3067
Udayanto, Rahmat Restu. 2015. Pengaruh Komunikasi Internal dan Disiplin Kerja
terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Coca Cola. E-journal Bisnis
Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen. Vol. 03
Wahna, Widyanigrum. 2017. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan
BRISyariah Magetan.Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam. Vol. 03 No 03
125
LAMPIRAN
126
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI
TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BANK BRI SYARIAH KC
SEMARANG
Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan hormat, saya Rika Sari Nurrahmawati (63010150154) mahasiswi
jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
Kuesioner ini disusun dalam rangka penelitian karya ilmiah (skripsi) sebagai syarat
kelulusan. Mengingat pentingnya data ini, maka saya mengharapkan kepada Saudara
(i) untuk dapat mengisi dengan lengkap sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
Jawaban yang Saudara (i) berikan hanya digunakan untuk penelitian dan dijamin
kerahasiannya. Semua data tersebut hanya untuk penyusunan skripsi, bukan untuk
dipublikasikan atau digunakan untuk kepentingan lainnya..Atas bantuan dan
kerjasamanya Bapak/Ibu/Saudara (i) dalam menjawab pertanyaan pada kuesioner ini,
saya mengucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Hormat Saya,
Rika Sari N
127
KUESIONER
Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja
Karyawan dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada Bank
BRI Syariah KC Semarang
a. Data Responden
1. Nama Responden (wajib diisi) : _
2. Jenis Kelamin*
a. Pria b. Wanita
3. Pendidikan Terakhir :
a. SMA/SMK b. Diploma c. Sarjana 1
4. Usia*
a. 25 < tahun c. 30 – 34 tahun e. 40 – 44 tahun
b. b. 26 – 29 tahun d. 35 – 39 tahun f. 45 > tahun
5. Masa/lama bekerja di Bank BRI Syariah*:
a. <1 tahun c. 6 – 10 tahun e. 15 > tahun
b. b. 1-5 tahun d. 11 – 15 tahun
6. Pendapatan
a. <2.000.000 d. 6.100.000 – 8.000.000
b. 2.100.000 - 4.000.000 e. > 8.100.000
c. 4.100.000 – 6.000.000
128
(*) Lingkari pilihan anda
b. Petunjuk Pengisian Kueisoner
1. Bacalah sejumlah pernyataan dibawah ini dengan teliti.
2. Mohon kueisoner ini diisi dengan lengkap dari seluruh pernyataan yang
ada.
3. Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia.
4. Terdapat 5 alternatif pengisian jawaban, yaitu:
Keterangan :
1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 4 = Setuju (S)
2 = Tidak Setuju (TS) 5 = Sangat Setuju (SS)
3 = Netral (N)
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
129
MOTIVASI KERJA (X1)
No Pernyataan
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1 Saya merasa dalam memenuhi
kebutuhan dasar seperti untuk makan,
secara wajar sudah terpenuhi.
2 Keamanan lingkungan BRI Syariah
KC Semarang sudah dikelola dengan
baik.
3 Saya merasa senang karena bisa
bersosialisasi dengan baik dengan
rekan kerja di BRI Syariah KC
Semarang.
4 Saya diberi penghargaan oleh
pimpinan saya karena mampu
menyelesaikan pekerjaan dengan baik
dan dengan hasil yang memuaskan.
5 Saya diberi keleluasaan untuk
menyampaikan kritik, ide-ide dan
menunjukkan kemampuan saya.
130
DISPLIN KERJA (X2)
No Pernyataan
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1 Saya termasuk karyawan yang hadir tepat
waktu.
2 Saya tidak pernah absen dari pekerjaan saya
tanpa alasan.
3 Saya selalu mentaati ketentuan jam kerja di
Bank BRI Syariah KC Semarang.
4 Saya selalu menggunakan jam kerja dengan
efektif dan efisien.
5 Saya mempunyai ketrampilan kerja sesuai
dengan bidang tugas saya.
6 Saya memiliki semangat kerja yang tinggi.
7 Saya memiliki sikap dan kepribadian yang
baik dengan menunjukkan keteladanan
dalam melaksanakan tugas.
8 Saya selalu kreatif dan inovatif dalam
bekerja.
131
KOMPENSASI (X3)
No Pernyataan
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1 Saya mendapatkan gaji
yang sesuai dengan
kerja saya.
2 BRI Syariah KC
Semarang memberikan
insentif kepada saya
karena prestasi kerja
saya yang baik..
3 Saya mendapatkan
tunjangan yang sesuai
dengan posisi/jabatan
saya.
4 Saya mendapatkan
fasilitas yang
mendukung untuk
menunjang pekerjaan
saya.
132
KEPUASAN KERJA (Z)
No Pernyataan
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1 Saya merasa puas karena BRI Syariah KC
Semarang memberikan tunjangan yang
layak seperti adanya tunjangan kesehatan,
dll.
2 Saya merasa puas karena beban kerja yang
diberikan kepada saya sesuai dengan
kemampuan dan ketrampilan saya.
3 Saya merasa puas dan nyaman dengan
kondisi lingkungan kerja yang bersih dan
rapi.
4 Saya merasa puas karena perusahaan
menyediakan alat kerja yang sesuai dengan
jenis pekerjaan saya.
5 Saya merasa puas dengan sikap pimpinan
saya dalam kepemimpinannya di BRI
Syariah KC Semarang.
133
KINERJA KARYAWAN (Y)
No Pernyataan
STS TS N S SS
1 2 3 4 5
1 Saya dapat menyelesaikan
pekerjaan yang menjadi
tugas dan tanggung jawab
dari BRI Syariah KC
Semarang.
2 Tugas yang diberikan
kepada saya sesuai dengan
keahlian dan pengalaman
saya.
3 Saya mampu memberikan
pekerjaan yang berkualitas.
4 Saya mampu memenuhi
target yang sudah
ditentukan.
5 Saya mampu memunculkan
kreatifitas dalam
menyelesaikan pekerjaan.
134
TABEL HASIL KUESIONER
135
UJI DESKRIPTIF
Responden berdasarkan jenis kelamin
Responden berdasarkan pendidikan terakhir
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid DIPLOMA 6 17,1 17,1 17,1
SARJANA 29 82,9 82,9 100,0
Total 35 100,0 100,0
Responden berdasarkan usia
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 25<th 5 14,3 14,3 14,3
26-29th 5 14,3 14,3 28,6
30-34th 11 31,4 31,4 60,0
35-39th 9 25,7 25,7 85,7
40-44th 4 11,4 11,4 97,1
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 19 54,3 54,3 54,3
Perempuan 16 45,7 45,7 100,0
Total 35 100,0 100,0
136
45>th 1 2,9 2,9 100,0
Total 35 100,0 100,0
Responden berdasarkan masa/lama bekerja di Bank BRIS
Masa Bekerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 1th 2 5,7 5,7 5,7
1-5th 14 40,0 40,0 45,7
6-10th 19 54,3 54,3 100,0
Total 35 100,0 100,0
Responden berdasarkan pendapatan
Pendapatan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid < 2.000.000 2 5,7 5,7 5,7
2.100.000-4.000.000 14 40,0 40,0 45,7
4.100.000 -
6.000.000 19 54,3 54,3 100,0
Total 35 100,0 100,0
137
UJI RELIABILITAS
Reliability Statistics
X1
Cronbach's
Alpha N of Items
,631 5
Reliability Statistics
X2
Cronbach's
Alpha N of Items
,887 8
Reliability Statistics
X3
Cronbach's
Alpha N of Items
,828 4
Reliability Statistics
Z
Cronbach's
Alpha N of Items
,810 5
Reliability Statistics
Y
Cronbach's
Alpha N of Items
,820 5
138
UJI VALIDITAS
Correlations
x1.1 x1.2 x1.3 x1.4 x1.5 x1
x1.1 Pearson Correlation 1 ,000 ,511** ,246 ,322 ,711
**
Sig. (2-tailed) 1,000 ,002 ,154 ,059 ,000
N 35 35 35 35 35 35
x1.2 Pearson Correlation ,000 1 ,088 ,000 ,071 ,336*
Sig. (2-tailed) 1,000 ,615 1,000 ,686 ,048
N 35 35 35 35 35 35
x1.3 Pearson Correlation ,511** ,088 1 ,346
* ,336
* ,714
**
Sig. (2-tailed) ,002 ,615 ,042 ,049 ,000
N 35 35 35 35 35 35
x1.4 Pearson Correlation ,246 ,000 ,346* 1 ,697
** ,691
**
Sig. (2-tailed) ,154 1,000 ,042 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35
x1.5 Pearson Correlation ,322 ,071 ,336* ,697
** 1 ,735
**
Sig. (2-tailed) ,059 ,686 ,049 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35
x1 Pearson Correlation ,711** ,336
* ,714
** ,691
** ,735
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,048 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5 x2.6 x2.7 x2.8 x2
x2.1 Pearson
Correlation 1 ,424
* ,483
** ,244 ,334
* ,302 ,584
** ,521
** ,658
**
Sig. (2-tailed) ,011 ,003 ,158 ,050 ,077 ,000 ,001 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
x2.2 Pearson
Correlation ,424
* 1 ,568
** ,475
** ,265 ,238 ,244 ,297 ,593
**
139
Sig. (2-tailed) ,011 ,000 ,004 ,125 ,169 ,158 ,083 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
x2.3 Pearson
Correlation
,483*
*
,568*
*
1 ,699** ,478
**
,701*
*
,623** ,444
** ,828
**
Sig. (2-tailed) ,003 ,000 ,000 ,004 ,000 ,000 ,008 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
x2.4 Pearson
Correlation ,244
,475*
*
,699** 1 ,552
**
,675*
*
,590** ,431
** ,772
**
Sig. (2-tailed) ,158 ,004 ,000 ,001 ,000 ,000 ,010 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
x2.5 Pearson
Correlation ,334
* ,265 ,478
** ,552
** 1
,617*
*
,656** ,593
** ,743
**
Sig. (2-tailed) ,050 ,125 ,004 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
x2.6 Pearson
Correlation ,302 ,238 ,701
** ,675
** ,617
** 1 ,778
** ,563
** ,805
**
Sig. (2-tailed) ,077 ,169 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
x2.7 Pearson
Correlation
,584*
*
,244 ,623** ,590
** ,656
**
,778*
*
1 ,654** ,855
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,158 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
x2.8 Pearson
Correlation
,521*
*
,297 ,444** ,431
** ,593
**
,563*
*
,654** 1 ,750
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,083 ,008 ,010 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
x2 Pearson
Correlation
,658*
*
,593*
*
,828** ,772
** ,743
**
,805*
*
,855** ,750
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
140
Correlations
x3.1 x3.2 x3.3 x3.4 x3
x3.1 Pearson Correlation 1 ,443** ,559
** ,482
** ,748
**
Sig. (2-tailed) ,008 ,000 ,003 ,000
N 35 35 35 35 35
x3.2 Pearson Correlation ,443** 1 ,633
** ,666
** ,857
**
Sig. (2-tailed) ,008 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35
x3.3 Pearson Correlation ,559** ,633
** 1 ,493
** ,823
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,003 ,000
N 35 35 35 35 35
x3.4 Pearson Correlation ,482** ,666
** ,493
** 1 ,818
**
Sig. (2-tailed) ,003 ,000 ,003 ,000
N 35 35 35 35 35
x3 Pearson Correlation ,748** ,857
** ,823
** ,818
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
z1 z2 z3 z4 z5 z
z1 Pearson Correlation 1 ,546** ,312 ,376
* ,167 ,584
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,068 ,026 ,339 ,000
N 35 35 35 35 35 35
z2 Pearson Correlation ,546** 1 ,414
* ,591
** ,445
** ,767
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,013 ,000 ,007 ,000
N 35 35 35 35 35 35
z3 Pearson Correlation ,312 ,414* 1 ,599
** ,637
** ,786
**
Sig. (2-tailed) ,068 ,013 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35
z4 Pearson Correlation ,376* ,591
** ,599
** 1 ,585
** ,847
**
Sig. (2-tailed) ,026 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35
141
z5 Pearson Correlation ,167 ,445** ,637
** ,585
** 1 ,792
**
Sig. (2-tailed) ,339 ,007 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35
z Pearson Correlation ,584** ,767
** ,786
** ,847
** ,792
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
y1 y2 y3 y4 y5 y
y1 Pearson Correlation 1 ,376* ,552
** ,607
** ,575
** ,798
**
Sig. (2-tailed) ,026 ,001 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35
y2 Pearson Correlation ,376* 1 ,225 ,371
* ,168 ,545
**
Sig. (2-tailed) ,026 ,194 ,028 ,335 ,001
N 35 35 35 35 35 35
y3 Pearson Correlation ,552** ,225 1 ,645
** ,502
** ,781
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,194 ,000 ,002 ,000
N 35 35 35 35 35 35
y4 Pearson Correlation ,607** ,371
* ,645
** 1 ,723
** ,896
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,028 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35
y5 Pearson Correlation ,575** ,168 ,502
** ,723
** 1 ,782
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,335 ,002 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35
y Pearson Correlation ,798** ,545
** ,781
** ,896
** ,782
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
142
UJI MULTIKOLINIERITAS
UJI HETEROKENDASTISITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.048 .126 -.382 .705
Ln_X1 .018 .033 .111 .559 .581
Ln_X2 -.002 .030 -.011 -.057 .955
Ln_X3 .001 .019 .009 .049 .961
Ln_Z .007 .025 .059 .295 .770
a. Dependent Variable: AbsRES3
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) 2,709 3,382 ,801 ,429
Motivasi
Kerja ,002 ,134 ,002 ,014 ,989 ,852 1,173
Disiplin Kerja ,341 ,071 ,616 4,825 ,000 ,906 1,103
Kompensasi -,006 ,113 -,007 -,058 ,954 ,895 1,118
Kepuasan
Kerja ,292 ,113 ,344 2,578 ,015 ,830 1,205
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
143
UJI NORMALITAS
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression
79,314 4 19,829 9,446 ,000b
Residual 62,972 30 2,099
Total 142,286 34
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Disiplin Kerja, Kompensasi, Motivasi Kerja
144
UJI LINIERITAS
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kinerja
Karyawan
* Motivasi
Kerja
Between
Groups
(Combined) 54,938 9 6,104 1,747 ,130
Linearity 9,179 1 9,179 2,627 ,118
Deviation
from
Linearity
45,759 8 5,720 1,637 ,164
Within Groups 87,347 25 3,494
Total 142,286 34
145
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kinerja
Karyawan *
Disiplin Kerja
Between
Groups
(Combined) 90,386 9 10,043 4,838 ,001
Linearity 62,965 1 62,965 30,330 ,000
Deviation
from
Linearity
27,421 8 3,428 1,651 ,161
Within Groups 51,900 25 2,076
Total 142,286 34
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kinerja
Karyawan *
Kompensasi
Between
Groups
(Combined) 45,511 8 5,689 1,528 ,196
Linearity 7,062 1 7,062 1,897 ,180
Deviation
from Linearity 38,449 7 5,493 1,476 ,219
Within Groups 96,775 26 3,722
Total 142,286 34
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kinerja
Karyawan
*
Kepuasan
Kerja
Between
Groups
(Combined) 41,902 8 5,238 1,357 ,261
Linearity 26,769 1 26,769 6,933 ,014
Deviation
from Linearity 15,133 7 2,162 ,560 ,781
Within Groups 100,383 26 3,861
Total 142,286 34
146
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kinerja
Karyawan
*
Kepuasan
Kerja
Between
Groups
(Combined) 41,902 8 5,238 1,357 ,261
Linearity 26,769 1 26,769 6,933 ,014
Deviation
from Linearity 15,133 7 2,162 ,560 ,781
Within Groups 100,383 26 3,861
Total 142,286 34
UJI STATISTIKA (UJI T)
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regressi
on 79,314 4 19,829 9,446 ,000
b
Residual 62,972 30 2,099
Total 142,286 34
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
b. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja (Z), Disiplin Kerja (X2),
Kompensasi (X3), Motivasi Kerja (X1)
UJI STATISTIKA (UJI F)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .566a .321 .230 2.11046
a. Predictors: (Constant), Kinerja Karyawan, Kompensasi, Motivasi
Kerja, Disiplin Kerja
147
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
1. Nama : Rika Sari Nurrahmawati
2. Tempat dan Tanggal Lahir : Surakarta, 25 April 1997
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Warga Negara : Indonesia
6. Alamat : Gedanganak Rt 07/06 Kec. Ungaran Timur
Kab. Semarang
7. Telepon : 081567888124
8. E-mail : [email protected]
Pendidikan
Periode (Tahun) Sekolah/Institut
2002-2003 TK Al-Hikmah Gedanganak
2003-2009 MI Hidayatul Athfal Gedanganak
2009-2012 SMP N 2 Ungaran
2012-2015 SMA N 12 Semarang
2015-2019 IAIN Salatiga
148
149