129
PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN TERHADAP PERSEPSI ETIS TENTANG PRAKTIK MANAJEMEN LABA (Studi Pada Akuntan Di Jakarta) Disusun Oleh: Malia NIM: 106082002630 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010M

PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN

AKUNTAN TERHADAP PERSEPSI ETIS TENTANG PRAKTIK

MANAJEMEN LABA

(Studi Pada Akuntan Di Jakarta)

Disusun Oleh:

Malia

NIM: 106082002630

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010M

i

Page 2: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN

TERHADAP PERSEPSI ETIS TENTANG PRAKTIK

MANAJEMEN LABA

(Studi Pada Akuntan Di Jakarta)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Malia

NIM: 106082002630

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Dr. Amilin, SE., M.Si, Ak

NIP. 19570617 198503 1 002 NIP. 19730615 200501 1 009

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

ii

Page 3: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Hari ini Jumat Tanggal Dua Satu Mei Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan

Ujian Komprehensif atas nama Malia NIM: 106082002630 dengan judul Skripsi

“PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN

TERHADAP PERSEPSI ETIS TENTANG PRAKTIK MANAJEMEN LABA

(Studi Pada Akuntan Di Jakarta)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa

tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 21 Mei 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Afif Sulfa, SE., M.Si, Ak Reskino, SE., M.Si, Ak Penguji II Penguji III

Dr. Amilin, SE., M.Si, Ak Penguji I

iii

Page 4: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Hari ini Jumat Tanggal Delapan Belas Juni Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan

Ujian Skripsi atas nama Malia NIM: 106082002630 dengan judul Skripsi

“PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN

TERHADAP PERSEPSI ETIS TENTANG PRAKTIK MANAJEMEN LABA

(Studi Pada Akuntan Di Jakarta)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa

tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 18 Juni 2010

Tim Penguji Ujian Skripsi

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Dr. Amilin, SE., M.Si, Ak

Pembimbing I Pembimbing II

Abdul Hamid Cebba, Drs., MBA., Ak., CPA Rini, SE., M.Si, Ak

Penguji Ahli I Penguji Ahli II

iv

Page 5: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Malia

2. Tempat & Tanggal Lahir : Bogor, 27 Juli 1988

3. Alamat : Jl. H.Mawi Desa Waru Jaya Rt.04/05

No.23 Kecamatan Parung-Bogor

16330

4. Telepon : 085691009440/081398841490

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SDN Waru 01-Parung

Tahun 1994-2000

2. SMPN 1 Parung

Tahun 2000-2003

3. SMAN 1 Parung

Tahun 2003-2006

4. S1 Ekonomi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2006-2010

III. PENDIDIKAN NON-FORMAL

1. Pelatihan Saham

Online Dengan Ezy Deal

v

Page 6: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

2. Kursus Brevet A&B di

STAN-Bintaro Tahun 2010

IV. PENGALAMAN

KERJA

1. Magang di UMKM

Thoyibah Bakery. Tahun 2009

2. Staf Administrasi pada

Yayasan Pengabdian Tahun 2010

Umat Islam (YPUI) Parung-Bogor

V. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Paskibra SMPN 1

PARUNG Tahun 2000-2003

2. Paskibra SMAN I

PARUNG Tahun 2003-2006

3. Rohis SMAN I

PARUNG Tahun 2003-2005

vi

Page 7: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

THE INFLUENCE OF ETHICAL ORIENTATION AND ACCOUNTANTS

EXPERIENCE TO THE ETHICS PERCEPTION OF EARNINGS MANAGEMENT PRACTICES

(Study on Accountants in Jakarta)

ABSTRACT

This research aimed to identify the influence ethical orientation and accountant experience to ethics perception of earnings management practices. In this study, use primary data by dissemination of the questionnaire conducted in Jakarta with accountants as respondent consider public accountant, government accountant, educational accountant, and management accountant. Retrieval of sample has been using purposive sampling. Number of questionnaires propagated was 120 copies but only 87 copies question returned and 84 may be used. The data were analysis for hypothesis tester was done with multiples regression. The result of research indicates that ethical orientation and accountants experience have significantly influence to the ethics perception of earnings management practices. Keywords: accounting ethics, earnings management practices, ethical orientation, accountants experience,

vii

Page 8: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN TERHADAP PERSEPSI ETIS TENTANG PRAKTIK MANAJEMEN LABA

(Studi Pada Akuntan Di Jakarta)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh orientasi etika dan pengalaman akuntan terhadap persepsi etis tentang praktik manajemen laba. Pada penelitian ini digunakan data primer dalam bentuk penyebaran kuesioner yang dilakukan di Jakarta dengan responden akuntan meliputi akuntan publik, akuntan pemerintah, akuntan pendidik, dan akuntan manajemen. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 120 tetapi hanya kembali 87 dan yang bisa diolah 84. Penganalisisan data untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan regresi berganda. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa orientasi etika dan pengalaman akuntan berpengaruh signifikan terhadap persepsi etis tentang praktik manajemen laba Kata kunci: etika akuntansi, praktik manajemen laba, orientasi etika, pengalaman akuntan.

viii

Page 9: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“Pengaruh Orientasi Etika Dan Pengalaman Akuntan Terhadap Persepsi Etis

Tentang Praktik Manajemen Laba”.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat

guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat serta doa yang tiada henti-

hentinya kepada penulis.

2. Keluargaku yang telah menyemangati dan memberikan banyak inspirasi dalam

menyelesaikan skripsi ini.

ix

Page 10: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sekaligus juga merupakan dosen

Pembimbing Skripsi I.

4. Bapak Afif Sulfa, SE., Ak., M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Yessi Fitri SE., Ak., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Dr. Amilin SE., Ak., M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah

bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam

penulisan skripsi ini.

7. Seluruh staf pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang telah memberikan bantuan

kepada penulis.

8. Sahabat-sahabatku Indah, Intan, Uum, Hanan, dan Fika yang selalu membantuku

baik dalam suka maupun duka.

9. Rekan-rekan Akuntansi Audit, Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Perpajakan

angkatan 2006 yang telah memberikan dukungannya selama ini kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, Juni 2010

(Malia)

x

Page 11: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................... i

Lembar Pengesahan Skripsi .............................................................................. ii

Lembar Pengesahan Uji Komprehensif ............................................................ iii

Lembar Pengesahan Uji Skripsi ........................................................................ iv

Daftar Riwayat Hidup ........................................................................................v

Abstract................................................................................................................vii

Abstract................................................................................................................viii

Kata Pengantar ................................................................................................... ix

Daftar Isi ..............................................................................................................xi

Daftar Tabel.........................................................................................................xiv

Daftar Gambar....................................................................................................xv

Daftar Lampiran .................................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................1

xi

Page 12: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

B. Perumusan Masalah.......................................................................7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian......................................................8

1. Tujuan Penelitian....................................................................8

2. Manfaat Penelitan...................................................................8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................10

A................................................................................................ Land

asan Teori ......................................................................................10

1. Persepsi...................................................................................10

2. Etika .......................................................................................15

3. Manajemen Laba ...................................................................18

a. Definisi Manajemen Laba ...............................................18

b. Motivasi Manajemen Laba .............................................22

c. Teknik dan Pola Manajemen Laba..................................26

4. Orientasi Etika........................................................................29

5. Pengalaman ............................................................................32

B. Penelitian Terdahulu Mengenai Persepsi Etis Praktik

Manajemen Laba ...........................................................................36

C. Keterkaitan Antar Variabel............................................................38

1. Keterkaitan Antara Orientasi Etika dengan Persepsi

Tentang Praktik Manajemen Laba .........................................38

2. ......................................................................................... Keter

kaitan Antara Pengalaman Akuntan dengan

Persepsi Tentang Praktik Manajemen Laba ...........................40

D. Model Penelitian............................................................................43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................44

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................44

B................................................................................................ Meto

de Penentuan Sampel.....................................................................44

C................................................................................................ Meto

de Pengumpulan Data ...................................................................45

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)...........................45

xii

Page 13: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

2. Penelitian Lapangan (Field Research) ...................................45

D................................................................................................ Meto

de Analisis Data.............................................................................46

1. Statistik Deskriptif..................................................................46

2. Uji Kualitas Data ....................................................................47

a. Uji Reabilitas...................................................................47

b. Uji Validitas ....................................................................47

3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................48

a. Uji Normalitas Data ........................................................48

b. Uji Multikolinealitas .......................................................49

c. Uji Heterokedastistas.......................................................49

4. Uji Hipotesis...........................................................................50

a. Uji Koefisien Determinasi...............................................51

b. Uji Statistik t....................................................................51

c. Uji Statistik F ..................................................................52

E. ............................................................................................... Oper

asional Variabel Penelitian ...........................................................52

1. Orientasi Etika (X1) ...............................................................52

2. Pengalaman (X2)....................................................................53

3. Persepsi Etis Praktik Manajemen Laba (Y) ...........................54

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................57

A................................................................................................ Sekil

as Gambaran Umum Objek Penelitan ...........................................57

1. ......................................................................................... Temp

at dan Waktu Penelitian..........................................................57

2. ......................................................................................... Kara

kteristik Responden ................................................................59

B................................................................................................ Hasil

Uji Instrumen Penelitian................................................................65

xiii

Page 14: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

1. ......................................................................................... Hasil

Uji Statistik Deskriptif............................................................65

2. ......................................................................................... Uji

Kualitas Data ..........................................................................66

3. ......................................................................................... Uji

Asumsi Klasik ........................................................................69

4. ......................................................................................... Uji

Hipotesis.................................................................................72

C................................................................................................ Pemb

ahasan ............................................................................................75

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI...................................................78

A................................................................................................ Kesi

mpulan ...........................................................................................78

B................................................................................................ Impli

kasi.................................................................................................79

C................................................................................................ Saran

.......................................................................................................80

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................82

LAMPIRAN.........................................................................................................85

xiv

Page 15: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu Mengenai Persepsi Praktik Manajemen Laba ...........36

3.1 Opersional Variabel Penelitian....................................................................54

4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian...............................................................57

4.2 Data Sampel Penelitian ...............................................................................58

4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................................59

4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Umur....................................................60

4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ............................62

4.6 Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Pekerjaan...................................62

4.7 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja.......................................64

4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptif .......................................................................65

4.9 Hasil Uji Realibilitas Variabel.....................................................................66

4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Orientasi Etika ...............................................67

4.11 Hasil Uji Validitas Pengalaman Akuntan....................................................68

4.12 Hasil Uji Validitas Persepsi Etis Tentang Praktik Manajemen Laba ..........68

4.13 Hasil Uji Multikolinealitas ..........................................................................71

4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi..................................................................73

4.15 Hasil Uji Statistik t ......................................................................................74

4.16 Hasil Uji Statistik F .....................................................................................75

xv

Page 16: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis.......................................................................43

4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot......................................69

4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram...............................70

4.3 Grafik Scatterplot ........................................................................................72

xvi

Page 17: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1. .............................................................................................................. Surat

Izin Penelitian Skripsi..................................................................................86

2. .............................................................................................................. Kuesi

oner Penelitian .............................................................................................87

3. .............................................................................................................. Dafta

r Alamat Tempat Penelitian .........................................................................96

4. .............................................................................................................. Skor

Jawaban Responden.....................................................................................98

5. .............................................................................................................. Hasil

Uji Kualitas Data .........................................................................................102

6. .............................................................................................................. Hasil

Uji Statistik Deskriptif.................................................................................108

7. .............................................................................................................. Hasil

Uji Asumsi Klasik .......................................................................................108

8. .............................................................................................................. Hasil

Uji Regresi Berganda...................................................................................110

Page 18: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Arus globalisasi yang semakin meningkat akhir-akhir ini telah memberi

tantangan tersendiri bagi para akuntan. Mereka dituntut untuk lebih

profesional dan beretika dalam profesinya, sebab hal itulah yang kemudian

akan menentukan keberadaan akuntan dalam persaingannya di antara rekan

seprofesi baik dari negara sendiri maupun negara lain.

Profesi akuntan merupakan suatu profesi yang didukung oleh ilmu

pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan bidang kerjanya. Dengan

adanya perubahan berbagai disiplin ilmu serta tuntutan yang lebih tinggi dari

pemakai jasa akuntan maka profesi akuntan perlu mengidentifikasi,

mengembangkan, meningkatkan dan mempertahankan serta menyempurnakan

pengetahuan dan keterampilan yang akan dijadikan modal untuk menjalankan

profesinya dalam tatanan masyarakat yang lebih dinamis.

Berbagai penilaian dan persepsi masyarakat yang seolah-olah

mendiskreditkan profesi akuntan yang terkadang menyimpang dari kode etik

profesinya, terjadi sebagai akibat dari munculnya berbagai skandal akuntansi

dan kegagalan audit. Salah satu diantara yang telah menyeruak perhatian

masyarakat dunia adalah kasus Enron Corporation di Amerika Serikat karena

telah melakukan manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan

600 juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi

1

Page 19: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati

investor (Kusmayadi, 2009). Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya

kasus yang lainnya seperti kasus Xerox, Worldcom, PT Kimia Farma dan

Lippo Bank yang menimbulkan konflik kepentingan banyak pihak, sehingga

berdampak pada turunnya kepercayaan publik terhadap integritas dan

kredibilitas profesi akuntan. Hal itu menjadi bukti bahwa akuntan harus benar-

benar menggunakan pertimbangan etikanya dalam mengambil keputusan.

Secara umum, munculnya berbagai skandal tersebut diakibatkan oleh

adanya tindakan manajemen laba (earnings management). Manajemen laba

merupakan usaha pihak manajer yang disengaja untuk memanipulasi laporan

keuangan dalam batasan yang dibolehkan oleh prinsip-prinsip akuntansi

dengan tujuan untuk memberikan informasi menyesatkan para pengguna

untuk kepentingan pihak manajer (Meutia, 2004:34). Tujuannya adalah

meningkatkan kesejahteraan pihak tertentu, walaupun dalam jangka panjang

(laba kumulatif) tidak terdapat perbedaan laba yang dapat diidentifikasi

sebagai suatu keuntungan (Syaiful dan Nurul, 2008:1). Meskipun secara

prinsip, praktek manajemen laba tidak menyalahi prinsip-prinsip akuntansi

yang diterima umum, namun adanya praktek ini dapat mengikis kepercayaan

masyarakat terhadap laporan keuangan eksternal dan menghalangi kompetensi

aliran modal di pasar modal (Scott et.,al, 2001 dalam Meutia, 2004:34).

Masalah manajemen laba ternyata menjadi sorotan penting dalam

masalah etika karena banyaknya ambigiuitas moral dan daerah abu-abu dalam

praktiknya. Manajemen laba merupakan salah satu bidang yang kontroversial

2

Page 20: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

sebagai suatu prilaku yang dapat diterima (acceptable) atau tidak diterima

(unacceptable). Sebagian besar manager nampak melakukan manajemen laba

dan yakin bahwa praktik tersebut secara eksplisit tidak dilarang. Namun

beberapa praktisi berpendapat manajemen laba tidak bermoral atau tidak etis,

apabila praktik tersebut tidak mempertimbangkan dampak buruk yang

mungkin timbul dari praktik tersebut (Fischer dan Rosenzweig, 1995 dalam

Arlene, 2005:3).

Mahmudi (2001:400) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa jika

dilihat dari perspektif etika, manajemen laba merupakan masalah yang

kontroversial. Disatu sisi, praktik manajemen laba bersifat legal tidak

melanggar prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum dan tindakan

tersebut merupakan kesewenangan manajer. Namun disisi lain tindakan

tersebut merupakan pelanggaran dalam etika bisnis. National Commission on

Fraudelent Financial Reporting dalam Lontoh dan Lindrawati (2004:9),

menyatakan earnings management merupakan tindakan ilegal karena dapat

menyesatkan pengguna informasi dalam laporan keuangan, sehingga jika

ditinjau dari sudut pandang etika, tindakan ini berarti pelangaran terhadap

kepercayaan masyarakat.

Berbagai penelitian tentang persepsi praktik manajemen laba telah

cukup banyak dilakukan. Fischer & Rosenzweigh (1995) dalam Arlene

(2005:27) menyebutkan bahwa banyak manager yang menganggap earnings

management sebagai tindakan yang wajar dan etis serta merupakan alat sah

manajer dalam melaksanakan tanggung jawabnya untuk mendapatkan return

3

Page 21: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

perusahaan. Menurut Merchant & Rockness (1994) dalam Lontoh dan

Lindrawati (2004:10) berdasarkan studi yang dilakukannya, manajemen laba

yang banyak dilakukan selama ini dianggap legal, artinya tidak bertentangan

dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum. Menurutnya, ethical

judgement terhadap earnings management cenderung berbeda antara

kelompok individu. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh karakter individu

seseorang dan karakter lingkungan seseorang.

Arlene (2005:76) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan persepsi secara signifikan antara mahasiswa akuntansi dan non

akuntansi mengenai kasus manajemen laba. Namun berbeda dengan itu,

Lontoh dan Lindrawati (2004:19), menunjukkan tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara persepsi para akuntan (akuntan publik, akuntan

manajemen dan akuntan pendidik) terhadap praktik manajemen laba. Dalam

penelitiannya menunjukkan hanya sekitar 38% menunjukkan perbedaan

sedangkan 68% nya menunjukkan persepsi yang sama tentang praktik

manajemen laba. Adanya signifikansi perbedaan itu menunjukkan bahwa ada

beberapa hal yang tidak dapat diterima secara sama oleh judgment ethic

masing-masing kelompok mempengaruhi persepsi etis mereka.

Perbedaan penilaian tentang praktik manajemen laba semakin

menegaskan bahwa ada faktor-faktor yang secara tidak sengaja dan tidak

diketahui menstimulus perilaku mereka terhadap isu-isu etika. Orientasi etika

merupakan salah satu faktor individu (karakter individu) yang diidentifikasi

dapat mempengaruhi persepsi seseorang dalam penilaian etika. Orientasi etika

4

Page 22: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

(ethical orientation atau ethical ideology) adalah suatu konsep diri dan

perilaku pribadi yang berhubungan dengan individu dalam diri seseorang dan

menunjukkan bahwa individu mengadopsi ideologi tentang etika yang sangat

mempengaruhi bagaimana persepsi mereka tentang permasalahan etika

(Sasongko, Basuki, dan Hendrayanto, 2007:13).

Selain orientasi etika, pengalaman juga diduga dapat mempengaruhi

persepsi etis seseorang terhadap suatu masalah etika. Hunt’s & Vitel’s Model

(Jones, 1992) menunjukkan bahwa faktor-faktor lingkungan seperti budaya,

industri, organisasi dan pengalaman seseorang mempengaruhi persepsi

terhadap keberadaan etis problem, alternatif-alternatif tindakan dan

konsekuensi-konsekuensinya. Pengalaman merupakan suatu proses

pembelajaran dan pertambahan perkembangan potensi bertingkah laku baik

dari pendidikan formal maupun non formal atau bisa diartikan sebagai suatu

proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih

tinggi. Pengalaman juga mempunyai arti penting dalam upaya perkembangan

tingkah laku dan sikap seorang akuntan. Hal tersebut dibuktikan oleh adanya

penelitian yang dilakukan oleh Larkin (2000) dalam Sasongko et.,al,

(2007:11) bahwa akuntan yang berpengalaman cenderung lebih konservatif

dalam menghadapi situasi dilema etika.

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian tentang praktik manajemen laba. Manajemen laba

bagaimanapun juga adalah isu yang patut dipertimbangkan dan diperhatikan

secara serius serta dieksploitasi lebih banyak dan lebih dalam karena

5

Page 23: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

manajemen laba merupakan permasalahan moral yang paling penting bagi

profesi akuntan yang menyangkut kepercayaan publik terhadap integritasnya.

Selain itu, karena berbagai hasil penelitian yang menunjukkan adanya

perbedaan persepsi dari setiap individu tentang praktik manajemen laba

mendorong peneliti untuk menguji apakah faktor orientasi etika dan

pengalaman akuntan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi persepsi

etis tentang praktik manajemen laba. Dengan demikian, judul dalam penelitian

ini adalah ”Pengaruh Orientasi Etika Dan Pengalaman Akuntan

Terhadap Persepsi Etis Tentang Praktik Manajemen Laba”

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh

Arlene (2005). Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

yaitu sebagai berikut:

1. Jenis penelitian: penelitian ini merupakan penelitian kausalitas yaitu

penelitian yang menguji pengaruh orientasi etika dan pengalaman akuntan

terhadap persepsi etis tentang praktik manajemen laba. Sedangkan pada

penelitian Arlene (2005) dilakukan comparative study yaitu penelitian

yang menguji perbandingan persepsi tentang manajemen laba pada

mahasiswa.

2. Variabel independen: penelitian ini menambahkan variabel orientasi etika

dan pengalaman akuntan sebagai variabel independen. Orientasi etika

sebelumnya pernah diteliti oleh Sasongko et.,al (2007) yaitu yang menguji

pengaruh orientasi etika terhadap pengambilan keputusan etis internal

auditor dalam situasi dilema etika, sedangkan variabel pengalaman

6

Page 24: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

3. Variabel dependen: penelitian yang dilakukan oleh Arlene (2005)

dijadikan sebagai variabel dependen pada penelitian ini.

4. Responden penelitian: pada penelitian sebelumnya, Arlene (2005)

menggunakan mahasiswa akuntansi sebagai responden. Sedangkan pada

penelitian kali ini, responden yang digunakan adalah para akuntan yang

terbagi menjadi empat kelompok, yaitu akuntan publik, akuntan

pemerintah, akuntan pendidik, dan akuntan manajemen.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang yang telah dikemukkan diatas

maka permasalahan yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah orientasi etika mempengaruhi persepsi etis tentang praktik

manajemen laba?

2. Apakah pengalaman akuntan mempengaruhi persepsi etis tentang praktik

manajemen laba?

3. Apakah secara simultan orientasi etika dan pengalaman akuntan

mempengaruhi persepsi etis tentang praktik manajemen laba.

7

Page 25: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai

berikut:

a. Untuk menganalisis pengaruh orientasi etika terhadap persepsi etis

tentang praktik manajemen laba.

b. Untuk menganalisis pengaruh pengalaman akuntan terhadap persepsi

etis tentang praktik manajemen laba.

c. Untuk menganalisis secara simultan pengaruh orientasi etika dan

pengalaman akuntan terhadap persepsi etis tentang praktik manajemen

laba.

2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi pihak-pihak berikut ini:

a. Dunia Bisnis

Penelitian ini diharapkan memberikan pemahaman bagaimana

berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan akuntansi bisnis memiliki

nilai-nilai etika. Pemahaman akan hal ini sangat diperlukan dalam

usaha membina dunia bisnis indonesia yang bermoral dan

bertanggung jawab sosial.

b. Akademisi

Bagi akademisi penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

bagi penyempurnaan mata kuliah etika profesi dalam program studi

8

Page 26: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

9

akuntansi di perguruan tinggi, serta memberikan stimulus untuk dapat

mengembangkan etika dalam kehidupan akademik kampus.

c. Kelompok responden

Sebagai bahan informasi bagi kelompok responden yang meliputi

akuntan pendidik, akuntan publik, akuntan manajemen dan akuntan

pemerintah mengenai pengaruh orientasi etika dan pengalaman

akuntan terhadap persepsi etis tentang praktik manajemen laba.

Sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam menilai atau

memandang masalah-masalah etika secara etis terutama yang

berhubungan dengan bisnis.

d. Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dapat menambah pengetahuan dibidang akuntansi

keuangan serta dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk

melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan isu

praktik manajemen laba.

Page 27: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Persepsi

Dalam mempersepsikan sesuatu tentunya akan ada sesuatu hal yang

dapat mempengaruhi kita dan dapat kita lihat langsung maupun tidak

langsung melalui panca indera. Akan ada perbedaan disetiap persepsi dari

pendapat yang kita tanyakan kepada orang lain berkaitan dengan objeknya

yang sama kita lihat atau kita rasa bersama orang lain. Oleh karena itu,

persepsi mempunyai sifat yang subjektif baik dari pengalaman atau objek

yang langsung kita lihat.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2003), persepsi adalah

tanggapan (penerimaan) langsung dari suatu serapan atau proses seseorang

mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Augustine S

(2005:200) mendefinisikan persepsi sebagai suatu pengalaman tentang

objek, peristiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan

informasi dan menafsirkan pesan. Agustine S juga mengemukakan bahwa

persepsi ditentukan juga oleh faktor personal dan faktor situasional. Faktor

fungsional (personal) berasal dari kebutuhan pengalaman masa lalu, dan

hal-hal lain yang termasuk apa yang disebut sebagai faktor personal. Oleh

karenanya yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli,

tetapi karakteristik orang yang memberikan respon pada stimuli tersebut.

10

Page 28: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Sedangkan faktor struktural (situasional) berasal semata-mata dari sifat

fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu.

Kotler dan Amstrong (2001:214), mendefinisikan persepsi adalah

sebagai suatu proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan

menginterprestasikan informasi untuk membentuk gambaran berarti

mengenai dunia luar. Proses dimana individual mengelompokkan dan

menginterprestasikan kesan sensori dengan tujuan untuk memahami

lingkungannya. Selanjutnya, hal yang perlu dicermati adalah persepsi

seseorang dapat saja amat berbeda dengan persepsi yang dimiliki orang

lain dan bahkan berbeda dengan kenyataan yang sesungguhnya terjadi.

Persepsi adalah proses yang digunakan individu mengelola dan

menafsirkan kesan indera mereka dalam rangka memberikan makna

kepada lingkungan mereka (Robbins, 2006:169-170). Meski demikian apa

yang dipersepsikan seseorang dapat berbeda dari kenyataan objektif. Tidak

harus selalu berbeda, namun sering terdapat ketidaksepakatan. Misalnya,

dimungkinkan bahwa semua karyawan dalam perusahaan tertentu

memandang perusahaan tersebut sebagai tempat yang hebat untuk bekerja,

kondisi kerja yang menyenangkan, tugas pekerjaan yang menarik, upah

yang baik, manajemen yang bijaksana dan bertanggung jawab. Namun,

seperti sebagian kita ketahui, sangatlah tidak biasa untuk mendapatkan

kesepakatan seperti itu.

Berdasarkan berbagai definisi persepsi diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa persepsi setiap orang atas suatu objek atau peristiwa

11

Page 29: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

bisa berbeda-beda. Perbedaan persepsi tersebut antara lain terjadi karena

tiga faktor yaitu orang yang memiliki persepsi atau pelaku persepsi, objek

atau target, dan kontek situasi dimana persepsi itu dibuat (Robbins,

2006:170-171):

a. Orang yang Memiliki Persepsi (Pemersepsi)

Ketika individu memandang ke objek tertentu dan mencoba

menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran itu sangat dipengaruhi

oleh karakteristik pribadi individu pelaku persepsi itu. Diantara

karakteristik pribadi yang mempengaruhi persepsi adalah sikap,

kepribadian, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu, dan

harapan yang dimiliki.

b. Target

Karakteristik-karakteristik target yang akan diamati dapat

mempengaruhi persepsi orang. Beberapa karakteristik target tersebut

antara lain gerak, suara, ukuran, latar belakang dan kedekatan yang

dimiliki target dengan suatu hal. Orang yang banyak bicara

berkemungkinan mendapatkan perhatian lebih dikelompok tertentu

daripada mereka yang pendiam. Demikian pula individu-individu yang

luar biasa menarik atau luar biasa tidak menarik. Karena target tidak

dipandang dalam keadaan tidak terisolasi, hubungan target tertentu

dengan latar belakangnya mempengaruhi persepsi, seperti

kecenderungan kita untuk mengelompokkan benda-benda yang

berdekatan atau mirip.

12

Page 30: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

c. Situasi

Persepsi yang dimiliki seseorang berkaitan pula dengan situasi atau

konteks saat kita mengobservasi suatu objek, misalnya faktor waktu,

lingkungan kerja, dan lingkungan sosial.

Persepsi dan penilaian orang terhadap tindakan seseorang akan

cukup banyak dipengaruhi oleh asumsi-asumsi yang diambil mengenai

keadaan internal orang itu. Teori atribusi dikemukakan untuk

mengembangkan penjelasan mengenai cara-cara kita menilai orang secara

berlainan, tergantung pada makna apa yang kita kaitkan pada prilaku

tertentu. Pada dasarnya, teori itu mengemukakan bahwa bila kita

mengamati prilaku individu, kita berusaha menentukan apakah prilaku itu

disebabkan oleh faktor internal atau eksternal. Meski demikian, penentuan

tersebut sebagian besar tergantung pada tiga faktor yaitu keunikan,

konsensus, dan konsistensi. (Robbins, 2006:172)

a. Keunikan

Merujuk apakah individu memperlihatkan prilaku-prilaku yang yang

berlainan dalam situasi yang berlainan.

b. Konsensus

Jika setiap orang yang dihadapkan pada situasi yang sama bereaksi

dengan cara yang sama, dapatlah kita katakan bahwa prilaku itu

menunjukkan konsensus.

c. Konsistensi

Apakah seseorang memberikan reaksi yang sama dari waktu ke waktu.

13

Page 31: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Ada beberapa teknik dalam menilai orang yang memungkinkan kita

membuat persepsi yang lebih akurat dengan cepat dan memberikan data

yang valid (sahih) untuk membuat ramalan. Namun teknik-teknik ini akan

menceburkan kita dalam kesulitan karena tidak ‘foolproof’. Karena itu,

pemahaman akan jalan pintas ini dapat membantu kita mewaspadai bila

teknik-teknik ini menghasilkan distorsi. (Robbins, 2006:174-176)

a. Persepsi Selektif

Orang secara selektif menafsirkan apa yang mereka lihat atas dasar

kepentingan, latarbelakang, pengalaman dan sikap mereka.

b. Efek Halo

Menggambarkan kesan umum tentang individu atas dasar karakteristik

tunggal. Seperti misalnya kecerdasan, kemampuan bergaul, atau

penampilan.

c. Efek Kontras

Evaluasi atas karakteristik-karakteristik seseorang yang terpengaruh

oleh perbandingan-perbandingan dengan orang lain yang baru saja

dijumpai yang berperingkat lebih tinggi atau lebih rendah berdasar

karakteristik-karakteristik yang sama.

d. Proyeksi

Mencirikan karakteristik-karakteristik pribadi seseorang ke orang lain.

Orang-orang yang terlibat dalam proyeksi cenderung mempersepsikan

orang lain menurut seperti apa diri mereka sendiri bukannya menurut

keadaan senyatanya orang tengah diamati tersebut.

14

Page 32: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

e. Berstereotipe

Menilai seseorang bedasarkan persepsi seorang terhadap kelompok

dimana orang itu tergabung.

Dalam konteksnya dari topik skripsi ini, Persepsi menjadi masalah

penting yang sebisa mungkin diharapkan dapat dibentuk oleh objek yang

dipersepsikan bila dalam kenyataannya ditemukan suatu persepsi negatif

dan positif terhadap objek yang dipersepsikan, maka jika persepsi tersebut

negatif dapat diambil kesimpulan bahwa objek yang dipersepsikan

memberi stimulus kondisi yang menyimpang dari yang seharusnya

dipenuhi oleh objek persepsi tersebut, begitu juga sebaliknya dengan

persepsi positif dalam konteks profesi akuntan menyatakan persepsi

merupakan bagian penting yang semestinya diperhatikan sejak saat calon

akuntan mengikuti akomodasinya hingga saat pelaksanaan profesinya.

Jadi, apabila profesi akuntan yang merupakan responden dari penelitian ini

memiliki persepsi bahwa tindakan manajemen laba dan manipulasi laporan

keuangan adalah etis, kemungkinan besar keputusan yang mereka ambil

seperti masalah tersebut juga akan lebih mengabaikan aturan dan nilai

etika profesi yang seharusnya dipegang.

2. Etika

Istilah etika dalam bahasa Indonesia sebenarnya berasal dari bahasa

yunani: ethos, yang berarti kebiasaan atau watak. Etika juga berasal dari

bahasa Perancis: etiquette atau dalam bahasa Indonesia dengan kata etiket

yang berarti juga kebiasaan atau cara bergaul, berperilaku yang baik. Etika

15

Page 33: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

lebih merupakan pola perilaku atau kebiasaan yang baik dan dapat

diterima oleh lingkungan pergaulan seseorang. Tergantung kepada situasi

dan cara pandangnya, seseorang dapat menilai apakah etika yang

digunakan itu bersifat baik atau buruk (Dedy, 2009:1-2).

Menurut Maryanto, Muhammad dan Dewi (2001:5-6) di Indonesia,

etika menjadi kesusilaan karena sila berarti dasar, kaidah, atau aturan.

Sedangkan isu berarti baik, benar, dan bagus. Etika bisa juga berarti nilai-

nilai atau norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau

kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Pada prinsipnya etika

dipandang sebagai koreksi dari prinsip-prinsip atau pandangan moral

tentang tindakan-tindakan yang dapat atau tidak dapat diterima mengenai

suatu aktivitas tentang seseorang atau kelompok. Dengan kata lain, etika

diartikan sebagai seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang

mengatur prilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus

ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan manusia atau

masyarakat atau profesi.

Keraf (1997) dalam Lontoh dan Lindrawati (2004:6) menyatakan

bahwa etika dapat dibedakan menjadi dua yaitu etika umum dan etika

khusus.

a. Etika umum

Etika dalam hal ini berkaitan dengan bagaimana manusia mengambil

keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang

menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak, serta tolak ukur

16

Page 34: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum

digolongkan dalam ilmu pengetahuan yang membahas mengenai

pengertian umum dan teori-teori.

b. Etika khusus

Etika khusus berkaitan dengan penerapan prinsip-prinsip moral dasar

dalam kehidupan yang khusus. Etika khusus dibedakan menjadi dua

yaitu etika individual dan etika sosial.

1) Etika individual: menyangkut kewajiban dan sikap manusia

terhadap dirinya sendiri.

2) Etika sosial: berkaitan dengan kewajiban, sikap dan pola prilaku

manusia dengan manusia lainnya. Etika sosial mencakup etika

profesi dan etika bisnis.

(a) Prinsip etika profesi adalah meliputi:

(1) Tanggung jawa terhadap pelaksanaan pekerjaan, terhadap

dampak ke masyarakat umum.

(2) Keadilan, tidak melanggar hak orang lain.

(3) Ekonomi berkode etik.

(b) Etika bisnis memiliki prinsip ideal:

(1) Otonomi, bebas mengambil keputusan etis dan bertanggung

jawab.

(2) Kejujuran bisnis (memenuhi kintrak, menawarkan barang

dan jasa, tak berusaha menipu, good ethics drives good

business.

17

Page 35: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

(3) Berbuat baik (benefiance), tak berbuat jahat (non-

malefience), tak bermaksud merugikan.

(4) Prinsip keadilan.

(5) Hormat pada diri sendiri.

Kebutuhan akan etika dalam masyarakat cukup penting karena

etika merupakan pedoman untuk selalu mempertimbangkan bagaimana

seharusnya bertingkah laku. Banyak diantara nilai-nilai etika yang

dimasukkan dalam undang-undang. Semua profesi beroperasi di bawah

beberapa jenis kode etik atau kode perilaku. Ke sepuluh GAAS (Generally

Accepted Auditing Standard) dan Kode Perilaku Profesional dari AICPA

(American Institute of Certified Public Accountants) menetapkan tingkah

laku yang dapat diterima dari auditor.

3. Manajemen Laba

a. Definisi Manajemen Laba

Manajemen laba (earnings management) merupakan suatu

kemampuan untuk memanipulasi pilihan-pilihan yang tersedia dan

mengambil pilihan yang tepat untuk mencapai tingkat laba yang

diharapkan. Manipulasi dilakukan agar earnings tampak sebagaimana

yang diharapkan (Mayangsari, 2001:50)

Sugiri (1998) dalam Agus (2007:10-11), mendefinisikan

manajemen laba (earnings management) kedalam dua kategori yaitu

definisi sempit dan definisi luas.

18

Page 36: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

1) Definisi Sempit

Manajemen laba (earnings management) dalam hal ini hanya

berkaitan dengan pemilihan metode akuntansi. Manajemen laba

dalam artian sempit ini didefinisikan sebagai prilaku manajemen

untuk “bermain” dengan komponen discretionary accruals dalam

menentukan besarnya earnings.

2) Definisi Luas

Earnings management merupakan tindakan manajer untuk

meningkatkan (mengurangi) laba yang dilaporkan saat ini atas

suatu unit dimana manajer bertanggung jawab, tanpa

mengakibatkan peningkatan (penurunan) profitabilitas ekonomi

jangka panjang unit tersebut.

Berbagai definisi telah diberikan dalam menjelaskan manajemen

laba sebagai suatu bentuk khusus creative accounting dan bukannya

akuntansi ”berdasarkan prinsip”. Schipper dikutip Belkaoui (2006:75)

melihat manajemen laba sebagai suatu intervensi yang disengaja pada

proses pelaporan eksternal dengan maksud untuk mendapatkan

keuntungan pribadi. Hal ini diasumsikan dapat dilakukan melalui

pemilihan metode-metode akuntansi dalam generally accepted

accounting principles (GAAP) ataupun dengan cara menerapkan

metode-metode yang telah ditentukan dengan cara-cara tertentu.

19

Page 37: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Sementara itu, definisi yang digunakan oleh Healy dan Wahlen

lebih menjelaskan penyebab dilakukannya manajemen laba oleh pihak

manajemen. Seperti terlihat dalam kutipan berikut (Belkoui, 2006:75):

”Earning Management when managers use judgment in financial reporting and in structuring transactions to after financial reports to either mislead some stakeholder about the under lying economic performance of the company or to influence contractual outcomes”.

Definisi yang dikemukakan oleh Healy dan Wahlen tersebut

berfokus pada penerapan pertimbangan dalam laporan keuangan (a)

untuk menyesatkan para pemangku kepentingan yang tidak ataupun

tidak bisa melakukan manajemen laba dan (b) untuk membuat laporan

keuangan menjadi lebih informatif bagi para penggunanya. Oleh

karena itu terdapat sisi baik maupun buruk dari manajemen laba yaitu

sisi baiknya adalah potensi peningkatan kredibilitas manajemen dalam

mengkomunikasikan informasi pribadi kepada pemangku kepentingan

eksternal dan memperbaiki keputusan alokasi sumber-sumber daya

sedangkan sisi buruknya adalah biaya yang diciptakan oleh kesalahan

alokasi dari sumber-sumber daya.

Scott (1997) dalam Surifah (2001:81) mendefiniskan

manajemen laba sebagai intervensi manajemen dalam proses

penyusunan laporan keuangan eksternal sehingga dapat menaikkan

atau menurunkan laba akuntansi sesuai dengan kepentingannya.

Pendapat Scott tersebut relevan dengan pendapat yang dikemukakan

oleh Schipper yang dikutip Belkoui (2006) bahwa manajemen laba

dapat dilakukan dengan memanfaatkan kelonggaran penggunaan

20

Page 38: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

metode dan prosedur akuntansi, membuat kebijakan yang dapat

menunda biaya-biaya dan pendapatan agar laba perusahaan lebih kecil

atau lebih besar dengan yang diharapkan.

Kiswara (1997) dalam Lontoh dan Lindrawati (2004:7),

menyatakan bahwa manajemen laba adalah suatu proses yang

disengaja menurut batasan standar akuntansi keuangan, untuk

mengarahkan pelaporan laba pada tingkat tertentu. Termasuk dalam

tindakan ini adalah rekayasa kebijakan akuntansi akrual (discretionary

accrual), praktek perataan laba (income smoothing), manipulasi

alokasi pendapatan/biaya, perubahan metode akuntansi dan perubahan

struktur modal (seperti posisi utang, swap utang equitas).

Dari berbagai definisi diatas, maka dapat dikatakan bahwa

manajemen laba merupakan usaha memanipulasi laporan keuangan

untuk kepentingan pribadi yang dilakukan dengan tetap mengacu pada

prinsip-prinsip yang dibolehkan misalnya dengan memilih metode

akuntansi. Namun secara etika tindakan tersebut dapat mengurangi

kredibilitas laporan keuangan apabila digunakan untuk pengambilan

keputusan oleh pihak ekstenal. Anggapan bahwa manajemen laba

dapat menurunkan kualitas laba sesuai dengan yang dikemukakan oleh

Arthur Levitt (1998), ketua Securities and Exchange Commision

(SEC) (Lontoh dan Lindrawati, 2004:2).

21

Page 39: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

b. Motivasi Manajemen Laba

Ada berbagai motivasi yang mendorong dilakukannya

menajemen laba. Teori akuntansi positif (positif accounting theory)

mengusulkan tiga hipotesis motivasi manajemen laba yaitu (Watts dan

Zimmerman, 1986 dalam Ujiyantho, 2007:5-6):

1) Hipotesis Program Bonus (Bonus Plan Hypothesis)

Hipotesis program bonus merupakan dorongan manajer perusahaan

dalam melaporkan laba yang diperolehnya untuk memperoleh

bonus yang dihitung atas dasar laba tersebut. Manajer perusahaan

dengan rencana bonus lebih mungkin menggunakan metode-

metode akuntansi yang meningkatkan income yang dilaporkan

pada periode berjalan. Alasannya adalah tindakan seperti itu

mungkin akan meningkatkan persentase nilai bonus jika tidak ada

penyesuaian untuk metode yang dipilih. Penelitian Healy (1985)

menggunakan pendekatan program bonus manajemen, yaitu bahwa

manajer akan memperoleh bonus secara positif ketika laba berada

diantara batas bawah (bogey) dan batas atas (cap). Ketika laba

berada dibawah bogey manajer tidak mendapatkan bonus dan

ketika laba berada diatas cap manajer hanya mendapatkan bonus

tetap.

2) Hipotesis perjanjian hutang (Debt Covenant Hypothesis)

Motivasi hutang muncul karena perjanjian antara manajer dan

pemilik perusahaan berbasis pada kompensasi manajerial dan

22

Page 40: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

perjanjian hutang (debt covenant). Semakin tinggi rasio

hutang/ekuitas suatu perusahaan, yang ekuivalen dengan semakin

dekatnya (yaitu semakin ketat) perusahaan terhadap kendala-

kendala dalam perjanjian hutang dan semakin besar probabilitas

pelanggaran perjanjian, semakin mungkin manajer untuk

menggunakan metode-metode akuntansi yang meningkatkan

income. Alasannya adalah, dengan menaikkan laba bersih akan

mengurangi kemungkinan perusahaan mengalami technical

default.

3) Hipotesis Biaya Politik (Political Cost Hipothesis)

Motivasi regulasi politik merupakan motivasi manajemen dalam

mensiasati berbagai regulasi pemerintah. Perusahaan yang terbukti

menjalankan praktik pelanggaran terhadap regulasi anti trust dan

anti monopoly, manajernya melakukan manipulasi laba dengan

menurunkan laba yang dilaporkan. perusahaan juga melakukan

manajemen laba untuk menurunkan laba dengan tujuan untuk

mempengaruhi keputusan pengadilan terhadap perusahaan yang

mengalami damage award. Selain itu income taxation juga

merupakan motivasi dalam manajemen laba. Pemilihan metode

akuntansi dalam pelaporan laba akan memberikan hasil yang

berbeda terhadap laba yang dipakai sebagai dasar perhitungan

pajak.

23

Page 41: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Selain tiga faktor yang diajukan Watts dan Zimmerman, Scott

(2000:206) dalam Rahmawati, Suparmo dan Qomaryah (2006:5-6)

mengemukakan beberapa faktor lain yang memotivasi terjadinya

manajemen laba yaitu:

1) Taxation Motivation

Perpajakan merupakan salah satu alasan utama mengapa

perusahaan mengurangi laba bersih yang dilaporkan. Sebagai

contoh, untuk persediaan, perusahaan akan memilih metode LIFO

(terakhir masuk, pertama keluar) yang menghasilkan laba bersih

paling rendah dibanding metode lainnya (catatan: peraturan

perpajakan di Indonesia dan beberapa negara lain tidak

memperbolehkan penggunaan metode selain metode FIFO dan

rata-rata untuk tujuan perpajakan). Motivasi penghematan pajak

menjadi motivasi manajemen laba yang paling nyata. Dalam hal ini

manajemen berusaha menurunkan laba untuk mengurangi beban

pajak yang harus dibayar (tax saving).

2) Pergantian CEO

Beragam motivasi timbul di sekitar waktu pergantian CEO.

Sebagai contoh, CEO yang mendekati masa akhir penugasan atau

pensiun akan melakukan strategi memaksimalkan laba untuk

meningkatkan bonusnya. Demikian juga dengan CEO yang kurang

berhasil memperbaiki kinerja perusahaan akan cenderung

memaksimalkan laba untuk mencegah atau membatalkan

24

Page 42: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

pemecatannya. Karenanya, CEO kemungkinan akan melakukan

take a bath untuk memperbesar kemungkinan memperoleh laba

yang tinggi pada periode berikutnya. Motivasi ini juga sering

dilakukan oleh CEO baru, di mana write-offs yang tinggi dapat

diartikan sebagai kesalahan dari CEO sebelumnya.

3) Initial Public Offering (IPO)

Pada hakikatnya, perusahaan yang baru pertama sekali

menawarkan sahamnya di pasar modal belum mempunyai harga

pasar sehingga menjadi masalah bagaimana menetapkan nilai

saham yang akan ditawarkan. Oleh sebab itu, untuk tawar

menawar, informasi keuangan yang terdapat dalam prospektus

merupakan sumber informasi yang sangat berguna. Prospectus ini

akan dikelola manajer untuk menggambarkan nilai perusahaan dan

harga saham yang tinggi.

4) Stock Price Effects

Manajer melakukan manajemen laba dalam laporan keuangan

untuk mempengaruhi pasar yaitu perspeksi investor.

5) Pentingnya Memberi Informasi Kepada Investor

Informasi mengenai kinerja perusahaan harus disampaikan kepada

investor sehingga pelaporan laba perlu disajikan agar investor tetap

menilai bahwa perusahaan tersebut dalam kinerja yang baik.

25

Page 43: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

c. Teknik dan Pola Manajemen Laba

1) Teknik Manajemen laba

Menurut Bruns dan Merchant (1990) dalam Arlene (2005:25-27),

secara umum terdapat dua teknik melakukan manajemen laba,

yaitu:

a) Manipulasi Akuntansi

Manipulasi akuntansi adalah rekayasa-rekayasa yang dilakukan

didalam pembuatan laporan keuangan yang melibatkan

judgment manajemen dalam penentuan umur piutang, hutang,

depresiasi aktiva tetap dan lain-lain atau atau dengan mengubah

catatan dari transaksi yang ada. Teknik manajemen laba dengan

cara manipulasi akuntansi dibedakan menjadi dua yaitu

(1) Accounting Policy Manipulation

Manipulasi kebijakan akuntansi untuk melakukan

manajemen laba dapat dilakukan dengan cara menunda

pencatatan perlengkapan yang dibeli karena belum

diperlukan dengan segera, membayar dan mencatat lebih

dahulu pengeluaran yang seharusnya akan terjadi tahun

depan untuk mencapai target keuntungan tahun ini dan

bernegosiasi untuk menunda adanya tagihan yang

dikirimkan sampai periode berikutnya.

26

Page 44: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

(2) Inventory Manipulation

Manipulasi persediaan untuk melakukan manajemen laba

antara lain dilakukan dengan cara menurunkan atau

menaikkan nilai persediaan guna mencapai target

keuntungan yang telah dibuat pada awal tahun.

b) Manipulasi Keputusan Operasi

Rekayasa-rekayasa yang dilakukan dalam pembuatan laporan

keuangan yang melibatkan kegiatan operasional. Ada dua cara

melakukan manajemne laba dengan teknik manipulasi keputusan

operasi yaitu:

(1) Operating Expenses Manipulation

Manipulasi biaya operasi untuk melakukan manajemen laba

dapat dilakukan dengan cara melakukan perbaikan mesin

lebih dahulu untuk memperbesar biaya yang dicatat atau

menunda melakukan pemeliharaan agar dapat mencapai

target laba periode itu.

(2) Operating Revenue Manipulation

Manipulasi penghasilan operasi untuk melakukan

manajemen laba dilakukan perusahaan dengan cara

menawarkan syarat pembayaran yang dilanggar agar

penjualan yang seharusnya terjadi tahun depan dapat ditarik

ke akhir tahun ini, dengan menggunakan lembur untuk

meningkatkan pengiriman barang diakhir tahun agar jumlah

27

Page 45: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

pendapatan yang dicatat meningkat atau dengan cara

menjual aktiva yang lebih untuk meningkatkan laba di

periode yang sulit.

2) Pola Manajemen Laba

Menurut Scott (2000) dalam Rahmawati et.,al (2006:7-8), terdapat

empat pola manajemen laba dapat dilakukan, yaitu:

a) Taking a bath

Disebut juga big baths; bisa terjadi selama periode adanya

tekanan organisasional atau reorganisasi seperti pemilihan CEO

baru. Teknik ini mengakui adanya biaya-biaya pada periode

yang akan datang dan kerugian periode berjalan ketika keadaan

buruk yang tidak menguntungkan tidak bisa dihindari pada

periode berjalan. Konsekuensinya, manajemen “menghapus”

beberapa aktiva, membebankan perkiraan-perkiraan yang

mendatang, dan melakukan “clear the cecks”.

b) Income minimization

Pola ini dilakukan pada saat perusahaan mengalami tingkat

profitabilitas yang tinggi sehingga jika laba pada periode

mendatang diperkirakan turun dratis dapat diatasi dengan

mengambil laba pada periode sebelumnya. Kebijakan yang

diambil dapat berupa penghapusan (write offs) atas barang

modal dan aktiva tak berwujud, pembebanan pengeluaran iklan,

riset dan pengembangan yang cepat. Penghapusan tersebut

28

Page 46: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

dilakukan bila dengan teknik yang lain masih menunjukkan hasil

operasi yang jelek dengan pertimbangan bahwa ekonomi

berjalan tidak mendukung nilai aktiva yang dilaporkan. Tujuan

penghapusan aktiva operasi ini adalah mencapai suatu tingkat

return on asset atau return on invested capital tertentu.

c) Income maximation

Pola ini dilakukan pada saat laba menurun. Tindakan atas

income maximization bertujuan untuk melaporkan net income

yang tinggi untuk tujuan bonus yang lebih besar.

d) Income Smoothing

Pola ini dilakukan perusahaan dengan cara meratakan laba yang

dilaporkan sehingga dapat mengurangi fluktuasi laba yang

terlalu besar karena pada umumnya investor lebih menyukai

laba yang relatif stabil.

4. Orientasi Etika

Orientasi etika (ethical orientation atau ethical ideology)

merupakan suatu konsep diri dan perilaku pribadi yang berhubungan

dengan individu dalam diri seseorang. Cohen et. al. (1995 dan 1996) dan

Finegan (1994) dalam Sasongko et.,al (2007:13) menyatakan bahwa setiap

orientasi etika individu, pertama-tama ditentukan oleh kebutuhannya.

Kebutuhan tersebut berinteraksi dengan pengalaman pribadi dan sistem

nilai individu yang akan menentukan harapan atau tujuan dalam setiap

29

Page 47: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

perilakunya sehingga pada akhirnya individu tersebut menentukan

tindakan apa yang akan diambilnya.

Business Ethics Concept and Cases (Zarkasyi, 2009:3)

mendefinisikan etika orientasi sebagai berikut:

“Ethical orientation is the development of a person’s ability to deal with moral issues”

yaitu bahwa orientasi etika merupakan pengembangan kemampuan

individu untuk memperhatikan isu-isu tentang moral. Dalam Behavioral

Research in Accounting Journal (Shaub, 2003 dalam Zarkasyi, 2009:5);

mengemukakan bahwa ethical orientation di artikan sebagai cara pandang

seseorang yang kemudian mempengaruhi pertimbangan perilaku etisnya

(ethical judgment), yang selanjutnya mempengaruhi keinginan untuk

berbuat (intention), kemudian diwujudkan dalam perilaku atau perbuatan

(behavior).

Berdasarkan beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan

bahwa orientasi etika merupakan suatu konsep yang dioperasionalisasikan

sebagai kemampuan individu untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan

nilai etika dalam suatu kejadian. Orientasi etika menunjukkan pandangan

yang diadopsi oleh masing-masing individu ketika menghadapi situasi

masalah yang membutuhkan pemecahan dan penyelesaian etika atau

dilema etika misalnya dalam praktik manajemen laba yang merupakan

masalah kontroversial, disatu sisi praktik ini tidak melanggar prinsip-

prinsip akuntansi, namun disisi lain praktik ini melanggar etika bisnis

karena banyak pihak yang dirugikan.

30

Page 48: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Forsyth (1992) dalam Sasongko et.,al (2007:13) menyatakan bahwa

manusia terdiri dari dua konsep yaitu idealisme versus pragmatisme dan

relativisme versus non relativisme yang ortogonal dan bersama-sama

menjadi sebuah ukuran dari orientasi etika individu.

a. Konsep idealisme versus pragmatisme

Idealisme menunjukkan keyakinan bahwa konsekuensi sebuah

keputusan yang diinginkan dapat diperoleh tanpa melanggar nilai-nilai

luhur moralitas. Dimensi ini dideskripsikan sebagai sikap individu

terhadap suatu tindakan dan bagaimana tindakan itu berakibat kepada

orang lain. Individu dengan idealisme yang tinggi percaya bahwa

tindakan yang etis seharusnya mempunyai konsekuensi yang positif

dan selalu tidak akan berdampak atau berakibat merugikan kepada

orang lain sekecil apapun. Di lain pihak, pragmatisme mengakui hasil

keputusan adalah yang utama dan jika perlu mengabaikan nilai-nilai

moralitas untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

b. Konsep relativisme versus non relativisme

Konsep relativisme menunjukkan perilaku penolakan terhadap

kemutlakan aturan-aturan moral yang mengatur perilaku individu yang

ada. Orientasi etika ini mengkritik penerapan prinsip-prinsip aturan

moral yang universal. Relativisme menyatakan bahwa tidak ada sudut

pandang suatu etika yang dapat diidentifikasi secara jelas merupakan

‘yang terbaik’, karena setiap individu mempunyai sudut pandang

tentang etika dengan sangat beragam dan luas. Kebalikannya, orientasi

31

Page 49: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

etika non-relativisme (atau absolutisme) menunjukkan pengakuan

adanya prinsip-prinsip moral dengan kewajiban-kewajiban yang

mutlak.

Ziegenfuss dan Singhapakdi (1994) dalam Sasongko (2007:15)

melakukan penelitian tentang persepsi etis dan nilai-nilai individu terhadap

anggota Institute of Internal Auditor. Mereka menyatakan bahwa orientasi

etika internal auditor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

perilaku pengambilan keputusan etis. Internal auditor dengan skor

idealisme yang tinggi akan cenderung membuat keputusan yang secara

absolut lebih bermoral (favor moral absolute) dan sebaliknya. Dalam

konteks dengan penelitian ini bahwa orientasi etika yang digerakkan oleh

konsep idealisme dan relativisme dapat disimpulkan bahwa individu

dengan idealisme tinggi akan menilai praktik manajemen laba lebih keras

daripada individu dengan idealisme rendah, sedangkan individu dengan

relativisme tinggi akan menilai praktik manajemen laba lebih lunak

daripada individu dengan relativisme rendah.

5. Pengalaman

Pengalaman merupakan suatu proses pembelajaran dan

pertambahan perkembangan potensi bertingkah laku baik dari pendidikan

formal maupun non formal atau bisa diartikan sebagai suatu proses yang

membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi.

Suatu pembelajaran juga mencakup perubahaan yang relatif tepat dari

perilaku yang diakibatkan pengalaman, pemahaman dan praktek.

32

Page 50: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Dian indri purnamasari (2005) dalam Asih (2006:12) memberikan

kesimpulan bahwa seorang karyawan yang memiliki pengalaman kerja

yang tinggi akan memiliki keunggulan dalam beberapa hal diantaranya; 1).

Mendeteksi kesalahan, 2). Memahami kesalahan dan 3) Mencari penyebab

munculnya kesalahan. Keunggulan tersebut bermanfaat bagi

pengembangan keahlian. Berbagai macam pengalaman yang dimiliki

individu akan mempengaruhi pelaksanakan suatu tugas. Seseorang yang

berpengalaman memiliki cara berpikir yang lebih terperinci, lengkap dan

sophisticated dibandingkan seseorang yang belum berpengalaman.

Pengalaman kerja seseorang menunjukkan jenis-jenis pekerjaan

yang pernah dilakukan seseorang dan memberikan peluang yang besar

bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik. Semakin luas

pengalaman kerja seseorang, semakin trampil melakukan pekerjaan dan

semakin sempurna pola berpikir dan sikap dalam bertindak untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pengalaman menunjukkan berapa lama seseorang telah berkarya

dalam menerapkan keahlian dimasyarakat. Disamping pendidikan dan

pelatihan, pengalamanlah yang memberikan gambaran nyata performance

seseorang dalam meniti kariernya. Pengalaman membentuk seseorang

menjadi bijaksana karena pengalaman yang diperoleh yang baik maupun

buruk, karena dia merasakan bagaimana fatalnya melakukan kesalahan,

nikmatnya menemukan masalah dan bagaimana memenangkan

33

Page 51: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

argumentasi serta kebanggaan telah memperoleh rezeki karena

keahliannya (Noviari, Merdekawati, dan Sudarsono, 2005:167).

Dalam bidang auditing pengalaman merupakan salah satu elemen

penting disamping pengetahuan yang juga harus dimiliki seseorang yang

dianggap ahli oleh masyarakat untuk melakukan pemeriksaan pada suatu

perusahaan ataupun instansi. Pengalaman dipandang sebagai suatu faktor

penting dalam memprediksi kinerja akuntan publik, sehingga pengalaman

dimasukkan sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh ijin

menjadi akuntan publik (SK Menkeu No.43/KMK.017/1997).

Pengalaman dalam praktik audit juga harus mensyaratkan asisten junior

yang baru masuk ke dalam karier auditing harus memperoleh pengalaman

professionalnya dengan mendapat supervisi yang memadai dan review atas

pekerjaannya oleh atasan yang lebih berpengalaman (IAI, 2004). AICPA

AU section 100-110 (Kusumastuti, 2008:14) mengaitkan pengalaman dan

professionalisme dalam kinerja auditor:

“The professional qualification required of the independent auditor are those of person with the education and experience to practice as such. They do not include those of person trained for qualified to engage in another professional or accupation.

Pengetahuan akuntan akan semakin berkembang dengan

bertambahnya pengalaman bekerja. Pengalaman kerja akan meningkat

seiring dengan semakin meningkatnya kompleksitas kerja. Menurut

pendapat Tubbs (1992) dalam Desyanti dan Ratnadi (2007:5) jika seorang

akuntan berpengalaman, maka (1) akuntan menjadi sadar terhadap lebih

banyak kekeliruan, (2) akuntan memiliki salah pengertian yang lebih

34

Page 52: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

sedikit tentang kekeliruan, (3) akuntan menjadi sadar mengenai kekeliruan

yang tidak lazim, dan (4) hal-hal yang terkait dengan penyebab kekeliruan

departemen tempat terjadinya kekeliruan dan pelanggaran serta tujuan

pengendalian internal menjadi relatif lebih menonjol.

Pengalaman merupakan salah satu faktor penting yang

diidentifikasi mampu mempengarui seorang dalam mengambil keputusan

atau penilaian etis terhadap suatu masalah. Hunt’s & Vitel’s Model (Jones,

1992), menyatakan bahwa faktor-faktor lingkungan seperti budaya,

industri, organisasi dan pengalaman seseorang dapat mempengaruhi

persepsi terhadap keberadaan etis problem, alternatif-alternatif tindakan

dan konsekuensi-konsekuensinya. Hal tersebut dibuktikan oleh beberapa

penelitian yang dikutip oleh Sasongko (2007:11) yaitu diantaranya: (1)

Kidwell, Steven, dan Bethke (1987) membuktikan bahwa manajer dengan

pengalaman kerja yang lebih lama mempunyai hubungan positif dengan

pengambilan keputusan etis. (2) Larkin (2000) menunjukkan hasil yang

sama bahwa internal auditor yang berpengalaman cenderung lebih

konservatif dalam menghadapi situasi dilema etika. (3) Begitu juga yang

dilakukan oleh Glover et.,al. (2002) yang melakukan penelitian pada

beberapa mahasiswa program bisnis dan hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa mahasiswa yang senior lebih berperilaku etis dibandingkan dengan

yang lebih yunior. Dengan demikian, pengalaman kerja merupakan faktor

penting yang dapat mempengaruhi pandangan seorang tentang suatu

35

Page 53: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

masalah etika yang terjadi dalam lingkungannya dan hal tersebut mampu

membantu dalam prilaku etisnya.

B. Penelitian Terdahulu Tentang Persepsi Praktik Manajemen Laba

Ada banyak pendapat terhadap manajemen laba, National on

Fraudulent Financial Reporting menyimpulkan bahwa praktik manajemen

laba sebagai tindakan yang bisa menjerumuskan pemakai laporan keuangan

dan bahkan kadang merupakan penyebab terjadinya tindakan ilegal, misalnya

pembuatan laporan keuangan yang penuh dengan kecurangan. Penelitian yang

mengangkat tema tentang praktik manajemen laba telah banyak dilakukan.

Namun penelitian tentang bagaimana penilaian atau persepsi tentang praktik

manajemen laba belum banyak dilakukan. Berikut beberapa ringkasan

penelitian terdahulu yang menguji persepsi atau penilaian tentang praktik

manajemen laba.

Tabel.2.1 Penelitian Terdahulu Tentang Persepsi Manajemen Laba

Peneliti Judul Metodologi

Penelitian Hasil Penelitian

Lontoh dan Lindrawati (2004)

Manajemen Laba dalam Persepsi Etis Akuntan Di Jawa Timur

Populasi: akuntan yang berada di Jawa Timur Sampel: Akuntan publik, akuntan pendidik, dan akuntan manajemen Analisis statistik: H1: menggunakan uji kruskal wallis H2: menggunakan uji Mann-Whitney

Hasil pengujian H1: tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara akuntan publik, akuntan pendidik, dan akuntan manajemen H2: tidak menunjukkan adanya bukti empiris yang kuat bahwa persepsi etis akuntan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang diduga mempengaruhinya.

36

Page 54: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Lanjutan tabel 2.1

Peneliti Judul Metodologi Penelitian

Hasil Penelitian

Arlene (2005)

Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Manajemen Laba

Populasi: mahsiswa fakultas ekonomi di daerah Depok Sampel: Mahasiswa akuntansi dan non akuntansi Analisis statistik: menggunakan uji Mann-Whitney dan independent t-test

Ha1: menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan antara mahasiswa akuntansi dan non akuntansi mengenai kasus manajemen laba. Ha2: menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara mahasiswa akuntansi dan non akuntansi tentang etika pelaporan tetapi etika mahasiswa non akuntansi cenderung lebih baik daripada etika mahasiswa non akuntansi.

William H.Belski et.,al (2008)

Ethical Judgments in Accounting: An Examination on the Ethics of Managed Earning

Populasi: mahasiswa fakultas bisnis Sampel: • mahasiswa

manajemen dan keuangan semester tiga keatas

• mahasiswa bisnis dan non bisnis yang berada pada semester awal

Analisis statistik: uji ANOVA

Hasil penelitian menunjukkan bahwa prilaku manajer melakukan manajemen laba dengan maksud kepentingan pribadi tidak etis jika dibandingkan melakukan manajemen laba untuk kepentingan perusahaan. Selain itu, hasil penelitian ini menemukan bahwa manajemen laba yang dilakukan dengan manipulasi akuntansi lebih tidak etis jika dibandingkan dengan menggunakan manipulasi operasi.

Ahmed A.Alkhabash (2009)

Earning Management Practices from Perspective

Populasi: kantor akuntan publik yang mengaudit perusahaan-perusahaan di Yordania yang audit internal perusahaan

Hasil penelitian: menunjukkan bahwa perspektif auditor eksternal dan auditor internal berbeda secara signifikan. Auditor eksternal menganggap

37

Page 55: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Lanjutan tabel 2.1

Peneliti Judul Metodologi Penelitian

Hasil Penelitian

of External and Internal Auditors

Sampel: eksternal auditor dan internal audit. Analisis statistik: menggunakan uji ANOVA dan independent t-test.

bahwa manajer melakukan tindakan manajemen laba dengan menaikkan dan menurunkan laba, sedangkan auditor internal menganggap bahwa manajer melakukan tindakan manajemen laba hanya dengan menurunkan laba.

Sumber: Data diolah

C. Keterkaitan Antar Variabel

1. Keterkaitan Antara Orientasi Etika dengan Persepsi Tentang Praktik

Manajemen Laba

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Baharudin dan

Satyanugraha (2004:18-19), mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

persepsi profesi akuntan terhadap praktik earning management, hasilnya

menunjukkan bahwa terdapat peranan positif dari orientasi etika individu

terhadap persepsi tentang perilaku moral praktik earnings management.

Individu yang memiliki orientasi etika dengan idealisme tinggi akan

menilai praktik earning management lebih keras yang berarti menganggap

bahwa praktik earning management adalah tindakan yang tidak etis.

Ziegenfuss dan Singhapakdi (1994) dalam Sasongko (2007:15)

melakukan penelitian tentang persepsi etis dan nilai-nilai individu terhadap

anggota Institute of Internal Auditor. Hasilnya menyatakan bahwa

38

Page 56: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

orientasi etika internal auditor mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap perilaku pengambilan keputusan etis. Internal auditor dengan

skor idealisme yang tinggi akan cenderung membuat keputusan yang

secara absolut lebih bermoral (favor moral absolute) dan sebaliknya.

Sasongko (2007:28) dalam penelitiannya mengenai pengaruh

pengalaman audit, komitmen profesional, orientasi etika dan nilai etika

organisasi terhadap pengambilan keputusan etis internal auditor dalam

situasi dilema etika. Hasilnya menunjukkan bahwa baik secara individual

maupun secara simultan komitmen professional, orientasi etika dan nilai

etika organisasi berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan

etis internal auditor dalam situasi dilema etika, tetapi untuk variabel

pengalaman audit tidak berpengaruh. Nilai etika organisasi pada sebuah

organisasi secara positif mempunyai pengaruh terhadap orientasi etika

seorang internal auditor. Sebuah organisasi yang menjunjung tinggi nilai-

nilai etika akan membawa seorang internal auditor kepada orientasi etika

yang menjunjung tinggi pula nilai-nilai idealisme dan selalu memegang

teguh sesuai dengan aturan yang berlaku. Untuk hubungan antara orientasi

etika dengan pengambilan keputusan etis juga menunjukkan hasil yang

positif yaitu bahwa orientasi etika seorang internal auditor akan

berpengaruh secara positif terhadap keputusan yang diambil dalam situasi

dilema etika. Hal ini seiring dengan penelitian Jones (1991) dan Douglas

et.al (2001) dalam Sasongko (2007:27) yang menyatakan orientasi etika

39

Page 57: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

seseorang akan berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan

etis.

Menurut Zarkasyi (2009:12) dalam studi statistik deskriptifnya

mengenai pentingnya ethical orientation bagi akuntan publik,

menunjukkan bahwa orientasi etika yang tinggi akan mempengaruhi pada

pengambilan keputusan yang professional. Sehingga seorang akuntan

dituntut untuk memiliki orientasi etika yang tinggi dalam menjalankan

profesinya.

Berdasarkan hal tersebut, maka keterkaitan antara orientasi etika

dengan persepsi etis manajemen laba dapat dirumuskan dalam hipotesis

sebagai berikut:

Ha1: Orientasi etika berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi

profesi akuntan tentang praktik manajemen laba.

2. Hubungan Antara Pengalaman Akuntan dengan Persepsi Tentang

Praktik Manajemen Laba

Menurut Hunt’s & Vitel’s Model (Jones, 1992), pengalaman

merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi persepsi individu

tentang keberadaan masalah etika. Manajemen laba merupakan salah satu

contoh permasalahan etika yang kontroversial, dimana disatu sisi tindakan

ini tidak melanggar prinsip-prinsip akuntansi tapi disisi lain tindakan ini

melanggar etika bisnis karena dapat mengurangi kredibilitas laporan

keuangan apabila digunakan untuk pengambilan keputusan oleh pihak

ekstenal.

40

Page 58: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Larkin (2000), Kidwell, Steven, dan Bethke (1987) dan Glover

et.,al. (2002) dalam Sasongko (2007:11) dalam penelitiannya masing-

masing menunjukkan hasil yang sama bahwa pengalaman mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan etis. Artinya

bahwa dengan pengalaman seseorang mampu mempertimbangkan secara

lebih konservatif keputusan-keputusan etis yang akan diambilnya.

Sedangkan Sasongko (2007:28) menunjukkan hasil yang berbeda, dalam

penelitiannya tidak ditemukan pengaruh pengalaman audit baik dalam

hubungannya dengan komitmen professional maupun terhadap

pengambilan keputusan etis.

Kusumastuti (2008:75) menunjukkan menunjukkan hasil yang

sama dengan Sasongko (2007) bahwa secara parsial pengalamaan

berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap pengambilan

keputusan etis auditor (Y). Artinya semakin banyak pengalaman tidak

berpengaruh terhadap pengambilan keputusan etis auditor yang dibuat.

Dalam pengambilan keputusan etis auditor, pengambilan keputusan tidak

cukup hanya dengan pengalaman saja tetapi faktor lain yang harus

diperhatikan seperti sikap, kebiasan dan budaya individu. Namun secara

simultan, pengalaman bersama-sama komitmen professional, etika

organisasi dan gender berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pengambilan keputusan etis auditor berdasarkan hasil.

41

Page 59: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Profesi akuntan merupakan profesi yang sering mengalami

masalah-masalah etika bisnis termasuk masalah manajemen laba. Akuntan

yang memiliki pengetahuan yang tinggi serta pengalaman yang matang

mampu menilai setiap masalah etika yang sedang dihadapinya dengan

kritis, begitu juga dengan praktik manajemen laba yang menimbulkan

dampak merugikan bagi pihak lain. Semakin berpengalaman seorang

akuntan maka akan semakin etis keputusan yang diambilnya terhadap

masalah etika.

Berdasarkan hal tersebut, keterkaitan antara pengalaman akuntan

dengan persepsi etis tentang praktik manajemen laba dapat dirumuskan

dengan hipotesis sebagai berikut:

Ha2: Pengalaman akuntan berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi

etis tentang praktik manajemen laba.

Orientasi etika merupakan suatu konsep diri dan perilaku pribadi

yang berhubungan dengan individu dalam diri seseorang. Konsep orientasi

etika ini menunjukkan bahwa individu mengadopsi ideologi tentang etika

yang sangat mempengaruhi persepsi mereka tentang permasalahan etika

termasuk masalah praktik manajemen laba yang merupakan masalah

pelanggaran etika bisnis. Adanya penilaian tentang persepsi etis praktik

manajemen laba tidak terlepas dari peran individu yang memberikan

persepsi tersebut. Selain konsep dalam diri setiap individu, persepsi

seseorang terhadap suatu masalah juga dipengaruhi oleh faktor luar salah

satunya adalah pengalaman. Akuntan yang memiliki pengalaman yang

42

Page 60: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

matang akan mampu menilai setiap masalah etika termasuk juga

manajemen laba dengan kritis dengan mempertimbangkan dampak

kerugian atau berdasarkan pengalaman sebagai seorang akuntan yang

didapat selama bekerja dalam bidang akuntansi atau bisnis.

Dengan demikian maka hipotesis yang ketiga dalam penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut:

Ha3: Orientasi etika dan pengalaman akuntan secara simultan berpengaruh

secara signifikan terhadap persepsi etis tentang praktik manajemen

laba.

D. Model Penelitian

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat

digambarkan seperti dibawah ini:

Variabel Independen Variabel Dependen

Orientasi Etika

Persepsi Etis Praktik

Manajemen Laba

Pengalaman

Akuntan

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

43

Page 61: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada para akuntan yang bekerja di Jakarta.

Jenis penelitian ini menggunakan causalitas study yaitu tipe penelitian dengan

karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel atau

lebih yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen (Indriantoro dan Supomo, 2004:27). Penelitian ini

akan menguji dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh orientasi

etika dan pengalaman akuntan terhadap persepsi etis tentang praktik

manajemen laba.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi untuk penelitian ini adalah akuntan yang bekerja di Jakarta.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling, yaitu teknik pengumpulan data atas dasar strategi

kecakapan atau pertimbangan pribadi semata. Dengan kata lain sampel yang

diambil sesuai dengan karakteristik populasi yang diinginkan. Siapapun

responden yang bersangkutan dimana dan kapan saja ditemukan dijadikan

elemen-elemen sampel penelitian (Hamid, 2007).

Adapun responden penelitian ini adalah para akuntan yang terbagi

menjadi empat kelompok terdiri dari akuntan pendidik, akuntan publik,

44

Page 62: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

akuntan manajemen, dan akuntan pemerintah. Keempat kelompok akuntan

tersebut harus memiliki kriteria telah bekerja sebagai akuntan baik itu akuntan

pendidik, akuntan publik, akuntan manajemen dan akuntan pemerintah

minimal selama satu tahun. Pengkriterian tersebut dilakukan karena peneliti

menganggap akuntan tersebut mampu memahami mengenai praktik

manajemen laba.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini metode yang

digunakan,yaitu:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan adalah metode pengumpulan data yang

dilakukan untuk memperoleh data sekunder. Data sekunder merupakan

sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara langsung yaitu

melalui media perantara atau pihak lain, umumnya berupa bukti catatan

atau laporan keuangan histories. Metode pengumpulan data dalam

penelitian ini meliputi kegiatan mempelajari buku-buku dan informasi

lainnya yang berkaitan dengan persepsi-persepsi tentang praktik

manajemen laba, jurnal, majalah dan literature lainnya.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan adalah metode pengumpulan data untuk

memperoleh data primer. Data primer merupakan sumber data penelitian

45

Page 63: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Data primer diperoleh

dengan melakukan survey, pengisian kuesioner dan wawancara dengan

pihak-pihak yang kompeten dan terkait dengan topik pembahasan

penelitian.

Dalam penelitian ini data akan dikumpulkan melalui penyebaran

kuesioner kepada para akuntan di Jakarta. Untuk mendapatkan responden

akuntan pendidik akan dilakukan penyebaran kuesioner ke perguruan-

perguruan tinggi. Untuk akuntan publik dilakukan penyebaran ke kantor-

kantor akuntan publik. Untuk penyebaran kuesioner pada akuntan

manajemen akan dilakukan penyebarannya ke perusahaan-perusahaan

swasta dan melakukan penyebaran kuesioner ke instansi pemerintahan

untuk mendapatkan responden akuntan pemerintah.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data,

uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis dan kemencengan distribusi (skewness)

(Ghozali, 2009:19).

46

Page 64: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

2. Uji Kualitas Data

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, maka sebelum dilakukan

uji statistik terlebih dahulu dilakukan uji realibilitas dan uji validitas agar

hasil penelitian menjadi realibel dan valid.

a. Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Kuesioner dikatakan

realibel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. (Ghozali, 2009:45)

Teknik yang digunakan dalam menghitung reliabilitas penelitian

ini adalah dengan mengukur koefisien Cronbach Alfa (a). Suatu

variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha >

0,60. Jika nilai Alpha < 0,60 hal ini mengindikasikan ada beberapa

responden yang menjawab tidak konsisten dan harus kita lihat satu

persatu jawaban responden yang tidak konsisten harus dibuang dari

analisis dan alpha akan meningkat.

b. Uji validitas

Uji validitas adalah alat yang digunakan untuk mengukur valid

atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. (Ghozali, 2009:49)

Pengujian validitas dilakukan dengan cara menghitung korelasi

antara skor tiap butir pertanyaan dengan jumlah skor seluruh

47

Page 65: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

pertanyaan. Angka korelasinya tersebut kemudian dibandingkan

dengan angka kritis atau r kritis untuk seluruh responden dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,05% pada tabel Product Moment yang

digunakan sebagai rumus korelasi. Suatu instrumen dikatakan valid

apabila bila angka korelasional yang diperoleh dari perhitungan yaitu r

hitung lebih besar atau sama dengan dari r tabel (r kritis) atau dengan

melihat nilai probabilitas jika nilai probabilitas lebih kecil dari nilai

signifikansi 0,05 maka dikatakan valid, sebaliknya jika lebih besar dari

nilai signifikansi 0,05 maka tidak valid.

3. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti

melakukan, uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel dalam

sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali,

2009:147). Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau

mendekati normal. Deteksi normalitas dengan melihat penyebaran data

(titik) pada sumbu diagonal data grafik. Dasar pengambilan keputusan:

jika data yang menyebar disekitar diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi mengikuti asumsi normalitas, sedangkan

jika data menyebar jauh dari data diagonal atau tidak mengikuti arah

garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

48

Page 66: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

b. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah

pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem

multikolinearitas (multiko). Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi antara variabel independen. Untuk mendeteksi adanya

problem multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai

Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi

antar suatu variabel. (Ghozali, 2009:95)

Jika VIF > 10 dan nilai tolerance < 0,10 maka terjadi gejala

Multikolinierita, sebaliknya jika VIF < 10 atau disekitar angka 1 dan

nilai tolerance>0,10 atau mendekati 1 maka bebas multiko. Sedangkan

jika dilihat dengan besaran korelasi antar variabel independen, maka

suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika koefisien

korelasi antar variabel independen haruslah lemah (dibawah 0,5). Jika

korelasinya kuat, maka terjadi multiko

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastistas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu

pengamataan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik

adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastistas.

(Ghozali, 2009:125)

49

Page 67: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Pada heteroskedastisitas, keahlian yang terjadi tidak random

(acak) tetapi menunjukkan hubungan yang sistematis sesuai dengan

besarnya satu atau lebih variabel bebas. Adanya heteroskedastisitas

dalam regresi dapat diketahui dengan menggunakan beberapa cara.

Cara yang penulis gunakan adalah dengan melihat grafik Scatterplot

antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Deteksi ada

tidaknya pola tertentu pada grafik Scattelplot dimana sumbu Y adalah

Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y

sesungguhnya) yang sudah di-studentizet.

Dasar analisis: jika pola tertentu, seperti titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar

kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan regresi

berganda. Analisis regresi berfungsi untuk mengukur kekuatan hubungan

antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan hubungan antara variabel

dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2009:86). Variabel

independen dari penelitian ini terdiri dari orientasi etika dan pengalaman

sedangkan variabel dependennya adalah persepsi etis praktik manajemen

laba.

50

Page 68: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui:

a. Uji Koefisien Determinasi

Untuk menentukan seberapa besar variabel independen dapat

menjelaskan variabel dependen, maka perlu diketahui koefisien

determinasi (R-square). Jika R-square adalah sebesar 1 berarti

fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel

independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi

variabel dependen. Nilai R-square berkisar hampir 1, berarti semakin

kuat kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.

Sebaliknya, jika nilai R-square semakin mendekati angka 0 berarti

semakin lemah kemampuan variabel independen dapat menjelaskan

fluktuasi variabel dependen (Ghozali Imam, 2009:87).

b. Uji Statistik t

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh

satu variabel penjelas/independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2009:88). Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel

independen secara individual terhadap variabel dependen digunakan

tingkat signifikansi 5% (α) = 0,05. Jika probability t lebih besar dari

0,05 maka tidak ada pengaruh dari variabel independen terhadap

variabel dependen (koefisien regresi tidak signifikan), sedangkan jika

nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka terdapat pengaruh

variabel dependen (koefisien signifikan).

51

Page 69: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

c. Uji Statistik F

Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel-variabel

independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel

dependen. Untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen

secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen, maka

menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 (Ghozali, 2009:88).

Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria

pengambilan keputusan sebagai berikut: jika Fhitung lebih besar dari

Ftabel dan tingkat signifikansi lebih kecil dari pada alpha 0,05 maka H0

ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel

independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen. Sebaliknya jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel dan

tingkat signifikansi lebih besar dari pada alpha 0,05 maka variabel

independen tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen.

E. Operasional Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel

yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya adalah

sebagai berikut:

1. Orientasi Etika (X1)

Orientasi etika (ethical orientation atau ethical ideology)

merupakan suatu konsep diri dan perilaku pribadi yang berhubungan

52

Page 70: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

dengan individu dalam diri seseorang. Konsep orientasi etika ini

menunjukkan bahwa individu mengadopsi ideologi tentang etika yang

sangat mempengaruhi persepsi mereka tentang permasalahan etika.

Orientasi etika digerakkan oleh dua karakteristik yaitu idealisme dan

relativisme.

Untuk mengukur orientasi etika digunakan instrumen yang

dikembangkan oleh Forsyth (1980) yaitu Ethics Position Quesionnaire.

Instrumen tersebut juga diadopsi oleh Baharudin dan Satyanugraha

(2004:9-10), yang juga digunakan oleh Sasongko et,.al (2007:20).

Responden diminta untuk menyatakan pendapat mereka dalam skala likert

5 poin dari sangat setuju (1), setuju (2), netral (3), tidak setuju (4) sampai

sangat tidak setuju (5).

2. Pengalaman (X2)

Pengalaman merupakan akumulasi gabungan dari semua yang

diperoleh melalui berhadapan dan berinteraksi secara berulang-ulang

dengan sesama, benda alam, keadaan, gagasan, dan penginderaan.

Pengalaman dapat dilihat dari rentang waktu yang telah digunakan

terhadap suatu pekerjaan atau tugas (job), kemampuan dalam bekerja, dan

pengetahuan yang didapat dari proses bekerja. Variabel ini diukur dengan

menggunakan instrumen yang dikembangkan dari penelitian Kusumastuti

(2008:81). Responden diminta untuk menyatakan pendapat mereka dalam

skala likert 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3),

setuju (4) sampai sangat setuju (5).

53

Page 71: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

3. Persepsi Etis Praktik Manajemen Laba (Y)

Manajemen laba merupakan usaha memanipulasi laporan keuangan

untuk kepentingan pribadi yang dilakukan dengan tetap mengacu pada

prinsip-prinsip yang dibolehkan misalnya dengan memilih metode

akuntansi. Namun secara etika tindakan tersebut dapat mengurangi

kredibilitas laporan keuangan apabila digunakan untuk pengambilan

keputusan oleh pihak ekstenal.

Untuk mengukur persepsi etis praktik manajemen laba maka

digunakan instrumen yang dikembangkan oleh Merchant (1989) yang juga

digunakan oleh Arlene (2005:89). Responden akan diminta untuk menilai

skenario tentang praktik manajemen laba dalam skala likert 5 poin dari

sangat etis (nilai=1) sampai sangat tidak etis (nilai=5).

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian

Variabel Subvariabel Indikator No Skala

pengukuran Orientasi Etika (Sumber: Ethics Position Quesionnaire Forsyth (1980) dalam Baharudin dan Satyanugraha (2004))

1. Idealisme 2. Relativisme

1. Tingkat pertimbangan untuk tidak merugikan orang lain sekecil apapun

2. Tingkat pertimbangan untuk tidak menyakiti orang lain sekecil apapun

3. Tingkat penghargaan individu atas martabat dan kesejahteraan orang lain

1,2,3,4 5 6,7

Skala Interval

54

Page 72: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Lanjutan Tabel 3.1

Variabel Subvariabel Indikator No Skala pengukuran

4. Tindakan bermoral 5. Prinsip etika 6. Keyakinan bahwa

nilai moralitas berbeda

7. Keyakinan bahwa pada dasarnya tidak ada nilai moralitas yang paling benar

8. Tingkat pertimbangan yang menyatakan bahwa penerapan etika bersifat individual

9. Tingkat kepercayaan individu bahwa aturan yang berlaku harus disesuaikan dengan situasi dan lingkungtan sekitar

8,9 10 11

13

12,14,15,16

17,18

Pengalaman akuntan (sumber: Kusumastuti, 2008)

1. Kemampuan dalam bekerja

2. Rentang waktu bekerja.

3. Pengetahuan

1. Kemampuan prediksi dan deteksi

2. Kemampuan mengatasi masalah

3. Pengambilan keputusan etis

4. Menilai masalah 5. Pengetahuan

terhadap etika akuntansi

6. Lama bekerja 7. Pelatihan teknis 8. Menentukan sikap 9. Pertimbangan etika 10. Penyelesaian

pekerjaan dengan baik

19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

Skala Interval

Persepsi Etis Praktik Manajemen Laba (sumber: Merchant dan

1. Manipulasi operasional

2. Manipulasi Akuntansi

1. Penundaan pengeluaran – triwulan

2. Penjualan aset berlebih

29 30

Skala Interval

55

Page 73: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

56

Lanjutan Tabel 3.1 Variabel Subvariabel Indikator No Skala

pengukuran Rokness (1994) dalam Arlene (2005))

3. Pemeliharan lebih cepat dari jadwal

4. Kerja lembur sebelum akhir tahun.

5. Write off inventory

31

32

33

Page 74: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada akuntan yang bekerja di kantor

akuntan publik, instansi pemerintahan, perguruan-perguruan tinggi dan

perusahaan-perusahaan swasta yang terletak atau berada di daerah Jakarta.

Akuntan yang dilibatkan meliputi akuntan publik, akuntan pemerintah,

akuntan pendidik dan akuntan manajemen.

Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner

penelitian secara langsung maupun melalui perantara kepada responden.

Penyebaran kuesioner dimulai pada tanggal 26 April 2010 sampai 10 Mei

2010 dan pengembalian kuesioner dari responden (terkumpul) terakhir

tanggal 29 Mei 2010. Penyebaran kuesioner dilakukan ke 6 kantor akuntan

publik, ke BPK, ke 3 perguruan tinggi, serta ke 9 perusahaan swasta yang

berada di Jakarta. Berikut peta distribusi kuesioner penelitian.

Tabel 4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian

B

ersambu

ng pada halaman selanjut

No. Sampel Penelitian Kuesioner dikirim

Kuesioner dikembalikan

Akuntan Publik a. KAP Riza&Wahono

6

4

b. KAP Usman&Rekan 10 10 c. KAP Kosasih,NurdiYaman&Tjahjo 5 5 d. KAP Herman&Rekan 4 4

1.

e. KAP Gatot Permadi Juwono 2 2

57

Page 75: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

nya Lanjutan Tabel 4.1 f. KAP Heliantono&Rekan 3 0 Total 30 25 2. Akuntan Pemerintah

BPK-RI

30

21 Akuntan Pendidik a. Universitas Syarif Hidayatullah

13

11

b. Politeknik Negeri Jakarta 10 5 c. PERBANAS 7 3

3.

Total 30 19 Akuntan Manajemen a. PT Enerkon

5

1

b. PT Panjasa Intradin 5 3 c. PT Tata Adhisthana 3 3 d. PT Panjasa Mitra Nusantara 2 2 e. PT Rusco Inti Perdana 2 2 f. PT Manunggal Mitra Sukses 3 1 g. PDAM TKR 3 3 h. PT Warna Media Tech 2 2 i. PT Argentilanta 5 5

4.

Total 30 22 Total 120 87

Sumber: Data primer yang diolah

Data sampel penelitian dari kuesioner yang disebar, kembali, dan

yang dapat diolah adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Data Sampel Penelitian

No. Keterangan Akuntan Persentase 1. Jumlah kuesioner yang disebar 120 100% 2. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 33 27,5% 3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat

diolah 3 2,5%

4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 84 70% Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa kuesioner yang disebarkan dalam

penelitian ini berjumlah 120 buah dan jumlah yang kembali adalah

sebanyak 87 buah atau 72,5%. Jumlah kuesioner yang tidak kembali

58

Page 76: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

adalah 33 buah atau 27,5%. Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 84

buah atau 70%, sedangkan yang tidak dapat diolah berjumlah 3 buah atau

2,5% terdiri dari 2 buah tidak diisi dengan lengkap dan 1 buah karena

tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam penelitian yaitu

pengalaman kerja responden kurang dari satu tahun.

2. Karakteristik Responden

Dalam deskripsi data ini, peneliti menyajikan identitas responden

yaitu akuntan meliputi akuntan publik, akuntan pemerintah, akuntan

pendidik, dan akuntan manajemen pada beberapa kantor akuntan publik,

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), beberapa perguruan tinggi, dan

beberapa perusahaan-perusahaan swasta di wilayah Jakarta.

a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Karakteristik responden penelitian berdasarkan jenis kelamin dapat

dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini:

Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Kelompok Responden Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Pria 15 17,86% Akuntan Publik Wanita 9 10,71% Pria 11 13,10 Akuntan Pemerintah Wanita 9 10,71% Pria 7 8,33% Akuntan Pendidik Wanita 12 14,29% Pria 12 14,29% Akuntan Manajemen Wanita 9 10,71% Pria 45 53,57% Total Keseluruhan Wanita 39 46,43%

Sumber: Data primer yang diolah

59

Page 77: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sekitar 45 orang atau

53,57% responden secara keseluruhan yang berasal dari empat

kelompok akuntan didominasi oleh jenis kelamin pria, dan sisanya

sebesar 39 orang atau 46,43% berjenis kelamin wanita.

b. Deskripsi responden berdasarkan umur

Deskripsi responden berdasarkan umur atau usia dari keempat

kelompok akuntan ditunjukkan pada tabel 4.4 dibawah ini

Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Umur

Kelompok Responden Umur Jumlah Persentase

< 25 tahun 15 17,86% 25-30 tahun 7 8,33% 31-40 tahun 0 0%

Akuntan Publik

> 40 tahun 2 2,38% < 25 tahun 2 2,38% 25-30 tahun 13 15,48% 31-40 tahun 5 5,95%

Akuntan Pemerintah

> 40 tahun 0 0% < 25 tahun 0 0% 25-30 tahun 5 5,95% 31-40 tahun 9 10,72%

Akuntan Pendidik

> 40 tahun 5 5,95% < 25 tahun 0 0% 25-30 tahun 10 11,91% 31-40 tahun 6 7,14%

Akuntan Manajemen

> 40 tahun 5 5,95% < 25 tahun 17 20,24% 25-30 tahun 35 41,67% 31-40 tahun 20 23,82% > 40 tahun 12 14,29%

Total Keseluruhan

Total 84 100% Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa responden dalam penelitian

ini, yaitu sekitar 17 orang atau 20,24% merupakan akuntan yang

60

Page 78: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

berusia kurang dari 25 tahun dimana 15 orang atau sekitar 17,86%

berasal dari kelompok akuntan publik yang bekerja di beberapa kantor

akuntan publik dan 2 orang atau 2,38% berasal dari kelompok akuntan

pemerintah (auditor pemerintah) yang bekerja di Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK). Akuntan yang berusia 25 sampai 30 tahun berjumlah

35 orang atau sekitar 41,67% dimana 7 orang atau 8,33% berasal dari

kelompok akuntan publik, 13 orang atau 15,48% berasal dari akuntan

pemerintah, 5 orang atau 5,95% dari akuntan pendidik dan sisanya

sebesar 10 orang atau 11,91% berasal dari akuntan manajemen yang

bekerja pada perusahaan-perusahaan swasta. Akuntan dengan usia 31

sampai 40 tahun sebanyak 20 orang atau sebesar 23,81%, responden

dengan range usia tersebut didominasi oleh kelompok akuntan

pendidik yaitu sebanyak 9 orang atau sekitar 10,71% sisanya masing-

masing oleh akuntan pemerintah 5 orang atau 5,95% dan akuntan

manajemen 6 orang atau 7,14%. Sisanya sebanyak 12 orang atau

14,29% adalah 2 orang akuntan publik, 5 orang akuntan pendidik dan

5 orang akuntan manajemen yang berusia diatas 40 tahun.

c. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir

Karakteristik responden penelitian dari empat kelompok akuntan

berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah

ini.

61

Page 79: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Tabel 4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Akuntan

Publik Akuntan

PemerintahAkuntan Pendidik

Akuntan Manajemen

∑ %

D3 S1 S2 S3 Lainnya

2 20 2 0 0

1 17 2 0 0

0 1 18 0 0

1 19 1 0 0

4 57 23 0 0

4,76% 67,86%27,38%

0 0

Total 24 20 19 21 84 100% Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.5 mengindikasikan bahwa rata-rata akuntan

berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) atau yang sederajat, ini

ditunjukkan dengan angka 67,86% atau sebanyak 57 orang yang

berasal dari kelompok akuntan publik 20 orang, akuntan pemerintah 17

orang, akuntan pendidik 1 orang dan akuntan manajemen 19 orang.

Sedangkan Strata Dua (S2) ditunjukkan dengan angka 27,38% atau

sebanyak 23 orang dimana mayoritas berasal dari kelompok akuntan

pendidik dan 4,76% atau 7 orang berpendidikan Diploma III (D3).

d. Deskripsi responden berdasarkan posisi pekerjaan

Karakteristik responden penelitian berdasarkan posisi pekerjaan pada

masing-masing perusahaan atau organisasi tempat responden bekerja

ditunjukkan pada tabel 4.5 dibawah ini

Tabel 4.6 Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Pekerjaan

Kelompok Responden

Posisi Pekerjaan ∑ %

Senior Auditor 5 5,95% Manajer 1 1,19%

Akuntan Publik

Junior Auditor 18 21,43% Bersambung ke halaman berikutnya

62

Page 80: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Lanjutan Tabel 4.6

Akuntan Pemerintah

Auditor BUMN 20 23,81%

Dosen Akuntansi 16 19,05% Akuntan Pendidik Dosen Auditing 3 3,57% Finance&Accounting Manager 2 2,38% Finance&Accounting Staff 16 19,05% Controller 1 1,19%

Akuntan Manajemen

Accounting Supervisor 2 2,38% Total 84 100%

Sumber: Data diolah

Berdasarkan Tabel 4.6 diatas diperoleh informasi bahwa sekitar

5,95% atau 5 orang dari kelompok akuntan publik berada pada posisi

senior auditor, 1,19% atau 1 orang adalah manajer, dan 21,43% atau

20 orang sebagai junior auditor. Untuk kelompok akuntan pemerintah

seluruhnya merupakan auditor BUMN yaitu sebesar 23,81% atau

sebanyak 20 orang. Akuntan pendidik terdiri dari dosen akuntansi 16

orang atau 19,05% dan dosen auditing sebanyak 3 orang atau 3,57%.

Responden penelitian pada kelompok akuntan manajemen sebanyak 2

orang atau 2,38% menduduki posisi sebagai Finance and Accounting

Manager, 16 orang atau 19,05% sebagai Accounting Staff, 12 orang

atau 1,19% sebagai Controller, dan sisanya sebanyak 2 orang atau

2,38% berada pada posisi Supervisor.

e. Deskripsi responden berdasarkan pengalaman kerja

Karakteristik responden penelitian berdasarkan pengalaman kerja

ditunjukkan pada tabel 4.7 berikut ini:

63

Page 81: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Tabel 4.7 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Akuntan Publik

Akuntan Pemerintah

Akuntan Pendidik

Akuntan Manajemen

∑ %

1-3 Tahun

17 7 2 1 27 32,13%

> 3 Tahun

7 13 17 20 57 65,86%

Total 24 24 19 21 84 100% Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa 32,31% atau sebanyak 27

orang memiliki pengalaman kerja selama 1 sampai 3 tahun, terdiri dari

17 orang akuntan publik, 7 orang akuntan pemerintah, 2 orang akuntan

pendidik dan 1 orang akuntan manajemen. Sedangkan 65,86% atau 57

orang merupakan akuntan yang memiliki pengalaman lebih dari 3

tahun dimana mayoritas berasal dari kelompok akuntan manajemen

yaitu sebanyak 20 orang, sisanya akuntan publik 7 orang, akuntan

pemerintah 13 orang dan akuntan pendidik 17 orang. Dalam penelitian

ini terdapat responden yang memiliki pengalaman kerja kurang dari

satu tahun sebanyak 1 orang tapi karena kriteria yang ditetapkan

sebelumnya dalam bab 3 bahwa akuntan yang menjadi responden

adalah akuntan yang memiliki pengalaman minimal selama satu tahun,

maka responden yang memiliki pengalaman kurang dari satu tidak

dimasukan dalam penelitian.

64

Page 82: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang

meliputi orientasi etika, pengalaman akuntan dan persepsi etis tentang

praktik manajemen laba akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang

terlihat dalam tabel 4.8.

Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

OrientasiEtika 84 25 61 45.49 8.408

PengalamanAkuntan 84 24 50 39.48 5.427

PersepsiManajemenLaba 84 10 25 17.70 3.177

Valid N (listwise) 84 Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.8 menjelaskan bahwa pada variabel orientasi etika,

jawaban minimum responden sebesar 25 dan jawaban maksimum

responden sebesar 61, dengan rata-rata total jawaban 45,49 dan standar

deviasi sebesar 8,408. Pada variabel pengalaman akuntan minimum

jawaban responden sebesar 24 dan jawaban maksimum responden sebesar

50, dengan rata-rata total jawaban 39,48 dan standar deviasi sebesar 5,427.

Variabel persepsi etis praktik manajemen laba memiliki jawaban minimum

responden sebesar 10 dan jawaban maksimum responden sebesar 25,

dengan rata-rata total jawaban 13,70 dan standar deviasi sebesar 3,177.

65

Page 83: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menilai konsistensinya dari

instrument penelitian, instrument dikatakan reliabel jika nilai

Cronbach Alpha diatas 0,6. Berikut ini disajikan hasil uji reliabilitas

dari ketiga variabel penelitian meliputi variabel orientasi etika, variabel

pengalaman akuntan dan variabel persepsi etis tentang praktik

manajemen laba.

Tabel 4.9 Hasil Uji Realibilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Orientasi Etika 0,805 Reliabel Pengalaman Akuntan 0,849 Reliabel Persepsi Etis Praktik Manajemen Laba

0,617 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah

Dari tabel 4.9 diatas diperoleh informasi bahwa ketiga variabel

penelitian masing-masing menunjukkan nilai cronbach’s alpha diatas

0,6 yaitu variabel orientasi etika sebesar 0,805, variabel pengalaman

akuntan sebesar 0,849, dan variabel persepsi etis praktik manajemen

laba sebesar 0,614. Hasil ini membuktikan bahwa pernyataan-

pernyataan dalam kuesioner dari masing-masing variabel penelitian

reliabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap item pernyataan

yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang

berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban

yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

66

Page 84: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

b. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya

suatu kuesioner. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan

Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat

signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat

dikatakan valid, tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari tiga

variabel dengan 84 responden.

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Orientasi Etika

Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) KeteranganPertanyaan 1 0,409** 0,000 Valid Pertanyaan 2 0,387** 0,000 Valid Pertanyaan 3 0,403** 0,000 Valid Pertanyaan 4 0,343** 0,001 Valid Pertanyaan 5 0,516** 0,000 Valid Pertanyaan 6 0,446** 0,000 Valid Pertanyaan 7 0,455** 0,000 Valid Pertanyaan 8 0,419** 0,000 Valid Pertanyaan 9 0,356** 0,001 Valid Pertanyaan 10 0,228** 0,037 Valid Pertanyaan 11 0,375** 0,000 Valid Pertanyaan 12 0,482** 0,000 Valid Pertanyaan 13 0,533** 0,000 Valid Pertanyaan 14 0,618** 0,000 Valid Pertanyaan 15 0,586** 0,000 Valid Pertanyaan 16 0,655** 0,000 Valid Pertanyaan 17 0,689** 0,000 Valid Pertanyaan 18 0,687** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.10 menunjukkan variabel orientasi etika mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05.

67

Page 85: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Pengalaman Akuntan

Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan Pertanyaan 1 0,639** 0,000 Valid Pertanyaan 2 0,653** 0,000 Valid Pertanyaan 3 0,690** 0,000 Valid Pertanyaan 4 0,735** 0,000 Valid Pertanyaan 5 0,648** 0,000 Valid Pertanyaan 6 0,573** 0,000 Valid Pertanyaan 7 0,580** 0,000 Valid Pertanyaan 8 0,633** 0,000 Valid Pertanyaan 9 0,721** 0,000 Valid Pertanyaan10 0,765** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.11 menunjukkan variabel pengalaman akuntan

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Persepsi Etis Tentang Praktik Manajemen

Laba

Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan Pertanyaan 1 0,534** 0,000 Valid Pertanyaan 2 0,627** 0,000 Valid Pertanyaan 3 0,664** 0,000 Valid Pertanyaan 4 0,686** 0,000 Valid Pertanyaan 5 0,643** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.12 menunjukkan variabel persepsi etis tentang praktik

manajemen laba mempunyai kriteria valid untuk semua item

pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05,

Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan pada masing-

masing variabel penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penyataan

68

Page 86: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

dalam kuesioner dari setiap variabel mampu mengungkapkan sesuatu

yang diukur pada kuesioner tersebut.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik.

a. Hasil Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang

baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot

Gambar 4.1 memperlihatkan penyebaran data yang berada disekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan

bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Untuk memperkuat

hasil pengujian normalitas berdasarkan grafik P-Plot diatas, maka

dapat digunakan diagram Histogram dibawah ini.

69

Page 87: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram

Gambar 4.2 terlihat bahwa grafik histogramnya menunjukkan pola

distribusi normal. Berdasarkan tampilan tersebut dapat dipastikan

bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas dan dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi layak dipakai.

b. Hasil Uji Multikolonieritas

Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah pada

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan

dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF)

serta besaran korelasi antar variabel independen.

70

Page 88: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Tabel 4.13

Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF

(Constant) .748 2.535 .295 .769

Toe .163 .033 .431 4.863 .000 .999 1.001

1

Tpa .242 .052 .413 4.669 .000 .999 1.001a. Dependent Variable: PersepsiManajemenLaba

Sumber: Data primer yang diolah

Pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa masing-masing variabel

mempunyai nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai variance

inflation factor (VIF) disekitar angka 1. Dimana orientasi etika dan

pengalaman akunntan mempunyai nilai tolerance 0,999, 0,999 dan

mempunyai nilai VIF 1,001, 1,001. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa persamaan regresi tidak terdapat problem multiko

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual

dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas.

71

Page 89: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.3 Grafik Scatterplot

Gambar 4.3 menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak

membentuk pola tertentu serta tersebar diatas dan dibawah angka 0

(nol) pada sumbu Y. Ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas

sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi persepsi

etis tentang praktik manajemen berdasarkan masukan atas variabel

orientasi etika dan penglaman akuntan.

4. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model

analisis regresi berganda (multiple regression analysis), yaitu:

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Uji Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel

72

Page 90: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

independen. Hasil uji koefisien determinasi ditujukan pada tabel 4.14

dibawah ini:

Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .604a .365 .350 2.56204 a. Predictors: (Constant), PengalamanAkuntan, OrientasiEtika

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.14 menunjukkan nilai R Square sebesar 0,365 atau 36,5%, ini

menunjukkan bahwa variabel persepsi etis tentang praktik manajemen

laba yang dapat dijelaskan oleh variabel orientasi etika dan

pengalaman akuntan adalah sebesar 36,5%. Sedangkan sisanya sebesar

0,635 atau 63,5% (1-0,365) dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang

tidak disertakan dalam model penelitian ini.

b. Hasil Uji Statistik t

Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.15, jika nilai probability t

lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika

nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak

Ha.

73

Page 91: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) .748 2.535 .295 .769

OrientasiEtika .163 .033 .431 4.863 .000

1

PengalamanAkuntan .242 .052 .413 4.669 .000

a. Dependent Variable: PersepsiManajemenLaba

Sumber: Data primer yang diolah

Hasil uji hipotesis 1 berdasarkan tabel 4.15 menunjukkan

bahwa variabel orientasi etika mempunyai tingkat signifikansi sebesar

0,000. Hal ini berarti menerima Ha1 sehingga dapat dikatakan bahwa

orientasi etika berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi etis

tentang praktik manajemen laba karena tingkat signifikansi yang

dimiliki variabel orientasi etika lebih kecil dari 0,05.

Hasil uji hipotesis 2 berdasarkan tabel 4.15 menunjukkan

bahwa variabel pengalaman akuntan mempunyai tingkat signifikansi

sebesar 0,000. Hal ini berarti menerima Ha2 sehingga dapat dikatakan

bahwa pengalaman akuntan berpengaruh secara signifikan terhadap

persepsi etis tentang praktik manajemen laba karena tingkat

signifikansi yang dimiliki variabel pengalaman akuntan lebih kecil dari

0,05.

c. Hasil Uji Statistik F

Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.16, jika nilai probabilitas

lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika

74

Page 92: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak

Ha.

Tabel 4.16 Hasil Uji Statistik F

ANOVAb

Model Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Regression 305.870 2 152.935 23.299 .000a

Residual 531.690 81 6.564 1

Total 837.560 83

a. Predictors: (Constant), PengalamanAkuntan, OrientasiEtika

b. Dependent Variable: PersepsiManajemenLaba Sumber: Data primer yang diolah

Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.16 dimana nilai F

diperoleh sebesar 23,299 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena

tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha3 diterima, sehingga

dapat dikatakan bahwa orientasi etika dan pengalaman akuntan

berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap persepsi etis

tentang praktik manajemen laba.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil uji hipotesis 1 menunjukkan bahwa orientasi etika

berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi etis tentang praktik

manajemen laba. Hal itu berarti membuktikan secara empiris bahwa orientasi

etika merupakan faktor yang mempengaruhi persepsi etis atau penilaian moral

seorang akuntan tentang praktik manajemen laba. Akuntan yang memiliki

75

Page 93: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

orientasi etika yang tinggi akan menilai praktik manajemen laba lebih keras

yang berarti menganggap bahwa praktik earning management adalah tindakan

yang tidak etis. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Ziegenfuss dan Singhapakdi (1994), Baharudin dan

Satyanugraha (2004), dan Sasongko (2007).

Hasil uji hipotesis 2 menunjukkan bahwa pengalaman akuntan

berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi etis tentang praktik

manajemen laba. Profesi akuntan merupakan profesi yang sering mengalami

masalah-masalah etika bisnis termasuk masalah manajemen laba. Akuntan

yang memiliki pengetahuan yang tinggi serta pengalaman yang matang akan

mampu menilai setiap masalah etika yang sedang dihadapinya dengan kritis,

begitu juga dengan praktik manajemen laba yang menimbulkan dampak

merugikan bagi pihak lain. Sehingga semakin berpengalaman seorang akuntan

maka akan semakin etis keputusan yang diambilnya terhadap masalah etika.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Larkin

(2000), Kidwell, Steven, dan Bethke (1987) dan Glover et.,al. (2002). Tetapi

tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusumastuti (2008)

dan Sasongko (2007).

Hasil uji hipotesis 3 menunjukkan bahwa orientasi etika dan

pengalaman akuntan berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap

persepsi etis tentang praktik manajemen laba. Hal itu membuktikan bahawa

semakin tinggi orientasi etika dan pengalaman akuntan akan sangat

mempengaruhi penilaian etika atau persepsi etis seorang akuntan terhadap

76

Page 94: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

77

suatu masalah praktik manajemen laba. Orientasi etika merupakan konsep diri

yang harus dimiliki oleh setiap akuntan sebagai pihak independen yang

dipercaya oleh masyarakat sedangkan pengalaman merupakan faktor luar yang

mampu mempengaruhi persepsi seorang akuntan mengenai etis tidaknya suatu

praktik atau tindakan manajemen laba. Penelitian ini konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Kusumastuti (2008) dan Sasongko (2007).

Hasil penelitian ini juga membuktikan pernyataan yang

dikemukakan oleh Merchant dan Rokness (1994) dalam Lontoh dan

Lindrawati (2004:10) yang menyatakan bahwa ethical judgment terhadap

earnings management cenderung berbeda antara kelompok individu, dimana

perbedaan tersebut dipengaruhi oleh karakter individu seseorang dan karakter

lingkungan seseorang. Dalam penelitian ini dibuktikan oleh faktor orientasi

etika sebagai faktor dalam (karakter seseorang) sedangkan pengalaman

akuntan merupakan faktor lingkungan seseorang.

Page 95: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh orientasi etika dan

pengalaman akuntan terhadap persepsi etis tentang praktik manajemen laba.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Orientasi etika berpengaruh signifikan terhadap persepsi etis tentang

praktik manajemen laba.

Pengaruh orientasi etika terhadap persepsi etis tentang praktik manajemen

laba menunjukkan hasil yang signifikan dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,000. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Ziegenfuss dan Singhapakdi (1994), Baharudin dan

Satyanugraha (2004), dan Sasongko (2007)

2. Pengalaman Akuntan berpengaruh signifikan terhadap persepsi etis

tentang praktik manajemen laba.

Pengaruh pengalaman terhadap persepsi etis tentang praktik manajemen

laba menunjukkan hasil yang signifikan dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,000. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Larkin (2000), Kidwell, Steven dan Bethke (1987) dan

Glover et.,al. (2002), tetapi tidak konsisten dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Kusumastuti (2008) dan Sasongko (2007) yang

78

Page 96: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

menyatakan bahwa pengalaman auditor internal tidak berpengaruh

terhadap pengambilan keputusan etis.

3. Orientasi etika dan pengalaman akuntan berpengaruh signifikan terhadap

persepsi etis tentang praktik manajemen laba.

Pengaruh orientasi etika dan pengalaman akuntan terhadap persepsi etis

tentang praktik manajemen laba menunjukkan hasil yang signifikan

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hasil penelitian ini konsisten

dengan penelitian yang dilakukan Kusumastuti (2008) dan Sasongko

(2007).

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas menunjukkan bahwa variabel orientasi

etika dan pengalaman akuntan berpengaruh secara signifikan terhadap

persepsi etis tentang praktik manajemen laba. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa orientasi etika dan pengalaman sebagai seorang akuntan merupakan

dua faktor yang cukup berperan penting dalam menilai suatu masalah etika

yang dalam penelitian ini yaitu masalah praktik manajemen laba. Praktik

manajemen laba merupakan praktik yang secara aturan atau berdasarkan

Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (PABU) dibolehkan, namun

tindakan ini dapat menjerumuskan pemakai laporan keuangan dan bahkan

merupakan penyebab terjadinya tindakan illegal yaitu pembuatan laporan

keuangan yang penuh dengan kecurangan. Secara etika, manajemen laba juga

merupakan pelanggaran kepercayaan masyarakat. Untuk itu begitu pentingnya

79

Page 97: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

penilaian etika tentang praktik manajemen laba, seorang akuntan yang

memiliki orientasi etika yang tinggi akan mampu menilai masalah praktik

manajemen laba lebih keras sehingga bisa mengetahui mana yang etis dan

tidak etis. Begitu pula dengan pengalaman, semakin banyak pengalaman

seorang akuntan maka akan semakin kritis akuntan tersebut menilai masalah

manajemen laba.

C. Saran

Setelah menguraikan kesimpulan dan implikasi, penulis mencoba untuk

memberikan saran yang dapat digunakan bagi kelompok responden, bagi

dunia pendidikan juga bagi peneliti berikutnya untuk mengembangkan

penelitian yang jauh lebih baik dan berkualitas yaitu:

1. Untuk kelompok responden meliputi akuntan publik, akuntan pemerintah,

akuntan pendidik, dan akuntan manajemen, dapat selalu menggunakan

orientasi etika yang dimilikinya dalam menilai suatu masalah-masalah

etika bisnis yang sering terjadi dalam praktik bisnis terutama masalah

praktik manajemen laba.

2. Untuk dunia pendidikan, agar memasukkan mata kuliah etika bisnis

kedalam kurikulum agar para mahasiswa menjadi calon-calon akuntan

yang beretika ketika terjun langsung ke dunia kerja.

3. Untuk penelitian mendatang, dapat memperluas wilayah sampel penelitian

dengan memasukan beberapa sampling area disekitar wilayah Jakarta.

80

Page 98: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

81

4. Untuk penelitian mendatang, diharapkan menyebarkan dan mengumpulkan

kuesioner pada waktu yang tepat, sehingga jumlah responden dapat lebih

banyak dan hasilnya dapat lebih akurat.

5. Untuk penelitian mendatang, sebaiknya menambah variabel independen

atau variabel moderating guna mengetahui variabel-variabel lain yang

dapat mempengaruhi dan memperkuat atau memperlemah variabel

dependen karena berdasarkan uji determinasi bahwa variabel persepsi etis

tentang praktik manajemen laba sebesar 63,5% dijelaskan oleh faktor-

faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam model penelitian. Oleh karena

itu untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk memasukan faktor-faktor

seperti nilai etika organisasi, gender dan komitmen terhadap profesi

kedalam model penelitian ini.

6. Untuk penelitian mendatang, disarankan survei dengan metode lain,

misalnya wawancara secara langsung agar dapat dilakukan pengawasan

atas jawaban responden dalam menjawab pertanyaaan

Page 99: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

DAFTAR PUSTAKA

Agus, “Pengaruh Komite Audit, Reputasi Audit, Dan Pengungkapan (Disclosure) Terhadap Earning Management”, Skripsi FEIS UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007.

Al-Khabash, Ahmed, dan Ali A. Al-Thuneibat,”Earnings Management Practices

From The Perspective Of External And Internal Auditors: Evidence From Jordan”, Managerial Auditing Journal Vol.24 No.1 2009, Diakses melalui www.proquest.com.

Arlene, “Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Manajemen Laba”, Skripsi,

FE Universitas Indonesia, Depok, 2005. Asih, Dwi Ananing Tyas,” Pengaruh Pengalaman Terhadap Peningkatan Keahlian

Auditor Dalam Bidang Auditing”, Skripsi S1 FE Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2006.

Augustine S, Yvonne, “Persepsi Akuntan dan Manajer Tentang Etika Bisnis”, Media Riset Akuntansi, Auditing, dan Informasi Vol.5 No.3 hal 197-217, 2005.

Badan Pemeriksa Keuanagn RI. Diakses pada tanggal 27 Februari 2010 pukul

14.17 Baharudin, Ishar dan Heru Satyanugraha, ”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Persepsi Profesi Akuntan Terhadap Praktik Earnings Management”, Media Riset Akuntansi, Audit, dan Informasi Vol.4 No.1 hal.22, April 2004.

Belkoui, Ahmed Riahi, “Accounting Theory: Teori Akuntansi”, Edisi Lima,

Salemba Empat, Jakarta, 2006. Belski, William H., Joseph D.Breams, dan John A.Brozovsky, ”Ethical Judgments

in Accounting: An Examination on the Ethics of Managed Earning”, Journal Of Global Business Issues, 2008, Diakses melalui www.proquest.com.

Dedy, KPA, ”Program Studi Manajemen Informatika”, 2009, artikel ini diakses

melalui www.blogsdedy.com pada tanggal 21 maret 2010. Departemen Pendidikan Nasional, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, Edisi Ke

Tiga Cet.Ke 3, Balai Pustaka, Jakarta, 2003. Desyanti, Ni Putu Eka, dan Ni Made Dwi Ratnadi, “Pengaruh Independensi,

Keahlian Profesional, Dan Pengalaman Kerja Pengawas Intern Terhadap

82

Page 100: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Efektivitas Penerapan Struktur Pengendalian Intern Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Kabupaten Badung”, Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Denpasar, 2007.

Ghozali, Imam, ”Aplikasi SPSS”, Edisi Keempat, Badan Penerbit UNDIP,

Semarang, 2009. Hamid, Abdul, ”Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi Dan Ilmu

Sosial Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007. Hiltebeitel, Kenneth M., dan Jones, S.K, “An Assesment of Ethics Instruction In

Accounting Education”. Journal of Business Ethics 11:37-46, 1992. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

Akuntansi dan Manajemen”, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta, 2002. Ikatan akuntan Indonesia (IAI), “Standar Professional Akuntan Publik”, Salemba

Empat, Jakarta, 2004. Iqbal, Syaiful dan Nurul, Fachriyah, “Corporate Governance Sebagai Alat Pereda

Praktik Manajemen Laba (Earnings Management)”, Jurnal Diakses Tanggal 14 Nopember 2009, dari www.jurnalskripsi.com

Khotler, Philip, dan Gary Amstrong,”Prinsip-Prinsip Pemasaran”, Erlangga,

Jakarta, 2001. Kusmayadi, Dedi, “Enron dan KAP Arthur Andersen”, Artikel Diakses Tanggal

14 November 2009, dari www.wordpress.com. Kusumastuti, Rika Dewi, ” Pengaruh Pengalaman, Komitmen Profesional, Etika

Organisasi, Dan Gender Terhadap Pengambilan Keputusan Etis Auditor”, Skripsi FEIS UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.

Lontoh, Frederich Oscar L dan Lindarawati, “Manajemen Laba Dalam Persepsi

Etis Akuntan”, Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi Vol.4 No.1 : 1-26, April 2004.

Mahmudi, “Manajemen Laba (Earning Management): Tinjauan Etika

Akuntansi”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.3, No.2, Hal 395-402, Agustus 2001.

Maryanto, Muhammad, dan Dewi Synthia, ”Tinjauan Etika Atas Pengambilan

Keputusan Auditor Berdasarkan Pendekatan Moral”, Media Riset Auditing dan Informasi, 2001.

83

Page 101: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

84

Mayangsari, Sekar, “Manajemen Laba dan Motivasi Manajemen”, Media Riset Akuntansi, Auditing, dan Informasi Vol.1 No.2 Hal: 21-48, 2001.

Meutia, Inten, “Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Manajemen Laba

Untuk KAP Big5 dan Non Big5”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.7 No.3, September 2004.

Noviari, Suryani, Tri Eka Merdekawati, dan Darma T.E. Sudarsono, “Hubungan

Etika, Pengalaman, Ketaatan Pada Standar Profesi, dan Akuntanbilitas Profesional”, Prosseding Seminar Nasional PESAT, Jakarta, Agustus 2005.

Rahmawati, Yacob Suparmo, dan Nurul Qomaryah, ”Pengaruh Asimetri

Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba Pada Perbankan Yang Terdaftar Di BEJ”, Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang, 2006.

Robbins, Stephen P., ”Perilaku Organisasi”, Edisi Kesepuluh, PT Indeks

Kelompok Gramedia, Jakarta, 2006. Sasongko, Budi, Basuki, dan Hendrayanto, “Internal Audit dan Dilema Etika”,

STIE Perbanas, Surabaya, 2007. Surifah, “Studi Tentang Indikasi Unsur Manajemen Laba Pada Laporan

Keuangan Perusahaan Publik Di Indonesia”, Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia Vol.5 No.1 Hal: 81-99, Juni 2001

Ujiyantho, Muh Arif, “Asimetri Informasi dan Manajemen Laba: Suatu Tinjauan

Dalam Hubungan Keagenan”, Jurnal akuntansi dan Ekonomi, 2007. Zarkasyi, Srihadi W., “Pentingnya Ethical Orientation Bagi Akuntan Publik:

Suatu Studi Deskriptif”, Department of Accounting, Padjadjaran University, Oktober 2009.

Page 102: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

LAMPIRAN

85

Page 103: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

KUESIONER

PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN TERHADAP

PERSEPSI ETIS TENTANG PRAKTIK MANAJEMEN LABA

(Studi Pada Akuntan Di Jakarta)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, April 2010 2

Page 104: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

3

Kepada Yth. Bapak/Ibu Responden Di tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswi Program Strata Satu

(S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:

Nama : Malia NIM : 106082002630 Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi/VIII

bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh

Orientasi Etika dan Pengelaman Akuntan Terhadap Persepsi Etis Tentang Praktik

Manajamen Laba”.

Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden

dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan sebelumnya saya mohon maaf telah

menggangu waktu bekerjanya. Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan

penelitian dan tidak digunakan sebagai penilaian kinerja di tempat Bapak/Ibu bekerja,

sehingga kerahasiaannya akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.

Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu merupakan faktor kunci untuk

mengetahui pengaruh orientasi etika dan pengalaman akuntan terhadap persepsi etis tentang

praktik manajemen laba .

Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan menjawab dengan

lengkap semua pertanyaan, karena apabila terdapat salah satu nomor yang tidak di isi

maka kuesioner dianggap tidak berlaku.

Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang penting memilih

jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.

Atas kesediaan Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua

pertanyaan dalam eksperimen ini, saya sampaikan terima kasih.

Mengetahui, Hormat saya,

Prof.Dr.Abdul Hamid,MS Dr.Amilin,SE.,Ak.,MSi Malia

Pembimbing I Pembimbing II Peneliti

KUESIONER

Page 105: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Pengaruh Orientasi Etika dan Pengalaman Akuntan Terhadap Persepsi Etis

Tentang Praktik Manajemen Laba

Data Responden:

Beri tanda (x) atau (√ ) pada identitas pengenal Bapak/Ibu/Saudara.

1. Nama :

2. Jenis Kelamin : Pria Wanita

3. Umur Responden :

4. Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2 S3 Lainnya

5. Nama Tempat Kerja :

6. Posisi Pekerjaan :

7. Pengalaman Kerja : < 1 tahun 1-3 tahun >3 tahun

8. Tanda tangan :

A. Orientasi Etika

Mohon bapak/ibu beri tanda silang (X) pada kolom (antara 1-5), sesuai skala yang

menurut bapak/ibu paling mendekati, dimana:

STS = Sangat Tidak Setuju N = Netral SS = Sangat Setuju

TS = Tidak Setuju S = Setuju

Jawaban

No

Pernyataan STS TS N S SS

1. Setiap orang harus meyakinkan diri bahwa tindakannya

tidak pernah secara sengaja merugikan orang lain bahkan

sedikit pun.

2. Adanya potensi merugikan orang lain selalu merupakan hal

yang salah, walaupun ada keuntungan yang akan diperoleh.

3. Bila suatu tindakan yang dilakukan dapat merugikan orang

lain yang tidak bersalah, maka tindakan tersebut seharusnya

tidak dilakukan.

4. Resiko bagi orang lain harus tidak dapat diterima, seberapa

kecil pun resiko tersebut.

4

Page 106: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

5

5. Setiap orang seharusnya tidak menyakiti orang lain baik

secara psikologis maupun fisik.

6. Setiap orang seharusnya tidak melakukan suatu tindakan

yang dapat mengancam kesejahteraan dan kehormatan

orang lain.

7. Kehormatan dan kesejahteraan setiap orang seharusnya

merupakan perhatian yang paling penting dalam suatu

masyarakat.

8. Memutuskan apakah akan melakukan suatu tindakan atau

tidak dengan menimbang konsekuensi positif dari tindakan

tersebut terhadap konsekuensi negatifnya adalah sesuatu

yang tidak bermoral.

9. Tindakan yang bermoral adalah tindakan yang mendekati

tindakan yang ideal sempurna.

10. Begitu pentingnya prinsip etika sehingga prinsip-prinsip

tersebut harus selalu menjadi bagian dari tiap kode etik.

11. Sesuatu yang bermoral berbeda dari satu situasi ke situasi

lainnya dan dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya.

12. Standar moral seharusnya dilihat sebagai suatu yang

bersifat pribadi, seseorang berpendapat hal tertentu

bermoral tapi mungkin orang lain menilai tidak bermoral.

13. Moralitas tidak dapat dikatakan sebagai suatu kebenaran.

14. Sesuatu yang bermoral dan yang tidak bermoral tergantung

pada penilaian tiap individu.

15. Standar moral adalah aturan-aturan pribadi yang

mengindikasikan bagaimana seseorang seharusnya

bertingkah laku, bukan untuk digunakan dalam menilai

orang lain.

16. Pertimbangan etika dalam hubungan antar manusia begitu

kompleksnya, sehingga individu seharusnya diperbolehkan

untuk memformulasikan kode etik-kode etik mereka

sendiri.

Page 107: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

6

17. Tidak ada aturan tentang “kebohongan” yang dapat

diformulasikan, karena kebohongan dapat diijinkan atau

tidak seluruhnya tergantung pada situasi yang dihadapi.

18. Suatu kebohongan dinilai sebagai bermoral atau tidak

bermoral tergantung pada keadaan yang terjadi dari

tindakan tersebut.

B. Pengalaman Akuntan

Mohon bapak/ibu beri tanda silang (X) pada kolom (antara 1-5), sesuai skala yang

menurut bapak/ibu paling mendekati, dimana:

STS = Sangat Tidak Setuju N = Netral SS = Sangat Setuju

TS = Tidak Setuju S = Setuju

Jawaban

No.

Pernyataan STS TS N S SS

19. Pengalaman merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi kemampuan prediksi dan deteksi mengenai

masalah-masalah etika bisnis termasuk juga masalah

manajemen laba.

20. Semakin banyak pengalaman yang dimiliki semakin besar

kemampuan seorang akuntan dalam mengatasi setiap

permasalahan yang ada.

21. Pengalaman kerja yang dimiliki oleh seorang akuntan akan

sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan

etisnya.

22. Pengalaman saya sebagai seorang akuntan akan sangat

mempengaruhi penilaian atau persepsi saya terhadap suatu

masalah-masalah etika termasuk juga masalah manajemen

laba.

23. Dengan bertambahnya pengalaman kerja, pengetahuan

saya mengenai masalah-masalah etika akuntansi akan

semakin berkembang.

Page 108: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

7

24. Akuntan berpengalaman adalah akuntan yang telah

bekerja selama 3 tahun

25. Akuntan berpengalaman adalah akuntan yang setidaknya

pernah mendapatkan pelatihan teknis dari tempat ia

bekerja.

26. Akuntan yang kurang berpengalaman cenderung sulit

menentukan sikapnya dalam menilai suatu masalah etika

bisnis.

27. Akuntan berpengalaman akan selalu menggunakan

pertimbangan etikanya dalam setiap keputusan yang

diambilnya.

28. Akuntan berpengalaman adalah akuntan yang telah

menyelesaikan pekerjaanya dengan baik dan mampu

memberikan kontribusi bagi tempat kerja dan lingkungan

sekitarnya.

C. Persepsi Etis Tentang Praktik Manajemen Laba

Berilah tanda silang (X) pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan penilaian anda,

dimana:

SE = Sangat Etis N = Netral STE = Sangat Tidak Etis

E = Etis TE = Tidak Etis

Ilustrasi 1

Sebuah perusahaan manufaktur go publik, setiap akhir tahun ditutup selama dua minggu

untuk pemeliharaan (maintenance) secara efektif atas peralatan perusahaan. Biaya

maintenance ini sangat besar dan perusahaan selalu mencatatnya sebagai normal

operating expense dengan alasan biaya tersebut terjadi setiap tahun.

Karena krisis ekonomi, keuntungan perusahaan tahun ini lebih rendah dibandingkan

target keuntungan yang yang telah diumumkan sebelumnya. CEO khawatir bahwa

kegagalan dalam mencapai target keuntungan ini akan menyebabkan turunnya harga

pasar dan peringkat obligasi perusahaan.

Page 109: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

8

Tindakan

Tahun ini untuk mencapai target keuntungan, CEO memutuskan menunda seluruh biaya

pemeliharaan (maintenance) dibulan Desember hingga bulan Maret tahun depan. Biaya

pemeliharaan akan tetap sama, tetapi laba tahun ini akan meningkat karena tidak ada

biaya yang terjadi selama bulan Desember.

No. SE E N TE STE

Menurut saya, tindakan tersebut

Ilustrasi 2

Perusahaan A tahun ini sedang melaksanakan proyek pengembangan perusahaan namun

karena keterbatasan anggaran proyek ini terpaksa ditunda. Manajer menyadari bahwa

kelanjutan proyek pengembangan ini amat tergantung pada investasi dari para pemodal

atau investor-investor luar.

Manajer perusahaan berada dibawah tekanan karena harus meningkatkan laba jangka

pendek untuk memenuhi target perkuartalan. Padahal diketahui bahwa laba perkuartalan

tidak mencapai target laba yang dianggarkan. Manajer khawatir kegagalan dalam

mencapai target keuntungan ini akan menyebabkan investor –investor luar tidak tertarik

untuk menanamkan modalnya diperusahaan dan secara tidak langsung menyebabkan

kegagalan pada proyek pengembangan perusahaan.

Tindakan

Manajer memutuskan untuk menjual asset berlebih yang dimiliki perusahaan untuk

meningkatkan laba.

No. SE E N TE STE

Menurut saya, tindakan tersebut

Ilustrasi 3

Diawal bulan Desember 2009, manajer perusahaan Z menyatakan bahwa laba perusahan

telah melebihi target laba yang dianggarkan untuk tahun ini. Manajer perusahaan

mendapatkan informasi bahwa investor lebih menyukai laba yang relative stabil dan

tidak berisiko tinggi.

Page 110: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

9

Tindakan

Manajer perusahaan memutuskan untuk memperbesar biaya-biaya tahun ini yaitu dengan

cara meminta kepada kontroler untuk melakukan perbaikan mesin terlebih dahulu dan

mencatatnya sebagai beban tahun sekarang. Padahal mesin tersebut berdasarkan skedul,

perbaikannya akan dilaksanakan tahun depan.

No. SE E N TE STE

Menurut saya, tindakan tersebut

Ilustrasi 4

Pada pertengahan tahun, Manajer cabang sebuah perusahaan telah menyadari bahwa

angka penjualan untuk tahun ini diproyeksikan tidak akan mencapai target penjualan

yang dianggarkan dan berarti dia kehilangan bonus yang akan diberikan perusahaan pada

tahun ini. Namun menurut analisisnya, jika karyawan dituntut untuk bekerja lembur

diakhir kuartal pada tahun ini maka angka penjualan dapat dipenuhi dan bonus tahun ini

dapat diterimanya.

Tindakan

Manajer cabang memerintahkan kepada para pegawainya kerja lembur untuk

meningkatkan pengiriman produk atau barang diakhir tahun agar jumlah pendapatan

meningkat. Sehingga manajer cabang bisa memperoleh bonus.

No. SE E N TE STE

Menurut saya, tindakan tersebut

Ilustrasi 5

Manajer suatu perusahaan manufaktur menyatakan bahwa pada tahun ini laba yang

didapat telah melebihi target laba yang dianggarkan. Untuk kepentingan tertentu yang

tidak diketahui, manajer memutuskan untuk menghapuskan inventori yang sebetulnya

dapat dijual dimasa mendatang dengan harga yang wajar.

Pada tahun depan, inventori yang sudah dihapus tersebut ada yang membeli. Manajer

mengabaikan penghapusan terdahulu agar dapat melaksanakan proyek pengembangan

yang mungkin telah ditunda karena keterbatasan anggaran.

Page 111: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

10

Tindakan

Manajer menjual inventori yang sudah dihapus dan mengabaikan penghapusan terdahulu.

No. SE E N TE STE

Menurut saya, tindakan tersebut

Page 112: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Lampiran 3: Daftar Alamat-alamat Tempat Penelitian

Daftar Alamat Tempat Penelitian

Nama Tempat Penelitian Alamat KAP Riza & Wahono Jl. Anggrek Garuda Raya Bl G-2/14,

Palmerah, Jakarta Barat INDONESIA 11480

KAP Usman & Rekan Jl. Cipulir V 5 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan INDONESIA 12230

KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan

Menara Kadin Lt. 17, unit A, B & C Jl. HR. Rasuna Said X-5 Kav. 2-3 Jakarta 12950 Telp.021-25535699, Fax 021-25535698

KAP Herman Dody Tanimihardja & Rekan

Kebayoran Center Unit 3-A Jl. Kebayoran, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan INDONESIA 12240

KAP Gatot Permadi Juwono Kebayoran Lama Plaza Blok B-2, Jl. Kebayoran Lama No.19A Jakarta,12220, INDONESIA Telp. (021) 723-1012, 726-0039/461 fax(021)726-0461

KAP Heliantono & Rekan Jl. TB Simatupang Kav 10 Aminta Plaza Lt 7, Jakarta 12310 Telp. (021)766-1348, (021) 766-1349, (021) 766-1350

BPK-RI Jl. Gatot Subroto No 31, Jakarta 10210 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jl. Ir.H. Juanda No.95, Ciputat 15412 INDONESIA Telp. (62-21) 7493318, 74715705 Fax (62-21) 7496006, 74715705

Politeknik Negeri Jakarta Kampus Universitas Indonesia, Depok 16424-INDONESIA

PERBANAS Jl. Perbanas Karet Kuningan Setia Budi, Jakarta Selatan 12940. Telp / Fax/Hp, : 021-5252533

PT Enerkon Jl. TB Simatupang Kav.18 Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430, INDONESIA

PT Panjasa Intradin Komp. Rukan Taman Meruya Ilir Blok N No. 29/30 Lt. 3, Jakarta 11620

PT Tata Adhisthana Jl. Gandaria VI No.15, Kebayoran Baru- Jakarta Selatan 12120, INDONESIA

PT Panjasa Mitra Nusantara Jl. Angkasa Raya Kav.2-3 Blok B-15,

96

Page 113: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

97

Gunung Sahari Selatan, Jakarta Pusat. PT Rusco Inti Perdana Komp. Rukan Taman Meruya Ilir Blok M No.

26, Jakarta 11620 PT Manunggal Mitra Sukses Jl. Malabar A/9 Jaka Sampurna, Jakarta-

Timur. PDAM TKR Jl. Cisamaun No. 204, Tangerang-15118 PT Warna Media Tech Jl. Cileduk Raya No.01 Larangan Utara,

Tangerang, Jakarta Raya PT Argentilanta Tidak diizinkan untuk dipublikasikan

Page 114: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Lampiran 4: Skor Kuesioner

Orientasi Etika Pengalaman Akuntan Persepsi ManajemenLaba Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

1 2 2 2 4 2 2 2 3 3 1 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3 2 4

2 2 2 2 2 2 2 2 5 2 2 2 2 5 3 2 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 5

3 2 4 2 2 1 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3 4 2 4 2 4

4 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 4 3

5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4

6 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3

7 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 2 4 3

8 2 4 2 3 2 2 3 3 4 2 4 2 4 2 2 4 4 4 5 4 4 4 4 2 2 4 1 4 3 2 4 3 4

9 2 1 1 2 1 1 2 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 1 5 4 4 5 2 2 2 2 2

10 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 3 4 4 4

11 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 2 4 2

12 3 2 2 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5

13 3 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

14 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 4

15 1 2 1 2 1 1 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4

16 4 4 2 4 2 2 2 2 4 2 3 3 2 2 3 4 4 4 5 2 2 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 5

17 4 2 1 4 4 2 2 4 4 2 2 4 3 4 3 4 5 2 4 3 4 3 3 2 3 2 4 4 2 4 3 3 3

18 2 2 1 2 2 2 2 4 4 2 2 4 2 4 3 4 5 2 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 5 4

19 1 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 3 2 2 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 5

20 2 2 1 5 2 2 2 5 2 3 4 4 3 5 2 4 5 5 5 4 4 5 3 2 2 4 4 5 4 4 4 3 4

21 2 2 3 4 3 2 2 2 1 1 2 4 3 2 2 2 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 5 4 3

22 2 2 2 3 2 2 5 5 3 3 5 2 2 2 3 3 5 5 5 5 2 3 5 2 3 4 4 3 4 4 5 5 5

23 2 3 1 2 1 2 4 2 3 4 4 3 2 3 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 2 4 4 5

Page 115: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Lampiran 4: Skor Kuesioner

24 3 1 1 2 2 2 3 4 4 3 4 2 3 1 3 5 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 2 4 4 4 5

25 1 2 2 3 1 1 1 4 2 2 2 4 2 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4

26 2 4 2 4 1 1 1 5 2 2 3 4 4 4 4 2 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 3 5

27 2 3 2 4 2 2 3 4 3 3 3 2 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 2 2 4 2 3

28 1 4 2 4 1 1 1 4 4 1 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 2 5 3 5

29 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 5 3 3 1 1 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 5 2 4

30 2 4 2 3 2 1 2 3 2 1 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 3 4

31 2 2 2 3 2 2 3 4 3 2 2 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4

32 3 2 1 2 2 2 2 3 4 4 2 2 1 4 5 4 1 1 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5

33 2 4 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3

34 2 3 4 4 2 2 2 4 2 2 4 5 4 5 2 4 5 4 5 5 5 5 5 3 3 4 4 3 5 1 2 2 4

35 1 3 3 4 2 2 2 4 4 3 2 3 2 4 2 2 4 3 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4

36 1 1 1 3 1 1 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4

37 2 1 1 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 4 3 2 2 4

38 2 2 2 2 1 1 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 2 3 2 4

39 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 5 1 4 2 2 2 2 2 4 4 5

40 4 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 3 4 4 4

41 2 2 2 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4

42 2 2 2 4 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 2 5

43 2 1 1 3 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 4 4 3 3 2 4 4 4 3 3 2 3 2 3

44 1 3 1 4 2 1 1 5 2 2 2 1 3 4 2 1 3 2 3 4 5 4 4 2 2 4 5 5 3 2 4 4 2

45 3 2 2 3 2 2 4 5 3 2 4 3 3 2 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5

46 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3

47 1 2 3 3 1 1 2 5 4 1 2 5 4 4 5 2 2 4 5 5 5 5 5 2 1 3 2 5 2 4 4 2 4

48 4 2 2 2 2 2 1 2 3 2 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4

Page 116: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Lampiran 4: Skor Kuesioner

49 2 2 2 3 1 1 2 5 5 2 3 3 4 3 2 4 3 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 2 3 5

50 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 3 3 4 4 4 4

51 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 1 5 5 5 1 5 3 5

52 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 3 2 3 2 1 2 3 3 2 5 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 2 2 4

53 2 3 3 3 3 2 2 2 2 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 5 3 4 5

54 4 2 1 4 1 1 3 5 2 2 4 2 4 2 2 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 2 5 5

55 4 2 2 4 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 4 3 4 2 4 3 4 2 4 4 3 2 4 4 5

56 2 2 2 4 2 2 2 2 2 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5

57 2 2 1 3 2 2 2 4 2 1 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 1 2 3 3

58 2 3 2 3 2 2 2 4 3 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 2 4

59 1 1 1 4 2 1 1 2 2 1 4 2 3 1 1 2 2 1 4 5 5 5 5 3 4 4 5 5 4 3 2 2 4

60 1 1 1 4 1 1 1 2 2 1 4 2 1 1 1 1 1 1 4 5 5 5 5 3 4 4 5 5 4 4 2 2 4

61 2 2 2 3 1 2 2 2 1 3 2 1 1 1 1 2 2 1 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 2 2 4

62 2 2 2 4 1 2 1 2 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 2 2 3

63 2 2 2 4 1 2 2 2 2 1 4 2 2 2 1 1 2 1 4 4 4 5 5 3 4 4 5 5 4 4 3 3 4

64 1 1 1 2 1 1 1 5 2 3 2 2 4 4 2 4 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4

65 4 2 1 4 2 2 2 4 2 2 2 1 2 4 4 4 2 2 5 5 5 4 4 2 2 4 4 4 2 4 2 3 4

66 2 2 1 3 2 2 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 2 4 2 4

67 1 2 1 2 2 2 2 4 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 2 3

68 2 1 1 2 1 1 3 4 2 2 3 2 2 3 2 3 4 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4

69 5 2 2 3 2 2 2 5 2 3 2 5 3 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 70 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 71 1 2 1 2 1 1 1 2 2 3 3 3 2 1 1 3 1 1 5 5 5 5 5 2 2 5 5 5 4 4 4 2 5

72 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 4 2 2 2 2 4

73 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 2 2 4 3 2

Page 117: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Lampiran 4: Skor Kuesioner

74 2 2 1 3 1 1 2 3 4 1 2 3 3 4 1 3 3 5 4 5 5 4 4 3 4 4 3 4 2 2 5 3 5

75 2 2 2 3 2 2 2 5 2 1 3 4 4 4 2 3 3 5 5 5 5 3 5 5 5 3 5 5 4 3 5 5 5

76 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 4 2 4 2 2 3 4 5 5 5 3 5 4 5 4 4 5 5 2 4 4 2

77 2 2 2 3 2 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 2 4 3 4

78 2 2 1 3 1 2 3 3 2 2 2 2 3 2 4 4 2 4 3 5 5 3 4 2 3 2 4 4 1 4 2 2 5

79 4 2 2 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 2 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 3 5 5 4 4 4 5 4

80 1 2 1 3 1 1 2 1 2 2 2 2 3 2 2 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4

81 2 2 2 4 2 1 2 2 2 2 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 3 5 5 3 5

82 2 2 2 5 2 2 2 5 2 2 5 3 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5

83 1 1 1 4 1 1 1 5 2 2 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4

84 5 1 1 5 1 1 1 5 1 1 3 3 3 3 3 3 1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 3 4 4

Page 118: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Lampiran 5: Hasil Uji Kualitas Data

Hasil Uji Validitas Orientasi Etika oe1 oe2 oe3 oe4 oe5 oe6 oe7 oe8 oe9 oe10 oe11 oe12 oe13 oe14 oe15 oe16 oe17 oe18 toe

Pearson Correlation 1 .068 .104 .251* .399** .422** .307** .123 .080 .155 .021 .012 -.007 .024 .405** .265* .091 .130 .409**

Sig. (2-tailed)

.536 .348 .021 .000 .000 .005 .267 .467 .160 .847 .917 .950 .831 .000 .015 .409 .239 .000

oe1

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson Correlation .068 1 .514*

* .220* .228* .282** .123 -.079 .327** .097 .071 .082 .104 .144 .259* .148 .133 .105 .387**

Sig. (2-tailed) .536 .000 .044 .037 .009 .264 .476 .002 .380 .521 .458 .345 .190 .017 .180 .228 .344 .000

oe2

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson Correlation .104 .514*

* 1 .263* .388** .399** .170 -.010 .125 -.081 .006 .257* .200 .119 .184 .032 .170 .216* .403**

Sig. (2-tailed) .348 .000 .016 .000 .000 .123 .925 .259 .464 .954 .018 .068 .282 .094 .772 .121 .049 .000

oe3

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson Correlation .251* .220* .263* 1 .239* .175 .080 .128 .040 -.095 .357** -.041 .115 .118 .055 .100 .049 .087 .343**

Sig. (2-tailed) .021 .044 .016 .029 .111 .468 .245 .721 .389 .001 .712 .298 .285 .617 .367 .660 .433 .001

oe4

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson Correlation

.399*

* .228* .388*

* .239* 1 .606** .279* .039 .199 .086 .007 .182 .175 .247* .306** .274* .296** .131 .516**

Sig. (2-tailed) .000 .037 .000 .029 .000 .010 .727 .070 .436 .951 .097 .111 .024 .005 .012 .006 .234 .000

oe5

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson Correlation

.422*

* .282*

* .399*

* .175 .606** 1 .503** -.049 .246* .256* .075 .000 -.119 .026 .280** .210 .257* .165 .446**oe6

Sig. (2-tailed) .000 .009 .000 .111 .000 .000 .656 .024 .019 .495 1.000 .283 .817 .010 .056 .018 .135 .000

Page 119: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson Correlation

.307*

* .123 .170 .080 .279* .503** 1 .083 .302** .396** .229* -.143 -.082 -.077 .224* .371** .252* .329** .445**

Sig. (2-tailed) .005 .264 .123 .468 .010 .000 .451 .005 .000 .036 .193 .461 .488 .040 .001 .021 .002 .000

oe7

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson Correlation .123 -.079 -.010 .128 .039 -.049 .083 1 -.011 .058 .100 .176 .331** .347** .068 .148 .360** .283** .419**

Sig. (2-tailed) .267 .476 .925 .245 .727 .656 .451 .919 .598 .367 .109 .002 .001 .536 .180 .001 .009 .000

oe8

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson Correlation .080 .327*

* .125 .040 .199 .246* .302** -.011 1 .307** .059 -.005 -.136 .046 .290** .269* .123 .167 .356**

Sig. (2-tailed) .467 .002 .259 .721 .070 .024 .005 .919 .005 .595 .962 .219 .679 .007 .013 .265 .128 .001

oe9

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson Correlation .155 .097 -.081 -.095 .086 .256* .396** .058 .307** 1 .010 -.254* -.204 -.048 .254* .322** .146 .002 .228*

Sig. (2-tailed) .160 .380 .464 .389 .436 .019 .000 .598 .005 .927 .020 .063 .667 .020 .003 .185 .985 .037

oe10

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson Correlation .021 .071 .006 .357*

* .007 .075 .229* .100 .059 .010 1 .115 .161 .134 .080 .228* .211 .236* .375**

Sig. (2-tailed) .847 .521 .954 .001 .951 .495 .036 .367 .595 .927 .298 .143 .224 .467 .037 .054 .031 .000

oe11

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson Correlation .012 .082 .257* -.041 .182 .000 -.143 .176 -.005 -.254* .115 1 .380** .565** .312** .171 .452** .406** .482**

Sig. (2-tailed) .917 .458 .018 .712 .097 1.000 .193 .109 .962 .020 .298 .000 .000 .004 .121 .000 .000 .000

oe12

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

oe13 Pearson Correlation -.007 .104 .200 .115 .175 -.119 -.082 .331** -.136 -.204 .161 .380** 1 .573** .161 .387** .425** .526** .533**

Page 120: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Sig. (2-tailed) .950 .345 .068 .298 .111 .283 .461 .002 .219 .063 .143 .000 .000 .143 .000 .000 .000 .000

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson Correlation .024 .144 .119 .118 .247* .026 -.077 .347** .046 -.048 .134 .565** .573** 1 .348** .353** .473** .396** .618**

Sig. (2-tailed) .831 .190 .282 .285 .024 .817 .488 .001 .679 .667 .224 .000 .000 .001 .001 .000 .000 .000

oe14

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson Correlation

.405*

* .259* .184 .055 .306** .280** .224* .068 .290** .254* .080 .312** .161 .348** 1 .349** .234* .299** .586**

Sig. (2-tailed) .000 .017 .094 .617 .005 .010 .040 .536 .007 .020 .467 .004 .143 .001 .001 .032 .006 .000

oe15

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson Correlation .265* .148 .032 .100 .274* .210 .371** .148 .269* .322** .228* .171 .387** .353** .349** 1 .396** .463** .655**

Sig. (2-tailed) .015 .180 .772 .367 .012 .056 .001 .180 .013 .003 .037 .121 .000 .001 .001 .000 .000 .000

oe16

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson Correlation .091 .133 .170 .049 .296** .257* .252* .360** .123 .146 .211 .452** .425** .473** .234* .396** 1 .552** .689**

Sig. (2-tailed) .409 .228 .121 .660 .006 .018 .021 .001 .265 .185 .054 .000 .000 .000 .032 .000 .000 .000

oe17

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson Correlation .130 .105 .216* .087 .131 .165 .329** .283** .167 .002 .236* .406** .526** .396** .299** .463** .552** 1 .687**

Sig. (2-tailed) .239 .344 .049 .433 .234 .135 .002 .009 .128 .985 .031 .000 .000 .000 .006 .000 .000 .000

oe18

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson Correlation

.409*

* .387*

* .403*

* .343*

* .516** .446** .445** .419** .356** .228* .375** .482** .533** .618** .586** .655** .689** .687** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .001 .037 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

toe

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Page 121: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …
Page 122: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Hasil Uji Validitas Pengalaman Akuntan Correlations

pa1 pa2 pa3 pa4 pa5 pa6 pa7 pa8 pa9 pa10 tpa

Pearson

Correlation 1 .382** .407** .561** .500** .279* .246* .359** .259* .480** .639**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .010 .024 .001 .018 .000 .000

pa1

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson

Correlation .382** 1 .687** .451** .471** .200 .178 .384** .363** .368** .653**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .068 .105 .000 .001 .001 .000

pa2

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson

Correlation .407** .687** 1 .522** .407** .198 .306** .282** .425** .491** .690**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .071 .005 .009 .000 .000 .000

pa3

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson

Correlation .561** .451** .522** 1 .582** .198 .241* .504** .435** .548** .735**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .071 .028 .000 .000 .000 .000

pa4

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson

Correlation .500** .471** .407** .582** 1 .150 .270* .316** .407** .409** .648**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .172 .013 .003 .000 .000 .000

pa5

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson

Correlation .279* .200 .198 .198 .150 1 .450** .181 .385** .455** .573**

Sig. (2-tailed) .010 .068 .071 .071 .172 .000 .100 .000 .000 .000

pa6

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson

Correlation .246* .178 .306** .241* .270* .450** 1 .246* .358** .322** .580**

Sig. (2-tailed) .024 .105 .005 .028 .013 .000 .024 .001 .003 .000

pa7

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

pa8 Pearson

Correlation .359** .384** .282** .504** .316** .181 .246* 1 .488** .419** .633**

105

Page 123: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Sig. (2-tailed) .001 .000 .009 .000 .003 .100 .024 .000 .000 .000

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson

Correlation .259* .363** .425** .435** .407** .385** .358** .488** 1 .582** .721**

Sig. (2-tailed) .018 .001 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000

pa9

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson

Correlation .480** .368** .491** .548** .409** .455** .322** .419** .582** 1 .765**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000

pa10

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

Pearson

Correlation .639** .653** .690** .735** .648** .573** .580** .633** .721** .765** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

Tpa

N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84

**. Correlation is significant at the 0.01

level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05

level (2-tailed).

Hasil Uji Validitas Persepsi Manajemen Laba

Correlations

pml1 pml2 pml3 pml4 pml5 tpml

Pearson Correlation 1 .098 .284** .120 .201 .534**

Sig. (2-tailed) .373 .009 .276 .067 .000

pml1

N 84 84 84 84 84 84

Pearson Correlation .098 1 .088 .380** .350** .627**

Sig. (2-tailed) .373 .426 .000 .001 .000

pml2

N 84 84 84 84 84 84

Pearson Correlation .284** .088 1 .372** .383** .664**

Sig. (2-tailed) .009 .426 .000 .000 .000

pml3

N 84 84 84 84 84 84

pml4 Pearson Correlation .120 .380** .372** 1 .213 .686**

106

Page 124: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Sig. (2-tailed) .276 .000 .000 .051 .000

N 84 84 84 84 84 84

Pearson Correlation .201 .350** .383** .213 1 .643**

Sig. (2-tailed) .067 .001 .000 .051 .000

pml5

N 84 84 84 84 84 84

Pearson Correlation .534** .627** .664** .686** .643** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 tpml

N 84 84 84 84 84 84

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil Uji Reliabilitas Orientasi Etika Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 84 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 84 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.805 18

Hasil Uji Reliabilitas Pengalaman Akuntan

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Valid 84 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 84 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.849 10

107

Page 125: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Etis Tentang Praktik Manajemen Laba

Scale: ALL VARIABLES

Lampiran 6: Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

OrientasiEtika 84 25 61 45.49 8.408

PengalamanAkuntan 84 24 50 39.48 5.427

PersepsiManajemenLaba 84 10 25 17.70 3.177

Valid N (listwise) 84

Lampiran 7: Hasil Uji Asumsi Klasik

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

Collinearity

Statistics

Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF

(Constant) .748 2.535 .295 .769

OrientasiEtika .163 .033 .431 4.863 .000 .999 1.001

1

PengalamanAkunta

n .242 .052 .413 4.669 .000 .999 1.001

a. Dependent Variable:

PersepsiManajemenLaba

Case Processing Summary

N %

Valid 84 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 84 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.617 5

108

Page 126: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Coefficientsa

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

Collinearity

Statistics

Model T Sig. B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) .748 2.535 .295 .769

OrientasiEtika .163 .033 .431 4.863 .000 .999 1.001

1

PengalamanAkunta

n .242 .052 .413 4.669 .000 .999 1.001

Coefficient Correlationsa

Model PengalamanAkuntan OrientasiEtika

PengalamanAkuntan 1.000 -.025Correlations

OrientasiEtika -.025 1.000

PengalamanAkuntan .003 -4.280E-5

1

Covariances

OrientasiEtika -4.280E-5 .001a. Dependent Variable: PersepsiManajemenLaba

Hasil Uji Normalitas

109

Page 127: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Lampiran 8: Hasil Uji Regresi Berganda

Variables Entered/Removedb

110

Page 128: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 PengalamanAku

ntan,

OrientasiEtikaa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: PersepsiManajemenLaba

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 305.870 2 152.935 23.299 .000a

Residual 531.690 81 6.564 1

Total 837.560 83

a. Predictors: (Constant), PengalamanAkuntan, OrientasiEtika

b. Dependent Variable: PersepsiManajemenLaba

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .604a .365 .350 2.56204

a. Predictors: (Constant), PengalamanAkuntan, OrientasiEtika

b. Dependent Variable: PersepsiManajemenLaba

Coefficientsa

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

(Constant) .748 2.535 .295 .769

OrientasiEtika .163 .033 .431 4.863 .000 .999 1.001

1

PengalamanAkuntan .242 .052 .413 4.669 .000 .999 1.001

a. Dependent Variable: PersepsiManajemenLaba

111

Page 129: PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN PENGALAMAN AKUNTAN …

112

Coefficient Correlationsa

Model PengalamanAkuntan OrientasiEtika

PengalamanAkuntan 1.000 -.025Correlations

OrientasiEtika -.025 1.000

PengalamanAkuntan .003 -4.280E-5

1

Covariances

OrientasiEtika -4.280E-5 .001

a. Dependent Variable: PersepsiManajemenLaba