57
PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PADA PRIMIPARA KALA I FASE AKTIF DI BPM BIDAN F KABUPATEN BANDUNG 2018 LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan Pendidikan Program Studi DIII Kebidanan STIKes Bhakti Kencana Bandung Oleh : AMILLA SILMI KAFFAH NIM : CK.1.15.084 PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI KENCANA B A N D U N G 2018

PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

  • Upload
    others

  • View
    23

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP

PENGURANGAN RASA NYERI PADA PRIMIPARA

KALA I FASE AKTIF DI BPM BIDAN F

KABUPATEN BANDUNG

2018

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan

Pendidikan Program Studi DIII Kebidanan

STIKes Bhakti Kencana Bandung

Oleh :

AMILLA SILMI KAFFAH

NIM : CK.1.15.084

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI KENCANA

B A N D U N G

2018

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …
Page 3: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …
Page 4: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …
Page 5: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

ABSTRAK

Nyeri merupakan perasaan sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan.

Pada persalinan nyeri disebabkan kontraksi miometrioum, regangan segmen

bawah Rahim dan servicks, serta iskemia otot Rahim sebagai proses fisiologi yang

menimbulkan rasa takut dan khawatir yang dapat berdampak pada ibu dan janin.

Aromaterapi adalah salah satu metode nonfarmakologis untuk menangani nyeri

dengan memproduksi enkefalin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi mawar terhadap pengurangan rasa

nyeri pada primipara kala I Fase aktif.

Desain penelitian ini adalah quasi eksperimental one grup pretest posttest. Sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu bersalin primipara kala I fase aktif

di BPM Bidan F Kabupaten Bandung dengan jumlah sampel sebanyak 22 orang,

variable bebas adalah pemberian aromaterapi dan variable terikatnya adalah nyeri

persalinan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa lebih dari setengah responden yaitu 13 orang

(58,3%) mengalami nyeri sedang sebelum perlakuan dan didapatkan lebih dari

setengah responden 18 orang (79,2%) mengalami nyeri ringan setelah perlakuan.

Analisa yang digunakan yaitu bivariate dengan menggunakan uji Wilcoxon

Signed Rank Test dengan nilai p value = 0,000 (p value < 0,05) artinya pemberian

aromaterapi mawar terbukti signifikan dapat menurunkan nyeri persalinan pada

primipara kala I fase aktif. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

pemberian aromaterapi mawar terhadap penurunan nyeri persalinan pada

primipara kala I fase aktif. Disarankan agar pemberian aromaterapi dapat

diaplikasikan sebagai salah satu alternative terapi nonfarmakologis pilihan untuk

menurunkan intensitas rasa nyeri persalinan fisiologis

Kata kunci : Aromaterapi Mawar, Nyeri Persalinan, Primipara.

Sumber : 24 Buku (2006-2015)

9 Jurnal ( 2010-2017)

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat taufik

serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan

tugas akhir dengan judul “ Pengaruh Pemberian Aromaterapi Mawar Terhadap

Penurunan Nyeri Persalinan Pada Primipara Kala I Fase Aktif di BPM F

Kabupaten Bandung Tahun 2018” tanpa ada suatu halangan apapun.

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis banyak mendapat bimbingan,

bantuan, saran, nasehat, dan petunjuk serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk

itu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat:

1. H. Mulyana, S.H.,M.Pd., MH.Kes selaku Ketua Pengurus Yayasan Adhi

Guna Kencana yang telah memberikan kesempatan kuliah di STIKes

Bhakti Kencana Bandung

2. R. Siti Jundiah, S.Kp., M.Kep selaku Ketua STIKes Bhakti Kencana

Bandung.

3. Dewi Nurlaelasari M.Keb., selaku Ketua Program Studi Kebidanan

STIKes Bhakti Kencana Bandung.

4. Intan Yusita, S.ST sebagai pembimbing akademik yang telah meluangkan

waktunya demi membantu, membimbing serta memberikan arahan.

5. Seluruh staff dosen dan karyawan STIKes Bhakti Kencana Bandung.

6. Kedua orang tua serta keluarga tercinta, Mama Oneng Siti Syamsiah dan

Ayah Nanang Sujana, S.Pd terima kasih atas doa restu dan dukungannya

selama ini. Adikku Zidni Hasya Qinthari dan Naufalyn Nahda Rafanda.

Semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan membalas semua

kebaikannya. Aamin.

7. Enan Suminar, S.Pd dan Yana Supriatna, S.Pd selaku ibu dan bapa yang

selalu menyemangati memberikan doa dan moril dalam segala hal dari

awal penulis masuk kuliah sampai sekarang.

8. Terbaik dan tersabar Maulla Adivta yang terus memberikan semangat,

doa, dan mottivasi yang tiada henti.

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

9. Sahabat yang sama sama sedang berjuang dalam penyelesaian tugas akhir

ini Alvien, Firna dan Nadzya terimakasih atas do’a dan semangat selama

ini.

10. Teman- teman sekalian yang telah memberikan motivasi dan masukan

dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

11. Serta seluruh pihak yang membantu penulis baik saat perkuliahan maupun

dalam penyusunan proposal ini yang tidak bisa dituliskan satu persatu.

Penulis menyadari penulisan ini masih jauh dari sempurna dan masih

banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun. Semoga segala amal baik ibu/bapak/sdr/i diterima oleh

Allah SWT, dan diberikan balasan yang lebih baik oleh-Nya.

Bandung, Juli 2018

Penulis

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................................. ii

PERNYATAAN PENGESAHAN ............................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................ v

DAFTAR ISI .............................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... x

DAFTAR BAGAN ...................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 5

1.3 Tujuan ........................................................................................... 5

1.3.1 Tujuan Umum ....................................................................... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ....................................................................... 6

1.4 Manfaat.......................................................................................... 6

1.4.1 Bagi Instansi Kesehatan ......................................................... 6

1.4.2 Bagi Instansi Pendidikan........................................................ 6

1.4.3 Bagi Peneliti .......................................................................... 6

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Persalinan ...................................................................................... 7

2.1.1 Definisi Persalinan ............................................................... 7

2.1.2 Tahapan persalinan .............................................................. 7

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

2.1.3 Pemenuhan Kebutuan Ibu Bersalin....................................... 9

2.2 Nyeri .............................................................................................. 10

2.2.1 Definisi Nyeri ...................................................................... 12

2.2.2 Definisi Nyeri Persalinan ..................................................... 13

2.2.3 Klasifikasi Nyeri .................................................................. 14

2.2.4 Komponen Nyeri ................................................................. 17

2.2.5 Fisiologi Nyeri ..................................................................... 18

2.2.6 Faktor yang memperngaruhi Nyeri ....................................... 20

2.2.7 Pengukuran Intensitas Nyeri ................................................ 23

2.2.8 Penanganan Nyeri Persalinan ............................................... 28

2.3 Aromaterapi ................................................................................... 33

2.3.1 Definisi Aromaterapi ........................................................... 33

2.3.2 Sejarah Aromaterapi ............................................................ 34

2.3.3 Manfaat Aromaterapi ........................................................... 35

2.3.4 Jenis Aromaterapi ................................................................ 37

2.3.5 Cara Penggunaan Aromaterapi ............................................. 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian .......................................................................... 44

3.2 Variabel Penelitian ........................................................................ 44

3.3 Populasi dan Sampel ..................................................................... 45

3.3.1 Populasi ............................................................................... 45

3.3.2 Sampel ................................................................................. 45

3.4 Kerangka Pemikiran dan Kerangka Konsep .................................. 47

3.4.1 Kerangka Pemikiran............................................................. 47

3.4.2 Kerangka Konsep................................................................. 50

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

3.5 Definisi Operasional ..................................................................... 51

3.6 Hipotesis ....................................................................................... 53

3.7 Teknik Analisis Data ..................................................................... 53

3.8 Teknik Pengambilan Data ............................................................. 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................. 58

4.2 Pembahasan .................................................................................. 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .................................................................................. 71

5.2 Saran ............................................................................................. 72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1

Tabel 2.2

Perbedaan Nyeri Akut dan Nyeri Kronis..........……………..

Skala Numeric Rating Scale………………………………...

15

25

Tabel 3.1 Definisi Operasional........…………………………………... 51

Tabel 4.1 Intensitas tingkatan skala nyeri sebelum perlakuan ........... 59

Tabel 4.2 Intensitas tingkatan skala nyeri setelah perlakuan ............. 60

Tabel 4.3 Pengaruh Pemberian Aromaterapi Mawar........................ 61

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skala Numeric Rating Scale.............................…………….. 23

Gambar 2.2 Skala Visual Analog Scale...………………...……………... 26

Gambar 2.3 Skala Wongbaker Face Pain Rating Scale.......……………... 27

Gambar 2.4 Skala Verbal Descriptif Scale.....…………………………... 27

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Pengatuh Pemberian Aromaterapi Mawar

Terhadap Rasa Nyeri Pada Primigravida Kala I Fase Aktif Di

BPM Bidan F Kecamatan Majalaya Kab. Bandung Tahun

2018..........…………….................................................

50

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Persalinan adalah suatu peristiwa fisiologis dalam siklus kehidupan

seorang wanita, dimana persalinan dan kelahiran bayi merupakan suatu

kejadian yang membahagiakan, namun bagi sebagian wanita persalinan

seringkali menimbulkan rasa nyeri.(1)

Nyeri persalinan disebabkan karena adanya peregangan perineum dan

vulva, adanya tekanan uterus vertical saat kontraksi dan adanya penekanan

bagian terendah janin secara progresif pada fleksus lumbosacral, kandung

kemih, dan struktur sensitive panggul yang lain. Nyeri persalinan dapat terjadi

pada semua ibu bersalin, baik primi maupun multi.(15)

Intensitas nyeri persalinan pada primipara seringkali lebih berat

daripada nyeri persalinan multipara. Hal ini disebabkan karena multipara

mengalami effacement (penipisan servick) bersamaan dengan dilatasi servick.

Sedangkan pada primipara proses effcement terjadi lebih dahulu dibandingkan

dilatasi servick. Proses ini menyebabkan intensitas kontraksi yang dirasakan

pada primipara lebih berat dibandingkan multipara terutama pada kala I fase

aktif.(2)

Kemudian pengalaman nyeri dan jumlah paritas juga berpengaruh

terhadap presepsi nyeri karena pada umumnya primipara memiliki sensor

nyeri yang lebih peka daripada multipara.(1)

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

Puncak nyeri terjadi pada fase aktif, terutama pada pembukaan 5 cm

karena nyeri tersebut masih dapat di toleransi dibanding dengan pembukaan

lebar dan saat pembukaan sudah lebar ibu harus berkonsentrasi terhadap

persalinan bayi. Hal ini selaras dengan penelitian sebelumnya yang

mengatakan bahwa puncak nyeri dimulai dari pembukaan 5 cm karena

kontraksi terjadi dengan diawali dalam rentang waktu 30 menit dari kontraksi

pertama ke kontraksi berikutnya.(28)

Nyeri tersebut berasal dari kontraksi uterus dan dilatasi serviks. Pada

fase aktif kontraksi uterus menjadi lebih lentur, lebih lama, dan lebih kuat

sehingga sensasi nyeri yang dirasakan lebih meningkat.(3)

Nyeri yang paling

dominan dengan waktu yang panjang dirasakan yaitu pada kala I hal ini sesuai

dengan jurnal penelitian mengenai intensitas nyeri persalinan didapatkan hasil

bahwa nyeri persalinan pada kala I berkurang setelah dilakukan terapi

pengurangan nyeri, namun tidak ada pengaruh terhadap kala II dan kala II

persalinan.(25)

Faktor-faktor yang mempengaruhi respon terhadap nyeri persalinan

diantaranya adalah budaya, emosi (cemas dan takut), pengalaman persalinan,

support system, dan persiapan persalinan.(2)

Nyeri persalinan yang timbul semakin sering dan semakin lama dapat

menyebabkan ibu gelisah, takut dan tegang bahkan stress yang berakibat

pelepasan hormon yang berlebihan seperti adrenalin, katekolamin dan steroid.

Hormon ini dapat menyebabkan terjadinya ketegangan otot polos dan

vasokontriksi pembuluh darah yang berakibat berkurangnya aliran darah dan

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

oksigen ke uterus sehingga dapat menyebabkan terjadinya iskemia uterus,

hipoksia janin dan membuat impuls nyeri bertambah banyak.(4)

Meningkatnya

katekolamin dapat menyebabkan gangguan pada kekuatan kontraksi uterus

sehingga terjadi inersia uteri yang berdampak pada partus lama. (4)

Partus

lama merupakan komplikasi dalam kehamilan yang berdampak bagi ibu

maupun janin. Dampak bagi ibu yaitu terdapat kenaikan pada insidensi atonia

uteri, laserasi, perdarahan, infeksi kelelahan ibu dan shock. Dampak bagi janin

yaitu asfiksia, trauma cerebri, cedera, dan infeksi.(5)

Oleh karena itu, asuhan

pengurangan nyeri pada ibu saat persalinan sangat penting.

Penanganan nyeri persalinan dapat dilakukan melalui beberapa upaya

yaitu secara farmakologis dapat diberikan analgetik dan anesthesia, sedangkan

penanganan nyeri secara non farmakologis dapat diberikan teknik relaksasi,

hypnobirthing, akupunktur, akupresur, wather birth, massage, dan

aromaterapi. Metode hypnobirthing dapat menurunkan nyeri sebanyak 35%,

kemudian aromaterapy sebanyak 25%, massage 15%, akupuntur dan

akupresure sebanyak 10%, teknik relaksasi sebanyak 10% dan waterbirth

sebanyak 5%. (25)

Untuk penanganan nyeri non farmakologis seperti teknik

hypnobirthing, akupunktur, akupresur, water birth harus dilakukan oleh

tenaga kesehatan yang terlatih karena untuk perasat tersebut memerlukan

pelatihan khusus dan untuk hypnobirthing harus dilakukan saat antenatal care,

sedangkan untuk pemberian aromaterapi hanya memerlukan bahan

aromaterapi. Maka aromaterapi lebih efektif dalam menurunkan nyeri. (6)

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

Aromaterapi adalah terapi komplementer menggunakan minyak

esensial dari bau harum tumbuhan untuk mengurangi masalah kesehatan dan

memperbaiki kualitas hidup. Bau harum tumbuhan berpengaruh secara

langsung terhadap otak seperti obat analgesik.(7)

Aromaterapi bermanfaat

untuk memperlancar peredaran darah, menenangkan hati dari stress, mengatasi

kecemasan maupun ketegangan, meredakan kram dan mengurasi nyeri saat

persalinan.

Aroma bunga mawar mempunyai efek yang paling besar, kemudian

bunga lavender. Aromaterapi mawar merupakan sebagai queen of oils. Rose

beraroma lezat, mempertahankan keseimbangan tubuh, merangsang perasaan

nyaman, dan mengurangi nyeri. Rose menghadirkan kesan damai, mengurangi

kejang, dan mengatasi depresi(8)

.

Setelah penghirupan aromaterapi frekuensi nyeri berat dari 1/30 orang

menjadi 0, nyeri sedang dari 21/30 orang menjadi 10/30 orang, nyeri ringan

dari 8/30 orang menjadi 20/30 orang.(26)

Pada ibu hamil primigravida yang

mengalami kecemasan pada saat menghadapi persalinan dapat

diinterpretasikan bahwa ada perbedaan pada hasil pre test dan post test

perlakuan. Artinya, pemberian aromaterapi efektif dalam menurunkan

kecemasan dalam menghadapi anak pertama. (27)

Setelah penghirupan

aromaterapi frekuensi nyeri berat dari 17/20 orang menjadi 1/20 orang, nyeri

sedang dari 3/20 orang menjadi 2/20 orang, nyeri ringan dari 0 menjadi 17/20

orang. (28)

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

Studi pendahuluan yang telah dilakukan di BPM F kecamatan

Majalaya Kabupaten Bandung, bidan mengaku bahwa semua ibu bersalin

mengalami nyeri persalinan khususnya pada primipara di kala I, dan

berdasarkan hasil pengamatan langsung pada 5 ibu bersalin primipara, semua

ibu menyatakan bahwa nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk, panas menjalar di

sepanjang pinggang dan perut bawah, dan berdasarkan pengamatan langsung

saat proses persalinan belum pernah ada yang menggunakaan aromaterapi

untuk mengatasi rasa nyeri pada saat proses persalinan.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti

lebih lanjut dengan judul penelitian Pengaruh Pemberian Aromaterapi Mawar

terhadap Pengurangan Rasa Nyeri Pada Primipara Kala I Fase Aktif di BPM

Bidan F Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian ini rumusan masalahnya adalah adakah Pengaruh Pemberian

Aromaterapi Mawar dengan terhadap Pengurangan Rasa Nyeri Pada

Primipara Kala I Fase Aktif di BPM Bidan F Kecamatan Majalaya Kabupaten

Bandung.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Aromaterapi Mawar

terhadap Pengurangan Rasa Nyeri Pada Primipara Kala I Fase Aktif di

BPM Bidan F Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui intensitas tingkat nyeri persalinan pada ibu

bersalin primipara kala I fase aktif sebelum diberikan aromaterapi

mawar.

2. Untuk mengetahui intensitas tingkat nyeri persalinan pada ibu

bersalin primipara kala I fase aktif setelah diberikan aromaterapi

mawar.

3. Untuk mengetahui Pengaruh pemberian aromaterapi mawar

terhadap pengurangan rasa nyeri pada primigpara kala I fase aktif.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Institusi Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat memberi informasi tentang pengaruh

pemberian aromaterapi mawar terhadap pengurangan rasa nyeri pada

Primipara Kala I Fase Aktif di BPM Bidan F Kecamatan Majalaya

Kabupaten Bandung.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

Bermanfaat dalam mengembangkan pengetahuan khususnya tentang

pemberian aromaterapi dengan penurunan tingkat nyeri.

1.4.3 Bagi Peneliti

Menambah pengalaman baru tentang penelitian mengenai pengaruh

pemberian aromaterapi mawar terhadap rasa nyeri pada primigravida kala

I fase aktif.

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Persalinan

2.1.1 Definisi Persalinan

Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput

ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika

prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37

minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan di mulai

(inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan

perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir

dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika

kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks. (11)

Ketika persalinan dimulai, peran ibu adalah melahirkan

bayinya. Peran petugas kesehatan adalah memantau persalinan

untuk mendeteksi dini adanya komplikasi disamping itu

bersama keluarga memberikan bantuan dan dukungan pada ibu

bersalin. (12)

2.1.2 Tahap Persalinan

Persalinan dibagi menjadi 4 tahap yaitu :

a. Kala I (kala pembukaan)

Kala satu persalinan adalah permulaan kontraksi persalinan

sejati, yang ditandai oleh perubahan serviks yang progresif

yang diakhiri dengan pembukaan lengkap (10 cm) pada

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

primipara kala I berlangsung kira-kira 13 jam, sedangkan

pada multipara kira-kira 7 jam. (10)

Terdapat 2 fase pada kala satu, yaitu :

1) Fase laten

Merupakan periode waktu dari awal persalinan hingga

ketitik ketika pembukaan mulai berjalan secara

progresif, yang umumnya dimulai sejak kontraksi mulai

muncul hingga pembukaan tiga sampai empat

sentimeter atau permulaan fase aktif berlangsung dalam

7-8 jam. Selama fase ini presentasi mengalami

penurunan sedikit hingga tidak sama sekali.

2) Fase aktif

Merupakan periode waktu dari awal kemajuan aktif

pembukaan menjadi komplit dan mencakup fase

transisi, pembukaan pada umumnya dimulai dari 3-4 cm

hingga 10 cm dan berlangsung selama 6 jam.

Penurunan bagian presentasi janin yang progresif terjadi

selama akhir fase aktif dan selama kala dua persalinan.

Fase aktif dibagi dalam 3 fase, antara lain :

a) Fase akselerasi, yaitu dalam waktu 2 jam

pembukaan 3 cm menjadi 4 cm.

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

b) Fase dilatasi, yaitu dalam waktu 2 jam

pembukaan sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9

cm.

c) Fase deselerasi, yaitu pembukaan menjadi

lamban kembali dalam waktu 2 jam pembukaan

9 cm menjadi lengkap. (1)

b. Kala II (kala pengeluaran janin)

Beberapa tanda dan gejala persalinan kala II adalah

Ibu merasakan ingin meneran bersamaan terjadinya

kontraksi, Ibu merasakan peningkatan tekanan pada rectum

atau vaginanya, perineum terlihat menonjol, vulva vagina

dan sfingter ani terlihat membuka, peningkatan pengeluaran

lendir darah. (11)

Pada kala II his terkoordinir, kuat, cepat dan lama,

kirakira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk

ruang panggul sehingga terjadi tekanan pada otot-otot dasar

panggul yang secara reflektoris timbul rasa mengedan,

karena tekanan pada rectum, ibu seperti ingin buang air

besar dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his kepala

janin mulai terlihat, vulva membuka dan perenium

meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin akan

lahirlah kepala dengan diikuti seluruh badan janin. Kala II

pada primi : 1½ - 2 jam, pada multi ½ - 1 jam. (12)

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

c. Kala III (pengeluaran plasenta)

Tanda-tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa

atau semua hal dibawah ini: Perubahan bentuk dan tinggi

fundus, tali pusat memanjang, semburan darah tiba-tiba. (11)

Setelah bayi lahir kontraksi rahim istirahat sebentar.

Uterus teraba keras dengan fundus uterus setinggi pusat,

dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2 kali sebelumnya.

Beberapa saat kemudian timbul his pelepasan dan

pengeluaran uri. Dalam waktu 5-10 menit plasenta terlepas,

terdorong ke dalam vagina akan lahir spontan atau sedikit

dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri. Seluruh

proses biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir.

Pengeluaran plasenta disertai pengeluaran darah kira-kira

100-200 cc. (12)

d. Kala IV

Kala pengawasan selama 2 jam setelah plasenta

lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama bahaya

perdarahan postpartum

2.1.3 Pemenuhan kebutuhan dasar ibu bersalin

1. Pemenuhan kebutuhan fisiologis selama persalinan

a. Mengatur sirkulasi udara dalam ruangan

b. Memberi makan dan minum

c. Menganjurkan istirahat diluar his

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

d. Menjaga kebersihan badan terutama daerah genetalia

(bila memungkinkan ibu disuruh untuk mandi atau

membersihkan daerah kemaluan)

e. Menganjurkan ibu untuk buang air kecil atau buang air

besar

f. Menolong persalinan sesuai standar

2. Pemenuhan kebutuhan rasa aman

a. Memberi informasi tentang proses persalinan atas

tindakan yang akan dilakukan

b. Menghargai pilihan posisi tidur

c. Menentukan pendampingan selama persalinan

d. Melakukan pemantauan selam persalinan

e. Melakukan tindakan sesuai kebutuhan

3. Pemenuhan kebutuhan dicintai dan mencintai

a. Menghormati pilihan pendampingan selama persalinan.

b. Melakukan kontak fisik atau memberi sentuhan ringan

c. Melakuakn masase untuk mengurangi rasa sakit

d. Melakukan pembicaraan dengan suara lemah lembut

dan sopan

4. Pemenuhan kebutuhan harga diri

a. Mendengarkan keluhan ibu dengan penuh perhatian

atau menjadi pendengar yang baik.

b. Memberi asuhan dengan memperhatikan privacy ibu

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

c. Memberi pelayanan dengan empati

d. Memberitahu pada ibu setiap tindakan yang akan

dilakukan

e. Memberi pujian pada ibu terhadap tindakan positif yang

telah dilakukan

5. Pemenuhan kebutuhan aktualisasi

a. Memilih tempat dan penolong persalinan sesuai

keinginan

b. Menentukan pendamping selam persalinan

c. Melakukan bounding and attachment

d. Memberi ucapan selamt setelah persalinan selesai. (13)

2.2 Nyeri

2.2.1 Definisi Nyeri

Secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman,

baik ringan maupun berat. Nyeri didefinisikan sebagai suatu

keadaan yang mempengaruhi seseorang dan eksistensinya

diketahui bila seseorang pernah mengalaminya. (14)

Menurut

International Association for Study of Pain (IASP), nyeri

adalah pengalaman perasaan emosional yang tidak

menyenangkan akibat terjadinya kerusakan aktual maupun

potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

Beberapa definisi nyeri diantaranya:

a. Suatu pengalaman pribadi, subyektif, yang dipengaruhi

oleh budaya, persepsi seseorang perhatian dan variabel –

variabel psikologis lain, yang mengganggu perilaku

berkelanjutan dan memotivasi setiap untuk mencoba untuk

menghentikan rasa sakit tersebut.

b. Nyeri didefinisikan sebagai pengalaman yang tidak

menyenangkan baik sensori maupun emotional yang

berhubungan dengan resiko dan aktualnya kerusakan

jaringan tubuh.

c. Nyeri adalah suatu sensasi tunggal yang disebabkan oleh

stimulus spesifik bersifat subyektif dan berbeda antara

masing-masing individu karena dipengaruhi oleh faktor

psikososial dan kultur dan endorphin seseorang, sehingga

orang tersebut lebih merasakan nyeri. (15)

2.2.2 Definisi Nyeri persalinan

Nyeri persalinan merupakan sensasi yang tidak

menyenangkan akibat stimulasi saraf sensorik. Nyeri ini

terdapat dua komponen yaitu komponen psikologis dan

komponen fisiologis. Komponen fisiologis merupakan proses

penerimaan impuls oleh saraf sensorik dan menyalurkan impuls

tersebut menuju saraf pusat. Komponen psikologis meliputi

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

rekognisi sensasi, intreprestasi rasa nyeri dan reaksi terhadap

hasil intrepetasi nyeri tersebut (2)

Rasa nyeri pada persalinan dalam hal ini adalah nyeri

kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan peningkatan

aktifitas sistem saraf simpatis, perubahan tekanan darah, denyut

jantung, pernafasan dengan warna kulit dan apabila tidak

segera diatasi maka akan meningkatkan rasa khawatir, tegang,

takut dan stress. (6)

2.2.3 Klasifikasi Nyeri

Klasifikasi nyeri umumnya dibagi 2, yaitu nyeri akut dan

nyeri kronis :

1. Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak

dan cepat menghilang, tidak melebihi 6 bulan dan ditandai

adanya peningkatan tegangan otot

2. Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara perlahan-

lahan biasanya berlangsung dalam waktu cukup lama yaitu

lebih dari 6 bulan. Yang termasuk dalam kategori nyeri

kronis adalah nyeri terminal, sindrom nyeri kronis dan

psikosomatik. (6)

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

Tabel 2.1

Perbedaan Nyeri Akut dan Kronis

Karakteristik Nyeri Akut Nyeri Kronis

Pengalaman Satu Kejadian Satu situasi, satu

eksistensi

Sumber Sebab Eksternal

atau penyakit

dari dalam

Tidak diketahui atau

pengobatan yang

terlalu lama

Serangan Mendadak Bisa mendadak,

berkembang atau

terselubung

Waktu Sampai 6 bulan Lebih dari 6 bulan

sampai bertahun

tahun

Pernyataan

Nyeri

Daerah nyeri tidak

diketahui

secara pasti

Daerah nyeri sulit

dibedakan

intensitasnya,

sehingga sukit di

evaluasi (perubahan

perasaan)

Gejala

gejala Klinis

Pola respons yang

khas

dengan gejala yang

Pola respons yang

bervariasi dengan

sedikit gejala

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

lebih jelas (adaptasi)

Pola Terbatas Berlangsung terus,

dapat bervariasi

Perjalanan Biasanya berkurang

setelah

beberapa saat

Penderita meningkat

setelah beberapa

saat

Selain klasifikasi nyeri di atas, terdapat jenis nyeri yang

spesifik, di antaranya (a) Nyeri somatic dan visceral yaitu

bersumber dari kulit dan jaringan di bawah kulit (supervisial)

pada otot dan tulang. Nyeri somatic dan visceral berbeda

karakteristiknya terutama kualitas nyeri, lokalisasi, sebab-

sebabnya, dan gejala yang menyertainya, (b) Nyeri menjalar

(Referrent pain) dimana nyeri terasa pada daerah lain daripada

yang mendapat ransang, misalnya pada serangan jantung akan

mengeluh nyeri yang menjalar kebawah lengan kiri sedangkan

jaringan yang rusak terjadi pada miokardium, (c) Nyeri

psikogenik yaitu nyeri yang tidak diketahui secara fisik,

biasanya timbul dari pikiran pasien atau psikologis, (d) Nyeri

phantom dari ektremitas yaitu nyeri pada salah satu ekstremitas

yang telah diamputasi, (e) Nyeri neurologis yang timbul dalam

berbagai bentuk, dimana neuralgia adalah nyeri yang tajam (2)

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

Nyeri persalinan, bukan semata-mata akibat dari trauma

atau penyakit. Menghubungkan nyeri persalinan dengan

sebagian besar kondisi patologis akut dan kronik lain telah

mengarah pada persepsi bahwa nyeri persalinan dapat diatasi

dengan metode farmakologi modern. Namun peningkatan

tuntutan akan metode pelengkap untuk pengendalian nyeri

persalinan menunjukkan bahwa sebenarnya wanita tidak

melihat obat-obatan sebagai sesuatu yang ideal. (16)

2.2.4 Komponen Nyeri

Komponen-komponen nyeri yang penting dinilai adalah

PAIN yaitu :

a. Pola Nyeri (Pattern of pain)

Pola nyeri meliputi waktu terjadinya nyeri, durasi, dan

interval tanpa nyeri. Pola nyeri diukur dengan

menggunakan kata-kata (verbal).

b. Area Nyeri (Area of pain)

Area nyeri adalah tempat pada tubuh dimana nyeri terasa.

c. Intensitas Nyeri (Intensity of pain)

Intensitas nyeri adalah jumlah nyeri yang terasa. Intensitas

nyeri dapat diukur dengan menggunakan angka 0 sampai 10

pada skala nyeri. (6)

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

2.2.5 Fisiologi Nyeri Persalinan

Rangsangan persalinan kala 1 ditransmisikan dari serat

aferen melalui pleksus hipogastrik superior, inferior dan

tengah. Rantai simpatik torakal bawah dan lumbal, ke ganglia

akar saraf posterior pada T10 sampai L1. Nyeri dapat menyebar

dari area pelvis ke umbilikus, paha atas, area midsakral. Rasa

nyeri pada kala 1 disebabkan oleh munculnya kontraksi otot-

otot uterus, peregangan serviks pada waktu membukan,

iskemia rahim (penurunan aliran darah sehingga oksigen lokal

mengalami defisit) akibat kontraksi arteri miometrium. Impuls

nyeri ditransmisikan oleh segmen saraf sminalis T11-12 dan

saraf-saraf asesori torakal bawah serta saraf simpatik lumbar

atas. Saraf-saraf ini berasal dari korpus uterus dan serviks.

Ketidaknyamanan dari perubahan serviks dan iskemia uterus

adalah nyeri viseral yang berlokasi di bawah abdomen

menyebar ke daerah lumbar punggung dan menurun ke paha.

Biasanya nyeri dirasakan pada saat kontraksi saja dan hilang

saat relaksasi. Nyeri bersifat lokat seperti kram, sensasi sobek

dan sensasi panasyang disebabkan karena distensi dan laserasi

serviks, vagina dan jaringan perineum. (6)

Sensasi nyeri dihasilkan oleh jaringan serat saraf kompleks

yang menghasilkan sistem saraf perifer dan sentral. Dalam

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

nyeri persalinan, sistem saraf otonom dan terutama komponen

simpatis berperan dalam sensasi.

1. Sistem Saraf Otonom

Sistem saraf otonom mengontrol aktivitas otot polos

dan viseral, uterus yang dikenal sebagai sistem saraf

involunter karena organ ini berfungsi tanpa kontrol

kesadaran. Terdapat dua komponen yaitu sistem

simpatis dan parasimpatis. Saraf simpatis mensuplay

uterus dan membentuk bagian yang sangat penting dari

neuroanatomi nyeri persalinan.

Neuron aferen menstransmisikan informasi dari

rangsang nyeri dari sistem saraf otonom menuju sistem

saraf pusat dari visera terutama melalui serat saraf

simpatis. Neuron aferen somatik dan ototnom bersinaps

dalam region kornu dorsalis dan saling mempengaruhi,

menyebabkan fenomena yang disebut nyeri alih. Nyeri

ini adalah nyeri yang peling dominan dirasakan selama

bersalin terutama selama kala 1. (6)

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

2.2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan

2.2.6.1 Faktor Internal

1. Usia

Usia wanita yang terlalu muda dan terlalu tua

mengeluh tingkat nyeri persalinan yang lebih tinggi. Wanita

yang mempunyaai pelvis kecil, bayi besar, bayi dengan

presentasi abnormal. Dan wanita yang mempunyai riwayat

disminorea dapat meningkatkan persepsi nyeri.

2. Paritas

Wanita primipara mengalami persalinan yang lebih

panjang, mereka merasa letih.hal tersebut menyebabkan

peningkatan rasa nyeri. Ibu yang mengalami persalinan

pertama kali akan merasakan lebih nyeri dibanding dengan

ibu yang sudah pernah mengalami persalinan. Nyeri pada

satu persalinan dan persalinan yang lainnya akan berbeda

rasanya.

Servick pada wanita multipara mengalami

pelunakan sebelum onset persalinan, namun tidak demikian

halnya dengan servick pada wanita primipara yang

menyebabkan nyeri pada primipara lebih berat daripada

multipara.

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

3. Kecemasan

Kecemasan akan meningkatkan persepsi nyeri.

Nyeri merangsang sistem limbik yang diyakini

mengendalikan emosi seseorang, khususnya kecemasan.

Sistem limbik dapat mempengaruhi proses reaksi emosi

terhadap nyeri. Kecemasan yang berhubungan dengan nyeri

dapat meningkatkan persepsi ibu terhadap nyeri.

4. Emosi

Ketegangan emosi dari rasa cemas dan rasa takut

memningkatkan persepsi nyeri saat persalinan. Rasa cemas

berlebih juga mengakibatkan nyeri bertambah. Nyeri dan

cemas menyebabkan otot menjadi kaku dan spastik. Jalan

lahir menjadi kaku, sempit dan kurang relaksasi. Nyeri dan

cemas dapat menimbulkan stress. Stress yang kuat dan

berkelanjutan akhirnya akan berdampak negatif terhadap

ibu dan janinnya. (6)

2.2.6.2 Faktor Eksternal

1. Agama

Semakin kuat kualitas keimanan seseorang maka

mekanisme pertahanan tubuh terhadap nyeri semakin baik

karena berkaitan dengan kondisi psikologis yang relative

stabil.

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

2. Lingkungan Fisik

Lingkungan yag terlalu ekstrim seperti perubahan cuaca,

panas, dingin, ramai, bising memberikan stimulus terhadap

tubuh yang memicu terjadinya nyeri.

3. Budaya

Budaya tertentu akan mempengaruhi respon seseorang

terhadap nyeri, ada budaya yang mengekspresikan nyeri

secara bebas, tapi ada pula yang tidak perlu di ekspresikan

secara berlebihan.

4. Support System

Tersedianya sarana dan support system yang baik dari

lingkungan dalam mengatasi nyeri, dukungan keluarga dan

orang terdekat sangat membantu mengurangi rangsang

nyeri yang dialami oleh seseorang saat menghadapi

persalinan.

5. Sosial Ekonomi

Tersedianya sarana dan lingkungan yang baik dapat

membantu mengatasi rangsang nyeri yang dialami.

Seringkali status ekonomi mengikuti keadaan nyeri

persalinan. Keadaan ekonomi yang kurang, pendidikan

yang rendah, informasi yang minimal dan kurang sarana

kesehatan yang memadai akan menimbulkan ibu kurang

mengetahui bagaiman mengatasi nyeri yang dialami dan

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

masalah ekonomi berkaitan dengan biaya dan persiapan

persalinan sering menimbulkan kecemasan tersendiri dalam

menghadapi persalinan.

2.2.7 Pengukuran Intensitas Nyeri

Terdapat beberapa skala nyeri yang dapat digunakan untuk

mengetahui tingkat nyeri antara lain:

a. Numerical Rating Scale (NRS)

Skala ini menggunakan angka 0 sampai dengan 10

untuk menggambarkan tingkat nyeri.(17)

Dua ujung ekstrim

juga digunakan dalam skala ini sama seperti pada VAS.

NRS lebih bermanfaat pada periode post operasi. (18)

karena

selain angka 0 – 10, penilaian berdasarkan kategori nyeri

juga dilakukan pada penilaian ini. Skala 0 dideskripsikan

sebagai tidak ada nyeri, skala 1-3 dideskripsikan sebagai

nyeri ringan yaitu ada rasa nyeri (mulai terasa tapi masih

dapat ditahan). Lalu skala 4-6 dideskripsikan sebagai nyeri

sedang yaitu ada rasa nyeri, terasa mengganggu dengan

usaha yang cukup kuat untuk menahannya. Skala 7-10

didekripsikan sebagai nyeri berat yaitu ada nyeri, terasa

sangat mengganggu / tidak tertahankan sehingga harus

meringis, menjerit atau berteriak (17)

Sama seperti VAS, NRS juga sangat mudah

digunakan dan merupakan skala ukur yang sudah valid.

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

Penggunaan NRS direkomendasikan untuk penilaian skala

nyeri post operasi pada pasien berusia di atas 9 tahun. NRS

dikembangkan dari VAS dapat digunakan dan sangat

efektif untuk pasien-pasien pembedahan, post anastesi awal

dan sekarang digunakan secara rutin untuk pasien-pasien

yang mengalami nyeri di unit post operasi. (17)

Pada penelitian ini menggunakan NRS sebagai skala

pengukuran untuk menilai nyeri. Reliabilitas NRS telah

dilakukan uji dengan membandingkan instrumen NRS,

VAS, dan VRS untuk mengkaji nyeri pada 60 pasien. Hasil

uji Cohen’s Kappa untuk instrument NRS adalah 0,86

(sangat baik). Instrumen pengukuran NRS adalah seperti

gambar 2.1 berikut ini:

Skala penilaian numeric (Numerical rating scales,

NRS) lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi

kata. Dalam hal ini, klien menilai nyeri dengan

menggunakan skala 0-10. Skala paling efektif digunakan

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan setelah

intervensi terapeutik.(17)

Tabel 2.2

Skala Nyeri Numeric Rating Scale

Skala Nyeri

0 Tidak ada keluhan Nyeri

1 – 3 Nyeri Ringan

1. Ada rasa nyeri

2. Klien dapat berkomunikasi dengan baik

3. Ada rasa nyeri tapi masih dapat ditahan

4 - 6 Nyeri Sedang

4. Klien dapat mendeskripsikan nyeri

5. Klien dapat menunjukan lokasi nyeri dan

dapat mengikuti perintah dengan baik

6. Klien dapat mengikuti perintah tetapi

merintih atau mendesis

7 -- 10 Nyeri Berat

7. Tidak dapat diatasi dengan alih posisi dan

nafas panjang

8. Pasien menjerit dan berteriak

9. Pasien sudah tidak mampu

berkomunikasi

10. Pasien melakukan pemukulan

b. Visuale Analogue Scale (VAS)

Gambar 2.2

Page 39: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

Skala analog visual (Visual analog scale, VAS) tidak

melebel subdivisi. VAS adalah suatu garis lurus, yang

mewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan

pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya. Skala ini

memberi klien kebebasan penuh untuk mengidentifikasi

keparahan nyeri. VAS dapat merupakan pengukuran

keparahan nyeri yang lebih sensitif karena klien dapat

mengidentifikasi setiap titik pada rangkaian dari pada

dipaksa memilih satu kata atau satu angka. (18)

Penilaian intensitas nyeri dengan menggunakan

Visual Analog Scale (VAS). Skala berupa garis lurus yang

sangat panjang biasanya 10 cm (100 mm), dengan

penggambaran verbal pada masing-masing ujungnya,

seperti angka 0 (tanpa nyeri) sampai angka 10 (nyeri hebat).

(17)

c. Wong-Baker FACES pain rating scale.

Wong-baker Faces biasa disebut dengan skala wajah, yaitu

terdiri atas 6 wajah kartun yang memiliki rentang wajah

tersenyum “tidak nyeri” sampai wajah terurai air banyak

yang “nyeri paling berat”.

Page 40: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

Gambar 2.3 Wong Baker Faces PainRating Scale(17)

d. Verbal Descriptor Scale (VDS)

Gambar 2.4 Verbal Descriptor Scale (VDS)

Verbal Descriptor Scale (VDS) merupakan sebuah

garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata pendeskripsi

yang tersusun dengan jarak yang sama di sepanjang garis.

Pendiskripsi ini diurutkan dari “tidak terasa nyeri” sampai

“nyeri yang tidak tertahan”. Alat VDS ini memungkinkan

klien memilih sebuah kategori untuk mendiskripsikan rasa

nyeri. (18)

Skala deskritif merupakan alat pengukuran tingkat

keparahan nyeri yang lebih obyektif. Skala pendeskripsi

verbal (Verbal Descriptor Scale, VDS) merupakan sebuah

garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata pendeskripsi

yang tersusun dengan jarak yang sama di sepanjang garis.

Pendeskripsi ini diranking dari “tidak terasa nyeri” sampai

“nyeri yang tidak tertahankan”. Perawat menunjukkan klien

skala tersebut dan meminta klien untuk memilih intensitas

nyeri trbaru yang ia rasakan. Perawat juga menanyakan

Page 41: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

seberapa jauh nyeri terasa paling menyakitkan dan seberapa

jauh nyeri terasa paling tidak menyakitkan. Alat VDS ini

memungkinkan klien memilih sebuah kategori untuk

mendeskripsikan nyeri.

e. Skala Nyeri Oucher

Skala nyeri oucher merupakan salah satu alat ukur untuk

mengukur intensitas nyeri pada anak, yaitu sebuah skala

dengan nilai 0-100 untuk anak-anak yang lebih besar pada

sisi sebelah kiri, sedangkan untuk anak-anak yang lebih

kecil pada sisi sebelah kanan. Foto pada wajah seorang

anak dengan peningkatan rasa nyeri atau ketidaknyamanan

dirancang sebagai petunjuk kepada anak-anak supaya anak-

anak dapat mengerti dan memahami makna dan tingkat

keparahan nyeri. (18)

2.2.8 Penanganan Nyeri Persalinan

Penanganan nyeri dalam persalinan merupakan hal yang

harus diperhatikan oleh pemberi asuhan kesehatan saat

memberikan pertolongan persalinan. Terkadang saat menolong

persalinan dan ibu seringkali melupakan untuk menerapkan

terapi pengontrolan nyeri pada kala I sehingga ibu kadang

mengalami kesakitan yang hebat. Hal iini menyebabkan ibu

bersalin mengalami trauma persalinan, pengalaman persalinan

Page 42: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

yang buruk, dan bahkan dapat menyebabkan post partum blues.

Maka rasa nyaman saat persalinan sangatlah dibutuhkan.

Penatalaksanaan nyeri dibagi menjadi dua yaitu, terapi

farmakologi dan non farmakologi, sebagai berikut :

a. Farmakologi (6)

Penatalaksanaan nyeri farmakologis(obat-obatan)

lebih efektif untuk menangani nyeri persalinan, namun

terapi ini selain lebih mahal juga mempunyai efek samping

seperti pusing, mual, dan rasa ingin muntah yang kurang

baik bagi ibu dan janin. (6)

Efek obat yang diberikan kepada

ibu dapat langsung menurunkan fetal heart rate (FHR) pada

bayi, dan yang tidak langsung seperti obat yang dapat

menyebabkan hipotensi maternal dan menurunkan aliran

darah ke plasenta yang dapat menyebabkan hipoksia dan

asidosis pada bayi. (2)

Contoh obat yang digunakan untuk

terapi farmakologi yaitu analgesia sistemik, senyawa

analgesik narkotik, senyawa antagonis agonis narkotik

campuran, pembangkit efek analgesik. Analgesia/Anestesi

blok saraf.Analgesia epidural lumbar, blok paraservikal. (6)

b. Nonfarmakologi(6)

Kelebihan dari penggunaan terapi non-farmakologi

antara lain bersifat murah, simpel, efektif, tanpa

menimbulkan efek yang merugikan dan dapat

Page 43: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

meningkatkan kepuasan selama persalinan karena ibu dapat

mengontrol perasaan dan kekuatannya. (19)

Metode non-

farmakologis (secaratradisional) sangat bervariasi yang

dapat diterapkan untuk membantu mengurangi rasa nyeri,

diantaranya adalah:

a. Hypnobirthing

Metode hypnobirthing merupakan salah satu

teknik otohipnotis (selfhypnosis) atau swasugesti, dalam

menghadapi kehamilan dan persiapan melahirkan yang

berfungsi membantu para wanita hamil melalui masa

persalinannya dengan cara yang alami, lancer, dan

nyaman (tanpa rasa sakit). Dan yang lebih penting lagi

adalah kesehatan iiwa dari bayi yang dikandungnya.

Sesungguhnya hypnobirthing merupakan teknik lama

yang saat ini dapat dijelaskan dengan penjelasan ilmiah

sehingga dapat dilakukan secara terprogram sehingga

hasilnya menjadi lebih optimal.

b. Acupuntur

Jarum akupuntur dimasukan sedalam 2,5-3 cm dan

diberikan arus listrik aliran rendah sebesar 2-3 Hz. Efek

analgetik didapatkan melalui pelepasan endorphin atau

serotinum ddan metensefalin. Namun metode ini tidak

Page 44: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

dapat menghilangkan seluruh rasa nyeri dan tidak dapat

diprediksi dan tidak konsisten.

c. Accupresure

Akupresure disebut juga akupuntur tanpa jarum.

Teknik ini menggunakan teknik penekanan, pemijatan

dan pengurutan sepanjang meridian tubuh atau aliran

energi.

Akupresure lasik mendapat dasar teori dari

pengobatan cina tradisional. Teknik akupresure ini

dapat menurunkan nyeri dan mengefektifkan waktu

persalinan.

d. Waterbirth

Waterbirth merupakan salah satu metode alternatif

persalinan pervaginam, berupa ibu hamil aterm tanpa

komplikasi bersalin dengan cara berendam dalam air

hangat (bathtub atau kolam) dengan tujuan mengurangi

rasa nyeri kontraksi dan memberi sensasi nyaman.

e. Masase/pijatan

Pada umumnya, ada dua teknik pemijatan yang

dilakukan dalam persalinan, yaitu teknik Back-

Effleuragedan Counter-Pressure, yang relatif cukup

efektif dalam membantu mengurangi nyeri pinggang

Page 45: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

persalinan dan relatif aman karena tidak ada efek

samping yang ditimbulkan. (2)

f. Aromaterapi

Aromaterapi atau bau-bauan yang menyenangkan

dan memberikan rasa nyaman serta relaksasi pada tubuh

dan fikiran ibu, rasa nyeri dan cemas akan tereduksi.

Sehingga nyeri akan berkurang.

Menghirup minyak esensial bisa mengurangi

ketegangan, terutama pada persalinan tahap awal. Dapat

juga untuk mengharumkan ruang persalinan karena

dapat memberikan efek mententramkan.

2.3 Aroma Terapi

2.3.1 Definisi Aroma Terapi

Kata aromaterapi berarti terapi dengan memakai minyak

esensial yang ekstrak dan unsur kimianya diambil dengan utuh.

Aromaterapi adalah bagian dari ilmu herbal (herbalism). (19)

Aroma Terapi berasal dari kata aroma yang berarti harum atau

wangi, dan therapy yang dapat di artikan sebagai cara

pengobatan atau penyembuhan. Sehingga aroma terapi dapat di

artikan sebagai suatu cara pengobatan dengan menggunakan

minyak esensial (essential oil). (20)

Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan esensial oil

atau sari minyak murni untuk membantu memperbaiki atau

Page 46: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

menjaga kesehatan, membangkitkan semangat, menyegarkan

serta menenangkan jiwa dan raga. Kata “aroma” berarti bau

wangi atau keharuman dari tumbuhan, terkadang aroma ini bisa

kita temukan dihalaman rumah kita sendiri seperti aroma bunga

melati dan mawar misalnya. Alam memang sebuah lemari obat

yang sangat besar dan dapat kita manfaatkan. Sementara terapi

adalah upaya membangkitkan semangat, menyegarkan dan

menjaga kesehatan fikiran, jiwa dan raga serta merangsang

proses penyembuhan dengan menggunakan esensial oil. (21)

Tumbuhan aromatik menghasilkan minyak aromatik.

Apabila disuling, senyawa yang manjur ini perlu ditangani

secara hati-hati. Sebagian besar senyawa ini akan menimbulkan

reaksi kulit, tetapi jika digunakan secara tepat, senyawa ini

memilki nilai teraupetik. Senyawa ini dapat dihirup, digunakan

dalam kompres, dalam air mandi, atau dalam minyak pijat. (16)

2.3.2 Sejarah Aroma Terapi

Aromaterapi telah digunakan sejak zaman Mesir kuno yang

memang terkenal dengan ilmu pengetahuan yang tinggi.

Merekalah yang menciptakan dan meramaikan dunia

pengobatan, farmasi, parfum serta kosmetik. Dari Mesir,

aromaterapi dibawa ke Yunani, Cina, India serta Timur Tengah

sebelum masuk ke Eropa di abad pertengahan.

Page 47: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

Pada abad ke 19 dimana ilmu kedokteran mulai terkenal,

beberapa dokter pada zaman itu tetap memakai minyak esensial

dalam praktek sehari-hari mereka. Pada zaman aromaterapi

modern, aromaterapi digali oleh Robert Tisserand yang

meniulis buku The Art of aromatherapy. (19)

Dewasa ini, riset membuktikan aneka penggunaan minyak

aroma. Riset kedokteran pada tahun-tahun belakangan ini

mengungkapkan fakta bahwa bau yang kita cium memiliki

dampak penting pada perasaan kita. Menurut hasil penelitian

ilmiah, bau berpengaruh secara langsung terhadap otak seperti

obat. Misalnya, mencium lavender meningkatkan frekuensi

gelombang alfa terhadap kepala bagian belakang dan keadaan

ini dikaitkan dengan relaksasi. (7)

2.3.3 Manfaat Aroma Terapi

Tidak ada yang dapat mengalahkan kecamuk perasaan

seorang wanita yang hendak melahirkan bayinya. Semua

persaan cemas, senang, takut, sendu menjadi satu. Kontraksi

dimulai dari yang paling halus sampai paling keras. Pada saat

ini rasa sakit karena kontraksi bayi yang akan keluar, kadang

tak tertahankan. Beberapa cara dapat dilakukan untuk

membantu mengurangi rasa sakit, seperti epidural, inhalasi

oksigen, memberikan getaran pada pinggang bagian bawah

Page 48: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

dengan alat khusus yang tersedia di rumah sakit (mesin TENS:

Transcutaneous nerve stimulation). (19)

Cara lainnya yang dapat dipakai adalah dengan minyak

esensial. Minyak esensial yang biasa dipakai di ruang

persalinan di rumah sakit di luar negeri adalah Lavender, Clary

Sage, Peppermint, Eucalyptus, Chamomile, Frankincense,

Jasmine, Rose, Lemon dan Mandarin. (19)

Penggunaan minyak

esensial yang benar dalam persalinan dapat mengurangi

kebutuhan seorang ibu akan obat-obatan seperti pethidin.

Minyak esensial yang mengandung senyawa keton dan fenol

berkhasiat bila digunakan pada saat ini karena sifat-sifat

analgesiknya. (21)

Penggunaan minyak esensial untuk membantu persalinan

sudah dikenal dengan baik. Pada sebuah rumah sakit di New

South Wales, Australia, misalnya minyak mawar dan lavender

digunakan untuk memperkuat kontraksi rahim. Umpan balik

menunjukkan bahwa kedua jenis minyak ini (campuran minyak

mawar dengan lavender) terutama berkhasiat untuk

memperkuat serta meningkatkan kontraksi dan sekaligus

meredakan nyeri serta gangguan kenyamanan pada persalinan.

(7)

Rosery (atau Salvia sclarea) memberikan khasiat yang

mendukung karena memudahkan ibu untuk mencapai relaksasi

Page 49: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

merupakan tujuan yang sangat penting dan hasilnya bukan

hanya mengurangi nyeri yang dirasakan oleh ibu selama proses

persalinan tetapi juga memungkinkan ibu agar tetap sadar dan

menikmati saat-saat terakhir kelahiran anaknya yang unik serta

sangat berharga.

Aromaterapi digunakan untuk mempengaruhi emosi

seseorang dan membantu meredakan gejala penyakit. Sari

minyak yang digunakan dalam aromaterapi ini berkhasiat untuk

mengurangi stress, melancarkan sirkulasi darah, meredakan

nyeri, mengurangi bengkak, menyingkirkan zat racun dari

tubuh, mengobati infeksi virus atau bakteri, luka bakar, tekanan

darah tinggi, gangguan pernafasan, insomnia (suka tidur),

gangguan pencernaan, dan penyakit lainnya. Aromaterapi

mempengaruhi sistem limbik di otak yang mempengaruhi

emosi, suasana hati dan memori, untuk menghasilkan

neurohormon di endorpin dan encephalin yang berfungsi untuk

menghilangkan rasa sakit dan serotonin yang berfungsi

menghilangkan stress serta kecemasan saat menghadapi

persalinan. (20)

2.3.4 Jenis Jenis Aroma Terapi(19)

1. Mawar (Rose)

Rose merupakan salah satu tanaman yang termasuk

dalam tanaman herbal aromatik karena memiliki aroma

Page 50: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

yang khas. Rose termasuk dalam divisi Magnoliophyta ,

karena tanaman rose merupakan tanaman berbunga bukan

monokotil maka digolongkan dalam kelas Magnoliopsida

yang tergabung dalam famili Lamiaceae. Tanaman yang

berasal dari negara Eropa ini secara luas digunakan di dunia

karena memiliki aroma khas dan kaya akan minyak atsiri

dan dipercaya sebagai aromaterapi yang mampu membantu

fungsi dan kerja otak.

Minyak esensial rose mengandung beberapa

komponen dengan konsentrasi yang berbeda-beda yang

dapat merangsang sistem saraf pusat terutama locus

cereleus untuk mensekresikan noradrenalin yang bersifat

stimulan sehingga dapat mempengaruhi kemampuan

kognitif seseorang. Literatur lain juga melaporkan bahwa

dampak pembau minyak esensial rose dapat merangsang

dan mengontrol kerja simpatis di sistem saraf pusat

sehingga mampu mempengaruhi daya konsentrasi dan

memori. Pada penelitian lain juga disebutkan bahwa

aromaterapi rose memiliki potensi untuk mempengaruhi

sistem limbik terutama amigdala.

Pada pemeriksaan electroencephalography (EEG)

didapatkan penurunan yang signifikan pada gelombang alfa

(8-12 Hz) pada bilateral regio mid-frontal. Penurunan alpha

Page 51: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

ini menandakan adanya peningkatan tingkat kewaspadaan

di otak. Tidak hanya gelombang alfa, selama inhalasi

aromaterapi rosemary, kekuatan gelombang beta (13-30

Hz) secara signifikan meningkat di daerah frontal.

Peningkatan pusat aktivasi biasanya ditandai dengan

penurunan aktivasi alpha dan peningkatan gelombang beta.

Meningkatnya gelombang beta di wilayah frontal

dihubungkan dengan kemampuan proses berpikir. Seperti

yang sudah disebutkan pada paragraf sebelumnya efek

stimulasi pada rangsangan sistem saraf otonom memang

berkaitan dengan kandungan 1,8-cineole dan alpha-pinele

yang terdapat pada minyak esensial rose. Kedua komponen

tersebut memiliki keterlibatan yang cukup penting dengan

aktivitas di sistem saraf pusat khususnya pada fungsi

kognitif. Komponen fungsi kognitif yang sering diteliti

salah satunya adalah atensi.

2. Rosemary

Rosmery melalui inhalasi dapat digunakan untuk

meningkatkan kewaspadaan, daya ingat, kecepatan dalam

berhitung. Rosmery merupakan jenis aromaterapi yang

digunakan melegakan otot.

Minyak ini memiliki efek menjadi ressive, anti-

septik, anti-spasmodik dan obat penenang ringan.

Page 52: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

Kemudian untuk mengontrol siklooksigenase I dan II,

mencegah aktifitas prostaglandin dan mengurangi rasa

sakit. Meskipun aromaterapi menggunakan herbal lain telah

menunjukkan efek pada metode pengurangan nyeri

persalinan. Dan juga merangsang sistem saraf pusat,

meningkatkan mood, menurunkan tekanan darah, sebagai

obat penenang analgesik.

3. Lavender

Lavender digunakan melalui inhalasi yang

bermanfaat mengurangi kecemasan pada pasien yang

mengalami dialisis, meningkatkan kenyamanan tidur, dan

menurunkan agitasi yang dimensia.

4. Lemon

Lemon merupakan aroma yang bermanfaat untuk

menenangkan suasana. Aromanya dapat meningkatkan rasa

percaya diri, lebih santai, dan menenangkan syaraf.

5. Jasmin

Jasmin merupakan aroma yang bisa menciptakan

suasana romantis. Akan tetapi aroma kuat bunga melati

justru menimbulkan udara menjadi tidak segar.

Page 53: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

6. Peppermint

Peppermint merupakan aroma yang sangat

menyegarkan, membangkitkan suasana, dapat mengurangi

sakit perut, mngurangi ketegangan dan dipercsya

mengurangi sakit kepala.

7. Sweet Almond dan Apricot Kernel

Minyak jenis ini merupakan base oil murni dan

ringan yang berperan sebagai emollient untuk melembutkan

dan menghaluskan kulit dan pemijatan.

2.3.5 Cara Menggunakan Aroma Terapi

Aroma dan kelembutan minyak esensial dapat mengatasi

keluhan fisik dan psikis. Minyak esensial diserap oleh tubuh

melalui berbagai cara yaitu : (19)

1. Melalui indra penciuman dengan menggunakan diffuser

Yang paling sederhana adalah melalui indra

penciuman, dengan mencium aroma dari minyak

esensial. Oleh sebab itu terapi ini disebut aroma-terapi.

Indra penciuman yang merangsang daya ingat kita yang

bersifat emosional dengan memberikan reaksi fisik

berupa tingkah laku. Aroma yang sangat lembut dan

menyenangkan dapat membangkitkan semangat

maupun perasaan tenang dan santai.

Page 54: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

Akses lewat jalur nasal jelas merupakan cara yang

paling cepat dan efektif untuk pengobatan permasalan

emosional seperti stres serta depresi (dan juga beberapa

tipe nyeri kepala). Hal ini terjadi karena hidung

mempunyai hubungan langsung dengan otak yang

bertanggung jawab dalam memicu efek minyak esensial

tanpa mempedulikan jalur yang dipakai untuk mencapai

otak. Hidung sendiri bukan organ pembau tetapi

mengubah suhu serta kelembaban udara yang dihirup

dan mengumpulkan setiap benda asing yang terhirup

masuk bersama udara pernapasan. (20)

Alat ini menggunakan listrik. Alat ini lebih

memungkinkan minyak aromaterapi untuk bisa lebih

menyebar ke seluruh ruangan yang lebih luas.

Kelebihan lain dari penggunaan alat ini adalah mampu

memecah minyak menjadi molekul yang terpisah

sehingga aroma akan lebih mudah dihirup. Kalau

minyak esensial dihirup, molekul-molekul atsiri dalam

minyak tersebut akan terbawa oleh arus turbulen ke

langit-langit hidung. Pada langit-langit hidung terdapat

bulu-bulu halus (silia) yang menjulur dari sel-sel

reseptor ke dalam saluran hidung. Kalau molekul

minyak terkunci pada bulu-buli ini, suatu pesan

Page 55: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

elektromagnetik (implus) akan ditransmisikan lewat

bulbus olfaktorius dan traktus olfaktorius ke dalam

sistem limbik.

Proses ini akan memicu respons memori dan

emosional yang lewat hipotalamus yang bekerja sebagai

pemancar serta regulator menyebabkan pesan tersebut

dikirim ke bagian otak yang lain badan bagian tubuh

lainnya. Pesan yang diterima akan diubah menjadi kerja

sehingga terjadi pelepasan zat-zat neurokimia yang

bersifat euforik, relaksan, sedatif atau stimulan menurut

keperluannya.

Bahan yang digunakan adalah uap minyak asistri,

diberikan 4 sampai 5 tetes dilarutkan dalam 200 ml air

dingin yang matang, diberikan secara inhalasi melalui

diffuser atau alat listrik. Jarak antara diffuser dengan

responden adalah 30 cm. setelah tercium wangi

aromaterapi mawar, pasien diminta relaks dan

menghirup wangi aromaterapi selama 30 menit.

Responden dikondisikan dalam ruangan dengan ukuran

antara 10-16 m2 dan tidak banyak ventilasi udara.

Page 56: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

2. Pijat

Pijat adalah hal yang paling umum digunakan.

Melalui pemijatan, minyak esensial yang digunakan

untuk memijat bisa menembus melalui kulit dan bisa

dibawa ke dalam tubuh, mempengaruhi jaringan

internal dan organ-organ tubuh. Minya esensial sangat

berbahaya jika diaplikasikan langsung ke kulit dalam

bentuk murni. Minyak esensial bisa digunakan setelah

diaplikasikan dengan minyak zaitun, minyak kedelai.

Pijat merupakan cara yang paling digemari untuk

menghilangkan lelah pada tubuh, memperbaiki sirkulasi

darah dan merangsang tubuh, untuk mengeluarkan

racun serta meningkatkan kesehatan pikiran. Dalam

penggunaannya digunakan 2 tetes minyak esensial dan

1 mililiter minyak pijat (21)

3. Kompres

Penggunaan aromaterapi dengan di kompres hanya

membutuhkan sedikit minyak esensial. Kompres hangat

dengan minyak aromaterapi dapat bermanfaat untuk

menurunkan nyeri punggung, dan nyeri perut (7)

4. Berendam

Cara lain untuk menggunakan aromaterapi adalah

dengan berendam. Dengan menambah minyak esensial

Page 57: PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI MAWAR TERHADAP …

ke dalam air hangat untuk berendam. Dengan berendam

minyak esensial akan membuat rileks dan nyaman

melarutkan pegal-pegal dan nyeri, juga memberi efek

yang merangsang dan mengembalikan energi. Pasien

juga memperoleh manfaat tambahan dari menghirup

aroma minyak esensial yang menguap dari air panas (7)

5. Menyemprotkan Minyak Aromaterapi

Masukan 180 ml air kedalam botol semprot.

Tambahkan 5-10 tetes minyak aromaterapi pada tiap

sekitar 30 ml. kocok dahulu, lalu sempotkan ke ruangan

untuk mendapatkan wangi serta manfaatnya.