Upload
dangnhi
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM
METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT
KRODAN, MAGUWOHARJO,
(Kajian
Rasio Lingkar Pinggang
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM
METABOLIK TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT DI DUSUN
MAGUWOHARJO, SLEMAN, YOGYAKARTA
(Kajian Body Mass Index, Lingkar Pinggang, dan
Rasio Lingkar Pinggang-pinggul)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Aloyna Repba
NIM : 058114154
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TAHAP II TENTANG SINDROM
DI DUSUN
SLEMAN, YOGYAKARTA
ii
iii
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
I can do everything through Him I can do everything through Him I can do everything through Him I can do everything through Him
who give me strengthwho give me strengthwho give me strengthwho give me strength
----Philippians 4 : 13Philippians 4 : 13Philippians 4 : 13Philippians 4 : 13----
Kupersembahkan karya ini untuk:
Bapa di Surga, Yesus Kristus dan Roh Kudus
Bapa ras Nandeku
Dika ras Tanta
Sahabat-sahabatku
Almamaterku
v
vi
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Bapa di surga, Yesus Kristus,
dan kepada Roh Kudus atas segala bimbingan, penyertaan dan perlindungan yang
tak henti-hentinya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini untuk
memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak memperoleh bantuan,
bimbingan, dan pengarahan, serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak atas pengorbanannya
baik waktu, tenaga maupun pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Rasa terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih karunia sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
2. Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, dan juga dosen pembimbing yang telah menyediakan
waktu dan tenaga untuk berdiskusi serta memberi saran dan masukan dalam
penyusunan skripsi ini.
3. dr. Fenty, M.Kes, Sp.PK, selaku dosen penguji atas masukan-masukan dan
saran yang berharga.
4. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt., selaku dosen penguji atas masukan-
masukan dan saran yang berharga.
5. dr. Rustamaji, M.Kes., yang telah banyak membantu dan membimbing
selama proses perijinan.
vii
6. Walikota Yogyakarta c.q BAPPEDA Sleman, yang telah memberikan ijin
untuk melakukan penelitian di Sleman.
7. Ketua Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada, yang telah memberikan ijin untuk
melakukan penelitian tentang sindrom metabolik.
8. Bapak Kepala Desa Maguwoharjo, Bapak Dukuh dan Bapak RW/RT yang
telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini.
9. A. Tri Priantoro, selaku dosen pembimbing akademis yang selalu memberi
motivasi pada penulis.
10. Semua dosen Fakultas Farmasi yang telah banyak memberikan ilmunya
kepada penulis.
11. Masyarakat dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta yang telah
bersedia menjadi responden dan telah meluangkan waktu untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner tanpa mempertanyakan iji penelitian.
12. Bapa ras Nande, serta kedua adikku yang merupakan perpanjangan tangan
Tuhan, yang selalu berdoa dan mencurahkan kasih sayang, serta memberi
dukungan moral, spiritual, maupun materiil. Cinta dan ketulusan kalian
merupakan kekuatan bagiku.
13. Sinta, Lya, Presty, Tika, Flora, Fanny, Sarah, Baba, Suster Bernadet, Hexa,
dan K’Ita terima kasih untuk segala perhatian, dukungan dan canda tawanya.
Kalianlah yang selalu mengingatkanku untuk tetap semangat dalam
mengerjakan ini semua.
viii
14. Mbak Ivone “Ipongisme”, Sr Amandine, dan Vika “Pikachu” teman
seperjuangan yang selalu mengingatkan, memberi semangat, motivasi, saran
dan bantuan dalam mengerjakan skripsi ini.
15. FKK angkatan 2005 khususnya kelas B yang selalu memberikan semangat
dan canda tawa.
16. Teman-teman KKN kelompok 30: Agathon, Angga, Bram, Weny, Dini, Tere,
Nancy, dan Fery yang mengajariku tentang hidup, dan persahabatan tanpa
imbalan apapun. Sesuai dengan moto KKN kelompok 30, sambil
mengacungkan jempol dan berkata “sebaiknya begitu”.
17. Paupauku yang mengajariku tentang semangat, kerja keras, loyalitas, dan
selalu menemaniku setiap saat. Finally I found you.
18. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangannya, maka penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan
demi sempurnanya skripsi ini. Mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagipenulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, dan kiranya skripsi ini
dapatmenjadi salah satu sumbangan bagi ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, Maret 2009
Penulis
ix
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 2009
Penulis,
Aloyna Repba
x
INTISARI
Sindrom metabolik merupakan sesuatu hal baru yang populer akhir-akhir
ini yang terjadi karena pola hidup modern yang serba cepat yang cenderung tidak
memperhatikan kesehatan. Ciri-cirinya antara lain perut membuncit, lingkar
pinggang besar, mengalami tekanan darah tinggi, terjadi peningkatan kadar
kolesterol, dan kadar gula darah yang cenderung tinggi. Pemberian edukasi
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
bahaya sindrom metabolik, sehingga dapat menekan jumlah masyarakat yang
mengalami sindrom metabolik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil responden secara
keseluruhan; mengetahui pengaruh pemberian edukasi tahap II tentang sindrom
metabolik terhadap perilaku responden; dan mengetahui profil Body Mass Index,
lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-pinggul responden pengaruh pemberian
edukasi tahap II ini. Penelitian ini menggunakan leaflet sebagai saran edukasi dan
menggunakan eksperimental semu (kuasi) dengan rancangan penelitian non-
randomized pretest-postest control group design menggunakan analisis statistik
Mann Whitney dengan taraf kepercayaan 90%.
Dari hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan nilai
signifikansi p<0,1 antar kelompok edukasi dan nonedukasi untuk kriteria Body
Mass Index, lingkar pinggang responden laki-laki dan perempuan, rasio lingkar
pinggang-lingkar pinggul responden laki-laki, dan kadar gula darah puasa. Profil
observasi III kelompok edukasi vs nonedukasi: Body Mass Index 26,7±3,5 vs
25,1±4,1 (kg/m2); LP laki-laki 93,6±7,1 vs 85,7±9,5 (cm); LP perempuan
93,5±9,3 vs 87,4±10,6 (cm); RLPP laki-laki 0,9±0,0 vs 0,9±0,1 dan RLPP
perempuan 0,9±0,1 vs 0,9±0,0.
Kata kunci: Sindrom Metabolik, edukasi, Body Mass Index, lingkar pinggang,
rasio lingkar pinggang-pinggul.
xi
ABSTRACT
Nowadays, because of modern lifestyle which often neglects the value of
healthy life, it gives way to metabolic syndrome to happen. The characteristics of
someone in whom the syndrome occurs are swelling stomach, expanding
measurement of waist, increasing blood pressure and cholesterol as well as blood
sugar level. One way to increase the awareness of the society towards the danger
of metabolic syndrome is by giving them enough knowledge related to it. The aim
of such effort is to prevent more people from having metabolic syndrome.
The aim of this research is to figure out overall profiles of the respondents;
to know how far the deliverance of the education in step II about metabolic
syndrome influences the behaviors of the respondents; and to know the profiles of
Body Mass Index (BMI), waist circumference (LP), waist-to-hip ratio (RLPP) of
the respondents receiving the education in step II. This research used leaflets as
the media to provide the information the society need to know and semi-
experiment (quasi) with non-randomized pretest-posttest control group design
research planning using statistical analysis of Mann Whitney’s 90 % confidence
level.
The result of this research, it can be seen that there is a great diversity
between educated and uneducated groups with gained p<0,1 for the criteria of
Body Mass Index (BMI), waist circumference (LP) of both sexes, waist-to-hip
ratio (RLPP) of male respondents, and blood sugar level in the period of fasting.
The second profile observation of educated vs uneducated groups, the result for
BMI is BMI 26,7±3,5 kg/m2 vs 25,1±4,1 kg/m
2; for LP are 93,6±7,1 vs 85,7±9,5
(cm) (male) and 93,5±9,3 vs 87,4±10,6 (cm) (female); for RLPP are 0,9±0,0 vs
0,9±0,1 (male) and 0,9±0,1 vs 0,9±0,0 (female).
Keywords: metabolic syndrome, education, Body Mass Index, waist
circumference, waist-to-hip ratio
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... iv
PRAKATA .................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... viii
INTISARI ..................................................................................................... ix
ABSTRACT …………………………………………………………………. x
DAFTAR ISI ………………………………………………………………. xi
DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. xv
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xvii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. xix
BAB I. PENGANTAR……………………………………………………… 1
A. Latar Belakang……………………………………………………......... 1
1. Perumusan Masalah……………………………………………...... 2
2. Keaslian Penelitian……………………………………………....... 3
3. Manfaat Penelitian……………………………………………….... 3
B. Tujuan ……………………………………………………................... 4
1. Tujuan Umum…………………………………………………….. 4
2. Tujuan Khusus…………………………………………………….. 4
xiii
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA………………….…………………… 5
A. Sindrom Metabolik…………………………………………………….. 5
1. Definisi ………………………………………………………….… 5
2. Pathogenesis ……………………………………………………… 6
3. Kriteria Diagnosis………………………………….…………….... 9
4. Penatalaksanaan Terapi………………………………………..…. 10
B. Kegemukan…………………………………………….………........... 10
1. Body Mass Index ………………………………….…………...…. 12
2. Lingkar Pinggang ………………………………………………… 13
3. Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul ………………………………… 14
C. Edukasi………………………………………………………………… 15
D. Perilaku………………………………………………………………... 15
1. Pengetahuan………………………………………………………. 16
2. Sikap……………………………………………………………… 16
3. Tindakan …………………………………………………………. 17
E. Landasan Teori……………………………………………………........ 17
F. Hipotesis……………………………………………………………….. 18
BAB III. METODE PENELITIAN………………………………………… 19
A. Jenis dan Rancangan Penelitian……………………………………….. 19
B. Variabel Penelitian…………………………………………………….. 20
1. Variabel Bebas……………………………………………………. 20
2. Variabel Tergantung……………………………………………… 21
C. Definisi Operasional…………………………………………….......... 21
xiv
D. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian …………………………….. 22
E. Subyek Penelitian …………………………………………………….. 22
F. Ruang Lingkup ………………………………………….……………. 25
G. Teknik Sampling ……………………………………………………… 25
H. Instrumen Penelitian ………………………………………………….. 25
I. Tata Cara Penelitian……………………………………………........... 26
1. Analisis Situasi…………………………..……………………….. 26
2. Pembuatan Kuisioner……………………………..…………........ 26
a. Pembuatan Kuisioner.……………………………………….. 26
b. Uji Coba Kuisioner……………...………………………....... 28
c. Uji Validitas……………………………...………………...... 28
d. Uji Reliabilitas………………………………………………. 29
3. Pembuatan Leaflet……………………………………………...... 29
4. Penyebaran Kuisioner……………………………………………. 30
5. Pemberian Edukasi……………………………………………….. 30
6. Wawancara Terstruktur………………………………………...... 31
7. Pengukuran Parameter…………………………............................ 31
8. Pengolahan Data………………………………………………….. 32
J. Analisis Data Penelitian………………………………………............ 32
K. Kesulitan Penelitian………………………………………………...…. 33
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………… 34
A. Profil Responden……………………………………………………... 34
B. Pengaruh Edukasi Tentang Sindrom Metabolik Terhadap Perilaku
xv
(Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan) Responden……………..……….. 39
C. Profil Body Mass Index, Lingkar Pinggang, dan Rasio Lingkar
Pinggang-Pinggul Observasi Awal, Observasi I dan Observasi III
Tentang Sindrom Metabolik ………………….……………………… 45
D. Rangkuman Pembahasan……………………………………………... 52
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN………………………..…………. 56
A. Kesimpulan…………………………………………….……….... 56
B. Saran…………………………………………………...…………. 57
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………... 58
LAMPIRAN……………………………………………………………….. 61
BIOGRAFI PENULIS…………………………………………………….. 119
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel I. Kriteria Sindrom Metabolik ………………...……………… 9
Tabel II. Klasifikasi WHO Yang Diusulkan Untuk Orang Dewasa
Asia …………………………………………..….…………. 13
Tabel III. Kriteria Sindrom Metabolik Hasil Modifikasi....................... 22
Tabel IV. Distribusi pernyataan favorable dan nonfavorable yang
terdapat dalam kuesioner ...................................................... 27
Tabel V. Profil Observasi Awal dan Observasi I Responden
di Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta
Terkait Kriteria Uji................................................................ 35
Tabel VI. Profil Observasi II dan Observasi III Responden di Dusun
Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta Terkait Kriteria
Uji ......................................................................................... 36
Tabel VII. Faktor Risiko Responden Observasi Awal, Observasi I
dan Observasi III Terkait Sindrom Metabolik …………….. 38
Tabel VIII. Jumlah responden dengan profil Body Mass Index ……….. 46
Tabel IX. Jumlah Responden dengan Profil Lingkar Pinggang
responden Laki-laki ………………………………………… 47
Tabel X. Jumlah Responden dengan Profil Lingkar Pinggang
responden Perempuan ………………………………………. 49
Tabel XI. Jumlah Responden dengan Profil Rasio Lingkar Pinggang-
Pinggul Responden Laki-laki ………………………………. 50
xvii
Tabel XII. Jumlah Responden dengan Profil Rasio Lingkar Pinggang-
Pinggul responden Perempuan ……………………………… 52
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Penderita Sindrom Metabolik …………………………..…… 6
Gambar 2. Mekanisme hubungan antara obesitas dan resistensi insulin… 8
Gambar 3. Seseorang yang mengalami obesitas apple shape and pear
shape …………………………………………………………. 12
Gambar 4. Pengukuran Lingkar Pinggang ………………………..……. 14
Gambar 5. Pengukuran Lingkar Pinggang-Pinggul ……………………. 15
Gambar 6. Skema Rancangan Penelitian Non-Randomized Pretest-Postest
Control Group Design (Tahap II) …………………………... 20
Gambar 7. Bagan Pembagian Subyek Penelitian ………………………. 24
Gambar 8. Nilai Rata-Rata Kuisioner Observasi Awal, Observasi I,
Observasi III Kelompok Edukasi vs Nonedukasi ………..... 40
Gambar 9. Nomor Soal Terkait Body Mass Index, Lingkar Pinggang, dan
Ratio Lingkar Pinggang-Pinggul vs Selisih Observasi I-Observasi
Awal ……………………………………………………….... 41
Gambar 10. Nomor Soal Terkait Body Mass Index, Lingkar Pinggang, dan
Ratio Lingkar Pinggang-Pinggul vs Selisih Observasi III-
Observasi Awal …………………………………………….. 42
Gambar 11. Profil rata-rata BMI responden edukasi vs nonedukasi ….… 45
Gambar 12. Profil rata-rata lingkar pinggang laki-laki responden edukasi vs
nonedukasi ………………………………………………….. 47
Gambar 13. Profil rata-rata lingkar pinggang perempuan responden edukasi
xix
vs nonedukasi ………………………………………………. 48
Gambar 14. Profil rata-rata rasio lingkar pinggang-pinggul laki-laki
responden edukasi vs nonedukasi ………………………...… 50
Gambar 15. Profil rata-rata rasio lingkar pinggang-pinggul perempuan
responden edukasi vs nonedukasi ……………………….….. 51
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Komisi Etik Kedokteran ………..……. 62
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian Bappeda Sleman ……………………... 63
Lampiran 3. Kuesioner Penelitian ……………………………………….. 64
Lampiran 4. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi Awal Responden
Terkait BMI ………………………………………….....…. 68
Lampiran 5. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 1 Responden
Terkait BMI ………………………………………….....….. 69
Lampiran 6. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 2 Responden
Terkait BMI ………………………………………...……… 70
Lampiran 7. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 3 Responden
Terkait BMI ……………………………………………...... 71
Lampiran 8. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi Awal Responden
Terkait Lingkar Pinggang (Perempuan) ……………………. 72
Lampiran 9. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 1 Responden
Terkait Lingkar Pinggang (Perempuan) ……………..….…. 73
Lampiran 10. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 2 Responden
Terkait Lingkar Pinggang (Perempuan) …………………… 74
Lampiran 11. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 3 Responden
Terkait Lingkar Pinggang (Perempuan) ……………...……. 75
Lampiran 12. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi Awal Responden
Terkait Lingkar Pinggang (Laki-laki) ……………………… 76
xxi
Lampiran 13. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 1 Responden
Terkait Lingkar Pinggang (Laki-laki) …………………...…. 77
Lampiran 14. Uji Normalitas Profil Observasi 2 Responden Terkait Lingkar
Pinggang (Laki-laki) ……………………………………….. 78
Lampiran 15. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 3 Responden
Terkait Lingkar Pinggang (Laki-laki) ………………….…… 79
Lampiran 16. Uji Normalitas dan Hipotesis Kebermaknaan Profil Observasi
Awal Responden Terkait Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul
(Perempuan) …………………………………………….….. 80
Lampiran 17. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 1 Responden
Terkait Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul (Perempuan) ….. 81
Lampiran 18. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 2 Responden
Terkait Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul (Perempuan) ….. 82
Lampiran 19. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 3 Responden
Terkait Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul (Perempuan) ..… 83
Lampiran 20. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi Awal Responden
Terkait Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul (Laki-laki) …….. 84
Lampiran 21. Uji Normalitas Profil Observasi 1 Responden Terkait Rasio
Lingkar Pinggang-Pinggul (Laki-laki) ……………………. 85
Lampiran 22. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 2 Responden
Terkait Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul (Laki-laki) ….….. 86
Lampiran 23. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 3 Responden
Terkait Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul (Laki-laki) ….….. 87
xxii
Lampiran 24. Hasil Wawancara Responden ………………………………. 88
Lampiran 25. Hasil skoring Kuisioner Observasi III Responden Edukasi
Non Lab ................................................................................ 108
Lampiran 26. Hasil skoring Kuisioner Observasi III Responden Non Edukasi
Laboratorium ........................................................................ 109
Lampiran 27. Hasil skoring Kuisioner Observasi III Responden Edukasi
Laboratorium ........................................................................ 110
Lampiran 28. Hasil skoring Kuisioner Observasi III Responden Non Edukasi
Non Tes Laboratorium .......................................................... 111
Lampiran 29. Informed Consent Responden Edukasi Non Laboratorium
..……………………………………………………………… 113
Lampiran 30. Informed Consent Responden Edukasi Laboratorium ........... 114
Lampiran 31. Informed Consent Responden Non Edukasi Non Laboratorium
………………………………………………………………. 115
Lampiran 32. Informed Consent Responden Non Edukasi Laboratorium .. 116
Lampiran 33. Leaflet Penelitian ……………………………………………. 117
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Organisasi Kesehatan Dunia, Program Edukasi Kolesterol Nasional
Amerika Serikat, dan Federasi Kencing Manis Internasional (IDF) telah
mendefinisikan sindrom metabolik. Seseorang dikatakan mempunyai sindrom
metabolik jika mengalami kegemukan di perut atau obesitas sentral,
meningkatnya kadar trigliserida, turunnya kadar kolesterol HDL (high density
lipoprotein), meningkatnya tekanan darah, serta meningkatnya glukosa plasma
atau telah didiagnosis terkena kencing manis tipe 2. Apabila sindrom metabolik
tidak tertangani secara signifikan, penderita dapat terserang kencing manis tipe 2
serta penyakit jantung dan pembuluh darah atau kardiovaskular. Studi
International Diabetes Federation menyebutkan, diperkirakan 20-25 persen dari
penduduk dewasa dunia mengalami sindrom metabolik (Arief, 2008).
Obesitas khususnya obesitas sentral menyebabkan resisten insulin yang
ditandai dengan penurunan responden jaringan terhadap hormone insulin.
Resistensi nsulin merupakan kemampuan primer dari insulin untuk menurunkan
kadar glukosa darah. Hiperinsulinemia adalah suatu keadaan dimana seseorang
dengan resistensi insulin mempunyai kadar insulin lebih banyak dari normal.
Resistensi insulin merupakan bagian umum yang penting dari sindrom metabolik
dan mungkin memiliki hubungan dengan faktor yang lainnya menjadi cluster.
2
Sebagai contoh, hiperinsulinemia menyebabkan peningkatan produksi trigliserida
di hati dan retensi garam di ginjal yang efeknya dapat meningkatkan sirkulasi
lemak dan tekanan darah (Alessio, 2004).
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa obesitas telah
menjadi masalah epidemi dunia. Di Indonesia prevalensi obesitas pada tahun 2002
diperkirakan telah mencapai kisaran 22% - 24% atau sekitar 48-53 juta penduduk.
Sedangkan data kenaikan obesitas di Amerika Serikat mencapai jumlah 31% pada
tahun 2000, dari jumlah 15% dua dekade sebelumnya (Arief, 2007).
Penelitian ini dilakukan di dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman
Yogyakarta berdasarkan data puskesmas pada periode Juli-Desember 2007
menunjukkan bahwa dari 63 orang yang berobat, terdapat 12 orang yang
menderita penyakit generatif. Pemberian edukasi pada penelitian ini dengan
perpanjangan masa waktu edukasi (±6 bulan) diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang sindrom metabolik dengan harapan masyarakat
dapat lebih memahami betapa pentingnya menjaga kesehatan untuk menghindari
faktor risiko dari sindrom metabolik dengan cara melakukan pola hidup yang
sehat.
1. Perumusan masalah
Perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Seperti apakah profil responden yang meliputi Body Mass Index, lingkar
pinggang, rasio lingkar pinggang-pinggul, tekanan darah, kadar gula darah
puasa, dan kadar kolesterol total?
3
b. Apakah ada pengaruh dari pemberian edukasi tahap II tentang sindrom
metabolik terhadap perilaku (pengetahuan, sikap, dan tindakan) responden
berdasarkan kuesioner?
c. Seperti apakah profil Body Mass Index, lingkar pinggang, rasio lingkar
pinggang-pinggul responden pengaruh pemberian edukasi tahap II?
2. Keaslian penelitian
Penelitian sejenis yang pernah dilakukan yaitu “Pengaruh Pemberian
Edukasi Tentang Sindrom Metabolik Terhadap Perilaku Masyarakat Dusun
Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta (Kajian Body Mass Index, Lingkar
Pinggang, Dan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul)” dengan lama masa penelitian
3 bulan (Hutami, 2008).
Penelitian ini merupakan lanjutan penelitian sebelumnya dengan
menggunakan metode kuesioner yang diberikan sebelum dan sesudah pemberian
edukasi (informasi) tentang Sindrom Metabolik berupa leaflet, selain itu
dilakukan juga wawancara terstruktur dengan masyarakat. Perbedaan penelitian
ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada lama masa penelitian yang lebih
panjang (6 bulan) dibanding kelompok sebelumnya.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan pengetahuan
tentang sindrom metabolik khususnya terkait Body Mass Index, lingkar pinggang,
dan rasio lingkar pinggang-pinggul pada responden.
4
b. Manfaat praktis
Data yang diperoleh diharapkan dapat digunakan sebagai acuan pihak-
pihak terkait dalam memberikan informasi tentang sindrom metabolik terkait
Body Mass Index, lingkar pinggang, dan rasio lingkar pinggang-pinggul sehingga
dapat mencegah dan menekan jumlah penderita sindrom metabolik.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi
tahap II tentang sindrom metabolik terhadap perilaku responden terkait Body
Mass Index, lingkar pinggang, dan rasio lingkar pinggang-pinggul.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui profil responden yang meliputi Body Mass Index, lingkar
pinggang, rasio lingkar pinggang-pinggul, tekanan darah, kadar gula darah
puasa, dan kadar kolesterol total.
b. Mengetahui pengaruh dari pemberian edukasi tahap II tentang sindrom
metabolik terhadap perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) responden
berdasarkan kuesioner.
c. Mengetahui profil Body Mass Index, lingkar pinggang, dan rasio lingkar
pinggang-pinggul responden dengan pengaruh pemberian edukasi tahap II.
5
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Sindrom Metabolik
1. Definisi
Sindrom metabolik merupakan suatu kumpulan penyakit subklinik dan
klinik akibat pola hidup yang tidak sehat. Pola hidup dalam hal ini terdiri dari pola
makan dan pola aktivitas. "Pola hidup Barat" atau Westernized seperti gemar
mengonsumsi junk food, makanan berlemak dan makanan yang manis-manis.
Dalam waktu agak lama, bila kebiasaan buruk ini berlanjut akan mengakibatkan
obesitas, terutama yang berbahaya adalah jenis obesitas abdominal. Obesitas jenis
ini banyak terjadi pada orang Indonesia. Lemak cenderung lebih mudah ditimbun
di daerah perut (peritonium) namun lebih mudah pula untuk mengalami lipolisis
sehingga akan terdapat dalam jumlah besar di peredaran darah. Komposisi lemak
yang tinggi dalam darah (dislipidemia atherogenik) memicu timbulnya
atherosklerosis, kecenderungan trombosis dan kelainan kardiovaskuler lain.
Gangguan yang terdapat dalam sindrom metabolik ini ada 10 macam, di antaranya
obesitas abdominal, prediabetes-diabetes, dislipidemia aterogenik, penyakit
jantung koroner, hipertensi, kecenderungan trombosis, kelainan fungsi fibrinolisis,
gangguan fungsi endotel, kenaikan kadar kortisol dan perlemakan hati
(Tjokroprawiro, 2006).
6
Gambar 1. Penderita Sindrom Metabolik (Daniel, 2006)
2. Patogenesis
Obesitas biasanya merupakan hasil dari kombinasi faktor genetik dengan
gaya hidup tidak sehat dengan karakteristik kurangnya nutrisi dan sedikitnya
aktifitas. Hal ini dekat hubungannya dengan terjadinya diabetes tipe 2, hipertensi,
dislipidemia, dan penyakit kardiovaskulardan mekanisme yang paling penting
adalah resistensi insulin. Metabolik abnormal yang sering terjadi dengan ciri-ciri
menurunnya kerja insulin di jaringan otot, jaringan adipose dan hati (Caballero,
2003).
Asam lemak bebas atau Free Fatty Acids (FFAs) disimpan sebagai
trigliserida di adiposa dan merupakan sumber energi terpenting selama kondisi
puasa. Insulin merupakan penghambat lipolisis yang kuat dan menahan pelepasan
free fatty acids (FFAs) dari jaringan adipose dengan menghambat hormone-
sensitive lipase enzyme. Asam lemak memblok oksidasi glukosa dan transport
7
glukosa, dan juga menyebabkan dislipidemia aterogenik dengan menginduksi
produksi very low-density lipoprotein (VLDL) yang kemudian menaikkan
trigliserida dan apolipoprotein B (ApoB) yang disertai turunnya high density
lipoprotein cholesterol (HDL-c) (Anonim, 2005c). Asam lemak yang tersirkulasi
sampai ke hati dapat menurunkan sensitifitas insulin di jaringan (Triplitt,
Reasner, and Isley, 2005).
Tumor Necrosis Factor α (TNF-α) memegang peranan pusat pada respon
inflamasi dengan menaikkan molekul adhesi di jaringan dan menstimulasi
produksi sitokin proinflamasi, prostaglandin dan nitrat oksida (Triplitt, Reasner,
and Isley, 2005). Jaringan adipose yang berlebih (khususnya pada jaringan lemak
di abdomen) dengan mengeluarkan sitokin inflamasi dapat meningkatkan
resistensi insulin pada otot skeletal (Anonim, 2005c).
Leptin merupakan hormon yang diproduksi jaringan lemak tubuh
(adiposit). Leptin mengatur pemasukan makanan dan mengontrol distribusi lemak
dan penyimpanannya di dalam tubuh. Pada saat kadar lemak dalam tubuh
seseorang turun berarti produksi leptin berkurang, maka hipotalamus mendeteksi
hal tersebut sebagai sinyal yang menstimulasi keinginan seseorang untuk makan.
Demikian juga ketika kadar lemak dalam tubuh seseorang melebihi pada kadar
biasanya berarti kadar leptin naik dan hal ini dianggap sebagai sinyal ini bahwa
seseorang menurunkan keinginannya untuk makan (Anonim, 2006).
Seseorang yang mengalami obesitas terjadi mutasi gen pada produksi
leptin, umumnya terjadi pada pengkodean untuk reseptor leptin. Contohnya
seseorang mengalami mutasi gen akan tetap merasa lapar meskipun sudah makan
8
banyak dan hal ini membuat seseorang tersebut untuk makan terus (Anonim,
2006).
Adiponektin merupakan hormon yang dikeluarkan oleh jaringan adiposa
yang dapat meningkatkan sensitifitas insulin dengan meningkatkan sinyal secara
intraselular (Caballero, 2003), sehingga obesitas sentral berhubungan langsung
dengan penurunan produksi adiponektin, yang merupakan adiposa spesifik yang
bersifat antidiabetik, antiarteriosklerotik dan antiinflamasi (Anonim, 2005c).
Gambar 2. Mekanisme hubungan antara obesitas dan resistensi insulin
(Cabellero, 2003)
9
3. Kriteria diagnosis
Seseorang dengan intoleransi glukosa atau diabetes tipe 2 mempunyai
risiko terjadinya sindrom metabolik (Anonim, 2005c). Kriteria diagnosis
sangatlah penting untuk menentukan seseorang mengalami sindrom metabolik
atau tidak, untuk itulah saat ini ada berbagai kriteria diagnosis sindrom metabolik
yang digunakan, diantaranya yaitu kriteria NCEP ATP III (The National
Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel) tahun 2001, WHO
(World Health Organization) tahun 1998 dan IDF (International Diabetes
Federation) tahun 2005.
Tabel I. Kriteria Sindrom Metabolik
Faktor Risiko
NCEP ATP III
Tahun 2001
WHO
Tahun 1998
IDF
Tahun 2005
Batasan Batasan Batasan
Obesitas sentral (RLPP)
Perempuan
Laki-laki
Body Mass Index
-
>0,90
>0,85
=23 kg/m2 *
-
Obesitas abdominal (LP)
Perempuan
Laki-laki
≥ 80 cm *
≥ 90 cm *
-
> 80 cm *
> 90 cm *
Tekanan darah ≥130/80mmHg >140/90 mmHg >130/>85mmHg
Glukosa puasa > 110 mg/dL - > 100 mg/dl
Trigliserida ≥150 mg/dL > 150 mg/dL > 150 mg/dl
Kolesterol high-density
lipoprotein
Perempuan
Laki-laki
< 50 mg/dL
< 40 mg/dL
< 39 mg/dL
< 35 mg/dL
< 50 mg/dl
< 40 mg/dl
Mikroalbuminuria
Rerata ekskresi albumin urin
Rasio albumin : kreatinin
-
>20 mg/menit
=30 mg/gram
-
*Disesuaikan dengan kriteria orang Asia dewasa
10
4. Penatalaksanaan Terapi
Menurut rekomendasi International Diabetes Federation, setelah
diagnosis sindrom metabolik ditegakkan harus dilakukan manajemen kondisi yang
agresif dan tidak kenal kompromi dengan tujuan menurunkan risiko penyakit
kardiovaskular dan diabetes tipe 2, dengan melakukan:
a. Intervensi primer
Badan International Diabetes Federation merekomendasikan pola hidup
sehat sebagai manajemen terapi primer untuk sindrom metabolik, diantaranya
pembatasan jumlah kalori (untuk mencapai penurunan berat badan 5-10% di
tahun pertama), meningkatkan aktifitas fisik dan perubahan komposisi diet.
b. Intervensi sekunder
Terapi obat dapat dilakukan untuk mengobati sindrom metabolik jika
perubahan pola hidup tidak cukup dengan pertimbangan terjadi peningkatan risiko
penyakit kardiovaskular. Diperlukan terapi yang tepat yang dapat mengatur
mekanisme dari sindrom metabolik secara keseluruhan, dan demikian terjadi
penurunan dampak dari semua faktor risiko dan metabolik jangka panjang dan
konsekuensi kardiovaskular. Mekanisme ini tidak diketahui dan tidak tersedianya
agen farmakologik yang spesifik (Anonim, 2005a).
B. Kegemukan
Kegemukan didefinisikan sebagai terdapatnya lemak tubuh dalam jumlah
abnormal, yang mengakibatkan overweight dan obesitas pada keadaan tinggi
badan, dan jumlah otot tertentu (Tjay dan Raharja, 2002). Overweight memiliki
11
kelebihan berat badan dari otot, tulang, lemak, dan atau air. Sedangkan obesitas
memiliki jumlah ekstra lemak tubuh yang tinggi. Pengukuran overweight dan
obesitas yang paling mudah adalah menggunakan Body Mass Index (Anonim,
2008c).
Overweight atau obesitas dapat menyebabkan risiko berbagai macam
penyakit seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes tipe 2, bermasalah dengan
pernafasan dan kanker (Anonim, 2008c).
Penyebab dasar terjadi overweight dan obesitas adalah
ketidakseimbangan energi antara kalori yang masuk dengan kalori yang keluar.
Overweight dan obesitas meningkat di dunia sebagai akibat dari :
a. Perubahan pola diet tentang peningkatan pemasukan energi dari makanan
dengan tinggi lemak dan gula tapi rendah vitamin, mineral dan mikronutrien
lainnya.
b. Tren tentang penurunan aktivitas fisik dengan meningkatnya tabiat duduk
diam pada berbagai kegiatan, perubahan model transportasi dan peningkatan
urbanisasi. (Anonim, 2008a).
Distribusi lemak dalam tubuh memegang peranan penting pada kondisi
obesitas dengan penyakit jantung, stroke dan arthritis. Lemak di abdominal
merupakan faktor risiko paling tinggi terjadinya penyakit daripada penyimpanan
di pantat, pinggul, dan paha. Estrogen merupakan salah satu hormon yang dimiliki
wanita dan dapat membantu distribusi lemak dalam tubuh. Wanita pada kondisi
usia anak-anak dapat terjadi penumpukan lemak di bagian tubuh terbawah (pear
12
shape), sedangkan penyimpanan lemak terjadi di sekitar perut (apple shape)
terjadi pada wanita dengan kondisi usia postmenopose (Anonim, 2009b).
Gambar 3. Seseorang yang mengalami obesitas apple shape and pear shape
(Simon, 2007)
1. Body Mass Index
Pengukuran obesitas yang paling luas digunakan adalah Indeks Massa
Tubuh/ Body Mass Index. Pengukuran ini dihitung dengan cara berat badan dalam
kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter persegi (kg/m2). Nilai ini tidak
terikat oleh usia atau jenis kelamin. Dengan menggunakan pengukuran Body Mass
Index, otoritas kesehatan nasional dan internasional menentukan poin cut-off
untuk mengklasifikasikan individu dengan berat badan normal, berlebih
(overweight), dan obese. Terdapat beberapa keterbatasan tertentu untuk
menggunakan Body Mass Index, diantaranya anak-anak (yang masih dalam
pertumbuhan), wanita hamil dan orang yang sangat berotot seperti atlit (Anonim,
2008b).
13
Body Mass Index merupakan salah satu metode yang dapat menilai
seseorang mengalami overweight dan obesitas karena penghitungannya hanya
menghendaki tinggi badan dan berat badan. Para klinisi dan masyarakat umum
dapat menggunakan cara ini karena murah dan mudah (Anonim, 2009a).
Banyaknya perbedaan nilai kategori yang ditetapkan untuk Body Mass
Index, maka WHO melalui International Association for the Study of Obesity
untuk kawasan Pasifik Barat mengajukan klasifikasi berat badan dengan
menggunakan Body Mass Index pada orang Asia.
Tabel II. Klasifikasi WHO Yang Diusulkan Untuk Orang Dewasa Asia
BMI (kg/m2) Klasifikasi Risiko penyakit penyerta
< 18,5 Rendah (tetapi risiko-
risiko masalah klinis
meningkat)
18,5 – 22,9 Underweight
(kekurangan berat badan)
Rata-rata
= 23 Normal
23 – 24,9 Overweight (kelebihan
berat badan)
Meningkat
25 – 29,9 Obesitas I Sedang
= 30 Obesitas II Berbahaya
2. Lingkar pinggang
Lingkar pinggang dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai
jumlah lemak total dalam tubuh, dan lemak di rongga perut. Semakin besar
lingkar pinggang, semakin besar pula risiko akan terkena penyakit diabetes,
kolesterol, hipertensi, dan sesak nafas. Lingkar pinggang adalah indikator untuk
menentukan obesitas abdominal, berkolerasi dengan Body Mass Index dan rasio
lingkar pinggang-pinggul (Anonim, 2005b).
14
Pengukuran lingkar pinggang di puncak Krista iliaka. Pita pengukur
diletakkan secara horisontal pada bidang datar sekeliling perut pada puncak iliac.
Pembacaan pita pengukur rapat tetapi tidak menekan kulit dan sejajar dengan
lantai. Pengukuran dilakukan pada pengeluaran nafas yang terakhir (Grundy et al,
2005).
Gambar 4. Pengukuran Lingkar Pinggang (Gesensway, 2008)
3. Lingkar Pinggang-Pinggul
Rasio lingkar pinggang-pinggul diperoleh dengan cara menghitung
perbandingan antara lingkar pinggang (cm) dan lingkar pinggul (cm). Pengukuran
lingkar pinggul pada diameter yang terbesar dari bokong, dengan menggunakan
meteran yang biasa digunakan oleh penjahit (Anonim, 2003). Kelemahan
pengukuran menggunakan rasio lingkar pinggang-pinggul sebagai indikator
obesitas diantaranya rasio lingkar pinggang-pinggul kurang valid untuk
15
perempuan, kurang valid pada kelompok etnis tertentu, dan kurang valid pada
perempuan dengan pinggul kecil. Oleh karena itu, untuk penentuan obesitas
abdominal, pengukuran lingkar pinggang lebih dianjurkan (Egger dan Swinburn,
1996).
Gambar 5. Pengukuran Lingkar Pinggang-Pinggul
(Scott, 2008)
C. Edukasi
Pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan adalah suatu kegiatan
yang dilakukan dengan cara persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberi
informasi, memberi kesadaran sebagai upaya agar masyarakat dapat berperilaku
sehat. Pendidik kesehatan adalah semua petugas kesehatan dan siapa saja yang
berusaha untuk mempengaruhi individu atau masyarakat guna meningkatkan
kesehatan mereka (Notoatmodjo, 2003).
D. Perilaku
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organisme)
terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan
The linked image cannot be display ed. The file may hav e been mov ed, renamed, or deleted. V erify that the link points to the correct file and location.
16
kesehatan, makanan, serta lingkungan. Batasan ini mempunyai 2 unsur pokok,
yakni respon dan stimulus atau perangsangan. Respon atau reaksi manusia, baik
bersifat pasif (pengetahuan, persepsi, dan sikap), maupun bersifat aktif (tindakan
yang nyata atau practice); sedangkan stimulus atau rangsangan di sini terdiri dari
4 unsur pokok, yakni sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, dan
lingkungan (Notoatmodjo, 2002).
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan
terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2002).
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang (overt behaviour). Pengetahuan yang dicakup
didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yakni (a) Tahu (know); (b)
Memahami (comprehension); (c) Aplikasi (application); (d) Analisis (Analysis);
(e) Evaluasi (Evaluation) (Notoatmodjo, 2002).
2. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau
aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap itu
masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah
17
laku terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek di
lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap obyek (Azwar, 1995).
3. Tindakan
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt
behavior). Untuk mewujudkan sikap menjadi perbuatan nyata diperlukan factor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas,
selain itu diperlukan juga faktor dukungan dari pihak lain (Notoatmodjo, 2002).
E. Landasan teori
Perilaku merupakan hasil interaksi antara pengetahuan, sikap dan
tindakan. Pengetahuan didapat dari penginderaan seseorang terhadap lingkungan
sekitar lalu disikapi dengan memberikan penilaian apakah pengetahuan tersebut
memberikan manfaat bagi dirinya dan kemudian dipraktekkan dalam tindakan.
Pemberian edukasi tentang sindrom metabolik kepada responden
merupakan bentuk informasi yang diberikan dengan leaflet. Informasi yang
diberikan meliputi pengaturan pola makan, rutin berolahraga dan cek kesehatan
rutin. Dari pemberian informasi ini diharapkan terjadi perubahan perilaku
responden kearah yang lebih baik. Perubahan perilaku yang dimaksud di sini
adalah perubahan dari tingkat pengetahuan responden tentang faktor risiko
terjadinya sindrom metabolik yang kemudian disikapi baik oleh responden dan
responden mempraktekkannya dalam tindakan. Perubahan perilaku yang
diharapkan pada nilai kuesioner dan parameter Body Mass Index, lingkar
pinggang dan rasio lingkar pinggang pinggul.
18
F. Hipotesis
Pemberian edukasi (informasi) mengenai sindrom metabolik
mempengaruhi perilaku responden dengan meningkatkan nilai kuesioner dan
kualitas hidup untuk mencegah terjadinya sindrom metabolik khususnya untuk
parameter Body Mass Index, lingkar pinggang, dan rasio lingkar pinggang-pinggul
pada responden.
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu (kuasi).
Penelitian eksperimental adalah penelitian yang observasinya dilakukan terhadap
efek dan manipulasi peneliti terhadap satu atau sejumlah ciri (variable) subyek
penelitian. Manipulasi adalah setiap tindakan terhadap subyek penelitian, yang
dengan tindakan tersebut menimbulkan efek yang kemudian efek tersebut
dipelajari. Penelitian eksperimental kuasi adalah penelitian yang bila peneliti tidak
mungkin mengontrol semua variable luar, sehingga perubahan yang terjadi pada
efek tidak sepenuhnya oleh pengaruh perlakuan (Pratiknya, 2001).
Rancangan penelitian yang digunakan adalah non-randomized pretest-
postest control group design untuk melihat pengaruh edukasi tentang sindrom
metabolik terhadap perilaku yang menggambarkan parameter Body Mass Index,
lingkar pinggang, dan rasio lingkar pinggang-pinggul di dusun Krodan,
Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Menurut rancangan ini pembagian subyek
dalam kelompok tidak dilakukan secara random, sehingga pengendalian terhadap
variabel luar dan sumber-sumber invaliditas tidak begitu kuat (Pratiknya, 2001).
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan sampling kuota.
Purposive sampling digunakan jika peneliti mempunyai pertimbangan-
pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampel atau penentuan sampel untuk
tujuan tertentu. Pertimbangan lain adalah masalah lokasi atau tempat responden
20
yang akan diteliti lebih mudah dikunjungi dan efisiensi waktu penelitian.
Sedangkan sampling kuota digunakan untuk penentuan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (jatah) yang dikehendaki. Caranya
menetapkan dasar jumlah sampel yang diperlukan, kemudian menetapkan jumlah
(jatah yang diinginkan), maka jatah tersebut dijadikan dasar untuk mengambil unit
sampel yang diperlukan (Riduwan, 2008). Pretest-postest control group design
merupakan rancangan yang melakukan pengukuran sebelum dan sesudah
pemberian perlakuan pada subyek. Perbedaan kedua hasil pengukuran tersebut
dianggap sebagai efek perlakuan (Pratiknya, 2001).
0>............(X1).............01>————— (X2)—————02
0>............( - )..............01>————— ( - )—————02
Gambar 6. Skema Rancangan Penelitian Non-Randomized
Pretest-Postest Control Group Design (Tahap II)
Keterangan:
0 = Observasi awal; (X1&2) = Perlakuan/edukasi; 01 = Observasi I
.... = Garis kegiatan kelompok sebelumnya; ( - ) = non edukasi; 02 = Observasi III
B. Variabel
1. Variabel bebas
a. Pemberian edukasi (informasi) tentang sindrom metabolik kepada
responden terkait Body Mass Index, lingkar pinggang, dan rasio lingkar
pinggang-pinggul.
21
2. Variabel tergantung
a. Perilaku (pengetahuan, sikap, dan tindakan) responden tentang sindrom
metabolik terkait Body Mass Index, lingkar pinggang, dan rasio lingkar
pinggang-pinggul.
C. Definisi Operasional
1. Responden adalah masyarakat yang tinggal dan atau bekerja di dusun Krodan,
Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta baik laki-laki maupun perempuan yang
memiliki kriteria inklusi sesuai dengan penelitian ini.
2. Edukasi adalah pemberian informasi tertulis dan atau lisan tentang sindrom
metabolik dengan media berupa leaflet.
3. Perilaku adalah semua aktivitas dari masyarakat yang merupakan respon
adanya stimulus dari luar yang akan berpengaruh terhadap pengetahuan, sikap,
dan tindakan dari setiap orang.
4. Profil subyek pada penelitian ini meliputi Body Mass Index, lingkar pinggang,
rasio lingkar pinggang-pinggul, tekanan darah, kadar gula darah puasa, dan
kadar kolesterol total.
5. Parameter sindrom metabolik yang ingin diketahui pada penelitian ini adalah
BMI, lingkar pinggang dan rasio llingkar pinggang pinggul.
6. Kriteria sindrom metabolik dalam penelitian ini merupakan kriteria modifikasi
dari kriteria WHO tahun 1998 dengan kriteria NCEP ATP III tahun 2001.
Sindrom metabolik dapat ditegakkan bila didapatkan ≥3 faktor risiko berikut:
22
Tabel III. Kriteria Sindrom Metabolik Hasil Modifikasi
Kriteria Batasan
Body Mass Index ≥23kg/m2
Lingkar pinggang
Pria
wanita
≥90 cm
≥80 cm
Rasio lingkar pinggang-pinggul
Pria
Wanita
>0,90
>0,85
Tekanan darah ≥130/90mmHg
Kadar gula darah puasa >100mg/dL
Kadar kolesterol total >200mg/dL
D. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman,
Yogyakarta. Dusun Krodan terdiri dari 5 wilayah, yaitu Krodan RW 03 yang
terdiri dari RT 01 dan RT 02, Timbulrejo RW 04 yang terdiri dari RT 03 dan RT
04, Paingan RW 05 yang terdiri dari RT 05, RT 06, dan RT 07. Pomahan RW 06
yang terdiri dari RT 08, dan RT 09, dan Taman Cemara yang terdiri dari RT 10,
RT 11, RT 12, RT 13, dan RT 14. Penelitian ini dimulai pada awal Mei 2008 dan
selesai awal Oktober 2008.
E. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini memiliki kriteria inklusi sebagai masyarakat di
dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta baik laki-laki maupun perempuan yang
tinggal dan atau bekerja, berusia 40 ± 5 tahun, memiliki Body Mass Index ≥ 23,
dan belum pernah menjalani terapi penyakit terkait Sindrom Metabolik. Kriteria
eksklusi meliputi responden hamil di tengah penelitian, menggunakan obat-obat
terkait sindrom metabolik, tidak bersedia mengikuti penelitian sampai selesai.
23
Responden penelitian pada tahap Observasi awal terdiri dari 80 orang (41
responden kelompok edukasi dan 39 responden kelompok nonedukasi), saat
penelitian tahap Observasi III ini berlangsung jumlah responden yang berhasil
mengikuti penelitian hingga akhir adalah 66 orang (36 responden kelompok
edukasi dan 30 responden kelompok nonedukasi). Pada metode penelitian
deskriptif korelasional, jumlah minimum sampel yang digunakan adalah 30 orang
(Sevilla, Ochave, Punsalan, Regala, dan Uriarte, 1993). Kemudian kedua
kelompok ini (edukasi dan nonedukasi) masing-masing dibagi lagi menjadi 2
kelompok, yaitu kelompok yang dilakukan uji tes laboratorium (pengukuran gula
darah puasa dan kolesterol total oleh laboratorium Prodia®
) dan yang tidak.
Kelompok responden edukasi dengan tes laboratorium dan tanpa tes
laboratorium yang tersisa sebanyak 18 responden, sedangkan kelompok responden
nonedukasi mengalami pengurangan jumlah responden yang signifikan yaitu
sebanyak 14 responden kelompok tes laboratorium dan 16 responden tanpa tes
laboratorium. Responden tidak dapat melanjutkan penelitian karena beberapa hal
antara lain: responden sudah tidak tinggal di daerah Dusun Krodan, ada responden
yang masuk dalam kriteria eksklusi karena mendapat terapi farmakologi terkait
sindrom metabolik dan ada juga responden yang sudah tidak bersedia lagi menjadi
responden penelitian. Bagan selengkapnya dapat dilihat pada gambar 5.
24
Gambar 7. Bagan Pembagian Subyek Penelitian
80 Responden
21 Responden
uji lab
20 Responden
uji non-lab
19 Responden
uji lab
20 Responden
uji non-lab
20 Responden
Uji lab
20 Responden
uji non-lab
18 Responden
uji lab
20 Responden
uji non-lab
18 Responden
uji lab
18 Responden
uji non-lab
14 Responden
uji lab
16 Responden
uji non-lab
1 Responden 1 Responden
4 Responden 8 Responden
40 Responden
edukasi
38 Responden
nonedukasi
41 Responden
edukasi
39 Responden
nonedukasi
36 Responden
edukasi
30 Responden
nonedukasi
Observasi
Awal
Observasi
I
Observasi
III
25
F. Ruang Lingkup
Penelitian yang berjudul: “Pengaruh Pemberian Edukasi Tahap II
Tentang Sindrom Metabolik Terhadap Perilaku Masyarakat di Dusun Krodan,
Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta” merupakan penelitian yang dilakukan secara
berkelompok yang beranggotakan 4 orang, dimana setiap peneliti mempunyai
kajian yang berbeda-beda untuk diteliti. Adapun ruang lingkup dari penelitian ini
meliputi: BMI, lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul, tekanan
darah, kadar gula darah puasa, dan kadar kolesterol total. Peneliti pada penelitian
ini lebih berfokus pada BMI, lingkar pinggang, dan rasio lingkar pinggang-lingkar
pinggul.
G. Teknik Sampling
Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan non-randomized
sampling (pengambilan sampel secara non-acak), karena subyek yang akan diteliti
tidak mendapat kesempatan yang sama pada anggota populasi untuk dijadikan
sampel dan dengan menetapkan terlebih dahulu jumlah sampel secara quotum atau
jatah yang diperlukan (Notoatmodjo, 2002). Penelitian ini dilaksanakan di dusun
Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta dan dipilih masyarakat yang bekerja
di dalam dan luar ruangan.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah timbangan berat badan
Camry®
, pengukur tinggi badan, meteran, tensimeter Nova®
, alat ukur gula darah
26
dan kadar kolesterol Hitachi 902 dari laboratorium, lembar kuesioner, leaflet
mengenai Sindrom Metabolik, tape recorder dan panduan wawancara terstruktur.
Leaflet digunakan sebagai media edukasi tentang sindrom metabolik dibuat
dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh responden.
I. Tata Cara Penelitian
1. Analisis Situasi
Tahap Observasi III ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi
mengenai kemungkinan bisa tidaknya diadakan penelitian dan juga dilakukan
persiapan penelitian dengan permohonan izin pada Komisi Etik Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dan
BAPPEDA Sleman Yogyakarta. Proses perijinan mulai dilakukan pada awal
hingga akhir bulan Mei 2008, tetapi proses pencarian responden tidak lagi
dilakukan dalam penelitian ini karena telah dilakukan oleh kelompok peneliti
sebelumnya (tahap I), yang peneliti lakukan hanyalah pendekatan kembali kepada
responden untuk bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
2. Pembuatan Kuesioner
a. Pembuatan Kuesioner
Pembuatan kuisioner sesuai dengan tujuan penelitian, perumusan
masalah, dan definisi operasional yang dalam pembuatannya ada beberapa item
yang disusun berkelompok terkait dengan variabel penelitian yang ingin
27
diketahui meliputi pengetahuan, sikap, tindakan. Pembuatan kuesioner sudah
dilakukan oleh kelompok peneliti sebelumnya.
Jumlah pernyataan yang terdapat didalam kuesioner sebanyak 38 nomor,
sebanyak 27 item termasuk jenis favourable dan 11 item termasuk jenis non
favourable, isi pernyataan mencakup perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan)
responden terkait sindrom metabolik. Menurut Azwar (1995), suatu pernyataan
sikap dapat berisi hal-hal positif mengenai obyek sikap yang berisi pernyataan
yang mendukung atau memihak pada obyek sikap (favorable), dan pernyataan
sikap dapat berisi hal-hal negatif mengenai obyek sikap yang berisi pernyataan
yang tidak mendukung atau tidak memihak terhadap obyek sikap (nonfavorable).
Tabel IV merupakan distribusi variabel pengetahuan,sikap dan tindakan.
Tabel IV. Distribusi pernyataan favorable dan nonfavorable yang
terdapat dalam kuesioner
Cakupan Sikap pernyataan Nomor soal
Pengetahuan Favorable 3, 4, 7, 11, 12, 15, 21, 24, 25, 6, 30, 37
Nonfavorable 20, 30
Sikap Favorable 1, 2, 6, 8, 13, 32, 28
Nonfavorable 5, 10, 16, 19, 27, 38
Tindakan Favorable 9, 14, 17, 18, 22, 33, 34, 36
Nonfavorable 23, 29, 31
Respon responden kami nilai dari jawaban pernyataan yang dibagi
menjadi 4 kategori yang bersifat obyektif antara lain: sangat setuju (SS), setuju
(S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Pemberian skor untuk setiap
jawaban pernyataan untuk jenis item yang favorable dimulai dari skor 4 (untuk
jawaban SS), skor 3 (untuk jawaban S), skor 2 (untuk jawaban TS) dan skor
19untuk jawaban STS). Sedangkan untuk jenis item nonfavorable berlaku hal
28
yang sebaliknya yaitu skor 4 (untuk jawaban STS), skor 3 (untuk jawaban TS),
skor 2 (untuk jawaban S), dan skor 1(untuk jawaban SS).
b. Uji coba kuesioner
Responden untuk uji coba adalah yang memiliki karakteristik hampir
sama dengan responden untuk penelitian (Notoatmodjo, 2002), dengan jumlah
responden untuk uji coba paling sedikit 20 orang agar diperoleh nilai distribusi
hasil pengukuran mendekati normal. Uji coba kuesioner sudah dilakukan oleh
kelompok sebelumnya pada masyarakat yang tinggal dan atau menetap di dusun
Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.
c. Uji validitas
Uji validitas dilakukan setelah kuesioner dibuat. Instrumen yang valid
berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid
(Sugiyono, 2006). Valid berarti instrument tersebut digunakan untuk mengukur
apa yang hendak diukur. Uji validitas sudah dilakukan oleh kelompok penelitian
sebelumnya dan uji validitas yang dilakukan adalah uji validitas isi atau content.
Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes
dengan analisis rasional atau lewat professional judgement (Azwar, 1999). Pada
penelitian ini, dosen pembimbing dianggap sebagai professional judgement. Hasil
dari uji validitas isi yang dilakukan menyatakan seluruh butir pernyataan dalam
kuesioner adalah valid.
29
d. Uji realibilitas
Reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dapat dipercaya, yaitu sejauh
mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran kembali
terhadap responden yang sama (Azwar, 2000). Uji reliabilitas dalam penelitian ini
dilihat dari pemahaman bahasa yang digunakan dalam kuesioner apakah mudah
dimengerti oleh responden atau tidak. Hal ini dilakukan agar pernyataan yang
diajukan nantinya benar-benar dipahami oleh responden sehingga responden dapat
memberikan jawaban yang sesuai dengan informasi yang diinginkan. Agar
diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran mendekati normal, maka jumlah
responden untuk uji coba paling sedikit 20 orang. Responden untuk uji coba
adalah yang memiliki karakteristik hampir sama dengan responden untuk
penelitian (Notoatmodjo, 2002). Namun responden uji yang digunakan dalam uji
reliabilitas ini tidak digunakan lagi sebagai responden penelitian. Uji reliabilitas
dalam penelitian ini sudah dilakukan oleh kelompok peneliti sebelumnya.
3. Pembuatan Leaflet (Informasi Tertulis)
Leaflet berfungsi sebagai media pemberian edukasi dan berisi hal-hal
terkait sindrom metabolik mulai dari ciri, risiko dan dampak dari sindrom
metabolik serta cara mencegah keparahan sindrom metabolik. Leaflet dibuat
singkat, jelas dan lengkap dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan
menarik agar mudah dipahami oleh responden.
Leaflet pada penelitian ini dibuat dengan 4 seri edukasi dengan urutan
edukasi sebagai berikut: pola makan, olahraga, cek kesehatan rutin (general
30
medical check up), dan review dari seluruh edukasi yang telah dilakukan
sebelumnya.
4. Penyebaran Kuesioner
Kuesioner diberikan sebelum dan sesudah pemberian edukasi dan
ditujukan kepada responden dengan melakukan pendekatan-pendekatan terlebih
dahulu. Setiap responden memperoleh kuesioner dan diberikan sebanyak 3 kali,
yaitu pada observasi awal, observasi I dan observasi III dengan kuesioner yang
sama. Pemberian kuesioner pada observasi awal (Januari 2008) dan observasi I
(April 2008) dilakukan oleh kelompok peneliti sebelumnya. Pemberian kuesioner
pada observasi III (Oktober 2008) dilakukan bersamaan dengan saat pengambilan
sampel darah dan pemeriksaan fisik terakhir dilakukan kepada 66 responden
sesudah pemberian edukasi (tahap 2) oleh peneliti.
5. Pemberian Edukasi/Informasi
Leaflet atau informasi tertulis dilakukan untuk memberikan pengetahuan
tentang Sindrom Metabolik. Pemberian edukasi dilakukan selama kurang lebih 6
bulan (rentang waktu dilaksanakan observasi I dengan observasi III) dengan
rincian kegiatan 2 bulan tanpa pemberian edukasi dan 4 bulan dilakukan edukasi
sebanyak sebulan sekali. Materi edukasi yang diberikan berbeda-beda tiap
pertemuan, dilakukan dengan cara door to door, dan dengan 4 seri materi edukasi
yaitu bulan pertama tentang pola makan, bulan kedua tentang olahraga, bulan
ketiga tentang cek kesehatan rutin (general medical check up), dan bulan keempat
review dari kesuluruhan materi.
31
6. Wawancara Terstruktur
Wawancara dilakukan dengan pembicaraan informal dan pembicaraan
yang dikaitkan dengan permasalahan dengan bantuan kerangka atau garis-garis
besar yang dibutuhkan dan berkaitan dengan permasalahan. Wawancara dalam
penelitian ini berfungsi untuk mempertegas dari jawaban kuesioner yang telah
diisi responden pada waktu pemeriksaan fisik dan pengambilan sampel darah.
Wawancara dilakukan bersamaan dengan pembagian hasil pengukuran kadar gula
darah dan kadar kolesterol total kepada 10 responden yang termasuk dalam
kelompok perlakuan dengan jumlah 20 pertanyaan, dilakukan dalam bahasa yang
sederhana dan mudah dipahami responden. Peneliti menggunakan tape recorder
sama dengan kelompok peneliti sebelumnya agar memudahkan peneliti untuk
mendengarkan kembali hasil wawancara dengan responden.
7. Pengukuran parameter
a. Berat badan dan tinggi badan
Pengukuran berat badan dilakukan dengan cara responden berdiri tegak
diatas timbangan tanpa menggunakan alas kaki dan tidak menyentuh benda yang
berada disekitarnya, timbangan yang digunakan menggunakan timbangan injak
merk Camry®
. Alat pengukur tinggi badan dipasang pada tembok yang rata,
responden berdiri tegak di bawah alat pengukur tinggi badan membelakangi
tembok tanpa mengenakan alas kaki dan atau penutup kepala yang dapat
mempengaruhi pengukuran.
32
b. Lingkar pinggang dan lingkar pinggul
Pengukuran lingkar pinggang menggunakan meteran merk Butterfly®
dilakukan dengan mengukur keliling perut melalui pertengahan krista iliaka
dengan tulang iga terbawah (Gotera, Aryana, Suastika, Santoso, dan
Kuswardhani, 2006). Responden dianjurkan untuk menarik nafas seperti biasa,
tidak diperbolehkan menahan nafas atau menarik otot perut pada saat pengukuran
dan meteran tidak perlu ditarik kuat-kuat atau jangan menekan jaringan lunak
(Ridjab, Ridwan, Judio, dan Hermansjah, 2006). Lingkar pinggul diukur pada
diameter terbesar dari bokong (Anonim, 2003). Pada saat pengukuran, responden
tetap mengenakan pakaian (kaos/hem, celana panjang kain/jeans/rok, ikat
pinggang) sesuai dengan pakaian yang dikenakan responden, namun diusahakan
untuk meminimalkan pengaruh pakaian terhadap pengukuran.
8. Pengolahan data
Dilakukan dengan cara dikategorisasi variabel yang meliputi
pengetahuan, sikap dan tindakan dari setiap item pada kuesioner dan dijumlahkan.
Setelah itu dilakukan interpretasi.
J. Analisis Data Penelitian
Data yang diperoleh pada penelitian ini diolah dengan membandingkan
hasil data yang diperoleh pada pemberian perlakuan tahap 2 (observasi III) dengan
data kelompok peneliti sebelumnya yaitu sebelum pemberian perlakukan
(observasi awal) dan data sesudah pemberian perlakuan (observasi I). Analisis
data menggunakan uji Mann-Whitney dengan taraf kepercayaan 90%.
33
Uji analisis statistik dilakukan setelah uji normalitas menggunakan uji
Kolmogorov Smirnov. Dikatakan data terdistribusi sebaran normal jika Asymp,
Sig. (2-tailed) >0,1, dengan demikian dapat diketahui uji statistik yang sesuai. Uji
statistik dengan sebaran tidak normal menggunakan Mann-Whitney sedangkan
jika sebaran normal menggunakan Independent-Sampels T Test. Pada Observasi
III ini terdapat sebaran tidak normal (Body Mass Index, dan lingkar pinggang-
pinggul perempuan) dan sebaran normal (lingkar pinggang perempuan, lingkar
pinggang laki-laki, dan lingkar pinggang-pinggul laki-laki), namun uji statitik
yang digunakan tetap menggunakan Mann-Whitney.
K. Kesulitan Penelitian
Kesulitan pada penelitian ini adalah adanya beberapa responden yang
terlihat malas jika diedukasi, kesibukan responden membuat responden sulit
ditemui, dan bulan penelitian yang bersamaan dengan bulan puasa (bulan
September tahun 2008) menyulitkan peneliti untuk melakukan pengukuran fisik.
Pada saat pengukuran tinggi badan, beberapa responden menolak diukur tinggi
badannya dengan alasan bahwa tinggi badannya tidak akan naik apalagi turun.
Peneliti sudah memberikan pengertian bahwa pengukuran tinggi badan harus
dilakukan tetapi karena responden menolak dengan tegas sehingga peneliti tidak
melakukan pengukuran tinggi badan saat penelitian dimulai. Pada penelitian ini
peneliti harus kehilangan beberapa responden untuk uji laboratorium karena
masuk dalam kriteria eksklusi.
31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Responden
Penelitian ini menggunakan 4 kajian terkait sindrom metabolik sesuai
dengan kriteria sindrom metabolik hasil kombinasi antara kriteria WHO (World
Health Organization) tahun 1998 dan kriteria NCEP ATP III (The National
Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel ) tahun 2001, yaitu kajian
pertama meliputi Body Mass Index, lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang
pinggul; kajian kedua meliputi tekanan darah; kajian ketiga meliputi kadar gula
darah puasa; dan kajian keempat meliputi kadar kolesterol total. Dari keempat
kajian tersebut dapat untuk mengetahui faktor risiko responden terkait sindrom
metabolik dari masing-masing perlakuan. Responden dalam penelitian ini dapat
dikatakan mengalami sindrom metabolik bila memiliki ≥3 faktor risiko.
Tabel V dan VI merupakan profil responden secara keseluruhan terkait
sindrom metabolik . Bagian dalam tabel yang berwarna ungu merupakan fokus
permasalahan penelitian ini. Data dari setiap kriteriayang dimiliki responden
dengan uji statistik dalam penelitian ini menggunakan nilai signifikansi (p) untuk
menunjukkan apakah ada berbeda bermakna dari profil responden antara
responden edukasi dengan nonedukasi. Jika nilai signifikansi (p) > 0,1 berarti
tidak berbeda bermakna antar kedua kelompok perlakuan, sedangkan bila nilai
signifikansi (p) < 0,1 berarti berbeda bermakna antar kedua kelompok perlakuan.
32
Tabel V. Profil Observasi Awal dan Observasi I Responden di Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta Terkait
Kriteria Uji
Kriteria
Observasi awal Observasi I
Edukasi Nonedukasi p Edukasi Nonedukasi p
n x±SD n x±SD n x±SD n x±SD
BMI 66 27±3,4 66 26,03±3,8 0,107 66 27,2±3,6 66 26,06±4,2 0,065
Lingkar pinggang
Perempuan
Laki-laki
31 96,3±7,3 31 88,5±10,8 0,104 31 92,2±6,9 31 89,8±9,9 0,237
35 95,9±7,2 35 88,9±5,9 0,001 35 94,9±7,2 35 88,2±7,7 0,007
Rasio lingkar pinggang-
pinggul
Perempuan
Laki-laki
31 0,9±0,06 31 0,8±0,1 0,645 31 0,9±0,2 31 0,9±0,1 0,459
35 0,9±0,03 35 0,9±0,0 0,065 35 0,9±0,0 35 0,9±0,1 0,062
Tekanan darah
Sistolik
Diastolik
36
30
36
30
117,5±11,4 116,4±15,6 0,417 114,2±12,4 119,8±20,2 0,230
80,8±12,0 81,7±11,8 0,634 79,8±9,0 80,0±12,2 0,946
Kadar gula darah puasa 18 100,3±26,7 14 91,0±10,8 0,458 18 95,3±26,7 14 85,7±5,9 0,553
Kadar kolesterol total 18 205,0±34,4 14 196,8±23,4 0,392 18 198,8±33,1 14 205,3±27,2 0,398
Keterangan :
n = Jumlah Responden
SD = Standar Deviasi
x = Nilai rata-rata
p = Nilai Signifikansi
33
Tabel VI. Profil Observasi II dan Observasi III Responden di Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta Terkait
Kriteria Uji
Kriteria
Observasi II Observasi III
Edukasi Nonedukasi p Edukasi Nonedukasi p
n x±SD n x±SD n x±SD n x±SD
BMI 66 27,2±3,9 66 25,7±3,9 0,029 66 26,7±3,5 66 25,1±4,1 0,017
Lingkar pinggang
Perempuan
Laki-laki
31 94,2±8,0 31 91,7±12,0 0,104 31 93,5±9,3 31 87,4±10,6 0,017
35 97,6±7,3 35 87,4±10,7 0,002 35 93,6±7,1 35 85,7±9,5 0,005
Rasio lingkar pinggang-
pinggul
Perempuan
Laki-laki
31 0,8±0,2 31 0,9±0,1 0,984 31 0,9±0,1 31 0,9±0,0 0,128
35 0,9±0,1 35 0,9±0,1 0,092 35 0,9±0,0 35 0,9±0,1 0,002
Tekanan darah
Sistolik
Diastolik
36
30
36
30
73,6±8,7 71,6±10,0 0,256 122,6±15,4 120,5±18,5 0,406
114,4±10,7 114,06±14,1 0,762 80,4±10,1 79,3±9,0 0,602
Kadar gula darah puasa - - - - - 18 108,3±54,1 14 78,6±6,6 0,001
Kadar kolesterol total - - - - - 18 203,7±36,9 14 199,7±32,8 0,879
Keterangan :
n = Jumlah Responden
SD = Standar Deviasi
x = Nilai rata-rata
p = Nilai Signifikansi
37
Tabel V merupakan profil responden pada observasi awal dan I,
sedangkan tabel VI merupakan profil responden pada observasi II dan III. Kedua
tabel tersebut digunakan sebagai perbandingan antar responden edukasi dan
nonedukasi sebelum dan sesudah diberikan edukasi. Pada tabel V menunjukkan
adanya perbedaan nilai signifikansi (p) profil responden observasi awal dan
observasi I. Pada observasi awal terdapat berbeda bermakna pada kriteria lingkar
pinggang responden laki-laki dan rasio lingkar pingang-pinggul responden laki-
laki. Selain itu, perbedaan nilai rata-rata terdapat pada kelompok edukasi yang
lebih tinggi daripada responden nonedukasi untuk kriteria Body Mass Index,
lingkar pinggang responden perempuan dan laki-laki; dan rasio lingkar pinggang-
pinggul responden perempuan. Menurut perbedaan tersebut menunjukkan bahwa
pada kondisi awal sudah ada perbedaan untuk kedua responden. Sedangkan pada
observasi I berbeda bermakna antar responden edukasi dan nonedukasi terlihat
pada kriteria Body Mass Index, lingkar pinggang responden laki-laki dan rasio
lingkar pingang-pinggul responden laki-laki; dan tidak berbeda bermakna terdapat
pada kriteria lingkar pinggang responden perempuan dan rasio lingkar pinggang-
pinggul responden perempuan; tekanan darah; kadar kolesterol total dan kadar
gula puasa.
Tabel VI merupakan profil responden (observasi II dan observasi III)
yang diperoleh peneliti pada penelitian ini. Dari hasil penelitian pada observasi II
terdapat berbeda bermakna antara responden edukasi dan nonedukasi untuk
kriteria Body Mass Index, lingkar pinggang responden laki-laki dan rasio lingkar
pinggang pinggul responden laki-laki, sedangkan untuk kriteria lainnya tidak
38
berbeda bermakna antar kedua kelompok (pada observasi II tidak dilakukan
pemeriksaan kadar gula puasa dan kadar kolesterol total). Pada observasi ini
responden tidak dikunjungi peneliti dalam waktu 2 bulan (Mei-Juni) sehingga
tidak ada pengamatan pada responden. Untuk profil responden observasi III
terdapat berbeda bermakna pada kriteria Body Mass Index, lingkar pinggang
responden perempuan, lingkar pinggang responden laki-laki, rasio lingkar
pinggang pinggul responden laki-laki, dan kadar gula darah puasa. Sedangkan
untuk kriteria lainnya tidak berbeda bermakna.
Tabel VII. Faktor Risiko Responden Observasi Awal, Observasi I dan
observasi III Terkait Sindrom Metabolik
Faktor
Risiko
Observasi Awal Observasi I Observasi III
Edu Nonedu Edu Nonedu Edu Nonedu
Lab Non
lab
Lab Non
lab
Lab Non
lab
Lab Non
lab
Lab Non
lab
Lab Non
lab
0 - - - - - - - 1 - - 1 1
1 - 1 2 6 1 2 2 5 - 2 1 6
2 3 1 3 3 3 1 4 2 1 6 3 5
3 8 10 6 5 4 14 2 4 8 7 7 2
4 2 6 3 2 8 1 3 4 6 3 1 2
5 4 - - - 1 - 2 - 2 - 1 -
6 1 - - - 1 - 1 - 1 - - -
Keterangan:
Edu = responden edukasi
Nonedu = responden nonedukasi
Lab = responden yang mengikuti uji laboratorium
Nonlab = responden yang tidak mengikuti uji laboratorium
Seseorang dapat dikatakan mengalami sindrom metabolik jika memiliki
faktor risiko ≥3. Jika memiliki faktor risiko <3 belum dapat dikatakan mengalami
39
sindrom metabolik. Berdasarkan tabel faktor risiko diatas, terdapat 47 responden
(86,36%) yang mengalami sindrom metabolik dan 19 responden (13,64%) yang
tidak mengalami sindrom metabolik pada observasi awal. Namun pada observasi
I dan III terdapat penurunan jumlah responden yang mengalami sindrom
metabolik, yaitu menjadi 45 responden (68,18%) yang mengalami sindrom
metabolik dan 21 responden (31,82%) yang tidak mengalami sindrom metabolik
pada Observasi I, dan 40 responden (60,61%) yang mengalami sindrom
metabolik dan 26 responden (39,39%) yang tidak mengalami sindrom metabolik
pada Observasi III. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian edukasi memberikan
pengaruh positif pada responden.
B. Pengaruh Edukasi Tentang Sindrom Metabolik Terhadap Perilaku
(Pengetahuan, Sikap dan Tindakan) Responden
Nilai kuesioner merupakan alat ukur yang digunakan pada penelitian ini
untuk mengetahui perubahan perilaku pada responden. Kuesioner dinilai
berdasarkan nilai per item kemudian dijumlah dan dicari rata-ratanya. Hasil rata-
rata kuesioner tersebut dibandingkan antara nilai observasi awal, observasi I dan
observasi III pada kelompok edukasi dan nonedukasi. Hasil perbandingannya
terlihat pada gambar berikut.
40
Gambar 8. Nilai Rata-Rata Kuisioner Observasi Awal, Observasi I,
Observasi III Kelompok Edukasi vs Nonedukasi
Pada gambar 3 terlihat adanya peningkatan nilai rata-rata kuesioner pada
responden edukasi antara observasi awal, observasi I dan observasi III meskipun
perubahannya tidak signifikan. Tetapi dari data tersebut juga dapat dikatakan
bahwa terjadi sedikit perubahan perilaku responden terkait adanya edukasi tentang
sindrom metabolik.
Setelah didapatkan nilai rata-rata kuesioner kemudian dicari selisih nilai
rata-rata antara observasi III – observasi awal, dan observasi III – observasi I.
Selisih nilai tersebut diuji statistik dengan uji statistik Mann Whitney taraf
kepercayaan 90% didapatkan nilai signifikansi (p) > 0,1 untuk kedua selisih nilai
kuesioner baik observasi III - observasi awal maupun observasi III - observasi I.
Hal berarti tidak berbeda bermakna antar kedua kelompok perlakuan terhadap
perubahan perilaku responden pada pemberian edukasi tahap II ini. Tetapi jika
untuk mengetahui adanya kebermaknaan perubahan perilaku antara responden
116.8
120.7 121119.8
135.8
114
100
105
110
115
120
125
130
135
140
Observasi Awal Observasi I Observasi III
Ra
ta-R
ata
Nila
i K
uis
ion
er
Kelompok Perlakuan
Nilai Rata-Rata Kuesioner Kelompok Edukasi vs Nonedukasi
Edukasi
Non Edukasi
41
yang mendapat edukasi dan nonedukasi nilai kuesioner terkait Body Mass Index,
lingkar pinggang, dan rasio lingkar pinggang-pinggul diperoleh nilai p<0,1, yang
berarti terdapat perbedaan perilaku yang bermakna antara responden edukasi dan
nonedukasi terkait Body Mass Index, lingkar pinggang, dan rasio lingkar
pinggang-pinggul setelah pemberian edukasi.
Pada penelitian ini peneliti juga membandingkan selisih nilai pernyataan
kuesioner yang meliputi perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan terkait Body
Mass Index, lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-pinggul antara observasi
I – observasi awal, dan observasi III – observasi awal pada responden edukasi dan
nonedukasi. Pernyataan-pernyataan tersebut terdapat dalam kuesioner nomor 11,
12, 14, 20, 23 dan 27 yang digolongkan berdasarkan cakupannya, yaitu nomor
11, 12, 20 merupakan cakupan pengetahuan; nomor 27 merupakan cakupan sikap;
dan nomor 14, 23 merupakan cakupan tindakan. Hasilnya dapat dilihat pada
gambar berikut.
Gambar 9. Nomor Soal Terkait Body Mass Index, Lingkar Pinggang, dan
Ratio Lingkar Pinggang-Pinggul vs Selisih Observasi I-Observasi Awal
-12
10
-6
0
5 5
-17
-4
3
-5
5
-4
-20
-15
-10
-5
0
5
10
15
Sel
isih
Nil
ai K
ues
ioner
11 12 14 20 23 27
Nomor Soal
Nomor Soal Terkait Body Mass Index, Lingkar
Pinggang, dan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul
vs Selisih Observasi I -Observasi Awal
Edukasi
Non Edukasi
Gambar 10. Nomor Soal Terkait
Ratio Lingkar Pinggang
Gambar 4 dan 5 merupakan
menurut nilai kuesioner terkait
lingkar pinggang-pinggu
observasi awal pada responden
dibandingkan antara observas
awal pada responden edukasi
responden yang diberi edukasi jika dibandingkan dengan
dapat dilihat dari pernyataan nomor
perilaku yang negatif terlihat pada
edukasi dengan waktu yang lebih lama
perubahan perilaku responden
. Nomor Soal Terkait Body Mass Index, Lingkar Pinggang, dan
Pinggang-Pinggul vs Selisih Observasi III-Observasi Awal
Gambar 4 dan 5 merupakan gambaran perubahan perilaku responden
menurut nilai kuesioner terkait Body Mass Index, lingkar pinggang dan rasio
pinggul antara observasi I - observasi awal dan observasi III
responden edukasi dan nonedukasi. Dari gambar
dibandingkan antara observasi I-observasi awal dengan observasi III
awal pada responden edukasi terdapat perubahan perilaku yang positif pada
responden yang diberi edukasi jika dibandingkan dengan responden nonedukasi
dilihat dari pernyataan nomor 11, 14, 20 dan 27. Sedangkan perubahan
perilaku yang negatif terlihat pada pernyataan nomor 12 dan 23. Hal ini berarti
edukasi dengan waktu yang lebih lama memberikan efek positif terhadap
responden yang meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan
42
kar Pinggang, dan
Observasi Awal
gambaran perubahan perilaku responden
, lingkar pinggang dan rasio
observasi awal dan observasi III -
dan nonedukasi. Dari gambar bila
observasi awal dengan observasi III-observasi
terdapat perubahan perilaku yang positif pada
nonedukasi
Sedangkan perubahan
Hal ini berarti
positif terhadap
pengetahuan, sikap dan tindakan.
43
Responden edukasi sudah memahami dengan baik jika seseorang yang
sangat gemuk (obesitas) akan cenderung lebih mudah terserang penyakit jantung,
kolesterol, diabetes. Hal ini terlihat dari peningkatan selisih nilai yang terdapat
pada soal nomor 11. Tapi peningkatan itu juga terjadi pada responden nonedukasi,
yang berarti ternyata kedua kelompok perlakuan memahami hal tersebut.
Peningkatan selisih nilai pada kedua kelompok perlakuan juga terdapat pada soal
nomor 20 yang berbunyi ” Orang yang relatif tidak gemuk kadar kolesterolnya
pasti rendah”. Responden kedua kelompok perlakuan sudah memahami jika orang
yang tidak gemuk pun dapat memiliki kadar kolesterol yang tinggi, sehingga
pengaturan makanan perlu dilakukan oleh orang yang gemuk maupun yang tidak
gemuk. Dilihat dari cakupan pengetahuan, kedua kelompok perlakuan memiliki
peningkatan tingkat pengetahuan yang sama.
Nomor soal 27 yang berbunyi “Lingkar pinggang yang besar dapat
mempengaruhi kesehatan, tetapi menurut saya tidak masalah” menunjukkan
perubahan sikap yang positif pada kedua kelompok perlakuan yang ditunjukkan
dengan peningkatan selisih nilai pada kuesioner. Dari peningkatan ini, berarti
responden sudah terpacu untuk menurunkan lingkar pinggang dengan mengatur
pola makan serta rutin berolahraga. Hal ini terlihat pada hasil wawancara bahwa
responden sudah mengerti tentang pola hidup sehat, mengkonsumsi makanan
yang berserat seperti sayur dan buah-buahan, responden juga sudah melakukan
kegiatan olah raga minimal seminggu sekali.
Cakupan tindakan untuk nomor soal 14 yang berbunyi “Saya selalu
mengontrol berat badan, karena orang yang gemuk umumnya tidak sehat
44
(memiliki banyak penyakit)” menunjukkan perubahan yang positif pada
responden edukasi sedangkan responden nonedukasi mengalami perubahan
negatif. Tetapi terdapat penurunan nilai pada kedua kelompok perlakuan untuk
nomor soal 23 yang pernyataannya berbunyi ” Saya tidak memantau berat badan
saya karena tidak mempengaruhi kesehatan saya” yang sebenarnya kedua
pernyataan tersebut memiliki interpretasi yang mirip, namun hasil yang diperoleh
justru berkebalikan. Dari hasil wawancara didapatkan bahwa hampir seluruh
responden sudah melakukan sedikitnya sebulan sekali atau jika sudah melihat
timbangan berat badan, responden akan menimbang berat badannya. Sebenarnya
responden sudah memiliki keinginan untuk mengecek kesehatan rutin terutama
berat badan, tapi mungkin karena responden melakukan hal tersebut jika ada
waktu dan alatnya ada, tanpa ada keinginan untuk memantau perkembangan berat
badannya.
Perubahan negatif pada kedua kelompok perlakuan terjadi pada soal
nomor 12 yang pernyataannya berbunyi “Pada usia 40 tahunan kecenderungan
perut membesar (gemuk sentral) lebih meningkat”. Berdasarkan hasil wawancara,
8 responden mengalami kegemukan karena faktor usia dengan 5 responden
mengalami kegemukan sentral. Dan 10 responden yang diwawancara juga
mengetahui bahwa gemuk sentral lebih berbahaya dibanding gemuk yang tidak
sentral, namun dari selisih nilai kuesioner terjadi penurunan tingkat pengetahuan.
Hal ini mungkin karena responden masih kurang yakin dengan pernyataan yang
ada pada kuesioner tersebut.
45
C. Profil Body Mass Index, Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-
Pinggul Observasi Awal, Observasi I, Observasi II dan Observasi III
Tentang Sindrom Metabolik
Body Mass Index, lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-pinggul
merupakan kriteria untuk sindrom metabolik yang pada penelitian ini diharapkan
responden untuk memperhatikan kriteria tersebut dengan cara memantau berat
badan agar tidak kegemukan (Body Mass Index < 23); memiliki lingkar pinggang
< 80cm untuk perempuan dan < 90cm untuk laki-laki; dan rasio lingkar
pinggang-pinggul <0,85 untuk perempuan dan <0,90 untuk laki-laki. Peneliti
menggunakan rata-rata pengukuran tiap kriteria dan membandingkannya. Gambar
selengkapnya ada pada gambar berikut.
Gambar 11. Profil rata-rata BMI responden edukasi vs nonedukasi
Kriteria Body Mass Index yang digunakan berdasarkan klasifikasi WHO
untuk penduduk Asia dewasa. Dari observasi yang dilakukan untuk responden
edukasi terjadi penurunan rata-rata Body Mass Index pada observasi III dibanding
24
24.5
25
25.5
26
26.5
27
27.5
observasi awalObservasi I Observasi II Observasi III
Rata-rata Body Mass Index
(kg/m²)
edukasi
nonedukasi
46
observasi sebelumnya. Sedangkan pada responden nonedukasi terjadi penurunan
rata-rata Body Mass Index di setiap observasi. Penurunan pada responden edukasi
diharapkan karena pengaruh dari perpanjangan edukasi ini sehingga responden
termotivasi untuk menurunkan berat badannya.
Tabel VIII. Jumlah responden dengan profil Body Mass Index
Kriteria
BMI
Perlakuan Observasi
awal
Observasi
I
Observasi
II
Observasi
III
18,5-22,9 Edukasi - - 3 1
Nonedukasi - 4 3 6
23,0-24,9 Edukasi 9 9 4 11
Nonedukasi 14 8 11 13
25,0-29,9 Edukasi 18 18 20 18
Nonedukasi 12 13 13 8
≥30,0 Edukasi 9 9 9 6
Nonedukasi 4 5 3 3
Dilihat dari kriteria Body Mass Index 18,5-22,9 terjadi peningkatan
jumlah responden pada observasi III dibanding pada observasi I, tetapi terjadi
penurunan jika dibanding observasi II. Penurunan jumlah responden dari 3
responden pada observasi II menjadi 1 responden pada observasi III mungkin
disebabkan karena penelitian ini bersamaan waktunya dengan puasa dan hari raya
Lebaran sehingga responden tidak mengatur jumlah makanan yang dimakan dan
terjadi peningkatan berat badan. Tapi juga perlu diperhatikan bahwa edukasi ini
memberikan hasil yang baik, karena terdapat beberapa responden yang dapat
menurunkan berat badannya, terbukti dengan penurunan jumlah responden pada
kriteria 25,0-29,9 (obesitas I) dan ≥30 (obesitas II).
47
Gambar 12. Profil rata-rata lingkar pinggang laki-laki responden edukasi vs
nonedukasi
Rata-rata lingkar pinggang untuk responden laki-laki terjadi penurunan di
kedua kelompok perlakuan pada observasi III. Rata-rata lingkar pinggang untuk
responden laki-laki kelompok nonedukasi < 90 cm, sedangkan responden
kelompok edukasi masih ≥ 90 cm. Hasil yang diperoleh malah kebalikan dari
tujuan peneliti, diharapkan penurunan rata-rata lingkar pinggang untuk kelompok
edukasi karena pengaruh dari edukasi yang diberikan.
Tabel IX. Jumlah Responden dengan Profil Lingkar Pinggang responden
Laki-laki
Kriteria
LP
Perlakuan Observasi
awal
Observasi
I
Observasi
II
Observasi
III
< 90 cm Edukasi 3 5 3 6
Nonedukasi 10 10 10 13
≥ 90 cm Edukasi 15 13 15 12
Nonedukasi 7 7 7 4
75
80
85
90
95
100
observasi
awal
Observasi I Observasi II Observasi III
Rata-rata Lingkar Pinggang Laki-
laki (cm)
edukasi
nonedukasi
48
Dilihat dari hasil wawancara, responden memahami bahwa obesitas
sentral lebih berbahaya dibanding obesitas yang merata. Dan juga responden
sudah melakukan kegiatan olah raga minimal seminggu sekali, mengkonsumsi
makanan berserat seperti sayur dan buah-buahan. Pemahaman ini terbukti dengan
peningkatan jumlah responden dengan lingkar pinggang < 90cm pada observasi
III dibanding observasi lainnya. Pemberian edukasi dengan waktu lebih lama
memberikan hasil yang baik pada responden laki-laki khususnya lingkar
pinggang, karena dapat memberikan motivasi kepada responden untuk
menurunkan lingkar pinggang.
Gambar 13. Profil rata-rata lingkar pinggang perempuan responden edukasi
vs nonedukasi
Gambar diatas menunjukkan terjadi kenaikan rata-rata lingkar pinggang
responden edukasi pada observasi III dibanding observasi I, tetapi terjadi
penurunan bila dibandingkan observasi II. Hal ini semakin terlihat jelas jika
dillihat jumlah responden yang mempunyai kriteria < 80cm.
82
84
86
88
90
92
94
96
98
observasi
awal
Observasi I Observasi II Observasi III
Rata-rata Lingkar Pinggang
Perempuan (cm)
edukasi
nonedukasi
49
Tabel X. Jumlah Responden dengan Profil Lingkar Pinggang responden
Perempuan
Kriteria
LP
Perlakuan Observasi
awal
Observasi
I
Observasi
II
Observasi
III
< 80 cm Edukasi 1 - - -
Nonedukasi 2 1 - 2
≥ 80 cm Edukasi 17 18 18 18
Nonedukasi 11 12 13 11
Pada observasi III, tidak ada responden edukasi yang memenuhi kriteria
lingkar pinggang < 80cm, semua responden memiliki lingkar pinggang ≥ 80cm.
Terlihat bahwa tidak adanya perbedaan sebelum diberi edukasi dengan setelah
edukasi diberikan, yang terjadi justru pada observasi awal terdapat 1 responden
edukasi yang memiliki kriteria < 80 cm, setelah pemberian edukasi tidak ada satu
pun responden yang memiliki kriteria < 80 cm. Hal ini dapat disebabkan karena
waktu pemberian edukasi yang bersamaan dengan puasa dan hari raya Lebaran
sehingga responden tidak dapat mengatur jumlah makanan yang dimakan dan
tidak diimbangi dengan olah raga yang teratur, tetapi bisa juga karena responden
sudah jenuh dengan pemberian edukasi yang terlalu lama.
Pengukuran lingkar pinggang untuk responden laki-laki menunjukkan
penambahan jumlah responden yang memiliki kriteria lingkar pinggang < 90cm
dibanding responden perempuan yang mengalami penurunan jumlah responden
atau bisa dikatakan tidak ada responden perempuan yang memiliki kriteria lingkar
pinggang < 80cm. Hal ini mungkin disebabkan karena sebagian besar responden
laki-laki bekerja yang berarti aktifitasnya lebih banyak dibanding dengan
responden perempuan yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga.
50
Gambar 14. Profil rata-rata rasio lingkar pinggang-pinggul laki-laki
responden edukasi vs nonedukasi
Rasio lingkar pinggang-pinggul responden laki-laki dilihat dari uji
statistik pada observasi III diperoleh p<0,1 berarti berbeda bermakna pada
responden edukasi vs nonedukasi namun pada gambar 13 tidak menunjukkan
perubahan yang berarti yang ditunjukkan dengan grafik berupa garis lurus.
Responden laki-laki dapat mempertahankan ukuran rasio lingkar pinggang-
pinggul saat sebelum edukasi dilakukan sampai pada edukasi diberikan hingga
tahap II, berarti edukasi juga memberikan manfaat pada perilaku responden
sehingga responden terpacu untuk tetap mempertahankan ukuran rasio lingkar
pinggang-pinggul.
Tabel XI. Jumlah Responden dengan Profil Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul
Responden Laki-laki
Kriteria
RLPP
Perlakuan Observasi
awal
Observasi
I
Observasi
II
Observasi
III
≤ 0,9 Edukasi 15 15 12 14
Nonedukasi 15 13 13 16
> 0,9 Edukasi 3 3 6 4
Nonedukasi 2 4 4 1
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
observasi awalObservasi I Observasi II Observasi III
Rata-rata Rasio Lingkar
Pinggang-pinggul Laki-laki
edukasi
nonedukasi
51
Dilihat dari jumlah responden laki-laki yang memiliki kriteria < 0,9
terdapat penurunan jumlah responden pada observasi III dan II dibanding
observasi I, dan tidak ada perubahan jika dibandingkan dengan observasi awal.
Penurunan jumlah responden observasi II dibanding observasi sebelumnya
mungkin karena responden pada observasi II tidak diamati oleh peneliti, sehingga
responden merasa tidak perlu memperhatikan ukuran rasio lingkar pinggang-
pinggul terlihat pada pengukuran lingkar pinggang responden laki-laki terjadi
penurunan jumlah responden. Pada edukasi tahap II ini, responden yang memiliki
kriteria < 0,9 juga mengalami penurunan pada responden edukasi, namun jika
dilihat pada pengukuran lingkar pinggang, terjadi peningkatan jumlah responden
laki-laki yang memiliki lingkar pinggang < 90cm. Hal ini mungkin dapat
disebabkan oleh pengukuran lingkar pinggul yang tidak tepat pada bokong tengah
sehingga terjadi pergeseran pengukuran rasio lingkar pinggang-pinggul.
Gambar 15. Profil rata-rata rasio lingkar pinggang-pinggul perempuan
responden edukasi vs nonedukasi
0.74
0.76
0.78
0.8
0.82
0.84
0.86
0.88
0.9
0.92
observasi
awal
Observasi I Observasi II Observasi III
Rata-rata Rasio Lingkar
Pinggang-pinggul Perempuan
edukasi
nonedukasi
52
Responden perempuan tidak menunjukkan perubahan perilaku terkait
rasio lingkar pinggang-pinggul pada observasi III, hal ini ditunjukkan pada nilai
signifikansi p>0,1 yang berarti tidak adanya perbedaan bermakna rasio lingkar
pinggang-pinggul responden kelompok edukasi dengan nonedukasi. Hal ini
mungkin karena pengukuran lingkar pinggul pada saat pengukuran tidak tepat
pada bokong tengah, sehingga terjadi pergeseran pengukuran rasio lingkar
pinggang-pinggul.
Tabel XII. Jumlah Responden dengan Profil Rasio Lingkar Pinggang-
Pinggul responden Perempuan
Kriteria
RLPP
Perlakuan Observasi
awal
Observasi
I
Observasi
II
Observasi
III
≤ 0,85 Edukasi 7 5 5 3
Nonedukasi 6 2 5 5
> 0,85 Edukasi 11 13 13 15
Nonedukasi 7 11 8 8
Dilihat dari jumlah responden perempuan yang memiliki kriteria ≤0,85,
terjadi penurunan jumlah responden edukasi pada observasi III dibanding
observasi sebelumnya. Hal ini sesuai dengan gambar 14 yang memperlihatkan
peningkatan jumlah rata-rata responden edukasi. Dan juga pada pengukuran
lingkar pinggang, tidak satu pun responden edukasi perempuan yang memiliki
lingkar pinggang < 80 cm.
D. Rangkuman Pembahasan
Hasil yang diperoleh pada observasi III jika diuji statistik diperoleh
berbeda bermakna pada responden edukasi dan nonedukasi kriteria Body Mass
Index, lingkar pinggang responden laki- laki, lingkar pinggang responden
53
perempuan , rasio lingkar pinggang-pinggul responden laki-laki, dan gula darah
puasa, sedangkan untuk kriteria rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul responden
perempuan, pengukuran tekanan darah dan kadar kolesterol total menunjukkan
tidak berbeda bermakna pada responden edukasi dan nonedukasi.
Perubahan perilaku responden berdasarkan kuesioner terkait Body Mass
Index, lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-pinggul diperoleh p<0,1
berarti berbeda bermakna antara responden edukasi dan nonedukasi setelah diberi
edukasi tentang sindrom metabolik.
Hasil yang didapat pada penelitian diperoleh: terdapat 0 responden (0%)
yang memiliki kiteria Body Mass Index <23 kg/m2 dan 66 responden (100%)
dengan kriteria BMI ≥23 kg/m2 pada observasi awal; terdapat 4 responden
(6,06%) yang memiliki kiteria Body Mass Index <23 kg/m2 dan 62 responden
(93,94%) dengan kriteria Body Mass Index ≥23 kg/m2 pada observasi I; terdapat 6
responden (9,09%) yang memiliki kiteria Body Mass Index <23 kg/m2 dan 60
responden (90,91%) dengan kriteria Body Mass Index ≥23 kg/m2 pada observasi
II; dan terdapat 7 responden (10,61%) yang memiliki kiteria Body Mass IndexI
<23 kg/m2 dan 59 responden (89,39%) dengan kriteria Body Mass Index ≥23
kg/m2 pada observasi III.
Pada kriteria lingkar pinggang responden laki-laki: terdapat 13 responden
(37,14%) yang memiliki kriteria lingkar pinggang <90 cm dan 22 responden
(62,86%) dengan kriteria lingkar pinggang ≥90 cm pada observasi awal; terdapat
15 responden (42,86%) yang memiliki kriteria lingkar pinggang <90 cm dan 20
54
responden (57,14%) dengan kriteria lingkar pinggang ≥90 cm pada observasi I;
terdapat 13 responden (37,14%) yang memiliki kriteria lingkar pinggang <90 cm
dan 22 responden (62,86%) dengan kriteria lingkar pinggang ≥90 cm pada
observasi II; dan terdapat 19 responden (54,29%) yang memiliki kriteria lingkar
pinggang <90 cm dan 16 responden (45,71%) dengan kriteria lingkar pinggang
≥90 cm pada observasi III.
Pada kriteria lingkar pinggang responden perempuan: terdapat 3
responden (9,68%) yang memiliki kriteria lingkar pinggang <80 cm dan 28
responden (90,32%) dengan kriteria lingkar pinggang ≥80 cm pada observasi
awal; terdapat 1 responden (3,23%) yang memiliki kriteria lingkar pinggang <80
cm dan 30 responden (96,77%) dengan kriteria lingkar pinggang ≥80 cm pada
observasi I; terdapat 0 responden (0%) yang memiliki kriteria lingkar pinggang
<80 cm dan 31 responden (100%) dengan kriteria lingkar pinggang ≥80 cm pada
observasi II; terdapat 2 responden (6,45%) yang memiliki kriteria lingkar
pinggang <80 cm dan 29 responden (93,55%) dengan kriteria lingkar pinggang
≥80 cm pada observasi III.
Pada kriteria lingkar pinggang-pinggul laki-laki: terdapat 30 responden
(85,71%) yang memiliki kriteria lingkar pinggang-pinggul ≤0,9 dan 5 responden
(14,29%) dengan kriteria lingkar pinggang-pinggul >0,9 pada observasi awal;
terdapat 28 responden (80%) yang memiliki kriteria lingkar pinggang-pinggul
≤0,9 dan 7 responden (20%) dengan kriteria lingkar pinggang-pinggul >0,9 pada
observasi I; terdapat 25 responden (71,43%) yang memiliki kriteria lingkar
pinggang-pinggul ≤0,9 dan 10 responden (28,57%) dengan kriteria lingkar
55
pinggang-pinggul >0,9 pada observasi II; terdapat 30 responden (85,71%) yang
memiliki kriteria lingkar pinggang-pinggul ≤0,9 dan 5 responden (14,29%)
dengan kriteria lingkar pinggang-pinggul >0,9 pada observasi III.
Pada kriteria lingkar pinggang-pinggul responden perempuan: terdapat
13 responden (41,94%) yang memiliki kriteria lingkar pinggang-pinggul < 0,85
dan 18 responden (58,06%) dengan kriteria lingkar pinggang-pinggul ≥ 0,85 pada
observasi awal; terdapat 7 responden (22,58%) yang memiliki kriteria lingkar
pinggang-pinggul < 0,85 dan 24 responden (77,42%) dengan kriteria lingkar
pinggang-pinggul ≥ 0,85 pada observasi I; terdapat 10 responden (32,26%) yang
memiliki kriteria lingkar pinggang-pinggul < 0,85 dan 21 responden (67,74%)
dengan kriteria lingkar pinggang-pinggul ≥ 0,85 pada observasi II; terdapat 8
responden (25,81%) yang memiliki kriteria lingkar pinggang-pinggul < 0,85 dan
23 responden (74,19%) dengan kriteria lingkar pinggang-pinggul ≥ 0,85 pada
observasi III.
Berdasarkan faktor risiko yang dimiliki responden secara keseluruhan,
terdapat 47 responden (86,36%) yang mengalami sindrom metabolik dan 19
responden (13,64%) yang tidak mengalami sindrom metabolik pada observasi
awal. Namun pada observasi I dan III terdapat penurunan jumlah responden yang
mengalami sindrom metabolik, yaitu menjadi 45 responden (68,18%) yang
mengalami sindrom metabolik dan 21 responden (31,82%) yang tidak mengalami
sindrom metabolik pada Observasi I, dan 40 responden (60,61%) yang
mengalami sindrom metabolik dan 26 responden (39,39%) yang tidak mengalami
sindrom metabolik pada Observasi III.
56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Profil responden observasi III (akhir) pada responden edukasi vs nonedukasi
pada kriteria Body Mass Index 26,7±3,5 vs 25,1±4,1 (kg/m2); lingkar
pinggang responden laki-laki 93,6±7,1 vs 85,7±9,5 (cm); lingkar pinggang
responden perempuan 93,5±9,3 vs 87,4±10,6 (cm); rasio lingkar pinggang-
pinggul responden laki-laki 0,9±0,0 vs 0,9±0,1; dan kadar gula darah puasa
108,3±54,1 vs 78,6±6,6 menunjukkan berbeda bermakna dengan nilai
signifikansi p<0,1; sedangkan untuk profil responden kriteria rasio lingkar
pinggang-pinggul responden perempuan 0,9±0,1 vs 0,9±0,0; tekanan darah,
sistolik 122,6±15,4 vs 120,5±18,5 (mmHg); tekanan darah diastolik
80,4±10,1 vs 79,3±9,0 (mmHg); dan kadar kolesterol total 203,7±36,9 vs
199,7±32,8 (mg/dL) menunjukkan berbeda tidak bermakna dengan nilai
signifikansi p>0,1.
2. Perubahan perilaku responden berdasarkan nilai kuesioner dengan nomor soal
terkait Body Mass Index, lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-
pinggul antara responden edukasi vs nonedukasi didapatkan nilai signifikansi
p=0,004 atau berbeda bermakna dan memberikan pengaruh yang positif
terhadap responden edukasi.
57
3. Profil responden edukasi vs nonedukasi pada observasi III pada kriteria Body
Mass Index 26,7±3,5 vs 25,1±4,1 (kg/m2); lingkar pinggang laki-laki
93,6±7,1 vs 85,7±9,5 (cm); lingkar pinggang perempuan 93,5±9,3 vs
87,4±10,6 (cm); dan rasio lingkar pinggang-pinggul laki-laki 0,9±0,0 vs
0,9±0,1 menunjukkan berbeda bermakna dengan nilai signifikansi p<0,1;
sedangkan pada kriteria rasio lingkar pinggang-pinggul perempuan 0,9±0,1 vs
0,9±0,0 menunjukkan berbeda tidak bermakna dengan nilai signifikansi
p>0,1.
B. Saran
1. Pemberian edukasi berikutnya dilakukan secara berkelompok atau group.
58
DAFTAR PUSTAKA
Alessio, D.DÂ, 2004, Metabolic Syndrome http://www.netwellness.org/ healthtopics/obesity/metabolicsyndrome.cfm, diakses 16 Februari 2009
Anonim, 2003, Fitness Testing, http://www.topendsports.com/testing/ tests/girthhips.htm, diakses tanggal 28 Maret 2008
Anonim, 2005a, The IDF Consensus Worldwide Definition of The Metabolic
Syndrome, www.idf.org/webdata/docs/Metabolic_syndrome_ definition .pdf, diakses tanggal 16 Februari 2009
Anonim, 2005b, Waist Circumference Risk Indicator-Adults, http://www.meteor.
aihw.gov.au/content/item.phtml/itemld=273915&hodeld=file41fd73Obe2037&fn=waist%20circumference%20risk%20indicator,diakses pada tanggal 18 Maret 2008
Anonim, 2005c, Metabolic syndrome – driving the CVD epidemic,
http://www.idf.org/webdata/docs/Diabetes_meta_syndrome.pdf, diakses tanggal 2 April 2009
Anonim, 2006, Obesity, http://www.pbs.org/wgbh/nova/teachers/activities/pdf/
3313_03_nsn.pdf, diakses tanggal 2 April 2009 Anonim, 2008a, Obesity and overweight, www.who.int/entity/nutrition/
publications/ bmi_asia_strategies.pdf, diakses tanggal 15 november 2008
Anonim, 2008b, Weight Management, http://www.roche.co.id/bahasa/disease/ disease_obesitas_id.htm, diakses tanggal 12 november 2008
Anonim, 2008c, What Are Overweight and obesity?, http://www.nhlbi.nih.gov/ health/dci/Diseases/obe/obe_whatare.html, diakses tanggal 7 November 2008
Anonim, 2009a, Healthy Weight - it's not a diet, it's a lifestyle!, http://www.cdc.gov/healthyweight/assessing/bmi/adult_bmi/index.html, diakses tanggal 21 Februari 2009
59
Anonim, 2009b, Obesity and Hormones, http://www.betterhealth.vic.gov.au/ hcv2/bhcpdf.nsf/ByPDF/Obesity_and_hormones/$File/Obesity_and_hormones.pdf, diakses tanggal 2 April 2009
Arief,I., 2008, Sindrom Metabolik Waspadai Kegemukan, http://www.pjnhk.go.id/ content/view/1596/31/, diakses tanggal 10 November 2008
Arief, I., 2007, Management of Obesity in Cardiovascular Medicine,
http://www.pjnhk.go.id/content/view/248/31/, diakses tanggal 25 Februari 2008
Azwar, S., 1995, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Edisi 2, 1, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Azwar, S., 1999, Penyusunan Skala Psikologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta Azwar, S., 2000, Validitas dan Reliabilitas, Pustaka Pelajar, Yogyakarta Caballero, A.E, 2003, Obesity Research, http://www.hsc.wvu.edu/
CHARLESTON/internalmed/ResourcesForResident/pdf_August07/EndothlObesity&DM2review.pdf, diakses tanggal 2 April 2009
Daniel, 2006, Surabaya Metabolic Syndrome Update 2006:
Pola Hidup Masa Kini Yang Berujung Pada Penyakit,
http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=129, diakses tanggal 7 November 2008
Egger, G., and Swinburn, B., 1996, The Fat Loss Handbook: A Guide for
Professionals, Allen & Unwin, Sydney
Gesensway, D, 2008, http://www.acpinternist.org/archives/2008/01/measuring. htm, diakses tanggal 25 Februari 2009
Gotera, W., Aryana, S., Suastika, K., Santoso, A., dan Kuswardhani, T., 2006, Hubungan antara Obesitas Sentral dengan Adiponektin Pada Pasien
Geriatri dengan Penyakit Jantung Koroner, Jurnal Penyakit Dalam, Volume 7, No 2, 103; 105; 106
60
Grundy et al, 2005, Diagnosis and Management of the Metabolic Syndrome, http://circ.ahajournals.org/cgi/reprint/112/17/2735, diakses tanggal 15 Maret 2009
Hutami, 2005, Pengaruh Pemberian Edukasi Tentang Sindrom Metabolik
Terhadap Perilaku Masyarakat Dusun Krodan, Maguwoharjo, Sleman,
Yogyakarta (Kajian Body Mass Index, Lingkar Pinggang, Dan Rasio
Lingkar Pinggang-Pinggul), Yogyakarta
Notoatmodjo, S., 2002, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, 133-145, PT Rineka Cipta, Jakarta
Notoatmodjo, S., 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, 13, 114-117,121, 130, PT Rhineka Cipta, Jakarta
Pratiknya, A. W., 2001, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan, 120-135, Ed.1, Cet. 4, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta
Riduwan, 2008, Dasar-dasar Statistika, 20-21, Penerbit Alfabeta, Bandung
Roxas, G., 2007, Beyond Speculation, http://www.medobserver.com/sep2006/ ifbeyondspec.html, diakses tanggal 25 Februari 2009
Scott, J.R. , 2008, Waist-to-hip Ratio, http://weightloss.about.com/od/glossary/g/ whr.htm, diakses tanggal 25 Februari 2009
Simon, H. MD, 2007, Weight Control and Diet, http://www.lifespan.org/ adam/indepthreports/10/000053.html, diakses tanggal 25 Februari 2009
Triplitt, Reasner, and Isley, 2005, Pharmacotherapy: Pathophysiologic Approach,
Sixth Edition, 1340, 1540, , McGraw-Hill, New York Tjokroprawiro, A, 2006, http://www.majalahfarmacia.com/rubrik/one_news.asp?
IDNews=129, diakses tanggal 7 november 2008
56
LAMPIRAN
57
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Komisi Etik Kedokteran
58
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian Bappeda Sleman
59
Lampiran 3. Kuisioner Penelitian
Lembar kuesioner yang diisi oleh subjek dan kategori jawaban
Identitas responden
Nama :
Jenis kelamin : laki-laki / perempuan*
Umur : …….tahun
Pendidikan :
Jenis pekerjaan :
Merokok : ya/ tidak*
Riwayat penyakit keluarga :
Riwayat penyakit :
* coret yang tidak perlu
Lembar kuesioner ini terdiri dari 50 butir pertanyaan. Baca dan pahami setiap
pernyataan dengan baik kemudian berilah tanda silang (X) pada kolom yang telah
tersedia. Pilihan jawaban atas pernyataan-pernyataan tersebut adalah sebagai
berikut :
STS : jika pilihan SANGAT TIDAK SETUJU
TS : jika pilihan TIDAK SETUJU
S : jika pilihan SETUJU
SS : jika pilihan SANGAT SETUJU
Jawablah pernyataan-pernyataan tersebut dengan jujur. Jawaban yang Anda
berikan tidak ada yang benar ataupun salah
Contoh :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya merasa olahraga bukan suatu keharusan X
Atas partisipasi dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih
No Pernyataan SS S TS STS 1 Saya sadar stress dalam pekerjaan dapat
60
mempengaruhi kesehatan
2 Meskipun saya tidak memiliki riwayat
penyakit keluarga (kolesterol,
hipertensi, diabetes), saya tetap harus
mengatur pola makan
3 Saat mengalami stress, orang akan lebih
mudah terserang penyakit
4 Pemeriksaan kesehatan (kolesterol,gula
darah, tekanan darah) sebaiknya
dilakukan sedini mungkin
5 Meskipun alkohol tidak baik untuk
kesehatan, saya akan tetap
meminumnya karena dapat membuat
saya merasa santai (rilex
6 Menurut saya pemantauan kolesterol,
gula darah dan tekanan darah perlu
dilakukan sejak dini
7 Salah satu cara untuk menghindari
penyakit kolesterol dan diabetes yaitu
dengan menjaga pola makan yang sehat
setiap hari
8 Menurut saya orang yang merokok
lebih mudah terserang penyakit
9 Saya akan mulai memeriksakan kadar
gula darah, kolesterol, dan tekanan
darah secara rutin
10 Makanan yang berserat baik
dikonsumsi setiap hari, tetapi saya tidak
terlalu mempedulikannya
11 Orang yang sangat gemuk (obesitas)
akan cenderung lebih mudah terserang
penyakit jantung, kolesterol, diabetes
12 Pada usia 40 tahunan kecenderungan
perut membesar (gemuk sentral) lebih
meningkat
13 Menurut saya mengatur pola makan
penting walaupun dalam keadaan sehat
14 Saya selalu mengontrol berat badan,
karena orang yang gemuk umumnya
tidak sehat (memiliki banyak penyakit)
15 Makanan cepat saji (fast food)
merupakan penyebab utama timbulnya
penyakit hipertensi, diabetes
16 Meskipun merokok berbahaya bagi
kesehatan, hal itu tidak bermasalah bagi
saya (saya tetap merokok)
61
17 Saya akan mengatur pola makan 4 sehat
5 sempurna dengan susu yang
kandungan lemaknya rendah
18 Saya mulai mengurangi makan
makanan yang banyak mengandung
garam dan lemak
19 Saya merasa tidak perlu memeriksa
tekanan darah karena saya tidak
hipertensi
20 Orang yang relatif tidak gemuk kadar
kolesterolnya pasti rendah
21 Semakin tua umur, kesehatan akan
semakin menurun, sehingga semakin
berisiko terserang penyakit hipertensi,
kolesterol, dan diabetes
22 Saya tidak merokok karena tahu bahaya
rokok bagi kesehatan
23 Saya tidak memantau berat badan saya
karena tidak mempengaruhi kesehatan
saya
24 Orang yang mengalami stess mudah
terserang penyakit hipertensi
25 Mengkonsumsi alkohol dapat
memperparah penyakit jantung
26 Kebiasaan merokok dapat memicu
timbulnya penyakit jantung
27 Lingkar pinggang yang besar dapat
mempengaruhi kesehatan, tetapi
menurut saya tidak masalah
28 Saya merasa olah raga penting untuk
menjaga kesehatan
29 Saya jarang berolahraga karena
olahraga tidak mempengaruhi kesehatan
saya
30 Kebiasaan berolahraga yang dilakukan
secara rutin dapat membuat tubuh lebih
sehat.
31 Saya tidak pernah mengatur pola makan
karena saya merasa sehat
32 Saya merasa olahraga yang baik tidak
selalu olahraga berat (bulutangkis,
volley, sepakbola)
33 Semakin tua umur seseorang akan lebih
mudah terserang penyakit hipertensi,
saya mulai mengurangi makanan yang
62
bayak mengandung garam
34 Saya berolahraga setiap hari untuk
menjaga kesehatan
35 Makanan cepat saji (fast food) adalah
makanan yang bergizi dan baik untuk
kesehatan
36 Saya mengatur pola makan dan rajin
berolahraga, meskipun saya tidak
memiliki riwayat keluarga yang
menderita penyakit degeneratif
(hipertensi, kolesterol, diabetes)
37 Olahraga setiap hari lebih menyehatkan,
meskipun hanya olahraga ringan (jalan
kaki, lari pagi)
38 Pengaturan porsi makan perlu
dilakukan setiap hari namun bagi saya
hal itu tidak penting
63
Lampiran 4. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi Awal Responden
Terkait BMI
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
observasi awal
N 66
Normal Parametersa Mean 26.561
Std. Deviation 3.5954
Most Extreme Differences Absolute .183
Positive .183
Negative -.161
Kolmogorov-Smirnov Z 1.487
Asymp. Sig. (2-tailed) .024
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .015c
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .040
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 66 sampled tables with starting seed 926214481.
Mann-Whitney Test Ranks
edukasi-nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
observasi awal edukasi 36 36.94 1330.00
nonedukasi 30 29.37 881.00
Total 66
Test Statistics
b
observasi awal
Mann-Whitney U 416.000
Wilcoxon W 881.000
Z -1.611
Asymp. Sig. (2-tailed) .107
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .091a
90% Confidence Interval Lower Bound .033
Upper Bound .149
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .065
Sig. .030a
a. Based on 66 sampled tables with starting seed 299883525.
b. Grouping Variable: edukasi-nonedukasi
64
Lampiran 5. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 1 Responden
Terkait BMI
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
observasi 1
N 66
Normal Parametersa Mean 26.667
Std. Deviation 3.8723
Most Extreme Differences Absolute .174
Positive .174
Negative -.111
Kolmogorov-Smirnov Z 1.417
Asymp. Sig. (2-tailed) .036
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .015c
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .040
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 66 sampled tables with starting seed 299883525.
Mann-Whitney Test Ranks
edukasi-nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
observasi 1 edukasi 36 37.46 1348.50
nonedukasi 30 28.75 862.50
Total 66
Test Statistics
b
observasi 1
Mann-Whitney U 397.500
Wilcoxon W 862.500
Z -1.848
Asymp. Sig. (2-tailed) .065
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .061a
90% Confidence Interval Lower Bound .012
Upper Bound .109
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .003
Upper Bound .088
Sig. .045a
a. Based on 66 sampled tables with starting seed 2000000.
b. Grouping Variable: edukasi-nonedukasi
65
Lampiran 6. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 2 Responden
Terkait BMI
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
observasi 2
N 66
Normal Parametersa Mean 26.500
Std. Deviation 4.0240
Most Extreme Differences Absolute .201
Positive .201
Negative -.117
Kolmogorov-Smirnov Z 1.633
Asymp. Sig. (2-tailed) .010
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000c
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .034
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 66 sampled tables with starting seed 299883525.
Mann-Whitney Test Ranks
edukasi-nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
observasi 2 edukasi 36 38.18 1374.50
nonedukasi 30 27.88 836.50
Total 66
Test Statistics
b
observasi 2
Mann-Whitney U 371.500
Wilcoxon W 836.500
Z -2.185
Asymp. Sig. (2-tailed) .029
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .015a
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .040
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .034
Sig. .000a
a. Based on 66 sampled tables with starting seed 2000000.
b. Grouping Variable: edukasi-nonedukasi
66
Lampiran 7. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 3 Responden
Terkait BMI
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
observasi 3
N 66
Normal Parametersa Mean 26.015
Std. Deviation 3.8450
Most Extreme Differences Absolute .195
Positive .195
Negative -.118
Kolmogorov-Smirnov Z 1.584
Asymp. Sig. (2-tailed) .013
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000c
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .034
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 66 sampled tables with starting seed 299883525.
Mann-Whitney Test Ranks
edukasi-nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
observasi 3 edukasi 36 38.60 1389.50
nonedukasi 30 27.38 821.50
Total 66
Test Statistics
b
observasi 3
Mann-Whitney U 356.500
Wilcoxon W 821.500
Z -2.389
Asymp. Sig. (2-tailed) .017
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .061a
90% Confidence Interval Lower Bound .012
Upper Bound .109
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .040
Sig. .015a
a. Based on 66 sampled tables with starting seed 2000000.
b. Grouping Variable: edukasi-nonedukasi
67
Lampiran 8. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi Awal Responden
Terkait Lingkar Pinggang (Perempuan)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LP-perempuan observasi awal
N 31
Normal Parametersa Mean 89.226
Std. Deviation 8.8269
Most Extreme Differences Absolute .175
Positive .175
Negative -.067
Kolmogorov-Smirnov Z .973
Asymp. Sig. (2-tailed) .300
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .323c
90% Confidence Interval Lower Bound .184
Upper Bound .461
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 31 sampled tables with starting seed 299883525.
Mann-Whitney Test Ranks
edukasi-nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
LP-perempuan observasi awal
edukasi 18 18.03 324.50
nonedukasi 13 13.19 171.50
Total 31
Test Statisticsc
LP-perempuan observasi awal
Mann-Whitney U 80.500
Wilcoxon W 171.500
Z -1.468
Asymp. Sig. (2-tailed) .142
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .146a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .161b
90% Confidence Interval Lower Bound .053
Upper Bound .270
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .009
Upper Bound .184
Sig. .097b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000.
c. Grouping Variable: edukasi-nonedukasi
68
Lampiran 9. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 1 Responden
Terkait Lingkar Pinggang (Perempuan)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LP-perempuan observasi 1
N 31
Normal Parametersa Mean 91.194
Std. Deviation 8.2155
Most Extreme Differences Absolute .106
Positive .106
Negative -.075
Kolmogorov-Smirnov Z .591
Asymp. Sig. (2-tailed) .876
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .774c
90% Confidence Interval Lower Bound .651
Upper Bound .898
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 31 sampled tables with starting seed 299883525.
Mann-Whitney Test Ranks
edukasi-nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
LP-perempuan observasi 1
edukasi 18 17.64 317.50
nonedukasi 13 13.73 178.50
Total 31
Test Statistics
c
LP-perempuan observasi 1
Mann-Whitney U 87.500
Wilcoxon W 178.500
Z -1.183
Asymp. Sig. (2-tailed) .237
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .242a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .323b
90% Confidence Interval Lower Bound .184
Upper Bound .461
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .102
Upper Bound .349
Sig. .226b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000.
c. Grouping Variable: edukasi-nonedukasi
69
Lampiran 10. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 2 Responden
Terkait Lingkar Pinggang (Perempuan)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LP-perempuan observasi 2
N 31
Normal Parametersa Mean 92.935
Std. Deviation 9.6331
Most Extreme Differences Absolute .168
Positive .168
Negative -.108
Kolmogorov-Smirnov Z .936
Asymp. Sig. (2-tailed) .345
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .355c
90% Confidence Interval Lower Bound .213
Upper Bound .496
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 31 sampled tables with starting seed 299883525.
Mann-Whitney Test Ranks
edukasi-nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
LP-perempuan observasi 2
edukasi 18 18.25 328.50
nonedukasi 13 12.88 167.50
Total 31
Test Statisticsc
LP-perempuan observasi 2
Mann-Whitney U 76.500
Wilcoxon W 167.500
Z -1.626
Asymp. Sig. (2-tailed) .104
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .106a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .032b
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .084
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .072
Sig. .000b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000.
c. Grouping Variable: edukasi-nonedukasi
70
Lampiran 11. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 3 Responden
Terkait Lingkar Pinggang (Perempuan)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LP-perempuan observasi 3
N 31
Normal Parametersa Mean 90.774
Std. Deviation 10.0985
Most Extreme Differences Absolute .130
Positive .130
Negative -.090
Kolmogorov-Smirnov Z .721
Asymp. Sig. (2-tailed) .675
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .613c
90% Confidence Interval Lower Bound .469
Upper Bound .757
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 31 sampled tables with starting seed 299883525.
Mann-Whitney Test Ranks
edukasi-nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
LP-perempuan observasi 3
edukasi 18 19.31 347.50
nonedukasi 13 11.42 148.50
Total 31
Test Statisticsc
LP-perempuan observasi 3
Mann-Whitney U 57.500
Wilcoxon W 148.500
Z -2.386
Asymp. Sig. (2-tailed) .017
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .016a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000b
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .072
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .072
Sig. .000b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000.
c. Grouping Variable: edukasi-nonedukasi
71
Lampiran 12. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi Awal
Responden Terkait Lingkar Pinggang (Laki-laki)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LP-laki2 observasi awal
N 35
Normal Parametersa Mean 92.343
Std. Deviation 7.5535
Most Extreme Differences Absolute .171
Positive .171
Negative -.078
Kolmogorov-Smirnov Z 1.009
Asymp. Sig. (2-tailed) .260
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .143c
90% Confidence Interval Lower Bound .046
Upper Bound .240
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 35 sampled tables with starting seed 299883525.
Mann-Whitney Test Ranks
edukasi-nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
LP-laki2 observasi awal
edukasi 18 23.44 422.00
nonedukasi 17 12.24 208.00
Total 35
Test Statistics
c
LP-laki2 observasi awal
Mann-Whitney U 55.000
Wilcoxon W 208.000
Z -3.244
Asymp. Sig. (2-tailed) .001
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000b
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .064
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .064
Sig. .000b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 35 sampled tables with starting seed 2000000.
c. Grouping Variable: edukasi-nonedukasi
72
Lampiran 13. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 1 Responden
Terkait Lingkar Pinggang (Laki-laki)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LP-laki2 observasi 1
N 35
Normal Parametersa Mean 91.629
Std. Deviation 8.1099
Most Extreme Differences Absolute .099
Positive .099
Negative -.048
Kolmogorov-Smirnov Z .587
Asymp. Sig. (2-tailed) .881
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .857c
90% Confidence Interval Lower Bound .760
Upper Bound .954
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 35 sampled tables with starting seed 299883525.
Mann-Whitney Test Ranks
edukasi-nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
LP-laki2 observasi 1
edukasi 18 22.53 405.50
nonedukasi 17 13.21 224.50
Total 35
Test Statisticsc
LP-laki2 observasi 1
Mann-Whitney U 71.500
Wilcoxon W 224.500
Z -2.696
Asymp. Sig. (2-tailed) .007
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .006a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000b
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .064
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .064
Sig. .000b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 35 sampled tables with starting seed 2000000.
c. Grouping Variable: edukasi-nonedukasi
73
Lampiran 14. Uji Normalitas Profil Observasi 2 Responden Terkait Lingkar
Pinggang (Laki-laki)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LP-laki2 observasi 2
N 35
Normal Parametersa Mean 92.629
Std. Deviation 10.2069
Most Extreme Differences Absolute .075
Positive .075
Negative -.068
Kolmogorov-Smirnov Z .444
Asymp. Sig. (2-tailed) .989
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. 1.000c
90% Confidence Interval Lower Bound .936
Upper Bound 1.000
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 35 sampled tables with starting seed 299883525.
Mann-Whitney Test Ranks
edukasi-nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
LP-laki2 observasi 2
edukasi 18 23.33 420.00
nonedukasi 17 12.35 210.00
Total 35
Test Statisticsc
LP-laki2 observasi 2
Mann-Whitney U 57.000
Wilcoxon W 210.000
Z -3.172
Asymp. Sig. (2-tailed) .002
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000b
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .064
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .064
Sig. .000b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 35 sampled tables with starting seed 2000000.
c. Grouping Variable: edukasi-nonedukasi
74
Lampiran 15. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 3 Responden
Terkait Lingkar Pinggang (Laki-laki) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LP-laki2 observasi 3
N 35
Normal Parametersa Mean 89.714
Std. Deviation 9.0540
Most Extreme Differences Absolute .101
Positive .101
Negative -.073
Kolmogorov-Smirnov Z .599
Asymp. Sig. (2-tailed) .866
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .771c
90% Confidence Interval Lower Bound .655
Upper Bound .888
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 35 sampled tables with starting seed 1314643744.
Mann-Whitney Test
Ranks
edukasi-nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
LP-laki2 observasi 3
edukasi 18 22.67 408.00
nonedukasi 17 13.06 222.00
Total 35
Test Statistics
c
LP-laki2 observasi 3
Mann-Whitney U 69.000
Wilcoxon W 222.000
Z -2.777
Asymp. Sig. (2-tailed) .005
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .005a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000b
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .064
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .064
Sig. .000b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 35 sampled tables with starting seed 926214481.
c. Grouping Variable: edukasi-nonedukasi
75
Lampiran 16. Uji Normalitas dan Hipotesis Kebermaknaan Profil Observasi
Awal Responden Terkait Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul (Perempuan)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
RLPP-perempuan
observasi awal
N 31
Normal Parametersa Mean .862
Std. Deviation .0608
Most Extreme Differences Absolute .096
Positive .096
Negative -.074
Kolmogorov-Smirnov Z .536
Asymp. Sig. (2-tailed) .936
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .839c
90% Confidence Interval Lower Bound .730
Upper Bound .947
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 31 sampled tables with starting seed 299883525.
Mann-Whitney Test Ranks
edukasi-nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
RLPP-perempuan observasi awal
edukasi 18 16.64 299.50
nonedukasi 13 15.12 196.50
Total 31
Test Statisticsc
RLPP-perempuan
observasi awal
Mann-Whitney U 105.500
Wilcoxon W 196.500
Z -.460
Asymp. Sig. (2-tailed) .645
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .650a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .774b
90% Confidence Interval Lower Bound .651
Upper Bound .898
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .243
Upper Bound .531
Sig. .387b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000.
c. Grouping Variable: edukasi-nonedukasi
76
Lampiran 17. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 1 Responden
Terkait Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul (Perempuan)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
RLPP-perempuan observasi 1
N 31
Normal Parametersa Mean .908
Std. Deviation .1663
Most Extreme Differences Absolute .339
Positive .339
Negative -.221
Kolmogorov-Smirnov Z 1.887
Asymp. Sig. (2-tailed) .002
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000c
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .072
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 31 sampled tables with starting seed 299883525.
Mann-Whitney Test Ranks
edukasi-nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
RLPP-perempuan observasi 1
edukasi 18 14.97 269.50
nonedukasi 13 17.42 226.50
Total 31
Test Statisticsc
RLPP-perempuan observasi 1
Mann-Whitney U 98.500
Wilcoxon W 269.500
Z -.741
Asymp. Sig. (2-tailed) .459
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .465a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .613b
90% Confidence Interval Lower Bound .469
Upper Bound .757
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .213
Upper Bound .496
Sig. .355b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000.
c. Grouping Variable: edukasi-nonedukasi
77
Lampiran 18. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 2 Responden
Terkait Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul (Perempuan)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
RLPP-perempuan observasi 2
N 31
Normal Parametersa Mean .861
Std. Deviation .1678
Most Extreme Differences Absolute .342
Positive .204
Negative -.342
Kolmogorov-Smirnov Z 1.905
Asymp. Sig. (2-tailed) .001
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000c
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .072
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 31 sampled tables with starting seed 299883525.
Mann-Whitney Test Ranks
edukasi-nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
RLPP-perempuan observasi 2
edukasi 18 16.03 288.50
nonedukasi 13 15.96 207.50
Total 31
Test Statisticsc
RLPP-perempuan observasi 2
Mann-Whitney U 116.500
Wilcoxon W 207.500
Z -.020
Asymp. Sig. (2-tailed) .984
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .984a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. 1.000b
90% Confidence Interval Lower Bound .928
Upper Bound 1.000
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .305
Upper Bound .599
Sig. .452b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000.
c. Grouping Variable: edukasi-nonedukasi
78
Lampiran 19. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 3 Responden
Terkait Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul (Perempuan)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
RLPP-perempuan observasi 3
N 31
Normal Parametersa Mean .891
Std. Deviation .0610
Most Extreme Differences Absolute .131
Positive .131
Negative -.092
Kolmogorov-Smirnov Z .731
Asymp. Sig. (2-tailed) .659
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .581c
90% Confidence Interval Lower Bound .435
Upper Bound .726
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 31 sampled tables with starting seed 299883525.
Mann-Whitney Test Ranks
edukasi-nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
RLPP-perempuan observasi 3
edukasi 18 18.11 326.00
nonedukasi 13 13.08 170.00
Total 31
Test Statisticsc
RLPP-perempuan observasi 3
Mann-Whitney U 79.000
Wilcoxon W 170.000
Z -1.521
Asymp. Sig. (2-tailed) .128
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .135a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .129b
90% Confidence Interval Lower Bound .030
Upper Bound .228
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .084
Sig. .032b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 31 sampled tables with starting seed 2000000.
c. Grouping Variable: edukasi-nonedukasi
79
Lampiran 20. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi Awal
Responden Terkait Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul (Laki-laki)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
RLPP-laki2 observasi awal
N 35
Normal Parametersa Mean .916
Std. Deviation .0378
Most Extreme Differences Absolute .142
Positive .142
Negative -.091
Kolmogorov-Smirnov Z .841
Asymp. Sig. (2-tailed) .479
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .286c
90% Confidence Interval Lower Bound .160
Upper Bound .411
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 35 sampled tables with starting seed 299883525.
Mann-Whitney Test Ranks
edukasi-nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
RLPP-laki2 observasi awal
edukasi 18 21.11 380.00
nonedukasi 17 14.71 250.00
Total 35
Test Statisticsc
RLPP-laki2 observasi awal
Mann-Whitney U 97.000
Wilcoxon W 250.000
Z -1.849
Asymp. Sig. (2-tailed) .065
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .067a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .057b
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .122
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .064
Sig. .000b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 35 sampled tables with starting seed 2000000.
c. Grouping Variable: edukasi-nonedukasi
80
Lampiran 21. Uji Normalitas Profil Observasi 1 Responden Terkait Rasio
Lingkar Pinggang-Pinggul (Laki-laki)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
RLPP-laki2 observasi 1
N 35
Normal Parametersa Mean .910
Std. Deviation .0473
Most Extreme Differences Absolute .108
Positive .075
Negative -.108
Kolmogorov-Smirnov Z .641
Asymp. Sig. (2-tailed) .806
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .800c
90% Confidence Interval Lower Bound .689
Upper Bound .911
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 35 sampled tables with starting seed 299883525.
Mann-Whitney Test Ranks
edukasi-nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
RLPP-laki2 observasi 1
edukasi 18 21.14 380.50
nonedukasi 17 14.68 249.50
Total 35
Test Statisticsc
RLPP-laki2 observasi 1
Mann-Whitney U 96.500
Wilcoxon W 249.500
Z -1.865
Asymp. Sig. (2-tailed) .062
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .062a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .029b
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .075
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .064
Sig. .000b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 35 sampled tables with starting seed 2000000.
c. Grouping Variable: edukasi-nonedukasi
81
Lampiran 22. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 2 Responden
Terkait Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul (Laki-laki)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
RLPP-laki2 observasi 2
N 35
Normal Parametersa Mean .933
Std. Deviation .0963
Most Extreme Differences Absolute .175
Positive .175
Negative -.111
Kolmogorov-Smirnov Z 1.035
Asymp. Sig. (2-tailed) .234
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .114c
90% Confidence Interval Lower Bound .026
Upper Bound .203
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 35 sampled tables with starting seed 299883525.
Mann-Whitney Test Ranks
edukasi-nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
RLPP-laki2 observasi 2
edukasi 18 20.83 375.00
nonedukasi 17 15.00 255.00
Total 35
Test Statisticsc
RLPP-laki2 observasi 2
Mann-Whitney U 102.000
Wilcoxon W 255.000
Z -1.683
Asymp. Sig. (2-tailed) .092
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .096a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .114b
90% Confidence Interval Lower Bound .026
Upper Bound .203
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .008
Upper Bound .164
Sig. .086b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 35 sampled tables with starting seed 2000000.
c. Grouping Variable: edukasi-nonedukasi
82
Lampiran 23. Uji Normalitas dan Hipotesis Profil Observasi 3 Responden
Terkait Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul (Laki-laki)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
RLPP-laki2 observasi 3
N 35
Normal Parametersa Mean .895
Std. Deviation .0488
Most Extreme Differences Absolute .139
Positive .073
Negative -.139
Kolmogorov-Smirnov Z .824
Asymp. Sig. (2-tailed) .506
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .286c
90% Confidence Interval Lower Bound .160
Upper Bound .411
a. Test distribution is Normal.
c. Based on 35 sampled tables with starting seed 299883525.
Mann-Whitney Test Ranks
edukasi-nonedukasi N Mean Rank Sum of Ranks
RLPP-laki2 observasi 3
edukasi 18 23.22 418.00
nonedukasi 17 12.47 212.00
Total 35
Test Statisticsc
RLPP-laki2 observasi 3
Mann-Whitney U 59.000
Wilcoxon W 212.000
Z -3.102
Asymp. Sig. (2-tailed) .002
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .001a
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .000b
90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .064
Monte Carlo Sig. (1-tailed) 90% Confidence Interval Lower Bound .000
Upper Bound .064
Sig. .000b
a. Not corrected for ties.
b. Based on 35 sampled tables with starting seed 2000000.
c. Grouping Variable: edukasi-nonedukasi
83
Lampiran 24.
HASIL WAWANCARA RESPONDEN
Responden 1 X : Peneliti
Y : Responden
Usia : 37 tahun
Pendidikan : SMA
1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa?
Y : Pola hidup yang sehat itu, mengatur pola makan, olahraga yang teratur
dan sering cek kesehatan
2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda
(misalnya;olahraga)?
Y : Kadang-kadang lari pagi, jalan-jalan pagi tapi Cuma seminggu sekali,
soalnya saya sibuk, pola makan juga saya atur
3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa
yang Anda lakukan?
Y : Yang rutin itu jalan kaki, yang disekitar rumah 1 kali sehari, kalau yang
rada jauh 1 kali 1 minggu, soalnya kesibukan itu lho mbak
4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk menjaga
kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda
lakukan (nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)?
Y : Ya…pola makan yang seimbang itu, konsumsi sayur,lauk, telur, tapi kalu
minum susu jarang, konsumsi buah setiap hari
5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan berserat
itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi
mengandung serat?
Y : Ya misalnya seperti sayur sawi, dan buah-buahan. Ya kayaknya ya iya
6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa rutin
Anda menimbang berat badan Anda?
Y : Kalau saya ke apotik, sekali seminggu saat beli obat ini beli obat itu dan
saya juga tensi mbak
7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan
atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi?
Y : Berdasarkan faktor umur, karena dulunya Saya kecil, Ibu saya dan Bapak
Saya juga kecil, atau mungkin juga karena KB suntik itu. Ada
peningkatan itu saat umur 25 tahun, dulunya saya 40an Kg dan sekarang
sekitar 62 Kg
8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut
atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana?
Y : Kok saya kayaknya gemuk di bagian perut ya... Yang bahaya yang di
bagian perut
9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat
badan?Misalnya apa?
84
Y : Ada. Olahraga, porsi makan mulai saya kurangi, dulu waktu ada raket
saya main badminton
10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya,
sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika
Responden bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)
Y : Tidak
11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun Anda
sudah tahu bahaya merokok?
12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?
Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja?
Y: Penting. Yang saya lakukan itu cek tekanan darah, saya kan hipertensi
mbak, habis konsumsi kaptopril saya langsung ukur tensi
13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan rutin?
Y : Gak menemui
14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu
penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri)
Y : Ya.. kesadaran diri sendiri dan dari orang lain juga,saya itu jarang sakit
ya..hanya tensi tinggi itu
15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan
atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat kondisi
sehat atau waktu ada keluhan?
Y : Ya..kalau ada keluhan saja, kalau kita sehat kan kita gak tahu, jadi gak
rutin
16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai
yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah
meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau mengontrolnya
menjadi normal?
Y : Ada ya..jelas ada karena itu keinginan saya. Mengusahakan untuk makan
makan yang tidak mengandung gula, soalnya saya juga tidak suka yang
manis-manis mungkin karena faktor lain
17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol?
Y :Menahan keinginan untuk mengkonsumsi makanan yang tidak mendukung
18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut?
(menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki
menjadi normal)?
Y : Ya.. ada takutnya tapi sekaligus termotivasi untuk menjadi lebih baik
19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik,
yang telah kita pelajari bersama selama ini?
Y : Sindrom metabolik itu karena kegemukan itu, lingkar pinggang dan berat
badan, dan pola makan yang tidak teratur, dan kegemukan yang hanya
dibagian perut saja, olahraga yang tidak teratur
20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda
ketahui?
Y : Ya.. itu tadi penyakit Jantung, stroke
85
Responden 2 X : Peneliti
Y : Responden
Usia : 37 tahun
Pendidikan : S1
1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa?
Y : Pola makannya teratur, banyak makan sayuran berserat, ya olahraga
2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda
(misalnya;olahraga)?
Y : Sejauh ini belum ada, ya menurutku masih seperti dulu
3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa
yang Anda lakukan?
Y : Tidak pernah
4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk menjaga
kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda
lakukan (nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)?
Y : Menghindari goreng-gorengan, mengurangi yang berlemak-lemak, makan
sayur dan buah-buahan
5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan berserat
itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi
mengandung serat?
Y : Ya..sayuran misalnya sawi, kangkung, buah-buahan misalnya papaya.
Menurut saya ada yang mengandung serat
6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa rutin
Anda menimbang berat badan Anda?
Y : Kadang setiap hari, kadang tiga hari sekali, pokoknya kalu saya mau
7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan
atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi?
Y : Berdasarkan faktor umur, terjadi peningkatan pada umur 31 tahun
8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut
atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana?
Y : kegemukan di perut saja. Yang berbahaya itu kegemukan di perut
9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat
badan?Misalnya apa?
Y : Mengurangi makanan, 2 kali sehari, dari segi olahraga belum
10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya,
sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden
bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)
Y : Tidak
11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun Anda
sudah tahu bahaya merokok?
12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?
Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja?
Y: Penting..belum pernah selain penelitian ini, tapi menimbang berat badan
rutin
86
13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan rutin?
Y : Ya..malas itu tadi
14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu
penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri)
Y : Dari kesadaran diri sendiri
15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan
atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat kondisi
sehat atau waktu ada keluhan?
Y : Tidak. Pada waktu ada keluhan saja
16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai
yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah
meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau mengontrolnya
menjadi normal?
Y : Keinginan untuk berusaha itu ada
17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol?
Y : Malas itu tadi
18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut?
(menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki
menjadi normal)?
Y : Makin termotivasi untuk normal
19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik,
yang telah kita pelajari bersama selama ini?
Y : Ya.. itu kalau berat badannya besar, rasio lingkar pinggang-pinggul besar,
pola makan yang tidak teratur
20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda
ketahui?
Y : Diabetes
Responden 3 X : Peneliti
Y : Responden
Usia : 43 tahun
Pendidikan : S1
1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa?
Y : Yang benar itu makan teratur, olahraga, minum air putih yang banyak
2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda
(misalnya;olahraga)?
Y : Ya kalu saya sendiri jalan pagi dan terkadang lari pagi sekitar 20 menit dan
sebelumnya saya minum air putih sekuatnya
3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa
yang Anda lakukan?
87
Y : Kalau selama ini setiap pagi selama 20-30 menit
4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk menjaga
kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda lakukan
(nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)?
Y : Gizi seimbang, meskipun lauknya seadanya tapi lengkap dengan sayur
dan buah
5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan berserat
itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi
mengandung serat?
Y : Menurut saya makanan berserat itu makanan yang mudah dicerna. Saya
rasa sudah mengkonsumsi makanan yang berserat
6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa rutin
Anda menimbang berat badan Anda?
Y : Ya..tidak tentu, kalau ada timbangan ya nimbang
7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan
atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi?
Y : Kalau menurut saya faktor umur, peningkatan terjadi saat saya melahirkan
pertama, sekitar umur 26 tahun
8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut
atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana?
Y : Ya menurut saya kegemukan saya merata. Menurut saya kegemukan
diperut yang berbahaya
9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat
badan? Misalnya apa?
Y : Ya olahraga itu…, mengurangi porsi makan
10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya,
sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden
bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)
Y : Saya merokok saat saya mengandung anak ketiga, itu karena mengidam
tapi setelah itu sudah gak doyan lagi
11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun Anda
sudah tahu bahaya merokok?
12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?
Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja?
Y: Penting untuk antisipasi. Saat dengan mbak-mbak farmasi itu dan kalau ke
puskesmas tapi gak tentu
13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan rutin?
Y : Gak menemui
14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu
penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri)
Y : Dari dokter, dari pengalaman-pengalaman, dari TV dan radio
15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan
atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat kondisi
sehat atau waktu ada keluhan?
Y : Menurut saya tidak. Kalau ada keluhan saja
88
16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai
yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah
meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau mengontrolnya
menjadi normal?
Y : Ya jelas ada, karena aku punya rasa takut kalau ada kelebihan gula darah
dan kolesterol
17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol?
Y : Gak menemui
18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut?
(menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki
menjadi normal)?
Y : Ya.. termotivasi untuk memperbaiki
19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik,
yang telah kita pelajari bersama selama ini?
Y : Ya.. lupa eh mbak
20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda
ketahui?
Y : tidak tahu
Responden 4 X : Peneliti
Y : Responden
Usia : 44 tahun
Pendidikan :
1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa?
Y : Ya..apa ya..makan empat sehat lima sempurna
2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda
(misalnya;olahraga)?
Y : Memperbaiki pola makan dengan olahraga
3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa
yang Anda lakukan?
Y : Kalau aku setiap hari itu jalan-jalan…setiap pagi muter-muter kampung
4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk menjaga
kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda lakukan
(nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)?
Y : Mungkin ya makan teratur, Cuma sedikit tapi teratur, porsinya dikurangi
tapi tetap tiga kali
5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan berserat
itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi
mengandung serat?
Y : Seperti itu lho..buah-buahan dan sayur-sayuran. Kelihatannya sudah
6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa rutin
89
Anda menimbang berat badan Anda?
Y : Aku itu gak mesti…kadang sebulan sekali ya kadang 2 bulan sekali
7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan
atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi?
Y : Kelihatannya faktor umur, kalau keturunan gak ada eh..pada umur 40
tahun naik drastis
8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut
atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana?
Y : Kelihatannya merata. Lebih berbahaya yang diperut
9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat
badan? Misalnya apa?
Y : Yang saya alami, puasa senin dan kamis, porsi dikurangi
10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya,
sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden
bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)
Y : Tidak
11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun Anda
sudah tahu bahaya merokok?
12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?
Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja?
Y: Penting. Satu bulan sekali ya.. cek up kesehatan badan, tensi dan tes kadar
kolesterol
13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan rutin?
Y : Gak menemui
14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu
penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri)
Y : Ya dari mbak-mbaknya ini, ya dari dokter dan perawat juga tapi lebih
sering dari mahasiswa
15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan
atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat kondisi
sehat atau waktu ada keluhan?
Y : Ya termasuk rutin. Ya saat masih sehat tapi kadang udah sakit dulu baru
periksa
16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai
yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah
meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau mengontrolnya
menjadi normal?
Y : Kalau aku ada usaha. Sebelum aku di cek itu aku mengusahakan
mengkonsumsi bawang putih dan porsi makan saya kurangi
17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol?
Y : Makan tidak terkontrol, suka ngemil
18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut?
(menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki
menjadi normal)?
Y : Ya terdorong untuk menormalkan berat badan, untuk memperbaikinya
90
19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik,
yang telah kita pelajari bersama selama ini?
Y : Ya itu perut besar itu, penyumbatan pembuluh darah..ya berbahayalah
20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda
ketahui?
Y : Sakit gula, stroke
Responden 5 X : Peneliti
Y : Responden
Usia : 38 tahun
Pendidikan : SMA
1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa?
Y : Mengatur pola makan sehari-hari dan diimbangi dengan berolahraga
2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda
(misalnya;olahraga)?
Y : Ya olahraga itu tadi, jalan kaki kalau minggu pagi
3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa
yang Anda lakukan?
Y : Kalau minggu itu jalan pagi, kalau sore itu main volley, badminton
4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk menjaga
kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda lakukan
(nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)?
Y : Banyak makan sayur-sayuran
5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan berserat
itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi
mengandung serat?
Y : Seperti buah-buahan, jeruk, semangka dan sayur-sayuran. Saya rasa sudah
6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa rutin
Anda menimbang berat badan Anda?
Y : Setiap bulan karena setiap bulan ada posyandu anak balita
7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan
atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi?
Y : Mungkin karena suntik KB, karena dulu saya itu kecil. Peningkatan
terjadi saat saya berusia 28 tahun
8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut
atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana?
Y : Kegemukan yang merata. Yang berbahaya yang kegemukannya di perut
9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat
badan? Misalnya apa?
Y : Mengurangi makanan berlemak dan olahraga
91
10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya,
sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden
bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)
Y : Tidak
11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun Anda
sudah tahu bahaya merokok?
12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?
Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja?
Y: Penting. 3 X selama penelitian ini dan 1 kali pernah periksa kolesterol
13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan rutin?
Y : Gak menemui
14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu
penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri)
Y : Informasi dari mahasiswa farmasi sadhar dan saat ikut papsmear
15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan
atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat kondisi
sehat atau waktu ada keluhan?
Y : Belum rutin karena saya juga gak pernag sakit. Aku gak pernah periksa
16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai
yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah
meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau mengontrolnya
menjadi normal?
Y : Ada
17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol?
Y : Tidak ada. kalau ada kelebihan berusaha saja menguranginya
18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut?
(menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki
menjadi normal)?
Y : Ya merasa senang saja, kalau ada kelebihan saya berusaha lagi untuk
menormalkan
19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik,
yang telah kita pelajari bersama selama ini?
Y : Aduh aku lupa mbak…pokoknya aku menyediakan makanan bergizi
untuk keluarga
20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda
ketahui?
Y : Hipertensi, Stroke, penyakit gula
92
Responden 6 X: Peneliti
Y : Responden
Usia : 42 tahun
Pendidikan : SD
1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa?
Y : Ya menjaga kesehatan, olahraga rutin, mengatur pola makan
2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda
(misalnya;olahraga)?
Y : Jalan kaki setiap hari
3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa
yang Anda lakukan?
Y : Minimal 3X…ya Cuma jalan kaki itu
4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk menjaga
kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda lakukan
(nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)?
Y : Mengatur pola makan yang gak berlemak dan makan buah-buahan
5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan berserat
itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi
mengandung serat?
Y : Makan nasi, ketela, kentang. Menurut saya udah lumayan
6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa rutin
Anda menimbang berat badan Anda?
Y : sebulan sekali
7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan
atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi?
Y : Menurut saya faktor umur. Mulai saya umur 30an ada peningkatan
8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut
atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana?
Y : Kegemukan perut, dan yang berbahaya setahuku yang perut
9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat
badan? Misalnya apa?
Y : Menurut saya olahraga, dan mengatur pola makan itu
10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya,
sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden
bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)
Y : Tidak
11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun Anda
sudah tahu bahaya merokok?
12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?
Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja?
Y: Penting. Satu kali satu bulan, seperti tensi itu
13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan rutin?
Y : Gak menemui
93
14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu
penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri)
Y : Saat pertemuan PKK, dari puskesmas
15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan
atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat kondisi
sehat atau waktu ada keluhan?
Y : Menurut saya iya, kalau ada keluhan sedikit saja aku langsung ke dokter
16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai
yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah
meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau mengontrolnya
menjadi normal?
Y : ada
17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol?
Y : gak ada
18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut?
(menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki
menjadi normal)?
Y : termotivasi untuk lebih baik
19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik,
yang telah kita pelajari bersama selama ini?
Y : aku lupa eh mbak
20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda
ketahui?
Y : Penyakit jantung, penyakit gula darah
Responden 7 X : Peneliti
Y : Responden
Usia : 37 tahun
Pendidikan : S1
1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa?
Y : Menurut saya yang penting teratur. Makan tiga kali sehari dan tidak
lompat-lompat. Dan yang penting seimbang dan banyak makan sayuran
2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda
(misalnya;olahraga)?
Y : Kalau olahraga secara khusus belum mungkin karena sibuk, tapi aku
melakukan pekerjaan harian rumah dan kuusahakan sampai berkeringat
3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa
yang Anda lakukan?
Y : belum
94
4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk menjaga
kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda lakukan
(nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)?
Y : Mengurangi makan-makanan yang pedas, berlemak tinggi, dan bersantan
kentaldan aku juga mengurangi yang dibakar
5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan berserat
itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi
mengandung serat?
Y : Buah-buahan dan sayur-sayuran. Ya udah
6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa rutin
Anda menimbang berat badan Anda?
Y : Paling tidak sebulan sekali
7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan
atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi?
Y :Faktor umur. Mulai usia 30 tahun
8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut
atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana?
Y : Kalau saya merasa gemuk merata. Kalau menurut saya berbahaya yang
gemuk diperut karena gak seimbang
9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat
badan? Misalnya apa?
Y : Ada,misalnya tidak terlalu banyak ngemil, makan malam 3 jam sebelum
tidur
10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya,
sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden
bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)
Y : Saya tidak merokok
11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun Anda
sudah tahu bahaya merokok?
12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?
Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja?
Y: Menurut saya penting untuk mengantisipasi penyakit. Kalau saya 4 kali, 3
kali dengan mbak-mbak ini dan 1 kali periksa sendiri, kolesterol dan gula
darah
13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan rutin?
Y : Kendalanya tempatnya jauh
14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu
penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri)
Y : Saya kiranya semuanya itu ada, baik pandangan dari dokter lewat televise
dan radio
15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan
atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat kondisi
sehat atau waktu ada keluhan?
Y : Saya kira belum rutin. Kalau sekedar tensi kalau ada keluhan
95
16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai
yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah
meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau mengontrolnya
menjadi normal?
Y : Kalau tensi saya tinggi, saya minta obat
17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol?
Y : Saya kira gak ada
18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut?
(menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki menjadi
normal)?
Y : Saya kira makin termotivasi kalau normal distabilkan dan kalau tinggi
dinormalkan
19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik,
yang telah kita pelajari bersama selama ini?
Y : Penyakit karena kelebihan-kelebihan zat-zat seperti kolesterol, asam urat
20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda
ketahui?
Y : Yang saya ketahui yang paling fatal itu kematian dan juga stroke, dan
penyakit gula
Responden 8 X : Peneliti
Y : Responden
Usia : 42 tahun
Pendidikan : S1
1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa?
Y : Pola hidup yang sehat itu, teratur seimbang olahraga teratur, menghindari
makan-makanan berlemak, banyak konsumsi buah-buahan, istirahat yang
cukup
2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda
(misalnya;olahraga)?
Y : Olahraga itu baru kemarin, saya senang setrika, jalan kaki
3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa
yang Anda lakukan?
Y : Belum ada olahraga khusus yang saya lakukan
4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk menjaga
kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda lakukan
(nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)?
Y : Mengurangi porsi makan, dan mengurangi konsumsi garam
5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan berserat
itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi
mengandung serat?
96
Y : Makanan berserat itu ya sayur-sayuran dan buah-buahan. Saya rasa saya
kurang mengkonsumsi makanan berserat
6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa rutin
Anda menimbang berat badan Anda?
Y : Seminggu dua kali
7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan
atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi?
Y : Orangtua saya dan saudara-saudara saya semua gemuk. Berarti lebih
besar faktor keturunan
8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut
atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana?
Y : menurut saya, saya agak merata. Yang paling berbahaya kegemukan di
perut
9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat
badan? Misalnya apa?
Y : Mengurangi gorengan dan cemilan
10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya,
sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden
bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)
Y : Dulu setahun yang lalu. Sekarang gak lagi
11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun Anda
sudah tahu bahaya merokok?
12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?
Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja?
Y: Penting. Saat bersama mbak-mbaknya ini tapi dulu aku pernah sekali
periksa kolesterol
13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan rutin?
Y : Malas dan rasa takut
14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu
penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri)
Y : Informasi dari internet
15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan
atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat kondisi
sehat atau waktu ada keluhan?
Y : Ya..kalau tensi saya rutin. Ya kalau ada keluhan
16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai
yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah
meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau mengontrolnya
menjadi normal?
Y : Ya mengurangi konsumsi daging-dagingan
17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol?
Y : tidak ada
18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut?
(menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki menjadi
normal)?
97
Y : Sebelum mengetahuinya ada ketakutan, tapi kalau jelek diperbaiki kalau
normal dipertahankan
19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik,
yang telah kita pelajari bersama selama ini?
Y : Tensi tinggi, kadar gulanya tingggi
20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda
ketahui?
Y : Dampak biasanya stroke
Responden 9 X : Peneliti
Y : Responden
Usia : tahun
Pendidikan : SMA
1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa?
Y : Pola hidup yang sehat itu, makan harus teratur, paling tidak olahraga,
makan-makanan yang bergizi dan menghindari yang berkolesterol
2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda
(misalnya;olahraga)?
Y : Kalau olahraga itu ya jelas tapi bukan lari pagi tapi senam, saya penganut
silat
3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa
yang Anda lakukan?
Y : Saya latihan silat itu seminggu tiga kali
4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk menjaga
kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda lakukan
(nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)?
Y : Sebenarnya penting juga sih, tapi untuk menstandarkan arti sehat untuk
masing-masing individu kan berbeda-beda
5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan berserat
itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi
mengandung serat?
Y : Makanan berserat itu, seperti papaya, jambu, mangga, ketela atau buah-
buahan. Saya kira sudah karena setiap minggu saya udah mengkonsumsi
ketela dan jagung
6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa rutin
Anda menimbang berat badan Anda?
Y : Rutin sih gak, tapi kalau ketemu timbangan saya mesti nimbang
7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan
atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi?
Y : faktor perilaku hidup, pada usia 23 tahun saya mengalami kegemukan
perut karena waktu mau tidur saya minum sprite dicampur telur
98
8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut
atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana?
Y : Kegemukan di bagian perut. Menurut saya yang berbahaya itu kegemukan
di perut
9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat
badan? Misalnya apa?
Y : Ada. Sepak bola untuk memperkecil perut
10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya,
sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden
bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)
Y : Ya..saya masih merokok, saya mulai merokok sejak keluar dari SMA
sampai sekarang
11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun Anda
sudah tahu bahaya merokok?
Y : faktor kebiasaan
12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?
Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja?
Y: Bisa penting bisa gak. Aku periksa kesehatan sudah ada 10X ke atas, cek
darah, ukur tekanan darah
13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan rutin?
Y : Kendalanya pekerjaan
14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu
penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri)
Y : Saya suka membaca
15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan
atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat kondisi
sehat atau waktu ada keluhan?
Y : Saya kira tidak. Kalau diambil perbandingan kalau saat sehat
16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai
yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah
meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau mengontrolnya
menjadi normal?
Y : Pertama saya harus happy dulu…usaha yang pertama dilakukan itu gerak
dulu untuk mengatur peredaran darah
17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol?
Y : Gak ada
18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut?
(menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki
menjadi normal)?
Y : Biasa aja, gak terdorong juga
19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik,
yang telah kita pelajari bersama selama ini?
Y : Sindrom itu kesannya menakutkan, menurut saya sindrom metabolik itu
sekian banyak penyakit terkumpul jadi satu
99
20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda
ketahui?
Y : Dari yang saya baca kesannya bahaya, kayaknya biasanya kanker,
termasuk penyakit gula juga
Responden 10 X : Peneliti
Y : Responden
Usia : 41 tahun
Pendidikan :
1. X : Menurut Anda pola hidup sehat yang benar itu seperti apa?
Y : Mengurangi kebiasaan buruk misalnya merokok, mengkonsumsi makanan
bergizi, menghindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi
2. X : Usaha apa yang telah Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda
(misalnya;olahraga)?
Y : Terkadang olahraga lari sekali seminggu
3. X : Seberapa rutin Anda berolahraga setiap minggu? Olahraga seperti apa
yang Anda lakukan?
Y : Seminggu sekali bermain tennis
4. X : Menurut Anda pengaturan pola makan penting dilakukan untuk menjaga
kesehatan. Pengaturan pola makan yang seperti apa yang telah Anda lakukan
(nasi, sayur, lauk, buah, dan susu)?
Y : Makan nasi sekali sehari…padahal itu tidak teratur ya
5. X : Makanan berserat baik untuk kesehatan, menurut Anda makanan berserat
itu seperti apa? Apakah makanan yang setiap hari Anda konsumsi
mengandung serat?
Y : Makanan seperti buah-buahan. Tidak terlalu saya perhatikan
6. X : Karena pengaturan pola makan terkait dengan berat badan, seberapa rutin
Anda menimbang berat badan Anda?
Y : tidak rutin
7. X : Kondisi berat badan Anda sekarang ini dipengaruhi oleh faktor keturunan
atau umur? Jika karena faktor umur, pada umur berapa terjadi?
Y : Aku rasa faktor umur karena waktu muda aku kurus. Terjadi peningkatan
pada usia 32 tahun
8. X : Apakah Anda tahu kegemukan yang anda alami termasuk gemuk perut
atau merata? Menurut Anda lebih berbahaya yang mana?
Y : Aku rasa kegemukan di bagian perut. Yang berbahaya itu kegemukan di
bagian perut
9. X : Apakah ada usaha yang telah Anda lakukan, untuk menurunkan berat
badan? Misalnya apa?
Y : Ada..ya olahraga tadi seperti lari
100
10. X : Rokok dapat mengganggu kesehatan, apakah Anda merokok, jika ya,
sejak kapan dan apakah sampai sekarang masih merokok?(jika Responden
bukan perokok, lanjutkan ke pertanyaan no.12)
Y : Semoga udah gak lagi. Dalam 2 minggu kemarin udah gak
11. X : Apa yang membuat Anda tidak dapat berhenti merokok, walaupun Anda
sudah tahu bahaya merokok?
12. X : Menurut Anda pemeriksaan kesehatan penting tidak untuk dilakukan?
Selama ini Anda sudah pernah melakukan berapa kali dan apa saja?
Y: Penting sekali. Periksa itu kalau ada yang gak enak di tubuh baru periksa
13. X : Selama ini apakah Anda menemui kendala untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan rutin?
Y : Menemui yaitu waktu dan pekerjaan
14. X : Anda mendapat informasi darimana kalau pemeriksaan kesehatan itu
penting? (dokter, perawat, apoteker, atau kesadaran diri sendiri)
Y : Kesadaran diri. Informasi dari mahsiswa
15. X : Menurut Anda, Anda termasuk orang yang rutin memeriksakan kesehatan
atau tidak? Biasanya Anda memeriksa kesehatan Anda pada saat kondisi
sehat atau waktu ada keluhan?
Y : tidak rutin
16. X : Ketika Anda mengetahui hasil pemeriksaan dan hasilnya tidak sesuai
yang diharapkan (misal kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah
meningkat) adakah usaha Anda untuk menurunkan atau mengontrolnya
menjadi normal?
Y : ya ada
17. X : Kendala apa saja yang Anda temui selama berusaha mengontrol?
Y : masalah waktu
18. X : Bagaimana perasaan Anda ketika mengetahui hasil laboratorium tersebut?
(menjadi beban/ketakutan atau menjadi motivasi untuk memperbaiki
menjadi normal)?
Y : : Saya termotivasi untuk memperbaiki
19. X : Sebutkan hal apa saja yang Anda ketahui tentang sindrom metabolik,
yang telah kita pelajari bersama selama ini?
Y : Sindrom metabolik itu seperti adanya kegemukan, tekanan darah tinggi,
lingkar pinggang besar
20. X : Menurut Anda apakah dampak dari sindrom metabolik yang Anda
ketahui?
Y : Dampaknya itu penyakit jantung, stroke
101
Lampiran 25. Hasil skoring Kuisioner Observasi III Responden Edukasi Non Lab res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
s1 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4
s2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4
s3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3
s4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3
s5 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 1 3 4 4 3 4 3
s6 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3
s7 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4
s8 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 2 4 3
s9 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 4
s10 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 2 2 2
s11 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3
s12 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 2
s13 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
s14 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3
s15 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 1 3 3
s16 3 4 3 4 3 4 4 3 1 4 3 4 4 2 4 3 3 3
s17 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 2 4 4
s18 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4
s19 3 3 3 4 3 1 4 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3
s20 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 2
s21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3
s22 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4
s23 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 4 3
s24 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3
s25 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4
s26 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4
s27 3 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2
s28 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4
s29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3
s30 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3
s31 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3
s32 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3
s33 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3
s34 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 3 3 2 3
s35 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 2 4 3
s36 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 4 4
s37 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4
s38 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 1 3
102
116 123 117 130 115 125 132 118 123 132 114 131 127 117 147 107 129 123
Lampiran 26. Hasil skoring Kuisioner Observasi III Responden Non Edukasi Laboratorium
Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
s1 3 4 1 3 3 3 3 1 1 4 4 4 3 3
s2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3
s3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3
s4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
s5 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3
s6 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
s7 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
s8 3 3 4 2 3 3 3 1 4 3 3 3 2 3
s9 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3
s10 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3
s11 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
s12 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2
s13 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3
s14 2 3 2 3 3 3 3 1 4 3 3 3 2 2
s15 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3
s16 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3
s17 3 3 1 3 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3
s18 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3
s19 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3
s20 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3
s21 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3
s22 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
s23 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
s24 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
s25 3 3 2 3 4 3 3 1 4 3 2 3 3 3
s26 3 3 2 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3
s27 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3
s28 4 3 2 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 3
s29 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
s30 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3
s31 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
s32 4 4 1 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3
s33 2 3 1 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3
103
s34 3 3 1 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3
s35 3 4 2 3 3 3 3 1 1 3 2 3 3 3
s36 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3
s37 3 4 1 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3
s38 3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3
116 126 96 107 119 114 117 105 121 125 117 113 109 112
Lampiran 27. Hasil skoring Kuisioner Observasi III Responden Edukasi Laboratorium
Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
s1 3 4 3 1 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
s2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3
s3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3
s4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4
s5 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3
s6 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
s7 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
s8 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3
s9 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
s10 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 2
s11 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
s12 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
s13 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3
s14 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
s15 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4
s16 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 4 3
s17 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
s18 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3
s19 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3
s20 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
s21 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
s22 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3
s23 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3
s24 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3
s25 4 1 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3
s26 4 1 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 2 3 3
104
s27 4 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3
s28 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
s29 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
s30 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 1
s31 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3
s32 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3
s33 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3
s34 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3
s35 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 1
s36 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3
s37 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
s38 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3
149 119 110 110 107 124 117 114 126 113 117 114 99 136 116 125 115 112
Lampiran 28 . Hasil skoring Kuisioner Observasi III Responden Non Edukasi Non Tes Laboratorium
Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
s1 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3
s2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4
s3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3
s4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
s5 4 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4
s6 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
s7 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3
s8 3 3 2 3 4 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 2
s9 2 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2
s10 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 4
s11 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 2 4 3
s12 3 3 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2
s13 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
s14 2 3 3 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 3 2
s15 2 2 2 2 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2
s16 4 1 3 3 3 3 1 1 3 3 4 3 2 1 4 2
s17 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 2 2 3 3
s18 3 3 3 2 2 3 3 1 3 2 4 3 3 2 3 2
s19 3 2 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4
105
s20 3 2 3 3 2 2 1 4 2 3 2 3 3 3 3 4
s21 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 1 3 4
s22 4 3 3 3 4 2 2 4 3 3 3 3 2 1 3 2
s23 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3
s24 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3
s25 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4
s26 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2
s27 2 2 2 3 3 2 3 1 3 3 2 3 2 1 2 2
s28 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4
s29 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4
s30 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4
s31 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3
s32 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3
s33 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 2
s34 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3
s35 3 3 4 3 3 4 2 1 3 2 4 3 3 4 3 3
s36 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3
s37 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4
s38 2 2 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3
111 111 121 117 113 115 120 131 112 106 122 114 103 101 117 114
106
Lampiran 29. Informed Consent Responden Edukasi Non Laboratorium
Bahwa saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
No telp/HP :
Menyatakan kesanggupan sebagai responden dalam penelitian yang berjudul ”
Pengaruh Pemberian Edukasi Tahap II Tentang Sindrom Metabolik ” yang akan
dilaksanakan selama ± 6 bulan di daerah Dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta. Dalam
penelitian ini saya selaku responden bersedia diberikan edukasi setiap bulan,
dilakukan pengukuran lingkar pinggang, berat badan, dan tekanan darah.
Demikian surat pernyataan kesanggupan saya sebagai responden dalam
penelitian ini.
Yogyakarta,
Mengetahui
Peneliti Responden
( ) ( )
107
Lampiran 30. Informed Consent Responden Edukasi Laboratorium
Bahwa saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
No telp/HP :
Menyatakan kesanggupan sebagai responden dalam penelitian yang berjudul ”
Pengaruh Pemberian Edukasi Tahap II Tentang Sindrom Metabolik ” yang akan
dilaksanakan selama ± 6 bulan di daerah Dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta. Dalam
penelitian ini saya selaku responden bersedia diberikan edukasi setiap bulan,
dilakukan pengukuran lingkar pinggang, berat badan, tekanan darah dan bersedia
diambil sampel darah untuk pengukuran kadar gula darah dan kolesterol selama
waktu penelitian, yang dibutuhkan sebagai data penelitian. Dalam hal ini pengukuran
kadar gula darah dan kolesterol akan dilakukan oleh petugas laboratorium klinik.
Demikian surat pernyataan kesanggupan saya sebagai responden dalam
penelitian ini.
Yogyakarta,
Mengetahui
Peneliti Responden
( ) ( )
108
Lampiran 31. Informed Consent Responden Non Edukasi Non Laboratorium
Bahwa saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
No telp/HP :
Menyatakan kesanggupan sebagai responden dalam penelitian yang berjudul ”
Pengaruh Pemberian Edukasi Tahap II Tentang Sindrom Metabolik ” yang akan
dilaksanakan selama ± 6 bulan di daerah Dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta. Dalam
penelitian ini saya selaku responden bersedia dilakukan pengukuran lingkar
pinggang, berat badan, dan tekanan darah.
Demikian surat pernyataan kesanggupan saya sebagai responden dalam
penelitian ini.
Yogyakarta,
Mengetahui
Peneliti Responden
( ) ( )
109
Lampiran 32. Informed Consent Responden Non Edukasi Laboratorium
Bahwa saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
No telp/HP :
Menyatakan kesanggupan sebagai responden dalam penelitian yang berjudul ”
Pengaruh Pemberian Edukasi Tahap II Tentang Sindrom Metabolik ” yang akan
dilaksanakan selama ± 6 bulan di daerah Dusun Krodan, Sleman, Yogyakarta. Dalam
penelitian ini saya selaku responden bersedia diberikan edukasi setiap bulan,
dilakukan pengukuran lingkar pinggang, berat badan, dan tekanan darah.
Demikian surat pernyataan kesanggupan saya sebagai responden dalam
penelitian ini.
Yogyakarta,
Mengetahui
Peneliti Responden
( ) ( )
110
Lampiran 33. Leaflet Penelitian
Tampak Depan
111
Tampak Belakang
154
BIOGRAFI PENULIS
Penulis Skripsi bernama lengkap Aloyna Repba.
Penulis lahir di Jakarta, tanggal 23 September 1987,
dan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara
pasangan Rusdin Sembiring dan Rentha Ginting.
Pendidikan awal penulis dimulai di TK (1991-1993),
SD Mlati I (1993-1997) yang kemudian dilanjutkan ke
SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta (1997-1999). Lalu
ke jenjang SLTP Negeri 6 Yogyakarta (1999-2002), kemudian melanjutkan
pendidikan di SMU Negeri 9 Yogyakarta (2002-2005). Selanjutnya pada tahun
2005 penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi di Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama menempuh kuliah,
penulis juga aktif sebagai anggota Jalinan Mahasiswa Kesehatan Indonesia
2005/2006, sie dana dan usaha ”TITRASI” 2006/2007, sie humas ”Pharmacy
Event Cup” 2006/2007.