Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
( Studi pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912
Cabang Karawang, Jawa Brat )
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Disusun Oleh :
Nama : AMZ. Yuli Susandar NIM : 022214087
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2008
i
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
( Studi pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912
Cabang Karawang, Jawa Brat )
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Disusun Oleh :
Nama : AMZ. Yuli Susandar NIM : 022214087
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2008
ii
iii
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya tulis ini saya persembahkan untuk ayah dan ibu
yang telah melahirkan, merawat, mendidik serta tidak henti-
hentinya memberikan semangat dalam hari-hari saya. Juga
untuk yang tercinta adik-adik saya yang menjadi
penyemangat dalam hari-hari saya.
I did it … !!!
Life is not as easy as we imagine
Sometimes it feels so hard, so difficult, but don’t give up
Because God will show us the way, guide us and make it easy
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis yang saya susun
ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah saya
sebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka.
Hormat saya
AMZ. Yuli Susandar
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : AMZ. Yuli Susandar Nomor Mahasiswa : 022214087 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ( Studi pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912, Cabang Karawang, Jawa Barat) Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Deengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penilis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenar-benarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 9 Januari 2008 Yang menyatakan
(AMZ. Yuli Susandar)
vii
ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912, Cabang Karawang, Jawa Barat)
AMZ. Yuli Susandar
Universitas Sanata Dharma 2008
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh
positif dari pemberian kompensasi terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini
dilaksanakan di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912, cabang Karawang,
Jawa Barat.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
lapangan. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah karyawan bagian
penjualan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi
Linier Berganda.
Hasil dari perhitungan data menunjukkan bahwa kompensasi (program
asuransi, komisi dan reward) secara simultan berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan. Secara parsial, program asuransi dan pemberian kompensasi
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hasil analisis juga menunjukkan
bahwa tidak ada pengaruh positif dari pemberian reward terhadap kinerja
karyawan.
viii
ABSTRACT
The INFLUENCE of COMPENSATIONS GIVING to the EMPLOYEES
PERFORMANCE (Study at Asuransi Jiwa Bersama 1921, Karawang, West Java)
AMZ. Yuli Susandar
Sanata Dharma University 2008
The objective of this research is to know wether there was a positive
influence compensations on employees performance. This research was done in
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912, Karawang, West Java.
The research method applied in this research is field study. The subjects of
this research were the employees of the sales department. The analysis applied in
this research was Multiple Linear Regression Analysis.
Results from data calculations showed that compensations which include
insurance plan, commision and reward simultaneously influenced positively
employees performance. Partially, insurance plan and commision showed
influenced the performance of employees. Results of this analysis also showed
that there was no influence of giving reward on employees performance.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang karena
kasihnya sehingga pada akhirnya saya dapat karya tulis ini dengan judul
PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN ( Studi pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang
Karawang, jawa Barat ).
Selain itu saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang
secara langsung maupun tidak langsung telah membantu terselesaikannya karya
tulis ini. Pihak-pihak yang saya maksud adalah :
1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A selaku Ketua Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakrta.
3. Ibu Dra. Diah Utari B.R.,M.Si selaku Dosen Pembimbing I saya yang
telah membimbing saya dalam penyusunan karya tulis ini.
4. Bapak Drs. A. Triwanggono, M.S selaku Dosen Pembimbing II saya yang
telah membimbing saya dalam penyusunan karya tulis ini.
5. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
6. Segenap karyawan Sekertariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
7. Segenap Dosen dan Karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
x
8. Teman-teman Fakultas Ekonomi Unioversitas Sanata Dharma Yogyakarta
khususnya angkatan 2002.
9. L. Suradi dan Ch. Supinah sebagai sosok bapak dan ibu yang telah
memberikan dukungan luar biasa selama proses perkuliahan sampai pada
karya tulis ini selesai disusun.
10. V. Trisna Sundari dan Unggul Prasetya sebagai adik-adik yang selalu
dapat menjadi penyemangat.
11. Segenap keluarga besar Community of Sant’Egidio Indonesia.
12. Segenap keluarga besar Community of Sant’Egidio Yogyakarta.
13. Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa Barat,
tempat dimana saya melakukan penelitian untuk penyusunan karya tulis
ini.
Saya menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran sangat saya harapkan. Sekali lagi saya ucapkan teriman
kasih
xi
DAFTAR ISI
Halaman judul .........................................................................................................i
Halaman persetujuan pembimbing ........................................................................ii
Halaman pengesahan ............................................................................................iii
Halaman persembahan ..........................................................................................iv
Pernyataan keaslian karya ......................................................................................v
Lembar Publikasi .................................................................................................. vi
Abstrak ..................................................................................................................vi
Abstrak ............................................................................................................... viii
Kata pengantar ......................................................................................................ix
Daftar isi ................................................................................................................xi
Daftar tabel ..........................................................................................................xv
Daftar lampiran ..................................................................................................xvii
BAB I Pendahuluan
A. Latar balakang masalah ..............................................................................1
B. Rumuasn masalah .......................................................................................4
C. Batasan Masalah .........................................................................................4
D. Tujuan Penelitian .......................................................................................5
E. Manfaat penelitian ......................................................................................5
F. Sistematika penulisan .................................................................................6
xii
BAB II Landasan Teori
A. Manajemen .................................................................................................9
1. Pengertian Manajemen
2. Pengertian MSDM
3. Fungsi MSDM
B. Kompensasi ..............................................................................................14
1. Pengertian kompensasi
2. Bentuk-bentuk kompensasi
3. Tujuan kompensasi
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kopmpensasi
C. Kinerja ......................................................................................................21
1. Pengertian kinerja
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
D. Penilaian kinerja .......................................................................................22
1. Pengertian penilaian kinerja
2. Manfaat penilaian kinerja
3. Tujuan penilaian kinerja
4. Indikator penilaian kinerja
E. Hipotesis ...................................................................................................27
BAB III Metodologi Penelitian
A. Jenis penelitian .......................................................................................28
B. Subyek dan obyek penelitian ..................................................................29
xiii
C. Lokasi penelitian .....................................................................................29
D. Waktu penelitian .....................................................................................29
E. Variabel penelitian ...................................................................................29
F. Sumber data ..............................................................................................35
G. Teknik pengumpulan data ........................................................................37
H. Populasi dan sampel .................................................................................38
I. Teknik pengambilan sampel ....................................................................38
J. Definisi operasional .................................................................................39
K. Teknik pengujian instrumen .....................................................................41
L. Teknik analisis data ..................................................................................44
BAB IV Gambaran Umum Perusahaan
A. Sejarah berdiri dan perkembangan perusahaan .......................................51
B. Budaya Perusahaan .................................................................................55
C. Falsafah, Visi dan Misi perusahaan ........................................................55
D. Struktur organisasi ..................................................................................57
E. Personalia .................................................................................................58
F. Produk ......................................................................................................59
G. Pembayaran premi ....................................................................................62
H. Tata cara pengajuan klaim .......................................................................62
I. Pendapatan premi .....................................................................................69
xiv
BAB V Analisis Data dan Pembahasan
A. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen ..........................................73
B. Karakteristik responden .........................................................................76
C. Analisis data ............................................................................................80
D. Pengujuan hipotesis dan pegujian statistik ..............................................90
E. Pembahasan .............................................................................................96
BAB VI Kesimpulan dan saran
A. Kesimpulan .......................................................................................... 100
B. Saran .....................................................................................................102
Daftar pustaka...
Lampiran
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas Item-item Variabel Penelitian (X) .........................................74 Tabel 5.2 Hasil Uji Validitas Item-item Variabel Penelitian (Y) .........................................74 Tabel 5.3 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................................75 Tabel 5.4 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............................................76 Tabel 5.5 Klasifikasi Responden Berdasar Usia ..................................................................77 Tabel 5.6 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jabatan .......................................................77 Tabel 5.7 Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ....................................78 Tabel 5.8 Klasifikasi Responden Berdasarkan Masa Jabatan .............................................79 Tabel 5.9 Klasifikasi Responden Berdasarkan Tahun Masuk Kerja ...................................80 Tabel 5.10 Penilaian Responden Terhadap Asuransi ............................................................81 Tabel 5.11 Penilaian Responden Terhadap Komisi ................................................................82 Tabel 5.12 Penilaian Responden Terhadap Reward ..............................................................84 Tabel 5.13 Penilaian Responden Tehadap Kinerja Karyawan ..............................................85 Tabel 5.14 Hasil Regresi Linear Berganda ...........................................................................88
xvi
Tabel 5.15 Hasil Uji F ............................................................................................................91 Tabel 5.16 Hasil Uji t Variabel Asuransi ...............................................................................92 Tabel 5.17 Hasil Uji t Variable Komisi ..................................................................................93 Tabel 5.18 Hasil Uji t Variabel Reward .................................................................................95
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rekapitulasi Data Penelitian Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 3 Frekuensi Karakteristik Responden Lampiran 4 Frekuensi Variabel Lampiran 5 Regresi Linear Berganda Lampiran 6 Daftar Quesioner Penelitian Lampiran 7 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 8 Struktur Organisasi Perusahaan Lampiran 9 Alamat Kantor Pusat dan Kantor Cabang AJB Bumiputera 1912 Karawang Lampiran 10 Denah Lokasi Kantor AJB Bumoputera 1912 Karawang Lampiran 11 Kelompok Usaha AJB Bumiputera 1912 Lampiran 12 Penghargaan Lampiran 13 Produk-produk AJB Bumiputera 1912 Lampiran 14 F – tabel Lampiran 15 t- tabel
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam menjalankan kegiatannya, perusahaan selalu dihadapkan pada
berbagai permasalahan yang berhubungan dengan kelangsungan hidup perusahaan.
Permasalahan-permasalahan yang kerap muncul adalah mengenai bagaimana
perusahaan mampu mengelola para karyawan, bagaimana produknya dapat laku
terjual, bagaimana perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan yang sejenis, serta
bagaimana perusahaan mampu mencapai tujuannya yaitu memperoleh laba maksimal.
Untuk mengatasi berbagai macam permasalahan tersebut dan juga untuk mencapai
tujuan perusahaan, maka dibutuhkan faktor- faktor produksi. Faktor-faktor produksi
yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu karyawan, modal,
komputer, alat tulis, mesin produksi, kendaraan, listrik, gedung dan faktor produksi
lainnya. Dari sekian banyak faktor produksi yang digunakan perusahaan, faktor
produksi yang memiliki peranan penting dan yang paling berperan dalam perusahaan
adalah karyawan. Hal ini karena hanya karyawanlah faktor produksi yang memiliki
akal, perasaan, keinginan, kemampuan , keterampilan, pengetahuan dan motivasi.
Setiap perusahaan membutuhkan manajemen yang mengatur unsur manusia
( karyawan ) yang biasa disebut sebagai Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
begitu juga dengan perusahaan asuransi. Dalam manajemen sumberdaya manusia,
2
yang menjadi bidang kajiannya adalah bagaimana perusahaan memperoleh,
memelihara dan mempertahankan sumberdaya manusia atau karyawan. Tanpa
sumberdaya manusia yang berkualitas, perusahaan tidak dapat mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk memperoleh,
memelihara dan mempertahankan karyawan, salah satunya adalah dengan
memberikan kompensasi yang sesuai pada mereka. Perusahaan juga diharapkan
memperhatikan dengan baik pemberian kompensasi kepada karyawannya serta
mengembangkan kompensasi yang menarik agar karyawannya merasa berarti bagi
dirinya sendiri dan perusahaan
Salah satu tujuan pemberian kompensasi oleh perusahaan adalah
meningkatkan kinerja karyawan untuk mendukung kinerja perusahaan. Menurut
bentuknya, kompensasi dibedakan menjadi dua yaitu kompensasi finansial dan non
finansial. Dalam kompensasi finansial terdapat kompensasi finansial langsung yang
meliputi gaji, upah, bonus, komisi, pembagian laba, pemberian keuntungan serta opsi
saham dan kompensasi finansial tak langsung yang meliputi asuransi kesehatan,
asuransi jiwa, asuransi tenaga kerja, pensiun, hiburan, hari besar serta cuti hamil.
Sedangkan yang termasuk kompensasi non finansial meliputi tugas-tugas menarik,
tantangan, tanggungjawab, pengakuan, rasa pencapaian, kebijakan-kebijakan yang
sehat, supervisi yang kompeten, rekan kerja yang menyenangkan serta lingkungan
kerja yang nyaman.
Pemberian kompensasi bagi para karyawan pada tiap perusahaan berbeda-
beda. Hal yang membedakannya adalah pada seberapa besar perusahaan tersebut dan
3
bergerak dalam bidang apa. Pada umumnya semakin besar sebuah perusahaan maka
kompensasi yang diberikan pada karyawaan pun akan semakin besar. Pemberian
kompensasi pada karyawan pada dasarnya adalah kewajiban dari setiap perusahaan
apabila perusahaan tersebut ingin dapat terus berjalan. Yang perlu diperhatikan
adalah sejauh mana kompensasi yang diberikan perusahaan mampu memberikan
pengaruh terhadap kinerja karyawan dalam perusahaan maupun juga dalam
kehidupan pribadinya. Kompensasi yang diberikan harus mampu meningkatkan taraf
kehidupan karyawan yang secara tidak langsung akan meningkatkan kinerja mereka
dalam perusahaan.
Dari sekian banyak bentuk kompensasi yang ada, penulis lebih tetarik untuk
meneliti mengenai kompensasi finansial karena lebih umum diberikan oleh
perusahaan pada karyawannya dibanding kompensasi non finansial. Lebih khusus
lagi mengenai kompensasi berupa program proteksi, komisi dan reward. Sejauh mana
program proteksi, komisi dan reward dapat mempengaruhi kinerja para karyawan
dalam sebuah perusahaan. Namun apakah benar kompensasi yang diberikan
perusahaan pada karyawannya selalu dapat memberikan kontribusi yang positif
terhadap kinerja karyawan dalam perusahaan dan juga bagi kehidupan pribadi
karyawan tersebut.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul : Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap
Kinerja Karyawan studi kasus pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang
Karawang, Jawa Barat.
4
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan diteliti adalah pengaruh pemberian kompensasi terhadap
kinerja karyawan bagian penjualan polis asuransi (agen) pada Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera 1912 Bumiputera Cabang Karawang, Jawa Barat. Berdasarkan
latar belakang masalah yang dikemukakan, penulis dapat merumuskan permasalahan
dalam penelitian ini yaitu :
1. Apakah kompensasi (program asuransi, komisi dan reward) secara
simultan berpengaruh positif terhadap kinerhja karyawan (agen) ?
2. Apakah program asuransi yang diberikan perusahaan berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan (agen) ?
3. Apakah komisi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (agen)?
4. Apakah reward berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (agen)?
C. Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak meluas dan lebih
terfokus, maka penulis memberikan batasan-batasan sebagai berikut :
1. Karyawan yang diteliti adalah karyawan bagian penjualan polis asuransi
(agen).
2. Agen yang yang menjadi subyek penelitian ini sudah bekerja lebih dari
tiga bulan.
3. Kompensasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah program asuransi,
komisi dan reward.
5
4. Indikator-indikator kinerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tanggungjawab kerja, kualitas hasil kerja, kerjasama dan keterampilan.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah kompensasi (program asuransi, komisi serta
reward) berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (agen)
2. Untuk mengetahui apakah program asuransi yang diberikan perusahaan
terhadap berpengaruh positif kinerja karyawan.
3. Untuk mengetahui apakah komisi berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan.
4. Untuk mengetahui apakah reward berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan.
E. Manfaat Penelitian
Penulis mengharapkan penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dalam penelitian ini, yaitu bagi AJB Bumiputera 1912 Cabang
Karawang, Jawa Barat, Universitas Sanata Dharma dan juga bagi penulis sendiri.
1. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan
kebijakan selanjutnya yang akan diambil di bidang Manajemen Sumber
Daya Manusia, terutama dalam hal pemberian kompensasi yang sesuai
bagi kepentingan perusahaan dan karyawan.
6
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi
perpustakaan Universitas Sanata Dharma dan menjadi bahan pembanding
bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian sejenis.
3. Bagi Penulis
Melalui penelitian ini, penulis dapat menerapkan dan mengembangkan
teori -teori yang diperoleh dalam perkuliahan dan juga sebagai penambah
wawasan dalam bidang Manajemen Sumberdaya Manusia.
F. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Dalam bagian pendahuluan berisi mengenai latar belakang
dari penelitian ini, rumusan masalah, batasan masalah, manfaat
dari penelitian ini serta tujuan penelitian.
BAB II Landasan Teori
Dalam landasan teori berisi mengenai pengertian
manajemen, pengertian MSDM serta fungsi MSDM.
Kemudian terdapat pengertian mengenai kompensasi, bentuk-
bentuk kompensasi, tujuan kompensasi serta faktor-faktor yang
mempengaruhi kompensasi.Kemudian dalam bab ini juga
berisi mengenai pengertian kinerja, pengertian penilaian
kinerja serta unsur-unsur penilaian kinerja. Dalam bab ini juga
7
akan dijelaskan mengenai pengertian penilaian kinerja, manfaat
kinerja, tujuan penulaian kinerja, indikator- indikator penilaian
kinerja serta hipotesis.
BAB III Metode Penelitian
Dalam bab ini dijelaskan mengenai jenis penelitian, subyek
dan obyek penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian,
variabel penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data,
populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, definisi
operasional, teknik pengujuan instrument serta teknik analisis
data.
BAB IV Gambaran Umum Perusahaan
Dalam bab ini berisi mengenai sejarah berdiri dan
berkembangnya perusahaan, budaya perusahaan, falsafah, visi,
misi perusahaan, struktur organisasi, personalia perusahaan
serta produk-priduk yang ditawarkan.
BAB V Analisis Data dan Pembahasan
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai hasil uji validitas
dan reliabilitas instrument, karakteristik responden, hasil
analisis data, pengujuan hipotesis dan pengujuan statistik serta
pembahasan
8
BAB VI Kesimpulan dan Saran
Dalam bab ini berisi kesimpulan mengenai hasil dari
penelitian yang dilakukan dan juga berisi saran yang nantinya
dapat digunakan oleh perusahaan untuk membuat kebijakan-
kebijakan terutama yang berkaitan dengan pemberian
kompensasi.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Setiap manusia dalam perjalanan hidupnya selalu menjadi anggota
organisasi. Dalam organisasi orang dapat mencapai tujuan bersama orang lain.
Salah satu sarana yang dibutuhkan organisasi dalam mencapai tujuan tersebut
adalah manajemen. Dalam manajemen, organisasi dapat merencanakan apa yang
akan dilakukan serta melakukan pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-
usaha organisasi tersebut.
Manajemen menurut Henry Simamora (1993 : 3) :
Manajemen adalah proses pendayagunaan bahan baku dan sumberdaya
manusia untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan.
Manjemen menurut James Stones (dalam T. Hani handoko, 1997 : 8) :
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunaan
sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan.
Manajemen menurut Luther Gulick (T. Hani handoko, 1997 : 11) :
Manajemen adalah suatu bidang ilmu pengetahuan ( science ) yang berusaha
secara sistematis memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja
10
bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih
bermanfaat bagi kemanusiaan.
Manajemen menurut M. manulang ( 1996 : 15 )
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian dan pengkontrolan dari Human and Natural Resources (
terutama Human Resources ) untuk mencapai tujuan yang telah ditetukan
terlebih dahulu.
2. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia sebenarnya merupakan suatu gerakan
pengakuan terhadap pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya yang
potensial dan perlu dikembangkan sehingga memberikan kontribusi yang
maksimal bagi perusahaan. Melihat adanya pengakuan tersebut, setiap
perusahaan membentuk Departemen sumber daya manusia untuk membantu
melakukan pengaturan terhadap para karyawan.
Perusahaan menggunakan Depertemen Sumber Daya Manusia untuk
menangani penarikan, seleksi, pemberian kompensasi dan pelatihan karyawan.
Selain itu, adanya tantangan yang lebih kompleks dari kegiatan-kegiatan
tersebut, yaitu kemajuan teknologi yang semakin pesat, peraturan pemerintah
dan pertumbuhan persaingan menunjukkan bahwa kegiatan Departemen
Sumber Daya Manusia perlu dikembangkan dalam suatu perusahaan.
11
Menurut Michael J. Julius ( dalam J. Sudarsono, 1996 : 136 ) :
Manajemen Sumber Daya manusia adalah bagian dari manajemen yang
berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan terhadap fungsi mencari, mendapatkan, mengembangkan,
memelihara dan menggunakan suatu angkatan kerja dengan sebaik-baiknya
sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat berjalan lancar.
Menurut T. Hani Handoko ( 2000 : 14 ) :
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penarikan, seleksi,
pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk
mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi.
Menurut Henry Simamora ( 1993 : 3 ) :
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah pendayagunaan, pengembangan,
penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan individu anggota atau
kelompok kerja.
3. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Malayu, S.P. Hasibuan ( 2000 : 21 ) untuk memperoleh karyawan
yang efektif bagi perusahaan, Departemen Sumber Daya Manusia dapat
melaksanakan fungsi- fungsi sebagai berikut :
a) Perencanaan sumberdaya manusia (human resources planning)
12
Yaitu merencanakan tenega kerja secara efektif serta efisien agar
sesuai dengan kebutuhan perusahaan akan membantu terwujudnya
tujuan bersama.
b) Pengorganisasian (organizing)
Yaitu kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan
menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang,
integrasi dan koordinasi dalam badan organisasi.
c) Pengarahan (directing)
Yaitu kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau
bekerjasama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu
tujuan bersama.
d) Pengendalian (controlling)
Yaitu kegiatan mengendalikan semua karyawan agar menaati
peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana.
e) Pengadaan (procurement)
Yaitu proses penarikan, seleksi, penempatan,orientasi dan induksi
untuk mendapatkan karyawan.
f) Pengembangan (development)
Yaitu proses peningkatan keteramplian teknis, teoritis, konseptual
dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
13
g) Kompensasi (compensation)
Yaitu permberian balas jasa langsung dan tidak langsung,uang atau
barang kepada karyawan sebagai imbalan jasayang diberikan pada
perusahaan.
h) Pengintegrasian (integrating)
Yaitu kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan
kebutuhan karyawan agar tercapai kerjasama yang serasi dan
saling menguntungkan.
i) Pemeliharaan (maintanance)
Yaitu kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kondisi fisik,
mental dan loyalitaskaryawan agar merekamau bekerja sama
sampai pensiun.
j) Kedisiplinan (discipline)
Yaitu keinginan dan kesadaran untukmentaati peraturan dan norma
social.
k) Pemberhentian (separatio )
Yaitu pemutusan hubungan kerja seorang karyawan dari suatu
perusahaan.
14
B. Kompensasi
1. Pengertian Kompensasi
Salah satu cara untuk memperoleh, memelihara dan mampertahankan
karyawan yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan adanya
pemberian kompensasi. Menurut Moh. Agus Tulus (1996:141), kompensasi
atau balas jasa adalah pemberian penghargaan langsung maupun tidak
langsung, finansial maupun non finansial yang adil dan layak kepada
karyawan atas sumbangan mereka dalam pencapaian tujuan organisasi.
Sedangkan menurut T. Hani Handoko (2000 : 155), kompensasi adalah
segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk
mereka.
Perusahaan dapat melakukan pengaturan kompensasi dengan baik
karena kompensasi mempunyai arti penting bagi karyawan dan perusahaan.
Kompensasi tersebut digunakan karyawan untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi dan sebagai penghargaan harkat dan martabat manusia. Sedangkan
bagi perusahaan, kompensasi membantu perusahaan untuk memperoleh,
memelihara dan mempertahankan karyawan yang produktif agar tetap
bekerja pada perusahaan (Henry Simamora, 1999 : 540) serta meningkatkan
prestasi kerja karyawan (T. Hani Handoko).
2. Bentuk-bentuk kompensasi
Dalam pemberian kompensasi antara perusahaan yang satu dengan
yang lain jelas berbeda. Pemberian kompensasi kepada karyawan
15
disesuaikan dengan kepentingan masing-masing pihak dan kemampuan
perusahaan dalam menjalankan program tersebut. Bentuk-bentuk
kompensasi menurut Henry Simamora (1999 : 542) adalah :
a. Finansial
1) Langsung
a) Bayaran Pokok
§ Gaji
§ Upah
b) Bayaran Prestasi
c) Bayaran Intensif
§ Bonus
§ Komisi
§ Pembagian Laba
§ Pemberian keuntungan
§ Opsi Saham
2) Tidak Langsung
a) Program-progarm proteksi
§ Asuransi kesehatan
§ Asuransi Jiwa
§ Pensiun
§ Asuransi tenaga kerja
b). Bayaran Diluar Jam Kerja
16
§ Hiburan
§ Hari besar
§ Cuti Hamil
b. Non Finansial
1) Pekerjaan
a) Tugas-tugas menarik
b) Tantangan
c) Tanggungjawab
d) Pengakuan
e) Rasa pencapaian
2) Lingkugan Pekerjaan
a) Kebijakan-kebijakan yang sehat
b) Supervisi yang kompeten
c) Kerabat kerja yang menyenangkan
d) Lingkunagn kerja yang nyaman
Menurut J. Sudarsono (1996 : 140), kompensasi yang diterima karyawan
sehubungan dengan pekerjaannya, dapat digolongkan dalam 4 (empat) bentuk,
yaitu :
a) Upah atau gaji dalam bentuk uang
Upah atau gaji terdiri dari gaji pokok ditambah tunjangan keluarga
dan tunjangan jabatan.
b). Tunjangan dalam bentuk natura
17
Diberikan untuk memenuhi kebutuhan pokok karyawan dan
menjaga gaji riil pada masa inflasi. Seperti : beras, gula, garam,
dan pakaian.
c). Fringe benefit
Yaitu bebagai jenis keuntungan di luar gaji yang diperoleh
karyawan sehubungan dengan jabatannya. Bentuk-bentuk fringe
benefit yaitu dana pensiun, asuransi, upah dibayar pada hari libur,
cuti sakit, sarana olahraga dan rekreasi.
d) Kondisi lingkunan kerja, yang mencakup lokasi dan jarak
perusahaan dari tempat tinggat, kebersihan, mutu tempat kerja,
teman kerja dan reputasi perusahaan.
3. Tujuan Kompensasi
Perusahaan memberikan kompensasi untuk beberapa tujuan. Menurut
Malayu S.P Hasibuan (2000 : 120) adalah :
a. Ikatan Kerjasama
Dengan permberian kompensasi akan terjalin kerjasama antara
pengusaha dan karyawan
b. Kepuasan Kerja
Dengan adanya kompensasi, karyawan dapat memenuhi kebutuhan
fisik, status sosial dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan
kerja dari jabatannaya.
18
c. Pengadaan Efektif
Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan
karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.
d. Motivasi
Jika kompensasi yang diberikan cucup besar, manajer akan mudah
memotivasi karyawannya.
e. Stabilitas Kayawan
Jika kompensasi yang diberikan adil dan layak, maka stabilitas
karyawan lebih terjamin karena turnover relatif kecil.
f. Disiplin
Dengan pemberian kompensasi yang baik, pengaruh serikat buruh
dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada
pekerjaannya.
g. Pengaruh pemerintah
Jika kompensasi yang diberikan sesuai dengan undang-undang,
maka intervensi pemerintah dapat dihindari.
Sedangkan menurut T. Hani Handoko (2000:156), tujuan kompensasi
adalah :
a. Memperoleh personalia yang qualified
Tingkat kompensasi yang relatif tinggi kadang diperlukan untuk
menarik pelamar yang cakap ke dalam organisasi walaupun sudah
bekerja diperusahaan lain.
19
b. Mempertahankan para karyawan yang ada sekarang
Bila tingkat kompensasi tidak kompetitif, banyak karyawan yang
baik akan keluar dariperusahaan.
c. Menjalin Keadilan
Administrasi pengupahan dan penggajian diusahakan memenuhi
prinsip keadilan dan konsistensi eksternal dan interval. Konsistensi
eksternal berhubungan dengan kompensasi yang ada di
perusahaan, bila dibandingkan dengan kompensasi yang berlaku di
luar perusahaan. Sedangkan konsistensi internal berhubungan
dengan kompensasi yang ada pada perusahaan.
d. Menghargai perilaku yang diinginkan
Kompensasi hendaknya mendorong perilaku yang diinginkan.
Prestasi kerja yang baik, pengalaman, kesetiaan dan
tanggungjawab dapat dihargai melalui rencana kompensasi yang
efektif.
e. Mengendalikan biaya-biaya
Program kompensasi yang rasional membantu organisasi untuk
mendapatkan dan mempertahankan sumberdaya manusia pada
tingkat biaya yang layak.
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kompensasi
Besar kecilnya kompensasi yang diberikan dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Menurut Susilo Martoyo (2000 : 127), faktor- faktor tersebut adalah :
20
a. Kebenaran dan keadilan
Pemberian kompensasi pada masing-masing karyawan harus sesuai
dengan kemampuan, kecakapan, pendidikan dan jasa yang telah
ditunjukkan pada organisasi. Dengan demikian, setiap karyawan
merasakan bahwa organisasi telah menghargai jasa yang telah mereka
berikan.
b. Dana Organisasi
Kemampuan organisasi untuk dapat melaksanakan kompensasi
(finansial maupun non finansial), tergantung pada prestasi kerja
karyawan. Semakin tinggi prestasi kerja karyawan, semakin besar pula
keuntungan perusahaan dan dana yang terhimpun untuk kompensasi
juga bertambah. Jika dana untuk kompensasi bertambah, maka
pelaksanaan kompensasi dapat berjalan dengan baik, begitu pula
sebaliknya.
c. Serikat Karyawan
Serikat karyawan merupakan simbol kekuatan dari karyawan dalam
menuntut perbaikan nasib dan perlu mendapatkan perhatian dari pihak
manajemen atas pimpinan organisasi.
d. Produktifitas Kerja
Produktifitas kerja merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi
kerja karyawan, sedangkan prestasi kerja diperhitungkan dalam
21
penetapan kompensasi. Oleh karena itu, produktifitas karyawan ikut
mempengaruhi pelaksanaan pemberian kompensasi.
e. Biaya Hidup
Perusahaan berusaha melakukan penyesuaian terhadap kompensasi
agar kesejahteraan karyawan dapat tercapai.
f. Pemerintah
Fungsi permerintah untuk melindungi warganya dari tindakan
sewenang-wenang prusahaan dalam penetapan kompensasi, karena itu
pemerintah ikut menentukan upah minimum, jumlah jam kerja
karyawan dan batas umur bagi karyawan pria atau wanita, dewasa atau
anak-anak pada batas umur tertentu.
C. Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Kinerja karyawan menurut Simamora (1995 : 327) adalah tingkat
dimana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan. Setiap
perusahaan pada umumnya menginginkan dapat mencapai tujuan seoptimal
mungkin. Tujuan tersebut dapat tercapai secara optimal karena kinerja
karyawan yang baik. Begitu pula sebaliknya, karyawan yang bekerja
diperusahaan dapat bekerja optimal karena dukungan perusahaan. Oleh karena
itu, sudah selayaknya perusahaan mengupayakan agar karyawan dapat
mencapai kinerja yang baik.
22
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Kinerja karyawan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
menunjang. Faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan antara lain:
a. Faktor dalam diri karyawan
§ Faktor psikis, seperti : bakat, kemampuan, kepribadian,
kecardasan dan minat.
§ Faktor fisik, seperti : kesehatan jiwa, jenis kelamin dan
usia.
b. Faktor diluar karyawan ( T. Hani Hndoko, 1999 : 256 )
§ Kompensasi
§ Kondisi kerja
§ Hubungan kerja
§ Kebijakan pemerintah tentang kenaikan pangkat
§ Delegasi wewenang
D. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja karyawan merupakan salah satu tugas dan
tanggungjawab manajer personalia. Penilaian kinerja seharusnya berhubungan
secara langsung dengan aktifitas-aktifitas yang ada dalam deskripsi pekerjaan
(1995 : 329), Karena pekerjaan-pekerjaan yang berbeda mempunyai deskripsi
jabatan yang berbeda sehingga program penilaian kinerja haruslah cara yang
23
sistematis untuk mempertimbangkan perbedaan-perbedaan ini dan menaikkan
evaluasi yang konsisten dengan karyawan yang menduduki jabatannya.
1. Pengertian Penilaian Kinerja
Menurut Henry Simamora (1995 : 327), penilaian kinerja adalah
proses mengukur kinerja karyawan..
2. Manfaat Penilaian Kinerja
Bagi perusahaan, penilaian kinerja sangatlah penting karena dapat
membawa manfaat bagi perusahaan dan orang-orang yang bekerja pada
perusahaan tersebut.
a). Promosi
Informasi mengenai kinerja dan potensi karyawan dapat diperoleh dari
hasil penilaian kinerja karyawan yang bersangkutan dan kemudian
dijadikan penganbilan keputusan untuk promosi.
b) Mutasi
Penilaian kinerja karyawan oleh perusahaan dijadikan bahan
pertimbangan untuk mengadakan mutasi karyawan, apakah karyawan
pada jabatan baru dapat mendudukung kelancaran pekerjaan atau
sebaliknya.
c) Pengembangan Kualitas Personel
Kinerja dalam hal ini berperan untuk mengetahui apakah perlu
diadakan latihan tambahan untuk system kerja yang telah ada.
24
3. Tujuan Penilaian Kinerja
Tujuan penilaian kinerja ( Michael Amstrong, 1998 : 178 ) adalah sebagai
berikut
a. Membantu memperbaiki prestasi dengan mengetahui kekuatan dan
kelemahan dengan melakukan hal-hal yang akan mengembangkan.
b. Mengenal karyawan yang berpotensi untuk menerima tanggungjawab
yang lebih besar, sekarang atau dimasa yang akan dating dan
memberikan bimbingan mengenai apa yang harus dilakukan untuk
memastikan bahwa potensi ini akan berkembang.
c. Membantu dalam memutuskan kenaikan gaji yang seimbang antara
prestasi dan tingkat gaji.
4. Indikator Penilaian Kinerja
Kinerja karyawan dinilai berdasarkan faktor- faktor yang dianggap
penting bagi pelaksanaan pekerjaan tersebut. Ada beberap faktor yang
dijadikan sebagai indikator mengukur penilaian kinerja karyawan, yaitu
sebagai berikut :
a. Kualitas Kerja Karyawan
Pengukuran kualitas kerja karyawan berkaitan dengan mutu dari hasil
pekerjaan karyawan yang bersangkutan baik-tidaknya hasil secara
fisik. Pengukuran kuantitas menyangkut besarnya hasil yang diperoleh
karyawan dalam jumlah satuan tertentu.
25
b. Keterampilan Kerja
Keterampilan kerja dalam hal ini berkaitan dengan tingkat pendidikan
dan pengalaman yang dimiliki karyawan. Semakin tinggi pendidikan
seorang karyawan maka akan semakin tinggi pula keterampilan yang
dimilikinya.
c. Tanggung Jawab
Tanggungjawab suatu perusahaan adalah (Michael Amstong, 1998 :
185) kewajiban tertentu yang harus dilaksanakan oleh siapa saja yang
menjalankan jabatan tertentu. Dalam hal ini pengukuran dinilai
berdasarkan atas hasil yang dicapai dalam menyelesaikan pekerjaan
yang diserahkan kepadanya. Karyawan dikatakan memiliki
tanggungjawab yang baik bila karyawan tersebut mampu menanggung
tiap kesalahan yang dipebuatnya.
d. Kerjasama
Baik tidaknya kinerja karyawan dapat juga dilihat berdasarkan
kemampuan menyelesaikan pekerjaan apabila pekerjaan tersebut
diberikan secara kelompok. Karyawan dikatakan memiliki kinerja
yang baik apabila ia mampu bekerjasama dengan karyawan atau
kelompok lain dan dapat memberikan kontribusi yang baik. Selain itu,
karyawan juga dinilai berdasarkan hubungan kerja dengan karyawan
lain. Hal ini karena kinerja karyawan dipengaruhi juga oleh faktor
26
eksternal, misalnya : faktor kerja sama, lingkunan kerja, fasilitas, suhu
udara, penerangan dan lain- lain.
Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis menggunakan proses
sebagai ukuran kinerja dan bukan hanya hasil. Proses yang dimaksud
disini adalah tanggungjawab, kualitas hasil, kerjasama dan
keterampilan. Proses diambil sebagai ukuran kinerja karena proses
merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai suatu tujuan atau
hasil karena baik buruknya proses yang dilalui akan mentukan hasil
yang akan diperoleh. Dalam banyak kasus, sebuah hasil diperoleh
tanpa melalui proses yang sebagaimana mestinya. Dalam artian bahwa
hasil yang didapat bisa saja diperoleh dengan mengandalkan segala
macam cara dan bisa saja menyimpang dari prosedur yang telah
ditetapkan.
Kinerja dalam penelitian ini dinilai dengan melihat bagaimana
tanggungjawab, kualitas hasil kerja, kerjasama dan keterampilan yang
dimiliki oleh karyawan dan bukan hanya melihat bagaimana hasilnya
saja. Apakah dalam menjalankan pekerjaannya karyawan sudah
memenuhi prosedur yang sudah ditetapkan atau belum. Dalam hal ini
yang dilihat oleh peneliti adalah bagaimana proses yang dilalui
karyawan dalam mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan. Hal
ini penting bagi perusahaan karena dengan mengetahui bagaimana
proses yang dilalui oleh karyawan dalam mencapai target maka
27
perusahaan akan mangetahui bagaimana kinerja karyawan
sesungguhnya.
E. Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan mengenai suatu hal yang harus diuji
kebenarannya. Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara dari
penelitian sampai dibuktikan kebenarannya. Dengan melihat rumusan masalah
diatas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah sabagai berikut :
1. Kompensasi (program asuransi, komisi dan reward) secara simultan
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (agen).
2. Program asuransi yang diberikan perusahaan berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan (agen).
3. Ada pengaruh positif pemberian komisi terhadap kinerja karyawan
(agen).
4. Ada pengaruh positif pemberian reward terhadap kinerja karyawan
(agen).
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penenilitan dapat dibedakan kedalam penelitian eksperimen dan non-
eksperimen. Penelitian eksperimen yaitu penelitian yang variable bebasnya
dimanipulasikan oleh peneliti. Penelitian ini dapat dibedakan kedalam eksperimen
laboratori (laboratory experiment) dan eksperimen lapangan (field experiment).
Kemudian penelitian non-eksperimen yaitu penelitian yang variable bebasnya
tidak dimanipulasikan. Penelitian ini dibagi kedalam tiga golongan, yaitu : studi
lapangan (field study), penelitian ex post facto, dan penelitian survey (survey
research).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, jenis penelitiannya
dimasukkan kedalam kelompok study lapangan (field study). Dalam hal ini yaitu
penelitian terhadap pemberian kompensasi yang diberikan oleh perusahaan dan
pengaruhnya terhadap kinerja karyawan bagian penjualan (agen) Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera 1912 Cabang Karawang Jawa Barat. Kesimpulan dari hasil
penelitian ini hanya berlaku bagi perusahaan yang diteliti.
29
B. Subyek dan Obyek penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah karyawan bagian
penjualan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa
Barat. Obyek penelitian in adalah kompensasi yang diberikan perusahaan dan
kinerja karyawan bagian penjualan (agen) Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera
1912 Cabang Karawang, Jawa Barat.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah pada kantor Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera
1912 Cabang Karawang, Wilayah Cirebon, Jawa Barat..
D. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Juli 2007.
E. Variabel Penelitian Dan Cara Pengukurannya
Terdapat dua variable dalam penelitian ini. Yang pertama variable bebas
yaitu variabel yang tidak bergantung pada variabel lain (independent variable),
yang kedua adalah variable terikat (dependent variable) yaitu variabel yang
bergantung pada variabel lain. Pokok permasalahan yang akan dibahas dalam
penelitian ini yaitu pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan bagian
penjualan. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini yaitu kompensasi
(X, independent variable) yang meliputi asuransi, komisi dan reward. Kemudian
30
yang menjadi variable terikat dalam penelitian ini yaitu kinerja karyawan (Y,
dependent variable) yang meliputi tanggungjawab, kualitas hasil kerja, kerjasama
dan keterampilan.
1. Kompensasi sebagai variabel independent (independent variabel) yaitu
pemberian penghargaan langsung maupun tidak langsung, finansial maupun
non finansial yang adil dan layak kepada karyawan atas sumbangan mereka
dalam pencapaian tujuan organisasi, Moh. Agus Tulus (1996 : 141), diteliti
berdasarkan persepsi karyawan, meliputi :
§ Program asurans i yaitu program pertanggungan yang diberikan oleh
perusahaan pada karyawannya sebagai jaminan keselamatan. Meliputi
asuransi kematian dan asuransi kesehatan.
Hal-hal yang akan diteliti adalah apakah program asuaransi yang
diberikan perusahaan dapat menjamin kehidupan karyawan (agen), apakah
dapat memberikan manfaat bagi keselamatan kerja, apakah perusahaan
terbuka dalam mengelola program asuransi, apakah program asuransi
membuat karyawan (agen) untuk tetap berada dalam perusahaan, apakah
program asuransi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan karyawan
(agen), apakah program asuransi yang diberikan membuat karyawan
(agen) merasa nyaman dalam bekerja.
§ Komisi yaitu imbalan (uang) atau presentase tertentu yang dibayarkan
karena jasa yang diberikan dalam jual-beli dan sebagainya.
31
Hal-hal yang akan diteliti adalah apakah komisi membuat karyawan
(agen) tertarik pada pekerjaan, apakah komisi mengikat karyawan (agen)
untuk tetap bekerja, apakah komisi membuat karyawan (agen) termotivasi
untuk dapat menyelesaikan pekerjaan denagn baik, berarti atau tidakkah
komisi yang diberikan bagi karyawan (agen), apakah komisi berguna bagi
kepentingan pekerjaan karyawan (agen), apakah perusahaan terbuka
dalam hal pemberian komisi.
§ Reward yaitu pemberian penghargaan diluar gaji atau upah sebagai hadiah
Dapat berupa uang, piala, piagam penghargaan, jalan-jalan keluar negeri
dll.
Hal-hal yang akan diteliti adalah apakah reward diberikan sebagai
imbalan atas hasil kerja yang baik, apakah reward yang diberikan dapat
menyulitkan karyawan (agen) karena berpatokan pada target, apakah
karyawan (agen) tertarik dengan reward yang diberikan perusahaan,
apakah pemberian reward dapat meningkatkan kualitas hidup karyawan
(agen), apakah reward membuat karyawan (agen) menjadi tertantang
dalam bekerja, sebanding atau tidakkah reward yang diberikan terhadap
hasil kerja
Untuk mengukur variable independen , jawaban responden diberi
skor sesuai dengan skala Likert. Dalam metode skala Likert, jawaban-
jawaban yang telah diberi skor dijumlahkan untuk memperoleh suatu
jumlah tertentu ( Saifudin Azwar ,2000 : 154 ).
32
Skor untuk masing-masing jawaban pertanyaan positif :
§ Skor 5 untuk jawaban SS
§ Skor 4 untuk jawaban S
§ Skor 3 untuk jawaban RR
§ Skor 2 untuk jawaban TS
§ Skor 1 untuk jawaban STS
Skor untuk masing-msaing jawaban pertanyaan negatif :
§ Skor 5 untuk jawaban STS
§ Skor 4 untuk jawaban TS
§ Skor 3 untuk jawaban RR
§ Skor 2 untuk jawaban S
§ Skor 1 untuk jawaban SS.
Jumlah pertanyaan untuk setiap indikator pada variable independen
ini adalah 6 butir. Karena setiap pernyataan memiliki 5 (lima) alternatif
jawaban, maka setiap indikator tersebut mempunyai nilai minimal 6,
(1 x 6) dan nilai maksimal 30, (6 x 5) .
2. Kinerja sebagai variabel dependen (dependent variabel) yaitu tingkat dimana
para karyawan mampu mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan,
Simamora (1995 : 327), meliputi :
§ Tanggungjawab yaitu kesanggupan seorang karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan baik, tepat
33
waktu serta berani mengambil resiko untuk keputusan yang dibuat atau
tindakan yang dilakukan. Hal-hal yang akan diteliti adalah keaktifan
karyawan (agen) dalam pertemuan yang diselenggarakan perusahaan,
kesanggupan karyawan (agen) menanggung resiko pekerjaan yang telah
dilakukan, kedisiplinan karyawan (agen) dalam membuat laporan hasil
pekerjaan, apakah memiliki waktu untuk melayani para pemegang polis
dengan baik, kesediaan karyawan (agen) untuk memperbaiki kesalahan
dalam pekerjaan, , kesediaan karyawan (agen) untuk apabila mendapat
kritikan mengenai hasil pekerjaan.
• Kualitas hasil kerja yaitu mutu output yang dihasilkan oleh seorang
karyawan bila dibandingkan dengan standar yang ditetapkan perusahaan.
Hal-hal yang akan diteliti adalah mengenai ketelitian karyawan (agen)
dalam melaksanakan pekerjaan, apakah karyawan (agen) bisa
mendapatkan calon pemegang polis yang sesuai standar yang ditetapkan,
kemampuan membagi waktu untuk setiap pekerjaan, ketepatan waktu
dalam menyelesaikan setiap pekerjaan, apakah karyawan (agen) merasa
tertantang untuk lebih baik bila ada rekan yang memiliki kualitas yang
jauh lebih baik, kedisiplinan karyawan (agen) dalam melaksanakan
pekerjaan.
§ Kerjasama yaitu kemampuan seseorang untuk dapat melakukan atau
mengerjakan sesuatu dengan atau bersama orang lain
34
Hal-hal yang akan diteliti adalah apakah karyawan (agen) dapat
bekerjasama baik dengan atasan maupun dengan rekan kerja, adakah
kecenderungan untuk bekerja secara individu dibanding dengan
kelompok, apakah jenis pekerjaan yang dimiliki membuat karyawan
(agen) sulit untuk bekerjasama baik dengan atasan maupun dengan
rekkan, adakah ketertarikan untuk bekerjasama dengan atasan maupun
dengan rekan, ada tidaknya tugas yang membuat karyawan (agen)
bekerjasama dengan pihak lain, berguna atau tidakkah diadakannya
kerjasama.
§ Keterampilan yaitu kemampuan seseorang untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan
Hal-hal yang akan diteliti adalah apakan karyawan (agen) mengasah
keterampilan dengan mengikuti pelatihan-pelatihan, apakah karyawan
(agen) memiliki keterampilan yang menonjol untuk dapat bekerja, apakah
karyawan (agen) memiliki kemampuan memadai sehingga diminta untuk
tetap bekerja, sejauh mana keterampilan karyawan (agen) untuk dapat
bekerja, karyawan (agen), apakah ada usaha dari karyawan (agen) untuk
memperdalam keterampilan.
Pengukuran variable dependen diperoleh dari penjumlahan seluruh
jawaban yang diberikan oleh responden.
Skor untuk masing-masing jawaban pertanyaan positif :
35
§ Skor 5 untuk jawaban SS
§ Skor 4 untuk jawaban S
§ Skor 3 untuk jawaban RR
§ Skor 2 untuk jawaban TS
§ Skor 1 untuk jawaban STS
Jumlah pertanyan untuk setiap indikator pada variabel dependen digabung
menjadi satu.
F. Sumber Data
Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti membutuhkan beragam
informasi untuk mendukung penelitiannya yang berasal dari berbagai macam
sumber. Sumber informasi yang diperoleh dikelompokkan kedalam dua jenis,
yaitu data primer dan data sekunder. Kedua sumber data inilah yang nantinya
akan digunakan untuk keberhasilan penelitian.
1. Data primer
Sekaran (2000) mendefinisikan data primer sebagai data yang diperoleh
dari penelitian melalui kejadian actual dan secara langsung terjadi di lokasi
penelitian. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dengan menyebarkan
kuesioner kepada sejumlah responden.
Menurut Sekaran (2000) terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan
dalam menggunakan kuesioner dalam suatu penelitian, diantaranya yaitu :
36
§ Kelebihan
- Dapat memberikan laporan dan motivasi responden
- Keraguan dapat diklarifikasi
- Lebih murah jika dibandingkan dengan kelompok
- Dapat menghasilkan respon hampir 100%
§ Kelemahan
- Responden merasa terganggu karena telah menyita waktu mereka.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpuylkan oleh peneliti melalui
sumber-sumber yang sudah ada sebelumnya. Data sekunder yang digunakan
dalam penelitian ini berupa hasil studi pustaka. Studi pustaka adalah dokumentasi
tinjauan komprehensip baik yang dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan
dari sumber-sumber data sekunder pada lingkup spesifik yang menjadi pusat
perhatian peneliti . (Sekaran, 2000).
Studi pustaka yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
mendapatkan data dari berbagai macam buku yang memiliki kaitan dengan pokok
permasalahan dalam penelitian. Data-data tersebut juga diperoleh dari penelitian-
penelitian terdahulu dan melalui artikel-artikel dari berbagai sumber yanjg terkait
dengan variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
Menurut Sekaran (2000), terdapat baberapa kelebihan dan kelemahan
dalam menggunakan data sekunder, diantaranya yaitu :
37
§ Kelebihan
- Hemat waktu
- Hemat biaya
§ Kelemahan
- Mempunya kekurangan dalam dalam hal usang dan tidak memenuhi
kebutuhan spesifik dari situasi atau keadaan tertentu
G. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data yang akan dipergunakan dalam penelitian
ini, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melihat dan
mencatat data-data dari dokumen mengenai gambaran umum perusahaan
dan produk.
2. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dimana penulis memberikan
daftar pertanyaan kepada responden dengan tujuan mengetahui pebgaruh
kompensasi yang diberikaperusahaan terhadap kinerja karyawan.
3. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dimana penulis melakukan
tanya jawab secara langsung dengan pimpinan perusahaan mengenai
masalah yamg berhubungan dengan obyek yang diteliti.
38
H. Populasi dan Sampel
Menurut Suharsimi (1998 : 115), populasi adalah keseluruhan obyek
penelitian yang akan diteliti. Dalam penelitian ini yang dianggap sebagai
populasi adalah seluruh karyawan bagian penjualan (agen) Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa Barat.
Sampling adalah proses menyeleksi sejumlah elemen secukupnya darim
suatu populasi sehingga dengan mempelajari sampel tersebut, peneliti dapat
memahami karakteristik sampel kemudian melakukan generalisasi terhadap,
populasi (Sekaran, 2006). Dengan sampling diharapkan penelitian yang
dilakukan dapat lebih efisien karena hanya dengan meneliti sampel dari suatu
populasi.
Sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang karakteristiknya akan
diteliti dan dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi penelitian (Sekaran,
2000). Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah sebagian dari jumlah
populasi karyawan bagian penjualan (agen) Asuransi Jiwa Bersam,a
Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa Barat.
I. Teknik Pengambilan Sampel
Menurut formula yang dikutip dari Jallaludin Rahmat (1997:82), bahwa
untuk menentukan ukuran sampel yang jumlah populasinya sudah diketahui
dapat menggunakan rumus presisi, sebagai berikut :
39
n = N
Nd² + 1
Dimana :
N = Jumlah Populasi
d = Nilai Presisi
Dengan mempertimbangkan Presisi ditetapkan antara +/- 5% dengan
tingkat kepercayaan 95 serta jumlah populasi sebesar 60 orang, maka jumlah
sampel yang diambil adalah 50 orang.
Sampel dengan jumlah sebesar 50 responden sudah dapat dinyatakan
memenuhi persyaratan untuk melakukan penelitian korelasional. Menurut Gay
& Diehl (1922:146) dalam Pengantar Metrode Penelitian Suhardi Sigit, 1999,
mengatakan bahwa ukuran sampel yang dapat diterima dalam penelitian
korelasional adalah minimum 30 subyek. Menurut Fraenkel & & Wallen
(1992:92) dalam Pengantar Metrode Penelitian Suhardi Sigit, 1999, mengatakan
bahwa besar sampel minimum untuk dapat melakukan penelitian korelasional
adalah 50 sampel.
J. Definisi Operasional
1. Asuransi yaitu pertanggungan (perjanjian antara dua pihak, pihak yang
berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain berkewajiban untuk
memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran apabila terjadi
40
sesuatu yang menimpa dirinya atau barang miliknya yang diasuransikan
sesuai dengan perjanjian yang dibuatnya).
2. Komisi, yaitu imbalan (uang) atau presentase tertentu yang dibayarkan
karena jasa yang diberikan dalam jual-beli dan sebagainya.
3. Reward, yaitu pemberian penghargaan diluar gaji atau upah sebagai hadiah.
Dapat berupa uang, piala, piagam penghargaan, jalan-jalan keluar negeri dll.
4. Karyawan, yaitu setiap orang yang bekerja dengan menjual tenagannya
(fisik dan pikiran) kepada suatu perusahaan dan memperoleh balas jasa
sesuai dengan peraturan dan pejanjian.
5. Agen, yaitu karyawan seorang petugas yang merupakan wakil perusahaan
dalam mengembangkan produk asuransi jiwa dimasyarakat sekaligus
memberikan pelayana pada para pemegang polis.
6. Kerjasama, yaitu aktivitas yang dilakukan secara bersama-sama dengan
satu tujuan yang sama.
7. Tanggungjawab, yaitu kesanggupan seorang karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan baik, tepat
waktu serta berani mengambil resikountuk keputusan yang dibuat atau
tindakan yang dilakukan.
8. Kualitas hasil kerja, yaitu mutu output yang dihasilkan oleh seorang
karyawan bila dibandingkan dengan standar yang dietapkan perusahaan.
9. Kinerja karyawan, yaitu suatu tingkat dimana karyawan mencapai
persyaratan-persyaratan pekerjaan yang ditentukan oleh perusahaan.
41
10. Loyalitas (kesetiaan), yaitu tekad dan kesanggupan mentaati, melaksanakan
dan meramalkan sesuatu yang dipenuhi kesadaran dan tanggungjawab.
11. Inisiatif (prakarsa), yaitu kemampuan seorang karyawan untuk mengambil
keputusan, langkah- langkah serta melaksanakannya sesuai dengan tindakan
yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok tanpa menunggu perintah
atasan.
10. Klaim, yaitu tuntutan yang menimpa tertanggung karena itu mereka berhak
menerima ganti rugi.
11. Klien (nasabah), yaitu seseorang atau badan hokum yang memiliki atau
berkepentingan atas harta benda yang diasuransikan.
12. Polis, yaitu surat perjanjian antara pihak tertanggung yang berisi hak dan
kewajiban kedua pihak.
13. Premi, yaitu jumlah uang yang dibayar oleh pihak tertanggung sesuai
dengan tarif dari obyek yang diasuransikan.
K. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Untuk memperoleh keyakinan bahwa instrumen yang digunakan
dalam penelitian mampu menjalankan fungsi pengukuran dengan tepat
maka diperlukan uji validitas. Validitas mengukur kemampuan skala
42
yang digunakan dalam mengukur konsep yang dimaksud (Sekaran,
2000).
Pengujian validitas dalam penelitian ini yaitu dengan melihat angka
koefisien korelasi (rxy) dan nilai signifikansinya (probabilita statistik)
pada item korelasi yang menyatakan hubungan antara skor pertanyaan
dengan skor total. Dengan memanfaatkan program komputer SPSS for
Windows Release 13.00, nanti akan ditemuan nilai level of significant
dan nilai koefisien korelasi (rxy). Apabila nilai probabilita statistik <
level of significant 5% = 0,05 dan nilai koefisien korelasi (rxy) > 0,50,
maka dapat disimpulkan bahwa item tersebut valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji tingkat konsistensi hasil
pengukuran bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
gejala yang sama. Dengan kata lain, reliabilitas suatu pengukuran
menunjukkan tingkat kestabilan konsistensi dan alat ukur yang
digunakan, sehingga bisa yang terjadi dapat diminimalkan (Sekaran,
2000).
Dalam penelitian ini uji reliabilitas ditunjukkan oleh nilai
Cronbach Alpha dengan menggunakan program komputer SPSS for
Windows Release 13.00.
43
Cronbach Alpha merupakan koefisien reliabilitas yang
menunjukkan seberapa jauh item-item dalam penelitian saling
berkorelasi positif satu sama lain. Nilai Cronbach Alpha yang semakin
mendekati 1.0 menunjukkan penelitian yang semakin baik. Sekaran
(2000) menjelaskan bahwa jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari
0.6 dapat diterima sebagai penelitian yang reliable.
Untuk menguju reabilitas butir kuesioner dalam penelitian ini
digunakan teknik koefisien Alpha dengan rumus sebagai berikut :
)21
21)(
1(
σσ∑−
−=
b
kkrtt
Keterangan :
Rtt : Relaibilitas Instrumen
K : Jumlah butir pertanyaan
Ss ²b : Jumlah varians butir
s ²1 : Varians total
Secara lebih lengkap Sekaran (2000), telah mengkategorikan
nilai Cronbach Alpha sebagai berikut :
Cronbach Alpha 0,8 - 1,0 : Reliabilitas baik
Cronbach Alpha 0,6 – 0,79 : Reliabilitas diterima
Cronbach Alpha < 0,6 : Reliabilitas buruk
44
L. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini alat analisis yang digunakan adalah regresi linier
berganda dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari varibel independen
(X) terhadap variabel dependen (Y).
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda
dengan model persamaan regresi linier berganda yang digunakan dengan
formula sebagai berikut (Gujarati, 1999 : 121) :
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + 3X3 ei
dimana :
Y = Variabel Dependen (Kinerja Karyawan)
X1 = Variabel Independen 1 (Asuransi)
X2 = Variabel Independen 2 (Komisi)
X3 = Variabel Independen 3 (Reward)
b0 = Konstanta
b1-2-3 = Koefisien Regresi
ei = Error Term
2. Pengujian Statistik
a. Uji F (F-test)
45
Uji F adalah uji serempak yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel
dependen. Uji F ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Merumuskan hipotesis :
Ho : b1 = b2 = 0 (Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel
independen terhadap variabel dependen secara simultan).
Ha : b1 ? b2 ? 0 (Ada pengaruh yang signifikan antara variabel
independen terhadap variabel dependen secara simultan).
2. Menentukan kriteria pengujian
Salah satu aspek yang menentukan menerima atau menolak hipotesis
nol (H0) bergantung pada tingkat signifikan (a) yang dipilih. Tingkat
signifikan yang akan dipilih dalam suatu pengujuan ditentukan oleh
peneliti. Tingkat signifikasi ini menunjukkan probabilitas menolak
hipotesis ysng besar. Dalam penelitian pada umumnya menggunakan
tingkat signifikasi 1%, 5%, atau 10%. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan tingkat signifikasi (a) sebesar 5%. Dalam artian bahwa
peneliti memiliki keyakinan bahwa dari 50 anggota sampel,
probabilitas anggota sampel yang tidak memiliki karakteristik lebih
dari 2,5 adalah 5%. Semakin besar tingkat signifikan (a) yang dipilih,
semakin besar probabilitas menolak hipotesis yang benar. (Algifari,
2003 : 175).
46
Dengan level of significant (a) 5 % dan df pembilang k-1dan penyebut
n- k.
-Bila probabilitas F-statistik < Level of Significant = 0,05, maka Ho
ditolak, artinya secara simultan variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen.
- Bila probabilitas F-statistik > Level of Significant = 0,05, maka Ho
diterima, artinya secara simultan variabel independen tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
3. Mencari F-statistik (Gujarati, 1999 : 141).
F-hitung =)/()1(
)1/(2
2
knRkR
−−−
Keterangan :
R2 = Koefisien determinasi
k = Jumlah variabel independen
n = Jumlah observasi
b. Uji t (t-test)
Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen
(X), terhadap variabel dependen (Y) secara individual dengan asumsi
bahwa variabel yang lain tetap atau konstan. Adapun langkah-langkah
dalam uji t adalah :
47
1. Merumuskan hipotesis
Ho : bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen)
Ha : bi ? 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen)
2. Menentukan kriteria pengujian
Penelitian ini menggunakan uji dua sisi, maka daerah penolakannya
berada di sisi kanan kurva yang luasnya a (5%) dan derajat kebebasan
(degree of freedom) yaitu : df = n-k, di mana n adalah jumlah sampel
dan k adalah konstanta.
- Bila probabilitas t-statistik > Level of Significant = 0,05, maka Ho
diterima, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel
independen terhadap variabel dependen.
- Bila probabilitas t-statistik < Level of Significant = 0,05, maka Ho
ditolak, artinya ada pengaruh secara signifikan antara variabel
independen terhadap variabel dependen.
3. Mencari nilai t-statistik (Abdul Hakim, 2002 : 265):
Se
hitung-ti
i
ββ
=
Keterangan :
t = Nilai t-statistik
48
ßi = Koefisien regresi
Se ßi = Standart error ßi
(3). Analisis Koefisien Korelasi Berganda (R)
Analisis koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui keeratan
hubungan atau korelasi antara variabel X dengan variabel Y. Range
koefisien korelasi (R) terletak antara 0-1, artinya jikan nilai R = 0 berarti
tidak ada hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya,
sedangkan jika R = 1 berarti terdapat hubungan yang sangat erat atau
sempurna antara variabel yang satu dengan variabel lainnya. Nilai R yang
semakin mendekati 1, semakin baiklah korelasi antara variabel yang satu
dengan variabel lainnya. Berikut ini rumus untuk mencari nilai koefisien
korelasi (R).
( ) ( )∑ ∑∑∑∑ ∑ ∑
−−
−=
222 yynxxn
yxxynrxy
Keterangan :
R = Koefisien korelasi berganda
X = Jumlah skor variabel X
Y = Jumlah skor variabel Y
n = Jumlah responden
49
Dalam penelitian ini untuk mengevaluasi model regresi yang terbaik
maka yang digunakan adalah nilai Adjusted R Square. Tidak seperti R
square, nilai Adjusted R Square dapat naik atau turun apabila satu variabel
independen ditambahkan kedalam model. Seperti yang ditulis Gujarati,
1995: 208; Mendenhall et al, 1989:588.
§ Untuk k>1 dan Adjusted R Square < R square, bila jumlah variabel
independen ditambah, maka Adjusted R Square naik dengan jumlah
kenaikan kurang dari R square.
§ Adjusted R Square dapat bernilai negative kendati R square selalu
positif. Bila Adjusted R Square bernilai negative maka nilainya tetap
nol.
§ Secara umum, bila tambahan variabel independent merupakan
predictor yang baik, maka akan menyebabkan nilai varians naik, dan
pada gilirannya Adjusted R Square meningkat. Sebaliknya, bila
tambahan variabel baru tidak meningkatkan varians, maka Adjusted
R Square akan menurun. Artinya, tambahan variabel baru tersebut
bukan merupakan prediktor yang baik bagi variabel dependen.
Untuk mengitung nilai Adjusted R Square digunakan rumus sebagai berikut
( ){ ) ( )( )kn
nR
TSSS
n−−
−−=−−=1
2112
11Square R Adjusted
50
Keterangan:
R square : Koefisien determinasi
n : Jumlah sampel
k : Jumlah variabel
51
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdiri dan Perkembangan Perusahaan
Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru yang sederhana bernama M.
Ng. Dwidjosewojo - Sekretaris Persatuan Guru-guru Hindia Belanda (PGHB)
sekaligus Sekretaris I Pengurus Besar Budi Utomo. Dwidjosewojo menggagas
pendirian perusahaan asuransi karena didorong oleh keprihatinan mendalam terhadap
nasib para guru bumiputera (pribumi). Ia mencetuskan gagasannya pertama kali di
Kongres Budi Utomo, tahun 1910. Dan kemudian terealisasi menjadi badan usaha -
sebagai salah satu keputusan Kongres pertama PGHB di Magelang, 12 Februari 1912.
Sebagai pengurus, selain M. Ng. Dwidjosewojo yang bertindak sebagai
Presiden Komisaris, juga ditunjuk M.K.H. Soebroto sebagai Direktur, dan M.
Adimidjojo sebagai Bendahara. Ketiga orang iniah yang kemudian dikenal sebagai
"tiga serangkai" pendiri Bumiputera, sekaligus peletak batu pertama industri asuransi
nasional Indonesia.
Pembayaran premi pertama oleh kelima tokoh tersebut dianggap sebagai
modal awal perusahaan, dengan syarat Uang Pertanggungan tidak akan dibayarkan
kepada ahli waris Pemegang Polis yang meninggal sebelum berjalan tiga tahun
penuh. Para pengurus saat itu juga tidak mengharapkan honorarium, sehingga mereka
bekerja secara sukarela.
52
Pada mulanya perusahaan ini hanya melayani para guru sekolah Hindia
belanda, kemudian perusahaan memperluas jaringan pelayanannya ke masyarakat
umum, dan mengganti namanya menjadi O.L.Mij. Boemi Poetera, yang sekarang
dikenal sebagai AJB Bumiputera 1912.
Perjalanan Bumiputera yang semula bernama Onderlinge Levensverzekering
Maatschappij PGHB (O.L. Mij. PGHB) kini mencapai 9 dasawarsa. Sepanjang itu,
tentu saja, tidak lepas dari pasang surut. Sejarah Bumiputera juga mencatat perjalanan
Bangsa Indonesia. Termasuk, misalnya, peristiwa sanering mata uang rupiah di tahun
1965 - yang memangkas asset perusahaan ini; dan bencana paling hangat - multikrisis
di penghujung millenium kedua. Di luar itu, Bumiputera juga menyaksikan tumbuh,
berkembang, dan tumbangnya perusahaan sejenis yang tidak sanggup menghadapi
ujian zaman - mungkin karena persaingan atau badai krisis. Semua ini menjadi
cermin berharga dari lingkungan yang menjadi bagian dari proses pembelajaran untuk
upaya mempertahankan keberlangsungan
Pada tahun 1912, perusahaan pindah ke Yogyakarta. Pada tahun 1934
perusahaan melebarkan sayapnya dengan membuka cabang-cabang di Bandung,
Jakarta, Surabaya, Palembang, Medan, Pontianak, Banjarmasin dan Ujung pandang.
Dengan semakin berkembangnya AJB Bumiputera 1912, maka pada tahun 1958
secara bertahap kantor pusat dipindahkan ke Jakarta dan pada tahun 1959 secara
resmi kantor pusat AJB Bumiputera 1912 berdomisili di Jakarta.
Salah satu kekuatan Bumiputera adalah pada kepemilikan dan bentuk
perusahaannya yang unik. Bumiputera adalah satu-satunya perusahaan di Indonesia
53
yang berbentuk “mutual” atau “usaha bersama”, artinya pemilik perusahan adalah
para pemegang polis, bukan pemegang saham. Dengan demikian perusahan tidak
berbentuk PT atau Koperasi. Hal ini dikarenakan premi yang diberikan kepada
perusahan sekaligus dianggap sebagai modal. Badan Perwakilan Anggota (BPA)
yang merupakan perwakilan para pemegang polis ikut serta menentukan garis-garis
besar haluan perusahaan, memilih dan mengangkat direksi, dan ikut serta mengawasi
jalannya perusahaan.
AJB Bumiputera 1912 dalam usahanya untuk tetap mempertahankan
keberadaannya sebagai ”market leader”, berusaha terus-menerus meningkatkan citra
perusahaan dan penguasaan pasar, ikut berperan dalam pembangunan bangsa serta
peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui jasa asuransi jiwa. AJB Bumiputera
1912 senantiasa menyediakan produk inovatif yang berkualitas prima dan
memberikan pelayanan maksimal terhadap pemegang polis.
Untuk mencapai kesinambungan pelayanan prima terhadap para pemegang
polis, AJB Bumiputera 1912 selalu mengadakan pelatihan, pendidikan serta
peningkatan profesionalisme bagi karyawan dan karyawatinya, dengan kompensasi
yang sebanding dengan prestasi. Penerapan visi dan misi Bumiputera dalam
peningkatan pelayanan yang berfokus pada pelanggan dimaksudkan untuk
terpenuhinya kebutuhan dan keinginan pelanggan dari setiap kelompok segmen pasar
direalisasikan dengan memfokuskan operasional pemasaran pada kelompok pasar
menengah, kelompok pasar menengah atas dan atas serta keseluruhan kelompok pasar
baik menengah atas dan atas maupun menengah secara kumpulan.
54
Pengelompokan tersebut diikuti dengan mendesain produk sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan pasar masing-masing dan kemudian diikuti dengan
membentuk Organisasi Dinas Luar atau karyawan bagian penjualan polis ( agen )
yang disesuaikan dengan karakteristik pasarnya. Pemisahan organisasi dina s luar
( agen ) seperti tersebut diatas dimaksudkan untuk lebih meningkatkan pelayanan
yang difokuskan pada keinginan dan kebutuhan pelanggan, sehingga dalam
pelayanan kepada pelanggan, setiap karyawan bagian penjualan ( agen ) mampu
untuk melayani dan menjual produk pada segmen masing-masing, namun demikian
setiap agen diharapkan juga mampu untuk melayani permintaan pelanggan atas
produk yang sesuai dengan keinginan pasar.
Dan sekarang, memasuki millenium ketiga, Bumiputera yang mengkaryakan
sekitar 18.000 pekerja, melindungi lebih dari 9,7 juta jiwa rakyat Indonesia, dengan
jaringan kantor sebanyak 576 di seluruh pelosok Indonesia; tengah berada di tengah
capaian baru industri asuransi Indonesia. Sejumlah perusahaan asing menyerbu dan
masuk menggarap pasar domestik. Mereka menjadi rekan sepermainan yang ikut
meramaikan dan bersama-sama membesarkan industri yang dirintis oleh pendiri
Bumiputera 96 tahun lampau.
Bagi Bumiputera, iklim kompetisi ini meniupkan semangat baru; karena
makin menegaskan perlunya komitmen, kerja keras, dan profesionalisme. Namun
berbekal pengalaman panjang melayani rakyat Indonesia berasuransi hampir seabad,
menjadikan Bumiputera bertekad untuk tetap menjadi tuan rumah di negeri sendiri,
55
menjadi asuransi Bangsa Indonesia - sebagaimana visi awal pendirinya. Bumiputera
ingin senantiasa berada di benak dan di hati rakyat Indonesia.
B. Budaya Perusahaan
- Berorientasi Pada Kepuasan Pelanggan
- Utamakan Proses Kerja Yang Benar
- Menjadi Teladan dan Panutan
- Ikut Menjaga Tradisi Kebersamaan Didasari Rasa Memiliki Perusahaan
- Profitabilitas Menjadi Sasaran
- Ulet Dalam Melakukan Pekerjaan
- Taat Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Peraturan Perusahaan
- Efisien dan Efektif Dalam Segala Kegiatan
- Ramah dan Tulus Ikhlas Terhadap Rekan Kerja
- Amanah Dalam Mengemban Tugas Perusahaan
C. Falsafah, Visi dan Misi Perusahaan
Dalam menjalankan roda perusahaan, manajemen dan karyawan Bumiputera
mengacu kepada falsafah, visi dan misi perusahan sebagai berikut :
a. Falsafah
Sebagai perusahaan perjuangan, Bumiputera memiliki falsafah sebagai berikut :
56
• Idealisme
Senantiasa memelihara nilai-nilai kejuangan dalam mengangkat
kemartabatan anak bangsa sesua i sejarah pendirian Bumiputera sebagai
perusahaan perjuangan.
• Kebersamaan
Mengedepankan sistem kebersamaan dalam pengelolaan perusahaan
dengan memberdayakan potensi komunitas Bumiputera dari, oleh dan
untuk komunitas Bumiputera sebagai manifestasi perusahaan rakyat.
• Profesionalisme
Memiliki komitmen dalam pengelolaan perusahaan dengan
mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate
governance) dan senantiasa berusaha menyesuaikan diri terhadap tuntutan
perubahan lingkungan.
b. Visi
AJB Bumiputera 1912 menjadi perusahaan asuransi jiwa nasional yang kuat,
modern dan menguntungkan didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM)
profesional yang menjunjung tinggi nilai-nilai idialisme serta mutualisme.
57
c. Misi
Menjadikan Bumiputera senantiasa berada di benak dan di hati masyarakat
Indonesia, dengan:
• Menyediakan pelayanan dan produk jasa asuransi jiwa berkualitas sebagai
wujud partisipasi dalam pembangunan nasional melalui peningkatan
kesejahteraan masyarakat Indonesia.
• Menyelengarakan berbagai pendidikan dan pelatihan untuk menjamin
pertumbuhan kompetensi karyawan, peningkatan produktivitas dan
peningkatan kesejahteraan, dalam kerangka peningkatan kualitas pelayanan
perusahaan kepada pemegang polis.
• Mendorong terciptanya iklim kerja yang motivatif dan inovetif untuk
mendorong proses bisnis internal perusahaan yang efektif dan efisien.
D. Struktur Organisasi
Struktur organisasi AJB Bumiputera 1912 mulai dari kantor pusat hingga
kantor operasional dapat dilihat pada halaman lampiran.
58
E. Personalia
1. Agen
Yaitu seorang petugas yang merupakan wakil perusahaan dalam menawarkan
dan mengembangkan produk asuransi jiwa di masyarakat sekaligus memberikan
pelayanan pada para pemegang polis.
2. Penarikan, Seleksi dan Training.
Perusahaan melalukan penarikan karyawan dan agen dengan menggunakan
iklan di media masa, dinas tenaga kerja atau di papan pengumuman dikampus-
kampus yang kemudian akan diseleksi dan berhasil akan ditraining selama tiga bulan.
3. Jam Kerja
Jam kerja yang diberikan perusahaan pada agenmnya sangatlah felksibel.
Agen datang ke kantor pada pukul 07:30 dan setelah itu dapat meninggalkan kantor
dan kembali lagi ke kantor pada pukul 15:30. Agen berbeda dengan karyawan
sehingga sebagian besar waktunnya digunakan dilapangan untuk mendapatkan klien.
4. Kompensasi
Perusahaan memberikan kompensasi yang sesuai dengan kinerja yang sudah
dihasilkan oleh agen. Kompensasi yang diberikan perusahaan berupa asuransi,
komisi, reward.
5. Penghargaan
Perusahaan memberikan penghargaan pada agen yang berprestasi. Selain itu
setiap tahunnya perusahaan juga memberikan peringkat ”Agent of The Year” pada
para agen yang berprestasi yang paling berprestasi pada tingkat nasional. Pemilihan
59
”Agent of The Year” diadakan setahun sekali. Pada acara ini orang yang terpilih
sebagai ”Agent of The Year” akan menerima sejumlah uang, piagam penghargaan dan
juga piala.
6. Pengembangan Karir
Setiap agen memiliki peluang yang sama untuk dapat menduduki posisi
direksi. Namun hanya agen yang berprestasi dan juga memiliki pengaruh baik dalam
masyarakat juga pemerintah. Namun selain itu agen yang berprestasi lainnya pun
dapat menduduki posisi diatasnya apabila memang berprestasi meskipun
pengaruhnya tidak begitu bersar dalam masyarakat.
Pengembangan karir seorang agen pada umumnya ditentukan oleh prestasi
dan juga latar belakang pendidikan yang dimilikinya serta usia maksimal 35 tahun.
Misal seorang agen yang berprestasi dengan latar belakang SMU tidak dapat
langsung ke tingkat kepala unit tetapi harus menjadi supervisor terlebih dahulu.
Sedangkan yang pendidikan S-1 dan S-2 dapat langsung pada posisi kepala unit
operasional.
F. Produk
Perusahaan Asuransi Jiwa Bumiputera 1912 memiliki 12 produk yang dapat
ditawarkan pada masayarakat. Produk tersebut adalah :
1. Mitra Permata
- Melalui nitra permata perusahaan memberikan perlindungan manfaat tabungan
bagi keluarga.
60
2. Mitra Beasiswa
- Program asuransi jiwa ini dirancang untuk memberikan proteksi biaya
pendidikan bagi para putera-puteri tertanggung sesuai sengan program
pendidikannya.
3. Eka Waktui Ideal
- Program aduransi jiwa ini dirancang untuk membantu dalam mempersiapkan
dana hari tua , sekaligus memberikan perlindungan atas resiko keuangan.
4. Mitra Abadi
- Jenis asuransi ini adalah seumur hidup dengan nama Mitra Abadi yang
dipasarkan dalam mata uang US$.
5. Mitra Prima
- Jenis Asuransi ini adalah Dwi Guna dengan nama Mitra Prima yang dipasarkan
dalam mata uang US$.
6. Mitra Sejati
- Jenis Asuransi ini adalah Eka Waktu dengan nama Mitra Sejati yang
dipasarkan dalam US$.
7. Mitra Poesaka
- Jika tertanggung meninggal dalam masa asuransi, kepada yang ditunjuk akan
dibayarkan santunan 100% UP pada saat meninggal. Jika masih hidup maka
dibayarkan sesuai nilai premi.
61
8. Mitra Oetama
- Jenis asuransi ini merupakan gabungan antara unsur tabungan, perlindungan
meninggal dan biaya rawat inap.
9. Mitra Melati ( US$ )
- Jenis asuransi ini adalah gabungan antara unsur perlindungan meninggal dan
tabungan yang dipasarkan dalam mata uang rupiah. Premi produk asuransi ini
terdiri dari premi resiko, premi biaya dan premi tabungan.
10. Mitra Pelangi ( US$ )
- Jenis asuransi ini adalah gabungan antara unsur perlindungan dan meninggal
yang dipasarkan dalam mata uang rupiah. Dalam asuransi jenis ini apabila
tertanggung meninggal dalam masa asuransi kepada yang ditunjuk dibayarkan
santunan sesuai uang pertanggungan yang tercantum dalam polis ditambah
bonus sesuai tabel. Jika tertanggung hidup sampai masa asuransi berakhir,
kepada pemegang polis dibayarkan jaminan sebesar uang pertanggungan
ditambah bonus sesuai dengan tabel.
11. Mitra Cerdas ( US$ )
- Jenis asuransi ini adalah gabungan antara santunan meninggal dan tabungan
serta termasuk dalam cabangasuransi Endowment Combined. Produk ini
dipasarkan dalam mata uang rupiah. Premi produk asuransi ini adalah Premi
Resiko, Premi Biaya dan Premi Tabungan.
62
12. Mitra Sehat ( US$ )
- Jenis asuransi ini merupakan gabungan antara unsure tabungan, santunan
meninggal dan biaya rawat inap rumah sakit serta termasuk dalam cabang
Endowment Combined. Produk ini dipasarkan dalan mata uang rupiah. Premi
produk asuransi ini adalah Premi Resiko, Premi Rawat Inap, Premi biaya dan
Premi Tabungan.
G. Pembayaran Premi
§ Pembayaran Premi
1. Premi dari asuransi ini adalah premi tahunan dan dengan persetujuan
Bumiputera dapat diangsur secara triwulanan, setengah tahunan, premi
tunggal atau premi sekaligus berdasarkan premi tahunan.
2. Premi sekaligus berdasarkan Premi Tahunan adalah premi yang dibayar
berdasarkan Premi Tahunan yang akan diperhitungkan untuk membayar
Premi Tahunan pada saat jatuh tempo.
§ Premium Deposit
Bagian dari premi sekaligus berdasarkan premi tahunan yang belum
diperhitungkan sebagai premi tahunan.
§ Penghentian Pembayaran Premi
63
1. Manfaat asuransi tidak berlaku apabila pembayaran premi dihentikan atau
tunggakan premi tidak dilunasi dalam masa leluasa (grace period).
2. Apabila pembayaran premi dihentikan atau tunggakan premi tidak dilunasi
dalam masa leluasa sedangkan polis telah mempunyai Nilai Tunai, maka polis
akan menjadi Polis Bebas Premi dengan jumlah Uang Pertanggungan yang
ditentukan oleh Bumiputera dan disebut Uang Pertanggungan Bebas Premi.
3. Uang Pertanggungan Bebas Premi akan dibayarkan pada saat Tertanggung
meninggal dunia atau pada akhir masa asuransi.
§ Masa Leluasa ( Grace Periode)
Masa leluasa pembayaran premi (grace periode) : 30 (tiga puluh hari)
terhitung sejak tanggal jatuh tempo, atau 1 (satu) bulan kalender.
H. Tata Cara Pengajuan Klaim
§ Secara Umum
Klaim adalah suatu tuntutan atas suatu hak, yang timbul karena persyaratan
dalam perjanjian yang ditentukan sebelumnya telah dipenuhi.
§ Secara Khusus
Klaim Asuransi Jiwa adalah suatu tuntutan dari pihak Pemegang polis/ yang
ditunjuk kepada pihak Asuransi, atas sejumlah pembayaran Uang Pertanggungan
64
(UP) atau Nilai Tunai yang timbul karena syarat-syarat dalam perjanjian asuransinya
telah dipenuhi.
§ Penyebab Terjadinya Klaim
1. Tertanggung meninggal dunia
2. Pemegang polis menghentikan pembayaran preminya dan memutuskan
perjanjian asuransinya pada saat polisnya sudah mempunyai nilai tunai.
3. Perjanjian asuransi sudah berakhir sesuai dengan jangka waktu yang
tercantum dalam polis dan kewajiban pemegang polis telah terpenuhi atau
polis dalam keadaan lapse tetapi telah mempunyai nilai tunai (habis kontrak
bebas premi)
4. Tertanggung mendapat kecelakaan
5. Tertanggung karena suatu penyakit perlu diopname atau rawat jalan.
§ Macam-macam Klaim
o Klaim Menginggal Dunia
Timbul jika tertanggung atau peserta yang tercantum dalam polis meninggal
dunia, sedangkan polisnya dalam keadaan berlaku (inforce).
o Klaim Penebusan
Timbul jika polis sudah mempunyai nilai tunai, sedang pemegang polis
memutuskan perjanjian asuransinya.
o Klaim Habis Kontrak
65
Timbul jika jangka waktu perjanjian asuransi sudah berkhir.
o Klaim Kecalakaan
Timbul jika pemegang polis mengalami kecelakaan dan polisnya masih
inforce.
o Klaim (Asuransi Rawat Inap dan Pembedahan) + Rawat Jalan
Timbul akibat peserta menderita suatu penyakit dan perlu diponame atau
cukup hanya dengan rawat jalan saja.
a. Klaim Asuransi Perorangan
a.1. Klaim Meninggal
1. Polis asli atau duplikat polis bila polis asli hilang atau sertifikat pengganti
polis / surat pengakuan utang bila polis asli menjadi jaminan pinjaman.
2. Kuitansi asli bukti pembayaran premi terakhir.
3. Surat keterangan meninggal dunia dari Lurah/Kepala Desa yang dilegalisir
oleh Camat, atau Akte Kematian.
4. Surat Keterangan dari Kepolisian atau pihak yang berwenang apabila
tertanggung meninggal karena kecelakaan.
5. Surat pengajuan klaim meninggal dunia.
6. Daftar pertanyaan klaim.
66
7. Surat Keterangan sebab meninggal dunia dari Dokter/Rumah Sakit apabila
tertanggung meninggal dunia dari Dokter/Rumah Sakit apabila tertanggung
meninggal dunia dalam perawatan Dokter/Rumah Sakit.
8. Fotocopy kartu keluarga (bila diperlukan).
9. Surat kuasa dari yang ditunjuk dalam hal yang ditunjuk lebih dari satu dan
berhalangan.
10. Surat penetapan wali dari Pengadilan Negeri apabila yang ditunjuk dalam
polis belum cakap bertindak menurut Hukum/belum dewasa, sedangkan
kedua orangtuanya meninggal dunia.
11. Surat penetapan ahli waris dari Pengadilan Negeri apabila Pemegang Polis
yang ditunjuk menerima santunan dalam polis meninggal dunia.
a.2 Klaim Habis Kontrak
1. Polis asli atau duplikat bila Polis asli hilang atau sertifikat pengganti polis,
surat pengakuan hutang bila polis asli menjadi jaminan pinjaman.
2. Kuitansi asli bukti pembayaran premi terakhir.
3. Surat pengajuan klaim.
4. Fotocopy bukti diri Pemegang Polis.
Catatan :
Apabila polis asli atau pengganti polis hilang maka Pemegang Polis harus membuat
67
surat pernyataan Polis hilang diatas kertas bermaterai cukup dan didukung surat
keterangan lapor dari Kepolisian.
a.3 Klaim Penebusan
1. Polis asli atau pengganti polis.
2. Kuitansi asli pembayaran premi terakhir yang dikeluarkan oleh AJB
Bumiputera 1912.
3. Mengisi dan menyampaikan surat pengajuan kalim.
4. Bukti diri identitas/KTP/SIM pemegang polis/tertanggung.
b. Klaim Asuransi Kumpulan
b.1 Klaim Meninggal
1. Sertifikat asli atau duplikat sertifikat bila sertifikat asli hilang atau surat
pengganti sertifikat.
2. Kuitansi copy bukti pembayaran premi terakhir.
3. Surat keterangan meninggal dunia dari Lurah/Kepala Desa yang dilegalisir
oleh Camat, atau Akte Kematian.
4. Surat keterangan dari Kepolisian atau pihak yang berwenang apabila
tertanggung meninggal karena kecelakaan.
5. Surat pengajuan klaim meninggal dunia (Ask.12)
6. Daftar pertanyaan klaim.
68
7. Fotocopy surat pinjaman (khusus Asuransi Kredit).
8. Surat keterangan sebab meninggal dunia dari Dokter/Rumah Sakit apabila
tertanggung meninggal dunia dalam perawatan Dokter/Rumah Sakit (Ask.
12a).
b.2 Klaim Habis Kontrak
1. Sertifikat asli atau duplikat sertifikat bila sertifikat asli hilang atau surat
pengganti sertifikat.
2. Kuitansi copy bukti pembayaran premi terakhir.
3. Surat pengajuan klaim.
4. Fotocopy bukti diri Peserta.
Catatan :
Apabila polis asli atau pengganti polis hilang maka Pemegang Polis harus membuat
surat pernyataan Polis hilang diatas kertas bermaterai cukup dan didukung surat
keterangan lapor dari Kepolisian.
b.3 Klaim Penebusan
1. Sertifikat asli atau pengganti sertifikat.
2. Kuitansi copy pembayaran premi terakhir yang dikeluarkan oleh AJB
Bumiputera 1912.
3. Mengisi dan menyampaikan surat pengajuan kalim.
69
4. Bukti diri (identitas/KTP/SIM) peserta.
b.4 Klaim pengobatan Akibat Kecelakaan
1. Surat pengajuan klaim dari Pem-Pol
2. F.C. Sertifikat
3. F.C. Kuitansi pembayaran premi terakhir
4. Kuitansi biaya pengobatan dan perawatan
5. Proses verbal dari Kepolisian apabila akibat kecelakaan lalu- lintas
b.5 Klaim (Asuransi Rawat Inap dan Pembedahan) + Rawat jalan
1. Mencantumkan nomor kepesertaannya
2. Semua bukti-bukti biaya Arip / Raja
3. Surat keterangan dari Rumah Sakit yang merawat
I. Pendapatan Premi
AJB.Bumiputera 1912 meraih pendapatan premi Rp 900 Miliar per 31 Maret
2007. perolehan premi itu sudah mewakili 20% dari target premi 2007 senilai Rp 4,5
Triliun.
Hasil penjualan produk asuransi renewal mengontribusi cukup signifikan
terhadap perolehan premi perusahaan. Kontribusi antara produk renewal dan new
business satu berbanding dua. "Seiring meningkatnya penjuaaln produk renewal,
kami optimistis target pendapatan premi sampai akhir tahun bisa teralisasi.
70
Hampir 100% pendapatan premi renewal diperoleh dari penjualan produk
tradisional saving plan. Perseroan tidak merambah pasar unit link dan lebih gencar
meningkatkan penjualan produk semi unit link sejak dua tahun terakhir. Produk semi
unit link tersebut memiliki kelebihan karena ada jaminan dana nasabah tak akan
berkurang. Oleh karena itu, masyrakat tertarik membeli produk semi unit link.
Direktur AJB 1912 optimis dapat memenuh target yang sudah dicanangkan
seiring kuatnya citra perusahaan di pasar asuransi jiwa nasional dan dukungan agen-
agen yang berkualitas dan bersitifikasi. "Agen-agen AJB yang tersebar di hampir
semua daerah semakin mengerti tentang produk yang dijual dan mekanisme
pendekatan pendistribusiannya. Sementara itu, pendapatan asuransi juga ditopang
kinerja divisi syariah AJB Bumiputera 1912 yang menunjukkan hasil semakn baik.
Per 31 maret 2007, divisi syariah berhasil mengontrobusi premi senilai 10% dari total
premi syariah yang ditargetkan tahun ini Rp 237 Miliar. Pada Maret 2006, AJB
Bumiputera 1912 berhasil melebarkan penetrasi syariah dengan membuka tujuh
kantor wilayah yang membawahi 46 kantor cabang syariah. Perolehan premi syariah
perseroan juga terus meningkat. Pada 2003, 2004 dan 200, premi syariah yang
dikumpulak masing-masing Rp 15 Miliar, Rp 26 Miliar, dan Rp 48 Miliar.
Tahun lalu, AJB berhasil membukukan pendapatan premi Rp 3,4 triliun dari
target Rp 3,7 Triliun. Sementara itu, klaim asuransi yang dibayarkan mencapai Rp
2,25 Triliun. Komposisi pembayaran klaim habis kontrak Rp 1,12 Triliun. Sedangkan
71
sisanya dibayarkan pada klaim pemutusan kontrak, beasiswa dan reversionary bonus.
72
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan analisis hasil penelitian mengenai pengaruh pemberian
kompensasi terhadap kinerja karyawan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912
Cabang Karawang, Jawa Barat. Pembahasan analisis hasil penelitian ini dimulai dari
analisis deskriptif (deskripsi variabel penelitian) dan kemudian dilanjutkan dengan
analisis kuantitatif yaitu analisis Regresi Berganda dan pengujian hipotesis.
Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa pengumpulan data penelitian
dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada responden penelitian yaitu
karyawan bagian penjualan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang
Karawang, Jawa Barat yang diambil dengan menggunakan tekhnik non probability
sampling dan metode purposive sampling. Dalam penelitian ini disebarkan 50
kuesioner pada 50 responden. Kuesioner yang dikembalikan sebanyak 50 eksemplar,
sehingga respon rate-nya sebanyak 100,00%. Kuesione r yang terjawab lengkap dan
layak dianalisis dalam penelitian ini sebanyak 50 kuesioner.
Rincian perolehan kuesioner dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran
rekapitulasi data. Setelah data terkumpul, kemudian data diedit (editing), diberi kode
(coding), dan ditabulasikan (tabulating). Untuk selanjutnya dianalisis dengan bantuan
program statistik komputer SPSS for Windows Release 13.00.
73
A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat
angka koefisien korelasi (rxy) dan nilai signifikansinya (probabilita statistik) pada
item korelasi yang menyatakan hubungan antara skor pertanyaan dengan skor
total. Dengan jumlah sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden, maka
dilakukan analisis korelasi antara skor pertanyaan dengan skor total. Apabila nilai
probabilita statistik < level of significant 5% = 0,05 dan nilai koefisien korelasi
(rxy) > 0,50, maka dapat dinyatakan item tersebut valid, sehingga seluruh
pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid. Selanjutnya kuesioner tersebut
akan digunakan dalam penelitian.
Untuk pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha,
dengan jumlah sampel uji coba kuesioner sebanyak 30 responden. Suatu
instrumen penelitian dinyatakan reliabel apabila nilai ralpha > 0,60. Perhitungan
reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS for
Windows Release 13.00. Dari hasil perhitungan semua item diperoleh nilai ralpha
lebih besar dari 0,60. Dengan demikian disimpulkan bahwa instrumen penelitian
tersebut reliabel. Berikut ini hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrumen
penelitian :
74
Tabel 5.1. Hasil Uji Validitas Item-item Variabel Penelitian
Indikator rxy Probabilita
statistik Level of
significant Keterangan
X1.1 0,847 0,000 0,05 Valid X1.2 0,893 0,000 0,05 Valid X1.3 0,702 0,000 0,05 Valid X1.4 0,703 0,000 0,05 Valid X1.5 0,551 0,002 0,05 Valid X1.6 0,819 0,000 0,05 Valid X2.1 0,842 0,000 0,05 Valid X2.2 0,599 0,000 0,05 Valid X2.3 0,807 0,000 0,05 Valid X2.4 0,684 0,000 0,05 Valid X2.5 0,787 0,000 0,05 Valid X2.6 0,835 0,000 0,05 Valid X3.1 0,523 0,003 0,05 Valid X3.2 0,828 0,000 0,05 Valid X3.3 0,831 0,000 0,05 Valid X3.4 0,676 0,000 0,05 Valid X3.5 0,511 0,000 0,05 Valid X3.6 0,669 0,000 0,05 Valid
Sumber : Data Primer Diolah, 2008.
Dari Tabel 5.1 tersebut di atas dapat diketahui bahwa probabilita
statistik < 0,05 dan nilai koefisien korelasi (rxy) > 0,50 sehingga seluruh
pertanyaan dalam kuesioner pada item-item pertanyaan pada variabel asuransi,
komisi, dan reward adalah valid.
Tabel 5.2. Hasil Uji Validitas Item-item Variabel Penelitian
Indikator rxy Probabilita
statistik Level of
significant Keterangan
Y1.1.1 0,727 0,000 0,05 Valid Y1.1.2 0,700 0,000 0,05 Valid Y1.1.3 0,826 0,000 0,05 Valid Y1.1.4 0,564 0,001 0,05 Valid
75
Y1.1.5 0,872 0,000 0,05 Valid Y1.1.6 0,853 0,000 0,05 Valid Y1.2.1 0,723 0,000 0,05 Valid Y1.2.2 0,575 0,001 0,05 Valid Y1.2.3 0,814 0,000 0,05 Valid Y1.2.4 0,591 0,001 0,05 Valid Y1.2.5 0,621 0,000 0,05 Valid Y1.2.6 0,788 0,000 0,05 Valid Y1.3.1 0,523 0,003 0,05 Valid Y1.3.2 0,706 0,000 0,05 Valid Y1.3.3 0,841 0,000 0,05 Valid Y1.3.4 0,694 0,000 0,05 Valid Y1.3.5 0,637 0,000 0,05 Valid Y1.3.6 0,762 0,000 0,05 Valid Y1.4.1 0,521 0,003 0,05 Valid Y1.4.2 0,554 0,002 0,05 Valid Y1.4.3 0,601 0,000 0,05 Valid Y1.4.4 0,842 0,000 0,05 Valid Y1.4.5 0,669 0,000 0,05 Valid Y1.4.6 0,684 0,000 0,05 Valid
Sumber : Data Primer Diolah, 2008.
Dari Tabel 5.2 tersebut di atas dapat diketahui bahwa probabilita
statistik < 0,05 dan nilai koefisien korelasi (rxy) > 0,50, sehingga seluruh
pertanyaan dalam kuesioner pada item-item pertanyaan pada variabel kinerja
karyawan adalah valid.
Tabel 5.3. Hasil Uji Reliabilitas
Indikator Cronbach Alpha Nilai Kritis Keterangan Asuransi 0,823 0,60 Reliabel Komisi 0,795 0,60 Reliabel Reward 0,746 0,60 Reliabel Tanggung Jawab 0,849 0,60 Reliabel Kualitas Hasil Kerja 0,779 0,60 Reliabel Kerjasama 0,779 0,60 Reliabel Ketrampilan 0,716 0,60 Reliabel
Sumber : Data Primer Diolah, 2008.
76
Dari Tabel 5.3 tersebut di atas dapat diketahui bahwa koefisien
Cronbach's Alpha > 0,60 sehingga seluruh pertanyaan dalam kuesioner pada
item-item pertanyaan pada variabel asuransi, komisi, reward, dan kinerja
karyawan adalah reliabel.
B. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 50
reponden dari Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Karawang,
Jawa Barat maka dapat diidentifikasikan mengenai karakteristik responden
sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, maka responden dalam penelitian ini
diklasifikasikan sebagai berikut :
Tabel 5.4 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1 Laki- laki 27 54,0% 2 Perempuan 23 46,0%
Total 50 100% Sumber : Data Primer Diolah, 2008.
Berdasarkan Tabel 5.4 di atas dapat disimpulkan bahwa responden
dalam penelitian ini sebagian besar adalah laki- laki sebanyak 27 responden
atau 54,0% dan perempuan sebanyak 23 responden atau 46,0%.
77
2. Usia
Berdasarkan usia, maka responden dalam penelitian ini
diklasifikasikan sebagai berikut :
Tabel 5.5 Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Persentase 1 20 s/d 25 Th 1 02,0% 2 26 s/d 30 Th 10 20,0% 3 31 s/d 35 Th 11 22,0% 4 36 s/d 40 Th 18 36,0% 5 41 s/d 45 Th 4 08,0% 6 > 45 Th 6 12,0%
Total 50 100% Sumber : Data Primer Diolah, 2008.
Berdasarkan Tabel 5.5 di atas dapat disimpulkan bahwa responden
dalam penelitian ini adalah sebagian besar berumur 36 s/d 40 tahun sebanyak
18 responden atau 36,0% dan sebagian kecil berumur 20 s/d 25 tahun
sebanyak 1 responden atau 02,0%. Responden yang berumur 26 s/d 30 tahun
sebanyak 10 responden atau 20,0%, berumur 31 s/d 35 tahun sebanyak 11
responden atau 22,0%, berumur 41 s/d 45 tahun sebanyak 4 responden atau
08,0%, dan berumur > 45 tahun sebanyak 6 responden atau 12,0%.
3. Jabatan
Berdasarkan jabatan maka responden dalam penelitian ini
diklasifikasikan sebagai berikut :
Tabel 5.6 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jabatan
No Jabatan Jumlah Persentase 1 Agen 16 32,0%
78
2 AK 7 14,0% 3 PDL 7 14,0% 4 Bagian Pemasaran 15 30,0% 5 Agen Produksi 5 10,0%
Total 50 100% Sumber : Data Primer Diolah, 2008.
Berdasarkan Tabel 5.6 di atas dapat disimpulkan bahwa responden
dalam penelitian ini sebagian besar mempunyai jabatan sebagai agen
sebanyak 16 responden atau 32,0% dan sebagian kecil mempunyai jabatan
sebagai agen produksi sebanyak 5 responden atau 10,0%. Responden yang
mempunyai jabatan sebagai AK dan PDL masing-masing sebanyak 7
responden atau 14,0% dan Responden yang mempunyai jabatan sebagai
bagian pemasaran sebanyak 15 responden atau 30,0%.
4. Tingkat Pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan, maka responden dalam penelitian ini
diklasifikasikan sebagai berikut :
Tabel 5.7. Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Pendidikan Jumlah Persentase 1 SMU 30 60,0% 2 D3/S1 19 38,0% 3 S2 1 02,0%
Total 50 100,00% Sumber : Data Primer Diolah, 2008.
Berdasarkan Tabel 5.7 tersebut dapat disimpulkan bahwa responden
dalam penelitian ini adalah sebagian besar berpendidikan SMU sebanyak 30
responden atau 60,0% dan sebagian kecil berpendidikan S2 sebanyak 1
79
responden atau 02,0%. Berpendidikan D3/S1 sebanyak 19 responden atau
38,0%.
5. Masa Kerja
Berdasarkan masa kerja, maka responden dalam penelitian ini
diklasifikasikan sebagai berikut :
Tabel 5.8 Kasifikasi Responden Berdasarkan Masa Kerja
No Masa Kerja Jumlah Persentase 1 1< Tahun 1 02,0% 2 1-5 Tahun 33 66,0% 3 6-9 Tahun 8 16,0% 3 10-13 Tahun 5 10,0% 4 > 13 Tahun 3 06,0% Total 50 100%
Sumber : Data Primer Diolah, 2008.
Berdasarkan tabel 5.8 di atas dapat disimpulkan bahwa responden
dalam penelitian ini adalah sebagian besar dengan masa kerja 1-5 tahun
sebanyak 33 responden tahun atau 66,0% dan sebagian kecil dengan masa
kerja < 1 tahun sebanyak 1 responden atau 02,0%. Responden dengan masa
kerja 6-9 tahun sebanyak 8 responden atau 16,0%. Responden dengan masa
kerja 10-13 tahun sebanyak 5 responden atau 10,0%, dan responden dengan
masa kerja > 13 tahun sebanyak 3 responden atau 06,0%.
6. Tahun Masuk Kerja
Berdasarkan tahun masuk kerja, maka responden dalam penelitian ini
diklasifikasikan sebagai berikut :
80
Tabel 5.9 Klasifikasi Responden Berdasarkan Tahun Masuk Kerja
No Tahun Masuk Kerja Jumlah Persentase 1 1985-1990 7 14,0% 2 1991-1995 10 20,0% 3 1996-2000 8 16,0% 2001-2005 19 38,0% 5 > 2005 6 12,0%
Total 50 100% Sumber : Data Primer Diolah, 2008.
Berdasarkan Tabel 5.9 di atas dapat disimpulkan bahwa tahun masuk
kerja responden dalam penelitian ini sebagian besar adalah pada tahun 2001-
2005 sebanyak 19 responden atau 38,0% dan sebagian kecil tahun masuk
kerjanya pada tahun 2005 ke atas sebanyak 6 responden atau 12,0%.
Responden yang tahun masuk kerjanya pada tahun 1985-1990 sebanyak 7
responden atau 14,0%, yang tahun masuk kerjanya pada tahun 1991-1995
sebanyak 10 responden atau 20,0%, dan yang tahun masuk kerjanya pada
tahun 1996-2000 sebanyak 8 responden atau 16,0%.
C. Analisis Data
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, jawaban dari responden telah
direkapitulasi kemudian dianalisis untuk mengetahui pengaruh asuransi, komisi,
dan reward terhadap kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912 Cabang Karawang,
Jawa Barat. Analisis data ini melalui dua tahap, yaitu analisis deskriptif dan
analisis regresi linier berganda.
81
1. Analisis Deskripsi Variabel Penelitian
a. Variabel Asuransi
Tabel 5.10 Penilaian Responden terhadap Asuransi
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 17 34,0% Setuju 26 52,0% Ragu-ragu 4 08,0% Tidak Setuju 2 04,0% Sangat Tidak Setuju 1 02,0% Total 50 100,0%
Sumber : Data Primer Diolah, 2008.
Berdasarkan Tabel 5.10 di atas dari 50 responden yang diambil
sebagai sampel, diketahui bahwa kebanyakan responden (84,0%)
menyatakan setuju dan sangat setuju dengan adanya program asuransi
yang diberikan AJB Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa Barat
kepada karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya program
asuransi yang diberikan perusahaan tersebut maka dapat menjamin
kehidupan karyawan dan keluarga. Program asuransi yang diberikan
perusahaan dapat memberikan manfaat bagi keselamatan kerja karyawan.
Dalam mengelola program asuransinya perusahaan cukup terbuka
sehingga karyawan sehingga karyawan dapat dengan mudah memahami
program asuransi ini dan juga mudah mendapatkannya. Dengan adanya
program asuransi yang diberikan perusahaan membuat karyawan dapat
terus bekerja dalam perusahaan karena adanya jaminan asuransi.
82
Karyawan merasa bahwa program asuransi yang diberikan perusahaan
sudah sesuai dengan kebutuhan karyawan. Dengan adanya program
asuransi ini karyawan dapat merasa nyaman dalam bekerja dan tidak
terlalu khawatir jika sesuatu terjadi pada dirinya, misalnya sakit,
kecelakaan atau bahkan meninggal dunia. Namun demikian masih terdapat
4% responden yang menyatakan tidak setuju dan 2% responden yang
menyatakan sangat tidak setuju dengan program asuransi bagi karyawan.
Mereka beranggapan bahwa program asuransi yang diberikan perusahaan
tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan karyawan. Selain itu juga terdapat
8% responden yang merasa bahwa mereka tidak yakin dengan program
asuransi yang diberikan perusahaan. Dalam artian bahwa mereka tidak
menyatakan setuju dan juga tidak menyatakan tidak setuju dengan
pemberian asuransi bagi karyawan.
b. Variabel Komisi
Tabel 5.11 Penilaian Responden terhadap Komisi
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 24 48,0% Setuju 23 46,0% Ragu-ragu 2 04,0% Tidak Setuju 1 02,0% Sangat Tidak Setuju 0 00,0% Total 50 100,0%
Sumber : Data Primer Diolah, 2008.
83
Berdasarkan Tabel 5.11 dari 50 responden yang diambil sebagai
sampel, diketahui kebanyakan responden (94,0%) atau sebagian besar
responden menyatakan setuju dan sangat setuju dengan komisi yang
diberikan AJB Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa Barat kepada
karyawan, Hal ini menunjukkan bahwa komisi yang diberikan perusahaan
dapat membuat karyawan menjadi tertarik pada pekerjaan yang diberikan
perusahaan. Meskipun perusahaan memberikan komisi namun komisi
tersebut tidak dapat mengikat karyawan untuk tetap bekerja pada
perusahaan. Komisi yang diberikan perusahaan membuat karyawan
termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Komisi yang
diberikan perusahaan cukup berarti bagi karyawan. Komisi yang diberikan
perusahaan berguna untuk kepentingan pekerjaan karyawan, dan
perusahaan terbuka dalam memberikan komisi kepada karyawan. Namun
demikian masih terdapat 2% responden yang menyatakan tidak setuju
dengan komisi yang diberikan perusahaan. Hal ini dapat dikarenakan
responden tersebut beranggapan bahwa komisi yang diberikan perusahaan
tidak sebanding dengan hasil kerja. Selain itu juga masih terdapat 4%
responden yang menyatakan ragu-ragu apakah setuju dengan komisi yang
diberikan atau tidak.
84
c. Variabel Reward
Tabel 5.12 Penilaian Responden terhadap Reward
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 7 14,0% Setuju 15 30,0% Ragu-ragu 19 38,0% Tidak Setuju 7 14,0% Sangat Tidak Setuju 2 04,0% Total 50 100,0%
Sumber : Data Primer Diolah, 2008.
Berdasarkan Tabel 5.12 dari 50 responden yang diambil sebagai
sampel, diketahui kebanyakan (38,0%) atau sebagian besar responden
menilai ragu-ragu mengenai reward yang diberikan AJB Bumiputera 1912
Cabang Karawang, Jawa Barat kepada karyawan. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar karyawan tidak yakin apakah pemberian reward
dapat memberikan pengaruh cukup besar kepada karyawan sehingga
mereka tidak menyatakan setuju tetapi juga tidak menyatakan tidak setuju
dengan pemberian reward oleh perusahaan. Namun disamping itu terdapat
44% responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju dengan reward
yang diberikan perusahaan. Mereka merasa bahwa reward yang diberikan
merupakan imbalan atas hasil kerja mereka. Dengan adanya reward
karyawan merasa dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Dengan
adanya reward membuat karyawan menjadi tertantang untuk bekerja lebih
maksimal karena ini merupakan penghargaan atasa hasil kerja. Reward
85
yang diterima karyawan sebanding dengan hasil kerja mereka. Dengan
kata lain karyawan merasa bahwa pemberian reward oleh perusahaan pada
karyawan adalah hal yang sesuai. Selain itu masih terdapat 18% responden
yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan reward yang
diberikan perusahaan. Mereka merasa bahwa reward yang diberikan
perusahaan tidak sebanding dengan hasil kerja mereka. Target yang
ditetapkan untuk mendapatkan reward terlalu sulit dicapai sehingga
karyawan tidak begitu tertarik dengan adanya reward. Mereka juga
merasa bahwa reward yang diberikan perusahaan tidak dapat
meningkatkan kualitas hidup mereka. Atau dengan kata lain, dengan ada
atau tidaknya reward tidak begitu berpengaruh bagi karyawan.
d. Variabel Kinerja Karyawan
Tabel 5.13 Penilaian Responden terhadap Kinerja Karyawan
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 7 14,0% Setuju 23 46,0% Ragu-ragu 20 40,0% Tidak Setuju 0 00,0% Sangat Tidak Setuju 0 00,0% Total 50 100,0%
Sumber : Data Primer Diolah, 2008
Berdasarkan Tabel 5.13 dari 50 responden yang diambil sebagai
sampel, diketahui kebanyakan (60,0%) atyau sebagian besar responden
86
menilai kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912 Cabang Karawang,
Jawa Barat, Setuju dan Sangat Setuju. Hal ini menunjukkan bahwa dalam
hal tanggungjawab, kualitas hasil kerja, kerjasama dan keterampilan
karyawan yakin akan kemampuan dirinya.
Dalam hal tanggungjawab, karyawan selalu aktif dalam setiap
pertemuan yang diadakan perusahaan sebagai bagian dari pekerjaan,
karyawan sanggup menanggung resiko atas pekerjaan-pekerjaan yang
telah dilakukan, karyawan cukup sering membuat laporan rutin mengenai
hasil pekerjaan baik kepada perusahaan maupun kepada pemegang polis,
karyawan selalu menyediakan waktu untuk dapat melayani pemegang
polis dengan baik, karyawan merasa enggan memperbaiki kesalahan
dalam pekerjaannya, karyawan merasa tidak keberatan apabila mendapat
kritik mengenai hasil pekerjaannya.
Dalam hal kualitas hasil kerja karyawan, karyawan cukup teliti
dalam melaksanakan pekerjaan yang ada sehingga hasilnya baik,
karyawan bisa mendapatkan calon pemegang polis sesuai dengan standar
yang ditetapkan, karyawan cukup bisa membagi waktu untuk setiap
pekerjaan sehingga hasilnya dapat maksimal, karyawan dapat
menyelesaikan setiap pekerjaan tepat waktu, karyawan merasa tertantang
untuk lebih baik apabila ada rekan yang memiliki kualitas melebihi,
karyawan tidak menunda pekerjaan yang seharusnya disegera selesaikan
karena dikejar target.
87
Dalam hal kerjasama, karyawan dapat bekerjasama dengan baik
dengan atasan dan rekan kerjanya, untuk hal-hal tertentu karyawan lebih
suka bekerja secara individu dibanding dalam kelompok, untuk hal-hal
tertentu juga karyawan merasa senang apabila diminta bekerjasama
dengan atasan dan rekan kerjanya karena memang terkadang ada tugas
yang mengharuskan karyawan untuk bekerjasama dengan orang lain.
Namun demikian terkadang bagi karyawan bekerjasama dengan rekan
atau tidak itu tidak ada bedanya.
Dalam hal keterampilan, karyawan selalu berusaha untuk mengasah
keterampilan dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan
perusahaan sehingga karyawan memiliki keterampilan yang menonjol
yang dapat digunakan dalam bekerja, karyawan memiliki keterampilan
yang cukup memadai sehingga perusahaan memintanya untuk tetap
bekerja. Beberapa karyawan yang tidak memiliki keterampilan yang
cukup untuk dapat bekerja pada perusahaanSehbagian besar dari karyawan
memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan
perusahaan, dan karyawan berusaha untuk memperdalam keterampilannya
untuk lebih baik.
Selain itu terdapat sebanyak 40% responden yang menyatakan ragu-
ragu atas tanggungjawab, kualitas hasil kerja, kerjasama dan keterampilan
yang mereka miliki.
88
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis dalam penelitian ini adalah analisis Regresi Linier
Berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
asuransi (X1), komisi (X2), reward (X3) terhadap kinerja karyawan AJB
Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa Barat (Y). Adapun bentuk
persamaan regresinya adalah Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ei. Berikut ini
tabel hasil Regresi Berganda :
Tabel 5.14 Hasil Regresi Linier Berganda
Variabel Koefisien Regresi
Standard Error t-hitung Probabilitas
Konstanta 1,593 0,505 3,156 0,003 Asuransi (X1) 0,175 0,076 2,285 0,027 Komisi (X2) 0,233 0,106 2,201 0,033 Reward (X3) 0,109 0,068 1,597 0,117 Adjusted R Square : 0,223 F-statistik : 5,695 N : 50
Sumber: Hasil Olah Data Regresi Linier Berganda, 2008.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program
statistik komputer SPSS for Windows Release 13.00 diperoleh hasil
persamaan Regresi Linier Berganda sebagai berikut :
Y = 1,593 + 0,175X1 + 0,233X2 + 0,109X3
Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh asuransi (X1),
komisi (X2), dan reward (X3) terhadap kinerja karyawan AJB Bumiputera
89
1912 Cabang Karawang, Jawa Barat (Y). Adapun arti dari koefisien
regresi tersebut adalah :
a. Konstanta (b0) = 1,593
Konstanta (b0) = 1,593 dengan probabilitas 0,03 atau p < 0,05. Artinya
apabila asuransi (X1), komisi (X2), dan reward (X3) sama dengan nol
(tidak ada perubahan), maka kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912,
Cabang Karawang Jawa Barat (Y) sebesar 1,593.
b. Koefisien regresi asuransi (b1) = 0,175
Koefisien regresi variabel asuransi (b1) = 0,175 dengan probabilitas
0,027 atau p < 0,05 yang artinya signifikan. p < 0,05 maka variabel
asuransi positif (searah). Artinya, jika asuransi (X1) meningkat, maka
kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa
Barat (Y) akan meningkat dan sebaliknya, dengan asumsi variabel X2
dan X3 konstan.
c. Koefisien regresi komisi (b2) = 0,233
Koefisien regresi variabel komisi (b2) = 0,233 dengan probabilitas
0,033 atau p < 0,05 yang artinya signifikan. p < 0,05 maka variabel
komisi positif (searah). Artinya, jika komisi (X2) meningkat, maka
kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa
Barat (Y) akan meningkat dan sebaliknya, dengan asumsi variabel X1
dan X3 konstan.
90
d. Koefisien regresi reward (b3) = 0,109
Koefisien regresi variabel reward = 0,109 dengan probabilitas 0,117
atau p > 0,05. Jika p > 0,05 maka variabel reward dinyatakan tidak
signifikan karena untuk dapat dinyatakan signifikan maka
probabilitasnya harus lebih kecil dari level of significant, p < 0,05.
D. Pengujian Hipotesis dan Pengujian Statistik
1. Pengujian Hipotesis Secara Simultan
Dalam penelitian ini hipotesis yang pertama adalah kompensasi
(program asuransi, komisi dan reward) secara simultan atau bersama-sama
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (agen). Untuk membuktikan
kebenaran hipotesis tersebut maka dilakukan pembuktian dengan
menggunakan Uji F.
Uji F adalah uji secara bersama-sama yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel asuransi (X1), komisi (X2), dan reward (X3)
terhadap kinerja karyawan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912
Karawang, Jawa Barat (Y).
a. Perumusan hipotesis
1). H0 : b1 = b2 = b3 = 0 (Tidak ada pengaruh yang signifikan secara
bersama-sama variabel asuransi (X1), komisi (X2), dan reward (X3)
terhadap kinerja karyawan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912
Karawang, Jawa Barat (Y).
91
2). Ha : b1 ? b2 ? b3 ? 0 (Ada pengaruh yang signifikan secara bersama-
sama variabel asuransi (X1), komisi (X2), dan reward (X3) terhadap
kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa Barat
(Y).
b. Kriteria pengujian
1). Bila F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak, artinya secara simultan variabel
variabel asuransi (X1), komisi (X2), dan reward (X3) berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912 Cabang
Karawang, Jawa Barat (Y).
2). Bila F-hitung = F-tabel, maka Ho diterima, artinya secara simultan variabel
asuransi (X1), komisi (X2), dan reward (X3) tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912 Cabang
Karawang, Jawa Barat (Y).
3). Dengan level of significant 0,05, df pembilang k-1 = 3-1 = 2 dan
penyebut n-k = 50-3 = 47, diperoleh F-tabel = 3,15.
4). Hasil uji :
Tabel 5.15 Hasil Uji F
Variabel F-hitung F-tabel Sig. Keterangan
X1, X2, X3 5,695 3,15 0,002 Signifikan Sumber : Data Primer Diolah, 2008.
5). Kesimpulan :
Diperoleh nilai F-hitung = 5,695 > F-tabel = 3,15, maka Ho ditolak atau Ha
diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara
92
simultan dari variabel asuransi (X1), komisi (X2), dan reward (X3)
terhadap kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912 Cabang Karawang,
Jawa Barat (Y).
2. Pengujian Secara Parsial
a. Hipotesis yang kedua dalam penelitian ini adalah program asuransi yang
diberikan perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan
(agen). Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang ke dua ini maka
akan dilakukan Uji t. Pengujian pengaruh variabel asuransi (X1) terhadap
variabel kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa
Barat (Y).
Dengan taraf nyata (a) = 5% = 0,05, pengujian 1 sisi dengan derajat
kebebasan (degree of freedom) yaitu : df = (n-k) = 50 - 4 = 46, diperoleh t-
tabel = 1,671 dan dari hasil Regresi Berganda diperoleh t-hitung = 2,285.
Tabel 5.16 Hasil Uji t Variabel Asuransi
Variabel t-hitung t-tabel Sig. Keterangan Asuransi 2,285 1,671 0,027 Signifikan
Sumber : Data Primer Diolah, 2008
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai t-hitung = 2,285 > t-tabel = 1,671
dan p < 0,05. Jika t-hitung > t-tabel maka H0 ditolak dan jika p < 0,05
maka variabel yang diuji dinyatakan signifikan. Variabel asuransi
93
memiliki nilai t-hitung > t-tabel sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Oleh
karena itu variabel asuransi (X1) memiliki pengaruh positif terhadap
kinerja karyawan (Y). Variabel asuransi memiliki nilai p < 0,05
sehingga dapat dikatakan signifikan. Dengan kata lain, variabel asuransi
(X1) yang diberikan perusahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan (Y). Dengan demikian kebenaran hipotesis
yang kedua dapat dibuktikan kebenarannya karena dari hasil perhitungan
dapat diketahui bahwa hasilnya adalah ada pengaruh positif dan signifikan
pemberian asuransi terhadap kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912
Cabang Karawang, Jawa Barat.
b. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah ada pengaruh positif
pemberian komisi terhadap kinerja karyawan (agen). Untuk membuktikan
kebenaran hipotesis tersebut maka akan dilakukan Uji t.
Pengujian pengaruh variabel komisi (X2) terhadap variabel kinerja (Y)
karyawan AJB Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa Barat.
Dengan taraf nyata (a) = 5% = 0,05, pengujian 1 sisi dengan derajat
kebebasan (degree of freedom) yaitu : df = (n-k) = 50 - 4 = 46, diperoleh t-
tabel = 1,671 dan dari hasil Regresi Berganda diperoleh t-hitung = 2,201.
Tabel 5.17 Hasil Uji t Variabel Komisi
Variabel t-hitung t-tabel Sig. Keterangan Komisi 2,201 1,671 0,033 Signifikan
Sumber : Data Primer Diolah, 2008.
94
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai t-hitung = 2,201 > t-tabel = 1,671
dan p = 0,033. Jika t-hitung > t-tabel maka H0 ditolak dan jika p < 0,05
maka variabel yang diuji dinyatakan signifikan. Variabel komisi (X2)
memiliki nilai t-hitung > t-tabel sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Oleh
karena itu veriabel komisi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja
karyawan. Variabel komisi (X2) memiliki nilai p < 0,05 sehingga dapat
dikatakan signifikan. Dengan kata lain, variabel komisi (X2) memiliki
pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Dengan demikian
hipotesis yang ke tiga dapat dibuktikan kebenarannya karena dari hasil
perhitungan dapat diketahui bahwa hasilnya adalah ada pengaruh positif
dan signifikan pemberian komisi terhadap kinerja karyawan AJB
Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa Barat.
c. Hipotesis yang keempat dalam penelitian ini adalah ada pengaruh positif
pemberian reward terhadap kinerja karyawan (agen). Untuk membuktikan
kebenaran hipotesis ke empat tersebut maka akan dilakukan Uji t.
Pengujian pengaruh variabel reward (X3) terhadap variabel kinerja
karyawan AJB Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa Barat (Y).
Dengan taraf nyata (a) = 5% = 0,05, pengujian 1 sisi dengan derajat
kebebasan (degree of freedom) yaitu : df = (n-k) = 50 - 4 = 46, diperoleh t-
tabel = 1,671 dan dari hasil Regresi Berganda diperoleh t-hitung = 1,597.
95
Tabel 5.18 Hasil Uji t Variabel Reward
Variabel t-hitung t-tabel Sig. Keterangan Reward 1,597 1,671 0,117 T.Signifikan
Sumber : Data Primer Diolah, 2008.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai t-hitung = 1,597 < t-tabel = 1,671
dan p = 0,117. Jika t-hitung > t-tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, jika p <
0,05 maka variabel yang diuji dinyatakan signifikan. Variabel reward (X3)
memiliki nilai t-hitung < t-tabel. sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Oleh
karena itu pemberian reward tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja
karyawan. Variabel reward (X3) memiliki nilai p > 0,05 sehingga
dinyatakan tidak signifikan. Dengan kata lain, variabel reward (X3) tidak
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).
Dengan demikian hipotesis keempat tidak terbukti kebenarannya karena
dari hasil perhitungan diketahui bahwa tidak ada pengaruh positif dan
signifikan pemberian reward terhadap kinerja karyawan AJB Bumiputera
1912 Cabang Karawang, Jawa Barat.
3. Pengujian R (Koefisien Korelasi Berganda)
R (Koefisien Korelasi Berganda) ini digunakan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan secara
komprehensif terhadap variabel dependen. Nilai R (Koefisien Korelasi
96
Berganda) mempunyai range antara 0-1. Semakin besar nilai R
mengindikasikan semakin besar hubungan variabel independen dengan
menjelaskan variabel dependen. Nilai R diperoleh sebesar 0,520, nilai R
Square sebesar 0,217 dan nilai Adjusted R Square sebesar 0,223.
Dalam penelitian ini terdapat lebih dari dua variabel bebas, yaitu
asuransi, komisi dan reward. Untuk regresi dengan variabel bebas lebih dari
dua, digunakan adjusted R square untuk mengetahui seberapa kuat hubungan
variabel independen dengan variabel dependen. Dari hasil perhitungan regresi
berganda diperoleh nilai adjusted R square sebesar 0,223. Hal ini
menunjukkan bahwa 22,3 % kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912 Cabang
Karawang, Jawa Barat dipengaruhi oleh adanya pemberian asuransi, komisi
dan reward kepada karyawan dan sisanya dipengaruhi oleh faktor- faktor lain.
E. Pembahasan
Hasil analisis Regresi Linier Berganda menunjukkan bahwa variabel
asuransi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan AJB
Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa Barat. Hal ini dapat diartikan jika
asuransi AJB Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa Barat meningkat maka
kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa Barat akan
meningkat.
Dalam arti bahwa kinerja karyawan (agen) ikut dipengaruhi oleh adanya
program asuransi yang diberikan perusahaan dan pengaruhnya signifikan. Hal
97
ini dikarenakan program asuransi yang diberikan perusahaan dapat menjamin
kehidupan karyawan dan keluarga. Dari segi manfaat, program asuransi yang
diberikan perusahaan ini dapat memberikan manfaat bagi keselamatan kerja
karyawan. Dalam hal pengelolaannya perusahaan cukup terbuka mengenai
program asuransi bagi karyawan sehingga karyawan dapat mengetahui secara
persis apa saja program asuransi yang berikan dan bagaimana mendapatkannya.
Dengan adanya keterbukaan tersebut dan juga manfaat yang didapat dari
program asuransi yang diberikan perusahaan membuat karyawan dapat terus
bekerja dalam perusahaan. Mereka merasa bahwa program asuransi yang
diberikan perusahaan sesuai dengan apa yang mereka butuhkan dan hal ini
dapat membuat mereka merasa nyaman dalam bekerja sehingga mereka dapat
bekerja secara maksimal.
Hasil analisis Regresi Linier Berganda menunjukkan bahwa variabel
komisi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (agen)
AJB Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa Barat. Hal ini dapat diartikan
jika komisi AJB Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa Barat meningkat
maka AJB Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa Barat akan meningkat.
Dalam arti bahwa terhadap kinerja karyawan (agen) AJB Bumiputera
1912 Cabang Karawang, Jawa Barat ikut dipengarruhi oleh adanya komisi dan
pengaruhnya signifikan. Salah satu hal yang membuat karyawan menjadi
tertarik pada pekerjaan adalah karena adanya komisi yang ditawarkan olerh
perusahaan cukup menarik. Hal menarik lainnya adalah komisi yang diberikan
98
tersebut tidak kemudian membuat karyawan menjadi terikat pada perusahaan.
Dalam arti bahwa karyawan tersebut setelah menerima komisi dapat tetap
bekerja pada perusahaan atau mengundurkan diri. Komisi selain sebagai
imbalan atas hasil kerja karyawan juga merupakan salah satu cara untuk
memotivasi karyawan agar dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Dengan pemberian komisi yang sesuai kepada karyawan maka secara tidak
langsung karyawan akan termotivasi untuk bekerja dengan lebih baik. Bagi
karyawan pemberian komisi yang sesuai merupakan suatu hal yang sangat
berarti karena dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu
dalam hal pemberian komisi perusahaan cukup terbuka sehingga karyawan
dapat dengan mudah mengetahui secara pasti mengenai komisi yang akan
mereka dapatkan.
Hasil analisis Regresi Linier Berganda menunjukkan bahwa variabel
reward tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan AJB Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa Barat.
Hal ini berarti bahwa kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912 Cabang
Karawang, Jawa Barat tidak dipengaruhi oleh adanya reward karena dari hasil
perhitungan ternyata reward tidak memiliki pengaruh dan tidak signifikan
terhadap kinerja karyawan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan reward
tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Diantaranya adalah proses untuk mendapatkan reward yang terlalu sulit. Untuk
mendapatkannya karyawan diharuskan untuk memenuhi target yang cukup
99
tinggi yang dianggap cukup sulit untuk dicapai. Selain itu reward yang
diberikan perusahaan dirasa tidak dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas
hidup karyawan. Meskipun reward merupakan sebuah penghargaan atas hasil
kerja yang dapat berupa materi maupun piagam penghargaan akan tetapi
karyawan tidak mejadi tertantang untuk mendapatkannya. Hal ini dikarenakan
proses untuk mendapatkannya cukup sulit dan yang diberikan tidak sebanding
dengan apa yang telah dikerjakan. Lain halnya dengan program asuransi dan
komisi yang memang diberikan sebagaimana mestinya dan memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja, reward dirasa oleh karyawan tidak
begitu berarti dan motivasi untuk mendapatkannya pun rendah.
100
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan saran ini merupakan hasil dari penelitian untuk mengetahui
pengaruh pemberian kompensasi (X) terhadap kinerja karyawan (Y) Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa Barat. Kesimpulan yang
diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan dan saran akan diuraikan sebagai
berikut :
A. Kesimpulan
1. Asuransi, komisi, dan reward secara simultan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912 Cabang
Karawang, Jawa Barat. Hal ini berarti jika asuransi, komisi, dan reward
mengalami peningkatan secara simultan, maka kinerja karyawan AJB
Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa Barat juga akan mengalami
peningkatan.
2. Asuransi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan AJB
Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa Barat. Hal ini berarti jika asuransi
mengalami peningkatan, maka kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912
Cabang Karawang, Jawa Barat juga akan mengalami peningkatan dan
sebaliknya.
101
3. Komisi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan AJB
Bumiputera 1912 Cabang Karawang, Jawa Barat. Hal ini berarti jika komisi
mengalami peningkatan, maka kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912
Cabang Karawang, Jawa Barat juga akan mengalami peningkatan dan
sebaliknya.
4. Reward meskipun bernilai positif tetapi tidak signifikan sehingga tidak
memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912 Cabang
Karawang, Jawa Barat.
Berdasarkan hasil olah data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
dari ketiga bentuk kompensasi yang diberikan perusahan pada karyawannya ternyata
hanya dua yang berpengaruh positif yaitu pemberian asuransi dan komisi. Sedangkan
kompensasi yang berupa reward ternyata tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja
karyawan.
Pemberian program asuransi berpengaruh positif dalam arti bahwa pemberian
kompensasi berupa program asuransi dapat memberikan manfaat langsung bagi
karyawan. Manfaat langsung yang dapat diperoleh adalah berupa asuransi kesehatan,
asuransi kecelakaan serta asuransi kematian. Apabila karyawan mendapat masalah
mengenai kesehatan, kecelakaan atau bahkan kematian maka karyawan akan
mendapat ganti rugi dari perusahaan.
Sama halnya dengan program asuransi, pemberian komisi pun dapat
memberikan manfaat langsung pada karyawan. Pemberian komisi dirasa oleh
102
karyawan dapat memberikan manfaat langsung karena bentuk kompensasinya
langsung berupa uang.
Berbeda dengan kedua bentuk kompensasi diatas yang sama-sama dapat
memberikan manfaat bagi karyawan, pemberian kompensasi berupa reward ternyata
tidak memberikan manfaat bagi karyawan. Karyawan merasa bahwa pemberian
reward tidak memberikan manfaat dan karyawan tidak tertarik dengan pemberian
reward bagi karyawan. Ketidaktertarikan ini adalah karena sistem pencapaian reward
yang dirasa terlalu sulit untuk dicapai serta hasil yang diperoleh dirasa tidak
sebanding dengan upaya yang telah dikeluarkan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari ketiga bentuk kompensasi
yang diberikan ternyata reward tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja. Dengan
kata lain kinerja perusahaan tidak dipengaruhi oleh adanya pemberian kompensasi
berupa reward
B. Saran
Pemberian kompensasi yang berupa asuransi bagi karyawan (agen) serta komisi
sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan yang menunjukkan
bahwa pemberian asuransi dan komisi memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja karyawan (agen). Dari hasil kuesioner dapat diketahui bahwa
sebagian besar karyawan setuju dengan adanya program asuransi bagi karyawan yang
berupa asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan dan asuransi kematian. Agar kinerja
103
karyawan menjadi lebih baik maka perusahaan disarankan dapat meningkatkan
pemberiaan proteksi asuransi dan komisi atau setidaknya mempertahankannya karena
dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian proteksi asuransi dan komisi
sudah sesuai dengan kebutuhan karyawan (agen).
Dari hasil penghitungan dan olah data dapat diketahui bahwa pemberian reward
tidak memberikan dampak yang signifikan bahkan cenderung tidak begitu bermanfaat
bagi karyawan. Hal ini dapat dilihat dalam isian kuesioner oleh responden yang
sebagian besar tidak menyetujui reward yang diberikan perusahaan. Begitu juga dari
hasil wawancara peneliti dengan beberapa responden. Berkaitan dengan lemahnya
pengaruh reward terhadap kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912 Cabang
Karawang, Jawa Barat, maka dapat disarankan bagi perusahaan untuk meninjau ulang
sistem pencapaian reward yang sudah ada. Apakah benar target yang diminta oleh
perusahaan memang terlalu tinggi sehingga karyawan sangat kesulitan untuk
mencapainya. Perlu juga ditinjau ulang mengenai bentuk reward yang akan diberikan,
sudah sesuai atau belum dengan tenaga yang dikeluarkan untuk mencapainya.
Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan reward yang lebih
sesuai dengan kinerja karyawan serta persyaratan yang tidak terlalu sulit. Beberapa
cara yang dapat dilakukan adalah dengan memperbesar uang pembinaan sebagai
penghargaan atas kinerja karyawan yang baik. Dengan adanya kesempatan untuk
mendapatkan uang pembinaan yang cukup besar maka karyawan akan termotivasi
untuk bekerja dengan lebih baik. Kemudian dengan lebih mempopulerkan
penghargaan Agent of The Year di kalangan agen dimana bila karyawan mendapatkan
104
penghargaan ini menunjukkan tingkat kualitas seorang agen yang sangat berprestasi.
Dengan mendapatkan penghargaan ini karyawan akan mendapatkan pengakuan yang
baik atas hasil kerja. Dengan demikian karyawan akan termotivasi untuk meraih
penghargaan ini dan tentunya akan termotivasi juga untuk meningkatkan kinerja. Hal
lain adalah dengan memberikan reward berupa jalan-jalan keluar negeri atau
setidaknya ke tempat-tempat eksotis nasional. Dengan adanya reward ini maka
karyawan akan termotivasi untuk meningkatkan kinerja agar bisa mendapatkan
reward berupa jalan-jalan ketempat-tempat eksotis. Hanya karyawan (agen) yang
berprestasi saja yang dapat penghargaan ini. Dengan meningkatkan kualitas reward
menjadi lebih baik maka karyawan (agen) pun akan termotivasi untuk meningkatkan
kinerja mereka.
Apabila ketiga bentuk kompensasi tersebut (asuransi, komisi dan reward) dapat
diberikan sebagaimana mestinya maka harapan perusahaan untuk memiliki
sumberdaya manusia yang berkualitas akan terpenuhi.
105
LAMPIRAN