201
PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN BOJONEGORO (Studi pada Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro) SKRIPSI Diajukan Untuk Menempuh Ujian Sarjana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya RIZKI ZAKARIA NIM. 105030101111046 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK MALANG 2017

PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP

KABUPATEN BOJONEGORO

(Studi pada Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Sarjana

Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

RIZKI ZAKARIA

NIM. 105030101111046

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

MALANG

2017

Page 2: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

ii

MOTTO

Hidup ini seperti sepeda. Agar tetap seimbang,kau harus terus bergerak

- A. Einstein -

Page 3: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

iii

Page 4: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

iv

Page 5: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

v

Page 6: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

vi

RINGKASAN

Rizki Zakaria, 2017, Pengaruh Pemekaran Kecamatan terhadapKabupaten Bojonegoro (Studi pada Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro),

Ketua Komisi Pembimbing : Drs. Andy Fefta Wijaya, MDA, Ph.D, AnggotaKomisi Pembimbing : Drs. Sukanto, MS.

Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerahyang memiliki potensi sumber daya alam dan manusia serta luas wilayahuntuk dimekarkan menjadi beberapa daerah. Hal ini agar mobilisasi danpercepatan proses pertumbuhan dan pembangunan dapat menyentuh sertamenjangkau segenap aspek kehidupan masyarakat. Dalam pelayananterhadap masyarakat, maka dengan diperkecilnya wilayah administratiftentu akan memperpendek rentang kendali pelayan. KabupatenBojonegoro memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar,apalagi dengan pendapatan terbesar didapat dari subsektor (minyakbumi dan gas alam) tentunya hal ini memiliki dampak yang bersifatpositif atau negatif terhadap wilayah yang menjadi daerah pemekaran yaituKecamatan Gayam, baik yang berkaitan dengan sosial, ekonomi maupunlingkungan.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis sosialekonomi masyarakat Kecamatan Gayam Kab. Bojonegoro pasca pemekaranwilayah kecamatan. Fenomena dibeberapa daerah pemekaran bahwabanyak ditemukan masyarakat hidup kurang sejahtera meskipun sebagaidaerah penghasil bagi daerahnya. Metode penelitian yang digunakan adalahdeskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan dalampenelitian ini yaitu data primer dan data sekunder.

Temuan dari penelitian, Kecamaan Gayam memberi pengaruh besarterhadap Kabupaten Bojonegoro karena sebagai daerah penghasil terutamadalam pendapatan daerah. Dampak dari pemekaran wilayah telahmelahirkan masyarakat yang Demokratis hal ini terbukti dengan prosespelayanan yang lebih cepat, proses penyelenggaraan pembangunan menjadilebih lancar, tingkat partisipasi mayarakat lebih meningkat serta berdampakpada peningkatan ekonomi masyarakat, sedangkan kendalanya adalah latarpendidikan masyarakat dan sikap mental masyarakat. Saran untukpemerintah Kabupaten Bojonegoro Perlunya peran pemerintah untukmeningkatkan Sosial Ekonomi Masyarakat malalui pembangunan disegalasektor demi percepatan pembangunan di kecamatan Gayam.

Kata Kunci : Pemekaran, Sosial Ekonomi

Page 7: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

vii

SUMMARY

Rizki Zakaria, 2017. The Influence of sub-district extension towardsBojonegoro Regency (Study at Gayam Sub District, Bojonegoro Regency).Supervisor: Drs. Andi Fefta Wijaya, MDA, PhD, Co-supervisor: Drs. Sukanto,MS

Area extension gives big opportunities for certain area that has natural andhuman resources potential and area size that can be extended become severalareas. It is done to make mobilization and acceleration of growth anddevelopment able to reach various aspects of societal life. In servicing thesocieties, with the shrinkage of administrative area then it will shorten the servicespan of control. Bojonegoro regency has big natural resources service, even withbiggest income from sub sector of natural oil and gases, of course it has positiveimpact toward area that will be extended, such as Gayam sub district, witherrelated with social, economic or environment.

The research aimed at knowing and analyzing the social economic ofsocieties of Gayam sub district, Bojonegoro regency after extension. Thephenomenon at several extended areas that many societies live under welfare linealthough at the producing area. The research method was descriptive withqualitative approach. Data sources used was primary and secondary data.

The findings are, Gayam sub district has big influence toward Bojonegorosub district because as productive area for local revenue. The impact of theextension has produced more democratic societies, it is proven with the quickerservices, smoother development process, higher societal participation and highersocietal economic, while the obstacles are the societal education background andthe mental attitude of the societies. The suggestion given for the Bojonegororegency, it needs the government role to improve the social economic of societiesthrough development in various sector for the development acceleration at theGayam sub district.

Keywords: extension, social economic

Page 8: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

viii

KATA PENGANTAR

Segala puja – puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT,

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapa

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemekaran Kecamatan

terhadap Kabupaten Bojonegoro (Studi pada Kecamatan Gayam,

Kabupaten Bojonegoro)”. Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan

untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi

Publik pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang.

Penulis Menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar –

besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas Brawijaya Malang.

2. Bapak Dr. Choirul Saleh, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Publik Fakultas Ilmu Administrasi.

3. Ibu Dr. Lely Indah Mindarti, M.Si selaku Ketua Program Studi

Administrasi Publik.

4. Bapak Drs. Andy Fefta Wijaya, MDA, Ph.D dan Drs. Sukanto, MS

selaku dosen pembimbing yang selalu setia membimbing dan

memotivasi penulis serta memberikan masukan sampai tulisan ini bisa

terselesaikan.

5. Teristimewa kepada orang tua tercinta Bapak Syaiful Rochman dan Ibu

Hurustyaningrum yang selalu memberikan dukungan dan motivasi

Page 9: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

ix

untuk selalu semangat dalam menyelesaikan tugas akhir penulis. Serta

doa yang selalu dikirimkan baik dalam keadaan suka maupun duka.

Semuanya tanpa penulis sadari betapa besar pengorbanan Bapak dan

Ibu.

6. Terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu penulisan yang

tidak bisa disebutkan satu persatu dalam tulisan ini.

Demi kesempurnaan proposal skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya

membangun sangat penulis harapkan. Semoga proposal skripsi ini bermanfaat dan

dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Malang, 15 Juni 2017

Penulis

Page 10: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

x

DAFTAR ISI

MOTTO .................................................................................................... iiLEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ..................................................... iiiTANDA PENGESAHAN MAJELIS PENGUJI ...................................... ivPERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ........................................... vRINGKASAN ........................................................................................... viSUMMARY .............................................................................................. viiKATA PENGANTAR ............................................................................... viiiDAFTAR ISI ............................................................................................. xDAFTAR TABEL ..................................................................................... xiiiDAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvBAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………..... 1B. Rumusan Masalah …………………………………………… 8C. Tujuan Penelitian ……………………………………………. 8D. Manfaat Penelitian …………………………………………... 8

1) Secara Akademis ………………………………………... 82) Secara Praktis …………………………………………… 8

E. Sistematika Pembahasan ……………………………………. 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Administrasi Publik …………………………………………. 111. Definisi Administrasi Publik ……………………………. 11

B. New Public Management ........................................................ 131. Definisi New Public Management .................................... 132. Karakteristik New Public Management ............................ 143. Kritik Terhadap New Public Management ....................... 16

C. Konsep Otonomi Daerah dan Desentralisasi .......................... 171. Definisi Otonomi Daerah .................................................. 172. Definisi Desentralisasi ....................................................... 18

D. Konsep Pemekaran .................................................................. 201. Definisi Pemekaran ............................................................ 202. Faktor-faktor Pemekaran .................................................... 213. Syarat-syarat Pemekaran .................................................... 224. Tujuan Pemekaran dan Manfaat ......................................... 235. Dampak Pemekaran Wilayah terhadap Peningkatan

Ekonomi ............................................................................. 306. Peluang dan Kendala Pemekaran Wilayah ........................ 31

E. Konsep Kecamatan .................................................................. 321. Definisi Kecamatan ............................................................ 32

Page 11: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

xi

2. Syarat Pembentukkan Kecamatan ...................................... 32F. Konsep Sosial Ekonomi ........................................................... 34

1. Definisi Sosial Ekonomi ..................................................... 342. Kehidupan Sosial ................................................................ 353. Pengertian Ekonomi ........................................................... 364. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sosial Ekonomi ......... 39

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .......................................................................... 46B. Fokus Penelitian ........................................................................ 48C. Lokasi dan Situs Penelitian ........................................................ 50D. Sumber dan Jenis Data .............................................................. 50E. Tehnik Pengumpulan Data ......................................................... 51F. Instrumen Penelitian ................................................................... 53G. Analisa Data ............................................................................... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 571. Gambaran Umum Kabupaten Bojonegoro ......................... 572. Gambaran Umum Kecamatan Gayam ................................ 583. Sumber Daya Aparatur Kecamatan Gayam ........................ 624. Desa Gayam sebelum Pemekaran Kecamatan .................... 655. Desa Gayam setelah Pemekaran ......................................... 676. Rencana Strategis (RenStra) Kecamatan

Gayam 2013 – 2019 ............................................................ 737. Rencana Kerja (Renja) Kecamatan Gayam 2017 ................ 94

B. Penyajian Data ............................................................................ 1051. Pengaruh Pemekaran Kecamatan terhadap Kabupaten

Bojonegoro .......................................................................... 105a. Ekonomi Daerah ...................................................... 106b. Keuangan Pemerintah Daerah ................................. 109c. Pelayanan Publik ..................................................... 113d. Aparatur Pemerintah Daerah ................................ 116

C. Pembahasan ................................................................................. 1191. Pengaruh Pemekaran Kecamatan terhadap Kabupaten

Bojonegoro .......................................................................... 119a. Ekonomi Daerah ...................................................... 120b. Keuangan Pemerintah Daerah ................................. 122c. Pelayanan Publik ..................................................... 123d. Aparatur Pemerintah Daerah ................................... 127

2. Sosial Ekonomi Masyarakat Pasca Pemekaran Kec. Gayam,

Page 12: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

xii

Kab. Bojonegoro .................................................................. 1313. Pemekaran dalam NPM ....................................................... 1324. Otonomi Daerah dan Desentralisasi .................................... 1345. Konsep Pemekaran .............................................................. 1366. Faktor – faktor Pemekaran Kecamatan gayam .................... 1367. Syarat – syarat Pemekaran Kecamatan ................................ 1398. Dampak Pemekaran Kecamatan Gayam

terhadap Masyarakat ............................................................ 1419. Peluang dan Kendala Pemekaran ........................................ 14310. Pembentukan Kecamatan .................................................... 14811. Sosial Ekonomi Masyarakat Kecamatan Gayam ................ 150

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 160B. Saran ........................................................................................... 167

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 168

Lampiran – Lampiran .............................................................................. 173

Page 13: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

xiii

DAFTAR TABEL

No Judul Hlm.

1 Jumlah penduduk per desa di Kecamatan Gayam Tahun 2016 ....... 602 Luas Wilayah, Banyaknya Dusun, RW dan RT Dirinci per Desa

di Kecamatan Gayam Tahun 2016 .................................................. 613 Sumber Daya Staf Kecamatan Gayam ............................................ 63

4 Jumlah Penduduk Desa Gayam Berdasarkan Jenis Kelamin .......... 665 Jumlah Penduduk Desa Gayam Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tahun 2011 ...................................................................................... 666 Pemerintahan Kecamatan Gayam Tahun 2015 ............................... 697 Banyaknya Fasilitas Kesehatan Kec. Gayam 2015 ......................... 718 Banyaknya Tenaga Kesehatan dan Dukun Bayi kec. Gayam ......... 729 Misi 1 ............................................................................................... 8310 Misi 2 ............................................................................................... 8411 Misi 3 ............................................................................................... 8412 Misi 4 ............................................................................................... 8513 Misi 5 ............................................................................................... 8514 Tujuan 1 ........................................................................................... 8615 Tujuan 2 ........................................................................................... 8616 Tujuan 3 ........................................................................................... 8717 Tujuan 4 ........................................................................................... 8718 Tujuan 5 ........................................................................................... 8819 Kinerja Hasil .................................................................................... 9320 Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto atas Dasar

Harga Konstan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2008-2013 ............. 10621 PDRB per Kapita di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2008-2013 ..... 10722 PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten

Bojonegoro Tahun 2008-2013 ......................................................... 10823 PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten

Lamongan Tahun 2010-2013 ........................................................... 10824 Indeks kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro tahun 2008-2014 ..... 10825 Proyeksi Target Pendapatan Daerah Kabupaten Bojonegoro .......... 11026 APBD Tahun 2014 ........................................................................... 11127 APBD Tahun 2016 ........................................................................... 11228 Rasio Guru/Murid diKabupaten BojonegoroTahun 2008-2012 ....... 11329 Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk di Kabupaten

Bojonegoro Tahun 2008-2012 ......................................................... 11430 Rasio Puskesmas, Pustu, dan Polindes per Satuan Penduduk

di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2008-2012 ................................... 11431 Tenaga Kesehatan Kabupaten Bojonegoro 2015-2016 .................... 11532 Panjang Jalan Kabupaten Dirinci menurut kondisi di Kabupaten

Bojonegoro Tahun 2008-2012 ......................................................... 11533 Panjang Jalan Menurut Kondisi, Kelas dan Permukaan Jalan

di Kab. Bojonegoro Tahun 2010-2013 ............................................ 116

Page 14: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

xiv

34 Data Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten BojonegoroMenurut Latar Belakang Pendidikan Tahun 2011-2013 ................. 117

35 Data Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten BojonegoroMenurut Latar Belakang Pendidikan Tahun 2015-2016 ................. 117

36 Data Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kabupaten BojonegoroTahun 2010 – 2013 Menurut Jabatan Struktural .............................. 118

37 Data Pegawai Lingkungan Pemerintah Kabupaten BojonegoroTahun 2015 – 2016 Menurut Jabatan Struktural dan Fungsional .... 119

Page 15: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

xv

DAFTAR GAMBAR

No Judul Hlm.1 Komponen Analisis Data ................................................................ 562 Peta Administratif Kabupaten Bojonegoro ..................................... 573 Peta Administratif Kecamatan Gayam ............................................ 594 Diagram banyaknya RT di Kecamatan Gayam ............................... 685 Diagram jumlah Guru dan Murid Kecamatan Gayam 2015 ........... 706 Diagram jumlah Guru dan Murid Madrasah Ibtidaiyah

Kec. Gayam 2015 ............................................................................ 70

Page 16: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki potensi sumber

daya alam dan manusia serta luas wilayah untuk dimekarkan menjadi beberapa

daerah. Hal ini dimaksudkan agar mobilisasi dan percepatan proses

pertumbuhan dan pembangunan dapat menyentuh serta menjangkau segenap

aspek kehidupan masyarakat hingga ke daerah-daerah terpencil. Banyak daerah-

daerah terpencil yang belum terjangkau pembangunan secara maksimal. Begitu

juga dari sisi pelayanan terhadap masyarakat, maka dengan diperkecilnya wilayah

administratif tentu akan memperpendek rentang kendali pelayanan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan,

pembentukan kecamatan baru harus memenuhi 3 (tiga) syarat yaitu: administratif,

teknis, dan fisik kewilayahan. Peraturan Daerah Kabupaten tentang Pembentukan

Kecamatan paling sedikit memuat nama kecamatan, nama ibukota kecamatan,

batas wilayah kecamatan; dan nama desa dan /atau kelurahan. Peraturan Daerah

sebagaimana dimaksud di atas dilampiri peta kecamatan dengan batas wilayahnya

sesuai kaidah teknis dan memuat titik koordinat.

Salah satu contoh pemekaran adalah pemekaran wilayah kecamatan. Di

Indonesia tahun 2009 terdapat 6408 kecamatan dan masih banyak kecamatan-

kecamatan lain yang akan dimekarkan. Dalam konteks otonomi daerah di

Indonesia, kecamatan merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Page 17: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

2

kabupaten atau kota yang merupakan wilayah kerja tertentu yang dipimpin oleh

camat. Dalam pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2008

dinyatakan bahwa pembentukan kecamatan dapat berupa pemekaran satu

kecamatan atau dua kecamatan atau lebih dan/atau penyatuan wilayah desa

dan/atau kelurahan dari beberapa kecamatan. Pemekaran wilayah kecamatan salah

satunya adalah di Kabupaten Bojonegoro yaitu dengan berdirinya Kecamatan

Baru yaitu Kecamatan Gayam. Usulan agar Desa Gayam, Kecamatan Ngasem

menjadi kecamatan baru akhirnya dikabulkan. Kementerian Dalam Negeri

(Kemendagri) memberikan izin untuk pemekaran dua kecamatan pada tahun

2012. Gayam kini berdiri sendiri dan tidak menjadi bagian dari Kecamatan

Ngasem. Pemekaran kecamatan ini menjadikan Bojonegoro memiliki 28

kecamatan. Sebelumnya kabupaten Bojonegoro hanya memiliki 27 kecamatan

saja. Pemekaran tersebut dilakukan karena jumlah desa di dua kecamatan

(Ngasem dan Kalitidu) sangat banyak. Selain itu, desa-desa tersebut telah menjadi

lokasi inti dari proses eksplorasi dan eksploitasi migas. Sehingga, tentu

memerlukan pelayanan tersendiri. Salah satunya untuk layanan di 12 desa, namun

lebih lengkapnya ke Bagian Pemerintahan Kecamatan Gayam meliputi 12 desa, di

antaranya Desa Gayam, Desa Begadon, Desa Ringintunggal, Desa Mojodelik,

Desa Brabohan, Desa Bonorejo, Desa Beged, Desa Katur, Desa Ngraho, Desa

Sudu, Desa Cengungklung dan Desa Manukan. Dengan pembentukan Kecamatan

Gayam tersebut, diharapkan Kecamatan Gayam dapat tumbuh dan berkembang

serta mampu menyelenggarakan otonomi daerah. Serta adanya peningkatan

pelayanan publik yang optimal, guna mempercepat proses terwujudnya

kesejahteraan masyarakat. (www.blokbojonegoro.com)

Page 18: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

3

Pemekaran pada dasarnya memiliki beberapa tujuan yang harus dicapai.

Seperti yang ditulis dalam Bab II pasal 2 PP No. 129 Tahun 2000, dimana

disebutkan bahwa tujuan pemekaran daerah yakni untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat melalui peningkatan pelayanan kepada masyarakat,

percepatan pertumbuhan kehidupan demokrasi, percepatan pelaksanaan

pembangunan perekonomian daerah, percepatan pengelolaan potensi daerah,

peningkatan keamanan dan ketertiban, peningkatan hubungan yang serasi

antara pusat dan daerah. Dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat yang

dimaksud, ada dua hal yang penting untuk diperhatikan seiring dengan

pemekaran yang terjadi yaitu bagaimana pemerintahan berlangsung dan

bagaimana dampaknya di masyarakat setelah pemekaran tersebut berjalan.

Artinya, pemekaran tersebut harus mempunyai implikasi positif terhadap

kesejahteraan masyarakatnya, salah satunya dengan adanya percepatan

pembangunan di wilayah yang dimekarkan tersebut. Pembangunan suatu daerah

haruslah mencakup tiga inti nilai yaitu ketahanan/sustenance yaitu kemampuan

untuk memenuhi kebutuhan pokok dan mempertahankan hidup; harga diri/self

esteem dimana pembangunan haruslah memanusiakan orang dan freedom from

servitude dimana ada kebebasan bagi setiap individu untuk berpikir,

berkembang, berperilaku dan berusaha untuk berpartisipasi dalam

pembangunan. (Kuncoro, 2004:63).

Kondisi yang terjadi atas fenomena pemekaran wilayah yang dilakukan

oleh beberapa daerah karena adanya peluang untuk melakukan pemekaran

wilayah. Ada dua alasan menurut Dawood (2007) mengapa pemekaran banyak

diusulkan oleh daerah diantaranya adalah Desentralisasi memberikan dana yang

Page 19: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

4

lebih besar untuk dapat dikelola oleh setiap pemerintah daerah (khususnya Dana

Alokasi Umum). Dan semangat otonomi daerah telah meningkatkan wewenang

pemerintah daerah untuk mengangkat dan memberhentikan pejabat daerah tanpa

perlu memperoleh persetujuan pemerintah diatasnya. Disamping dua alasan

tersebut kiranya upaya pemekaran wilayah dipandang sebagai terobosan untuk

mempercepat pembangunan melalui peningkatan kualitas dan kemudahan

memperoleh pelayanan bagi masyarakat.

Salah satu pembangunan yang diharapkan meningkat adalah

pembangunan dibidang sosial ekonomi masyarakat setelah terjadinya pemekaran

daerah tersebut. Dengan telah dimulainya ekplorasi dan eksploitasi Blok Cepu

atau Blok Bojonegoro beberapa tahun belakangan ini, sudah tentu ada dampak

yang bersifat positif atau negatif terhadap wilayah Kecamatan Gayam, baik yang

berkaitan dengan sosial, ekonomi maupun lingkungan. Penelitian ini didasarkan

pada fenomena dibeberapa daerah bahwa banyak ditemukan masyarakat yang

tinggal di sekitar daerah pertambangan hidup kurang sejahtera. Harapannya

dengan berdirinya suatu usaha akan membuka lapangan kerja baru, tetapi dengan

alasan pendidikan dan keahlian yang tidak memadai, masyarakat tidak bisa

bekerja didalamnya. Bojonegoro mempunyai 40 sumur yang diperkirakan

mengandung 600 juta barel minyak dan 1,7 juta triliun - 2 triliun kaki kubik

(TCF), sumur tersebut akan dikelola Exxon-mobile. Lokasi eksploitasi yang

terkenal adalah banyu urip. Lokasi tersebut memiliki cadangan minyak dan gas

paling besar serta dekat dengan pemukiman warga.

Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur adalah salah satu kota minyak

terbesar di Asia Tenggara. Konon, sesuai hasil studi yang sudah dilakukan,

Page 20: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

5

kandungan minyak di Sumur Banyu Urip, Blok Cepu yang dikelola Mobil Cepu

Ltd. (MCL), anak perusahaan migas ExxonMobil dari Amerika Serikat itu

mencapai 350 juta barel. Ditargetkan produksi puncak minyak Blok Cepu bisa

mencapai 165 ribu barel hingga 185 ribu barel per hari (Bph) pada September

2014. Tempat penambangan migas di Kabupaten Bojonegoro itu terdapat di

Wilayah Kecamatan Gayam, kecamatan baru di Bojonegoro, yang meliputi Desa

Gayam, Mojodelik, Brabohan, Bonorejo. Dalam mengembangkan migas Blok

Cepu ini operator telah membebaskan lahan sekira 600 ha lebih untuk

membangun fasilitas produksi minyak. Mulai fasilitas pemrosesan minyak,

jaringan distribusi (pipa), tempat penampungan minyak ditengah laut, hingga

fasilitas perkantoran. Ratusan hektar lahan itu berada di enam desa yakni selain

empat desa diatas, ada dua desa lainnya yakni Desa Sudu dan Ngraho. Sebuah

angka yang tak sedikit, apalagi sebagian besar lahan yang dibebaskan itu adalah

lahan pertanian yang menjadi gantungan hidup masyarakat di wilayah Gayam.

Setelah adanya proses penambangan minyak bumi dan gas alam di

Bojonegoro, perekonomian di Bojonegoro mengalami peningkatan. Terlihat

sekali selama tiga tahun terakhir ini mengalami peningkatan ekonomi yang sangat

luar biasa. Kemajuan signifikan itu dapat dilihat dibidang pendidikan, kesehatan

maupun infrastruktur. Hal itu tentu saja karena adanya kenaikan APBD

Bojonegoro setelah dareahnya menjadi daerah penghasil migas. Perlu diakui,

proyek Migas sangat memberikan sumbangsih banyak untuk pemasukan daerah.

Contohnya di Desa Gayam, di desa itu akan dibangun program pembangunan dari

dana APBD karena menjadi desa penghasil. Selain itu, banyak kemajuan yang

nampak pada kehidupan masyarakat disana. Seperti, jarang sekali warga yang

Page 21: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

6

menggunakan sepeda pancal tapi sepeda motor. Baik itu ke sawah atau melakukan

aktifitas lain.Selain itu sepanjang jalan yang dulunya hanya selebar 3 – 4 meter,

kini menjadi 7 – 8 meter. Bahkan jalan-jalan poros desa dan lingkungan disekitar

pemboran telah banyak yang tersentuh program paving. Hal ini menunjukkan

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro berhasil membuat program yang memberikan

kesejahteraan masyarakat. Jika nantinya akan banyak investor yang masuk ke

Bojonegoro dapat semakin memajukan perekonomian masyarakat. Penulis juga

berkeyakinan kondisi itu pasti akan merembet pada masyarakat di desa/kecamatan

lain. Dari temuan awal penelitian Blok Migas Cepu, dampak ekonomi langsung

yang positif, yaitu peningkatan investasi dan kegiatan pembangunan di sektor

konstruksi dan pengeboran sebesar US$ 2 milyar selama 3 tahun dan peningkatan

kesempatan kerja sebesar 1.060 orang selama 3 tahun. Sedangkan dampak negatif

langsung dialami oleh sektor pertanian beruapa lahan pertanian yang dibebaskan

antara 422 – 700 ha, dan petani yang menjadi pengangguran antara 1.755 – 2.909

orang, dan produksi padi yang hilang antara 2.439 – 4.044 tahun. Dari temuan

awal penelitian dampak sosial yang akan muncul antara lain:

1. Kemampuan penduduk lokal dalam mengakses sumberdaya alam yang ada

di wilayahnya cenderung tetap

2. Kemampuan penduduk lokal melakukan diversifikasi usaha, umumnya

rendah, karena keterbatasan pendidikan dan tidak dimilikinya ragam

ketrampilan yang memadai untuk survival

3. Terjadinya kesenjangan tuntutan kebutuhan profesionalisme dunia

industri dengan kualitas SDM penduduk lokal

Page 22: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

7

4. Kemungkinan resistensi sosial dan konflik yang akan timbul di kalangan

penduduk lokal umumnya dipicu oleh adanya perlakuan yang dinilai tidak

adil dari dunia industri yang masuk ke wilayah setempat.

Industrialisasi dalam beberapa hal, menyebabkan memudarnya daya kohesi sosial

sesama penduduk lokal dan bahkan memicu timbulnya kecemburuan sosial.

(www.halobojonegoro.com)

Sosial ekonomi masyarakat menjadi hal yang penting bagi suatu daerah,

berdasarkan latar belakang diatas, pelaksanaan pemekaran kecamatan telah

berjalan 5 tahun dan diharapkan dapat memperbaiki kualitas hidup rakyat sehingga

tercapai sosial ekonomi yang baik di masyarakat sesuai tujuan dari pemekaran.

Penelitian ini berusaha melakukan kajian untuk melihat apakah pemekaran

kecamatan ini membawa perbaikan sosial ekonomi mayarakat di kecamatan

Gayam. Maka penelitian ini diberi judul : “ Sosial Ekonomi Masyarakat Pasca

Pemekaran Kecamatan (Studi pada Kecamatan Gayam, Kabupaten

Bojonegoro)”.

Page 23: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

8

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, permasalahan yang

dibahas adalah bagaimanakah pengaruh pemekaran kecamatan terhadap

Kabupaten Bojonegoro.

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

sosial ekonomi masyarakat Kecamatan Gayam Kab. Bojonegoro pasca pemekaran

wilayah kecamatan.

D. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat

diantaranya adalah :

1. Secara akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan keilmuan berupa kajian tentang otonomi daerah,

desentralisasi dan pemekaran daerah khususnya pemekaran kecamatan.

Selain itu penelitian ini juga dapat dijadikan rujukan bagi penelitian

selanjutnya dengan tema yang sama.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

landasan menentukan kebijakan tentang bagaimana kinerja daerah baru

hasil pemekaran wilayah kecamatan dalam mensejahterakan

masyarakat, penelitian ini diharapkan juga berguna bagi pembangunan

kecamatan Gayam.

Page 24: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

9

E. SIMTEMATIKA PEMBAHASAN

Skripsi ini terdiri dari 5(lima) bab yang sistematika dan alur pembahasan

yang dikemukakan sebagai berikut.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah,

tujuan dilakukannya penelitian dan manfaat penelitian.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang melandasi penulisan

dan pembahasan yang berkaitan dengan judul. Teori ini akan

didapat dari hasil studi kepustakaan beberapa literatur.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam metode penelitian ini dikemukakan fokus penelitian,

pemilihan lokasi dan situs penelitian, jenis dan sumber data,

tehnik pengumpulan data, instrumen pengumpulan data dan

analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menguraikan pelaksanaan dari hasil penelitian dan

dilakukan pembahasan terkait dengan semua permasalahan yang

diangkat.

Page 25: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

10

BAB V : PENUTUP

Bab ini merupakan kesimpulan dari semua yang diuraikan

sebelumnya dan memberikan rekomendasi atau saran berdasarkan

hasil pembahasan.

Page 26: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Administrasi Publik

1. Definisi Administrasi Publik

Administrasi menurut pendapat Zauhar (1990:6) administrasi muncul

karena kebutuhan manusia untuk bekerja sama. Manusia menyadari bahwa

mereka tidak bisa mengerjakan dan memperoleh sesuatu seorang diri tanpa

bantuan orang lain. Dengan adanya pembagian kerja, keterbatasan-

keterbatasan yang dimiliki manusia dapat diselesaikan dengan adanya kerja

sama, seperti ketidakmampuan individu untuk mengerjakan hal yang berbeda

satu waktu atau ketidakmampuan individu untuk berada di dua tempat yang

berbeda pada waktu bersamaan.

Administrasi merupakan alat dan bukan merupakan tujuan. Dengandemikian, maka tujuan akhir administrasi tidak berbeda dengan tujuanakhir organisasi. Administrasi diciptakan untuk melayani organisasidan keberadaanya tidak untuk keperluan lain. Agar dapat mencapaitujuan organisasi dengan baik, administrasi dituntut untuk menetapkantujuan jangka pendek dan jangka menengah. Ini meliputi keteraturanaktivitas yang dilaksanakan, penyediaan dan penggunaan sumbermanusiawi dan material secara bijaksana, pengurangan pemborosandan inefisiensi, ekonomis di dalam operasi, kesejahteraan pegawai,kepuasan langganan, pemecahan masalah secara tepat dan lain-lain(Zauhar 1990:6).

Administrasi publik, menurut chandler dan plano (1988: 29-30), adalah proses

dimana sumber daya dan personel publik terorganisir dan dikoordinasikan untuk

memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengelola (manage) keputusan-

keputusan dalam kebijakan publik. Kedua pengarang tersebut juga menjelaskan

bahwa administrasi publik merupakan seni dan ilmu (art and science) yang

Page 27: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

12

ditujukan untuk mengatur public affairs dan melaksanakan berbagai tugas yang

telah ditetapkan. Dan sebagai suatu disiplin ilmu, administrasi publik bertujuan

untuk memecahkan masalah-masalah publik melalui perbaikan atau

penyempurnaan terutama bidang organisasi, sumberdaya manusia dan keuangan.

(Keban 2008:3)

Didalam kenyataan terdapat variasi persepsi tentang administrasi publik.

McCurdy (1986) dalam studi literaturnya mengemukakan bahwa administrasi

publik dapat dilihat sebagai suatu proses politik, yaitu sebagai salah satu metode

memerintah suatu negara dan dapat juga dianggap sebagai cara yang prinsipil

untuk melakukan berbagai fungsi negara. Dengan kata lain administrasi publik

bukan hanya sekedar persoalan manajerial tetapi juga persoalan politik.

Anggapan ini mungkin membingungkan pendefinisian administrasi publik,

termasuk ruang lingkupnya. Akan tetapi hal ini justru menunjukkan bahwa dunia

administrasi publik itu terus mengalami perkembangan dan justru sulit

dipisahkan dari dunia politik.

Variasi makna administrasi publik dapat dilihat juga dari persepsi

orangtentang kata “administrasi publik” itu sendiri. Ada yang menterjemahkan

administrasi publik sebagai administration of public atau administrasi dari

publik, ada yang administration of public atau administrasi untuk publik, bahkan

ada yang melihatnya sebagai administration by public atau administrasi oleh

publik. Variasi terjemahan tersebut menarik karena dapat menunjukkan suatu

rentangan kemajuan administrasi publik mulai dari administrasi publik yang

berparadigma paling tidak demokratis sampai yang paling demokratis, atau dari

Page 28: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

13

yang tidak memperhatikan aspek pemberdayaan masyarakat sampai ke yang

benar benar memperhatikan pemberdayaan masyarakat. (Keban 2008:4)

B. New Public Management

1. Definisi New Public Management

Istilah New Public Management (NPM) awalnya dikenalkan oleh

Christopher Hood tahun 1991 sebagai suatu pendekatan manajemen modern

yang muncul di eropa pada akhir tahun 1980-an atau awal 1990-an sebagai

reaksi terhadap administrasi publik (negara) yang tradisional, yang dinilai

tidak efisien, tidak produktif, kurang inovatif, dan lain-lain. Fokus perhatian

NPM adalah pada pelaksanaan desentralisasi, devolusi, dan modernisasi

pelayanan publik. Istilah lain NPM digunakan adalah ‘managerialism’ (Pollit,

1990), ‘marked-based public administration’ (Lan & Rosenbloom, 1992),

‘post bureaucratic paradigm’ (Barzelay, 1992) atau ‘entrepreneurial

government’ (osborne and gaebler, 1992), namun yang sering dipakai adalah

New Public Management. Secara umum NPM dipandang sebagai suatu

pendekatan dalam administrasi publik yang menerapkan pengetahuan dan

pengalaman dalam dunia manajemen bisnis untuk memperbaikki efisiensi,

efektifitas, dan kinerja pelayanan publikpada birokrasi modern. NPM juga

merupakan teori manajemen publik yang mengadopsi praktik manajemen

swasta yang dianggap lebih baik, lebih efisien, dan lebih produktif. NPM juga

sangat menitikberatkan pada mekanisme pasar dalam mengarahkan program-

program publik. Syafri (2012 : 168-169) Lahirnya NPM bermuara pada :

a. Manajemen publik modern yang memberikan perhatian lebih besar

terhadap pencapaian kinerja dan akuntabilitas para manajer;

Page 29: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

14

b. Keinginan untuk meninggalkan model birokrasi klasik menuju model

organisasi yang lebih fleksibel;

c. Perlunya organisasi membuat tujuan secara jelas, dan perlunya dilakukan

pengukuran atas prestasi yang dicapai melalui indikator kinerja dan

evaluasi program secara sistematis;

d. Komitmen yang lebih besar dari staf senior (pimpinan) terhadap partai

berkuasa/pemerintah saat itu daripada bersikap netral atau nonpartisan

e. Fungsi pemerintah akan banyak berhadapan dengan pasar (misalnya

tender);

f. Terdapat kecenderungan untuk mengurangi fungsi pemerintah melalui

privatisasi dan bentuk lain dari pengadopsian menkanisme pasar.

2. Karakteristik New Public Management

Pada dasarnya public management, yaitu instansi pemerintah.

Overman dalam Keban (2008 : 92-93) mengemukakan bahwa manajemen

publik bukanlah “scientific management”, meskipun sangat dipengaruhi oleh

“scientific management, meskipun sangat dipengaruhi olehnya. Manajemen

publik bukan policy anayisis, bukan juga “administrasi publik baru”, atau

kerangka yang lebih baru. Akan tetapi, manajemen publik merefleksikan

tekanan-tekanan antara orientasi rational-instrumental pada satu pihak dan

orientasi politik dipihak lain. Manajemen publik adalah suatu studi

interdisipliner dari aspek-aspek umum organisasi, dan merupakan gabungan

antara fungsi manajemen seperti planning, organizing, dan controlling satu

sisi, dengan Sumber daya manusia, keuangan, fisik, informasi, dan politik

disisi lain. Berdasarkan pendapat Overman tersebut, OTT, Hyde dan Shafritz

Page 30: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

15

(1991:xi), mengemukakan bahwa manajemen publik dan kebijakan publik

merupakan dua bidang administrasi publik yang tumpang tindih. Tapi untuk

membedakan keduanya secara jelas maka dapat dikemukakan bahwa

kebijakan publik merefleksikan sistem otak dan syaraf, sementara manajemen

publik mempresentasikan sistem jantung dan sirkulasi dalam tubuh manusia.

Dengan kata lain, manajemen publik merupakan proses menggerakkan SDM

dan non SDM sesuai perintah kebijakan publik. Paradigma NPM ini melihat

bahwa paradigma terdahulu yaitu administrasi klasik kurang efektif dalam

memecahkan masalah dan memberikan pelayanan publik, termasuk

membangun masyarakat. Hood, Vigoda dikutip oleh keban (2008:36)

mengungkapkan bahwa ada tujuh komponen doktrin didalam NPM, yaitu :

a. Pemanfaatan manajemen profesional dalam sektor publik

b. Penggunaan indikator kinerja

c. Penekanan yang lebih besar pada kontrol output

d. Pergeseran perhatian ke unit-unit yang lebih kecil

e. Pergeseran ke kompetisi yang lebih tinggi

f. Penekanan gaya sektor swasta pada praktek manajemen, dan

g. Penekanan pada disiplin dan penghematan yang lebih tinggi dalam

penggunaan sumber daya.

NPM dipandang sebagai pendekatan dalam administrasi publik yang

menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dalam dunia

manajemen bisnis dan disiplin yang lain untuk memperbaiki efisiensi,

efektifitas, dan kinerja pelayanan publik pada birokrasi modern. Vigoda

dikutip oleh keban (2008:36). Pada perkembangan selanjutnya NPM

Page 31: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

16

mengalami perubahan orientasi menurut Hood dikutip oleh Syafri (2012:172),

yaitu :

a. The efficiency drive, mengutamakan nilai efisiensi dalam mengukur

kinerja;

b. Downsizing and decentralization, perampingan organisasi, ramping

struktur kaya fungsi dan delegasi otoritas kepada unit-unit lebih kecil

agar berfungsi secara tepat dan cepat;

c. In search of excellence, mengutamakan kinerja optimal dengan

bantuan ilmu dan teknologi;

d. Public service orientation, memberi perhatian besar pada pemenuhan

kebutuhan pelayanan publik.

3. Kritik Terhadap New Public Management

Konsep NPM berasal dari negara maju, implementasinya pada negara

berkembang dengan tingkat keberhasilan yang bervariasi. Malaysia yang

menerapkan format Total Quality Management (TQM) dinilai sangat sukses,

tetapi Bangladesh dan negara negara afrika mengalami kegagalan. Osborne

yang dikutip Syafri (2012 : 172-173) menghimpun beberapa kritik berikut

yang dilontarkan para ahli terhadap NPM.

a. NPM bukan merupakan sebuah fenomena atau paradigma, tetapi

merupakan sebuah kluster (Ferlie, dkk.1996)

b. Wilayah berlakunya NPM tidak universal, terbatas pada wilayah

Anglo-Amerika, Australia, beberapa negara skandinavia dan

beberapa negara lain (kickert 1997 dan Hood 1995)

Page 32: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

17

c. Sifat NPM itu sendiri yang berbeda secara geografi, misalnya

Amerika Serikat dan Inggris yang benar-benar berbeda satu sama lain

baik dalam lokus maupun fokusnya (Borins, 2002)

d. NPM pada kenyataannya adalah hanya sub mazhab dalam

administrasi publik yang memiliki pengaruh terbatas akibat

kekurangan dasar teoritis dan konseptual (Frederickson dan Smith,

2003).

e. Kemanfaatan NPM bersifat parsial, “tidak universal”, dan masih

perlu uji coba (Pollitt dan Bouckaert, 2004).

f. NPM merupakan “Bencana yang menunggu untuk terjadi” (Hood dan

Jackson, 1992) dan “paradigma yang gagal” (Farnham dan Horton,

1996).

C. Konsep Otonomi daerah dan Desentralisasi

1. Definisi Otonomi Daerah

Istilah otonomi daerah dan desentralisasi sebenarnya mempunyai

pengertian yang berbeda. Istilah otonomi lebih cenderung berada dalam aspek

politik-kekuasaan negara (political aspect), sedangkan desentralisasi lebih

cenderung berada dalam aspek administrasi negara (administrative aspect).

Sebaliknya jika dilihat dari sharing of power (pembagian kekuasaan) kedua istilah

tersebut mempunyai keterkaitan yang erat, dan tidak dapat dipisahkan. Artinya,

jika berbicara mengenai otonomi daerah, tentu akan menyangkut pula pada

pembicaraan seberapa besar wewenang untuk menyelenggarakan urusan

pemerintahan yang telah diberikan sebagai wewenang daerah, demikian pula

sebaliknya.

Page 33: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

18

Syariff Saleh mengatakan otonomi itu sebagai hak pengatur dan

memerintah sendiri. Atas inisiatif dan kemauan sendiri, dimana hak tersebut

diperoleh dari pemerintah pusat. Wayong mengemukakan bahwa otonomi daerah

itu adalah kebebasan untuk memelihara dan memajukan kepentingan khusus

daerah, dengan keuangan sendiri, menentukan hukum sendiri dan berpemerintah

sendiri. Sugeng istanto menyatakan bahwa otonomi diartikan sebagai hak atau

wewenang untuk mengatur dan mengurus rumah tangga sendiri,

Berangkat dari hal tersebut maka inti pelaksanaan otonomi daerah adalah

terdapatnya keleluasaan pemerintah daerah (discreationary power) untuk

menyelenggarakan pemerintahan sendiri atas dasar prakarsa, kreativitas dan peran

serta aktif masyarakat dalam rangka mengembangkan dan memajukan daerahnya.

Di sini masyarakat tidak saja dapat menentukan nasibnya sendiri melalui

pemberdayaan masyarakat, melainkan yang utama adalah berupaya untuk

memperbaikki nasibnya sendiri. Hendratno (2009 : 63-64)

2. Definisi Desentralisasi

Konsep desentralisasi telah ditafsirkan berbeda-beda diberbagai negara

dan keanekaragaman politik dan ekonomi serta alasan administratif telah

dikemukakan untuk menetapkan prosedur perencanaan desentralisasi. Dalam

konteks hubungan antar pemerintah, Rondenelli mengemukakan bahwa “

desentralisasi berarti pemindahan atau penyerahan perencanaan, membuat

keputusan atau otoritas manajemen dari pemerintah pusat dan perwakilannya

kepada organisasi lapangan, unit-unit pemerintahan yang lebih rendah, badan

hukum publik, penguasa wilayah luas maupun regional, para ahli fungsional,

ataupun kepada organisasi non pemerintah”.

Page 34: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

19

Tipe desentralisasinya ditentukan oleh luasnya pemindahan kekuasaan dan

susunan institusional yang digunakan dalam proses. Desentralisasi dapat bergeser

dari beban kerja rutin yang berganti-ganti menuju kekuasaan devolusi yang

menunjukkan fungsi khusus. Ini dapat terjadi melalui dua cara : desentralisasi

yang fungsional memperlihatkan pemindahan kekuasaan kepada organisasi

khusus fungsional seperti misalnya dari kementrian pusat menuju ke badan hukum

publik. Pada sisi lain, desentralisasi daerah berarti pemindahan kekuasaan kepada

organisasi-organisasi dalam arti perbatas politik seperti provinsi, distrik dan kota.

Empat bentuk desentralisasi dapat digunakan oleh pemerintah dalam

perencanaan dan administrasi pemindahan kekuasaan:

a. Dekonsentrasi melibatkan pemindahan (transfer) fungsi dan

kekuasaan pembuatan keputusan di dalam hirarkhi pemerintah

pusat, melalui pengalihan beban kerja dari kementrian-kementrian

pusat kepada para pejabat dilapangan, penciptaan lembaga-lembaga

lapangan atau pengalihan tanggung jawab kepada unit-unit

administratif lokal yang dikontrol dari pusat.

b. Delegasi pada lembaga-lembaga semi otonom atau otonom

melibatkan transfer fungsi-fungsi kepada organisasi non pusat,

khususnya unit-unit pelaksana proyek dan kekuasaan regional atau

fungsional pembangunan, yang sering kali bisa beroperasi diluar

aturan pemerintahan pusat atau bisa bertindak sebagai suatu

lembaga nasional untuk melakukan fungsi-fungsi yang

dideskripsikan. Tetapi tanggung jawab utama untuk fungsi-fungsi

itu tetap ada pada pemerintahan pusat

Page 35: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

20

c. Devolusi melibatkan transfer fungsi atau kekuasaan pembuatan

keputusan dari pemerintah pusat ke pemerintah lokal.

d. Transfer pada lembaga swadaya masyarakat merupakan proses

pemindahan tanggung jawab untuk fungsi-fungsi dari sektor swasta

kepada organisasi non pemerintah.

Team peneliti dari lembaga-lembaga yang bekerja sama itu sepakat bahwa

konsep desentralisasi bisa digunakan sebagai konsep payung untuk

mendeskripsikan masing-masing atau semua bentuk diatas. Disadari bahwa

dinegara-negara berkembang, delegasi dan dekonsentrasi merupakan bentuk

dominan dari desentralisasi dan upaya harus dilakukan untuk menganalisis hal ini

sebagai tambahan pada devolusi kepada pemerintah-pemerintah lokal. Domai

(2011 : 15-16).

Selanjutnya pendapat Riggs yang dikutip Sarundajang (2000:47)

menyatakan bahwa desentralisasi mempunyai dua makna:

1) Pelimpahan wewenang (delegation) yang mencakup penyerahan tanggung

jawab kepada bawahan untuk mengambil keputusan berdasar kasus yang

dihadapi, tetapi pengawasan tetap berada ditangan pusat.

2) Pengalihan kekuasaan (devolution) yakni seluruh tanggung jawab untuk

kegiatan tertentu diserahkan penuh kepada penerima wewenang.

D. Konsep Pemekaran

1. Definisi Pemekaran

Pemekaran adalah sesuatu bagian yang utuh atau suatu kesatuan yang

dibagi atau dipisahkan menjadi beberapa bagian yang berdiri sendiri.

Page 36: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

21

(Poerwadarminta, 2005). Jadi dengan demikian daerah/wilayah pemekaran adalah

suatu daerah/wilayah yang sebelumnya satu kesatuan yang utuh yang kemudian di

bagi atau dimekarkan menjadi beberapa bagian untuk mengatur dan mengurus

urusan pemerintahannya sendiri. Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah mengisyaratkan perlunya pembentukan daerah baru yang

dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat guna

mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Pamudji (2000) mengatakan bahwa dalam

rangka pembentukan suatu daerah atau wilayah pemekaran diperlukan adanya

suatu ukuran sebagai dasar penetapan. Pembentukan dan pemekaran wilayah yang

baru harus didasarkan atas pembagian-pembagian yang bersifat objektif dengan

memperhatikan segi pembiayaan sumber daya manusia serta sarana penunjang

lainnya.

2. Faktor-Faktor Pemekaran

Gie (2003) menyebutkan lima faktor yang harus diperhatikan dalam

pembentukan / pemekaran suatu wilayah yaitu :

a. Luas daerah suatu wilayah sedapat mungkin merupakan suatu kesatuandalam perhubungan, pengairan dan dari segi perekonomian dan juga harusdiperhatikan keinginan penduduk setempat, persamaan adat istiadat sertakebiasaan hidupnya.

b. Pembagian kekuasaan pemerintahan dalam pembentukan/pemekaranhendaknya diusahakan agar tidak ada tugas dan pertanggungjawabankembar dan harus ada keseimbangan antara beratnya kewajiban yangdiserahkan dengan struktur di daerah.

c. Jumlah penduduk tidak boleh terlampau kecil.d. Pegawai daerah sebaiknya mempunyai tenaga-tenaga professional dan

ahli.e. Keuangan daerah yang berarti terdapat sumber-sumber kemakmuran yang

dimiliki oleh daerah itu sendiri.

Page 37: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

22

3. Syarat-Syarat Pemekaran

Menurut Peraturan Pemerintah No 78 Tahun 2007, pemekaran

daerah/wilayah adalah pemecahan suatu pemerintah baik propinsi,

Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa / Kelurahan menjadi dua daerah atau lebih.

Menurut Peraturan Pemerintah No. 129 Tahun 2000, tentang persyaratan

pembentukan dan kriteria pemekaran, penghapusan dan pengabungan daerah

untuk mendapatkan tujuan yang diharapkan, syarat-syarat tersebut antara lain :

a. Potensi daerah, hal ini dapat dinilai dari ketersediaan sumber dayayang dapat dimanfaatkan dan dapat memberikan sumbanganpenerimaan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

b. Luas daerah, merupakan pertimbangan dari jumlah penduduk jika luaswilayah semakin luas dan sulit untuk dijangkau maka pelayanan yangdiberikan kurang efisien, jadi pencapaian dari peningkatan hubunganyang serasi antara pusat dan daerah sulit untuk tercapai. Luas wilayahmerupakan suatu pertimbangan dengan jumlah penduduk.

c. Jumlah penduduk, hal yang , menyebabkan terjadinya pemekarankarena dengan jumlah penduduk yang semakin banyak perlu adanyapelayanan yang lebih jika ditangani oleh satu wilayah tertentu akanmenambah bebean pemerintahannya, tujuan dari pemekaran yangdilihat dari jumlah penduduk ini semata-mata untuk memberikanpelayanan dan peningkatan keamanan serta ketertiban bagimasyarakatnya.

d. Kemampuan Ekonomi, merupakan cerminan hasil kegiatan usahaperekonomian yang berlangsung disuatu daerah provinsi,kabupaten/kota yang dapat diukur dari :1. Produk Domestik Regional Bruto2. Penerimaan daerah sendiri

e. Sosial Politik merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadapkelangsungan perkembangan politik masyarakat karena dari semakinmeningkatnya partisipasi masyarakat dalam politik atau dalamorganisasi masyarakat dapat menjadi pendukung dalam percepatanpengelolaan potensi daerahnya.

f. Sosial budaya, sangat berkaitan dengan struktur masyarakat dankebiasaan-kebiasaan yang bisa dilakukan seperti :1. Tempat peribadatan2. Tempat/kegiatan institusi sosial dan budaya3. Sarana olahraga

Page 38: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

23

4. Tujuan Pemekaran dan Manfaat

Pada pasal 2 menyebutkan pemekaran daerah/wilayah bertujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui :

a. Percepatan pelayanan kepada masyarakat

b. Percepatan pertumbuhan kehidupan demokrasi

c. Percepatan pertumbuhan pembangunan ekonomi daerah

d. Percepatan pengelolaan potensi daerah

e. Peningkatan keamanan dan ketertiban

f. Peningkatan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah.

Untuk melihat perkembangan suatu daerah pemekaran, diperlukan adanya

perbandingan kinerja daerah tersebut sebelum dan sesudah pemekaran. Dari hal

ini akan terlihat, apakah terjadi perubahan (kemajuan) yang signifikan pada suatu

daerah setelah dimekarkan. Setiap aspek yang dievaluasi akan diwakili oleh

beberapa indikator dan sebuah indeks. Indeks tersebut pada intinya adalah rata-

rata tertimbang dari seluruh indikator pada aspek yang bersangkutan. Untuk

menghilangkan dampak dari ‘satuan’, maka indeks akan dihitung berdasarkan

nilai masing-masing indikator yang telah distandarisasi. Standarisasi ini

menggunakan jarak nilai minimum dan maksimum indikator yang bersangkutan

sebagai denominator.

Data yang digunakan dalam studi ini adalah data sekunder dari beberapa

publika Badan Pusat Statistik (BPS), Departemen Keuangan, Departemen Dalam

Negeri, dan Badan Kepegawaian Nasional. Data sekunder yang dimaksud adalah

data yang berkaitan dengan indikator fokus studi, yakni perekonomian daerah,

Page 39: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

24

keuangan daerah, pelayanan publik dan aparatur pemerintah. Pemilihan indikator

sendiri menggunakan basis PP 129/2000 yang menggambarkan indikator input

maupun output pada aspek aspek diatas. Meski banyak indikator yang dapat

dimasukkan namun keterbatasan data sekunder pada daerah otonom baru yang

menggunakan indikator tersebut juga terbatas. Adapun indikator serta

perhitungannya dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Kinerja Ekonomi Daerah

Fokus kinerja ekonomi digunakan untuk mengukur, apakah setelah

pemekaran terjadi perkembangan dalam kondisi perekonomian daerah

atau tidak. Indikator yang akan digunakan sebagai ukuran kinerja

ekonomi daerah adalah:

1) Pertumbuhan PDRB Non-Migas (ECGI) Indikator ini

mengukur gerak perekonomian daerah yang mampu

menciptakan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan

masyarakat. Pertumbuhan ekonomi dihitung dengan

menggunakan PDRB harga konstan 2000.

2) PDRB per Kapita (WELFI) indikator ini mencerminkan

tingkat kesejahteraan masyarakat di daerah yang

bersangkutan.

3) Rasio PDRB kabupaten terhadap PDRB Propinsi (ESERI)

Indikator ini melihat seberapa besar tingkat perkembangan

ekonomi di satu daerah dibandingkan dengan daerah lain

dalam satu wilayah propinsi. Besarnya tingkat

Page 40: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

25

perkembangan dikorelasikan dengan perbaikan pada kinerja

ekonomi.

4) Angka Kemiskinan (POVEI) Pembangunan ekonomi

seyogyanya mengurangi tingkat kemiskinan yang diukur

menggunakan head-count index, yaitu persentase jumlah

orang miskin terhadap total penduduk.

b. Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

Keuangan pemerintah daerah tidak saja mencerminkan arah

dan pencapaian kebijakan fiskal dalam mendorong pembangunan

di daerah secara umum, tetapi juga menggambarkan sejauh mana

tugas dan kewajiban yang diembankan pada pemerintah daerah

(kabupaten) dalam konteks desentralisasi fiskal itu dilaksanakan.

Oleh karena itu, evaluasi kinerja keuangan pemerintah daerah

dalam konteks pemekaran daerah ini menggunakan indikator-

indikator kinerja keuangan yang tidak saja merefleksikan kinerja

keuangan dari sisi keuangan pemerintah daerah secara mikro tetapi

juga secara makro, sehingga diperoleh indikator-indikator yang

terukur, berimbang dan komprehensif. Indikator-indikator yang

dimaksud adalah :

1) Ketergantungan Fiskal (FIDI) Indikator ini dirumuskan

sebagai persentase dari Dana Alokasi Umum (yang sudah

dikurangi Belanja Pegawai) dalam Total Pendapatan

anggaran daerah.

Page 41: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

26

2) Kapasitas Penciptaan Pendapatan (FGII) Proporsi PAD

tidak dinyatakan dalam total nilai APBD, namun

dinyatakan sebagai persentase dari PDRB kabupaten yang

bersangkutan. Hal ini diperlukan untuk menunjukkan

kinerja pemerintah daerah dalam meningkatkan pendapatan

asli daerah berdasarkan kapasitas penciptaan pendapatan

(income generation) masing-masing daerah.

3) Proporsi Belanja Modal (FCAPEXI) Indikator ini

menunjukkan arah pengelolaan belanja pemerintah pada

manfaat jangka panjang, sehingga memberikan multiplier

yang lebih besar terhadap perekonomian. Indikator ini

dirumuskan sebagai persentase dari Belanja Modal dalam

Total Belanja pada anggaran daerah.

4) Kontribusi Sektor Pemerintah (FCEI) Indikator ini

menunjukkan kontribusi pemerintah dalam menggerakkan

perekonomian. Nilainya dinyatakan sebagai persentase

Total Belanja Pemerintah dalam PDRB kabupaten yang

bersangkutan.

c. Kinerja Pelayanan Publik

Evaluasi kinerja pelayanan publik akan difokuskan kepada

pelayanan bidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Namun

harus diingat bahwa dalam waktu yang relatif singkat (5 tahun

setelah pemekaran) bisa jadi belum terlihat perubahan yang berarti

dalam capaian (outcome) kinerja pelayanan publik ini. Karena itu

Page 42: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

27

indikator kinerja pelayanan publik yang dirumuskan dalam studi

ini akan lebih menitikberatkan perhatiannya pada sisi input

pelayanan publik itu sendiri. Indikator yang akan digunakan ialah

sebagai berikut:

1) Jumlah Siswa per Sekolah Indikator ini mengindikasikan

daya tampung sekolah di satu daerah. Rasionya dibedakan

antara tingkat pendidikan dasar SD dan SMP (BEFI) dan

tingkat lanjutan SLTA (AEFI).

2) Jumlah Siswa per Guru Indikator ini menyangkut

ketersediaan tenaga pendidik. Indikator ini dibedakan juga

atas pendidikan dasar (SD dan SLTP) dan pendidikan

tingkat lanjut (SLTA). Rasio siswa per guru ini juga

dibedakan antara tingkat pendidikan dasar SD dan SMP

(BETI) dan tingkat lanjutan SLTA (AETI).

3) Ketersediaan Fasilitas Kesehatan (PHFI) Ketersediaan

fasilitas kesehatan dinyatakan dalam rasio terhadap 10 ribu

penduduk (jumlah ini digunakan untuk mendekatkannya

dengan skala kecamatan). Fasilitas kesehatan dimaksud

adalah rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu

(pustu), dan balai pengobatan.

4) Ketersediaan Tenaga Kesehatan (PHOI) Ketersediaan

tenaga kesehatan dinyatakan dalam rasio terhadap 10 ribu

penduduk (jumlah ini digunakan untuk mendekatkannya

Page 43: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

28

dengan skala kecamatan). Tenaga kesehatan yang dimaksud

adalah dokter, tenaga paramedis dan pembantu paramedis.

5) Kualitas Infrastruktur (PRQI) ) Indikator ini menyangkut

besarnya persentase panjang jalan dengan kualitas baik,

terhadap keseluruhan panjang ruas jalan di kabupaten yang

bersangkutan.

d. Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah

Aparatur pemerintah menjadi hal pokok yang dievaluasi,

untuk mengetahui seberapa jauh ketersediaan aparatur dapat

memenuhi tuntutan pelayanan kepada masyarakat. Semakin

banyak jumlah aparatur yang berhubungan langsung dengan

pelayanan publik, semakin baik pula ketersediaan pelayanan yang

diberikan oleh pemerintah. Dalam evaluasi pemekaran daerah

terdapat tiga indikator utama yang dapat menunjukkan

ketersediaaan dan kualitas aparatur pemerintah, yakni :

1) Kualitas Pendidikan Aparatur (PPNSI) Tingkat pendidikan

merefleksikan tingkat pemahaman dan pengetahuan.

Semakin tinggi tingkat pendidikan aparatur, semakin besar

pula potensi untuk meningkatkan kualitas kerjanya.

Indikator ini dinyatakan dalam persentase jumlah aparatur

yang berpendidikan minimal sarjana, dalam total jumlah

aparatur (PNS).

2) Persentase Aparatur Pendidik (EPNSI) Indikator ini

mencerminkan seberapa besar fungsi pelayanan masyarakat

Page 44: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

29

di bidang pendidikan berpeluang untuk dijalankan. Data

yang digunakan dalam studi ini adalah jumlah aparatur

yang berprofesi guru dalam total jumlah aparatur (PNS) di

satu daerah.

3) Persentase Aparatur Paramedis (HPNSI) Indikator ini

mencerminkan seberapa besar fungsi pelayanan masyarakat

di bidang kesehatan berpeluang untuk dijalankan. Data

yang digunakan dalam studi ini adalah jumlah aparatur

tenaga kesehatan dalam total jumlah aparatur (PNS) di satu

daerah. Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah dokter,

bidan maupun perawat yang bekerja di rumah sakit,

puskesmas, puskesmas pembantu serta polindes.

Menurut Maarif (2003) merumuskan tujuan dan manfaat kebijakan

pemekaran wilayah sebagai berikut :

a. Secara Politis adalah untuk menjaga tetap tegak dan utuhnya Negara

Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

yang dikonstruksikan dalam sistem pemerintahan pusat dan daerah

yang memberi peluang turut sertanya rakyat dalam mekanisme

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

b. Secara Formal/Konstitusional adalah untuk meningkatkan daya guna

dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah di daerah terutama dalam

pelaksanaan pembangunan dan pelayanan pemerintahan didaerah

terutama dalam peningkatan pelaksanaan pelayanan terhadap

masyarakat serta meningkatkan kestabilan politik dan kesatuan bangsa.

Page 45: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

30

c. Secara Administratif Pemerintahan, adalah untuk memperlancar dan

menertibkan pelaksanaan tata pemerintahan sehingga dapat

terselenggara secara efektif, efisien dan produktif.

Gie (2003), mengemukakan beberapa alasan mengapa kebijakan

pemekaran wilayah harus diberlakukan, yaitu :

a. Dilihat dari sudut politik, pembentukan suatu daerah/wilayah yang barudimaksudkan untuk mencegah penumpukan kekuasaan pada satu pihaksaja yang bisa menimbulkan tirani.

b. Dalam bidang politik sebagai tindakan pendemokrasian untuk menarikrakyat ikut serta dalam pemerintahan dan melatih diri dalammempergunakan hak-hak demokrasi.

c. Dari sudut teknik organisasi pemekaran daerah/wilayah adalah untukmencapai suatu pemerintahan yang efisien.

d. Dari sudut kultur diharapkan perhatian dapat sepenuhnya dilimpahkanpada kekhususan suatu daerah seperti geografi, keadaan penduduk,kegiatan ekonomi, watak kebudayaan atau latar belakan sejarahnya.

e. Dari sudut kepentingan pembangunan ekonomi diperlukan karenapemerintah daerah dapat lebih bnyak dan secara langsung membantupembangunan.

5. Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap Ekonomi Kerakyatan

Perkembangan wilayah merupakan integral dari pertumbuhan

ekonomi yang secara kontinu merupakan suatu faktor utama yang

mempengarui perkembangan suatu wilayah. Perkembangan ekonomi yang

dapat diukur dan obyektif, adanya perluasan tenaga kerja, modal, serta

volume perdagangan dan konsumsi, perkembangan ekonomi dapat

dipergunakan untuk menggambarkan faktor-faktor penentu yang mendasari

pertumbuhan ekonomi, seperti perubahan dalam teknik produksi, sikap

masyarakat dan lembaga lembaga. (Jhingan, 2010). Aktivitas perekonomian

masyarakat pada sektor riil akan meningkatkan pendapatan keluarga,

terutama ekonomi basis. Ricardson yang dikutip Tarigan (2005). Hal ini

merupakan aktivitas ekonomi yang dapat mempengaruhi perkembangan suatu

Page 46: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

31

wilayah. Dari segi pengembangan sumberdaya alam salah satu aspek penting

yang turut mendapatkan perhatian adalah aspek ekonomi. Aspek ekonomi

wilayah merupakan aspek yang menentukan pertumbuhan dan pergerakan

suatu wilayah. Oleh karena itu aspek ekonomi adalah merupakan aspek yang

dominan mempengaruhi skala pergerakan suatu wilayah.

6. Peluang dan Kendala Pemekaran Wilayah

Pemekaran wilayah merupakan bentuk kewenangan yang dilakukan

oleh pemerintah daerah dengan tujuan untuk memperlancar proses

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan lebih mendekatkan proses

pelayanan kepada masyarakat. Selain itu pemekaran wilayah juga dilakukan

untuk memperbaiki berbagai ketertinggalan yang telah dilalui selama

ketergantungan dengan wilayah yang ada diatas. Pemekaran wilayah

mempunyai sisi positif ketimbang sisi negatifnya. Dari segi positif dasar

pemekaran wilayah adalah terakomodirnya sumberdaya dan kekayaan yang

ada diwilayah tersebut sehingga mempengaruhi percepatan pertumbuhan baik

dari segi pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk, pertumbuhan

geografis, serta mempermudah peluang investasi.

Dari sisi pemekaran wilayah maka terdapat peluang dan kendala yang

menjadi pokok perhatian bagi para stakeholder maupun pemerintah daerah

dan swasta. Adapun peluang dan kendala tersebut dapat dijabarkan berikut

ini:

a. Peluang dari pemekaran Wilayah

Dasar pemekaran wilayah memiliki peluang yang sangat positif bagi

kelangsungan masyarakat diwilayah tersebut yang dapat dilihat sebagai berikut :

Page 47: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

32

1) Dari segi Ekonomi

2) Dari Segi Pertumbuhan Penduduk dan pertumbuhan wilayah

3) Dari Segi Pelayanan

4) Dari Segi Sosial Budaya

b. Kendala dalam Pemekaran Wilayah

Selain peluang dari akibat pemekaran wilayah sebagaimana dikemukakan

diatas maka terdapat berbagai kendala yang turut mempengaruhi, diantaranya:

1) Latar Belakang Pendidikan Masyarakat

2) Sikap mental

E. Konsep Kecamatan

1. Definisi Kecamatan

Menurut Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2008, tentang Kecamatan,

pada Bab 1, pasal 1 ayat 5 dikatakan bahwa yang dimaksud dengan kecamatan

adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten kota.

Pembentukan sebuah kecamatan menurut Peraturan ini, dapat berupa

pemekaran 1 (satu) kecamatan menjadi 2 (dua) kecamatan atau lebih, dan/atau

penyatuan wilayah desa dan/atau kelurahan dari beberapa kecamatan.

2. Syarat Pembentukkan Kecamatan

Selain itu pembentukan sebuah Kecamatan harus memenuhi beberapa

persyaratan yaitu : Syarat Administratif, Syarat Teknis dan Syarat Fisik

Kewilayahan.

a. Yang dimaksud dengan syarat administratif, seperti yang diisyaratkan

dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2008, tentang Kecamatan, pada

Bab II dipasal 4 dinyatakan bahwa :

Page 48: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

33

1) Batas usia penyelenggaraan pemerintahan minimal 5 (lima) tahun;

2) Batas usia penyelenggaraan pemerintah desa dan atau kelurahan

yang akan dibentuk menjadi kecamatan minimal 5 (lima) tahun;

3) Keputusan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) atau nama lain

untuk Desa dan Forum Komunikasi Kelurahan atau nama lain untuk

Kelurahan diseluruh wilayah kecamatan baik yang menjadi calon

cakupan wilayah kecamatan baru maupun kecamatan induk tentang

persetujuan pembentukan kecamatan.

4) Keputusan Kepala Desa atau nama lain untuk Desa dan Keputusan

Lurah atau nama lain untuk kelurahan di seluruh wilayah kecamatan

baik yang menjadi calon cakupan wilayah kecamatan baru maupun

kecamatan induk tentang persetujuan pembentukan kecamatan

5) Rekomendasi Gubernur.

b. Sedangkan yang dimaksud dengan syarat fisik kewilayahan, seperti yang

diisyaratkan dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2008, tentang

Kecamatan, pada Bab II dipasal 5, dinyatakan bahwa : syarat fisik

kewilayahan meliputi: Cakupan wilayah, lokasi calon ibukota, sarana dan

prasarana pemerintahan. Cakupan wilayah dimaksud adalah jumlah desa

dan kelurahan yang ada diwilayah yang akan dimekarkan, sementara

menyangkut lokasi calon ibukota harus diperhatikan aspek tata ruang,

ketersediaan fasilitas, aksesbilitas, kondisi dan letak geografis,

kependudukan, social ekonomi, social politik, dan social budaya.

Sedangkan yang dimaksud dengan sarana dan prasarana disini meliputi

Page 49: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

34

bangunan dan lahan untuk kantor camat yang dapat digunakan untuk

memberikan pelayanan kepada masyarakat.

c. Disamping 2 persyaratan yang sudah dijelaskan tersebut maka terdapat

satu syarat lagi yaitu syarat teknis, yang meliputi jumlah penduduk, luas

wilayah, rentang kendali penyelenggaraan pelayanan pemerintahan,

aktifitas perekonomian dan ketersediaan sarana dan prasarana. Persyaratan

teknis tersebut harus berdasarkan hasil kajian yang sudah dilakukan

pemerintah kabupaten/kota sesuai indikator yang sudah ditetapkan.

Yosephus (2014).

F. Konsep Sosial Ekonomi

1. Definisi Sosial Ekonomi

Pengertian sosial ekonomi jarang dibahas secara bersamaan. Pengertian

sosial dalam ilmu sosial menunjuk pada objeknya yaitu masyarakat. Sedangkan

pada departemen sosial menunjukkan pada kegiatan yang ditunjukkan untuk

mengatasi persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dalam bidang kesejahteraan

yang ruang lingkup pekerjaan dan kesejahteraan sosial. Manusia selalu ingin

memenuhi kebutuhan hidupnya baik moral maupun material. Kebutuhan pokok

dapat dijelaskan sebagai kebutuhan yang sangat penting guna kelangsungan hidup

manusia. Abraham Maslow mengungkapkan kebutuhan manusia terdiri dari

kebutuhan dasar fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan kasih

sayang, kebutuhan akan dihargai dan kebutuhan mengaktualisasikan diri.

Soekanto (1982:22).

Page 50: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

35

2. Kehidupan Sosial

Konsep sosial adalah konsep keseharian yang digunakan untuk

menunjukkan sesuatu dan dipahami secara umum dalam masyarakat. Sedangkan

konsep sosiologis merupakan yang digunakan sosiologi untuk menunjukkan

sesuatu dalam konteks akademik. Sosiologi ialah suatu ilmu mengenai “das sein”

dan bukan “das sollen”. Sosiologi meneliti masyarakat serta perubahannya

menurut keadaan kenyataan.

Sehubungan dengan perkataan sosiologi, perkataan sosial haruslah ditinjausebagai semua kegiatan yang ada hubungannya dengan masyarakat luas ygberasal dari kata “sozius” yang berarti “teman”. Perkataan sosial telahmendapat banyak interpretasi pula, walaupun demikian, orang berpendapatbahwa perkataan ini mencapai reciprocal behavior atau perilaku yangsaling mempengaruhi dan saling tergantungnya manusia satu sama lain.Suatu pengertian yang lebih jelas lagi ialah perkataan interdependensi.Dengan demikian “manusia sosial” berarti manusia yang saling tergantungkehidupannya satu sama lain. Interdependensi inilah yang merupakan satu-satunya jalan penyelesaian dalam mengatasi kenyataan bahwa manusiatidak memiliki apa yang oleh freedman dan lain lain disebut “ready madeadaptations to environment”. Dependensi manusia tidak saja terdapat padaawal hidup manusia, akan tetapi dialami manusia seumur hidup sehinggakomunikasi mempunyai peranan penting. Dikutip oleh Susanto (1983:9)

Dalam suatu konsep demokratik dianggap bahwa masyarakat dan individu

komplementer satu sama lain, karena masyarakat tidak dapat dibayangkan tanpa

individu, seperti juga individu tidak dapat dibayangkan tanpa adanya masyarakat.

Betapa individu dan masyarakat komplementer satu sama lain dapat dilihat dari

kenyataan, bahwa:

a. Manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukkan pribadinya;

b. Individu mempengaruhi masyarakat dan bahkan bisa menyebabkan

(berdasarkan pengaruhnya) perubahan besar terhadap masyarakatnya.

Justru dari unsur yang kedua, yaitu bahwa individu dapat mengubah

masyarakat sekelilingnya, terbukti bahwa manusia adalah selain dari hasil

Page 51: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

36

pendidikannya sebagai manusia berfikir, dapat mengambil kesimpulan dan

pelajaran dari pengalamannya untuk mencetuskan dalam bentuk ide yang baru.

Dengan perubahan inilah, ia akan mengubah masyarakat sedikit demi sedikit dan

akhirnya terjadilah apa yg dikenal sebagai proses sosial yaitu proses

pembentukkan masyarakat. Jadi dapat dikatakan bahwa, masyarakat selalu dalam

proses sosial yaitu proses pembentukkan. Masyarakat selalu dalam perubahan,

penyesuaian dan pembentukkan diri sesuai lingkungan sekitarnya dan idenya.

Karena masyarakat terdiri dari individu-individu yang juga berinteraksi

satu sama lain, dengan sendirinya terjadilah perubahan terhadap masyarakat pula.

Karena itu proses sosial dapat pula didefinisikan sebagai perubahan-perubahan

dalm struktur masyarakat sebagai hasil dari komunikasi dan usaha pengaruh

mempengaruhi para individu dalam kelompok. Disamping itu, karena individu

secara tidak sadar sambil menyesuaikan diri juga mengubah secara tidak langsung

(bersama-sama dengan individu lain) dan masyarakat, dapat dikatakan bahwa

setiap individu maupun kelompok mempunyai peranan atau fungsi dalam

masyarakatnya. Susanto (1983)

3. Pengertian Ekonomi

Ekonomi sebagai suatu usaha dalam pembuatan keputusan dan

pelaksanaannya yang berhubungan pengalokasian sumber daya masyarakat

(rumah tangga dan pebisnis/perusahaan) yang terbatas diantara anggotanya,

dengan mempertimbangkan kemampuan, usaha, dan keinginan masing-masing.

Jadi, kegiatan ekonomi merupakan gejala bagaimana cara orang atau masyarakat

memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa. Titik tolak analisis

ekonomi adalah individu. Utilitirianisme mengasumsikan bahwa individu adalah

Page 52: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

37

makhluk yang rasional, senantiasa menghitung dan membuat pilihan yang dapat

memperbesar kesenangan pribadi atau keuntungan pribadi, dan menekan biaya.

Untuk dapat bertahan hidup, setiap individu perlu bekerja. Individu sendirilah

yang lebih mengetahui dibandingkan dengan orang lain dia harus bekerja apa. Hal

ini dikarenakan individu lebih mengetahui tentang dirinya sendiri dari sisi

kemampuan, pengetahuan, keterampilan, jaringan, dan lain lain yang dimilikinya.

Damsar (2011: 35-36)

a. Konsep Tindakan ekonomi

Di dalam ekonomi, aktor diasumsikan mempunyai seperangkat

pilihandan preferensi yang telah tersedia dan stabil. Tindakan yang

dilakukan oleh aktor bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan

(individu) dan keuntungan (perusahaan). Tindakan tersebut dipandang

rasional secara ekonomi. Sedangkan sosiologi melihat beberapa

kemungkinan tipe tindakan ekonomi. Kembali kepada weber, tindakan

ekonomi dapat berupa rasional (individu mempertimbangkan alat yang

tersedia untuk mencapai tujuan yang ada), tradisional (bersumber dari

tradisi atau konvensi), dan spekulatif-irrasional (tindakan berorientasi

ekonomi yang tidak mempertimbangkan instrumen yang ada dengan

tujuan yang hendak dicapai).

Para ekonom sering menganggap tindakan ekonomi dapat dari

hubungan antara selera disatu sisi serta kuantitas dan harga dari barang dan

jasa disisi lain. Singkatnya menurut ekonomi,tindakan ekonomi berkaitan

dengan selera, kualitas dan harga dari barang dan jasa. Sebaliknya bagi

sosiologi, makna dikontruksi secara historis dan mesti diselidiki secara

Page 53: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

38

empiris, tidak bisa secara sederhana ditarik melalui asumsi dan lingkungan

eksternal. Sosiolog dapat melihat tindakan ekonomi sebagai suatu bentuk

dari tindakan sosial. Seperti yang dikatakan weber, tindakan ekonomi

dapat dilihat sebagai suatu tindakan sosial sejauh tindakan tersebut

memperhatikan tingkah laku orang lain. Memberi perhatian ini dilakukan

secara sosial dalam berbagai cara seperti memperhatikan orang lain, saling

bertukar pandang, berbincang dengan mereka, berpikir tentang mereka

atau memberi senyum pada mereka.

b. Hubungan Ekonomi dengan Masyarakat

Pusat perhatian dari kajian para ekonom adalah pertukaran ekonomi,

pasar dan ekonomi. Sedangkan masyarakat dianggap sebagai “sesuatu

yang diluar”, dia dipandang sebagai sesuatu yang telah ada (given).

Sebaliknya sosiologi memandang ekonomi sebagai bagian integral dari

masyarakat. Sosiolog terbiasa melihat kenyataan secara holistik, melihat

kenyataan saling kait-mengait antar berbagai faktor. Sosiologi ekonomi

selalu memusatkan perhatian pada analisis hubungan dan interaksi antara

ekonomi dan institusi lain dari masyarakat, seperti hubungan antara

ekonomi dan agama, pendidikan, stratifikasi sosial, demokrasi, atau

politik. Damsar (2011:42-47)

c. Jaminan Ekonomi

Tujuan yang konstan dan tidak berubah dari buruh itu adalah jaminan

ekonomi. Bagi buruh jaminan ekonomi berarti upah yang cukup tinggi dan

cukup teratur untuk memberikan standar hidup yang wajar dan bisa

disisihkan untuk keperluan keperluan lain, seperti biaya sakit, kecelakaan,

Page 54: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

39

dana hari tua, serta memberi pendidikan yang lebih baik kepada anak-

anaknya. Jaminan ekonomi bagi buruh tidak sama dengan jaminan

ekonomi bagi orang kelas menengah. Jadi, bagi buruh jaminan ekonomi

bukan berarti sebuah rumah yang bebas dari penggadaian melainkan

perlindungan terhadap pemecatan sewenang-wenang, suatu jaminan akan

senioritasnya, pekerjaan tetap atau upah yang terjamin setiap tahunnya.

Eugene (1993: 217-222)

4. Faktor- faktor yang mempengaruhi sosial ekonomi

Kondisi sosial ekonomi masyarakat adalah suatu keadaan atau kedudukan

yang diatur secara sosial dan menempatkan seseorang pada posisi tertentu

dalam struktur sosial masyarakat. Pemberian posisi ini disertai pula dengan

seperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh si pembawa status

(Soekanto, 1990 :181).

Menurut Melly G Tan bahwa kedudukan sosial ekonomimencakup 3 (tiga) faktor yaitu pekerjaan, pendidikan, danpenghasilan. Pendapat diatas didukung oleh MaMahbud UI Hagdari Bank Dunia bersama dengan James Grant dari OverseasDevelopment Council mengatakan bahwa kehidupan sosialekonomi di titik beratkan pada pelayanan kesehatan, pendidikan,perumahan dan air yang sehat didukung oleh pekerjaan yanglayak Melly dikutip oleh Susanto (1984).

Faktor – faktor yang mempengaruhi sosial ekonomi masyarakat adalah

diantaranya :

a. Faktor Pendidikan

Pendidikan merupakan sesuatu yang mutlak harus dipenuhi sebagai

pengalaman belajar yang baik secara langsung maupun tidak langsung

menjadi dasar dalam perubahan tingkah laku menuju kedewasaan.

Page 55: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

40

Pendidikan diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode

tertentu sehingga seseorang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan

cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan (Muhibinsyah,

2003:10) seorang anak normal yang tumbuh dewasa maka secara otomatis

pemikirannyapun akan berkembang dan lebih bijak dalam mengambil

suatu keputusan, jika dalam pertumbuhan menuju kedewasaannya

diimbangi dengan pendidikan yang baik. Pendidikan pada dasarnya adalah

:

1) Proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap

dan kelakuan yang berlaku dalam masyarakat.

2) Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh suatu lingkungan

yang terpimpin misalnya sekolah sehingga dapat mencapai

kesadaran sosial serta dapat mengembangkan pribadinya.

Berdasarkan dari pendapat diatas dapat dijelaskan bahwa

pendidikan itu merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas manusia

ditinjau dari tumbuhnya rasa percaya diri serta memiliki sikap yang

inovatif dan kreatif untuk mengembangkan dan membangun daerahnya.

Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang memungkinkan

seseorang tersebut mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Menurut UU RI No. 20 pasal 17 Tahun 2003, jalur pendidikan dibagi

menjadi :

Page 56: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

41

1) Pendidikan Formal

a) Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah

Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah

Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau

bentuk yang lebih sederajat.

b) Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum

dan pendidikan menengah jurusan, seperti : SMA, MA, SMK,

MAK atau bentuk lain yang sederajat.

c) Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah

tinggi, institut, dan universitas.

2) Pendidikan Nonformal

Diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan pelayanan

pendidikan sebagai pengganti, penambah, dan atau pelengkap.

3) Pendidikan Informal

Dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan

belajar secara mandiri misalnya pendidikan anak usia dini

(PAUD), pesantren.

b. Faktor Pekerjaan

Pekerjaan merupakan suatu aktivitas manusia guna mempertahankan

hidup dan juga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. Sesuai

Page 57: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

42

dengan pendapat Bintarto (1986 : 27) yang mengemukakan bahwa mata

pencaharian merupakan aktivitas manusia guna mempertahankan hidupnya

dan guna memperoleh taraf hidup yang lebih layak dimana corak dan

ragamnya berbeda beda sesuai dengan kemampuan dan tata geografi

daerahnya. Berdasarkan pendapat tersebut bahwa keragaman golongan

sosial ditunjukkan dengan adanya perbedaan mata pencaharian yang

berpengaruh pada kemampuan ekonomi. Ditinjau dari aspek ekonomis,

bekerja adalah melakukan pekerjaan untuk menghasilkan atau membantu

menghasilkan barang dan jasa dengan maksud untuk memperoleh

penghasilan baik berupa uang atau barang dalam kurun waktu tertentu.

Kemudian menurut ICSO (International Standart Clasification of

Oecupation) pekerjaan diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Professional ahli teknik dan ahli jenis

2) Kepemimpinan dan ketatalaksanaan

3) Administrasi tata usaha dan sejenisnya

4) Jasa

5) Petani

6) Produksi dan operator alat angkut

Dari klasifikasi pekerjaan diatas, orang orang dapat memilih

pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan ketrampilan yang

dimilikinya. Dalam masyarakat tumbuh kecenderungan bahwa orang yang

bekerja akan lebih terhormat dimata masyarakat, artinya lebih dihargai

secara sosial dan ekonomi. Jadi untuk menentukan status sosial ekonomi

Page 58: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

43

yang dilihat dari pekerjaan, maka jenis pekerjaan dapat diberi batasan

sebagai berikut:

1) Pekerjaan yang berstatus tinggi, yaitu tenaga ahli teknik dan ahli

jenis, pemimpin dalam ketatalaksanaan dalam suatu instansi

baik pemerintah maupun swasta, tenaga administrasi tata usaha.

2) Pekerjaan yang berstatus sedang yaitu pekerjaan dibidang

penjualan dan jasa.

3) Pekerjaan yang berstatus rendah, yaitu petani dan operator alat

angkut/bengkel

c. Faktor Pendapatan

Seperti pendapat yang dikemukakan Kartono Wirosuharjo, dkk (1985:

83) menyatakan bahwa “Pendapatan adalah arus uang atau barang yang di

dapat oleh perseorangan, kelompok orang, perusahaan atau perekonomian

dalam suatu periode tertentu”. Berdasarkan pendapat diatas maka dalam

kehidupan usaha rumah tangga pendapatan merupakan hal yang pokok

dalam kehidupan usaha rumah tangga tersebut untuk memenuhi segala

kebutuhannya sehingga sebagian besar dan kecilnya pendapatan suatu

rumah tangga akan sangat berpengaruh pada tingkat kesejahteraan rumah

tangganya. Pendapatan adalah jumlah keseluruhan dari hasil yang

diperoleh baik dari pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan yang

dapat dilihat dan diukur dengan rupiah dalam waktu tertentu. Sehubungan

dengan tingkat pendapatan berikut kriteria golongan pendapatan, yaitu :

Page 59: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

44

1) Pendapatan rendah jika pengeluaran kurang dari Rp. 210.000/bulan

2) Pendapatan sedang jika pengeluaran antara Rp. 210.000 – Rp.

420.000/bulan

3) Pendapatan tinggi jika pengeluaran lebih dari Rp. 420.000/bulan

Jika pendapatan suatu rumah tangga tinggi, maka sudah pasti

kebutuhan pokok rumah tangga tersebut akan terpenuhi. Dari pendapat

diatas dapat diketahui bahwa status sosial ekonomi adalah kemampuan

seseorang untuk mampu menempatkan diri dalam lingkungannya sehingga

dapat menentukan sikap berdasarkan atas apa yang dimilikinya dan

kemampuan mengenai keberhasilan menjalankan usaha dan berhasil

mencukupi kebutuhan hidupnya.

Untuk melihat kondisi sosial ekonomi keluarga atau masyarakat itu

dapat dilihat melalui tiga aspek yaitu pekerjaan, pendidikan, dan

penghasilan. Berdasarkan hal ini maka keluarga atau kelompok

masyarakat itu dapat digolongkan memiliki sosial ekonomi rendah,

sedang, dan tinggi. Tan yang dikutip Koentjaraningrat, (1981).

Sehubungan dengan tingkat pendapatan/penghasilan berikut kriteria

golongan pendapatan/penghasilan menurut Koentjaraningrat, yaitu:

1) Golongan Berpenghasilan Rendah

Yaitu keluarga yang menerima pendapatan lebih rendah dari

keperluan untuk memenuhi tingkat hidup yang minimal, mereka

perlu mendapatkan pinjaman dari orang lain karena tuntutan

kehidupan yang keras, perkembangan anak dari keluarga itupun

menjadi agresif. Sementara itu orang tua yang sibuk mencari nafkah

Page 60: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

45

memenuhi kebutuhan ekonomi tidak sempat memberikan

bimbingan dan pengawasan terhadap perilaku anaknya.

2) Golongan Berpenghasilan Sedang

Yaitu pendapatan yang hanya cukup untuk memenuhi

kebutuhan pokok.

3) Golongan Berpenghasilan Tinggi

Yaitu selain dapat memenuhi kebutuhan pokok, sebagian dari

pendapatan yang diterima dapat ditabung dan digunakan untuk

kebutuhan lain ataupun kebutuhan dimasa mendatang.

Kebutuhan pokok disini sama halnya dengan tingkat hidup minimal

mencakup kebutuhan pokok primer yakni kebutuhan akan sandang, pangan,

dan papan. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa sosial ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan

pemenuhan kebutuhan, antara lain pendidikan, pekerjaan, dan pemenuhan

kebutuhan tersebut berkaitan dengan penghasilan. Pada umumnya

penghasilan masyarakat akan lebih baik jika dibandingkan dengan

penghasilan mereka sebelumnya. Hal tersebut akan membawa suatu

perkembangan terutama dibidang ekonomi yang sejalan pula dengan

perkembangan pemekaran daerah tersebut.

Page 61: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

46

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam melakukan penelitian ilmiah perlu diketahui dan dipelajari

metode penelitian. Metode penelitian dapat juga dikatakan sebagai strategi

dan upaya pemecahan masalah, karena pada tahap ini dapat memberikan

gambaran bagaimana suatu masalah dalam penelitian dapat dipecahkan

dan ditemukan jawabannya. Hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah

tahap-tahap dari penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah bersifat deskriptif, yang mencoba menggambarkan

secara mendalam suatu obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang

tampak sebagaimana adanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang komprehensif

dan mendalam tentang Pengaruh Pemekaran Kecamatan terhadap

Kabupaten Bojonegoro di Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro .

Secara teoritis, menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2006

: 4), penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dengan penelitian deskriptif

dan pendekatan kualitatif, peneliti akan dapat menggambarkan atau

mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada secara aktual serta

mengembangkan konsep dari menghimpun fakta tetapi tidak melakukan

pengujian hipotesa.

Page 62: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

47

Bungin (2003 : 48) dalam penelitian kualitatif seorang peneliti

tidak diharapkan dan tidak dianjurkan memelihara asumsi dan kekayaan

bahwa dirinya sangat tahu tentang fenomena yang hendak dikaji. Seorang

peneliti lebih berada pada posisi sebagai “orang belajar dari masyarakat,

bukan belajar tentang masyarakat”. Rancangan penelitian kualitatif

sesungguhnya bersifat fleksibel, luwes dan terbuka kemungkinan bagi

suatu perubahan dan penyesuaian ketika proses penelitian berjalan.

Dengan demikian, meskipun tetap menjadi awal yang cukup penting untuk

masuk ke lapangan tetapi rancangan penelitian yang disusun tidak perlu

membelenggu peneliti, manakala kenyataan di lapangan menunjukkan

kecenderungan yang berbeda dengan yang dipikirkan sebelumnya. Jadi

kenyataan di lapanganlah akhirnya memang yang harus

ditunduki.Beberapa metodologi seperti Kirk dan Miller (1986),

mendefinisikan metode kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu

pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan

terhadap manusia dalam kawasanya sendiri dan berhubungan dengan

orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahanya.

Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor (1975) dalam buku

Moleong (2004:3) mengemukakan metode kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Miles and Huberman

(1994) dalam Sukidin (2002:2) metode kualitatif berusaha mengungkap

berbagai keunikan yang terdapat dalam individu, kelompok, masyarakat,

Page 63: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

48

dan/atau organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh, rinci,

dalam, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

B. Fokus Penelitian

Fokus Penelitian Moleong (2006 : 94), berpendapat bahwa

penetapan fokus penelitian atau masalah dalam penelitian kualitatif

bagaimana pun akhirnya akan dipastikan sewaktu peneliti sudah berada di

area atau lapangan penelitian. Dengan kata lain, walaupun rumusan

masalah sudah cukup baik dan telah dirumuskan atas dasar penelaahan

kepustakaan dan dengan ditunjang oleh sejumlah pengalaman tertentu,

bisa terjadi situasi di lapangan tidak memungkinkan peneliti untuk

meneliti masalah itu. Dengan demikian kepastian tentang fokus dan

masalah itu yang menentukan adalah keadaan di lapangan. Fokus

penenlitian dalam penelitian kualitatif berkaitan erat dengan rumusan

masalah, dimana rumusan masalah penelitian dijadikan acuan dalam

menentukan fokus penelitian. Dalam hal ini fokus penelitian dapat

berkembang atau berubah sesuai dengan perkembangan masalah penelitian

di lapangan.

Hal tersebut sesuai dengan sifat pendekatan kualitatif yang lentur,

yang mengikuti pola pikir yang empirical induktif, dimana segala sesuatu

dalam penelitian ini ditentukan dari hasil akhir pengumpulan data yang

mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Bungin (2003 : 41), fokus

penelitian mengandung penjelasan mengenai dimensi-dimensi apa yang

menjadi pusat perhatian serta kelak dibahas secara mendalam dan tuntas.

Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah Pengaruh

Page 64: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

49

Pemekaran Kecamatan terhadap Kabupaten Bojonegoro. Fokus ini diambil

karena untuk mengetahui Pengaruh pemekaran kecamatan terhadap

kabupaten Bojonegoro di Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro.

Tingkat sosial ekonomi yang baik yang diharapkan oleh masyarakat

sehingga dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari tanpa kekurangan. Fokus

dalam penelitian ini adalah Pengaruh pemekaran kecamatan dalam

peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan kepada

masyarakat, pertumbuhan kehidupan demokrasi, percepatan pembangunan

daerah, pengelolaan potensi daerah, keamanan dan ketertiban, peningkatan

hubungan antara pusat dan daerah berdasarkan PP 129/2000.

a. Kinerja ekonomi

1) Pertumbuhan PDRB Non-Migas (ECGI)

2) PDRB per Kapita (WELFI)

3) Rasio PDRB kabupaten terhadap PDRB Propinsi (ESERI)

4) Angka Kemiskinan (POVEI)

b. Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

1) Ketergantungan Fiskal (FIDI)

2) Kapasitas Penciptaan Pendapatan (FGII)

3) Proporsi Belanja Modal (FCAPEXI)

4) Kontribusi Sektor Pemerintah (FCEI)

c. Kinerja Pelayanan Publik

1) Jumlah Siswa per Sekolah

2) Jumlah Siswa per Guru

3) Ketersediaan Fasilitas Kesehatan (PHFI)

Page 65: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

50

4) Ketersediaan Tenaga Kesehatan

5) Kualitas Infrastruktur (PRQI)

d. Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah

1) Kualitas Pendidikan Aparatur (PPNSI)

2) Persentase Aparatur Pendidik (EPNSI)

3) Persentase Aparatur Paramedis (HPNSI)

C. Lokasi dan Situs Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan oleh peneliti untuk

mendapatkan keadaan sebenarnya dari obyek yang akan diteliti, guna

memperoleh data yang akurat atau mendekati kebenaran. Disini peneliti

memilih dan menetapkan tempat penelitian di wilayah Pemekaran dan

kantor pemerintahan Kabupaten Bojonegoro. Pemilihan ini didasarkan

pada pertimbangan dan alasan bahwa penulis ingin mengetahui sosial

ekonomi masyarakat secara nyata setelah terjadinya pemekaran wilayah di

kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro.

D. Sumber Dan Jenis Data

Keberadaan data digunakan untuk dapat dijadikan sumber informasi

yang digunakan sebagai pokok kajian, bahkan pokok untuk dapat

mengetahui yang diteliti. Data-data yang diperoleh dapat memberikan

dukungan atas analisis-analisis yang akan dilakukan terhadap obyek atau

sasaran penelitian.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dibedakan

menjadi dua jenis, menurut Sugiyono (2007:225) sumber data dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

Page 66: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

51

1. Data Primer

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan

informasi data kepada pengumpul data. Dengan demikian, sumber data

dalam penelitian ini adalah informan, yaitu orang-orang yang diamati

dan memberikan data berupa kata-kata atau tindakan yang berkaitan

serta mengetahui dan mengerti masalah yang sedang diteliti.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak

langsung atau melalui pihak kedua, yang tidak langsung diperoleh oleh

peneliti sendiri dari sumbernya, misalnya dari lembaga atau institusi

tertentu (Suyanto dan Sutinah, 2006:55).

E. Tehnik Pengumpulan Data

Sebelum melakukan penelitian, penulis harus tahu apa yang harus

diteliti dan data-data apa saja yang harus diambil dan dikumpulkan untuk

melengkapi laporan penelitian. Dalam penelitian ini penulis melakukan

penelitian di kantor pemerintahan dan masyarakat Gayam dan untuk

kelancaran pengambilan / pengumpulan data-data tersebut, penulis

meminta surat pengantar atau surat ijin penelitian dari Universitas untuk

diberikan di Kantor Kecamatan dan kantor kepala desa. Dalam

pengumpulan data tersebut penulis melakukan teknik-teknik pengumpulan

data agar data lebih valid dan lengkap dalam menyusun laporan penelitian.

Menurut Bungin (2001 : 129), teknik pengumpulan data adalah

bagian instrumen pengumpulan data yang menentukan berhasil atau

tidaknya suatu penelitian. Kesalahan penggunaan teknik pengumpulan data

Page 67: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

52

jika tidak digunakan semestinya, akan berakibat fatal terhadap hasil-hasil

penelitian yang dilakukan. Pengumpulan data dalam penelitian ini

diperoleh melalui sumber dan jenis data dengan menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut :

1. Observasi (Pengamatan)

Yaitu sebagai salah satu teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan dalam rangka

memperkuat dan meyakini hasil wawancara dan studi dokumenter,

dengan mencatat segala kejadian dan fenomena yang terjadi selama

mengadakan penelitian. Data yang diperoleh dari pengamatan ini

adalah tentang:

a. Kemampuan masyarakat dalam mengelola perekonomian dalam

rumah tangga.

b. Kemampuan ketersediaan lapangan pekerjaan di wilayah

pemekaran.

c. Mata Pencaharian masyarakat Gayam .

2. Interview (Wawancara)

Yaitu percakapan dnegan maksud tertentu dan dilakukan oleh 2 pihak

yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan

diwawancarai (responden) memberikan jawaban atas pertanyaan

tersebut. Pada teknik ini, peneliti mengadakan tatap muka dan

berinteraksi tanya jawab langsung dengan pihak informan atau subyek

untuk memperoleh data.

Page 68: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

53

3. Dokumentasi

Untuk melengkapi data-data yang telah diperoleh melalui wawancara

ataupun observasi, maka perlu juga digunakan data tertulis yang telah

ada dan mampu digunakan sebagai pendukung pencapaian tujuan

penelitian. Data dokumentasi dalam penelitian ini adalah data

pekerjaan masyarakat gayam, data penghasilan warga, dan data

lapangan pekerjaan yang ada di kecamatan gayam dan data-data lain

yang menunjang.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan untuk

menggali data dalam penelitian, sehingga kegiatan penelitian dapat

berjalan dengan baik dan lancar. Sugiyono (2011:222) menyatakan bahwa

dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian

adalah peneliti itu sendiri. Sebagai human instrument, berfungsi

menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,

melakukan pengumpulan data, menilai kualitas, analisis data, menafsirkan

data dan membuat kesimpulan atas temuannya. Dalam hal ini instrumen

yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Peneliti sendiri, yaitu dengan menggunakan panca indra untuk

menyaksikan secara langsung fenomena-fenomena yang diteliti.

Serta terlibat langsung dalam fenomena tersebut, dalam rangka

pengumpulan data untuk dianalisis nantinya

2. Pedoman wawancara (Interview Guide), merupakan petunjuk atau

pedoman yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan

Page 69: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

54

wawancara langsung dengan informan, terkait masalah yang

diteliti.

3. Catatan lapangan (field note), berisi tentang pokok-pokok informasi

yang diperoleh selama peneliti melakukan wawancara dan

observasi.

G. Analisa Data

Analisis data menurut Bogdan dan Biklen dalam Usman dan Akbar

(2009:84) adalah proses pencarian dan penyusunan data yang sistematis

melalui hasil penelitian yang didapat seperti wawancara, observasi, dan

dokumentasi yang secara akumulasi dapat menambah wawasan bagi

peneliti terhadap apa yang ditemukan. Penelitian ini menggunakan teknik

analisis data kualitatif model Miles and Huberman. Analisis data dalam

penelitian kualitatif, dilakukan saat pengumpulan data berlangsung, dan

setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat

dilakukan wawancara, peneliti melakukan analisis terhadap jawaban yang

diwawancarai jika jawaban setelah dianalisis terasa belum memuaskan,

maka peneliti akan memberikan pertanyaan lagi hingga diperolehnya data

yang dianggap kredibel. Sugiyono (2010:15) mengatakan bahwa

komponen analisis data terdiri dari:

1. Pengumpulan Data, diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan

untuk mengumpulkan data dari obyek penelitian yang berkaitan erat

dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian. Disini peneliti

mengumpulkan data dari berbagai sumber yang terkait pengaruh

pemekaran kecamatan terhadap Kabupaten Bojonegoro.

Page 70: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

55

2. Reduksi Data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, sedangkan data yang tidak perlu

disortir agar memberikan kemudahan dalam penampilan, menyajikan

dan mencari keterangan yang berguna. Dalam penelitian ini reduksi

data dilakukan melalui analisis data yang diperoleh mengenai

pengaruh pemekaran kecamatan terhadap Kabupaten Bojonegoro.

3. Penyajian data diartikan sebagai data yang dipilih kemudian

dikelompokkan dan disusun menurut kategori yang sejenis untuk

ditampilkan sesuai dengan fokus permasalahan yang dihadapi,

termasuk kesimpulan sementara yang diperoleh pada saat reduksi.

Penyajian-penyajian ini meliputi berbagai jenis matriks, grafik,

jaringan dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan

informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah

dipahami.

4. Menarik kesimpulan atau verifikasi diartikan sebagai proses yang

dilakukan dan disajikan untuk menuju pada kesimpulan akhir untuk

menjawab fokus permasalahan. Kesimpulan dalam penelitian

kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah

ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek

yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah

diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif,

hipotesis atau teori.

Page 71: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

56

Analisis Data

Gambar 1. Komponen Analisis Data

Sumber: Sugiyono (2010: 15)

PengumpulanData

ReduksiData

PenyajianData

Kesimpulan danVerifikasi

Hasil TidakMemuaskan

HasilMemuaskan

Page 72: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum Kabupaten Bojonegoro

Kabupaten Bojonegoro adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur,

Indonesia. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Tuban di utara,

Kabupaten Lamongan di timur, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Madiun, dan

Kabupaten Ngawi di selatan, serta Kabupaten Blora (Jawa Tengah) di barat.

Bagian barat Bojonegoro (perbatasan dengan Jawa Tengah) merupakan bagian

dari Blok Cepu, salah satu sumber deposit minyak bumi terbesar di Indonesia.

Tahun 2016 wilayah Kabupaten Bojonegoro secara administratif Kabupaten

Bojonegoro saat ini terbagi menjadi 28 kecamatan dengan 419 desa dan 11

kelurahan.

Gambar 2. Peta Administratif Kabupaten Bojonegoro

Page 73: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

58

a. Letak dan Posisi Geografis

Wilayah Kabupaten Bojonegoro merupakan bagian dari wilayah

Provinsi Jawa Timur yang secara orientasi berada di bagian paling barat

wilayah Provinsi Jawa Timur dan berbatasan langsung dengan

Kabupaten Blora yang merupakan bagian dari Provinsi Jawa Tengah.

Secara geografis, Kabupaten Bojonegoro berada pada koordinat 6o 59’

sampai 7o 37’ Lintang Selatan dan 112o25’ sampai 112o 09’ Bujur

Timur, dengan jarak + 110 km dari ibu kota provinsi.

b. Keadaan Topografi

Keadaan topografi Kabupaten Bojonegoro didominasi oleh keadaan

tanah yang berbukit yang berada di sebelah selatan (Pegunungan Kapur

Selatan) dan sebelah utara (Pegunungan Kapur Utara) yang mengapit

dataran rendah yang berada di sepanjang aliran Bengawan Solo yang

merupakan daerah pertanian yang subur. Lebih jelas kondisi topografis

di Kabupaten Bojonegoro wilayah Kabupaten Bojonegoro didominasi

oleh lahan dengan kemiringan yang relatif datar. Bahwa 91,26%

wilayah Kabupaten Bojonegoro memiliki kemiringan antara 0-15%.

Permukaan tanah di Kabupaten Bojonegoro rata-rata berada pada

ketinggian dari permukaan laut yang relatif rendah, yaitu berada pada

ketinggian antara 25 - 500 m dari permukaan laut.

2. Gambaran Umum Kecamatan Gayam

Gayam adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Bojonegoro,

Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kec. Gayam dibentuk pada tahun 2013 dari

penggabungan 6 desa dari Kec. Kalitidu yaitu, Desa Sudu, Katur, Cengungklung,

Page 74: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

59

Ngraho, Manukan, dan Beged sedangkan 6 desa dari Kec. Ngasem yaitu Desa

Bonorejo, Mojodelik, Brabowan, Begadon, Manukan dan Gayam.

Kecamatan Gayam berada 45 km arah Barat Daya dari pusat Pemerintah

kabupaten Bojonegoro mempunyai batas-batas Wilayah :

Di sebelah Utara : Kecamatan Malo

Di sebelah Selatan : Kecamatan Ngasem

Di sebelah Timur : Kecamatan Kalitidu

Di sebelah Barat : Kecamatan Purwosari

Luas Wilayah Kecamatan gayam tercatat 53,96 km2 terdiri dari dataran

rendah. Sedangkan peruntukan tanah di Kecamatan gayam meliputi perminyakan

1,2 km2 sawah 5,3 km2, tegalan 10,23 km2, pekarangan 2,52 km2, pemukiman dan

fasilitas umum lainnya 7,02 km2 serta hutan Negara (Perhutani) 5 km2.

Gambar 3. Peta Administratif Kecamatan Gayam

Page 75: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

60

a. Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk Kecamatan gayam pada akhir Desember

2014 berjumlah 32.944 jiwa terdiri dari laki-laki 15.997 jiwa dan

perempuan 16.947 jiwa, dengan rata-rata jumlah anggota rumah

tangga sebesar 3-4 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk per tahun

1,03% dengan kepadatan penduduk 253 jiwa per km2.

Tabel 1. Jumlah penduduk per desa Di Kecamatan Gayam

Tahun 2016

No Desa Jumlah penduduk

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Gayam 3.261 3.165 6.426

2 Begadon 719 721 1.440

3 Ringin tunggal 632 645 1.277

4 Mojodelik 2.156 2.119 4.275

5 Brabowan 735 625 1.360

6 Bonorejo 887 900 1.787

7 Beged 1.237 1.266 2.503

8 Katur 2.256 2.091 4.347

9 Ngraho 1.320 1.373 2.693

10 Sudu 1.162 1.173 2.335

11 Cengungklung 752 771 1.523

12 Manukan 1.460 1.489 2.949

Jumlah 16.577 16.338 32.915

Sumber : Potensi Desa 2017, BPS Kab. Bojonegoro

b. Keadaan Wilayah

Dengan luas wilayah tercatat 53,96 km2, meliputi 12 desa, 39

Dusun, 43 RW dan 174 RT. Desa Gayam merupakan desa terluas.

Page 76: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

61

Sedangkan desa Begadon merupakan Desa terkecil dimana luasnya

hanya 3,10 km2. Secara rinci kondisinya tampak sebagai berikut :

Tabel 2. Luas Wilayah, Banyaknya Dusun, RW dan RT

Dirinci per Desa di Kecamatan Gayam Tahun 2016

No DesaLuas

(km2)Dusun RW RT

1 2 3 4 5 6

1 Gayam 11,01 4 8 40

2 Begadon 1,96 2 4 10

3 Ringin tunggal 1,92 2 4 10

4 Mojodelik 9,65 6 5 21

5 Brabowan 2,12 2 2 8

6 Bonorejo 2,42 2 3 8

7 Beged 1,78 2 6 12

8 Katur 8,43 6 6 26

9 Ngraho 2,87 3 2 14

10 Sudu 3,22 5 7 16

11 Cengungklung 2,04 2 2 11

12 Manukan 2,63 3 3 18

Jumlah 50.05 39 52 194

Sumber : Potensi Desa 2017, BPS Kab. Bojonegoro

c. Struktur Perekonomian Kecamatan Gayam

Struktur perekonomian Kecamatan Gayam sangat didominasi

sektor pertanian dimana 80 % penduduknya bermata pencarian

sebagai petani, sedangkan 20% merupakan sektor pendukung

lainnya meliputi peternakan, perdagangan dan bekerja di proyek

migas. Dimana semakin besar peranan suatu sektor terhadap total

PDRB suatu daerah, maka semakin besar pula pengaruh sektor

tersebut dalam perkembangan perekonomian daerah.

Page 77: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

62

d. Landasan Hukum

Dasar hukum pembentukan Kecamatan Gayam berdasarkan :

1) Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Kecamatan Gayam di Kabupaten

Bojonegoro.

2) Surat Dirjen Pemerintahan Umum Kementerian Dalam

Negeri Tanggal 16 Juli 2012, Nomor 125.1/ 1818/

PUM, Perihal : Penyampaian Kode dan Data Wilayah

Administrasi Pemerintahan Kabupaten Bojonegoro

Provinsi Jawa Timur.

3) Surat Rekomendasi Gubernur Jawa Timur Tanggal 23

Februari 2012 Nomor : 138/ 3600/ 011/ 2012

3. Sumber Daya Aparatur Kecamatan Gayam

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di Kecamatan Gayam didukung

dengan Sumberdaya Aparatur sejumlah 19 orang, dilihat dari kompleksitas dan

mobilitas pekerjaan yang cukup tinggi jumlah aparatur di Kecamatan Gayam

dirasa cukup memadai tetapi seyogyanya ditambah tenaga teknis guna

mendukung kelancaran dalam melaksanakan tugas. Sumber Daya Aparatur

Kecamatan Gayam dilihat dari tabel berikut ini :

Page 78: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

63

Tabel 3. Sumber Daya Staf Kecamatan Gayam

NO NAMA / N I PPANGKAT / GOL

RUANG KETERANGAN

1 2 3 41 HARTONO, S.Sos.MM

19591211 198603 1 024Pembina Tk. IIV/b

CAMAT

2 Drs. NGADENAN. MM19640329 198503 1 019

PembinaIV/a

SEKCAM

3 DIDIK ARIF B, S.Sos.MM19641211 198603 1 014

Penata Tk. IIII/d

KASIPEMERINTAHAN

4MUJIONO19600513 198603 1 018

PenataIII/c

KASI PMD

5 RUSMANI, S. Sos.19640315 198603 1 026

PenataIII/c

KASI TRANTIB

6 TAMSIL, SH19650803 198603 1 018

PenataIII/c

KASI KESRA

7 SUWARTININGSIH, AP19690609 199202 2 002

PenataIII/c

KASI PEL. UMUM

8SRI WAHYUNI19700611 199211 2 001

Penata Muda Tk.IIII/b

KASUBAGKEUANGAN

9SUJARWO,S.SOS.19610108 199203 1 005

PenataIII/c

KASUBAG PROLAP

10 KARIM19640826 199303 1 009

Penata Muda Tk.IIII/b

Staf

11 DIDIK UTOMO19650209 199210 1 001

Pengatur Tk. III/d

Staf

12 ANDIK SETIASAN19850111201001 1 001

Pengatur Muda Tk. III/b

Staf

13 MOCH.EKO CAHYONO.S1980041719 201001 1 004

Pengatur Muda Tk. III/b

Staf

14 SUPRIYANTO19810909 201011 1 004

Pengatur Muda Tk. III/b

Staf

15ANANG DK - SATPOL PP

16FARID IBNU ISKANDAR - SATPOL PP

17 NURWAHYUDI-

SATPOL PP

18 LISSHODIQIN - Honorer

19 SUPONO - Honorer

Sumber : Kantor Kecamatan Gayam, 2017

Sumber daya Aparatur di Kecamatan Gayam dari segi kepangkatan dan

strata pendidikan serta Diklat yang diikuti dapat dilihat dengan jelas pada tabel

Page 79: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

64

berikut ini Adapun Aparatur (SDM) pada Kecamatan Gayam Kabupaten

Bojonegoro adalah :

1. Pejabat Eselon III.b = 1 Orang

2. Pejabat Eselon III.c = 5 Orang

3. Pejabat Eselon III.d = 1 Orang

4. Pejabat Eselon IV.a = 1 Orang

5. Pejabat Eselon IV.b = 1 Orang

6. Staff = 5 Orang

7. Tenaga Honorer = 2 Orang

8. Tenaga Kontrak = 3 Orang

Jumlah = 19 Orang

Dari Jumlah 19 orang Pegawai Negeri Sipil dan kontrak sebagaimana tersebut

diatas, berdasarkan Golongan Kepangkatan, Jenis Kelamin, Tingkat pendidikan

dan Diklat Penjenjangan, keadaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2016

adalah sebagai berikut :

a. Menurut Golongan Kepangkatan :

1) Golongan IV sebanyak = 2 orang

2) Golongan III sebanyak = 8 orang

3) Golongan II sebanyak = 4 orang

4) Golongan I sebanyak = - orang

5) Tenaga Honorer = 2 orang

6) Tenaga Kontrak = 3 orang

Jumlah = 19 orang

b. Menurut Jenis Kelamin

1) Laki-laki sebanyak = 16 orang

2) Perempuan sebanyak = 3 orang

Jumlah = 19 orang

c. Menurut Tingkat Pendidikan

Page 80: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

65

1) S.2 sebanyak = 3 orang

2) S.1 sebanyak = 5 orang

3) D.4 sebanyak = - orang

4) Sarjana Muda sebanyak = - orang

5) SLTA sebanyak = 11 orang

6) SLTP sebanyak = - orang

7) SD sebanyak = - orang

Jumlah = 19 orang

d. Menurut Diklat Penjenjangan

1) Diklatpim III/ SPAMA sebanyak = 2 orang

2) Diklatpim IV / ADUM sebanyak = 7 orang

Jumlah = 9 orang

Dengan ditetapkan Rencana Kerja Kecamatan Gayam Tahun 2017 ini

menuntut adanya peran serta dari aparatur Kecamatan Gayam untuk

pelaksanaanya dalam kegiatan bersama dengan Dinas/ Instansi, serta partisipasi

masyarakat dalam praktek penyelenggaraannnya yang berorientasi pada

penyelenggaraan teknis, administrasi dan operasional.

4. Desa Gayam sebelum Pemekaran Kecamatan

Jumlah penduduk desa gayam pada tahun 2011 sebanyak 5950 jiwa yang

terdiri dari 2800 penduduk berjenis kelamin laki – laki dan 3150 penduduk

berjenis kelamin perempuan dengan jumlah KK sebanyak 2073 KK. Secara

umum penduduk desa gayam jumlah penduduknya yang berjenis kelamin

perempuan lebih dominan daripada jumlah penduduk laki – laki, sebagaimana

terangkum pada tabel jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin berupa angka.

Page 81: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

66

Tabel 4. Jumlah Penduduk Desa Gayam Berdasarkan JenisKelamin

No Jenis Kelamin Jumlah %1

2

Laki-laki

Perempuan

2800

3150

47,06%

52,94%JUMLAH 5950 100%

Sumber : Kantor Desa Gayam 2011

Dari Tabel 6 diatas dapat menjelaskan bahwa jumlah penduduk berjenis

kelamin laki-laki berjumlah 2800 jiwa (47,06%), sedangkan jumlah penduduk

perempuan 3150 jiwa (52,94%). Jumlah penduduk desa Gayam lebih banyak

penduduk berjenis kelamin perempuan daripada penduduk laki-laki.

Tabel 5. Jumlah Penduduk Desa Gayam Berdasarkan TingkatPendidikan Tahun 2011

NO JENIS PENDIDIKAN JUMLAH %1

2

3

4

5

6

7

SD/SEDERAJAT

SLTP/SEDERAJAT

SLTA/SEDERAJAT

DIPLOMA I/II/S.MUDA

Dip. IV/STRATA I/II/III

Belum Tamat SD/ SEDERAJAT

Tidak/Belum Sekolah

1994

1130

657

12

15

850

1292

33,51 %

18,99 %

11,04 %

0,2 %

0,25 %

14,29 %

21,71 %

JUMLAH 5950 100 %Sumber : Kantor Desa Gayam 2011

Berdasarkan Tabel 7, diperoleh bahwa jumlah penduduk desa Gayam

dengan lulusan SD berjumlah 1994 jiwa (33,51%). Lulusan SLTP/Sederajat

berjumlah 1130 jiwa (18,99%), SLTA/Sederajat berjumlah 657 jiwa (11,04%),

Diploma I/II/Sarjana Muda berjumlah 12 jiwa (0,2%), Diploma IV/Strata I/II/III

berjumlah 15 jiwa (0,25%), belum tamat SD/Sederajat berjumlah 850 jiwa

(14,29%), tidak/belum sekolah berjumlah 1.292 jiwa (21,71%). Dari data tersebut

Page 82: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

67

dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan dengan lulusan paling banyak adalah

SD/Sederajat yang mencapai 1994 jiwa atau dengan proporsi 33,51 %. Ditijau

dari fasilitas pendidikan di desa Gayam pada saat itu relatif baik, akan tetapi perlu

adanya peningkatan pendidikan agar tingkat kesejahteraan penduduk meningkat.

Penduduk desa Gayam sejak dahulu banyak yang bermata pencaharian

disektor pertanian selain itu penduduk gayam bermata pencaharian disektor jasa

dan perdagangan seperti yang diungkapkan oleh Bapak Samin, Perangkat Desa

Gayam pada tanggal 24 februari pukul 09.30 WIB :

“Saya sudah menjadi perangkat desa sejak tahun 1983 sampe sekarangdan sekarang saya menjabat sebagai kesra, kalau ditanya bagaimanadesa gayam sebelum dimekarkan jadi kecamatan secara sosial danekonomi ya akan saya jawab semampu saya. Mungkin saya secaraawam menjawab sebelum adanya proyek migas warga desa gayambanyak yang bermata pencaharian sebagai petani, pedagang, dansebagian lagi ada yang bekerja diluar negeri sebagai TKI. Tidak semuapetani disini punya tanah sawah, ada juga yang jadi buruh tani. Merekamau kerja apalagi karena secara pendidikan kurang dan mau tidak mauya harus bertani untuk mencukupi kehidupan. Setelah adanya migasbaru ada perubahan besar di desa gayam ini, para pemuda disini yglulusan SMP dan SMA jadi buruh di proyek migas meskipun buruhkasar gaji mereka sudah cukup mensejahterakan. Kantor desa kami(Desa Gayam) sebelum terjadinya pemekaran kantornya numpangdidesa sebelah karena kantor desa lama kami ambruk dan banyakpembukuan yang rusak dan hilang karena kejadian tersebut hanyabeberapa yang bisa diselamatkan. Warga Gayam yang tanah ataupuntanah sawahnya yang kena pembebasan lahan migas hidupnya berubahdrastis sehingga mampu menyekolahkan anak mereka kejenjang yanglebih tinggi, bisa dibilang banyak orang kaya mendadak danpembangunan didesa sangat pesat seperti yang terlihat sekarang ini”.

5. Desa Gayam setelah Pemekaran

Setelah terjadi pemekaran, desa Gayam yang dahulunya berada dibawah

naungan Kecamatan Ngasem sejak tahun 2012 berada dibawah naungan Kecamatan

Gayam. Pemekaran tersebut dilakukan karena jumlah desa di dua kecamatan

(Ngasem dan Kalitidu) sangat banyak. Selain itu, desa-desa tersebut telah menjadi

Page 83: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

68

lokasi inti dari proses eksplorasi dan eksploitasi migas. Sehingga, tentu

memerlukan pelayanan tersendiri. Dengan pembentukan Kecamatan Gayam di

harapkan dapat tumbuh dan berkembang serta mampu menyelenggarakan otonomi

daerah, serta adanya peningkatan pelayanan publik yang optimal, guna

mempercepat proses terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, disebut

bahwa Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah

yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,

berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam

sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintahan

Kecamatan Gayam sendiri memiliki 12 desa, yang terdiri dari 38 dusun, 47 RW dan

194 RT. Dusun terbanyak ada di desa Mojodelik dan desa Katur sebanyak 6 Dusun,

sedangkan RT dan RW terbanyak terdapat di Desa Gayam sebanyak 8 RW dan 40

RT. Desa Brabowan merupakan desa dengan Jumlah Dusun, RW dan RT paling

sedikit yakni 1 Dusun, 2 RW dan 8 RT. Berikut merupakan diagram yang

menunjukkan banyaknya RT di Kecamatan Gayam.

Gambar 4. Diagram banyaknya RT di Kecamatan Gayam

Page 84: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

69

Dari data statistik yang diperoleh, jabatan kepala desa di Kecamatan Gayam

masih didominasi laki-laki, dari sebanyak 12 kepala desa hanya 2 kades berjenis

kelamin perempuan. Begitu pula untuk jabatan sekretaris desa, sepenuhnya masih

didominasi laki-laki. Pada tahun 2015 jumlah seluruh aparat desa se-kecamatan

Gayam sebanyak 128 Orang. Ditinjau dari tingkat pendidikan Kepala Desa di

Kecamatan Gayam tahun 2015, menunjukkan bahwa paling banyak berpendidikan

SLTA. Berikut merupakan Tabel data pemerintahan Kecamatan Gayam pada

tahun 2015.

Tabel 6. Pemerintahan Kecamatan GayamTahun 2015

Dalam sektor pendidikan penunjang keberhasilan program pendidikan akan

sangat tergantung ketersediaan tenaga guru. Keterbandingan jumlah guru dan

murid dapat dilihat dari besaran angka rasio guru terhadap murid. Rasio guru

terhadap murid adalah perbandingan antara jumlah murid dengan jumlah guru

pada jenjang pendidikan tertentu. untuk mengetahui rata-rata jumlah guru yang

dapat melayani murid di suatu sekolah atau daerah tertentu. Rasio ini

mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar. Di samping itu juga untuk

Page 85: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

70

mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai mutu pengajaran.

Rasio guru murid tahun 2015 untuk tingkat SD adalah 1:15 untuk SLTP sebesar

1:12 dan SMA sebesar 1:18.

Gambar 5. Diagram jumlah Guru dan Murid Kecamatan Gayam2015

Sumber : Dinas Pendidikan, Kab. Bojonegoro 2016

Dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro mencatat jumlah

murid madrasah ibtidaiyah di Kecamatan Gayam sebesar 428 orang dan guru

sebanyak 43 orang, juga tercatat terdapat 6 madrasah ibtidaiyah.

Gambar 6. Diagram jumlah Guru dan Murid Madrasah IbtidaiyahKec. Gayam 2015

Sumber : Kantor Kementerian Agama, Kab Bojonegoro 2016

Page 86: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

71

Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak,

karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh

Kementerian Kesehatan saja. Dengan demikian, seluruh komponen masyarakat

harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi profesi,

organisasi masyarakat pengusaha, masyarakat madani dan masyarakat akar

rumput. Untuk Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat

dan alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu

sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan sampai ke daerah-daerah terpencil

sekalipun.

Tabel 7. Banyaknya Fasilitas Kesehatan Kec. Gayam 2015

Sumber : Puskesmas, Kec. Gayam 2016

Puskesmas Kecamatan Gayam kabupaten Bojonegoro sendiri mencatat

ada sebanyak 40 posyandu dan 1 Puskesmas rawat inap berada di Kecamatan

Gayam. Hanya tersedia 1 dokter umum, 15 bidan dan 5 tenaga kesehatan lainya

yang meliputi perawat dan ahli gizi. Rumah sakit dan apotik terdekat terdapat di

Kecamatan Kalitidu.

Page 87: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

72

Tabel 8. Banyaknya Tenaga Kesehatan dan Dukun Bayi kec. Gayam

Sumber : Puskesmas, Kec. Gayam 2016

Jumlah Seluruh tenaga kesehatan di Kecamatan Gayam hanya berpengaruh

sebesar 0.97 persen dari total seluruh tenaga kesehatan di Kab. Bojonegoro.

Struktur mata pencaharian Kecamatan Gayam berdasarkan sektor, sebelumnya

tidak ada data yang jelas soal mata pencaharian warga kecamatan Gayam kecuali

penjelasan 80% warganya bermata pencaharian sebagai petani dan beberapa

sektor pendukung meliputi peternakan, perdagangan dan bekerja di proyek migas.

Dalam hal pembangunan seperti yang diungkapkan oleh Kasi Pemerintahan

Kecamatan Gayam Bapak Didik Arief dalam wawancara tanggal 08 Februari

2017 pukul 10.30 WIB :

“ Setelah pemekaran kecamatan proses pembangunan dan ekonomi dikecamatan gayam meningkat sangat drastis, proses urusan administrasiataupun surat menyurat begitu mudah karena masyarakat KecamatanGayam khususnya tidak perlu jauh-jauh ke kecamatan Ngasem ataupunKalitidu yang lokasinya jauh dari sini sebelum terjadinya pemekaran.Untuk lebih jelasnya peningkatan pembangunan di kecamatan Gayamsudah bisa dilihat dari data yang anda dapat yaitu statistik dalam angkakecamatan Gayam. Semua kelancaran pembangunan yang terjadi di sinikarena juga hasil kerja sama pemerintah dan perusahaan tambangtentunya karena kecamatan Gayam sebagai daerah penghasil ”

Page 88: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

73

6. Rencana Strategis (RenStra) Kec. Gayam 2013-2019

Undang – Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional dan Undang – Undang No. 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 8 Tahun 2008

tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah yang mengamanatkan adanya dokumen

perencanaan pembangunan daerah berupa Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah ( RPJM Daerah ) yang merupakan penjabaran dari visi, misi,

dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJP Daerah ) dan memperhatikan RPJM

Nasional.

Selanjutnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM

Daerah) tersebut akan dijadikan sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) pada setiap tahunnya dan juga dijadikan pedoman

bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) dalam penyusunan Rencana

Strategis (Renstra) SKPD. Renstra SKPD dengan berpedoman pada RPJM

Daerah memuat program strategis, visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis

kebijakan SKPD, rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran

dan pendanaan indikatif SKPD serta indikator sasaran SKPD. Renstra SKPD

sebagai satu bentuk perencanaan strategis disusun melalui proses yang dilakukan

secara sistematis dan berkelanjutan dengan memanfaatkan sebanyak – banyaknya

pengetahuan yang antisipatif, mengorganisasikan secara sistematis usaha – usaha

melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik

yang terorganisasi dan sistematis pula. Renstra SKPD merupakan integrasi antara

Page 89: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

74

pengelolaan kegiatan sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu

menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis baik lokal, regional,

nasional maupun global dengan tetap berada dalam tatanan sistem manajemen

nasional.

Renstra SKPD Kecamatan Gayam Tahun 2014-2018 merupakan salah satu

upaya Kecamatan Gayam untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam

melaksanakan program pembangunan serta untuk selalu melakukan perubahan

kearah perbaikan dalam suatu tahapan yang konsisten dan berkelanjutan sehingga

dapat meningkatkan akuntabiltas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil.

Dengan demikian Renstra Kecamatan Gayam Tahun 2013-2018 merupakan

kebutuhan nyata untuk mengantisipasi berbagai persoalan aktual yang akan

dihadapi oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini terkait pula dengan

pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban pemerintah daerah

yang tepat, jelas dan legitimate yang diperlukan sebagai prasyarat

terselenggaranya good governance. Dengan demikian maka penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan di daerah dapat berlangsung secara berdaya

guna, bersih dan bertanggung jawab.

a. Analisa Lingkungan Strategis

Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro dalam melaksanakan visi

dan misinya senantiasa dipengaruhi oleh lingkungan yang bersifat

strategis, yakni situasi, kondisi, keadaan, peristiwa dan pengaruh-pengaruh

yang mempengaruhi perkembangan pencapaian tujuan dan sasaran

pembangunan. Secara terstruktur, lingkungan strategis dimaksud terdiri

atas dua komponen utama yaitu lingkungan internal dan lingkungan

Page 90: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

75

eksternal. Lingkungan internal terdiri atas dua faktor strategis, yakni faktor

kekuatan yang dapat didayagunakan untuk mewujudkan tujuan dan

sasaran, serta faktor kelemahan yang apabila tidak diatasi dapat menjadi

kendala bagi upaya mewujudkan tujuan dan sasaran.

Sedangkan lingkungan eksternal juga terdiri dari dua faktor yakni

faktor peluang yang berada di luar struktur dan dapat didayagunakan

untuk mewujudkan tujuan dan sasaran, serta faktor tantangan atau

ancaman yang harus diintervensi dalam rangka mewujudkan sasaran

pembangunan daerah. Hasil analisis terhadap faktor-faktor strategis

tersebut dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,

Opportunities dan Threats), akan menghasilkan faktor-faktor kunci

keberhasilan yakni faktor yang sangat penting dan menentukan dalam

upaya mewujudkan tujuan dan sasaran.

b. Faktor Internal Kekuatan (Strenght)

1) Pelaksanaan otonomi daerah sebagaimana implementasi Undang-undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah serta Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan telah membuka

peluang untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

2) Adanya pelimpahan kewenangan kepada Camat sebagaimana

diamanatkan dalam Peraturan Bupati Bojonegoro nomor 14 tahun 2010,

sehingga kecamatan memiliki peran dan kedudukan yang penting baik

dalam pelaksanaan tugas-tugas pendelegasian maupun fungsi pelayanan.

3) Adanya suasana yang kondusif sehingga menciptakan iklim yang positif

bagi pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan.

Page 91: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

76

4) Pembagian tugas pokok dan fungsi yang jelas yang dapat dioptimalkan

untuk mendukung peningkatan penyelenggaraan pemerintahan dan

pelaksanaan pembangunan .

c. Kelemahan (Weaknesses)

1) Masih belum optimalnya kinerja pegawai dilihat dari aspek efektivitas,

efesiensi dan akuntabilitas, sehingga mempengaruhi kualitas

penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan terhadap masyarakat serta

pemberdayaan;

2) Jumlah personel yang dimiliki masih belum memadai dan kemampuan

yang dimiliki tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi;

3) Masih belum optimalnya penetapan program dan sasaran kegiatan

sehingga dapat mempengaruhi pelaksanaan capaian target organisasi ;

4) Masih belum optimalnya usaha untuk meningkatkan kualitas sumber

daya manusia sehingga dapat mengurangi kualitas penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan publik.

d. Faktor Eksternal Peluang (Opportunities)

1) Stabilitas keamanan, ketentraman dan ketertiban kecamatan dan daerah

yang cukup kondusif untuk mendukung pelaksanaan pemerintahan

daerah di tingkat kecamatan;

2) Partisipasi aktif masyarakat dalam setiap kegiatan pembangunan daerah

maupun pembangunan Desa;

3) Adanya koordinasi yang baik dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah

Propinsi, dan Pemerintah Kabupaten serta Pemerintah Desa, yang dapat

Page 92: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

77

dikembangkan untuk peningkatan penyelenggaraan pemerintahan dan

pelayanan pada masyarakat;

4) Koordinasi antar stake holder yang berkepentingan terjalin baik, yaitu

antar dinas/instansi satu atap, lintas sektor maupun swasta demi

terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan dan pemberian pelayanan;

5) Partisipasi dari organisasi sosial, politik dan kemasyarakatan serta

lembaga-lembaga non pemerintah yang dapat dijadikan mitra dalam

mewujudkan tata kepemerintahan dan pemberdayaan serta pelayanan

terhadap masyarakat yang baik;

6) Potensi yang dimiliki Kecamatan Kanor baik di sektor ekonomi,

pertanian, perkebunan, maupun industri yang didukung dengan

pembangunan sektor migas dapat dijadikan pendorong pelaksanaan

pembangunan baik di Kecamatan maupun di tingkat Desa;

e. Ancaman/Tantangan (Threats)

1) Kualitas sumber daya manusia perangkat desa yang kurang optimal

sehingga pemerintahan dan pelayanan masyarakat belum terlaksana

secara maksimal;

2) Sarana dan prasarana di kecamatan dan desa yang kurang mendukung

untuk pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan pada

masyarakat secara maksimal.

3) Globalisasi teknologi informasi , kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi serta dampak industrialisasi sektor migas berpotensi

mempengaruhi karakter dan budaya lokal;

Page 93: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

78

4) Potensi yang dimiliki belum dioptimalkan pemanfaatannya, sehingga

banyak yang belum terkelola dengan baik dan belum bisa dijadikan

komoditas andalan desa maupun kecamatan.

f. Faktor – Faktor Kunci Keberhasilan

Faktor-faktor kunci keberhasilan merupakan faktor-faktor yang sangat

berperan dalam pencapaian keberhasilan organisasi yang mencakup bidang

atau aspek dari misi dimana didalamnya sangat tergantung pada keberhasilan

kinerja. Faktor-fakor kunci keberhasilan ini ditetapkan dengan terlebih dahulu

menganalisis lingkungan internal dan eksternal. Dengan menggunakan

pendekatan analisis SWOT, yakni dengan langkah-langkah analisis asumsi

startegis dan analisis pilihan asumsi strategis, maka dapat ditetapkan faktor-

faktor kunci keberhasilan upaya pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan di

Kecamatan Gayam sebagai berikut:

1) Melaksanakan otonomi daerah sesuai dengan amanat Undang-undang

yang berlaku dan mengimplementasikan kebijakan reformasi

administrasi publik untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan

yang mantap dan dinamis serta memberdayakan masyarakat guna

meningkatkan pertumbuhan ekonomi;

2) Meningkatkan kualitas dan keahlian sumberdaya manusia yang ada guna

membentuk aparat yang profesional untuk meningkatkan

penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat;

3) Mengoptimalkan pemanfaatan dan meningkatkan sarana dan prasarana

yang tersedia untuk meningkatkan peningkatan penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan publik.

Page 94: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

79

4) Menggali potensi baik alam, maupun industri kreatif yang belum dikelola

dengan baik untuk meningkatkan perumbuhan ekonomi masyarakat

melalui peningkatan kompentensi Pemerintahan Desa terhadap

pengelolaan Sumber Pendapatan Desa dan meningkatkan pemberdayaan

masyarakat desa.

5) Mencari terobosan dan stimulus baik dari pemerintah maupun pihak lain

dalam rangka pengembangan potensi dan optimalisasi perekonomian

desa, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian

masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan.

6) Meningkatkan peran dan pemahaman pemerintah desa dalam rangka

pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat desa maupun sebagai

kesatuan hukum yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab

dalam penyelenggaraan pemerintahan, sehingga mampu menjadikan

pemerintahan desa sebagai tujuan diperolehnya pelayanan yang baik dan

profesional.

g. Visi, Misi dan Sasaran Strategi dan Kebijakan

Menyikapi dinamika perkembangan serta tuntutan akan pelayanan

prima dari masyarakat, maka diperlukan peran dan fungsi setiap unit kerja

pemerintah daerah yang semakin optimal dengan bertumpu pada paradigma

pemberdayaan masyarakat. Oleh karenanya, peranan setiap unit kerja pada

saat ini sangat strategis sebagai fasilitator, moderator dan inovator dalam

pelaksanaan pembangunan, sehingga dituntut untuk lebih mampu mengelola

perubahan yang semakin kompleks dan cepat. Kecamatan Gayam dalam

menetapkan visinya didasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013

Page 95: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

80

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014-2018, yakni Terwujudnya Pondasi

Kabupaten Bojonegoro yang Produktif, Berdaya Saing, Adil, Sejahtera dan

Berkelanjutan.

1) Visi

Visi adalah cara pandang jauh ke depan yang di dalamnya

mencerminkan apa yang ingin dicapai dan ke mana organisasi akan

diarahkan pada akhir perencanaan. Untuk melaksanakan wewenang dan

tanggung jawab tersebut serta berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi,

maka, visi Kecamatan Gayam adalah :

“kebangkitan menuju kecamatan gayam yang sejahtera,

madani dan berdaya saing”

Makna Visi :

Pertama : Profesional, mengandung makna bahwa sebagai

aparatur memiliki tingkat kemampuan, pemahaman

aturan/prosedur kemahiran dan kearifan dalam

memberikan pelayananan kepada masyarakat

berdasarkan ilmu pengetahuan dan pengalaman

serta berpegang teguh pada etika profesi, memiliki

self control dan berprestasi pada mutu/kualitas

kinerja dengan cara kerja yang lebih efisien, efektif.

Kedua : Responsif, mengandung makna bahwa sebagai

aparatur dituntut memiliki kepekaan/daya tanggap

yang tinggi atas permasalahan dan tuntutan

Page 96: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

81

masyarakat, cepat bertindak dan cepat menyesuaikan

(dengan lingkungan dan tuntutan),

aspiratif/akomodatif, kondusifitas wilayah dan

keinginan untuk memberi pelayanan terbaik

(pelayanan prima).

Ketiga : Efektif, mengandung makna bahwa sebagai

aparatur dituntut memiliki peran fungsi koordinatif,

sinkronisasi dan sinergitas dari stakeholder.

Keempat : Inovatif, mengandung makna bahwa aparatur

dituntut mampu mengembangkan kreatifitas dalam

pengembangan potensi sumber daya dalam proses

perencanaan yang baik guna menjawab tantangan

yang semakin komplek kedepan.

2) Misi

Misi merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai

tujuan organisasi sesuai dengan visi yang ditetapkan.Oleh karena itu, misi

Kecamatan Gayam adalah :

a) Meningkatkan disiplin, motivasi kerja dan kinerja aparatur

Kecamatan dan Desa untuk menciptakan aparatur yang bersih,

cerdas, tanggap ikhlas dan bertanggung jawab sehingga mampu

memberikan pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan publik.

b) Meningkatkan kualitas pelayanan dalam penyelenggaraan

Pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan kemasyarakatan

Page 97: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

82

guna terwujudnya ketentraman, ketertiban dan kesejahteraan

masyarakat.

c) Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait

untuk kelancaran penyelenggaraan Pemerintahan, pelaksanaan

pembangunan dan pembinaan kehidupan masyarakat.

d) Menggerakkan semangat warga masyarakat agar lebih pro aktif dan

produktif dalam mengelola potensi yang dimiliki serta

meningkatkan pemberdayaan masyarakat, semangat gotong royong

dan menempatkan masyarakat sebagai subyek dalam setiap

program pembangunan sehingga masyarakat lebih aktif dalam

memberikan dukungan, partisipasi dan peran sertanya.

e) Meningkatkan upaya pengkajian, pengendalian dan evaluasi kinerja

secara akuntabel.

h. Tujuan dan Sasaran

1) Tujuan

Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari

pernyataan misi yang dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu)

sampai dengan 5 (lima) tahun. Dengan diformulasikannya tujuan strategis

ini maka Kecamatan Gayam dapat secara tepat mengetahui apa yang harus

dilaksanakan dalam memenuhi visi dan misinya untuk waktu satu sampai

dengan lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya

daerah dan kemampuan yang dimiliki baik aktual maupun potensial.

Sasaran Strategis merupakan bagian integral dalam proses perencanaan

strategis dan merupakan dasar yang kuat untuk mengendalikan dan

Page 98: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

83

memantau pencapaian kinerja serta menjamin lebih suksesnya pelaksanaan

rencana jangka panjang secara menyeluruh. Sasaran – sasaran yang

ditetapkan sepenuhnya mendukung pencapaian tujuan strategis yang

terkait. Dengan demikian apabila seluruh sasaran yang ditetapkan telah

dicapai diharapkan bahwa tujuan strategis terkait juga telah dapat dicapai.

Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan

tersebut perlu ditetapkan tujuan Pemerintah Kec. Gayam, yang ditempuh

melalui penetapan beberapa sasaran yang satu dengan yang lainnya saling

terkait, tujuan yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

Misi 1 : Meningkatkan disiplin, motivasi kerja dan kinerja aparatur

Kecamatan dan Desa untuk menciptakan aparatur yang bersih,

cerdas, tanggap ikhlas dan bertanggung jawab sehingga mampu

memberikan pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan publik.

Tabel 9. Misi 1Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target

1 2 3 4

Meningkatkan kemam-puan dan

profesionalitas tenaga aparatur

yang mampu memberikan

pelayanan yang berorientasi pada

kepuasan publik

Meningkatnya

kualitas SDM

aparatur pelaksana

1) Proporsionalitas ratio

tenaga apara-tur sesuai

disiplin ilmu

2) Partisipasi aktif dalam

pelaksanaan diklat teknis

3) Dukungan fasilitas sarana

prasarana operasional tugas

4) Prosentase kemampuan

aparatur dalam

mengoperasikan personal

komputer.

50 %

80 %

70 %

80 %

80

Page 99: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

84

Misi 2 : Meningkatkan kualitas pelayanan dalam penyelenggaraan

Pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan kemasyarakatan

guna terwujudnya ketentraman, ketertiban dan kesejahteraan

masyarakat.

Tabel 10. Misi 2

Misi 3 : Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait untuk

kelancaran penyelenggaraan Pemerintahan.

Tabel 11. Misi 3Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target

1 2 3 4

Mewujudkan

hubungan kerja yang

sinergis dan harmonis

dengan instansi

terkait.

Terwujudnya

penyelenggaraan

pemerintahan yang dinamis,

sinergis dan terkoordinir

Tingkat partispasi instansi

vertikal dalam rangka

koordinasi antar lembaga.

80 %

MISI 4 : Menggerakkan semangat warga masyarakat agar lebih pro aktif dan

produktif dalam mengelola potensi yang dimiliki serta meningkatkan

pemberdayaan masyarakat, semangat gotong royong dan

menempatkan masyarakat sebagai subyek dalam setiap program

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target

1 2 3 4

Mewujudkan

ketentraman, ketertiban

dan Perlindungan

masyarakat

Terwujudnya

kehidupan yang

harmonis di

masyarakat

1) Berkurangnya tingkat

komplain masyarakat

terhadap pelayananan publik

2) Penanganan pengaduan

masyarakat.

3) Penurunan tingkat

permasalahan yang dilatar

belakangi kepentingan

90%

100%

90%

Page 100: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

85

pembangunan sehingga masyarakat lebih aktif dalam memberikan

dukungan, partisipasi dan peran sertanya.

Tabel 12. Misi 4Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target

1 2 3 4

Peningkatan

pemberda-yaan

Masyarakat dalam

setiap program

pembangunan dan

pengelolaan potensi

yang dimiliki

Terwujudnya kesadaran

masyarakat dalam

berpartisipasi diberbagai

kegiatan pembangunan

dan pengelolaan potensi

yang dimiliki

Terlaksananya Pembinaan

kepada masyarakat untuk

pengelolaan potensi yang

dimiliki

90 %

MISI 5 : Meningkatkan upaya pengkajian, pengendalian dan evaluasi kinerja

secara akuntabel

Tabel 13. Misi 5Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target

1 2 3 4

Mewujudkan

akuntabilitas

pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi

1. Terwujudnya

efektifitas

indikator kinerja

hasil

pembangunan

Keselarasan perencanaan

dengan pelaksanaan

pembangunan

80 %

2. Meningkatnya

akuntabilitas

kinerja organisasi

1) Tersusunnya laporan kinerja

Kecamatan Gayam

2) penerapan Standar

Pelayanan Publik (SPP)

3) Tertib administrasi

pertanggungjawaban

100 %

100 %

100 %

i. Arah Kebijakan

Kebijakan adalah merupakan kumpulan keputusan yang menentukan

secara teliti tentang bagaimana strategi akan dilaksanakan, atau dengan kata

Page 101: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

86

lain kebijakan merupakan pedoman pelaksanaan tindakan atau kegiatan

tertentu. Kebijakan juga merupakan keputusan yang mengatur suatu

mekanisme tindakan lanjutan untuk pelaksanaan pencapaian tujuan.

Berdasarkan makna kebijakan tersebut maka arah kebijakan dalam rangka

pencapaian tujuan dan sasaran organisasi Kecamatan Gayam Tahun 2014-

2018, dapat diuraikan sebagai berikut :

Tujuan 1 : Meningkatkan kemampuan dan profesionalitas tenaga aparatur

yang mampu memberikan pelayanan yang berorientasi pada

kepuasan publik.

Tabel 14. Tujuan 1Sasaran Indikator Sasaran Arah Kebijakan

1 2 3

Meningkatnya kualitas

SDM aparatur

pelaksana

1) Proporsionalitas ratio tenaga

aparatur sesuai disiplin ilmu

2) Partisipasi aktif dalam pelaksanaan

diklat diklat tehnis

3) Dukungan fasilitas sarana

prasarana operasional tugas

Meningkatkan kapa-

bilitas dan kualitas SDM

aparatur Kecamatan

Gayam

Tujuan 2 : Mewujudkan ketentraman, ketertiban dan Perlindungan masyarakat.

Tabel 15. Tujuan 2Sasaran Indikator Sasaran Arah Kebijakan

1 2 3

Terwujudnya

kehidupan yang

harmonis di

masyarakat

1) Berkurangnya tingkat

komplain masyarakat terhadap

pelayananan publik

2) Penanganan pengaduan

masyarakat.

3) Penurunan tingkat

permasalahan yang dilatar

belakangi kepentingan

Mendorong aparatur agar lebih

responsif dan empati dalam

menyelesaikan permasalahan .

Page 102: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

87

Tujuan 3 : Mewujudkan hubungan kerja yang sinergis dan harmonis dengan

instansi terkait.

Tabel 16. Tujuan 3Sasaran Indikator Sasaran Arah Kebijakan

1 2 3

Terwujudnya

penyelenggaraan

pemerintahan yang

dinamis, sinergis dan

terkoordinir

Tingkat partispasi instansi

vertikal dalam rangka

koordinasi antar lembaga.

1) Meningkatkan kuantitas dan

kualitas rapat koordinasi

2) Melibatkan instansi terkait

dalam setiap penyelenggaraan

kegiatan

Tujuan 4 : Peningkatan pemberdayaan Masyarakat dalam setiap program

pembangunan dan pengelolaan potensi yang dimiliki.

Tabel 17. Tujuan 4Sasaran Indikator Sasaran Arah Kebijakan

1 2 3

Terwujudnya kesadaran

masyarakat dalam

berpartisipasi

diberbagai kegiatan

pembangunan dan

pengelolaan potensi

yang dimiliki

Terlaksananya Pembinaan

kepada masyarakat untuk

pengelolaan potensi yang

dimiliki

1) Meningkatkan peran

aktif masyarakat dalam

kegiatan pembangunan

2) Melaksanakan

optimalisasi atas

berbagai potensi yang

dimiliki.

3) Memberikan bantuan

melalui stimulus

program yang

meningkatkan

pendapatan masyarakat

Page 103: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

88

Tujuan 5 : Mewujudkan akuntabilitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Tabel 18. Tujuan 5Sasaran Indikator Sasaran Arah Kebijakan

1 2 3

1)Terwujudnya

efektifitas

indikator kinerja

hasil

pembangunan

Keselarasan perencanaan

dengan pelaksanaan

pembangunan

Meningkatkan akuntabilitas

pelaksanaan tugas Kecamatan

Gayam sesuai TUPOKSI

yang telah ditentukan

2)Meningkatnya

akuntabilitas

kinerja organisasi

1) Tersusunnya laporan

kinerja Kecamatan

Gayam

2) penerapan Standar

Pelayanan Publik

(SPP)

3) Tertib administrasi

pertanggungjawaban

j. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok

Sasaran, Pendanaan Indikatif

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran terkait dengan visi dan

misi, maka dilakukan upaya-upaya yang ditempuh melalui Kebijakan dan

program yang telah dipilih. Hal ini diharapkan agar dengan alternatif terpilih

dari berbagai kebijakan dan program yang ada, akan memperoleh hasil yang

maksimal efektif dan efisien.

1) Program dan Kegiatan

Berdasarkan kebijakan dan program kerja yang telah dikemukakan

terdahulu, maka untuk merealisasikannya diperlukan kegiatan-kegiatan

yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat, sehingga dapat

Page 104: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

89

berdaya guna dan berhasil guna. Untuk Tahun 2013 kegiatan-kegiatan

yang dilaksanakan oleh Kecamatan Gayam melalui program-program

sebagai berikut :

a) Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran

i. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.

ii. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor

iii. Penyediaan jasa administrasi keuangan

iv. Penyediaan alat tulis kantor

v. Rapat Koordinasi dan Konsultasi dalam dan luar daerah

vi. Monitoring dan evaluasi kegiatan kecamatan

vii. Penunjang pelaksana Tugas Pokok Bidang pemerintahan,

Pembangunan dan Pelayanan Umum.

b) Program peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

i. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor

ii. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

iii. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

c) Program peningkatan disiplin aparatur

i. Pengadaan pakaian khusus hari – hari tertentu

d) Program pengembangan data/informasi/statistik daerah

i. Program penyusunan dan pengumpulan data/statistik daerah

e) Program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan

i. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) melalui

UPK

Page 105: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

90

f) Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam

pembangunan

i. Pembinaan administrasi dan pelaksanaan 10 Program Pokok

PKK baik kepada TP.PKK Desa maupun Kecamatan.

g) Program Pengembangan Administrasi Kependudukan

i. Implementasi Sistem Administrasi Kependudukan

(membangun, updating, dan pemeliharaan)

Kegiatan-kegiatan tersebut di atas didukung oleh dana yang bersumber

dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bojonegoro

Tahun 2014, dengan jumlah alokasi dana secara keseluruhan sebesar Rp.

329.746.025,00- (lima ratus dua puluh lima juta enam puluh dua ribu rupiah)

Secara keseluruhan kegiatan-kegiatan tersebut disajikan dalam RENCANA

KINERJA TAHUN 2014 Kecamatan Gayam, sebagaimana Formulir Rencana

Kinerja Tahunan (Form. RKT) terlampir.

k. Indikator Keberhasilan Pencapaian

Indikator keberhasilan pencapaian dalam setiap kegiatan dapat

diketahui dari indikator kinerja masing-masing kegiatan tersebut. Indikator

kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat

pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Kecamatan Gayam dalam

menetapkan pengukuran kinerja mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 7

Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) serta

berpedoman pada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN)

Nomor : 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan AKIP,

Page 106: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

91

yaitu dengan indikator kinerja kegiatan terdiri dari Indikator-indikator

masukan, keluaran, dan hasil.

1) Masukan (Inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar

pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan dalam rangka

menghasilkan Outputs.

2) Keluaran (Outputs) adalah segala sesuatu berupa produk/ jasa baik

berupa fisik maupun non fisik sebagai hasil langsung dari

pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan yang

digunakan.

3) Hasil (Outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan

berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah dan

merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/ jasa dapat

memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

Dengan penetapan indikator tersebut dapat diketahui sampai sejauh

mana keberhasilan pencapaian sasaran karena indikator kinerja tersebut

adalah merupakan ukuran kinerja atau ukuran keberhasilan program dan

kegiatan yang telah ditetapkan.

l. Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran

RPJMD

Penetapan indikator kinerja berguna untuk mengukur kinerja atau

keberhasilan organisasi oleh karena itu penetapan indikator kinerja

merupakan syarat penting untuk menetapkan rencana strategis organisasi. Hal

ini disebabkan karena indikator kinerja dapat dijadikan sebagai media

perantara untuk memberikan gambaran tentang prestasi organisasi yang

diharapkan pada masa yang akan datang.

Kinerja organisasi pada dasarnya dapat digambarkan melalui tingkat

capaian sasaran organisasi dan tingkat efisiensi dan efektivitas pencapaian

Page 107: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

92

sasaran dimaksud. Dengan demikian indikator sasaran yang diharakan dapat

menggambarkan tingkat pencapaian kinerja organisasi haruslah benar-benar

dapat menggambarkan keadaan unit kerja secara riil. Sebagai sebuah alat ukur

maka dalam menetapkan indikator kinerja haruslah memenuhi kriteria

sebagai berikut :

1) Terkait dengan upaya pencapaian sasaran

2) Menggambarkan hasil pencapaian program

3) Memfokuskan pada hal-hal utama, penting dan merupakan prioritas

4) Terkait dengan pertanggungjawaban

Secara rinci penetapan indikator kinerja program Kecamatan Gayam dapat

diuraikan sebagai berikut :

Page 108: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

93

Tabel 19. Kinerja HasilProgram Indikator Kinerja Hasil (Outcome)

1. Program Peningkatan Sumber Daya

Aparatur

2. Program Peningkatan pengembangan

sistem pelaporan capaian kinerja dan

keuangan

3. Program Pembinaan dan fasilitasi

pengelolaan Keuangan Daerah

4. Program Peningkatan Kanoritas

Aparatur Pemerintahan Desa

- Meningkatnya Pemahaman Sumber Daya Aparatur mengenai

peraturan perundang-undangan dan kedisiplinan kinerja

- Meningkatnya kemampuan dan ketrampilan sumber daya aparatur

dalam pelaksanaan tugas

- Mantapnya penerapan sistem administrasi keuangan

- Meningkatnya akuntabilitas administrasi keuangan

- Meningkatnya pelaporan secara tepat waktu

- Penyusunan APBdes sesuai peraturan perundangan yang berlaku dan

tepat waktu

- Terlaksananya mekanisme pemerintahan desa secara tertib.

- Meningkatnya pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan aparatur

pemerintahan desa

5. Program Pemantapan Otonomi Daerah

6. Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

7. Program Peningkatan Kualitas

Pelayanan Publik

8. Program Peningkatan Pemahaman

Masyarakat Desa akan Peraturan

Perundang-Undangan

- Meningkatnya efektivitas dan efesiensi birokrasi dalam pelaksanaan

tugas

- Meningkatnya pemenuhan ketersediaan sarana dan prasarana fisik

pemerintahan desa

- Menurunya tingkat komplain masyarakat terhadap kualitas pelayanan

publik

- Meningkatnya derajat penerapan prinsip-prinsip tata pemerintahan

yang baik dalam pelayanan publik

- Meningkatnya ketaatan masyarakat terhadap berbagai peraturan

perundang-undangan yang berlaku

- Terwujudnya kondisi yang memungkinkan masyarakat meningkatkan

partisipasinya dalam pembangunan desa

Rencana Strategis Kecamatan Gayam dalam penyusunannya selalu

berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten

Bojonegoro yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati

Bojonegoro selama 5 (lima) tahun mendatang sampai dengan berakhirnya masa

jabatan Bupati Bojonegoro dimana dalam penyusunannya selalu memperhatikan

RPJM Provinsi Jawa Timur dan RPJM Nasional agar kerangka Pembangunan

Kabupaten Bojonegoro tetap sinkron dengan rencana pembangunan regional

maupun nasional. Rencana Strategis Kecamatan Gayam memuat Visi, Misi,

Tujuan, Strategi Kebijakan, Program dan Kegiatan Pokok pembangunan yang

disesuaikan dengan Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Gayam sehingga

Page 109: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

94

nantinya dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas dari Kecamatan

Kanor selama 5 (lima) tahun mendatang.

Dalam rangka menjaga akuntabilitas dan kesinambungan dalam

pelaksanaan program maka Kecamatan Gayam harus melaporkan pencapaan

tujuan dan sasaran kepada para stakeholders yang dituangkan dalam bentuk

laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang didahului dengan proses

pnyusunan recana kinerja dan pengukuran kinerja. Namun demikian sebagai suatu

pedoman dalam pelaksanaan program Rencana Strategis ini masih memerlukan

penyempurnaan-penyempurnaan lebih lanjut di masa yang akan datang. Oleh

karena itu masukan-masukan positip bagi penyempurnaan Rencana Strategis ini

agar tujuan penyusunan Rencana Strategis ini dapat tercapai dengan lebih baik

lagi

7. Rencana Kerja (Renja) Kec. Gayam 2017

Penyusunan Rencana Kerja SKPD Kecamatan Gayam Tahun Anggaran

2017 telah sesuai dengan peraturan perundang undangan baik Undang-Undang

maupun Peraturan Pemerintah, dan telah sesuai KUPPS yang telah mendapat

evaluasi dari Gubernur Jawa timur. Penetapan tujuan dan sasaran organisasi

didasarkan pada factor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah

penetapan visi dan misi. Tujuan dan sasaran dirumuskan dalam bentuk yang lebih

tepat dan terarah dalam rangka mencapai visi dan misi.

Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan

misi yang dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5

(lima) tahun. Dengan diformulasikannya tujuan strategis ini maka Kecamatan

Gayam dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan dalam

Page 110: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

95

memenuhi visi dan misinya untuk waktu satu sampai dengan lima tahun ke depan

dengan mempertimbangkan sumber daya daerah dan kemampuan yang dimiliki

baik aktual maupun potensial.

Sasaran dari Kecamatan Gayam merupakan bagian integral dalam proses

perencanaan strategis dan merupakan dasar yang kuat untuk mengendalikan dan

memantau pencapaian kinerja serta menjamin lebih suksesnya pelaksanaan

rencana jangka secara menyeluruh. Sasaran – sasaran yang ditetapkan sepenuhnya

mendukung pencapaian tujuan strategis yang terkait. Dengan demikian apabila

seluruh sasaran yang ditetapkan telah dicapai diharapkan bahwa tujuan strategis

terkait juga telah dapat dicapai.

Adapun bentuk tujuan dan sasaran yang akan dicapai sebagai wujud dari jalannya

misi guna mewujudkan visi adalah sebagai berikut :

a. Tujuan

1) Meningkatnya profesionalitas aparatur Kecamatan Gayam dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan yang mantap dan

dinamis.

2) Meningkatnya proses pembangunan di kecamatan melalui dorongan

dari kecamatan.

3) Meningkatnya kualitas dan mutu sarana dan prasarana pendukung

penyelenggara pemerintahan.

4) Mewujudkan keamanan dan ketertiban umum dalam kehidupan

bermasyarakat.

5) Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan umum.

Page 111: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

96

6) Terwujudnya peranan perempuan sebagai faktor penyangga

keberhasilan bidang sosial ekonomi.

7) Terwujudnya lingkungan kecamatan yang bersih, asri dan rapi.

b. Sasaran

1) Meningkatnya kualitas sumber daya manusia aparat kecamatan dan

pemerintah desa serta meningkatkan partisipasi aktif masyarakat

desa dalam rangka pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.

2) Adanya koordinasi antara kecamatan dengan unit pelaksana teknis

dinas kabupaten di kecamatan dalam pembangunan di segala sektor.

3) Terwujudnya koordinasi pembangunan khususnya di sektor

pertanian.

4) Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pemerintahan.

5) Terwujudnya kehidupan yang harmonis di masyarakat.

6) Terwujudnya masyarakat yang sadar hukum.

7) Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang koordinatif dan

dinamis.

8) Terwujudnya organisasi/kelompok perempuan

9) Terlaksananya kegiatan Intap di Kecamatan Gayam

Dengan memperhatikan Tugas Pokok dan Fungsi yang dimiliki serta

kondisi dan proyeksi yang diinginkan ke depan untuk menghadapi tantangan

di masyarakat maka visi Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro adalah :

“Terwujudnya kegiatan pelayanan terpadu secara cepat, tepat dan

bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat .”

Page 112: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

97

Pernyataan visi di atas dimaksudkan untuk menjadikan Kecamatan

Gayam sebagai lembaga yang berkompeten dalam pelayanan prima dan

professional kepada masyarakat dengan tetap memperhatikan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sesuai dengan tuntutan lokal, Nasional dan

global dalam melayani masyarakat dengantranspran, akuntabel dan partisipatif

untuk mendukung terwujudnya Kabupaten Bojonegoro yang makmur dan

sejahtera serta matoh dalam pelayanan kepada masyarakat.

c. Misi

Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh Instansi

Pemerintah , sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan

pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang

berkepentingan mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran instansi

pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan. Misi pembangunan

Kecamatan Gayam mengacu pada Visi yang ingin diwujudkan yaitu Out

Come yang ingin dicapai adalah indeks pembangunan manusia, untuk itu

dirumuskannya dalam 7 (tujuh) sektor pokok dan sektor lainnya sebagai

komplementer antara lain dapat diuraikan sebagi berikut :

1) Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan serta pemberdayaan

masyarakat yang mantap dan dinamis yang didukung oleh aparat

pemerintah yang profesional;

2) Mendorong terciptanya pembangunan di wilayah kecamatan;

3) Meningkatkan sarana dan prasarana pemerintahan;

4) Menciptakan lingkungan kecamatan yang aman dan tertib;

5) Meningkatkan fungsi koordinasi dengan instansi vertikal;

Page 113: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

98

6) Meningkatkan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

7) Mendorong terciptanya kelestarian lingkungan hidup.

d. Program dan Kegiatan

Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh SKPD

Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2017 yaitu ada 8

Program dan 26 Kegiatan yang secara rinci adalah sebagai berikut :

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran : ada 17

Kegiatan yaitu :

a) Kegiatan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik :

i. Indikator masukan : Dana Rp. 32.220.000,-

ii. Indikator keluaran : Terbayarnya listrik, air, telepon dan

internet

iii. Indikator hasil : Terpenuhinya sarana komunikasi,

listrik, air, telepon dan internet sesuai kebutuhan

b) Kegiatan penyediaan jasa perizinan kendaraan dinas :

i. Indikator masukan : Dana Rp. 2.200.000,-

ii. Indikator keluaran : Terbayarnya biaya hergistrasi

kendaraan dinas

iii. Indikator hasil : Terpenuhinya biaya perijinan

kendaraan dinas

c) Kegiatan pernyediaan jasa administrasi keuangan :

i. Indikator masukan : Dana Rp. 38.450.000,-

ii. Indikator keluaran : Terbayarnya honorarium pengelola

adm keuangan

Page 114: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

99

iii. Indikator hasil : Terwujudnya kelancaran

pelaksanaan administrasi keuangan

d) Kegiatan pernyediaan peralatan/bahan dan jasa kebersihan kantor :

i. Indikator masukan : Dana Rp. 11.200.000,-

ii. Indikator keluaran : Tersedianya penyediaan belanja

peralatan/bahan dan jasa kebersihan kantor

iii. Indikator hasil : Terwujudnya lingkungan kantor

yang bersih dan indah

e) Kegiatan penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja :

i. Indikator masukan : Dana Rp. 3.400.000,-

ii. Indikator keluaran : Tersedianya peralatan kerja yang

siap pakai

iii. Indikator hasil : Terwujudnya peralatan kantor yang

memadai

f) Kegiatan penyediaan alat tulis kantor :

i. Indikator masukan : Dana Rp. 12.546.044,-

ii. Indikator keluaran : Tersedianya alat tulis kantor yang

memadai

iii. Indikator hasil : Terwujudnya kelancaran dalam

pelaksanaan administrasi perkantoran

g) Kegiatan penyediaan barang cetakan dan penggandaan

i. Indikator masukan : Dana Rp. 3.500.000,-

ii. Indikator keluaran : tersedianya biaya cetak, fotocopy /

penggandaan

Page 115: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

100

iii. Indikator hasil : terwujudnya kelancaran kerja

administrasi perkantoran

h) Kegiatan penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan

bangunan kantor :

i. Indikator masukan : Dana Rp. 1.728.000,-

ii. Indikator keluaran :tersedianya biaya penyediaan

peralatan listrik

iii. Indikator hasil : terpenuhinya suku cadang instalasi

listrik/penerangan bangunan kantor

i) Kegiatan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor :

i. Indikator masukan : Dana Rp. 18.050.000,-

ii. Indikator keluaran : tersedianya peralatan dan

perlengkapan kantor

iii. Indikator hasil : terpenuhinya sarana dan prasarana

perkantoran yang layak pakai

j) Kegiatan Penyediaan peralatan rumah tangga :

i. Indikator masukan : Dana Rp. 6.790.000,-

ii. Indikator keluaran : tersediannya peralatan rumah

tangga

iii. Indikator hasil : terpenuhinya peralatan rumah

tangga yang layak pakai

k) Kegiatan Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-

undangan :

i. Indikator masukan : Dana Rp. 2.400.000,-

ii. Indikator keluaran : tersedianya buku-buku bacaan dan

Koran/majalah

Page 116: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

101

iii. Indikator hasil : terbayarnya biaya langganan

koran/majalah sehingga memudahkan penyebaran informasi

l) Kegiatan Penyediaan makanan dan minuman :

i. Indikator masukan : Dana Rp.29.000.000,-

ii. Indikator keluaran : tersedianya makanan dan minuman

harian pegawai, rapat dan tamu

iii. Indikator hasil : terpenuhinya kelancaran dalam

pelaksanaan tugas dan koordinasi antar instansi maupun

pemerintah desa

m) Kegiatan rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah :

i. Indikator masukan : Dana Rp. 7.500.000,-

ii. Indikator keluaran : terlaksanaanya rapat koordinasi ke

luar daerah

iii. Indikator hasil : terbayarnya biaya perjalanan dinas

ke luar daerah

n) Kegiatan Penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi / teknis

perkantoran :

i. Indikator masukan : Dana Rp.22.800.000,-

ii. Indikator keluaran : tersedianya honorarium operator

radio komunikasi

iii. Indikator hasil : terwujudnya kelancaran penerimaan

informasi dan komunikasi

o) Kegiatan rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah :

i. Indikator masukan : Dana Rp. 67.975.000,-

Page 117: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

102

ii. Indikator keluaran : terlaksanaanya rapat koordinasi ke

dalam daerah

iii. Indikator hasil : terbayarnya biaya perjalanan dinas

ke dalam daerah

2) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran : ada 2

Kegiatan yaitu :

a) Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor :

i. Indikator masukan : Dana Rp.6.000.000,-

ii. Indikator keluaran : terlaksanaanya perawatan /

pemeliharaan gedung

iii. Indikator hasil : terciptanya gedung kantor yang

ASRI dan memadai guna peningkatan pelayanan

b) Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas :

i. Indikator masukan : Dana Rp. 30.400.000,-

ii. Indikator keluaran : tersedianya anggaran perawatan

kendaraan dinas

iii. Indikator hasil : terpenuhinya perawatan rutin

kendaraan dinas yang memadai dan siap pakai

3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur : ada 1 Kegiatan yaitu

:

a) Kegiatan pengadaan pakaiaan khusus hari-hari tertentu :

i. Indikator masukan : Dana Rp.28.000.000,-

ii. Indikator keluaran : terlaksanaanya pengadaan pakaian

olah raga pegawai

Page 118: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

103

iii. Indikator hasil : terciptanya aparatur yang sehat,

disiplin, kompak dan bersatu.

4) Program Pengembangan Komunikasi , Informasi : ada 1

Kegiatan yaitu :

a) Kegiatan Operasional PPID ( Pejabat Pengelola Informasi Daerah

) :

i. Indikator masukan : Dana Rp. 5.400.000

ii. Indikator keluaran : Tersedianya biaya operasional

PPID ( Pejabat Pengelola Informasi Daerah )

iii. Indikator hasil : Terwujudnya peningkatan dalam

pelayanan pemberian informasi .

5) Program Peningkatan peningkatan ketahanan pangan : ada 1

Kegiatan :

a) Kegiatan pengembangan pembenihan /pembibitan :

i. Indikator masukan : Dana Rp. 19.500.000,-

ii. Indikator keluaran : tersedianya pengembangan

pembenihan / pembibitan

iii. Indikator hasil : terlaksananya pengembangan

pembenihan /pembibitan untuk peningkatan ketahanan pangan

6) Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender

dalam Pembangunan : ada 1 Kegiatan

a) Kegiatan operasional dan pembinaan PKK daerah :

Page 119: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

104

i. Indikator masukan : Dana Rp. 3.300.000,-

ii. Indikator keluaran : Terlaksananya pembinaan dan

operasional PKK

iii. Indikator hasil : Meningkatnya peran aktif PKK

dalam pembangunan

7) Program perencanaan pembangunan daerah ada 1 Kegiatan :

a) Kegiatan penyelenggaraan musrenbang kecamatan dan desa :

i. Indikator masukan : Dana Rp. 9.500.000,-

ii. Indikator keluaran : Terlaksananya perencanaan

pembangunan kecamatan

iii. Indikator hasil : Terlaksananya perencanaan

pembangunan kecamatan yang sesuai kebutuhan

8) Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa

ada 1 Kegiatan :

a) Kegiatan Bimbingan teknis Implementasi Peraturan perundangan :

i. Indikator masukan : Dana Rp. 33.800.000,-

ii. Indikator keluaran : Terlaksananya perencanaan pembangunan

kecamatan

iii. Indikator hasil : Terlaksananya perencanaan pembangunan

kecamatan yang sesuai kebutuhan

Dengan telah disusunnya RENJA SKPD ( satuan kerja perangkat daerah

) Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro tahun 2017 , maka dapat

dipergunakan sebagai pedoman dalam pelaksaaan kegiatan SKPD Kecamatan

Page 120: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

105

Gayam untuk melaksanakan tugas dan pelimpahan wewenang yang telah di

berikan Kepala Daerah Kabupaten Bojonegoro.

Renja SKPD Kecamatan Gayam ini merupakan bahan penyusunan

kebijakan umum anggaran prioritas dan plafon anggaran Sementara (KUA-

PPAS) serta APBD Kabupaten Bojonegoro tahun 2017, dengan rencana

kegiatan yang tertuang dalam RENJA SKPD Kecamatan Gayam ini diharapkan

bisa menyelenggarakan Pemerintahan Kecamatan yang akuntabel dalam hal

pertanggung jawaban setiap kegiatan dan keuangannya. Sesuai yang

diungkapkan oleh staff Kecamatan Gayam Bapak Eko dalam wawancara

tanggal 12 februari 2017 pukul 09.00 WIB “ Renstra Kecamatan Gayam sudah

mengalami perubahan sekali dari awal terbentuknya kecamatan Gayam, yang

pertama Renstra 2013-2018 dan berubah ke 2014-2019 disesuaikan dengan

OPD yang baru”

B. Penyajian Data

1. Pengaruh Pemekaran Kecamatan terhadap Kabupaten Bojonegoro

Dalam realisasinya pemekaran Kecamatan Gayam sebagai Kecamatan

baru dan sebagai daerah penghasil berpengaruh terhadap perkembangan

Kabupaten Bojonegoro, yakni dari aspek perekonomian daerah, keuangan

daerah, pelayanan publik dan aparatur pemerintah. Aspek-aspek tersebut

berdasarkan basis PP 129/2000 tentang tentang persyaratan pembentukan dan

kriteria pemekaran, penghapusan dan pengabungan daerah untuk

mendapatkan tujuan yang diharapkan. Berikut merupakan aspek-aspek yang

berpengaruh terhadap perkembangan Kabupaten Bojonegoro :

Page 121: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

106

a. Ekonomi Daerah

Fokus ekonomi digunakan untuk mengukur, apakah setelah

pemekaran terjadi perkembangan dalam kondisi perekonomian daerah

atau tidak. Indikator yang akan digunakan sebagai ukuran kinaerja

ekonomi adalah :

1) Pertumbuhan PDRB Non-Migas (ECGI)

Tabel 20. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto atas DasarHarga Konstan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2008-2013

No LapanganUsaha

Atas Dasar Harga Konstan (juta)2008 2009 2010 2011 2012

1. Pertanian 1.901.812,55 2.034.637,33 2.148.859,11 2.275.915,43 2.314.455,45

2. Pertambangan& Penggalian

1.450.962,91 1.808.356,61 2.317.251,59 3.055.277,64 2.721.579,17

3. IndustriPengolahan

503.423,15 531.374,94 587.330,15 649.867,83 705.912,22

4. Listrik, Gas &Air Bersih

48.077,66 50.889,69 53.293,12 55.849,92 60.341,71

5. Konstruksi 225.623,44 244.348,91 270.640,85 300.556,97 329.658,316. Perdagangan,

Hotel, &Restoran

1.156.631,43 1.218.195,57 1.311.245,13 1.412.595,21 1.605.566,98

7. Angkutan &Komunikasi

279.288,70 289.103,14 301.163,31 313.825,35 349.461,99

8. Keuangan,Persewaan, &JasaPerusahaan

346.728,06 363.411,81 383.081,28 404.052,58 455.597,64

9. Jasa – jasa 697.243,64 727.207,08 755.368,53 784.820,78 837.007,85PDRB denganMigas

6.600.791,54 7.267.525,,09 8.128.233,06 9.252.761,72 9.379.581,33

PDRB tanpa Migas 5.243.229,10 5.558.265,83 5.916.994,23 6.311.235,07 6.773.964,82

Sumber : BPS Kabupaten Bojonegoro, 2013

Perkembangan produk domestik regional bruto (PDRB) berdasarkan harga

konstan berdasarkan tabel 22 PDRB tanpa migas mengalami kenaikan dari tahun

ke tahun. Pada tahun 2008 PDRB tanpa migas atas dasar konstan sebesar Rp.

5.243.229,10 juta. Nilai tersebut terus mengalami kenaikkan dari tahun ke tahun

hingga pada tahun 2012 mencapai Rp. 6.773.964,82 juta.

Page 122: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

107

2) PDRB per Kapita (WELFI)

Tabel 21. PDRB per Kapita di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2008-2013

NOSektor/Sub

Sektor 2008 2009 2010 2011 2012

1

PDRB perkapita ADHBdengan Migas

(Rupiah) 11.397.025 13.940.418,00 18.343.544,00 22.695.784,00 24.669.035,00

2

PDRB perkapita ADHBtanpa Migas

(Rupiah) 9.173.073 10.295.989,00 11.526.583,00 12.889.818,00 14.579.528,00

3

PDRB perkapita ADHKdengan Migas

(Rupiah) 5.488.749 6.023.613,00 6.714.624,00 7.293.922,00 7.701.754,00

4

PDRB perkapita ADHKtanpa Migas

(Rupiah) 4.359.897 4.606.911,00 4.887.949,00 5.183.751,00 5.562.232,00

Sumber : BPS Kabupaten Bojonegoro, 2013

PDRB per kapita atas harga berlaku berguna untuk menunjukkan nilai

PDRB per-kepala atau satu orang penduduk. Sedangkan PDRB per kapita atas

harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi perkapita

penduduk suatu daerah berdasarkan tabel … PDRB per kapita ADHB/ADHK

dengan Migas/tanp Migas terjadi peningkatan tiap tahun yang mencerminkan

tingkat kesejahteraan masyarakat di daerah yang bersangkutan.

3) Rasio PDRB kabupaten terhadap PDRB Propinsi (ESERI)

Indikator ini melihat seberapa besar tingkat perkembangan

ekonomi di satu daerah dibandingkan daerah lain dalam satu

wilayah provinsi.

Page 123: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

108

Tabel 22. PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku di KabupatenBojonegoro Tahun 2008-2013

NOSektor/Sub

Sektor 2008 2009 2010 2011 2012

1

PDRB perkapita ADHBdengan Migas

(Rupiah) 11.397.025 13.940.418,00 18.343.544,00 22.695.784,00 24.669.035,00

2

PDRB perkapita ADHBtanpa Migas

(Rupiah) 9.173.073 10.295.989,00 11.526.583,00 12.889.818,00 14.579.528,00

Sumber : BPS Kabupaten Bojonegoro, 2013

Tabel 23. PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku di KabupatenLamongan Tahun 2010-2013

No. Keterangan 2010 2011 2012r 2013*)

1 PDRB ADHB (Milyar Rupiah) 11 774,155 13 460,955 15 399,105 17 610,759

2 Penduduk Tengah Tahun (jiwa) 1 180.759 1 182.893 1 184.625 1 186.458

3 PDRB/Kapita (Ribu Rupiah)9,97 11,38 12,95 14,84

Sumber : BPS Kabupaten Lamongan Keterangan: r) Angka Diperbaiki *)Angka Sementara

Secara PDRB per Kapita atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bojonegoro

dibanding Kabupaten Lamongan terjadi peningkatan tiap tahunnya di kedua

kabupaten tersebut namun jumlah PDRB kabupaten Bojonegoro secara

pertumbuhan dan jumlahnya lebih tinggi dari kabupaten Lamongan.

4) Angka Kemiskinan (POVEI)

Pembangunan ekonomi seyogyanya mengurangi tingkat

kemiskinan yang diukur menggunakan head-count index, yaitu

presentase jumlah orang miskin terhadap total penduduk.

Tabel 24. Indeks kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro tahun 2008-2014

Kemiskinan Indeks Kemiskinan Kabupaten Bojonegoro2008 2009 2010 2011 2012 2013

Garis Kemiskinan (Rp) 149846 192476 211213 230397 246454 263439Penduduk Miskin (000jiwa) 292.71 262.04 227.2 212.86 203.3 196

Penduduk Miskin (%) 23.87 21.27 18.78 17.47 16.6 15.95Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bojonegoro, 2014

Page 124: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

109

Dari indikator diatas rentang tahun 2008 – 2013 presentase jumlah orang miskin

terhadap total jumlah penduduk di kabupaten Bojonegoro dari tahun ke tahun

mengalami penurunan dan berbanding lurus dengan jumlah penduduk miskin

yang mengalami penurunan namun yang harus menjadi perhatian pemerintah

kabupaten Bojonegoro justru jumlah penduduk yang berada di garis kemiskinan

tiap tahunnya mengalami peningkatan.

b. Keuangan Pemerintah Daerah

Kinerja pemerintah daerah tidak saja mencerminkan arah dan

pencapaian kebijakan fiskal dalam mendorongpembangunan di daerah

secara umum, tetapi juga menggambarkan sejauh mana tugas dan

kewajiban yang diembankan pada pemerintah daerah (kabupaten)

dalam konteks desentralisasi fiscal itu dilaksanakan. Oleh karena itu,

evaluasi kinerja keuangan pemerintah daerah dalam konteks pemekaran

daerah ini menggunakkan indicator- indicator kinerja keuangan yang

tidak saja merefleksikan kinerja keuangan dari sisi keuangan

pemerintahan daerah secara mikro tetapi juga secara makro sehingga

diperoleh indikator-indikator yang terukur, berimbang dan

komprehensif. Indikator yang dimaksud adalah Ketergantungan Fiskal,

Kapasitas Penciptaan Pendapatan, Proporsi Belanja Modal, dan

Kontribusi sector Pemerintah. Sesuai RPJMD Kabupaten Bojonegoro

memiliki proyeksi target pendapatan daerah pada tahun 2014 dan 2016.

Berikut merupakan data proyeksi target pendapatan daerah pada tahun

2014 dan 2016.

Page 125: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

110

Tabel 25. Proyeksi Target Pendapatan Daerah Kabupaten BojonegoroNo URAIAN PROYEKSI TARGET PENDAPATAN DAERAH

2014 20161 PENDAPATAN 2.116.855.450,93 2.561.395.095,631.1 PENDAPATAN ASLI

DAERAH215.570.352,60 260.840.126,65

Pendapatan Pajak Daerah 56.554.787,26 68.419.192,58Hasil Retribusi Daerah 28.776.503,21 34.819.568,88Hasil Pengelolaan KekayaanDaerah yang Dipisahkan

38.338.144,48 46.389.154,82

Lain-lain Pendapatan AsliDaerah yang Sah

91.910.917,66 111.212.210,37

- - -2 DANA PERIMBANGAN 1.614.626.558,37 1.953.698.135,63

Bagi Hasil Pajak/Bagi HasilBukan Pajak

582.735.539,97 705.110.003,36

Dana Alokasi Umum 963.624.105,40 1.165.985.167,53Dana Alokasi Khusus 68.266.913,00 82.602.964,73

- - -3 Lain-lain Pendapatan Daerah

yang Sah286.658.539,96 346.856.833,36

Dana Darurat 0 0Dana Bagi Hasil Pajak DariProvinsi & Pemerintah Daerahlainnya

59.359.008,16 71.824.399,88

Dana Penyesuaian danOtonomi Khusus

199.207.423,80 241.040.982,80

Bantuan Keuangan dariProvinsi atau PemerintahDaerah Lainnya

28.092.108,00 33.991.450,68

Sumber : RPJMD Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013-2018

Sesuai dengan kinerja keuangan tahun 2014 dan 2016, Pemerintah Kabupaten

Bojonegoro mampu memenuhi target RPJMD. Berikut merupakan data APBD

dari kinerja keuangan pemerintah daerah yang sesuai dengan ketergantungan

fiskal, kapasitas penciptaan pendapatan, proporsi belanja modal, dan kontribusi

sektor pemerintah.

Page 126: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

111

Tabel 26. APBD Tahun 2014NO URAIAN JUMLAH1 PENDAPATAN 2.305.749.457.748,001.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 196.055.495.187,00

Pendapatan Pajak Daerah 54.330.963.191,00Hasil Retribusi Daerah 29.879.032.962,00Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 18.558.936.000,00Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 93.286.563.034,00

1.2 DANA PERIMBANGAN 1.717.167.927.509,00Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 737.246.400.509,00Dana Alokasi Umum 920.522.357.000,00Dana Alokasi Khusus 59.399.170.000,00

1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 392.526.035.052,00Dana Darurat 898.000.000,00Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan PemerintahDaerah Lainnya

97.762.679.052,00

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 236.525.556.000,00Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah DaerahLainnya

57.339.800.000,00

2 BELANJA 2.418.393.916.584,642.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.160.890.352.185,64

Belanja Pegawai 988.453.441.982,36Belanja Subsidi 209.000.000,00Belanja Hibah 35.384.020.500,00Belanja Bantuan Sosial 8.288.000.000,00Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota danPemerintahan Desadan Partai Politik

1.346.400.000,00

2.2 Belanja Tidak Terduga 1.007.400.000,00BELANJA LANGSUNG 1.257.503.564.399,00

Belanja Pegawai 117.239.166.605,00Belanja Barang dan Jasa 600.195.666.552,00Belanja Modal 540.068.731.242,00

SURPLUS/(DEFISIT) (112.644.458.836,64)3 PEMBIAYAAN DAERAH3.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 200.164.827.710,64

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun AnggaranSebelumnya

173.466.327.710,64

Penerimaan Invesyasi Jangka Panjang Non Permanen 26.698.500.000,003.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 87.520.368.874,00

Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah 60.000.000.000,00Pengeluaran Investasi Jangka Panjang Non Permanen 27.520.368.874,00

PEMBIAYAAN NETTO 112.644.458.836,64SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN

BERKENAAN0,00

Sumber : Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bojonegoro2015

Page 127: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

112

Tabel 27. APBD Tahun 2016NO URAIAN JUMLAH

PENDAPATAN 3.799.272.843.915,59PENDAPATAN ASLI DAERAH 290.865.096.992,69

Pendapatan Pajak Daerah 68.323.057.523,00Hasil Retribusi Daerah 37.077.894.111,32Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 19.829.123.920,46Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 165.635.021.437,91

DANA PERIMBANGAN 2.750.148.976.291,90Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 1.686.083.891.291,90Dana Alokasi Umum 949.118.065.000,00Dana Alokasi Khusus 114.947.020.000,00

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 758.258.770.631,00Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan PemerintahDaerah Lainnya

125.161.443.891,00

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 633.097.326.740,00Bantuan Keuangan dari Provinsi atau PemerintahDaerah Lainnya

0,00

BELANJA 3.864.897.201.652,40BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.911.960.451.620,64

Belanja Pegawai 1.242.593.768.054,00Belanja Subsidi 223.000.000,00Belanja Hibah 42.512.305.254,00Belanja Bantuan Sosial 3.367.000.000,00Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kotadan Pemerintahan Desa

11.316.876.599,20

Belanja Bantuan Keuangan KepadaProvinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa

610.447.501.713,44

Belanja Tidak Terduga 1.500.000.000,00BELANJA LANGSUNG 1.952.936.750.031,76

Belanja Pegawai 181.987.150.688,00Belanja Barang dan Jasa 539.396.757.443,76Belanja Modal 1.231.552.841.900,00

SURPLUS/(DEFISIT) (65.624.357.736,81)PEMBIAYAAN DAERAH

PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 236.345.206.296,81Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun AnggaranSebelumnya

226.605.206.296,81

Penerimaan Investasi Jangka Panjang Non Permanen 9.740.000.000,00PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 170.720.848.560,00

Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Daerah 65.000.000.000,00Pembayaran Pokok Utang 5.720.848.560,00Pengeluaran Investasi Jangka Panjang Non Permanen 100.000.000.000,00

PEMBIAYAAN NETTO 65.624.357.736,81SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN

TAHUN BERKENAAN0,00

Sumber : Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bojonegoro2017

Dari uraian Indikator diatas kinerja keuangan pemerintah daerah kabupaten

Bojonegoro sesuai data RPJMD 2013-2018 dan APBD 2014 dan 2016 telah

Page 128: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

113

melampaui target yang ditetapkan oleh pemerintah daerah kabupaten Bojonegoro

dalam RPJMD di tahun tersebut.

c. Pelayanan Publik

Evaluasi kinerja pelayanan publik akan difokuskan kepada pelayan

bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Namun harus diingat

bahwa dalam waktu yang relatif singkat (5tahun setelah pemekaran)

bisa jadi belum terlihat perubahan yang berarti dalam pencapaian

pelayanan publik yang ideal.indikator kinerja pelayanan publik lebih

dititik beratkan terhadap input sisi pelayanan public. Indikator yang

digunakan sebagai berikut :

1) Jumlah Siswa per Sekolah indikator ini mengindikasikan daya

tamping sekolah di satu daerah.

2) Jumlah Siswa per Guru indikator ini menyangkut ketersediaan

tenaga pendidik.

Indikator kedua poin diatas rasionya yang tercantum didalam data tabel berikut ini

:

Tabel 28. Rasio Guru/Murid di Kabupaten BojonegoroTahun 2008-2012NO URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

1 SD Sederajat- Guru / Murid 1/12 1/11 1/12 1/12 1/11- Sekolah /

Murid1/117 1/114 1/113 1/112 1/114

- Kelas/ Murid 1/20 1/19 1/19 1/18 1/172 SLTP Sederajat

- Guru / Murid 1/12 1/15 1/13 1/13 1/12- Sekolah /

Murid1/291 1/114 1/289 1/264 1/263

- Kelas / Murid 1/42 1/19 1/36 1/33 1/283 SLTA Sederajat

- Guru / Murid 1/12 1/13 1/12 1/12 1/11- Sekolah /

Murid1/301 1/297 1/295 1/302 1/306

- Kelas / Murid 1/42 1/37 1/36 1/33 1/32

Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Bojonegoro

Page 129: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

114

3) Ketersediaan fasilitas kesehatan (PHFI)

Fasilitas kesehatan dimaksud adalah rumah sakit, puskesmas,

puskesmas pembantu (pustu), dan balai pengobatan.

Tabel 29. Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk di KabupatenBojonegoro Tahun 2008-2012

NO URAIAN 2008 2009 2010 2011 20121 Jumlah

RumahSakitDaerah

3 3 3 3 3

2 JumlahRumahSakit Swasta

5 5 6 7 7

3 JumlahRumahSakit

8 8 9 10 10

4 JumlahPenduduk

1.388.830 1.423.798 1.401.258 1.430.316 1.472.865

5 Rasio 1 : 173.603 1 : 177.974 1 : 155.695 1 : 143.031 1 : 147.286Sumber : Dinkes Kabupaten Bojonegoro 2013

Tabel 30. Rasio Puskesmas, Pustu, dan Polindes per Satuan Penduduk diKabupaten Bojonegoro Tahun 2008-2012

NO

URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

1 Puskesmas 36 36 36 36 36

2 Puskesmas Pembantu 68 68 68 68 68

3 Polindes 308 325 329 329 336

4 JumlahPolindes/Pustu/Puskesmas

412 429 433 433 440

5 Jumlah Penduduk 1.388.830 1.423.798 1.401.258 1.430.316 1.472.865

- RasioPuskesmas Per SatuanPenduduk

1 : 38.579 1 : 39.550 1 : 38.924 1 : 39.731 1 : 40.913

- Rasio PustuPer SatuanPenduduk

1 : 20.424 1 : 20.938 1 : 20.607 1 : 21.034 1 : 21.660

- Rasio PolindesPer SatuanPenduduk

1 : 4.509 1 : 4.381 1 : 4.259 1 : 4.347 1 : 4.384

- RasioPuskesmas,Pustu, danPolindes

1 : 3.371 1 : 3.319 1 : 3.236 1 : 3.303 1 : 3.347

6 Jumlah Kecamatan 27 27 27 28 28

7 JumlahDesa/Kelurahan 430 430 430 430 430

Rasio Puskesmas perKecamatan 1 : 1,3 1 : 1,3 1 : 1,3 1 : 1,3 1 : 1,3

Sumber : Dinkes Kabupaten Bojonegoro 2013

Page 130: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

115

4) Ketersediaan Tenaga Kesehatan (PHOI)

Ketersediaan tenaga kesehatan yang dimaksud adalah dokter,

tenaga paramedis dan pembantu paramedis.

Tabel 31. Tenaga Kesehatan Kabupaten Bojonegoro 2015-2016NO Uraian 2015 20161. Paramedis

1.037 1.0272. Tenaga Medis

Sumber : Dinkes Kabupaten Bojonegoro 2016

Menurut bapak Ristony kepala bidang bagian evaluasi ORTALA mengungkapkan

“Terjadinya penurunan tenaga kesehatan ditahun 2015-2016 bukan karena

penurunan kualitas dalam pelayanan melainkan adanya tenaga medis dan

paramedis yang PNS dalam masa pensiun”.

5) Kualitas Infrastruktur (PRQI)

Indikator ini menyangkut besarnya persentase panjang jalan

dengan kualitas baik, terhadap keseluruhan panjang ruas jalan di

kabupaten yang bersangkutan.

Tabel 32. Panjang Jalan Kabupaten Dirinci menurut kondisi di KabupatenBojonegoro Tahun 2008-2012

NO INDIKATOR TAHUN2008 2009 2010 2011 2012

1 Panjang Jalan (km) 628.789 628.789 628.789 628.789 628.7892 Panjang Jalan Kabupaten

dalam Kondisi Baik (km)257.122 389.862 430.779 415.779 444.559

3 Panjang Jalan Kabupatendalam Kondisi Sedang(km)

226.267 150.277 126.224 123.224 124.229

4 Panjang Jalan Kabupatendalam kondisi Rusak (km)

145.400 88.650 71.786 89.786 59.891

5 Panjang Jalan Nasional(km)

97.150 97.150 97.150 97.150 97.150

6 Panjang Jalan Provinsi(km)

55.056 55.056 55.056 55.056 55.056

- Proporsi kondisibaik (%)

40,89 62,00 68,51 66,12 70,70

- Proporsi KondisiSedang (%)

35,98 23,90 20,07 19,60 19,76

- Proporsi KondisiRusak (%)

23,12 14,10 11,42 14,28 9,52

Sumber : Dinas PU Kabupaten Bojonegoro, 2013

Page 131: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

116

Tabel 33. Panjang Jalan Menurut Kondisi, Kelas dan Permukaan Jalan diKab. Bojonegoro Tahun 2010-2013

Uraian/Discription 2011 2012 2013

1. Kondisi Jalan/ Road Conditions

1.1 Baik/Good 434,839 444,599 496,107

1.2 Sedang/Moderate 91,950 49,290 92,877

1.3 Rusak ringan/ Light Damaged 85,000 75,009 23,877

1.4 Rusak Berat/Seriously Damaged 17,000 59,891 15,9222. Kelas Jalan/ Road Class

2.1 Kelas II/2’nd Class - - -2.2 Kelas III/3’rd Class - - -2.3 Kelas IIIA/3A’rd Class - - -

2.4 Kelas IIIB/3B’rd Class 628,789 628,789 628,7892.5 Kelas IIIC/3C’rd Class - - -2.6 Tidak Dirinci/ Others - - -

3. Permukaan Jalan/ Road Surface

3.1 Aspal/Aspal 510,699 511,000 520,247

3.2 Makadam/Gravel 106,000 87,596 47,9133.3 Tanah/Earth - - -

3.4 Paving 12,090 30,193 60,6294. Panjang Seluruhnya/Total

Length 628,789 628,789 628,789

Sumber : Dinas PU Kabupaten Bojonegoro, 2014

Ditiap tahunnya jalan dengan kondisi baik di kabupaten Bojonegoro semakin

bertambah sedangkan jalan dengan kondisi sedang terjadi penurunan ditahun

2011-2012 kemudian meningkat drastis ditahun 2013 dengan adanya

pembangunan yang berkelanjutan

d. Aparatur Pemerintah Daerah

Untuk mengetahui seberapa jauh ketersediaan aparatur dapat

memenuhi tuntutan pelayanan kepada masyarakat. Dalam evaluasi

pemekaran daerah terdapat tiga indikator utama yang dapat

menunjukkan ketersediaan aparatur pemerintah yakni :

Page 132: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

117

1) Kualitas Pendidikan Aparatur

Indikator ini dinyatakan dalam persentase jumlah aparatur yang

berpendidikan minimal sarjana, dalam total jumlah aparatur (PNS).

Tabel 34. Data Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah KabupatenBojonegoro Menurut Latar Belakang Pendidikan Tahun 2011-2013

Pendidikan PNS PNS Menurut Tingkat Pendidikan (Jiwa)2011 2012 2013

Tidak/ Belum TamatSD 0 0 0

SD 214 195 182SLTP 289 258 245SMU 2399 2274 2151Akademi 2074 1957 1869Universitas 7226 7066 6908Jumlah 12202 11750 11355

Sumber : Badan Pusat Statistik, Kabupaten Bojonegoro, 2014

Jika dipersentasikan jumlah aparatur yang minimal pendidikan sarjana

(Universitas) pada tahun 2011 sebesar 59,22%, 2012 sebesar 60,14% dan tahun

2013 sebesar 60,84%.

Tabel 35. Data Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah KabupatenBojonegoro Menurut Latar Belakang Pendidikan Tahun 2015-2016

NO URAIAN 2015 2016 2015 (%) 2016 (%)1 SD 167 1542 SLTP 237 2233 SLTA 2.071 1.9144 D1 188 1825 D2 804 7266 D3 689 6647 S1 6.861 5.798

64,34% 61,95%8 S2 638 4919 S3 1 1

JUMLAH 11.656 10.153Sumber : Bidang Dokumentasi dan Infomasi Badan Kepegawaian DaerahKab. Bojonegoro, 2017

Page 133: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

118

2) Persentase Aparatur Pendidik

Data yang digunakan dalam studi ini adalah jumlah aparatur

yang berprofesi guru dalam total jumlah aparatur (PNS) di satu

daerah.

3) Persentase Aparatur Paramedis

Data yang digunakan dalam studi ini adalah jumlah aparatur

tenaga kesehatan dalam total jumlah aparatur (PNS) di satu daerah.

Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah dokter, bidan maupun

perawat yang bekerja di rumah sakit, puskesmas, puskesmas

pembantu serta polindes.

Dari kedua poin diatas persentase aparatur pendidik dan persentase aparatur

paramedis indikatornya sebagai berikut yang tercantum dibawah ini :

Tabel 36. Data Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kabupaten BojonegoroTahun 2010 – 2013 Menurut Jabatan Struktural

GolonganPNS

PNS Menurut Golongan (Jiwa)2010 2011 2012 2013

I 338 331 298 305II 3109 2974 2792 2637III 3947 3851 3640 3532IV 5018 5046 5020 4881

Sumber : Badan Pusat Statistik, Kabupaten Bojonegroro, 2014

Page 134: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

119

Tabel 37. Data Pegawai Lingkungan Pemerintah KabupatenBojonegoro Tahun 2015 – 2016 Menurut Jabatan Struktural

dan FungsionalJABATAN 2015 2016 2015 (%) 2016 (%)

1 2 3STRUKTURAL 1.062 1.0141 Eselon II 34 332 Eselon III 205 2003 Eselon IV 803 7684 Eselon V 20 18

FUNGSIONAL 8300 6.9941 Guru 6.954 5.6922 Paramedis

1.037 1.0273 Tenaga Medis

4 Penyuluh 148 1315 Pengawas

TK/SD/SLB/PLS/SM136 117

6 Penguji KendaraanBermotor (PKB)

6 6

7 Auditor 18 198 Pengawas Pemerintahan 0 09 Analis Kepegawaian 1 110 Inspektur Minyak dan

Gas Bumi0 1

Sumber : Bidang Dokumentasi dan Infomasi Badan Kepegawaian Daerah Kab.Bojonegoro, 2017

C. Pembahasan

1. Pengaruh Pemekaran Kecamatan terhadap Kabupaten Bojonegoro

Pemekaran daerah/wilayah kecamatan disini bertujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk melihat perkembangan suatu

daerah pemekaran, diperlukan adanya perbandingan kinerja daerah tersebut

sebelum dan sesudah pemekaran. Dari hal ini akan terlihat, apakah terjadi

perubahan (kemajuan) yang signifikan pada suatu daerah setelah dimekarkan.

Pemilihan indikator sendiri berdasarkan dari PP 129/2000 yang

menggambarkan indikator input maupun output pada aspek aspek diatas. Meski

banyak indikator yang dapat dimasukkan namun keterbatasan data sekunder

Page 135: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

120

pada daerah otonom baru yang menggunakan indikator tersebut juga terbatas.

Adapun indikator serta perhitungannya dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Ekonomi Daerah

Ekonomi daerah digunakan untuk mengukur, apakah setelah

mengalami pemekaran yang disini pemekaran kecamatan Gayam terjadi

perkembangan dalam kondisi perekonomian daerah di kabupaten

Bojonegoro atau tidak. Indikator yang akan digunakan untuk melihat

kinerja ekonomi daerah sebagai berikut melalui :

1) Pertumbuhan PDRB Non – migas (ECGI)

Berdasarkan hasil data indikator yang didapat di kabupaten

Bojonegoro produk domestik regional bruto (PDRB) non atau tanpa

migas Kabupaten Bojonegoro dari tahun ke tahun mengalami

kenaikkan yang signifikan. Dari tahun ke tahun dimulai sejak tahun

2008 sampai tahun 2012. Sesuai dengan pemekaran di kecamatan

Gayam tahun 2011 ke tahun 2012 pertumbuhan pdrb disektor non -

migas ikut terpengaruh mengalami pertumbuhan yang sangat baik.

2) PDRB Per Kapita (WELFI)

Untuk indikator produk domestik regional bruto (PDRB) per

kapita kabupaten Bojonegoro, indikator tersebut terbagi menjadi 2

yaitu PDRB per kapita atas harga berlaku (ADHB) berguna untuk

menunjukkan nilai PDRB per-kepala atau satu orang penduduk.

Sedangkan PDRB per kapita atas harga konstan (ADHK) berguna

untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi perkapita penduduk

suatu daerah berdasarkan indikator di tabel penyajian data PDRB

Page 136: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

121

per kapita ADHB/ADHK dengan Migas/tanpa Migas terjadi

peningkatan tiap tahunnya yang mencerminkan tingkat kesejahteraan

masyarakat di daerah kabupaten Bojonegoro.

3) Rasio PDRB kabupaten terhadap PDRB Propinsi (ESERI)

Indikator ini melihat seberapa besar tingkat perkembangan

ekonomi di satu daerah kabupaten Bojonegoro dibandingkan daerah

lain dalam satu wilayah provinsi di Jawa Timur yang di gunakan

perbandingan adalah kabupaten tetangga dari Kabupaten Bojonegoro

yaitu kabupaten Lamongan. Secara PDRB per Kapita atas Dasar

Harga Berlaku Kabupaten Bojonegoro dibandingkan dengan

Kabupaten Lamongan terjadi peningkatan tiap tahunnya di kedua

kabupaten tersebut namun jumlah PDRB kabupaten Bojonegoro

secara pertumbuhan dan jumlahnya lebih tinggi dari kabupaten

Lamongan.

4) Angka Kemiskinan (POVEI)

Pembangunan ekonomi semestinya mampu untuk

mensejahterakan masyarakatnya indikator angka kemiskinan yang

didapat dari badan pusat statistik (BPS) di kabupaten Bojonegoro

mulai tahun 2008 – 2013, yaitu presentase jumlah orang miskin

terhadap total penduduk kabupaten Bojonegoro mengalami

penurunan dari tahun ke tahun, jumlah penduduk miskin pun

mengalami penurunan namun yang menjadi perhatian pemerintah

kabupaten Bojonegoro adalah jumlah penduduk yang berada di garis

kemiskinan bertambah tiap tahunnya hal ini dikarenakan penduduk

Page 137: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

122

yang berada di garis kemiskinan rata – rata di data tahun sebelumnya

masuk di predikat penduduk miskin jadi hal ini tetap menjadi

penialaian yang baik karena adanya perubahan tiap tahunnya.

b. Keuangan Pemerintah Daerah

Berikut adalah indikator yang berhubungan dengan keuangan

daerah ada beberapa indikator yaitu :

1) Ketergantungan Fiskal (FIDI) Indikator ini dirumuskan sebagai

persentase dari Dana Alokasi Umum (yang sudah dikurangi Belanja

Pegawai) dalam Total Pendapatan anggaran daerah.

2) Kapasitas Penciptaan Pendapatan (FGII) Proporsi PAD tidak

dinyatakan dalam total nilai APBD, namun dinyatakan sebagai

persentase dari PDRB kabupaten yang bersangkutan. Hal ini

diperlukan untuk menunjukkan kinerja pemerintah daerah dalam

meningkatkan pendapatan asli daerah berdasarkan kapasitas

penciptaan pendapatan (income generation) masing-masing daerah.

3) Proporsi Belanja Modal (FCAPEXI) Indikator ini menunjukkan

arah pengelolaan belanja pemerintah pada manfaat jangka panjang,

sehingga memberikan multiplier yang lebih besar terhadap

perekonomian. Indikator ini dirumuskan sebagai persentase dari

Belanja Modal dalam Total Belanja pada anggaran daerah.

4) Kontribusi Sektor Pemerintah (FCEI) Indikator ini menunjukkan

kontribusi pemerintah dalam menggerakkan perekonomian. Nilainya

dinyatakan sebagai persentase Total Belanja Pemerintah dalam

PDRB kabupaten yang bersangkutan.

Page 138: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

123

Dari beberapa poin diatas keseluruhannya telah tercantum pada anggaran

pendapatan dan belanja daerah (APBD) kabupaten Bojonegoro data APBD

yang valid di dapat dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

(BPKAD) kabupaten Bojonegoro. Dari data tersebut didapatkan APBD

kabupaten Bojonegoro disesuaikan dengan data yang didapat yaitu tahun 2014

dan 2016 terus mengalami peningkatan dan melampaui target RPJMD yang

telah ditetapkan. Dengan adanya pemekaran kecamatan Gayam karena menjadi

daerah penghasil yaitu penghasil migas tentunya hal ini dapat meningkatan

pendapatan kinerja keuangan pemerintah daerah kabupaten Bojonegoro.

c. Pelayanan Publik

Evaluasi pelayanan publik akan difokuskan kepada pelayan bidang

pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, yaitu :

1) Jumlah Siswa per Sekolah Indikator ini mengindikasikan daya

tampung sekolah di satu daerah. Rasionya dibedakan antara tingkat

pendidikan dasar SD dan SMP (BEFI) dan tingkat lanjutan SLTA

(AEFI).

Dari data yang telah didapat dan tersaji di sub – bab

penyajian data tiap tahunnya dari tahun 2008 – 2012 dikabupaten

Bojonegoro rasio perbandingan siswa per sekolah berada diangka

terendah 1/112, ditahun 2011 dan tertinggi di tahun 2008 adalah

1/117 untuk SD/sederajat dan untuk ditahun 2012 didata yang

didapat 1/112. Untuk SMP/sederajat rasio siswa per sekolah tertinggi

tahun 2008 yaitu 1/291, untuk yang rasio terendah berada ditahun

2009 dengan 1/114 sedangkan data terbaru yang didapat adalah

Page 139: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

124

tahun 2012 berada dirasio 1/263. Berikutnya adalah untuk tingkatan

SLTA/sederajat dikabupaten Bojonegoro rasio terendah ditahun

2010 dengan 1/295, rasio tertinggi berada ditahun 2012 yaitu 1/306.

Untuk hal ini menurut Ibu Dian mengungkapkan pada tanggal 30

Mei 2017 pukul 09.00 “sesuai dengan pagu kabupaten Bojonegoro

yang sekarang satu kelas Pagu 30 siswa”

2) Jumlah Siswa per Guru Indikator ini menyangkut ketersediaan

tenaga pendidik. Indikator ini dibedakan juga atas pendidikan dasar

(SD dan SLTP) dan pendidikan tingkat lanjut (SLTA). Rasio siswa

per guru ini juga dibedakan antara tingkat pendidikan dasar SD dan

SMP (BETI) dan tingkat lanjutan SLTA (AETI).

Dari data yang didapat rasio siswa per guru dikabupaten

Bojonegoro untuk tingkat SD/sederajat terendah ditahun 2009 dan

2012 dengan 1/11 sedangkan untuk tertinggi berada di rasio 1/12 di

tahun 2008, 2010, dan 2011. Untuk SMP/sederajat terendah berada

dirasio 1/12 dan tertinggi 1/15 ditahun 2009 dan yang terakhir data

yang didapat tahun 2012 rasio 1/12. Untuk tingkat SLTA terendah

tahun 2011 yaitu 1/11 tertinggi terjadi ditahun 2009 1/13. Menurut

Ibu Dian dalam wawancara pada tanggal 30 Mei 2017 pukul 09.15

mengungkapkan “idealnya untuk sekarang dalam sertifikasi guru

jumlah siswa per guru rasionya 1:15” jadi berdasarkan wawancara

dengan Ibu Dian tersebut disimpulkan bahwa ditahun tersebut

terkhusus ditahun 2011 – 2012 dengan terjadinya pemekaran,

kabupaten Bojonegoro perbandingan tersebut telah sesuai dengan

Page 140: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

125

standar sertifikasi guru dan berikutnya dari data yang didapat di

kecamatan Gayam untuk ditahun 2015 Rasio Guru dibanding murid

untuk SD sebesar 1/15, SMP sebesar 1/12, dan SMA 1/18 hal ini

sangat terlihat bahwa ditingkat SMA rasio siswa per guru di

kecamatan Gayam sebesar 1/18 belum sesuai dengan standar

sertifikasi guru.

3) Ketersediaan fasilitas kesehatan (PHFI)

Ketersediaan fasilitas kesehatan di kabupaten Bojonegoro

dari data yang ada puskesmas, puskesmas pembantu, dan polindes

merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan dalam rangka

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Semakin banyak

jumlah ketersediannya, maka semakin memudahkan masyarakat

dalam menjangkau pelayanan kesehatan. Rasio puskesmas,

puskesmas pembantu dan polindes terhadap jumlah penduduk di

kabupaten Bojonegoro pada tahun 2012 mencapai rasio 1 : 3.483. ini

artinya bahwa 1 pukesmas/pustu/polindes harus melayani jumlah

penduduk sebanyak 3.483 jiwa. Adapun rasio puskesmas terhadap

jumlah kecamatan pada tahun 2012 mencapai 1 : 1,3. Ini artinya

bahwa terdapat beberapa kecamatan yang mempunyai puskesmas

lebih dari 1 unit. Jumlah kecamatan di kabupaten Bojonegoro adalah

28 sedangkan puskesmas yang tersedia hanya 36 puskesmas. Sesuai

data yang didapat untuk tahun 2015 puskesmas Kecamatan Gayam

kabupaten Bojonegoro sendiri mencatat ada sebanyak 40 posyandu

dan 1 Puskesmas rawat inap berada di Kecamatan Gayam. Hanya

Page 141: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

126

tersedia 1 dokter umum, 15 bidan dan 5 tenaga kesehatan lainya

yang meliputi perawat dan ahli gizi.

4) Ketersediaan Tenaga Kesehatan (PHOI) Ketersediaan tenaga

kesehatan yang dimaksud adalah dokter, tenaga paramedis dan

pembantu paramedis.

Ketersediaan tenaga kesehatan di kabupaten Bojonegoro

dari data yang telah didapat dari tahun ditahun 2015 adalah 1037

untuk tahun 2016 dengan 1027 tenaga kesehatan dan untuk tenaga

medis sendiri di kecamatan Gayam ditahun 2015 tersedia 1 dokter

umum, 15 bidan dan 5 tenaga kesehatan lainya yang meliputi

perawat dan ahli gizi. Jumlah Seluruh tenaga kesehatan di

Kecamatan Gayam hanya berpengaruh sebesar 0.97 persen dari total

seluruh tenaga kesehatan di Kab. Bojonegoro.

5) Kualitas Infrastruktur (PRQI)

Kualitas infrastruktur di kabupaten Bojonegoro dalam sarana

dan prasarana wilayah yang meliputi infrasruktur transportasi,

sumber daya air dan irigasi, telekomunikasi, listrik dan energi serta

srana dan prasarana dasar permukiman merupakan aspek utama

dalam pembangunan suatu daerah serta memiliki peran penting bagi

peningkatan perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat

prasarana transportasi merupakan tulang punggung pengembangan

wilayah sehingga sangat penting untuk menunjang kelancaran

aktifitas sosial dan ekonomi jaringan jalan baik, memiliki keterkaitan

yang sangat kuat terhadap pertumbuhan ekonomi suatu wilayah

Page 142: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

127

maupun terhadap kondisi sosial budaya kehidupan masyarakat.

Infrastruktur jalan yang baik adalah modal sosial masyarakat dalam

menjalani roda perekonomian, sehingga pertumbuhan ekonomi yang

tinggi tidak mungkin dicapai tanpa ketersediaan infrastruktur jalan

yang baik dan memadai.

Pada saat ini prasarana transportasi masih belum maksimal,

belum maksimalnya infrasruktur transportasi dalam memfasilitasi

pergerakan masyarakat disebabkan rendahnya jumlah jalan dalam

kondisi baik dan pembangunan jalan – jalan baru, serta belum

maksimalnya konstruksi jalan. Namun demikian dari data yang telah

didapat selain peningkatan jalan, dapat dilihat proporsi kondisi jalan

yang baik tiap tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Pada tahun 2008 proporsi kondisi jalan yang baik adalah 40,89%,

sedangkan pada tahun 2012 jalan dengan kondisi baik meningkat

menjadi 70,70%. Data terbaru yang didapat dai badan pusat statistik

(BPS) 2013 tetap terjadi peningkatan yang positif dari 2012 jalan

kondisi baik sebesar 70,70% ditahun 2013 meningkat menjadi

78,89%.

d. Aparatur Pemerintah Daerah

Aparatur merupakan hal yang harus dievaluasi, untuk mengetahui

seberapa jauh ketersediaan aparatur dapat memenuhi tuntutan

pelayanan kepada masyarakat. Semakin banyak jumlah aparatur yang

berhubungan langsung dengan pelayanan publik, semakin baik pula

ketersediaan pelayanan yang diberikan oleh pemerintah. Terdapat tiga

Page 143: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

128

indikator dalam kinerja aparatur pemerintah daerah untuk menunjukkan

ketersediaan dan kualitas aparatur pemerintah, yaitu :

1) Kualitas Pendidikan Aparatur (PPNSI)

Tingkat pendidikan merefleksikan tingkat pemahaman dan

pengetahuan. Semakin tinggi tingkat pendidikan aparatur, semakin

besar pula potensi untuk meningkatkan kualitas kerjanya. Sesuai

data yang didapatkan indikator ini dalam persentase jumlah aparatur

yang berpendidikan minimal sarjana, dalam total jumlah aparatur

(PNS) tiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah aparatur yang

minimal pendidikan sarjana (Universitas) pada tahun 2011 sebesar

59,22%, 2012 sebesar 60,14% dan tahun 2013 sebesar 60,84%

sedangkan didata terbaru yang berasal dari Badan Kepegawaian

Daerah kabupaten Bojonegoro pada tahun 2015 – 2016 mengalami

penurunan dengan persentase 2015 sebesar 64,34% dan 2016 sebesar

61,95%.

2) Persentase Aparatur Pendidik

Data yang digunakan dalam studi ini adalah jumlah aparatur

yang berprofesi guru dalam total jumlah aparatur (PNS) di satu

daerah. Di kabupaten Bojonegoro jumlah total aparatur guru ditahun

2015 dan 2016 berjumlah 6.954 guru ditahun 2015 dan 5.692 guru

tahun 2016 dengan persentase 83,78% tahun 2015 serta ditahun 2016

sebesar 81,38% dari total jumlah PNS di kabupaten Bojonegoro.

Untuk dikecamatan Gayam sendiri sesuai data yang telah didapatkan

tahun 2015 jumlah 296 guru dari jenjang SD – SMA dan termasuk

Page 144: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

129

Madrasah ibtidaiyah jumlah tersebut sudah ideal dengan standar

sertifikasi guru rasio dibanding murid 1 : 15 dan hanya jenjang

SMA yang belum ideal karena ditahun 2015 rasionya 1 : 18. ini

mencerminkan seberapa besar fungsi pelayanan masyarakat di

bidang pendidikan berpeluang untuk dijalankan, juga tidak terlalu

berpengaruh cukup besar karena siswa yang jenjang SMA di

kecamatan Gayam banyak yang menempuh pendidikan SMA atau

sederajat di fasilitas pendidikan kecamatan lain atau ke pusat

kabupaten Bojonegoro itu sendiri.

3) Persentase Aparatur Paramedis

Data yang digunakan dalam studi ini adalah jumlah aparatur

tenaga kesehatan dalam total jumlah aparatur (PNS) di satu daerah.

Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah dokter, bidan maupun

perawat yang bekerja di rumah sakit, puskesmas, puskesmas

pembantu serta polindes. Data yang didapat di kabupaten

Bojonegoro persentasenya pada tahun 2015 sebesar 12,49% dan

ditahun 2016 sebesar 14,68% jumlah persentase tersebut sudah

sesuai dengan jumlah total PNS jabatan fungsional di kabupaten

Bojonegoro. Untuk tenaga medis dan paramedis di kecamatan

Gayam itu sendiri telah dijelaskan bahwa jumlah Seluruh tenaga

kesehatan di Kecamatan Gayam hanya berpengaruh sebesar 0.97

persen dari total seluruh tenaga kesehatan di Kab. Bojonegoro.

Dari data yang berkaitan dengan indikator fokus studi, yakni

perekonomian daerah, keuangan daerah, pelayanan publik dan aparatur

Page 145: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

130

pemerintah. Sesuai dengan pemilihan indikator sendiri berdasarkan PP 129/2000

di kabupaten Bojonegoro memiliki tren yang sangat positif ditiap tahunnya meski

itu sebelum ataupun sesudah dimekarkannya kecamatan Gayam namun memang

disatu sisi masih ada kekurangan dalam sektor pembangunan. Pembangunan suatu

daerah memiliki peran penting bagi peningkatan perekonomian dan kehidupan

sosial masyarakat contohnya adalah prasarana transportasi merupakan tulang

punggung pengembangan wilayah sehingga sangat penting untuk menunjang

kelancaran aktifitas sosial dan ekonomi. Jaringan jalan baik juga memiliki

keterkaitan yang sangat kuat terhadap pertumbuhan ekonomi suatu wilayah

maupun terhadap kondisi sosial budaya kehidupan masyarakat. Hal lainnya adalah

tentang penurunan jumlah pejabat fungsional PNS kabupaten Bojonegoro,

menurut bapak Ristony kepala bidang bagian evaluasi ORTALA mengungkapkan

“Terjadinya penurunan jumlah pejabat fungsional dilingkup kabupaten

Bojonegoro ditahun 2015-2016 bukan karena penurunan kualitas dalam pelayanan

melainkan adanya pejabat fungsional PNS yang pensiun”. Dalam pemekaran

wilayah hal ini sejalan menurut Maarif (2003) merumuskan tujuan dan manfaat

kebijakan pemekaran wilayah sebagai berikut :

1) Secara Politis adalah untuk menjaga tetap tegak dan utuhnya Negara

Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang

dikonstruksikan dalam sistem pemerintahan pusat dan daerah yang

memberi peluang turut sertanya rakyat dalam mekanisme

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

2) Secara Formal/Konstitusional adalah untuk meningkatkan daya guna dan

hasil guna penyelenggaraan pemerintah di daerah terutama dalam

Page 146: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

131

pelaksanaan pembangunan dan pelayanan pemerintahan didaerah

terutama dalam peningkatan pelaksanaan pelayanan terhadap masyarakat

serta meningkatkan kestabilan politik dan kesatuan bangsa.

3) Secara Administratif Pemerintahan, adalah untuk memperlancar dan

menertibkan pelaksanaan tata pemerintahan sehingga dapat terselenggara

secara efektif, efisien dan produktif.

Dan alasan mengapa kebijakan pemekaran harus dilaksanakan dikecamatan

Gayam kabupaten Bojonegoro menurut Gie (2003) yaitu :

a. Dilihat dari sudut politik, pembentukan suatu daerah/wilayah yang barudimaksudkan untuk mencegah penumpukan kekuasaan pada satu pihaksaja yang bisa menimbulkan tirani.

b. Dalam bidang politik sebagai tindakan pendemokrasian untuk menarikrakyat ikut serta dalam pemerintahan dan melatih diri dalammempergunakan hak-hak demokrasi.

c. Dari sudut teknik organisasi pemekaran daerah/wilayah adalah untukmencapai suatu pemerintahan yang efisien.

d. Dari sudut kultur diharapkan perhatian dapat sepenuhnya dilimpahkanpada kekhususan suatu daerah seperti geografi, keadaan penduduk,kegiatan ekonomi, watak kebudayaan atau latar belakan sejarahnya.

e. Dari sudut kepentingan pembangunan ekonomi diperlukan karenapemerintah daerah dapat lebih bnyak dan secara langsung membantupembangunan.

2. Sosial Ekonomi Masyarakat Pasca Pemekaran Kecamatan Gayam,

Kabupaten Bojonegoro

Pemekaran wilayah disuatu daerah memiliki tujuan untuk meningkatkan

pembangunan dibidang sosial ekonomi masyarakat setelah terjadinya pemekaran

daerah tersebut. Pemekaran kecamatan yang baru yaitu Kecamatan Gayam

karena daerah tersebut menjadi daerah penghasil tambang migas, sebagai daerah

penghasil otomatis mempengaruhi secara sosial ekonomi masyarakat di

kecamatan tersebut, Begitu juga dari sisi pelayanan terhadap masyarakat, maka

Page 147: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

132

dengan diperkecilnya wilayah administratif tentu akan memperpendek

rentang kendali pelayanan. Dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat

yang dimaksud, ada dua hal yang penting untuk diperhatikan seiring dengan

pemekaran yang terjadi yaitu bagaimana pemerintahan berlangsung dan

bagaimana dampaknya di masyarakat setelah pemekaran tersebut berjalan.

Artinya, pemekaran tersebut harus mempunyai implikasi positif terhadap

kesejahteraan masyarakatnya, salah satunya dengan adanya percepatan

pembangunan di wilayah yang dimekarkan tersebut. Pembangunan suatu daerah

haruslah mencakup tiga inti nilai yaitu ketahanan/sustenance yaitu kemampuan

untuk memenuhi kebutuhan pokok dan mempertahankan hidup; harga diri/self

esteem dimana pembangunan haruslah memanusiakan orang dan freedom from

servitude dimana ada kebebasan bagi setiap individu untuk berpikir,

berkembang, berperilaku dan berusaha untuk berpartisipasi dalam

pembangunan. (Kuncoro, 2004:63).

3. Pemekaran dalam NPM

Dalam pemekaran wilayah dalam hal ini pemekaran kecamatan

dikarenakan kecamatan Gayam sebagai daerah penghasil migas yang layak

untuk dimekarkan selain itu untuk memperpendek jarak rentang pelayanan

publik dalam masyarakat agar lebih efisien, NPM dipandang sebagai pendekatan

dalam administrasi publik yang menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang

diperoleh dalam dunia manajemen bisnis dan disiplin yang lain untuk

memperbaiki efisiensi, efektifitas, dan kinerja pelayanan publik pada birokrasi

modern. Vigoda dikutip oleh keban (2008:36). Dalam perkembangan

Page 148: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

133

selanjutnya NPM mengalami perubahan orientasi menurut Hood dikutip oleh

Syafri (2012:172), yaitu :

a. The efficiency drive, mengutamakan nilai efisiensi dalam mengukur

kinerja;

Dalam pemekaran kecamatan gayam faktor efisiensi untuk melayani

masyarakat sangat berpengaruh karena sebelum dimekarkan untuk

mengurusi administratif yang berhubungan dengan pemerintah

masyarakat Kecamatan Gayam harus menempuh jarak yang cukup jauh

tentunya hal ini sangat tidak efisien dalam kinerja pelayanan publik.

b. Downsizing and decentralization, perampingan organisasi, ramping

struktur kaya fungsi dan delegasi otoritas kepada unit-unit lebih kecil

agar berfungsi secara tepat dan cepat;

Perampingan organisasi dalam hal ini pemekaran kecamatan

dimaksudkan karena sebelum terbentuknya kecamatan Gayam, desa-

desa yang sekarang dalam wilayah kecamatan Gayam terbelah dalam

dua kecamatan yaitu kecamatan Ngasem dan Kecamatan Kalitidu hal

ini menyebabkan pemerintah terkait dalam hal pelayanan kepada

masyarakat tidak berfungsi secara tepat dan cepat karena warga yang

di desa tersebut dalam hal urusan pemerintah harus menempuh jarak

yang jauh untuk menuju ke kedua kecamatan tersebut. Selain itu

kecamatan Ngasem dan Kecamatan Kalitidu jumlah desa dalam satu

kecamatannya berjumlah kurang ideal.

c. In search of excellence, mengutamakan kinerja optimal dengan

bantuan ilmu dan teknologi;

Page 149: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

134

Dengan dibentuknya kecamatan Gayam sebagai kecamatan baru yang

dimekarkan apalagi sebagai daerah penghasil migas sarana dan

prasarana dalam pembangunan meningkat pesat diantaranya

pembangunan fasilitas kesehatan, pendidikan,dan infrastruktur yang

memadai dan modern untuk kinerja yang optimal dalam melayani

masyarakat.

d. Public service orientation, memberi perhatian besar pada pemenuhan

kebutuhan pelayanan publik.

Pemerintah yang disini kecamatan Gayam tentunya memberikan

perhatian besar dalam kebutuhan pelayanan yang terbaik dalam dengan

metode pelayanan publik selesai dalam satu pintu.

4. Otonomi Daerah dan Desentralisasi

Kecamatan Gayam dibentuk sebagai kecamatan baru karena dianggap

mampu untuk membentuk daerah otonominya sendiri dalam pelayanan kepada

masyarakat hal ini sesuai dengan yang diucapkan Syariff Saleh dikutip oleh

Hendratno (2009 : 63-64) mengatakan otonomi itu sebagai hak pengatur dan

memerintah sendiri. Jika berbicara mengenai otonomi daerah, tentu akan

menyangkut pula pada pembicaraan seberapa besar wewenang untuk

menyelenggarakan urusan pemerintahan yang telah diberikan sebagai wewenang

daerah, demikian pula sebaliknya.

Pada sisi lain, desentralisasi daerah berarti pemindahan kekuasaan kepada

organisasi-organisasi dalam arti perbatas politik seperti provinsi, distrik dan

kota. Dari sudut desentralisasi, pemekaran kecamatan yang terjadi di kecamatan

gayam ini sama dengan penyerahan wewenang kekuasaan untuk melaksanakan

Page 150: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

135

pemerintahan ditingkat kecamatan yang baru. Seperti yang diungkapkan oleh

Rondenelli dikutip oleh Domai (2011 : 15-16) mengemukakan bahwa “

desentralisasi berarti pemindahan atau penyerahan perencanaan, membuat

keputusan atau otoritas manajemen dari pemerintah pusat dan perwakilannya

kepada organisasi lapangan, unit-unit pemerintahan yang lebih rendah, badan

hukum publik, penguasa wilayah luas maupun regional, para ahli fungsional,

ataupun kepada organisasi non pemerintah”. Selanjutnya menurut pendapat

Riggs yang dikutip Sarundajang (2000:47) menyatakan bahwa desentralisasi

mempunyai dua makna:

a. Pelimpahan wewenang (delegation) yang mencakup penyerahan tanggung

jawab kepada bawahan untuk mengambil keputusan berdasar kasus yang

dihadapi, tetapi pengawasan tetap berada ditangan pusat.

b. Pengalihan kekuasaan (devolution) yakni seluruh tanggung jawab untuk

kegiatan tertentu diserahkan penuh kepada penerima wewenang.

Dengan pendapat ahli diatas dalam pemekaran kecamatan Gayam mendapatkan

pelimpahan wewenang (delegation) dari pemerintah kabupaten Bojonegoro

melalui Perda Bojonegoro no. 22 tahun 2011 untuk terbentuknya kecamatan

Gayam. Secara pengalihan kekuasaan (devolution) pemekaran kecamatan Gayam

mendapat alih kekuasaan dari 6 desa dari 2 kecamatan Kalitidu dan kecamatan

Ngasem untuk ke 12 desa tersebut berada dibawah wilayah otonomi kecamatan

Gayam.

5. Konsep Pemekaran

Page 151: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

136

Dalam pengertiannya pemekaran adalah sesuatu bagian yang utuh atau

suatu kesatuan yang dibagi atau dipisahkan menjadi beberapa bagian yang

berdiri sendiri. (Poerwadarminta, 2005). Jadi sebelum adanya pemekaran

kecamatan Gayam, desa – desa di kecamatan Gayam terbagi menjadi 2 dari 12

desa, 6 desa dibawah kecamatan Ngasem dan 6 desa masuk wilayah kecamatan

Kalitidu namun seiring terjadinya pemekaran wilayah kecamatan sesuai

peraturan daerah Bojonegoro no. 22 tahun 2011 desa – desa dari kedua

kecamatan tersebut menjadi bagian integral dari kecamatan Gayam. mengapa

harus kedua kecamatan tersebut yang desanya tergabung dalam kecamatan

Gayam karena kedua kecamatan tersebut yaitu kecamatan Ngasem dan Kalitidu

secara jumlah kelurahan/desa kurang ideal yaitu 23 desa dibawah kecamatan

Ngasem dan 22 desa dibawah kecamatan Kalitidu sehingga dimekarkan 6 desa

per kecamatan tersebut tergabung dalam kecamatan Gayam karena letaknya

yang strategis dan berdekatan dengan desa Gayam untuk masuk menjadi

Kecamatan Gayam.

6. Faktor – faktor pemekaran kecamatan Gayam

Faktor – faktor dalam pemekaran kecamatan meliputi banyak hal untuk

daerah tersebut layak atau tidaknya untuk dimekarkan wilayahnya, disini

kecamatan Gayam sudah memenuhi kriteria untuk dimekarkan menjadi

kecamatan baru hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Gie (2003)

diantaranya adalah :

a. Luas daerah suatu wilayah sedapat mungkin merupakan suatu kesatuandalam perhubungan, pengairan dan dari segi perekonomian dan juga harusdiperhatikan keinginan penduduk setempat, persamaan adat istiadat sertakebiasaan hidupnya.

Page 152: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

137

b. Pembagian kekuasaan pemerintahan dalam pembentukan/pemekaranhendaknya diusahakan agar tidak ada tugas dan pertanggungjawabankembar dan harus ada keseimbangan antara beratnya kewajiban yangdiserahkan dengan struktur di daerah.

c. Jumlah penduduk tidak boleh terlampau kecil.d. Pegawai daerah sebaiknya mempunyai tenaga-tenaga professional dan

ahli.e. Keuangan daerah yang berarti terdapat sumber-sumber kemakmuran yang

dimiliki oleh daerah itu sendiri.

Sesuai yang diungkapkan diatas kecamatan Gayam sudah memenuhi

faktor – faktor tersebut sepert luas wilayah sudah sangat mencukupi, pembagian

kekuasaan pemerintahan sudah dibentuk sesuai dengan pertanggungjawaban,

jumlah penduduk yang sesuai, pegawai daerah yang mumpuni yang berasal dari

putra daerah, keuangan daerah ini tentunya sudah sangat sesuai karena alasan

terbentuknya kecamatan Gayam karena telah menjadi daerah penghasil jadi

layak untuk dimekarkan. Secara terperinci dijelaskan bahwa faktor – faktor yang

menjadi layaknya kecamatan Gayam untuk dimekarkan pada saat itu sebagai

berikut :

a. Faktor strategis sarana dan Prasarana Pemerintahan

1) Fasilitas Gedung Kecamatan :

dipersiapkan Bagian Pemerintahan Setda : Progress 75%

(sementara di Kantor Desa Gayam).

2) Perlengkapan Kantor Kecamatan : (dipersiapkan Bagian

Perlengkapan Setda).

3) Sarana dan Prasarana UPT Dinas/ Badan/ Kantor.

4) Akan dilaksanakan pelacakan batas desa pemekaran kecamatan

(anggaran APBD 2012)

Page 153: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

138

b. Faktor Strategis Bidang Pelayanan Publik

1) Pelayanan Administrasi Kependudukan menyesuaikan program

capilduk

2) Pelayanan Administrasi Kesehatan/Kesra (Raskin,

Jamkesmas/Jamkesda, KB, dsb)

3) Pelayanan Administrasi Pertanahan.

4) Pelayanan Administrasi NTCR.

5) Pelaksanaan PEMILUKADA tahun 2012 (PPK dan PANWAS

masih menjadi 1 (satu) dengan Kec. Ngasem dan Kalitidu)

6) Pelayanan lainnya.

c. Faktor Strategis Manajemen Sumber Daya Aparatur

1) Pelaksanaan Bimtek bagi Aparatur Kecamatan dan Desa se-

Kecamatan Gayam. (akan dilaksanakan Tgl 29 s.d. 30 Oktober

2012 oleh Bagian Pemerintahan Setda).

2) Belum Idealnya Jumlah Aparatur Kecamatan (Pasal 23 ayat 2

PP 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan).

3) Instansi vertikal : Kantor KUA, UPT Teknis dipersiapkan

(dirangkap dari Kec. Ngasem dan Kalitidu)

Secara umum kecamatan Gayam telah siap namun masih memerlukan

dukungan dari seluruh SKPD baik secara administratif, sarana dan prasarana,

perlengkapan maupun keuangan / anggaran yang menunjang pembentukan

diawal kecamatan Gayam pada saat itu.

Page 154: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

139

7. Syarat – syarat pemekaran Kecamatan

Dengan terbentuknya kecamatan Gayam syarat – syarat pemekaran

kecamatan baru yaitu kecamatan Gayam tentunya telah terpenuhi diantaranya

potensi daerah, luas wilayah, jumlah penduduk, kemampuan secara ekonomi,

sosial politik dan sosial budaya hal ini telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah

No. 129 Tahun 2000, tentang persyaratan pembentukan dan kriteria pemekaran,

penghapusan dan pengabungan daerah untuk mendapatkan tujuan yang

diharapkan, syarat-syarat tersebut antara lain :

a. Potensi daerah, hal ini dapat dinilai dari ketersediaan sumber dayayang dapat dimanfaatkan dan dapat memberikan sumbanganpenerimaan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Secara Potensi Daerah kecamatan Gayam merupakan daerah

pertambangan migas, sehingga kecamatan Gayam disebut sebagai

daerah penghasil karena mampu menyumbangkan dan meningkatkan

pendapatan daerah melalui sektor pertambangan. Tentunya hal ini juga

mempengaruhi kesejahteraan masyarakat sekitar karena dengan adanya

potensi daerah tersebut membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat

sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan.

b. Luas daerah, merupakan pertimbangan dari jumlah penduduk jika luaswilayah semakin luas dan sulit untuk dijangkau maka pelayanan yangdiberikan kurang efisien, jadi pencapaian dari peningkatan hubunganyang serasi antara pusat dan daerah sulit untuk tercapai. Luas wilayahmerupakan suatu pertimbangan dengan jumlah penduduk.

Kecamatan Gayam memiliki luas wilayah yang tercatat 53,96 km

dengan total jumlah penduduk pada tahun 2015 berjumlah 32.915 jiwa

tentunya dengan luas wilayah dan jumlah penduduk tersebut

kecamatan Gayam menjadi kecamatan baru, hal ini untuk

Page 155: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

140

memperpendek rentang pelayanan kepada masyarakat serta mencapai

efisiensi dalam pelayanan masyarakat. Jadi peningkatan hubungan

yang serasi antara pusat dan daerah akan tercapai.

c. Jumlah penduduk, hal yang , menyebabkan terjadinya pemekarankarena dengan jumlah penduduk yang semakin banyak perlu adanyapelayanan yang lebih jika ditangani oleh satu wilayah tertentu akanmenambah beban pemerintahannya, tujuan dari pemekaran yang dilihatdari jumlah penduduk ini semata-mata untuk memberikan pelayanandan peningkatan keamanan serta ketertiban bagi masyarakatnya.

Jumlah penduduk keseluruhan kecamatan Gayam pada tahun 2015

32.915 jiwa. Hal ini tentunya sangat dibutuhkan pelayanan yang lebih

untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan peningkatan

keamanan serta ketertiban bagi masyarakat.

d. Kemampuan Ekonomi, merupakan cerminan hasil kegiatan usahaperekonomian yang berlangsung disuatu daerah provinsi,kabupaten/kota yang dapat diukur dari :1. Produk Domestik Regional Bruto2. Penerimaan daerah sendiri

Tiap tahun PDRB kabupaten Bojonegoro selalu mengalami

peningkatan hal ini dipengaruhi karena semakin banyaknya lapangan

pekerjaan yang tersedia sehingga meningkatkan pendapatan ekonomi

masyarakat dan pendapatan daerah kabupaten Bojonegoro itu sendiri,

apalagi sektor yang mendorong ekonomi ini dari sektor migas

tentunya mampu meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan daerah.

e. Sosial Politik merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadapkelangsungan perkembangan politik masyarakat karena dari semakinmeningkatnya partisipasi masyarakat dalam politik atau dalamorganisasi masyarakat dapat menjadi pendukung dalam percepatanpengelolaan potensi daerahnya.

Dalam sosial politik hal ini dipengaruhi oleh pendidikan. Jika secara

ekonomi dan pendapatan masyarakat tentunya akan meningkatkan

Page 156: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

141

pendidikan. Dengan meningkatnya pendidikan dimasyarakat

perkembangan dan kesadaran masyarakat berpartisipasi politik dalam

organisasi masyarakat tentunya akan menjadi pendukung pengelolaan

potensi daerahnya.

f. Sosial budaya, sangat berkaitan dengan struktur masyarakat dankebiasaan-kebiasaan yang bisa dilakukan seperti :1) Tempat peribadatan2) Tempat/kegiatan institusi sosial dan budaya3) Sarana olahraga

Dalam bersosial budaya masyarakat kecamatan Gayam sangat memegang

toleransi dalam bermasyarakat dan berbudaya meski belum semua tersedia

tempat peribadatan namun pembangunan di kecamatan Gayam sekarang dalam

proses kemajuan yang sangat signifikan, untuk tempat kegiatan institusi sosial

dan budaya tersedia aula di desa kecamatan Gayam yang cukup besar untuk

mampu menampung kegiatan institusi sosial dan budaya untuk dimanfaatkan

sebaik – baiknya. Sarana olahraga sejauh ini hampir tiap desa di kecamatan

Gayam tersedia lapangan Sepak bola dan lapangan Voli bahkan disalah satu desa

tersedia sarana olahraga lapangan futsal namun dalam kepemilikan swasta bukan

inventaris desa dibawah naungan kecamatan Gayam.

8. Dampak Pemekaran Kecamatan Gayam terhadap Masyarakat

Pemekaran wilayah dianggap sebagai cara untuk meningkatkan

pembangunan di daerah yang tertinggal, khususnya dalam kasus pembentukan

kecamatan baru. Adanya pemekaran dinilai akan memberi kesempatan kepada

daerah tertinggal untuk memperoleh lebih banyak subsidi dari pemerintah pusat

(khususnya melalui skema DAU dan beberapa DAK), hal ini akan mendorong

peningkatan pendapatan per kapita di daerah tersebut. Pembentukan Daerah

Page 157: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

142

Otonom Baru banyak melahirkan kemajuan yang cukup pesat dalam

implementasinya, walaupun mungkin masih banyak kekurangan dan kelemahan

serta kendala yang dihadapi. Tapi dengan pemekaran wilayah tersebut mampu

menumbuhkan semangat demokrasi bagi masyarakat di daerah, dimana rakyat

daerah dapat menentukan nasibnya sendiri walaupun mungkin masih memiliki

ketergantungan dengan pusat soal pendanaannya. Salah satu kemajuan penting

dari proses pemekaran wilayah berdampak pada peningkatan ekonomi

masyarakat.

Dampak dari pemekaran wilayah telah melahirkan masyarakat yang

Demokratis hal ini terbukti dengan proses pelayanan yang lebih cepat, proses

penyelenggaraan pembangunan menjadi lebih lancar, tingkat partisipasi

mayarakat lebih meningkat serta berdampak pada peningkatan ekonomi

masyarakat di wilayah Kecamatan Gayam dan juga dapat menciptakan tingkat

pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Perkembangan ekonomi yang dapat

diukur dan obyektif, adanya perluasan tenaga kerja, modal, serta volume

perdagangan dan konsumsi, perkembangan ekonomi dapat dipergunakan untuk

menggambarkan faktor-faktor penentu yang mendasari pertumbuhan ekonomi,

seperti perubahan dalam teknik produksi, sikap masyarakat dan lembaga

lembaga. (Jhingan, 2010). Jadi dampak pemekaran wilayah ini turut

mempengaruhi aktivitas masyarakat dibidang perekonomian, Aktivitas

perekonomian masyarakat pada sektor riil akan meningkatkan pendapatan

keluarga, terutama ekonomi basis. Ricardson yang dikutip oleh Tarigan (2005).

Dan bukan hanya tingkat pendapatan dan kesejahteraan masyarakat yang

meningkatkan tetapi dasar pemekaran wilayah ini juga berdampak pada aspek

Page 158: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

143

yang lain seperti kemudahan masyarakat untuk mengakses bidang pelayanan,

karena sebelum ada pemekaran maka seluruh proses administrasi dan pelayanan

publik, dianggap menjadi salah satu kendala bagi masyarakat.

9. Peluang dan Kendala Pemekaran

Pemekaran kecamatan Gayam merupakan bentuk kewenangan yang

dilakukan oleh pemerintah daerah kabupaten Bojonegoro dengan tujuan untuk

memperlancar proses penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan lebih

mendekatkan proses pelayanan kepada masyarakat. Selain itu pemekaran

wilayah juga dilakukan untuk memperbaiki berbagai ketertinggalan yang telah

dilalui selama ketergantungan dengan wilayah yang ada diatas. Pemekaran

wilayah memiliki banyak segi positif dari segi negatifnya, segi positifnya yaitu

terakomodirnya sumberdaya dan kekayaan yang ada diwilayah tersebut sehingga

mempengaruhi percepatan pertumbuhan baik dari segi pertumbuhan ekonomi,

pertumbuhan penduduk, pertumbuhan geografis, serta mempermudah peluang

investasi. Dari sisi pemekaran wilayah maka terdapat peluang dan kendala yang

menjadi pokok perhatian bagi para stakeholder maupun pemerintah daerah dan

swasta. Adapun peluang dan kendala tersebut dapat dijabarkan berikut ini:

a. Peluang Pemekaran Wilayah

Dasar pemekaran wilayah memiliki peluang yang sangat positif bagi

kelangsungan masyarakat diwilayah tersebut yang dapat dilihat sebagai

berikut :

1) Dari segi Ekonomi

Kecamatan Gayam lebih mempriotaskan potensi ekonomi

dengan andalan bidang pertambangan, khususnya disektor

Page 159: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

144

pertambangan minyak bumi. Dengan adanya sumber daya alam

dalam bentuk minyak bumi yang memiliki nilai ekonomis yang

tinggi dianggap mampu mendongkrak perekonomian rakyat.

Lahan-lahan milik masyarakat yang mulanya dipergunakan sebagai

lahan pertanian dan bekerja sebagai petani, dibeli oleh perusahaan

pengelola minyak bumi dengan harga yang cukup tinggi. Bagi para

masyarakat Kecamatan Gayam yang mulanya bekerja

menggantungkan sebagai petani sebagai lapangan pekerjaannya

berubah menjadi buruh pekerja atau membuat usaha tentunya

dengan penghasilan yang lebih menjanjikan. Maka dari itu

masyarakat kecamatan Gayam mengalami peningkatan dibidang

ekonomi.

2) Dari Segi Pertumbuhan Penduduk dan pertumbuhan wilayah

Kecamatan Gayam memiliki luas wilayah yang tercatat 53,96

km dengan total penduduk berjumlah 32.915 jiwa. Kecamatan

Gayam telah layak untuk mendirikan daerah otonominya untuk

memaksimalkan penyelenggaraan pemerintahannya.

3) Dari Segi Pelayanan

Dari segi pelayanan dengan berdirinya kecamatan Gayam

bertujuan untuk memaksimalkan penyelenggaraan pemerintahan,

penbangunan serta untuk memperpendek rentang pelayanan kepada

masyarakat agar lebih baik dan mudah dijangkau oleh masyarakat.

Selama ini kecamatan Gayam untuk berhubungan dengan urusan

administratif harus menempuh jarak yang cukup jauh.

Page 160: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

145

4) Dari Segi Sosial Budaya

Dari segi sosial budaya telah dijelaskan masyarakat

dikecamatan Gayam sangat memegang toleransi dalam kehidupan

bermasyarakat, terutama kerukunan antar umat beragama. Begitu

juga dengan proses pembangunan dikecamatan Gayam dalam

infratrukur dan sarana penunjang yang berhubungan dengan

bersosial budaya. Di kecamatan Gayam untuk tempat kegiatan

institusi sosial dan budaya tersedia aula yang cukup besar untuk

mampu menampung kegiatan institusi sosial dan budaya

dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya. Sarana lain untuk bersosial

terdapat sarana olahraga, sejauh ini hampir tiap desa di kecamatan

Gayam telah tersedia lapangan Sepak bola dan lapangan Voli.

b. Kendala dalam Pemekaran

Kendala yang terdapat pada kecamatan Gayam, diantaranya :

i. Latar Belakang Pendidikan Masyarakat

Latar belakang pendidikan juga dijadikan salah satu aspek

penting untuk mendongkrak proses pemekaran wilayah.

Rendahnya pendidikan akan mempengaruhi rendahnya wawasan

dan pengetahuan yang menyebabkan perkembangan di wilayah

pemekaran menjadi terhambat. Contohnya di Kecamatan Gayam

terdapat perusahaan-perusahaan yang mengelola minyak bumi.

Masyarakat yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi

lebih bisa membaca peluang-peluang atau lapangan kerja bagi

mereka, dari hasil temuan yang ada dilapangan ditemukan bahwa

Page 161: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

146

tingkat pendidikan masyarakat masihlah rendah Sesuai data di Unit

Pelaksana Tehnik Daerah (UPTD) Gayam, jumlah siswa putus

sekolah usia Sekolah Dasar (SD) mencapai 2.047 orang, usia SMP

mencapai 150 orang, dan usia SMA mencapai 29 orang. Kepala

UPTD Gayam, Mugianto, mengatakan, jumlah tersebut didapatkan

setelah melakukan validasi data untuk usia anak putus sekolah di

wilayahnya. Sedangkan usia yang terdata rata-rata di atas 20 tahun.

"Jumlah tersebut untuk usia produktif," tegasnya, Selasa

(2/6/2015). Dia menyampaikan, untuk mengakomodir anak putus

sekolah tersebut Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

Banyuurip setiap tahun selalu mengikutkan mereka untuk ujian

kejar paket B dan C. Terlebih dengan adanya perekrutan tenaga

kerja besar-besaran di dalam proyek engineering, procurement and

construction (EPC) Lapangan Banyuurip sejak tiga tahun yang

lalu. "Mereka ikut kejar paket supaya bisa ikut bekerja di dalam

proyek," imbuh Mugianto. Mantan Kepala Desa Leran, Kecamatan

Kalitidu itu, menyebutkan, untuk tahun 2014 lalu peserta ujian

kejar paket B atau tingkat SMP sebanyak 74 orang, dan kejar paket

C sebanyak 118 orang. Sedangkan tahun 2015 untuk ujian paket B

diikuti sebanyak 40 orang dan paket C sebanyak 71 orang.

"Sebenarnya masyarakat di Kecamatan Gayam jumlahnya

mancapai ribuan yang tidak lulus sekolah baik tingkat SMP

maupun SMA," ujar Mugianto, mengungkapkan. Namun,

Mugianto memastikan, untuk saat ini sudah tidak ada lagi anak

Page 162: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

147

yang putus sekolah. Hal ini dikarenakan Dinas Pendidikan gencar

memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengutamakan

pendidikan sejak dini. Oleh karena itu proses terbentuknya

pemekaran wilayah juga akan perlu mempertimbangan aspek

pendidikan masyarakat khususnya dalam pengembangan

sumberdaya manusia, melalui berbagai bentuk pelatihan, temu

karya, simposium, maupun studi banding sehingga ada pengalaman

dan wawasan yang luas bagi masyarakat dalam berusaha.

(suarabanyuurip.com)

ii. Sikap Mental

Pemekaran wilayah juga tidak selamanya, berdampak pada

proses pembentukan sikap mental, khususnya sikap mental yang

mandiri. Contohnya sikap mental yang mandiri dalam berusaha

dengan memanfaatkan peluang-peluang investasi seperti

menabung, berani mengambil resiko, memanfaatkan peluang -

peluang. Dampak dari lemahnya sikap mental ini juga akan

mempengaruhi kemandirian ekonomi bagi masyarakat dan

berakibat pada proses pertumbuhan yang lain seperti berdampak

pada proses pertumbuhan desa, tidak terpenuhinya kebutuhan baik

primer maupun sekunder. Karena salah satu indeks yang diukur

dalam proses pemekaran wilayah maupun pertumbuhan wilayah

salah satunya adalah aspek ekonomi khususnya dari segi

pendapatan masyarakat, maupun daya beli, serta aspek sumberdaya

manusia.

Page 163: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

148

Peluang dan Kendala dalam pemekaran wilayah sebagaimana

dikemukakan diatas dijadikan patokan sebagai dasar evaluasi yang selama ini

menjadi agenda pemekaran. Peluang pemekaran wilayah akan memungkinkan

pengembangan potensi baik potensi ekonomi maupun potensi sumberdaya

manusia, memperlancar proses pelayanan publik, mampu menciptakan tata

kelola penyelenggaraan system pemerintahan dengan harapan terciptanya

sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance) melalui

proses transparansi, Akuntabilitas, keadilan, dinamis serta bertanggungjawab.

Sedangkan dari segi kendala akan menjadi bahan pertimbangan serta evaluasi

dalam meminimalisir berbagai proses kegagalan dari dampak pemekaran

wilayah.

10. Pembentukan Kecamatan

Pembentukan kecamatan Gayam sebagai kecamatan baru hasil dari

pemekaran 2 kecamatan yaitu kecamatan Ngasem dan kecamatan Kalitidu hal

ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2008, tentang Kecamatan,

pada Bab 1, pasal 1 ayat 5 dikatakan bahwa yang dimaksud dengan kecamatan

adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten kota.

Pembentukan sebuah kecamatan menurut Peraturan ini, dapat berupa pemekaran

1 (satu) kecamatan menjadi 2 (dua) kecamatan atau lebih, dan/atau penyatuan

wilayah desa dan/atau kelurahan dari beberapa kecamatan. Syarat terbentuknya

kecamatan Gayam telah memenuhi syarat administratif, syarat fisik dan syarat

fisik kewilayahan. Yang pertama syarat administratif yang dimaksud syarat

administratif adalah :

a. Batas usia penyelenggaraan pemerintahan minimal 5 (lima) tahun;

Page 164: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

149

b. Batas usia penyelenggaraan pemerintah desa dan atau kelurahan

yang akan dibentuk menjadi kecamatan minimal 5 (lima) tahun;

c. Keputusan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) atau nama lain

untuk Desa dan Forum Komunikasi Kelurahan atau nama lain untuk

Kelurahan diseluruh wilayah kecamatan baik yang menjadi calon

cakupan wilayah kecamatan baru maupun kecamatan induk tentang

persetujuan pembentukan kecamatan.

d. Keputusan Kepala Desa atau nama lain untuk Desa dan Keputusan

Lurah atau nama lain untuk kelurahan di seluruh wilayah kecamatan

baik yang menjadi calon cakupan wilayah kecamatan baru maupun

kecamatan induk tentang persetujuan pembentukan kecamatan

e. Rekomendasi Gubernur.

Kecamatan Gayam telah memenuhi batas minimal penyelenggaraan

pemerintah dan pemerintahan desa atau kelurahan minimal 5 (lima) tahun, sudah

pula melalu proses keputusan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) tentang yang

menjadi cakupan wilayah kecamatan baru baik calon maupun kecamatan induk

yang dimekarkan yaitu kecamatan Ngasem dan kecamatan Kalitidu. Keputusan

bersama kepala desa atau lurah tentang cakupan wilayah kecamatan baru dan

kecamatan Induk (Ngasem dan Kalitidu) tentang persetujuan pembentukan

kecamatan. Serta yang terakhir adalah rekomendasi Gubernur yang disini adalah

Gubernur Jawa Timur dengan tertanda Surat Rekomendasi Gubernur Jawa

Timur Tanggal 23 Februari 2012 Nomor : 138/ 3600/ 011/ 2012.

Yang kedua adalah syarat fisik kewilayahan yang meliputi Cakupan

wilayah, lokasi calon ibukota, sarana dan prasarana pemerintahan. Cakupan

Page 165: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

150

wilayah dimaksud adalah jumlah desa dan kelurahan yang ada diwilayah yang

akan dimekarkan, sementara menyangkut lokasi calon ibukota harus

diperhatikan aspek tata ruang, ketersediaan fasilitas, aksesbilitas, kondisi dan

letak geografis, kependudukan, sosial ekonomi, sosial politik, dan sosial budaya.

Sedangkan yang dimaksud dengan sarana dan prasarana disini meliputi

bangunan dan lahan untuk kantor camat yang dapat digunakan untuk

memberikan pelayanan kepada masyarakat. Syarat fisik kewilayahan kecamatan

Gayam, kabupaten Bojonegoro telah terpenuhi sesuai dengan cakupan – cakupan

syarat fisik kewilayahan dan kemudian dengan keluarnya Surat Dirjen

Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Tanggal 16 Juli 2012, Nomor

125.1/ 1818/ PUM, Perihal : Penyampaian Kode dan Data Wilayah Administrasi

Pemerintahan Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur.

Disamping 2 persyaratan fisik dan kewilayahan satu syarat lagi adalah

syarat teknis meliputi jumlah penduduk, luas wilayah, rentang kendali

penyelenggaraan pelayanan pemerintahan, aktifitas perekonomian dan

ketersediaan sarana dan prasarana. Kecamatan Gayam telah memenuhi ketetapan

persyaratan tersebut, Persyaratan teknis tersebut harus berdasarkan hasil kajian

yang sudah dilakukan pemerintah kabupaten/kota sesuai indikator yang sudah

ditetapkan. Yosephus (2014).

11. Sosial Ekonomi Masyarakat Kecamatan Gayam

Sebelum menginjak dalam pembahasan Sosial Ekonomi Masyarakat

kecamatan Gayam, sosial ekonomi jarang dibahas secara bersamaan. Pengertian

sosial dalam ilmu sosial menunjuk pada objeknya yaitu masyarakat. Sedangkan

pada departemen sosial menunjukkan pada kegiatan yang ditunjukkan untuk

Page 166: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

151

mengatasi persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dalam bidang kesejahteraan

yang ruang lingkup pekerjaan dan kesejahteraan sosial. Manusia selalu ingin

memenuhi kebutuhanya baik moral maupun material begitu juga dengan

masyarakat kecamatan gayam yang sebelum dimekarkan masyarakat disini

susah untuk memenuhi kebutuhannya karena terhalang oleh rentang jarak yang

jauh terhadap pelayanan dari pemerintahan maka dari itu layak untuk

dimekarkan menjadi kecamatan baru, hal ini sesuai abraham maslow yang

dikutip dalam Soekanto (1982:22) mengungkapkan kebutuhan manusia terdiri

dari kebutuhan dasar fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan

kasih sayang, kebutuhan akan dihargai dan kebutuhan mengaktualisasikan diri.

Konsep sosial merupakan konsep yang menunjukkan sesuatu yang dipahami

secara umum didalam masyarakat, masyarakat terdiri dari individu-individu

yang juga berinteraksi satu sama lain, dengan sendirinya terjadilah perubahan

terhadap masyarakat pula. Karena itu proses sosial dapat pula didefinisikan

sebagai perubahan-perubahan dalam struktur masyarakat sebagai hasil dari

komunikasi dan usaha pengaruh mempengaruhi para individu dalam kelompok.

Sedemikian berkembangnya masyarakat kecamatan Gayam individu dan

kelompok untuk membuat perubahan dalam kehidupannya yang bisa dibilang

sebelum dimekarkan cukup terisolasi sehingga sekarang kehidupannya

mengalami perubahan. Disamping itu, karena individu secara tidak sadar sambil

menyesuaikan diri juga mengubah secara tidak langsung (bersama-sama dengan

individu lain) dan masyarakat, dapat dikatakan bahwa setiap individu maupun

kelompok mempunyai peranan atau fungsi dalam masyarakatnya. Susanto

(1983).

Page 167: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

152

Secara ekonomi, Ekonomi adalah sebagai suatu usaha dalam pembuatan

keputusan dan pelaksanaannya yang berhubungan pengalokasian sumber daya

masyarakat (rumah tangga dan pebisnis/perusahaan) yang terbatas diantara

anggotanya, dengan mempertimbangkan kemampuan, usaha, dan keinginan

masing-masing. Jadi pemekaran di kecamatan Gayam ini memberi pengaruh

terhadap sisi ekonomi masyarakat karena kecamatan Gayam menjadi daerah

penghasil minyak/migas dengan adanya sumber daya alam yang memiliki

nilai ekonomis yang tinggi dianggap mampu mendongkrak perekonomian

rakyat. Lahan-lahan milik masyarakat yang mulanya dipergunakan sebagai

lahan pertanian dan bekerja sebagai petani, dibeli oleh perusahaan pengelola

minyak bumi dengan harga yang cukup tinggi. Bagi para masyarakat

Kecamatan Gayam yang mulanya bekerja menggantungkan sebagai petani

sebagai lapangan pekerjaannya berubah menjadi buruh pekerja atau

berwirausaha sendiri tentunya dengan penghasilan yang lebih menjanjikan.

Titik tolak analisis ekonomi ini adalah kembali ke individu. Utilitirianisme

mengasumsikan bahwa individu adalah makhluk yang rasional, senantiasa

menghitung dan membuat pilihan yang dapat memperbesar kesenangan

pribadi atau keuntungan pribadi, dan menekan biaya. Untuk dapat bertahan

hidup, setiap individu perlu bekerja. Individu sendirilah yang lebih

mengetahui dibandingkan dengan orang lain dia harus bekerja apa. Hal ini

dikarenakan individu lebih mengetahui tentang dirinya sendiri dari sisi

kemampuan, pengetahuan, keterampilan, jaringan, dan lain lain yang

dimilikinya. Damsar (2011: 35-36).

a. Hubungan Ekonomi dan Masyarakat

Page 168: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

153

Pusat perhatian dari kajian para ekonom adalah pertukaran

ekonomi, pasar dan ekonomi. Sedangkan masyarakat dianggap

sebagai “sesuatu yang diluar”, dia dipandang sebagai sesuatu yang

telah ada (given). Sebaliknya sosiologi memandang ekonomi sebagai

bagian integral dari masyarakat. Sosiolog terbiasa melihat kenyataan

secara holistik, melihat kenyataan saling kait-mengait antar berbagai

faktor. Banyak yang berpengaruh dalam perekonomian di kecamatan

Gayam ini dengan adanya kemajuan dalam sektor ekonomi dan

luasnya lapangan kerja tentun tidak semua masyarakat Gayam

mampu menikmatinya ganjalan utamanya adalah rendahnya tingkat

pendidikan dan pengalaman bekerja masyarakat dibidang migas.

Yang berpendidikan minimal SMP atau setidaknya bisa baca dan

tulis mereka bisa diterima sebagai buruh (kasar) atau juga yang

sebelumnya sudah memiliki pengalaman bekerja dibidang tersebut

akan memiliki kesempatan untuk bekerja disektor migas ini. Hal ini

sesuai yang diungkapkan oleh Damsar Sosiologi ekonomi selalu

memusatkan perhatian pada analisis hubungan dan interaksi antara

ekonomi dan institusi lain dari masyarakat, seperti hubungan antara

ekonomi dan agama, pendidikan, stratifikasi sosial, demokrasi, atau

politik. Damsar (2011:42-47)

b. Jaminan Ekonomi

Tujuan yang konstan dan tidak berubah dari buruh itu adalah

jaminan ekonomi. Bagi buruh jaminan ekonomi berarti upah yang

cukup tinggi dan cukup teratur untuk memberikan standar hidup

Page 169: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

154

yang wajar dan bisa disisihkan untuk keperluan keperluan lain,

seperti biaya sakit, kecelakaan, dana hari tua, serta memberi

pendidikan yang lebih baik kepada anak-anaknya. Yang terjadi di

kecamatan Gayam sudah sesuai dengan yang diharapkan upah yang

didapat perjam, upah lembur, dan uang makan terjamin sayangnya

bagi buruh ini mereka tidak mendapat asuransi untuk

keselamatannya hanya ada perjanjian kontrak yang menyebutkan

perusahaan bertanggung jawab penuh atas kecelakaan kerja. Jaminan

ekonomi bagi buruh tidak sama dengan jaminan ekonomi bagi orang

kelas menengah. Jadi, bagi buruh jaminan ekonomi bukan berarti

sebuah rumah yang bebas dari penggadaian melainkan perlindungan

terhadap pemecatan sewenang-wenang, suatu jaminan akan

senioritasnya, pekerjaan tetap atau upah yang terjamin setiap

tahunnya. Eugene (1993: 217-222)

Kondisi sosial ekonomi masyarakat adalah suatu keadaan atau

kedudukan yang diatur secara sosial dan menempatkan seseorang pada posisi

tertentu dalam struktur sosial masyarakat. Pemberian posisi ini disertai pula

dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh si pembawa

status (Soekanto, 1990 :181). Berikut adalah faktor – faktor yang

mempengaruhi sosial ekonomi masyarakat diantaranya :

a. Faktor Pendidikan

Pendidikan sangat penting dalam era sekarang ini apalagi

dengan apa yang terjadi di kecamatan Gayam yang daerahnya

sebagai wilayah industri kurangnya pendidikan membuat

Page 170: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

155

masyarakatnya akan tersisih dari pekerja yg berasal dari daerahnya

memiliki tingkat pendidikan yang lebih baik. Seperti yang dikutip

oleh Muhibinsyah (2003:10) Pendidikan merupakan sesuatu yang

mutlak harus dipenuhi sebagai pengalaman belajar yang baik secara

langsung maupun tidak langsung menjadi dasar dalam perubahan

tingkah laku menuju kedewasaan. Pendidikan diartikan sebagai

sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga seseorang

memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku

yang sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan dari pendapat tersebut

dapat dijelaskan bahwa pendidikan itu merupakan upaya untuk

meningkatkan kualitas manusia ditinjau dari tumbuhnya rasa percaya

diri serta memiliki sikap yang inovatif dan kreatif untuk

mengembangkan dan membangun daerahnya. Semakin tinggi tingkat

sosial ekonomi seseorang memungkinkan seseorang tersebut

mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

b. Faktor Pekerjaan

Pekerjaan merupakan suatu aktivitas manusia guna

mempertahankan hidup dan juga untuk memenuhi kebutuhan hidup

sehari hari. Masyarakat di kecamatan Gayam sesuai data yang

didapat sebelum adanya eksplorasi migas dan dimekarkan 80%

masyarakatnya bekerja sebagai petani dan buruh tani untuk

memenuhi kebutuhannya, setelah adanya pemekaran dan datangnya

investor migas untuk beberapa masyarakat yang mendapat ganti rugi

karena lahan pertaniannya kena dampak eksplorasi migas mereka

Page 171: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

156

yang mendapat ganti rugi status sosialnya berubah drastis tentu pula

dengan ekonominya, banyak yang dahulunya bertani bergeser untuk

berwirausaha atau menjadi buruh migas yang penghasilannya lebih

menjanjikan untuk kesehariannya. Sesuai dengan pendapat Bintarto

(1986 : 27) yang mengemukakan bahwa mata pencaharian

merupakan aktivitas manusia guna mempertahankan hidupnya dan

guna memperoleh taraf hidup yang lebih layak dimana corak dan

ragamnya berbeda beda sesuai dengan kemampuan dan tata geografi

daerahnya. Berdasar pendapat tersebut bahwa keragaman golongan

sosial ditunjukkan dengan adanya perbedaan mata pencaharian yang

berpengaruh pada kemampuan ekonomi. Ditinjau dari aspek

ekonomis, bekerja adalah melakukan pekerjaan untuk menghasilkan

atau membantu menghasilkan barang dan jasa dengan maksud untuk

memperoleh penghasilan baik berupa uang atau barang dalam kurun

waktu tertentu.

c. Faktor Pendapatan

Dalam kehidupan usaha rumah tangga tersebut untuk memenuhi

segala kebutuhannya sehingga sebagian besar dan kecilnya

pendapatan suatu rumah tangga akan sangat berpengaruh pada

tingkat kesejahteraan rumah tangganya. Masyarakat kecamatan

Gayam setelah pemekaran memiliki pekerjaan yang layak tentunya

cukup untuk kesejahteraan keluarganya. Seperti pendapat yang

dikemukakan Kartono Wirosuharjo, dkk (1985: 83) menyatakan

bahwa “Pendapatan adalah arus uang atau barang yang di dapat oleh

Page 172: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

157

perseorangan, kelompok orang, perusahaan atau perekonomian

dalam suatu periode tertentu”. Untuk melihat kondisi sosial ekonomi

keluarga atau masyarakat itu dapat dilihat melalui tiga aspek yaitu

pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan. Berdasarkan hal ini maka

keluarga atau kelompok masyarakat itu dapat digolongkan memiliki

sosial ekonomi rendah, sedang, dan tinggi. Tan yang dikutip

Koentjaraningrat, (1981). Sehubungan dengan tingkat

pendapatan/penghasilan berikut kriteria golongan

pendapatan/penghasilan menurut Koentjaraningrat, yaitu:

1) Golongan Berpenghasilan Rendah

Yaitu keluarga yang menerima pendapatan lebih rendah dari

keperluan untuk memenuhi tingkat hidup yang minimal, mereka

perlu mendapatkan pinjaman dari orang lain karena tuntutan

kehidupan yang keras, perkembangan anak dari keluarga itupun

menjadi agresif. Sementara itu orang tua yang sibuk mencari

nafkah memenuhi kebutuhan ekonomi tidak sempat memberikan

bimbingan dan pengawasan terhadap perilaku anaknya.

2) Golongan Berpenghasilan Sedang

Yaitu pendapatan yang hanya cukup untuk memenuhi

kebutuhan pokok sehari – hari.

3) Golongan Berpenghasilan Tinggi

Yaitu selain dapat memenuhi kebutuhan pokok, sebagian

dari pendapatan yang diterima dapat ditabung dan digunakan

untuk kebutuhan lain ataupun kebutuhan di masa mendatang.

Page 173: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

158

Kebutuhan pokok disini sama halnya dengan tingkat hidup minimal

mencakup kebutuhan pokok primer yakni kebutuhan akan sandang, pangan,

dan papan. Khusus yang terjadi di Kecamatan Gayam sebagai daerah yang

dimekarkan, peneliti melakukan wawancara kepada warga kecamatan tentang

mata pencahariannya yang beragam mulai dari pegawai migas, pedagang,

petani. Seperti yang diungkapkan pegawai migas disekitar Kecamatan Gayam

yaitu Mas Sugianto dalam wawancara tanggal 08 Februari 2017 pukul 12.30

WIB :

“ Nama saya Sugianto bekerja sebagai karyawan migas di proyekbanyuurip epc1 ini berjalan 4 bulanan. Gaji saya perjam Rp. 8000hitungan jamnya 12 jam kerja 7jam kerja regular 5 jam dihitunglembur, uang makan Rp. 30.000 / hari. Kalau ditanya cukup atau tidakbuat kehidupan sehari-hari ya pasti cukup memang beda dari pekerjaanyang sebelumnya dengan gaji Rp. 11.500/jam tapi itu merantau maskalau disini meski Rp. 8.000/jam bisa dekat dengan keluarga. Masukkesini tidak menggunakan ijazah namun menggunakan suratpengalaman kerja karena kalau menggunakan ijazah biasanya yangberpendidikan minimal S1. Kalau yang belum pernah bekerja ataubelum punya pengalaman gajinya per jam Rp. 7.500. segitu sudahmencukupi kebutuhan sehari-hari dan yang terpenting dekat dengankeluarga”

Begitu juga dengan wawancara berikutnya kepada ibu Sri penjual makanan

dan minuman disekitar area migas yang sebelumnya keluarga beliau bermata

pencaharian sebagai petani dan buruh tani wawancara dilakukan tanggal 08

februari 2017 pukul 13.15 WIB :

“ Nama saya bu sri penjual makanan dan minuman disini, dahulu sebelumadanya proyek migas dan gayam masih ikut ke kecamatan ngasem sayabekerja sebagai buruh tani untuk membantu keluarga dan suami sebagaipetani yang menggarap lahan sawah sendiri penghasilan ya tiap panen 3-4bulan sekali untuk kebutuhan sehari hari ya bekerja sebagai buruh tanitapi setelah tanah sawah kami terkena pembebasan lahan untuk migassemuanya berubah, tanah sawah kami diganti untung yang lumayan besarbuat kami. Akhirnya untuk bekerja kami memutuskan membuat warungdisini ya jualan makanan dan minuman, soal pendapatan cukup bahkankalo dibanding dahulu pas masih buruh tani ya lebih banyak jualan warung

Page 174: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

159

ini. Pendapatan sehari bersih ya antara Rp. 100.000 sampai Rp. 250.000kalau lagi ramai. Saya juga sudah bisa menyekolahkan anak saya mas keyang lebih tinggi biar gak bodoh seperti orang tuanya”

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dilihat bahwa sosial

ekonomi masyarakat ikut meningkat dengan adanya pertambangan migas dan

tidak hanya berpengaruh ke pendapatan daerah kabupaten Bojonegoro saja

namun juga seluruh masyarakat didaerah pemekaran yang daerahnya sebagai

daerah penghasil. Dilihat dari sudut Golongan Mas Sugianti dan Ibu Sri ini

dalam Golongan berpenghasilan sedang karena mampu untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya sehari – hari.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa sosial ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan

pemenuhan kebutuhan, antara lain pendidikan, pekerjaan, dan pemenuhan

kebutuhan tersebut berkaitan dengan penghasilan. Dilihat dari masyarakat

daerah pemekaran penghasilan yang didapat masyarakat sudah termasuk

didalam golongan yang berpenghasilan sedang dan berpenghasilan tinggi

mereka yang bekerja sebagai petani, buruh migas dan berwirausaha mampu

mencukupi kebutuhan pokok hariannya. Pada umumnya penghasilan

masyarakat lebih baik jika dibandingkan dengan penghasilan mereka

sebelumnya. Hal tersebut akan membawa suatu perkembangan terutama

dibidang ekonomi yang sejalan pula dengan perkembangan pemekaran daerah

tersebut.

Page 175: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

160

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada pembahasan dan rumusan masalah mengenai Sosial

Ekonomi Masyarakat Pasca Pemekaran Kecamatan (Studi pada Kecamatan

Gayam, Kabupaten Bojonegoro). maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan otonomi daerah sebagaimana implementasi Undang-

undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah bahwa

memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

potensi sumber daya alam dan manusia serta luas wilayah untuk

dimekarkan menjadi beberapa daerah. serta Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan telah membuka peluang

untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

2. Dasar hukum pembentukkan Kecamatan Gayam berdasarkan :

a. Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Kecamatan Gayam di Kabupaten

Bojonegoro.

b. Surat Dirjen Pemerintahan Umum Kementerian Dalam

Negeri Tanggal 16 Juli 2012, Nomor 125.1/ 1818/ PUM,

Perihal : Penyampaian Kode dan Data Wilayah

Administrasi Pemerintahan Kabupaten Bojonegoro

Provinsi Jawa Timur.

c. Surat Rekomendasi Gubernur Jawa Timur Tanggal 23

Februari 2012 Nomor : 138/ 3600/ 011/ 2012

Page 176: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

161

3. Pemekaran wilayah dianggap sebagai cara untuk meningkatkan

pembangunan di daerah yang tertinggal, khususnya dalam kasus

pembentukan kecamatan baru. Adanya pemekaran dinilai akan

memberi kesempatan kepada daerah tertinggal untuk memperoleh

lebih banyak subsidi dari pemerintah pusat (khususnya melalui

skema DAU dan beberapa DAK), apalagi kecamatan Gayam disini

menjadi daerah penghasil disektor migas/tambang hal ini akan

mendorong peningkatan pendapatan per kapita di daerah tersebut.

Pembentukan Daerah Otonom Baru banyak melahirkan kemajuan

yang cukup pesat dalam implementasinya, walaupun mungkin

masih banyak kekurangan dan kelemahan serta kendala yang

dihadapi. Tapi dengan pemekaran wilayah tersebut mampu

menumbuhkan semangat demokrasi bagi masyarakat di daerah,

dimana rakyat daerah dapat menentukan nasibnya sendiri walaupun

mungkin masih memiliki ketergantungan dengan pusat soal

pendanaannya. Salah satu kemajuan penting dari proses pemekaran

wilayah berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.

4. Dampak dari pemekaran wilayah telah melahirkan masyarakat

yang Demokratis hal ini terbukti dengan proses pelayanan yang

lebih cepat, proses penyelenggaraan pembangunan menjadi lebih

lancar, tingkat partisipasi mayarakat lebih meningkat serta

berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat di wilayah

Kecamatan Gayam dan juga dapat menciptakan tingkat pendapatan

dan kesejahteraan masyarakat.

Page 177: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

162

5. Sosial ekonomi masyarakat adalah suatu keadaan atau kedudukan

yang diatur secara sosial dan menempatkan seseorang pada posisi

tertentu dalam struktur sosial masyarakat. Faktor – faktor yang

mempengaruhi sosial ekonomi masyarakat kecamayan Gayam

diantaranya :

a. Faktor Pendidikan

Pendidikan sangat penting dalam era industrialisasi ini

apalagi dengan apa yang terjadi di daerah pemekaran

kecamatan Gayam yang daerahnya sebagai wilayah

industri kurangnya pendidikan membuat masyarakatnya

akan tersisih dari pekerja yg berasal dari daerahnya

memiliki tingkat pendidikan yang lebih baik.

b. Faktor Pekerjaan

Pekerjaan masyarakat di kecamatan Gayam sesuai data

sebelum adanya eksplorasi migas 80% masyarakatnya

bekerja sebagai petani dan buruh tani untuk memenuhi

kebutuhannya, setelah adanya pemekaran dan datangnya

investor migas untuk beberapa masyarakat yang

mendapat ganti rugi karena lahan pertaniannya terkena

dampak eksplorasi migas mereka yang mendapat ganti

rugi status sosialnya berubah drastis tentu pula dengan

ekonominya, banyak yang dahulunya bertani bergeser

untuk berwirausaha atau buruh migas yang

penghasilannya lebih menjanjikan untuk kesehariannya.

Page 178: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

163

c. Faktor Pendapatan

Pendapatan yang didapat masyarakat kecamatan gayam

setelah daerahnya menjadi wilayah eksplorasi migas

tentunya mengalami peningkatan yang drastis untuk

kesejahteraan keluarganya.

6. Peluang dan Kendala Pemekaran Wilayah Kecamatan gayam :

a. Segi Ekonomi

Kecamatan Gayam lebih mempriotaskan potensi

ekonomi dengan andalan bidang pertambangan,

khususnya disektor pertambangan minyak bumi. Dengan

adanya sumber daya alam dalam bentuk minyak bumi

yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dianggap

mampu mendongkrak perekonomian rakyat.

b. Segi Pertumbuhan Penduduk dan Wilayah

Kecamatan Gayam memiliki luas wilayah yang tercatat

53,96 km dengan total penduduk berjumlah 32.915 jiwa.

Kecamatan Gayam telah layak untuk mendirikan daerah

otonominya untuk memaksimalkan penyelenggaraan

pemerintahannya.

c. Segi Pelayanan

Berdirinya kecamatan Gayam bertujuan untuk

memaksimalkan penyelenggaraan pemerintahan,

penbangunan serta untuk memperpendek rentang

Page 179: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

164

pelayanan kepada masyarakat agar lebih baik dan mudah

dijangkau oleh masyarakat.

d. Segi Sosial Budaya

Masyarakat di kecamatan Gayam sangat memegang

teguh kerukunan dan toleransi didalam masyarakat,

untuk infratrukur dan sarana penunjang yang

berhubungan dengan bersosial budaya. Di kecamatan

Gayam untuk tempat kegiatan institusi sosial dan budaya

tersedia aula yang cukup besar untuk mampu

menampung kegiatan institusi sosial dan budaya yang

dapat dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya. Sarana lain

untuk bersosial terdapat sarana olahraga, sejauh ini

hampir tiap desa di kecamatan Gayam telah tersedia

lapangan Sepak bola dan lapangan Voli.

Kendala pemekaran wilayah yang terdapat pada kecamatan

Gayam, diantaranya :

a. Latar belakang Pendidikan

Latar belakang pendidikan juga dijadikan salah satu

aspek penting untuk mendongkrak proses pemekaran

wilayah. Rendahnya pendidikan akan mempengaruhi

rendahnya wawasan dan pengetahuan yang

menyebabkan perkembangan diwilayah pemekaran

menjadi terhambat.

b. Sikap Mental

Page 180: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

165

Pemekaran wilayah juga tidak selamanya, berdampak

pada proses pembentukan sikap mental, khususnya sikap

mental yang mandiri. Dampak dari lemahnya sikap

mental ini juga akan mempengaruhi kemandirian

ekonomi bagi masyarakat dan berakibat pada proses

pertumbuhan yang lain seperti berdampak pada proses

pertumbuhan desa, tidak terpenuhinya kebutuhan baik

primer maupun sekunder.

7. Kesimpulan yang sesuai dengan rumusan masalah pemekaran

daerah/wilayah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Untuk melihat perkembangan suatu daerah pemekaran,

diperlukan adanya perbandingan kinerja daerah tersebut sebelum

dan sesudah pemekaran. Dari hal ini akan terlihat, apakah terjadi

perubahan yang signifikan pada suatu daerah setelah dimekarkan.

Yakni perekonomian daerah, keuangan daerah, pelayanan publik

dan aparatur pemerintah sesuai dengan pemilihan indikator sendiri

berdasarkan PP 129/2000 :

a. kabupaten Bojonegoro memiliki tren yang sangat positif

ditiap tahunnya meski itu sebelum ataupun sesudah

dimekarkannya kecamatan Gayam terutama dalam sektor

pendapatan daerah.

b. Sektor pembangunan sarana dan prasarana memiliki

peran penting bagi peningkatan perekonomian dan

kehidupan sosial masyarakat contohnya adalah prasarana

Page 181: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

166

transportasi merupakan tulang punggung pengembangan

wilayah sehingga sangat penting untuk menunjang

kelancaran aktifitas sosial dan ekonomi. jaringan jalan

baik juga memiliki keterkaitan yang sangat kuat terhadap

pertumbuhan ekonomi suatu wilayah maupun terhadap

kondisi sosial budaya kehidupan masyarakat.

c. Masalah lainnya adalah terjadi penurunan jumlah pejabat

fungsional PNS dilingkup kabupaten Bojonegoro ditahun

2015 – 2016. Menurut pejabat terkait hal ini dikarenakan

adanya PNS yang pensiun namun hal ini tidak

mempengaruhi kualitas pelayanan kepada masyarakat.

B. SARAN

Dalam kesimpulan ini penulis akan mengemukakan beberapa saran

yang dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan untuk perbaikan

dan penyempurnaan dimasa yang akan datang dalam sosial ekonomi

masyarakat pasca pemekaran kecamatan Gayam di Kabupaten

Bojonegoro. Saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :

1. Perlunya peran pemerintah kabupaten Bojonegoro untuk

meningkatkan Sosial Ekonomi Masyarakat malalui pembangunan

disegala sektor demi percepatan pembangunan di kecamatan

Gayam.

2. Perlunya perbaikan terutama pelayanan dan jumlah personel

pegawai di kecamatan agar memenuhi standar yang telah

ditentukan. Masih belum optimalnya kinerja pegawai dilihat dari

Page 182: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

167

aspek efektivitas, efesiensi dan akuntabilitas, sehingga

mempengaruhi kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan

pelayanan terhadap masyarakat serta pemberdayaan.

Page 183: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

168

DAFTAR PUSTAKA

Ambardi, Urbanus M dan Socia Prihawantoro. 2002. Pengembangan Wilayah

dan Otonomi Daerah. Jakarta: Pusat Pengkajian Kebijakan Teknologi

Pengembangan Wilayah.

Anatomi, Faqih. 2007. Pemekaran Daerah (Studi Kasus Tentang Persepsi

Masyarakat Brebes Selatan Terhadap Rencana Pemekaran Kabupaten

Brebes), Skripsi, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.

Bintarto. 1986. Urbanisasi Dan Permasalahannya. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Bungin, Burhan. 2001. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja

Grapindo Persada.

Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Damsar. 2011. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta : Kencana

Dawood, Taufiq C. 2007. Pemekaran Daerah dan Dampaknya Terhadap Alokasi

Anggaran Untuk Pelayanan Publik. Aceh Recovery Forum dan

DANIDA. Aceh.

Domai, Tjahjanulin. 2011. Desentralisasi. UBPress

Eugene V. Schneider. 1993. Sosiologi Industri. Jakarta PT Aksara Persada

Indonesia

Gie T Liang. 2003. Pertumbuhan Pemerintahan Daerah Negara RI, Liberti

Yogyakarta.

Page 184: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

169

Haris, Syamsudin. 2005. Desentralisasi dan Otonomi Daerah, LIPI Press, Jakarta.

Hendratno, Edie Toet. 2009. Negara Kesatuan, Desentralisasi, dan Federalisme,

Graha Ilmu

H Chamzawi. 13 September 2013 “Dampak Eksplorasi dan Eksploitasi Blok

Cepu”Diakses Pada Tanggal 27 Juni 2015 dari haloBojonegoro.com.

Jhingan, M.L. 2010. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. PT. RajaGrafindo.

Persada, Jakarta

Joel Joko. 16 Juli 2012 “Gayam Resmi jadi Kecamatan Baru” Diakses Pada

Tanggal 19 Mei 2015 dari blokbojonegoro.com

Kuncoro, Mudrajad. 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah. Jakarta: Erlangga.

Kartono Wirosuharjo, dkk. 1985. Kamus Istilah Demografi. Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa Depdikbud RI. Jakarta.

Koentjaraningrat. 1981. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:

Gramedia.

Koentjaraningrat. 1994. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan.Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama.

Maarif, S, (2003), Strategi Peningkatan Kompetensi Aparatur Guna

Mengantisipasi Kebutuhan Sektor Pelayanan Publik, STIA LAN,

Bandung.

Masrukin. 2009. Konflik Dalam Pemekaran Kabupaten Cilacap (dalam Jurnal

Interaksi, Sosiologi FISIP UNSOED, Purwokerto)

Page 185: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

170

Miles, B. M. & Huberman, A. M., 1992. Analisis Data Kualitatif. Cetakan 1.

Penerjemah Rohidi, T.R. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).

Moleong, Lexy. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya Offset.

Moleong, L. J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif,Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya.

Bandung

Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Mustopadidjaja. 2001. Reformasi Birokrasi, Perwujudan Good Governance, dan

Pembangunan Masyarakat Madani. Makalah disampaikan pada

Silaknas ICMI 2001.

Pamudji. 2000. Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia. Balai Pustaka

Indonesia. Jakarta.

Purwadarminta. W.J.S. 2005. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga.

Jakarta: Balai Pustaka.

Ririn Wedia. 2 Juni 2015 “Angka Putus Sekolah di Gayam Capai 2.047 Orang”

Diakses pada tanggal 10 Agustus 2015 dari suarabanyuurip.com

Samodra Wibawa. 2002. New Publik Management sebagai Model Administrasi

Kabupaten. Yogyakarta: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Sarundajang. 2000. Arus Balik Kekuasaan Pusat ke Daerah. Jakarta : Sinar

Harapan.

Page 186: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

171

Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Rajawali

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Rajawali

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Susanto, Astrid S.1983. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Bandung :

Binacipta

Susanto, Astrid S.1984. Sosiologi Pembangunan. Bandung : Binacipta

Syafri, Wirman. 2012. Studi tentang Administrasi Publik. Erlangga.

Tarigan, Robinson. 2005b. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Edisi Revisi.Jakarta : PT Bumi Aksara.

Tjokroamidjojo, Bintoro. 1993. Pengantar Administrasi Pembangunan. Jakarta:

LP3ES.

Usman dan Akbar. 2009. Metode Penelitian Sosial. Jakarta : Bumi Aksara.

Keban, Yeremias T. 2008. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik.

Yogyakarta: Gava Media

Yosephus, Silvana. 2014. Jurnal : Dampak Pemakaran Wilayah terhadap

Pelayanan Publik. Unsrat.

Zauhar, Soesilo. 1990. Pengantar Ilmu Administrasi Negara. Malang: Dwi Murni

Offset.

Zauhar, Susilo. 1993. Administrasi Program Dan Proyek Pembangunan. Malang:

KID Malang

Page 187: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

172

PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN

Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan.

Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2007. Tentang. Tata Cara Pembentukkan,

Penghapusan, Dan Penggabungan Daerah

Peraturan Pemerintah No. 129 Tahun 2000, tentang persyaratan pembentukan dan

kriteria pemekaran, penghapusan dan penggabungan daerah

Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 22 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Kecamatan

Surat Dirjen Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Tanggal 16 Juli

2012, Nomor 125.1/ 1818/ PUM, Perihal : Penyampaian Kode dan

Data Wilayah Administrasi Pemerintahan Kabupaten Bojonegoro

Provinsi Jawa Timur.

Surat Rekomendasi Gubernur Jawa Timur Tanggal 23 Februari 2012 Nomor :

138/ 3600/ 011/ 2012

UU RI No. 20 pasal 17 Tahun 2003 Jalur pendidikan

Page 188: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

173

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 189: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

Kantor Kecamatan Gayam

Halaman Kantor Kec. Gayam yang luas

Papan Identitas Kec. Gayam

Page 190: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

Bersama Bidang Pemerintahan Kec Gayam

Infrastruktur jalan di Kecamatan Gayam (1)

Infrastruktur jalan di Kecamatan Gayam (2)

Page 191: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

Kantor Desa Gayam beserta aula untuk kegiatan masyarakat

Bersama Perangkat Desa Gayam

Page 192: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

Pekerja Proyek migas EPC1 Banyuurip (1)

Disalah satu sisi Proyek migas EPC1 Banyuurip (1)

Page 193: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

Disalah satu sisi Proyek migas EPC1 Banyuurip (2)

Page 194: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki
Page 195: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki
Page 196: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki
Page 197: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki
Page 198: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki
Page 199: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki
Page 200: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki
Page 201: PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP KABUPATEN …repository.ub.ac.id/5175/1/RIZKI ZAKARIA.pdf · Pemekaran wilayah memberikan peluang yang besar bagi suatu daerah yang memiliki

CURRICULUM VITAE

Nama : RIZKI ZAKARIA

Nomor Induk Mahasiswa : 105030101111046

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat dan Tanggal Lahir : Bojonegoro, 21 Oktober 1991

Email : [email protected]

No. Telepon : 08563037091

Pendidikan Formal : 1. SDN 1 Dander (1998-2004)

2. SMPN 1 Bojonegoro (2004-2007)

3. SMAN 2 Bojonegoro (2007-2010)

4. Universitas Brawijaya (2010-2017)