Upload
truongthuy
View
235
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK DAN KUALITAS PELAYANAN
PAJAK TERHADAP KESADARAN WAJIB PAJAK DALAM
MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN DAMPAKNYA
TERHADAP PENERIMAAN PAJAK
(Studi Kasus Pemilik Kendaraan Bermotor di Daerah Jakarta Selatan)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
DWI ARIANI NIM: 1111082000097
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018 M/1439
ii
PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK dan KUALITAS PELAYANAN
PAJAK TERHADAP KESADARAN WAJIB PAJAK DALAM
MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR dan DAMPAKNYA
TERHADAP PENERIMAAN PAJAK
(Studi Kasus Pemilik Kendaraan Bermotor di Daerah Jakarta Selatan)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Dwi Ariani
NIM: 1111082000097
Dibawah bimbingan
Fitri Damayanti,SE.,M.Si.
NIP. 19810731 200604 2 003
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPRENSIF
Hari ini Senin, 7 Maret 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama : Dwi Ariani
2. NIM : 1111082000097
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Pengetahuan Pajak dan Kualitas
Pelayanan Pajak Terhadap Kesadaran Wajib Pajak Dalam Membayar
Pajak Kendaraan Bermotor dan Dampaknya terhadap Penerimaan Pajak
(Studi Kasus Pemilik Kendaraan Bermotor di Daerah Jakarta Selatan).
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Kamis, 28 Juni 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
Nama : Dwi Ariani
NIM : 1111082000097
Jurusan : Akuntansi
Judul Skripsi : Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Kualitas Pelayanan Pajak
Terhadap Kesadaran Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak
Kendaraan Bermotor Dan Dampaknya Terhadap Penerimaan
Pajak (Studi Kasus Pemilik Kendaraan Bermotor di Daerah
Jakarta Selatan)
Setelah mencermati dan memperlihatkan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di
atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
v
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dwi Ariani
NIM : 1111082000097
Jurusan : Akuntansi
Judul Skripsi : Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Kualitas Pelayanan Pajak
Terhadap Kesadaran Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak
Kendaraan Bermotor dan Dampaknya Terhadap Penerimaan Pajak
(Studi Kasus Pemilik Kendaraan Bermotor di Daerah Jakarta
Selatan)
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau
tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya
ini.
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan melalui
pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti
bahwa saya telah melanggar peryataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi
berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, Juni 2018
(Dwi Ariani)
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Dwi Ariani
2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 13 Januari 1993
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Alamat : Jl. Kramat 2 No. 27 RT 011/ RW 001,
Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan 12310
5. Telepon : +6283893291093
6. E-mail : [email protected]
7. Agama : Islam
8. Kewarganegaraan : Indonesia
II. PENDIDIKAN
1. MI. Al-Khairiyah Jakarta Tahun 1999 – 2005
2. SMPN 87 Jakarta Tahun 2005 – 2008
3. SMKN 18 Jakarta Tahun 2008 – 2011
4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011 – Sekarang
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota ROHIS di SMKN 18 Jakarta
2. Anggota Lembaga Dakwah Kampus (LDK) UIN Jakarta
IV. PENGALAMAN KERJA
1. Prakerin di PT. Hyundai Motor Indonesia.
2. Prakerin di RSIA Yadika Jakarta.
vii
THE INFLUENCE OF TAX KNOWLEDGE AND QUALITY OF TAX
SERVICE TOWARDS TAX PAYERS AWARENESS IN PAYING VEHICLE
TAX AND THE IMPACT TOWARDS TAX REVENUE
(Case Study of Vehicle Owner In South Jakarta)
ABSTRACT
The purpose of this study is to understand the influence of tax knowledge and
quality of tax service towards taxpayers awareness in paying their vehicle taxes
and the impact towards tax revenue. The research method used is Path Analysis
and sobel test. The population of this research is vehiche owner in south Jakarta.
The research sample is 100 Vehichle Owner picked with simple random sampling
method. The type of data used is primary data. The Results shows that tax
knowledge and quality of tax service does have influence on taxpayers awareness.
Other than that, tax knowledge, quality of tax service and taxpayers awareness also
have influence on tax revenue. Furthermore, tax knowledge and quality of tax
service also have indirect influence towards tax revenue trough taxpayers
awareness.
Keywords: tax knowledge, quality of tax service, taxpayers awareness, tax revenue,
Taxpayer, Vehicle Tax, Path Analysis and Sobel Test.
viii
PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK DAN KUALITAS PELAYANAN
PAJAK TERHADAP KESADARAN WAJIB PAJAK DALAM
MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN DAMPAKNYA
TERHADAP PENERIMAAN PAJAK
(Studi Kasus Pemilik Kendaraan Bermotor di Jakarta Selatan)
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara
pengetahuan pajak dan kualitas pelayanan pajak terhadap kesadaran wajib pajak
dalam membayar pajak kendaraan bermotor dan dampaknya terhadap penerimaan
pajak. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu metode Path Analysis dan
Uji Sobel. Populasi penelitian ini adalah Pemilik Kendaraan Bermotor di daerah
Jakarta Selatan. Sampel penelitian sebanyak 100 orang pemilik kendaraan bermotor
yang dipilih dengan metode Simple Random sampling. Jenis data yang digunakan
adalah data Primer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan pajak dan
kualitas pelayanan pajak berpengaruh terhadap kesadaran wajib pajak. Begitu juga
pengetahuan pajak, kualitas pelayanan pajak dan kesadaran wajib pajak memiliki
pengaruh terhadap terhadap penerimaan pajak. Selain itu, pengetahuan pajak dan
kualitas pelayanan pajak juga memiliki pengaruh tidak langsung terhadap
penerimaan pajak melalui kesadaran wajib pajak.
Kata Kunci: Pengetahuan pajak, kualitas pelayanan pajak, kesadaran wajib pajak,
penerimaan pajak, Wajib Pajak, Pajak Kendaraan Bermotor, Path
Analysis dan Uji Sobel
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil’aalaamiin. Dengan segala kerendahan hati penulis
panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah هلالج لج atas limpahan nikmat, rahmat serta
karunia-Nya yang diberikan kepada penulis, terutama nikmat iman dan nikmat
Islam, nikmat sehat wal'afiat serta nikmat panjang umur, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Pengetahuan Pajak dan Kualitas
Pelayanan Pajak terhdap Kesadaran Wajib Pajak dalam membayar Pajak
Kendaraan Bermotor dan dampaknya terhadap Penerimaan Pajak (Studi Kasus
Pemilik Kendaraan Bermotor di Daerah Jakarta Selatan.” dengan baik sebagai salah
satu persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Shalawat serta salam tidak lupa penulis curahkan kepada junjungan besar
Nabi Muhammad ملسو هيلع هللا ىلص beserta keluarga, sahabat dan para pengikut-Nya yang telah
mengantarkan umat manusia dari peradaban hidup yang jahiliyah menuju pada
peradaban hidup yang modern, yang penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi seperti yang dirasakan saat ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak dapat terselesaikan
tanpa adanya kontribusi dari banyak pihak yang telah dengan tulus hati memberi
bantuan, baik itu melalui kata-kata ataupun nasihat serta motivasi berupa semangat.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan rasa
terima kasih disertai penghormatan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Kedua orang tua, Ayahanda Mislan dan Ibunda Anna Susanti yang sangat
dicintai yang memiliki peran penting dan tak terkira, yang telah memberikan
do’a tulus ikhlas, kasih sayang, perhatian, motivasi, dan saran, serta dukungan
moril dan materil kepada penulis.
2. Segenap keluarga besar H. Naidi.
x
3. Bapak Dr. M. Arif Mufraini, Lc., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi FEB UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik
selama masa perkuliahan, yang selalu memberikan arahan dan motivasi kepada
penulis selama membina ilmu di FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi dan sekretaris
penguji dalam ujian skripsi yang telah bersedia memberikan waktunya yang
sangat berharga untuk membimbing penulis selama menyusun skripsi.
6. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus sebagai selaku dosen penguji
ahli dalam ujian skripsi.
7. Ibu Atiqah, SE., M.Si dn Ibu Yulianti, SE., M. Si selaku dosen penguji ujian
komprehensif.
8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis selama dalam
masa perkuliahan.
9. Seluruh staf dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan bantuan dan berbagai fasilitas yang diperlukan kepada penulis.
10. Megananda Hananto yang telah menjadi teman bertukar pikiran dan banyak
membantu sepanjang pembuatan skripsi ini.
11. Semua sahabat, khususnya Elfi Handayani, Sukma Triwijayanti, Siti Rochmah,
Yaumi Rahmah dan lainnya atas segala motivasi serta candaan kalian “Kapan
lulus? Sudah bab berapa? Kapan wisuda?” yang menjadikan ini sebagai salah
satu cambuk bagi penulis untuk selalu semangat dalam menyelesaikan skripsi
ini.
12. Semua teman Akuntansi C, khususnya Mpi, Mba Eka, Mba Andin, Bonita,
Rendi, Adi, Walad dan lainnya atas segala kebersamaan dan motivasinya
selama ini.
13. Semua teman Akuntansi Pajak, khususnya Mpi, Aisyah, Khusnul, Mba Pi,dan
lainnya atas segala kebersamaan dan motivasinya selama ini.
xi
14. Semua teman Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2011
khususnya Ical, Mpi, Mba Eka, Mba Andin, Bonita, Mutia dan lainnya atas
segala kebersamaan dan motivasinya selama ini.
15. Semua teman seperjuangan skripsi yang selalu saling menyemangati dan
bertukar pikiran, khususnya Megananda Hananto, Bingah Pangesti, Luthfi
Upay, Galih Pangestu, Agung Luhur, Ahmad Mulki, Hilman Afriansyah,
Rizky Wijaya, Syukri Akmal, Agung Setiawan, Eka Januar, Dwi Januar,
Jumadi, Hadi Sofyan, Hanna Bilqis, Fahrudin, Faisal Afif, Tirta, Choyrunnisa,
Reza Yusuf, Rendi, Adi, Mpi, Walad dan lainnya.
16. KKN Gialaya 2014, Megananda, Sanggi, Teddy, Abdul Latief, Angga, Razak,
Ayu, Ika, Ihdha, Cahya, ka Nisa, ka Anis, Tuti, Umamah, ka Yayu, dan Faisal
atas kebersamaannya yang sudah seperti sebuah keluarga.
17. Seluruh Anggota LDK.
18. Semua pihak yang turut memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini
yang dengan rendah hati penulis mohon maaf tidak dapat menyebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, dikarenakan
terbatasnya ilmu dan pengetahuan yang penulis miliki. Maka dari itu, penulis
menerima segala bentuk masukan kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Jakarta, Juni 2018
Dwi Ariani
xii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................ i
COVER DALAM ............................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................ iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vi
ABSTRACT ..................................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Batasan Masalah .......................................................................... 6
C. Rumusan Masalah ...................................................................... 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 10
A. Teori terkait dengan variabel penelitian ...................................... 10
1. Dasar-dasar Perpajakan
a. Pengertian Pajak ................................................................... 10
xiii
b. Pengertian Pajak Kendaraan Bermotor ................................. 12
c. Perhitungan Denda Pajak Kendaraan Bermotor ................... 22
d. Fungsi Pajak ........................................................................ 23
e. Asas Pemungutan Pajak ...................................................... 23
f. Sistem Pemungutan Pajak .................................................... 24
g. Pengertian Wajib Pajak ....................................................... 25
h. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak ......................................... 25
2. Pengertian Pengetahuan .......................................................... 27
3. Pengertian Kualitas Pelayanan ................................................ 29
4. Pengertian Kesadaran Wajib Pajak ........................................ 39
B. Penelitian Sebelumnya ................................................................ 41
C. Kerangka Pemikiran ................................................................... 52
D. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis ............... 53
BAB III METODELOGI PENELITIAN ................................................... 59
A. Populasi dan Sampel ................................................................... 59
B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 60
C. Sumber Data ............................................................................... 60
D. Instrumen Penelitian .................................................................... 61
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 63
F. Teknik Pengolahan Data .............................................................. 63
1. Uji Kualitas Data ................................................................... 63
a. Uji Validitas data ............................................................... 63
b. Uji Reabilitas .................................................................... 64
2. Uji Asumsi Klasik .................................................................. 64
a. Uji Normalitas Data ......................................................... 65
b. Uji Heteroskedastisitas .................................................... 65
xiv
3. Analisis Jalur (Path Analysis) ................................................ 65
a. Koefisien Determinasi (R2) .............................................. 66
b. Uji F (Simultan) ............................................................... 66
c. Uji t (Parsial) .................................................................... 67
4. Uji Sobel ................................................................................ 67
G. Definisi Operasional Variabel Penelitian .................................... 69
a. Variabel Penelitian .................................................................. 69
b. Operasional Variabel Penelitian ............................................. 70
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 78
A. Deskripsi Responden .................................................................. 78
B. Analisa Deskriptif ....................................................................... 79
C. Hasil Statistik Desktiptif .............................................................. 83
D. Hasil Uji Kualitas Data ................................................................ 84
1. Hasil Uji Validitas ................................................................. 84
2. Hasil Uji Reabilitas ................................................................ 88
E. Hasil Uji Asumsi Klasik .............................................................. 89
1. Hasil Uji Normalitas ................................................................ 89
2. Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................... 92
F. Analisis Jalur ................................................................................ 94
a. Menguji sub-struktur 1 .............................................................. 94
1. Pengujian Secara Simultan .................................................. 97
2. Pengujian Secara Individual ................................................ 97
b. Menguji sub-struktur 2 .............................................................. 99
xv
1. Pengujian Secara Simultan .................................................. 102
2. Pengujian Secara Individual ................................................ 102
G. Uji Sobel ...................................................................................... 104
F. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 106
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ............................................. 113
A. Kesimpulan ................................................................................. 113
B. Implikasi ..................................................................................... 115
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 117
LAMPIRAN ..................................................................................................... 121
xvi
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
Tabel.2.1. Penelitian Terdahulu ................................................................... 41
Tabel.3.1. Skala Likert ................................................................................. 62
Tabel.3.2. Operasional Variabel .................................................................. 71
Tabel.4.1. Deskripsi Responden ................................................................... 78
Tabel.4.2. Hasil Kuesioner Pengetahuan Pajak ........................................... 79
Tabel.4.3. Hasil Kuesioner Kualitas Pelayanan Pajak ................................... 80
Tabel.4.4. Hasil Kuesioner Kesadaran Wajib Pajak ...................................... 81
Tabel.4.5. Hasil Kuesioner Penerimaan Pajak .............................................. 82
Tabel.4.6. Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................ 83
Tabel.4.7. Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan Pajak ......................... 85
Tabel.4.8. Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan ......................... 86
Tabel.4.9. Hasil Uji Validitas Variabel Kesadaran Wajib Pajak ................... 87
Tabel.4.10. Hasil Uji Validitas Variabel Penerimaan Pajak ............................ 88
Tabel.4.11. Hasil Uji Reabilitas ..................................................................... 89
Tabel.4.12. Summary Model Sub-Struktur 1 .................................................. 95
Tabel.4.13. Anova Model Sub-Struktur 1 ....................................................... 96
Tabel.4.14. Coefficient Model Sub-Strutur 1 ................................................. 96
Tabel.4.15. Summary Model Sub-Struktur 2 .................................................. 99
Tabel.4.16. Anova Model Sub-Struktur 2 ....................................................... 100
Tabel.4.17. Coefficient Model Sub-Struktur 2 ............................................... 101
Tabel.4.18. Hasil Pengujian Hipotesis ............................................................ 112
xvii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
Gambar.2.1. Kerangka Pemikiran ................................................................. 52
Gambar.4.1. Hasil Uji Normalitas Pengetahuan Pajak dan Kualitas
Pelayanan terhadap Kesadaran Wajib Pajak ............................. 91
Gambar.4.2. Hasil Uji Normalitas Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan
dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak ....... 92
Gambar.4.3. Scatterplot Pengetahuan Pajak dan Kualitas Pelayanan
terhadap Kesadaran Wajib Pajak .............................................. 93
Gambar.4.4. Scatterplot Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan dan
Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak .............. 94
Gambar.4.5. Hubungan Empiris Sub-Variabel 1 ............................................ 99
Gambar.4.6. Hubungan Empiris Sub-Variabel 2 ........................................... 104
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
Lampiran 1 Surat Riset Penelitian ............................................................... 121
Lampiran 2 Form Kuesioner ......................................................................... 125
Lampiran 3 Tabel Tabulasi Kuesioner Variabel Pengetahuan Pajak ............. 131
Lampiran 4 Tabel Tabulasi Kuesioner Variabel Kualitas Pelayanan ............ 136
Lampiran 5 Tabel Tabulasi Kuesioner Variabel Kesadaran Wajib Pajak ...... 141
Lampiran 6 Tabel Tabulasi Kuesioner Variabel Penerimaan Pajak .............. 146
Lampiran 7 Hasil Uji Validitas Pengetahuan Pajak ...................................... 151
Lampiran 8 Hasil Uji Reabilitas Pengetahuan Pajak .................................... 155
Lampiran 9 Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan ..................................... 156
Lampiran 10 Hasil Uji Reabilitas Kualitas Pelayanan ................................... 161
Lampiran 11 Hasil Uji Validitas Kesadaran Wajib Pajak .............................. 162
Lampiran 12 Hasil Uji Reabilitas Kesadaran Wajib Pajak ............................. 166
Lampiran 13 Hasil Uji Validitas Penerimaan Pajak ....................................... 167
Lampiran 14 Hasil Uji Reabilitas Penerimaan Pajak ..................................... 170
Lampiran 15 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Sub-Struktur 1) .................... 171
Lampiran 16 Hasil Uji ANOVA (Sub-Struktur 1) .......................................... 171
Lampiran 17 Hasil Uji Signifikansi t (Sub-Struktur 1) ................................... 171
Lampiran 18 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Sub-Struktur 2) .................. 172
Lampiran 19 Hasil Uji ANOVA (Sub-Struktur 2) ......................................... 172
Lampiran 20 Hasil Uji Signifikansi t (Sub-Struktur 2) ................................ 172
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah sebuah negara yang masih dalam tahap berkembang,
tentunya masih perlu dilakukan upaya pembangunan di berbagai bidang dalam
rangka membuat Indonesia menjadi negara maju. Pembangunan yang dilakukan
di bidang infrastruktur dengan tujuan menjadikan Indonesia menjadi sebuah
negara yang maju, sejahtera dan mandiri. Dalam melakukan pembangunan
infrastruktur, Indonesia memerlukan dana yang tidak sedikit, sehingga
pemerintah harus mampu mengelola sumber dana yang ada dengan baik agar
pembangunan dapat terus dilakukan dan tidak berhenti di tengah jalan.
Di sisi lain, Indonesia sebaiknya tidak terlalu mengandalkan bantuan dana
dari negara lain agar tercapai kemandirian secara ekonomi. Kemandirian secara
ekonomi tanpa bantuan Negara lain merupakan salah satu parameter yang sering
dilihat dalam menentukan posisi suatu bangsa dalam pergaulan internasional
(Indonesia Tax Review Vol. VII Edisi 2 tahun 2007).
Indonesia sendiri memiliki beberapa sumber dana yang dikategorikan
menjadi dua sumber, yaitu pendapatan dari sektor pajak dan pendapatan dari
sektor non pajak. Sumber pendapatan pajak sendiri adalah semua penerimaan
negara yang terdiri atas pendapatan pajak dalam negeri dan pendapatan pajak
perdagangan internasional. Pendapatan pajak dalam negeri adalah semua
penerimaan negara yang berasal dari pendapatan pajak penghasilan, pendapatan
pajak pertambahan nilai barang dan jasa dan pendapatan pajak penjualan atas
2
barang mewah, pendapatan pajak bumi dan bangunan, pendapatan cukai, dan
pendapatan pajak lainnya. Pendapatan pajak internasional adalah semua bentuk
penerimaan yang berasal dari pendapatan bea masuk dan pendapatan bea keluar.
Sedangkan pendapatan non pajak adalah semua pendapatan pemerintah pusat
yang diterima dalam bentuk penerimaan dari sumber daya alam, pendapatan
bagian laba BUMN, PNBP lainnya, serta pendapatan Badan Layanan Umum
(UU No 27 tahun 2014 Pasal 1 ayat 2-6).
Pajak dalam negeri itu sendiri berdasarkan wewenang pemungutnya dapat
dibedakan menjadi pajak pusat dan pajak daerah. Pajak pusat adalah pajak yang
wewenang pemungutannya ada pada pemerintah pusat yang pelaksanaannya
dilakukan oleh Departemen Keuangan atau Ditjen Pajak, sedangkan pajak
daerah adalah pajak yang wewenang pemungutannya ada pada Pemerintah
Daerah yang pelaksaannya dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah.
Salah satu bentuk pajak dalam pajak daerah adalah Pajak Kendaraan
Bermotor, dimana Pajak ini sebenarnya memiliki potensi untuk memberikan
kontribusi pajak yang besar bagi Indonesia. Seperti yang telah kita ketahui
Indonesia memiliki jumlah kendaraan bermotor yang besar, bahkan hampir
setiap rumah atau bahkan hampir setiap orang memiliki kendaraan bermotor
masing-masing. Berdasarkan data yang dilansir dari kompasotomotif, di
Indonesia terdapat 124.348.224 unit kendaraan bermotor yang terdaftar sampai
dengan Juli 2016 (otomotif.kompas.com). Jumlah ini tentunya akan
memberikan jumlah pemasukan yang besar terhadap pemasukan pajak daerah.
3
Namun dari sekian banyaknya pemilik kendaraan bermotor, terdapat pihak-
pihak yang enggan untuk membayar pajak dengan berbagai macam alasan.
Dikutip dari republika.co.id (2018) berdasarkan data Badan Pajak dan Retribusi
Daerah (BPRD) DKI Jakarta, sebanyak 3,1 juta kendaraan roda dua dan 748 ribu
roda empat belum menunaikan kewajiban pajaknya. Berdasarkan sumber yang
sama dikatakan jika ditotal, pajak kendaraan bermotor yang belum ditunaikan
sebanyak Rp 1,6 triliun termasuk mobil mewah, dengan 44,6 persen kendaraan
bermotor di wilayah DKI yang masih menunggak pembayaran pajaknya. Hal
tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap penerimaan pajak kendaraan
bermotor setiap daerah.
Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu lebih memperhatikan proses
perpajakan di daerahnya termasuk juga pajak kendaraan bermotor mulai dari
penghimpunan dan penyaluran dana pajak, serta tata cara pembayaran dan
pelaporan pajak yang dilakukan oleh wajib pajak. Saat ini banyak masyarakat
yang telah memiliki kendaraan bermotor namun tidak memiliki keinginan
melaksanakan kewajibannya bahkan cenderung mengabaikannnya. Padahal
dana yang terkumpul dari pajak nantinya akan digunakan untuk berbagai macam
pembangunan dan berbagai macam keperluan untuk mensejahterakan
masyarakat di daerah tersebut.
Banyak masyarakat yang enggan untuk membayar pajak kendaraan
bermotor karena tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai perpajakan
terutama masyarakat menegah ke bawah yang tidak mengerti mengenai
bagaimana tata cara pembayaran pajak, tata cara pelaporan pajak, fungsi dari
4
dana pajak, penyaluran pajak, serta sanksi pajak. Ditambah lagi dengan adanya
stigma negatif yang ada di masyarakat mengenai penyelewengan penggunaan
dana pajak, yang mengakibatkan semakin sedikitnya masyarakat yang
membayar pajak. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah daerah saat ini
yaitu dengan semakin gencarnya melakukan berbagai sosialisasi melalui poster
ataupun dengan melakukan kerja sama dengan polisi yaitu dengan melaksanakan
razia kendaraan bermotor dan menilang orang-orang yang melanggar aturan
salah satunya belum membayar pajak kendaraan bermotor. Hal ini diharapkan
dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak
kendaraannya. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam membayar
pajak kendaraannya maka akan memberikan dampak jangka panjang dalam
penerimaan pajaknya.
Beberapa penelitian mengenai pengaruh tingkat pengetahuan pajak orang
pribadi terhadap kesadaran dalam membayar pajak telah dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh tingkat pengetahuan pajak terhadap
kesadaran membayar pajak. Selain alasan kurangnya pengetahuan mengenai
perpajakan, faktor lain yang mempengaruhi rendahnya kesadaran masyarakat
dalam membayar pajak adalah fasilitas sarana dan prasarana yang diberikan oleh
instansi yang dulu dianggap kurang memadai.
Saat ini pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan
kualitas serta kemudahan dalam proses perpajakan untuk masyarakat, begitu
juga dengan pelayanan pajak kendaraan bermotor. Hal ini dilakukan oleh
pemerintah dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam
5
membayar pajak kendaraannnya. Salah satu upaya yang dilakukan oleh
pemerintah adalah dengan menambah tempat untuk pelayanan pajak kendaraan
bermotor, seperti menempatkan loket-loket di mall seperti di Gandaria City
ataupun Blok m dan dengan adanya sistem pelayanan online dalam melakukan
pembayaran pajak kendaraan bermotor secara online. Dengan penambahan
jumlah loket dan peningkatan kualitas pelayanan pajak kendaraan bermotor
berbasis internet diharapkan masyarakat akan lebih sadar serta patuh dalam
membayar pajak kendaraannya. Tentu saja hal ini juga akan berpengaruh
terhadap penerimaan pajak yang akan meningkat seiring bertambahnya
pembayaran pajak.
Berdasarkan uraian-uraian di atas dan penelitian sebelumnya, penulis
mencoba untuk melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pengetahuan
masyarakat mengenai perpajakan, serta kualitas pelayanan pajak yang
disediakan oleh Pemerintah terhadap kesadaran wajib pajak dalam membayar
pajak kendaraannya dan dampaknya terhadap penerimaan pajak. Oleh karena
itu, penelitian ini dilakukan untuk meneliti permasalahan di atas dengan
mengangkat judul “Pengaruh Pengetahuan pajak dan Kualitas Pelayanan
Pajak terhadap Kesadaran Wajib Pajak dalam membayar Pajak
Kendaraan Bermotor dan Dampaknya Terhadap Penerimaan Pajak (Studi
Kasus Pemilik Kendaraan Bermotor di Daerah Jakarta Selatan)”.
6
B. Batasan Masalah
Batasan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:
1. Pengaruh pengetahuan perpajakan wajib pajak terhadap kesadaran wajib
pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotornya.
2. Pengaruh kualitas pelayanan pajak terhadap kesadaran wajib pajak dalam
membayar pajak kendaraan bermotor.
3. Penelitian ini dilakukan terhadap pemilik kendaraan bermotor di daerah
Jakarta Selatan.
4. Penelitian ini membahas mengenai kesadaran wajib pajak dalam membayar
pajak kendaraan bermotor dan dampaknya terhadap penerimaan pajak.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari
jawabannya melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2013). Sebagaimana yang
telah diuraikan pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah
penelitian sebagai berikut:
1. Apakah Pengetahuan Pajak berpengaruh terhadap Kesadaran Wajib
Pajak?
2. Apakah Kualitas Pelayanan Pajak berpengaruh terhadap Kesadaran
Wajib Pajak?
3. Apakah Pengetahuan Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak secara
simultan berpengaruh terhadap Kesadaran Wajib Pajak?
4. Apakah Pengetahuan Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak?
7
5. Apakah Kualitas Pelayanan Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan
Pajak?
6. Apakah Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan
Pajak?
7. Apakah Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak dan Kesadaran
Wajib Pajak secara simultan berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak?
8. Apakah terdapat pengaruh tidak langsung antara Pengetahuan Pajak
terhadap Penerimaan Pajak melalui Kesadaran Wajib Pajak?
9. Apakah terdapat pengaruh tidak langsung antara Kualitas Pelayanan
Pajak terhadap Penerimaan Pajak melalui Kesadaran Wajib Pajak?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menetapkan beberapa tujuan
penelitian yaitu:
a. Menganalisis pengaruh tingkat pengetahuan pajak terhadap kesadaran
wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor.
b. Menganalisis pengaruh kualitas pelayanan pajak berpengaruh terhadap
kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor.
c. Menganalisis pengaruh pengetahuan pajak dan kualitas pelayanan pajak
terhadap kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan
bermotor secara simultan.
d. Menganalisis pengaruh pengetahuan pajak terhadap penerimaan pajak.
8
e. Menganalisis pengaruh kualitas pelayanan pajak terhadap penerimaan
pajak.
f. Menganalisis pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap penerimaan
pajak.
g. Menganalisis pengaruh pengetahuan pajak, kualitas pelayanan pajak dan
kesadaran wajib pajak terhadap penerimaan pajak secara simultan.
h. Menganalisis pengaruh tidak langsung antara pengetahuan pajak terhadap
penerimaan pajak melalui kesadaran wajib pajak.
i. Menganalisis pengaruh tidak langsung antara kualitas pelayanan pajak
terhadap penerimaan pajak melalui kesadaran wajib pajak.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharakan dapat bermanfaat bagi semua pihak, diantaranya:
a. Manfaat bagi Samsat:
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi samsat dan sebagai
bahan evaluasi dalam pelaksanaan peraturan perpajakan.
b. Manfaat bagi akademisi:
1) Dapat menambah wawasan mengenai aspek-aspek perpajakan.
2) Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang berkeinginan
melakukan pengamatan secara mendalam, khususnya pada kajian atau
permasalahan serupa.
9
c. Manfaat bagi peneliti:
1) Diharapkan dapat mengimplementasikan ilmu akuntansi, khususnya
perpajakan yang telah diperoleh dan dipelajari selama masa
perkuliahan dan memberikan pemahaman lebih terhadap materi yang
telah didapatkan.
2) Menambah dan mengembangkan wawasan peneliti mengenai masalah
perpajakan.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori terkait dengan variabel penelitian
1. Dasar-dasar perpajakan
a. Pengertian pajak
Ditinjau dari jumlah penerimaan pajak yang diterima oleh negara,
penerimaan pajak merupakan penerimaan yang dominan dari seluruh
penerimaan negara. Banyak ahli memberikan batasan tentang pajak, tetapi
pada intinya mempunyai maksud dan tujuan yang sama (Febrianty
2013:13). Berikut ini adalah pengertian pajak menurut beberapa ahli,
yaitu:
Banyak para ahli memberikan batasan mengenai pajak, diantaranya
pengertian pajak yang dikemukakan oleh Brotodiharjo (2013), pajak
adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk
membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public
saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public
investment.
Pengertian pajak berdasarkan Pasal 1 angka 1 UU No. 28 Tahun
2007 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan adalah sebagai
berikut:
“ Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-
11
undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara dan sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat”.
Tentang perpajakan ada beberapa pendapat ahli yang dikutip dari
Resmi (2009), antara lain:
Menurut Rochmat Soemitro:
“Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-
undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik
yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar
pengeluaran umum”.
Pengertian tersebut kemudian disempurnakan menjadi, pajak adalah
peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai
pengeluaran rutin dan “surplus”-nya digunakan untuk public saving yang
merupakan sumber utama untuk membiayai public investment.
Menurut S.I Djajadiningrat:
“Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian kekayaan ke
kas negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang
memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut
peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan tetapi tidak
ada jasa timbal balik dari negara secara langsung untuk memelihara
kesejahteraan umum”.
Menurut P.J.A. Andriani:
“Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang
terhutang oleh yang wajib membayaranya menurut peraturan-peraturan,
dengan tidak mendapat prestasi-kembali, yang langsung dapat ditunjuk,
dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran
umum berhubung dengan tugas negara untuk menyelenggarakan
pemerintahan”.
12
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1) Pajak dipungut berdasarkan kekuatan undang-undang serta aturan
pelaksanaannya.
2) Dalam pembayaran pajak tidak ditunjukkan adanya kontraprestasi
oleh pemerintah kepada pembayarnya.
3) Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, dan
bila dari pemasukannya masih terdapat surplus, maka akan
dipergunakan untuk membayai public Investment.
b. Pengertian Pajak Kendaraan Bermotor
Menurut Perda no 2 thn 2015 tentang Pajak Kendaraan Bermotor,
Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak yang dipungut atas kepemilikan
dan/atau penguasaan kendaraan bermotor.
Objek Pajak Kendaraan Bermotor, yaitu (bprd.jakarta.go.id, 2017) :
1. Objek Pajak Kendaraan Bermotor adalah kepemilikan dan/atau
penguasaan Kendaraan Bermotor.
2. Termasuk dalam pengertian Kendaraan Bermotor sebagaimana
dimaskud pada angka (1), adalah:
1. Kendaraan bermotor beroda beserta gandengannya, yang
dioperasikan disemua jenis jalan darat; dan
13
2. Kendaraan bermotor yang dioperasikan di air dengan ukuran isi
kotor GT 5 (lima Gross Tonnage) sampai dengan GT7 (tujuh Gross
Tonnage).
3. Dikecualikan dari pengertian kendaraan bermotor sebagaimana
dimaksud pada angka (2), adalah:
1. Kereta api;
2. Kendaraan bermotor yang semata-mata digunakan untuk
keperluan pertahanan dan keamanan negara;
3. Kendaraan bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai kedutaan,
konsulat, perwakilan negara asing dengan asa timbale balik dan
lembaga-lembaga internasional yang memperoleh fasilitas
pembebasan pajak dari Pemerintah; dan
4. kendaraan bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai oleh pabrikan
atau importir yang semata-mata disediakan untuk keperluan
pameran dan tidak untuk dijual.
Subjek Pajak Kendaraan Bermotor menurut Perda no 2 tahun 2015 adalah:
1. Orang pribadi;
2. Badan;
yang memiliki dan/atau menguasai kendaraan bermotor.
14
Wajib Pajak Kendaraan Bermotor menurut Perda no 2 tahun 2015 adalah:
1. Orang pribadi;
2. Badan;
yang memiliki kendaraan bermotor.
Dalam hal Wajib Pajak badan, kewajiban perpajakannya diwakili oleh
pengurus atau kuasa badan tersebut.
Dasar pengenaan pajak yang berlaku menurut Perda no 2 tahun 2015,
yaitu:
1. Dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor adalah hasil perkalian dar
2 (dua) unsur pokok :
1. Nilai Jual Kendaraan Bermotor; dan
2. bobot yang mencerminkan secara relative tingkat kerusakan jalan
dan/atau pencemaran lingkungan akibat penggunaan Kendaraan
Bermotor.
2. Dasar pengenaan pajak khusus untuk kendaraan bermotor yang
digunakan di luar jalan umum, termasuk alat-alat berat dan alat-alat
besar serta kendaraan di air, adalah Nilai Jual Kendaraan Bermotor.
3. Nilai Jual Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada angka (1)
huruf a dan angka (2), ditentukan berdasarkan Harga Pasaran Umum
atas suatu Kendaraan Bermotor.
15
4. Nilai Jual Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada angka (3),
ditetapkan berdasarkan harga Pasaran Umum pada minggu pertama
bulan Desember Tahun Pajak sebelumnya.
5. Harga Pasaran Umum sebagaimana dimaksud pada angka (4), adalah
harga rata-rata yang diperoleh dari berbagai sumber data yang akurat.
6. Dalam hal Harga Pasaran Umum suatu kendaraan bermotor tidak
diketahui, Nilai Jual Kendaraan Bermotor dapat ditentukan
berdasarkan sebagian atau seluruh faktor-faktor :
1. harga kendaraan bermotor dengan isi silinder dan/atau satuan
tenaga yang sama;
2. penggunaan kendaraan bermotor untuk umum atau pribadi;
3. harga kendaraan bermotor dengan merek kendaraan bermotor yang
sama;
4. harga kendaraan bermotor dengan tahun pembuatan kendaraan
bermotor yang sama;
5. harga kendaraan bermotor dengan pembuat kendaraan bermotor;
6. harga kendaraan bermotor dengan kendaraan bermotor sejenis; dan
7. harga kendaraan bermotor berdasarkan dokumen Pemberitahuan
Impor Barang (PIB).
16
7. Bobot sebagaimana dimaksud pada angka (1) huruf b, dinyatakan dalam
koefisien yang nilainya 1 (satu) atau lebih besar dari 1 (satu), dengan
pengertian sebagai berikut :
1. koefisien sama dengan 1 (satu) berarti kerusakan jalan dan/atau
pencemaran lingkungan oleh penggunaan kendaraan bermotor
tersebut dianggap masih dalam batas toleransi; dan
2. koefisien lebih besar dari 1 (satu) berarti penggunaan kendaraan
bermotor tersebut dianggap melewati batas toleransi.
8. Bobot sebagaimana dimaksud pada angka (7), dihitung berdasarkan
faktor-faktor :
1. tekanan gandar, yang dibedakan atas dasar jumlah sumbu / as, roda
dan berat kendaraan bermotor;
2. jenis bahan bakar kendaraan bermotor yang dibedakan menurut
solar, bensin, gas, listrik, tenaga surya, atau jenis bahan bakar
lainnya; dan
3. jenis, penggunaan, tahun pembuatan, dan cirri-ciri mesin kendaraan
bermotor yang dibedakan berdasarkan jenis mesin 2 (dua) taka tau
4 (empat) tak, dan isi silinder.
9. Penghitungan dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor sebagaimana
dimaksud pada angka (1) sampai dengan angka (8), dinyatakan dalam
suatu tabel yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri setelah
mendapat pertimbangan dari Menteri Keuangan.
17
10. Penghitungan dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor
sebagaimana dimaksud pada angka (9), ditinjau kembali setiap tahun.
Tarif pajak yang digunakan dalam Perda No 2 tahun 2015, yaitu:
1. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor kepemilikian oleh orang pribadi
ditetapkan sebagai berikut:
a. untuk kepemilikan kendaraan bermotor pertama, sebesar 2% (dua
persen);
b. untuk kepemilikan kendaraan bermotor kedua, sebesar 2,5% (dua
koma lima persen);
c. untuk kepemilikan kendaraan bermotor ketiga, sebesar 3% (tiga
persen);
d. untuk kepemilikan kendaraan bermotor keempat, sebesar 3,5%
(tiga koma lima persen);
e. untuk kepemilikan kendaraan bermotor kelima, sebesar 4% (empat
persen);
f. untuk kepemilikan kendaraan bermotor keenam, sebesar 4,5%
(empat koma lima persen);
g. untuk kepemilikan kendaraan bermotor ketujuh, sebesar 5% (lima
persen);
h. untuk kepemilikan kendaraan bermotor kedelapan, sebesar 5,5%
(lima koma lima persen);
18
i. untuk kepemilikan kendaraan bermotor kesembilan, sebesar 6%
(enam persen);
j. untuk kepemilikan kendaraan bermotor kesepuluh, sebesar 6,5%
(enam koma lima persen);
k. untuk kepemilikan kendaraan bermotor kesebelas, sebesar 7%
(tujuh persen);
l. untuk kepemilikan kendaraan bermotor kedua belas, sebesar 7,5%
(tujuh koma lima persen);
m. untuk kepemilikan kendaraan bermotor ketiga belas, sebesar 8%
(delapan persen);
n. untuk kepemilikan kendaraan bermotor keempat belas, sebesar
8,5% (delapan koma lima persen);
o. untuk kepemilikan kendaraan bermotor kelima belas, sebesar 9%
(sembilan persen);
p. untuk kepemilikan kendaraan bermotor keenam belas, sebesar
9,5% (Sembilan koma lima persen);
q. untuk kepemilikan kendaraan bermotor ketujuh belas, sebesar 10%
(sepuluh persen);
2. Kepemilikan kendaraan bermotor oleh badan tarif pajak sebesar 2%
(dua persen)
3. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor untuk :
a. TNI/POLRI, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, ditetapkan
sebesar 0,50% (nol koma lima nol persen
19
b. angkutan umum, ambulans, mobil jenazah dan pemadam
kebakaran, sebesar 0,50% (nol koma lima nol persen);
c. sosial keagamaan, lembaga sosial dan keagamaan sebesar 0,50%
(nol koma lima nol persen)
4. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar
ditetapkan sebesar 0,20% (nol koma dua nol persen).
Masa pajak kendaraan bermotor menurut Perda no 2 tahun 2015, yaitu:
1. Pajak Kendaraan Bermotor dikenakan untuk masa pajak 12 (dua
belas) bulan berturut-turut terhitung mulai saat pendaftaran
kendaraan bermotor
2. Pajak Kendaraan bermotor dibayar sekaligus dimuka
3. Untuk Pajak Kendaraan Bermotor yang karena keadaan kahar (force
majeure) masa. Pajaknya tidak sampai 12 (dua belas) bulan, dapat
dilakukan restitusi atas pajak yang sudah dibayar untuk porsi masa
pajak yang belum dilalui
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan restitusi
diatur dengan Peraturan Gubernur.
20
Tata cara dan syarat pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor , yaitu
(ototrail.com, 2017) :
1. Isi Form Permohonan
Pertama anda datang ke loket pendaftaran untuk mengambil form
permohonan perpanjangan STNK, selanjutnya tinggal anda isi sesuai
dengan data-data yang terdapat pada STNK dan BPKB. Ingat pada
pengisian ini haruslah teliti, kemudian setelah di isi semua dengan lengkap,
tinggal lampirkan berkat yang dibutuhkan, adapun berkas-berkas tersebut
dapat anda cek berikut ini.
a. Syarat Perpanjang Pajak STNK Tahunan :
1) KTP Asli dan Fotocopy sesuai dengan nama pada STNK dan
BPKB
2) STNK Asli dan Fotocopy
3) Fotocopy BPKB
b. Syarat Perpanjangan Pajak STNK 5 Tahunan :
1) KTP Asli dann Fotocopy sesuai dengan nama pada STNK dan
BPKB
2) Cek Fisik Kendaraan Bermotor
3) STNK Asli dan Fotocopy
4) Fotocopy BPKB
21
2. Berkas Di serahkan
Apabila form telah di isi dengan data lengkap, dan berkas dipastikan
tidak ada yang ketinggalan sesuai dengan apa yang kami sebutkan di atas,
kini anda tinggal memasukan berkas ke loket khusus penyerahan berkas,
yang biasanya tempatnya tidak berada jauh dari loket pendaftaran, atau
bisa anda lihat sesuai dengan tulisan yang terdapat pada setiap loket agar
tidak keliru.
3. Tunggu Slip Pembayaran Pajak
Selanjutnya nanti anda akan mendapatkan panggilan dari petugas,
dan akan diberikan slip pembayaran pajak, dimana didalamnya tercantum
jumlah atau nominal angka yang harus anda bayarkan, bila ada denda, akan
langsung terlihat pada slip tersebut untuk terus anda bayarkan pada loket
pembayaran.
4. Bayar Pajak Ke Kasir
Setelah dapatkan slip yang kami maksud pada kolom ketiga,
sekarang anda tinggal lanjut ke kasir, paling tidak anda harus siap akan
uang pas jika tidak mau menunggu terlalu lama saat menanti kembalian.
22
5. Mendapat Bukti Pelunasan Pajak
Kalau langkah 4 sudah anda lalui, kini tinggal anda dapatkan bukti
pembayaran, untuk selanjutnya diteruskan guna mengambil STNK baru di
loket berbeda (Loket Pengambilan STNK).
Uraian di atas merupakan tata cara pembayaran pajak Kendaraan
Bermotor Pertahun, sedangkan untuk pembayaran per 5 tahun akan
dilakukan cek fisik kendaraan, dimana petugas akan mewajibkan setiap
kendaraan memiliki perlengkapan standar yang lengkap, hal ini akan
berbeda-beda untuk setiap daerah.
c. Perhitungan Denda Pajak Kendaraan Bermotor
Terdapat beberapa istilah dalam perhitungan PKB yaitu:
1) PKB (Pajak Kendaraan Bermotor)
2) SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas
Jalan)
3) STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan)
4) BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor)
Rumus menghitung total biaya:
Total Biaya = PKB + SWDKLLJ + Denda PKB + Denda SWKLLJ
Denda PKB/ tahun = 25% x PKB
Denda PKB/ bulan = (25% x PKB)/ 12
23
Seperti yang kita ketahui bahwa per tanggal 6 Januari 2017 ada
kenaikan PKB sebesar Rp 25.000,- untuk kendaraan roda 2 atau 3 dan Rp
50.000,- untuk kendaraan roda 4.
d. Fungsi Pajak
Menurut Mardiasmo (2009:1) terdapat dua fungsi pajak, yaitu:
a. Fungsi penerimaan (Budgetary)
Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluarannya.
b. Fungsi Mengatur (Regulatory)
Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
e. Asas Pemungutan Pajak
Menurut Suandy (2011:39) dalam pemungutan pajak penghasilan
ada tiga macam cara yang biasa dilakukan, yaitu asas domisili, asas
sumber, dan asas kebangsaan.
1) Asas Domisili (Tempat Tinggal)
Dalam asas ini pemungutan pajak berdasarkan pada domisili
atau tempat tinggal Wajib Pajak dalam suatu negara. Negara berhak
memungut pajak atas seluruh penghasilan Wajib Pajak yang
bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan dari dalam negeri
maupun luar negeri.
24
2) Asas sumber
Dalam asas ini pemungutan pajak didasarkan pada sumber
pendapatan/penghasilan dalam suatu negara. Menurut asas ini,
negara yang menjadi sumber pendapatan/penghasilan tersebut
berhak memungut pajak tanpa memperhatikan domisili ataupun
kewarganegaraan Wajib Pajak.
3) Asas kebangsaan
Dalam asas ini, pemungutan pajak didasarkan pada
kebangsaan atau kewarganegaraan dari Wajib Pajak, tanpa melihat
sumber pendapatan/penghasilan tersebut maupun di negara mana
tempat tinggal dari Wajib Pajak yang bersangkutan.
f. Sistem pemungutan pajak
Menurut Suandy (2011:128) terdapat tiga sistem pemungutan pajak
yang berlaku, yaitu official assesment system, self assesment system, dan
withholding system.
1) Official assesment system
Adalah sistem pemungutan pajak di mana jumlah pajak yang
harus dilunasi atau terutang oleh Wajib Pajak dihitung dan
ditetapkan oleh fiskus/aparat pajak.
2) Self assesment system
Adalah sistem pemungutan pajak di mana Wajib Pajak harus
menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan jumlah
25
pajak yang terutang. Aparat pajak (fiskus) hanya bertugas
melakukan penyuluhan dan pengawasan untuk mengetahui
kepatuhan Wajib Pajak.
3) Withholding System
Adalah sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
untuk menentukan besarnya pajak, menghitung dan memotong pajak
terutang kepada pihak ketiga. Pihak ketiga di sini antara lain yaitu
pemberi kerja dan bendaharawan pemerintah.
g. Pengertian Wajib Pajak
Pengertian wajib pajak menurut Undang-undang KUP Nomor 28
Tahun 2007 yaitu:
Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar
pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan
kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.
h. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak
Hak dan kewajiban wajib pajak menurut Mardiaso (2006:44) adalah:
1) Kewajiban Wajib Pajak
a) Mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP.
b) Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP.
c) Menghitung dan membayar sendiri pajak dengan benar.
26
d) Mengisi dengan benar SPT (SPT diambil sendiri), dan
memasukkan ke Kantor Pelayanan Pajak dalam batas waktu
yang telah ditentukan.
e) Menyelenggarakan pembukuan/pencatatan.
f) Jika diperiksa wajib:
1) Memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau
catatan, dokumen yang menjadi dasarnya dan dokumen
lain yang berhubungan dengan penghasilan yang
diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas wajib pajak,
atau objek yang terutang pajak.
2) Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau
ruangan yang dipandang perlu dan memberi bantuan
guna kelancaran pemeriksan.
g) Apabila dalam waktu mengungkapkan pembukuan,
pencatatan, atau dokumen serta keteragan yang diminta,
wajib pajak terikat oleh suatu kewajiban untuk
merahasiakan, maka kewajiban untuk merahasiakan itu
ditiadakan oleh pemerintah untuk keperluan pemeriksaan.
2) Hak-hak wajib pajak
a) Mengajukan surat keberatan dan surat banding,
b) Menerima tanda bukti pemasukan SPT,
c) Melakukan pembetulan SPT yang telah dimasukkan,
d) Mengajuakn permohonan penundaan pemasukan SPT,
27
e) Mengajukan permohonan penundan atau pengangsuran
pembayaran pajak,
f) Mengajukan permohonan perhitungan pajak yang dikenakan
dalam surat ketetapan pajak,
g) Meminta pengembalian kelebihan pembayaran pajak,
h) Mengajukan permohonan penghapusan dan pengurangan
sanksi, serta pembetulan surat ketetapan pajak yang salah,
i) Memberi kuasa kepada orang lain untuk melaksanakan
kewajiban pajaknya,
j) Meminta bukti pemotongan atau pemungutan pajak,
k) Mengajukan keberatan dan banding.
2. Pengertian Pengetahuan
Definisi pengetahuan menurut KBBI (2001) adalah segala sesuatu
yang diketahui, atau segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal
(mata pelajaran). Sedangkan dalam definisi lain pengetahuan adalah
berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan
inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau
akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum
pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.
Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman
inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris. Pengetahuan ini bisa
didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan
28
secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris juga dapat dikembangkan
menjadi pengetahuan deskriptif apabila seseorang dapat menggambarkan
segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut.
Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi
manusia yang terjadi secara berulang kali.
Selain pengetahuan empiris, ada juga pengetahuan yang didapatkan
melalui akal budi yaitu rasionalisme. Rasionalisme adalah pengetahuan
yang tidak menekankan pada pengalaman.
Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
(Meliono, 2007):
a. Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
b. Media
Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat
yang sangat luas.
c. Keterpaparan informasi
Pengertian informasi menurut Oxford English Dictionary (2003),
adalah “that of which one is apprised or told: intelligence, news”.
Kamus lain menyatakan bahwa informasi adalah sesuatu yang dapat
diketaui. Namun ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer
pengetahuan.
29
Dalam kaitanya dengan penelitian ini, pengetahuan wajib pajak
tentang perpajakan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh wajib pajak
mengenai perpajakan, baik dalam segi sistem perpajakan, tata cara
pembayaran pajak, pelaporan pajak, maupun sanksi perpajakan.
Pengetahuan wajib pajak mengenai perpajakan memiliki peran dalam
menentukan kesadaran dari wajib pajak untuk membayar pajak. Wajib
pajak yang tahu akan peraturan dan tata cara pembayaran pajak dengan
benar maka akan cenderung memenuhi kewajibannya dalam pajak (Eddy,
2015: 2).
3. Pengertian kualitas pelayanan
Menurut Moenir (2005:47) pelayanan adalah proses pemenuhan
kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung. Sedangkan menurut
Kotler (2003:464) bahwa pelayanan adalah semua tindakan atau kinerja
yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain suatu tindakan atau
kinerja yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain. Pelayanan atau
lebih dikenal sengan service dapat diklasifikasikan menjadi:
a. High contact service, yaitu klasifikasi pelayanan jasa dimana kontak
antara konsumen dan penyedia jasa yang sangat tinggi, konsumen selalu
terlibat dalam proses dari layanan jasa tersebut.
30
b. Low contact service, yaitu klasifikasi pelayanan jasa dimana kontak
antara konsumen dagan penyedia jasa tidak terlalu tinggi. Contohnya
adalah lembaga keuangan.
Secara umum pelayanan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh
seseorang kepada orang lain melalui aktivitas baik secara langsung maupun
tidak langsung untuk membantu tercapai nya tujuan dalam pemenuhan
kebutuhan.
Pengertian kualitas menurut Feigenbaum (1991) adalah keseluruhan
karakteristik produk atau jasa yang meliputi marketing, engineering,
manufacture dan maintenance, dimana produk dan jasa tersebut dalam
pemakaiannya akan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan.
Sedangkan menurut Elliot (1993), pengertian kualitas adalah sesuatu yang
berbeda untuk orang yang berbeda dan tergantung pada waktu dan tempat
atau diaktakan sesuai dengan tujuan. Menurut Crosby (1979), kualitas
adalah kesesuaian dengan kebutuhan yang meliputi availability, delivery,
reability, maintainability dan coat effectiveness (pengertianpakar.com,
2015).
Dalam ISO 8402 dan SNI, pengertian kualitas adalah keseluruhan
ciri dan karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya dapat
memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan secara tegas maupun
tersamar. Istilah kebutuhan diartikan sebagai spesifikasi yang tercantum
31
dalam kontrak maupun kriteria-kriteria yang harus didefinisikan terlebih
dahulu (Ariani, 2003).
Secara umum kualitas adalah keseluruhan karakteristik produk atau
jasa yang pemakaiannya sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan tujuan
dan harapan pelanggan.
Kualitas pelayanan menurut Supranto (2006:226) adalah sebuah
kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan
dengan baik. Sedangkan menurut Goetsh dan Davis (Tjiptono, 2000:81)
kualitas pelayanan merupakaan kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk jasa, dan manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau
melebihi pelanggan. Menurut Hary (Tjiptono, 2000:90) kualitas pelayanan
merupakan suatu proses atau aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang
dapat dirasakan secara langsung hasilnya, yang pada akhirnya memenuhi
harapan pelanggan. Secara umum kualitas pelayanan adalah suatu proses
atau aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan penyedia jasa yang
dikerjakan untuk memenuhi harapan pelanggan.
Dalam pemenuhan kualitas pelayanan agar layanan dapat
memuaskan pelanggan, petugas yang melayani harus memenuhi empat
kriteria pokok yaitu (Moenir, 1995:197-200):
a. Tingkah laku yang sopan
b. Cara menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan apa yang
seharusnya diterima oleh orang yang bersangkutan
32
c. Waktu penyampaian yang tepat
d. Keramah tamahan
Ukuran kualitas dapat dilihat dari kedua jenis produk yang
dihasilkan, yaitu apakah berupa barang atau jasa. Pada produk yang berupa
barang, kualitas dapat diukur dari hal-hal berikut ini
(pendidikanekonomi.com, 2013):
a. Design, didasarkan atas riset pasar, yang dipengaruhi oleh faktor-
faktor kualitas input, teknologi yang digunakan, dan kualitas tenaga
kerja atau manajer.
b. Performance, yaitu keandalan produk diukur waktu penggunaan
sebelum produk tersebut rusak, dan perawatan produk yaitu dengan
cara reparasi, atau mengganti produk rusak.
c. Conformance, sesuai spesifikasi yang ditetapkan termasuk di
dalamnya technical life of product, impacts of product, dan accuracy
of product.
Pada produk yang berupa jasa, kualitas dapat diukur dari hal-hal berikut
ini (Parasuraman, dkk, 1998) :
a. Tangibles
Tangibles merupakan bukti nyata dari kepedulian dan perhatian
yang diberikan oleh penyedia jasa kepada konsumen. Pentingnya
dimensi tangibles ini akan menumbuhkan image penyedia jasa
33
terutama bagi konsumen baru dalam mengevaluasi kualitas jasa.
Perusahaan yang tidak memperhatikan fasilitas fisiknya akan
menumbuhkan kebingungan atau bahkan merusak image
perusahaan.
b. Reability
Reability atau keandalan adalah kemampuan perusahaan untuk
melaksanakan jasa sesuai dengan apa yang telah dijanjikan secara
tepat waktu. Pentingnya dimensi ini adalah kepuasan konsumen
akan menurun bila jasa yang diberikan tidak sesuai dengan yang
dijanjikan. Jadi komponen atau unsur dimensi reability ini
merupakan kemampuan perusahaan dalam menyampaikan jasa
secara tepat dan pembebanan biaya secara tepat.
c. Responsiveness
Responsiveness atau daya tanggap adalah kemampuan perusahaan
yang dilakukan langsung oleh karyawan untuk memberikan
pelayanan dengan cepat dan tangap. Daya tanggap dapat
menumbuhkan persepsi yang positif terhadap kualitas jasa yang
diberikan. Termasuk di dalamnya jika terjadi kegagalan atau
keterlambatan dalam penyampaian jasa, pihak penyedia jasa
berusaha memperbaiki atau meminimalkan kerugian konsumen
dengan segera. Dimensi ini menekankan pada perhatian dan
kecepatan karyawan yang terlibat untuk menaggapi permintaan,
34
pertanyaan, dan keluhan konsumen. Jadi komponen atau unsur dari
dimensi ini terdiri dari kesigapan karyawan dalam melayani
pelanggan, kecepatan karyawan dalam melayani pelanggan, dan
penanganan keluhan pelanggan.
d.Assurance
Assurance atau jaminan merupakan pengetahuan dan perilaku
karyawan untuk membangn kepercayaan dan keyakinan pada diri
konsumen dalam mengkonsumsi jasa yang ditawarkan. Dimensi ini
sangat penting karena melibatkan persepsi konsumen terhadap
resiko ketidakpastian yang tinggi terhadap kemampuan penyedia
jasa. Perusahaan membangun keprcayaan dan kesetiaan konsumen
melalui karyawan yang terlibat langsung menangani konsumen. Jadi
komponen dari dimensi ini terdiri dari kompetensi karyawan yang
meliputi keterampilan, pengetahuan yang dimiliki karyawan untuk
melakukan pelayanan dan kredibilitas perusahaan yang meliputi hal-
hal yang berhubungan dengan kepercayaan konsumen kepada
perusahaan seperti, reputasi perusahaan, prestasi dan lain-lain.
e. Empathy
Empathy adalah kemampuan perusahaan yang dilakukan langsung
oleh karyawan untuk memberikan perhatian kepada konsumen
secara individu, termasuk juga kepekaan akan kebutuhan konsumen.
Jadi komponen dari dimensi ini merupakan gabungan dari akses
35
yaitu kemudaha untuk memanfaatkan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan, komunikasi merupakan kemampuan melakukan untuk
menyampaikan informasi kepada konsumen atau memperoleh
masukan dari konsumen dan pemahaman merupakan usaha untuk
mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen.
Cara mengukur kualitas jasa dapat berfokus pada dua macam riset,
yaitu (Tjiptono ,2002):
a. Riset konsumen, yaitu riset yang mengkaji perspektif konsumen
mengenai kekuatan dan kelemahan perusahaan, serta meliputi aspek-
aspek seperti komplain konsumen, survei purna jual, wawancara
kelompok fokus, dan survei kualitas jasa.
b. Riset non konsumen, yaitu riset yang berfokus pada perspektif
karyawan mengenai kelemahan dan kekuatan perusahaan, serta kinerja
karyawan, dan juga dapat menilai kinerja jasa pesaing dan dapat
dijadikan basis perbandingan.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan, yaitu (ciputrauceo.net, 2016):
a. Mendapatkan umpan balik dari pelanggan
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan umpan
balik dari pelanggan yaitu mengadakan survei kepada pelanggan, dan
follow up kepada pelanggan setelah memberikan pelayanan, cara ini
36
dapat dilakukan melalui email. Cara lainnya adalah uji coba produk
kepada pelanggan, aktif di sosial media, memberikan diskon atau benfit
lain kepada pelanggan atas penghargaan masukan yang telah diberikan,
serta memanfaatkan teknologi untuk memantau perkembangan usaha
seperti melalui website, google, analytics, dan lain sebagainya.
b. Melakukan evaluasi perusahaan
Cara yang dilakukan untuk melakukan evaluasi yaitu melalui survei
dengan cara berfokus pada hal-hal yang paling penting untuk diketahui.
Survei dapat dilakukan untuk mengetahui rasa empati atau kepedulian
kepada pelanggan, mengukur tingkat kemamapuan suatu perusahaan
terkait kehandalan dan cepat tanggap, serta mengetahui pelayanan dan
kualitas produk berdasarkan pengalaman konsumen secara langsung
seperti fungsi produk, tingkat kebersihan, penampilan karyawan, dan
lain sebagainya.
c. Memperbaiki pelayanan perusahaan
Memperbaiki kualitas pelayanan dapat dilakukan dengan cara
memberikan standar pelayanan perusahaan yang jelas kepada
karyawan, melatih karyawan agar menjadi seseorang yang bertanggung
jawab, cepat tanggap, dan memiliki etos kerja yang tinggi. Jika
memungkinkan, dapat dengan memberikan bonus kepada karyawan
yang berprestasi. Selain itu, memberikan kemudahan kepada pelanggan
dalam menyampaikan masukannya adalah hal yang perlu untuk
37
dilakukan. Namun akan lebih baik apabila semua usaha perbaikan
kualitas pelayanan perusahaan ini agar dilakukan secara berkelanjutan.
Selain cara di atas, menurut Berry, Parasuraman, dan Zeithami
(dalam Kotler, 2013:44) terdapat 10 pelajaran yang penting untuk
meningkatkan kualitas jasa, yaitu:
1. Mendengarkan
Memahami apa yang benar-benar diinginkan pelanggan
melalui pembelajaran berkelanjutan tentang harapan dan persepsi
pelanggan dan non-pelanggan.
2. Keandalan
Keandalan adalah dimensi jasa terpenting dan harus menjadi
prioritas kualitas jasa.
3. Layanan dasar
Perusahaan jasa harus menghantarkan layanan dasar dan
melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan (seperti menepati
janji, menggunakan akal sehat, mendengarkan pelanggan, selalu
memberitahu pelanggan, dan selalu menghantarkan nilai kepada
pelanggan.
4. Desain jasa
Mengembangkan pandangan jasa holistik sambil mengelola
berbagai detailnya.
38
5. Pemulihan
Untuk memuaskan pelaggan yang menghadapi masalah jasa,
perusahaan jasa harus mendorong pelanggan untuk mengajukan
keluhan, merespon dengan cepat dan personel, serta
mengembangkan sistem penyelesaian masalah.
6. Memberi kejutan kepada pelanggan
Meskipun keandalan adalah dimensi terpenting dalam
memenuhi harapan jasa pelanggan, dimensi proses seperti kepastian,
keresponsifan, dan empati adalah dimensi terpenting untuk melebihi
harapan pelanggan.
7. Berlaku adil
Perusahaan jasa harus melakukan usaha khusus untuk
bersikap adil, dan mendemonstrasikan keadilan, kepada pelanggan
dan karyawan.
8. Kerja tim
Adalah pelajaran yang memungkinkan organisasi besar
menghantarkan jasa dengan perhatian dan perlakuan khusus melalui
peningkatan motivasi dan kemampuan karyawan.
9. Riset karyawan
Pemasar harus mengadakan riset bersama karyawan untuk
mengungkapkan mengapa masalah jasa terjadi dan apa yang harus
dilakukan perusahaan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
39
10. Kepemimpinan yang melayani
Jasa berkualitas berasal dari kepemimpinan yang
menginspirasi seluruh organisasi, dari desain sistem jasa yang
sempurna, penggunaan informasi dan teknologi yang efektif, serta
kekuatan internal yang lambat berubah, tidak terlihat, dan sangat
kuat yang dikenal sebagai budaya perusahaan.
Dalam kaitannya dengan penelitian ini, kualitas pelayanan pajak
adalah suatu proses atau aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan jasa yang
berkaitan dengan pajak, yang dikerjakan dengan baik guna memenuhi
harapan wajib pajak.
4. Pengertian kesadaran wajib pajak
Kesadaran adalah suatu tingkat kesiagaan individu pada saat ini
terhadap stimulus internal dan eksternal. Yaitu terhadap peristiwa-peristiwa
lingkungan dan sensasi tubuh, memori dan pikiran. Dalam pengertian ini
tentu saja adalah kemampuan individu mengadakan hubungan dengan
lingkungan serta diri sendiri (melalui panca indra lainya) dan mengadakan
pembatasan terhadap lingkungan serta diri sendiri (malalui perhatian)
(www.indonesiastudents.com).
Menurut Nasution (2003:62) dalam Ilhamsyah (2016), kesadaran
wajib pajak merupakan sikap yang telah memahami dan mau melaksanakan
kewajibannya untuk membayar pajak dan telah melaporkan semua
40
penghasilannya tanpa ada yang disembunyikan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Kesadaran wajib pajak adalah suatu kondisi saat wajib pajak
memahami ketentuan perpajakan dan melaksanakannya dengan baik dan
benar (Pratiwi 2014:228) Kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak
merupakan perilaku wajib pajak berupa pandangan atau perasaan yang
melibatkan pengetahuan, keyakinan dan penalaran disertai kecenderungan
untuk bertindak sesuai stimulus yang diberikan oleh sistem dan ketentuan
pajak tersebut (Saputra, 2013: 4). Secara umum keasadaran wajib pajak
adalah sikap dan perilaku dimana wajib pajak telah memiliki pemahaman
yang cukup tentang perpajakan serta memiliki kecenderungan untuk
bertindak sesuai stimulus yang diberikan oleh sistem dan ketentuan pajak,
dalam hal ini dia mau membayar pajak sesuai dengan ketentuan pajak yang
berlaku.
41
B. Penelitian terdahulu
Berikut ini penelitian terdahulu yang dijadikan tinjauan pustaka:
Tabel 2.1
No. Nama
Peneliti
Judul Penelitian Variabel yang diteliti Alat analisis Hasil penelitian (kesimpulan)
1. Sixvana
Silalahi,
Mochammad
Al Musadieq
dan Gunawan
Eko
Nurtjahjono
Pengaruh Kualitas
Pelayanan
Perpajakan
Terhadap kepuasan
wajib pajak,
kepatuhan wajib
pajak dan
penerimaan pajak
di Malang
1. Kualitas
Pelayanan
2. Pelayanan
Perpajakan
3. Kepuasan Wajib
Pajak
4. Kepatuhan Wajib
Pajak
5. Penerimaan Pajak
1. Analisis
Jalur
1. Kualitas pelayanan perpajakan
berpegaruh signifikan terhadap
kepuasan wajib pajak
2. Kualitas pelayanan perpajakan
berpengaruh signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak
3. Kepuasan wajib pajak dan
kepatuhan wajib pajak berpengaruh
signifikan terhadap penerimaan
pajak
42
Lanjutan tabel 2.1
No. Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel yang
diteliti
Alat
analisis
Hasil penelitian (kesimpulan)
2. Yuda Aulia
Fernando,
Dandes Rifa,
dan Ethika
Pengaruh Kualitas
Pelayanan Pajak,
Sanksi Perpajakan
dan Jumlah
Pemeriksaan Pajak
terhadap
Penerimaan Pajak
Penghasilan dengan
Kepatuhan Wajib
Pajak sebagai
variabel
intervening
1. Kualitas
Pelayanan
Pajak
2. Sanksi Pajak
3. Jumlah
Pemeriksaan
4.Penerimaan
Pajak
Penghasilan
5. Kepatuhan
Wajib Pajak
1.SEM
2.AMOS
1. Kualitas pelayanan pajak mempengaruhi
penerimaan pajak secara signifikan
2. Sanksi perpajakn mempengaruhi
penerimaan pajak penghasilan secara
signifikan
3. Jumlah pemeriksaan pajak mempengaruhi
penerimaan pajak penghasilan secara
signifikan
4. Kepatuhan wajib pajak mempengaruhi pajak
penghasilan secara signifikan
43
Lanjutan tabel 2.1
No. Nama Peneliti Judul
Penelitian
Variabel yang
diteliti
Alat
analisis
Hasil penelitian (kesimpulan)
5. Kualitas pelayanan pajak mempengaruhi
kepatuhan wajib pajak secara signifikan
6. Sanksi perpajakan mempengaruhi kepatuhan
wajib pajak secara signifikan
7. Jumlah pemeriksaan pajak mempengaruhi
kepatuhan wajib pajak secara signifikan
8. Kualitas pelayanan pajak tidak
mempengaruhi penerimaan pajak
penghasilan melalui variabel kepatuhan
wajib pajak secara signifikan
44
Lanjutan tabel 2.1
No. Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel yang
diteliti
Alat analisis Hasil penelitian (kesimpulan)
9. Saksi perpajakan tidak
mempengaruhi penerimaan
pajak melalui kepatuhan wajib
pajak secara signifikan
10. Jumlah pemeriksaan pajak
tidak mempengaruhi
penerimaan pajak penghasilan
melalui kepatuhan wajib pajak
secara signifikan
45
Lanjutan tabel 2.1
No. Nama
Peneliti
Judul Penelitian Variabel yang diteliti Alat analisis Hasil penelitian (kesimpulan)
3. Defantris
Hari Kurniati,
Mochammad
Djudi M, dan
Muhammad
Saifi
Pengaruh
pengetahuan
perpajakan dan
kualits pelayanan
terhadap kesadaran
wajib pajak dalam
menyampaikan Surat
Pemberitauan (SPT)
tahunan
Di Blitar
1. Pengetahuan
Perpajakan
2. Kualitas
Pelayanan
3. Kesadaran
Wajib Pajak
1. Regresi
Berganda
1. Pengetahuan perpajakan
memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap
kesadaran wajib pajak
2. Kualitas pelayanan memiliki
pengaruh yang signifikan
terhadap kesadaran wajib
pajak
46
Lanjutan tabel 2.1
No. Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel yang
diteliti
Alat analisis Hasil penelitian (kesimpulan)
4. Olivia Dewi dan
Retnaningtyas
Widuri
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
keberhasilan
penerimaan
pajak di Kota
Tarakan
1. Kesadaran wajib
pajak
2. Pemahaman
terhadap peraturan
perpajakan
3. Persepsi terhadap
kualitas pelayanan
4. Keberhasilan
Penerimaan pajak
1. Regresi
Berganda
1. Kesadaran wajib pajak tidak
mempengaruhi keberhasilan
penerimaan pajak
2. Pemahaman terhadap peraturan
perpajakn berpengaruh secara
signifikan positif terhadap
keberhasilan penerimaan pajak
3. Persepsi terhadap kualitas pelayanan
tidak mempengaruhi keberhasilan
penerimaan pajak
47
Lanjutan tabel 2.1
No. Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel yang
diteliti
Alat analisis Hasil penelitian (kesimpulan)
4. Kesadaran wajib pajak,
pemahaman terhadap
peraturan perpajakan dan
persepsi terhadap kualitas
pelayanan berpengaruh
secara simultan terhadap
keberhasilan penerimaan
pajak
48
Lanjutan Tabel 2.1
No. Nama
Peneliti
Judul Penelitian Variabel yang diteliti Alat
analisis
Hasil penelitian (kesimpulan)
5. Yuli Tri
Cahyono
Analisis Faktor-
Faktor yang
Mempengaruhi
Penerimaan
Pajak di KPP
Surakarta
1. Tax Evasion
2. Kepatuhan Wajib
Pajak
3. Self Assessment System
4. Kesadaran Wajib Pajak
5. Tingkat Pemahaman
Wajib Pajak
6. Persepsi Kualitas
Pelayanan
7. Penerimaan Pajak
1. Analisis
Regresi
Berganda
1. Tax Evasion tidak berpengaruh terhadap
Penerimaan Pajak
2. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak tidak
berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak
3. Self Assessment System tidak berpengaruh
terhadap Penerimaan Pajak
4. Kesadaran Wajib Pajak tidak berpengaruh
terhadap Penerimaan Pajak
5. Tingkat Pemahaman Wajib Pajak mengenai
Peraturan Perpajakan tidak berpengaruh
terhadap Penerimaan Pajak
6. Persepsi Kualitas Pelayanan berpengaruh
terhadap Penerimaan Pajak
49
Lanjutan tabel 2.1
No. Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Variabel yang
diteliti
Alat
analisis
Hasil penelitian (kesimpulan)
6 Rachmawati
Meita
Oktaviani,
Pancawati
Hardiningsih,
dan Ceacilia
Srimindari
Kepatuhan
Wajib Pajak
Memediasi
Determinan
Penerimaan
Pajak
Penghasilan
1. Sanksi
Perpajakan
2. Pelayanan
Fiskus
3. Kesadaran
Wajib Pajak
4. Kepatuhan
Wajib Pajak
5. Penerimaan
Pajak
Penghasilan
1. Path
Analysis
1. Sanksi Perpajakan berpengaruh signifikan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak
2. Pelayanan Fiskus berpengaruh signifikan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak
3. Kesadaran Wajib Pajak tidak berpengaruh signifkan
terhadap Pengetahuan Pajak
4. Kepatuhan Wajib Pajak berpengaruh signifikan terhadap
Penerimaan Pajak Penghasilan
5. Sanksi Perpajakan berpengaruh signifikan terhadap
Penerimaan Pajak
6. Pelayanan Fiskus tidak berpengaruh signifikan terhadap
Penerimaan Pajak
7. Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh signifikan terhadap
Penerimaan Pajak
50
Lanjutan tabel 2.1
No. Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel yang
diteliti
Alat analisis Hasil penelitian (kesimpulan)
7 Marisa
Herryanto dan
Agus Arianto
Toly
Pengaruh
Kesadaran Wajib
Pajak, Kegiatan
Sosialisasi
Perpajakan, dan
Pemeriksaan Pajak
terhadap
Penerimaan Pajak
Penghasilan di
KPP Surabaya
Sawahan
1. Kesadaran
Wajib Pajak
2. Sosialisasi
Perpajakan
3. Pemeriksaan
Pajak
4. Penerimaan
Pajak Penghasilan
1. Regresi
Linier Berganda
1. Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh
negatif terhadap Penerimaan Pajak
2. Sosialisasi Perpajakan tidak
berpengaruh signifikan terhadap
Penerimaan Pajak
3. Pemeriksaan Pajak berpengaruh
signifikan terhadap Penerimaan Pajak
4. Kesadaran Wajib Pajak, Sosialisasi
Perpajakan, dan Pemeriksaan Pajak
berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak
51
Lanjutan tabel 2.1
No. Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel yang
diteliti
Alat
analisis
Hasil penelitian (kesimpulan)
8. Riza Aditya,
Anwar Made,
dan Eris
Dianawati
Pengaruh
Kesadaran Pajak,
Sanksi Pajak, serta
Pelaporan Pajak
terhadap
Penerimaan PPh
pasal 21 wajib
Pajak orang
pribadi di KPP
Malang Utara
1. Kesadaran
Pajak
2. Sanksi Pajak
3. Pelaporan
Wajib Pajak OP
1. Analisis
Regresi
Linier
Berganda
1. Kesadaran Pajak berpengaruh signifikan
positif terhadap penerimaan Pajak Penghasilan
2. Sanksi Pajak berpengaruh signifikan positif
terhadap Penerimaan Pajak
3. Pelaporan pajak berpengaruh signifikan
Positif terhadap penerimaan pajak
4. Kesadaran wajib Pajak, sanksi pajak, dan
pelaporan pajak berpengaruh signifikan positif
terhadap penerimaan pajak
52
C. Kerangka Pemikiran
Untuk memudahkan kerangka penelitian, maka penulis menggambarkan
kerangka penelitian dalam gambar 2.1 sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Kasus banyaknya wajib pajak yang lalai dalam membayar pajak
kendaraan bermotor disebabkan minimnya kesadaran wajib pajak
Teori Perpajakan
Variabel Independen Variabel Intervening Variabel Dependen
Kesadaran Wajib Pajak
(Y)
Penerimaan Pajak
(Z)
Pengetahuan Pajak
(X1)
Analisis Jalur dan Uji Sobel
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Uji Asumsi Klasik
Kualitas Pelayanan
Pajak
(X2)
53
D. Keterkaitan Antara Variabel dan Perumusan Hipotesis
a. Pengaruh Pengetahuan Pajak terhadap Kesadaran Wajib Pajak
Yang dimaksud dengan pengetahuan perpajakan yaitu mengerti dan
memahami ketentuan umum perpajakan (Resmi, dalam Kurniati dkk,
2016). Tinggi rendahnya pemahaman atau pengetahuan seseorang wajib
pajak terhadap pengetahuan perpajakan akan mempengaruhi
kesadarannya dalam memenuhi kewajibannya dalam membayar pajak.
Dengan semakin tingginya pengetahuan seorang wajib pajak maka tingkat
kesadarannya pun akan semakin meningkat, karena dia akan merasa
berkontribusi dalam pendapatan negara. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Kurniati, dkk (2016) terdapat hubungan yang positif antara
pengetahuan pajak terhadap kesadaran wajib pajak. Berdasarkan
pernyataan di atas maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
Ha1 : Terdapat pengaruh antara pengetahuan pajak dengan kesadaran
wajib pajak
b. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kesadaran Wajib Pajak
Pelayanan pajak diartikan sebagai proses pemberiakan bantuan kepada
kebutuhan wajib pajak untuk menciptakan kepuasan diri wajib pajak yang
mendorong kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajiban
perpajakannya (Boediono dalam Kurniati, dkk, 2016). Tinggi rendahnya
kualitas pelayanan yang diberikan oleh petugas pajak akan mempengaruhi
kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak. Hal ini dikarenakan apabila
54
kualitas pelayanan yang diberikan baik, maka wajib pajak akan merasa
nyaman saat memenuhi kewajibannya dalam membayar pajak.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kurniati, dkk (2016) Kualitas
pelayanan pajak berpengaruh positif terhadap kesadaran wajib pajak.
Berdasarkan pernyataan di atas maka peneliti mengajukan hipotesis
sebagai berikut:
Ha2 : Terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap kesadaran
wajib pajak
c. Pengaruh Pengetahuan Pajak dan Kualitas Pelayanan terhadap
Kesadaran Wajib Pajak
Pengetahuan Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak merupakan faktor yang
mempengaruhi kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak. Berdasaran
penelitian Kurniati, dkk (2016) pengetahuan pajak dan kualitas pelayanan
pajak berpengaruh positif terhadap kesadaran wajib pajak. Berdasarkan
pernyataan di atas maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
Ha3 : Terdapat pengaruh antara pengetahuan pajak dan kualitas
pelayanan pajak terhadap kesadaran wajib pajak
d. Pengaruh Pengetahuan Pajak terhadap Penerimaan Pajak
Tinggi rendahnya pengetahuan pajak akan mempengaruhi penerimaan
pajak. Hal ini dikarenakan dengan meningkatnya pengetahuan pajak yang
dimiliki maka wajib pajak akan mau membayar pajak, semakin banyak
55
yang membayar pajak maka penerimaan pajak jug akaan semakin
meningkat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hartinah dalam
Dewi dan Retnaningtyas (2013) pengetahuan pajak berpengaruh positif
terhadap penerimaan pajak. Berdasarkan pernyataan di atas maka peneliti
mengajukan hipotesis sebagai berikut:
Ha4 : Terdapat pengaruh antara pengetahuan pajak dengan
penerimaan pajak
e. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Penerimaan Pajak
Tinggi rendahnya kualitas pelayanan pajak akan mempengaruhi
penerimaan pajak. Hal ini dikarenakan semakin baiknya kualitas
pelayanan yang diberikan oleh petugas pajak, maka wajib pajak akan
semakin nyaman dalam memenuhi kewajibannya sehingga dengan
meningkatnya wajib pajak yang mau membayar pajak maka penerimaan
pajak akan semakin meningkat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Fernado, dkk (2013) kualitas pelayanan pajak berpengaruh positif
terhadap penerimaan pajak. Sedangkan menurut Oktaviani, dkk (2017)
Pelayanan yang dilakukan fiskus tidak berpengaruh signifikan terhadap
Penerimaan Pajak. Berdasarkan pernyataan di atas maka peneliti
mengajukan hipotesis sebagai berikut:
Ha5 : Terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan dengan penerimaan
pajak
56
f. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak
Tinggi rendahnya kesadaran wajib pajak akan mempengaruhi penerimaan
pajak. Hal ini dikarenakan semakin tinggi nya tingkat kesadaran wajib
pajak dalam membayar pajaknya maka penerimaan pajaknya juga akan
semakin meningkat. Berdasarkan penelitan yang dilakukan oleh Fauziyah
dalam Dewi dan Retnaningtyas (2013) dan penelitian yang dilakukan oleh
Aditya (2013) kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap
penerimaan pajak. Berdasarkan pernyataan di atas maka peneliti
mengajukan hipotesis sebagai berikut:
Ha6 : Terdapat pengaruh antara kesadaran wajib pajak terhadap
penerimaan pajak
g. Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak dan Kesadaran Wajib
Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak
Tinggi rendahnya pengetahuan pajak, kualitas pelayanan pajak dan
kesadaran wajib pajak mempengaruhi penerimaan pajak. Hal ini
dikarenakan semakin tinggi pengetahuan pajak yang dimiliki oleh wajib
pajak dan tingginya kualitas pelayanan yang diberikan oleh petugas pajak
maka akan meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak,
dan meningkatnya pembayaran pajak tentunya akan memberikan
peningkatan dalam penerimaan pajak. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Fraternesi, Fauziyah, dan Hartinah dalam Dewi dan
Retnaningtyas (2013) pengetahuan pajak, kualitas pelayanan pajak dan
57
kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak.
Berdasarkan pernyataan di atas maka peneliti mengajukan hipotesis
sebagai berikut:
Ha7 : Terdapat pengaruh antara pengetahuan pajak, kualitas pelayanan
dan kesadaran wajib pajak terhadap penerimaan pajak
h. Pengetahuan pajak memiliki pengaruh tidak langsung terhadap
penerimaan pajak melalui kesadaran wajib pajak
Semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki oleh wajib pajak maka akan
meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam membayar pajaknya, dengan
meningkatnya wajib pajak yang mau membayar pajaknya maka akan
meningkatkan penerimaan pajak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Kurniati, dkk (2016) terdapat hubungan yang positif antara
pengetahuan pajak terhadap kesadaran wajib pajak sedangkan menurut
penelitian yang dilakukan oleh Fauziyah dalam Dewi dan Retnaningtyas
Widuri (2013) kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap
penerimaan pajak. Sedangkan menurut penlitian yang dilakukan oleh
Herryanto dan Agus (2013) Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh negatif
terhadap penerimaan pajak. Berdasarkan pernyataan di atas maka peneliti
mengajukan hipotesis sebagai berikut:
Ha8 : Terdapat pengaruh tidak langsung antara pengetahuan pajak
terhadap penerimaan pajak melalui kesadaran wajib pajak
58
i. Kualitas pelayanan memiliki pengaruh tidak langsung terhadap
penerimaan pajak melalui kesadaran wajib pajak
Tinggi Rendahnya Kualitas Pelayanan akan mempengaruhi Kesadaran
Wajib Pajak dan hal tersebut akan mempengaruhi penerimaan pajak. Hal
ini dikarenakan semakin tingginya kualitas pelayanan pajak yang
dilakukan oleh petugas pajak maka akan meningkatkan kesadaran wajib
pajak dalam membayar pajaknya, semakin meningkatnya keasadaran
wajib pajak dalam membayar pajaknya dalam jangka panjang akan
meningkatkan penerimaan pajak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Kurniati, dkk (2016) Kualitas pelayanan pajak berpengaruh positif
terhadap kesadaran wajib pajak sedangkan menurut penelitian yang
dilakukan oleh Fauziyah dalam Dewi dan Retnaningtyas (2013) kesadaran
wajib pajak berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak. Berdasarkan
pernyataan di atas maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
Ha9 : Terdapat pengaruh tidak langsung antara kualitas pelayanan
terhadap penerimaan wajib pajak melalui kesadaran wajib
pajak.
59
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan
hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam lain. Populasi juga bukan
sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu (Sugiyono,
2013: 80). Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak yang memiliki
kendaraan bermotor di daerah Jakarta Selatan.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu
maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa
yang dipelajari dari sampelitu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk
populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representatif (mewakili) (Sugiyono, 2013: 81). Sampel dalam penelitian ini akan
diambil 100 orang sebagai sampel penelitian dengan dengan menggunakan
teknik simple random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang
60
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
tersebut (Sugiyono, 2013: 82).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Samsat yang berada di daerah Jakarta Selatan,
waktu penelitian dilakukan pada pukul 09.00-11.30 WIB.
C. Sumber Data
Data yang dikumpulkan untuk kepentingan penelitian ini, meliputi:
1. Sumber primer
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data (Sugiyono, 2013:137). Metode data primer yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik
kuesioner.
2. Sumber Sekunder
Sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2013: 137). Dalam penelitian ini
sumber data sekunder yang digunakan adalah studi kepustakaan, studi
kepustakaan ini diperoleh dengan cara menelaah berbagai macam literatur
seperti Jurnal, Skripsi, Artikel, Buku dan literatur-literatur yang relevan
lainnya.
61
D. Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2000:134), instrumen pengumpulan data adalah alat
bantu yang digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Sedangkan
Hadjar (1996: 160) mengidentifikasikan bahwa instrumen merupakan alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi
karakteristik variabel secara objektif.
Instrumen penelitian menurut Sugiyono (2013: 102) adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara
spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner.
Angket atau kuesioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh responden atau orang tau
atau anak yang diselidiki (Bimo, 2010:72). Angket ini digunakan untuk
mengetahui tanggapan responden untuk mengetahui tanggapan responden
terhadap pertanyaan yang diajukan. Dengan angket ini responden mudah
memberikan jawaban karena alternatif jawaban sudah disediakan dan
membutuhkan waktu singkat dalam menjawabnya.
Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup, Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan
dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu
62
jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan memberikan tanda
silang (x) atau tanda check list (√) (Arikunto, 2000).
Skala yang dipakai dalam penusunan kuesioner dalam penelitian ini adalah
skala likert. Skala likert digunakana untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan
skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak ukur
menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata
antara lain (Sugiyono, 2013:93):
Tabel 3.1
Skala Likert
NO INISIAL KETERANGAN SKOR
1. SS Sangat Setuju 5
2. S Setuju 4
3. N Netral 3
4. TS Tidak Setuju 2
5. STS Sangat Tidak Setuju 1
63
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan penelitian lapangan (field research) atau survei dengan teknik
kuesioner. Survei dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 100
orang yang membayar pajak kendaraan bermotor di daerah Jakarta Selatan
untuk mendapatkan data primer.
Menurut Sugiyono (2013: 142) kuesioner merupakan pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner dapat berupa
pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka yang diberikan kepada responden
secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.
F. Teknik Pengolahan Data
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:52). Pengujian validitas yag
digunakan dalam penelitian ini adalah pearson Correlation yaitu dengan
cara menghitung korelasi antar skor masing-masing butir pertanyaan
dengan total skor (Ghozali, 2009:49). Kriteria valid atau tidak adalah
64
jika korelasi antar skor masing-masing butir pertanyaan dengan total
skor mempunyai tingkat signifikan di bawah 0,05 maka butir pertanyaan
tersebut dapat dikatakan valid, dan jika korelasi skor masing-masing
butir pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikan di atas
0,05 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid (Ghozali, 2009:49)
b. Uji Reliabilitas
Reabilitas sebenarnya adalah alat ukur untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan realibel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
(Ghozali, 2011:47).
Untuk mengukur reabilitas digunakan uji statistik Cronbach’s Alpha
(α). Suatu variabel dikatakan reliable jika Cronbach’s Alpha > ,60.
Sedangkan, jika sebaliknya data tersebut dikatakan tidak reliable
(Ghozali, 2009:45-46).
2. Uji Asumsi Klasik
Model regresi berganda dapat dikatakan sebagai model yang baik jika
model tersebut memenuhi asumsi normalitas data yang terbebas dari asumsi
klasik statistik, baik itu normalitas dan heteroskedastisitas.
65
a. Uji Normalitas Data
Uji P-Plot yaitu uji normalitas dengan analisis grafik menggunakan
grafik normal. Dengan grafik plot ini, pola distribusi dikatakan normal
jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar
garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis
diagonal. Apabila data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak
mengikuti arah garis diagonal maka menunjukkan pola distribusi tidak
normal (Bhuono, 2005:24).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lainnya. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas. Kita dapat melihatnya dari grafik
Scatterplot antara prediksi variabel dependen dengan residualnya. Dasar
membentuk pola tertentu atau teratur maka mengidentifikasi telah
terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya apabila titik-titik yang ada
menyebar di atas dan di bawah angka 0 sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2012:139).
3. Analisis jalur (Path Analysis)
Riduan dan Kuncoro (2011:2, dalam Kurnia) menyatakan bahwa
model Path Analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar
66
variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak
langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variable terikat
(endogen). Teknik analisis jalur ini akan digunakan untuk menguji bsarnya
sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada settiap
diagram jalur hubungan kausal antara variabel X1 dan X2 terhadap Y serta
dampaknya kepada Z (Sari, 2015:69).
Dari perhitungan program SPSS nanti, akan diperoleh keterangan
atau hasil dari koefisien determinasi (R2), uji secara simultan (Uji F) dan uji
secara parsial (Uji t) (Sari, 2015:72).
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen
(Kurnia, 2012:47). Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak
pada table model summaryb dan tertulis R square.
b. Uji F (simultan)
Uji F dilakukan untuk melihat dan mengetahui pengaruh bersama-sama
variabel independen terhadap variabel dependen (Kurnia, 2012:51).
Untuk melakukan pengujian hipotesis, maka akan ada beberapa
ketentuan yang perlu diperhatikan yaitu merumuskan hipotesis nol (Ha)
seperti di bawah ini:
1) Ho : b = berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel eksogen dengan variabel endogen.
67
2) Ha : b = berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
eksogen dengan variabel endogen.
a) Apabila F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima,
artinya variabel independen secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
b) Apabila F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak,
artinya variabel independen secara simultan tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
c. Uji t (parsial)
Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing
variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel
dependen. Apabila t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima,
artinya variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen. Apabila t hitung < t tabel maka
Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel independen secara parsial
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
4. Uji Sobel
Menurut Baron dan Kenny (1986) dalam Ghozali (2011) suatu variabel
disebut intervening jika variabel tersebut ikut mempengaruhi hubungan
antara variabel independen dan variabel dependen. Dalam uji sobel ini
digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel mediasi yaitu Kesadaran
Wajib Pajak.
68
Uji Sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung
variabel independen (X) ke variabel dependen (Y2) melalui variabel
intervening (Y1). Dengan cara perhitungan mengalikan pengaruh tidak
langsung X ke Y2 melalui Y1 dengan cara mengalikan jalur X – Y1 (a)
dengan jalur Y1 – Y2 (b) atau ab. 36 Jadi koefisien ab = (c-c’) dimana c
adalah pengaruh X terhadap Y2 tanpa menghubungkan Y1, sedangkan c’
adalah koefisien pengaruh X terhadap Y2 setelah menghubungkan Y1.
Ghozali (2011) pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan prosedur uang
dikembangkan oleh Sobel (Sobel Test). Rumus uji Sobel adalah sebagai
berikut:
Sab = √𝑏2𝑆𝑎2 + 𝑎2𝑆𝑏2 + 𝑆𝑎2𝑆𝑏2
Dengan keterangan:
Sab : Besarnya standar eror pengaruh tidak langsung
a : Jalur variabel independen (X) dengan variabel intervening (Y1)
b : Jalur variabel intervening (Y1) dengan variabel dependen (Y2)
sa : Standar eror koefisien a
sb : Standar eror koefisien b
Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka kita perlu
menghitung nilai t dari koefisien dengan rumus sebagai berikut:
𝑡 = 𝑎𝑏
𝑠𝑎𝑏
69
Nilai t hitung ini dibandingkan dengan nilai t tabel, jika nilai t hitung > nilai
t tabel maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi. Asumsi uji sobel
memerlukan jumlah sampel yang besar, jika jumlah sampel kecil, maka uji
sobel kurang konservatif (Ghozali, 2011).
G. Definisi Operasional Variabel Penelitian
a. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variansi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti utnuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2013:38).
Pola hubungan dalam analisis jalur tidak menggunakan istilah variabel
bebas atau tergantung. Yaitu dengan menggunakan variabel exogenous
dan endogenous (Sarwono, 2007:5). Variabel yang digunakan dalam
penelitian dapat diklasifikasikan menjadi:
1) Variabel exogenous ialah variabel yang tidak ada penyebab-
penyebab eksplisitnya atau dalam diagram tidak ada anak-anak
panah yang menuju ke arahnya, selain pada bagian kesalahan
pengukuran. Jika antara variabel eksogenous dikorelasikan maka
korelasi tersebut ditunjukkan dengan anak panah berkepala dua yang
menghubungkan variabel-variabel tersebut. Variabel eksogenous
dalam penelitian ini adalah:
a) Pengetahuan Pajak (X1)
70
b) Kualitas Pelayanan Pajak (X2)
2) Variabel endogenous ialah variabel yang mempunyai anak panah-
anak panah menuju ke arah tersebut. Variabel yang termasuk di
dalamnya mencakup semua variabel perantara dan tergantung.
Variabel perantara endogenous mempunyai anak panah yang
menuju ke arahnya dan dari arah variabel tersebut dalam suatu
model diagram jalur. Adapun variabel tergantung hanya mempunyai
anak panah yag menuju ke arahnya. Variabel endogenous dalam
penelitian ini adalah Kesadaran Wajib Pajak (Y) dan Penerimaan
Pajak (Z).
b. Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel penelitian adalah suatu definisi yang
diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan
arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu
operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel
tersebut. (Nazir; 2003:126). Operasional variabel penelitian dalam
penelitian ini yaitu :
71
Tabel 3.2
Operasional Variabel penelitian
No. Variabel Dimensi Indikator No
Pernyataan
Skala
1. Pengetahuan
Pajak (dalam
Siti Qomariah,
2008)
a. Unsur Pajak 1. Bersifat memaksa 1, 2 Likert
2. Kontraprestasi 3
b. Fungsi Pajak 1. Penyedia sarana dan prasarana
public
4, 5
2. Kemaslahatan masyarakat 6
c. Peran Pajak 1. Pajak penunjang pembangunan
nasional
7, 8
d. Sistem Pajak
yang berlaku
1. Self Assessment System 9
e. Pengetahuan
Pajak
1. Sosialisasi perpajakan 10
2. Pengawasan oleh pemerintah 11
3. Peralihan kekayaan 12
72
Lanjutan tabel 3.2
No. Variabel Dimensi Indikator No
Pertanyaan
Skala
2. Kualitas
Pelayanan
(Zeithaml,
Parasuraman,
Berry, 1990
dalam Lupiyoadi
dan Hamdani,
2009)
a. Tangible 1. Lokasi Gedung 1, 2 Likert
2. Ketersediaan ruang tunggu 3
3. Ketersediaan perlengkapan (alat
tulis)
4
4. Penampilan pegawai 5
b. Reability 1. Kesetaraan Pelayanan 6
2. Petugas pajak yang bertanggung
jawab
7
3. Kemudahan memperoleh penjelasan
tentang pajak
8
c.
Responsiveness
1. Kesediaan petugas menjawab
pertanyaan
9
2. Petugas mampu menyelesaikan
masalah dengan cepat dan tepat
10
3. Petugas mampu menjelaskan
prosedur pajak
11
73
Lanjutan tabel 3.2
No. Variabel Dimensi Indikator No
Pernyataan
Skala
d. Assurance 1. Petugas menguasai peraturan
perpajakan
12
2. Petugas pandai berkomunikasi
kepada Wajib Pajak dengan baik
13
3. Petugas ramah dan sopan
dalam memberikan pelayanan
14
e. Empathy 1. Memberikan pelayanan yang
terbaik
15
2. Wajib Pajak mudah dalam
menerima layanan
16
3. Memberikan waktu dalam
penyelesaian masalah
17
74
Lanjutan tabel 3.2
No. Variabel Dimensi Indikator No
Pertanyaan
Skala
3. Kesadaran
Wajib pajak
(Suryadi, 2009)
a. Persepsi Wajib
Pajak
1. Menciptakan persepsi
positif Wajib Pajak terhadap
kewajiban perpajakannya
1, 2 Likert
b. Pengetahuan
Pajak
1. Meningkatkan pengetahuan
perpajakan Wajib Pajak
3, 4, 5, 6
c. Karakteristik
Wajib Pajak
1. Mempelajari karakteristik
Wajib Pajak
7, 8, 9
d. Penyuluhan
Perpajakan
1. Penyuluhan perpajakan
kepada Wajib Pajak
10, 11, 12,
13
75
Lanjutan tabel 3.2
No. Variabel Dimensi Indikator No
Pertanyaan
Skala
4. Penerimaan
Pajak
(UU no 4
tahun
2012)
a. Target
Penerimaan
1. Semakin banyak jumlah wajib pajak, maka
penerimaan pajak akan semakin baik.
1 Likert
2. Semakin tinggi tingkat kesadaran Wajib Pajak
dalam membayar pajak, maka penerimaan pajak
akan semakin meningkat.
2
3. Peningkatan penyuluhan pajak yang dilakukan
aparat pajak guna meningkatkan pengetahuan
masyarakat akan pajak dapat meningkatkan
penerimaan pajak.
3
4. Peningkatan Kualitas Pelayanan pajak
dilakukan dengan tujuan untuk menambah
penerimaan pajak.
4
76
Lanjutan tabel 3.2
No. Variabel Dimensi Indikator No
Pertanyaan
Skala
5. Semakin tinggi tingkat pengetahuan pajak dan
semakin tinggi kualitas pelayanan pajak yang
diberikan, akan meningkatkan penerimaan pajak.
5 Likert
6. Peningkatan Kualitas Pelayanan pajak berpengaruh
terhadap penerimaan pajak.
6
7. Kualitas Pelayanan pajak yang baik lebih
berpengaruh terhadap penerimaan pajak
dibandingkan dengan pengetahuan pajak
7
8. Dengan dilaksanakannya penyuluhan guna
menambah pengetahuan pajak, dapat meningkatkan
kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak dan
meningkatkan penerimaan pajak
8
77
Lanjutan tabel 3.2
No. Variabel Dimensi Indikator No
Pertanyaan
Skala
b. Realisasi
Penerimaan
9. Dengan dilaksanakannya peningkatan
Kualitas Pelayanan Pajak, dapat
meningkatkan realisasi penerimaan pajak di
daerah Jakarta selatan
9 Likert
10. Semakin sering penyuluhan yang
dilakukan untuk meningkatkan Pengetahuan
Pajak dapat meningkatkan realisasi
penerimaan pajak di daerah Jakarta selatan
10
78
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Responden
Dalam rangka mengumpulkan data untuk penelitian ini telah disebar kuesioner
kepada 100 responden. Kuesioner tersebut disebar di beberapa Samsat yang
tersebar di daerah Jakarta Selatan. Berikut merupakan gambaran responden yang
menjawab kuesioner:
Table 4.1 Deskripsi Karakteristik Responden
No Keterangan Jumlah Persentase
1 Jenis Kelamin :
a. Laki-laki 45 45%
b. Perempuan 55 55%
Total 100 100%
2 Pendidikan Terakhir :
a. SMA 59 59%
b. D3 4 4%
c. S1 33 33%
d. S2 3 3%
e. S3 1 1%
Total 100 100%
3 Status :
a. Menikah 76 76%
b. Belum Menikah 24 24%
Total 100 100%
Sumber: Data yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel diatas, dapat kita lihat bahwa 45 responden adalah laki-laki
dan 55 responden adalah Perempuan. Kemudian sebanyak 59 orang memiliki
pendidikan terakhir SMA, 4 orang D3, 33 orang merupakan S1, 3 orng
responden merupakan S2, dan 1 orang responden adalah S3. Dan untuk status
pernikahan 76 orang telah menikah dan 24 orang belum menikah.
79
B. Analisa Deskriptif
1) Pengetahuan Pajak
Tabel 4.2
Hasil Kuesioner Pengetahuan Pajak
No. Pernyataan Jawaban
STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5)
1 PP1 0 0 0 82 18
2 PP2 0 0 45 39 16
3 PP3 0 0 36 41 23
4 PP4 0 0 60 40 0
5 PP5 0 0 23 54 23
6 PP6 0 0 38 44 18
7 PP7 0 0 43 57 0
8 PP8 0 0 40 60 0
9 PP9 0 0 43 53 4
10 PP10 0 0 32 56 12
11 PP11 0 0 40 43 17
12 PP12 0 0 38 41 21
Jumlah 0 0 438 610 152
Rata-rata 0 0 36.5 50.8 12.7
Sumber: Data yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jawaban Sangat Setuju
memperoleh skor 152, jawaban Setuju memperoleh skor 610, jawaban
Netral memperoleh skor 438, jawaban Tidak Setuju memperoleh skor 0, dan
jawaban Sangat Tidak Setuju meperoleh skor 0. sehingga dapat disimpulkan
bahwa pengetahuan pajak masyarakat cukup baik.
80
2) Kualitas Pelayanan Pajak
Tabel 4.3
Hasil Kuesioner Kualitas Pelayanan Pajak
No. Pernyataan Jawaban
STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5)
1 KP1 0 18 38 39 5
2 KP2 4 14 41 37 4
3 KP3 4 30 42 24 0
4 KP4 7 30 37 22 4
5 KP5 0 4 43 49 4
6 KP6 0 7 30 52 11
7 KP7 0 0 56 44 0
8 KP8 0 10 62 28 0
9 KP9 4 15 47 30 4
10 KP10 0 10 57 33 0
11 KP11 0 14 46 36 4
12 KP12 0 7 43 40 10
13 KP13 0 17 33 40 10
14 KP14 4 10 40 39 7
15 KP15 0 7 59 27 7
16 KP16 0 7 53 30 10
17 KP17 10 27 36 23 4
Jumlah 33 227 763 593 84
Rata-rata 1,9 13,4 63.6 34.9 4,9
Sumber: Data yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jawaban Sangat Setuju
memperoleh skor 84, jawaban Setuju memperoleh skor 593, jawaban Netral
memperoleh skor 763 ,jawaban Tidak Setuju memperoleh skor 227, dan
jawaban Sangat Tidak Setuju meperoleh skor 33. sehingga dapat
disimpulkan bahwa kualitas pelayanan pajak cukup baik.
81
3) Kesadaran Wajib Pajak
Tabel 4.4
Hasil Kuesioner Kesadaran Wajib Pajak
No. Pernyataan Jawaban
STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS
(5)
1 KWP1 0 0 64 36 0
2 KWP2 0 0 47 53 0
3 KWP3 0 0 40 46 14
4 KWP4 0 0 33 50 17
5 KWP5 30 43 27 0 0
6 KWP6 0 0 36 54 10
7 KWP7 16 63 17 4 0
8 KWP8 41 49 10 0 0
9 KWP9 17 49 30 4 0
10 KWP10 0 17 39 37 7
11 KWP11 0 30 50 20 0
12 KWP12 0 0 44 56 0
13 KWP13 0 10 53 37 0
Jumlah 104 261 490 397 48
Rata-rata 8 20,1 37,7 30,5 3,7
Sumber: Data yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jawaban Sangat Setuju
memperoleh skor 48, jawaban Setuju memperoleh skor 397, jawaban Netral
memperoleh skor 490, jawaban Tidak Setuju memperoleh skor 261, dan
jawaban Sangat Tidak Setuju memperoleh skor 104. sehingga dapat
disimpulkan bahwa Kesadaran Wajib Pajak cukup baik.
82
4) Penerimaan Pajak
Tabel 4.5
Hasil Kuesioner Peneriman Pajak
No. Pernyataan Jawaban
STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS
(5)
1 PNP1 0 0 60 40 0
2 PNP2 0 0 76 24 0
3 PNP3 0 17 53 30 0
4 PNP4 0 0 64 36 0
5 PNP5 0 0 60 40 0
6 PNP6 0 0 63 37 0
7 PNP7 0 17 53 30 0
8 PNP8 0 0 96 4 0
9 PNP9 0 10 47 43 0
10 PNP10 0 0 96 4 0
Jumlah 0 44 668 288 0
Rata-rata 0 4,4 66,8 28,8 0
Sumber: Data yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jawaban Sangat Setuju
memperoleh skor 0, jawaban Setuju memperoleh skor 288, jawaban Netral
memperoleh skor 668, jawaban Tidak Setuju memperoleh skor 44, dan
jawaban Sangat Tidak Setuju memperoleh skor 0. sehingga dapat
disimpulkan bahwa Penerimaan Pajak cukup baik.
83
C. Hasil Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif variabel digunakan untuk memberikan gambaran tantang
tanggapan responden mengenai variabel-variabel penelititan yang menunjukkan
angka minimum, maksimun, rata-rata serta standar deviasi (Rahma, 2016).
gambaran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah gambaran data
variabel penelitian yaitu pengetahuan pajak (X1), kualitas pelayanan pajak (X2),
kesadaran wajib pajak (Y) dan penerimaan pajak (Z). Adapun rata-rata skor pada
setiap variabel adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Statistik Deskriptif
N Min Max Mean Std.
Deviation
Pengetahuan Pajak 100 38 53 45.14 3.029
Kualitas Pelayanan
Pajak
100 39 78 55.68 5.710
Kesadaran Wajib Pajak 100 31 47 39.24 2.2847
Penerimaan Pajak 100 28 40 32.44 2.244
Valid N (listwise) 100
Sumber: Data Primer yang diolah
Tabel 4.6 Menjelaskan bahwa pada variabel pengetahuan pajak jawaban
responden minimum sebesar 38 dan maksimum sebesar 53, dengan rata-rata total
jawaban 45,14 dan standar deviasi sebesar 3,029. Variabel kualitas pelayanan
pajak memiliki jawaban minimum sebesar 39 dan maksimum sebesar 78, dengan
rata-rata total jawaban 55,68 dan standar deviasi sebesar 5,710. Variabel
kesadaran wajib pajak memiliki jawaban responden minimum sebesar 31 dan
maksimum sebesar 47, dengan rata-rata total jawaban 39,24 dan standar deviasi
84
sebesar 2,847. Variabel penerimaan pajak memiliki jawaban minimum sebesar
28 dan maksimum sebesar 40, dengan rata-rata total jawaban 32,44 dan standar
deviasi sebesar 2,244. Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif di atas, dapat
diambil kesimpulan bahwa rata-rata jawaban responden untuk variabel
pengetahuan pajak, kualitas pelayanan pajak, kesadaran wajib pajak dan
penerimaan pajak adalah setuju.
D. Hasil Uji Kualitas Data
Untuk menguji kualitas data digunakan program SPSS 22.0, untuk uji kualitas
data ini dilakukan dua jenis uji yaitu:
1. Hasil Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian digunakan untuk mengukur sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Jadi, semakin tingi validitas suatu alat ukur,
semakin tepat alat ukur tersebut mengenai sasaran. Pengujian validitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pearson Correlation yaitu dengan
cara menghitung korelasi antar skor masing-masing butir pertanyaan
dengan total skor (Ghozali, 2009:49). Peneliti menggunakan jumlah
responden sebanyak 30 responden pada saat try out dan ditambah 70
responden setelah semua data dinyatakan valid dan reliabel. Pedoman suatu
model dikatakan valid jika tingkat signifikansinya di bawah 0,05 maka butir
pernyataan tersebut dapat dikatakan valid. Berikut adalah hasil uji validitas
variabel Pengetahuan Pajak.
85
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan Pajak (X1)
Pernyataan Pearson Correlation Sig (2-tailed) Keterangan
PP1 0,447** 0,013 Valid
PP2 0,507** 0,004 Valid
PP3 0,596** 0,001 Valid
PP4 0,426** 0,019 Valid
PP5 0,576** 0,001 Valid
PP6 0,596** 0,001 Valid
PP7 0,415** 0,023 Valid
PP8 0,412** 0,024 Valid
PP9 0,457** 0,011 Valid
PP10 0,450** 0,013 Valid
PP11 0,634** 0,000 Valid
PP12 0,600** 0,000 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah: 2018
Berdasarkan hasil tabel 4.7 di atas Pengetahuan Pajak (X1) diperoleh
kesimpulan bahwa 5 item pernyataan seluruhnya dinyatakan valid. Jadi, 12
item pernyataan pada variabel Pengetahuan Pajak dapat digunakan untuk
menganalisa variabel tersebut.
Pada tabel 4.8 berikut disajikan hasil uji validitas data hasil statistik variabel
Kualitas Pelayanan.
86
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan (X2)
Pernyataan Pearson Correlation Sig (2-tailed) Keterangan
KP1 0,515** 0,004 Valid
KP2 0,630** 0,000 Valid
KP3 0,638** 0,000 Valid
KP4 0,681** 0,000 Valid
KP5 0,680** 0,000 Valid
KP6 0,725** 0,000 Valid
KP7 0,578** 0,001 Valid
KP8 0,736** 0,000 Valid
KP9 0,719** 0,000 Valid
KP10 0,787** 0,000 Valid
KP11 0,802** 0,000 Valid
KP12 0,698** 0,000 Valid
KP13 0,756** 0,000 Valid
KP14 0,748** 0,000 Valid
KP15 0,707** 0,000 Valid
KP16 0,725** 0,000 Valid
KP17 0,836** 0,000 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah : 2018
Berdasarkan hasil tabel 4.8 di atas variabel Kualitas Pelayanan (X2)
diperoleh kesimpulan bahwa 17 item pernyataan seluruhnya dinyatakan
valid. Jadi, 17 item pernyataan pada variabel Kualitas Pelayanan dapat
digunakan untuk menganalisa variabel tersebut.
Pada tabel 4.9 berikut ini disajikan hasil uji validitas data hasil statistik
variabel Kesadaran Wajib Pajak.
87
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Kesadaran Wajib Pajak (Y)
Pernyataan Pearson Correlation Sig (2-tailed) Keterangan
KWP1 0,415** 0,022 Valid
KWP2 0,503** 0,005 Valid
KWP3 0,382** 0,037 Valid
KWP4 0,420** 0,021 Valid
KWP5 0,387** 0,035 Valid
KWP6 0,531** 0,003 Valid
KWP7 0,702** 0,000 Valid
KWP8 0,582** 0,001 Valid
KWP9 0,575** 0,001 Valid
KWP10 0,392** 0,032 Valid
KWP11 0,384** 0,036 Valid
KWP12 0,588** 0,001 Valid
KWP13 0,364** 0,048 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah: 2018
Berdasarkan hasil tabel 4.9 di atas variabel Kesadaran Wajib Pajak (Y)
diperoleh kesimpulan bahwa 13 item pernyataan seluruhnya dinyatakan
valid. Jadi, 13 item pernyataan pada variabel Kesadaran Wajib Pajak dapat
digunakan untuk menganalisa variabel tersebut.
Pada tabel 4.10 berikut ini disajikan hasil uji validitas data hasil statistik
variabel Penerimaan Pajak.
88
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Variabel Penerimaan Pajak (Z)
Pernyataan Pearson
Correlation
Sig (2-tailed) Keterangan
PNP1 0,627** 0,000 Valid
PNP2 0,626** 0,000 Valid
PNP3 0,779** 0,000 Valid
PNP4 0,487** 0,006 Valid
PNP5 0,627** 0,000 Valid
PNP6 0,601** 0,000 Valid
PNP7 0,779** 0,000 Valid
PNP8 0,465** 0,010 Valid
PNP9 0,623** 0,000 Valid
PNP10 0,465** 0,010 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah : 2018
Berdasarkan hasil tabel 4.10 di atas variabel Penerimaan Pajak (Z)
diperoleh kesimpulan bahwa 10 item pernyataan seluruhnya dinyatakan
valid. Jadi, 10 item pernyataan pada variabel Penerimaan Pajak dapat
digunakan untuk menganalisa variabel tersebut.
2. Hasil Uji Reabilitas
Reabilitas sebenarnya adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan realibel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2011:47).
Untuk mengukur reabilitas digunakan uji statistik Cronbach’s Alpha
(α). Suatu variabel dikatakan reliable jika Cronbach’s Alpha > ,60.
89
Sedangkan, jika sebaliknya data tersebut dikatakan tidak reliable
(Ghozali, 2009:45-46). Berikut adalah hasil uji reabilitas Pengetahuan
Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak , Kesadaran Wajib Pajak dan
Penerimaan Pajak.
Tabel 4.11
Hasil Uji Reabilitas
Variabel Cronbach’s
Alpha
Keterangan
1. Pengetahuan Pajak (X1) 0,745 Reliabel
2. Kualitas Pelayanan (X2) 0,934 Reliabel
3. Kesadaran Wajib Pajak (Y) 0,706 Reliabel
4. Penerimaan Pajak (Z) 0,805 Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah: 2018
Hasil uji reabilitas menunjukkan bahwa masing-masing variabel yaitu
Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan, Kesadaran Wajib Pajak, dan
Penerimaan Pajak dinyatakan reliabel karena memiliki nilai Cronbach’s
alpha > 0,60.
E. Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Hasil Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data
normal atau mendekati normal. Uji P-Plot yaitu uji normalitas dengan
analisis grafik menggunakan grafik normal. Dengan grafik plot ini, pola
90
distribusi dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data
yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data
searah mengikuti garis diagonal. Apabila data menyebar jauh dari garis
diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka menunjukkan
pola distribusi tidak normal (Bhuono, 2005:24).
Pada penelitian ini uji normalitas terlihat dalam grafik berikut yang
merupakan hasil output pengujian normalitas dengan media bantuan
SPSS seri 22.0.
Dasar pengambilan keputusan dari analisa grafik tersebut adalah:
a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidakmengikuti arah
garis diagonal, maka regresi tidak memnuhi asumsi normalitas.
91
Hasil pengujian normalitas berupa grafik P-Plot, berikut pengujian
normalitas
Gambar 4.1
Hasil uji normalitas pengaruh Pengetahuan Pajak dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Kesadaran Wajib Pajak
Sumber : Hasil penelitian yang diolah : 2018
Dengan melihat tampilan uji statistik pada gambar 4.1 (normal
Probability plot) dapat disimpulkan dari grafik normal plot
menunjukkan adanya persebaran data (titik) pada sumbu diagonal yang
sangat mendekati garis diagonal. Pedoman uji normalitas mengatakan
bahwa jika persebaran data (titik) mengikuti atau mendekati garis
normal. Melihat dari hal tersebut, data penelitian pengaruh Pengetahuan
Pajak dan Kualitas Pelayanan terhadap Kesadaran Wajib Pajak ini bisa
disimpulkan memenuhi uji normalitas.
92
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Pengaruh Pengetahuan Pajak, Kualitas
Pelayanan dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Penerimaan
Pajak
Sumber: Hasil Penelitian yang diolah, 2018
Dengan melihat tampilan uji statistik pada gambar 4.2 (normal
Probability plot) dapat disimpulkan dari grafik normal plot
menunjukkan adanya persebaran data (titik) pada sumbu diagonal yang
sangat mendekati garis diagonal. Pedoman uji normalitas mengatakan
bahwa jika persebarab data (titik) mengikuti atau mendekati garis
normal. Melihat dari hal tersebut, data penelitian Pengetahuan Pajak,
Kualitas Pelayanan Pajak dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap
Penerimaan Pajak bisa disimpulkan memenuhi uji normalitas.
2. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
93
lainnya. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas. Kita dapat melihatnya dari grafik
Scatterplot antara prediksi variabel dependen dengan residualnya. Dasar
membentuk pola tertentu atau teratur maka mengidentifikasi telah
terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya apabila titik-titik yang ada
menyebar di atas dan di bawah angka 0 sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2012:139).
Gambar 4.3
Scatterplot Pengetahuan Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak
terhadap Kesadaran Wajib Pajak
Sumber: Hasil Penelitian yang diolah, 2018
94
Gambar 4.4
Scatterplot Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak dan
Kesadaran Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak
Sumber: Hasil Penelitian yang diolah, 2018
Berdasarkan gambar 4.3 dan 4.4 titik menyebar secara acak, di atas
maupun di bawah angka 0 pada sumbu X ataupu Y hal ini menandakan
dalam penelitian tidak terjadi heteroskedastisitas
F. Analisis Jalur
a. Menguji Sub-struktur 1
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil dari pengujian
variabel Pengetahuan Pajak (X1), dan Kualitas Pelayanan (X2)
terhadap Kesadaran Wajib Pajak (Y).
95
Tabel 4.12
Summary Model 1 Sub-Struktural 1
Model Summaryc,d
Model R R Squareb Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .996a .993 .993 3.396 2.393
a. Predictors: X2, X1
b. Dependent Variabel: Y
Sumber: Hasil pengolahan SPSS 22.0: 2018
Tabel 4.512 Summary memperoleh nilai R = 0,996 yang menunjukkan
bahwa nilai koefisien jalur Pengetahuan Pajak (X1) dan Kualitas
Pelayanan (X2) terhadap Kesadaran Wajib Pajak (Y) sebesar 99,6%
dengan koefisien determinasi atau kontribusi sebesar 0,993 atau 99,3%
dan besar koefisien residu ρyɛ1= √1 − 0,993 = 0,0836 . Jadi pyɛ1
menunjukkan jumlah varians variabel Kesadaran Wajib Pajak yang
tidak dapat dijelaskan oleh variabel Pengetahua Pajak dan Kualitas
Pelayanan Pajak .Variabel Kesadaran Wajib Pajak dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak dijelaskan oleh penelitian ini sebesar 8,36%.
96
Tabel 4.13
ANOVA (b) Model 1 Sub-Struktur 1
ANOVAa,b
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 153650.013 2 76825.007 6662.778 .000c
Residual 1129.987 98 11.530
Total 154780.000d 100
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: X2, X1
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 22.0: 2018
Tabel 4.13 menunjukkan nilai F sebesar 6662.778 dengan signifikan
sebesar 0,000. Karena sig < 0,05 maka keputusannya Ha diterima dan
Ho ditolak.
Tabel 4.14
Coefficients (a) Model 1 Sub-struktur 1
Coefficientsa,b
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance
1 X1 .581 .064 .668 9.048 .000 .014
X2 .232 .052 .330 4.463 .000 .014
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 22.0: 2018
Tabel 4.14 menunjukkan Coefficient Beta untuk Pengetahuan Pajak
terhadap Kesadaran Wajib Pajak sebesar 0,668 atau 66,8% pada tingkat
signifikan 0,000, Hal ini menunjukkan bahwa Pengetahuan Pajak
memiliki pengaruh yang sigifikan terhadap Kesadaran Wajib Pajak
97
sedangkan Coefficient Beta untuk Kualitas Pelayanan sebesar 0,330
atau 33,3% pada tingkat signifikan 0,000. Yang berarti Kualitas
Pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kesadaran
Wajib Pajak.
1. Pengujian Secara Simultan
Pengujian secara simultan pada tabel 4.13 ( Anova) diperoleh nilai
F untuk model sub-struktur sebesar 6662,778 dengan signifikansi
sebesar 0,000. Karena nilai sig < 0,005, maka keputusannya adalah Ha
diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
Pengetahuan Pajak dan semakin tinggi Kualitas Pelayanan, maka
tingkat Kesadaran Wajib Pajak tersebut semakin baik dan pernyataan
ini mendukung hipotesis pertama yaitu Pengetahuan Pajak dan Kualitas
Pelayanan berpengaruh secara simultan terhadap Kesadaran Wajib
Pajak.
2. Pengujian Secara Individual
a. Pengetahuan Pajak terhadap Kesadaran Wajib Pajak
Kolom signifikan pada tabel 4.14 Coefficients Model 1 didapat nilai
signifikan 0,000. Nilai signifikan 0,000 < 0,005, maka nilai Ha
diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
Pengetahuan Pajak, maka Kesadaran Wajib Pajak semakin tinggi.
98
b. Kualitas Pelayanan terhadap Kesadaran Wajib Pajak
Kolom signifikan pada tabel 4.14 Coefficients Model 1 didapat nilai
signifikan 0,000. Nilai signifikan 0,000 < 0,005, maka nilai Ha
diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas
pelayanan berpengaruh terhadap kesadaran wajib pajak.
Berdasarkan hasil analisis jalur sub-struktur 1 (X1, X2, dan Y) yang terlihat
pada tabel 4.14 Coefficients Model 1 masing-masing diperoleh nilai :
1. ρyx1 = Beta = 0, 668 dan signifikan = 0,000
2. ρyx2 = Beta = 0,330 dan signifikan = 0,000
Berdasarkan tabel 4.14 diperoleh koefisien jalur Pengetahuan Pajak (X1)
terhadap Kesadaran Wajib Pajak (Y) sebesar 0,668 dengan nilai signifikan
0,000 dan Kualitas pelayanan Pajak (X2) terhadap Kesadaran Wajib Pajak
(Y) sebesar 0,330 dengan nilai signifikan 0,000.
99
Gambar 4.5
Hubungan Kausal Empiris Sub-variabel 1 Pengetahuan Pajak (X1)
dan Kualitas Pelayanan (X2) terhadap Kesadaran Wajib Pajak (Y)
Ρyx1= 0,668 ɛ=√0,007
Ρyx2=0,330
b. Menguji Sub-struktur 2
Berikut ini adalah hasil pengujian Pengetahuan Pajak (X1), Kualitas
Pelayanan (X2), dan Kesadaran Wajib Pajak (Y) terhadap Penerimaan
Pajak (Z).
Tabel 4.15
Summary Model 1 Sub-struktural 2
Model Summaryc,d
Model R R Squareb
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .997a .993 .993 2.758 2.369
a. Predictors: Y, X1, X2 b. Dependent Variable: Z
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 22.0
Kualitas Pelayanan
Pengetahuan Pajak
Kesadaran Wajib
Pajak
100
Tabel 4.15 Summary memperolah nilai R = 0,997 yang
menunjukkan bahwa nilai koefisien jalur Pengetahuan Pajak (X1),
Kualitas Pelayanan (X2) dan Kesadaran wajib pajak (Y) terhadap
Penerimaan Pajak (Z) sebesar 99,7% dengan koefisien determinan atau
kontribusi sebesar 0,986 atau 98,6% dan besar koefisien residu ρyɛ2=
√1 − 0,993 = 0,0836. Jadi pyɛ2 menunjukkan jumlah varians variabel
Penerimaan Pajak yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel
Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak dan Kesadaran Wajib
Pajak .Variabel Penerimaan Pajak dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak dijelaskan dalam penelitian ini yaitu Pemeriksaan Pajak kepatuhan
dan sanksi perpajakan sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Oktaviani, dkk (2017) sebesar 8,36%.
Tabel 4.16
ANOVA (b) Model 1 Sub-Struktur 2
ANOVAa,b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 104996.035 3 34998.678 4600.313 .000c
Residual 737.965 97 7.608
Total 105734.000d 100
a. Dependent Variable: Z
b. Predictor: Y,X1,X2
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 22.0 : 2018
101
Tabel 4.16 anova menunjukkan nilai F sebesar 4600,313 dengan
signifikan 0,000. Karena sig < 0,05, maka keputusannya Ha diterima
dan Ho ditolak.
Tabel 4.17
Coefficients (a) Model Sub-Struktur 2
Coefficientsa,b
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance
1 X1 .260 .071 .362 3.680 .000 .007
X2 .167 .046 .287 3.606 .000 .011
Y .289 .082 .349 3.519 .001 .007
a. Dependent Variable: Z
sumber: Hasil Pengolahan SPSS 22.0 : 2018
Tabel 4.17 coefficients beta untuk Pengetahuan Pajak terhadap
Penerimaan Pajak sebesar 0,362 atau 36,2% pada tingkat signifikan
0,000 yang berarti variabel Pengetahuan Pajak berpengaruh terhadap
Penerimaan Pajak. Coefficients beta untuk variabel Kualitas Pelayanan
sebesar 0,287 atau 28,7% pada tingkat signifikan 0,000 yang berarti
variabel Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak.
Coefficient beta Kesadaran Wajib Pajak sebesar 0,349 atau 34,9% pada
tingkat signifikan 0,001 yang berarti Kesadaran wajib pajak
berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak.
102
1. Pengujian Simultan
Pengujian simultan pada tabel 4.16 Anova diperoleh nilai F untuk model
sub-struktural sebesar 4600,313 dengan signifikansi sebesar 0,000.
Karena nilai signifikan < 0,05 maka keputusannya adalah Ha diterima
dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa Pengetahuan Pajak yang
tinggi, Kualitas Pelayanan yang tinggi, dan Kesadaran Wajib Pajak
yang tinggi akan menghasilkan Penerimaan Pajak yang tinggi pula.
Pernyataan ini mendukung hipotesis kedua yaitu Pengetahuan Pajak,
Kualitas Pelayanan, dan Kesadaran Wajib Pajak memiliki pengaruh
langsung terhadap Penerimaan Pajak.
2. Pengujian individual
a. Pengetahuan Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak
Kolom signifikan pada tabel 4.17 Coefficients Model 1 didapat nilai
signifikan 0,000. Nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka nilai Ha
diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa Pengetahuan
Pajak yang tinggi akan menghasilkan Penerimaan Pajak yang
tinggi.
b. Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak
Kolom signifikan pada tabel 4.17 Coefficients Model 1 didapat
nilai signifikan 0,000. Nilai signifikan 0,000 > 0,05 maka nilai Ha
diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa Kualitas
Pelayanan yang tingi akan menghasilkan Penerimaan Pajak yang
tinggi pula.
103
c. Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan
Pajak
Kolom signifikan pada tabel 4.17 Coefficients Model 1 didapat nilai
signifikan 0,001. Nilai signifikan 0,001 > 0,05 maka nilai Ha
diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa Kesadaran
Wajib Pajak yang tingi akan menghasilkan Penerimaan Pajak yang
tinggi pula.
Berdasarkan analisis jalur sub struktur 2 (X1, X2,Y, dan Z) yang terlihat
pada tabel 4.17 Coefficients Model 1 masing-masing diperoleh nilai :
1. ρzx1 = Beta = 0,362 dan signifikan 0,000
2. ρzx2 = Beta = 0,287 dan signifikan 0,000
3. ρzy = Beta = 0,349 dan signifikan 0,001
Berdasarkan tabel 4.17 diperoleh koefisien jalur Pengetahuan Pajak (X1)
terhadap Penerimaan Pajak (Z) sebesar 0,362 dengan nilai signifikan 0,000,
Kualitas Pelayanan (X2) terhadap Penerimaan Pajak (Z) sebesar 0,287
dengan nilai signifikan 0,000 dan Kesadraan Wajib Pajak (Y) terhadap
Penerimaan Pajak (z) sebesar 0,349 dengan sigifikan 0,001.
104
Gambar 4.6
Hubungan Kausal Empiris Sub-variabel 2 Pengetahuan Pajak (X1),
Kualitas Pelayanan (X2) dan Kesadaran Wajib Pajak (Y) terhadap
Penerimaan Pajak (Z)
ɛ2=√𝟎, 𝟎𝟎𝟕
Ρzx1=0,362
Pzy=0,349
Pzx2= 0,287
G. Uji Sobel
Pengaruh tidak langsung X1 terhadap Z
Simbol
koefice
int
Besar
koefisien
Simbol
stand
error
Nilai stand error
Pengaruh
langsung X1
terhadap Y
A 0,668 Sa 0,064
Pengaruh
Langsung Y
terhadap Z
B 0,349 Sb 0,082
Pengaruh
tidak
langsung X1
terhadap Z
ab
0,668 x 0,348
= 0,233
Sab Sab = √𝑏2𝑆𝑎2 + 𝑎2𝑆𝑏2 + 𝑆𝑎2𝑆𝑏2
Sab = 0,07
Sumber: Hasil Penelitian yang diolah, 2018
Kesadaran Wajib
Pajak
Pengetahuan
Pajak
Penerimaan Pajak
Kualitas
Pelayanan
105
t = 𝑎𝑏
𝑆𝑎𝑏=
0,233
0,07= 3.32
Nilai t tabel untuk df = (N-1) = 99 adalah 1,98. Sedangkan t hitung
seperti yang dapat dilihat diatas adalah 3.32. pengujian t hitung dilakukan
untuk melihat pengaruh Pengetahuan Pajak sebagai variabel dependen
terhadap Penerimaan Pajak sebagai variabel independen melalui Kesadaran
Wajib Pajak sebagai variabel perantara. Karena t hitung > t tabel maka Ho
ditolak dengan begitu ada pengaruh tidak langsung antara Pengetahuan
Pajak terhadap Penerimaan Pajak.
Pengaruh tidak langsung X2 terhadap Z
Simbol
koefice
int
Besar
koefisien
Simbol
stand
error
Nilai stand error
Pengaruh
langsung X2
terhadap Y
A 0,330 Sa 0,052
Pengaruh
Langsung Y
terhadap Z
B 0,349 Sb 0,082
Pengaruh
tidak
langsung X2
terhadap Z
ab
0,330 x 0,349
= 0,011
Sab Sab = √𝑏2𝑆𝑎2 + 𝑎2𝑆𝑏2 + 𝑆𝑎2𝑆𝑏2
Sab = 0,034
Sumber: Hasil Penelitian yang diolah, 2018
t = 𝑎𝑏
𝑆𝑎𝑏=
0,011
0,034= 3.23
Nilai t tabel untuk df = (N-1) = 99 adalah 1,98. Sedangkan t hitung
seperti yang dapat dilihat diatas adalah 3,23. pengujian t hitung dilakukan
untuk melihat pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak sebagai variabel
dependen terhadap Penerimaan Pajak sebagai variabel independen melalui
106
Kesadaran wajib pajak sebagai variabel perantara. Karena t hitung > t tabel
maka Ha diterima dengan begitu ada pengaruh tidak langsung antara
Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Penerimaan Pajak.
F. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Pengetahuan Pajak terhadap Kesadaran Wajib Pajak
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode analisis jalur
menunjukkan bahwa Pengetahuan Pajak terhadap Kesadaran Wajib Pajak
menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,668 dengan nilai t-statistic
sebesar 9,048 nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabel 1,98. Hal ini berarti
Pengetahuan Pajak memiliki pengaruh dan signifikan pada 0,000 terhadap
Kesadaran Wajib Pajak yang berarti sesuai dengan hipotesis pertama. Hal ini
berarti Hipotesis Pertama (Ha1) diterima.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniati,
dkk (2016) yang menunjukkan bahwa Pengetahuan Pajak berpengaruh
terhadap Kesadaran Wajib Pajak.
2. Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kesadaran Wajib Pajak
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode analisis jalur
menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kesadaran Wajib
Pajak menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,330 dengan nilai t-statistic
107
sebesar 4,463 nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabel 1,98. Hal ini berarti
Kualitas Pelayanan Pajak memiliki pengaruh dan signifikan pada 0,000
terhadap Kesadaran Wajib Pajak yang berarti sesuai dengan hipotesis
pertama. Hal ini berarti Hipotesis Pertama (Ha2) diterima.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh kurniati, dkk
(2016) yang menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan Pajak berpengaruh
terhadap Kesadaran Wajib Pajak.
3. Pengetahuan Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kesadaran
Wajib Pajak
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode analisis jalur
menunjukkan bahwa Pengetahuan Pajak Kualitas Pelayanan Pajak terhadap
Kesadaran Wajib Pajak menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,668 dan
0,330 dengan nilai t-statistic sebesar 9,048 dan 4,463 nilai tersebut lebih besar
dari nilai t tabel 1,98. Hal ini berarti Pengetahuan Pajak dan Kualitas
Pelayanan Pajak memiliki pengaruh dan signifikan pada 0,000 dan 0,000
terhadap Kesadaran Wajib Pajak yang berarti sesuai dengan hipotesis
pertama. Hal ini berarti Hipotesis Pertama (Ha3) diterima.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniati,
dkk (2016) yang menunjukkan bahwa Pengetahuan Pajak dan Kualitas
Pelayanan Pajak berpengaruh terhadap Kesadaran Wajib Pajak.
108
4. Pengaruh Pengetahuan Pajak terhadap Penerimaan Pajak
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode analisis jalur
menunjukkan bahwa Pengetahuan Pajak terhadap Penerimaan Pajak
menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,362 dengan nilai t-statistic
sebesar 3,680 nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabel 1,98. Hal ini berarti
Pengetahuan Pajak memiliki pengaruh dan signifikan pada 0,000 terhadap
Penerimaan Pajak yang berarti sesuai dengan hipotesis pertama. Hal ini
berarti Hipotesis Pertama (Ha4) diterima.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hartinah
dalam Dewi dan Retnanningtyas (2013) yang menunjukkan bahwa
Pengetahuan Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak. Namun, hal ini
bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cahyono (2013) yaitu
bahwa tingkat pemahaman wajib pajak mengenai peraturan perpajakan tidak
berpengaruh terhadap penerimaan pajak.
5. Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Penerimaan Pajak
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode analisis jalur
menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Penerimaan Pajak
menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,287 dengan nilai t-statistic
sebesar 3,606 nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabel 1,98. Hal ini berarti
Kualitas Pelayanan Pajak memiliki pengaruh dan signifikan pada 0,000
terhadap Penerimaan Pajak yang berarti sesuai dengan hipotesis pertama. Hal
ini berarti Hipotesis Pertama (Ha5) diterima.
109
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fernando,
dkk (2013) yang menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan Pajak berpengaruh
terhadap Penerimaan Pajak. Namun, hal ini bertentangan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Oktaviani, dkk (2017) dimana pelayanan fiskus tidak
berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak.
6. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode analisis jalur
menunjukkan bahwa Kesadaran Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak
menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,349 dengan nilai t-statistic
sebesar 3,519 nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabel 1,98. Hal ini berarti
Kesadaran Wajib Pajak memiliki pengaruh dan signifikan pada 0,000
terhadap Penerimaan Pajak yang berarti sesuai dengan hipotesis pertama. Hal
ini berarti Hipotesis Pertama (Ha6) diterima.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fauziah
dalam Dewi dan Retnaningtyas (2013) yang menunjukkan bahwa Kesadaran
Wajib Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak. Hal ini juga sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Oktaviani (2017) yaitu Kesadaran
Wajib Pajak berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak. Penelitian
ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aditya (2013) yang
mengatakan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap penerimaan
pajak.
110
7. Pengaruh Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak Pajak dan
Kesadaran Wajib Pajak terhadap Penerimaan Wajib Pajak
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode analisis jalur
menunjukkan bahwa Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak dan
Kesadaran Wajib Pajak terhadap Penerimaan Pajak menunjukkan nilai
koefisien jalur sebesar 0,362, 0,287, dan 0,349 dengan nilai t-statistic sebesar
3,680, 3,606, dan 3,519 nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabel 1,98. Hal
ini berarti Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak dan Kesadaran Wajib
Pajak memiliki pengaruh dan signifikan pada 0.000, 0.000 dan 0.001 terhadap
Penerimaan Pajak yang berarti sesuai dengan hipotesis pertama. Hal ini
berarti Hipotesis Pertama (Ha7) diterima.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fraternesi,
Fauziyah, dan Hartinah dalam Dewi dan Retningtyas (2013) yang
menunjukkan bahwa Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak dan
Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak.
8. Pengaruh tidak langsung Pengetahuan Pajak terhadap Penerimaan
Pajak melalui Kesadaran Wajib Pajak
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode uji sobel
menunjukkan bahwa Pengaruh tidak langsung Pengetahuan Pajak terhadap
Penerimaan Pajak melalui Kesadaran Wajib Pajak menunjukkan nilai t-
hitung sebesar 3,32 nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabel 1,98. Hal ini
berarti Pengetahuan Pajak memiliki pengaruh tidak langsung terhadap
111
Penerimaan Pajak melalui Kesadaran Wajib Pajak yang berarti sesuai dengan
hipotesis pertama. Hal ini berarti Hipotesis Pertama (Ha8) diterima.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniati,
dkk (2016) yang mengatakan terdapat hubungan yang positif antara
pengetahuan pajak terhadap kesadaran wajib pajak dan Fauziyah dalam Dewi
dan Retnaningtyas (2013) yang mengatakan kesadaraan wajib pajak
berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak.
9. Pengaruh tidak langsung Kualitas Pelayanan Pajak terhadap
Penerimaan Pajak melalui Kesadaran Wajib Pajak
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode uji sobel
menunjukkan bahwa Pengaruh tidak langsung Kualitas Pelayanan Pajak
terhadap Penerimaan Pajak melalui Kesadaran Wajib Pajak menunjukkan
nilai t-hitung sebesar 3,23 nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabel 1,98. Hal
ini berarti Kualitas Pelayanan Pajak memiliki pengaruh tidak langsung
terhadap Penerimaan Pajak melalui Kesadaran Wajib Pajak yang berarti
sesuai dengan hipotesis pertama. Hal ini berarti Hipotesis Pertama (Ha9)
diterima.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniati,
dkk (2016) yang mengatakan kualitas pelayanan pajak berpengaruh positif
terhadap kesadaran wajib pajak dan Fauziyah dalam Dewi dan Retnaningtyas
(2013) yang mengatakan bahwa kesadaran wajib pajak berpengearuh positif
terhadap penerimaan pajak.
112
Tabel 4.18
Hasil Pengujian Hipotesis
No. Hipotesis Hasil Pengujian
Hipotesis
1 Ha1 : Pengetahuan Pajak Kesadaran Wajib Pajak Diterima
2 Ha2 : Kualitas Pelayanan Pajak Kesadaran Wajib Pajak Diterima
3 Ha3 : Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan Kesadaran
Wajib Pajak
Diterima
4 Ha4 : Pengetahuan Pajak Penerimaan Pajak Diterima
5 Ha5 : Kualitas Pelayanan Pajak Penerimaan Pajak Diterima
6 Ha6 : Kesadaran Wajib Pajak Penerimaan Pajak Diterima
7 Ha7: Pengetahuan Pajak, Kualits Pelayanan Pajak, Kesadaran
Wajib Pajak Penerimaan Pajak
Diterima
8 Ha8: Pengetahuan Pajak Kesadaran Wajib Pajak
Penerimaan Pajak
Diterima
9 Ha9: Kualitas Pelayanan Pajak Kesadaran Wajib Pajak
Penerimaan Pajak
Diterima
113
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pengetahuan Pajak dan
Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kesadaran Wajib Pajak dan Dampaknya
terhadap Penerimaan Pajak. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis
terhadap data yang telah dikumpulkan maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara pengetahuan pajak
terhadap kesadaran wajib pajak. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kurniati, dkk (2016).
2. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara Kualitas Pelayanan
Pajak terhadap Kesadaran Wajib Pajak. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kurniati, dkk (2016).
3. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara Pengetahuan pajak
dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kesadaran Wajib Pajak. Hasil ini
sejalan dengan Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Kurniati, dkk (2016).
4. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara Pengetahuan Pajak
terhadap Penerimaan Pajak. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Hartinah dalam Dewi dan
Retnaningtyas (2013). Namun, hal ini bertentangan dengan penelitian
114
yang dilakukan oleh Cahyono (2013) yaitu bahwa tingkat pemahaman
wajib pajak mengenai peraturan perpajakan tidak berpengaruh terhadap
penerimaan pajak.
5. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara Kualitas Pelayanan
Pajak Penerimaan Pajak. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Fernando, dkk (2013). Namun, hal ini bertentangan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Oktaviani, dkk (2017) dimana
pelayanan fiskus tidak berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan
Pajak.
6. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara Kesadaran Wajib
Pajak terhadap Penerimaan Pajak. Hal ini sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Fauziyah dalam Dewi dan
Retnaningtyas (2013). Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Oktaviani, dkk (2017) yaitu Kesadaran Wajib Pajak
berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan Pajak.
7. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara Pengetahuan Pajak,
Kualitas Pelayanan Pajak dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap
Penerimaan Pajak. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Fraternesi, Fauziyah, dan Hartinah dalam Dewi dan
Retningtyas (2013).
8. Terdapat pengaruh tidak langsung yang signifikan antara Pengetahuan
Pajak terhadap Penerimaan Pajak melalui Kesadaran Wajib Pajak. Hal
115
ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kurniati,
dkk (2016) dan Fauziyah dalam Dewi dan Retnaningtyas (2013).
9. Terdapat pengaruh tidak langsung yang signifikan antara Kualitas
Pelayanan Pajak terhadap Penerimaan Pajak melalui Kesadaran Wajib
Pajak. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Kurniati, dkk (2016) dan Fauziyah dalam Dewi dan Retnaningtyas
(2013).
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa terdapat
Pengaruh tidak langsung Pengetahuan Pajak terhadap Penerimaan Pajak
melalui Kesadaran Wajb Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak memiliki
pengaruh tidak langsung terhadap Penerimaan Pajak melalui Kesadaran
Wajib Pajak. Pengetahuan Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak memiliki
pengaruh langsung baik terhadap Kesadaran Wajib Pajak maupun terhadap
Penerimaan Pajak. Dengan demikian hasil penelitian ini diharapkan
memberikan dampak atau implikasi diantara :
1. Bagi Samsat
Sebagaiman hasil penelitian yang telah dijelaskan, maka terdapat
pengaruh tidak langsung antara pengetahuan pajak terhadap penerimaan
pajak melalui kesadaran wajib pajak dan kualitas pelayanan pajak tidak
memiliki pengaruh tidak langsung terhadap penerimaan pajak. Kedua
variabel tersebut memiliki pengaruh langsung terhadap Kesadaran
116
Wajib Pajak dan Penerimaan Pajak. Sehingga samsat tetap diharapkan
memperhatikan pengetahuan pajak dan kualitas pelayanan pajak agar
kesadaran wajib pajak dan penerimaan pajak lebih baik lagi.
2. Bagi akademisi
Sebagai bahan referensi atau kepustakaan bagi mereka yang
membutuhkan informasi dalam bidang perpajakan dapat dijadikan acuan
atau pertimbangan dalam pembuatan karya ilmiah yang bersifat
akademis.
3. Bagi peneliti
Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan dapat dilakukan penelitian
lebih lanjut karena terdapat banyak hal yang masih dapat digali dari
variable yang diteliti, sehingga akan dapat memberikan masukan bagi
pihak-pihak lain yang yang berkepentingan. Dan untuk peneliti
kedepannya dapat mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan
sampai seberapa jauh teori-teori yang sudah ditetapkan pada kasus di
lapangan sehingga hal-hal yang masih dirasa kurang dapat diperbaiki.
117
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, Riza, Anwar Made, dan Eris Dianawati. “Pengaruh Kesadaran, Sanksi
Pajak, Serta Pelaporan Pajak Terhadap Penerimaan PPh Pasal 21 Wajib
Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Malang Utara”, 2013.
Ariani, Dorothea Wahyu.”Manajemen Kualitas Pendekatan Sisi Kualitatif”,
Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003.
Arikunto, Suharsimi. “Manajemen Penelitian”, Rineka Cipta, Jakarta, 2000.
Bhuono, Agung Nugroho. “Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian
dengan SPSS”, Andi, Yogyakarta, 2005.
Bimo, Walgito. “Pengantar Psikolog Umum”, C.V Andi Offset, Yogyakarta, 2010.
BPRD. “Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)”, diakses pada tanggal 26 November
2017, dari http://bprd.jakarta.go.id/pajak-kendaraan-bermotor/.
Brotodiharjo, R. Santoso.”Pengantaar Ilmu Hukum Pajak”, Refika Aditama,
Bandung, 2013.
Cahyono, Yuli Tri. “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Penerimaan Pajak
(Studi Empirik di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta)”, Riset
Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 2 (2), 2017.
Ciputrauceo.“Kualitas Pelayanan: Dimensi dan Cara Mengukurnya”, diakses
pada tanggal 20 November 2017, dari http://ciputrauceo.net/blog/2016/2/
18/kualitas-pelayanan-dimensi-dan-cara-mengukurnya
Depdiknas RI. “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, Edisi ke-3, Balai Pustaka,
Jakarta, 2001.
Dewi, Olivia dan Retnaningtyas Widuri.”Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Keberhasilan Penerimaan Pajak Daerah Kota Tarakan”, Tax &
Accounting Review, Vol 3, No.2, 2013.
Eddy, Endah Purnama Sari dan Verani Carolina.”Pengaruh Tingkat Pengetahuan
Perpajakan Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
pada Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha”, Jurnal
Akuntansi Vol.7 No.1, Bandung, Mei 2015.
Febriyanti, Irna. “Pengaruh Kepemilikan NPWP, Pemeriksaan Pajak dan
Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak”, Skripsi S1 Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
Jakarta, 2013.
118
Fernando, Yuda Aulia, Dandes Rifa dan Ethika. “Pengaruh Kualitas Pelayanan
Pajak, Sanksi Perpajakan dan Jumlah Pemeriksaan Pajak Terhadap
Penerimaan Pajak Penghasilan dengan Kepatuhan Wajib Pajak sebagai
Variabel Intervening”, 2013.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan
Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang, 2009.
Ghozali, Imam. . “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan
Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang, 2011.
Hadjar, Ibnu.”Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan
”, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996.
Herryanto, Marisa dan Agus Arianto Toly. “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak,
Kegiatan Sosialisasi Perpajakan, dan Pemeriksaan Pajak Terhadap
Penerimaan Pajak Penghasilan di KPP Pratama Surabaya Sawahan”,
Tax & Accounting Review, Vol 1, No.1, 2013.
Huda, Mas Alamil. “Pemprov DKI Hapus Denda Pajak Motor dan PBB”,
diakses pada tanggal 4 Juli 2018, dari https://www.republika.co.id/berita/
nasional/jabodetabek-nasional/18/06/28/pb10hq349-pemprov-dki-hapus-
denda-pajak-motor-dan-pbb
Ilhamsyah, Randi, Maria G Wi Endang, dan Rizky Yudhi Dewantara.”Pengaruh
Pemahaman dan Pengetahuan Wajib Pajak Tentang Peraturan
Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, dan Sanksi
Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor
(Studi SAMSAT Kota Malang)”, Jurnal Perpajakan (JEJAK) Vol.8 No. 1,
Malang, 2016.
Indonesia Tax Review Vol. VII Edisi 2 Tahun 20017.
Kotler, Philip. “Manajemen Pemasaran”, Edisi Kesebelas, PT. Indeks Kelompok
Gramedia, Jakarta, 2003.
Kotler, Philip, Kevin Lane Keller.”Manajemen Pemasaran”, Edisi 13 Jilid 2,
Pearson Education Inc. ISBN: 978-0-13-600998-6, 2013.
Kurnia, Agung. “Analisis Pengaruh Penggunaan Foreign Brand (Merek Asing),
Country of Origin (Negara Asal) Terhadap Brand Perceived Quality
(Persepsi Kualitas Merek) dan Dampaknya Pada Keputusan Pembelian
SmartPhone Samsung Galaxy”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2012.
Kurniati, Defantris Hari, Mochammad Djudi M, dan Muhammad Saifi. “Pengaruh
Pengetahuan Perpajakan dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kesadaran
Wajib Pajak Dalam Menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT)
119
Tahunanan (Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang Terdaftar di KPP
Pratama Blitar”, Jurnal Perpajakan (JEJAK) Vol.9 No. 1, 2016.
Mardiasmo. “Perpajakan”, Edisi Revisi, Penerbit: Andi, Jakarta, 2006.
Mardiasmo. “Perpajakan”, Edisi Revisi, Penerbit: Andi, Jakarta, 2009.
Meliono, Irmayanti. “MPKT Modul I”, Lembaga Penerbitan FEUI, Jakarta, 2007.
Moenir.”Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia”, PT. Bumi Aksara, Jakarta,
1995.
Moenir.”Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia”, Bumi Aksara, Jakarta,
2005.
Nazir, Moh.”Metode Penelitian”, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003.
“Oxford English Dictionary”. Oxford University Press, New York, 2003.
Oktaviani, Rachmawati Meita, Pancawati Hardiningsih, dan Ceacilia Srimindari.
“Kepatuhan Wajib Pajak Memediasi Determinan Penerimaan Pajak
Penghasilan”, Jurnal Akuntansi/Volume XXI, No. 02 : 318-335, Mei
2017.
Ototrail.“Langkah Cara dan Syarat Membayar Pajak Kendaraan Bermotor”,
diakses pada 26 November 2017, dari https://www.ototrail.com/langkah-
cara-dan-syarat-membayar-pajak-kendaraan-bermotor/
Parasuraman, A., V. A. Zeithaml, dan L.L. Berry. “SERVQUAL: A Multiple-Item
Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality”, Journal
of Retailing, Vol. 64, No. 1, 1998.
Perda No. 2 Tahun 2015 tentang “Pajak Kendaraan Bermotor”.
Pratiwi, I G. A. M. Agung Mas Andriani dan Putu Ery Setiawan. “Pengaruh
Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Kondisi Keuangan, dan
Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak
Reklame di Dinas Pendapatan Kota Denpasar”, E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana 6.2, ISSN: 2302-8556, Bali, 2014.
Qomaria, Siti. “Analisis Pengetahuan Tentang Pajak dan Tingkat Pendidikan
Wajib Pajak Terhadap Kesadaran Membayar Pajak”, Skripsi S1 Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
Jakarta, 2008.
Rahmah, Mutia. “Pengaruh Pengalaman, Keahlian, Dan Etika Terhadap
Ketepatan Pemberian Opini Audit Melalui Skeptisisme Profesional
Auditor”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2016.
120
Resmi, Siti. “Perpajakan: Teori dan Kasus”, Salemba Empat, Jakarta, 2009.
Saputra, Lian Ade, Rika Kharlina Ekawati, dan Icha Fajriana.”Pengaruh
Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Pajak, dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Reklame di Dinas Pendapataan
Daerah Kota Palembang”, Palembang, 2013.
Saragih , Febri Ardani. “Anda Tahu Populasi Kendaraan di Indonesia?”, diakses
pada tanggal 26 November 2017 dari http://otomotif.kompas.com/read/20
16/08/20/103100215/Anda.Tahu.Populasi.Kendaraan.di.Indonesia.
Sari, Monika Citra Tanjung.”Pengaruh Service Quality dan Experiential
Marketing Terhadap Customer Loyalty (Studi Kasus PT.KAI Commuter
Line Stasiun Tanah Abang)”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2015.
Sarwono, Jonathan. “Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis Dengan SPSS”, Andi
Offset, Jakarta, 2007.
Students, Indonesia. “4 Pengertian Kesadaran Menurut Para Ahli dan Jenisnya
[Lengkap]”, diakses pada tanggal 4 Juli 2017, dari http://www.indonesia
students.com/4-pengertian-kesadaran-menurut-para-ahli-dan-jenisnya-
lengkap/
Suandy, Erly. “Hukum Pajak”, Edisi 5, Salemba Empat, Jakarta, 2011.
Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D”, Alfabeta,
Bandung, 2013.
Supranto, J. “Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikan Pangsa
Pasar”, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2006.
Tjiptono, Fandy.”Manajemen Jasa”, Edisi Kedua, Andy Offset, Yogyakarta, 2000.
Tjiptono, Fandy.”Manajemen Jasa”, cetakan ke-2 Kedua, Andy Offset,
Yogyakarta, 2002.
UU No. 27 tahun 2014.
UU No. 28 Tahun 2007. “Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan”.
Wahyono, Budi. “Ukuran Dan Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas”, diakses
pada tanggal 18 november 2017, dari http://www.pendidikanekonomi.co
m/2013/07/ukuran-dan-faktor-yang-mempengaruhi.html.
121
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Riset Penelitian
122
123
124
125
Lampiran 2 : Form Kuesioner
Jakarta, April 2018
Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr Responden
Di Tempat
Assalamualaikum Wr.Wb
Pertama-tama saya ingin mngucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr untuk meluangkan waktunya dalam mengisi
kuesioner yang akan saya pergunakan dalam rangka menyelesaikan tugas akhir.
Kuesioner ini digunakan untuk menganalisis “Analisis Pengaruh Pengetahuan
Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kesadaran Wajib Pajak
dalam membayar Pajak Kendaraan Bermotor dan Dampaknya terhadap
Penerimaan Pajak (Studi Kasus Pemilik Kendaraan Bermotor di daerah
Jakarta Selatan)”.
Bapak/Ibu/Sdr dapat dengan bebas menentukan jawaban sesuai dengan
yang diyakini. Identitas dan jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr berikan dalam kuesioner
ini akan dijaga kerahasiaannya.
Demikian permohonan ini, saya meminta maaf atas segala keterbatasan
dan kesederhanaan dalam penyampaian. Atas bantuan dan partisipasi yang
Bapak/Ibu/sdr berikan, saya sampaikan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Mengetahui, Dengan
hormat,
Dosen Pembimbing Penulis
Fitri Damayanti Dwi Ariani
126
KUESIONER PENELITIAN
IDENTITAS RESPONDEN
Data Responden
Nama : (boleh tidak diisi)
Alamat : (boleh tidak diisi)
Jenis Kelamin : Laki-Laki / Perempuan *
Pendidikan Terakhir : SMA / D3 / S1 / S2 / S3 *
Status : Menikah / Belum Menikah *
* Coret yang tidak perlu
Petunjuk Pengisian
Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling tepat dengan memberi tanda
check list (√) atau (X) pada stiap butir pertanyaan.
Setiap butir pernyataan berikut ini terdiri dari 5 pilihan jawaban:
Keterangan Jawaban Tingkat
Penelitian
SS = Sangat Setuju 5
S = Setuju 4
N = Netral 3
TS = Tidak Setuju 2
STS = Sangat Tidak Setuju 1
127
1. Pengetahuan Pajak
No. Uraian SS S N TS STS
1. Setiap warga negara wajib membayar
pajaknya
2. Setiap warga negara yang tidak
membayar pajak akan dikenakan sanksi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
3. Dari pembayaran pajak tidak ada
imbalan (kontraprestasi) yang dapat
dirasakan langsung oleh wajib pajak
4. Pendapatan Pajak Kendaran Bermotor
akan digunakan untuk membangun
sarana dan prasarana publik
5. Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor
yang saya lakukan turut membantu
dalam membangun sarana dan
prasarana publik
6. Pendapatan dari sektor pajak digunakan
untuk kepentingan masyarakat
7. Saya mengetahui bahwa pendapatan di
sektor pajak merupakan pendapatan
terbesar di Indonesia
8. Pendapatan pajak sangat penting
sebagai penunjang pembangunan
nasional
9. Sistem pembayaran pajak yang
diterapkan tidak memberatkan Wajib
Pajak dalam membayar dan melaporkan
pajak
10. Pemerintah telah melakukan sosialisasi
perpajakan melalui berbagai media
11. Adanya pengawasan dari Pemerintah
terhadap Pajak Kendaraan Bermotor,
salah satunya dengan diadakannya razia
oleh Polisi Lalu Lintas
12. Pajak Kendaraan Bermotor adalah salah
satu cara peralihan kekayaan dari
individu Wajib Pajak ke kepentingan
bersama
128
2. Kualitas Pelayanan Pajak
No. Uraian SS S N TS STS
1. Lokasi pengurusan Pajak Kendaraan
Bermotor mudah dijangkau
2. Lokasi pengurusan Pajak Kendaraan
Bermotor tersedia cukup banyak
3. Terdapat ruang tunggu yang nyaman di
tempat pengurusa Pajak Kendaraan
Bermotor
4. Petugas menyediakan perlengkapan
seperti alat tulis yang cukup
5. Petugas selalu berpenampilan rapi dan
sopan
6. Petugas selalu melayani setiap Wajib
Pajak tanpa membeda-bedakan
7. Petugas melakukan pekerjaannya dengan
cekatan dan tepat waktu
8. Wajib Pajak mudah memperoleh
penjelasan tentang pajak
9. Selalu tersedianya petugas yang siap
untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh Wajib Pajak
10. Petugas mampu menyelesaikan masalah
dengan cepat dan tepat
11. Petugas mampu menjelaskan prosedur
pajak dengan jelas
12. Petugas memahami peraturan perpajakan
yang berlaku
13. Petugas dapat berkomunikasi dengan
baik kepada Wajib Pajak
14. Petugas memberikan pelayanan dengan
ramah dan menggunakan bahasa yang
sopan
15. Petugas selalu memberikan pelayanan
yang terbaik kepada Wajib Pajak
16. Proses pelayanan Pajak Kendaraan
Bermotor yang diberikan mudah dan
tidak berbelit-belit
17. Petugas bersedia memberikan waktu
untuk mendengarkan dan menampung
berbagai permasalahan seputar Pajak
Kendaraan Bermotor yang dihadapi oleh
Wajib Pajak
129
3. Kesadaran Wajib Pajak
No. Uraian SS S N TS STS
1. Saya percaya pajak yang saya bayarkan
digunakan dengan baik
2. Pajak yang dibayarkan penting untuk
pembagunan sarana dan prasarana di
jalan raya
3. Saya mengetahui manfaat dari
membayar pajak
4. Saya memahami prosedur pembayaran
Pajak Kendaraan Bermotor melalui
SAMSAT
5. Saya memahami prosedur pembayaran
Pajak Kendaraan Bermotor tanpa
melalui SAMSAT
6. Saya mengetahui sanksi yang akan saya
dapatkan apabila tidak membayar Pajak
Kendaraan Bermotor
7. Saya membayar Pajak Kendaraan
Bermotor karena saya menyadari bahwa
itu adalah kewajiban saya sebagai
warga negara
8. Saya menjalankan kewajiban pajak
tanpa ada paksaan dari pihak manapun
9. Membayar pajak merupakan dorongan
hati nurani saya
10. Saya mudah mendapatkan informasi
mengenai pembayaran Pajak Kendaraan
Bermotor
11. Terdapat banyak iklan yang
memberitahukan pentingnya membayar
pajak
12. Saya menerima pembinaan dan
pengarahan yang baik dari aparat pajak
13. Penyuluhan perpajakan sangat
membantu dalam meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pajak
130
4. Penerimaan Pajak
No. Uraian SS S N TS STS
1. Semakin banyak jumlah wajib pajak,
maka penerimaan pajak akan semakin
baik.
2. Semakin tinggi tingkat kesadaran Wajib
Pajak dalam membayar pajak, maka
penerimaan pajak akan semakin
meningkat.
3. Peningkatan penyuluhan pajak yang
dilakukan aparat pajak guna
meningkatkan pengetahuan masyarakat
akan pajak dapat meningkatkan
penerimaan pajak.
4. Peningkatan Kualitas Pelayanan pajak
dilakukan dengan tujuan untuk
menambah penerimaan pajak.
5. Semakin tinggi tingkat pengetahuan
pajak dan semakin tinggi kualitas
pelayanan pajak yang diberikan, akan
meningkatkan penerimaan pajak.
6. Peningkatan Kualitas Pelayanan pajak
berpengaruh terhadap penerimaan pajak.
7. Kualitas Pelayanan pajak yang baik lebih
berpengaruh terhadap penerimaan pajak
dibandingkan dengan pengetahuan pajak
8. Dengan dilaksanakannya penyuluhan
guna menambah pengetahuan pajak,
dapat meningkatkan kesadaran wajib
pajak dalam membayar pajak dan
meningkatkan penerimaan pajak
9. Dengan dilaksanakannya peningkatan
Kualitas Pelayanan Pajak, dapat
meningkatkan realisasi penerimaan pajak
di daerah Jakarta selatan
10. Semakin sering penyuluhan yang
dilakukan untuk meningkatkan
Pengetahuan Pajak dapat meningkatkan
realisasi penerimaan pajak di daerah
Jakarta selatan
131
Lampiran 3 : Tabel Tabulasi Kuesioner Variabel Pengetahuan Pajak
NO PP1 PP2 PP3 PP4 PP5 PP6 PP7 PP8 PP9 PP10 PP11 PP12
1 5 4 4 4 5 5 4 4 3 5 4 5
2 4 5 5 3 5 4 3 4 3 3 3 3
3 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4
4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
5 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4
6 4 4 5 3 4 5 3 4 4 4 4 5
7 4 3 3 4 4 5 4 4 4 3 4 3
8 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4
9 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
10 5 3 5 3 3 4 3 4 3 3 3 4
11 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 5 5
12 4 4 3 4 4 4 3 4 3 5 3 4
13 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3
14 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4
15 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3
16 4 4 4 3 5 5 3 4 3 3 4 4
17 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 5 5
18 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4
19 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3
20 4 4 5 4 3 4 3 3 3 5 3 4
132
Lanjutan Lampiran 3
21 4 3 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4
22 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3
23 4 4 4 4 5 5 3 4 5 4 5 5
24 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3
25 5 5 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4
26 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3
27 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4
28 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3
29 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5
30 4 5 5 4 3 3 4 3 3 3 4 4
31 5 5 5 4 5 5 3 3 3 5 5 5
32 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 5 3
33 4 4 3 3 3 4 3 4 3 5 3 3
34 4 3 5 4 4 5 4 3 4 3 3 4
35 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
36 4 3 3 4 5 3 3 4 3 4 3 3
37 4 5 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3
38 4 3 4 3 4 5 3 4 3 3 3 4
39 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 3
40 4 3 3 3 5 3 4 4 4 4 4 5
41 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 3 5
42 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
133
Lanjutan Lampiran 3
43 4 3 5 3 4 3 4 3 3 3 3 4
44 4 4 3 4 4 5 3 3 4 4 4 3
45 5 3 4 3 5 3 4 3 3 3 5 4
46 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
47 4 5 4 3 3 5 3 4 4 3 3 4
48 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3
49 4 4 5 3 5 4 3 3 4 4 3 5
50 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3
51 5 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 5
52 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 3 4
53 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3
54 4 4 5 3 5 5 3 3 4 4 4 4
55 4 5 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3
56 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4
57 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
58 4 3 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4
59 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 5
60 5 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3
61 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3
62 4 3 5 3 4 4 4 3 3 4 5 4
63 5 5 3 4 5 3 3 3 4 3 5 5
64 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
134
Lanjutan Lampiran 3
65 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4
66 5 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3
67 4 3 3 4 5 3 3 3 4 3 4 3
68 4 3 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4
69 4 5 3 3 3 4 3 4 4 4 5 5
70 4 4 4 4 4 3 4 3 3 5 4 3
71 4 3 3 3 5 4 3 3 3 3 4 5
72 5 5 5 4 4 3 4 4 3 4 4 3
73 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4
74 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
75 4 3 4 3 5 4 3 3 5 4 4 3
76 4 4 5 3 4 3 3 4 4 4 5 4
77 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4
78 4 5 4 3 4 3 3 3 3 5 3 5
79 4 3 5 4 4 3 4 4 3 4 3 3
80 4 4 4 3 5 4 3 3 4 4 4 3
81 5 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4
82 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4
83 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3
84 4 4 5 4 5 3 4 4 3 4 4 5
85 4 5 3 3 4 4 4 4 4 5 3 4
86 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
135
Lanjutan Lampiran 3
87 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 5 3
88 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4
89 4 3 4 4 5 3 4 4 3 3 4 5
90 5 4 5 3 4 3 4 3 4 5 3 3
91 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3
92 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3
93 4 4 4 3 5 3 4 3 3 3 5 5
94 5 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4
95 4 5 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3
96 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5
97 5 4 5 3 4 3 4 4 5 4 4 3
98 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4
99 5 4 4 3 5 3 4 3 4 5 5 3
100 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 5
136
Lampiran 4 : Tabel Tabulasi Kuesioner Variabel Kualitas Pelayanan
NO KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP11 KP12 KP13 KP14 KP15 KP16 KP17
1 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2
2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2
3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5
4 4 4 3 2 4 5 4 3 4 4 4 5 5 4 3 4 4
5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4
6 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2
7 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2
8 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3
9 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
10 2 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 5 5 3 4
11 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
12 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3
13 4 4 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3
14 5 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 5 3 3 3 4 4
15 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3
16 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3
17 3 1 1 1 4 4 4 2 4 3 2 4 4 4 3 3 1
18 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1
19 2 2 2 2 4 4 4 3 1 3 3 4 4 3 3 4 3
20 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 4 1
21 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
137
Lanjutan Lampiran 4
22 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
24 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
25 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
26 4 4 2 2 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3
27 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3
28 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2
29 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2
30 4 3 2 1 2 4 4 2 2 3 3 3 2 2 2 4 2
31 5 4 2 2 3 4 4 3 4 4 4 4 2 2 5 4 4
32 2 4 4 4 3 4 3 4 3 2 2 5 3 3 4 2 3
33 4 2 2 2 4 4 4 3 2 3 3 4 4 5 2 5 2
34 4 3 3 3 4 2 4 2 4 3 4 3 5 1 3 3 4
35 4 3 3 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1
36 2 3 3 3 3 5 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3
37 4 5 4 1 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2
38 3 2 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 2 3 4 3 4
39 3 4 2 3 5 3 4 4 3 3 3 4 5 4 4 4 3
40 3 4 1 2 3 3 4 4 3 4 5 4 4 2 3 4 4
41 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3
42 3 4 4 4 2 3 3 3 1 4 3 3 3 5 3 3 1
43 3 3 4 2 4 5 3 4 3 3 2 5 3 4 5 5 4
138
Lanjutan Lampiran 4
44 4 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2
45 4 4 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3
46 2 2 3 2 4 4 4 2 4 3 4 4 2 4 3 2 3
47 4 4 2 3 3 4 4 3 5 4 3 3 4 3 2 3 5
48 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4
49 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2
50 3 1 4 1 4 2 4 3 2 3 4 4 4 3 3 3 2
51 3 2 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3
52 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 5 4 3 4 3 3
53 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 5 3
54 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 5 3 3 4 3
55 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 2
56 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4
57 3 4 3 3 4 5 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 1
58 2 3 4 2 4 4 4 2 4 3 2 4 4 3 3 3 2
59 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3
60 4 3 2 3 3 4 4 4 2 2 2 4 2 3 3 4 2
61 4 3 2 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2
62 4 3 3 2 3 4 3 4 2 3 2 3 4 5 5 4 2
63 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 4
64 3 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 5 3 3 3 3
65 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3
139
Lanjutan Lampiran 4
66 4 2 2 1 3 5 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4
67 5 4 2 5 3 3 4 3 2 3 2 4 4 4 3 5 2
68 4 3 4 4 4 4 3 3 5 4 3 5 3 3 4 4 3
69 3 3 3 2 3 2 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 4
70 2 5 1 3 4 4 3 2 1 3 3 3 4 3 4 2 1
71 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 5 4 5 1 4 4 1
72 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 2
73 3 2 2 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 5 5 4 4
74 4 4 4 1 2 5 3 3 4 4 3 2 3 3 3 5 5
75 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 5 2 4 4 4 2
76 2 4 2 2 4 4 3 4 4 3 3 3 5 3 3 3 4
77 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2
78 2 3 4 2 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 2 4 3
79 3 4 2 3 4 4 3 4 2 4 4 3 2 2 3 3 1
80 3 2 4 3 5 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2
81 3 1 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4
82 2 3 3 2 4 3 3 3 4 4 2 5 4 3 3 5 2
83 4 4 2 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3
84 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 3 2 3
85 3 2 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3
86 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4
87 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3
140
Lanjutan Lampiran 4
88 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
89 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3
90 4 4 3 2 3 5 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3
91 2 4 2 4 3 3 4 4 5 4 5 4 3 5 4 4 1
92 4 2 3 2 5 4 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 2
93 3 4 1 5 4 3 4 3 4 2 4 5 2 4 2 3 4
94 3 3 4 3 4 5 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3
95 2 4 4 4 3 4 3 3 1 4 3 3 5 1 3 3 3
96 4 1 2 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 2 3 3 2
97 5 3 3 2 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 4 4 4
98 3 2 3 1 2 2 4 4 3 3 3 4 3 4 5 5 3
99 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 2
100 4 5 2 2 3 5 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 5
141
Lampiran 5 : Tabel Tabulasi Kuesioner Variabel Kesadaran Wajib Pajak
NO KWP1 KWP2 KWP3 KWP4 KWP5 KWP6 KWP7 KWP8 KWP9 KWP10 KWP11 KWP12 KWP13
1 4 4 5 5 2 4 2 1 2 2 2 4 3
2 3 3 4 4 3 4 1 1 1 2 3 3 3
3 4 4 3 4 1 5 3 1 3 4 4 4 4
4 4 4 4 5 1 3 3 1 3 5 3 4 3
5 3 3 5 4 1 4 2 1 2 4 4 4 4
6 3 3 4 4 3 3 2 1 3 3 3 3 3
7 3 3 3 3 1 4 2 1 2 3 3 3 3
8 3 3 3 4 2 3 2 1 2 3 2 3 4
9 3 3 3 3 1 3 2 1 2 3 3 4 3
10 4 4 4 4 1 4 1 2 1 4 4 4 4
11 3 3 4 3 2 4 2 2 2 4 4 3 4
12 4 4 4 5 2 3 2 2 2 3 3 4 3
13 3 4 4 4 2 4 2 2 3 4 3 4 4
14 4 4 5 3 2 4 2 2 2 5 2 4 3
15 4 4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 4 2
16 3 3 3 3 1 3 2 1 3 3 3 3 3
17 3 4 4 4 2 3 2 2 2 3 2 3 3
18 3 4 4 4 2 4 2 2 2 2 3 4 2
19 3 3 3 3 2 5 2 2 2 3 2 3 3
20 4 4 4 4 2 4 2 2 2 2 3 4 2
21 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3
142
Lanjutan Lampiran 5
22 3 3 4 4 1 3 1 1 1 4 2 3 4
23 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 4
24 4 4 4 4 2 4 1 1 1 3 3 4 3
25 4 4 4 3 3 4 3 2 3 4 2 4 4
26 3 4 3 4 3 3 2 2 2 2 3 3 3
27 3 3 3 3 1 3 1 1 1 4 2 3 3
28 3 4 3 5 3 5 4 3 4 3 3 3 4
29 3 3 5 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4
30 4 4 4 5 2 4 2 2 2 4 2 4 3
31 4 3 3 5 3 3 1 1 1 4 2 3 4
32 3 4 5 3 1 5 3 2 3 5 4 3 2
33 3 4 4 4 2 4 2 2 4 4 3 4 3
34 3 4 4 4 2 3 2 1 2 2 2 3 3
35 4 3 3 4 3 4 2 3 2 3 3 4 3
36 3 4 4 3 1 4 2 1 2 3 3 4 4
37 3 4 3 4 2 3 3 2 3 4 4 4 3
38 4 3 4 5 2 4 2 2 2 4 3 4 3
39 3 3 3 4 3 3 2 1 1 3 3 3 4
40 3 4 5 4 2 4 1 2 2 3 2 3 3
41 4 4 3 4 1 4 2 3 3 4 3 3 3
42 3 4 3 4 1 3 4 1 2 5 3 4 4
43 3 3 4 3 2 5 2 2 3 4 2 3 2
143
Lanjutan Lampiran 5
44 3 4 4 5 2 3 1 1 2 3 3 4 4
45 4 3 3 4 3 4 2 2 2 3 3 4 3
46 4 4 4 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3
47 3 3 3 4 2 4 2 1 2 4 3 3 3
48 3 4 4 4 2 3 2 2 1 3 4 4 4
49 3 4 3 5 1 4 2 1 3 4 2 4 4
50 3 4 4 4 2 4 2 2 2 2 4 3 3
51 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3
52 3 3 3 3 2 4 1 1 1 4 2 3 3
53 4 4 4 4 1 3 2 2 2 3 3 4 4
54 4 4 3 4 1 4 3 1 3 2 2 4 2
55 4 3 4 4 1 4 2 2 2 4 4 3 4
56 3 3 4 3 3 4 2 2 2 3 2 4 3
57 4 3 5 3 2 4 2 2 2 3 3 4 3
58 3 4 4 3 3 4 2 1 3 3 3 3 3
59 3 3 3 5 3 3 3 1 2 4 2 4 4
60 4 3 5 3 1 5 1 1 1 2 4 3 4
61 4 4 3 5 3 3 1 3 3 2 2 3 4
62 3 3 5 3 1 5 2 1 1 4 4 4 3
63 4 3 4 3 2 4 3 2 2 3 3 4 3
64 3 4 4 4 2 4 2 1 3 4 3 4 3
65 3 4 4 5 2 3 1 2 4 2 2 3 4
144
Lanjutan Lampiran 5
66 3 4 4 3 3 4 2 1 1 4 4 4 3
67 4 4 3 4 1 3 3 3 2 3 3 4 3
68 4 3 4 4 1 4 1 2 2 3 3 4 2
69 3 4 5 5 3 3 4 2 3 4 2 3 4
70 3 4 3 3 1 5 2 1 2 5 3 4 3
71 3 3 4 3 3 3 3 2 1 3 4 3 3
72 4 4 4 4 2 4 1 2 3 2 2 4 4
73 4 3 3 4 3 3 2 2 2 4 3 4 3
74 4 4 5 4 1 4 1 2 2 5 4 3 2
75 3 4 3 4 1 4 2 1 1 2 2 3 3
76 3 3 4 5 1 3 2 2 3 3 3 4 4
77 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3
78 3 3 3 3 2 4 2 1 2 4 3 3 4
79 3 4 4 3 1 3 2 2 3 3 4 3 4
80 3 4 3 4 3 4 2 1 2 4 2 4 2
81 4 3 3 4 2 4 2 1 2 2 3 3 3
82 4 4 4 4 1 3 2 2 1 3 2 3 4
83 3 3 4 3 2 4 3 2 3 4 4 4 3
84 3 3 3 4 2 5 2 2 2 3 3 4 3
85 4 4 5 4 2 3 2 1 2 4 2 3 3
86 3 4 3 3 2 4 2 2 3 3 3 4 4
87 3 3 4 4 2 4 2 1 2 4 3 4 3
145
Lanjutan Lampiran 5
88 3 4 3 4 2 3 2 2 2 3 2 4 3
89 3 3 4 4 2 4 2 2 2 3 3 3 4
90 3 3 3 5 3 4 2 1 3 4 3 3 4
91 3 3 3 4 3 3 4 3 1 5 2 3 3
92 4 3 4 5 1 4 1 1 3 2 4 4 4
93 3 4 4 3 2 4 3 2 2 3 3 3 3
94 4 4 3 4 2 3 2 1 2 4 3 4 2
95 3 4 5 3 3 4 2 2 1 4 2 3 4
96 3 3 5 4 1 4 2 2 2 3 4 4 4
97 3 4 3 5 2 5 2 1 2 4 3 3 3
98 4 3 4 4 1 4 2 2 3 2 3 4 3
99 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3
100 3 3 3 3 2 3 2 1 4 4 2 3 4
146
Lampiran 6 : Tabel Tabulasi Kuesioner Variabel Penerimaan Pajak
NO PNP1 PNP2 PNP3 PNP4 PNP5 PNP6 PNP7 PNP8 PNP9 PNP10
1 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3
2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3
3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3
4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3
5 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3
6 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
8 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
11 3 4 2 4 3 4 2 3 4 3
12 4 3 2 3 4 3 2 3 3 3
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
16 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3
17 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
18 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
19 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
20 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3
21 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3
147
Lanjutan Lampiran 6
22 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3
23 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3
24 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3
25 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
26 4 3 2 3 4 3 2 3 2 3
27 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3
28 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
29 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
30 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
31 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3
32 3 4 2 4 3 3 2 3 4 3
33 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
35 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3
36 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3
37 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
38 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3
39 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3
40 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3
41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
42 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3
43 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4
148
Lanjutan Lampiran 6
44 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3
45 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
46 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
47 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3
48 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3
49 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3
50 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3
51 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3
52 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3
53 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3
54 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3
55 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3
56 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3
57 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3
58 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3
59 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3
60 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3
61 4 3 4 3 4 4 3 3 2 3
62 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3
63 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3
64 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
65 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3
149
Lanjutan Lampiran 6
66 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3
67 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
68 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3
69 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3
70 4 4 3 3 4 3 2 3 2 3
71 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3
72 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3
73 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3
74 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3
75 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3
76 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3
77 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3
78 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3
79 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3
80 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3
81 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3
82 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
83 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3
84 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3
85 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3
86 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3
87 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
150
Lanjutan Lampiran 6
88 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
89 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3
90 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3
91 4 3 4 3 4 4 2 4 3 3
92 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4
93 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
94 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3
95 3 4 4 3 4 3 2 3 2 3
96 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3
97 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
98 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
99 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3
100 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3
151
Lampiran 7 : Hasil Uji Validitas Pengetahuan Pajak
Correlations
PP1 PP2 PP3 PP4 PP5 PP6 PP7 PP8
PP1 Pearson
Correlation 1 .303 .430* .183 .131 .000 .239 .365*
Sig. (2-tailed) .103 .018 .334 .490 1.000 .203 .047
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PP2 Pearson
Correlation .303 1 .640** .332 .265 -.058 .163 .314
Sig. (2-tailed) .103 .000 .073 .157 .759 .389 .091
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PP3 Pearson
Correlation .430* .640** 1 .232 .128 .226 .187 .303
Sig. (2-tailed) .018 .000 .218 .501 .231 .323 .103
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PP4 Pearson
Correlation .183 .332 .232 1 .100 .176 .218 -.028
Sig. (2-tailed) .334 .073 .218 .601 .353 .247 .884
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PP5 Pearson
Correlation .131 .265 .128 .100 1 .441* .196 .299
Sig. (2-tailed) .490 .157 .501 .601 .015 .300 .109
N 30 30 30 30 30 30 30 30
152
Lanjutan Lampiran 7
PP6 Pearson
Correlation .000 -.058 .226 .176 .441* 1 .086 .264
Sig. (2-tailed) 1.000 .759 .231 .353 .015 .650 .159
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PP7 Pearson
Correlation .239 .163 .187 .218 .196 .086 1 .191
Sig. (2-tailed) .203 .389 .323 .247 .300 .650 .312
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PP8 Pearson
Correlation .365* .314 .303 -.028 .299 .264 .191 1
Sig. (2-tailed) .047 .091 .103 .884 .109 .159 .312
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PP9 Pearson
Correlation .000 -.049 .032 .098 .264 .311 .169 .025
Sig. (2-tailed) 1.000 .797 .869 .605 .158 .095 .372 .897
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PP10 Pearson
Correlation .257 .107 .023 .321 .153 .270 .070 .000
Sig. (2-tailed) .170 .575 .905 .084 .419 .149 .713 1.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PP11 Pearson
Correlation .021 -.006 .126 .076 .273 .421* .349 .019
Sig. (2-tailed) .913 .974 .507 .690 .145 .021 .059 .921
N 30 30 30 30 30 30 30 30
153
Lanjutan Lampiran 7
PP12 Pearson
Correlation .223 .092 .258 .093 .199 .293 -.030 .000
Sig. (2-tailed) .235 .627 .169 .626 .291 .116 .874 1.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X1 Pearson
Correlation .447* .507** .596** .426* .576** .596** .415* .412*
Sig. (2-tailed) .013 .004 .001 .019 .001 .001 .023 .024
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Correlations
PP9 PP10 PP11 PP12 X1
PP1 Pearson Correlation .000 .257 .021 .223 .447*
Sig. (2-tailed) 1.000 .170 .913 .235 .013
N 30 30 30 30 30
PP2 Pearson Correlation -.049 .107 -.006 .092 .507**
Sig. (2-tailed) .797 .575 .974 .627 .004
N 30 30 30 30 30
PP3 Pearson Correlation .032 .023 .126 .258 .596**
Sig. (2-tailed) .869 .905 .507 .169 .001
N 30 30 30 30 30
PP4 Pearson Correlation .098 .321 .076 .093 .426*
Sig. (2-tailed) .605 .084 .690 .626 .019
N 30 30 30 30 30
154
Lanjutan Lampiran 7
PP5 Pearson Correlation .264 .153 .273 .199 .576**
Sig. (2-tailed) .158 .419 .145 .291 .001
N 30 30 30 30 30
PP6 Pearson Correlation .311 .270 .421* .293 .596**
Sig. (2-tailed) .095 .149 .021 .116 .001
N 30 30 30 30 30
PP7 Pearson Correlation .169 .070 .349 -.030 .415*
Sig. (2-tailed) .372 .713 .059 .874 .023
N 30 30 30 30 30
PP8 Pearson Correlation .025 .000 .019 .000 .412*
Sig. (2-tailed) .897 1.000 .921 1.000 .024
N 30 30 30 30 30
PP9 Pearson Correlation 1 .095 .606** .246 .457*
Sig. (2-tailed) .619 .000 .190 .011
N 30 30 30 30 30
PP10 Pearson Correlation .095 1 .134 .368* .450*
Sig. (2-tailed) .619 .480 .045 .013
N 30 30 30 30 30
PP11 Pearson Correlation .606** .134 1 .687** .634**
Sig. (2-tailed) .000 .480 .000 .000
N 30 30 30 30 30
PP12 Pearson Correlation .246 .368* .687** 1 .600**
Sig. (2-tailed) .190 .045 .000 .000
N 30 30 30 30 30
155
Lanjutan Lampiran 7
X1 Pearson Correlation .457* .450* .634** .600** 1
Sig. (2-tailed) .011 .013 .000 .000
N 30 30 30 30 30
Lampiran 8 : Hasil Uji Reabilitas Variabel Pengetahuan Pajak
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.745 12
156
Lampiran 9 : Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan
Correlations
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP11 KP12
KP
1
Pearson
Correlation 1 .635** .370* .292 .331 .196 .149 .217 .544** .352 .254 .373*
Sig. (2-tailed) .000 .044 .118 .074 .299 .431 .250 .002 .056 .175 .042
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KP
2
Pearson
Correlation .635** 1 .585** .557** .209 .336 .137 .464** .470** .537** .584** .273
Sig. (2-tailed) .000 .001 .001 .268 .070 .470 .010 .009 .002 .001 .145
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KP
3
Pearson
Correlation .370* .585** 1 .812** .344 .148 .155 .545** .320 .332 .629** .278
Sig. (2-tailed) .044 .001 .000 .063 .435 .414 .002 .085 .073 .000 .136
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KP
4
Pearson
Correlation .292 .557** .812** 1 .327 .160 .167 .726** .408* .300 .605** .218
Sig. (2-tailed) .118 .001 .000 .078 .399 .378 .000 .025 .108 .000 .247
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KP
5
Pearson
Correlation .331 .209 .344 .327 1 .458* .382* .494** .565** .549** .454* .528**
Sig. (2-tailed) .074 .268 .063 .078 .011 .037 .006 .001 .002 .012 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KP
6
Pearson
Correlation .196 .336 .148 .160 .458* 1 .687** .359 .493** .678** .607** .606**
Sig. (2-tailed) .299 .070 .435 .399 .011 .000 .052 .006 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
157
Lanjutan Lampiran 9
KP
7
Pearson
Correlation .149 .137 .155 .167 .382* .687** 1 .421* .326 .514** .435* .397*
Sig. (2-tailed) .431 .470 .414 .378 .037 .000 .021 .078 .004 .016 .030
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KP
8
Pearson
Correlation .217 .464** .545** .726** .494** .359 .421* 1 .496** .543** .583** .250
Sig. (2-tailed) .250 .010 .002 .000 .006 .052 .021 .005 .002 .001 .182
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KP
9
Pearson
Correlation .544** .470** .320 .408* .565** .493** .326 .496** 1 .580** .524** .510**
Sig. (2-tailed) .002 .009 .085 .025 .001 .006 .078 .005 .001 .003 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KP
10
Pearson
Correlation .352 .537** .332 .300 .549** .678** .514** .543** .580** 1 .727** .658**
Sig. (2-tailed) .056 .002 .073 .108 .002 .000 .004 .002 .001 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KP
11
Pearson
Correlation .254 .584** .629** .605** .454* .607** .435* .583** .524** .727** 1 .545**
Sig. (2-tailed) .175 .001 .000 .000 .012 .000 .016 .001 .003 .000 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KP
12
Pearson
Correlation .373* .273 .278 .218 .528** .606** .397* .250 .510** .658** .545** 1
Sig. (2-tailed) .042 .145 .136 .247 .003 .000 .030 .182 .004 .000 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
158
Lanjutan Lampiran 9
KP
13
Pearson
Correlation .011 .178 .316 .411* .554** .828** .601** .508** .503** .550** .620** .647**
Sig. (2-tailed) .956 .348 .089 .024 .001 .000 .000 .004 .005 .002 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KP
14
Pearson
Correlation .181 .200 .259 .401* .624** .699** .524** .534** .564** .522** .450* .506**
Sig. (2-tailed) .339 .289 .168 .028 .000 .000 .003 .002 .001 .003 .013 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KP
15
Pearson
Correlation .133 .264 .375* .544** .514** .469** .414* .682** .432* .516** .388* .354
Sig. (2-tailed) .483 .159 .041 .002 .004 .009 .023 .000 .017 .003 .034 .055
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KP
16
Pearson
Correlation .641** .517** .366* .383* .430* .607** .521** .439* .480** .567** .541** .521**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .047 .037 .018 .000 .003 .015 .007 .001 .002 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KP
17
Pearson
Correlation .351 .440* .591** .611** .520** .505** .422* .619** .380* .657** .654** .683**
Sig. (2-tailed) .057 .015 .001 .000 .003 .004 .020 .000 .038 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2 Pearson
Correlation .515** .630** .638** .681** .680** .725** .578** .736** .719** .787** .802** .698**
Sig. (2-tailed) .004 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
159
Lanjutan Lampiran 9
Correlations
KP13 KP14 KP15 KP16 KP17 X2
KP1 Pearson Correlation .011 .181 .133 .641** .351 .515**
Sig. (2-tailed) .956 .339 .483 .000 .057 .004
N 30 30 30 30 30 30
KP2 Pearson Correlation .178 .200 .264 .517** .440* .630**
Sig. (2-tailed) .348 .289 .159 .003 .015 .000
N 30 30 30 30 30 30
KP3 Pearson Correlation .316 .259 .375* .366* .591** .638**
Sig. (2-tailed) .089 .168 .041 .047 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30
KP4 Pearson Correlation .411* .401* .544** .383* .611** .681**
Sig. (2-tailed) .024 .028 .002 .037 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
KP5 Pearson Correlation .554** .624** .514** .430* .520** .680**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .004 .018 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30
KP6 Pearson Correlation .828** .699** .469** .607** .505** .725**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .009 .000 .004 .000
N 30 30 30 30 30 30
KP7 Pearson Correlation .601** .524** .414* .521** .422* .578**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .023 .003 .020 .001
N 30 30 30 30 30 30
160
Lanjutan Lampiran 9
KP8 Pearson Correlation .508** .534** .682** .439* .619** .736**
Sig. (2-tailed) .004 .002 .000 .015 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
KP9 Pearson Correlation .503** .564** .432* .480** .380* .719**
Sig. (2-tailed) .005 .001 .017 .007 .038 .000
N 30 30 30 30 30 30
KP10 Pearson Correlation .550** .522** .516** .567** .657** .787**
Sig. (2-tailed) .002 .003 .003 .001 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
KP11 Pearson Correlation .620** .450* .388* .541** .654** .802**
Sig. (2-tailed) .000 .013 .034 .002 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
KP12 Pearson Correlation .647** .506** .354 .521** .683** .698**
Sig. (2-tailed) .000 .004 .055 .003 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
KP13 Pearson Correlation 1 .787** .576** .415* .609** .756**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .022 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
KP14 Pearson Correlation .787** 1 .781** .362* .602** .748**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .049 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
KP15 Pearson Correlation .576** .781** 1 .355 .697** .707**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .054 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
161
Lanjutan Lampiran 9
KP16 Pearson Correlation .415* .362* .355 1 .575** .725**
Sig. (2-tailed) .022 .049 .054 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30
KP17 Pearson Correlation .609** .602** .697** .575** 1 .836**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30
X2 Pearson Correlation .756** .748** .707** .725** .836** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Lampiran 10 : Hasil Uji Reabilitas Variabel Kualitas Pelayanan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.934 17
162
Lampiran 11 : Hasil Uji Validitas Variabel Kesadaran Wajib Pajak
Correlations
KWP1 KWP2 KWP3 KWP4 KWP5 KWP6 KWP7 KWP8 KWP9
KWP1 Pearson
Correlation 1 .712** .298 .386* -.058 .213 .027 .071 -.111
Sig. (2-tailed) .000 .109 .035 .760 .259 .887 .709 .560
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KWP2 Pearson
Correlation .712** 1 .223 .551** .136 .241 .190 .343 .071
Sig. (2-tailed) .000 .237 .002 .473 .200 .315 .064 .708
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KWP3 Pearson
Correlation .298 .223 1 .333 .048 .068 -.106 .025 -.157
Sig. (2-tailed) .109 .237 .072 .802 .723 .578 .895 .407
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KWP4 Pearson
Correlation .386* .551** .333 1 .118 .051 .166 .100 .065
Sig. (2-tailed) .035 .002 .072 .534 .787 .379 .601 .734
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KWP5 Pearson
Correlation -.058 .136 .048 .118 1 .193 .330 .591** .308
Sig. (2-tailed) .760 .473 .802 .534 .308 .075 .001 .098
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
163
Lanjutan Lampiran 11
KWP6 Pearson
Correlation .213 .241 .068 .051 .193 1 .353 .353 .184
Sig. (2-tailed) .259 .200 .723 .787 .308 .055 .055 .330
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KWP7 Pearson
Correlation .027 .190 -.106 .166 .330 .353 1 .428* .891**
Sig. (2-tailed) .887 .315 .578 .379 .075 .055 .018 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KWP8 Pearson
Correlation .071 .343 .025 .100 .591** .353 .428* 1 .343
Sig. (2-tailed) .709 .064 .895 .601 .001 .055 .018 .064
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KWP9 Pearson
Correlation -.111 .071 -.157 .065 .308 .184 .891** .343 1
Sig. (2-tailed) .560 .708 .407 .734 .098 .330 .000 .064
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KWP1
0
Pearson
Correlation .194 -.027 .217 -.136 -.303 .043 .197 .021 .161
Sig. (2-tailed) .303 .888 .250 .472 .104 .823 .297 .914 .395
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KWP1
1
Pearson
Correlation -.089 -.134 .014 -.035 -.006 .242 .224 .147 .229
Sig. (2-tailed) .640 .481 .941 .856 .974 .197 .234 .440 .223
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
164
Lanjutan Lampiran 11
KWP1
2
Pearson
Correlation .665** .530** .449* .277 -.039 .271 .185 .173 .054
Sig. (2-tailed) .000 .003 .013 .138 .839 .148 .329 .362 .777
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KWP1
3
Pearson
Correlation -.213 -.241 .088 -.051 -.052 .180 .270 -.027 .241
Sig. (2-tailed) .259 .200 .642 .787 .786 .342 .149 .887 .200
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y Pearson
Correlation .415* .503** .382* .420* .387* .531** .702** .582** .575**
Sig. (2-tailed) .022 .005 .037 .021 .035 .003 .000 .001 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Correlations
KWP10 KWP11 KWP12 KWP13 Y
KWP1 Pearson Correlation .194 -.089 .665** -.213 .415*
Sig. (2-tailed) .303 .640 .000 .259 .022
N 30 30 30 30 30
KWP2 Pearson Correlation -.027 -.134 .530** -.241 .503**
Sig. (2-tailed) .888 .481 .003 .200 .005
N 30 30 30 30 30
KWP3 Pearson Correlation .217 .014 .449* .088 .382*
Sig. (2-tailed) .250 .941 .013 .642 .037
N 30 30 30 30 30
165
Lanjutan Lampiran 11
KWP4 Pearson Correlation -.136 -.035 .277 -.051 .420*
Sig. (2-tailed) .472 .856 .138 .787 .021
N 30 30 30 30 30
KWP5 Pearson Correlation -.303 -.006 -.039 -.052 .387*
Sig. (2-tailed) .104 .974 .839 .786 .035
N 30 30 30 30 30
KWP6 Pearson Correlation .043 .242 .271 .180 .531**
Sig. (2-tailed) .823 .197 .148 .342 .003
N 30 30 30 30 30
KWP7 Pearson Correlation .197 .224 .185 .270 .702**
Sig. (2-tailed) .297 .234 .329 .149 .000
N 30 30 30 30 30
KWP8 Pearson Correlation .021 .147 .173 -.027 .582**
Sig. (2-tailed) .914 .440 .362 .887 .001
N 30 30 30 30 30
KWP9 Pearson Correlation .161 .229 .054 .241 .575**
Sig. (2-tailed) .395 .223 .777 .200 .001
N 30 30 30 30 30
KWP10 Pearson Correlation 1 .115 .270 .532** .392*
Sig. (2-tailed) .546 .149 .002 .032
N 30 30 30 30 30
KWP11 Pearson Correlation .115 1 .259 .288 .384*
Sig. (2-tailed) .546 .166 .123 .036
N 30 30 30 30 30
166
Lanjutan Lampiran 11
KWP12 Pearson Correlation .270 .259 1 -.057 .588**
Sig. (2-tailed) .149 .166 .765 .001
N 30 30 30 30 30
KWP13 Pearson Correlation .532** .288 -.057 1 .364*
Sig. (2-tailed) .002 .123 .765 .048
N 30 30 30 30 30
Y Pearson Correlation .392* .384* .588** .364* 1
Sig. (2-tailed) .032 .036 .001 .048
N 30 30 30 30 30
Lampiran 12: Hasil Uji Reabilitas Variabel Kesadaran Wajib Pajak
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.706 13
167
Lampiran 13 : Hasil Uji Validitas Penerimaan Pajak
Correlations
PNP1 PNP2 PNP3 PNP4 PNP5 PNP6
PNP1 Pearson Correlation 1 .515** .244 .085 1.000** .226
Sig. (2-tailed) .004 .194 .656 .000 .230
N 30 30 30 30 30 30
PNP2 Pearson Correlation .515** 1 .243 .234 .515** .398*
Sig. (2-tailed) .004 .196 .212 .004 .029
N 30 30 30 30 30 30
PNP3 Pearson Correlation .244 .243 1 .262 .244 .365*
Sig. (2-tailed) .194 .196 .163 .194 .047
N 30 30 30 30 30 30
PNP4 Pearson Correlation .085 .234 .262 1 .085 .426*
Sig. (2-tailed) .656 .212 .163 .656 .019
N 30 30 30 30 30 30
PNP5 Pearson Correlation 1.000** .515** .244 .085 1 .226
Sig. (2-tailed) .000 .004 .194 .656 .230
N 30 30 30 30 30 30
PNP6 Pearson Correlation .226 .398* .365* .426* .226 1
Sig. (2-tailed) .230 .029 .047 .019 .230
N 30 30 30 30 30 30
168
Lanjutan Lampiran 13
PNP7 Pearson Correlation .244 .243 1.000** .262 .244 .365*
Sig. (2-tailed) .194 .196 .000 .163 .194 .047
N 30 30 30 30 30 30
PNP8 Pearson Correlation .227 .337 .240 .244 .227 .244
Sig. (2-tailed) .227 .069 .201 .194 .227 .194
N 30 30 30 30 30 30
PNP9 Pearson Correlation .209 .323 .434* .248 .209 .248
Sig. (2-tailed) .267 .081 .017 .186 .267 .186
N 30 30 30 30 30 30
PNP10 Pearson Correlation .227 .337 .240 .244 .227 .244
Sig. (2-tailed) .227 .069 .201 .194 .227 .194
N 30 30 30 30 30 30
Z Pearson Correlation .627** .626** .779** .487** .627** .601**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .006 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Correlations
PNP7 PNP8 PNP9 PNP10 Z
PNP1 Pearson Correlation .244 .227 .209 .227 .627**
Sig. (2-tailed) .194 .227 .267 .227 .000
N 30 30 30 30 30
PNP2 Pearson Correlation .243 .337 .323 .337 .626**
Sig. (2-tailed) .196 .069 .081 .069 .000
N 30 30 30 30 30
169
Lanjutan Lampiran 13
PNP3 Pearson Correlation 1.000** .240 .434* .240 .779**
Sig. (2-tailed) .000 .201 .017 .201 .000
N 30 30 30 30 30
PNP4 Pearson Correlation .262 .244 .248 .244 .487**
Sig. (2-tailed) .163 .194 .186 .194 .006
N 30 30 30 30 30
PNP5 Pearson Correlation .244 .227 .209 .227 .627**
Sig. (2-tailed) .194 .227 .267 .227 .000
N 30 30 30 30 30
PNP6 Pearson Correlation .365* .244 .248 .244 .601**
Sig. (2-tailed) .047 .194 .186 .194 .000
N 30 30 30 30 30
PNP7 Pearson Correlation 1 .240 .434* .240 .779**
Sig. (2-tailed) .201 .017 .201 .000
N 30 30 30 30 30
PNP8 Pearson Correlation .240 1 .191 1.000** .465**
Sig. (2-tailed) .201 .313 .000 .010
N 30 30 30 30 30
PNP9 Pearson Correlation .434* .191 1 .191 .623**
Sig. (2-tailed) .017 .313 .313 .000
N 30 30 30 30 30
PNP10 Pearson Correlation .240 1.000** .191 1 .465**
Sig. (2-tailed) .201 .000 .313 .010
N 30 30 30 30 30
170
Lanjutan Lampiran 13
Z Pearson Correlation .779** .465** .623** .465** 1
Sig. (2-tailed) .000 .010 .000 .010
N 30 30 30 30 30
Lampiran 14 : Hasil Uji Reabilitas Penerimaan Pajak
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.805 10
171
Lampiran 15 : Hasil Uji Koefisien Determinasi (Sub-Struktur 1)
Model Summaryc,d
Model R R Squareb
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .996a .993 .993 3.396 2.393
a. Predictors: X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Lampiran 16 : Hasil Uji Anova (Sub-Struktur 1)
ANOVAa,b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 153650.013 2 76825.007 6662.778 .000c
Residual 1129.987 98 11.530
Total 154780.000d 100
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: X2, X1
Lampiran 17 : Hasil Uji Signifikansi t (Sub-Struktur 1)
Coefficientsa,b
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance
1 X1 .581 .064 .668 9.048 .000 .014
X2 .232 .052 .330 4.463 .000 .014
b. Dependent Variable: Y
172
Lampiran 18 : Hasil Uji Koefisien Determinasi (Sub-Struktur 2)
Model Summaryc,d
Model R R Squareb
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .997a .993 .993 2.758 2.369
a. Predictors: Y, X2, X1
b. Dependent Variable: Z
Lampiran 19 : Hasil Uji Anova (Sub-Struktur 2)
ANOVAa,b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 104996.035 3 34998.678 4600.313 .000c
Residual 737.965 97 7.608
Total 105734.000d 100
a. Dependent Variable: Z
b. Predictors: Y, X2, X1
Lampiran 20 : Hasil Uji Signifikansi t (Sub-Struktur 2)
Coefficientsa,b
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance
1 X1 .260 .071 .362 3.680 .000 .007
X2 .167 .046 .287 3.606 .000 .011
Y .289 .082 .349 3.519 .001 .007
a. Dependent Variable: Z