100
PENGARUH PENGHARGAAN INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARDS (ISRA) TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Peraih Penghargaan ISRA 2009-2010) Muhammad Isra Armin A311 06 072 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2011

PENGARUH PENGHARGAAN INDONESIA SUSTAINABILITY REPOR T … · 2014. 11. 25. · PENGARUH PENGHARGAAN INDONESIA SUSTAINABILITY REPOR T ING AWARDS (ISRA) TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PENGARUH PENGHARGAAN INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING

    AWARDS (ISRA) TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN VOLUME

    PERDAGANGAN SAHAM

    (Studi Empiris Pada Perusahaan Peraih Penghargaan ISRA 2009-2010)

    Muhammad Isra Armin

    A311 06 072

    JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    MAKASSAR

    2011

  • PENGARUH PENGHARGAAN INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING

    AWARDS (ISRA) TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN VOLUME

    PERDAGANGAN SAHAM

    (Studi Empiris Pada Perusahaan Peraih Penghargaan ISRA 2009-2010)

    Muhammad Isra Armin

    A311 06 072

    Skripsi Sarjana Lengkap Untuk Memenuhi Salah Satu

    Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

    Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi

    Universitas Hasanuddin

    Telah Disetujui oleh :

    Pembimbing I Pembimbing II

    Prof. Dr. H. Gagaring Pagalung, SE, MS, Ak Drs. Asri Usman M.Si, Ak

    NIP: 19630116 19881010 01 NIP: 19651018 19941210 01

  • ii

    ABSTRAKSI

    Muhammad Isra Armin. 2011. Pengaruh Penghargaan Indonesia Sustainability

    Reporting Awards (ISRA) Terhadap Abnormal Return Dan Volume Perdagangan

    Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Peraih Penghargaan ISRA 2009-2010),

    (Dibimbing oleh Prof. Dr. H. Gagaring Pagalung, SE, MS, Ak dan Drs. Asri Usman

    M.Si, Ak). Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Hasanuddin.

    Kata Kunci: Sustainability Report, Abnormal Return, Volume Perdagangan

    Saham

    Sejak tahun 2005, Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntansi

    Manajemen (IAI-KAM), menyelenggarakan sebuah event untuk mengapresiasi

    perusahaan yang membuat program laporan berkelanjutan (sustainability report)

    yakni Indonesia Sustainability Reporting Awards yang disingkat ISRA. Penelitian ini

    mengidentifikasi pengaruh pengumuman Indonesia Sustainablility Reporting Awards

    (ISRA) 2009 dan 2010 terhadap harga saham, yang dilihat dari perubahan abnormal

    return dan volume perdagangan saham sebelum dan setelah tanggal pengumuman.

    Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah perusahaan go publik

    yang berpartisipasi dalam ISRA 2009 dan 2010, baik yang memenangkan

    penghargaan maupun yang tidak memenangkan penghargaan. Data yang digunakan

    adalah data sekunder yang terdiri dari data harian abnormal return dan volume

    perdagangan saham. Metode pengujian adalah uji t berpasangan (paired t test).

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengumuman ISRA berpengaruh

    terhadap abnormal return dan volume perdagngan saham dilihat dari adanya

    perbedaan abnormal return dan volume perdagangan saham sebelum dan setelah

    tanggal pengumuman.

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur tak hentinya di gumamkan penulis kepada Allah SWT. Dzat

    yang Maha Pemurah yang memberikan segala nikmat-Nya kepada penulis yang tak

    dapat disebut satu per satu. Tak lupa pula shalawat dan salam selalu tercurah kepada

    Sang Tokoh Revolusioner, Rasulullah Muhammad SAW. beserta keluarga dan para

    sahabat, semangat beliau selalu menjadi inspirasi bagi penulis dalam menjalankan

    segala aktivitas.

    Setelah menempuh pendidikan selama kurang lebih 5 tahun, penulis

    akhirnya berhasil merampungkan skripsi sebagai salah satu syarat guna mencapai

    gelar Sarjana Ekonomi, dengan judul PENGARUH PENGHARGAAN

    INDONESIA SUSTAINABILITY REPORTING AWARDS (ISRA)

    TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN

    SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Peraih Penghargaan ISRA 2009-

    2010). Adapun dalam penyusunan skripsi ini, berbagai pihak ikut terlibat dalam

    membantu penulis. Untuk itu dalam kesempatan ini dengan membungkukkan kepala

    sedalam-dalamnya penulis mengucapkan arigatou gozaimasu, terima kasih.

    Untuk kedua orang tuaku tercinta, ayahanda Badaming dan ibunda

    Saribulang yang tak henti-hentinya memberikan dukungan moral dan materil.

    Senyum, doa, dan kasih sayang kalian selalu menjadi pemicu semangat bagi penulis

    dalam menjalani hidup. Saya bersumpah akan membalas semuanya. Untuk adikku

    tersayang, Noorfirawati S.E., terima kasih untuk semua omelan yang memacu penulis

    untuk menyelesaikan kuliah secepatnya.

    Terima kasih sebesar-besarnya juga tak lupa penulis persembahkan kepada

    pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam penysunan skripsi ini,

    juga teman-teman yang telah mewarnai masa-masa selama menempuh pendidikan di

    Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.

  • iv

    1. Prof. Dr. H. Gagaring Pagalung, S.E., M.S., Ak. selaku pembimbing I dan Drs.

    Asri Usman, M.Si., Ak. selaku pembimging II yang telah meluangkan waktunya

    dalam mengoreksi penyusunan skripsi ini.

    2. Dra. Hj. Haliah, M.Si., Ak. selaku penasehat akademik.

    3. Segenap staf fakultas Ekonomi Unhas, dan Jurusan Akuntansi, khususnya pak

    Aso. Terima kasih untuk semua nasehat dan motivasi yang diberikan kepada

    penulis.

    4. Teman-teman seperjuangan di Genk Kampak Beracun (GKB). Professor Adri

    dan asistennya Appi yang membantu dalam persiapan ujian komprehensif.

    Arman dan Eugene yang sama-sama galau menjelang ujian kompre. Dan semua

    yang tak mungkin disebut satu persatu. Masa kuliah ini sungguh takkan berkesan

    tanpa kalian. Untuk Aris dan Nurdin, ayo fokus gan! Pasti bisa.

    5. Keluarga besar tarada26. Terima kasih untuk motivasi dan doanya kawan.

    Dan akhirnya sebagai makhluk yang tidak sempurna, penulis membuka diri

    untuk semua masukan dan saran mengenai skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

    berguna bagi orang lain.

    Makassar, Oktober 2011

    Penulis

  • v

    DAFTAR ISI

    Halaman Pengesahan .......................................................................................................... i

    Abstraksi................................................................................................................................. ii

    Kata Pengantar ...................................................................................................................... iii

    Daftar Isi ................................................................................................................................ v

    Daftar Tabel ........................................................................................................................... vii

    Daftar Gambar ...................................................................................................................... ix

    Daftar Grafik ......................................................................................................................... x

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

    1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 7

    1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8

    1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 8

    1.5 Sistematika Pembahasan ............................................................................ 9

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Penelitian Sebelumnya ............................................................................... 10

    2.2 Landasan Teori . .......................................................................................... 13

    2.2.1 Event Study ........................................................................................ 13

    2.2.2 Sustainability Reporting dan Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) ................................................................................ 14

    2.2.3 Abnormal Return ............................................................................... 26

    2.2.4 Volume Perdagangan Saham .......................................................... 30

    2.3 Kerangka Teoritis ........................................................................................ 31

    2.4 Hipotesis ....................................................................................................... 31

  • vi

    BAB III METODE PENELITIAN

    3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................................... 32

    3.2 Teknik Penentuan Sampel dan Pengumpulan Data............................... 34

    3.2.1 Teknik Penentuan Sampel ................................................................ 34

    3.2.2 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 36

    3.3 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis. ............................................................ 37

    3.3.1 Teknik Analisis Event Study .............................................................. 37

    3.3.2 Uji Hipotesis ...................................................................................... 38

    BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    4.1 Deskripsi Objek Penelitian ........................................................................ 41

    4.2 Analisis Data. ............................................................................................... 42

    4.2.1 Data Abnormal Return ........................................................................ 43

    4.2.2 Volume Perdagangan Saham ........................................................... 50

    4.3 Analisis dan pengujian Hipotesis. ............................................................ 59

    4.3.1 Analisis Abnormal Return .................................................................. 59

    4.3.2 Analisis Volume Perdagangan Saham. .......................................... 66

    4.4 Pembahasan ................................................................................................ 74

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 76

    5.2 Saran ............................................................................................................... 77

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 79

    LAMPIRAN

  • vii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Daftar Perusahaan go publik yang berpartisipasi dalam ISRA 2009 ........ 35

    Tabel 3.2 Daftar Perusahaan go publik yang berpartisipasi dalam ISRA 2010 ........ 35

    Tabel 4.1 Daftar Perusahaan go publik yang berpartisipasi dalam ISRA 2009 ........ 40

    Tabel 4.2 Daftar Perusahaan go publik yang berpartisipasi dalam ISRA 2010 ........ 41

    Tabel 4.3 Daftar Abnormal Return perusahaan peraih penghargaan ISRA 2009 sebelum dan setelah tanggal pengumuman ................................................. 42

    Tabel 4.4 Daftar Abnormal Return perusahaan peraih penghargaan ISRA 2010 sebelum dan sesudah tanggal pengumuman ............................................... 43

    Tabel 4.5 Daftar Abnormal Return Perusahaan yang tidak meraih penghargan ISRA 2009 sebelum dan sesudah tanggal pengumuman ............................ 46

    Tabel 4.6 Daftar Abnormal Return Perusahaan yang tidak meraih penghargan ISRA 2010 sebelum dan sesudah tanggal pengumuman ............................ 47

    Tabel 4.7 Daftar Volume Perdagangan Saham perusahaan peraih penghargaan ISRA 2009 sebelum dan sesudah tanggal pengumuman ............................ 50

    Tabel 4.8 Daftar Volume Perdagangan Saham perusahaan peraih penghargaan ISRA 2009 sebelum dan sesudah tanggal pengumuman ............................ 51

    Tabel 4.9 Daftar Volume Perdagangan Saham perusahaan yang tidak meraih penghargaan ISRA 2009 sebelum dan sesudah tanggal pengumuman ... 54

    Tabel 4.10 Daftar Volume Perdagangan Saham perusahaan yang tidak meraih penghargaan ISRA 2009 sebelum dan sesudah tanggal pengumuman ... 55

    Tabel 4.11 Paired Sample Statistic Abnormal Return perusahaan peraih penghargaan ISRA 2009 ........................................................................................................... 58

    Tabel 4.12 Paired Sample Test Abnormal Return perusahaan peraih penghargaan ISRA 2009 ........................................................................................................... 58

    Tabel 4.13 Paired Sample Statistic Abnormal Return perusahaan peraih penghargaan ISRA 2010 ........................................................................................................... 59

    Tabel 4.14 Paired Sample Test Abnormal Return perusahaan peraih penghargaan ISRA 2010 ........................................................................................................... 60

    Tabel 4.15 Paired Sample Statistic Abnormal Return perusahaan yang tidak meraih penghargaan ISRA 2009 .................................................................................. 61

    Tabel 4.16 Paired Sample Test Abnormal Return perusahaan yang tidak meraih penghargaan ISRA 2009 .................................................................................. 42

  • viii

    Tabel 4.17 Paired Sample Statistic Abnormal Return perusahaan yang tidak meraih penghargaan ISRA 2010 .................................................................................. 63

    Tabel 4.18 Paired Sample Test Abnormal Return perusahaan yang tidak meraih penghargaan ISRA 2010 .................................................................................. 64

    Tabel 4.19 Paired Sample Statistic Volume Perdagangan Saham perusahaan peraih penghargaan ISRA 2009 .................................................................................. 65

    Tabel 4.20 Paired Sample Test Volume Perdagangan Saham perusahaan peraih penghargaan ISRA 2009 .................................................................................. 66

    Tabel 4.21 Paired Sample Statistic Volume Perdagangan Saham perusahaan peraih penghargaan ISRA 2010 .................................................................................. 67

    Tabel 4.22 Paired Sample Test Volume Perdagangan Saham perusahaan peraih penghargaan ISRA 2010 .................................................................................. 67

    Tabel 4.23 Paired Sample Statistic Volume Perdagangan Saham perusahaan yang tidak meraih penghargaan ISRA 2009 ........................................................... 69

    Tabel 4.24 Paired Sample Test Volume Perdagangan Saham perusahaan yang tidak meraih penghargaan ISRA 2009 ..................................................................... 69

    Tabel 4.25 Paired Sample Statistic Volume Perdagangan Saham perusahaan yang tidak meraih penghargaan ISRA 2010 ........................................................... 70

    Tabel 4.26 Paired Sample Test Volume Perdagangan Saham perusahaan yang tidak meraih penghargaan ISRA 2010 ..................................................................... 71

    Tabel 4.27 Ringkasan Hasil Analisis ................................................................................... 71

  • ix

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Teoritis ........................................................................................ 31

    Gambar 3.1 Kurva Dua Sisi ............................................................................................. 39

    Gambar 4.1 Daerah penerimaan/penolakan H0 pada abnormal return perusahaan peraih penghargaan ISRA 2009 ................................................................. 59

    Gambar 4.2 Daerah penerimaan/penolakan H0 pada abnormal return perusahaan peraih penghargaan ISRA 2010 ................................................................. 60

    Gambar 4.3 Daerah penerimaan/penolakan H0 pada abnormal return perusahaan yang tidak meraih penghargaan ISRA 2009 ............................................ 62

    Gambar 4.4 Daerah penerimaan/penolakan H0 pada abnormal return perusahaan yang tidak meraih penghargaan ISRA 2010 ............................................ 64

    Gambar 4.5 Daerah penerimaan/penolakan H0 pada volume perdagangan saham perusahaan peraih penghargaan ISRA 2009 ........................................... 66

    Gambar 4.6 Daerah penerimaan/penolakan H0 pada volume perdagangan saham perusahaan peraih penghargaan ISRA 2010 ........................................... 68

    Gambar 4.7 Daerah penerimaan/penolakan H0 pada volume perdagangan saham perusahaan yang tidak meraih penghargaan ISRA 2009 ...................... 70

    Gambar 4.8 Daerah penerimaan/penolakan H0 pada volume perdagangan saham perusahaan yang tidak meraih penghargaan ISRA 2009 ...................... 71

  • x

    DAFTAR GRAFIK

    Grafik 4.1 Abnormal Return perusahaan peraih penghargaan ISRA 2009 sebelum dan sesudah tanggal pengumuman............................................................... 45

    Grafik 4.2 Abnormal Return perusahaan peraih penghargaan ISRA 2010 sebelum dan sesudah tanggal pengumuman............................................................... 45

    Grafik 4.3 Abnormal Return perusahaan yang tidak meraih penghargaan ISRA 2009 sebelum dan sesudah tanggal pengumuman ...................................... 48

    Grafik 4.4 Abnormal Return perusahaan yang tidak meraih penghargaan ISRA 2010 sebelum dan sesudah tanggal pengumuman ...................................... 49

    Grafik 4.5 Volume Perdagangan Saham perusahaan peraih penghargaan ISRA 2009 sebelum dan sesudah tanggal pengumuman ............................................... 53

    Grafik 4.6 Volume Perdagangan Saham perusahaan peraih penghargaan ISRA 2010 sebelum dan sesudah tanggal pengumuman ............................................... 53

    Grafik 4.7 Volume Perdagangan Saham perusahaan yang tidak meraih penghargaan ISRA 2009 sebelum dan sesudah tanggal pengumuman ... 57

    Grafik 4.8 Volume Perdagangan Saham perusahaan yang tidak meraih penghargaan ISRA 2010 sebelum dan sesudah tanggal pengumuman ... 57

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Pelaporan merupakan komponen penting dalam setiap kegiatan, baik sebagai

    media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring bagi

    perusahaan terbuka. Termasuk di antaranya yang akan menjadi wilayah publik,

    berupa laporan keuangan, laporan CSR (Corporate Social Responsibility / Tanggung

    Jawab Sosial Perusahaan) ataupun laporan berkelanjutan (sustainability report) yang

    menjadi penilaian awal atas kredibilitas suatu perusahaan. Pada umumnya, laporan

    keuangan merupakan referensi utama bagi para investor/calon investor dalam menilai

    kinerja perusahaan dan sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan. Namun

    dalam dekade terakhir ini, khususnya di Indonesia, pelaporan berkelanjutan

    (sustainability reporting) mulai mendapat perhatian khususnya dari kalangan investor.

    Investor tidak lagi hanya mengandalkan laporan keuangan yang terdiri dari neraca,

    laporan laba rugi, arus kas, dan catatan atas laporan keuangan sebagai alat untuk

    mengambil keputusan investasi.

    Bagi perusahaan, pelaporan berkelanjutan bisa dijadikan sebagai alat untuk

    meyakinkan pemegang saham (investor) dan calon investor. Hal ini diakibatkan mulai

    berkurangnya kepercayaan masyarakat pasca kasus Enron, Desember 2001. Owen

    (2005) mengatakan bahwa kasus Enron di Amerika telah menyebabkan perusahaan-

    perusahaan lebih memberikan perhatian yang besar terhadap pelaporan sustainabilitas

  • 2

    dan pertanggungjawaban sosial perusahaan. Hal tersebut semakin menguatkan

    pendapat Wallman (1995) dalam Budiman (2009) yang mengatakan bahwa informasi

    yang dikenal selama ini, yaitu laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan catatan

    atas laporan keuangan kemanfaatanya semakin berkurang. Isu-isu yang berkaitan

    dengan reputasi, manajemen resiko dan keunggulan kompetitif nampak menjadi

    kekuatan yang mendorong perusahaan untuk melakukan pengungkapan informasi

    sosial.

    Pengungkapan terhadap aspek social, ethical, environmental dan

    sustainability (SEES) sekarang ini menjadi suatu cara bagi perusahaan untuk

    mengkomunikasikan bentuk akuntabilitasnya kepada para stakeholder. Sustainability

    reporting sebagaimana yang direkomendasikan oleh Global Reporting Initiative

    (GRI) terfokus pada tiga aspek kinerja yaitu ekonomi (economic), lingkungan

    (environmental), dan sosial (social). Ketiga aspek ini dikenal dengan Triple Bottom

    Line. Bentuk pelaporan ini diharapkan mempunyai hubungan yang positif pada

    kinerja yaitu antara corporate social responsibility dan Corporate Financial

    Performance (CFP)

    Sejalan dengan meningkatnya kesadaran global akan isu-isu keberlanjutan,

    permintaan akan laporan keberlanjutan oleh para investor juga semakin meningkat,

    terutama para investor yang berminat untuk mendanai usaha yang berwawasan sosial

    dan ramah lingkungan.

    Implementasi pelaporan berkelanjutan di Indonesia didukung oleh sejumlah

    aturan seperti UU No 23/1997 tentang manajemen lingkungan, aturan yang

  • 3

    dikeluarkan Bursa Efek Indonesia mengenai prosedur dan persyaratan listing dan

    PSAK (Sihotang, 2008) dalam Budiman (2009). Pelaporan pelaksanaan tanggung

    jawab sosial dan lingkungan dalam laporan tahunan perseroan terbatas di Indonesia

    telah diwajibkan melalui Pasal 66 Ayat 2 Undang-Undang No.40/ 2007 tentang

    Perseroan Terbatas. Sejak beberapa tahun terakhir Bapepam-LK telah pula

    mengeluarkan aturan yang mengharuskan emiten mengungkapkan pelaksanaan

    kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) di dalam laporan tahunan perusahaan.

    Meskipun telah didukung oleh peraturan, dan undang-undang, akan tetapi

    praktek penerapan sustainability reporting di Indonesia dinilai masih rendah. Hal ini

    berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Global Reporting Initiative (2004)

    menunjukan bahwa selama tahun 2001-2003, pelaporan mengenai informasi tentang

    lingkungan dan sosial baru sebesar 1% dari seluruh negara di benua Asia dan

    Australia.

    Untuk memberikan apresiasi terhadap perusahaan yang telah

    menyelenggarakan laporan berkelanjutan (sustainability report), baik yang

    diterbitkan secara terpisah maupun terintegrasi dalam laporan tahunan (annual

    report). Pada tahun 2005 Ikatan Akuntan Indonesia dan National Center for

    Sustainability Reporting (NCSR), yang beranggotakan Indonesian Netherlands

    Association (INA), Forum fo Corporate Governance in Indonesia (FCGI), Komite

    Nasional Kebijakan Governance (KNKG) dan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI)

    mengadakan sebuah event penghargaan Indonesia Sustainability Reporting Award

    (ISRA). ISRA adalah penghargaan yang diberikan kepada perusahaan – perusahaan

  • 4

    yang telah membuat pelaporan atas kegiatan yang menyangkut aspek lingkungan dan

    sosial disamping aspek ekonomi untuk memelihara keberlanjutan (sustainability)

    perusahaan itu sendiri, dengan indikator penelitian yang meliputi kelengkapan (40%),

    kredibilitas (35%), dan komunikasi (25%). Dengan diadakannya ISRA diharapkan

    mampu untuk memotivasi perusahaan – perusahaan untuk menerapkan Sustainability

    Reporting, sebagai bentuk pelaporan pertanggung jawaban sosial perusahaan

    sehingga dapat berbentuk good corporate governance.

    ISRA merupakan sebuah informasi, informasi yang tersedia di pasar modal

    memiliki peranan yang penting untuk mempengaruhi segala macam bentuk transaksi

    perdagangan di pasar modal tersebut. Hal ini disebabkan karena para pelaku di pasar

    modal akan melakukan analisis lebih lanjut terhadap setiap pengumuman atau

    informasi yang masuk ke bursa efek tersebut. Informasi atau pengumuman-

    pengumuman yang diterbitkan oleh emiten akan mempengaruhi para (calon) investor

    dalam mengambil keputusan untuk memilih investasi portofolio yang efisien.

    Menurut Jogiyanto (2008), para pelaku pasar modal akan mengevaluasi

    setiap pengumuman yang diterbitkan oleh emiten, sehingga hal tersebut akan

    menyebabkan beberapa perubahan pada transaksi perdagangan saham, misalnya

    adanya perubahan pada volume perdagangan saham, perubahan pada harga saham,

    bid/ask spread, promosi kepemilikan dan lain-lain. Hal ini mengindikasikan bahwa

    pengumuman yang masuk ke pasar memiliki kandungan informasi, sehingga direaksi

    oleh pelaku pasar modal. Suatu pengumuman memiliki kandungan informasi jika

  • 5

    pada saat tranksaksi perdagangan terjadi, terdapat perubahan terutama perubahan

    harga saham.

    Penelitian ini melanjutkan penelitian yang dilakukan oleh Wicaksono (2008)

    yang meneliti bagaimana pengaruh pegumuman Indonesia Sustainability Reporting

    Award (ISRA) 2007 terhadap abnormal return dan volume perdagangan saham,

    obyek yang diteliti adalah 6 perusahaan peraih penghargaan ISRA 2007, dan untuk

    memperkuat hasil penelitiannya Wicaksono (2008) juga memasukkan 6 perusahaan

    yang tidak memperoleh penghargaan ISRA 2007 sebagai obyek untuk

    membandingkan abnormal return dan volume perdagangan saham perusahaan yang

    memperoleh panghargaan ISRA dan yang tidak memperoleh penghargaan ISRA.

    Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa penghargaan ISRA 2007 tidak berpengaruh

    terhadap abnormal return dan volume perdagangan saham. Hal ini ditunjukkan oleh

    tidak adanya perbedaan abnormal return dan volume perdagangan saham sebelum

    dan sesudah tanggal pengumuman penghargaan ISRA 2007.

    Penelitian serupa juga dilakukan oleh Budiman (2009) yang meneliti

    pengaruh pengumuman Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) 2005-2008

    terhadap abnormal return dan volume perdagangan saham, namun penelitian tersebut

    memberikan kesimpulan yang berbeda dengan penelitian Wicaksono (2008).

    Budiman (2009) menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan abnormal return saham

    perusahaan yang memenangkan penghargaan di seputar tanggal pengumuman ISRA.

    Sedangkan untuk volume perdagangan saham (Trading Value Activity) tidak terdapat

    perbedaan pada perusahaan yang memenangkan ISRA.

  • 6

    Penelitian ini berfokus pada pengumuman ISRA 2009-2010 dan

    menggunakan pengukuran abnormal return perusahaan dengan volume perdagangan

    saham. Sedangkan dua penelitian sebelumnya menggunakan sample perusahaan yang

    menerima ISRA 2007 dan ISRA 2005-2008. Untuk lebih menguatkan hasil penelitian

    dibandingkan penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian ini juga meneliti abnormal

    return dan volume perdagangan saham perusahaan yang tidak meraih pengharagaan

    ISRA. Sebenarnya dalam penelitian Wicaksono (2008) juga disertakan perusahaan

    yang tidak meraih penghargaan ISRA, namun penentuan sampel dilakukan secara

    acak. Sedangkan dalam penelitian ini sampel perusahaan yang tidak meraih

    penghargaan ISRA diambil dari perusahaan-perusahaan peserta ISRA namun tidak

    mendapatkan penghargaan.

    Atas dasar latar belakang tersebut, penyusunan usulan penelitian ini diberi

    judul: “PENGARUH PENGHARGAAN INDONESIA SUSTAINABILITY

    REPORTING AWARD (ISRA) TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN

    VOLUME PERDAGANGAN SAHAM (Study Empiris pada Perusahaan Peraih

    Penghargaan ISRA 2009-2010)”

  • 7

    1.2 Rumusan Masalah

    Dalam hal ini, penulis merangkum tiga permasalahan mendasar yang akan

    diteliti, yaitu:

    1) Apakah ada perbedaan abnormal return dan volume perdagangan saham

    perusahaan sebelum menerima penghargaan ISRA dan setelah menerima

    penghargan ISRA?

    2) Apakah ada pengaruh pengumuman penghargaan ISRA terhadap abnormal

    return dan volume perdagangan saham?

    Beberapa penelitian sebelumnya memberikan kesimpulan yang berbeda-

    beda tentang pengaruh penghargaan ISRA terhadap abnormal return. Penelitan

    Suwarno (2005) dalam Budiman (2009), Kartini dan Dion (2007) dalam Wicaksono

    (2008) menemukan bahwa pemberian Annual Report Award (ARA) direspon oleh

    pasar dengan adanya perbedaan abnormal return dan volume perdagangan saham di

    seputar tanggal pengumuman. Sebaliknya penelitian Saputro (2005) menemukan para

    investor tidak merespon akan adanya ISRA 2005, yang ditunjukkan dengan tidak

    adanya perbedaan abnormal return dan volume perdagangan saham di seputar tanggal

    pemberian penghargan ISRA. Harsono (2009) dalam Budiman (2009) juga

    menemukan bahwa pemberian Indonesian CSR Award 2005 tidak berdampak

    terhadap abnormal return.

    Penelitian ini menguji pengaruh pengumuman anugerah ISRA terhadap

    abnormal return dan volume perdagangan saham. Selain menggunakan perusahaan

    penerima penghargaan ISRA 2009-2010 sebagai sampel, perusahaan-perusahaan

  • 8

    yang tidak menerima penghargaan ISRA 2009-2010 juga akan diteliti sebagai

    pembanding. Dengan demikian diharapkan penelitian ini dapat memberikan

    gambaran sejauh mana penghargaan ISRA 2009-2010 ini mempengaruhi reaksi pasar.

    1.3 Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengumuman

    penghargaan Indonesia Sustainability Reporting Award mengandung informasi

    sehingga dapat mempengaruhi abnormal return dan volume perdagangan saham

    perusahaan yang memperoleh penghargaan.

    1.4 Manfaat Penelitian

    Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah:

    1) Bagi Investor/calon investor: Penghargaan ISRA dapat meningkatkan reputasi

    perusahaan dan memudahkan investor untuk mengambil keputusan karena

    dapat melihat long term plan dari perusahaan dan sebagai informasi tambahan

    untuk bahan pertimbangan dalam melakukan investasi dan membuat

    kebijakan

    2) Bagi Perusahaan: sebagai informasi bahwa mewacanakan sustainability

    reporting sebagai salah satu bentuk Corporate Social Responsibility (CSR)

    adalah sesuatu yang bisa meningkatkan reputasi perusahaan

    3) Bagi pihak lain, sebagai bahan bacaan atau literatur mengenai Sustainability Report.

  • 9

    1.5 Sistematika Pembahasan

    Dalam menyusun skripsi ini, penulis mencoba sistematika tersebut adalah

    sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Merupakan bab pembuka yang menguraikan latar belakang masalah, perumusan

    masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

    penulisan.

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Bab ini membahas teori-teori yang akan digunakan sebagai dasar pembahasan dari

    penulisan ini. Diantaranya ISRA, Abnormal Return, dan Volume Perdagangan Saham.

    BAB III METODE PENELITIAN

    Dalam bab ini dijabarkan tentang metode penelitian yang digunakan dalam

    pelaksanaan penelitian ini. Diantaranya, sampel, jenis dan metode pengumpulan data,

    variabel penelitian dan teknik analisis data.

    BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    Pada bab ini membahas perhitungan dalam penelitian, meliputi hasil analisis data

    yang telah diperoleh dengan menggunakan sampel yang ada dan alat analis yang

    diperlukan.

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan berdasarkan hasil pembahasan serta

    saran-saran bagi para peneliti selanjutnya.

  • 10

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Penelitian Sebelumnya

    Selama ini Corporate Financial Performance, masih merupakan alat ukur

    yang dominan dipakai oleh para stakeholder untuk menilai kinerja perusahaan.

    Perusahaan yang menerima penghargaan ISRA 2009-2010 adalah korporasi terbuka,

    sehingga kepemilikan saham bisa diakses publik. Saham selama ini merupakan alat

    ukur yang efektif dan efisien untuk menilai kinerja perusahaan. Oleh karena itu,

    penilaian tentang sejauh mana kinerja keuangan perusahaan, bisa dilihat dari nilai

    sahamnya, baik itu harga saham (abnormal return) maupun volume perdagangan

    saham. Pengumuman ISRA 2009-2010 merupakan salah satu informasi non keuangan

    yang mungkin memberi dampak yang baik bagi harga dan volume perdagangan

    saham sebuah perusahaan

    Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan analisis perbedaan

    harga abnormal return dan volume perdagangan saham terhadap informasi non

    keuangan yang antara lain:

    1) Basuki Rakhmad Saputro (2005)

    Hasil penelitian yang diberi judul “Analisis Perbedaan Harga dan Volume

    Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Indonesia Sustainability

    Reporting Award (ISRA) 2005 “ menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan

    antara Abnormal Return (AR) dan Trading Volume Activity (TVA) sebelum

  • 11

    maupun sesudah pengumuman. Selain itu, Saputro (2005) juga menyatakan

    dalam penelitiannya bahwa para investor selama ini masih memakai informasi

    laba sebagai alat pengambilan keputusan investasi dan tidak terlalu

    memperhatikan informasi dari laporan pertanggung jawaban sosialnya.

    2) Sri Sulistyanti (2003)

    Dalam penelitiannya yang diberi judul “Analisis Perbedaan Harga Saham

    dan Volume Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman ARA (Annual Report

    Award) 2002”. Sri Sulistyanti (2003) menguji apakah pengumuman

    penghargaan Annual Report Award (ARA) Direspon oleh investor dipasar.

    Sampel yang digunakan pada penelitian Sri Sulistyanti (2003) adalah

    perusahaan-perusahaan yang menerima ARA pada tahun 2002 yang telah

    menerapkan Corporate Governance dengan baik. Hasil dari penelitian Sri

    Sulistyanti (2003) menunjukan bahwa lima hari setelah pengumuman

    pemberian ARA secara signifikan pasar merespon publikasi tersebut. Hal ini

    merefleksikan kepercayaan masyarakat terhadap konsep corporate governance

    yang melandasi penghargaan tersebut.

    3) Lailul L .Sifa (2006)

    Lailul L .Sifa di dalam penelitiannya yang berjudul “Reaksi Pasar Publikasi

    Corporate Governance Perception Index Pada Perusahaan Yang Terdaftar

    Di Bursa Efef Jakarta” , mengenai reaksi pasar terhadap publikasi Corporate

    Governance Perception Index (CGPI). Secara garis besar penelitian ini

    menemukan bahwa pengumuman CGPI direaksi oleh pasar yang ditandai

  • 12

    dengan adanya abnormal return dan volume perdagangan saham yang

    signifikan disekitar tanggal pengumuman baik pada perusahaan yang masuk

    sepuluh besar dan non sepuluh besar CGPI. Ditemukan juga bahwa diantara

    kedua kelompok perusahaan tersebut tidak terdapat perbedaan abnormal

    return dan volume perdagangan saham pada saat pengumuman CGPI.

    4) Treisye Ariance Lamasigi (2002)

    Treisye Ariance Lamasigi di dalam penelitiannya yang berjudul “Reaksi Pasar

    Modal Terhadap Pergantian Presiden Republik Indonesia 23 Juli 2001” , Hasil

    penelitian menyebutkan pergantian presiden tanggal 23 juli merupakan peristiwa

    yang dipandang berdampak luar dan mempengaruhi reaksi pasar modal ,

    penurunan AAR yang cukup besar bahkan bernilai negatif pada hari ke (-6)

    menandakan bahwa pasar melakukan tindakan antisipasi atas kejadiankejadian

    yang mungkin muncul, Hal ini terbuki bahwa pasar merespon informasi ini.

    5) Zaenal Arifin (2003)

    Zaenal Arifin (2003) menguji pengaruh pengumuman earning pada perusahaan

    yang menerapkan corporate governance terhadap reaksi harga dan volume

    perdagangan saham. Dengan menggunakan dummy corporate governance

    sebagai variabel bebas . Hasil dari penelitian nya menemukan bahwa

    pengumuman laba yang dilakukan oleh perusahaan yang bagus corporate

    governance-nya tidak secara signifikan meningkatkan value relevan dari

    pengumuman earning namun secara signifikan menurunkan divergensi ekspektasi

    investor, terbukti dengan volume perdagangan yang signifikan lebih kecil

  • 13

    dibandingkan dengan perusahaan yang kurang bagus Good Corporate

    Governance-nya.

    2.2 Landasan Teori

    2.2.1 Event Study

    Event Study (studi peristiwa) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar

    terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu

    pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi

    (information content) dari suatu pengumuman.

    Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu

    pengumuman. Jika pengumuman informasi maka diharapkan pasar akan bereaksi

    pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar Sebaliknya suatu pengumuman

    yang tidak mengandung informasi tidak memberikan abnormal harga kepada pasar.

    Event study sebagai metode penelitian

    Samsul (2006) mengartikan metode event studies sebagai mempelajari

    pengaruh suatu peristiwa terhadap harga saham di pasar, baik pada saat

    peristiwa itu terjadi maupun beberapa saat setelah peristiwa itu terjadi.

    Bodie, Kane dan Marcus (2006) mendefinisikan event studies sebagai teknik

    riset keuangan yang memungkinkan seorang pengamat menilai dampak dari

    suatu peristiwa harga saham perusahaan.

    Dengan demikian event studies dapat diartikan sebagai studi yang

    mempelajari dampak atau pengaruh suatu peristiwa terhadap harga saham

    dipasar. Dalam metode event studies untuk mengetahui reaksi pasar dapat

  • 14

    ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham yaitu meningkat atau

    menurun setelah atau sebelum terjadinya peristiwa.

    Klasifikasi peristiwa

    Pada umumnya, peristiwa dapat diklasifikasikan kedalam dua kategori,

    diantaranya:

    1) Peristiwa keuangan, yang nilai ekonomisnya dapat ditentukan dengan

    mudah oleh investor. Contohnya, pengumuman laba dan pengumuman

    deviden. Dalam peristiwa ini investor akan bereaksi dengan cepat.

    2) Peristiwa non keuangan, yang nilai ekonomisnya sulit ditentukan oleh

    investor. Contohnya merger. Investor akan membutuhkan waktu yang

    lama untuk bereaksi.

    2.2.2 Sustainability Reporting dan Indonesia Sustainability Reporting Awards

    (ISRA)

    2.2.2.1 Sustainaility Reporting

    Berharap semata-mata pada kesehatan financial tidak akan menjamin

    perusahaan bisa tumbuh secara berkelanjutan (sustainable). Keberlanjutan

    perusahaan akan terjamin apabila perusahaan memperhatikan dimensi terkait lainnya,

    termasuk dimensi sosial lingkungan. Fakta telah menunjukan bagaimana resistensi

    masyarakat sekitar muncul ke permukaan terhadap perusahaan yang dianggap tidak

    memperhatikan faktor sosial dan lingkungan. Untuk itu sangat penting bagi

    perusahaan untuk memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya. Dalam hal ini

  • 15

    perusahaan dapat menerbitkan laporan keberlanjutan (sustainability report) sebagai

    bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya.

    Sustainability Report sering di sebut juga Triple Bottom Line Reporting

    istilah itu di populerkan pertama kali oleh John Elkington (1997) di dalam bukunya

    “Cannibals With forks, The Triple Bottom Line of Twentieth Century Business” yang

    dikutip dalam Wibisono (2007) yang memberi pandangan perusahaan yang ingin

    berkelanjutan haruslah memperhatikan “3P”. Selain mengejar keuntungan (profit),

    perusahaan juga mesti memperhatikan dan terlibat pada pemenuhan kesejahteraan

    masyarakat (people) dan turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan

    (planet). Atau secara definisi merupakan alat pelaporan ekternal yang dirancang bagi

    para pemegang saham dan para pemakai laporan keuangan lainnya. Triple bottom line

    ini melaporkan informasi periodik (kwartalan atau tahunan) tentang kinerja

    perusahaan mengenai dimensi lingkungan dan sosial, disamping informasi yang

    umum tentang kinerja ekonomi perusahaan.

    Menurut Muthia (2007) dalam Wicaksono (2008) di dalam artikelnya yang

    berjudul ”Laporan keberlanjutan untuk UKM” bahwa laporan keberlanjutan

    (sustainability report) adalah bentuk laporan usaha tahunan yang di dalamnya tidak

    hanya memaparkan aspek ekonomi namun juga aspek lingkungan dan sosial dari

    suatu perusahaan.

    Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keberlanjutan

    (sustainability report) adalah laporan yang memuat tiga aspek pokok yaitu: kinerja

    lingkungan, kinerja sosial, dan kinerja ekonomi.

  • 16

    Komponen- Komponen di Dalam Sustainability report

    Pelaporan di dalam suatainability report atau di kenal dengan triple bottom

    line di bagi menjadi tiga komponen (Wibisono, 2007) yaitu:

    1) Kinerja ekonomi (economic performance) = profit

    Melaporkan pengukuran-pengukuran tradisional mengenai kinerja

    keuangan, dan mungkin tambahan statistik yang berhubungan dengan

    kinerja ekonomi seperti pangsa pasar produk atau informasi tentang

    pengembangan produk baru.

    2) Kinerja sosial (social performance) = people

    Melaporkan pengukuran-pengukuran kinerja yang berhubungan

    dengan kesejahteraan karyawan, seperti tingkat kecelakaan karyawan,

    program-program kepelatihan, dan statistik mengenai penerimaan

    karyawan. Kategori ini juga melaporkan pengukuran kinerja sosial

    lainnya seperti kontribusi amal, dan aktivitas-aktivitas perusahaan

    dalam membentuk kebijakan publik lokal, nasional, dan internasional.

    3) Kinerja lingkungan (environmental performance) = planet

    Melaporkan dampak dari produk, jasa dan proses perusahaan terhadap

    lingkungan, komponen dari triple bottom line ini dapat melaporkan

    pelepasan polutan ke udara dan air publik ,utilisasi sumber daya alam

    yang dapat di perbaharui (Renewable) dan tidak dapat diperbaharui

    (Nonrenewable), dan pengelolaan sumber daya alam oleh perusahaan.

  • 17

    Prinsip-Prinsip Sustainability Reporting

    Prinsip-prinsip sustainability reporting menurut Sihotang (2007) didalam

    artikelnya ”Sustainability Reporting” lebih luas dibandingkan dengan

    financial reporting, prinsip transparasi menjadi landasan dari prinsip yang

    lain, prinsip ini akan menentukan pengembalian keputusan dalam pelaporan

    yakni:

    1) Informasi apa yang akan dilaporkan (terkait dengan prinsip completeness,

    relevance, sustainability context)

    2) Kualitas atau keterandalan informasi yang dilaporkan (terkait dengan

    accuracy, neutrality, dan comparability)

    3) Aksesbilitas informasi yang dilaporkan (terkait dengan clarity, time lines)

    prinsip yang terakhir adalah auditability yang mensyaratkan bahwa agar

    sustainability report kiga harus diuji kebenaran dan keandalan nya

    melalui proses auditing seperti pada financial reporting.

    2.2.2.2 Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA)

    Di Indonesia, upaya pelaksanaan tata kelola suatu bisnis yang lebih

    memperhatikan kebutuhan dari para stakeholder, dimana pertanggungjawaban

    perusahaan yang difokuskan pada isu-isu sosial (Social), etika (Ethical), dan

    lingkungan (Environment) atau SEE Issues, mulai ada. Hal ini terbukti dari

    diadakannya sebuah event sejak tahun 2005 oleh Ikatan Akuntan Indonesia

    Kompartemen Akuntan Manajemen (IAI-KAM) yakni Indonesia Sustainability

    Reporting Award (ISRA). Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) adalah

  • 18

    penghargaan yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang telah membuat

    pelaporan atas kegiatan yang menyangkut aspek lingkungan dan sosial disamping

    aspek ekonomi untuk memelihara keberlanjutan (sustainability) perusahaan itu

    sendiri. ISRA merupakan penghargaan terhadap perusahaan-perusahaan yang telah

    menyelenggarakan laporan berkelanjutan (sustainability report), baik yang

    diterbitkan secara terpisah maupun terintegrasi dalam laporan tahunan (annual

    report). Dengan indikator penilaiannya meliputi Kelengkapan (40%), Kredibilitas

    (35%) dan Komunikasi (25%) dari laporan perusahaan. Sustainability Reporting

    sendiri adalah laporan yang memuat kinerja ekonomi, lingkungan dan tanggung

    jawab sosial korporat.

    Tujuan diselenggarakannya ISRA adalah sebagai berikut:

    1) Memberikan pengakuan terhadap organisasi-organisasi yang melaporkan dan

    mempublikasikan informasi mengenai lingkungan, sosial, dan informasi

    keberlanjutan terintegrasi

    2) Mendukung pelaporan dibidang lingkungan, sosial dan keberlanjutan

    3) Meningkatkan akuntabilitas perusahaan dengan menekankan tanggungjawab

    terhadap pemangku kepentingan utama (key stakeholders)

    4) Meningkatkan kesadaran perusahaan terhadap transparansi dan pengungkapan

  • 19

    2.2.2.3 Indonesia Sustainability Reporting Awards 2009 (ISRA 2009)

    Penghargaan tahunan ini terselenggara atas kerjasama National Center for

    Sustainability Reporting (NCSR). Indonesian-Netherlands Association dan Institut

    Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI–d/h IAI-KAM). Untuk tahun ini, ISRA 2009

    berlangsung sejak tanggal 1 September 2009– saat pendaftaran peserta mulai dibuka–

    dan berakhir pada tanggal 22 Desember 2009–saat penyerahan award pada acara gala

    dinner di Jakarta. ISRA 2009 akan melakukan penilaian terhadap pelaporan

    keberlanjutan (sustainability reporting) termasuk pelaporan kegiatan tanggung jawab

    sosial dan lingkungan dalam laporan tahunan 2008.

    Tahun 2009 ini merupakan tahun kelima penyelenggaraan ISRA. Sejak

    Tahun 2005, telah terjadi beberapa perubahan dalam kriteria penilaian dan kategori

    pemenang. Kriteria penilaian untuk laporan keberlanjutan yang digunakan dalam

    ISRA 2008 mengacu kepada Global Reporting Initiative (GRI) Sustainability

    Reporting Guidelines versi 3.0. Sementara itu, kategori pemenang ISRA dibagi

    menjadi:

    1. Best Sustainability Report 2008 Kelompok A (Meliputi perusahaan-perusahaan

    dalam industri: Pertanian, pertambangan, serta Industri dasar dan kimia) .

    2. Best Sustainability Report 2008 Kelompok B (Meliputi perusahaan-perusahaan

    dalam industri: Properti dan real estat, Aneka industri, serta Industri barang

    konsumsi)

  • 20

    3. Best Sustainability Report 2008 Kelompok C (Meliputi perusahaan-perusahaan

    dalam industri: Jasa Keuangan. Infra struktur, utilitas dan transportasi, serta

    Perdagangan, jasa dan investasi)

    4. Best Sustainability Report 2008 Kelompok D (Meliputi institusi atau lembaga

    dalam bentuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Yayasan, Institusi

    Pemerintah termasuk Pemerintah Daerah, Asosiasi Profesi, Perguruan Tinggi,

    dan organisasi non profit oriented lainnya, serta Usaha Kecil Menengah (UKM)

    dan Koperasi)

    5. Best CSR Reporting in Annual Report 2008

    6. Best Sustainability Report on Website 2009

    Adapun perusahaan yang berpartisipasi dalam ISRA 2009 ini adalah:

    PT. Kaltim Prima Coal

    PT. Timah Persero, Tbk

    PT. Aneka Tambang Persero, Tbk

    PT. Holcim Indonesia, Tbk

    PT. Freeport Indonesia

    PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk (Persero)

    PT. Medco Energy International, Tbk

    PT. Saptaindra Sejati

    PT. Unilever Indonesia, Tbk

    PT. Astra Internasional, Tbk

    PT. Sari Husada

  • 21

    PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Persero)

    PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)

    PT. Indosat, Tbk

    PT. Jasa Marga, Tbk (Persero)

    PT. International Nickel Indonesia, Tbk

    PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk

    PT. United Tracktors, Tbk

    PT. Fajar Surya Wisea, Tbk

    PT. Bakrieland Development, Tbk

    PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk

    Yayasan Danamon Peduli

    Kemudian dari hasil penilaian laporan dewan juri dan steering committee

    ISRA 2009 memilih pemenang untuk semua kategori sebagai berikut:

    1. Best Sustainability Report 2008 Kelompok A (Pertanian, pertambangan, serta

    Industri dasar dan kimia)

    a) Winner : PT. Kaltim Prima Coal.

    b) Runner Up One : PT. Timah, Tbk. (Persero)

    c) Runner Up Two : PT. Aneka Tmbang, Tbk. (Persero)

    2. Best Sustainability Report 2008 Kelompok B (Properti dan real estat, Aneka

    industri, serta Industri barang konsumsi)

    a) Winner : PT. Unilever Indonesia, Tbk.

  • 22

    b) Runner Up One : PT. Astra Internasional, Tbk

    3. Best Sustainability Report 2008 Kelompok C (Jasa Keuangan. Infra struktur,

    utilitas dan transportasi, serta Perdagangan, jasa dan investasi)

    a) Winner : PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (persero)

    b) Runner Up One : PT. Perusahaan Listrik Negara

    c) Runner Up Two : PT. Indosat, Tbk

    4. Best Sustainability Report 2008 Kelompok D (Lembaga Swadaya Masyarakat,

    Yayasan, Institusi Pemerintah termasuk Pemerintah Daerah, Asosiasi Profesi,

    Perguruan Tinggi, dan organisasi non profit oriented lainnya, serta Usaha Kecil

    Menengah dan Koperasi).

    Special Mention : Yayasan Danamon Peduli

    5. Best CSR Reporting in Annual Report 2008

    a) Winner : PT. International Nickel, Tbk.

    b) Runner Up One : PT. Indocement Tunggal Perkasa, Tbk.

    c) Runner Up Two : PT. United Tracktor, Tbk.

    6. Best Sustainability Report on Website 2009

    d) Winner : PT. Aneka Tambang, Tbk. (Persero)

    e) Runner Up One : PT. Indosat, Tbk.

    f) Runner Up Two : PT. Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk.

    2.2.2.4 Indonesia Sustainability Reporting Awards 2010 (ISRA 2010)

    ISRA 2010 yang diadakan pada tanggal 15 Desember 2010 di Ritz Carlton

    Hotel, Jakarta, merupakan ajang ISRA yang ke enam. Untuk tahun ini, ISRA 2010

  • 23

    berlangsung sejak tanggal 1 September 2010 saat pendaftaran peserta mulai dibuka

    dan berakhir pada tanggal 15 Desember 2010 saat penyerahan award.

    Penilaian dilakukan oleh dewan juri yang terdiri dari berbagai unsur

    meliputi: Institut Akuntan Manajemen Indonesia, Kementrian Negara Lingkungan

    Hidup, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Departemen

    Keuangan RI, Bursa Efek Indonesia, Perguruan Tinggi, National Committee on

    Governance, Press Media, dan Lembaga Swadaya Masyarakat.

    Kriteria penilaian yang digunakan dalam ISRA 2010 mengacu kepada

    Global Reporting Intiative (GRI) Sustainability Reporting Guidelines versi 3.0.

    Sementara itu, kategori pemenang ISRA dibagi menjadi:

    1) Best Sustainability Report 2009 Kelompok A (Meliputi perusahaan-perusahaan

    dalam industri : Pertanian, pertambangan, serta Industri dasar dan kimia).

    2) Best Sustainability Report 2009 Kelompok B ( Meliputi perusahaan-perusahaan

    dalam industri ; Properti an real estae, aneka industri, serta Industri barang

    konsumsi).

    3) Best Sustainability Report 2009 Kelompok C (Meliputi perusahaan-perusahaan

    dalam industri Jasa Keuangan, Infra struktur, utilitas dan transportasi, serta

    Perdagangan, jasa dan investasi, telekomunikasi).

    4) Best CSR Reporting in Annual Report 2009.

    5) Best Sustainability Report on Website 2009.

    Adapun perusahaan yang berpartisipasi dalam ISRA 2010 ini adalah:

    PT. Adaro Indonesia

  • 24

    PT. Aneka Tambang, Tbk

    PT. Astra Agro Lestari, Tbk

    PT. Holcim Indonesia, Tbk

    PT. Kaltim Prima Coal

    PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk

    PT. Timah, Tbk

    PT. Perusahaan Gas Negara, Tbk

    PT. Petrosea, Tbk

    PT. Astra Internasional, Tbk

    PT. Express Trassindo Utama

    PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

    PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)

    PT. Indosat, Tbk

    PT. Jasa Marga (Persero), Tbk

    PT. International Nickel Indonesia, Tbk

    PT. Bank Negara Indonesia, Tbk

    PT. United Tracktors, Tbk

    PT. Bank Mandiri, Tbk

    Star Energy Geothermal (Windu Wayang), Ltd

    PT. Telekomunikasi Seluler

    PT. Bakrie Sumatra Plantation

    PT. Semen Gresik, Tbk

  • 25

    Kemudian berdasarkan hasil penjurian, perusahaan-perusahaan yang berhak

    mendapat penghargaan antara lain:

    1) Best Sustainability Report 2009 - Group A (Agriculture, Plantation, Mining and

    Basic Industry and Chemicals Companies);

    a) Winner : PT. Aneka Tambang, Tbk.

    b) Runner Up One : PT. Kaltim Prima Coal.

    c) Runner Up Two : PT. Timah, Tbk.

    2) Best Sustainability Report 2009 - Group B (Various industry, Consumer Goods,

    Property and Real Estate Companies;

    a) Commendation for most consistent and committed in Sustainability

    Reporting : PT. Astra Internasional, Tbk.

    3) Best Sustainability Report 2009 - Group C (Financial services, infrastructure,

    utilities, transportation, telecommunication, trading and investment);

    a) Winner : PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

    b) Runner Up One : Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd.

    c) Runner Up Two : PT. Petrosea, Tbk.

    4) Best CSR Reporting in Annual Report 2009;

    a) Winner : PT. United Tractors, Tbk.

    b) Runner Up : PT. Bank Mandiri, Tbk.

    5) Winner-Best Sustainability Reporting on Website 2010;

    a) Winner : PT. Timah, Tbk.

    b) Runner Up One : PT. Aneka Tambang, Tbk.

  • 26

    c) Runner Up Two : PT. Tambang Batu Bara Bukit Asam, Tbk.

    2.2.3 Abnormal Return (AR)

    Abnormal return merupakan selisih antara return yang sesungguhnya

    dibandingkan dengan return ekspektasi (Hartono,1998) dalam Budiman (2009).

    Sedangkan menurut Bodie, Kane dan Marcus (2006) abnormal return yaitu imbal

    hasil atas apa yang akan diprediksi dari pergerakan pasar saja. Lebih lanjut Jogiyanto

    (2008) menjelaskan bahwa abnormal return atau ekcess return merupakan kelebihan

    dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal

    nerupakan return ekspektasi (return yang diharapkan oleh investor). Dengan demikian

    abnormal return (return tidak normal) adalah selisih antara retrun sesungguhnya yang

    terjadi dengan return ekspektasii. Dalam bahasa matematis digambarkan dengan:

    ARi.t= Ri.t –E[Ri.t]

    Keterangan:

    ARi.t = Return tidak normal (abnormal return) sekuritas ke-i pada periode

    peristiwa ke-t

    Ri.t = Return sesungguhnya yang terjadi pada sekuritas ke-i pada periode

    ke-t

    E[Ri.t] = Return ekspektasi sekuritas ke-i

    2.2.3.1 Return Sesungguhnya

    Return sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t yang

    merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya. Return saham

  • 27

    (Ri,t) sesungguhnya diperoleh dari harga saham harian sekuritas i pada periode t (Pi,t)

    dikurangi harga saham harian sekuritas i pada periode t-1 (Pi,t-1), dibagi harga saham

    harian sekuritas i pada periode t-1 (Pi,t-1), lebih jelasnya dapat diformulasikan,

    sebagai berikut (Jogiyanto, 2008):

    Rit = Pit – Pit-1

    Pit-1

    Keterangan:

    Pi.t = Harga saham sekuritas ke- i pada periode peristiwa ke- t

    Pi.t-1 = Harga saham sekuritas ke- i pada periode peristiwa ke t-1

    2.2.3.2 Expected Return

    Expected Return merupakan return yang digunakan untuk pengambilam

    keputusan investasi. Expected Return penting jika dibandingkan dengan return

    historis karena Expected Return merupakan return yang diharapkan dari investasi

    yang akan dilakukan (Jogiyanto, 2008). Dengan kata lain, Expected Return adalah

    return yang diharapkan investor yang akan diperoleh di masa yang akan datang

    dimana sifatnya belum terjadi.

    Menurut Brown dan Warner (1985) dalam Jogiyanto (2008) terdapat tiga

    model dalam mengestimasi Expected Return, yaitu sebagai berikut:

    1. Mean-adjusted Model

    Model disesuaikan rata-rata (Mean-adjusted Model) menganggap bahwa

    return ekspektasi yang bernilai konstan sama dengan rata-rata return realisasi

    sebelumnya selama periode estimasi (estimation period):

  • 28

    Keterangan:

    E[Ri,t] = Expected Return sekuritas ke- i pada periode peristiwa ke- t

    Ri,j = Return Realisasi sekuritas ke- i pada periode estimasi ke- j

    T = lamanya periode estimasi, yaitu dari t1 sampai dengan t2

    2. Market Model

    Perhitungan Expected Return dengan model pasar (Market Model) dilakukan

    dengan dua tahap, yaitu pertama membentuk model ekspektasi dengan

    menggunakan data realisasi selama periode estimasi, dan kedua

    menggunakan model ekspektasi tersebut untuk mengestimasi Expected

    Return di periode jendela. Model ekspektasi dapat dibentuk dengan

    menggunakan teknik regresi OLS (Ordinary Least Square) dengan

    persamaan:

    Ri,j = αi + βi.RMj + ei,j

    Keterangan:

    Ri,j = return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j

    αi = intercept untuk sekuritas ke-i

    βi = koefisien slope yang merupakan Beta dari sekuritas ke-i

    RMj = return indeks pasar pada periode estimasi ke-j

    ei,j = kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j

  • 29

    3. Market-adjusted Model

    Model disesuaikan pasar (Market-adjusted Model) menganggap bahwa

    penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah

    return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini,

    maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk model

    estimasi karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return

    indeks pasar.

    E[Ri,t] = Rm,t

    Dimana

    Rm,t = IHSGt - IHSGt-1 IHSGt-1

    Keterangan:

    Rm.t = Actual return pasar yang terjadi pada periode peristiwa ke- t.

    IHSGt = Indeks harga saham gabungan yang terjadi pada periode

    peristiwa ke-t.

    IHSGt-1 = Indeks harga saham gabungan yang terjadi pada periode

    peristiwa ke- t

    Dalam penelitian ini, Expected Return dihitung dengan menggunakan

    Market-adjusted Model karena model ini mengestimasi return sekuritas sebesar return

    indeks pasarnya sehingga tidak perlu menggunakan periode estimasi. Hal ini

    dilakukan untuk meyakinkan peneliti bahwa reaksi yang terjadi adalah akibat dari

  • 30

    peristiwa yang diamati dan bukan karena peristiwa lain yang bias mempengaruhi

    peristiwa yang akan diamati tersebut.

    2.2.4 Volume Perdagangan Saham

    Aktivitas perdagangan saham (Trading Volume Activity/TVA) dapat

    digunakan sebagai salah satu indikator untuk melihat reaksi investor atas volume

    perdagangan saham dan dapat digunakan untuk melihat apakah pengumumuman

    ISRA 2007 sebagai sinyal positif atau negatif untuk membuat keputusan yang normal.

    Trading Volume Activity merupakan perbandingan antara jumlah saham yang

    diperdagangkan dengan jumlah saham yang beredar pada periode waktu tertentu.

    Trading Volume Activity dapat dirumuskan sebagai berikut:

    TVA = Σ saham perusahaan j yang diberdagangkan pada waktu t

    Σ saham perusahaan j yang beredar pada waktu t

    Setelah TVA dari masing- masing saham diketahui kemudian dihitung rata-rata TVA

    selama periode pengamatan dengan rumus:

    XTVAt = Σ TVAi n

    Keterangan:

    XTVAt = Rata-rata TVA pada waktu ke-t

    ΣTVAi = Jumlah TVA pada waktu ke-t

    n = Jumlah sampel

  • 31

    2.3. Kerangka Teoritis

    Untuk mempermudah menyelesaikan permasalahan dapat dijelaskan secara

    singkat dengan gambar di bawah ini :

    2.4. Hipotesis

    Atas perumusan masalah yang diuraikan sebelumnya, maka hipotesis dalam

    penelitian ini adalah:

    1. Pengumuman ISRA berpengaruh terhadap abnormal return dan volume

    perdagangan saham yang dapat dilihat dari adanya perbedaan abnormal return

    dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah tanggal pengumuman

    2. Pengumuman ISRA tidak berpengaruh terhadap abnormal return dan volume

    perdagangan saham yang dapat dilihat dari tidak adanya perbedaan abnormal

    return dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah tanggal

    pengumuman

    Gambar 2.1 Kerangka Teoritis

  • 32

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

    Agar konsep yang digunakan dapat diukur secara empiris, dan untuk

    menghindari penafsiran yang berbeda, maka konsep tersebut harus diberi definisi.

    Pada penelitian ini digunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel bebas, dan

    dua variabel terikat.

    Berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian ini, defenisi operasional

    yang digunakan yaitu:

    1) Pengumuman ISRA 2009-2010 adalah informasi non keuangan yang diumumkan

    oleh IAI-KAM kepada perusahaan yang menerbitkan sustainability report dengan

    baik dan melaporkannya kepada pemegang saham.

    2) Abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan

    return ekspektasi. Formulasinya adalah, sebagai berikut (Jogiyanto, 2008):

    ARi,t = Ri,t – E [Ri,t]

    Keterangan:

    ARi,t = Abnormal return sekuritas ke-i periode peristiwa ke-t.

    Ri,t = Return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada

    periode peristiwa ke-t.

    E [Ri,t] = Return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t.

  • 33

    a. Return yang sesungguhnya (actual return) adalah return yang terjadi pada

    waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga

    sebelumnya (t-1).

    Ri,t = Pi,t – Pi, t-1

    Pi,t-1

    Keterangan:

    Ri,t = Return saham harian sekuritas i pada periode t

    Pi,t = Harga saham harian sekuritas i pada periode t

    Pi,t-1 = Harga saham harian sekuritas i pada periode t-1

    b. Return ekspektasi (Expected Return) merupakan return yang diharapkan

    investor yang akan diperoleh di masa yang akan datang dimana sifatnya

    belum terjadi. Dalam penelitian ini menggunakan Model disesuaikan pasar

    (market-adjusted model) yang menganggap bahwa penduga yang terbaik

    untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada

    saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu

    menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi karena

    return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar.

    E [Ri,t] = Rmt

    Keterangan:

    E[Ri,t] = expected return

    Rmt = Return pasar pada periode t

  • 34

    3) Trading Volume Activity (TVA) merupakan instrumen yang dapat digunakan

    untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter

    perubahan volume perdagangan saham menurut Sri Fatmawati dan Marwan Asri,

    1999 (dalam Munawarah 2009). Hasil perhitungan TVA mencerminkan

    perbandingan antara jumlah saham yang diperdagangkan dengan jumlah saham

    yang beredar. Jadi, TVA diukur dengan formulasi sebagai berikut:

    TVA = Σ saham perusahaan j yang diberdagangkan pada waktu t

    Σ saham perusahaan j yang beredar pada waktu t

    3.2 Teknik Penentuan Sampel dan Pengumpulan Data

    3.2.1 Teknik Penentuan Sampel

    1) Populasi

    Populasi yang digunakan adalah perusahaan yang menerbitkan sustainability

    report dalam laporan keuangan tahunan.

    2) Sampel

    Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan go public

    yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memenangkan penghargaan

    ISRA 2009-2010 dan perusahaan pembanding yang juga berpartisipasi dalam

    ISRA 2009-2010 namun tidak mendapatkan penghargaan. Berdasarkan

    kriteria yang ditetapkan, penulis menetapkan sampel yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah sebagai berikut:

  • 35

    Tabel 3.1

    Daftar perusahaan go publik yang berpartisipasi dalam ISRA 2009

    ISRA 2009 Peraih Penghargaan Tidak Meraih Penghargaan

    PT. Timah Persero, Tbk PT. Holcim Indonesia, Tbk

    PT. Aneka Tambang Persero, Tbk PT. Medco Energy International, Tbk

    PT. Tambang Batubara Bukit Asam,

    Tbk (Persero) PT. Jasa Marga, Tbk (Persero)

    PT. Unilever Indonesia, Tbk PT. Fajar Surya Wisea, Tbk

    PT. Astra Internasional, Tbk PT. Bakrieland Development, Tbk

    PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

    (Persero) PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk

    PT. Indosat, Tbk

    PT. International Nickel Indonesia,

    Tbk

    PT. Indocement Tunggal Prakasa,

    Tbk

    PT. United Tracktors, Tbk

    Sumber: 5th Indonesia Sustainability Reporting Award 2009, National Center for

    Sustainability Reporting

    Tabel 3.2

    Daftar perusahaan go public yang berpartisipasi dalam ISRA 2010

    ISRA 2010 Peraih Penghargaan Tidak Meraih Penghargaan

    PT. Aneka Tambang, Tbk PT. Adaro Indonesia

    PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk PT. Astra Agro Lestari, Tbk

    PT. Timah, Tbk PT. Holcim Indonesia, Tbk

    PT. Petrosea, Tbk PT. Perusahaan Listrik Negara

    (Persero)

    PT. Astra Internasional, Tbk PT. Indosat, Tbk

    PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk PT. Jasa Marga (Persero), Tbk

    PT. United Tracktors, Tbk PT. International Nickel

    Indonesia, Tbk

    PT. Bank Mandiri, Tbk PT. Bank Negara Indonesia, Tbk

    PT. Bakrie Sumatra Plantation

    PT. Semen Gresik, Tbk

    Sumber: 6th Indonesia Sustainability Reporting Award 2010, National Center for

    Sustainability Reporting

  • 36

    3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

    1) Jenis Data

    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu sumber

    data yang diperoleh secara tidak langsung (melalui media perantara)

    2) Sumber Data

    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa harga

    penutupan dan volume penjualan harian perusahaan yang menerima ISRA

    2010 pada tanggal pengumuman penghargaan tersebut. Data penelitian

    diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (Pusat Informasi Pasar Modal)

    3) Teknik Pengumpulan Data

    a) Penelitian Kepustakaan (library research)

    Penelitian dengan cara mempelajari literatur seperti buku-buku jurnal,

    koran, dan berbagai macam sumber tertulis lainnya yang berkaitan dengan

    topik yang diteilti.

    b) Penelitian Lapangan (field research)

    Untuk memperoleh data, penulis mengadakan penelitian ke Pusat Informasi

    Pasar Modal guna mencari data dan informasi harga volume penjualan

    saham perusahaan yang memenangkan ISRA 2010.

    c) Dokumentasi

    Dengumpulan data dengan cara membuat salinan atau menggandakan data

    yang ada.

  • 37

    3.3 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

    3.3.1 Teknik Analisis Event Study

    Analisis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis event study untuk

    mengolah dan membahas data yang diperoleh. Metodologi untuk Event Study

    umumnya mengikuti prosedur sebagai berikut (Elton dan Gruber, 1995) dalam

    Munawarah (2009):

    1. Mengumpulkan sampel perusahaan yang mempunyai suatu peristiwa yang ingin

    diteiliti.

    2. Menentukan dengan tepat hari atau tanggal pengumuman dan menentukan

    sebagai hari 0

    3. Menentukan periode penelitian atau event window

    4. Untuk setiap sampel perusahaan dilihat return dan ativitas volume perdagangan

    pada masing-masing satuan periode (hari, minggu atau bulan).

    5. Menghitung abnormal return dari return yang sudah didapatkan untuk setiap

    perusahaan.

    6. Menghitung Trading Volume Activity untuk setiap perusahaan.

    Model yang digunakan untuk mengestimasi Expected Return adalah dengan

    menggunakan model disesuaikan pasar (market-adjusted model) yang

    menganggap bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu

    sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan

    model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk

  • 38

    model estimasi karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan

    return indeks pasar.

    E [Ri,t] = Rmt

    Keterangan:

    E(Rit) = expected return

    Rmt = return pasar pada periode t

    3.3.2 Uji Hipotesis

    Karena sampel yang diambil sedikit (kurang dari 30) maka cara pengujian

    hipotesis tersebut adalah dengan menggunakan uji-t berpasangan (paired sample t-

    test) dengan tingkat keyakinan yang digunakan pada penelitian ini adalah (1-α)

    sebesar 95% dan derajat kebebasan (n-1) dengan tingkat signifikansi 5% (0,05). Data

    yang digunakan diolah dengan program SPSS dan Microsoft Excel.

    Pengkajian statistik dengan menggunakan uji-t mempunyai tujuan untuk

    melihat signifikansi abnormal return dan volume perdagangan saham dari sebuah

    pengumuman informasi yang ada didalam periode peristiwa. Signifikansi tersebut

    untuk menentukan apakah abnormal return dan volume perdagangan saham secara

    statistik menolak atau menerima H0.

    Adapun prosedur pengujiannya sebagai berikut:

    1) H0 : μi1 = μi2 (tidak terdapat perbedaan abnormal return dan volume

    perdagangan saham sebelum dan sesudah ISRA 2010)

  • 39

    H1 : μi1 ≠ μi2 (terdapat perbedaan abnormal return dan volume perdagangan

    saham sebelum dan sesudah ISRA 2010)

    2) Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan (α) sebesar 5% dengan

    derajat bebas (n-1), dimana n adalah jumlah data yang diamati.

    3) Hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel adalah dengan uji dua sisi,

    yaitu:

    a) Hipotesis diterima apabila nilai thitung > ttabel atau thitung < -ttabel, artinya H0

    ditolak dan H1 diterima karena terdapat perbedaan harga saham dan

    volume penjualan saham sebelum dan sesudah ISRA 2009 dan ISRA

    2010.

    b) Hipotesis ditolak apabila nilai thitung < ttabel atau thitung > -ttabel, artinya H0

    diterima dan H1 ditolak karena tidak terdapat perbedaan harga saham dan

    volume penjualan saham sebelum dan sesudah ISRA 2009 dan ISRA

    2010.

    4) Sedangkan untuk nilai probabilitas yang dibandingkan dengan nilai α (5%),

    yaitu :

    Gambar 3.1 Kurva dua sisi

    Penolakan Ho Penolakan Ho Penerimaan Ho

    t tabel t tabel

  • 40

    a) Hipotesis diterima apabila nilai probabilitas < α (5%) atau nilai

    probabilitas/2 < α /2 (2,5%) untuk uji dua sisi.

    b) Hipotesis ditolak apabila nilai probabilitas > α (5%) atau nilai

    probabilitas/2 > α /2 (2,5%) untuk uji dua sisi.

  • 41

    BAB IV

    ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    4.1 Deskripsi Objek Penelitian

    Objek penelitian yang digunakan dalam peelitian ini adalah perusahaan-

    perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mendapatkan

    penghargan Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) 2009-2010. Selain itu,

    sebagai pembanding disertakan pula perusahaan yang juga ikut berpartisipasi dalam

    ISRA 2009-2010 namun tidak mendapatkan penghargaan.

    Adapun daftar perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    Tabel 4.1

    Sampel – daftar perusahaan go public yang berpartisipasi dalam ISRA 2009

    ISRA 2009

    Peraih Penghargaan Kode

    Saham

    Tidak Meraih Penghargaan Kode

    Saham

    PT. Timah Persero, Tbk TINS PT. Holcim Indonesia, Tbk SMCB

    PT. Aneka Tambang

    Persero, Tbk ANTM

    PT. Medco Energy

    International, Tbk MEDC

    PT. Tambang Batubara

    Bukit Asam, Tbk (Persero) PTBA PT. Jasa Marga, Tbk (Persero) JSMR

    PT. Unilever Indonesia, Tbk UNVR PT. Fajar Surya Wisea, Tbk FASW

    PT. Astra Internasional, Tbk AAII PT. Bakrieland Development,

    Tbk ELTY

    PT. Telekomunikasi

    Indonesia, Tbk (Persero) TLKM

    PT. Pembangunan Jaya Ancol,

    Tbk PJAA

    PT. Indosat, Tbk ISAT

    PT. International Nickel

    Indonesia, Tbk INCO

    PT. Indocement Tunggal

    Prakasa, Tbk INTP

    PT. United Tracktors, Tbk UNTR

  • 42

    Tabel 4.2

    Sampel – daftar perusahaan go public yang berpartisipasi dalam ISRA 2010

    ISRA 2010

    Peraih Penghargaan Kode

    Saham

    Tidak Meraih Penghargaan Kode

    Saham

    PT. Aneka Tambang, Tbk ANTM PT. Adaro Indonesia ADRO

    PT. Tambang Batubara

    Bukit Asam, Tbk PTBA PT. Astra Agro Lestari, Tbk AALI

    PT. Timah, Tbk TINS PT. Holcim Indonesia, Tbk SMCB

    PT. Petrosea, Tbk PTRO PT. Perusahaan Gas Negara,

    Tbk PGAS

    PT. Astra Internasional,

    Tbk AAII PT. Indosat, Tbk ISAT

    PT. Telekomunikasi

    Indonesia, Tbk TLKM PT. Jasa Marga (Persero), Tbk JSMR

    PT. United Tracktors, Tbk UNTR PT. International Nickel

    Indonesia, Tbk INCO

    PT. Bank Mandiri, Tbk BMRI PT. Bank Negara Indonesia,

    Tbk BBNI

    PT. Bakrie Sumatra Plantation UNSP

    PT. Semen Gresik, Tbk SMGR

    Penelitian ini akan menguji perbendaan abnormal return dan volume

    perdagangan saham sebelum dan sesudah pengumuman ISRA 2009-2010.

    4.2 Analisis Data

    Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah rata-rata abnormal return

    dan rata-rata trading volume activity pada saham perusahaan peraih penghargaan

    ISRA 2009-2010 sebelum dan setelah tanggal pengumuman penghargaan ISRA.

    Selain itu, perusahaan yang juga berpartisipasi dalam penyelenggaraan ISRA 2009-

    2010 namun tidak mendapat penghargaan juga ikut diteliti sebagai pembanding. Agar

    pengaruh penghargaan ISRA dapat dibandingkan antara perusahaan peraih

    penghargaan dan yang tidak meraih penghargaan.

  • 43

    4.2.1 Data Abonrmal Return

    Berikut ini adalah data abnormal return perusahaan yang meraih

    penghargaan ISRA 2009-2010 maupun yang tidak meraih penghargaan ISRA 2009-

    2010, beserta penjelasan mengenai posisi abnormal return sebelum dan setelah

    pengumuman penghargaan ISRA 2009-2010:

    Tabel 4.3

    (periode: 1 hari sebelum (t-1) dan 1 hari setelah (t+1)

    NO NAMA PERUSAHAAN

    ABNORMAL

    RETURN

    SEBELUM

    ISRA 2009

    ABNORMAL

    RETURN

    SETELAH

    ISRA 2009

    STATUS

    1 PT. Aneka Tambang .Tbk -0.02631 0.03613 NAIK

    2 PT. Astra International. Tbk -0.00027 0.03319 NAIK

    3 PT. Tambang Batu Bara Bukit

    Asam. Tbk 0.02249 0.03908 NAIK

    4 PT. International Nickel

    Indonesia. Tbk -0.01849 0.04353 NAIK

    5 PT. Indocement Tunggal

    Prakasa. Tbk -0.04164 0.06713 NAIK

    6 PT. Telekomunikasi Indonesia -0.02825 0.02582 NAIK

    7 PT. Timah. Tbk -0.02232 0.03613 NAIK

    8 PT. Indosat. Tbk -0.00042 0.04156 NAIK

    9 PT. Unilever Indonesia. Tbk -0.00521 0.04976 NAIK

    10 PT. United Tractors. Tbk -0.01932 0.03613 NAIK

    Sumber: http://finance.yahoo.com/

  • 44

    Tabel 4.4

    Daftar Abnormal Return Perusahaan Peraih Penghargaan ISRA 2010

    sebelum dan setelah tanggal pengumuman

    (periode: 1 hari sebelum (t-1) dan 1 hari setelah (t+1)

    NO NAMA PERUSAHAAN

    ABNORMAL

    RETURN

    SEBELUM

    ISRA 2010

    ABNORMAL

    RETURN

    SETELAH

    ISRA 2010

    STATUS

    1 PT. Aneka Tambang .Tbk 0.01100 0.01314 NAIK

    2 PT. Astra International. Tbk -0.00308 -0.03126 TURUN

    3 PT. Tambang Batu Bara Bukit

    Asam. Tbk -0.04660 0.01159 NAIK

    4 PT. Bank Mandiri. Tbk 0.03146 0.00094 TURUN

    5 PT. Petrosea. Tbk -0.19931 -0.10967 NAIK

    6 PT. Telekomunikasi Indonesia 0.00069 0.01725 NAIK

    7 PT. Timah. Tbk 0.01888 -0.01337 TURUN

    8 PT. United Tractors. Tbk 0.01335 -0.01183 TURUN

    Sumber: http://finance.yahoo.com/

    Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada ISRA 2009. abnormal return

    semua perusahaan peraih penghargaan mengalami peningkatan setelah tanggal

    pengumuman. Sebelum tanggal pengumuman. abnormal return perusahaan

    menunjukkan angka negatif. yang berarti bahwa return yang sesungguhnya lebih kecil

    dibandingkan return yang diharapkan. Namun. setelah pengumuman. abnormal return

    perusahaan peraih penghargaan ISRA 2009 mengalami pengingkatan. Dari

    sebelumnya negate. setelah pengumuman ISRA 2009 abnormal return berubah positif.

    yang berarti return yang sesungguhnya lebih besar dari return yang diharapkan.

    Adanya pengingkatan abnormal return perusahaan peraih penghargaan ISRA 2009

    setelah tanggal pengumuman ISRA mengindikasikan adanya informasi yang

  • 45

    terkandung dalam pengumuman penghargaan ISRA tersebut. sehingga mendapat

    respon dari pasar.

    Sementara itu pengumuman ISRA 2010 menunjukkan hasil yang berbeda.

    Abnormal return dari 4 (empat) perusahaan peraih penghargaan mengalami

    peningkatan. sementara 4 (empat) lainnya mengalami penurunan. Total 8 (delapan)

    perusahaan yang meraih penghargaan ISRA 2010. Bahkan untuk PT. Timah. Tbk dan

    PT. United Tractors. Tbk. abnormal returnnya berubah menjadi negatif stelah tanggal

    pengumuman. padahal sebelum pengumuman. abnormal return kedua perusahaan ini

    positif. Hal ini mengindikasikan bahwa pengumuman ISRA 2010 mengandung

    informasi yang mempengaruhi pengamblan keputusan investor. Hanya saja sebagian

    investor menanggapinya secara positif. ditandai dengan meningkatnya abnormal

    return separuh dari seluruh perusahaan yang meraih penghargaan. Sementara

    sebagian lagi menanggapi secara negatif. ditandai dengan menurunnya abnormal

    return separuh dari seluruh perusahaan peraih penghargaan.

    Untuk lebih jelasnya. perbandingan abnormal return saham perusahaan

    peraih penghargaan ISRA 2009-2010 sebelum dan stelah tanggal pengumuman. dapat

    dilihat dalam grafik berikut:

  • 46

    -0,06

    -0,04

    -0,02

    0,00

    0,02

    0,04

    0,06

    0,08

    Ab

    no

    rmal

    Re

    turn

    Perusahaan Peraih Penghargaan ISRA 2009

    Grafik 4.1Abnormal Return Perusahaan Peraih Penghargaan ISRA 2009

    Sebelum dan Setelah Tanggal Pengumuman

    Sebelum ISRA 2009

    Setelah ISRA 2009

    -0,2

    -0,15

    -0,1

    -0,05

    0

    0,05

    ANTM AAII PTBA BMRI PTRO TLKM TINS UNTR

    Ab

    no

    rmal

    Re

    turn

    Perusahaan Peraih Penghargaan ISRA 2010

    Grafik 4.2Abnormal Return Perusahaan Peraih Penghargaan ISRA 2010

    Sebelum dan Setelah Tanggal Pengumuman

    Sebelum ISRA 2010

    Setelah ISRA 2010

  • 47

    Sebagai pembanding. penelitian ini juga mengambil perusahaan yang ikut

    berpartisipasi dalam ISRA 2009-2010 namun tidak mendapatkan penghargaan.

    Berikut datanya:

    Tabel 4.5

    Daftar Abnormal Return Perusahaan yang tidak meraih Penghargaan

    ISRA 2009 sebelum dan setelah tanggal pengumuman

    (periode: 1 hari sebelum (t-1) dan 1 hari setelah (t+1)

    NO NAMA PERUSAHAAN

    ABNORMAL

    RETURN

    SEBELUM

    ISRA 2009

    ABNORMAL

    RETURN

    SETELAH

    ISRA 2009

    STATUS

    1 PT. Bakrieland

    Development.Tbk -0.03134 0.02520 NAIK

    2 PT. Fajar Surya Wisesa. Tbk 0.03116 0.03613 NAIK

    3 PT. Pembangunan Jaya Ancol.

    Tbk -0.02339 0.05536 NAIK

    4 PT. Holcim Indonesia. Tbk 0.00467 0.02288 NAIK

    5 PT. Medco Energy International.

    Tbk 0.03116 0.00157 TURUN

    6 PT. Jasa Marga. Tbk -0.01140 0.03069 NAIK

    Sumber: http://finance.yahoo.com/

  • 48

    Tabel 4.6

    Daftar Abnormal Return Perusahaan yang tidak meraih Penghargaan

    ISRA 2010 sebelum dan setelah tanggal pengumuman

    (periode: 1 hari sebelum (t-1) dan 1 hari setelah (t+1)

    NO NAMA PERUSAHAAN

    ABNORMAL

    RETURN

    SEBELUM

    ISRA 2010

    ABNORMAL

    RETURN

    SETELAH

    ISRA 2010

    STATUS

    1 PT. Adaro Indonesia .Tbk -0.00902 0.01386 NAIK

    2 PT. Astra Agro Lestari. Tbk -0.01803 -0.02386 TURUN

    3 PT. Bakri Sumatera Plantation.

    Tbk 0.02667 -0.00165 TURUN

    4 PT. Bank Negara Indonesia.

    Tbk -0.03056 -0.01581 NAIK

    5 PT. Holcim Indonesia. Tbk 0.01111 -0.02788 TURUN

    6 PT. International Nickel

    Indonesia. Tbk 0.01700 -0.00322 TURUN

    7 PT. Indosat. Tbk 0.01871 -0.01303 TURUN

    8 PT. Jasa Marga. Tbk -0.00645 -0.00553 NAIK

    9 PT. Perusahaan Gas Negara.

    Tbk -0.00499 0.01204 NAIK

    10 PT. Semen Gresik. Tbk -0.00994 0.00771 NAIK

    Sumber: http://finance.yahoo.com/

    Dari tabel diatas bisa dilihat reaksi pasar terhadap abnormal return

    perusahaan-perusahaan yang tidak meraih penghargaan ISRA 2009-2010. Untuk

    ISRA 2009. respon positif tidak hanya diberikan kepada perusahaan peraih

    penghargaan ISRA. buktinya abnormal return 5 (lima) dari 6 (enam) perusahaan go

    public yang ikut berpartisipasi dalam ISRA 2009 namun tidak mendapat penghargaan.

  • 49

    -0,04

    -0,03

    -0,02

    -0,01

    0

    0,01

    0,02

    0,03

    0,04

    0,05

    0,06

    ELTY FASW PJAA SMCB MEDC JSMRAb

    no

    rmal

    Re

    turn

    Perusahaan yang tidak meraih Penghargaan ISRA 2009

    Grafik 4.3Abnormal Return Perusahaan yang tidak meraih

    Penghargaan ISRA 2009 Sebelum dan Setelah Tanggal Pengumuman

    Sebelum ISRA 2009

    Setelah ISRA 2009

    mengalami peningkatan setelah pengumuman ISRA. Hanya 1 (satu) perusahaan yang

    mengalami penurunan. yaitu PT. Medco Energy International. Tbk.

    Sedangkan untuk ISRA 2010. reaksi pasar terhadap abnormal return

    perusahaan-perusahaan yang tidak mendapatkan penghargaan sama saja dengan

    dengan perusahaan peraih penghargaan ISRA 2010. Pada tabel diatas bisa dilihat.

    separuh dari perusahaan yang tidak meraih penghargaan mengalami pengingkatan

    dalam abnormal returnnya setelah tanggal pengumuman. Sementara separuh lainnya

    mengalami penurunan.

    Untuk lebih jelasnya. perbandingan abnormal return saham perusahaan yang

    tidak mendapatkan penghargaan ISRA 2009-2010 sebelum dan stelah tanggal

    pengumuman. dapat dilihat dalam grafik berikut:

  • 50

    -0,04

    -0,03

    -0,02

    -0,01

    0

    0,01

    0,02

    0,03

    Ab

    no

    rmal

    Re

    turn

    Perusahaan yang tidak meraih Penghargaan ISRA 2010

    Grafik 4.4Abnormal Return Perusahaan yang tidak meraih

    Penghargaan ISRA 2010 Sebelum dan Setelah Tanggal Pengumuman

    Sebelum ISRA 2010

    Setelah ISRA 2010

    4.2.2. Volume Perdagangan Saham

    Berikut ini adalah data volume perdagangan saham (Total Volume Activity /

    TVA) perusahaan yang meraih penghargaan ISRA 2009-2010 maupun yang tidak

    meraih penghargaan ISRA 2009-2010. beserta penjelasan mengenai posisi abnormal

    return sebelum dan setelah pengumuman penghargaan ISRA 2009-2010:

  • 51

    Tabel 4.7

    Daftar Volume Perdagangan Saham Perusahaan Peraih Penghargaan

    ISRA 2009 sebelum dan setelah tanggal pengumuman

    (periode: 1 hari sebelum (t-1) dan 1 hari setelah (t+1)

    NO NAMA PERUSAHAAN

    TVA

    SEBELUM

    ISRA 2009

    TVA

    SETELAH

    ISRA 2009

    STATUS

    1 PT. Aneka Tambang .Tbk 0.00252 0.00123 TURUN

    2 PT. Astra International. Tbk 0.00080 0.00025 TURUN

    3 PT. Tambang Batu Bara Bukit

    Asam. Tbk 0.00087 0.00014 TURUN

    4 PT. International Nickel

    Indonesia. Tbk 0.00157 0.00102 TURUN

    5 PT. Indocement Tunggal

    Prakasa. Tbk 0.00138 0.00052 TURUN

    6 PT. Telekomunikasi Indonesia 0.00275 0.00110 TURUN

    7 PT. Timah. Tbk 0.00273 0.00078 TURUN

    8 PT. Indosat. Tbk 0.00073 0.00026 TURUN

    9 PT. Unilever Indonesia. Tbk 0.00039 0.00008 TURUN

    10 PT. United Tractors. Tbk 0.00197 0.00039 TURUN

    Sumber: http://finance.yahoo.com/

  • 52

    Tabel 4.8

    Daftar Volume Perdagangan Saham Perusahaan Peraih Penghargaan

    ISRA 2010 sebelum dan setelah tanggal pengumuman

    (periode: 1 hari sebelum (t-1) dan 1 hari setelah (t+1)

    NO NAMA PERUSAHAAN

    TVA

    SEBELUM

    ISRA 2010

    TVA

    SETELAH

    ISRA 2010

    STATUS

    1 PT. Aneka Tambang .Tbk 0.00109 0.00192 NAIK

    2 PT. Astra International. Tbk 0.00080 0.00308 NAIK

    3 PT. Tambang Batu Bara Bukit

    Asam. Tbk 0.00151 0.00151 TETAP

    4 PT. Bank Mandiri. Tbk 0.00087 0.00074 TURUN

    5 PT. Petrosea. Tbk 0.00000 0.00001 NAIK

    6 PT. Telekomunikasi Indonesia 0.00216 0.00210 TURUN

    7 PT. Timah. Tbk 0.00194 0.00440 NAIK

    8 PT. United Tractors. Tbk 0.00047 0.00119 NAIK

    Sumber: http://finance.yahoo.com/

    Dari tabel diatas. bisa dilihat untuk pengumuman ISRA 2009. volume

    perdagangan sesaham semua perusahaan peraih penghargaan ISRA 2009 mengalami

    penurunan antara sebelum pengumuman penghargaan dengan setelah pengumuman

    penghargaan. Ada beberapa kemungkinan faktor yang menyebabkan volume

    perdagangan saham perusahaan peraih penghargaan ISRA 2009 mengalami

    penurunan setelah tanggal pegumuman. Ada kemungkinan. pasar memberikan respon

    negatif terhadap pengumuman penghargaan ISRA. Tapi tidak menutup kemungkinan

    bahwa ada faktor lain yang ikut mempengaruhi volume perdagangan saham. Hal ini

    sangat bertolak belakang dengan Abnormal return. Dalam pembahasan sebelumnya.

  • 53

    abnormal return seluruh perusahaan peraih penghargaan ISRA 2009 mengalami

    peningkatan setelah pengumuman ISRA 2009.

    Sementara itu untuk ISRA 2010. volume perdagangan saham perusahaan

    peraih penghargaan ISRA 2010 mendapat reaksi yang berbeda-beda. Dari total 8

    (delapan) perusahaan. 5 (lima) diantaranya mengalami peningkatan dalam volume

    perdagangan sahamnya. 2 (dua) mengalami penurunan. dan 1 (satu) lagi tidak

    mengalami perubahan (tetap). Sama seperti data abnormal return dalam pembahasan

    sebelumya. pengumuman ISRA 2010 juga memberikan reaksi yang berbeda-beda

    terhadap volume perdagangan saham. Hal ini mngindikasikan bahwa peristiwa

    pengumuman penghargaan ISRA 2010 tidak hanya memberikan respon positif bagi

    perusahaan peraih penghargaan.

    Untuk lebih jelasnya. perbandingan volume perdagangan saham perusahaan

    yang meraih penghargaan ISRA 2009-2010 sebelum dan setelah tanggal

    pengumuman. dapat dilihat dalam grafik berikut:

    \

  • 54

    0,00000

    0,00050

    0,00100

    0,00150

    0,00200

    0,00250

    0,00300

    Vo

    lum

    e P

    erd

    agan

    gan

    Sah

    am

    Perusahaan Peraih Penghargaan ISRA 2009

    Grafik 4.5Volume Perdagangan S