Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP UPAYA
PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGAN
(Studi Kasus di PT Sumber Pangan Gisindo)
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Maria Margaretha Karamoy
NIM: 152114077
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP UPAYA
PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGAN
(Studi Kasus di PT Sumber Pangan Gisindo)
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Maria Margaretha Karamoy
NIM: 152114077
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Hidup adalah tantangan, jangan dengarkan omongan orang yang
tidak jelas, yang penting kerja, kerja dan kerja. Kerja akan
menghasilkan sesuatu sementara omongan hanya menghasilkan
alasan”
(Presiden Joko Widodo)
Skripsi ini dipersembahkan untuk:
Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus Penebusku
Bunda Maria Pendengar Doaku
Bapak serta Ibuku yang aku cintai
Adik-Adikku yang sungguh aku sayangi
Sahabat-sahabatku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul :
PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP UPAYA
PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGAN
(Studi Kasus di PT Sumber Pangan Gisindo)
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 18 Juni 2019 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2019
Yang membuat pernyataan
Maria Margaretha Karamoy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya Mahasiswi Universitas Sanata Dharma:
Nama : Maria Margaretha Karamoy
NIM : 152114077
Demi pengembangan ilmu pengetahuan daya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP UPAYA
PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGAN
(Studi Kasus di PT Sumber Pangan Gisindo)
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak
untuk menyimpannya, mengalihkan dalam media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta izin dari saya dan memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan seharusnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 31 Juli 2019
Maria Margaretha Karamoy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan penelitian hingga tahap
penyelesaian skripsi ini penulis telah memperoleh bantuan, bimbingan dan arahan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih tak
terhingga kepada:
1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D, Rektor Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan
kepribadian penulis.
2. M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA., Dosen pembimbing
skripsi yang telah membantu serta membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Kepala Auditor Internal Pak Bowo Prasetyo yang membantu penulis
dalam melakukan pengambilan data penelitian.
4. Theresia Olly Lumowa, Alexander Jeremy Karamoy dan Fernando Gabriel
Karamoy yang selalu memberikan dukungan, nasihat dan semangat kepada
penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Sahabatku tersayang Nia, Phoebe, Sien, Flori, Adi dan teman-teman kelas
B 2015 yang selalu memberikan semangat kepada penulis.
6. Teman-teman Himaks 2017 yang sudah mendukung dan memberikan
motivasi kepada penulis.
7. Diana Purnamasari, Nona Stephania dan Welly Yaptianto yang telah
memberikan nasihat dan semangat kepada penulis.
8. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan
bermanfaat bagi penulis. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang memerlukan
Yogyakarta, 31 Juli 2019
Maria Margaretha Karamoy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN KEASLIAN KARYA TULIS .................................................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................. vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ vii
HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................. xiii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................. xiv
ABSTRAK ....................................................................................................... xv
ABSTRACT ...................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Batasan Masalah ............................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5
F. Sistematika Penelitian .................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA .. . .................................................................... 8
A. Auditing ………………… .............................................................. 8
1. Pengertian Auditing ...................................................................... 8
2. Jenis-jenis Auditing ...................................................................... 8
B. Audit Internal …. ............ ................................................................ 10
1. Pengertian Audit Internal.................. ............................................ 10
2. Standar Profesi Audit Internal ...................................................... 11
C. Kecurangan ................ .................................................................... 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
1. Pengertian Kecurangan .................. .............................................. 12
2. Jenis-Jenis Kecurangan ................................................................ 13
3. Faktor Pendukung Kecurangan ..................................................... 15
D. Pencegahan Kecurangan ................................................................ 16
E. Pendeteksian Kecurangan ...... ........................................................ 22
F. Peran Auditor Internal dalam Mencegah dan Mendeteksi .............. 24
G. Perumusan Hipotesis Penelitian ..... ............................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 31
A. Jenis Penelitian ................ ............................................................... 31
B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 31
C. Objek dan Subjek Penelitian … ....................................................... 31
D. Populasi Sasaran ……. .................................................................... 32
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 33
F. Variabel Penelitian ..... .................................................................... 36
G. Teknik Analisis Data ... .................................................................. 36
H. Pengujian Hipotesis...... ................................................................... 37
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .......................................... 39
A. Sejarah dan Profil Perusahaan ......................................................... 39
B. Visi dan Misi Perusahaan ............................................................... 39
C. Struktur Organisasi …. ................................................................... 40
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ....................................... 43
A. Deskripsi Data Responden ............................................................ 43
1. Jenis Kelamin ……… .................................................................. 43
2. Pendidikan Terakhir … ................................................................ 43
3. Jurusan Pendidikan .................................................................... 43
4. Lama Bekerja ……... ................................................................... 43
5. Jumlah Pelatihan …... .................................................................. 43
B. Hasil Analisis Data .................................................................... 45
1. Hasil Uji Validitas ....................................................................... 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
2. Hasil Uji Reliabilitas .................................................................... 47
3. Hasil Analisis Rata-rata variabel X .............................................. 47
4. Hasil Analisis Rata-rata variabel Y1 ............................................ 49
5. Hasil Analisis Rata-rata variabel Y2 ............................................ 51
C. Hasil Penelitian………. ................................................................... 53
1. Hasil Uji Normalitas Y1 .............................................................. 53
2. Hasil Koefisien Determinasi Y1 ................................................. 54
3. Hasil Regresi Linier Sederhana Y1 ............................................. 54
4. Hasil Uji t Y1 .............................................................................. 55
5. Hasil Uji Normalitas Y2 .............................................................. 55
6. Hasil Koefisien Determinasi Y2 ................................................. 56
7. Hasil Regresi Linier Sederhana Y2 ............................................. 56
8. Hasil Uji t Y2 .............................................................................. 57
D. Pembahasan ..................................................................................... 58
1. Pengaruh Peran Auditor Internal Terhadap Upaya
Pencegahan Kecurangan .............................................................. 58
2. Pengaruh Peran Auditor Internal Terhadap Upaya
Pendeteksian Kecurangan ............................................................ 59
BAB VI PENUTUP ................. ..................................................................... 62
A. Kesimpulan ................. .................................................................... 62
B. Keterbatasan Masalah .. ................................................................... 63
C. Saran .............................. ................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA ........................................... .......................................... 64
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................ ... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Tabel Skala Likert .. …………… .................................................... 33
Tabel 2 Diskripsi Data Responden ............................................................... 43
Tabel 3 Hasil Uji Validitas Kuesioner .......................................................... 46
Tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 48
Tabel 5 Hasil Koefisien Determinasi Y1 ...................................................... 55
Tabel 6 Hasil Regresi Linier Sederhana Y1 .................................................. 55
Tabel 7 Hasil Uji T Variabel Y1 ................................................................... 56
Tabel 8 Hasil Koefisien Determinasi Y2 ...................................................... 57
Tabel 9 Hasil Regresi Linier Sederhana Y2 .................................................. 57
Tabel 10 Hasil Uji T Variabel Y2 ................................................................... 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar I. Struktur Organisasi ……... ............................................................ 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I. Hasil Uji Validitas .................................................................. 68
Lampiran II. Hasil Uji Reliabilitas ............................................................. 73
Lampiran III. Hasil Uji Rata-Rata ............................................................... 75
Laampiran IV. Hasil Uji Regresi Sederhana ................................................. 76
Lampiran V. Hasil Uji Normalitas ............................................................. 78
Lampiran VI. Hasil Tabulasi Data Kuesioner .............................................. 79
Lampiran VII. Hasil Wawancara .................................................................. 80
Lampiran VIII. Kuesioner Penelitian .............................................................. 91
Lampiran IX. Dokumentasi Kuesioner ........................................................ 96
Lampiran X. Surat Pelaksanaan Penelitian ................................................ 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP UPAYA
PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGAN
(Studi Kasus di PT Sumber Pangan Gisindo)
Maria Margaretha Karamoy
NIM: 152114077
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peran auditor internal
terhadap upaya pencegahan dan pendeteksian kecurangan di PT Sumber Pangan
Gisindo. Tanggung jawab auditor internal dalam melakukan pencegahan dan
pendeteksian kecurangan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas manajemen
perusahaan.
Jenis data yang digunakan adalah data primer dengan membagikan
kuesioner kepada karyawan perusahaan, konsultan pajak dan akuntan publik.
Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan peran auditor internal berpengaruh dalam
upaya pencegahan kecurangan dan pendeteksian kecurangan. Hal ini terbukti dari
besarnya nilai signifikansi kedua variabel dependen 0.000 < 0.05, yang artinya
semakin besar peran auditor internal dapat meningkatkan upaya pencegahan dan
pendeteksian kecurangan pada perusahaan.
Kata kunci: Peran Auditor Internal, Pencegahan, Pendeteksian, Kecurangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
THE EFFECT OF INTERNAL AUDITOR’S ROLE
ON FRAUD PREVENTION AND FRAUD DETECTION
A Case Study at PT Sumber Pangan Gisindo
Maria Margaretha Karamoy
NIM: 152114077
Sanata Dharma University Yogyakarta
2019
The purpose of this research was to find out the effect of the internal
auditor’s role on fraud prevention and fraud detection at PT Sumber Pangan
Gisindo. The responsibility of internal auditors in conducting fraud prevention
dan detection could improve the efficiency and effectiveness of company.
The type of data used was primary data by distributing questionnaires to
company employees, tax consultants and public accountants. The data analysis
technique used was simple linear regression analysis.
The results of the research showed the role of influential internal auditors
in efforts to prevent fraud and detection of fraud. This was proven by the
significance value of the two dependent variables 0,000
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia bisnis saat ini terus berkembang pesat. Peningkatan kondisi bisnis
diperkirakan terjadi di seluruh kategori lapangan usaha. Perkembangan dunia
bisnis didukung dengan munculnya usaha modern seperti bisnis online yang
memberikan kontribusi dalam meningkatkan aktivitas ekonomi di Indonesia.
Perkembangan dunia bisnis yang semakin besar ini menuntut perusahaan
untuk memiliki daya saing yang kuat serta sehat agar dapat bertahan (going
concern).
Dalam bisnis, keberhasilan usaha lebih ditentukan oleh faktor-faktor
internal. Ketangguhan sebuah perusahaan untuk terus bertumbuh dan
memiliki daya tahan menghadapi persaingan serta perubahan eksternal sangat
ditentukan oleh keseimbangan business triangle (Kumaat, 2011: 11).
Perusahaan perlu melakukan perluasan pasar dan memperbesar perusahaan
agar dapat menarik sebanyak-banyaknya konsumen serta memaksimalkan
laba. Kompleksitas perusahaan yang luas menimbulkan kurangnya
pengawasan yang lebih oleh pemilik terhadap tindakan yang dilakukan
manajemen.
Pengawasan yang kurang oleh pemilik memicu pihak manajemen untuk
melakukan tindakan kecurangan seperti korupsi, penyelahgunaan aset
perusahaan dan manipulasi laporan keuangan. Tidak mungkin bagi eksekutif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mengawasi semua kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya, tetap saja ada
hal-hal yang luput dari perhatiannya. Kegiatan yang tidak diawasi akan
kehilangan efisiensi dan efektivitasnya (Sawyers, 2005: 31). Menurut Hasil
Survey Fraud yang dilakukan oleh ACFE (Association of Certified Fraud
Examiner) Indonesia, kecurangan yang paling banyak terjadi di Indonesia
adalah korupsi. Hasil survei menunjukan ada sebanyak 154 kasus survai
kecurangan yang terjadi Indonesia atau sebesar 67% korupsi, 41 kasus atau
sebesar 19% penyalahgunaan aktiva organisasi dan terakhir 10 kasus
kecurangan laporan keuangan atau sebesar 4%. Survei kecurangan di
Indonesia dilakukan setiap 2 tahun sekali dilakukan dengan cara (a) Data
primer: responden CFE Member dan Associate Member dari ACFE Indonesia
dan (b) Data sekunder : Keputusan Mahkamah Agung tentang Tindak Pidana
Khusus Korupsi sejak 2003-2015. Dari data dapat dilihat bahwa tindakan
kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan terus menerus bertambah.
Menurut Survei kecurangan yang dilakukan ACFE, kerugian yang
ditimbulkan akibat adanya kecurangan ialah korupsi sebesar 100,000,000
sampai dengan 500,000,000 ada 36 kasus korupsi dan kerugian yang perlu
diperhatikan dengan jumlah diatas 10,000,000 terdapat 23 kasus korupsi.
Dengan banyaknya kasus-kasus kecurangan yang melibatkan perusahaan-
perusahaan besar, maka diperlukannya suatu unit independen dalam
perusahaan untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan dalam perusahaan. Unit independen yang dimaksud ialah
membentuk fungsi Audit Internal di dalam sebuah perusahaan. Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Kelompok Kerja yang Merumuskan Pedoman (Guidance Task Force-
GTF), Audit Internal merupakan sebuah aktivitas konsultasi dan keyakinan
objektif yang dikelola secara independen di dalam organisasi dan diarahkan
oleh filosofi penambah nilai untuk meningkatkan operasional organisasi.
Audit internal merupakan profesi dinamis dan terus berkembang sesuai
dengan perubahan dalam lingkungan operasinya dan beradaptasi terhadap
perubahan dalam struktur organisasi, proses dan teknologi.
Pembentukan audit internal dalam suatu organisasi diharapkan dapat
membantu kinerja organisasi, meningkatkan kinerja manajemen serta dapat
menambah kualitas pelayanan perusahaan. Namun pada kenyataannya,
banyak tindakan kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan disebabkan oleh
kurangnya peran audit internal dalam mencegah dan mendeteksi terjadinya
kecurangan. Terbukti dari hasil Survei ACFE yang mengatakan bahwa salah
satu faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecurangan ialah kurangnya
peran dari auditor internal dalam menemukan kecurangan. Perannya auditor
internal yang sedikit dapat berakibat pada banyak pihak-pihak eksternal
maupun internal yang dirugikan seperti kreditur, pemerintah, pemasok,
masyarakat, karyawan, dan pihak-pihak lainnya yang terkait secara langsung
oleh perusahaan. Selain itu, kecurangan juga berdampak terhadap hilangnya
kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan dan jangka panjang akan
berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan. Kesigapan auditor internal
dalam mencegah dan mendeteksi sangat penting dalam perkembangan suatu
perusahaan. Auditor internal harus mampu mencegah, mengawasi serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
mendeteksi adanya kecurangan dalam kinerja manajemen agar kegiatan yang
dilakukan oleh manajemen efektif dan efisien.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dibuatlah rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah peran auditor internal berpengaruh terhadap upaya pencegahan
kecurangan?
2. Apakah peran auditor internal berpengaruh terhadap upaya pendeteksian
kecurangan?
C. Batasan Masalah
Pencegahan dan pendeteksian kecurangan dipengaruhi oleh banyak
faktor diantaranya seperti penerapan whistleblowing system (Pratana,
2014), sistem pengendalian internal (Fitri, 2014), peran auditor internal
(Kosasih, 2018). Untuk lebih memfokuskan penelitian ini maka dipilih
peran auditor internal sebagai variabel independen yang digunakan untuk
mengetahui pengaruhnya terhadap variabel dependen yakni pencegahan
dan pendeteksian kecurangan.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dibuatlah tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Mengetahui peran auditor internal berpengaruh terhadap upaya
pencegahan kecurangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Mengetahui peran auditor internal berpengaruh terhadap upaya
pendeteksian kecurangan.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-
pihak yang terkait di dalam penelitian yaitu:
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini dapat menambah referensi kepustakaan
mengenai pengaruh peran auditor internal dalam mencegah dan
mendeteksi fraud pada perusahaan, dan diharapkan dapat memberikan
tambahan informasi bagi mahasiswa yang ingin mendalami
pengetahuan dibidang Audit Internal.
2. Bagi Auditor Internal PT Sumber Pangan Gisindo
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan evaluasi dan
masukan mengenai peran auditor internal dalam mencegah dan
mendeteksi kecurangan, sehingga dapat membantu auditor internal
dalam meningkatkan kualitas perusahaan.
3. Bagi Penulis
Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan tambahan
informasi mengenai peran auditor internal dalam mencegah dan
mendeteksi fraud pada perusahaan PT Sumber Pangan Gisindo. Selain
itu, penelitian ini juga bermanfaat sebagai sarana untuk mengembang
ilmu pengetahuan mengenai audit internal, serta dapat membandingkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
teori yang telah dipelajari selama perkuliahan dengan realita
dilapangan.
F. Sistematika Penulisan
Penelitian ini terdiri dari enam bab yang disusun dengan
sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah,
manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II Kajian Pustaka
Bab ini berisi mengenai teori-teori yang mendukung
penelitian meliputi pengertian auditing, jenis-jenis audit,
pengertian audit internal, standar profesi auditor internal,
pengertian kecurangan, jenis-jenis kecurangan, pengertian
pencegahan, pengertian pendeteksian, peran auditor internal
dalam mencegah dan mendeteksi kecurangan.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini berisi mengenai uraian mengenai jenis penelitian,
subjek dan objek penelitian, tempat dan waktu penelitian,
populasi dan sampel, teknik pengambilan data, jenis dan
sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengukuran
data, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB IV Gambaran Umum Objek Penelitian
Dalam bab ini akan menguraikan sejarah singkat dan
perkembangan perusahaan, visi-misi perusahaan, struktur
organisasi, dan unit audit internal yang ada di perusahaan
PT Sumber Pangan Gisindo.
BAB V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini akan diuraikan mengenai langkah-langkah dalam
menanalisis data dan pembahasan mengenai hasil data yang
diperoleh dan telah diolah.
BAB VI Penutup
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan
penelitian, keterbatasan penelitian dan saran-saran yang
berguna untuk meningkatkan kualitas PT Sumber Pangan
Gisindo untuk masa yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Auditing
a. Pengertian Auditing
Auditing merupakan suatu proses sistematik untuk memperoleh
dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-
pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan
untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian
hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan (Mulyadi,
2002: 9). Proses sistematik ditujukan untuk memperoleh bukti
yang mendasari pernyataan yang dibuat oleh individu atau badan
usaha. Dalam melakukan auditing, harus tersedia informasi dalam
bentuk yang dapat diverifikasi dan beberapa standar (kriteria) yang
dapat digunakan auditor untuk mengevaluasi informasi tersebut.
Proses evaluasi dilakukan secara objektif dan tidak memihak
(Arens, 2013: 14).
b. Jenis-Jenis Auditing
Menurut Mulyadi (2002: 12), auditing umumnya digolongkan
menjadi 3 golongan: audit laporan keuangan, audit kepatuhan, dan
audit operasional diantaranya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
a. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)
Merupakan audit yang dilakukan oleh auditor independen
terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya untuk
menyatakan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan.
Hasil auditing terhadap laporan keuangan tersebut disajikan
dalam bentuk tertulis berupa laporan audit, laporan audit ini
dibagikan kepada para pemakai informasi keuangan seperti
pemegang saham, kreditur, dan Kantor Pelayanan Pajak.
b. Audit Kepatuhan (Compliance Audit)
Audit yang tujuannya untuk menentukan apakah yang
diaudit sesuai dengan kondisi atau peraturan tertentu. Audit
kepatuhan banyak dijumpai dalam pemerintahan.
c. Audit Operasional (Operational Audit)
Membahas secara sistematik kegiatan operasional, atau
bagian daripadanya, dalam hubungannya dengan tujuan
tertentu. Tujuan audit operasional adalah: (1) Mengevaluasi
Kinerja, (2) mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan,
(3) membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih
lanjut. Pihak yang memerlukan audit operasional adalah
manajemen atau pihak ketiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
B. Audit Internal
1. Pengertian Audit Internal
Institute of Internal Auditor (IIA) dalam (Sawyer, 2003: 8)
mendefinisikan audit internal sebagai fungsi penilai independen
yang ada dalam organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi
aktivitas organisasi sebagai pemberian jasa kepada organisasi.
Auditor internal melakukan penilaian terhadap operasi dan kontrol
yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan:
a. Keakuratan dan keandalan informasi keuangan dan operasi
b. Identifikasi dan meminimalkan risiko yang dihadapi
perusahaan
c. Kepatuhan dan mengikuti peraturan eksternal serta kebijakan
dan prosedur internal
d. Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi
e. Sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis
f. Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif dan
dikonsultasikan dengan manajemen. Tujuan organisasi
membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung
jawabnya secara efektif.
Audit internal merupakan kegiatan assurance dan konsultasi yang
independen dan obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai
tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Audit internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu
pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan
meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian dan proses
governance (Standar Profesi Audit Internal, 2004).
2. Standar Profesi Audit Internal
The Institute of Internal Auditors (IIA) memperkenalkan
seperangat standar untuk Auditor Internal. Lima standar umum
yang merupakan kerangka dasar adalah: Independensi, Keahlian
Profesional, Lingkup Pekerjaan, Pelaksanaan Pekerjaan Audit, dan
Pengelolaan Departemen Audit Internal (Sawyers, 2005: 21).
a. Independensi
Auditor internal yang professional harus memiliki
independensi untuk memenuhi kewajiban profesionalnya;
memberikan opini yang objektif, tidak dibatasi dan melaporkan
masalah apa adanya, bukan melaporkan sesuai keinginan
eksekutif atau lembaga. Auditor internal harus bebas dari
hambatan dalam melaksanakan auditnya (Sawyer, 2005: 35).
b. Keahlian Profesional
Auditor internal harus memiliki pengetahuan, keterampilan,
dan kompetensi lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tanggung jawab perorangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
c. Lingkup Pekerjaan
Fungsi audit internal melakukan evaluasi dan memberikan
kontribusi terhadap peningkatan proses pengelolaan risiko,
pengendalian, dan governance dengan menggunakan
pendekatan sistematis, teratur dan menyeluruh.
d. Pelaksanaan Pekerjaan Audit
Dalam melaksanakan audit, auditor internal harus
mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi dan
mendokumentasikan informasi yang memadai untuk mencapai
tujuan penugasan.
e. Pengelolaan Departemen Audit
Penanggungjawab fungsi audit internal harus mengelola
fungsi audit internal secara efektif dan efisien untuk
memastikan bahwa kegiatan fungsi audit internal memberikan
nilai tambah bagi organisasi.
C. Kecurangan (Fraud)
1. Pengertian Kecurangan (Fraud)
Menurut IIA, Kecurangan (Fraud) adalah sekumpulan
tindakan yang tidak diizinkan dan melanggar hukum yang ditandai
dengan adanya unsur kecurangan yang disengaja. Kecurangan
berkenaan dengan adanya keuntungan yang diperoleh seseorang
dengan menghadirkan sesuatu yang tidak sesuai dengan keadaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
yang sebenarnya. Didalamnya termasuk unsur-unsur surprise/tak
terduga, tipu daya, licik dan tidak jujur yang merugikan orang lain
(ACFE, 2006).
Kecurangan dirancang untuk mendapatkan keuntungan baik
pribadi maupun kelompok yang memanfaatkan peluang-peluang
secara tidak jujur, yang secara langsung maupun tidak langsung
merugikan pihak lain (Karvono, 2013: 5).
2. Jenis-Jenis Kecurangan
Menurut Association of Certified Fraud Examinations
(ACFE, 2000), salah satu asosiasi di USA mengkategorikan
kecurangan dalam tiga kelompok sebagai berikut:
a. Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud)
Kecurangan yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk
salah saji material Laporan Keuangan yang merugikan investor
dan kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat financial atau
kecurangan non financial.
b. Penyalahgunaan Aset (Asset Misappropriation)
Penyalahgunaan Aset dapat digolongkan ke dalam
“Kecurangan Kas” dan “Kecurangan atas Persediaan dan Aset
Lainnya”,serta pengeluaran-pengeluaran biaya secara curang
(Fraudulent Disbursement).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
c. Korupsi (Corruption)
Korupsi merupakan perbuatan yang merugikan kepentingan
umum/publik atau masyarakat luas untuk kepentingan pribadi
atau kelompok tertentu (Karvono, 2013: 22). Korupsi terbagi ke
dalam pertentangan kepentingan, suap, pemberian illegal dan
pemerasan.
1) Pertentangan Kepentingan (Conflict of Interest)
Bentuk korupsi ini terjadi ketika karyawan atau manajer
mempunyai kepentingan pribadi pada suatu kejadian atau
transaksi bisnis pada organisasi dimana ia bekerja, kepentingan
tersebut berlawanan dengan kepentingan organisasinya.
2) Suap (Bribery)
Suap adalah pemberian, permohonan atau penerimaan atas
sesuatu yang bernilai untuk mempengaruhi tindakan seseorang
karena pekerjaannya. Sesuatu yang bernilai tersebut dapat berupa
uang, pelunasan hutang, hiburan, fasilitas, keuntungan bisnis,
pinjaman.
3) Pemberian Tidak Sah (Illegal Grativities)
Merupakan pemberian sesuatu yang bernilai kepada
seseorang karena keputusan yang diambil oleh seseorang.
Keputusan itu berdampak memberi keuntungan kepada pemberi.
4) Pemerasan Ekonomi (Economic Ecortion)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Karyawan minta pembayaran dari rekanan (vendor) atas
keputusan yang diambil yang menguntungkan rekanan (vendor)
tersebut.
3. Faktor Pendorong Kecurangan (Fraud)
a. Tekanan (Pressure)
Dorongan untuk melakukan kecurangan terjadi pada karyawan
(employee fraud) dan oleh manajer (management fraud) dan
dorongan itu terjadi antara lain karena :
1) Tekanan keuangan; antara lain berupa banyak hutang, gaya
hidup melebihi kemampuan keuangan, keserakahan, dan
kebutuhan yang tidak terduga.
2) Kebiasaan buruk; antara lain kecanduan narkoba, judi dan
peminum minuman keras.
3) Tekanan lingkungan kerja; seperti kurang dihargainya
prestasi/ kinerja, gaji rendah dan tidak puas dengan
pekerjaan.
4) Tekanan lain; seperti tekanan dari istri/suami untuk
memiliki barang-barang mewah
b. Kesempatan (Opportunity)
Kesempatan timbul terutama karena lemahnya pengendalian
internal untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan. Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Steve Albrecht, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
kesempatan untuk melakukan fraud yaitu;
1) Kegagalan untuk menertibkan pelaku kecurangan
2) Terbatasnya akses terhadap informasi
3) Ketidaktahuan, malas dan tidak sesuai kemampuan pegawai
4) Kurangnya jejak audit
c. Pembenaran (Rationalization)
Pelaku kecurangan mencari pembenaran antara lain:
1) Pelaku menganggap bahwa yang dilakukan sudah
merupakan hal biasa/wajar dilakukan oleh orang lain
2) Pelaku merasa berjasa besar terhadap organisasi dan
seharusnya ia menerima lebih banyak dari yang telah
diterima
3) Pelaku menganggap tujuannya baik yaitu untuk mengatasi
masalah, nanti akan dikembalikan.
D. Pencegahan Kecurangan
Mencegah kecurangan merupakan segala upaya untuk menangkal
pelaku potensial, mempersempit ruang gerak dan mengidentifikasi
kegiatan yang beresiko tinggi terjadinya kecurangan (Karvono, 2013:
47). Karena itu upaya mencegah kecurangan, dimulai dari pengendalian
internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
COSO (Committee of Sponsoring Organization of the Tread way
Commiissioen) merumuskan Internal Control Integrated Framework yang
mendefinisikan internal control sebagai:
“Internal control: a process, effected by an entity’s board of directors,
management, and other personel, designed to provide reasonable
assurance regarding the achievement of objectives in the following
categories:
- Effectiveness and efficiency of operations - Reliability of financial reporting - Compliance with applicable laws and regulations
Terjemahan:
“Pengendalian intern merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh
dewan komisaris suatu entitas, manajemen dan personil lain yang
dirancang untuk menyediakan keyakinan yang memadai berkaitan
dengan tujuan beberapa kategori yaitu efektivitas dan efisiensi kegiatan,
keandalan pelaporan keuangan dan ketaatan pada peraturan dan
ketentuan yang berlaku.”
Menurut bpkp, kecurangan yang mungkin terjadi harus dicegah antara lain
dengan cara-cara berikut:
1. Membangun struktur pengendalian intern yang baik
Dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan, maka tugas
manajemen untuk mengendalikan jalannya suatu perusahaan, maka
tugas semakin berat. Agar tujuan yang telah ditetapkan top manajemen
dapat dicapai, keamanan harta perusahaan terjamin dan kegiatan
operasi bisa dijalankan secara efektif dan efisien, manajemen perlu
mengadakan struktur pengendalian intern yang baik dan efektif
mencegah kecurangan. Dalam memperkuat pengendalian intern di
perusahaan, COSO (The Committee of Sponsoring Organizations of
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
The Treadway Commission) pada bulan September 1992
memperkenalkan suatu rerangka pengendalian yang lebih luas daripada
model pengendalian akuntansi yang tradisional dan mencakup
menejemen risiko, yaitu pengendalian intern terdiri atas 5 komponen
yang saling terkait yaitu :
a. Lingkungan pengendalian (control environment), menetapkan
corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian
orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk
semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan
struktur.
b. Penaksiran Risiko (risk assessment), adalah identifikasi entitas dan
analisis terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya,
membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus
dikelola.
c. Standar Pengendalian (control activities), adalah kebijakan dari
prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen
dilaksanakan.
d. Informasi dan Komunikasi (information dan communication)
adalah pengidentifikasian, penangkapan dan pertukaran informasi
dalam suatu bentuk dari waktu yang memungkinkan orang
melaksanakan tanggung jawab mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
e. Pemantauan (monitoring) adalah proses menentukan mutu kinerja
pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan mencangkup
penentuan desain dan operasi pengendalian yang tepat waktu dan
pengambilan tindakan koreksi.
2. Mengefektifkan aktivitas pengendalian
a. Reviu Kinerja
Aktivitas pengendalian ini mencangkup reviu atas kinerja
sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran, prakiraan atau
kinerja periode sebelumnya, menghubungkan satu rangkaian data
yang berbeda operasi atau keuangan satu sama lain, bersama
dengan analisis atas hubungan dan tindakan penyelidikan dan
perbaikan; dan reviu atas kinerja fungsional atau aktivitas
seseorang manajer kredit atas laporan cabang perusahaan tentang
persetujuan dan penagihan pinjaman.
b. Pengelolaan Informasi
Berbagai pengendalian dilaksanakan untuk mengecek ketepatan,
kelengkapan dan otorisasi transaksi. Dua pengelompokan luas
aktivitas pengendalian sistem informasi adalah pengendalian
umum (general control) dan pengendalian aplikasi (application
control). Pengendalian umum biasanya mencangkup pengendalian
atas operasi pusat data, pemrosesan dan pemeliharaan perangkat
lunak sistem, keamanan akses, pengembangan dan pemeliharaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
sistem aplikasi. Pengendalian ini berlaku untuk mainframe,
minicomputer dan lingkungan pemakai akhir (end-user).
Pengendalian ini membantu menetapkan bahwa transaksi adalah
sah, diotorisasi semestinya dan diolah secara lengkap dan akurat.
c. Pengendalian Fisik
Aktivitas pengendalian fisik mencangkup keamanan fisik aktiva,
penjagaan yang memadai terhadap fasilitas yang terlingdungi dari
akses terhadap aktiva dan catatan, otorisasi untuk akses ke program
komputer dan data files; dan perhitungan secara periodik dan
perbandingan dengan jumlah yang tercantum dalam catatan
pengendali.
d. Pemisahan Tugas
Pembebanan tanggungjawab ke orang yang berbeda untuk
memberikan otorisasi, pencatatan transaksi, menyelenggarakan
penyimpanan aktiva ditujukan untuk mengurangi kesempatan bagi
seseorang dalam posisi baik untuk berbuat kecurangan dan
sekaligus menyembunyikan kekeliruan dan ketidakberesan dalam
menjalankan tugasnya dalam keadaan normal.
3. Meningkatkan kultur organisasi
Meningkatkan kultur organisasi dapat dilakukan dengan
mengimplementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance
(GCG) yang saling terkait satu sama lain agar dapat mendorong kinerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
sumber-sumber perusahaan bekerja secara efisien, menghasilkan nilai
ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang
saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan.
4. Mengefektifkan Fungsi Internal Audit
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh manajemen agar fungsi
internal audit bisa efektif membantu manajemen dalam melaksanakan
tanggungjawabnya dengan memberikan analisa, penilaian, saran dan
komentar mengenai kegiatan yang diperiksannya adalah:
a. Bagian Audit Internal harus mempunyai kedudukan yang
independen dalam organisasi perusahaan dalam arti seorang auditor
internal tidak boleh terlibat kegiatan operasional perusahaan dan
bertanggungjawab kepada atau melaporkan kegiatannya kepada top
manajemen.
b. Bagian Audit Internal harus mempunyai uraian tugas secara
tertulis, sehingga setiap auditor mengetahui dengan jelas apa yang
menjadi tugas, wewenang dan tanggungjawabnya. Internal audit
harus mempunyai internal audit manual yang berguna untuk :
1) Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan tugas
2) Menentukan standar yang berguna untuk mengukur dan
meningkatkan kinerja manajemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3) Memberi keyakinan bahwa hasil akhir internal audit
departemen sesuai dengan persyaratan dari internal audit
direktur.
c. Harus ada dukungan yang kuat dari top manajemen kepada internal
audit. Dukungan tersebut dapat berupa :
1) Penempatan internal audit departemen dalam posisi yang
independen
2) Penempatan audit staf dengan gaji yang cukup menarik
3) Penyediaan waktu yang cukup dari top manajemen untuk
membaca, mendengarkan dan mempelajari laporan-laporan
internal audit departemen dan respon cepat dan tegas terhadap
saran-saran perbaikan yang diajukan oleh internal auditor.
d. Bagian Audit Internal harus memiliki sumber daya yang
profesional, bisa bersikap objektif dan mempunyai integritas serta
loyalitas yang tinggi.
e. Internal auditor harus bisa bekerjasama dengan akuntan publik
f. Menciptakan struktur penggajian yang wajar dan pantas
g. Mengadakan rotasi dan kewajiban bagi pegawai untuk mengambil
hak cuti.
h. Memberikan sanksi yang tegas kepada yang melakukan kecurangan
dan berikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
i. Menetapkan kebijakan perusahaan terhadap pemberian-pemberian
dari luar harus diinformasikan dan dijelaskan pada orang-orang
yang dianggap perlu agar jelas mana yang hadiah dan mana yang
berupa sogokan dan mana yang resmi.
j. Menyediakan sumber-sumber tertentu dalam rangka mendeteksi
kecurangan karena kecurangan sulit ditemukan dalam pemeriksaan
yang biasa-biasa saja
k. Menyediakan saluran-saluran untuk melaporkan telah terjadinya
kecurangan hendaknya diketahui oleh staf agar dapat diproses pada
jalur yang benar
E. Pendeteksian Kecurangan
Merupakan suatu tindakan untuk mengetahui bahwa kecurangan
terjadi, siapa pelaku, siapa korbannya dan apa penyebabnya. Deteksi
kecurangan dilakukan untuk dapat melihat adanya kesalahan dan
ketidakberesan (Karvono, 2013: 91). Gejala-gejala atau tanda-tanda
terjadinya kecurangan dapat ditunjukan dari individu pelaku, organisasi
dan luar organisasi. Tanda-tanda dari pelaku tampak dari perubahan gaya
hidup dan perilaku yang mencurigakan. Pendeteksian kecurangan dapat
dilakukan melalui:
a. Identifikasi gejala dan identifikasi bendera merah (red flags)
b. Pendeteksian kecurangan dengan critical point of auditing dan
analisis kepekaan (job sensitivity analysis)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Auditor atau investigator menggunakan tanda bahaya sebagai
petunjuk adanya indikasi atau potensi terjadinya kecurangan. Kemahiran
auditor membaca dan memaknakan tanda-tanda bahaya akan
meningkatkan probabilitas mendeteksi manipulasi laporan kauangan
(Tuanakotta, 2007: 58). Tanggung jawab auditor intern dalam kaitannya
dengan usaha menemukan kecurangan adalah juga untuk:
1. Memiliki pengetahuan mengenai kecurangan yang memadai untuk
dapat mengidentifikasi bahwa sebuah kecurangan yang mungkin telah
terjadi. Pengetahuan ini mencakup pemahaman mengenai karakteristik
pelaku kecurangan seperti profiling atau red flag, teknik yang
digunakan untuk melakukan kecurangan dan jenis kecurangan yang
ada hubungan dengan masalah yang ada.
2. Memperhatikan semua peluang terjadinya kecurangan seperti titik
lemah kontrol. Dalam hal terdapat titik kontrol yang lemah, jumlah
sampel dan pengujian diperbanyak. Apabila terdapat lebih dari satu
indikator fraud atau red flag pada saat yang sama berarti kemungkinan
adanya fraud menjadi lebih besar.
3. Memberitahu yang berwenang dalam organisasi mengenai keyakinan
akan adanya kecurangan dan rekomendasi untuk melakukan sebuah
investigasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
F. Peranan Auditor Internal Dalam Mencegah dan Mendeteksi
Kecurangan
Auditor internal dibentuk bertujuan untuk membantu organisasi
dalam mencapai tujuannya dengan melalui pendekatan yang sistematis,
disiplin untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan atas kefektifan
manajemen risiko, pengendalian dan proses yang jujur, bersih dan baik.
Untuk mencapai tujuan perusahaan yang luas, auditor internal perlu
melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut (Akmal, 2006: 5)
1. Menilai ketepatan dan kecukupan pengendalian manajemen termasuk
pengendalian manajemen pengelolaan data elektronik (PDE)
2. Mengidentifikasi dan mengukur risiko
3. Menentukan tingkatan ketaatan terhadap kebijaksanaan, rencana,
prosedur, peraturan, dan perundang-undangan
4. Memastikan pertanggungjawaban dan perlindungan terhadap aktiva
5. Menentukan tingkat keandalan data/informasi
6. Menilai apakah penggunaan sumber daya sudah ekonomis dan efisien
serta apakah tujuan organisasi sudah tercapai
7. Mencegah dan mendeteksi kecurangan
8. Memberikan jasa konsultasi
Dalam mencegah dan mendeteksi kecurangan auditor internal perlu
melakukan pemeriksaan serta waspada tentang adanya kecurangan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
proses kegiatan yang diperiksanya. Perbaikan sistem dan prosedur juga
perlu diarahkan untuk mencegah terjadinya kecurangan. Pencegahan
kecurangan merupakan tanggung jawab fungsi audit internal sebuah
perusahaan (Akmal, 2006: 9).
Advisory Standard dari the IIA nomor 1210, A2 menegaskan:
“ The internal auditor should have sufficient knowledge to identify the
indicators of fraud but is not expected to have the expertise of a person
whose primary responsibility is detecting and investigating fraud.”
Artinya:
“Seorang auditor tidak harus ahli sama seperti orang yang memiliki
tanggung jawab utama untuk menemukan dan menginvestigasi fraud,
tetapi wajib memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengidentifikasi
semua indikator dan adanya fraud.”
Dalam menjalankan tanggung jawab, auditor intern sekurang-kurangnya
menetapkan hal-hal seperti berikut: (Tampubolon, 2005: 116-117)
1. Lingkungan organisasi mendukung timbulnya kesadaran mengenai
perlunya kontrol.
2. Sasaran dan tujuan organisasi telah disusun secara realistis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3. Kebijakan mengenai perilaku pegawai tersedia secara tertulis yang
menjelaskan jenis-jenis aktivitas yang dilarang dan bentuk hukuman
yang akan dikenakan jika pegawai melakukan pelanggaran.
4. Kebijakan otorisasi atas transaksi ditetapkan dan dijaga secukupnya.
5. Kebijakan prosedur, praktek-praktek, laporan-laporan dan mekanisme
lainnya dibangun dan dipelihara kemutakhirannya untuk memantau
semua kegiatan dan mengamankan asset, terutama pada area-area yang
risikonya tinggi.
6. Jalur komunikasi memungkinkan manajemen menerima informasi
yang tepat dan dapat dipercaya. Hal ini sebaiknya disertai kebijakan
no-surprise dengan insentif dan penalty yang memadai.
7. Rekomendasi perlu dibuat untuk menetapkan atau meningkatkan
kontrol yang efektif dari segi manfaat dan biayanya untuk mencegah
kecurangan.
G. Perumusan Hipotesis Penelitian
Untuk melihat peranan auditor internal dalam pencegahan dan
pendeteksian, peneliti membutuhkan hipotesis/dugaan sementara agar
membantu peneliti dalam menganalisis dan memberikan kesimpulan
penelitian. Banyaknya penelitian terdahulu memberikan gambaran
mengenai peranan yang berbeda-beda dari auditor internal pada setiap
tempat penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Menurut Sawyer (2005: 3), Pada awalnya auditor internal
berfungsi sebagai “adik” dari profesi auditor eksternal, dengan pusat
perhatian pada penilaian atas keakuratan angka-angka keuangan. Namun
saat ini audit internal telah memisahkan diri menjadi disiplin ilmu yang
berbeda dengan pusat perhatian yang lebih luas. Audit internal modern
menyediakan jasa-jasa yang mencakup pemeriksaan dan penilaian atas
kontrol, kinerja, risiko dan tata kelola (governance) perusahaan publik
maupun privat. Aspek keuangan hanyalah salah satu aspek saja dalam
lingkup pekerjaan auditor internal. Perusahaan memerlukan auditor
internal yang berperan memantau efektivitas integrasi di antara seluruh
level karyawan. Kontribusi auditor internal menjadi semakin penting
seiring berkembang dan makin kompleksnya sistem usaha dan
pemerintahan.
1. Peran Auditor Internal dan Pencegahan Kecurangan
Audit internal merupakan pengawasan manajerial yang berfungsi
mengukur dan mengevaluasi sistem pengendalian dengan tujuan
membantu semua anggota manajemen dalam mengelola secara efektif
pertanggungjawabannya dengan cara menyediakan analisis, penilaian,
rekomendasi dan komentar yang berhubungan dengan kegiatan
operasional perusahaan. Audit internal mengidentifikasi dan
mengevaluasi resiko signifikan dan memberikan kontribusi terhadap
peningkatan dan pengelolaan risiko dan sistem pengendalian intern
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
(Suginam, 2016). Peran dari auditor internal menjadi semakin penting,
karena auditor internal bertanggungjawab untuk merencanakan dan
melaksanakan aktivitas audit untuk mendapatkan keyakinan memadai
bahwa laporan keuangan perusahaan bebas dari salah saji material,
baik yang disebabkan oleh kekeliruan maupun kecurangan
(Kwatingtyas, 2014). Menurut penelitian Petrascu (2014),
disimpulkan auditor internal memiliki peran dalam melakukan
pencegahan dan pendeteksian kecurangan. Semua entitas memerlukan
audit internal untuk efisiensi bisnis dalam mengurangi biaya sambil
memaksimalkan laba dan mencapai tujuan jangka menengah dan
jangka panjang. Auditor internal perlu melakukan pengawasan
terhadap kegiatan yang menghasilkan pengeluaran tetapi tidak
memberikan nilai tambah di masa depan. Berdasarkan penelitian
diatas peneliti membuat rumusan hipotesis sebagai berikut;
Ho: Peran auditor internal tidak berpengaruh dalam upaya pencegahan
kecurangan
Ha: Peran auditor internal berpengaruhi dalam upaya pencegahan
kecurangan
2. Peran Auditor Internal dan Pendeteksian Kecurangan
Pendeteksian kecurangan merupakan suatu tindakan untuk
mengetahui bahwa kecurangan terjadi, siapa pelaku, siapa korbannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
dan apa penyebabnya. Deteksi kecurangan dilakukan untuk dapat
melihat adanya penyimpangan yang dapat mengurangi kemampuan
perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Apabila
tindakan pencegahan tidaklah memadai, internal auditor harus
memahami pula bagaimana cara mendeteksi secara dini terjadinya
kecurangan-kecurangan yang timbul (Amrizal, 2004). Audit Internal
harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengidentifikasi
tanda-tanda kemungkinan terjadi kecurangan serta waspada terhadap
kasus-kasus yang memungkinkan terjadinya kecurangan dalam sebuah
organisasi.Menurut penelitian Alleyne (2005), yang melakukan studi
eksplorasi tanggung jawab auditor untuk mendeteksi kecurangan
menunjukan bahwa perusahaan yang memiliki auditor internal,
kontrol yang sehat dan komite audit yang efektif lebih siap untuk
menghadapi pencegahan dan deteksi penipuan. Berdasarkan penelitian
diatas peneliti membuat rumusan hipotesis sebagai berikut;
Ho: Peran auditor internal tidak berpengaruh dalam upaya
pendeteksian kecurangan
Ha: Peran auditor internal berpengaruh dalam upaya pendeteksian
kecurangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus menggunakan
teknik pengambilan data kuesioner dan wawancara. Menurut Hartono
(2018: 21), studi kasus merupakan metode yang digunakan untuk
mengeksplorasi satu fenomena dalam seting alami menggunakan berbagai
metode untuk mendapatkan pengetahuan mendalam. Penelitian ini
didesain berbentuk hipotesis-hipotesis awal/ dugaan sementara yang
nantinya diteliti dan dilihat hasilnya menggunakan rumus-rumus yang ada
untuk melihat sejauh mana pengaruh antar variabel peran auditor internal,
variabel pencegahan kecurangan dan pendeteksian kecurangan. Peneliti
juga melakukan perbandingan dari hasil analisis kuesioner dengan hasil
wawancara yang dilakukan dengan kepala auditor internal untuk
membantu peneliti melihat gambaran mengenai peran auditor internal
dalam pencegahan dan pendeteksian kecurangan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di PT Sumber Pangan Gisindo yang
berlokasi di Jalan Ring Road Utara No. 88, Ngawean, Trihanggo,
Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55291
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2. Waktu
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2019 sampai
dengan bulan April 2019.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek
Subjek dari penelitian ini adalah audit internal PT Sumber Pangan
Gisindo, terdiri dari kepala auditor internal dan tim audit internal.
2. Objek
Objek dari penelitian ini adalah peran auditor internal dalam
mencegah dan mendeteksi kecurangan di PT Sumber Pangan Gisindo.
D. Populasi Penelitian
Populasi adalah obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1999: 72). Penelitian ini
menggunakan populasi sasaran diantaranya terdiri dari owner, manajemen
tingkat atas, manajemen tingkat tengah, bagian accounting, akuntan publik
dan konsultan pajak PT. Sumber Pangan Gisindo. Populasi sasaran ini
dibentuk dengan kriteria bagian-bagian yang berkaitan secara langsung
serta mengetahui dengan jelas tugas auditor internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Survei
Menurut Cooper & Schindler (2006: 285) survei merupakan proses
pengukuran yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dalam
sebuah wawancara yang terstruktur dengan baik-dengan atau tanpa
seorang pewawancara. Tujuan survei adalah memperoleh data yang dapat
dibandingkan dengan data dari bagian lain dari sampel yang terpilih
sehingga kesamaan dan perbedaan dapat ditemukan.
Dalam penelitian survei data yang dikumpulkan sudah tersedia di
lapangan dan data dikumpulkan dengan metode yang sudah ditentukan
oleh peneliti (Sugiarto, 2017: 50). Peneliti menggunakan metode
pengumpulan data survei bertujuan untuk meninjau langsung mengenai
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Auditor Internal PT Sumber
Pangan Gisindo.
2. Wawancara
Menurut (Sugiyono, 1999: 130), wawancara digunakan sebagai
teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan jenis wawancara
semi terstruktur. Metode ini dilakukan agar peneliti mendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
gambaran yang mendalam mengenai informasi-informasi fungsi audit
internal, pelaksanaan audit internal dan pengelolaan departemen audit
internal dalam mencegah dan mendeteksi kecurangan di PT Sumber
Pangan Gisindo, selain itu peneliti ingin melihat teknik-teknik yang
dilakukan oleh auditor internal untuk menelusuri gejala kecurangan.
Peneliti memilih subyek wawancara adalah tim audit internal yang terdiri
dari Bowo Presetyo sebagai kepala auditor internal, Upi Rahmiyanti
sebagai kepala bagian penjualan dan piutang serta Dessy Erita Kusuma
sebagai kepala bagian pembelian..
3. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya, (Sugiyono, 1999: 135). Peneliti
memilih teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk
melakukan investigasi terkait kebenaran informasi yang di dapat pada saat
melakukan wawancara sekaligus peneliti ingin melihat pendapat karyawan
mengenai peran auditor internal dalam pencegahan dan pendeteksian.
Metode kuesioner digunakan untuk mendorong keakuratan hasil penelitian
serta memberikan informasi tambahan yang berguna bagi penulis untuk
membuat kesimpulan penelitian.
Kuesioner terdiri dari 4 bagian yang membantu peneliti
memperdalam materi penelitian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
a. Bagian I : berisi identitas responden, berisi pertanyaan
mengenai data personal responden seperti jenis kelamin,
pendidikan terakhir, jurusan yang diambil, lama bekerja dan
jabatan.
b. Bagian II : berisi gambaran mengenai pengukuran indikator
peranan auditor internal dilihat dari independensi, kemampuan
profesional, ruang lingkup audit, tanggung jawab audit internal
dan pengelolaan departemen audit
c. Bagian III : berisi pendapat manajemen senior, karyawan dan
pihak eksternal yang terkait mengenai peran auditor internal
dalam upaya melakukan pencegahan kecurangan dalam
perusahaan PT Sumber Pangan Gisindo
d. Bagian IV : berisi pendapat manajemen senior, karyawan dan
pihak eksternal yang terkait mengenai peran auditor internal
dalam upaya melakukan pendeteksian kecurangan dalam
perusahaan PT Sumber Pangan Gisindo.
Alat ukur untuk menganalisis metode kuesioner adalah dengan
menggunakan Skala Likert. Menurut (Sugiyono, 1999: 86), Skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item
instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat
positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 1. Skala Likert
JAWABAN SKOR
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Cenderung Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
(sumber: Sugiyono, 1999: 86)
F. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti ialah variabel
independen (X) dan variabel dependen (Y). Dalam penelitian ini variabel
tersebut adalah:
1) Variabel Independen (X) adalah peran auditor internal
2) Variabel Dependen (Y1) adalah pencegahan kecurangan
3) Variabel Dependen (Y2) adalah pendeteksian kecurangan
G. Teknik Analisis Data
Peneliti membuat langkah-langkah yang akan membantu dalam melakukan
analisis pada data:
1. Melakukan uji koefisien determinasi untuk melihat seberapa besar
pengaruh variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dengan
kriteria nilai koefiien determinasi terletak antara 0 dan 1.
2. Melakukan pengujian terhadap hipotesis yang sudah di buat
menggunakan regresi linier sederhana untuk melihat tingkat
signifikansi antar variabel. Apabila nilai signifikansi (Sig) < 0.05 maka
H0 ditolak, dan sebaliknya nilai signifikansi (Sig) > 0.05 maka H0 tidak
ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
3. Melakukan uji t untuk mengetahui secara parsial variabel independen
berpengaruh secara signifikan. Jika –t hitung ≥ -t tabel atau t hitung ≤ t
tabel, Ho tidak ditolak. Jika –t hitung ˂ -t tabel atau t hitung ˃ t tabel,
Ho ditolak.
4. Membuat kesimpulan berdasarkan data statistik yang sudah di olah
menggunakan SPSS.
H. Pengujian Hipotesis
1. Uji Koefisien Determinasi
Merupakan koefisien yang menunjukan seberapa besar variasi
yang ditimbulkan oleh variabel Y (Ismail, 2018: 383). Koefisien
determinasi terletak antara 0 dan 1. Semakin angka mendekati 1 maka
semakin baik garis regresi karena mampu menjelaskan data aktualnya
(Widarjono, 2018: 26).
2. Uji Regresi Sederhana
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis regresi yang
digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai
variabel dependen, Bila nilai variabel independen dimanipulasi/
dirubah-ubah/dinaik-turunkan (Sugiyono, 2008: 260). Jenis regresi
yang digunakan ialah regresi linier sederhana. Analisis regresi ini
didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel
independen dengan satu variabel dependen (Sugiyono, 2008: 261).
Adapun rumus Regresi Linier Sederhana adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Keterangan:
Y’ = Nilai Prediksi variabel dependen
a = Konstanta, yaitu nilai Y’ jika X1, X2, dan X3 = 0
b = Koefisien regresi
X = variabel bebas
3. Uji t
Uji t atau uji koefisien regresi digunakan untuk mengetahui apakah
secara parsial variabel independen berpengaruh atau tidak terhadap
variabel dependen. (Priyotno, 2018: 121). Jika –t hitung ≥ -t tabel atau
t hitung ≤ t tabel, Ho tidak ditolak. Jika –t hitung ˂ -t tabel atau t
hitung ˃ t tabel, Ho ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah dan Profil Perusahaan
PT. Sumber Pangan Gisindo berdiri sejak tahun 1971. Perusahaan
ini bergerak dibidang distribusi. Jenis-jenis produk yang dijual adalah
minuman, kosmetik, makanan, perawatan bayi, kopi, coklat dan lainnya.
PT. Sumber Pangan Gisindo memiliki kantor utama: PT Sumber Pangan
Gisindo yang berlokasi di Jalan Ring Road Utara, Kronggahan, Trihanggo,
Gamping, Sleman. Saat ini, PT. Sumber Pangan memiliki 12 principle
diantaranya JNJ, KOA, Mustika Ratu, Kalbe, Nutrifood, Kino, NPL,
Total, Garuda Mas (plastik), Tisu, Ichitan dan Sarden. Jumlah karyawan
yang dimiliki PT. Sumber Pangan Gisindo saat ini sebanyak 172
karyawan.
B. Visi dan Misi Perusahaan
“Win For You And Then For Me”. Perusahaan ingin memberikan
pelayanan terbaik bagi konsumen yang akhirnya akan berdampak positif
bagi bisnis. Perusahaan memiliki komitmen menjadi distributor yang
professional dengan cara menjalin kerjasama dan komunikasi yang baik
dengan pemasok maupun konsumen, mendistribusikan produk di semua
outlet sesuai dengan kriteria dan kapasitas outlet dan yang terakhir
mengutamakan kepuasan konsumen dan keuntungan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
C. Struktur Organisasi
4. Direktur
Melakukan pengawasan secara menyeluruh terhadap kinerja karyawan
,namun lebih mengutamakan urusan dengan pihak eksternal seperti
penandatangan kontrak perjanjian dengan pemasok.
5. Wakil Direktur
- Melakukan pengawasan secara menyeluruh namun lebih melakukan
pengawasan terkait urusan pihak internal
- Melakukan pengawasan terkait keuangan perusahaan
6. Sekretaris
- Bertugas melakukan notulensi selama melakukan rapat direktur dan
wakil direktur
- Bertugas melakukan pembayaran-pembayaran utang melalui bank
7. Auditor Internal
- Melakukan pengawasan secara menyeluruh terhadap keuangan
perusahaan
- Melakukan penyelidikan apabila terdapat dugaan penyimpangan
- Membuat laporan audit setiap bulan dan setiap tahunnya
- Melakukan koordinasi dengan KAP eksternal dan konsultan pajak
perusahaan
8. Manager HRGA
- Melakukan perekrutan pegawai baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
- Berkoordinasi dengan divisi terkait yang membutuhkan karyawan
baru
- Menetapkan sanksi bagi pegawai yang melanggar peraturan
perusahaan
- Melakukan peninjauan peraturan lama
- Membuat peraturan baru apabila diperlukan
9. Sales Manager
- Bertanggung jawab dalam melakukan pemasaran produk
- Melakukan pengawasan terhadap kinerja sales
- Meningkatkan kualitas sales dalam melakukan pemasaran produk
10. Manager EDP
- Bertanggung jawab dalam melakukan entry data
- Mengontrol karywan EDP dalam menjalankan tugasnya
11. Kepala Pengiriman GT
- Mengkoordinasi pengiriman barang ke toko-toko kecil tradisional
seperti toko kelontong, pasar dan warung-warung kecil
- Bertugas mengontrol sales dan driver setiap harinya serta pembagian
tim ke setiap wilayahnya
12. Kepala Pengiriman MT
- Mengkoordinasi pengiriman barang ke toko-toko modern besar
seperti mirota, progo, vikita dsbnya
- Bertugas mengontrol sales dan driver setiap harinya serta pembagian
tim ke setiap wilayahnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Gambar I. Struktur Organisasi PT.Sumber Pangan Gisindo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskirpsi Data
Peneliti memperoleh data menggunakan teknik survei dan penyebaran
kuesioner. Dari 32 kuesioner yang dibagikan ada sebanyak 30 kuesioner yang
dikembalikan oleh responden. Penyebaran kuesioner dilakukan mulai 2 April
sampai dengan 11 April 2019.
Pada kuesioner bagian I, responden diwajibkan mengisi data diri
mengenai; jenis kelamin, pendidikan terakhir yang diambil, jurusan
pendidikan, lama bekerja, sertifikasi jabatan fungsional sebagai auditor dan
berapa lama karyawan mengikuti pelatihan di bidang audit.
Tabel 2. Deskripsi Data
KETERANGAN JUMLAH PERSENTASE
JENIS KELAMIN
Pria 16 53,33%
Wanita 14 46,67%
PENDIDIKAN TERAKHIR
D3 7 23,33%
S1 21 70%
S2 0 0%
S3 2 6,67%
JURUSAN PENDIDIKAN
Akuntansi 12 40%
Non Akuntansi 18 60%
LAMA BEKERJA
0-2 Tahun 9 30%
3-5 Tahun 6 20%
>6 Tahun 15 50%
JUMLAH PELATIHAN TERKAIT
0-2 25 83,33%
3-6 0 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
(Lanjutan Tabel 2. Deskripsi Data)
KETERANGAN JUMLAH PERSENTASE
7-10 0 0%
11-15 3 10%
>15 2 6,67%
Sumber : Data Primer diolah 2019
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa respoden mayoritas adalah
pria sebanyak 16 responden (53,33%) sedangkan responden wanita sebanyak
14 responden (46,67%). Data responden dilihat dari pendidikan terakhirnya
yaitu responden yang memiliki pendidikan terakhir D3 sebanyak 7 responden
(23,33%), S1 sebanyak 21 responden (70%), S2 sebanyak 0% atau tidak ada
responden yang pendidikan terakhirnya adalah S2, dan responden yang
pendidikan terakhirnya S3 sebanyak 2 responden (6,67%). Diketahui juga
jurusan pendidikan yang diambil oleh responden yaitu sebanyak 12 responden
(40%) mengambil jurusan akuntansi dan sebanyak 18 responden (60%)
mengambil jurusan diluar akuntansi.
Dari kuesioner peneliti juga dapat mengetahui lama bekerja responden
yaitu sebanyak 9 responden (30%) sudah bekerja selama 0-2 tahun, sebanyak
6 responden (20%) sudah bekerja 3-5 tahun dan sebanyak 15 responden (50%)
sudah bekerja sangat lama diatas 6 tahun. Dilihat dari jumlah pelatihan yang
diikuti yaitu untuk responden yang sudah mengikuti pelatihan 0-2 kali ada 25
responden (83,33%), 3-6 kali tidak ada responden, 7-10 kali tidak ada
responden yang mengisi, 11-15 kali ada 3 responden (10%) yang pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
mengikuti dan terakhir yang mengikuti pelatihan diatas 15 kali ada sebanyak
2 responden (6,67%).
B. Hasil Analisis Data
1. Hasil Uji Validitas
Uji validitas yang digunakan oleh penulis ialah menggunakan program
SPSS uji Correlate Bivariate kemudian dilakukan analisis menggunakan
Pearson Correlation. Uji validitas dilakukan per variabel untuk melihat
tingkat validitas setiap variabel independen dan variabel dependen. Untuk
melihat gambaran variabel X, melakukan analisis menggunakan indikator
independensi, kemampuan profesional, ruang lingkup audit, tanggung jawab
dan kewenangan audit, pelaksanaan kegiatan audit, dan pengelolaan
departemen audit. Variabel Y terdiri dari Pencegahan Kecurangan dan
Pendeteksian Kecurangan. Pengujian menggunakan 2 sisi dengan signifikansi
0,05. Jika r hitung > r tabel maka item tersebut dikatakan valid. Diketahui r tabel
untuk signifikansi 0,05 dan n= 30 adalah 0,306. Jika r hitung dibawah 0,306
pertanyaan/pernyataan tersebut dikatakan tidak valid.
Tabel 3. Hasil Uji Validitas
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
I1 0,394 0,306 Valid
I2 0,696 0,306 Valid
I3 0,796 0,306 Valid
I4 0,844 0,306 Valid
I5 0,565 0,306 Valid
KP1 0,868 0,306 Valid
KP2 0,886 0,306 Valid
KP3 0,865 0,306 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
( Lanjutan Tabel 3. Hasil Uji Validitas )
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
RLA1 0,634 0,306 Valid
RLA2 0,774 0,306 Valid
RLA3 0,600 0,306 Valid
RLA4 0,747 0,306 Valid
TJ1 0,953 0,306 Valid
TJ2 0,886 0,306 Valid
TJ3 0,564 0,306 Valid
PKA1 0,621 0,306 Valid
PKA2 0,790 0,306 Valid
PKA3 0,810 0,306 Valid
PKA4 0,480 0,306 Valid
PKA 5 0,541 0,306 Valid
PKA6 0,688 0,306 Valid
PKA7 0,877 0,306 Valid
PDA1 0,885 0,306 Valid
PDA2 0,901 0,306 Valid
PDA3 0,740 0,306 Valid
PK1 0,322 0,306 Valid
PK2 0,519 0,306 Valid
PK3 0,692 0,306 Valid
PK4 0,873 0,306 Valid
PK5 0,903 0,306 Valid
PK6 0,823 0,306 Valid
PK7 0,865 0,306 Valid
PK8 0,854 0,306 Valid
PK9 0,862 0,306 Valid
PK10 0,696 0,306 Valid
PK11 0,808 0,306 Valid
PK12 0,401 0,306 Valid
DK1 0,690 0,306 Valid
DK2 0,606 0,306 Valid
DK3 0,554 0,306 Valid
DK4 0,485 0,306 Valid
DK5 0,546 0,306 Valid
DK6 0,388 0,306 Valid
DK8 0,561 0,306 Valid
DK9 0,588 0,306 Valid
DK10 0,754 0,306 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
( Lanjutan Tabel 3. Hasil Uji Validitas )
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
DK11 0,552 0,306 Valid
DK12 0,657 0,306 Valid
DK13 0,525 0,306 Valid
DK14 0,657 0,306 Valid
Sumber : Lampiran 1
Dari kuesioner yang didapat, peneliti menemukan ada 1 item pertanyaan
yang memiliki r hitung dibawah 0,306 sehingga dinyatakan tidak valid yaitu
item DK7. Pernyataan yang tidak valid tidak digunakan oleh peneliti dalam
melakukan pengujian selanjutnya.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Peneliti menggunakan uji reliabilitas menggunakan program SPSS dengan
menu Analyze, kemudian Scale dan dianalisis menggunakan menu Reliability
Analyze. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka kuesioner dinyatakan
reliabel atau konsisten. Apabila nilai Cronbach’s Alpha < 0,60 maka
kuesioner dinyatakan tidak reliabel atau tidak konsisten.
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Variabel X
Peran Auditor Internal 0,847 Reliabel
Variabel Y
Pencegahan Kecurangan 0,913 Reliabel
Pendeteksian Kecurangan 0,819 Reliabel
Sumber : Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3. Analisis Nilai Rata-Rata (Mean)
a. Analisis Mean Auditor Internal sebagai variabel X
Analisis ini digunakan untuk mengetahui tingkat rata-rata peranan
auditor internal dalam suatu perusahaan dengan melihat nilai rata-rata
hasil pengujian SPSS dan nilai tersebut akan dibandingkan dengan
kriteria yang sudah ditetapkan. Kriteria ditetapkan dengan cara
menetapkan jumlah pernyataan dalam variabel X (Peran Auditor Internal)
yaitu 25 pernyataan. Ditentukan nilai terendah 25 (1 x 25) dan nilai
tertinggi 125 (5 x 25). Interval ditentukan dengan ((125-25+1)/5) sebesar
20,2 dibulatkan menjadi 20. Dari data ini, dibentuklah kriteria;
Interval Kriteria
25 – 45 Tidak Baik
46 – 66 Kurang Baik
67 – 87 Cukup Baik
88 – 108 Baik
109 - 129 Sangat Baik
Setelah data diolah menggunakan SPSS, ditemukan hasil rata-rata
102,43 (Sumber: Lampiran 3) dapat disimpulkan berdasarkan nilai rata-
rata variabel X (Peran Auditor Internal) masuk kedalam kriteria “Baik”
yaitu diantara 88 – 108. Artinya auditor internal sudah berperan secara
baik dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini didukung oleh indikator:
1) Auditor internal objektif dalam melakukan pemeriksaan bukti audit
2) Auditor internal tidak dibatasi/ bebas dalam mengakses dokumen,
informasi dan data yang diperlukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3) Auditor internal memiliki pengetahuan, kecakapan dan berbagai
disiplin ilmu untuk melaksanakan tugas/ tanggung jawab audit
4) Fungsi audit internal mempunyai anggota yang berkualitas dalam
berbagai ilmu
5) Auditor internal melakukan review dalam setiap operasi perusahaan
6) Auditor internal melakukan review mengenai keamanan asset dari
potensi kehilangan, aktivitas illegal, dan bencana alam.
7) Auditor internal bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas audit.
8) Auditor internal melakukan audit dengan mengumpulkan bukti yang
cukup, kompeten dan relevan.
9) Auditor internal melakukan inspeksi, observasi dan permintaan
keterangan serta konfirmasi guna memperoleh bukti audit.
10) Auditor internal melakukan evaluasi pada ketaatan norma, standar dan
kaidah kepatuhan yang berlaku di divisi-divisi yang diaudit.
11) Departemen audit mengikuti kegiatan pengembangan sumber daya
manusia untuk meningkatkan kualitas.
12) Auditor internal berkoordinasi dengan pihak internal dan eksternal
organisasi dalam melakukan pekerjaan.
13) Auditor internal melakukan evaluasi internal tim.
14) Kepala auditor internal melakukan komunikasi antar anggota tim
audit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
15) Auditor internal memiliki kebijakan dan prosedur dalam melakukan
pemeriksaan laporan.
b. Analisis Mean Pencegahan Kecurangan sebagai variabel Y1
Analisis rata-rata digunakan untuk melihat seperti apa sistem
pencegahan yang dilakukan dalam perusahaan apakah sudah baik atau
belum. Analisis ini melihat nilai rata-rata menggunakan SPSS. Skor rata-
rata akan dibandingkan dengan kriteria yang sudah ditetapkan. Variabel
Y1 ada 12 pernyataan. Diketahui nilai terendah 12 (1x12) dan nilai
tertinggi 60 (5x12). Untuk interval dihitung dari ((60-12+1)/5) = 9,8
dibulatkan menjadi 9. Dari data diatas ditentukan kriteria sebagai berikut;
Interval Kriteria
12 – 21 Tidak Baik
22 – 31 Kurang Baik
32 – 41 Cukup Baik
42 – 51 Baik
52 – 61 Sangat Baik
Dari hasil olah data SPSS diketahui nilai rata-rata variabel Y1
(Pencegahan Kecurangan) sebesar 49,60 (Sumber: Lampiran 3). Skor
tersebut masuk dalam kriteria “Baik” pada nilai diantara 42 – 51.
Artinya upaya perusahaan PT Sumber Pangan Gisindo dalam
melakukan pencegahan kecurangan sudah baik. Indikator yang
membuktikan upaya tersebut ialah;
1) Perusahaan sudah menetapkan aturan anti kecurangan (fraud)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2) Ada sistem pengendalian internal yang memadai untuk
pencegahan kecurangan.
3) Ada pemisahan fungsi yang jelas sesuai dengan tanggung jawab
masing-masing unit.
4) Melakukan pemeriksaan rutin setiap bulannya terhadap laporan
keuangan perusahaan
5) Ada tim khusus yang dibentuk apabila terjadinya kecurangan.
6) Ada media untuk menampung informasi yang berkaitan dengan
kecurangan.
7) Adanya pengendalian berlapis yang dilakukan koordinator sales
untuk melakukan sidak langsung ke toko-toko.
8) Ada evaluasi berkala pada setiap ak