117
PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGAN (Studi Kasus di PT Sumber Pangan Gisindo) S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Maria Margaretha Karamoy NIM: 152114077 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP ...PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGAN (Studi Kasus di PT Sumber Pangan Gisindo) dan diajukan untuk diuji pada tanggal 18 Juni 2019 adalah

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP UPAYA

    PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGAN

    (Studi Kasus di PT Sumber Pangan Gisindo)

    S K R I P S I

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Program Studi Akuntansi

    Oleh:

    Maria Margaretha Karamoy

    NIM: 152114077

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP UPAYA

    PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGAN

    (Studi Kasus di PT Sumber Pangan Gisindo)

    S K R I P S I

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Program Studi Akuntansi

    Oleh:

    Maria Margaretha Karamoy

    NIM: 152114077

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    “Hidup adalah tantangan, jangan dengarkan omongan orang yang

    tidak jelas, yang penting kerja, kerja dan kerja. Kerja akan

    menghasilkan sesuatu sementara omongan hanya menghasilkan

    alasan”

    (Presiden Joko Widodo)

    Skripsi ini dipersembahkan untuk:

    Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus Penebusku

    Bunda Maria Pendengar Doaku

    Bapak serta Ibuku yang aku cintai

    Adik-Adikku yang sungguh aku sayangi

    Sahabat-sahabatku

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    FAKULTAS EKONOMI

    JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI AKUNTANSI

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

    Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul :

    PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP UPAYA

    PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGAN

    (Studi Kasus di PT Sumber Pangan Gisindo)

    dan diajukan untuk diuji pada tanggal 18 Juni 2019 adalah hasil karya saya.

    Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi

    ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil

    dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol

    yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang

    saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri atau tidak terdapat bagian atau

    keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang

    lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

    Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,

    dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil

    tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan

    tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya

    sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya

    terima.

    Yogyakarta, 31 Juli 2019

    Yang membuat pernyataan

    Maria Margaretha Karamoy

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

    PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tangan dibawah ini, saya Mahasiswi Universitas Sanata Dharma:

    Nama : Maria Margaretha Karamoy

    NIM : 152114077

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan daya memberikan kepada Perpustakaan

    Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

    PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP UPAYA

    PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGAN

    (Studi Kasus di PT Sumber Pangan Gisindo)

    Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak

    untuk menyimpannya, mengalihkan dalam media lain untuk kepentingan

    akademis tanpa perlu meminta izin dari saya dan memberikan royalti kepada saya

    selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan seharusnya.

    Dibuat di Yogyakarta

    Pada tanggal, 31 Juli 2019

    Maria Margaretha Karamoy

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan

    rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

    Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

    memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

    Universitas Sanata Dharma.

    Mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan penelitian hingga tahap

    penyelesaian skripsi ini penulis telah memperoleh bantuan, bimbingan dan arahan

    dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih tak

    terhingga kepada:

    1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D, Rektor Universitas Sanata Dharma

    yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan

    kepribadian penulis.

    2. M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA., Dosen pembimbing

    skripsi yang telah membantu serta membimbing penulis dalam

    menyelesaikan skripsi ini.

    3. Kepala Auditor Internal Pak Bowo Prasetyo yang membantu penulis

    dalam melakukan pengambilan data penelitian.

    4. Theresia Olly Lumowa, Alexander Jeremy Karamoy dan Fernando Gabriel

    Karamoy yang selalu memberikan dukungan, nasihat dan semangat kepada

    penulis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    5. Sahabatku tersayang Nia, Phoebe, Sien, Flori, Adi dan teman-teman kelas

    B 2015 yang selalu memberikan semangat kepada penulis.

    6. Teman-teman Himaks 2017 yang sudah mendukung dan memberikan

    motivasi kepada penulis.

    7. Diana Purnamasari, Nona Stephania dan Welly Yaptianto yang telah

    memberikan nasihat dan semangat kepada penulis.

    8. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu

    penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan

    bermanfaat bagi penulis. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini

    bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang memerlukan

    Yogyakarta, 31 Juli 2019

    Maria Margaretha Karamoy

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

    HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

    HALAMAN KEASLIAN KARYA TULIS .................................................... v

    HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................. vi

    HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ vii

    HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. ix

    HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xii

    HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................. xiii

    HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................. xiv

    ABSTRAK ....................................................................................................... xv

    ABSTRACT ...................................................................................................... xvi

    BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 4

    B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4

    C. Batasan Masalah ............................................................................. 4

    D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

    E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

    F. Sistematika Penelitian .................................................................... 6

    BAB II KAJIAN PUSTAKA .. . .................................................................... 8

    A. Auditing ………………… .............................................................. 8

    1. Pengertian Auditing ...................................................................... 8

    2. Jenis-jenis Auditing ...................................................................... 8

    B. Audit Internal …. ............ ................................................................ 10

    1. Pengertian Audit Internal.................. ............................................ 10

    2. Standar Profesi Audit Internal ...................................................... 11

    C. Kecurangan ................ .................................................................... 12

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    1. Pengertian Kecurangan .................. .............................................. 12

    2. Jenis-Jenis Kecurangan ................................................................ 13

    3. Faktor Pendukung Kecurangan ..................................................... 15

    D. Pencegahan Kecurangan ................................................................ 16

    E. Pendeteksian Kecurangan ...... ........................................................ 22

    F. Peran Auditor Internal dalam Mencegah dan Mendeteksi .............. 24

    G. Perumusan Hipotesis Penelitian ..... ............................................... 26

    BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 31

    A. Jenis Penelitian ................ ............................................................... 31

    B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 31

    C. Objek dan Subjek Penelitian … ....................................................... 31

    D. Populasi Sasaran ……. .................................................................... 32

    E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 33

    F. Variabel Penelitian ..... .................................................................... 36

    G. Teknik Analisis Data ... .................................................................. 36

    H. Pengujian Hipotesis...... ................................................................... 37

    BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .......................................... 39

    A. Sejarah dan Profil Perusahaan ......................................................... 39

    B. Visi dan Misi Perusahaan ............................................................... 39

    C. Struktur Organisasi …. ................................................................... 40

    BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ....................................... 43

    A. Deskripsi Data Responden ............................................................ 43

    1. Jenis Kelamin ……… .................................................................. 43

    2. Pendidikan Terakhir … ................................................................ 43

    3. Jurusan Pendidikan .................................................................... 43

    4. Lama Bekerja ……... ................................................................... 43

    5. Jumlah Pelatihan …... .................................................................. 43

    B. Hasil Analisis Data .................................................................... 45

    1. Hasil Uji Validitas ....................................................................... 45

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    2. Hasil Uji Reliabilitas .................................................................... 47

    3. Hasil Analisis Rata-rata variabel X .............................................. 47

    4. Hasil Analisis Rata-rata variabel Y1 ............................................ 49

    5. Hasil Analisis Rata-rata variabel Y2 ............................................ 51

    C. Hasil Penelitian………. ................................................................... 53

    1. Hasil Uji Normalitas Y1 .............................................................. 53

    2. Hasil Koefisien Determinasi Y1 ................................................. 54

    3. Hasil Regresi Linier Sederhana Y1 ............................................. 54

    4. Hasil Uji t Y1 .............................................................................. 55

    5. Hasil Uji Normalitas Y2 .............................................................. 55

    6. Hasil Koefisien Determinasi Y2 ................................................. 56

    7. Hasil Regresi Linier Sederhana Y2 ............................................. 56

    8. Hasil Uji t Y2 .............................................................................. 57

    D. Pembahasan ..................................................................................... 58

    1. Pengaruh Peran Auditor Internal Terhadap Upaya

    Pencegahan Kecurangan .............................................................. 58

    2. Pengaruh Peran Auditor Internal Terhadap Upaya

    Pendeteksian Kecurangan ............................................................ 59

    BAB VI PENUTUP ................. ..................................................................... 62

    A. Kesimpulan ................. .................................................................... 62

    B. Keterbatasan Masalah .. ................................................................... 63

    C. Saran .............................. ................................................................. 63

    DAFTAR PUSTAKA ........................................... .......................................... 64

    LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................ ... 67

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 Tabel Skala Likert .. …………… .................................................... 33

    Tabel 2 Diskripsi Data Responden ............................................................... 43

    Tabel 3 Hasil Uji Validitas Kuesioner .......................................................... 46

    Tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 48

    Tabel 5 Hasil Koefisien Determinasi Y1 ...................................................... 55

    Tabel 6 Hasil Regresi Linier Sederhana Y1 .................................................. 55

    Tabel 7 Hasil Uji T Variabel Y1 ................................................................... 56

    Tabel 8 Hasil Koefisien Determinasi Y2 ...................................................... 57

    Tabel 9 Hasil Regresi Linier Sederhana Y2 .................................................. 57

    Tabel 10 Hasil Uji T Variabel Y2 ................................................................... 58

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar I. Struktur Organisasi ……... ............................................................ 42

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran I. Hasil Uji Validitas .................................................................. 68

    Lampiran II. Hasil Uji Reliabilitas ............................................................. 73

    Lampiran III. Hasil Uji Rata-Rata ............................................................... 75

    Laampiran IV. Hasil Uji Regresi Sederhana ................................................. 76

    Lampiran V. Hasil Uji Normalitas ............................................................. 78

    Lampiran VI. Hasil Tabulasi Data Kuesioner .............................................. 79

    Lampiran VII. Hasil Wawancara .................................................................. 80

    Lampiran VIII. Kuesioner Penelitian .............................................................. 91

    Lampiran IX. Dokumentasi Kuesioner ........................................................ 96

    Lampiran X. Surat Pelaksanaan Penelitian ................................................ 101

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    ABSTRAK

    PENGARUH PERAN AUDITOR INTERNAL TERHADAP UPAYA

    PENCEGAHAN DAN PENDETEKSIAN KECURANGAN

    (Studi Kasus di PT Sumber Pangan Gisindo)

    Maria Margaretha Karamoy

    NIM: 152114077

    Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta

    2019

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peran auditor internal

    terhadap upaya pencegahan dan pendeteksian kecurangan di PT Sumber Pangan

    Gisindo. Tanggung jawab auditor internal dalam melakukan pencegahan dan

    pendeteksian kecurangan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas manajemen

    perusahaan.

    Jenis data yang digunakan adalah data primer dengan membagikan

    kuesioner kepada karyawan perusahaan, konsultan pajak dan akuntan publik.

    Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana.

    Hasil penelitian menunjukkan peran auditor internal berpengaruh dalam

    upaya pencegahan kecurangan dan pendeteksian kecurangan. Hal ini terbukti dari

    besarnya nilai signifikansi kedua variabel dependen 0.000 < 0.05, yang artinya

    semakin besar peran auditor internal dapat meningkatkan upaya pencegahan dan

    pendeteksian kecurangan pada perusahaan.

    Kata kunci: Peran Auditor Internal, Pencegahan, Pendeteksian, Kecurangan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    ABSTRACT

    THE EFFECT OF INTERNAL AUDITOR’S ROLE

    ON FRAUD PREVENTION AND FRAUD DETECTION

    A Case Study at PT Sumber Pangan Gisindo

    Maria Margaretha Karamoy

    NIM: 152114077

    Sanata Dharma University Yogyakarta

    2019

    The purpose of this research was to find out the effect of the internal

    auditor’s role on fraud prevention and fraud detection at PT Sumber Pangan

    Gisindo. The responsibility of internal auditors in conducting fraud prevention

    dan detection could improve the efficiency and effectiveness of company.

    The type of data used was primary data by distributing questionnaires to

    company employees, tax consultants and public accountants. The data analysis

    technique used was simple linear regression analysis.

    The results of the research showed the role of influential internal auditors

    in efforts to prevent fraud and detection of fraud. This was proven by the

    significance value of the two dependent variables 0,000

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Dunia bisnis saat ini terus berkembang pesat. Peningkatan kondisi bisnis

    diperkirakan terjadi di seluruh kategori lapangan usaha. Perkembangan dunia

    bisnis didukung dengan munculnya usaha modern seperti bisnis online yang

    memberikan kontribusi dalam meningkatkan aktivitas ekonomi di Indonesia.

    Perkembangan dunia bisnis yang semakin besar ini menuntut perusahaan

    untuk memiliki daya saing yang kuat serta sehat agar dapat bertahan (going

    concern).

    Dalam bisnis, keberhasilan usaha lebih ditentukan oleh faktor-faktor

    internal. Ketangguhan sebuah perusahaan untuk terus bertumbuh dan

    memiliki daya tahan menghadapi persaingan serta perubahan eksternal sangat

    ditentukan oleh keseimbangan business triangle (Kumaat, 2011: 11).

    Perusahaan perlu melakukan perluasan pasar dan memperbesar perusahaan

    agar dapat menarik sebanyak-banyaknya konsumen serta memaksimalkan

    laba. Kompleksitas perusahaan yang luas menimbulkan kurangnya

    pengawasan yang lebih oleh pemilik terhadap tindakan yang dilakukan

    manajemen.

    Pengawasan yang kurang oleh pemilik memicu pihak manajemen untuk

    melakukan tindakan kecurangan seperti korupsi, penyelahgunaan aset

    perusahaan dan manipulasi laporan keuangan. Tidak mungkin bagi eksekutif

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    mengawasi semua kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya, tetap saja ada

    hal-hal yang luput dari perhatiannya. Kegiatan yang tidak diawasi akan

    kehilangan efisiensi dan efektivitasnya (Sawyers, 2005: 31). Menurut Hasil

    Survey Fraud yang dilakukan oleh ACFE (Association of Certified Fraud

    Examiner) Indonesia, kecurangan yang paling banyak terjadi di Indonesia

    adalah korupsi. Hasil survei menunjukan ada sebanyak 154 kasus survai

    kecurangan yang terjadi Indonesia atau sebesar 67% korupsi, 41 kasus atau

    sebesar 19% penyalahgunaan aktiva organisasi dan terakhir 10 kasus

    kecurangan laporan keuangan atau sebesar 4%. Survei kecurangan di

    Indonesia dilakukan setiap 2 tahun sekali dilakukan dengan cara (a) Data

    primer: responden CFE Member dan Associate Member dari ACFE Indonesia

    dan (b) Data sekunder : Keputusan Mahkamah Agung tentang Tindak Pidana

    Khusus Korupsi sejak 2003-2015. Dari data dapat dilihat bahwa tindakan

    kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan terus menerus bertambah.

    Menurut Survei kecurangan yang dilakukan ACFE, kerugian yang

    ditimbulkan akibat adanya kecurangan ialah korupsi sebesar 100,000,000

    sampai dengan 500,000,000 ada 36 kasus korupsi dan kerugian yang perlu

    diperhatikan dengan jumlah diatas 10,000,000 terdapat 23 kasus korupsi.

    Dengan banyaknya kasus-kasus kecurangan yang melibatkan perusahaan-

    perusahaan besar, maka diperlukannya suatu unit independen dalam

    perusahaan untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas-aktivitas yang

    dilaksanakan dalam perusahaan. Unit independen yang dimaksud ialah

    membentuk fungsi Audit Internal di dalam sebuah perusahaan. Menurut

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    Kelompok Kerja yang Merumuskan Pedoman (Guidance Task Force-

    GTF), Audit Internal merupakan sebuah aktivitas konsultasi dan keyakinan

    objektif yang dikelola secara independen di dalam organisasi dan diarahkan

    oleh filosofi penambah nilai untuk meningkatkan operasional organisasi.

    Audit internal merupakan profesi dinamis dan terus berkembang sesuai

    dengan perubahan dalam lingkungan operasinya dan beradaptasi terhadap

    perubahan dalam struktur organisasi, proses dan teknologi.

    Pembentukan audit internal dalam suatu organisasi diharapkan dapat

    membantu kinerja organisasi, meningkatkan kinerja manajemen serta dapat

    menambah kualitas pelayanan perusahaan. Namun pada kenyataannya,

    banyak tindakan kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan disebabkan oleh

    kurangnya peran audit internal dalam mencegah dan mendeteksi terjadinya

    kecurangan. Terbukti dari hasil Survei ACFE yang mengatakan bahwa salah

    satu faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecurangan ialah kurangnya

    peran dari auditor internal dalam menemukan kecurangan. Perannya auditor

    internal yang sedikit dapat berakibat pada banyak pihak-pihak eksternal

    maupun internal yang dirugikan seperti kreditur, pemerintah, pemasok,

    masyarakat, karyawan, dan pihak-pihak lainnya yang terkait secara langsung

    oleh perusahaan. Selain itu, kecurangan juga berdampak terhadap hilangnya

    kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan dan jangka panjang akan

    berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan. Kesigapan auditor internal

    dalam mencegah dan mendeteksi sangat penting dalam perkembangan suatu

    perusahaan. Auditor internal harus mampu mencegah, mengawasi serta

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    mendeteksi adanya kecurangan dalam kinerja manajemen agar kegiatan yang

    dilakukan oleh manajemen efektif dan efisien.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

    dibuatlah rumusan masalah sebagai berikut:

    1. Apakah peran auditor internal berpengaruh terhadap upaya pencegahan

    kecurangan?

    2. Apakah peran auditor internal berpengaruh terhadap upaya pendeteksian

    kecurangan?

    C. Batasan Masalah

    Pencegahan dan pendeteksian kecurangan dipengaruhi oleh banyak

    faktor diantaranya seperti penerapan whistleblowing system (Pratana,

    2014), sistem pengendalian internal (Fitri, 2014), peran auditor internal

    (Kosasih, 2018). Untuk lebih memfokuskan penelitian ini maka dipilih

    peran auditor internal sebagai variabel independen yang digunakan untuk

    mengetahui pengaruhnya terhadap variabel dependen yakni pencegahan

    dan pendeteksian kecurangan.

    D. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka

    dibuatlah tujuan penelitian sebagai berikut:

    1. Mengetahui peran auditor internal berpengaruh terhadap upaya

    pencegahan kecurangan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    2. Mengetahui peran auditor internal berpengaruh terhadap upaya

    pendeteksian kecurangan.

    E. Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-

    pihak yang terkait di dalam penelitian yaitu:

    1. Bagi Universitas Sanata Dharma

    Hasil penelitian ini dapat menambah referensi kepustakaan

    mengenai pengaruh peran auditor internal dalam mencegah dan

    mendeteksi fraud pada perusahaan, dan diharapkan dapat memberikan

    tambahan informasi bagi mahasiswa yang ingin mendalami

    pengetahuan dibidang Audit Internal.

    2. Bagi Auditor Internal PT Sumber Pangan Gisindo

    Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan evaluasi dan

    masukan mengenai peran auditor internal dalam mencegah dan

    mendeteksi kecurangan, sehingga dapat membantu auditor internal

    dalam meningkatkan kualitas perusahaan.

    3. Bagi Penulis

    Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan tambahan

    informasi mengenai peran auditor internal dalam mencegah dan

    mendeteksi fraud pada perusahaan PT Sumber Pangan Gisindo. Selain

    itu, penelitian ini juga bermanfaat sebagai sarana untuk mengembang

    ilmu pengetahuan mengenai audit internal, serta dapat membandingkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    teori yang telah dipelajari selama perkuliahan dengan realita

    dilapangan.

    F. Sistematika Penulisan

    Penelitian ini terdiri dari enam bab yang disusun dengan

    sistematika penulisan sebagai berikut:

    BAB I Pendahuluan

    Bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah,

    rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah,

    manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

    BAB II Kajian Pustaka

    Bab ini berisi mengenai teori-teori yang mendukung

    penelitian meliputi pengertian auditing, jenis-jenis audit,

    pengertian audit internal, standar profesi auditor internal,

    pengertian kecurangan, jenis-jenis kecurangan, pengertian

    pencegahan, pengertian pendeteksian, peran auditor internal

    dalam mencegah dan mendeteksi kecurangan.

    BAB III Metode Penelitian

    Bab ini berisi mengenai uraian mengenai jenis penelitian,

    subjek dan objek penelitian, tempat dan waktu penelitian,

    populasi dan sampel, teknik pengambilan data, jenis dan

    sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengukuran

    data, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    BAB IV Gambaran Umum Objek Penelitian

    Dalam bab ini akan menguraikan sejarah singkat dan

    perkembangan perusahaan, visi-misi perusahaan, struktur

    organisasi, dan unit audit internal yang ada di perusahaan

    PT Sumber Pangan Gisindo.

    BAB V Analisis Data dan Pembahasan

    Bab ini akan diuraikan mengenai langkah-langkah dalam

    menanalisis data dan pembahasan mengenai hasil data yang

    diperoleh dan telah diolah.

    BAB VI Penutup

    Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan

    penelitian, keterbatasan penelitian dan saran-saran yang

    berguna untuk meningkatkan kualitas PT Sumber Pangan

    Gisindo untuk masa yang akan datang.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Auditing

    a. Pengertian Auditing

    Auditing merupakan suatu proses sistematik untuk memperoleh

    dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-

    pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan

    untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan

    tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian

    hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan (Mulyadi,

    2002: 9). Proses sistematik ditujukan untuk memperoleh bukti

    yang mendasari pernyataan yang dibuat oleh individu atau badan

    usaha. Dalam melakukan auditing, harus tersedia informasi dalam

    bentuk yang dapat diverifikasi dan beberapa standar (kriteria) yang

    dapat digunakan auditor untuk mengevaluasi informasi tersebut.

    Proses evaluasi dilakukan secara objektif dan tidak memihak

    (Arens, 2013: 14).

    b. Jenis-Jenis Auditing

    Menurut Mulyadi (2002: 12), auditing umumnya digolongkan

    menjadi 3 golongan: audit laporan keuangan, audit kepatuhan, dan

    audit operasional diantaranya:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    a. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)

    Merupakan audit yang dilakukan oleh auditor independen

    terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya untuk

    menyatakan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan.

    Hasil auditing terhadap laporan keuangan tersebut disajikan

    dalam bentuk tertulis berupa laporan audit, laporan audit ini

    dibagikan kepada para pemakai informasi keuangan seperti

    pemegang saham, kreditur, dan Kantor Pelayanan Pajak.

    b. Audit Kepatuhan (Compliance Audit)

    Audit yang tujuannya untuk menentukan apakah yang

    diaudit sesuai dengan kondisi atau peraturan tertentu. Audit

    kepatuhan banyak dijumpai dalam pemerintahan.

    c. Audit Operasional (Operational Audit)

    Membahas secara sistematik kegiatan operasional, atau

    bagian daripadanya, dalam hubungannya dengan tujuan

    tertentu. Tujuan audit operasional adalah: (1) Mengevaluasi

    Kinerja, (2) mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan,

    (3) membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih

    lanjut. Pihak yang memerlukan audit operasional adalah

    manajemen atau pihak ketiga.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    B. Audit Internal

    1. Pengertian Audit Internal

    Institute of Internal Auditor (IIA) dalam (Sawyer, 2003: 8)

    mendefinisikan audit internal sebagai fungsi penilai independen

    yang ada dalam organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi

    aktivitas organisasi sebagai pemberian jasa kepada organisasi.

    Auditor internal melakukan penilaian terhadap operasi dan kontrol

    yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan:

    a. Keakuratan dan keandalan informasi keuangan dan operasi

    b. Identifikasi dan meminimalkan risiko yang dihadapi

    perusahaan

    c. Kepatuhan dan mengikuti peraturan eksternal serta kebijakan

    dan prosedur internal

    d. Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi

    e. Sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis

    f. Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif dan

    dikonsultasikan dengan manajemen. Tujuan organisasi

    membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung

    jawabnya secara efektif.

    Audit internal merupakan kegiatan assurance dan konsultasi yang

    independen dan obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai

    tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Audit internal

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu

    pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan

    meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian dan proses

    governance (Standar Profesi Audit Internal, 2004).

    2. Standar Profesi Audit Internal

    The Institute of Internal Auditors (IIA) memperkenalkan

    seperangat standar untuk Auditor Internal. Lima standar umum

    yang merupakan kerangka dasar adalah: Independensi, Keahlian

    Profesional, Lingkup Pekerjaan, Pelaksanaan Pekerjaan Audit, dan

    Pengelolaan Departemen Audit Internal (Sawyers, 2005: 21).

    a. Independensi

    Auditor internal yang professional harus memiliki

    independensi untuk memenuhi kewajiban profesionalnya;

    memberikan opini yang objektif, tidak dibatasi dan melaporkan

    masalah apa adanya, bukan melaporkan sesuai keinginan

    eksekutif atau lembaga. Auditor internal harus bebas dari

    hambatan dalam melaksanakan auditnya (Sawyer, 2005: 35).

    b. Keahlian Profesional

    Auditor internal harus memiliki pengetahuan, keterampilan,

    dan kompetensi lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan

    tanggung jawab perorangan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    c. Lingkup Pekerjaan

    Fungsi audit internal melakukan evaluasi dan memberikan

    kontribusi terhadap peningkatan proses pengelolaan risiko,

    pengendalian, dan governance dengan menggunakan

    pendekatan sistematis, teratur dan menyeluruh.

    d. Pelaksanaan Pekerjaan Audit

    Dalam melaksanakan audit, auditor internal harus

    mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi dan

    mendokumentasikan informasi yang memadai untuk mencapai

    tujuan penugasan.

    e. Pengelolaan Departemen Audit

    Penanggungjawab fungsi audit internal harus mengelola

    fungsi audit internal secara efektif dan efisien untuk

    memastikan bahwa kegiatan fungsi audit internal memberikan

    nilai tambah bagi organisasi.

    C. Kecurangan (Fraud)

    1. Pengertian Kecurangan (Fraud)

    Menurut IIA, Kecurangan (Fraud) adalah sekumpulan

    tindakan yang tidak diizinkan dan melanggar hukum yang ditandai

    dengan adanya unsur kecurangan yang disengaja. Kecurangan

    berkenaan dengan adanya keuntungan yang diperoleh seseorang

    dengan menghadirkan sesuatu yang tidak sesuai dengan keadaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    yang sebenarnya. Didalamnya termasuk unsur-unsur surprise/tak

    terduga, tipu daya, licik dan tidak jujur yang merugikan orang lain

    (ACFE, 2006).

    Kecurangan dirancang untuk mendapatkan keuntungan baik

    pribadi maupun kelompok yang memanfaatkan peluang-peluang

    secara tidak jujur, yang secara langsung maupun tidak langsung

    merugikan pihak lain (Karvono, 2013: 5).

    2. Jenis-Jenis Kecurangan

    Menurut Association of Certified Fraud Examinations

    (ACFE, 2000), salah satu asosiasi di USA mengkategorikan

    kecurangan dalam tiga kelompok sebagai berikut:

    a. Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud)

    Kecurangan yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk

    salah saji material Laporan Keuangan yang merugikan investor

    dan kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat financial atau

    kecurangan non financial.

    b. Penyalahgunaan Aset (Asset Misappropriation)

    Penyalahgunaan Aset dapat digolongkan ke dalam

    “Kecurangan Kas” dan “Kecurangan atas Persediaan dan Aset

    Lainnya”,serta pengeluaran-pengeluaran biaya secara curang

    (Fraudulent Disbursement).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    c. Korupsi (Corruption)

    Korupsi merupakan perbuatan yang merugikan kepentingan

    umum/publik atau masyarakat luas untuk kepentingan pribadi

    atau kelompok tertentu (Karvono, 2013: 22). Korupsi terbagi ke

    dalam pertentangan kepentingan, suap, pemberian illegal dan

    pemerasan.

    1) Pertentangan Kepentingan (Conflict of Interest)

    Bentuk korupsi ini terjadi ketika karyawan atau manajer

    mempunyai kepentingan pribadi pada suatu kejadian atau

    transaksi bisnis pada organisasi dimana ia bekerja, kepentingan

    tersebut berlawanan dengan kepentingan organisasinya.

    2) Suap (Bribery)

    Suap adalah pemberian, permohonan atau penerimaan atas

    sesuatu yang bernilai untuk mempengaruhi tindakan seseorang

    karena pekerjaannya. Sesuatu yang bernilai tersebut dapat berupa

    uang, pelunasan hutang, hiburan, fasilitas, keuntungan bisnis,

    pinjaman.

    3) Pemberian Tidak Sah (Illegal Grativities)

    Merupakan pemberian sesuatu yang bernilai kepada

    seseorang karena keputusan yang diambil oleh seseorang.

    Keputusan itu berdampak memberi keuntungan kepada pemberi.

    4) Pemerasan Ekonomi (Economic Ecortion)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    Karyawan minta pembayaran dari rekanan (vendor) atas

    keputusan yang diambil yang menguntungkan rekanan (vendor)

    tersebut.

    3. Faktor Pendorong Kecurangan (Fraud)

    a. Tekanan (Pressure)

    Dorongan untuk melakukan kecurangan terjadi pada karyawan

    (employee fraud) dan oleh manajer (management fraud) dan

    dorongan itu terjadi antara lain karena :

    1) Tekanan keuangan; antara lain berupa banyak hutang, gaya

    hidup melebihi kemampuan keuangan, keserakahan, dan

    kebutuhan yang tidak terduga.

    2) Kebiasaan buruk; antara lain kecanduan narkoba, judi dan

    peminum minuman keras.

    3) Tekanan lingkungan kerja; seperti kurang dihargainya

    prestasi/ kinerja, gaji rendah dan tidak puas dengan

    pekerjaan.

    4) Tekanan lain; seperti tekanan dari istri/suami untuk

    memiliki barang-barang mewah

    b. Kesempatan (Opportunity)

    Kesempatan timbul terutama karena lemahnya pengendalian

    internal untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan. Menurut

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    Steve Albrecht, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan

    kesempatan untuk melakukan fraud yaitu;

    1) Kegagalan untuk menertibkan pelaku kecurangan

    2) Terbatasnya akses terhadap informasi

    3) Ketidaktahuan, malas dan tidak sesuai kemampuan pegawai

    4) Kurangnya jejak audit

    c. Pembenaran (Rationalization)

    Pelaku kecurangan mencari pembenaran antara lain:

    1) Pelaku menganggap bahwa yang dilakukan sudah

    merupakan hal biasa/wajar dilakukan oleh orang lain

    2) Pelaku merasa berjasa besar terhadap organisasi dan

    seharusnya ia menerima lebih banyak dari yang telah

    diterima

    3) Pelaku menganggap tujuannya baik yaitu untuk mengatasi

    masalah, nanti akan dikembalikan.

    D. Pencegahan Kecurangan

    Mencegah kecurangan merupakan segala upaya untuk menangkal

    pelaku potensial, mempersempit ruang gerak dan mengidentifikasi

    kegiatan yang beresiko tinggi terjadinya kecurangan (Karvono, 2013:

    47). Karena itu upaya mencegah kecurangan, dimulai dari pengendalian

    internal.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    COSO (Committee of Sponsoring Organization of the Tread way

    Commiissioen) merumuskan Internal Control Integrated Framework yang

    mendefinisikan internal control sebagai:

    “Internal control: a process, effected by an entity’s board of directors,

    management, and other personel, designed to provide reasonable

    assurance regarding the achievement of objectives in the following

    categories:

    - Effectiveness and efficiency of operations - Reliability of financial reporting - Compliance with applicable laws and regulations

    Terjemahan:

    “Pengendalian intern merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh

    dewan komisaris suatu entitas, manajemen dan personil lain yang

    dirancang untuk menyediakan keyakinan yang memadai berkaitan

    dengan tujuan beberapa kategori yaitu efektivitas dan efisiensi kegiatan,

    keandalan pelaporan keuangan dan ketaatan pada peraturan dan

    ketentuan yang berlaku.”

    Menurut bpkp, kecurangan yang mungkin terjadi harus dicegah antara lain

    dengan cara-cara berikut:

    1. Membangun struktur pengendalian intern yang baik

    Dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan, maka tugas

    manajemen untuk mengendalikan jalannya suatu perusahaan, maka

    tugas semakin berat. Agar tujuan yang telah ditetapkan top manajemen

    dapat dicapai, keamanan harta perusahaan terjamin dan kegiatan

    operasi bisa dijalankan secara efektif dan efisien, manajemen perlu

    mengadakan struktur pengendalian intern yang baik dan efektif

    mencegah kecurangan. Dalam memperkuat pengendalian intern di

    perusahaan, COSO (The Committee of Sponsoring Organizations of

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    The Treadway Commission) pada bulan September 1992

    memperkenalkan suatu rerangka pengendalian yang lebih luas daripada

    model pengendalian akuntansi yang tradisional dan mencakup

    menejemen risiko, yaitu pengendalian intern terdiri atas 5 komponen

    yang saling terkait yaitu :

    a. Lingkungan pengendalian (control environment), menetapkan

    corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian

    orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk

    semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan

    struktur.

    b. Penaksiran Risiko (risk assessment), adalah identifikasi entitas dan

    analisis terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya,

    membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus

    dikelola.

    c. Standar Pengendalian (control activities), adalah kebijakan dari

    prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen

    dilaksanakan.

    d. Informasi dan Komunikasi (information dan communication)

    adalah pengidentifikasian, penangkapan dan pertukaran informasi

    dalam suatu bentuk dari waktu yang memungkinkan orang

    melaksanakan tanggung jawab mereka.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    e. Pemantauan (monitoring) adalah proses menentukan mutu kinerja

    pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan mencangkup

    penentuan desain dan operasi pengendalian yang tepat waktu dan

    pengambilan tindakan koreksi.

    2. Mengefektifkan aktivitas pengendalian

    a. Reviu Kinerja

    Aktivitas pengendalian ini mencangkup reviu atas kinerja

    sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran, prakiraan atau

    kinerja periode sebelumnya, menghubungkan satu rangkaian data

    yang berbeda operasi atau keuangan satu sama lain, bersama

    dengan analisis atas hubungan dan tindakan penyelidikan dan

    perbaikan; dan reviu atas kinerja fungsional atau aktivitas

    seseorang manajer kredit atas laporan cabang perusahaan tentang

    persetujuan dan penagihan pinjaman.

    b. Pengelolaan Informasi

    Berbagai pengendalian dilaksanakan untuk mengecek ketepatan,

    kelengkapan dan otorisasi transaksi. Dua pengelompokan luas

    aktivitas pengendalian sistem informasi adalah pengendalian

    umum (general control) dan pengendalian aplikasi (application

    control). Pengendalian umum biasanya mencangkup pengendalian

    atas operasi pusat data, pemrosesan dan pemeliharaan perangkat

    lunak sistem, keamanan akses, pengembangan dan pemeliharaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    sistem aplikasi. Pengendalian ini berlaku untuk mainframe,

    minicomputer dan lingkungan pemakai akhir (end-user).

    Pengendalian ini membantu menetapkan bahwa transaksi adalah

    sah, diotorisasi semestinya dan diolah secara lengkap dan akurat.

    c. Pengendalian Fisik

    Aktivitas pengendalian fisik mencangkup keamanan fisik aktiva,

    penjagaan yang memadai terhadap fasilitas yang terlingdungi dari

    akses terhadap aktiva dan catatan, otorisasi untuk akses ke program

    komputer dan data files; dan perhitungan secara periodik dan

    perbandingan dengan jumlah yang tercantum dalam catatan

    pengendali.

    d. Pemisahan Tugas

    Pembebanan tanggungjawab ke orang yang berbeda untuk

    memberikan otorisasi, pencatatan transaksi, menyelenggarakan

    penyimpanan aktiva ditujukan untuk mengurangi kesempatan bagi

    seseorang dalam posisi baik untuk berbuat kecurangan dan

    sekaligus menyembunyikan kekeliruan dan ketidakberesan dalam

    menjalankan tugasnya dalam keadaan normal.

    3. Meningkatkan kultur organisasi

    Meningkatkan kultur organisasi dapat dilakukan dengan

    mengimplementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance

    (GCG) yang saling terkait satu sama lain agar dapat mendorong kinerja

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    sumber-sumber perusahaan bekerja secara efisien, menghasilkan nilai

    ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang

    saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan.

    4. Mengefektifkan Fungsi Internal Audit

    Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh manajemen agar fungsi

    internal audit bisa efektif membantu manajemen dalam melaksanakan

    tanggungjawabnya dengan memberikan analisa, penilaian, saran dan

    komentar mengenai kegiatan yang diperiksannya adalah:

    a. Bagian Audit Internal harus mempunyai kedudukan yang

    independen dalam organisasi perusahaan dalam arti seorang auditor

    internal tidak boleh terlibat kegiatan operasional perusahaan dan

    bertanggungjawab kepada atau melaporkan kegiatannya kepada top

    manajemen.

    b. Bagian Audit Internal harus mempunyai uraian tugas secara

    tertulis, sehingga setiap auditor mengetahui dengan jelas apa yang

    menjadi tugas, wewenang dan tanggungjawabnya. Internal audit

    harus mempunyai internal audit manual yang berguna untuk :

    1) Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan tugas

    2) Menentukan standar yang berguna untuk mengukur dan

    meningkatkan kinerja manajemen

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    3) Memberi keyakinan bahwa hasil akhir internal audit

    departemen sesuai dengan persyaratan dari internal audit

    direktur.

    c. Harus ada dukungan yang kuat dari top manajemen kepada internal

    audit. Dukungan tersebut dapat berupa :

    1) Penempatan internal audit departemen dalam posisi yang

    independen

    2) Penempatan audit staf dengan gaji yang cukup menarik

    3) Penyediaan waktu yang cukup dari top manajemen untuk

    membaca, mendengarkan dan mempelajari laporan-laporan

    internal audit departemen dan respon cepat dan tegas terhadap

    saran-saran perbaikan yang diajukan oleh internal auditor.

    d. Bagian Audit Internal harus memiliki sumber daya yang

    profesional, bisa bersikap objektif dan mempunyai integritas serta

    loyalitas yang tinggi.

    e. Internal auditor harus bisa bekerjasama dengan akuntan publik

    f. Menciptakan struktur penggajian yang wajar dan pantas

    g. Mengadakan rotasi dan kewajiban bagi pegawai untuk mengambil

    hak cuti.

    h. Memberikan sanksi yang tegas kepada yang melakukan kecurangan

    dan berikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    i. Menetapkan kebijakan perusahaan terhadap pemberian-pemberian

    dari luar harus diinformasikan dan dijelaskan pada orang-orang

    yang dianggap perlu agar jelas mana yang hadiah dan mana yang

    berupa sogokan dan mana yang resmi.

    j. Menyediakan sumber-sumber tertentu dalam rangka mendeteksi

    kecurangan karena kecurangan sulit ditemukan dalam pemeriksaan

    yang biasa-biasa saja

    k. Menyediakan saluran-saluran untuk melaporkan telah terjadinya

    kecurangan hendaknya diketahui oleh staf agar dapat diproses pada

    jalur yang benar

    E. Pendeteksian Kecurangan

    Merupakan suatu tindakan untuk mengetahui bahwa kecurangan

    terjadi, siapa pelaku, siapa korbannya dan apa penyebabnya. Deteksi

    kecurangan dilakukan untuk dapat melihat adanya kesalahan dan

    ketidakberesan (Karvono, 2013: 91). Gejala-gejala atau tanda-tanda

    terjadinya kecurangan dapat ditunjukan dari individu pelaku, organisasi

    dan luar organisasi. Tanda-tanda dari pelaku tampak dari perubahan gaya

    hidup dan perilaku yang mencurigakan. Pendeteksian kecurangan dapat

    dilakukan melalui:

    a. Identifikasi gejala dan identifikasi bendera merah (red flags)

    b. Pendeteksian kecurangan dengan critical point of auditing dan

    analisis kepekaan (job sensitivity analysis)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    Auditor atau investigator menggunakan tanda bahaya sebagai

    petunjuk adanya indikasi atau potensi terjadinya kecurangan. Kemahiran

    auditor membaca dan memaknakan tanda-tanda bahaya akan

    meningkatkan probabilitas mendeteksi manipulasi laporan kauangan

    (Tuanakotta, 2007: 58). Tanggung jawab auditor intern dalam kaitannya

    dengan usaha menemukan kecurangan adalah juga untuk:

    1. Memiliki pengetahuan mengenai kecurangan yang memadai untuk

    dapat mengidentifikasi bahwa sebuah kecurangan yang mungkin telah

    terjadi. Pengetahuan ini mencakup pemahaman mengenai karakteristik

    pelaku kecurangan seperti profiling atau red flag, teknik yang

    digunakan untuk melakukan kecurangan dan jenis kecurangan yang

    ada hubungan dengan masalah yang ada.

    2. Memperhatikan semua peluang terjadinya kecurangan seperti titik

    lemah kontrol. Dalam hal terdapat titik kontrol yang lemah, jumlah

    sampel dan pengujian diperbanyak. Apabila terdapat lebih dari satu

    indikator fraud atau red flag pada saat yang sama berarti kemungkinan

    adanya fraud menjadi lebih besar.

    3. Memberitahu yang berwenang dalam organisasi mengenai keyakinan

    akan adanya kecurangan dan rekomendasi untuk melakukan sebuah

    investigasi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    F. Peranan Auditor Internal Dalam Mencegah dan Mendeteksi

    Kecurangan

    Auditor internal dibentuk bertujuan untuk membantu organisasi

    dalam mencapai tujuannya dengan melalui pendekatan yang sistematis,

    disiplin untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan atas kefektifan

    manajemen risiko, pengendalian dan proses yang jujur, bersih dan baik.

    Untuk mencapai tujuan perusahaan yang luas, auditor internal perlu

    melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut (Akmal, 2006: 5)

    1. Menilai ketepatan dan kecukupan pengendalian manajemen termasuk

    pengendalian manajemen pengelolaan data elektronik (PDE)

    2. Mengidentifikasi dan mengukur risiko

    3. Menentukan tingkatan ketaatan terhadap kebijaksanaan, rencana,

    prosedur, peraturan, dan perundang-undangan

    4. Memastikan pertanggungjawaban dan perlindungan terhadap aktiva

    5. Menentukan tingkat keandalan data/informasi

    6. Menilai apakah penggunaan sumber daya sudah ekonomis dan efisien

    serta apakah tujuan organisasi sudah tercapai

    7. Mencegah dan mendeteksi kecurangan

    8. Memberikan jasa konsultasi

    Dalam mencegah dan mendeteksi kecurangan auditor internal perlu

    melakukan pemeriksaan serta waspada tentang adanya kecurangan dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    proses kegiatan yang diperiksanya. Perbaikan sistem dan prosedur juga

    perlu diarahkan untuk mencegah terjadinya kecurangan. Pencegahan

    kecurangan merupakan tanggung jawab fungsi audit internal sebuah

    perusahaan (Akmal, 2006: 9).

    Advisory Standard dari the IIA nomor 1210, A2 menegaskan:

    “ The internal auditor should have sufficient knowledge to identify the

    indicators of fraud but is not expected to have the expertise of a person

    whose primary responsibility is detecting and investigating fraud.”

    Artinya:

    “Seorang auditor tidak harus ahli sama seperti orang yang memiliki

    tanggung jawab utama untuk menemukan dan menginvestigasi fraud,

    tetapi wajib memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengidentifikasi

    semua indikator dan adanya fraud.”

    Dalam menjalankan tanggung jawab, auditor intern sekurang-kurangnya

    menetapkan hal-hal seperti berikut: (Tampubolon, 2005: 116-117)

    1. Lingkungan organisasi mendukung timbulnya kesadaran mengenai

    perlunya kontrol.

    2. Sasaran dan tujuan organisasi telah disusun secara realistis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    3. Kebijakan mengenai perilaku pegawai tersedia secara tertulis yang

    menjelaskan jenis-jenis aktivitas yang dilarang dan bentuk hukuman

    yang akan dikenakan jika pegawai melakukan pelanggaran.

    4. Kebijakan otorisasi atas transaksi ditetapkan dan dijaga secukupnya.

    5. Kebijakan prosedur, praktek-praktek, laporan-laporan dan mekanisme

    lainnya dibangun dan dipelihara kemutakhirannya untuk memantau

    semua kegiatan dan mengamankan asset, terutama pada area-area yang

    risikonya tinggi.

    6. Jalur komunikasi memungkinkan manajemen menerima informasi

    yang tepat dan dapat dipercaya. Hal ini sebaiknya disertai kebijakan

    no-surprise dengan insentif dan penalty yang memadai.

    7. Rekomendasi perlu dibuat untuk menetapkan atau meningkatkan

    kontrol yang efektif dari segi manfaat dan biayanya untuk mencegah

    kecurangan.

    G. Perumusan Hipotesis Penelitian

    Untuk melihat peranan auditor internal dalam pencegahan dan

    pendeteksian, peneliti membutuhkan hipotesis/dugaan sementara agar

    membantu peneliti dalam menganalisis dan memberikan kesimpulan

    penelitian. Banyaknya penelitian terdahulu memberikan gambaran

    mengenai peranan yang berbeda-beda dari auditor internal pada setiap

    tempat penelitian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    Menurut Sawyer (2005: 3), Pada awalnya auditor internal

    berfungsi sebagai “adik” dari profesi auditor eksternal, dengan pusat

    perhatian pada penilaian atas keakuratan angka-angka keuangan. Namun

    saat ini audit internal telah memisahkan diri menjadi disiplin ilmu yang

    berbeda dengan pusat perhatian yang lebih luas. Audit internal modern

    menyediakan jasa-jasa yang mencakup pemeriksaan dan penilaian atas

    kontrol, kinerja, risiko dan tata kelola (governance) perusahaan publik

    maupun privat. Aspek keuangan hanyalah salah satu aspek saja dalam

    lingkup pekerjaan auditor internal. Perusahaan memerlukan auditor

    internal yang berperan memantau efektivitas integrasi di antara seluruh

    level karyawan. Kontribusi auditor internal menjadi semakin penting

    seiring berkembang dan makin kompleksnya sistem usaha dan

    pemerintahan.

    1. Peran Auditor Internal dan Pencegahan Kecurangan

    Audit internal merupakan pengawasan manajerial yang berfungsi

    mengukur dan mengevaluasi sistem pengendalian dengan tujuan

    membantu semua anggota manajemen dalam mengelola secara efektif

    pertanggungjawabannya dengan cara menyediakan analisis, penilaian,

    rekomendasi dan komentar yang berhubungan dengan kegiatan

    operasional perusahaan. Audit internal mengidentifikasi dan

    mengevaluasi resiko signifikan dan memberikan kontribusi terhadap

    peningkatan dan pengelolaan risiko dan sistem pengendalian intern

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    (Suginam, 2016). Peran dari auditor internal menjadi semakin penting,

    karena auditor internal bertanggungjawab untuk merencanakan dan

    melaksanakan aktivitas audit untuk mendapatkan keyakinan memadai

    bahwa laporan keuangan perusahaan bebas dari salah saji material,

    baik yang disebabkan oleh kekeliruan maupun kecurangan

    (Kwatingtyas, 2014). Menurut penelitian Petrascu (2014),

    disimpulkan auditor internal memiliki peran dalam melakukan

    pencegahan dan pendeteksian kecurangan. Semua entitas memerlukan

    audit internal untuk efisiensi bisnis dalam mengurangi biaya sambil

    memaksimalkan laba dan mencapai tujuan jangka menengah dan

    jangka panjang. Auditor internal perlu melakukan pengawasan

    terhadap kegiatan yang menghasilkan pengeluaran tetapi tidak

    memberikan nilai tambah di masa depan. Berdasarkan penelitian

    diatas peneliti membuat rumusan hipotesis sebagai berikut;

    Ho: Peran auditor internal tidak berpengaruh dalam upaya pencegahan

    kecurangan

    Ha: Peran auditor internal berpengaruhi dalam upaya pencegahan

    kecurangan

    2. Peran Auditor Internal dan Pendeteksian Kecurangan

    Pendeteksian kecurangan merupakan suatu tindakan untuk

    mengetahui bahwa kecurangan terjadi, siapa pelaku, siapa korbannya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    dan apa penyebabnya. Deteksi kecurangan dilakukan untuk dapat

    melihat adanya penyimpangan yang dapat mengurangi kemampuan

    perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Apabila

    tindakan pencegahan tidaklah memadai, internal auditor harus

    memahami pula bagaimana cara mendeteksi secara dini terjadinya

    kecurangan-kecurangan yang timbul (Amrizal, 2004). Audit Internal

    harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengidentifikasi

    tanda-tanda kemungkinan terjadi kecurangan serta waspada terhadap

    kasus-kasus yang memungkinkan terjadinya kecurangan dalam sebuah

    organisasi.Menurut penelitian Alleyne (2005), yang melakukan studi

    eksplorasi tanggung jawab auditor untuk mendeteksi kecurangan

    menunjukan bahwa perusahaan yang memiliki auditor internal,

    kontrol yang sehat dan komite audit yang efektif lebih siap untuk

    menghadapi pencegahan dan deteksi penipuan. Berdasarkan penelitian

    diatas peneliti membuat rumusan hipotesis sebagai berikut;

    Ho: Peran auditor internal tidak berpengaruh dalam upaya

    pendeteksian kecurangan

    Ha: Peran auditor internal berpengaruh dalam upaya pendeteksian

    kecurangan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus menggunakan

    teknik pengambilan data kuesioner dan wawancara. Menurut Hartono

    (2018: 21), studi kasus merupakan metode yang digunakan untuk

    mengeksplorasi satu fenomena dalam seting alami menggunakan berbagai

    metode untuk mendapatkan pengetahuan mendalam. Penelitian ini

    didesain berbentuk hipotesis-hipotesis awal/ dugaan sementara yang

    nantinya diteliti dan dilihat hasilnya menggunakan rumus-rumus yang ada

    untuk melihat sejauh mana pengaruh antar variabel peran auditor internal,

    variabel pencegahan kecurangan dan pendeteksian kecurangan. Peneliti

    juga melakukan perbandingan dari hasil analisis kuesioner dengan hasil

    wawancara yang dilakukan dengan kepala auditor internal untuk

    membantu peneliti melihat gambaran mengenai peran auditor internal

    dalam pencegahan dan pendeteksian kecurangan.

    B. Tempat dan Waktu Penelitian

    1. Tempat

    Penelitian ini dilakukan di PT Sumber Pangan Gisindo yang

    berlokasi di Jalan Ring Road Utara No. 88, Ngawean, Trihanggo,

    Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55291

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    2. Waktu

    Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2019 sampai

    dengan bulan April 2019.

    C. Subjek dan Objek Penelitian

    1. Subjek

    Subjek dari penelitian ini adalah audit internal PT Sumber Pangan

    Gisindo, terdiri dari kepala auditor internal dan tim audit internal.

    2. Objek

    Objek dari penelitian ini adalah peran auditor internal dalam

    mencegah dan mendeteksi kecurangan di PT Sumber Pangan Gisindo.

    D. Populasi Penelitian

    Populasi adalah obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

    karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

    kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1999: 72). Penelitian ini

    menggunakan populasi sasaran diantaranya terdiri dari owner, manajemen

    tingkat atas, manajemen tingkat tengah, bagian accounting, akuntan publik

    dan konsultan pajak PT. Sumber Pangan Gisindo. Populasi sasaran ini

    dibentuk dengan kriteria bagian-bagian yang berkaitan secara langsung

    serta mengetahui dengan jelas tugas auditor internal.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    E. Teknik Pengumpulan Data

    1. Survei

    Menurut Cooper & Schindler (2006: 285) survei merupakan proses

    pengukuran yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dalam

    sebuah wawancara yang terstruktur dengan baik-dengan atau tanpa

    seorang pewawancara. Tujuan survei adalah memperoleh data yang dapat

    dibandingkan dengan data dari bagian lain dari sampel yang terpilih

    sehingga kesamaan dan perbedaan dapat ditemukan.

    Dalam penelitian survei data yang dikumpulkan sudah tersedia di

    lapangan dan data dikumpulkan dengan metode yang sudah ditentukan

    oleh peneliti (Sugiarto, 2017: 50). Peneliti menggunakan metode

    pengumpulan data survei bertujuan untuk meninjau langsung mengenai

    kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Auditor Internal PT Sumber

    Pangan Gisindo.

    2. Wawancara

    Menurut (Sugiyono, 1999: 130), wawancara digunakan sebagai

    teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi

    pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga

    apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

    mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

    Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan jenis wawancara

    semi terstruktur. Metode ini dilakukan agar peneliti mendapatkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    gambaran yang mendalam mengenai informasi-informasi fungsi audit

    internal, pelaksanaan audit internal dan pengelolaan departemen audit

    internal dalam mencegah dan mendeteksi kecurangan di PT Sumber

    Pangan Gisindo, selain itu peneliti ingin melihat teknik-teknik yang

    dilakukan oleh auditor internal untuk menelusuri gejala kecurangan.

    Peneliti memilih subyek wawancara adalah tim audit internal yang terdiri

    dari Bowo Presetyo sebagai kepala auditor internal, Upi Rahmiyanti

    sebagai kepala bagian penjualan dan piutang serta Dessy Erita Kusuma

    sebagai kepala bagian pembelian..

    3. Kuesioner

    Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

    dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

    kepada responden untuk dijawabnya, (Sugiyono, 1999: 135). Peneliti

    memilih teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk

    melakukan investigasi terkait kebenaran informasi yang di dapat pada saat

    melakukan wawancara sekaligus peneliti ingin melihat pendapat karyawan

    mengenai peran auditor internal dalam pencegahan dan pendeteksian.

    Metode kuesioner digunakan untuk mendorong keakuratan hasil penelitian

    serta memberikan informasi tambahan yang berguna bagi penulis untuk

    membuat kesimpulan penelitian.

    Kuesioner terdiri dari 4 bagian yang membantu peneliti

    memperdalam materi penelitian:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    a. Bagian I : berisi identitas responden, berisi pertanyaan

    mengenai data personal responden seperti jenis kelamin,

    pendidikan terakhir, jurusan yang diambil, lama bekerja dan

    jabatan.

    b. Bagian II : berisi gambaran mengenai pengukuran indikator

    peranan auditor internal dilihat dari independensi, kemampuan

    profesional, ruang lingkup audit, tanggung jawab audit internal

    dan pengelolaan departemen audit

    c. Bagian III : berisi pendapat manajemen senior, karyawan dan

    pihak eksternal yang terkait mengenai peran auditor internal

    dalam upaya melakukan pencegahan kecurangan dalam

    perusahaan PT Sumber Pangan Gisindo

    d. Bagian IV : berisi pendapat manajemen senior, karyawan dan

    pihak eksternal yang terkait mengenai peran auditor internal

    dalam upaya melakukan pendeteksian kecurangan dalam

    perusahaan PT Sumber Pangan Gisindo.

    Alat ukur untuk menganalisis metode kuesioner adalah dengan

    menggunakan Skala Likert. Menurut (Sugiyono, 1999: 86), Skala Likert

    digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

    sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item

    instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat

    positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Tabel 1. Skala Likert

    JAWABAN SKOR

    Sangat Setuju 5

    Setuju 4

    Cenderung Setuju 3

    Tidak Setuju 2

    Sangat Tidak Setuju 1

    (sumber: Sugiyono, 1999: 86)

    F. Variabel Penelitian

    Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti ialah variabel

    independen (X) dan variabel dependen (Y). Dalam penelitian ini variabel

    tersebut adalah:

    1) Variabel Independen (X) adalah peran auditor internal

    2) Variabel Dependen (Y1) adalah pencegahan kecurangan

    3) Variabel Dependen (Y2) adalah pendeteksian kecurangan

    G. Teknik Analisis Data

    Peneliti membuat langkah-langkah yang akan membantu dalam melakukan

    analisis pada data:

    1. Melakukan uji koefisien determinasi untuk melihat seberapa besar

    pengaruh variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dengan

    kriteria nilai koefiien determinasi terletak antara 0 dan 1.

    2. Melakukan pengujian terhadap hipotesis yang sudah di buat

    menggunakan regresi linier sederhana untuk melihat tingkat

    signifikansi antar variabel. Apabila nilai signifikansi (Sig) < 0.05 maka

    H0 ditolak, dan sebaliknya nilai signifikansi (Sig) > 0.05 maka H0 tidak

    ditolak.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    3. Melakukan uji t untuk mengetahui secara parsial variabel independen

    berpengaruh secara signifikan. Jika –t hitung ≥ -t tabel atau t hitung ≤ t

    tabel, Ho tidak ditolak. Jika –t hitung ˂ -t tabel atau t hitung ˃ t tabel,

    Ho ditolak.

    4. Membuat kesimpulan berdasarkan data statistik yang sudah di olah

    menggunakan SPSS.

    H. Pengujian Hipotesis

    1. Uji Koefisien Determinasi

    Merupakan koefisien yang menunjukan seberapa besar variasi

    yang ditimbulkan oleh variabel Y (Ismail, 2018: 383). Koefisien

    determinasi terletak antara 0 dan 1. Semakin angka mendekati 1 maka

    semakin baik garis regresi karena mampu menjelaskan data aktualnya

    (Widarjono, 2018: 26).

    2. Uji Regresi Sederhana

    Pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis regresi yang

    digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai

    variabel dependen, Bila nilai variabel independen dimanipulasi/

    dirubah-ubah/dinaik-turunkan (Sugiyono, 2008: 260). Jenis regresi

    yang digunakan ialah regresi linier sederhana. Analisis regresi ini

    didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel

    independen dengan satu variabel dependen (Sugiyono, 2008: 261).

    Adapun rumus Regresi Linier Sederhana adalah sebagai berikut :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    Keterangan:

    Y’ = Nilai Prediksi variabel dependen

    a = Konstanta, yaitu nilai Y’ jika X1, X2, dan X3 = 0

    b = Koefisien regresi

    X = variabel bebas

    3. Uji t

    Uji t atau uji koefisien regresi digunakan untuk mengetahui apakah

    secara parsial variabel independen berpengaruh atau tidak terhadap

    variabel dependen. (Priyotno, 2018: 121). Jika –t hitung ≥ -t tabel atau

    t hitung ≤ t tabel, Ho tidak ditolak. Jika –t hitung ˂ -t tabel atau t

    hitung ˃ t tabel, Ho ditolak.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    BAB IV

    GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    A. Sejarah dan Profil Perusahaan

    PT. Sumber Pangan Gisindo berdiri sejak tahun 1971. Perusahaan

    ini bergerak dibidang distribusi. Jenis-jenis produk yang dijual adalah

    minuman, kosmetik, makanan, perawatan bayi, kopi, coklat dan lainnya.

    PT. Sumber Pangan Gisindo memiliki kantor utama: PT Sumber Pangan

    Gisindo yang berlokasi di Jalan Ring Road Utara, Kronggahan, Trihanggo,

    Gamping, Sleman. Saat ini, PT. Sumber Pangan memiliki 12 principle

    diantaranya JNJ, KOA, Mustika Ratu, Kalbe, Nutrifood, Kino, NPL,

    Total, Garuda Mas (plastik), Tisu, Ichitan dan Sarden. Jumlah karyawan

    yang dimiliki PT. Sumber Pangan Gisindo saat ini sebanyak 172

    karyawan.

    B. Visi dan Misi Perusahaan

    “Win For You And Then For Me”. Perusahaan ingin memberikan

    pelayanan terbaik bagi konsumen yang akhirnya akan berdampak positif

    bagi bisnis. Perusahaan memiliki komitmen menjadi distributor yang

    professional dengan cara menjalin kerjasama dan komunikasi yang baik

    dengan pemasok maupun konsumen, mendistribusikan produk di semua

    outlet sesuai dengan kriteria dan kapasitas outlet dan yang terakhir

    mengutamakan kepuasan konsumen dan keuntungan perusahaan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    C. Struktur Organisasi

    4. Direktur

    Melakukan pengawasan secara menyeluruh terhadap kinerja karyawan

    ,namun lebih mengutamakan urusan dengan pihak eksternal seperti

    penandatangan kontrak perjanjian dengan pemasok.

    5. Wakil Direktur

    - Melakukan pengawasan secara menyeluruh namun lebih melakukan

    pengawasan terkait urusan pihak internal

    - Melakukan pengawasan terkait keuangan perusahaan

    6. Sekretaris

    - Bertugas melakukan notulensi selama melakukan rapat direktur dan

    wakil direktur

    - Bertugas melakukan pembayaran-pembayaran utang melalui bank

    7. Auditor Internal

    - Melakukan pengawasan secara menyeluruh terhadap keuangan

    perusahaan

    - Melakukan penyelidikan apabila terdapat dugaan penyimpangan

    - Membuat laporan audit setiap bulan dan setiap tahunnya

    - Melakukan koordinasi dengan KAP eksternal dan konsultan pajak

    perusahaan

    8. Manager HRGA

    - Melakukan perekrutan pegawai baru

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    - Berkoordinasi dengan divisi terkait yang membutuhkan karyawan

    baru

    - Menetapkan sanksi bagi pegawai yang melanggar peraturan

    perusahaan

    - Melakukan peninjauan peraturan lama

    - Membuat peraturan baru apabila diperlukan

    9. Sales Manager

    - Bertanggung jawab dalam melakukan pemasaran produk

    - Melakukan pengawasan terhadap kinerja sales

    - Meningkatkan kualitas sales dalam melakukan pemasaran produk

    10. Manager EDP

    - Bertanggung jawab dalam melakukan entry data

    - Mengontrol karywan EDP dalam menjalankan tugasnya

    11. Kepala Pengiriman GT

    - Mengkoordinasi pengiriman barang ke toko-toko kecil tradisional

    seperti toko kelontong, pasar dan warung-warung kecil

    - Bertugas mengontrol sales dan driver setiap harinya serta pembagian

    tim ke setiap wilayahnya

    12. Kepala Pengiriman MT

    - Mengkoordinasi pengiriman barang ke toko-toko modern besar

    seperti mirota, progo, vikita dsbnya

    - Bertugas mengontrol sales dan driver setiap harinya serta pembagian

    tim ke setiap wilayahnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    Gambar I. Struktur Organisasi PT.Sumber Pangan Gisindo

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    BAB V

    ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    A. Deskirpsi Data

    Peneliti memperoleh data menggunakan teknik survei dan penyebaran

    kuesioner. Dari 32 kuesioner yang dibagikan ada sebanyak 30 kuesioner yang

    dikembalikan oleh responden. Penyebaran kuesioner dilakukan mulai 2 April

    sampai dengan 11 April 2019.

    Pada kuesioner bagian I, responden diwajibkan mengisi data diri

    mengenai; jenis kelamin, pendidikan terakhir yang diambil, jurusan

    pendidikan, lama bekerja, sertifikasi jabatan fungsional sebagai auditor dan

    berapa lama karyawan mengikuti pelatihan di bidang audit.

    Tabel 2. Deskripsi Data

    KETERANGAN JUMLAH PERSENTASE

    JENIS KELAMIN

    Pria 16 53,33%

    Wanita 14 46,67%

    PENDIDIKAN TERAKHIR

    D3 7 23,33%

    S1 21 70%

    S2 0 0%

    S3 2 6,67%

    JURUSAN PENDIDIKAN

    Akuntansi 12 40%

    Non Akuntansi 18 60%

    LAMA BEKERJA

    0-2 Tahun 9 30%

    3-5 Tahun 6 20%

    >6 Tahun 15 50%

    JUMLAH PELATIHAN TERKAIT

    0-2 25 83,33%

    3-6 0 0%

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    (Lanjutan Tabel 2. Deskripsi Data)

    KETERANGAN JUMLAH PERSENTASE

    7-10 0 0%

    11-15 3 10%

    >15 2 6,67%

    Sumber : Data Primer diolah 2019

    Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa respoden mayoritas adalah

    pria sebanyak 16 responden (53,33%) sedangkan responden wanita sebanyak

    14 responden (46,67%). Data responden dilihat dari pendidikan terakhirnya

    yaitu responden yang memiliki pendidikan terakhir D3 sebanyak 7 responden

    (23,33%), S1 sebanyak 21 responden (70%), S2 sebanyak 0% atau tidak ada

    responden yang pendidikan terakhirnya adalah S2, dan responden yang

    pendidikan terakhirnya S3 sebanyak 2 responden (6,67%). Diketahui juga

    jurusan pendidikan yang diambil oleh responden yaitu sebanyak 12 responden

    (40%) mengambil jurusan akuntansi dan sebanyak 18 responden (60%)

    mengambil jurusan diluar akuntansi.

    Dari kuesioner peneliti juga dapat mengetahui lama bekerja responden

    yaitu sebanyak 9 responden (30%) sudah bekerja selama 0-2 tahun, sebanyak

    6 responden (20%) sudah bekerja 3-5 tahun dan sebanyak 15 responden (50%)

    sudah bekerja sangat lama diatas 6 tahun. Dilihat dari jumlah pelatihan yang

    diikuti yaitu untuk responden yang sudah mengikuti pelatihan 0-2 kali ada 25

    responden (83,33%), 3-6 kali tidak ada responden, 7-10 kali tidak ada

    responden yang mengisi, 11-15 kali ada 3 responden (10%) yang pernah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    mengikuti dan terakhir yang mengikuti pelatihan diatas 15 kali ada sebanyak

    2 responden (6,67%).

    B. Hasil Analisis Data

    1. Hasil Uji Validitas

    Uji validitas yang digunakan oleh penulis ialah menggunakan program

    SPSS uji Correlate Bivariate kemudian dilakukan analisis menggunakan

    Pearson Correlation. Uji validitas dilakukan per variabel untuk melihat

    tingkat validitas setiap variabel independen dan variabel dependen. Untuk

    melihat gambaran variabel X, melakukan analisis menggunakan indikator

    independensi, kemampuan profesional, ruang lingkup audit, tanggung jawab

    dan kewenangan audit, pelaksanaan kegiatan audit, dan pengelolaan

    departemen audit. Variabel Y terdiri dari Pencegahan Kecurangan dan

    Pendeteksian Kecurangan. Pengujian menggunakan 2 sisi dengan signifikansi

    0,05. Jika r hitung > r tabel maka item tersebut dikatakan valid. Diketahui r tabel

    untuk signifikansi 0,05 dan n= 30 adalah 0,306. Jika r hitung dibawah 0,306

    pertanyaan/pernyataan tersebut dikatakan tidak valid.

    Tabel 3. Hasil Uji Validitas

    Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

    I1 0,394 0,306 Valid

    I2 0,696 0,306 Valid

    I3 0,796 0,306 Valid

    I4 0,844 0,306 Valid

    I5 0,565 0,306 Valid

    KP1 0,868 0,306 Valid

    KP2 0,886 0,306 Valid

    KP3 0,865 0,306 Valid

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    ( Lanjutan Tabel 3. Hasil Uji Validitas )

    Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

    RLA1 0,634 0,306 Valid

    RLA2 0,774 0,306 Valid

    RLA3 0,600 0,306 Valid

    RLA4 0,747 0,306 Valid

    TJ1 0,953 0,306 Valid

    TJ2 0,886 0,306 Valid

    TJ3 0,564 0,306 Valid

    PKA1 0,621 0,306 Valid

    PKA2 0,790 0,306 Valid

    PKA3 0,810 0,306 Valid

    PKA4 0,480 0,306 Valid

    PKA 5 0,541 0,306 Valid

    PKA6 0,688 0,306 Valid

    PKA7 0,877 0,306 Valid

    PDA1 0,885 0,306 Valid

    PDA2 0,901 0,306 Valid

    PDA3 0,740 0,306 Valid

    PK1 0,322 0,306 Valid

    PK2 0,519 0,306 Valid

    PK3 0,692 0,306 Valid

    PK4 0,873 0,306 Valid

    PK5 0,903 0,306 Valid

    PK6 0,823 0,306 Valid

    PK7 0,865 0,306 Valid

    PK8 0,854 0,306 Valid

    PK9 0,862 0,306 Valid

    PK10 0,696 0,306 Valid

    PK11 0,808 0,306 Valid

    PK12 0,401 0,306 Valid

    DK1 0,690 0,306 Valid

    DK2 0,606 0,306 Valid

    DK3 0,554 0,306 Valid

    DK4 0,485 0,306 Valid

    DK5 0,546 0,306 Valid

    DK6 0,388 0,306 Valid

    DK8 0,561 0,306 Valid

    DK9 0,588 0,306 Valid

    DK10 0,754 0,306 Valid

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    ( Lanjutan Tabel 3. Hasil Uji Validitas )

    Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

    DK11 0,552 0,306 Valid

    DK12 0,657 0,306 Valid

    DK13 0,525 0,306 Valid

    DK14 0,657 0,306 Valid

    Sumber : Lampiran 1

    Dari kuesioner yang didapat, peneliti menemukan ada 1 item pertanyaan

    yang memiliki r hitung dibawah 0,306 sehingga dinyatakan tidak valid yaitu

    item DK7. Pernyataan yang tidak valid tidak digunakan oleh peneliti dalam

    melakukan pengujian selanjutnya.

    2. Hasil Uji Reliabilitas

    Peneliti menggunakan uji reliabilitas menggunakan program SPSS dengan

    menu Analyze, kemudian Scale dan dianalisis menggunakan menu Reliability

    Analyze. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka kuesioner dinyatakan

    reliabel atau konsisten. Apabila nilai Cronbach’s Alpha < 0,60 maka

    kuesioner dinyatakan tidak reliabel atau tidak konsisten.

    Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas

    Variabel Cronbach Alpha Keterangan

    Variabel X

    Peran Auditor Internal 0,847 Reliabel

    Variabel Y

    Pencegahan Kecurangan 0,913 Reliabel

    Pendeteksian Kecurangan 0,819 Reliabel

    Sumber : Lampiran 2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    3. Analisis Nilai Rata-Rata (Mean)

    a. Analisis Mean Auditor Internal sebagai variabel X

    Analisis ini digunakan untuk mengetahui tingkat rata-rata peranan

    auditor internal dalam suatu perusahaan dengan melihat nilai rata-rata

    hasil pengujian SPSS dan nilai tersebut akan dibandingkan dengan

    kriteria yang sudah ditetapkan. Kriteria ditetapkan dengan cara

    menetapkan jumlah pernyataan dalam variabel X (Peran Auditor Internal)

    yaitu 25 pernyataan. Ditentukan nilai terendah 25 (1 x 25) dan nilai

    tertinggi 125 (5 x 25). Interval ditentukan dengan ((125-25+1)/5) sebesar

    20,2 dibulatkan menjadi 20. Dari data ini, dibentuklah kriteria;

    Interval Kriteria

    25 – 45 Tidak Baik

    46 – 66 Kurang Baik

    67 – 87 Cukup Baik

    88 – 108 Baik

    109 - 129 Sangat Baik

    Setelah data diolah menggunakan SPSS, ditemukan hasil rata-rata

    102,43 (Sumber: Lampiran 3) dapat disimpulkan berdasarkan nilai rata-

    rata variabel X (Peran Auditor Internal) masuk kedalam kriteria “Baik”

    yaitu diantara 88 – 108. Artinya auditor internal sudah berperan secara

    baik dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini didukung oleh indikator:

    1) Auditor internal objektif dalam melakukan pemeriksaan bukti audit

    2) Auditor internal tidak dibatasi/ bebas dalam mengakses dokumen,

    informasi dan data yang diperlukan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    3) Auditor internal memiliki pengetahuan, kecakapan dan berbagai

    disiplin ilmu untuk melaksanakan tugas/ tanggung jawab audit

    4) Fungsi audit internal mempunyai anggota yang berkualitas dalam

    berbagai ilmu

    5) Auditor internal melakukan review dalam setiap operasi perusahaan

    6) Auditor internal melakukan review mengenai keamanan asset dari

    potensi kehilangan, aktivitas illegal, dan bencana alam.

    7) Auditor internal bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas audit.

    8) Auditor internal melakukan audit dengan mengumpulkan bukti yang

    cukup, kompeten dan relevan.

    9) Auditor internal melakukan inspeksi, observasi dan permintaan

    keterangan serta konfirmasi guna memperoleh bukti audit.

    10) Auditor internal melakukan evaluasi pada ketaatan norma, standar dan

    kaidah kepatuhan yang berlaku di divisi-divisi yang diaudit.

    11) Departemen audit mengikuti kegiatan pengembangan sumber daya

    manusia untuk meningkatkan kualitas.

    12) Auditor internal berkoordinasi dengan pihak internal dan eksternal

    organisasi dalam melakukan pekerjaan.

    13) Auditor internal melakukan evaluasi internal tim.

    14) Kepala auditor internal melakukan komunikasi antar anggota tim

    audit.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    15) Auditor internal memiliki kebijakan dan prosedur dalam melakukan

    pemeriksaan laporan.

    b. Analisis Mean Pencegahan Kecurangan sebagai variabel Y1

    Analisis rata-rata digunakan untuk melihat seperti apa sistem

    pencegahan yang dilakukan dalam perusahaan apakah sudah baik atau

    belum. Analisis ini melihat nilai rata-rata menggunakan SPSS. Skor rata-

    rata akan dibandingkan dengan kriteria yang sudah ditetapkan. Variabel

    Y1 ada 12 pernyataan. Diketahui nilai terendah 12 (1x12) dan nilai

    tertinggi 60 (5x12). Untuk interval dihitung dari ((60-12+1)/5) = 9,8

    dibulatkan menjadi 9. Dari data diatas ditentukan kriteria sebagai berikut;

    Interval Kriteria

    12 – 21 Tidak Baik

    22 – 31 Kurang Baik

    32 – 41 Cukup Baik

    42 – 51 Baik

    52 – 61 Sangat Baik

    Dari hasil olah data SPSS diketahui nilai rata-rata variabel Y1

    (Pencegahan Kecurangan) sebesar 49,60 (Sumber: Lampiran 3). Skor

    tersebut masuk dalam kriteria “Baik” pada nilai diantara 42 – 51.

    Artinya upaya perusahaan PT Sumber Pangan Gisindo dalam

    melakukan pencegahan kecurangan sudah baik. Indikator yang

    membuktikan upaya tersebut ialah;

    1) Perusahaan sudah menetapkan aturan anti kecurangan (fraud)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    2) Ada sistem pengendalian internal yang memadai untuk

    pencegahan kecurangan.

    3) Ada pemisahan fungsi yang jelas sesuai dengan tanggung jawab

    masing-masing unit.

    4) Melakukan pemeriksaan rutin setiap bulannya terhadap laporan

    keuangan perusahaan

    5) Ada tim khusus yang dibentuk apabila terjadinya kecurangan.

    6) Ada media untuk menampung informasi yang berkaitan dengan

    kecurangan.

    7) Adanya pengendalian berlapis yang dilakukan koordinator sales

    untuk melakukan sidak langsung ke toko-toko.

    8) Ada evaluasi berkala pada setiap ak