14
PENGARUH PRODUCT DESIGN DAN QUALITY CONTROL TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN (Survey Pada Perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya) THE EFFECT OF PRODUCT DESIGN AND QUALITY CONTROL TO COMPANY PRODUCTIVITY (Survey at Handicraft’s Company on Rajapolah Sub-district Tasikmalaya Distric) Edy Suroso Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi [email protected] Abstract The purpose of this research is to know and analyze the effect of product design and quality control to company productivity at Handicraft’s Company on Rajapolah Sub-district Tasikmalaya District . The research method used is an survey research method, data collecting technique done through interviews, questionaire, and library research. The analytical tool used is path analysis. T he results showed that there were effect of product design and quality control to company productivity at Handicraft’s Company on Rajapolah Sub-district Tasikmalaya District partially and also simulataneous. Keywords: product design, quality control, company productivity Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Product Design dan Quality Control terhadap Produktivitas Perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, kuesioner, dan studi pustaka. Alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Product Design dan Quality Control terhadap Produktivitas Perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya baik secara parsial maupun simultan. Kata Kunci: : product design, quality control, Produktivitas Perusahaan 1. Pendahuluan Persaingan global merupakan momok yang mengerikan bagi para pengusaha industri terutama industri menengah dan kecil. Adanya para pesaing baru dalam industri yang sama memunculkan masalah baru pula dikalangan pembisnis salah satunya yaitu masalah penjiplakan dan peniruan 1

Pengaruh Product Design & QC Thd Produktivitas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengaruh Product Design & QC Thd Produktivitas

PENGARUH PRODUCT DESIGN DAN QUALITY CONTROL TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN

(Survey Pada Perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya)

THE EFFECT OF PRODUCT DESIGN AND QUALITY CONTROL TO COMPANY PRODUCTIVITY (Survey at Handicraft’s Company on Rajapolah Sub-district Tasikmalaya Distric)

Edy SurosoFakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

[email protected]

Abstract

The purpose of this research is to know and analyze the effect of product design and quality control to company productivity at Handicraft’s Company on Rajapolah Sub-district Tasikmalaya District. The research method used is an survey research method, data collecting technique done through interviews, questionaire, and library research. The analytical tool used is path analysis.

The results showed that there were effect of product design and quality control to company productivity at Handicraft’s Company on Rajapolah Sub-district Tasikmalaya District partially and also simulataneous.

Keywords: product design, quality control, company productivity

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Product Design dan Quality Control terhadap Produktivitas Perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, kuesioner, dan studi pustaka. Alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Product Design dan Quality Control terhadap Produktivitas Perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya baik secara parsial maupun simultan.

Kata Kunci: : product design, quality control, Produktivitas Perusahaan

1. PendahuluanPersaingan global merupakan momok yang

mengerikan bagi para pengusaha industri terutama industri menengah dan kecil. Adanya para pesaing baru dalam industri yang sama memunculkan masalah baru pula dikalangan pembisnis salah satunya yaitu masalah penjiplakan dan peniruan yang mungkin sudah banyak kita jumpai pada sebagian produk yang beredar dikalangan masyarakat kita saat ini. Begitupun yang terjadi pada produk-produk kerajinan, baru-baru ini pernah ramai diberitakan bahwa maraknya penjiplakan hasil karya para seniman yang mengakibatkan lesunya dunia kerajinan di beberapa tempat penghasil kerajinan tangan yang ada di Indonesia.

Sebagian kreator maupun seniman yang menjalankan usaha kerajinan beberapa kali menampilkan protesnya melalui even pameran. Masalah pelanggaran hak cipta merupakan persoalan yang belum menemukan pemecahannya hingga kini. Desain produk yang unik serta kreatif memang merupakan kekuatan dari produk kerajinan. Karena itu para pengrajin maupun pelaku bisnis kerajinan berlomba membuat desain semenarik mungkin.  Hal ini menyebabkan para pengrajin untuk saling melirik produk pengrajin lainnya. Apalagi kalau mereka bertemu dalam sebuah even pameran, bukan hasil penjualan produk yang menjadi target mereka melainkan untuk mendapatkan ide sebanyak mungkin tentang

1

Page 2: Pengaruh Product Design & QC Thd Produktivitas

desain dan keunikan produk baru yang ditampilkan di pameran.

Dengan maraknya penjiplakan desain produk kerajinan seperti ini, banyak diantara para pengrajin yang mengeluh karena omzet penjualan mereka berkurang, dikarenakan banyaknya para pengrajin yang ikut-ikutan membuat desain produk yang hampir mirip bahkan bisa dikatakan sama dengan aslinya. Tentu saja ini mengakibatkan persaingan dikalangan para pengusaha kerajinan semakin ketat. Sempat muncul banyak usulan dan ide pemikiran untuk mengatasi masalah peniruan dan plagiat yang melanda dunia kerajinan. Diantaranya mendorong para kreator dan pengusaha kerajinan untuk mendaftarkan karyanya agar mendapatkan hak cipta. Namun ide mendaftarkan desain kerajinan tangan untuk mendapatkan hak cipta bukan persoalan mudah.

Akhirnya, tak ada pilihan lain bagi para pengusaha kerajinan untuk berani menghadapi masalah peniruan sebagai sebuah resiko bisnis. Untuk menjadi pengusaha kerajinan yang berhasil, tak ada jalan lain kecuali menjadi leader , agar produk kerajinan yang dihasilkan tetap digemari konsumen. Hal itu, menuntut para pengrajin untuk terus bekerja lebih keras dan kreatif lagi untuk menghasilkan produk yang berkualitas guna meningkatkan produktivitas usahanya.

Salah satu aspek untuk menghadapi tantangan ini, yakni dengan memperhatikan product design atau desain produk yang akan dibuat dengan tujuan untuk merencanakan pembuatan produk yang berorientasi ke pasar. Product design yang baik dengan perencanaan yang tepat dan penggunaan bahan baku yang efisien diharapkan dapat meningkatkan perkembangan produktivitas perusahaan.

Dalam suatu industri manufaktur yang menghasilkan produk yang mempunyai bentuk atau nilai estetika, desain produk akan menjadi keunggulan tersendiri bagi perusahaan. Karena itu agar desain produk yang dikerjakan sesuai dengan harapan maka perusahaan sebaiknya melakukan perencanaan desain produk dari mulai perancangan bentuk, pemilihan bahan baku, daya tahan dan kualitas yang akan dihasilkan sampai pada pengembangan produk dan peralatan serta kemampuan dari proses produksi itu sendiri. Inilah faktor yang berpengaruh dalam perancangan desain produk yang belum dipahami betul oleh para pengusaha kita.

Untuk mendukung tercapainya desain produk yang sesuai dengan harapan pelanggan

dan tujuan perusahaan, diperlukan suatu pengendalian kualitas yang baik, sehingga akan diperoleh hasil akhir yang optimal. Quality control atau Pengendalian kualitas merupakan salah satu teknik yang perlu dilakukan dalam proses produksi untuk menghasilkan produk berupa barang ataupun jasa yang sesuai dengan standar yang diinginkan serta memperbaiki kualitas produk yang belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan sedapat mungkin mempertahankan kualitas produk yang telah ada.

Dalam pengendalian kualitas dilakukan pengawasan dan pengujian, hal ini dilakukan untuk meminimalkan produk cacat sehingga biaya yang dikeluarkannyapun berkurang, dan secara tidak langsung produktivitas perusahaanpun dapat meningkat yang diharapkan dapat meningkatkan pula pendapatan perusahaan sehingga kesejahteraan karyawan dapat tercapai . Terdapat hubungan erat antara kualitas produk, kepuasan pelanggan dan produktivitas perusahaan dan melalui penambahan produktivitaslah standar kehidupan dapat membaik.

Melihat berbagai potensi dan sumber daya alam di Tasikmalaya yang melimpah serta diimbangi dengan kualitas yang baik pula, ini merupakan asset yang dapat dikembangkan oleh pemerintah dan warga sekitarnya. salah satunya industri kerajinan tangan yang berpusat di Rajapolah, industri kerajinan ini sudah lama berdiri. Kerajinan tangan sebagai salah satu warisan kebudayaan daerah yang dilakukan secara turun temurun, dengan adanya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, kini kita dapat menjumpai hasil kerajinan tangan yang mempunyai banyak bentuk dan aneka macam kerajinan tangan yang diolah secara variatif.

Dewasa ini kerajinan tangan sudah mampu bersaing sebagai komoditi ekspor seiring dengan produk-produk yang lain diluar kerajinan, produk kerajinan ini tidak menutup kemungkinan bisa menjadi salah satu sumber devisa yang besar bagi negara. Namun pada kenyataannya, kerajinan tangan yang banyak diproduksi oleh masyarakat kita, mengalami banyak kendala dalam pengembangan produksinya, terutama dalam hal pengembangan produk yang erat kaitannya dengan desain produk itu sendiri. Karena kerajinan tangan yang diolah variatif, maka dibutuhkan tenaga kerja yang kreatif pula.

Terbatasnya sumber daya dan penggunaannya yang menunjang pada produktivitas usaha, menjadi kendala sendiri bagi

2

Page 3: Pengaruh Product Design & QC Thd Produktivitas

perusahaan dalam mengembangkan hasil desain produksinya. Hal ini juga yang diakui oleh salah satu pengusaha kerajinan yang ada di Rajapolah yaitu bapak H. Bacu, menurut beliau menurunnya tingkat produktivitas usaha kerajinan tanganya saat ini dikarenakan semakin ketatnya persaingan di industri kerajinan tangan yang tidak didukung dengan kemampuan usahanya dalam pengembangan produknya. Apalagi menyangkut masalah desain, keunikan, dan kreatifitas yang memang merupakan kekuatan dari produk kerajinan. Mudahnya pembuatan kerajinan tangan menjadikan produk ini tak ada nilainya tanpa keunikan desain yang dibuatnya.

Dibutuhkan tenaga kerja yang terampil dan kemampuan manajemen dalam mengelola usahanya serta penggunaan teknologi yang masih sederhana. Sehingga terkesan barang-barang yang dihasilkannya pun itu-itu saja, kebanyakan para pengusaha kerajinan tangan yang ada di Rajapolah memiliki desain produk yang hampir mirip dengan para pengusaha setempat atau dengan daerah lain, hal ini karena sebagian besar para pengusaha tersebut memproduksi barang hasil jiplakan dari wilayah lain seperti Yogyakarta dan Bali. Bukan berdasarkan pada hasil karya yang murni dihasilkan sendiri.

Maka dari itu untuk mengatasi masalah maraknya penjiplakan desain produk yang menyebabkan omzet penjualan pada sebagian pengusaha kerajinan di Rajapolah menurun, maka perusahaan perlu meningkatkan produktivitas usahanya dengan menghasilkan produk yang inovatif serta berkualitas. dengan cara inilah pengusaha dapat menjadi leader dalam usahanya.

Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang bagaimana perusahaan dalam menghasilkan desain produk yang unggul dan mempunyai keunikan tersendiri sehingga tercapai produktivitas yang diharapkan, penulis tuangkan dalam penelitian dengan judul : “ Pengaruh Product Design dan Quality Control Terhadap Produktivitas Perusahaan (Survey Pada Perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya).”

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti perlu mengidentifikasi beberapa masalah diantaranya adalah : 1. Bagaimana Product Design yang dilakukan

oleh perusahaan-perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya.

2. Bagaimana pelaksanaan Quality Control pada perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya.

3. Bagaimana produktivitas pada perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya.

4. Bagaimana pengaruh Product Design dan Quality Control terhadap produktivitas perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya.

2. Kerangka Pemikiran dan HipotesisAdanya persaingan yang semakin ketat

antar perusahaan yang sejenis, mendorong setiap perusahaan untuk mempertahankan eksistensi usahanya. Terlebih pada saat era globalisasi seperti yang terjadi sekarang ini, dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin cepat berkembang. Konsekuensi dari perkembangan teknologi salah satunya yaitu adanya masalah penjiplakan dan peniruan barang-barang hasil produksi. Dengan makin maraknya penjiplakan produk, maka akan semakin meningkatkan persaingan di dalam dunia bisnis.

Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan supaya sukses dalam persaingan adalah berusaha menciptakan sesuatu yang inovatif serta kreatif pada produknya. Salah satunya caranya yaitu bisa tercapai bila perusahaan mampu untuk menciptakan suatu produk yang unik dan menarik, dengan cara membuat desain produk yang sesuai dengan keinginan pasar serta mempunyai kualitas produk yang memenuhi standar.

Desain produk atau Product design merupakan bagian dari fungsi perencanaan, dimana produk yang akan dibuat itu diriset terlebih dahulu, kemudian didesain agar produk tersebut bisa memenuhi harapan konsumen di satu pihak dan kemampuan perusahaan di lain pihak (Rusli Syarief, 1990:12). Adapun faktor-faktor yang menentukan product design menurut Lili Asdjuredja dan Permana (1990:61), yaitu:

“ 1. Menetapkan bentuk serta fungsi produk yang akan diproduksi

2. Memilih bahan yang akan digunakan3. Kesempatan diversifikasi4. Standarisasi5. Reabilitas6. Kualitas.”

Karena desain produk itu merupakan awal dari perencanaan dan perancangan suatu produk, maka perusahaan harus mengembangkan desain produknya. Dimana pengembangan produk ini harus ditunjang dengan penggunaan teknologi sehingga diharapkan tercipta variasi desain. Jika desain produk sudah dilakukan dengan baik maka

3

Page 4: Pengaruh Product Design & QC Thd Produktivitas

harus didukung dengan quality control (QC) yang ketat dari mulai bahan baku, proses dan barang jadi hingga barang dikirim. Hal ini akan mendukung nilai plus dari barang yang dihasilkan, karena barang yang dihasilkan itu memang dibuat dengan QC yang ketat dan tentunya memenuhi standar yang ada.

Dengan adanya pengendalian dalam proses pembuatan produk, maka akan mudah bagi produsen untuk memasarkan barang dagangannya, karena QC selain dilakukan untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan juga agar barang yang dihasilkan dapat diterima dengan baik oleh konsumen tanpa terkecuali karena telah terjamin mutunya. “Pengendalian kualitas atau quality control adalah teknik-teknik dan aktivitas operasional yang yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas.” Artinya Quality control (QC) harus diterapkan agar memenuhi kualitas yang diinginkan, jangan sampai terjadi cacat saat barang tersebut sudah jadi karena kurangnya pengawasan atau control pada saat proses produksi maupun bahan bakunya (Jay, Heizer dan Render, Barry, 2005 : 279).

Adapun yang menjadi ukuran untuk indikator pengawasan ini adalah standar spesifikasi dan pengawasan pada setiap proses produksi yang dilaksanakan oleh perusahaan. Karena sebenarnya proses yang terjadi dalam QC terdiri dari kumpulan subproses yang banyak, yang masing-masing subproses tersebut memiliki peran yang penting sehingga diperlukan pengawasan pada setiap proses produksinya. Hal ini menunjukan bahwa kendali yang dilakukan dalam subproses sangat dapat membantu dalam proses QC. Menurut Schroeder, G. Roger (2007:160) setelah ditentukan subproses yang akan dikendalikan maka proses berikutnya adalah dilakukan pengujian.

Pengujian (testing) adalah suatu jenis khusus inspeksi. Biasanya inspeksi dilakukan oleh manajemen atau dapat dilakukan oleh karyawan itu sendiri sehingga diperlukan tenaga yang ahli untuk melakukan inspeksi tersebut. Pengujian ini dilakukan untuk mengetes kualitas dari bahan baku yang digunakan maupun kualitas hasil akhir, sehingga dengan adanya pengujian ini maka perusahaan bisa mengidentifikasi kesalahan yang terjadi pada saat proses produksi.

Dari hasil pengendalian kualitas ini maka akan didapat kualitas yang prima. Kualitas prima ini dapat diartikan sebagai kondisi terbaik yang ada pada sebuah produk, dimana produk yang dihasilkan sudah melewati tahap inspeksi dan

pengujian sehingga kualitas yang dihasilkanpun mempunyai kualitas yang baik.

Pengelolaan kualitas dapat berpengaruh pada produktivitas. Seperti diketahui produktivitas adalah hasil bagi oleh masukan. Dengan adanya perbaikan kualitas tentu saja akan meningkatkan produktivitas barang yang dihasilkan dengan baik (Sukanto Reksohadiprodjo, 2003: 20).

Pengelolaan kualitas akhir secara menyeluruh diperlukan agar konsumen terpuaskan dan ini harus merupakan kesepakatan bersama seluruh jajaran di dalam badan usaha. Peningkatan derajat kualitas akan mempengaruhi semua kegiatan di dalam organisasi sehingga akan meningkatkan produktivitas. Kualitas yang baik bersama dengan keunggulan biaya, differensiasi, harga yang ditawarkan dan pelayanan tepat waktu, akan menjamin timbulnya daya saing. Produktivitas adalah peningkatan proses produksi. Peningkatan produksi berarti perbandingan yang membaik antara jumlah sumber yang digunakan (input) dengan jumlah barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan (output) (Sukanto Reksohadiprodjo (2003: 13).

Dalam sebuah perusahaan penggunaan sumber daya yang efisien sangat penting dalam sebuah produktivitas. Karena efisiensi itu sendiri merupakan penggunaan sumberdaya secara minimum untuk menghasilkan hasil yang optimum, penggunaan sumber daya ini bisa berupa bahan baku, tenaga kerja, modal dll. Selain itu Menurut Heizer (2006:575) kemampuan manajemen memberikan kontribusi terbesar dalam peningkatan produktivitas karena manajemen bertanggung jawab untuk memastikan tenaga kerja dan modal digunakan secara efektif untuk meningkatkan produktivitas.

Apabila Product design sudah ditunjang dengan quality control yang baik, maka hal ini akan meningkatkan produktivitas perusahaan, yang diharapkan dapat diiringi dengan kesuksesan perusahaan dalam menghadapi persaingan usaha.

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis penelitian sebagai berikut:H1: Product Design berpengaruh terhadap

produktivitas perusahaan.H2: Quality Control berpengaruh terhadap

produktivitas perusahaan.H3: Product Design dan Quality Control

berpengaruh terhadap produktivitas Perusahaan.

4

Page 5: Pengaruh Product Design & QC Thd Produktivitas

3. Metode Penelitian dan Teknik Analisis Data

Metode penelitian yang digunakan adalah survey, yang menurut Singarimbun (1999: 3) adalah: “Peneliti yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner.” Metode survey ini merupakan bagian dari riset deskriptif (bersifat menggambarkan apa adanya) dan riset sebab akibat.

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dipahami sebagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah yang termuat operasionalisasi variabel penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu:1. Variabel bebas atau independen (X), yaitu

variabel yang mempengaruhi variabel yang tidak bebas. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah Product Design (X1) dan Quality Control (X2).

2. Variabel tidak bebas atau dependen (Y), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah Produktivitas perusahaan.

Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan handicraft yang ada di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya yang berjumlah 38 perusahaan.

4. Hasil dan PembahasanIndustri yang dikembangkan di Kabupaten

Tasikmalaya adalah Industri Kecil Menengah (UKM). Kerajinan Rajapolah merupakan salah satu warisan kebudayaan daerah yang dilakukan secara turun temurun, yang dilakukan dengan memanfaatkan potensi alam dan penguasaan keterampilan pengolahannya. Dalam hal ini sebagai objek yang diangkat yaitu perusahaan-perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya karena mempunyai potensi pasar yang patut untuk di kembangkan dalam jangka panjang. Mengingat Rajapolah merupakan tempat yang secara resmi dijadikan sebagai sentra/pusat penjualan kerajinan tangan Tasikmalaya, yang mana kerajinan yang dihasilkan kini mempunyai banyak bentuk dan aneka macam kerajinan tangan yang diolah secara variatif, mulai dari desain produk yang sederhana sampai dengan desain produk yang rumit, karena kecenderungan konsumen saat ini melihat dulu desain produknya. Hal itu jelas harus

menjadi fokus perhatian khususnya bagi para pengusaha Handicraft untuk menampilkan desain-desain yang menarik dan menjual untuk produk Handicraft.

Untuk mengetahui tanggapan dan penilaian perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya terhadap product design yang dilakukan, dapat dilihat dari hasil jawaban masing-masing perusahaan Handicraft melalui penyebaran kuesioner. Kuesioner tersebut terdiri dari daftar pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan product design yang dilakukan perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya. Kuesioner tersebut juga telah diuji dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas dengan hasil perhitungan valid dan reliabel (data uji validitas dan uji reliabilitas terlampir). Adapun kuesioner tersebut diberikan kepada 38 perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya.

Tanggapan perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya mengenai product design yang dilakukan tiap perusahaan adalah sebesar 1482 hal ini termasuk dalam kategori baik. Dari hasil analisis di atas diketahui bahwa product design yang dilakukan tiap perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya dapat diterima atau sudah dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan perencanaan desain produk dan pengembangan produk meliputi bentuk, warna, estetika, ciri khas, daya tahan, penjiplakan produk, penggunaan teknologi pada pembuatan produk, variasi desain, ikut dalam berbagai pameran, dan melakukan distribusi hingga ke pasar internasional. Dari beberapa kriteria yang diajukan, ternyata yang memiliki skor yang paling tinggi yaitu mengenai kerajinan yang dihasilkan mempunyai bentuk yang bervariasi dengan jumlah skor sebesar 172. Sedangkan jumlah skor terkecil mengenai proses produksi tidak menggunakan teknologi mesin terkini dengan jumlah skor 100. Dari hal tersebut dapat disarankan kepada perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya untuk mengadaptasi dan mengimplementasikan teknologi secara bertahap dalam proses produksinya.

Pengendalian kualitas merupakan salah satu teknik yang perlu dilakukan dalam proses produksi untuk menghasilkan produk berupa barang ataupun jasa yang sesuai dengan standar yang diinginkan serta memperbaiki kualitas produk yang belum sesuai dengan standar yang

5

Page 6: Pengaruh Product Design & QC Thd Produktivitas

telah ditetapkan dan sedapat mungkin mempertahankan kualitas produk yang telah ada. Industri kerajinan khususnya perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya semakin ketat menggalakan Quality Control di setiap lini produksinya untuk meminimalkan tingkat kegagalan produk. Hal tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan, kepuasan konsumen, dan minimalisasi biaya kualitas dengan berkurangnya kegagalan produk.

Tanggapan perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya mengenai quality control yang dilakukan tiap perusahaan adalah sebesar 1699 hal ini termasuk dalam kategori baik. Dari hasil analisis di atas diketahui bahwa quality control yang dilakukan tiap perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya dapat diterima atau sudah dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan pengawasan, pengujian, dan menjunjung kualitas prima meliputi standar spesifikasi, proses produksi, identifikasi kesalahan, kualitas bahan, kualitas hasil, tidak mudah rusak, keistimewaan tambahan, variasi model dan warna serta daya tahan. Dari beberapa kriteria yang diajukan, ternyata yang memiliki skor yang paling tinggi yaitu mengenai bahan atau material yang digunakan berkualitas baik dan produk jadi mempunyai kualitas yang baik dengan jumlah skor masing-masing sebesar 170. Sedangkan jumlah skor terkecil mengenai produk yang dihasilkan tidak mudah rusak dengan jumlah skor 133. Dari hal tersebut dapat disarankan kepada perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya untuk menaikan standar kualitas pada proses pengolahan bahan baku sehingga produk jadi yang dihasilkan lebih awet dan tidak mudah rusak.

Tanggapan perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya mengenai produktivitas perusahaan adalah sebesar 1702 hal ini termasuk dalam kategori baik. Dari hasil analisis di atas diketahui bahwa produktivitas perusahaan perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya dapat diterima atau sudah dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan kualitas akhir, kemampuan manajemen, dan efisiensi yang meliputi keunikan, kepuasan konsumen atas kualitas produk, jaminan kualitas, harga terjangkau, kreatifitas karyawan, pelatihan, inovasi produk, model/ Feature baru, produk tidak mudah ditiru, bahan baku, serta hubungan baik

dengan pemasok. Dari beberapa kriteria yang diajukan, ternyata yang memiliki skor yang paling tinggi yaitu mengenai perusahaan memberikan model terbaru yang menarik dengan jumlah skor sebesar 167. Sedangkan jumlah skor terkecil mengenai produk jadi tidak mudah ditiru oleh pesaing dengan jumlah skor 127. Dari hal tersebut dapat disarankan kepada perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya untuk menciptakan ciri khas yang lebih unik pada kerajinan dari anyaman pandan, mendong dan lainnya yang merupakan bahan baku khas kerajinan di Kecamatan Rajapolah seperti ornamen-ornamen yang dibuat sendiri.

Untuk mengetahui pengaruh Product Design (X1), dan Quality Control (X2) terhadap produktivitas perusahaan (Y), dapat dilihat dari indikator yang digunakan masing-masing variabel, dengan menggunakan Path Analysis. Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data-data yang diperlukan maka dilakukan pengujian hipotesis yang diajukan. Pengujian hipotesis secara simultan tersebut menggunakan uji F yaitu untuk menguji apakah terdapat pengaruh secara signifikan antara Product Design (X1), dan Quality Control (X2) terhadap produktivitas perusahaan (Y). Dari hasil pengolahan data secara keseluruhan, penulis dapat memvisualisasikan ke dalam struktur pengaruh Product Design (X1), dan Quality Control (X2) terhadap produktivitas perusahaan (Y), sebagai berikut:

Gambar Hubungan Struktural antara Variabel X1,X2 Terhadap Y

Pengaruh secara simultan dari variabel X atau sebesar 0,641 artinya jika product design (X1) dan quality control (X2) bersama-sama meningkat atau memberikan dampak positif, maka produktivitas perusahaan (Y) pun akan memberikan dampak positif atau meningkat pula. Pengaruh variable product design (X1) dan quality

6

X1

X2

Y

Ɛ0.359

0.376

0.485

0.725

Page 7: Pengaruh Product Design & QC Thd Produktivitas

control (X2) secara simultan terhadap produktivitas perusahaan (Y), sebesar 0.641 atau 64.1%. Ada pengaruh lain yang tidak penulis teliti, yaitu sebesar 0.359 atau 35,9%. Pelaksanaan product design dan pengelolaan kualitas secara menyeluruh diperlukan agar konsumen terpuaskan dan ini harus merupakan kesepakatan bersama seluruh jajaran di dalam setiap perusahaan. Peningkatan standar kualitas akan mempengaruhi semua kegiatan di dalam perusahaan sehingga akan meningkatkan produktivitas perusahaan secara berkesinambungan.Pengujian Hipotesis

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa F hitung adalah sebesar 31,129 atau sig. (0.000) alpha (0.05) maka Ho ditolak. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Diterimanya hipotesis alternatif menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% product design dan quality control secara simultan berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya.

Untuk melihat pengaruh product design terhadap produktivitas perusahaan dapat dilihat dari indikator-indikator yang mempengaruhinya. Untuk pengujian secara parsial antara product design (X1) terhadap produktivitas perusahaan (Y) dapat dilihat dari hasil perhitungan untuk analisis jalur. Dengan kriteria penolakan Ho jika thitung > ttabel, maka diperoleh thitung sebesar 2,554 dengan mengambil taraf signifikansi sebesar 5 % dan dk=N-2 atau dk= 38-2=36 maka diperoleh nilai ttabel 1,70. Sehingga thitung > ttabel, maka tolak Ho atau dengan kata lain product design secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya.

Untuk melihat pengaruh quality control terhadap produktivitas perusahaan dapat dilihat dari indikator-indikator yang mempengaruhinya. Untuk pengujian secara parsial antara quality control (X2) terhadap produktivitas perusahaan (Y) dapat dilihat dari perhitungan untuk analisis jalur. Dengan kriteria penolakan Ho jika thitung > ttabel, maka diperoleh thitung sebesar 3,293 dengan mengambil taraf signifikansi sebesar 5 % dan dk=N-2 atau dk= 38-2=36 maka diperoleh nilai ttabel 1,70. Sehingga thitung > ttabel, maka terima Ho atau dengan kata lain quality control secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas perusahaan

Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya.

Pentingnya kualitas produk harus disadari oleh setiap perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Kualitas memberikan pengaruh pada organisasi secara keseluruhan, mulai dari pemasok hingga ke pelanggan, dan dari desain produk hingga ke pemeliharaan. Walaupun demikian, mungkin hal yang lebih penting adalah membangun sebuah organisasi yang dapat mencapai kualitas tersebut dan juga mempengaruhi organisasi secara keseluruhan. Satu kelompok aktivitas yang berhasil dimulai dengan lingkungan organisasi yang membantu perkembangan kualitas, yang diikuti oleh pemahaman prinsip kualitas, dan juga usaha untuk melibatkan karyawan pada aktivitas yang dibutuhkan untuk menerapkan kualitas tersebut. Bila semua hal ini dikerjakan dengan baik, maka biasanya organisasi dapat memuaskan pelanggannya dan mendapatkan kualitas bersaing (competitive advantages). Untuk mencapai hal tersebut diperlukan desain produk yang baik dan matang sebelum produk diproduksi secara massal. Desain produk baru merupakan hal yang penting sekali bagi kelangsungan hidup perusahaan. Desain produk yang baik dapat meningkatkan produktivitas perusahaan melalui berbagai hal diantaranya dapat mempermudah operasi pemasaran produk, meningkatkan nilai kualitas dan keawetan produk, menambah daya penampilan produk.

Selain desain produk yang baik juga harus didukung dengan sistem pengendalian kualitas atau quality control yang baik. Sistem pengendalian kualitas yang didasarkan pada filosofi bahwa memenuhi kebutuhan pelanggan dengan sebaik-baiknya adalah tujuan dalam setiap usaha. Harus diakui bahwa perusahaan atau oganisasi yang melaksanakan pengendalian kualitas bahkan perencanaan kualitas masih sedikit jumlahnya. Mereka pada umumnya mengadakan pengendalian berdasarkan apa yang biasa dilakukan, yaitu dengan membuang produk yang terbukti cacat oleh pelanggan. Apabila cara yang mereka lakukan ini tetap dipertahankan, maka tidak akan menutup kemungkinan bahwa pelanggan akan berpindah ke perusahaan atau organisasi lain. Oleh karena itu, perusahaan atau organisasi lebih baik mengadakan pengendalian kualitas proses dan melihat kesalahan atau cacat produk saat produk tersebut masih berada dalam proses atau bahkan pengendalian kualitas bahan baku mulai dari supplier. Hal ini akan menghemat

7

Page 8: Pengaruh Product Design & QC Thd Produktivitas

biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi; biaya kerusakan yang terdiri dari biaya kerusakan internal yaitu pada saat produk belum sampai ke tangan konsumen dan biaya kerusakan eksternal yaitu pada saat produk sudah sampai ke tangan konsumen; maupun biaya pengendalian yang terdiri dari biaya pencegahan dan biaya pemeriksaan. Selain itu, pengendalian kualitas akan mempertahankan pelanggan yang ada dan memungkinkan untuk menambah pelanggan yang baru.

Upaya menuju pengendalian kualitas bukan sesuatu yang gampang, tetapi menuntut waktu dan komitmen dari personil kunci sebagai operator mesin dalam implementasinya yang tercakup tiga fase yaitu, persiapan, perencanaan dan pelaksanaan. Diperlukan pelatihan personil dan biaya bila diperlukan penggantian peralatan atau mesin, serta perubahan budaya organisasi menjadi budaya mutu. Tujuan pengendalian kualitas adalah untuk mencapai mutu terbaik, pencapaian produktivitas yang tinggi, daya pemasaran yang tinggi, serta biaya yang paling ekonomis. Pengendalian kualitas akan memudahkan organisasi atau perusahaan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan baik itu tujuan kuantitatif yang bersifat jangka pendek yaitu dalam hal memperoleh laba, maupun tujuan kualitatif yang bersifat jangka panjang yaitu dalam hal penciptaan dan peningkatan nilai perusahaan.

5. Simpulan dan SaranBerdasarkan hasil dan pembahasan, maka

dapat ditarik suatu simpulan sebagai berikut:1. Product Design yang dilakukan oleh

Perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya termasuk dalam kategori baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan perencanaan desain produk dan pengembangan produk meliputi bentuk, warna, estetika, ciri khas, daya tahan, penjiplakan produk, penggunaan teknologi pada pembuatan produk, variasi desain, ikut dalam berbagai pameran, dan melakukan distribusi hingga ke pasar internasional.

2. Pelaksanaan pengendalian kualitas atau Quality Control Pada Perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya termasuk dalam kategori baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan pengawasan, pengujian, dan menjunjung kualitas prima

meliputi standar spesifikasi, proses produksi, identifikasi kesalahan, kualitas bahan, kualitas hasil, tidak mudah rusak, keistimewaan tambahan, variasi model dan warna serta daya tahan.

3. Produktivitas pada perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya termasuk dalam kategori baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan kualitas akhir, kemampuan manajemen, dan efisiensi yang meliputi keunikan, kepuasan konsumen atas kualitas produk, jaminan kualitas, harga terjangkau, kreatifitas karyawan, pelatihan, inovasi produk, model/ Feature baru, produk tidak mudah ditiru, bahan baku, serta hubungan baik dengan pemasok.

4. Terdapat pengaruh Product Design dan Quality Control terhadap produktivitas perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya baik secara parsial maupun simultan.

Berdasarkan poin terendah dari indikator tiap variabel, maka penulis menyarankan kepada Perusahaan Handicraft di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya untuk:

1. Mengadaptasi dan mengimplementasikan teknologi secara bertahap dalam proses produksinya.

2. Menaikkan standar kualitas pada proses pengolahan bahan baku sehingga produk jadi yang dihasilkan lebih awet dan tidak mudah rusak.

3. Menciptakan ciri khas yang unik pada kerajinan dari anyaman pandan yang merupakan bahan baku khas kerajinan di Kecamatan Rajapolah seperti ornamen-ornamen yang dibuat sendiri.

DAFTAR PUSTAKAAgus Ahyari. (2001). Manajemen Produksi

Pengendalian Produksi, Edisi Keempat Buku 1. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Al-Rasyid. (1994). Dasar-Dasar Statistika Terapan. Bandung: UNPAD.

Anne Ahira. (2011). Kerajinan Tangan Kreatif dan Hak Cipta. (Online). Tersedia: http://www.anneahira.com (7 Februari 2011).

Danang Sunyoto. (2009). Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Yogyakarta: Media Presindo.

Garpesz, Vincent. (2002). Total Quality Management., Cetakan Kedua. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.

8

Page 9: Pengaruh Product Design & QC Thd Produktivitas

Husein Umar.(2002). Metode Riset Bisnis, Edisi Pertama. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lalu Sumayang. (2003). Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Salemba Empat.

Lili Asdjudirdja dan Kusuma Permana. (1990). Manajemen Produksi. Bandung: CCV. Armico.

Montgomery, Douglas C. (2001). Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Render, Barry and Jay Heizer. (2006). Operation Management (Manajemen Operasi), Edisi Tujuh. Jakarta: Salemba Empat.

Rusli Syarif. (1990). Manajemen Latihan dan Pembinaan, Edisi Revisi-Cetakan Kedua. Bandung: Angkasa Bandung.

Schroeder, G. Roger. (2007). Operation managements, Fourth edition. Singapore: Mc. Graw. Hill Inc.

.................................(1997). Manajemen Operasi, Jilid 1, Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Singarimbun dan Effendi. (1999). Metode penelitian. Jakarta: LP3ES.Sofjan Assauri. (2004). Manajemen Produksi dan

Operasi, Edisi Revisi. Jakarta: LPFE UI.Subagyo. (2003). Statistik Deskriptif, Edisi Empat.

Yogyakarta : BPFE.Sudjana. (2000). Statistik Untuk Ekonomi dan

Niaga, Edisi Kelima. Bandung: Tarsito.Sugiyono. (2009). Statistik Untuk Penelitian,

Cetakan Ketiga. Bandung: CV Alfabeta.Sukanto Reksohadiprodjo. (2003). Manajemen

Produksi dan Operasi, Edisi kedua. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Suliyanto. (2005). Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Suyandi Prawirosentono. (2000). Manajemen Operasi, Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Hani Handoko. (2000). Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

9