64
i PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR PROSES PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : RIA PERMATASARI PRATIWI PUTRI NIM : 105082002678 Di Bawah Bimbingan Pembimbing I Pembimbing II Dr. Yahya Hamja, MM Rahmawati, SE.,MM NIP. 130 676 334 NIP.132 055 044 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/2009 M

PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

  • Upload
    trinhtu

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

i

PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR

PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR

PROSES PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

RIA PERMATASARI PRATIWI PUTRI

NIM : 105082002678

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Yahya Hamja, MM Rahmawati, SE.,MM

NIP. 130 676 334 NIP.132 055 044

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H/2009 M

Page 2: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

ii

Hari ini Jumat Tanggal 13 Bulan November Tahun Dua Ribu Sembilan telah

dilakukan ujian komprehensif atas nama Ria Permatasari Pratiwi Putri NIM :

105082002678 dengan judul ” PENGARUH PROFESIONALISME DAN

PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT

MATERIALITAS DALAM PROSES PENGAUDITAN LAPORAN

KEUANGAN.” Memperhatikan kemampuan keilmuan mahasiswa tersebut

selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 13 November 2009

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Amilin, SE., Ak., M.Si Rahmawati,

SE.,MM

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Azzam Jassin, MBA

Penguji Ahli

Page 3: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Salawat serta salam tidak lupa

penulis haturkan kepada junjungan nabi besar kita Nabi Muhammad SAW yang

telah membawa umatnya dari zaman kedzoliman menuju zaman kebenaran.

Skripsi in disusun untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam

rangka menyelesaikan studi pada jenjang Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul

“Pengaruh Profesionalisme Dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan

Tingkat Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan”.

Disamping itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan, baik moril

maupun materil. Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis sampaikan

kepada:

1. Kedua Orang Tua tercinta, yang dengan ketulusan dan cinta kasih serta

untaian doa, selalu mendukung dan memberiku semangat hingga

terselesaikannya skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Yahya Hamja, selaku dosen pembimbing 1 yang telah menyediakan

waktu, tenaga dan pikiran serta sabar dalam membimbing dan memberikan

saran demi selesainya skripsi ini.

4. Ibu Rahmawati, SE.,MM, selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan

waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan ide-ide untuk pencerahan dari

mulai Persiapan, pelaksanaan hingga penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Afif Sulfa, SE.,Ak.,M.Si, selaku Ketua Jurusan Akuntansi yang telah

membantu kelancaran mahasiswa akuntansi untuk dapat lebih mudah dalam

menjalani proses kelulusan.

6. Adik-adiku tersayang Agung dan Kiki yang selalu siap membantu kakaknya.

Page 4: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

iv

7. Teman-temanku Rani, Rina, Tuti, Nurul dan Santi yang telah membantuku

supaya lulus ujian komprehensif dan telah menemaniku dalam suka maupun

duka.

8. Teman-temanku di Akuntansi C dan Audit A yang telah banyak memberikan

banyak bantuan moril kepadaku

9. Teman-temanku di Universitas Trisakti yang telah membantuku untuk

mendapatkan informasi yang mendukung skripsiku.

10. Kepada semua teman-temanku yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang

telah membantu dalam pembuatan skripsi ini hingga selesai.

Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan

pembacanya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, oleh karena

itu penulis menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun.

Jakarta, Desember 2009

Ria Permatasari P

Page 5: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

v

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ...................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..........................................................................iv

ABSTRACT .................................................................................................... v

ABSTRAK .......................................................................................................vi

KATA PENGANTAR .....................................................................................vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ..................................................................1

B. Perumusan Masalah .........................................................................6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..........................................................6

1. Tujuan Penelitian .......................................................................6

2. Manfaat Penelitian ......................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Profesionalisme..................................................................................8

B. Pengalaman ......................................................................................13

C. Materialitas ......................................................................................15

Page 6: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

vi

D. Keterkaitan Antar Variabel ................................................................19

1. Pengaruh Profesionalisme terhadap Pertimbangan Materialitas ....19

2. Pengaruh Pengalaman terhadap Pertimbangan Materialitas .........20

E. Kerangka Pemikiran ..........................................................................21

F. Hipotesis ...........................................................................................22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................23

B. Metode Penentuan Sampel ...............................................................23

C. Metode Pengumpulan Data ..............................................................24

D. Metode Analisa Data..........................................................................24

1. Uji Kualitas Data ........................................................................24

2. Uji Asumsi Klasik ......................................................................25

3. Uji Hipotesis ..............................................................................26

E. Operasional dan Pengukuran Variabel................................................28

1. Variabel Independen ...................................................................28

2. Varibel Dependen .......................................................................29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................33

1. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................33

2. Karakteristik Responden .............................................................34

Page 7: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

vii

B. Uji Kualitas Data ..............................................................................36

1. Uji Validitas ...............................................................................36

2. Uji Reliabilitas ...........................................................................38

C. Uji Asumsi Klasik . ...........................................................................39

1.Normalitas ..................................................................................39

2.Multikolinearitas ..........................................................................40

3.Heterokedastisitas .........................................................................41

D. Uji Hipotesis ....................................................................................42

1.Uji Koefisien Determinasi ...........................................................43

2.Uji F ...........................................................................................44

3.Uji t ............................................................................................44

E. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis.........................................................46

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan ......................................................................................49

B. Implikasi ..........................................................................................50

C. Keterbatasan ....................................................................................50

D. Saran ..........................................................................................51

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................52

LAMPIRAN .....................................................................................................54

Page 8: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Tabel Operasional Variabel ...........................................................30

Tabel 4.1 Nama Kantor Akuntan Publik .......................................................33

Tabel 4.2 Rincian pembagian dan pengumpulan kuesioner ...........................34

Tabel 4.3 Karakteristik Responden ...............................................................35

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Profesionalisme ..............................................36

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Pengalaman ....................................................37

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Pertimbangan Tingkat Materialitas ..................37

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Profesionalisme ..........................................38

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Pengalaman .................................................38

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Pertimbangan Tingkat Materialitas ..............39

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................41

Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi ...................................................43

Tabel 4.12 Hasil Uji F ....................................................................................44

Tabel 4.13 Hasil Uji t .....................................................................................44

Page 9: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Langkah Penetapan Tingkat Materialitas ......................................19

Gambar 2.2 Kerangka Pemilkiran Penelitian ...................................................21

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas.....................................................................40

Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas .........................................................42

Page 10: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ....................................................................54

Lampiran 2 Tabel Hasil Jawaban Kuesioner Penelitian ...................................59

Lampiran 3 Hasil Uji SPSS Versi 15 ...............................................................61

Page 11: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Audit atas laporan keuangan sangat diperlukan, terutama bagi

perusahaan yang berbadan hukum berbentuk perseroan terbatas yang bersifat

terbuka (PT Terbuka). Dalam bentuk badan usaha ini, perusahaan dikelola

oleh manajemen profesional yang ditunjuk oleh para pemegang saham yang

merupakan pemilik perusahaan dan akan diminta pertanggung jawabannya

atas dana yang dipercayakan kepada mereka dalam bentuk laporan keuangan.

Hal ini juga berdampak pada peningkatan akan audit atas laporan

keuangan yang dilakukan oleh auditor eksternal. Auditor eksternal sebagai

auditor independen menjadi profesi yang semakin berkembang sejalan dengan

perkembangan kebutuhan masyarakat akan jasa pihak yang kompeten dan

dapat dipercaya untuk menilai kewajaran suatu laporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen, perlu diaudit

oleh auditor eksternal yang merupakan pihak ketiga yang independen, karena

dua alasan yaitu: pertama, laporan keuangan ada kemungkinan mengandung

kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Kedua, laporan

keuangan yang sudah diaudit dan mendapat opini Unqualified, diharapkan

para pemakai laporan keuangan dapat yakin bahwa laporan keuangan tersebut

bebas dari salah saji yang material dan disajikan sesuai dengan Prinsip

Akuntansi Berterima Umum (Wahyudi,2006).

Page 12: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xii

Laporan keuangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam

memberikan informasi mengenai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan

yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Seorang auditor dalam

melakukan audit tidak hanya memperhatikan kepentingan klien, tetapi juga

pihak lain yang berkepentingan terhadap laporan keuangan yang sudah

diaudit.

Tugas utama auditor adalah melaksanakan audit dan memberikan

opininya atas suatu laporan keuangan perusahaan yang didasarkan pada

pendidikan, pengalaman, dan pelatihan yang dimilikinya, serta dengan sikap

yang kompeten, objektif dan independen.

Profesionalisme menjadi syarat utama bagi seorang yang bekerja sebagai

auditor eksternal. Profesionalisme dapat menjadi penentu keberhasilan auditor

dalam menjalankan profesinya. Profesionalisme dapat diartikan sebagai

tanggung jawab untuk berperilaku lebih dari sekedar memenuhi tanggung

jawab yang dibebankan kepadanya dan lebih dari sekedar memenuhi undang-

undang dan peraturan masyarakat.

Auditor eksternal yang memiliki pandangan profesionalisme yang tinggi

akan memberikan kontribusi yang dapat dipercaya oleh penguna laporan

keuangan untuk mengambil keputusan. Hall R (1968) dalam Hastuti et al

(2003) menggambarkan seseorang yang profesional dalam lima hal yaitu:

pengabdian terhadap profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan

terhadap profesi dan hubungan sesama profesi.

Page 13: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xiii

Dalam menjalankan setiap penugasan profesionalismenya auditor juga

memerlukan standar mutu pekerjaan dalam setiap penugasannya, standar

yang digunakan auditor yaitu terdapat dalam SPAP (Standar Profesional

Akuntan Publik). Didalam SPAP dijelaskan mengenai kode etik profesi

akuntansi

Kode Etik Profesi Akuntan Publik (“Kode Etik“) ini terdiri dari dua

bagian, yaitu Bagian A dan Bagian B. Bagian A dari Kode Etik ini

menetapkan prinsip dasar etika profesi dan memberikan kerangka konseptual

untuk penerapan prinsip tersebut. Bagian B dari Kode Etik ini memberikan

ilustrasi mengenai penerapan kerangka konseptual tersebut pada situasi

tertentu (IAI,2001).

Selain dari penetapan standar mutu auditor, diperlukan juga standar

mutu Kantor Akuntan Publik (KAP), Hal ini dapat dilakukan dengan

melakukan peer review oleh rekan sesama profesi. Peer Riview merupakan

penelaahan yang dilakukan terhadap Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk

menilai apakah KAP tersebut mengembangkan secara memadai kebijakan dan

prosedur pengendalian mutu sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Ikatan

Akuntan Publik Indonesia (Agoes, 2004:13).

Untuk menjalankan perannya yang menuntut tanggung jawab yang

semakin meluas, auditor eksternal selain harus mempunyai sikap

profesionalisme yang tinggi juga harus mempunyai wawasan yang luas

tentang kompleksitas organisasi modern yang tercermin dalam pengalaman

auditor.

Page 14: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xiv

Pengalaman audit merupakan suatu faktor penting dalam memprediksi

kinerja akuntan publik, sehingga pengalaman dimasukan sebagai salah satu

persyaratan dalam memperoleh ijin menjadi akuntan publik ( SK Menkeu No.

43/KMK.017/1997 dalam Herliansyah et al (2006).

Pengalaman audit dapat diartikan pengalaman auditor dalam melakukan

audit laporan keuangan baik dari segi lamanya waktu maupun banyaknya

penugasan yang pernah ditangani (Ida Suraida,2005). Slovic, Fischhoff, dan

Lichtensteib (1972) dalam Hastuti (2003) menyatakan bahwa judgment dari

akuntan publik yang lebih berpengalaman akan lebih intuitif dibanding dengan

auditor yang kurang berpengalaman sebab pembuat judgment lebih

mendasarkan kebiasaan dan kurang mengikuti proses pemikiran dari judgment

itu sendiri.

Auditor dalam melakukan audit atas laporan keuangan juga dituntut

untuk mempertimbangkan masalah penetapan pertimbangan tingkat

materialitas. Dalam The Financial Acconting Standard Board ( FASB ) No.2

materialitas itu sendiri diartikan sebagai jumlah atau besarnya kekeliruan atau

salah saji informasi akuntansi yang kaitannya dengan kondisi yang

bersangkutan, mungkin membuat pertimbangan pengambilan keputusan pihak

yang berkepentingan berubah atau terpengaruh oleh salah saji tersebut.

Arens et al (2009:196) mendefinisikan materialitas dalam kaitannya

dengan akuntansi dan pelaporan audit adalah suatu salah saji dalam laporan

keuangan dianggap material jika pengetahuan salah saji tersebut dapat

mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan yang rasional.

Page 15: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xv

Pertimbangan tingkat materialitas setiap laporan keuangan tidak akan sama

dengan entitas yang lainnya, tergantung pada ukuran entitas tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Hastuti et al (2003) mengambil objek

penelitian yaitu auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang

berada di Semarang. Penelitian ini menunjukan bahwa semakin tinggi

profesionalisme auditor, maka akan semakin baik pula tingkat pertimbangan

materialitasnya.

Penelitian ini menguji kembali penelitian yang dilakukan oleh Hastuti et

al (2003). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada

(1) objek penelitian, yaitu auditor yang bekerja pada Kantor akuntan Publik

(KAP) yang berada di Jakarta; (2) Penambahan variabel independen yaitu

pengalaman auditor, Abdool Mohammadi dan Arnold Wright (1987) dalam

Sumardi (2002) yang menyatakan bahwa pengalaman ternyata secara

signifikan mempengaruhi pembuatan keputusan audit termasuk didalamnya

mengambil keputusan tingkat materialitas.

Berdasarkan hal tersebut diatas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul ”Pengaruh Profesionalisme dan Pengalaman

Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas dalam Proses

Pengauditan Laporan Keuangan”.

Page 16: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xvi

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Apakah profesionalisme berpengaruh yang signifikan terhadap

pertimbangan tingkat materialitas dalam proses pengauditan laporan

keuangan?

b. Apakah pengalaman auditor berpengaruh yang signifikan terhadap

pertimbangan tingkat materialitas dalam proses pengauditan laporan

keuangan?

c. Apakah profesionalisme dan pengalaman auditor secara simultan

berpengaruh yang signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas

dalam proses pengauditan laporan keuangan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk dapat menemukan bukti-bukti secara

ilmiah mengenai hal-hal sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan profesionalisme terhadap

pertimbangan tingkat materialitas dalam proses pengauditan laporan

keuangan.

b. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan pengalaman auditor

terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam proses pengauditan

laporan keuangan.

Page 17: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xvii

c. Untuk mengetahui pengaruh simultan profesionalisme dan pengalaman

auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam proses

pengauditan laporan keuangan.

2. Manfaat Penelitian

a. Kantor Akuntan Publik (KAP)

Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan penetapan tingkat

materialitas kinerja Kantor Akuntan Publik (KAP) secara keseluruhan

dengan meningkatkan profesionalisme dalam setiap pelaksanaan

proses pengauditan laporan keuangan.

b. Auditor

Penelitian ini diharapkan dapat menyadarkan auditor tentang

pentingnya peran auditor agar dalam melaksanakan tugasnya selain

mematuhi standar audit dan kode etik profesi juga harus senantiasa

meningkatkan dan melatih skeptisme profesionalnya, agar dapat

memberikan opini yang tepat sehingga dapat meningkatkan

kepercayaan kepada para pemakai jasa auditor eksternal.

c. Pihak Lain

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman pembaca

mengenai profesionalisme dan pengalaman auditor terhadap

pertimbangan tingkat materialitas untuk tujuan audit laporan keuangan.

Page 18: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xviii

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Profesionalisme

Arens et al (2009:81), mendefinisikan profesionalisme sebagai

tanggung jawab untuk berperilaku lebih dari sekedar memenuhi tanggung

jawab yang dibebankan kepadanya dan lebih dari sekedar memenuhi undang-

undang dan peraturan masyarakat.

Profesionalisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai

arti Bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan, keahlian, keterampilan,

kejujuran tertentu (Depdiknas,2002:897).

Hastuti et al (2003) menyatakan bahwa profesionalisme menjadi syarat

utama bagi orang yang bekerja sebagai akuntan publik. Konsep

profesionalisme dalam melakukan suatu pekerjaan telah dikemukakan oleh

Hall (1968) dalam Hastuti et al (2003). Terdapat lima dimensi profesional

sebagai berikut:

1. Pengabdian terhadap profesi

Pengabdian profesi dicerminkan dari dedikasi profesionalisme dengan

menggunakan pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki. Sikap ini adalah

pencurahan diri yang total terhadap pekerjaan. Totalitas ini sudah menjadi

komitmen pribadi sehingga kompensasi utama yang diharapkan dari

pekerjaan adalah kepuasan rohani baru materi.

8

Page 19: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xix

2. Kewajiban sosial

Kewajiban sosial adalah suatu pandangan tentang pentingnya peranaan

profesi serta manfaat yang diperoleh baik masyarakat maupun profesional

karena adanya pekerjaan tersebut.

3. Kemandirian

Kemandirian dimaksudkan sebagai suatu pandangan seseorang yang

profesional harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa adanya

tekanan dari pihak lain.

4. Keyakinan terhadap profesi

Keyakinan terhadap profesi adalah suatu keyakinan bahwa yang paling

berwenang menilai pekerjaan profesional adalah rekan sesama profesi,

bukan masyarakat umum yang tidak mempunyai kompetensi dalam bidang

ilmu dan pekerjaan mereka.

5. Hubungan sesama profesi

Hubungan dengan sesama profesi adalah menggunakan ikatan profesi

sebagai acuan termasuk didalamnya organisasi formal dan kolega formal

sebagai ide utama pekerjaan. Melalui ikatan profesi ini para auditor

membangun kesadaran profesional.

Profesi dan profesionalisme dapat dibedakan secara konseptual seperti

dikemukakan oleh Lekatompessy (2003). Profesi merupakan jenis pekerjaan

yang memenuhi beberapa kriteria, sedangkan profesionalisme merupakan

suatu atribut individual yang penting tanpa melihat apakah suatu pekerjaan

merupakan suatu profesi atau tidak.

Page 20: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xx

Dalam pengertian umum yang dikemukakan dalam Herawaty (2008),

seseorang dikatakan profesional jika memenuhi tiga kriteria, yaitu mempunyai

keahlian untuk melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya, melaksanakan

suatu tugas atau profesi dengan menetapkan standar baku dibidang profesi

yang bersangkutan dan menjalankan tugas profesinya dengan mematuhi etika

profesi yang telah ditetapkan.

Agoes (2004:34) setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada

masyarakat harus memiliki kode etik yang merupakan seperangkat prinsip-

prinsip moral dan mengatur tentang perilaku profesional. Alasan yang

mendasari diperlukannya perilaku profesional yang tinggi pada setiap profesi

adalah kebutuhan akan kepercayaan terhadap kualitas profesional akan

meningkat.

Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) telah membuat etika profesi

yang harus dipatuhi setiap akuntan publik yang menjalankan tugas

profesionalismenya. Etika Profesi ini dibagi dalam dua bagian, yaitu Bagian A

menetapkan prinsip dasar etika profesi dan memberikan kerangka konseptual

untuk penerapan prinsip tersebut, dan bagian B dari kode etik ini memberikan

ilustrasi mengenai penerapan kerangka konseptual tersebut pada situasi

tertentu.

Page 21: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xxi

Arens et al (2009:53) dalam menjalankan profesinya seorang auditor

wajib mematuhi prinsip dasar etika profesi dibawah ini :

1. Integritas (Integrity)

Auditor harus terus terang dan jujur, dan bekerja dengan adil dan dengan

penuh kebenaran dalam hubungan profesional mereka.

2. Objektivitas (Objectivity)

Auditor tidak dapat berkompromi dengan keputusan profesionalnya karena

bias, konflik kepentingan atau pengaruh kewajiban dan lainnya. Auditor

dalam hal ini dituntut untuk menjaga sikapnya ketika membuat

perencanaan audit, menafsirkan bukti audit, dan melaporkan atas laporan

keuangan yang telah diaudit.

3. Kompetensi serta Sikap Kecermatan dan Kehati-hatian Profesional

(Professional Competence and Due Care)

Auditor wajib memelihara pengetahuan dan keahlian profesionalanya pada

suatu tingkatan yang dipersyaratkan secara berkesinambungan, sehingga

klien atau pemberi kerja dapat menerima jasa profesioanal yang diberikan

secara kompeten berdasarkan perkembangan terkini dalam praktik,

perundang-undangan, dan metode pelaksanaan pekerjaan. Setiap praktisi

harus bertindak secara profesional dan sesuai denagan standar profesi dan

kode etik profesi yang berlaku dalam memberikan jasa profesionalnya.

4. Keyakinan Auditor (Confidentiality Auditor)

Auditor harus menghormati keyakinan informasi yang diperoleh melalui

pekerjaan dan hubungan profesionalnya. Auditor tidak dapat

Page 22: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xxii

menggunakan informasi yang diperoleh melalui pekerjaan dan hubungan

profesionalnya untuk keuntungan pribadi tidak juga untuk keuntungan

bersama.

5. Perilaku Profesional (Professional Behavior)

Auditor harus menjaga seluruh prilaku termasuk tindakan yang dapat

mendiskreditkan profesi.

Tanggung jawab auditor secara umum adalah untuk meningkatkan

pelayanan jasa dan meningkatkan kepercayaan. Dalam standar audit, yaitu

standar umum yang ketiga disebutkan bahwa dalam pelaksanaan audit dan

penyusunan laporan keuangan auditor harus menggunakan kemahiran

profesionalnya dengan cermat dan seksama. Ditambahkan dalam standar

pekerjaan lapangan yang pertama disebutkan bahwa pekerjaan harus

direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi

dengan semestinya (IAI, 2001).

Di tahun-tahun terakhir, peningkatan persaingan membuat akuntan

publik lebih sulit untuk berperilaku profesional. Meningkatnya persaingan

membuat banyak Kantor Akuntan Publik (KAP) lebih berkepentingan untuk

mempertahankan klien dan laba yang besar. Sebagian auditor berpendapat

bahwa perubahan ini wajar asal tetap mengupayakan profesionalisme yang

tinggi dan tidak menyimpang dari kode etik profesi akuntan publik.

Page 23: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xxiii

B. Pengalaman Auditor

Pengalaman audit dapat diartikan pengalaman auditor dalam

melakukan audit laporan keuangan baik dari segi lamanya waktu maupun

banyaknya penugasan yang pernah ditangani (Ida Suraida,2005). Pengalaman

membentuk seorang akuntan publik menjadi terbiasa dengan situasi dan

keadaan dalam setiap penugasan.

Pengetahuan akuntan publik tentang pendeteksian kekeliruan semakin

berkembang karena adanya pengalaman kerja. Semakin tinggi pengetahuan

akuntan publik dalam mendeteksi kekeliruan maka semakin baik pula

pertimbangan tingkat materialitas yang dapat dimbil auditor.

Penelitian sebelumnya juga menyatakan bahwa pengalaman

berpengaruh dalam pertimbangan tingkat materialitas seperti Abdool

Mohammadi dan Arnold Wright (1987) dalam Sumardi et al (2002),

pengalaman ternyata secara signifikan mempengaruhi keputusan audit pada

waktu memberikan judgment pada saat mengaudit laporan keuangan.

Menurut Gibbins (1984) dalam Hastuti et al (2003) pengalaman baik

langsung maupun tidak langsung sangat penting dalam membentuk struktur

proses dan psikologis dari judgment. Pengalaman dalam praktek audit juga

harus mensyaratkan asisten junior yang baru masuk kedalam karir auditing

harus memperoleh pengalaman profesionalnya dengan mendapat supervisi

yang memadai dan review pekerjaannya oleh atasan yang lebih

berpengalaman (IAI,2001).

Page 24: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xxiv

Slovic, Fischhoff, dan Lichtensteib (1972) dalam Hastuti (2003)

menyatakan bahwa judgment dari akuntan publik yang lebih berpengalaman

akan lebih intuitif dibanding dengan auditor yang kurang berpengalaman

sebab pembuat judgment lebih mendasarkan kebiasaan dan kurang mengikuti

proses pemikiran dari judgment itu sendiri. Tubbs (1992) dalam Widagdo

(2002) mengatakan bahwa auditor yang berpengalaman akan memiliki

keunggulan dalam hal: 1) Mendeteksi kesalahan, 2) Memahami kesalahan

secara akurat, dan 3)Mencari penyebab kesalahan.

Menurut Butts (1998) dalam Herliansyah et al (2006), mengungkapkan

bahwa akuntan pemeriksa yang berpengalaman membuat judgment lebih baik

dalam tugas-tugas profesional ketimbang akuntan pemeriksa yang belum

berpengalaman. Hal ini dipertegas oleh Haynes (1998) dalam Herliansyah

(2006) yang menemukan bahwa pengalaman audit yang dipunyai auditor ikut

berperan dalam menentukan pertimbangan yang diambil.

Selanjutnya Pengalaman juga membantu akuntan publik dalam

mengambil setiap langkah dan prosedur disetiap penugasannya. Menurut

Jeffrey (1992) dalam Herliansyah et al (2006), bahwa seseorang dengan lebih

banyak pengalaman dalam suatu bidang memiliki lebih banyak hal yang

tersimpan dalam ingatannya dan dapat mengembangkan suatu pemahaman

yang baik mengenai peristiwa-peristiwa. Menurut Noviyani (2002),

pengalaman yang lebih akan menghasilkan pengetahuan yang lebih dalam

pertimbangan tingkat materialitas.

Page 25: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xxv

C. Materialitas

Frishkoff (1970) dalam Hastuti et al (2003), menyatakan materialitas

dalam akuntansi adalah suatu yang relatif, nilai kuantitatif yang penting dari

beberapa informasi keuangan, bagi para pemakai laporan keuangan, dalam

konteks pembuatan keputusan.

Arens et al (2009:196) definisi materialitas dalam kaitannya dengan

akuntansi dan pelaporan audit adalah suatu salah saji dalam laporan keuangan

dianggap material jika pengetahuan salah saji tersebut dapat mempengaruhi

keputusan pemakai laporan keuangan yang rasional.

Mulyadi (2002 :158) mendefinisikan materialitas sebagai besarnya

nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi yang dilihat dari

keadaan yang melingkupinya dapat mengakibatkan perubahan atas atau

pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakan kepercayaan terhadap

informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.

Menurut The Financial Accounting Standard Board (FASB) No.2

materialitas adalah jumlah atau besarnya kekeliruan atau salah saji informasi

akuntansi yang kaitannya dengan kondisi yang bersangkutan, mungkin

membuat pertimbangan pengambilan keputusan pihak yang berkepentingan

berubah atau terpengaruh oleh salah saji tersebut.

Tujuan dari penetapan materialitas adalah untuk membantu auditor

merencanakan pengumpulan bahan bukti yang cukup. Jika auditor menetapkan

bahwa tingkat materialitas rendah maka akan lebih banyak lagi bukti yang

Page 26: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xxvi

harus dikumpulkan dan begitupun sebaliknya jika tingkat materialitas tinggi

maka hanya sedikit bahan bukti yang harus dikumpulkan.

Pertimbangan auditor mengenai materialitas merupakan pertimbangan

profesional dan dipengaruhi persepsi auditor atas kebutuhan orang yang

memiliki pengetahuan memadai dan yang akan digunakan auditor

dihubungkan dengan keadaan sekitarnya dan mencakup pedoman kuantitatif

maupun pertimbangan kualitatif.

Pedoman kuantitatif yang digunakan dalam praktek auditor dalam

Boynton (2005:332), yaitu:

1. 5% - 10% dari laba bersih sebelum pajak.

2. ½% -1% dari total aktiva.

3. 1% dari ekuitas.

4. ½% - 1% dari pendapatan kotor.

5. Persentase didasarkan mana yang lebih besar antara total aktiva atau total

pendapatan.

Pertimbangan kualitatif dapat terjadi misalnya ketika salah saji diakibatkan

oleh suatu ketidakberesan atau melanggar hukum oleh klien.

Dalam Pernyataan Standar Auditing (PSA) No. 25 dijelaskan bahwa

terdapat pedoman dalam mempertimbangkan resiko dan materialitas dalam

mengaudit laporan keuangan, yaitu:

1. Resiko audit dan materialitas, bersama dengan hal-hal ini perlu

dipertimbangkan dalam menentukan sifat, saat dan luas prosedur audit

serta dalam mengevaluasi hasil prosedur tersebut.

Page 27: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xxvii

2. Laporan keuangan mengandung salah saji material apabila laporan

keuangan tersebut mengandung salah saji yang dampaknya, secara

individual atau keseluruhan, cukup signifikan sehingga dapat

mengakibatkan laporan keuangan tidak disajikan secara wajar, dalam

semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

umum. Salah saji dapat terjadi sebagai akibat penerapan yang keliru

prinsip akuntansi yang tersebut, penyimpangan fakta, atau dihilangkan

informasi yang diperlukan.

3. Dalam mengambil kesimpulan mengenai materialitas dampak suatu salah

saji, secara individual atau keseluruhan, auditor umumnya harus

mempertimbangkan sifat dan jumlahnya dalam hubungan dengan sifat dan

nilai pos laporan keuangan yang sedang diaudit.

4. Pertimbangan auditor mengenai materialitas merupakan pertimbangan

profesional dan dipengaruhi persepsi auditoratas kebutuhan orang yang

memiliki pengetahuan yang memadai dan yang akan meletakan

kepercayaan terhadap laporan keuangan. Penggabungan mengenai

materialitas yang digunakan auditor dihubungkan dengan keadaan

sekitarnya dan mencakup pertimbangan kuantitatif maupun kualitatif.

Konsep materialitas diatas menunjukan seberapa besar salah saji yang

dapat diterima auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh

salah saji tersebut. Adapun konsep materialitas yang dapat digunakan dalam

pertimbangan laporan keuangan adalah sebagai berikut:

Page 28: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xxviii

1. Jumlah yang tidak material

Jika terdapat salah saji tetapi cenderung tidak mempengaruhi keputusan

pemakai laporan keuangan.

2. Jumlah yang material tetapi tidak mengganggu laporan keuangan secara

keseluruhan

Tingkat materialitas ini terjadi jika salah saji laporan keuangan dapat

mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan,tetapi secara

keseluruhan laporan keuangan tersebut tersaji dengan benar sehingga tetap

berguna.

3. Jumlah yang sangat material sehingga pengaruhnya sangat meluas dan

kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan laporan keuangan

diragukan.

Menurut Arens et al (2009:197) dalam menetapkan tingkat materialitas

ada lima langkah yang dilakukan, yaitu:

1. Tentukan pertimbangan awal mengenai materialitas (set preliminary

judgment about materiality).

2. Alokasi pertimbangan awal mengenai materialitas keadaan segmen

(Allocate preliminary judgment about materialityto segments).

3. Estimasikan total salah saji dalam segmen (Estimate total misstatement in

segment).

4. Estimasikan salah saji gabungan (Estimate combined misstatement).

Page 29: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xxix

5. Bandingkan estimasi gabungan dengan pertimbangan awal mengenai

materialitas (Compare combined estimate with preliminary about

materiality).

Gambar 2.1

Langkah Penetapan Tingkat Materialitas

Sumber : A. Arens (2009:197)

D. Keterkaitan Antar Variabel

1. Pengaruh Profesionalisme terhadap Pertimbangan Materialitas

Profesionalisme adalah tanggung jawab untuk berperilaku lebih dari

sekedar memenuhi tanggung jawab yang dibebankan kepadanya dan lebih

dari sekedar memenuhi undang-undang dan peraturan masyarakat.

Penelitian yang dilakukan oleh Hastuti et al (2003) menunjukan bahwa

tingkat profesionalisme mempunyai pengaruh positif dengan pertimbangan

Set Preliminary Judgment About Materiality

Allocate Preliminary Judgment About Materiality

To Segments

Estimate Total Misstatement In Segment

Estimate Combined Misstatement

Compare Combined Estimate With Preliminary

About Materiality

Page 30: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xxx

tingakat materialitas. Semakin tinggi tingkat profesionalisme auditor,

semakin baik pula pertimbangan tingkat materialitas dalam proses

pengauditan laporan keuangan.

Pengaruh profesionalisme yang dikemukakan Hall (1968) dalam

Hastuti et al (2003) dibagi dalam beberapa dimensi profesional, yaitu

pengabdian terhadap profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan

terhadap profesi, dan hubungan sesama profesi

2. Pengaruh Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Materialitas

Pengalaman audit adalah pengalaman auditor dalam melakukan

audit atas laporan keuangan baik dalam segi lamanya waktu maupun

banyaknya penugasan yang pernah ditangani. Tubbs (1992) dalam

Widagdo (2002) mengatakan bahwa auditor yang berpengalaman akan

memiliki keunggulan dalam hal: 1) Mendeteksi kesalahan, 2)

Memahami kesalahan secara akurat, dan 3) Mencari penyebab

kesalahan.

Menurut Butts (1998) dalam Herliansyah et al (2006),

mengungkapkan bahwa akuntan pemeriksa yang berpengalaman

membuat judgment lebih baik dalam tugas-tugas profesional

ketimbang akuntan pemeriksa yang belum berpengalaman. Hal ini

dipertegas oleh Haynes (1998) dalam Herliansyah (2006) yang

menemukan bahwa pengalaman audit yang dipunyai auditor ikut

berperan dalam menentukan pertimbangan yang diambil.

Page 31: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xxxi

Menurut Noviyani (2002) dalam Herawaty (2008), pengalaman

yang lebih akan menghasilkan pengetahuan yang lebih dalam

pertimbangan tingkat materialitas. Dari uaraian diatas pengalaman

auditor dan pertimbangan tingkay materialitas dalam proses

pengauditan laporan keuangan memiliki pengaruh positif. Semakin

banyak pengalaman auditor semakin baik dalam penetapan

pertimbangan tingkat materialitas.

E. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian diatas, gambaran menyeluruh tentang pengaruh

profesionalisme ( pengabdian terhadap profesi, kewajiban sosial, kemandirian,

keyakinan terhadap profesi, Hubungan sesama profesi) dan pengalaman

auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam proses pengauditan

laporan keuangan, dapat dibuat suatu kerangka pemikiran penelitian, sebagai

berikut:

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran Penelitian

Pengaruh Variabel Independen Terhadap Dependen

Variabel Independen (X) Variabel Dependen(Y)

Pertimbangan

tingkat materialitas

dalam

proses pengauditan laporan

keuangan

Profesionalisme

Pengalaman

Page 32: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xxxii

F. Hipotesis

Ho1: Profesionalisme tidak berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan

tingkat materialitas dalam proses perngauditan laporan keuangan.

Ha1: Profesionalisme berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat

materialitas dalam proses perngauditan laporan keuangan.

Ho2: Pengalaman auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap

pertimbangan tingkat materialitas dalam proses audit laporan keuangan.

Ha2: Pengalaman auditor berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan

tingkat materialitas dalam proses audit laporan keuangan.

Ho3: Profesionalisme dan pengalaman auditor secara simultan tidak

berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas

dalam proses audit laporan keuangan.

Ha3: Profesionalisme dan pengalaman auditor secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam proses audit

laporan keuangan.

Page 33: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xxxiii

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian dengan menggunakan

kausal komparatif dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dimensi antara

pengaruh variabel independen terhadap dependennya.Penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui pengaruh profesionalisme dan pengalaman auditor terhadap

pertimbangan tingkat materialitas. Dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh

dimensi pengabdian terhadap profesi, kewajiban sosial, kemandirian,

keyakinan terhadap profesi dan hubungan sesama profesi dan Pengalaman

auditor dengan pertimbangan tingkat materialitas dalam proses pengauditan

laporan keuangan.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah auditor eksternal yang bekerja di

Kantor Akuntan Publik (KAP) yang teraftar pada Direktori Ikatan Akuntan

Indonesia (IAI) Jakarta. Dengan memberikan kuesioner pada auditor eksternal

yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) minimal 1 tahun. Metode yang

digunakan dalam penelitian dengan convenience sampling, yaitu prosedur

sampling yang memilih sampel dari elemen populasi (orang atau kejadian)

yang datanya mudah diperoleh peneliti (Indriantoro dan Supomo,2002).

23

Page 34: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xxxiv

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pimer yang

diperoleh dari sumber aslinya karena data yang diperoleh lebih akurat.

Responden dalam penelitian ini adalah auditor eksternal yang bekerja pada

Kantor Akuntan Publik (KAP) Jakarta. Metode penelitian dengan melakukan

survei dan memberikan kuisioner secara langsung.

D. Metode Analisis Data

Data dianalisis dengan Stastical Package for the Sosial Science (SPSS)

15.00 for window. Metode analisis data yang digunakan adalah:

1. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuisioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuisioner

tersebut. Uji validitas digunakan dengan menggunakan Person

Correlation dengan cara menghitung korelasi antara nilai masing-

masing butir pertanyaan dengan total nilai, dinyatakan valid jika nilai

signifikansi > 0,05 (Ghazali,2006).

b. Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel/handal jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten/stabil dari waktu ke waktu

(Ghozali: 2006, hal.41). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik Cronbach’s alpha. Suatu konstuk atau variabel dapat

Page 35: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xxxv

dikatakan handal/reliabel, jika memberikan nilai Cronbach’s alpha

diatas 0,60 (Ghozali: 2006, hal. 42).

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan

Probability Plot (P-Plot). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

apakah data terdistribusi secara normal atau tidak normal. Jika data

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

menunjukan bahwa pola terdistribusi secara normal maka model

regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan apabila data jauh

menyebar dan tidak mengikuti arah garis diagonal maka data tidak

terdistribusi secara normal dan tidak memenuhi asumsi normalitas

(Ghozali: 2006, hal. 110)

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen)

(Ghozali:2006, hal. hal.91). Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel bebas (independen). Multikolineritas

dapat dideteksi dengan menganalisis nilai tolerance dan lawannya

Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai

untuk menunjukkan adanya multikolineritas adalah nilai tolerance <

0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali: 2006, hal. 91).

Page 36: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xxxvi

c. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual/pengamatan ke

pengamatan lainnya. Salah satu cara mendeteksinya ada atau tidaknya

heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai

prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID. Dasar analisisnya adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta

titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka

tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali: 2006, hal.105).

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini menggunakan model empiris yaitu metode statistik regresi

berganda (multiple regretion) dengan persamaan sebagai berikut: (Ghozali:

2006, hal.80).

Y = a + b1 x1 + b2 x2 + e

Keterangan:

Y = Pertimbangan tingkat materialitas

a = Konstan

b1- b2 = Koefisien regresi

x1 = Profesionalisme

x2 = Pengalaman auditor

e = Error

Page 37: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xxxvii

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji Koefisien Determinasi untuk menentukan seberapa besar variabel

independen dapat menjelaskan variabel dependen, maka perlu

diketahui R2 (koefisien determinasi). Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu. Jika R2 adalah sebesar 1, berarti fluktuasi

variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel

independen (Ghozali: 2006, hal.83).

b. Uji F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama–sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali:

2006, hal.84). Kriteria dalam membuat keputusan terhadap hasil uji

hipotesis yang diuji adalah berdasarkan tingkat signifikansi 0,05 yang

menunjukan probabilitas kesalahan sebesar 5%. Dasar pengambilan

keputusan adalah sebagai berikut:

Nilai Signifikansi > 0,05 dan F < 4 maka Ha ditolak

Nilai Signifikansi < 0,05 dan F > 4 maka Ha diterima

Ha : ρ ≠ 0, Variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap variabel dependen.

c. Uji t

Menurut santoso (2002) uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh

variabel independensi yang dimasukan dalam regresi model secara

Page 38: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xxxviii

individual terhadap variabel dependen. Kriteria dalam membuat

keputusan terhadap hasil uji hipotesis yang diuji adalah berdasarkan

tingkat signifikansi 0,05 ynag menunjukan probabilitas kesalahan

sebesar 5%. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

Nilai Signifikansi > 0,05 dan t < 2 maka Ha ditolak

Nilai Signifikansi < 0,05 dan t > 2 maka Ha diterima

Ha : ρ ≠ 0, Variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen.

E. Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga variabel yaitu

profesionalisme, pengalaman auditor dan materialitas. Dimana

Profesionalisme dan pengalaman auditor sebagai variabel independen

sedangkan materialitas sebagai variabel dependen.

1. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini ada dua, yaitu

profesionalisme dan pengalaman. Varibel yang pertama, yaitu

profesionalisme. Profesionalisme merupakan sikap seseorang dalam

menjalankan suatu profesi dan sebagai aspirasi dalam kemajuan karir

dalam jangka waktu yang lama. Dalam profesionalisme terdapat lima

dimensi yang dikemukakan oleh Hall (1968) dalam Hastuti (2003), yaitu

pengabdian terhadap profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan

terhadap profesi dan hubungan sesama profesi. Variabel ini diukur dengan

menggunakan 17 item pertanyaan.

Page 39: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xxxix

Variabel Independen yang kedua yaitu pengalaman. Pengalaman audit

dapat diartikan pengalaman auditor dalam melakukan audit laporan

keuangan baik dari segi lamanya waktu maupun banyaknya penugasan

yang pernah ditangani. Variabel ini diukur dengan menggunakan 10 item

pertanyaan.

Profesionalisme dan pengalaman auditor diukur dengan menggunakan

27 item pertanyaan yang dikembangkan oleh Hall (1968) dengan

modifikasi. Skala yang digunakan adalah skala ordinal (skala likert) yang

terdiri dari :

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

2 = Tidak Setuju ( TS)

3 = Ragu-Ragu (RR)

4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS)

2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah materialitas.

Materialitas dalam akuntansi merupakan besarnya nilai yang dihilangkan

atau salah saji akuntansi dilihat dari keadaan yang melingkupinya yang

mungkin dapat mengakibatkan perubahan atas informasi tersebut. Variabel

ini diukur dengan menggunakan 8 item pertanyaan yang dikembangkan

oleh Hall (1968) dengan modifikasi. Skala yang digunakan adalah skala

ordinal (skala likert), yaitu:

Page 40: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xl

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

2 = Tidak Setuju ( TS)

3 = Ragu-Ragu (RR)

4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS)

Tabel 3.1

Tabel Operasional Variabel

Variabel Sub Variabel Indikator Skala

Profesionalisme

(X1)

� Pengabdian Terhadap

Profesi � Kewajiban

Sosial

� Kemandirian

� Keyakinan

Terhadap Profesi

� Hubungan Sesama

Profesi

� Penggunaan pengetahuan,

kemampuan dan pengalaman

dalam melaksanakan audit

� Teguh pada profesi sebagai

auditor

� Berlangganan majalah tentang

eksternal auditor

� Cita-cita sebagai auditor

� Rasa memiliki organisasi

dimana auditor tersebut

bekerja � Riskan meninggalkan

pekerjaan sebagai auditor � Kepuasan batin berprofesi

sebagai auditor � Profesi auditor eksternal yang

penting dalam masyarakat � Kemampuan menjaga

kekayaan negara atau masyarakat

� Dasar kepercayaan

masyarakat

� Menciptakan transparansi

Jika terdapat kelemahan akan

merugikan masyarakat

� Cara yang dimiliki auditor

eksternal dalam menilai

kompetensi auditor lain

� Cara untuk pelaksanaan

standar auditor eksternal � Partisipasi auditor dalam

pertemuan auditor eksternal

Skala

Ordinal

Page 41: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xli

Hastuti (2003)

� Saling bertukar pendapat

antar rekan profesi

� Organisasi ikatan eksternal

auditor

� Keterlibatan secara

Emosional terhadap KAP

tempat auditor bekerja Pengalaman

(X2)

Lamanya

mengaudit

laporan

keuangan

� Auditor berpengalaman

apabila telah bekerja lebih

dari 3 tahun

� Auditor berpengalaman

dapat membuat judgment

yang lebih baik

� Auditor berpengalaman lebih

dipercaya melakukan

penugasan audit secara seksama

� Pengalaman memudahkan dalam mendeteksi kesalahan

� Pengalaman dapat mengembangkan karir

� Emakin berpengalaman semakin besar kemampuan

auditor mengatasi masalah

� Pengalaman membantu

menganalisis masalah

� Pengalaman memudahkan

mendeteksi kesalahan dan

penyelesaiannya

� Auditor kurang

berpengalaman sulit

menentukan sikap

� Auditor junior dapat belajar dari auditor seniornya

Skala

Ordinal

Materialitas

(Y)

Pertimbangan

Tingkat

Materialitas

� Materialitas merupakan

konsep vital dalam

pengauditan

� Materialitas merupakan

pendapat subyektif masing-masing auditor

� Materialitas pertimbangan utama menentukan

kewajaran laporan keuangan

� Penggunaan dasar

pengetahun dan kecakapan

dalam pelaksanaan audit

Skala

Ordinal

Page 42: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xlii

Hastuti (2003)

� Ketepatan materialitas

ditentukan oleh kemampuan

auditor membuat keputusan

tanpa tekanan dari pihak lain

� Ketepatan materialitas

ditentukan oleh komitmen auditor

� Ketepatan materialitas ditentukan oleh kesadaran

auditor tentang peran profesi sudit

Page 43: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xliii

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap auditor yang bekerja pada Kantor

Akuntan Publik (KAP) di wilayah Jakarta. Karena jumlah auditor yang

bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah Jakarta tidak dapat

diketahui jumlahnya secara pasti, peneliti membagi kuesioner secara

langsung kepada 10 Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdapat di

wilayah jakarta, yang ditunjukan dalam tabel 4.1:

Tabel 4.1 Nama Kantor Akuntan Publik (KAP)

Sumber : Data primer yang diolah

No. Nama KAP

1 Darmenta dan Tjahjo

2 Helianto dan Rekan

3 Drs. J.Tanzil dan Rekan

4 Jamaludin Iskak, BAP

5 Johanes dan Rekan

6 Noor Salim, Nursehan dan Sinarahardja

7 Ratna Widjaja

8 Soejatna, Mulyana dan Rekan

9 Tedy Chandra, BAP

10 Drs. Usman dan Rekan

33

Page 44: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xliv

Pembagian Kuesioner sebanyak 80 kuesioner dilakukan pada bulan

April 2009 dan pengumpulan kuesioner tidak dapat dilakukan sekaligus.

Kuesioner baru dapat terkumpul semua pada bulai juni 2009 sebanyak 53

kuesioner dan seluruhnya dapat diolah. Ringkasan pembagian dan

pengumpulan kuesioner dalam penelitian ditunjukan dalam tabel 4.2

berikut:

Tabel 4.2

Rincian pembagian dan pengumpulan kuesioner

Sumber: Data primer yang diolah

Dari data diatas dapat dilihat bahwa 80 kuesioner yang dibagikan

hanya 53 kuesioner atau sebesar 66 % yang terkumpul dan dapat diolah.

Hal ini menunjukan tingkat pengembalian ( Response Rate ) yang cukup

baik.

2. Karakteristik Responden

Berikut ini adalah karakteristik dari responden yang disajikan

dalam bentuk tabel:

Keterangan Jumlah

Pembagian Kuesioner 80

Kuesioner yang terkumpul 53

Kuesioner yang tidak terkumpul 27

Kuesioner yang bisa diolah 53

Kuesioner yang tidak bisa diolah 0

Tingkat pengembalian ( Response Rate )

53 / 80 * 100 % 66 %

Page 45: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xlv

Tabel 4.3

Karakteristik Responden

Deskripsi Keterangan Jumlah Persentase ( % )

Jumlah Kuesioner Disebar 80 100 %

Dikembalikan 53 66 %

Jenis Kelamin Pria 28 52,8 %

Wanita 25 47,2 %

Pendidikan S3 0 0 %

S2 3 5,6 %

S1 49 92,5 %

D3 1 1,9 %

Posisi / Jabatan Partner 1 1,9 %

Manajer 0 0 %

Supervisor 3 5,6 %

Senior Auditor 13 24,5 %

Junior Auditor 36 68 %

Lama Bekerja > 5 Tahun 5 9,5 %

3-5 Tahun 13 24,5 %

<3 Tahun 35 66 %

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan pada tabel 4.3, Responden yang berjenis kelamin pria

sebanyak 28 orang (52,8 %), sedangkan yang berjenis kelamin wanita

sebanyak 25 orang (47,2 %). Berdasarkan tingkat pendidikan yang paling

banyak adalah lulusan S1, yaitu sebanyak 49 orang (92,5 %), S2 sebanyak

3 orang (5,6 %) dan D3 hanya 1 orang (1,9 %). Berdasarkan tingkat

jabatan, yang paling banyak adalah auditor yang menjabat sebagai junior

auditor yaitu sebanyak 36 orang (68 %), senior auditor sebanyak 13 orang

(24,5 %), supervisor sebanyak 3 orang (5,6 %), dan partner 1 orang (1,9

%). Berdasarkan lamanya bekerja, yang paling banyak adalah auditor yang

bekerja <3 tahun yaitu sebanyak 35 orang (66 %), yang bekerja selama 3-5

Page 46: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xlvi

tahun sebanyak 13 orang (24,5 %), dan yang bekerja >5 tahun sebanyak 5

orang (9,5 %).

B. Uji Kualitas Data

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut, dan kuesioner harus reliable atau layak untuk disebarkan ke

responden, oleh karena itu kuesioner yang akan dibagikan harus dilakukan uji

validitas dan reliabilitas terlebih dahulu.

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah/valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut

(Ghozali: 2006, hal.45). Pengujian validitas dilakukan dengan

menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi

antar skor masing–masing butir pertanyaan dengan total skor mampu

mempunyai tingkat signifikan dibawah 0,05. Tabel dibawah ini akan

menunjukkan hasil uji validitas.

Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas Profesionalisme

Pertanyaan Sig Pearson Corelation Keterangan

PROF1 0.000 0.700** Valid

PROF2 0.000 0.750** Valid

PROF3 0.000 0.649** Valid

PROF4 0.000 0.471** Valid

PROF5 0.000 0.632** Valid

PROF6 0.014 0.334* Valid

PROF 7 0.000 0.580** Valid

PROF 8 0.000 0.596** Valid

PROF 9 0.000 0.518** Valid

PROF 10 0.004 0.392** Valid

PROF 11 0.000 0.540** Valid

PROF 12 0.000 0.615** Valid

PROF 13 0.000 0.660** Valid

PROF 14 0.000 0.488** Valid

PROF 15 0.000 0.629** Valid

PROF 16 0.000 0.468** Valid

PROF 17 0.003 0.378** Valid

Page 47: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xlvii

Sumber : Data Diolah

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Pengalaman

Sumber : Data Diolah

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas Pertimbangan Tingkat Materialitas

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan pada tabel diatas, hasil pengujian variabel independen yaitu

profesionalisme dan pengalaman auditor memiliki nilai signifikansi < 0.05, maka

variabel independen dikatakan valid. Untuk Variabel dependen yaitu

pertimbangan tingkat materilitas memiliki nilai signifikansi < 0.05 dikatakan

valid kecuali butir pertanyaan (MTR2) dan (MTR6) nilai signifikansinya 0.051 >

0.05 dikatakan tidak valid.

Pertanyaan Sig Pearson Corelation Keterangan

PGLM1 0.000 0.549** Valid

PGLM2 0.000 0.515** Valid

PGLM3 0.001 0.437** Valid

PGLM4 0.001 0.457** Valid

PGLM5 0.000 0.619** Valid

PGLM6 0.001 0.455** Valid

PGLM7 0.001 0.430** Valid

PGLM8 0.016 0.330* Valid

PGLM9 0.000 0.464** Valid

PGLM10 0.002 0.412** Valid

Pertanyaan Sig Pearson Corelation Keterangan

MTR1 0.051 0.264 Tidak Valid

MTR2 0.000 0.667** Valid

MTR3 0.005 0.613** Valid

MTR4 0.000 0.606** Valid

MTR5 0.004 0.712** Valid

MTR6 0.051 0.269 Tidak Valid

MTR7 0.000 0.396** Valid

MTR8 0.000 0.720** Valid

Page 48: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xlviii

2. Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel/handal jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten/stabil dari waktu ke waktu (Ghozali:

2006, hal.41). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

Cronbach’s alpha. Suatu konstuk atau variabel dapat dikatakan

handal/reliabel, jika memberikan nilai Cronbach’s alpha diatas 0,60

(Nunnally: 1967, dalam Ghozali: 2006, hal.42).

Tabel 4.7

Hasil Uji Reliabilitas Profesionalisme

Sumber : Data Diolah

Tabel 4.8

Hasil Uji Reliabilitas Pengalaman

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.601 .612 3

Sumber : Data Diolah

Tabel 4.9

Hasil Uji Reliabilitas Pertimbangan Tingkat Materialitas

Sumber : Data Diola

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based n Standardized

Items N of Items

.856 .859 17

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.623 .638 8

Page 49: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

xlix

Berdasarkan pada tabel diatas, hasil pengujian variabel profesionalisme

diperoleh hasil Cronbach's Alpha sebesar 0.859, Variabel pengalaman auditor

diperoleh hasil Cronbach's Alpha sebesar 0.601 dan variabel pertimbangan

tingkat materialitas 0,623, seluruhnya menghasilkan Cronbach's Alpha > 0.60,

maka dapat disimpulkan bahwa variabel profesionalisme, pengalaman auditor,

dan pertimbangan tingkat materialitas dikatakan reliabel.

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal

atau tidak (Ghozali: 2006, hal. 110). Penelitian ini menggunakan analisis

grafik untuk mendeteksi apakah variabel dependen dan variabel bebas

berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada

grafik berikut ini:

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

Page 50: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

l

Observed Cum Prob

1.00.80.60.40.20.0

Exp

ec

ted

Cu

m P

rob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: MTRS

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan pada grafik normal plot diatas, terlihat titik–titik

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal

ini menunjukkan bahwa data pada penelitian ini terdistribusi secara normal

dan model regresi tersebut layak dipakai. Oleh karena itu, model regresi

ini dapat dikatakan memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolineritas

Uji Multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen)

(Ghozali:2006, hal.91). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel bebas (independen). Multikolineritas dapat

dideteksi dengan menganalisis nilai tolerance dan lawannya Variance

Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai untuk

Page 51: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

li

menunjukkan adanya multikolineritas adalah nilai tolerance > 1 atau sama

dengan nilai VIF < 10 (Ghozali: 2006, hal. 91). Tabel dibawah ini akan

menunjukkan hasil uji multikolineritas.

Tabel 4.10

Hasil Uji Multikolineritas

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan tabel 4.18 dapat dilihat hasil perhitungan nilai tolerance >

1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil

perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak ada satu

variabel independen yang memiliki nilai VIF < 10. Jadi dapat disimpulkan

bahwa tidak ada multikolineritas antar variabel independen.

3. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual/pengamatan ke

pengamatan lainnya. Salah satu cara mendeteksinya ada atau tidaknya

heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi

variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.

Dasar analisisnya adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heterokedastisitas (Ghozali: 2006, hal.105). Hasil uji heterokedastisitas

dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Model Tolerance VIF

(constant)

PROF

PGLM

0.971

0.971

1.030

1.030

Page 52: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

lii

Gambar 4.2

Hasil Uji Heterokedastisitas

Regression Standardized Predicted Value

3210-1-2

Re

gre

ss

ion

Stu

de

nti

ze

d R

es

idu

al

3

2

1

0

-1

-2

Scatterplot

Dependent Variable: MTRS

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan grafik scatterplot diatas, terlihat bahwa titik–titik

menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0

pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heterokedastisitas pada model regresi.

D. Uji Hipotesis

Dalam pengolahan data penelitian ini menggunakan metode analisis

regresi berganda dengan menggunakan uji koefisien determinasi,uji F dan uji

t, dimana dasar pengambilan keputusan adalah apabila nilai signifikan lebih

kecil dari 0,05 maka Ha diterima, Sebaliknya jika lebih besar dari 0,05 maka

Ha ditolak.

1. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Page 53: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

liii

Untuk menentukan seberapa besar variabel independen dapat

menjelaskan variabel dependen, maka perlu diketahui R2 (koefisien

determinasi). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Jika

R2 adalah sebesar 1, berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat

dijelaskan oleh variabel independen (Ghozali: 2006, hal.83). Karena

adanya kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi R2, maka

digunakan nilai adjusted R2 dalam penelitian ini.

Tabel 4.11

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary(b)

Model R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

1 0.533a 0.284 0.255 1,86483

Sumber : Data Diolah

Berdasarkan tabel diatas, nilai adjusted R Square menunjukkan

bahwa besarnya Adjust R Square adalah 0.255, hal ini berarti variabel

pertimbangan tingkat materialitas dapat dijelaskan oleh variabel

profesionalisme yang dilihat dari dimensi pengabdian terhadap profesi,

kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi, dan hubungan

sesama profesi serta pengalaman auditor sebesar 28.4%, Sedangkan

sisanya (100 % - 25.5 % = 74.5 %) dijelaskan oleh faktor lainnya. Angka

koefisien (R) sebesar 0,533 (53.3%), menunjukkan bahwa hubungan antar

variabel independen dengan variabel dependen adalah kuat, karena

memiliki nilai keofisien korelasi diatas 0,05.

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Page 54: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

liv

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama–sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali: 2006,

hal.84). Hasil uji F dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 4.12

Hasil Uji F ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean

Square F Sig.

1 Regression 68.912 2 34.456 9.910 .000(a)

Residual 173.843 50 3.477

Total 242.755 52

Sumber : Data Diolah

3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel

dependen. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.13

Hasil Uji t

Sumber : Data Diolah

a. Menguji Hipotesis Pertama (Ha1)

Hipotesis 1 menyatakan bahwa profesionalisme yang dilihat dari

dimensi pengabdian terhadap profesi, kewajiban sosial, kemandirian,

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 13.713 6.246 2.186 .033

PROF .251 .056 .541 4.451 .000 .971 1.030

PGLM .082 .096 .105 .861 .393 .971 1.030

Page 55: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

lv

keyakinan terhadap profesi, dan hubungan sesama profesi berpengaruh

secara signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam

proses pengauditan laporan keuangan. Berdasarkan hasil uji statistik

dari tabel 4.13, uji statistik t untuk variabel bebas pengabdian terhadap

profesi menunjukkan bahwa nilai signifikannya sebesar 0,000 dan

dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).

Dapat disimpulkan bahwa variabel bebas profesionalisme yang

dilihat dari dimensi pengabdian terhadap profesi, kewajiban sosial,

kemandirian, keyakinan terhadap profesi, dan hubungan sesama

profesi berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan tingkat

materialitas dalam proses pengauditan laporan keuangan, dengan

demikian hal ini menerima Ha dan menolak Ho.

b. Menguji Hipotesis Kedua (Ha2)

Hipotesis 2 menyatakan bahwa pengalaman auditor berpengaruh

secara signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam

proses pengauditan laporan keuangan. Berdasarkan hasil uji statistik

dari tabel 4.13, uji statistik t untuk variabel bebas pengalaman,

menunjukkan bahwa nilai signifikannya sebesar 0,393 dimana nilai

tersebut lebih besar dari 0,05 (0,393 > 0,05).

Dapat disimpulkan bahwa variabel bebas pengalaman auditor

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan tingkat

materialitas dalam proses pengauditan laporan keuangan, dengan

demikian hal ini menerima Ho dan menolak Ha.

Page 56: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

lvi

c. Menguji Hipotesis ketiga (Ha3)

Hipotesis 3 menyatakan bahwa profesionalisme dan pengalaman

auditor berpengaruh secara simultan terhadap pertimbangan tingkat

materialitas dalam proses pengauditan laporan keuangan. Berdasarkan

hasil uji statistik dari tabel 4.12, uji statistik F untuk variabel bebas

profesionalisme dan pengalaman, menunjukkan bahwa nilai

signifikannya sebesar 0,000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05

(0,000 < 0,05).

Dapat disimpulkan bahwa variabel bebas profesionalisme dan

pengalaman auditor secara simultan berpengaruh terhadap

pertimbangan tingkat materialitas dalam proses pengauditan laporan

keuangan, dengan demikian hal ini menerima Ha dan menolak Ho.

E. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

1. Pengaruh Profesionalisme terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas

Pada variabel ini menunjukkan bahwa nilai signifikannya sebesar

0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat

disimpulkan bahwa auditor yang memiliki sikap profesionalisme

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertimbangan tingkat

materialitas. Hubungan profesionalisme dan pertimbangan tingkat

materialitas bersifat positif. Semakin tinggi profesionalisme semakin

baik pertimbangan tingkat materialitas. Nilai koefisien regresi sebesar

0,251 menunjukan bahwa setiap penambahan 1 satuan variabel

Page 57: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

lvii

pengabdian terhadap profesi akan meningkatkan pertimbangan tingkat

materialitas sebesar 0,251.

Profesionalisme dilihat dari lima dimensi yang dikemukakan oleh

Hall (1968) dalam Hastuti et al (2003), yaitu: pengabdian terhadap

profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi, dan

hubungan sesama profesi. Profesionalisme diartikan sebagai tanggung

jawab untuk berperilaku lebih dari sekedar memenuhi tanggung jawab

yang dibebankan kepadanya dan lebih dari sekedar memenuhi undang-

undang dan peraturan masyarakat.

Tanggung jawab auditor secara umum adalah untuk meningkatkan

pelayanan jasa dan meningkatkan kepercayaan. Dalam standar audit,

yaitu standar umum yang ketiga disebutkan bahwa dalam pelaksanaan

audit dan penyusunan laporannya auditor harus menggunakan

kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama (IAI, 2001).

Penelitian ini konsisten dengan penelitian Hastuti et al (2003) dan

wahyudi et al (2006), dalam penelitiannya menyatakan bahwa

profesionalisme berpengaruh yang signifikan terhadap pertimbangan

tingkat materialitas dalam proses pengauditan laporan keuangan.

2. Pengaruh Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat

Materialitas

Pada variabel ini menunjukkan bahwa nilai signifikannya sebesar

0,399 > 0,05 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi dapat

Page 58: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

lviii

disimpulkan bahwa pengalaman auditor tidak mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas.

Tidak signifikannya pengaruh antara pengalaman auditor terhadap

pertimbangan tingkat materialitas disebabkan oleh beberapa faktor

salah satunya yaitu auditor yang menjadi responden dalam penelitian

ini sebesar 68% merupakan auditor junior yang memiliki pengalaman

mengaudit kurang dari tiga tahun.

Faktor lainnya yang menyebabkan tidak berpengaruhnya

pengalaman adalah prosedur audit yang digunakan dalam proses

mengaudit laporan keuangan, hal ini mengindikasikan bahwa lamanya

auditor bekerja tidak menjamin auditor yang bekerja paling lama

memiliki pertimbangan tingkat materialitas yang lebih baik, akan tetapi

lebih kepada prosedur audit yang dilakukan auditor dalam mendeteksi

kecurangan (Widjaja Tunggal: 2009, hal. 60).

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Noviyani (2002) dalam Herawaty (2008), pengalaman

yang lebih akan menghasilkan pengetahuan yang lebih dalam

pertimbangan tingkat materialitas.

Page 59: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

lix

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profesionalisme yang

dilihat dari dimensi pengabdian terhadap profesi, kewajiban sosial,

kemandirian, keyakinan terhadap profesi, dan hubungan sesama profesi serta

pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam proses

pengauditan laporan keuangan. Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dari

bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil uji t menunjukan bahwa Profesionalisme ( Pengabdian pada profesi,

Kewajiban sosial, Kemandirian, Keyakinan terhadap profesi, Hubungan

sesama profesi ) berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan

tingkat materialitas dalam proses pengauditan laporan keuangan.

2. Hasil uji t menunjukan bahwa pengalaman tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam proses

pengauditan laporan keuangan. Hal ini kemungkinan disebabkan

sedikitnya responden yang memiliki pengalaman audit lebih dari tiga

tahun, sehinggga hasil penelitian menjadi bias.

3. Hasil uji F menunjukan bahwa Profesionalisme ( Pengabdian pada profesi,

Kewajiban sosial, Kemandirian, Keyakinan terhadap profesi, Hubungan

sesama profesi ) dan Pengalaman Auditor berpengaruh secara simultan

terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam proses pengauditan

laporan keuangan.

49

Page 60: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

lx

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas menyebutkan bahwa terdapat pengaruh

antara masing-masing variabel Profesionalisme ( Pengabdian pada profesi,

Kewajiban sosial, Kemandirian, Keyakinan terhadap profesi, Hubungan

sesama profesi ) pengalaman auditor terhadap pertimbangan tingkat

materialitas, Maka implikasinya auditor harus lebih berusaha untuk

menunjukan kinerja yang baik terhadap klien. Hal ini dapat ditunjukan dengan

ketepatan dalam menentukan tingkat materialitas dengan selalu membuat

perencanaan audit dan prosedur audit yang tepat dalam setiap penugasan yang

dilakukan.

C. Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

1. Dalam penelitian ini peneliti mendapat respon yang kurang memuaskan

dari responden. Hal ini terlihat dari jawaban responden yang relatif sama

antara satu auditor dengan auditor lainnya dalam satu Kantor Akuntan

Publik (KAP).

2. Waktu penyebaran kuesioner bertepatan pada waktu pemeriksaan laporan

keuangan, sehingga auditor kurang meluangkan waktunya dalam proses

pengisian kuesioner pada penelitian ini.

3. Penelitian ini tidak berhasil menemukan responden yang bekerja lebih dari

tiga tahun, sehingga diharapkan pada penelitian berikutnya auditor

berpengalaman harus diupayakan untuk menjadi responden

4. Penelitian ini hanya dilakukan diwilayah Jakarta.

Page 61: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

lxi

D. Saran

Sebagai hasil dari penelitian dan analisis pada bab-bab sebelumnya

dapat disimpulkan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Kantor Akuntan Publik (KAP)

Auditor sebagai penyedia jasa profesional merupakan profesi

kepercayaan masyarakat. Untuk dapat dipercaya, auditor harus memiliki

kualitas jasa audit yang lebih baik. Hal ini dapat diperoleh dengan cara

meningkatkan profesionalisme dalam setiap pengauditan laporan

keuangan serta pengalaman auditor yang memadai. Bagi Kantor Akuntan

Publik (KAP), Peningkatan profesionalisme dapat dilakukan dengan

membuat kebijakan yang mendukung terlaksananya profesionalisme

seorang auditor dan mengevaluasi Prosedur dan kebijakan untuk

meyakinkan bahwa auditor bekerja sesuai dengan standar profesional

yang berlaku.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Penelitian selanjutnya, sebaiknya melakukan penyebaran dan

pengumpulan kuesioner pada saat dan bulan dimana auditor tidak

sibuk, untuk mendapatkan responden yang berpengalaman,

sehingga hasil kuesioner tidak menjadi bias.

b. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat memperluas wilayah

penelitian dengan mengambil sampel tidak hanya Kantor Akuntan

Publik (KAP) diwilayah Jakarta saja sehingga diperoleh hasil

penelitian yang tingkat generalisasinya lebih tinggi.

Page 62: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

lxii

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno, 2004, ”Auditing (Pemeriksaan Akuntansi) Oleh Kantor Akuntan

Publik”, Edisi Ketiga, Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Arens, A. Alvin, Elder, J. Randal, . Beasley, S. Mark, 2009, Auditing and

Assurance Services, Twelve Edition, Pearson Education, Inc.

Arifudin, Farida dan Wahyudin, Yusni, April 2002, ”Hubungan antara Judgment

Audit dengan Risiko dan Materialitas”. Jurnal bisnis dan Akuntansi Vol. 4

No.1 PP103-107.

Depdiknas, 2002, ”Kamus Besar Bahasa Indonesia”, Penerbit Balai Pustaka,

Jakarta.

Ghazali, I., 2006, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan

Penerbit UNDIP, Semarang.

Hamid, abdul, 2007, ”Buku Panduan Penulisan Skripsi”, UIN Syarif

Hidayatullah, Jakarta.

Hastuti,T.D., Indarto, S.L. dan Susilawati, C, Oktober 2003, “Hubungan antara

Profesionalisme Auditor dengan Pertimbangan Tingkat Materialitas

dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan”. Simposium Nasional

Akuntansi VI, PP 1206-1220.

Herawaty, Arleen dan Susanto, Yulius Kurnia, Oktober 2003 ”Pengaruh

Pengetahuan Akuntan Publik dalam Mendeteksi Kekeliruan, Etika Profesi

dan Pertimbangan Tingkat Materialitas”. Simposium Nasional Akuntansi VI.

Herliansyah, Yudhi dan Ilyas, Meifida, Agustus 2006,”Pengaruh Pengalaman

Auditor tarhadap Penggunaan Bukti Tidak Relevan terhadap Auditor

Judgment”. Simposium Nasional Akuntansi IX Padang, PP 1206-1220.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2001, Standar Profesionalisme Akuntan Publik.

Penerbitan Salemba empat, Jakarta.

Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang, 2000, Metodologi Penelitian Bisnis,

untuk akuntansi dan manajemen, BPFE, Yogyakarta.

Lekatompessy,J.E, 2003, ”Hubungan Profesionalisme Dengan Konsekuensinya:

Komitmen Organisasional, Kepuasan Kerja, Prestasi Kerja Dan

Page 63: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

lxiii

Keinginan Berpindah (Studi Empiris Di Lingkungan Akuntan Publik)”,

Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 5 No. 1, PP 69-84

Lestari, Evi dan Cahyono, Dwi, Oktober 2003, ”Komitmen Organisasi dan

Kepuasan Kerja sebagai Meditasi Hubungan Profesionalisme dengan

Itensi Keluar”. Simposium Nasional Akuntansi VI, PP 1092-1106.

Mulyadi, 2002, Auditing, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Noviyani, P, dan Bandi, Juli 2002, ” Pengaruh Pengalaman Dan Penelitian

Struktur Pengetahuan Auditor tentang Kekeliruan”, Prosiding Simposium

Nasional Akuntansi V, PP 481-488.

Reynolds, J. Kenneth, Deis, Donald R., and Francis, Jere R., March 2004,

“Professional Service Fees and Auditor Objectivity”, Auditing : A

Journal Of Practice & Theory, Vol. 23 No. 1, PP 29-52.

Sumardi, dan Pancawati, Hardiningsih, Maret 2002, ”Pengaruh Pengalaman

Terhadap Profesionalisme serta pengaruh profesionalisme terhadap

kinerja dan kepuasan kerja”, Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol 9 No.1.

Suraida, Ida, November 2005, ” Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit

Dan Resiko Audit Terhadap Skeptisme Profesional Auditor Dan Ketepatan

Pemberian Opini Akuntan Publik”, Sosiohumaniora, Vol. 7 No.3, PP 186-202.

Wahyudi, Hendo dan Mardiah, Aida Ainul, Agustus 2006, ”Pengaruh

profesionalisme auditor terhadap tingkat materialitas dalam laporan

keuangan”. Simposium Nasional Akuntansi IX Padang.

Widjaja, Amin, 2009, Pokok-Pokok Audit kecurangan, Penerbit Harvarindo,

Jakarta.

William, Boynton and Kell Walker, (1995), Modern Auditing. Sixth Edition. RR

Donnelly & Sons, Inc.

Page 64: PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21009/1/RIA... · PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP ... auditor eksternal. Profesionalisme

lxiv