20
Pengaturan Tekanan Darah dan Pengendalian Pusat Vasomotor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam ilmu medis, pengukuran tekanan darah digunakan untuk mendiagnosis keadaan kesehatan seseorang. Tekanan darah merupakan salah satu dari tanda vital penting selain denyut nadi, frekuensi nafas dan suhu, bahkan dugunkan pula utnuk mengukur kemampuan seseorang untuk bertahan hidup. Pada orang dewasa, tekanan sistolik adalah 120 mmHg, dan tekanan diastolik adalah 80 mmHg. Perbedaan antara kedua tekanan disebut tekanan nadi yaitu 40 mmHg. Tekanan darah dipertahankan dalam batas-batas yang adekuat dengan cara interaksi kompleks antara mekanisme neuronal dan hormonal dimana adekuasi tekanan darah sangat diperlukan untuk perfusi jaringan dan mendorong berlangsungnya sirkulasi darah. Jantung sebagai suatu generator memompa darah ke seluruh tubuh agar perfusi pada semua jaringan/organ terpelihara dengan baik. Untuk itu jantung harus bekerja keras agar tekanan rata-rata di seluruh sistem arteri pada satu siklus jantung (mean arterial blood pressure) selalu sama pada semua organ, baik yang dekat 1

Pengaturan Tekanan Darah Dan Pengendalian Pusat Vasomotor

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengaturan Tekanan Darah Dan Pengendalian Pusat Vasomotor

Citation preview

Page 1: Pengaturan Tekanan Darah Dan Pengendalian Pusat Vasomotor

Pengaturan Tekanan Darah dan Pengendalian Pusat Vasomotor

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam ilmu medis, pengukuran tekanan darah digunakan untuk

mendiagnosis keadaan kesehatan seseorang. Tekanan darah merupakan salah satu

dari tanda vital penting selain denyut nadi, frekuensi nafas dan suhu, bahkan

dugunkan pula utnuk mengukur kemampuan seseorang untuk bertahan hidup.

Pada orang dewasa, tekanan sistolik adalah 120 mmHg, dan tekanan diastolik

adalah 80 mmHg. Perbedaan antara kedua tekanan disebut tekanan nadi yaitu 40

mmHg. Tekanan darah dipertahankan dalam batas-batas yang adekuat dengan

cara interaksi kompleks antara mekanisme neuronal dan hormonal dimana

adekuasi tekanan darah sangat diperlukan untuk perfusi jaringan dan mendorong

berlangsungnya sirkulasi darah.

Jantung sebagai suatu generator memompa darah ke seluruh tubuh agar

perfusi pada semua jaringan/organ terpelihara dengan baik. Untuk itu jantung

harus bekerja keras agar tekanan rata-rata di seluruh sistem arteri pada satu siklus

jantung (mean arterial blood pressure) selalu sama pada semua organ, baik yang

dekat maupun yang jauh dari jantung. Tekanan arteri rata-rata adalah jumlah

rata-rata dari seluruh tekanan yang dihitung dari milidetik sampai milidetik

berikutnya selama periode tertentu. Nilai ini tidak sama dengan tekanan sistolik

dan diastolik. Akan tetapi tekanan rata-rata tersebut lebih, mendekati tekanan

diastolik dari pada tekanan sistolik. Oleh karena itu tekanan nadi rata-rata

diturunkan oleh sekitar 60% dari tekanan diastolik, dan 40% dari tekanan

sistolik. Bahkan pada usia lanjut tekanan nadi rata-rata mendekati tekanan

diastolik.

Tekanan nadi rata-rata perlu dipertahankan agar aliran darah sistemik

tetap lancar dan batas tekanan darah yang optimal ini memungkinkan perfusi

yang adekuat O2, nutrisi dari kapiler ke jaringan. Tekanan nadi rata-rata perlu

1

Page 2: Pengaturan Tekanan Darah Dan Pengendalian Pusat Vasomotor

Pengaturan Tekanan Darah dan Pengendalian Pusat Vasomotor

dipertahankan optimal, selain mempertahankan perfusi yang baik bermanfaat

pula untuk mencegah jantung bekerja dengan tenaga ekstra dan mencegah

kerusakan pembuluh darah apabila tekanan nadi rata-rata terlalu tinggi.

Setiap organ mengontrol aliran darah setempat dengan menaikkan atau

menurunkan resistensi arteriolnya. Dengan demikian gangguan aliran darah lokal

pada suatu tempat tidak akan mempengaruhi aliran darah di tempat lain selagi

jantung dapat mempertahankan mean arterial blood pressure yang memadai.

Mean arterial blood pressure tidak hanya dipelihara konstan akan tetapi juga

harus dijaga agar cukup tinggi untuk menjamin aliran darah ke organ lain,

misalnya filtrasi glomerulus ginjal dan mengatasi tekanan jaringan tinggi di mata.

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengaturan tekanan darah dan

pengendalian pusat vasomotor. Mekanisme ini bertujuan untuk mempertahankan

mean arterial blood pressure yang optimal dalam waktu singkat bila terjadi

perubahan mendadak tekanan darah sistemik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam makalah ini akan diangkat dan dibahas beberapa permasalahan, sebagai berikut.1. Bagaimanakah pengaturan tekanan darah di dalam tubuh?2. Dimanakah letak pusat vasomotor?3. Faktor-Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pusat

vasomotor?4. Bagaimanakah proses pengendalian pusat vasomotor ?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka makalah yang disusun ini, bertujuan agar pembaca mampu:

2

Page 3: Pengaturan Tekanan Darah Dan Pengendalian Pusat Vasomotor

Pengaturan Tekanan Darah dan Pengendalian Pusat Vasomotor

1. Menjelaskan proses pengaturan tekanan darah di dalam tubuh,

2. Mengetahui letak dari pusat vasomotor,3. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pusat

vasomotor,4. Menjelaskan proses pengendalian pusat vasomotor.

D. Manfaat Makalah

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah mahasiswa atau pembaca dapat mengenal dan memahami lebih lanjut mengenai pengaturan tekanan darah dalam tubuh serta bagaimana proses pengendalian pusat vasomotor dalam tubuh.

3

Page 4: Pengaturan Tekanan Darah Dan Pengendalian Pusat Vasomotor

Pengaturan Tekanan Darah dan Pengendalian Pusat Vasomotor

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengaturan Tekanan DarahCairan memberikan suatu gaya yang disebut tekanan

hidrostatik terhadap permukaan yang mengadakan kontak dengan cairam tersebut, dan tekanan inilah yang menggerakkan cairan melalui pipa itu. Gaya hidrostatik yang diberikan oleh darah terhadap dinding pembuluh disebut tekanan darah (blood pressure). Tekanan ini jauh lebih besar dalam arteri dibandingkan dengan di dalam vena, dan paling besar di dalam arteri ketika jantung berkontraksi selama sistol ventrikel. Tekanan darah adalah gaya utama yang mendorong darah dari jantung ke hamparan kapiler melalui arteri dan arteriola. Cairan selalui mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah (Campbell, 2004).

Tekanan darah berubah, bila keluaran jantung dan tahanan tepi berubah. Tahanan tepi terutama dipengaruhi oleh jari-jari ranting pembuluh nadi dan sedikit dipengaruhi oleh jari-jari kapiler. Tahanan juga dipengaruhi oleh viskositas darah. Viskositas yang sangat meningkat pada polisitemia bertanggung jawab terhadap timbulnya hipertensi. Tonus ranting pembuluh nadi menentukan besarnya tahanan, dan diatur olehpusat vasomotor (centrum vasomotoris). Vasomotor secara sinambung mengirimkan impuls ke ranting pembuluh nadi untuk mempertahankan derajat ketonusan yang normal (Taiyeb, 2009).

4

Page 5: Pengaturan Tekanan Darah Dan Pengendalian Pusat Vasomotor

Pengaturan Tekanan Darah dan Pengendalian Pusat Vasomotor

Tekanan darah arteri terutma ditentukan oleh volume darah dalam arteri dan secara langsung dihubungkan dengannya. Sebaliknya, volume darah dalam arteri bergantung pada berapa banyak darah yang masuk arteri dari jantung dan berapa banyak yang meninggalkan menuju arteriola. Berapa banyak darah yang masuk arteri bergantung pada keluaran jantung setiap menitnya. Berapa banyak darah yang meninggalkannya tergantung pada diameter arteriola, yaitu apakah arteriola tersebut menyempit atau melebar. Jelasnya, bila keluaran jantung per menit bertambah, atau diameter arteriola berkurang, maka volume darah arterial dan tekanannya naik (Soewolo, 2003 )

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tekanan darah ditentukan sebagian oleh curah jantung dan sebagian lagi oleh derajat resistensi periferal terhadap aliran dalam arteriola.

Tekanan darah arteri rata-rata adalah gaya utama yang mendorong darah ke jaringan. Tekanan ini harus diatur secara ketat karena dua alasan. Pertama, tekanan tersebut harus cukup tinggi untuk menghasilkan gaya dorong yang cukup; tanpa tekanan ini, otak dan jaringan lain tidak akan menerima aliran yang adekuat seberapapun penyesuaian lokal mengenai resistensi arteriol ke organ-organ tersebut dilakukan. Kedua, tekanan tidak boleh terlalu tinggi, sehingga menimbulkan beban

5

tekanan darah arterirata−rata=curah jantung× resistensi perifer total

Sumber : Sherwood, 2001

Page 6: Pengaturan Tekanan Darah Dan Pengendalian Pusat Vasomotor

Pengaturan Tekanan Darah dan Pengendalian Pusat Vasomotor

kerja tambahan bagi jantung dan meningkatkan resiko kerusakan pembuluh serta kemungkinan rupturnya (red, putus atau pecah) pembuluh-pembuluh halus (Sherwood, 2001).

Mekanisme-mekanisme yang melibatkan intergrasi berbagai komponen serta sirkulasi dan sistem tubuh lain penting untuk mengatur tekanan darah arteri rata-rata ini. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tekanan darah ditentukan oleh curah jantung dan resistensi periferal, namun curah jantung dan resostensi periferal pun ditentukan oleh sejumlah faktor lain. Dengan demikian, kita dapat memahami kompleksitas pengaturan darah ini. Perubahan setiap faktor tersebut akan mengubah tekanan darah kecuali apabila terjadi perubahan kompensatorik pada variabel lain sehingga tekanan darah konstan (Sherwood, 2001).

Menurut Anwar E. Novita (2009), Mekanisme pengaturan tekanan darah terbagi dua yakni:1. Mekanisme pengaturan jangka pendek

Mekanisme pengaturan tekanan darah jangka pendek berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa menit.

6

Page 7: Pengaturan Tekanan Darah Dan Pengendalian Pusat Vasomotor

Pengaturan Tekanan Darah dan Pengendalian Pusat Vasomotor

Faktor fisik yang menentukan tekanan darah adalah curah jantung, elastisitas arteri, dan tahanan perifer. Curah jantung dan tahanan perifer merupakan sasaran pada pengaturan cepat lewat refleks. Pengukuran ini terjadi melalui refleks neuronal dengan target organ efektor jantung, pembuluh darah dan medula adrenal. Sistem refleks neuronal yang mengatur mean arterial blood pressure bekerja dalam suatu rangkaian umpan balik negatif terdiri dari: detektor, berupa baroreseptor yaitu suatu reseptor regang yang mampu mendeteksi peregangan dinding pembuluh darah oleh peningkatan tekanan darah, dan kemoreseptor, yaitu sensor yang mendeteksi perubahan PO2, PCO2 dan pH darah; jaras neuronal aferen; pusat kendali di medula oblongata; jaras neuronal eferen yang terdiri dari sistem saraf otonom; serta efektor, yang terdiri dari alat pemacu dan sel-sel otot jantung, sel-sel otot polos di arteri, vena dan medula adrenal

2. Mekanisme pengaturan jangka menengah dan panjangSebagai pelengkap dari mekanisme neuronal yang

bereaksi cepat dalam mengendalikan resistensi perifer dan curah jantung, kendali jangka menengah dan jangka panjang melalui sistem humoral bertujuan untuk memelihara homeostasis sirkulasi. Pada keadaan tertentu, sistem kendali ini beroperasi dalam skala waktu berjam-jam hingga berhari-hari, jauh lebih lambat dibandingkan dengan refleks neurotransmiter oleh susunan saraf pusat. Sebagai contoh, saat kehilangan darah disebabkan perdarahan, kecelakaan, atau mendonorkan sekantung darah, akan menurunkan

7

Page 8: Pengaturan Tekanan Darah Dan Pengendalian Pusat Vasomotor

Pengaturan Tekanan Darah dan Pengendalian Pusat Vasomotor

tekanan darah dan memicu proses untuk mengembalikan volume darah kembali normal. Pada keadaan tersebut pengaturan tekanan darah dicapai terutama dengan meningkatkan volume darah, memelihara keseimbangan cairan tubuh melalui mekanisme di ginjal dan menstimulasi pemasukan air untuk normalisasi volume darah dan tekanan darah.

Kadang-kadang mekanisme kontrol tekanan darah tidak berfungsi secara benar dan tidak mampu secra total mengkompensasi perubahan-perubahan yang terjadi. Tekanan darah dapat meningkat diatas rentang normal (hipertensi apabila diatas 140/90 mmHg) atau di bawah normal (hipotensi apabila kuranga dari 100/60 mmHg). Pada hipertensi, baroreseptor tidak berespon untuk mengembalikan tekanan darah ke tingkat normal karena mereka telah beradaptasi atau mengalami “reset” (pengaturan ulang) untuk bekerja pada tingkat yang lebih tinggi. Pada tekanan darah yang meninggi secara kronik, baroreseptor masih berfungsi mengatur tekanan darah, tetapi mereka mempertahankannya pada tekanan rata-rata yang lebih tinggi (Sherwood. 2001)

8

Page 9: Pengaturan Tekanan Darah Dan Pengendalian Pusat Vasomotor

Pengaturan Tekanan Darah dan Pengendalian Pusat Vasomotor

B. Pusat VasomotorPusat vasomotor merupakan kumpulan badan sel dari

suatu neuron dan terdapat di medula oblongata

9

Page 10: Pengaturan Tekanan Darah Dan Pengendalian Pusat Vasomotor

Pengaturan Tekanan Darah dan Pengendalian Pusat Vasomotor

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pusat VasomotorFaktor-faktor yang mempengaruhi pusat vasomotor

10

Page 11: Pengaturan Tekanan Darah Dan Pengendalian Pusat Vasomotor

Pengaturan Tekanan Darah dan Pengendalian Pusat Vasomotor

D. Pengendalian Pusat vasomotorBila otot polos dari pembuluh arteriol berkontraksi, maka

pembuluh darah tersebut menjadi kecil, mengecilnya pembuluh darah ini dikenal dengan istilah vasokonstriksi. Sebaliknya, bila

otot polos dalam keadaan relaksasi, pembuluh darah membesar, dan keadaan ini

disebut vasodilatasi. Otot polos pada pembuluh darah memdapat persarafan dari

saraf simpatik yang berasal dari pusat vasomotor yang terletak di otak di daerah

medulla oblongata. Ada 3 buah neuron yang terlibat dalam menghantarkan

impuls dari pusat vasomotor ke pembuluh darah arteriol seperti terlihat pada

gambar

Neuron pertama menghantarkan impuls dari pusat vasomotor ke tanduk

lateral. Neuron kedua menghantarkan impuls dari tanduk lateral ke ganglion.

Neuron kedua ini disebut neuron preganglion dan karena warnanya putih disebut

juga ramus putih (white ramus). Neuron ketiga disebut neuron postganglion,

menghantarkan impuls dari ganglion ke pembuluh darah arteriol. Neuron ketiga

ini karena berwarna kelabu disebut juga ramus kelabu (grey ramus). Zat kimia

penghantar impuls di ujung neuron preganglion dan neuron postganglion secara

berurutan ialah asetilkolin dan noradrenalin. Dalam keadaan normal, pusat

vasomotor menjaga agar otot polos pembuluh darah arteriol dalam keadaan

11

Page 12: Pengaturan Tekanan Darah Dan Pengendalian Pusat Vasomotor

Pengaturan Tekanan Darah dan Pengendalian Pusat Vasomotor

berkontraksi sebagian. Bila kegiatan pusat vasomotor meningkat, diameter

pembuluh arteriol mengecil (vasokonstriksi). Sebaliknya, kegiatan pusat

vasomotor yang menurun menyebabkan diameter pembuluh arteriol membesar

(vasodilatasi) (Taiyeb, 2009).

Hubungan antara Baroreseptor, Pusat Vasomotor dan Arteriol

Baroreseptor adalah reseptor regang dalam dinding jantung dan pembuluh

darah. Reseptor sinus karotikus dan arkus aorta memantau sirkulasi arteri.

Reseptor juga terletak dalam dinding atrium kanan dan kiri tempat masuk vena

cava superior dan inferior serta vena-vena pulmonalis, juga dalam sirkulasi

pulmonal. Baroreseptor dirangsang oleh regangan struktur tempatnya berada,

sehingga melepaskan muatan dengan kecepatan tinggi ketika tekanan dalam

struktur ini meningkat (Ganong, 1999).

Pusat integrasi yang menerima impuls aferen mengenai status tekanan

arteri adalah pusat kontrol kardiovaskuler, yang terletak di medulla di dalam

batang otak sebagai jalur aferen adalah sistem saraf otonom. Pusat

kardiovaskuler mengubah rasio antara aktivitas simpatis dan parasimpatis ke

12

Page 13: Pengaturan Tekanan Darah Dan Pengendalian Pusat Vasomotor

Tekanan darah meningkat

jumlah impuls ke VMC meningkat

kegiatan VMC menurun

jumlah impuls menuju arteriol

menurunvasodilatasi

Tekanan darah menurun

jumlah impuls ke VMC

menurun kegiatan VMC

meningkat

jumlah impuls menuju arteriol

meningkatvasokonstriksi

Pengaturan Tekanan Darah dan Pengendalian Pusat Vasomotor

organ-organ efektor (jantung dan pembuluh darah). Pusat kardiovaskuler dibagi

menjadi pusat jantung dan pusat vasomotor. Pusat vasomotor inilah yang secara

khusus mempengaruhi keadaan arteriol, apakah ia berdilatasi atau konstriksi.

Berikut ini skema pengaruh perubahan tekanan terhadap pembuluh darah

arteriol.

Ketika tekanan darah meningkat, jumlah impuls yang dikirim ke pusat

vasomotor meningkat,ini akan menghambat kegiatan pusat vasomotor, akibatnya

kegiatan pusat vasomotor menurun dan jumlah impuls yang dikirim ke arteriol

menurun. Hasil dari peristiwa ini adalah terjadi vasodilatasi. Sebaliknya bila

tekanan darah menurun, jumlah impuls yang dikirimke pusat vasomotor juga

13

Page 14: Pengaturan Tekanan Darah Dan Pengendalian Pusat Vasomotor

Pengaturan Tekanan Darah dan Pengendalian Pusat Vasomotor

menurun. Akibatnya jumlah impuls yang dikirimkan ke arteriol meningkat. Dan

hasil dari peristiwa ini adalah vasokonstriksi (Taiyeb, 2009).

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan maka kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai

berikut:

1. Pengaturan tekanan darah ditentukan sebagian oleh curah jantung dan sebagian lagi oleh derajat resistensi periferal terhadap aliran dalam arteriola.

2. Pusat vasomotor merupakan kumpulan badan sel dari suatu neuron dan terdapat di medula oblongata

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pusat vasomotor antara lain adanya pusat yang lebih tinggi, pusat pernapasan, tekanan CO2 , kekuranngan oksigen, dan pressoreseptor (broreseptor).

4. Pengendalian pusat vasomotor: Ketika tekanan darah meningkat,

jumlah impuls yang dikirim ke pusat vasomotor meningkat,ini akan

menghambat kegiatan pusat vasomotor, akibatnya kegiatan pusat vasomotor

14

Page 15: Pengaturan Tekanan Darah Dan Pengendalian Pusat Vasomotor

Pengaturan Tekanan Darah dan Pengendalian Pusat Vasomotor

menurun dan jumlah impuls yang dikirim ke arteriol menurun. Hasil dari

peristiwa ini adalah terjadi vasodilatasi. Sebaliknya bila tekanan darah

menurun, jumlah impuls yang dikirimke pusat vasomotor juga menurun.

Akibatnya jumlah impuls yang dikirimkan ke arteriol meningkat. Dan hasil

dari peristiwa ini adalah vasokonstriksi B. Saran

Penulis menyarankan agar makalah ini dapat dimanfaatkan sebagaimana

mestinya. Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu mahasiswa untuk

memahami lebih mendalam tentang Fisiologi Peredaran tidak hanya secara teori,

tapi juga dapat dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari

15

Page 16: Pengaturan Tekanan Darah Dan Pengendalian Pusat Vasomotor

Pengaturan Tekanan Darah dan Pengendalian Pusat Vasomotor

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. 2004. Biologi Jilid III. Jakarta: Erlangga.

Ganong, William. 1999. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: ECG

Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius.

Kay, I. 1998. Introduction to Animal Physiology. Biddles, Guilford: BIOS Scientific Publisher Limited.

Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia: dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC

Soewolo. 2005. Fisiologi Manusia. Malang: Universitas Negeri Malang.

Taiyeb, A. Mushawwir. 2009. Bahan Ajar; Fisiologi Peredaran. Makassar: UNM

Website:

Anwar E. Novita. 2009. Pengaturan Tekanan Darah Jangka Pendek, Jangka Menengah, dan Jangka Panjang pada Sistem Kardiovaskuler. . http://eprints.uny.ac.id/1369/1/Pengaturan_jangka_pendek_terhadap_peningkatan_tekanan_darah.doc. Diakses pasa tanggal 8 Agustus 2011.

16