51
PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF Perkembangan IPTEK Nuklir - penelitian - pertanian, - kesehatan, - industri Kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Potensi Bahaya Radiasi - pekerja, - anggota masyarakat - lingkungan hidup limbah radioakti Limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan atau bahan serta peralatan yang telah terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan radiasi pengion yang tidak dapat digunakan lagi PENGERTIAN LIMBAH RADIOAKTIF

Pengelolaan Limbah Radioaktif

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengelolaan Limbah Radioaktif

PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF

Perkembangan IPTEK Nuklir - penelitian - pertanian, - kesehatan, - industri

Kesejahteraan dan kemakmuran rakyat

Potensi Bahaya Radiasi - pekerja, - anggota masyarakat- lingkungan hidup

limbah radioaktif

Limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan atau bahan serta peralatan yang telah terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan radiasi pengion yang tidak dapat digunakan lagi

PENGERTIAN LIMBAH RADIOAKTIF

Page 2: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Pengelolaan limbah radioaktif

Tujuan

Untuk melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja,anggota masyarakat, dan lingkungan hidup dari bahaya radiasidan atau kontaminasi

Page 3: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Taat Asas Proteksi Radiasi

Justifikasi menghasilkan keuntungan yang lebih besar kepada seseorang yang terkena penyinaran radiasi dibandingkan dengan kerugian radiasi yang mungkin diakibatkannya

Limitasi penerimaan dosis seseorang tidak boleh melampaui nilai batas dosis yang ditetapkan oleh Badan Pengawas

Asas optimisasi diusahakan sedemikian rupa sehingga besarnya dosis yang diterima seseorang dan jumlah orang yang tersinari sekecil mungkin

Page 4: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Kegiatan Pengelolaan :

Pengumpulan,PengelompokanPengolahanPengangkutanPenyimpananPembuangan limbah radioaktif

Page 5: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Pengumpulan• Limbah yang ditimbulkan ditempatkan secara terpusat

(tidak boleh berserakan)

Page 6: Pengelolaan Limbah Radioaktif

• Pengelompokan limbah radioaktif dilakukan agar limbah dalam satu kelompok dapat diperlakukan dengan cara yang sama

Bentuk fisik (padat, cair, gas), Tipe radiasi yang dipancarkan Umur paro radionuklida. Asal terjadinya limbah

Pengelompokan

Page 7: Pengelolaan Limbah Radioaktif

tingkat keracunan dan aktivitas yang dikandungnya, kadar rendah (low level waste), kadar sedang (medium/intermediate level waste), dan kadar tinggi (high level waste) Nilai batas kadar radionuklida yang dikandungya untuk

menentukan tingkatan tersebut disetiap negara berbeda-beda bergantung pada kemajuan teknologinya

tidak ada cara klasifikasi yang disepakati internasional Di Inggris, klasifikasi limbah radioaktif didasarkan pada

metode pembuangan Amerika Serikat klasifikasi dilakukan dalam bentuk radioaktif

tingkat tinggi dan rendah Indonesia tingkat rendah, sedang, dan tinggi. (Undang-

undang Nomor 10 Tahun 1997), ketentuan lebih lanjut akan diatur oleh Perka BAPETEN

Page 8: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Tabel 1. Klasifikasi limbah radioaktif cair di CNEN Spanyol

Kategori Batas Aktivitas A

(mCi/ml)

Keterangan

1 A 10-6 tidak diolah

2 10-6 < A 10-3 diolah dengan cara pengolahan kimia, penukar ion dan evaporasi serta tanpa shielding

3 10-3 < A 10-1 diolah dengan cara pengolahan kimia, penukar ion dan evaporasi, shielding dari sebagian peralatan

diperlukan.

4 10-1 <A 104 diolah dengan cara pengolahan kimia, penukar ion dan evaporasi serta memakai shielding

5 104 < A diperlukan pendinginan sebelum dilakukan pengolahan.

Page 9: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Pengolahan limbah radioaktif

Proses untuk mengubah karakteristik dan komposisi limbah radioaktif sehingga apabila disimpan dan atau dibuang tidak membahayakan masyarakat dan lingkungan hidup

Page 10: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Pengolahan secara kimia Penambahan senyawa kimia ke dalam limbah cair sehingga dapat

mengkonsentrasikan radionuklida yang ada dalam limbah menjadi endapan yang tidak larut dalam volume kecil dan mudah dipisahkan

Zat radioaktif dalam limbah mungkin akan terpisahkan dengan cara pengendapan langsung dengan adsorsi pada gumpalan yang dihasilkan dan dengan masuk kedalam endapan ang mengendap

Senyawa kimia yang ditambahkan disesuaikan dengan jenis radionuklida yang ada dalam limbah.

Ekonomis dan praktis untuk volume dan serta dapat memisahkan suspensi padat

Faktor dekontaminasi rendah

Page 11: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Senyawa kimia Pengaturan, pH

Page 12: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Pengolahan dengan Penukar Ion Resin kation maupun anion proses secara batch maupun secara kontinyu kontaminan akan terkumpul dalam penukar ion kandungan zat padat rendah peralatan sederhana, faktor reduksi volume yang tinggi biaya resin mahal

Page 13: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Pengolahan Secara Evaporasi

Mengolah limbah hasil proses pengolahan kimia FD tinggi, Distilat pada umumnya memenuhi syarat untuk dilepas

ke lingkungan Konsentrat yang dihasilkan volumenya kecil biayanya mahal (biaya vestasi yang tinggi)

Page 14: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Pengolahan Limbah Padat

Padat dapat bakar dgn insenerasi Padat dapat terkompaksi dgn kompaksi Padat tdk dapat bakar & terkompaksi reduksi volum dengan

dismantling

Page 15: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Pemadatan

Untuk merubah bentuk fisik limbah radioaktif menjadi bentuk padatan yang monolit (satu kesatuan), untuk mengurangi kemampuan pindah atau dispersi radionuklida keluar dari limbah karena proses alamiah selama penyimpanan, pengangkutan dan penyimpanan akhir

Tujuan dari dari proses ini agar radionuklida yang ada dalam limbah tidak larut atau terekstrak kembali oleh air dan tidak menyebar ke lingkungan.

Perlu media pemadat Mudah digunakan, Tidak korosif terhadap kontainer Tidak ada cairan bebas Mempunyai sifat fisis yang stabil Harganya murah Tahan terhadap radiasi Mempunyai kecepatan pelindian yang kecil

Media Pemadat (Semen, bitumen, polimer, gelas, keramik)

Page 16: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Cair

Organik

Insenerasi

Destruksi

Abu

Anorganik

Anorganik

Pengolahan kimia

Evaporasi

Penukar ion

Endapan

Konsentrat

Resin Bekas

Pemadatan

PadatDapat Bakar

Terkompaksi

Insenerasi Abu

Kompaksi

LRA

Page 17: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Penyimpanan Limbah Radioaktif

Penyimpanan adalah penempatan tahap akhir limbah radioaktif tingkat rendah dan sedang

Penyimpanan lestari adalah penempatan tahap akhir limbah radioaktif tingkat tinggi

Penyimpanan sementara adalah penempatan limbah radioaktif sebelum penempatan tahap akhir

Page 18: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Kriteria Tempat Penyimpanan Limbah Radioaktif

lokasi bebas banjir dan terhindar dari erosi lokasi tahan terhadap gempa dan memenuhi karakteristik materi

bumi dan sifat kimia air dilengkapi dengan sistem pemantau radiasi dan radioaktivitas

lingkungan dilengkapi dengan sistem pendingin dilengkapi dengan sistem penahan radiasi dilengkapi dengan sistem proteksi fisik memenuhi distribusi populasi penduduk dan tata wilayah sekitar

lokasi penyimpanan memperhitungkan laju paparan radiasi eksterna.

Page 19: Pengelolaan Limbah Radioaktif

PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF DI PTAPB

Tusi Subid PL&KL untuk melaksanakan tugas melakukan pengelolaan limbah dan pengendalian keselamatan lingkungan (Ka. BATAN No.392/KA/XI/ 2005)

Page 20: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Perlakuan Administrasi Pegiatan pencatatan dan pengumpulan data

limbah secara menyeluruh (pencatatan kegiatan pengelolaan limbah)

untuk memudahkan dalam pemantauan terhadap limbah radioaktif mulai dari dihasilkan, diolah sampai dengan disimpan

kuantitas; karakteristik; nomor identifikasi; radionuklida yang terkandung; dan waktu dihasilkannya limbah radioaktif

Page 21: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Inspeksi

Upaya pengendalian limbah Memberikan saran, masukan kepada penimbul limbah

tentang pengelolaan limbah Pewadahan Pengumpulan Pengelompokan

Dilakukan bersama sama petugas proteksi radiasi secara berkala

Page 22: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Pengumpulan/Pengambilan Limbah

Kegiatan pengumpulan limbah dari tempat penimbul limbah ke subbid PL&KL untuk pengelolaan lebih lanjut

Tempat pengumpulan limbah dari tempat penimbul limbah merupakan kesepakatan antara penimbul limbah dan petugas limbah

Page 23: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Sortir/Pengelompokan

Limbah padat dikelompokkan menjadi limbah padat terkompaksi terbakar, tidak terbakar terkompaksi, limbah tidak terbakar tidak terkompaksi

Untuk limbah cair dipisahkan antara limbah cair fasa air dan fasa organik

Page 24: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Pengolahan pengolahan kimia evaporasi penukar ion

Page 25: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Pewadahan

Kegiatan pengemasan lmbah yang dikelompokkan Menggunakan drum ukuran 100 liter Pemberian identitas dengan stiker

Page 26: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Pengiriman ke PTLR Tahap akhir pengelolaan limbah radioaktif di PTAPB Untuk pengelolaan lebih lanjut

PengolahanPengolahan awalawal LimbahLimbah RadioaktifRadioaktif CairCair

Pengolahan Kimia Beningan EvaporasiEvaporasi DistilatResin Resin

PenukarPenukar IonIonLRA Cair

Endapan (sludge) Konsentrat Resin Bekas

Pemadatan :Bisa dikeringkan

Dikirim ke PTLR

Page 27: Pengelolaan Limbah Radioaktif

PengolahanPengolahan awalawal LimbahLimbah RadioaktifRadioaktif PadatPadat

PENGUMPULANPEMISAHAN/PEMISAHAN/

PENGELOMPOKANPENGELOMPOKAN((reduksireduksi ukuranukuran))

PEWADAHANPEWADAHAN

PELABELANPELABELANDikirim ke PTLR

LRP DARILABORATORIUM

Page 28: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Pengelolaan saluran buangan air terpadu

Untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan dalam rangka pengendalian linkungan

Air buangan hasil cucian alat lewat bak tavel dialirkan ke bak penampung untuk dikelola dengan jalan pemipaan dengan dibantu pompa

Limbah ini tidak boleh dicampur dengan limbah dari air bekas cucian tangan dari wash tavel maupun air untuk mandi yang berasal dari kamar mandi atau kebutuhan lain

Page 29: Pengelolaan Limbah Radioaktif

KETENTUAN PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF(Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2002 )

Kewajiban Penghasil Limbah mengumpulkan, mengelompokkan, menyimpan sementara limbah radioaktif tingkat

rendah dan sedang sebelum diserahkan kepada Badan Pelaksana harus mengusahakan volume dan aktivitas limbah radioaktif serendah mungkin

melalui perancangan, pembangunan, pengoperasian, dan dekomisioning instalasi yang tepat.

dapat langsung dilepas ke lingkungan apabila telah mencapai tingkat aman, batasan tingkat aman

menyediakan tempat penampungan sesuai dengan volume dan karakteristik limbah radioaktif.

mempunyai peralatan yang dapat digunakan untuk mendeteksi limbah radioaktif. untuk penghasil limbah radioaktif tingkat tinggi harus membuat dan menyimpan

catatan limbah radioaktif yang sekurang-kurangnya meliputi : kuantitas; karakteristik; nomor identifikasi; radionuklida yang terkandung; waktu dihasilkannya limbah radioaktif

Page 30: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Penghasil limbah radioaktif tidak diwajibkan mengolah sendiri limbah yang dihasilkannya, kecuali memenuhi persyaratan teknis dan administratif untuk melakukan pengolahan.

Pengolahan limbah radioaktif tingkat rendah dan tingkat sedang dapat dilakukan sendiri oleh Penghasil limbah radioaktif.

Limbah radioaktif yang telah diolah selanjutnya wajib diserahkan kepada Badan Pelaksana.

Penghasil limbah radioaktif tingkat rendah dan sedang yang tidak mengolah sendiri limbah radioaktifnya harus menyerahkan limbah radioaktif kepada Pengolah limbah radioaktif, yaitu Badan Pelaksana; atau Badan Usaha Milik Negara, koperasi, dan atau badan swasta yang

bekerja sama dengan atau yang ditunjuk oleh Badan Pelaksana Limbah radioaktif tingkat tinggi yang bukan bahan bakar nuklir bekas

dilarang untuk diolah oleh Penghasil limbah radioaktif, wajib disimpan sementara oleh Penghasil limbah radioaktif untuk selanjunya diserahkan kepada Badan Pelaksana atau dikirim kembali ke negara asal

Pengolahan Limbah Radioaktif

Page 31: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Persyaratan Pengolah Limbah Radioaktif

mempunyai program dan melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan secara berkala;

melakukan analisis limbah radioaktif secara lengkap sebagai tahapan untuk menentukan metode pengolahan yang tepat;

memiliki sistem proteksi untuk mengendalikan tingkat radiasi dan kontaminasi;

menggunakan unit pengolah yang sesuai dengan metode pengolahannya; dan

mempunyai tempat penampungan sementara limbah radioaktif

memperoleh izin dari Badan Pengawas

ada kerjasama dengan atau penunjukan dari Badan Pelaksana

Page 32: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Penghasil, Pengolah, dan Pengelola limbah radioaktif harus melakukan upaya pencegahan terjadinya kecelakaan nuklir dan atau radiasi.

Dalam hal terjadi kecelakaan nuklir dan atau radiasi, Penghasil, Pengolah, dan Pengelola limbah radioaktif wajib melakukan tindakan penanggulangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Page 33: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Fokus Pengelolaan limbah radioaktif

menjamin kesehatan masyarakat; melindungi kualitas lingkungan hidup; menjamin kesehatan masyarakat dan perlindungan terhadap lingkungan

hidup di luar batas wilayah Republik Indonesia; menjamin keselamatan dan kesehatan generasi mendatang; tidak membebani generasi mendatang dengan keberadaan limbah

radioaktif; mengupayakan volume dan aktivitas limbah radioaktif yang dihasilkan

sekecil mungkin; menetapkan ketentuan dan peraturan tentang pengelolaan limbah

radioaktif; melaksanakan semua tahap pengelolaan limbah radioaktif mulai dari

pengumpulan sampai dengan pembuangan; dan menerapkan sistem keselamatan pada fasilitas pengelolaan limbah

radioaktif mulai dari penentuan tapak sampai dengan dekomisioning

Page 34: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Lampiran

Page 35: Pengelolaan Limbah Radioaktif

No Jenis Pengolahan Satuan Biaya Satuan

1 Limbah Cair Aktivitas Rendah dan Sedang Pemancar β dan γ

Per Liter 2.200.000

2. Limbah Semi Cair (Resin) Aktivitas Rendah dan Sedang Pemancar β dan γ

Per Liter 57.200,00

3. Limbah Padat Aktivitas Rendah dan Sedang Pemancar β dan γ

a. Terbakar Per 100 Liter 900.000,00

b. Terkompaksi Per 100 Liter 1.100.000,00

c. Tak Terbakar dan Tak Terkompaksi Per 100 Liter 1.300.000,00

4 Limbah Aktivitas Rendah Pemancar alfa Per Liter 81.000,00 5 Limbah Aktivitas > 6 Ci Per Buah 1.977.000,00

Page 36: Pengelolaan Limbah Radioaktif

6 Sumber Bekas

a. Penangkal Petir Per Buah 775.000,00

b. Sumber bekas jarum Ra-226, jarum Cs-137 Per Buah 466.000,00

c. Sumber bekas A ≤ 0,1 Ci selain Ra-226 (Co-60, Am-241, Cs-137, Kr-85, Pm-147, Sr-90, Mo-99 dll)

Per Buah 2.276.000,00

d. Sumber bekas 0,1Ci < A ≤ 1 Ci selain Ra-226 (Co-60, Am-241, Cs-137, Kr-85, Pm-147, Sr-90, Mo 99 dll)

Per Buah 3.325.000,00

e. Sumber bekas 1 Ci ≤ A ≤ 6 Ci selain Ra-226 ( Co 60, Am-241, Cs 137, Kr-85, Pm 147, Sr-90, Mo 99 dll )

Per Buah 4.063.000,00

f. Sumber bekas 6Ci ≤ A ≤1000 Ci Per Buah 5.057.000,00

g.Sumber bekas 1001C< A ≤ 2000 Ci Per Buah 6.057.000,00

h. Sumber bekas 2001 Ci< A ≤ 3000 Ci Per Buah 7.057.000,00

i. Sumber bekas 3001 Ci < A ≤ 4000 Ci Per Buah 8.057.000,00

j. Sumber bekas 4001 Ci < A ≤ 5000 Ci Per Buah 9.057.000,00

k. Sumber bekas 5001Ci< A ≤ 6000 Ci Per Buah 10.057.000,00

l. Sumber bekas 6001Ci< A ≤ 7000 Ci Per Buah 11.057.000,00

m. Sumber bekas 7001Ci< A ≤ 8000 Ci Per Buah 12.057.000,00

n. Sumber bekas 8001Ci< A ≤ 9000 Ci Per Buah 13.057.000,00

o. Sumber bekas 9001Ci< A ≤ 10000 Ci Per Buah 14.057.000,00

7. Dismantling Per Buah 1.000.000,00

Page 37: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Kegiatan utama PTAPB yang mungkin menimbulkan dampak

Kegiatan reaktor nuklir (penelitian fisika dan teknologi reaktor, pelayanan iradiasi, keperluan pendidikan dan latihan operator maupun supervisor reaktor).

Fabrikasi sebagai elemen bakar reaktor dan bahan struktur (zirkonium). Kegiatan pemurnian bahan nuklir (uranium) sampai diperoleh bahan murni nuklir yang dapat

Kegiatan analisis termasuk analisis pengaktifan netron dengan menggunakan jasa Reaktor Kartini.

Kegiatan pengolahan limbah dan keselamatan lingkungan, yang meliputi pengolahan limbah radioaktif.

Kegiatan perbengkelan. Kegiatan penelitian di bidang instrumentasi nuklir dan pembuatan

peralatan/instrumentasi/ elektronika nuklir. Kegiatan penelitian di bidang fisika nuklir dan atom

KESELAMATAN LINGKUNGAN

Page 38: Pengelolaan Limbah Radioaktif

POTENSI BAHAYA INSTALASI NUKLIR

Efluen radioaktif yang terlepas ke lingkungan Padatan Cairan Gas unsur volatile Sulit dicegah

H-3, Kr-85, C-14. Xe-133 I-131

Produk fisi lainnya Cs-137, Sr-90.

Page 39: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Jalur lepasan radionuklida

udara air tanah tanaman hewan

Page 40: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Radioaktivitas Lingkungan

sinar kosmis radionuklida induk yang meluruh sebagaimana dalam deret

keradioaktifan alam aktivitas gunung merapi Yang berasal usaha kegiatan manusia

Page 41: Pengelolaan Limbah Radioaktif

PEMANTAUAN LINGKUNGAN

UU 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup UU 10 tahun 1997 tentang Ketenaga nukliran PP No. 26 Tahun 2002 tentang Keselamatan Pengangkutan Zat Radioaktif. PP No. 27 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Limbah Radioaktif. PP No. 33 Th 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan

Sumber Radioaktif. Perka No 02/Ka-BAPETEN/V-99 Tentang Baku Tingkat Radioaktivitas di

Lingkungan. Perka Nomor 02-P/Ka-BAPETEN/VI-99 tentang Pedoman Proteksi Fisik

Bahan Nuklir Perka No. 04/Ka-BAPETEN/V-99 Tentang Ketentuan Keselamatan untuk

Pengangkutan Zat Radioaktif. Perka No 06/Ka-BAPETEN/V-99 tentang Pembangunan dan Pengoperasian

Reaktor Nuklir Perka Nomor 11 Tahun 2007 tentang Ketentuan Keselamatan Instalasi Nuklir

Non Reaktor.

Page 42: Pengelolaan Limbah Radioaktif

MAKSUD DAN TUJUAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Tujuan Verifikasi kelayakan pengawasan pembuangan efluen ke

lingkungan Melakukan koreksi terhadap batas pelepasan radioaktif yang

diperkenankan. Memberikan jaminan/pembuktian kepada Badan Pengawas dan

masyarakat bahwa dampak radiologi yang ditimbulkan dalam batasan yang diizinkan/diperkenankan.

Sebagai sarana ilmiah dalam mempelajari pola penyebaran, faktor perpindahan/pemekatan dan migrasi radionuklida di berbagai komponen lingkungan hidup.

Page 43: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Maksud :

Untuk menguji efektivitas dari aktivitas teknologi yang digunakan untuk mengendalikan dampak negatif dari kegiatan yang dilaksanakan.

Dari kegiatan yang dilakukan secara rutin (berulang-ulang) dapat diketahui apakah usaha meminimalkan dampak negatif dari kegiatan yang dilakukan di Instalasi Nuklir PTAPB-BATAN, seperti yang direncanakan dalam Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Untuk mendapatkan tanda peringatan sedini mungkin mengenai perubahan lingkungan yang tidak dikehendaki, sehingga perbaikan suatu tindakan terhadap kegiatan pengelolaan lingkungan dapat disempurnakan baik dalam hal penggunaan teknologinya maupun metode pengelolaannnya.

Pengujian terhadap pendugaan dampak yang timbul dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Instalasi Nuklir PTAPB-BATAN maupun penyebaran dampaknya di lingkungan hanya dapat diketahui melalui kegiatan pemantauan terhadap komponen atau parameter lingkungan secara rutin.

Page 44: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Evaluasi Dampak Penting

Aspek Fisika - Kimia Kualitas Udara Kualitas Tanah Hidrologi, Kualitas Air dan Air Tanah

B i o l o g i Biota Darat Biota Akuatik

Sosial Ekonomi dan Budaya Dampak terhadap Kes Mas termasuk kategori kurang penting

karena jumlah manusia yang terkena dampak sangat sedikit jumlahnya, hanya sebatas karyawan PTAPB saja

Dampak terhadap komponen kependudukan, perekonomian dan sosial budaya diperkirakan dapat ternetralisasi

Page 45: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Pengelolaan Lingkungan

Untuk pencegahan, penanggulangan dampak negatif serta pengembangan dampak positif

Page 46: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Upaya pengelolaan lingkungan

Penggunaan bahan radioaktif dan atau Bahan Beracun & Berbahaya (B3) lainnya untuk keperluan penelitian dan pengembangan, harus dibatasi seminimum mungkin.

Setiap laboratorium yang menggunakan bahan radioaktif dan atau B3 dilengkapi dengan sarana proteksi fisik bangunan (seperti filter, scrubber, blower) dan peningkatan instalasi pengolahan limbah.

Peningkatan penghijauan dengan tanaman hias di kawasan PTAPB.

Pembuatan saluran terpadu dari setiap laboratorium

Page 47: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Penangulangan dampak sosial

meningkatkan sarana perlengkapan keselamatan kerja.

meningkatkan pelayanan fasilitas kesehatan Poliklinik PTAPB bagi masyarakat sekitar.

meningkatkan kegiatan bakti sosial dan peribadatan di Masjid PTAPB untuk masyarakat sekitar.

meningkatkan penggunaan auditorium PTAPB beserta fasilitas kesenian yang ada bagi masyarakat sekitar.

Page 48: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Penangulangan dampak kecelakaan nuklir

Menegakkan aturan perijinan pemakaian zat radioaktif dan operator.

Pemantauan dan pengawasan keselamatan radiasi Memberikan kemampuan teknis karyawan Latihan penanggulangan keadaan darurat terpadu secara

berkala setiap tahun Latihan pemadam kebakaran secara berkala dua kali dalam

setahun

Page 49: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Sistem Pemantauan Lingkungan

Inspeksi PTAPB BAPETEN IAEA

Pemantauan kualitas ambien lingkungan air tanah jatuhan radioaktif Tumbuhan udara

Pemantauan lingkungan jika terjadi kecelakaan nuklir

Page 50: Pengelolaan Limbah Radioaktif

Tolok Ukur Dampak Yang Dipantau Kualitas air : radioaktivitas beta total dan Bahan B3.

Udara : radioaktivitas beta total dan spektrum gamma jika

diperlukan.

Tanah dan rumput: radioaktivitas beta total.

Lumpur dari selokan PTAPB radioaktivitas beta total dan Bahan B3.

Kebisingan yaitu tingkat kebisingan.

Limbah bengkel terdiri dari bahan pelumas, bahan bakar dan

kotoran logam.

Kebersihan lingkungan yaitu jenis dan jumlah sampah.

Kesehatan terdiri dari :

Kesehatan karyawan PTAPB

Kesehatan masyarakat meliputi pemantauan ke Poliklinik PTAPB,

Poliklinik Adisucipto dan Puskesmas Depok

Page 51: Pengelolaan Limbah Radioaktif

No Lokasi Pengambilan Sampel Kode Jarak Keterangan

1 Kolam P. Air Terpadu 100-1 Kolam PTAPB

2 Utara Gedung Bengkel 100-2 Selokan PTAPB

3 Sahid Hotel 200-1 Air kolam Sahid

4 Ngentak (Barat Telkom) 500-1 Selokan

5 Kledokan 500-2 Sumur

6 Perumahan Yadara 500-3 Selokan

7 Janti 1000-1 Sumur

8 Seturan 1000-2 Sekokan

9 Desa Demangan 1000-3 Sekokan

10 Tambak Bayan 1000-4 Selokan

11 Pengawatrejo 1500-1 PAM

12 Ambarukmo Hotel 1500-2 Kolam Renang

13 Maguwoharjo 1500-3 Air Hujan

14 Depok 1500-4 Selokan

15 Dayu (Jl. Kaliurang Km. 8) 5000-1 Selokan

16 Nomporejo 5000-2 Sumur

17 Kalasan 5000-3 Selokan

18 Warungboto 5000-4 Selokan

Lokasi pengambilan sampel lingkungan PTAPB