160
PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : Muhammad Tsaqif NIM. 11140182000029 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021

PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

SMK NEGERI 3 KOTA TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

Muhammad Tsaqif

NIM. 11140182000029

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021

Page 2: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA
Page 3: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

SMK NEGERI 3 KOTA TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi gelar sarjana pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:

Muhammad Tsaqif

NIM. 11140182000029

Pembimbing

Dr. Zainul Arifin Yusuf, M. Pd.

NIP. 19560712 198103 1 003

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021

Page 4: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

Skripsi berjudul “Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan SMK Negeri 3 Kota

Tangerang Selatan”. Disusun oleh Muhammad Tsaqif, NIM 11140182000029,

Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai

karya ilmiah yang berhak diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang

ditetapkan oleh pihak fakultas.

Jakarta, 03 Februari 2021

Pembimbing

Dr. Zainul Arifin Yusuf, M. Pd.

NIP. 19560712 198103 1 003

Page 5: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian skripsi tentang Pengelolaan

Pembiayaan Pendidikan SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan disusun oleh

Muhammad Tsaqif, NIM. 11140182000029, Program Studi Manajemen Pendidikan,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullag

Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 03

Februari 2021.

Jakarta, 03 Februari 2021

Yang Mengesahkan,

Pembimbing

Dr. Zainul Arifin Yusuf, M. Pd.

NIP. 19560712 198103 1 003

Page 6: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA
Page 7: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

i

ABSTRAK

Muhammad Tsaqif (NIM 11140182000029), Pengelolaan Pembiayaan

Pendidikan Di SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan. Skripsi Program

Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2021.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengenai pengelolaan

pembiayaan pendidikan di SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan. Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

wawancara, observasi, dan studi dokumen, dengan hasil penelitian dari kepala

sekolah, bendahara, dan satu orang guru. Hasil penelitian menunjukan bahwa

dalam proses penyusunan RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah)

dilakukan oleh kepala sekolah dan bendahara dan dibantu oleh tim manajemen

sekolah.

Pengelolaan pembiayaan pendidikan yang dilakukan melalui tiga cara

yaitu, 1), perencanaan, dimana kegiatan yang berhubungan dengan sekolah sudah

disusun dalam RKAS yang disusun oleh sekolah setiap tahunnya pada awal tahun

ajaran.2), Pelaksanaan, dimana untuk pelaksanaan pembiayaan adanya

penerimaan seperti, BOS (Bantuan Operasional Sekolah) pemerintah pusat,

BOSDA (Bantuan Operasional Sekolah) pemerintah daerah, dan sumbangan

sukarela. Pengeluaran, seperti untuk gaji, guru, gaji tenaga kependidikan,

transport, pemeliharaan sarana prasarana, kurikulum, kegiatan kesiswaan, dan

langganan daya dan jasa. 3), Evaluasi, hal ini dilakukan oleh SMK Negeri 3 Kota

Tangerang Selatan dua kali setiap tahunnya, dipertengahan dan diakhir tahun

ajaran, dengan mengadakan rapat kepada pihak yang terkait. Dan dari hasil

evaluasi dijadikan acuan oleh sekolah untuk kedepannya.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, direkomendasikan bahwa pada

pengelolaan pembiayaan pendidikan di SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan,

kepala sekolah harus lebih tegas untuk mengarahkan komite sekolah agar lebih

aktif dalam setiap kegiatan sekolah, mengoptimalkan lagi pengelolaan

pembiayaan pendidikan.

Kata Kunci: Pengelolaan Pembiayaan

Pembiayaan Pendidikan

Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan

Page 8: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

ii

ABSTRACT

Muhammad Tsaqif (NIM 11140182000029), Management of Education

Financing in SMK Negeri 3 South Tangerang City. Minithesis Strata 1 (S-1)

Faculty of Teacher Training Science, Islamic State University Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2021.

This study aims to determine the management of education financing in

SMK Negeri 3 South Tangerang City. The research method used in this study is a

qualitative descriptive research method. Data collection techniques used were

interviews, observation, and documentation. Then analyze the data through data

reduction techniques, data presentation and conclusion drawing.

The results of the study show that in the process of preparing the RKAS it

was carried out by the principal and treasurer only and also with management

team. Management of education cost is carried out in three ways: 1). Planning,

all school planning activities are related to KBM and are listed in the RKAS,

which is prepared by the school at the beginning of the new school year. 2).

Implementation, implementation activities include income and expenditure. Every

school income and expenditure must be accompanied by proof of payment, so that

there is no confusion in the cost of education. 3). Evaluation, this activity is held

twice in one year, in the middle of the school year and at the end of the school

year, hold meetings with parties related to education financing during the KBM

(Teaching and learning activities) period. And the evaluation results are used as

references by schools for the future.

Based on the results of these studies, it is recommended that in the

management of education funding at SMK Negeri 3 South Tangerang City, the

principal must be more firm in inviting school committees to be more active in

each school activity, optimizing the management of education funding.

Keyword : Management Financing

Education financing

Management of Education Financing

Page 9: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT,

satu-satunya Dzat yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat, salam

sejahtera kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW berserta

keluarganya dan para sahabatnya. Atas berkat rahmat dan karunia-

Nya, saya dapat menyelesaikan Skripsi ini pada Jurusan Manajemen

Pendidikan dengan judul Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan DI

SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan.

Dalam menyelesaikan Skripsi ini penulis sedikit banyak

mengalami kesulitan. Hal ini tidak lain disebabkan oleh keterbatasan

pengetahuan dan pengalaman, penulis menyadari betul bahwa Skripsi

ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dari segi

penyajian, pengkajian materi, bahasa maupun tata cara penulisan,

karenanya penulis dengan lapang hati menanti kritik dan saran yang

membangun dari semua pihak sehingga dapat menjadi lebih baik lagi.

Akhirnya Penulis berharap Skripsi dapat berguna dan

memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi lingkungan akademik

dimana Penulis selama ini menutut ilmu, maupun pihak lain yang

membutuhkan. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat

dan Hidayah-Nya yang tiada henti-hentinya kepada kita semua. Amin

Yaarabbal Alamin. Kemudian penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dr. Hj. Sururin, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

iv

3. Dr. Salman Tumanggor M.Pd. dosen pembimbing akademik

penulis. Terimakasih telah memberikan saran dan nasehat selama

perkuliahan ini.

4. Dr. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd. dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan

bimbingan, dorongan dan pengarahan kepada penulis hingga

terselesaikannya skripsi ini.

5. Bapak/Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah

mendidik dan membina selama perkuliahan berlangsung.

6. Bapak/Ibu dosen Manjamen Pendidikan yang telah sabar mendidik

dan membina selama perkuliahan berlangsung.

7. Bapak/Ibu Kepala urusan Perpustakaan Pusat dan Perpustakaan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Kepala SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan beserta jajaran guru

dan tenaga kepandidikan yang telah membantu penulis dalam

melakukan penelitian.

Akhirnya hanya kepada Allah Subhanahu Wata’ala penulis

memohon, semoga jasa dan amal baik yang telah mereka

sumbangkan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah

Subhanahu Wata’ala, Aamiin.

Jakarta, 03 Februari 2021

Penulis

Page 11: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................... i

ABSTRACT ........................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 7

C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 8

D. Rumusan Masalah ........................................................................... 8

E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 8

F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 8

1. Manfaat Teoritis ........................................................................ 8

2. Manfaat Praktik ......................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................ 10

A. Konsep Pembiayaan Pendidikan .................................................... 10

1. Pengertian Pembiayaan ........................................................... 10

2. Pengertian Pendidikan ............................................................ 10

3. Definisi Pembiayaan Pendidikan ............................................ 12

4. Prinsip-Prinsip Model Pembiayaan ........................................ 13

5. Jenis-Jenis Pembiayaan Pendidikan ........................................ 14

6. Sumber-Sumber Biaya Pendidikan ......................................... 17

7. Model Biaya Pendidikan ......................................................... 20

B. Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan ............................................. 23

1. Perencanaan Pembiayaan ......................................................... 24

2. Pelaksanaan Pembiayaan ......................................................... 30

3. Evaluasi Pembiayaan ............................................................... 33

Page 12: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

vi

C. Hasil Penelitian Yang Relavan ...................................................... 37

D. Kerangka Berfikir.......................................................................... 39

E. Skema Kerangka Befikir ............................................................... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 41

A. Tujuan Penelitian .......................................................................... 41

B. Tempat Dan Waktu Penelitian ....................................................... 41

1. Tempat Penelitian .................................................................... 41

2. Waktu Penelitian ..................................................................... 41

C. Metode Penelitian.......................................................................... 42

D. Sumber Data Penelitian ................................................................. 42

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 43

F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 46

1. Reduksi Data .......................................................................... 46

2. Penyajian Data ........................................................................ 47

3. Penarikan Kesimpulan ............................................................. 47

BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................................... 49

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 49

1. Sejarah Berdirinya SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan .... 49

2. Profil Sekolah ......................................................................... 50

3. Visi, Misi Dan Tujuan SMK Negeri 3 Tangerang Selatan ....... 51

4. Pendidik Dan Tenaga Kependidikan ....................................... 52

5. Keadaan Siswa ....................................................................... 54

6. Keadaan Sarana Dan Prasarana SMK Negeri 3 Kota Tangerang

Selatan ................................................................................... 55

7. Struktur Organisasi ................................................................. 56

B. Deskripsi Dan Analisis Data Penelitian ......................................... 56

1. Pembiayaan Pendidikan SMK Negeri 3 Tangerang Selatan .... 56

a. Perencanaan ..................................................................... 57

b. Pelaksanaan .................................................................... 64

c. Evaluasi ........................................................................... 72

Page 13: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

vii

C. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 74

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 76

A. Kesimpulan ................................................................................... 76

B. Saran ............................................................................................. 76

1. Bagi SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan ........................... 76

2. Bagi Peneliti Lain .................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 78

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian ............................................................................ 39

Tabel 3.2 Daftar Ceklis Dokumen ...................................................................... 44

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara ......................................................... 45

Tabel 4.1 Keadaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan ................................... 51

Tabel 4.2 Keadaan Siswa SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan ..................... 53

Tabel 4.3 Keadaan Sarana Dan Prasarana .......................................................... 54

Page 15: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar Sumber-Sumber Dana Untuk Pendidikan ......................... 19

Gambar 2.2 Proses Penyusunan RAPBS yang partisipatif .................................. 26

Gambar 2.3 Skema Krangka Berfikir ................................................................. 38

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ......................................................................... 55

Page 16: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

x

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 - LEMBAR UJI REFERENSI

LAMPIRAN 2 - SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

LAMPIRAN 3 - SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

LAMPIRAN 4 - SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN

LAMPIRAN 5 - PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN 6 - HASIL WAWANCARA

LAMPIRAN 7 - RKAS BOSNAS SMKN 3 KOTA TANGERANG SELATAN

LAMPIRAN 8 - LPJ DANA BOS

LAMPIRAN 9 - RKAS BOSDA SMKN 3 KOTA TANGERANG SELATAN

Page 17: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan faktor penting untuk mencapai tujuan

nasional Negara Indonesia yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar

Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945 pada pasal 31 ayat 1 s/d 3

dinyatakan bahwa: (1) setiap warga Negara berhak mendapatkan

pendidikan; (2) setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan

pemerintah wajib membiayai; (3) pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdasakan

kehidupan bangsa. Menyadari betapa pentingnya pendidikan sebagai salah

satu upaya dalam mewujudkan tujuan nasional, maka wajib bagi

pemerintah untuk terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan bangsa

Indonesia.

Saat ini pendidikan sangat penting karena merupakan salah satu

aspek fundamental yang menjadi faktor penggerak dalam hampir semua

aspek yang ada, mulai dari aspek ekonomi, sosial, hukum, dan aspek

lainnya. Pendidikan pasti ikut andil dalam kemajuan aspek-aspek lainnya,

sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan merupakan media investasi

untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Hal

ini sesuai dengan hasil studi Bank Dunia yang menunjukan bahwa

“investasi pendidikan sebagai kegiatan inti pengembangan SDM terbukti

telah memiliki sumbangan yang sangat signifikan terhadap tingkat

keuntungan ekonomi.1

Melihat pentingnya aspek pendidikan bagi kemajuan suatu bangsa,

Indonesia sebagai bangsa yang terus berkembang sudah tentu harus

1Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2002), Cet. II, h. 79

Page 18: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

2

menjadikan pendidikan ini sebagai hal yang sangat diperhatikan dalam

rangka menwujudkan manusia-manusia indonesia yang berkualitas. Sesuai

dengan UU. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Sisdiknas) Bab II Pasal 3, menjelaskan bahwa :

Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2

Pemerintahan memiliki delapan standar untuk menciptakan

pendidikan yang berkualitas, delapam standar pendidikan yaitu: standar

isi, standar proses, standar kopetensi kelulusan, standar pendidik dan

tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,

standar pembiayaan, dan standar penilaian. salah satunya yaitu standar

pembiayaan pendidikan. Dalam pencapaian tujuan pendidikan standar

pembiayaan memiliki peran yang sangat penting, yang masuk dalam

kategori delapan standar pendidikan pemerintah.

Pembiayaan pendidikan (financing of education) merupakan salah

satu isu penting dalam pembangunan pendidikan dihampir semua negara

di dunia. Negara-negara berkembang umumnya membelanjakan dananya

untuk pendidikan relatif lebih rendah dibanding negara-negara maju.

Rendahnya pembiayaan pendidikan di negara berkembang tersebut sudah

menjadi wacana public (public discourse) yang setiap saat selalu ingin

dicarikan jalan keluar. Pentingnya pembiayaan pendidikan jelas seagai

salah satu hal fundamental dalam menjalankan seluruh kegiatan belajar

mengajar di sekolah, tanpa adanya pembiayaan yang dikelola dengan baik

akan menghambat seluruh lini kegiatan di sekolah seperti pengadaan

sarana dan prasarana, honor guru dan tenaga pendidikan, serta bangunan.

2 Anwar Arifin, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional dalam Undang-

Undamg SISDIKNAS, (Jakarta : DEPAG, 2003), h. 37

Page 19: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

3

Sebagaimana kita ketahui bahwa, biaya pendidikan merupakan

komponen sangat penting dalam penyelenggaraan pedidikan. Dapat

dikatakan bahwa proses pendidikan tidak dapat berjalan tanpa adanya

dukungan biaya.3 Hal ini sudah menjadi fakta dimana pembiayaan

pendidikan menjadi salah satu faktor disamping faktor-faktor lainnya

dalam mencapai tujuan pelaksanaan pendidikan. Demi mencapai kemajuan

bagi bangsa Indonesia, peran pemerintah sangat penting dan berpengaruh

terhadap pelaksanaan pendidikan di Indonesia dimana saat ini pemerintah

sudah menerapkan sistem wajib belajar 12 tahun bagi masyarakat

Indonesia dan jelas bahwa dalam PP No. 47 Tahun 2008 Bab VI Pasal 9

Ayat 1: “Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya

program wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa

memungut biaya”. Akan tetapi amanat tersebut masih belum dapat

terimplementasi dengan baik karena terbatasnya anggaran dan belum

meratanya anggaran tersebut. walaupun “pemerintah telah menyisihkan

anggaran 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Daerah

(APBN dan APBD) untuk pendidikan tetapi itu masih perlu dijabarkan

lebih rinci.4

Sedangkan anggaran pendidikan di Indonesia sampai tahun 2010-

an termasuk yang paling kecil di antara negara-negara Asia Tenggara dan

Timur, memperlihatkan bahwa pembangunan pendidikan lebih dianggap

sebagai sektor pelayanan umum dan belum dianggap sebagai investasi

produktif. Rendahnya biaya pendidikan tersebut semakin tampak nyata

dari laporan Human Development oleh UNDP yang dikeluarkan setiap

tahun. Laporan UNDP tahun 2001 berkaitan dengan proporsi alokasi

belanja pendidikan terhadap GNP di Indonesia tahun 1995-1997

dilaporkan masih sangat rendah, atau 1,4% dari total GNP. Sementara

negara-negara tetangga mengalokasikan dana pendidikan lebih tinggi.

3Dedi Supriadi, Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah, (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2003), h. 3 4 Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan, (Jakarta : PT. Erlangga, 2006), h. 162

Page 20: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

4

Antara lain Malaysia (4,9%), Thailand (4,8%), Philipina (3,4%), Srilanka

(3,4%), India (3,2%), dan Vietnam (3%). Sementara proporsi alokasi biaya

pendidikan terhadap APBN sebesar 7,9%, sedangkan negara lain seperti

Thailand (20,1%), Iran (17,8%), Philipina (15,7%), Malaysia (15,4%),

Cina (12,2%), India (11,6%), dan Srilanka (8,9%). Untuk konteks

Indonesia, rendahnya anggaran pada tingkat nasional secara langsung

dapat memengaruhi rendahnya anggaran pendidikan di tingkat daerah.

Mengingat sebagian sumber biaya pendidikan di daerah berasal dari

pusat.5

Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa tanpa adanya biaya

kegiatan tidak akan berjalan secara maksimal. Terlebih pada proses

pendidikan di sekolah. Biaya yang berasal dari pemerintah pusat, daerah,

ataupun orang tua harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Yang

dimaksudkan adalah segala biaya yang ada harus dipergunakan secara

tepat, sesuai dengan tingkat kebutuhan dalam mewujudkan proses

pendidikan yang bermutu sehingga dapat menghasilkan output yang

berkualitas sesuai dengan kompetensi yang diharapkan pada setiap jenjang

pendidikan. Pendidikan tanpa di dukung dengan biaya yang memadai,

maka proses pendidikan di sekolah tidak akan berjalan sesuai dengan

harapan. Pendidikan yang diharapkan hanyalah sebuah impian jika tidak di

dukung dengan biaya yang memadai.

Pada dasarnya tujuan pengelolaan pembiayaan pendidikan adalah

bagaimana pembiayaan pendidikan ini dapat menghasilkan produktifitas

yang bermutu dengan proses belajar mengajar. Sebagaimana untuk

mencapai tujuan yang bermutu harus diseimbangkan dengan biaya yang

mencukupi. Karena dalam meningkatkan kualitas sumber daya maupun

sarana dan prasarana harus didukung dengan biaya yang tidak sedikit.

Lain halnya, tanpa adanya sumber daya manusia yang kompenten

dalam mengelola biaya juga dapat berpengaruh dalam mengelola/

manajemen biaya, maka yang terjadi adalah pengelolaan keuangan yang

5 Hasbullah, Kebijakan Pendidikan, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2015), hal. 23

Page 21: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

5

tidak tepat sasaran dan pemborosan semata. Pembiayaan pendidikan harus

mengacu pada prinsip tranparansi. Kejelasan mengenai hal yang

menyangkut tentang pembiayaan harus dapat dilaporkan dan

dipertanggungjawabkan secara jelas. Tidak hanya sebatas pada proses

pelaksanaan kegiatan saja, akan tetapi perlu adanya penyajian laporan

yang jelas untuk nantinya dipertanggung jawabkan. Segala hal yang

menyangkut tentang pendapatan dan pengeluaran anggaran biaya dapat

dijelaskan secara mendetail melalui laporan yang dibuat. Kalaupun

memang dikeluarkan untuk pelaksanakan program, harus jelas program

yang mengarah pada pencapaian tujuan pendidikan yang bermutu.

Oleh karena itu, kepala sekolah harus melihat dengan sangat jeli

bagaimana staf yang berperan sebagai administrator dalam

memberdayakan dana yang ada, demi kepentingan sekolah dan pencapaian

tujuan sekolah seperti apa yang diharapkan oleh seluruh pelanggan

pendidik (stakeholder). Tanggung jawab pembiayaan pendidikan dalam

manajemen keuangan pada satuan pendidikan baik tingkat dasar maupun

menengah mengakomodasi tuntutan eksternal dan internal dalam

pengelolaan pembiayaan pendidikan. Hal yang penting adalah

menempatkan fungsi pengelolaan keuangan benar-benar menunjukan

sasaran pembelajaran yang berimplikasi pada mutu pendidikan yang

kompetitif. Oleh karena itu, strategi penggunaan anggaran sekolah menjadi

penting untuk menjamin perolehan mutu.

Berdasarkan permendiknas No. 19 tahun 2007 tentang standar

pengelolaan setiap sekolah pada jenjang pendidikan termasuk di SMA/K,

harus menyusun Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan

Anggaran Sekolah (RKAS). Rencana Aanggran Pendapatan Belanja

Sekolah (RAPBS) berubah menjadi RKAS.

Dalam hal ini, merencanakan, melaksanakan, dan mengevalusi

biaya yang ada, dituangkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran

Sekolah (RKAS). Dibuktikan dengan bukti fisik yang berbentuk laporan

keuangan yang jelas, dalam kurun jangka waktu yang telah ditentukan.

Page 22: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

6

Semua pengeluaran yang dilakukan oleh lembaga pendidikan baik berupa

uang maupun barang harus jelas susunannya tertulis di dalam RKAS.

SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu

sekolah kejuruan terbaik di Kota Tangerang Selatan yang berdiri sejak

tahun 2010 dengan status sekolah negeri yang berada di Perum Puri

Serpong Kelurahan Setu Tangerang Selatan dengan akreditasi A, sudah

memiliki lebih dari 2000 lulusan yang terbagi ke dalam tiga jurusan yaitu

Teknik Sepeda Motor, Animasi, dan Administrasi Perkantoran. Terdiri

dari 48 tenaga pendidik yang di pimpin oleh Dwi Novy Hardani, S. Pd

sebagai Plt Kepala Sekolah saat ini.

Berdasarkan hasil observasi awal dengan pihak sekolah, dapat

peneliti ketahui bahwa SMKN 3 Kota Tangerang Selatan mendapatkan

biaya pendidikan atau dana BOS langsung dari Pemerintah Daerah

Provinsi Banten melalui Dinas Pendidikan Provinsi Banten, sehingga

semua pengelolaan biaya pendidikan langsung berkoordinasi dengan dinas

provinsi. Layakanya sekolah pada umumnya, SMKN 3 Kota Tangerang

Selatan memiliki RKAS yang disusun tiap tahunnya sebagai acuan dalam

penggunaan biaya pendidikan yaitu dana BOS yang diberikan oleh

pemerintah sebagai satu-satunya sumber pembiayaan.

Berdasarkan informasi dari observasi awal. Peneliti juga

menemukan beberapa permasalahan terkait pembiayaan pendidikan di

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan. Permasalahan utama yaitu terletak pada

pendanaan dari pemerintah yang cenderung tidak stabil, sehingga

berdampak pada pembangunan sarana sekolah yang pastinya bergantung

pada dana tersebut, tak jarang pembangunan gedung atau fasilitas sekolah

terlambat bahkan terhenti sementara diakibatkan karena tidak adanya

pembiayaan di tengah pelaksanaan program pembangunan tersebut. Selain

itu, masalah utama lainnya yaitu tentang keterlibatan komite sekolah

dalam pengelolaan pembiayaan pendidikan di SMKN 3 Kota Tangerang

Selatan, mulai dari perencanaan hingga evaluasi serta pengawasan

Page 23: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

7

pembiayaan pendidikan. Sehingga hal ini menyebabkan kurang selarasnya

antara pihak sekolah dan komite dalam mendukung pelaksanaan kegiatan

belajar mengajar yang terbaik. Masalah ini pun menimbulkan

permasalahan baru lainnya yaitu kurang tranparansinya proses

perencanaan dan pengelolaan pembiayaan pendidikan di sekolah, sehingga

hanya internal pengelola sekolah saja yang mengetahui prosedur dan

produk dari pengelolaan pembiayaan pendidikan yang sudah dilakukan.

Peneliti juga mengidentifikasi adanya masalah dalam pengelolaan

administrasi biaya pendidikan, khususnya pada laporan pembiayaan di

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan yang masih perlu ditingkatkan di setiap

aspeknya, dari kelengkapan berkas, efektifitas pelaporan. Hal ini

menimbulkan masalah lainnya yaitu pada evaluasi pembiayaan yang tidak

efektif dikarena laporan pembiayaan yang tidak lengkap. Permasalahan

lainnya yaitu pada pengelolaan dan pemanfaatan biaya pendidikan yang

belum sepenuhnya sesuai dengan prinsip-prinsip pembiayaan pendidikan

yang baik.

Dengan banyaknya permasalahan ditengah kesadaran akan

pentingnya manajemen pembiayaan pendidikan dalam menjalankan

aktivitas sekolah menjadi latar belakang dan alasan penulis untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan

SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasaran uraian latar belakang di atas penulis mengidentifikasi

permasalahan pengelolaan pembiayaan pendidikan pada sektor:

1. Sumber pembiayaan pendidikan tidak stabil dan pencairan anggaran yang

masih kurang tepat dalam menunjang setiap program pembangunan di

SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan

Page 24: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

8

2. Kurangnya peran komite sekolah sebagai audit internal sekolah terhadap

perencanaan pembiayaan pendidikan di SMK Negeri 3 Kota Tangerang

Selatan

3. Belum efektifnya penatausahaan laporan pengelolaan pembiayaan

pendidikan di SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan karena terbentur

dan terbatas dengan Juknis dan pagu yang sudah ditentukan.

4. Belum terlaksana dengan efektif agenda evaluasi pembiayaan pendidikan

di SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah mengenai pengelolaan pembiayaan

pendidikan di SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan diatas agar dapat

mempertajam dan mempermudah analisa dan kajian penelitian, serta agar

penelitian yang dilakukan lebih terfokus dan terarah, peneliti memberikan

batasan masalah yatu: Pengelolaan pembiayaan pendidikan di SMK Negeri 3

Kota Tangerang Selatan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang sudah dipaparkan diatas, maka penulis

merumuskan masalah penelitian ini yaitu: Bagaimana pengelolaan

pembiayaan pendidikan di SMK Negeri 3 Kota Tangerang?

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan atau aktivitas yang didasari pasti punya tujuan yang hendak

dicapai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana

pengelolaan pembiayaan pendidikan di SMK Negeri 3 Kota Tangerang

Selatan.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, diantaranya:

1. Manfaat teoritis.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah kepustakaan

FITK jurusan Manajemen Pendidikan serta menjadi masukan atau

Page 25: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

9

dijadikan rujukan bagi penelitian-penelitian berikutnya yang terkait

pengelolaan pembiayaan pendidikan di sekolah.

2. Secara praktik.

a. Menambah wawasan pengetahuan mengenai manajemen pembiayaan

pendidikan

b. Penelitian ini dapat dijadikan masukan oleh kepala sekolah terkhusus

bendahara sekolah dalam meningkatkan tujuan pendidikan yang

bermutu melalui manajemen pembiayaan sekolah.

Page 26: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Konsep Pembiayaan Pendidikan

1. Pengertian Pembiayaan Pendidikan

Asal kata pembiayaan adalah ‘biaya’, yang artinya uang yang

dikeluarkan untuk mengadakan, mendirikan, melakukan, sesuatu.1 Dengan

kata lain biaya adalah keseluruhan pengeluaran baik yang bersifat uang

maupun bukan uang sebagai ungkapan rasa tanggung jawab semua pihak

terhadap upaya pencapaian tujuan yang sudah ditentukan.

Menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia, mendefinisikan bahwa

biaya adalah nilai barang dan jasa yang dipakai untuk melaksanakan

kegiatan atau pendapatan.2

Pembiayaan merupakan salah satu kebutuhan pendidikan yang dapat

menunjang segala aktivitas pendidikan baik formal maupun informal.

Pembiayaan menjadi komponen pendidikan yang mempunyai peran

penting atas berjalannya proses pembelajaran. Penyelenggaraan

pendidikan yang didukung dengan pembiayaan memadai akan berakibat

pada berlangsungnya pembelajaran yang maksimal.

Dapat disimpulkan bahwa dalam setiap upaya pencapaian tujuan, biaya

memiliki peranan yang menentukan. Penentuan biaya akan memengaruhi

tingkat efisiensi dan efektivitas kegiatan dalam suatu organisasi yang akan

mencapai suatu tujuan tertentu. Kegiatan yang dilaksanakan dengan biaya

yang rendah dan hasilnya mempunyai kualitas yang baik dapat dikatakan

kegiatan tersebut dilaksanakan secara efektif dan efisien.

2. Pengertian Pendidikan

1 Qonita Alya, Kamus Besar Bahasa Indonesia Untuk Pendidikan Dasar: (Jakarta:PT

Indahjaya Adipratama,2009).h.79 2 Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan: ( Jogjakarta: Ar-ruzz media, 2010), Cet. 1

h. 89

Page 27: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

11

Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sidiknas dijelakan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.3

Pendidikan yang tidak direncanakan dengan baik akan mempengaruhi

mutu proses pembelajaran yang berjuang pada ketidakcapaian tujuan

pendidikan. Selain kelemahan dalam perencanaan pendidikan kita juga

lemah dalam pelaksanaan. Apa yang sudah direncanakan dengan baik

mudah dilanggar begitu saja, dan tidak adanya sanksi terhadap pelanggar

tersebut.

Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan akhlak,

keterampilan, dan pengetahuan anak dan pemuda di sekolah atau rumah,

agar hidup mereka bahagia dan bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa.4

Dalam Dictionary of Education, pendidikan merupakan: (1) proses

dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk

tingkah laku lainnya dalam masyarakat dimana dia hidup, (2) proses sosial

dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan

terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga mereka dapat

memperoleh dan mengalami perkembangan kemampuan sosial dan

kemampuan individual yang optimum.5

Pelaksanaan pendidikan untuk mencapai tujuan dari pendidikan itu

sendiri tidaklah mudah untuk diimplementasikan karena beberapa

permasalahan-permasalahan yang muncul sehingga pendidikan itu sendiri

sulit menjalankan fungsinya dan mencapai tujuannya, dari sekian masalah

3 Jejen Musfah, manajemen pendidikan teori, kebijakan dan praktik. (Jakarta,

Prenadamedia Grup, 2015), h. 9 4 Ibid h.11 5 Udin Syaefudin Sa’ud, Perencanaan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2005), hal. 6

Page 28: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

12

pendidikan tersebut diantaranya yaitu masalah Sumber Daya Manusia

(SDM) pendidikan yang professional, pemerataan mutu pendidikan

bangsa, dan kurangnya kemampuan pembiayaan pendidikan.

3. Definisi Pembiayaan Pendidikan

Biaya pendidikan merupakan komponen yang masukan instrumental

(instrumental input) yang sangat penting dalam suatu penyeleggaran

pendidikan disekolah. Dalam setiap upaya pencapaian tujuan pendidikan

baik tujuan-tujuan yang bersifat kuantitatif atau kualitatif biaya pendidikan

memiliki perenan yang sangat menentukan. Hampir tidak adanya upaya

pendidikan yang dapat mengabaikan peranan biaya.6

Dalam penyelenggaraan pendidikan, pembiayaan pendidikan suatu

hal yang berperan dalam menentukan agar pendidikan berjalan lancar

sesuai tujuan. Maka dari itu, pembiayaan pendidikan adalah pengorbanan

ekonomis yang dikeluarkan oleh sebuah lembaga pendidikan, baik itu

pendidikan formal, informal, maupun nonformal untuk mencapai tujuan

pendidikan, guna memberikan manfaat dimasa yang akan datang bagi

peserta didik. Segala kegiatan pendidikan memerlukan biaya.

Bray mengungkapkan dalam buku Nurochim bahwa pembiayaan

pendidikan menyangkut sumber-sumber biaya baik dari pemerintah

maupun dari masyarakat, dan alokasi belanja untuk gaji dan berbagai

pelayanan disetiap jenis sekolah. Dengan kata lain, pembiayaan

pendidikan menyangkut sumber-sumber dan alokasi dana untuk

penyelenggaran pendidikan. 7

Sekolah memberikan pelayanan secara maksimal dengan cara

memanfaatkan segala sumber bantuan yang ada, baik berupa uang ataupun

barang yang telah diterima dipergunakan sesuai dengan kebutuhan di

sekolah, dalam pelaksanaan program untuk meningkatkan sumber daya

manusia yang lebih berkualitas.

6Dedi Supriadi, Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah, (Bandung, PT. Remaja

Rosdakarya, 2006), h. iii 7 Nurochim, Administrasi Pendidikan, (Bekasi, Gramata Publishing Anggota IKAPI,

2016), h. 255

Page 29: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

13

Dalam hal ini konsep pembiayaan pendidikan tidak hanya

sebatas seberapa besar pengeluaran yang akan dikeluarkan, akan tetapi

segala hal yang dikeluarkan harus sesuai dengan kebutuhan. Jangan

sampai terjadi pemborosan dalam hal pengeluaran biaya yang

dikeluarkan/belanjakan karena pada dasarnya konsep pembiayaan yang

baik ialah penggunaan biaya secara minim, akan tetapi mencapai hasil

yang maksimal.

4. Prinsip-prinsip pembiayaan pendidikan

Dalam upaya mengembangkan model pengelolaan pembiayaan

disuatu sekolah khususnya sekolah dasar, yaitu ditetapkan prinsip-prinsip

yang dapat menjadi pedoman bertindak dalam pengelolaan pembiayaan

pendidikan. Berikut dibawah ini prinsip-prinsip model pengelolaan

pembiayaan pendidikan sekolah dasar berdasarkan kebutuhan belajar.

a. Objektivitas, pengelolaan pembiayaan sekolah dasar merujuk pada

program atau kegiatan yang menjadi beban biaya dalam melaksanakan

PBM agar alokasi dana yang ditetapkan mampu sesuai dengan

kebutuhan belajar peserta didik.

b. Kesatuan usaha, penggunaan dana tidak boleh dicampurkan dengan

kepentingan pribadi dalam pengelola sekolah yang tidak mendukung

kebutuhan belajar peserta didik, tetapi harus difokuskan pada

peningkatan PBM agar peserta didik memiliki pengetahuan,

keterampilan, sikap, dan kecakapan dasar untuk tumbuh berkembang

secara total.

c. Tarif harga, pengeluaran dana yang dilakukan sekolah untuk

membiayai program atau kegiatan proses pendidikan yang telah

ditetapkan harus dicatat berdasarkan tarif hraga yang sesungguhnya

saat itu berlaku.

d. Transparan, penerimaan dan pengeluaran dana dilakukan secara

mendetail dan terbuka dalam membiayai program atau kegiatan yang

ditetapkan sesuai dengan kesepakatan pengelola sekolah, orang tua

siswa dan masyarakat.

e. Kondisi sekolah, pengelolaan pembiayaan yang dilakukan sekolah

perlu memerhatikan lingkungan internal dan eksternal sekolah. Hal ini

bertujuan untuk mengetahui program atau kegiatan apa saja yang

diperlukan sehingga sekolah dapat mengurangi alokasi biaya yang

berkurang mendukung terciptanya PBM sesuai dengan kebutuhan

belajar peserta didik.

f. Akuntabel, penggunaan dana oleh sekolah harus dapat dipertanggung

jawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku agar dana yang

diterima oleh sekolah memang benar dipergunakan untuk kepentingan

Page 30: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

14

kebutuhan belajar peserta didik, besaran biaya yang dikeluarkan

memang wajar.8

Dalam hal ini, prinsip-prinsip model pembiayaan pendidikan

sekolah dasar mencakup objektivitas, kesatuan usaha, tarif harga,

transparan, kondisi sekolah dan akuntabel, dari beberapa prinsip-

prinsip yang telah dijelaskan diatas bahwa dalam pembiayaan

pendidikan di sekolah dasar yang efektif dan efisien. Setiap sekolah

harus lebih menekankan kembali mengenai prinsip-prinsip yang telah

ditetapkan dalam pembiayaan pendidikan.

5. Jenis-Jenis Pembiayaan Pendidikan

Konsep penting dalam pembiayaan pendidikan adalah masalah biaya

(cost) pendidikan yang sangat diperlukan dalam penyelenggaraan

pendidikan. Biaya pada lembaga pendidikan meliputi:

a. Direct cost dan indirect cost. Direct cost (biaya langsung) yaitu biaya

yang langsung berproses dalam produksi pendidikan dimana biaya

pendidikan ini secara langsung dapat meningkatkan mutu pendidikan.

Biaya langsung akan berpengaruh terhadap output pendidikan. Biaya

langsung ini meliputi gaji guru dan personil lainnya, fasilitas kegiatan

belajar mengajar, alat laboratorium, buku pelajaran, buku

perpustakaan, juga untuk pengajaran, biaya langsung harus memenuhi

unsur sebagai berikut: interen pada hasil, kuantitatif dapat dihitung,

tidak dapat dihindarkan, indirect dapat melaksanakan pendidikan.

Indirect cost (biaya tidak langsung) meliputi biaya hidup, transportasi,

dan biaya-biaya lainnya.

b. Social cost dan private cost. Social cost dapat dikatakan sebagai biaya

publik, yaitu sejumlah biaya sekolah yang harus dibayar oleh

masyarakat. Dana masyarakat adalah dana yang dikeluarkan oleh

masyarakat untuk pendidikan baik melalui sekolah maupun melalui

pajak yang dihimpun oleh pemerintah Sedangkan private cost adalah

biaya yang dikeluarkan oleh keluarga untuk membiayai sekolah

8 Prof.DR.Akdon, dkk, Manajemen pembiayaan pendidikan: (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2015).h.143

Page 31: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

15

anaknya, dan termasuk di dalamnya forgone opportunities (biaya

kesempatan yang hilang).9

Dari berapa pengertian di atas bahwasanya biaya Langsung (direct

cost) ialah segala pengeluaran yang secara langsung menunjang

penyelenggaraan pendidikan. Terdiri dari biaya -biaya yang

dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan

belajar siswa berupa pembelian alat-alat pelajaran, sarana belajar, biaya

transfortasi, gaji guru, baik yang dikeluarkan oleh pemerintah, orang

tua, maupun siswa sendiri. Biaya Tidak Langsung (indirect cost) ialah

pengeluaran yang tidak secara langsung menunjang proses pendidikan

tetapi memungkinkan proses pendidikan tersebut terjadi di sekolah.

Berupa keuntungan yang hilang dalam bentuk biaya kesempatan yang

hilang yang dikorbankan oleh siswa selama belajar. Misalnya, biaya

hidup siswa, biaya transportasi ke sekolah, biaya jajan, biaya

kesehatan dan harga kesempatan. Social cost dapat dikatakan biaya

dari masyarakat yang membantu dalam keuangan sekolah dan private

cost ialah seperti wali siswa membayar uang administrasi awal ketika

mendaftarkan anaknya di sekolah dan membayar spp.

Sementara itu, Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 Pasal

3 Ayat 1, menjelaskan jenis-jenis biaya pendidikan meliputi:

1) Biaya satuan pendidikan, di antaranya:

a) Biaya investasi, yang terdiri atas biaya investasi lahan

pendidikan dan biaya investasi selain lahan pendidikan;

b) Biaya operasi, yang terdiri atas biaya personalia dan biaya

nonpersonalia;

c) Bantuan biaya pendidikan; dan

d) Beasiswa (PP No. 40 Tahun 2008 Pasal 3 Ayat 2).

2) Biaya penyelenggaraan dana atau pengelolaan pendidikan,

meliputi:

9 Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Revika Aditama, 2010), hal.

26-262

Page 32: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

16

a) Biaya investasi, yang terdiri atas biaya investasi lahan

pendidikan dan biaya investasi selain lahan pendidikan;

b) Biaya operasi, yang terdiri atas biaya personalia dan

nonpersonalia (PP No. 40 Tahun 2008 Pasal 3 Ayat 3).

3) Biaya pribadi peserta didik, meliputi:

a) Biaya personalia satuan pendidikan, yang terdiri atas gaji

pokok bagi pegawai pada satuan pendidikan, tunjangan yang

melekat pada gaji bagi pegawai pada satuan pendidikan,

tunjangan struktural bagi pejabat struktural pada satuan

pendidikan, tunjangan fungsional bagi pejabat fungsional di

luar guru dan dosen, tunjangan fungsional atau subsidi

tunjangan fungsional bagi guru dan dosen, tunjangan profesi

bagi guru dan dosen, tunjangan khusus bagi guru dan dosen,

maslahat tambahan bagi guru dan dosen, dan tunjangan

kehormatan bagi dosen yang memiliki jabatan profesor atau

guru besar;

b) Biaya personalia penyelenggaraan dan atau pengelolaan

pendidikan, yang terdiri atas gaji pokok, tunjangan yang

melekat pada gaji, tunjangan struktural bagi pejabat struktural,

dan tunjangan fungsional bagi pejabat fungsional (PP No. 40

Tahun 2008 Pasal 3 Ayat 4).10

Berdasarkan uraian jenis-jenis biaya pendidikan dijelaskan

bahwa biaya pendidikan memiliki pengertian luas. Hampir segala

pengeluaran yang bersangkutan dengan penyelenggaraan pendidikan

dianggap sebagai biaya. Oleh karena itu, pembiayaan menjadi masalah

sentral dalam pengelolaan penyelenggaraan pendidikan yang harus

disikapi dan dicarikan berbagai alternatif solusinya. Ketidakmampuan

lembaga penyelenggara pendidikan untuk menyediakan pendanaan

pendidikan akan menghambat proses operasionalisasi penyelenggaraan

10 Nurochim, Administrasi Pendidikan, (Bekasi: Gramata Publishing, 2016), hal. 257-258

Page 33: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

17

pendidikan itu sendiri sehingga diperlukan kebijaksanaan dalam

melakukan klasifikasi biaya pendidikan untuk mencapai tujuan yang

dituju semua pihak yaitu kesuksesan pelaksanaan pendidikan.

6. Sumber-Sumber Biaya Pendidikan

Operasi program pendidikan suatu sekolah memerlukan dana untuk

berbagai macam keperluan, pembiayaan gaji, pengadaan sumber daya

material yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan program pengajaran

sekolah. Disamping untuk keperluan gaji dan pengadaan material, masih

banyak lagi dana yang harus dikeluarkan untuk jenjang karier para guru,

melaksanakan program pengajaran individual yang didasarkan pada

kebutuhan para siswa.

Sumber pembiayaan pendidikan berasal dari pemerintah, orang tua dan

masyarakat (Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, 2003). Hakikat

sumber pembiayaan mencerminkan bahwa pembiayaan pendidikan

merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, peran serta orang

tua, masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan dalam menunjang

proses pendidikan.

Menurut Umberto Sihombing dan Indardjo, sumber pembiayaan

pendidikan itu tidak bisa dipisahkan dari tiga faktor yang saling berkaitan

yaitu peran orang tua, masyarakat dan pemerintah. sebagaimana dijelaskan

di bawah ini:

a. Peran orang tua

Peran orang tua siswa sebagai sumber pembiayaan pendidikan

cukup potensial di luar pemerintah. orang tua siswa pada umumnya

tidak keberatan menyediakan sebagian biaya penyelenggaraan

pendidikan dengan harapan bahwa anaknya akan memperoleh

pelayanan pendidikan yang layak dengan kualitas baik. Sikap orang

tua siswa yang demikian dapat membantu pemerintah dalam

pembiayaan pendidikan, mengingat pemerintah memiliki banyak

keterbatasan dalam hal pembiayaan pendidikan.

Page 34: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

18

b. Peran masyarakat

Peran serta masyarakat yaitu ikut memelihara, menumbuhkan,

meningkatkan dan mengembangkan pendidikan nasional. Bentuk peran

serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan dapat

dikategorikan antara lain: (a) penyelenggaraan: pendirian dan

pengelolaan satuan pendidikan pada jalur sekolah (pendidikan formal),

jalur pendidikan luar sekolah (pendidikan non-formal) dan jalur

keluarga (informal), pada semua jenis sekolah kecuali sekolah

kedinasan; (b) ketenagaan bantuan tenaga kependidikan dan tenaga

pendidik dan bimbingan, bantuan tenaga ahli dalam pengelolaan; (c)

pengadaan: pembangunan gedung, ruang kelas, bahan-bahan bacaan

dan bahan praktik; (d) pengadaan bantuan dana dalam bentuk

sumbangan, pinjaman, beasiswa; (e) praktik: pemberian kesempatan

kepada para peserta didik untuk praktik kerja, magang, dana tau latihan

kerja; (f) bantuan teknis: pemberian pemikiran dan pertimbangan

berkenaan dengan penentuan kebijaksanaan dana tau penyelenggaraan

pendidikan, pemberian bantuan dan kerja sama dalam kegiatan

penelitian dan pengembangan.

c. Peran pemerintah

Amanat rakyat yang dituangkan dalam Undang-Undang Dasar

1945 menekankan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas

pendidikan bangsa, dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional.

Dalam mengembang tugas ini, pemerintah menyusun satu sistem

pendidikan, yang menjadi acuan bagi setiap pengembang dan

pelaksana pendidikan. Dalam amandemen UUD 1945, kemudian

didukung dengan UUSPN No. 20 Tahun 2003 pasal 49 ayat 1 dengan

tegas dikatakan bahwa dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya

pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada sektor pendidikan dan

minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Page 35: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

19

Pada tingkat sekolah, biaya pendidikan diperoleh dari subsidi

pemerintah pusat, pemerintah daerah, iuran siswa, dan sumbangan

masyarakat. Dalam hal ini yang tercatat dalam Rencana Kegiatan dan

Anggaran Sekolah (RKAS), sebagian besar biaya pendidikan ditingkat

sekolah berasal dari pemerintahan pusat, sedangkan bagi sekolah

swasta berasal dari para siswa atau yayasan. Pada tahun 1991/1992,

sebanyak 92,39% penerimaan biayan pendidikan di Sekolah Dasar

(SD) berasal dari pemerintahan pusat, hanya 0,23% dari pemerintahan

daerah, 6,98% dari iuran siswa yang ditampung melalui BP3 (Badan

Bantuan Penyelenggaraan Pendiddikan) 0,20% dari masyarakat, 0,20%

dari sumber-sumber lain.11

Dilihat dari tingkat makro (nasional), sumber-sumber biaya

pendidikan berasal dari:

1) Pendapatan negara dari sektor pajak (yang beragam jenisnya).

2) Pendapatan dari sektor non-pajak, misalnya dari pemanfaatan

sumber daya alam dan produksi nasional lainnya yang lazim

dikategorikan ke dalam “gas” dan “non-migas”.

3) Keuntungan dari ekspor barang dan jasa.

4) Usaha-usaha negara lainnya, termasuk dari investasi saham pada

perusahaan negara (BUMN).

5) Bantuan dalam bentuk hibah (grant) dan pinjaman luar negeri

(loan) baik dari lembaga-lembaga keuangan internasional (seperti

Bank Dunia, ADB, IMF, IDB, JICA) maupun pemerintah, baik

melalui kerjasama multilateral maupun bilateral.12

Kemudian sebagaimana yang dirumuskan oleh Nanang

Fattah sumber-sumber keuangan sekolah juga dapat bersumber

dari orang tua, pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, dunia

usaha, dan alumni. Sumber-sumber dana untuk sekolah tersebut

dapat digambarkan sebagai berikut.

11 Dedi Supriadi, Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2004), hal. 6-7 12 Ibid h.5

Page 36: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

20

Gambar 2.1

Sumber-Sumber Dana Untuk Pendidikan

Dengan demikian, sumber pembiayaan pendidikan pada

suatu sekolah secara garis besar dapat dikelompokkan atas tiga

sumber, yaitu:

a) Pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah maupun kedua-

duanya yang bersifat umum atau khusus dan diperuntukkan

bagi kepentingan pendidikan;

b) Orang tua atau peserta didik;

c) Masyarakat, baik mengikat maupun tidak mengikat.

Keterbatasan kemampuan pemerintah dalam pemenuhan

kebutuhan dana pendidikan dan tanggung jawab atas

pemenuhan kebutuhan dana pendidikan merupakan tanggung

jawab bersama antara pemerintah, orang tua, dan masyarakat.13

7. Model Biaya Pendidikan

13 Nanang Fattah, Manajemen Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2017) hal. 47

Sumber

Dana

Sekolah

Dunia usaha/

industri

Swasta

Alumni & Lain-

lain

Pemerintah Daerah

Kelompok Masyaraka

t

Pemerintah Pusat

Orang tua

Page 37: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

21

Menurut John dan Morphet bentuk prinsip dari model biaya sekolah

(pendidikan) seperti berikut :

a. Flat Grant Model, model bantuan flat grant (hibah bagi rata)

merupakan kesempatan yang baik bagi sekolah sebab dapat

menerima bantuan sebesar pajak yang diperoleh oleh wilayah/

daerah.

b. Full state funding, Merupakan rencana yang dimungkinkan untuk

menghapus semua perbedaan dari masing- masing daerah, baik

dalam penggunaan dana maupun perolehannya.

c. Foundation plan, model ini menentukan tarif pajak minimum dari

tingkat pembelajaran minimal di setiap sekolah pada setiap wilayah.

Setiap sekolah diizinkan untuk melewati batas minimal jika

diperlukan. Foundation plan dirancang untuk mengkali 4 masalah

besar dalam keuangan dalam bidang pendidikan, yaitu, 1). Untuk

menyamaratakan pembelanjaan dalam kondisi negara yang langka

sumber daya, 2). Sebagai penetapan standarisasi pajak bagi

keperluan minimal sekolah, 3). Untuk memisah wewenang

pengaturan sekolah antara pusat dan daerah, 4). Untuk menetapkan

provisi dalam perbaikan yang berkesinambungan.

d. Guaranted tax base (GTB), model ini adalah model yang mengatur

pembagian keuangan bagi dana pendidikan dimana membedakan

persentase dana yang diterima. Wilayah yang kurang makmur

menerima dana yang lebih banyak dibanding wilayah yang

makmur.

e. Precentage equalizing, model ini menyoroti sisi pengeluaran

pendidikan yang harus digunakan.

f. Power equalizing, model ini memerintahkan wilayah yang lebih

kaya untuk membayarkan sebagian yang diterima sekolah untuk

Page 38: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

22

dikembalikan kepada negara, kemudian di atur untuk diserahkan

kepada wilayah yang berpendapatan kurang. 14

Dapat kita pahami bahwa dalam proses pembiayaan pendidikan

terdapat beberapa model pembiayaan yang bisa kita terapkan disuatu

wilayah atau negara, hal ini bisa kita sesuaikan berdasarkan kondisi

perekonomian negara. Apabila kita melihat kondisi pendidikan di

Indonesia, model pembiayaan pendidikan yang diterapkan di sekolah-

sekolah saat ini yang ada di Indonesia yaitu model Flat Grant Model

dengan pendekatan Makro yaitu mendapatkan sumber biaya utama dari

pemerintah yang bersifat merata seluruh wilayah dengan menghitung

jumlah peserta didik sebagai acuan dalam mengalokasikan pengeluaran.

Didalam pendidikan mengenal dua pendekatan yang biasa

digunakan dalam pengelolaan pembiayaan pendidikan, yaitu:

1) Pendekatan Makro

Pendekatan makro adalah pendekatan analisis biaya yang

berdasarkan pada perhitungan keseluruhan pengeluaran

pendidikan yang diterima dari berbagai sumber dana yang

kemudian jumlah pengeluaran itu dibagi oleh jumlah siswa.

Pendekatan ini diperlukan pemerintah untuk mengalokasikan dana

sesuai dengan kebutuhan real di sekolah. Karena itu, Melalui

pendekatan ini analisis biaya dapat memperoleh besaran- besaran

biaya dalam cakupan yang luas dengan melibatkan komponen-

komponen biaya yang banyak dan variatif.

2) Pendekatan mikro

Pendekatan mikro adalah pendekatan analisis biaya yang

berdasarkan alokasi pengeluaran per komponen pendidikan yang

digunakn oleh siswa. Analisis biaya ini digunakan untuk

14 Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, ( Bandung: PT. Refika Aditama, 2010 ),

h. 262-264.

Page 39: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

23

memperoleh kejelasan mengenai unsur- unsur terkecil dalam

biaya pendidikan dengan lingkup keperluan yang sangat sempit,

sedangkan analisi biaya makro diperlukan untuk mengambil

kesimpulan- kesimpulan umum (generalisasi) yang tepat untuk

keperluan pengambilan kebijakan tentang pembiayaan

pendidikan.

B. Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengelolaan adalah proses

melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain. Proses

yang membantu merumuskan kebijakan dan tujuan organisasi.15

Selanjutnya mengenai pengelolaan menurut Winarto Haiseno didalam

buku Suharsimi Arikunto menjelaskan, pengelolaan adalah substantif dari

mengelola. Sedangkan mengelola berarti suatu tindakan yang dimulai dari

merencanakan, pengorganisasian, melaksanakan sampai dengan pengawasan

dan penilaian. Dijelaskan selanjutnya pengelolaan menghasilkan suatu dan

sesuatu itu dapat merupakan sumber penyempurnaan dan peningkatan

pengelolaan selanjutnya.16

Menurut buku Manajemen sekolah karangan Rohiat, manajemen

keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan data,

pelaporan, dan pertanggungjawaban penggunaan dana sesuai yang

direncanakan.17

Menurut Jones, pengelolaan pembiayaan meliputi; pertama,

perencanaan, yaitu kegiatan mengkoordinir semua sumber daya yang tersedia

untuk mencapai sasaran yang diinginkan secara sistematik tanpa efek

samping yang merugikan. Kedua, pelaksanaan, (implementation involves

15 Qonita Alya, Kamus Besar Bahasa Indonesia Untuk Pendidikan Dasar: (Jakarta:PT

Indahjaya Adipratama,2009).h.332 16 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas Dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif, (

Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1996), h.8. 17 Rohiat, Manajemen Sekolah (Teori Dasar Dan Praktik).(Bandung: PT. Refika Aditama, 2009). H 27.

Page 40: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

24

acconting), yaitu kegiatan berdasarkan rencana yang telah dibuat. Ketiga,

evaluasi, yaitu proses penilaian terhadap pencapaian tujuan.

Dapat disimpulkan bahwa pengelolaan pembiayaan sama dengan

manajemen pembiayaan, dan kegiatan yang dilakukan di tempat dengan

menggerakan tenaga orang lain. Dalam kegiatan pengelolaan di tempat

dimulai dengan perencanaan pembiayaan pendidikan, pelaksanaan

pembiayaan pendidikan dan evaluasi pembiayaan pendidikan.

1. Perencanaan Pembiayaan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, rencana ialah rangka

sesuatu yang akan dikerjakan.18 Perencanaan ialah proses, cara, atau

perbuatan merencanakan. Perencanaan sebagai proses manajemen yang

pertama hendaknya benar-benar mapan. Perencanaan merupakan masalah

memilih, yaitu memilih tujuan dan cara terbaik untuk mencapai tujuan

tersebut dari beberapa alternatif yang ada, tanpa alternatif, perencanaan

pun tak ada.19 Zaidi menjelaskan dalam buku Manahan Tampubulon

Perencanaan adalah sebagai pengambilan keputusan untuk masa depan

dalam mencapai tujuan dalam jangka waktu tertentu melalui penggunaan

sumber daya yang terbatas secara optimum. 20

Planning dapat dirumuskan oleh Piet Sahertian sebagai langkah

persiapan yang diarahkan kepada tujuan dan bertitik kulminasi pada suatu

keputusan yang berfungsi sebagai landasan bagi langkah tindakan

selanjutnya.21

Pada sebuah organisasi atau lembaga apapun bentuk dan namanya,

sebelum melangkah untuk mencapai tujuan, maka terlebih dahulu adanya

perencanaan. Perencanaan pada sebuah lembaga sangat esensial, karena

18 Qonita Alya, Opcit, h.620 19 Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: PT.Bina Aksara, 2011),

cet.I, hal.21 20 Manahan Tampubolon, Perencanaan dan Keuangan Pendidikan, (Jakarta: Mitra

Wacana Media, 2015), h. 5 21 Sehartian, A, Piet, Dimensi Administrasi Pendidikan, (Surabaya;Usaha Nasional,

1994), h;254

Page 41: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

25

pada kenyataannya, perencanaan memang peranan yang lebih penting

dibandingkan dengan fungsi-fungsi lainnya. Tanpa ada perencanaan maka

hasil akan sulit untuk dicapai atau mencapai tujuan.

Seorang perencana pendidikan dituntut untuk memiliki

kemampuan dan wawasan yang luas agar dapat menyusun sebuah

rancangan yang dapat dijadikan pegangan pada pelaksanaan proses

pendidikan selanjutnya. 22

Rencana-rencana dibutukan untuk memberikan kepada organisasi

tujuan-tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik untuk pencapaian

tujuan-tujuan itu. Disamping itu, rencana memungkinkan;

a. organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumber daya yang

diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan.

b. para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatanyang

konsisten dengan berbagai tujuan dan prosedur terpilih, dan

c. kemajuan dapat terus dimonitor dan diukur, sehingga tindakan korektif

dapat diambil bila tingkatan kemajuan tidak memuaskan.

Prinsip dalam perencanaan anggaran menurut nanang fattah yaitu

sebagai berikut: Pertama, adanya pembagian wewenang dan tanggung

jawab yang jelas dalam sistem manajemen dan organisasi. kedua,

adanya sistem akuntasi yang memadai dalam melaksanakan anggaran

atau pembiayaan.ketiga, adanya penelitian dan analisis untuk menilai

kinerja organisasi. Keempat, adanya dukungan dari pelaksanaan mulai

dari tingkat atas sampai yang paling bawah. 23

Dari prinsip di atas dapat dikatakan bahwa penyusunan

anggaran melibatkan beberapa sumber daya manusia dalam

perencanaannya. Dilain hal, dukungan akuntasi/pembukuan sangat

diperlukan sekali dalam penyusunan anggaran. Hal ini bertujuan

untuk mengidentifikasi segala pengeluaran ataupun pemasukan biaya

22 Udin Syaefudin Sa’ud, Abin Syamsudin Makmum, Perencanaan Pendidikan Suatu

Pendekatan Komprehensif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h . 46 23 Nanang Fattah, Ekonomi Dan Pembiayaan Pendidikan..(Bandung: PT Remaja Rosda

Karya, 2006) Cet.4 h.49-50

Page 42: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

26

yang disajikan dalam bentuk laporan tertulis.

Dalam membuat suatu perencanaan, orang menghadapi

berbagai hambatan.

Hambatan- hambatan sebagai berikut:

1) Kesulitan dalam meramalkan.

2) Kesulitan dalam pembiayaan.

3) Kesulitan dalam memperoleh data dan informasi.

4) Kurang jelasnya tujuan24

Jika suatu saat ditemukan permasalahan diatas dalam

merencanakan suatu program atau kegiatan harus segera dicari

alternatif jalan keluarnya. Dengan cara dimusyawarahkan bersama-

sama mencari jalan penyelesaian atau jalan keluar masalah yang baik.

Dalam sebuah perencanaan pembiayaan pendidikan, perlu

adanya penyusunan anggaran yang merupakan langkah-langkah positif

untuk merealisasikan rencana yang telah disusun. Pada dasarnya,

penyusunan anggaran merupakan negosiasi atau kesepakatan antara

puncak pimpinan yang dalam hal ini adalah kepala sekolah dengan

bawahan dalam menentukan besarnya alokasi biaya suatu

penganggaran pada sekolah, perencanaan anggaran itu tertuang pada

Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).

Pada suatu lembaga pendidikan hal yang harus dilakukan dalam

mengelola pembiayaan di sekolah adalah dengan membuat perencanaan

anggaran atau biasa disebut sebagai Rencana Kegiatan dan Anggaran

Sekolah (RKAS). Kepala sekolah dan seluruh bawahan bersama-

sama menyusun RKAS. Hal ini dilakukan untuk memastikan pendapatan

dan pengeluaran yang akan dijalankan selama satu tahun, sehingga suatu

kegiatan yang direncanakan dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan

yang ada.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan

keuangan sekolah atau anggaran belanja sekolah menurut Morphet sebagai

berikut :

1. Mengganti beberapa peraturan dan prosedur yang tidak efektif sesuai

24 M. Sobry Sutikno “Manajemen Pendidikan” (Lombok: Holistica, 2012), h. 30

Page 43: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

27

dengan perkembangan kebutuhan masyarakat akan pendidikan.

2. Melakukan perbaikan terhadap peraturan dan input lain yang relevan

dengan merancang pengembangan sistem secara efektif.

3. Melakukan pengawaasan dan penilaian terhadap proses dan hasil secara

terus- menerus dan berkesinambungan sebagai bahan perencanaan

tahap berikutnya.25

Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) harus

berdasarkan pada rencana pengembangan sekolah dan merupakan

suatu bagian dari rencana operasional tahunan. RKAS meliputi

penganggaran untuk kegiatan pengajaran, materi kelas, pengembangan

provesi guru, renovasi pembangunan sekolah, pemeliharaan buku,

meja dan kursi. Penyusunan RKAS tersebut harus melibatkan kepala

sekolah, pendidik, komite sekolah, staf TU, dan komunitas sekolah.

RKAS perlu disusun pada setiap tahun ajaran sekolah dengan

memastikan bahwa alokasi anggaran dapat memenuhi kebutuhan

sekolah secara optimal. 26

Proses penyusunsn RKAS yang partisipatif dapat dilihat pada

gambar sebagai berikut:

Gambar 2.2

Proses Penyusunan RKAS Yang Partisipatif

25 Mulyono, Opcit,. hal. 164-165

26 Nurochim, Administrasi Pendidikan, (Bekasi: Gramata Publishing, 2016), h. 262

Page 44: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

28

Secara lebih rinci langkah penyusunan RKAS adalah sebagai

berikut: pertama, inventarisasi kegiatan untuk tahun yang akan datang,

baik kegiatan ruyin maupun kegiatan pembanguan/ pengembangan

berdasarkan evaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun sebelumnya,

analisis kebutuhan berikutnya, dan masukan dari seluruh warga

sekolah maupun komite sekolah, kedua, inventarisasi sumber

pembiayaan baik dari rutin maupun pengembangan, ketiga,

penyusunan RKS yang lengkap berdasarkan langkah ponn (1). Dam

(2). Kepala sekolah membuat tabel RKS yang terdiri dari kolom-kolom

nomor urut, uraian kegiatan, sasaran, kolom-kolom perincian dana dari

berbagai sumber dan kolom jumlah.27

RKAS mencerminkan kekuatan sekolah dalam membiayai

penyelenggaraan pendidikannya sekaligus menggambarkan rata-rata

status sosial ekonomi keluarga para siswa. RKAS terdiri atas rencana

pendapatan dan pengeluaran atau belanja sekolah. Dalam rencana

pendapatan, terdapat komponen sumber dari pemerintah, siswa

(terutama dari iuran rutin sekolah, atau lazim disebut iuran BP3) dan

sumbangan masyarakat lainnya. Sementara itu untuk pengeluaran

terdapat komponen gaji guru (pegawai) yang biasanya paling dominan

dan non gaji (pemeliharaan dan pengadaan sarana penunjang).

RKAS juga ditentukan oleh sejumlah siswa sekolah yang jumlah

siswanya besar akan mendapatkan dana yang lebih besar pula dari

iuran siswa yang dikelola oleh sekolah bersama BP3 atau komite

sekolah.

Kemudian proses penyususnan anggaran umumnya menempuh

langkah-langkah pendekatan dengan prosedur sebagai berikut;

1) Pada tingkat kelompok kerja, pada tingkat sekolah kelompok kerja

terdiri dari para pembantu kepala sekolah memiliki tugas antara

lain melakukan identifikasi kebutuhan-kebutuhan biaya yang harus

27 Minarti, Sri. Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri,

(Jogjakarta, AR-RUZZ MEDIA, 2011) h. 231-232

Page 45: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

29

dikeluarkan, selanjutnya diklasifikasikan dan dilakukan

perhitungan sesuai dengan kebutuhan.

2) Pada tingkat kerjasama dengan komite sekolah, kemudian

melakukan rapat pengurus dan rapat anggota dalam rangka

mengembangkan kegiatan yang harus dilakukan sehubungan

dengan pengembangan RKAS.

3) Sosialisasi dan legalitas, pada tahap ini kelompok kerja melakukan

konsultasi dan laporan pada pihak pengawas, serta mengajukan

usulan RKAS kepada kantor Inspeksi Pendidikan untuk mendapat

pertimbangan dan pengesahan.28

Dalam buku dasar-dasar perencanaan pendidikan

dijelaskan bahwa ada beberapa komponen yang perlu

dibiayai pada penyelenggaraan pendidikan di sekolah,

komponen-komponen itu antara lain;

a) Untuk pelaksanaan pelajaran per-murid atau perkelas

b) Untuk tata usaha sekolah

c) Untuk kesejahteraan pegawai

d) Untuk porseni (pekan olahraga dan seni) sekolah

e) Untuk penyediaan buku laporan pendidikan

f) Untuk penyelenggaraan UAN

g) Untuk pengadaan STTB

h) Untuk supervise

i) Untuk pembinaan pengelolaann subsidi atau bantuan

j) Untuk pendataan.29

Didalam menyusun rencana anggaran, harus ada seseorang

yang bertanggungjawab untuk menarahkan dan mengkoordinasikan

seluruh proses penganggaran organisasi yang bekerja di bawah

arahan tim anggaran. Penyusunan anggaran dalam suatu organisasi

biasanya dikoordinasikan oleh tim anggaran dan departemen

anggaran. Tim atau komite anggaran anggotanya terdiri atas

manajer divisi dan manajer lainnya yang melaksanakan fungsi-

fungsi pokok kegiatan suatu organisasi atau unit organisasi. Tim

28 Mulyasa, E, Dr.M.Pd, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung;

PT. Remaja Rosdakarya, 2006). h.200-201

29 Enoch, Jusuf, Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan, (Jakarta; Bumi Aksara, 1995), Hal;

192

Page 46: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

30

anggaran berperan dalam pemeriksaan anggaran yang dibuat,

memberikan tuntutan kebijakan dan tujuan anggaran,

mengasistensi unit-unit penyusunan anggaran, menyelesaikan

berbagai konflik anggaran, menyetujui anggaran final (sebelum

disetujui oleh dewan komisaris), serta memonitor kerja aktual dari

pelaksanaan anggaran.

Dari uraian diatas dapat di ambil sebuah kesimpulan

bahwa perencanaan pembiayaan pendidikan/ Rencana Kegiatan

dan Anggaran Sekolah (RKAS) yaitu proses pengumpulan

berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang telah

ditentukan terkait dengan pendapatan biaya dan pengeluaran yang

akan dilakukan.

2. Pelaksanaan Pembiayaan

Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah

rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci, implementasi

biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap siap. Secara

sederhana pelaksanaan bisa diartikan penerapan. Pelaksanaan kegiatan

pembelanjaan keuangan mengacu kepada perencanaan yang telah

ditetapkan. Mekanisme yang ditempuh didalam pelaksanaan kegiatan

harus benar, efektif, dan efisien. 30

Setelah perencanaan pembiayaan pendidikan selesai dan disetujui

oleh semua komponen yang terlibat, dan menghasilkan sebuah

Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), tahapan pengelolaan

selanjutnya yaitu pelaksanaan pembiayaan pendidikan. Kegiatan

pelaksanaan pembiayaan madrasah meliputi dua kegiatan yakni

penerimaan dan pengeluaran. Penerimaan dan pengeluaran dari sumber-

sumber dana perlu dibukukan berdasarkan prosedur pengelolaan yang

selaras dengan kesepakatan yang telah disepakati, baik berupa konsep

teoritis maupun peraturan pemerintah.

30 Sri Minarti, Manajemen Sekolah, Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri,

(Jogjakarta, Ar-Ruzz Media, 2011), h. 239

Page 47: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

31

Kegiatan dari pengelolaan yang kedua adalah pelaksanaan atau

kegiatan pengurusan keuangan atau pembiayaan. Pengurusan ini

meliputi dua hal yaitu pertama pengurusan yang menyangkut

kewenangan menentukan kebijakan menerima atau megeluarkan uang.

Pengurusan ini dikenaldengan istilah ketatausahaan. Pengurusan kedua

menyangkut urusan tindak lanjut dari urusan pertama yaitu penerimaan,

menyimpan dan mengeluarkan uang. E.Mulyasa juga mengatakan bahwa

pelaksanaan pengelolaan pembiayaan pendidikan dalam garis besarnya

dikelompokan dua kegiatan yaitu penerimaan dan pengeluaran. 31

Sebelum biaya didistribusikan, sekolah membuat Prosedur

pembukuan penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah

memadukan antara aturan pemerintah pusat dan sekolah. Artinya ada

beberapa kebijakan pemerintah yang tidak bisa dirubah oleh pihak

sekolah dalam hal pengalokasian anggaran. Dalam hal ini pihak sekolah

hanya beritindak sebagai pelaksana pengguna.

Pembukuan mencakup dua hal, yaitu : pengurus yang menyangkut

kewenangan menentukan kebijakan menerima atau mengeluarkan uang,

serta tindak lanjutnya, yakni menerima, menyimpan dan mengeluarkan

uang. Jenis pengurus kedua disebut juga dengan pengurus

bendaharawan.

Lain hal, fungsi kepala sekolah dapat dikatakan sebagai manajerial

yang berwenang dalam segi hal penggunaan dana yang telah diperoleh,

yang kemudian menunjuk satu bendaharawan untuk mebuat laporan

anggaran untuk nantinya dipertanggungjawabkan.

Dapat dikatakan, pengelolaan pembiayaan di sekolah dibebankan

kepada kepala sekolah. Karena memang kepala sekolah berperan

sebagai pemberi wewenang sekaligus penanggungjawab penuh terhadap

anggaran yang telah diterima ataupun yang telah dikeluarkan. Untuk

operasional, manajemen pembiayaan di sekolah biasa dikelola oleh

31 Mulyasa, op.cit.,h.201.

Page 48: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

32

bendaharawan yang melakukan pembukuan sesuai dengan aturan yang

berlaku.

Dalam prosedur penerimaan dan pengeluaran dijelaskan dibawah ini:

a. Penerimaan

Penerimaan terhadap biaya pendidikan ditentukan oleh besarnya

biaya yang diterima oleh sekolah atau madrasah dari setiap sumber

pendanaan. Sedangkan penerimaan pembiayaan pendidikan sumber-

sumber dana meliputi anggaran rutin, anggaran pembangunan,

anggaran penunjang pendidikan, dana masyarakat, donatur dan lain-

lain. 32

Pembukuan terhadap penerimaan atau pendapatan biaya

pendidikan pada umumnya didasarkan pada prosedur pembukuan yang

selaras dengan ketetapan yang disepakati, baik berupa konsep teoritis

maupun peraturan pemerintah. Penanggung jawab terhadap segala

penerimaan/pendapatan biaya pendidikan dan juga pembukuannya

dipegang sepenuhnya oleh bendahara lembaga pendidikan yang

bersangkutan dengan diketahui oleh kepala sekolah.

Dapat disimpulkan bahwa dalam penerimaan ini dari pihak sekolah

harus siap membukukan apa saja yang menjadi masukan agar tidak

adanya penyimpangan dari apa yang menjadi petunjuk penggunaan

dan pengeluarannya, dan kepala sekolah harus selalu memeriksa

pembukuan sekolah sesuai dengan RKAS malah melenceng.

b. Pengeluaran

Kegiatan pengeluaran biaya pendidikan tentunya tidak

menyimpang dari Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).

Pengeluaran biaya pendidikan dipergunakan secara efektif dan efisien,

artinya setiap penerimaan/ pendapatan dana, untuk pengeluarannya

harus didasarkan pada kebutuhan- kebutuhan yang telah direncanakan.

Pengeluaran biaya pendidikan biasanya berupa biaya langsung dan

tidak langsung. Dalam hal ini sekolah dalam penyusunan anggaran

32 Ibid, h.239-240

Page 49: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

33

belanja sekolah dilaksanakan oleh kepala sekolah dibantu dengan para

wakilnya yang ditetapkan oleh kebijakan sekolah-serta komite sekolah

dibawah pengawasan pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat

(LSM).

Dalam hal pengeluaran pun tidak lepas dari pembukuan berapa saja

yang dikeluarkan untuk kebutuhan sekolah agar tidak terjadinya

pemborosan dalam mengeluarkan anggaran pendidikan.

3. Evaluasi Pembiayaan

Beberapa pengertian yang membahas mengenai evaluasi secara

terperinci. Evaluasi berasal dari bahasa Inggis yaitu “Evaluation” yang

berarti penilaian.33 Menurut Suharsimi, “Evaluasi adalah kegiatan untuk

mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya

informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang

tepat dalam mengambil keputusan”.34

Evaluasi didefinisikan oleh Nanang Fattah dalam buku landasan

manajemen pendidikan yaitu sebagai proses pembuatan pertimbangan

menurut suatu perangkat kriteria yang disepakati dan dapat

dipertanggungjawabkan. Nanang Fattah juga mengemukakan bahwa

diantara tujuan evaluasi adalah untuk;

a. Memperolah dasar bagi pertimbangan akhir suatu periode kerja, apa

yang telah dicapai, dan apa yang perlu mendapat perhatian khusus.

b. Menjamin cara kerja yang efektif dan efisien yang membawa organisasi

kepada penggunaan sumber daya pendidikan (manusia atau tenaga,

sarana atau prasana, biaya) secara efisien dan ekonomis.

c. Memperoleh fakta tentang kesulitan, hambatan, penyimpangan dilihat

dari aspek tertentu seperti program tahunan, kemajuan belajar.35

33 John M. Echols, Kamus Inggris – Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2016), h. 220 34 Suharsimi Arikunto dan Cepi Syafruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan –

Pedoman Teoritis Praktis bagi Praktisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 2 35Nanang Fattah, landasan Manajemen Pendidikan ( Bandung, PT Remaja Rosdakarya,

2009), h.107-108

Page 50: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

34

Tahap evaluasi anggaran dimaksudkan untuk melihat efektivitas

anggaran dalam membiayai berbagai kegiatan dan aktiva yang ada.

Evaluasi bukan dimaksudkan untuk menemukan gagasan baru atau

mekanisme keuangan, akan tetapi untuk menganalisis hasil dan

melakukan perbaikan gagasan pada periode berikutnya, terutama yang

berkenaan dengan peserta didik, program pengajaran, dan personalia.36

Evaluasi dapat disebut pula merupakan elemen kunci dalam

perencanaan. Jika sebuah sekolah mau belajar dari pengalaman dan

tidak statis, maka proses evaluasi dan umpan balik harus menjadi

elemen yang esensial dalam kulturnya. Proses evaluasi harus focus pada

pelanggan, dan mengeksplorasi dua isu; pertama, tingkatan dimana

sekolah mampu memenuhi kebutuhan individual para pelanggannya,

baik internal maupun eksternal, dan kedua, sejauh mana sekolah

mampu mencapai misi dan tujuan strategisnya. Untuk memastikan

bahwa sebuah proses evaluasi mampu mengawasi tujuan individual dan

sekolah tersebut, maka evaluasi tersebut harus dilakukan dalam tiga

level evaluasi, diantaranya;

1) Segera, yaitu melibatkan pemeriksaan harian. Tipe evaluasi ini

biasanya berlangsung secara informal dan dilakukan oleh individu

guru atau pada tingkat tim.

2) Jangka pendek, yaitu membutuhkan cara yang lebih terstruktur dan

lebih spesifik, yang menjamin bahwa pelajar sudah berada dalam

jalur yang seharusnyadan sedang meraih potensinya. Tujuannya

evaluasi pada tingkatan ini adalah untuk memastikan perbaikan bagi

segala sesuatu yang harus diperbaiki. Evaluasi jangka pendek dapat

digunakan sebagai sebuah metode control mutu yang menyoroti

kesalahan dan masalah.

3) Jangka panjang, yaitu sebuah evaluasi terhadap kemajuan dalam

mencapai tujuan strategis. Evaluasi ini merupakan evaluasi yang

dipimpin langsung oleh institusi secara keseluruhan. Tipe evaluasi

36Nurochim, Administrasi Pendidikan, (Bekasi: Gramata Publishing, 2016), h. 264

Page 51: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

35

ini dilakukan sebagai sebuah usaha pembuka dalam memperbaharui

rencana strategis. Tujuan terpenting dari evaluasi ini adalah

pencegahan.37

Evaluasi sering dilihat sebagai sebuah upaya pencegahan. Ia

bertujuan untuk menemukan apa yang benar dan apa yang salah,

serta meggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan kinerja di masa

yang akan datang. Pencegahan dari kesalahan agar tidak terulang

kembali merupakan fungsi evaluasi yang valid, namun ia memiliki

kekurangan yang mendasar.

Adapun faktor-faktor yang harus dimasukan dalam fungsi

manajemen keuangan dalam pembiayaan pendidikan adalah sebagai

berikut: 1).mengusahakan suatu struktur yang terorganisasi dengan

baik dan sederhana untuk menghilangkan salah pengertian antara

komponen dalam manajemen sekolah, 2). Mengusahakan supervisi

yang kuat untuk menghilangkan gap yang terjadi dalam keseluruhan

program sekolah yang menyangkut penganggaran, 3). Mengusahakan

informasi yang akurat dalam rangka pembuatan keputusan dan

penilaian terhadap pelaksanaan kerja yang ada korelasinya dengan

keuangan sekolah. 38

Dalam hal ini setiap pelaksanaan evaluasi pembiayaan faktor-

faktor yang harus dimasukan dalam sertiap kegiatan ebaluasi dengan

struktor yang terorganisasi agar menghilangkan salah faham mengenai

keuangan sekolah, adanya supervisi untuk mengecek agar tidak adanya

kesalahan yang terjadi dalam kegiatan sekolah mengenai anggran, dan

harus selalu memberika informasi mengenai pelaksanaan pembiayaan

pendidikan di sekolah.

Tujuan evaluasi pembiayaan pendidikan ialah untuk mengetahui

berapa besar dana yang telah dihabiskan dalam anggaran tersebut serta

untuk mengetahui apakah program pendidikan yang telah direncanakan

dan yang telah diselenggarakan telah sesuai dengan harapan, dan dengan

37 Sallis Edward, Total Quality Management in Education (Manajemen Mutu Pendidikan),

(Jogjakarta; IRCISoD, 2006), Hal;236-237 38 Sri Minarti, Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri

(jogjakarta: AR-Ruz z Media: 2011),h.245-246

Page 52: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

36

evaluasi tersebut semua pembiayaan yang disalurkan di dunia

pendidikan akan berjalan dengan semestinya.

Pertanggungjawaban pembiayaan proses pembuktian dan

penentuan bahwa apa yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang

direncanakan, hal ini meliputi pertanggung jawaban penerimaan dana,

penyimpanan dan pengeluaran sesuai dengan perencanaan. Atau dapat

secara lebih rinci bisa ditegaskan bahwa pertanggung jawaban keuangan

lembaga pendidikan yaitu yang berkaitan dengan pelaksanaan

pembiayaan proses pendidikan apakah sesuai dengan perencanaan yang

telah dibuat dan sejauh mana tingkat pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran pembiayaan

pendidikan berbasis sekolah dilaksanakan dalam bentuk laporan bulanan

dan triwulan kepada dinas pendidikan.

Evaluasi dan pertanggungjawaban pembiayaan pendidikan berbasis

sekolah dapat diitentifikasi kedalam tiga hal yaitu: pengendalian

penggunaan alokasi dana, bentuk pertanggung jawaban dana pendidikan,

dan keterlibatan pengawas eksternal.

4. Pengawasan Pembiayaan

Pengawasan adalah aktivitas menilai, baik catatan (record) dan

menentukan prosedur-prosedur dalam mengimplementasikan anggaran,

apakah sesuai dengan peraturan, kebijakan, dan standar-standar yang berlaku.

Tujuan dari pengawasan adalah mengukur, membandingkan, menilai alokasi

biaya dan tingkat penggunaannya, artinya pengawasan pembiayaan

pendidikan diharapkan dapat mengetahui tingkat efektifitas dan efisiensi dari

penggunaan sumber-sumber dana yang tersedia dan membantu

mempertahankan hasil atau output yang sesuai syarat-syarat sistem. Proses

pengawasan terdiri dari tiga kegiatan pokok, yaitu : memantau (monitoring),

Page 53: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

37

menilai, dan melaporkan hasil-hasil temuan kegiatan atau monitoring

dilakukan terhadap kinerja aktual baik dalam proses maupun hasilnya. Dalam

proses pengawasan terdapat beberapa unsur yang perlu mendapat perhatian,

yaitu :

a. Unsur proses , yaitu usaha yang bersifat kontinu terhadap suatu

tindakan yang dimiliki dari pelaksanaan suatu rencana sampai dengan

hasil akhir yang diharapkan.

b. Unsur adanya objek pengawasan, yaitu sesuatu yang menjadi sasaran

pengawasan , baik penerimaan atau pengeluaran.

c. Ukuran dan standarisasi dari pengawasan

d. Teknik-teknik pengawasan.

Menurut Akdon langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses

pengawasan pembiayaan pendidikan adalah

a. Penetapan standar yang dipergunakan berupa kuantitas, kualitas, biaya

dan waktu.

b. Mengukur dan membandingkan antara kenyataan dan sebenarnya

dengan standar yang telah ditetapkan.

c. Mengidentifikasikan penyimpangan (deviasi).

d. Menentukan tindakan perbaikan atau koreksi yang kemudian menjadi

materi rekomendasi.

C. Hasil Penelitian Yang Relevan

Berikut penelitian-penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan yang

masih memiliki relevansi dan keterkaitan dengan variabel pada penelitian ini,

antara lain.

1. Ahmad Faizal Fahmi pada tahun 2014 dengan judul penelitian

“Implementasi Manajemen Pembiayaan di Madrasah Aliyah (MA)

Pembaharuan. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa perencanaan pada

madrasah aliyah pembaharuan sudah berjalan dengan sangat baik, mulai

dari tahap sekolah memberikan arahan sebelum melaksanakan tugas,

Page 54: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

38

kemudian pelaksanaannya pun sudah baik dilihat dari pengalokasian yang

mengacu pada RKAS, dan sumber pembiayaan pada madrasah aliyah

pembaharuan sudah berjalan dengan baik mulai dari proses perolehan

sumber dana dan pengalokasiannya.

2. Siti Khodijah dengan judul penelitian “Manajemen Pembiayaan

Pendidikan di Sekolah Dasar Juara Rumah Kebagusan” dari hasil

penelitian tersebut diketahui bahwa pelaksanaan manajemen pembiayaan

pendidikan di SD Juara Jakarta selatan telah sesuai dengan teori

manajemen pembiayaan yaitu meliputi: perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, dan pengawasan. Dan sumber dana SD Juara Jakarta Selatan

hanya mengandalkan dana dari yayasan rumah juara Indonesia yang

bermitra dengan Rumah Zakat.

3. Ana Fitriana dengan judul penelitian “pembiayaan pendidikan di MA AN-

Najah Petukangan Selatan Jakarta” dari hasil penelitian tersebut diketahui

bahwa dalam pelaksanaan pembiayaan di sekolah ini belum efektif

dikarenakan dalam langkah-langkah pelaksanaan masih ada beberapa

kegiatan yang belum maksimal dilakukan, yaitu dalam perencanaan

RKAS, suber-sumber dana, distribusi, pengawasam dan evaluasi

pembiayaan pendidikan di sekolah meliputi: keterlibatan guru dan komite

dalam penyusunan RKAS, kurang kreatifnya sekolah dalam pengelolaan

sumber dana pendidikan, evaluasi tehadap penggunaan dana pendidikan

meliputi: kurangnya keterlibatan pengawas eksternal seperti komite

sekolah agar terciptanya transparansi pembiayaa sekolah.

4. Muhammad Tsaqif dengan judul penelitian “Pengelolaan pembiayaan

pendidikan di SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan”

Page 55: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

39

D. Kerangka Berfikir

Berdasarkan tinjauan pustaka yang sudah dipaparkan penulis

mengenai pembiayaan pendidikan di atas, dapat dipahami pembiayaan

pendidikan sangatlah penting melihat pendidikan itu sendiri merupakan

penggerak dan pencipta Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas yang

menunjang terciptannya aspek atau bidang lain yang berkualitas pula. Karena

pendidikan dan pembiayaan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama

guna memajukan bangsa Indonesia dan untuk meningkatkan mutu pendidikan

di indonesia.

Dalam pembiayaan pendidikan yang terbagi menjadi Direct Cost atau

pembiayaan langsung dan Indirect Cost atau pembiayaan tidak langsung

semua jenis pembiayaan ini pastinya memerlukan dan mengalami proses

pengalokasian dan pendistribusian dari sumber dana menuju unit-unit yang

ditentukan. Berbicara pengalokasian dan pendistribusian ditengah minimnya

anggaran dan kurangnya penunjang lainnya, sangat diperlukan suatu

pengelolaan pembiayaan yang sangat baik agar dalam mengelola pembiayaan

di sekolah tidak menyimpang atau terjadinya pemborosan dana. Dari beberapa

sumber-sumber pembiayaan yang di dapatkan oleh sekolah yaitu dari

pemerintah, masyarakat dan orang tua. model pembiayaan yang menjadi acuan

atau alur prosedur dalam kegiatan pendistribusian dan pengalokasian. Dimana

model pembiayaan pendidikan terbagi menjadi beberapa model yang masing-

masing model memiliki sistem dan pertimbangan tersendiri dalam pembiayaan

baik dengan menyesuaikan kemampuan tiap daerah, atau melihat jumlah rata

pembagian biaya, atau lainnya. Dengan adanya model pembiayaan ini akan

terciptanya pemerataan dalam pembiayaan pendidikan dan berujung pada

pemerataan penyelenggaraan dan mutu pendidikan. Dari jenis-jenis dan

beberapa model yang telah dipaparkan sudah cukup baik bagaimana dengan

mengelola pembiayaan maka diperlukannya sistem pengelolaan pembiayaan

yang menjadikan pembiayaan yang dikeluarkan oleh sekolah tidak cuma-cuma

dan tidak terjadinya pemborosan, dimana dalam mengelola pembiayaan

diperlukan ketelitian dan kejujuran, maka dari dimulainya perencanaan,

Page 56: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

40

pelaksanaan sampai kepada evaluasi ini dapat melihat bagaimana pengelolaan

yang dilakukan sekolah itu sudah baik atau belumnya.

Penulis beranggapan bahwa setelah direalisasikannya dan dikelola

secara baik mengenai pembiayaan yang ada di sekolah ini untuk menunjang

mutu pendidikan yang baik, baik untuk siswa atau sekolah itu sendiri. Akan

tetapi biaya yang diberikan oleh pemerintah kota ini masih sangat minim dan

belum sepenuhnya dapat menunjang mutu pendidikan atau mutu sekolah itu

sendiri, jadi dengan inisiatif sekolah bahwa sekolah masih mengandalkan uang

infaq dari setiap wali murid. kemudian dari penelitian apabila diketahui

pengelolaan pembiayaan pendidikan belum efektif maka perlu ada tindak

lanjut untuk menilai dan mengevaluasi pengelolaan pembiayaan pendidikan

di SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan.

E. Skema Kerangka Berfikir

Gambar 2.3

Skema kerangka berfikir

Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan di

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan

Page 57: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara jelas

bagaimana pengelolaan pembiayaan pendidikan di SMK Negeri 3 Kota

Tangerang.

B. Tempat dan waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 3 Kota yang beralamat di

Jalan Raya Pusiptek Perum Puri Serpong I Kelurahan Setu, Kec. Setu Kota

Tangerang Selatan, dimulai sejak bulan Oktober 2020. Penelitian ini

dilaksanakan untuk melihat pengelolaan pembiayaan pendidikan SMK

Negeri 3 Kota Tangerang Selatan.

2. Waktu Penelitian

Tabel 3.1

Kegiatan Penelitian

No. Kegiatan

Waktu

Oktober

2020

November

2020

Desember

2020

Januari

2021

Februari

2021

1. Penyelesaian

Proposal Skripsi

2. Perbaikan Bab 1

s/d Bab 3

3. Pendekatan &

Pengumpulan

Data

5. Pengolahan Data

6. Penyelesaian &

Page 58: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

42

Laporan Skripsi

7. Sidang Skripsi

8. Wisuda

C. Metode Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penelitian pengelolaan

pembiayaan pendidikan di SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan adalah

metode kualitatif. Metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis.

Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan multi

strategi, Strategi-strategi yang bersifat interaktif, seperti observasi langsung,

observasi partisipatif, wawancara mendalam, dokumen-dokumen, teknik-

teknik pelengkap seperti foto, rekaman dan lain-lain. Strategi penelitian

bersifat fleksibel, menggunakan aneka kombinasi dari teknik-teknik untuk

mendapatkan data yang valid. Kenyataan yang berdimensi jamak merupakan

sesuatu yang kompleks tidak dapat dilihat secara apriori dengan satu metode

saja.1 Artinya, penelitian kualitatif merupakan pendekatan yang tepat untuk

mengungkapkan kenyataan yang ada disuatu (lingkungan, sekolah, perguruan

tinggi atau kantor). Alasan penulis memilih metode pendekatan kualitatif

karena penulis bertujuan untuk menggambarkan kondisi, situasi atau

kenyataan yang terjadi secara sistematis, aktual dan akurat. Sehingga penulis

sendiri dapat lebih mudah dalam mengetahui gambaran dari objek penelitian.

D. Sumber Data Penelitian

Menurut Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah

kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan

lain-lain.2 Sumber data dimaksudkan semua informasi baik yang merupakan

1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010), h.95 2 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2009), Cet ke-26, h. 157

Page 59: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

43

benda nyata, sesuatu yang abstrak, peristiwa/gejala baik secara kuantitatif

ataupun kualitatif.3

Sumber data merupakan segala sesuatu yang menunjuk pada asal

data diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini berupa Person, Paper dan

Place.4

1. Person merupakan sumber data yang diperoleh melalui angket berupa

jawaban tertulis dan wawancara berupa jawaban lisan. Adapun sumber

data person dalam penelitian ini terdiri dari Kepala Sekolah, bendahara

dan guru yang berkecimbung dalam mengelola pembiayaan di sekolah.

2. Paper merupakan sumber data yang diperoleh dari segala bentuk simbol

berupa grafis, tulisan, gambar, tabel, denah, dokumen dan lain-lain.

3. Place merupakan sumber data yang diperoleh dari tempat terjadinya

sebuah peristiwa.5

Untuk memperoleh data adapun sumber data seperti; person,paper,

place. Data dalam penelitian ini yakni;

a. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber data pertama

dan ketiga yakni person dan place dengan menggunakan teknik

pengumpulan data wawancara dan observasi.

b. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber data kedua

yaitu paper dengan menggunakan teknik pengumpulan data studi

dokumentasi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Mengumpulkan data berarti mencatat peristiwa, karakteristik, elemen,

nilai atau suatu variabel. Hasil pencatatan ini menghasilkan data mentah yang

kegunaannya masih terbatas.6 Untuk memperoleh data digunakan teknik

wawancara, dan dokumentasi. Wawancara digunakan untuk mendapat data

3 Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Penelitian Pemula,

(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012), Cet ke-4, h. 44 4Arikunto dan Jabar, Evaluasi Program Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2006), Cet.

V, h. 88. 5 ibid 6 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatuulah Jakarta, (Jakarta, UIN JKT, 2013), h.65

Page 60: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

44

dari kepala sekolah, bendahara sekolah, guru yang berkecimbung dalam

mengelola pembiayaan pendidikan sekolah. Observasi digunakan untuk

memperoleh data pengelolaan pembiayaan pendidikan di SMK Negeri 3 Kota

Tangerang Selatan. Studi dokumentasi digunakan untuk memperoleh data dari

sumber dokumen.

Data yang didapatkan dalam proses pengumpulan data dalam

penelitian tidak dapat langsung digunakan, melainkan perlu dilakukan

pengumpulan data sehingga data dapat mudah dipahami dan hasil penelitian

dapat diinformasikan kepada orang lain. Penulis dalam mengumpulkan data

menggunakan metode kualitatif deskriptif yang terdiri dari dua kegiatan

analisis data, yaitu :

1. Teknik Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang

berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka

mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-

keterangan.7 Teknik wawancara ialah kegiatan pengumpulan data melalui

tanya jawab secara langsung, bertatap muka antara penanya dengan

responden.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

responden sedikit/ kecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri

pada laporan tentang diri sendiri atau self report, atau setidak-tidaknya

pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi.8 Untuk memperoleh data

dan informasi yang akurat dan tepat penulis melakukan beberapa tanya

jawab dengan pihak terkait guna menggali perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi dalam pengelolaan pembiayaan pendidikan yang dilakukan.

Dengan demikian yang diwawancarai adalah Kepala sekolah, bendahara,

7Cholid Narbuko, Metode Penelitian. (Jakarta: Bumi Aksara 2004), h.83

8Sugiyono, Metode Penelitian Administasi Dilengkapi Dengan Metode R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2007), cet. Ke.15, h.137-138

Page 61: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

45

dan guru yang berkecimbung dalam pembiayaan sekolah SMK Negeri 3

Kota Tangerang Selatan. Informasi yang dibutuhkan antaralain;

a. Perencanaan dalam pembiayaan di sekolah dalam penyusunan RKAS.

b. Pelaksanaan dalam pembiayaan di sekolah meliputi; pengalokasian

dana yang diperoleh dari sumber pemerintah, orang tua dan

masyarakat. Serta pemakaian terhadap dana pendidikan, meliputi;

efektifnya pelaksanaan pembiayaan pendidikan meliputi gaji dan

honor, pengadaan barang dan jasa, kebutuhan lain seperti konsumsi,

rapat, pertanggung jawaban pembiayaan sekolah dan sebagainya.

c. Evaluasi terhadap penggunaan dana pendidikan, meliputi; keterlibatan

pengawas eksternal seperti komite sekolah, agar terciptanya

transparansi pembiayaan sekolah.

2. Teknik Dokumentasi

Teknik terakhir adalah teknik dokumentasi, yaitu “cara mengumpulkan

data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip, termasuk juga buku tentang

teori, pendapat, dalil atau hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan

masalah penelitian.9 Teknik ini digunakan untuk menggali data profil

lembaga pengelolaan yang dilakukan di SMK Negeri 3 Kota Tangerang

Selatan.

9 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta : PT Bumi Aksara,

2007), Cet. II, h. 191

Page 62: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

46

Tabel 3.2

Daftar Ceklis Dokumen

No Dokumen

1

Dokumen sejarah dan profil sekolah

2 Visi-misi sekolah

3 Tata tertib sekolah

4 Struktur organisasi

5 Data bendahara

6 Data guru

7 Data siswa

8 Profil komite sekolah

9 Dokumen sarana dan prasarana

10 Dokumen RKAS

F. Teknik Analisis Data

Analisi data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan

tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.

Dari rumusan di atas dapatlah kita tarik garis besar bahwa analisis

data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data. Data yang terkumpul

banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan, komentar peneliti, gambar,

foto, dokumen berupa laporan, biografi, dan sebagainya.

Data yang didapatkan dalam proses pengumpulan data dalam

peneletian tidak dapat langsung digunakan, melainkan perlu dilakukan

analisis sehingga data dapat mudah dipahami dan hasil penelitian dapat

diinformasikan kepada orang lain. penulis dalam menganalisis data

menggunakan metode kualitatif deskriptif yang terdiri dari tiga kegiatan

analisis data, yaitu :

1. Reduksi Data

Page 63: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

47

Kegiatan mereduksi data ialah kegiatan merangkum data, memilah-milah

data kemudian memilih hal-hal yang pokok dan memfokuskan pada hal

yang penting. Lalu mencari tema dan pola dengan membuang hal yang

tidak diperlukan. Sehingga setelah data direduksi, data sudah

terfilterisasi menjadi data-data yang akan dianalisis lebih lanjut sesuai

dengan sasaran penelitian.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, kemudian langkah selanjutnya yaitu

menampilkan atau men-dsiplay data yang sudah tersaring. Sehingga data

sudah siap untuk dipublikasikan dan diinformasikan kepada orang lain.

Maka penelitian metode kualitatif deskriptif penampilan data yang biasa

dilakukan yaitu dengan menampilkan data dalam bentuk tabel data dan

penampilan data secara naratif.

3. Penarikan Kesimpulan

Pada tahap akhir langkah yang dilakukan ialah pengambilan kesimpulan,

dimana dari data-data yang sudah dikumpulkan dan dianalisis

sebelumnya ditemukan suatu hssil penelitian dalm bentuk simpulan data.

Kesimpulan yang diambil dalam penelitian kualitatif sebenarnya sudah

dimulai dari awal yang masih bersifat sementara kemudian seiring

berjalannya proses penelitian, kesimpulan yang didapatkan akan semakin

akurat dan lebih objektif.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen wawancara

Indikator Sub Indikator Penjelasan Dari Sub

Indikator

Pengelolaan

pembiayaan

pendidikan

1. Perencanaan a. Melakukan identifikasi

kebutuhan-kebutuhan biaya

yang harus dikeluarkan

b. Klasifikasi dan dilakukan

perhitungan sesuai dengan

Page 64: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

48

kebutuhan

c. Melakukan rapat kepada

pendidik dan tenaga

kepandidikan dalam rangka

mengembangkan kegiatan

yang harus dilakukan

d. Mengajukan usulan RKAS

kepada kantor inspeksi

pendidikan

2. Pelaksanaan

a. Pelaksaaan penerimaan

pembiayaan

b. Pelaksanaan pengeluaran

pembiayaan

3. Evaluasi a. Pengendalian penggunaan

alokasi dana

b. Bentuk pertanggung

jawaban dana pendidikan

tingkat sekolah

c. Keterlibatan pengawas

pihak eksternal sekolah.

Page 65: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan

SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan berada di Jl. Puspiptek No. 24

Kelurahan Setu, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Provinsi

Banten, yang terletak sekitar 8 km dari pusat pemerintahan Kota

Tangerang Selatan. SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan juga

berdekatan dengan Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan Provinsi

Banten, yang mana merupakan pusat pendidikan Kejuruan dibawah binaan

Dinas Provinsi Banten, yang cukup terkenal di Indonesia dengan banyak

prestasi dibidang Akademik, Kompetensi Keahlian dan

Ekstrakokulikulernya.

SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan memiliki 3 Kompetensi

Kejuruan yaitu Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM), Animasi (AN),

Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (OTKP) luas tanah sebesar 7.000

M2 dengan luas bangunan 4.700 M2 yang dilengkapi dengan fasilitas

lapangan, mushola, dan lain-lain.1 Awal mula didirikannya sekolah

tersebut masih menginduk dengan SMKN 1 Kota Tangerang Selatan, yang

dipimpin oleh Bpk. H. Idris, S.Pd.,M.Si., lalu ditahun ke 2 digantikan oleh

Bpk. H. Abu Bakar, S.Pd., MM. SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan

berdiri ditahun 2010, pada awalnya memiliki 2 Program studi yaitu Teknik

Sepeda Motor, dan Animasi, lalu ditahun 2012 ada program studi

Administrasi Perkantoran.

1 Profil SMKN 3 Kota Tangerang Selatan

Page 66: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

50

2. Profil Sekolah

a. Identitas Sekolah

1) Nama Sekolah : SMKN 3 KOTA TANGERANG SELATAN

2) NPSN : 20616038

3) Jenjang Pendidikan : SMK

4) Status Sekolah : Negeri

5) Alamat Sekolah : Jl. Raya Puspiptek Perum Puri Serpong 1 Kel.

Setu Kec. Setu - Tangerang Selatan

RT / RW : 2 / 1

Kode Pos : 15343

Kelurahan : Setu

Kecamatan : Kec. Setu

Kabupaten/Kota : Kota Tangerang Selatan

Provinsi : Prov. Banten

Negara : Indonesia

6) Posisi Geografis : -6,3543 Lintang

106,6873 Bujur

b. Data Pelengkap

1) SK Pendirian Sekolah : 800/226-Dispend/2010

2) Tanggal SK Pendirian : 2010-02-16

3) Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

4) SK Izin Operasional : 800/1697-Dispend/2010

5) Tgl SK Izin Operasional : 2010-10-26

6) Kebutuhan Khusus

Dilayani :

7) Nomor Rekening : 0702000165

8) Nama Bank : BANK BANTEN

9) Cabang KCP/Unit : BSD

10) Rekening Atas Nama : SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan

11) MBS : Tidak

12) Memungut Iuran : Tidak

13) Nominal/siswa : 0

14) Nama Wajib Pajak : SMKN 3 KOTA TANGERANG SELATAN

15) NPWP : 300698347411000

c. Kontak Sekolah

1) Nomor Telepon : 02129435151

2) Nomor Fax : 02129435151

3) Email : [email protected]

4) Website : http://smkn3tangsel.sch.id

Page 67: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

51

3. Visi, Misi Dan Tujuan SMKN 3 Kota Tangerang Selatan

Perkembangan dan tantangan masa depan seperti: perkembangan

pengetahuan dan teknologi, globaliosasi yang sangat cepat, era informasi,

dan berubahnya kesadaran masyarakat dan orangtua terhadap pendidikan

memicu sekolah untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu. SMK

Negeri 3 Kota Tangerang Selatan memiliki citra moral yang

menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang yang

diwujudkan dalam Visi sekolah sebagai berikut :

a. Visi

1) Visi SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan adalah

“Terwujudnya peserta didik yang mampu bekerja (70%),

berwirausaha (20%) dan melanjutkan ke perguruan tinggi negeri

(10%) sesuai dengan bidangnya dengan memiliki karakter yang

berakhlak mulia”.

b. Misi

1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dengan

menerapkan pendekatan saintifik disertai upaya-upaya perbaikan

secara terus menerus;

2) Melaksanakan pembelajaran dan pelatihan yang berorientasi pada

dunia kerja;

3) Mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan sesuai

kebutuhan dunia usaha / dunia industri;

4) Melatih dan membimbing peserta didik untuk berwirausaha;

5) Mewujudkan iklim belajar yang berakar pada norma, nilai-nilai

budaya, agama yang religius dan lingkungan hidup;

6) Mewujudkan budaya bersih, tertib dan disiplin.

c. Tujuan Sekolah

Adapun tujuan sekolah SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan

sebagai berikut :

Page 68: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

52

1) Mengintegritaskan ilmu pengetahuan dengan ilmu agama yang

bermoral religius dimasa yang akan datang.

2) Agar lulusan dapat memiliki kemampuan dalam bidang pendidikan

agama yang religius dan budi pekerti dalam mewujudkan cita-cita

bangsa yang berakhlak mulia.

3) Agar peserta didik dapat memiliki kemampuan bidang Kompetensi

Inti 4 (ketrampilan) sesuai dengan program studinya.

4) Dapat meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahlak

mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut kepada peserta didik baik, diantaranya

adalah sebagai berikut:

a) Meningkatkan kualitas lulusan.

b) Meningkatkan kualitas proses pembelajaran

c) Meningkatkan kulitas tenaga pendidik

d) Meningkatkan kegiatan keagamaan disekolah

4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu lembaga

pendidikan. Karena figur seorang guru baik dalam ruang geraknya

maupun aktivitasnya selalu diperhatikan oleh siswa. Oleh karena itu, guru

mmerupakan salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan

program pendidikan dan didukung oleh tenaga kependidikan sebagai

penanggung jawab manejerial.

Tabel 4.1

Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan

No Nama Status Kepegawaian Jenis PTK Jenjang

1 Adi Santoso Tenaga Honor Sekolah Laboran SMA / sederajat

2 Adi Wijaya

Honor Daerah TK.I

Provinsi Guru Mapel S1

3 Ahmad Rusmanto GTY/PTY Guru Mapel S1

4 Andi Rachmanto PNS Guru Mapel S1

Page 69: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

53

5 Aprinia Handayani Guru Honor Sekolah Guru Mapel

6 Budi Ramelan Tenaga Honor Sekolah Laboran SMA / sederajat

7 Caskam PNS Guru Mapel S2

8 Deni Dwi Andrian PNS Guru Mapel S2

9 Didi Sukandi

Honor Daerah TK.I

Provinsi Guru Mapel S2

10 Dwi Hartati

Honor Daerah TK.I

Provinsi Guru Mapel S1

11 Dwi Novy Hardani PNS Kepala Sekolah S2

12 Eka Dwi Karyati PNS Guru Mapel S2

13

Endang Cahaya

Purnama

Honor Daerah TK.I

Provinsi Guru Mapel S1

14 Endang Wahyuni PNS Guru Mapel S1

15 Fauziah Winda Safitri

Honor Daerah TK.I

Provinsi Guru Mapel S1

16 Hamdani

Honor Daerah TK.I

Provinsi Guru Mapel S1

17 Hanika Damayanti Tenaga Honor Sekolah

Tenaga

Administrasi

Sekolah SMA / sederajat

18 Helianti PNS Guru Mapel S2

19 Heny Purwita

Honor Daerah TK.I

Provinsi Guru Mapel S1

20 Heri Purnomo GTY/PTY Guru Mapel S1

21 Herni Yunitasari PNS Guru Mapel S2

22 Hudi Murtiyoso GTY/PTY Guru Mapel S1

23 Ika Sartika PNS Guru Mapel S1

24

Ira Puspita Cendra

Kasih GTY/PTY Guru Mapel S2

25 Ismu Gunawan GTY/PTY Guru Mapel S2

26 Jafar Wahid PNS Guru Mapel S1

27 Junizar Eka Susianty PNS Guru Mapel S1

28 Lidya Fery Guru Honor Sekolah Guru Mapel S2

29 Mayzar Ekaningtyas PNS Guru Mapel S1

30 Megawati Sudirman

Honor Daerah TK.I

Provinsi Guru Mapel S1

31 Muhamad Nisad PNS Diperbantukan Guru Mapel S1

32 Muhammad Sucipto

Honor Daerah TK.I

Provinsi

Tenaga

Administrasi

Sekolah SMA / sederajat

33

Muhammad Teguh

Nugroho GTY/PTY Guru Mapel S1

Page 70: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

54

34 Mulyati PNS Diperbantukan Guru Mapel S1

35 Neny Maryati PNS Guru Mapel S2

36 Nirza Lolianti PNS Guru Mapel S1

37

Nunung Siti

Nurbayani PNS Guru Mapel S1

38 Nurdin Tenaga Honor Sekolah Penjaga Sekolah SMA / sederajat

39 Nurmalia Yunita PNS Guru Mapel S1

40 Nurul Sugiyantoro CPNS Guru Mapel S1

41

Risma Gembira Butar

Butar PNS Guru Mapel S1

42 Roheman PNS Guru Mapel S2

43 Sadeli Tenaga Honor Sekolah Penjaga Sekolah SMA / sederajat

44 Sasih Tenaga Honor Sekolah

Tenaga

Administrasi

Sekolah SMA / sederajat

45 Siti Masitoh

Honor Daerah TK.I

Provinsi Guru Mapel S1

46 Suhernih PNS Guru Mapel S1

47 Sumiyati PNS Guru Mapel S1

48 Surya Wedi PNS Guru Mapel S1

49 Toni PNS Guru Mapel S1

50 Usmawati PNS Guru Mapel S2

51 Via Noorlatipah PNS Guru BK S1

52 Vihatmi Vironica

Honor Daerah TK.I

Provinsi Guru Mapel S1

53 Widiati Suprobowati

Honor Daerah TK.I

Provinsi Guru Mapel S1

54 Zaki Zainal Arifin Guru Honor Sekolah Guru Mapel S2

5. Keadaan Siswa

Tabel 4.2

Keadaan Siswa SMKN 3 Kota Tangerang Selatan

No Nama Jurusan Tingkat

Kelas

Jumlah Siswa

L P Total

1 Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 10 27 92 119

2 Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 11 21 97 118

3 Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran 12 14 94 108

4 Animasi 10 62 17 79

5 Animasi 11 49 32 81

6 Animasi 12 43 24 67

Page 71: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

55

7 Teknik dan Bisnis Sepeda Motor 10 78 0 78

8 Teknik dan Bisnis Sepeda Motor 11 106 5 111

9 Teknik dan Bisnis Sepeda Motor 12 72 2 74

TOTAL 472 363 835

6. Keadaan Sarana Dan Prasarana SMKN 3 Kota Tangerang Selatan

Sarana prasarana merupakan kebutuhan primer yang keberadaanya

tidak kalah penting dengan unsur-unsur lainnya dalam melangsungkan

proses belajar mengajar.

Tabel 4.3

Keadaan Sarana Dan Prasarana

No. Sarana dan Prasarana Kebutuhan Ada Kurang

1 Tanah 14.000 m2 7.000 m2 7.000 m2

2 Ruang Kelas 21 11 10

3 Bengkel TSM 3 2 1

4 Lab Animasi 3 1 2

5 Lab AP 3 1 2

6 Perpustakaan 1 1 -

7 Ruang BK 1 1 -

8 Ruang OSIS 1 - 1

9 LCD Projector 17 12 5

10 Komputer 100 80 20

11 Lapangan Upacara/Olah

Raga

1 2 1

12 WC Siswa dan Guru 20 8 12

13 Tempat Ibadah / Mesjid 1 - 1

Sarana dan prasarana yang seperti ini kurang lebihnya sangat

memungkinkan guru dapat bekerja untuk menjalankan tugas-tugas

profesinya secara optimal.

Page 72: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

56

7. Struktur Organisasi

Gambar 4.1

Struktur Organisasi

B. Deskripsi dan Analisi Data Penelitian

1. Pembiayaan Pendidikan SMKN 3 Kota Tangerang Selatan

Dalam mencapai suatu tujuan pendidikan agar berjalan efektif dan efisien

diperlukan pengelolaan yang baik. Salah satu standar pendidikan yang berperan

penting dalam menunjang pelaksanaan pendidikan adalah pengelolaan

pembiayaan, agar kegiatan pendidikan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Pengelolaan pembiayaan adalah salah satu pendukung dalam kegiatan belajar

mengajar di sekolah yang baik, maka perlu adanya petugas khusus dalam

mengelola pembiayaan di sekolah.

pengelolaan pada proses atau kegiatan yang dilakukan, yaitu perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi. Agar pengelolaan pembiayaan berjalan lancar, maka

bendahara sekolah harus selalu mencatat biaya yang diterima dan dikeluarkan

dilakukan secara efektif dan efisien.

Page 73: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

57

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka pengelolaan pembiayaan

pendidikan di SMKN 3 Kota Tangerang Selatan meliputi beberapa prosedur

yaitu sebagai berikut:

a. Perencanaan

Perencanaan merupakan langkah awal dalam kegiatan pengelolaan

pembiayaan sebelum memasuki tahap-tahap selanjutnya. Untuk terciptanya

sekolah yang bermutu diperlukan adanya perencanaan pembiayaan, agar

pengelolaan pembiayaan sekolah dapat berjalan dengan baik dan benar.

Sekolah di haruskan untuk merencanakan pembiayaan karena perencanaan

menjadi salah satu acuan untuk setiap kegiatan pembiayaan. Dalam hal ini

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan telah melakukan kegiatan perencanaan

pembiayaan yang sudah tersusun, mulai dari rincian kegiatan sampai dengan

harga yang diperuntukan dalam kegiatan belajar mengajar di SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan selama satu tahun anggaran.

Keuangan dan pembiayaan SMKN 3 Kota Tangerang Selatan bersifat

desentral, dimana dalam proses perencanaan pembiayaan sekolah dilakukan

oleh seluruh elemen tim manajemen sekolah yang terdiri dari ketua program

studi, wakil kepala sekolah setiap bidang, dan kepala perpustakaan, dan

kemudian rencana yang sudah disusun tersebut akan dibahas dalam rapat

bersama dengan kepala sekolah dan bendahara sekolah. Akan tetapi, proses

perencanaan pembiayaan yang dilakukan oleh SMKN 3 Kota Tangerang

Selatan masih belum melibatkan peran komite sekolah.

Dari hasil penelitian di lapangan penulis tidak menemukan adanya

keikutsertaan komite dalam penyusunan angaran sekolah. Hal ini dapat

dikatakan bahwa komite sekolah pasif dalam setiap kegiatan apapun yang

dilakukan sekolah. Sedangkan SMKN 3 Kota Tangerang Selatan sudah

menyediakan penunjang komite baik dalam sarana dan prasarana ataupun

yang lainnya.

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan mengidentifikasi kebutuhan-

kebutuhan sekolah dengan mengadakan rapat penyusunan RKAS. Kebutuhan-

kebutuhan yang terkait dengan kegiatan belajar-mengajar setiap program studi

akan disusun oleh ketua program studi masing-masing, untuk kurikulum,

sarana dan prasaran, serta kesiswaan akan disusun oleh wakil kepala sekolah

Page 74: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

58

masing-masing bidang, dari kebutuhan-kebutuhan tersebut akan dipilih

kembali yang benar-benar menjadi prioritas sekolah. Seperti hasil wawancara

saya dengan wakil kepala sekolah SMKN 3 Kota Tangerang Selatan Bapak

Surya Wedi, S. Kom.

“Dalam proses perencanaan biaya sekolah disusun oleh tim

manajemen sekolah, mulai dari wakasek, tiga ketua program studi, dan

kepala perpustakaan. Setelah semua sudah menyusun program beserta

anggaran yang dibutuhkan kita akan adakan rapat anggaran bersama

kepala sekolah dan bendara untuk memilah yang menjadi prioritas

tahun ini.” 2

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan dalam menentukan kebutuhan-

kebutuhan melihat keadaan sekolah apa saja yang dapat meningkatkan mutu

sekolah. Dengan adanya pengklasifikasian ini, di harapkan program yang di

susun dapat menunjang dan meningkatkan mutu sekolah itu sendiri. Dengan

demikian perencanaan pembiayaan akan menghasilkan sesuai dengan

kebutuhan sekolah.

Selanjutnya program yang menjadi prioritas di kembangkan melakukan

rapat kepada seluruh guru dan pihak sekolah. Seperti yang dipaparkan oleh

bendahara sekolah ibu Via Noorlatipah, S.Psi. “Setelah kepala sekolah

menetapkan program-program yang menjadi prioritas sekolah, kemudian akan

dilakukan rapat dengan seluruh guru dan pihak sekolah untuk membahas lebih

jelas dan detail akan dikembangkan seperti apa dan bagaimana program

tersebut”3. Hal tersebut juga dibenarkan dari wawancara peneliti dengan salah

satu guru SMKN 3 Kota Tangerang Selatan ibu Heny Purwita, SE..

“Sepengetahuan saya, tiap tahun selalu ada rapat bersama kepala sekolah,

semua guru, dan pihak sekolah lainnya untuk bahas pagu anggaran selama

setahun kedepan, tapi kita tidak menyusun, lebih kepada sosialisasi dan tindak

lanjut dari draft yang sudah ada.”4

2 Hasil wawancara dengan Bpk. Surya Wedi, S. Kom (Kepala Sekolah SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan) 3 Hasil wawancara dengan Ibu Via Noorlatipah, S. Psi (Bendahara SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan) 4Hasil wawancara dengan Ibu Heny Purwita, SE (Guru SMKN 3 Kota Tangerang

Selatan)

Page 75: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

59

Dalam perencanaan pembiayaan, SMKN 3 Kota Tangerang Selatan

melakukan langkah-langkah penyusunan RKAS, yaitu lebih awal menyusun

apa saja kebutuhan sekolah yang akan ditingkatkan untuk tahun ajaran baru

yang dilakukan oleh masing-masing elemen tim manajemen sekolah. Lalu,

dilakukan pembahasan bersama kepala sekolah sebagai pemegang Kuasa

Pengguna Anggaran (KPA) dan nantinya akan dibahas dan sosialisasikan

kepada seluruh guru. Hal tersebut disampaikan oleh kepala sekolah SMKN 3

Kota Tangerang Selatan ibu Hj. Dwi Novy Hardani, S.Pd. M.Pd.

“Lankah awal masing-masing program studi menyusun

rencana program dan anggaran yang dibutuhkan, begitu

juga dengan wakasek kurikulum, sarpras, dan kesiswaan.

Serta kepala perpustakaan pun ikut menyusun rencana

kebutuhan. Lalu hasil perencanaan mereka dijadikan satu

oleh bendahara untuk nantinya dibahas bersama kepala

sekolah untuk dijadikan draft RKAS. Draft RKAS inilah

yang dijadikan bahan bahasan saat rapat RKAS bersama

guru-guru dan seluruh pihak sekolah.” 5

Dari berbagai langkah yang dilakukan sekolah dalam penyusunan

RKAS, SMKN 3 Kota Tangerang Selatan memprioritaskan biaya yang

dibutuhkan seperti KBM, sarana dan prasarana, dan honor guru. Kepala

sekolah dan bendahara memberikan proporsi untuk kegiatan belajar

mengajar, termasuk kebutuhan dokumen-dekumen seperti RPP, silabus

dan lain-lain.

Selanjutnya di SMKN 3 Kota Tangerang Selatan dalam menyusun

RKAS atau anggaran, kepala sekolah sangat berperan penting. Hal

tersebut disampaikan oleh bendahara SMKN 3 Kota Tangerang Selatan

yaitu ibu Via Noorlatipah, S. Psi..

“Kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting

dalam proses perencaaan pembiayaan sekolah, selain

sebagai penanggung jawab dan pengambil keputusan,

kepala sekolah harus pandai dalam memilah dan

menganalisis program yang harus dijadikan prioritas

utama, kepala sekolah sebagai pemegang KPA harus

5 Hasil wawancara dengan Ibu Hj. Dwi Novy Hardani, S. Pd., M. Pd. (Kepala Sekolah

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan)

Page 76: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

60

mampu mengakomodir semua kebutuhan sekolah yang

tiap tahunnya ada saja kebutuhan yang belum bisa

dipenuhi karena terbatasnya anggaran yang ada.”6

Penyusunan RKAS SMKN 3 Kota Tangerang Selatan disusun setiap

awal tahun ajaran dan untuk satu tahun anggaran. Anggaran di hitung

berdasarkan kegiatan MBS ( Masa Belajar Siswa). MBS dilakukan pada

saat siswa masuk dan siswa diterima di sekolah. Disana mulai dihitung

jumlah siswa, jumlah dana setiap siswa, dan semua yang berhubungan

dengan pengeluaran siswa selama satu tahun. Hal ini diperkuat oleh

pernyataan bendahara sekolah SMKN 3 Kota Tangerang Selatan ibu Via

Noorlatipah, S.Psi.

“setiap satu tahun sekali dan selalu diperbaharuhi karena

setiap tahunnya berbeda pengeluaran dalam dana untuk membiayai

kegiatan yang ada di sekolah pasti berbeda kebutuhannya. Jadi

sekolah ini membuat RKAS baru, tapi tetap mengacu pada hasil

evaluasi RKAS tahun lalu, setiap dipenghujung tahun anggaran,

seluruh tim manajemen harus membuat laporan evaluasi dan

penggunaan RKAS yang akan dijadikan dasar penyusunan RKAS

tahun anggaran selanjutnya.” 7

Setelah semua tersusun didalam RKAS SMKN 3 Kota Tangerang

Selatan tidak melakukan kosultasi kepada pihak pengawas yang dalam hal

ini seharusnya pihak komite sekolah, seperti yang telah disebutkan diatas

bahwa komite sekolah masih belum berperan aktif dalam mengawal

jalannya proses pembelajaran disekolah. Oleh sebab itu, setelah kepala

sekolah, bendahara, dan seluruh tim manajemen telah final memutuskan

RKAS, maka tim BOS sekolah akan langsung menginput RKAS tersebut

ke Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) kemudian

akan menjadi sebuah laporan RKAS.

Pemasukan biaya di SMKN 3 Kota Tangerang Selatan didapatkan

dari tiga sumber yaitu anggaran dana BOS Nasional, dana BOS Daerah,

dan dana sukarela siswa. Dapat kita katakan bahwa seluruh kebutuhan

6 Hasil wawancara dengan Ibu Via Noorlatipah, S. Psi (Bendahara Sekolah SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan) 7Ibid

Page 77: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

61

anggaran untuk proses belajar mengajar di SMKN 3 Kota Tangerang Selatan

menggunakan pagu anggaran dari ketiga sumber dana tersebut, dan ketiga sumber

pembiayaan diatas memiliki alokasi dan kegunaan masing-masing, artinya tidak

saling tumpang tindih melainkan saling melengkapi karena tidak semua

kebutuhan sekolah dapat dianggarkan dari satu sumber biaya . Hal ini

dijelaskan juga oleh kepala sekolah mengenai sumber biaya yang

didapatkan.

“Sekolah kita ini statusnya negeri, jadi kita hanya memiliki

tiga sumber dana yaitu BOS Nasional, BOS Daerah, dan Dana

Sukarela. Sebenarnya hanya ada BOS saja, tapi kebijakan bersama

wali murid kita ada dana sukarela siswa untuk menutup kebutuhan

sekolah yang tidak ter”cover” oleh dana BOS pemerintah. Masing-

masing sumber dana sudah ada Juknis penggunaannya, sehingga

kami pihak sekolah tidak bisa sembarang mengalokasikan

anggaran dalam menyusun RKAS.”8

Pemasukan pembiayaan pendidikan di SMKN 3 Kota Tangerang Selatan

meliputi:

1) BOS Nasional

Sumber dana utama pembiayaan SMKN 3 Kota Tangerang Selatan

adalah BOS (Bantuan Operasional Sekolah), dana BOS dibagi menjadi

dua yaitu BOS Nasional yang merupakan anggaran dana BOS dari

pemerintah pusat dan BOS Daerah yang berasal dari pemerintah

daerah. BOS Nasional sudah memiliki Petunjuk Teknis (Juknis)

penggunaan anggaran, yaitu digunakan untuk memenuhi kebutuhan

anggaran untuk program yang sesuai dengan delapan standar nasional

pendidikan yaitu standar isi, proses, penilaian, kompetensi lulusan,

pendidik dan tenaga kependidikan, pengelolaan, pembiayaan

pendidikan, dan sarana prasarana. Masing-masing komponen standar

nasional pendidikan memiliki kode rekening tersendiri sehingga dana

BOS Nasional sudah teralokasikan dan dikirim sesuai dengan poin

standar nasional pendidikan tersebut begitu juga untuk pelaporan

8 Hasil wawancara dengan Ibu Dwi Novy Hardani, S.Pd. M.Pd. (kepala sekolah SMKN 3

Kota Tangerang Selatan)

Page 78: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

62

nantinya. Untuk tahun anggaran saat ini, besar anggaran BOS Nasional

yaitu sebesar Rp.1.600.000,-/siswa, secara keseluruhan SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan mendapatkan sekitar Rp.1.200.000.000,-

2) BOS Daerah

Selain BOS Nasional, sumber pembiayaan SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan berasal dari BOS Daerah. Sumber biaya yang

berasal dari pemerintah daerah ini hanya digunakan untuk membayar

honorarium tenaga pendidik honorer yang ada di SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan. Oleh sebab itu, pihak sekolah tidak bisa

menggunakan anggaran tersebut untuk keperluan lainnya meskipun

memang sedang dibutuhkan, dan tak jarang sekolah harus menunda

beberapa kebutuhan sekolah dikarenakan tidak adanya alokasi dana

dari BOS baik itu dari Nasional maupun Daerah

3) Sumbangan Sukarela

Sumber dana ketiga sekaligus sebagai sumber dana alternatif yaitu

Dana Sumbangan Sukarela yang berasal dari peserta didik.

Pemungunan sumbangan sukarela ini dilakukan berdasarkan hasil

kesepakatan bersama dengan suluruh wali murid SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan meskipun adanya aturan dari pemerintah untuk

tidak ada pengutan apapun kepada peserta didik. Sumbangan sukarela

ini tidak bersifat memaksa, artinya peserta didik bisa memilih untuk

bayar atau tidak, bagi peserta didik yang ingin membayar, besar

nomina disesuaikan dengan kemampuan ekonomi masing-masing

peserta didik. Hal ini dilakukan karena berangkat dari permsalahan

pembiayaan dari dana BOS yang masih belum mampu menutup semua

kebutuhan sekolah, dengan kata lain Dana Sumbangan Sukarela ini

dialokasikan untuk memenuhi setiap kebutuhan sekolah yang belum

atau tidak bisa dianggarkan dari dana BOS baik Nasional maupun

Daerah.

Hal ini disampaikan langsung oleh bendahara SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan ibu Via Noorlatipah, S.Psi. “Sumber dana kita ada

Page 79: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

63

tiga, BOSNas, BOSDa, dan Sumbangan Sukarela. Ketiga sumber ini

saling melengkapi karena tidak semua bisa di”cover” oleh satu

sumber”9

Permasalahan yang timbul dari proses perencanaan di SMKN 3

Kota Tangerang Selatan adalah dalam penyusunan RKAS, komite

sekolah yang harusnya berperan sebagai pengawas namun tidak berperan

aktif, sehingga fungsi kepengawasan tidak berjalan. Masih kurangnya

keterlibatan atau keikutsertaan orang tua siswa dalam mencapai tujuan

proses pembelajaran di SMKN 3 Kota Tangerang Selatan. Kemudian

masalah lainnya yaitu soal pembiayaan sekolah dimana masih banyak

kebutuhan-kebutuhan sekolah yang sebenarnya sudah direncanakan harus

dianggarkan tapi karena terbatasnya sumber dana jadi harus ditunda.

Solusi dari permasalahan ini adalah sebaiknya sekolah mulai fokus untuk

mengaktifka peran komite sekolah dan mengikut sertakan komite sekolah

disetiap kegiatan yang berhubungan dengan sekolah, salah satunya dalam

penyusunan RKAS. Karena komite mempunyai peranan penting dalam

penyusunan RKAS, karena komite sekolah dapat dikatakan sebagai

pemberi pertimbangan, pendukung bahkan mengontrol, mewadahi,

menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan

kebijakan operasional dan program pendidikan, meningkatkan tanggung

jawab masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan, lalu meningkatkan

partisipasi stakeholders pendidikan pada tingkat sekolah untuk turut serta

merumuskan, menetapkan, dan memonitor pelaksanaan kebijakan sekolah

dan pertanggung jawaban yang terfokus pada kualitas pelayanan

terhadap peserta didik secara proposional dan terbuka. Tujuan lain adanya

komite menciptakan kondisi transparan, akuntabel dan demokratis dalam

penyelenggran atau dalam pembiayaan pendidikan di SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan.

Dalam hal ini perencanaan pembiayaan SMKN 3 Kota Tangerang

9 Hasil wawancara dengan Ibu Via Noorlatipah, S. Psi (Bendahara Sekolah SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan)

Page 80: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

64

Selatan mengikuti pola atau alur yang dilakukan dalam penyusunan

RKAS sekolah. Dan dalam perencanaan pembiayaan di SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan sesuai dengan langkah-langkah penyusunan anggaran

yang dikatan oleh Dr. E. Mulyasa bahwa langkah-langkah penyususnan

anggaran mulai dari penyusunan RKAS serta mengidentifikasikan

kebutuhan-kebutuhan dilanjutkan dengan mengklasifikasi, selanjutnya

mengembangkan apa yang telah menjadi prioritas sampai pada

mengajukan RKAS yang telah rampung. Dalam hal ini semua langkah

tersebut dilaksanakan dengan baik dan tersistem oleh SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan, sehingga memudahkan dalam melaksanakan kegiatan

perencanaan pembiayaan.

b. Pelaksanaan

Terciptanya pelaksanaan pembiayaan sekolah harus sesuai dengan

ketentuan yang telah dirancang dalam RKAS. Pada Rencana Kegiatan dan

Anggaran Sekolah (RKAS) sudah terencana biaya yang akan dialokasikan untuk

seluruh kebutuhan untuk pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah. Bahwa

dalam pelaksanaan pembiayaan mempunyai dua kegiatan inti, yaitu alur

penerimaan dana dan pelaksanaan pembiayaan.

Pelaksanaan pembiayaan di SMKN 3 Kota Tangerang Selatan sudah

mengacu pada standardisasi yang ditetapkan dalam Rencana Kegiatan dan

Anggaran Sekolah (RKAS). Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil wawancara

peneliti yang dilakukan pada pihak SMKN 3 Kota Tangerang Selatan. Empat

dari jawaban yang diterima mengatakan bahwa pelaksanaan pembiayaan

sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada Rencana Kegiatan dan

Anggaran Sekolah (RKAS). Salah satunya seperti yang dikatakan oleh ibu Via

Noorlatipah selaku bendahara SMKN 3 Kota Tangerang Selatan , bahwa “Untuk

selama ini sekolah selalu memanfaatkannya bagaimana keadaan yang telah kita

susun ketika tahun ajaran baru. Dan kita mengusahakan sesuai dengan RKAS,

karna jika tidak sesuai dengan RKAS maka hal yang akan terjadi nanti

Page 81: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

65

pengeluaran lebih besar dari pemasukan. Presentase kesesuaian pelaksanaan

penggunaan anggaran dengan RKAS 95%.”10

Dalam pelaksanaan pembiayaan sekolah yang bertanggungjawab

yaitu kepala sekolah. Hal ini seperti yang ditegaskan oleh teori

Mulyono yaitu : “Agar dapat mengefektifkan pembuatan anggaran

belanja sekolah, yang harus bertanggungjawab sebagai pelaksana adalah

kepala sekolah ”.11 Konsep teori tersebut sesuai dengan apa yang

dilakukan di SMKN 3 Kota Tangerang Selatan, dimana kepala sekolah

disini sebagai pemegang Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) bertanggung

jawab penuh atas pengelolaan pembiayaan sekolah .

Pembiayaan yang dikeluarkan semata-mata untuk pencapaian

tujuan pendidikan yang bermutu bagi SMKN 3 Kota Tangerang Selatan

seperti yang menjadi tujuan utama SMKN 3 Kota Tangerang Selatan

yaitu untuk terwujudnya sarana dan prasarana belajar dengan nyaman

dan menyenangkan.

Kepala sekolah SMKN 3 Kota Tangerang Selatan sangat

bertanggung jawab atas segala hal yang berkesinambungan dalam

kegiatan sekolah salah satunya pembiayaan pendidikan, pembiayaan

pendidikan menjadi sangat riskan jika adanya kesalahan walau sedikit.

Kepala sekolah SMKN 3 Kota Tangerang Selatan selalu ikut serta dalam

pelaksanaan pembiayaan baik dari penerimaan atau pengeluaran biaya itu

sendiri, agar tidak keluar dari jalur yang di tetapkan dalam penyusunan

RKAS.

Alur pelaksanaan pembiayaan pendidikan di SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan dari hasil wawancara peneliti kepada bendahara

sekolah ibu Via Noorlatipah, S. Psi.

“Setelah RKAS sudah diajukan dan disetujui, selanjutnya

setiap penanggung jawab program akan melakukan rapat teknis

program atau kegiatan masuk didalamnya penggunaan anggaran.

10 Hasil wawancara dengan ibu Via Noorlatipah, S. Psi. (Bendahara SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan) 11 Mulyono. Konsep Pembiayaan pendidikan,(Bandung; PT.Remaja Rosdakarya,2010),

h. 165

Page 82: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

66

Lalu untuk pembiayaan yang dikeluarkan harus dicatat dan memilii

bukti pembayaran seperti nota pembayaran dari toko untuk laporan

dan berbicara apa saja yang telah dikeluarkan yang penting ada

tanda buktinya.”

Hal tersebut pula diperkuat hasil wawancara saya dengan ibu Heny

Purwita, SE. selaku guru SMKN 3 Kota Tangerang Selatan “Dari dana

pemerintah atau dana BOS alurnya kan untuk keperluan yang berkaitan

sama delapan standar pendidikan, misalnya untuk gaji guru, ATK, dan

konsumsi operasional sekolah pokoknya.”

Bendahara SMKN 3 Kota Tangerang Selatan bertanggung jawab

penuh dalam pelaksanaan pembiayaan baik pengeluaran dan penerimaan.

Namun, setiap dana yang akan keluar untuk pembiayaan harus diketahui

dan disetujui kepala sekolah. Setelah kepala sekolah menyetujui,

bendahara dapat mengeluarkan dana sesuai kebutuhan. Dalam

pengeluaran dana bendahara harus memperhatikan skala prioritas agar

tidak terjadi pemborosan. Selanjutnya dalam pelaksanaan pembiayaan

pendidikan di SMKN 3 Kota Tangerang Selatan mempunyai dua jenis

kegiatan yaitu penerimaan dan pengeluaran.

1) Penerimaan

Penerimaan yang diterima oleh SMKN 3 Kota Tangerang Selatan

berasal dari pendapatan rutin yaitu berasal dari: BOS Nasional dari

pemerintah pusat, BOS Daerah dari pemerintah daerah, dan

Sumbangan Sukarla. Anggaran yang digunakan berbeda-beda dalam

penyaluran disetiap pendapatan tersebut. Salah satunya untuk kegiatan

belajar mengajar, gaji guru, extrakulikuler dan operasional kegiatan

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan. Untuk penerimaan pembiayaan

pendidikan langsung dilaporkan kepada kepala sekolah oleh

bendahara lalu di catat dibuku penerimaan pembiayaan.

2) Pengeluaran

Pelaksanaan pengeluaran yang dilakukan oleh SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan meliputi pengeluaran rutin dan pengeluaran non

rutin. Pengeluaran rutin meliputi pengeluaran yang rutin dikeluarkan

Page 83: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

67

pada setiap bulannya dan sudah direncanakan. Pengeluaran non rutin

dilaksanakan jika ada kebutuhan mendadak. Dalam setiap

pengeluaran dana di SMKN 3 Kota Tangerang Selatan sampai pada

pencairan dana tidaklah melalui proses yang sulit.

Dalam pengeluaran pembiayaan sekolah mebedakan setiap

sumber biaya yang akan dikeluarkan. Seperti apa yang telah

disampaikan oleh salah satu yang guru SMKN 3 Kota Tangerang

Selatan yang telah diwawancarai Ibu Heny Purwita, SE.,

“Untuk sumbangan sukarela itu di peruntukan untuk

penunjang dana BOS sekolah, seperti kegiatan kesiswaan,

ekstrakurikuler itu aja, dan itu untuk kebutuhan yang masih

kurang dari alokasi dana BOS dan untuk dan BOS itu untuk gaji

guru dan ATK. Kedua sumber dan ini di pisah.”12

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan sangat mengetahui apa saja

yang ajan dibutuhkan sekolah untuk kegiatan selama satu tahun dan

sudah tertera didalam RKAS.

Secara teoritik, pengelolaan pembiayaan dari berbagai sumber

manapun, baik dari pemerintah, ataupun orang tua siswa perlu di

dasarkan pada prinsip-prinsip umum dalam pembiayaan pendidikan

yaitu: objektivitas, kesatuan usaha, tarif harga, transparan, kondisi

sekolah, dan akuntabel. 13

Dengan demikian dari hasil penelitian dan teori mengenai

pelaksanaan keuangan di SMKN 3 Kota Tangerang Selatan sudah

sesuai dengan teori yang ada, seperti sudah transfaran, objektifitas dan

lainnya.

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan memiliki laporan yang jelas,

dalam hal ini tertuang pada Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

(RKAS). Hal ini dibuktikan dengan hasil perolehan jawaban yang

dilakukan oleh kepala sekolah, bendahara dan guru terkait dengan

pelaporan pembiayaan pada SMKN 3 Kota Tangerang Selatan.

12 Hasil wawancara dengan Bpk.Saefullah S.Pd.I (guru MI Masyarikul Anwar) 13Prof.DR.Akdon, dkk, Manajemen pembiayaan pendidikan: (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2015).h.143

Page 84: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

68

Pelaporan yang disajikan oleh pihak SMKN 3 Kota Tangerang Selatan

sudah sesuai standardisasi yang ditetapkan.

Pelaporan pembiayaan sekolah disajikan melalui LPJ (laporan

Pertanggung Jawaban) yang telah di musyawarahkan pada

pertengahan tahun ajaran dan akhir tahun ajaran. Yang melibatkan

kepala sekolah, bendahara dan beberapa guru dalam penuyusunan

LPJ (laporan Pertanggung Jawaban) SMKN 3 Kota Tangerang

Selatan.

Dana yang telah diperoleh pihak SMKN 3 Kota Tangerang

Selatan baik dari orang tua siswa ataupun dari pemerintah (BOS)

dialokasikan untuk peningkatan kualitas pendidikan, dalam

bentuk kegiatan yang menunjang proses pendidikan. Yaitu :

a. Gaji guru

Gaji guru yaitu gaji atau hasil yang diberikan kepada tenaga

pendidik dalam bentuk uang setelah selesai melakukan kewajiban

yang telah diberikan oleh SMKN 3 Kota Tangerang Selatan. Gaji

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan diberikan dalam kurun jangka

waktu setiap bulannya dari dana yang telah diberikan oleh

pemerintah seperti BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Untuk

gaji guru sendiri terbagi untuk guru PNS yang berasal dari BOS

Nasional dan guru honorer yang dianggarkan dari BOS Daerah.

Untuk nominal besaran gaji guru berbeda-beda berdasarkan status

golongan untuk guru PNS dan lama mengajar untuk guru Honorer

serta beban mengajar tentunya.

b. Gaji tenaga kependidikan

Gaji tenaga kependidikan untuk menggaji operator, bendahara,

dan kepala sekolah dalam bentuk uang. Gaji tenaga kependidikan

diberikan dalam jangka waktu setiap bulan. SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan mengeluarkan gaji yang berbeda-beda bagi

tenaga kependidikan dengan melihat seberapa sulit dalam

pekerjaan disetiap bidang.

Page 85: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

69

c. Transport

Transport yaitu upah atau hasil yang diberikan kepada pendidik

ataupun tenaga kependidikan dalam bentuk uang. Uang transport

diberikan ketika pendidik dan tenaga kependidikan mendapatkan

kegiatan-kegiatan diluar sekolah seperti diklat dan lain-lain

d. Pemeliharaan Sarana prasarana sekolah

Pemeliharaan sarana prasarana sekolah merupakan kegiatan rutin

yang dilakukan baik sarana prasarana kantor maupun kelas.

Pemeliharaan sarana dan prasarana tersebut dilakukan untuk

menunjang kegiatan belajar mengajar agar lebih efektif.

Pembiayaan untuk sarana dan prasarana sekolah dilakukan satu

tahun yang tercantum dalam RKAS. Adapun alokasi dana yang

diberikan untuk prmrliharaan sarana prasarana sekolah berupa

pemeliharaan gedung, pemagaran, pengadaan dan pemeliharaan

meja guru, pengadaan dan pemeliharaan meja siswa dan lain-lain.

Dengan total alokasi dana sebesar Rp.303.425.000,-.

e. Kurikulum

Pembiayaan yang berkaitan dengan kurikulum yaitu pembiayaan

terhadap proses evaluasi belajar peserta didik yaitu proses menilai

atau mengukur pencapaian tujuan pembelajaran oleh peserta didik

sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan. Kegiatan yang

menyangkut evaluasi peserta didik yaitu kegiatan Ujian Tengah

Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS), dan Ujian

Nasional (UN). Dengan total alokasi dana pertahun sebesar

Rp.98.620.000,-.

f. Kegiatan kesiswaan

Kegiatan kesiswaan ialah kegiatan yang dilakukan untuk

mengembangkan minat bakat dan keterampilan peserta didik

diluar dari kegiatan belajar mengajar didalam kelas, kegiatan ini

merupakan kegiatan ekstrakulikuler seperti kegiatan porseni, gelar

Page 86: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

70

olahraga, gelar seni, kegiatan perkemahan, kegiatan PMR dan lain

sebagainya. Pembiayaan untuk kegiatan kesiswaan di SMKN 3

Kota Tangerang Selatan selama satu tahun sebesar Rp.

334.260.000,-.

g. Langganan daya dan jasa

Biaya langganan daya dan jassa yaitu biaya yang dikeluarkan

untuk pembayaran daya listrik, telepon, internet dan jasa petugas

kebersihan sekolah. Pembiayaan pengalokasian dana untuk setiap

daya dan jasa memiliki besaran yang berbeda-beda. Alokasi biaya

untuk langganan daya dan jasa SMKN 3 Kota Tagerang Selatan

selama satu tahun sebesar Rp. 154.800.000,-.

Pelaksanaan pembiayaan pendidikan yang dilakukan di sekolah

adalah untuk pembiayaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan utama yang dilakukan

dalam proses pendidikan di sekolah. Pengalokasian dana untuk

kegiatan belajar mengajar di sekolah secara tegas diatur oleh SKB

Mendikbud dan Menkeu No.0585/K/1997 dan No.

590/kmk.03/03/1987, tanggal 24-09-1987 tentang peraturan SPP dan

DPP meliputi:

“ Pelaksanaan pelajaran, pengadaan prasarana/sarana, pemeliharaan

sarana dan prasarana, kesejahteraan pegawai, kegiatan belajar,

penyelenggaraan ujian, dan pengiriman/penulisan STTB/NEM,

perjalanan dinas supervise, pengelolaan pelaksanaan pendidikan,

dan pendataan.”14

Dari ketetapan di atas dapat disimpukan bahwa dalam

pengalokasian dana untuk pembiayaan pendidikan disuatu sekolah

sudah jelas diperuntukan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar,

mensejahterakan pendidik dan tenaga kependidikan, pemeliharaan

sarana prasarana dan pelaksanaan proses evaluasi peserta didik serta

kegiatan lainnya yang menunjang dalam pencapaian tujuan pendidikan.

14Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah profesional (Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

2006)., h. 203

Page 87: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

71

Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh bendahara sekolah ibu

Via Noorlatipah, S. Psi. yang mengatakan.

“Terkadang dana bos itu turun tidak rutin dan tidak

terjadwal jadi itu sangat menghambat kegiatan yang ada disekolah

baik untuk guru ataupun untuk menunjang kegiatan belajar dan

pengajaran, akan tetapi agar sekolah dapat berjalan dengan baik

kita untuk menunjang hambatan-hambatan yang ada itu dengan

menggunakan uang sumbangan suarela dari peserta didik atau dari

anggaran yang ada dulu nanti baru dirembes atau diganti.” 15

Dapat disimpulkan dalam pelaksanaan pembiayaan pendidikan di

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan sudah sesuai dengan ketetapan yang

diatur dalam SKB Mendikbud dan Menkeu yaitu sudah

mengalokasikan dananya untuk proses belajar mengajar, honor guru,

pemeliharaan sarana prasarana dan lainnya. Namun dalam

pelaksanaannya masih belum maksimal karena masih terdapat beberapa

kendala seperti masih terbatasnya dana yang peroleh, terhambatnya

sumber dana untuk SMKN 3 Kota Tangerang Selatan.

Dapat disimpulkan pula bahwa penerimaan dan pengeluaran,

bahwa dalam pengeluaran pemanfaat pembiayaan yang dilakukan

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan dialokasikan dengan baik . hal ini

dapat dilihat bahwa adanya transfaransi dan pencataan dalam setiap

pemasukan dan pengeluaran yang dilakukan. Menurut Suharsimi

Arikunto, kegiatan penerimaan pembiayaan masuk kedalam bagian dari

acconting atau pembukuan. Dimana penerimaan pembiayaan pendidikan

harus dibukukan berdasarkan prosedur pengelolaan yang selaras dengan

ketetapan yang disepakati dengan melakukan pencatatandan pembukuan

selama transaksi penggunaan biaya terjadi. Hal ini bertujuan untuk

mengontrol kegiatan selama periode berjalan dan memastikan

penggunaan biaya sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya.

Sedangkan untuk pengeluaran pembiayaan, dilakukan secara tersistem

15 Hasil Wawancara Dengan Ibu Via Noorlatipah, S. Psi. (Bendahara SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan)

Page 88: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

72

dengan sangat baik. Hal ini terlihat dari proses pengeluaran yang

dilakukan oleh sekolah dengan kepala sekolah yang mengambil

keputusan setiap biaya yang dikeluarkan dan di cek kembali sesuai

dengan RKAS atau sebaliknya, setiap pencatatan setiap pengeluaran, dan

pelaporan penggunaan biaya, dan harus menyertakan bukti transaksi

seperti Bon, kwitansi, struk dan lain-lain. Menurut Suharsimi Arikunto

kegiatan pengeluaran biaya masuk kedalam kegiatan acconting atau

pembukuan dimana saling berkaitan dengan kegiatan penrimaan biaya.

Kegiatan pengeluaran biaya di sekolah SMKN 3 Kota Tangerang Selatan

sudah sesuai dengan langkah-langkah yang diungkapkan oleh E.Mulyasa

bahwa kegiatan pengeluaran biaya perlu dicatat dan dibukukan, dan

harus digunakan secara efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan,

sebagaimana yang telah disusun dalam rencana anggaran.

c. Evaluasi

Kegiatan Evaluasi dan pertangungjawaban pembiayaan pendidikan

berbasis sekolah dapat diidentifikasi ke dalam tiga hal, yaitu: 1) pengendalian

penggunaan alokasi dana, 2) bentuk pertanggungjawaban dana pendidikan

sekolah, dan 3) keterlibatan pengawasan. Salah satu kegiatan dalam proses

evaluasi yaitu pengendalian. Dana yang digunakan untuk pembiayaan sekolah

selama satu periode dapat terkendali sesuai dengan kebutuhan.

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan pada pola evaluasi pembiayaan

dilakukan setiap pertengahan tahun ajaran dan diakhir tahun ajaran. Fokus

evaluasi pembiayaan yaitu mengenai pemasukan dan pengeluaran dana. Yang

ditunjuk untuk pelaksanaan belajar dan pembelajaran di sekolah. Dari evaluasi

ini dapat dilihat apakah pengeluaran pembiayaan yang dilakukan sekolah sudah

sesuai dengan RKAS atau sebaliknya.

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan dalam mengevaluasi pembiayaan

dengan cara mengumpulkan informasi dalam rapat yang diikuti seluruh pendidik

dan tenaga kepandidikan SMKN 3 Kota Tangerang Selatan untuk mengetahui

apa saja yang menjadi evaluasi pembiayaan. Hal tersebut dikatakan oleh kepala

sekolah SMKN 3 Kota Tangerang Selatan ibu Dwi Novy Hardani, S.Pd. M,Pd.

Page 89: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

73

“Mengadakan rapat kepada seluruh tim manajemen sekolah, staf dan guru yang

ada di sekolah dengan melihat apa saja yang perlu difokuskan dan dievaluasi,

terlebih penting kita lihat kembali RKAS dan kegitan kita serta pembukuan

dalam pengeluaran dan pemasukan apakah sesuai atau belumnya.”16

Dari hasil penelitian dan wawancara di SMKN 3 Kota Tangerang Selatan

untuk kegiatan evaluasi, hasil informasi yang diterima dari berbagai pihak

dianalisis terlebih dahulu sebelum dijadikan evaluasi pembiayaan.

Langkah awal dalam kegiatan evaluasi yaitu pengendalian penggunaan

alokasi dana. SMKN 3 Kota Tangerang Selatan dalam kegiatan pengendalian

alokasi dan memberikan sepenuhnya tanggung jawab kepada bendahara, yang

mana dalam kegiatannya berada dibawah pengawasan kepala sekolah.

Penggunaan alokasi dana SMKN 3 Kota Tangerang Selatan selalu berpedoman

pada RKAS.

Setelah kegiatan pegendalian alokasi dana dilakukan, selanjutnya

membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ). Laporan dibuat oleh orang yang

terlibat dalam kegiatan pengelolaan pembiayaan pendidikan. SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan membuat LPJ (Laporan Pertanggung jawaban) setiap tiga

bulan sekali untuk pencairan dana BOS.

Keterlibatan pengawas di SMKN 3 Kota Tangerang Selatan dalam

pengelolaan pembiayaan sangat membantu sekolah untuk selalu memperhatikan

kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan. Keterlibatan pengawas bertujuan untuk

melihat ada tidaknyaa pemborosan suatu dana dalam pelaporan tersebut. Orang-

orang yang terlibat dalam pengawasan di SMKN 3 Kota Tangerang Selatan

berasal dari pihak eksternal yaitu Dinas Pendidikan Daerah melalui KCD

(Kantor Cabang Dinas) Pendidikan Kota Tangerang dan Kota Tangerang

Selatan. Kegiatan pengawasan yang dilakukan meliputi pengecekan setiap

pembukuan dan buku kas yang telah dicatat oleh bendahara. Hal tersebut

diperjelas dari pernyataan kepala sekolah SMKN 3 Kota Tangerang Selatan ibu

Dwi Novy Hardani, S.Pd. M.Pd.

“Biasanya yang dilakukan pengawas eksternal dalam evaluasi pembiayaan

itu seperti melihat kembali buku kas keluar, buku kas masuk serta melihat

16 Hasil wawancara dengan ibu Dwi Novy Hardani, S.Pd. M,Pd (kepala sekolah SMKN 3

Kota Tangerang Selatan).

Page 90: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

74

LPJ yang diserahkan kepada KCD untuk dana BOS dan juga LPJ tahunan

seskolah, serta dicek mengenai kwitansi-kwitansi dan yang lainnya.” 17

Sudah jelas bahwa seorang pengawas pasti melakukan kegiatan evaluasi

secara detail dalam setiap aspek. Setelah evaluasi dilaporkan oleh pengawas

kemudian ditindak lanjuti hasil evaluasi tersebut oleh SMKN 3 Kota Tangerang

Selatan dengan melakukan tindakan seperti mempersiapkan lebih baik lagi

dalam menyusun RKAS sesuai dengan rencana. Dalam proses evaluasi

pelaksanaan pembiayaan pendidikan di SMKN 3 Kota Tangerang Selatan

dibawah tanggung jawab kepala sekolah dan bendahara.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, kegiatan evaluasi pembiayaan di SMKN 3

Kota Tangerang Selatan sudah cukup baik dan sudah sesuai dengan yang

dipaparkan oleh Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, dimana pengendalian

biaya, termasuk didalamnya auditing dilakukan untuk mendapatkan informasi

mengenai kejadian ekonomi yang terjadi selama satu periode anggaran.

Sehingga nantinya akan memberikan manfaat kepada berbagai pihak, terutama

bagi bendahara dan kepala sekolah yang berhubungan langsung dengan

pengelolaan biaya, dapat bekerja dengan arah yang pasti saat bekerja dalam

target waktu yang telah ditentukan, dan dapat melihat tingkat keterlaksanaan

serta hambatan yang terjadi untuk dilakukan perbaikan untuk tahun berikutnya.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini tidak ada sesuatu yang sempurna, pastinya memiliki

keterbatasan, salah satunya adalah kesulitan yang penulis alami pada saat

melakukan penelitian ini, diantaranya sebagai berikut:

1. Kondisi PSBB atau pandemi, sehingga aktivitas tatap muka terbatas

sehingga peneliti sempat kesulitan mengatur jadwal untuk melakukan

penelitian dan wawancara.

2. Bendahara sekolah masih ragu-ragu untuk trasparan dalam memberikan

jawaban saat wawancara, sehingga peneliti memiliki sedikit kesulitan dalam

17 Hasil wawancara dengan ibu Dwi Novy Hardani, S.Pd. M.Pd (kepala sekolah SMKN 3

Kota Tangerang Selatan).

Page 91: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

75

proses penyusunan.

3. Rincian penggunaan dana yang diperoleh peneliti hanya satu tahun anggaran

saja sehingga tidak bisa melakukan perbandingan antar tahun.

4. Sulit mencari informasi pembiayaan secara menyeluruh.

Page 92: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya,

maka dapat ditarik beberapa simpulan dari hasil penelitian ini, antara lain:

yaitu Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan Di SMKN 3 Kota Tangerang

Selatan melalui tiga tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan Evaluasi.

Untuk Perencanaan pembiayaan pendidikan di SMKN 3 Kota Tangerang

Selatan masih terdapat kelemahan. Hal tersebut dapat dilihat dalam

perencanaan, yaitu penyusunan RKAS. Dalam penyusunan RKAS belum

semua pihak dilibatkan, salah satu unsur yang tidak terlibat dalam

penyusunan RKAS yaitu komite sekolah yang cenderung tidak aktif dalam

mengawasi dan mendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan di SMKN 3

Kota Tangerang Selatan. Serta Pelaksanaan pembiayaan di SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan sudah berjalan cukup baik karena mengikuti dua hal yaitu

kegiatan penerimaan dan pengeluaran, dalam pelaksanaan pembiayaan

sudah mengacu pada RKAS, yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan

pembiayaan yaitu kepala sekolah sebagai pemegang Kuasa Pengguna

Anggaran (KPA) dibantu dengan bendahara. Dan Evaluasi pembiayaan di

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan, masih belum maksimal. Karena sekolah

hanya mengandalkan pengawas eksternal untuk mengecek buku kas pada

setiap kegiatan yang dicatat. Tidak ada pengawasan dari internal sebagai

bentuk antisipasi permasalahan yang sering terjadi.

B. Saran

Berdasarkan uraian di atas, maka ada beberapa saran yang dapat

dijadikan pertimbangan yang perlu penulis sampaikan, yaitu:

1. Bagi SMKN 3 Kota Tangerang Selatan

Sebaiknya sekolah selalu mempertahankan transparansi dalam pengelolaan

pembiayaan pendidikan. Kepala sekolah harus lebih tegas lagi untuk

Page 93: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

77

mengajak komite sekolah agar lebih aktif dalam setiap kegiatan, salah

satunya dalam pengelolaan pembiayaan pendidikan. Bendahara yang

menjadi penanggung jawab dalam pembiayaan harus selalu kreatif, dengan

mencatat hasil evaluasi yang telah dilakukan agar menjadi arsip sekolah

dan menjadi pembelajaran untuk kegiatan selanjutnya. Serta untuk lebih

melibatkan guru dalam penyusunan RKAS.

2. Bagi peneliti lain

Bagi peneliti lain yang akan meneliti berkaitan dengan pengelolaan

pembiayaan pendidikan, disarankan untuk mengambil sampel masalah dari

sekolah negeri, dan mengambil permasalahan satu aspek saja untuk

memudahkan dalam pengumpulan data dalam penelitian.

Page 94: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

78

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Anwar. Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional dalam

Undang-Undang SISDIKNAS. Jakarta : DEPAG, 2003

Arikunto, Suharsimi dan Jabar. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta:

PT Bumi Aksara, Cet. V 2006

Arsyad, Ashar. Pokok Manajemen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002

Baharuddin dan Makin, Moh. Manajemen Pendidikan Islam: Tranformasi

Menuju Sekolah/Madrasah Unggul. Malang:UIN Press,2010

Sujanto, Bedjo. Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah. Jakarta:

CV. Sagung Seto: 2007

Supriadi, Dedi. Satuan Biaya Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010

Jusuf, Enoch. Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan. Jakarta; Bumi

Aksara, 1995,

Hasbullah. Kebijakan Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2015

Narbuko, Holid . Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara 2004

Bastian, Indra. Akuntansi Pendidikan. Jakarta : Erlangga, 2006

Musfah, Jejen. Manajemen Pendidikan Teori, Kebijakan Dan Praktik.

Jakarta. Prenadamedia Grup. 2015

M. Echols, John. Kamus Inggris – Indonesia. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2016

Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama RI

“Peningkatan Manajemen Melalui Penguatan Tata Kelola dan

Akuntabilitas di Sekolah/Madrasah” Jakarta: Maret 2011

J. Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, , Cet ke-26, 2009

Pidarta, Made. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT.Bina

Aksara, cet.I .2011

Tampubolon, Manahan. Perencanaan dan Keuangan Pendidikan. Jakarta:

Mitra Wacana Media. 2015

Page 95: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

79

Mulyasa. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung; PT. Remaja

Rosdakarya, 2006.

Mulyono. Konsep Pembiayaan Pendidikan. Jogjakarta: Ar-ruzz Media,

Cet. 1, 2010

Sukamadinata, Syaodih, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :

PT Remaja Rosdakarya, Cet. 2, 2006

Fattah, Nanang. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya, 2002

landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017

Manajemen Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2017

Nurochim. Administrasi Pendidikan. Bekasi: Gramata Publishing, 2016

Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta : PT

Bumi Aksara, Cet. II, 2007

Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatuulah Jakarta. Jakarta, UIN JKT, 2013

Akdon, dkk. Manajemen pembiayaan pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2015

Alya, Qonita. Kamus Besar Bahasa Indonesia Untuk Pendidikan Dasar.

Jakarta:PT Indahjaya Adipratama,2009

Edward, Sallis. Total Quality Management in Education (Manajemen

Mutu Pendidikan), Jogjakarta; IRCISoD, 2006

A, Piet, Sehartian. Dimensi Administrasi Pendidikan. Surabaya;Usaha

Nasional, 1994

Minarti, Sri. Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara

Mandiri. jogjakarta: AR-Ruzz Media: 2011

Sugiyono. Metode Penelitian Administasi Dilengkapi Dengan Metode

R&D. Bandung: Alfabeta, cet. ke.15 2007

Arikunto, Suharsimi dan Syafruddin, Cepi Abdul Jabar. Evaluasi Program

Pendidikan – Pedoman Teoritis Praktis bagi Praktisi Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara, 2009

Page 96: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

80

Arikunto, Suharsimi dan Yuliana, Lia. Manajemen Pendidikan.

Yogyakarta: Aditya Media, 2008

Arikunto, Suharsimi. Pengelolaan Kelas Dan Siswa Sebuah Pendekatan

Evaluatif. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1996.

Sukandarrumidi. Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Penelitian

Pemula. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, Cet ke-4, 2012

Sa’ud, Syaefudin, Udin. Makmum, Syamsudin, Abin. Perencanaan

Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2005

Suharsaputra, Uhar. Administrasi Pendidikan. Bandung: Revika Aditama,

2010

Page 97: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

81

Lampiran

Pedoman Wawancara

Daftar Pertanyaan Wawancara Kepala Sekolah

Pembiayaan Pendidikan

Perencanaan

1. Bagaimana sistem perencanaan pembiayaan pendidikan di SMKN

3 Kota Tangerang Selatan?

2. Apa saja sumber pembiayaan pendidikan di SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan?

3. Apa saja rangkaian rencana biaya yang akan dibutuhkan ?

4. Bagaimana sekolah dalam mengklasifikasi program yang menjadi

prioritas atau bagaimana sekolah dalam mengidentifikasi

kebutuhan yang harus dilakukan?

5. Bagaimana proporsi dana dalam penyusunan RKAS, Apakah

banyak digunakan untuk pelajaran atau sarana dan prasarana?

6. Bagaimana sekolah dalam melakukan konsultasi setiap

perencanaan kepada pengawas?

7. Apakah sekolah membuat/ menyusun RKAS setiap tahunnya?

8. Apakah kepala sekolah berperan penting dalam penyusuna RKAS?

9. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan sekolah dalam

penyusunan RKAS di SMKN 3 Kota Tangerang Selatan?

10. Kapan penyusunan RKAS dilakukan? Dan Siapa saja yang

bertanggung jawab dalam penyusunan RKAS ?

11. Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan RKAS?

12. Siapa saja yang menyetujui jika RKAS telah selesai disusun?

13. Dari mana sajakah sekolah mendapatkan sumber biaya?

14. Berapa sumber biaya yang di dapatkan dari masing-masing

pemberi sumber?

15. Apakah setiap tahunnya pendapatan sekolah berkurang/

bertambah?

Page 98: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

82

Evaluasi

1. Apakah ada kegiatan evaluasi mengenai pembiayaan?

2. Bagaimana sekolah mengendalikan alokasi dana?

3. Kapan evaluasi itu dilakukan?

4. Apa saja yang menjadi fokus dalam evaluasi pembiayaan?

5. Bagaimana pengumpulan informasi evaluasi itu sendiri?

6. Apakah setiap informasi itu di analisis dahulu, (di laporkan semua

atau tidak)?

7. Bagaimana pelaporan/pertanggung jawaban hasil evaluasi?

8. Bentuk pertanggung jawaban seperti apa yang dilakukan sekolah

dalam evaluasi pembiayaan?

9. Apakah ada tindak lanjut dari hasil evaluasi?

10. Siapa yang bertanggung jawab atas evaluasi pembiayaan di di

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan?

11. Kegiatan apa saja yang dilakukan pengawas eksternal dalam

evaluasi pembiayaan?

Page 99: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

83

Daftar Pertanyaan Wawancara Bendahara Sekolah

Pembiayaan Pendidikan

Perencanaan

1. Bagaimana sistem perencanaan pembiayaan pendidika di SMKN 3

Kota Tangerang Selatan?

2. Apa saja sumber pembiayaan pendidikan di SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan?

3. Apa saja rangkaian rencana biaya yang akan dibutuhkan?

4. Bagaimana sekolah dalam mengklasifikasi program yang menjadi

prioritas?

5. Bagaimana proporsi dana dalam penyusunan RKAS, Apakah

banyak digunakan untuk pelajaran atau sarana dan prasarana?

6. Bagaimana sekolah dalam mengembangkan kegiatan yang akan

dilakukan?

7. Bagaimana sekolah dalam melakukan konsultasi setiap

perencanaan dan laporan kepada pengawas?

8. Apakah kepala sekolah berperan penting dalam penyusuna RKAS?

9. Apakah sekolah membuat/ menyusun RKAS setiap tahunnya?

10. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan sekolah dalam

penyusunan RKAS di SMKN 3 Kota Tangerang Selatan?

11. Kapan penyusunan RKAS dilakukan? Dan Siapa saja yang

bertanggung jawab dalam penyusunan RKAS?

12. Siapasaja yang terlibat dalam penyusunan RKAS?

13. Siapa saja yang menyetujui jika RKAS telah selesai disusun?

14. Dari mana sajakah sekolah mendapatkan sumber biaya?

15. Berapa sumber biaya yang di dapatkan dari masing-masing

pemberi sumber?

16. Apakah setiap tahunnya pendapatan sekolah berkurang/

bertambah?

Page 100: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

84

Pelaksanaan

1. Bagaimana alur pelaksanaan pembiayaan di SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan?

2. Bagaimana penggunaan dana BOS Nasional yang dilaksanakan di

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan?

3. Bagaimana penggunaan dana APBD Provinsi yang dilaksanakan di

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan?

4. Bagaimana penggunaan dana sukarela yang dilaksanakan di

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan?

5. Apakah ketiga sumber dana ini disatukan atau tidak dalam

pengelolaannya?

6. Bagaimana pembukuan dalam pemasukan dan pengeluaran

pembiayaan di SMKN 3 Kota Tangerang Selatan?

7. Adakah petugas khusus memegang pembukuan dam pemasukan

dan pengeluaran pembiayaan?

8. Bagaimana proses dalam pengeluaran biaya di SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan?

9. Seberapa besar keterlibatan guru dalam pelaksanaan pembiayaan di

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan?

10. Apakah sumber biaya digunakan sebagaimana mestinya sesuai

dengan alokasi yang telah ditentukan dalam RKAS, atau terdapat

penyesuaian kondisi lapangan?

11. Seberapa penting keberadaan pembiayaan yang ada di sekolah

dalam menunjang kegiatan/program yang ada di SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan?

12. Seberapa besar pengaruh pembiayaan pendidikan dalam

meningkatkan mutu pendidikan di sekolah?

13. Apa saja yang menjadi hambatan dalam pembiayaan pendidikan ?

14. Bagaimana sekolah dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Page 101: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

85

Evaluasi

1. Apakah ada kegiatan evaluasi mengenai pembiayaan?

2. Bagaimana sekolah dalam mengendalikan alokasi dana?

3. Kapan evaluasi itu dilakukan?

4. Apa saja yang menjadi fokus dalam evaluasi pembiayaan?

5. Bagaimana pengumpulan informasi evaluasi itu sendiri? Apakah

setiap informasi itu di analisis dahulu, (di laporkan semua atau

tidak)?

6. Bagaimana pelaporan/pertanggung jawaban hasil evaluasi di

Bagaimana penggunaan dana sukarela yang dilaksanakan di

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan?

7. Bentuk pertanggung jawaban seperti apa yang dilakukan sekolah

dalam evaluasi pembiayaan?

8. Apakah ada tindak lanjut dari hasil evaluasi?

9. Siapa yang bertanggung jawab atas evaluasi pembiayaan di

Bagaimana penggunaan dana sukarela yang dilaksanakan di

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan??

10. Kegiatan apa saja yang dilakukan pengawas eksternal dalam

melakukan evaluasi pembiayaan pendidikan?

Page 102: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

86

Daftar Pertanyaan Wawancara Guru

Pembiayaan Pendidikan

Perencanaan

1. Bagaimana sistem perencanaan pembiayaan pendidikan di SMKN

3 Kota Tangerang Selatan?

2. Apa saja rangkaian rencana biaya yang akan dibutuhkan ?

3. Bagaimana sekolah dalam mengklasifikasi program yang menjadi

prioritas?

4. Bagaimana proporsi dana dalam penyusunan RKAS? Apakah

banyak digunakan untuk pelajaran atau sarana dan prasarana?

5. Bagaiman sekolah dalam mengembangkan kegiatan yang akan

dilakukan?

6. Bagaimana sekolah dalam melakukan konsultasi setiap

perencanaan kepada pengawas?

7. Apakah kepala sekolah berperan penting dalam penyusuna RKAS?

8. Apakah sekolah membuat/menyusun RKAS setiap tahunnya?

9. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan sekolah dalam

penyusunan RKAS di SMKN 3 Kota Tangerang Selatan?

10. Kapan penyusunan RKAS dilakukan? Dan Siapa saja yang

bertanggung jawab dalam penyusunan RKAS?

11. Siapasaja yang terlibat dalam penyusunan RKAS?

12. Siapa saja yang menyetujui jika RKAS telah selesai disusun?

Page 103: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

87

Pelaksanaan

1. Bagaimana alur pelaksanaan pembiayaan di SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan?

2. Bagaimana penggunaan dana BOS Nasional yang dilaksanakan di

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan?

3. Bagaimana penggunaan dana APBD Provinsi yang dilaksanakan di

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan?

4. Bagaimana penggunaan dana sukarela siswa yang dilaksanakan di

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan?

5. Apakah ketiga sumber dana ini disatukan atau tidak dalam

pengelolaannya?

6. Bagaimana pembukuan dalam pemasukan pembiayaan di SMKN 3

Kota Tangerang Selatan?

7. Apakah bapak/ibu mengetahui bentuk pembukuan yang digunakan

dalam pemasukan dan pengeluaran pembiayaan sekolah?

8. Adakah petugas khusus memegang pembukuan dam pemasukan

dan pengeluaran pembiayaan?

9. Bagaimana proses dalam pengeluaran biaya di SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan?

10. Seberapa besar keterlibatan guru dalam pelaksanaan pembiayaan di

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan?

11. Apakah sumber dana dimanfaatkan sebagaimana mestinya sesuai

dengan alokasi yang telah ditentukan dalam RKAS?

Page 104: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

88

HASIL WAWANCARA

Nama Narasumber : Hj. Dwi Novy Hardani, S. Pd.

Jabatan : Kepala Sekolah

Hari, Tanggal : 11 Januari 2021

Tempat : Ruang kepala sekolah

No Pertanyaan Jawaban

Perencanaan

1 Apa saja rangkaian rencana

biaya yang akan

dibutuhkan ?

Biasanya sekolah ini biaya yang sangat di

butuhkan dalam RKAS itu biaya

pembangunan, pengadaan ATK dan honor.

Karna memang dalam hal ini suatu hal

yang rentan apalagi mengenai honor guru

dan tenaga kependidikan seperti operator.

2 Bagaimana sekolah dalam

mengklasifikasi program

yang menjadi prioritas atau

bagaimana sekolah dalam

mengidentifikasi

kebutuhan yang harus

dilakukan?

Saya dan bendahara pertama mengadakat

rapat sederhana untuk melihat apa saja

yang dibutuhkan sekolah, siswa dan guru

serta extrakulikuler. Rapat ini kami lakukan

bersama dengan para kepala program studi

dan wakil kepala sekolah semua bidang.

3 Bagaimana proporsi dana

dalam penyusunan RKAS,

Apakah banyak digunakan

untuk pelajara atau sarana

Proporsiya itu kita gunakan terlebih untuk

kegiatan gaji guru, belajar mengajar, karena

kita ini butuh dokumen, RPP, silabus dll

Page 105: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

dan prasarana?

4 Bagaimana sekolah dalam

mengembangkan kegiatan

yang akan dilakukan?

Kita adakan kembali rapat-rapat dengan

guru dan pihak sekolah dalam

mengembangkan kembali dari apa yang

telah dipilih menajdi kegiatan prioritas agar

lebih mengetahui dan tidak asal dalam

menjadikan prioritas saja, tapi mengetahui

bagaimana untuk kegiatan itu dikedepnnya.

Apakah akan menjadi keborosan dalam

biaya pendidikan atau malah menjadkan

sekolah itu semakin bermutu atau

sebaliknya.

5 Bagaimana sekolah dalam

melakukan konsultasi

setiap perencanaan kepada

pengawas?

Sekolah tidak adanya konsultasi mengenai

RKAS yang telah tersusun. Karena memang

dalam penyusunan RKAS itu hanya pihak

sekolah yang mengetahui dalam setiap

detail isi dari RKAS.

6 Apakah kepala sekolah

berperan penting dalam

penyusunan RKAS?

Penting disini saya sebagai kepala sekolah

ini berperan dalam penyusunan RKAS,

karena memang yang menyusun bendahara

tapi kan kita kan dari awal penyusunan

RKAS itu dari kebijakan kepala sekolah

karena dalam penyusunan RKAS ini bukan

main-main. Maka disini yang berperan

bendahara akan tetapi dengan persetujuan

kepala sekolah.

Page 106: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

7 Apakah sekolah membuat/

menyusun RKAS setiap

tahunnya?

Iya, setiap satu tahun sekali dan selalu

diperbaharuhi karena setiap tahunnya

berbeda pengeluaran dana berbeda

kebutuhannya. Jadi sekolah ini membuat

RKAS baru walau dengan acuan RKAS

tahun lalu dengan kita perbaharui dari

melihat apa yang dibutuhkan sekolah dan

apa yang menjadi evaluasi ditahun yang

lalu.

8 Bagaimana langkah-

langkah yang dilakukan

sekolah dalam

penyusunan RKAS di

SMKN 3 Kota Tangerang

Selatan?

Awalnya sekolah SMKN 3 Kota Tangerang

Selatan menyusun apa saja yang kita

butuhkan untuk kegiatan sekolah selama

satu tahun, lalu diadakannya rapat terlebih

dahulu oleh kepala sekolah, bendahara dan

kepala program guru- guru kelas karena kan

disini guru-guru kelas yang mengetahui

kebutuhanapa saja yang ada di kelas dan

setiap kelas pasti berbeda-beda yang

dibutuhkan.

Selanjutnya langkahnya sehabis rapat dan

mengetahui apa saja yang menjadi ebutuhan

utama sekolah ini mulai kita rangkai biaya

nya dan kemudian dimasukan dalam

menyusun RKAS itu sendiri.

9 Kapan penyusunan RKAS

dilakukan? Dan Siapa saja

yang bertanggung

jawab dalam penyusunan

Diawal tahun ajaran baru, dengan Kepala

sekolah dan bendahara

Page 107: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

RKAS ?

10 Siapa saja yang terlibat

dalam penyusunan

RKAS?

Kepala sekolah, bendahara, kepala program

studi, wakasek dan guru. Tetapi guru tidak

terlibat sepenuhnya dalam setiap detail

penyusunan RKAS

11 Siapa saja yang

menyetujui jika RKAS

telah selesai disusun?

Kepala sekolah seharusnya dengan komite

sekolah, akan tetapi di sekolah ini komite

sekolahnya tidak berjalan dengan baik

bahkan “mati” jadi disini saya lah yang

menyutujui RKAS jika telah selesai disusun.

12 Dari mana sajakah

sekolah mendapatkan

sumber biaya?

Sekolah ini mendapatkan sumber biaya itu

dari dana sukarela murid, dan BOS (APBN

dan APBD), Terkadang rutin paling

terhambat dalam setahun itu mandek 1 kali

akan tetapi lebih sering itu rutin dalam tiga

bulan sekali.

Page 108: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

13 Berapa sumber biaya yang

di dapatkan dari masing-

masing pemberi sumber?

Untuk tahun anggaran saat ini, besar

anggaran BOS Nasional yaitu sebesar

Rp.1.600.000,-/siswa, secara keseluruhan

SMKN 3 Kota Tangerang Selatan

mendapatkan sekitar Rp.1.200.000.000

14 Apakah setiap tahunnya

pendapatan sekolah

berkurang/ bertambah?

Bertambah biasanya dan pastinya, kenapa

saya bilang pastinya bahwa dilihat dari

kondisi sekolah dan siswa, dan SMKN 3

Kota Tangerang Selatan selalu adanya

kenaikan siswa baru untuk setiap tahunnya.

Karena dana BOS itu melihat dari jumlah

siswa jadi jelas bahwa sekolah ini untuk

pendapatannya selalu bertambah.

EVALUASI

1 Apakah ada kegiatan

evaluasi mengenai

pembiayaan?

Ada , mengenai evaluasi pembiayaan apa

yang menjadi kekurangan dan kelebihan

dalam pembiayaan pendidikan di sekolah

Page 109: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

ini. Biasanya dilakukan dua kali di

pertengahan tahun dan di akhir tahun.

2 Bagaimana sekolah

mengendalikan alokasi

dana?

jelas cara mengendalikannya bagaimana

tugas bendahara itu dengan

mempertanggung jawabkan setiap kegiatan

dengan mengendalikan setiap dana yang

keluar untuk biaya kegiatan sekolah. Agar

tidak adanya pemborosan dalam setiap

kegiatan yang sekolah lakukan.

3 Kapan evaluasi itu

dilakukan?

Kita melakukan kegiatan evaluasi untuk

pembiayaan itu pertengahan tahun dan

diakhir tahun jadi kita lakukan dua kali

untuk evaluasi pembiayaan ini.

4 Apa saja yang menjadi

fokus dalam evaluasi

pembiayaan?

Apa saja, terlebih penting kita lihat kembali

RKAS dan kegitan kita serta pembukuan

dalam pengeluaran dan

pemasukan apakah sesuai atau belumnya.

5 Bagaimana pengumpulan

informasi evaluasi itu

sendiri?

Mengadakan rapat kepada seluruh staf yang

ada di sekolah

6 Apakah setiap informasi

itu di analisis dahulu, (di

laporkan semua atau

tidak)?

Biasanya si kita disini mencari informasi

untuk evaluasi itu sangat singkat tapi disini

mencari apa dulu yang menjadi prioritas

sekolah maka harus di pilah-pilih

terlebih dahulu

Page 110: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

7 Bagaimana pelaporan/

pertanggung jawaban hasil

evaluasi di SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan?

Pelaporanya, yaitu dari bendahara ke kepala

sekolah dan setelah itu dikembalikan

kerapat kepada seluruh kepala program,

wakasek, dan guru

8 Bentuk pertanggung

jawaban seperti apa yang

dilakukan sekolah dalam

evaluasi pembiayaan?

LPJ (laporan Pertanggungjawaban). Yang

dikerjakan oleh bendahara dengan melihat

apa sjaa yang sudah dikeluarkan untuk

pembiayaan pendidikan di SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan

Page 111: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

Nama Narasumber : Via Noorlatipah, S. Psi

Jabatan : Bendahara

Hari, Tanggal : 11 Januari 2021

Tempat : Ruang Bendahara

No Pertanyaan Jawaban

Perencanaan

1. Apa saja rangkaian

rencana biaya yang akan

dibutuhkan?

Untuk SMKN 3 Kota Tangerang Selatan

apa saja yang menjadi rangkaian biasanya

Yaitu untuk sarana dan prasaran,

pembangunan, ATK dan honor guru serta

tendik

2 Bagaimana sekolah dalam

mengklasifikasi program

yang menjadi prioritas?

Melihat keadaan sekolah dan perkembangan

waktu. Agar apa yang akan kita klasifikasi

dalam program yang priortas itu jelas

seperti apa dan

bagaimana.

3 Bagaimana proporsi dana

dalam penyusunan RKAS,

Apakah banyak digunakan

untuk pelajaran atau

sarana dan prasarana?

Jelas memang proporsi dalam penyususnan

RKAS digunakan terlebih dahulu untuk

Pelajaran dan kemudian sarana dan

prasarana sekolah.

4 Bagaimana sekolah dalam

mengembangkan kegiatan

yang akan dilakukan?

Mengembangkan kegiatan yang akan

dilakukan itu dengan cara rapat kepada

seluruh guru dan pihak sekolah untuk lebih

jelas dan tau dikembangkan seperti

apa dan bagaimana.

5 Bagaimana sekolah dalam

melakukan konsultasi

setiap perencanaan dan

laporan

Kalau soal konsultasi sekolah tidak

melakukan konsultasi jika RKAS sudah

tersusun. Kita memang tidak adanya

melibatkan pengawas dalam konsultasi

Page 112: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

kepada pengawas? perencanaan yang telah kita susun.

6 Apakah kepala sekolah

berperan penting dalam

penyusuna RKAS?

Sangat, sangat berperan, yang berperan

kepala sekolah dan bendahara.

7 Apakah sekolah membuat/

menyusun RKAS setiap

tahunnya?

Selalu di buat dan diperbaharui

8 Bagaimana langkah-

langkah yang dilakukan

sekolah dalam penyusunan

RKAS di SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan?

Biasanya untuk kepala sekolah dan

bendahara saja, jika sudah tersusun baru

kita sampaikan kepada yang lainnya seperti

guru dan staf yang lainnya.

9 Kapan penyusunan RKAS

dilakukan? Dan Siapa saja

yang bertanggung jawab

dalam penyusunan RKAS

?

Diawal tahun, dan yang bertanggung jawab

hanya kepala sekolah dan bendahara,

harusnya komite juga betanggung jawab

dalam penyusunan RKAS akan tetapi

komite disekolah sini tidak berjalan.

Dikatakan tidak berjalan karena memang

bagi sekolah ini yang sangat berperan

penting dalan RKAS ini hanya kepala

sekolah dan bendahra akan tetapi komite

mengetahui.

10 Siapasaja yang terlibat

dalam penyusunan

RKAS?

Kepsek, bendahara, kepala program,

wakasek dan guru-guru. Akan tetapi untuk

keterlibatan guru hanya seberapa persen

saja.

11 Siapa saja yang

menyetujui jika RKAS

telah selesai

Kepala sekolah

Page 113: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

disusun?

12 Dari mana sajakah sekolah

mendapatkan sumber

biaya?

BOS APBN , APBD, dan dana sukarela

siswa

13 Berapa sumber biaya yang

di dapatkan dari masing-

masing pemberi sumber?

anggaran BOS Nasional yaitu sebesar

Rp.1.600.000,-/siswa

14 Apakah setiap tahunnya

pendapatan sekolah

berkurang/ bertambah?

Bertambah. Karena memang untuk SMKN

3 Kota Tangerang Selatan ini untuk setiap

tahunnya siswa selalu bertambah walau

hanya seberapa persen.

Pelaksanaan

1 Bagaimana alur

pelaksanaan pembiayaan

di SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan

Dari BOS itu langsung kita rapatkan apa

saja yang akan disalurkan untuk menunjang

kegiatan belajar mengajar di SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan. Lalu untuk pembiayaan

yang dikeluarkan untuk hal- hal kecil

biasanya dicatat dan meminta nota

pembayaran dari toko untuk laporan dan

berbicara apa saja yang telah dikeluarkan

yang penting ada tanda buktinya

Page 114: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

2 Bagaimana penggunaan

dana BOS yang

dilaksanakan di SMKN 3

Kota Tangerang Selatan?

Pertama yaitu kita gunakan memang di

RKAS kita gunakan untuk honor guru dan

apa saja yang menunjang kegiatan belajar

mengajar didalam kelas ataupun

diluar kelas.

3 Bagaimana penggunaan

uang pangkal yang

dilaksanakan di SMKN 3

Kota Tangerang Selatan?

Penggunaan untuk uang pangkal bahwa

sekolah memperuntukan untuk pembelian

seragam sekolah, seperti kaos olahraga,

batik dan lainnya, lalu di lanjutkan

digunakan untuk rapot dan sisanya untuk

menunjang kegiatan yang ada di sekolah

4 Apakah keempat sumber

dana ini disatukan atau

tidak?

Tentu di pisah, karena memang sekolah ini

pertama tidak bergantung kepada infaq dari

wali murid, jadi jelas akan kami

pisah

5 Bagaimana pembukuan

dalam pemasukan dan

pengeluaran pembiayaan

di SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan?

Kita atau saya sebagai bendahara ini selalu

mencatat apa saja yang dikeluarkan apa apa

saja yang menjadi masukan dana untuk

sekolah, bisa dilihat nanti dilaporan setiap

perbulan yang telah saya atau

sekolah kerjakan.

9 Adakah petugas khusus

memegang pembukuan

Saya sendiri bendahara

Page 115: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

Dan pemasukan dan

pengeluaran pembiayaan?

10 Bagaimana proses

dalampengeluaran biaya di

SMKN 3 Kota Tangerang

Selatan?

Prosesnya itu apabila penyeluaran yang

akan dikeluarkan besar itu saya akan

merapatkannya terlebih dahulu kepada

kepala sekolah agar kepala sekolah

mengatahui dan kepala sekolah dapat pula

mengambil keputusan apakah pengeluaran

yang dikeluarkan itu disetujui atau

sebaliknya.

Akan tetapi jika hanya pengeluaran untuk

biaya yang kecil itu saya memproseskannya

dengan saya yang mengambil keputusan

sendiri, seperti foto copy yang hanya

menghabiskan RP. 50.000 itu tanpa perlu

saya rapatkan kepada kepala sekolah, akan

tetapi ketika foto copy harus dilampirkan

nota nya untuk pembukuan pengeluaran

saya.

11 Seberapa besar

keterlibatan guru dalam

pelaksanaan pembiayaan

di SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan?

Kalau untuk pembiayaan sekolah guru tidak

terlibat

12 Apakah sumber biaya

dimanfaatkan

sebagaimana mestinya

sesuai dengan alokasi

yang telah ditentukan

Untuk selama ini sekolah selalu

memanfaatkannya bagaimana keadaan yang

telah kita susun ketika tahun ajaran baru.

Dan kita mengusahakan sesuai dengan

RKAS, karna jika tidak sesuai

Page 116: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

dalam RKAS? dengan RKAS ini maka hal yang akan

terjadi nanti pengeluaran lebih besar dari

pemasukan.

13 Seberapa penting

keberadaan pembiayaan

yang ada di sekolah dalam

menunjang kegiatan/

program yang ada di

SMKN 3 Kota Tangerang

Selatan?

Penting sekali. Jelas memang bahwa

keberadaan pembiayaan ini sangat

menunjang untuk setiap kegiatan yang

dilakkan sekolah. Masa ada kegiatan tapi

tidak memerlukan biaya.

14 Seberapa besar pengaruh

pembiayaan pendidikan

dalam meningkatkan mutu

pendidikan di sekolah?

Untuk peningkatkan sekolah sangat kita

perhatikan khususnya untuk menunjang di

guru terlebih dahulu dan dalam kegitatan

belajar mengajar, untuk meningkatkan

kegiatan-kegiatan di sekolah, nah biaya itu

digunakan untun di dalam dan diluar

sekolah

15 Apa saja yang menjadi

hambatan dalam

pembiayaan pendidikan?

Terkadang dana bos itu turun tidak rutin

jadi itu sangat menhambat kegiatan yang

ada disekolah baik untuk guru ataupun apa

yang akan menunjang belajar dan

pengajaran

16 Bagaimana sekolah dalam

mengatasi hambatan-

hambatan tersebut?

Kita bisa menggunakan dari uang sukarela

untuk mengatasi kegiatan belajar mebgajjar

sehari-harinya

Evaluasi

Page 117: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

1 Apakah ada kegiatan

evaluasi mengenai

pembiayaan?

Ada, kita sekolah selalu melakukan evaluasi

dalam pembiayaan pendidikan ini, agar

sekolah tau apa yang akan diperbaiki

kesalahan apa yang telah sekolah lakukan

dalam pembiayaan pendidikan.

2 Bagaimana sekolah dalam

mengendalikan alokasi

dana?

Mengendalikannya yahh, melihat kembali

kepada RKAS yang telah dibuat pada setiap

tahun ajaran baru.

3 Kapan evaluasi itu

dilakukan?

Biasanya di tengah dan diakhir tahun ajaran

4 Apa saja yang menjadi

fokus dalam evaluasi

pembiayaan?

Pemasukan dan pengeluaran saja.karena

dalam tahap ini yang sanggat rentang dalam

setiap kegiatannya. Apakah adanya

kekeliruan dalam pencataan atau

kegiatannya tidak sesuai dengan apa yang

telah direncanakan

5 Bagaimana pengumpulan

informasi evaluasi itu

sendiri?

Biasanya kita rapat bareng untuk

mendengarkan apa saja yang menjadikan

evaluasi

6 Apakah setiap informasi

itu di analisis dahulu, (di

laporkan semua atau

tidak)?

Di catat terlebih dahulu lalu kita pilihpilih

kembali mana yang bener-bener harus kita

evaluasi

7 Bagaimana pelaporan/

pertanggung jawaban hasil

evaluasi?

Pelaporannya akan menjadi acuan di

pembuatan RKAS ditahun yang akan

datang

Page 118: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

8 Bentuk pertanggung

jawaban seperti apa yang

dilakukan sekolah dalam

evaluasi pembiayaan?

Bentuk pertanggung jawaban yang

dilakukan mengenai evaluasi pembiayaan

jelas dengan LPJ (Laporan Pertanggung

Jawaban).

LPJ ini kita buat dalam kurun tiga bulan

sekali untuk mencairkan dan BOS,

dengan pencatatan setiap bulannnya

Page 119: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

Nama Narasumber : Surya Wedi, S. Kom

Jabatan : Wakil Kepala Sekolah

Hari, Tanggal : 11 Januari 2021

Tempat : Ruang Wakasek

No Pertanyaan Jawaban

Perencanaan

1 Apa saja rangkaian

rencana biaya yang akan

dibutuhkan ?

Pastinya untuk kebutuhan KBM seperti

sarana dan prasarana sekolah, pembanguna,

pengembangan media belajar, dan honor

untuk tenaga honorer yang ada disekolah

2 Bagaimana sekolah dalam

mengklasifikasi program

yang menjadi prioritas?

Prioritas pertama kita untuk menunjang

proses belajar, kemudian kita alokasikan

untuk kegiatan tahunan dan honorarium

tenaga kependidikan, selebihnya

menunjang proses pembangunan sekolah..

3 Bagaimana proporsi dana

dalam penyusunan RKAS?

Apakah banyak digunakan

untuk pelajaran atau sarana

dan prasarana?

Biasanya untuk pelajaran atau KBM.

4 Bagaimana sekolah dalam

mengembangkan kegiatan

yang akan

Pasti diadakannya rapat kambali kepada

semuanya, dari apa yang dijadikan prioritas

dalam pendidikan

Page 120: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

dilakukan? dikembangkan kembali agar menjadi jelas

prioritas seperti apa dan bagaimana yang

akan dilakukan sekolah dalam pembiayaan

setiap kegiatannya.

5 Bagaimana sekolah dalam

melakukan konsultasii

setiap perencanaan kepada

pengawas?

Saya sebagai wakasek tidak mengetahui

secara detail konsultasi seperti apa dalam

perencanaan yang dilakukan sekolah

kepada pengawas.

6 Apakah kepala sekolah

berperan penting dalam

penyusuna RKAS?

Sangat penting karena kepala sekolah itu

penanggunng jawab.

7 Apakah sekolah membuat/

menyusun RKAS setiap

tahunnya?

Iya setiap tahun sekali, dilakukan pada awal

tahun ajaran

8 Bagaimana langkah-

langkah yang dilakukan

sekolah dalam penyusunan

RKAS di SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan?

Yahh terutama untuk KBM ya, sarpras, Atk

dan ssebagainya untuk keperluan sekolah,

karena RKAS itu jika tidak dianggarkan

tidak terealisasi, maka di anggarkan dulu

baru di realisasikan

9 Kapan penyusunan RKAS

dilakukan? Dan Siapa saja

yang bertanggung jawab

dalam penyusunan RKAS?

Di awal tahun ajaran, kepala sekolah,

bendahara diketahui oleh kemenag.

Page 121: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

10 Siapa saja yang terlibat

dalam penyusunan RKAS?

Kepala sekolah, bendahara, wakasek,

kepala program, dan guru

11 Siapa saja yang

menyetujui jika RKAS

telah selesai disusun?

Disetujui oleh sekolah dan di tandatangani

oleh kepala sekolah

PELAKSANAAN

1 Bagaimana alur

pelaksanaan pembiayaan

di SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan

Alurnya pelaksanaan itu yang pertama, kita

terima dari dana bos dulu APBN/APBD

lalu kita belajakan ATK kemudian honor

guru dan sarana prasarana, sebelumnya kita

menyususn RKAS dulu atau menyusun

rencana apa saja atau kegiatan apa saja di

sekolah, nah terutama itu KBM nya.

Page 122: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

2 Bagaimana penggunaan

dana BOS yang

dilaksanakan di SMKN 3

Kota Tangerang Selatan?

Bos itu difokuskan untuk sarana dan

prasarana, honor dan ATK

3 Bagaimana penggunaan

uang pangkal yang

dilaksanakan di SMKN 3

Kota Tangerang Selatan?

Uang pangkal untuk seragam siswa masuk

4 Apakah keempat sumber

dana ini disatukan atau

tidak?

Terpisah

Page 123: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

Nama Narasumber : Heny Purwita, SE

Jabatan : Guru

Hari, Tanggal : 11 Januari 2021

Tempat : Ruang Guru

No Pertanyaan Jawaban

Perencanaan

1 Apa saja rangkaian

rencana biaya yang akan

dibutuhkan ?

Dlihat dari keadaan sekolah apa yang di

butuhkan dan apa yang harus ditingkatkan

2 Bagaimana sekolah dalam

mengklasifikasi program

yang menjadi prioritas?

Dilihat dari keadaan sekolah apa yang akan

ditingkatkan oleh sekolah,

3 Bagaimana proporsi dana

dalam penyusunan RKAS?

Apakah banyak digunakan

untuk pelajaran atau sarana

dan prasarana?

RKAS itu untuk sarana dan prasarana,

KBM, ATK, dan kebutuhan proses belajar

dikelas ataupun di lab.

4 Bagaiman sekolah dalam

mengembangkan kegiatan

yang akan dilakukan?

Yang saya tau SMKN 3 Kota Tangerang

Selatan dalam mengembangkan setiap

kegiatan itu dengan mengadakan rapat

kembali agar lebih memperkuat apa yang

sudah menjadi kegiatan yang pasti.

5 Bagaimana sekolah dalam

melakukan

Saya kurang tahu mengenai apa yang

dilakukan sekolah ini kepada pengawas

atas

Page 124: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

Konsultasi setiap

perencanaan kepada

pengawas?

perencanaan pembiayaan, saya memang

kurang mengetahui adakah konsultasi

kepada pengawas atau tidaknya.

6 Apakah kepala sekolah

berperan penting dalam

penyusuna RKAS?

Berperan dong, sebenernya yang banyak

mengerjaakan itu operator dan bendahara

jadi kepala sekolah hanya memantau dan

mengetahui saja

7 Apakah sekolah membuat/

menyusun RKAS setiap

tahunnya?

Iya setiap tahunnya, akan tetapi dengan

acuan RKAS ditahun lalu dan melihat

keadaan sekolah apa saja yang di butuhkan

untuk selanjutnya. Dana BOS ini diterima

per triwulan.

8 Bagaimana langkah-

langkah yang dilakukan

sekolah dalam penyusunan

RKAS di SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan?

Dilihat dari keadaan sekolah, sekarang apa

yang sekolah kita butuhkan dan apa yang

akan di tingkatkan apakah kuarang atau

tidak, kalau kurang yahh kita tambahkan

lagi atau perbesar lagi dalam penyusunan

RKAS itu.

9 Kapan penyusunan

RKAS dilakukan? Dan

Siapa saja yang

bertanggung jawab dalam

penyusunan RKAS ?

Di awal tahun ajaran baru, yang

bertanggung jawab jelas kepala sekolah dan

bendahara

Page 125: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

10 Siapasaja yang terlibat

dalam penyusunan RKAS?

Kepsek, bendahara, wakasek, kaprog dan

guru

11 Siapa saja yang

menyetujui jika RKAS

telah selesai disusun?

Kepala sekolah

PELAKSANAAN

1 Bagaimana alur

pelaksanaan pembiayaan

di SMKN 3 Kota

Tangerang Selatan

Dari dana pemerintah atau dana BOS

alurnya yah untuk gaji guru, ATK, dan

konsumsi operasional sekolah pokoknya.

2 Bagaimana penggunaan

dana BOS yang

dilaksanakan di SMKN 3

Kota Tangerang Selatan?

Bos itu untuk gaji guru dan ATK

Page 126: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

110

3 Apakah keempat sumber

dana ini disatukan atau

tidak?

Di pisah, dana sukarela itu tidak

dimaksudkan untuk gaji guru khusus untuk

operasional sekolah infaq ini kan di sebut

pemberian wali murid jadi tidak

diperbolehkan untuk gaji guru atau

konsumsi pun

7 Bagaimana pembukuan

dalam pemasukan

pembiayaan di SMKN 3

Kota Tangerang Selatan?

Di catat dengan bendahara, dicatat

pemasukan per 3 bulan itu dari BOS karena

pemasukan bos ini per 3 bulan, sedangkan

infaq dicatat perbulan tiap masing-masing

kelas, di catat oleh

bendahara.

8 Apakah ibu mengetahui

bentuk pembukuan yang

Digunakan dalam

pemasukan dan

pengeluaran pembiayaan

sekolah?

Guru tidak mengetahui secara detail dalam

pembukuan yang dicatat oleh bendahara

mengenai pemasukan dan pengeluaran

biaya yang ada disekolah

9 Adakah petugas khusus

memegang pembukuan

dam pemasukan dan

pengeluaran pembiayaan?

Bedahara sekolah

10 Bagaimana proses dalam

pengeluaran biaya di

SMKN 3 Kota Tangerang

Selatan?

Dari kepala sekolah, apabila uang sudah

cair di keluarkan oleh bendahara dan di

setujui oleh kepala sekolah, buat gaji ATK

di bukukan terlebih dahulu masing- masing

jumlahnya.

Page 127: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA
Page 128: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA
Page 129: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA
Page 130: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA
Page 131: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA
Page 132: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA
Page 133: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA
Page 134: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA
Page 135: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA
Page 136: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA
Page 137: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA
Page 138: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA
Page 139: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

Nam

a S

eko

lah

:

SM

KN

3 T

AN

GS

EL

Kec

amat

an

:

SE

TU

Ko

ta

: T

AN

GE

RA

NG

SE

LA

TA

N

Pro

vin

si

: B

AN

TE

N

NO

TA

NG

GA

LK

OD

E

RE

KE

NIN

GN

O B

UK

TI

UR

AIA

NP

EN

ER

IMA

AN

PE

NG

EL

UA

RA

NS

AL

DO

12

34

56

78=8+6-7

1S

ald

o A

wal

Tah

un

20

20

23

6,6

43

,00

0.0

0R

p

20

3/0

1/2

02

0F

oto

co

py

Ber

kas

19

1,5

00

.00

Rp

23

6,4

51

,50

0.0

0R

p

30

3/0

1/2

02

0P

emb

ayar

an j

asa

Tel

po

n b

ula

n j

anu

ari

55

7,2

50

.00

Rp

23

5,8

94

,25

0.0

0R

p

40

3/0

1/2

02

0P

emb

ayar

an J

asa

Sam

pah

jan

uar

i1

,00

0,0

00

.00

Rp

23

4,8

94

,25

0.0

0R

p

50

3/0

1/2

02

0P

emb

ayar

an J

asa

Su

rat

Kab

ar6

00

,00

0.0

0R

p

2

34

,29

4,2

50

.00

Rp

60

3/0

1/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n A

TK

5

,82

6,0

00

.00

Rp

22

8,4

68

,25

0.0

0R

p

70

3/0

1/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n A

TK

5

,10

4,5

00

.00

Rp

22

3,3

63

,75

0.0

0R

p

80

3/0

1/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n B

ensi

n

20

0,0

00

.00

Rp

22

3,1

63

,75

0.0

0R

p

90

3/0

1/2

02

0P

emb

ayar

an S

nac

k k

egia

tan

gro

om

ing

cla

ss O

TK

P1

,50

0,0

00

.00

Rp

22

1,6

63

,75

0.0

0R

p

10

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Sn

ack

Rap

at P

emb

inaa

n G

uru

, T

u,

Tim

Man

ajem

en d

an K

epal

a S

eko

lah

1

,05

0,0

00

.00

Rp

22

0,6

13

,75

0.0

0R

p

11

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in R

apat

Pem

bin

aan

Gu

ru,

Tu

, T

im

Man

ajem

en d

an K

epal

a S

eko

lah

2

,10

0,0

00

.00

Rp

21

8,5

13

,75

0.0

0R

p

12

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Per

awat

an j

arin

gan

Lis

trik

1

,50

0,0

00

.00

Rp

21

7,0

13

,75

0.0

0R

p

13

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Fo

to c

op

y B

ahan

Aja

r T

BS

M2

50

,00

0.0

0R

p

2

16

,76

3,7

50

.00

Rp

14

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

tra

nsp

ort

Pen

dam

pin

g k

egia

tan

O2

SN

Ko

ta

Tan

gse

l5

00

,00

0.0

0R

p

2

16

,26

3,7

50

.00

Rp

15

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Per

bai

kan

TV

Sek

ola

h

80

0,0

00

.00

Rp

21

5,4

63

,75

0.0

0R

p

16

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Pem

bel

ian

AT

K

3,3

59

,00

0.0

0R

p

2

12

,10

4,7

50

.00

Rp

17

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in p

ersi

apan

Try

Ou

t 1

45

0,0

00

.00

Rp

21

1,6

54

,75

0.0

0R

p

18

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

tra

nsp

ort

Pen

dam

pin

g k

egia

tan

FL

S2

N K

ota

Tan

gse

l5

00

,00

0.0

0R

p

2

11

,15

4,7

50

.00

Rp

19

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Per

awat

an H

alam

an S

eko

lah

2,7

00

,00

0.0

0R

p

2

08

,45

4,7

50

.00

Rp

20

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Pem

bel

ian

Sn

ack

Keg

iata

n T

ehn

ical

Mee

tin

g

LK

S4

50

,00

0.0

0R

p

2

08

,00

4,7

50

.00

Rp

21

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Pem

bel

ian

Mam

in K

egia

tan

Tec

hn

ical

mee

tin

g L

KS

90

0,0

00

.00

Rp

20

7,1

04

,75

0.0

0R

p

22

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Pem

bu

atan

Bu

ku

Ju

rnal

5

00

,00

0.0

0R

p

2

06

,60

4,7

50

.00

Rp

23

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

tra

nsp

ort

PE

RJA

DIN

ko

ord

inas

i k

e p

rov

insi

50

0,0

00

.00

Rp

20

6,1

04

,75

0.0

0R

p

BU

KU

KA

S U

MU

M (

BK

U)

PE

RIO

DE

JA

NU

AR

I -

OK

TO

BE

R

Page 140: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

NO

TA

NG

GA

LK

OD

E

RE

KE

NIN

GN

O B

UK

TI

UR

AIA

NP

EN

ER

IMA

AN

PE

NG

EL

UA

RA

NS

AL

DO

24

03

/01

/20

20

Fo

to c

op

y K

ore

spo

nd

ensi

sek

ola

h4

20

,00

0.0

0R

p

2

05

,68

4,7

50

.00

Rp

25

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Pem

bel

ian

Ob

at o

bat

an1

,66

9,0

00

.00

Rp

20

4,0

15

,75

0.0

0R

p

25

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

pem

bel

ian

Sn

ack

Pem

bin

aan

TU

dan

Man

ajem

en s

eko

lah

15

0,0

00

.00

Rp

20

3,8

65

,75

0.0

0R

p

26

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

pem

bel

ian

mam

in P

emb

inaa

n T

U d

an

Man

ajem

en s

eko

lah

45

0,0

00

.00

Rp

20

3,4

15

,75

0.0

0R

p

27

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

sn

ack

Keg

iata

n T

ry O

ut

13

00

,00

0.0

0R

p

2

03

,11

5,7

50

.00

Rp

28

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in K

egia

tan

Tra

y O

ut

16

00

,00

0.0

0R

p

2

02

,51

5,7

50

.00

Rp

29

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

sn

ack

Keg

iata

n T

ry O

ut

13

00

,00

0.0

0R

p

2

02

,21

5,7

50

.00

Rp

30

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in K

egia

tan

Tra

y O

ut

16

00

,00

0.0

0R

p

2

01

,61

5,7

50

.00

Rp

31

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

sn

ack

Keg

iata

n T

ry O

ut

13

00

,00

0.0

0R

p

2

01

,31

5,7

50

.00

Rp

32

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in K

egia

tan

Tra

y O

ut

16

00

,00

0.0

0R

p

2

00

,71

5,7

50

.00

Rp

33

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Keg

iata

n D

apo

dik

6

00

,00

0.0

0R

p

2

00

,11

5,7

50

.00

Rp

34

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Per

bai

kan

AC

35

0,0

00

.00

Rp

19

9,7

65

,75

0.0

0R

p

35

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in R

apat

ko

ord

inas

i g

uru

60

X 3

50

00

2,1

00

,00

0.0

0R

p

1

97

,66

5,7

50

.00

Rp

36

03

/01

/20

20

pem

bay

aran

Fo

to c

op

y j

urn

al P

KL

50

0,0

00

.00

Rp

19

7,1

65

,75

0.0

0R

p

37

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Ser

vic

e m

esin

po

ton

g r

um

pu

t 3

50

,00

0.0

0R

p

1

96

,81

5,7

50

.00

Rp

38

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Per

awat

an M

esin

pri

nte

r 1

,50

0,0

00

.00

Rp

19

5,3

15

,75

0.0

0R

p

39

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Pem

bel

ian

Bah

an B

akar

2

00

,00

0.0

0R

p

1

95

,11

5,7

50

.00

Rp

40

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Pem

bel

ian

Bah

an D

an A

lat

pem

ber

sih

5

,16

5,0

00

.00

Rp

18

9,9

50

,75

0.0

0R

p

41

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

pem

bel

ian

mam

in M

GM

P g

uru

dis

eko

lah

2,4

50

,00

0.0

0R

p

1

87

,50

0,7

50

.00

Rp

42

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

mam

in P

ersi

apan

sim

ula

si U

NB

K 1

4

50

,00

0.0

0R

p

1

87

,05

0,7

50

.00

Rp

43

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

sn

ack

Sim

ula

si U

NB

K 1

31

5,0

00

.00

Rp

18

6,7

35

,75

0.0

0R

p

44

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in S

imu

lasi

UN

BK

1

63

0,0

00

.00

Rp

18

6,1

05

,75

0.0

0R

p

45

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a T

ekn

isi

30

0,0

00

.00

Rp

18

5,8

05

,75

0.0

0R

p

46

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a P

rok

tor

60

0,0

00

.00

Rp

18

5,2

05

,75

0.0

0R

p

47

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a P

eng

awas

8

00

,00

0.0

0R

p

1

84

,40

5,7

50

.00

Rp

48

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

sn

ack

Sim

ula

si U

NB

K 1

31

5,0

00

.00

Rp

18

4,0

90

,75

0.0

0R

p

49

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in S

imu

lasi

UN

BK

1

63

0,0

00

.00

Rp

18

3,4

60

,75

0.0

0R

p

50

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a T

ekn

isi

30

0,0

00

.00

Rp

18

3,1

60

,75

0.0

0R

p

51

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a P

rok

tor

60

0,0

00

.00

Rp

18

2,5

60

,75

0.0

0R

p

52

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a P

eng

awas

8

00

,00

0.0

0R

p

1

81

,76

0,7

50

.00

Rp

53

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Tra

nsp

ort

Ko

ord

inas

i d

inas

pro

vin

si (

3 o

rg x

2

har

i)1

,50

0,0

00

.00

Rp

18

0,2

60

,75

0.0

0R

p

Page 141: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

NO

TA

NG

GA

LK

OD

E

RE

KE

NIN

GN

O B

UK

TI

UR

AIA

NP

EN

ER

IMA

AN

PE

NG

EL

UA

RA

NS

AL

DO

54

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

sn

ack

Sim

ula

si U

NB

K 1

31

5,0

00

.00

Rp

17

9,9

45

,75

0.0

0R

p

55

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in S

imu

lasi

UN

BK

1

63

0,0

00

.00

Rp

17

9,3

15

,75

0.0

0R

p

56

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a T

ekn

isi

30

0,0

00

.00

Rp

17

9,0

15

,75

0.0

0R

p

57

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a P

rok

tor

60

0,0

00

.00

Rp

17

8,4

15

,75

0.0

0R

p

58

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a P

eng

awas

8

00

,00

0.0

0R

p

1

77

,61

5,7

50

.00

Rp

59

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

sn

ack

Sim

ula

si U

NB

K 1

31

5,0

00

.00

Rp

17

7,3

00

,75

0.0

0R

p

60

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in S

imu

lasi

UN

BK

1

63

0,0

00

.00

Rp

17

6,6

70

,75

0.0

0R

p

61

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a T

ekn

isi

30

0,0

00

.00

Rp

17

6,3

70

,75

0.0

0R

p

62

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a P

rok

tor

60

0,0

00

.00

Rp

17

5,7

70

,75

0.0

0R

p

63

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a P

eng

awas

8

00

,00

0.0

0R

p

1

74

,97

0,7

50

.00

Rp

64

03

/01

/20

20

Pem

bay

aran

tra

nsp

ort

Keg

iata

n d

i K

CD

(2

org

x 3

keg

)3

00

,00

0.0

0R

p

1

74

,67

0,7

50

.00

Rp

68

2/2

0/2

02

0T

erim

a D

ana

BO

SN

AS

3

93

,60

0,0

00

.00

Rp

56

8,2

70

,75

0.0

0R

p

69

2/2

0/2

02

0p

emb

ayar

an j

asa

Lis

trik

7

,10

4,9

60

.00

Rp

56

1,1

65

,79

0.0

0R

p

70

2/2

0/2

02

0p

emb

ayar

an J

asa

Inte

rnet

6

,68

7,0

00

.00

Rp

55

4,4

78

,79

0.0

0R

p

71

2/2

0/2

02

0P

emb

ayar

an J

asa

Tel

po

n b

ula

n f

ebru

ari

69

1,2

90

.00

Rp

55

3,7

87

,50

0.0

0R

p

72

2/2

0/2

02

0P

emb

ayar

an J

asa

Su

rat

Kab

ar6

00

,00

0.0

0R

p

5

53

,18

7,5

00

.00

Rp

73

2/2

0/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n O

bat

- o

bat

an

1,6

69

,00

0.0

0R

p

5

51

,51

8,5

00

.00

Rp

74

2/2

0/2

02

0P

emb

ayan

Bel

anja

Mam

in r

apat

per

siap

an p

ra U

ko

m

45

0,0

00

.00

Rp

55

1,0

68

,50

0.0

0R

p

75

2/2

0/2

02

0P

eraw

atan

ala

t P

rak

tek

3,0

00

,00

0.0

0R

p

5

48

,06

8,5

00

.00

Rp

82

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Pem

bel

ian

Bah

an B

akar

5

00

,00

0.0

0R

p

5

47

,56

8,5

00

.00

Rp

79

2/2

0/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n B

ahan

Pem

ber

sih

5

,16

5,0

00

.00

Rp

54

2,4

03

,50

0.0

0R

p

80

2/2

0/2

02

0P

emb

ayar

an P

emel

ihar

aan

AC

3,0

00

,00

0.0

0R

p

5

39

,40

3,5

00

.00

Rp

81

2/2

0/2

02

0P

emb

ayan

Bel

anja

Mam

in K

egia

tan

pra

Uk

om

(3

har

i x

20

Org

)1

,80

0,0

00

.00

Rp

53

7,6

03

,50

0.0

0R

p

82

2/2

0/2

02

0P

emb

ayar

an B

elan

ja S

nac

k

90

0,0

00

.00

Rp

53

6,7

03

,50

0.0

0R

p

83

2/2

0/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n A

lat

pra

kte

k T

SM

4

,69

1,0

00

.00

Rp

53

2,0

12

,50

0.0

0R

p

84

2/2

0/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n A

lat

pra

kte

k A

nim

asi

4,0

00

,00

0.0

0R

p

5

28

,01

2,5

00

.00

Rp

85

2/2

0/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n A

lat

Pra

kte

k A

P3

,50

0,0

00

.00

Rp

52

4,5

12

,50

0.0

0R

p

86

2/2

0/2

02

0P

emb

ayar

an J

asa

Pen

gu

ji I

nte

rnal

9

,62

5,0

00

.00

Rp

51

4,8

87

,50

0.0

0R

p

87

2/2

0/2

02

0P

emb

ayar

an F

oto

co

py

Ber

kas

sek

ola

h

96

2,0

00

.00

Rp

51

3,9

25

,50

0.0

0R

p

88

2/2

0/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n T

inta

Pri

nte

r L

12

0

1,2

00

,00

0.0

0R

p

5

12

,72

5,5

00

.00

Rp

89

2/2

0/2

02

0P

emb

ayar

an T

ran

po

rt k

oo

rdin

asi

ke

pro

vin

si (

4 k

egia

tan

)1

,00

0,0

00

.00

Rp

51

1,7

25

,50

0.0

0R

p

90

2/2

0/2

02

0T

ran

spo

rt K

oo

rdin

asi

KC

D (

5 K

egia

tan

)5

00

,00

0.0

0R

p

5

11

,22

5,5

00

.00

Rp

91

2/2

0/2

02

0P

emb

ayar

an B

elan

ja A

TK

4

,99

6,0

00

.00

Rp

50

6,2

29

,50

0.0

0R

p

92

2/2

0/2

02

0P

emb

ayar

an C

etak

LJK

1

,90

0,0

00

.00

Rp

50

4,3

29

,50

0.0

0R

p

93

2/2

0/2

02

0p

emb

ayar

an T

ran

spo

rt p

erja

lan

an o

per

ato

r D

apo

dik

60

0,0

00

.00

Rp

50

3,7

29

,50

0.0

0R

p

94

2/2

0/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n A

TK

7

,60

0,0

00

.00

Rp

49

6,1

29

,50

0.0

0R

p

Page 142: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

NO

TA

NG

GA

LK

OD

E

RE

KE

NIN

GN

O B

UK

TI

UR

AIA

NP

EN

ER

IMA

AN

PE

NG

EL

UA

RA

NS

AL

DO

95

2/2

0/2

02

0P

emb

ayar

an P

emel

ihar

aan

In

stal

asi

Lis

trik

3

,00

0,0

00

.00

Rp

49

3,1

29

,50

0.0

0R

p

96

2/2

0/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n K

un

ci p

intu

dan

gem

bo

k

2,5

00

,00

0.0

0R

p

4

90

,62

9,5

00

.00

Rp

97

2/2

0/2

02

0P

emb

ayar

an S

ewa

Bu

s K

egia

tan

Sav

ety

Rid

ing

2,5

00

,00

0.0

0R

p

4

88

,12

9,5

00

.00

Rp

98

2/2

0/2

02

0P

emb

ayar

an S

nac

k K

egia

tan

Sav

ety

Rid

ing

75

0,0

00

.00

Rp

48

7,3

79

,50

0.0

0R

p

99

2/2

0/2

02

0P

emb

ayar

an p

emb

elia

n m

akan

min

um

keg

iata

n s

avet

yri

din

g1

,75

0,0

00

.00

Rp

48

5,6

29

,50

0.0

0R

p

10

02

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Fo

to C

op

y J

urn

al P

KL

5

00

,00

0.0

0R

p

4

85

,12

9,5

00

.00

Rp

10

12

/20

/20

20

Pem

bay

aran

mam

in r

apat

per

siap

an S

imu

lasi

II

45

0,0

00

.00

Rp

48

4,6

79

,50

0.0

0R

p

10

22

/20

/20

20

Pem

bay

aran

sn

ack

Sim

ula

si U

NB

K I

I3

15

,00

0.0

0R

p

4

84

,36

4,5

00

.00

Rp

10

32

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in S

imu

lasi

UN

BK

II

63

0,0

00

.00

Rp

48

3,7

34

,50

0.0

0R

p

10

42

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a T

ekn

isi

30

0,0

00

.00

Rp

48

3,4

34

,50

0.0

0R

p

10

52

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a P

rok

tor

60

0,0

00

.00

Rp

48

2,8

34

,50

0.0

0R

p

10

62

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a P

eng

awas

8

00

,00

0.0

0R

p

4

82

,03

4,5

00

.00

Rp

10

72

/20

/20

20

Pem

bay

aran

sn

ack

Sim

ula

si U

NB

K I

I3

15

,00

0.0

0R

p

4

81

,71

9,5

00

.00

Rp

10

82

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in S

imu

lasi

UN

BK

II

63

0,0

00

.00

Rp

48

1,0

89

,50

0.0

0R

p

10

92

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a T

ekn

isi

30

0,0

00

.00

Rp

48

0,7

89

,50

0.0

0R

p

11

02

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a P

rok

tor

60

0,0

00

.00

Rp

48

0,1

89

,50

0.0

0R

p

11

12

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a P

eng

awas

8

00

,00

0.0

0R

p

4

79

,38

9,5

00

.00

Rp

11

22

/20

/20

20

Pem

bay

aran

sn

ack

Sim

ula

si U

NB

K I

I3

15

,00

0.0

0R

p

4

79

,07

4,5

00

.00

Rp

11

32

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in S

imu

lasi

UN

BK

II

63

0,0

00

.00

Rp

47

8,4

44

,50

0.0

0R

p

11

42

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a T

ekn

isi

30

0,0

00

.00

Rp

47

8,1

44

,50

0.0

0R

p

11

52

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a P

rok

tor

60

0,0

00

.00

Rp

47

7,5

44

,50

0.0

0R

p

11

62

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a P

eng

awas

8

00

,00

0.0

0R

p

4

76

,74

4,5

00

.00

Rp

11

72

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in R

apat

Pem

bin

aan

Gu

ru,

Tu

, T

im

Man

ajem

en d

an K

epal

a S

eko

lah

1

,05

0,0

00

.00

Rp

47

5,6

94

,50

0.0

0R

p

11

82

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in R

apat

Pem

bin

aan

Gu

ru,

Tu

, T

im

Man

ajem

en d

an K

epal

a S

eko

lah

2

,10

0,0

00

.00

Rp

47

3,5

94

,50

0.0

0R

p

11

92

/20

/20

20

Pem

bay

aran

sn

ack

Sim

ula

si U

NB

K I

I3

15

,00

0.0

0R

p

4

73

,27

9,5

00

.00

Rp

12

02

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in S

imu

lasi

UN

BK

II

63

0,0

00

.00

Rp

47

2,6

49

,50

0.0

0R

p

12

12

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a T

ekn

isi

30

0,0

00

.00

Rp

47

2,3

49

,50

0.0

0R

p

12

22

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a P

rok

tor

60

0,0

00

.00

Rp

47

1,7

49

,50

0.0

0R

p

12

32

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a P

eng

awas

8

00

,00

0.0

0R

p

4

70

,94

9,5

00

.00

Rp

12

42

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in R

apat

per

siap

an S

imu

lasi

UN

BK

34

50

,00

0.0

0R

p

4

70

,49

9,5

00

.00

Rp

12

52

/20

/20

20

Pem

bay

aran

sn

ack

Sim

ula

si U

NB

K 3

31

5,0

00

.00

Rp

47

0,1

84

,50

0.0

0R

p

12

62

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in S

imu

lasi

UN

BK

36

30

,00

0.0

0R

p

4

69

,55

4,5

00

.00

Rp

12

72

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a T

ekn

isi

30

0,0

00

.00

Rp

46

9,2

54

,50

0.0

0R

p

12

82

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a P

rok

tor

60

0,0

00

.00

Rp

46

8,6

54

,50

0.0

0R

p

Page 143: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

NO

TA

NG

GA

LK

OD

E

RE

KE

NIN

GN

O B

UK

TI

UR

AIA

NP

EN

ER

IMA

AN

PE

NG

EL

UA

RA

NS

AL

DO

12

92

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a P

eng

awas

8

00

,00

0.0

0R

p

4

67

,85

4,5

00

.00

Rp

13

02

/20

/20

20

Pem

bay

aran

sn

ack

Sim

ula

si U

NB

K 3

31

5,0

00

.00

Rp

46

7,5

39

,50

0.0

0R

p

13

12

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in S

imu

lasi

UN

BK

36

30

,00

0.0

0R

p

4

66

,90

9,5

00

.00

Rp

13

22

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a T

ekn

isi

30

0,0

00

.00

Rp

46

6,6

09

,50

0.0

0R

p

13

42

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a P

rok

tor

60

0,0

00

.00

Rp

46

6,0

09

,50

0.0

0R

p

13

52

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a P

eng

awas

8

00

,00

0.0

0R

p

4

65

,20

9,5

00

.00

Rp

13

62

/20

/20

20

Pem

bay

aran

sn

ack

Sim

ula

si U

NB

K 3

31

5,0

00

.00

Rp

46

4,8

94

,50

0.0

0R

p

13

72

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in S

imu

lasi

UN

BK

36

30

,00

0.0

0R

p

4

64

,26

4,5

00

.00

Rp

13

82

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a T

ekn

isi

30

0,0

00

.00

Rp

46

3,9

64

,50

0.0

0R

p

13

92

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a P

rok

tor

60

0,0

00

.00

Rp

46

3,3

64

,50

0.0

0R

p

14

02

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a P

eng

awas

8

00

,00

0.0

0R

p

4

62

,56

4,5

00

.00

Rp

14

12

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Fo

to c

op

y d

an j

ilid

pel

apo

ran

Keg

iata

n

50

0,0

00

.00

Rp

46

2,0

64

,50

0.0

0R

p

14

22

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in R

apat

Per

siap

an T

rain

ing

Mo

tiv

asi

45

0,0

00

.00

Rp

46

1,6

14

,50

0.0

0R

p

14

32

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Sn

ack

Keg

iata

n T

rain

ing

Mo

tiv

asi

2,2

50

,00

0.0

0R

p

4

59

,36

4,5

00

.00

Rp

14

42

/20

/20

20

Pem

bay

aran

mam

in K

egia

tan

Tra

inin

g M

oti

vas

i 9

00

,00

0.0

0R

p

4

58

,46

4,5

00

.00

Rp

14

52

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Fo

to C

op

y S

ura

t E

dar

an

15

0,0

00

.00

Rp

45

8,3

14

,50

0.0

0R

p

14

62

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Pem

bel

ian

Nam

etag

sis

wa

50

0,0

00

.00

Rp

45

7,8

14

,50

0.0

0R

p

14

72

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Pem

bu

atan

Sp

and

uk

55

0,0

00

.00

Rp

45

7,2

64

,50

0.0

0R

p

14

82

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Per

awat

an K

ipas

an

gin

(2

5 U

nit

)2

,50

0,0

00

.00

Rp

45

4,7

64

,50

0.0

0R

p

14

92

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Pem

bel

ian

Mam

in U

jik

om

45

0,0

00

.00

Rp

45

4,3

14

,50

0.0

0R

p

15

02

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Sn

ack

Keg

iata

n U

jik

om

30

0,0

00

.00

Rp

45

4,0

14

,50

0.0

0R

p

15

12

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in K

egia

tan

Uji

ko

m

60

0,0

00

.00

Rp

45

3,4

14

,50

0.0

0R

p

15

22

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Tra

nsp

ort

pem

bel

ian

bah

an U

jik

om

3

00

,00

0.0

0R

p

4

53

,11

4,5

00

.00

Rp

15

32

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Sn

ack

Keg

iata

n U

jik

om

30

0,0

00

.00

Rp

45

2,8

14

,50

0.0

0R

p

15

32

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in K

egia

tan

Uji

ko

m

60

0,0

00

.00

Rp

45

2,2

14

,50

0.0

0R

p

15

52

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Sn

ack

Keg

iata

n U

jik

om

30

0,0

00

.00

Rp

45

1,9

14

,50

0.0

0R

p

15

62

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in K

egia

tan

Uji

ko

m

60

0,0

00

.00

Rp

45

1,3

14

,50

0.0

0R

p

15

72

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a P

eng

uji

In

tern

al

9,6

25

,00

0.0

0R

p

4

41

,68

9,5

00

.00

Rp

15

82

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a P

eng

uji

Ek

ster

nal

2

0,6

25

,00

0.0

0R

p

42

1,0

64

,50

0.0

0R

p

Pen

arik

an D

ana

BO

SN

AS

4

21

,06

4,5

00

.00

Rp

15

92

7/0

3/2

02

0P

emb

ayar

an J

asa

Sam

pah

Feb

ruar

i1

,00

0,0

00

.00

Rp

42

0,0

64

,50

0.0

0R

p

16

02

7/0

3/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n A

TK

6,2

17

,00

0.0

0R

p

4

13

,84

7,5

00

.00

Rp

16

12

7/0

3/2

02

0P

emb

ayar

an L

ang

gan

an S

ura

t K

abar

60

0,0

00

.00

Rp

41

3,2

47

,50

0.0

0R

p

16

22

7/0

3/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n L

istr

ik T

ok

en

3,0

03

,00

0.0

0R

p

4

10

,24

4,5

00

.00

Rp

16

32

7/0

3/2

02

0P

emb

ayar

an f

oto

cop

y d

an P

enji

lid

an P

elap

ora

n

2,8

05

,50

0.0

0R

p

4

07

,43

9,0

00

.00

Rp

16

42

7/0

3/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n A

TK

8,5

50

,00

0.0

0R

p

3

98

,88

9,0

00

.00

Rp

Page 144: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

NO

TA

NG

GA

LK

OD

E

RE

KE

NIN

GN

O B

UK

TI

UR

AIA

NP

EN

ER

IMA

AN

PE

NG

EL

UA

RA

NS

AL

DO

16

52

7/0

3/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n O

bat

ob

atan

3

,04

7,0

00

.00

Rp

39

5,8

42

,00

0.0

0R

p

16

62

7/0

3/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n B

ahan

dan

ala

t P

emb

ersi

h

3,7

60

,00

0.0

0R

p

3

92

,08

2,0

00

.00

Rp

16

72

7/0

3/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n A

TK

5,3

46

,50

0.0

0R

p

3

86

,73

5,5

00

.00

Rp

16

82

7/0

3/2

02

0P

emb

ayar

an P

emel

ihar

aan

Ko

mp

ute

r 4

,00

0,0

00

.00

Rp

38

2,7

35

,50

0.0

0R

p

16

92

7/0

3/2

02

0P

emb

ayar

an P

eraw

atan

Keb

un

3,5

00

,00

0.0

0R

p

3

79

,23

5,5

00

.00

Rp

17

02

7/0

3/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n A

TK

TU

4,1

71

,00

0.0

0R

p

3

75

,06

4,5

00

.00

Rp

17

12

7/0

3/2

02

0P

emb

ayar

an S

erv

ice

Lap

top

(3

un

it)

3,0

00

,00

0.0

0R

p

3

72

,06

4,5

00

.00

Rp

17

22

7/0

3/2

02

0P

emb

ayar

an J

asa

Sam

pah

b

ula

n m

aret

1,0

00

,00

0.0

0R

p

3

71

,06

4,5

00

.00

Rp

03

/04

/20

20

Pen

arik

an D

ana

BO

SN

AS

3

71

,06

4,5

00

.00

Rp

Pen

arik

an D

ana

BO

SN

AS

3

71

,06

4,5

00

.00

Rp

17

32

1/0

4/2

02

0p

emb

ayar

an j

asa

Lis

trik

7

,43

0,0

00

.00

Rp

36

3,6

34

,50

0.0

0R

p

17

42

1/0

4/2

02

0p

emb

ayar

an J

asa

Inte

rnet

6

,61

8,0

00

.00

Rp

35

7,0

16

,50

0.0

0R

p

17

52

1/0

4/2

02

0P

emb

ayar

an J

asa

Tel

po

n

1,4

00

,00

0.0

0R

p

3

55

,61

6,5

00

.00

Rp

17

62

1/0

4/2

02

0P

emb

ayar

an J

asa

Su

rat

Kab

ar6

00

,00

0.0

0R

p

3

55

,01

6,5

00

.00

Rp

17

72

1/0

4/2

02

0P

emb

ayar

an J

asa

Sam

pah

1,0

00

,00

0.0

0R

p

3

54

,01

6,5

00

.00

Rp

17

82

1/0

4/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n O

bat

ob

atan

2

,14

0,0

00

.00

Rp

35

1,8

76

,50

0.0

0R

p

17

90

3/0

4/2

02

0P

emb

ayar

an P

erb

aik

an P

emel

ihar

aan

Ged

un

g4

8,6

16

,37

4.0

0R

p

30

3,2

60

,12

6.0

0R

p

18

02

1/0

4/2

02

0P

emb

ayar

an P

eny

emp

rota

n d

esin

fect

an

6,0

00

,00

0.0

0R

p

2

97

,26

0,1

26

.00

Rp

18

12

1/0

4/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n M

ask

er5

00

,00

0.0

0R

p

2

96

,76

0,1

26

.00

Rp

18

22

1/0

4/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n H

and

san

itiz

er

1,4

25

,00

0.0

0R

p

2

95

,33

5,1

26

.00

Rp

18

32

1/0

4/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n F

aces

hie

led

1,3

00

,00

0.0

0R

p

2

94

,03

5,1

26

.00

Rp

18

42

1/0

4/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n P

uls

a in

tern

et d

an K

uo

ta

10

,00

0,0

00

.00

Rp

2

84

,03

5,1

26

.00

Rp

18

52

1/0

4/2

02

0P

emb

ayar

an P

eraw

atan

LC

D1

0,0

00

,00

0.0

0R

p

27

4,0

35

,12

6.0

0R

p

18

62

1/0

4/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n A

TK

5,0

66

,00

0.0

0R

p

2

68

,96

9,1

26

.00

Rp

18

72

1/0

4/2

02

0P

emb

ayar

an P

eraw

atan

Ser

vic

e m

esin

Air

dan

par

alo

n

2,0

00

,00

0.0

0R

p

2

66

,96

9,1

26

.00

Rp

18

82

1/0

4/2

02

0P

emb

ayar

an S

erv

ice

Lap

top

6

,00

0,0

00

.00

Rp

26

0,9

69

,12

6.0

0R

p

18

92

1/0

4/2

02

0P

emb

ayar

an P

eraw

atan

Mes

in P

rin

ter

2,5

00

,00

0.0

0R

p

2

58

,46

9,1

26

.00

Rp

19

02

1/0

4/2

02

0P

emb

ayar

an T

rasp

ort

Ko

ord

inas

i K

e P

rov

insi

(2

org

x 3

keg

)1

,50

0,0

00

.00

Rp

25

6,9

69

,12

6.0

0R

p

19

12

1/0

4/2

02

0P

emb

ayar

an P

emel

ihar

aan

Ser

vic

e m

esin

Fo

toco

py

3,0

00

,00

0.0

0R

p

2

53

,96

9,1

26

.00

Rp

19

22

1/0

4/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n D

rum

fo

to c

op

y

8,0

00

,00

0.0

0R

p

2

45

,96

9,1

26

.00

Rp

19

32

1/0

4/2

02

0P

emb

ayar

an P

eng

elo

laan

Pel

apo

ran

BO

S

8,8

00

,00

0.0

0R

p

2

37

,16

9,1

26

.00

Rp

19

42

1/0

4/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n C

hat

rid

ge

pri

nte

r 5

00

,00

0.0

0R

p

2

36

,66

9,1

26

.00

Rp

19

52

1/0

4/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n B

oh

lam

2

17

,00

0.0

0R

p

2

36

,45

2,1

26

.00

Rp

Pen

arik

an D

ana

BO

SN

AS

2

36

,45

2,1

26

.00

Rp

19

62

6/0

5/2

02

0p

emb

ayar

an j

asa

Lis

trik

bu

lan

Mei

1,9

14

,00

0.0

0R

p

2

34

,53

8,1

26

.00

Rp

19

72

6/0

5/2

02

0p

emb

ayar

an J

asa

Inte

rnet

3

,30

9,0

00

.00

Rp

23

1,2

29

,12

6.0

0R

p

Page 145: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

NO

TA

NG

GA

LK

OD

E

RE

KE

NIN

GN

O B

UK

TI

UR

AIA

NP

EN

ER

IMA

AN

PE

NG

EL

UA

RA

NS

AL

DO

19

82

6/0

5/2

02

0P

emb

ayar

an J

asa

Tel

po

n

63

5,8

00

.00

Rp

23

0,5

93

,32

6.0

0R

p

19

92

6/0

5/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n P

uls

a 9

,00

0,0

00

.00

Rp

22

1,5

93

,32

6.0

0R

p

20

02

6/0

5/2

02

0T

ran

spo

rt K

epse

k K

oo

rdin

asi

Ke

KC

D

10

0,0

00

.00

Rp

22

1,4

93

,32

6.0

0R

p

20

12

6/0

5/2

02

0T

ran

spo

rt T

U a

nta

r b

erk

as k

e K

CD

4

0,0

00

.00

Rp

2

21

,45

3,3

26

.00

Rp

20

22

6/0

5/2

02

0P

emb

ayar

an F

oto

co

py

1

,20

0.0

0R

p

2

21

,45

2,1

26

.00

Rp

Pen

erim

aan

Dan

a B

OS

NA

S T

erm

in 2

52

4,8

00

,00

0.0

0R

p

7

46

,25

2,1

26

.00

Rp

20

32

2/0

6/2

02

0p

emb

ayar

an j

asa

Lis

trik

1

,91

7,0

00

.00

Rp

74

4,3

35

,12

6.0

0R

p

20

42

2/0

6/2

02

0p

emb

ayar

an J

asa

Inte

rnet

3

,30

9,0

00

.00

Rp

74

1,0

26

,12

6.0

0R

p

20

52

2/0

6/2

02

0P

emb

ayar

an J

asa

Tel

po

n (

mei

, Ju

ni)

1,3

07

,50

0.0

0R

p

7

39

,71

8,6

26

.00

Rp

20

62

2/0

6/2

02

0p

emb

ayar

an s

nac

k p

ersi

apan

keg

iata

n P

PD

B

40

0,0

00

.00

Rp

73

9,3

18

,62

6.0

0R

p

20

72

2/0

6/2

02

0p

emb

ayar

an M

amin

per

siap

an p

anit

ia k

egia

tan

PP

DB

1

,00

0,0

00

.00

Rp

73

8,3

18

,62

6.0

0R

p

20

82

2/0

6/2

02

0P

emb

ayar

an J

asa

Su

rat

Kab

ar (

mei

, Ju

ni)

1

,20

0,0

00

.00

Rp

73

7,1

18

,62

6.0

0R

p

20

92

2/0

6/2

02

0P

emb

ayar

an J

asa

Sam

pah

(m

ei,

jun

i)2

,00

0,0

00

.00

Rp

73

5,1

18

,62

6.0

0R

p

21

02

2/0

6/2

02

0p

emb

ayar

an s

nac

k p

anit

ia k

egia

tan

PP

DB

(5

har

i)1

,00

0,0

00

.00

Rp

73

4,1

18

,62

6.0

0R

p

21

12

2/0

6/2

02

0p

emb

ayar

an M

amin

pan

itia

keg

iata

n P

PD

B (

5 h

ari)

2,5

00

,00

0.0

0R

p

7

31

,61

8,6

26

.00

Rp

21

22

2/0

6/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n P

uls

a 1

0,0

00

,00

0.0

0R

p

72

1,6

18

,62

6.0

0R

p

21

32

2/0

6/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n T

ok

en L

istr

ik

2,0

12

,00

0.0

0R

p

7

19

,60

6,6

26

.00

Rp

21

42

2/0

6/2

02

0P

emb

ayar

an S

ewa

serv

er4

,27

0,0

00

.00

Rp

71

5,3

36

,62

6.0

0R

p

21

52

2/0

6/2

02

0p

emb

ayar

an s

nac

k p

anit

ia k

egia

tan

PP

DB

(5

har

i)1

,00

0,0

00

.00

Rp

71

4,3

36

,62

6.0

0R

p

21

62

2/0

6/2

02

0p

emb

ayar

an M

amin

pan

itia

keg

iata

n P

PD

B (

5 h

ari)

2,5

00

,00

0.0

0R

p

7

11

,83

6,6

26

.00

Rp

21

72

2/0

6/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n O

bat

ob

atan

5

,68

1,0

00

.00

Rp

70

6,1

55

,62

6.0

0R

p

21

82

2/0

6/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n A

TK

6

,04

7,0

00

.00

Rp

70

0,1

08

,62

6.0

0R

p

21

92

2/0

6/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n m

ater

ial

4,8

00

,00

0.0

0R

p

6

95

,30

8,6

26

.00

Rp

22

02

2/0

6/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n A

TK

5

,08

8,5

00

.00

Rp

69

0,2

20

,12

6.0

0R

p

22

12

2/0

6/2

02

0P

emb

ayar

an P

emel

ihar

aan

in

stal

asi

Lis

trik

1

2,7

00

,00

0.0

0R

p

67

7,5

20

,12

6.0

0R

p

22

22

2/0

6/2

02

0P

emb

ayar

an b

ahan

dan

ala

t P

emb

ersi

h

1,4

85

,00

0.0

0R

p

6

76

,03

5,1

26

.00

Rp

22

32

2/0

6/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n A

TK

7

,60

0,0

00

.00

Rp

66

8,4

35

,12

6.0

0R

p

22

42

2/0

6/2

02

0p

emb

ayar

an s

nac

k p

anit

ia k

egia

tan

PP

DB

(5

har

i)1

,00

0,0

00

.00

Rp

66

7,4

35

,12

6.0

0R

p

22

52

2/0

6/2

02

0p

emb

ayar

an M

amin

pan

itia

keg

iata

n P

PD

B (

5 h

ari)

2,5

00

,00

0.0

0R

p

6

64

,93

5,1

26

.00

Rp

22

62

2/0

6/2

02

0P

emb

ayar

an P

eng

gan

daa

n d

an J

ilid

KT

SP

Do

ku

men

2

,50

0,0

00

.00

Rp

66

2,4

35

,12

6.0

0R

p

22

72

2/0

6/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n T

ok

en L

istr

ik

2,0

12

,00

0.0

0R

p

6

60

,42

3,1

26

.00

Rp

22

82

2/0

6/2

02

0T

ran

spo

rt K

oo

rdin

asi

KC

D

50

,00

0.0

0R

p

66

0,3

73

,12

6.0

0R

p

22

92

2/0

6/2

02

0P

emb

ayar

an F

oto

Co

py

ko

resp

on

den

si S

eko

lah

38

,00

0.0

0R

p

66

0,3

35

,12

6.0

0R

p

23

07

/20

/20

20

pem

bay

aran

jas

a L

istr

ik

1,9

17

,00

0.0

0R

p

6

58

,41

8,1

26

.00

Rp

23

17

/20

/20

20

pem

bay

aran

Jas

a In

tern

et

3,1

68

,00

0.0

0R

p

6

55

,25

0,1

26

.00

Rp

23

27

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a T

elp

on

7

00

,00

0.0

0R

p

6

54

,55

0,1

26

.00

Rp

Page 146: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

NO

TA

NG

GA

LK

OD

E

RE

KE

NIN

GN

O B

UK

TI

UR

AIA

NP

EN

ER

IMA

AN

PE

NG

EL

UA

RA

NS

AL

DO

23

47

/20

/20

20

Pem

bay

aran

lan

gg

anan

Su

rat

Kab

ar6

00

,00

0.0

0R

p

6

53

,95

0,1

26

.00

Rp

23

57

/20

/20

20

Jasa

Keb

ersi

han

Sam

pah

1,0

00

,00

0.0

0R

p

6

52

,95

0,1

26

.00

Rp

23

67

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Mak

an M

inu

m P

ersi

apan

Ple

no

Ken

aik

an

Kel

as (

8,1

1 J

un

i 5

0 o

rg)

3,5

00

,00

0.0

0R

p

6

49

,45

0,1

26

.00

Rp

23

77

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Pem

bel

ian

Pu

lsa

10

,00

0,0

00

.00

Rp

6

39

,45

0,1

26

.00

Rp

23

87

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in D

afta

r U

lan

g P

PD

B

8,7

50

,00

0.0

0R

p

6

30

,70

0,1

26

.00

Rp

23

97

/20

/20

20

Pem

bay

aran

pem

bel

ian

To

ken

Lis

trik

3

,01

8,0

00

.00

Rp

62

7,6

82

,12

6.0

0R

p

24

07

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Cet

ak S

pan

du

k

2,5

00

,00

0.0

0R

p

6

25

,18

2,1

26

.00

Rp

24

17

/20

/20

20

Pem

bay

aran

sn

ack

rap

at p

ersi

apan

MP

LS

2

00

,00

0.0

0R

p

6

24

,98

2,1

26

.00

Rp

24

27

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in R

apat

MP

LS

5

00

,00

0.0

0R

p

6

24

,48

2,1

26

.00

Rp

24

37

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Pen

gg

and

aan

ber

kas

Pem

bag

ian

Rap

ort

98

0,0

00

.00

Rp

62

3,5

02

,12

6.0

0R

p

24

47

/20

/20

20

Pem

bay

aran

mam

in P

eng

elo

laan

Nil

ai R

apo

rt (

12

ju

ni)

2,1

00

,00

0.0

0R

p

6

21

,40

2,1

26

.00

Rp

24

57

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in P

eng

elo

laan

Nil

ai R

apo

rt (

13

ju

ni)

2,1

00

,00

0.0

0R

p

6

19

,30

2,1

26

.00

Rp

24

67

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Pem

bel

ian

mam

in H

aria

n P

egaw

ai

2,3

00

,00

0.0

0R

p

6

17

,00

2,1

26

.00

Rp

24

77

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Pem

bel

ian

Aq

ua

gal

on

5

50

,00

0.0

0R

p

6

16

,45

2,1

26

.00

Rp

24

87

/20

/20

20

Pem

bay

aran

Mak

an M

inu

m

Ken

aik

an K

elas

2

,27

5,0

00

.00

Rp

61

4,1

77

,12

6.0

0R

p

24

97

/29

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in M

PL

S

10

,50

0,0

00

.00

Rp

6

03

,67

7,1

26

.00

Rp

25

07

/29

/20

20

Pem

bay

aran

Sp

and

uk

MP

LS

1,5

00

,00

0.0

0R

p

6

02

,17

7,1

26

.00

Rp

25

17

/29

/20

20

Pem

bay

aran

Jas

a N

aras

um

ber

4

,50

0,0

00

.00

Rp

59

7,6

77

,12

6.0

0R

p

25

27

/29

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in R

apat

SK

BM

(2

9 J

un

i)1

,40

0,0

00

.00

Rp

59

6,2

77

,12

6.0

0R

p

25

37

/29

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in P

emb

agia

n T

ug

as S

KB

M (

30

jun

i)2

,62

5,0

00

.00

Rp

59

3,6

52

,12

6.0

0R

p

25

47

/29

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in P

eny

usu

nan

Jad

wal

(1

6 j

uli

)1

,40

0,0

00

.00

Rp

59

2,2

52

,12

6.0

0R

p

25

57

/29

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in W

ork

Sh

op

2

,10

0,0

00

.00

Rp

59

0,1

52

,12

6.0

0R

p

25

67

/29

/20

20

Pem

bay

aran

Cet

ak S

pan

du

k

50

0,0

00

.00

Rp

58

9,6

52

,12

6.0

0R

p

25

77

/29

/20

20

Pem

bay

aran

Nar

asu

mb

er

1,5

00

,00

0.0

0R

p

5

88

,15

2,1

26

.00

Rp

25

87

/29

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in W

ork

Sh

op

4

,90

0,0

00

.00

Rp

58

3,2

52

,12

6.0

0R

p

25

97

/29

/20

20

Pem

bay

aran

Per

awat

an M

esin

Air

5

,00

0,0

00

.00

Rp

57

8,2

52

,12

6.0

0R

p

26

07

/29

/20

20

Pem

bay

aran

Per

awat

an A

lat

elek

tro

nik

5,0

00

,00

0.0

0R

p

5

73

,25

2,1

26

.00

Rp

26

18

/4/2

02

0p

emb

ayar

an j

asa

Lis

trik

1

,51

1,4

60

.00

Rp

57

1,7

40

,66

6.0

0R

p

26

28

/4/2

02

0p

emb

ayar

an J

asa

Inte

rnet

3

,16

8,0

00

.00

Rp

56

8,5

72

,66

6.0

0R

p

26

38

/4/2

02

0P

emb

ayar

an J

asa

Tel

po

n

64

6,3

98

.00

Rp

56

7,9

26

,26

8.0

0R

p

26

48

/4/2

02

0P

emb

ayar

an M

amin

pik

et (

5 h

ari)

3,5

00

,00

0.0

0R

p

5

64

,42

6,2

68

.00

Rp

26

58

/4/2

02

0P

emb

ayar

an L

ang

gan

an S

ura

t K

abar

60

0,0

00

.00

Rp

56

3,8

26

,26

8.0

0R

p

26

68

/4/2

02

0P

emb

ayar

an j

asa

keb

ersi

han

sam

pah

1

,00

0,0

00

.00

Rp

56

2,8

26

,26

8.0

0R

p

26

78

/4/2

02

0P

emb

ayar

an P

emb

elia

n P

uls

a 1

0,0

00

,00

0.0

0R

p

55

2,8

26

,26

8.0

0R

p

26

88

/4/2

02

0P

emb

ayar

an M

amin

pik

et (

5 h

ari)

3,5

00

,00

0.0

0R

p

5

49

,32

6,2

68

.00

Rp

Page 147: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

NO

TA

NG

GA

LK

OD

E

RE

KE

NIN

GN

O B

UK

TI

UR

AIA

NP

EN

ER

IMA

AN

PE

NG

EL

UA

RA

NS

AL

DO

26

98

/18

/20

20

Pem

bay

aran

Per

awat

an t

aman

Sek

ola

h3

5,0

00

,00

0.0

0R

p

51

4,3

26

,26

8.0

0R

p

27

08

/18

/20

20

Pem

bay

aran

Per

awat

an I

nst

alas

i A

ir K

oto

r 1

0,0

00

,00

0.0

0R

p

50

4,3

26

,26

8.0

0R

p

27

18

/26

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in p

iket

(2

har

i)1

,40

0,0

00

.00

Rp

50

2,9

26

,26

8.0

0R

p

27

28

/26

/20

20

Pem

bay

aran

Per

awat

an G

edu

ng

1

9,1

50

,00

0.0

0R

p

48

3,7

76

,26

8.0

0R

p

27

38

/26

/20

20

Pem

bay

aran

Atr

ibu

t P

ask

ibra

1

,05

0,0

00

.00

Rp

48

2,7

26

,26

8.0

0R

p

27

48

/26

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in p

iket

(6

har

i)6

,30

0,0

00

.00

Rp

47

6,4

26

,26

8.0

0R

p

27

58

/26

/20

20

Cet

ak S

amp

ul

izas

ah

5,0

00

,00

0.0

0R

p

4

71

,42

6,2

68

.00

Rp

27

68

/26

/20

20

Pem

bay

aran

Pem

bu

atan

Was

tafe

l 8

,00

0,0

00

.00

Rp

46

3,4

26

,26

8.0

0R

p

27

79

/2/2

02

0p

emb

ayar

an j

asa

Lis

trik

2

,00

7,3

60

.00

Rp

46

1,4

18

,90

8.0

0R

p

27

89

/2/2

02

0p

emb

ayar

an J

asa

Inte

rnet

2

,90

4,0

00

.00

Rp

45

8,5

14

,90

8.0

0R

p

27

99

/2/2

02

0P

emb

ayar

an J

asa

Tel

po

n

64

2,0

98

.00

Rp

45

7,8

72

,81

0.0

0R

p

28

09

/2/2

02

0P

emb

ayar

an L

ang

gan

an S

ura

t K

abar

60

0,0

00

.00

Rp

45

7,2

72

,81

0.0

0R

p

28

19

/2/2

02

0P

emb

ayar

an j

asa

keb

ersi

han

sam

pah

1

,00

0,0

00

.00

Rp

45

6,2

72

,81

0.0

0R

p

28

29

/15

/20

20

Pem

bay

aran

Pem

bel

ian

Pu

lsa

10

,00

0,0

00

.00

Rp

4

46

,27

2,8

10

.00

Rp

28

39

/16

/20

20

Pem

bay

aran

Pem

bel

ian

Bu

ku

Pel

ajar

an

29

,85

9,3

00

.00

Rp

4

16

,41

3,5

10

.00

Rp

28

49

/16

/20

20

Pem

bay

aran

Pem

bel

ian

sn

ack

UT

S (

5 h

ari)

24

-3

0 s

ep7

50

,00

0.0

0R

p

4

15

,66

3,5

10

.00

Rp

28

59

/16

/20

20

Pem

bay

aran

Pem

bel

ian

Mam

in U

TS

(5

har

i)

2,1

00

,00

0.0

0R

p

4

13

,56

3,5

10

.00

Rp

28

69

/16

/20

20

Pem

bay

aran

Tra

nsp

ort

Ko

ord

inas

i D

inas

5

00

,00

0.0

0R

p

4

13

,06

3,5

10

.00

Rp

28

89

/16

/20

20

Pem

bay

aran

Pem

bel

ian

Tin

ta

1,2

00

,00

0.0

0R

p

4

11

,86

3,5

10

.00

Rp

28

99

/16

/20

20

Pem

bay

aran

Pem

bel

ian

to

ken

Lis

trik

3

,00

9,0

00

.00

Rp

40

8,8

54

,51

0.0

0R

p

29

09

/16

/20

20

Pem

bay

aran

Bia

ya

per

bai

kan

per

awat

an g

edu

ng

4

0,0

00

,00

0.0

0R

p

36

8,8

54

,51

0.0

0R

p

29

19

/16

/20

20

Tra

nsp

ort

Ko

ord

inas

i d

inas

4

,00

0,0

00

.00

Rp

36

4,8

54

,51

0.0

0R

p

29

29

/16

/20

20

Tra

nsp

ort

Ko

ord

inas

i K

CD

5

00

,00

0.0

0R

p

3

64

,35

4,5

10

.00

Rp

29

39

/28

/20

20

Pem

bay

aran

bel

anja

mo

dal

lap

top

dan

in

focu

s 6

9,4

75

,00

0.0

0R

p

29

4,8

79

,51

0.0

0R

p

29

49

/28

/20

20

Pem

bay

aran

Mam

in p

iket

15

har

i x

10

org

5,7

00

,00

0.0

0R

p

2

89

,17

9,5

10

.00

Rp

29

59

/28

/20

20

per

bai

kan

per

awat

an h

alam

an s

eko

lah

dan

tam

an

10

,00

0,0

00

.00

Rp

2

79

,17

9,5

10

.00

Rp

29

69

/28

/20

20

pem

bay

aran

Ser

vic

e A

C3

,00

0,0

00

.00

Rp

27

6,1

79

,51

0.0

0R

p

29

79

/28

/20

20

pem

bay

aran

Ser

vic

e L

apto

p

5,0

00

,00

0.0

0R

p

2

71

,17

9,5

10

.00

Rp

29

89

/28

/20

20

Pem

bay

aran

ser

vic

e p

rin

ter

3,0

00

,00

0.0

0R

p

2

68

,17

9,5

10

.00

Rp

29

99

/28

/20

20

Pem

bay

aran

ko

resp

on

den

si S

eko

lah

1

,10

4,0

00

.00

Rp

26

7,0

75

,51

0.0

0R

p

Pn

ener

imaa

n D

ana

BO

SN

AS

Ter

min

33

69

,12

0,0

00

.00

Rp

63

6,1

95

,51

0.0

0R

p

23

01

0/2

2/2

02

0p

emb

ayar

an j

asa

Lis

trik

2

,00

7,5

00

.00

Rp

63

4,1

88

,01

0.0

0R

p

23

11

0/2

2/2

02

0p

emb

ayar

an J

asa

Inte

rnet

2

,90

4,0

00

.00

Rp

63

1,2

84

,01

0.0

0R

p

23

21

0/2

2/2

02

0P

emb

ayar

an J

asa

Tel

po

n

65

0,8

00

.00

Rp

63

0,6

33

,21

0.0

0R

p

23

31

0/2

2/2

02

0P

emb

ayar

an l

ang

gan

an S

ura

t k

abar

60

0,0

00

.00

Rp

63

0,0

33

,21

0.0

0R

p

23

41

0/2

2/2

02

0P

emb

ayar

an M

amin

pik

et (

5 h

ari)

3,5

00

,00

0.0

0R

p

6

26

,53

3,2

10

.00

Rp

Page 148: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA

NO

TA

NG

GA

LK

OD

E

RE

KE

NIN

GN

O B

UK

TI

UR

AIA

NP

EN

ER

IMA

AN

PE

NG

EL

UA

RA

NS

AL

DO

23

51

0/2

2/2

02

0P

emb

ayar

an j

asa

keb

ersi

han

sam

pah

1

,00

0,0

00

.00

Rp

62

5,5

33

,21

0.0

0R

p

23

61

0/2

2/2

02

0T

ran

spo

rt P

rov

insi

( 1

0 k

eg x

2 o

rg)

5,0

00

,00

0.0

0R

p

6

20

,53

3,2

10

.00

Rp

23

71

0/2

2/2

02

0T

ran

spo

rt K

oo

rdin

asi

dan

rap

at k

e K

CD

2

,00

0,0

00

.00

Rp

61

8,5

33

,21

0.0

0R

p

23

81

0/2

2/2

02

0P

emb

ayar

an M

amin

pik

et (

5 h

ari)

3,5

00

,00

0.0

0R

p

6

15

,03

3,2

10

.00

Rp

23

91

0/2

2/2

02

0P

emb

ayar

an M

amin

pan

itia

PT

S (

5 H

ari)

7

,87

5,0

00

.00

Rp

60

7,1

58

,21

0.0

0R

p

24

01

0/2

2/2

02

0P

emb

ayar

an P

eng

gan

daa

n K

ore

spo

nd

ensi

sek

ola

h

93

9,7

00

.00

Rp

60

6,2

18

,51

0.0

0R

p

24

11

0/2

2/2

02

0P

emb

ayar

an M

amin

Pan

itia

LD

KS

(2

har

i )

3,5

00

,00

0.0

0R

p

6

02

,71

8,5

10

.00

Rp

24

21

0/2

2/2

02

0P

emb

ayar

an T

ok

en L

istr

ik

3,0

18

,00

0.0

0R

p

5

99

,70

0,5

10

.00

Rp

24

31

0/2

2/2

02

0P

emb

ayar

an M

amin

Pan

itia

Pra

mu

ka

1,5

75

,00

0.0

0R

p

5

98

,12

5,5

10

.00

Rp

24

41

0/2

2/2

02

0P

emb

ayar

an S

erv

ice

Pri

nte

r 4

,00

0,0

00

.00

Rp

59

4,1

25

,51

0.0

0R

p

24

51

0/2

2/2

02

0P

emb

ayar

an c

etak

sp

and

uk

2

,50

0,0

00

.00

Rp

59

1,6

25

,51

0.0

0R

p

24

61

0/2

2/2

02

0P

emb

ayar

an p

eng

gan

daa

n l

apo

ran

per

sed

iaan

4

30

,00

0.0

0R

p

5

91

,19

5,5

10

.00

Rp

24

71

0/2

2/2

02

0P

emb

ayar

an s

erv

ice

ko

mp

ute

r 5

,00

0,0

00

.00

Rp

58

6,1

95

,51

0.0

0R

p

248

10

/22

/20

20

Pem

bay

aran

Tra

nsp

ort

Pra

ker

in

5,0

00

,00

0.0

0R

p

5

81

,19

5,5

10

.00

Rp

249

10

/22

/20

20

Pem

bay

aran

Ser

vic

e P

eraw

atan

AC

5

,00

0,0

00

.00

Rp

57

6,1

95

,51

0.0

0R

p

53

9,1

76

,61

6.0

0R

p

5

76

,19

5,5

10

.00

Rp

Sal

do

BK

U S

ebes

ar:

Rp

5

76

,19

5,5

10

.00

Ter

dir

i D

ari

:

Sal

do

Tu

nai

:

3,1

61

,68

4.0

0

Sal

do

Ban

k

:5

73

,03

3,8

26

.00

Men

get

ahu

i,T

ang

eran

g S

elat

an,

20

20

Kep

ala

Sek

ola

h S

MK

N 3

Tan

gse

l,B

end

ahar

a D

ana

BO

S,

DW

I N

OV

I H

AR

DA

NI

S.P

dV

IA N

OO

RL

AT

IPA

H S

.Psi

NIP

. 1

96

81

10

71

99

00

12

00

1N

IP.

19

82

10

10

20

11

01

20

08

Page 149: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA
Page 150: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA
Page 151: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA
Page 152: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA
Page 153: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA
Page 154: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA
Page 155: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA
Page 156: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA
Page 157: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA
Page 158: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA
Page 159: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA
Page 160: PENGELOLAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK NEGERI 3 KOTA