60
PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN DESAIN DESAIN INSTRUKSIONAL INSTRUKSIONAL Oleh: Oleh: Dr. Djoko Santosa TH, M.Pd. Dr. Djoko Santosa TH, M.Pd.

PENGEMBANGAN DESAIN INSTRUKSIONAL

  • Upload
    ankti

  • View
    250

  • Download
    17

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PENGEMBANGAN DESAIN INSTRUKSIONAL. Oleh : Dr. Djoko Santosa TH, M.Pd. PENGEMBANGAN DESAIN INSTRUKSIONAL. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN DESAINDESAININSTRUKSIONALINSTRUKSIONAL

Oleh:Oleh:Dr. Djoko Santosa TH, M.Pd.Dr. Djoko Santosa TH, M.Pd.

Page 2: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

Dalam suatu siklus lengkap kegiatan instruksional, letak pengembangan instruksional berada pada tahap pertama. Selanjutnya, menyusul pelaksanaan kegiatan instruksional sebagai tahap kedua dan evaluasi instruksional sebagai tahap ketiga.

PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN DESAINDESAININSTRUKSIONALINSTRUKSIONAL

Page 3: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

Siklus Lengkap Kegiatan Instruksional

Tahap I Tahap II Tahap III

Pengembangan Instruksional

Pelaksanaan Kegiatan

Instruksional

Evaluasi Instruksional

Page 4: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

Desain Pengembangan Instruksional

Penggunaan Pendekatan Sistem dalam Pengembangan Instruksional telah menghasilkan berbagai desain. Tidak semua desain itu serupa. Sebagian sesuai untuk digunakan untuk memecahkan masalah yang lebih luas, sebagian lagi sesuai untuk pemecahan masalah yang lebih sempit, yaitu di suatu lembaga yang mempunyai kondisi khusus. Berikut ini disampaikan lima desain pendekatan sistem yang telah digunakan, baik oleh pengarangnya sendiri maupun oleh orang lain. Perbandingan kelima desain ini diturunkan dari karya Twelkel, Urbach dan Buck (1971). Judul dan pengarang kelima desain yang tergolong sebagai pendahulu tersebut tampak dalam daftar berikut ini:

Page 5: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

Daftar Lima Desain Pendekatan Sistem dalam Pendidikan

No Judul Pengarang Tahun

1 Teaching Research System Hamreus 1968

2 Michigan State University Instructional System Development Model

Barson 1967

3 System Aproach for Educational (SAFE)

Corrigan 1966

4 Project MINERVA Instructional Systems Design

Tracey 1967

5 Banathy Instructional Development System

Banathy 1968

Page 6: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

Desain Teaching Research System

Tahap Pengidentifikasian dan PengelolaanSistem

Mengidentifikasi Masalah Instruksional

(1)

Menentukan dan memilih stafpendukung

(2)

Menentukan KontrolPengelolaan

(3)

Mengumpulkanbahanpengajaran

(5)

Mengidentifikasi Populasi Siswa

(4)

Menganalisa “Context”Instruksional

(6)

Mengidentifikasi Tujuan Perilaku

(7)

MenyusunPengukurPenampilan

(8)

Tahap Analisis Desain

MenentukanTujuan-tujuanKhusus

(9)

MenyusunPengukurPenampilan Khusus

(10)

MengidentifikasiTipeBelajar

(11) MenentukanKondisi Belajar

(12)

Menentukan Penyesuaian Thd Perbedaan Individual

(13)

MenentukanBentuk KegiatanInstruksional

(14)

MengembangkanPrototipe Instruksional

(15) Uji Coba Prototipe

(17) Menganalisa Hasil Uji Coba

(19) Memodifikasi SistemInstruksional

(21)

Tahap Pengembangandan Penilaian

Review Teknisdan Komunikasi

(16) Menyelenggarakan Tes Penampilan

(18) Menganalisa Tes

(20)

MengulangKembali

(22)

Page 7: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

INSTRUCTIONAL SYSTEM DEVELOPMENT MODELMenentukan Tujuan Pendidikan Umum

Perguruan Tinggi, Fakultas, Jurusan, Matakuliah

Mulai

Mengumpulkan Data Masukan

Menentukan Seluruh Data Masukan

Mengkombinasikan Seluruh Data Masukan

Mengembangkan Rasional UntukUjian Awal dan Akhir

Mengembangkan Contoh Pengajaran Untuk Isi Pelajaran Tertentu

Merencanakan Strategi

Memilih Bentuk Informasi yg Representatif

Menentukan Alat Transmisi

Mengumpulkan, Mendesain, MemproduksiMedia yg Telah Ditentukan

Merampungkan

Tes Lapangan dengan Kelompok Siswa

Mengidentifikasi dan Memperbaiki Kesalahan

Peneraan Kepada Mata Kuliah

Evaluasi dan Mengulang KembaliUntuk Memperbaiki Sebagaimana

Diperlukan

Mengembangkan instrumen evaluasidengan menggunakan data

mahasiswa dan informasi media

Page 8: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

SYSTEM APPROACH FOR EDUCATION (SAFE)

Mengidentifikasi Strategi Perencanaan Masalah

Mendesain Pengelolaan/Rencana Pelaksanaan Untuk Setiap Alternatif

Menganalisa Alternatif dan Segi Keefektifan dan Keuntungan Biaya

Memilih Rencana Pengelolaan dan Pelaksanaan yang Mempunyai Keefektifan Biaya yang Optimal

Menyusun Rencana Validasi atau Tes Lapangan (Metode/Alat/Media) seperti Diperlukan

Implementasi/Pengelolaan PemantauanRencana Pelaksanaan

Mengevaluasi Penampilan (Proses dan Produk)

Merevisi untuk Mencapai Prestasi yang Dipersyaratkan

S.1

S.2

S.3

S.4

S.5

S.6

S.7

S.8

A.6

A.7

A.8

Melakukan Analisis Tugas

Melakukan Analisis Metode dan Alat

Membuat Keputusan Final (Terus/Berhenti)

APA

BAGAIMANA

Analisis Sistem

SistemAnalisis

A.1

A.2

A.3

A.4

A.5

Menentukan Tujuan Misi

MenilaiKebutuhan

Menentukan Persyaratan Penampilan Missi

Menentukan Hambatan

Menentukan Profil Missi

Melakukan Analisis Fungsioner

Page 9: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

Project MINERVA Instructional System Design

MengumpulkanData

Pekerjaan

Mengidentifikasi Persyaratan

Latihan

Merumuskan Tujuan

Penampilan

Merumuskan Tujuan

Penampilan

MemproduksiBahan

Instruksional

Memilih Strategi

Instruksional

Memilih Isi

Mata Pelajaran

MelaksanakanKegiatan

Instruksional

Tindak Lanjut

Lulusan

Melaksanakandan Menganalisa

Tes

MengevaluasiKegiatan

Instruksional

Page 10: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

THE BANATHY MODEL

Analisis danPerumusan Tujuan

Maksud Sistem

Spesifikasi Tujuan

Analisis dan Perumusan Tugas-Tugas Belajar

MenemukanTugas-tugas

Belajar

Menilai Kompetensi

Masukan

Mengidentifikasidan karakterisasi

tugas belajar

Tes Masukan

Desain dan sistem Tersebut

Analisis FungsiAnalisis

Komponen

Distribusi

Penjadwalan

Implementasi dan Kontrol Kualitas

Latihan Sistem Tes Sistem

Pelaksanaan

Mengevaluasi

Mengubah untuk Meningkatkan

Tes AcuanPatokan

Page 11: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

Kelima desain pendekatan sistem tersebut dapat dibandingkan dari segi penetapan prosesnya. Tiga tahap yang akan digunakan sebagai dasar perbandingan adalah:

1. TAHAP PERTAMA Definisi Masalah dan Organisasi yang meliputi: a. Identifikasi Masalah b. Analisis Setting c. Organisasi Pengelolaan

2. TAHAP KEDUA Analisis dan Pengembangan Sistem, meliputi: a. Identifikasi Tujuan b. Penentuan Metode c. Penentuan Prototipe

3. TAHAP KETIGA Evaluasi, meliputi: a. Melaksanakan tes atau uji coba prototipe b. Menganalisis hasil uji coba c. Implementasi atau uji coba ulang

Page 12: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

1. TAHAP PERTAMA,

Definisi Masalah dan Organisasi yang meliputi:

a. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan proses membandingkan keadaan sekarang dengan keadaan yang seharusnya. Hasilnya akan menunjukkan kesenjangan antara kedua keadaan tersebut. Kesenjangan itu disebut kebutuhan (needs). Bila kesenjangan kedua keadaan tersebut besar, kebutuhan itu perlu diperhatikan atau diselesaikan. Kebutuhan yang besar dan ditetapkan untuk diatasi itu disebut masalah, sedangkan kebutuhan yang lebih kecil mungkin untuk sementara atau seterusnya diabaikan. Ia merupakan kebutuhan yang tidak dianggap sebagai masalah. Hasil akhir dari identifikasi masalah adalah perumusan tujuan umum.

Page 13: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

Bila diperhatikan, bahasa yang digunakan kelima desain di atas berbeda, tetapi maksudnya sama. Perbandingan istilah yang diguna- kan oleh kelima desain tersebut tampak sebagai berikut:

Page 14: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

MODEL KEGIATAN

Teaching Research System Mendefinisikan masalah instruksional

Michigan State University Instructional System Development Model

Menentukan tujuan pendidikan umum: Perguruan Tinggi, Fakultas, Jurusan, Mata Kuliah

SAFE 1. Menilai kebutuhan

2. Menentukan tujuan misi

3. Menentukan persyaratan, penampilan

(performance) misi

4. Menetukan hambatan

5. Menentukan profil misi

6. Melakukan analisis fungsional

7. Melakukan analisis tugas

8. Melakukan analisis metode dan alat

9. Membuat keputusan kelayakan final

(terus atau berhenti)

Project MINERVA Mengumpulkan data pekerjaan

Banathy Maksud sistem

Page 15: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

b. Analisis SettingAnalisis setting meliputi kegiatan menentukan karakteristik siswa dan sumber belajar yang tersedia untuk digunakan dalam pemecahan masalah. Apa bahasa yang dipergunakan oleh kelima desain di atas?

MODEL KEGIATAN

Teaching Research System 1. Mengidentifikasi populasi siswa

2. Mengumulkan bahan pelajaran

3. Menganalisis context instruksional

Michigan State University Instructional System Development Model

Mengumpulkan data masukan

SAFE Mengidentifikasi stategi alternatif pemecahan masalah

Project MINERVA Mengidentifikasi keperluan training

Banathy 1. Menilai kompetensi masukan

2. Tes masukan

Page 16: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

c. Organisasi Pengelola

Kegiatan yang termasuk Organisasi Pengelolaan cukup luas yaitu meliputi:

1. Pendefinisian tugas dan tanggung jawab yang diperlukan

2. Pembentukan jaringan berkomunikasi untuk mengorganisasikan pengumpulan dan pendistribusi- an informasi kepada tim pengembangan.

3. Pembentukan rencana proyek dan prosedur kontrol

Page 17: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

Kegiatan pengembangan instruksional untuk skala luas seperti skala nasional, regional, perguruan tinggi atau lembaga, biasanya dilaksanakan oleh suatu tim. Untuk itu, perlu dibentuk suatu organisasi formal yang membagi tugas dan tanggung jawab setiap anggota tim dengan jelas agar kegiatan pengembangan instruksional itu sejauh mungkin terhindar dari hambatan atau kegagalan.

Selanjutnya lihat kembali kelima desain yang kemudian bandingkan masing-masing dan terminologi apa yang mereka gunakan untuk menjelaskan pengertian organisasi pengelolaan ini.

Page 18: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

MODEL KEGIATAN

Teaching Research System 1. Menentukan dan memilih sifat

pendukung

2. Menentukan kontrol pengelolaan

Michigan State University Instructional System Development Model

Tidak ada

SAFE Mendesain pengelolaan atau rencana pelaksanaan setiap alternatif

Project MINERVA Tidak ada

Banathy Tidak ada

Page 19: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

2. TAHAP KEDUA, Analisis, dan Pengembangan Sistem

Hasil kegiatan tahap pertama, yaitu Definisi Masalah dan organisasi memberikan arah kepada tim atau mengembangkan instruksional untuk memulai kegiatan tahap kedua, yaitu tahap Analisis dan Pengembangan Sistem. Tahap ini meliputi tiga langkah, yaitu: identifikasi tujuan, penentuan metode, dan pembuatan prototipe.

Page 20: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

a. Identifikasi Tujuan

Tujuan adalah apa yang dapat dikerjakan oleh peserta didik setelah menyelesaikan proses belajar. Tujuan ini harus bermanfaat bagi peserta didik. Ia berbentuk perilaku yang dapat diukur. Tujuan ini kemudian diuraikan menjadi tujuan-tujuan khusus, yaitu tujuan yang lebih rinci dan spesifik.

Selanjutnya tujuan khusus ini disusun dalam urutan yang logis. Atas dasar tujuan inilah isi pelajaran dipilih dan disajikan kepada peserta didik kelak.

Page 21: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

Kelima desain yang dibandingkan menggunakan istilah yang berbeda untuk menggambarkan pengertian tujuan tersebut.

MODEL KEGIATAN

Teaching Research System

1. Mengidentifikasi tujuan perilaku

2. Menentukan tujuan-tujuan khusus

Michigan State University Instructional System Development Model

Menentukan secara spesifik perilaku awal dan akhir

SAFE Menentukan tujuan misi

Project MINERVA Merumuskan tujuan penampilan

Banathy Spesifikasi tujuan

Page 22: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

b. Penentuan Metode

Penentuan metode dan media instruksional sangat penting untuk memungkinkan peserta didik mencapai tujuan instruksional.

Metode yang diidentifikasi dapat lebih dari satu atau beberapa alternatif metode, karena dalam uji coba ada kemungkinan metode yang digunakan tidak efektif sehingga perlu diganti dengan metode lain.

Page 23: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

Istilah yang digunakan para ahli bervariasi. Ada yang menggunakan istilah metode instruksional untuk pengertian cara dan alat–alat yang digunakan dalam kegiatan instruksional, ada pula yang memisahkan pengertian metode dan media sebagai cara dan alat transmisi. Sebagian lagi menggunakan istilah strategi instruksional untuk menggantikan kedua kata metode dan media tersebut.

Page 24: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

MODEL KEGIATAN

Teaching Research System

1. Mengidentifikasi tipe belajar

2. Menentukan kondisi belajar

3. Menentukan penyesuaian terhadap perbedaan individual

4. Mengidentifikasi bentuk; kegiatan instruksional

Page 25: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

MODEL KEGIATAN

Michigan State University Instructional System Development Model

1. Merencanakan strategi

2. Mengembangkan contoh pengajaran untuk isi pelajaran tertentu

3. Memilih bentuk informasi yang representatif

4. Menentukan alat transmisi

Page 26: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

MODEL KEGIATAN

SAFE 1. Memilih rencana pengelolaan dan pelaksanaan yang mempunyai keefektifan biaya optimal.

2. Menganalisis alternatif dari segi keefektifan biaya optimal

3. Menganalisis alternatif dari segi keefektifan dan keuntungan biaya

4. Memilih pengelolaan atau rencana pelaksanaan yang mempunyai efektifitas biaya yang paling optimal

Page 27: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

MODEL KEGIATAN

Project MINERVA 1. Memilih isi mata pelajaran

2. Memilih strategi instruksional

Page 28: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

MODEL KEGIATAN

Banathy 1. Menemukan tugas-tugas belajar

2. Mengidentifikasi dan karakterisasi tugas-tugas belajar yang aktual

3. Menganalisis fungsi

4. Menganalisis komponen

5. Pendistribusian

6. Penjadwalan

Page 29: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

c. Pembuatan Prototipe

Pembuatan prototipe merupakan permulaan produksi untuk menghasilkan barang yang sesungguhnya.

Di samping itu, pada materi ini pula dimulai pengembangan desain evaluasi dan permulaan review teknis terhadap sistem tersebut oleh para ahli serta penyusunan tes yang akan digunakan untuk mengukur perilaku siswa, baik sebelum maupun setelah uji coba.

Page 30: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelima desain yang dibandingkan tampak dalam tabel di bawah ini:

MODEL KEGIATAN

Teaching Research System

1. Mengembangkan prototipe instruksional

2. Menyusun alat pengukur penampilan

3. Menyusun alat pengukur penampilan khsus

4. Review teknis dan komunikasi

Page 31: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

MODEL KEGIATAN

Michigan State University Instructional System Development Model

1. Mengumpulkan, mendesain, dan memproduksi media yang telah ditentukan.

2. Mengembangkan rasional untuk tes awal dan akhir

3. Mengembangkan instrumen evaluasi dengan informasi tentang mahasiwa dan media

Page 32: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

MODEL KEGIATAN

SAFE Tidak spesifik

Project MINERVA 1. Memproduksi bahan instruksional

2. Menyusun tes penampilan

Banathy 1. Tes Acuan Patokan

Page 33: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

3. TAHAP KETIGA, Evaluasi3. TAHAP KETIGA, Evaluasi

Tahap akhir dari suatu proses Tahap akhir dari suatu proses pengembangan instruksional adalah pengembangan instruksional adalah evaluasi. Hasilnya akan menjadi dasar evaluasi. Hasilnya akan menjadi dasar pengambilan keputusan tentang dua hal, pengambilan keputusan tentang dua hal, yatitu: seberapa baik prototipe yatitu: seberapa baik prototipe instruksional dalam mencapai tujuan, instruksional dalam mencapai tujuan, dan bagian mana yang masih lemah dan bagian mana yang masih lemah sehingga perlu direvisi serta bagaimana sehingga perlu direvisi serta bagaimana merevisinya. merevisinya.

Page 34: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

Banyak ahli pengembangan instruksional Banyak ahli pengembangan instruksional berpendapat bahwa evaluasi merupakan berpendapat bahwa evaluasi merupakan dasar dalam pendekatan sistem, sehingga dasar dalam pendekatan sistem, sehingga tanpa evaluasi yang memadai seluruh tanpa evaluasi yang memadai seluruh proses pengembangan instruksional itu proses pengembangan instruksional itu kehilangan maknanya.kehilangan maknanya.

Tahap evaluasi meliputi tiga langkah, yaitu: Tahap evaluasi meliputi tiga langkah, yaitu: pelaksanaan uji coba prototipe, analisis pelaksanaan uji coba prototipe, analisis hasil dan implementasi/penggunaannya hasil dan implementasi/penggunaannya kembalikembali

Page 35: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

a. Uji Coba Prototipe Instruksional

Uji coba prototipe biasanya mengambil bentuk-bentuk di bawah ini:

1. Uji coba pengembangan untuk melihat komponen yang perlu direvisi

2. Uji coba validasi untuk melihat seberapa jauh peserta didik mencapai tujuan instruksional.

3. Uji coba lapangan untuk menentukan apakah pengajar dan peserta didik lain dapat menggunakan bahan-bahan tersebut.

Page 36: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

Berbagai istilah dan langkah digunakan oleh pengembangan instruksional untuk melaksanakan uji coba prototipe ini.

MODEL KEGIATAN

Teaching Research System

1. Uji coba prototipe

2. Menyelenggarakan tes penampilan

Page 37: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

MODEL KEGIATAN

Michigan State University Instructional System Development Model

Tes lapangan dengan kelompok peserta didik

Page 38: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

MODEL KEGIATAN

SAFE 1. Menyusun Rencana validasi atau Tes Lapangan (metode/alat/media) seperti yang diperlukan

2. Implementasi/memantau pengelolaan dan rencana pelaksanaan

3. Mengevaluasi penampilan

Page 39: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

MODEL KEGIATAN

Project MINERVA

1. Melaksanakan kegiatan instruksional

2. Melaksanakan dan menganalisis tes

Banathy 1. Latihan sistem

2. Tes sistem

Page 40: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

TUGAS :

• BUAT RANCANGAN UJI COBA DARI MASING-MASING MODEL/DESAIN

YANG DAPAT DITERAPKAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN

EKONOMI.

• PILIH SALAH SATU DARI BERBAGAI JENJANG PENDIDIKAN, BAIK DI SMP,

SMA MAUPUN SMK

Page 41: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

b. Analisis Hasil

Analisis hasil melibatkan tiga jenis kegiatan, yaitu: pertama, tabulasi dan memproses data evaluasi. Kedua, menentukan hubungan antara metode yang digunakan, hasil yang dicapai dan tujuan yang ingin dicapai. Ketiga, menafsirkan data. Kualitas revisi yang akan dibuat tergantung kepada interpretasi ini.

Page 42: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

Kelima desain yang diperbandingkan menggunakan istilah yang berbeda seperti tampak dalam tabel berikut:

MODEL KEGIATAN

Teaching Research System

1. Menganalisis hasil uji coba

2. Menganalisis tesMichigan State University Instructional System Development Model

Tidak spesifik artinya dapat menggunakan berbagai cara tes

Page 43: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

MODEL KEGIATAN

SAFE Evaluasi penampilan (proses dan produk)

Project MINERVA

Mengevaluasi kegiatan instruksional

Banathy Mengevaluasi

Page 44: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

c. Implementasi/Uji Coba Ulang

Berdasarkan interpretasi data hasil uji coba, revisi dilakukan dari revisi kecil sampai revisi total.

Akhirnya, keputusan harus diambil untuk mengakhiri uji coba ulang dan kemudian mengimplementasikan ke dalam pembelajaran.

Page 45: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

Kelima desain yang diperbandingkan menggunakan beraneka ragam istilah untuk menyatakan revisi tersebut.

MODEL KEGIATAN

Teaching Research System

Memodifikasi Sistem Instruksional

Page 46: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

MODEL KEGIATAN

Michigan State University Instructional System Development Model

1. Mengidentifikasi letak dan mengoreksi kelemahan

2. Mengevaluasi dan mengulang kembali untuk memperbaiki sebagaimana diperlukan.

Page 47: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

MODEL KEGIATAN

SAFE Merevisi untuk mencapai prestasi yang diinginkan

Project MINERVA

Tertuang dalam bentuk garis umpan balik

Banathy Mengubah untuk memperbaiki

Page 48: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

Bila anda perhatikan perbandingan kelima desain di atas, ternyata di samping istilah-istilah yang mereka gunakan tidak sama, urutan langkah-langkah yang mereka tempuh juga tidak selalu sama.

Ini menunjukkan bahwa proses pengembangan instruksional itu tidak terdiri atas urutan langkah-langkah yang baku, atau yang tidak dapat ditawar lagi.

Yang ada dan sudah baku adalah desain dasar untuk pengembangan instruksional, yaitu: mengidentifikasi mengembangkan, dan meng- evaluasi atau merevisi

Page 49: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

C. DESAIN YANG TERBAIK ?

Mengikuti perbandingan kelima desain pendekatan sistem yang diterapkan dalam desain instruksional mungkin ada orang yang ingin memilih salah satu yang terbaik dan menganggapnya sebagai desain standar untuk semua macam kegiatan instruksional.

Keinginan seperti itu sebaiknya dibatalkan, sebab setiap model itu baik dan sesuai untuk kondisi tertentu. Kondisi yang dimaksud adalah besar-kecilnya atau kompleks tidaknya suatu lembaga pendidikan, ruang lingkup tugas lembaga pendidikan, serta kemampuan pengelola.

Page 50: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

Setiap desain itu dimaksudkan untuk Setiap desain itu dimaksudkan untuk menghasilkan suatu sistem instruksional. menghasilkan suatu sistem instruksional. Prosedur yang mirip digunakan antara satu Prosedur yang mirip digunakan antara satu dengan yang lain, tetapi mereka menggunakan dengan yang lain, tetapi mereka menggunakan penjelasan urutan dan bahasa yang tidak penjelasan urutan dan bahasa yang tidak selalu sama. Seorang pengembang selalu sama. Seorang pengembang instruksional dapat memilih salah satu instruksional dapat memilih salah satu diantaranya yang dianggapnya sesuai, atau diantaranya yang dianggapnya sesuai, atau mungkin pula mengkombinasikan beberapa mungkin pula mengkombinasikan beberapa diantaranya untuk menyusun suatu model diantaranya untuk menyusun suatu model baru. baru.

Pertanyaan yang lebih mendasar adalah: Pertanyaan yang lebih mendasar adalah: seberapa jauh desain itu dapat digunakan seberapa jauh desain itu dapat digunakan secara efektif dan efisien?secara efektif dan efisien?

Page 51: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

KESIMPULANDi dunia pendidikan masih banyak lagi desain pengembangan instruksional lain di luar yang telah diperbandingkan di atas. Lima diantaranya adalah:

1. Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (1975)

2. Systems Approach Model for Designing Instruction karangan Dick and Carey (1985)

3. Instructional Sistem Design, karangan Gagne (1979)

4. AT & T Instructional Development Model (1985)

5. Desain pengembangan instruksional yang digunakan dalam materi ini ( Atwi Suparman :1987)

Page 52: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

1. Model Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI)

I. PERUMUSAN TUJUAN

1. Menggunakan sistem yang operasional

2. Berbentuk hasil belajar3. Berbentuk tingkah laku4. Hanya ada satu tingkah laku

III. KEGIATAN BELAJAR1. Merumuskan semua kemungkinan

kegiatan belajar 2. Menetapkan kegiatan belajar tidak

tidak perlu ditempuh3. Menetapkan kegiatan yang akan

ditempuh

II. PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI

1. Menentukan jenis tes untuk menilai tercapainya tujuan

2. Menyusun tes untuk menilai masing-masing tujuan

IV. PENGEMBANGAN PROGRAM KEGIATAN

1. Merumuskan materi pelajaran2. Menetapkan metode yang dipakai3. Memilih alat pelajaran dan sumber

yang dipakai4. Menyusun jadwal

V. PELAKSANAAN1. Mengadakan tes awal2. Menyampaikan materi pelajaran3. Mengadakan tes akhir4. Perbaikan

Page 53: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

2. System Approach Model for Designing Instruction (Dick and Carey 1985)

IdentityInstruction

Goals

ConductInstructional

Analysis

Identify Entry Bahevior

Characteristic

Write Performance

Objective

Develop Criterion

Relarenced Test Items

Develop Instructional

Strategy

Develop and Select

Instruction Material

Design and Conduct

Formative Evolution

Design and Conduct

Summative Evaluation

Revise Instruction

Page 54: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

3. Instructional System Design (Gagne, 1979)

a. Tingkat Sistem 1. Analisis Kebutuhan, Tujuan Umum, dan

Prioritas2. Analisis Sumber, Hambatan, dan Alternatif

Sistem Peluncuran3. Penentuan Lingkup dan Urutan Kurikulum

dan Mata Pelajaran; Desain Sistem Peluncuran

b. Tingkat Mata Pelajaran 1. Menentukan Struktur Mata Pelajaran dan

Urutan2. Analisis Tujuan Mata Pelajaran

Page 55: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

c. Tingkat Mata Sajian

1. Pendefinisian Tujuan Penampilan 2. Mempersiapkan Rencana Matasajian (atau

Modul)3. Mengembangkan, Memilih Bahan, Media; 4. Menilai Penampilan Siswa (mengukur

Penampilan)

d. Tingkat Sistem

1. Persiapan Pengajaran2. Evaluasi Formatif3. Tes Lapangan, Revisi 4. Evaluasi Sumatif5. Pelaksanaan dan Difusi

Page 56: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

TUGAS :

Perhatikan dengan seksama kelima desain tersebut, kemudian banding- kan dua buah di antaranya dengan menggunakan tiga tahap, yaitu:

Page 57: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

4. AT & T Instructional Development Model (1985)

Analisis Kebutuhan

Analisis Pekerjaan

Keterampilan

Menulis Tujuan

Desain Instruksional

Pengembangan Bahan

Pelaksanaan Evaluasi

Page 58: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

1. TAHAP PERTAMA Definisi Masalah dan Organisasi: a. Identifikasi Masalah b. Analisis Setting c. Organisasi Pengelolaan

2. TAHAP KEDUA Analisis dan Pengembangan Sistem : a. Identifikasi Tujuan b. Penentuan Metode c. Penentuan Prototipe

Page 59: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

3. TAHAP KETIGA Evaluasi, meliputi: a. Melaksanakan tes atau uji coba prototipe b. Menganalisis hasil uji coba c. Implementasi atau uji coba ulang

Page 60: PENGEMBANGAN  DESAIN INSTRUKSIONAL

Daftar buku acuan

• - Filbeck, Robert. 1974. System in Teaching and Learning. Lincoln : Professional Educators Publications.

• -