7
PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI JENIS NON-TES A. Observasi ( observation ) Observasi merupakan suatu proses yang alami, bahkan mungkin kita sering melakukannya, baik secara sadar maupun tidak sadar di dalam di dalam kehidupan sehari- hari. Di dalam kelas, guru sering melihat, mengamati, dan melakukan interpretasi.pentingnya observasi dalam kegiatan evaluasi pembelajaran mengharuskan guru untuk memahami lebih jauh tentang judgement, bertindak secara reflektif, dan menggunakan komentar orang lain sebagai informasi untuk membuat judgement yang lebih reliabel. Hal yang harus di pahami oleh guru adalah bahwa tidak semua yang di lihat disebut obsevasi.observasi yang dilakukan oleh guru di kelas tidak cukup hanya dengan duduk dan melihat melainkan harus di lakukan secara sengaja, hati-hati,sesuai dengan aspek-aspek tertentu, dan berdasarkan tujuan yang jelas.untuk memperoleh hasil observasi yang baik, maka kemampuan guru dalam melakukan pengamatan harus sering di latih, mulai dari hal-hal yang sederhana sampai hal-hal yang kompleks.

Pengembangan Instrumen Evaluasi Jenis Non

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengembangan

Citation preview

Page 1: Pengembangan Instrumen Evaluasi Jenis Non

PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI JENIS NON-TES

A. Observasi ( observation )

Observasi merupakan suatu proses yang alami, bahkan mungkin kita sering

melakukannya, baik secara sadar maupun tidak sadar di dalam di dalam kehidupan

sehari-hari. Di dalam kelas, guru sering melihat, mengamati, dan melakukan

interpretasi.pentingnya observasi dalam kegiatan evaluasi pembelajaran

mengharuskan guru untuk memahami lebih jauh tentang judgement, bertindak secara

reflektif, dan menggunakan komentar orang lain sebagai informasi untuk membuat

judgement yang lebih reliabel. Hal yang harus di pahami oleh guru adalah bahwa

tidak semua yang di lihat disebut obsevasi.observasi yang dilakukan oleh guru di

kelas tidak cukup hanya dengan duduk dan melihat melainkan harus di lakukan secara

sengaja, hati-hati,sesuai dengan aspek-aspek tertentu, dan berdasarkan tujuan yang

jelas.untuk memperoleh hasil observasi yang baik, maka kemampuan guru dalam

melakukan pengamatan harus sering di latih, mulai dari hal-hal yang sederhana

sampai hal-hal yang kompleks.

Observasi adalah suatu pengamatan dan pencatatan secara sistematis logis,

objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang

sebenarnya maupun situasi yang buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Alat yang di

gunakan untuk observasi di sebut pedoman observasi. Observasi juga di gunakan

dalam bidang penelitian, terutama penelitian kualitatif. Tujuan utama observasi adalah

1. Untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai suatu fenomena, baik

yang berupa peristiwa maupun tindakan, baik dalam situasi sungguhan

maupun dalam situasi buatan.sampling

Page 2: Pengembangan Instrumen Evaluasi Jenis Non

2. Untuk mengukur perilaku kelas (baik perilaku guru maupun perilaku guru)

interaksi antara murid dan guru, dan faktor-faktor yang dapat di amati lainnya,

terutama kecakapan sosial ( social skills)

Jika ingin menggunakan observasi sebagai alat evaluasi maka evaluator harus

memahami terlebih dahulu tentang :

1. Konsep dasar observasi, mulai dari pengertian, tujuan,fungsi,

peranan,karakteristik, prinsip-prinsip sampai dengan prosedur observasi.

2. Perencanaan obsevasi, seperti menentukan kegiatan apa yang akan di

observasi, siapa yang akan melakukan observasi, rencana sampling menyusun

pedoman observasi, melatih pihak-pihak yang akan melakukan obsevasi dalam

menggunakan pedoman observasi.

3. Prosedur observasi, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengolahan dan

penafsiran sampai dengan pelaporan hasil observasi.

Karakteristik observasi antara lain :

1. Mempunyai tujuan yang jelas. Hal ini di maksudkan agar pelaksanaan

observasi tidak menyimpang dari permasalahan.

2. Bersifat ilmiah, yaitu di lakukan secara sistematis, logis, kritis, objektif, dan

rasional.

3. Terdapat berbagai aspek yang akan di observasi

4. Praktis penggunaannya

Page 3: Pengembangan Instrumen Evaluasi Jenis Non

Di lihat dari kerangka kerjanya, observasi di bedakan menjadi dua jenis, yaitu :

1. Observasi berstruktur, yaitu semua kegiatan guru sebagai observer telah di

tetapkan terlebih dahulu berdasarkn kerangka kerja berisi faktor-faktor yang

telah di atur kategorinya. Isi dan luas materi observasi telah di tetapkan dan di

batasi dengan jelas dan tegas.

2. Observasi tak terstruktur, yaitu semua kegiatan guru sebagai observer tidak di

batasi oleh suatu kerangka kerja yang pasti. Kegiatan observer hanya di batasi

oleh tujuan observasi itu sendiri.

Di lihat dari teknis pelaksanaannya, observasi observasi dapat di tempuh melalui tiga

cara, yaitu :

1. Observasi langsung, yaitu observasi yang di lakukan secara langsung terhadap

objek yang di selidiki.

2. Observasi tak langsung, yaitu observasi yang di lakukan melalui perantara,

baik teknik maupun alat tertentu.

3. Observasi partisipasi, yaitu observasi yang di lakukan dengan cara ikut ambil

bagian atau melibatkan diri dalam situasi objek yang di teliti.

Sutrisno Hadi (1981) mengemukakan ada ada tiga jenis observasi yang masing-

masing coraknya untuk keadaan tertentu, yaitu :

1. Observasi partisipan-observasi nonpartisipan

Observasi partisipan adalah observasi yang di lakukan dimana observer turut

ambil bagian dalam peri kehidupan orang atau objek-objek yang di

observasi.sedangkan observasi pura-pura di sebut quasi participant

observation. Jika unsur-unsur partisipasi sama sekali tidak terdapat di

dalamnya maka di sebut nonparticipant observation.

Page 4: Pengembangan Instrumen Evaluasi Jenis Non

2. Observasi sistemik-observasi nonsistemik

Observasi sistemik adalah adanya kerangka yang memuat faktor-faktor yang

telah di atur kategorisasinya terlebih dahulu dan ciri-ciri khusus dari setiap

faktor dalam kategori-kategori itu. Observasi yang tidak menggunakan

kerangka di sebut observasi nonsistemik.

3. Observasi eksperimental-observasi noneksperimental

Biasanya tidak memerlukan observer yang banyak.

Observasi kelas merupakan sumber informasi yang penting di dalam evaluasi.

Untuk mempermudah proses pencatatan dan pengamatan apa yang terjadi didalam

proses pembelajaran,evaluator dapat menggunakan selembar kertas yang cukup lebar

dan selanjutnya menuliskan nama-nama observi yang di susun dalam sebuah daftar.

Selembar kertas ini di sebut pedoman observasi.

Adapun langkah-langkah penyusunan pedoman observasi adalah sebagai

berikut:

a. Merumuskan tujuan observasi

b. Membuat lay-out atau kisi-kisi observasi

c. Menyusun pedoman observasi

d. Menyusun aspek-aspek yang akan di observasi, baik yang berkenaan dengan

proses belajar peserta didik dan kepribadiannya maupun penampilan guru

dalam pembelajaran.

e. Melakukan uji coba pedoman observasi untuk melihat kelemahan-kelemahan

pedoman observasi

f. Merevisi pedoman observasi berdasarkan hasil uji coba

g. Melaksanakan observasi pada saat kegiatan berlangsung

Page 5: Pengembangan Instrumen Evaluasi Jenis Non

h. Mengolah dan menafsirkan hasil observasi

B. Wawancara ( interview)