Upload
buixuyen
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DALAM
PEMBELAJARAN TENTANG VEKTOR MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM COMPOSING
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh :
Mega Nofika
141424055
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“ PEMIMPIN bukanlah mereka yang tidak pernah gagal, melainkan mereka
yang tidak pernah berhenti untuk terus BERJUANG ”
“ Saat orang lain tidak benar, saya tetap merespon BENAR. Saat situasi tidak
benar, saya tetap merespon BENAR ”
Karya ini kupersembahkan :
Kepada Yesus Kristus, TUHAN, Penyelamat dan Sahabatku
Kedua orangtua tercintaku I Nyoman Yohanes dan Ni Nyoman Ariani
Kakak Heni Arsiyani dan Adik Yoga Pramudia
Keluarga rohaniku “Victorious Home”
Terimakasih untuk setiap dukungan, doa, cinta, kasih serta pengorbanan yang tiada
hentinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Mega Nofika. 2019. Pengembangan Keterampilan Bertanya Siswa Dalam
Pembelajaran Tentang Vektor Menggunakan Model Pembelajaran Problem
Composing. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran problem
composing dapat mengembangkan keterampilan bertanya siswa dan mengetahui
peningkatan pemahaman siswa tentang materi vektor dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini merupakan penelitian deskritif kualitatif dan kuantitatif. Peningkatan
keterampilan bertanya siswa dilihat dengan menganalisis kualitas pertanyaan dan
jumlah pertanyaan berdasarkan rubrik keterampilan bertanya dan analisis pertanyaan
menurut Taksonomi Bloom pada setiap pertemuan. Peningkatan pemahaman siswa
diukur dengan pretest dan post-test menggunakan tes tertulis berupa multiple choice.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (i) model pembelajaran problem
composing dapat mengembangkan keterampilan bertanya siswa. Pertanyaan yang
diajukan oleh siswa adalah pertanyaan dengan rata-rata persentase 66,7% pada ketegori
sedang, dalam tingkat pengetahuan dengan rata-rata jumlah pertayaan pada frekuensi
rendah (pertemuan I), pertanyaan dengan rata-rata persentase 50% pada kategori rendah,
dalam tingkat pengetahuan dengan jumlah pertanyaan pada frekuensi rendah
(pertemuan II), dan pertanyaan dengan rata-rata persentase 83,3% pada kategori tinggi,
dalam tingkat memahami dan menerapkan dengan jumlah pertanyaan pada frekuensi
sedang (pertemuan III). (ii) Pembelajaran menggunakan model problem composing
dapat meningkatkan pemahaman siswa.
Kata Kunci: problem composing, keterampilan bertanya dan Taksonomi Bloom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Mega Nofika. 2019. The Development of Students’ Questioning Skills in Learning
about Vectors Using Problem Composing Learning Models. Physics Education Study
Program, Department of Mathematics and Science Education, Teachers Training
and Education Faculty, Sanata Dharma University.
This study aims to determine whether the problem composing learning models
can develop students’ skill in questioning, knowing the improvement in students’
understanding of vector material in learning process. This study is descriptive
qualitative and quantitative research. Improving students’ skills in questioning can be
seen by analyzing the quality of questions and the number of questions based on the
question of skill rubric and question analysis according to Bloom’s Taxanomy at
each meeting. The increasing of students’ understanding was measured by pretest and
post-test using a written test in the form of multiple choices.
The results of this research show that: (i) problem composing learning models
can develop the students’ questioning skills. The questions posed by students are
questions with an average percentage 66,7% in the medium category, in the level
knowledge with the average number of questions at low frequencies (meeting I), the
questions with an average percentage of 50% in low category, in level of knowledge
with the number of questions at low frequency (meeting II), and questions with an
average percentage 83,3% in high category, in the level of understanding and applying
with the number of questions at the medium frequency (meeting III). (ii) Learning using
problem composing models can increase the students’ understanding.
Keywords: Problem Composing, Questioning Skills and Bloom’s Taxonomy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yesus Kristus karena atas kasih dan bimbinganya,
penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul “PENGEMBANGAN
KETERAMPILAN BERTANYA SISWA DALAM PEMBELAJARAN TENTANG
VEKTOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM
COMPOSING”
Adapun skripsi ini dibuat untuk memperoleh gelar sarjana di Program Studi
Pendidikan Fisika Univerisitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, skrispsi ini tidak akan dapat
tersusun. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kasih-Nya sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
2. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim M.Ed., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing yang telah
berkenan meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan dengan sabar memberikan
bimbingan, bantuan, pengarahan, serta saran sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Aufridus Atmadi selaku dosen pembimbing akademik yang telah
mendampingi penulis selama belajar di Program Studi Pendidikan Fisika Sanata
Dharma.
4. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika, dan segenap dosen Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma yang
telah membimbing, mendidik, membagikan ilmu, dan pengalaman hidup kepada
penulis selama belajar di Program Studi Pendidikan Fisika Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. Segenap karyawan sekretariat JPMIPA yang dengan keramahan dan
kesabarannya telah membantu dalam segala hal terkait administrasi penulis
selama belajar di Universitas Sanata Dharma.
6. Suster Kepala SMA Kasih yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan
penelitian di SMA tersebut.
7. Ibu Fero S.Pd selaku guru mata pelajaran fisika SMA Kasih yang telah
memberikan masukan dan membantu penulis selama proses pengambilan data
skripsi.
8. Peserta didik kelas X IPA SMA Kasih yang telah bersedia meluangkan waktu
dan pikiran sebagai subjek penelitian.
9. Keluarga besar SMA Kasih atas bantuan dan kerjasamanya.
10. Papa, Mama, Kakak dan Adik yang selalu berdoa dan memberikan dukungan
selama proses penyusunan skripsi.
11. Sahabat-sahabat terkasihku “Partner in Crime (Oma, Emak, Tutuk, Cah
Lampung, Malaikat, Nonge)” yang telah menjadi sahabat terbaik selama studi,
mengingatkan dan memberikan masukan dan saran dalam proses penyusunan
skrispsi ini.
12. Ponakan tercinta (Meldayanti), partner pelayananku (Hugo, Aaron, Kevin), dan
Yeni yang selalu memberikan semangat dan perhatian.
13. Keluarga rohaniku “Victorious Home” yang selalu memberi motivasi, semangat
dan mendukung dalam doa.
14. Teman-teman Pendidikan Fisika 2014 yang dengan caranya masing-masing
mendukung dan memberi semangat dalam proses menyelesaikan skripsi ini.
15. Untuk semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini, yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Akhirnya penulis berharap, semoga tulisan ini dapat memberikan
sumbangan yang bermanfaat dalam perkembangan pendidikan dan ilmu
pengetahuan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, maka penulis mengharapkan masukan, saran, serta kritik dari
pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Yogyakarta, 21 Januari 2019
Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………...............v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK………………………………………...vi
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULIUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
C. Batasan Masalah ........................................................................................... 3
D. Tujuan ........................................................................................................... 3
E. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 4
BAB II DASAR TEORI .......................................................................................... 5
A. Pendekatan Ilmiah ........................................................................................ 5
B. Bertanya ........................................................................................................ 6
C. Problem Composing ................................................................................... 16
D. Kemampuan Bertanya yang Akan Dikembangkan ................................... 21
E. Besaran Vektor Dan Skalar ........................................................................ 23
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 35
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 35
B. Populasi dan Sampel ................................................................................... 35
C. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 36
D. Desain Penelitian ........................................................................................ 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
E. Instrumen Penelitian ................................................................................... 37
F. Desain Pembelajaran .................................................................................. 44
G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 50
BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................................. 59
A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................... 59
B. Analisis Data .............................................................................................. 63
C. Pembahasan ................................................................................................ 86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 93
A. Kesimpulan ................................................................................................. 93
B. Saran ........................................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 95
LAMPIRAN .......................................................................................................... 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Taksonomi Tingkatan Kognitif ............................................................................ 13
Tabel 2.2 Perbandingan Taksonomi Bloom dan Revisiannya ............................................ 14
Tabel 2.3. Uraian Komponen-komponen Vektor ................................................................. 29
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Vektor .............................................................................................. 39
Tabel 3.2. Pembelajaran Pada Pertemuan I ........................................................................... 45
Tabel 3.3. Pembelajaran Pada Pertemuan II ......................................................................... 47
Tabel 3.4. Pembelajaran Pada Pertemuan III ........................................................................ 49
Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Lembar Observasi Keterampilan Bertanya Oleh Siswa ..... 50
Tabel 3.6. Rubrik Penilaian Keterampilan Bertanya oleh Siswa ....................................... 54
Tabel 3.7 Taksonomi Tingkatan Kognitif ............................................................................. 54
Tabel 3.8 Lembar Keterampilan Bertanya oleh Siswa ........................................................ 56
Tabel 3.9 Jumlah Pertanyaan yang Diajukan Oleh Siswa ................................................... 56
Tabel 3.10. Kriteria Keterampilan Bertanya oleh Siswa ..................................................... 57
Tabel 4.1. Kualitas dan Rumusan Pertanyaan pada Pertemuan 1 ...................................... 65
Tabel 4.2 Kualitas dan Rumusan Pertanyaan pada Pertemuan 2 ....................................... 69
Tabel 4.3. Kualitas dan Rumusan Pertanyaan pada Pertemuan 3 ...................................... 74
Tabel 4.4 Jumlah Pertanyaan yang Diajukan Siswa Pada Pertemuan I ............................ 81
Tabel 4.5 Jumlah Pertanyaan yang Diajukan Siswa Pada Pertemuan II ........................... 82
Tabel 4.6 Jumlah Pertanyaan yang Diajukan Siswa Pada Pertemuan III.......................... 83
Tabel 4.7 Data Hasil Pretest dan Post-test Siswa ................................................................ 84
Tabel 4.8. Hasil Analisis Uji-T Dependen ............................................................................ 86
Tabel 4.9. Kriteria Kualitas dan Rumusan Pertanyaan Siswa ............................................ 87
Tabel 5.0. Jumlah pertanyaan siswa ....................................................................................... 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambar sebuah vektor AB .................................................................... ……………24
Gambar 2.2 Resultan vektor A + B, dengan metode jajaran genjang ................................ 26
Gambar 2.3 Resultan vektor A + B, dengan metode segitiga ........................................... 27
Gambar 2.5 Penjumlahan vektor dengan metode poligon ................................................. 28
Gambar 2.6 Komponen-komponen sebuah vektor.............................................................. 29
Gambar 2.7 Perkalian vektor A dan B ................................................................................... 31
Gambar 2.8 Perkalian vektor .................................................................................................. 32
Gambar 3.1 Desain Penelitian................................................................................................. 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Permohonan Izin Penelitian .............................................................. 98
Lampiran 3: Rancangan Proses Pembelajaran (RPP) ......................................... 100
Lampiran 4: Soal Pretest ..................................................................................... 113
Lampiran 5: Soal Post-test ................................................................................... 117
Lampiran 6: Kunci Jawaban Pretest .................................................................... 121
Lampiran 7: Kunci Jawaban Post-test ................................................................ 122
Lampiran 8: Hasil Pretest .................................................................................... 123
Lampiran 9: Hasil Post-test ................................................................................. 126
Lampiran 10: Daftar Pertanyaan Siswa A Pada Setiap Pertemuan .................... 129
Lampiran 11: Daftar Pertanyaan Siswa B Pada Setiap Pertemuan .................... 132
Lampiran 12: Dokumentasi ................................................................................. 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULIUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembelajaran fisika, siswa dilatih untuk mengembangkan
keterampilan-keterampilan ilmiah untuk medukung siswa agar menjadi
lebih kreatif dan inovatif. Rustaman (2005:6) dalam penelitiannya
mengatakan kemampuan dasar bekerja ilmiah di jenjang pendidikan dasar
dan menengah banyak berisikan keterampilan proses yang mencangkup
keterampilan mengajukan pertanyaan, melakukan pengamatan (observasi),
mengelompokkan (klarifikasi), melakukan inferensi, menafsirkan,
merencanakan percobaan, dan merumuskan hipotesis.
Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas tentang keterampilan
ilmiah siswa dalam mengajukan pertanyaan (bertanya) pada proses
pembelajaran fisika berlangsung. Bertanya adalah sesuatu hal yang sangat
umum dilakukan dalam dunia pendidikan. Guru seringkali bertanya
dengan berbagai tujuan, misalnya untuk mengukur pemahaman siswa,
untuk merangsang siswa berpikir dan untuk mengontrol kelas. Demikian
juga tujuan siswa bertanya, misalnya untuk mendapatkan penjelasan,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu, bahkan sekedar untuk mendapat
perhatian (Widodo. A. 2006:2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Sebenarnya seberapa penting suatu pertanyaan diajukan saat proses
pembelajaran? Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan PPL,
banyak siswa yang enggan untuk bertanya. Beberapa alasan mengapa
siswa enggan bertanya yaitu siswa tidak memiliki kepercayaan diri dalam
bertanya, siswa malu ditertawakan oleh teman-temannya, siswa takut
dimarahi oleh guru saat bertanya. Menurut Agatha Ferry Wahyu Susanti
dalam skripsinya, penyebab siswa malas untuk bertanya adalah kesulitan
untuk merangkai kalimat (membuat pertanyaan), malu, dan takut salah.
Munif Chatif (2016) dalam bukunya “ Presents Learn, Biarkan Anak
Bertanya” mengatakan bahwa penyebab anak tidak mau bertanya adalah
karena anak belum tahu cara bertanya. Akibatnya banyak siswa yang tidak
mengerti dan memahami materi yang disampaikan khususnya dalam
pelajaran fisika.
Namun tidak semua anak enggan bertanya. Ada beberapa anak
yang aktif bertanya. Hal ini harus dipertahankan agar anak tetap bisa aktif
di dalam kelas. Tetapi guru harus mengarahkan anak didiknya agar
pertanyaan yang diajukan oleh anak bisa dikembangkan lagi menjadi
lebih kompleks.
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengembangkan
kemampuan bertanya siswa, baik itu kuantitas maupun kualitas pertanyaan
yang diajukan oleh siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah model pembelajaran Problem Composing dapat
mengembangkan keterampilan bertanya siswa?
2. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa tentang materi vektor
dalam proses pembelajaran ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian sebagai berikut:
1. Mengetahui apakah model pembelajaran Problem Composing
dapat mengembangkan keterampilan bertanya siswa.
2. Mengetahui peningkatan pemahaman siswa tentang materi vektor
dalam proses pembelajaran.
D. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada:
1. Siswa yang diupayakan mengalami pengembangan keterampilan
bertanya adalah siswa kelas X SMA Kasih.
2. Pertanyaan yang diajukan dalam pembelajaran adalah pertanyaan
ilmiah yang berkaitan dengan materi vektor.
3. Jenis pertanyaan yang ingin dikembangkan adalah kemampuan
bertanya pada tingkatan memahami dan menerapkan (application).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
E. Manfaat Penelitian
1. Guru
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gagasan/ide yang
baru bagi guru dalam melatih siswa bertanya saat proses
pembelajaran berlangsung.
2. Siswa
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman baru
pada siswa tentang cara bertanya yang baik, serta melatih siswa
untuk berani mengemukakan pertanyaan didepan guru dan siswa
lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB 2
DASAR TEORI
A. Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah (scientific approach) meliputi menggali informasi
melalui observation/pengamatan, questioning/bertanya, experiment/percobaan,
mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, menganalisis,
associating/menalar, menyimpulkan dan menciptakan serta membentuk
jaringan/networking (Hosnan, 2014:37).
Menurut Hosnan (2014:38) pendekatan ilmiah/scientific approach
mempunyai kriteria proses pembelajaran sebagai berikut:
a. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu.
b. Penjelasan guru, respons siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa
terbebas dari prasangka yang serta merta, pemikiran subyektif, atau
penalaran yang menyimpang.
c. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir kritis, analitis, dan tepat
dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan
mengaplikasikan materi pembelajaran.
d. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir hipotetik dalam melihat
perbedaan, kesamaan atau tautan satu sama lain dari materi
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
e. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan,
dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam
merespons pembelajaran.
f. Berbasis pada konsep, teori dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan.
g. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun
menarik sistem penyajiannya.
B. Bertanya
1. Pengertian Bertanya
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bertanya berasal dari kata
dasar “tanya” yang memiliki arti meminta keterangan (penjelasan dsb);
meminta supaya diberi tahu (tentang sesuatu). Pertanyaan dalam
kehidupan sehari-hari biasanya bertujuan memperoleh informasi mengenai
hal yang belum diketahui (Bolla, 1983:2). Bertanya adalah sesuatu hal
yang sangat umum dilakukan dalam dunia pendidikan.
Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”,
melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya
menginginkan tanggapan verbal. Bentuk pertanyaan, misalnya: apakah
ciri-ciri kalimat efektif? Bentuk pernyataan, misalnya: sebutkan ciri-ciri
kalimat efektif (Hosnan, 2014 : 49). Guru seringkali bertanya dengan
berbagai tujuan, misalnya untuk mengukur pemahaman siswa, untuk
merangsang siswa berpikir dan untuk menontrol kelas. Demikian juga
tujuan siswa bertanya, misalnya untuk mendapatkan penjelasan, sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
ungkapan rasa ingin tahu, bahkan sekedar untuk mendapat perhatian
(Widodo. A. 2006:2).
Bertanya sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
dalam proses belajar mengajar. Masih banyak siswa yang belum secara
aktif bertanya dalam proses pembelajaran. Menurut Hosnan (2014:49)
penyebab kurangnya siswa memberanikan diri untuk bertanya
dikarenakan:
a. Siswa merasa dirinya tidak lebih tahu daripada guru, sebagai akibat
dari kebiasaan belajar yang satu arah
b. Adanya ganjalan psikologis karena guru lebih dewasa dari pada usia
siswa
c. Kurang kreatifnya guru untuk mengajukan persoalan-persoalan yang
menantang siswa untuk bertanya.
Oleh karena itu, guru memiliki peran penting dalam meningkatkan
kemampuan bertanya siswa. Berdasarkan pendapat Hosnan (2014:49) di
atas, guru perlu mencairkan hambatan psikologis antara guru dengan siswa
dan memperkaya topik-topik pembelajaran yang aktual dengan
perkembangan dan konstektual dengan kebutuhan siswa. Guru perlu
membimbing dan melatih siswa untuk dapat mengajukan pertanyaan-
pertanyaan tentang hasil pengamatan objek yang konkret sampai pada
yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur ataupun hal yang
lebih abstrak. Semakin siswa terlatih dalam bertanya, maka rasa ingin tahu
semakin dapat dikembangkan (Hosnan 2014:49).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Pentingnya Mengajukan Pertanyaan
Beberapa hal yang perlu diketahui dan dipahami dalam
mengembangkan keterampilan bertanya yaitu “apa pentingnya
keterampilan bertanya?”, “mengapa siswa dilatih bertanya?” “apa tujuan
dari melatih keterampilan bertanya siswa?”
Hariyadi (2014) dalam jurnalnya yang berjudul Bertanya, Pemicu
Kreativitas Dalam Interaksi Belajar mengatakan bahwa bertanya sangat
penting karena bertanya merupakan metode untuk mengungkapkan rasa
ingin tahu terhadap jawaban yang tidak atau belum diketahui. Bertanya
adalah sesuatu hal yang sangat penting, semua pengetahuan berasal dari
bertanya, karena dengan bertanya menunjukan rasa ingin tahu,
menunjukkan minat, dan mengarah pada penyelidikan untuk memperoleh
pengetahuan.
Sesuai dengan kriteria pembelajaran dalam pendekatan
ilmiah/scientific, meningkatkan keterampilan bertanya didalam
pembelajaran bertujuan agar siswa mampu berpikir kritis, analitis, dan
tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan
mengaplikasikan materi pembelajaran. Siswa mampu berpikir hipotetik
dalam melihat perbedaan, kesamaan atau tautan satu sama lain dari materi
pembelajaran. Siswa mampu memahami, menerapkan, dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam
merespons pembelajaran (Hosnan, 2014:38)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Dengan demikian,keterampilan bertanya merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil
pembelajaran. Bertanya sangat penting didalam proses pembelajaran,
pentingnya mengembangkan keterampilan bertanya agar pola pikir siswa
lebih terbuka. Tujuan dari melatih siswa bertanya adalah meningkatkan
pola pikir siswa agar siswa mampu berpikir kritis, meningkatkan daya
pikir siswa dalam memecahkan masalah, serta mampu mengembangkan
pola pikir yang rasional dan objektif dalam meresponi pembelajaran.
3. Ukuran dan Ciri-ciri Pertanyaan Ilmiah yang Baik
Pertanyaan ilmiah yang baik adalah pertanyaan yang dapat
mengarah ke hipotesis dan membantu kita dalam menjawab (atau mencari
tahu) alasan untuk beberapa pengamatan. Pertanyaan ilmiah yang baik
dapat didefinisikan, dapat diukur dan dapat dikontrol.
Pertanyaan ilmiah yang baik memiliki karakteristik sebagai
berikut:
a. Pertanyaan ilmiah yang baik adalah pertanyaan yang memiliki jawaban
yang dapat diuji. Contoh: “mengapa itu bintang?” (bukan pertanyaan
ilmiah). “materi apa saja yang terkandung di dalam bintang?” (contoh
pertanyaan ilmiah).
b. Pertanyaan ilmiah yang baik dapat diuji dan dapat dijawab dengan
merancang dan melakukan percobaan. Contoh: “Dari mana matahari
berasal?” (bukan pertanyaan ilmiah). “ Bagaimana raksi kulit manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
terhadap radiasi matahari, saat menggunakan lotion tabir surya SPF 30
dan saat tidak menggunakan lotion tabir surya ?” (pertanyaan ilmiah)
c. Pertanyaan ilmiah yang baik didasarkan pada pengetahuan awal (apa
yang sudah diketahui, konsep awal). Contoh: “apakah pupuk membuat
rumput tumbuh lebih hijau?” (bukan pertanyaan ilmiah). “ Jenis pupuk
apa yang dapat membuat rumput tumbuh lebih hijau?” (pertanyaan
ilmiah)
d. Pertanyaan ilmiah yang baik ketika dijawab, mengarah ke pertanyaan
baik lainnya. Contoh: “apa itu flu?” (bukan pertanyaan ilmiah).
“bagaimana cara flu menyerang sistem kekebalan tubuh manusia?”
(pertanyaan ilmiah)
Menurut Hosnan (2014: 51) ciri-ciri pertanyaan yang baik dalam
“Pendekatan Saintifik dan Konstektual dalam Pembelajaran Abad 21”
sebagai berikut:
a. Singkat dan jelas
Pertanyaan yang baik adalah pertanyaan yang mudah dipahami,
tidak panjang lebar, tetapi langsung tertuju pada inti dari pertanyaan
tersebut.
b. Memiliki fokus
Pertanyaan yang diajukan harus memiliki fokus, tentang apa yang
ingin ditanyakan serta tujuannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
c. Bersifat probing atau divergen
Istilah probing memiliki arti berusaha memperoleh keterangan
yang lebih jelas atau lebih mendalam. Sedangkan divergen memiliki
arti kata “berbeda”. Kaitannya dalam hal ini adalah pertanyaan yang
diajukan harus bervariasi dan memiliki arti yang jelas dan dalam.
d. Memiliki intonasi yang jelas
Penekanan pada kata-kata tertentu dalam suatu pertanyaan perlu
dilakukan, agar memiliki fokus yang jelas yang terkandung dalam
setiap pertanyaan yang diajukan.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rizky Lestari “Profil Keterampilan
Bertanya Siswa pada Pembelajaran Biologi SMAN 1 Bandar Lampung Tahun
Pelajaran 2016/2017”, menjelaskan aspek profil keterampilan bertanya sebagai
kriteria untuk mengukur pertanyaan yang baik sebagai berikut:
a. Frekuensi pertanyaan
Dalam KBBI frekuensi memiliki pengertian yaitu jumlah pemakaian suatu
unsur bahasa dalam suatu teks atau rekaman. Dalam hal ini frekuensi
pertanyaan adalah banyaknya jumlah pertanyaan yang ditanyakan oleh
siswa saat proses pembelajaran berlangsung.
b. Substansi Pertanyaan
Dalam KBBI substansi memiliki pengertian yaitu watak yang sebenarnya
dari sesuatu; isi; pokok; inti. Jadi dapat dikatakan bahwa substansi
pertanyaan adalah kualitas pertanyaan yang diajukan oleh siswa berkaitan
dengan inti atau pokok dari materi yang ditanyakan dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Bahasa yang digunakan siswa ketika mengajukan pertanyaan. Di dalam
proses pembelajaran, guru harus menggunakan bahasa yang baku dalam
menyampaikan meteri ke pada siswa. Begitu juga saat siswa berbicara atau
bertanya kepada guru, siswa harus menggunakan bahasa standar atau
bahasa yang baku, serta menggunakan kata tanya apa, siapa, kapan,
dimana, mengapa dan bagaimana.
c. Kesopanan dalam mengajukan pertanyaan
Hal yang perlu saat siswa mengajukan pertanyaan kepada guru, pertama
siswa harus memperhatikan waktu dan situasi. Artinya siswa harus
mengajukan pertanyaan saat guru tidak sedang berbicara dan guru telah
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Kedua siswa harus
memperhatikan sikap diri dalam bertanya. Sikap diri yang baik saat
bertanya adalah siswa mengangkat tangan dan memperkenalkan diri
sebelum mengajukan pertanyaan di dalam kelas.
4. Tingkatan Pertanyaan
Guru harus memahami kualitas pertanyaan, dan memberikan
contoh kepada siswa dalam menyampaikan pertanyaan serta memberikan
jawaban secara baik dan benar. Taksonomi atau pengelompokan
pertanyaan yang baik dan benar memiliki bobot atau kualitas yang dapat
digambarkan pada tingkatan kognitif. Hosnan (2014: 53) menggambarkan
tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Tabel 2.1. Taksonomi Tingkatan Kognitif
Tingkatan Subtingkat Kata-kata kunci pertanyaan
Kognitif yang
lebih rendah
Pengetahuan (knowledge) Apa ...
Siapa ...
Kapan ...
Di mana ...
Sebutkan ..
menggolongkan ...
Pemahaman
(comprehension)
Menerangkan ...
Membedakan ...
Menterjemahkan ...
Menyimpulkan ...
Membandingkan ...
Menginterpretasi ...
Penerapan (application) Menggunakan ...
Menunjukan ...
Membuat....
Mendemonstrasikan ...
Mencari hubungan ...
Menuliskan contoh ...
Mengklasifikasikan ...
Kognitif yang
lebih tinggi
Analisis (analysis) Mengalisis ...
Mengemukakan bukti-bukti ...
Mengapa ...
Mengidentifikasi ...
Menunjukkan penyebab...
Memberikan alasan-alasan ...
Sintesis (synthesis) Meniptakan ...
Menyusun ...
Merancang ...
Bagaimana kita dapat
memecahkan ...
Apa yang terjadi seandainya ...
Bagaimana kita dapat
memperbaiki ...
Mengembangkan ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Putu Ayub dan Edi Sujoko dalam “Revisi Taksonomi Pembelajaran Benyamin
S. Bloom” mendeskripsikan tentang perubahan Taksonomi Bloom. Berikut adalah
perbandingan Taksonomi Asli dengan Taksonomi Revisi, yang disajikan dalam
tabel :
Tabel 2.2 Perbandingan Taksonomi Bloom dan Revisiannya
Struktur Taksonomi Asli Struktur Taksonomi Revisi
1.0 PENGETAHUAN
1.1 Pengetahuan tentang hal-hal
khusus
1.2 Pengetahuan tentang cara
dan sarana untuk menangani
hal-hal khusus
1.3 Pengetahuan tentang hal-hal
umum/universal dan
abstraksi-abstraksi dalam
bidang tertentu
1.0 MENGINGAT
1.1 Mengenali
1.2 Mengingat kembali
2.0 PEMAHAMAN
2.1 Terjemahan
2.2 Penafsiran
2.3 Peramalan/Ekstrapolasi
2.0 MEMAHAMI
2.1 Menafsirkan
2.2 Mencontohkan
2.3 Mengklasifikasi
2.4 Merangkum
2.5 Menyimpulkan
2.6 Membandingkan
2.7 Menjelaskan
Evaluasi (evaluation) Berilah pendapat ...
Alternatif mana yang lebih baik
...
Mengkritik ...
Memberi alasan ...
Menilai ...
Membandingkan ...
Membedakan ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3.0 APLIKASI 3.0 MENERAPKAN
3.1 Mengeksekusi/Melaksanakan
3.2 Mengimplementasikan
4.0 ANALISIS
4.1 Analisis unsur-unsur/bagian-
bagian
4.2 Analisis saling hubungan
4.3 Analisis prinsip-prinsip
terorganisasi
4.0 MENGANALISA
4.1 Membedakan
4.2 Mengorganisasi
4.3 Mengatribusi
5.0 SINTESIS
5.1 Produksi komunikasi yang
khas
5.2 Produksi rencana, atau
seperangkat pelaksana
kegiatan
5.3 Penerjemahan seperangkat
hubungan abstrak
5.0 MENGEVALUASI
5.1 Memeriksa
5.2 Mengkritisi
6.0 EVALUASI
6.1 Evaluasi dengan bukti
internal
6.2 Evaluasi dengan kriteria
eksternal
6.0 MENCIPTAKAN
6.1 Merumuskan/Membangun
6.2 Merencanakan
6.3 Memproduki
Parera dalam “Keterampilan bertanya dan menjelaskan” (1986:15)
menjelaskan tentang taksonomi bertanya sebagai berikut:
a. Mengingat/Menghafal
Siswa ingat atau mengenal, mengulangi kembali informasi.
b. Menterjemahkan
Menterjemahkan disini berarti mengatakan kembali sesuatu hal dengan
mempergunakan simbol-simbol yang lain atau dengan bahasa yang lain
dan dengan bahasa yang bergaya dan berdiksi lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
c. Menginterpretasi
Siswa menemukan hubungan antara fakta dan kejadian, generalisasi,
definisi, nilai, dan keterampilan yang lain.
d. Mengaplikasi
Siswa menyelesaikan masalah dalam kehidupan yang nyata, siswa dapat
mengidentifikasi, siswa dapat memilih dan siswa dapat menerapkan
generalisasi dan keterampilannya.
e. Menganalisis
Siswa dapat menyelesaikan masalah dengan pengetahuan yang dimiliki
dan dapat membentuk pikirannya.
f. Mensintesis
Siswa dapat menyelesaikan masalah yang menuntut adanya originalitas
dan satu kegiatan berpikir yang kreatif.
g. Mengevaluasi
Siswa membuat pertimbangan dan penilaian atas baik dan buruk, benar
dan salah, berdasarkan pengetahuan yang ia miliki.
C. Problem Composing
Suparno (2006:100) dalam bukunya yang berjudul “Metodologi
Pembelajaran Fisika” mengemukakan bahwa model pembelajaran problem
composing adalah model pembelajaran dimana siswa belajar fisika lewat
menyusun persoalan atau pertanyaan . Setelah siswa selesai menyusun
persoalan atau pertanyaan sesuai materi yang sedang dipelajari, guru akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
mengumpulkan persoalan dan pertanyaan tersebut, dan akhirnya para
siswa sendiri yang akan mengerjakan atau menjawab pertanyaan tersebut.
Model pembelajaran problem composing pernah digunakan oleh Imas
Ratna dkk (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Perbandingan
Penerapan Model Pembelajaran Problem Composing dengan Model
Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa Di SMA 72 Jakarta”. Arnold dan Erwin (2015) juga
melakukan penelitian menggunakan model pembelajaran problem
composing, dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Penerapan
Model Pembelajaran Problem Composing Terhadap Hasil Belajar Siswa
SMA 2 Maumere”.
Penelitian yang dilakukan oleh Imas Ratna E. dkk (2011:80),
menjelaskan bahwa Model pembelajaran problem composing merupakan
penyajian kepada siswa situasi masalah yang nyata dan berarti yang dapat
memberikan kemudahan kepada mereka untuk menyusun persoalan atau
pertanyaan. Proses belajar-mengajar yang berorientasi pada model
pembelajaran problem composing membantu siswa untuk menjadi
mandiri. Siswa yang mandiri dan otonom yang percaya kepada
keterampilan intelektual mereka sendiri memerlukan keterlibatan aktif
dalam lingkungan.
Secara garis besar problem composing merupakan model pembelajaran
yang berpusat pada siswa, dimana siswa diajak belajar lewat menyusun
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dipelajari. Model pembelajaran ini berpusat pada siswa, siswa diajak untuk
aktif dalam berpikir serta tidak ada batasan yang diberikan selama setiap
persoalan atau pertanyaan yang disusun siswa tidak menyimpang dari
materi yang sedang dibahas. Keuntungan model ini adalah persoalan atau
pertanyaan yang muncul pada siswa dapat lebih bervariasi daripada yang
disiapkan oleh guru sendiri, dengan demikian guru nantinya dapat lebih
mudah menekankan konsep yang perlu dipelajari siswa (Suparno,
2006:100).
1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Problem Composing
Suparno (2006:101) dalam bukunya yang berjudul “ Metodologi
Pembelajaran Fisika” mengemukakan langkah-langkah model
pembelajaran problem composing sebagai berikut:
a. Guru menyajikan fenomena yang menimbulkan rasa ingin tahu
dalam pembelajaran sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
b. Siswa dalam kelompok diminta untuk membuat beberapa
pertanyaan berkaitan dengan fenomena dan topik yang disajikan
oleh guru. Ada baiknya tiap kelompok membuat 3-5 pertanyaan.
c. Masing-masing siswa di kelompok menilai pertanyaan yang telah
dibuat sesuai dengan kriteria pertanyaan yang baik. Kemudian
kelompok memlih tiga pertanyaan yang dinilai sebagai pertanyaan
yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
d. Setiap pertanyaan yang telah dinilai dikumpulkan, kemudian guru
mengurutkan pertanyaan yang sama, dan membagikannya kedalam
kelompok.
e. Siswa diminta dalam kelompok mencari jawaban dari pertanyaan
atau pemecahan persoalan yang sudah diurutkan oleh guru.
f. Pekerjaan siswa dipresentasikan di depan kelas, sehingga semua
siswa dapat ikut mengerti bagaimana jawaban pemecahan
persoalan tersebut.
g. Kalau soalnya banyak, dapat juga dibagi dalam kelompok dengan
tugas masing-masing beberapa pertanyaan.
h. Guru memberi tambahan sejauh yang diperlukan.
Imas Ratna E dkk (2011:80) juga merumuskan langkah-langkah
Meodel Pembelajaran Problem Composing dalam penelitiannya
“Perbandingan Penerapan Model Pembelajaran Problem Composing
dengan Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing
terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Di SMA 72 Jakarta” sebagai
berikut:
a. Siswa mendengarkan konsep materi secara singkat.
b. Siswa membuat 3 (tiga) pertanyaan dengan jenis soal yang
berbeda secara berkelompok.
c. Siswa membentuk kelompok baru sesuai dengan jenis soalnya
masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
d. Siswa mengklasifikasikan pertanyaan-pertanyaan dengan
menyatukan persoalan yang sama.
e. Siswa dalam kelompok mendiskusikan pemecahan persoalan
yang sudah dikelompokkan.
f. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
g. Siswa bersama guru menyimpulkan konsep materi yang
dipelajari.
Dalam penelitian ini, peneliti mengharapkan siswa membuat
pertanyaan secara mandiri bukan secara kelompok. Disaat siswa membuat
pertanyaan secara berkelompok, belum tentu semua siswa yang ada di
kelompok terlibat dalam membuat pertanyaan, oleh sebab itu agar setiap
siswa terlibat aktif dalam membuat pertanyaan, peneliti mengarahkan
siswa untuk bertanya secara mandiri. Membuat pertanyaan secara mandiri
bertujuan agar siswa berlatih berpikir secara mandiri, dan mampu
mengembangkan keterampilan bertanya secara mandiri. Berikut langkah-
langkah model pembelajaran problem composing yang dibuat dengan
memodifikasi beberapa hal sebegai berikut:
a. Guru menyajikan fenomena yang menimbulkan rasa ingin tahu
dalam pembelajaran sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
b. Siswa secara mandiri diminta untuk membuat beberapa pertanyaan
berkaitan dengan fenomena dan topik yang disajikan oleh guru.
Ada baiknya tiap siswa membuat 3-5 pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
c. Masing-masing siswa menilai pertanyaan yang telah dibuat sesuai
dengan kriteria pertanyaan yang baik (pertanyaan dinilai oleh siswa
yang berbeda).
d. Setiap pertanyaan yang telah dinilai dikumpulkan, kemudian guru
mengurutkan pertanyaan yang sama, dan membagikannya kedalam
kelompok.
e. Siswa diminta dalam kelompok mencari jawaban dari pertanyaan
atau pemecahan persoalan yang sudah diurutkan oleh guru.
f. Pekerjaan siswa dipresentasikan di depan kelas, sehingga semua
siswa dapat ikut mengerti bagaimana jawaban pemecahan
persoalan tersebut.
g. Kalau soalnya banyak, dapat juga dibagi dalam kelompok dengan
tugas masing-masing beberapa pertanyaan.
h. Guru memberi tambahan sejauh yang diperlukan.
D. Kemampuan Bertanya yang Akan Dikembangkan
Tingkat pertanyaan dalam proses pembelajaran yang sering
diajukan oleh siswa berada pada tingkatan pengetahuan, yaitu apa, kapan,
siapa, dimana, sebutkan dll. Dalam proses pembelajaran fisika, siswa tidak
hanya dituntut untuk bisa tahu, tapi siswa harus bisa paham dan
menerapkan materi yang mereka terima dalam proses pembelajaran. Oleh
karena itu dalam penelitian ini, peneliti ingin mengembangkan
kemampuan bertanya pada tingkatan memahami dan menerapkan
(application) dalam belajar fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Putu Ayub Dermawan dan Edy Sujoko (2013) dalam jurnal
“Revisi Taksonomi Pembelajaran Benyamin S. Bloom” menjelaskan
bahwa memahami yaitu membangun makna dari pesan pembelajaran,
termasuk pesan komunikasi lisan, tertulis, dan grafis. Proses kognitif
dalam kategori memahami adalah manafsirkan, mencontohkan,
mengklasifikasi, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan
menjelaskan. Contoh pertanyaan dalam tingkat memahami yaitu “jelaskan
apa perbedaan dari luas permukaan bola dan volume bola?”. Menerapkan
yaitu melaksanakan atau menggunakan prosedur dalam situasi tertentu.
Proses kognitif dalam kategori menerapkan adalah
mengeksekusi/melaksanakan dan mengimplementasikan. Contoh
pertanyaan dalam tingkat menerapkan yaitu “ Bagaimana cara menentukan
sudut istimewa?”.
Ramlan Effendi dalam jurnalnya menjelaskan, memahami yaitu
mengkontruksi makna atau pengertian berdasarkan pengetahuan awal yang
dimiliki, mengaitkan informasi yang baru dengan pengetahuan yang telah
dimiliki, atau mengintegrasikan pengetahuan yang baru ke dalam skema
yang telah ada dalam pemikiran siswa. Mengaplikasi atau menerapkan
adalah menggunakan prosedur untuk melakukan latihan atau memecahkan
masalah yang berhubungan erat dengan pengetahuan prosedural.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
E. Besaran Vektor Dan Skalar
1. Pengertian Besaran Vektor dan Skalar
Ada beberapa besaran fisis yang cukup hanya dinyatakan dengan
suatu angka dan satuan yang menyatakan besarnya saja. Ada juga
besaran fisis yang tidak cukup hanya dinyatakan dengan besarnya saja,
tetapi harus juga diberikan penjelasan tentang arahnya. Besaran vektor
adalah besaran dengan besar dan arah yang dapat dijumlahkan dan
dikurangkan, dicirikan oleh besar dan arah (Tipler, 1991: 54). Contoh
besaran vektor didalam fisika adalah kecepatan, percepatan, gaya,
perpindahan, momentum dan lain-lain. Besaran skalar adalah besaran
yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besarnya dinyatakan oleh
bilangan dan satuan). Contoh besaran skalar adalah waktu, suhu,
volume, laju, energi, usaha dan lain-lain (Budi dan M. Azam, 2013 :
35).
2. Penggambaran, penulisan (notasi) vektor
Sebuah vektor digambarkan dengan sebuah anak panah yang terdiri
dari pangkal (titik tangkap), ujung dan panjang anak panah. Panjang
anak panah menyatakan nilai dari vektor dan arah panah menunjukkan
arah vektor (Budi dan M. Azam, 2013 : 37).
Pada gambar (2.1) digambar vektor dengan titik pangkalnya A,
titik ujungnya B serta sesuai arah panah dan nilai vektornya sebesar
panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
A B
Gambar 2.1 Gambar sebuah vektor AB
Titik A : Titik Pangkal (titik tangkap)
Titik B : Ujung
Panjang AB : Nilai (besarnya) vektor tersebut = AB
Notasi (simbol) sebuah vektor dapat juga berupa huruf besar atau
huruf kecil, biasanya berupa huruf tebal, atau berupa huruf yang diberi
tanda panah di atasnya atau huruf miring, biasanya besar suatu vektor
mempunyai satuan fisis (Tipler, 1991 : 54).
Contoh :
Vektor A (Berhuruf tebal)
Vektor ⃗ (Huruf dengan tanda panah di atasnya)
Vektor A (Huruf miring)
Untuk penulisan harga (nilai) dari vektor dituliskan dengan huruf
biasa atau dengan memberi tanda mutlak dari vektor tersebut.
Contoh : Vektor A. Nilai vektor A ditulis dengan A atau |A|
Ada beberapa hal yang perlu diingat mengenai besaran vektor
a. Dua buah vektor dikatakan sama jika mempunyai bila besar
dan arah sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
b. Dua buah vektor dikatakan tidak sama jika :
1) Kedua vektor mempunyai nilai yang sama tetapi berlainan
arah
2) Kedua vektor mempunyai nilai yang berbeda tetapi arah
sama
3) Kedua vektor mempunyai nilai yang berbeda dan arah yang
berbeda
3. Penjumlahan dan pengurangan vektor
Mencari resultan dari beberapa buah vektor, berarti mencari sebuah
vektor baru yang dapat menggantikan vektor-vektor yang dijumlahkan
(dikurangkan). Untuk penjumlahan atau pengurangan vektor, ada
beberapa metode, yaitu metode jajaran genjang, metode segitiga,
metode poligon (segi banyak) dan metode uraian.
a. Metode Jajaran Genjang
Penambahan grafis dua vektor dengan menempatkan mereka
ekor dengan ekor dan menemukan diagonal jajaran genjang yang
dibentuk dikenal sebagai penjumlahan vektor dengan metode
jajaran genjang (Tipler, 1991 : 56). Cara menggambarkan vektor
resultan dengan metode jajaran genjang adalah sebagai berikut :
1) Gambarkan vektor pertama dan vektor kedua dengan titik
pangkal berimpit
2) Gambar sebuah jajaran genjang dengan kedua vektor tersebut
sebagai sisi-sisinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3) Resultannya adalah sebuah vektor, yang merupakan diagonal
dari jajaran genjang tersebut dengan titik pangkal sama dengan
titik pangkal kedua vektot tersebut
Gambar 2.2 Resultan vektor A + B, dengan metode jajaran genjang
Besarnya vektor:
(2.1)
θ adalah sudut yang dibentuk oleh vektor A dan B
Catatan :
1) Jika vektor A dan B searah, berarti R = √
2) Jika vektor A dan B berlawanan arah, berarti R = √
3) Jika vektor A dan B saling tegak lurus, berarti R = √
Untuk pengurangan (selisih) vektor R = A – B, maka caranya sama
saja, hanya vektor B digambarkan berlawanan arah dengan yang
diketahui.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
a. Metode Segitiga
Bila ada dua vektor A dan B akan dijumlahkan dengan cara
segitiga maka tahap-tahap yang harus dilakukan adalah
1) Gambarkan vektor A
2) Gambarkan vektor B dengan cara meletakkan pangkal vektor
B pada ujung vektor A
3) Tariklah garis dari pangkal vektor A ke ujung vektor B
4) Vektor resultan merupakan vektor yang mempunyai pangkal di
vektor A dan mempunyai ujung di vektor B
Gambar 2.3 Resultan vektor A + B, dengan metode segitiga
Jika ditanyakan R = A – B, maka caranya sama saja, hanya
vektor B digambarkan berlawanan arah dengan yang diketahui.
b. Metode Poligon
Poligon artinya segi banyak. Disebut metode poligon karena
dalam metode ini vektor-vektor tersusun dalam bangunan berupa
poligon ( Mikrajuddin, 2007: 58). Pada metode ini, tahapannya
sama dengan metode segitiga, hanya saya metode ini untuk
menjumlahkan lebih dari dua vektor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Contoh:
Jumlahkan ketiga buah vektor A, B, dan C dengan metode poligon
Gambar 2.4 Vektor A, B, C
Jawab:
Resultan ketiga vektor R adalah R = A + B + C
Gambar 2.5 Penjumlahan vektor dengan metode poligon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
c. Metode Uraian
Setiap vektor akan dijumlahkan, dikurangkan, diuraikan terhadap
komponen-komponennya (sumbu x dan sumb y).
Gambar 2.6 Komponen-komponen sebuah vektor
Komponen vektor A terhadap sumbu X : Ax = A cos θ
Komponen vektor A terhadap sumbu Y : Ay = A sin θ
Tabel 2.3. Uraian Komponen-komponen Vektor
Besar vektor R:
(2.2)
Arah vektor R terhadap sumbu X positif :
(2.3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Catatan :
Jika vektor A dinyatakan dengan vektor-vektor satuan i dan j maka,
secara matematis vektor A dapat ditulis dengan
A = i Ax + j Ay
Yang merupakan penjumlahan kedua komponen-komponennya
Atau A = Ax + Ay
Nilai vektor A :
(2.4)
4. Perkalian Vektor
Perkalian vektor dibedakan menjadi tiga, yaitu perkalian bilangan
dengan vektor yang akan menghasilkan vektor, perkalian vektor
dengan vektor (dot product) yang akan menghasilkan skalar, dan
perkalian vektor dengan vektor (cross product) yang menghasilkan
vektor (Budi dan M. Azam, 2013 : 37).
a. Perkalian Bilangan dengan Vektor
Jika vektor A dikalikan dengan bilangan tertentu (misalnya a ),
dihasilkan sebuah vektor baru (misalnya B) yang merupakan hasil
perkalian antara vektor A dan bilangan a (Budi dan M. Azam,
2013 : 48).
aA = B (2.5)
Misalnya, jika vektor A = 5 i dikalikan dengan bilangan a = 2,
vektor baru B yang merupakan hasil perkalian antara vektor A dan
a adalah B = aA = 2 (5 i) = 10 i.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b. Perkalian titik ( dot product)
Perkalian titik (dot product) antara dua buah vektor A dan
B menghasilkan skalar C. Perkalian ini didefinisikan secara
matematis sebagai berikut:
Gambar 2.7 Perkalian vektor A dan B
A . B = C
A dan B vektor
C besaran skalar
Besar C didefinisikan sebagai :
C = |A||B| cos θ (2.5)
A = |A| = besar vektor A
B = |B| = besar vektor B
θ = sudut antara vektor A dan B
Syarat-syarat perkalian vektor dot/skalar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
c. Perkalian silang ( cross product)
Perkalian silang ( cross product) antara dua buah vektor A
dan B yang menghasilkan vektor baru C. Secara matematis
dapat didefinisikan sebagai berikut:
A x B = C
Gambar 2.8 Perkalian vektor
A, B dan C vektor
Nilai C didefinisikan sebagai
C = |A| |B| sin θ (2.6)
A = |A| = besar vektor A
B = |B| = besar vektor B
θ = sudut antara vektor A dan B
Arah vektor C dapat diperoleh dengan cara membuat
putaran dari vektor A ke B melalui sudut θ dan arah C sama
dengan gerak arah sekrup atau aturan tangan kanan.
Sifat-sifat perkalian silang (cross Product):
1) bersifat anti komutatif: A x B = - B x A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2) jika A dan B saling tegak lurus maka : A x B = A.B
3) jika A dan B searah atau berlawanan arah: A x B = 0
Syarat-syarat perkalian silang (cross Product):
F. Penelitian tentang Kemampuan Bertanya Siswa
Agatha Ferry Wahyu Susanti, melakukan penelitian tentang
“Peningkatan Kemampuan Bertanya pada Pembelajaran IPA pada Siswa
Sekolah Dasar dengan Menggunakan Metode Tanya-Jawab dengan
Bantuan Media Film Peristiwa Alam”. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian eksperimen studi kasus. Berdasarkan jenis data dan cara
analisisnya, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif-kualitatif.
Kuantitatif dilihat dari jenis pertanyaan yang diajukan siswa, sedangkan
kuantitatif dilihat dari banyaknya jumlah pertanyaan yang diajukan oleh
siswa.
Metode-metode yang digunakan adalah pendataan pertanyaan-
pertanyaan yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung,
pengamatan secara langsung selama proses pembelajaran berlangsung,
perekaman video, dan pengisian kuisioner oleh siswa untuk mengetahui
penyebab siswa malas untuk bertanya. Hasil Penelitian ini menunjukan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
1. sebagian besar siswa mengalami peningkatan kemampuan bertanya
secara kualitatif dan kuantitatif, baik pada sesi pertanyaan tertulis dan
sesi pertanyaan lisan.
2. siswa banyak menunjukkan jenis pertanyaan analisis pada sesi
pertanyaan tertulis dan jenis pertanyaan pengetahuan pada sesi
pertanyaan lisan.
3. penyebab siswa malas untuk bertanya adalah kesulitan untuk
merangkai kalimat (membuat pertanyaan), malu, dan takut salah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskritif
kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian
berdasarkan paradigma fenomena, menggunakan metode kualitatif,
analisis kualitatif dan hasil akhirnya berupa deskripsi atau penjelasan.
Penelitian kuntitatif adalah adalah penelitian yang menggunakan skor atau
angka, lalu menggunakan analisis yang hasilnya dapat digeneralisasikan
dan digunakan untuk menerangkan atau mendeskripsikan keadaan subyek
yang diteliti (Suparno, 2010 : 73).
Melalui penelitian ini ingin diketahui bagaimana mengembangkan
keterampilan bertanya siswa melalui kegiatan pembelajarn menggunakan
metode problem composing. Dengan metode ini, diharapkan siswa mampu
mengembangkan keterampilan bertanya saat kegiatan pembelajaran
berlangsung.
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah kelompok yang lebih besar di mana hasil hasil
penelitian diharapkan berlaku; semua anggota grup yang akan diteliti
(Suparno, 2010:43). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
siswa di SMA Kasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Sampel adalah himpunan bagian dari populasi (Suparno, 2010:43).
Dalam penelitian ini sampel adalah siswa kelas XMIPA di SMA Kasih.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian : 17 September 2018 – 15 Oktober 2018
Tempat Penelitian : SMA Kasih
D. Desain Penelitian
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Di awal pertemuan peneliti akan melakukan observasi awal,
dimana dalam observasi ini peneliti akan melihat bagaimana keadaan awal
Observasi dan Pretest
Pembelajaran I
Pengambilan data Pembelajaran II
Pembelajaran III
Post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
siswa sebelum memberikan treatment tentang kemampuan bertanya serta
memotivasi siswa untuk mau bertanya. Kemudian peneliti memberikan
pretest kepada siswa untuk mengetahui pemahaman awal siswa tentang
materi vektor.
Di dalam pembelajaran peneliti akan memberikan materi fisika
dengan metode Problem Composing/Making. Di awal pembelajaran
peneliti akan memberikan treatment tentang kemampuan bertanya serta
memotivasi siswa untuk mau bertanya. Setelah itu paneliti memberikan
penjelasan materi secara garis besar. Kemudian setelah materi
disampaikan, peneliti memberikan intruksi kepada siswa, untuk membuat
pertanyaan berkaitan dengan materi yang disampaikan oleh peneliti.
Pertanyaan yang ditulis oleh siswa akan dinilai atau dikoreksi oleh
temannya. Kemudian peneliti menggolongkan setiap pertemuan dan
membagikan pertanyaan tersebut pada siswa di dalam kelompok. Kegiatan
tersebut dilakukan disetiap pertemuan I, pertemuan II, dan pertemuan III.
Di akhir peneliti akan memberikan post-test kepada siswa, untuk
mengetahui bagaimana pemahaman siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian (Suparno, 2010:56). Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah, observasi/pengamatan dan dokumentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
1. Observasi
Observasi/pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap
sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera (penciuman,
pendengaran, peraba, pengecap, rekaman, gambar, rekaman suara, dan
lain-lain) (Suparno, 2010:63).
2. Tes Pemahaman Siswa
Tes pemahaman siswa digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa
tentang vektor. Tes terdiri dari pretest dan post-test yang berupa soal-soal
multiple choice tentang materi vektor. Soal-soal pretest dan post-test
diberikan sebelum dan sesudah penerapan metode pembelajaran problem
composing. Soal-soal yang dibuat mengacu pada materi vektor, serta
dibuat berdasarkan kisi-kisi soal seperti tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Vektor
No Topik Indikator Soal
1
Vektor
Membedakan Bersaran skalar dan
besaran vektor serta memberikan
contoh dalam kehidupan sehari-hari
1. Besaran-besaran di bawah ini yang bukan termasuk besaran
vektor adalah ....
a. energi
b. kecepatan
c. gaya
d. momentum
e. percepatan
2 Menjumlahkan dua vektor atau lebih
dengan metode jajargenjang dan
poligon
2. Tiga buah vektor A, B, dan C yang setitik tangkap masing-
masing besarnya 20 N. Vektor B berada di antara A dan C.
Jika sudut antara A dan B sama dengan sudut antara B dan C
yaitu 60°, maka resultan ketiga vektor tersebut adalah....
a. 10 N
b. 20 N
c. 30 N
d. 40 N
e. 50 N
3 Menjumlahkan dua vektor atau lebih
dengan metode jajargenjang dan
poligon
3. Diketahui vektor a, c, dan d sebagai berikut:
a c d
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Gambar resultan dari a − c − d dengan metode poligon yang
benar adalah . . . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
4 Menjumlahkan dua vektor yang segaris
dan membentuk sudut secara grafis dan
rumus cosinus
4. Dua buah vektor A = 15 cm dan B = 20 cm mengapit sudut
90°. Resultan kedua vektor tersebut adalah ....
a. 20 cm
b. 20 √2 cm
c. 25 cm
d. 25 √2 cm
e. 25 √3 cm
5 Menguraikan sebuah vektor dalam
bidang datar menjadi dua vektor
komponen yang saling tegak lurus
5. Sebuah vektor gaya F = 20 √3 N membentuk sudut 60°
terhadap sumbu-x. Besar komponen vektor pada sumbu-y
adalah ....
a. 10 √3 N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
b. 20 N
c. 10 √6 N
d. 30 N
e. 60 N
6 Menjumlahkan dua vektor atau lebih
dengan cara analisis
6. Seorang anak berjalan lurus 10 meter ke barat, kemudian
belok keselatan sejauh 12 meter, dan belok lagi ke timur
sejauh 15 meter. Perpindahan yang dilakukan anak tersebut
dari posisi awal ….
a. 18 meter arah barat daya
b. 14 meter arah selatan
c. 13 meter arah tenggara
d. 12 meter arah timur
e. 10 meter arah tenggara
7 Menjumlahkan dua vektor atau lebih
dengan cara analisis
7. Komponen-komponen X dan Y dari vektor A adalah 4 m
dan 6 m. Komponen-komponen X dan Y dari vektor
(A+B) adalah 0 dan 9. Panjang vektor B adalah....
a. 4 m
b. 5 m
c. 6 m
d. 9 m
e. 10 m
8 Menghitung hasil perkalian dua vektor
dengan cara perkalian titik dan
perkalian silang
8. Diketahui dua buah vektor masing-masing V1 = 2i + 3j dan
V2 = 4i – 5j. Hasil perkalian skalar V1 . V2 adalah....
a. – 7
b. – 5
c. 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
d. 7
e. 9
9 Menghitung hasil perkalian dua vektor
dengan cara perkalian titik dan
perkalian silang
9. Jika vektor A = 2 ̂ + 3 ̂ dan vektor B = 3 ̂ + 5 ̂ hasil
kali cross kedua vektor tersebut adalah...
a. 10 ̂ + 9 ̂
b. 19 ̂
c. ̂
d. - ̂
e. 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3. Dokumentasi
` Dokumentasi adalah pengumpulan data-data lewat pengumpulan
benda-benda tertulis (Suparno, 2010:64). Dalam penelitian ini, peneliti
mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh siswa, baik
itu pertanyaan di awal pertemuan (observasi/pengamatan) ataupun
pertanyaan selama proses pembelajaran berlangsung. Data dokumentasi
berupa kertas yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang ditulis oleh
siswa di setiap pertemuan pembelajaran.
F. Desain Pembelajaran
Proses pembelajaran dirancang dalam 3 kali pertemuan dengan 1
pertemuan adalah 3 x 45 menit, sehingga 3 kali pertemuan menjadi 9 x 45
menit. Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran adalah
problem composing. Metode yang digunakan adalah tanya jawab, diskusi
kelompok dan demonstrasi.
Pertemuan pertama diawali dengan perkenalan diri, kemudian
penyampaian tujuan pembelajaran. Selanjutnya, memberikan penjelasan
tentang keterampilan bertanya yang baik dan benar, disertai contoh-contoh
pertanyaan ilmiah yang benar, dilanjutkan dengan memberikan fenomena
kepada siswa. Setalah memberikan fenomena, siswa diminta untuk
menuliskan pertanyaan yang berkaitan dengan fenomena dan materi vektor
di dalam kertas yang dibagikan. Kemudian pertanyaan yang telah
dituliskan siswa dikoreksi oleh siswa yang berbeda. Setelah itu, siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
diminta untuk melakukan diskusi di dalam kelompok dengan membahas
pertanyaan yang telah dituliskan sebelumnya. Diakhir pertemuan, peneliti
memberikan umpan balik tentang oertanyaan yang ditulis oleh siswa.
Berikut gambaran kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama:
Tabel 3.2. Pembelajaran Pada Pertemuan I
Materi Kegiatan
Pembelajaran
Alokasi
waktu
Metode Pembelajaran
Diskusi
Kelompok
Tanya
Jawab Demonstrasi
Pengertian
besaran vektor
dan skalar
Siswa mengerjakan
pretest
35 - - -
Siswa mendengarkan
penjelasan tentang
karakteristik pertanyaan
yang baik beserta
contohnya
10 - - -
Siswa mengamati dan
menganalisis
fenonomena vektor
melalui video yang
membahas:
terjun payung
yang dilakukan
dari pesawat
terjun bebas
yang dilakukan
dari tebing.
10
-
√
-
Siswa membuat
pertanyaan berdasarkan
fenomena yang telah
diberikan
20 - - -
Siswa mengoreksi
pertanyaan yang telah
ditulis oleh siswa
lainnya
10 - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Materi Kegiatan
Pembelajaran
Alokasi
waktu
Metode Pembelajaran
Diskusi
Kelompok
Tanya
Jawab Demonstrasi
Siswa dibagi ke dalam
beberapa kelompok
untuk melakukan
diskusi. Diskusi
mengenai pertanyaan
yang ditulis siswa
sesuai dengan materi
yang dipelajari.
25 √ - -
Siswa
mempresentasikan hasil
diskusi kelompok
15
-
√
-
Peneliti mengakhiri
pembelajaran dengan
memberikan umpan
balik kepada siswa
10 √
Pertemuan kedua, diawali dengan tujuan pembelajaran, kemudian
penjelasan tentang keterampilan bertanya dan meminta siswa untuk
memberikan beberapa contoh pertanyaan ilmiah yang baik. Setelah itu,
memberikan fenomena berupa demonstrasi ke pada siswa, kemudian
menginstruksikan siswa untuk membuat pertanyaan berdasarkan fenomena
yang telah diberikan. Selanjutnya, meminta siswa untuk mengoreksi
pertanyaan yg telah ditulis oleh siswa lainnya. Kemudian membagi siswa
ke dalam kelompok, dan berdiskusi membahas materi sesuai pertanyaan
yang sudah ditulis. Setelah itu meminta siswa melakukan persentasi dan
diakhir pembelajran peneliti memberikan umpan balik mengenai materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dan pertanyaan yang dituliskan pada pertemuan kedua ini. Berikut
gambaran kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua :
Tabel 3.3. Pembelajaran Pada Pertemuan II
Materi Kegiatan
Pembelajaran
Alokasi
waktu
(menit)
Metode Pembelajaran
Diskusi
Kelompok
Tanya
Jawab Demonstrasi
Penjumlahan
dan
pengurangan
vektor
menggunakan
metode
segitiga,
jajarangenjang
dan poligon
Siswa diajak untuk
mengingat dan
mempelajari kembali,
karakteristik
pertanyaan ilmiah
yang baik
15 - √ -
Siswa mengamati dan
menganalisis
fenomena vektor
melalui demonstrasi,
yang dilakukan oleh
dua orang siswa. Salah
satu siswa berjalan ke
kanan dan salah satu
siswa berjalan kekiri
dengan jarak panjang
yang sama tapi arah
yang berbeda,(apakah
vektornya berbeda atau
tidak?)
15 - - √
Siswa membuat
pertanyaan berkaitan
dengan fenomena yang
telah diberikan
30 - - -
Siswa mengoreksi
pertanyaan yang telah
ditulis oleh siswa
lainnya
15 - - -
Siswa dibagi ke dalam
beberapa kelompok
untuk melakukan
diskusi. Diskusi
30 √ - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Materi Kegiatan
Pembelajaran
Alokasi
waktu
(menit)
Metode Pembelajaran
Diskusi
Kelompok
Tanya
Jawab Demonstrasi
mengenai pertanyaan
yang ditulis siswa
sesuai dengan materi
yang dipelajari
Siswa
mempresentasikan
hasil diskusi
kelompok.
20
-
√
-
Peneliti mengakhiri
pembelajran dengan
memberikan umpan
balik kepada siswa
10 - √
-
Pertemuan ketiga diawali dengan penjelasan tujuan pembelajaran,
kemudian meminta siswa untuk menjelaskan serta memberikan contoh
tentang keterampilan bertanya, hal ini bertujuan agar siswa mengingat dan
mengerti bagaimana kriteria pertanyaan ilmiah yang baik dan benar.
Kemudian dilanjutkan dengan memberikan fenomena berupa demostrasi
berkaitan dengan materi vektor. Setelah itu, menginstruksikan siswa untuk
membuat pertanyaan berdasarkan fenomena, selanjutnya siswa mengoreksi
pertanyaan tersebut. Setelah itu, siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok
untuk berdiskusi serta menjawab soal-soal yang berkaitan dengan materi
vektor. Peneliti memberikan kesempatan kepada perwakilan kelompok
untuk menjawab pertanyaan dan mempresentasikan hasil diskusi. Diakhir
pembelajaran, peneliti memberikan umpan balik kepada siswa mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
pertanyaan yang telah dituliskan oleh siswa. Berikut gambaran kegiatan
pembelajaran pada pertemuan ketiga:
Tabel 3.4. Pembelajaran Pada Pertemuan III
Materi Kegiatan
Pembelajaran
Alokasi
waktu
(menit)
Metode Pembelajaran
Diskusi
Kelompok
Tanya
Jawab Demonstrasi
Analisis
vektor dan
perkalian
vektor
Siswa diajak untuk
mengingat dan
mempelajari kembali,
karakteristik pertanyaan
ilmiah yang baik
15 - √ -
Siswa mengamati
fenomena vektor
melalui demonstrasi,
dimana 3 orang siswa
maju ke depan,
membuat sumbu X dan
Y yang mewakili
sebuah vektor,
menggunakan tali yang
ditarik melalui satu titik,
disertai dengan resultan
yang terbentuk.
15 - - √
Siswa membuat
pertanyaan berkaitan
dengan fenomena yang
telah diberikan
30 - - -
Siswa mengoreksi
pertanyaan yang telah
ditulis oleh siswa
lainnya
10 - - -
Siswa dibagi ke dalam
beberapa kelompok
untuk melakukan
diskusi. Diskusi
mengenai pertanyaan
yang ditulis siswa
sesuai dengan materi
yang dipelajari
30 √ - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Materi Kegiatan
Pembelajaran
Alokasi
waktu
(menit)
Metode Pembelajaran
Diskusi
Kelompok
Tanya
Jawab Demonstrasi
Siswa mengerjakan
post-test
35
- - -
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Transkip Kemampuan Bertanya
Dalam penelitian ini, analisis data didasarkan pada data,
pengamatan dan pertanyaan siswa yang diperoleh, kemudian dibuat
narasi/cerita dari data tersebut, disertakan bukti atau transkip data.
Untuk analisis pertanyaan siswa, analisis setiap pertanyaan siswa
diidentifikasi ke dalam rubrik pertanyaan yang baik serta ke dalam
tingkat/taksonomi bertanya. Rubrik pertanyaan yang digunakan oleh
peneliti bersumber dari Rizki Lestari (2017) dalam skripsinya yang
berjudul “Profil Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran
Biologi SMAN 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2016/2017”
dalam tabel berikut:
Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Lembar Observasi Keterampilan
Bertanya Oleh Siswa
No Aspek Profil Keterampilan Bertanya Total
Skor Kategori
1. Frekuensi pertanyaan
a. Sebanyak ≥ 6 pertanyaan diajukan
oleh satu siswa yang sama dalam
3
Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
No Aspek Profil Keterampilan Bertanya Total
Skor Kategori
satu kali pertemuan
b. Sebanyak 2 sampai 5 pertanyaan
diajukan oleh satu siswa yang sama
dalam satu kali pertemuan
c. Sebanyak < 2 pertanyaan yang
diajukan oleh satu siswa
2
1
Sedang
Rendah
2. Substansi pertanyaan
a. Siswa mengajukan pertanyaan
tentang materi yang baru saja
dijelaskan guru yang bersifat
menggali informasi yang belum
disampaikan oleh guru
b. Siswa mengajukan pertanyaan yang
bersifat mengulang kembali
penjelasan guru
c. Siswa mengajukan pertanyaan yang
panjang dan bertele-tele, serta tidak
sesuai dengan materi
3
2
1
Tinggi
Sedang
Rendah
3. Bahasa yang digunakan siswa ketika
mengajukan pertanyaan
a. Siswa bertanya dengan
menggunakan kata-kata baku serta
menggunakan kata tanya apa, siapa,
kapan, dimana, mengapa, dan
bagaimana
b. Siswa bertanya dengan
menggunakan bahasa sehari-hari
serta menggunakan kata tanya apa,
siapa, kapan, dimana, mengapa, dan
bagaimana; atau siswa bertanya
dengan menggunakan katakata baku
tetapi tidak menggunakan kata tanya
apa, siapa, kapan, dimana, mengapa,
dan bagaimana
c. Siswa bertanya dengan
menggunakan bahasa sehari-hari
serta tidak menggunakan kata tanya
apa, siapa, kapan, dimana, mengapa,
3
2
1
Tinggi
Sedang
Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
No Aspek Profil Keterampilan Bertanya Total
Skor Kategori
dan bagaimana
4. Kesopanan dalam mengajukan pertanyaan
A. Tepat/tidaknya situasi
a. Siswa mengajukan pertanyaan ketika
guru tidak sedang berbicara dan guru
telah memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
b. Siswa mengajukan pertanyaan ketika
guru tidak sedang berbicara namun
guru belum memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
c. Siswa mengajukan pertanyaan ketika
guru sedang berbicara di dalam kelas
B. Sikap diri
a. Siswa mengangkat tangan dan
memperkenalkan diri sebelum
mengajukan pertanyaannya di kelas
b. Siswa mengangkat tangan namun
tidak memperkenalkan diri terlebih
dulu sebelum mengajukan
pertanyaannya di kelas; atau siswa
tidak mengangkat tangan namun
sudah memperkenalkan diri terlebih
dulu sebelum mengajukan
pertanyaannya di kelas
c. Siswa tidak mengangkat tangan dan
tidak memperkenalkan diri sebelum
mengajukan pertanyaannya di kelas
3
2
1
3
2
1
Tinggi
Sedang
Rendah
Tinggi
Sedang
Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
No Aspek Profil Keterampilan Bertanya Total
Skor Kategori
5. Volume suara ketika bertanya
a. Siswa menggunakan volume suara
yang keras ketika bertanya sehingga
pertanyaan yang diajukan terdengar
sangat jelas oleh guru dan seluruh
siswa di dalam kelas
b. Siswa menggunakan volume suara
yang cukup keras ketika bertanya
sehingga guru dan sebagian besar
siswa dapat mendengarkan
pertanyaannya dengan jelas
c. Siswa menggunakan volume suara
yang pelan ketika bertanya sehingga
guru dan sebagian besar siswa tidak
dapat mendengarkan pertanyaannya
dengan jelas
3
2
1
Tinggi
Sedang
Rendah
Kemudian peneliti memodifikasi rubrik penilaian
keterampilan bertanya dengan menggunakan kriteria kualitas
pertanyaan ilmiah yang baik sebagai berikut:
1) Memiliki jawaban yang dapat diuji dengan merancang dan
melakukan percobaan.
2) Didasarkan pada pengetahuan awal (apa yang sudah diketahui,
konsep awal)
3) Ketika dijawab, mengarah ke pertanyaan baik lainnya.
Untuk pertanyaan yang dibuat oleh siswa, menggunakan
rumusan pertanyaan sebagai berikut:
1) Singkat dan dan jelas
2) Memiliki fokus pada materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
3) Bersifat menggali informasi yang belum disampaikan oleh guru.
Kriteria kualitas pertanyaan dan rumusan pertanyaan diatas
diidentifikasikan kedalam tabel (3.6)
Tabel 3.6. Rubrik Penilaian Keterampilan Bertanya oleh Siswa
Aspek Kriteria dan Skor
3 (tinggi) 2 (sedang) 1 (rendah)
Kualitas
pertanyaan
ilmiah yang
diajukan
oleh siswa.
Jika memuat 3 unsur
kriteria pertanyaan yang
baik
Jika memuat 2 unsur
kriteria pertanyaan yang
baik
Jika memuat 0 - 1 unsur
kriteria pertanyaan yang
baik.
Rumusan
pertanyaan
yang
diajukan
oleh siswa
Jika memuat 3 unsur
kriteria rumusan
pertanyaan
Jika memuat 2 unsur
kriteria rumusan
pertanyaan
Jika memuat 0 – 1
unsur kriteria rumusan
pertanyaan
Jumlah
pertanyaan
yang
diajukan
siswa
Jika siswa membuat ≥5
pertanyaan dalam satu
kali pertemuan
Jika siswa membuat 3-4
pertanyaan dalam satu
kali pertemuan
Jika siswa membuat 1-
2 pertanyaan dalam
satu kali pertemuan
Untuk tingkatan kognitif dianalisis menggunakan rubrik
tingkatan pertanyaan sesuai taksonomi bloom, sebagai barikut:
Tabel 3.7 Taksonomi Tingkatan Kognitif
Tingkatan Subtingkat Kata-kata kunci pertanyaan
Kognitif yang
lebih rendah
Pengetahuan (knowledge) Apa ...
Siapa ...
Kapan ...
Di mana ...
Sebutkan ..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
U
n
t
u
k
d
a
t
a
k
u
a
l
i
t
a
s pertanyaan yang diperoleh diklasifikasikan dan diidentifikasikan
kedalam tabel (3.8)
menggolongkan ...
Pemahaman
(comprehension)
Menerangkan ...
Membedakan ...
Menterjemahkan ...
Menyimpulkan ...
Membandingkan ...
Menginterpretasi ...
Penerapan (application) Menggunakan ...
Menunjukan ...
Membuat....
Mendemonstrasikan ...
Mencari hubungan ...
Menuliskan contoh ...
Mengklasifikasikan ...
Kognitif yang
lebih tinggi
Analisis (analysis) Mengalisis ...
Mengemukakan bukti-bukti ...
Mengapa ...
Mengidentifikasi ...
Menunjukkan penyebab...
Memberikan alasan-alasan ...
Sintesis (synthesis) Meniptakan ...
Menyusun ...
Merancang ...
Bagaimana kita dapat
memecahkan ...
Apa yang terjadi seandainya ...
Bagaimana kita dapat
memperbaiki ...
Mengembangkan ...
Evaluasi (evaluation) Berilah pendapat ...
Alternatif mana yang lebih baik
...
Mengkritik ...
Memberi alasan ...
Menilai ...
Membandingkan ...
Membedakan ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 3.8 Lembar Keterampilan Bertanya oleh Siswa
No Kode
Siswa
Pertanyaan
Siswa A B
Rata-
rata
Skor
Perse
ntase Kategori
Tingkata
n kognitif
1 1.
2.
3.
4.
dst.
Dst
Rata-rata skor
Keterangan: A = Kualitas pertanyaan, B = Rumusan pertanyaan
Data jumlah pertanyaan yang diperoleh dididentifikasikan ke
dalam tabel (3.9)
Tabel 3.9 Jumlah Pertanyaan yang Diajukan Oleh Siswa
No Kode Siswa Jumlah Pertanyaan Kriteria
1
2
3
4
5
Kemudian mengklasifikasikan skor pada setiap indikator
keterampilan bertanya oleh siswa, menghitung rata-rata skor yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
diperoleh dari indikator profil keterampilan bertanya oleh siswa,
menafsirkan rata-rata skor yang diperoleh berdasarkan kategori yang
ditemukan, yaitu kategori rendah, jika rata-rata skor adalah 1, kategori
sedang jika rata-rata skor adalah 2, dan kategori tinggi jika rata-rata
skor adalah 3. Kemudian menganalisis data penelitian dengan
menggunakan rumus analisis deskriptif persentase:
% =
Keterangan:
n = rata-rata skor yang diperoleh
N = skor tertinggi berdasarkan rubrik
% = persentase skor keterampilan bertanya
Hasil perhitungan dalam bentuk persentase diinterprestasikan
dalam tabel (3.10)
Tabel 3.10. Kriteria Keterampilan Bertanya oleh Siswa
No Interval Kriteria
1 76% - 100% Tinggi
2 51% - 75% Sedang
3 26% - 50% Rendah
4 0% - 25% Kurang
Sumber: Lestari dalam Royani dan Muslim (2017:40)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
2. Analisis Data Pemahaman Siswa
Untuk menganalisis data pemahaman siswa tentang materi
vektor, dilakukan dua tahap proses analisi yaitu menganalisis data
hasil pretest kemudian menganalisis data hasil post-test. Analisis
yang digunakan adalah uji-T untuk kelompok dependen. Uji-T
dependen digunakan untuk mengetes dua kelompok yang dependen
atau satu kelompok yang dites dua kali, yaitu pada pretest dan
post-test (Suparno,2011: 87).
Dalam analisis menggunakan uji-T dependen peneliti ingin
melihat apakah ada peningkatan pemahan tentang materi vektor
sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan metode problem
composing. Untuk memudahkan menganalisis data uji-T,
menggunakan SPSS Statistic 17.0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Kasih pada tanggal 17 September
2018 dan pada tanggal 1, 8, dan 15 Oktober 2018. Subyek penelitian ini
adalah siswa kelas X SMA yang berjumlah 19 orang. Sebenarnya, jumlah
total siswa di kelas ini adalah 22 siswa, namun pada saat pelaksanaan
penelitian terdapat 3 orang yang tidak mengikuti proses pembelajaran
secara penuh mulai dari pretest, pembelajaran, hingga post-test.
Dalam penelitian ini, peneliti secara langsung memberikan
perlakuan kepada siswa yang menjadi subyek penelitian. Pemberian
perlakuan berupa penerapan model pembelajaran problem composing
melalui kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan bertanya
siswa. Materi yang digunakan dalam pembelajaran adalah materi vektor,
dengan melakukan pertemuan sebanyak empat kali, sebagai berikut:
1. Observasi, Pretest, dan Pembelajaran Pertama
Observasi dilakukan pada tanggal 17 September 2018 pukul 08.00
– 10.30 WIB. Pada pertemuan ini, peneliti melakukan observasi awal,
observasi bertujuan untuk mengetahui keadaan awal siswa saat
mengikuti pembelajaran bersama guru. Observasi dilakukan di jam
pertama, dimana guru melanjutkan pembelajaran tentang materi
pengukuran. Kemudian di jam berikutnya peneliti mengisi kelas dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
mengawali pengenalan secara singkat kemudian menjelaskan tujuan
dan gambaran kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan bersama
peneliti.
Selanjutnya, peneliti memberikan soal pretest kepada siswa, tes ini
bertujuan untuk mengungkap pemahaman siswa berkaitan dengan materi
vektor. Setelah itu, peneliti menjelaskan pengertian pertanyaan ilmiah
kepada siswa, serta memberikan kriteria dan contoh bertanya/pertanyaan
ilmiah yang baik, agar siswa mengerti bagaimana cara menyusun
pertanyaan ilmiah yang benar.
Kemudian, peneliti memberikan fenomena berupa video yang
berkaitan dengan materi vektor. Ada dua video yang diberikan oleh
peneliti, video pertama tentang terjun payung yang dilakukan dari
pesawat dan video kedua terjun bebas yang dilakukan dari tebing.
Berdasarkan video tersebut, peneliti meminta siswa untuk membuat
pertanyaan, serta dikaitkan dengan materi vektor dan kriteria pertanyaan
yang baik. Setelah itu, peneliti meminta siswa untuk mengoreksi
pertanyaan yang sudah dituliskan oleh teman, dan menilai apakah
pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan ilmiah yang baik atau tidak.
Dari pertanyaan tersebut dipilih beberapa pertanyaan yang paling
berkaitan dengan materi, lalu peneliti membagi siswa kedalam beberapa
kelompok. Siswa mengerjakan pertanyaan-pertanyaan yang telah
dibagikan oleh peneliti di dalam kelompok. Di akhir pembelajaran peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
memberikan umpan balik kepada siswa berkaitan dengan pertanyaan yang
telah ditulis oleh siswa.
2. Pembelajaran Kedua
Pembelajaran kedua dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2018
pukul 08.00 – 10.30 WIB. Pada pertemuan ini, peneliti menyampaikan
materi tentang penjumlah vektor dengan cara segitiga, jajarangenjang,
poligon dan analisis vektor. Di awal pembelajaran, peneliti mengajak
siswa untuk mengingat kembali kriteria dan contoh-contoh pertanyaan
ilmiah yang baik. Kemudian, peneliti memberikan fenomena kepada siswa
melalui demonstrasi, dengan meminta 2 siswa maju ke depan untuk
melakukan demonstrasi. Salah satu siswa berjalan ke kanan dan salah satu
siswa berjalan ke kiri dengan jarak panjang yang sama tapi arah yang
berbeda. Kemudian, peneliti bertanya kepada siswa, apakah vektor yang
dihasilkan sama atau berbeda? Setelah itu, guru menyampaikan point-
point atau garis besar materi yang akan dipelajari, kemudian guru meminta
siswa membuat pertanyaan tentang fenomena melalui demonstrasi yang
telah dilakukan, dikaitkan dengan materi dan kriteria pertanyaan yang
baik. Setelah itu, peneliti memberikan penjelasan tentang materi vektor
kepada siswa, dilanjutkan dengan membagi siswa ke dalam kelompok,
kemudian peneliti memberikan soal-soal yang berkaitan dengan materi,
dan meminta siswa mengerjakannya di dalam kelompok. Di akhir
pembelajaran peneliti memberikan umpan balik yang berkaitan dengan
materi dan pertanyaan yang ditulis oleh siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Pada pembelajaran ini, terjadi perbedaan antara desain
pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Perbedaan tersebut terletak
pada kegiatan mengoreksi pertanyaan yang dilakukan oleh siswa terhadap
pertanyaan yang ditulis oleh siswa lainnya, namun pada pelaksanaan
peneliti tidak meminta siswa mengoreksi pertanyaan, karena peneliti
terburu-buru dalam menyampaikan materi. Banyaknya materi yang akan
disampaikan oleh peneliti, menyebabkan peneliti meniadakan kegiatan
mengoreksi pertanyaan oleh siswa pada pelaksanaan pembelajaran.
3. Pembelajaran Ketiga
Pembelajaran ketiga dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2018
pukul 08.00 – 10.30 WIB. Pada pertemuan ini, peneliti menyampaikan
materi tentang perkalian vektor. Di awal pertemuan peneliti mengajak
siswa untuk mengingat kembali kriteria dan contoh pertanyaan yang baik
sebelum masuk pada materi pembelajaran. Setelah itu, peneliti
memberikan fenomena vektor melalui demontrasi yang dilakukan oleh tiga
orang siswa, dimana 3 orang siswa tersebut membuat sumbu X dan Y
yang mewakili sebuah vektor, menggunakan tali yang ditarik melalui satu
titik, disertai dengan resultan yang terbentuk. Kemudian peneliti mengajak
siswa untuk melihat apakah perubahan dari sumbu yang terbentuk akan
mempengaruhi resultan yang terbentuk.
Kemudian peneliti melanjutkan dengan menyampaikan materi
mengenai perkalian vektor secara garis besar kepada siswa. Setelah itu,
peneliti meminta siswa menuliskan pertanyaan berdasarkan fenomena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
melalui demonstrasi yang dilakukan, melalui gambaran materi yang
disampaikan, dan melalui keseluruhan materi yang dipelajari pada
pertemuan sebelumnya, disesuaikan dengan kriteria pertanyaan ilmiah
yang baik. Setelah siswa selesai menulis pertanyaan, peneliti membagi
siswa kedalam beberapa kelompok, kemudian peneliti membagikan
pertanyaan yang telah ditulis siswa serta memberikan beberapa soal
berkaitan dengan perkalian vektor. Siswa membahas pertanyaan dan soal
di dalam kelompok lalu mempresentasikan hasil pembahasan dan diskusi
kelompok.
4. Post-test
Post-test dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2018 pukul 08.00
– 10.30 WIB. Pada pertemuan ini peneliti memberikan soal post-test ke
pada siswa, kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan soal-soal mengenai
materi secara keseluruhan. Kemudian peneliti mengakhiri pertemuan
dengan salam perpisahan kepada guru dan juga siswa.
B. Analisis Data
1. Kualitas dan Rumusan Pertanyaan Siswa
Proses transkipsi dan analisis data yang dilakukan oleh peneliti
dengan melihat dan mengoreksi pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis
oleh siswa didalam kertas yang dibagikan oleh peneliti saat proses
pembelajaran berlangsung. Total pertemuan yang dilakukan saat siswa
menulis pertanyaan adalah tiga kali pertemuan, jadi ada tiga bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
pertanyaan yang ditulis oleh siswa dengan pembahasan materi yang
berbeda-beda.
Berdasarkan transkip data, peneliti mengidentifikasi pertanyaan-
pertanyaan yang dituliskan oleh siswa menggunakan analisis dari “rubrik
penilaian keterampilan bertanya oleh siswa” pada tabel (3.3). Identifikasi
kualitas pertanyaan siswa disajikan dalam tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 4.1. Kualitas dan Rumusan Pertanyaan pada Pertemuan I
No
Kode
Siswa
Peryanyaan Siswa
A
B
Rata-
rata
Skor
Persentase Kriteria Tingkatan
Kognitif
1 A 1. Apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan pada gaya
loncat dalam video tadi?
2 2 2 66,7% Sedang Pengetahuan/
mengingat
2. Mengapa gravitasi pada bumi dapat mempengaruhi gaya
jatuh pada video tadi?
2 2 2 66,7% Sedang Memahami
2 B 1. Mengapa saat terjun, yang terjun dari tebing dapat jatuh
lurus sedangkan yang melompat dari pesawat jatuhnya
agak menyamping?
2 2 2 66,7% Sedang Menganalisa
2. Apakah kecepatan dapat mempengaruhi gaya gravitasi
dan apakah berat dapat berpengaruh terhadap gaya
gravitasi?
2 1 1,5 50% Rendah Pengetahuan/
mengingat
3 C 1. Apa perbedaan dari gaya jatuh kedua video tersebut? 1 1 1 33,3% Rendah Pengetahuan/
mengingat
2. Peralatan/persiapan apa saja yang harus disiapkan? 1 1 1 33,3% Rendah Pengetahuan/
mengingat
4 D 1. Apa perbedaan dari kedua video tersebut? 1 1 1 33,3% Rendah Pengetahuan/
mengingat
2. Gaya apa saja yang ada di dalam video tersebut? 2 2 2 66,7% Sedang Pengetahuan/
mengingat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
5 E 1. Bagaimana pengaruh gaya gravitasi terhadap video
tersebut?
2 2 2 66,7 % Sedang Memahami
2. Berapa kecepatan pada saat lompat?
1 1 1 33,3% Rendah Pengetahuan/
mengingat
6 F 1. Kegiatan tersebut berpengaruh pada gravitasi? 1 1 1 33,3% Rendah Pengetahuan/
mengingat
2. Apa yang terjadi setelah melakukan kegiatan tersebut? 1 1 1 33,3% Rendah Pengetahuan/
mengingat
7 G 1. Apa pengaruh gravitasi pada jatuhnya dua orang tersebut? 2 2 2 66,7% Sedang Memahami
2. Apa yang menyebabkan arah jatuh mereka berbeda? 2 2 2 66,7% Sedang Memahami
8 H 1. Mengapa yang terjun dari tebing jatuhnya kedarat sangat
cepat sedangkan yang terjun dari pesawat terjunnya agak
lama?
2 2 2 66,7 % Sedang Menganalisa
2. Berapakah kecepatan jatuh dari tebing dan dari pesawat?
Dan apakah jatuh dari tebing dan helikopter bisa
mempengaruhi gaya dan berat gravitasi?
2 1 1,5 50% Rendah Memahami
9 I 1. Apakah ada hubungan cara melompat dengan gravitasi
bumi?
2 1 1,5 50% Rendah Memahami
2. Apa ada pengaruh antara lompat dari benda yang
bergerak dengan yang dalam terhadap jatuh kita di
permukaan nanti?
1 1 1 33,3% Rendah Pengetahuan/
mengingat
10 J 1. Mengapa gaya gravitasi dapat menarik kita ke permukaan
bumi?
2 2 2 66,7% Sedang Menganalisa
2. Gaya apakah yang dapat melawan gravitasi bumi dan
rumusnya?
2 1 1,5 50% Rendah Memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
3. Mengapa parasut dapat menahan gaya dari gravitasi
bumi?
2 2 2 66,7% Sedang Memahami
11 K 1. Apa pengaruh gravitasi dari video pertama dan video
kedua?
2
1 1,5 50%
Rendah Pengetahuan/
mengingat
2. Berapakah kecepatan lompatan dari video pertama? 1 1 1 33,3% Rendah Pengetahuan/
mengingat
3. Berapakah ketinggian dari pesawat pada video tersebut? 1 1 1 33,3% Rendah Pengetahuan/
mengingat
4. Berapakah pelompat yang melompat di video pertama? 1 1 1 33,3% Rendah Pengetahuan/
mengingat
12 L 1. Mengapa cara terjun dari kedua video tersebut berbeda? 1 2 1,5 50% Rendah Memahami
2. Jelaskan perbedaan cara terjun dari kedua video tersebut! 1 1 1 33,3% Rendah Memahami
13 M 1. Bagaimana gaya gravitasi dapat mempengaruhi cepat
atau lambatnya orang yang terjatuh tanpa parasut dan
dengan parasut pada ketinggian yang tinggi?
2 2 2 66,7 % Sedang Menganalisa
2. Bagaimana pesawat dapat mempengaruhi posisi lurus
atau tidaknya orang itu terjun payung?
1 1 1 33,3% Rendah Memahami
3. Apa yang menyebabkan parasut bisa dikendalikan, saat
orang itu mendarat? Sedangkan orang tanpa parasut tidak.
2 1 1,5 50% Rendah Pengetahuan/
mengingat
14 N 1. Mengapa saat orang yang terjun dari tebing, saat sampai
ke air ia masuk dulu ke dalam air baru mengapung?
1 1 1 33,3% Rendah Pengetahuan/
mengingat
2. Mengapa saat orang yang dari pesawat terjunnya
mengarah ke kanan tidak langsung jatuh ke bawah?
2 2 2 66,7% Sedang Menganalisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Keterangan: A = Kualitas pertanyaan, B = Rumusan pertanyaan
15 O 1. Mengapa arah terjun saat melompat dari tebing dan dari
pesawat itu berbeda?
2 2 2 66,7% Sedang Menganalisa
2. Mengapa saat terjun menggunakan perasut membutuhkan
waktu lama agar dapat sampai ke darat?
2 2 2 66,7% Sedang Memahami
16 P. 1. Apa yang menyebabkan terjadinya gaya gravitasi jatuh
dari pesawat lebih cepat daripada dari tebing di video
tadi?
1 1 1 33,3% Rendah Memahami
2. Apa yang menyebabkan keduanya jatuh pada posisi lurus
atau tidaknya?
2 1 1,5 50% Rendah Memahami
17 Q 1. Mengapa penerjun yang dari pesawat jatuhnya
menyamping? Sedangkan yang penerjun dari tebing jatuh
lurus?
2 2 2 66,7% Sedang Menganalisa
18 R 1. Mengapa saat terjun dari pesawat, para penerjun
mengarah kekanan dulu?
2
1
1,5
50%
Rendah Memahami
2. Kenapa kecepatan angin saat terjun di tebing lebih sedikit
daripada saat berada di udara langit?
1 1 1 33,3% Rendah Memahami
19 S 1. Bagaimana cara agar saat melompat mereka dapat
berputar kebelakang?
1 1 1 33,3% Rendah Pengetahuan/
mengingat
2. Mengapa gaya gravitasi selalu menarik ke bawah? 2 2 2 66,7% Sedang Menganalisa
3. Apa pengaruh angin terhadap parasut? 2 2 2 66,7% Sedang Pengetahuan/
mengingat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Berdasarkan analisis data, rata-rata skor yang diperoleh pada pertemuan pertama adalah 1,51 dengan persentase sebesar 50,39% dalam
kategori pertanyaan rendah. Untuk rata-rata tingkatan kognitif berdasarkan pertanyaan yang diajukan pada pertemuan pertama berada pada
tingkatan pengetahuan atau mengingat.
Tabel 4.2 Kualitas dan Rumusan Pertanyaan pada Pertemuan II
No
Kode
Siswa
Peryanyaan Siswa
A
B
Rata-
rata
Skor
Persentase
Kriteria
Tingkatan
Kognitif
1 A 1. Percobaan/peristiwa apa yang menyebabkan
muncul/terciptanya vektor?
2 3 2,5 83,3 % Tinggi Pengetahuan/
mengingat
2 B 1. Mengapa vektor A dan B selalu bergerak.
Mengapa tidak 1 vektor saja yang bergerak?
1 2 1,5 50% Rendah Pengetahuan/
mengingat
2. Apakah vektor dapat lebih dari dua? Seperti
vektor A, vektor B, vektor C, apakah bisa?
1 2 1,5 50% Rendah Memahami
3 C 1. Bagaimanakah cara menghitung
perpindahan besaran vektor?
2 3 2,5 83,3% Tinggi Memahami
4 D 1. Apa itu besaran vektor?
2
2
2 66,7% Sedang Pengetahuan/
mengingat
2. Apa itu besaran skalar? 2 2 2 66,7% Sedang Pengetahuan/
mengingat
3. Berikan contoh besaran vektor dan besaran
skalar!
2 2 2 66,7% Sedang Pengetahuan/
mengingat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
No
Kode
Siswa
Peryanyaan Siswa
A
B
Rata-
rata
Skor
Persentase
Kriteria
Tingkatan
Kognitif
4. Apa simbol vektor untuk (+) pisitif?
1 2 1,5 50% Rendah Pengetahuan/
mengingat
5. Apa simbol vektor untk (-) negatif?
1 2 1,5 50% Rendah Pengetahuan/
mengingat
6.
4 2
Berapa jumlah vektornya?
1 2 1,5 50% Rendah Pengetahuan/
mengingat
5 E 1. Jika A ke kanan 10(+) dan B ke kanan 5(+)
berapa vektornya?
1 2 1,5 50% Rendah Memahami
6 F 1. Mengapa jika 2 vektor bergerak berbeda
nilai?
1 2 1,5 50% Rendah Memahami
7 G 1. Apa saja besaran vektor? Contohnya 1 2 1,5 50% Rendah Pengetahuan/
mengingat
8 H 1. Jika Fajar naik motor ke arah timur laut
dengan kecepatan 20 m/s. Coba uraikan
kecepatan motor ke arah timur dan utara !
1 2 1,5 50% Rendah Memahami
9 I 1. Jika perpindahan vektor A = 10 kekanan (+)
lalu kembali ke kiri = 10 (-) berapa nilai
perpindahannya?
1 2 1,5 50% Rendah Memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
No
Kode
Siswa
Peryanyaan Siswa
A
B
Rata-
rata
Skor
Persentase
Kriteria
Tingkatan
Kognitif
10 J 1. Mengapa arah kanan selalu bersimbol (+)
sedangkan arah kiri selalu bersimbol (-) ?
1 1 1 33,3% Rendah Pengetahuan/
mengingat
2. Mengapa ada negatif / positif ? 1 1 1 33,3% Rendah Pengetahuan/
mengingat
3. Bagaimana cara mengetahui jawaban dari
pergerakan A dan B.
1 1 1 33,3% Rendah Pengetahuan/
mengingat
11 K 1. Apa perbedaan antara besaran vektor dan
besaran skalar?
2
2
2 66,7% Sedang Memahami
2. Apakah perpindahan vektor jika hasilnya
minus akan masuk dalam data atau tidak?
1 1 1 33,3% Rendah Pengetahuan/
mengingat
3. Jika perpindahan positif bertukar arah
dengan perpindahan negatif rumusnya akan
berbeda? Seperti contoh di bawah ini:
-
+
2 2 2 66,7% Sedang Memahami
4. Apa yang dimaksud dengan besaran vektor? 2 2 2 66,7% Sedang Pengetahuan/
mengingat
12 L 1. Apa yang dimaksud besaran vektor? 2 2 2 66,7% Sedang Pengetahuan/
mengingat
2. Kenapa simbol vektor ke (kanan) positif 1 2 1,5 50% Rendah Pengetahuan/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
No
Kode
Siswa
Peryanyaan Siswa
A
B
Rata-
rata
Skor
Persentase
Kriteria
Tingkatan
Kognitif
kekiri (negatif)? mengingat
13 M 1. Apa itu vektor? 2 2 2 66,7% Sedang Pengetahuan/
mengingat
2. Bagaimana cara menghitung besaran vektor
dengan komponen-komponen dan stuannya?
1 3 2 66,7% Sedang Memahami
14 N 1. Darimana diperoleh simbol dari besaran
vektor?
1 3 2 66,7% Sedang Memahami
15 O 1. Bagaimana bisa vektor A maupun vektor B
dapat bergerak?
1 2 1,5 50% Rendah Memahami
2. Mengapa vektor A dan vektor B dapat
bergerak searah?
1 2 1,5 50% Rendah Memahami
16 P 1. Apa saja contoh rumus besaran vektor? 1 2 1,5 50% Rendah Pengetahuan/
mengingat
17 Q 1. Apa perbedaan antara besaran vektor dan
besaran skalar?
2 2
2 66,7% Sedang Memahami
2. Darimana dapat diperoleh simbol dari
besaran vektor?
1 3 2 66,7% Sedang Memahami
3. Mengapa ada besaran vektor yang bernilai
nol padahal berbeda arah?
1 2 1,5 50% Rendah Memahami
18 R 1. Apakah materi vektor susah? 1 1
1 33,3% Rendah Pengetahuan/
mengingat
2. Berapa banyak rumus vektor? 1 1 1,5 50% Rendah Pengetahuan/
mengingat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
No
Kode
Siswa
Peryanyaan Siswa
A
B
Rata-
rata
Skor
Persentase
Kriteria
Tingkatan
Kognitif
3. Apa itu penguraian vektor? 1 2 1,5 50% Rendah Pengetahuan/
mengingat
4. Apakah vektor ditemukan oleh ilmuan? 2 3 2,5 83,3% Tinggi Pengetahuan/
mengingat
5. Seberapa banyak vektor dipelajari? 1 1 1 33,3% Rendah Pengetahuan/
mengingat
19 S 1. Mengapa simbolnya beda? (simbol vektor)
1 1 1 33,3% Rendah Pengetahuan/
mengingat
2. Mengapa ada negatif dan positif? 1 1 1 33,3% Rendah Pengetahuan/
mengingat
Keterangan: A = Kualitas pertanyaan, B = Rumusan pertanyaan
Berdasarkan analisis data, rata-rata skor yang diperoleh pada pertemuan kedua adalah 1,62 dengan persentase sebesar 54,17%
dalam kategori pertanyaan sedang. Untuk rata-rata tingkatan kognitif berdasarkan pertanyaan yang diajukan pada pertemuan pertama berada
pada tingkatan pengetahuan atau mengingat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 4.3. Kualitas dan Rumusan Pertanyaan pada Pertemuan III
No
Kode
Siswa
Peryanyaan Siswa
A
B
Rata-
rata
Skor
Persentase
Kriteria
Tingkatan
Kognitif
1 A 1. Apa yang membedakan perkalian vektor
menggunakan dot dan cross?
2 3 2,5 83,3% Tinggi Memahami
2. Mengapa syarat yang digunakan harus berbeda?
Apa penyebabnya?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Memahami
3. Bagaimana menentukan arah sudut pada vektor? 2 3 2,5 83,3%
Tinggi
Menerapkan
4. Mengapa dinamakan “vektor”? Asal mulanya
seperti apa?
2 2 2 66.7% Sedang Menganalisa
5. Apakah persamaan dari kedua perkalian vektor
berdampak dalam hidup kita?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Menerapkan
2 B 1. Kenapa sumbu vektor jika memutar ke arah
kanan positif(mengikuti jarum jam) kenapa tidak
ke kiri yang menjadi positif? Siapa yang
menetapkan hal tersebut?
1 2 1,5 50%
Rendah Pengetahuan/
mengingat
2. Mengapa syarat-syarat dalam perkalian dot dan
cross harus menggunakan persamaan seperti itu?
Alasannya apa?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Menganalisa
3. Kenapa di penjumlahan vektor cuman ada
segitiga, jajarangenjang dan polygon? Kenapa
tidak ada bentuk lain misalnya layang-layang
atau belah ketupat?
2 3 2,5 83,3% Tinggi Memahami
3 C 1. Bagaimana cara menggambar resultan jika
memiliki 3 atau lebih vektor?
2
3
2,5 83,3% Tinggi
Menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
No
Kode
Siswa
Peryanyaan Siswa
A
B
Rata-
rata
Skor
Persentase
Kriteria
Tingkatan
Kognitif
2. Bagaimana cara membedakan perhitungan
resultan yang memiliki sudut dan yang tidak
memiliki sudut?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Menerapkan
3. Bagaimana cara menghitung resultan vektor
yang memiliki sudut?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Menerapkan
4. Bagaimana cara menghitung resultan vektor
yang memiliki 3 atau lebih vektor?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Menerapkan
4 D 1. Syarat-syarat perkalian digunakan pada saat apa? 1 2 1,5 50% Rendah Memahami
2. Bagaimana cara menghitung jika hasil akhirnya
tidak bisa diakarkan?
2
2 2 66,67%
Sedang Memahami
3. Apakah ada minimal dan maksimal sudut yang
digunakan untuk vektor yang berbentuk
polygon?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Memahami
5 E 1. Bagaimana cara menguraikan vektor (analisis) ?
Apakah hal tersebut memiliki manfaatnya untuk
kita?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Menerapkan
2. Bagaimana menentukan sudut istimewa?
Darimana asalnya sudut tersebut?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Menerapkan
6 F 1. Bagaimana cara menerapkan rumus perkalian
vektor silang menurut geometri di dalam
kehidupan ?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Menerapkan
2. Mengapa syarat perkalian vektor (dot/skalar)
ditentukan seperti itu? Apa alasannya
menggunakan syarat tersebut?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Menganalisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
No
Kode
Siswa
Peryanyaan Siswa
A
B
Rata-
rata
Skor
Persentase
Kriteria
Tingkatan
Kognitif
3. Bagaimana cara menerapkan perkalian vektor
dalam hidup kita ?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Menerapkan
7 G 1. Bagaimana cara menghitung besaran vektor ? 2 2 2 66,7% Sedang Menerapkan
2. Bagaimana perpindahan vektor berdampak pada
kehidupan?
2 2 2 66,67%
Sedang Memahami
3. Cara menghitung perkalian geometri? 2 2 2 66,67%
Sedang Pengetahuan/
mengingat
8 H 1. Bagaimana analisis penguraian vektor
ditemukan?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Memahami
2. Apakah besaran vektor memiliki dampak untuk
kehidupan ?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Menerapkan
3. Apakah dampak positif atau negatif? 1 2 1,5 50% Rendah Pengetahuan/
mengingat
4. Mengapa syarat-syarat untuk perkalian vektor
dot dan silang berbeda?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Menganalisa
9 I 1. Pekerjaan apa yang mewajibkan para pekerjanya
untuk menguasai materi vektor ?
1 3 2 66,7% Sedang Menerapkan
2. Apa dampak dan fungsi vektor dikegiatan
sehari-hari ?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Menerapkan
10 J 1. Apa fungsi mempelajari vektor(sin, tan, cos)
dalam kehidupan kita?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Menerapkan
2. Mengapa arah resultan bisa berbeda? Seperti apa
contoh penggunaan resultan dalam kehidupan?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
No
Kode
Siswa
Peryanyaan Siswa
A
B
Rata-
rata
Skor
Persentase
Kriteria
Tingkatan
Kognitif
3. Bagaimana metode belajar yang benar untuk
menghafal syarat-syarat perkalian vektor dot dan
cross?
1 2 1,5 50% Rendah Pengetahuan/
mengingat
11 K 1. Apakah rumus ̂, ̂, ̂ Tidak dapat diganti dengan
bentuk lain seperti ̂ Atau ̂ ?
2 3 2,5 83,3% Tinggi Memahami
2. Bagaimana cara membedakan rumus perkalian
vektor dan cross?
1 3 2 66,7% Sedang Memahami
3. Apa alasan yang menyebabkan rumus perkalian
vektor dan rumus cross berbeda ?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Memahami
4. Syarat perkalian vektor dan cross mengapa
berbeda?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Menganalisa
5. Apa bedanya vektor perkalian secara geometri
dan vektor perkalian analitik?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Memahami
12 L 1. Bagaimana manfaat sumbu vektor dalam
kehidupan sehari-hari?
2 2 2 66,67%
Sedang
Menerapkan
2. Selain metode segitiga, jajarangenjang dan
poligon apakah ada metode yang lain yang bisa
digunakan?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Memahami
13 M 1. Darimana asal mula syarat-syarat ̂, ̂, ̂, pada
perkalian vektor bisa digunakan?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Memahami
2. Kenapa perhitungan vektor harus menggunakan
rumus yang sudah ditetapkan? Darimana
asalnya?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Memahami
14 N 1. Apakah besaran vektor mempunyai dampaknya
buat kita?
2
3
2,5 83,3%
Tinggi
Menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
No
Kode
Siswa
Peryanyaan Siswa
A
B
Rata-
rata
Skor
Persentase
Kriteria
Tingkatan
Kognitif
2. Apakah besaran skalar mempunyai dampaknya
buat kita?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Menerapkan
3. Bagaimana simbol vektor bisa ditemukan? 1 3 1,5 50% Rendah Memahami
4. Bagaimana cara membedakan rumus perkalian
vektor dan cross?
1 3 1,5 50%
Rendah Memahami
15 O 1. Bagaimana cara menentukan sudut istimewa? 2 3 2,5 83,3% Tinggi Menerapkan
2. Mengapa hasil dari syarat-syarat dalam perkalian
vektor mempunyai nilai seperti itu ? Apakah bisa
berubah syarat-syaratnya?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Memahami
3. Mengapa saat menghitung resultan garis yang
digambar adalah miring diantara 2 vektor yang
diketahui?
1 2 1,5 50% Rendah Memahami
4. Bagaimana manfaat dari menghitung nilai dan
arah besaran vektor buat kehidupan ?
2 2
2 66,7% Sedang Menerapkan
16 P 1. Bagaimana cara cepat untuk menghafal rumus-
rumus vektor?
1 2 1,5 50% Rendah Pengetahuan/
mengingat
2. Pada saat apa perkalian, pengurangan,
penjumlahan vektor digunakan dalam kehidupan
sehari-hari?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Menerapkan
17 Q 1. Apa perbedaan besaran skalar dan besaran
vektor ? Sebutkan contohnya!
2 2 2 66,7% Sedang Pengetahuan/
mengingat
2. Apa yang menyebabkan perbedaan antara cos,
sin, dan tan?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
No
Kode
Siswa
Peryanyaan Siswa
A
B
Rata-
rata
Skor
Persentase
Kriteria
Tingkatan
Kognitif
3. Mengapa macam-macam sudut istimewa beserta
nilai cos,sin,tan dari setiap sudutnya memiliki
nilai seperti itu?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Menganalisa
4. Seperti apa perbedaan antara giometri dan
analitik pada perkalian vektor?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Memahami
5. Bagaimana tingkat kesulitan dalam
menggunakan syarat-syarat perkalian vektor dot
dan skalar untuk soal yang sama ?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Menerapkan
6. Bagaimana menerapkan resultan itu bisa dalam
hidup kita ?
2 2 2 66,67%
Sedang Menerapkan
7. Mengapa rumus antara penjumlahan dan
pengurangan vektor harus berbeda ?
2 2 2 66,67%
Sedang Memahami
18 R 1. Darimana diperoleh sudut-sudut istemewa? 2 3 2,5 83,3%
Tinggi Memahami
2. Perkalian dot dan cross cari untuk apa?
Fungsinya apa?
2 3 2,5 83,3%
Tinggi Memahami
19 S 1. Ada berapa jenis perkalian vektor? 2 2 2 66,67% Sedang Pengetahuan/
mengingat
2. Penjumlahan vektor jenis apa yang paling
mudah digunakan?
2 2 2 66,67%
Sedang Pengetahuan/
mengingat
3. Apa fungsi vektor bagi kehidupan kita? 2 3 2,5 83,3%
Tinggi Pengetahuan/
mengingat
4. Apakah vektor bisa digunakan untuk bidang
lain?
2 2 2 66,67% Sedang Menerapkan
Keterangan: A = Kualitas pertanyaan, B = Rumusan pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Berdasarkan analisis data, rata-rata skor yang diperoleh pada pertemuan ketiga adalah 2,29 dengan persentase sebesar 76,45% dalam
kategori pertanyaan tinggi. Untuk rata-rata tingkatan kognitif berdasarkan pertanyaan yang diajukan pada pertemuan pertama berada pada
tingkatan menerapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
2. Jumlah Pertanyaan Siswa
Berdasarkan transkip data, peneliti mengidentifikasi Jumlah
pertanyaan yang dituliskan oleh siswa disetiap kali pertemuan,
menggunakan rubrik kriteria keterampilan bertanya pada tabel (3.3).
Identifikasi jumlah pertanyaan disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.4 Jumlah Pertanyaan yang Diajukan Siswa Pada Pertemuan I
No Kode Siswa Jumlah Pertanyaan Kriteria
1 A 2 Rendah
2 B 2 Rendah
3 C 2 Rendah
4 D 2 Rendah
5 E 2 Rendah
6 F 2 Rendah
7 G 2 Rendah
8 H 2 Rendah
9 I 2 Rendah
10 J 3 Sedang
11 K 4 Sedang
12 L 2 Rendah
13 M 3 Sedang
14 N 2 Rendah
15 O 2 Rendah
16 P 2 Rendah
17 Q 1 Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
No Kode Siswa Jumlah Pertanyaan Kriteria
18 R 2 Rendah
19 S 3 Sedang
Total 42
Berdasarkan data pada pertemuan pertaman, jumlah total
pertanyaan yang ditanyakan oleh siswa adalah 42 pertanyaan, dengan
rata-rata pertanyaan yang diajukan oleh siswa adalah 2 pertanyaan.
Tabel 4.5 Jumlah Pertanyaan yang Diajukan Siswa Pada Pertemuan II
No Kode Siswa Jumlah Pertanyaan Kriteria
1 A 1 Rendah
2 B 2 Rendah
3 C 1 Rendah
4 D 6 Tinggi
5 E 1 Rendah
6 F 1 Rendah
7 G 1 Rendah
8 H 1 Rendah
9 I 1 Rendah
10 J 3 Sedang
11 K 4 Sedang
12 L 2 Rendah
13 M 2 Rendah
14 N 1 Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
No Kode Siswa Jumlah Pertanyaan Kriteria
15 O 2 Rendah
16 P 1 Rendah
17 Q 3 Sedang
18 R 5 Tinggi
19 S 2 Rendah
Total 40
Berdasarkan data pada pertemuan kedua, jumlah total pertanyaan
yang diajukan oleh siswa sebanyak 40 pertanyaan, dengan rata-rata
pertanyaan yang diajukan oleh siswa adalah 1 pertanyaan.
Tabel 4.6 Jumlah Pertanyaan yang Diajukan Siswa Pada Pertemuan III
No Kode Siswa Jumlah Pertanyaan Kriteria
1 A 5 Tinggi
2 B 3 Sedang
3 C 4 Rendah
4 D 3 Sedang
5 E 2 Rendah
6 F 3 Sedang
7 G 3 Sedang
8 H 3 Sedang
9 I 2 Rendah
10 J 3 Sedang
11 K 5 Tinggi
12 L 2 Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
No Kode Siswa Jumlah Pertanyaan Kriteria
13 M 2 Rendah
14 N 4 Sedang
15 O 4 Sedang
16 P 2 Rendah
17 Q 7 Tinggi
18 R 2 Rendah
19 S 4 Tinggi
Total 63
Berdasarkan data pada pertemuan ketiga, jumlah total pertanyaan
yang diajukan oleh siswa adalah 63 pertanyaan, dengan rata-rata
pertanyaan yang diajukan oleh siswa adalah 3 pertanyaan.
3. Pemahaman Siswa dari Hasil Pretest dan Post-test
Berdasarkan pretest dan post-test yang telah dilakukan, diperoleh
data yang disajikan ke dalam tabel berikut:
Tabel 4.7 Data Hasil Pretest dan Post-test Siswa
No Xi1 Xi2 D D2
1 2 2 0 0
.2 3 5 -2 4
3 3 4 -1 1
4 2 5 -3 9
5 2 5 -3 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
6 3 4 -1 1
7 5 4 1 1
8 2 6 -4 16
9 2 5 -3 9
10 2 3 -1 1
11 6 6 0 0
12 2 5 -3 9
13 3 4 -1 1
14 0 5 -5 25
15 4 5 -1 1
16 1 3 -2 4
17 4 5 -1 1
18 2 3 -1 1
19 3 6 -3 9
∑ 51 85 -34 102
Keterangan:
Xi1 = pretest
Xi2 = post-test
D = perbedaan antara skor tiap subjek = Xi1 - Xi2
Pemahaman siswa tentang materi vektor dapat dilihat berdasarkan
hasil Uji-T dependen. Hasil ini diperoleh berdasarkan soal pretest dan
post-test yang diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran interaktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Hasil Uji-T dependen diperoleh melalui analisis menggunakan SPSS
berdasarkan variabel nilai dari pretest dan post-test.
Tabel 4.8. Hasil Analisis Uji-T Dependen
Berdasarkan tabel di atas diperoleh p = 0,000 < α = 0,05 maka
signifikan. Artinya, pembelajaran menggunakan model pembelajaran
problem composing menyebabkan terjadinya peningkatan pada
pemahaman siswa terhadap materi vektor.
C. Pembahasan
Di awal pembelajaran peneliti memberikan penjelasan kepada
siswa tentang jenis-jenis dan kualitas serta kriteria pertanyaan yang baik
disertai dengan contohnya. Di akhir pembelajaran peneliti memberikan
umpan balik kepada siswa berkaitan dengan pertanyaan yang
ditanyakan/ditulis siswa, serta mengoreksi secara keseluruhan bagaimana
kualaitas pertanyaan yang ditanyakan siswa pada pertemuan hari ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
kemudian memberikan motivasi pada siswa agar pertemuan berikutnya
kualitas pertanyaan yang diajukan menjadi lebih baik.
1. Kualitas dan Rumusan Pertanyaan
Berdasarkan data yang telah dianalisis, diperoleh hasil yang
disajikan dalam bentuk tabel berikut :
Tabel 4.9. Kriteria Kualitas dan Rumusan Pertanyaan Siswa
Pertemuan Rata-
rata
Skor
Rata-rata
Persentase
Rata-rata Kriteria
Keterampilan
Bertanya
Rata-rata
Tingkatan
Kognitif
Pertemuan I 1,51 50,39% Rendah Pengetahuan/
mengingat
Pertemuan II 1,62 54,17% Sedang Pengetahuan/
mengingat
Pertemuan III 2,29 76,45% Tinggi Menerapkan
Berdasarkan tabel (4.9) jumlah total pertanyaan yang diajukan pada
pertemuan pertama adalah 42 pertanyaan. Jumlah pertanyaan yang
memperoleh skor 1 adalah 16 pertanyaan dengan persentase 33,3% berada
pada kategori rendah. Jumlah pertanyaan yang memperoleh skor 1,5
adalah 9 pertanyaan dengan persentase 50% berada pada kategori rendah.
Jumlah pertanyaan yang memperoleh skor 2 adalah 17 pertanyaan dengan
persentase 66,7% berada pada kategori sedang. Untuk rata-rata tingkatan
kognitif berada pada tingkat pengetahuan/mengingat dengan jumlah
pertanyaan sebanyak 18 pertanyaan, tingkat memahami sebanyak 18
pertanyaan dan tingkat pertanyaan menganalisa sebanyak 8 pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Secara keseluruhan rata-rata skor pada pertemuan pertama adalah 1,51
dengan presentase sebesar 50,39% dan berada pada kategori rendah.
Jumlah total pertanyaan yang diajukan pada pertemuan kedua
adalah 40 pertanyaan. Jumlah pertanyaan yang memperoleh skor 1 adalah
8 pertanyaan dengan persentase 33,3% berada pada kategori rendah.
Jumlah pertanyaan yang memperoleh skor 1,5 adalah 17 pertanyaan
dengan persentase 50% berada pada kategori rendah. Jumlah pertanyaan
yang memperoleh skor 2 adalah 12 pertanyaan dengan persentase 66,7%
berada pada kategori sedang. Jumlah pertanyaan yang memperoleh skor
2,5 adalah 3 pertanyaan dengan persentase 83,3% berada pada kategori
tinggi. Untuk rata-rata tingkatan kognitif berada pada tingkat
pemahaman/mengingat dengan jumlah pertanyaan sebanyak 25 pertanyaan
dan tingkat memahami sebanyak 15 pertanyaan. Secara keseluruhan rata-
rata skor pada pertemuan kedua adalah 1,62 dengan presentase sebesar
54,17% dan berada pada kategori sedang.
Jumlah total pertanyaan yang diajukan pada pertemuan ketiga
adalah 63 pertanyaan. Jumlah pertanyaan yang memperoleh skor 1,5
adalah 8 pertanyaan dengan persentase 50% berada pada kategori rendah.
Jumlah pertanyaan yang memperoleh skor 2 adalah 14 pertanyaan dengan
persentase 66,7% berada pada kategori sedang. Jumlah pertanyaan yang
memperoleh skor 2,5 adalah 41 pertanyaan dengan persentase 83,3%
berada pada kategori tinggi. Untuk rata-rata tingkatan kognitif berada
pada tingkat menerapkan. Jumlah pertanyaan pada tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
pemahaman/mengingat adalah 9 pertanyaan, jumlah pertanyaan pada
tingkat memahami adalah 23 pertanyaan, jumlah pertanyaan pada tingkat
menerapkan adalah 25 pertanyaan dan jumlah pertanyaan pada tingkat
menganalisa adalah 6 pertanyaan. Secara keseluruhan rata-rata skor pada
pertemuan ketiga adalah 2,29 dengan presentase sebesar 76,45% dan
berada pada kategori tinggi.
Berdasarkan data yang telah dianalisis, kualitas bertanya siswa
mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Pada pertemuan pertama
skor rata-rata adalah 1,51 dengan presentase sebesar 50,39% dan berada
pada kategori rendah sedangkan pada pertemuan kedua skor rata-rata
adalah 1,62 dengan presentase sebesar 54,17% dan berada pada kategori
sedang. Untuk pertemuan ketiga, keterampilan bertanya siswa mengalami
peningkatan yang cukup tinggi, dengan rata-rata skor diperoleh adalah
2,29 dengan presentase sebesar 76,45% dan berada pada kategori tinggi.
Namun, untuk tingkatan kognitif mengalami penuruanan dari pertemuan
pertama ke pertemuan kedua, dengan jumlah tingkatan kognitif
pemahaman/mengingat pada pertemuan pertama sebanyak 18 pertanyaan
di pertemuan kedua meningkat menjadi 25 pertanyaan. Sedangkan tingkat
kognitif menganalisa dipertemuan pertama sebanyak 8 pertanyaan, di
pertemuan kedua tidak ada pertanyaan pada tingkat menganalisa. Untuk
tingkatan kognitif pada pertemuan ketiga pun mengalami peningkatan
pada kategori memahami dan menerapkan, dengan jumlah pertanyaanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
sebanyak 23 pertanyaan untuk tingkat memahami, dan sebanyak 25
pertanyaan untuk tingkat menerapkan.
Berkurangnya atau menurunnya tingkatan kognitif bertanya siswa
pada pertemuan pertama ke pertemuan kedua disebabkan oleh pemberian
materi yang terlalu banyak pada pertemuan kedua, sehingga waktu yang
diberikan kepada siswa untuk menuliskan pertanyaan kurang kondusif, dan
menyebabkan siswa terburu-buru menulis pertanyaan tanpa dipikirkan
dengan baik. Pemberian materi yang terlalu banyak pada pertemuan kedua
dikarenakan pada pertemuan pertama, waktu yang akan digunakan oleh
peneliti untuk menyampaikan materi terpotong pada pemberian materi
oleh guru kelas yang belum terselesaikan dipertemuan sebelumnya,
sehingga menghabiskan sebagian waktu peneliti dalam menyampaikan
materi pembelajaran.
2. Jumlah Pertanyaan Siswa
Berdasarkan data yang telah dianalisis, jumlah pertanyaan yang
diajukan oleh siswa disajikan kedalam tabel berikut:
Tabel 5.0. Jumlah pertanyaan siswa
Pertemuan Total
Pertanyaan
Jumlah
Siswa
Kriteria
1 – 2
(rendah)
3 – 4
(sedang)
≥ 5
(tinggi)
Pertemuan I 42
19
15 4 0
Pertemuan II 40 14 3 2
Pertemuan III 63 6 10 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Berdasarkan tabel (5.0) Jumlah total pertanyaan yang diajukan oleh
siswa mengalami penurunan di pertemuan pertama ke pertemuan kedua,
dengan jumlah pertanyaan sebanyak 42 pertanyaan pada pertemuan
pertama menjadi 40 pertanyaan pada pertemuan kedua. Tetapi, pada
pertemuan ketiga, jumlah pertanyaan yang diajukan siswa meningkat
menjadi 63 pertanyaan yang diajukan oleh siswa. Rata-rata pertanyaan
yang diajukan oleh seetiap siswa pada pertemuan pertama adalah 1 – 2
pertanyaan, rata-rata pertanyaan yang diajukan oleh setiap siswa pada
pertemuan kedua adalah 1 -2 pertanyaan, dan rata-rata pertanyaan yang
diajukan oleh setiap siswa pada pertemuan ketiga adalah 3 - 4 pertanyaan.
Untuk kategori pertanyaan yang diajukan oleh masing-masing
siswa mengalami peningkatan dari pertemuan pertama hingga pertemuan
ketiga. Untuk kategori jumlah pertanyaan rendah tercatat sebanyak 15
pertanyaan pada pertemuan pertama, kemudian pada pertemuan kedua
berkurang menjadi 14 pertanyaan, dan pada pertemuan ketiga berkurang
menjadi 6 pertanyaan. Untuk kategori sedang, sebanyak 4 pertanyaan pada
pertemuan pertama, sebanyak 3 pertanyaan pada pertemuan kedua, dan
sebanyak 10 pertanyaan pada pertemuan ketiga. Untuk kategori tinggi,
pada pertemuan pertama tidak ada siswa yang mengajukan pertanyaan
dengan jumlah yang tinggi, sedangkan pada pertemuan kedua siswa
mengajukan pertanyaan sebanyak 2 pertanyaan, dan pada pertemuan
ketiga sebanyak 3 pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
3. Pemahaman Siswa
Berdasarkan hasil pretest dan post-test yang dianalisis
menggunakan uji-T dependen menggunakan SPSS, diperoleh tril = 5,158 >
tcrit = 2,101 karena t hasil lebih besar dari t kritikal, dan p = 0,000 < α =
0,05 maka perbedaan antara dua kelompok itu signifikan. Sehingga,
dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami peningkatan pemahaman yang
signifikan. Peningkatan pemahaman siswa diperoleh dengan menerapkan
metode problem composing di dalam pembelajaran. Metode ini dapat
memotivasi untuk menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang tidak
dipahami, kemudian peneliti bersama siswa memecahkan setiap persoalan
atau pertanyaan yang telah dituliskan oleh siswa tersebut. Namun, hasil
pemahaman yang diperoleh siswa masih berada 50% dari hasil maksimum,
artinya hasil pemahaman siswa masih terbilang rendah karena belum
melebihi 50% dari hasil maksimum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan metode problem composing dalam penelitian dapat
mengembangkan keterampilan bertanya siswa. Keterampilan bertanya
siswa secara keseluruhan mengalami perkembangan sebagai berikut:
keterampilan bertanya dari kualitas dan rumusan mengalami
perkembangan dan meningkat dari pertemuan pertama hingga
pertemuan ketiga.
Keterampilan bertanya berdasarkan tingkatan kognitif
berkembang atau meningkat dari tingkat
pengetahuan/mengingat berkembang menjadi tingkat
memahami dan menerapkan.
keterampilan bertanya dari jumlah pertanyaan berkembang,
dengan total pertanyaan pada pertemuan I adalah 42
pertanyaan, pertemuan II adalah 40 pertanyaan dan pertemuan
III adalah 63 pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
2. Siswa mengalami peningkatan pemahaman yang signifikan mengenai
materi vektor. Hasil yang diperoleh berdasarkan pretest dan post-test
yaitu p = 0,000 < α = 0,05 maka signifikan. Artinya, pembelajaran
menggunakan model pembelajaran problem composing menyebabkan
terjadinya peningkatan pada pemahaman siswa terhadap materi vektor.
B. Saran
Melalui penelitian ini, peneliti mempunyai beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi guru sebaiknya menerapkan metode pembelajaran yang lebih
bervariasi, salah satunya dengan menerapkan metode problem
composing untuk menstimulus siswa bertanya di dalam pembelajaran.
2. Sebaiknya guru memberikan apresiasi kepada siswa yang mengajukan
pertanyaan, serta memotovasi siswa untuk bertanya di dalam kegiatan
pembelajaran.
3. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber
informasi untuk penelitian yang sejenis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
DAFTAR PUSTAKA
Agata Fery. 2010. Peningkatan Kemampuan Bertanya Pada Pembelajaran
IPA Pada Siswa Sekolah Dasar Dengan Menggunakan Metode Tanya-
Jawab Dengan Bantuan Media Film Peristiwa Alam, Skripsi,
Pendidikan Fisiska, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Ari Widodo. 2006. Profil pertanyaan guru dan siswa dalam pembelajaran
sains. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. Vol 4, No 2, Hal. 139-
148.
Bolla, John I. 1984. Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjut. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan.
Chatib, Munif. 2016. Biarkan Anak Bertanya. Bandung: Penerbit Kaifa.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam
Pembelajaran Abad 21. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Imas Ratna, dkk. 2013. Perbandingan Penerapan Model Pembelajaran
Problem Composing Dengan Model Pembelajaran Problem Posing
Tipe Pre Solution Posing Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Di
SMAN Jakarta, Skripsi, Pendidikan Fisiska, Universitas
Muhammadyah PROF. DR. HAMKA, Jakarta.
Parera, Jos Daniel. 1986. Keterampilan Bertanya dan Menjelaskan.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Purwanto, Budi. 2013. Fisika Kelas 1 Untuk Kelas X SMA dan MA. Solo :
PT Wangsa Jatra Lestari.
Rizky Lestasi. 2017. Profil Keterampilan Bertanya Siswa Pada
Pembelajaran Biologi SMAN 1 Bandar Lampung, Skripsi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung, Bandar
Lampung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Slamet Hariyadi. 2014. Bertanya, Pemicu Kreativitas Dalam Interaksi
Belajar. Jurnal Biology Science & Edication. Vol 3, No 2, Hal. 143-
158.
Suparno, Paul. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika.
Yogyakarta : Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta :
Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul.2011. Pengantar Statistika Untuk Pendidkan dan Psikologi.
Yogyakarta : Penerbit Universitas Sanata Dharma.
Tipler, Paul A. 1991.Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga. Jakarta :
Penerbit Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 1: Permohonan Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 2: Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 3: Rancangan Proses Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMA Sang Timur Yogyakarta
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/semester : X/gasal
Peminatan : MIPA(Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
Materi Pokok : Vektor
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (3 pertemuan)
A. Kopetensi Inti (KI)
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan kawasan internasional.
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar ( KD ) dan Indikator Pencampaian Kopetensi
(KPK)
Kompetensi Dasar ( KD ) Indikator Pencampaian Kopetensi
(KPK)
Menerapkan prinsip
penjumlahan vektor sebidang
(misalnya perpindahan)
3.3.1 Membedakan Bersaran skalar
dan besaran vektor
3.3.2 Menjumlahkan dua vektor atau
lebih dengan metode jajargenjang dan
poligon
3.3.3 Menjumlahkan dua vektor yang
segaris dan membentuk sudut secara
grafis dan rumus cosinus
3.3.4 Menguraikan sebuah vektor
dalam bidang datar menjadi dua vektor
komponen yang saling tegak lurus
3.3.5 Menjumlahkan dua vektor atau
lebih dengan cara analisis
3.3.6 Menghitung hasil perkalian dua
vektor dengan cara perkalian titik dan
perkalian silang
4.3 Merancang percobaan untuk
menentukan resultan vektor
sebidang (misalnya perpindahan)
beserta presentasi hasil dan
makna fisisnya
4.3.1 Mendiskusikan penerapan
besaran vektor dan besaran skalar
dalam fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses bertanya, berdiskusi dan praktik, siswa diharapkan
mampu, menjelaskan notasi vektor, menggambar dan menuliskan notasi
vektor, menggambar penjumlahan vektor dengan berbagai metode,
menggambar pengurangan vektor, menentukan besar resultan vektor
dengan berbegai metode, menentukan arah resultan vektor, memahami
vektor dan vektor resultan melalui percobaan sederhana, menguraikan
vektor satuan, menentukan perkalian vektor.
D. Materi Pembelajaran
Fakta:
Besaran Skalar adalah : suatu besaran yang hanya di tentukan oleh besar
atau nilainya saja
Contoh : panjang , massa, volume, jarak dan waktu.
Besaran Vektor adalah : besaran – besaran yang memiliki nilai juga
memiliki arah.
Contoh : Perpidahan, gaya, kecepatan,percepatan, dan momentum.
Konsep:
1. Notasi vektor
2. Penjumlahan dan pengurangan vektor
3. Penguraian vektor
4. Satuan vektor
5. Perkalian vektor
Prinsip
Sifat-sifat vektor
a. Dapat di pindahkan asalkan besar dan arahnya tidak berubah
b. Dapat dijumlahkan
c. Dapat dikurangi
d. Dapat diuraikan
e. Dapat dikalikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Prosedur
1. Penyajian dan pengolahan data.
3. Percobaan resultan vektor.
E. Metode pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : tanya jawab, diskusi kelompok dan demontrasi
Model : Problem Composing
F. Alat/media Pembelajaran
Media : Power point
Alat/Bahan : LCD, Lap Top, papan ulis/white board
G. Sumber Belajar
Purwanto.Budi dan Muchammad Azam.2014. Fisika Untuk Kelas X
SMA dan MA. Solo: PT Wangsa Jatra Lestari.
Kanginan, Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Umar, Efrizon. 2004. Fisika Dan Kecakapan Hidup Untuk Kelas 1
SMA. Jakarta: Ganeca Exact.
Ruwanto, Bambang. 2003. Asas-asas Fisika Untuk Kelas 1 SMU.
Jakarta: Yudhistira.
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3.1 Membedakan Bersaran skalar dan besaran vektor
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam
pembuka, berdoa
Guru memperkenalkan diri
kepada siswa
Guru mengecek kehadiran siswa
Guru menyampaikan Tujuan
pembelajaran
Guru memberikan penjelasan
kepada siswa tentang jenis-jenis
dan kualitas serta kriteria
pertanyaan yang baik. Guru
memberikan beberapa contoh
pertanyaan yang baik.
25 menit
Kegiatan Inti
Memberi stimulus
Guru menjelaskan fenomena yang
berkaitan dengan materi Vektor
(menampilkan video orang yang
melakukan terjun payung dan orang
yang lompat dari tebing)
Mengidentifikasi masalah
Guru membagikan kertas dan
mengintruksikan siswa untuk menulis
pertanyaan didalam kertas yang diisi
nama oleh siswa berkaitan dengan
video yang ditampilkan.
Guru mengumpulkan kertas yang
berisi pertanyaan kemudian
membagikan kertas kepada
siswa(setiap siswa mengoreksi kertas
yang berisis pertanyaan yang ditulis
oleh temannya), kemudian
mengintruksikan siswa untuk menilai
jenis atau kualaitas dari pertanyaan
yang dituliskan oleh temannya.
Mengumpulkan informasi(collecting)
Guru membagi siswa kedalam
90 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
kelompok (yang terdiri dari 3 atau 4
siswa)
Guru memilih beberapa pertanyaan
dan membagikan pertanyaan
(pertanyaan yang tergolong kedalam
pertanyaan ilmiah yang baik) kepada
siswa
Masing-masing kelompok mencari
jawaban dari pertanyaan melalui
buku atau internet
Mengolah data(processing)
Siswa menjawab pertanyaan dan
mendiskusikan dalam kelompok.
Verifikasi
Setiap kelompok maju kedepan
mempersentasikan hasil diskusi
kelompok
Guru memberikan kesempatan
kepada kelompok lain untuk
membahas hasil presentasi atau
bertanya kepada kelompok yang
melakukan presentasi
guru memberikan apresiasi kepada
kelompok yang sudah
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok atau kepada siswa yang
sudah bertanya
Generalisasi
Masing-masing siswa membuat
kesimpulan hasil presentasi
Penutup Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya mengenai
materi secara keseluruhan
Memberikan umpan balik kepada
siswa berkaitan dengan
pertanyaan yang
20menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
ditanyakan/ditulis siswa
(mengoreksi secara keseluruhan
bagaimana kualaitas pertanyaan
yang ditanyakan siswa pada
pertemuan hari ini, kemudian
memberikan motivasi pada siswa
agar pertemuan berikutnya
kualitas pertanyaan yang
diajukan menjadi lebih baik)
Mengevaluasi ketercapaian
indikator, dengan cara
memberikan kesempatan kepada
beberapa siswa untuk
menyimpulkan keseluruhan
rangkaian pembelajaran
pemberian tugas(jika ada)
Doa
Salam penutup
Pertemuan 2
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3.2 Menjumlahkan dua vektor atau lebih dengan metode segitiga,
jajaran genjang dan poligon
3.3.3 Menjumlahkan dua vektor yang segaris dan membentuk sudut
secara grafis dan rumus cosinus
3.3.4 Menguraikan sebuah vektor dalam bidang datar menjadi dua vektor
komponen yang saling tegak lurus
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Guru mengucapkan salam
pembuka, berdoa
Guru mengecek kehadiran
siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Pendahuluan Guru menyampaikan Tujuan
pembelajaran
Guru memberikan penjelasan
kepada siswa tentang jenis-
jenis dan kualitas serta kriteria
pertanyaan yang baik. Guru
memberikan beberapa contoh
pertanyaan yang baik yang
dikaitakan dengan pertanyaan-
pertanyaan yang telah dibuat
siswa pada pertemuan
sebelumnya.
.
25 menit
Inti
Memberi stimulus
Guru meminta dua orang siswa
maju kedepan. Kemudian salah
satu siswa berjalan ke kanan dan
salah satu siswa berjalan kekiri
dengan jarak panjang yang sama
tapi arah yang berbeda,(apakah
vektornya berbeda atau tidak?)
siswa memperhatikan fenomena
tersebut, apakah vektor yang
dihasilkan sama atau berbeda?
Guru menampilkan PPT yang
berisi penjelasan tentang materi
vektor yang akan dibahas.
Mengidentifikasi masalah
Setalah melakukan demonstrasi
guru membagikan kertas dan
mengintruksikan siswa untuk
menulis pertanyaan didalam kertas
yang diisi nama oleh siswa
berkaitan dengan materi vektor
dan demonstrasi yang
ditampilkan.
90 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Guru mengumpulkan kertas yang
berisi pertanyaan kemudian
membagikan kertas kepada
siswa(setiap siswa mengoreksi
kertas yang berisis pertanyaan
yang ditulis oleh temannya),
kemudian mengintruksikan siswa
untuk menilai jenis atau kualaitas
dari pertanyaan yang dituliskan
oleh temannya.
Mengumpulkan informasi(collecting)
Guru membagi siswa kedalam
kelompok (yang terdiri dari 3 atau
4 siswa)
Guru memilih beberapa pertanyaan
dan membagikan pertanyaan
(pertanyaan yang tergolong
kedalam pertanyaan ilmiah yang
baik) kepada siswa, ditambah
dengan pertanyaan yang telah
dibuat oleh guru.
Masing-masing kelompok mencari
jawaban dari pertanyaan melalui
buku atau internet
Mengolah data(processing)
Siswa menjawab pertanyaan dan
mendiskusikan dalam kelompok.
Verifikasi
Setiap kelompok
mempersentasikan hasil diskusi
yang telah mereka lakukan/
Guru memberikan kesempatan
kepada kelompok lain untuk
membahas hasil presentasi atau
bertanya kepada kelompok yang
melakukan presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Guru memberikan apresiasi kepada
kelompok yang sudah
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok atau kepada siswa yang
sudah bertanya
Generalisasi
Masing-masing siswa membuat
kesimpulan hasil presentasi
Penutup Guru memberikan umpan balik
kepada siswa berkaitan dengan
pertanyaan yang
ditanyakan/ditulis siswa
(mengoreksi secara keseluruhan
bagaimana kualitas pertanyaan
yang ditanyakan siswa pada
pertemuan hari ini, kemudian
memberikan motivasi pada siswa
agar pertemuan berikutnya
kualitas pertanyaan yang diajukan
menjadi lebih baik)
Mengevaluasi ketercapaian
indikator, dengan cara
memberikan kesempatan kepada
beberapa siswa untuk
menyimpulkan keseluruhan
rangkaian pembelajaran
Guru memberikan tugas(jika ada)
Doa
Salam penutup
20 menit
Pertemuan 3
Indikator Pencapaian Kopetensi
3.3.5 Menjumlahkan dua vektor atau lebih dengan cara analisis
3.3.6 Menghitung hasil perkalian dua vektor dengan cara perkalian titik
dan perkalian silang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
4.3.1 Mendiskusikan penerapan besaran vektor dan besaran skalar dalam
fisika
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam
pembuka, berdoa
Guru mengecek kehadiran siswa
Guru menyampaikan Tujuan
pembelajaran.
Guru memberikan penjelasan
kepada siswa tentang jenis-jenis
dan kulaitas serta kriteria
pertanyaan yang baik. Guru
memberikan beberapa contoh
pertanyaan yang baik yang
dikaitakan dengan pertanyaan-
pertanyaan yang telah dibuat siswa
pada pertemuan sebelumnya.
Guru bertanya tentang materi pada
pertemuan sebelumnya, dan
mengkaitkannya dengan materi
vektor yang akan dipelajari
25 menit
Inti
Memberi stimulus
Guru menjelaskan fenomena yang
berkaitan dengan vektor melalui
demontrasi didalam kelas
Mengidentifikasi masalah
Setalah melakukan demonstrasi
guru membagikan kertas dan
mengintruksikan siswa untuk
menulis pertanyaan didalam kertas
yang diisi nama oleh siswa
berkaitan dengan materi vektor dan
demonstrasi yang ditampilkan.
Guru mengumpulkan kertas yang
90 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
berisi pertanyaan kemudian guru
memilih beberapa pertanyaan dan
membagikan pertanyaan
(pertanyaan yang tergolong
kedalam pertanyaan ilmiah yang
baik) kepada siswa, ditambah
dengan pertanyaan yang telah
dibuat oleh guru.
Mengumpulkan informasi(collecting)
Guru membagi siswa kedalam
kelompok (yang terdiri dari 3 atau 4
siswa)
Masing-masing kelompok mencari
jawaban dari pertanyaan melalui
buku atau internet
Mengolah data(processing)
Siswa menjawab pertanyaan dan
mendiskusikan dalam kelompok.
Verifikasi
Setiap kelompok mempersentasikan
hasil diskusi yang telah mereka
lakukan
Guru memberikan kesempatan
kepada kelompok lain untuk
membahas hasil presentasi atau
bertanya kepada kelompok yang
melakukan presentasi
Guru memberikan apresiasi kepada
kelompok yang sudah
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok atau kepada siswa yang
sudah bertanya
Generalisasi
Masing-masing siswa membuat
kesimpulan hasil presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Penutup Guru Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
mengenai materi vektor yang telah
disampaikan
Memberikan umpan balik kepada
siswa berkaitan dengan pertanyaan
yang ditanyakan/ditulis siswa
Mengevaluasi ketercapaian
indikator, dengan cara memberikan
kesempatan kepada beberapa siswa
untuk menyimpulkan keseluruhan
rangkaian pembelajaran
Guru memberikan salam
perpisahan dan ucapan terimaksih
kepada siswa untuk pembelajaran
yang telah berlangsung selama tiga
kali pertemuan
Doa
Salam penutup
20 menit
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Sikap : observasi
b. Pengetahuan : tes tertulis, membuat pertanyaan
c. Keterampilan : portofolio
2. Bentuk Penilaian
a. Sikap: lembar observasi (sikap disilin, kerja sama, dan tanggung
jawab) (terlampir)
b. Pengetahuan : pertanyaan dan soal uraian (terlampir)
c. Keterampilan : tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 4: Soal Pretest
Soal-soal Pretest Materi Vektor
Soal pilihan ganda
Pilihlah salah satu jawaban a, b, c, d, atau e yang paling benar!
1. Besaran-besaran di bawah ini yang bukan termasuk besaran vektor adalah ....
a. energi
b. kecepatan
c. gaya
d. momentum
e. percepatan
2. Tiga buah vektor A, B, dan C yang setitik tangkap masing-masing besarnya
20 N. Vektor B berada di antara A dan C. Jika sudut antara A dan B sama
dengan sudut antara B dan C yaitu 60°, maka resultan ketiga vektor tersebut
adalah....
a. 10 N
b. 20 N
c. 30 N
d. 40 N
e. 50 N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
3. Diketahui vektor a, c, dan d sebagai berikut:
a c d
Gambar resultan dari a − c − d dengan metode poligon yang benar adalah . . .
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
4. Dua buah vektor A = 15 cm dan B = 20 cm mengapit sudut 90°. Resultan
kedua vektor tersebut adalah ....
a. 20 cm
b. 20 √2 cm
c. 25 cm
d. 25 √2 cm
e. 25 √3 cm
5. Sebuah vektor gaya F = 20 √3 N membentuk sudut 60° terhadap sumbu-x.
Besar komponen vektor pada sumbu-y adalah ....
a. 10 √3 N
b. 20 N
c. 10 √6 N
d. 30 N
e. 60 N
6. Seorang anak berjalan lurus 10 meter ke barat, kemudian belok keselatan
sejauh 12 meter, dan belok lagi ke timur sejauh 15 meter. Perpindahan
yang dilakukan anak tersebut dari posisi awal ….
a. 18 meter arah barat daya
b. 14 meter arah selatan
c. 13 meter arah tenggara
d. 12 meter arah timur
e. 10 meter arah tenggara
7. Komponen-komponen X dan Y dari vektor A adalah 4 m dan 6 m.
Komponen-komponen X dan Y dari vektor (A+B) adalah 0 dan 9.
Panjang vektor B adalah....
a. 4 m
b. 5 m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
c. 6 m
d. 9 m
e. 10 m
9. Jika vektor A = 2i + 3j + 4k dan vektor B = 3i + 5k, hasil kali skalar kedua vektor
tersebut adalah...
a. 5i + 3j + 9k
b. 5i + 9k
c. 10
d. 29
e. 26
8. Diketahui dua buah vektor masing-masing V1 = 2 ̂ + 3 ̂ dan V2 = 4 ̂ – 5 ̂ . Hasil
perkalian skalar V1 . V2 adalah....
a. – 7
b. – 5
c. 5
d. 7
e. 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 5: Soal Post-test
Soal-soal Post-test Materi Vektor
Soal pilihan ganda
Pilihlah salah satu jawaban a, b, c, d, atau e yang paling benar!
1. Besaran-besaran di bawah ini yang bukan termasuk besaran vektor adalah
....
a. energi
b. kecepatan
c. gaya
d. momentum
e. percepatan
2. Tiga buah vektor A, B, dan C yang setitik tangkap masing-masing besarnya
20 N. Vektor B berada di antara A dan C. Jika sudut antara A dan B sama
dengan sudut antara B dan C yaitu 60°, maka resultan ketiga vektor tersebut
adalah....
a. 10 N
b. 20 N
c. 30 N
d. 40 N
e. 50 N
3. Diketahui vektor a, c, dan d sebagai berikut:
a c d
Gambar resultan dari a − c − d dengan metode poligon yang benar adalah . . .
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
4. Dua buah vektor A = 15 cm dan B = 20 cm mengapit sudut 90°. Resultan
kedua vektor tersebut adalah ....
a. 20 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
b. 20 √2 cm
c. 25 cm
d. 25 √2 cm
e. 25 √3 cm
5. Sebuah vektor gaya F = 20 √3 N membentuk sudut 60° terhadap sumbu-x.
Besar komponen vektor pada sumbu-y adalah ....
a. 10 √3 N
b. 20 N
c. 10 √6 N
d. 30 N
e. 60 N
6. Seorang anak berjalan lurus 10 meter ke barat, kemudian belok keselatan
sejauh 12 meter, dan belok lagi ke timur sejauh 15 meter. Perpindahan
yang dilakukan anak tersebut dari posisi awal ….
a. 18 meter arah barat daya
b. 14 meter arah selatan
c. 13 meter arah tenggara
d. 12 meter arah timur
e. 10 meter arah tenggara
7. Komponen-komponen X dan Y dari vektor A adalah 4 m dan 6 m.
Komponen-komponen X dan Y dari vektor (A+B) adalah 0 dan 9.
Panjang vektor B adalah....
f. 4 m
g. 5 m
h. 6 m
i. 9 m
j. 10 m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
8. Diketahui dua buah vektor masing-masing V1 = 2 ̂ + 3 ̂ dan V2 = 4 ̂ – 5 ̂ . Hasil
perkalian skalar V1 . V2 adalah....
f. – 7
g. – 5
h. 5
i. 7
j. 9
9. Jika vektor A = 2 ̂ + 3 ̂ dan vektor B = 3 ̂ + 5 ̂ hasil kali cross kedua
vektor tersebut adalah...
a. 10 ̂ + 9 ̂
b. 19 ̂
c. ̂
d. - ̂
e. 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 6: Kunci Jawaban Pretest
Kunci Jawaban
1. a. energi
2. d. 40 N
3. a
4. c. 25 cm
5. d. 30 N
6. c. 13 meter ke arah tenggara
7. b. 5 m
8. a. -7
9. e. 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 7: Kunci Jawaban Post-test
Kunci Jawaban
1. a. energi
2. d. 40 N
3. a
4. c. 25 cm
5. d. 30 N
6. c. 13 meter ke arah tenggara
7. b. 5 m
8. a. -7
9. e. k
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 8: Hasil Pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 9: Hasil Post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 10: Daftar Pertanyaan Siswa A Pada Setiap Pertemuan
Pertemuan I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Pertemuan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Pertemuan III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 11: Daftar Pertanyaan Siswa B Pada Setiap Pertemuan
Petemuan I
Pertemuan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Pertemuan III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 12: Dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI