47
Pengembangan Wilayah Berbasis Agroindustri di Kabupaten Sumenep Oleh : Maulina Oktavia 3608100060 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2012

Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

  • Upload
    vannhi

  • View
    227

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

Pengembangan Wilayah Berbasis Agroindustri di Kabupaten Sumenep

Oleh : Maulina Oktavia3608100060

Program Studi Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya2012

Page 2: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

BAB IPENDAHULUAN

Kuznets (1964), pertanian di negara-negara sedang berkembang merupakanekonomi yang sangat potensial thdpertumbuhan dan pembangunanekonomi nasional

Suryana (2005), Efek agroindustrimampu mentransformasikan produkprimer ke produk olahan sekaligusbudaya kerja bernilai tambah rendahmenjadi budaya kerja industrial modernyang menciptakan nilai tambah tinggi

Kebijakan umum pembangunan bidangpertanian Kab sumenep : merevitalisasisektor pertanian melalui peningkatanproduktifitas, daya saing, dan nilaitambah produk pertanian. (RPJMD Kab.Sumenep 2011-2015)

Prosentase rata-rata sektor pertanianterhadap PDRB Kab. Sumenepmencapai 50%, namun untuk industripengolahan hasil pertanian rata-ratahanya 1.85%. (BPS Kab. Sumenep2011)

Perlu adanya pengembangan wilayahKab. Sumenep melalui pengembanganindustri berbasis pertanan untukmenigkatkan permintaan pasar, baiklokal, domestik, maupun mancanegara

1.1 Latar Belakang

Page 3: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

1.2 Rumusan Masalah Apa saja faktor-faktor pengembangan agroindustri dalam kaitannya

dengan pengembangan wilayah di Kabupaten Sumenep? Bagaimana arahan yang tepat dalam pengembangan wilayah berbasis

agroindustri di Kabupaten Sumenep?

Tujuan penelitian ini adalah merumuskan arahanpengembangan wilayah berbasis agroindustr i di Kab. Sumenep.Adapun sasaran yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:1. Menentukan komoditas unggulan pada tiap-tiap kecamatan di Kab.

Sumenep.2. Menentukan prioritas pengembangan wilayah berbasis agroindustri di

Kab. Sumenep.3. Mengelompokkan kecamatan-kecamatan dalam cluster-cluster

agroindustri di wilayah Kab. Sumenep.4. Merumuskan arahan pengembangan wilayah berbasis agroindustri di

Kab. Sumenep pada masing-masing tipologi.

1.3 Tujuan dan Sasaran

Page 4: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

1.4 Ruang Lingkup Penelitian1.4.1 Lingkup Wilayah Studi

Lokasi penelitian ini adalah Kabupaten Sumenep denganluas sekitar 2.506,91 km2. Kab. Sumenep mempunyai wilayahdaratan dan kepulauan. Secara administratif, batas wilayahKabupaten Sumenep adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : laut jawa, Sebelah Timur : Laut Jawa/Laut Flores, Sebelah Selatan : Selat madura, dan Sebelah Barat : Kabupaten Pamekasan.

Wilayah Kabupaten Sumenep secara keseluruhan (daratandan kepulauan) dapat dilihat pada peta di bawah ini :

Page 5: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

Peta administrasi wilayah Kabupaten Sumenep

Page 6: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

1.4.2 PembahasanRuang lingkup pembahasan dalam studi ini adalah

materi yang berkaitan dengan pengembangan wilayah. Indikator-indikator yang digunakan disesuaikan dengan komponen-komponen komponen pengembangan wilayah (khususnya yangberhubungan dengan agroindustri). Basis Industri tersebutdisesuaikan dengan komoditas unggulan yang didapatkan daripengembangan sektor pertanian. Jadi variabel-variabel yangdigunakan akan berhubungan dengan komoditas unggulan sektorpertanian, pengembangan industri, dalam satu kerangka konseppengembangan wilayah

1.4.3 Lingkup SubstansiSubstansi ilmu yang digunakan pada penelitian ini

sebagai landasan teori yaitu konsep/ilmu pengembangan wilayahdan agroindustri.

Page 7: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

1.5 Manfaat Penelitian1.5.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya pengetahuantentang pengembangan wilayah berbasis agropolitan dan bagaimanaprinsip-prinsip agroindustri sebagai upaya pengembanganwilayah/agropolitan melalui peningkatan ekonomi wilayah di Kab.Sumenep. Selain itu, penelitian ini bermanfaat untuk melengkapipenelitian – penelitian dan teori-teori yang telah ada sebelumnya.

1.5.2 Manfaat PraksisManfaat praksis dar i penelitian ini adalah dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan, arahan atau panduan oleh pemerintahdalam pengambilan kebijakan terkait pengembangan kawasanagropolitan yang ada di Kabupaten Sumenep serta untuk memberikanmasukan kepada Pemerintah Kabupaten Sumenep terkait denganpengembangan sektor pertanian sebagai leading sector dan peningkatanproduktifitas komoditas unggulan yang menjadi leading sector.

Page 8: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

BAB IIKAJIAN PUSTAKA2.1 Pengembangan Wilayah

Berdasarakan beberapa pengertian pengembangan wilayah, dapat dikajibahwa pada intinya pengembangan wilayah merupakan suatu upayapembangunan suatu wilayah melalui optimasi pemanfaatan sumberdaya yangdimiliki wilayah tersebut untuk mendapatkan kondisi-kondisi dan tatanankehidupan yang lebih bagi kepentingan masyarakat di wilayah itu sendiridengan memperhatikan azas sosial, ekonomi, serta azas wawasan lingkungan.

Berdasarkan beberapa pengertian tentang agroindustri dapat dikajibahwa sasaran agroindustr i adalah meningkatnya produktifitas, daya saingproduk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatanpendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga kerja baru.

Page 9: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

Tabel Sintesa Tinjauan Pustaka

Page 10: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga
Page 11: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

Diagram Kerangka Teori

Page 12: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

BAB IIIMETODE PENELITIAN3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitianini adalah pendekatan rasionalisme yang bersumber pada teoridan kebenaran etik karena pada dasarnya topik yang berkaitandengan pengembangan wilayah berbasis agroindustri tidak dapatberdiri sendiri karena adanya keterkaitan antara faktor-faktordidalamnya.

3.2 Jenis PenelitianPenelitian ini dilakukan dengan menggunakan data yang bersifatratio (angka), sehingga dapat dikatakan penelitian ini bersifatdeskr iptif kuantitatif.

Page 13: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

3.3 Variabel Penelitian

Page 14: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

Lanjutan…

Page 15: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

3.4 Populasi dan Sampel

Populasi diartikan sebagai keseluruhan satuan analisis yang merupakan sasaran

penelitian. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan masyarakat, Pemerintah Kab.

Sumenep selaku pemegang kebijakan, pihak swasta sebagai pengemban, dan para pakar

atau ahli yang berada di seluruh kecamatan di Kabupaten Sumenep.

Untuk menentukan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, teknik yang digunakan

adalah teknik non-probability sampling dengan menggunakan purposive sampling

(sengaja). Purposive sampling bertujuan untuk mengambil subjek bukan didasarkan

atas strata, random atau daerah, tetapi didasarkan atas tujuan tertentu. Sampel penelitian

merupakan stakeholder yaitu pihak yang ahli atau mengerti benar terkait

penentuanpengembangan agroindustri di Kab. Sumenep.

Page 16: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

3.5 Metode Penelitian3.5.1 Jenis Data- Data Primer- Data Sekunder

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data- Survey Data Primer- Survey Data Sekunder

Page 17: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga
Page 18: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

3.7 Tahapan Penelitian

Page 19: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

4.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Sumenep4.1.1 Aspek geografis dan Administratif

Secara administratif terdiri atas 27 wilayah kecamatan, 328 desa dan 4kelurahan. Wilayah Kabupaten Sumenep dibagi menjadi dua kategori, yaituwilayah daratan dan kepulauan..

4.1.2 DemografiDari hasil estimasi SUSENAS tahun 2009, jumlah penduduk

Kabupaten Sumenep dilaporkan sekitar 1.079.332 jiwa dengan pertumbuhansekitar 0,09%.

Struktur ketenagakerjaan di Kabupaten Sumenep pada tahun 2010sektor pertanian masih mendominasi (26,18 %) atau 93.149 jiwa dari totaltenaga kerja. Sektor lain yang juga cukup besar diminati oleh pekerja adalahsektor perdagangan, hotel, dan restoran. Yaitu 34,74% atau 110.923 jiwa.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

Page 20: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

4.1.3 Hidrologi dan Sumber Daya AirDi Kabupaten Sumenep terdapat sumur pantek sebanyak

35 buah yang berfungsi untuk mengairi sawah penduduk. Sumurtersebut tersebar di 35 lokasi yang terdapat di 34 desa (dalam 16kecamatan). Masing-masing sumur mampu mengairi lahan seluas5 Ha, sehingga total kemampuannya menjadi 175 Ha. Selain darisumur, kebutuhan air untuk sawah dapat dipenuhi melaluibeberapa sungai dan sistem irigasi.

Potensi hidrologi di Kabupaten Sumenep juga dipenuhioleh adanya bendungan-bendungan yang tersebar di 14 lokasipada 9 kecamatan. Selain bendungan, kebutuhan air bersih jugadapat dipenuhi dari adanya sumber mata air sebanyak 40 titik diseluruh wiayah kabupaten.

Page 21: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

4.1.4 Sistem Jaringan TransportasiPrasarana wilayah di Kabupaten Sumenep

khususnya transportasi di Kabupaten Sumenep memilikihubungan dengan sistem Nasional dan Provinsi yangdidukung oleh sistem jalan arteri primer yangmerupakan jalur lintas Pulau Madura-Jawa yaitu Kamal– Bangkalan – Sampang – Pamekasan – Sumenep –Kalianget.

Page 22: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

4.1.6 Ekonomi Regional4.1.6.1 Kab. Sumenep dalam Konstelasi Ekonomi Provinsi Jawa Timur

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumenep pada 2009 sebesar3,43 persen, sedangkan Jawa Timur 5,01 persen. Sedangkan PDRB per kapitasebesar Rp. 10,64 juta, sedangkan Jawa Timur mencapai Rp. 18,35 juta.Berdasar data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Tahun 2010,Kabupaten Sumenep merupakan daerah dengan PDRB perkapita sedang, tetapipertumbuhan ekonominya masih rendah.

4.1.6.2 Perkembangan Sektor Pertanian dalam PDRB kabupaten SumenepPembentukan PDRB menurut harga konstan tahun 2006-2010

paling besar disokong oleh sektor pertanian yang meliputi; tanaman bahanpangan, tanaman perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan. Padatahun 2008 sektor ini menyumbang PDRB atas harga berlaku mencapaisebesar 50,70%, tahun 2009 menurun menjadi 49,72% dan tahun 2010sebesar 48,24%. Selain itu sektor perdagangan, hotel dan restoranmenempati urutan kedua setelah pertanian, yaitu menyumbang sebesar18,83% tahun 2008, 19,63 tahun 2009 dan pada tahun 2010 sedikitmengalami kenaikan menjadi sebesar 21,21% . Terlihat dalam kurun waktu3 tahun kontribusi sektor ini terhadap PDRB atas dasar harga konstansenantiasa mengalami peningkatan.

Page 23: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas DasarKonstan Tahun 2008-2010

Page 24: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

4.1.7 Produktifitas Sektor Pertanian Kabupaten Sumenep4.1.7.1 Sub sektor Tanaman Pangan

Page 25: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

4.1.7.2 Sub Sektor Tanaman Perkebunana

Page 26: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

4.1.7.3 Sub sektor Tanaman Peternakan

Page 27: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

4.1.7.4 Sub sektor Tanaman Kehutanan

Page 28: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

4.1.7.5 Sub sektor Tanaman Perikanan

Page 29: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

4.1.8 Industri PengolahanIndustri pengolahan di Kabupaten sumenep didominasi oleh industri kecil

dan menengah. Industri tersebut kebanyakan merupakan kerajinan rakyat baikformal maupun non formal. Dibawah ini disajikan tabel jenis, jumlah unit, dantenaga kerja industri yang ada di Kabupaten Sumenep.

Page 30: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

4.1.9 Infrastruktur Wilayah4.1.9.1 Jaringan Listrik

Pembangkit Listrik yang ada di wilayah penelitian adalah suply listrikdari PT. PJB unit pembangkit listrik (PLN Distribusi Jawa Bali) sebesar 60 Jutakaki kubik, masing-masing di pasok oleh PT. EMP Kangean. Masalah PembangkitListrik yang ada di wilayah penelitian adalah Lokasi pembangkit yang adasekarang ini masih terlalu jauh dan aksesbilitasnya masih terbatas untukpendistribusian wilayah daratan dan sekitarnya. Kebutuhan listrik di wilayahpenelitian hingga kini masih dirasakan cukup untuk memenuhi kebutuhan industri,permukiman dan kebutuhan lainnya.

4.1.9.2 Jaringan Air BersihWaduk di Kabupaten Sumenep tersebar di 14 lokasi pada 9

kecamatan. Kecamatan Ganding merupakan wilayah kecamatan yang memilikijumlah waduk terbanyak yaitu 4 unit. Waduk-waduk ini berpotensi sebagaisistem pengairan untuk pertanian.

Page 31: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

4.1.9.3 Jaringan TelekomunikasiTelekomunikasi dan informasi (Telematika) memiliki peranan penting

untuk mendorong perkembangan suatu wilayah. Jaringan telekomunikasi padawilayah penenlitian meliputi beberapa prasarana telematika yang telah menjangkauke berbagai pelosok.

4.1.9.4 Pasara. Sistem Pemasaran

Bagan sistem pemasaran hasil pertanian di Kab. Sumenep:

Page 32: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

b. Sarana Pemasaran

Sarana pemasaran yang tersedia di wilayah penelitian berupa terminal dan

pasar khusus untuk produk hasil-hasil pertanian maupun perkebunan, sehingga dapat

menunjang sistem pemasaran dan pengangkutan produk hasil-hasil pertanian maupun

perkebunan petani setempat. Selain itu juga setiap petani yang berkelompok maupun

secara individual sudah memiliki kendaraan untuk mengangkut hasil pertanian maupun

hasil olahan komoditas hasil-hasil pertanian maupun perkebunan.

c. Informasi Pasar

Para petani di Kabupaten Sumenep belum mendapatkan pengetahuan

mengenai informasi pasar seperti harga jual produk olahan di pasaran sehinnga

keuntungan yang diperoleh para petani sangat kecil. Hal ini disebabkan karena

keterbatasan fungsi, peran maupun pengaruh system kelembagaan menyebabkan

kurangnya informasi pasar yang diperoleh para petani.

Page 33: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

4.2 Analisis dan Pembahasan

Page 34: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

4.2.1 Analisis LQ

Dari hasil analisis LQ didapatkan bahwa tiap kecamatanmemiliki lebih dari satu komoditas basis pertanian. UntukKoditas pada subsektor perikanan dihitung 1 komoditaswalaupun berada pada perairan yang berbeda atau pada nomor23,24,25,26. Komoditas basis pertanian paling sedikit terdapatpada Kecamatan Talango, Raas, dan Masalembu yang hanyamemiliki 7 komoditas basis, sedangkan terbanyak padaKecamatan Batu Putih dengan 13 komoditas basis.

Page 35: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

4.2.2 Analisis Shift Share

1. Analisis PPW (Daya Saing)Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diketahui bahwa

masing-masing komoditas pertanian memiliki memilikikemampuan daya saing yang berbeda-beda pada tiapKecamatan. Dalam analisis ini tiap kecamatan memiliki lebihdari satu komoditas yang berdaya saing. Kecamatan dengankomoditas daya saing terbanyak terdapat pada KecamatanGapura dengan 12 komoditas pertanian, sedangkan palingsedikit adalah Kecamatan Nonggunong dan Kec. Arjasa yaituhanya 3 komoditas pertanian yang berdaya saing. Untukmengetahui bagaimana perkembangan setiap komoditaspertanian pada masing-masing kecamatan, maka dilakukanperhitungan mengenai tingkat pertumbuhan (PP)

Page 36: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

2. Analisis PP (Tinglat Pertumbuhan)Setiap kecamatan pada analisis tingkat pertumbuhan ini

juga memiliki lebih dari satu komoditas unggulan yangmemiliki tingkat pertumbuhan baik. Rata-rata setiapkecamatan memiliki 11 komoditas pertanian unggulan yangmempunyai tingkat pertumbuhan baik. Untuk mengetahuitingkat progesifitas komoditas pertanian pada masing-masing kecamatan, maka dilakukan perhitungan mengenaitingkat progesifitas (PB)

3. Analisis PB (Progresifitas)Dari hasil analisis tingkat progresifitas, setiap kecamatan

mempunyai lebih dari satu komoditas pertanian yang tingkatprogresifitasnya baik.

Page 37: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga
Page 38: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

4.2.2 Penentuan Prioritas Pengembangan Wilayah berbasis Agroindustri

Output dari analisis AHP menggunakan Expert Choice 11 berdasarrkan tingkat prioritas:

Page 39: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

4.2.3 Pengelompokan wilayah dalam klaster-klaster Agroindustri

Alat analisis yang digunakan pada analisis ini adalah analisis cluster. Variabelyang digunakan untuk mengelompokkan wilayah ini ada 5 yaitu jaringan listrik,pasar, kuantitas tenaga kerja, kualitas tenaga kerja, komoditas unggulan(kontinuitasdan kuantitas bahan baku). Untuk input kuantitas dan kontinuitas bahan bakumenggunakan data yang sama, sehingga input datanya jumlah bahan baku.

Dengan menggunakan Hierarchical Cluster Analysis, dalam proses penentuantipologi ini dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu input, proses analisis dan outputanalisis. Input analisis merupakan data variabel yang berjumlah 5 variabel. 5variabel ini diperoleh berdasarkan hasil analisis sebelumnya. Penulis hanyamengunakan 5 variabel pada prioritas 5 tertinggi karena 5 variabel ini sudahmewakili 80 % dari seluruh faktor yang mempengaruhi pengembangan wilayahberbasis agroindustri di Kab. Sumenep.

Page 40: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

Hasil Analisis Cluster

CLUSTER 11. Kecamatan Pragaan2. Kecamatan Bluto3. Kecamatan Kalianget4. Kecamatan Sumenep5. Kecamatan Lenteng6. Kecamatan Guluk-Guluk7. Kecamatan Ambunten8. Kecamatan Rubaru9. Kecamatan Gapura10. Kecamatan Batang-Batang11. Kecamatan Dungkek12. Kecamatan Arjasa

CLUSTER 3 1. Kecamatan Batuan

CLUSTER 21. Kecamatan Saronggi2. Kecamatan Giligenting3. Kecamatan Talango4. Kecamatan Ganding5. Kecamatan Pasongsongan6. Kecamatan Dasuk7. Kecamatan Manding8. Kecamatan Batuputih9. Kecamatan Nonggunong10 Kecamatan Gayam11. Kecamatan Raas12. Kecamatan Sapeken13. Kecamatan Kangayan14. Kecamatan Masalembu

Page 41: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

Peta Cluster Wilayah

Page 42: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga
Page 43: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

4.2.4 Arahan Pengembangan Wilayah Berbasis Agroindustri di Kab. Sumenep4.2.4.1 Arahan Pengembangan untuk tipologi 1 Jenis dan bentuk pengembangan agroindustri

Jenis industri yang sesuai dan prioritas untuk dikembangkan berdasarkan penelitian adalah industriyang berbahan baku hasil hutan misalnya: Garden Furniture, Housing Component (Pintu danKusen), Indoor Furniture, Flooring (Lantai Kayu), Raw Sawn Timber, TOP dan Produk lain sesuaipesanan. Pembentukan sentra-sentra baru diarahkan pada Kecamatan Pragaan

Wilayah pemasaran hasil produksi agroindusriArahan wilayah pemasaran industri hasil hutan berdasarkan hasil analisis adalah lokal dan regionalkarena bentuk pengembangannya masih berbentuk sentra.

Linkage wilayahPusat produksi/bahan baku : Kecamatan Kec. Bluto, Saronggi, Ganding, Guluk-guluk, Rubaru,Batuputih, dan Gapura.Pusat Pengolahan : Kec. Pragaan karena pada kecamatan ini terdapat sentra industri pengolahanhasil hutan.Pusat pemasaran : Kec. Pragaan. Kecamatan Sumenep Kec. Kalianget

Infrastruktur (listrik dan air bersih)Diperlukan penambahan jaringan-jaringan infrastruktur secara signifikan, terutama pada wilayah-wilayah yang mempunyai tingkat pelayanan jaringan listrik yang sangat rendah bahkan belum ada,misalnya : Kec. Pasongsongan, ambunten, Rubaru, Dasuk, dan Batuputih.

Aksesibilitas (Jaringan jalan)Peningkatan dan perbaikan jaringan jalan pada Kecamatan Ambunten, Gapura, dan Batang-batang.

Page 44: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

4.2.4 Arahan Pengembangan Wilayah Berbasis Agroindustri di Kab. Sumenep

4.2.4.2 Arahan Pengembangan untuk tipologi 2 Jenis dan bentuk pengembangan agroindustri

Arahan pengembangan yang tepat dalam pengembangan industri pada tipologi ini adalahsentra industri keripik singkong dan sentra industri berbahan baku ikan.

Wilayah pemasaran hasil produksi agroindusriWilayah pemasaran hasil produksi industri ikan dan industri ketela pohon pada tipologiini adalah tempat-tempat wisata di Kabupaten Sumenep, lokal dan regional

Linkage wilayahPusat produksi/bahan baku: Kec. Giligenting, Talango, Gayam, Raas, dan Kangayan.Pusat Pengolahan : Kecamatan Manding dan Nonggunong.Pusat Pemasaran : Kec. Sapeken dan Masalembu.

Infrastruktur (listrik dan air bersih)Dalam pengembangan industri, pada tipologi ini hanya diperlukan penambahaninfrastruktur jaringan listrik di wilayah yang ketersediannya paling rendah diantara yanglain yaitu pada Kec. Manding, Raas, Sapeken, kangayan, dan Masalembu.

Aksesibilitas (Jaringan jalan)Penambahan sarana transportasi seperti terminal untuk memudahkan perpindahan orangdan barang dan untuk memudahkan pendistribusian hasil produksi agroindustri perikanandan hasil olahan berbahan baku ketela pohon.

Page 45: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

4.2.4 Arahan Pengembangan Wilayah Berbasis Agroindustri di Kab. Sumenep4.2.4.1 Arahan Pengembangan untuk tipologi 3 Jenis dan bentuk pengembangan agroindustri

Jenis industri yang paling sesuai dan prioritas untuk dikembangkan berdasarkan hasil analisis, adalahsentra industri berbahan baku jagung dan kacang tanah.

Wilayah pemasaran hasil produksi agroindusriArahan pemasaran produk-produk industri berbasis agro dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan lokal,Kabupaten Sumenep dan Propinsi Jawa Timur. Khusus untuk produk yang menunjang wisata Sumenep,dipasarkan di seluruh tempat-tempat wisata strtategis yang terdapat di Kabupaten Sumenep.

Linkage wilayahArahan yang tepat untuk pengembangan pada tipologi ini adalah sebagai tempat industri pengolahanjagung dan kacang tanah dalam bentuk industri skala besar, karena wilayah ini memiliki potensiketersediaan infrastruktur sarana dan prasarana yang cukup tinggi. Hal ini tampak dari tingkat pelayananjaringan listrik pada Kec. Batuan tergolong cukup tinggi. Selain itu, akses menuju pusat kota cukup dekatyang merupakan potensi untuk mendistribusikan hasil olahan industri pengolahan jagung dan kacangtanah.

Infrastruktur (listrik dan air bersih)Karakteristik pada tipologi 3 memiliki potensi pengembangan industri yang besar, karena wilayah inimemiliki potensi ketersediaan sarana dan prasarana yang cukup tinggi. Untuk prasarana jaringan air bersihuntuk kebutuhan agroindustri sudah cukup memadai.

Aksesibilitas (Jaringan jalan)Arahan pengembangan aksesibilitas hanya perlu dilakukan dengan pelebaran jalan atau pengaturan jalansatu arah ke pusat kota di Kabupaten Sumenep serta pembukaan jalan-jalan alternatif baru menuju pusatkota Sumenep untuk memudahkan aksesibilitas.

Page 46: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dihasilkan 12 komoditas pertanian yang menjadi komoditas

unggulan di Kabupaten Sumenep. Komoditas tersebut adalah : jagung, kedelai,kacang tanah, ketela pohon, kelapa, cabe jamu, rimba (hasil hutan), kambing, ayamkampung, ayam ras, itik, dan perikanan laut. Komoditas-komoditas tersebutdigunakan sebagai bahan baku agroindustri yang akan dikembangkan diKabupaten Sumenep.

Faktor yang menjadi prioritas pengembangan wilayah berbasis agroindustri adalahfaktor bahan baku, faktor tenaga kerja untuk agroindustri, faktor jaringan listrik,dan faktor ketersediaan pasar sebagai tempat pendistribusian hasil produk-produkagroindustri.

Pengelompokan wilayah dikelompokkan menjadi 3 cluster, yaitu tipologi 1, tipologi2, dan tipologi 3. Tipologi 1 merupakan wilayah yang memiliki potensipengembangan industri besar dengan jumlah tenaga kerja paling banyak. Tipologi2 merupakan Wilayah yang memiliki cukup potensi pengembangan industridengan tingkat kecukupan jumlah tenaga kerja, dan tipologi 3 merupakan wilayahyang memiliki potensi pengembangan industri dengan jumlah tenaga kerja palingsedikit.

Arahan bentuk dan jenis pengembangan wilayah berbasis agroindustri yang tepatuntuk dikembangkan di Kabupaten Sumenep yang disesuikan dengan tujuan dariagroindustri. Berikut merupakan kesimpulan arahan untuk pengembangan wilayahberbasis agroindustri di Kabupaten Sumenep pada masing-masing tipologi:

Page 47: Pengembangan wilayah berbasis agroindustri di kabupaten ... · produk agroindustri, nilai tambah produk pertanian, penciptaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penyerapan tenaga

SaranDari hasil penelitian ini, maka didapatkan saran sebagai berikut:

Sebaiknya dilakukan penetuan jenis industri sesuai komoditasunggulan pada masing-masing tipologi pada penelitian selanjutnya.Misalnya saja, untuk komoditas unggulan berbahan baku jagungdengan jenis industri pembuatan tepung, industri berbahan baku ikandengan jenis industri kerupukikan, dan lain sebagainya.

Saran untuk pemerintah Kabupaten Sumenep khususnya, dalampengimplementasian jenis industri yang menghasilkan limbah harusmemeperhatikan lingkungan sekitar lokasi industri, misalnyamenyediakan tempat untuk pembuanagan hasil industri tersebut.

Untuk mempermudah pembentukan sentra atau klaster industri,pembangunan industri berbasis pertanian di Kabupaten Sumenep bisadimulai dengan pembentukan KUB (Kelompok Usaha Bersama) yangberanggotakan 5-10 orang, kemudian diikuti pengembangan awalindustri rumah tangga (home industry), pengembangan industri skalamenengah dan industri skala besar.